ANDARA BARU ANDARA MAJU New Andara, Moving Forward 2016 LAPORAN PUBLIKASI TAHUNAN annual report HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK daftar isi table of contents 04 04 06 06 07 08 09 12 Pengantar Executive Summary ANDARA BARU ANDARA MAJU New Andara, Moving Forward Ikhtisar Utama Executive Highlights Kinerja Utama Performance Highlights Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Peristiwa Penting Significant Events Sambutan Dewan Komisaris Message From The Board Of Commissioners Sambutan Dewan Direksi Message From The Board Of Directors 15 Laporan Manajemen Management Report 15 18 Rencana dan Strategi Plan and Strategy Sekilas Bank Andara Bank Andara at a Glance 19 19 24 25 26 28 29 32 36 39 42 Profil Perusahaan Company Profile Jejak Langkah Milestones Visi & Misi Vision & Mission Nilai Nilai Dasar Core Values Struktur Organisasi Organization Structure Komposisi Kepemilikan Saham Ownership Composition Profil Pemegang Saham Shareholders Profiles Profil Dewan Komisaris Board Of Commissioners Profiles Profil Direksi Board Of Directors Profiles Produk dan Layanan Product and Services Jaringan Kantor Office Network 43 Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Makro Ekonomi dan Industri Perbankan 44 Tinjauan Macro Economic and Banking Industry Review Tinjauan Keuangan 46 Financial Review Tinjauan Usaha 50 Business Review Kinerja Kredit 50 Lending Performance Special Asset Management 51 Kinerja Pendanaan 51 Funding Performance Kinerja Layanan Andaralink 52 Andaralink Service Performance Tinjauan Unit Pendukung 54 Supporting Units Review Operasional dan Teknologi Informasi 54 Operations & Information Technology Sumber Daya Manusia 55 Human Resources Manajemen Risiko 60 Risk Management 110 164 165 167 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Kode Etik Code Of Ethics Pengaduan Internal Whistleblower Pengaduan External External Complaint Channel 168 Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility 175 Laporan Keuangan 2016 - Audit 2016 Financial Statements - Audited Pengantar - Executive Summary Andara Baru Andara Maju New Andara, Moving Forward 4 “Andara Baru, Andara Maju” adalah tema laporan tahunan 2016 Bank Andara. Tema ini menjadi tema sentral Bank Andara, dalam tahun 2016 karena perkembangan cepat bisnisnya bersama suntikan permodalan dari pemegang saham baru. Hal ini semakin meningkatkan rasa percaya diri bagi semua jajaran dalam melakukan bisnis pada segmen BPR dan Institusi Keuangan Mikro yang selama ini menjadi kekuatan utama dan keahlian Bank Andara yang kinerjanya telah teruji selama ini. “Andara Baru, Andara Maju” (which means New Andara, Moving Forward) is the theme for Bank Andara is annual report in 2016. This has become the central theme of Bank Andara. Phrase in 2016 due to strong business development and a capital injection from new shareholder. This further enhances the confidence of the Bank in doing business in all its segments including serving Rural Banks and Micro Finance Institutions which have been the main strength and expertise of Bank Andara, whose performance has been tested over the years. Selain mengusung semangat kebaruan, tema kali ini juga mencerminkan semangat pencapaian dan menjadi lebih maju, melakukan inisiatif-inisiatif yang diperlukan dalam rangka melayani customer dan stakeholder dengan lebih baik dari hari ke hari. In addition to carrying the spirit of renewal, the theme also reflects the spirit of achievement and becoming more advanced in performing the necessary initiatives to serve customers and stakeholders better everyday. Secara internal tema “Andara Baru, Andara Maju” ini diterjemahkan dengan sikap pikir yang lebih terbuka dan maju dalam berinovasi, berkolaborasi untuk melakukan penyelarasan proses kerja dan organisasi, serta melakukan peningkatan kemampuan internal dalam memberikan layanan yang lebih berorientasi pada pelanggan. Semangat “Andara Baru, Andara Maju” ini direspon positif oleh BPR dan Institusi Keuangan Mikro lain yang menjadi tulang punggung utama bisnis Bank Andara yang berpengaruh dan tercermin pada penguatan trend bisnis Bank selama tahun 2016. Internally, the “Andara Baru, Andara Maju” theme is translated as opening minds, improving innovation, collaborating in aligning the work process and organization and increasing internal capacity to deliver customer oriented services. The spirit of “Andara Baru, Andara Maju” has received a positive response from Rural Banks and other Micro Finance Institutions, the backbone of Bank Andara’s main business. This impact is reflected in strengthening Bank business trends during 2016. Pada tahun 2016, Bank telah melakukan beberapa inisiatif-inisiatif strategis dan mencapai tonggak sejarah penting yang dapat disampaikan sebagai berikut: · Portfolio pinjaman dapat melampaui angka psikologis sebesar 1 triliun rupiah. Dengan kualitas portfolio pinjaman tetap terjaga pada level yang baik. In 2016, Bank has carried out several strategic initiatives and reached important milestones as mentioned below: · The Banks lending portfolio has broken through a psychological barrier in reaching 1 trillion Rupiah. Portfolio quality continues to be maintained at a good level. · Meningkatkan kemampuan permodalan dengan penambahan modal dari APRO Financial yang terealisasi pada bulan November 2016 dengan suntikan modal sebesar Rp450 miliar. · Increased in capital from APRO Financial that has been realized on November 2016 with total capital injection amount of 450 billion Rupiah. · Bank telah membukukan laba positif pada bulan Juli 2016, Pembukuan laba yang lebih cepat ini terjadi karena dampak dari kombinasi beberapa inisiatif strategis yaitu: · The Bank has booked a positive net profit beginning in July 2016. The profit booked on Bank Andara’s financial reports as a result of several strategic initiatives, as follows: o Increase in lending productivity for wholesale banking as a result of Bank Andara’s strategy to focus on rural bank with greater assets. o Peningkatan produktifitas lending pada segmen wholesales banking yang sebagai akibat positif perubahan strategi Bank Andara untuk lebih fokus Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report · · · ke BPR dengan aset yang lebih besar. o Upaya penurunan cost of fund Bank Andara secara gradual sebagai langkah pro-aktif untuk mendiversifikasi portfolio funding. o Peningkatan kualitas portfolio dengan menjaga Non Performing Loan (NPL) dibawah 2,2%. o Optimasi dan effisiensi biaya, dengan melakukan beberapa inisiatif untuk melakukan penghematan biaya. Inisiatif-inisiatif terkait pengelolaan risiko sehingga profil risiko bank mengalami perbaikan dari low-to-moderate menjadi low risk. Inisiatif terkait penggunaan AndaraLink dengan meningkatkan kapabilitas AndaraLink untuk dapat melayani Institusi keuangan dengan model Grameen. Inisiatif ini berkorelasi positif dengan peningkatan transaksi AndaraLink sebesar 145% sehingga mencapai kisaran 500,000 transaksi perbulan pada akhir 2016. Meningkatkan pembiayaan pertanian terintegrasi dengan pola Rantai Nilai (Value Chain) dengan berkoordinasi dengan penyedia benih, penyuluh pertanian, offtaker, asuransi dan pemberdayaan finansial petani. Pembiayaan ini menjangkau 805 petani, di kabupaten Bima dan Dompu. Bank Andara percaya bahwa keberhasilan pencapaian kinerja Bank di atas mencakup keberhasilan pada (i) Pertumbuhan usaha, baik dari sisi keuangan maupun operasional; (ii) Penerapan menajemen risiko; (iii) Kepatuhan dan Tata Kelola Perusahaan; (iv) Jangkauan pelayanan; dan (v) Manfaat yang dinikmati melalui oleh masyarakat, khususnya mitra nasabah. o Decrease the cost of fund gradually as the proactive way to diversify the funding portfolio. o Increase the portfolio quality by maintaining Non Performing Loans (NPL) below 2.2% o Optimize cost efficiency through several initiatives in cost saving · Initiatives related to risk management led the Bank’s risk profile to improve from moderate risk to low moderate risk. · Initiative related to Andara link application by improving capability of the application to serve Grameen-style (group-based) financial institutions. This initiative has a positive correlation with the increased in the total number of transactions to 145% or equivalent to 500,000 transactions per month by the end of 2016. · Intensify integrated agriculture financing with value chain financing scheme coordinated with seed provider, agriculture instructor, off-taker, insurance and empower the farmer with financial literacy. This financing program has reached 805 farmers in Bima and Dompu district. Bank Andara believes that the successfull achievements in the Bank’s performance as mentioned above also encompass success in (i) growth of business both financially and operationally; (ii) The application of risk management; (iii) Compliance and corporate governance; (iv) The range of service and; (v) The benefit enjoyed by the community, especially our partners Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 5 Ikhtisar Utama - Executive Highlights Kinerja Utama Performance Highlights 1.393,22 983.230 1.011,18 1.061,08 555.346 189.378 2014 2015 2016 Dalam milliar Rp In billion Rp Pencairan Kredit Credit Disbursement 2014 2015 2016 Dalam milliar Rp In billion Rp Asset Bank Bank Asset’s 763,74 746,99 1.035,55 6 678,10 698,52 698,63 2014 2015 2016 Dalam milliar Rp In billion Rp Dana Pihak Ketiga Third party funds 2014 2015 2016 Dalam milliar Rp In billion Rp Jumlah Portofolio Kredit Loans Portofolio 133,34 3.726 3.625 * Melingkupi / Covers: - Badan Usaha / Business entity - Bank - Channeling - Koperasi / Cooperatives - Multifinance - Perorangan / Individuals - SME - Ventura 119,87 113,75 3.131 2014 2015 Pendapatan Bunga Interest Income 2016 Dalam milliar Rp In billion Rp 2014 2015 Jumlah Nasabah* Total Customers Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 2016 Dalam volume In volume Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Dalam miliar Rupiah In billions of Rupiah DATA KEUANGAN 2016 Jumlah Aset Jumlah Penyaluran Kredit Jumlah Simpanan Nasabah Jumlah Simpanan dari Bank Lain 1.393,22 1.035,55 99,66 647,33 Jumlah Ekuitas Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga – Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Rugi Operasional Rugi Sebelum Pajak RASIO KEUANGAN (%) 2014 FINANCIAL DATA 1.061,08 698,52 124,60 639,13 1.011,18 678,10 109,22 589,41 Total Assets Total Loans Deposits from Customers Deposits from Other Banks 590,01 119,87 (63,52) 56,34 151,22 177,11 Total Equity 113,75 (69,84) 43,91 133,34 (82,69) 50,65 Interest Income Interest Expense Net Interest Income 1,63 2,04 2,31 Other Operating Income (77,47)* (19,50)* (19,42)* (69,02) (23,07) (18,50) (72,00) (19,04) (20,34) Operating Expense Operating Income Income Before Tax 2016 Imbal Hasil Aset (ROA) Imbal Hasil Ekuitas (ROE) 2015 2015 2014 FINANCIAL RATIOS (%) (1,82) (8,98) (1,88) (11,89) (1,91) (11,00) Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Kredit yang Diberikan terhadap DPK 390,12 126,51 133,52 Loans to Deposits Ratio (LDR) Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional 77,76 28,60 44,18 CAR with credit and operational risks Rasio Kredit Bermasalah – Kotor 2,22 3,33 3,05 Non Performing Loan / Gross Rasio Kredit Bermasalah – Bersih 0,05 0,26 0,29 Non Performing Loan / Net Marjin Pendapatan Bunga Bersih 5,48 4,68 4,95 Net Interest Margin (NIM) Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional 116,40* 115,54 142,12 Operating Expense to Operating Income LCR (Liquidity Coverage Ratio) 233.44 NA NA LCR (Liquidity Coverage Ratio) * Termasuk biaya akuisisi * Including acquisition costs Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 7 Ikhtisar Utama - Executive Highlights Peristiwa Penting Significant Events 2016 Penandatanganan LOI antara SAFIRA dan Bank Andara Penandatanganan Letter of Intent antara SAFIRA (Strengthening Agricultural Finance In Rural Areas) Project dan Bank Andara dalam Kerjasama Pendampingan Teknis untuk memperkuat institusi keuangan mikro (BPR) dalam mendukung sektor pertanian. Maret March Bank Andara Moved Head Office March 14, 2016 Bank Andara Head Office officially moved from Bapindo Plaza building to Sahid Sudirman Center Lt. 56. Kantor Pusat Bank Andara Pindah Pada tanggal 14 Maret 2016 Kantor Pusat Bank Andara resmi pindah dari gedung Plasa Bapindo ke Sahid Sudirman Center Lt. 56. PELATIHAN KARYAWAN PD BPR GARUT 14 & 15 April 2016 Bank Andara Cabang Jakarta memberikan pelatihan gratis terhadap 65 karyawan PD BPR Garut "Manajemen Resiko dan Study Kasus dibidang Penyaluran Kredit di BPR". 8 PD BPR Bank Pasar Kab. Bangli meraih Top BUMD 2016 Nasional untuk kategori; “Penggunaan & Penerapan Teknologi di Lingkungan Kerja BPR”. Dengan nilai tertinggi untuk penerapan core di operasional dan penggunaan layanan teknologi bagi kolektor di lapangan dengan menggunakan layanan Solset AndaraLink dari Bank Andara. The signing of the LOI between SAFIRA and Bank Andara The signing of the Letter of Intent between SAFIRA (Strengthening Agricultural Finance In Rural Areas) Project and Bank Andara in Technical Assistance Cooperation to strengthen microfinance institutions (BPR) in support of the agricultural sector. April April Mei May EMPLOYEE TRAINING PD BPR Garut 4 & 15 April 2016 Jakarta branch of Bank Andara provides free training to 65 employees PD BPR Garut "Risk Management and Lending Case Study field in BPR". PD BPR Bank Pasar Kab. Bangli won the Top BUMD 2016 National for categories ; "Use & Implementation of Technology in BPR Working Environment". With the highest value for core applications in operations and use of technology services for collectors in the field using AndaraLink Solset service from Bank Andara. Bank Andara celebrates its 7th Anniversary Bank Andara celebrated its seventh anniversary by inviting its customers at the Intercontinental Hotel Jakarta. Bank Andara merayakan Ulang Tahun Ke-7 Bank Andara merayakan Ulang Tahunnya yang ke -7 dengan mengundang Nasabahnya di Hotel Intercontinental Jakarta. Literasi Keuangan untuk nasabah Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA) Cileungsi Bogor, Jawa Barat pada tanggal 22 Juni 2016. Juni June Financial Literacy Education for MFI clients Cooperative Mitra Dhuafa (KOMIDA) Cileungsi Bogor, Jawa Barat dated June 22 2016. Pemindahan Kantor Cabang Surabaya 22 Agustus 2016 Bank Andara melakukan pemindahan kantor cabangnya di Surabaya dari gedung Menara Mandiri ke Darmo Square Jl. Raya Darmo, Surabaya. Agst Aug Displacement of Surabaya Branch Office August 22, 2016 Bank Andara has moved its branch office in Surabaya from Menara Mandiri Building to Darmo Square Jl. Raya Darmo, Surabaya. Okt Oct Displacement of Semarang Branch Office October 24, 2016 Bank Andara has moved its branch office in Semarang from Suara Merdeka Building to Jl. Gajah Mada Semarang. Pemindahan Kantor Cabang Semarang 24 Oktober 2016 Bank Andara melakukan pemindahan kantor cabangnya di Semarang dari gedung Suara Merdeka ke Jl. Gajahmada Semarang. APRO Financial Co. Ltd telah resmi mengakuisisi Bank Andara 18 November 2016, Bank Andara dan APRO Financial Co. Ltd telah menandatangani akta akuisisi yang menandai telah efektifnya akuisisi oleh APRO Financial Co. Ltd. Transaksi akuisisi Bank Andara dilakukan melalui pembelian saham baru Bank Andara sebesar 40% (empat puluh persen) dengan nilai pembelian Rp450miliar. Pemindahan Kantor Cabang Jakarta 21 November 2016 Bank Andara melakukan pemindahan kantor cabangnya di Jakarta dari gedung Trihamas ke Sahid Sudirman Center Lt. 56, Jakarta Pusat. Nop Nov APRO Financial Co. Ltd. has officially acquired Bank Andara On November 18, 2016, Bank Andara and APRO Financial Co. Ltd. signed a deed of acquisition that mark has been effective acquisition by APRO Financial Co. Ltd. Transaction acquisition of Bank Andara is done through the purchase of new shares of Bank Andara by 40% (forty percent) with a purchase value Rp450miliar. Displacement of Jakarta Branch Office November 21, 2016 Bank Andara has moved its branch office in Jakarta from Trihamas Building to Sahid Sudirman Center 56fl, Center Jakarta. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Ikhtisar Utama - Executive Highlights Sambutan Dewan Komisaris Message From The Board Of Commissioners Stephen Mitchell Presiden Komisaris President Commissioner Para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham yang kami hormati, Dear respected Stakeholders and Shareholders, Pelemahan ekonomi global masih terus berlangsung di tahun 2016. Tahun 2016 merupakan tahun pemulihan pada lingkungan bisnis dan ekonomi di Indonesia. Perekonomian Indonesia belum sepenuhnya pulih, dan ekonomi Tiongkok juga belum memenuhi ekspektasi pertumbuhan. Tiongkok sebagai salah satu Negara tujuan ekspor Indonesia masih melakukan konsolidasi dan menyesuaikan sumber-sumber pertumbuhan ekonominya. Hingga semester kedua tahun 2016, pemerintah Indonesia terus mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi untuk memberikan stimulus pertumbuhan ekonomi, mendorong realisasi belanja modal, mempermudah usaha dan konsumsi masyarakat. Global economic slowdown is still continuing in 2016. Year of 2016 was a year of recovery in the business and economic environment in Indonesia. The Indonesian economy has not yet fully recovered, and China’s economy has failed to meet growth expectations. China as one of Indonesia’s export destination countries still consolidating and adjusting their sources of economic growth. Until the end of second semester of 2016, the Indonesian government still issued several economic policy directives to stimulate to economic growth, capital spending and market consumption. Sepanjang tahun 2016, sektor perbankan masih menghadapi tantangan yang sama yaitu perlambatan pertumbuhan kredit, meningkatnya kredit bermasalah dan makin ketatnya persaingan di bidang pendanaan yang berakibat pada penurunan marjin bunga bersih dan tingkat profitabilitas sektor perbankan. Faktor-faktor ini berdampak langsung pada bisnis Bank Andara, walaupun demikian Bank Andara mampu tumbuh dengan cukup menggembirakan. Throughout 2016, the banking sector continued to face same challenges including slow credit growth, the increase of non-performing loans, and increasing competition in funding which resulted in decreased net interest margins and profitability. These factors had a direct impact on Bank Andara’s business plan achievement, nevertheless Bank Andara was able to grow during the year. KINERJA DAN REKOMENDASI PERFORMANCE AND RECOMMENDATION Dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian, manajemen Bank menanggapi tantangan ini dengan berusaha untuk meningkatkan While carefully considering our prudential banking principles, the Bank’s management responded to these challenges by striving to improve productivity Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 9 10 produktivitas dan pertumbuhan pangsa pasar. Secara bersamaan, Bank telah memperoleh investor baru untuk memperkuat posisi permodalan Bank dan memperluas bisnis ke lini segmen baru. APRO Financial Co. Ltd. dari Korea Selatan sebagai pemegang saham mayoritas, memiliki kesamaan visi dengan para pemegang saham, untuk menjangkau masyarakat yang kurang memiliki akses ke sektor keuangan. and growing market share. Simultaneously, the Bank obtained a new investor to strengthen the Bank’s capital position and expand into new business lines. APRO Financial Co. Ltd. from Korea, the controlling shareholder, shares the same vision with its fellow shareholders, to reach those who lack access to the financial sector. Masuknya investor baru ini menandai perubahan signifikan pada tingkat permodalan Bank dan sekaligus meningkatkan kapasitas likuiditas Bank dalam rangka mendukung target Rencana Bisnis Bank (RBB) secara keseluruhan, termasuk upaya melakukan diversifikasi penyediaan dana dalam bentuk kredit kepada segmen nasabah selain lembaga keuangan mikro. Dari sisi pendanaan, upaya dilakukan dengan meningkatkan portofolio nasabah di segmen retail, dan mendorong pendapatan dari segmen fee-based bagi Bank. The entry of a new investor marks a significant change in the level of bank capital and liquidity while enhancing the capacity of the Bank in support of the Business Plan (RBB) as a whole. This includes efforts to diversify lending by reaching customer segments other than MFIs. On the funding side, we are expanding our portfolio in the retail segment and encouraging fee-based income for the Bank. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Dewan Komisaris menilai Manajemen Bank telah melakukan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang secara umum baik. Dewan Komisaris terus melakukan fungsi pengawasan secara aktif terhadap Bank. Kami melakukan pertemuan dengan Direksi secara teratur dan memberikan rekomendasi yang diperlukan. Kami berkomitmen untuk bekerjasama aktif dengan manajemen guna membahas strategi dan kinerja usaha Bank. Dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap Bank, kami sepenuhnya mendukung Komite Dewan Komisaris yang terdiri dari Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Audit, dan Komite Pengawasan Risiko. The Board of Commissioners is of the opinion that good corporate governance has been applied by the Management. The Board of Commissioners has actively carried out its supervisory functions over the Bank during the year. We convened with the Board of Directors on a regular basis and provided recommendations as needed. We are committed to working with the management to accomplish the Bank’s strategy and achieve business performance objectives. In doing so, we fully support the committees under the Board comprised of the Remuneration and Nomination, Audit, and Risk Oversight Committees. Sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris memandang bahwa seluruh komite telah menunjukkan kinerja yang baik, meskipun masih terdapat hal-hal yang bisa ditingkatkan. Secara umum Dewan Komisaris berpendapat, dengan tetap menjaga etika dan praktik-praktik usaha dengan sebaik-baiknya, Bank perlu terus melakukan peningkatan kualitas kepatuhan Bank terhadap semua peraturan eksternal maupun internal yang berlaku. During 2016, The Board Of Commissioners considered that all committees have shown good performance, although there are some aspects that can be improved. In general, the Board of Commissioners is of the opinion that while maintaining high standards of ethics and best practices, we should continue to strive for improvement in our compliance efforts. Bank Andara didirikan dengan mengemban misi sosial yang selalu menjadi bagian penting dari perjalanan Bank dan tetap melanjutkan upayaupayanya di bidang tanggung jawab sosial. Pada tahun 2016, Bank terus memberikan pelatihan kepada mitra perbankan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam bidang usahanya masing-masing, serta edukasi literasi keuangan kepada nasabah akhir. Our social mission has always been an important part of why Bank Andara was founded. In 2016, the Bank continued to provide training to MFIs to improve their knowledge and effectiveness in their respective businesses as well as financial literacy education to MFI end-clients. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report TINJAUAN KE DEPAN DAN APRESIASI OUTLOOK AND ACKNOWLEDGEMENT Ekonomi global di tahun 2017 diprediksi akan lebih baik dari tahun lalu, tetapi secara umum perekonomian global yang masih belum kuat kembali akan menjadi tantangan bagi perbankan Indonesia. Dalam jangka menengah, kami tetap berkeyakinan bahwa perekonomian Indonesia akan tetap tumbuh karena ditopang struktur ekonomi yang lebih baik. Ekonomi Indonesia di tahun 2017 ini diprediksi akan tetap positif, tumbuh pada kisaran 5,0% – 5,4%, lebih baik dari tahun 2016. Dengan optimisme pertumbuhan ekonomi ini, Bank harus cermat menyambut peluang untuk meraih keuntungan. The global economy in 2017 is predicted to be better than last year, but in general, the global economy still remains a challenge to Indonesian banking. In the medium term, we remain convinced that Indonesia’s economy will continue to grow because of better economic structure. Indonesia economy is expected to remain positive, forecasted to grow in the range of 5.0% - 5.4%, slightly better than in 2016. With this optimistic view on economic growth, the Bank should carefully embrace the opportunity is to increase earnings. Tahun 2017 adalah tahun yang memberikan tantangan dan sekaligus harapan bagi Bank Andara. Masuknya APRO Financial Co. Ltd. telah memberikan dana segar, membuka peluang baru termasuk target market yang lebih luas dan pertumbuhan secara non-organik serta meningkatkan daya saing di industri perbankan nasional. Dengan masuknya investor strategis, Bank akan mendapatkan sinergi sehingga kinerja Bank dapat lebih optimal. Seiring dengan harapan perbaikan ekonomi nasional di tahun 2017, didukung oleh sumber daya dari para pemegang saham, Bank Andara yakin dapat meningkatkan kinerja dan bertumbuh pesat. 2017 is a very challenging yet promising year for Bank Andara. The coming of APRO Financial Co. Ltd. has already provided fresh funds and opened up new opportunities, including a wider target market and non-organic growth, and has increased Bank Andara’s competitiveness in the national banking industry. New synergies will be achieved given the strategic investor’s specialized knowledge of the consumer finance market. With the improvement of the national economy in 2017, coupled with the shareholder’s knowledge and resources, Bank Andara believes that we can improve performance and grow rapidly. Atas nama Dewan Komisaris, perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Para Pemangku Kepentingan dan Para Pemegang Saham: APRO Financial Co. Ltd., Mercy Corps, International Finance Corporation, Developing World Markets, KfW, Hivos-Triodos Fonds, dan Bapak I Wayan Gatha atas kepercayaan dan komitmen yang terus diberikan kepada Bank Andara. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Direksi dan seluruh pegawai atas dedikasi, kerja keras, dan loyalitas yang diberikan kepada Bank. Terakhir, penghargaan yang tulus kami sampaikan kepada mitra BPR dan LKM yang telah berbagi misi dengan Bank Andara dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. On behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank the Stakeholders and the Shareholders: APRO Financial Co. Ltd., Mercy Corps, International Finance Corporation, Developing World Markets, KfW, Hivos-Triodos Fonds and Mr. I Wayan Gatha for their continuous trust and commitment to Bank Andara. We also extend our deep appreciation to Bank Andara’s Directors and staff for their dedication, hard work, and loyalty. Last but not least, our sincere appreciation goes to all of our MFI and Cooperative partners who have been sharing Bank Andara’s mission in eradicating poverty and promoting financial inclusion in Indonesia. Hormat Kami, Best Regards, Stephen Mitchell Presiden Komisaris President Commissioner Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 11 Ikhtisar Utama - Executive Highlights Sambutan Dewan Direksi Message From The Board Of Directors Darwin Wibowo Direktur Utama President Director 12 Pemegang Saham yang terhormat, Dear Shareholders, Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan YME karena atas berkah, karunia, dan rahmat-Nya kita masih dapat melihat dan merasakan perlindunganNya bagi Bank Andara (Bank) untuk terus tumbuh dan berkembang sehingga dapat tetap berkontribusi dalam mendorong perekonomian Indonesia. Praise to the Almighty for blessing, grace, and mercy. With God protection, Bank Andara (Bank) is able to continue growing and developing, contributing to the Indonesian economy. Pada Tahun 2016 perekonomian Indonesia telah menunjukkan trend yang lebih kondusif disbandingkan dengan tahun sebelumnya hal ini terlihat dari beberapa indikator ekonomi seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi menjadi 5,02% (yoy) dibandingkan dengan 4,88% pada tahun lalu, tingkat inflasi yang terjaga pada kisaran 3%, dan nilai tukar rupiah yang stabil pada kisaran Rp13.400 per USD. Optimisme dan trend positif pada tahun 2016 diharapkan akan masih terjaga pada tahun 2017, terutama dengan telah berjalannya proyekproyek Infrastruktur dan perbaikan iklim usaha terutama di Jawa, Sumatera dan Kawasan Indonesia Timur. In 2016, the Indonesian economy demonstrated more conducive trends compare to the previous year, which can be seen from some economic indicators such as the increase of economic growth to 5,02% (yoy) compared to 4,88% previously, inflation level maintained at 3%, and stable exchange rate at Rp13,400 per USD. Optimism and positive trends in 2016 are expected to be maintained in 2017, especially with ongoing infrastructure projects particularly in Java, Sumatra, and Eastern Indonesia. PENCAPAIAN KINERJA Di tengah berkembangnya industri perbankan Indonesia, tingkat persaingan dalam menghimpun dana dari pihak ketiga maupun pemberian kredit semakin ketat. Meskipun demikian Bank Andara mampu mengalami peningkatan dalam kinerja, yang merupakan buah dari penajaman beberapa strategi bisnis yang telah dilakukan oleh Bank Andara dari tahun 2015. PERFORMANCE ACHIEVEMENTS In the development of the Indonesia Banking Industry, competition in obtaining third party funds as well as credit is thightening. In the tight and intense competition, Bank Andara was able to improve its performance as a result of sharpening some of its business strategies began in 2015. Pencapaian yang baik ini merupakan hasil kerja keras dan kedisiplinan dalam melakukan eksekusi terhadap strategi yang telah dibuat. This achievement is the result of hard work and discipline in executing the Bank’s strategies. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Berikut ini adalah beberapa pencapaian Bank yang diperoleh dengan melakukan eksekusi strategi bisnis yang dijalankan oleh Bank. · Asset Bank meningkat sebesar 31% menjadi Rp1,393 triliun dibandingkan pada akhir tahun 2015. · Portfolio pinjaman dapat melampaui angka psikologis sebesar 1 triliun rupiah. Dengan kualitas porfolio pinjaman tetap terjaga pada NPL dibawah 2,3%. · Kemampuan permodalan yang semakin kuat dengan penambahan modal dari APRO finansial yang terealisasi pada bulan November 2016 dengan suntikan modal sebesar Rp450 miliar. · Bank telah membukukan laba positif pada bulan Juni 2016, dimana pembukuan laba yang lebih cepat ini terjadi karena dampak dari kombinasi beberapa inisiatif strategis yaitu: The following are some of the Bank’s achievements in executing its business strategies. · Bank assets increased by 31% to Rp1,393 trillion compared to the end of 2015. · The loan portfolio has surpassed the psychological is important figure of Rp1 trillion and loan portfolio quality was maintained below 2.3% NPL level. Capital position is getting stronger with additional capital injection from APRO financial in November 2016 of Rp450 billion. · · o Peningkatan produktifitas lending pada segmen wholesales banking sebagai akibat positif perubahan strategi Bank Andara untuk lebih fokus ke BPR dengan aset yang lebih besar. o Upaya penurunan cost of fund Bank Andara secara gradual sebagai langkah proaktif untuk mendiversikasi portfolio funding. o Peningkatan kualitas portfolio dengan menjaga rasio NPL 2,2%. o Optimalisasi dan efisiensi biaya, dengan melakukan beberapa inisiatif untuk melakukan penghematan biaya. · · · The Bank has booked positive earnings beginning in June 2016. the accelerated earnings are the result of a combination of impacts from several strategic initiatives, as follows: o Increased lending productivity in the wholesale banking segment as a result of Bank Andara’s strategic change to focus more on BPRs with larger assets. o Bank initiative to decrease cost of funds gradually as a proactive effort to diversify the funding portfolio. o Improved portfolio quality by maintaining NPL ratio 2.2%. o Optimization and cost efficiency, by performing several initiatives to achieve cost savings. Inisiatif-inisiatif terkait pengelolaan risiko sehingga profil risiko bank mengalami perbaikan dari “Moderate to Low-to-Moderate”. Inisiatif terkait penggunaan AndaraLink dengan meningkatkan kapabilitas AndaraLink untuk dapat melayani Institusi keuangan dengan model Grameen. Inisiatif ini berkorelasi positif dengan peningkatan transaksi AndaraLink sebesar 145% sehingga mencapai kisaran 500,000 transaksi perbulan pada akhir 2016. · Meningkatkan pembiayaan pertanian terintegrasi dengan pola value chain dengan berkoordinasi dengan penyedia benih, penyuluh pertanian, off-taker, asuransi dan pemberdayaan finansial petani. Pembiayaan ini menjangkau 805 petani, di kabupaten Bima dan Dompu. · · Risk management initiatives to improve Bank’s risk profile from “Moderate to Low-toModerate”. Initiatives related to AndaraLink usage including enhancing the application capabilities to serve financial institutions running the Grameen group lending model. This initiative has led to the increasing of AndaraLink transactions by 145% or equivalent to 500,000 monthly transaction per month by the end of 2016. Intensify integrated agriculture financing with value chain financing scheme in coordination with seed providers, agricultural instructor, offtaker, insurance and empowering the farmer with financial literacy. This financing program has reached 805 farmers in Bima and Dompu districts. Dari sisi operasional, Bank masih prioritaskan optimisasi jaringan usaha dengan tetap memiliki 4 cabang. From the operational side, the Bank still prioritizes business network optimization while maintaining 4 branches. Rangkaian pencapaian di atas menunjukkan kapabilitas Bank Andara sebagai Bank yang mampu memperbaiki kinerja dengan tetap konsisten terhadap bisnis UKM. This series of achievements shows Bank Andara’s capability of improving its performance while remaining consistent in serving SMEs. Strategi Bank Secara umum Bank Andara tetap mempertahan strategi utama sebagai pemain utama di segmen Bank’s strategy In general, Bank Andara still maintains its main strategy as a major player in the BPR segment Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 13 14 BPR termasuk didalamnya Koperasi dan Modal Ventura. Penajaman strategi dilakukan dengan melakukan segmentasi customer dan fokus beberapa segmen BPR yang dapat memberikan kontribusi signifikan pada Bank Andara. as well as for Companies Cooperatives and Venture Capital. Bank sharpening the strategy by segmenting the customer and focusing on several segments of BPR that can contribute significantly to Bank Andara. Disamping strategi bertahan sebagai pemain utama di segmen BPR, Bank Andara juga mengembangkan segmen UKM dengan membuka lini bisnis SME dan pembiayaan Multifinance yang telah dimulai pada akhir 2015 dan diperbesar kapasitasnya pada tahun 2016. In addition to its strategy as a major player in the BPR segment, Bank Andara is also developing the SME segment by opening its SME business line and Multifinance financing which started in late 2015 and expanded in 2016. Pengembangan segmen SME dan Multifinance ini merupakan implementasi dari strategi diversifikasi portfolio Bank, sehingga cakupan pelayanan Bank Andara dapat menjadi lebih luas dan lebih lengkap. The SME and Multifinance segment development is an implementation of the Bank’s portfolio diversification strategy, so that the coverage of Bank Andara’s services can be broader and more complete. Menuju 2017 Tahun 2016 merupakan tahun yang bersejarah bagi Bank Andara dimana Bank Andara telah mulai melakukan turn around sesuai dengan semangat “Andara Baru Andara Maju”. Semangat ini tercermin dalam berbagai upaya perbaikan proses internal, pelayanan yang lebih baik, sikap pikir yang terbuka dalam berinovasi dan berkolaborasi. Semua ini ditujukan untuk memberikan nilai lebih kepada pelanggan dan seluruh stake holder Bank Andara. Toward 2017 The year 2016 was a historic year for Bank Andara, where the Bank has began to develop in accordance with the spirit of “Andara Baru Andara Maju”. This spirit is reflected in various internal process improvement efforts, better service, and an open mind set in innovating and collaborating. All this is aimed to give more value to all customers and stakeholders of Bank Andara. Tahun 2017, merupakan tahun yang penuh dengan tantangan, dimana manajemen dan seluruh karyawan Bank Andara berkomitmen untuk mempertahankan pencapaian positif pada tahun 2016 sehingga dapat membukukan pencapaian laba dan peningkatan aset yang lebih besar disertai dengan kualitas portfolio yang tetap terjaga baik. The year 2017 is a challenging year in which the management and employees of Bank Andara are committed to maintaining the positive achievement of 2016 so that can increase profits and assets with portfolio quality that is well maintained. Apresiasi Mewakili seluruh anggota Direksi, izinkan saya menutup laporan ini dengan menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya kepada para pemegang saham, dewan komisaris, mitra usaha, para konsultan, karyawan, dan seluruh masyarakat atas kepercayaan yang diberikan. Dengan dukungan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, kami percaya bahwa Bank Andara dapat terus berinovasi dan mencatatkan kinerja yang lebih baik di tahun mendatang. Appreciation On behalf of all members of the Board of Directors, I would like to close this report by conveying our greatest appreciation to our shareholders, Board of Commissioners, business partners, consultants, employees and the whole community for the trust given to Bank Andara. With the support and commitment of all stakeholders, we believe that Bank Andara can continue to innovate and achieve a better performance in the coming year. Hormat Kami, Best Regards, Darwin Wibowo Direktur Utama President Director Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Laporan Manajemen - Management Report Rencana dan Strategi Plan and Strategy STRATEGI 2016 ARAH KEBIJAKAN BANK STRATEGY 2016 BANK’S POLICY DIRECTION Arah kebijakan Bank masih tetap dijaga sesuai visi dan misi Bank Andara, namun dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis, mengantisipasi perubahan kondisi makro ekonomi, serta merespon kebutuhan pasar, Bank melakukan penambahan beberapa fitur produk dan diversifikasi bisnis baik dari sisi aset maupun liabilitas. Sampai akhir tahun 2016, sebagian besar portofolio Bank tetap berupa portfolio IKM, terutama BPR, dan sebagian kecil berupa portfolio segmen bisnis UKM dan Multifinance yang telah mulai diluncurkan tahun sebelumnya. Selain inisiatif diversifikasi bisnis, Bank Andara juga melakukan penambahan fitur skema penyaluran pinjaman dengan pola Channeling untuk melengkapi pola penyaluran kredit ke BPR dengan skema Linkage Executing yang selama ini telah dijalankan oleh Bank Andara. Bank Andara is policy and direction continues to be managed in order to align with Bank Andara’s vision and mission. However, in order to support business growth and anticipate changes in macroeconomic conditions while responding to market needs, the Bank has implemented some additional product features and business diversification for both assets and liabilities. By the end of 2016, Bank Andara’s portfolio mostly still in MFI lending, especially BPRs. A small part of the portfolio went to SME and Multifinance segments which have been launched last year. Beside the business diversification, Bank Andara is also adding a new lending scheme Channeling, to complement the lending scheme already done by Bank Andara to BPRs which is the executing scheme. Pada sisi liabilitas, Bank juga telah dan akan terus membangun dan membina kerjasama dengan bank umum lainnya untuk mendapatkan fasilitas antar bank yang diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan kepada Bank; meningkatkan pelayanan kepada nasabah individual dan non individual dengan melakukan promosi dan beberapa alternatif bentuk simpanan (tabungan). In terms of liabilities, the Bank has and will continue to build and foster cooperation with other commercial banks to arrange interbank facilities that are expected to increase trust in the Bank; improve services to individual and nonindividual customers with promotions and some alternative deposit (savings) types (asset side). Untuk mendukung pengembangan bisnis yang berkesinambungan, arah kebijakan Bank meliputi: To support the sustainability of business development, the Bank’s policy direction will include: 1. 2. 3. 4. Meneruskan dan mempertajam strategi diversifikasi bisnis segmen UKM, Multifinance, mulai menjajaki segmen Ritel, serta mendukung program pemerintah pada sektor pembiayaan pertanian bekerjasama dengan lembaga keuangan mikro sebagai mitra utama; Terus melakukan beberapa alternatif penghimpunan sumber dana baik dari DPK, repo, maupun penempatan antar bank untuk mengurangi ketergantungan dengan BPR; Menjaga kualitas portofolio kredit; Meningkatkan GCG dengan membangun budaya kerja; budaya kepatuhan; memperkuat kerangka manajemen risiko, termasuk pengendalian internal (internal control) dan audit internal; meningkatkan pengawasan 1. 2. 3. 4. Continue and sharpen business diversification to SME and Multifinance segment, start to probe retail segment, and also support government’s program in Agriculture financing sector with joint- cooperation with micro financial institutions as main partners; Develop alternative sources of funds from third party funding, repo, as well as inter-bank placements to reduce dependence on BPRs; Maintain the quality of the loan portfolio; Improve Good Corporate Governance by building a work culture; a culture of compliance; strengthening the risk management framework, including internal control (internal control) and internal audit; Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 15 Direksi, Komisaris, serta komite-nya, termasuk untuk memastikan transparansi dan akurasi dalam pelaporan; memastikan kecukupan kebijakan dan prosedur serta terpenuhinya kepatuhan dan komitmen Bank; 5. Meningkatkan kualitas dan kapabilitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan, kesempatan rotasi, promosi dan melakukan rekrutmen untuk tim bisnis pada segmen baru; 6. Mengupayakan pertumbuhan bisnis organik dan non organik; 7. Optimalisasi layanan yang memberikan nilai tambah kepada institusi keuangan mikro seperti Andaralink dan ABB (Andara Bersama BPR); 8. Meningkat kemampuan permodalan dengan penambahan modal dari APRO financial yang terealisasi pada bulan November 2016 dengan suntikan modal sebesar Rp450 milyar. 16 and improving and increasing the supervision role by Directors, Commissioners and the Committees, including to ensure policy and procedure sufficiency also to ensure adequate compliance as well as Bank adherence and commitment; 5. Improve the quality and capabilities of human resources by providing training, rotation opportunities, promotion and business team recruitment for new segments; 6. Promote organic and non-organic business growth; 7. Optimize service which give added value to MFIs, such as AndaraLink and ABB (Andara Bersama BPR); 8. Strengthen the capital structure with additional capital injection from APRO financial which was done in November 2016 with Rp450 billion capital injection. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2017 Bank secara berkelanjutan terus berupaya mengembangkan dan melakukan percepatan pertumbuhan portfolio kredit serta tetap menjaga kualitas kredit yang baik. Fokus utama strategi dan arah kebijakan Bank adalah: · Mempertahankan posisi sebagai pemain utama di pangsa pasar BPR yang menjadi segmen andalan Bank Andara selama ini, dengan melakukan segmenasi bisnis serta penajaman kembali strategi bisnis BPR; · Memperbaiki pola pemasaran dengan melakukan pemercepatan proses pada customer existing secara pro-aktif; · Mempertajam jangkauan pelayanan ABB pada daerah-daerah yang menjadi sasaran pasar Bank Andara; · Memperluas jangkauan dan pelayanan pada segmen UKM dengan pembukaan layanan operasional SME di beberapa cabang Bank Andara; · Melakukan peningkatan kapasitas layanan Multifinance dengan melakukan penambahan sumber daya manusia dan Infrastruktur; · Mulai menjajaki dan membangun segmen bisnis Retail baik pada bidang pendanaan dan pembiayaan terutama sektor produktif; · Memperkuat permodalan Bank dengan melakukan injeksi modal dan penerbitan surat berharga; · Terus melakukan beberapa alternatif penghimpunan sumber dana baik dari DPK, repo, maupun penempatan antar bank untuk mengurangi ketergantungan dengan BPR; · Melakukan terobosan dalam upaya peningkatan kemampuan pendanaan; · Membangun kapasitas operasional dan melakukan penambahan infrastruktur untuk mendukung perkembangan bisnis Bank Andara. BANK POLICY & STRATEGY DIRECTION 2017 Bank will continuously work to develop and accelerate credit portfolio growth and maintain the portfolio quality. The main focus of the Bank strategy and policy are: Langkah-langkah strategi di atas pada dasarnya merupakan kelanjutan yang berkesinambungan dari kegiatan bisnis yang sudah dimulai pada tahun The above Bank strategic initiatives are basically a continuation of sustained business activity which were begun in the previous years and consist of: · · · Maintain Bank’s position as main player in BPR market segment which has been Bank Andara’s over time, by improving business segmentation and also sharpening BPR business strategy; Improve marketing approach through proactive process acceleration for existing customers; Sharpen ABB’s service coverage in areas become Bank Andara’s target market; · Expand service coverage on SME segment through opening SME operations and services in Bank Andara’s branches; · Increase Multifinance segment service capacity with adding additional human resources and infrastructure; Start to probe and build retail business segment in funding and also productive lending; Strengthen Bank’s capital with capital injection and bond issue once; · · · · · Continue to develop alternatives for funding from third party funds, repo, and interbank placement to reduce Bank’s dependency on BPRs; Create a breakthrough in terms of increased funding capability; Build operational capacity and add infrastructure to support Bank Andara’s business development. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report tahun sebelumnya yang mencakup: 1. Strategi Permodalan; 2. Strategi bisnis; 3. Strategi pendanaan; 4. Strategi operasional. Untuk mendukung pengembangan bisnis yang berkesinambungan, arah kebijakan Bank akan menekankan pada pengembangan sumber daya manusia yang cukup handal. Selain itu, bank akan terus melakukan perbaikan dalam bidang pengelolaan risiko, tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance – GCG), efisiensi dan produktifitas untuk meningkatkan rentabilitas. 1. 2. 3. 4. Capital Strategy; Business Strategy; Funding Strategy; Operational Strategy. To support the sustainability of business development, the Bank’s policy direction will emphasize human resources development. In addition, the Bank will continue to make improvements in the areas of risk management, Good Corporate Governance (GCG), efficiency and productivity to increase Bank’s profitability and accountability. 17 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 18 Laporan Manajemen Management Report Sekilas Bank Andara Bank Andara At A Glance Didirikan pada tahun 1980 dengan nama Maskapai Andil Indonesia Bank Pasar Seri Partha. Pada tahun 1989 memperoleh izin sebagai bank umum dan pada tahun 1997 berubah nama menjadi PT Bank Sri Partha yang berfokus pada pembiayaan bagi UMKM yang berada di Bali. Setelah diakuisisi oleh sekelompok pemegang saham yang memiliki reputasi internasional, baik di bidang sosial maupun perbankan, pada tahun 2009 berubah nama menjadi PT Bank Andara. Founded in 1980 as Maskapai Andil Indonesia Bank Pasar Seri Partha, the Bank received its license to operate as a commercial bank in 1989. In 1997 it changed its name to PT Bank Sri Partha which focused on providing financing for micro and small medium enterprises in Bali. Following an acquisition by a group of shareholders with international reputation for their social and banking activities, the bank’s name was changed to PT Bank Andara in 2009. Para pemegang saham memiliki beberapa kesamaan yang signifikan yang pada akhirnya mendasari seluruh kegiatan usaha Bank. Kesamaan tersebut, antara lain mendukung kegiatan pembangunan masyarakat, berlatar belakang keuangan dan/ atau perbankan serta memiliki perhatian terhadap pengembangan sektor ekonomi mikro di Indonesia. Saat ini, pemegang saham Bank Andara terdiri dari APRO Financial, Mercy Corps, DWM Fund S.C.ASICAV SIF, International Finance Corporation (IFC), KfW, Hivos-Triodos Fund, dan I Wayan Gatha. The shareholders also share some significant common ground that serves as a foundation for the Bank’s business, such as: active roles in promoting community development, banking experience, and concern for developing the micro economic sectors in Indonesia. Today, Bank Andara shareholders are comprised of APRO Financial, Mercy Corps, DWM Fund S.C.A-SICAV SIF, International Finance Corporation (IFC), KfW, Hivos-Triodos Fonds, and I Wayan Gatha. Hingga akhir tahun 2016, Bank Andara telah menjalin kerjasama dengan lebih dari 593 mitra lembaga keuangan di seluruh Indonesia dan berencana untuk mencapai 1.200 LKM dalam tiga tahun ke depan. Sebagai sebuah bank umum, Bank Andara menyediakan produk simpanan, produk kredit, dan layanan AndaraLink. LKM yang bekerjasama dengan Bank Andara dapat memperoleh akses permodalan dengan biaya terjangkau yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan usahanya serta usaha para nasabah akhirnya. As of December 31, 2016, Bank Andara has established partnerships with more than 593 financial institution partners throughout Indonesia and plans to reach 1,200 MFIs in the next three years. As a licensed commercial bank, Bank Andara provides a range of flexible and long-term financing instruments as well as technology-based innovative products. MFIs that have partnership with Bank Andara have access to affordable, flexible and longterm sources of capital that can be used to support their business growth as well as that of their clients. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Profil Perusahaan - Company Profile Jejak Langkah Milestones Mercy Corps, IFC, HTF, dan Catholic Organization for Relief and Development Aid (Cordaid) mengakuisisi Bank Sri Partha yang berkantor pusat di Bali. Bank berubah nama menjadi PT Bank Andara pada awal tahun 2009, dan mulai beroperasi secara penuh dengan fokus bisnis baru (wholesale banking) pada bulan April 2009, dengan 88 LKM menjadi debitur di tahun pertama dimana 37 diantaranya fokus pada pengentasan kemiskinan. 2008 2009 Bank memfasilitasi pemeringkatan eksternal secara gratis bagi 38 LKM bekerjasama dengan Microfinance Innovation Center for Resources and Alternatives (MICRA) serta melakukan riset pengembangan infrastruktur kerangka teknologi yang dibiayai Bill & Melinda Gates Foundation melalui hibah kepada program MAXIS dari Mercy Corps. Mercy Corps, IFC, HTF, and Catholic Organization for Relief and Development Aid (Cordaid) acquired Bank Sri Partha, headquartered in Bali, Indonesia. The Bank changed its name to Bank Andara and commenced its full operation as a wholesale bank in April 2009. During its first year of operation, the Bank successfully acquired 88 MFI borrowers, 37 of whom focused on poverty eradication. In collaboration with Microfinance Innovation Center for Resources and Alternatives (MICRA), the Bank facilitated free external rating service for 38 MFIs. The Bank also conducted research on the development of technology infrastructure platforms to help MFIs. This research was funded by Bill & Melinda Gates Foundation through a grant extended to Mercy Corps’ MAXIS program. Bank mempelopori program manajemen likuiditas secara kolektif (pooled liquidity management) dengan LKM, yang dikenal dengan nama Andara Bersama BPR (ABB). Bank juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) daerah Bali untuk pembentukan ABB Bali. Bank Andara pioneered a pooled liquidity management program for MFIs known as Andara Bersama BPR (ABB). The Bank also signed a Memorandum of Understanding with Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo / Indonesian Association of Rural Banks) of Bali region, to establish ABB Bali. Bank menandatangani perjanjian implementasi ABB dengan Perbarindo Jakarta dan perjanjian penjaminan pinjaman dengan USAID. The Bank signed the ABB Implementation Agreement with Perbarindo Jakarta and a loan guarantee agreement with USAID. KfW bergabung menjadi pemegang saham Bank dengan kepemilikan sebesar 13,73%. 2010 KfW became the Bank’s shareholder with 13.73% ownership. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 19 DWM bergabung sebagai pemegang saham Bank dengan kepemilikan sebesar 17,89% 2011 Peluncuran layanan AndaraLink. Relokasi kantor pusat dari Denpasar ke Jakarta. Bank Andara meraih keuntungan bulanan untuk pertama kalinya di bulan Juli 2012 Bank Andara membuka dua kantor cabang di Semarang dan Surabaya yang merupakan bentuk komitmen dalam memperluas jangkauan layanan kepada mitra dan calon mitra. 20 DWM became the Bank’s shareholder with 17.89% ownership. AndaraLink was launched. 2012 2013 Untuk kedua kalinya, Bank Andara memperoleh fasilitas pinjaman dari Standard Chartered Bank Indonesia. Fasilitas pinjaman kali ini berjumlah Rp57 miliar yang digunakan untuk memperkuat pendanaan Bank dalam membiayai sektor keuangan mikro. Bank Andara relocated its headquarter from Denpasar to Jakarta. Bank Andara booked its first monthly profit in July 2012. Bank Andara opened two branches in Semarang and Surabaya, representing the Bank’s commitment to expanding its service and outreach to partners as well as potential partners. Bank Andara received a loan facility from Standard Chartered Bank Indonesia for the second time. The Rp57 billion loan increased the Bank’s funding capacity to finance micro finance sector. Bank Andara menandatangani Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit secara Terintegrasi dengan PT Bahana Artha Ventura (BAV). Melalui kerjasama ini Bank bersinergi dengan perusahaan modal ventura yang terafiliasi dengan BAV dalam memberikan fasilitas yang dibutuhkan. Bank Andara signed an Integrated Loan Facility Agreement with PT Bahana Artha Ventura (BAV). Through this agreement the Bank established a synergy with BAV-affiliated venture capital companies to facilitate lending. Bank Andara memperkenalkan pengiriman uang dari luar negeri melalui fasilitas BNI Wesel PIN sebagai bagian dari layanan AndaraLink Bank Andara introduced remittances from abroad through BNI Wesel PIN facility as part of AndaraLink services. Bank Andara membuka kantor cabang baru di Jakarta sebagai komitmen Bank untuk menjangkau dan melayani nasabah dan masyarakat lebih cepat dan lebih baik, serta sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan penetrasi pasar Bank. 2014 Bank Andara opened a new branch office in Jakarta as part of the Bank’s commitment to reaching and serving customers and the public faster and better, as well as part of its strategy to increase the market penetration of the Bank. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Bank Andara beserta mitra LKM mengadakan program AndaraLink Roadshow di beberapa daerah di Sulawesi Selatan yaitu: Sengkang, Belopa, Palopo, Masamba, Sidrap, Shiva, dan Attapange. 2014 Bank Andara with MFI partners held AndaraLink Roadshow program in areas of South Sulawesi, including: Sengkang, Belopa, Palopo, Masamba, Sidrap, Shiva, and Attapange. Bank Andara meluncurkan program linkage dengan BPR melalui program pembiayaan bersama, Andara Pembiayaan Bersama, untuk lebih mengembangkan produk kredit dan meningkatkan pinjaman kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bank Andara launched a linkage program with BPRs through a joint financing program, Andara Pembiayaan Bersama, to further develop credit products and increase lending to micro, small, and medium enterprises (MSMEs). Bank Andara beserta Mercy Corps Indonesia dan Syngenta Indonesia mengimplementasikan model pembiayaan terintegrasi “Financial Eco-System” dengan program perdana memberikan pembiayaan untuk pengembangan tanaman jagung di Kabupaten Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat. Bank Andara with Mercy Corps Indonesia and Syngenta Indonesia implemented an integrated financing model "Financial Eco-System" with a pilot program to provide funds for the cultivation of corn crop in Bima and Dompu, West Nusa Tenggara. Bank Andara dan MercyCorps melakukan kunjungan kerja dalam rangka meninjau serapan dana Rp3,2 miliar yang telah disalurkan melalui BPR Pesisir Akbar untuk program pembiayaan tanaman jagung kepada 400 orang petani di Kabupaten Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat. Bank Andara and Mercy Corps conducted an official visit in order to review loans of Rp3.2 billion that have been disbursed through the BPR Pesisir Akbar for corn crop financing program to 400 farmers in the district of Bima and Dompu, West Nusa Tenggara. 2015 Bank Andara mengadakan program kegiatan ‘AndaraSmart - Goes to Korea’ tanggal 23-27 Februari 2015 ke Seoul, Korea Selatan. Diikuti oleh 18 peserta dari pimpinan/pejabat BPR dan Koperasi yang mendapatkan manfaat berupa pelatihan dari program AndaraSmart, program spesial dari Bank Andara untuk produk tabungan, deposito, dan giro. Bank Andara conducted ‘AndaraSmart Goes to Korea’ event program on 23-27 February 2015 to Seoul, South Korea. Participants totaled 18 heads/officials of Rural Banks (Bank Perkreditan Rakyat / BPR) and Cooperatives who received training from AndaraSmart program, a special program from Bank Andara for savings, fund deposits, and current accounts. Bank Andara turut mendukung program Literasi Keuangan seperti yang telah disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar pemanfaatan layanan keuangan oleh masyarakat yang masih sangat kurang ini dapat ditingkatkan lagi dengan salah satu solusinya melakukan edukasi ke masyarakat. Literasi keuangan dilakukan Cabang Bank Andara Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Denpasar. Bank Andara also supported the Financial Literacy program as encouraged by the Indonesia Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan / OJK) so that use of financial services by the public can be enhanced with education. Financial literacy programs were conducted by Bank Andara's branches in Jakarta, Semarang, Surabaya, and Denpasar. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 21 Bank Andara menandatangani kerjasama dengan Aditama Finance, perusahaan yang berpengalaman dalam sewa pembiayaan (finance lease) dan anjak piutang (factoring). 2015 Rencana penambahan modal Bank Andara oleh APRO, selesai pada November 2016. Beginning Capital injection process for Bank Andara by APRO, completed November 2016. Peningkatan volume transaksi Andaralink Jumlah transaksi mencapai lebih dari 200.000 transaksi per bulan atau peningkatan lebih dari 140% dari awal tahun 2015 dan device, dari 112 2014 menjadi 232 di 2015. Penandatanganan Letter of Intent antara SAFIRA (Strengthening Agricultural Finance in Rural Areas) Project dan Bank Andara dalam Kerjasama Pendampingan Teknis untuk memperkuat institusi keuangan mikro (BPR) dalam mendukung sektor pertanian. 22 Bank Andara mulai memberikan penyaluran segmen UKM (SME). Sejak Juli 2016 Bank telah berhasil membukukan laba Pada 26 Agustus 2016, Bank Andara menandatangani kerjasama dengan Asosiasi BPR Siaga Bencana (Absigab). Bank Andara bertindak sebagai Bank Penampung dana (pooling of funds) yang bersumber dari simpanan anggota ABSIGAB dan lembaga keuangan dan/ atau donor lainnya yang berkomitmen dalam program ILFAD (Indonesia Liquidity Facility After Disaster) di 11 provinsi yaitu; Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Bank Andara signed an agreement with Aditama Finance, a company experienced in financial leasing and factoring. Increased transaction volume of Andaralink and devices to more than 200,000 transactions per month or over 140% increase from beginning of 2015 and from 112 in 2014 to 232 devices in 2015. 2016 The signing of the Letter of Intent between SAFIRA (Strengthening Agricultural Finance In Rural Areas) Project and Bank Andara in Technical Assistance Cooperation to strengthen microfinance institutions (BPR) in support of the agricultural sector. Bank Andara began to provide SME segment distribution. Since July 2016 the Bank has managed to book a profit On August 26, 2016, Bank Andar signed an agreement with the Association of Disaster Preparedness (Absigab). Bank Andara acts as holder of Bank funds (pooling of funds) originating from ABSIGAB members’ savings and financial institutions and / or other donors who are committed to the ILFAD (Indonesia Liquidity Facility After Disaster) program in 11 provinces namely; Aceh, North Sumatra, West Sumatra, Jakarta, West Java, Central Java, Yogyakarta, East Java, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara and Maluku. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Bank Andara terus berkomitmen untuk menindaklanjuti program Financial Ecosystem untuk pembiayaan petani Jagung yang perdana dilakukan pada tahun 2014. Bank Andara bersama Mercy Corps Indonesia, BPR Pesisir Akbar dan PT Syngenta Indonesia menggandeng stakeholder lain dalam pembiayaan rantai nilai (Value Chain Financing) kepada petani jagung di NTB ini yaitu PT Asuransi Central Asia untuk melindungi risiko akibat cuaca (puting beliung dan kekeringan) serta PT 8Villages Indonesia sebagai penyedia aplikasi kumpul data dan aplikasi sms petani. Sejak diluncurkannya program ini di tahun 2014 jumlah petani yang dibiayai terus meningkat dari 198 petani di tahun 2014; 640 petani di tahun 2015 dan 805 petani di tahun 2016. Wilayah jangkauan program pun meluas dari hanya 5 Kecamatan di Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu meluas sampai total 14 Kecamatan di Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa dan Kota Bima. Selama periode tersebut Bank Andara telah mengucurkan pembiayaan sebesar Rp3,2 Miliar di tahun 2014, Rp9.6 Miliar di tahun 20115 dan Rp12.5 Miliar di tahun 2016. Pada tanggal 18 November 2016, Bank Andara dan APRO Financial Co. Ltd telah menandatangani akta akuisisi yang menandai telah efektifnya akuisisi oleh APRO Financial Co. Ltd. 2016 Bank Andara is continues to be committed to continuing the Financial Ecosystem Program to finance maize farmers which began in 2014. Bank Andara together with Mercy Corps Indonesia, BPR Pesisir Akbar and PT Syngenta Indonesia cooperatives with other stakeholders in this model of Value Chain Financing to maize farmers in NTB, namely PT Asuransi Central Asia to cover the risks from weather (cyclones and drought) and PT 8villages Indonesia as a provider of application programs for gathering data and applications for short message services to the farmers. Since the launch of this program in 2014, the number of farmers financed increased from 198 farmers in 2014; 640 farmers in 2015 and 805 farmers in 2016. The area served in this program has grown from five districts in Bima and Dompu extends up to a total of 14 districts in Bima, Dompu, Sumbawa and Bima City. During this period, Bank Andara has disbursed financing of Rp3,2 billion in 2014, Rp9,6 billion in 2015 and Rp12,5 billion in 2016 through the BPR Pesisir Akbar. 23 On November 18, 2016, Bank Andara and APRO Financial Co. Ltd. signed a deed of acquisition to mark the effective acquisition by APRO Financial Co. Ltd. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Profil Perusahaan - Company Profile Visi & Misi Vision & Mission 24 Visi Misi Sebagai katalisator untuk menjangkau jutaan penduduk Indonesia yang kurang memiliki akses kepada sektor keuangan dengan cara menyediakan produk dan jasa keuangan inovatif baik melalui lembaga keuangan maupun secara langsung. Memberikan akses layanan keuangan yang luas baik secara langsung maupun melalui lembaga keuangan atau non lembaga keuangan secara berkesinambungan dan bertanggung jawab. To serve as catalyst to reach millions of Indonesians lacking access to the financial sector by providing financial products and services through financial institutions as well as through direct means. VISI mISI Provide access to wide range of financial services directly or through financial or non-financial institutions in a sustainable and accountable manner. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Nilai-Nilai Dasar Core Values DAPAT DIPERCAYA Memiliki integritas, kredibilitas, serta reputasi pribadi yang handal dan terpercaya dengan kepercayaan yang tinggi serta citra diri yang sehat untuk membantu pencapaian tujuan organisasi secara objektif, konsisten, dan transparan. CEPAT TANGGAP Bersikap responsif, tidak cepat merasa puas, dan selalu melakukan perbaikan di semua lini pekerjaan, serta memandang perubahan pasar dengan cara pandang yang positif. RESPONSIVE Responsive, not easily satisfied, and always striving to improve all aspects of work while viewing changing market circumstances with a positive mindset. TRUSTWORTHY Possess integrity, credibility, and personal reputation as reliable and trustworthy, with high self-confidence and healthy self-image to assist in achieving organizational goals in an objective, consistent, and transparent manner. ADAPTIF Mampu secara efektif menyesuaikan diri dan mengatasi keadaan dan kondisi yang terus berubah untuk mencapai keberhasilan melaksanakan tugas yang ditetapkan serta mampu menerima semua tanggung jawab atas pengambilan suatu keputusan. KREATIF Menciptakan ide, peluang, perubahan, serta inovasi nyata untuk kemajuan Bank Andara dan memberikan solusi yang tepat guna dan berhasil guna bagi individu dan tim sehingga dapat berkontribusi secara maksimal untuk kepentingan mitra dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia sebaik mungkin. ADAPTIVE Able to adapt to changing conditions effectively and to complete tasks and responsibilities with a client-centric approach. CREATIVE View ideas and challenges as opportunities for Bank Andara’s business development, by providing effective solutions for its partners by optimizing available resources. KOMPETEN Memiliki kapasitas, keahlian, motivasi, dan etos kerja yang tinggi untuk bidang pekerjaan yang sedang dikerjakan sekarang serta untuk pengembangan karir di masa depan dan secara konsisten memberikan kontribusi yang positif. COMPETENT Having the capacity, expertise, motivation, and high work ethic to conduct the tasks at hand professionally, and with attention to future career development by continuously making positive contributions. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 25 Profil Perusahaan - Company Profile Struktur Organisasi Organization Structure BOARD OF COMMISSIONERS PRESIDENT DIRECTOR COMPLIANCE DIRECTOR TECHNOLOGY & OPERATIONAL DIRECTOR 26 INTERNAL AUDIT SME BUSINESS DIVISION INTERNAL AUDIT SME MARKETING BUSINESS DIVISION LENDING BPR & LKM LENDING NON BPR & NON LKM TREASURY DIVISION FINANCE DIVISION BUSINESS DEVELOPMENT DIVISION IT DIVISION TREASURY MIS ACCOUNTING & STRATEGIC PLANNING BUSINESS DEVELOPMENT IT DEVELOPMENT ASSET & LIABILITY MANAGEMENT REGULATORY REPORTING FUNDING FINANCIAL INSTITUTION SAM BUSINESS MIS CORPORATE COMMUNICATION BRANCHES Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report IT OPERATION BOC COMMITTEE: Risk Oversight Committee (ROC) Audit Committee (AC) Remuneration & Nomination Committee (REMCO) BOD COMMITTEE: Risk Management Committee (RMC) Credit Committee Assets and Liabilities Committee (ALCO) Special Assets Management (SAM) Committee Information and Technology (IT) Steering Committee SECRETARY COMPLIANCE DIRECTOR SECRETARY SECRETARY 27 OPERATION DIVISION HR DIVISION COMPLIANCE DIV. LEGAL & COR.SEC DIV. RISK MANAGEMENT DIVISION GENERAL AFFAIR HR REGULATORY COMPLIANCE & AML-CTF LEGAL CREDIT RISK CORPORATE SECRETARY OPERATIONAL RISK & MONITORING CENTRAL OPERATIONS INTERNAL CONTROL CUSTOMERS CARE Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Profil Perusahaan - Company Profile Profil Perusahaan - Company Profile Komposisi Kepemilikan Komposisi KepemilikanSaham Saham Ownership Composition Composition Ownership I Wayan Gatha 3.19% 11.94% IFC APRO Financial Co. Ltd. 9.48% KfW 28 40.00% 9.30% Stichting Hivos Triodos Fund 12.88% DWM Funds S.C.A - SICAV SIF 13.20% Mercy Corps Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Profil Perusahaan - Company Profile Profil Pemegang Saham Shareholder Profiles APRO Financial Co, LTD adalah perusahaan pembiayaan dari Korea Selatan yang berfokus di sektor consumer loan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1999 sebagai A & O Financial dan diakuisisi oleh J & K Capital pada tahun 2004 dan menjadi APLO FC Group. Kemudian berubah namanya menjadi A & P Financial pada tahun 2007. Setelah itu A & P Financial diperluas ke China dan Polandia dan selanjutnya menjadi APRO Financial Co. Ltd di 2014. APRO Financial Co., LTD is a finance companiy from South Korea that focuses on the consumer lending sector. The Company was founded in 1999 as A&O Financial and was acquired by J&K Capital in 2004 to became APLO FC Group. The company changed its name to A&P Financial in 2007. Afterwards, A&P Financial expanded to China and Poland and changed its name to APRO Financial Co. Ltd in 2014. MERCY CORPS adalah sebuah lembaga Internasional nirlaba Be the change non-pemerintah yang didirikan tahun 1979 dan berkantor pusat di Amerika Serikat. Sejak pendiriannya, lembaga ini telah menyalurkan dana lebih dari USD3 miliar kepada 118 negara dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan program pembangunan Internasional. Dengan dukungan jaringan kerja di Amerika Utara dan Eropa, seluruh program global Mercy Corps telah berhasil mempekerjakan lebih dari 4.000 pegawai di seluruh dunia serta mampu menjangkau lebih dari 25 juta penduduk yang tersebar di lebih dari 40 negara. Mercy Corps memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang lembaga keuangan mikro berorientasi komersial. Mercy Corps telah mengembangkan dan memberikan dukungan bagi lembaga-lembaga keuangan mikro di 10 negara berkembang di seluruh dunia. MERCY CORPS Established in 1979, Mercy Corps is a non-profit international non-governmental organization (INGO) headquartered in the United States which since its founding has provided over USD3 billion in international relief assistance and development programming to 118 countries around the world. Supported by offices in North America and Europe, current global programs employ over 4,000 staff worldwide and reach 25 million people in more than 40 countries. Mercy Corps has accumulated over 20 years of experience in the field of commercially-oriented microfinance. Mercy Corps has founded and supported microfinance institutions in 10 developing countries around the world. DWM FUND S.C.A - SICAV SIF adalah perusahaan pengelolaan investasi dan bank investasi yang berfokus pada investasi sosial secara positif dalam rangka mengembangkan pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan dalam skala global. Hingga akhir 2013, pengelolaan aset oleh DWM telah mencapai USD650 juta. DWM telah melakukan investasi di 140 lembaga keuangan mikro dilebih dari 40 negara berkembang. DWM Fund S.C.A - SICAV SIF dikelola oleh DWM Asset Management Company, LLC yang merupakan bagian dari DWM. DWM FUND S.C.A - SICAV SIF is an asset manager and investment bank dedicated to making socially positive investments in order to promote sustainable economic and social development on a global scale. Overall, DWM manages USD650 million (as of Dec 2013) of assets. DWM has financed more than 140 inclusive financial institutions in more than 40 emerging market countries. DWM Fund S.C.A - SICAV SIF is managed by DWM Asset Management, LLC, a part of DWM. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 29 IFC – INTERNATIONAL FINANCE CORPORATION merupakan anggota World Bank Group dan merupakan sebuah institusi pembangunan global terbesar yang menaruh perhatian khusus bagi sektor swasta di negara-negara berkembang. IFC didirikan tahun 1956 dan dimiliki oleh 184 negara anggota, yang secara kolektif menentukan seluruh kebijakan yang dijalankan oleh IFC. Keberadaan IFC di lebih dari 100 negara berkembang telah banyak membantu perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga keuangan di negara-negara tersebut dalam penciptaan lapangan pekerjaan, perolehan pendapatan pajak, perbaikan tata kelola perusahaan, perbaikan lingkungan dan memberikan kontribusi bagi masyarakat setempat. Visi IFC adalah menciptakan kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk terlepas dari kemiskinan dan mencapai taraf kehidupan yang lebih baik. IFC – INTERNATIONAL FINANCE CORPORATION a member of the World Bank Group, is the largest global development institution focused exclusively on the private sector in developing countries. Established in 1956, IFC is owned by 184 member countries, a group that collectively determines IFC’s policies. IFC’s work in more than 100 developing countries allows companies and financial institutions in emerging markets to create jobs, generate tax revenues, improve corporate governance and environmental performance, and contribute to their local communities. IFC’s vision is that people should have the opportunity to escape poverty and improve their lives. 30 KfW adalah salah satu bank pembangunan terkemuka di dunia. Dengan puluhan tahun pengalaman, KfW berkomitmen untuk meningkatkan kondisi perekonomian, sosial, dan ekologi di seluruh dunia mewakili Republik Federasi Jerman dan negaranegara federasi. Untuk melakukan hal ini, untuk tahun 2014 saja disediakan dana mencapai EUR 74,1 miliar; dimana sebanyak 36% digunakan untuk melindungi lingkungan dan memerangi perubahan iklim. KfW tidak memiliki cabang, tidak memiliki simpanan nasabah, dan melakukan pembiayaan kembali atas bisnis pinjamannya yang hampir seluruhnya dalam pasar modal internasional. Pada 2014 itu dikumpulkan dana EUR 57,4 miliar untuk tujuan ini. Di Jerman, KfW Group berlokasi di kota Frankfurt, Berlin, Bonn, dan Cologne. Jaringannya meliputi 80 kantor dan kantor perwakilan di seluruh dunia. Dengan mandat dari pemerintah federasi, KfW Development Bank membiayai proyek-proyek pembangunan dalam wilayah bisnisnya di seluruh dunia. KfW is one of the world’s leading development banks. With its decades of experience, KfW is committed to improving economic, social, and ecological living conditions all around the world on behalf of the Federal Republic of Germany and the federal states. To do this, it supplied funds totaling EUR 74.1 billion in 2014 alone; and of this, 36% went into measures for protecting the environment and combating climate change. KfW does not have any branches and does not hold customer deposits. It refinances its lending business almost entirely within the international capital markets. In 2014 it collected EUR 57.4 billion for this purpose. In Germany, the KfW Group is located in Frankfurt, Berlin, Bonn, and Cologne. Its network includes 80 offices and representations around the world. With a mandate from the federal government, the KfW Development Bank business area finances development projects around the world. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report STICHTING HIVOS-TRIODOS FONDS Didirikan tahun 1994, Stichting Hivos-Triodos Fonds (HTF) merupakan badan usaha kerjasama Triodos Bank dan Hivos, Hivos adalah sebuah badan pembangunan internasional berbasis di bervisi kemanusiaan. Dalam kontribusi untuk menciptakan dunia yang adil, bebas dan berkesinambungan, Hivos dapat menyediakan kesempatan dan akses ke sumberdaya bagi seluruh masyarakat. Jaringan Hivos tersebar di 27 negara termasuk di Indonesia. Triodos Bank adalah salah satu perbankan terkemuka yang sustainable dan dikenal memiliki pendekatan yang inovatif dan transparan dalam bisnis perbankan. HTF berfokus pada penyediaan akses terhadap layanan perbankan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di negara-negara berkembang dengan tujuan untuk berkontribusi bagi inklusi keuangan yang berkesinambungan. Inovasi HTF juga termasuk mendalami peluang mensinergikan layanan keuangan, pertanian berkelanjutan serta enerji terbarukan. HTF merupakan satu diantara empat penyedia dana bagi keuangan mikro dan dibawah pengelolaan Triodos Investment Management yang 100% merupakan anak perusahaan Triodos Bank serta dikenal secara global sebagai pelaku utama dalam investasi berdampak. Sejak tahun 1994, total aset yang dikelola bagi sektor keuangan mikro telah tumbuh menjadi EUR700 juta dan menempatkan Triodos Investment Management sebagai pionir dan salah satu investor utama pada industri ini. STICHTING HIVOS-TRIODOS FONDS Established in 1994, Stichting Hivos-Triodos Fonds is a joint initiative of Triodos Bank and Hivos. Hivos is an international development organisation based in the Netherlands that is guided by humanist values. Together with local civil society organisations in developing countries, Hivos wants to contribute to a free, fair and sustainable world. The Hivos network has spread across 27 countries around the world and has a representative office in Indonesia. Triodos Bank is one of the world’s leading sustainable banks and is well-known for its innovative and transparent approach to banking. Hivos-Triodos Fonds focuses on providing access to financial services for low-income people in emerging and developing countries in order to contribute to a sustainable and inclusive financial sector. In the quest for innovation, Hivos-Triodos Fonds also looks at opportunities that tie together financial services, sustainable food and agriculture and renewable energy. Hivos-Triodos Fonds is managed by Triodos Investment Management, which is a wholly-owned subsidiary of Triodos Bank and one of the earliest investors in microfinance. Since 1994, its assets under management in microfinance have grown to over EUR700 million through a number of specialised funds, making Triodos Investment Management one of the leading investors in the industry. I WAYAN GATHA Sosok pengusaha swasta ini telah I WAYAN GATHA berkecimpung di dunia perbankan dengan spesifikasi pembiayaan pada usaha-usaha mikro selama lebih dari 30 tahun. Beliau merupakan salah satu pendiri Bank Pasar Seri Partha (BPSP) yang kemudian berubah menjadi Bank Sri Partha. I Wayan Gatha bergabung dengan pemodal lain yang memiliki visi sama untuk membantu mengentaskan kemiskinan dan mengembangkan keuangan mikro di Indonesia. I WAYAN GATHA is an entrepreneur who has been actively involved in the banking industry, particularly in microfinance, for over 30 years. He was one of the founders of Bank Pasar Seri Partha (BPSP) which later became Bank Sri Partha. He joined with other shareholders who also share a common vision to fight against poverty and develop microfinance in Indonesia. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 31 Profil Perusahaan - Company Profile Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profiles Stephen Mitchell Presiden Komisaris President Commissioner Warga Negara Amerika, lahir di Amerika Serikat pada tanggal 21 Oktober 1954. Beliau adalah lulusan Brigham Young University jurusan Ilmu Politik dan memperoleh gelar MBA, dengan spesialisasi di bidang Finance dari University of California at Irvine tahun 1982. Beliau juga memiliki kualifikasi sebagai seorang Certified Public Accountant dan Certified Treasury Professional. 32 An American citizen, Mr. Mitchell was born in the United States on October 21, 1954. He obtained his Bachelor’s Degree at Brigham Young University majoring in Political Science and his MBA, specializing in Finance, from the University of California at Irvine. He is also a Certified Public Accountant and past Certified Treasury Professional. Mr. Mitchell has been the Bank’s President Commissioner since December 16, 2008. He is also the Vice President of Financial Services and past Chief Financial Officer of Mercy Corps. Menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Andara sejak 16 Desember 2008. Beliau adalah Vice President Financial Services yang juga pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer di Mercy Corps. Beliau memiliki pengalaman kerja di bidang keuangan, baik domestik maupun internasional, selama lebih dari 30 tahun. Rekam jejak profesional yang sangat ekstensif ini termasuk bekerja di US Bank dan Price Waterhouse Coopers. Beliau pernah menjabat sebagai Chairman dari XacBank, salah satu lembaga keuangan mikro komersial yang sangat sukses di Asia. Beliau saat ini adalah Chairman pada MiCRO, perusahaan microinsurance inovatif yang melayani wilayah regional Amerika Tengah. Stephen Mitchell telah mengakhiri masa jabatannya sebagai Komisaris Utama efektif per tanggal 21 Februari 2017. With over 30 years of domestic and international finance experience, Mr. Mitchell has extensive working experience in financial and accounting institutions, including US Bank and Price Waterhouse Coopers. He had previously served as the Chairman of XacBank, one of Asia’s most successful commercial microfinance organizations. Mr. Mitchell is currently the Chairman of MiCRO, a highly innovative microinsurance company serving the Central America region. Mr. Mitchell finished his tenure as President Commissioner, effective per February 21st, 2017. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Daniel Faisal Iskandar Komisaris Independen Independent Commissioner Warga Negara Indonesia dan lahir di Padang, Sumatera Barat tanggal 12 Mei 1959. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Business Administration di bidang Keuangan & Bisnis Internasional dari University of Hawaii at Manoa, Honolulu, Hawaii, USA di tahun 1983 dan juga sempat mendalami Housing Finance and ABS di the Wharton School of Business, University of Pennsylvania, USA. Beliau bergabung di Bank Andara sejak Agustus 2011 sebagai Anggota Komite Audit & Komite Pemantau Risiko dan efektif menjadi Komisaris Independen pada 3 Maret 2015. An Indonesian citizen, Mr. Iskandar was born in Padang, Sumatera Barat on May 12, 1959. He earned his Bachelor of Business Administration in Finance and International Business from University of Hawaii at Manoa, Honolulu, Hawaii, USA in 1983. He also studied Housing Finance and ABS at the Wharton School of Business, University of Pennsylvania, USA. He joined Bank Andara beginning in August 2011 as a member of Audit & Risk Oversight Committees and was appointed as Independent Commissioner effective March 3, 2015. Hingga sekarang beliau masih tercatat sebagai Dosen pengajar mata kuliah Pasar Modal dan Tata Kelola Perusahaan pada program MBA di Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, Bandung. Today, Mr. Iskandar is also a Lecturer on Capital Markets and Good Corporate Governance at the School of Business and Management of Bandung Institute of Technology. Beliau memiliki pengalaman luas di bidang perbankan dan pasar modal selama hampir 30 tahun. Karir profesional beliau dimulai pada tahun 1985 sebagai Credit Marketing Officer di The Chase Manhattan Bank NA. Dalam perjalanan karirnya, beliau pernah menduduki beberapa posisi kunci di tingkat manajemen senior, Direksi dan Dewan Komisaris pada beberapa perusahaan terkemuka seperti PT Nomura Indonesia, PT Barclays de Zoette Wedd Niaga Securities, JAVATRADE INVESTA Pte. Ltd. di Singapura serta PT Danareksa (Persero), PT Overseas Securities serta PT Capital Turbine Indonesia. His extensive banking and capital market experience has spanned nearly 30 years. He started his career as a Credit Marketing Officer at the Chase Manhattan Bank NA in 1985. Throughout his career, he has held various key positions at senior management level in many prominent companies, including PT Nomura Indonesia, PT Barclays de Zoette Wedd Niaga Securities, JAVATRADE INVESTA Pte. Ltd. Singapore and Jakarta, PT Danareksa (Persero), PT Overseas Securities and PT Capital Turbine Indonesia. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 33 Crescentia Delima Kiswanti Soebardi Komisaris Independen Independent Commissioner Berkewarganegaraan Indonesia, lahir di Tanjung Pinang pada tanggal 5 Mei 1955. Beliau memperoleh gelar MBA dari the University of Southern California dan gelar Insinyur dari jurusan Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung. Beliau menjabat Komisaris Independen Bank Andara sejak 22 Oktober 2010. 34 Perjalanan karir profesional beliau di bidang perbankan selama lebih dari 20 tahun antara lain ditempuh di Citibank N.A Jakarta dan ING Indonesia Bank. Beliau juga pernah menjabat sebagai Chief Executive Officer (1999-2006) pada Bank Purba Danarta, sebuah bank yang didirikan secara khusus guna melayani pengusaha mikro dan masyarakat berpendapatan rendah. An Indonesian citizen, Ms. Delima was born in Tanjung Pinang on 5 May 1956. She earned her MBA from the University of Southern California and BSc degree in Industrial Engineering from Bandung Institute of Technology. She was appointed as an Independent Commissioner of the Bank on 22 October 2010. Her 20 years of experience in banking sector has brought her to assume some strategic positions in Citibank N. A. Jakarta and ING Indonesia Bank. She was the Chief Executive Officer (1999-2006) of Bank Purba Danarta, a bank specifically established to serve micro entrepreneurs and low-income households sectors. Sebelum bergabung dengan Bank Andara, beliau bekerja sebagai seorang konsultan keuangan mikro di Jakarta, Denpasar, Yogyakarta, Pontianak, Nias, Aceh, dan Timor Timur. Salah satu pengalaman beliau yang signifikan lainnya adalah mempersiapkan, mendirikan, serta mendukung beroperasinya BPR yang pertama didirikan di Papua. Prior to joining Bank Andara, she worked as a consultant in microfinance among others in Jakarta, Denpasar, Yogyakarta, Pontianak, Nias, Aceh, and East Timor. Her consulting portfolio included an assignment to prepare, set up, and support the operation of the first rural bank (BPR) in Papua. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Hong Dall Kim Komisaris Utama * President Commissioner Warga Negara Korea Selatan, lahir di Seoul pada tanggal 30 Mei 1959, memperoleh gelar sarjananya di Sogang University tahun 1980. A South Korean citizen, Hong Dall Kim was born in Seoul on May 30, 1959, obtained his degree at Sogang University in 1980. Perjalanan karir beliau dibidang perbankan dimulai sejak 1980 di the Bank of Korea selama kurang lebih 20 tahun kemudian dilanjutkan ke Woori Finance Holdings di tahun 2001, terakhir menjabat sebagai President of Finance Research Institute. Sebelum bergabung dengan Bank Andara beliau merupakan Vice Chairman di APRO Financial Co. Ltd. sejak 2014. Mr. Kim’s career in the banking sector began in 1980 at the Bank of Korea for 20 years and then proceeded to Woori Finance Holdings in 2001, and more recently serving as President of the Finance Research Institute. Prior to joining Bank Andara, he was Vice Chairman of APRO Financial Co. Ltd. from 2014. * Pertanggal 18 November 2016 Hong Dall Kim telah diangkat RUPS sebagai Komisaris Utama Bank menggantikan Stephen Mitchell, sedangkan untuk efektifnya menunggu keputusan lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan. Saat laporan ini dibuat sudah ada keputusan OJK tertanggal 14 Februari 2017, dan selanjutnya terhitung sejak tanggal 21 Februari 2017 Hong Dall Kim telah efektif menjabat sebagai Komisaris Utama Bank. