pengaruh labelisasi halal dan brand image terhadap keputusan

advertisement
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 6, Nomor 2, Februari 2017
ISSN : 2461-0593
PENGARUH LABELISASI HALAL DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN MELALUI MINAT BELI
Ghina Kamilah
[email protected]
Aniek Wahyuati
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
This research is aimed to find out halal labeling and brand image has influence to the purchasing decisionwhich
is mediated by buying interest. The population is all customers who have ever bought the products of Wardah in
Surabaya. The sampling technique has been done by usingpurposive sampling andthe numbers of samples are
100 respondents. The analysis technique has been done by using path analysis method. The result of the test
shows that halal labeling is proven to have significant and positive influence on purchasing decision whereas
brand image is proven to have significant influence on purchasing decisions. The halal labeling is not proven to
have significant and positive influence on buying interest. The buying interest has significant and positive
influence on purchasing decisions. These result of the test shows that the magnitude of the indirect influence of
halal labeling and brand image on purchasing decisions through buying interest is smaller than the direct
influence of halal labeling and brand image on purchasing decisions.
Keywords: Halal labeling, brand image, buying interest and purchasing decisions.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui labelisasi halal dan brand image mempunyai pengaruh
terhadap keputusan pembelian yang dimediasi oleh minat beli. Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen yang membeli produk Wardah di Surabaya. Teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling dengan jumlah sampel 100 responden. Teknik analisa yang digunakan adalah
metode analisis jalur (path analysis). Hasil pengujian menunjukkan bahwa labelisasi halal terbukti
berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian, sedangkan brand image terbukti
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Labelisasi halal tidakterbukti berpengaruh
signifikan terhadap minat beli, dan brand image terbukti berpengaruh signifikan dan positif terhadap
minat beli. Minat beli berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian. Hasil
pengujian ini menunjukkan besaran pengaruh tidak langsung labelisasi halal dan brand image
terhadap keputusan pembelian melalui minat beli lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh
langsung labelisasi halal dan brand image terhadap keputusan pembelian.
Kata kunci: labelisasi halal, brand image, minat beli dan keputusan pembelian.
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, budaya serta teknologi saat ini, maka
kebutuhan hidup manusia kian berkembang pula. Tidak hanya kebutuhan akan sandang,
pangan, papan, pendidikan dan kesehatan saja. Kebutuhan akan mempercantik diri pun kini
menjadi prioritas utama dalam menunjang penampilan sehari-hari, terlebih lagi kosmetik
seperti makeup menjadi trend dimasa sekarang, hal tersebut dikarenakan dunia teknologi
yang berkembang pesat dapat membantu dunia hiburan terekspose secara mudah sehingga
menginspirasi masyarakat dalam berpenampilan terutama berdandan.
Namun dengan besarnya minat masyarakat akan kosmetik serta keinginan instan untuk
mempercantik diri dilakukan secara berlebihan, menyebabkan seseorang berbuat kesalahan
dalam memilih dan menggunakan kosmetik tanpa memperhatikan kondisi kulit dan
pengaruh lingkungannya. dampak penggunaan kosmetik sesungguhnya memiliki resiko
pemakaian yang perlu diperhatikan mengingat kandungan bahan-bahan kimia tidak selalu
Pengaruh Labelisasi Halal...kamilah, Ghina.
2
memberi efek yang sama untuk setiap konsumen serta kesadaran masyarakat masih sangat
minim dan tidak memperhatikan akan dampak jangka pendek maupun kedepannya.
Sebagaimana permasalahan diatas membuat konsumen perlu memilih produk kosmetik
yang aman digunakan dan tentunya telah diperiksa oleh Badan Pengawas Pangan, Obat dan
Kosmetik (BPPOM). Masyarakat indonesia yang mayoritas beragama islam juga
memerlukan produk yang bersetifikasi halal, halal adalah istilah bahasa Arab dalam agama
Islam yang berarti diizinkan atau boleh merujuk kepada segala sesuatu yang diizinkan
menurut hukum Islam.
Manfaat yang didapat dalam pengunaan produk halal yaitu agar terhindar dari bahan
baku hewani atau bahan baku lainnya yang dilarang oleh syariat islam serta jenis kosmetik
yang dapat menahan air wudhu. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah (QS. AlBaqarah : 168) “hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat
di bumi.” (QS. Al-Maidah : 3) “diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging
babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.” Arti dalam
kata makan tidak hanya diartikan tentang sesuatu yang dimakan melalui mulut akan tetapi
makan dapat diartikan bahwa apa saja yang kita konsumsi dan gunakan.
Label halal yang terdapat pada kemasan produk tentu akan mempermudah konsumen
untuk mengidentifikasi sebuah produk yang halal. Di indinesia label halal sangat mudah di
jumpai pada berbagai produk. Suatu produk yang tidak jelas pada bahan baku serta
pengolahaannya bisa saja ditempeli label halal bertuliskan arab hingga seolah-olah produk
tersebut layak dikonsumsi. Padahal pencantuman label halal harus mendapatkan sertifikasi
halal dari lembaga yang menjamin melalui berbagai tes terhadap bahan baku hingga proses
pembuatan berdasarkan ketentuan syari’at Islam serta melibatkan berbagai pakar agama.
Di indonesia, Majelis Ulama Indoneisa (MUI) adalah lembaga yang kompeten untuk
melakukan penjaminan kehalalan produk. Dalam kerjanya peran MUI dibantu oleh
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat dan Makanan Majelis Ulama Indonesia (LP POM MUI)
yang mensertifikasi kehalalan sebuah produk yaitu menentukan kebijaksanaan,
merumuskan ketentuan ketentuan, rekomendasi dan bimbingan yang menyangkut pangan,
obat-obatan dan kosmetika sesuai dengan ajaran islam. Dengan kata lain LPPOM-MUI
didirikan agar dapat memberikan rasa tentram pada umat tentang produk yang
dikonsumsinya (Adisasmito, 2008:10).
