BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1. Sejarah PT. Sentosa Karya Gemilang PT. Sentosa Karya Gemilang adalah perusahaan distribusi yang berafiliasi dengan perusahaan pabrikan atau principal PT. Sinde Budi Sentosa sebagai produsen produk-produk merek Cap Badak yang didirikan sebagai badan hukum pada tanggal 27 April 1995 dengan Akta Notaris Nurul Hidajati Handoko S.H Nomor -56- di Jakarta. Dasar pemikiran mendirikan perusahaan ini sebenarnya bermula untuk menggantikan fungsi distribusi produk-produk dari PT. Sinde Budi Sentosa dari PT. Duta Lestari Sentratama untuk wilayah Jabotabek dan Jawa Barat, dan PT. Duta Mentari Sentratama untuk wilayah Jawa Tengah. PT. Sentosa Karya Gemilang mulai komersial pada tanggal 19 Juni 1997 yang berdomisili di Jl. Jembatan Dua Raya Blok 12B No. 7-8 Jakarta Utara sedangkan kantor operasional dan pergudangan ada di Jl. Raya Bekasi Km. 39.2, Bekasi, Jawa Barat. Pada periode awal ini PT. Sentosa Karya Gemilang mempunyai kantor cabang di Jakarta, Bekasi, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogya dan dipodipo di Tasikmalaya, Tegal, Purwokerto dan Solo, jumlah pekerja kurang lebih 500 orang dan jumlah armada kanvas sebanyak 85 unit. 56 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 57 Dengan alasan bisnis pada tahun 2001 PT. Sentosa Karya Gemilang dan manajemen perusahaan afiliasinya yaitu PT. Sinde Budi Sentosa telah bertekad untuk mengadakan restrukturisasi dan perubahan-perubahan sebagai berikut: 1. Untuk mengurangi biaya operasi, perusahaan menyerahkan seluruh kegiatan distribusi ke outlet-outlet dengan penunjukan kepada distributor, sub distributor dan grosir kerjasama. 2. PT. Sinde Budi Sentosa menunjuk PT. Sentosa Karya Gemilang sebagai distributor tunggalnya, oleh sebab itu luas wilayah distribusi perusahaan bertambah dibandingkan dengan sebelumnya. 3. Dampak dari restrukturisasi diatas perusahaan telah melay-out atau mengurangi pekerjanya dari ± 500 orang menjadi ± 90 orang saja dan armada kanvas seluruhnya diserahkan kepada distributor dan sub distributor. Saat ini PT. Sentosa Karya Gemilang berkantor di Jl. Danau Sunter Selatan Blok O IV No. 24, Jakarta Utara dan operasi pergudangannya diserahkan sepenuhnya kepada PT. Sinde Budi Sentosa. Produk-produk yang didistribusikan atau dipasarkan dari perusahaan-perusahaan sebagai berikut: PT. Sinde Budi Sentosa: Larutan Penyegar Cap Badak (320 ml, 200 ml, 500 ml, 238 ml, Sachet), Lasegar (320 ml, 200 ml, 500 ml, 238 ml, Sachet), minuman Energi Ena‟O, Liang Teh Cap Pistol, Teangin, Delipo, Balsem, Salep Kulit, dll. Ninjiom Medicine Manufactory (H.K) Limited, Hongkong, Obat Batuk Ibu dan Anak atau Pei Pa Koa http://digilib.mercubuana.ac.id/ 58 Teck Aun Medical Factory Sdn.Bhd, Malaysia, Obat Sakit Perut Phil Chikit Bertram Chemical (1982) Co.Ltd Thailand, Minyak Angin dan Inhaler Beberapa produk yang diluar produksi PT. Sinde Budi Sentosa merupakan produk impor, PT. Sinde Budi Sentosa menjadi perwakilan distribusi produkproduk impor tersebut namun untuk pendistribusiannya dilanjutkan oleh PT. Sentosa Karya Gemilang. 4.1.2. Lokasi PT. Sentosa Karya Gemilang PT. Sentosa Karya Gemilang berlokasi di daerah Sunter, dengan alamat lengkap sebagai berikut: Jl. Danau Sunter Selatan Blok. O IV NO. 24, Jakarta Utara, 14350 Telp : 021-65834567 Fax : 021-65834469 4.1.3. Logo PT. Sentosa Karya Gemilang Sumber : PT. Sentosa Karya Gemilang Gambar 4.1.3 Logo PT. Sentosa Karya Gemilang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 59 4.1.4. Visi dan Misi PT. Sentosa Karya Gemilang Visi PT. Sentosa Karya Gemilang mempunyai visi yaitu dimana ada toko, di situ ada produk PT. Sinde Budi Sentosa seperti Larutan Cap Badak, Lasegar, Ena‟O, Teangin, Liangteh Cap Pistol, Balsem dan Salep Kulit. Misi Misi dari PT. Sentosa Karya Gemilang yaitu mencapai 250.000 outlet terjangkau secara rutin sebelum tahun 2017. 4.1.5. Struktur Organisasi Organisasi berasal dari istilah Yunani organon dan istilah latin organum yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan. Beberapa ahli mengemukakan pandangannya mengenai organisasi. Menurut Mooney1 mengatakan “Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.” Barnard2 dalam Manullang memberi pengertian organisasi sebagai suatu sistem dari aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa organisasi merupakan pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih dalam suatu susunan pertanggungjawaban untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan untuk melaksanakannya perlu suatu koordinasi yang efektif. 1 M. Manullang. Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2004 hal 59 Ibid 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 60 Bagan struktur organisasi PT. Sentosa Karya Gemilang bersifat fungsional. Presiden Direktur sekaligus pemilik perusahaan memiliki tugas pokok menggerakan dan mengendalikan kegiatan organisasi dalam mengimplementasikan strategi untuk mencapai sasarannya dan menerapkan kebijakan dalam berbagai hal dalam perusahaan. President Director General Manager Finance & Accounting Manager Nasional Sales Manager Sales Manager I Sales Manager II Nasional Modern Trade Manager Finance Regional Manager I Regional Manager III Regional Key Account Manager Accounting Regional Manager II Sales Admin Key Account Supervisor Purchasing Sales Admin EDP Manager EDP Staff HRD Manager HRD Assistant Logistic Manager Logistic Staff Sales Admin Sumber : PT. Sentosa Karya Gemilang Gambar 4.1.5 Struktur Organisasi PT. Sentosa Karya Gemilang Struktur organisasi PT. Sentosa Karya Gemilang merupakan struktur organisasi garis dimana wewenang dan kekuasaan berasal dari atas kemudian mengalir kebagian-bagian dibawahnya dan masing-masing bagian tersebut bertanggung jawab penuh pada atasannya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 61 Fungsi organisasi pada PT. Sentosa Karya Gemilang sebagai berikut: 1. Presiden Direktur a. Menyusun strategi dan visi serta menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan b. Bertanggung jawab terhadap kemajuan perusahaan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan perusahaan c. Memimpin perusahaan dan mengawasi kelancaran perusahaan sesuai dengan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan d. