analisis motivasi kerja karyawan kud mutiara rakyat

advertisement
ANALISIS MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD MUTIARA
RAKYAT DI KUALA MEMPAWAH TIMUR
ARTIKEL PENELITIAN
Oleh
NUR ARMIASIH
F01108032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013
ANALISIS MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD MUTIARA
RAKYAT DI KUALA MEMPAWAH TIMUR
Oleh
NUR ARMIASIH
NIM F01108032
Disetujui Oleh:
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Aminuyati, M.Si
NIP 196011101987032001
Dra. Maria Ulfah, M.Si
NIP 196202261987032008
Disahkan,
Dekan
Dr. Aswandi
NIP 19580513198603 1 002
Ketua Jurusan P IPS
Drs. Parijo, M. Si
NIP 19530818 1987031002
ANALISIS MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD MUTIARA
RAKYAT DI KUALA MEMPAWAH TIMUR
Nur Armiasih, Aminuyati, Maria Ulfah
Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Koperasi, FKIP Untan, Pontianak
Email :[email protected]
Abstrak: Analisis Motivasi Kerja Karyawan KUD Mutiara Rakyat Di Kuala
Mempawah Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan jelas
mengenai motivasi kerja intrinsik dan motivasi kerja ekstrinsik yang selama ini
dilakukan oleh karyawan KUD Mutiara Rakyat Di Kuala Mempawah Timur.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, Alat pengumpul data
yang digunakan berupa daftar check, pedoman wawancara, serta dokumentasi.
Teknik pengolahan data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Dari hasil
penelitian diketahui bahwa jenis motivasi intrinsik yang mempengaruhi kinerja
karyawan KUD selama ini, berdasarkan tingkat kepentingannya yang paling
dominan adalah tanggung jawab, yang kedua kesempatan untuk berkembang,
yang ketiga adalah prestasi, dan yang terakhir yakni pengakuan diri;serta jenis
motivasi ekstrinsik yang mempengaruhi kinerja karyawan KUD selama ini,
berdasarkan tingkat kepentingannya yang paling dominan adalah dasar
pembayaran gaji, yang kedua hubungan antar personal, yang ketiga kondisi kerja,
kemudian kebijakan organisasi, dan yang terakhir yaitu kualitas pengawasan.
Kata Kunci : motivasi, motivasi intrinsik, motivasiekstrinsik
Abstract: Analysis of Employee Motivation KUD Mutiara Kuala Mempawah
People in the East. This study aims to determine clearly the intrinsic motivation
and extrinsic motivation for this work is done by employees KUD People In
Kuala Mempawah Pearl East.The method usedis descriptive method, data
collection tools used in the form of check lists, interview guidelines, and
documentation. Data processing technique used is descriptive analysis. The survey
results revealed that the type of intrinsic motivation that affects the employee's
performance during this KUD, based on the level of importance the most
dominant is the responsibility of, the latter an opportunity to evolve, the third is
the achievement, and the last one that is self-recognition, as well as the type of
extrinsic motivation affecting KUD employee's performance over the years,based
on the most dominant importance is the base salary payments, the second interpersonal relationships, the third working conditions, then policy organization, and
the last one is the quality of supervision.
Keyword: motivation, intrinsic motivation, extrinsic motivation
M
otivasi kerja sangat diperlukan guna mencapai dan mewujudkan suatu
tujuan yang telah ditentukan, khususnya pada suatu perusahaan maupun
badan usaha lainnya. Motivasi sendiri berasal dari kata Latin movere yang berarti
dorongan atau menggerakkan.Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal
yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau
bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.Motivasi semakin penting
karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan
dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.Dari penjelasan
diatas, maka dapat dipahami bahwa motivasi kerja memegang peranan yang
sangat penting dalam meningkatkan kinerja bawahan (karyawan) pada suatu
perusahaan maupun badan usaha lainnya.
Indonesia memiliki berbagai jenis badan usaha yang menjadi tulang
punggung perekonomian negara. Adapun berbagai jenis badan usaha yang di
maksud antara lain BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BUMS ( Badan Usaha
Milik Swasta ), serta Koperasi. Ketiga jenis badan usaha tersebut masing-masing
memiliki peranan yang sangat penting guna memperbaiki serta meningkatkan
kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia sendiri.Dari ketiga jenis badan usaha
tersebut yang dinilai sangat tepat dalam rangka mewujudkan masyarakat
Indonesia yang sejahtera tersebut adalah koperasi.
Berdasarkan tujuan koperasi yang dikemukakan dalam pasal 3 UU No. 25/
1992, maka dapat dipahami bahwa koperasi merupakan suatu bentuk perusahaan
atau badan usaha yang sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, yakni
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur, dan sesuai dengan susunan
perekonomian yang hendak dibangun di Indonesia (Subandi, 2010:
19).Masyarakat Indonesia secara luas mengenal dua jenis koperasi, yakni KUD
(Koperasi Unit Desa) dan KSP (Koperasi Simpan Pinjam)..Namun, KUD dan
KSP hanyalah contoh dari sekian jenis koperasi yang ada di negara ini.Di Kuala
Mempawah Timur Kabupaten Pontianak, terdapat sebuah KUD yang bernama
“Mutiara Rakyat’’, dengan Badan Hukum Nomor : 01/ BH / X, tanggal 11
Desember 1997. Sebagian besar anggota KUD bermata pencaharian sebagai
petani, yakni sebanyak 269 orang, atau sekitar 57,11%, kemudian swasta
sebanyak 106 orang atau sekitar 22,50%,selanjutnya rumah tangga sebanyak 42
orang atau sekitar 8,91%, nelayan sebanyak 21 orang atau sekitar 4,45%,
pedagang sekitar 3,60%,dan PNS sekitar 3,39%.Untuk karyawan KUD “Mutiara
Rakyat” terdiri dari 5 (lima) orang, sedangkan yang berstatus karyawan aktif
hanya berjumlah tiga orang. Adapun mengenai pendapatan para karyawan, dibagi
bersama secara rata dengan pengurus.Khusus untuk karyawan yang berstatus tidak
aktif pendapatannya tersebut dikurangi 5%.Adapun jumlah pendapatan rata-rata
perbulannya berkisar antara Rp. 500.000,00 s/d Rp. 900.000,00. Keadaan kantor
dan ruang kerja karyawan dinilai kurang mendukung. Ruang kerja karyawan
berukuran 3x4 meter, dan peralatan kantor sering mengalami kerusakan sehingga
terkadang membuat proses pelayanan pembayaran tersebut menjadi terganggu.
