BAB II DESKRIPSI IHSG

advertisement
BAB II
DESKRIPSI IHSG
2.1 Sejarah Singkat IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pertama kali diperkenalkan pada
tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan harga saham yang tercatat di
bursa. Hari dasar perhitungan indeks adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai
100. Sedangkan jumlah emiten yang tercatat pada waktu itu adalah sebanyak 13
emiten (Azis, 2015:339-340). Jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia sudah mencapai 537 emiten per tanggal 28 September 2016. Seiring
dengan perkembangan dan dinamika pasar, IHSG mengalami periode naik dan
turun. Dasar perhitungan IHSG adalah jumlah nilai pasar dari total saham yang
tercatat pada tanggal 10 Agustus 1982. Jumlah nilai pasar adalah total perkalian
setiap saham tercatat (kecuali untuk perusahaan yang berada dalam program
restrukturisasi) dengan harga di BEI pada hari tersebut.
IHSG menggunakan semua perusahaan tercatat sebagai komponen
perhitungan indeks. Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar,
Bursa Efek Indonesia berwenang mengeluarkan dan atau tidak memasukkan satu
atau beberapa perusahaan tercatat dari perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya
antara lain, jika jumlah saham perusahaan tercatat tersebut yang dimiliki oleh
publik (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar,
sehingga perubahan harga saham perusahaan tercatat tersebut berpotensi
mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG. IHSG adalah milik Bursa Efek
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Indonesia. Bursa Efek Indonesia tidak bertanggung jawab atas produk yang
diterbitkan oleh pengguna
yang mempergunakan IHSG sebagai acuan
(benchmark).
2.2 Komponen IHSG
Bursa Efek Indonesia juga memiliki beberapa indeks sektoral. Kesemua
Indeks saham sektoral yang tercatat di BEI diklasifikasikan ke dalam sepuluh
sektor menurut klasifikasi industri. Indeks sektoral BEI adalah sub indeks dari
IHSG. Semua emiten yang tercatat di BEI diklasifikasikan ke dalam sepuluh
sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEI. Komponen –
komponennya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ada 10 sektor yang
mencantumi komponen-komponennya antara lain:
1) Consumer Goods untuk indeks sektor industri barang konsumsi,
2) Agriculture untuk indeks sektor pertanian,
3) Manufacturing untuk indeks perusahaan manufaktur,
4) Misc industry untuk indeks sektor aneka industri,
5) Mining untuk indeks sektor pertambangan,
6) Infrastructure untuk indeks sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi,
7) Trade untuk indeks sektor perdagangan, jasa dan investasi,
8) Finance untuk indeks sektor keuangan,
9) Property untuk indeks sektor properti dan real estate,
10) Basic industry untuk indeks sektor industri dasar dan kimia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, kebutuhan untuk
memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai
perkembangan bursa, juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang
diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan
harga saham. Sekarang ini Bursa Efek Indonesia memiliki 15 jenis indeks harga
saham yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun
elektronik, sebagai salah satu pedoman bagi investor untuk berinvestasi di pasar
modal. Adapun 15 jenis indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia antara lain:
1) Composite adalah indeks semua harga saham perusahaan tercatat (kecuali
untuk perusahaan yang berada dalam program restrukturisasi) sebagai
komponen perhitungan indeks atau lebih dikenal dengan IHSG.
2) MBX adalah indeks ditujukan untuk emiten yang mempunyai ukuran
besar dan mempunyai track record yang baik atau disebut juga harga
saham papan utama (main board).
3) Kompas100 adalah Indeks yang terdiri dari 100 saham Perusahaan
Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi
pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan
penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.
4) LQ45 adalah indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang
dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan
kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham
dilakukan setiap 6 bulan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
5) DBX adalah indeks untuk perusahaan yang mempunyai prospektif bagus
namum belum menghasilkan keuntungan dan merupakan sarana bagi
perusahaan yang sedang dalam penyehatan atau disebut juga harga saham
papan pengembangan (development board).
