BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, usaha bisnis sudah semakin berkembang.
Kemunculan berbagai perusahaan baik kecil maupun besar mengakibatkan
tingkat persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Persaingan bagi
perusahaan dapat berpengaruh positif untuk selalu meningkatkan mutu produk
yang dihasilkan, akan tetapi persaingan juga menimbulkan dampak negatif
bagi perusahaan, yaitu produk mereka akan tergusur dari pasar apabila
perusahaan gagal meningkatkan mutu dan kualitas produk - produk yang
dihasilkan. Oleh karena itu, agar dapat terus bertahan dalam dunia bisnis,
perusahaan membutuhkan penguasaan teknologi dan kemampuan komunikasi.
Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan
adalah dana - dana jangka panjang, yaitu dana yang keterikatannya dalam
investasi lebih dari satu tahun (Widoatmodjo, 2012 :15). Pasar modal
merupakan tempat yang potensial bagi perusahaan yang membutuhkan
pendanaan jangka menengah maupun jangka panjang. Sedangkan bagi
investor, pasar modal merupakan alternatif tempat untuk berinvestasi. Tujuan
utama berinvestasi di pasar modal adalah untuk menerima dividen, dan capital
gain.
Instrumen investasi yang diperdagangkan di pasar modal adalah surat
surat berharga yang berjangka panjang seperti saham, obligasi, warant, right
(Darmadji, 2001 : 5). Salah satu instrumen pasar modal yang paling banyak
dikenal masyarakat luas adalah saham. Saham merupakan surat bukti
kepemilikan atas aset-aset perusahaan. Perusahaan yang mengeluarkan saham
terdiri dari berbagai macam jenis perusahaan yang dibagi berdasarkan bidang
usahanya
kedalam
sektor
tertentu.Secara
sederhana
harga
saham
mencerminkan perubahan minat investor terhadap saham tersebut. Jika
permintaan terhadap suatu saham tinggi, maka harga saham tersebut akan
cenderung tinggi. Sebaliknya, jika permintaan terhadap suatu saham rendah,
maka harga saham tersebut akan cenderung turun (Patriawan, 2011 :17).
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengubah barang
mentah menjadi produk jadi melalui proses produksi. Perusahaan manufaktur
merupakan salah satu industri yang dapat dijadikan investor untuk
berinvestasi. Industri manufaktur di Indonesia berkembang dan akan semakin
meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Pemilihan industri
manufaktur didasarkan bahwa industri ini dapat mengalami perkembangan
yang baik dari waktu ke waktu seiring dengan membaiknya keadaan ekonomi
Indonesia, serta dapat menjadi salah satu alternatif sarana investasi yang
menarik bagi calon investor untuk menanamkan modal di bidang ini.
Untuk meminimalisir risiko dan mengharapkan return yang diharapkan,
investor dapat melakukan analisis terhadap saham yang akan dipilih. Secara
garis besar, terdapat dua jenis analisis yang dapat digunakan dalam investasi
di pasar modal, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis
fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi perusahaan
untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan tersebut.Analisis
fundamental menitik beratkan pada data - data dalam laporan keuangan
perusahaan untuk memperhitungkan apakah harga saham sudah diapresiasi
secara akurat. Analisis teknikal adalah metode analisis tentang pergerakan
harga saham yang didasarkan dari pergerakan harga saham di masa lalu
(Syamsir, 2004 :5).
Dari kedua analisis diatas, penelitian ini akan menitik beratkan pada
analisis fundamental. Dalam analisis fundamental, investor dapat melakukan
analisis berdasarkan indikator ekonomi.Analisis ini menyangkut faktor faktor yang memberikan informasi tentang kondisi makro ekonomi yang dapat
mempengaruhi kondisi di pasar modal. Beberapa variabel makro yang
digunakan dalam penelitian ini adalah risiko pasar (beta), nilai tukar, inflasi,
dan tingkat suku bunga.
