Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 1, No. 1, Juni 2014 ISSN : 2356-0010 SISTEM OTOMATISASI MOBIL DENGAN MENGGUNAKAN PASSWORD DIDUKUNG OLEH MICROCONTROLLER AT89S51 DAN BAHASA PEMROGRAMAN ASSEMBLER Elmi Rahmawati, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail : [email protected] Abstract - Utilization password and mechanical doors down ride will give many advantages. In addition to improving efficiency and effectiveness, models of garage doors can be made simple. This allows passwords combined with other mechanical door course, by replacing the password first. Key Words :: microcontroller,asembler PENDAHULUAN Di era yang semakin canggih sekarang ini dan semakin sulit juga untuk mendapatkan lahan yang luas. Disamping itu keamanan merupakan faktor yang sangat utama, keamanan disini tentunya kita mengacu kepada banyaknya pencurian mobil. Pencurian mobil ini tidak hanya terjadi pada saat mobil yang dipakiran tetapi juga terjadi pada mobil yang diparkir dihalaman rumah, bahkan mobil yang ada didalam garasepun bisa hilang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat ditutupi dengan pemanfaatan teknologi. Teknologi password sebagai media pengamanan pada sistem otomatisasi garase mobil. Didukung juga dengan pembangunan mekanik yang dikhususkan untuk menurunkan dan menaikkan pintu dari garase mobil. Dengan menggunakan password yang dihubungkan ke mekanik pintu, sehingga pintu akan terbuka dan tertutup dengan sendirinya. Dengan demikian pemanfaatan password dan mekanik pintu yg otomatis tersebut akan meningkatkan keamanan mobil. Pemanfaatan password dan mekanik pintu turun naik akan memberi banyak keuntungan. Selain meningkatkan effisiensi dan efektifitas, model dari pintu garase dapat dibuat sederhana. Ini memungkinkan password digabungkan dengan mekanik pintu yang lain tentunya dengan mengganti passwordnya terlebih dahulu. KONSEP TEORI Tujuan pengendalian adalah untuk menciptakan hasil kerja yang optimal sesuai dengan output yang diharapkan dan memiliki kesalahan sekecel mungkin. Pada setiap karya manusia yang dapat dikategorikan sebagai mesin- mesin adalah mekanisme, terdiri atas bagian-bagian yang terpasang mati dan bagian-bagian yan gterpasang bergerak untuk melaksanakan pengubahan gaya, gerak atau listrik dapat menghasilkan suatu usaha. Tidak Sistem Otomatisasi Mobil . . . ada sifatnya yang tidak terkendali, baik itu dikendalikan langsung oleh manusia sebagai operator maupun yang terkendali secara otomatis berdasarkan rancangan kerja mesin tersebut. (Wasito,2001). Konrtol automatik telah memegang peran yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Disamping sangat diperlukan pada pesawar ruang angkasa, peluru kendali, sistem pengemudian pesawat, dan sebagainya, kontrol automatik telah menjadi bagian yang penting dan terpadu dari proses-proses dalam pabrik dan industri modren. Sebagai contoh, kontrol automatik sangat diperlukan dalam operasi-operasi di industri untuk mengontrol tekanan,temperatur, kelembapan, dan aliran. Dalam industri proses antara lain pengerjaan dengan mesin perkakas, penanganan, dan perakitan bagian-bagian mekanik dalam industri mekanik dan sebagainya [(Katsuhiko,2001),terjemahan]. Mikrokontroller AT89S51 Mikrokontroller, sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor hadir memenuhi kebutuhan pasar dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru,yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya memutuhkan ruang yang kecil serta diproduksi secara masal yang membuat harganya lebih murah (dibandingkan dengan mikroprosesor). Sebagai kebutuhan pasar mikrokontroller hadir untuk memenuhi selera industri dan konsumen akan kebutuhan dan keinginan peralatan yang lebih canggih. Mikrokontroller AT89S51 merupakan salah satu mikrokontroller keluaran ATMEL dengan 4 K byte flash perom (Programble and Erasabel Read Only memory), AT89S51 merupakan memori dengan teknologi nonvolatile memory, isi memori tersebut dapat diisi ulang ataupun dihapus berkali-kali. Memori bisa digunakan sesuai dengan program dan fungsinya. 