HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BALITA UMUR 1 – 5 TAHUN DI DESA GATAK SUKOHARJO Muh Wahyu Hariyanto 1), Yeti Nurhayati 2), Sunardi 3) 1) Mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta 2), 3) Dosen STIKes Kusuma Husada Surakarta ABSTRAKS Imunisasi merupakan suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan kedalam tubuh dan diharapkan tubuh dapat menghasilkan zat anti yang pada saatnya digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit yang menyerang tubuh. Penetitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu dengan status kelengkapan imunisasi pada balita umur 1 – 5 tahun di Desa Gatak Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita umur 1 – 5 tahun sebanyak 126 orang dan data diperoleh menggunakan lembar obsevasi. Analisa yang di gunakan menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil analisa univariat menunjukkan dari 126 responden terdapat 16 (12,7%) responden tidak memberikan imunisasi dasar lengkap, 110 (87,3%) responden memberikan imunisasi dasar lengkap, 69 (54,8%) memiliki tingkat pendidikan dasar, 48 (38,1) memiliki tingkat pendidikan menengah, 9 (7,1%) memiliki tingkat pendidikan tinggi. Hasil analisa bivariat dengan uji stastistik lamdha, menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu (P value = 0.000 (0.000<0.05) dengan kelengkapan imunisasi. Diharapkan agar dapat meningkatkan tingkat pengetahuan ibu mengenai kelengkapan imunisasi dengan cara meningkatkan penyuluhan di setiap Desa / Posyandu. Kata Kunci : Imunisasi, pendidikan, balita usia di bawah 5 tahun. 1 BACHELOR OF NURSING PROGRAM SCHOOL OF HEALTH SCIENCES OF KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2016 Muhammad Wahyu Hariyanto The Relationship between Mothers’ Levels of Education and Immunization Completion Status in Children Aged 1 to 5 in Gatak Village, Sukoharjo Regency Abstract Immunization is an attempt to develop immune system against diseases by entering germs or germ products which have been attenuated or killed into human bodies and the body is expected to obtain antibody which can be used to fight against germs or disease-causing pathogens. This study aims at investigating the relationship between mothers’ levels of education and immunization completion status in children aged 1 to 5 years in Public Health Center of Gatak, Sukoharjo. This is a quantitative research with cross-sectional design. The samples included a total of 126 mothers having children aged 1 to 5 years. The data were obtained using observation sheets. Univariate and bivariate analyses were applied in this research for analyzing the data. The results of univariate analysis reveal that out of 126 respondents, 16 (12.7%) respondents do not fulfill complete basic immunization, 110 (87.3%) respondents fulfill complete basic immunization, 69 (54.8%) respondents are elementary school graduates, 48 (38.1%) respondents are middle school graduates, and 9 (7.1%) respondents are university graduates. The results of bivariate analysis with Lamda statistical test indicate that there is a significant relationship between mothers’ levels of education (p-value = 0.000 (0.000<0.05) and the completion of immunization. It is expected that healthcare workers and caretakers make an effort to improve mothers’ knowledge on the completion of immunization by providing counseling in all villages and Integrated Service Post (Posyandu). Keywords: immunization, education, children under 5 years old. 2 PENDAHULUAN Anak merupakan masa depan menunjukkan keberhasilan yang