BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu upaya dan proses pengembangan diri. Manusia akan semakin berkembang baik secara akademik maupun non akademik melalui pendidikan. Terdapat tiga tingkat atau jenjang dalam dunia pendidikan, yaitu jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Prastowo (2013:13) mengungkapkan bahwa pendidikan dasar merupakan pondasi dasar untuk melanjutkan ke jenjang sekolah selanjutnya. Pendidikan di tingkat dasar memang sudah seharusnya memberi bekal dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor. UU RI No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan merupakan upaya untuk mentransformasikan pengetahuan, nilainilai sosial, pembentukan karakter, dan mengajarkan keterampilan kepada generasi penerus yang dilakukan secara sistematis. Berdasarkan pernyataan tersebut, pada tingkat dasar ini, peserta didik perlu dibekali kemampuan intelektual dan karakter agar setiap peserta didik menjadi manusia yang intelek dan memiliki sikap yang baik. Proses pendidikan yang dilakukan di sekolah diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan, potensi, dan memperbaiki karakter yang dimiliki peserta didik. Narwanti (2013:36) berpendapat bahwa pendidikan merupakan suatu strategi pembentukan karakter bangsa yang dapat dilakukan 1 Respon Guru Dan Peserta Didik..., Umiatun Khasanah, FKIP UMP, 2017 2 melalui pendidikan, pembelajaran, dan fasilitasi. Pernyataan tersebut sudah pasti dalam pembelajaran di kelas atau di sekolah guru tidak hanya menambah wawasan peserta didik, tetapi juga menambah dan mengembangkan afektif peserta didik. Pembelajaran yang diterapkan dalam kelas umumnya masih kurang variatif sehingga peserta didik kurang aktif mengikuti pembelajaran. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik namun respon peserta didik masih kurang karena hanya ada beberapa peserta didik yang merespon pertanyaan guru. Model dan metode pembelajaran yang diterapkan guru harus dapat memenuhi tujuan pembelajaran di kelas. Guru perlu mengembangkan model atau metode pembelajaran agar kebutuhan peserta didik terpenuhi, yaitu wawasan terbaru dan pengembangan afektif dan psikomotor. Model pembelajaran berbasis karakter perlu diterapkan untuk mengembangkan karakter peserta didik karena di sekolah peserta didik tidak hanya menambah ilmu pengetahuan tetapi juga untuk membina karakter peserta didik menjadi lebih baik, salah satu model pembelajaran berbasis karakter yaitu model VCT (Value Clarification Technique) atau Teknik Mengklarifikasi Nilai. Model VCT merupakan model pengungkapan nilai dengan cara menggali sikap atau nilai-nilai karakter dalam diri masing-masing peserta didik melalui metode-metode maupun games tertentu. Peneliti ingin mengetahui respon dari guru dan peserta didik mengenai Model VCT yang diterapkan oleh guru pada pembelajaran IPS. Berdasarkan Respon Guru Dan Peserta Didik..., Umiatun Khasanah, FKIP UMP, 2017 3 latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai “Respon Guru dan Peserta Didik Terhadap Model VCT Pada Pembelajaran IPS”. B. Fokus Penelitian: Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, peneliti memfokuskan penelitian ini pada: 1. Respon guru dan peserta didik terhadap model VCT pada pembelajaran IPS. 2. Kelebihan dan kekurangan dalam penerapan model VCT pada pembelajaran IPS. C. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana respon guru terhadap model VCT dalam pembelajaran IPS? 2. Bagaimana respon peserta didik terhadap model VCT dalam pembelajaran IPS? 3. Apa kelebihan dan kekurangan dalam penerapan model VCT pada pembelajaran IPS? D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui respon guru dan peserta didik terhadap model VCT pada pembelajaran IPS. 2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan penerapan model VCT pada pembelajaran IPS Respon Guru Dan Peserta Didik..., Umiatun Khasanah, FKIP UMP, 2017 4 E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam mengetahui respon dari guru dan peserta didik mengenai model VCT pada pembelajaran IPS, serta kelebihan dan kekurangan dalam penerapan model VCT pada pembelajaran IPS. 2. Manfaat praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan membawa manfaat untuk berbagai pihak, yaitu: a. Bagi peserta didik, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada peserta didik dalam memberi respon baik selama pembelajaran di kelas. b. Bagi guru, dengan penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai model pembelajaran VCT dan sebagai bahan masukan bagi guru dalam menerapkan model VCT dalam pembelajaran IPS, dan mengetahui respon dari peserta didik mengenai model VCT yang diterapkan oleh guru. c. Bagi sekolah, dapat menyumbangkan pemikiran mengenai model VCT dalam pembelajaran IPS agar dapat dilaksanakan oleh guru-guru di sekolah. d. Bagi peneliti, menambah pengetahuan mengenai model VCT dalam pembelajaran IPS secara praktis, melalui penelitian ini mengetahui langsung respon guru dan peserta didik mengenai model VCT, dan menambah pengetahuan bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian selanjutnya. Respon Guru Dan Peserta Didik..., Umiatun Khasanah, FKIP UMP, 2017