1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS

advertisement
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS
KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BALITA UMUR 1 – 5
TAHUN DI DESA GATAK SUKOHARJO
Muh Wahyu Hariyanto 1), Yeti Nurhayati 2), Sunardi 3)
1)
Mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta
2), 3) Dosen STIKes Kusuma Husada Surakarta
ABSTRAKS
Imunisasi merupakan suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu
penyakit dengan cara memasukan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau
dimatikan kedalam tubuh dan diharapkan tubuh dapat menghasilkan zat anti yang pada
saatnya digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit yang menyerang
tubuh. Penetitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu
dengan status kelengkapan imunisasi pada balita umur 1 – 5 tahun di Desa Gatak
Sukoharjo.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.
Sampel penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita umur 1 – 5 tahun sebanyak 126
orang dan data diperoleh menggunakan lembar obsevasi. Analisa yang di gunakan
menggunakan analisa univariat dan bivariat.
Hasil analisa univariat menunjukkan dari 126 responden terdapat 16 (12,7%)
responden tidak memberikan imunisasi dasar lengkap, 110 (87,3%) responden
memberikan imunisasi dasar lengkap, 69 (54,8%) memiliki tingkat pendidikan dasar, 48
(38,1) memiliki tingkat pendidikan menengah, 9 (7,1%) memiliki tingkat pendidikan
tinggi. Hasil analisa bivariat dengan uji stastistik lamdha, menunjukkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu (P value = 0.000 (0.000<0.05)
dengan kelengkapan imunisasi.
Diharapkan agar dapat meningkatkan tingkat pengetahuan ibu mengenai
kelengkapan imunisasi dengan cara meningkatkan penyuluhan di setiap Desa / Posyandu.
Kata Kunci : Imunisasi, pendidikan, balita usia di bawah 5 tahun.
1
BACHELOR OF NURSING PROGRAM
SCHOOL OF HEALTH SCIENCES OF KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2016
Muhammad Wahyu Hariyanto
The Relationship between Mothers’ Levels of Education and Immunization
Completion Status in Children Aged 1 to 5 in Gatak Village, Sukoharjo
Regency
Abstract
Immunization is an attempt to develop immune system against diseases by
entering germs or germ products which have been attenuated or killed into human
bodies and the body is expected to obtain antibody which can be used to fight
against germs or disease-causing pathogens. This study aims at investigating the
relationship between mothers’ levels of education and immunization completion
status in children aged 1 to 5 years in Public Health Center of Gatak, Sukoharjo.
This is a quantitative research with cross-sectional design. The samples
included a total of 126 mothers having children aged 1 to 5 years. The data were
obtained using observation sheets. Univariate and bivariate analyses were applied
in this research for analyzing the data.
The results of univariate analysis reveal that out of 126 respondents, 16
(12.7%) respondents do not fulfill complete basic immunization, 110 (87.3%)
respondents fulfill complete basic immunization, 69 (54.8%) respondents are
elementary school graduates, 48 (38.1%) respondents are middle school
graduates, and 9 (7.1%) respondents are university graduates. The results of
bivariate analysis with Lamda statistical test indicate that there is a significant
relationship between mothers’ levels of education (p-value = 0.000 (0.000<0.05)
and the completion of immunization.
It is expected that healthcare workers and caretakers make an effort to improve
mothers’ knowledge on the completion of immunization by providing counseling in all
villages and Integrated Service Post (Posyandu).
Keywords: immunization, education, children under 5 years old.
2
PENDAHULUAN
Anak merupakan masa depan
menunjukkan keberhasilan yang sangat
bangsa yang berhak atas pelayanan
luar biasa dan merupakan usaha yang
kesehatan secara individu. Anak adalah
sangat hemat biaya dalam mencegah
individu yang masih bergantung pada
penyakit
orang
lingkungannya.
