BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A.
KAJIAN PUSTAKA
1.
Teori Stewardship
Menurut teori stewardship pemilik (principal stakeholders)
perusahaan adalah direktur dan karyawan (principals dan stewards). Teori
stewardship adalah teori yang menggambarkan situasi dimana para
manajer tidaklah termotivasi oleh tujuan-tujuan individu tetapi lebih
ditujukan pada sasaran hasil utama mereka untuk kepentingan organisasi.
Teori ini mempunyai dasar psikologi dan sosiologi yang telah
tersusun, dimana para eksekutif sebagai steward termotivasi untuk
bertindak sesuai keinginan prinsipals, selain itu perilaku steward tidak
akan meninggalkan organisasinya sebab steward berusaha mencapai
sasaran organisasinya.
Teori Stewardship didesain bagi para peneliti untuk menguji situasi
dimana para eksekutif dalam perusahaan sebagai pelayan (stewardess)
dapat termotivasi untuk bertindak dengan cara terbaik bagi principal-nya
Selanjutnya Stewardship theory dibangun di atas asumsi filosofis
mengenai sifat manusia yaitu bahwa manusia pada hakekatnya dapat
dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, memiliki
integritas dan kejujuran terhadap pihak lain.
11
12
Berdasarkan teori ini kedua kelompok yaitu principal dan steward
bekerja bersama-sama guna meningkatkan kesejahteraan sesuai keinginan
mereka. Principals merekrut pegawai berdasarkan kemampuan mereka
dalam menggerakkan sumber daya organisasi guna memaksimalkan
stakeholder
benefit,
Berdasarkan
asumsi
teori
stewardship
yang
menyatakan bahwa manajer akan berusaha mengelola sumber daya secara
maksimal dan mengambil keputusan yang terbaik bagi kepentingan
organisasi dan bekerja berdasarkan pemikiran bahwa keuntungan
(pemenuhan kebutuhan) manager atau steward dan pemilik atau principal
berasal dari perusahaan yang kuat secara organisasi dan secara ekonomi.
Ketika manajer mampu mengelola organisasi secara maksimal,
teutama dalam upaya penciptaan nilai bagi perusahaan, maka itu artinya
manajer telah memenuhi aspek psikologis dari teori ini. Penciptaan nilai
(value cretion) dalam konteks ini adalah dengan memanfaatkan secara
optimal seluruh potensi aset perusahaan, baik karyawan (human capital),
aset fisik (physical capital), maupun structural capital. Pengelolaan yang
baik atas seluruh potensi ini akan menciptakan value added bagi
perusahaan yang kemudian dapat mendorong kinerja keuangan perusahaan
untuk kepentingan stakeholders.
Teori stewardship adalah teori yang menggambarkan situasi
dimana para manajer tidaklah termotivasi oleh tujuan-tujuan individu
tetapi lebih ditujukan pada sasaran hasil utama mereka untuk kepentingan
organisasi, sehingga teori ini mempunyai dasar psikologi dan sosiologi
13
yang telah dirancang dimana para eksekutif sebagai steward termotivasi
untuk bertindak sesuai keinginan prinsipal, selain itu perilaku steward
tidak akan meninggalkan organisasinya sebab steward berusaha mencapai
sasaran organisasinya. Teori ini didesain bagi para peneliti untuk menguji
situasi dimana para eksekutif dalam perusahaan sebagai pelayan dapat
termotivasi untuk bertindak dengan cara terbaik pada principalnya.
2.
Bank Syariah
Bank Syariah adalah bank umum yang sebagaimana dimaksud
dalam UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang saat ini telah diubah
dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang melakukan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah, termasuk unit usaha syariah dan kantor
cabang bank asing yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah.
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsipprinsip syariah Islam atau bank yang tata cara beroperasinya mengacu
kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Hadist. Sedangkan Bank
Indonesia mendefinisikan bank syariah ialah bank yang berasaskan antara
lain pada asas kemitraan, keadilan, transportasi dan universal serta
melakukan kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah serta
memiliki fungsi sebagai manajemen investasi, menyediakan jasa-jasa
keuangan, dan memberikan jasa-jasa sosial.
