BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan data, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : 1. Kinerja keuangan Bank Mandiri ditinjau dari ROA, ROE dan LDR periode tahun 2006 – 2008. Pertumbuhan positif dari ROA dan ROE selama kurun waktu tersebut mengindikasikan pula bahwa profitabilitas bank ditinjau dari ROA dan ROE nya cukup baik karena mengalami peningkatan. Namun, profitabilitas tersebut masih kurang memuaskan, karena ROA dan ROE Bank Mandiri masih dibawah rata-rata industri perbankan. Tingkat LDR Bank Mandiri yang masih rendah dibandingkan rata-rata LDR industri perbankan dan ketetapan Bank Indonesia, mengindikasikan bahwa tingkat likuiditas Bank Mandiri dalam penyaluran pinjaman kurang baik. Bank hanya mampu menyalurkan kredit sebesar rata-rata kurang dari 60% dari total dana pihak ketiga. Rendahnya LDR , dimungkinkan karena prinsip kehati-hatian bank dalam penyaluran kredit untuk menghindari negative spread dan kekhawatiran akan kredit macet. 78 2. Kinerja keuangan Bank Syari’ah Mandiri ditinjau dari ROA, ROE dan LDR periode tahun 2006 – 2008. Pertumbuhan positif dari ROA dan ROE pada periode tersebut mengindikasikan bahwa profitabilitas bank ditinjau dari ROA dan ROE cukup baik karena mengalami peningkatan. Namun profitabilitas tersebut kurang memuaskan jika dibandingkan dengan rata-rata industri perbankan syari’ah karena tingkat ROA dan ROE bank masih berada dibawahnya. LDR Bank Syari’ah Mandiri tergolong bagus, dilihat dari tingginya angka rasio. Hampir seluruh dana pihak ketiga yang dihimpun, dikelola dan dimanfaatkan oleh bank untuk pembiayaan. Tingginya LDR ini, dimungkinkan karena prinsip profit and loss sharing dari sistem syari’ah, sehingga kekhawatiran akan kerugian tidak terlalu mengganggu, karena pada prinsipnya, kerugian tersebut tidak sepenuhnya ditanggung oleh bank, tetapi dibagi bersama dengan pihak peminjam dana. Selain itu, karena sistemnya yang berbasis pada syari’ah Islam, dimana dalam pandangan Islam, uang adalah flow concept, dimana semakin cepat dan optimum uang tersebut mengalir dan digunakan oleh masyarakat, maka semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi pun meningkat. 3. Perbandingan kinerja keuangan Bank Mandiri dan Bank Syari’ah Mandiri ditinjau dari ROA, ROE dan LDR periode tahun 2006 – 2008. Profitabilitas Bank Mandiri dilihat dari ROA, lebih bagus daripada Bank 79 Syari’ah Mandiri, karena semakin tinggi ROA semakin bagus bank tersebut dalam memperoleh keuntungan dari pemanfaatan aset yang dimiliki. Profitabilitas bank dari sisi ROE, Bank Syari’ah Mandiri lebih bagus dibandingkan dengan Bank Mandiri karena semakin tinggi angka ROE mengindikasikan bahwa bank tersebut dalam memperoleh keuntungan dari pemanfaatan ekuitas yang dimiliki juga semakin bagus. Likuiditas penyaluran kredit/pembiayaan bank dari sisi LDR, Bank Syari’ah Mandiri lebih bagus daripada Bank Mandiri. Meningkatnya rasio LDR mengindikasikan juga bahwa kemampuan bank tersebut dalam hal menyalurkan kredit/pembiayaan juga besar, begitu pula dengan kemampuan bank tersebut dalam penghimpunan dana pihak ketiga (masyarakat). 4. Perbedaan kinerja keuangan Bank Mandiri dan Bank Syari’ah Mandiri ditinjau dari ROA, ROE dan LDR periode tahun 2006 - 2008. Dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan Bank Mandiri dan Bank Syari’ah Mandiri dari sisi ROA dan LDR periode tahun 2006 – 2008. Dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan kedua bank dilihat dari sisi ROE. Kualitas ROA Bank Mandiri lebih tinggi daripada Bank Syari’ah Mandiri yang artinya bahwa kemampuan Bank Mandiri dalam memperoleh laba berdasarkan aset yang dimilikinya berada diatas Bank Syari’ah Mandiri. Untuk kualitas LDR, kemampuan Bank Mandiri lebih rendah daripada Bank 80 Syari’ah Mandiri yang artinya bahwa Bank Mandiri dalam menyalurkan kredit/pembiayaan berdasarkan dana pihak ketiga yang ada pada bank masih dibawah Bank Syari’ah Mandiri. Bank Syari’ah Mandiri memiliki rasio LDR yang signifikan lebih tinggi daripada Bank Mandiri, sehingga dapat dikatakan dana pihak ketiga yang menganggur di Bank Syari’ah Mandiri lebih rendah daripada Bank Mandiri. Sementara itu, pertumbuhan LDR mengindikasikan pula bahwa kemampuan Bank Syari’ah Mandiri dalam menyalurkan kredit, sejalan pula dengan kemampuan bank tersebut dalam menghimpun dana dari masyarakat. Dari sisi ROE, meskipun secara angka, rasio Bank Syari’ah Mandiri lebih tinggi daripada Bank Mandiri, tetapi ternyata kinerja keuangan kedua bank dilihat dari ROE nya tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini berarti kedua bank memiliki kemampuan yang sama dalam hal memperoleh keuntungan dari modal sendiri yang dimiliki. 5.2 Saran. Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Untuk kedua bank. Bank Mandiri dan Bank Syari’ah Mandiri perlu meningkatkan profitabilitasnya baik dalam bentuk Return On Asset (ROA) maupun Return On Equity (ROE). Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan produktifitas dari aset dan modal yang dimiliki serta meminimalkan aset dan modal yang menganggur. 81 Karena baik atau buruknya kinerja bank dalam memperoleh laba menentukan minat investor atau masyarakat dalam menanamkan modal (dana) nya. 2. Untuk Bank Mandiri. Untuk meningkatkan LDR nya yang masih rendah sebaiknya Bank Mandiri harus lebih aktif dalam menyalurkan dana yang diterimanya pada pihak ketiga ke sektor riil, sehingga dapat meminimalkan dana menganggur yang ada di bank dan juga bank tidak terlalu terbebani pembayaran bunga simpanan dana pihak ketiga. Perlu diingat bahwa setiap Rp. 1,- dana yang ada, memiliki peluang untuk memperoleh keuntungan. Penerapan prinsip flow concept pada uang yang dianut oleh sistem syari’ah dapat dijadikan pertimbangan karena dalam sistem ini semakin cepat dan optimum uang yang berputar dalam masyarakat itu dimanfaatkan, maka semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat, dan semakin baik kondisi perekonomian. Dan apabila kondisi perekonomian membaik, jaminan dari pengembalian kredit yang diberikan kepada masyarakat juga akan semakin membaik. 3. Untuk peneliti yang akan datang. Karena penelitian ini hanya menggunakan 3 (tiga) rasio dalam mengukur kinerja keuangan perbankan selama kurun waktu 3 (tiga) tahun, maka sebaiknya peneliti yang akan datang menggunakan lebih banyak rasio untuk mengukur kinerjanya. Disarankan pula, bagi peneliti yang akan datang, untuk mendapatkan hasil 82 penelitian yang lebih mendekati kondisi kinerja perbankan yang up to date perlu dipertimbangkan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan rentang waktu yang lebih panjang, misalnya lima tahun terakhir 83