31 Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 1, No. 1, Juni 2014 ISSN : 2356-0010 dengan garis magnetik yang berusaha menyusut. Ini mengatasi tegangan pegas dan menarik armatur kearah inti sehingga menutup kontak relay. Gambar 1. Kaki pin out MCS-51 Resistor Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya.satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm. Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan olrh EIA (Electonic Industies Assosiation). Kapasiror Kapasitor (kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf “C” adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidak seimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas permukaan keping tersebut. Relay Relay pada dasarnya adalah kumparan sebuah inti feromagnetik dan sebuah armatur yang dapat bergerak, yang merupakan sebuah inti feromagneik tempat dipasangnya kontak yang dapat berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus. Apabila arus mengalir melalui kumparan, maka intinya akan mengalami pemagnetan dan pasa inti ini timbul garis gaya yang juga melalui armatur dan badan relay.kesenjangan antara inti dan armatur di isi Sistem Otomatisasi Mobil . . . Dioda Dioda merupakan peralatan semikonduktor dua terminal yang mengizinkan arus untuk mengalir hanya ke satu arah, tidak bisa sebaliknya. Arus (tegangan) bolaik balik diubah menjadi arus searah. Setiap peralatan yang memberikan resistansi rendah ke arus menurut satu arah dan resistansi tinggi pada arah yang berlawanan dinamakan penyearah. Karena resistansi maju dari dioda rendah dan resistansi baliknya sangat tinggi, sehingga dioda dapat digunakan sebagai penyearah (http://wikipedia.org/wiki/dioda). Dioda semikonduktor terbuat dari dua potongan bahan semi konduktor yang tipenya saling berlawanan dan saling bersambungan. Salah satu bahan tipe-p dan lainnya bertipe-n. Jika dua bahan semikonduktor terbentuk dan sambungan tunggal disebut dioda. Motor DC Motor DC adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tegangan listrik DC menjadi tenaga mekanis dinama tenaga gerak merupakan putaran dari rotor. Pada prinsipnya motor arus searah dapat dipakai sebagai generator arus searah. Motor terdiri dari dua bagian yaitu strator dan rotor, Starator atau bagian diam terdiri dari magnet permanen, dan Rotor atau bagian yang berputar terdiri dari kumparan – kumparan tembaga yang ditanam dicelah – celah inti besi rotor. Kumparan – kumparan tembaga pada rotor sama prinsipnya seperti konduktor, dimana setiap konduktor yang mengantar arus mempunyai medan magnet disekelilingnya. Kuat medan magnet tergantung dari kuat arus yang mengalir.[(Depari,1992)] Transformator Transformator berguna untuk mengubah tegangan ke tegangan lain. Transformator step-up meningkatkan tegangan, sedangkan transformator step-down menurunkan tegangan. Pada umumnya catu daya menggunakan transformator step-down untuk mengurangi tegangan tinggi (220V) menjadi tegangan lebih kecil [(www.hsimotors.com.2003),terjemahan ]. Kumparan (koil) input disebut dengan koil primer dan koil output disebut dengan sekunder. Tidak terdapat hubungan listrik antara kedua koil tersebut, walaupun keduanya terhubung dengan medan magnet yang terbentuk didalam inti besi pada transformator. 