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya 2. General Manager (GM) a. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang b. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan c. Menjadi perantara dalam mengkomunikasikan ide, gagasan dan strategi antara pimpinan dan karyawan d. Membimbing bawahan dan menjelaskan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas 3. Nasional Sales Manager (NSM) a. Memastikan strategi pricing policy yang menciptakan kestabilan harga untuk semua level pelanggan (Grosir, Semi Grosir, Retail, Modern Channel) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 62 b. Memonitor perolehan order serta merangkum forecast untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal c. Menganalisa dan mengembangkan strategi penjualan dan distribusi produk untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan serta merancang target penjualan dan target jumlah pelanggan d. Memonitor serta mengevaluasi kecukupan level stok berdasarkan trend dan forecast sales serta lead time pengiriman ke area/ cabang, baik secara internal (pabrik) maupun eksternal (distributor atau sub distributor) e. Melakukan rutinitas sales forecast secara bulanan dan semesteran untuk sedini mungkin mengidentifikasikan potential problem 4. Sales Manager (SM) a. Bertanggung jawab penuh terhadap penjualan produk PT. Sinde Budi Sentosa mencakup pendistribusian serta penagihan kepada distributor dan sub distributor b. Memaksimalkan setiap program-program promosi yang sedang berjalan c. Memonitoring kestabilan harga di seluruh wilayah Indonesia d. Melakukan pembinaan pada distributor atau sub distributor dan melakukan pengembangan produk di seluruh area serta menjamin produk baru sampai dengan tingkat retail 5. Nasional Modern Trade Manager (NMTM) a. Bertanggung jawab penuh terhadap penjualan produk PT. Sinde Budi Sentosa mencakup pendistribusian (khusus di modern trade) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 63 b. Menjalankan planning promosi dari principle c. Mempertanggung jawabkan penggunaan budget promosi kepada principle d. Memonitor harga produk-produk PT. Sinde Budi Sentosa di modern market 6. Regional Manager (RM) a. Memonitoring setiap program PT. Sinde Sinde Budi Sentosa yang sedang berjalan di seluruh area di Indonesia b. Melakukan peninjuan terhadap produk jual yang ada diseluruh distributor atau sub distributor c. Bertanggung jawab penuh atas penjualan serta distribusi produk-produk PT. Sinde Budi Sentosa d. Melakukan pemantauan terhadap kestabilan harga di seluruh Indonesia 7. Regional Key Account Manager (RKAM) a. Bertanggung jawab penuh terhadap penjualan produk PT. Sinde Budi Sentosa serta distribusinya di Modern Trade b. Menjalankan planning promosi dari principle c. Mempertanggung jawabkan penggunaan budget promosi kepada principle d. Memonitor kestabilan harga produk-produk PT. Sinde Budi Sentosa di modern market http://digilib.mercubuana.ac.id/ 64 8. Finance & Accounting a. Mengelola fungsi akutansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu b. Merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengkontrol arus kas (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang c. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan dan mengkontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional d. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akutansi, serta mengkontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur 9. Human Resources Development/ General Affair a. Melakukan pengembangan serta pengelolaan sumber daya manusia serta membuat sistem human resources yang efektif dan efisien. b. Bertanggung jawab atas kegiatan employee relations yang dilaksanakan di PT. Sentosa Karya Gemilang c. Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan, mulai dari mencari calon karyawan, wawancara hingga seleksi d. Bertanggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, perhitungan gaji, bonus dan tunjangan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 65 e. Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlaku kontrak kerjanya f. Melakukan proses pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja (alat tulis kantor), melakukan analisa kebutuhan anggaran atas pengadaan, dan pemeliharaan seluruh fasilitas dan sarana penunjang aktivitas kantor untuk kemudian diajukan kepada bagian keuangan dan manajemen perusahaan untuk dianggarkan dan disetujui 10. Logistik a. Menganalisa total kebutuhan barang dan mengatur penyediaan, pengadaan, dan pengiriman barang sedemikian rupa agar alokasi barang di setiap tempat dapat memenuhi kebutuhan dengan efisien, efektif, dan tepat waktu b. Mengumpulkan informasi tingkat persediaan (stock level) disetiap tempat. Melakukan stock opname secara berkala dan menganalisa jumlah dan jenis persediaan barang di gudang untuk mengkontrol akurasi data persediaan dan tingkat persediaan yang sehat di setiap tempat c. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengiriman barang, termasuk menentukan ekspedisi dan rute untuk memastikan pengiriman dilakukan dengan tepat waktu dan efisien, serta barang diterima oleh setiap cabang d. Menyusun anggaran biaya logistik dan menjaga agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan efisien dan efektif sesuai dengan anggaran yang telah di alokasikan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 66 11. Entry Data Processing (EDP) a. Membantu apabila terjadi situasi yang sulit seperti sistem bermasalah b. Melindungi keseluruhan sistem komputer dengan kode rahasia agar tidak terjadi kebocoran sistem c. Menciptakan atau memeberikan masukan untuk setiap departemen dalam hal perosedur penyalinan data d. Wajib selalu melakukan pengecekan hardware dan software agar dapat berjalan dengan baik 4.2 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kegiatan Employee Relations yang dilakukan di PT. Sentosa Karya Gemilang dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan berbagai langkah-langkah yang dilakukan, diantaranya dengan melakukan wawancara mendalam (depth interview) serta melakukan pengumpulan data melalui dokumentasi yang tersedia di bagian Human Resources Development (HRD). Wawancara mendalam yang dilakukan peneliti adalah dengan memilih empat narasumber, dimana 1 key informan dan 3 informan yang berasal dari internal PT. Sentosa Karya Gemilang. 1 key informan yang peneliti wawancara yaitu Bapak Benedictus Irwan Prabowo selaku HRD PT. Sentosa Karya Gemilang, serta 3 informan yang peneliti wawancara yaitu Bapak Charles Kurniawan selaku National Sales Manager PT. Sentosa Karya Gemilang, Ibu Ezy http://digilib.mercubuana.ac.id/ 67 Andria selaku Senior Accounting Staff dan Ibu Krisna Sylvia selaku Junior Administration Staff. Dari hasil jawaban wawancara kepada para nara sumber tersebut mengenai implementasi kegiatan Employee Relations dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan di PT. Sentosa Karya Gemilang, terdapat pernyataan yang saling melengkapi mengenai kegiatan-kegiatan Employee Relations apa saja yang ada di PT. Sentosa Karya Gemilang dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, peneliti dapat menjabarkan berbagai kegiatan Employee Relations pada perusahaan yang terbagi dalam berbagai bentuk, baik itu program pendidikan dan pelatihan, program acara khusus dan lain sebagainya. 4.2.1. Implementasi Kegiatan Employee Relations dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Karyawan didalam perusahaan merupakan asset yang sangat penting. Dalam dunia Public Relations dikenal dengan hubungan masyarakat internal (Employee Relations) yaitu publik yang terdiri dari karyawan yang menjadi bagian utama dari unit perusahaan itu sendiri. Maka kegiatan Employee Relations sangatlah penting untuk dijalankan oleh sebuah perusahaan. A. Program-program Kegiatan Employee Relations Kegiatan Employee Relations yang ada di PT. Sentosa Karya Gemilang, bertujuan untuk menjalin hubungan yang baik di antara manajemen dengan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 68 karyawan maupun di antara karyawan dengan karyawan. Selain itu juga bertujuan untuk memotivasi karyawan dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang akan berpengaruh kepada kemajuan perusahaan. 1. Program Pendidikan dan Pelatihan Kegiatan Employee Relations yang termasuk kedalam program pendidikan dan pelatihan adalah program training karyawan, seperti yang dijelaskan oleh Bapak Benedictus Irwan Prabowo, sebagai berikut: “Perusahaan mengadakan program training untuk karyawan, namun memang belum semua karyawan dapat merasakan program ini, misalnya beberapa waktu lalu saya mengikuti training dengan materi mengenai pengelolaan sumber daya manusia yang diselenggarakan perusahaan training. Kedepannya perusahaan akan mempelajari dan membuka kemungkinan bagi karyawan yang membutuhkan untuk mengikuti pelatihan atau training ini. Selain itu, pada tahun 2015 perusahaan menyelenggarakan program training yang bertempat di Pusdiklat Tempur Rindam Jaya Gunung Bunder Bogor namun program ini hanya diperuntukkan bagi sales supervisor dan manager dari Divisi Sales saja.” 2. Program Penghargaan Salah satu kegiatan Employee Relations yang secara berkala dilakukan yang termasuk dalam program penghargaan adalah penilaian kerja, berikut penjelasan dari Bapak Benedictus Irwan Prabowo: “Sejauh ini penilaian kerja dari atasan atau manager tiap divisi dilaksanakan setiap akhir tahun yang hasilnya menjadi tolak ukur kami untuk memberikan kenaikan gaji untuk tahun selanjutnya. Penilaian kerja ini bersifat rahasia sehingga karyawan tidak dapat mengetahui hasilnya. Untuk program penghargaan lain berupa insentif bagi sales supervisor yang diadakan tiap bulan sebagai penghargaan atas tercapainya target kerja bulanan. Diluar kedua program itu memang belum ada, sebenarnya http://digilib.mercubuana.ac.id/ 69 perusahaan sudah membahasnya namun belum berjalan tapi kedepannya akan diusahakan agar program penghargaan untuk karyawan ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah dicanangkan oleh perusahaan.” Penjelasan senada dari Bapak Charles Kurniawan, sebagai berikut: “Penilaian kerja tahunan selalu dilaksanakan, biasanya penilaian dilakukan di bulan Desember. Atasan akan dibagikan form oleh pihak HRD untuk diisi sesuai dengan prestasi kerja yang dicapai oleh bawahannya. Penilaian ini berguna sebagai acuan perusahaan untuk kenaikan gaji karyawan ditahun selanjutnya. Selain itu khusus untuk Divisi Sales diadakan insentif bulanan untuk sales supervisor sesuai dengan target kerja yang telah dicapai.” Pernyataan dari Ibu Ezy Andria, sebagai berikut: “Setahu saya penilaian kerja selalu dilaksanakan setiap akhir tahun yang akan berpengaruh terhadap prosentase kenaikan gaji, namun karena berlangsung hanya setahun sekali jadi kurang dapat dirasakan. Harapan saya perusahaan dapat mengadakan program penghargaan kepada karyawan yang memiliki produktivitas yang tinggi atau loyal, misalnya setiap lima tahun masa kerja karyawan diberikan bonus khusus.” Pernyataan berbeda dari Ibu Krisna Sylvia, sebagai berikut: “Karena saya bergabung dengan perusahaan belum begitu lama, maka saya belum begitu memahami program penghargaan ini. Tapi saya berharap perusahaan dapat membuat program penghargaan yang sifatnya terbuka agar dapat memacu semangat karyawan untuk lebih giat bekerja lagi”. 3. Program Media Komunikasi Internal Berikut penjelasan dari Bapak Benedictus Irwan Prabowo mengenai program media komunikasi internal: “Kegiatan media komunikasi internal yang dilaksanakan di PT. Sentosa Karya Gemilang adalah program Kamistis, Kamistis sendiri berasal dari singkatan Kamis Makan Gratis. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang meeting besar gedung PT. Sentosa Karya Gemilang setiap hari Kamis terakhir bulan berjalan. Pada program Kamistis yang ini, perusahaan menyediakan makan siang gratis bagi karyawan, biasanya dimulai sekitar pukul 12:15 sampai pukul 14:00 WIB. Dalam kegiatan ini karyawan bebas http://digilib.mercubuana.ac.id/ 70 menyampaikan segala sesuatunya seperti informasi, kritik atau saran bagi perusahaan. Alur Kamistis ini adalah doa bersama, makan siang, perayaan ulang tahun karyawan, pemberitahuan kebijakan-kebijakan perusahaan, dan dokumentasi kegiatan yang dilaksanakan peruasahaan. Kamistis ini bertujuan juga untuk mengakrabkan karyawan meskipun dari divisi yang berbeda.” Pernyataan yang diberikan oleh Bapak Charles Kurniawan, sebagai berikut: “Untuk kegiatan media komunikasi internal ada yang namanya progam Kamistis, Kamistis ini sebenarnya adalah ajang sharing semua karyawan dan membangun sisi kekeluargaan yang lebih kental lagi sehingga antar divisi tidak ada sekat-sekat lagi. Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, saya melihat bahwa Kamistis ini belum maksimal karena masing-masing divisi masih berkutat dengan divisinya masing-masing. Hal ini dapat dilihat dari cara duduk yang tidak berbaur. Kemudian konteks sharingnya masih bersifat satu arah yaitu dari sisi pembawa acara, seharusnya peserta Kamistis maupun pembawa acara harusnya juga ikut berpartisipasi secara langsung. Sehingga saya melihat ajang Kamistis ini hanya menjadi ajang makan-makan saja dan hal itu tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh manajemen. Sebenarnya Kamistis ini sangat bagus, kedepannya harus ada satu koordinator yang bertugas untuk meluruskan lagi jalannya program Kamistis agar sesuai dengan tujuan awal.” Pernyataan yang sama disampaikan oleh Ibu Ezy Andria, sebagai berikut: “Salah satu program media komunikasi internal adalah Kamistis. Program ini merupakan salah satu program yang cukup ditunggu-tunggu setiap bulannya. Program ini dilaksanakan bersamaan dengan jam makan siang, perusahaan menyediakan makan siang bagi karyawannya, program ini sebenarnya sangat bagus, Banyak manfaat yang saya rasakan, contohnya pada program Kamistis ini, kita jadi tahu info-info tentang perusahaan, misalkan perusahaan sedang mengadakan kegiatan apa. Sebagai sarana informasi dan membuat karyawan merasa dihargai.” Berikut pernyataan dari Ibu Krisna Sylvia: “Saya melihat dalam program Kamistis bahwa masih ada beberapa karyawan yang hanya berkumpul dengan grup-grupnya saja, jadi terkesan kurang membaur padahal salah satu fungsi dari Kamistis adalah untuk mengakrabkan diri antara satu dengan yang lainnya.” http://digilib.mercubuana.ac.id/ 71 4. Program Acara Khusus Kegiatan yang termasuk kedalam program acara khusus menurut Bapak Benedictus Irwan Prabowo adalah sebagai berikut: “Kegiatan lain yang kami lakukan adalah outing, family gathering, buka puasa bersama, dan perayaan ulang tahun karyawan.” Berikut penjelasan dari Bapak Charles Kurniawan mengenai program acara khusus: “Kegiatan Employee Relations yang cukup menarik adalah program acara khusus. Pada tahun 2014 perusahaan mengadakan program outing yang dilaksanakan di Hotel Seruni. Dalam acara tersebut banyak games yang dilakukan dan oleh panitia, peserta dibagi kelompoknya secara acak sehingga satu dengan yang lain yang awalnya sungkan dan merasa asing menjadi semakin mengenal karakter masing-masing.” Penjelasan dari Ibu Ezy Andria adalah sebagai berikut: “Di perusahaan ini biasanya setiap tahun diadakan acara Family Gathering, dimana karyawan diperbolehkan untuk membawa keluarganya untuk bersama-sama berlibur dengan keluarga karyawan lainnya, sehingga keluarga karyawan dapat saling mengenal.” Penjelasan dari Ibu Krisna Sylvia adalah sebagai berikut: “Saya belum lama bergabung dengan perusahaan, sehingga sampai dengan saat ini, program acara khusus yang sudah pernah saya ikuti adalah program buka puasa bersama yang pada tahun 2016 ini diadakan pada tanggal 24 Juni, lalu ada yang dinamakan dengan perayaan ulang tahun perusahaan dan juga karyawan, acara ini berada didalam acara Kamistis.” http://digilib.mercubuana.ac.id/ 72 B. Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan Employee Relations Kegiatan Employee Relations seluruh perencanaannya dibuat oleh divisi Human Resources Development atas persetujuan dari managemen perusahaan dan tidak melibatkan Public Relations, dimana dalam hal ini Bapak Benedictus Irwan Prabowo bertindak sebagai pelaksana dan report sedangkan untuk perancangan kegiatan Employee Relations Bapak Benedictus Irwan Prabowo diarahkan oleh managemen perusahaan. Berikut penjelasan beliau mengenai hal tersebut: “Program yang dibuat ada yang berasal dari kebijakan manajemen dan beberapa diantaranya merupakan hasil dari aspirasi karyawan yang kemudian diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan program Employee Relations yang ada saat ini”.