Kebersihan dan kerapian kantor, juga dinilai masih kurang. Tidak adanya
petugas kebersihan sehingga para karyawan terkadang harus membersihkannya
sendiri. Beberapa arsip ataupun dokumen penting milik KUD juga ada yang
disimpan tidak pada tempatnya. Dan juga, ruang kantor terkadang digunakan
untuk tempat penyimpanan barang kebutuhan pokok milik waserda. Perlu
diketahui, pada mulanya unit usaha KUD Mutiara Rakyat antara lain yaitu;
Bidang Perkreditan (Kegiatan usahanya terdiri dari KCK dan Simpan Pinjam),
Bidang Produksi (Kegiatan usahanya terdiri dari Pelelangan Ikan Basah,
Penangkapan Ikan,dan Penyaluran Es Balok), serta Bidang Distribusi (Kegiatan
usahanya terdiri dari Waserda, Jasa Listrik/Telepon /PDAM serta Aneka Jasa.
Namun dikarenakan oleh berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh
KUD tersebut, hingga saat ini unit usaha yang masih bertahan hanya unit
pelayanan jasa listrik, telpon dan PDAM, serta unit waserda.
Oleh sebab itu, melihat kondisi KUD Mutiara Rakyat seperti yang telah
dijelaskan diatas, maka penulis merasa tertarik untuk mengangkat permasalahan
tersebut untuk dijadikan sebagai bahan penelitian.Terkait dengan penjelasan
sebelumnya tentang motivasi kerja, maka penulis memfokuskan penelitian
tehadap motivasi kerja para karyawan KUD tersebut. Adapun dapat dijelaskan
secara rinci bahwa penulis mengangkat permasalahan tersebut dengan
pertimbangan antara lain: 1) Motivasi kerja merupakan hal yang sangat penting
guna mengetahui apa yang mendorong seseorang mau, mampu bertahan ataupun
bergairah dalam bekerja, bahkan dalam kondisi yang kurang menguntungkan
sekalipun seperti diatas; 2) Penulis memilih karyawan sebagai objek penelitian
karena karyawan merupakan salah satu komponen Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) yang merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena
tanpa partisipasi karyawan, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan
berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses dan tujuan yang hendak
dicapai. Karyawan juga disebut sebagai penjual jasa (tenaga dan pikiran) yang
kesejahteraannya harus senantiasa diperhatikan;dan 3) Penulis memilih KUD
Mutiara Rakyat sebagai tempat penelitian karena KUD Mutiara Rakyat
merupakan satu-satu nya KUD yang terdapat di Kuala Mempawah yang masih
berdiri hingga saat ini. Dari uraian diatas, maka Berdasarkan permasalahan
diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis
Motivasi Kerja Karyawan KUD Mutiara Rakyat Di Kuala Mempawah Timur”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang: 1) Motivasi
kerja intrinsik yang selama ini dilakukan oleh karyawan KUD Mutiara Rakyat di
Kuala Mempawah Timur;dan 2) Motivasi kerja ekstrinsik yang selama ini
dilakukan oleh karyawan KUD Mutiara Rakyat di Kuala Mempawah Timur.
Motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti dorongan atau
menggerakkan.Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada
sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Menurut Gouzali
Saydam, (1996:325),“Motivasi merupakan semua kekuatan yang ada dalam diri
seseorang yang memberi daya, memberi arah dan memelihara tingkah laku”.
Menurut Gray,dkk (dalam J.Winardi, 2011: 2), “Motivasi merupakan hasil
sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu, yang
menyebabkan timbulnya sikap entusiasme dan persistensi dalam hal
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu”.
Berdasarkan beberapa pengertian motivasi diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa motivasi kerja merupakan suatu dorongan yang bersifat internal maupun
eksternal, yang menyebabkan timbulnya sikap antusias dan penuh semangat bagi
seorang karyawan dalam bekerja. Perlu diketahui bahwa motivasi yang paling
baik adalah yang bersifat internal, karena dorongan tersebut berasal dari diri
sendiri, tanpa adanya paksaan dari pihak lain, serta setiap individu memiliki
motivasi yang berbeda untuk mencapai tujuannya.Selain itu, motivasi yang
bersifat internal dapat menimbulkan semangat kerja bagi karyawan tersebut.
motivasi kerja sangat berkaitan erat dengan semangat kerja. Motivasi kerja dapat
menimbulkan semangat kerja yang positif bagi para karyawan, sehingga karyawan
tersebut dapat melakukan pekerjaannya dengan baik, sehingga memperoleh hasil
yang maksimal, demi tercapainya tujuan perusahaan.Ada dua (2) jenis motivasi,
yaitu motivasi positif dan motivasi negatif, dengan penjelasan sebagai berikut: a)
Motivasi Kerja Positif.Ada beberapa macam bentuk pendekatan motivasi positif
dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai, yaitu penghargaan terhadap
pekerjaan yang dilakukan, informasi, pemberian perhatian yang tulus kepada
karyawan sebagai seorang individu, persaingan, partisipasi serta kebanggaan. b)
Motivasi Kerja Negatif. Bentuk motivasi kerja negatif dapat berupa sangsi, skors,
penurunan jabatan atau pembebanan denda.