6) JII adalah Indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari sahamsaham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang
diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi
pasar dan likuiditas.
7) Infobank15 adalah komponen indeks infobank15 adalah 15 saham yang
dipilih dari subsektor bank yang terdapat di sektor keuangan. Faktor-faktor
fundamental yang menjadi kriteria dasar pemilihan komponen indeks
infobank15 adalah rating bank dan ukuran Good Corporate Governance
yang keduanya dinilai oleh Majalah Infobank..
8) IDX30 adalah indeks yang terdiri dari 30 saham yang konstituennya
dipilih dari konstituen Indeks LQ45. Konstituen Indeks LQ45 dipilih
karena saat ini Indeks LQ45 sudah dapat menggambarkan kinerja saham
dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar.
9) Bisnis-27 adalah indeks kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan
harian Bisnis Indonesia. Indeks yang terdiri dari 27 saham perusahaan
tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau
likuiditas transaksi dan akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
10) PEFINDO25 adalah indeks kerja sama antara Bursa Efek Indonesia
dengan lembaga rating PEFINDO. Indeks ini dimaksudkan untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
memberikan tambahan informasi bagi pemodal khususnya untuk sahamsaham emiten kecil dan menengah (Small Medium Enterprises / SME).
Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan
mempertimbangkan
kriteria-kriteria
seperti:
Total
Aset,
tingkat
pengembalian modal (Return on Equity / ROE) dan opini akuntan publik.
Selain kriteria tersebut di atas, diperhatikan juga faktor likuiditas dan
jumlah saham yang dimiliki publik.
11) Investor33 adalah indeks atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia
dengan Media Investor Indonesia. Komponen Indeks Investor33 adalah 33
saham yang dipilih dari 100 (seratus) Perusahaan Tercatat terbaik versi
Majalah Investor.
12) SMInfra18 adalah indeks atas kerjasama antara Bursa Efek Indonesia
dengan Sarana Multi Infrastruktur. Sesuai informasi BEI, Indeks ini
mengukur performa harga dari 18 saham yang tercatat di BEI yang
bergerak dalam bidang infrastruktur dan penunjangnya.
13) Sri-Kehati adalah indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek
Indonesia dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI).
SRI adalah kependekan dari Sustainable Responsible Investment. Indeks
ini diharapkan memberi tambahan informasi kepada investor yang ingin
berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam
mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap
lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
14) MNC36 adalah indeks atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan
MNC Group yang dipilih berdasarkan kriteria kapitalisasi pasar, likuiditas
transaksi, dan faktor-faktor fundamental.
15) ISSI adalah indeks yang mencerminkan pergerakan saham-saham yang
masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang dikeluarkan oleh Bapepam
dan LK. Indeks ini dapat dijadikan acuan bagi investor untuk berinvestasi
saham yang berbasis syariah.
2.3 Fungsi IHSG
IHSG adalah salah satu komponen penting yang digunakan untuk
memantau dunia ekonomi nasional dengan fungsi sebagai berikut :
1) Indikator Arah Pasar
Pergerakan angka yang terjadi di IHSG menjadi indikator kegiatan
ekonomi yang sedang berlangsung di masyarakat, dimana saat nilai IHSG
meningkat artinya sedang terjadi kenaikan harga saham yang umumnya
disebabkan penguatan ekonomi, namun sebaliknya jika nilai IHSG
menurun itu tandanya harga saham juga sedang turun dan ketika
penurunan berlangsung drastis, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan
untuk stabilitas ekonomi dalam negeri.
2) Indikator Tingkat Keuntungan
Indeks angka yang terbaca di IHSG juga dapat menjadi indikator
keuntungan yang nantinya dihubungkan dengan berbagai jenis investasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
perbankan maupun ekonomi. Makin tinggi nilai indeks, umumnya
keuntungan juga bisa meningkat.