Progaram oleh WHO, cakupan imunisasi
Selama dalam proses tumbuh kembang,
dasar anak dari 50% mendekati 80%
anak memerlukan asupan gizi yang baik,
diseluruh dunia.
dewasa
dan
kasih sayang, penanaman nilai agama
menular.
lengkap
di
penyakit.
sebesar
59,1%.
merupakan
Expended
Persentase cakupan imunisasi
dan budaya serta upaya pencegahan
Imunisasi
The
Provinsi
Jawa
Persentase
Tengah
cakupan
suatu
imunisasi lengkap anak balita tertinggi
upaya untuk mendapatkan kekebalan
di kabupaten Wonogiri (86,8%) dan
terhadap suatu penyakit dengan cara
terendah di kabupaten Brebes dan
memasukan kuman atau produk kuman
Purworejo
yang sudah dilemahkan atau dimatikan
(DinKes, 2007).
masing-masing
(40,6%)
ke dalam tubuh dan diharapkan tubuh
Sukoharjo menduduki peringkat
dapat menghasilkan zat anti yang pada
pertama dengan presentasi pelaksanaan
saatnya digunakan tubuh untuk melawan
imunisasi
kuman
yang
70,1% (Dinkes Provinsi Jawa Tengah
menyerang tubuh (Rochmah K.M, 2011).
2014). Presentase pelaksanaan imunisasi
Selain itu tujuan dari pemberian
di Kecamatan Gatak telah mencapai
atau
bibit
penyakit
tertinggi
yaitu
mencapai
bayi dan balita
80% (Dinkes Kabupaten Sukoharjo
diharapkan dapat menjadikan anak kebal
2014). Presentase yang 80% peneliti
terhadap
ingin
imunisasi
pada
penyakit
sehingga
dapat
mengetahui
apakah
tingkat
dan
pendidikan mempengaruhi prosentase
mengurangi
tersebut. Berdasarkan fenomena diatas
kecacatan akibat penyakit yang dapat
maka penulis tertarik untuk meneliti
dicegah dengan imunisasi (Aziz Alimul,
mengenai hubungan pendidikan ibu
2011).
dengan status imunisasi pada anak
menurunkan
mortalitas
angka
serta
morbiditas
dapat
Menurut WHO Imunisasi telah
terbukti
kesehatan
sebagai
salah
masyarakat
balita di Puskesmas Gatak Sukoharjo.
satu
upaya
Rumusan masalah dari penelitian ini
yang
sangat
adalah
penting. Program imunisasi telah
adakah
hubungan
tingkat
pendidikan ibu dengan status
3
kelengkapan
imunisasi
pada
balita umur 1 – 5 tahun di Desa Gatak
tingkat pendidikan ibu dengan status
kelengkapan imunisasi pada balita.
Populasi pada penelitian ini
Sukoharjo?
adalah seluruh ibu – ibu yang memiliki
Tujuan Penelitian
balita usia 1 – 5 tahun di Desa Gatak
Tujuan umum dari penelitian ini adalah
Sukoharjo,
untuk mengetahui hubungan tingkat
sampel 126. Instrumen yang digunakan
pendidikan
status
dalam penelitian ini berupa lembar
kelengkapan imunisasi pada balita di
observasi. Lembar observasi diberikan
Desa
langsung kepada responden untuk diisi
ibu
dengan
Gatak
Sukoharjo.
dengan
tanpa
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah
Lembar observasi yang telah dibuat
untuk:
mencangkup variabel independen yaitu
b.
c.
d.
Mengetahui
karakteristik
tingkat
proses
jumlah
Tujuan khusus :
a.
melalui
jumlah
pendidikan
wawancara.
dan
variabel
kelengkapan
imunisasi
responden.
dependennya
Mengetahui tingkat pendidikan ibu
balita. Pertanyaan terdiri dari tiga bagian
di Desa Gatak Sukoharjo.
yaitu,
Mengetahui
kelengkapan
karakteristik responden yang meliputi
imunisasi pada balita di Desa Gatak
inisial ibu, tingkat pendidikan ibu.
Sukoharjo.
Bagian B berkaitan dengan tingkat
status
Mengetahui
hubungan
tingkat
bagian
A
berisi
pendidikan ibu terhadap kelengkapan
pendidikan ibu dengan kelengkapan
imunisasi
imunisasi pada balita di Desa Gatak
tertutup tentang imunisasi.
dalam
bentuk
pertanyaan
Teknik pengumpulan data adalah
Sukoharjo.
menjelaskan
melakukan
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini telah dilakukan dari
bulan
tentang
September
sampai
dengan
bagaimana
pengamatan,
peneliti
partisipasi,
wawancara terbuka melalui alat penyalin
atau
tulisan
lainnya,
observasi,
Oktober 2015, di Desa Gatak Sukoharjo.
dokumentasi berupa surat. Pengumpulan
Penelitian ini merupakan penelitian
data menggunakan data primer dan data
kuantitatif.
sekunder
menggunakan
Jenis
rancangan
penelitian
cross
sectional. Penelitian ini digunakan untuk
mengidentifikasi
4
adanya
hubungan
(Siswanto
Prosedur
A,
pengumpulan
2012).
data
dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :
Peneliti datang ketempat penelitian dan
Menentukan variabel yang di hubungkan
memperkenalkan diri.
a.
Menentukan
a. Peneliti mengidentifikasi responden
b.
Jenis hipotesis
yang memenuhi kriteria penelitian.
c.
Menentukan masalah skala variabel
b. Meminta calon yang terpilih agar
Keputusan uji lambda adalah :
bersedia menjadi responden setelah
Ho : Ada hubungan X dan Y, bila
melakuakan
dan
diperoleh nilai 5% (0,05 atau kurang
menjelaskan kepada calon responden
dari 0,05). Perhitungan uji statistik
tentang tujuan, manfaat, prosedur
menggunakan
penelitian serta hak dan kewajiban
komputerisasi.
selama menjadi responden.
HASIL
pendekatan
c. Memasukkan data berat badan dan
tinggi badan balita kedalam buku
KMS responden.
d. Memberikan
responden
penjelasan
untuk
apa
kepada
peneliti
perhitungan
dengan
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Usia
Responden Ibu Balita 1 –
5 tahun di Desa Gatak
Sukoharjo ( n=126 )
meminjam buku KMS responden.
kelengkapan
Usia
Responden
Frekuensi
Presentase
(%)
imunisasi responden ke dalam lember
20-25 tahun
53
42.1
observasi peneliti.
26-30 tahun
65
51.6
31-35 tahun
8
6.3
Total
126
100
e. Memasukkan
data
f. Peneliti menyerahkan kembali buku
KMS yang tadi di pinjam peneliti
untuk memasukkan data dan peneliti
mengucapkan
terimakasih
kepada
responden.
Berdasarkan
tabel
diatas
dapat diketahui bahwa sebagian
besar
responden
yang
berusia
Penelitian bivariat di lakukan
antara 20-25 tahun adalah sebanyak
untuk mengetahui hubungan tingkat
53 orang atau 42.1%, sementara
pendidikan
untuk
ibu
dengan
status
responden
yang
berusia
kelengkapan imunisasi pada balita di
antara 26-30 tahun sebanyak 65
Desa Gatak Sukoharjo. Karena data
orang atau memiliki prosentase
berskala nominal dan ordinal, maka uji
sebesar 51.6% dan responden yang
stastitik yang digunakan adalah Lambda.
berusia
Langkah – langkah dalam uji Lambda
orang atau 6,3%. Dari data yang
yaitu :
diperoleh maka dapat diketahui
31-35 tahun sebanyak 8
5
bahwa sebagian besar responden
sebagai Wiraswasta sebanyak 53 atau
berusia 26-30 tahun atau memiliki
42% dan responden yang berprofesi
prosentase sebesar 51.6%. Semakin
sebagai Pegawai Negeri Sipil sebesar 5
dewasa
orang atau 4%. Berdasarkan data yang
usia
seseorang,
maka
tingkat berpikirnya akan semakin
diperoleh
matang.
matang
responden memiliki pekerjaan swasta
seseorang, maka semakin banyak
atau memiliki jumlah terbesar yaitu 68
pula pengalaman tentang imunisasi
atau prosentase sebesar 54%.
