BAB I - Repository - Telkom University

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
PT. Himalaya Tunas Texindo adalah perusahaan manufaktur yang bergerak
dibidang penghasil bahan textil yang berlokasi di Jl. Rancajigang No 32 Majalaya,
Kabupaten Bandung. Perusahaan ini didirikan di Bandung, pada tanggal 29
Januari 1975 dengan Akta Notaris Bertha Sudharmo, SH, dengan bentuk badan
hukum perusahaan adalah Perseroan Komanditer (CV), Perkembangan sejarah
perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut:

Tahun 1975 s/d tahun 1982 hanya proses pertenunan berlokasi di
Majalaya.

Tahun 1982 s/d 1988 berkembang ke arah proses penyempurnaan
berlokasi di Majalaya.

Tahun 1988 s/d tahun 2001 berkembang ke arah proses pemintalan,
twising (TFO) berlokasi di Cisirung Cangkuang Wetan Bandung.

Tahun 2001 s/d tahun 2004 dalam mengantisipasi pasar global dilakukan
modifikasi/reenggineer mesin - mesin pertenunan dan penyempurnaan
dan menambah mesin proses interlacing

dan draw texturizing.
Tahun 2004 s/d semester I tahun 2007 perusahaan mengembangakan
sumber daya energi steam
dan listrik dengan membangun boiler dengan
bahan bakar batubara dan turbin (genset).
Tujuan yang ingin dicapai perusahaan secara garis besar tergambar pada visi
dan misi perusahaan sebagai berikut:
1
2
Visi
“Menjadikan PT. Himalaya Tunas Texindo sebagai produsen benang dan
tekstil tingkat dunia yang produknya memiliki daya cipta bernilai tinggi di dalam
menghadapi persaingan pasar global.”
Misi

Sebagai mitra pemerintah yang berwawasan bisnis dan menyediakan
bahan baku bagi masyarakat, industri pertenunan dan garment.

Sebagai perusahaan yang ikut menopang perekonomian bagi
penerimaan negara serta pemegang saham.