sangat bangsa yang berhak atas pelayanan luar biasa dan merupakan usaha yang kesehatan secara individu. Anak adalah sangat hemat biaya dalam mencegah individu yang masih bergantung pada penyakit orang lingkungannya. Progaram oleh WHO, cakupan imunisasi Selama dalam proses tumbuh kembang, dasar anak dari 50% mendekati 80% anak memerlukan asupan gizi yang baik, diseluruh dunia. dewasa dan kasih sayang, penanaman nilai agama menular. lengkap di penyakit. sebesar 59,1%. merupakan Expended Persentase cakupan imunisasi dan budaya serta upaya pencegahan Imunisasi The Provinsi Jawa Persentase Tengah cakupan suatu imunisasi lengkap anak balita tertinggi upaya untuk mendapatkan kekebalan di kabupaten Wonogiri (86,8%) dan terhadap suatu penyakit dengan cara terendah di kabupaten Brebes dan memasukan kuman atau produk kuman Purworejo yang sudah dilemahkan atau dimatikan (DinKes, 2007). masing-masing (40,6%) ke dalam tubuh dan diharapkan tubuh Sukoharjo menduduki peringkat dapat menghasilkan zat anti yang pada pertama dengan presentasi pelaksanaan saatnya digunakan tubuh untuk melawan imunisasi kuman yang 70,1% (Dinkes Provinsi Jawa Tengah menyerang tubuh (Rochmah K.M, 2011). 2014). Presentase pelaksanaan imunisasi Selain itu tujuan dari pemberian di Kecamatan Gatak telah mencapai atau bibit penyakit tertinggi yaitu mencapai bayi dan balita 80% (Dinkes Kabupaten Sukoharjo diharapkan dapat menjadikan anak kebal 2014). Presentase yang 80% peneliti terhadap ingin imunisasi pada penyakit sehingga dapat mengetahui apakah tingkat dan pendidikan mempengaruhi prosentase mengurangi tersebut. Berdasarkan fenomena diatas kecacatan akibat penyakit yang dapat maka penulis tertarik untuk meneliti dicegah dengan imunisasi (Aziz Alimul, mengenai hubungan pendidikan ibu 2011). dengan status imunisasi pada anak menurunkan mortalitas angka serta morbiditas dapat Menurut WHO Imunisasi telah terbukti kesehatan sebagai salah masyarakat balita di Puskesmas Gatak Sukoharjo. satu upaya Rumusan masalah dari penelitian ini yang sangat adalah penting. Program imunisasi telah adakah hubungan tingkat pendidikan ibu dengan status 3 kelengkapan imunisasi pada balita umur 1 – 5 tahun di Desa Gatak tingkat pendidikan ibu dengan status kelengkapan imunisasi pada balita. Populasi pada penelitian ini Sukoharjo? adalah seluruh ibu – ibu yang memiliki Tujuan Penelitian balita usia 1 – 5 tahun di Desa Gatak Tujuan umum dari penelitian ini adalah Sukoharjo, untuk mengetahui hubungan tingkat sampel 126. Instrumen yang digunakan pendidikan status dalam penelitian ini berupa lembar kelengkapan imunisasi pada balita di observasi. Lembar observasi diberikan Desa langsung kepada responden untuk diisi ibu dengan Gatak Sukoharjo. dengan tanpa Tujuan khusus dari penelitian ini adalah Lembar observasi yang telah dibuat untuk: mencangkup variabel independen yaitu b. c. d. Mengetahui karakteristik tingkat proses jumlah Tujuan khusus : a. melalui jumlah pendidikan wawancara. dan variabel kelengkapan imunisasi responden. dependennya Mengetahui tingkat pendidikan ibu balita. Pertanyaan terdiri dari tiga bagian di Desa Gatak Sukoharjo. yaitu, Mengetahui kelengkapan karakteristik responden yang meliputi imunisasi pada balita di Desa Gatak inisial ibu, tingkat pendidikan ibu. Sukoharjo. Bagian B berkaitan dengan tingkat status Mengetahui hubungan tingkat bagian A berisi pendidikan ibu terhadap kelengkapan pendidikan ibu dengan kelengkapan imunisasi imunisasi pada balita di Desa Gatak tertutup tentang imunisasi. dalam bentuk pertanyaan Teknik pengumpulan