PERANCANGAN PENGELOLAAN INFORMASI PERGUDANGAN (STUDI KASUS : PT. SURYA INTI ALAM) ODE S.L.I. LADAMAY 6907 040 027 LATAR BELAKANG • Gudang merupakan fasilitas yang cukup penting • Sistem manajemen pergudangan yang baik menjamin tercukupinya persediaan (bahan baku) • Sistem manajemen EOQ • Komputerisasi pengolahan data RUMUSAN MASALAH • Berapa jumlah pesanan yang ekonomis dari sekali pemesanan yang harus di lakukan PT. SIA jika menggunakan EOQ? • Berapa reorder point atau limit stock yang harus tersedia di gudang PT. SIA selama proses pemesanan barang baku sedang berjalan. • Bagaimana membuat aplikasi pendataan dan pengelolaan barang yang lebih efesiensi dalam gudang di PT SIA menggunakan Microsoft visual basic BATASAN MASALAH • Data penelitian merupakan laporan persediaan PT. SIA tahun 2010. • Pesediaan material yang di pakai sebagai sample dalam penelitian ini adalah plat yang mewakili material bahan baku dan bolt & nuts yang mewakili material bantu (consumable) • Pembahasan manajemen persediaan hanya ditinjau dari aspek manajemen persediaan dengan metode Economy Order Quantity (EOQ). • Software yang digunakan untuk penerapan metode EOQ dalam hal ini menggunakan Visual Basic 6.0 sebagai tampilan interface dan Microsoft Access sebagai database. TUJUAN • Menerapkan aplikasi pendataan barang di gudang dalam bentuk software • Mempermudah dalam pengontrolan data barang masuk, barang keluar. • Meminimalisir kesalahan dalam pendataan barang di gudang • Menyedikan data dan informasi barang yang akurat dan efisien dari sisi waktu penyiapan informasi • Meminimalisir kesalahan jumlah dan waktu pemesanan. • Sebagai reminder untuk melakukan Re Order atau pemesanan berikutnya MANFAAT • Meningkatkan akurasi pendataan barang di gudang dan memperpendek arus pengolahan informasi dan data dari kondisi barang di gudang • Peneliti dapat mengimplementasi ilmu yang telah di peroleh di bangku kuliah khususnya di bidang pemrograman computer. TINJAUAN PUSTAKA PENGENDALIAN PERSEDIAAN • Persediaan adalah sumber daya menganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. • Salah satu alasan utama perusahaan mempunyai persediaan agar perusahaan dapat membeli atau membuat item dalam jumlah yang paling ekonomis (Yamit, 2005). PENGENDALIAN PERSEDIAAN • Bila investasi terlalu banyak mengakibatkan biaya penyimpanan yang terlalu banyak yang mungkin mempunyai opportunity cost (kesempatan mendapatkan untung yg hilang), sedangkan bila tidak mempunyai persediaan yang mencukupi menyebabkan biaya dari terjadinya kekurangan bahan, tertundanya keuntungan atau bahkan dapat mengakibatkan hilangnya pelanggan (Rangkuti, 2004). PENGENDALIAN PERSEDIAAN • dua macam model persediaan, yaitu model determistik. Pada model determistik semua parameter seperti permintaan, biaya persediaan, tenggang waktu (lead time) dapat diperkirakan secara pasti dan tepat, atau dengan kata lain jumlah permintaan dan biaya persediaan dapat diasumsikan secara konstan. Contoh model determistik adalah metode Economic Order Quantity (Bierman, 1991). PENGENDALIAN PERSEDIAAN • 3 bentuk persediaan dalam sistem manufaktur • Biaya-biaya dalam sistem persediaan Economic Order Quantity • EOQ yaitu metode pengadaan yang menentukan jumlah pemesanan berdasarkan biaya pemesanan (ordering cost) dan penyimpanan yang minimal (holding cost) (Soerjono, 2001) • EOQ memantau persediaan setiap saat • Tujuan EOQ Biaya Total = Ordering cost + Holding cost + Purchasing cost persediaan Economic Order Quantity Tingkat Persediaan (Q) Titik saat pesan diterima (order point) Rata-rata persediaan = Q/2 t= Waktu (t) • Gambar 2.2 Model Persediaan EOQ sederhana Economic Order Quantity • Tujuan secara matematis dimulai dengan komponen biaya ordering cost yang tergantung pada jumlah (frekuensi) pemesanan dalam 1 periode • Frekuensi pemesanan • Ordering cost per-periode = k • Holding cost Holding cost per-periode = h • Purchasing cost Purchasing cost perperiode = Dc Economic Order Quantity • Biaya Total Persediaan (TC) = k + h+ Dc • Q= Database (Basis Data) Database adalah koleksi data item yang saling terkait terkeloloa sebagai satu unit. Istilah database juga digunakan untuk menjelaskan sekumpulan informasi yang biasanya tersimpan dan dapat diakses Database (Basis Data) • Karakteristik Database 1. Database Managemen System (DBMS) – Pengertian – Tujuan – Komponen 2. Lapisan-lapisan abstraksi data 3. Data fisik yang independen 4. Data logis yang independen Database (Basis Data) • Data dan Informasi Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang menunjukkan jumlah, tidakan, atau hal. Database (Basis Data) • Informasi adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data. Dengan kata lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan sekarang, entah itu manajer, staf ataupun orang lain di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Database (Basis Data) • • • • • • • Sifat informasi yang menentukan nilai informasi adalah: Kemudahan dalam memperoleh Sifat luas dan kelengkapannya Ketelitiannya (accuracy) Kecocokan dengan pengguna Ketepatan waktu Kejelasan (clarity) Fleksibilitas/keluwesannya [Sutanta, 2004]. Perancangan Database • Perancangan basis data konseptual Metode Penelitian Mulai Identifikasi & Perumusan Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Analisa Observasi data Perencanaan rancangan Pembuatan program basis data Mengkompilasi program Uji Program Berhas il Penyusunan Laporan Selesai PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA