PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEDISIPLINAN KARYAWAN DAN KINERJA KARYAWAN SUKU DINAS PENDIDIKAN MENENGAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN Wirda Binus University, Jakarta, Indonesia, [email protected] Dyah Budiastuti (Dosen Pembimbing) Binus University, Jakarta, Indonesia, [email protected] Abstract Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan is a government agency engaged in the field of education. Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan specifically addressing schools at the intermediate level in South Jakarta. The purpose of this study is to determine the effect of leadership style on employee discipline and performance of employees in Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan. The research method used in this research is associative research and analysis using descriptive statistics, Pearson correlation and simple regression methods. The population in this study were employees of Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan to sample the entire workforce of about 68 respondents. The results obtained indicate that leadership style influence on employee discipline and performance of employees and there is a relationship between the discipline of employees with employee performance. Keywords: Leadership Style, Employee Discipline and Employee Performance. PENDAHULUAN Saat ini organisasi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Untuk menunjang keberhasilan manajemen dalam organisasi diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas serta faktor lain yang menunjang tercapainya keberhasilan tersebut. Menurut Malayu. S. P. Hasibuan (2011), organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Saat ini organisasi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Untuk menunjang keberhasilan manajemen dalam organisasi diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas serta faktor lain yang menunjang tercapainya keberhasilan tersebut. Menurut Malayu. S. P. Hasibuan (2011), organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan dan dapat diidentifikasikan, bekerja secara terus menerus untuk mencapai tujuan. Semua tindakan yang diambil dalam setiap kegiatan diprakarsai dan ditentukan oleh manusia yang menjadi anggota organisasi. Organisasi membutuhkan adanya faktor sumber daya manusia yang berpotensial, baik pemimpin maupun karyawan pada pola tugas dan pengawasan yang merupakan penentu tercapainya tujuan organisasi.. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh peran pemimpinnya. Pemimpin merupakan penggerak bagi organisasi untuk dapat menjalankan setiap aktivitas organisasi dalam mencapai tujuantujuan yang ingin dicapai oleh organisasi. Seorang pemimpin harus mampu memberikan suatu arahan terhadap para karyawan agar karyawan bisa melaksanakan tugasnya dengan baik untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Keberhasilan seorang pemimpin dalam suatu organisasi ditentukan oleh gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin dalam organisasi. Menurut Veithzal Rivai (2004), gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai. Gaya kepemimpinan merupakan inti dari sebuah organisasi karena gaya kepemimpinan pada dasarnya sebagai sarana pendorong atau penggerak bagi semua sumber daya manusia serta sumber daya lainnya dan sarana yang tersedia didalam organisasi Keberhasilan seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya akan terlihat dari kedisiplinan dan kinerja para bawahannya. Oleh karena itu gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kedisiplinan dan kinerja karyawan, karena apabila seorang pemimpin secara langsung mengawasi proses kerja karyawannya maka karyawan akan disiplin melaksanakan tugas yang diberikan dan kinerja karyawannya pun akan baik. Menurut Malayu S. P Hasibuan (2011), kedisiplinan merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Sedangkan kinerja karyawan menurut Veithzal Rivai (2010) merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan Kedisiplinan dan kinerja yang baik merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting dalam suatu organisasi untuk mencapai terwujudnya tujuan, karena tanpa adanya kedisiplinan dan kinerja yang baik akan sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuan secara maksimal. Rumusan Masalah 1. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kedisiplinan karyawan Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan. 2. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan. 3. Seberapa besar hubungan kedisiplinan karyawan terhadap kinerja karyawan Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kedisiplinan karyawan Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan. 3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan kedisiplinan karyawan terhadap kinerja karyawan Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu asosiatif (untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih), metode penelitian dalam penelitian ini yaitu survei, unit analisis yang digunakan yaitu individu (karyawan Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan). Skala data yang digunakan yaitu skala ordinal dan skala pengukuran yang digunakan yaitu skala likert yang digunakan dalam memberikan kuesioner kepada responeden (dengan pilihan jawaban sangat setuju sampai sangat tidak setuju). Time horizon yang digunakan adalah cross-sectional dimana pengumpulan data hanya dilakukan sebanyak satu kali pada waktu tertentu. Sampel yang digunakan adalah seluruh populasi karena jumlah populasi kurang dari 100 yang merupakan karyawan Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan, dimana diperoleh 68 responden untuk penelitian ini. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi pearson dan regresi sederhana. Analisis korelasi pearson bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan(x) terhadap variabel terikat yaitu kedisiplinan karyawan (y1) dan kinerja karyawan (y2). Analisis regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan (x) terhadap variabel terikat yaitu kedisiplinan karyawan (y1) dan kinerja karyawan (y2). Data ordinal yang telah diperoleh dari hasil kuesioner kemudian dilakukan perhitungan menggunakan SPSS v.17 dan dilakukan berbagai pengujian sebagai berikut: • • • • • Analisis validitas, untuk mengetahui butir kuesioner yang valid dan dapat digunakan Analisis reliabilitas, untuk mengetahui kehandalan dan konsistensi jawaban responden Analisis normalitas, untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak Analisis korelasi, untuk mengetahui hubungan antar variabel Analisis regresi sederhana, untuk mengetahui pengaruh antara x dan y secara parsial Diharapkan, hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh organisasi untuk meningkatkan apa yang membawa pengaruh secara signifikan bagi kedisiplinan karyawan dan kinerja karyawan, agar organisasi dapat mempertahankan dan meningkatkan kedisiplinan karyawan dan kinerja karyawan. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengujian validitas, reliabilitas, normalitas, dan korelasi, maka sebelum melakukan analisa regresi sederhana, akan diinterpretasikan terlebih dahulu hasil uji statistik deskriptif pada variabel Gaya Kepemimpinan (X), Kedisiplinan Karyawan (Y1), dan Kinerja Karyawan (Y2). Interpretasi statistik deskriptif akan diawali dengan pembuatan kriteria mengenai arti nilai masing-masing variabel tersebut. Untuk membuat kriteria, terlebih dahulu ditentukan jumlah kelas sebanyak 5 kelas, yang terdiri dari kelas pertama “sangat tidak setuju”, kelas kedua “tidak setuju”, kelas ketiga “ragu-ragu”, kelas keempat “setuju”, kelas kelima “sangat setuju”. Selanjutnya menggunakan rumus Sturges untuk lebar kelas, yaitu (Xmax – Xmin) / Jumlah Kelas. Berdasarkan kriteria yang dibuat, dapat dilakukan penilaian terhadap mean dari setiap variabel sebagai berikut: Tabel Hasil Interpretasi Nilai Variabel X, Y1, dan Y2 Varianbel Nilai Mean Gaya Kepemimpinan (X) 3.4394 Kedisiplinan Karyawan (Y1) 3.8663 Kinerja Karyawan (Y2) 3.5510 Penilaian Setuju Setuju Setuju Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan , maka hasil penelitian dapat diringkas dalam sebuah tabel sebagai berikut: Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Olah Data Hubungan Variabel Korelasi Pengaruh Persamaan Regresi Uji Signifikan X Y1 0,708 (kuat) 50.1% Y1= 2,284 + 0,460X Signifikan X Y2 0,867(sangat kuat) 75,2% Y = 0,837 + 0,789 X2 Signifikan 0,679 (kuat) - Y1 Y2 - Signifikan Hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 17.0 yaitu regresi sederhana . Dimana hasilnya dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut: : Kedisiplinan Karyawan (Y1) 0,460 Gaya Kepemimpinan (X) 0,679 0,789 Gambar 4.2 Hasil Analisis Kinerja Karyawan (Y2) Keterangan : • Untuk meningkatkan kedisiplinan karyawan Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan perlu menerapkan gaya kepemimpinan yang baik dalam organisasi. Semakin baik gaya kepemimpinan yang diterapkan maka akan semakin baik pula kedisiplinan di Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Adminitrasi Jakarta Selatan sehinggga karyawan dapat datang dengan tepat waktu, menggunakan jam kerja secara efektif dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.. Menurut penelitian yang telah dilakukakan, diketahui bahwa pimpinan selalu melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan sehingga pimpinan dan karyawan dapat menyelesaikan masalah secara bersama-sama. Namun dalam penelitian juga terlihat bahwa karyawan sering datang tidak tepat waktu sehingga pimpinan perlu meningkatkan pengawasan, namun karyawan tetap dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu karena pimpinan selalu menetapkan batas waktu penyelesaian tugas. • Dengan adanya gaya kepemimpinan yang baik juga dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga karyawan mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu sesuai tujuan yang ditentukan organisasi dengan proses dan standar kualitas yang baik, mampu bekerjasama dan saling menghargai antar sesama karyawan dan mampu menggunakan sumber daya dengan tepat. Dalam penelitian terlihat bahwa karyawan belum dapat menggunakan sumber daya dengan tepat khususnya dalam penggunaaan anggaran dalam bekerja oleh sebab itu pimpinan perlu meningkatkan pengawasaan agar anggaran dapat digunakan dengan tepat sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan tujuan organisasi. • Selain itu menurut penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa antara kedisiplinan karyawan dengan kinerja karyawan terdapat hubungan yang kuat dan searah sehingga untuk meningkatkan kinerja, karyawan juga perlu memperhatikan kedisiplinan mereka dalam melaksakanan pekerjaan karena kedisiplinan merupakan bagian dari faktor kinerja SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan terhadap Kedisiplinan Karyawan. Apabila Gaya Kepemimpinan diterapkan dengan baik maka akan meningkatkan kedisiplinan karyawan sehingga karyawan dapat selalu hadir tepat waktu, menggunakan jam kerja dengan efektif dan tepat waktu dalam menyelesaikan tugas. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan. Apabila Gaya Kepemimpinan diterapkan dengan baik maka akan meningkatkan kinerja karyawan sehingga karyawan mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu sesuai tujuan yang ditentukan organisasi dengan proses dan standar kualitas yang baik dan mampu bekerjasama dan saling menghargai antar sesama karyawan. 3. Selain itu hasil penelitian juga menunujukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan searah antara Kedisiplinan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan. Jadi untuk meningkatkan kinerja, karyawan harus meningkatkan kedisiplinan mereka dalam menyelesaikan pekerjaan. Saran Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka saran yang dapat diberikan kepada Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan yaitu : 1. Dengan adanya tugas yang variatif di dalam Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan menyebabkan pemimpin lebih sering berada di luar untuk melaksanakan tugasnya sehingga menyebabkan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepada karyawan menjadi berkurang sehingga pemimpin perlu meningkatkan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepada karyawan dengan cara pemimpin selalu berupaya menyediakan waktu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi karyawan atau memberikan penjelasan apabila karyawan tidak mengerti tentang tugas yang diberikan. Namun dalam hal pemecahan suatu masalah, pimpinan selalu melibatkan karyawan dalam memecahkan suatu masalah, hal tersebut perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar pemimpin dan karyawan dapat secara bersama-sama melakukan evaluasi setiap masalah dan pekerjaan yang ada secara bersama-sama sehingga dapat mencapai hasil yang baik dan sesuai dengan tujuan organisasi. 2. Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan merupakan sebuah lembaga pemerintahan yang bergerak di bidang pendidikan yang menangani sekolah-sekolah di tingkat menengah di wilayah Jakarta Selatan yang memerlukan kedisiplinan yang tinggi agar program kerja yang telah dibuat setiap tahunnya dapat terlaksana sesuai dengan rencana. Oleh sebab itu karyawan Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi perlu meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja khususnya untuk dapat datang tepat waktu agar dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik dan apat mencapai tujuan yang dimiliki organisasi. Hal itu dapat diatasi dengan cara pimpinan Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan memberikan sanksi berupa surat peringatan yang tidak hanya bersifat formalitas tetapi dapat memberi dampak apabila karyawan datang terlambat yaitu dapat berdampak terhadap karir karyawan dan berkurangnya tunjangan kehadiran, dengan adanya hukuman tersebut diharapkan karyawan dapat berupaya untuk datang tepat waktu sehingga dapat menggunakan jam kerja secara efektif agar dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. 3. Menurut penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa karyawan belum dapat menggunakan sumber daya dengan tepat khususnya dalam penggunaaan anggaran dalam bekerja. Agar karyawan dapat lebih efisien dalam menggunakan sumber daya, diharapkan Suku Dinas Penididikan Menengah Kota administrasi Jakarta Selatan dapat lebih intensif melakukan pengawasan terhadap karyawan dengan cara meminta laporan anggaran penggunaan sumber daya sebelum anggaran tersebut digunakan agar anggaran dapat digunakan dengan tepat sehingga tidak terjadi penyalahgunaan dalam penggunaan sumber daya karena hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan maupun kinerja organisasi. Namun hal yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan yaitu kemampuan karyawan untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan tujuan organisasi dan kemampuan untuk bekerjasama dan saling menghargai antar sesama karyawan karena hal tersebut dapat mempengaruhi hasil pekerjaan yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan organisasi. REFERENSI Amran. 2009. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Departemen Sosial Kabupaten Gorontalo. Jurnal ichsan Gorontalo, Vol.4, No.2, Hlm 2397-2413. Brahmasari, Ida Ayu dan Peniel Siregar. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Situasional dan Pola Komunikasi Terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan PT. Central Proteinaprima Tbk.Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol 7, No 1,Hlm 240. Edy, Sutisno. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta : Kencana Harbani, Pasolong. 2008. Kepemimpina Birokrasi,Bandung : CV Alfabetha. Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Kartono, Kartini. 2010. Pemimpin dan Kepemimpinan, Apakah Pemimpin Abnormal itu?. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Mangkunegara, A. A Anwar Prabu . 2010. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung : Refika Aditama Mathis, Robert L & Jackson John H. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba Empat. Riduwan & Engkos Achmad Kuncoro. 2012. Cara Menggunakan dan Memakai Analysis Jalur (patg analysis). Bandung : CV Alfabeta. Robbins, Stephen P & Mary Coulter. 2005. Manajemen . Jakarta : PT.Indeks Kelompok Gramedia. Sarjono, Haryadi & Winda Julianita. 2011. SPSS vs LISREL. Jakarta : Salemba Empat. Sriwidadi, Teguh & Charlie, Oey. (2011). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja SPG PD. Sumber Jaya. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.2, No.1, Hlm 387-398 Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV alfabeta. Veithzal Rivai. & Ella Jauvani S. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusias untuk Perusahaan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Veithzal Rivai. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. RIWAYAT PENULIS Wirda lahir di Jakarta pada 11Maret 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara (Binus University), Jakarta dalam bidang Manajemen, program studi Bisnis dan Organisasi pada tahun 2013.