129 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pendidikan liberal adalah

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pendidikan liberal adalah sistem pendidikan yang bersumber dari tradisi
liberal dengan menekankan otonomi sebagai tujuan inti pendidikan. Nilai
otonom yang diperjuangkan menyoal ‘kapasitas rasional individu’ dalam
mencapai argumen bahwa setiap orang memiliki hak untuk menentukan dan
mengejar visi sendiri dari kehidupan yang baik. Pendidikan dalam ideologi
liberal terbagi menjadi tiga model yaitu Liberalisme pendidikan,
Libersionisme pendidikan dan Anarkisme pendidikan.
2. Konsep pendidikan liberal Nussbaum adalah berpijak pada keyakinan
adanya krisis di dunia pendidikan. Nussbaum selanjutnya melakukan
pelacakan historis untuk menemukan akar pendidikan liberal. Nussbaum
akhirnya merumuskan tiga kapasitas utama yang harus ada dalam sistem
pendidikan liberal. Pertama, kapasitas pengayaan diri ala Sokrates yang
berfungsi sebagai critical thinking atau berpikir kritis. Kedua, kesadaran
individu sebagai masyarakat dunia, kapasitas kedua berfungsi untuk
menyadarkan individu akan keberagaman dan melihat dirinya tidak hanya
secara lokal namun juga global. Ketiga, kapasitas imajinasi naratif, yaitu
kemampuan mengimajinasikan posisi orang lain pada dirinya individu itu
sendiri, dengan adanya kemampuan imajinasi naratif maka
menumbuhkan rasa simpati kepada sesama.
129
akan
3. Rekonstruksionisme dalam konteks filsafat pendidikan adalah suatu aliran
yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan
hidup kebudayaan yang bercorak modern. Nussbaum adalah seorang
rekonstruksionis. Hal ini tercermin dari keselarasan pandangan ontologi,
epistemologi dan aksiologi keduanya. Kesamaan pandangan tersebut
menjadikan konsep pendidikan liberal Nussbaum pada posisi yang jelas
dalam melihat sekolah sebagai agen sosial, konsep pembelajaran dan
kurikulum.
B. Saran
1. Peneliti berharap adanya penelitian lanjutan tentang konsep pendidikan
liberal Martha C. Nussbaum, konsep Nussbaum tentang pendidikan liberal
sangat kaya dan luas untuk dikaji.
2. Nussbaum merupakan seorang filsuf Amerika yang produktif dan banyak
disorot sebagai filsuf yang paling bersinar di abad ke 21. Karya Nussbaum
tidak terbatas hanya persoalan pendidikan, namun juga meluas pada
persoalan etika, feminisme, politik, liberalisme dan hukum. Peneliti
berharap selanjutnya dapat membahas pemikiran Nussbaum dalam bidang
lainnya.
130
Download