Pasal 2 PBI No. 6/24/PBI/2004 Tentang Bank Umum yang
Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, memberikan
14
definisi bahwa Bank umum syariah adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bentuk hukum yang
diperkenankan adalah perseroan terbatas atau PT. Sedangkan yang
dimaksud dengan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah menurut
pasal 1 angka 13 Undang-undang No 10 Tahun 1998 adalah aturan
perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk
penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan
lainya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain :
a.
Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)
b.
Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah)
c.
Prinsip
jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah)
d.
Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan
(ijarah)
e.
3.
Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa.
Dana Pihak Ketiga
Dana masyarakat adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat,
baik perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh bank dengan
menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh
bank.
15
Dana-dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat (Dana
Pihak Ketiga) merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan
oleh bank (mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank)
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei
2004 dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dapat berupa
giro, tabungan, dan deposito.
Penghimpunan dana dari masyarakat yang dilakukan oleh bank
syariah dilakukan dengan menggunakan instrument tabungan, deposito
dan giro yang secara total biasa disebut dana pihak ketiga.
Dalam peraturan Bank Indonesia nomor 10/19/PBI/2008, ditetapkan bahwa
komponen dana pihak ketiga terdiri dari :
a.
Giro
Yang dimaksud ke dalam pos ini adalah simpanan simpanan dalam
rupiah pihak ketiga bukuan bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau
dengan cara pemindah bukuan. Giro yang bersaldo debet tidak dimasukan
dalam pos ini melainkan dilaporkan pada pos pinjaman yang diberikan.
Sebaliknya rekening pinjaman yang diberikan bersaldo kredit akan
dimasukan kedalam pos ini. Rekening Koran yang diblokir tidak termasuk
ke dalam pos ini. Pos ini sama dengan pos Giro. Pasiva neraca bulanan bank
bank sepanjang milik penduduk. Deposito berjangka yang sudah jatuh
tempo tetap dimasukan kedalam pos ini. Pos ini sama dengan pos Simpanan
16
berjangka pasiva neraca laporan bulanan bank bank dikurangi dengan sandi
36 pada perincian pos yang bersangkutan.
b.
Tabungan
Yang dimasukan ke dalam pos ini adalah simpanan simpanan dalam
rupiah yang penarikan hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat dan
cara - cara tertentu misalnya simpanan - simpanan yang penarikannya
dilakukan dengan menggunakan buku tabungan atau buku cek, pos ini sama
dengan Tabungan pasiva neraca pada laporan bulanan bank.
c.
Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito adalah simpanan berjangka atas pembawaan yang
dikeluarkan oleh bank atau Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
sebagai bukti simpanan yang dapat diperjual belikan atau dipindah
tangankan kepada pihak ketiga lainnya. Pos ini sama dengan sandi 36 hari
perincian pos simpanan berjangka pasiva neraca laporan bulanan bank.
Dana Pihak Ketiga (DPK) dapat diukur dengan rasio FDR. Konsep
FDR beranjak dari Loan to Deposit Ratio (LDR). Istilah LDR lebih banyak
digunakan dalam bank konvensional, sedangkan FDR pada bank syariah.
Dalam perbankan syariah tidak dikenal istilah kredit (loan) namun
pembiayaan (financing).
17
Dalam bank syariah terdapat dua jenis penghimpunan dana
berdasarkan mudharabah, yaitu:
1)
Tabungan Mudharabah
Aplikasi dalam penggunaan produk mudharabah menurut UU No. 10
Tahun 1998 tentang Bank Umum berdasarkan prinsip syariah, di mana
tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek, bilyet giro atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Tabungan mudharabah adalah simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu. Sifat dana pada
tabungan
mudharabah
bersifat
investasi.
Insentif
pada
tabungan
mudharabah adalah berupa bagi hasil yang wajib diberikan oleh bank jika
memperoleh pendapatan atau laba pada setiap periode yang disepakati
(biasanya 1 bulan) kepada penabung sesuai dengan nisbah yang disepakati.