Teori pemeliharaan motivasi yang dikemukakan oleh Frederick Herberz
sebenarnya merupakan pengembangan dari teori hirarkhi kebutuhan Maslow.
Menurut teori pemeliharaan motivasi ini, ada dua faktor yang mempengaruhi
kondisi pekerjaan seseorang, yaitu: a) Faktor pemuas (motivation factor) yang
disebut juga dengan satisfier atau instrinsic motivation; dan b) Faktor
pemeliharaan (maintenance factor) yang disebut juga dissatisfier atau extrincic
motivation. (dalam Gouzali Saydam, 1996: 352). Faktor pemuas yang disebut juga
motivator ataupun motivasi intrinsik (instrinsic motivation), merupakan faktor
pendorong seseorang untuk berprestasi yang bersumber dari dalam diri orang
yang bersangkutan (intrinsik). Menurut Herzberg (dalam Gouzali Saydam, 1996:
352 ) faktor motivator ini mencakup: a) Kepuasan kerja itu sendiri (the work in
self); b) Preastasi yang diraih (achievement); c) Peluang untuk maju
(advancement);d) Pengakuan orang lain (regocnition); e) Kemungkinan
pengembangan karir (possibility of growth); dan f) Tanggung jawab
(Responsible). Sedangkan Maintenance factor disebut juga sebagai Hygiene
factorataupun motivasi ekstrinsik (extrincic motivation), merupakan faktor yang
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan untuk memelihara keberadaan karyawan
sebagai manusia, pemeliharaan ketentraman dan kesehatan.Maintenance factor ini
sering pula disebut sebagai dissatisfier (sumber ketidakpuasan).Ia merupakan
tempat pemenuhan kebutuhan tingkat rendah (lower order needs) yang
dikualifikasikan ke dalam faktor ekstrinsik.Maintenance factor meliputi antara
lain: a) Kompensasi; b) Kondisi kerja; c) Rasa aman dan selamat; d) Status; e)
Supervisi; f) Hubungan antar manusia; dan g) Kebijaksanaan perusahaan.
(Gouzali Saydam, 1996: 357-358).
Koperasi mengandung makna “kerja sama”. Koperasi (cooperative)
bersumber dari kata co-operation yang artinya “kerja sama”. Ada juga yang
mengartikan koperasi dalam makna lain. Enriques (dalam Arifin Sitio dan
Halomoan Tamba, 2001:13) memberikan pengertian koperasi yaitu “ menolong
satu sama lain (to help one another) atau saling bergandengan tangan (hand in
hand). Menurut UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian“Koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi,
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas azas kekeluargaan”.Jadi, berdasarkan
beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah suatu
badan usaha yang beranggotakan orang perseorangan,ataupun badan hukum
dengan berlandaskan oleh prinsip-prinsip koperasi, berdasarkan atas azas
kekeluargaan, serta dengan tujuan utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan
hidup anggota dan masyarakat sekitarnya.
KUD adalah koperasi yang mayoritas anggotanya adalah masyarakat
pedesaan, koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan , terutama
pertanian dan perkebunan. Untuk itu kegiatan yang dilakukan KUD antara lain
menyediakan pupuk, obat Pemberatasan hama, benih,dansebagainya.
(http://4rm4nn.wordpress.com/2012/01/05/ jenis-jenis-koperasi/, diakses tanggal
23 Juni 2012).Sedangkan menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 1978 Tentang BUUD / KUD (dalam Ign. Sukamdiyo, 1999:162), bahwa
“Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan suatu wadah utama kegiatan ekonomi
pedesaan yang dimiliki dan diatur oleh seluruh warga desa sendiri untuk
keperluan mereka dan pembangunan pedesaan”. Jadi, berdasarkan beberapa
pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Koperasi Unit Desa (KUD)
adalah suatu organisasi ekonomi yang berwatak sosial, yang merupakan peleburan
dari beberapa badan usaha unit desa itu sendiri yang berbentuk koperasi, yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri, karena
diatur oleh masyarakat itu sendiri, guna meningkatkan pembangunan
perekonomian di desa tersebut.
METODE
Menurut Mahmud (2011:97) “ Metode penelitian merupakan cara ilmiah
yang digunakan untuk mendapatkan data yang objektif, valid, dan reliabel
sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi
masalah dalam bidang tertentu”. Sedangkan menurut Sugiyono (2009:2) “ Metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu”.Jadi, dari pendapat beberapa ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan suatu cara yang dapat
dipergunakan oleh seorang peneliti untuk memecahkan suatu masalah. Oleh
karena itu, metode yang dipergunakan harus tepat dan sesuai dengan masalah
yang akan diteliti. Menurut Hadari Nawawi (2007:65), ada empat metode
penelitian yang biasa digunakan, yaitu: (a) Metode filosofis;(b) Metode
deskriptif;(c) Metode historis;dan(d) Metode eksperimen.Berdasarkan masalah
yang dirumuskan dalam penelitian ini, serta tujuan yang hendak dicapai, maka
metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu peneliti ingin
mendeskripsikan atau memaparkan secara faktual dan objektif mengenai motivasi
kerja karyawan KUD Mutiara Rakyat di Kuala Mempawah Timur.
Menurut Sumanto (dalam Mahmud, 2011:100), Penelitian deskriptif
adalah “suatu penelitian yang diupayakan untuk mencandra atau mengamati
permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta dan sifat objek
tertentu”. Sedangkan menurut Hadari Nawawi (2007:67) Metode deskriptif dapat
diartikan sebagai “prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan / melukiskan keadaan subyek / obyek penelitian (seseorang,
lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta
yang tampak, atau sebagaimana adanya”.
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.
