BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan
pengolah sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu serta
dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga
perekonomian bahu-membahu mengelola dan menggerakan semua potensi
ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara optimal lembaga keuangan
khususnya lembaga perbankan baik konvensional maupun syariah mempunyai
peranan yang amat strategis dalam menggerakan roda perekonomian suatu
bangsa.
Manusia pada umumnya mempunyai kebutuhan akan tempat tinggal yakni
rumah. Rumah adalah surga bagi keluarga, selain itu juga rumah yang nyaman
adalah idaman keluarga. Rumah yang indah menjadi berkah dengan rezeki yang
bersih dan dana yang halal. Di samping sebagai tempat untuk berlindung, rumah
juga sebagai tempat berkumpul dan berkomunikasinya anggota keluarga. Jika
masyarakat mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka ia
bisa membeli rumah dengan cara tunai atau lunas. Namun tidak sedikit
masyarakat yang membeli rumah secara cicilan dengan jangka waktu tertentu. Hal
ini dikarenakan pembayaran secara cicilan lebih ringan jika dibandingkan dengan
pembayaran tunai. Kebutuhan akan rumah telah membuat pihak perbankan serius
untuk menggarap dan membuat produk bank tersebut. (Peter, 2008: 28). Hadirnya
1
pembiayaan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) disebabkan karena adanya
permintaan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan rumah secara cicilan.
Produk ini dikelola oleh bank konvensional. Akan tetapi, seiring berjalan waktu
masyarakat menginginkan sebuah produk pembiayaan rumah yang sesuai dengan
prinsip syariah. Maka hadirlah produk pembiayaan rumah dengan prinsip syariah,
yang dikenal dengan KPRS (Kongsi Pemilikan Rumah Syariah).
Untuk masyarakat yang membutuhkan rumah dengan cara cicilan maka
peran perbankan sangat dominan. Secara umum, Perbankan adalah sebuah
lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama dalam menjalankan sistem
operasionalnya, yakni menerima simpanan dana (funding), menyalurkan dana
(lending), dan memberikan jasa-jasa keuangan (service). Maka dari itu bank
disebut sebagai lembaga intermediary, artinya bank sebagai lembaga perantara
antar pihak yang kelebihan uang dengan pihak yang kekuranagan uang (Antonio,
2001: 58). Begitu juga dengan bank syariah, bank syariah juga berfungsi sebagai
lembaga intermediary, dimana dalam menjalankan usahanya tidak dapat
dipisahkan dari prinsip-prinsip syariah yang mengatur operasional bank syariah.
Prinsip dasar inilah yang akan dijadikan sebagai pijakan atau landasan untuk
mengembangkan produk-produk bank syariah. Bank-bank yang mengucurkan
dana Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang telah dijalankan oleh bank
konvensional khususnya di Medan diantaranya adalah (Hardjono, 2008: 60) :
1. Bank Mandiri- KPR Graha Mandiri ,
2. Bank Panin- KPR Panin,
3. Bank CIMB Niaga- NKR (Niaga Kredit Rumah) ,
4. Bank Central Asia (BCA)- KPR BCA ,
5. Bank BII- KPR Ekspres ,
6. Bank Negara Indonesia (BNI)- BNI KPR ,
7. BNI 46- Layanan Kredit Kepemilikan RSh (Rumah Sederhana) ,
8. Bank Rakyat Indonesia (BRI)- KPR BRI,
9. Bank Tabungan Negara (BTN)- KPR Griya Utama, KPR Bersubsidi, dan
Kredit Griya Multi.
Diantara bank konvensional tersebut bank yang telah lama menjalankan
KPR (Kredit Pemilikan Rumah) adalah Bank CIMB Niaga yakni sejak tahun
1955. Bank CIMB Niaga saat ini adalah bank terbesar ke-5 di Indonesia
berdasarkan nilai aset. Bank CIMB Niaga merupakan bank terbesar ke-2 di
Indonesia dalam penyaluran Kredit Pembiayaan Rumah (KPR) dengan pangsa
pasar 10%. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian yang berkaitan dengan KPR
dari Bank CIMB Niaga. Pembiayaan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) oleh bank
konvensional khususnya bank CIMB Niaga menggunakan prinsip bunga, baik
bunga efektif maupun bunga flat. Bunga Flat adalah sistem perhitungan suku
bunga yang besarannya mengacu pada pokok hutang awal. Penggunaaan sistem
bunga flat ini maka porsi bunga dan pokok dalam angsuran bulanan akan tetap
sama. Bunga efektif adalah kebalikan dari sistem bunga flat, yaitu porsi bunga
dihitung berdasarkan pokok hutang tersisa. Porsi bunga dan pokok dalam
angsuran setiap bulan akan berbeda, meski besaran angsuran perbulannya tetap
sama. Sistem bunga efektif ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka
panjang seperti KPR atau kredit investasi.