2)
Deposito Mudharabah
Deposito mudharabah hanya dapat ditarik sesuai dengan waktu yang
disepakati. Deposito mudharabah diprediksi ketersediaan dananya karena
terdapat jangka waktu dalam penempatannya. Adapun pembayaran bagi
hasil kepada pemilik dana deposito mudharabah dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu dilakukan setiap ulang tanggal pembukaan deposito
mudharabah atau dilakukan setiap akhir bulan atau awal bulan berikutnya
tanpa memperhatikan tanggal pembukaan deposito mudharabah.
18
Deposito mudharabah diklasifikasikan kedalam deposito berjangka
1,3,6,12 bulan. Teknik pelaksanaannya mengacu pada regulasi yang
dikeluarkan bank sentral. Aturan yang membedakan adalah mengenai
pembayaran bunganya. Bank syariah tidak mengenal bunga, tetapi simpanan
dalam deposito mudharabah ditetapkan nisbah (porsi pengembangan)
keuntungan.
Sifat deposito yaitu penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai jangka
waktunya, sehingga pada umumnya balas jasa yang berupa nisbah bagi hasil
yang diberikan oleh bank untuk deposito lebih tinggi dibandingkan dengan
tabungan mudharabah ( Ismail,2010:91).
4.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Dana Pihak Ketiga (DPK)
Dalam pengelolaan dan pertumbuhan dana pihak ketiga baik giro,
tabungan, maupun deposito dipengaruhi oleh Tingkat Bagi Hasil dan
Likuidasi (FDR)
a.
Tingkat Bagi Hasil
Perbedaan antara sistem ekonomi islam dengn sistem ekonomi lainnya
adalah terletak pada penerapan bunga. Dalam ekonomi islam, bunga
dinyatakan sebagai riba yang diharamkan oleh syariat islam. Sehingga
dalam ekonomi yang berbasis syariah, bunga tidak diterapkan dan sebagai
gantinya diterapkan sistem bagi hasil yang dalam syariat islam dihalalkan
untuk dilakukan.
19
b.
Tingkat Likuiditas Bank Syariah
Tingkat Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang
atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus
dibayar dengan harta lancarnya Menurut PP 25 tahun 1999 pasal 1.
Manajemen kredit bank syariah akan mempengaruhi likuiditas bank itu
sendiri dan akhirnya akan mempengaruhi penghimpunan dana dari pihak
ketiga. Likuiditas ini akan diproksikan dengan Finance To Deposit Ratio
(FDR).
Rasio ini menunjukkan seberapa besar kemampuan bank dalam
membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin
tinggi rasio ini, maka semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank
tersebut jika ada deposan menarik dananya sehingga kemungkinan suatu
bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Hal ini akan turut
mempengaruhi deposan dalam memilih dimana akan menghimpun dananya.
Rasio FDR dirumuskan sebagai berikut :
FDR
5.
=
Total Pembiayaan
Total Dana Pihak Ketiga + Modal Dasar
x 100%
Penelitian Terdahulu
Andriyanti dan Wasilah (2010) Faktor - Faktor yang Mempengaruhi
Jumlah Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (Deposito Mudharabah 1 Bulan)
20
Bank Muamalat Indonesia (BMI). Suku bunga deposito berjangka 1 bulan
pada bank konvensional, Tingkat bagi hasil deposito Mudharabah berjangka
1 bulan. Tingkat Financing to deposit ratio (FDR), Ukuran bank syariah,
Tingkat inflasi, Ukuran bank syariah. Hasil penelitian adalah tingkat suku
bunga deposito berjangka 1 bulan pada bank konvensional berpengaruh
negarif. Tingkat bagi hasil deposito Mudharabah berjangka 1 bulan
berpengaruh positif terhadap deposito Mudharabah 1 bulan. Tingkat
Financing to deposit ratio (FDR) berpengaruh negative terhadap deposito
Mudharabah 1 bulan. Tingkat inflasi berpengarug positif pada deposito
Mudharabah 1 bulan. Ukuran bank syariah berpengaruh positif terhadap
deposito Mudharabah 1 bulan.