Ilmu kosmetik serta industrinya yang berkembang semakin besar membuat kosmetik
menjadi salah satu bagian dunia usaha hingga saat ini, termasuk di Indonesia. Tak terkecuali
produk wardah yaitu anak perusahaan dari PT. Paragon Technology and innovation ini
merupakan pionir “kosmetik halal” di Indonesia. Dimana produk kosmetik wardah telah
memiliki izin BPOM dan bersetifikat halal MUI.
Wardah kosmetik merupakan produk dari PT. PUSAKA TRADISI IBU (PTI) ,
Perusahaan ini baru berganti nama menjadi PT. Paragon Technology and Innovation pada
tahun 2011. didirikan pada tanggal 28 Februari 1985, oleh pasangan suami istri Drs. H.
Subakat Hadi, M.Sc dan Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt. Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc
merupakan sarjana kimia lulusan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), sedangkan sang
istri Dra. Hj.Nurhayati Subakat, Apt adalah Sarjana Farmasi alumni dari Institut yang sama
pula, lulusan tahun 1975, dan memperoleh gelar apoteker pada tahun 1976. Pada awal
berdirinya Tahun 1985 PT. PTI hanya memproduksi produk perawatan rambut. Kemudian
pada tahun 1987 disusul dengan perawatan rambut merek dagang Ega yang dipasarkan ke
salon-salon. Selanjutnya pada tahun 1993 PT. PTI meluncurkan produk perawatan rambut
dan kulit dengan merk Puteri yang penggunaanya ditujukan untuk pemakaian sehari-hari.
Untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen, pada tahun 1995 PT. PTI
meluncurkan produk kosmetika halal yaitu Wardah, kemudian disusul dengan peluncuran
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 6, Nomor 2, Februari 2017
ISSN : 2461-0593
3
merk dagang Zahra. Untuk merk dagang Zahra dipasarkan khusus melalui jaringan
pemasaran berjenjang syariah . Disamping itu, produk-produk Wardah memiliki sertifikat
halal dari LP POM MUI serta non-alkohol.
Dalam perkembangan produk Wardah yang mengusung label halal menimbulkan
pertanyaan sejauh manakah label halal pada produk wardah dapat mempengaruhi
keputusan pembelian dengan melihat keadaan saat ini, masyarakat Muslim hampir
sepenuhnya bergantung pada produk kosmetik yang dibuat oleh non-Muslim dan
kesadaran serta pengetahuan mereka terhadap produk halal masih tergolong rendah. Selain
itu label halal sering dikorelasikan dengan ajaran agama tertentu, pada kenyataannya label
halal yang disematkan pada berbagai produk justru memiliki manfaat yang bisa dirasakan
oleh semua orang tanpa harus memandang agama. Disisi lain produk wardah juga
merupakan produk lokal yang perlu mempertahankan citra mereknya agar tidak kalah
dengan produk yang belum bersetifikasi halal maupun produk-produk luar negeri yang
sedang melejit.
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, rumusan masalah yang dapat
di kemukakan adalah sebagai berikut: (1) Apakah labelisasi halal mempunyai pengaruh
terhadap minat beli pada konsumen Wardah di Surabaya, (2) Apakah brand image
mempunyai pengaruh terhadap minat beli pada konsumen Wardah di Surabaya?, (3)
Apakah minat beli mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen
Wardah di Surabaya?, (4) Apakah labelisasi halal mempunyai pengaruh secara tidak
langsung terhadap keputusan pembelian melalui minat beli pada konsumen Wardah di
Surabaya?, (5) Apakah brand image mempunyai pengaruh secara tidak langsung terhadap
keputusan pembelian melalui minat beli pada konsumen Wardah di Surabaya?, (6) Apakah
labelisasi halal mempunyai pengaruh langsung terhadap keputusan pembelian pada
konsumen Wardah di Surabaya?,(7) Apakah brand image mempunyai pegaruh langsung
terhadap keputusan pembelian pada konsumen Wardah di Surabaya?. Berdasarkan latar
belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah : (1) Untuk mengetahui pengaruh antara labelisasi halal terhadap minat beli pada
konsumen Wardah di Surabaya. (2) Untuk mengetahui pengaruh antara brand image
terhadap minat beli pada konsumen Wardah di Surabaya. (3) Untuk mengetahui pengaruh
antara minat beli terhadap keputusan pembelian pada konsumen Wardah di Surabaya. (4)
Untuk mengetahui pengaruh secara tidak langsung antara labelisasi halal terhadap
keputusan pembelian melalui minat beli pada konsumen Wardah di Surabaya. (5) Untuk
mengetahui pengaruh secara tidak langsung antara brand image terhadap keputusan
pembelian melalui minat beli pada konsumen Wardah di Surabaya. (6) Untuk mengetahui
pengaruh secara langsung antara labelisasi terhadap keputusan pembelian pada konsumen
Wardah di Surabaya. (7) Untuk mempengaruhi secara langsung antara brand image terhadap
keputusan pembelian pada konsumen Wardah di Surabaya.
TINJAUAN TEORETIS
Label
Menurut William (2004:282) label adalah bagian sebuah produk yang membawa
informasi verbal tentang produk atau tentang penjualnya. Sebuah label bisa merupakan
bagian dari kemasan atau pula etiket (tanda pengenal) yang dicantumkan pada produk.
Sedangkan menurut Angipora (2007:154) mengatakan bahwa label pada dasarnya dapat
merupakan bagian dari sebuah kemasan (pembungkus) atau dapat merupakan etikat lepas
yang ditempelkan pada produk. Dengan demikian, sudah sewajarnya kalau antara kemasan,
merek dan label dapat terjalin satu hubungan yang erat sekali.
Pengaruh Labelisasi Halal...kamilah, Ghina.
4
Halal
Pengertian Halal menurut menurut Ghazali (2002) Kehalalan suatu produk yang akan
dikonsumsi merupakan hal yang sangat penting diperhatikan bagi umat islam. Dalam
agama islam sudah dijelaskan betapa pentingnya kehalalan, bahkan Allah telah menentukan
kaidah kehalalan sebelum manusia diturunkan ke bumi. Allah tidak menentukan tentang
kehalalan pada udara, akan tetapi untuk makanan dan minuman, seperti halnya kosmetik,
obat-obatan dan lain-lain.