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report * Dated November 18, 2016 Hong Dall Kim has been appointed by AGMS as the President Commissioner of the Bank to replace Stephen Mitchell, while to be effective pending by decision of Fit and Proper Test from the OJK. At the time of this report, the decision was made by OJK dated February 14, 2017 and subsequently as of February 21, 2017 Hong Dall Kim has effectively served as President Commissioner of Bank. 35 Profil Perusahaan - Company Profile Profil Dewan Direksi Board of Directors Profiles Darwin Wibowo Direktur Utama President Director 36 Bergabung sebagai Direktur Utama di Bank Andara efektif pada 3 Maret 2015 dengan pengalaman lebih dari 17 tahun di sektor keuangan yang meliputi corporate banking, corporate finance, restrukturisasi hutang, pasar modal, merger & akuisisi, dan investasi ekuitas. Memulai karir di Citibank Indonesia untuk Global Corporate & Investment Bank, beliau juga pernah menjabat sebagai Head, Corporate Finance di grup perusahaan terkemuka yang meliputi wilayah Indonesia, Singapore, China dan terakhir menjabat sebagai Head, Corporate Banking di Bank International Indonesia. Beliau adalah lulusan San Diego State University, Amerika Serikat dengan gelar Master of Science in Business Administration - Finance dan Cum Laude sebagai Bachelor of Science - Marketing di San Francisco State University, Amerika Serikat. Darwin Wibowo telah mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama efektif per tanggal 9 Maret 2017 Mr. Darwin Wibowo joined as President Director of Bank Andara effective March 3, 2015 with more than 17 years’ experience in the financial sector including corporate banking, corporate finance, debt restructuring, capital markets, mergers and acquisitions, and equity investments. Starting his career at Citibank Indonesia for Global Corporate & Investment Banking, he also has served as Head of Corporate Finance at a leading group of companies located throughout covers the area of Indonesia, Singapore, and China and recently served as Head, Corporate Banking at Bank International Indonesia. He is a graduate of San Diego State University, USA with a Master of Science in Business Administration - Finance and Cum Laude as Bachelor of Science - Marketing at San Francisco State University, USA. Darwin Wibowo has resigned from his position as President Director, effective March 9th, 2017. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Efdinal Alamsyah Direktur Kepatuhan Compliance Director Beliau memiliki pengalaman mengemban tugas di pelbagai posisi selama lebih dari 25 tahun dalam industri perbankan seperti di bidang hukum, kredit dan restrukturisasi kredit, kepatuhan, proses manajemen, branch expansion, sumber daya manusia dan lain-lain. Beliau juga pernah terlibat dalam proses merger, akuisisi, dan restrukturisasi organisasi pada bank-bank sebelumnya. Efdinal Alamsyah has more tha 25 years’ of experience in various positions in the banking industry in fields such as law, credit and loan restructuring, compliance, process management, branch expansion, human resources and others. He has also been involved in mergers, acquisitions, and organizational restructuring of banks. Lulusan Universitas Padjadjaran Bandung ini, terakhir bertugas sebagai Direktur Kepatuhan, Manajemen Resiko, dan Sumber Daya Manusia pada Bank KEB Hana Indonesia, dan sebelumnya bekerja pada beberapa bank multinasional, antara lain Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ (BTMU), BNP Paribas, dan Korea Exchange Bank. Graduated from University of Padjadjaran Bandung, he last served as Director of Compliance, Risk Management, and Human Resources at Bank KEB Hana Indonesia, and previously worked in several multinational banks, including Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ (BTMU), BNP Paribas, and Korea Exchange Bank, He began serving as Compliance Director of Bank Andara in the last week of August 2016 after receiving approval from the Financial Services Authority (OJK/ FSA). Beliau mulai menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Andara pada minggu terakhir bulan Agustus 2016 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 37 Jongho Park Direktur Bisnis* Business Director Lahir di Korea Selatan 25 Januari 1965, beliau menempuh pendidikan sarjana di Chung Ang University 1984, Seoul Korea Selatan dan menyelesaikan gelar Masternya di Purdue University Indiana, Amerika serikat tahun 1990. 38 Berpengalaman di dunia perbankan dan finansial 20 tahun lebih, beliau mengawali karirnya di Ssang Young Securities Co. Ltd pada tahun 1994, kemudian berlanjut ke Samsung Life insurance di tahun 1995 dan LKFS Co. ditahun 2001 hingga 2003 sebagai Direktur. Kemudian ditahun 2003 itu juga beliau memulai karir Perbankannya di Standard Chartered Bank hingga tahun 2013 sebagai Vice Presiden di tahun yang sama beliau melanjutkan karir perbankannya di Pepper Savings Bank sebagai Direktur dan sebelum bergabung dengan Bank Andara beliau bergabung dengan APRO Service Group di anak perusahaannya OK Savings Bank dari tahun 2015. * Per tanggal 18 November 2016 Jongho Park telah diangkat RUPS sebagai Direktur Bank, sedangkan untuk efektifnya menunggu keputusan lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan. Saat laporan ini dibuat sudah ada keputusan OJK tertanggal 14 Februari 2017, dan selanjutnya terhitung sejak tanggal 21 Februari 2017 Jongho Park telah efektif menjabat sebagai Direktur Bank. Born in South Korea on January 25, 1965, Jongho Park was educated at Chung Ang University Seoul, South Korea in 1984 and completed his Master’s degree at Purdue University, Indiana United States in 1990. Experienced in the banking and financial world for more than 20 years, he started his career at Ssang Young Securities Co. Ltd. in 1994, then continued to Samsung Life Insurance in 1995 and LKFS Co. in 2001 to 2003 as Director. Then in 2003 he started his career in banking at Standard Chartered Bank until 2013 as Vice President. In the same year, he continued his banking career in Pepper Savings Bank as a Director. and Prior to joining Bank Andara, he joined APRO Service Group in its OK Savings Bank subsidiary from 2015. * Dated November 18, 2016 Jongho Park has been appointed AGMS as Director of the Bank, while to be effective, pending by the decision Fit and Proper Test from the OJK. At the time of this report, the decision was made by OJK dated February 14, 2017 and subsequently since February 21, 2017 Jongho Park has been effective as Director of Bank. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Profil Perusahaan - Company Profile Produk dan Layanan Product and Services Pada tahun 2016, Bank Andara telah melakukan diversifikasi produk dan layanan, dimana semula berfokus pada segmen Wholesale Banking dan mulai tahun 2016 pengembangan bisnis di segmen SME dan Ritel juga telah dijajaki dan dijalankan sebagai salah satu langkah strategis Bank Andara dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar. In 2016, Bank Andara has diversified its products and services, which originally focused on Wholesale Banking. Starting from 2016, the in SME and Retail business segments also have been implemented and explored as part of Bank Andara’s strategic initiatives to fulfill market needs. Perluasan segmen pasar ini membawa dampak positif dimana kategori customer yang dapat dilayani oleh bank menjadi lebih lengkap mulai dari: BPR, Koperasi, Modal Ventura, dan Multifinance yang dilayani oleh lini bisnis Wholesale Banking, kemudian segmen pengusaha kecil dan menengah (UKM) dilayani oleh lini bisnis SME, dan segmen penabung ritel yang telah mulai dijajaki sebagai cikal bakal lini bisnis Ritel. Expansion of market segments brings positive impact where customer categories served by the bank become more complete: from rural banks, cooperatives, Venture Capital, and Multifinance which are served by Wholesale Banking business, and small and medium enterprises (SMEs) segment which is served by SME Banking business, and retail saving segment which has been explored as a forerunner to the Retail Banking business. Untuk melayani segmen pasar yang menjadi target market utama ini, Bank Andara juga berupaya untuk menyempurnakan dan melengkapi produk dan layanan sehingga dapat mendukung kebutuhan pelanggan. Berikut ini adalah produk dan layanan yang sekarang ini telah dapat dilayani oleh bank: To serve the its main target markets, Bank Andara also seeks to enhance and complement the products and services in order to support customer needs. Following are the products and services of the bank: Produk Pinjaman Lending Products Produk pinjaman merupakan produk unggulan Bank Andara dan merupakan penopang utama dari keseluruhan usaha yang dijalankan Bank. Saat ini terdapat tiga produk kredit dengan skema dan tujuan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik nasabah yaitu: Lending products represent Bank Andara’s premium product line and encompass the main pillar of the Bank’s overall business. Currently, the Bank offers three lending products that are designed to meet the clients’ specific needs 1. Pinjaman Rekening Koran Pinjaman modal kerja jangka pendek yang dapat ditarik sewaktu-waktu secara berulang, baik dengan penarikan sebagian atau penarikan seluruh plafon pinjaman sesuai kebutuhan debitur Bank. 2. Pinjaman Modal Kerja Ditujukan bagi debitur yang membutuhkan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja. kredit modal kerja ini umumnya disalurkan pada debitur yang merupakan lembaga keuangan (BPR, Modal Ventura, Koperasi dan Multifinance) oleh lini bisnis Wholesale Banking. Pinjaman modal kerja Bank Andara ini kemudian digunakan oleh lembaga keuangan untuk membiayai nasabah-nasabah mereka, sehingga manfaat dan jangkauan produk mencapai sasaran yang lebih luas sampai ke pelosok. Hal ini sejalan dengan visi dan misi 1. Current Account Short-term revolving working capital loans that can be withdrawn at any time, either partially or up to the loan credit limit as needed by the borrower. 2. Working Capital Loan Addressed to borrowers needing working capital finance. The working capital loan is normally distributed to financial institution customers (Rural Bank’s, Cooperatives, Venture Capital Companies and Multifinance) by the Wholesale Banking business. Bank Andara’s working capital loan is then used by financial institutions to finance their clients, so that the benefits and the range of products reach a wider target group. This is in line with the vision and mission of Bank Andara. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 39 Bank Andara. 3. Pinjaman Investasi Pinjaman Investasi berupa fasilitas kredit jangka menengah atau jangka panjang yang diberikan untuk debitur Bank dalam rangka pengadaan barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk aktifitas usaha/ investasi, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi, relokasi tempat dan lain-lain. 40 3. Investment Loan Investment Loan is a medium to long term loan provided to borrowers to procure capital goods as well as services required for business activities/investments, rehabilitation, modernization, expansion, relocation and others. Tahun ini Bank Andara telah mengembangkan bentuk penyaluran pinjaman dengan pola Channeling serta mendesain ulang pola penyaluran Joint Financing. Upaya pengembangan ini dilakukan untuk memperkaya pola penyaluran pola Executing yang selama ini telah dilakukan. Diharapkan pengembangan ini membawa dampak yang positif bagi customer Bank Andara, dimana mereka dapat mempunyai pilihan yang lebih lengkap untuk menentukan pola penyaluran yang paling sesuai dengan kebutuhan. This year, Bank Andara has developed Channeling lending as well as redesigned Joint Financing lending. The development effort was performed to enrich the existing Executing structure that had been implemented so far. This development is expected to bring a positive impact for customers of Bank Andara, where they can have a more complete selection to use the loan type suitable to their needs. Produk Dana Funding products Bank Andara memiliki beberapa produk dana yang ditujukan tidak hanya bagi segmen Institusi Keuangan Mikro (IKM) namun juga bagi korporasi maupun masyarakat umum. Produk tersebut mencakup deposito, tabungan, dan giro. Namun demikian penawaran produk dana kepada masyarakat umum diatur sedemikian rupa sehingga dapat terus menjaga semangat kemitraan dan menghindari persaingan langsung dengan nasabah utama IKM. Bank Andara has funding products addressed not only to Micro Finance Institutions, but also for corporations and the individual customer. These products include deposits, savings, and current accounts. However, funding product offerings to individual customers have been designed carefully in order to maintain the spirit of partnership and avoid direct competition with the Bank’s prime customers, microfinance institutions. 1.Deposito Deposito yang ditawarkan Bank terbagi atas tiga segmen nasabah meliputi: a. Deposito berjangka IKM, yakni deposito berjangka untuk IKM agar nasabah dapat melakukan pengelolaan likuiditas yang lebih baik. b. Deposito berjangka korporasi yakni deposito berjangka yang ditujukan bagi korporasi yang peduli terhadap pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan IKM. c. Deposito berjangka individual yakni deposito berjangka yang ditujukan bagi individu. 2.Tabungan Merupakan produk dana yang menjangkau semua kalangan, aman dan fleksibel. 3.Giro Merupakan produk dana yang relatif lebih fleksibel untuk pengaturan likuiditas dan transaksi. Guna menunjang produk dana pihak ketiga (DPK) secara berkesinambungan Bank Andara melanjutkan program Andara SMART & Deposito Berhadiah yang sudah diluncurkan pada tahun 2015. Program ini merupakan program Bank 1. Time Deposits The Bank offers time deposits for three customer segments: a. MFI time deposit, dedicated to MFIs so that they can have better liquidity management. b. Corporate time deposits, dedicated to companies that share a common commitment to alleviating poverty through MFI empowerment. c. Individual time deposits, dedicated for individual customers. 2. Savings Account Is a financing product that reaches all circles, securely and flexibly. 3. Current Account This product offers a relatively flexible scheme for institutional liquidity and transaction management. To support the products of third party funds (DPK), the Bank has developed programs with benefits, Andara SMART & Deposit with Prizes, which was launched in 2015. The Bank’s programs are offered to customers (MFI, corporate and individual) to Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report yang ditawarkan kepada nasabah (IKM, korporasi maupun individu) untuk menempatkan dana di Bank Andara, yang mana dana akan di blokir selama periode waktu tertentu dengan nilai tambah berupa paket pelatihan dan reward. place funds in the Bank. which will be blocked for a certain period of time in return for added value in the form of training and reward packages. Layanan Dalam rangka menunjang bisnis, Bank Andara juga menyediakan berbagai layanan yang dapat memberikan nilai tambah positif bagi customer Bank Andara. Layanan bernilai tambah itu antara lain adalah: Services In order to support the business, Bank Andara also offers a range of services that can provide positive value added to its customers. These added value services are: AndaraLink Berbagai fitur Layanan AndaraLink dapat dimanfaatkan oleh IKM untuk melengkapi pelayanan terhadap kebutuhan nasabah dari IKM. Adapun fitur yang terdapat dalam layanan AndaraLink antara lain: a. Fitur Transfer (remittance), dengan menggunakan fitur ini di IKM kini bisa melayani transfer uang bagi nasabahnya. Manfaat utama dari fitur ini adalah memberikan peluang kepada IKM untuk dapat bersaing dengan bank umum. b. Fitur Pembayaran (bill payment) dan Pembelian, fitur ini memberikan kemudahan bagi nasabah IKM untuk dapat melakukan pembayaran tagihan bulanan mereka (telepon, PLN) di IKM yang terdekat tanpa harus ke tempat lainnya (one stop service). Sedangkan fitur pembelian yang saat ini disediakan adalah fitur pembelian pulsa handphone. c. Fitur Solusi Setoran, fitur ini bisa dinikmati oleh mitra lembaga keuangan dengan media smart phone Android (untuk kolektor lapangan). Fitur yang dapat dimanfaatkan untuk membantu dan mempermudah kerja kolektor IKM dalam mengumpulkan setoran kredit maupun setoran tabungan dari nasabahnya. Dengan fitur ini pencatatan manual yang dilakukan oleh kolektor pada umumnya akan digantikan oleh catatan online melalui media smartphone Android dengan akses transaksi real time. Keuntungan yang didapat dari fitur ini bagi IKM salah satunya adalah memperkecil resiko Fraud di lapangan oleh kolektor AndaraLink Various features of AndaraLink services can be utilized by MFI partners to deliver services to MFI customers. The features in AndaraLink services are: Andara Bersama BPR (ABB) ABB adalah suatu forum kebersamaan antara Bank dengan beberapa BPR melalui Perbarindo setempat, yang dibentuk untuk melakukan kegiatan bersama dalam mengembangkan usaha BPR maupun sumber dayanya agar BPR dapat berkembang dengan lebih baik. Layanan ABB yang disepakati saat ini diantaranya pembentukan pooling of funds, penyediaan likuiditas mismatch, dan beberapa bantuan teknis (technical assistance). Hingga saat ini, ABB telah berada di Bali, Jakarta, dan Nusa Tenggara Barat. Andara Bersama BPR (ABB) ABB serves as a forum for the Bank and a number of Rural Banks through the local chapter of Perbarindo (Rural Banks’ Association) with common goals to develop Rural Banks’ business so they can attain better growth. ABB services today are comprised of pooling of funds, funding for liquidity mismatch, and technical assistance. ABB now operates in Bali, Jakarta, and West Nusa Tenggara a. Remittance, using this feature, MFIs can serve their customers for money transfer. The main benefit is to provide an opportunity for MFIs to compete with commercial banks on a level playing field. b. Bill Payment and Purchase, This feature allows MFIs’ clients to make payment transactions for their monthly bills (telephone and electricity) at their nearest MFIs without having to go to more distant places (one stop service). Purchase features currently available consist of telephone air time. c. Deposit Solution, this feature can be enjoyed by partner financial institution with Android smart phones (for field collectors). Features can be utilized to assist and facilitate MFI collectors in collecting loan payments and savings deposits from customers. This feature, a manual recording of a loan installment or a deposit which is usually done by a collector was replaced with an online record through android smart phone using real time transaction. The other significant benefits of this feature for MFIs is minimizing the risk of fraud in the field by collectors Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 41 Profil Perusahaan - Company Profile Jaringan Kantor Office Network KANTOR CABANG BRANCH OFFICE 42 KANTOR PUSAT HEAD OFFICE Jakarta Sahid Sudirman Center Lt. 56 Unit B Jl. Jend. Sudirman No. 86 Jakarta Pusat 10220 Tel: +62 21 2788 9535 Faks: +62 21 2788 9533 Jakarta Sahid Sudirman Center Lt. 56 Unit A Jl. Jend. Sudirman No. 86 Jakarta Pusat 10220 Tel. +62 21 2788 9535 Faks. +62 21 2253 5403 Semarang Jl. Gajahmada No. 166 G Semarang Tengah, Jawa Tengah 50135 Tel. +62 24 86041171 Faks. +62 24 86041271 Surabaya Darmo Square Blok R-10 Jl. Raya Darmo No. 54-56 Surabaya Jawa Timur 60225 Tel. +62 31 995 31333 Faks. +62 31 995 31345 Denpasar Jl. Hayam Wuruk No. 137 Denpasar 80237 Bali Indonesia Tel: +62 361 227 721-4 Faks: +62 361 236 712 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 43 Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Perbankan Macro Economic and Banking Industry Review 44 Mengawali tahun 2016, Indonesia harus mampu membangun optimisme untuk menghadapi setiap situasi ekonomi, baik global maupun domestik. Namun, kondisi ini harus tetap diwaspadai karena mengingat kondisi ekonomi global yang lebih rentan dengan krisis karena mudah berubah-ubah. Building on 2016, Indonesia should be able to face with increased optimism its economic situation, both global and domestic. However, conditions should still be watched because global economic conditions are more vulnerable to crisis and are easily changeable. Berkaca dari tahun lalu, pengaruh terbesar bagi ekonomi Indonesia di 2016 bisa jadi antara lain, yaitu pertama perlambatan ekonomi Tiongkok dan kedua masih rendahnya harga minyak. Sebagai mitra dagang terbesar Indonesia, perlambatan di Tiongkok berarti memberi pengaruh pada kegiatan ekspor. Perlu dicatat, ekonomi dunia juga mendapat pengaruh yang sama atas perlambatan ini. Melihat hal ini, tentunya pola ekspor Indonesia pun harus mulai diubah, dari barang mentah menjadi barang jadi/ barang konsumsi. Reflecting on last year, the highest impact on the Indonesian economy in 2016 could be, among others, the first slowdown in the Chinese economy and still-low oil prices. As the largest trading partner of Indonesia, deceleration in China has an influence on export activity. It should be noted that the world economy was also similary influenced by this deceleration. Seeing this, of course, Indonesia’s export patterns must begin to change, from raw materials into finished goods / consumer goods. Kebijakan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat juga pasti berpengaruh pada kondisi ekonomi dalam negeri, khususnya sektor keuangan. Hal ini tentunya harus diantisipasi sehingga sektor keuangan Indonesia tetap dalam kondisi stabil. The interest rate policy of the Central Bank of the United States affected the domestic economy, especially the financial sector. This continue to must be anticipated in order for the Indonesian financial sector remains in a stable condition. Mengawali tahun 2016, para pelaku ekonomi Indonesia juga menunjukkan optimisme yang sejalan dengan pemerintah. Mereka meyakini bahwa perekonomian Indonesia tahun 2017 akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. In 2016, Indonesian economic actors also indicated optimism in line with the government furthermore, they believe that the Indonesian economy will be better in 2017 than the previous year. Optimisme ini dapat terlihat dari beberapa leading indicator, seperti business tendency index dan This optimism can be seen from some of the leading indicators, such as business tendency index Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report consumer confidence index, yang menunjukkan perbaikan. 2017 ekonomi akan terus membaik. Peran pemerintah sebagai agent of development akan sangat menentukan di 2017. and the consumer confidence index, which indicate improvement and confidence that the economy will continue to improve in 2017. The role of government as an agent of development will also be important in 2017. Dunia usaha juga mulai merasakan optimisme di 2016. Karena dari paket kebijakan pemerintah dan pencapaian-pencapaian yang ada, merasakan bahwa 2016 ini jauh lebih baik dari 2015, yang memang merupakan tahun yang penuh tantangan. The business world also began to feel more optimism in 2016. Influenced by a package of government policies and accomplishments, conditions were much better in 2016 than in 2015, which was indeed a very challenging year. Dengan optimisme ini, pertumbuhan 2016 diperkirakan akan lebih tinggi dari 5 persen, salah satu perkembangan dari Kuartal III adalah mulai stabilnya nilai rupiah, dan itu mendorong kembali orang melakukan pengeluaran. Dengan ini, angka konsumsi beranjak pulih, sehingga pertumbuhan tahun 2016 diperkirakan akan lebih tinggi dari 5 persen. With this optimism, growth in 2016 was higher than 5 percent, and one of the developments of the third quarter was to begin stabilizing the rupiah, pushing expenditures. With this recovery of consumption figures, growth in 2016 was higher than 5 percent. Di sisi lain, per akhir Desember 2016 NPL perbankan mencapai level 2,93%. Jika merujuk pada bulan sebelumnya, per November NPL perbankan menyentuh angka 3,1%. Sementara, NPL di akhir 2015 masih terbilang stabil yakni di level 2,4%. Adapun secara total kredit perbankan, di tahun 2016 tumbuh sekitar 7% hingga 8%. On the other hand, at the end of December 2016, Bank NPLs reached the level of 2.93%. When referring to the previous month November NPLs touched 3.1%. Meanwhile, NPLs stood at the end of 2015 at the level of 2.4%. The total bank credit, in 2016 grew by about 7% to 8%. 45 Mengawali tahun 2016, para pelaku ekonomi Indonesia juga menunjukkan optimisme yang sejalan dengan pemerintah. Mereka meyakini bahwa perekonomian Indonesia tahun 2016 akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. In 2016, Indonesian economic actors also indicated optimism in line with the government. They believed that the Indonesian economy would be better in 2016 than the previous year. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tinjauan Keuangan Financial Review 46 Pembahasan pada bagian ini didasarkan pada laporan keuangan Bank untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (Kreston International) dengan pendapat laporan keuangan Bank menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun 2016 dan 2015, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. The discussion in this section is based on the Bank’s financial statements for the period ending December 31, 2016, which was audited by the Public Accounting Firm of Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (Kreston International) with the opinion that the Bank’s financial statements are presented fairly, in all material respects, financial position and operational results as well as cash flows for 2016 and 2015, in accordance with Indonesia’s Financial Accounting Standards. A. LAPORAN POSISI KEUANGAN A. STATEMENT OF FINANCIAL POSITION Aset Di akhir tahun 2016, total aset Bank tercatat meningkat sebesar 31,30% atau 332,14 miliar menjadi Rp1.393 Miliar terutama disebabkan oleh: a. Peningkatan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Rp72,95 miliar sebagai bagian dari manajemen likuiditas Bank. b. Penurunan pada surat berharga sebesar Rp24,09 miliar, yang merupakan bagian dari manajemen likuiditas Bank. c. Peningkatan portofolio kredit sebesar Rp337,03 miliar dibanding tahun sebelumnya yang disebabkan oleh penerapan strategi baru Bank dengan penambahan segmen golongan nasabah. d. Penurunan aset pajak tangguhan Rp1,37 miliar yang sebagian besar berasal dari pajak tangguhan atas keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar surat berharga tersedia untuk dijual. e. Penurunan giro pada Bank Indonesia dan giro pada Bank lain Rp54,08 miliar yang merupakan bagian dari manajemen likuiditas Bank. f. Penurunan aset tetap Rp1,42 miliar karena tidak ada penambahan asset yang signifikan. Asset The Bank’s total assets at the end of 2016 increased by 31,30% or Rp332.14 billion reaching Rp1,393 Billion this was mainly due to: a. Increase of placement to Bank Indonesia and other bank Rp72.95 billion mainly as part of the Bank’s liquidity management. Bank berusaha tetap menjaga keseimbangan antara aset dan kewajiban secara hati-hati. The Bank endeavored to maintain a careful balance between assets and liabilities. Liabilitas Jumlah liabilitas Bank per 31 Desember 2016 mengalami penurunan sebesar 11,72% dari Rp909,86 miliar pada akhir tahun 2015 menjadi Rp803,22 miliar terutama disebabkan oleh: a. Penurunan simpanan Dana Pihak Ketiga Liabilities The Bank’s total liabilities as of December 31, 2016 decreased by 11.72% from Rp909.86 billion at the end of 2015 to Rp803.22 billion mainly due to: a. Decreased third party funds by 20.02% or b. Decrease of marketable securities Rp24.09 billion as part of the Bank’s liquidity management. c. Increase of lending portfolio by Rp337.03 billion over the previous period due to the Bank’s new strategy implementation of opening customer segments. d. Decrease of Deferred Tax Asset Rp1.37 billion due to unrealized gain on change in fair value of available for sale of marketable securities. e. Decrease of current account to Bank Indonesia and other banks by Rp54.08 billion as part of the Bank’s liquidity management. f. Decrease of fixed assets of Rp1.42 billion, there were no additional significant asset purchases. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 20,02% dari Rp124,60 miliar menjadi Rp99,66 miliar yang terdiri atas giro, tabungan dan deposito, dimana penurunan yang signifikan berasal dari deposito badan usaha. b. Penurunan kewajiban lainnya yang berasal dari uang muka setoran modal dari investor Rp45 miliar yang sebelumnya dicatat pada akun rupa-rupa pasiva Bank direklasifikasi ke penempatan modal. c. Penurunan pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga sebesar Rp44,08 miliar atau 57,11% dari total pokok sehingga saldo pinjaman pada akhir tahun menjadi Rp33,11 miliar. d. Peningkatan simpanan dari bank lain 1,28% atau Rp8,20 miliar. from Rp124.60 billion to Rp99.66 billion, consisting of current accounts, savings, time deposits, where the main decrease come from institution deposits. b. Decrease in other liabilities especially from reclassification down payment from investors of Rp45 billion previously recorded in miscellaneous liabilities of Bank subsequently reclassified to equity. c. Decreased of fund borrowing by Rp44.08 billion or by 57.11% from the principle. Total year end balance was Rp33.11 billion. d. Increased deposits from other bank by 1.28% or Rp8.20 billion. Ekuitas Jumlah ekuitas Bank meningkat 290,16% dari Rp151,23 miliar menjadi Rp590,01 miliar pada tahun 2016. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh setoran modal dari APRO Financial Co.Ltd sebesar Rp450 miliar. Equity The Bank’s total equity increased by 290.16%, from Rp151.23 billion to Rp590.01 billion by the end of 2016. This increase was primarily due to the capital injection from APRO Financial Co. Ltd amounted to Rp450 billion. B. LABA RUGI KOMPREHENSIF B. COMPREHENSIVE PROFIT AND LOSS Pendapatan Operasional Bank membukukan pendapatan bunga sebesar Rp119,87 miliar di akhir tahun 2016, atau meningkat sebesar 5,38% dibanding posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp113,75 miliar. Pergerakan ini terutama berasal dari: Operating Income The Bank registered interest income of Rp119.87 billion by the end of 2016, or an increase of 5.38% compared to the position as of December 31, 2015 amounting to Rp113.75 billion. This increase was mainly due to: a. Increase of loan interest income by Rp7.93 billion. b. Increase of marketable securities interest by Rp1.84 billion. c. Decrease of interest income from placement to BI and other banks of Rp4.39 billion. a. Peningkatan pendapatan bunga kredit Rp7,93 miliar. b. Peningkatan bunga atas surat berharga Rp1,84 miliar c. Penurunan pendapatan bunga atas penempatan BI dan Bank lain Rp4,39 miliar Beban Usaha Secara keseluruhan pengelolaan beban usaha di tahun 2016 membaik, tercatat lebih rendah daripada tahun sebelumnya. Pada akhir 2016 beban bunga Bank sebesar Rp63,52 miliar atau 9,05% lebih rendah daripada tahun sebelumnya Rp69,84 miliar. Pergerakan ini komponen beban bunga Bank di atas terutama berasal dari: a. Penurunan jumlah bunga DPK (Dana Pihak Ketiga) dari Rp56,68 miliar menjadi Rp52,91 miliar. b. Penurunan bunga dari pinjaman yang diterima oleh Bank dari Rp6,66 miliar menjadi Rp3,99 miliar. Beban operasional selain bunga dan CKPN Operating Expenses Overall management of operating expenses in 2016 improved and was markedly lower than the previous year. At the end of 2016 the Bank’s interest expense was Rp63.52 billion or 9.05% lower than the previous year’s figure of Rp69.84 billion. The movement of the operating expense mainly due to: a. Decreased interest expense of third party funds from Rp56.68 billion to Rp52.91 billion. b. Decreased interest expense from fund borrowing from Rp6.66 billion to Rp3.99 billion. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 47 48 meningkat sebesar 25,69%, menjadi Rp71,41 miliar dibanding Rp56,81 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini merupakan dampak atas adanya biaya akuisisi sebesar Rp10,08 miliar dan kenaikan biaya tenaga kerja atas strukturisasi organisasi Rp4,52 miliar. Meanwhile, operating expenses other than interest and loan loss reserves increased by 25.69%, becoming Rp71.41 billion compared to Rp56.81 billion a year earlier. This increase shows the impact of the acquisition cost of Rp10.08 billion and labor cost increases of Rp4.52 billion due to organization restructuring. Beban Pencadangan Penurunan Nilai Ditengah meningkatnya penyaluran kredit dan pertumbuhan ekonomi yang masih melambat, Bank berhasil menekan NPL dan meningkatkan kualitas kredit, di tahun 2016 Bank Andara mencatat penurunan beban CKPN atas aset keuangan dan non keuangan menjadi sebesar Rp6,06 miliar, atau 50,35% lebih rendah dibanding tahun 2015 sebesar Rp12,21 miliar. Bank terus berupaya melakukan upaya penagihan dan pendekatan hukum terhadap para debitur kredit bermasalah. Perhitungan pencadangan ini merujuk pada penerapan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) No. 55 terkait Pembentukan Cadangan Kolektif dan Individual. Provisions for Impairment Losses In the middle of the economic slowdown, the Bank successfully increased the loan portfolio and suppressed NPLs as a result of the increase in credit quality. In 2016 Bank Andara was able to maintain the quality of bank assets so the provisions on financial and non-financial assets decreased to Rp6.06 billion, or 50.35% lower than 2015’s Rp12.21 billion. The Bank continues to do collection and litigation for the non performing debtors. Loan provision calculations refer to the relevant accounting standard, Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 55 on Collective and Individual Reserves. C. LAPORAN ARUS KAS Kas dan setara kas naik sebesar 9,01%, dari sebesar Rp205,23 miliar di tahun 2015 menjadi sebesar Rp223,73 miliar di tahun 2016. Hal ini terutama dipengaruhi secara signifikan oleh kenaikan arus kas dari aktivitas pendanaan yaitu tambahan modal disetor sebesar Rp450 miliar. C. CASH FLOW STATEMENT Cash and cash equivalents increased by 9.01% from Rp205.23 billion in 2015 to Rp223.73 billion in 2016. This position was significantly driven by the increase in cash flows from funding i.e. additional capital amounting to Rp450 billion. D. PERMODALAN Permodalan (modal disetor) mengalami perubahan sejalan dengan terealisasinya akuisisi dan penambahan modal dari APRO Financial Co.Ltd, dimana per 31 Desember 2016 modal disetor adalah sebesar Rp507,31 miliar. D. CAPITAL Capital (paid-up capital) changed in line with the realization of the acquisition and capital injection from APRO Financial Co. Ltd, thus as of December 31, 2016 the Bank’s paid-up capital was Rp507.31 billion. E. TINGKAT KOLEKTIBILITAS KREDIT Rasio kredit bermasalah/NPL gross mengalami penurunan membaik menjadi 2,22% per 31 Desember 2016 dari rasio NPL per 31 Desember 2015 yang tercatat sebesar 3,33%. E. COLLECTIBILITY OF LOANS Ratio of Non-Performing Loans / gross NPLs decreased to 2,22% per December 31, 2016 from NPLs per December 31, 2015 recorded at 3,33%. Bank terus berupaya menjaga kualitas aset, terutama melalui upaya yang terus-menerus dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, memperkuat manajemen risiko, memperbaiki sistem pengelolaan kredit, serta pemantauan yang lebih ketat terhadap debitur yang ada. The Bank continues to maintain its asset quality mainly by continuously striving to apply prudent principles, strengthening risk management, improving the loan management system, as well as stringent monitoring on existing borrowers. F. RASIO UTAMA a. Rasio Kecukupan Modal (CAR) Pada akhir 2016, CAR Bank, dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko operasional, tercatat sebesar 77,76% atau jauh di atas persyaratan minimum untuk bank dengan peringkat komposit risiko 2, yakni minimal 9% sampai dengan kurang dari 10%. F. MAIN RATIOS a. Capital Adequacy Ratio (CAR) The Bank’s CAR at the end of 2016, which takes into account the credit risk and operational risk, stood at 77,76% or well above the minimum requirements for banks with composite risk rating of 2, which is a minimum of 9% up to less than 10%. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report b. Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Realisasi BOPO tahun 2016 tercatat sebesar 116,40% atau meningkat 0,86% dari periode tahun sebelumnya dikarenakan biaya akuisisi Rp10.08 miliar. b. Operating Expenses Operating Income (OEOI) Actual OEOI in 2016 was registered at 116.40% an increase of 0.86% from the previous period due to the onetime cost of acquisition of Rp10.08 billion. c. Margin Bunga Bersih (NIM) Realisasi NIM tahun 2016 tercatat sebesar 5,48% atau lebih tinggi 0.80% dari periode sebelumnya. Disebabkan oleh meningkatnya penyaluran dana dalam bentuk kredit dan turunnya biaya dana DPK pada tahun 2016. c. Net Interest Margin (NIM) Actual NIM in 2016 was registered at 5.48%, an increase of 0.80% from the previous period, caused by increased loan disbursement and lower cost of funds in deposits in 2016. d. Return on Asset (ROA) ROA tahun 2016 membaik 0,07% menjadi -1,82%. karena meningkatnya pendapatan operasional Bank dan berkurangnya pencadangan kerugian kredit. d. Return on Assets (ROA) ROA in 2016 was -1.82% or improved by 0.07%, due to increased Bank operating income and reduced loan loss provisioning. e. Return on Equity (ROE) Realisasi ROE pada tahun 2016 membaik 2,91% menjadi -8,98%, berkurangnya cadangan kerugian penurunan nilai, dan meningkatnya pendapatan operasional. e. Return on Equity (ROE) Actual ROE in 2016 was -8.98% or improved by 2.91%, due to reduction of the impairment losses, and incremental of operating income. f. Loan to Deposit Ratio (LDR) Realisasi LDR (tidak temasuk kepada BPR) meningkat 263,62% menjadi 390,12%. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan kredit lebih cepat daripada pertumbuhan DPK. f. Loan to Deposit Ratio (LDR) The actual LDR in 2016 (excluding loans to BPR) was 390.12% or an increase of 263.62%, due to higher growth of lending portfolio than non-bank deposit growth. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 49 Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tinjauan Usaha Business Review Kinerja Kredit Lending Performance 50 Hingga akhir periode 2016, Bank Andara melayani debitur yang berada di wilayah Indonesia, atau 16 dari 34 propinsi yang ada di Indonesia dengan total 917 debitur Lembaga Keuangan dan perorangan, yang terdiri dari BPR, Koperasi, Modal Ventura, Multifinance, dan debitur UKM. Through 2016, Bank Andara successfully served borrowers in 16 of 34 provinces in Indonesia with a total of 917 Financial Institution and individual borrowers, which consisting of rural banks, cooperatives, Venture Capital Companies, Multifinance Companies, and SME borrowers. Dengan total debitur Lembaga Keuangan dan UKM, Bank Andara di tahun 2016 telah menyalurkan kredit senilai lebih dari Rp983.2 miliar dengan total baki debet sebesar Rp1.035 miliar. With its total financial institution and SME borrowers, Bank Andara in 2016 had disbursed loans amounting more than Rp983.2 billion with a total outstanding balance of Rp1,035 billion. Bank pada tahun 2016 melanjutkan ekspansi penyaluran kredit kepada segmen BPR dan perusahaan pembiayaan dengan pola executing, serta meningkatkan pengembangan program pembiayaan untuk petani jagung di Nusa Tenggara Barat, In 2016, Bank continued to expand and extend executing loan to BPR and multifinance companies as well as enhancing corn farmers financing program in Nusa Tenggara Barat. Beberapa pola kerjasama baru telah mulai dirintis pada tahun 2016 seperti : (i) penyaluran kredit dengan pola channeling ; (ii) penyaluran kredit kepada UKM, disamping upaya pengembangan beberapa skema baru dengan tujuan mendorong Lembaga Keuangan untuk dapat lebih berfokus melayani UMKM yang sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing. A number of business cooperation programs were initiated in 2016 such as: (i) extending loans with channeling scheme; (ii) lending to the retail sector, in addition to development of several new programs with the objective of encouraging Financial Institutions to increasingly focus on serving SMEs in accordance with the characteristics of each respective area. Pada tahun 2016, Bank telah memperluas pangsa pasar Bank ke segmen perusahaan pembiayaan dan segmen UKM untuk menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan bisnis Bank. Beragam proses persiapan untuk perluasan pangsa pasar telah dilakukan dimulai dari persiapan infrastruktur, sumber daya manusia, prosedur dan operasional. Per akhir 2016 Bank Andara sukses melayani debitur di segmen perusahaan pembiayaan dan UKM yang berada di Jawa Barat dan DKI Jakarta. dengan total limit kredit yang telah disediakan mencapai lebih dari Rp163 Milyar. In 2016, the Bank expanded its market reach to multifinance companies and the SME segment to become one of the new growth engines for the Bank’s business. In preparation for this market expansion, the Bank undertook an extensive process of preparation beginning from the preparation of infrastructure, human resources, procedures and operations. By the end of 2016, Bank Andara had succeeded in serving multifinance companies and SME borrowers located in West Java and DKI Jakarta and had provided more than Rp163 Billions of credit facilities. PERBAIKAN KUALITAS ASET ASSET QUALITY IMPROVEMENT Ekspansi kredit dilakukan dengan memperkuat dan meningkatkan mitigasi risiko kredit agar tidak menimbulkan kredit bermasalah di kemudian hari. Sedangkan, proses pengambilan keputusan kredit berdasarkan ‘four eyes principle’. Credit expansion was conducted through strengthening and improving credit risk mitigation which helps prevent non-performing loans from occurring in future. Meanwhile, the credit decisionmaking process was based on the ‘four eyes principle’. Disamping itu Bank juga melakukan peningkatan kemampuan analisa kredit, mengoptimalkan Aside from this, the Bank also improved credit analysis capabilities, optimized monitoring and Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report monitoring, dan mengawasi pemenuhan covenant maupun pembayaran angsuran serta melakukan pembaharuan atas Watch List debitur secara periodik. Upaya lain yang juga dilakukan adalah penyempurnaan alat analisa berupa risk scoring dan proses due diligence yang lebih ketat. supervised compliance with loan covenants as well as installment payments along with periodically updating the borrower Watch List. Other efforts also carried out included improving analytical tools such as risk scoring and tightening the due diligence process. SPECIAL ASSET MANAGEMENT KREDIT BERMASALAH NON PERFORMING LOANS Penanganan kredit bermasalah di Bank Andara dilakukan oleh Departemen Special Asset Management (SAM) yang berada di bawah koordinasi Divisi Bisnis, dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Bank Andara’s Non Performing Loans are managed by the Special Asset Management (SAM) Department under the coordination of the Business Division and operates based on the prevailing rules and regulations and in accordance with good corporate governance principles. Pelaksanaan Early Warning System (EWS) lebih dioptimalkan dalam bentuk penyusunan Watch List dan tindak lanjutnya secara proaktif dan berkesinambungan antara unit bisnis dan unit risiko. Hal ini dilakukan agar penanganan dini debitur yang berpotensi bermasalah dapat tetap menjadi kunci keberhasilan Bank Andara untuk menjaga rasio NPL-nya. The implementation of an Early Warning System (EWS) is optimally enhanced through the proactive and continuous formulation of a Watch List between business unit and risk unit. This is carried out to ensure that the initial handling of potential distressed borrowers continues to be the key to success in maintaining Bank Andara’s NPL ratio. PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT CREDIT RECOVERY AND RESOLUTION Pengelolaan kredit bermasalah ditempuh melalui strategi penyelamatan dan penyelesaian kredit. Strategi penyelamatan kredit dilakukan melalui restrukturisasi terhadap debitur-debitur yang masih mempunyai prospek usaha dan memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan Bank. Sedangkan strategi penyelesaian kredit dilakukan melalui penjualan agunan atau tindakan lain yang ditetapkan oleh komite kredit (ditetapkan oleh komite SAM terhitung mulai bulan September 2014), dan/atau tindakan hukum terhadap debiturdebitur yang masih mempunyai prospek usaha, namun tidak kooperatif dalam upaya penyelesaian kredit bermasalah. Nonperforming loan management is carried out through recovery and resolution strategies. Loan recovery strategies are carried out by restructuring the borrowers that still possess business prospects. Meanwhile, loan resolution strategy is carried out through the collateral disposal or other action determined by credit committee (by SAM committee starting from September 2014), and/ or legal action against borrowers that still possess business prospects, but are uncooperative in loan settlement. Kinerja Pendanaan Funding Performance Sumber pendanaan Bank di tahun 2016 berasal dari dana pihak ketiga (DPK) dan dana Bank (deposit) yang meliputi produk giro, tabungan, dan deposito berjangka. Sepanjang tahun ini, portofolio DPK mengalami peningkatan. Adapun program promosi Bank yang menunjang peningkatan portofolio DPK tersebut antara lain: The Bank’s source of funds in 2016 mainly derived from bank deposit by third-party funds, consist of current account, savings, and time deposit products. Through 2016, third-party funds outstanding of the Bank has increased. Bank promotion programs to increase third-party funds were as follows: Andara SMART Adalah program Bank yang ditawarkan kepada nasabah (BPR/IKM maupun Retail) untuk menempatkan dana di Bank, dimana dana akan di blokir selama periode waktu tertentu dengan nilai tambah berupa paket pelatihan. Tahun 2016 Bank Andara mengirimkan 23 orang dari BPR dalam Andara SMART A fund placement program offer to customers (BPR, Small & Medium Industry, and also retail) to make placement in Bank with a certain time period, and the customer receives training package as additional benefit. In 2016, Bank Andara facilitated 23 BPR staff for training program combined Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 51 rangka pelatihan yang dikombinasikan dengan paket perjalanan ke Vietnam. Program ini berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp22 Miliar. Pada akhir tahun 2016 total DPK Bank Andara telah mencapai Rp746,99 Miliar. with travel package to Vietnam. This program succeeded incollecting Rp22 Billion of funds. At the end of 2016 total Bank Andara bank and third party funds reached Rp746,99 Billion. Dalam miliar Rupiah / in billions Rupiahs Sumber Pendanaan Desember 2016 Desember 2015 Funding Source December 2016 December 2015 14,95 4,78 6,61 4,98 78,10 114,85 Deposito dari BPR dan bank lain Deposit from Rural Bank and other Bank 647,33 639,13 Total Dana Pihak Ketiga Total Third Party Funds 746,99 763,74 Total Pinjaman Pihak lain Total Fund Borrowing 33,11 77,19 Total Sumber Pendanaan Total Source of Fund 780,09 840,93 Giro Currents Accounts Tabungan Savings Deposito Non Bank Non Bank Deposit Kinerja Layanan Andaralink 52 Andaralink Service Performance Sejak diluncurkan pada Oktober 2010, AndaraLink sebagai layanan transaksi keuangan bagi mitra Bank yaitu BPR dan Koperasi, telah mengalami perkembangan yang pesat, baik dari segi jumlah anggota, wilayah sebaran anggota, dan jumlah transaksi. Since it was launched in October 2010, AndaraLink, a financial transaction service for the Bank’s Rural Bank and Cooperative partners, has experienced rapid growth in number of members, member’s area coverage, and the number of transactions. Total transaksi AndaraLink mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dimana pada akhir Desember 2016 tercatat 490,000 transaksi yang dilakukan dalam satu bulan. Peningkatan jumlah transaksi sebesar 145% dari periode yang sama di tahun 2015 disebabkan oleh pemakaian AndaraLink pada pada BPR-BPR yang menjalankan bisnis Grameen. AndaraLink’s total transactions have experienced significant growth, where in the end of 2016, 490,000 transactions were recorded in one month. The increase in the transaction number was 145% compared to last year and was caused by utilization of AndaraLink by financial institutions which run Grameen (group lending) business. Proses penyempurnaan dan pengembangan AndaraLink terus dilakukan. Fitur yang telah ada diantaranya pembayaran tagihan, layanan pengiriman uang (kirim tunai-ambil tunai) dan kiriman tunai ke rekening di bank umum lain melalui sistem RTGS/SKN Bank Indonesia, Solusi Setoran yang berguna membantu mitra Bank dalam menjalankan fungsi jemput antar setoran nasabah mereka yang terkadang berada jauh dari lokasi mitra tersebut. The improvement and development process of AndaraLink has been carried out continuously. Existing features including bill payment, money transfer services (send cash-receive cash), and cash transfers to other bank’s accounts through Bank Indonesia’s RTGS/SKN system, Deposit Solution feature for Rural Banks and Cooperatives. This feature is very useful as it helps Rural Banks and Cooperatives to perform pick-up service for customer’s deposits and payments that at times may be distant from the Rural Bank and Cooperative office. Pada tahun 2016 Bank terus melakukan terobosan dalam rangka meningkatkan jumlah In 2016, the Bank made a breakthrough increasing Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 555.268 Pertumbuhan Transaksi Andaralink 2016 Andaralink Transaction Growth 2016 547.459 490.410 381.488 Dalam volume/ in volume 270.859 217.649 Jan Jan 197.980 Feb Feb 213.486 Mar March Apr Apr 249.291 240.747 Mei May Juni June 221.883 218.562 Juli July Agst Aug Sept Sept Okt Oct Nop Nov Des Dec Jenis Transaksi/ transaction types: Telkom, RTGS, SKN, Pulsa, Setoran Online volume transaksi Andaralink setiap bulannya. Selain melalui program transaksi optima juga ditambahkan fitur solusi setoran yang dirancang khusus untuk mendukung BPR yang menjalankan model Grameen. Keberadaan program optima dan penambahan fitur solusi setoran untuk model Grameen ini cukup mampu meningkatkan jumlah transaksi secara signifikan. the number of AndaraLink transactions each month. In addition to the Optima Transactions program, there also has been added a deposit solution feature, which was specially designed to support institutions operating the in Grameen (group lending) business model. This Optima Transaction program and the new deposit solution feature for Grameen business model has been quite successfull in increasing number of transactions significantly. Untuk membantu pemasaran AndaraLink, Bank terus memberikan pelatihan, branding beserta pemasangan materi pemasaran, serta aktivitas lainnya yang turut memberi dampak semakin dikenalnya AndaraLink dan memberikan gambaran luasnya jaringan AndaraLink di Indonesia. Yang perlu digaris bawahi adalah AndaraLink ini diposisikan sebagai peluang bisnis bagi LKM untuk meningkatkan pendapatan bukan bunga yang diharapkan akan meningkatkan bisnis LKM lebih besar lagi. To support the marketing of AndaraLink, the Bank continues to provide training, branding, along with marketing materials, as well as other activities that contribute to a growing recognition of AndaraLink and gives an overview on the extent of AndaraLink’s network in Indonesia. The bottom line is that AndaraLink is well-positioned to serve as a business opportunity for MFIs to increase non-interest income, which therefore will boost their businesses eventually. Sebagai layanan inovatif yang dikembangkan oleh Bank bagi LKM sebagai nasabah, Bank terus melakukan pengembangan internal AndaraLink untuk semakin mempermudah LKM dalam menggunakan AndaraLink, mempermudah penambahan fitur-fitur baru, dan meningkatkan keamanan AndaraLink. As an innovative service developed by the Bank for MFIs as customers, the Bank strives to make internal service improvement that can facilitate MFIs in more efficient ways, facilitate new features, and create a more secure system in using AndaraLink. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 53 Tinjauan Unit Pendukung Supporting Units Operasional dan Teknologi Informasi Operation and Information Technology 54 OPERASIONAL OPERATION Dukungan operasional bagi institusi perbankan merupakan aspek yang harus senantiasa terselenggara secara aman, handal, dan efisien. Untuk itu, penyempurnaan sistem operasional di Bank tetap dilaksanakan dari waktu ke waktu dan senantiasa ditingkatkan sehingga pelayanan Bank dapat terselenggara dengan baik dan kepuasan nasabah dan mitra dapat terjaga. Operational support in the banking industry is one of the instrumental aspects of banking that needs to be managed in a secure, reliable, and efficient manner. To that end, improvement in the Bank’s operational systems must be carried out over time so that the Bank can deliver efficient banking services and maintain customer and partner’s satisfaction. Jaringan Kantor Jaringan kantor Bank Andara berjumlah 4 kantor cabang di kota Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Denpasar. Office Network Bank Andara office network consists of 4 branches in Jakarta, Semarang, Surabaya, and Denpasar. TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY Pengembangan teknologi yang terpadu tetap dilakukan secara konsisten oleh Bank pada tahun 2016. Tujuan pengembangan ini adalah agar operasional dapat berjalan secara efisien dan efektif sekaligus memberikan layanan keuangan yang lebih luas bagi IKM dan nasabahnya. The development of integrated technology has been consistently conducted by the Bank in 2016. This development was intended to enable operations to run efficiently and effectively to provide broader financial services to MFIs and their end clients. Pengembangan Core Banking System dan aplikasi pendukungnya meliputi channeling, perubahan modul pelaporan Laporan Bank Umum (LBU), perubahan modul pelaporan Laporan Harian Bank Umum (LHBU) dan persiapan pelaporan Sistem Informasi Layanan Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan. The development of the Core Banking System and its supporting applications includes channeling, changes of Monthly Bank Reporting (LBU) module, changes of Daily Bank Reporting (LHBU) module and preparation of SLIK reporting to Indonesia Financial Services Authority. Bank juga terus berupaya melakukan pengembangan dan perbaikan AndaraLink untuk semakin mempermudah IKM dalam menggunakan AndaraLink, yaitu dengan penambahan fitur Pengajuan Kredit Online dan fitur Solusi Setoran Grup untuk IKM yang menggunakan model grameen. The Bank also continued to undertake the development and improvement of AndaraLink to make it easier for MFI, with the addition of Online Credit Application feature and Deposit Solution Group feature for institutions using the Grameen model. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Sumber Daya Manusia Human Resources Strategi dan Tujuan Pengelolaan SDM Strategy and Human Resource Management Objectives Sejalan dengan perkembangan bisnis Bank dan untuk mendukung perkembangan bisnis tersebut, serta untuk dapat meningkatkan produktifitas dan kinerja Bank, Bank melakukan penyesuaian struktur organisasi sebagaimana tergambar pada bagian Profil Perusahaan mengenai Struktur Organisasi. In line with the Bank’s business development and to support the development of business, as well as to improve the productivity and performance of the Bank, the Bank adjusted the organizational structure as reflected in the Company Profile section on Organizational Structure. Bank juga melakukan rekrutmen pada posisi front liners dan pengembangan produk serta posisi kritikal yang kosong. Per tanggal 31 Desember 2016, jumlah pegawai tetap dan pegawai kontrak Bank sebanyak 143 orang, tenaga alih daya sebanyak 31 orang dan jumlah tenaga kerja asing sebanyak 1 orang yaitu Chief Risk Officer. The Bank conducted recruitment for frontline positions and product development as well as critical positions due to resignation. As of December 31, 2016, the number of permanent employees and contract workers totaled 143 persons, outsourcing staff totaled 31 persons and the number of foreign workers totaled 1 person the Chief Risk Officer. Selain itu, pelatihan pegawai menjadi strategi yang diterapkan Bank untuk mencapai target bisnis Bank dan meningkatkan produktifitas karyawan. In addition, employee training became the strategy of the Bank to achieve the Bank’s business target and to improve employees’ productivity. Pelatihan kepada pegawai di tahun 2016 diprioritaskan pada peningkatan kemampuan analisa kredit dan kredit bermasalah, serta manajemen risiko. Bank juga meningkatkan kemampuan kepemimpinan, kemampuan pemasaran, serta pelatihan untuk peningkatan soft skill lainnya termasuk peningkatan kepercayaan diri, negosiasi, dan motivasi. Sertifikasi manajemen risiko dan sertifikasi kepatuhan tetap dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. Employee training in 2016 prioritized the improvement of credit analysis skills and problem loans, as well as risk management. The Bank also worked to improve leadership skills, marketing skills, as well as soft skills, including the increase of self-confidence, negotiation, and motivation. Certification of risk management and certification of compliance continued to be implemented in accordance with prevailing regulations. Pelatihan dilakukan secara internal dan eksternal sesuai dengan ketersediaan tenaga ahli pada bidang yang dibutuhkan. Training was carried out internally and externally in accordance with the availability of experts in the fields required. Penerapan Azas Kesetaraan Application of Principle of Equality Dalam melakukan rekrutmen dan pemberian remunerasi yang diberikan oleh Bank kepada seluruh pegawai, Bank telah melakukan azas kesetaraan dimana remunerasi pegawai diberikan sesuai pangkat dan jabatan serta kinerja pegawai. Hal ini dilakukan di bawah koordinasi Divisi Sumber Daya Manusia yang mengkaji standar gaji dan remunerasi pegawai. Keterlibatan Kepala Divisi SDM dalam Komite Remunerasi dan Nominasi juga dimaksudkan untuk memastikan penerapan azas kesetaraan baik di tingkat Direksi, Dewan Komisaris, maupun pegawai Bank. In conducting recruitment and providing remuneration to employees, the Bank followed the principle of equality of remuneration awarded according to rank and position as well as the performance of employees. This is done under the coordination of the Human Resources Division which reviewing salaries and remuneration. The Head of Human Resources Division involvement in the Remuneration and Nomination Committee was also intended to ensure the application of the principle of equality at the level of the Board of Directors, Board of Commissioners, and for employees of the Bank. Dalam melakukan rekrutmen, Bank juga tidak melakukan perbedaan atas gender, status, usia, suku, agama, dan ras. Rekrutmen dan remunerasi didasarkan pada pengalaman, kapasitas, kredibilitas, integritas, dan kinerja yang bersangkutan. In recruitment, the Bank does not discriminate on gender, status, age, ethnicity, religion, or race. Recruitment and remuneration are based on experience, capacity, credibility, integrity, and relevant performance. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 55 Pengembangan Kompetensi dan Pelatihan SDM Competency Development and HR Training Per tanggal 31 Desember 2016, total biaya pengembangan dan pendidikan SDM adalah sebesar Rp976,820,580 atau 2,87% dari jumlah total biaya tenaga kerja. Total biaya pengembangan dan pendidikan SDM ini tidak mencapai 5% dari total biaya tenaga kerja dikarenakan kondisi keuangan Bank yang belum membaik. As of December 31, 2016, the total cost of human resources development and training was Rp976.820.580 or 2.87 % of the total labor cost. Total cost of human resources development and education did not reach 5% of the total labor costs due to the Bank’s financial condition. Jumlah pelatihan yang telah diberikan sampai 31 Desember 2016 sebanyak 21 pelatihan dengan materi pelatihan dalam bidang analisa kredit, penanganan kredit bermasalah, pemasaran, Internal Audit (SKAI), hukum, tresuri, informasi teknologi, sertifikasi manajemen risiko dan kepatuhan kepada 65 pegawai dari berbagai unit kerja dan tingkatan yang secara lengkap terlihat pada tabel Laporan Pelatihan 2016. The amount of training that was provided until December 31, 2016 totaled 21 training courses with materials in the areas of credit analysis, handling problem loans, marketing, Internal Audit (SKAI), legal, treasury, information technology, risk management certification and compliance to 65 employees from various work units and organization levels, that can be seen at below table of training report 2016. Laporan Realisasi Pelatihan Tahun 2016/ 2016 Training Report No. 56 Topics Date Location Vendor Types of Training January, 28 Hotel Sahid Jaya OJK Public February, 3-5 Apartment Batavia Independent Trainer (Wisnu Basuki) Inhouse February, 18-19 Apartment Batavia Grande Consulting Inhouse 1 Socialization of Governance Implementation in the granting of remuneration for Banks 2 Asset Valuation 3 Preparation of Training Risk Management Certification Level 1 by LSPP 4 Preparation of Training Risk Management Certification Level 2 by LSPP 5 Preparation of Training Risk Management Certification Level 1 by LSPP March, 17-18 Apartment Batavia Grande Consulting Inhouse 6 Identification of Suspicious Transactions March, 23-24 Griya Perbanas FKDKP Public 7 Indonesia Seminar Secretary Summit 2016 March, 31- April, 01 Hotel Intercontinental Sekretaris Pro Public 8 Training of Bank Role in Preventing Crime Banking Through an Integrated Internal Control April, 6-7 Hotel Santika Premiere FKDKP Public 9 Preparation of Training Risk Management Certification Level 4 by BSMR April, 8 KP Bank Andara Talent Indonesia Inhouse 10 Ethical Hacking & Perimeter Defense Training April, 11-15 KP Bank Andara RootBrain Inhouse 11 Refreshment of Risk Management Level 2 and Level 3 April, 25 Hotel Sheraton Gandaria City BSMR Public 12 Preparation of Training Risk Management Certification Level 1 by BSMR April, 26-28 Apartment Batavia Talent Indonesia Public May, 24-26 Apartment Batavia Talent Indonesia Public July, 19-21 Apartment Batavia Talent Indonesia Public 13 14 Preparation of Training Risk Management Certification Level 2 by BSMR Preparation of Training Risk Management Certification Level 1 by BSMR Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report No. Topics Date Location Vendor Types of Training 15 Training of Brevet Tax C Aug, 13-Oct, 29 Kampus FEB UI Depok Pusat Pengembangan Akuntansi FEB UI Public 16 Training of CPSAK Review Aug, 27-Nov, 26 Kampus FEB UI Salemba Pusat Pengembangan Akuntansi FEB UI Public 17 Preparation of Training Risk Management Certification Level 2 by BSMR September, 20-22 Apartment Batavia Talent Indonesia Public 18 Identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan Batch 6 September, 21-22 Griya Perbanas FKDKP Public 19 Consolidation and National Meeting on Promoting Role SPI BLU/BLUD for improve corporate performance as well as the establishment and inauguration communication forum SPI BLU/BLUD (FK-SPI) October, 12-13 Hotel Nagoya Plaza - Batam Pusat Studi Kebijakan Nasional Public 20 Preparation of Training Risk Management Certification Level 5 by BSMR November, 17-18 KP Bank Andara Talent Indonesia Inhouse 21 Business Continuity Planning (BCP) Foundation Training December, 8-9 Intiland Tower Buliding Andalan Teknologi Informasi Public Kesejahteraan Pegawai Employee welfare Sejalan dengan perkembangan bisnis Bank dan kondisi makro ekonomi Indonesia, Divisi SDM senantiasa mengkaji remunerasi pegawai dari waktu ke waktu dan mengajukan perubahan yang dianggap perlu kepada Direksi dan Komite Remunerasi dan Nominasi. In line with the Bank’s business development and Indonesian macro-economic conditions, the Human Resources Division reviewed remuneration from periodically and proposed changes deemed necessary to the Board of Directors and the Remuneration and Nomination Committee. Sepanjang tahun 2016, Bank telah melakukan perubahan pada gaji tenaga alih daya disesuaikan dengan Upah Minimum Regional (UMR) setempat serta memastikan rentang gaji pegawai tidak berada di bawah UMR. Dalam menetapkan dan memastikan gaji tenaga alih daya sesuai UMR, Divisi SDM berkoodinasi dengan Divisi Operasional (yang membawahi Departemen General Affair) dan perusahaan tenaga alih daya. In 2016, the Bank made changes of payroll of outsourcing personnel tailored to the Regional Minimum Wage (UMR) locally and ensuring employees salary ranges were not below the minimum wage. In establishing and ensuring salaries for outsourcing personnel were in accordance to the UMR, the Human Resources Division coordinated with the Operations Division, (which oversees the General Affairs Department) and outsourcing company. Atas dasar kinerja dan untuk meningkatkan produktifitas pegawai, Bank melakukan penyesuaian gaji, memberikan penghargaan kepada pegawai yang memenuhi klasifikasi key talent dan memiliki kinerja baik dalam bentuk retention bonus, serta melakukan perubahan skema pemberian insentif yang lebih menarik dan kompetitif bagi tenaga pemasaran atas pencapaian target yang diberikan. On the basis of performance and to increase the productivity of employees, the Bank adjusted salaries, rewarded employees who met the requirements for key talent and have performed well in the form of retention bonuses, as well as made changes to incentive schemes to be more attractive and competitive for marketing personnel who achieve the targets. Asuransi Kesehatan dengan skema yang telah berlaku selama ini terus diperpanjang. Demikian pula dengan kepesertaan pegawai dalam program Dana Pensiun yang bekerja sama dengan BNI Life. The health insurance scheme that has been in effect for this continued period was extended. Similarly, the participation of employees in the Pension Fund program in collaboration with BNI Life. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 57 28 3 < 25 > 46 39 Usia Age 14 41 - 45 26 - 30 26 32 31 - 35 36 - 40 58 Komposisi Pegawai/ Employee Composition (Berdasarkan Pendidikan dan Usia)/ (by Education and Age) 3 10 SMA/ SMK 1 D2 9 D3 S2 119 S1 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Hubungan Industrial Industrial relations Bank sampai saat ini tidak memiliki Serikat Pekerja (SP), namun demikian Bank senantiasa memastikan terciptanya hubungan industrial yang harmonis antara pengusaha dan pegawai. The Bank does not have a Workers’ Unions (SP), however, the Bank works to ensure harmonious industrial relations between employer and employees. Peraturan Perusahaan (PP) yang telah terdaftar di sejak tahun 2014 dan telah diperbarui pada tahun 2016, kebijakan yang tersedia dan tetap memperhatikan kondisi keuangan Bank, senantiasa dipakai sebagai acuan dalam menjalankan hubungan industrial tetap terjaga dengan baik. Company Regulations (PP), which were registered since 2014, and already renew at 2016 and the policies in place taking into account the Bank’s financial condition, are always used as a reference in ensuring that industrial relations are maintained properly. Biaya SDM HR costs Pada 31 Desember 2016, total biaya tenaga kerja sebesar Rp34.047.991.743 bertambah sebesar Rp2.878.123.983 dari periode yang sama di tahun sebelumnya. On December 31, 2016, total labor costs were Rp34,047,991,743 increased by Rp2,878,123,983 from the same period in the previous year. Rekrutmen Recruitment Sepanjang tahun 2016, Bank telah merekrut sebanyak 44 orang untuk mengisi posisi kosong. Throughout 2016, the Bank recruited 44 people to fill vacant positions. Tingkat Turn Over Pegawai Employee Turn Over Level Sepanjang tahun 2016, tingkat perputaran pegawai masuk dan keluar (turnover) mencapai 31,28% : 27,28%. During 2016, the turnover rate of employees in and out (turnover) reached 31.28% : 27.28%. 59 Turn Over Pegawai - Januari s/d Desember 2016 Employee Turn Over - January To December 2016 Period Number Employee Resigned Hired Initial Number 139 January February March April May June July August September October November December TOTAL Monthly Average 139 139 140 140 148 129 131 133 136 137 139 143 149 0 2 4 3 0 23 2 0 3 2 0 0 38 3 0 2 5 3 8 4 4 2 6 3 2 4 43 4 Employee Resigned Hired 0,00% 1,44% 2,88% 2,14% 0,00% 15,54% 1,55% 0,00% 2,26% 1,47% 0,00% 0,00% 27,28% 2,27% Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 0,00% 1,44% 3,60% 2,14% 5,71% 2,70% 3,10% 1,53% 4,51% 2,21% 1,46% 2,88% 31,28% 2,61% Remarks 60 MANAJEMEN RISIKO Risk Management Pada periode 2016 ini Bank mampu mencapai perbaikan yang signifikan dalam area manajemen Risiko. Secara signifikan, Bank mampu memperbaiki profil risiko Bank hampir di seluruh area, sehingga nilai profil risiko secara komposit meningkat di 2016 dari “Moderat” ke “Low To Moderate” (sesuai dengan sistem penilaian risiko untuk bank-bank di Indonesia yang diatur dan diawasi oleh OJK ). In 2016, Bank Andara achieved significant improvements in the area of risk management. Significantly, the Bank was able to improve its risk profile almost across the board, resulting in an improved composite risk score in 2016from“Moderate”to“Low To Moderate” (according to the system of risk scoring for banks in Indonesia regulated and supervised by OJK). Berdasarkan kebijakan manajemen risiko Bank Andara, risiko (risk) diartikan sebagai “Potensi terjadinya suatu peristiwa (event) yang dapat menimbulkan kerugian. (Biasanya dari sisi financial secara langsung atau tidak tidak langsung) dapat terjadi pada Bank, pada nasabah bank atau pada negara (Indonesia). Manajemen risiko adalah proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko Bank Andara’s risk management policy defines risk as “the potential occurrence of an event which causes loss.” This potential for loss (usually financial, whether direct or indirectly) can originate from the Bank, its customers, and/or the Indonesian economy. Risk management is the process of identifying, measuring, monitoring and controlling risks. Sepanjang tahun lalu, Bank Andara telah mampu memperbaiki pengelolaan risiko yang melekat pada strategi bisnis Bank dan secara bersamaan memperbaiki pencapaian target bisnis dan tetap mematuhi batasan risiko yang telah ditetapkan oleh pemegang saham dan pengawas Bank. Walaupun masih banyak hal yang harus dilakukan perbaiki, manajemen bank berkomitmen untuk tetap melanjutkan tren baru ini di tahun-tahun mendatang Over the past year, Bank Andara has been able to improve their management of the risks inherent in the Bank’s business strategy while also achieving improved business results and complying with the limits on Bank risk set by the owners and supervisors. While much remains to be done, Bank management look forward to continuing this new trend in the years ahead. EKSPOSUR RISIKO BANK ANDARA Untuk Bank Andara, pada 2016 terdapat beberapa eksposur risiko utama antara lain risiko kredit khususnya yang bersumber dari tunggakan pembayaran debitur, risiko pasar yang bersumber dari kepemilikan SUN pada saat pasar menurun, dan risiko stratejik yang bersumber dari a) jumlah modal di atas wajib minimum tapi jauh di bawah jumlah yang diinginkan oleh pengawas bank (Rp1triliun), dan b) risiko kegagalan untuk mencapai target bisnis yang ada di Rencana Bisnis Bank (RBB). BANK ANDARA RISK EXPOSURE For Bank Andara, the main areas of risk exposure in 2016 were credit risk from non-repayment of loans, market risk due to SUN holdings in a declining market, and strategic risk driven mainly by a) total capital level above the minimum statutory level but significantly below the level preferred by bank supervisors (Rp1bilion), and b) risk of failure to achieve the key business targets of the Bank’s business plan (RBB). KERANGKA MANAJEMEN RISIKO Kerangka Risiko Bank Andara terdiri dari tujuan, strategi, infrastruktur, lingkungan dan proses yang digunakan Bank untuk mengelola risiko. Tujuan risiko Bank, strategi manajemen risiko secara keseluruhan, dan infrastruktur manajemen risiko (organisasi , Kebijakan dan Prosedur, Sumber Daya Manusia, Permodalan, Sistem, dan Data ) dijelaskan dalam paragraf di bawah ini. RISK MANAGEMENT FRAMEWORK Bank Andara’s Risk Framework is composed of the objectives, strategy, infrastructure, environment and process that the Bank uses to manage its risks. The Bank’s risk objectives, overall risk management strategy, and risk management infrastructure (Organization, Policies and Procedures, Human Resources, Capitalization and Systems and Data) are described in the paragraphs below. Manajemen dan pengawas Bank, dan khususnya Dewan Direksi dan Komisaris, bertangung jawab untuk memastikan bahwa lingkungan risiko Bank dan proses, termasuk tata kelola, budaya risiko dan komunikasi yang transparan, mengikuti proses yang seharusnya. It is the responsibility of the Bank’s management and supervisors, and particularly its Boards of Directors and Commissioners, to ensure that the Bank’s risk environment and processes, including governance, risk culture and transparent communication, follow best practice. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report TUJUAN DAN STRATEGI MANAJEMEN RISIKO BANK ANDARA BANK ANDARA RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND STRATEGY Pada awal tahun 2016, tujuan risiko utama Bank adalah untuk mendukung pencapaian tujuan bisnis Bank dengan 1) Mengendalikan kerugian karena risiko kredit 2) Memobilisasi dan mengelola likuiditas untuk mendukung rencana pemberian pinjaman Bank, dan 3) Menemukan tujuan strategi utama dengan menarik kandidat investor untuk memberikan tambahan modal kepada Bank dengan tetap mempertahankan pemegang saham yang sudah ada, disertai dengan memperluas pemberian pinjaman kepada segment yang telah diketahui (terutama kepada BPR) untuk meningkatkan total portofolio Bank. In 2016, the Bank’s main risk objectives were to support the achievement of the Bank’s business objectives by 1) Controlling losses due to credit risk, 2) Mobilizing and managing adequate stable liquidity to execute the Bank’s lending plan, and 3) Meeting the main strategic objectives by attracting a candidate investor to inject additional capital into the Bank while retaining existing shareholders, accompanied by expanding the Bank’s total loan portfolio. Strategi Bank untuk mengelola risiko kredit difokuskan 1) Pada pengurangan eksposur untuk koperasi simpan pinjam dan secara bersamaan meningkatkan pinjaman ke BPR yang dirasakan lebih aman, 2) Secara bertahap melakukan diversifikasi portofolio kredit Bank dengan memulai memberikan pinjaman kepada perusahaan pembiayaan , dan 3) Memperkenalkan serangkaian perbaikan teknis dalam analisis kredit, manajemen hubungan, dan pemantauan The Bank’s strategy for managing credit risk centered on 1) Reducing its exposure to savings and loan cooperatives while increasing (safer) BPR lending, 2) Gradually diversifying the Bank’s loan portfolio by lending to qualifying multifinance companies and SMEs, and 3) Continuity to introduce a series of technical improvements in loan analysis, relationship management, and monitoring. Strategi Bank untuk mengelola risiko likuiditas pada tahun 2016 difokuskan untuk menggiatkan pendanaan dari deposito untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Bank juga menetapkan rencana untuk mengurangi konsentrasi deposito dari deposan terbesar dan mulai mendiversifikasikan sumber pendanaan dari sektor BPR. The Bank’s strategy for managing liquidity risk in 2016 focused on mobilizing funding from deposits to meet business needs. The Bank also implemented a plan to reduce deposit concentration from its largest depositors and began diversifying sources of funding away from the BPR sector. Di tahun 2016, Bank akan melakukan strategi yang komprehensif untuk memperbaiki profil risiko strategis. Sedangkan upaya untuk melakukan penambahan modal dengan cara menambahkan pemegang saham baru (selesai kuartal IV tahun 2016) adalah salah satu usaha strategis yang paling penting Bank. Bank juga bekerja keras untuk memastikan bahwa posisi kosong di tingkat manajemen, komite, dan dewan dipenuhi, serta proses tata kelola korporasi mengikuti ketentuan seharusnya. In 2016, the Bank undertook a comprehensive strategy for improving its strategic risk profile. While the concerted effort to attract additional capital by adding a new strategic shareholder (completed in Q4 2016) was the Bank’s most important strategic undertaking, it was by no means the only one. The Bank also worked hard to ensure that key vacancies at management, Committee and Board levels were filled, and that governance processes, particularly at the committee and Board levels, followed sound practice. INFRASTRUKTUR MANAJEMEN RISIKO Struktur tata kelola dan pengawasan Bank terdiri dari Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan KomiteKomite. Dewan Direksi bertanggung jawab untuk menyusun kebijakan dan strategi risiko secara tertulis menetapkan dan mengkinikan prosedur dalam hal pelaksanaan kebijakan dan strategi risiko Bank. Pelaksanaan pengawasan aktif juga dilakukan baik langsung dan melalui forum Komite Manajemen Risiko, Komite Kredit dan Komite Asset & Liability (ALCO) serta IT Steering Committee yang merupakan komite Direksi untuk memastikan penerapan manajemen risiko yang efektif dan menyeluruh. RISK MANAGEMENT INFRASTRUCTURE The governance and supervision structure of the Bank is composed of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and Committees. The Board of Directors is responsible for supervising the development of written policies and strategies as well as establishing and updating procedures for implementing the risk policies and strategies of the Bank. Active supervision is carried out both directly and via the Risk Management Committee, Credit Committee, Special Asset Management Committee, Asset and Liability Committee (ALCO), and the IT Steering Committee, which constitute the Directors’ committees for ensuring that the implementation of risk management is effective and comprehensive. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 61 62 Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mempertimbangkan dan menyetujui kerangka manajemen risiko dan kebijakan terkait. Komisaris juga ditugaskan untuk melakukan evaluasi dan berikan arahan atas pelaksanaan manajemen risiko Bank melalui forum-forum Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan Rapat Direksi dan Komisaris dan dilakukan secara berkala. The Board of Commissioners is responsible for evaluating and approving the risk management framework and related policies. Commissioners are also tasked with evaluating and giving advice on the Bank’s risk management implementation via the Risk Oversight Committee, Audit Committee, and Board of Commissioners’ meetings, which are held regularly. Dibawah struktur tata kelola dan pengawasan. Penerapan manajemen risiko di BA terorganisir dalam tiga “lini pertahanan” Bank. Below this governance and supervisory structure, the Bank’s risk management implementation is organized into three (3) “lines of defense.” Lini pertama terletak pada masing-masing unit dimana setiap Risk Type Owner (RTO) dan setiap orang di Bank bertanggung jawab atas pengelolaan risiko sesuai jenis risiko dan tanggung jawabnya. Untuk kepentingan ini maka pemantauan dan pengendalian akan dilakukan oleh unit/RTO masing-masing dengan menggunakan perangkat yang telah ditetapkan dengan cara melakukan selfassessment atas jenis risiko yang ada di unitnya. Hasil self-assessment ini harus dilaporkan ke Direksi untuk pemenuhan tindak lanjut yang diperlukan terutama untuk yang berisiko tinggi. The first line is in each Unit, where every employee, and particularly the Risk Type Owner, is responsible for managing risks in accordance with the type of risk and their responsibilities. In order to do this, monitoring and control functions must be carried out by each unit and RTO using tools which have been established following self-assessment of the risks present in the unit. The self-assessment results must be reported to the Board of Directors in order to ensure follow-up as needed, particularly for high-risk findings. Lini kedua adalah Pengendalian Intern (yang merupakan suatu departemen dalam SKMR Bank) dan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK). Pengendalian Intern akan melakukan pengkajian atas selfassessment yang telah dilakukan RTO secara berkala sesuai tingkat risikonya. Pengendalian Intern dan SKK akan memberikan rekomendasi tindakan yang harus dilakukan guna memastikan kepatuhan terhadap ketentuan internal dan eksternal, terutama jika ditemukan potensi pelanggaran peraturan dan/atau ada jika ada tindakan yang perlu dilakukan secara cepat untuk memperbaiki suatu keadaan. The second line of defense consists of the Internal Control unit, organized as a department within the Bank’s Risk Management Division, and the Compliance unit, organized as a separate division. Internal Control carries out evaluations of selfassessments made by the RTOs periodically, in accordance with the level of risk. Internal Control and the Compliance Division will recommend any necessary steps in order to ensure compliance with internal and external regulations, particularly if there is potential for violation of regulations and/or if there are steps which need to be taken quickly in order to improve a situation. SKMR juga merupakan bagian dari lini kedua dan bertindak secara professional dan independent untuk membantu penerapan kebijakan dan strategi manajemen risiko Bank serta melakukan analisa dan memberikan rekomendasi terutama kepada Dewan Direksi dan Komite Pemantau Risiko dan sampai masing-masing RTO Bank. The Risk Management Division is also part of the second line and acts professionally and independently to assist in the implementation of the Bank’s risk management policies and strategies while carrying out analysis and preparing recommendations, principally for the Board of Directors Committees and Risk Oversight Committee but also for each unit/RTO of the Bank as needed. Lini ketiga adalah Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang akan melakukan audit berbasis risiko dengan mempertimbangkan hasil self-assessment dan hasil review Pengendalian Intern dan SKK. Metodologi pelaksanaan audit oleh SKAI terus mengalami perubahan dan perbaikan guna memastikan pelaksanaan audit berdasarkan risiko berjalan sesuai dengan tingkat risiko Bank dan peraturan perundangan yang berlaku. The third line of defense is the Internal Audit Division (SKAI), which carries out risk-based audits taking into account the results of risk selfassessments as well as reviews by Internal Control and Compliance. The methodology used by SKAI is being continuously improved to ensure that riskbased audits are conducted in accordance with the level of risk to the Bank and the applicable laws and regulations. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Untuk mengelola risiko kredit, kebijakan Bank untuk mengurangi eksposur kepada koperasi yang berisiko tinggi cukup efektif: pada akhir tahun 2016 ini, eksposur koperasi yang tersisa (setelah dikurangi provisi kerugian pinjaman perorangan dan cash RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION To manage credit risk, the Bank’s policy of systematically reducing exposure to high-risk cooperatives was largely effective: by year’s end 2016, the Bank’s remaining exposure to cooperative Rp26 Billion (net of individual loan Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report collateral) Rp26Miliar, turun dari Rp32Miliar pada akhir tahun 2015. loss provisions and cash collateral), a significant decrease from 2015’s total of Rp32 billion. Diversifikasi portofolio sebagian berhasil, bank mengembangkan pinjaman kepada perusahaan pembiayaan dan pinjaman kepada sektor UMKM pada 2016 ini. Portfolio diversification was also successful, with the bank developing lending to multifinance companies as well as SME lending in 2016. Pinjaman untuk BPR juga mengalami perkembangan yang baik setelah periode yang sulit pada 2015. Lending to BPRs also expanded relatively smoothly 2016 after struggling during for much of 2015. Risiko likuiditas berhasil dikelola oleh Bank selama tahun 2016, Bank berhasil menjaga likuiditas yang stabil dan cukup untuk kebutuhan bisnis sepanjang tahun. Kekuatan likuiditas Bank selama tahun 2016 merupakan pencapaian penting bagi Bank dan memungkinkan untuk meningkatkan posisi tawar maupun untuk mengurangi biaya deposito. Bank juga secara signifikan mengurangi konsentrasi deposit dari deposan terbesar sambil terus mempertahankan cadangan likuiditas yang sehat. Liquidity risk was successfully managed by the Bank during 2016, with the Bank continuously maintaining sufficient stable liquidity for business needs throughout the year. The strength of Bank liquidity throughout 2016allowed the bank it to both improve its bargaining position and reduce the cost of deposits. The Bank also significantly reduced deposit concentration from its largest depositors while continuing to maintain healthy liquidity reserves. Pada akhirnya upaya Bank untuk memulai diversifikasi sumber pendanaan dari sumber nonBPR mulai membuahkan hasil ditengah kondisi Bank yang belum memiliki manajer dan staff yang memiliki pengalaman yang mencukupi. However, the Bank’s efforts to diversify its sources of funding to non-BPR sources were only partially successful this was due mainly to lack of sufficient experienced funding managers and officers. Implementasi Bank terhadap rencana pengelolaan risiko strategis sebagian besar berhasil. Hingga akhir tahun, Bank dan para pemegang saham telah membuat kemajuan substansial dengan adanya penambahan modal yang besar dan pemegang saham pengendali baru, proses ini selesai pada kuartal 4/2016 Bank juga berhasil mengisi semua kekosongan manajemen, Dewan Komisaris dan Direksi, dan posisi kosong pada komite. The Bank’s implementation of its plan to manage strategic risk by bringing in both a substantial capital addition and a new controlling shareholder to the Bank was successfully completed in Q4/2016 the bank also succeeded in filling all key management, Board, and committee vacancies. Risiko Utama di tahun 2017 Pada tahun 2017, Bank memperkirakan risiko kredit akan terus menjadi risiko utama, terutama disebabkan karena kondisi pergerakan ekonomi makro yang relatif lambat dan pertumbuhan kredit Bank pada segmen yang baru. Selain itu, diversifikasi pertumbuhan portofolio kredit Bank, terutama melalui perluasan pinjaman kepada perusahaan pembiayaan dan UKM, yang seharusnya mengurangi risiko bank secara keseluruhan dari waktu ke waktu dapat memicu munculnya risiko jangka pendek karena Bank baru berpengalaman pada jenis debitur baru ini. Main Risks in 2017 In 2017, the Bank expects credit risk to continue to be a core risk, due both to continued relatively slow macroeconomic conditions and growth in exposure to relatively new lending segments. The Bank’s growing diversification of its loan portfolio, primarily via expansion of lending to multifinance companies and SMEs, should reduce the Bank’s overall risk over time but may cause short-term additional risks as the Bank internalizes knowledge and experience about these new types of customers. Pertumbuhan program Pemerintah berbasis subsidi bunga (terutama melalui bank milik pemerintah) mungkin atau akan berdampak kurang baik pada BPR dan lembaga keuangan mikro lainnya, dalam 2017. Lembaga-lembaga ini tidak memiliki fasilitas subsidi bunga ini harus mendapatkan pendapatan untuk kelangsungan operasional mereka. Dampak ini berpotensi memperlambat permintaan. The growth of heavily-subsidized price competition from politically-driven government programs may adversely affect BPRs and other local microfinance institutions in 2017. These institutions continue to be unsubsidized and must earn a profit to survive. Such adverse effects could include reduced demand for borrowing as well as deterioration in the repayment culture of certain classes of micro borrowers. Secara keseluruhan, Bank mengharapkan risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko stategis menurun di tahun 2017sejalan dengan tambahan setoran modal dari pemegang saham baru, penerapan strategi Overall, the Bank expects liquidity, market and strategic risks to decrease in 2017 as the Bank deploys its new capital, and implements strategies Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 63 untuk mengurangi eksposur risiko pasar. Risiko operasional yang berkaitan dengan kepegawaian diharapkan menurun seiring keberhasilan Bank untuk mempertahankan staf kunci di tahun 2017. Manajemen Bank yakin bahwa terdapat potensi pertumbuhan yang tinggi pada segmen kunci pinjaman yang telah teridentifikasi. Kecukupan Infrastruktur Manajemen Risiko Bank Sampai akhir tahun 2016, analisa oleh Divisi Manajemen Risiko Bank (SKMR) menunjukkan bahwa Organisasi, Kebijakan dan Prosedur, Sumber Daya Manusia, Permodalan, Dan Sistem Bank telah memadai dalam pengelolaan risiko yang terkait dengan pelaksanakan kegiatan usaha Bank, dengan satu pengecualian utama, yaitu : kurangnya kemampuan manajerial pengelolaan pendanaan memberikan dampak yang kurang baik secara berkelanjutan Bank dalam melaksanakan strategi untuk diversifikasi sumber dana, namun Bank mampu secara substansial mengurangi risiko konsentrasi terhadap simpanan dari peminjam terbesar. Dalam prakteknya, risiko konsentrasi yang tersisa ini dimitigasi dengan mempertahankan lebih tinggi aset likuid daripada sebelumnya. 