Winarno Surakhmad menyatakan bahwa, Studi Kasusadalah penelitian yang
dilakukan untuk mengungkap suatu keadaan secara mendalam, intensif, baik
mengenai perseorangan, secara individual, maupun kelompok, lembaga
masyarakat.Karena sifat yang mendalam dan mendetail ini, studi kasus umumnya
menghasilkan gambaran yang longitudinal, yaitu hasil pengumpulan dan analisis
data kasus dalam jangka waktu tertentu (Winarno Surakhmad dalam, Mahmud,
2011:102). Dengan demikian, bahwa studi kasus yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejalagejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual mengenai “analisis
motivasi kerja karyawan KUD Mutiara Rakyat Di Kuala Mempawah Timur”.
Menurut Mahmud (2011:154), “Populasi adalah totalitas dari semua objek
atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang akan
diteliti’’. Sedangkan menurut Sugiyono (2009:80) Populasi adalah “wilayah
generalisasi yang terdiri atas : obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
karyawan KUD Mutiara Rakyat yang masih aktif, yakni berjumlah tiga
orang.Oleh karena penulis ingin meneliti tentang motivasi kerja karyawan KUD
yang hanya berjumlah tiga orang tersebut, sehingga karyawan KUD Mutiara
Rakyat dapat dijadikan sebagai populasi sekaligus sampel dari penelitian ini,maka
penelitian ini disebut juga penelitian populasi.
Menurut Hadari Nawawi (2007:100), terdapat enam teknik penelitian
sebagai cara untuk mengumpulkan data, yaitu: 1) Teknik Observasi Langsung; 2)
Teknik Observasi Tidak Langsung; 3) Teknik Komunikasi Langsung; 4) Teknik
Komunikasi Tidak Langsung; 5) Teknik Pengukuran;dan 6) Teknik Studi
Dokumenter / Bibliographis.Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (a) Teknik Observasi Langsung.
Dalam teknik observasi langsung, penulis mengamati secara langsung keadaan
mengenai fakta-fakta yang ada dilapangan guna memperoleh informasi mengenai
objek yang akan diteliti.Dalam penelitian ini, penulis berperan sebagai partisipan
atau participant observation. (b) Teknik Komunikasi Langsung. Teknik ini adalah
cara mengumpulkan data yang mengharuskan seorang peneliti mengadakan
kontak langsung secara lisan atau tatap muka (face to face) dengan sumber data,
baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi yang sengaja dibuat
untuk keperluan tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan komunikasi langsung
dalam bentuk interview dengan para karyawan KUD Mutiara Rakyat.(c) Teknik
Studi Dokumenter / Bibliographis.Teknik ini adalah cara mengumpulkan data
yang dilakukan dengan katagorisasi dan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang
berhubungan dengan masalah penelitian, baik dari sumber dokumen maupun
buku-buku, koran, majalah, dan lain-lain. Dalam hal ini penulis menggunakan
data yang bersumber dari tulisan, terutama arsip-arsip dan catatan-catatan maupun
dokumen yang ada pada KUD Mutiara Rakyat Desa Kuala Mempawah.
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut. a) Daftar Check. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan daftar check
(√) mengenai fasilitas serta kenyamanan ruang kerja karyawa (suasana tempat
kerja karyawan), tanggung jawab kerja serta hubungan antar sesama karyawan. b)
Pedoman Wawancara. Wawancara adalah alat untuk mengumpulkan data dengan
mengajukan pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawabanjawaban responden.Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi yang kita
butuhkan dari para responden .Wawancara ini dilakukan kepada para karyawan
KUD Mutiara Rakyat mengenai motivasi kerja mereka selama ini.Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan wawancara berstruktur dimana pertanyaan
sudah disiapkan dalam bentuk pedoman wawancara.Melalui wawancara
diharapkan dapat diketahui secara jelas tentang faktor yang mempengaruhi
motivasi kerja karyawan KUD Mutiara Rakyat di Kuala Mempawah Timur
selama ini. c)Dokumentasi. Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang
bersumber dari tulisan berupa arsip-arsip untuk mengetahui dan memperoleh data
mengenai kondisi dan keadaan koperasi, ataupun hal-hal yang berhubungan
dengan penelitian.
Pengolahan data diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pelaksanaan penelitian sesuai tujuan yang ditetapkan oleh penulis. Setelah data
terkumpul lengkap, kemudian dianalisis, sehingga menghasilkan kesimpulan yang
bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.Pengolahan data yang dilakukan oleh
penulis adalah teknik analisis deskriptif, yaitu memaparkan atau menggambarkan
keadaan sekarang berdasarkan keadaan yang sebenarnya melalui hasil observasi
langsung, pedoman wawancara dan melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip
yang diperoleh dari KUD Mutiara Rakyat.
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu
sebagai berikut: 1) Mengumpulkan semua data yang diperoleh melalui pedoman
wawancara dan melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip; 2) Melakukan
pemeriksaan atau editing secara mendalam terhadap data yang sudah terkumpul;
3) Menganalisis data yang sudah terkumpul; dan 4) Membuat kesimpulan
berdasarkan data yang sudah terkumpul.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Kepengurusan KUD “Mutiara Rakyat’’, adalah pengurus yang dipilih oleh
anggota periode s/d sekarang yang terdiri dari Ketua:A. Latief H. Abdullah, Wakil
Ketua 1: Mz. Ibrahim Basrah, Wakil Ketua II: H.Dg. Rusli , H.Dg.Gattak,
Sekretaris: Drs. Zainal Ichsan A.a Ibab, Bendahara: Musni A. Rahman (Ketua
KUD“Mutiara Rakyat” meninggal pada tanggal 02 Agustus 2011).
Pengawas KUD “Mutiara Rakyat’’, adalah pengawas yang dipilih pada
RAT, periode s/d sekarang, terdiri dari :Ketua: Sulaiman Alwi, Anggota: Dg.
