BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap perusahaan menginginkan usahanya dapat berjalan lancar
dan berkembang untuk menjadi lebih baik. Salah satu unsur terpenting
dalam melakukan usaha adalah modal kerja. Dana yang digunakan untuk
melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari disebut modal kerja.
Modal kerja yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi
masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil
penjualan produksinya sehingga dapat membiayai kegiatan operasional
selanjutnya. Modal kerja ini akan terus berputar setiap periodenya di
dalam perusahaan (Riyanto, 2008).
Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup, agar
memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak
mengalami kesulitan keuangan yang mungkin timbul karena adanya krisis
atau kekacauan keuangan. Kelebihan maupun kekurangan modal kerja
dapat merugikan perusahaan baik secara langsung maupun secara tidak
langsung. Modal kerja yang berlebihan, tidak menguntungkan karena akan
mengakibatkan adanya dana yang menganggur dan tidak bermanfaat
dengan baik, sehingga mengurangi kemampuan perusahaan untuk
memperoleh laba.
1
1
Sedangkan modal kerja yang terlalu sedikit akan menyebabkan
perusahaan kekurangan dana sehingga perusahaan tidak
mampu
memenuhi kewajiban finansialnya, yang akhirnya dapat membahayakan
kelangsungan aktivitas perusahaan sehari-hari (Munawir, 2004). Besarnya
modal kerja ditentukan dengan cara menghitung perputaran elemenelemen pembentuk modal kerja, yaitu perputaran kas, perputaran piutang,
dan perputaran persediaan (Sutrisno, 2005).
Dari semua modal kerja dihitung perputarannya. Semakin cepat
tingkat perputaran masing-masing elemen modal kerja, maka modal kerja
dapat dikatakan efisien. Tetapi jika perputarannya semakin lambat, maka
penggunaan modal kerja dalam perusahaan kurang efisien (Riyanto, 2008).
Dalam penelitian ini elemen modal kerja yang akan dibahas adalah
perputaran kas dan perputaran persediaan.
Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat
likuiditasnya. Semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan
maka semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Ini berarti perusahaan
mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi
kewajiban
finansialnya.
Namun
bukan
berarti
perusahaan
harus
mempertahankan jumlah persediaan kas yang sangat besar, karena
semakin besar kas akan mengakibatkan banyak uang yang menganggur
sehingga akan memperkecil profitabilitas (Riyanto, 2008).
2
Menurut H.G.Guthman dalam Riyanto (2008), yakni bahwa jumlah
kas yang sebaiknya dipertahankan oleh perusahaan adalah tidak kurang
dari 5% sampai 10% dari jumlah aktiva lancar. Selain kas, elemen modal
kerja dalam penelitian ini adalah persediaan barang atau inventory.
Persediaan barang selalu dalam keadaan berputar, di mana secara terusmenerus mengalami perubahan. Kesalahan dalam penetapan besarnya
investasi dalam persediaan akan menekan keuntungan perusahaan
(Riyanto, 2008).
Manajer perlu mengetahui tingkat perputaran modal kerja agar
dapat menyusun rencana yang lebih baik untuk periode yang akan datang.
Selain manajer, kreditor jangka pendek juga perlu mengetahui tingkat
perputaran modal kerja suatu perusahaan. Dengan begitu, kreditor jangka
pendek akan memperoleh kepastian kapan hutang perusahaan akan segera
dibayar. Pada penelitian ini akan mengambil obyek perusahaan yang
tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII).
Pada saat ini ekonomi berbasis syariah di Indonesia mulai
menunjukkan
perkembangan
yang
menggembirakan
karena
pada
dasarnya, sebagai Negara yang mayoritas penduduknya beragama islam,
sudah menjadi kewajiban bagi Umat Islam Indonesia untuk menerapkan
ekonomi syariah sebagai bukti ketaatan dan ketundukan masyarakat pada
Allah SWT dan Rasulnya. Para investor muslim kini tidak perlu susahsusah lagi untuk menanamkan modalnya pada suatu jenis usaha, karena
3
Bursa Efek Indonesia sudah memiliki Jakarta Islamic Index yang memuat
indeks saham yang masuk katagori halal.
Perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII)
bergerak di berbagai bidang yang berbeda-beda tetapi tetap memiliki
kriteria yang sama yaitu kegiatan operasinya bukan dari riba alias harus
sesuai syariah, permodalan perusahaan bukan juga dari mayoritas utang.
Berdasarkan kriteria yang ditetapkan bisa dikatakan perusahaanperusahaan yang tergabung dalam JII adalah perusahaan yang memberikan
keuntungan (profitabilitas) yang cukup atraktif (Wikipedia).
Perusahaan yang dikatakan memiliki tingkat profitabilitas tinggi
berarti tinggi pula efisiensi penggunaan modal kerja perusahaan tersebut.
Pengelolaan atau penggunaan modal kerja yang tepat akan mempengaruhi
kegiatan
operasional
berpengaruh
pada
perusahaan
pendapatan
dan
yang
kegiatan
akan
operasional
diperoleh
akan
perusahaan.
Pendapatan tersebut akan dikurangi dengan beban pokok penjualan dan
beban operasional atau beban lainnya sampai diperoleh laba atau rugi.
Keuntungan
atau
laba
merupakan
sarana
penting
untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Makin tinggi laba
perusahaan akan membuat perusahaan bertahan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta tangguh menghadapi persaingan. Untuk mengukur
tingkat efektifitas, dapat dilakukan dengan mengetahui seberapa besar
rasio profitabilitas yang dimiliki. Dengan mengetahui rasio profitabilitas
4
yang dimiliki, perusahaan dapat memonitor perkembangan perusahaan
dari waktu ke waktu.
Mengingat begitu pentingnya perputaran modal kerja, perputaran
kas, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas (ROA) bagi
perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, dan
Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Index Periode 2008-2010”.
Penelitian ini mencoba untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
masing-masing variabel terhadap profitabilitas (ROA). Dengan demikian
perusahaan dapat mengetahui kebijakan yang harus diambil untuk
kelangsungan usaha.
1.2
Rumusan Masalah
Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengaruh perputaran modal kerja (Working Capital
Turnover) terhadap profitabilitas pada perusahaan yang tergabung
dalam Jakarta Islamic Index?
2. Bagaimana pengaruh perputaran kas (Cash Turnover) terhadap
profitabilitas pada perusahaan yang tergabung dalam Jakarta
Islamic Index?
5
3. Bagaimana pengaruh perputaran persediaan (Inventory Turnover)
terhadap profitabilitas pada perusahaan yang tergabung dalam
Jakarta Islamic Index?
4. Bagaimana pengaruh perputaran modal kerja, perputaran kas, dan
perputaran persediaan secara bersama-sama terhadap profitabilitas
pada perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index?
1.3
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penulisan skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja (working
capital turnover) terhadap profitabilitas pada perusahaan yang
tergabung dalam Jakarta Islamic Index periode 2008-2010.
2. Untuk mengetahui pengaruh perputaran kas (cash turnover)
terhadap profitabilitas pada perusahaan yang tergabung dalam
Jakarta Islamic Index periode 2008-2010.
3. Untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan (inventory
turnover) terhadap profitabilitas pada perusahaan yang tergabung
dalam Jakarta Islamic Index periode 2008-2010.
4. Untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja, perputaran
kas, dan perputaran persediaan secara bersama-sama terhadap
profitabilitas pada perusahaan yang tergabung dalam Jakarta
Islamic Index periode 2008-2010.
6
Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah :
A. Bagi Perusahaan
Diharapkan membantu pihak manajemen perusahaan dalam
pengelolaan modal kerja untuk memaksimalkan profitabilitas.
B. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan menerapkan ilmu pengetahuan
yang telah di dapat salama masa perkuliahan.
C. Bagi Pembaca
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan
bacaan dan ilmu pengetahuan tentang perputaran modal kerja,
perputaran kas dan perputaran persediaan serta tentang
profitabilitas khususnya ROA.
2. Memberikan referensi bagi peneliti selanjutnya yang tertarik
untuk meneliti tentang pengaruh perputaran modal kerja,
perputaran kas, dan perputaran persediaan terhadap ROA.
7
Download