Nur, Achmad dan Lailatul ( 2013 ) Faktor - faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan deposito mudharabah bank syariah. Deposito
Mudharabah, bunga, bagi hasil, likuiditas, inflasi, ukuran perusahaan. Hasil
penelitian adalah hipotesis tingkat suku bunga, bagi hasil, ukuran
perusahaan diterima atau berpengaruh terhadap deposito Mudharabah
sedangkan hipotesis - likuiditas dan inflasi ditolak atau tidah berpengaruh
terhadap deposito mudaharabah.
Ariana Nurus (2012) Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito Umum,
Tingkat Bagi Hasil, Likuiditas Bank Umum Syariah, Inflasi, ukuran Bank
Umum Syariah terhadap deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di
Indonesia. Hasil penelitian adalah variabel independen berpengaruh
signifikan secara parsial tingkat suku bunga, tingkat bagi hasil, ukuran bank
21
terhadap deposito mudharabah , sedangkan Likuiditas (FDR) pengaruhnya
negative dan tidak signifikan dan inflasi berpengaruh negative dan
signifikan terhadap deposito mudharabah pada bank syariah di Indonesia
Evi Natalia, Moch.Dzulkirom dan Sri Mangesti Rahayu (2014) adalah
dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito
Bank Syariah dan Suku Bunga Deposito Bank Umum terhadap Jumlah
Simpanan Deposito Mudharabah Pada Bank Syariah Mandiri (2009- 2012).
Penelitian tersebut bertujuan untuk meneliti pengaruh Tingkat Bagi Hasil
dan Tingkat Suku Bunga Deposito. Hasil penelitian adalah tingkat suku
bunga dan tingkat bagi hasil berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah
Deposito Mudharabah Bank Syariah Mandiri. Ringkasan penelitian
terdahulu dapat dilihat pada table 2.1 (hal.22)
B.
Rerangka Pemikiran
Dana pihak ketiga merupakan penghimpunan dana dari masyarakat yang
dilakukan oleh bank syariah dengan menggunakan instrument tabungan,
deposito dan giro yang secara total. Berdasarkan teori-teori serta penelitianpenelitian
yang
pernah
dilakukan
sebelumnya
maka
faktor-faktor
penghimpunan dana pihak ketiga dalam hal ini adalah deposito Mudharabah
yaitu tingkat bagi hasil dan tingkat likuiditas sebagai variabel independen
yang mempengaruhi jumlah penghimpunan dana pihak ketiga Deposito
Mudharabah sebagai variabel dependen dapat digambarkan pada model
konseptual penelitian ini dalam bagan sebagai berikut :
22
Variabel Independent
Tingkat Bagi Hasil
H1
Variabel Dependent
Jumlah Deposito
Mudharabah
Tingkat Likuiditas
(FDR)
H2
Gambar 2.1
Model Penelitian
C.
Hipotesis
1.
Pengaruh Tingkat Bagi Hasil dengan Jumlah Penghimpunan Dana
Pihak Ketiga Deposito Mudharabah.
Pada dasarnya, deposito mudharabah merupakan tempat berinvestasi
nasabah dalam bank syariah. Para nasabah dalam menempatkan dananya di
bank syariah tentunya dipengaruhi oleh motif untuk mendapatkan
keuntungan sehingga jika tingkat bagi hasil yang diberikan bank syariah
semakin tinggi maka alokasi dana investasi yang disimpan di bank syariah
akan semakin besar.
Tika Arundina dalam Ani Andriyanti dan Wasilah (2007) telah
menunjukkan tingkat bagi hasil perbankan syariah memiliki pengaruh
terhadap dana pihak ketiga bank syariah. Dan menunjukan hubungan erat
dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bank syariah.
