Templat tesis dan disertasi

advertisement
57
petani yang terikat pinjaman pedagang pengumpul menyebabkan terbatasnya
alternatif pemasaran bokar.
Upaya yang dapat dilakukan adalah memberi fasilitas pinjaman baik
melalui dana talangan maupun kredit lunak melalui lembaga formal dengan
persyaratan relatif mudah. Kinerja pasar yang dihasilkan juga akan mempengaruhi
perilaku dan struktur pasar yang terjadi. Upaya yang dpat dilakukan untuk
memperbaiki permasalahan dalam kinerja pasar adalam melalui peningkatan
kemampuan petani untuk meningkatkan mutu bokar yang dihasilkan. Selain itu
adanya dukungan pemerintah dalam membangun pusat informasi dan pengawasan
harga akan memberikan kemudahan bagi petani dalam mengakses informasi harga.
7 SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Struktur pasar (market structure) karet rakyat di Provinsi Jambi
menghadapi struktur pasar oligopoli di tingkat pabrik crumb rubber sehingga
petani menghadapi struktur pasar oligopsoni. Akibat struktur pasar yang terbentuk,
proses penentuan harga karet didominasi oleh pihak pabrik crumb rubber.
Keterbatasan akses permodalan, informasi harga dan alternatif saluran pemasaran
menyebabkan posisi tawar petani lemah dalam proses penentuan harga. Selain itu,
kondisi pasar yang tidak terintegrasi menyebabkan perubahan harga karet di
tingkat pedagang pengumpul dan pabrik tidak mempengaruhi perubahan harga di
tingkat petani baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam proses pembentukan harga, petani cenderung sebagai
penerima harga (price taker). Dapat disimpulkan bahwa perbedaan pergerakan
harga karet ditingkat petani dengan tingkat pabrik crumb rubber sebagai eksportir
dipengaruhi oleh adanya lembaga dominan yang menentukan harga yang
tercermin dari struktur pasar karet yang terbentuk, perilaku pemasaran yang
terjadi yaitu sebagian besar penentuan harga ditentukan sepihak oleh lembaga
pemasaran yang lebih tinggi yakni pedagang pengumpul maupun pabrik.
Kegiatan pembelian bokar yang dilakukan cenderung menimbulkan kolusi
oleh pedagang besar yang menyebabkan penentuan harga di tingkat petani lebih
didominasi pihak tersebut. Pada aktivitas pemasaran, adanya ikatan permodalan
yang dilakukan petani dengan kolektor menyebabkan petani kurang memperoleh
informasi harga dan terbatasnya alternatif saluran pemasaran. Kondisi tersebut
menyebabkan posisi tawar petani lemah dan petani cenderung sebagai penerima
harga (price taker). Kurangnya peran kelompok tani dalam kegiatan penjualan
bokar menyebabkan bargaining power petani yang semakin lemah. Hasil analisis
kinerja pasar (market performance) karet menunjukkan bahwa semakin banyak
lembaga pemasaran yang terlibat maka semakin besar pula nilai total marjin pada
suatu saluran pemasaran. Semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat maka
marjin pemasaran semakin tinggi. Hal ini menyebabkan farmer share yang
semakin rendah. Analisis integrasi pasar dalam jangka pendek dan jangka panjang
menunjukkan bahwa perubahan harga karet di tingkat pedagang pengumpul desa,
pedagang pengumpul kecamatan dan pabrik tidak mempengaruhi harga karet di
Download