Labelisasi Halal
Menurut Rangkuti (2010:8), labelisasi halal adalah pencantuman tulisan atau pernyataan
halal pada kemasan produk untuk menunjukkan bahwa produk yang dimaksud berstatus
sebagai produk halal. Label halal sebuah produk dapat dicantumkan pada sebuah kemasan
apabila produk tersebut telah mendapatkan sertifikat halal oleh BPPOM MUI. Sertifikasi dan
labelisasi halal bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan terhadap
konsumen, serta meningkatkan daya saing produk dalam negeri dalam rangka
meningkatkan pendapatan Nasional.
Brand
Menurut Kotler dan Keller (2009:143) merek adalah nama, istilah, tanda, lambang, atau
desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari
salah satu penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikan mereka dari para
pesaing.
Brand Image
Menurut Kotler dan Keller (2009: 147) mengemukakan bahwa citra merek adalah
persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konumen, seperti tercemin dalam asosiasi yang
terjadi dalam memori konsumen. Jadi brand image merupakan apa yang melekat pada
benak konsumen tentang pengalaman terhadap suatu merek, saat konsumen tersebut
mendengar mengenai suatu produk maka secara tidak langsung konsumen tersebut
langsung memikirkan merek tersebut.
Minat Beli
Menurut Jahja (2011:63) menyatakan bahwa minat ialah suatu dorongan yang
menyebabkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu, minat berhubungan
dengan aspek kognitif, afektif, dan motorik dan merupakan sumber motivasi untuk
melakukan apa yang diinginkan. Sedangkan menurut Hasan, (2013:173) Minat digambarkan
sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan yang dapat dijadikan dasar untuk
memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Minat beli merupakan sesuatu yang
berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa
banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu,dapat dikatakan bahwa minat
beli merupakan pernyataan mental dari diri konsumen yang merefleksikan Rencana
pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.
Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:177) keputusan pembelian konsumen tidak
terlepas dari bagaimana konsumen melalui beberapa tahap yaitu mengetahui masalah yang
dihadapi sampai dengan terjadinya transaksi pembelian konsumen serta keputusan
pembelian adalah tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan
pembelian produk. Sedangkan menurut Setiadi (2008:416) berpendapat bahwa pengambilan
keputusan konsumen adalah proses pengintergasian yang mengkombinasikan pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 6, Nomor 2, Februari 2017
ISSN : 2461-0593
5
Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang ”Minat Beli Sebagai Mediasi Pengaruh Brand Image Dan Sikap
Konsumen Terhadap Keputusan Pebelian Batik Di Pekalongan”( Nulufi dan
Murwartiningsi, 2015). “Pengaruh Pencantuan Label Halal Pada Kemasan Mie Instan
Terhadap Minat Pembelian Masyarakat Muslim (studi kasus pada mahasiswa Universitas
Al-Washliyah,medan)” (Rambe dan Afifudin¸ 2012). “Pengaruh labelisasi halal terhadap
keputusan pembelian konsumen studi kasus pada Wall’s Conello” (Agustian dan Sujana,
2013). “Pengaruh Citra Merek dan Periklanan Terhadap Minat Beli Konsumen Produk
Thermometer Digital Flexitemp One Med di Surabaya” (Pradipta, 2014).
Model Penelitian
Labelisasi
halal (LH)
Minat
beli (MB)
Brand image
(BI)
Keputusan
pembelian
(KP)
Gambar 1
Model Penelitian
Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, serta
tinjauan teori yang telah diuraikan sebelumnya, adapun hipotesis dalam penelitian ini
sebagai berikut: (1) H1: Labelisasi halal mempunyai pengaruh terhadap minat beli pada
konsumen Wardah di Surabaya. (2) H2: brand image mempunyai pengaruh terhadap minat
beli pada konsumen Wardah di Surabaya. (3) H3: Minat beli mempunyai pengaruh terhadap
keputusan pembelian pada konsumen Wardah di Surabaya. (4) H4: Labelisasi halal
mempunyai pengaruh secara tidak langsung terhadap keputusan pembelian melalui minat
beli pada konsumen Wardah di Surabaya. (5) H5: brand image mempunyai pengaruh secara
tidak langsung terhadap keputusan pembelian melalui minat beli pada konsumen Wardah
di Surabaya. (6) H6: Labelisasi halal mempunyai pengaruh langsung terhadap keputusan
pembelian pada konsumen Wardah di Surabaya. (7) H7: brand image mempunyai pegaruh
langsung terhadap keputusan pembelian pada konsumen Wardah di Surabaya.
METODA PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kausal
komparatif, penelitian kausal komparatif merupakan tipe penelitian dengan karakteristik
masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian kausal
komparatif merupakan tipe penelitian ex post facto, yaitu tipe penelitian terhadap data yang
dikumpulkan setelah terjadinya fakta atau peristiwa. Jadi peneliti dapat mengidentifikasi
fakta atau peristiwa tersebut sebagai variabel dependen dan melakukan penyelidikan
terhadap variabel independen.
Populasi dalam penelitian merupakan wilayah yang ingin diteliti oleh peneliti.
Sedangkan menurut Sugiyono pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
Pengaruh Labelisasi Halal...kamilah, Ghina.
6
atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono
(2011:80). Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah konsumen yang membeli produk
kosmetik Wardah di Surabaya.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah metode non
probability sampling, dengan penentuan sampel menggunakan purposive sampling yaitu
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. untuk sampel pada penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data subyek yang berkaitan dengan subyek
berupa opini,sikap, pengalaman atau karakteristik tanggapan dari konsumen Wardah di
Surabaya yang digunakan sebagai responden dalam penelitian ini dan data dokumenter
yang digunakan berupa arsip yang berkaitan dengan profil perusahaan, visi misi
perusahaan, serta memuat informasi seputar perusahaan yang dibutuhkan dalam penelitian
ini.