Semakin
Penelitian
untuk anaknya Mubarak (2011).
Prawiroharjo
menyatakan
(2009),
bahwa
maka
semakin
sebagian
ini
sejalan
besar
dengan
penelitian tentang faktor – faktor yang
berhubungan
dengan
kelengkapan
maka
imunisasi dasar pada bayi yang di
presentasi berpengetahuan semakin
lakukan oleh Elly Istriyati (2011),
baik.
dengan hasil p value = 0,000 (p value <
meningkatnya
umur
Penelitian
Pratamadhita
0,05). Perhitungan risk estimate, di
di
peroleh nilai odd ratio (OR) = 7,667,
dapatkan bahwa karakteristik usia
kesimpulan dari penelitian tersebut ibu
responden paling banyak berusia
yang
muda yaitu usia di bawah 30 tahun
memberikan imunisasi dasar lengkap
sebanyak 50 responden (59,5%).
kepada anaknya, sebaliknya ibu yang
(2012),
dengan
hasil
yang
tidak
bekerja
cenderung
bekerja memiliki ratio 7,667 tidak
Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Pekerjaan
Responden Ibu Balita 1 – 5
tahun di Puskesmas Gatak
Sukoharjo ( n=126 )
memberikan imunisasi tidak lengkap.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
teori yang di kemukakan oleh Pandji
Anoraga
Pekerjaan
Responden
Swasta
Wiraswasta
PNS
Total
Frekuensi
68
53
5
126
Presentase
(%)
54
42
4
100
(2005)
menyatakan
bahwa bertambah luasnya lapangan
kerja, semakin mendorong banyaknya
kaum wanita yang bekerja, terutama di
sektor swasta. Di satu sisi berdampak
positif
Pada tabel 4.2 dapat diketahui
yang
pendapatan,
dengan
namun
bertambahnya
di
sisi
lain
bahwa responden sebagai karyawan
berdampak negatif terhadap pembinaan
swasta adalah sebesar 68 orang atau
dan pemeliharaan anak.
54%, untuk responden yang berprofesi
6
Penelitian ini sejalan dengan
2. Analisa Univariat
Tabel
2.1
Gambaran
Tingkat
Pendidikan Ibu Balita 1 – 5
tahun di Puskesmas Gatak
Sukoharjo ( n=126 )
Tingkat
pendidikan
Pendidikan
Dasar
Pendidikan
Menengah
penelitian
tentang
hubungan
pengetahuan dan pendidikan ibu
dengan
status
kelengkapan
imunisasi pada anak balita yang di
Frekuensi
Presentase
(%)
69
54.8
dengan hasil 17 (56,7%) responden
48
38.1
memiliki
pendidikan
Pendidikan
Tinggi
terhadap
status
9
7.1
sedangkan 3 (10,0%) responden
Total
126
100%
memiliki status imunisasi yang
Berdasarkan tabel 2.1, Tingkat
lakukan
oleh
Alifiah
(2013),
tinggi
imunisasi,
tidak lengkap.
Menurut
pendidikan ibu balita di Puskesmas
Notoatmodjo
Gatak Sukoharjo dijelaskan sebesar
(2010),
(54.8%) atau 69 ibu yang memiliki
merupakan
Balita usia 1 – 5 tahun di Puskesmas
perubahan tingkah laku, semakin
Gatak Sukoharjo memiliki tingkat
tinggi pendidikan seseorang maka
pendidikan dasar, (38.1%) atau 48 ibu
dalam
memiliki
pelayanan
balita
1-5
tahun
pendidikan
salah
seseorang
satu
memilih
proses
tempat-tempat
kesehatan
semakin
berpendidikan menengah, (7.1%) atau
diperhitungkan. Selain itu juga
9 ibu memiliki balita 1-5 tahun
konsep dasar pendidikan adalah
berpendidikan tinggi. Responden yang
suatu proses belajar yang berarti
memiliki tingkat pendidikan dasar
perubahan ke arah yang lebih
merupakan responden terbanyak dalam
dewasa,
penelitian
matang pada diri individu, keluarga
pendidikan
ini.