64 Untuk mengatasi risiko yang muncul dan memastikan bahwa pelaksanaan rencana bisnis Bank berhasil, Bank berencana menetapkan pinjaman yang lebih besar dalam kapasitas penyaluran kreditnya di tahun 2017, meliputi penambahan organisasinya, pembentukan staf, kebijakan dan prosedur, demikian pula halnya dengan sistem dan peralatan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kecepatan pengambilan keputusan serta hubungan pelanggan. Hal ini tidak hanya untuk ekspansi ke segmen baru, tetapi juga untuk mengelola dan melayani bisnis klien yang bernilai tinggi secara lebih efektif. Penerapan Manajemen Risiko Untuk Setiap Jenis Risiko 1. Risiko Kredit Secara mendasar, risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat terjadinya kegagalan pihak lawan (counterparty) untuk memenuhi kewajibannya (default). Payment default dalam transaksi pemberian kredit di Bank terjadi apabila debitur tetap tidak dapat membayar kewajibannya baik pinjaman pokok maupun bunganya setelah melewati jumlah hari tertentu sesuai dengan perjanjian/ ketentuan berlaku. Non-payment default terjadi ketika covenant pinjaman selain dari jangka waktu pembayaran telah dilanggar. INFRASTRUKTUR/ORGANISASI Dengan praktik terbaik pada kebijakan dan industri, semua risiko yang teridentifikasi ditugaskan ke RTO. Untuk risiko kredit, unit bisnis Bank adalah RTO dan karena itu utamanya bertanggung jawab atas eksposur kredit Bank, bertindak sebagai lini pertahanan pertama dalam mengelola risiko kredit Bank. Dalam rangka melaksanakan to reduce market risk exposure. Operational risk related to staffing is expected to decrease modestly as the Bank succeeds in retaining key staff modestly in 2017 Bank management is convinced that there continues to be high growth potential in the key lending segments identified. Adequacy of Bank Risk Management Infrastructure As of end-2016, analysis by the Bank’s Risk Management Division (SKMR) concluded that the Bank’s Organization, Policies and Procedures, Human Resources, Capital, and Bank system were sufficient to manage the risks associated with carrying out the business activities of the Bank, with one key exception: lack of capable funding managers continues to effect the Bank in carrying out its strategy for diversifying sources of funds, though the Bank has been able to substantially reduce its concentration risk with respect to deposits from its largest borrowers. In practice, this remaining concentration risk has been mitigated by maintaining higher levels of liquid assets than might otherwise have been the case. To address emerging risks and ensure that the Bank’s business plan execution is successful, the Bank is planning and executing a major increase in its lending capacity in 2017, encompassing additions to its organization, staff formation, policies and procedures, and systems and tools in order to improve decision quality and speed as well as customer relationship quality. This is not only to enable expansion into new segments but also to manage and serve the business of the existing highvalue clients more effectively. Risk Management Implementation by Risk Type 1. Credit Risk At its core, credit risk is the risk of failure by the counterparty to fulfill his/her obligations, known as default. Payment default in Bank loan transactions occurs when the Borrower is unable to pay his/her obligations with respect to either principal or interest on the due date of the payment in accordance with the loan agreement and applicable regulations. Nonpayment default occurs when loan covenants other than those specifying payment are violated. INFRASTRUCTURE/ORGANIZATION In accordance with industry best practice, all identified risks are the responsibility of the RTOs. For credit risk, the Bank’s Business Division share the risk owners and are therefore primarily responsible for the Bank’s credit risk exposures, functioning as the first line of defense in managing the Bank’s credit Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report tanggung jawabnya dengan benar, unit bisnis menerapkan standar, proses, dan perangkat yang ditetapkan untuk memandu analisa, persetujuan, pemantauan, dan perbaikan/ recovery kredit. risk. In order to correctly carry out their responsibilities, the Business Divisions deploy standards, processes and tools developed to support analysis, approval, monitoring and quality improvement / recovery of loans. Dalam melaksanakan analisa kredit dan mencapai keputusan kredit, Bank mengikuti kebijakan, prosedur, dan batas kewenangan memutus kredit. Komite kredit bertanggung jawab khususnya untuk memutuskan pemberian kredit dalam jumlah tertentu sesuai kewenangan yang diberikan serta untuk menetapkan kebijakan dan prosedur dalam bidang perkreditan. In carrying out credit analysis and reaching lending decisions, the Bank follows the relevant policies, procedures and approval limits. The Credit Committee is responsible for making credit decisions for loan exposures above a specified level as well as for setting credit policies and procedures. Di Bank Andara, Departemen Credit Market & Liquidity Risk (CMLR, dan Departemen Loan Administration (di bawah Divisi Operasional) berkerjasama dengan unitunit bisnis sebagai RTO untuk mengelola risiko kredit. Departemen CMLR bertindak sebagai mitra independen untuk unit bisnis Bank dengan memberikan analisa yang tepat waktu dan obyektif sebagai bagian penting dari persetujuan Bank, pemantauan, dan perbaikan/proses recovery. Departemen CMLR merupakan bagian dari SKMR di bawah supervisi Chief Risk Officer. In the Bank, the Credit, Market and Liquidity Risk Department and the Credit Administration unit (within the Operations Division) work with the business units to manage credit risk. The CMLR Department acts as an independent partner to the Business Division by providing timely and objective reviews as a key part of the Bank’s decision, monitoring, and recovery processes. The CMLR Department is part of the Risk Management Division under the Chief Risk Officer. Struktur ini akan mengalami perubahan pada 2017 seiring dengan Bank yang akan menyiapkan Divisi Baru yaitu Divisi Kredit Review. This structure will change in 2017 as the Bank establishes a new Credit Review Division. STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KREDIT Menurut sistem rating internal Bank Andara (dan sesuai peraturan BI/OJK mengenai manajemen risiko dan Tingkat Kesehatan Bank), tingkat risiko inheren kredit berada pada level Low To Moderate menurun dari sebelumnya Moderate. NPL gross Bank berada pada 2,22% pada 2016 menurun dari 3,33% pada posisi Desember 2015 %). CREDIT RISK MANAGEMENT STRATEGY AND IMPLEMENTATION Following Bank Andara’s internal rating system (and in accordance with BI/OJK regulations regarding risk management and bank soundness), the Bank’s level of inherent credit risk decreased from Moderate to Low To Moderate. The Bank’s gross NPL level was 2.22%in December 2016, a decrease from December 2015 at 3.33% Pada 2016, strategi bank untuk mengelola risiko kredit adalah: - Tetap melaksanakan perbaikan dalam teknis manajemen portofolio kredit termasuk kualias analisa, kualitas pemantauan potensi masalah melalui monitoring, serta watchlist; In 2016, the Bank’s strategy to manage credit risk was to: - Continue to carry out technical improvements in its credit portfolio management in areas including analysis quality, quality of monitoring, and the watchlist; - Decreasing exposure to cooperative. Up to the end of 2016, the remaining cooperative portfolio was Rp26Billion after subtracting cash collateral and remaining specific loan loss reserves; - Improving reporting procedures and quality and; - Improving risk scoring for multifinance (new segment), cooperatives, and venture capital; - Mengurangi eksposure ke portofolio koperasi simpan pinjam. Sampai dengan akhir tahun 2016 sisa portofolio lama ke koperasi simpan pinjam sebesar Rp26 M diluar jaminan tunai dan pencadangan; - Melakukan penyempurnaan SOP dan kualitas pelaporan; - Bank telah melakukan penyempurnaan risk scoring multifinance, koperasi, dan modal ventura sebelum memulai memberi kredit Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 65 kepada multifinance (segmen baru); 66 Untuk tahun 2017 strategi bisnis Bank adalah meningkatkan kontribusi dari segmen UKM, membawa potensi untuk meningkatan tingkat risiko kredit. Upaya yang akan dilakukan untuk menghindari/mitigasi risiko tersebut adalah antara lain membentuk divisi/team khusus yang akan berfokus pada segmen UKM dan perusahaan pembiayaan yang terdiri dari relationship manager dan juga credit reviewer. For 2017, the Bank’s business strategy is to increase the business share of SMEs. Efforts undertaken to reduce / mitigate this risk include among others forming new divisions and special teams to focus on the SME and multifinance segments including both Relationship Managers and Credit Reviewers. PERKEMBANGAN KERANGKA DAN PROSES MANAJEMEN RISIKO KREDIT DEVELOPMENT OF THE CREDIT RISK FRAMEWORK AND MANAGEMENT PROCESS With the implementation of more informative reports and risk analysis, the Bank prioritized improving processing, analysis, and loan management. Specifically, the Bank has: Dengan implementasi laporan dan analisis risiko yang lebih dalam, Bank memprioritaskan perbaikan proses, analisis, dan cara pengelolaan yang lebih baik. Secara spesifik, Bank telah: · Melakukan beberapa perubahan analitis secara keseluruhan; · Memanfaatkan internal risk rating untuk memperketat standar-standar untuk menyetujui kredit kepada BPR dan lembaga keuangan lain, termasuk memberikan rekomendasi terkait standar suku bunga, eksposur, dan jaminan berdasarkan Risk Scoring untuk BPR; · Meningkatkan frekuensi dan kualitas inspeksi nasabah di lapangan; · Pengembangan proses komite untuk memantau portfolio dan memastikan follow-up sesuai kondisinya. · Carried out comprehensive analytical improvements; · Utilized internal risk ratings to tighten loan approval standards for BPRs and other financial institutions, including recommendations related to interest rates, exposure limits, and collateral based on risk scoring; · Increased frequency and quality of customer inspections in the field and; · Developed committee processes to monitor the loan portfolio and ensure appropriate follow-up on problem loans. Kebijakan Pengelolaan Limit Risiko Kredit Sampai dengan akhir 2016, Bank masih memfokuskan penyaluran kreditnya kepada lembaga keuangan (BPR dan non-bank), sementara ini mencerminkan tingkat tertentu dari konsentrasi risiko dalam beberapa kasus, seharusnya tidak dapat disamakan dengan konsentrasi kredit secara umumnya. Debitur tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki bisnis untuk memberikan pelayanan kepada jutaan nasabah terutama UMKM dan rumah tangga. Pembiayaan UMKM oleh lembaga keuangan (BPR dan non BPR) juga tersebar untuk sektor ekonomi seperti perdagangan, industri, jasa, pertanian, dan lain-lain. Credit Risk Limit Management Policy Through the end of 2016, the Bank continued to focus its lending on financial institutions (BPRs and non-bank institutions). While this continued to show a certain level of risk concentration, it should not be equated with overall concentration of risk. Borrowers were distributed throughout Indonesia and in turn did business with millions of customers, primarily micro, small and medium enterprises (MSMEs) as well as households. Financing of MSMEs by borrower BPRs and non-bank financial institutions was also spread across economic sectors including trade, industry, services, agriculture, and others. Bank Andara memantau kualitas kredit sebagai bagian dari identifikasi dini dari memburuknya kredit. Pengelolaan risiko kredit diantaranya dilakukan dengan pengelolaan limit, sebagaimana tercantum dalam kebijakan limit risiko kredit sebagai panduan yang harus dilaksanakan oleh unit bisnis dalam pengambilan keputusan pemberian kredit. Kebijakan ini mengatur mengenai batas maksimum internal untuk pemberian kredit kepada LKM (bank atau non bank). Bank Andara monitors credit quality as part of its early identification of deteriorating credit. Managing credit risk is carried out by, among others, managing individuals credit limits as stated in the credit risk limit policy as a guide which must be carried out by the business unit in reaching credit decisions. This policy regulates the maximum internal limits in making loans to MFI (bank or non-bank). Kebijakan Limit Risiko Kredit di Bank Andara dengan merujuk kepada: Credit Risk Limit policy at Bank Andara includes the following Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 1. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Internal ditetapkan sebesar: a. Rp65Miliar untuk grup usaha; b. Rp50Miliar untuk individu; c. 10% dari modal untuk pihak terkait. Pada tingkat LKM secara individual, dan kelompok kepemilikan, Bank menerapkan batas pinjaman yang lebih ketat dari yang disyaratkan dalam peraturan BI/OJK. 1. Internal maximum size limits have been determined as follows: a. Rp65 Billion for groups; b. Rp50 Billion for individuals; and c. 10% of core capital for related party. 2. Konsentrasi Pemberian Kredit Secara Geografis, dimana konsentrasi pada 1 propinsi maksimal sebesar 30% dari total baki debet kredit BPR, Koperasi, dan Modal Ventura (SME dan Perusahaan Pembiayaan tidak masuk dalam total dimaksud). For financial institutions, both individual and group, the Bank implements limits which are tighter than those specified in BI/OJK’s regulations. 2. Geographic credit concentration, where concentration in one province was limited to a maximum of 30% of total outstanding of BPR, Cooperative, and Venture Capital (SME and other Finance Company excluded from the total outstanding). 3. Ada perbedaan sistematis dalam risiko kredit antara BPR dan non BPR, dimana untuk BPR standar peraturan dan pengawasan lebih efektif dan konsisten. Berdasarkan kondisi tersebut, maka pemberian kredit kepada non BPR dibatasi, untuk Koperasi maksimum sebesar 15% dari total baki debet yang diberikan Bank, untuk Multifinance maksimum 30% dari total baki debet yang diberikan Bank. Untuk pembiayaan segmen UKM dimana Bank baru berpengalaman pada jenis debitur tersebut, pemberian kredit maksimal sebesar 20% dari total kredit yang diberikan Bank. 3. There is systematic difference in credit risk between BPRs and non-BPR financial institutions, where BPR is high regulated and monitored more effective and consistent. Based on this condition, granting of loans to non-bank financial institutions was limited to a maximum of 15% of the Bank’s total credit outstanding for Cooperative and maximum of 30% of the Bank’s total credit outstanding for Multi Finance Company. For portfolio on SME segment which is relatively new for the Bank, granting of loans was limited to maximum of 20% of the Bank’s total credit outstanding. 4. Risk Acceptance Criteria (RAC) Setiap pengajuan proposal kredit harus memenuhi ketentuan RAC dan kriteria umum debitur, sebagai berikut: a. Pemilik dan pengurus tidak termasuk Daftar Hitam Nasional (DHN) dalam 2 tahun terakhir; b. Pemilik dan pengurus tidak pernah tercatat dengan kualitas kredit 5 (Macet) atau minimal tidak dalam status “Dalam Perhatian Khusus” yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dalam 6 bulan terakhir; c. Pemilik dan pengurus tidak termasuk dalam Daftar Hitam Bank Andara (Debitur Kolektibilitas 5, write-off, AYDA, Daftar Hitam grup usaha Bank dan kriteria lainnya yang sejenis); d. Kriteria Lembaga Keuangan (BPR dan non-BPR) i. Telah memiliki izin usaha sebagai LKM dan telah melakukan kegiatan usaha sesuai izin usaha minimal selama 2 (dua) tahun, dibuktikan dengan seluruh dokumen legalitas dan perizinan 4. Risk Acceptance Criteria (RAC) Each credit proposal submitted must fulfill the requirements of the RAC and general borrower criteria, as follows: a. Owners and top management shall not be included in the National Black-List for the past two years. b. Owners and top management never been listed with credit collectability5 (bad debt) loans or at least not listed in the “Special Mention” (arrears) collectability by Bank Indonesia within the past six months. c. Owners and top management shall not be listed in Bank Andara’s Black-List (borrowers with collectability5, writeoff, repossessed assets, be a member of a business group; d. Financial Institution Criteria (BPR and non-BPR) i.Must have received a business license as a financial institution and have operated in accordance with the license for a minimum of two years, documented with all legal and licensing documents from the Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 67 dari instansi yang berwenang; ii.LKM telah memiliki laba pada tahun berjalan, berdasarkan pada laporan keuangan; iii.CAR dan NPL, dimana batasan rasio CAR dan NPL sesuai dengan Program Produk Bank Andara; iv.Telah memenuhi ketentuan modal minimum, sesuai dengan Peraturan OJK / Bank Indonesia atau ketentuan perundangan yang berlaku. 5. Tingkat toleransi maksimum untuk NPL adalah sebagai berikut: a. Untuk Jenis segmen maksimal 5% dari total baki debet segmen yang bersangkutan; b. Untuk NPL 1 (satu) Provinsi maksimal 5% dari total baki debet provinsi yang bersangkutan atau annual loss rate diatas 3% untuk 1(satu) tahun terakhir. 68 Bila melampaui limit di atas, Bank harus mengidentifikasi dan mengukur penyebab utama untuk risiko-risiko tersebut dalam rangka untuk melaksanakan langkahlangkah konkrit dengan tujuan mengurangi atau memitigasi risiko yang melekat yang telah teridentifikasi dan/atau mengurangi eksposur Bank kepada segmen pasar yang relevan. appropriate authorities; ii.Must be operating at a profit in the current year, as shown in the institution’s financial statements; iii.CAR and NPL in accordance with the Bank’s Risk Acceptance Criteria as stated in Bank Andara’s Product Program; iv.Fulfills the relevant capital requirements, in accordance with the regulations of OJK/BI and other relevant regulations. 5. Maximum tolerance levels for NPLs were as follows: a. By business segmentation type, maximum 5% of total outstanding of the related business segment; b.By province (1 province), maximum 5% of total outstanding of the related province or annual loss rate above 3% for the past one year. If these limits are exceeded, the Bank must identify and measure the main cause of the risks in order to establish concrete steps with the objective of reducing or mitigating risks already identified and/or reducing Bank exposure to the relevant market segment. Proses Pengukuran dan Pengendalian Risiko Kredit Pendekatan Bank untuk mengukur dan mengendalikan risiko dimulai jauh sebelum pinjaman diberikan. Dalam analisa pasar dan segmentasi, pengembangan produk, standar untuk konsentrasi pinjaman, dan kriteria penerimaan, Bank Andara menempuh langkahlangkah untuk mengurangi dan mengukur risiko. Process of Measuring and Controlling Credit Risk Bank Andara is approaching to measure and control risks begins long before the loan is given. In analyzing the market and relevant segments, product development, standards for loan concentration, and acceptance criteria, Bank Andara has executed steps toward reducing and measuring risk. Pada tingkat eksposur pelanggan tunggal, Bank bekerja keras untuk memastikan kekurangan atas proses due diligence yang dilakukan untuk mengidentifikasi risiko utama masing-masing Lembaga Keuangan Mikro. Bank kemudian menggunakan perjanjian, jaminan, dan upaya pengendalian risiko lain untuk memastikan bahwa risiko kredit tertentu dapat terjaga dalam batas yang dapat diterima. With respect to exposures to single parties, the Bank works hard to ensure that each main risk can be identified. The Bank then uses the loan agreement, collateral, and other risk control efforts to ensure that the loan can be maintained within acceptable limits. 1. Risk Scoring, berfungsi sebagai alat untuk melakukan penilaian debitur yang bertujuan untuk mengetahui kondisi terbaru dari debitur secara periodik. Hasil akhir risk scoring terdiri dari 5 kriteria risiko yaitu: very low risk, low risk, moderate risk, high risk, dan very high risk. Rekomendasi standar untuk suku bunga, nilai jaminan, jangka 1. Risk scoring functions as a tool for evaluating the borrower with the objective of periodically updating the Banks understanding of the relative risk condition of the borrower. Final results of risk scoring consist of five categories, namely very low risk, low risk, moderate risk, high risk, and very high risk. Standard recommendations Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report waktu, dan total eksposur berdasarkan kriteria risiko yang terukur. for interest rates, collateral value, tenor, and total exposure are based on the measured risk criteria. 2. Social Environment Management Systems (SEMS) merupakan suatu kerangka yang mengintegrasikan risiko sosial dan lingkungan yang dapat terjadi dalam pemberian kredit dan penempatan dana. Nilai hasil SEMS terdiri dari tiga kategori: risiko tinggi, risiko sedang, dan risiko rendah. 2. The Social Environment Management Systems (SEMS) scorecard forms a framework that integrates social and environmental risks which can occur in giving loans and making funds placements. The SEMS scorecard results consist of three categories: high risk, moderate risk, and low risk (the standard for lending). Pendekatan untuk Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Approach to Setting the Reserve for Decreases in Asset Value (CKPN) Sesuai dengan peraturan BI/OJK, Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai didasarkan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai terhadap aset keuangan yang memenui kriteria signifikan secara individu dilakukan secara individu (per nasabah). Semua aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetapi tidak signifikan secara individual, maka dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. In accordance with the relevant BI/OJK regulations, the Bank determines impairment loss based on the evidence of impairment on financial assets individually and collectively. Evaluation of impairment on financial assets that meet the criteria for being individually significant are carried out individually. All financial assets that are impaired but are not individually significant are evaluated collectively to determine impairment by grouping the financial assets based on similar credit characteristics. Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statisik dari data historis atas kemungkinan gagal bayar, saat pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh data historis dalam model statistik. Mengingat Bank masih relatif baru dan terbatas dalam data historis, model Bank menggunakan analisis roll rate dengan periode observasi data tiga tahun. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian, dan saat pemulihan yang diharapkan di masa mendatang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai. Dalam menghitung CKPN kolektif, aset tertentu diklasifikasikan sebagai aset yang telah jatuh tempo (aset standar). Jika aset ini telah diklasifikasikan dengan pokok atau bunga yang jatuh tempo 180 atau lebih, maka akan sepenuhnya dicadangkan hingga pada saatnya dihapus bukukan. In determining collective impairment, the Bank uses a statistical model based on historical data of the probability of default, the potential for recovery and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgment as to whether the economic conditions and the current credit environment may cause the actual loss to be greater or smaller than that generated by historical data in statistical models. Given that the Bank is still relatively new and has limited historical data, the Bank’s model uses roll rate analysis with a data observation period of three years. The level of default, loss rate, and timing of the expected recovery/payments in the future are adjusted based on actual results obtained to ensure that the statistical models used are appropriate. In calculating the collective CKPN, certain assets are classified as assets that have matured (standard assets). If these assets have been classified as having principal or interest overdue for 180 days or more, they will be fully reserved until the time the asset is written off. Untuk perhitungan penurunan nilai secara individual dilakukan berdasarkan perbedaan nilai sekarang (present value) dari proyeksi cash flow awal dengan proyeksi cash flow berdasarkan rencana restrukturisasi kredit. Asset impairment adalah penurunan nilai aset karena nilai tercatat aset (carrying amount) For the calculation of individual impairment, the calculation is based on the difference between the present-value of the initial projected cash flow with the projected cash flow based on the debt restructuring plan. Asset impairment is impairment of assets due to the carrying value of assets exceeding the present value of the Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 69 melebihi nilai yang akan dipulihkan (recoverable amount) melalui penggunaan atau penjualan aset. recoverable amount through payments or sale of assets. Perhitungan ATMR dengan Pendekatan Standar Kebijakan penggunaan peringkat dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kredit digunakan Bank untuk mengukur tingkat kecukupan modal, dimana metode yang digunakan adalah pendekatan standar secara individual dari OJK. Adapun pembobotan dalam perhitungan ATMR kredit yang termasuk adalah: Calculation of risk-weighted assets using the standard method Policies guiding the use of ratings in the calculation of Risk Weighted Assets (RWA, assets weighted for relative credit risk) are used by the Bank to measure the level of capital adequacy, wherein the method used is the standard approach of OJK on an individual basis. The weighting in the calculation of credit riskweighted assets include: 1.Tagihan kepada Pemerintah Indonesia (termasuk penempatan pada BI): 0%; 2.Tagihan kepada entitas sektor publik (termasuk Surat Utang Negara): 50% (tanpa peringkat); 3.Tagihan kepada bank - tagihan jangka pendek: 20% (tanpa peringkat); 4.Tagihan kepada bank - tagihan jangka panjang: 50% (tanpa peringkat); 1. Claims on the Government of Indonesia (including placement with BI): 0%; 2. Claims on public sector entities (including Government-backed securities ): 50% (no rating); 3. Claims on banks - short- term bills: 20% (no rating); 4. Claims on banks - long -term bill: 50% (no rating); 5. Credit employees / pensioners: 50%; 6. Claims to micro, small business and retail portfolio: 75%. 5.Kredit pegawai/pensiunan: 50%; 6.Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil, dan portofolio retail: 75%. 70 Selain pembobotan di atas, juga memperhitungkan bagian yang dijamin (pengakuan teknik mitigasi risiko kredit) untuk memperoleh nilai ATMR setelah mitigasi risiko kredit yang digunakan untuk perhitungan kecukupan modal. Mayoritas tagihan Bank saat ini adalah tagihan kepada BPR. In addition to the above weighting, the calculation also takes into account the guaranteed portion of assets (recognition of credit risk mitigation techniques/instruments) to obtain the value of risk-weighted assets after credit risk mitigation used for calculating capital adequacy. The majority of Bank claims at present are claims on BPRs. Jenis Agunan Utama yang Diterima Jenis utama dari jaminan diterima oleh Bank untuk memitigasi risiko kredit biasanya merupakan obyek yang dibiayai oleh Bank. Selain itu, Bank dapat menerima jaminan lain sebagai berikut: 1. Agunan tunai, antara lain terdiri dari: deposito, tabungan, giro, setoran, agunan tunai (margin deposit) dan sejenisnya yang diterbitkan dan disimpan oleh Bank dalam mata uang Rupiah; 2. Agunan non tunai, antara lain terdiri dari: - Tanah dan bangunan; - Kendaraan bermotor - Piutang atau tagihan (receivables); - Personal Guarantee, Corporate Guarantee. Types of Collateral Accepted The main types of collateral accepted by the Bank to mitigate credit risk are in most cases the object which was financed by the Bank. In addition, the Bank may accept other collateral as follows: 1. Cash Collateral - among others, consists of: time deposits, savings, current accounts, cash collateral margin deposit and the like are recorded and stored by the Bank in Rupiah; Sekuritisasi Aset Bank termasuk dalam kategori Bank Umum Kelompok Usaha 1 (BUKU-1), dan menurut ketentuan BI tidak dapat melakukan sekuritisasi aset. Sampai dengan akhir tahun 2016, Bank Andara tidak melakukan sekuritisasi aset. Oleh karena itu, Bank tidak terkena risiko kredit yang terkait dengan instrument keuangan ini. Saat ini Bank juga tidak memiliki counterparty 2. Non-cash collateral, among others, consist of: - Land and buildings; - Vehicles; - Accounts receivable or claims (receivables); - Personal Guarantee, Corporate Guarantee. Asset Securitization The Bank is included in the category of Commercial Bank Business Group 1 (BUKU 1), and according to BI/OJK provisions cannot undertake securitization. As of the end of 2016, Bank Andara did not undertake securitization. The Bank was therefore not exposed to credit risk associated with these financial instruments. Similarly, the Bank was also not exposed to Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report dan settlement risk yang material material counter party and settlement risk. 2. Risiko Pasar Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivative, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option. 2.Market Risk Market risk is the risk in both on-balance sheet and off-balance sheet positions, including derivatives transactions, resulting from overall changes in market conditions, including the risk of changes in option prices. Sebagai bank di BUKU 1, sampai dengan saat ini, Bank tidak memiliki aset dan kewajiban dalam kelompok rekening diperdagangkan (trading book), demikian pula Bank tidak memiliki aset dan kewajiban dalam valuta asing, structured product, derivatif, dan ekuitas. As a bank in BUKU 1, until now the Bank has no assets and liabilities in the trading account category (trading book), and the Bank has no material assets or liabilities in foreign exchange, structured products, derivatives, or equities. Sesuai kategori Bank dan produk yang ada hingga saat ini, risiko pasar yang dihadapi Bank pada banking book yaitu Interest Rate Risk. Risiko pasar lain milik Bank adalah unrealized gain/loss dari rekening surat-surat berharga jangka panjang tersedia untuk dijual (available for sale), dimana pada semester II/2016 mengalami penurunan. In accordance with the category of the Bank and its products as they exist at present, most of the market risk faced by the Bank is in the banking book – that is, Interest Rate Risk. The other main market risk of the Bank is the unrealized gain / loss on long-term securities available for sale. This condition means that the Bank is exposed to the volatility of the bond market. There will be a need for a strategy in the future to minimize the risk of loss due to investment in securities. Divisi Manajemen Risiko bertanggung-jawab dalam memonitor penggunaan limit risiko pasar. Unit kerja bisnis berkewajiban mematuhi limit risiko likuiditas, dan setiap pelampauan limit harus dilaporkan dan dimintakan persetujuan kepada ALCO. Risk Management Division is responsible for monitoring the use of market risk limits. Business work units are required to comply with liquidity risk limits, and any instance of exceeding the limit must be reported and approved according to procedures set by ALCO. STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PASAR Pada 2016, strategi utama yang ditempuh oleh Bank untuk mengurangi risiko pasar adalah untuk mulai meningkatkan jumlah posisi bank dalam aset yang likuid dan aman untuk mengurangi spread negatif dari kepemilikan tingkat likuiditas yang prudent baik kelebihan dan menggunakan kelebihan likuiditas sebagai leverage untuk mengurangi biaya dana dan ketergantungan pada deposito biaya tinggi dan jangka pendek yang mudah menguap (volatile). Persentase ketergantungan Bank pada deposan terbesar tidak mengalami perubahan signifikan apabila dibandingkan posisi 2015. Selama tahun ini, divisi Treasury Bank memperkenalkan kebijakan, prosedur dan strategi untuk penempatan pasar uang dan aset likuid jangka pendek lainnya sebelum pelaksanaan. STRATEGY AND IMPLEMENTATION OF MARKET RISK LIMITS In 2016, the main strategy pursued by the Bank for reducing market risk was to begin increasing the the Bank’s holdings of safe, liquid assets to reduce negative spreads from holdings of prudential and excess liquidity while using excess liquidity as leverage for reducing spreads and dependence on high-cost and volatile short-term time deposits. Bank dependency on the largest depositors continued to decrease in 2015. Over the course of the year, the Bank’s Treasury Division introduced policies, procedures and strategies for money market placements and other short-term liquid assets prior to implementation. Tata Kelola dan Organisasi Dalam rangka pengembangan organisasi yang independen dan obyektif, pengelolaan likuiditas dibagi 3 bagian yaitu: Front Office, Middle Office, dan Back Office. Front Office melakukan aktivitas bisnis dan berhubungan dengan transaksi. Dalam melakukan aktivitasnya, fungsi Front Office dijalankan oleh Divisi Tresuri. Fungsi ini dibatasi dengan risk tolerance yang ditetapkan oleh Bank. Governance and Organization In order to develop an independent and objective organization, liquidity management is divided into 3 parts: Front Office, Middle Office and Back Office. Front Office conducts business activities and is associated with the transaction. In conducting its activities, Front Office functions are carried out by the Treasury Division. These functions are limited by the risk tolerance set by the Bank. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 71 72 Pemantauan eksposur risiko dan kepatuhan terhadap limit-limit risiko dilakukan oleh SKMR. SKMR, melalui ALCO, juga mengajukan usulan Risk Tolerance dan Risk Limit serta melaporkan evaluasi portofolio yang dikelola oleh Divisi Tresuri. Sedangkan untuk aktivitas pembukuan dan settlement dilakukan oleh Divisi Operasional sebagai Back Office. Monitoring of risk exposures and compliance with risk limits is done by the Risk Management Division. Risk Management, through ALCO, also proposes Risk Tolerance and Risk Limits and makes reports evaluating the portfolio managed by the Treasury Division. Accounting and settlement activities are carried out by the Operations Division functioning as Back Office. Proses Identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko pasar adalah tanggung jawab terutama bagi unit bisnis. SKMR bertanggung-jawab dalam memonitor penggunaan limit risiko pasar. Unit kerja bisnis berkewajiban mematuhi limit risiko likuiditas, dan setiap pelampauan limit harus dilaporkan dan dimintakan persetujuan kepada ALCO. Process Identification, measurement, monitoring and control of market risk are the primary responsibility of the business unit. Risk Management Division is responsible for monitoring the use of market risk limit. Business work units are required to comply with limits set on market risk, and any limit violations must be reported to and approved by ALCO. Stress test dilakukan untuk menguji ketahanan modal dan likuiditas Bank terhadap kondisi yang dapat merugikan Bank. Untuk kondisi tersebut, stress test sesuai dengan skenario Bank pada kasus dana keluar secara ekstrim didasarkan distribusi perubahan dana di Bank. Sedangkan untuk skenario kondisi pasar memburuk, disesuaikan dengan kondisi perekonomian dalam negeri dan/ atau perkembangan internasional, antara lain didasarkan pada memburuknya kualitas kredit untuk beberapa LKM, penarikan kelonggaran tarik Bank secara bersamaan, dan perubahan suku bunga pasar. Stress tests are conducted to test the resilience of capital and liquidity to conditions that can harm the Bank. For these conditions, stress tests follow scenarios of the Bank for extreme funds outflow based on distributions of past changes in deposits. As for the scenario of deteriorating market conditions, this is adjusted according to domestic and / or international economic developments including, among others, the deterioration of credit quality for some MFIs, withdrawal of credit lines simultaneously by Banks, and changes in market interest rates. 3. Risiko Operasional Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan atau tidak berfungsinya sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. 3. Operational Risk Operational risk is the risk result resulting from inadequate or failed internal processes, human error, system failure or malfunction, and / or the presence of external events affecting the operations of the Bank. STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Tingkat risiko operasional Bank pada akhir 2016 masih baik di level Low To Moderate. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh komitmen Bank untuk memenuhi hasil pemeriksaan OJK secara tepat waktu dan juga sistem Information and Technology (IT) yang memadai untuk menunjang kegiatan yang sesuai dengan karakteristik Bank dan perbaikan yang terus diupayakan sehingga sistem IT sudah berjalan normal, sementara itu pengendalian risiko operasional itu sendiri terus ditingkatkan dengan pelaksanaan Branch Risk Management Committee (BRMC) dan Risk Management Committee (RMC). Beberapa penerapan manajemen risiko untuk memitigasi Risiko Operasional pada periode 2016 antara lain: - Pemenuhan posisi-posisi kosong pada struktur organisasi Bank seperti Kepala IMPLEMENTATION AND STRATEGIC RISK MANAGEMENT The level of operational risk in 2016 was still good at the Low to Moderate level. This is partly influenced by the Bank’s commitment to meet OJK findings in a timely manner and Technology (IT) systems which were adequate to support activities that correspond to the characteristics of the Bank. Improvements which continued to be pursued so that the IT system continues to run well, while operational risk control continues to be enhanced by the implementation of the Branch Risk Management Committee (BRMC) and Risk Management Committee meeting regularly. Some of the applications of risk management to mitigate operational risk in 2016 included: – Filling vacant positions in the organizational structure of the Bank for Head of Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report - - - - - - - Divisi Kepatuhan dan Direktur Kepatuhan (pengganti Direktur Kepatuhan yang mengundurkan diri); Pemenuhan sertifikasi manajemen risiko yang disesuaikan dengan aset Bank berdasarkan jenjang jabatan dan struktur organisasi Bank; Pembuatan aplikasi pendukung operasional Bank dan ekspansi kredit seperti pembuatan aplikasi upload data debitur untuk skema channeling dan aplikasi yang dapat menghitung pemberian kredit secara grup untuk menghitung batas maksimal pemberian kredit bank setiap bulan; Meningkatkan pengendalian risiko operasional terus menerus ditingkatkan kualitasnya dengan pelaksanaan Branch Risk Management Committee (BRMC) dan Risk Management Committee (RMC) dengan materi yang lebih mendalam; Penetapan standard penggunaan kamera CCTV disetiap cabang sehingga Bank dapat menyimpan data rekaman dalam jangka waktu yang mencukupi; Compliance Division, Compliance Director (replace the previous compliance director); – Meeting the required level of risk management certification based on the Bank’s assets and organizational structure; – Developing supporting applications for operational matters and for channeling such as borrower up load application and the application to count group lending in order to comply with the legal lending limit each month; – Continuously enhancing operational risk control by the implementation of the Branch Risk Management Committee (BRMC) and Risk Management Committee (RMC) with more in-depth material and agenda; – Setting a standard for use of CCTV cameras for each branch so that the Bank can store the recorded data for a sufficient time period; Pemantauan pemenuhan penundaan dokumen debitur secara aktif setiap periode; Pemantauan keluhan dan pengaduan nasabah pengguna layanan Bank secara khusus melalui customer care; Penerapan prosedur penyimpanan dokumen debitur secara konsisten disetiap kantor cabang. – Active monitoring of standard borrower doc fulfillment for each period; – Active monitoring of customer complaint through customer care; – Implementation of debtor document storage procedures consistently at each branch office. Secara keseluruhan kualitas penerapan manajemen risiko operasional Bank masih harus ditingkatkan dimulai dari penyusunan kerangka kerja manajemen risiko yang lebih integratif dan meningkatkan sistem pengendalian internal di semua tahapan bisnis proses unit, peningkatan efisiensi kerja dengan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual, peningkatan kualitas SDM, dan upaya pemenuhan SDM pada beberapa posisi kosong. Overall the quality of risk management of Bank operations must still be raised starting from the preparation of the risk management framework that is better integrated and improve internal controls at all stages of the business process unit, increasing work efficiency by reducing the amount of work done manually, improving the quality of human resources, and making special efforts to fill some vacant positions. Bank telah menerapkan sistem pengendalian intern agar kualitas manajemen risiko operasional Bank dapat terus diperbaiki dari waktu ke waktu. Bank juga telah memiliki sistem untuk menangani pelaporan pelanggaran yang terjadi di intern Bank sebagai salah satu pelaksanaan strategi anti fraud. The Bank has implemented an internal control system so that the quality of the Bank’s operational risk management may be improved over time. The Bank also has a system for handling reports of violations as part of the Bank’s internal anti-fraud strategy implementation. 4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Risiko likuiditas Bank pada 2016 menjadi 4. Liquidity Risk Liquidity risk is the risk due to the inability of the Bank to meet its maturing obligations from cash flow sources and / or from high-quality liquid assets that can be pledged, without disrupting the activities and financial condition of the Bank. The Bank’s liquidity risk at 2016 is better Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 73 lebih baik terutama terkait dengan efektifnya setoran modal dari APRO sebagai pemegang saham Bank Andara. 74 mainly due to the impact of the capital injection from APRO as new shareholders of Bank Andara. STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO LIKUIDITAS STRATEGY AND IMPLEMENTATION OF LIQUIDITY RISK Pengelolaan risiko likuiditas ini bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas dan membangun kekuatan likuiditas struktural neraca Bank untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan. Pada tahun 2016, Bank terus melakukan strategi agar tingkat aset likuid dikelola di tingkat sangat aman (zona Hijau) sambil ketergantungan terhadap deposan inti mengalami penurunan secara prosentase. Liquidity risk management aims to minimize the potential inability of the Bank to obtain funding sources for cash flow and build strength in the balance sheet of the Bank to support sustainable long-term growth in funding and liquidity. In 2016, the Bank continued to carry out the strategy of managing the level of liquid assets at a very safe level (green zone) while decreasing dependence on core depositors as a percentage of total deposits. Peringkat risiko inheren likuiditas pada 2016 stabil di tingkat Low to Moderate, dan ketergantungan pada deposan inti mulai berkurang di triwulan IV/2016. The Bank’s internal rating of inherent liquidity risk in 2016 was stable at Low to Moderate, and reliance on core depositors began to decrease in the fourth quarter of 2016. Sepanjang tahun 2016 konsentrasi 25 deposan inti terhadap total dana pihak ketiga dan simpanan dari Bank lain menunjukkan tren penurunan, hal ini memperlihatkan kemampuan Bank dalam menghimpun pendanaan semakin baik dibanding 2015. Konsentrasi 25 deposan ini di 2016 terhadap total dana yang dimiliki Bank rata-rata berkisar di angka 47,6% dengan posisi tertinggi mencapai 50% pada bulan Januari, April, dan Agustus 2016. Posisi ini membaik dibandingkan posisi 2015, dimana konsentrasi 25 deposan inti terhadap total pendanaan berkisar 48,2% dengan posisi tertinggi mencapai 53%. Throughout 2016, the concentration of 25 core depositors to total deposits and deposits from other banks show a downward trend, demonstrating the Bank’s ability to improve funds collection relative to 2015. The concentration of 25 depositors throughout 2016 against the total funds at the Bank averaged 47.6% with the highest position on January, April and august 2016 reaching 50%. This position is an improvement when compared to the position in 2015 in which the concentration of 25 core depositors against the Bank’s total funding have averaged 48.2%, with the highest position at 53%. Untuk dapat mengurangi ketergantungan ini, maka Bank tetap fokus mencari sumber pendanaan baru, terutama dengan melakukan penetrasi segmen individu dengan mengembangkan program yang memberikan hadiah wisata baik keluar negeri ataupun dalam negeri termasuk reward yang berlaku untuk staf yang berhasil memasarkan produk Bank. To reduce this dependence, the Bank remains focused on searching for new funding sources, especially through the penetration of the individual funding segment by developing programs for Bank funding product as a program offering overseas or domestic tours as reward including rewards that apply to the entire staff who success selling these funding products. Tata Kelola dan Organisasi SKMR secara rutin melakukan analisis dan siapkan laporan terhadap posisi likuiditas Bank, selanjutnya menyampaikan hasil tersebut secara berkala kepada Direksi, ALCO, Tresuri, dan SKAI. Pada tahun 2016 rasio LCR telah diimplementasikan oleh OJK dan Bank telah memenuhi ketentuan terkait pelaporan dan perhitungan rasio tersebut. Berdasarkan perhitungan LCR pada triwulan IV, rasio LCR Bank berada di atas syarat minimum yang ditetapkan. Governance and Organization Risk Management Division routinely performs analyses and prepares reports on the Bank’s liquidity position, then submit the results of regularly to the Board, ALCO Committee, Treasury Division and Internal Audit Division. By 2016 the ratio of LCR has been implemented by OJK and the Bank has fulfilled the terms of the reporting and calculation of the ratio. Based on LCR calculations in the fourth quarter, the Bank’s LCR ratio is above the minimum requirement set. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Kebijakan dan Prosedur Bank memiliki penetapan limit untuk risiko likuiditas, meliputi: a. Limit cadangan primer dan Giro Wajib Minimum (GWM); b. Limit Likuiditas Harian/Cadangan Sekunder; Policies and Procedures Bank has set limits for liquidity risk, including: a. b. Limits for primary reserves and secondary reserves; Daily Liquidity Limit/ Secondary Reserves Limit; Depositors Concentration Limit; c. Limit Konsentrasi Deposan; c. d. Limit Maturity Mismatch untuk Risiko Likuiditas dan Risiko Pasar (Risiko Suku Bunga); e. Limit LCR (Liquidity Coverage Ratio) dan NSFR (Net Stable Funding Ratio); f. Stress test Risiko Likuiditas dan Risiko Pasar. d. Limit on Maturity Mismatch for Liquidity Risk and Market Risk (Interest Rate Risk); e. Limit on LCR (Liquidity Coverage Ratio) and NSFR (Net Stable Funding Ratio); Stress test for Liquidity Risk and Market Risk. f. Proses Ketentuan mengenai kepatuhan terhadap limit, dilakukan oleh: 1. Untuk limit cadangan primer dan Giro Wajib Minimum (GWM) dihitung secara bulanan oleh Divisi Tresuri dan pemenuhannya akan dipantau secara triwulanan oleh Divisi Manajemen Risiko (RMD); Process Adherence to Limit policy: 2. Untuk limit Likuiditas Harian/Cadangan Sekunder dihitung secara bulanan oleh Divisi Tresuri dan pemenuhannya akan dipantau secara triwulanan oleh Divisi Manajemen Risiko (RMD). Bank melalui ALCO akan menetapkan dan memantau limit likuiditas harian. ALCO bertanggung jawab untuk mengawasi bahwa pengelolaan dana Bank oleh Divisi Tresuri sesuai dengan limit ini; 2. Daily Liquidity / Secondary Reserves are calculated on a monthly basis by the Treasury Division and will be monitored quarterly by the Risk Management Division (RMD). Bank through ALCO will set and monitor daily liquidity limit. ALCO is responsible for overseeing that the management of the Bank’s funds by the Treasury Division in accordance with this limit; 3. To limit the concentration of depositors, Bank monitors and manages through ALCO the concentration of one (1) depositor, 5 (five) depositors and 25 (twenty five) depositors of the total deposits and deposits from other banks; 4. To limit Maturity Mismatch for Liquidity Risk and Market Risk (Interest Rate Risk) Bank through ALCO establishes limits on Maturity mismatch for liquidity risk assuming certain rollover. 5. The limit for LCR (Liquidity Coverage Ratio) and NSFR (Net Stable Funding Ratio) are set minimum 100% (one hundred percent); 6. Compliance with the limit of interbank loans (interbank placements and borrowing) is the responsibility of the Treasury Division. Daily liquidity level policy / secondary reserve liquidity divided into four zones, the green zone, yellow zone, orange zone and the red zone. 3. Untuk limit Konsentrasi DeposanBank melalui ALCO memantau dan mengelola konsentrasi 1 (satu) deposan, 5 (lima) deposan dan 25 (dua puluh lima) deposan besar terhadap total DPK dan simpanan dari Bank lain; 4. Bank melalui ALCO menetapkan limit Maturity Mismatch untuk risiko likuiditas dan risiko pasar (risiko suku bunga) dengan asumsi rollover tertentu; 5. Limit LCR (Liquidity Coverage Ratio) dan NSFR (Net Stable Funding Ratio) ditetapkan minimum 100%; 6. Kepatuhan terhadap limit pinjaman antar bank (interbank placements and borrowing) merupakan tanggung jawab Divisi Tresuri. Kebijakan tingkat likuiditas harian/cadangan sekunder dikelompokkan dalam 4 zona likuiditas, yaitu zona hijau, zona kuning, zona oranye, dan zona merah. 1. To limit the primary backup and Statutory Reserves (GWM) is calculated on a monthly basis by the Treasury Division and will be monitored quarterly by the Risk Management Division (RMD); Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 75 Perangkat dan Metode Penetapan empat zona likuiditas ini didasarkan perubahan saldo dana Bank lain dan dana pihak ketiga, dan tidak memitigasi secara penuh risiko kekurangan dana yang berasal dari: a) Net funds outflow dari deposan terbesar, dan b) Net cash outflow untuk kepentingan operasional, termasuk angsuran untuk hutang Bank. 76 Oleh karena itu, Bank menambah “buffer volatilitas”pada setiap tingkat batas zona untuk memitigasi dampak dari dua faktor dari saldo cadangan didasarkan: 1) Cadangan untuk dana dari deposan inti yang mungkin (dengan probabilitas yang signifikan) akan ditarik sebagian atau seluruhnya dalam waktu planning horizon (< 60 hari) untuk proyeksi likuiditas harian, dan; 2) Proyeksi Net Cash Outflow untuk operasional sampai dengan 2 hari ke depan. Therefore, the Bank adds “buffer volatility” at every level of the zone boundary to mitigate the impact of the two factors of reserve balances are based: 1) The reserves for funding of core depositors who might (with significant probability) will be withdrawn partially or entirely within the planning horizon (<60 days) for daily liquidity projections, and Limit likuiditas harian yang ditetapkan oleh ALCO Bank harus secara minimum berada pada zona kuning. Limit harian dibawah zona kuning harus dengan persetujuan Dewan Direksi. Sedangkan untuk limit intra-daily minimum pada zona orange. Daily liquidity limit set by ALCO Bank should be at a minimum within the yellow zone. Daily funding level below the yellow zone should be authorized by the Board of Directors, while for the intra-daily minimum limit, minimum funding should not drop below orange zone. Stress test Risiko Likuiditas Risiko likuiditas diukur dan dikelola dengan pendekatan stress test dengan tujuan untuk membantu bank dalam menilai, apakah Bank memiliki sumber-sumber keuangan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan likuiditas potensional selama beberapa hari tertentu dalam krisis likuiditas. Hasil stress test dalam proyeksi 30 hari kerja kedepan menunjukkan arus kas yang positif. Liquidity Risk Stress test Liquidity risk is measured and managed via stress tests in order to assist banks in assessing whether the Bank has financial resources adequate to meet potential liquidity needs a certain number of day in a liquidity crisis. The stress test results with 30 working days projection of future cash must show positive results. Contingency Funding Plan (CFP) Rencana Kontijensi Pendanaan (Contingency Funding Plan) merupakan salah satu komponen kebijakan manajemen risiko likuiditas bank. CFP adalah kompilasi dari kebijakan, prosedur dan rencana tindakan yang diperlakukan sebagai suatu panduan prosedural dan operasional untuk menghindari/meminimalkan atau mengelola adanya potensial ancaman dalam pendanaan apabila perusahaan menurunkan suatu krisis likuiditas. CFP di tetapkan dan dikaji setiap tahun. Contingency Funding Plan (CFP) The Contingency Funding Plan is one component of the bank’s liquidity risk management policy. CFP is a compilation of policies, procedures and action plans that are treated as procedural and operational guidelines to avoid, minimize or manage any potential threat in funding if the Bank encounter a liquidity crisis. CFP set and reviewed annually. 5. Risiko Hukum Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Tools and Methods Determination of these four zones based on balances change fund from other banks and third-party funds, and does not fully mitigate the risk of shortage of funds derived from: a) Net outflow of depositors’ funds, the largest, and b) Net cash outflow for operational purposes, including debt installments for the Bank. STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO HUKUM Risiko hukum Bank pada Triwulan IV/2016, 2) Projected Net Cash Outflow for operations up to 2 days ahead. 5. Legal Risk Legal risk is the risk due to litigation and / or weakness of the legal aspects of the Bank’s activities. RISK MANAGEMENT STRATEGIES AND APPLICATION OF LAW Legal risk of the Bank at the end Q4/ 2016 is Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report yaitu Low to Moderate. Sampai dengan hingga akhir Triwulan IV/2016, Bank tidak mendapat gugatan baik dari nasabah maupun rekanan. low to moderate until the end of Q4/2016.The Bank did not receive lawsuits from customers or vendors. Secara keseluruhan kualitas penerapan Manajemen Risiko Hukum Bank berada pada level Satisfactory. Bank telah mengkaji serangkaian kebijakan dan prosedur guna memitigasi Risiko Hukum. Meskipun demikian kerangka manajemen risiko hukum dan pelaksanaan manajemen risiko hukum akan terus ditingkatkan. Overall the quality of the implementation of the Bank’s Legal Risk Management at the level of Satisfactory. Bank has been reviewing a set of policies and procedures to mitigate legal risk. Despite this legal risk management framework and the implementation of legal risk management will continue to be improved. 6. Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Identifikasi risiko stratejik dilakukan secara berkala sesuai dengan pengalaman kerugian di masa lalu yang disebabkan oleh risiko stratejik. 6. Strategic Risk Strategic risk is the risk due to inaccuracy in the decisions or implementation of strategic decisions as well as the failure to anticipate changes in the business environment. Identification of strategic risks are conducted regularly in accordance with past experience losses due to strategic risk. STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO STRATEJIK Sampai dengan akhir tahun 2016, berdasarkan kinerja selama Triwulan IV/2016 diluar biaya terkait akuisisi Bank membukukan keuntungan setiap bulan. Pada bulan Oktober, Bank mencatat laba bersih sekitar Rp60juta, pada bulan November Rp700juta (diluar biaya akuisisi), dan Rp1,4Miliar pada bulan Desember. Di bulan November 2016 Bank mencatat kerugian sebesar Rp8.1Miliar (termasuk Rp8,8Miliar biaya akuisisi terkait success fee Danareksa dan biaya lawyer Melli Darsa & Co). Pencairan kredit Bank selama Triwulan IV/2016 menunjukkan trend peningkatan setiap bulan, sejalan dengan portofolio kredit yang meningkat sebesar 25,3% dibanding Triwulan III/2016, hal ini memberikan dampak yang positif terhadap pendapatan bunga Bank, selain itu Bank juga telah membukukan laba bulanan selama semester II/2016 kecuali untuk posisi November 2016 yang disebabkan adanya pembebanan biaya terkait akusisi APRO. Pertumbuhan portofolio kredit yang disertai dengan penurunan rasio NPL dari 3,82% di Triwulan I/2016, 2,89% di Triwulan II/ 2016, 2,78% di Triwulan III/2016 menjadi 2,22% di Triwulan IV/2016 menunjukkan kualitas penerapan Manajemen Risiko yang baik. Di sisi lain, Bank juga terus mengupayakan keseimbangan komposisi portfolio pendanaan dengan menitikberatkan pada target market non BPR. 7. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku. Risiko inheren kepatuhan terdiri STRATEGY AND IMPLEMENTATION OF MANAGEMENT OF STRATEGIC RISK Until the end of 2016, from performance during Quarter IV / 2016 excluding the cost related to the acquisition of Bank posted a profit every month. In October, the Bank recorded a net profit of about Rp60juta, in November Rp700juta (excluding acquisition costs), and Rp1.4Miliar in December. In November 2016 the Bank recorded a loss of Rp8.1Miliar(including related acquisition costs Rp8.8Miliar Danareksa success fee and the cost of lawyer Melli Darsa & Co. Disbursement of loans for Quarter IV / 2016 showed an increasing trend each month, in line with the loan portfolio increasing by 25.3% compared to Quarter III / 2016. This had a positive impact on the interest income of the bank. In addition, the Bank has recorded a monthly profit during semester II / 2016 except for the position of November 2016 due to the imposition of costs related to the acquisition of APRO. The growth of the loan portfolio accompanied a decline in the NPL ratio of 3.82% in Quarter I / 2016, 2.89% in Quarter II / 2016, 2.78% in Quarter III / 2016 to become 2,22 % in Quarter IV / 2016 shows the quality of a good implementation of Risk Management. At the same time, the Bank also sought to balance of the funding portfolio composition with emphasis on non BPR target market. 7. Compliance Risk Compliance risk is the risk that the Bank does not comply with and / or implement laws and regulations. Inherent risks of compliance consist of quantitative and qualitative inherent risks. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 77 78 dari risiko inheren yang bersifat kuantitatif dan risiko inheren yang bersifat kualitatif. Risiko inheren yang bersifat kuantitatif direpresentasikan melalui rasio-rasio BMPK, GWM, dan tingkat kecukupan modal berdasarkan risiko. Sedangkan risiko inheren yang bersifat kualitatif direpresentasikan dalam pelaksanaan GCG yang mencakup governance structure, governance process, dan governance outcome dari operasional Bank. Inherent quantitative risk are represented by LLL, reserve requirement and capital ratios adequacy based on risk. The inherent risks that are qualitative are represented in GCG implementation including a governance structure, governance processes, and governance outcomes in Bank operations. STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KEPATUHAN Hasil penilaian Bank terhadap peringkat komposit Good Corporate Governance (GCG) untuk tahun 2016 berada pada peringkat 3 (Cukup Baik). Aspek governance structure pada umumnya telah menunjukan perbaikan, kebijakan dan prosedur operasional telah dan selalu dilakukan pengkinian sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Komposisi Dewan Komisaris, anggota komite dibawah Dewan Komisaris telah lengkap dan dilengkapi dengan keputusan direksi terhadap penetapan masingmasing anggota Komite. Walaupun pada periode 2016 komposisi Direksi masih 2 orang namun dengan adanya persetujuan OJK pada 14 Februari 2017 atas usulan penambahan Direksi maka komposisi Direksi yang ada saat ini dirasakan sudah mencukupi. STRATEGY AND IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE RISK MANAGEMENT The Bank’s internal rating of Good Corporate Governance (GCG) for 2016 was level 3 (Moderate). Aspects of governance structures in general have shown improvement; operational policies and procedures have been and continue to be updated in accordance with the regulations. The composition of the Board of Commissioners, and membership of the Committees under the Board of Commissioners have been completed and supported with director’s decisions on member of the Committees. Although the composition of the Board of Directors in part of 2016 period was 2, with the approval of the OJK on February 14, 2017 of the proposed addition to the Board of Directors the Board of Directors complement was felt to be sufficient. Sedangkan dalam aspek governance process yang masih harus diperhatikan adalah tingkat pemahaman dan kesadaran pengendalian intern di setiap jenjang organisasi Bank yang belum memadai dalam rangka mengendalikan risiko terkait operasional kegiatan usaha Bank. Meanwhile, aspects of the governance process still requiring attention include understanding and awareness of internal control at every level of the Bank’s organization. At present, this understanding is not adequate to consistently manage all risks related to operational activities of the Bank. At the end of December 2016, the achievement of compliance with APU/PPT debtor data update reaches 100%, with new methods of updating data by the Bank providing sufficient help to achieve compliance, while the updating of the data in the previous period only reached around 70%. Banks also continues to improve the operational side of the bank related to the fulfillment of commitments to settle the findings by OJK in accordance with the commitments agreed between the bank and the OJK so that by December 2016 the Bank could meet its commitments to settle the findings of the OJK in a timely manner. Pada akhir Desember 2016, pencapaian pemenuhan pengkinian data mencapai 100%, metode pengkinian data yang dilakukan Bank cukup membantu pencapaian pemenuhan pengkinian data yang pada periode sebelumnya hanya mencapai 70%-an. Bank juga terus melakukan perbaikan disisi operasional Bank terutama terkait dengan pemenuhan komitmen penyelesaian temuan dari OJK sesuai dengan komitmen yang disepakati antara bank dengan OJK sehingga sampai dengan Desember 2016 Bank dapat memenuhi komitmen penyelesaian temuan dari OJK secara tepat waktu. 8. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. 9. Reputation Risk Reputation risk is the risk resulting from a reduced level of stakeholder confidence that comes from a negative perception of the Bank. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO REPUTASI Bank terus melakukan pemantauan terhadap segala macam pemberitaan yang berkaitan dengan reputasi Bank. Upaya meminimalisasi risiko reputasi yang terjadi, seperti pemberitaan negatif terhadap Bank, dilakukan dengan kebijakan dan prosedur mekanisme pelaporan pengaduan nasabah dan juga melalui laporan pemantauan pemberitaan/ publikasi Bank di media massa. STRATEGY AND IMPLEMENTATION OF REPUTATION RISK MANAGEMENT The Bank continues to conduct monitoring of all kinds of news related to the bank’s reputation. Efforts to minimize reputation risks from events that occur, such as negative news about the Bank, are carried out via policies and procedures for customer complaints and reporting mechanisms as well as through monitoring news reports and publications related to the Bank in the mass media. 79 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report PENGUNGKAPAN KUANTITATIF STRUKTUR PERMODALAN BANK UMUM QUANTITIVE DISCLOSURE OF CAPITAL STRUCTURE Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah NO Pos-pos 31-Dec-15 I Modal Inti Utama / Common Equity Tier 1(CET 1) 569.917 131.001 1.1 Modal disetor (Setelah dikurangi Treasury Stock) / Paid up Capital 507.308 - 1.2 Cadangan Tambahan Modal / Disclosed Reserves 1.2.1 Faktor Penambah / Additions 77.060 - 272.795 - - - 1.2.1.1 Pendapatan Komprehensif lainnya / The excess of Financial statement translation 1.2.1.1.1 Selisih lebih penjabaran laporan keuangan / The excess of Financial statement translation - - 1.2.1.1.2 Potensi keuntungan dari peningkatan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual / Potential gain from fair value change of available for sale financial asset - - 1.2.1.1.3 Saldo surplus revaluasi aset tetap / Surplus of premises and equipments revaluation - - Cadangan tambahan modal lainnya (other disclosed reserves) 272.795 - 1.2.1.2.1 Agio 272.795 - 1.2.1.2.2 Cadangan Umum / General Reserves - - 80 31-Dec-16 1.2.1.2 1.2.1.2.3 Laba tahun-tahun lalu / Prior years net income - - 1.2.1.2.4 Laba tahun berjalan / Current year net income - - 1.2.1.2.5 Dana Setoran Modal / Advance Capital - - 1.2.1.2.6 Lainnya / Others 1.2.2 Faktor Pengurang / Deductions - - 195.735 - 3.860 - 1.2.2.1 Pendapatan Komprehensif lainnya / Other Comprehensive Income 1.2.2.1.1 Selisih kurang penjabaran laporan keuangan / The Shortage of financial statement translation - - Potensi kerugian dari penurunan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual / Potensial loss from fair value changes of available for sale financial assets 3.860 - 191.875 - 1.2.2.1.2 1.2.2.2 Cadangan tambahan modal lainnya (other disclosed reserves) 1.2.2.2.1 Disagio 1.2.2.2.2 1.2.2.2.3 1.2.2.2.4 Rugi tahun-tahun lalu / Prior years net loss Rugi tahun berjalan / Current year loss Selisih kurang antara Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) dan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) atas aset produktif / Negative differences between provision for asset write-off and provision for impairment of earning assets 1.2.2.2.5 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam Trading Book / Shorfall between allowance for losses based on BI regulation and impairment losses of trading financial assets 1.2.2.2.6 PPA aset non produktif yang wajib dibentuk / Allowance for losses of non -financial assets required 1.3 1.4 1.2.2.2.7 Lainnya / Others Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan / Accounted NonControlling Interest Faktor Pengurang Modal Inti Utama / Core Capital Deductions factors 1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan / Calculation of Deffered Tax 1.4.2 Goodwill 1.4.3 1.4.4 1.4.5 Aset tidak berwujud lainnya / Other intangible assets Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang / Equity Participations calculated as deduction Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi / Equity deficit on insurance subsidiary Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report - - 167.700 18.396 - 5.779 - - - - - - - - - 14.451 11.867 - - - 2.584 - - - - - NO II II 31-Dec-16 31-Dec-15 1.4.6 Eksposur sekuritisasi / Securitization exposures Pos-pos - - 1.4.7 Faktor Pengurang modal inti lainnya / Other core Capital Deduction Factor - - - - - - Modal Inti Tambahan/Additional Tier 1 (AT-1) - - 2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT-1 / AT-1 Qualified Instrument - - 2.2 Agio / Disagio - - 2.3 Faktor pengurang modal inti tambahan / Additional Tier 1 Capital Deduction Factor 1.4.7.1 1.4.7.2 Penempatan dana pada instrumen AT1 dan /atau Tier 2 pada bank lain / Placement on AT1 and/or Tier 2 instument in others banks. Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum . hibah. atau hibah wasiat / Cross ownership in another entity acquired by transition because the law. grants. or grants will 2.3.1 Penempatan dana pada instrument AT1 dan /atau Tier 2 pada bank lain / Placement on AT1 and/or Tier 2 instument in other banks 2.3.2 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum. hibah. atau hibah wasiat / Cross-ownershipin another entity acquired by the transaction because the law. grants. or grants will Modal Pelengkap (Tier 2) / Suplementary capital - - - - - - 7.963 4.555 1 Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan Tier 2 / Equity instrument in form of shares or other form which qualified fo Tier 2 requirments - - 2 Agio/Disagio - - - - 4 Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1.25% ATMR Risiko Kredit) / General allowance on productive assets required (maximum 1.25% from RWA of Credit Risk) Faktor Pengurang Modal Pelengkap / Tier 2 capital deduction factors - - 4.1 Sinking Fund - - 4.2 Penempatan dana pada instrument Tier 2 pada bank lain / Placement on Tier 2 instruments in other bank - - 4.3 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum. hibah. atau hibah wasiat / Cross-ownership in another entity acquired by the transition because the law. grants. or grants will - - 577.880 135.556 3 TOTAL MODAL Keterangan / Details ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO / RISK WEIGHTED ASSETS ATMR RISIKO KREDIT 3) / RWA OF CREDIT RISK 31-Dec-16 31-Dec-15 RASIO KPMM 637,022 Keterangan / Details 364,425 27.64% Rasio Tier 1 / Tier 1 ratio 76.69% 27.64% 1.07% 0.96% 77.76% 28.60% ATMR RISIKO OPERASIONAL / RWA OF OPERATIONAL RISK 106,120 109,581 Rasio Tier 2 / Tier 2 ratio TOTAL ATMR / RWA TOTAL 743,142 474,006 Rasio total / Total ratio 10.00% 10.00% RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO / CAR RATIO BASED ON THE RISK PROFILE 76.69% ATMR RISIKO PASAR / RWA OF MARKET RISK - 31-Dec-15 Rasio CET1 / CET1 ratio - 31-Dec-16 ALOKASI PEMENUHAN KPMM / ALLOCATION OF CAR REQUIREMENT PERSENTASE BUFFER YANG WAJIB DIPENUHI OLEH BANK / BANK PERCENTAGE OF REQUIRED BUFFER OF THE BANK Dari CET1 / From CET1 9.00% Capital Conservation Buffer Dari AT1 / Form AT1 0.00% Countercyclical Buffer Dari Tier 2 / From Tier 2 1.00% Capital Surcharge untuk D-SIB Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 0.00% 81 PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH - BANK SECARA INDIVIDUAL NET AMOUNT BASED ON GEOGRAPHY - BANK ONLY Kategori Portofolio / No. Portfolio Category 1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Public Sector 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral Development Bank and International Institution 4 Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims 11 Aset Lainnya/ Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure at Syariah Unit (if any) Total PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SISA JANGKA WAKTU KONTRAK - BANK SECARA INDIVIDUAL 82 DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY CONTRACTUAL MATURITY - INDIVIDUAL BANK 31-Dec-16 No. Kategori Portofolio/ Portfolio Category 1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign 2 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak/ Net Amount Based on Contractual Remaining Maturity ≤ 1 tahun >1 thn s.d. 3 thn >3 thn s.d. 5 thn ≤ 1 year > 1 yrs to 3 yrs > 3 yrs to 5 yrs 100.920 - - Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Public Sector - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims o Multilateral Development Bank and International Institution - - - 4 Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank 262.885 339.629 229.861 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Claims Secured by Residential Property - - - 6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Claims Secured by Commercial Real Estate - - - 7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee Loan/Pension 294 626 366 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio 58.116 13.110 55.071 9 Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate 40.571 150.864 46.331 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims - - - 11 Aset Lainnya/ Other Assets - - - 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure at Syariah Unit (if any) Total - - - 462.785 504.229 331.629 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah Jakarta 31-Dec-16 31-Dec-15 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/ Net Amount Based on Geography Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/ Net Amount Based on Geography Denpasar Semarang Surabaya Total Jakarta Denpasar Semarang Surabaya 164.558 - - - 164.558 - - - - - - - 478.486 183.943 - - - Total 131.643 - - - 131.643 - - - - - - - - - - - - - 46.692 123.255 832.375 409.157 188.789 53.565 118.100 769.611 - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.266 20 - - 1.286 874 34 - - 907 130.764 - - - 130.764 15.033 - - - 15.033 214.045 2.448 7.600 13.673 237.766 73.286 9.863 18.615 16.501 118.265 - - - - - - - - - - 7.162 2.016 1.244 1.603 12.025 5.776 1.433 443 670 8.322 - - - - - - - - - - 996.280 188.427 55.536 138.530 1.378.774 635.768 200.119 72.623 135.271 1.043.781 83 Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah 31-Dec-15 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak/ Net Amount Based on Contractual Remaining Maturity > 5 thn NonKontraktual Jumlah ≤ 1 tahun >1 thn s.d. 3 thn >3 thn s.d. 5 thn > 5 thn NonKontraktual Jumlah > 5 yrs NonContractual Total ≤ 1 year > 1 yrs to 3 yrs > 3 yrs to 5 yrs > 5 yrs NonContractual Total 63.638 - 164.558 35.562 - - 96.081 - 131.643 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 832.375 337.545 359.049 73.017 - - 769.611 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.286 166 742 - - - 907 4.467 - 130.764 12 261 14.760 - - 15.033 - - 237.766 21.454 91.117 5.694 - - 118.265 - - - - - - - - - - 12.025 12.025 - - - - 8.322 8.322 - - - - - - - - - 68.105 12.025 1.378.774 394.739 451.168 93.471 96.081 8.322 1.043.781 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIVIDUAL NET AMOUNT BASED ON ECONOMIC SECTOR - BANK ONLY Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign Sektor Ekonomi/ Economy Sector No. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Sector Public Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral Development Bank and International Institution Tagihan Kepada Bank/ Claims on Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Claims on Secured by Residential Property 31-Dec-16 1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting, and Forestry - - - - - 2 Perikanan/ Fishery - - - - - 3 Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Excavation - - - - - 4 Industri pengolahan/ Manufacturing - - - - - 5 Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas and Water - - - - - 6 Konstruksi/ Contruction - - - - - 7 Perdagangan besar dan eceran/ Whosale and Retail Trading - - - - - 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ Accommodation and Food Providers - - - - - 9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, Warehouse and Communication - - - - - 10 Perantara keuangan/ Financial Brokerage 164.558 - - 832.375 11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Leasing and Corporate Services - - - - - 12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Public Administration, Defense and Compulsory Social Security - - - - - 13 Jasa pendidikan/ Education Services - - - - - 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health and Social Services - - - - - 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Social Services, Social Culture, Entertainment and Individual Services - - - - - 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ Individual Services for Housing - - - - - 17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International Agency and Other International Extra Agency - - - - - 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Other Services - - - - - 19 Bukan Lapangan Usaha/ Non Business Activity - - - - - 20 Lainnya/ Others - - - - - 164.558 - - 832.375 - 84 Total Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah Kredit Beragun Properti Komersial/ Claims Secured by Commercial Real Estate Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee Loan/ Pension Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposures at Sharia Unit (if any) Aset Lainnya/ Other Assets - - - - - - - - - - - - - - - - 2.065 - - - - - - 26.313 - - - - - - - - - - - - 9.770 - - - - - - 43.086 - - - - - - 3.718 - - - - - - - - - - - 85 - - - 237.766 - - - - - 12.392 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4.448 - - - - - 1.286 27.197 - - - - - - - - - - - - - 1.775 - - - - - - - - - - - - - - - - 12.025 - - 1.286 130.764 237.766 - 12.025 - Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Sektor Ekonomi/ Economy Sector No. Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Sector Public Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral Development Bank and International Institution Tagihan Kepada Bank/ Claims on Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Claims on Secured by Residential Property 31-Dec-15 86 1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting, and Forestry - - - - - 2 Perikanan/ Fishery - - - - - 3 Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Excavation - - - - - 4 Industri pengolahan/ Manufacturing - - - - - 5 Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas and Water - - - - - 6 Konstruksi/ Contruction - - - - - 7 Perdagangan besar dan eceran/ Whosale and Retail Trading - - - - - 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ Accommodation and Food Providers - - - - - 9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, Warehouse and Communication - - - - - 10 Perantara keuangan/ Financial Brokerage 131.643 - - 769.611 11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Leasing and Corporate Services - - - - - 12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Public Administration, Defense and Compulsory Social Security - - - - - 13 Jasa pendidikan/ Education Services - - - - - 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health and Social Services - - - - - 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Social Services, Social Culture, Entertainment and Individual Services - - - - - 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ Individual Services for Housing - - - - - 17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International Agency and Other International Extra Agency - - - - - 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Other Services - - - - - 19 Bukan Lapangan Usaha/ Non Business Activity - - - - - 20 Lainnya/ Others - - - - - 131.643 - - 769.611 - Total Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah Kredit Beragun Properti Komersial/ Claims Secured by Commercial Real Estate Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee Loan/ Pension Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposures at Sharia Unit (if any) Aset Lainnya/ Other Assets - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 118.265 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 907 15.033 - - - - - - - - - 8.322 - 907 15.033 118.265 - 8.322 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report - 87 PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN WILAYAH - BANK SECARA INDIVIDUAL INDIVIDUAL GROSS FINANCIAL ASSETS AND PROVISION BASED ON GEOGRAPHY 31-Dec-16 Keterangan/ Description No. Wilayah / Geography Jakarta 1 Tagihan/ Gross Financial Assets 2 Denpasar Semarang 1.001.623 193.010 67.165 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired )/ Impaired Assets - - - a. Belum jatuh tempo/ Current - - - b. Telah jatuh tempo/ Past Due - - - 3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual/ Individual Impairment Provision 1.964 2.625 10.410 4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif/ Portfolio Impairment Provision 3.379 1.958 1.219 5 Tagihan yang dihapus buku/ Write Off Assets 5.886 18.736 4.431 PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIVIDUAL GROSS FINANCIAL ASSETS AND PROVISION BASED ON ECONOMY SECTOR - BANK ONLY Tagihan/ Gross Financial Asset Sektor Ekonomi/ Economic Sector No. 88 31-Dec-16 1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry - 2 Perikanan / Fishery - 3 Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Excavation 4 Industri pengolahan/ Manufacturing 5 Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas and Water 6 Konstruksi/ Construction 7 Perdagangan besar dan eceran/ Whosale and Retail Trading 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ Accomodation and Food Providers 9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, Warehouse and Communication 10 Perantara keuangan/ Financial Brokerage 11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Leasing and Corporate Services 12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Public Administration, Defense, Compulsory Social Security - 13 Jasa pendidikan/ Education Services - 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health and Social Services - 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Social Services, Social Culture, Entertainment and Industrial Services 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ Industrial Services for Housing 17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International Agency and Other International Extra Agency 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Other Services 19 Bukan Lapangan Usaha/ Non Business Activity 20 Lainnya/ Others 2.077 26.478 9.827 43.334 3.740 1.261.204 12.452 4.473 28.663 1.776 12.025 Total 1.406.049 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah 31-Dec-15 Wilayah/ Geography Surabaya Total Jakarta Denpasar Semarang Surabaya Total 144.251 1.406.049 639.961 206.552 80.119 142.099 1.068.731 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4.449 19.448 2.036 2.595 6.298 5.702 16.631 1.272 7.827 2.152 3.839 1.199 1.130 8.320 4.157 33.210 5.288 16.893 4.431 2.904 29.516 Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired Assets Belum Jatuh Tempo/ Current Telah jatuh tempo/Past Due Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual / Individual Impairement Provision Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif / Portfolio Impairment Provision Tagihan yang dihapus buku/ Write Off Assets 89 - - - - - - - - - - - - - 11.91 - - - - 165.41 - - - - - - - 56.34 - - - - 248.72 - - - - 21.53 - - - - - - - - 19.448 7.058 33.210 - - - 60 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 26 - - - - 180 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 19.448 7.827 33.210 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report No. 31-Dec-14 90 Tagihan/ Gross Financial Asset Sektor Ekonomi/ Economic Sector 1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry - 2 Perikanan / Fishery - 3 Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Excavation - 4 Industri pengolahan/ Manufacturing - 5 Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas and Water - 6 Konstruksi/ Construction - 7 Perdagangan besar dan eceran/ Whosale and Retail Trading - 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ Accomodation and Food Providers - 9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, Warehouse and Communication - 10 Perantara keuangan/ Financial Brokerage 11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Leasing and Corporate Services - 12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Public Administration, Defense, Compulsory Social Security - 13 Jasa pendidikan/ Education Services - 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health and Social Services - 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Social Services, Social Culture, Entertainment and Industrial Services - 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ Industrial Services for Housing - 17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International Agency and Other International Extra Agency - 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Other Services 19 Bukan Lapangan Usaha/ Non Business Activity 20 Lainnya/ Others 1.044.296 16.113 8.322 Total 1.068.731 PENGUNGKAPAN RINCIAN MUTASI CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI - BANK SECARA INDIVIDUAL DETAIL OF IMPAIRMENT PROVISION MOVEMENT - BANK ONLY Keterangan No. 1 Saldo awal CKPN/ Beginning Balance of Impairment Provision 2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)/Charge/(Release) of Impairment Provision for the Current Year (Net) 2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan/ Charge of Impairment Provision for the Current Year (Net) 2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan / Release of Impairment for the Current Year (Net) 3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan/ Impairment Provision for Write Off Current Year 4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan/ Charge/(Release) for the Current Year Saldo akhir CKPN/ Ending Balance of Impairment Provision Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired Assets Belum Jatuh Tempo/ Current Telah jatuh tempo/Past Due Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual / Individual Impairement Provision Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif / Portfolio Impairment Provision CKPN Individual/ Individual Impairment Provision - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 16.458 8.296 29.516 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 173 23 - - - - - - - - 16.631 8.320 29.516 31-Dec-15 CKPN Kolektif/ Portfolio Impairment Provision - Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah 31-Dec-16 Tagihan yang dihapus buku/ Write Off Assets CKPN Individual/ Individual Impairment Provision CKPN Kolektif/ Portfolio Impairment Provision 16.631 8.320 13.413 9.898 6.554 (492) 13.788 (1.579) 6.554 - 13.788 - - (492) - (1.579) (3.736) - (10.571) - - - - - 19.448 7.827 16.631 8.320 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 91 PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN KATEGORI PORTOFOLIO DAN SKALA PERINGKAT BANK SECARA INDIVIDUAL NET AMOUNT BASED ON PORTFOLIO CATEGORY AND RATING - BANK ONLY Lembaga Pemeringkat No. 92 Peringkat Jangka panjang/ Long Term Rating Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) PT ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- PT Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB- Kategori Portofolio/ Portfolio Category 1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign - - - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Public Sector - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral Development Bank and International Institution - - - - 4 Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank - - - - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/Claims Secured by Residential Property - - - - 6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Claims Secured by Commercial Real Estate - - - - 7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee Loan/Pension - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio - - - - 9 Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate - - - - 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims - - - - 11 Aset Lainnya/ Other Assets - - - - 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure at Syariah Unit (if any) - - - - TOTAL Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah 31 Desember 2015/ 31 December 2015 Tagihan Bersih/ Net Amount Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B-/ Below B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3/ Below A-3 BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B-/Below B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3/ Below F3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3/Below b3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3/ Below P-3 BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn)/Below b-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)/ Below F3(idn) [Idr]BB+ s.d [Idr]BB- [Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B-/ Below [idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr]A2+ s.d [Idr] A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr] A3/ Below (idr) A3 id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB-/Below idB idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4/ Below idA4 Tanpa Peringkat/ Unrated Jumlah/ Total - - - - - - - 164.558 164.558 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 832.375 832.375 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.286 1.286 - - - - - - - - - - - - - - - - 237.766 237.766 - - - - - - - - - - - - - - - - 12.025 12.025 - - - - - - - - - 1.248.010 1.248.010 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 93 Lembaga Pemeringkat No. 94 Peringkat Jangka panjang/ Long Term Rating Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) PT ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- PT Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB- Kategori Portofolio/ Portfolio Category 1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign - - - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Public Sector - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral Development Bank and International Institution - - - - 4 Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank - - - - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/Claims Secured by Residential Property - - - - 6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Claims Secured by Commercial Real Estate - - - - 7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee Loan/Pension - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio - - - - 9 Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate - - - - 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims - - - - 11 Aset Lainnya/ Other Assets - - - - 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure at Syariah Unit (if any) - - - - TOTAL Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah 31 Desember 2014/ 31 December 2014 Tagihan Bersih/ Net Amount Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B-/ Below B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3/ Below A-3 BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B-/Below B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3/ Below F3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3/Below b3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3/ Below P-3 F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)/ Below F3(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn)/Below b-(idn) [Idr]BB+ s.d [Idr]BB- [Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B-/ Below [idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr]A2+ s.d [Idr] A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr] A3/ Below (idr) A3 id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB-/Below idB idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4/ Below idA4 Tanpa Peringkat/ Unrated Jumlah/ Total - - - - - - - 306.404 306.404 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 553.265 553.265 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.438 1.438 - - - - - - - - - - - - - - - - 123.807 123.807 - - - - - - - - - - - - - - - - 10.258 10.258 - - - - - - - - - 995,172 995,172 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 95 PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN BOBOT RISIKO SETELAH MEMPERHITUNGKAN DAMPAK MITIGASI RISIKO KREDIT - BANK SECARA INDIVIDUAL NET AMOUNT BASED ON PORTFOLIO RISK WEIGHTED AFTER CREDIT RISK MITIGATION - BANK ONLY 31 Desember 2016/ 31 December 2016 No. Kategori Portofolio Portfolio Category Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Amount after Credit Risk Mitigation 0% A Eksposur Neraca/ On Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign 2 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya/ Others 164.558 - - - - - - - - - Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Public Sector - - - - - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral Development Bank and International Institution - - - - - - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank - 189.947 - - - 533.028 - - - - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/Claims Secured by Residential Property - - - - - - - - - - 6 Kredit Beragun Properti Komersial/Claims Secured by Commercial Real Estate - - - - - - - - - - 7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee Loan/Pension - - - - - 1.286 - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio - - - - - - 128.764 - - - 9 Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate - - - - - - - 226.215 - - 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims - - - - - - - - - - 11 Aset Lainnya/ Other Assets 2.937 9.088 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure at Syariah Unit (if any) - - - - - - - - - - 167.495 189.947 - - - 534.314 128.764 235.303 - - 96 Total Eksposur Neraca Total on Balance Sheet B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif/ Liability exposure Commitments / Contingent on the Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign - - - - - - - - - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Public Sector - - - - - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral Development Bank and International Institution - - - - - - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank - - - - - - - - - - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/Claims Secured by Residential Property - - - - - - - - - - 6 Kredit Beragun Properti Komersial/Claims Secured by Commercial Real Estate - - - - - - - - - - Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah 31 Desember 2015/ 31 December 2015 ATMR RWA Beban Modal Capital Charge ATMR RWA Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Amount after Credit Risk Mitigation 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% - - - - - Beban Modal Capital Charge Lainnya/ Others 100% 150% - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 304.503 - - 227.670 - - - 417.998 - - - - 254.533 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 643 - - - - - - 907 - - - - 454 - 131.643 97 96.573 - - - - - - - 15.033 - - - 11.275 - - - - - - - - - 91.854 - - 91.854 - - - - - - - - - - - - - - - 9.088 - 2.012 - - - - - - 6.310 - - 6.310 - - - - - - - - - - - - - - - 637.022 133.655 227.670 - - - 418.905 15.033 98.164 - - 364.426 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 226.215 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report No. 31 Desember 2016/ 31 December 2016 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Amount after Credit Risk Mitigation Kategori Portofolio Portfolio Category 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya/ Others B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif/ Liability exposure Commitments / Contingent on the Balance Sheet 7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee Loan/Pension - - - - - - - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio - - - - - - - - - - 9 Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate - - - - - - - - - - 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims - - - - - - - - - - 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure at Syariah Unit (if any) - - - - - - - - - - Total Eksposur TRA/ Total Off Balance Sheet - - - - - - - - - - C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan / Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign - - - - - - - - - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Public Sector - - - - - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral Development Bank and International Institution - - - - - - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank - - - - - - - - - - 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio - - - - - - - - - - 6 Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate - - - - - - - - - - 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure at Syariah Unit (if any) - - - - - - - - - - Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - - - - - - - - 98 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah 31 Desember 2015/ 31 December 2015 ATMR RWA Beban Modal Capital Charge Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Amount after Credit Risk Mitigation 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% ATMR RWA 100% 150% Lainnya/ Others Beban Modal Capital Charge - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 99 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH DAN TEKNIK MITIGASI RISIKO KREDIT - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES AND CREDIT RISK MITIGATION TECHNIQUES - INDIVIDUAL BANK 31 Desember 2016/ 31 December 2016 No. 100 Kategori Portofolio Portfolio Category A Eksposur Neraca/ On Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign 2 Bagian Yang Dijamin Dengan/ Secured By Tagihan Bersih Net Amount Agunan/ Collateral Garansi/ Guarantee Asuransi Kredit Credit Insurance Lainnya Others 164.558 - - - - Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Public Sector - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral Development Bank and International Institution - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank 832.375 109.400 - - - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/Claims Secured by Residential Property - - - - - 6 Kredit Beragun Properti Komersial/Claims Secured by Commercial Real Estate - - - - - 7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee Loan/Pension 1.286 - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio 130.764 - - - - 237.766 11.551 - - - - - - - - 12.025 - - - - - - - - - 9 Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims 11 Aset Lainnya/ Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure at Syariah Unit (if any) Total Eksposur Neraca/ Total on Balance Sheet 1.378.774 120.951 - - - B Eksposur Rekening Adminsitratif/ Off Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign - - - - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Public Sector - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral Development Bank and International Institution - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank - - - - - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/Claims Secured by Residential Property - - - - - 6 Kredit Beragun Properti Komersial/Claims Secured by Commercial Real Estate - - - - - 7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee Loan/Pension - - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio - - - - - 9 Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate - - - - - 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims - - - - - 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure at Syariah Unit (if any) - - - - - Total Eksposur Rekening Administratif/ Total Off Balance Sheet - - - - - Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah 31 Desember 2015/ 31 December 2015 Bagian Yang Tidak Dijamin Unsecured Bagian Yang Dijamin Dengan/ Secured By Tagihan Bersih Net Amount Agunan/ Collateral 164.558 131.643 - Garansi/ Guarantee Asuransi Kredit Credit Insurance Bagian Yang Tidak Dijamin Unsecured Lainnya Others - - - - 131.643 - - - - - - - - - - - - - 722.975 769.611 123.943 - - - 645.668 - - - - - - - - - - - - - - 1.286 907 - - - - 907 130.764 15.033 - - - - 15.033 226.215 118.265 26.411 - - - 91.854 - - - - - - - 12.025 8.322 - - - - 8.322 - - - - - - - 1.257.823 1.043.781 150.354 - - - 893.427 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 101 31 Desember 2016/ 31 December 2016 C Tagihan Bersih Net Amount Kategori Portofolio Portfolio Category No. Bagian Yang Dijamin Dengan/ Secured By Asuransi Lainnya Kredit Agunan/ Garansi/ Collateral Guarantee Credit Others Insurance Eksposur Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign - - - - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Public Sector - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral Development Bank and International Institution - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank - - - - - 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio - - - - - 6 Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate - - - - - 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure at Syariah Unit (if any) - - - - - Total Eksposure Counterparty Credit Risk Total (A+B+C) - - - - - 1.378.774 120.951 - - - PENGUNGKAPAN EKSPOSUR ASET DI NERACA ASSET EXPOSURE ON BALANCE SHEET 102 Kategori Portofolio/ Portfolio Category No 1 Tagihan Kepada Pemerintah/Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Public Sector 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral Development Bank and International Institution 4 Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi/ Claims on Corporate 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims 11 Aset Lainnya/ Other Assets JUMLAH/ TOTAL Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah 31 Desember 2015/ 31 December 2015 Bagian Yang Tidak Dijamin Unsecured Tagihan Bersih Net Amount Bagian Yang Dijamin Dengan/ Secured By Asuransi Agunan/ Garansi/ Kredit Lainnya Credit Others Collateral Guarantee Insurance - - - - - - - - - - Bagian Yang Tidak Dijamin Unsecured - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.257.823 1.043.781 150.354 - - - 893.427 Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah 31 Desember 2016/ 31 December 2016 Tagihan Bersih Net Amount 31 Desember 2015/ 31 December 2015 ATMR Sebelum MRK RWA Before CRM ATMR Setelah MRK RWA After CRM Tagihan Bersih Net Amount ATMR Sebelum MRK RWA Before CRM ATMR Setelah MRK RWA After CRM 164.558 - - 131.643 - - - - - - - - - - - - 832.375 359.203 304.503 316.505 254.533 - - - - - - - - 1.286 643 130.764 237.766 769.611 - - - 643 907 454 454 98.073 96.573 15.033 11.275 11.275 237.766 226.215 118.265 118.265 91.854 - - - - - 9.088 8.322 - 12.025 - 6.310 1.378.774 695.685 637.022 1.043.781 446.498 364.425 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 103 PENGUNGKAPAN EKSPOSUR KEWAJIBAN KOMITMEN/KONTINJENSI PADA TRANSAKSI ADMINISTRATIF EXPOSURE ON COMMITMMENT/CONTINGENT LIABILITIES IN OFF BALANCE SHEET Kategori Portofolio/ Portfolio Category No 1 Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Public Sector 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral Development Bank and International Institution 4 Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial/ Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi/ Claims on Corporate 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims TOTAL PENGUNGKAPAN TOTAL PENGUKURAN RISIKO KREDIT TOTAL CREDIT RISK Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah 104 31 Desember 2016/ 31 December 2016 31 Desember 2015/ 31 December 2015 637.022 364.425 - - TOTAL ATM R RISIKO KREDIT TOTAL RWA CREDIT RISK TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL TOTAL CAPITAL DEDUCATION FACTOR Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah 31 Desember 2016/ 31 December 2016 31 Desember 2015/ 31 December 2015 ATMR Sebelum MRK RWA Before CRM ATMR Setelah MRK RWA After CRM Tagihan Bersih Net Amount ATMR Sebelum MRK RWA Before CRM - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - ATMR Setelah MRK RWA After CRM Tagihan Bersih Net Amount PENGUNGKAPAN KUANTITATIF RISIKO OPERASIONAL - BANK SECARA INDIVIDUAL OPERATIONAL RISK UNDER BASIC INDICATOR APPROACH - BANK ONLY Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah 31 Desember 2016/ 31 December 2016 No. 1 Pendekatan Yang Digunakan Approach Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) Gross income (Average of last 3 years) Beban Modal Capital Change ATMR RWA 31 Desember 2015/ 31 December 2015 Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) Gross income (Average of last 3 years) Beban Modal Capital Change ATMR RWA Pendekatan Indikator Dasar/ Basic Indicator Approach 56.597 8.490 106.120 58.443 8.766 109.581 Jumlah/ Total 56.597 8.490 106.120 58.443 8.766 109.581 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 105 PENGUNGKAPAN PROFIL MATURITAS RUPIAH - BANK SECARA INDIVIDUAL MATURITY PROFILE RUPIAH-BANK ONLY 31 Desember 2016/ 31 December 2016 Jatuh Tempo/ Due Date No. Pos-pos/ Account Saldo Balance > 1 bln s.d. 3 bln > 1 month to 3 months ≤ 1 bulan ≤ 1 month > 3 bln s.d. 6 bln > 3 month to 6 months NERACA/ BALANCE SHEET I Aset/ Assets 1 Kas/ Cash 2.937 2.937 - - 2 Penempatan pada Bank Indonesia/ Placements with Bank Indonesia 44.339 44.339 - - 3 Penempatan pada bank lain/ Placements with Other Banks 189.542 175.842 9.900 3.800 4 Surat Berharga/ Securities 118.338 118.338 - - 1.035.554 58.853 87.448 135.800 - - - - 181 - - - 1.390.891 400.309 97.348 139.600 99.657 65.582 22.477 4.977 - - - 0 647.334 360.523 218.288 33.605 - - - - 33.105 4 11.050 11.051 - - - - 610.795 - - - 1.390.891 426.109 251.815 49.633 - (25.800) (154.467) 89.967 5 Kredit yang diberikan/ Loans 6 Tagihan lainnya/ Other Receivables 7 Lain- lain/ Others Total Aset/ Total Assets B. 106 A Kewajiban/ Liabilities 1 Dana Pihak Ketiga/ Third-Party Funds 2 Kewajiban pada Bank Indonesia/ Liabilities to Bank Indonesia 3 Kewajiban pada bank lain/ Liabilities to Other Banks 4 Surat Berharga yang Diterbitkan/ Securities Issued 5 Pinjaman yang Diterima/ Fund Borrowings 6 Kewajiban lainnya/ Other Liabilities 7 Lain- lain/ Others Total Kewajiban/ Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/ Difference Between Assets and Liabilities on Balance Sheet II REKENING ADM INISTRATIF/ OFF BALANCE SHEET A. Tagihan Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Receivable 1 Komitmen/ Commitment 2 Kontijensi/ Contingency Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Off Balance Sheet B. 1 Komitmen/ Commitment 2 - - - - 3.584 - - - 3.584 - - - 150.912 150.912 - - Kontijensi/ Contingency 17.340 17.340 - - Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Off Balance Sheet Payable 168.252 168.252 - - Kewajiban Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Payable Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah 31 Desember 2015/ 31 December 2015 Jatuh Tempo/ Due Date > 6 bln s.d. 12 bln > 6 month to 12 months > 12 bulan > 12 months - - - Saldo Balance ≤ 1 bulan ≤ 1 month > 1 bln s.d. 3 bln > 1 month to 3 months > 3 bln s.d. 6 bln > 3 month to 6 months > 6 bln s.d. 12 bln > 6 month to 12 months > 12 bulan > 12 months 2.012 2.012 - - - - - 35.570 35.570 - - - - - - 179.447 170.897 5.450 3.100 - - - - 144.285 94.285 - 50.000 - - 237.394 516.059 673.572 43.979 84.988 98.976 158.176 287.453 - - - - - - - - - 181 23.228 - - - - 23.228 237.394 516.240 1.058.114 346.743 90.438 152.076 158.176 310.681 5.358 1.263 124.602 55.993 51.368 11.013 4.937 1.291 0 0 - - - - - - 34.918 - 639.132 274.858 282.946 46.115 35.213 - - - - - - - - - 11.000 - 77.190 10 11.060 11.066 22.120 32.934 - - - - - - - - - 610.795 217.190 - - - - 217.190 51.276 612.058 1.058.114 330.861 345.374 68.194 62.270 251.415 186.118 (95.818) - 15.882 (254.936) 83.882 95.906 59.266 - - 2.388 - - - - 2.388 - 3.584 2.388 - - - - 2.388 - 3.584 4.776 - - - - 4.776 - - 80.599 80.599 - - - - - - 17.750 - - - - 17.750 - - 98.349 80.599 - - - 17.750 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 107 31 Desember 2016/ 31 December 2016 No. Pos-pos/ Account Jatuh Tempo/ Due Date Saldo Balance ≤ 1 bulan ≤ 1 month > 1 bln s.d. 3 bln > 1 month to 3 months > 3 bln s.d. 6 bln > 3 month to 6 months Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Difference Between Off Balance Sheet Receivable and Off Balance Sheet Payable (164.668) (168.252) - - Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference (IA-IB)+(IIA-IIB) (164.668) (194.052) (154.467) 89.967 0 (194.052) (348.519) (258.552) Selisih Kumulatif/ Cummulative Difference 108 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah 31 Desember 2015/ 31 December 2015 Jatuh Tempo/ Due Date > 6 bln s.d. 12 bln > 6 month to 12 months > 12 bulan > 12 months - 3.584 186.118 (72.434) Saldo Balance ≤ 1 bulan ≤ 1 month > 1 bln s.d. 3 bln > 1 month to 3 months > 3 bln s.d. 6 bln > 3 month to 6 months > 6 bln s.d. 12 bln > 6 month to 12 months > 12 bulan > 12 months (93.573) (80.599) - - - (12.974) (92.234) (93.573) (64.717) (254.936) 83.882 95.906 46.292 (164.668) 0 (64.717) (319.653) (235.771) (139.865) (93.573) 109 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Tata Kelola Perusahaan Good corporate Governance Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 110 Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik secara berkesinambungan merupakan inti dari seluruh aspek pengelolaan perusahaan jasa keuangan termasuk Bank Andara sebagai bank umum yang memiliki fokus utama mengembangkan kegiatan usaha keuangan mikro nasional baik secara langsung maupun melalui perantaraan perusahaan jasa keuangan mikro di seluruh Indonesia. Implementation of good corporate governance on an ongoing basis is the core of all aspects of the management of financial services firms including Bank Andara as a commercial bank that has a primary focus to develop a national micro finance business activities either directly or through the intermediary of micro financial services company in Indonesia. Tata kelola perusahaan yang baik atau biasa disebut sebagai Good Corporate Governance (GCG) harus senantiasa berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar, yaitu Transparansi (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Independensi (Independency), dan Kewajaran (Fairness). Corporate governance or commonly referred to as Good Corporate Governance (GCG) should always be based on five (5) basic principles, namely Transparency (Transparency), Accountability (Accountability), Responsibility (CSR), Independence (independency), and Fairness (Fairness) , Aspek Transparansi (Transparency) diterjemahkan sebagai adanya keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dalam operasional Bank Andara. Aspects Transparency (Transparency) is translated as openness in expressing their material and relevant information and transparency in the decision making process in the operations of Bank Andara. Aspek Akuntabilitas (Accountability) pada operasional Bank Andara diwujudkan melalui kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban setiap organ dan seluruh jenjang organisasi mulai dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi sampai dengan jenjang organisasi unit operasional di Kantor Cabang sehingga pengelolaan Bank Andara berjalan secara efektif. Aspects of Accountability (Accountability) on the operations of the Bank Andara is realized through the clarity of the functions and the implementation of the accountability of every organ and all organizational levels ranging from the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors up to the level of organization units operating in branch offices so that the management of Bank Andara run effectively. Aspek Pertanggungjawaban (Responsibility) diwujudkan melalui kesesuaian pengelolaan operasional Bank Andara dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengelolaan bank umum yang sehat. Aspects of Accountability (Responsibility) is realized through the operational management of Bank Andara conformity with the legislation in force and the principle of sound management of public banks Aspek Independensi (Independency) dalam operasional Bank Andara diwujudkan melalui pengelolaan bank secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Aspects of Independence (independency) in the operations of Bank Andara is realized through the professional management of the bank without the influence / pressure from any party. Sedangkan aspek Kewajaran (Fairness) diterjemahkan sebagai terwujudnya keadilan dan kesetaraan dalam pemenuhan hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. While aspects of Fairness (Fairness) is translated as the realization of justice and equality in the fulfillment of the rights of stakeholders arising under the agreement and the legislation in force. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Pelaksanaan tata kelola yang baik di Bank Andara secara konsisten akan terus diimplementasikan dari waktu ke waktu (continuous improvement) dalam rangka memberikan hasil berupa sustainable value yang akan meningkatkan kinerja Bank Andara secara keseluruhan sehingga dapat mewujudkan visi dan misi Bank Andara dan berkontribusi pada pengembangan industri keuangan mikro di Indonesia. GCG implementation both at Bank Andara will consistently continue to be implemented from time to time (continuous improvement) in order to result in sustainable value that will improve the performance of Bank Andara as a whole so as to realize the vision and mission of Bank Andara and contribute to the development of the microfinance industry in Indonesia. Implementasi pelaksanaan tata kelola di Bank Andara meliputi aspek Governance Structure, Governance Process, dan Governance Outcome yang merupakan satu rangkaian yang saling terkait sehingga menjadi suatu siklus tata kelola yang berkesinambungan. Implementation of GCG in Bank Andara include aspects of Governance Structure, Governance Process and Outcome Governance which is a series of interrelated so that it becomes a continuous cycle of GCG. Governance Structure Pemenuhan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris, Direksi, komitekomite dibawah Dewan Komisaris dan Direksi Fulfilling the number and composition for the Board of Commissioners, Board of Directors, and committees under the Board of Commissioners and Board of Directors. Pemenuhan kebijakan, prosedur, dan sistem operasional dan non operasional dengan memperhatikan pengelolaan risiko. Fulfilling operational and nonoperational policy, procedures, and systems by taking into account risk management. Pemenuhan struktur organisasi dan sumber daya dengan memperhatikan aspek kepatuhan (compliance) dan pengendalian internal yang efektif. Fulfilling the organizational structure and human resources by taking into account compliance aspects and effective internal control. Governance Process Governance Outcome Implementasi aspek GCG dalam setiap kegiatan usaha dan pada setiap jenjang organisasi. Pencapaian target operasional dan non operasional sesuai rencana bisnis. Implementing GCG aspects in every business activity and throughout every level of the organization. Achieving operational and nonoperational targets in accordance with the business plan. Pemantauan kepatuhan dan pengendalian internal secara berkesinambungan. Continuously monitoring compliance and internal control. Pelaksanaan strategi anti-fraud dan whistle-blowing system. Implementing strategy for antifraud and whistle blowing system. Evaluasi pencapaian target bisnis dari waktu ke waktu dan strategi untuk memperbaiki pencapaian target berikutnya. Evaluating achievement of business targets periodically to improve achievement of the next targets. Sustainable value bagi stakeholders. Sustainable value for stakeholders. Pelaksanaan kebijakan, prosedur, dan sistem operasional dan non operasional secara konsisten dan bertanggungjawab. Consistently and responsibly implementing operational and nonoperational policies, procedures, and systems. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 111 STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN BANK ANDARA CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE IN BANK ANDARA TRANSPARANSI AKUNTABILITAS TRANSPARENCY ACCOUNTABILITY PERTANGGUNG JAWABAN INDEPENDENSI KEWAJARAN INDEPENDENCE FAIRNESS RESPONSIBILITY ORGAN UTAMA MAIN BODIES RUPS SHAREHOLDERS GENERAL MEETING 112 Check & Balance DIREKSI BOARD OF DIRECTORS DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS ORGAN PENDUKUNG SUPPORTING BODIES CORPORATE SECRETARY KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE KOMITE MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT COMMITTEE KOMITE PEMANTAUAN RISIKO RISK OVERSIGHT COMMITTEE ASSET & LIABILITY COMMITTEE ASSET & LIABILITY COMMITTEE KOMITE REMUNERASI & NOMINASI REMUNERATION & NOMINATION COMMITTEE KOMITE KREDIT CREDIT COMMITTEE KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY COMMITTEE KOMITE SPESIAL ASET MANAJEMEN SPECIAL ASSET MANAGEMENT COMMITTEE Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM GENERAL MEETING OF THE SHAREHOLDERS Selama periode tahun 2016 Bank Andara telah menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 20 April 2016. During the period 2016 Bank Andara has organized a one (1) General Meeting of Shareholders (AGM) on April 20, 2016. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal 20 April 2016 mengagendakan dan memutuskan: General Meeting of Shareholders of Bank dated 20 April 2016 agenda and decide: No. 1 2 Agenda RUPS Tahunan Agenda Annual GMS Persetujuan atas laporan tahunan dan laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit untuk Tahun Buku 2015, oleh karenanya memberikan pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dari segala tanggung jawab sehubungan dengan tindakan pengurusan dan pengawasan selama Tahun Buku 2015. Menyetujui laporan tahunan dan laporan keuangan Perseroan yang telah di audit untuk Tahun Buku 2015, oleh karenanya memberikan pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dari segala tanggung jawab sehubungan dengan tindakan pengurusan dan pengawasan selama Tahun Buku 2015. Approval of the annual report and the Company’s financial statements have been audited for the year 2015, thus giving release and discharge (acquit et de charge) to the Board of Directors and Board of Commissioners from any liability in connection with the acts of management and supervision during the Fiscal Year 2015. Approve the annual report and the Company’s financial statements are audited for the year 2015, thus giving release and discharge (acquit et de charge) to the Board of Directors and Board of Commissioners from any liability in connection with the acts of management and supervision during the Fiscal Year 2015. Pendelegasian penetapan remunerasi atau honorarium Direksi dan tunjangan lainnya untuk tahun 2016 kepada Dewan Komisaris. Menyetujui untuk mendelegasikan penetapan remunerasi atau honorarium Direksi dan tunjangan lainnya untuk tahun 2016 kepada Dewan Komisaris. Delegation of the Board of Directors remuneration or honorarium and other allowances for 2016 to the Board of Commissioners. 3 Keputusan RUPS Tahunan Decision of Annual GMS Approve to delegate the Board of Directors remuneration or honorarium and other allowances for 2016 to the Board of Commissioners. Persetujuan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Sidharta & Tanzil (anggota Kreston International) sebagai Auditor Perseroan untuk Tahun Buku 2016 dan mendelegasikan penentuan remunerasi untuk Auditor kepada Direksi. Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Sidharta & Tanzil (anggota Kreston International) sebagai Auditor Perseroan untuk Tahun Buku 2016 dan mendelegasikan penentuan remunerasi untuk Auditor kepada Direksi. Approval to appoint Public Accountant Hendrawinata Eddy Sidharta & Tanzil (member of Kreston International) as auditor of the Company for the year 2016 and to delegate the determination of the remuneration for the auditor to the Board of Director. Approve the appointment of Public Accounting Hendrawinata Eddy Sidharta & Tanzil (member of Kreston International) as auditor of the Company for the year 2016 and to delegate the determination of the remuneration for the auditor to the Board of Director. Selanjutnya pemegang saham Bank Andara melalui mekanisme pengambilan keputusan di luar Rapat Umum Pemegang Saham, atau melalui Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (unanimous written Furthermore, shareholders of Bank Andara through the mechanism of decision making outside the General Meeting of Shareholders, or through the Shareholders Circular Decision (unanimous written Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 113 resolution of the shareholders), sebagai berikut: 1. Keputusan Sirkuler yang terakhir ditandatangani oleh pemegang saham pada tanggal 15 Januari 2016: resolution of the shareholders), as follows: 1. Circular of the last decree signed by the shareholders on January 15, 2016: Menyetujui untuk mengangkat kembali Irianto Kusumadjaja sebagai Direktur Bank terhitung sejak 15 Januari 2016, untuk masa jabatan selama 6 (enam) bulan hingga 15 Juli 2016. 2. Keputusan Sirkuler yang terakhir ditandatangani oleh pemegang saham pada tanggal 18 Maret 2016: Menyetujui untuk mengangkat kembali Stephen Mitchell sebagai Komisaris Utama Bank untuk masa jabatan selama 6 (enam) bulan terhitung terhitung sejak 19 Maret 2016 sampai dengan 19 September 2016. 3. Keputusan Sirkuler yang terakhir ditandatangani oleh pemegang saham pada tanggal 18 April 2016: 114 Menyetujui pemindahan kedudukan Bank, dari Jakarta Selatan ke Jakarta Pusat, dengan demikian menyetujui untuk mengubah Pasal 1 Ayat 1 Anggaran Dasar Bank. 4. Keputusan Sirkuler yang terakhir ditandatangani oleh pemegang saham pada tanggal 28 Juni 2016: Menyetujui perubahan Rencana Bisnis Bank untuk tahun 2016-2018. Agreed to reappoint irianto Kusumadjaja as Director of the Bank since January 15, 2016, for a term of six (6) months up to July 15th, 2016. 2. Circular Resolution signed by the shareholders on March 18, 2016: Agreed to reappoint Stephen Mitchell as Commissioner of Bank for a term of six (6) months commencing from March 19, 2016 until 19 September 2016. 3. Circular Decision signed by the shareholders on 18 April 2016: Bank’s consent to the transfer position, from South Jakarta to Jakarta, thus agreed to amend Article 1 Paragraph 1 of the Articles of Association of the Bank. 4. Circular Decision signed by the shareholders on June 28, 2016: Approved the change of Bank’s business plan for the years 2016-2018. 5. Keputusan Sirkuler yang terakhir ditandatangani oleh pemegang saham pada tanggal 14 Juli 2016: a. Menyetujui pengangkatan Efdinal Alamsyah sebagai Direktur Bank berdasarkan rekomendasi REMCO tanggal 6 Juni 2016 dengan ketentuan pengangkatan tersebut tunduk pada hasil uji kemampuan dan kepatutan yang akan diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan. b. Menyetujui untuk mengangkat kembali Irianto Kusumadjaja sebagai Direktur Bank terhitung sejak 15 Juli 2016 hingga Efdinal Alamsyah telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan sebagai Direktur Bank. 5. Circular decree signed by the shareholders on July 14, 2016: 6. Keputusan Sirkuler yang terakhir ditandatangani oleh pemegang saham pada tanggal 16 September 2016: a. Menyetujui untuk memperpanjang 6. Circular decree signed by the shareholders on 16 September 2016: a. Approved the appointment of Efdinal Alamsyah as Director of the Bank on the recommendation of REMCO dated June 6, 2016 with the removal of the provision is subject to the results of the fit and proper test to be held by the Financial Services Authority. b. Agreed to reappoint irianto Kusumadjaja as Director of the Bank since July 15, 2016 until Efdinal Alamsyah has received approval from the Financial Services Authority as a Director of the Bank. a. Agreed to extend the tenure of Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report masa jabatan Stephen Mitchell sebagai Komisaris Utama Bank sampai dengan Komisaris Utama yang diajukan oleh pemegang saham pengendali yang baru efektif menjabat atau sampai dengan tanggal 18 September 2017, mana yang lebih dahulu terjadi. b. Menyetujui untuk memperpanjang masa jabatan Crescentia Delima Kiswanti Soebardi selaku Komisaris Independen Bank untuk 1 (satu) tahun mulai dari 22 Oktober 2016 hingga 21 Oktober 2017 atau jangka waktu yang lebih singkat sebagaimana ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). c. Menyetujui untuk memperpanjang masa jabatan Daniel Faisal Iskandar selaku Komisaris Independen Bank untuk 1 (satu) tahun mulai dari 2 Desember 2016 hingga 1 Desember 2017 atau jangka waktu yang lebih singkat sebagaimana ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 7. Keputusan Sirkuler yang terakhir ditandatangani oleh pemegang saham pada tanggal 8 November 2016: a. Menyetujui APRO Financial Co. Ltd. (“APRO”) sebagai pemegang saham Bank yang baru. b. Menegaskan kembali keputusan menaikkan modal dasar Bank dari Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) menjadi Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) yang terbagi menjadi 1.999.999 (satu juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) lembar saham Seri A dan 1 (satu) lembar saham Seri B dengan nominal masingmasing saham sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah). c. Menyetujui untuk mengubah klasifikasi saham Bank dari pemisahan saham seri A dan seri B menjadi klasifikasi secara umum sebagai saham biasa, dan selanjutnya, mengakui bahwa modal dasar Bank terdiri 2.000.000 lembar saham biasa, yang masing-masing lembar saham memiliki nilai nominal Rp1.000.000 (satu juta Rupiah). d. Menyetujui untuk memberikan kewenangan kepada Direksi Bank untuk menarik seluruh surat saham yang ada dan mengganti dengan surat saham yang baru. e. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Bank dari Stephen Mitchell as President of the Bank until the Commissioner proposed by the new controlling shareholder effectively served or until September 18, 2017, whichever occurs earlier. b. Agreed to extend the tenure of Crescentia Delima Kiswanti Soebardi as Independent Commissioner of Bank for 1 (one) year starting from October 22, 2016 until October 21, 2017 or a shorter time period as specified in the General Meeting of Shareholders (AGM). c. Agreed to extend the term of office Daniel Faisal Iskandar as Independent Commissioner of Bank for 1 (one) year starting from December 2, 2016 to December 1, 2017 or a shorter time period as specified in the General Meeting of Shareholders (AGM). 7. Circular decree signed by the shareholders on November 8, 2016: a. Approve APRO Financial Co. Ltd. (“APRO”) as a shareholder of the new bank. b. Reaffirming the Bank’s decision to increase the authorized capital of Rp500,000,000,000 (five hundred billion Rupiah) to Rp2,000,000,000,000 (two trillion Rupiah), divided into 1,999,999 (one million nine hundred ninety-nine thousand nine hundred ninety nine ) Series A shares and one (1) Series B shares with a nominal value of each share amounted to 1,000,000 (one million Rupiah). c. Agreed to change the classification of the shares of Bank of splitting shares of series A and series B into the general classification as common shares, and furthermore, acknowledges that the Bank’s authorized capital consists of 2,000,000 ordinary shares, each share having a nominal value of 1,000,000 (one million rupiah). d. Agreed to give authority to the Board of Directors of the Bank to withdraw all existing share certificates and replace with a new share certificate. e. Approved the capital increase of the Bank’s issued and paid Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 115 f. g. h. 116 i. Rp304.385.000.000,00 (tiga ratus empat miliar tiga ratus delapan puluh lima juta Rupiah) menjadi Rp507.308.000.000,00 (lima ratus tujuh miliar tiga ratus delapan juta Rupiah). Menegaskan kembali keputusan untuk menyetujui penerbitan 202.923 (dua ratus dua ribu sembilan ratus dua puluh tiga) lembar saham baru di Bank dengan harga pengambilan bagian per lembar saham yakni Rp2.217.589,923 (dua juta dua ratus tujuh belas ribu lima ratus delapan puluh sembilan koma sembilan dua tiga Rupiah). Menegaskan kembali keputusan untuk mengesampingkan hak-hak Para Pemegang Saham untuk memperoleh penawaran terlebih dahulu sebagaimana diatur dalam Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Pasal 4 ayat (3) Anggaran Dasar Bank sehubungan dengan penerbitan 202.923 (dua ratus dua ribu sembilan ratus dua puluh tiga) lembar saham baru di Bank yang akan diambil bagian oleh APRO. Mengakui pengambilan bagian 202.923 (dua ratus dua ribu sembilan ratus dua puluh tiga) lembar saham baru di Bank oleh APRO dengan jumlah keseluruhan harga pengambilan bagian sebesar Rp450.000.000.000 (empat ratus lima puluh miliar Rupiah). Perubahan Pasal 4 ayat (1) dan (2) Anggaran Dasar Bank, menjadi : 1) Pasal 4 ayat (1) Modal dasar Perseroan berjumlah Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) terbagi atas 2.000.000 (dua juta) saham biasa, masingmasing saham bernilai nominal Rp1.000.000 (satu juta Rupiah). 2) Pasal 4 ayat (2) Dari modal dasar tersebut di atas, telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 25,36% (dua puluh lima koma tiga enam persen) atau sejumlah 507.308 (lima ratus tujuh ribu tiga ratus delapan) saham, dengan nilai nominal keseluruhan sebesar Rp507.308.000.000 (lima ratus tujuh miliar tiga ratus delapan juta Rupiah) oleh para pemegang saham yang telah mengambil bagian saham dengan rincian serta nilai nominal saham yang akan Rp304,385,000,000.00 (three hundred and four billion three hundred and eighty five million Rupiah) to Rp507,308,000,000,00 (five hundred and seventy billion three hundred eight million Rupiah). f. Reaffirming the decision to approve the issuance of 202,923 (two hundred and two thousand nine hundred and twenty-three) new shares in the Bank at a price per share taking part namely Rp2,217,589,923 (two million two hundred seventeen thousand five hundred and eighty-nine point nine two three Rupiah). g. Reaffirming the decision to waive the rights of Shareholders to acquire deals in advance as stipulated in Article 43 paragraph (1) of Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies and Article 4, paragraph (3) of the Articles of Association of Bank in connection with the issuance of 202,923 (two hundred and two thousand nine hundred and twenty-three) new shares in the bank which will be subscribed by APRO. h. Acknowledges taking part 202,923 (two hundred and two thousand nine hundred and twenty-three) new shares in the Bank by APRO with a total price of taking part of Rp450,000,000,000 (four hundred and fifty billion Rupiah). i. Amendment of Article 4 paragraph (1) and (2) Articles of Association of the Bank, be: 1) Article 4 paragraph (1) Company’s authorized capital amounts to Rp2,000,000,000,000 (two trillion Rupiah) divided into 2,000,000 (two million) ordinary shares, each share having a nominal value 1,000,000 (one million Rupiah). 2) Article 4 (2) From the capital basis of the above, have been issued and fully paid amounted to 25.36% (twentyfive point three six percent) or number 507,308 (five hundred seven thousand three hundred eight) shares, with a face value of Rp507,308,000,000 (five hundred and seven billion three hundred eight million Rupiah) by shareholders who have taken part in shares with the details as well as the nominal value of shares to be Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report j. disebutkan pada akhir akta ini. Menyetujui perubahan komposisi pemegang saham Bank menjadi sebagai berikut: j. mentioned at the end of this deed. Approved changes in the composition of the Bank’s shareholders is as follows: Jumlah Saham / Number of Shares Presentase (%) Percentage APRO Financial Co. Ltd. 202,923 40.00% Mercy Corps 66,986 13.20% DWM Funds S.C.A - SICAV SIF 65,345 12.88% Stichting Hivos Triodos Fund 47,204 9.30% KfW 48,118 9.48% International Finance Corporation 60,572 11.94% I Wayan Gatha 16,160 3.19% 507,308 100% Nama / Name Jumlah / Total k. Menyetujui perubahan-perubahan ketentuan-ketentuan lainnya yang relevan dalam Anggaran Dasar Bank untuk menyesuaikan dengan Keputusan Sirkuler dan ketentuan dalam Perjanjian Pemegang Saham Yang Diubah dan Dinyatakan Kembali oleh dan antara Para Pemegang Saham, Bank, dan APRO selaku pemegang saham baru Bank. l. Menyetujui untuk mengangkat Hong Dall Kim sebagai Komisaris Utama dan Jongho Park sebagai Direktur Bank, dimana masing-masing pengangkatan tersebut tunduk pada hasil uji kemampuan dan kepatutan yang akan diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan. m. Menyetujui remunerasi atau honorarium dan benefit lain bagi Dewan Komisaris untuk tahun buku 2016. n. Menyetujui perubahan komposisi Direksi and Dewan Komisaris Bank menjadi sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur Direktur k. Approve the changes to other provisions that are relevant in the Bank’s Articles of Association to conform to the provisions of the Resolution the Circular and Shareholders Agreement Modified and Indicated Back by and between the Shareholders, the Bank, and APRO as new shareholders of the Bank. l. Approve to appoint Kim Hong Dall as Commissioner and Jongho Park as Director of the Bank, where each appointment is subject to the results of the fit and proper test to be held by the Financial Services Authority. m. Approve the remuneration or honorarium and other benefits for the Board of Commissioners for the financial year 2016. n. Approve changes to the composition of the Board of Directors and Board of Commissioners is as follows: : Darwin Wibowo : Jongho Park*) : Efdinal Alamsyah Directors President Director : Darwin Wibowo Director : Jongho Park*) Director : Efdinal Alamsyah Dewan Komisaris Komisaris Utama : Hong Dall Kim *) Komisaris : Daniel Faisal Iskandar Komisaris : Crescentia Delima Kiswanti Soebardi Board of Commissioner President Comm. : Hong Dall Kim *) Commissioner : Daniel Faisal Iskandar Commissioner : Crescentia Delima Kiswanti Soebardi Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 117 *) dengan ketentuan pengangkatan tunduk pada hasil uji kemampuan dan kepatutan yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 8. Keputusan Sirkuler yang terakhir ditandatangani oleh pemegang saham pada tanggal 23 November 2016: Menyetujui Rencana Bisnis Bank untuk tahun 2017-2019. *) subject to the result of fit and proper test by Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 8. Circular decision signed by the shareholders on November 23, 2016: Approve the Bank’s business plan for the years 2017-2019. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUN 2015 DAN REALISASINYA GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS 2015 AND REALIZATION Hasil keputusan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa tahun 2015 dan realisasinya sebagai berikut: The result of the Annual General Meeting and Extraordinary General Meeting 2015 and its realization as follows : Realisasi Realization Keterangan Remarks 1 Menyetujui laporan tahunan dan laporan keuangan Perseroan yang telah di audit untuk Tahun Buku 2014. Approve the annual report and the Company’s financial statements are audited for the year 2014. Terealisasi Realized - 2 Menyetujui pemberian pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas seluruh kewajiban terkait dengan pengurusan dan pengawasan selama tahun buku 2014, sepanjang kewajiban terkait dengan pengurusan dan pengawasan tersebut tercermin pada laporan tahunan dan laporan keuangan yang telah diaudit. Approved the provision of release and discharge (acquit et de charge) to the Board of Directors and Board of Commissioners for all liabilities related to the management and supervision during the financial year 2014, all the obligations associated with the administration and supervision are reflected in the annual report and audited financial statements. Terealisasi Realized - 3 Menyetujui penetapan remunerasi atau honorarium dan tunjangan lain bagi Dewan Komisaris untuk tahun 2015 tanpa adanya peningkatan (sama seperti tahun 2014). To approve the remuneration or honorarium and other allowances for the Board of Commissioners for 2015 without any increase (same as 2014). Terealisasi Realized - 4 Menyetujui pemberian delegasi untuk menentukan remunerasi atau honorarium dan tunjangan lain Direksi untuk tahun 2015 kepada Dewan Komisaris. Approved a delegation to determine the remuneration or honorarium and other allowances of Directors for the year 2015 to the Board of Commissioners. Terealisasi Realized - 5 Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Sidharta & Tanzil (anggota Kreston International) sebagai Auditor Perseroan untuk Tahun Buku 2015 dan mendelegasikan penentuan remunerasi untuk Auditor kepada Direksi. Approved the appointment of Public Accounting Hendrawinata Eddy Sidharta & Tanzil (member of Kreston International) as auditor of the Company for the year 2015 and to delegate the determination of the remuneration for the auditor to the Board of Director. Terealisasi Realized Ditandatanganinya perjanjian dengan Kantor Akuntan Publik pada 10 Juli 2015. Signing of an agreement with a public accounting firm on July 10, 2015. No. Keputusan RUPS Tahunan/Luar Biasa Result of AGMS/EGMS RUPS Tahunan tanggal 5 Mei 2015 / AGMS 5 May 2015 118 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONER Sesuai ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku khususnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, dan Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang 3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi. In accordance statutory provisions of Bank Indonesia/Financial Services Authority, which applies particularly to the Financial Services Authority Regulation No.55/POJK.03/2016 concerning Governance Implementation for Commercial Banks and Bank Indonesia Circular Letter No.15/ 15/DPNP April 29 2013 concerning the implementation of Good Corporate Governance for Banks, the number of members of the Board of Commissioners at least 3 (three) and at most equal to the number of members of the Board of Directors. Jumlah anggota Dewan Komisaris Bank adalah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 2 (dua) orang Komisaris Independen, sehingga komposisi anggota Dewan Komisaris Bank per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Number of members of the Board of Commissioners is three (3) persons consisting of 1 (one) Commissioner and 2 (two) Independent Commissioners, so that the composition of the members of the Board of Commissioners of Bank per December 31, 2016 is as follows: 1. 2. 3. Komisaris Utama : Stephen Mitchell *) Komisaris Independen : Daniel Faisal Iskandar Komisaris Independen : Crescentia Delima Kiswanti Soebardi 1. 2. 3. President Comm. : Stephen Mitchell *) Independent Commissioner : Daniel Faisal Iskandar Independent Commissioner : Crescentia Delima Kiswanti Soebardi *) Pertanggal 18 November 2016 Hong Dall Kim telah diangkat RUPS sebagai Komisaris Utama Bank menggantikan Stephen Mitchell, sedangkan untuk efektifnya menunggu keputusan lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan. Hong Dall Kim adalah Pejabat Eksekutif APRO Financial.Co.Ltd. Saat laporan ini dibuat sudah ada keputusan OJK No.SR-24/ PB.12/2017 tertanggal 14 Februari 2017 perihal Penyampaian Salinan Keputusan atas Pengangkatan Komisaris Utama dan Anggota Direksi PT. Bank Andara, dan selanjutnya berdasarkan surat Bank kepada OJK No.023/ BA-03/II/2017 tertanggal 21 Februari 2017 dinyatakan bahwa terhitung sejak tanggal 21 Februari 2017 Hong Dall Kim telah efektif menjabat sebagai Komisaris Utama Bank. *) As of 18 November 2016 Hong Dall Kim has been appointed as Commissioner of Bank AGM replaces Stephen Mitchell, while effective pending Fit and Proper Test Test graduated from the Financial Services Authority. Kim Hong Dall is Financial.Co.Ltd APRO Executive Officer. Time of this report has been no decision No.SR OJK24 / PB.12 / 2017 dated February 14, 2017 concerning the Submission Copies of decision on appointment of Chairman and Members of the Board of Directors of PT. Bank Andara, and subsequently by the Bank to OJK letter No.023 / BA-03 / II / 2017 dated February 21, 2017 stated that since the date of February 21, 2017 Kim Hong Dall has effectively served as Commissioner Bank. Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris Bank telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku, yaitu dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi dan seluruh anggota Dewan Komisaris Bank tidak memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pejabat eksekutif pada lebih dari 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan. Replacement and / or removal of members of the Board of Commissioners in accordance with the statutory provisions of Bank Indonesia / Financial Services Authority in force, namely by taking into account the recommendations of the Remuneration and Nomination Committee and the Board of Commissioners Bank does not have a dual position as a member of the Board of Commissioners, Board of Directors , or the executive officers on more than one (1) institution / company is not a financial institution. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 119 A. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris bank umum sebagaimana diatur pada ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan di atas, Dewan Komisaris memiliki Piagam Dewan Komisaris (Board of Commissioners Charter) yang mengatur tugas dan kewajiban Dewan Komisaris serta tata tertib penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris, antara lain mengatur hal-hal berikut ini: 120 1. Dewan Komisaris harus mengalokasikan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya secara efektif. 2. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. 3. Dewan Komisaris wajib melakukan tugas dan kewajiban sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Bank. 4. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan saran kepada Direksi. 5. Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi wajib melakukan kajian terhadap kebijakan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sebelum memberikan rekomendasi kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 6. Dewan Komisaris memberikan persetujuan terhadap kebijakan manajemen risiko termasuk strategi dan kerangka manajemen risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance). 7. Dewan Komisaris mengevaluasi kebijakan manajemen risiko dan stategi manajemen risiko secara berkala, dalam pelaksanaannya dilakukan melalui rapat bersama Direksi dan pihak independen dalam Komite Pemantau Risiko. 8. Dewan Komisaris mengevaluasi pertanggung jawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala melalui rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi maupun melalui rapat Komite Pemantau Risiko. 9. Dewan Komisaris wajib mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi agar A. Role and Responsibilities of Board of Commissioner In the framework of implementation of the tasks and responsibilities of the Board of Commissioners of commercial banks as stipulated in the laws and regulations of Bank Indonesia / Financial Services Authority in the above, the Board has a charter BOC (Board of Commissioners Charter) which governs the duties and obligations of the Board of Commissioners as well as the order of implementation board meetings, among others, the following matters: 1. 2. 3. 4. 5. 6. The Board of Commissioners must allocate sufficient time to carry out its duties and responsibilities effectively. The Board of Commissioners shall ensure that the Board of Directors has followed up on audit findings and recommendations of the internal audit unit Bank, external auditors, monitoring reports from Bank Indonesia and / or other authorities. The Board of Commissioners must perform their duties and obligations as mandated by the legislation in force and the Articles of Association of the Bank. The Board of Commissioners shall supervise the performance of duties and responsibilities of the Board of Directors as well as providing advice to the Board of Directors. The Board of Commissioners through the Remuneration and Nomination Committee shall conduct a study of the remuneration policy of the Board of Commissioners and Directors before giving a recommendation to the General Meeting of Shareholders (AGM). The Board of Commissioners approves the risk management policy including strategies and risk management framework established in accordance with the level of risk taking (risk appetite) and risk tolerance. 7. 8. 9. The Board of Commissioners to evaluate the risk management policies and risk management strategies on a regular basis, in practice through joint meeting of the Board of Directors and independent parties in the Risk Oversight Committee. Board of Commissioners to evaluate the accountability of Directors on the implementation of risk management policies on a regular basis through a joint meeting of the Board of Commissioners and Directors as well as through the Risk Oversight Committee meeting. The Board of Commissioners must oversee and provide advice to the Board of Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report menetapkan sistem pengendalian internal yang efektif. 10. Dewan Komisaris wajib menjalankan prinsip transparansi sebagai salah satu prinsip dalam Good Corporate Governance (GCG), yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. 11. Dewan Komisaris wajib senantiasa menjaga kerahasiaan informasi milik Bank yang diperolehnya sewaktu menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 12. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme. 13. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan tata kelola dalam segala kegiatan usaha Bank pada setiap tingkatan atau jenjang organisasi. 14. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan aktif terhadap kecukupan modal Bank. 15. Dewan Komisaris memberikan pendapat dan persetujuan mengenai Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan serta rencana strategis lain yang disiapkan Direksi. 16. Dewan Komisaris wajib memberikan persetujuan atas kebijakan dan prosedur tertulis Bank mengenai Aset Produktif dalam bentuk surat berharga dan penempatan. 17. Dewan Komisaris wajib memberikan persetujuan atas kebijakan dan prosedur tertulis Bank mengenai restrukturisasi kredit. 18. Dewan Komisaris wajib memberikan persetujuan atas kebijakan dan prosedur tertulis Bank mengenai hapus buku dan hapus tagih. 19. Dewan Komisaris memberikan persetujuan untuk penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. 20. Dewan Komisaris memberikan pendapat dan persetujuan atas Laporan Tahunan Bank dan Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan. 21. Dewan Komisaris menyetujui kebijakan kegiatan Penyertaan Modal dan Penyertaan Modal Sementara. 22. Dewan Komisaris mengawasi pelaksanaan kebijakan kegiatan Penyertaan Modal dan Penyertaan Modal Sementara. 23. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Directors in order to establish an effective internal control system. 10. The Board of Commissioners must follow the principle of transparency as one of the principles in Good Corporate Governance (GCG), which is openness in expressing their material and relevant information as well as transparency in the decision making process. 11. The Board of Commissioners shall always keep confidential information obtained by the Bank when served as a member of the Board of Commissioners in accordance with the provisions of applicable law. 12. The Board of Commissioners must perform active monitoring of the implementation of anti-money laundering and combating the financing of terrorism. 13. The Board of Commissioners shall ensure the implementation of governance in all business activities of the Bank at every level of organization. 14. The Board of Commissioners must perform active monitoring of the adequacy of the Bank’s capital. 15. The Board of Commissioners to give an opinion and approval of the Long-Term Plan, the Annual Work Plan and Budget as well as other strategic plan prepared by the Board of Directors. 16. The Board of Commissioners must approve the written policies and procedures regarding the Bank’s earning assets in securities and placements. 17. The Board of Commissioners must approve the written policies and procedures regarding the Bank’s credit restructuring. 18. The Board of Commissioners must approve the written policies and procedures regarding the Bank to remove the book and remove receivable. 19. The Board of Commissioners gave approval for the provision of funds to related parties as stipulated in applicable legislation. 20. The Board of Commissioners to give opinion and approved the Annual Report of Bank and Financial Report Quarterly. 21. The Board of Commissioners approves the policies and activities of the Equity Participation Equity meantime. 22. The Board of Commissioners overseeing policy implementation activities Equity Participation and Temporary Equity Participation. 23. The Board of Commissioners shall supervise the implementation of Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 121 Fungsi Kepatuhan, dengan mengevaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank paling kurang 2 (dua) kali dalam satu tahun, dan memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank. 24. Dewan Komisaris wajib melaporkan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Bank dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh. 25. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. 24. The Board of Commissioners shall report immediately to the General Meeting of Shareholders (AGM) in the event of symptoms reduced performance of the Bank, accompanied by suggestions on corrective measures to be taken. 25. The Board of Commissioners shall notify Bank Indonesia and / or the Financial Services Authority no later than seven (7) working days after the discovery of violations of legislation in the field of finance and banking, and state or state estimates that could jeopardize the Bank’s business Pada periode tahun 2016 Dewan Komisaris Bank telah menyelenggarakan 5 (lima) kali rapat Dewan Komisaris (Board of Commissioners Meeting). In the period of 2016 BOC of the Bank has organized a five (5) meetings of the Board of Commissioners. Berikut ini perincian penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris Bank tahun 2016: Here are the details of the meetings the Board of Commissioners in 2016: No. 1 the compliance function, to evaluate the implementation of Bank Compliance Function at least 2 (two) times a year, and provide suggestions in order to improve the quality of Bank Compliance Function. B. Board of Commissioner Meeting B. Rapat Dewan Komisaris 122 Tanggal Date 25 Januari 2016 January, 26 2016 Agenda/Keputusan/Rekomendasi Agenda/Decision/Recomm 1. Laporan Komite Audit. Report of the Audit Committee. 2. Laporan Komite Pemantau Risiko. Risk Monitoring Committee Report. 3. Kondisi Makro Ekonomi. Macroeconomic Conditions. 4. Performa Bank, termasuk RBB 2016-2018. The performance of the Bank, including RBB 2016-2018. 5. Update mengenai SDM. Update on HR. 6. Update mengenai Kepatuhan. Update on Compliance Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Peserta Rapat Attendees 1. Stephen Mitchell 2. Daniel Faisal Iskandar 3. Crescentia Delima Kiswanti Tanggal Date Agenda/Keputusan/Rekomendasi Agenda/Decision/Recomm 2 29 Maret 2016 March, 29 2016 1. Laporan Komite Audit. Report of the Audit Committee. 2. Kondisi Makro Ekonomi. Macroeconomic Conditions. 3. Performa Bank. Performance Bank. 7. Update mengenai SDM. Update on HR. 4. Update mengenai Kepatuhan. Update on Compliance. 5. Rekomendasi Dewan Komisaris atas penunjukan KAP HEST. Recommendation The Board of Commissioners for the appointment of KAP Hest. 3 9 Juni 2016 June, 9 2016 No. 4 4 Oktober 2016 October, 4 2016 5 31 Oktober 2016 October, 31 2016 1. Pembahasan Revisi RBB di bulan Juni 2016. Revised Discussion RBB in June, 2016. 2. Pembahasan struktur organisasi baru. Discussion of the new organizational structure. Peserta Rapat Attendees 1. Stephen Mitchell 2. Daniel Faisal Iskandar 3. Crescentia Delima Kiswanti 1. Daniel Faisal Iskandar 2. Crescentia Delima Kiswanti 1. Perkembangan penambahan modal. The development of the capital increase. 2. Laporan Komite Audit. Report of the Audit Committee. 3. Laporan Komite Pemantau Risiko. Report of the Risk Oversight Committee. 4. Kondisi Makro Ekonomi. Macroeconomic Conditions. 5. Performa Bank. Performance Bank. 6. Update mengenai SDM. Update on HR. 7. Update mengenai Kepatuhan. Update on Compliance. 1. Stephen Mitchell 2. Daniel Faisal Iskandar 3. Crescentia Delima Kiswanti 1. Pembahasan RBB 2017-2019. Discussion on RBB 2017-2019. 1. Daniel Faisal Iskandar 2. Crescentia Delima Kiswanti Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 123 C. Rekomendasi Dewan Komisaris dan Realisasinya No. 1 2 124 Rekomendasi Rapat Dewan Komisaris Board of Commissioner Recommendation C. Board of Commissioner Recommendation and its Realization Realisasi Accomplishment Keterangan Notes Penunjukan Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (anggota dari Kreston International) sebagai auditor eksternal untuk melakukan Audit terhadap Bank untuk Tahun Buku 2016. Terealisasi Appointment of Public Accounting Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (member of Kreston International) as an external auditor to conduct audit of the Bank for the year 2016 Achieved Pemegang saham menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (anggota dari Kreston International) sebagai auditor eksternal untuk melakukan Audit terhadap Bank untuk Tahun Buku 2016. The shareholders approved the appointment of Public Accounting Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (member of Kreston International) as an external auditor to conduct audit of the Bank for the year 2016. Penunjukan Kantor Akuntan Publik Veda Praxis Konsultan sebagai auditor eksternal untuk Audit IT tahun 2016. Terealisasi Ditandatanganinya perjanjian dengan Kantor Akuntan Publik pada 8 November 2016. Appointment of Consultant Veda Praxis as the external auditor for 2016 IT Audit. Achieved Signing of an agreement with the Public Accounting Firm on 8 November 2016. DIREKSI BOARD OF DIRECTOR Sesuai ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku khususnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, jumlah anggota Direksi paling kurang 3 (tiga) orang yang dipimpin oleh Direktur Utama yang merupakan pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali dan seluruh anggota Direksi wajib berdomisili di Indonesia. In accordance with the statutory provisions of Bank Indonesia / Financial Services Authority, which applies particularly to the Financial Services Authority Regulation No.55 / POJK.03 / 2016 concerning Governance Implementation for Commercial Banks and Financial Services Authority Circular No.13 / SEOJK.03 / 2017 concerning Governance Implementation for Commercial Banks, the number of members of the Board of Directors at least 3 (three) people, led by managing director who is a party independent of the controlling shareholders and the Board of Directors must be domiciled in Indonesia. Pada periode tahun 2016 terdapat perubahan komposisi anggota Direksi Bank, dimana per tanggal 31 Desember 2016 komposisi Direksi Bank adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama : Darwin Wibowo 2. Direktur Kepatuhan : Efdinal Alamsyah 3. Direktur : Jongho Park*) In the period of 2016 there were changes in the composition of members of Board of Directors of the Bank, which as of December 31, 2016 the composition of the Board of Directors of the Bank are as follows: 1. Director: Darwin Wibowo 2. The Director of Compliance: Efdinal Alamsyah 3. Director: Jongho Park *) *) Pertanggal 18 November 2016 Jongho Park telah diangkat RUPS sebagai Direktur Bank, sedangkan *) As of 18 November 2016 AGMS, Jongho Park has been appointed as Director of the Bank, while effective Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report untuk efektifnya menunggu keputusan lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan. Saat laporan ini dibuat sudah ada keputusan OJK No.SR-24/PB.12/2017 tertanggal 14 Februari 2017 perihal Penyampaian Salinan Keputusan atas Pengangkatan Komisaris Utama dan Anggota Direksi PT. Bank Andara, dan selanjutnya berdasarkan surat Bank kepada OJK No.023/BA-03/ II/2017 tertanggal 21 Februari 2017 dinyatakan bahwa terhitung sejak tanggal 21 Februari 2017 Jongho Park telah efektif menjabat sebagai Direktur Bank. pending Fit and Proper Test Test graduated from the Financial Services Authority. Time of this report has been no decision No.SR FSA-24 / PB.12 / 2017 dated February 14, 2017 concerning the Submission Copies of decision on appointment of Chairman and Members of the Board of Directors of PT. Bank Andara, and subsequently by the Bank to the OJK letter No.023 / BA-03 / II / 2017 dated February 21, 2017 stated that since the date of February 21, 2017 Jongho Park has effectively served as a Director of the Bank. Sebagaimana pengaturan pada anggota Dewan Komisaris maka Bank melalui Piagam Direksi telah mengatur bahwa penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dilakukan dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Bank. As the settings of the Board of Commissioners, Bank through the Charter of Directors has ruled that the replacement and / or removal of members of the Board of Directors by the General Meeting of Shareholders (AGM) is done with regard to the recommendation of the Remuneration and Nomination Committee of the Bank. Sesuai ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku, seluruh anggota Direksi Bank tidak memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pejabat eksekutif pada bank, perusahaan dan/atau lembaga lain. Corresponding to statutory provisions by Bank Indonesia, all members of the Board of Directors does not have a dual position as a member of the Board of Commissioners, Board of Directors or executive officers of banks, companies and / or other institutions. A. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi A. Role and Responsibilities of Board of Director Dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi bank umum sebagaimana diatur pada ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia di atas, Direksi memiliki Piagam Direksi (Board of Directors Charter) yang mengatur tugas dan kewajiban Direksi serta tata tertib penyelenggaraan rapat Direksi, antara lain mengatur hal-hal berikut ini: 1. Direksi wajib melaksanakan kepengurusan Bank dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab. 2. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian Bank apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai/tidak menjalankan tugasnya dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab. 3. Direksi dalam melakukan tindakan tertentu wajib memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris, yaitu meliputi: a. Penentuan kebijakan usaha dan menentukan rencana usaha dan anggaran tahunan, termasuk rencana yang mempengaruhi kelangsungan usaha. b. Penentuan kebijakan yang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku wajib disetujui oleh Dewan Komisaris. In the framework of the implementation of the tasks and responsibilities of the Board of Directors of commercial banks as stipulated in the statutory provisions of Bank Indonesia above, the Board of Directors has a Charter of Directors (Board of Directors Charter) which governs the duties and obligations of the Board of Directors as well as the order of the meetings of Directors, among other matters set the following: 1. The Board of Directors shall carry out the management of the Bank in good faith and responsibly. 2. Each member of the Board of Directors personally take full responsibility for any losses if the relevant Bank at fault or negligent / do not carry out their duties in good faith and full responsibility. 3. Board of Directors in performing certain actions required to obtain approval from the Board of Commissioners, which includes: a. Determination of business policies and determine the business plan and annual budget, including plans that affect business continuity. b. The determination of the policy according to the legislation in force shall be approved by the Board of Commissioners. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 125 4. 126 5. 6. 7. 8. c. Penyediaan dana kepada pihak terkait Bank. d. Membuka dan menutup kantor Bank. e. Menandatangani perjanjian untuk pengalihan atau pengambil alihan atau pemberian hak kekayaan intelektual atau menandatangani perjanjian untuk jasa konsultasi, yang per kejadian, nilai transaksi atau total biaya yang dibayarkan melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah yang setara dengan modal Bank dikurangi jumlah kerugian berdasarkan laporan keuangan terakhir yang diaudit. c. f. Persetujuan terhadap transaksi yang wajar (selain dari pembiayaan atau pemberian pinjaman yang dilarang) dengan Pemegang Saham, anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau karyawan Bank. g. Persetujuan terhadap rencana manfaat untuk memberikan pembiayaan yang umumnya diberikan kepada karyawan untuk tujuan tertentu seperti pendidikan, perumahan, atau transportasi. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Direksi wajib menyusun Rencana Bisnis Bank. Direksi wajib melaksanakan Rencana Bisnis Bank secara efektif. Direksi wajib mengkomunikasikan Rencana Bisnis Bank kepada pemegang saham Bank dan seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank. Direksi bertanggung jawab terhadap Laporan Realisasi Rencana Bisnis Bank. f. 9. Direksi wajib melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan manajemen risiko Bank. 10. Direksi wajib menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif. 11. Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan eksposur risiko yang diambil oleh Bank secara keseluruhan. 12. Direksi wajib mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi. 13. Direksi wajib mengembangkan budaya manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi. 14. Direksi wajib memastikan peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang terkait dengan manajemen risiko. d. e. g. Provision of funds to related parties of the Bank. Opening and closing the offices of the Bank. Signed an agreement for the transfer or takeover or administration of intellectual property rights or to sign an agreement for consulting services, which are per event, the value of the transaction or the total fees paid exceeds 10% (ten percent) of the equivalent amount of capital Bank reduced the amount of damages based on financial statements the last audited. Approval of the transaction are reasonable (apart from the financing or lending prohibited) by the Shareholders, the Board of Commissioners, Board of Directors or employees of the Bank. Approval of the benefit plan to provide financing that is generally given to employees for specific purposes such as education, housing, or transportation. 4. The Board of Directors shall account for the performance of its duties to shareholders by the General Meeting of Shareholders (AGM). 5. The Board of Directors shall prepare the Bank’s Business Plan. 6. The Board of Directors shall execute the Bank’s business plan effectively. 7. The Board of Directors shall communicate the Bank’s Business Plan to the shareholders of the Bank and throughout the organization that existed at the Bank. 8. The Board of Directors is responsible for the Bank’s Business Plan Realization Report. 9. The Board of Directors shall perform active monitoring of the implementation of risk management. 10. The Board of Directors shall prepare policies and risk management strategies in writing and comprehensive. 11. The Board of Directors is responsible for the implementation of risk management policies and risk exposures taken by the Bank as a whole. 12. The Board of Directors shall evaluate and decide which transactions require the approval of the Board of Directors. 13. The Board of Directors shall develop a risk management culture at all levels of the organization. 14. The Board of Directors shall ensure the improvement of the competence of human resources related to risk management. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 15. Direksi wajib memastikan bahwa fungsi manajemen risiko telah beroperasi secara independen. 16. Direksi wajib melaksanakan kaji ulang secara berkala untuk memastikan keakuratan metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi sistem informasi manajemen, dan ketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko. 17. Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 18. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. 19. Direksi bertanggung jawab menciptakan dan memelihara sistem pengendalian intern yang efektif serta memastikan bahwa sistem tersebut berjalan secara aman dan sehat sesuai tujuan pengendalian intern yang ditetapkan Bank. 20. Direktur Kepatuhan atau direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan wajib berperan aktif dalam mencegah adanya penyimpangan yang dilakukan oleh manajemen dalam menetapkan kebijakan berkaitan dengan prinsip kehati-hatian. 21. Direksi wajib mengungkapkan kepada pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian. 22. Direksi wajib menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. 23. Direksi wajib menjaga kerahasiaan informasi milik Bank yang diperolehnya sewaktu menjabat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 24. Direksi wajib menjalankan prinsip transparansi sebagai salah satu prinsip dalam tata kelola, yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. 25. Direksi wajib menilai, memantau dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar kualitas aset senantiasa baik. 26. Direksi wajib menyetujui prosedur tertulis mengenai aset produktif dalam bentuk surat berharga. 27. Direksi wajib menyetujui prosedur tertulis mengenai aset produktif dalam bentuk penempatan. 28. Direksi wajib menyetujui penetapan 15. The Board of Directors shall ensure that the risk management functions operate independently. 16. The Board of Directors shall carry out the review on a regular basis to ensure the accuracy of risk assessment methodology, the adequacy of the implementation of management information systems, and the appropriateness of the policy, procedures and risk limits. 17. The Board of Directors shall implement the principles of governance in all business activities of the Bank at all levels of the organization. 18. The Board of Directors shall follow up on audit findings and recommendations from the internal audit unit of the Internal Audit Unit (SKAI) Bank, external auditors, monitoring reports from Bank Indonesia and / or other authorities. 19. Directors is responsible for creating and maintaining an effective internal control system and ensure that the system runs safely and healthy appropriate internal control objectives established by the Bank. 20. The Director of Compliance or director in charge of compliance shall play an active role in preventing any irregularities committed by management in setting policy with regard to the precautionary principle. 21. The Board of Directors must disclose to employees of the Bank strategic policy in the field of personnel 22. The Board of Directors is obliged to provide the data and information that is accurate, relevant and timely to the Board of Commissioners. 23. The Board of Directors shall maintain the confidentiality of proprietary information obtained while serving the Bank in accordance with the provisions of applicable law 24. The Board of Directors shall follow the principle of transparency as one of the principles in the governance, ie openness in expressing their material and relevant information as well as transparency in the decision making process. 25. The Board of Directors shall assess, monitor and take the necessary steps so that the asset quality is always good. 26. The Board of Directors must approve the written procedures regarding the productive assets in the form of securities. 27. The Board of Directors shall approve the written procedures regarding the productive assets in the form of placement. 28. The Board of Directors must approve the Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 127 property terbengkalai. 29. Direksi wajib menyetujui prosedur tertulis mengenai restrukturisasi kredit. 30. Direksi wajib menyetujui prosedur tertulis mengenai hapus buku dan hapus tagih. 128 31. Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan dan prosedur transparansi informasi mengenai produk dan aktivitas Bank dan penggunaan data pribadi nasabah. 32. Direksi bertanggung jawab untuk memelihara tingkat kesehatan Bank serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memelihara dan/atau meningkatkan Tingkat Kesehatan Bank. 33. Direksi wajib memberikan persetujuan atas hasil self assessment Tingkat Kesehatan Bank dan wajib menyampaikannya kepada Dewan Komisaris. 34. Direksi wajib menyampaikan action plan kepada Bank Indonesia, apabila berdasarkan hasil penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan/atau hasil self assessment oleh Bank terdapat: a. Faktor Tingkat Kesehatan Bank yang ditetapkan dengan peringkat 4 atau peringkat 5; b. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank yang ditetapkan dengan peringkat 4 atau peringkat 5; dan/atau c. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank yang ditetapkan dengan peringkat 3, namun terdapat permasalahan signifikan yang perlu diatasi agar tidak menganggu kelangsungan usaha Bank. 35. Direksi wajib menjalankan tugas dan kewajiban lain yang diamanatkan oleh RUPS, anggaran dasar Bank dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 36. Direksi wajib terlibat langsung dalam perumusan kebijakan kegiatan penyertaan modal dan penyertaan modal sementara. 37. Direksi wajib membina hubungan baik dan sejauh mungkin menghindari perselisihan dengan seluruh stakeholders Bank. 38. Direksi wajib memastikan Bank memiliki kebijakan dan prosedur program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) 39. Direksi mengusulkan kebijakan dan prosedur tertulis Program APU dan PPT kepada Dewan Komisaris. 40. Direksi memastikan penerapan Program APU dan PPT dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur tertulis yang telah ditetapkan. establishment of an abandoned property. 29. The Board of Directors must approve the written procedures regarding loan restructuring. 30. The Board of Directors shall approve a written procedure to remove the book and remove the bill. 31. The Board of Directors is responsible for the implementation of policies and procedures transparency of information about products and activities of the Bank and the use of personal data of customers. 32. The Board of Directors is responsible for maintaining the soundness of the Bank and take the steps necessary to maintain and / or increase in the Bank. 33. The Board of Directors shall approve the results of the self-assessment of the Bank and shall submit it to the Board of Commissioners. 34. The Board of Directors must submit an action plan to Bank Indonesia, if based on the results of the Bank Rating conducted by Bank Indonesia and / or the results of self-assessment by the Bank are: a. Factors of the Bank assigned to a rating of 4 or 5 rating; b. Composite Rating Bank Soundness defined by a rating of 4 or 5 rating; and / or c. Composite Rating Bank Soundness set with a rating of 3, but there are significant problems that need to be addressed so as not to disturb the continuity of the Bank’s business. 35. The Board of Directors shall perform the duties and other obligations mandated by the AGM, the Bank’s articles and regulations in force. 36. The Board of Directors shall be directly involved in policy formulation activities of equity and temporary equity participation. 37. The Board of Directors shall establish a good relationship and as far as possible to avoid conflict with all stakeholders of the Bank. 38. The Board of Directors shall ensure the Bank has policies and procedures for the Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (AML and CFT) 39. The Board of Directors proposes written policies and procedures for APU and PPT Program to the Board of Commissioners. 40. The Board of Directors ensures the implementation of APU and PPT Program is implemented in accordance with written policies and procedures that have been established. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 41. Direksi memastikan bahwa satuan kerja yang melaksanakan kebijakan dan prosedur Program APU dan PPT terpisah dari satuan kerja yang mengawasi penerapannya. 42. Direksi membentuk unit kerja khusus yang melaksanakan Program APU dan PPT dan/atau menunjuk pejabat yang bertanggungjawab terhadap Program APU dan PPT di Kantor Pusat. 43. Direksi melakukan pengawasan atas kepatuhan satuan kerja dalam menerapkan Program APU dan PPT. 44. Direksi memastikan bahwa Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Bank memiliki karyawan yang menjalankan fungsi unit kerja khusus atau pejabat yang melaksanakan Program APU dan PPT. 45. Direksi memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai Program APU dan PPT sejalan dengan perubahan dan pengembangan produk, jasa, dan teknologi informasi Bank serta sesuai dengan perkembangan modus pencucian uang atau pendanaan terorisme. 46. Direksi memastikan bahwa seluruh karyawan Bank, khusus karyawan dari unit kerja yang berhubungan dengan nasabah dan karyawan baru telah mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan Program APU dan PPT secara berkala. B. Rapat Direksi B. Board of Director Pada periode tahun 2016 Direksi Bank telah menyelenggarakan 14 (empat belas) rapat Direksi (Board of Directors Meeting) dengan perincian kehadiran setiap anggota Direksi sebagai berikut: No. In the period 2016 Board of Directors of the Bank held 14 (fourteen) meeting of the Board of Directors (Board of Directors Meeting) with the details of attendance of each member of the Board of Directors as follows: Kehadiran Anggota Direksi Attendances of Members of the BOD Tanggal Darwin Wibowo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 41. The Board of Directors ensures that the work units to implement policies and procedures for APU and PPT program is separate from the working unit that oversees its implementation. 42. The Board of Directors formed a special unit to implement the AML and CFT Program and / or appoint an officer responsible for AML and CFT Program at Headquarters. 43. The Board of Directors shall supervise the compliance of the work force in implementing APU and PPT Program. 44. The Board of Directors ensures that the Branch Office and Branch Office have employees that perform the function of a special unit or official who implement AML and CFT Program. 45. The Board of Directors ensure that the written policies and procedures regarding AML and CFT Program in line with the changes and development of products, services, and information technology as well as the Bank in accordance with the development mode of money laundering or terrorist financing. 46. The Board of Directors ensures that all employees of the Bank, specifically employees of the work unit dealing with customers and new employees have attended training related to AML and CFT Program regularly. 5 Januari 2016 1 Februari 2016 10 Maret 2016 31 Maret 2016 11 April 2016 12 April 2016 12 Mei 2016 9 Juni 2016 11 Juli 2016 22 Agustus 2016 26 September 2016 31 Oktober 2016 22 November 2016 19 Desember 2016 ü ü ü ü ü ü ü ü ü ü ü ü ü ü Irianto Kusumadjaja*) ü ü ü ü ü ü ü ü ü ü Chisca Mirawati**) ü ü ü ü ü ü ü - Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Efdinal Alamsyah***) ü ü ü ü ü 129 *) Effectively stopped from PT. Bank Andara per September 1, 2016. **) effectively stopped from PT. Bank Andara per June 17, 2016. ***) effectively served as Director of Compliance as of August 19, 2016. *) efektif berhenti dari PT. Bank Andara per tanggal 1 September 2016. **) efektif berhenti dari PT. Bank Andara per tanggal 17 Juni 2016. ***) efektif menjabat Direktur Kepatuhan per tanggal 19 Agustus 2016. KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONER COMMITTEES Sesuai ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku khususnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, yaitu dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, telah dibentuk komite-komite Dewan Komisaris yang terdiri atas Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Corresponding to statutory provisions of Bank Indonesia / Financial Services Authority, which applies particularly to the Financial Services Authority Regulation No.55 / POJK.03 / 2016 concerning Governance Implementation for Commercial Banks and Financial Services Authority Circular No.13 / SEOJK.03 / 2017 on Governance implementation for Commercial Banks, namely in order to support the effectiveness of the implementation of the tasks and responsibilities of the Board of Commissioners, have formed committees consisting of Board of Commissioners of the Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee A. Audit Committee A. Komite Audit 130 Komite Audit Bank memiliki struktur keanggotaan sebagai berikut: 1. Ketua 2. Anggota 3. Anggota 1. Chairman 2. Members 3. Members 4. Members 4. Anggota : Komisaris Independen : Komisaris Independen : Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan : Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi Per 31 Desember 2016 struktur keanggotaan Komite Audit Bank terdiri atas: 1. Ketua : Crescentia Delima Kiswanti (C.D. Kiswanti), Komisaris Independen 2. Anggota : Daniel Faisal Iskandar (D.F. Iskandar), Komisaris Independen 3. Anggota : Tony Indartono (T. Indartono), Pihak Independen yang memiliki keahlian bidang hukum atau perbankan. 