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang diperoleh langsung
dari responden meliputi karakteristik dan tanggapan yang dipereroleh secara langsung dari
konsumen Wardah di Surabaya sebagai responden dalam penelitian ini dan sumber data
sekunder yang diperoleh dari sumber selain responden yang menjadi sasaran penelitian,
pada penelitian ini data sekunder berupa data mengenai profil dan informasi lainnya
seputar perusahaan Wardah yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Teknik pengumpulan data berdasarkan sumber data dalam penelitian ini yang
pertama data primer diperoleh dengan melakukan pendekatan secara langsung kepada
pelanggan Wardah di Surabaya yang telah memenuhi kriteria sebagai responden untuk
memberikan penyampaian daftar isian berupa kuisioner. didapatkan dengan cara
memperoleh informasi secara tidak langsung yaitu berupa data informasi perusahaan
melalui buku, jurnal dan website yang berkaitan dengan penelitian ini.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel Independen
Labelisasi Halal (LH)
labelisasi halal adalah pencantuman tulisan atau pernyataan halal pada kemasan
produk untuk menunjukkan bahwa produk yang dimaksud berstatus sebagai produk halal.
Adapun indikator labelisasi halal (Rangkuti, 2010: 8) sebagai berikut: (1) Gambar, (2) Tulisan,
(3) Kombinasi gambar dan tulisan, (4) Menempel pada kemasan.
Brand Image (BI)
Citra merek (brand image) merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap
merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra
terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap
suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih
memungkinkanuntuk melakukan pembelian. Adapun indikator menurut Kartajaya
(2004:484) sebagai berikut: (1) reputation, (2) recognation, (3) Affinity, (4) brand loyalty.
Variabel Dependen
Keputusan Pembelian (KP)
Keputusan pembelian konsumen merupakan proses pengkombinasian pengetahuan
untuk menyeleksi terhadap dua pilihan atau lebih agar mendapatkan solusi dari masalah
yang dihadapinya dalam membeli sesuatu. Adapun indikator menurut Suswardji (2012)
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 6, Nomor 2, Februari 2017
ISSN : 2461-0593
7
sebagai berikut: (1) Kebutuhan, (2) Pengalaman, (3) Banyak alternatif, (4) Keyakinan, (5)
Kecocokan atau ketidakcocokan.
Variabel Intervening
Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau
mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat
kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Adapun indikator menurut Ashari (2012:44)
sebagai berikut: (1) Minat transaksional, (2) Minat refrensial, (3) Minat preferensial, (4) Minat
eksploratif.
Teknik Analisis Data
Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan statistic data, seperti standar
deviasi, mean, sum, variance, range, serta untuk mengukur distribusi data dengan skewness
dan kurtosis Priyatno (2012:25).
Uji Instrumen
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas adalah suatu data dapat dipercaya kebenarannya sesuai dengan
kenyataan. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali (2011).
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian Jika r
hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan
berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi
dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan
terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
Umar (2007:7) menyatakan bahwa reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau
keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Suatu kuesioner dikatakan
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan caraone shot methode atau pengukuran sekali saja. Untuk mengukur
reliabilitas dengan melihat cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan
reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Ghozali (2011:42).
Uji Goodness Of Fit (Uji Kelayakan Model)
Uji F
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test . Menurut Ghozali
(2011:98) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua varibel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap
variabel dependen atau terikat. Menurut Ghozali (2011:98), uji F dilakukan dengan
membandingkan signifikansi Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuan : (1) H0 diterima dan
Ha ditolak jika F hitung < F tabel untuk α = 0,05, (2) H0 ditolak dan Ha diterima jika F hitung
> F tabel untuk α = 0,05.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2011:97) koefisien determinasi (R2 ) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas, sebaliknya nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
Pengaruh Labelisasi Halal...kamilah, Ghina.
8
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah nilai adjusted R2 karena variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
lebih dari dua variabel. Selain itu nilai adjusted R2 dianggap lebih baik dari nilai R2 , karena
nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke
dalam model regresi.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Normalitas data pada penelitian ini
menggunakan Kolmogrov – Smirnov Test. Data dianggap normal apabila tingkat signifikansi
lebih besar dari 0,05 atau 5%.
Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan
metode kolmogorov smirnov maupun pendekatan grafik.
a. Pendekatan Kolmogorov Smirnov
Menurut Santoso, (2011:214) dasar pengambilan keputusan, yaitu sebagai beikut :
1) Nilai probabilitas > 0,05, maka hal ini berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal.
2) Nilai probabilitas < 0,05, maka hal ini berarti bahwa data tersebut tidak berdistribusi
normal.
b. Pendekatan Grafik
Pendekatan kedua yang dipakai untuk menilai normalitas data dengan pendekatan
grafik, yaitu grafik normal P-P Plot of regresion standard, dengan pengujian ini disyaratkan
bahwa distribusi data penelitian harus mengikuti garis diagonal antara 0 dan pertemuan
sumbu X dan Y. Menurut Santoso (2011:214) jika penyebaran data (titik) di sekitar sumbu
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
Uji Multikolinieritas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang
sempurna antar varibel bebas.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
multikolinearitas. Untuk mendeteksinya yaitu dengan cara menganalisis nilai variance
inflation factor (VIF) dan nilai tolerance. Menurut Ghozali (2011:91) mendeteksi tidak adanya
Multikolinieritas yaitu dengan cara: 1) Mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor) lebih
kecil dari 10. 2) Mempunyai angka tolerance mendekati 1.
Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011:139) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali, 2011:139). Uji heteroskesdatisitas menggunakan metode grafik scatterplot dengan
ketentuan jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Analisis Jalur (Path Analysis)
Ghozali (2011: 175) menyatakan bahwa model path analysis (analisis jalur) digunakan
untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas terhadap variabel
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 6, Nomor 2, Februari 2017
ISSN : 2461-0593
9
terikat. Metode analisis jalur (path analysis) digunakan untuk menguji pengaruh variabel
intervening. Langkah pertama analisis jalur adalah menterjemahkan hipotesis penelitian
yang bentuknya proposisional ke dalam bentuk diagram yang disebut diagram jalur. Desain
diagram jalur dapat dilihat sebagai berikut:
e.2
e.1
Labelisasi
halal
(LH)
P2.1
P1.1
P1.2
Minat beli
(MB)
P2.3
Keputusan
pembelian
(KP)
P2.2
Brand image
(BI)
Gambar 2
Diagram Jalur
Berdasarkan Gambar 2 diatas, struktur model dalam penelitian ini dapat terbagi
menjadi 2 (dua) persamaan substruktural yaitu:
1. Model persamaan 1 MB = p1.1(LH)+ p1.2(BI) + e1
2. Model persamaan 2 KP = p2.1(LH) + p2.2(BI) + p2.3(MB) + e2
Keterangan:
e1,2
= Koefisien pengaruh variabel lain
p1.1 … pn.n
= Koefisien jalur (koefisien regresi yang distandarkan)
MB
= Minat Beli
KP
= Keputusan Pembelian
LH
= Labelisasi Halal
BI
= Brand Image
Uji Hipotesis (Uji t)
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali
(2011:98) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.