Sementara
menengah
tingkat
dan
tinggi
dan
lebih
baik
masyarakat.
dan
lebih
Pendidikan
dibawah
menjadi hal yang sangat penting
responden yang berpendidikan rendah.
dalam mempengaruhi pengetahuan
Hal
ibu
memiliki
prosentase
tersebut
disebabkan
karena
yang
mempunyai
tingkat
kesadaran akan pentingnya menempuh
pendidikan tinggi cenderung lebih
pendidikan yang lebih tinggi belum
mudah menerima informasi tentang
sepenuhnya
imunisasi
responden.
disadari
oleh
para
yang
diberikan
oleh
petugas kesehatan, sebaliknya ibu
yang tingkat pendidikannya rendah
7
akan mendapat kesulitan untuk
menerima
informasi
yang
ada
sehingga mereka kurang memahami
tentang kelengkapan imunisasi.
Hasil
penelitian
sependapat
dengan
Kelengkapan
Imunisasi
Tidak
Lengkap
Frekuensi
Presentase
(%)
16
12.7
lengkap
110
87.3
Total
126
100%
ini
penelitian
Tingkat kelengkapan imuniasasi
Yustifa (2008) di Surakarta, yang
menyatakan
bahwa
seseorang
pendidikan
berbeda-beda
mempengaruhi
akan
seseorang
dalam
pada balita sebagian besar (12.7%) atau
16 ibu yang memiliki Balita usia 1 – 5
tahun
di
Desa
Gatak
Sukoharjo
pengambilan keputusan, pada ibu
memberikan imunisasi dasar dengan
yang
tidak lengkap, (87.3%) atau 110 ibu
berpendidikan tinggi lebih
mudah menerima suatu ide baru
dibandingkan
ibu
yang
berpendidikan
rendah
sehingga
informasi
lebih
mudah
dapat
diterima dan dilaksanakan.
memberikan imunisasi dasar lengkap.
Penelitian
ini
sejalan
dengan
penelitian Alfiah (2013) yang berjudul
hubungan pengetahuan dan pendidikan
ibu dengan status imunisasi pada anak
Responden harus memiliki
balita, dalam penelitian ini di temukan
kesadaran untuk pengembangan diri
hasil bahwa sebagian besar balita sudah
harus berorientasi pada kesuksesan,
memiliki status imunisasi lengkap yaitu
baik kesuksesan di lingkungan
18 responden (60,0%) dan 12 responden
kerja, maupun kesuksesan di luar
(40%) yang memiliki status imunisasi
lingkungan kerja, seperti di dalam
tidak
rumah tangga, atau lingkungan
sebaya (Notoatmodjo,2007:240).
lengkap.
Mendapatkan kekebalan terhadap
suatu penyakit dengan cara memasukan
kuman atau produk kuman yang sudah
Tabel 2.2 Kelengkapan Imunisasi
Pada Balita Usia 1-5
Tahun Di Puskesmas
Gatak Sukoharjo
(n=126)
dilemahkan atau dimatikan kedalam
tubuh dan diharapkan tubuh
dapat
menghasilkan zat anti yang pada saatnya
digunakan tubuh untuk melawan kuman
atau bibit penyakit yang menyerang
tubuh (Rochmah K.M, 2011).