Majelas A. Hamid (meninggal 23 Juli 2006), Anggota: Mawardi A. Aziz.
Karyawan KUD Mutiara Rakyat berjumlah 5 orang, yakni tiga (3) orang yang
berstatus masih aktif, dan dua orang lainnya berstatus tidak aktif, dengan nama-
nama antara lain; Ka. Unit : Syf. Maryam, Karyawan yang berstatus masih aktif :
Maria Ulva, Masni Junaidi, Karyawan yang berstatus tidak aktif : Salbiani Senol,
Sri Agustini (honorer ).
Mengenai kegiatan para karyawan, saat ini para karyawan hanya melayani
pembayaran rekening listrik, telepon dan PDAM, melalui via on-line, yang mana
pihak konsumen berasal dari anggota KUD tersebut, maupun masyarakat
sekitar.Adapun mengenai hubungan antara sesama karyawan dinilai sangat baik.
Mereka sudah cukup lama saling mengenal satu sama lain, dan saling bekerja
sama dengan baik. Sedangkan hubungan antara pengurus dengan para karyawan
dinilai sudah cukup baik.
Pada awal berdirinya, unit usaha KUD Mutiara Rakyat adalah sebagai
berikut: 1) Jenis Bidang : Bidang Perkreditan. Kegiatan : KCK (Kredit Candak
Kulak), Simpan Pinjam, 2) Jenis Bidang : Bidang Produksi. Kegiatan : PIB
(Pelelangan Ikan Basah), Penangkapan Ikan, Penyaluran Es Balok. 3) Jenis
Bidang : Bidang Distribusi. Kegiatan : Waserda, Jasa Listrik, Telepon, dan
PDAM, serta Aneka Jasa.
(1) Bidang Perkreditan a) KCK. Unit usaha ini sejak tahun 1999 sudah
tidak aktif lagi. b). Simpan Pinjam.Unit usaha ini dikelola oleh unit otonom KUD
“Mutiara Rakyat’’ namun sejak tahun 2009 sudah tidak berjalan lagi disebabkan
oleh banyaknya anggota yang menunda pembayaran pada unit ini. (2) Bidang
Produksi a) PIB. Unit usaha ini juga sudah tidak berjalan lagi sejak adanya
Peraturan Pemerintah yang mencabut SK yang tidak memperbolehkan
pemungutan retribusi. b) Kapal Motor. Unit ini sudah tidak beroperasi lagi sejak
tahun 2002 yang mana disebabkan oleh kondisi body (badan) kapal motor yang
tidak mengijinkan / rusak, juga mesin kapal motor yang sudah tua dan alat
tangkap kapal / jarring billnet motor yang hilang dicuri. c) Penyaluran Es Balok.
Pada mulanya unit usaha ini bekerja sama dengan CV Pedoman dan CV Sinar
Lautan seiring dengan perkembangan zaman unit usaha ini juga tidak aktif lagi.
(3) Bidang Distribusi a) Waserda. Pada unit usaha ini, anggota menyewa
tempat kepada KUD Mutiara Rakyat, dengan perjanjian sewa Rp.200.000,00 per
bulan. Namun, dengan fasilitas yang diberikan oleh KUD “Mutiara Rakyat’’ maka
sejak bulan Januari 2012 sewa dinaikkan menjadi Rp.250.000,00 per bulan. Kerja
sama ini terhitung mulai tahun 2003, namun sesuai dengan catatan yang ada pada
pengurus hanya terhitung tahun 2010 dan 2011.b) Jasa Listrik / PDAM /
Telepon.Salah satu unit usaha yang masih bertahan adalah unit ini yang mana
pada unit listrik ini bekerja sama dengan CV Duta Utama Aditya yang mana KUD
“Mutiara Rakyat” menyimpan modalnya sebagai persyaratan perjanjian tersebut
sejumlah Rp.9000.000,00. Dari penjelasan diatas, maka dapat diketahui bahwa
hingga saat ini unit usaha yang masih bertahan hanya unit pelayanan jasa listrik,
telpon dan PDAM, serta unit waserda.
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan KUD Mutiara Rakyat Di
Kuala Mempawah Timur yang berjumlah 3 orang yang berstatus masih aktif.
Adapun identitas responden meliputi umur, tingkat pendidikan, masa kerja, jenis
kelamin dan status perkawinan. a) Umur. Faktor umur merupakan salah satu
faktor penentu dalam pengambilan keputusan seseorang untuk bertindak. Dengan
asumsi bahwa semakin bertambahnya usia seseorang, maka semakin banyak pula
pengalaman yang didapat, sehingga akan lebih bijaksana dalam pengambilan
keputusannya, dan sebaliknya. Untuk lebih jelasnya umur responden ditunjukkan
pada tabel 1 berikut.
Tabel 1: Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Umur
Jumlah Karyawan Persentase
Dibawah 30 tahun
0
0
30 tahun s/d 40 tahun
1
33,3
41 tahun ke atas
2
66,7
Jumlah
3
100
Sumber : Data Olahan 2013
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia
41 tahun ke atas, atau dengan persentase sebanyak 66,7% . Hal tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan KUD Mutiara Rakyat berusia
lanjut, namun secara fisik masih cukup kuat, karena pekerjaan yang dilakukan
tidak terlalu berat, yakni hanya melayani pembayaran rekening listrik, telepon dan
PDAM.
b) Tingkat Pendidikan. Faktor tingkat pendidikan merupakan salah satu
aspek penting dalam pemahaman seseorang dalam melakukan pekerjaan yang
menyangkut pemahaman penggunaan alat, serta daya serap menerima dan
melaksanakan perintah dari atasannya.Menurut data yang dihimpun dari lapangan
tentang tingkat pendidikan karyawan pada KUD tersebut adalah SD sampai
SMA.Untuk lebih jelasnya tingkat pendidikan responden ditunjukkan pada tabel 2
berikut.