Menurut Ghozali (2011:99), uji t dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung
dengan ttabel dengan ketentuan : 1) H0 diterima dan Ha ditolak jika t hitung < t tabel untuk
α = 0,05, 2) H0 ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t tabel untuk α = 0,05
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Uji Instrumen
Hasil pengujian validitas diketahui bahwa seluruh 17 item pernyataan mempunyai nilai
r hasil > dari r tabel, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti
bahwa seluruh item pertanyaan yang berjumlah 17 item tersebut seluruhnya valid dan dapat
digunakan dalam penelitian. Hasil pengujian reliabilitas didapat dari nilai cronbach’s alpha
Pengaruh Labelisasi Halal...kamilah, Ghina.
10
lebih besar dari 0,60 yang berarti butir-butir pertanyaan dari seluruh variabel tersebut
seluruhnya reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
Uji Goodness Of Fit (Uji Kelayakan Model)
Uji F
Hasil uji kelayakan model untuk model regresi 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 1
Hasil Uji F
ANOVA
Regresi
Model 1
Model 2
F Hitung
Sig.
60.673
28.760
0,000
0,000
Sig. *Kritis
0,05
0,05
Putusan
Model layak
Model layak
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan hasil output analisa SPSS Tabel 1 didapat tingkat signifikansi uji F model 1
= 0,000 < 0,05 (level of significant), yang menunjukkan pengaruh variabel labelisasi halal dan
brand image secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Hasil ini
mengindikasi bahwa naik turunnya tingkat minat beli seseorang ditentukan oleh seberapa
tinggi tingkat labelisasi halal dan brand image yang diberikan oleh toko tersebut. Sedangkan
tingkat signifikansi uji F model 2 = 0,000 < 0,05 (level of significant), yang menunjukkan
pengaruh variabel labelisasi halal, brand image, dan minat beli secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadapkeputusan pembelian. Hasil ini mengindikasi bahwa naik
turunnya tingkat keputusan pembelian seseorang ditentukan oleh seberapa tinggi tingkat
labelisasi dan brand image yang diberikan oleh Wardah serta minat beli seseorang tersebut.
Uji Koefisien Korelasi ( R ) dan Koefisien Determinasi Berganda (R2 )
Hasil pengujian koefisien determinasi untuk model regresi 1 dan 2 dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 2
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Regresi
Model 1
Model 2
Variabel Bebas
Variabel Terikat
R Square
LH, BI
LH, BI, MB
MB
KP
0,556
0,473
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 2 diketahui R square (R2) untuk model regresi 1 sebesar 0,556 atau
55,6% yang menunjukkan bahwa 47,5% perubahan variabel minat beli dapat dijelaskan oleh
variabel labelisasi halal dan brand image, sedangkan sisanya 44,4% dijelaskan oleh faktorfaktor lain diluar model. Sedangkan hasil R square (R2) untuk model regresi 2 sebesar 0,473
atau 47,3% yang menunjukkan bahwa 47,3% perubahan variabel keputusan pembelian dapat
dijelaskan oleh variable labelisasi halal, brand image dan minat beli sedangkan sisanya 52,7%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan
Program SPSS. 16.0. diperoleh hasil:
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 6, Nomor 2, Februari 2017
ISSN : 2461-0593
11
a. Pendekatan Komogorof
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov
Standardized
Residual
N
KolmogrovSmirnov Z
Asymp. Sig.
(2-tailed)
Sig.
*Kritis
Putusan
Model 1
100
0,816
0,518
0,05
Normal
Model 2
100
0,785
0,568
0,05
Normal
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa besarnya nilai Asymp sig (2-tailed) sebesar
0,518 > 0,050, hal ini sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan maka dapat
disimpulkan bahwa data pada model 1 tersebut berdistribusi normal dan dapat digunakan
dalam penelitian. Sedangkan besarnya nilai Asymp sig (2-tailed) sebesar 0,568 > 0,050, hal ini
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan maka dapat disimpulkan bahwa data dari
model 2 tersebut berdistribusi normal dan dapat digunakan dalam penelitian.
b. Pendekatan Grafik
Menutut Santoso (2011: 214) jika penyebaran data (titik) di sekitar sumbu diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dari
grafik yang dihasilkan pada penelitian dapat diketahui bahwa distribusi data telah
mengikuti garis diagonal antara 0 (nol) dengan pertemuan sumbu Y (expected cum. prob.)
dengan sumbu X (observed cum prob.), hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini
telah berdistribusi normal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa baik melalui pendekatan kolmogorov
smirnov maupun pendekatan grafik model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
Uji Multikolenieritas
Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu komputer yang menggunakan
Program SPSS. 16.0. diperoleh hasil :
Tabel 4
Hasil Uji Asumsi Multikolinieritas Model 1 dan 2
Variabel
Terikat
Variabel
Bebas
Nilai VIF
VIF *Kritis
Putusan
MB
LH, BI
0,721;0,721
10,000
Bebas multikolinieritas
KP
LH, BI, MB
0,717;0,394;0,444
10,000
Bebas multikolinieritas
Sumber: data primer diolah
Berdasarkan pada Tabel 4 dapat diketahui bahwa besarnya nilai Variance Influence Factor
(VIF) pada seluruh variabel bebas yang dijadikan model penelitian lebih kecil dari 10 dan
nilai angka tolerance juga mendekati 1 sehingga sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas atau bisa disebut juga dengan bebas dari multikolinieritas, sehingga
variabel tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil Uji Heteroskedastisitas menggunakan metode grafik Scatterplot
dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS. 16.0. diperoleh hasil, yaitu
sebagai berikut :
Pengaruh Labelisasi Halal...kamilah, Ghina.