Faktor pendukung kelengkapan
imunisasi antara lain fasilitas, sarana
8
dan
prasarana,
sumber
daya
atau
Perhitungan
dengan
fasilitas kesehatan yang memfasilitasi
menggunakan
terjadinya
atau
SPSS v.19 diketahui nilai Wilks'
fasilitas
Lambda sebesar 0,428. didukung
pelayanan kesehatan seperti pukesmas,
nilai signifikansi sebesar 0.000
posyandu, polindes, pos obat desa,
(0.000<0.05)
hasil
tersebut
dokter
dan
menunjukkan
bahwa
terdapat
alat
hubungan yang signifikan antara
perilaku
masyarakat,
termasuk
atau
sebagainya,
seseorang
juga
bidan
serta
swasta,
kelengkapan
bantuan
imunisasi, uang, waktu, tenaga, dan
tingkat
sebagainya
status kelengkapan imunisasi pada
(Soekidjo
Notoatmodjo,
pendidikan
program
ibu
dengan
balita umur 1 – 5 tahun di Desa
2005: 27).
Gatak Sukoharjo.
3.
Analisa Bivariat
Tabel 4.1 Hasil Uji Lambda tentang
hubungan
tingkat
pendidikan ibu dengan
status
kelengkapan
imunisasi pada balita
umur 1 – 5 tahun di desa
gatak sukoharjo.
Wil
Kelen ks'
gkapa Lamb
da
n
Imuni
.42
sasi
8
F
d
f
1
df
2
Si
g.
82.
17
3
2
12
3
.0
00
SIMPULAN
1. Usia responden dalam penelitian
ini mayoritas berusia 26 – 30
tahun,
yaitu
sebanyak
65
responden (51,6%).
2. Sebagian
besar
memiliki
responden
pekerjaan
sebagai
karyawan swasta / bekerja di
bidang swasta, yaitu sebanyak
68 orang (54%).
Analisa
penelitian
bivariat
pada
ini,
yaitu
menghubungkan tingkat pendidikan
ibu dengan kelengkapan imunisasi.
Hasil
penelitian
bahwa
ada
menunjukkan
hubungan
anatara
tingkat pendidikan ibu terhadap
kelengkapan imunisasi balita umur
1-5 tahun di Desa Gatak
Sukoharjo.
Adanya
hubungan
antara dua variabel ditunjukkan dari
3. Tingkat pendidikan ibu dalam
pemberian
imunisasi
untuk
balita usia 1 – 5 tahun diketahui
bahwa
mayoritas
responden
mempunyai tingkat pendidikan
dasar,
yaitu
sebanyak
48
responden (38,1%).
4. Tingkat kelengkapan imunisasi
balita usia 1 – 5 tahun di Desa
Gatak
Sukoharjo
responden
mayoritas
sudah
9
mengimunisasikan
balitanya
belajar
tentang
pentingnya
dengan lengkap, yaitu sebanyak
kelengkapan imunisasi untuk
110 ibu memberikan imunisasi
balita.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
dasar lengkap (87,3%).
5. Terdapat
hubungan
Peneliti
antara
selanjutnya
tingkat pendidikan ibu dengan
hendaknya
status
mengembangkan penelitian ini,
kelengkapan
imunisasi
dapat
pada balita umur 1 – 5 tahun di
misalnya
Desa Gatak Sukoharjo, dengan
penelitian
nilai
yaitu
faktor lain yang berpengaruh
berarti
terhadap kelengkapan imunisasi.
Wilks’
sebesar
Lambda
0,428
yang
terdapat hubungan yang sedang,
dengan
tentang
faktor
–
4. Bagi Peneliti
Diharapkan
dan nilai signifikansi sebesar
menambah
0,000 < 0,05.
melakukan
dapat
pengalaman,
pengetahuan tentang hubungan
Saran
1. Bagi Instansi Puskesmas dan
Profesi
Diharapkan
agar
meningkatkan
pengetahuan
dapat
tingkat
ibu
mengenai
kelengkapan imunisasi dengan
cara meningkatkan penyuluhan
di setiap desa dan memberikan
tingkat pendidikan ibu dengan
status
kelengkapan
imunisasi
pada balita umur 1 – 5 tahun di
Desa Gatak Sukoharjo dengan
metode kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. 2010. Kemenkes Target
pendidikan kesehatan kepada
tahun
2014
Seluruh
para kader posyandu agar dapat
Desa / kelurahan 100%
membantu petugas kesehatan
UCI. http : // depkes.
dalam peningkatan pengetahuan
Go. Id / index. Php /
masyarakat mengenai imunisasi.
component/
content/
article / 43 – uci. Html.