3) Tolok Ukur Kinerja Portofolio
Ketika ada seorang konsumen perbankan maupun investor yang
menanamkan modalnya dalam bentuk obligasi, indeks rerata IHSG
menjadi nilai ukur untuk menentukan strategi transaksi yang sesuai agar
investor yang bersangkutan terhindar dari kerugian.
Pasar modal merupakan salah satu instrumen ekonomi dewasa ini yang
mengalami perkembangan sangat pesat. Struktur Pasar Modal Indonesia terdiri
berbagai lembaga atau instansi yang tersusun sistematis mulai dari dari otoritas
tertinggi pasar modal, self regulatory organization, serta pihak-pihak lain yang
mendukung dan memiliki peran dalam menjalankan roda aktivitas transaksi pasar
modal. Hal ini tidak terlepas dari berkembangnya kegiatan investasi akhir-akhir
ini yang disebabkan kemudahan berinvestasi, deregulasi peraturan, dan kebebasan
aliran informasi. Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah
dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang (Halim, 2015:13). Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu
investasi pada financial assets dan investasi pada real assets. Investasi pada
financial assets dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito,
commercial paper, surat berharga uang, dan lainnya atau di pasar modal, misalnya
berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Investor di Indonesia yang berminat untuk berinvestasi di pasar modal
dapat berinvestasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu indeks yang sering
diperhatikan investor ketika berinvestasi di Bursa Efek Indonesia adalah Indeks
Harga Saham Gabungan. Hal ini disebabkan indeks ini berisi atas seluruh saham
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Investor di pasar modal memerlukan
pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis
efek-efek mana yang akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang tetap
dimiliki. Bagi investor yang tidak mempunyai keterampilan untuk melakukan hal
tersebut mereka bisa menghubungi pedagang efek (dealer) atau perantara dagang
efek (broker) atau perusahaan efek (securities company) untuk meminta
pendapatnya atau mereka bisa melakukan investasi pada Reksa Dana.
Pasar modal sekarang ini memiliki peranan yang cukup penting bagi
perekonomian Indonesia (BPS, 2013:1). Pasar modal berfungsi menjadi
pendanaan usaha atau sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari
masyarakat. Selain itu pasar modal juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk
menginvestasikan uangnya. Pasar modal juga mempunyai peran strategis sebagai
sarana dalam rangka menghimpun dan mengalokasi dana baik dari dalam maupun
luar negeri. Peranan pasar modal sebagai wahana mobilisasi dana tersebut
semakin penting mengingat dibutuhkannya sumber pembiayaan investasi yang
cukup besar dalam rangka pengembangan ekonomi. Keberadaan pasar modal
sebagai salah satu lembaga keuangan bukan bank semakin penting artinya bagi
perkembangan perekonomian secara keseluruhan. Dana yang diperoleh dari pasar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal
kerja dan lain-lain. Salah satu kelebihan pasar modal adalah kemampuannya
memberikan modal jangka panjang dan tanpa batas. Para pengusaha sudah
selayaknya menggunakan pasar modal untuk membiayai investasi proyek-proyek
jangka panjang yang memerlukan modal besar.
Fungsi lain pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk
berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan
lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang
dimilikinya untuk investasi sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko
masing-masing instrumen keuangan di atas. Investasi di pasar modal bisa menjadi
alternatif mengembangkan kekayaan masyarakat.
Pasar modal yang mengalami peningkatan atau mengalami penurunan
terlihat dari naik turunnya harga-harga saham yang tercermin dalam pergerakan
indeks. Indeks harga saham adalah indikator pergerakan harga saham yang
merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar
modal. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Nurhaida menjelaskan bahwa laju indeks saham mencerminkan perekonomian
suatu negara. Indeks memberikan indikasi perekonomian di suatu negara. Kalau
naik atau turun harus ada antisipasi. Kalau naik, ekonomi berarti sedang baik,
kalau turun harus diwaspadai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download