12
Sumber : data primer diolah, 2016
Gambar 3
Grafik Uji Heteroskedastisitas Model 1
Sumber : data primer diolah, 2016
Gambar 4
Grafik Uji Heteroskedastisitas Model 2
Dari Gambar 3 dan 4 diatas terlihat titik-titik yang menyebar secara acak, tidak
membentuk sebuah pola yang jelas, tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu
Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gangguan herteroskesdastisitas pada model
1 dan model 2.
Analisis Jalur (Path Analysis)
e2
e1
LH
0,725
0,666
0,055
0,715
0,216
MB
0,337
0,255
BI
Sumber: data primer diolah, 2016
Gambar 5
Hasil Analisis Diagram Jalur
KP
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 6, Nomor 2, Februari 2017
ISSN : 2461-0593
13
Gambar 5 menunjukkan besaran nilai koefisien jalur untuk masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Besarnya pengaruh variabel lain terhadap variabel
Minat Beli (MB) diperoleh dari 1 0,556 = 0,666 sedangkan nilai besarnya pengaruh variabel
lain terhadap variabel Keputusan Pembelian (KP) diperoleh dari 1  0,473 = 0,725. Dengan
demikian, persamaan sub-struktur untuk diagram jalur diatas dapat diformulasikan sebagai
berikut:
MB = 0,055LH + 0,715BI + 0,666e1 …………………. (1)
KP = 0,216LH + 0,255BI + 0,337MB + 0,725e2 ………. (2)
Uji Hipotesis Penelitian
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian dilakukan dengan estimate pada standardized
coefficient dan p-value untuk masing-masing koefisien yang dapat dilihat pada Tabel:
Tabel 5
Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian
Hipotesis
Hubungan
Variabel
Standardized
Coefficient
Sigvalue
*Sig.
Kritis
Putusan*
1
LH 
MB
0,055
0,490
0,05
Tidak
signifikan
2
BI 
MB
0,715
0,000
0,05
Signifikan
3
MB 
KP
0,337
0,003
0,05
Signifikan
6
LH 
KP
0,216
0,016
0,05
Signifikan
7
BI 
KP
0,255
0,033
0,05
Signifikan
Sumber: data primer diolah, 2016
Keterangan: *Signifikansi pada α = 5%.
Hasil pengujian hipotesis penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 5 dapat dijelaskan secara
runtut sebagai berikut:
a. Pengujian Hipotesis 1: Terdapat pengaruh Labelisasi Halal terhadap minat beli.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian pada Tabel 5, pengaruh LH terhadap MB
menghasilkan nilai koefisien (standardized coefficient) positif sebesar 0,055 dan sig-value
sebesar 0,490. Oleh karena, sig-value (0,490) >sig. tolerance (0,05) maka H0 diterima dan Ha
ditolak, pengaruh labelisasi halal terhadap minat beli tidak terbukti signifikan. Dengan
demikian Ha yang diajukan, “labelisasi halal mempunyai pengaruh terhadap minat beli”
tidak terbukti dalam penelitian ini.
b. Pengujian Hipotesis 2: Terdapat pengaruh brand image terhadap minat beli.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian pada Tabel 5, pengaruh BI terhadap MB
menghasilkan nilai koefisien (standardized coefficient) positif sebesar 0,715 dan sig-value
sebesar 0,000. Oleh karena, sig-value (0,000) >sig. tolerance (0,05) maka H0 ditolak dan Ha
diterima, pengaruh brand image terhadap minat beli terbukti signifikan. Dengan demikian Ha
yang diajukan, “brand image mempunyai pengaruh terhadap minat beli” mendapat
dukungan dalam penelitian ini dengan arah pengaruh yang positif.
c. Pengujian Hipotesis 3: Terdapat pengaruh minat beli terhadap keputusan pembelian.
Pengaruh Labelisasi Halal...kamilah, Ghina.
14
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian pada Tabel 5, pengaruh MB terhadap KP
menghasilkan nilai koefisien (standardized coefficient) positif sebesar 0,337 dan Sig-value
sebesar 0,003. Oleh karena, p-value (0,003) <sig. tolerance (0,05) maka H0 ditolak dan Ha
diterima, pengaruh minat beli terhadap keputusan pembelian terbukti signifikan. Dengan
demikian Ha yang diajukan, “minat beli mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian” mendapat dukungan dalam penelitian ini dengan arah pengaruh yang positif.
d. Pengujian Hipotesis 4:. Terdapat pengaruh tidak langsung leblisasi halal terhadap
keputusan pembelian melalui minat beli.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian Tabel 5, variabel LH berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan terhadap MB dan MB berpengaruh positif terhadap KP.Dengan
demikian, variabel MB tidak dapat memediasi pengaruh LH terhadap KP. Sedangkan
besarnya pengaruh langsung LH ke KP yaitu 0,216. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan
sebenarnya adalah pengaruh langsung LH terhadap KP.
e. Pengujian Hipotesis 5: Terdapat pengaruh tidak langsung brand image terhadap
keputusan pembelian melalui minat beli.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian Tabel 5, variabel BI berpengaruh positif
terhadap MB dan MB berpengaruh positif terhadap KP.Dengan demikian, variabel MB
memediasi pengaruh BI terhadap KP.Untuk mengetahui besarnya pengaruh tidak langsung,
maka dilakukan perkalian antara koefisien variabel BI terhadap MB dan pengaruh MB
terhadap KP yaitu 0,715 x 0,337= 0,240. Nilai hasil perkalian tersebut lebih kecil
dibandingkan dengan pengaruh langsung BI terhadap KP sebesar 0,255. Total pengaruh
yaitu 0,240 + 0,255 = 0,495. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan sebenarnya adalah
pengaruh langsung BI terhadap KP. Besaran pengaruh BI terhadap KP lebih besar
dibandingkan dengan pengaruh BI terhadap KP melalui MB.
f. Pengujian Hipotesis 6: Terdapat pengaruh labelisasi halal terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian pada Tabel 5, pengaruh LH terhadap KP
menghasilkan nilai koefisien (standardized coefficient) positif sebesar 0,216 dan Sig-value
sebesar 0,016. Oleh karena, p-value (0,016) <sig. tolerance (0,05) maka H0 ditolak dan Ha
diterima, pengaruh labelisasi halal terhadap keputusan pembelian terbukti signifikan.