4. Anggota : Michael Hoetabarat, Pihak Independen yang memiliki keahlian bidang keuangan atau akuntansi. Audit Committee has the following membership structure: : Independent Commissioner : Independent Commissioner : Independent Party who have expertise in law or banking : Independent Party with expertise in finance or accounting As of December 31, 2016 the membership structure of the Bank’s Audit Committee consists of: 1. Chairman : Crescentia Delima Kiswanti (C.D. Kiswanti), Independent Commissioner 2. Members : Daniel Faisal Iskandar (Iskandar D.F.), Independent Commissioner 3. Members : Tony Indartono (T. Indartono), an independent party with expertise in law or banking. 4. Members Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report : Michael Hoetabarat, independent party with expertise in finance or accounting Anggota Komite Audit Bank memiliki independensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit telah ditetapkan dalam Piagam Komite Audit yang disusun berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku yang meliputi antara lain: 1. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi halhal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugastugas lain yang berkaitan dengan Dewan Komisaris. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksnaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. 3. Melakukan penelaahan atas keataatan perusahaan terhadap perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perseroan. 4. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). 5. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku. 6. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku. 7. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, akuntan publik, dan hasil pengawasan Bank Indonesia atau otoritas pengawasan lainnya. 8. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan akuntan publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 9. Melakukan penelaahan dan menyampaikan hasilnya kepada Dewan Komisaris atas laporan pengaduan yang terkait dengan perseroan. 10. Menelaah laporan penerapan tata kelola perseroan. 11. Menyampaikan laporan atas aktivitasnya Member of Audit Committee of Bank independence in carrying out its duties and responsibilities, and do not have the financial, management, share ownership and / or family relationship with the Board of Commissioners, Directors and / or the controlling shareholders or other relationship which could affect its ability to act independently. The duties and responsibilities of the Audit Committee have been set out in the Audit Committee Charter which is based on legislation in force which include among others: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Giving opinions to the Board of Commissioners on reports or matters submitted by the Board of Directors to the Board, to identify issues that require the attention of the Board of Commissioners, and carry out other tasks related to the BOC. Monitoring and evaluation of the planning and pelaksnaan audits and monitoring of the follow-up results of the audit in order to assess the adequacy of internal controls, including the adequacy of the financial reporting process. Reviewing company compliance against other legislation relating to the activities of the company. Monitor and evaluate the performance of duties Internal Audit Unit (SKAI). Monitoring and evaluation of the appropriateness of the audit by Public Accountant with applicable auditing standards. Monitoring and evaluation of the suitability of the financial statements with the applicable accounting standards. Monitoring and evaluation of the implementation of the follow-up by the Board of Directors on the findings of the Internal Audit Unit, CPAs, and the results of Bank Indonesia’s supervision or other supervisory authorities. Provide recommendations regarding the appointment of public accountants and public accounting firm to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders. To review and communicate the results to the Board of Commissioners on reports or complaints related to the company. 10. Review the implementation report the company’s governance. 11. Delivering a report on its activities to the Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 131 kepada Dewan Komisaris secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. 12. Membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit kepada Dewan Komisaris. 13. Membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Berdasarkan Piagam Komite Audit telah ditetapkan pengaturan mengenai penyelenggaraan pertemuan (rapat) Komite Audit sebagai berikut: 132 1. Pertemuan (rapat) Komite Audit diselenggarakan sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dalam periode 1 (satu) tahun, dan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sebelum rapat Komite Audit diadakan seluruh materi rapat yang dipersiapkan oleh Ketua Komite Audit dan/atau anggota Komite Audit telah didistribusikan kepada anggota Komite Audit. 2. Pertemuan (rapat) Komite Audit hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pihak Independen, dan dapat mengundang Direksi Bank atau pihak lain yang dianggap perlu oleh Komite Audit. 3. Keputusan pertemuan (rapat) Komite Audit dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, kecual dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat maka pengambilan keputusan dilakuan berdasarkan suara terbanyak. 4. Hasil pertemuan (rapat) Komite Audit wajib dituangkan dalam keputusan rapat yang ditandatangani oleh Ketua Komite Audit dan sekurang-kurangnya 1 (satu) Pihak Independen. 5. Risalah pertemuan (rapat) Komite Audit yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang menghadiri rapat wajib ditatausahakan oleh Komite Audit, dan selanjutnya diedarkan kepada seluruh anggota Komite Audit serta disampaikan kepada Dewan Komisaris. 6. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam pertemuan (rapat) Komite Audit wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Board on a regular basis at least 1 (one) times in three (3) months. 12. Make annual report the activities of the Audit Committee to the Board of Commissioners. 13. Make a report to the Board on any other assignments given by the Board of Commissioners. Based on the Audit Committee Charter has been established arrangements regarding the organization of meetings (meetings) Audit Committee as follows: 1. 2. 3. Meetings (meetings) Audit Committee held at least four (4) times in a period of one (1) year, and no later than two (2) working days before the meeting of the Audit Committee meetings were held throughout the material prepared by the Chairman of the Audit Committee and / or member of the Audit Committee have been distributed to members of the Audit Committee. Meetings (meetings) Audit Committee can only be implemented if attended by at least 51% (fifty one percent) of the members including an Independent Commissioner and Independent Parties, and may invite the Board of Directors of the Bank or other parties deemed necessary by the Audit Committee. The decision of meeting (meetings) Audit Committee is based on consensus, kecual in terms of consensus does not happen then the decision was done by majority vote. 4. 5. 6. The results of the meeting (meetings) Audit Committee meetings shall be set out in a decision signed by the Chairman of the Audit Committee and at least 1 (one) Independent Party. The minutes of meetings (meetings) Audit Committee, signed by all members attending the Audit Committee meetings shall be administered by the Audit Committee, and subsequently circulated to all members of the Audit Committee and submitted to the Board of Commissioners. Differences of opinion (dissenting opinion) that occurs in the meeting (meetings) Audit Committee must be clearly stated in the minutes of the meeting and the reasons for such dissent. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report No. Tanggal Date Kehadiran Anggota Komite Audit Audit Committee Member presence C.D. Kiswanti D.F. Iskandar T. Indartono Michael Hoetabarat 1 25 Januari 2016 January, 25 2016 ü ü ü ü 2 22 Maret 2016 March, 22 2016 ü ü*) ü ü 3 22 Maret 2016**) March, 22 2016 ü - ü ü 4 8 September 2017 September, 8 2016 ü ü ü ü *) teleconference **) Rapat Komite Audit dengan KAP HEST, khusus membahas temuan audit KAP HEST dan draft audited financial report *) teleconference **) Audit Committee Meeting with Hest KAP, KAP special discuss audit findings and draft audited financial report Program Kerja Komite Audit periode tahun 2016 dan realisasinya: Audit Committee Work Program 2016 and the realization: 133 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Program Kerja Komite Audit periode tahun 2015 dan realisasinya: Program of the Audit Committee in 2015 and realization period: No. 1 Program Kerja Komite Audit Audit Committee Work Program Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit (SKAI, KAP, dan OJK) Realisasi Achieved Keterangan Remarks Terealisasi Komite Audit telah melakukan pemantauan dan evaluasi atas Perencanaan Pelaksanaan Audit serta Tindak Lanjut yaitu; Perencanaan Audit: Rencana Audit 2016 telah dibahas pada Rapat Komite Audit tgl. 25 Januari 2016. Pelaksanaan dan Tindak Lanjut Audit: Hasil Pelaksanaan audit telah dicantumkan dan dibahas pada Rapat Komite Audit tanggal: - 22 Maret 2016 mengenai hasil audit operasional Cabang Denpasar, Tresuri, IT Tahunan, dan audit laporan keuangan oleh KAP HES&T. - 8 September 2016 mengenai hasil audit operasional Cabang Jakarta, SKMR. 134 Monitoring and evaluation of the implementation of audit planning and monitoring of follow-up results of the audit (SKAI, KAP, and OJK). Achieved The Audit Committee has conducted monitoring and evaluation of Planning and Follow-Up Audit are: Audit Planning: Audit Plan 2016 was discussed at the meeting of the Audit Committee of date. January 25, 2016. Implementation and Follow-up Audit: Results the audit has included and discussed in the Audit Committee Meeting date: - March 22, 2016 regarding the results of operational audits London Branch, Treasury, IT Annual and financial reports audited by KAP HES & T. - 8 September 2016 regarding the results of operational audits Jakarta Branch, SKMR Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report No. 2 3 Program Kerja Komite Audit Audit Committee Work Program Realisasi Achieved Keterangan Remarks Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kesesuaian pelaksanaan audit oleh KAP dan laporan keuangan dengan standard akuntansi yang berlaku. Terealisasi Rapat Komite Audit tanggal 22 Maret 2016: Monitoring and evaluation of the suitability of the audit by the firm and the financial statements with the applicable accounting standards Achieved 1. Komite Audit secara aktif membahas dan merekomendasikan hal-hal terkait hasil audit tahunan KAP seperti klasifikasi asset tetap, monitoring penempatan giro pada bank lain, kesalahan administratif karena pencatatan manual, selisih saldo nominative dengan GL, penghapusbukuan kredit, CKPN penempatan. 2. Komite Audit memberikan persetujuannya atas draft Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh KAP. Audit Committee Meeting on 22 March 2016: 1. The Audit Committee is actively discussing and giving advice related matters such as the results of the annual audit KAP fixed asset classification, monitoring placements with other banks, administrative errors due to manual recording, with the balance due nominative GLoff loans, CKPN placement. 2. The Audit Committee gives its approval of the draft Financial Statements audited by KAP. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Terealisasi Komite Audit telah melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas SKAI melalui : Rapat Komite Audit tersebut diatas ( = jawaban No.1 Pelaksanaan dan Tindak Lanjut Audit) Monitoring and evaluation of the implementation of the tasks of the Internal Audit Unit (SKAI). Achieved Audit Committee has the task of monitoring and evaluating the implementation of the Internal Audit Unit through: Meetings of the Audit Committee mentioned above (= answer 1 Implementation and Followup Audit) Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 135 No. 4 Program Kerja Komite Audit Audit Committee Work Program Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan akuntan publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Provide recommendations regarding the appointment of public accountants and public accounting firm to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders. 136 B. Komite Pemantau Risiko Realisasi Achieved Terealisasi Achieved Keterangan Remarks a. Penunjukan KAP untuk audit Laporan Keuangan: Rapat Komite Audit tgl. 22 Maret 2016, yaitu Komite audit menyetujui untuk menunjuk kembali mengajukan KAP HEST (Kreston International) kepada Dewan Komisaris sebagai auditor eksternal Bank untuk tahun buku 2016, untuk kemudian diajukan ke RUPS untuk memperoleh persetujuan. b. Penunjukan KAP untuk audit IT Tahunan: Komite Audit telah merekomendasikan penunjukan KAP Veda Praxis Konsultan untuk melakukan audit IT Tahunan. a. Appointment of KAP to audit the Financial Statements: Audit Committee Meeting date. March 22, 2016, the Audit Committee agreed to reappoint the firm filed Hest (Kreston International) to BOC as the external auditor of Bank for the financial year 2016 and subsequently submitted to the AGM for approval. b. Appointment of KAP’s annual IT audit: The Audit Committee has recommended the appointment of Veda Praxis Consulting Firm to conduct an audit of the Annual IT. B. Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko Bank memiliki struktur keanggotaan sebagai berikut: Bank Risk Monitoring Committee has the following membership structure: 1. 2. 3. 4. 1. Chairman: Independent Commissioner 2. Members: Independent Commissioner 3. Members: President Commissioner 4. Members: Independent Party who have expertise in law or banking Ketua Anggota Anggota Anggota 5. Anggota : Komisaris Independen : Komisaris Independen : Komisaris Utama : Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan : Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi 5. Members: Independent Party with expertise in finance or accounting Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Per 31 Desember 2016 struktur keanggotaan Komite Pemantau Risiko Bank terdiri atas: As of December 31, 2016 the structure of Bank Risk Monitoring Committee membership consists of: 1. Ketua : Daniel Faisal Iskandar (D.F. Iskandar), Komisaris Independen 1. Chairman 2. Members : Daniel Faisal Iskandar (Iskandar D.F.), Independent Commissioner : Stephen Mitchell (S. Mitchell), Commissioner 3. Members 4. Members 5. Members : Crescentia Delima Kiswanti (C.D. Kiswanti), Independent Commissioner : Tony Indartono (T. Indartono), an independent party with expertise in law or banking : Michael Hoetabarat, independent party with expertise in finance or accounting 2. Anggota : Stephen Mitchell (S. Mitchell), Komisaris Utama 3. Anggota : Crescentia Delima Kiswanti (C.D. Kiswanti), Komisaris Independen 4. Anggota 5. Anggota : Tony Indartono (T. Indartono), Pihak Independen yang memiliki keahlian bidang hukum atau perbankan : Michael Hoetabarat, Pihak Independen yang memiliki keahlian bidang keuangan atau akuntansi Anggota Komite Pemantau Risiko Bank memiliki independensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Risk Monitoring Committee of Bank independence in carrying out its duties and responsibilities, and do not have the financial, management, share ownership and / or family relationship with the Board of Commissioners, Directors and / or the controlling shareholders or other relationship which could affect its ability to act independently. Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko telah ditetapkan dalam Piagam Komite Pemantau Risiko yang disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang meliputi antara lain: Duties and responsibilities of the Risk Oversight Committee has been established in the Charter of the Risk Oversight Committee which is based on legislation in force which include among others: 1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas hasil evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko Bank dengan pelaksanaannya. 1. Provide recommendations to the Board on the results of the evaluation of the compatibility between the Bank’s risk management policies and their implementation. 2. Provide recommendations to the Board on the results of the monitoring and evaluation of the implementation of the Risk Management Committee and Risk Management Unit. 3. Provide recommendations to the Board on risk management policies, including strategies and risk management framework established in accordance with the level of risk to be taken (risk appetite) and risk tolerance (risk tolerance) Bank. 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas hasil pemantauan dan evaluasi tentang pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Bank. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang kebijakan manajemen risiko termasuk strategi dan kerangka manajemen risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) Bank. 4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan strategi manajemen risiko paling kurang satu kali 4. Monitor and evaluate the implementation of risk management policies and risk management strategies at least once a year Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 137 dalam satu tahun atau dalam frekuensi yang lebih sering dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank secara signifikan. 5. Memantau dan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala. Evaluasi dilakukan dalam rangka memastikan bahwa Direksi mengelola aktivitas dan risiko Bank secara efektif. or in a greater frequency in the event of changes in the factors affecting the Bank’s business activities significantly. 6. Menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direksi Bank secara berkala. 6. Delivering a report to the Board with a copy to the Board of Directors on a regular basis. 5. Monitor and evaluate the accountability of the Board of Directors and will provide guidance on the implementation of the improvement of risk management policies periodically. The evaluation was done in order to ensure that the Board of Directors to manage the activities and the Bank’s risk effectively. Berdasarkan Piagam Komite Pemantau Risiko ditetapkan pengaturan mengenai penyelenggaraan pertemuan (rapat) Komite Pemantau Risiko sebagai berikut: Risk Oversight Committee Charter set out arrangements regarding the organization of meetings (meetings) Risk Monitoring Committee as follows: 1. Rapat Komite Pemantau Risiko diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam periode 1 (satu) tahun atau sesuai dengan kebutuhan Bank. 2. Rapat Komite Pemantau Risiko hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota Komite Pemantau Risiko termasuk seorang Komisaris Independen dan seorang Pihak Independen. 3. Keputusan rapat Komite Pemantau Risiko dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dan dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. 4. Peserta rapat Komite Pemantau Risiko dapat menyatakan pendapat yang berbeda (dissenting in part) atau sama dengan hasil keputusan rapat untuk alasan yang berbeda (concurring in part). 5. Setiap perbedaan pendapat dalam rapat Komite Pemantau Risiko harus ditulis dengan jelas dalam risalah rapat beserta alasannya. 6. Hasil rapat Komite Pemantau Risiko harus didokumentasikan dengan baik dalam bentuk risalah rapat. 138 1. Risk Monitoring Committee Meeting held at least two (2) times in a period of one (1) year or according to their needs. 2. Risk Monitoring Committee Meetings can only be held if attended by at least 51% (fifty one percent) of the members of the Risk Monitoring Committee, including an independent commissioner and an independent party. 3. Risk Monitoring Committee meetings Decisions made by consensus, and the consensus is not the case then the decisions are taken by majority vote. 4. Risk Monitoring Committee Meeting participants can express a different opinion (dissenting in part) or equal to the decision of the meeting for different reasons (concurring in part). 5. Any differences of opinion in the Risk Monitoring Committee meetings must be clearly stated in the minutes of the meeting and why. 6. The results of the Risk Oversight Committee meeting should be well documented in the form of minutes of meeting. Kehadiran Anggota Komite Pemantau Risiko No. Risk Oversight Committee Tanggal Date C.D. Kiswanti D.F. Iskandar S Mitchell T. Indartono Michael Hoetabarat 25 Januari 2016 ü ü ü ü ü 2 29 Maret 2016 ü ü ü ü ü 3 4 Oktober 2016 ü ü ü ü ü 4 23 November 2016 ü ü - ü ü 1 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Program Kerja Komite Pemantau Risiko periode tahun 2016 dan realisasinya: No. 1 Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Work Program Remuneration and Nomination Committee Merekomendasikan tambahan manfaat bagi pegawai (Governance Outcome) Recommend additional benefits for employees (Governance Outcome). Work Plan of Risk Oversight Committee year 2016 and its realization: Realisasi Achieved Terealisasi Achieved Keterangan Remarks Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 29 Maret 2016, berdasarkan Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 25 Januari 2016, merekomendasikan tambahan manfaat bagi pegawai dari total kompensasi 13 kali gaji menjadi 14 kali gaji dalam setahun. Remuneration and Nomination Committee dated March 29, 2016, based on the Remuneration and Nomination Committee Meeting dated January 25, 2016, recommending additional benefits to employees of a total of 13 times the salary compensation to 14 times the salary of the year. 139 Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report No. 2 Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Work Program Remuneration and Nomination Committee Merekomendasikan pengangkatan kembali Dewan Komisaris Bank (Governance Structure) Realisasi Achieved Terealisasi Keterangan Remarks Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 11 Maret 2016 merekomendasikan pengangkatan kembali Stephen Mitchell sebagai Komisaris Utama selama 6 (enam) bulan sampai tanggal 19 Maret 2016. Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 16 September 2016 merekomendasikan pengangkatan kembali Stephen Mitchell sebagai komisaris utama selama 1 (satu) tahun sampai tanggal 18 september 2017. Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 16 September 2016 merekomendasikan pengangkatan kembali Daniel Iskandar sebagai komisaris independen selama 1 (satu) tahun sampai tanggal 1 Desember 2017 Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 16 September 2016 merekomendasikan pengangkatan kembali Delima Kiswanti sebagai komisaris Independen selama 1 (satu) tahun sampai tanggal 21 Oktober 2017. Recommend reappointment BOC Bank (Governance Structure). Achieved 140 Remuneration and Nomination Committee dated March 11, 2016 recommending the reappointment of Stephen Mitchell as President for six (6) months to March 19, 2016. Remuneration and Nomination Committee dated 16 September 2016 recommending the reappointment of Stephen Mitchell as chief commissioner for 1 (one) year until 18th September 2017. Remuneration and Nomination Committee dated 16 September 2016 recommending the reappointment of Daniel Iskandar as an independent commissioner for 1 (one) year to date December 1, 2017 Remuneration and Nomination Committee dated 16 September 2016 recommending the appointment again of a commissioner Delima Kiswanti Independent for 1 (one) year to date October 21, 2017. 3 Merekomendasikan penunjukkan Komisaris utama dan Direktur Bisnis yang baru (Governance Structure). Terealisasi Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 2 Desember 2016 merekomendasikan untuk menunjuk Hong Dall Kim sebagai Komisaris Utama dan Jongho Park sebagai Direktur Bisnis. Recommend the appointment of Chairman and Director of Business (Governance Structure). Achieved Remuneration and Nomination Committee recommends dated December 2, 2016 to appoint Kim Hong Dall as Commissioner and Jongho Park as Director of Business. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report No. 4 Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Work Program Remuneration and Nomination Committee Realisasi Achieved Keterangan Remarks Merekomendasikan penunjukkan Direktur Kepatuhan yang baru (Governance Structure). Terealisasi Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 6 Juni 2016 merekemendasikan penunjukan dan remunerasi Direktur Kepatuhan Bank Andara yang baru atas nama Efdinal Alamsyah. Recommend the appointment of a new Director of Compliance (Governance Structure) Achieved Remuneration and Nomination Committee dated June 6, 2016 giving recommendation the appointment and remuneration of the Compliance Director of Bank Andara, Mr. Efdinal Alamsyah. C. Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi Bank memiliki struktur keanggotaan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Ketua Anggota Anggota Anggota Daya Manusia : Komisaris Independen : Komisaris Independen : Komisaris Utama : Kepala Divisi Sumber Per 31 Desember 2016 struktur keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank terdiri atas: C. Remuneration and Nomination Remuneration and Nomination Committee of The Bank has a membership structure as follows: 1. Chairman: Independent Commissioner 2. Members: Independent Commissioner 3. Members: President Commissioner 4. Members: Head of Human Resources Division. As of December 31, 2016 the membership structure of the Remuneration and Nomination Committee of the Bank consists of: 1. Ketua : Daniel Faisal Iskandar (D.F. Iskandar), Komisaris Independen 2. Anggota : Crescentia Delima Kiswanti (C.D. Kiswanti), Komisaris Independen 3. Anggota : Stephen Mitchell (S Mitchell), Komisaris Utama 4. Anggota : Leny Darsojo, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia*) *) efektif menjabat sebagai Human Resources Divison Head per tanggal 14 November 2016, menggantikan Gede Ari Wibawa Sedana yang sudah tidak bekerja di Bank Andara per tanggal 1 Agustus 2016. 1. Chairman: Daniel Faisal Iskandar (Iskandar D.F.), Independent Commissioner 2. Members: Crescentia Delima Kiswanti (C.D. Kiswanti), Independent Commissioner 3. Members: Stephen Mitchell (S Mitchell), Commissioner 4. Members: Leny Darsojo, Head of Human Resources Division *) Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank memiliki independensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Committee Member of the Remuneration and Nomination Bank independence in carrying out its duties and responsibilities, and do not have the financial, management, share ownership and / or family relationship with the Board of Commissioners, Directors and / or the controlling shareholders or other relationship which could affect its ability to act independent. Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi telah ditetapkan dalam Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi yang disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang meliputi antara lain: Duties and responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee have been set out in the Remuneration and Nomination Committee Charter which is based on legislation in force which include among others: *) Effectively served as the Head of Human Resources Division by 14 November 2016 replacing Ari Gede Sedana Wibawa that has not worked in Bank Andara per August 1, 2016. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 141 1. Mempersiapkan, melaksanakan dan menganalisa kriteria dan prosedur nominasi bagi calon Komisaris dan Direksi Bank. 2. Mengidentifikasi calon anggota Direksi, baik dari dalam maupun luar, dan calon Komisaris yang memenuhi syarat dicalonkan/ditunjuk sebagai anggota Direksi atau Dewan Komisaris Bank. 3. Membantu Dewan Komisaris dalam mengusulkan sistem remunerasi yang sesuai untuk anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Bank. 4. Mempersiapkan konsep dan analisis yang berkaitan dengan fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi Bank. 5. Membantu Dewan Komisaris dalam memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Bank. 142 6. Mengadministrasikan data calon anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Bank. 7. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi selaras dengan kinerja keuangan dan pencadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, kinerja individu, peer bank, pertimbangan strategi jangka panjang Bank, dan hasil evaluasi kebijakan remunerasi Bank. 8. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai hal-hal sebagai berikut: a. Kebijakan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. b. Remunerasi kebijakan pejabat eksekutif dan karyawan untuk disampaikan kepada Direksi. c. Mempersiapkan dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/atau menggantikan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. d. Menyerahkan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. e. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan ditunjuk dan diangkat menjadi anggota komitekomite Dewan Komisaris Bank. 1. Prepare, implement and analyze the criteria and procedures for the nomination of candidates for Commissioners and Directors of the Bank. 2. Identify prospective members of the Board of Directors, both from inside and outside, and qualified candidate Commissioners nominated / appointed as a member of the Board of Directors or Board of Commissioners. 3. To assist the Board in proposing appropriate remuneration system for the members of the Board of Commissioners and members of the Board of Directors of the Bank. 4. Preparing the concept and analysis relating to the functions of the Remuneration and Nomination Committee of the Bank 5. To assist the Board in providing recommendations on the number of members of the Board of Commissioners and members of the Board of Directors of the Bank. 6. Administer Data candidates for the Board and the Board of Commissioners. 7. Ensure that the remuneration policy in line with the financial performance and backup as stipulated in the laws and regulations applicable, the performance of the individual, peer banks, consideration of the long-term strategy of the Bank, and the results of evaluation of the Bank’s remuneration policy. 8. Provide recommendations to the Board regarding the following matters: a. The remuneration policy the Board of Commissioners and members of the Board of Directors to be submitted to the General Meeting of Shareholders. b. Remuneration policy for executive officers and employees submitted to the Board of Directors. c. Prepare and provide recommendations on systems and procedures and / or replace members of the Board of Commissioners and members of the Board of Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders. d. Submit recommendations on prospective members of the Board of Commissioners and / or members of the Board of Directors to be submitted to the General Meeting of Shareholders. e. Provide recommendations on the Independent Party to be designated and appointed as a member of committees of the Board of Commissioners of Bank. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Berdasarkan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi telah ditetapkan pengaturan mengenai penyelenggaraan pertemuan (rapat) Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai berikut: Based on the Remuneration and Nomination Committee Charter has been established arrangements regarding the organization of meetings Remuneration and Nomination Committee as follows: 1. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam periode 1 (satu) tahun, atau sesuai dengan kebutuhan Bank. 2. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi hanya dapat diselenggarakan apabila dihadiri oleh tidak kurang dari 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota dan mencakup Komisaris Independen dan Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank. 3. Keputusan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi diambil secara bulat, dan apabila tidak memungkinkan maka pengambilan keputusan dilakukan melalui suara terbanyak. 1. The Remuneration and Nomination Committee Meeting held at least two (2) times in a period of one (1) year, or according to the Bank’s needs. 2. Remuneration and Nomination Committee Meetings can only be held if attended by not less than 51% (fifty one percent) of the members and includes an Independent Commissioner and Head of Human Resources Division of the Bank. 3. Decision of the Remuneration and Nomination Committee meetings are taken unanimously, and if not possible then the decision made by a majority vote. No. Tanggal 1 2 D.F. Iskandar S Mitchell C.D. Kiswanti G.A. Wibawa*) 25 Januari 2016 January, 25 2016 ü ü ü ü 1 Juli 2016 July, 1 2016 - ü**) ü ü *) efektif sudah tidak bekerja di Bank Andara per tanggal 1 Agustus 2016, dan digantikan oleh Leny Darsojo (efektif menjabat sebagai Human Resources Divison Head per tanggal 14 November 2016). **) teleconference *) resigned per August 1, 2016 and replaced by Leny Darsojo (effectively served as Division Head of Human Resources as at 14 November 2016). **) teleconference Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi periode tahun 2016 dan realisasinya: Work Program of Remuneration and Nomination Committee in 2016 and the realization: No. 1 Kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Presence of Remuneration and Nomination committee member Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Work Program Remuneration and Nomination Committee Realisasi Achieved Keterangan Remarks Merekomendasikan tambahan manfaat bagi pegawai (Governance Outcome) Terealisasi Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 29 Maret 2016, berdasarkan Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 25 Januari 2016, merekomendasikan tambahan manfaat bagi pegawai dari total kompensasi 13 kali gaji menjadi 14 kali gaji dalam setahun. Recommend additional benefits for employees (Governance Outcome). Achieved Remuneration and Nomination Committee dated March 29, 2016, based on the Remuneration and Nomination Committee Meeting dated January 25, 2016, recommending additional benefits to employees of a total of 13 times the salary compensation to 14 times the salary of the year. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 143 No. 2 Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Work Program Remuneration and Nomination Committee Realisasi Achieved Merekomendasikan pengangkatan kembali Dewan Komisaris Bank (Governance Structure) Terealisasi Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 11 Maret 2016 merekomendasikan pengangkatan kembali Stephen Mitchell sebagai Komisaris Utama selama 6 (enam) bulan sampai tanggal 19 Maret 2016. Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 16 September 2016 merekomendasikan pengangkatan kembali Stephen Mitchell sebagai komisaris utama selama 1 (satu) tahun sampai tanggal 18 september 2017. Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 16 September 2016 merekomendasikan pengangkatan kembali Daniel Iskandar sebagai komisaris independen selama 1 (satu) tahun sampai tanggal 1 Desember 2017 Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 16 September 2016 merekomendasikan pengangkatan kembali Delima Kiswanti sebagai komisaris Independen selama 1 (satu) tahun sampai tanggal 21 Oktober 2017. Recommend reappointment BOC Bank (Governance Structure). Achieved Remuneration and Nomination Committee dated March 11, 2016 recommending the reappointment of Stephen Mitchell as President for six (6) months to March 19, 2016. Remuneration and Nomination Committee dated 16 September 2016 recommending the reappointment of Stephen Mitchell as chief commissioner for 1 (one) year until 18th September 2017. Remuneration and Nomination Committee dated 16 September 2016 recommending the reappointment of Daniel Iskandar as an independent commissioner for 1 (one) year to date December 1, 2017 Remuneration and Nomination Committee dated 16 September 2016 recommending the appointment again of a commissioner Delima Kiswanti Independent for 1 (one) year to date October 21, 2017. Merekomendasikan penunjukkan Komisaris utama dan Direktur Bisnis yang baru (Governance Structure). Terealisasi Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 2 Desember 2016 merekomendasikan untuk menunjuk Hong Dall Kim sebagai Komisaris Utama dan Jongho Park sebagai Direktur Bisnis. Recommend the appointment of Chairman and Director of Business (Governance Structure). Achieved Remuneration and Nomination Committee recommends dated December 2, 2016 to appoint Kim Hong Dall as Commissioner and Jongho Park as Director of Business. Merekomendasikan penunjukkan Direktur Kepatuhan yang baru (Governance Structure). Terealisasi Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 6 Juni 2016 merekemendasikan penunjukan dan remunerasi Direktur Kepatuhan Bank Andara yang baru atas nama Efdinal Alamsyah. Recommend the appointment of a new Director of Compliance (Governance Structure) Achieved Remuneration and Nomination Committee dated June 6, 2016 giving recommendation the appointment and remuneration of the Compliance Director of Bank Andara, Mr. Efdinal Alamsyah. 144 3 4 Keterangan Remarks Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN AUDIT EKSTERN COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT, AND EXTERNAL AUDIT FUNCTION A. Fungsi Kepatuhan A. Compliance Function Selama periode tahun 2016 Bank telah memenuhi seluruh ketentuan perundangundangan Bank Indonesia yang berlaku serta ketentuan-ketentuan lainnya yang diterbitkan oleh otoritas yang berwenang. Demikian pula dengan pemenuhan komitmen Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan selama periode tahun 2015 telah diselesaikan sepenuhnya. During the period of 2016 the Bank has complied with all statutory provisions applicable Bank Indonesia and other provisions issued by the competent authority. Similarly, the commitments of the Bank to the Financial Services Authority for the period of 2015 has been solved completely. Tingkat kepatuhan Bank terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku secara terus menerus ditingkatkan dari waktu ke waktu, baik melalui pengkinian dan peningkatan kualitas kebijakan dan prosedur operasional Bank sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan disesuaikan dengan karakteristik dan model bisnis Bank, serta melalui pemantauan pelaksanaan setiap kebijakan dan prosedur yang berlaku oleh setiap satuan kerja Bank. The level of compliance of the Bank of the statutory provisions in force continuously increased from time to time, either by updating and improving the quality of policies and procedures of the Bank’s operations in accordance with the legislation in force and adapted to the characteristics and business model of the Bank, as well as through the monitoring of the implementation of the any policies and procedures that apply to each business unit of the Bank. Kode Etik Kepatuhan Bank: Code Compliance: Prinsip 1, Menjunjung tinggi integritas (integrity). Principle 1, Uphold the integrity (integrity). Prinsip 2, Melaksanakan tugas dengan baik, teliti, dan bertanggung jawab, baik kepada rekan kerja maupun nasabah dan rekanan (care and diligence). Principle 2, Carry out tasks well, conscientious, and responsible, both to colleagues and customers and partners (care and diligence). Prinsip 3, Melakukan pengelolaan dan pengendalian terhadap setiap kegiatan usaha/ aktivitas dengan efektif (management and control). Principle 3 Managing and control of any business activity / activities effectively (management and control). Prinsip 4, Memperhatikan ketentuan kewajaran dan standar yang berlaku di lingkungan usaha (market conduct). Principle 4, noting the provisions of the fairness and standards in the business environment (market conduct). Prinsip 5, Memberikan layanan yang wajar kepada nasabah dan rekanan, termasuk pemberian informasi yang dibutuhkan dan dalam berkomunikasi dengan nasabah, sesuai ketentuan yang berlaku (fair treatment). Principle 5, Giving reasonable service to customers and partners, including the provision of necessary information and in communicating with customers, according to applicable regulations (fair treatment). Prinsip 6, Mengelola konflik kepentingan dengan baik, antara Bank dengan nasabah dan/ atau rekanan dan antara nasabah dan/atau rekanan satu dengan yang lain (manage conflict of interest). Principle 6, Managing conflicts of interest well, between the Bank and its customers and / or partners and between the customer and / or partner with one another (manage conflict of interest). Prinsip 7, Memberikan informasi secara lengkap dan melaksanakan setiap komitmen Bank kepada otoritas pengawas dengan baik (open and co-operative to regulators). Principle 7 Provide complete information and carry out any commitment by the Bank to the supervisory authority as well (open and cooperative to regulators). Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 145 B. Internal Audit Function B. Fungsi Audit Intern In the framework of the internal audit function Internal Audit Unit (SKAI) has compiled audit work plan during the period 2016 to consider the level of risk faced by the Bank appropriate business models and the development of business environment and economic environment by focusing inspection on the field of credit and risk management of credit and liquidity risk management. Dalam rangka pelaksanaan fungsi audit intern Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) telah menyusun rencana kerja audit selama periode tahun 2016 dengan memperhatikan tingkat risiko yang dihadapi Bank sesuai model bisnis dan perkembangan lingkungan bisnis dan lingkungan ekonomi dengan fokus pemeriksaan pada bidang perkreditan dan penerapan manajemen risiko kredit dan manajemen risiko likuiditas. In the execution of Internal Audit has been able to complete all phases of the audit process in an effective and has recommended to the unit responsible for the problems found in the inspection process. Further to these recommendations have been acted upon in order to improve the quality of credit management and implementation of the Bank’s overall risk management. Dalam pelaksanaannya SKAI telah dapat menyelesaikan seluruh tahapan proses audit secara efektif dan telah memberikan rekomendasi kepada satuan kerja yang bertanggung jawab terhadap permasalahan yang ditemukan dalam proses pemeriksaan. Selanjutnya terhadap rekomendasi tersebut telah ditindaklanjuti guna meningkatkan kualitas pengelolaan perkreditan dan penerapan manajemen risiko Bank secara keseluruhan. The following is the work plan and the realization of audits conducted by the Internal Audit Unit during the period 2016: Berikut ini adalah rencana kerja dan realisasi audit yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Intern selama periode tahun 2016: RENCANA AUDIT TAHUN 2016 2016 AUDIT PLAN 146 PERIODE SATUAN KERJA/ OBJEK AUDIT WORK UNIT / OBJECT AUDIT REALISASI AUDIT TAHUN 2016 2016 AUDIT ACCOMPLISHMENT LOKASI LOCATION PERIODE LOKASI LOCATION STATUS KETERANGAN REMARKS Kantor Pusat dan Cabang Head Office and branches Terealisir Achieved - Kantor Pusat dan Cabang Head Office and branches Terealisir Achieved SEMESTER I/2016 Januari Februari Kantor Pusat dan Cabang Head Office and branches SKNBI Kantor Pusat dan Cabang Head Office and branches BIRTGS January Februari April SKMR a.Branch Monitoring b.Credit,Market Liq. Risk c.Operational Risk d.Internal Control Kantor Pusat Head office Juni Mei Operasional, Cab Surabaya Operational, Surabaya Branch Cabang Branch Juni Operasional Cab. Jakarta Operational, Jakarta Branch Cabang Branch - Kantor Pusat Terealisir Achieved - Juni Cabang Branch Terealisir Achieved - Mei Cabang Branch Terealisir Achieved - Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report RENCANA AUDIT TAHUN 2016 2016 AUDIT PLAN PERIODE SATUAN KERJA/ OBJEK AUDIT WORK UNIT / OBJECT AUDIT REALISASI AUDIT TAHUN 2016 2016 AUDIT ACCOMPLISHMENT LOKASI LOCATION PERIODE LOKASI LOCATION STATUS KETERANGAN REMARKS Cabang Branch Terealisir Achieved - - SEMESTER II/2016 Operasional Cab. Denpasar Operational, Denpasar Branch Cabang Branch Operasional & Kredit Cab. Semarang Operational & Credit Semarang Branch Cabang Branch Desember Cabang Branch Terealisir Achieved Oktober APUPPT Kantor Pusat dan Cabang Head Office and branches Desember Kantor Pusat dan Cabang Head Office and branches Terealisir Achieved - November Audit TI Kantor Pusat Head office Desember Kantor Pusat Head office Terealisir Achieved - Agustus September C. Fungsi Audit Ekstern November C. External Audit function Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan pada tanggal 20 April 2016 telah ditunjuk Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Sidharta & Tanzil (anggota Kreston International) untuk melakukan audit dan menerbitkan laporan audit atas laporan keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 berdasarkan Perjanjian Kerja No.101/0715/HEST tanggal 10 Maret 2016. Following the decision of the General Meeting of Shareholders (AGMs) of the company on 20 April 2016 has been appointed Public Accounting Firm Hendrawinata Eddy Sidharta & Tanzil (member of Kreston International) to conduct audits and issue audit reports on the financial statements for the fiscal year ended December 31, 2016 Employment Agreement by 101/0715 / Hest March 10, 2016. Auditor ekstern yang telah ditunjuk saat ini masih dalam proses pemeriksaan laporan keuangan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2016. Pada akhirnya auditor ekstern wajib menyampaikan hasil pemeriksaan dan Management Letter kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan, dan dalam pelaksanaan tugasnya tetap memperhatikan dan memenuhi ketentuan kerahasiaan Bank sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998. External auditor who has been appointed at this time still in the process of examination of the financial statements for the fiscal year ended December 31, 2016. At the end of the external auditor is required to submit the results of the examination and the Management Letter to Bank Indonesia / Financial Services Authority, and in the execution of his duties due regard to and comply Bank secrecy provisions as stipulated in Law No. 7 of 1992 concerning Banking as amended by Act No. 10 of 1998. Hasil pemeriksaan dan Management Letter dari auditor ekstern akan di tindaklanjuti Direksi disertai dengan perbaikan yang diperlukan, dan pemenuhannya akan dipantau dan dilaporkan oleh Satuan Kerja Audit Intern dan dilaporkan kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan Komite Audit Bank. The results of the examination and the Management Letter of the external auditor will follow up the Board of Directors accompanied by the necessary improvements, and compliance will be monitored and reported by the Internal Audit Unit and reported to Bank Indonesia / Financial Services Authority and the Audit Committee. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 147 PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN RISK MANAGEMENT AND INTERNAL CONTROL IMPLEMENTATION A. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi A. Active Supervision by Board of Director and Board of Commissioner 1. Menyetujui kebijakan manajemen risiko termasuk strategi dan kerangka manajemen risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang diambil Bank (risk appetite) dan tingkat toleransi risiko yang dapat diterima Bank (risk tolerance). 2. Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko dan strategi manajemen risiko secara berkala, dalam pelaksanaannya dilakukan melalui rapat bersama Direksi dan Pihak Independen dalam Komite Pemantau Risiko. 3. Mengevaluasi pertanggung jawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala melalui rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi maupun melalui rapat Komite Pemantau Risiko Bank. Duties and responsibilities of the Board in relation active supervision in the framework of the implementation of risk management include: 1. To approve the risk management policies, including strategies and risk management framework established in accordance with the level of risk taken by the Bank (risk appetite) and the level of acceptable risk tolerance Bank (risk tolerance). 2. Evaluate the risk management policies and risk management strategies on a regular basis, in practice through joint meeting of the Board of Directors and the Independent Party in the Risk Oversight Committee. 3. Evaluate the accountability of Directors on the implementation of risk management policies on a regular basis through a joint meeting of the Board of Commissioners and Directors as well as through the Bank Risk Monitoring Committee meeting. Tugas dan tanggung jawab Direksi terkait pengawasan aktif dalam rangka penerapan manajemen risiko meliputi: Duties and responsibilities related to active surveillance in the framework of the implementation of risk management include: 1. Menyusun kebijakan manajemen risiko termasuk strategi dan kerangka manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif termasuk menetapkan limit risiko yang dapat diterima oleh Bank secara keseluruhan dan/atau per jenis risiko dari 8 (delapan) jenis risiko yang dihadapi bank umum, dengan memperhatikan tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko yang dapat diterima (risk tolerance) terhadap modal Bank. 2. Menyusun, menetapkan, dan mengkinikan prosedur dan tool yang diperlukan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang dihadapi Bank. 3. Menyusun dan menetapkan mekanisme persetujuan terhadap transaksi keuangan yang akan dilakukan Bank, termasuk dalam hal terdapat transaksi keuangan yang melampaui limit dan kewenangan pemutus untuk setiap jenjang organisasi Bank. 4. Mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko secara berkala dengan memperhatikan perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha, eksposur risiko, dan/atau profil risiko Bank secara 1. Develop a risk management policy including strategies and risk management framework includes a comprehensive written and establishes risk limits acceptable to the Bank as a whole and / or per type of risk than eight (8) types of risks faced by commercial banks, taking into account the level of risk taken (risk appetite) and acceptable risk tolerance (risk tolerance) of the Bank’s capital. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris terkait pengawasan aktif dalam rangka penerapan manajemen risiko meliputi: 148 2. Develop, establish and update the procedures and tools needed to identify, measure, monitor, and control the risks faced by the Bank. 3. Develop and establish the mechanism of approval of the financial transactions that will be conducted by the Bank, including in the event of financial transactions that exceed limits and authority for each level of organization of the Bank. 4. Evaluate and update the policy, strategy, and risk management framework on a regular basis by taking into account changes in the factors that affect our business, risk exposure, and / or the Bank’s risk profile significantly. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report signifikan. 5. Memastikan seluruh risiko yang bersifat material dan dampak yang ditimbulkannya telah dimitigasi dan dilaporakan kepada Dewan Komisaris secara berkala melalui Komite Pemantau Risiko Bank. 6. Memastikan bahwa fungsi manajemen risiko telah diterapkan secara independen yang dicerminkan dengan adanya pemisahan fungsi antara Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dengan satuan kerja yang melakukan dan menyelesaikan transaksi keuangan Bank. 7. Memastikan pelaksanaan langkahlangkah perbaikan atas permasalahan atau penyimpangan dalam kegiatan operasional Bank yang telah menjadi temuan Satuan Kerja Audit Intern Bank. B. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit 5. Ensure that all the risks that are material and the impact has been mitigated and dilaporakan to the Board on a regular basis through the Bank Risk Monitoring Committee. 6. Ensure that the risk management function has been implemented independently reflected by the separation of functions between the Risk Management Unit (SKMR) with a working unit conducting and completing financial transactions of the Bank. 7. Ensuring the implementation of remedial measures for problems or irregularities in the operations of the Bank which has been the findings of the Internal Audit Unit Bank. B. Policies, Procedures and Limit Satuan Kerja Manajemen Risiko secara berkala sesuai dengan perkembangan kegiatan usaha Bank dan/atau perubahan ketentuan perundang-undangan yang berlaku melakukan kaji ulang dalam rangka mengkinikan kebijakan, prosedur dan tingkat limit yang telah ditetapkan sebagai referensi satuan kerja operasional Bank. Kaji ulang dan pengkinian kebijakan dan prosedur juga dilakukan terhadap kebijakan dan prosedur yang digunakan oleh satuan kerja non operasional (supporting units), dan kesemuanya diikuti dengan proses diseminasi dan/atau sosialisasi kepada seluruh karyawan yang terkait dengan operasionalisasi kebijakan dan prosedur serta limit risiko yang telah ditetapkan. Risk Management Unit regularly in line with the development of business activities of the Bank and / or changes in laws and regulations conduct a review in order to update the policies, procedures and limit levels established as reference by operational unit of the Bank. Reviewing and updating policies and procedures are also performed on the policies and procedures used by the working unit nonoperational (supporting units), and all of them was followed by the dissemination and / or dissemination to all employees associated with the operational policies and procedures and risk limits that have been set. Tingkat limit risiko yang telah ditetapkan disesuaikan dengan model dan karakteristik bisnis Bank yang berfokus pada penyaluran dana kepada lembaga keuangan mikro dan Bank Perkreditan Rakyat melalui skema linkage program. Tingkat limit risiko yang telah ditetapkan adalah limit risiko terkait risiko kredit dan risiko likuiditas Bank. Level of a predetermined risk limits adjusted to the model and the characteristics of the Bank’s business that focuses on the distribution of funds to MFIs and Rural Bank through scheme of linkage program. Level of a predetermined risk limit is the limit of risk related to credit risk and liquidity risk of the Bank. C. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Dalam rangka pengembangan budaya manajemen risiko khususnya dalam hal kecukupan identifikasi risiko yang diikuti dengan pengukuran, pemantauan dan pengendaliannya, Divisi Manajemen Risiko bertanggung jawab mengkoordinasikan proses identifikasi risiko dan pelaporannya kepada Komite Manajemen Risiko (Risk Management Committee) Bank melalui media Rapat Komite C. Sufficiency Identification Process, Measurement, Monitoring and Risk Control and Risk Management Information System In order to develop a culture of risk management, especially in terms of adequacy of risk identification followed by measurement, monitoring and control, the Risk Management Division responsible for coordinating the process of risk identification and reporting to the Risk Management Committee Bank through the media Risk Management Committee Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 149 150 Manajemen Risiko yang diselenggarakan secara berkala 1 (satu) kali dalam periode 1 (satu) bulan. Meeting held regularly intervals of 1 (one) time within a period of one (1) month. Proses identifikasi risiko dan pemantauannya melibatkan Departemen Internal Control yang dalam pelaksanaannya berkerjasama dengan Divisi Kepatuhan (second line of defense) dan Satuan Kerja Audit Intern (third line of defense). Risk identification and monitoring process involving the Department of Internal Control in its implementation in collaboration with the Compliance Division (second line of defense) and Internal Audit (third line of defense). Departemen Internal Control dari waktu ke waktu melakukan pemantauan terhadap risikorisiko yang telah diidentifikasi dari masingmasing risk taking unit (satuan kerja operasional dan/atau satuan kerja non operasional) serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan proses pengendalian risiko dan pelaporannya kepada Divisi Manajemen Risiko. Department of Internal Control from time to time will monitor the risks that have been identified in each risk-taking unit (operating unit and / or working unit non-operational) and provide recommendations for improvement of the risk management process and reporting to the Risk Management Division. Dalam hal risiko yang diidentifikasi merupakan risiko kepatuhan, maka Departemen Internal Control akan berkoordinasi dengan Divisi Kepatuhan guna menentukan langkahlangkah pemantauan dan pengendalian yang dapat direkomendasikan kepada satuan kerja operasional dan/atau satuan kerja non operasional. In the case of identified risk is the risk of compliance, the Internal Control Department will coordinate with the Compliance Division to determine the steps of monitoring and control that can be recommended to the operating unit and / or the non-operational working unit. Koordinasi antara Departemen Internal Control dan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) juga dilakukan dalam hal satuan kerja operasional dan/atau satuan kerja non operasional telah menyelesaikan seluruh rekomendasi untuk perbaikan pengendalian risiko yang telah diidentifikasi untuk masing-masing risk taking unit, sebagai bagian dari perencanaan kerja audit intern oleh SKAI. Coordination between the Internal Control Department and Internal Audit Unit (SKAI) is also done in terms of operational unit and / or non operation unit has completed all recommendations for improvement of risk control have been identified for each risktaking unit, as part of planning internal audit by the Internal Audit Unit. D. Sistem Pengendalian Intern yang Menyeluruh D. Comprehensive Internal Control System Bank dalam menerapkan proses manajemen risiko melibatkan seluruh jenjang organisasi mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif sampai dengan unit kerja di Kantor Cabang. Dalam hal ini Bank menerapkan pendekatan first line of defense, second line of defense, dan third line of defense, sebagai berikut: Bank in implementing the risk management process involving all levels of the organization from the Board of Commissioners, Board of Directors, Executive Officer to the unit at the branch office. In this case the Bank will apply a first line of defense, second line of defense, and the third line of defense, as follows: 1. First line of defense adalah satuan kerja operasional dan satuan kerja non operasional yang langsung (risk taking units) merupakan unit yang melaksanakan aktivitas bisnis (operasional) dan aktivitas pendukung (non operasional) dengan cakupan meliputi 8 (delapan) jenis risiko yang dimiliki Bank. 1. First line of defense is the operational unit and non-operational working units directly (risk-taking units) are units that carry out business activities (operational) and support activities (non-operational) with scope includes eight (8) types of risk of the Bank, 2. Second line of defense adalah satuan kerja Bank yang bertanggung jawab untuk memastikan kesesuaian operasional Bank 2. Second line of defense is the unit of the Bank which is responsible for ensuring compliance with the provisions of the Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku termasuk kesesuaian dengan ketentuan internal Bank, yang meliputi Divisi Kepatuhan dan Departemen Internal Control. 3. Third line of defense adalah Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa keseluruhan operasional Bank telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta sejalan dengan visi, misi dan Rencana Bisnis Bank yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Bank’s operations applicable law, including compliance with the internal regulations of the Bank, which includes the Compliance Division and Internal Control Department. 3. Third line of defense is the Internal Audit Unit (SKAI) which is responsible for ensuring that the overall operations of the Bank in line with the provisions of the applicable law and in line with the vision, mission and Business Plan that has been approved by the Board of Commissioners. Sistem Pengendalian Intern yang Menyeluruh Comprehensive Internal Control System DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE DIREKSI BOARD OF DIRECTORS Risk Type Owner Unit Bisnis Business Unit 151 Divisi Manajemen Risiko Risk Management Division Unit Operasional Operational Unit Unit Internal Kontrol Internal Control Unit Fungsi Support Support Function Divisi Kepatuhan Compliance Division 1st Line of defense 2nd Line of defense Regulator SKAI Audit Eksternal External Audit 3rd Line of defense Komunikasi Reguler/eskalasi/validasi Regular Communication/escalation/validation Koreksi Correction PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN PENYEDIAAN DANA BESAR PROVISION OF FUNDS TO RELATED PARTIES AND PROVISION OF FUNDS Total penyediaan dana kepada Pihak Terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure) per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Total provision of funds to Related Parties and large exposures as of December 31, 2016 are as follows: Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report No. 1 2 152 Penyediaan Dana Provision of Funds Jumlah / Amount Debitur/ Debtor Nominal (jutaan Rupiah) Nominal (in Million Rupiah) 7 546*) a. Individu / Individual 15 365.410 b. Grup / Group 11 117.027 Kepada Pihak Terkait To Related Party Kepada Debitur Inti: To Core Debtor: *) termasuk penyediaan dana kepada Pejabat Eksekutif dalam rangka kesejahteraan sumber daya manusia *) Including the provision of funds to the Executive Officer in order to welfare human resources RENCANA STRATEGIS BANK BANK STRATEGIC PLAN A. Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) A. Long Term Plan (Corporate Plan) Sehubungan dengan telah resminya akuisisi Bank oleh APRO Financial Co.Ltd selaku pemegang saham pengendali yang baru pada tanggal 18 November 2016, maka langkah korporasi berikutnya adalah melakukan merger dengan bank kedua yang di targetkan akan selesai pada triwulan IV 2017. Oleh karena itu Bank belum menyusun kembali rencana jangka panjang Bank (Corporate Plan). Saat ini Bank tetap melanjutkan kegiatan usahanya dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendirian Bank yaitu memberikan akses layanan keuangan yang luas baik secara langsung maupun melalui lembaga keuangan atau non lembaga keuangan secara berkesinambungan dan bertanggung jawab. B. Rencana Jangka Menengah dan Pendek (Business Plan) In order with the formal acquisition of the Bank by APRO Financial Co.Ltd as the new controlling shareholder on November 18, 2016, the corporation next step is to merge with the second bank which is targeted to be completed in the fourth quarter of 2017. Therefore, the Bank has not yet prepared Bank long-term plan (Corporate Plan). Currently the Bank continued its business activities in order to realize the vision and mission of the establishment of the Bank that provide broad access of financial services both directly and through financial institutions or non-financial institutions sustainably and responsibly. B. Medium and Short Term Plan (Business Plan) Setelah selesainya proses akuisisi Bank oleh APRO Financial Co.Ltd, Bank akan melakukan konsolidasi menyeluruh dalam rangka melakukan perbaikan kinerja keuangan dan pengelolaan aset dan kewajiban Bank, termasuk dalam hal ini pelaksanaan aksi korporasi berikutnya berupa merger dengan bank kedua, yang saat ini sedang dalam proses pengajuan izin akuisisi oleh bank kedua kepada Otoritas Jasa Keuangan. Following the completion of the acquisition of the Bank by APRO Financial Co.Ltd, the Bank will conduct a thorough consolidation in order to perform improved financial performance and management of assets and liabilities of the Bank, including in this case the next corporate action in the form of merger with the second bank, which is currently in the process of submission of permit acquisition by the second bank to the Financial Services Authority. Dalam jangka pendek fokus operasional Bank adalah meningkatkan kualitas portofolio penyaluran dana dalam bentuk kredit yang diberikan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional Bank melalui serangkaian program efisiensi baik dari aspek alur kerja maupun dari biaya operasional secara keseluruhan. Hal tersebut diwujudkan antara lain melalui pengembangan kegiatan usaha penyediaan In the short term the Bank’s operational focus is to improve the quality of the portfolio distribution of funds in the form of loans while increasing operational efficiencies Bank through a series of efficiency programs both from the aspect of workflow and overall operating costs. This is manifested, among others through the development of business activities of provision of funds to customers of Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report dana kepada nasabah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pengembangan kegiatan usaha pengelolaan surat berharga baik dalam rangka meningkatkan pendapatan Bank maupun dalam rangka menunjang pengelolaan likuiditas Bank. micro, small, and medium enterprises (SMEs) and business development activities securities management both in order to increase the Bank’s income and in order to support the liquidity management of the Bank. Dalam jangka menengah ditargetkan Bank telah mencapai kondisi sehat dan memiliki kualitas portofolio kredit yang diberikan yang sehat, serta telah dapat mewujudkan alur kerja yang efisien dan efektif baik pada risk taking unit (satuan kerja operasional dan/atau satuan kerja non operasional) maupun pada satuan kerja yang bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan (Divisi Manajemen Risiko, Divisi Kepatuhan, dan Satuan Kerja Audit Intern). In the medium term the Bank has been targetted to achieve a healthy condition and has a healthy quality portfolio of loans, and has been able to realize workflow efficiently and effectively both in the risk-taking unit (operating unit and / or working unit nonoperational) and the working unit which is responsible for monitoring (Risk Management Division, Compliance Division and the Internal Audit Unit). TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK TRANSPARENCY OF FINANCIAL CONDITION AND NON BANK FINANCIAL Seluruh aspek yang terkait dengan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank telah diungkapkan dalam laporan-laporan yang telah diterbitkan Bank terkait dengan penyampaian laporan keuangan Bank dan laporan lainnya, baik laporan tahunan, laporan triwulanan, dan laporan bulanan kepada otoritas pengawasan dan pihakpihak yang berkepentingan lainnya (stakeholders) Bank. All aspects related to the transparency of financial and non financial bank has disclosed in the reports that have been issued by the Bank associated with the delivery of the financial statements of the Bank and other reports, both annual reports, quarterly reports and monthly reports to regulatory authorities and other parties Bank’s stakeholders. INFORMASI TERKAIT PENERAPAN TATA KELOLA INFORMATION RELATED TO APPLICATION OF CORPORATE GOVERNANCE Selama periode tahun 2016 tidak terdapat intervensi dari pemegang saham Bank terhadap operasional dan kewenangan Dewan Komisaris dan Direksi dalam melakukan tugas dan tanggung jawab melakukan pengelolaan terhadap Bank berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Demikian pula tidak terdapat perselisihan internal yang terjadi yang mempengaruhi operasional Bank baik di kantor cabang maupun di kantor pusat Bank. During the period 2016 there was no intervention from the Bank’s shareholders for the operation and the authority of the Board of Commissioners and Board of Directors in performing the duties and responsibilities management of the Bank based on the provisions of the applicable law. Similarly, there are no internal disputes that occur that affect the Bank’s operations both in the branches and in the head office of the Bank. Selama periode tahun 2016 tidak terdapat permasalahan yang timbul yang terkait dengan kebijakan remunerasi yang dijalankan Bank. During the period of 2016 there are not any problems that arise related to the Bank’s remuneration policy. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI SHARE OWNERSHIP OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih dari modal disetor pada Bank, bank lain, lembaga keuangan bukan bank, dan perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam negeri maupun di luar negeri per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Share ownership Board of Commissioners and Board of Directors of the Bank, which reached 5% (five percent) or more of the paid up capital of the Bank, other banks, non bank financial institutions, and other companies domiciled in the country and abroad as of December 31, 2016 is as following: Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 153 Nama Name 154 Kepemilikan Ownership Jabatan Title Status Jenis Type Jumlah (%) Percentage (%) Keterangan Notes Stephen Mitchell Komisaris Utama President Commissioner - - - - Crescentia D Kiswanti Komisaris Independen Independent Commissioner - - - - Daniel F Iskandar Komisaris Independen Independent Commissioner - - - - Darwin Wibowo Direktur Utama President Director - - - - Irianto Kusumadjaja Direktur*) / Director - - - - Chisca Mirawati Direktur**) / Director - - - - Efdinal Alamsyah Direktur***) / Director *) efektif berhenti dari PT. Bank Andara per tanggal 01 September 2016. **) efektif berhenti dari PT. Bank Andara per tanggal 17 Juni 2016. ***) efektif menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di Bank Andara per tanggal 19 Agustus 2016. *) Effectively resign from PT. Bank Andara on 01 September, 2016. **) Effectively resign from PT. Bank Andara on June 17, 2016. ***) Effectively served as Director of Compliance at Bank Andara on August 19, 2016. HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAINNYA, DIREKSI LAINNYA DAN/ ATAU PEMEGANG SAHAM PENGENDALI BANK FINANCIAL RELATIONS AND FAMILY MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS WITH OTHER MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS, DIRECTORS AND / OR CONTROLLING SHAREHOLDERS OF THE BANK Tidak terdapat hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank. There is no financial relationship and family relations between Board of Commissioners and Board of Directors with members of the Board of Commissioners, Directors and / or shareholders of the Bank. Hubungan Keluarga Dengan Financial Relation with Nama Name Dewan Komisaris BOC Direksi BOD Hubungan Keluarga Dengan Family Relation with Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders Dewan Komisaris BOC Direksi BOD Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders Ya Yes Tidak No Ya Yes Tidak No Ya Yes Tidak No Ya Yes Tidak No Ya Yes Tidak No Ya Yes Tidak No - ü - ü - ü - ü - ü - ü - ü - ü - ü - ü - ü - ü - ü - ü - ü - ü - ü - ü Dewan Komisaris / Board of Commisioners Stephen Mitchell Crescentia Delima Kiswanti Daniel Faisal Iskandar Direksi / Board of Directors Darwin Wibowo - ü - ü - ü - ü - ü - ü Irianto Kusumadjaja*) - ü - ü - ü - ü - ü - ü Chisca Mirawati**) - ü - ü - ü - ü - ü - ü Efdinal Alamsyah***) Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report *) efektif berhenti dari PT. Bank Andara per tanggal 01 September 2016. **) efektif berhenti dari PT. Bank Andara per tanggal 17 Juni 2016. ***) efektif menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di Bank Andara per tanggal 19 Agustus 2016. *) Effectively resign from PT. Bank Andara on September 1, 2016. **) Effectively resign from PT. Bank Andara on June 17, 2016. ***) Effectively served as Director of Compliance at Bank Andara on August 19, 2016. KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI REMUNERATION POLICY AND OTHER FACILITIES FOR BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS A. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Dewan Komisaris A. Remuneration Policy and Other Facilities for BOC Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Total Received within 1 Year Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Remuneration Type and Other Facilities Orang Number Jutaan Rupiah Million Rupiah 3*) 910 a.Dapat dimiliki / Obtainable - - b.Tidak dapat dimiliki / Not Obtainable - - 3 910 1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) / Remuneration (salary, bonus, routine allowances, tantiem, and other facilities in the form of non-natura) 2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang: / Other facilities in the form of natural (housing, transportation, health insurance and others) that are: Total *) Komisaris Utama a.n Stephen Mitchell tidak mendapatkan remunerasi dari Bank B. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Direksi *) President Commissioner a.n Stephen Mitchell did not receive remuneration from the Bank B. Remuneration Policy and Other Facility for BOD Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Total Received within 1 Year Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Remuneration Type and Other Facility 1. Orang Numbers Jutaan Rupiah Million Rupiah 4*) 6.036 a.Dapat dimiliki / Obtainable - - b.Tidak dapat dimiliki / Not Obtainable 3 97 3 6.133 Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) / Remuneration (salary, bonus, routine allowances, tantiem, and other facilities in the form of non-natura) 2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang: / Other facilities in the form of natural (housing, transportation, health insurance and others) that are: Total *) Termasuk Irianto Kusumadjaja yang sudah berhenti dari PT Bank Andara per tanggal 01 September 2016, Chisca Mirawati yang sudah berhenti dari PT Bank Andara per tanggal 17 Juni 2016, dan Efdinal Alamsyah yang efektif menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di PT. Bank Andara per tanggal 19 Agustus 2016. *) Including Irianto Kusumadjaja who retired from PT Bank Andara on September 1, 2016, Chisca Mirawati who retired from PT Bank Andara on June 17, 2016, and Efdinal Alamsyah served as Director of Compliance at PT. Bank Andara on August 19, 2016. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 155 C. The number of Members of the Board of Commissioners and Directors Receive Remuneration Package Within one (1) Year, Grouped as Income Levels C. Jumlah Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang Menerima Paket Remunerasi Dalam 1 (satu) Tahun Dikelompokkan Sesuai Tingkat Penghasilan Jumlah Direksi Total Directors Jumlah Komisaris Total Commissioners Di atas Rp2 miliar / Above Rp2 billion 1 - Di atas R1 miliar s.d. Rp2 miliar / Above Rp 1 Billion to Rp 2 billion 2 - Di atas Rp500 juta s.d. Rp1 miliar / Above Rp 500 million to Rp 1 billion - - Rp500 juta ke bawah / Up to Rp 500 million - 2 Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun*) Total Remuneration per Person within 1 Year*) *) Received in cash *) yang diterima secara tunai SHARES OPTION SHARES OPTION Sampai dengan akhir tahun 2016 Bank tidak memiliki kebijakan terkait pemberian shares option kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat eksekutif Bank. Until the end of 2016, the Bank does not have a policy regarding shares option to the Board of Commissioners, Directors and executive officers of the Bank. Keterangan/Nama Note/Name 156 Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Pejabat Eksekutif Executives Jumlah Saham Yg Dimiliki (lembar saham) Total Number of Shares Owned (shares) Jumlah Opsi / Option Amount Yg Diberikan (lembar saham) Offered (shares) Yg Telah Dieksekusi (lembar saham) Exercised (shares) Harga Opsi (Rupiah) Option Price (Rupiah) Jangka Waktu Time frame Stephen Mitchell - - - - - Crescentia Delima Kiswanti - - - - - Daniel Faisal Iskandar - - - - - Darwin Wibowo - - - - - Irianto Kusumadjaja*) - - - - - Chisca Mirawati**) - - - - - - - - - - - - - - - Bungkus Hatha Yogi******) Suharjo - - - - - Soedin Karunia - - - - - Antonius Herdaru Danurdoro - - - - - Raden Musya Muhamad Ismail - - - - - Efdinal Alamsyah***) Benny Tjandraputra Deasy Wulaningsih Don E Johnston Junior Is Muliawati Evira Tanuwidjaya Leody Gede Ari Wibawa S.P****) Leny Darsojo*****) Esmeralda Iwan Kusuma Herlambang Liliwati Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report *) efektif sudah tidak bekerja di Bank Andara per tanggal 01 September 2016 *) efektif sudah tidak bekerja di Bank Andara per tanggal 17 Juni 2016 ***) efektif menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di Bank Andara per tanggal 19 Agustus 2016 ****) efektif sudah tidak bekerja di Bank Andara per tanggal 01 Agustus 2016 *****) efektif menjabat sebagai Human Resources Divison Head per tanggal 14 November 2016 ******) efektif menjabat sebagai Compliance Divison Head per tanggal 03 Oktober 2016 *) Effectively resign from Bank Andara on September 1, 2016 **) Effectively resign from Bank Andara on June 17, 2016 ***) Effectively served as Director of Compliance at Bank Andara on August 19, 2016 ****) Effectively resign from Bank Andara on August 1, 2016 *****) Effectively served as Head of Human Resources Division on November 14, 2016 ******) Effectively served as Head of Compliance Division on October 3, 2016 RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH HIGHEST AND LOWEST SALARY RATIO Keterangan/Jabatan Description/Position Tertinggi Highest Terendah Lowest Pegawai/ Employee 22 1 Direksi/ Board of Directors 1,6 1 1 1 Tertinggi Highest Tertinggi Lowest 1,7 1 Komisaris/ Board of Commissioners Keterangan/Jabatan Description/Position Direksi – Pegawai/ Directors – Employees FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS Nama/ Name Stephen Mitchell Crescentia Delima Kiswanti Daniel Faisal Iskandar BOC MEETING FREQUENCY Jumlah Rapat Yg Diselenggarakan Number of Meetings Convened Jumlah Rapat Yg Dihadiri Number of Meetings Attended % Kehadiran % Attendance 5 5 5 3 5 5 60% 100% 100% FREKUENSI RAPAT DIREKSI Nama/ Name Darwin Wibowo Irianto Kusumadjaja*) Chisca Mirawati**) Efdinal Alamsyah**) BOD MEETING FREQUENCY Jumlah Rapat Yg Diselenggarakan Number of Meetings Convened Jumlah Rapat Yg Dihadiri Number of Meetings Attended % Kehadiran % Attendance 14 10****) 8*****) 5******) 14 10 7 5 100% 100% 87.50% 100% *) efektif sudah tidak bekerja di Bank Andara per tanggal 01 September 2016 **) efektif sudah tidak bekerja di Bank Andara per tanggal 17 Juni 2016 ***) efektif menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di Bank Andara per tanggal 19 Agustus 2016 ****) Jumlah rapat yang diselenggarakan selama masa jabatan Irianto Kusumadjaja *****) Jumlah rapat yang diselenggarakan selama masa jabatan Chisca Mirawati ******) Jumlah rapat yang diselenggarakan selama masa jabatan Efdinal Alamsyah *) Effectively resign from Bank Andara on September 1, 2016 **) Effectively resign from Bank Andara on June 17, 2016 ***) Effectively served as Director of Compliance at Bank Andara on August 19, 2016 ****) The number of meetings held during length of service of Irianto Kusumadjaja *****) The number of meetings held during length of service of Chisca Mirawati ******) The number of meetings held during length of service of Efdinal Alamsyah Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 157 JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD) Internal Fraud Dalam 1 Tahun Internal Fraud Within 1 Year NUMBER OF INTERNAL FRAUD Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Members of the Board of Commissioners and Members of the Board of Directors Pegawai Tetap Permanent Employees Tahun Sebelumnya Previous Year Tahun Berjalan Current Year Tahun Sebelumnya Previous Year Tahun Berjalan Current Year Tahun Sebelumnya Previous Year Tahun Berjalan Current Year Total Fraud/ Total Fraud - - - - - - Telah diselesaikan/ Completed settlement - - - - - - Dalam proses penyelesaian internal Bank/ In the process of internal settlement by the Bank - - - - - - Belum diupayakan penyelesaian To be settled - - - - - - Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum/ Pursued legal process - - - - - - PERMASALAHAN HUKUM LEGAL ISSUES Jumlah Kasus/ Number of Cases Permasalahan Hukum/ Legal Issues 158 Pegawai Tidak Tetap Non-Permanent Employees Perdata/ Civil Pidana/ Criminal Telah mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap/ Granted judicial decision Dalam proses penyelesaian/ In settlement process - - 1 - Total 1 - TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN No. - Nama dan Jabatan Pihak Yang Memiliki Benturan Kepentingan Name and Position of Those with Conflict of Interest - TRANSACTIONS OF THE CONFLICT OF INTEREST Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan Name and Position of the Decision maker Jenis Transaksi Type of Transaction - - Nilai Transaksi (jutaan Rupiah) Value of Transaction (millions Rupiah) - Keterangan*) Notes*) - *) Tidak sesuai sistem dan prosedur yang berlaku *) Not comply with systems and procedures BUY BACK SHARES DAN/ATAU BUY BACK OBLIGASI BANK BUY BACK SHARES AND/OR BUY BACK BONDS Selama periode tahun 2016 tidak terdapat pembelian kembali saham dan/atau pembelian kembali obligasi yang diterbitkan Bank. During the period of 2016 there were no share repurchases and / or repurchase of bonds issued by the Bank. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN/ATAU KEGIATAN POLITIK FUNDING FOR SOCIAL AND / OR POLITICAL ACTIVITY Selama periode tahun 2016 Bank tidak memberikan dana untuk kegiatan sosial dan/atau kegiatan politik. During the period of 2016, the Bank does not provide funding for social activities and / or political activities Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) THE REPORT OF SELF ASSESSMENT ON GCG IMPLEMENTATION HASIL PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PENERAPAN TATA KELOLA SELF ASSESSMENT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Peringkat Ranked Individu Individual Konsolidasi Consolidation Definisi Peringkat Definition Rating Manajemen Bank telah melakukan penerapan tata kelola yang secara umum CUKUP BAIK. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsip-prinsip tata kelola. Terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip tata kelola, akan tetapi secara umum kelemahan tersebut telah menjadi perhatian yang cukup dari manajemen Bank. 3 Bank management has made the implementation of good corporate governance in general “FAIR”. This is reflected in an adequate fulfillment of the principles of good corporate governance. There are weaknesses in the implementation of Good Corporate Governance, but in general these weaknesses has received adequate attention from the management of the Bank. - - Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, maka pelaksanaan kegiatan usaha Bank wajib berpedoman pada prinsip tata kelola, yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran. In order to improve the Bank’s performance, protect the interests of stakeholders, and improve compliance with legislation and regulations, and ethical values generally accepted in the banking industry, the implementation of the Bank’s business activities shall be guided by the principles of corporate governance, namely transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. Berikut ringkasan hasil analisis penerapan tata kelola Bank yang mencakup 11 (sebelas) faktor penilaian penerapan tata kelola sebagai berikut: Here’s a summary of the results of the analysis of the implementation of GCG Bank which includes 11 (eleven) Factor Assessment Implementation of GCG as follows: 1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris telah melaksanakan seluruh tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sampai dengan akhir tahun 2016 jumlah anggota Dewan Komisaris adalah 3 (tiga) orang terdiri dari 1 (satu) orang Presiden Komisaris dan 2 (dua) orang Komisaris Independen. 1. Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners BOC has been performing all the duties and responsibilities as stipulated in the legislation in force. As of the end of 2016 the number of members of the Board of Directors are 3 (three) persons consisting of 1 (one) President Commissioner and 2 (two) Independent Commissioners. 2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai bidang tugas masingmasing. 2. Duties and Responsibilities of Directors The Board of Directors has duties and responsibilities according to their respective tasks. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 159 160 3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Komposisi komite telah lengkap dan pelaksanaan tugas komite telah berjalan sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 3. Completion and Implementation Committee’s tasks The composition of the committee has been complete and the implementation of the task committee has been running as stipulated in the applicable legislation. 4. Penanganan Benturan Kepentingan Secara keseluruhan tidak terdapat permasalahan dalam penanganan benturan kepentingan pada Bank. Kebijakan dan prosedur penanganan benturan kepentingan yang telah disusun sebelumnya tidak mengalami perubahan dan dilaksanakan oleh seluruh pegawai Bank. 4. Handling of Conflict of Interest Overall there are no problems in the handling of conflicts of interest in the Bank. Policies and procedures for handling conflicts of interest that had been developed previously has not changed and implemented by all employees of the Bank. 5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Satuan Kerja Kepatuhan telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk memastikan dipatuhinya peraturan perundang-undangan yang berlaku yang diimplementasikan antara lain dengan melakukan review terhadap kebijakan dan prosedur operasional Bank, termasuk dalam kaitannya dengan pelaksanaan Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT). 5. Implementation of Compliance Function Compliance Unit has been carrying out its duties and responsibilities to ensure compliance with the legislation in force is implemented among others by conducting a review of operational policies and procedures Bank, including in relation to the implementation of the Implementation of Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (AML and CFT). 6. Penerapan Fungsi Audit Intern Pada periode tahun 2016 Satuan Kerja Audit Intern telah memiliki struktur yang lengkap sesuai rencana bisnis Bank, yaitu terdiri dari seorang Kepala SKAI dan 2 (dua) orang staf auditor. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) telah melaksanakan audit sesuai dengan rencana kerja audit tahun 2016. 6. Implementation of Internal Audit Function In the period 2016 Internal Audit Unit has had a complete structure appropriate Bank’s business plan, which consists of a Head of Internal Audit and two (2) members of staff auditors. Internal Audit Unit (SKAI) has conducted an audit in accordance with auditing work plan 2016. 7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern Auditor ekstern yang telah ditunjuk dan disetujui oleh pemegang saham telah memulai tugasnya untuk melakukan assessment terhadap Bank dan mengumpulkan dokumendokumen Bank untuk keperluan pemeriksaan dan analisis penyusunan laporan keuangan Bank. Untuk audit IT Tahunan 2016 telah selesai dilaksanakan dan dilaporkan kepada OJK sebagai bagian dari Laporan Pokok-pokok Hasil Audit Intern Semester II/2016. 7. Implementation of External Audit Function External auditor who has been appointed and approved by the shareholders has started its duty to conduct an assessment of the Bank and the Bank collecting documents for inspection and analysis of financial statements Bank. For the 2016 Annual IT audit has been completed and reported to the FSA as part of the Report of the Principles of Internal Audit results for Semester II / 2016. 8. Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian Intern Penerapan Manajemen Risiko khususnya risiko kredit terus menerus ditingkatkan, termasuk perbaikan dalam berbagai aspek antara lain limit risiko, pelaporan, watchlist, dan pemenuhan kepatuhan debitur. Dengan rencana perkembangan segmen pasar, maka persiapan perangkat pemberian kredit untuk segmen tertentu perlu diselesaikan. 8. Implementation of Risk Management including Internal Control System Implementation of Risk Management in particular credit risk is constantly being upgraded, including improvements in various aspects such as risk limits, reporting, watchlist, and compliance fulfillment of the debtor. With the planned development of the market segments, the preparation of the loan to a particular segment need to be resolved. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure) Terhadap penyediaan dana dalam jumlah besar telah dilakukan pengelolaan yang baik dengan memperhatikan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) internal Bank yang lebih ketat dibandingkan ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku. Tidak terdapat permasalahan terkait penyediaan dana kepada pihak terkait Bank. 9. Provision of Funds To Related Parties and the Provision of Large Exposure On the provision of large amounts of funds have done a good management with regard Lending Limit (LLL) internal Bank is more stringent than the statutory provisions applicable Bank Indonesia. There are no problems related to the provision of funds to related parties of the Bank. 10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan Tata Kelola dan Pelaporan Internal Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank telah dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, demikian pula dengan pelaporan penerapan tata kelola baik secara internal maupun eksternal kepada OJK, Bank Indonesia, dan pihak-pihak lain sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. 10. Transparency of Financial and Non-Financial, GCG Implementation and Internal Reporting Transparency of financial and non-financial condition of the Bank have been conducted in accordance with the legislation in force, as well as the implementation of GCG reporting both internally and externally to the FSA, Bank Indonesia, and other parties in accordance with applicable laws. 11. Rencana Strategis Bank Bank telah menyusun dan menyampaikan Rencana Bisnis Bank tahun 2017-2019 yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan telah dikomunikasikan kepada pemegang saham dan seluruh jenjang organisasi Bank. Pada tahun 2016 terdapat pengembangan pada model kegiatan usaha Bank yaitu pengembangan UKM (SME) dan lembaga pembiayaan. Bank juga memperluas program channeling dan melakukan penjajakan di segmen retail. Pada semester II/2016 penambahan modal Bank telah selesai dilakukan dengan cara akuisisi Bank oleh APRO Financial Co.Ltd sebesar 40% (empat puluh persen). Rencana korporasi berikutnya adalah melakukan merger dengan bank kedua yang tentunya akan mempengaruhi rencana strategis Bank ke depannya. Rencana korporasi Bank akan disusun setelah proses merger dengan bank kedua selesai dilakukan. 11. Strategic Plan Bank The Bank has prepared and delivered in 2017-2019 Business Plan which has been approved by the Board of Commissioners and has been communicated to the shareholders and all organizational levels of the Bank. In 2016 there were development models Bank’s business activity is the development of SMEs (SME) and financial institutions. Bank also expanded channeling program and make an assessment in the retail segment. In the second semester / 2016 Bank capital increase has been completed by way of the acquisition of the Bank by APRO Financial Co. Ltd by 40% (forty percent). The next corporate plan is to merge the two banks, which would certainly affect the Bank’s future strategic plans. Bank corporate plan will be prepared after the merger of the two banks completed. Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/ indikator penilaian tersebut di atas, disimpulkan bahwa: A. Governance Structure - Faktor-faktor positif aspek governance structure Bank adalah kebijakan dan prosedur operasional telah dan selalu dilakukan pengkinian sesuai ketentuan perundangan. Komposisi Dewan Komisaris telah lengkap, komposisi anggota Komite dibawah Dewan Komisaris telah lengkap dengan adanya keputusan Direksi terhadap penetapan anggota Komite dibawah Dewan Based on the analysis of all the criteria / assessment indicators mentioned above, it was concluded that: A. Governance Structure - Positive factors aspects Bank governance structure is operational policies and procedures have been and always do the update in accordance with applicable laws. Composition of the Board of Commissioners has been complete, the composition of the members of the Committee under the Board of Commissioners has been complete with the decision of the Board of Directors of the determination of members of Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 161 162 Komisaris. - Faktor-faktor negatif aspek governance structure Bank adalah komposisi Direksi yang masih belum sesuai dengan penerapan tata kelola. Irianto Kusumadjaja telah efektif berhenti sebagai Direktur Teknologi dan Operasional pada tanggal 1 September 2016, dengan demikian komposisi jumlah anggota Direksi kurang dari 3 orang. Akan tetapi tanggal 14 November 2016 berdasarkan keputusan RUPS telah ditunjuk Sdr. Jongho Park sebagai Direktur, dan hanya menunggu Uji Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan. - the Committee under the Board of Commissioners. Negative factors of the Bank’s governance structure are the composition of the Board of Directors that is not yet in line with the implementation of good governance. Irianto Kusumadjaja has effectively ceased to be the Director of Technology and Operations on September 1, 2016, thus the composition of the number of members of the Board of Directors is less than 3 persons. However, on November 14, 2016 based on the resolution of the GMS has been appointed by Mr. Jongho Park as Director, and is just waiting for the Test of Ability and Competence from the Financial Services Authority. B. Governance Process - Faktor-faktor positif aspek governance process Bank adalah adanya upaya dari seluruh jenjang organisasi Bank mulai dari Dewan Komisaris, komite-komite, Direksi dan seluruh karyawan Bank untuk melaksanakan kebijakan dan prosedur yang berlaku serta melakukan proses pengkinian dan kaji ulang secara berkelanjutan sesuai perkembangan kegiatan usaha dan kompleksitas kegiatan operasional Bank. - Faktor-faktor negatif aspek governance process Bank adalah tingkat pemahaman dan kesadaran pengendalian intern di setiap jenjang organisasi Bank masih perlu ditingkatkan dalam rangka mengendalikan risiko terkait operasional kegiatan usaha Bank. B. Governance Process - Positive factors aspects Bank governance process is the efforts of all organizational levels ranging from BOC Bank, committees, Board of Directors and all employees of the Bank to implement policies and procedures as well as the process of updating and reviewing on an ongoing basis with the development of business activities and complexity of the operations of the Bank. - Negative factors aspects Bank governance process is the level of understanding and awareness of internal control at every level of organization Bank still needs to be improved in order to control the risks related to operational activities of the Bank’s business. C. Governance Outcome - Faktor-faktor positif aspek governance outcome Bank adalah ketersediaan, kelengkapan, dan ketepatan waktu serta akurasi data dan/atau informasi terkait transparansi kondisi keuangan Bank yang disampaikan kepada stakeholder’s sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. - Faktor-faktor negatif aspek governance outcome Bank adalah masih terdapat denda/sanksi dari regulator, akan tetapi hal ini terjadi karena human error dan bukan pelanggaran yang disengaja, dan selanjutnya hal ini akan menjadi perhatian Bank agar kedepannya tidak lagi terjadi denda/sanksi dari regulator. C. Governance Outcome - Positive factors aspects Bank governance outcome is availability, completeness, and timeliness and accuracy of data and / or information related to the transparency of the financial condition of the Bank submitted to stakeholders in accordance with the applicable legislation. - Negative factors aspects Bank governance outcome is there are fines / penalties from regulators, but this happens because of human error and not a deliberate offense, and then it will be the attention of the Bank to the future no longer occurs fines / sanctions from, regulators. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report ACTION PLAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) BERDASARKAN HASIL PENILAIAN SENDIRI GCG TAHUN 2015 ACTION PLAN ON THE GCG IMPLEMENTATION BASED ON 2015 GCG SELF ASSESSMENT RESULT Faktor Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Factors Assessment Implementation of GCG 1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Board of Commissioner Duties and Responsibilities Implementation 2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Board of Director Duties and Responsibilities Implementation Target Waktu Penyelesaian Target Completion Time Triwulan II/2017 Quarter II/2017 Action Plan · Governance Structure Kaji ulang Pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris Bank sebagaimana tercantum dalam Piagam Dewan Komisaris yang terakhir diubah dan disetujui oleh Dewan Komisaris Bank tanggal 23 Mei 2014. · Governance Process Evaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan paling kurang 2 (dua) kali dalam satu tahun oleh Dewan Komisaris. · Governance Structure Reviewing Board of Commissioner Charter last amended on 23 May 2014. · Governance Process Evaluation of Compliance Function implementation at least 2 (two) times a year by the Board of Commissioners. Triwulan II/2017 Governance Structure · Pemenuhan komposisi Direksi menjadi 3 (tiga) orang. · Kaji ulang Pedoman dan tata tertib kerja Direksi Bank sebagaimana tercantum dalam Piagam Direksi yang terakhir diubah pada tanggal 25 April 2014. Quarter II/2017 Governance Structure · Fulfillment of the composition of the Board of Directors to 3 (three) persons. · Review of the Bank Direction’s Code of Conduct and Code of Conduct as set forth in the Board of Directors Charter last amended on 25 April 2014. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 163 Tata Kelola Perusahaan Good corporate Governance Kode Etik Code of Ethics 164 Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Pegawai Bank Andara wajib mematuhi dan melaksanakan Kode Etik Kepatuhan Perusahaan yang meliputi 7 (tujuh) prinsip sebagai berikut: Board of Commissioners, Board of Directors and Employees of Bank Andara shall abide by and implement the Company’s Code of Compliance Ethics, including 7 (seven) principles as follows: Prinsip 1, Menjunjung tinggi integritas (integrity). Principle 1, Upholding high integrity (integrity). Prinsip 2, Melaksanakan tugas dengan baik, teliti, dan bertanggung jawab, baik kepada rekan kerja maupun nasabah dan rekanan (care and diligence). Principle 2, Effectively implementing tasks thoroughly and responsibly, both for colleagues, customers and partners (care and diligence). Prinsip 3, Melakukan pengelolaan dan pengendalian terhadap setiap kegiatan usaha/aktivitas dengan efektif (management and control). Principle 3, Effectively managing and controlling every activity/business activity (management and control). Prinsip 4, Memperhatikan ketentuan kewajaran dan standar yang berlaku di lingkungan usaha (market conduct). Principle 4, Adopting prevailing standards and regulations on fairness within the working environment (market conduct). Prinsip 5, Memberikan layanan yang wajar kepada nasabah dan rekanan, termasuk pemberian informasi yang dibutuhkan dan dalam berkomunikasi dengan nasabah, sesuai ketentuan yang berlaku (fair treatment). Principle 5, Providing fair services to customers and partners alike, which includes providing the required information and communicating with employees in accordance with prevailing rules and regulations (fair treatment). Prinsip 6, Mengelola konflik kepentingan dengan baik, antara Bank dengan nasabah dan/atau rekanan dan antara nasabah dan/atau rekanan satu dengan yang lain (manage conflict of interest). Principle 6, Effectively managing conflict of interest between the Bank and customers and/ or partners and between customers and/or among partners (manage conflict of interest). Prinsip 7, Memberikan informasi secara lengkap dan melaksanakan setiap komitmen Bank kepada otoritas pengawas dengan baik (open and co-operative to regulators). Principle 7, Providing full information and fulfill each of the Bank’s commitment to the regulators (open and co-operative to regulators). Setiap pihak yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Employees who are found violating Codes of Ethics will be punished in accordance with the prevailing regulations. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Tata Kelola Perusahaan Good corporate Governance Pengaduan Internal Whistleblower Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblower Bank Andara memiliki komitmen untuk menjalankan perusahaan secara profesional dan berlandaskan pada perilaku perusahaan yang sesuai dengan nilai budaya integritas. Karenanya, Bank senantiasa mendorong partisipasi pegawai Bank untuk memanfaatkan jalur komunikasi internal dalam pelaporan akan adanya pelanggaran atau potensi suatu pelanggaran, termasuk fraud di lingkungan Bank serta mempertimbangkan secara seksama sebelum memutuskan untuk melakukan pemanfaatan jalur eksternal. Violation Reporting System Untuk mewujudkan hal-hal tersebut di atas, Bank menyediakan sarana pelaporan pelanggaran yang bersifat rahasia, yaitu melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran (“SPP”). Laporan yang dapat disampaikan melalui SPP adalah sebagai berikut: To achieve this, the Bank provides a mechanism to report violations confidentially, specifically through the Violation Reporting System (SPP). The types of violation that can be reported through the SPP are as follows: a. Pelanggaran terhadap ketentuan good governance; b. Pelanggaran terhadap Kode Etik Bank; c. Penyalahgunaan wewenang atau jabatan untuk kepentingan pribadi dan/atau golongan atau kelompok; d. Pelanggaran terhadap prinsip standar akuntansi perbankan Indonesia yang berlaku; e. Penyalahgunaan sumberdaya; f. Pelecehan, tindakan pelanggaran norma masyarakat atau nilai sosial yang berlaku; g. Tindakan pelanggaran yang bersifat SARA; h. Penyalahgunaan wewenang, penggunaan yang tidak berdasarkan otorisasi, dan/ atau penyalahgunaan aset tetap, mesin, dan inventaris atau peralatan kantor; i. Penyalahgunaan catatan atau pembukuan administrasi kantor; j. Tindakan yang membahayakan keselamatan kerja; k. Tindakan pelanggaran lainnya yang dapat menimbulkan kerugian keuangan ataupun non-keuangan; dan/atau l. Fraud. Pelaporan pelanggaran melalui SPP dapat dilakukan melalui: Email, [email protected] Tel. 021-5260707, eks. 2911/1003 Untuk mempermudah dan mempercepat proses tindak lanjut bagi Pelapor dengan menggunakan mekanisme langsung, berikut adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh Pelapor dalam menyampaikan laporannya: Bank Andara is committed to operating professionally with codes of conduct that are in accordance with the Bank’s cultural value of integrity. Therefore, the Bank constantly encourages its employees to make active use of the internal communication lines to report any violation or potential violation, including fraud, and to carefully consider the need and circumstances when deciding whether to utilize external lines. a. Violation of good governance provisions; b. Violation of the Bank’s Code of Ethics; c. Abuse of authority or position for personal gain and/or class or group; d. Violations of the prevailing principles of Indonesian banking accounting standards; e. Resource abuse; f. Harassment, violations of prevailing societal norms or values; g. Violations attributed to ethnic, religious, or racial discrimination; h. Authority abuse, unauthorized use and/or abuse Bank’s fixed assets, machinery, and office inventory or equipment; i. Abuse of office administration or bookkeeping records; j. Harmful actions that pose threat to work safety; k. Other violations that can lead to financial or non- financial loss; and/or l. Fraud. Violations can reported through the SPP via: Email, [email protected] Tel. 021-5260707, ext. 2911/1003 To simplify and accelerate the follow up process for the Whistleblower through a direct mechanism, the following must be fulfilled by the Whistleblower upon submitting a report: Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 165 a. Menyediakan informasi mengenai identitas diri Pelapor · Nama Pelapor. Laporan yang tidak menyebutkan nama Pelapor tidak dapat ditindaklanjuti karena dapat menghambat proses pembuktian dan proses penyelidikan, jika diperlukan. · Nomor telpon atau alamat email yang dapat dihubungi. b. Harus memberikan informasi indikasi awal yang dapat dipertanggungjawabkan, meliputi: · Masalah yang dilaporkan · Pihak yang terlibat · Waktu terjadinya · Bagaimana hal tersebut terjadi · Dokumen pendukung dan/atau bukti lainnya (jika ada) Setiap Pelapor dugaan Pelanggaran wajib untuk dirahasiakan identitas dirinya maupun segala sesuatu terkait dengan pelaporan tersebut sebagai bentuk perlindungan kepada Pelapor guna memberikan rasa aman, terutama apabila terkait ancaman atau tindakan yang didapat akibat pelaporan dugaan Pelanggaran. Strategi Bank untuk memprioritisaskan integritas adalah sebagai berikut: 166 a. Providing information of the Whistleblower’s identity · Name of the Whistleblower. Reports that do not mention the name of the Whistleblower will not be followed up as it may hinder the evidence findings and investigation process, when needed. · Telephone number or email address that can be contacted. b. Early indicative information that can be accounted for must be provided, including: ·Issue · Involved parties · Time · How the issue happened · Supporting documents and/or other proof (if any) The identity of each Whistleblower of a suspected violation must be kept confidential so as to protect the Whistleblower and to provide a sense of security, particularly when threats may arise as a result of this suspected violation reports. The Bank’s strategy for promoting integrity includes the following: 1. Menerapkan budaya kerja Bank secara konsisten khususnya pelaksanaan nilai budaya integritas. Consistently applying the Bank’s work culture, especially in regards to implementing the value of integrity culture. 2. Memperkuat lingkungan pengawasan (upaya preventif) dan mendorong komunikasi yang terbuka dan transparan serta pelaporan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian finansial termasuk hal-hal yang dapat merusak reputasi dan citra Bank dalam rangka menjaga serta melindungi aset/kepentingan Bank; Strengthening supervisory environment (preventive efforts) and promoting open and transparent communications as well as reporting matters that can lead to financial loss, including matters that can potentially damage the Bank’s reputation and image in order to maintain and to protect the Bank’s assets/interests; 3. Membantu dan mempermudah manajemen untuk mengantisipasi potensi atau dugaan pelanggaran dan/atau menangani secara cepat dan efektif pelanggaran yang terjadi di lingkungan Bank sekaligus memberdayakan serta mengoptimalkan penyelesaian secara internal Bank sebelum dilakukannya penyelesaian secara eksternal, termasuk melalui jalur hukum bila dianggap perlu; Assisting and enhancing management’s ability to anticipate potential or suspected violations and/ or to address violations that occur within the Bank in a prompt and effective manner, as well as empowering and optimizing internal settlement within the Bank prior to pursuing external settlement, including legal settlement if necessary; 4. Menjaga reputasi Bank serta meningkatkan kepedulian Pegawai. Maintaining the Bank’s reputation and enhancing employee awareness. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Tata Kelola Perusahaan Good corporate Governance Pengaduan Eksternal External Complaint Channel Untuk memberikan layanan yang terbaik, Bank Andara menyediakan sarana pengaduan melalui: 1. Website: www.bankandara.co.id dengan memilih menu “Hubungi Kami”. 2. Melalui email di alamat: customercare@ bankandara.co.id 3. Menghubungi Customer Care di nomor telepon: 021-27889530. 4. Menghubungi Customer Service Cabang. The followings are media that can be used for those who wish to send their complaints through: 1. Website www.bankandara.co.id, by selecting ‘Contact’ menu. 2. Email at the address: customercare@ bankandara.co.id 3. Contact Customer Care at 021-27889530. 4. Visit Customer Service at Bank’s branches. Disamping itu, Bank Andara juga dapat menerima masukan melalui: For feedback or input, they can be conveyed by: 1. Surat resmi ditujukan kepada Bank Andara. 2. Telepon. 3. Kolom Surat Pembaca di Media Massa. 1. Official letter addressed to Bank Andara. 2. Telephone. 3. Reader’s Letters on mass media. Untuk informasi data Perusahaan lain secara terinci dapat diakses melalui: 1. Website Perusahaan: www.bankandara.co.id 2. Kantor Cabang Bank Andara. 3. Laporan Triwulan, Laporan Kinerja Sosial, Laporan Tahunan. 4. Media Massa. To access corporate data and information can be obtained through: 1. Company Website: www.bankandara.co.id 2. Branch office of Bank Andara. 3. Quarterly Report, Social Performance Report, Annual Report. 4. Mass Media. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 167 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 168 Melaksanakan undang-undang Perusahaan Terbatas, khususnya mengenai tanggung jawab sosial/Corporate Social Responsibility (CSR), selama tahun 2016, Bank telah melakukan beberapa kegiatan CSR yang dikelompokkan sesuai kepentingan pemangku kepentingan, yakni: 1. Tanggung jawab lingkungan hidup; 2. Tanggung jawab praktik ketenagakerjaan; 3. Tanggung jawab pengembangan sosial kemasyarakatan; 4. Tanggung jawab produk. Complying with the Law on Limited Company, pertaining to Corporate Social Responsibility (CSR) in particular, in 2016 the Bank conducted its CSR activities that are grouped by stakeholders’ interests: TANGGUNG JAWAB LINGKUNGAN HIDUP ENVIRONMENT RESPONSIBILITY Bank percaya bahwa pelestarian alam dan lingkungan hidup merupakan tanggung berjawab seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat umum dan juga para pelaku usaha. Untuk itu, Bank seoptimal mungkin ikut berpartisipasi untuk melaksanakan upaya-upaya yang akan meningkatkan kualitas alam dan lingkungan hidup, minimal di lingkungan tempat dimana Bank beroperasi. Kegiatan Bank di bidang pelestarian alam dan lingkungan hidup dilakukan di internal Bank dengan Smart Spending Policy, suatu kebijakan Bank yang mendorong setiap pegawai untuk melakukan penghematan di segala lini kegiatan tanpa mengurangi kualitas pekerjaan masingmasing. Setiap pengeluaran biaya operasional perlu direncanakan dengan matang dan dikaji ulang agar manfaat yang dihasilkan dapat optimal.Kegiatan ini meliputi efisiensi di beberapa bidang, yakni penggunaan listrik secara terkontrol, penghematan konsumsi perlengkapan kantor (office supplies), serta mengurangi efisiensi perjalanan dinas. The Bank believes that nature and environment preservation is the responsibility of all stakeholders, including government, public and corporates. The Bank, therefore, strive its best to participate in improving the quality of nature and the environment, at least in the area where the Bank operates. The Bank’s activity in nature and environment preservation initiative is through: Smart Spending Policy, a policy that encourages Bank’s employees to save resources without reducing work quality. Every operational cost has to be well planned and reviewed for optimum benefit. Saving activities include efficiency in several aspects, such as electricity and office supplies consumption, as well as business travel efficiency. TANGGUNG JAWAB PRAKTIK KETENAGAKERJAAN EMPLOYMENT PRACTICE RESPONSIBILITY Kesetaraan Kerja dan Kesejahteraan Bank telah melakukan azas kesetaraan dimana remunerasi pegawai diberikan sesuai pangkat dan jabatan serta kinerja pegawai. Hal ini dilakukan di bawah koordinasi Divisi Sumber Daya Manusia yang mengkaji standar gaji dan remunerasi pegawai. Keterlibatan Kepala Divisi SDM dalam Komite Remunerasi dan Nominasi juga dimaksudkan untuk memastikan penerapan azas kesetaraan baik di tingkat Direksi, Dewan Komisaris, maupun pegawai Bank. Bank senantiasa mengkaji remunerasi pegawai dari waktu ke waktu dan mengajukan Employment Equality and Benefit The Bank has implemented the principle of equality in which remuneration was given in accordance with employees’ rank, position, and performance. This has been carried out by the HR Division by reviewing the salaries and remuneration of all employees. HR Division Head’s involvement in the Remuneration and Nomination Committee was also intended to ensure the implementation of the principle of equality at the level of the Bank’s Board of Directors, Board of Commissioners, and employees. The Bank constantly and regularly 1. Environment responsibility; 2. Employment practice liability; 3. Community development responsibility; 4. Product responsibility. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report perubahan yang dianggap perlu kepada Direksi dan Komite Remunerasi dan Nominasi. reviewed remuneration, and proposed changes deemed necessary to the Board of Directors and the Remuneration and Nomination Committee. Pengembangan Kompetensi Dan Pelatihan SDM Bank juga terus memberikan pelatihan guna meningkatkan kemampuan masing-masing pegawai terutama di bidang analisa kredit, manajemen risiko, kepatuhan, dan pengelolaan kredit bermasalah. Pelatihan juga diberikan dalam bidang tresuri, teknologi dan informasi, operasional dan bidang SDM. HR Competency Development and Training The Bank also continued to provide training to improve the competency of each employee, especially in the areas of credit analysis, risk management, compliance, non-performing loan management, treasury, information technology, operations, and human resources. TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN SOSIAL KEMASYARAKATAN Tanggung jawab Bank terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan dilakukan dengan peran aktif Bank dalam penyelenggaraan berbagai pelatihan bagi LKM mitra, nasabah LKM mitra serta masyarakat lingkungan sekitannya. Kegiatan ini ditujukan untuk memperoleh pengetahuan lebih yang dapat meningkatkan kompetensi, kapasitas dan daya saing para peserta pelatihan. COMMUNITY DEVELOPMENT RESPONSIBILITY a. Pelatihan Bagi LKM Di tahun 2016, Bank telah menyelenggarakan pelatihan yang ditujukan bagi Direksi, Komisaris LKM, serta pegawai lainnya. Pelatihan tersebut adalah: a. Trainings for MFI In 2016, the Bank held trainings for MFI’s Board of Directors, Board of Commissioners and employees. The trainings are: - Pelatihan “Manajemen Resiko dan Study Kasus dibidang Penyaluran Kredit di BPR” di PD BPR Garut tanggal 14 dan 15 April 2016 b. Pelatihan Nasabah LKM Di tahun 2016, Bank juga menyelenggarakan Edukasi Literasi Keuangan untuk nasabah LKM mitra Bank di: - Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA) Cileungsi Bogor, Jawa Barat pada tanggal 22 Juni 2016. The Bank’s responsibility for community development has been actively conducted. It was carried out through its active role in organizing various trainings for MFI’s partners, end-clients as well as other members of the nearby community. This activity is aimed at providing more knowledge that can increase competency, capacity and competitiveness of the trainees. - Training “Risk Management and Lending Case Study field in BPR” at PD BPR Garut b. Training for MFI’s End Clients In 2014, The Bank also held Financial Literacy Education for MFI clients in the Bank partners: - Cooperative Mitra Dhuafa (KOMIDA) Cileungsi Bogor, Jawa Barat dated June 22 2016. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memahami pengetahuan serta keterampilan dalam mengelola sumber daya keuangan untuk mencapai kesejahteraan. The goal of the training was to enhance the public’s ability to understand the knowledge and skills in managing financial resources to prosper. Hal ini sejalan dengan misi sosial Bank dalam meningkatkan kapasitas segmen masyarakat yang kurang atau belum terjangkau oleh pelayanan keuangan formal agar memiliki pengetahuan pengelolaan keuangan. This initiative represents the Bank’s social mission to increase community capacity that is un - or under-served by formal financial services so that they can possess financial management knowledge. TANGGUNG JAWAB PRODUK PRODUCT RESPONSIBILITY Untuk menjaga kepercayaan masyarakat, terutama para nasabahnya, Bank selalu menempatkan para nasabah sebagai prioritas utama serta memastikan bahwa seluruh produk (portofolio) dan layanan yang To maintain public trust, particularly from the customer, the Bank always put them as top priority and ensures that the entire products (portfolio) and Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 169 ditawarkan telah sesuai dengan norma-norma dan peraturan perundang-undangan. services being offered are in compliance with the prevailing norms and laws. Sepanjang tahun 2016, Bank telah mengambil kebijakan dan langkah tanggung jawab produk dengan: Menjaga Kualitas Produk – Portofolio. Bank senantiasa berupaya memastikan bahwa setiap produk dan layanan dapat memberikan manfaat dan kegunaan yang optimal bagi para nasabah. Bank juga selalu memastikan agar para nasabah telah memahami dan mengerti kelebihan produk dan layanan Bank Andara, sesuai dengan kebutuhan nasabah. Throughout 2016, the Bank had taken policy and product responsibility by: Maintaining Product Quality – Portfolio. The Bank strives to ensure that every product and service can provide optimum benefit to the customer. The Bank will always ensure that the customer understand the advantages of Bank Andara’s products and services that can meet their needs. Untuk itu, Bank telah menetapkan kriteria pengkajian produk dan layanan yang ditawarkan kepada nasabah, sebagai berikut: The Bank, therefore, had set these following criteria for the assessment on products and services offered to customers: 1. Manfaat produk dan layanan yang ditawarkan kepada nasabah harus jelas; 170 2. Biaya administrasi yang dikenakan untuk penggunaan produk dan layanan harus transparan; 3. Nomor telepon atau alamat email staf pelayanan nasabah harus tercantum jelas untuk mengakomodasi pengajuan keluhan atau pertanyaan jika diperlukan; 4. Produk dan layanan yang ditawarkan telah mendapat persetujuan Bank Indonesia. 1. The benefits of the products and services offered to the customer must be clearly defined; 2. The administration fee to be charged for using the product and service must be transparent; 3. The phone number or email address of customer service staff must be clearly stated to accommodate any complaints or questions; 4. The offered products and services must have attained prior approval from Bank Indonesia. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Press Release Bank Andara Selenggarakan Rapat Anggota Tahunan Andara Bersama BPR (ABB) Wilayah Bali – Tahun Buku 2015 Denpasar – Bank Andara pada hari Kamis, 24 Maret 2016 menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan Andara Bersama BPR (ABB) Tahun Buku 2015 untuk wilayah Bali di Hotel Sanur Paradise, Denpasar-Bali. Rapat Anggota Tahunan (RAT) ABB Wilayah Bali kali ini masuk tahun ke-7 sejak didirikan di tahun 2009. ABB merupakan komunitas dan bentuk kepedulian Bank Andara yang telah menjalankan fungsi APEX Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di beberapa wilayah. Terutama dalam kegiatannya untuk: membantu BPR dalam pemenuhan likuiditas dari pengelolaan dana idle; melakukan kerjasama pembiayaan atau linkage program; memberikan bantuan teknis berupa pengembangan teknologi informasi, pengembangan produk, pelatihan, dan jasa sistem pembayaran; serta memfasilitasi BPR dalam mencari sumber-sumber dana lain. Hingga akhir tahun 2015, BPR-BPR anggota ABB di seluruh wilayah Bali sudah mencapai 117 anggota. Menyikapi kondisi mikro dan makro perekonomian Indonesia di tahun 2016 serta tantangan dari internal lembaga keuangan itu sendiri, sudah selayaknya lembaga keuangan memperkuat stakeholdernya baik itu pemegang saham selaku pemodal, Manajemen dan Karyawannya selaku pengelola maupun para nasabah yang menggunakan layanan perbankan. Andara Bersama BPR yang merupakan wadah kerjasama antara Bank Andara dengan anggota Perbarindo Bali sudah sepatutnya memperhatikan seluruh stakeholder agar bisnis perbankan khususnya BPR tetap tumbuh, berkembang dan menguntungkan. Untuk itu diperlukan sinergi yang kuat dalam sebuah komunitas sehingga dapat melihat Business opportunity yang dapat membantu peningkatan profit Bank. Pada tahun 2016 ABB Bali akan terus berupaya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung kinerja BPR, diantaranya adalah : 1. 2. 3. Peningkatan kompetensi sumber daya BPR melalui pelatihan maupun workshop. Peningkatan penggunakan jaringan AndaraLink yang sudah di set up di seluruh Anggota ABB untuk membantu BPR dalam mendapatkan fee based income, efisiensi waktu dan mitigasi fraud bagi para kolektor serta tambahan layanan (fitur Billpayment dan Remmittance) kepada nasabah BPR. Menyelenggarakan kegiatan kebersamaan guna memperkuat jalinan kerjasama antar BPR maupun antar individu pengelola BPR. Dalam RAT ABB ini seluruh anggota menerima laporan pertanggungjawaban diantaranya: 1. Jumlah deposito anggota ABB yang telah terkumpul dan pengelolaannya; 2. Fasilitas linkage yang diberikan Bank Andara lebih dari 53 BPR Anggota ABB dengan total plafon mencapai sebesar Rp259,8 miliar. Pada tahun 2015. 3. Pemanfaatan jaringan AndaraLink yang membantu BPR dalam menghasilkan fee based income. Upaya-upaya pengembangan yang terus dilakukan ABB diharapkan turut memperkuat eksistensi BPR dalam memajukan industrinya bersama Bank Andara sebagai mitra strategis bagi BPR di Bali dalam memperkuat struktur pendanaan untuk bersama memberdayakan UMKM. Dengan semakin kokohnya eksistensi ABB di 3 (tiga) wilayah di Indonesia (Bali, Jakarta dan Nusa Tenggara Barat) maka semakin memperkuat komitmen Bank Andara dalam meningkatkan inklusi keuangan dengan memberikan layanan perbankan yang berkesinambungan, inovatif dan mudah diakses bagi masyarakat melalui kerjasama dengan BPR. - SELESAI – Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: PT Bank Andara Mirza Indramawan (Corporate Communication) Email: [email protected] Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 171 Press Release Bank Andara Rayakan Ulang Tahun ke-7 Bersama Nasabah Bank Andara pada tanggal 20 April 2016 telah menginjak usia yang ke-7 dalam memberikan pelayanan perbankan dan mewujudkan inklusi keuangan kepada masyarakat luas di Indonesia melalui kemitraan dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Institusi Keuangan Mikro (IKM), Usaha Kecil dan Menengah UKM), dan lembaga pembiayaan lainnya. 172 Sebagai wujud rasa syukur dan apresiasi Bank Andara hingga pada hari ulang tahun (HUT) yang ke-7 ini tetap maju menjalankan roda bisnis perbankan dan untuk tetap menjalin hubungan baik dengan para Mitra BPR dan IKM diselenggarakan “Gathering HUT Bank Andara ke-7” di kota-kota dimana kantor Bank Andara berada, yaitu di Jakarta, Denpasar, Surabaya, dan Semarang. Adapun tujuan dari kegiatan acara tersebut adalah selain untuk menyambut hari jadi Bank Andara, juga untuk terus meningkatkan jalinan kerjasama dengan nasabah eksisting serta mencari potensi nasabah baru untuk bisnis Bank Andara kedepan, selain itu juga untuk meningkatkan brand awareness Bank Andara. Dalam perayaan ini, Bank Andara mengundang Mitra BPR dan LKM serta seluruh pegawai Bank Andara untuk bersamasama dengan suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan dalam acara gathering. Selain pemutaran video mengenai manfaat dari AndaraLink yang dapat memfasilitasi layanan perbankan di daerah pedesaan terpencil, salah satu acara utama dalam gathering ini adalah pemberian penghargaan Andara Award yang dianugerahkan kepada BPR dan LKM yang terbaik dalam tiga kategori, yakni: Lending, Funding, dan AndaraLink, selama periode Semester 2 tahun 2015. Direncanakan setelah setiap semester kedepannya Andara Award tetap akan diselenggarakan sebagai apresiasi Bank Andara kepada Mitra BPR dan LKM. Dengan acara gathering dan pemberian penghargaan Andara Award ini, Bank Andara berkomitmen untuk tetap menjalin kerjasama dan kemitraan yang baik dengan BPR dan IKM dalam bersama meningkatkan inklusi keuangan dengan memberikan layanan perbankan yang berkesinambungan, inovatif dan mudah diakses bagi masyarakat luas di Indonesia. - SELESAI – Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: PT Bank Andara Mirza Indramawan (Corporate Communication) Email: [email protected] CATATAN EDITOR: Mengenai Bank Andara Bank Andara didirikan pada tahun 2009 oleh pemegang saham yang dikenal memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan sektor ekonomi mikro di Indonesia dalam rangka pengentasan kemiskinan. Saat ini pemegang saham Bank adalah: Mercy Corps, International Finance Corporation (IFC), KfW, Hivos-Triodos Fund (HTF), Developing World Market Fund S.C.A – SICAV SIF (DWM), dan I Wayan Gatha. Bank Andara telah menjalin kerja sama dengan hampir 800 lembaga keuangan mikro (LKM) dan telah menjangkau 1,2 juta masyarakat di seluruh Indonesia. Bank Andara berencana untuk mencapai 1.200 LKM dalam tiga tahun ke depan. Sebagai sebuah bank umum, Bank Andara menyediakan beragam instrumen pembiayaan yang dapat disesuikan dengan kebutuhan mitra serta memberikan layanan jasa pembayaran berbasis teknologi – AndaraLink yang mudah dijangkau oleh masyarakat luas. Mitra LKM yang menjadi nasabah Bank, akan memperoleh akses pendanaan untuk mendukung pertumbuhan yang berkesinambungan. Model bisnis Bank Andara memberikan perputaran pendanaan yang lebih efisien dan mekanisme yang lebih baik untuk penyaluran produk dan jasa perbankan yang berkesinambungan, inovatif, dan mudah diakses bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia melalui LKM. Pada akhirnya, hal ini akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.bankandara.co.id. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report Press Release APRO Financial Co. Ltd telah resmi mengakuisisi Bank Andara Pada tanggal 18 November 2016, Bank Andara dan APRO Financial Co. Ltd telah menandatangani akta akuisisi yang menandai telah efektifnya akuisisi oleh APRO Financial Co. Ltd. Transaksi akuisisi Bank Andara dilakukan melalui pembelian saham baru Bank Andara sebesar 40% (empat puluh persen) dengan nilai pembelian Rp450miliar. APRO Financial Co. Ltd adalah institusi keuangan besar dari Korea Selatan, yang baru pertama kali berinvestasi di Indonesia. Dengan masuknya APRO Financial Co. Ltd di Bank Andara menunjukkan minat yang tinggi dari investor untuk melakukan investasi di Bank Andara. Dengan demikian Bank Andara telah didukung oleh berbagai investor dari berbagai negara. Saat ini pemegang saham Bank Andara adalah APRO Financial Co.Ltd, Mercy Corps, IFC, Stichting Hivos Triodos Fund, KfW, DWM, dan Bapak I Wayan Gatha. Dengan dukungan modal dan komitmen yang tinggi dari pemegang saham, Bank Andara akan memperkuat posisi dan melakukan ekspansi bisnis di tahun mendatang. Jakarta, 21 November 2016 Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: PT Bank Andara Mirza Indramawan (Corporate Communication) Email: [email protected] CATATAN EDITOR: Mengenai Bank Andara Bank Andara didirikan pada tahun 2009 oleh pemegang saham yang dikenal memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan sektor ekonomi mikro di Indonesia dalam rangka pengentasan kemiskinan. Saat ini pemegang saham Bank adalah: APRO Financial, Mercy Corps, International Finance Corporation (IFC), KfW, Hivos-Triodos Fund (HTF), Developing World Market Fund S.C.A – SICAV SIF (DWM), dan I Wayan Gatha. Bank Andara telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 700 lembaga keuangan mikro (LKM) dan telah menjangkau 1,2 juta masyarakat di seluruh Indonesia. Bank Andara berencana untuk mencapai 1.200 LKM dalam tiga tahun ke depan. Sebagai sebuah bank umum, Bank Andara menyediakan beragam instrumen pembiayaan yang dapat disesuikan dengan kebutuhan mitra serta memberikan layanan jasa pembayaran berbasis teknologi – AndaraLink yang mudah dijangkau oleh masyarakat luas. Mitra LKM yang menjadi nasabah Bank, akan memperoleh akses pendanaan untuk mendukung pertumbuhan yang berkesinambungan. Model bisnis Bank Andara memberikan perputaran pendanaan yang lebih efisien dan mekanisme yang lebih baik untuk penyaluran produk dan jasa perbankan yang berkesinambungan, inovatif, dan mudah diakses bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia melalui LKM. Pada akhirnya, hal ini akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.bankandara.co.id. Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 173 TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2016 PT BANK ANDARA Kami yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa: 1. 2. Kami bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Tahunan Tahun 2016 PT Bank Andara. Semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Andara tahun 2016 telah dibuat secara lengkap kebenaran isi Laporan Tahunan Bank. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 25 April 2016. DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS STEPHEN MITCHELL CRESCENTIA DELIMA KISWANTI SOEBARDI Presiden Komisaris Komisaris President CommissionerCommissioner DIREKSI BOARD OF DIRECTORS DARWIN WIBOWOJONGHO PARK*EFDINAL ALAMSYAH Direktur Direktur Direktur Director Director Director *Diangkat melalui RUPS Bank Andara tanggal 14 November 2016. * Appointed by the AGM of Bank Andara dated November 14, 2016. LAPORAN KEUANGAN 2016-AUDIT 2016 FINANCIAL STATEMENTS-AUDITED Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report 175 HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen/ Financial Statements and Independent Auditors’ Report PT BANK ANDARA 31 Desember 2016/ December 31, 2016 DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan Financial Statements 1-2 Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 3 Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan 5-6 7-113 Statements of Cash Flows Notes to the Financial Statement Nv/z*^rk*nt*:n SURAT PERNYATAAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS' STATEMENT TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAFORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2OI6 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANCGAL TERSEBUT THE RESPONSIBILITY FOR THE FINANCIAL STATEMENI:S AS OF DECEMBER 31.20]6AND REGARDING FOR THE YE}IR THEN ENDEI) Pf PT BANK ANDARA Kami yang bertanda tangan di bawah ini: l. Nama We, the Darwin Wibowo Sahid Sudirman Center undersigned: Da Lt. 56 Unit A-8. Jl. Jend. Sudirman Kav 86 Jakarta Pusat Alamatdomisili BANK ANDAM Wce ,in Wibou'o Sahid Sudirnan Cente, sdh address Floot Unit A-8. Jl. JeruL Pluit PermaiVII/s, Sudtunan Kar 86 Jakarta Pusat Pluit Permai Y /5, RTo06/RW004, Kel. Pluit,Kec. Penjaringan, Kel. Pl it, Kec. Penjaringan, RT.006/RW004, DKI Jakarta Nomor telepon Jabatan Nama (02r) 27889535 Direktur Utama TitIE Efdinal Alamsyah , Sahid Sudinnan Cent€r Lt. 56 Ofrce ad&ess (02r) 27889535 Unit A-B. Jl. Jend. Efdinal Alamsrah Sahid Sudbman Center Lt. 56 Unit A-8. Jl. Jend Sudirnan Kar 86 Jakota Pusat. Jl. Alananda Raya Blok HB/29, Sudirman Kav 86 Jakarta Pusat. Alamatdomisili Jl. Alamanda . Raya Blok HB/29, RT 009/ RW 002, RT 009/ RW 002, Kel. Pesonssrahan, Kec. Pesanggrahan, Kel. Pesanggrahan, Kec Pesanggrahan, Jakarta Selatan. L Nomortelepon (021) 27889535 Jabatan Direktu Kepaohan Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan 1. l,aporan keuangan PT Bank Andara telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia; 3. a. b. Semua informasi dalam laporan keuangan PT Bank Andam telah dimual secam lengkap dan benar; Laporan keuangan PT Bank Andara We are rcspotaible fot the prcparction and fnancal statenents of PT Bank presentation of penyajian laporan keuangan PT Bank Andam; 2. (021) 27889535 Conpliance Dircctor Title tidak m€ngandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan infornasi atau falla material; 2. of PT Batik Andara have been prcparcd and presented in accordance Indonesian Financial Accounling Slanda.ds; i,ilh The Jiaancial stateneds 3. a. A inlomotion in the Jinancial statenents of PT Bank Andara have been disclosed in a conplete b. tuthf l namet; fnancial state ents of PT Bahk Andarc do nol contaid any ihcorrect irrbmatioh or naterial focts, nor do they onit any infomation ol and The naterial facts; P$at U.rAB rGutor Sahid Sud rman Center Lt. 56 Jl..lend. sudiman Kav. a6 Jakarta Pusat 10220 Indonesia Telp: +62 21 27aa 9535 Faks: +62 2127Aa 9533 Andara v4 Bank Moving Mi.robankih9 Forw.rd 4. Karni bertanggung jawab atas sistem pengendalian intemal dalarn PT Bank Andara- Demikian pemyataan ini dibuat dengan sebenamya. 4. We arc responsible controt gstem. for PT Bank Andaru internal mis statenent has been made butlduly Atas nama dan mewakili Dieksi / For and on behatf ofthe Boad ofDirectors Iakana" a Marct2tl7 / March8,20t7 Darwin Wibowo *) Direktu Utarna./ *) Mengwdwkan d i tahggal 22 Februafi 2017 dan akan efektifsetuai keputusan RUqS. l(.ftor Cabint Sahid sudiman Center Lt. 56 Unit B J€ndenl Sudiman No. 86, Jakarta Puet 10220, Indonesia Tefp. +62 21 27889535 Fakr +62 2127449533 Sahid Sudinn:n Center LL 56 Unit B ll. Jender:l Sudiman No.86, Jl. leln: Jakarta Pusat 10220, Indon€sia +62 ?1 27449535 Fakt +52 27 27449533 NENDRAWINATA {DDY SIDDHARTA A TANZIL KRESTON A doba idwo* d idep.ndeir amurt ig nns Registered Pub ic Accountants License No. 820/KM.V2014 No.072l04/ARY/lll/17 Laporan Auditor Ind€perden I Pemee.ang Saham, Dewan Komisads dan Direksi The Shareholdes, telah mengaDdit laporan Kmi keuangan PT Banft Andan ("Bank") terlmpir, yang lerdni dari laporan posisi keuegan angaal 3 I Desember 20 I 6, serla laporu laba rugi dan pen8hasilan komprehensif lain, lapo.an perubahan okuitd dan lnpo.an dus kas untuk 1aiun yang beEkhir pada D€sember 2016, dan sualu ikhlisd kebijakan bngSal 3l akuntansi signifikan dan Tatrsg"ns j.wb isfomasi penjelasan lainnla. ata! Rqo.l Boadt ofConnissione$ penvusunan dan penyajia' wajft laporan keuansan ini sesuai dengan Standar AkDnbnsi Keuangan di tndonesi4 dan atas pengendalian int.mnl ymg dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusDnan laponn k€uangan vm8 bebas daJi kesalahan penyajian malerial, baik yans disebabkan oleh ond Dir.clors We hate au.lte.t the occonparyinA f@nci^l staten hts of PT Bdnk Andara (the Baak ),ehichcotuptise th. statenenl of lnanciol position 6 ol Decehbet 3t 2016 aad the eatenent oJ Proltt u lost an.! othq comprchc4'ire in one statenent of .hanses in equity, dn l statenent of c6h Jlo, fu the the lear ende.l Decenbet 31.2016, anl o stnhory oJ signi"tcant ac.othting policies da.1 ather explanato,! Management's rcsponsibilit! man.j€men ltas lspor.n keMrgin Manajemc' bedanesung jawab lepmde^t Au.Iitors' lot ,he Jinahcial statemetls k rcsponsible for the prepantion otu[ lan ahcial statenents i, accotddn'e vith presentation oI s"ch onesia, fiaah.ia! Ac.ounting Standat ls dnd lor su'h Managenedt f I 6 no4dgenent deternines 4 recessory to erabte the preparction oI frMncial statenehts thot dre Fee Jroh haterial nisstotehen' vhether .tue to Jiatd or eftor' itue aL contfol kecurangan mauPun kesalahan. TrDgetrng jilvab Auditor Auditots' rcspodbilitf Taneeung jawab kami adalah untuk menyalakan suat'r opitr Ot al6 tapomn keuatgan ini berddarkan audil kani' Kami melaksanakan audn kani berdasa*an Stande Audit yanS dtelapkan oleh ltsti|ut Alonlan Publik lndonesia srmdd trsebut menglaruskan kami untuk mematuhi kelenfuan elrka seda merencanakan dd melaksanakan audil unlDk m€mperoleh teyakinan memadai lenleg apakah lapomn keuangan &6ebut bebas dari kesalahan penvajian material Suatu audil melibatkat pelaksanan prosedur unluk memperoleh bDkti audil lentdg angka-dgka dan pensungtapan dalarn laporm keuansan Prosedur vdg dipilih berSantung pada penimbangan audilor. lemasuk penilaian ata. fiiko kesalahan penyajian male al dalam lapomn keuangan. baik fanS disebabkan oleh kecumngan naupun kesalahan. Dalam rnelakukan penilaian dsiko teBebut auditor mempenimbangkan penS€ndalid intemal vdg releld densan penyusunan dan penyajid wajar laporan keuangan enrir6 unluk merancanS p'oJedur audn vrng repar se'uai dengan kondisiny4 lelapi bukan untuk lujDan menvatakan opini al6 keefektilitasan pengendalian intemal entir's Suatu audil jugd nencatDp pengevaluasian atas ketepaLn kebijaran akunlansi yang djgunakan dd kesajamn estimasi akunlansi yang dibual oleh mmajemei, seda pengevaluasnn atd rcsponsibilitf is to ap/ess an opinion on stch Jitunciat smtenenx bded on ov audit l\e condtcted oo ou'lit in dccodahce with Standards on As.liting establhhed bf the lnda6ian Institute of Cenilied PubLic Accorntonts Those stohdods requne that ve codpl! vith ethicot rcqurehents and plan atul peforh th. adit b obtain rcasohable asstrunce about whethet su.h trnanciol statenents are Jree Iron hateria I hisstate ne nt An atdit inrolves pefoming procedutes to obtnin a"'!il anotnts and disclosures in the lihancigt stdlehen5 me pracedures seLeded depen.l on thq auditad jsdghert, ihcludi\s the ossessment oJ the zskt oJ materiat nisstatenent oI the liidnciol sbtenents vhether .lue to .ltuutl those sk asessnen3 the audito6 or etrot. In ^1king ca8ider ihtemal co\trol rclenit to the entil!\ preparclion and loit presentation of the fhah.ial statenents in order to desi?n oudit prcceddres that arc apprcPidt' in th' but not io, thc putpos? ol e\pr.sstks ai opinion @ the elfect efles olthe entitt's intetnol 'ontrol An audit oka ircludes .Mluating the apprcptiotehess af accounti|s Palicies used dhn the reNotubleness oJ accosntinS estinates 4a.le w nanaaeheht 6 'eu as ewl@tiag the owrd Peseitation oI the lno4cial stot.8ehk evidence obout the penyajian lapora' keuanean seca$ keseluruhan Ji Mayjend ssckoio Da mo Pa * r srok rr / 19 s udbaF €022 5 hd on eea www.kreston-indonesia.co.id 63 1€47 . E mar hesi3uG baya@t'6to Nndones a co.id { I NENDRAWINATA TDDY SIDDHARTA ATANZIL KRESTON Helamar 2 Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kmi peroleh adatah cukup dan tepal unluk menyediakan sualu basis bagi opjni we believ that the au.lit eridence s"lficieat on.l opplopriote to ptoride ve hare abbired is a basb lot ou drdit Opini M€nurut opini kani. lapore keuangan terlampir menyajikan wajtr dalam seDua hal yang naleriat. poshi teudsan PT Bdk Andam tanggal 3l Desernber 2016, sena kinerja keuangu dan rus kasnya untuk taiun yang berrlhir pada Ih out opiaiu. the acconpaariae fMncial stateneats prevkl retpects. the lnanciol posnion of PT Eahk Andota as af Decenbet 31. 20t6. and us [email protected] pe{athotue ad cashllo|/s lol the yeor eaded Decehber 31. 2016, in a.cordance vith lndohesian Finaacial Accouhtins fai4,, ia all nateridt secara langgal ll Desenber 2016. sesuai dengan Shndar Akunlansi Keudgan dilndonesia. Hf,NDR{WINATA SIDDHARTA & TANZIL Accou n tr nt L ic e Le No.]1.P.03 54 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 31 Desember/ December 31, 2016 31 Desember/ December 31, 2015 ASET Kas ASSETS 2c, 4 2.936.898.550 2.012.411.000 Cash Giro pada Bank Indonesia 2c, 2d, 2e, 5 8.546.588.128 17.570.229.065 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 2c, 2d, 2e, 6 1.042.370.779 46.097.270.183 Current accounts with other banks 2c, 2d, 2f, 7 224.292.047.095 151.341.755.039 (70.300.000) 224.221.747.095 (50.730.000) 151.291.025.039 118.337.800.001 142.429.516.904 546.339.823 1.035.006.042.937 (27.205.126.113) 1.008.347.256.647 259.763.855 698.261.375.424 (24.899.369.073) 673.621.770.206 33.048.005.984 (28.840.232.245) 4.207.773.739 33.621.599.250 (27.998.628.237) 5.622.971.013 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai Surat-surat berharga 2c, 2d, 2g, 8 2c, 2d, 2h, 2w, 9, 25 Kredit yang diberikan Pihak yang berelasi Pihak ketiga Penyisihan kerugian penurunan nilai Placements with Bank Indonesia and other banks Less: allowance for impairment losses Marketable securities Loans Related parties Third parties Allowance for impairment losses Aset tetap Biaya perolehan Akumulasi penyusutan 2i, 2j, 10 Aset pajak tangguhan - bersih 2u, 15d 11.866.556.326 13.239.629.731 Deferred tax assets - net 2c, 2j, 2k, 2t, 11 13.717.573.055 9.199.607.012 Other assets - net 1.393.224.564.320 1.061.084.430.153 Aset lain-lain - bersih JUMLAH ASET Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 1 Fixed assets Cost Accumulated depreciation TOTAL ASSETS The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 31 Desember/ December 31, 2016 31 Desember/ December 31, 2015 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segera 2c, 2l 149.999 150.000 2.501.960.360 97.154.226.870 99.656.187.230 1.930.592.312 122.673.018.589 124.603.610.901 Liabilities immediately payable Simpanan dari nasabah Pihak yang berelasi Pihak ketiga 2c, 2m, 2w, 12, 25 Simpanan dari bank lain 2c, 2n, 13 647.332.183.087 639.131.415.924 Deposits from other banks Pinjaman yang diterima 2c, 2o, 14 33.106.032.841 77.188.728.318 Borrowings 519.544.302 543.040.908 Taxes payable 22.605.284.828 68.394.954.871 Other liabilities 803.219.382.287 909.861.900.922 TOTAL LIABILITIES Utang pajak Liabilitas lain-lain 2u, 15a 2c, 2v, 16, 24 JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per saham Modal dasar - 2.000.000 saham (2015: 500.000) saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 507.308 saham (2015: 304.385) saham EQUITY 2p, 17 Agio saham Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan yang tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan Deposits from customers Related parties Third parties 2g Kerugian pengukuran kembali program manfaat pasti setelah pajak tangguhan Defisit JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 507.308.000.000 304.385.000.000 Share capital par value of Rp1,000,000 (full amount) per share Authorized capital - 2,000,000 shares (2015: 500,000) shares issued and fully paid-up capital - 507,308 shares (2015: 304,385) shares 272.794.664.688 25.717.664.688 Additional paid-in capital (11.157.442.621) Unrealized loss on changes in fair value of available-for-sale financial assets - net of deferred tax (141.231.226) (22.924.955) Loss remeasurement of defined benefit pension plans net of deferred tax (186.096.063.036) (167.699.767.881) Deficit (3.860.188.393) 590.005.182.033 1.393.224.564.320 - Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 151.222.529.231 1.061.084.430.153 TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY - The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole 2 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga - bersih STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Untuk tahun yang berakhir 31 Desember/ For the year ended December 31, 2015 2016 2r, 2s, 2w, 18, 25 2r, 2s, 2w, 19, 25 Pendapatan operasional lainnya Penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non-keuangan Beban operasional lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Jumlah beban operasional lainnya RUGI OPERASIONAL 1.626.837.623 113.750.234.817 (69.842.122.876) 43.908.111.941 2.043.093.098 Other operating income 2d, 20 (6.061.646.595) (12.209.274.229) Provision for impairment losses on financial and non-financial assets 21 2w, 22, 25 (32.028.605.298) (39.379.892.363) (71.408.497.661) (19.501.014.994) (22.591.897.156) (34.219.844.549) (56.811.741.705) (23.069.810.895) Other operating expenses General and administrative Personnel Total other operating expenses OPERATING LOSS JUMLAH PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - BERSIH 84.810.592 RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN MANFAAT PAJAK PENGHASILAN - BERSIH 119.865.030.695 (63.522.739.056) 56.342.291.639 OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest income Interest expense Interest income - net (19.416.204.402) 4.571.614.510 (18.498.196.385) 2u, 15b 1.019.909.247 RUGI TAHUN BERJALAN 714.350.460 TOTAL NON-OPERATING INCOME - NET LOSS BEFORE INCOME TAX EXPENSE INCOME TAX BENEFIT - NET (17.783.845.925) LOSS FOR THE YEAR 786.402.789 (196.600.697) OTHER COMPREHENSIVE INCOME Items that will not be reclassified to profit or loss Gain (loss) remeasurement of defined benefit pension plans Related income tax 9.729.672.304 (2.432.418.076) (11.596.130.265) 2.899.032.567 Items that will be reclassified to profit or loss Unrealized losses on available for sale investment securities Related income tax JUMLAH PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN - BERSIH 7.178.947.957 (8.107.295.606) OTHER COMPREHENSIVE INCOME (EXPENSES) - NET JUMLAH LABA KOMPREHENSIF RUGI TAHUN BERJALAN (11.217.347.198) (25.891.141.531) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME - LOSS FOR THE YEAR PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Keuntungan (kerugian) pengukuran kembali program manfaat pasti Pajak penghasilan terkait Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Laba (rugi) yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait (18.396.295.155) 15d 15d (157.741.695) 39.435.424 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole 3 272.794.664.688 507.308.000.000 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 247.077.000.000 202.923.000.000 Tambahan modal disetor Rugi komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2016 25.717.664.688 304.385.000.000 Rugi komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2015 25.717.664.688 304.385.000.000 Modal saham/ Share capital Modal disetor lainnya/ Other paid-in capital Saldo 31 Desember 2014 Catatan/ Notes LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4 7.297.254.228 (3.860.188.393) - (8.697.097.698) (11.157.442.621) (2.460.344.923) (118.306.271) (141.231.226) - 589.802.092 (22.924.955) (612.727.047) Rugi yang belum Keuntungan direalisasi atas efek (kerugian) dalam kelompok pengukuran kembali tersedia untuk dijual program manfaat pasti setelah pajak tangguhan/ setelah pajak tangguhan/ Unrealized losses on Gain (loss) remeasurement available for sale of defined benefit investment securities pension plans net of deferred tax net of deferred tax PT BANK ANDARA (18.396.295.155) (186.096.063.036) - (17.783.845.925) (167.699.767.881) (149.915.921.956) Defisit/ Deficit Additional paid-in capital Comprehensive loss for the year Balance as of December 31, 2016 Comprehensive loss for the year Balance as of December 31, 2015 Balance as of December 31, 2014 The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole (11.217.347.198) 590.005.182.033 450.000.000.000 (25.891.141.531) 151.222.529.231 177.113.670.762 Jumlah ekuitas/ Total equity STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) The original financial statements included herein are in the Indonesian language The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Penerimaan dari pendapatan operasional lainnya Pembayaran gaji dan imbalan kerja Pembayaran beban umum dan administrasi Penerimaan dari pendapatan (pembayaran beban) non operasional - bersih Arus kas sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi: Penempatan pada bank lain Kredit yang diberikan Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas lain-lain Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 10 Pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Investasi dalam surat berharga yang tersedia untuk dijual Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Tambahan modal disetor Pembayaran atas pinjaman yang diterima Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun STATEMENTS OF CASH FLOWS Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Untuk tahun yang berakhir 31 Desember/ For the year ended December 31, 2016 2015 120.628.252.241 (64.718.522.790) 1.626.837.623 (37.554.803.330) (32.111.858.876) 2.209.167 (12.127.885.965) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest, fees and commissions received Interest, fees and commissions paid Other operating income received Salaries and employee benefit paid General and administrative expenses paid Non operating income 4.613.346.675 received (expenses paid) - net Cash received before changes in 5.367.109.113 operating assets and liabilities 119.097.399.626 (70.368.567.663) 2.043.093.098 (32.384.506.899) (17.633.655.724) (1.300.000.000) (340.767.563.036) 33.880.419 3.610.000.000 (30.994.503.714) (193.078.948) (1) (24.947.423.671) 8.200.767.163 (44.166.709.042) (41.385) 15.387.706.471 49.717.104.642 (88.607.905) 37.332.725.748 (415.074.934.133) 80.138.414.022 (1.706.459.812) 90.676.293 29.269.360.338 27.653.576.819 Decrease (increase) in operating assets: Placements with other banks Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities: Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities Net cash provided by (used in) operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets investment in marketable (57.553.431.934) securities - available-for-sale Net cash provided by (used in) (58.276.977.425) investing activities (884.545.491) 161.000.000 CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES 450.000.000.000 (44.082.695.477) (27.202.186.665) 405.917.304.523 (27.202.186.665) 18.495.947.209 (5.340.750.068) 205.229.910.248 223.725.857.457 5 210.570.660.316 205.229.910.248 Payment of borrowings Net cash provided by (used in) financing activities Net increase (decrease) in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at beginning of year Cash and cash equivalents at end of year The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah kas dan setara kas STATEMENTS OF CASH FLOWS Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Untuk tahun yang berakhir 31 Desember/ For the year ended December 31, 2016 2015 4 5 6 2.936.898.550 8.546.588.128 1.042.370.779 2.012.411.000 17.570.229.065 46.097.270.183 7 211.200.000.000 223.725.857.457 139.550.000.000 205.229.910.248 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Cash and cash equivalents at end of the year consisted of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - maturing three months or less since the acquisition date Total cash and cash equivalents The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole 6 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION a. Pendirian dan informasi umum PT Bank Andara ("Bank") didirikan berdasarkan akta notaris No.309 tanggal 19 Agustus 1969 dari Notaris Amir Sjarifuddin. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A. 5/88/1 tanggal 30 April 1980. a. Establishment and general information PT Bank Andara (the "Bank") was established by notarial deed No.309 dated August 19, 1969 of Notary Amir Sjarifuddin. The notarial deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No.Y.A. 5/88/1 dated April 30, 1980. Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.618/KMK/013/1989 tanggal 6 Juni 1989. The Bank obtained its operating license in general banking from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.618/KMK/013/1989 dated June 6, 1989. Seperti dituangkan dalam akta notaris No.133 tanggal 13 Agustus 2008 dari Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn., Bank mengubah namanya menjadi PT Bank Andara. Perubahan nama ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-74062.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 Oktober 2008. Bank Indonesia memberikan persetujuan perubahan penggunaan izin usaha atas nama PT Bank Sri Partha menjadi PT Bank Andara pada 30 Januari 2009. As stated in notarial deed No.133 dated August 13, 2008 of Notary Sutjipto, S.H., M.Kn., the Bank has changed its name into PT Bank Andara. The change of name has been approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No.AHU74062.AH.01.02.Year 2008 dated October 15, 2008. Bank Indonesia approved the change of business license on behalf of PT Bank Sri Partha into PT Bank Andara on January 30, 2009. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir melalui akta notaris No.24 tertanggal 14 November 2016 dari Notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. Mengenai perubahan Anggaran Dasar Bank. Perubahan ini telah memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-0021801.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 14 November 2016. The Bank's Articles of Association have been amended several times, the lates amendment was by notarial deed No.24 dated November 14, 2016 of Notary Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. Regarding the change in Bank's Articles of Association. This amendment has obtained acknowledgement from Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No.AHU0021801.AH.01.02.Tahun 2016 dated November 14, 2016. b. Maksud dan tujuan Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan sesuai dengan Undang-undang dan peraturan yang berlaku. b. Purpose and objectives According to article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of activities of the Bank is to engage in general banking in accordance with prevailling laws and regulations. c. Jaringan kantor Kantor Pusat bank berlokasi di Sahid Sudirman Center Lantai 56, Unit A-B, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 86, Jakarta Pusat 10220. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank memiliki 4 cabang. c. Office network The Bank's head office is located at Sahid Sudirman Center Lantai 56, Unit A-B, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 86, Jakarta Pusat 10220. As of December 31, 2016 and 2015, the Bank has 4 branches. d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan karyawan d. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee and employees As of December 31, 2016 and 2015, the members of the Bank's Boards of Commissioners and Board of Directors are as follows: Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut: 7 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. GENERAL INFORMATION (continued) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 31 Desember/December 31, 2016 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Kepatuhan Komite Audit Ketua Anggota Anggota Anggota J. Stephen Mitchell Daniel F. Iskandar Crescentia Delima Kiswanti S. Board of Directors President Director Compliance Director Darwin Wibowo Efdinal Alamsyah *) Crescentia Delima Kiswanti S. Daniel F. Iskandar Tony Indartono Michael Hoetabarat *) Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioners Independent Commissioners Audit Committee Chairman Member Member Member *) sejak tanggal 19 Agustus 2016 telah efektif menjadi Direktur Kepatuhan. as of August 19, 2016 has effectively become Compliance Director. 31 Desember/December 31, 2015 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Direktur Kepatuhan J. Stephen Mitchell Daniel F. Iskandar Crescentia Delima Kiswanti S. Darwin Wibowo Irianto Kusumadjaja ***) Chisca Mirawati **) Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioners Independent Commissioners Board of Directors President Director Information Technology and Operations Directors Compliance Director Audit Committee Crescentia Delima Kiswanti S. Chairman Daniel F. Iskandar Member Tony Indartono Member Member Michael Hoetabarat *) *) *) sejak tanggal 4 Agustus 2015 telah efektif menjadi as of August 4, 2015 has effectively become a member of the anggota Komite Audit. Audit Committee. Komite Audit Ketua Anggota Anggota Anggota **) telah berakhir masa jabatannya efektif tanggal 17 Juni 2016. **) ***) telah berakhir masa jabatannya efektif tanggal 1 September 2016. ***) Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank memiliki karyawan masing-masing sebanyak 143 dan 140 orang (tidak diaudit). As of December 31, 2016 and 2015, the Bank has 143 and 140 employees, respectively (unaudited). 8 has ended her term effectively on June 17, 2016. has ended his term effectively on September 1, 2016. The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) e. 1. GENERAL INFORMATION (continued) e. Completion date of the financial statements The management of the Bank is responsible for the preparation of these financial statements which were completed and authorised for issuance by the Board of Directors on March 8, 2017. Tanggal penyelesaian laporan keuangan Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 8 Maret 2017. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The significant accounting policies that are consistently applied in the preparation of the financial statements for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows: a. Dasar penyusunan laporan keuangan dan pernyataan kepatuhan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008 yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia. a. Basis of preparation of the financial statements and statement of compliance The financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards (SAK) which comprised of the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of the Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) and the Accounting Guidelines for Indonesian Banking (PAPI) 2008 issued by Bank Indonesia in cooperation with IAI. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. The financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the statements of cash flows, using the historical cost convention, except for certain accounts which are valued on other measurement bases as described in the accounting policies for such accounts. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman atau dibatasi penggunaannya. The statements of cash flows are prepared usingthe direct method and areclassified into cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings or restricted. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. The presentation currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah), which is the functional currency of the Bank. 9 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) dan b. Changes to the statements of financial accounting standard and interpretations of the statements of financial accounting standard Pada tanggal 1 Januari 2016, Bank menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK") baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi telah dibuat seperti diisyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi. Penerapan standar dan interpretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Bank, adalah sebagai berikut: On January 1, 2016, the Bank adopted new and revised Statements of Financial Accounting Standards ("PSAK") and Interpretations of Financial Accounting Standards ("ISAK") that are mandatory for application from the date. Changes to the Bank accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations. The adoption of the new or revised standards and interpretations, which are relevant to the Bank operations, are as follows: - Amandemen PSAK 16: "Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi", memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau komersial suatu aset. Amandemen PSAK 16 ini juga mengklarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada pendapatan adalah kurang tepat. - Amendment of PSAK 16: "Fixed Assets on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortisation", added explanation for indication of technical or commercial obsolescence of an asset. Amendment PSAK 16 clarified that depreciation using income cash flow method is no longer viable. - Amandemen PSAK 19: "Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi", mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 dan PSAK 19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset takberwujud. - Amendment of PSAK 19: "Intangible Assets on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortisation", clarify the principle in PSAK 16 and PSAK 19 that the revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method cannot be used to depreciate the fixed assets and may only be used in very limited circumstances to amortise intangible assets. - Amandemen PSAK 24: "Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja", menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji. - Amendment of PSAK 24: "Employee Benefits on a Defined Benefit Program: Worker Contribution" simplify the accounting method for defined contribution plans for workers nor third parties that does not rely on the total number of dedication years, for instance contribution plans that is measured using percentage of salary. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI standar akuntansi keuangan b. Perubahan interpretasi atas standar akuntansi keuangan 10 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) standar akuntansi keuangan dan b. Perubahan interpretasi atas standar akuntansi keuangan (lanjutan) b. Changes to the statements of financial accounting standard and interpretations of the statements of financial accounting standard (continued) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI - ISAK 30: "Pungutan", merupakan interpretasi atas PSAK 57: "Provisi, Libilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi" yang mengklarifikasi akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan, selain daripada pajak penghasilan yang berada dalam ruang lingkup PSAK 46: "Pajak Penghasilan" serta denda lain atas pelanggaran perundang-undangan, kepada Pemerintah. - ISAK 30: "Fees", is an interpretation of PSAK 57: "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets" that clarify accounting liability to pay fees, in addition to income tax that is covered in PSAK 46: "Income Tax" along with other fine for violating the regulation of the government. - PSAK 5 (penyesuaian 2015): "Segmen Operasi", menambahkan pengungkapan deskripsi singkat segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik memiliki karakteristik yang serupa. - PSAK 5 (adjustment 2015): "Operating Segments" Added short disclosure on combined operating segment and economic indicators that similar characteristics. - PSAK 7 (penyesuaian 2015): "Pengungkapan Pihakpihak Berelasi", menambahkan persyaratan pihakpihak berelesi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen. - PSAK 7 (adjustment 2015): "Related Party Disclosure", added requirements and clarify disclosure for payables that are given by the management. - PSAK 13 (penyesuaian 2015): "Properti Investasi", menjelaskan tambahan jasa PSAK 13 membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa PSAK 22, dan bukan penjelasan tambahan jasa PSAK 13, digunakan untuk menentukan apakah transaksi tersebut adalah pembelian aset atau kombinasi bisnis. - PSAK 13 (adjustment 2015): "Property Investment", explain of ancillary services in PSAK 13 differentiates between investment property and owner-occupied property. The improvement clarifies that PSAK 22, and not the description of ancillary services in PSAK 13, is used to determined if the transaction is the purchase of an asset or business combination. - PSAK 16 (penyesuaian 2015): "Aset Tetap", memberikan klarifikasi pada paragraf 35 terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. - PSAK 16 (adjustment 2015): "Fixed Assets", have clarified in paragraph 35 relating revaluation model, that when an entity uses revaluation model, carrying amount of assets are presented in the revaluated value. - PSAK 19 (penyesuaian 2015): "Aset Takberwujud", mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto maupun neto. Akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dengan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. - PSAK 19 (adjustment 2015): "Intangible Assets", clarifies that in PSAK 16 and PSAK 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortisation is the difference between the gross and carrying amount of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts. 11 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) standar akuntansi keuangan dan b. Perubahan interpretasi atas standar akuntansi keuangan (lanjutan) b. Changes to the statements of financial accounting standard and interpretations of the statements of financial accounting standard (continued) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c. AKUNTANSI - PSAK 22 (penyesuaian 2015): "Kombinasi Bisnis", mengklarifikasi: (i) Pengaturan bersama, tidak hanya ventura bersama, adalah di luar dari ruang lingkup PSAK 22, pengecualian ruang lingkup ini diterapkan untuk akuntansi dalam laporan keuangan pengaturan bersama itu sendiri; (ii) Seluruh imbalan kontinjensi yang timbul dari kombinasi bisnis dan tidak diklasifikasi sebagai ekuitas diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi terlepas apakah itu termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55. - PSAK 22 (adjustment 2015): "Business Combinations", clarifies: (i) Joint arrangements, not just joint ventures, are outside the scope of PSAK 22, this scope exception applies only to the accounting in the financial statements of the joint arrangement itself; (ii) All contingent consideration arrangements arising from a business combination that not classified as equity should be measured at fair value through profit or loss whether or not they fall within the scope of PSAK 55. - PSAK 25 (penyesuaian 2015): "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan", memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27 tentang keterbatasan penerapan retrospektif. - PSAK 25 (adjustment 2015): "Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors", given editorial correction to PSAK 25 paragraph 27 about limitation in applying retrospective. - PSAK 53 (penyesuaian 2015): "Pembayaran Berbasis Saham", mengklarifikasi definisi kondisi vesting dan secara terpisah mendefinisikan kondisi kinerja dan kondisi jasa. - PSAK 53 (adjustment 2015): "Share-Based Payment", clarify definition of vesting conditions and separately define performance and service condition. - PSAK 68 (penyesuaian 2015): "Pengukuran Nilai Wajar", mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio, yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak (termasuk kontrak non-keuangan) dalam ruang lingkup PSAK 55. - PSAK 68 (adjustment 2015): "Fair Value Measurement", clarified that portfolio exception, for companies that allow fair value measurement of financial asset or financial liability group as net value, is to be applied for the whole contract (including non-financial contract) in the scope of PSAK 55. Tidak terdapat dampak yang material atas standar dan interpretasi yang berlaku efektif pada 1 Januari 2016 terhadap laporan keuangan Bank. There is no material impact upon the standards and interpretations which became effective on January 1, 2016 to the financial statements of the Bank. Aset dan liabilitas keuangan Bank menerapkan PSAK 50 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, PSAK 60 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” dan PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. c. Financial assets and liabilities Bank adopted PSAK 50 (revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement”, PSAK 60 (revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures” and PSAK 68, “Fair Value Measurement”. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of cash delivered or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. 12 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. c. Financial assets and liabilities (continued) If such market prices are not reliably determinable, the fair value of cash delivered or received is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit or loss (FVPL), includes transaction costs. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortised over the terms of the instruments based on the effective interest rate method. Metode suku bunga efektif (“EIR”) adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Effective interest rate (“EIR”) method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instrument, or if more appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari EIR. When calculating the effective interest, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all commission and other form paid or received that are an integral part of the EIR. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c. AKUNTANSI 13 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Klasifikasi Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: c. Financial assets and liabilities (continued) (i) Classification The Bank classifies its financial assets in the following categories at initial recognition: KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c. AKUNTANSI - Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan; - Financial assets at fair value through profit or loss (FVPL), which have 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets held-for-trading; - Kredit yang diberikan dan piutang; Investasi dimiliki hingga jatuh tempo; Investasi tersedia untuk dijual. - Loans and receivables; - Held-to-maturity (HTM) investments; - Available-for-sale (AFS) investments. Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: - yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; - those that the Bank intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held-fortrading, and those that the Bank upon initial recognition designates as at FVPL; - yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual. - those that upon initial recognition are designated as AFS investments; or - those for which the Bank may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loans and receivables deterioration, which are classified as AFS. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi ini. HTM investments consist of non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intention and ability to hold to maturity. Investments intended to be held for an undetermined period are not included in this classification. - 14 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Klasifikasi (lanjutan) Investasi tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba atau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai dengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi. c. Financial assets and liabilities (continued) (i) Classification (continued) The AFS investments consist of non-derivative financial assets that are designated as AFS or are not classified in one of the other categories of financial assets. After initial recognition, AFS investments are measured at fair value with gains or losses being recognised as part of equity until the investment is derecognised or until the investment is determined to be impaired at which time the cumulative gain or loss previously reported in equity is included in profit or loss. Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari nilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia dijual dan dilaporkan pada laporan laba rugi. The effective yield and (where applicable) results of foreign exchange restatement for AFS investments are reported in profit or loss. Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: - Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; Financial liabilities are classified into the following categories at initial recognition: - Financial liabilities at FVPL, which have 2 (two) subclassifications, i.e. financial liabilities designated as such upon initial recognition and financial liabilities classified as held-for-trading; - - Other financial liabilities. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c. AKUNTANSI Liabilitas keuangan lainnya. Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi saat pengakuan liabilitas. Other financial liabilities pertain to financial liabilities that are not held for trading nor designated as at FVPL upon recognition of the liability. Kelompok aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset dan liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking. The sub-classification of financial assets and liabilities at FVPL consists of financial assets and liabilities held for trading which the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok ini, kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset dan liabilitas dalam kelompok ini dicatat pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan dengan keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi. Derivatives are also categorised under this subclassification unless they are designated as effective hedging instruments. Assets and liabilities classified under this category are carried at fair value in the statements of financial position, with any gains or losses being recognised in profit or loss. 15 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Klasifikasi (lanjutan) Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: c. Financial assets and liabilities (continued) (i) Classification (continued) As of December 31, 2016 and 2015, the Bank classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below: KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Instrumen Keuangan/ Financial AKUNTANSI Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (revisi 2014)/ Category as defined by PSAK 55 (revised 2014) Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Aset keuangan/ Financial assets Klasifikasi/ Classification Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia dan bank lain/ Current accounts with Bank Indonesia and other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Kredit yang diberikan/Loans Aset lain-lain/Other assets Dimiliki hingga jatuh tempo/held to maturity Surat-surat berharga/Marketable securities Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Available-for-sale financial assets Liabilitas keuangan/ Financial liabilities Surat-surat berharga/Marketable securities Liabilitas segera/Liabilities immediately payable Simpanan dari nasabah/Deposits from customers Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Pinjaman yang diterima/Borrowings Liabilitas lain-lain/Other liabilities Liabilitas keuangan lainnya/ Other financial liabilities (ii) Pengakuan awal a. Pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian atau penjualan reguler) diakui pada tanggal perdagangan atau tanggal penyelesaian, yaitu tanggal Bank berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. (ii) Initial recognition a. Purchase or sale of a financial asset under a contract whose terms require delivery of the asset within the time frame established generally by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases or sale) is recognised on the trade date or settlement date, i.e., the date that the Bank commits to purchase or sell the assets. b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. b. Financial assets and financial liabilities are initially recognised at fair value. For those financial assets or financial liabilities not classified as at FVPL, the fair value is added with directly attributable transaction costs. Bank, pada saat pengakuan awal, dapat menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar). Opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut: The Bank, upon initial recognition, may designate certain financial assets and liabilities, at FVPL (fair value option). The fair value option is only applied when the following conditions are met: 16 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Pengakuan awal (lanjutan) - penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi secara signifikan atau mengeliminasi ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul; atau c. Financial assets and liabilities (continued) (ii) Initial recognition (continued) - the application of the fair value option significantly reduces or eliminates an accounting mismatch that would otherwise arise; or KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c. AKUNTANSI - aset keuangan dan liabilitas keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang tertentu kelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan dan dilaporkan kepada manajemen kunci; atau - the financial assets and liabilities are part of a portfolio of identified financial instruments that are managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategyand reported to key management personnel; or - aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. - the financial assets and liabilities consist of a host contract and an embedded derivative that must be bifurcated. (iii) Pengukuran setelah pengakuan awal Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajarnya. (iii) Subsequent measurement AFS financial assets and financial assets and liabilities measured at FVPL are subsequently measured at fair value. Kredit yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Loans and receivables, HTM investments and other financial liabilities are measured at amortised cost using the effective interest method. (iv) Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participant) pada tanggal pengukuran di pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Bank memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya. (iv) Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan. Fair value measurement Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal or, in its absence, the most advantageous market to which the Bank has access at that date. The fair value of a liability reflects its nonperformance risk. When available, the Bank measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the asset or liability take place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis. 17 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (iv) Pengukuran nilai wajar (lanjutan) Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Bank menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. c. Financial assets and liabilities (continued) (iv) Fair value measurement (continued) If there is no quoted price in an active market, then the Bank uses valuation techniques that maximise the use of relevant observable inputs and minimise the use of unobservable inputs. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c. (v) AKUNTANSI Pengukuran biaya diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. (v) Amortised cost measurement The amortised cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortisation using the effective interest method of any difference between the initial amount and the maturity amount, and minus any reduction for impairment or uncollectibility. (vi) Pengakuan pendapatan dan beban a. Pendapatan dan beban bunga atas aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, diakui pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (vi) Income and expense recognition a. Interest income and expense on AFS assets and financial assets and liabilities measured at amortised cost, are recognised in profit or loss using the effective interest method. b. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi. b. Gains and losses arising from changes in the fair value of the financial assets and liabilities classified as at FVPL shall be recognised in profit or loss. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai, dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Gains and losses arising from changes in the fair value of AFS financial assets shall be recognised directly in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial asset is derecognised. Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi. When a financial asset is derecognised, the cumulative gains or losses previously recognised in equity are recognised in profit or loss. 18 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c. AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial assets and liabilities (continued) (vi) Income and expense recognition (continued) Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vi) Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) Untuk aset keuangan dan kewajiban keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan atau kewajiban keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. For financial assets and financial liabilities carried ar amortised cost, the gains and losses shall be recognised in profit or loss when the financial asset or financial liability is derecognised or impaired, and through the amortisation process. (vii) Reklasifikasi aset keuangan (vii) Reclassification of financial assets Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. The Bank is not allowed to reclassify any financial instrument out of or into the FVPL category while it is held or issued. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual karena perubahan intensi atau kemampuan, diukur kembali pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Reclassification of financial assets from HTM category to AFS category as a result of a change in intention or ability, shall be remeasured at fair value. The gains or losses shall be recognised directly in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets are derecognised. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: The Bank cannot classify any financial assets as HTM investments, if the Bank has, during the current financial year or during the 2 (two) preceding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of HTM investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of HTM investments) other than sales or reclassifications that: a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; a. are so close to maturity or the financial asset’s repurchase date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value; b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau b. occur after the Bank has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or prepayments; or 19 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank. c. Financial assets and liabilities (continued) (vii) Reclassification of financial assets (continued) c. are attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank. (viii) Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan, yang mendekati nilai wajar dari pembayaran yang ditransfer untuk memperoleh aset. (viii) Offsetting Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statements of financial position if, and only if, the Bank has a currently enforceable legal right to offset the recognised amounts and intends either to settle on a net basis or to realise the asset and settle the liability simultaneously, which approximates the fair value of the consideration transferred to acquire the asset. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c. AKUNTANSI (ix) Penghentian pengakuan a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika: Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Bank telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan; atau - (ix) antara (a) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, tetapi telah mentransfer pengendalian atas aset. Derecognition a. Financial assets are derecognised when: the contractual rights to the cash flows from the financial assets have expired; or the Bank has transferred the financial assets and its contractual rights to receive the cash flows or if the contractual rights were retained by the Bank but assumes a contractual obligation to pay the received cash flow in full without material delay to a third party under a ‘pass through’ arrangement; or - Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah memasuki kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer serta tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidak mentransfer kendali atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan Bank yang berkelanjutan atas aset tersebut. either (a) the Bank has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred the control of the asset. When the Bank has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a 'pass through' arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognised to the extent of the Bank’s continuing involvement in the asset. 20 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c. AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial assets and liabilities (continued) (ix) Derecognition (continued) a. Financial assets are derecognised when: (continued) Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ix) Penghentian pengakuan (lanjutan) a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika: (lanjutan) Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit dalam waktu dekat atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian penurunan nilai. Loans are written-off when there is no realistic prospect of collection in the near future or the normal relationship between the Bank and the borrowers has ceased to exist. When a loan is deemed uncollectible, it is written-off against the related allowance for impairment losses. b. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. b. Financial liabilities are derecognised when the obligations specified in the contract are discharged, cancelled or have expired. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru. Selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau yang ditransfer, dengan jumlah yang dibayarkan, termasuk aset nonkas yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam laporan laba rugi. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing financial liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new financial liability. The difference between the carrying amount of the extinguished or transferred financial liability and the consideration paid, including any noncash assets transferred or liabilities assumed, shall be recognised in profit or loss. d. Identification and measurement of impairment on financial assets Impairment of financial assets At each statement of financial position date, the Bank assesses whether there is objective evidence that the financial assets not carried at FVPL are impaired. Financial assets are impaired when there is objective evidence that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows of the asset that can be estimated reliably. d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. 21 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) d. Identification and measurement of impairment on financial assets (continued) Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: (i) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; (ii) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; (iii) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; The criteria used by the Bank to determine objective evidence of impairment are as follows: (i) significant financial difficulties experienced by the issuer or debtor; (ii) breach of contract, like defaults or deferred principal or interest payments; (iii) the creditor, for economic or legal reasons in connection with the financial difficulties experienced by the debtor, provides relief (concession) to the debtor that may not be given if the debtor does not have such difficulties; (iv) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; (iv) there is a possibility that the debtor will declare bankruptcy or perform other financial reorganisations; (v) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau (vi) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: (v) the loss of an active market on financial assets as the result of financial difficulties; or (vi) observable data has indicated that there is measurable decrease in the estimated future cash flows of the financial assets since the initial recognition of the assets, although the decrease cannot be identified to the individual financial assets in the portfolio, including: - memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan - kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. - deterioration of the payment status of the debtor in the portfolio; and - national or local economic conditions related to the default on assets in the portfolio. Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) dan 12 (dua belas) bulan dan untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama. The estimation of period between the occurrence of events and identification of loss are determined by management for every identified portfolio. Generally, that period varies between 3 (three) and 12 (twelve) months and for specific cases, it needs longer period. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI 22 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) d. Identification and measurement of impairment on financial assets (continued) Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individu, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. The Bank first assesses whether an objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment. Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: The Bank determines that loans should be evaluated individually for impairment if one of the following criteria is met: (i) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai; (ii) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan. (i) Loans which individually have significant value and objective evidence of impairment; (ii) Restructured loans which individually have significant value. Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: The Bank determines loans to be evaluated for impairment through collective evaluation if one of the following criteria is met: (i) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai; (ii) Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; (iii) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan. (i) Loans which individually have significant value but there is no objective evidence of impairment; (ii) Loans which individually have insignificant value; KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI (iii) Restructured loans which individually have insignificant value. Penghitungan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara kolektif berdasarkan pengalaman kerugian yang lalu (historical loss experience). Historical loss experience disesuaikan menggunakan dasar data yang dapat diobservasi untuk mencerminkan efek dari kondisi saat ini terhadap Bank dan menghilangkan efek dari masa lalu yang sudah tidak berlaku saat ini. Aset keuangan dikelompokan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang sama antara lain dengan mempertimbangkan segmentasi kredit dan tunggakan debitur. The calculation of allowance for impairment losses on financial assets are collectively evaluated on the basis of historical loss experience. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions affecting the Bank and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist. Financial assets are grouped on the basis of similar credit risk characteristics by considering the credit segmentation and past due status of the debtors, among others. 23 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) d. Identification and measurement of impairment on financial assets (continued) Bank menggunakan roll rate analysis method , untuk menilai penyisihan kerugian penurunan nilai aset. Bank menggunakan data historis selama 3 (tiga) tahun dalam menghitung Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD). The Bank uses roll rate analysis method to assess the allowance for impairment losses. Bank uses historical data for 3 (three) years in calculating the Probability of Default (PD) and Loss Given Default (LGD). Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut: The Bank uses the fair value of collateral as the basis for future cash flow if one of the following conditions is met: (i) Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan; (ii) Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan. (i) Loans are collateral dependent, i.e. if the source of loans repayment is only from the collateral; (ii) Foreclosure of collateral is most likely to occur and supported by legally binding collateral agreement. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Impairment losses on financial assets carried at amortised cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets' original effective interest rate. Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. If the terms of a loan, receivable or HTM investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest rate before the modification of terms. Jika kredit yang diberikan, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. If a loan, receivable or HTM investment has a variable interest rate, the discount rate used to measure the impairmentloss is the current effective interest rate specified in the contract. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI 24 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi, dimana perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian penurunan nilai yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan dicatat pada akun "Penyisihan kerugian penurunan nilai" sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. d. Identification and measurement of impairment on financial assets (continued) As a practical guidance, the Bank can measure the impairment based on the instrument's fair value by using observable market price, where the calculation of present value of the estimated future cash flows of collateralised financial asset reflects the generated cash flow from the foreclosure of collateral net of costs to acquire and sell the collateral, regardless of whether or not foreclosure is probable. Impairment losses are recognised in profit or loss and reflected in an "Allowance for impairment losses" account as a deduction from financial assets carried at amortised cost. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi pada periode berjalan. If, in a subsequent period, the amount of impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event that occured after the impairment was recognised (i.e. improvement in the debtor’s or issuer’s credit rating), the impairment loss that was previously recognised has to be reversed either directly or by adjusting the allowance account. The reversal should not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date the impairment is reversed. The reversal amount is recognised in the current profit or loss. Kerugian penurunan nilai atas surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi. Impairment losses on AFS marketable securities are recognised by transferring the cumulative loss that has been recognised directly in equity to profit or loss. The cumulative loss that has been removed from equity and recognised in profit or loss is the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in profit or loss. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI 25 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan diakui pada periode terjadinya. d. Identification and measurement of impairment on financial assets (continued) If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as AFS securities increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in the profit or loss, the impairment loss is reversed and recognised in the period it occurred. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Interest income on the impaired financial assets continues to be recognised using the original rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga. The recoveries of written-off financial assets in the current period are credited by adjusting the allowance for impairment losses accounts. Recoveries of written-off loans from previous period are recorded as operational income other than interest income. Penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi Sesuai dengan Surat Bank Indonesia (BI) No.13/658/DPNP/DPnP (SE-BI) tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan penghapusan atas aset non-produktif dan transaksi rekening administrasi (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Impairment of commitments and contingencies In accordance with Bank Indonesia Letter No.13/658/DPNP/DPnP (SE-BI) dated December 23, 2011, Bank is not required to provide an allowance for impairment losses on non-productive assets and administrative account transactions (commitments and contingencies), but the Bank should still calculate the allowance for impairment losses in accordance with the applicable accounting standards. Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari bank garansi dan fasilitas kredit yang belum digunakan. Commitments and contingencies of off-balance-sheet transactions include bank guarantees and unused loans facilities. Perubahan metode penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai di atas merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang seharusnya diterapkan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali laba rugi komprehensif tahun-tahun sebelumnya. Namun karena dampak dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laba rugi tahun-tahun sebelumnya, maka tidak dilakukan penyajian kembali dan dampak perubahan tersebut diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. The above changes on the determination of allowance for impairment losses represent changes in accounting policy which should generally be applied retrospectively requiring restatements of prior years’ comprehensive income. However, as the impact of the change in respect of prior years’ results is not material, no restatements were made and the impact of the change is charged to the current period's profit or loss. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI 26 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi (lanjutan) Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu kepada PSAK 57 (revisi 2009): “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” dan PSAK 48 (revisi 2014): “Penurunan Nilai Aset”. d. Identification and measurement of impairment on financial assets (continued) Impairment of commitments and contingencies (continued) The calculation for allowance for impairment losses is conducted according to PSAK 57 (revised 2009): “Provision, Contingent Liabilities and Contingent Assets” and PSAK 48 (revised 2014): “Impairment of Assets”. Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif disajikan sebagai estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi pada laporan posisi keuangan. Estimated losses from off-balance-sheet transactions are presented as estimated losses on commitments and contingencies on the statements of financial position. Penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai dari taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif dicatat dalam periode dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Penyesuaian ini termasuk penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai aset produktif dan penambahan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif, maupun pemulihan aset yang telah dihapusbukukan sebelumnya. Adjustments to the allowance for impairment losses from the estimated losses from administrative accounts transaction are reported in the period such adjusments become known or can be reasonably estimated. These adjustments include additional allowance for impairment losses from productive assets and additional estimated losses from administrative accounts transactions, as well as recoveries of previously written-off assets. Transaksi komitmen dan kontinjensi dihapusbukukan dari penyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat bahwa transaksi komitmen dan kontinjensi tersebut tidak dapat tertagih lagi. The commitment and contingent transactions written-off are charged to the allowance for impairment losses when management believes that they are definitely uncollectible. e. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. e. Current accounts with Bank Indonesia and other banks Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at amortised cost using the effective interest method less allowance for impairment losses. f. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), deposito berjangka dan call money . f. Placements with Bank Indonesia and other banks Placements with Bank Indonesia and other banks consist of Fasilitas Simpanan Bank Indonresia (FASBI), time deposits and call money. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan diskonto yang belum diamortisasi. Placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding balances net of unamortised discount. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Placements with other banks are stated at amortised cost using the effective interest method less allowance for impairment losses. g. Surat-surat berharga Surat-surat berharga yang dimiliki terdiri dari Obligasi Pemerintah dan Negotiable Certificate of Deposit. g. Marketable securities Marketable securities consist of Government Bonds and Negotiable Certificate of Deposit. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI 27 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Surat-surat berharga (lanjutan) Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar, setelah dikurangi pajak, diakui pada penghasilan komprehensif lain dan dicatat sebagai komponen ekuitas. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat dari surat-surat berharga diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun dimana surat-surat berharga tersebut dijual. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari surat-surat berharga tersedia untuk dijual tersebut, setelah dikurangi pajak, yang disajikan dalam ekuitas diakui sebagai pendapatan atau beban pada tahun terjadi realisasi. Penurunan permanen atas nilai surat-surat berharga tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. g. Marketable securities (continued) Marketable securities classified as available-for-sale are stated at fair value. Unrealised gains or losses from changes in fair value, net of tax, are recognised in other comprehensive income and presented in the equity section. The difference between the selling price and the carrying value of the marketable securities is recognised as gain or losses in the year when realised. The unrealised gains or losses, net of tax, of the available-for-sale marketable securities presented in equity are recognised as income or expense in the year when realised. Any permanent decline in the value of available-for-sale marketable securities is recognised in the current year's statements of income. Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Premium or discount is amortised using effective interest rate method. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Penyisihan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap surat-surat berharga. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment. The allowance for impairment losses and changes in fair value are presented as additions to/deductions from the outstanding balance of marketable securities. h. Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai. h. Loans Loans are measured at amortised cost using the effective interest method, less allowance for impairment losses. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are an integral part of effective interest rate. The amortisation is recognised in profit or loss. Allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment. Restrukturisasi kredit yang diberikan Setelah syarat dan ketentuan kredit direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dianggap menunggak. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit. Loan restructuring After the terms of loans have been renegotiated, any impairment is measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, following the impairment assessment of loans. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI 28 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Kredit yang diberikan (lanjutan) Restrukturisasi kredit yang diberikan (lanjutan) Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. h. Loans (continued) Loan restructuring (continued) Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognised only if the cash value of total future cash receipts specified in the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring. Kredit yang dihapus buku Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga. Loans written-off Loans are written-off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written-off against the related allowance for impairment losses. The recoveries of written-off loans, in current period is credited by adjusting the allowance for impairment losses accounts. Recoveries of written-off loans from previous period are recorded as operational incomes other than interest income. Aset tetap dan penyusutan Bank menerapkan PSAK 16 (penyesuaian 2014), "Aset Tetap". Penyesuaian PSAK ini juga mengatur akuntansi tanah dan sekaligus mencabut PSAK 47, "Akuntansi Tanah". i. Fixed assets and depreciation The Bank implemented PSAK 16 (improvement 2014), "Fixed Assets". This improvement PSAK also prescribes the accounting for land and therefore, it revoked PSAK 47, "Accounting for Land". Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan awal aset tetap meliputi biaya konstruksi atau harga pembelian dan setiap biaya diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke kondisi kerjanya dan lokasi untuk digunakan. Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan. Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses (if any). The initial cost of the fixed assets consists of its construction cost or purchase price and any directly attributable costs of bringing the asset to its working condition and location for its intended use. Land is stated at historical cost and is not depreciated. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap”. Akumulasi biaya perolehan meliputi biaya konstruksi dan biaya langsung lainnya. Aset dalam penyelesaian tidak disusutkan dan hanya akan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Assets under construction are stated at cost and are presented as part of “Fixed Assets”. The accumulated costs include cost of construction and other direct costs. Assets under construction are not depreciated and they will only be reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is completed and the constructed asset is ready for its intended use. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) i. AKUNTANSI 29 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) Pengakuan penyusutan dimulai ketika aset tersebut ada di lokasi dan kondisinya dan dapat dioperasikan sebagaimana yang dimaksud oleh manajemen. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: i. Fixed assets and depreciation (continued) Recognition of depreciation commences when an asset is in its location and condition and capable of being operated in the manner intended by management. Depreciation is computed using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows: KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) i. Renovasi gedung yang disewa Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor j. AKUNTANSI Tarif penyusutan/ Depreciaton rates Masa manfaat/ Useful life 50% - 20% 25% - 12,5% 25% - 12,5% 2 - 5 tahun/years 4 - 8 tahun/years 4 - 8 tahun/years Leasehold improvements Vehicles Office equipment Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. When a significant inspection of the asset is performed, the cost of inspection is capitalised as part of the replacement cost of the asset’s carrying amount, if the criteria for recognition are met. All maintenance and repair costs which do not fulfill the capitalisation criteria, are recognised in profit or loss upon occurrence. At each financial year end, the assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively as appropriate. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung dari selisih antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui dalam laporan laba rugi pada tahun yang sama ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya. An item of fixed assets is derecognised upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is recognised in profit or loss in the year the asset is derecognised. j. Impairment of non-financial assets The carrying values of non-financial assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an asset may not be recoverable. If such indication exists and where the carrying amount of an asset exceeds the estimated recoverable amount, the assets or cash-generating units are written down to their recoverable amount. The estimated recoverable amount of an asset is the higher of an asset's fair value and value-in-use. The fair value is the amount obtainable from the sale of an asset in an arm's length transaction less costs of disposal while value-inuse is the present value of estimated future cash flows expected to arise from the continuing use of an asset and from its disposal at the end of its useful life. For an asset that does not generate largely independent cash inflows, the recoverable amount is determined for the cash-generating unit to which the asset belongs. Impairment losses are recognised in profit or loss. Penurunan aset non-keuangan Nilai tercatat aset non-keuangan ditelaah untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat suatu aset tidak dapat dipulihkan. Jika ada indikasi seperti itu dan nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah terpulihkan, aset atau unit penghasil kas diturunkan nilainya ke jumlah terpulihkan. Taksiran jumlah terpulihkan aset adalah yang lebih tinggi dari nilai wajar aset dan nilai pakai. Nilai wajar adalah nilai yang diperoleh dari penjualan aset dalam transaksi yang wajar dikurangi biaya penjualan sedangkan nilai pakai adalah nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang diharapkan muncul dari penggunaan aset secara terus menerus dan dari penjualannya pada akhir masa pakainya. Untuk aset yang tidak menghasilkan arus kas masuk independen yang besar, jumlah terpulihkan ditentukan untuk unit penghasil kas terkait aset tersebut. Rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi. 30 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Penurunan aset non-keuangan (lanjutan) Dalam membuat taksiran nilai pakai, estimasi arus kas masa mendatang didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini dari nilai waktu dari uang dan risiko spesifik untuk aset. j. Impairment of non-financial assets (continued) In assessing value-in-use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. Untuk aset non-keuangan tidak termasuk aset takberwujud dengan masa manfaat tidak terbatas, penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan, apakah ada indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui mungkin tidak lagi ada atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut terjadi, jumlah terpulihkan diperkirakan. Rugi penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik hanya jika telah terjadi perubahan dalam estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika ini kasusnya, jumlah tercatat aset meningkat menjadi jumlah terpulihkan tersebut. Jumlah peningkatan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, setelah dikurangi penyusutan atau amortisasi, sehingga seolah-olah kerugian penurunan nilai yang diakui untuk aset tahun-tahun sebelumnya tidak pernah terjadi. For non-financial assets excluding intangible assets with indefinite useful life, an assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognised impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognised impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognised. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. That increased amount cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortisation, had no impairment loss been recognised for the asset in prior years. Pembalikan tersebut diakui dalam laporan laba rugi kecuali aset dicatat pada nilai revaluasi, yang mana pembalikan diperlakukan sebagai peningkatan revaluasi. Setelah pembalikan itu, beban penyusutan atau amortisasi disesuaikan dalam tahun-tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah revisi nilai tercatat aset, dikurangi nilai sisa, secara sistematis atas sisa manfaatnya. Such reversal is recognised in profit or loss unless the asset is carried at revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase. After such a reversal, the depreciation or amortisation expense is adjusted in future years to allocate the asset's revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. Aset takberwujud dengan masa manfaat tidak terbatas diuji untuk penurunan nilai setiap tahun baik secara individu maupun di tingkat unit penghasil kas mana yang sesuai dan ketika keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin mengalami penurunan nilai. Intangible assets with indefinite useful lives are tested for impairment annually either individually or at the cash generating unit level as appropriate and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. k. Aset lain-lain Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga, biaya dibayar di muka, tunjangan karyawan terkait program kepemilikan kendaraan, setoran jaminan dan lain-lain. k. Other assets Other assets consist of interest recevables, prepaid expenses, car ownership program, security deposits and others. Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Prepaid expenses are amortised over their beneficial periods using the straight-line method. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) j. AKUNTANSI 31 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Liabilitas segera Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. l. Liabilities immediately payable Liabilities immediately payable represent obligations to third parties based on contract or order by those having authority that have to be settled immediately. Liabilities immediately payable are measured at their amortised cost using effective interest method. m. Simpanan nasabah Simpanan nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam akun ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. n. Deposits from customers Deposits from customers are the funds placed by customers (excluding banks) with the Bank based on fund deposit agreements. Included in this account are current accounts, saving accounts, time deposits and other forms which are similar. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Current accounts represent customers' funds which can be used as payment instruments, and which can be withdrawn by the depositors at any time through check writing, or transfers between accounts using bilyet giro and other orders of payment or transfer. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati. Saving accounts represent customers' funds, which can only be withdrawn by the depositors under certain conditions. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Time deposits represent customers' funds, which can only be withdrawn by the depositors at specific maturities. Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Deposits from customers are classified as liabilities measured at amortised cost, which are initially recognised at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of the deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate. n. Simpanan dari bank lain Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain dalam bentuk tabungan, giro dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian. n. Deposits from other banks Deposits from other banks represent liabilities to other banks, in the form of savings deposits, current accounts and time deposits with maturities based on contracts. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) l. AKUNTANSI 32 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Simpanan dari bank lain (lanjutan) Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. n. Deposits from other banks (continued) Deposits from other banks are classified as liabilities measured at amortised cost, which are initially recognised at fair value and are subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other banks and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate. o. Pinjaman yang diterima Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. o. Borrowings Borrowings are funds received from the Government of the Republic of Indonesia and Bank Indonesia with payment obligation based on borrowing agreements. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Borrowings are classified as liabilities measured at amortised cost which are initially recognised at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of borrowings and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate. p. Modal saham Modal saham diukur dengan nilai nominal untuk seluruh saham yang diterbitkan dan diklasifikasikan sebagai bagian dari "Ekuitas". Biaya tambahan yang terkait langsung dengan penerbitan saham baru dikurangkan terhadap modal saham. p. Share capital Share capital is measured at par value for all shares issued and is classified as part of "Equity". Incremental costs directly attributable to the issuance of new shares are deducted against share capital. q. Saldo laba Saldo laba merupakan saldo kumulatif laba atau rugi bersih, distribusi dividen, penyesuaian periode sebelumnya, efek dari perubahan kebijakan akuntansi dan penyesuaian modal lainnya. q. Retained earnings Retained earnings represent the cumulative balance of net income or loss, dividend distributions, prior period adjustments, effects of changes in accounting policy and other capital adjustments. r. r. Interest income and expense recognition Interest income is recognised to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Bank and the income can be reliably measured. Interest expenses are recognised in conformity with its benefits in the current operations (accrual basis). KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI Pengakuan pendapatan dan beban bunga Pendapatan bunga diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Bank dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Beban bunga diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). 33 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Pengakuan pendapatan dan beban bunga (lanjutan) Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama masa perkiraan umur dari aset keuangan atau liabiltas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. r. Interest income and expense recognition (continued) Interest income and expenses are recognised in profit or loss using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial assets or liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial assets or liability. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasikan arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya transaksi meliputi biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses. This calculation includes all remuneration/fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. Transactions costs include incremental costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability. Bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, surat berharga yang tersedia untuk dijual yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Interest on financial assets and liabilities at amortised cost, AFS financial assets are calculated on an effective interest basis. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. If a financial asset or group of similar financial assets' value has diminished as a result of impairment losses, interest income subsequently obtained is recognised based on the effective interest rate used to discount future cash flows in calculating impairment losses. Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunga telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. Loans whose principal or interest has been past due for 90 days or more, or where reasonable doubt exists as to the timely collection, are generally classified as impaired loans. Interest accrued but not yet collected is reversed when a loan is classified as impaired loan. Pendapatan dan beban provisi dan komisi Pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan liabilitas keuangan yang merupakan bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset atau liabilitas keuangan, atau selama periode risiko. s. Fees and commission income and expense Fees and commissions income and expense of financial assets and liabilities, which are an integral part of the effective interest rate are being taken into account in calculating the effective interest rate. These income and expense are amortised during the life of financial assets or liabilities or during the period of the risk. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) r. s. AKUNTANSI 34 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Pendapatan dan beban provisi dan komisi (lanjutan) Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan atau jangka waktu perkreditan, atau jumlahnya tidak material diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. s. Fees and commission income and expense (continued) Commissions and fees not related to lending activities or loan periods, or not material are recognised as revenues and expenses at the time the transactions occur. Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan dengan kredit diakui sebagai bagian dari pendapatan bunga. Fees and commission income related to lending activities are recognised as part of interest income. Sewa Bank mengklasfikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya. t. Lease The Bank classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract. Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Leases that transfer to the lessee substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Leases which do not transfer to the lessee substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases. Dalam sewa operasi, Bank mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Under an operating lease, the Bank recognises lease payment as an expense on a straight-line basis over the lease term. u. Perpajakan Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. u. Taxation Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity. Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pendapatan pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability method). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan. Deferred income tax is provided, using the liability method, for temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. The effective tax rate is used to determine deferred tax. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) s. t. AKUNTANSI 35 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u. Perpajakan (lanjutan) Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dapat dikompensasi dengan aset pajak tangguhan yang diakui tersebut. u. Taxation (continued) A deferred tax asset is recognised to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deferred tax asset can be utilised. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected or appealed against, when the results of the objection or appeal has been determined. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku. Current tax expense is determined based on the taxable income for the year and computed using prevailing tax rates. Bank menerapkan PSAK 46 (revisi 2014), yang mengharuskan Bank untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksitransaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan. Bank applied PSAK 46 (revised 2014), which requires the Bank to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognised in the statements of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognised in the financial statements. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI v. Employee benefits Employment Termination Benefts and Pension Obligation v. Imbalan kerja Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja dan Liabilitas Pensiun Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Bank mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Bank menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Biaya pemutusan kontrak kerja diakui pada periode ketika Bank telah menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program. Empoyment termination benefits are payable whenever an employee's employment is terminated before the normal retirement date. The Bank recognizes termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is low. Termination costs are recognized in the period when the Bank is demontrably commited to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan. Bank mengakui penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13/2003. Penyisihan tersebut diakui berdasarkan perhitungan aktuaris. Metode perhitungan aktuaria yang digunakan aktuaris adalah metode Projected Unit Credit. The Bank recognizes provisions for employee service entitlements in accordance with Labor Law No. 13/2003. The provisions are recognized using actuarial calculation. The method used by the actuary for actuarial calculation is the Projected Unit Credited. Liabilitas imbalan pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. The liability recognised in the statement of financial position in respect of a defined pension benefit plan is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date adjusted for unrecognised actuarial gains or losses an past service costs. 36 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v. Imbalan kerja (lanjutan) Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja dan Liabilitas Pensiun (lanjutan) Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas estimasi menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporasi berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo liabilitas pensiun yang bersangkutan. v. Employee benefits (continued) Employment Termination Benefts and Pension Obligation (continued) The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds (considering currently there is no deep market for high quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability. Pengukuran kembali dapat timbul dari perubahan pada asumsi-asumsi aktuarial yang dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas di penghasilan komprehensif lain dan disajikan bagian dari penghasilan komprehensif lain di ekuitas. Remeasurement arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or credited to equity in other comprehensive income and presented as part of other comprehensive income in equity. Biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Past service costs are recognised immediately in the statement of profit or loss and other comprehensive income. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI w. Transactions with related parties The Bank enters into transactions with related parties. In these financial statements, the term related parties are defined under PSAK 7 (revised 2010) on “Related Party Disclosures”. w. Transaksi dengan pihak berelasi Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK 7 (revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika: (i) Suatu pihak yang secara langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (a) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank; (b) memiliki pengaruh signifikan atas Bank; atau (c) memiliki pengendalian bersama atas Bank; The Bank considers the following as its related parties: (i) a person who, directly or indirectly through one or more intermediaries, (a) controls, or is controlled by, or under common control with the Bank, (b) has significant influence over the Bank or (c) has joint control over the Bank; (ii) suatu pihak yang berada dalam kelompok usaha yang sama dengan Bank; (iii) suatu pihak yang merupakan ventura bersama di mana Bank sebagai venturer; (iv) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Bank; (v) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (i) atau (iv); (vi) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (iv) atau (v); (ii) an entity which is a member of the same group as the Bank; (iii) an entity which is a joint venture of a third party in which the Bank has ventured in; (iv) a member of key management personnel of the Bank; (vii) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas terkait Bank. (vii) an entity which is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Bank or an entity related to the Bank. (v) a close family member of the person described in clause (i) or (iv); (vi) an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced, directly or indirectly by the person described in clause (iv) or (v); 37 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) w. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam catatan atas laporan keuangan (Catatan 25). w. Transactions with related parties (continued) Transactions with related parties are made on terms agreed by both parties, where such requirements may not be the same as other transactions undertaken with third parties. Material transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements and the relevant details have been presented in note of the financial statements (Note 25). x. Provisi Provisi diakui jika Bank memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. x. Provisions Provisions are recognised when the Bank has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and reliable estimate can be made of the amount of obligation. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed. y. Liabilitas dan aset kontinjensi Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan tetapi diungkapkan kecuali jika kemungkinan terjadi kecil. Aset kontinjensi tidak diakui namun diungkapkan dalam laporan keuangan ketika adanya kemungkinan untuk mendapatkan manfaat ekonomi. y. Contingent liabilities and assets Contingent liabilities are not recognised in the financial statements but are disclosed unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are not recognised but are disclosed in the financial statement when an inflow of economic benefits are probable. z. z. Events after the reporting period Any post-year-end event that provides additional information about the Bank’s financial position (adjusting event) is reflected in the financial statements. Post-year-end events that are not adjusting events, if any, are disclosed when material to the financial statements. KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI Peristiwa setelah periode pelaporan Setiap peristiwa setelah akhir tahun yang menyebabkan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Bank (adjusting event ) akan disesuaikan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan merupakan adjusting events , jika ada, akan diungkapkan ketika memiliki dampak material terhadap laporan keuangan. PERTIMBANGAN 3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: - nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, - jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. The preparation of financial statements in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that effects: - the reported amounts of assets and liabilities, and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements, - the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. 3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN AKUNTANSI YANG PENTING 38 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) 3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates. Pertimbangan profesional dan estimasi signifikan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut: The most significant uses of the judgement and estimates in determining the amounts recognised in the financial statements are follows: Usaha yang berkelanjutan Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. Going concern The Bank's management has made an assessment of the Bank's ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue in business for the foreseeable future. Futhermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank's ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti diungkapkan pada Catatan 2c. Classification financial asset and liabilities The Bank determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55 (revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies disclosed in Note 2c. Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. Fair value of financial instruments Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity and model inputs such as prepayment rates and default rate assumptions. Bank menampilkan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut: - Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif; - Tingkat 2 - nilai wajar yang menggunakan input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya diperoleh dari harga); dan - Tingkat 3 - nilai wajar yang menggunakan input yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). The Bank presents the fair value of financial instruments based on the following fair value hierarchy: - Level 1 - the fair value is based quoted prices (unadjusted) in active markets; - Level 2 - the fair value uses inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable, either directly (ie as prices) or indirectly (i.e, derived from prices); and - Level 3 - the fair value uses inputs that are not based on observable market data (unobservable inputs). 39 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) 3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) Klasifikasi pada investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Bank mengklasifikasikan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi memerlukan pertimbangan signifikan untuk memiliki investasi tersebut sampai dengan jatuh tempo. Dalam membuat pertimbangan ini, Bank mengevaluasi intensi dan kemampuan untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo. Classification to held-to-maturity investments The Bank classifies non-derivative financial assets with fixed and determinable payments and fixed maturity as held-to-maturity investments. This classification requires significant judgment to hold such investments to maturity. In making this judgment, the Bank evaluates its intention and ability to hold such investments to maturity. Aset keuangan tanpa harga kuotasi dalam pasar aktif Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, yaitu antara lain, apakah aset memiliki harga kuotasi atau tidak dalam pasar aktif. Termasuk dalam evaluasi apakah aset keuangan memiliki kuotasi pasar dalam pasar aktif adalah penentuan apakah harga yang dikuotasikan tersedia sewaktuwaktu dan apakah harga tersebut merepresentasikan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar. Financial assets not quoted in an active market The Bank classifies financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available and whether those prices represent actual and regularly occurring market transactions in an arm’s length basis. Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang produktif secara kolektif dan individual untuk setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan. Impairment losses on loans and receivables The Bank reviews its loans and receivables collectively and individually at each statements of financial position date to assess whether an impairment loss should be recorded in profit or loss. In particular, judgment by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss. In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the borrower’s financial situation and the net realisable value of collateral. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif tersebut, kredit dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit, dimana arus kas kontraktual masa datang diestimasi berdasarkan kerugian historis kelompok kredit yang pernah dialami selama lima tahun terakhir. Kerugian historis tersebut kemudian disesuaikan untuk mencerminkan kondisi saat ini. Metode estimasi yang digunakan dalam perhitungan penurunan nilai secara kolektif adalah metode statistik (statistical model analysis method) , yaitu roll rate analysis method untuk menentukan tingkat Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD) karena angka persentase antar segmentasi lebih tertib, teratur, serta halus dan tetap memperhitungkan data hapus buku. Selanjutnya, hasil tingkat persentase PD dan LGD digunakan sebagai dasar estimasi penurunan nilai atas kredit secara kolektif. Sedangkan evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan dengan menghitung nilai kini atas arus kas masa datang dibandingkan dengan nilai tercatat. For the evaluation objective of impairment losses collectively, loans are classified by similar characteristics of credit risk, where the contractual future cash flows are estimated based on historical loss loan group, which experienced during last five years. The historical losses are assessed to reflect current conditions. Estimation method used in the calculation of impairment losses collectively is statistical model analysis method, which is roll rate analysis method to generate Probability of Default (PD) and Loss Given Default (LGD) because inter segment percentage value are more organize, smooth and still calculating loans write-off data. Furthermore, the result of percentage rate of PD and LGD is used as basic estimate impairment losses collectively on loans. While the evaluation of impairment losses individually is valued by calculating the present value of future cash flows compared with the carrying amount. 40 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) 3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang (lanjutan) Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan penyisihan penurunan nilai tersebut di masa mendatang. Impairment losses on loans and receivables (continued) These estimates are based in assumptions about a number of factors and actual results may differ, as reflected in changes in the allowance for impairment in the future. Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual Bank menelaah efek hutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian individual pada kredit yang diberikan. Impairment of available-for-sale investments The Bank reviews its debt securities classified as available-for-sale investments at each statement of financial position dates to assess whether they is an impairment in value. This requires similar judgment as applied to the individual assessment of loans. Nilai tercatat untuk aset keuangan tersedia untuk dijual yang dimiliki Bank diungkapkan pada Catatan 8. The carrying value of the Bank's available-for-sale financial assets is disclosed in Note 8. Umur ekonomis aset tetap Bank memperkirakan masa manfaat aset tetap berdasarkan periode dimana aset diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau secara berkala dan diperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbeda dari perkiraan sebelumnya, karena kerusakan secara fisik dan teknis, atau keusangan secara komersial dan legal atau batasan lainnya atas penggunaan aset tersebut. Selain hal tersebut, estimasi masa manfaat dari aset tetap didasarkan pada penilaian secara kolektif dengan menggunakan praktik industri, teknik evaluasi internal dan pengalaman dengan aset serupa. Tetap dimungkinkan, bagaimanapun, bahwa hasil masa depan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan estimasi yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut di atas. Jumlah dan saat pencatatan biaya untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan dari faktor dan keadaan saat pencatatan. Pengurangan taksiran masa manfaat dari aset tetap akan meningkatkan beban operasional yang diakui. Useful life of fixed assets The Bank estimate the useful lives of fixed assets based on the period over which the assets are expected to be available for use. The estimated useful lives of fixed assets are reviewed periodically and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the assets. In addition, estimation of the useful lives of fixed assets is based on collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in estimates brought about by changes in factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any period would be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of fixed assets would increase the recorded operating expenses. Penurunan nilai aset non keuangan Bank mengevaluasi penurunan nilai aset apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilai adalah sebagai berikut: Impairment of non-financial assets The Bank assess impairment on assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an assets may not be recoverable. The factors that which could trigger an inpairment review include the following: (i) Kinerja yang rendah secara signifikan jika dibandingkan dengan ekspektasi dari hasil operasi historis maupun proyeksi hasil operasi di masa yang akan datang; (i) Significant underperformance relative to expected historical or projected future operating results; (ii) Perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan (iii) Tren negatif industri dan ekonomi signifikan. (ii) Siginificant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and (iii) Significant negative industry or economic trends. 41 The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) 3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) Penurunan nilai aset non keuangan (lanjutan) Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakai aset (unit penghasil kas). Jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut. Impairment of non-financial assets (continued) The Bank recognize an impairment loss whenever the carrying amount of an assets exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an assets (or Cash Generating Unit's) fair value less costs to sell and its value in use. Recoverable amounts are estimated for individual assets or, if it is not possible, for the Cash Generating Unit to which the asset belongs. Pengakuan pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal dan perbedaan temporer sampai pada batas adanya kemungkinan bahwa keuntungan yang dikenai pajak akan tersedia dimana kerugian dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen yang signifikan juga diperlukan untuk menentukan jumlah dari aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu yang mungkin terjadi dan tingkatan dari keuntungan yang dikenakan pajak di masa yang akan datang bersama dengan strategi perencanaan pajak di masa yang akan datang. Recognition of deferred taxes Deferred tax assets are recognised for all unused tax losses and temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilised. Significant management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognised, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies. Nilai sekarang dari kewajiban pensiun Biaya untuk imbalan pasca-kerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaian aktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari aset yang diharapkan, peningkatan gaji di masa depan, tingkat kematian dan peningkatan jumlah pensiun di masa depan. Karena sifat jangka panjang rencana-rencana ini, estimasi memiliki ketidakpastian yang signifikan. Present value of retirement obligation The cost of post employment benefits is determined using actuarial valuations. The actuarial valuation involves making assumptions about discount rates, expected rates of return on assets, future salary increases, mortality rates and future pension increases. Due to the long term nature of these plans, such estimates are subject to significant uncertainty. 42 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. KAS 4. CASH Kas yang dimiliki seluruhnya dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal 31 Desember 2016, Bank memiliki kas sebesar Rp2.936.898.550 (2015: Rp2.012.411.000). 5. GIRO PADA BANK INDONESIA Cash on hand is all in Rupiah currency. As of December 31, 2016, the Bank has cash amounting to Rp2,936,898,550 (2015: Rp2,012,411,000). 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA Giro pada Bank Indonesia seluruhnya dalam mata uang Rupiah. Saldo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebagai berikut: Current accounts with Bank Indonesia are denominated in Rupiah. The balance as of December 31, 2016 and 2015 are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Rupiah 8.546.588.128 17.570.229.065 Rupiah Bank dipersyaratkan untuk memiliki GWM dalam mata uang Rupiah dalam kegiatannya sebagai bank umum. GWM disimpan dalam bentuk giro pada Bank Indonesia. The Bank is required to maintain statutory reserves in Rupiah currency in its activities as a commercial. These statutory reserves are deposited in the form of current accounts with Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Giro Wajib Minimum (GWM) Bank telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang telah diubah dengan PBI No.17/12/PBI/2015 tanggal 1 Desember 2015 yang kemudian diubah dengan PBI No.18/3/PBI/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Perubahan atas No.15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia (BI) dalam Rupiah dan valuta asing yang masing-masing sebesar: As of 31 December 2016 and 2015, the Bank’s Minimum Statutory Reserve complies with Bank Indonesia (BI) Regulation No.15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 which has been amended with BI Regulation No.17/12/PBI/2015 dated December 1, 2015 which have been further amended with PBI No.18/3/PBI/2016 dated March 10, 2016 regarding the changes of BI regulation No.15/15/PBI/2013 concerning Minimum Statutory Reserve of Commercial Banks with BI in Rupiah and foreign currency which are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Rupiah - GWM Primer - GWM Sekunder 6,50% 4,00% 7,50% 4,00% GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN) dan/atau kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Utama yang dipelihara di Bank Indonesia. 43 Rupiah Primary Minimum Statutory Reserve Secondary Minimum Statutory Reserve - The Primary Statutory Reserves is a minimum reserves that should be maintained by Bank in the current account with Bank Indonesia, while Secondary Statutory Reserves is a minimum reserves that should be maintained by Bank which comprises of Bank Indonesia Certificates, Governance Debenture Debt (SUN) and/or excess reserve of Bank current accounts from The Primary Statutory Reserves that should be maintained in Bank Indonesia. The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 6. GIRO PADA BANK LAIN 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS Tidak terdapat giro pada bank lain pada pihak berelasi. a. There was no current accounts with oher banks with related party. a. By counterparty bank Berdasarkan nama bank 31 Desember/December 31, 2015 2016 PT Bank Pembangunan Daerah Bali Standard Chartered bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank KEB Hana Indonesia Jumlah 823.258.083 90.828.046 88.831.167 23.791.428 13.466.116 2.195.824 115 1.042.370.779 484.434.425 252.507.464 295.703.622 63.503.233 1.121.439 45.000.000.000 46.097.270.183 PT Bank Pembangunan Daerah Bali Standard Chartered bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank KEB Hana Indonesia Total b. Berdasarkan kolektibilitas Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua giro pada bank lain diklasifikasikan lancar. b. By collectibility All current accounts with other banks are classified as current as of December 31, 2016 and 2015. c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun c. Average interest rate per annum 31 Desember/December 31, 2015 2016 Rupiah d. 1,28% Rupiah 2,08% Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, giro pada bank lain tidak mengalami kerugian penurunan nilai. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai yang perlu diakui. d. Movements in the allowance for impairment losses As of December 31, 2016 and 2015, current accounts with other banks are not impaired. Management believes that there was no allowance for impairment losses to be recognised. 7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER LAIN BANKS Tidak terdapat penempatan pada bank lain pada pihak berelasi. There was no placements with other banks with related party. a. a. Berdasarkan jenis dan nama bank By type and counterparty bank 31 Desember/December 31, 2015 2016 Deposit facility Bank Indonesia, bersih setelah dikurangi bunga yang ditangguhkan sebesar Rp7.952.905 (2015 : Rp8.244.961) Interbank call money PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Dinar Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Kesejahteraan Ekonomi 35.792.047.095 17.991.755.039 50.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 20.000.000.000 170.000.000.000 35.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 40.000.000.000 25.000.000.000 120.000.000.000 44 Deposit facility Bank Indonesia net of unearned interest amounted Rp7,952,905 (2015 : Rp8,244,961) Interbank call money PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Dinar Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Kesejahteraan Ekonomi The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER LAIN (lanjutan) BANKS (continued) a. Berdasarkan jenis dan nama bank (lanjutan) Penempatan dalam deposito berjangka Bank Perkreditan Rakyat Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih b. Berdasarkan jangka waktu < 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih c. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo < 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih By type and counterparty bank (continued) a. 31 Desember/December 31, 2015 2016 18.500.000.000 (70.300.000) 18.429.700.000 224.221.747.095 206.292.047.095 4.900.000.000 13.100.000.000 224.292.047.095 (70.300.000) 224.221.747.095 Total - net 137.991.755.039 1.550.000.000 11.800.000.000 151.341.755.039 (50.730.000) 151.291.025.039 < 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months Total Allowance for impairment losses Total - net By remaining period to maturity c. 31 Desember/December 31, 2015 2016 210.592.047.095 9.900.000.000 3.800.000.000 224.292.047.095 (70.300.000) 224.221.747.095 Berdasarkan kolektibilitas Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan lancar. e. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun f. Placements in time deposits Rural Banks Allowance for impairment losses By maturity b. 31 Desember/December 31, 2015 2016 d. Deposit facility Interbank call money Deposito berjangka 13.350.000.000 (50.730.000) 13.299.270.000 151.291.025.039 142.791.755.039 5.450.000.000 3.100.000.000 151.341.755.039 (50.730.000) 151.291.025.039 d. < 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months Total Allowance for impairment losses Total - net By collectibility All placements with Bank Indonesia and other banks are classified as current as of December 31, 2016 and 2015. Average interest rate per annum e. 31 Desember/December 31, 2015 2016 5,23% 5,05% 8,84% 5,63% 4,30% 9,67% Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: f. Deposit facility Interbank call money Time deposit Movements in the allowance for impairment losses The movements of the allowance for impairment losses for placements with other banks are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) selama tahun berjalan (Catatan 20) Saldo akhir tahun 50.730.000 90.542.936 19.570.000 70.300.000 (39.812.936) 50.730.000 45 Balance at beginning of year Provision (reversal) during the year (Note 20) Balance at end of year The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER LAIN (lanjutan) BANKS (continued) f. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai (lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. f. Movements in the allowance for impairment losses (continued) Management believes that the allowance for impairment losses is adequately provided as of December 31, 2016 and 2015. 8. MARKETABLE SECURITIES 8. SURAT-SURAT BERHARGA Tidak terdapat surat-surat berharga pada pihak berelasi. a. Berdasarkan jenis There was no marketable securities with related party. a. By type 31 Desember/December 31, 2015 2016 Dimiliki hingga jatuh tempo Negotiable certificate of deposit Diskonto yang belum diamortisasi Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Obligasi pemerintah Nilai nominal Premi yang belum diamortisasi Nilai bersih Rugi yang belum direalisasi - bersih Jumlah tersedia untuk dijual Jumlah surat-surat berharga b. - 50.000.000.000 - (1.855.573.396) 48.144.426.604 116.000.000.000 7.484.717.859 123.484.717.859 101.941.000.000 7.220.680.462 109.161.680.462 (5.146.917.858) 118.337.800.001 118.337.800.001 (14.876.590.162) 94.285.090.300 142.429.516.904 b. Berdasarkan jangka waktu Held-to-maturity Negotiable certificate of deposit Unamortized discount Total held-to-maturity Available-for-sale Government bonds Par value Unamortized premium Net value Unrealized loss - net Total available-for-sale Total marketable securities By maturity 31 Desember/December 31, 2015 2016 < 1 tahun > 10 tahun c. 56.240.800.001 62.097.000.000 118.337.800.001 - 48.144.426.604 94.285.090.300 142.429.516.904 - c. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo < 1 year > 10 years By remaining period to maturity 31 Desember/December 31, 2015 2016 > 3 bulan - 1 tahun > 10 tahun Jumlah 56.240.800.001 62.097.000.000 118.337.800.001 48.144.426.604 94.285.090.300 142.429.516.904 - - 46 > 3 months - 1 year > 10 years Total The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. MARKETABLE SECURITIES (continued) 8. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) d. d. Perubahan rugi yang belum direalisasi Perubahan rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual selama periode 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The movement of unrealized loss The movement of unrealized loss from the change in fair value of available for sale marketable securities during periods December 31, 2016 and 2015 was as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Saldo awal Penambahan rugi yang belum direalisasi selama periode berjalan Jumlah sebelum pajak tangguhan Pajak tangguhan Saldo akhir - bersih e. (14.876.590.162) (3.280.459.897) 9.729.672.304 (11.596.130.265) Beginning balance Addition of unrealized loss during the period (5.146.917.858) 1.286.729.465 (3.860.188.393) (14.876.590.162) 3.719.147.541 (11.157.442.621) Total before deferred tax Deferred tax Ending balance - net e. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Average interest rate per annum 31 Desember/December 31, 2015 2016 Surat-surat berharga f. 8,03% f. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, surat-surat berharga tidak mengalami kerugian penurunan nilai. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai yang perlu diakui. 9. KREDIT YANG DIBERIKAN a. Marketable securities 7,61% 9. Berdasarkan jenis dan kualitas kredit Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai. Movements in the allowance for impairment losses As of December 31, 2016 and 2015, marketable securities are not impaired. Management believes that there was no allowance for impairment losses to be recognised. LOANS a. By type and loans quality Loans quality based on impaired and not impaired loans. Tidak31 Desember/December 31, 2016 mengalami Mengalami Jumlah/ penurunan nilai/ penurunan nilai/ Total Not impaired Impaired Pihak berelasi Karyawan 546.339.823 546.339.823 - 47 546.339.823 546.339.823 Related parties Employees The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) a. 9. LOANS (continued) Berdasarkan jenis dan kualitas kredit (lanjutan) a. By type and loans quality (continued) 31 Desember/December 31, 2016 Tidak mengalami Mengalami Jumlah/ penurunan nilai/ penurunan nilai/ Total Not impaired Impaired Pihak ketiga Modal kerja Konsumsi Karyawan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 963.381.824.102 19.170.107.507 27.984.800.848 1.010.536.732.457 1.011.083.072.280 24.454.753.512 14.556.968 24.469.310.480 24.469.310.480 987.836.577.614 19.170.107.507 27.999.357.816 1.035.006.042.937 1.035.552.382.760 (4.116.846.581) 1.006.966.225.699 (23.088.279.532) 1.381.030.948 (27.205.126.113) 1.008.347.256.647 Third parties Working capital Consumer Employees Total Allowance for impairment losses Total - net 31 Desember/December 31, 2015 Pihak berelasi Karyawan Pihak ketiga Modal kerja Konsumsi Karyawan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami penurunan nilai/ Not impaired Impaired Jumlah/ Total 259.763.855 259.763.855 - 259.763.855 259.763.855 667.404.910.477 296.353.265 619.039.850 668.320.303.592 668.580.067.447 29.926.514.864 14.556.968 29.941.071.832 29.941.071.832 697.331.425.341 310.910.233 619.039.850 698.261.375.424 698.521.139.279 (2.432.551.046) 666.147.516.401 (22.466.818.027) 7.474.253.805 (24.899.369.073) 673.621.770.206 48 Related parties Employees Third parties Working capital Consumer Employees Total Allowance for impairment losses Total - net Pihak ketiga Modal kerja Konsumsi Karyawan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Pihak berelasi Karyawan 964.874.706.083 19.170.107.507 27.984.800.848 1.012.575.954.261 (4.776.648.616) 1.007.799.305.645 546.339.823 Lancar/ Current - - Dalam perhatian khusus/ Special mention 49 - - 3.371.343.138 3.371.343.138 (3.371.343.138) - - - 19.590.528.393 14.556.968 19.605.085.361 (19.057.134.359) 547.951.002 Macet/ Loss 987.836.577.614 19.170.107.507 27.999.357.816 1.035.552.382.760 (27.205.126.113) 1.008.347.256.647 546.339.823 Jumlah/ Total Third parties Working capital Consumer Employees Total Allowance for impairment losses Total - net Related parties Employees NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) a. By type and loans quality (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation. 9. LOANS (continued) 31 Desember/December 31, 2016 Kurang Diragukan/ lancar/ Doubtful Substandard a. Berdasarkan jenis dan kualitas kredit (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia. 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK ANDARA The original financial statements included herein are in the Indonesian language Pihak ketiga Modal kerja Konsumsi Karyawan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Pihak berelasi Karyawan 672.352.493.961 296.353.265 619.039.850 673.527.650.931 (2.791.918.532) 670.735.732.399 259.763.855 Lancar/ Current 1.750.032.584 1.750.032.584 (681.300.143) 1.068.732.441 - Dalam perhatian khusus/ Special mention 50 5.178.263.002 5.178.263.002 (3.755.974.408) 1.422.288.594 - NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) - - - 18.050.635.794 14.556.968 18.065.192.762 (17.670.175.990) 395.016.772 Macet/ Loss 697.331.425.341 310.910.233 619.039.850 698.521.139.279 (24.899.369.073) 673.621.770.206 259.763.855 Jumlah/ Total Third parties Working capital Consumer Employees Total Allowance for impairment losses Total - net Related parties Employees a. By type and loans quality (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation (continued) 9. LOANS (continued) 31 Desember/December 31, 2015 Kurang Diragukan/ lancar/ Doubtful Substandard a. Berdasarkan jenis dan kualitas kredit (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia (lanjutan) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK ANDARA The original financial statements included herein are in the Indonesian language The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b. 9. LOANS (continued) Berdasarkan sektor ekonomi Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi dan kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai. b. By economic sectors Loans quality based on economic sectors and impaired and not impaired loans. 31 Desember/December 31, 2016 Tidak mengalami Mengalami Jumlah/ penurunan nilai/ penurunan nilai/ Total Not impaired Impaired Perantara keuangan Industri pengolahan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Lain-lain Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 879.107.242.076 10.272.938.348 24.454.753.512 - 4.427.743.144 117.275.148.712 1.011.083.072.280 14.556.968 24.469.310.480 (4.116.846.581) 1.006.966.225.699 (23.088.279.532) 1.381.030.948 Financial intermediary Manufacturing Services in social, art culture, recreation 4.427.743.144 and other individual services Others 117.289.705.680 Total 1.035.552.382.760 Allowance for (27.205.126.113) impairment losses 1.008.347.256.647 Total - net 903.561.995.588 10.272.938.348 31 Desember/December 31, 2015 Tidak mengalami Mengalami Jumlah/ penurunan nilai/ penurunan nilai/ Total Not impaired Impaired Perantara keuangan Lain-lain Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 647.597.858.179 20.982.209.268 668.580.067.447 29.926.514.864 14.556.968 29.941.071.832 677.524.373.043 20.996.766.236 698.521.139.279 (2.432.551.046) 666.147.516.401 (22.466.818.027) 7.474.253.805 - (24.899.369.073) 673.621.770.206 - 51 - Financial intermediary Other Total Allowance for impairment losses Total - net Perantara keuangan Lain-lain Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Perantara keuangan Industri pengolahan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Lain-lain Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 1.750.032.584 1.750.032.584 (681.300.143) 1.068.732.441 652.545.441.663 20.982.209.268 673.527.650.931 (2.791.918.532) 670.735.732.399 Dalam perhatian khusus/ Special mention - (4.776.648.616) 1.007.799.305.645 - Lancar/ Current - 4.427.743.144 117.275.148.712 1.012.575.954.261 - - 880.600.124.057 10.272.938.348 Lancar/ Current Dalam perhatian khusus/ Special mention - 52 (3.755.974.408) 1.422.288.594 5.178.263.002 5.178.263.002 - - (3.371.343.138) - 3.371.343.138 3.371.343.138 - 31 Desember/December 31, 2015 Kurang Diragukan/ lancar/ Doubtful Substandard - - - NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) (17.670.175.990) 395.016.772 18.050.635.794 14.556.968 18.065.192.762 Macet/ Loss (19.057.134.359) 547.951.002 - 14.556.968 19.605.085.361 19.590.528.393 - Macet/ Loss (24.899.369.073) 673.621.770.206 677.524.373.043 20.996.766.236 698.521.139.279 Jumlah/ Total - Financial intermediary Others Total Allowance for impairment losses Total - net Financial intermediary Manufacturing Services in social, art culture, recreation 4.427.743.144 and other individual services 117.289.705.680 Others Total 1.035.552.382.760 Allowance for impairment (27.205.126.113) losses Total - net 1.008.347.256.647 903.561.995.588 10.272.938.348 Jumlah/ Total b. By economic sectors (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation. 9. LOANS (continued) 31 Desember/December 31, 2016 Kurang Diragukan/ lancar/ Doubtful Substandard b. Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia. 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK ANDARA The original financial statements included herein are in the Indonesian language The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c. 9. Berdasarkan jangka waktu kredit Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut: LOANS (continued) c. Berdasarkan jangka waktu: By term of loans Classification of loans according to term of loan agreements and remaining periods from statements of financial position date to maturity dates are as follows: By maturity: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahun Lebih dari 2 tahun sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 126.739.456.959 50.038.236.644 854.262.894.485 4.511.794.672 1.035.552.382.760 (27.205.126.113) 1.008.347.256.647 49.846.889.688 11.010.670.217 637.603.122.694 60.456.680 698.521.139.279 (24.899.369.073) 673.621.770.206 Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: 1 year or less More than 1 year to 2 years More than 2 years to 5 years More than 5 years Total Allowance for impairment losses Total - net By remaining period to maturity: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahun Lebih dari 2 tahun sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih d. 188.611.325.836 239.112.051.312 603.352.107.542 4.476.898.070 1.035.552.382.760 (27.205.126.113) 1.008.347.256.647 154.544.964.115 141.228.213.377 402.747.961.787 698.521.139.279 (24.899.369.073) 673.621.770.206 d. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun 1 year or less More than 1 year to 2 years More than 2 years to 5 years More than 5 years Total Allowance for impairment losses Total - net Average interest rate per annum 31 Desember/December 31, 2015 2016 Kredit yang diberikan e. 12,83% 13,81% e. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai Loans Movements in the allowance for impairment losses 31 Desember/December 31, 2015 2016 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusbukuan Saldo akhir tahun 24.899.369.073 6.042.076.595 (3.736.319.555) 27.205.126.113 Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian atas tidak tertagihnya kredit yang diberikan. 