Tanggal
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dengan
adanya
sebagai bahan bacaan dan acuan
10
27
November 2015.
hasil
penelitian ini dapat berguna
akses
Dinkes
Kabupaten
Sukoharjo.
2014. Profil kesehatan
Kabupaten
Sukoharjo.
Hidayat A. Aziz Alimul. 2011.
2014 : Sukoharjo Jawa
Pengantar
Ilmu
Tengah.
Kesehatan Anak untuk
Pendidikan Kebidanan.
Dinkes Jawa Tengah. 2014. Buku
Saku
Salemba
Kesehatan
:
Jakarta.
Provinsi Jawa Tengah.
http://www.dinkesjateng
Medika
Marimbi,
H.,
2010.
Tumbuh
prov.go.id/v2010/dokum
Kembang Status Gizi
en/2014/SDK/Mibangke
dan
s/BUKU_SAKU_TH20
Pada
14.pdf. Diakses pada 15
Medika : Yogyakarta.
Juni 2015
Imunisasi
Dasar
Balita.
Nuha
Notoatmojo, S., 2003. Pendidikan
Elly. S., 2011. Faktor – Faktor
Berhubungan
Dengan
dan Perilaku Kesehatan.
Rineka Cipta : Jakarta.
Kelengkapan Imunisasi
Dasar Pada Bayi di
Desa
Kumpulrejo
Kecamatan Argomulyo
Kota Salatiga. UNNES,
27 : 198 – 2010.
dan Perilaku Kesehatan.
Rineka Cipta : Jakarta.
Notoatmojo, S., 2007. Pendidikan
dan Perilaku Kesehatan.
Hidayat A. Aziz Alimul. 2008.
Pengantar
Notoatmojo, S., 2005. Pendidikan
Ilmu
Rineka Cipta : Jakarta.
Pratamadhita,
J.N.,
2012.
Kesehatan Anak untuk
Hubungan
Pendidikan Kebidanan.
Pengetahuan, Usia dan
Salemba
Pekerjaan Ibu Dengan
Medika
:
Jakarta.
Status Imunisasi Dasar
Hidayat A. Aziz Alimul. 2009.
Metode
Penelitian
Keperawatan
dan
Teknik Analisa Data.
Salemba
Tingkat
Medika
Bayi di Desa Japanan
Kecamatan
Cawas
Kabupaten
Klaten
Tahun 2012. UMS.
:
Jakarta.
11
Proverawati, A., 2010. Imunisasi
dan
Vaksin.
Nuha
Medika : Yogyakarta.
WHO.,
2012.
http://www.who.int/gho/
immunization/en/index.h
tml. Tanggal akses 27
Riyadi, Sujono dan Sukarmin.,
2009.
November 2015.
Asuhan
Keperawatan
Pada
Yusrianto., 2010. 100 Tanya Jawab
Anak. Graha Ilmu :
Kesehatan
Yogyakarta.
Untuk Balita. Jogjakarta
: Power Books.
Rochmah,
K.M.,
Varsah,
E.,
Dahliana dan Sumastri,
H.,
2011.
Neonatus,
Asuhan
Bayi
dan
Balita. EGC : Jakarta.
Setiadi.,
2007.
Konsep
Penulisan
dan
Riset
Keperawatan.
Yogyakarta
:
Graha
Ilmu.
Siswanto, S.A., 2012. Strategi dan
Langkah
–
Langkah
Penelitian. Graha Ilmu :
Yogyakarta.
Sumarni, W.O. dan Alfiah., 2013.
Hubungan Pengetahuan
dan
Pendidikan
Dengan
Ibu
Status
Imunisasi Pada Anak
Balita di Puskesmas UN
Kota
Tual.
2302 - 1721.
12
Makasar,
Harian
Download