14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Origami merupakan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Origami merupakan teknik melipat kertas yang berkembang di
negara Jepang. Di era Heian (749-1185), origami menjadi simbol
bangsawan serta menjadi hal penting dalam kegiatan upacara pemakaman.
Origami menjadi trend yang menyebar dengan cepat dan bisa diterima
masyarakat Jepang meskipun bukan kesenian asli Jepang. Sebagai seni
melipat kertas, origami menjadi suatu inovasi unik yang sangat digemari.
Seiring perkembangannya origami semakin kehilangan nilai fungsinya
sebagai seni. Akhir-akhir ini origami hanya dianggap sebagai hobi pengisi
waktu luang dan pendidikan tambahan yang diberikan di sekolah taman
kanak-kanak, yang ditujukan untuk melatih perkembangan imajinasi,
kreativitas, serta motorik anak. Itulah sebabnya origami lebih populer di
dunia pendidikan dan dikembangkan dalam bentuk origami modern, salah
satunya yaitu origami digital. Origami yang semula digunakan sebagai
hiasan atau ornament, kini dapat diimplementasikan dalam karya lain yang
membuatnya lebih mudah diterapkan di berbagai media (Helmy, 2010) .
Dalam dunia desain grafis, origami menginspirasi banyak desainer
grafis dunia di tahun 2009, terutama dalam karya desain logo dan jenis
huruf. Origami yang diadaptasi lebih cenderung ke penyederhanaan
bentuk geomoetris, yang diimplementasikan pada logo perusahaanperusahaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Waradya dan Bimo
(2013:600) bahwa dari waktu ke waktu tren desain mengadaptasi gaya
tertentu, dalam hal ini yaitu seni origami. Berdasar studi literatur yang
dilakukan, pada trend report logo tahun 2010 (Fishel) serta tahun 20112012 (Gardner), logo-logo mulai menggunakan bentuk-bentuk geometri
14
15
seperti persegi, segitiga, hingga kubistik, yang sering digunakan dalam
seni origami.
Usdiyana dan Rahmat (2011) menyebutkan bahwa origami dapat
dipandang sebagai objek geometri dengan membandingkan melipat pada
origami dengan pencerminan. Sebagai contoh, beberapa logo berupa
logotype maupun logogram berikut mengadaptasi bentuk origami.
Gambar 1.1 Trend Logo
(Dari kiri ke kanan: 2010,2011,2012)
Sumber: logolongue.com
Beberapa logo diatas yang merupakan logo perusahaan dari luar
negeri
yang
telah
mengadaptasi
origami
sebagai
konsep
logo
perusahaannya.
Desainer di luar negeri sudah sering mengadaptasi origami. Dan di
Indonesia, salah satu yang menggunakan konsep ini adalah KMDGI X.
Event terbesar para mahasiswa desain grafis setiap dua tahun ini selalu
menggunakan ide-ide yang berbeda, khususnya dalam hal identitas.
KMDGI X yang bertempat di Jakarta menggunakan origami sebagai
konsep identitas event tahun 2012. Di sisi lain, hal ini menjadi kontradiksi
bahwa origami yang dikenal masyarakat merupakan sebuah seni yang
memiliki makna keindahan yang hadir di tengah kerumitan proses
pembuatan lipatannya karena semakin sulit dibuat maka semakin bernilai.
Berbeda dengan desain (khususnya logo), keindahan bukan menjadi
elemen paling utama, melainkan lebih mementingkan aspek fungsional.
16
Logo KMDGI X yang berupa logotype merupakan susunan hurufhuruf K, M, D, G, I dan X yang dibentuk menggunakan konsep origami.
Berdasarkan hasil kuisioner kepada 100 responden (59 orang desainer, 41
lainnya umum), logo KMDGI menurut responden memiliki tingkat
keterbacaan yang rendah, namun tetap dapat menjadi suatu identitas yang
baik. Hasil tersebut bertolak belakang dengan prinsip legibility dan
readibility yang menjadi penilaian dasar terhadap tingkat pengenalan dan
keterbacaan elemen huruf dalam logo tersebut. Idealnya, desain logotype
harus mempertimbangkan dua aspek tersebut agar bisa diidentifikasi
sebagai event KMDGI.
Berdasarkan survey, karena logo KMDGI X secara legibility dan
readibility rendah, maka logo ini merupakan salah satu contoh anomali
dalam kriteria desain logo yang baik. Sehingga penelitian ini fokus pada
pencarian konsep estetika bentuk dasar elemen logotype KMDGI X
dengan pendekatan Tinjauan Desain.
1.2.
Rumusan Masalah
Bagaimana menemukan konsep estetika bentuk dasar elemen logotype
KMDGI X dengan pendekatan Tinjauan Desain?
1.3.
Tujuan Analisis
Menemukan konsep estetika bentuk dasar elemen logotype KMDGI X
dengan pendekatan Tinjauan Desain.
1.4.
Manfaat Analisis
a. Manfaat bagi penulis
Pengkajian ini dapat membantu penulis lebih mengetahui bagaimana
sebuah estetika pada logo dapat diterapkan menggunakan sebuah bentuk
origami. Hal ini nantinya dapat membantu penulis untuk bagaimana
membuat logo yang memiliki sisi estetis dengan berdasarkan bentuk dari
origami.
17
b. Manfaat bagi masyarakat
Pengkajian ini dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami fungsi
lain dari origami, juga mengerti maksud dari penerapan berbagai origami
yang digunakan oleh desainer dalam pembuatan suatu karya.
c. Manfaat Akademik
Pengkajian ini dapat memperkaya khasanah keilmuan melalui kajian
estetika yang jarang dilakukan selama ini.