Dengan demikian Ha yang diajukan, “labelisasi halal mempunyai pengaruh terhadap
keputusan pembelian” mendapat dukungan dalam penelitian ini dengan arah pengaruh
yang positif.
g. Pengujian Hipotesis 7: Terdapat pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian pada Tabel 5, pengaruh BI terhadap KP
menghasilkan nilai koefisien (standardized coefficient) positif sebesar 0,255 dan Sig-value
sebesar 0,033. Oleh karena, sig-value (0,033) <sig. tolerance (0,05) maka H0 ditolak dan Ha
diterima, pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian terbukti signifikan. Dengan
demikian Ha yang diajukan, “brand image mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian” mendapat dukungan dalam penelitian ini dengan arah pengaruh yang positif.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Labelisasi Halal terhadap Minat Beli
Variabel labelisasi halal (LH) tidak memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap
minat beli (MB). Hasil ini menunjukkan bahwa keberadaan label halal pada kosmetik
wardah tidak akan memiliki peluang yang besar dalam mempengaruhi minat beli
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 6, Nomor 2, Februari 2017
ISSN : 2461-0593
15
konsumen. Label halal tidak dapat mempengaruhi minat beli karena pada dasarnya label
halal yang tercantum pada produk Wardah sudah sangat dipercayai oleh konsumen yang
mayoritas muslim sehingga tidak dipermasalahkan dalam pembentukan minat beli mereka.
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Rambe dan Afifuddin (2012) yang
mengemukakan bahwa label halal berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli.
Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau
mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat
kemungkinan konsumen melakukan pembelian.
Pengaruh brand image terhadap Minat Beli
Variabel brand image (BI) berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel minat
beli (MB). Hasil ini menunjukkan semakin tinggi tingkat brand image yang dibentuk oleh
produk kosmetik Wardah maka akan semakin meningkatkan minat beli. Minat beli adalah
kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang
berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen
melakukan pembelian. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Pradipta (2014) yang
menemukan bahwa brand image (citra merek) berpengaruh signifikan dan positif terhadap
minat beli.
Pengaruh Minat Beli terhadap Keputusan Pembelian
Variabel minat beli (MB) memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan
pembelian (KP). Hasil penelitian ini membuktikan hipotesis penelitian yang menyatakan
bahwa semakin tinggi minat beli seseorang ketika berbelanja produk kosmetik Wardah
maka akan meningkatkan keputusan untuk melakukan pembelian. Hal ini bermakna bahwa
faktor lainnya yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah minat beli, karena minat
adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap individu yang berminat
terhadap suatu obyek akanmempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan
serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan obyek tersebut. Irawan
(2014). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Irawan (2014) dan Nulufi dan
Murwatiningsih (2015) yang menemukan bahwa minat beli berpengaruh signifikan dan
positif terhadap keputusan pembelian.
Pengaruh Labelisasi Halal terhadap Keputusan Pembelian melalui Minat Beli
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara tidak langsung labelisasi halal tidak
berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli, dimana minat beli merupakan
variabel mediasi labelisasi halal terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian, minat
beli tidak dapat memediasi pengaruh labelisasi halal terhadap keputusan pembelian. Hal ini
membuktikan bahwa label halal yang tercantum pada produk Wardah sudah tidak
dipermasalahkan oleh responden karena mayoritas responden yang merupakan responden
muslim memahami label halal tersebut, sehingga mereka langsung memutuskan untuk
membeli tanpa perlu membentuk minatnya terhadap label halal terlebih dahulu, karena
label halal produk Wardah bersetifikat halal resmi dari MUI dan label halal MUI sudah
diyakini dan dikenal luas oleh masyarakat Indoneisa. atau ada faktor lain yang membuat
konsumen tidak perlu melalui proses menumbuhkan minat beli untuk memutuskan
pembelian. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Rambe dan Afifuddin (2012),
yang menemukan bahwa pencantuman label halal memiliki pengaruh positif atau signifikan
terhadap minat pembelian.
Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian melalui Minat Beli
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara tidak langsung brand image berpengaruh
signifikan dan positif terhadap minat beli sedangkan minat beli berpengaruh signifikan dan
Pengaruh Labelisasi Halal...kamilah, Ghina.
16
positif terhadap keputusan pembelian.Dengan demikian, minat beli dapat memediasi
pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Nulufi dan Murwartiningsih (2015) yang
menemukan bahwa minat beli sebagai variabel intervening antara pengaruh brand image
terhadap keputusan pembelian. Brand image yang digunakan oleh Wardah sebagai strategi
pemasaran untuk produknya dapat mempengaruhi minat beli konsumen sehingga secara
otomatis juga akan berdampak pada keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh
konsumen. Hasil penelitian ini dapat memperkuat dan membenarkan peran minat beli
sebagai variable mediasi.
Pengaruh Labelisasi Halal terhadap Keputusan Pembelian
Variabel labelisasi halal (LH) memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap
keputusan pembelian (KP). Hasil ini menunjukkan bahwa keberadaan label halal pada
kosmetik wardah akan memiliki peluang yang besar dalam mempengaruhi keputusan
pembelian
konsumen.
Keputusan
pembelian
konsumen
merupakan
proses
pengkombinasian pengetahuan untuk menyeleksi terhadap dua pilihan atau lebih agar
mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapinya dalam membeli sesuatu. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian Eri dan Sujana (2013) yang menemukan labelisasi halal
berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian.
Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian
Variabel brand image (BI) berpengaruh langsung terhadap keputusan pembelian (KP).