Tabel 2: Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
PendidikanJumlah KaryawanPersentase
SD
2
66,7
SMP
0
0
SMA
1
33,3
Jumlah
3
100
Sumber: Data Olahan 2013
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan sebagian besar
responden adalah lulusan Sekolah Dasar (SD), yakni sebanyak 2 orang atau
66,7%. Ini berarti bahwa tingkat pendidikan karyawan KUD Mutiara Rakyat
relatif masih rendah.Namun, karena jenis pekerjaan yang dilakukan tidak terlalu
sulit dan tidak membutuhkan suatu keahlian khusus, maka tidak terlalu
mempengaruhi kinerja karyawan tersebut.
c) Masa Kerja. Masa kerja seseorang mempengaruhi hasil pekerjaannya,
dengan asumsi bahwa orang yang terhitung memiliki masa kerja yang panjang,
biasanya memiliki kemampuan berdasarkan pengalaman untuk bekerja dengan
baik, karena jenis pekerjaan yang dilakukannya telah berulang-ulang dilaksanakan
yang lebih memungkinkan dibandingkan dengan orang yang masa kerjanya
tergolong pendek. Adapun masa kerja responden dapat dilihat pada tabel 3
berikut.
Tabel 3: Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja
Jumlah Karyawan Persentase
5 tahun
0
0
10 tahun
0
0
> 10 tahun
3
100
Jumlah
3
100
Sumber: Data Olahan 2013
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa seluruh karyawan KUD Mutiara
Rakyat memiliki kematangan atau berpengalaman dalam melaksanakan tugastugas yang dibebankan kepada mereka.
d) Jenis Kelamin. Untuk mengidentifikasi karakteristik mengetahui jumlah
responden berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
4 berikut .
Tabel 4: Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah Karyawan
Persentase
Laki-Laki
0
0
Perempuan
3
100
Jumlah
3
100
Sumber: Data Olahan 2013
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh responden atau sebanyak 100%
responden berjenis kelamin perempuan.
e) Status Perkawinan. Status perkawinan responden terdiri dari kawin dan
belum kawin. Dilihat dari umur rata-rata responden sebagaimana yang diuraikan
pada tabel, maka sebagian besar responden lazimnya pada usia kawin. Untuk lebih
jelasnya status perkawinan responden ditunjukkan pada tabel 5 berikut.
Tabel 5: Distribusi Responden Berdasarkan Status Perkawinan
Status
Jumlah Karyawan
Persentase
Belum Kawin
0
0
Sudah Kawin
3
100
Jumlah
3
100
Sumber: Data Olahan 2013
Dari tabel diatas terlihat bahwa seluruh atau sebanyak 100% responden
berstatus sudah menikah.Karyawan yang sudah menikah, mereka dituntut untuk
bertanggung jawab mensejahterakan keluarganya, sehingga mereka termotivasi
untuk lebih giat lagi dalam menyelesaikan pekerjaannya, dan dapat meningkatkan
pendapatan bagi karyawan tersebut.
Pembahasan
1)
Motivasi Intrinsik(Instrinsic Motivation) Karyawan KUD Mutiara Rakyat.
Motivasi intrinsik karyawan KUD Mutiara Rakyat antara lain terdiri dari:a)
Prestasi. Prestasi dalam motivasi intrinsik berperan sebagai motivator seorang
karyawan guna meningkatkan keterampilan dan potensi yang dimilikinya selama
menjadi karyawan. Seorang pimpinan yang baik akan selalu mendukung prestasi
yang ingin dicapai para karyawannya, melalui tindakan-tindakan nyata yang
selama ini diberikan, misalnya melalui pemberian pujian atas hasil kerja karyawan
tersebut yang dinilai telah memuaskan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, maka dapat diketahui
bahwa pemberian pujian atas prestasi yang dilakukan oleh pengurus dinilai masih
kurang optimal, karena pemberian pujian atas prestasi tersebut kurang merata
antara karyawan yang satu dengan yang lainnya, namun pujian tersebut cukup
membuat karyawan yang bersangkutan merasa bersemangat dalam bekerja. b)
Pengakuan Diri. Pengakuan diri bagi seorang karyawan dinilai penting. Dengan
kata lain, apabila hasil kerja karyawan tersebut dapat dihargai oleh atasan dan
masyarakat sekitar, maka karyawan yang bersangkutan akan lebih bersemangat
dalam melaksanakan tugasnya dengan baik, dan sebaliknya. Adapun aspek
pengakuan diri yang dapat dinilai adalah adalah besar kecilnya pengakuan yang
diberikan kepada tenaga kerja atas kinerjanya, misalnya melalui penempatan
jabatan sesuai dengan keahlian karyawan masing-masing.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, maka dapat diketahui
bahwabesar kecilnya pengakuan yang diberikan kepada tenaga kerja atas
kinerjanya melalui penempatan jabatan sesuai dengan keahlian karyawan masingmasing dinilai sudah cukup.Penempatan jabatan karyawan tersebut berdasarkan
lamanya masa kerja, meskipun dengan pendidikan yang tidak tinggi, namun jenis
pekerjaan yang dilakukan tidak memerlukan keahlian khusus, dan cukup dengan
pengalaman dan pelatihan.Akan tetapi menurut penulis, jika dilihat dari segi umur
seperti yang tercantum pada tabel 4.2 diatas, maka lebih baik jika karyawan yang
berumur paling muda yang menjadi Ka.Unit.Dengan alasan karyawan tersebut
lebih produktif, berpendidikan lebih tinggi daripada yang lainnya, dan masa
kerjanya juga sudah cukup lama, lebih dari 10 tahun.Terkait dengan penempatan
jabatan tersebut, para karyawan tidak begitu mempermasalahkannya, karena
mereka lebih mengutamakan komitmen terhadap pekerjaan.