membawa budaya perusahaan sebagai mintra karyawan dan
masyarakat pada umumnya.
Pada bagian visi menggambarkan bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan adalah menjadi produsen benang dan tekstil tingkat dunia yang siap
menghadapi persaingan pasar global. Tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan ini,
mensyaratkan adanya sebuah sistem yang memiliki integritas dan pengendalian intern
yang kuat agar perusahaan dapat menghadapi persaingan global.
Salah satu sistem yang harus dimiliki perusahaan yaitu sistem penggajian dan
pengupahan, dikarenakan sampai saat ini PT. Himalaya Tunas Texindo
memiliki
1045 orang karyawan, yang terdiri dari 485 Karyawan tetap dan 560 Karyawan tidak
tetap, (Sumber: Data Perusahaan). Dengan jumlah karyawan yang banyak,
Perusahaan harus memiliki sistem yang dapat mengendalikan proses penggajian dan
pengupahan karyawan PT. Himalaya Tunas Texindo.
Untuk saat ini, sistem penggajian dan pengupahan yang digunakan oleh
perusahaan adalah sistem manual dan system payroll. Sistem manual digunakan
untuk menghitung jumlah gaji kepala departemen, yang terdiri dari departemen
akuntansi dan keuangan, SDM (Sumber Daya Manusia), Eksport dan Gudang,
Weaving (Tenun), Dyeing & Finishing (Pencelupan & Penyelesaian) yang dilakukan
oleh direktur keuangan. Sistem manual juga digunakan untuk menghitung jumlah gaji
3
kepala bagian masing-masing departemen yang dilakukan oleh kepala departemen
akuntansi dan keuangan. System payroll digunakan untuk menghitung gaji dan upah
karyawan operasional dengan menggunakan program smart attendancePro yang
dilakukan oleh kepala bagian keuangan. (Sumber : Hasil wawancara dengan Bapak
Agus Susanto Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan PT. Himalaya Tunas Texindo).
1.2. Latar Belakang Penelitian
ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari
negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam
rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan
menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional
bagi 500 juta penduduknya. AFTA dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992. Awalnya AFTA ditargetkan
merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk
suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi
kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia
akan dicapai dalam waktu 15 tahun (1993-2008), kemudian dipercepat menjadi tahun
2003, dan terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 2002. Skema Common Effective
Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area ( CEPT-AFTA) merupakan suatu
skema untuk mewujudkan AFTA melalui : penurunan tarif hingga menjadi 0-5%,
penghapusan pembatasan kwantitatif dan hambatan-hambatan non tarif lainnya.
Perkembangan terakhir yang terkait dengan AFTA adalah adanya kesepakatan untuk
menghapuskan semua bea masuk impor barang bagi Brunai Darussalam pada tahun
2010, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapura dan Thailand, dan bagi Camboja,
Laos, Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015.
Dengan diberlakukannya AFTA, setiap perusahaan dituntut untuk bisa tetap
bertahan dengan kualitas pelayanan dan produk yang telah terstandarisasi secara
global. Untuk menghadapi persaingan pasar bebas tidak hanya terbatas pada kualitas
4
pelayanan dan produk yang telah terstandarisasi, tetapi ada hal penting yang harus
diperhatikan perusahaan dalam menghadapi persaingan pasar bebas yaitu sistem
pengendalian pada perusahaan. Perusahaan yang akan menghadapi persaingan pasar
bebas harus memiliki sebuah sistem yang memiliki integritas dan pengendalian yang
kuat, dimana sistem yang dimiliki perusahaan mampu untuk mengintegrasikan setiap
unit yang ada pada perusahaan.
PT. Himalaya Tunas Texindo adalah perusahaan manufaktur yang bergerak
dibidang penghasil bahan textil yang berlokasi di daerah Majalaya, Kabupaten
Bandung. Perusahaan ini telah berdiri selama kurang lebih 39 tahun dan memiliki
karyawan sebanyak 1045 orang yang terdiri dari 485 karyawan tetap dan 560
karyawan tidak tetap (Sumber: Data perusahaan).
Dengan komitmen yang tinggi terhadap kualitas maka Himalaya sekarang
mempunyai pangsa pasar yang sangat luas. Hasil produksi Himalaya sudah dieksport
pada tahun 1980 berupa kain greige
dan pada tahun 1984 mulai eksport kain finish
dan benang sudah mencapai 70% dari total produksi. Tujuan negara eksport juga
sudah meluas hampir mencapai 70 Negara tujuan, antara lain:
1. Negara Eropa
(Germany, Swiss, Inggris, Spain, French, Holand, Italy, Greece, Denmark.)
2. Negara Eropa Timur
(Rusia, Poland, Hungary, Bulgary, Checko, Slovakia.)
3. Negara Canada dan Amerika
Montreal, Toronto, New York, Los Angeles.
4. Negara Amerika Selatan
(Mexico, Panama, Brazil, Argentina, Venezuela, Barbados, Republic Dominican.)
5. Negara Asia Tenggara
(Filipina, Malaysia, Singapore, Thailand, Vietnam.)
6. Negara Asia Lainnya
(Banglades, Srilanka, India, Pakistan, Iran, Saudi, Jeddah, Dibai, Beirut, Lebanon,
5
Cyprus, Cina, Taiwan, Korea, Jepang.)
7. Negara Afrika
(South Afrika, Zimbahwe, Harare, Mozambic, dll.)
(Sumber: Data Perusahaan)
Dengan banyaknya jumlah karyawan dan aktivitas eksport yang semakin
meningkat maka dinilai penting perusahaan memiliki salah satu sistem agar
perusahaan mampu menghadapi persaingan pasar bebas. Salah satu sistem yang