Begitu juga dengan perbankan syariah, tidak semua bank syariah
menawarkan produk pembiayaan KPR Syariah. Beberapa bank syariah yang
menawarkan produk KPR Syariah di Medan, diantaranya adalah
1. Bank Muamalat Indonesia (BMI)- KPRS Baiti Jannati,
2. Bank CIMB Niaga Syariah,
3. BTN Syariah,
4. Bank Danamon Syariah,
5. BNI Syariah,
6. Bank Syariah Mandiri (BSM),
7. Bank Bukopin Syariah,
8. Bank Sumut Syariah,
9. Bank Permata Syariah dll.
Diantara perbankan syariah tersebut, bank yang menjalankan prinsipprinsip syariah adalah Bank CIMB Niaga Syariah. Selain itu juga Bank CIMB
Niaga Syariah mempunyai sistem penyaluran dana khususnya PKR (Pembiayaan
Kepemilikan Rumah) sesuai dengan kaidah-kaidah atau prinsip syariah. Sistem
pembiayaan yang digunakan dalam PKR (Pembiayaan Kepemilikan Rumah)di
Bank CIMB Niaga Syariah adalah pembiayaan Murabahah.
Murabahah merupakan jual beli barang(rumah) pada harga asal dengan
tambahan keuntungan atau margin yang disepakati antara bank dan nasabah
(Ascarya, 2008: 51). Porsi keuntungan dibagi diantara mereka menurut
kesepakatan yang ditentukan sebelumnya dalam akad sesuai dengan proporsi
harga asal (pendapat Imam Malik dan Imam Syafi’i).
Teknis dalam perbankan, pembiayaan murabahah adalah penyaluran dana pada
bank syariah yang prinsip penyalurannya adalah prinsip kepercayaan dari kreditur
(bank syariah)bahwa debiturnya (nasabah) akan mengembalikan pinjaman beserta
margin keuntungan sesuai akad perjanjian kedua belah pihak.
Bank CIMB Niaga merupakan salah satu bank yang banyak dipilih oleh
masyarakat untuk menyalurkan kredit pemilikan rumah. KPR terus mengalami
peningkatan yang terus menerus, hal ini disebabkan karena perkembangan jumlah
penduduk yang makin besar dan diiringi oleh peningkatan pendapatan perkapita
masyarakat. Berdasarkan pengamatan, ada beberapa tipe rumah yakni Rumah
Sederhana (RS), Rumah Sangat sederhana, dan lain-lain.
Bank CIMB Niaga Syariah, merupakan perusahaan jasa yang memberikan
jasa-jasa keuangan berdasarkan prinsip syariah. Produk penghimpunan yang
disediakan diantaranya adalah tabungan Xtra iB Niaga Syariah, tabungan iB
junior, giro iB, deposito iB,dan lain-lain. Sedangkan untuk produk penyaluran
dana diantaranya adalah pembiayaan musyarakah, pembiayaan murabahah,
pembiayaan mudharabah dll.
Adanya perbedaan pembiayaan KPR Bank Konvensional khususnya Bank
CIMB Niaga dan Pembiayaan Kepemilikan Rumah(PKR) Bank Syariah
khususnya Bank CIMB Niaga Syariah maka diperlukan penelitian berkaitan
dengan kedua sistem tersebut.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya,
maka dapat dirumuskan masalah penelitian, yaitu ”Bagaimana perbedaan
pembiayaan KPR pada bank kovensional khususnya Bank CIMB Niaga dan pada
bank syariah khususnya Bank CIMB Niaga Syariah di Medan?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pembiayaan
KPR (Kredit Pemilikan Rumah) bank konvensional khususnya Bank CIMB Niaga
dan sistem Pembiayaan Kepemilikan Rumah (PKR)
khususnya Bank CIMB
Niaga Syariah di Medan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
a.
Bagi Peneliti, untuk memperkaya khasanah pengetahuan di bidang ekonomi
syariah dan sebagai bahan informasi untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan
dengan sistem pembiayaan KPR dan PKR,
b. Bagi para akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
literatur yang membantu di dalam perkembangan ilmu akuntansi dan
menambah wawasan untuk mengetahui perbedaan antara pembiayaan KPR
bank konvensional khususnya Bank CIMB Niaga dan Pembiayaan
Kepemilikan Rumah (PKR) bank syariah khususnya Bank CIMB Niaga
Syariah di Medan,
c.
Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi yang nantinya akan
memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang
sama di masa yang akan datang.
Download