Hasil ini menunjukkan semakin tinggi tingkat brand image yang dibentuk oleh produk
Wardah maka akan semakin meningkatkan keputusan pembelian. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian Nulufi dan Murwatiningsih (2015) yang menemukan bahwa brand
image berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap keputusan pembelian.
Brand image merupakan persepsi yang berada dalam benak konsumen sebagai bahan
pertimbangan untuk melakukan pengambilan keputusan pembelian pada suatu produk atau
jasa.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Simpulan dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: 1) Hasil
pengujian menunjukkan bahwa labelisasi halal tidak berpengaruh signifikan dan positif
terhadap minat beli. 2) Hasil pengujian menunjukkan bahwa brand image berpengaruh
signifikan dan positif terhadapminat beli. 3) Hasil pengujian menunjukkan bahwa minat beli
berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian. 4) Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara tidak langsung Labelisasi Halal tidak berpengaruh signifikan
dan positif terhadap minat beli, dimana minat beli merupakan variabel mediasi labelisasi
halal terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian, minat beli tidak dapat memediasi
pengaruh labelisasi halal terhadap keputusan pembelian. 5) Hasil pengujian menunjukkan
bahwa secara tidak langsung brand image berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat
beli sedangkan minat beli berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan
pembelian. Dengan demikian, minat beli dapat memediasi pengaruh brand image terhadap
keputusan pembelian. 6) Hasil pengujian menunjukkan bahwa labelisasi halal memiliki
pengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian. 7) Hasil pengujian
menunjukkan bahwa brand image berpengaruh langsung terhadap keputusan pembelian.
Saran
Berdasarkan pada kesimpulan yang ada, penulis dapat memberikan saran-saran
sebagai berikut: 1) Bagi pihak perusahaan Wardah di Surabaya dapat meningkatkan
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume 6, Nomor 2, Februari 2017
ISSN : 2461-0593
17
keputusan pembelian konsumen tidak hanya mengutamakan umat islam saja tetapi juga
pada umat beragama lain. 2) Bagi pihak perusahaan dapat mempertahankan dan terus
bertanggung jawab atas label halal yang dimiliki dan menjaga brand image atau mutu
produk yang lebih unggul sehingga dapat merangsang minat beli konsumen dan secara
tidak langsung berdampak pada peningkatan keputusan pembelian. 3) Bagi peneliti
selanjutnya, Nilai R square (R2) untuk model regresi 1 sebesar 0,556 atau 55,6% yang
menunjukkan bahwa 55,6% perubahan variabel minat beli dapat dijelaskan oleh variabel
labelisasi halal dan brand image, sedangkan sisanya 44,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
diluar model. Sedangkan nilai R square (R2) untuk model regresi 2 sebesar 0,473 atau 47,3%
yang menunjukkan bahwa 47,3% perubahan variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan
oleh variabel Labelisasi Halal, Brand Image dan minat beli sedangkan sisanya 52,7%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model. Hal ini dapat menjadi rujukan bagi peneliti
selanjutnya untuk menganalisis faktor-faktor lain diluar model. 4) Bagi peneliti selanjutnya,
sebaiknya dapat menggunakan variabel intervening selain minat beli dalam memediasi
pengaruh label halal dan brand image terhadap keputusan pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmito, W. 2008. “Analisis Kebijakan Nasional MUI dan BPOM dalam Labeling Obat
dan Makanan”. Jurnal Kebijakan Nasional MUI dan BPOM Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia 13 (1) (2008).
Agustian dan Sujana. 2013. Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen (Studi Kasus Pada Produk Wall’s Conello). Jurrnal ilmiah manajemen 1
(2) (2013).
Al-Qur’an dan terjemahannya. 2008. Departemen Agama RI. Bandung.
Angipora. 2007. Dasar–Dasar Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kedua. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Ashari. 2012.Pengaruh Promosi Penjualan Pakaian Wanita di group Blackberry Messenger
terhadap Minat Beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin.Skripsi.
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. Makassar.
Ghazali. 2002. Benang Tipis Antara Halal Dan Haram. Putra Pelajar. Surabaya.
Ghozali,I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (Trans: Application of
Multivariate Analysis using SPSS). Badan Penerbit UNDIP. Semarang.
Hasan. 2013. Maketing dan Kasus-kasus Pilihan. CAPS. Yogyakarta.
Irawan, P. 2014.Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Yang di Mediasi
Oleh Minat Beli Pada Konsumen Matahari Department Store Yogyakarta. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Jahja. 2011. Psikologi Perkembangan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Kartajaya. 2004. Memenangkan Persaingan dengan Segi tiga Diferensiasi, Positioning, dan
Brand. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kotler,P dan G. Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Erlangga. Jakarta.
Kotler,P dan K. L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid I Edisi Ketiga Belas. Erlangga.
Jakarta.
Nulufi dan Murwatiningsih. 2015. Minat Beli Sebagai Mediasi Pengaruh Brand Image dan
Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Batik di Pekalongan. Management
Analysis Journal 4 (2) (2015).
Pradipta. 2014. Pengaruh Citra Merek dan Periklanan Terhadap Minat Beli Konsumen Produk
Thermometer Digital Flexitemp One Med di Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen 4 (7) (2015).
Priyatno. 2012. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Andi Offset. Yogyakarta.
Pengaruh Labelisasi Halal...kamilah, Ghina.
18
Rambe dan Afifudin. 2012. Pengaruh Pencantuman Label Halal pada Kemasan Mie Instan
Terhadap Minat Pembelian Masyarakat Muslim (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Universitas Al-Washliyah, Medan). Jurnal Ekonomi dan Keuangan 1 (1) (2012).
Rangkuti. 2010. Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Makanan
dalam Kemasan (Snack Merek Chitato) pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara). Skripsi. Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara. Sumatera Utara.
Santoso. S. 2011. Statistik Multivariat. PT Elek Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Jakarta.
Setiadi. 2008. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan
PelatihanPemasaran (Edisi 1). Kencana Prenada Media. Jakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D. AFABETA.
Bandung.
Suswardji, E. 2012. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor
Suzuki Satria FU. Jurnal Manajemen 10 (1) (2012).
Umar. 2007. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Ed. 8 Baru. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
William, J. S. 2004. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
Download