Bab VIII Penutup BAB VIII PENUTUP 8.1 Kesimpulan Kesimpulan dari hasil Kerja Praktek pada Proyek Wisma Kartika – Grogol adalah sebagai berikut : A. Pelaksanaan Metode Balok Prestressing adalah Struktur balok prategang beton dimana balok diusahakan tidak mengalami tegangan tarik dengan cara memberikan kabel prategang yang merupakan baja mutu tinggi dan digabungkan dengan beton mutu tinggi. Dengan demikian beton semula getas akan mampu memikul tegangan tarik sehingga lahirlah konsep bahwa pada beton prategang tidak ada tegangan tarik. Balok Prestressing juga bisa dianggap sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan bentang yang cukup panjang pada Proyek Wisma Kartika tersebut. B. Metode pelaksanaan kontruksi secara umum yang dapat kami ketahui dalam proyek ini antara lain : 1) Pekerjaan Pemasangan Bekisting 2) Pekerjaan Penulangan Balok 3) Pekerjaan Pelat Lantai 4) Proses Pengecoran Pekerjaan yang ada dilapangan tidak semuanya sesuai dengan apa yang sudah direncanakan, ada beberapa faktor penyebabnya adalah pengaruh cuaca, keterlambatan distribusi material, dan human error. Tetapi semua itu bisa dikondisikan dengan adanya kerjasama dan koordinasi yang baik antara setiap elemen struktur organisasi pada Proyek Wisma Kartika – Grogol ini sehingga segala permasalahan yang muncul di lapangan dapat diatasi dengan baik. VIII-1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Bab VIII Penutup 8.2 Saran Pada pekerjaan balok prestress untuk proyek Wisma Kartika ini terdapat beberapa masalah seperti keropos nya beton setelah pengecoran dan korosi nya strand, dalam hal ini sudah tersolusikan dengan grouting menggunakan grout pump pada beton yang keropos dan pemberian cairan untuk pembersih korosi dan pembersihan nya. Saran untuk masalah tersebut adalah pengawasan yang lebih intens lagi dan memastikan bahwa proses pengecoran, beton sudah di cor secara merata dan benar. Sedangkan untuk strand yang terjadi korosi seharus nya sudah benar-benar tertutup dan tidak ada celah sedikit pun untuk air masuk. Saran secara umum pada proyek Wisma Kartika adalah, seacara umum dari segi manajemen waktu dan pengendalian proyek sudah cukup baik dengan ada nya form-form pengendalian proyek dan dilakukan nya meeting secara berkala di setiap minggu nya, yang bisa di tingkatkan adalah pengawasan yang baik untuk kualitas pekerja agar tidak ada nya kesalahan – kesalahan kecil seperti keropos nya beton, material yang kadang tidak on schedule kedatangan nya dan hal – hal lain nya. VIII-2 http://digilib.mercubuana.ac.id/