“Perusahaan akan membentuk panitia acara dan kemudian akan mensosialisasikan kepada karyawan. Khusus untuk program Kamistis, setiap awal tahun sudah dibagi divisi mana saja perbulannya yang akan menjadi pembawa acara Kamistis, apabila sudah ditentukan maka divisi tersebutlah yang akan bertanggungjawab mengenai tema Kamistis dibulan tersebut dan berkoordinasi dengan HRD tentunya.” Berikut penjelasan dari Bapak Benedictus Irwan Prabowo mengenai tujuan diadakannya kegiatan Employee Relations: “Employee relation bertujuan sebagai wadah bagi manajemen untuk lebih mengenal karyawan dan begitu pula karyawan dapat mengenal manajemen, disamping itu untuk mengakomodir kebutuhan karyawan akan hal-hal yang bersifat refreshing dan juga pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan minatnya. Selain itu tujuan yang tidak kalah penting adalah untuk meningkatkan produktivitas, menciptakan semangat kerja yang tinggi, dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan yang didukung oleh iklim komunikasi yang sehat.” C. Manfaat, Kendala, dan Evaluasi Kegiatan Employee Relations Dari kegiatan Employee Relations yang dijabarkan diatas, disimpulkan program Kamistis dan Outing merupakan kegiatan yang paling mempengaruhi motivasi karyawan yang berdampak pada meningkatnya produktivitas, hal ini http://digilib.mercubuana.ac.id/ 73 sesuai dengan wawancara dengan Bapak Benedictus Irwan Prabowo sebagai berikut: “Menurut hasil pengamatan saya, kegiatan Employee Relations yang paling mempengaruhi karyawan adalah program Kamistis dan Outing. Untuk kegiatan Kamistis karena kegiatan ini berlangsung secara rutin, adanya perayaan ulang tahun karyawan juga karena karyawan bebas mengutarakan pendapatnya dalam forum, sedangkan kegiatan outing yang diselenggarakan pada tahun 2014 dinilai cukup sukses,karyawan sangat antusias dalam mengikuti jalannya kegiatan. Antara karyawan yang satu dengan yang lainnya lebih mudah membaur, hal ini didukung juga karena dibentuk kelompok-kelompok kecil yang dipilih secara acak dan banyak kegiatan yang harus dilaksanakan secara berkelompok. Karena dengan melihat karyawan yang kompak dan senang, tentunya setelah pulang dari outing tersebut merekapun akan lebih termotivasi dalam bekerja sehingga produktivitas kerja turut meningkat.” Manfaat program Employee Relations yang dilaksanakan menurut Bapak Benedictus Irwan Prabowo: “Manfaat aktivitas employee relations bagi perusahaan dan karyawan adalah untuk mendapatkan pengertian antara karyawan ataupun pimpinan dengan semua karyawan dalam sebuah organisasi. Selain itu sebagai salah satu cara perusahaan untuk memberikan apresiasi atau reward kepada karyawannya. Sedangkan manfaat lain bagi karyawan diharapkan sebagai wadah untuk dapat sharing hal-hal yang bersifat ringan dan dapat menghibur sehingga kejenuhan dalam bekerja dapat diminimalisir sehingga karyawan merasa diperhatikan dan betah bekerja di PT. Sentosa Karya Gemilang. Selain itu manfaat program Employee Relations dalam meningkatkan produktivitas kerja adalah dilihat dari pencapaian sales yang meningkat 13% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.” Manfaat kegiatan Employee Relations menurut Bapak Charles Kurniawan: “Kegiatan Employee Relations sangat bermanfaat, namun kegiatan yang ada terutama yang bersifat rutin seperti Kamistis seharusnya lebih dievaluasi lagi agar sesuai dengan tujuan awal managemen yaitu sebagai tempat dimana karyawan dapat mengekspresikan dirinya.” Ibu Ezy Andria juga menambahkan manfaat kegiatan Employee Relations di PT. Sentosa Karya Gemilang: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 74 “Banyak manfaat yang saya rasakan, contohnya pada program Kamistis, kita jadi tahu info-info tentang perusahaan, misalkan perusahaan sedang mengadakan kegiatan apa. Sebagai sarana informasi dan membuat karyawan merasa dihargai.” Ibu Krisna Sylvia menambahkan sebagai berikut: “Yang pasti merasa terhibur dan membuktikan bahwa perusahaan juga cukup memperhatikan karyawannya. Contohnya untuk perayaan ulang tahun karyawan, perusahaan sampai menyediakan cake dan acara tiup lilin, tentunya karyawan yang berulang tahun pasti merasa senang dan merasa diperhatikan.” Berikut adalah kendala yang seringkali dijumpai dalam kegiatan Employee Relations, Penjelasan dari Bapak Benedictus Irwan Prabowo mengenai hal tersebut: “Hambatan biasanya terjadi apabila program employee relations dilaksanakan dihari Sabtu atau Minggu, biasanya ada saja karyawan yang tidak dapat hadir”. Selain itu Bapak Charles Kurniawan juga menjelaskan kendala program Employee Relations sebagai berikut: “Salah satu kendala Employee Relations yang saya temukan seiring dengan berjalannya waktu adalah saya melihat bahwa Kamistis ini belum maksimal karena masing-masing divisi masih berkutat dengan divisinya masing-masing. Hal ini dapat dilihat dari cara duduk yang tidak berbaur. Kemudian konteks sharing-nya masih bersifat satu arah yaitu dari sisi pembawa acara, seharusnya peserta Kamistis maupun pembawa acara harusnya juga ikut berpartisipasi secara langsung. Sehingga saya melihat ajang Kamistis ini hanya menjadi ajang makan-makan saja dan hal itu tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh manajemen.” http://digilib.mercubuana.ac.id/ 75 Setiap kegiatan pasti ada evaluasi, berikut penjelasan dari Bapak Benedictus Irwan Prabowo: “Evaluasi yang dilakukan adalah dengan melihat bagaimana antusias karyawan dalam mengikuti program Employee Relations, selain itu karyawan dapat memberikan masukan mengenai program Employee Relations melalui forum terbuka pada saat acara Kamistis.” Dengan berbagai kegiatan Employee Relations yang diadakan di PT. Sentosa Karya Gemilang, ternyata terdapat hal lain yang mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja karyawan, Bapak Benedictus Irwan Prabowo menjelaskan sebagai berikut: “Bukan hanya program Employee Relations yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, banyak hal lain yang mempengaruhi misalnya kondisi karyawan baik fisik maupun mental. Misalnya seorang karyawan sedang memiliki persoalan pribadi, hal tersebut pasti mempengaruhi produktivitas kerjanya meskipun hanya sedikit. Ibu Krisna Sylvia menyampaikan pendapatnya, sebagai berikut: “Menurut saya produktivitas kerja yang tinggi sudah seharusnya dimiliki oleh semua karyawan, hal ini merupakan komitmen yang harus dijaga mulai dari saat pertama kali bergabung dalam perusahaan, namun memang tidak dapat kita hindari bahwa terdapat hal-hal yang bersifat pribadi yang turut berperan