diperlukan perusahaan adalah sistem penggajian dan pengupahan, perusahaan
membutuhkan sistem penggajian dan pengupahan dikarenakan berhubungan dengan
sumber daya manusia. Sumber daya manusia memiliki faktor penting dalam
menjalankan aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia dapat diartikan sebagai
karyawan atau tenaga kerja yang membantu tercapainya tujuan perusahaan.
Perusahaan akan memiliki kesempatan untuk bertahan dan maju apabila memiliki
karyawan yang tepat dan berkompeten. Sehingga, karyawan
berhak untuk mendapat
gaji dan upah sesuai dengan kinerja yang diberikan.
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam konteks bisnis, adalah orang yang bekerja
dalam organisasi. Sumber Daya Manusia merupakan aset yang paling berharga dalam
perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat
mengahasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Manajemen Sumber Daya
Manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan
mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Manajemen Sumber Daya
Manusia berkaitan dengan kebijakan dan praktek-praktek yang perlu dilaksanakan
oleh manajer, mengenai aspek-aspek Sumber Daya Manusia dari Manajemen Kerja
(Achmad Sultoni : 2014).
Agrianto (2014) mengungkapkan, gaji termasuk biaya tenaga kerja yang
merupakan
unsur
terbesar
yang
memerlukan
ketelitian
dalam
penetapan,
penggolongan, pencatatan serta pembayarannya. Banyak permasalahan yang sering
terjadi dalam pemberian gaji, salah satunya adalah penyalahgunaan oleh pihak
6
tertentu sehingga muncul kecurangan dan penyelewengan yang mengakibatkan
kerugian pada perusahaan.
Oleh karena itu penerapan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dalam
perusahaan bertujuan untuk mengatur skala transaksi dan kegiatan yang berhubungan
dengan gaji. Perusahaan membutuhkan sistem akuntansi penggajian yang tersusun
rapi dan teratur untuk menghindari terjadinya penyimpangan di dalam melaksanakan
tanggung jawab masing-masing, pemisahan tugas antar bagian atau fungsi yang
terkait dapat menghindari penyelewengan. Oleh karena itu, suatu perusahaan
membutuhkan sistem akuntansi penggajian yang rapi dan teratur agar memudahkan
dalam menetapkan gaji karyawan.
Pengawasan yang baik juga dapat menyediakan informasi data yang akurat untuk
pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem akuntansi penggajian yang baik
merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan pengendalian intern perusahaan.
Kaitan sistem akuntansi penggajian dengan pengendalian intern sangatlah terkait satu
sama lain, karena suatu bagian akan terkontrol oleh bagian lain melalui laporan yang
sampai kepada pihak manajemen, serta dengan adanya pengendalian intern akan
terjaganya kekayaan milik perusahaan dengan baik dan keakuratan data akuntansi
dapat terkendali guna dijadikan informasi bagi manjemen dalam mengelola
perusahaannya, sehingga pembayaran gaji dapat berjalan sebagaimana mestinya
sesuai dengan prosedur yang sudah ada, serta sistem akuntansi yang baik nantinya
akan dapat menghasilkan sistem pengendalian intern perusahaan yang efektif.
(Agrianto: 2014)
Sistem
pengendalian
intern
meliputi
struktur
organisasi,
metode
dan
ukuran-ukuran yang dikordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntasi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2010:163).
Suatu sistem penggajian dan pengupahan dapat berjalan dengan baik apabila
memiliki unsur-unsur sistem pengendalian. Pengendalian intern dalam perusahaan
7
perlu dilakukan untuk menghindari adanya kecurangan dan kesalahan dalam
pemberian gaji dan upah. Sistem pengendalian intern akan menghasilkan informasi
yang dibutuhkan bagi perusahaan, yaitu untuk mengamankan sumber-sumber dari
pemborosan, kecurangan, dan ketidak efisienan, meningkatkan ketelitian dan dapat
dipercayai data akuntansi, mendorong ditaati dan dilaksanakannya kebijakan
perusahaan, meningkatkan efisiensi. (Hartadi, 2002:2).
Sistem penggajian dan pengupahan juga akan mempengaruhi kinerja dari
masing-masing karyawan. Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil
atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering
tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah.
Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot
sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan - kesan buruk
organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda - tanda peringatan
adanya kinerja yang merosot.
Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) “Kinerja ( prestasi
kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya”. Kemudian menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223) “Kinerja
seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat
dinilai dari hasil kerjanya”.
Maluyu S.P. Hasibuan (2001:34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang
dibebankan
kepadanya
yang
didasarkan
atas
kecakapan,
pengalaman
dan
kesungguhan serta waktu”. Menurut John Whitmore (1997 : 104) “Kinerja adalah
pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang,kinerja adalah suatu perbuatan,
suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan”
Kinerja yang dihasilkan karyawan erat kaitannya dengan kompensasi yang
diberikan perusahaan atas kinerja yang dihasilkan karyawan. Kompensasi menurut
8
Malayu S.P. Hasibuan (2002) adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan. Tujuan pemberian kompensasi antara lain adalah
sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas
karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah. Sebagimana
diungkapkan oleh (Nawawi:2001) Kompensasi adalah penghargaan atau ganjaran
pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya,
melalui kegiatan yang disebut bekerja (Nawawi, 2001).
Kompensasi juga merupakan penghargaan yang diberikan karyawan baik
langsung maupun tidak langsung, financial maupun non financial yang adil kepada
karyawan atas sumbangan mereka dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga
pemberian kompensasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan manapun guna
meningkatkan kinerja karyawannya. Adapun bentuk kompensasi financial adalah gaji,
tunjangan, bonus,dan komisi. Sedangkan untuk kompensasi non-financial diantaranya
pelatihan, wewenang dan tanggung jawab, penghargaan atas kinerja serta lingkungan
kerja yang mendukung (Jurnal SDM, 2009).
Dalam hal persaingan pasar bebas ini memunculkan pandangan, betapa
pentingnya sebuah sistem pengendalian intern penggajian dan pengupahan bagi
sebuah perusahaan. Kondisi ini menggiring para praktisi bisnis menginginkan
terwujudnya efektivitas pada sistem penggajian dan pengupahan untuk mendukung
kinerja karyawan.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul sebagai berikut:
“Analisis Pengaruh Efektivitas Pengendalian Intern Sistem Penggajian dan
Pengupahan Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Himalaya Tunas Texindo.”
9
1.3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dibahas sebelumnya, maka
dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana
efektivitas
pengendalian
intern
sistem
penggajian
dan
pengupahan di PT. Himalaya Tunas Texindo ?
2.
Bagaimana kinerja karyawan di PT. Himalaya Tunas Texindo ?
3.
Bagaimana pengaruh efektivitas pengendalian intern sistem penggajian dan
pengupahan terhadap kinerja karyawan di PT. Himalaya Tunas Texindo ?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui efektivitas pengendalian intern sistem penggajian dan
pengupahan di PT. Himalaya Tunas Texindo.
2.
Untuk mengetahui kinerja karyawan di PT. Himalaya Tunas Texindo.
3.
Untuk mengetahui pengaruh efektivitas pengendalian intern sistem
penggajian dan pengupahan terhadap kinerja karyawan di PT. Himalaya
Tunas Texindo.
1.5. Kegunaan Penelitian
Adapun maanfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.5.1. Aspek Teoritis
Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumber referensi untuk
para akademisi guna malakukan penelitian lanjutan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan.
10
1.5.2. Aspek Praktis
Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi PT. Himalaya
Tunas Texindo terkait pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan
dan sebagai sarana pertimbangan bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan
terhadap sistem penggajian dan pengupahan melalui saran-saran yang diberikan.
Bagi Karyawan
Penelitian ini diharapkan menjadi sarana perbaikan terhadap pengendalian
intern sistem penggajian dan pengupahan perusahaan untuk meningkatkan
kesejahteraan karyawan dan terwujudnya keadilan dalam lingkungan manajemen
guna meningkatkan kinerja karyawan.
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika penulisan adalah merupakan penjelasan secara garis besar tentang isi
yang terkandung pada masing-masing bab, yang dibagi menjadi lima bab yang terdiri
dari beberapa sub-bab, dengan tujuan mempermudah pemahaman hasil penelitian.
Sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memerikan gambaran umum mengenai penelitian yang akan dilakukan.
Bab ini berisikan gambaran umum objek penelitian yang memberikan paparan secara
umum mengenai objek dari penelitian seperti profil, tujuan dan perkembangan dari
objek penelitian. Latar belakang penelitian yang memerikan gambaran fenomena dari
penelitian dan situasi yang melatarbelakangi penelitian. Perumusah masalah
menyajikan identifikasi masalah yang timbul dari latar belakang penelitian dengan
membuat pertanyaan penelitian (research question). Tujuan penelitian memberikan
gambaran mengenai tujuan dari penelitian dengan menjawab pertanyaan penelitian
(research question) yang ada pada rumusan masalah. Dan kegunaan penelitian
menyajikan manfaat penelitian dari dua aspek yaitu teoritis dan praktis.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
Bab ini mengemukakan mengenai landasan teori terkait dengan variabel
penelitian yang berisi rangkuman teori dan penelitian terdahulu untuk dijadikan dasar
bagi kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab menyajikan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan
masalah penelitian meliputi uraian tentang jenis penelitian, variabel operasional yang
digunakan, tahapan penelitian, penentuan populasi dan sampel, pnegumpulan data,
dan teknis analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan pembahasan penelitian yang diuraikan secara kronologis dan
sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian, yaitu meliputi
deskripsi objek penelitian, hasil analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh setelah
dilakukan penelitian dan saran untuk menjadi pertimbangan bagi peneliti yang ingin
melakukan penelitian selanjutnya dan bagi pihak-pihak yang terkait dengan
penelitian.
12
13
Download