data adalah Sukoharjo. menjelaskan melakukan METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini telah dilakukan dari bulan tentang September sampai dengan bagaimana pengamatan, peneliti partisipasi, wawancara terbuka melalui alat penyalin atau tulisan lainnya, observasi, Oktober 2015, di Desa Gatak Sukoharjo. dokumentasi berupa surat. Pengumpulan Penelitian ini merupakan penelitian data menggunakan data primer dan data kuantitatif. sekunder menggunakan Jenis rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi 4 adanya hubungan (Siswanto Prosedur A, pengumpulan 2012). data dilakukan melalui beberapa tahap yaitu : Peneliti datang ketempat penelitian dan Menentukan variabel yang di hubungkan memperkenalkan diri. a. Menentukan a. Peneliti mengidentifikasi responden b. Jenis hipotesis yang memenuhi kriteria penelitian. c. Menentukan masalah skala variabel b. Meminta calon yang terpilih agar Keputusan uji lambda adalah : bersedia menjadi responden setelah Ho : Ada hubungan X dan Y, bila melakuakan dan diperoleh nilai 5% (0,05 atau kurang menjelaskan kepada calon responden dari 0,05). Perhitungan uji statistik tentang tujuan, manfaat, prosedur menggunakan penelitian serta hak dan kewajiban komputerisasi. selama menjadi responden. HASIL pendekatan c. Memasukkan data berat badan dan tinggi badan balita kedalam buku KMS responden. d. Memberikan responden penjelasan untuk apa kepada peneliti perhitungan dengan PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden Ibu Balita 1 – 5 tahun di Desa Gatak Sukoharjo ( n=126 ) meminjam buku KMS responden. kelengkapan Usia Responden Frekuensi Presentase (%) imunisasi responden ke dalam lember 20-25 tahun 53 42.1 observasi peneliti. 26-30 tahun 65 51.6 31-35 tahun 8 6.3 Total 126 100 e. Memasukkan data f. Peneliti menyerahkan kembali buku KMS yang tadi di pinjam peneliti untuk memasukkan data dan peneliti mengucapkan terimakasih kepada responden. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yang berusia Penelitian bivariat di lakukan antara 20-25 tahun adalah sebanyak untuk mengetahui hubungan tingkat 53 orang atau 42.1%, sementara pendidikan untuk ibu dengan status responden yang berusia kelengkapan imunisasi pada balita di antara 26-30 tahun sebanyak 65 Desa Gatak Sukoharjo. Karena data orang atau memiliki prosentase berskala nominal dan ordinal, maka uji sebesar 51.6% dan responden yang stastitik yang digunakan adalah Lambda. berusia Langkah – langkah dalam uji Lambda orang atau 6,3%. Dari data yang yaitu : diperoleh maka dapat diketahui 31-35 tahun sebanyak 8 5 bahwa sebagian besar responden sebagai Wiraswasta sebanyak 53 atau berusia 26-30 tahun atau memiliki 42% dan responden yang berprofesi prosentase sebesar 51.6%. Semakin sebagai Pegawai Negeri Sipil sebesar 5 dewasa orang atau 4%. Berdasarkan data yang usia seseorang, maka tingkat berpikirnya akan semakin diperoleh matang. matang responden memiliki pekerjaan swasta seseorang, maka semakin banyak atau memiliki jumlah terbesar yaitu 68 pula pengalaman tentang imunisasi atau prosentase sebesar 54%. Semakin Penelitian untuk anaknya Mubarak (2011). Prawiroharjo menyatakan (2009), bahwa maka semakin sebagian ini sejalan besar dengan penelitian tentang faktor – faktor yang berhubungan dengan kelengkapan maka imunisasi dasar pada bayi yang di presentasi berpengetahuan semakin lakukan oleh Elly Istriyati (2011), baik. dengan hasil p value = 0,000 (p value < meningkatnya umur Penelitian Pratamadhita 0,05). Perhitungan risk estimate, di di peroleh nilai odd ratio (OR) = 7,667, dapatkan bahwa karakteristik usia kesimpulan dari penelitian tersebut ibu responden paling banyak berusia yang muda yaitu usia di bawah 30 tahun memberikan imunisasi dasar lengkap sebanyak 50 responden (59,5%). kepada anaknya, sebaliknya ibu yang (2012), dengan hasil yang tidak bekerja cenderung bekerja memiliki ratio 7,667 tidak Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden Ibu Balita 1 – 5 tahun di Puskesmas Gatak Sukoharjo ( n=126 ) memberikan imunisasi tidak lengkap. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Pandji Anoraga Pekerjaan Responden Swasta Wiraswasta PNS Total Frekuensi 68 53 5 126 Presentase (%) 54 42 4 100 (2005) menyatakan bahwa bertambah luasnya lapangan kerja, semakin mendorong banyaknya kaum wanita yang bekerja, terutama di sektor swasta. Di satu sisi berdampak positif Pada tabel 4.2 dapat diketahui yang pendapatan, dengan namun bertambahnya di sisi lain bahwa responden sebagai karyawan berdampak negatif terhadap pembinaan swasta adalah sebesar 68 orang atau dan pemeliharaan anak. 54%, untuk responden yang berprofesi 6 Penelitian ini sejalan dengan 2. Analisa Univariat Tabel 2.1 Gambaran Tingkat Pendidikan Ibu Balita 1 – 5 tahun di Puskesmas Gatak Sukoharjo ( n=126 ) Tingkat pendidikan Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah penelitian tentang hubungan pengetahuan dan pendidikan ibu dengan status kelengkapan imunisasi pada anak balita yang di Frekuensi Presentase (%) 69 54.8 dengan hasil 17 (56,7%) responden 48 38.1 memiliki pendidikan Pendidikan Tinggi terhadap status 9 7.1 sedangkan 3 (10,0%) responden Total 126 100% memiliki status imunisasi yang Berdasarkan tabel 2.1, Tingkat lakukan oleh Alifiah (2013), tinggi imunisasi, tidak lengkap. Menurut pendidikan ibu balita di Puskesmas Notoatmodjo Gatak Sukoharjo dijelaskan sebesar (2010), (54.8%) atau 69 ibu yang memiliki merupakan Balita usia 1 – 5 tahun di Puskesmas perubahan tingkah laku, semakin Gatak Sukoharjo memiliki tingkat tinggi pendidikan seseorang maka pendidikan dasar, (38.1%) atau 48 ibu dalam memiliki pelayanan balita 1-5 tahun pendidikan salah seseorang satu memilih proses tempat-tempat kesehatan semakin berpendidikan menengah, (7.1%) atau diperhitungkan. Selain itu juga 9 ibu memiliki balita 1-5 tahun konsep dasar pendidikan adalah berpendidikan tinggi. Responden yang suatu proses belajar yang berarti memiliki tingkat pendidikan dasar perubahan ke arah yang lebih merupakan responden terbanyak dalam dewasa, penelitian matang pada diri individu, keluarga pendidikan ini. Sementara menengah tingkat dan tinggi dan lebih baik masyarakat. dan lebih Pendidikan dibawah menjadi hal yang sangat penting responden yang berpendidikan rendah. dalam mempengaruhi pengetahuan Hal ibu memiliki prosentase tersebut disebabkan karena yang mempunyai tingkat kesadaran akan pentingnya menempuh pendidikan tinggi cenderung lebih pendidikan yang lebih tinggi belum mudah menerima informasi tentang sepenuhnya imunisasi responden. disadari oleh para yang diberikan oleh petugas kesehatan, sebaliknya ibu yang tingkat pendidikannya rendah 7 akan mendapat kesulitan untuk menerima informasi yang ada sehingga mereka kurang memahami tentang kelengkapan imunisasi. Hasil penelitian sependapat dengan Kelengkapan Imunisasi Tidak Lengkap Frekuensi Presentase (%) 16 12.7 lengkap 110 87.3 Total 126 100% ini penelitian Tingkat kelengkapan imuniasasi Yustifa (2008) di Surakarta, yang menyatakan bahwa seseorang pendidikan berbeda-beda mempengaruhi akan seseorang dalam pada balita sebagian besar (12.7%) atau 16 ibu yang memiliki Balita usia 1 – 5 tahun di Desa Gatak Sukoharjo pengambilan keputusan, pada ibu memberikan imunisasi dasar dengan yang tidak lengkap, (87.3%) atau 110 ibu berpendidikan tinggi lebih mudah menerima suatu ide baru dibandingkan ibu yang berpendidikan rendah sehingga informasi lebih mudah dapat diterima dan dilaksanakan. memberikan imunisasi dasar lengkap. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Alfiah (2013) yang berjudul hubungan pengetahuan dan pendidikan ibu dengan status imunisasi pada anak Responden harus memiliki balita, dalam penelitian ini di temukan kesadaran untuk pengembangan diri hasil bahwa sebagian besar balita sudah harus berorientasi pada kesuksesan, memiliki status imunisasi lengkap yaitu baik kesuksesan di lingkungan 18 responden (60,0%) dan 12 responden kerja, maupun kesuksesan di luar (40%) yang memiliki status imunisasi lingkungan kerja, seperti di dalam tidak rumah tangga, atau lingkungan sebaya (Notoatmodjo,2007:240). lengkap. Mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukan kuman atau produk kuman yang sudah Tabel 2.2 Kelengkapan Imunisasi Pada Balita Usia 1-5 Tahun Di Puskesmas Gatak Sukoharjo (n=126) dilemahkan atau dimatikan kedalam tubuh dan diharapkan tubuh dapat menghasilkan zat anti yang pada saatnya digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit yang menyerang tubuh (Rochmah K.M, 2011). Faktor pendukung kelengkapan imunisasi antara lain fasilitas, sarana 8 dan prasarana, sumber daya atau Perhitungan dengan fasilitas kesehatan yang memfasilitasi menggunakan terjadinya atau SPSS v.19 diketahui nilai Wilks' fasilitas Lambda sebesar 0,428. didukung pelayanan kesehatan seperti pukesmas, nilai signifikansi sebesar 0.000 posyandu, polindes, pos obat desa, (0.000<0.05) hasil tersebut dokter dan menunjukkan bahwa terdapat alat hubungan yang signifikan antara perilaku masyarakat, termasuk atau sebagainya, seseorang juga bidan serta swasta, kelengkapan bantuan imunisasi, uang, waktu, tenaga, dan tingkat sebagainya status kelengkapan imunisasi pada (Soekidjo Notoatmodjo, pendidikan program ibu dengan balita umur 1 – 5 tahun di Desa 2005: 27). Gatak Sukoharjo. 3. Analisa Bivariat Tabel 4.1 Hasil Uji Lambda tentang hubungan tingkat pendidikan ibu dengan status kelengkapan imunisasi pada balita umur 1 – 5 tahun di desa gatak sukoharjo. Wil Kelen ks' gkapa Lamb da n Imuni .42 sasi 8 F d f 1 df 2 Si g. 82. 17 3 2 12 3 .0 00 SIMPULAN 1. Usia responden dalam penelitian ini mayoritas berusia 26 – 30 tahun, yaitu sebanyak 65 responden (51,6%). 2. Sebagian besar memiliki responden pekerjaan sebagai karyawan swasta / bekerja di bidang swasta, yaitu sebanyak 68 orang (54%). Analisa penelitian bivariat pada ini, yaitu menghubungkan tingkat pendidikan ibu dengan kelengkapan imunisasi. Hasil penelitian bahwa ada menunjukkan hubungan anatara tingkat pendidikan ibu terhadap kelengkapan imunisasi balita umur 1-5 tahun di Desa Gatak Sukoharjo. Adanya hubungan antara dua variabel ditunjukkan dari 3. Tingkat pendidikan ibu dalam pemberian imunisasi untuk balita usia 1 – 5 tahun diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai tingkat pendidikan dasar, yaitu sebanyak 48 responden (38,1%). 4. Tingkat kelengkapan imunisasi balita usia 1 – 5 tahun di Desa Gatak Sukoharjo responden mayoritas sudah 9 mengimunisasikan balitanya belajar tentang pentingnya dengan lengkap, yaitu sebanyak kelengkapan imunisasi untuk 110 ibu memberikan imunisasi balita. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya dasar lengkap (87,3%). 