c) Tanggung Jawab. Tanggung jawab sangat diperlukan guna
meningkatkan kinerja karyawan yang bersangkutan.Karyawan yang memiliki rasa
tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya, telah memiliki komitmen yang
tinggi terhadap pekerjaannya tersebut dan tertanam dari dalam diri sejak awal,
serta didukung oleh peranan dari atasan guna mewujudkan hal tersebut.Adapun
aspek didalam tanggung jawab yang dapat dinilai yaknibesar kecilnya komitmen /
tanggung jawab yang diberikan kepada tenaga kerja, serta komitmen tenaga kerja
terhadap pekerjaannya, misalnya melalui pemberian serta penanaman komitmen
kepada para karyawan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden maka dapat diketahui
bahwa pengurus telah memberikan serta menanamkan komitmen yang dinilai
sudah cukup baik kepada para karyawan.Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
observasi langsung yang dilakukan penulis yang menunjukkan bahwa para
karyawan telah melayani keperluan masyarakat dan anggota dengan baik, serta
kedisiplinan karyawan yang cukup tinggi, dengan datang dan pulang kerja tepat
pada waktu yang telah ditetapkan.
d) Kesempatan Untuk Berkembang. Kesempatan untuk berkembang
dinilai penting guna meningkatkan dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki
oleh karyawan.Dalam hal ini atasan memberikan kesempatan bagi para karyawan
untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang dimilikinya, baik
yang menyangkut dengan karier pekerjaannya, maupun diluar hal tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, maka dapat diketahui
bahwa pada dasarnya KUD memberikan kesempatan berkembang pada para
karyawannya, hanya tergantung dari kemauan dan kesadaran diri masing-masing
individu untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Hanya saja sebagian
besar karyawan merasa tidak memiliki potensi utama yang layak untuk
dikembangkan, terkait dengan usia mereka yang sudah cukup lanjut dan
pendidikan mereka yang relatif rendah. Menurut para karyawan, pemberian
kesempatan untuk berkembang memang sangat penting guna menumbuhkan
semangat kerja dan meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri, apalagi bagi para
karyawan yang memang memiliki potensi yang layak untuk dikembangkan,
misalnya saja ada karyawan yang berstatus tidak aktif sedang melanjutkan
pendidikan S1 nya di pulau Jawa.
2)
Motivasi Ekstrinsik (Extrincic Motivation) Karyawan KUD Mutiara
Rakyat. Motivasi ekstrinsik karyawan KUD Mutiara Rakyat antara lain terdiri
dari: a) Kondisi kerja. Kondisi kerja juga merupakan salah satu faktor penting
yang mempengaruhi semangat kerja para karyawan.Adapun aspek didalam
kondisi kerja yang dapat dinilai yaitu keadaan lingkungan tempat kerja karyawan,
misalnya kondisi dan suasanakantor yang meliputi keadaan fasilitas yang
digunakan, serta kebersihan dan kerapian kantor.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden maka dapat diketahui
bahwa meskipun fasilitas yang tersedia di kantor sering mengalami kerusakan dan
kurang memadai, namun hal tersebut sudah cukup memotivasi karyawan dalam
bekerja, hanya tergantung bagaimana cara perawatan dan penjagaan fasilitas yang
digunakan tersebut agar tidak terlalu sering mengalami kerusakan. Berdasarkan
hasil observasi, dapat pula diketahui bahwa jadwal kerja kantor yakni dari hari
senin s/d sabtu, mulai pukul 07.00-11.30 WIB.
b) Dasar Pembayaran Gaji. Dasar pembayaran gaji merupakan salah satu
komponen terpenting dalam meningkatkan motivasi kerja para karyawan.Seperti
yang kita ketahui, setiap individu memerlukan biaya untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Atasan yang baik akan selalu memperhatikan kesejahteraan
para karyawannya salah satunya melalui pembayaran gaji yang dinilai sepadan
dengan kinerja para karyawannya tersebut. Adapun aspek dasar pembayaran gaji
yang dapat dinilai yakni kesesuaian gaji yang diterima, dan sistem penggajian
yang berlaku harus adil.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, maka dapat diketahui
bahwa; (1) Gaji perbulan yang diterima karyawan jumlahnya tidak tetap dan tidak
terlalu besar, yakni sekitar Rp. 500.000,00 s/d Rp.800.000,00. Gaji yang diterima
tersebut tergantung dari hasil pembayaran rekening listrik, telepon, dan PDAM
tiap bulannya. (2) Gaji yang diterima karyawan tersebut sebagian besar sudah
mencukupi kebutuhan sehari-hari. (3) Sistem penggajian yang berlaku dinilai
sudah adil, dan tepat pada waktunya. (4) Besarnya gaji yang diterima para
karyawan sudah memberikan motivasi kepada mereka dalam bekerja, meskipun
jumlah gaji yang diterima tersebut tidak terlalu besar. (5) Pemberian THR
karyawan berkisar antara Rp.800.000,00 s/d Rp.900.000,00 dibagi untuk 5 orang
karyawan. c) Kebijakan Organisasi. Kebijakan organisasi penting guna mencapai
tujuan dari suatu perusahaan ataupun badan usaha.Kebijakan organisasi yang
dimaksud dapat diimplementasikan melalui ketersediaan waktu untuk melakukan
pekerjaan dengan penuh pertimbangan sendiri. Adapun aspek kebijakan organisasi
yang dapat dinilai yaitu derajat kesesuaian kondisi kerja dengan proses
pelaksanaan pekerjaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, maka
dapat diketahui bahwa pengurus jarang mengajak berunding para karyawan untuk
menentukan tindakan dalam bekerja. d) Hubungan Antar Personal. Hubungan
antar personal turut mempengaruhi kinerja para karyawan.Dengan asumsi bahwa
jika hubungan antar personal berjalan dengan baik, maka para karyawan tersebut
akan merasa nyaman dalam bekerja, karena mereka dapat saling berkomunikasi
dan bekerja sama dengan baik, dan sebaliknya.Adapun aspek didalam hubungan
antar personal yang dapat dinilai yaitu kesesuaian yang dirasakan dalam
berinteraksi dengan tenaga kerja lainnya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, dan didukung dengan
hasil observasi langsung yang dilakukan penulis, maka dapat diketahui bahwa
hubungan antar sesama karyawan KUD terjalin sangat erat.Hal tersebut
dikarenakan jumlah mereka yang sedikit dan ditambah masa kerja yang lama,
sehingga mereka sudah saling mengenal karakter masing-masing.Adapun
mengenai hubungan antara para karyawan dengan pengurus KUD berjalan dengan
cukup baik. e) Kualitas Pengawasan. Kualitas pengawasan bertujuan untuk
mengetahui kemajuan maupun kemunduran kinerja para karyawan. Dengan kata
lain, pengawasan yang efektif dapat meminimalisir kemunduran suatu usaha.