serta dalam produktivitas kerja, misalnya suasana hati sedang tidak baik, suasana hati tersebut akan mempengaruhi produktivitas kerja pada hari tersebut. Namun biasanya meskipun suasana hati sedang kurang baik, setelah mengikuti kegiatan Employee Relations yang seru dan bersifat kekeluargaan maka suasana hati dapat berangsurangsur membaik.” Bapak Charles Kurniawan juga menyampaikan pendapatnya: “Kegiatan Employee Relation yang berjalan dengan sukses menumbuhkan rasa puas dihati karyawan, hal ini tentunya mempengaruhi produktivitas kerja, namun hal lain seperti gaji memuaskan dan penghargaan atas pencapaian target kerja perusahaan juga berperan penting dalam produktivitas kerja.” http://digilib.mercubuana.ac.id/ akan akan yang dari 76 4.3 Pembahasan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan dengan key informan, informan dan melakukan pengamatan sehingga selanjutnya menghubungkan antara teori yang terkait dengan wawancara maka peneliti mencoba untuk mendeskripsikan data-data tersebut secara kualitatif. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber data. Teknik triangulasi di sini adalah dengan membanding data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Teknik triangulasi ini pertama-tama peneliti mencoba mengamati bagaimana jalannya wawancara dan membandingkan hasil dari wawancara tersebut. Employee Relations atau hubungan kepegawaian adalah salah satu komponen Public Relations Management yang bersifat administratif dan normatif yang mengatur hubungan kerja antar individu di perusahaan dalam rangka mencapai tingkat efisiensi dan efektifitas kerja yang maksimal. Hubungan kerja ini berkontribusi terhadap produktivitas kerja karyawan karena berkaitan dengan mencegah dan menyelesaikan masalah yang melibatkan individu-individu yang timbul dari atau mempengaruhi situasi kerja. Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, karyawan di dalam suatu perusahaan merupakan aset yang sangat penting dalam menggerakan dan memajukan suatu perusahaan. Karyawan sebagai salah satu sumber daya yang penting turut membantu menggerakan perusahaan, tanpa karyawan maka sangat mustahil perusahaan dapat berkembang. Maka hubungan yang baik antara karyawan dengan perusahaan sangatlah penting, melalui program Employee http://digilib.mercubuana.ac.id/ 77 Relation yang masuk ke dalam kegiatan internal relations menjadi bagian yang sangat penting karena akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Rusli Syarif3: “Definisi produktivitas secara sederhana adalah hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu.” Dan berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Malayu Hasibuan4 bahwa loyalitas atau kesetiaan merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam penelitian karyawan yang mencakup kesetiaan terhadap perkerjaan, jabatan, dan organisasinya. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasinya baik didalam maupun diluar pekerjaan dari dorongan yang tidak bertanggung jawab. Maka dapat kita simpulkan bahwa kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Apabila karyawan merasakan adanya kepuasan kerja maka umumnya akan tercermin dari produktivitas kerjanya. PT. Sentosa Karya Gemilang belum memiliki divisi Public Relations yang bertugas menjalankan program Employee Relations, tetapi untuk pelaksana fungsi Employee Relations adalah divisi Human Resources Development yang dikelola oleh Bapak Benedictus Irwan Prabowo. Salah satu deskripsi pekerjaan dari Bapak Benedictus Irwan Prabowo adalah untuk memelihara hubungan kerja untuk memastikan hubungan yang harmonis antara karyawan dengan perusahaan, melaksanakan event-event karyawan dan mengatur arus informasi ke karyawan. 3 4 Rusdi Syarif. 1991:1 Malayu Hasibuan, op.cit,. 180 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 78 Employee Relations menurut Bapak Benedictus Irwan Prabowo adalah sarana untuk mendapatkan saling pengertian antara karyawan ataupun pimpinan dalam sebuah organisasi. Kenyataan di atas, sesuai dengan maksud dan tujuan dari kegiatan Employee Relations dalam bukunya Rosady Ruslan seperti yang peneliti kutip dari bukunya Rusady Ruslan, sebagai berikut: a. Sebagai sarana komunikasi internal secara timbal balik yang dipergunakan dalam suatu organisasi/ perusahaan. b. Untuk menghilangkan kesalahpahaman atau hambatan komunikasi antara manajemen perusahaan dengan para karyawannya. c. Sebagai sarana saluran atau alat komunikasi dalam upaya menjelaskan tentang kebijaksanaan, peraturan dan ketatakerjaan dalam sebuah organisasi/ perusahaan. d. Sebagai media komunikasi internal bagi pihak karyawan untuk menyampaikan keinginan-keinginan atau sumbang saran dan informasi serta laporan kepada pihak manajemen perusahaan (pimpinan). Dan seperti yang telah dijelaskan oleh Bapak Benedictus Irwan Prabowo, bahwa kegiatan Employee Relations di PT. Sentosa Karya Gemilang tidak dijalankan oleh Public Relations melainkan oleh Divisi Human Resources Development. Hal inilah yang membedakan antara praktek dan teori yang ada, karena kegiatan Employee Relations itu sendiri merupakan kegiatan internal daripada tugas Public Relations. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 79 Jenis kegiatan Employee Relations di Sentosa Karya Gemilang terdiri dari kegiatan yang dilakukan di dalam kantor ada juga yang di luar kantor. Kegiatan yang di dalam kantor seperti Kamistis, perayaan ulang tahun perusahaan dan karyawan. Sedangkan untuk kegiatan yang dilakukan di luar kantor seperti Family Gathering, Outing, dan beberapa jenis pelatihan lainnya. Peneliti memfokuskan pengamatan terhadap implementasi kegiatan Employee Relations dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan di PT. Sentosa Karya Gemilang, sebagai berikut: 1. Program Pendidikan dan Pelatihan Apabila dilihat dari teori Rosady Ruslan, program pendidikan dan pelatihan ini merupakan program yang dilaksanakan oleh perusahaan yakni dalam upaya meningkatkan kinerja dan keterampilan (skill) karyawan dan kualitas maupun kuantitas pemberian jasa pelayanan dan sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan, implementasi program ini berupa pelatihan atau training yang diadakan pihak luar yang sesuai dengan kebutuhan dan bidang pekerjaan dari karyawan. Kegiatan ini dilaksanakan tidak rutin dan cenderung belum merata di semua divisi. Selanjutnya ada kegiatan pelatihan atau training bagi supervisor dan manager Divisi Sales. Kegiatan ini baru sekali dilaksanakan yang bertempat di Rindam, Gunung Putri Bogor pada November 2015 lalu. Pada kegiatan training bertujuan untuk mengasah kekompakan dan ketangguhan fisik dan mental. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 80 Peneliti melihat melalui kegiatan Employee Relations bukan lagi menjadi harapan, tetapi kegiatan ini sudah seharusnya dapat memotivasi karyawan dalam meningkatkan produktivitas kerja karena melalui kegiatan ini, karyawan mendapat kesempatan untuk mengenal atasannya secara langsung karena melakukan aktivitas bersama-sama dan menjaga kekompakan kerja yang nantinya akan dapat diimplementasikan di dunia kerja sehari-hari. 2. Program Motivasi Kerja Berprestasi Apabila dilihat dari teori Rosady Ruslan, program motivasi kerja berprestasi ini diharapkan dapat mempertemukan antara motivasi dan prestasi serta disiplin karyawan dengan harapan-harapan itu keinginan dari pihak perusahaan dalam mencapai produktivitas kerja yang tinggi.Peneliti melihat, bahwa belum adanya program yang benar-benar berlaku secara standard mengenai implementasi dari program motivasi kerja berprestasi ini.Sebaliknya jika dilihat dari sudut pandang seorang Public Relations berdasarkan pemahaman peneliti, kegiatan ini seharusnya dapat diimplementasikan lebih banyak lagi guna mendorong motivasi dari para karyawan. Public Relations Officer dalam hal ini dapat bekerja sama dengan HRD untuk merancang program seperti apa yang tepat untuk memotivasi karyawan apakah dengan memberikan reward dari pekerjaan yang memuaskan atau dengan memberikan reward terkait dengan jumlah absensi tertinggi. Dan dari Public Relations Officer sendiri dapat melakukan pendekatan mengenai hal tersebut dengan para karyawan. Pendekatan tersebut dilakukan secara persuasif untuk memotivasi karyawan bahwa intinya bukan pada apakah http://digilib.mercubuana.ac.id/ 81 ada reward atau tidak, tetapi lebih kepada jika hasil kerja mereka memuaskan, jika absensi mereka bagus, maka produktivitas mereka pun akan meningkat yang kemudian akan berpengaruh terhadap pencapaian perusahaan. 3. Program Penghargaan Apabila dilihat dari teori Rosady Ruslan, program penghargaan ini dimaksudkan adalah upaya perusahaan untuk memberikan suatu penghargaan kepada para karyawan, baik yang berprestasi kerja maupun cukup lama masa pengabdiannya. Dalam hal ini, penghargaan akan menimbulkan loyalitas terhadap perusahaan. Bapak Benedictus Irwan Prabowo menjelaskan bahwa perusahaan mengadakan penilaian kerja setiap akhir tahun namun penilaian kerja itu hanya sebagai acuan untuk kenaikan gaji ditahun selanjutnya. Untuk penghargaan karyawan berprestasi memang sudah direncanakan, namun untuk implementasinya belum dijalankan dan akan diusahakan agar dapat berjalan dengan baik. Penjelasan dari Bapak Charles Kurniawan, Ibu Ezy Andria, dan Ibu Krisna Sylvia bahwa memang benar penilaian kerja dilakukan secara berkala yaitu setahun sekali dan berpengaruh kepada kenaikan gaji untuk tahun selanjutnya, untuk bonus atau jenis penghargaan lain belum ada. Bapak Charles Kurniawan menambahkan kecuali untuk Divisi Sales, para supervisor diberikan penghargaan setiap bulannya melalui insentif yang disesuaikan dengan pencapaian kerja atas target sales bulanan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 82 Peneliti melihat bahwa ada indikasi karyawan termotivasi untuk lebih giat bekerja sehingga produktivitas kerja meningkat dikarenakan adanya penilaian akhir tahun yang akan mempengaruhi kenaikan gaji, namun hal ini belum terlalu berpengaruh karena dilaksanakan hanya setahun sekali. Sedangkan dari sudut pandang seorang Public Relations Officer yang dipahami peneliti bahwa sebaiknya manajemen melalui para manajer dapat memotivasi karyawan melalui obrolan secara pribadi yang santai yang dilakukan secara persuasif dan apabila dimungkinkan dapat diadakannya bonus atau insentif secara merata, bukan hanya sales supervisor yang berhak mendapatkannya. Reward/ bonus menurut peneliti merupakan suatu upaya dari perusahaan untuk meningkatkan disiplin karyawan dalam bekerja, sedangkan upaya Public Relations Officer adalah dengan mengajak bicara dari hati ke hati di mana Public Relations Officer memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berkeluh kesah. Dengan cara seperti ini Public Relations Officer diharapkan mampu memotivasi karyawan baik dari segi kebutuhan karyawan dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh karyawan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang akan berpengaruh kepada kemajuan perusahaan. Di PT. Sentosa Karya Gemilang, karyawan diberikan media untuk dapat berkeluh kesah melalui forum Kamistis (program media komunikasi internal) namun sifatnya yang terbuka dan diikuti oleh banyak karyawan, maka peneliti menilai banyak karyawan yang tidak leluasa untuk berbicara lebih dalam. Di sinilah peran Public Relations Officer sangat dibutuhkan, dengan adanya pembicaraan dari hati ke hati antara karyawan dan Public Relations Officer, maka http://digilib.mercubuana.ac.id/ 83 karyawan akan lebih termotivasi karena merasa diperhatikan dan hal ini akan berimbas pada kinerja yang baik sehingga pada saat penilaian kerja, si karyawanpun akan dinilai baik oleh atasannya. 