5. Terdapat hubungan Peneliti antara selanjutnya tingkat pendidikan ibu dengan hendaknya status mengembangkan penelitian ini, kelengkapan imunisasi dapat pada balita umur 1 – 5 tahun di misalnya Desa Gatak Sukoharjo, dengan penelitian nilai yaitu faktor lain yang berpengaruh berarti terhadap kelengkapan imunisasi. Wilks’ sebesar Lambda 0,428 yang terdapat hubungan yang sedang, dengan tentang faktor – 4. Bagi Peneliti Diharapkan dan nilai signifikansi sebesar menambah 0,000 < 0,05. melakukan dapat pengalaman, pengetahuan tentang hubungan Saran 1. Bagi Instansi Puskesmas dan Profesi Diharapkan agar meningkatkan pengetahuan dapat tingkat ibu mengenai kelengkapan imunisasi dengan cara meningkatkan penyuluhan di setiap desa dan memberikan tingkat pendidikan ibu dengan status kelengkapan imunisasi pada balita umur 1 – 5 tahun di Desa Gatak Sukoharjo dengan metode kuantitatif. DAFTAR PUSTAKA Depkes. 2010. Kemenkes Target pendidikan kesehatan kepada tahun 2014 Seluruh para kader posyandu agar dapat Desa / kelurahan 100% membantu petugas kesehatan UCI. http : // depkes. dalam peningkatan pengetahuan Go. Id / index. Php / masyarakat mengenai imunisasi. component/ content/ article / 43 – uci. Html. Tanggal 2. Bagi Institusi Pendidikan Dengan adanya sebagai bahan bacaan dan acuan 10 27 November 2015. hasil penelitian ini dapat berguna akses Dinkes Kabupaten Sukoharjo. 2014. Profil kesehatan Kabupaten Sukoharjo. Hidayat A. Aziz Alimul. 2011. 2014 : Sukoharjo Jawa Pengantar Ilmu Tengah. Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Dinkes Jawa Tengah. 2014. Buku Saku Salemba Kesehatan : Jakarta. Provinsi Jawa Tengah. http://www.dinkesjateng Medika Marimbi, H., 2010. Tumbuh prov.go.id/v2010/dokum Kembang Status Gizi en/2014/SDK/Mibangke dan s/BUKU_SAKU_TH20 Pada 14.pdf. Diakses pada 15 Medika : Yogyakarta. Juni 2015 Imunisasi Dasar Balita. Nuha Notoatmojo, S., 2003. Pendidikan Elly. S., 2011. Faktor – Faktor Berhubungan Dengan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta. Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Desa Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. UNNES, 27 : 198 – 2010. dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta. Notoatmojo, S., 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Hidayat A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar Notoatmojo, S., 2005. Pendidikan Ilmu Rineka Cipta : Jakarta. Pratamadhita, J.N., 2012. Kesehatan Anak untuk Hubungan Pendidikan Kebidanan. Pengetahuan, Usia dan Salemba Pekerjaan Ibu Dengan Medika : Jakarta. Status Imunisasi Dasar Hidayat A. Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Salemba Tingkat Medika Bayi di Desa Japanan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten Tahun 2012. UMS. : Jakarta. 11 Proverawati, A., 2010. Imunisasi dan Vaksin. Nuha Medika : Yogyakarta. WHO., 2012. http://www.who.int/gho/ immunization/en/index.h tml. Tanggal akses 27 Riyadi, Sujono dan Sukarmin., 2009. November 2015. Asuhan Keperawatan Pada Yusrianto., 2010. 100 Tanya Jawab Anak. Graha Ilmu : Kesehatan Yogyakarta. Untuk Balita. Jogjakarta : Power Books. Rochmah, K.M., Varsah, E., Dahliana dan Sumastri, H., 2011. Neonatus, Asuhan Bayi dan Balita. EGC : Jakarta. Setiadi., 2007. Konsep Penulisan dan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Siswanto, S.A., 2012. Strategi dan Langkah – Langkah Penelitian. Graha Ilmu : Yogyakarta. Sumarni, W.O. dan Alfiah., 2013. Hubungan Pengetahuan dan Pendidikan Dengan Ibu Status Imunisasi Pada Anak Balita di Puskesmas UN Kota Tual. 2302 - 1721. 12 Makasar, Harian