Hasil penelitian Ani Andriyanti dan Wasilah (2010) juga konsisten
dengan penelitian sebelumnya bahwa penghimpunan deposito Mudharabah
23
pada Bank Muamalat Indonesia sebagai variabel terikat dipengaruhi variabel
bebas tingkat bagi hasil (ekivalen rate). Berpengaruh positifnya variabel
tingkat bagi hasil (ekivalent rate) terhadap pertumbuhan deposito
Mudharabah dikarenakan para nasabah dalam menempatkan dananya di
bank syariah masih dipengaruhi oleh motif untuk mencari profit sehingga
jika tingkat bagi hasil bank semakin besar maka akan semakin besar pula
dana pihak ketiga yang disimpan di bank syariah.
H1 :
Tingkat Bagi Hasil berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah
penghimpunan Dana Pihak Ketiga Deposito Mudharabah.
2.
Pengaruh Tingkat Likuiditas (FDR) dengan Jumlah penghimpunan
Dana Pihak Ketiga Deposito Mudharabah.
Likuiditas ini diproksikan dengan Finance To Deposit Ratio (FDR).
Rasio ini menunjukkan seberapa besar kemampuan bank dalam membayar
kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan
kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio
ini, maka semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank tersebut jika ada
deposan menarik dananya sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi
bermasalah akan semakin besar. Hal ini akan turut mempengaruhi deposan
dalam memilih dimana akan menghimpun dananya.
Ani Andriyanti dan Wasilah (2010) juga menggunakan variabel yang
sama dalam pengaruhnya terhadap penghimpunan dana pihak ketiga, namun
hasil yang tidak signifikan ditunjukkan oleh variabel FDR dalam
24
pengaruhnya terhadap deposito Mudharabah. Berdasarkan kondisi ini,
diambil hipotesis sebagai berikut.
H2 :
Tingkat Likuiditas (FDR) bank syariah berpengaruh secara
signifikan terhadap Jumlah Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Deposito
mudharabah.
25
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti
Variabel
Ani Andriyanti
&
Wasilah
( 2010 )
- Suku bunga
Regresi
deposito
berganda
berjangka 1 bulan
pada bank
konvensional
- Tingkat bagi hasil
deposito
Mudharabah
berjangka 1 bulan
- Tingkat Financing
to deposit ratio
(FDR)
- Tingkat inflasi
- Ukuran bank
syariah
Nur, Achmad, dan
Lailatul ( 2013)
- deposito
mudharabah
- bunga,
- bagi hasil,
- likuiditas,
- inflasi,
- ukuran perusahaan
-FDR
-inflasi
-tingkat suku bunga
-tingkat bagi
hasil
-deposito
mudharabah
Ariana Nurus
(2012)
Model
Analisis
Regresi
berganda
Regresi
berganda
Hasil
- Suku bunga deposito
berjangka 1 bulan pada bank
konvensional berpengaruh
negarif
- Tingkat bagi hasil deposito
Mudharabah berjangka 1 bulan
berpengaruh positif terhadap
deposito mudharabah 1 bulan
- Tingkat Financing to deposit
ratio (FDR) berpengaruh
negative terhadap deposito
mudharabah 1 bulan
- Tingkat inflasi berpengarug
positif pada deposito
mudharabah 1 bulan
- Ukuran bank syariah
berpengaruh positif terhadap
deposito mudharabah 1 bulan
hipotesis bunga,
- bagi hasil,- ukuran
perusahaan diterima sedangkan
hipotesis - likuiditas dan
inflasi ditolak
-variabel independen
berpengaruh signifikan secara
parsial tingkat suku bunga,
tingkat bagi hasil, ukuran bank
terhadap deposito mudharabah
, sedangkan Likuiditas (FDR)
pengaruhnya negative dan
tidak signifikan dan inflasi
berpengaruh negative dan
signifikan terhadap deposito
mudharabah pada bank syariah
di Indonesia.
26
Evi Natali,
Moch.Dzulkirom
AR dan Sri
Mangesti Rahayu
(2014)
-tingkat bagi hasil
-tingkat suku bunga
-deposito
mudharabah
Regresi
Berganda
Sumber : diperoleh dari kumpulan jurnal
Tingkat bagi hasil dan Suku
bunga berpengaruh positif
signifikan terhadap Jumlah
simpanan deposito
Mudharabah Bank Syariah
Mandiri.
Download