32 Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 1, No. 1, Juni 2014 Garis tengah pada simbol menyatakan inti transformator. 2. Integreted Circuit (IC) IC (Integreted Circuit) merupakan suatu komponen semikonduktor yang didalamnya terdapat puluhan, ratusan atau ribuan bahkan lebih komponen dasar elektronik yang terdiri dari sejumlah komponen resistor, transistor, dioda, dan komponen semikonduktor lainnya. Komponen dalam IC tersebut membentuk suatu rangkaian yang terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil. Assembler Bahasa Assembly adalah bahasa komputer yang posisinya antara bahasa mesin dan bahasa level tinggi. Program yang ditulis dalam bahasa assembly terdiri dari label. Kode mnemonic dan sebagainya. Biasanya disebut dengan source code (program sumber) tapi sebelum program itu dijalankan harus diterjemahkan terlebih dahulu ke bahasa mesin dalam bentuk biner. Program sumber dibuat dengan program editor biasa, selanjutnya program sumber diterjemahkan ke bahasa mesin dengan menggunakan program assembly. Hasil program assembly tersebut disebut dengan “Assembly Listing atau Program Objek”. 3. 4. 5. 6. 7. 8. ISSN : 2356-0010 untuk membuka dan menutup pintu garase. Sistem kontrol berfungsi memproses perintah yang di inputkan oleh user. MC89S51 merupakan tempat tersimpannya semua perintah yang ada untuk prngontrolan otomatisasi garase mobil. Modul Program merupakan perincian program otomatisasi garase mobil. Motor DC merupakan penggerak dari pintu garase. Driver motor perupakan rangkaian dari motor dc yang dipakai. Alarm motor jika terjadi penginputan password yang salah aka alrm akan berbunyi. Keypad merupakan jalan untuk masuk kedalam sistem dengan cara memasukan password yang telah ditentukan. Data Flow Diagram Adapun gambar 3.2 berikut merupakan DFD level 0 yang diuraikan berdasarkan pada context diagram yang dimaksud. ANALISA PERANCANGAN Context diagram Context diagram adalah pendefinisian terhadap sisem yang akan dirancang yang bersifat menyeluruh. Context diagram digunakan untuk memudahkan proses penganalisaan terhadap sistem yang dirancang secara keseluruhan. Adapun context diagram dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini merupakan context diagram yang dimaksud. Gambar 3. Data Flow Diagram Gambar 2. Context Diagram Dari gambar context diagram dapat dilihat bahwa: 1. User atau operator meberikan perintah ke sistem pengontrolan garase berupa password untuk masuk kedalam sistem pengontrolan garase Sistem Otomatisasi Mobil . . . HASIL Dari Data Flow Diagram dapat dijelaskan prinsip kerja sistem sebagai berikut: 1. User mengentrikan password ke keypad yang terletak didalm ruangan. 2. Keypad mengirimkan sinyal digital 7 bit diproses Password atau instruksi tersebut diproses dan dikirim ke 33 Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 1, No. 1, Juni 2014 3. 4. 5. 6. 7. microcontroller untuk diolah dan disesuaikan dengan program yang telah di download oleh microcintroller sebelumnya. Hasil eksekusi akan dikirimkan lagi ke MC89S51. Untuk menggerakkan motor dc maka MC89S51 akan mengirimkan sinyal digital 3 bit berupa perintah membuka dan menutup garase mobil. Sinyal digital 3 bit akan masuk kedalam rangkaian driver motor. Rangkaian driver motor akan keluar berupa sinyal analog dimana proses yang terjadi adalah pemberian supply tegangan untuk menggerakkan motor DC. Seandainya password yang dientrikan salah maka MC89S51 akan memberikan perintah untuk mengecek data yang dientrikan benar atau salah. Jika password yang dientrikan salah maka alarm akan berbunyi dengan sendirinya. 2. 3. 4. 5. 