susunan acara - Kabupaten Semarang

advertisement
1
PENJABAT BUPATI SEMARANG
SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG
PADA APEL BERSAMA DALAM RANGKA 17AN
TANGGAL 17 DESEMBER 2015
HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Salam Sejahtera bagi kita semua
Hadirin peserta Apel yang Saya hormati,
Pertama–tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT,
Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga sampai hari ini kita masih diberi kesempatan dan kesehatan,
sehingga kita dapat menjalankan tugas-tugas yang menjadi tanggung
jawab kita sebagai warga negara, sekaligus bagian dari pengabdian demi
kemaslahatan bangsa dan negara.
Bapak, Ibu dan Peserta Apel yang saya hormati,
Bulan Desember merupakan bulan puncak dan akhir tahun, yang-
3
banyak menyita perhatian dan konsentrasi kita terhadap capaian kinerja
masing-masing SKPD, yang ditunjukkan dengan aneka pelaporan kinerja
mulai dari penyusunan LPPD, LKPJ-LPJ, yang sudah barang tentu harus
disinkronisasikan dengan Rencana Kerja Tahunan SKPD, dikaitkan dengan
RKPD dan RPJMD. Untuk itu saya berharap agar mulai dari eselon IV, eselon
III sampai dengan Eselon II, berhati-hati dalam melaporkan kinerjanya
secara
berjenjang,
agar
benang
merah
PERENCANAAN
dan
PELAKSANAANnya sesuai dengan yang sudah ditetapkan.
Disamping itu menghadapi datangnya tahun 2016, saya berharap
agar semua perencanaan yang dibuat hendaknya mengedepankan
akuntabilitas kinerja program – kegiatan dan kinerja anggarannya
4
Hadirin peserta apel yang saya hormati,
Di bidang pelayanan, Pemerintah Kabupaten Semarang telah
melakukan inovasi-inovasi untuk mampu memberikan pelayanan yang
prima kepada masyarakat dengan penyelenggaraan pelayanan perizinan
terpadu di tingkat kabupaten yang dalam hal ini melalui Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Semarang, serta pelayanan terpadu di tingkat Kecamatan, yang saat ini
lebih dikenal
dengan
PATEN
atau
Pelayanan
Administrasi
Terpadu
Kecamatan.
Melalui program-program pelayanan prima tersebut, diharapkan
dapat lebih mendekatkan, mempermudah, dan mempercepat pelayanan
5
administrasi perijinan dan non perijinan baik ditingkat Kabupaten maupun
di tingkat Kecamatan.
Selain perwujudan dibidang-bidang yang telah kami sampaikan
didepan, selaras dengan upaya pemberdayaan masyarakat, kita juga
terus mengupayakan akselerasi pembangunan daerah melalui keterlibatan
masyarakat maupun pihak-pihak lain secara langsung, yang dalam hal ini
melalui media kerjasama daerah. Melalui media kerjasama ini merupakan
sarana yang cukup efektif untuk mensinergikan potensi yang dimiliki antar
pihak, memantapkan hubungan yang saling menguntungkan, serta
menyerasikan pembangunan daerah.
6
Peserta Apel yang saya hormati,
Perlu saya sampaikan bahwa Penyaluran Dana Hibah dan Bansos
mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, memberikan arah kebijakan terkait dengan belanja
hibah. Pada pasal 298 menetapkan bahwa; “Belanja Daerah diprioritaskan
untuk mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar
yang ditetapkan dengan standar pelayanan minimal.
Belanja hibah dan bantuan sosial dianggarkan dalam APBD sesuai
dengan
kemampuan
keuangan
Daerah
setelah
memprioritaskan
pemenuhan belanja Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan
7
Pilihan, kecuali ditentukan lain dalam ketentuan peraturan perundangundangan”.
“Belanja hibah sebagaimana dimaksud dapat diberikan kepada:
(a).Pemerintah Pusat; (b). Pemerintah Daerah lain; (c). badan usaha milik
negara atau BUMD; dan/atau (d). badan, lembaga, dan organisasi
kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia”.
Namun demikian Menteri Dalam Negeri mengeluarkan Surat Edaran
(SE) Mendagri Nomor 900/4627/SJ tentang Penajaman Ketentuan Pasal 298
ayat (5) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah. Badan dan lembaga yang berbadan hukum Indonesia adalah
8
badan dan lembaga kemasyarakatan yang bersifat nirlaba, sukarela, dan
sosial yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Badan dan lembaga kemasyarakatan yang bersifat nirlaba,
sukarela, dan sosial yang telah memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT)
yang diterbitkan oleh Menteri Dalam Negeri, Gubernur, atau Bupati/
Walikota. Organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia
adalah organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum yayasan atau
organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum perkumpulan yang
telah mendapatkan pengesahan badan hukum perkumpulan yang telah
mendapatkan pengesahan badan hukum dari Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
9
Sehubungan dengan hal tersebut maka ketentuan Hibah dan
Bansos harus mengacu pada ketentuan UU No 23 Tahun 2014 dengan
berprinsip pada azas lex superior derogat lex inferior, sehingga keuangan
daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,
efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.
Dengan demikian dana hibah yang kita berikan kepada masyarakat dapat
sesuai
yang
kita
harapkan,
dan
perundang-undangan yang berlaku.
tidak
melenceng
dari
peraturan
10
Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, semoga Allah SWT.
memberikan bimbingan dan perlindungan kepada kita semua.
Sekian terima kasih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pj. BUPATI SEMARANG
Ir. SUJARWANTO DWIATMOKO, M.Si
11
Download