Ir. Chanif Mahdi MS Temukan Metode Cepat Uji Formalin Dikirim oleh prasetya1 pada 31 Desember 2005 | Komentar : 0 | Dilihat : 11588 Ir. H. Chanif Mahdi MS, dosen Kimia Fakultas MIPA Universitas Brawijaya, baru-baru ini menemukan perangkat penguji formalin dalam makanan yang dinamakan "Kit Tester Formalin". Percobaan yang dilakukan selama seminggu ini ternyata membuahkan hasil yang memuaskan. Uji yang dilakukan ini bisa langsung dilihat setelah 10 menit. Kit Tester Formalin ini terdiri dari campuran bahan kimia yaitu foksin dan senyawa HCl. "Unsur yang paling penting di sini adalah foksin", tegasnya. Ia juga menjelaskan cara untuk menguji makanan yang mengandung formalin ialah dengan memotong kecil-kecil dan menghancurkan bahan makanan atau makanan yang akan diuji, kemudian hancurannya ditambah dengan air. Cairan bening yang dihasilkan dicampur dengan Kit Tester Formalin. Jika terjadi perubahan warna menjadi biru maka makanan tersebut mengandung formalin. Selain menggunakan Kit Tester Formalin ini, menurut Chanif ada 2 cara lagi yang bisa digunakan untuk menguji Formalin, yaitu dengan reaksi asam amino triptophan dan butanol. Akan tetapi kedua cara tersebut masih ada kekurangan. Dengan reaksi asam amino triptophan, hasilnya kurang bagus, karena warna yang dihasilkan masih kurang nyata. Sehingga tidak jelas antara makanan yang mengandung formalin dengan yang tidak. Sedangkan penggunaan butanol memerlukan waktu yang lama. Berbeda dengan Kit Tester Formalin ini yang hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit saja. Alat yang baru saja ia temukan ini rencananya akan dipatenkan. Chanif juga membuka diri lebar bagi mereka yang menginginkan pelatihan bagi pengawas di lapangan sehingga mereka tidak hanya melakukan uji fisik saja. Pengujian itu telah dilakukan pada tahu yang dijual oleh pedagang di seputar kampus Unibraw. Menurutnya hampir semua tahu yang dijual mengandung formalin. Menurut Chanif, makanan untuk dikonsumsi pada prinsipnya tidak boleh dicampuri bahan pengawet apapun. Sebaiknya bahan makanan tersebut diolah. "Pada ikan asin sebenarnya bisa menggunakan garam sebagai bahan pengawet, untuk tahu bisa dengan garam juga menjadi tahu asin. Itu lebih aman daripada mencampur dengan bahan pengawet seperti formalin atau benzoat", tuturnya. [vty]