Adapun aspek didalam kualitas pengawasan yang dapat dinilai yaitu kewajaran
penyeliaan yang dirasakan oleh tenaga kerja, misalnya dalam bentuk
teguran.Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, kualitas pengawasan
terhadap kinerja karyawan oleh pengurus dinilai masih kurang optimal,
dikarenakan pengawasan yang dilakukan tersebut kurang merata antara karyawan
yang satu dengan yang lainnya.
Dari pembahasan diatas, maka dapat diketahui bahwa; 1.Pemberian
motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang dilakukan oleh pengurus terhadap karyawan
yakni berupa pemberian pujian atas prestasi dan kualitas pengawasan dinilai
masih kurang optimal; 2.Keadaan kantor, ruang kerja karyawan serta fasilitas
yang digunakan, dinilai masih kurang memadai, namun hal tersebut tidak
mempengaruhi semangat kerja karyawan; 3. Besarnya gaji yang diterima para
karyawan sudah memberikan motivasi kepada mereka dalam bekerja, meskipun
jumlah gaji yang diterima tersebut tidak terlalu besar. 4. Karyawan memiliki
komitmen serta tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan. 5. Pengurus pada
dasarnya telah memberikan kesempatan untuk berkembang kepada para
karyawan.
Adapun berdasarkan hasil voting yang dilakukan oleh penulis kepada
responden terkait dengan jenis motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik yang
mempengaruhi kinerja mereka selama ini, berdasarkan tingkat kepentingannya
adalah: (a) Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi intrinsik yang mempengaruhi
kinerja karyawan KUD selama ini, berdasarkan tingkat kepentingannya yang
paling dominan adalah tanggung jawab, yang kedua kesempatan untuk
berkembang, yang ketiga adalah prestasi, dan yang terakhir yakni pengakuan
diri;dan (b) Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ekstrinsik yang mempengaruhi
kinerja karyawan KUD selama ini, berdasarkan tingkat kepentingannya yang
paling dominan adalah dasar pembayaran gaji, yang kedua hubungan antar
personal, yang ketiga kondisi kerja, kemudian kebijakan organisasi, dan yang
terakhir yaitu kualitas pengawasan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan bahwa: a) Jenis motivasi intrinsik yang mempengaruhi kinerja
karyawan KUD selama ini, berdasarkan tingkat kepentingannya yang paling
dominan adalah tanggung jawab, yang kedua kesempatan untuk berkembang,
yang ketiga adalah prestasi, dan yang terakhir yakni pengakuan diri; b) Jenis
motivasi ekstrinsik yang mempengaruhi kinerja karyawan KUD selama ini,
berdasarkan tingkat kepentingannya yang paling dominan adalah dasar
pembayaran gaji, yang kedua hubungan antar personal, yang ketiga kondisi kerja,
kemudian kebijakan organisasi, dan yang terakhir yaitu kualitas pengawasan.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan maka penulis dapat
memberikan saran sebagai berikut: (1) Bagi Karyawan KUD a) Untuk para
karyawan agar selalu meningkatkan kualitasserta motivasi kerja mereka. b)Untuk
para karyawan agar selalu memberikan pelayanan yangoptimal kepada
masyarakat sekitar. c) Untuk para karyawan agar selalu menjalin komunikasi yang
baik kepada pengurus KUD serta sesama para karyawan. (2) Bagi Pengurus KUD
a) Untuk para pengurus agar meningkatkan kinerja mereka. b) Untuk para
pengurus agar selalu memberikan motivasi kerja kepada karyawan secara adil dan
merata. c) Untuk para pengurus lebih memperhatikan keadaan kantor, ruang kerja
karyawan serta fasilitas yang digunakan. (3) Bagi Peneliti. Bagi peneliti
berikutnya sebaiknya mengkaji analisis motivasi kerja karyawan, pada badan
usaha tertentu, seperti KUD ataupun jenis koperasi lainnya.
DAFTAR RUJUKAN
Arifin Sitio dan Halomoan Tamba.(2001). Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta:
Erlangga.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura.(2007).
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Pontianak: Edukasi Press FKIP
Untan.
Gouzali Saydam. (1996). Manajemen Sumber Daya Manusia (Human
Resources Management): Suatu Pendekatan Mikro (Dalam Tanya
Jawab). Jakarta: Djambatan.
Hadari Nawawi. (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Ign. Sukamdiyo. (1999). Manajemen Koperasi. Jakarta: Erlangga.
J. Winardi. (2011). Motivasi & Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Subandi.(2010). Ekonomi Koperasi Teori dan Praktik.(Cetakan ke-II).
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif
Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992Tentang
Perkoperasian.
http://4rm4nn.wordpress.com/2012/01/05/jenis-jenis-koperasi/, diakses tanggal 23
Juni 2012.
Download