1.5.
Batasan Analisis
Dalam pengkajian ini penulis hanya akan menganalisis ini sebatas sisi
estetika inderawi dan bentuk Logo KMDGI ke X. Dalam pengkajian, ilmu
yang digunakan dalam analisis hanya sebatas teori semiotika milik Charles
Sanders Pierce dan teori estetika milik Hunter Mead.
1.6.
Metodologi Penelitian
1.6.1. Metode Penelitian
Peneliti menggunakan metode kualitatif. Metode tersebut dipilih
karena dengan metode tersebut dapat digunakan untuk memahami
analisa secara lebih mendalam. Metode tersebut juga umum
digunakan
dalam
kajian
desain
analisis
estetika.
Dalam
pelaksanaannya penelitian meliputi pengumpulan data yang dilakukan
dengan mewawancarai pembuat logo, dan mendokumentasikan bentuk
dari logo dan identitas acara, kemudian juga mencari sumber untuk
studi literature tentang origami, estetika, semiotika, dan Logo. Setelah
semua data terkumpul, mulai dianalisis menggunakan tinjauan desain,
yang kemudian dilanjutkan dengan teori semiotika dari Charles
Sanders Peirce dan estetika dari Hunter Mead. Hasil analisis akan
menjadi sebuah interpretasi yang kemudian akhirnya menjadi suatu
kesimpulan dari penelitian.
18
1.6.2. Metode Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaannya peneliti mengumpulkan data dengan
beberapa cara,. Diharapkan cara ini dapat mendukung ke berhasilan
dalam penelitian tersebut. Cara yang digunakan antara lain:
1.6.2.1.
Metode Survey
Metode ini digunakan untuk mengetahui respon khalayak dalam
membaca atau memahami logo KMDGI X.
1.6.2.2.
Metode Wawancara
Metode wawancara dengan mewawancarai desainer pembuat logo dari
KMDGI X.
1.6.2.3.
Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu peneliti mengambil gambar dari logo
KMDGI ke X yang nantinya akan diteliti untuk bahan pengolahan
data.
1.6.2.4.
Study Literatur
Studi literatur disini adalah mencari referensi teori yang relevan
dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan.
Referensi yang dimaksud antara lain tentang:
a. Tentang origami, sejarah dan berbagai jenisnya.
b. Teori Estetika
c. Tentang Logo.
Tujuannya adalah untuk memperkuat permasalahan serta sebagai
dasar teori dalam melakukan studi dan juga menjadi dasar untuk
19
melakukan pengolahan data dalam penelitian pembuatan karya
komunikasi visual.
1.6.3. Metode Analisis Data
Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah. Semua data yang
terkumpul kemudian disajikan dalam susunan yang baik dan rapi.
Data berbagai macam origami yang sudah dikumpulkan di olah,
di kelompokkan sesuai dengan teori tinjauan desain, dimana terdapat
tahapan deskriptif, analisis formal, interpretasi, dan evaluasi. Penafsiran
dilakukan pada tahap analisis formal sesuai dengan teori semiotika
milik Charles Sanders Peirce dan estetika milik Hunter Mead.
Dalam teori semiotika milik Charles Sanders Peirce, sebuah tanda
(representament) adalah sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu
yang lain dalam beberapa hal atau kapasitas. Sesuatu yang lain itu
dinamakan interpretan dari tanda yang pertama, dan pada gilirannya
mengacu pada objek.
Sedangkan dalam teori estetika milik Hunter Mead, penggolongan
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Ragam inderawi (sensuous)
b. Ragam bentuk (formal)
c. Ragam perserikatan (Associative)
Teori estetika yang berkembang nantinya digunakan sebagai
patokan dari berbagai bentuk origami yang akhirnya dapat menjadi
alasan mengapa origami dapat digunakan sebagai sebuah referensi.
1.6.4. Bagan Alir Penelitian (Flow Chart)
Secara sistematis langkah – langkah dalam penelitian dijadikan
dalam bentuk bagan alir seperti berikut:
20
Latar Belakang
Membuat latar belakang yang menjadi dasar penelitian tentang estetika origami pada
logo.
Rumusan Masalah
Merumuskan masalah yang terjadi yaitu bagaimana Bagaimana menemukan
konsep estetika bentuk dasar elemen logotype KMDGI X dengan pendekatan
Tinjauan Desain
Tujuan analisis
menemukan konsep estetika bentuk dasar elemen logotype KMDGI
X dengan pendekatan Tinjauan Desain
Metode Penelitian
Menggunakan metode Kualitatif Deskriptif dengan dokumentasi dan studi literature
untuk mengumpulkan data.
Metode Analisis Data
Analisis data menggunakan tinjauan desain yang kemudian disaring menggunakan
teori semiotika dari Charles Sanders Pierce dan teori estetika dari Hunter Mead .
Data
Data origami yang sudah didapat dari observasi diolah dengan table yang kemudian
nantinya akan dianalisis.
Analisis Data
Data origami yang sudah didapat diolah dengan tinjauan desain, kemudian
dianalisis menggunakan teori semiotika milik Charles Sanders Peirce dan teori
estetika dari Hunter Mead.
Interpretasi
Data yang sudah dianalisis diinterpretasikan sesuai dengan ilmu yang
ada.
Kesimpulan dan Saran
Gambar 1.2. Flow Chart Penelitian
Download