6. ISSN : 2356-0010 membuka pintu garase mobil sesuai dengan instruksi yang dientrikan. Modul program berfungsi untuk mengolah data yang diinputkan oleh operator. Rangkaian sistem minimum mengirimkan bit data kepada masingmasing driver yang aktif sesuai dengan perintah dari user. Alarm berfungsi jika terjadi kesalahan dalam penginputan password oleh user. Berdasarkan instruksi program yang telah dikirimkan oleh rangkaian sistem minimum ke motor, maka jika motor yang aktif berfungsi untuk membuka pintu garase, maka terbukalah pintu garase secara otomatis. Seandainya motor yang aktif berfungsi untuk menutup garase mobil, maka pintu garase akan menutup secara otomatis Prinsip Kerja Alat Blok Diagram Alat Adapun blok diagram alat dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 4. Blok Diagram Alat Pada gambar 3.3 Blok Diagram dapat dilihat bagaimana bhubungan atau proses yang dilakukan oleh sistem otomatisasi garase yaitu: 1. Operator atau user berfungsi untuk mengentrikan password atau indtruksi untuk menutup dan Sistem Otomatisasi Mobil . . . Pada perancangan alat ini diupayakan penggunaan sistemyang seefisien mungkin hanya dengan menggunakan keypad sebagai interface antara user dengan sistem. Pertama user akan mengentrikan password sesuai dengan program yang telah ada, misalnya password yang dientrikan untuk membuka pintu dari garase mobil, password yang diinputkan tersebut akan masuk ke MC89S51 dimana didalam MC89S51 tersebut telah terdapat program berbasis bahasa assembler, seandainya password yang dientri benar dan ditekan tombol buka, maka driver motor dari penggerak pintu akan aktif dan dengan sendirinya pintu akan terbuka secara perlahan. Garase mobil akan tertutup dengan cara, menekan tombol tutup. Kalau ingin mengeluarkan mobil dari garase tinggal menginputkan password yang sama saat memasukkan mobil kedalam garase, jika password yang di entrikan benar maka pintu garase mobil akan terbuka secara perlahan. Supaya garase tertutup kembali maka kita tinggal menekan tombol untuk menutup pintu dari garase. Rancangan Fisik Alat Alat yang dirancang merupakansebuah miniatur dari peralatan yang sesungguhnya. Gambar 3.4 memperlihatkan rancangan keseluruhan dari sistem yang dirancang. Gambar 5. Rancangan Fisik Alat Analisa Rangkaian 34 Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 1, No. 1, Juni 2014 Beberapa aspek yang perlu dikembangkan dlam pemahaman terhadap sistem merupakan satu kesatuan produser inti dari sistem tersebut. Sistem dikatakan lengkap bila dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terjadi interaksi antara sub bab berikut ini dijelaskan mengenai analisa perancangan masing rangkaian yang mendukung tercapainya tujuan pembuatan alat. Rangkaian Mikrokontroller MC89S51 Sistem minimum merupakan rangkaian minimum yang digunakan untuk mengaktifkan microkontroller. Dapat dilihat pada gambar 3.5. ISSN : 2356-0010 Gambar 7. Rangkaian Driver Motor Sebuah motor DC akan berputas bila diberi tegangan, berputar ke akan bila diberi tegangan forward. Dan berputar kekiri bila diberikan tegangan reverse. Dengan kata lain, motor DC akan berputar berlaiana arahbila dibalikkan polaritasnya. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah rangkaian yang bisa membalikkan polaritas tegangan. Tetapi rangkaian untuk membalikkan polaritas tegangan harus disertai dengan sistem pengaman, agar tegangan pada saat forward tidak bertabrakan dengan tegangan untuk reverse, atau dengan kata lain hubungan singkat tengangan. Rangkaian Keypad Rangkaian keypad dapat dilihat dapa gambar 3.7 berikut ini. Gambar 6. Rangkaian Sistem Minimum Pin mikrokontroller terdidri dari 40 pin yang terdiri dari 4 buah port. Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa port 0, 1, 2, dan 3. P0.0, P0.2, dan P0.3 digunakan sebagai output dari rangkaian motor P0.4 output alram. Port 1 digunakan sebagai input dari keypad. Rangkaian MC89S51 diberi arus + 5 volt pada kaki 40 dan 0 pada kaki 20. Rangkaian Driver Motor Pada gambar dibawah ini dapat dilihat hubungan Mikrokontroller 89S51 dengan motor dc. Sistem Otomatisasi Mobil . . . Gambar 8. Rangkaian Keypad Rangkaian keypad terdiri dari beberapa komponen yaitu resistor 330 Ohm, relay 12 V, swich tombol. Prinsip kerja rangkaian keypad 35 Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 1, No. 1, Juni 2014 ISSN : 2356-0010 ini adalah sumber teganagan 12 Volt masuk kedalam rangkaian keypad melalui kaki tengah relay akau kaki 2 relay 12 Volt. Arus akan mengalir apabila tombol yang ditekan (kode pin) yang dimasukkan benar. Rangkaian Catu Daya Rangkaian catu daya atau penurun tegangan lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut. rangkaian tersebut berfungsi untuk mengubah arus bolak balik atau arus AC (220 Volt) menjadi DC (searah). Komponen rangkaian adaptor terdiri dari Trafo, dioda, dan kapasitor. Gambar 9. Rangkaian Catu Daya Rancangan Program Setelah dilakukan perancangan alat, maka langkah selanjutnya adalah membangun modul program yang dalam penelitian ini menggunakan bahasa pemograman Assemby. Dalam proses perancangan program diawali dengan menentukan logika yang mendasari program tersebut dimana pada penulisan ini yang digunakan adalah flowchart. PortA.1 Flowchart Pro Dalam sub bab ini dijelaskan tentang flowchartprogram yang menggambarkan tentang algoritha dan logika program.adapun flowchart yang dimaksud adalah sebagai berikut. Gambar 10. Flowchart Program PAMBAHASAN Langkah – alangkah pengoperasian alat adalah sebagai berikut: 1. Rangkaian Mikrokontroller AT89S51, rangkaian keypad, rangkaian catu daya dan rangkaian motor dc dihubungkan dan dipasang. 2. Setelah memastikan seluruh rangkaian sudah terpasang dengan benar atau tidak ada yang terhubung singkat, maka peralatan di aktifkan. Dari hasil pengujian, diketahui bahwa sistem telah berjalan dapat berjalan dengan baik. Pengentrian password melalui keypad telah dapat terhubung ke Mikrrokontroller dan motor dc berputar untuk membuka atau menutup pintu. KESIMPULAN Kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan adanya sistem ini maka penggun akan terbantu dalam hal otomatisasi. Sistem Otomatisasi Mobil . . . 36 Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 1, No. 1, Juni 2014 2. 3. 4. Pada perancangan alat ini komponen yang digunakan masih sederhana dan mudah didapatkan dipasaran. Bahasa pemograman assembler mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam mengakses port untuk mengendalikan perangkat keras yang dirancang. Pengontrolan yang dilakukan dari sistem garase dapat memberikan sistem keamanan yang lebih baik. SARAN Adapun saran-saran yang dapat diusulkan sehubungan dengan penelitian ini adalah: 1. Rancangan sistem ini juga bidsa diberi tambahan aplikasi lain yang bersifat mendukung, sehingga sistem alat yang dirancang menjadi jauh lebih sempurna. 2. Dalam pembuatan jalur rangkaian dengan PCB harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati, karena apabila Sistem Otomatisasi Mobil . . . ISSN : 2356-0010 terjadi kesalahan dalam pembuatan jalur maka rangkaian tidak akan bekerja dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Amirin, Tatang M. 2002 Pokok – Pokok Teori Sistem. PT. RajaGrafindo Persada : Jakarta. Wasito, S, Data Sheet Book, PT. Elek Media Komputindo, Jakarta, 1998. http://en.wikipedia.org http://www.topbgt.com http://www.datasheetdir.com http://www.atmel.com 37