Pemilihan variabel ekonomi
makro
didasarkan pada penelitian
sebelumnya yang membahas pengaruh variabel ekonomi makro terhadap
harga saham maupun dampak lainnya di pasar modal. Beberapa diantaranya
adalah Dyatri, dkk (2012) yang meneliti Pengaruh Fundamental (likuiditas,
ukuran perusahaan, debt equity ratio, return on equity, earnings per share,
price earnings ratio) dan Risiko Sistematis Terhadap Return Saham
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2008 - 2011. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa EPS dan risiko sistematis berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Sedangkan likuiditas, ukuran perusahaan,
DER, ROE, dan PER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Anggraini (2014) meneliti Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi, dan Tingkat
Suku Bunga Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Yang Tercatat di
Bursa Efek Indonesia periode 2008 - 2012.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai tukar, tingkat inflasi, dan suku bunga mempunyai pengaruh
signifikan dan negatif terhadap harga saham. Melihat dari hasil koefisien
determinasi parsial dari penelitian ini disimpulkan bahwa variabel yang
mempunyai pengaruh dominan terhadap harga saham pada perusahaan
properti di Bursa Efek Indonesia periode 2008- 2012 adalah suku bunga
karena mempunyai koefisien determinasi partialnya paling besar.
Prasetiyo (2014) juga meneliti Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga
SBI,
dan
Nilai
Tukar
Terhadap
Harga
Saham
Pada
Perusahaan
Telekomunikasi Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011 – 2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai
tukar mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham.
Melihat dari hasil koefisien determinasi parsial dari penelitian ini disimpulkan
bahwa variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap harga saham
pada perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia periode 2011 – 2012
adalah nilai tukar karena mempunyai koefisien determinasi partialnya paling
besar.
Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, kebutuhan untuk
memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai
perkembangan bursa juga semakin meningkat.Salah satu informasi yang
diberikan tersebut adalah indeks harga saham. Indeks harga saham merupakan
cerminan dari pergerakan harga saham yang menjadi salah satu pedoman bagi
investor untuk berinvestasi di pasar modal. Berdasarkan latar belakang diatas,
maka judul penelitian ini adalah “ Pengaruh Risiko Sistematik, Nilai Tukar,
Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang permasalahan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah risiko sistematik (beta), nilai tukar, inflasi, dan tingkat suku bunga
secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
2. Apakah risiko sistematik (beta), nilai tukar, inflasi, dan tingkat suku bunga
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
3. Manakah diantara variabel risiko sistematik (beta), nilai tukar, inflasi, dan
tingkat suku bunga yang berpengaruh dominan terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan,
maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh risiko sistematik (beta), nilai tukar, inflasi,
dan tingkat suku bunga secara simultan dan signifikan terhadap harga
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh risiko sistematik (beta), nilai tukar, inflasi,
dan tingkat suku bunga secara parsial dan signifikan terhadap harga saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui diantara risiko sistematik (beta), nilai tukar, inflasi, dan
tingkat suku bunga yang mempunyai pengaruh dominan terhadap harga
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan
diatas, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Penelitian
ini
diharapkan
berguna
untuk
menambah
wawasan,
pengetahuan mengenai pengaruh risiko sistematik, nilai tukar, inflasi,
tingkat suku bunga terhadap harga saham serta merupakan kesempatan
untuk mempraktekkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
nantinya dalam mengambil kebijakan manajemen khususnya yang
berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan.
3. Bagi Investor
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu
dalam mempertimbangkan keputusan investasinya di pasar modal.
4. Bagi Akademisi
Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti lain,
yang bermaksud mengembangkan penelitian ini lebih lanjut.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Agar permasalahan yang diteliti tidak meluas, maka penulis membatasi
penulisan ini hanya pada pengaruh risiko sistematik (beta), nilai tukar, inflasi,
dan tingkat suku bunga terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur.
Perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan di industri logam yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau telah go public. Tahun yang diteliti
adalah tahun 2012 - 2014 dengan pertimbangan data yang lebih up to date.
Download