4. Program Acara Khusus Apabila dilihat dari teori Rosady Ruslan, program acara khusus ini merupakan program khusus yang sengaja dirancang di luar bidang pekerjaan sehari-hari, misalnya dengan berpiknik bersama yang dihadiri oleh pimpinan dan semua karyawannya dengan maksud untuk menumbuhkan rasa keakraban diantara sesama karyawan dan pimpinan. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, implementasi program ini adalah Outing di mana untuk tahun 2014 PT. Sentosa Karya Gemilang mengadakannya bersamaan dengan perusahaan afiliasinya yaitu PT. Sinde Budi Sentosa. Kegiatan ini dilaksanakan pada 06-07 Mei 2014 bertempat di Hotel Seruni, Puncak. Dari pelaksanaan kegiatan outing sesuai dengan evaluasi tiap departemen yang mengadakannya berjalan dengan sangat baik, karyawan bisa saling mengenal karakter karyawan yang lain, dan saling bercerita mengenai pekerjaan mereka masing-masing. Selain Outing, terdapat program Family Gathering yang biasanya dilaksanakan setiap tahun, dimana karyawan membawa serta keluarga intinya untuk dapat bersama-sama berlibur dengan keluarga karyawan lainnya, kegiatan ini mulai tahun 2014 dijadwalkan menjadi dua tahun sekali, hal ini dimaksudkan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 84 agar kualitas kegiatan lebih tinggi karena budget yang tersediapun lebih besar untuk sekali event. Melalui dokumentasi kegiatan yang peneliti terima dari Bapak Benedictus Irwan Prabowo, peneliti melihat masih banyak kegiatan-kegiatan acara khusus yang diadakan di Sentosa Karya Gemilang, seperti buka puasa bersama, perayaan ulang tahun perusahaan dan karyawan yang semuanya dikekola oleh HRD. Peneliti menganalisa dari kesemua kegiatan acara khusus yang diadakan ini, dapat menumbuhkan rasa keakraban baik antara manajemen dengan karyawan dan juga antara karyawan dengan karyawan. Rasa keakraban ini berdasarkan pernyataan daripada informan di mana, mereka menjadi lebih akrab satu dengan yang lain. Dimana sebelum mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, sebagai karyawan baru tentunya akan merasa canggung karena belum mengenal sesama rekan kerjanya. 5. Program Media Komunikasi Internal Apabila dilihat dari teori Rosady Ruslan, program media komunikasi internal ini membentuk program media komunikasi internal melalui bulletin, news release, dan majalah perusahaan yang berisikan pesan, informasi dan berita yang berkaitan dengan kegiatan antar karyawan atau perusahaan dengan pimpinan. Komunikasi adalah hal yang penting dalam pekerjaan, di mana interaksi dalam bekerja disimbolkan melalui komunikasi baik verbal maupun non verbal. Komunikasi dapat berjalan dengan baik bila pada awalnya ada rasa memiliki kebutuhan atas informasi tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 85 Implementasi kegiatan Employee Relations dalam program media komunikasi internal yang ada di PT. Sentosa Karya Gemilang disatukan dengan program Kamistis. Kamistis merupakan program yang dilaksanakan setiap hari Kamis di minggu terakhir dalam bulan berjalan, program ini dilaksanakan bersamaan dengan jam makan siang, perusahaan menyediakan makan siang untuk karyawan. Hal-hal yang dibahas di Kamistis sangat beragam. Kamistis ini merupakan wadah bagi para karyawan untuk berkeluh kesah mengenai pekerjaannya, atasannya, teman sejawatnya, juga termasuk saran dan kritik mengenai kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh perusahaan. Bila dilihat dari hasil penelitian, peneliti dapat mengatakan bahwa motivasi kerja karyawan merupakan bentuk motivasi ekstrinsik, di mana mereka membutuhkan dorongan dari luar untuk meningkatkan motivasi mereka. Maka dari itu kegiatan Employee Relations merupakan salah satu upaya dari perusahaan untuk memotivasi kerja karyawan. Dan bila dikaitkan dengan teori yang ada, maka sudah seharusnya Employee Relations dilakukan oleh Public Relations Officer. Dengan kata lain, Public Relations Officer yang merancang programprogram kegiatan yang terkait dengan motivasi kerja karyawan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kegiatan adalah merupakan fungsi dari Public Relations, maka akan terasa perbedaannya jika kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Public Relations Officer daripada divisi terkait dengan disiplin kerja. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 86 Ukuran dari keberhasilan kegiatan Employee Relations dari sudut pandang HRD adalah karyawan menjadi lebih rajin bekerja, datang lebih tepat waktu, dan absensi lebih bagus, juga terdapat kenaikan sales perusahaan dari tahun sebelumnya. Kendala dari kegiatan-kegiatan Employee Relations ini adalah semakin banyaknya karyawan sehingga semakin banyak pula keinginan mereka sehingga tidak dapat terakomodir semuanya secara bersamaan, serta untuk kegiatan yang dilakukan di luar kantor kendala yang ditemui adalah budget yang besar namun diatasi dengan cara membuat acara yang seharusnya dilaksanakan setahun sekali menjadi dua tahun sekali. Peneliti melihat, kesulitan yang dihadapi oleh HRD dalam melaksanakan kegiatan Employee Relations ini adalah karena tidak adanya koordinasi kerja dengan Public Relations Officer sehingga kegiatan belum maksimal. Peneliti melihat bahwa efek atau manfaat dari kegiatan Employee Relations yang diselenggarakan oleh HRD ini sudah berjalan dengan baik namun belum benar-benar dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan secara maksimal, karena pada prinsip Public Relations kegiatan Employee Relations ini harus secara langsung dapat memotivasi karyawan dalam bekerja sehingga juga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Evaluasi dari kegiatan-kegiatan Employee Relations ini juga selalu dilakukan, guna memperbaiki setiap kekurangan yang ada baik dari segi lokasi dan jadwal kegiatan-kegiatan itu sendiri. Evaluasi dapat dilakukan oleh tim http://digilib.mercubuana.ac.id/ 87 Employee Relations, selain itu dapat juga dilakukan oleh karyawan melalui masukan kepada HRD. http://digilib.mercubuana.ac.id/