53 23.220.828.872 12.249.087.165 (10.570.546.964) 24.899.369.073 Balance at beginning of year Provision during the year Write-off Balance at end of year Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover the possible losses of uncollectible loans. The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) f. 9. LOANS (continued) f. Perubahan kredit yang dihapus buku Movements in loans written-off 31 Desember/December 31, 2015 2016 Saldo awal tahun Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbuku Penghapusbukuan kredit selama tahun berjalan Penghapustagihan kredit selama tahun berjalan Saldo akhir tahun g. 27.490.984.412 (2.189.028) 17.200.246.163 (175.325.591) 3.736.319.555 10.570.546.964 (42.137.513) 31.182.977.426 (104.483.124) 27.490.984.412 Kredit yang diberikan kepada karyawan Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank terdiri dari kredit yang ditujukan untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan selama jangka waktu dan suku bunga berikut: g. Balance at beginning of year Recoveries from written-off loans Written-off during the year Claims written-off during the year Balance at end of year Employee loans The loans to the Bank's employees consist of loan which are intended for acquisitions of vehicles, houses and other personal purposes and are repayable through monthly payroll deduction within term and interest rates as follow: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Jangka waktu Suku bunga 12-60 bulan/months 12-24 bulan/months 5.00% - 19.24% 6,50% Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp546.339.823 dan Rp259.763.855, diberikan kepada pejabat eksekutif dan diklasifikasikan lancar. h. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat pemberian kredit yang tidak memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (“BMPK”) Bank Indonesia. Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka, dan agunan lain yang diterima. Jumlah deposito berjangka dan deposito berjangka dari bank lain yang dijadikan agunan kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp137.002.500.000 dan Rp146.605.055.557 (Catatan 12d dan 13d). 54 Term of loans Interest rates Loans to related parties as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp546,339,823 and Rp259,763,855, respectively which are given to executive officers and are classified as current. h. Other information related to loans As of December 31, 2016 and 2015, there are no loans granted which do not comply with the Legal Lending Limit ("LLL") requirements of Bank Indonesia. Loans are generally collateralized by registered mortgages, power of attorney to mortgage or sell, time deposits, and by other guarantees. The time deposits and time deposits from other banks which pledged for loans as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp137,002,500,000 and Rp146,605,055,557, respectively (Notes 12d and 13d). The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. FIXED ASSETS 10. ASET TETAP 1 Januari/ January 1 31 Desember/December 31 , 2016 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassification 31 Desember/ December 31 Biaya perolehan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Renovasi gedung yang disewa Aset dalam penyelesaian Jumlah 752.454.714 27.860.504.071 4.854.640.465 154.000.000 33.621.599.250 1.706.459.812 1.706.459.812 98.000.000 179.492.128 2.002.560.950 2.280.053.078 - Vehicles 654.454.714 Office equipment 29.387.471.755 2.852.079.515 Leasehold improvements 154.000.000 Construction in progress Total 33.048.005.984 Akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Renovasi gedung yang disewa Jumlah Nilai buku 671.210.328 22.643.267.149 4.684.150.760 27.998.628.237 5.622.971.013 40.909.928 2.902.965.471 169.706.819 3.113.582.218 97.999.987 172.200.142 2.001.778.081 2.271.978.210 - 614.120.269 25.374.032.478 2.852.079.498 28.840.232.245 4.207.773.739 Cost 1 Januari/ January 1 31 Desember/December 31 , 2015 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassification Biaya perolehan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Renovasi gedung yang disewa Aset dalam penyelesaian Jumlah 968.514.714 28.956.853.428 5.178.315.935 840.621.120 35.944.305.197 884.545.491 884.545.491 216.060.000 2.667.515.968 323.675.470 3.207.251.438 Akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Renovasi gedung yang disewa Jumlah Nilai buku 846.360.395 20.897.021.597 4.167.613.990 25.910.995.982 10.033.309.215 40.909.930 4.381.858.083 669.383.515 5.092.151.528 216.059.997 2.635.612.531 152.846.745 3.004.519.273 Accumulated depreciation Vehicles Office equipment Leasehold improvements Total Book value 31 Desember/ December 31 Cost 686.621.120 (686.621.120) - - Vehicles 752.454.714 Office equipment 27.860.504.071 4.854.640.465 Leasehold improvements 154.000.000 Construction in progress Total 33.621.599.250 671.210.328 22.643.267.149 4.684.150.760 27.998.628.237 5.622.971.013 Accumulated depreciation Vehicles Office equipment Leasehold improvements Total Book value Bank berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap sebagaimana dimaksud dalam PSAK 48 (Revisi 2014) selama tahun berjalan. Bank believes that there is no impairment in the value of fixed assets owned by the Bank during the year as meant in PSAK 48 (Revised 2014). Kendaraan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 diasuransikan terhadap risiko gempa bumi, banjir dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Jasa Raharja Putera dan PT Asuransi Wahana Tata dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp411.000.000 dan Rp314.000.000. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Jasa Raharja Putera dan PT Asuransi Wahana Tata bukan pihak yang mempunyai relasi dengan Bank. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan terjadi kerugian. Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu aset tetap pada tanggal 31 Desember 2016. Vehicles for years ended December 31, 2016 and 2015 are insured against earthquake, flood, and other risk to PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Jasa Raharja Putera and PT Asuransi Wahana Tata with a total coverage of each amounted Rp411,000,000 and Rp314,000,000. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia PT Jasa Raharja Putera and PT Asuransi Wahana Tata do not have a related with Bank. Management believes that the coverage is adequate to cover probable losses. Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. There are no fixed assets pledged by the Bank as of December 31, 2016 and 2015. Management has reassessed the estimated useful lives, residual values and depreciation method of fixed assets as at December 31, 2016. 55 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 11. ASET LAIN-LAIN 11. OTHER ASSETS 31 Desember/December 31, 2015 2016 Bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar di muka Setoran jaminan Tunjangan karyawan terkait program kepemilikan kendaraan Lain-lain Jumlah 5.785.607.904 6.149.562.986 935.634.100 4.429.510.713 2.953.813.715 1.691.186.000 Interests receivable Prepaid expenses Security deposits 31.250.014 815.518.051 13.717.573.055 93.750.010 31.346.574 9.199.607.012 Car Ownership Program Others Total 12. SIMPANAN DARI NASABAH a. 12. DEPOSITS FROM CUSTOMERS a. Berdasarkan jenis By type 31 Desember/December 31, 2015 2016 Pihak berelasi Tabungan Deposito berjangka Pihak ketiga Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah b. 198.641.809 2.303.318.551 2.501.960.360 67.288.465 1.863.303.847 1.930.592.312 14.946.105.998 6.414.507.955 75.793.612.917 97.154.226.870 99.656.187.230 4.782.130.351 4.907.788.425 112.983.099.813 122.673.018.589 124.603.610.901 b. Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu Berdasarkan jangka waktu: Related parties Savings deposits Time deposits Third parties Current accounts Savings deposits Time deposits Total Details of time deposits by term By maturity: 31 Desember/December 31, 2015 2016 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah 32.576.815.334 30.621.086.615 7.660.429.519 7.238.600.000 78.096.931.468 - 56 29.537.957.457 63.963.647.198 11.664.199.005 9.680.600.000 114.846.403.660 - 1 month 3 months 6 months 12 months Total The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) b. 12. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) b. Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu (lanjutan) Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: Details of time deposits by term (continued) By remaining period to maturity: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan Jumlah 39.162.196.895 30.611.805.054 6.380.129.519 1.942.800.000 78.096.931.468 47.829.365.335 51.299.738.325 10.926.500.000 4.790.800.000 114.846.403.660 - c. 1 month or less More than 1 - 3 months More than 3 - 6 months More than 6 - 12 months Total - c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Average interest rate per annum 31 Desember/December 31, 2015 2016 Giro Tabungan Deposito berjangka d. 4,81% 2,10% 8,05% 2,66% 2,48% 8,74% d. Informasi lain Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp14.150.000.000 dan Rp20.492.000.000 (Catatan 9h). 13. SIMPANAN DARI BANK LAIN 13. Seluruh simpanan dari bank lain adalah dalam mata uang Rupiah dan dengan pihak ketiga yang terdiri atas: a. Berdasarkan jenis Current accounts Savings deposits Time deposits Other information Time deposits blocked and pledged as loans collateral as of December 31, 2016 and 2015 were Rp14,150,000,000 and Rp20,492,000,000 respectively (Note 9h). DEPOSITS FROM OTHER BANKS All deposits from other banks are in Rupiah and with third parties which comprise of: a. By type 31 Desember/December 31, 2015 2016 Pihak ketiga Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah 144.717.964.214 32.007.644.127 470.606.574.746 647.332.183.087 57 133.880.127.232 2.623.233.134 502.628.055.558 639.131.415.924 Third parties Current accounts Saving accounts Time deposits Total The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) b. 13. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued) b. Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu Berdasarkan jangka waktu: Details of time deposits by term By maturity: 31 Desember/December 31, 2015 2016 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah 141.636.574.746 222.242.500.000 47.820.000.000 58.907.500.000 470.606.574.746 1 month 3 months 6 months 12 months More than 12 months Total 107.425.000.001 291.445.555.557 36.980.000.000 64.777.500.000 2.000.000.000 502.628.055.558 - - Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: By remaining period to maturity: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan Jumlah 183.796.574.746 227.537.500.000 24.755.000.000 34.517.500.000 470.606.574.746 144.355.000.001 282.495.555.557 42.215.000.000 33.562.500.000 502.628.055.558 c. c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun 1 month or less More than 1 - 3 months More than 3 - 6 months More than 6 - 12 months Total Average interest rate per annum 31 Desember/December 31, 2015 2016 Giro Tabungan Deposito berjangka d. 3,03% 3,60% 7,91% 2,96% 2,80% 8,84% Informasi lain Saldo deposito berjangka yang diblokir atau dijadikan jaminan kredit per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp122.852.500.000 dan Rp126.113.055.557 (Catatan 9h). 58 d. Current accounts Saving accounts Time deposits Other information Time deposits blocked or pledged for loans as of December 31, 2016 and 2015 is amounting to Rp122,852,500,000 and Rp126,113,055,557, respectively (Note 9h). The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. PINJAMAN YANG DITERIMA 14. BORROWINGS 31 Desember/December 31, 2015 2016 Pihak ketiga Citibank N.A., Cabang Jakarta 33.106.032.841 33.106.032.841 77.188.728.318 77.188.728.318 Third parties Citibank N.A., Cabang Jakarta Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 27. Information on maturities is disclosed in Note 27. Citibank N.A., Cabang Jakarta Citibank N.A., Jakarta Branch Pada tahun 2012, Bank memperoleh fasilitas term loan dari Citibank N.A., Cabang Jakarta dengan plafon maksimum sejumlah Rupiah ekuivalen sebesar USD18.500.000. Pinjaman terdiri dari dua tahap, yaitu: In 2012, the Bank obtained a term borrowing facility with maximum plafond in Rupiah equivalent to USD18,500,000 from Citibank N.A., Jakarta Branch. The fund borrowings consist of two tranches: a. Tahap I sebesar ekuivalen USD9.250.000 b. Tahap II sebesar ekuivalen USD9.250.000 a. b. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2017 dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 7% per tahun yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran cicilan pokok pinjaman secara merata dilakukan setelah masuk tahun ketiga (2015). This borrowing will be matured on August 15, 2017 and bears interest at a rate of 7% per annum which shall be paid every 3 (three)months. The repayment of borrowing principal will be made after entering the third year (2015). Pada tanggal 23 Juli 2012, ditandatangani Standby Letter of Credit Arrangement Agreement antara Bank, Citibank N.A., dan Overseas Private Investment Corporation (OPIC). Berdasarkan perjanjian ini OPIC akan mengatur penerbitan Standby Letter of Credit hingga jumlah total USD21.500.000 dengan periode komitmen 12 (dua belas) bulan sejak perjanjian ditandatangani. Atas perjanjian tersebut sampai dengan saat ini telah dilakukan 4 (empat) kali perubahan, yaitu dengan Amendment No.1 tertanggal 24 Juli 2012, Amendment No.2 tertanggal 1 Agustus 2012, Amendment No.3 tertanggal 15 Agustus 2012, Amendment No.4 tertanggal 5 Februari 2013 dan Amandment No.5 tertanggal 18 Juli 2013. On July 23, 2012, there was Standby Letter of Credit Arrangement Agreement signed between the Bank, Citibank N.A., and Overseas Private Investment Corporation (OPIC). Based on this agreement, OPIC will arrange the issuance of Standby Letter of Credit up to the total amount of USD21,500,000 with commitment period of 12 (twelve) months from the signing date. The agreement has been amended 4 (four) times by the Amendment No.1 dated July 24, 2012, Amendment No.2 dated August 1, 2012, Amendment No.3 dated August 15, 2012, Amendment No.4 dated February 5, 2013 and Amendment No.5 dated July 18, 2013. Struktur pinjaman ini dijamin dengan Standby Letter of Credit dari Overseas Private Investment Corporation (OPIC) yang diterbitkan Citibank N.A., New York. This borrowing’s structure is secured by Standby Letter of Credit by Overseas Private Investment Corporation (OPIC) which was issued by Citibank N.A., New York. SBLC yang diterbitkan sebesar USD21.500.000 untuk menjamin pinjaman yang diterima sebesar USD18.500.000. Karena Bank bukan bank devisa, pinjaman tersebut diterima dalam Rupiah dari Citibank N.A., Cabang Jakarta. SBLC issued amounted to USD21,500,000 to guarantee borrowings amounted to USD18,500,000. Since the Bank is not a foreign bank, the fund borrowings is received in Rupiah from Citibank N.A., Jakarta Branch. 59 Tranche I is equivalent to USD9,250,000 Tranche II is equivalent to USD9,250,000 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 14. BORROWINGS (continued) Citibank N.A., Cabang Jakarta (lanjutan) Atas SBLC yang diterbitkan, Bank dikenakan biaya premi asuransi setiap 3 bulan oleh OPIC, sebesar 2,5% per tahun dari jumlah ratarata kredit yang diberikan. Citibank N.A., Jakarta Branch (continued) For the issued SBLC, the Bank is charged by insurance premium every 3 months by OPIC, at 2.5% per annum of the average of loans disbursed. Selama pinjaman belum dilunasi, Bank tidak diperkenankan antara lain, melakukan: a. Tanpa persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman, Bank tidak boleh bergabung atau melebur dengan atau mengambilalih seluruh atau sebagian besar dari aset atau modal saham dari perusahaan lain apapun, atau menjual, menyewakan, mentransfer atau dengan cara lain melepaskan seluruh atau setiap bagian yang signifikan (lebih dari 50%) dari harta kekayaan atau asetnya selain dalam kegiatan usahanya seharihari. During the period that the borrowing is still outstanding, the Bank is not allowed to have: a. The Bank shall not, without the prior written consent of the Bank, merge or consolidate with or acquire all or a substantial part of the assets or capital stock of any other company or sell, lease, transfer or otherwise dispose of all or any significant portion (more than 50%) of its property or assets other than in the ordinary course of business. b. Tanpa persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman, Bank tidak boleh membuat dan membiarkan adanya hak tanggungan dan/atau bentuk penggadaian lainnya, dengan beberapa pengecualian. b. The Bank shall not, without prior written consent from the lender, to create and suffer to exist any mortgage and other liens, with some exceptions. c. Tanpa persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman, bank tidak boleh melakukan transaksi di luar transaksi komersial biasa, atau melakukan transaksi dengan individu atau entitas yang mewajibkan membayar lebih dari kewajaran. c. d. Bank tidak boleh, tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pemberi pinjaman, yang sebelum persetujuan tertulis tersebut tidak akan diberikan, dikenakan atau membiarkan adanya pinjaman tambahan kecuali utang yang terjadi dalam kegiatan bisnis dan jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau membuat pinjaman atau uang muka kredit kepada setiap orang atau badan dalam kegiatan usaha normal. d. The Bank shall not, without the prior written consent of the lender, enter into any transaction with any person or entity other than in the ordinary course of of business or ordinary commercial terms and at arm’s length, nor enter into any transaction with any person or entity in which it would be obligated to pay more than the ordinary arm’s length commercial price for any purchase. The Bank shall not, without the prior written consent of the lender, which prior written consent shall not be unreasonably withheld, incur or suffer to exist any additional indebtedness except indebtedness incured in the ordinary course of business and maturing within one year nor make any loan or advance any credit to any person or entity in the ordinary course of business. e. Bank tidak akan mengubah struktur modal atau mengubah atau mengizinkan Akta Pendirian dan Anggaran Dasar harus diubah kecuali untuk meningkatkan modal dari laba ditahan atau tambahan modal dari pemegang saham yang ada, dan Bank harus memastikan bahwa, tanpa persetujuan tertulis dari Citibank N.A., tidak ada perubahan dalam kepemilikan dan tidak ada perubahan materi dalam pengelolaannya. e. The Bank shall not change its capital structure or otherwise amend or permit its Deed of Establishment and Article of Association to be amended except to increase its capital from retained earnings or new subscription from existing shareholders, and the Bank shall ensure that, without the prior written consent from Citibank N.A., there is no change in the ownership and no material change in its management. f. Bank tidak boleh mendistribusikan atau membayar, dividen atau mendistribusikan keuntungan sehubungan dengan modal atau melakukan distribusi laba kepada pemegang saham dalam jumlah minimal agregat lebih dari 15% dari laba bersih Bank setelah pajak dari tahun fiskal sebelumnya. f. Bank shall not distribute or pay, dividends or any other distributions of profits with respect to any shares of capital stock or make income distribution to its shareholders in an aggregate minimum amount of more than 15% of net income after tax of the Bank on the preceding fiscal year. 60 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. PERPAJAKAN a. 15. TAXATION a. Utang pajak Taxes payable 31 Desember/December 31, 2015 2016 Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak penghasilan pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai Jumlah b. 403.330.104 5.637.024 110.556.709 20.465 519.544.302 168.312.460 6.712.094 105.696.559 262.287.875 31.920 543.040.908 b. Manfaat pajak penghasilan Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 26 Income tax article 4 (2) Value added tax Total Income tax benefit 31 Desember/December 31, 2015 2016 Tangguhan c. 1.019.909.247 Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 714.350.460 c. Deferred Current tax The reconciliation between income before tax expense, as shown in the statements of comprehensive income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perbedaan temporer Penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan - kredit yang diberikan Penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan - penempatan pada bank lain Penyusutan aset tetap Penyisihan imbalan kerja karyawan Jumlah perbedaan temporer Perbedaan tetap Biaya kesejahteraan karyawan Biaya sumbangan Lain-lain Jumlah perbedaan tetap Rugi fiskal (19.416.204.402) (18.498.196.385) Loss before tax per statements of profit or loss and other comprehensive income Temporary differences (21.882.321.420) 646.659.007 19.570.000 933.566.693 145.635.125 (20.783.549.602) (39.812.936) 702.087.266 2.037.845.853 3.346.779.190 Provision for impairment losses on financial assets - loans Provision for impairment losses on financial assets - placement with other banks Depreciation of fixed assets Provision for employee benefit Total temporary differences 1.089.637.453 26.087.400 141.452.124 1.257.176.977 (38.942.577.027) 1.769.462.918 32.877.350 264.883.441 2.067.223.709 (13.084.193.486) Permanent differences Benefit in kind Donations Others Total permanent differences Tax loss 61 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak kini (lanjutan) Akumulasi rugi fiskal Tahun 2016 Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 Tahun 2012 Tahun 2011 Akumulasi rugi fiskal 15. TAXATION (continued) c. Current tax (continued) 31 Desember/December 31, 2015 2016 (38.942.577.027) (13.084.193.486) (2.071.596.447) (11.922.318.840) (2.079.390.435) (68.100.076.235) 62 (13.084.193.486) (2.071.596.447) (11.922.318.840) (2.079.390.435) (19.635.354.240) (48.792.853.448) Accumulated tax losses: Year 2016 Year 2015 Year 2014 Year 2013 Year 2012 Year 2011 Accumulated tax losses Aset pajak tangguhan Penyisihan kerugian penurunan nilai - Kredit yang diberikan - Penempatan pada bank lain Akumulasi rugi fiskal Penyusutan aset tetap Estimasi liabilitas imbalan pasca kerja Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar keuangan yang tersedia untuk dijual Jumlah d. Aset Pajak tangguhan - neto 15. PERPAJAKAN (lanjutan) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39.435.424 (2.432.418.076) (2.392.982.652) 2.703.926.064 3.719.147.541 13.239.629.731 63 - (173.079.029) 12.682.500 7.289.374.803 (312.422.148) 1 Januari/ January 1.019.909.247 36.408.781 (5.470.580.355) 4.892.500 6.215.796.648 233.391.673 31 Desember 2016 / December 31 , 2016 Diakui pada penghasilan komprehensif lain Diakui pada (ekuitas)/Recognize laporan laba rugi in other /Recognize in comprehensive statements of income (equity) profit of loss d. Deferred tax assets - net 15. TAXATION (continued) PT BANK ANDARA 1.286.729.465 11.866.556.326 2.779.770.269 (5.643.659.384) 17.575.000 13.505.171.451 (79.030.475) 31 Desember/ December Deferred tax assets Allowance for impairment losses on: Loans Placement with other banks Accumulated tax losses Depreciation of fixed assets Estimated post-employment benefit liabilities Unrealised losses on changes in fair value of available-for-sale financial assets Total NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) The original financial statements included herein are in the Indonesian language 509.461.463 714.350.460 (196.600.697) 2.899.032.567 2.702.431.870 2.391.065.298 820.114.974 9.822.847.401 64 3.719.147.541 13.239.629.731 2.703.926.064 (173.079.029) 12.682.500 7.289.374.803 (312.422.148) 31 Desember/ December Deferred tax assets Allowance for impairment losses on: Loans Placement with other banks Accumulated tax losses Depreciation of fixed assets Estimated post-employment benefit liabilities Unrealised losses on changes in fair value of available-for-sale financial assets Total NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Management believes that deferred tax assets resulting from temporary differences and accumulated tax losses can be realized in the future periods. 161.664.752 (9.953.234) (122.344.338) 175.521.817 - (334.743.781) 22.635.734 7.411.719.141 (487.943.965) 1 Januari/ January 31 Desember 2015 / December 31 , 2015 Diakui pada penghasilan komprehensif lain Diakui pada (ekuitas)/Recognize laporan laba rugi in other /Recognize in comprehensive statements of income (equity) profit of loss d. Deferred tax assets - net (continued) 15. TAXATION (continued) Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang. Aset pajak tangguhan Penyisihan kerugian penurunan nilai - Kredit yang diberikan - Penempatan pada bank lain Akumulasi rugi fiskal Penyusutan aset tetap Estimasi liabilitas imbalan pasca kerja Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar keuangan yang tersedia untuk dijual Jumlah d. Aset Pajak tangguhan - neto (lanjutan) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK ANDARA The original financial statements included herein are in the Indonesian language The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) e. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. TAXATION (continued) e. Surat ketetapan pajak Pada tanggal 26 April 2010, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak dari KPP Madya untuk semua jenis pajak untuk tahun pajak 2008. Surat Ketetapan Pajak tersebut menyatakan kurang bayar pajak untuk pajak penghasilan badan, pasal 4(2), dan pasal 23 masing-masing sebesar Rp5.676.378.903, Rp2.514.780.600 dan Rp822.316.525 (termasuk denda dan bunga). Bank telah melakukan pembayaran cicilan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) sebesar Rp3.748.000.000. Bank tidak menyetujui sebagian besar hasil keputusan di dalam Surat Ketetapan Pajak tersebut dan telah menyampaikan 3 (tiga) Surat Keberatan pada tanggal 19 Juli2010 kepada Kantor Pajak Wilayah. Cicilan SKPKB yang telah dibayarkan tersebut disajikan sebagai pajak dibayar dimuka. Tax assessment letter On April 26, 2010, the Bank received Tax Assessments Letters from KPP Madya for all taxes for fiscal year 2008. The Tax Assessments Letters reflected underpayments of corporate income tax and withholding tax article 4(2) and 23 of Rp5,676,378,903, Rp2,514,780,600 and Rp822,316,525 (including penalties and interests), respectively. The Bank has paid installment of the Assessment of Tax Underpayment (SKPKB) amounting to Rp3,748,000,000. The Bank disputes most of the items contained in this SKPKB and already filed 3 (three) Objection Letters on July 19, 2010 to District Tax Office. The installment of SKPKB has been presented as prepaid tax. Pada tanggal 5 Januari 2011, Bank menerima surat keputusan keberatan dari Kantor Pajak Wilayah untuk SKPKB pajak penghasilan badan, pajak penghasilan pasal 4(2) dan pajak penghasilan pasal 23 masing-masing sebesar Rp4.643.015.440, Rp519.645.378 dan Rp341.559.145, dimana Kantor Pajak Wilayah menolak keberatan yang diajukan oleh Bank. Untuk pajak penghasilan pasal 4(2), Bank telah menerima keputusan keberatan yang dikeluarkan oleh Kantor Pajak Wilayah sebesar Rp519.645.378. Oleh karena itu, Bank membebankan pajak dibayar dimuka sebesar Rp502.000.000 dan membebankan tambahan pembayaran sebesar Rp17.645.378 dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2011. On January 5, 2011, the Bank received decission letter of objection from District Tax Office for corporate income tax, withholding income tax article 4(2) and withholding income tax article 23 amounting to Rp4,643,015,440, Rp519,645,378 and Rp341,559,145, respectively. For withholding income tax article 4(2), the Bank accepted the decision on objection issued by District Tax Office amounting to Rp519,645,378. Consequently, the Bank charged the prepaid tax of Rp502,000,000 and additional payment of Rp17,645,378 was charged to 2011 statement of comprehensive income. Pada tanggal 3 Oktober 2011, Bank mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak di Jakarta atas surat keputusan yang diterbitkan Kantor Pajak Wilayah atas SKPKB pajak penghasilan badan melalui surat Bank No.731/BA/X.07/Dpr/2011. On October 3, 2011, the Bank appealed to Tax Court in Jakarta regarding the Decision Letter issued by District Tax Office regarding the Underpayment Tax Assessment Letter of corporate income tax and through the Bank’s letter No.731/BA/X.07/Dpr/2011. Pada tanggal 7 Oktober 2011, Bank mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak di Jakarta atas surat keputusan yang diterbitkan Kantor Pajak Wilayah atas SKPKB pajak penghasilan pasal 23 melalui surat Bank No.735/BA/X.07/Dpr/2011. On October 7, 2011, the Bank appealed to Tax Court in Jakarta regarding the decision letter issued by District Tax Office regarding the Underpayment Tax Assessment of withholding income tax article 23 through the Bank’s letter No.735/BA/X.07/Dpr/2011. 65 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) e. 15. TAXATION (continued) e. Surat ketetapan pajak (lanjutan) Pada tanggal 30 Januari 2013, Pengadilan Pajak di Jakarta telah mengeluarkan Putusan Pengadilan Pajak No.Put.43007/PP/M.V/15/2013 dan No.Put.43006/PP/M.V/15/2013 mengenai banding Pajak Penghasilan pasal 23 dan pajak penghasilan badan yang diajukan dengan menyatakan menerima banding Pemohon banding dan mengubah Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.KEP-764/WPJ.17/BD.06/2011 dan No.KEP763/WPJ.17/BD.06/2011, sehingga jumlah yang masih harus dibayar atas pajak penghasilan pasal 23 adalah sebesar Rp 160.400.410 dan lebih bayar atas pajak penghasilan badan sebesar Rp626.166.961. Pada tanggal 1 April 2013, Bank telah menerima pengembalian pajak penghasilan badan dan pajak penghasilan pasal 23 masing-masing sebesar Rp3.760.640.911 dan Rp85.599.590. Tax assessment letter (continued) On January 30, 2013, the Tax Court in Jakarta had issued Tax Court Decision No.Put.43007/PP/M.V/15/2013 and No.Put.43006/PP/MV/15/2013 regarding the appeal of withholding income tax article 23 and corporate income tax, accepting all appeals and change the decision of the Director General of Taxes No.KEP764/WPJ.17/BD.06/2011 and No.KEP763/WPJ.17/BD.06/2011. Income tax article 23 amounted to Rp160,400,410 and overpayment for corporate income tax amounted to Rp626,166,961. On April 1, 2013, the Bank had received repayment of corporate income tax and withholding income tax article 23 amounted to Rp3,760,640,911 and Rp85,599,590, respectively. Pada tanggal 4 Maret 2013, Pengadilan Pajak telah mengeluarkan Putusan Pengadilan Pajak atas revisi keputusan banding sebelumnya dengan No.Put.43006.R/PP/M.V/15/2013 dan No.Put.43007.R/PP/M.V/15/2013, dimana jumlah yang masih harus dibayar atas pajak penghasilan pasal 23 adalah sebesar Rp265.520.850 dan lebih bayar atas pajak penghasilan pajak badan yang lebih bayar adalah sebesar Rp626.166.961. Sebagai akibatnya, Bank harus mengembalikan restitusi sebesar Rp85.599.590 dan membayar kekurangan pajak penghasilan pasal 23 sebesar Rp19.520.850. On March 4, 2013, the Tax Court had issued the Tax Court Decision on the revision of the previous appeal decision No.Put.43006.R/PP/M.V/15/2013 and No.Put.43007.R/PP/MV/15/2013, where the amount still to be paid on income tax article 23 amounted to Rp265,520,850 and overpayment for corporate income tax amounted to Rp626,166,961. As a result, the Bank has to return tax refund amounted to Rp85,599,590 and to repay the underpayment of withholding income tax article 23 amounting to Rp19,520,850. Atas Memori Peninjauan Kembali No.S-3652/PJ.07/2013 tanggal 29 Mei 2013 dan No.S-3697/PJ.07/2013 tanggal 31 Mei 2013 yang diajukan oleh Direktorat Jenderal Pajak, pada tanggal 22 Januari 2014, Pengadilan Pajak mengeluarkan Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan Penyerahan Memori Peninjauan Kembali No.MPK1225/SP.52/ I/2014 dan No.MPK-1226/SP.52/I/2014. Masing-masing terkait atas perkara Putusan Pengadilan Pajak No.Put.43007/PP/M.V/15/2013 tanggal 30 Januari 2013 yang telah dibetulkan dengan Putusan Pengadilan Pajak No.Put43007.R/PP/M.V/15/2013 tanggal 4 Maret 2013 dan Putusan Pengadilan Pajak No.Put.43006/PP/M.V/15/2013 tanggal 30 Januari 2013 yang telah dibetulkan dengan Putusan Pengadilan Pajak No.Put.43006.R/PP/M.V/15/2013 tanggal 4 Maret 2013. Atas pemberitahuan ini, Bank telah mengeluarkan Kontra Memori (Jawaban) Peninjauan Kembali No.049/BA02/II/2014 dan No.050/BA-02/II/2014 pada tanggal 19 Februari 2014. Regarding to the Judicial Review Memory No.S3652/PJ.07/2013 dated May 29, 2013 and No.S3697/PJ.07/ 2013 dated May 31, 2013 which has been filed by the Directorate General of Taxes, on January 22, 2014, the Tax Court has issued Notification of Application for Judicial Review and Submission Judicial Review Memory No.MPK-1225/SP.52/I/2014 and No.MPK1226/SP.52/I/2014 respectively regarding the Tax Court Decision No.Put.43007/PP/M.V/15/2013 dated January 30, 2013 which has been revised by the Tax Court Decision No.Put43007.R/PP/M.V/15/2013 dated March 4, 2013 and the Tax Court Decision No.Put.43006/PP/M.V/15/2013 dated January 30, 2013 which has been revised by the Tax Court Decision No.Put43006.R/PP/M.V/15/2013 dated March 4, 2013. For this notification, the Bank has issued a Contra Memory (Answer) Judicial Review No.049/BA-02/II/2014 dan No.050/BA-02/II/2014 dated February 19, 2014. 66 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) e. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. TAXATION (continued) e. Surat ketetapan pajak (lanjutan) Pada tanggal 23 April 2015, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak dari KPP Madya atas pemeriksaan semua jenis pajak untuk tahun pajak 2011. Surat Ketetapan Pajak tersebut menyatakan kurang bayar pajak untuk pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penghasilan pasal 4(2), pasal 23 dan pasal 26 masing-masing sebesar Rp1.213.742.588, Rp2.250.187.898, Rp52.912.999 dan Rp682.324.348 (termasuk denda dan bunga). Bank telah melakukan pembayaran Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) sebesar Rp4.199.167.833. Tax assessment letter (continued) On April 23, 2015, the Bank received Tax Assessments Letters from KPP Madya on the examination for all taxes for fiscal year 2011. The Tax Assessments Letters reflected underpayments of value added tax (VAT), withholding tax article 4(2), 23 and 26 amounted Rp1,213,742,588, Rp2,250,187,898, Rp52,912,999 and Rp682,324,348 (including penalties and interests), respectively. The Bank has paid the Assessment of Tax Underpayment (SKPKB) amounting to Rp4,199,167,833. Pada tanggal 10 Juli 2015, Bank mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar No.00048/240/11/904/15 tanggal 23 April 2015 Masa Pajak Agustus 2011. Pada tanggal 28 Juni 2016, Direktur Jenderal Pajak berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No:KEP/00012/KEB/WPJ.17/2016 tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar mengabulkan seluruh permohonan keberatan wajib pajak dalam suratnya No.086/BA-01/VII/2015 tanggal 10 Juli 2015 dan mengurangkan jumlah pajak yang masih harus dibayar dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang bayar No.00048/240/11/904/15 tanggal 23 April 2015 Masa Pajak Agustus 2011 sehingga terdapat kelebihan bayar sebesar Rp273.800.000. Pada tanggal 26 Juli 2016, Bank mengajukan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi atas surat tagihan pajak PPh pasal 26 No.00010/104/13/012/16 tanggal 6 April 2016 Masa/Tahun Pajak Januari/2013 dan No.00001/104/16/012/16 tanggal 6 April 2016 Masa/Tahun Pajak Maret/2016. On July 10, 2015, the Bank filed an objection to tax underpayment assessment letter No.00048/240/11/904/15 dated 23 April 2015 Tax Period August 2011. On June 28, 2016, the Director General of Taxation by Decree of the Director General of Taxes No:KEP/00012/KEB/WPJ.17/2016 regarding taxpayer objections of tax underpayment assessment letter fulfill all taxpayer objections requests in the letter No.086/BA01/VII/2015 dated July 10, 2015 and deduct the amount of tax payables in tax underpayment assessment letter No.00048/240/11/904/15 dated 23 April 2015 Tax Period August 2011 so that there is overpayment amounted Rp273,800,000. Pada tanggal 26 Juli 2016, Bank melakukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak atas SKPKB No.00048/2401/11/904/15 Masa Pajak Agustus 2011 sebesar Rp273.800.000. Berdasarkan surat permohonan tersebut Pihak KPP Madya kemudian melakukan pengecekan terhadap seluruh utang pajak Bank sebelum dilakukan pembayaran. Berdasarkan sistem KPP Madya, terdapat utang pajak/STP di cabang Jakarta sebesar Rp276.105.875 atas pengajuan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi atas surat tagihan pajak PPh pasal 26 No.00010/104/13/012/16 tanggal 6 April 2016 Masa/Tahun Pajak Januari/2013 tanggal 26 Juli 2016. Dikarenakan keputusan pengajuan permohonan tersebut belum keluar sehingga kelebihan pajak dikompensasikan dengan Surat Tagihan Pajak cabang Jakarta, sehingga pengembalian kelebihan pajak menjadi nihil. On July 26, 2016, the Bank performed request for return of the tax overpayment on tax underpayment assessment letter No.00048/2401/11/904/15 Tax Period August 2011 amounted Rp273,800,000. Based on request letter, the tax service office then checked all tax payables of the Bank before making payment. Based on tax service office system, there is tax payables/tax assessment letter in Jakarta branch amounted Rp276,105,875 on request for deduction or elimination of administrative sanction on tax assessment letter income tax article 26 No.00010/104/13/012/16 dated 6 April 2016 Period/Year Taxes January/2013 dated July 26, 2016. Due to the decision that the submission has not been come out so that the overpayment is compensated with tax collection letter Jakarta branch, so the return of the overpayment become nil. On July 26, 2016, the Bank filed request for deduction or elimination of administrative sanction on tax collection letter income tax article 26 No.00010/104/13/012/16 dated 6 April 2016 Period/Fiscal Year January/2013 and No.00001/104/16/012/16 dated 6 April 2016 Period/Fiscal Year March/2016. 67 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued) e. Surat ketetapan pajak (lanjutan) Pada tanggal 23 Januari 2017, permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi atas surat tagihan pajak tersebut dikabulkan seluruhnya oleh Direktur Jenderal pajak berdasarkan surat keputusan No.KEP00146/NKEB/WPJ.30/2017 dan No.KEP00147/NKEB/WPJ.30/2017 tentang penghapusan sanksi administrasi atas surat tagihan pajak karena permohonan wajib pajak masing-masing sebesar Rp276.105.875 dan Rp73.770.050. Dengan dikabulkannya permohonan tersebut, Bank menjadi lebih bayar sebesar Rp273.800.000. Bank berencana untuk mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pajak tersebut. e. Tax assessment letter (continued) On January 23, 2017, request for deduction or elimination of administrative sanction on the tax collection letter is fulfilled entirely by the Director General of taxes under the decree No.KEP-00146/NKEB/WPJ.30/2017 and No.KEP00147/NKEB/WPJ. 30/2017 regarding the elimination of administrative sanction on the tax collection letter for the taxpayer's request amounted Rp276,105,875 and Rp73,770,050, respectively. With the fulfilling of the request, Bank has overpayment amounted Rp273,800,000. The bank plans to request for refund of the tax overpayment. f. Administrasi Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2007 tentang “Perubahan Ketiga atas Undang-undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” yang berlaku mulai tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak. f. Administration Based on Law of the Republic of Indonesia No.28 Year 2007 regarding “Third Amendment of Law No.6 Year 1983 regarding General Rules and Procedures of Taxation” which are applicable starting 2008, the Directorate General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years from the date the tax becomes due. 16. LIABILITAS LAIN-LAIN 16. OTHER LIABILITIES 31 Desember/December 31, 2015 2016 Imbalan kerja karyawan (Catatan 24) Bunga yang masih harus dibayar Jasa tenaga ahli Pelatihan karyawan Setoran modal Insentif jangka panjang Lain-lain Jumlah 5.607.594.611 5.250.785.881 1.121.375.000 400.000.000 10.225.529.336 22.605.284.828 6.489.879.866 6.294.838.449 1.124.287.000 52.061.524 45.000.000.000 333.889.416 9.099.998.616 68.394.954.871 Insentif jangka panjang merupakan insentif kepada Direksi dan karyawan kunci yang akan dibayarkan dalam jangka waktu tertentu bergantung pada pencapaian kinerja keuangan tertentu. 17. MODAL SAHAM Employee benefit (Note 24) Interest payables Professional fees Employee training Paid-up capital Long term incentives Others Total Long term incentives represents accrued incentive for Directors and key executive officers which will be paid after certain period of time depending the achievement of financial performance target. 17. Berdasarkan akta No.24 tanggal 14 November 2016 dari Notaris Jose Dima Satria, S.H.,Mkn notaris di Jakarta, modal dasar Bank sebesar Rp2.000.000.000.000 terbagi atas 2.000.000 lembar saham dengan nominal masing-masing sebesar Rp1.000.000 per lembar saham. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 507.308 lembar saham senilai Rp507.308.000.000. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU-0021801.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 18 November 2016. CAPITAL STOCK Based on deed No.24 dated November 124, 2016, as stated in notarial deed of Jose Dima Satria, S.H.,Mkn notary in Jakarta, the Bank's authorized capital is amounted to Rp2,000,000,000,000 which is divided into 2,000,000 shares with a par value per share of Rp1,000,000. The authorized capital of issued and fully paid share capital amount is 507,308 per share as many Rp507,308,000,000. This amendment to the articles of association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No.AHU-0021801.AH.01.02.Tahun 2016 dated November 18, 2016. 68 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. MODAL SAHAM (lanjutan) 17. CAPITAL STOCK (continued) Pada tanggal 31 Desember 2015, Modal dasar Bank sebesar Rp500.000.000.000 terbagi atas 499.999 lembar saham seri A dan 1 lembar saham seri B dengan nominal masing-masing sebesar Rp1.000.000 per lembar saham. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 304.385 lembar saham senilai Rp304.385.000.000. As of December 31, 2015, The Bank's authorized capital is amounted to Rp 500,000,000,000 which is divided into 499,999 shares series A and 1 share serie B with a par value per share of Rp1,000,000. The authorized capital of issued and fully paid share capital amount is 304,385 per share as many Rp304,385,000,000. 2016 Jumlah lembar saham/ Number of shares Modal dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh Nilai nominal/ Par value Jumlah nilai saham/ Amount of share 1.000.000 1.000.000 2.000.000.000.000 507.308.000.000 2.000.000 507.308 Authorised capital Issued and fully paid capital 2015 Jumlah lembar saham/ Number of shares Modal dasar Saham seri A Saham seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh Saham seri A Saham seri B Nilai nominal/ Par value Jumlah nilai saham/ Amount of share 499.999 1 500.000 1.000.000 1.000.000 499.999.000.000 1.000.000 500.000.000.000 304.384 1 304.385 1.000.000 1.000.000 304.384.000.000 1.000.000 304.385.000.000 Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, susunan pemegang saham adalah sebagai berikut: Authorised capital Share serie A Share serie B Issued and fully paid capital Share serie A Share serie B As of December 31, 2016 and 2015, the composition of the shareholders is as follows: 2016 Pemegang Saham APRO Financial Co., Ltd, Korea Selatan Mercy Corps, Amerika Serikat International Finance Corporation, Amerika Serikat Stichting Hivos - Triodos Fund. Belanda KfW. Jerman I Wayan Gatha DWM Funds S.C.A - SICAV SIF., Luxembourg Jumlah Jumlah lembar saham/ Number of shares Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 202.923 40,00 66.986 13,20 60.572 11,94 47.204 48.118 16.160 9,30 9,48 3,19 65.345 507.308 12,88 100,00 69 Jumlah modal disetor/ Total paid-in capital Shareholders APRO Financial Co., Ltd, South Korea Mercy Corps, 66.986.000.000 United States of America International Finance Corporation, 60.572.000.000 United Stated of America Stichting Hivos - Triodos Fund 47.204.000.000 Netherlands 48.118.000.000 KfW. Germany 16.160.000.000 I Wayan Gatha DWM Funds S.C.A - SICAV SIF., 65.345.000.000 Luxembourg Total 507.308.000.000 202.923.000.000 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. MODAL SAHAM (lanjutan) 17. CAPITAL STOCK (continued) Berdasarkan akta No.24 tanggal 14 November 2016 dari Notaris Jose Dima Satria, S.H.,Mkn notaris di Jakarta, telah disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp304.385.000.000 menjadi Rp507.308.000.000. Based on deed No.24 dated November 14, 2016, as stated in notarial deed of Jose Dima Satria, S.H.,Mkn notary in Jakarta, has been agreed the increase of issued and paid-up capital from Rp304,385,000,000 become Rp507,308,000,000. Modal disetor Bank telah dicatat dalam administrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan surat No.S-88/PB.32/2016 tanggal 6 Desember 2016. Paid-in capital of the Bank has been recorded in the administration of the Financial Services Authority (OJK) through letter No.S-88/PB.32/2016 dated December 6, 2016. 2015 Pemegang Saham Jumlah lembar saham/ Number of shares Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Saham seri A: Mercy Corps, Amerika Serikat International Finance Corporation, Amerika Serikat Stichting Hivos - Triodos Fund. Belanda KfW. Jerman I Wayan Gatha DWM Funds S.C.A - SICAV SIF., Luxembourg Jumlah modal disetor/ Total paid-in capital Shareholders 66.985 22,00 60.572 19,90 47.204 48.118 16.160 15,51 15,81 5,31 65.345 21,47 Share serie A: Mercy Corps, 66.985.000.000 United States of America International Finance Corporation, 60.572.000.000 United Stated of America Stichting Hivos - Triodos Fund 47.204.000.000 Netherlands 48.118.000.000 KfW. Germany 16.160.000.000 I Wayan Gatha DWM Funds S.C.A - SICAV SIF., 65.345.000.000 Luxembourg 1 0,00 1.000.000 Share serie B: Mercy Corps, United States of America 304.385 100,00 304.385.000.000 Total Saham seri B: Mercy Corps, Amerika Serikat Jumlah 18. PENDAPATAN BUNGA 18. INTEREST INCOME 31 Desember/December 31, 2015 2016 Kredit yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Provisi dan komisi kredit yang diberikan Jumlah 97.927.176.378 89.999.530.650 7.921.188.225 9.727.068.861 115.575.433.464 4.289.597.231 119.865.030.695 12.313.590.841 8.130.592.635 110.443.714.126 3.306.520.691 113.750.234.817 Jumlah pendapatan bunga kepada pihak berelasi pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp61.959.555 dan Rp18.531.964 (Catatan 25). Loans Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Fees and commissions of loans Total Total interest income to related parties for the year ended 2016 and 2015 amounted to Rp61,959,555 and Rp18,531,964 (Note 25). 70 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 19. BEBAN BUNGA 19. INTEREST EXPENSES 31 Desember/December 31, 2015 2016 Simpanan dari nasabah Tabungan Giro Deposito berjangka Deposito on call Simpanan dari bank lain Tabungan Giro Deposito berjangka Deposito on call Interbank call money Repo Pinjaman yang diterima Premi penjaminan simpanan (Catatan 29) Jumlah 320.675.204 335.825.649 7.659.214.837 342.686 337.829.194 203.488.185 8.628.289.853 2.903.024 890.751.669 2.578.013.274 40.402.121.432 25.991.783 401.694.445 293.457.759 9.169.621.525 1.445.028.793 63.522.739.056 370.510.198 1.840.514.703 45.146.732.907 136.332.594 10.613.889 11.889.458.079 1.275.450.250 69.842.122.876 Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp51.898.267 dan Rp75.489.368 (Catatan 25). 20. PEMULIHAN (PENYISIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN DAN NON KEUANGAN Deposits from customers Savings Current accounts Time deposits Deposits on call Deposits from other banks Savings Current accounts Time deposits Deposits on call Interbank call money Repo Borrowings Premium of deposit guarantee (Note 29) Total Total interest expense to related parties for the year ended 2016 and 2015 amounted to Rp51,898,267 and Rp75,489,368 (Note 25). 20. REVERSAL (ALLOWANCE) FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL AND NON-FINANCIAL ASSETS 31 Desember/December 31, 2015 2016 Aset keuangan Penempatan pada bank lain (Catatan 7) Kredit yang diberikan (Catatan 9) Jumlah 39.812.936 (12.249.087.165) (12.209.274.229) (19.570.000) (6.042.076.595) (6.061.646.595) 21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 21. Financial Assets Placement with other banks (Note 7) Loans (Note 9) Total GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 31 Desember/December 31, 2015 2016 Fee tenaga ahli Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Penyusutan aset tetap (Catatan 10) Alih daya Internet Telepon, listrik dan air Pendidikan dan pelatihan Premi asuransi Perjalanan dinas Promosi dan iklan Barang cetakan dan perlengkapan kantor Transportasi Representasi Direksi Lain-lain Jumlah 9.807.359.364 5.194.376.927 3.560.779.328 3.113.582.218 2.037.420.312 1.767.333.074 1.005.371.066 976.820.580 911.333.441 833.642.291 723.941.353 606.168.351 472.652.267 55.219.602 962.605.124 32.028.605.298 1.062.722.225 5.177.598.477 3.010.008.464 5.092.151.528 1.458.983.079 1.142.098.174 849.650.882 425.202.883 971.350.847 956.665.785 827.907.385 644.892.749 349.494.559 45.112.594 578.057.525 22.591.897.156 Professional fees Rent Repairs and maintenance Depreciation of fixed assets (Note 10) Outsourcing Internet Telephone, electricity and water Education and training Insurance premium Business travel Promotion and advertising Printing and office supplies Transportation Directors representation Others Total Pada tahun 2016, Bank melakukan pembayaran fund raising In 2016, the Bank made payments for fund raising success fee, notary success fee , fee notaris dan lawyer berkaitan dengan pencarian and lawyer fees related to investor prospecting amounted investor sebesar Rp9.699.416.989. Rp9,699,416,989. 71 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. BEBAN TENAGA KERJA 22. PERSONNEL EXPENSES 31 Desember/December 31, 2015 2016 Gaji dan tunjangan lainnya Imbalan kerja karyawan (Catatan 24) Tunjangan kesehatan Bonus Tunjangan hari raya Pesangon atas merger Insentif jangka panjang Lain-lain Jumlah 30.912.038.160 1.824.941.619 1.167.262.982 1.398.000.000 1.430.000.000 1.222.433.336 1.425.216.266 39.379.892.363 26.407.949.642 1.974.251.174 1.080.566.527 1.800.000.000 1.100.000.000 1.317.085.950 539.991.256 34.219.844.549 Salaries and other allowances Employee benefits (Note 24) Medical benefit Bonus Holiday allowance Severance pay of merger Long-term incentives Others Total Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan The total remuneration which is given to the Board of Commissioner Direksi Bank pada tahun 2016 sebesar Rp6.972.260.980 (2015: and Directors for the year ended 2016 amounted to Rp6,972,260,980 Rp8.464.486.023). (2015: Rp8,464,486,023). 23. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 23. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 31 Desember/December 31, 2015 2016 KOMITMEN Liabilitas komitmen Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Jumlah liabilitas komitmen JUMLAH KOMITMEN - BERSIH COMMITMENTS Commitment liabilities (150.911.893.546) (150.911.893.546) (150.911.893.546) (73.099.423.966) (73.099.423.966) (73.099.423.966) Unused loan facilities Total commitment liabilities TOTAL COMMITMENTS - NET KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Kredit hapusbuku Jumlah tagihan kontinjensi Liabilitas kontinjensi Penempatan pada bank lain Jumlah liabilitas kontinjensi JUMLAH KONTINJENSI - BERSIH CONTINGENCIES 3.583.800.254 31.182.977.426 34.766.777.680 2.348.573.392 27.490.984.412 29.839.557.804 (17.340.000.000) (17.340.000.000) 17.426.777.680 (17.750.000.000) (17.750.000.000) 12.089.557.804 24. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 24. Contingent receivables Past due interest receivables Loan write-off Total contingent receivables Contingent liabilities Placement with other banks Total contingent liabilities TOTAL CONTINGENCIES - NET EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES Program imbalan pasca kerja Estimasi liabilitas imbalan pasca kerja tersebut telah dihitung sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Post employment benefit The estimated post employment benefit liability has been calculated based on Labor Law No.13/2003 Perhitungan aktuaria atas imbalan pasca kerja telah dihitung oleh aktuaris independen, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dalam laporannya tertanggal 24 Februari 2017 dan 10 Februari 2016 dengan menggunakan metode Projected Unit Credit serta mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut: The actuarial valuation of post employment benefits has been calculated by an independent actuary, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo in its report dated February 24, 2017 and February 10, 2016 with use calculated method Projected Unit Credit also considers assumptions are as follows: 72 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 24. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 24. Program imbalan pasca kerja (lanjutan) EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued) Post employment benefit (continued) 31 Desember/December 31, 2015 2016 Asumsi Ekonomi Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Asumsi lainnya Umur pensiun normal Tingkat kematian Tingkat kecacatan Tingkat pengunduran diri 8,10% per tahun/8.10% per annum 7,50% per tahun/7.50% per annum 55 tahun/55 years of age 8,90% per tahun/8.90% per annum 7,50% per tahun/7.50% per annum 55 tahun/55 years of age Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI 3)/ Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI 3)/ Indonesian Mortality Table 3 2011 (TMI 3) Indonesian Mortality Table 3 2011 (TMI 3) 5% dari TMI 3 2011/5% of TMI 3 2011 5% dari TMI 3 2011/5% of TMI 3 2011 12,00% sampai dengan usia 40 tahun yang menurun secara linier sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 12% up to employee’s age of 40 and reducing linearly up to 0% at age 55 12,00% sampai dengan usia 40 tahun yang menurun secara linier sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 12% up to employee’s age of 40 and reducing linearly up to 0% at age 55 Economic assumptions Discount rate Salary increase rate Other assumptions Normal retirement age Mortality rate Disability rate Resignation rate Bagian dari beban imbalan pasca kerja yang dicatat pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan estimasi liabilitas imbalan pasca kerja yang dicatat pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: The components of employee benefit expense recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income and amounts recognized in the statements of financial position for estimated post employment benefits liabilities are as follows: a. a. Biaya imbalan pasca kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut: Employee benefit expense recognized in the statements of profit or loss, are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Pembayaran imbalan - excess payment Biaya yang dibebankan pada laporan laba rugi b. 1.477.240.162 325.138.835 (1.261.077.555) 1.283.640.177 1.532.958.880 327.354.857 - 1.824.941.619 1.860.313.737 Mutasi atas nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja masingmasing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: b. Current service cost Interest cost Past service cost Benefit paid in period - excess payment Expense recognized in profit or loss Movements in the present value of the post employment benefit liability for the dated December 31, 2016 and 2015 are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Nilai kini liabilitas imbalan pasti awal tahun Biaya jasa kini Biaya jasa lalu Biaya bunga Provisi pembayaran imbalan - excess payment dipindahkan 5.149.104.500 1.477.240.162 (1.261.077.555) 325.138.835 4.305.192.287 1.532.958.880 327.354.857 (1.283.640.177) 4.406.765.765 6.165.506.024 73 Present value of defined benefit liability at beginning of year Current service cost Past service cost Interest cost Provision for benefit paid in period excess payment brought forward The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 24. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 24. Program imbalan pasca kerja (lanjutan) EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued) Post employment benefit (continued) 31 Desember/December 31, 2015 2016 pindahan Pembayaran imbalan kerja Pembayaran imbalan - excess payment (Keuntungan) kerugian aktuaria - asumsi (Keuntungan) kerugian aktuaria - kewajiban Nilai kini liabilitas manfaat pasti c. 4.406.765.765 (240.553.026) 1.283.640.177 6.165.506.024 (135.474.307) - carried forward Actual benefit paid Benefit paid in period - excess payment 239.997.626 (251.400.747) Actuarial (gain) loss - assumption (82.255.931) (629.526.470) Actuarial (gain) loss - liabilities Present value of defined benefit liability 5.607.594.611 5.149.104.500 Mutasi estimasi liabilitas imbalan pasca kerja karyawan selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: c. Movements in the estimated post employment benefits liability during the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Saldo awal Beban tahun berjalan Pembayaran imbalan Pembayaran imbalan - excess payment Beban (pendapatan) yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain Saldo akhir d. 5.149.104.500 1.824.941.619 (240.553.026) (1.283.640.177) 4.305.192.287 1.860.313.737 (135.474.307) - 157.741.695 5.607.594.611 (880.927.217) 5.149.104.500 Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasca kerja masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: d. Beginning balance Expenses for the year Actual benefit payment Benefit paid in period - excess payment Expense (income) recognized in other comprehensive income Ending balance Remeasurement of defined benefit liabilty (assets) for the dated December 31, 2016 and 2015 are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Saldo awal (Keuntungan) kerugian aktuaria Jumlah pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti (324.417.558) 157.741.695 556.509.659 (880.927.217) (166.675.863) (324.417.558) Program imbalan golden handshake Perhitungan aktuaria atas imbalan golden handshake telah dihitung oleh aktuaris independen, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dalam laporannya tertanggal 24 Februari 2017 dan 10 Februari 2016 dengan menggunakan metode Projected Unit Credit serta mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut: Balance at beginning of the year Actuarial (gains) losses The remeasurement of defined benefit liability (assets) Golden handshake benefits The actuarial valuation of golden handshake benefits has been calculated by an independent actuary, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo in its report dated February 24, 2017 and February 10, 2016 with use calculated method Projected Unit Credit also considers assumptions are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Asumsi Ekonomi Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji - 7,09% per tahun/7.09% per annum - 7,50% per tahun/7.50% per annum 74 Economic assumptions Discount rate Salary increase rate The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 24. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued) Program imbalan golden handshake (lanjutan) Golden handshake benefits (continued) a. Biaya imbalan golden handshake yang dibebankan pada a. Golden handshake benefit expense recognized in the laporan laba rugi adalah sebagai berikut: statements of profit or loss, are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2016 357.713.670 Biaya jasa kini Current service cost 60.679.276 Biaya bunga Interest cost (304.455.509) Biaya jasa lalu Past service cost Expense recognized in Biaya yang dibebankan 113.937.437 pada laporan laba rugi profit or loss b. Mutasi atas nilai kini liabilitas imbalan golden handshake masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: b. Movements in the present value of the golden handshake benefit liability for the dated December 31, 2016 and 2015 are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Nilai kini liabilitas imbalan pasti awal tahun Biaya jasa kini Biaya jasa lalu Biaya bunga Pembayaran imbalan kerja Kerugian aktuaria - liabilitas Nilai kini liabilitas manfaat pasti c. 1.340.775.366 (1.340.775.366) - 1.132.313.501 357.713.670 (304.455.509) 60.679.276 94.524.428 - 1.340.775.366 Mutasi estimasi liabilitas imbalan golden handshake selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: c. Present value of defined benefit liability at beginning of year Current service cost Past service cost Interest cost Actual benefit paid Actuarial loss - liabilities Present value of defined benefit liability Movements in the golden handshake benefits liability during the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Saldo awal Beban tahun berjalan Pembayaran imbalan Beban yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain Saldo akhir d. 1.340.775.366 (1.340.775.366) 1.132.313.501 113.937.437 - - 94.524.428 1.340.775.366 Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan golden handshake masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: d. Beginning balance Expense for the year Actual benefit payment Expense recognized in other comprehensive income Ending balance Remeasurement of golden handshake benefit liabilty for the dated December 31, 2016 and 2015 are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Saldo awal Kerugian aktuaria Jumlah pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti 354.984.165 - 260.459.737 94.524.428 354.984.165 354.984.165 75 Balance at beginning of the year Actuarial losses The remeasurement of defined benefit liability The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI 25. Dalam kegiatan normal usaha, Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama. RELATED PARTY TRANSACTIONS In the normal course of business, Bank enters into certain transactions with parties which are related to the management and/or owned by the same ultimate shareholder. All transactions with related parties have met the agreed terms and conditions. Berikut ini adalah pihak-pihak berelasi Bank, sifat hubungan dan The related parties, nature of relationship and nature of sifat dari transaksi: transactions are described as follows: Pihak berelasi/ Sifat hubungan/ Sifat dari transaksi/ Related parties Nature of relationship Nature of transaction Direktur, pejabat eksekutif dan keluarga pejabat eksekutif/ Directors, executive officers and executive officer's family Manajemen kunci/key management Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksitransaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksitransaksi pada saldo tersebut meliputi: a. Kredit yang diberikan/Loans b. Simpanan tabungan/Savings deposits c. Simpanan deposito berjangka/Time deposits d. Pendapatan bunga/Interest income e. Beban bunga/Interest expenses f. Beban tenaga kerja/Personnel expenses In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties. These transactions and balances include the following: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Aset Kredit yang diberikan Karyawan kunci (Catatan 9g) Jumlah Persentase terhadap jumlah aset Liabilitas (Catatan 12a) Simpanan dari nasabah Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas Pendapatan bunga (Catatan 18) Kredit yang diberikan Persentase terhadap jumlah pendapatan bunga Beban bunga (Catatan 19) Simpanan dari nasabah Persentase terhadap jumlah beban bunga 546.339.823 546.339.823 259.763.855 259.763.855 0,04% 0,02% 198.641.809 2.303.318.551 2.501.960.360 67.288.465 1.863.303.847 1.930.592.312 0,31% 0,21% 61.959.555 18.531.964 0,05% 0,02% 51.898.267 75.489.368 0,04% 0,07% 76 Asset Loans Executive officers (Note 9g) Total Percentage to total assets Liabilities (Note 12a) Deposits from customers Savings deposits Time deposits Total Percentage to total liabilities Interest income (Note 18) Loans Percentage to total interest income Interest expenses (Note 19) Deposits from customers Percentage to total interest income The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)25. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) 31 Desember/December 31, 2015 2016 Personnel expenses Compensation of Board of commioners, Management and Executive Bank Officers: 910.000.000 Board of commissioners 7.554.486.023 Directors 169.032.258 Independent parties 6.529.833.714 Executive officers Total 15.163.351.995 Beban tenaga kerja Kompensasi kepada Dewan komisaris, Manajemen dan Penjabat Eksekutif Bank: 910.000.000 Dewan komisaris 6.062.260.980 Direksi 240.000.000 Pihak independen 9.530.460.271 Pejabat eksekutif 16.742.721.251 Jumlah Persentase terhadap jumlah 42,52% beban tenaga kerja 26. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 44,31% 26. Percentage of total personnel expenses FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS Sebagian besar instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan disajikan menggunakan nilai wajar. Berikut ini adalah perbandingan antara nilai tercatat, seperti yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan dan nilai wajarnya. A significant number of financial instruments are carried at fair value in the statements of financial position. Below is the comparison of the carrying amounts, as reported on the statements of financial position, and its fair value. Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah dialokasikan berdasarkan klasifikasinya. Kebijakan akuntansi penting pada Catatan 2c menjelaskan bagaimana setiap kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan) diakui. In the following table, financial instruments have been allocated based on their classification. The significant accounting recognised policies in Note 2c describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments) are recognised. Pengelompokan aset keuangan telah diklasifikasikan menjadi aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, kredit yang diberikan dan piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi. Financial assets classes have been allocated into held-tomaturity, loans and receivables and available-for-sale financial assets. In other hand, financial liabilities has been classified as amortized cost. Nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan informasi yang tersedia dan belum diperbaharui untuk merefleksikan perubahaan keadaan pasar setelah tanggal laporan posisi keuangan. The fair value are based on relevant information available as at the statements of financial position date and have not been updated to reflect changes in market condition after the statements of financial position date. Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. The table below presents the carrying amount and fair values of the financial assets and liabilities as at December 31, 2016 and 2015. 77 118.337.800.001 118.337.800.001 224.221.747.095 1.008.347.256.647 1.245.094.861.199 - - 1.042.370.779 Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan - - 8.546.588.128 Giro pada Bank Indonesia Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain - 2.936.898.550 78 149.999 99.656.187.230 647.332.183.087 33.106.032.841 5.250.785.881 785.345.339.038 - - - - 149.999 99.656.187.230 647.332.183.087 33.106.032.841 5.250.785.881 785.345.339.038 224.221.747.095 118.337.800.001 1.008.347.256.647 1.363.432.661.200 1.042.370.779 8.546.588.128 2.936.898.550 149.999 99.656.187.230 647.332.183.087 33.106.032.841 5.250.785.881 785.345.339.038 224.221.747.095 170.399.922.000 1.008.347.256.647 1.415.494.783.199 1.042.370.779 8.546.588.128 2.936.898.550 Jumlah nilai wajar/ Total fair value Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Other liabilities Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 26. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 31 Desember 2016/December 31, 2016 Liabilitas keuangan Tersedia diamortisasi/ Jumlah untuk dijual/ nilai tercatat/ Financial Available liabilities at Total carrying for sale amortized cost amount Aset Kas Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables 26. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK ANDARA The original financial statements included herein are in the Indonesian language 142.429.516.904 142.429.516.904 151.291.025.039 673.621.770.206 890.592.705.493 - - 46.097.270.183 Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan - - 17.570.229.065 Giro pada Bank Indonesia Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain - 79 150.000 124.603.610.901 639.131.415.924 77.188.728.318 6.294.838.449 847.218.743.592 - - - - 150.000 124.603.610.901 639.131.415.924 77.188.728.318 6.294.838.449 847.218.743.592 151.291.025.039 142.429.516.904 673.621.770.206 1.033.022.222.397 46.097.270.183 17.570.229.065 2.012.411.000 150.000 124.603.610.901 639.131.415.924 77.188.728.318 6.294.838.449 847.218.743.592 151.291.025.039 142.429.516.904 673.621.770.206 1.033.022.222.397 46.097.270.183 17.570.229.065 2.012.411.000 Jumlah nilai wajar/ Total fair value Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Other liabilities Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 26. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 31 Desember 2015/December 31, 2015 Liabilitas keuangan Tersedia diamortisasi/ Jumlah untuk dijual/ nilai tercatat/ Financial Available liabilities at Total carrying for sale amortized cost amount 2.012.411.000 Aset Kas Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables 26. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK ANDARA The original financial statements included herein are in the Indonesian language The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 26. 26. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut: The following methods and assumptions are used to estimate the fair values: Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan, kecuali efekefek dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diterima, mendekati nilai tercatatnya karena mempunyai jangka waktu tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut dan/atau suku bunganya sering ditinjau ulang. The fair value of financial assets and liabilities, except for heldto-maturity marketable securities and borrowings, approximated to the carrying amount largely due to short-term maturities of these instruments and/or repricing frequently. Nilai wajar pinjaman yang diterima dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. The fair value of borrowing are determined by discounting cash flows using market interest rate as of December 31, 2016 and 2015. Nilai wajar investasi dalam saham dinilai sebesar biaya perolehannya karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. The fair value of investments in shares is carried at cost due to its fair value cannot be reliably measured. 27. MANAJEMEN RISIKO 27. RISK MANAGEMENT Penerapan manajemen risiko di Bank mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Implementation of risk management in Bank is in accordance with the Financial Services Authority Regulation (POJK) No.18/POJK.03/2016 dated March 16, 2016 regarding Application of Risk Management for Commercial Banks. Pengelolaan risiko tidak hanya terbatas pada pemantauan, pelaporan dan evaluasi terhadap risiko-risiko yang terjadi, namun juga mendeteksi dan mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitas Pengelolaan risiko diwujudkan melalui penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai: Risk management is not merely related to monitoring, reporting, and evaluating the risks, but also detecting and to anticipate the possible risks. Management's commitment to enhance the quality of risk management is implemented by formulating the Risk Management Policies which shall cover the policies and procedures as follows: - Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; - - Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; - - Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan - - Sistem pengendalian internal yang menyeluruh. - Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (Divisi Manajemen Risiko) untuk mengidentifikasi, mengukur, memonitor, dan membuat rekomendasi berdasarkan risiko yang berhubungan dengan kebijakan dan standar untuk mengelola dan mengendalikan risiko yang teridentifikasi. 80 Active supervision by the Board of Commissioner and Board of Directors; Adequacy of policies, procedures, and establishment of limits; Adequacy of processes of identification, measurement, monitoring, and control of risks and the Risk Management information system; and Comprehensive internal control system. The Bank has established a Risk Management Unit (Risk Management Division) to identify, to measure, to monitor, and to make recommendations based on the risk related to the policies and standards to manage and control the identified risks. The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 27. RISK MANAGEMENT (continued) Bank juga terus berupaya menyempurnakan seluruh ketentuan internal terkait pengelolaan risiko, baik dari sisi kebijakan, pedoman, prosedur maupun pemanfaatan teknologi informasi. The Bank continuously improves all internal policies related to risk management, including policies, standard operation, procedures, and information technology utilization. Sesuai dengan kompleksitas usahanya, Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan. In accordance with the complexity of business, the Bank manages eight risks, namely credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, strategic risk and reputation risk. Setiap triwulan, Bank telah menyusun profil risiko yang secara garis besar dapat mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki oleh Bank. Each quarter, the Bank prepares its global risk profile , which reflects the Bank's level of risk. Kerangka manajemen risiko Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan pengawasan dari Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Pemantau Risiko. Komite Pemantau Risiko merupakan pengawas risiko tertinggi di Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko tersebut menyetujui dan memonitor pelaksanaan kerangka dan kebijakan manajemen risiko Bank. Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektifitas penerapan Manajemen Risiko di Bank telah memadai sesuai dengan karakteristik, kompleksitas, dan Profil Risiko Bank. Salah satu wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kerangka Manajemen Risiko secara berkala dan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko secara berkala. Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Direksi dan bertanggungjawab untuk mengelola risiko yang ada di Bank. Risk management framework The organization of the Bank’s risk management involves oversight from the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the Risk Oversight Committee. The Risk Oversight Committee is the highest risk authority at the Board of Commissioners level. The Risk Oversight Committee approves and monitors the implementation of the risk management framework and policies of the Bank. The Board of Commissioners and Board of Directors is responsible for the effective implementation of Risk Management at Bank has adequate according to the characteristics, complexity, and risk profile. One authority and responsibility of the Board of Commissioners is to evaluate the accountability of Directors on the implementation of the risk management framework on a regular basis and evaluate the accountability of the Board of Directors and will provide guidance on the implementation of the improvements periodically Risk Management Policy. The Risk Oversight Committee is established by the Board of Directors and is responsible for managing risk of the Bank. Kebijakan manajemen risiko Bank ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Bank, untuk menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko ditelaah secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, produk, dan jasa yang ditawarkan. Bank, melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, berusaha untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan konstruktif, dimana semua karyawan memahami tugas dan kewajiban mereka. The Bank’s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Bank, to set appropriate risk limits and controls, and to monitor risks and adherence to limits determined. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered. The Bank, through its training and management standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and obligations. 81 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit dibantu oleh Satuan Kerja Audit Intern. Satuan Kerja Audit Intern secara berkala maupun sesuai kebutuhan, menelaah pengendalian dan prosedur manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit Bank. Risk management framework (continued) The Bank’s Audit Committee is responsible for monitoring compliance with the Bank’s risk management policies and procedures, and for reviewing the adequacy of the risk management framework in relation to the risks faced by the Bank. The Bank’s Audit Committee is assisted in these functions by Internal Audit Division. The Internal Audit Division undertakes both regular and ad-hoc reviews of risk management controls and procedures, the results of which are reported to the Bank’s Audit Committee. Komite Pemantau Risiko mengawasi perkembangan kebijakan menajemen risiko dan menilai penerapannya. Komite juga memberikan nasihat mengenai strategi manajemen risiko yang harus digunakan oleh Bank. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Komite Pemantau Risiko akan melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja Komite Manajemen Risiko yang diketuai oleh Direktur Utama Bank. The Risk Oversight Committee supervises the development of risk management policies and assesses implementation. The Committee also provides advice on the risk management strategy to be employed by the Bank. In conducting its oversight role, the Risk Oversight Committee also monitors and evaluates the performance of the Risk Management Committee chaired by the President Director of the Bank. Risiko kredit Sehubungan dengan ketentuan Bank Indonesia terkait penerapan manajemen risiko, Bank menyusun laporan profil risiko triwulanan secara self assessment . Dari hasil self assessment , profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Bank Indonesia hingga posisi Desember 2016 menyatakan bahwa predikat risiko Bank secara keseluruhan berada pada tingkat risiko komposit low to moderate . Credit risk In relation to the implementation of risk management as required by Bank Indonesia, the Bank prepares a quarterly risk profile report on self assessment basis. Based on the self assessment results, the quarterly risk profile report submitted to Bank Indonesia up to December 2016 provided the Bank’s overall risk profile is at the low to moderate composite risk level. Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Bank memantau kualitas kredit sebagai bagian dari identifikasi dini dari memburuknya kredit. Pengelolaan risiko kredit diantaranya dilakukan dengan pengelolaan limit, sebagaimana tercantum dalam kebiljakan limit risiko kredit sebagai panduan yang harus dilaksanakan oleh unit bisnis sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan pemberian kredit. Kebijakan ini mengatur mengenai batas maksimum internal untuk pemberian kredit kepada LKM (bank atau non-bank). Credit risk is the risk due to failure of the debtor and/or other parties to fulfill obligations to the Bank. The Bank monitors credit quality as part of the early identification of deteriorating credits. Credit risk management is done by the management of such limits, as set out in the limit credit risk policy as a guidance for the business unit in making lending decisions. This policy governs the internal maximum limit for lending to MFIs (banks or non - banks). Kebijakan Limit Risiko Kredit Bank merujuk kepada: Limit Credit Risk Policy of the Bank is referenced to: 1. 1. Internal LLL set at: a. Related parties 10% of the capital b. Third parties related individual amounted Rp50 Billion c. Third parties related group amounted Rp65 Billion 2. Concentration of Credit Geographically, in which the maximum concentration in province was 30% of the total credit given, calculated on the outstanding loans to BPRs. BMPK Internal ditetapkan sebesar: a. Pihak terkait 10% dari modal b. Pihak tidak terkait individu sebesar Rp50 Miliar c. 2. Pihak tidak terkait grup sebesar Rp65 Miliar Konsentrasi Pemberian Kredit Secara Geografis, dimana konsentrasi pada 1 propinsi maksimal sebesar 30% dari total keseluruhan kredit yang diberikan, dihitung dari baki debet kredit yang diberikan ke BPR. 82 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) 3. Risk Acceptance Criteria (RAC) Setiap pengajuan proposal kredit harus memenuhi ketentuan RAC dan kriteria umum debitur, sebagai berikut: a) Untuk lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank dan pengurus tidak termasuk Daftar Hitam Nasional (DHN) dalam 2 tahun terakhir. 4. RISK MANAGEMENT (continued) Credit risk (continued) 3. Risk Acceptance Criteria (RAC) Each loan proposals must comply with the RAC and the general criteria of the debtor , as follows : a) For financial institutions, both banks and non banks and trustees excluding National Black List ( NBL) in the last 2 years. b) Untuk lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank dan pengurus tidak pernah tercatat dengan kualitas kredit 5 (Macet) dan tidak dalam status “Dalam Perhatian Khusus” yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dalam 6 bulan terakhir. b) For financial institutions, both banks and non banks and managers/supervisors were never recorded with the credit quality 5 (Loss) and not in a "Special Mention" issued by Bank Indonesia in the last 6 months. c) Untuk lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank dan pengurus tidak termasuk dalam Daftar Hitam Bank Andara (Debitur Kolektibilitas 5, write-off, AYDA, Daftar Hitam grup usaha Bank dan kriteria lainnya yang sejenis). c) For financial institutions, both banks and non banks and managers/supervisors are not included in the Black List of Bank Andara (Debtor Collectible 5, write-off, foreclosed assets, the group Black List of the Bank and similar criteria). d) Kriteria keuangan i. Telah memiliki izin usaha sebagai LKM dan telah melakukan kegiatan usaha sesuai izin usaha minimal selama 2 (dua) tahun, dibuktikan dengan seluruh dokumen legalitas dan perizinan dari instansi yang berwenang. d) Financial Criteria i. Has had a business license as MFI and has conducted business activity on the business license for a minimum of 2 (two) years, evidenced by the entire legal documents and licenses from the relevant authorities. ii. LKM telah memiliki laba pada tahun berjalan, berdasarkan pada laporan keuangan. iii. CAR dan NPL, dimana batasan rasio CAR dan NPL sesuai dengan Program Produk Bank Andara. ii. iv. Telah memenuhi ketentuan modal minimum, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia atau ketentuan perundangan yang berlaku. iv. Has met the minimum capital requirement, in accordance with Bank Indonesia Regulation or the provisions of existing law. Kriteria Penerimaan a) Faktor SEMS Faktor SEMS, merupakan suatu kerangka yang mengintegrasikan risiko sosial dan lingkungan yang dapat terjadi dalam pemberian kredit dan penempatan dana. Penyediaan dana kepada LKM berdasarkan tingkat risiko sebagai berikut: risiko tinggi; risiko sedang; dan risiko rendah. b) Risk Scoring Risk Scoring terdiri dari 5 (lima) kategori: very low risk, low risk, moderate risk, high risk dan very high risk . Calon debitur yang mendapatkan kriteria high risk dan very high risk maka proses kredit tidak dapat dilanjutkan, dan apabila debitur eksisting mendapatkan skor tersebut maka Bank wajib membuat action plan atau kegiatan mitigasi yang ditujukan untuk menekan potensi kerugian Bank. 83 MFI has had a profit in the current year, based on the financial statements. iii. CAR and NPL, which limits the CAR and NPL ratio in accordance with the Bank Andara Product Program. 4. Acceptance Criteria SEMS Factor a) SEMS factor, is a framework that integrates social and environmental risks that may occur in the provision of credit and placement. Provision of funds to MFIs based on the level of risk as follows: high risk; moderate risk; and low risk. b) Risk Scoring Risk Scoring consists of 5 (five) categories: very low risk, low risk, moderate risk, high risk and very high risk. Criteria of borrowers who get very high risk and high risk, the credit process can not continue, and if the existing debtor get the scores, the Bank shall make the action plan or mitigation activities aimed at minimizing the potential loss of the Bank. The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) 5. Penempatan dana pada bank lain Penempatan dana pada bank lain berupa giro, deposito atau penempatan dana lainnya yang sejenis per counterparty sesuai BMPK internal yang ditetapkan bank, baik untuk 1 (satu) obligor atau grup. Credit risk (continued) 5. Placements with other banks Placements with other banks in the form of demand deposits, time deposits or other similar fund placement per counterparty according to the bank's internal LLL for 1 (one) obligor or group. 6. 6. Fokus kepada Sektor Jasa Keuangan Terdapat perbedaan dalam risiko strategis antara BPR dan non-BPR, dimana untuk BPR standar peraturan dan pengawasan lebih efektif dan konsisten. Berdasarkan kondisi tersebut, maka konsentrasi pemberian kredit Bank per jenis debitur ditetapkan sebagai berikut: a. Unt b. Unt c. Unt Untuk Perusahaan pembiayaan maksimal 30% dari total kredit yang diberikan Bank. Untuk UKM maksimal 20% dari total kredit yang diberikan Bank. Untuk Koperasi maksimal 15% dari total kredit yang diberikan Bank. Focus on the Financial Services Sector There is a difference in strategic risk between BPR and non - BPR, where for BPRs regulatory standards and supervision are more effective and consistent. Under these conditions, the Bank's credit concentration per type of debtor is determined as follows: a. Unt b. Unt c. Unt For the finance company a maximum of 30% of total bank loans. For SMEs maximum of 20% of total bank loans. For Cooperatives maximum of 15% of total bank loans. Toleransi dan evaluasi terhadap penyaluran dana dengan maksimum rasio kredit bermasalah (NPL) berdasarkan: Tolerance and evaluation of the distribution of funds to the maximum ratio of nonperforming loans (NPL) based on: a. Jenis segmen Rasio NPL berdasarkan jenis segmen (BPR, Koperasi, Modal Ventura, Perusahaan Pembiayaan, UKM): maksimal rasio NPL untuk 1 jenis segmen adalah 5% dari total baki debet segmen yang bersangkutan. a. Type of segment NPL ratio based on the type of segments (rural banks, cooperatives, venture capital, finance companies, SMEs): a maximum ratio of NPL to 1 segment type is 5% of the total outstanding balance relevant segment. b. Per Propinsi Rasio NPL per Propinsi : maksimal rasio NPL untuk 1 propinsi adalah 5% dari total baki debet propinsi yang bersangkutan atau annual loss rate di atas 3% untuk 1 tahun terakhir. b. Per province NPL ratio per province: NPL ratio for 1 province is 5% of the total outstanding balance of relevant province or annual loss rate above 3% for the last 1 year. Bila melampaui limit diatas, Bank harus mengidentifikasi dan mengukur penyebab utama untuk risiko-risiko tersebut dalam rangka untuk melaksanakan langkah-langkah konkrit dengan tujuan mengurangi atau memitigasi risiko yang melekat yang telah teridentifikasi dan atau mengurangi eksposur Bank kepada LKM. When the limit above is exceeded, the Bank should identify and quantify the major causes for such risks in order to implement concrete measures to reduce or mitigate the inherent risks that have been identified and or to reduce Bank exposure to MFIs. Pengendalian terhadap portofolio kredit melalui: a. Pengendalian untuk BMPK, dengan dibuat dan direviunya laporan BMPK setiap bulan sebagai tindak lanjut manajemen. b. Pengendalian untuk NPL, dengan dibuat dan direviunya Laporan Pemantauan Kredit setiap bulan sebagai tindak lanjut manajemen. Control of the loan portfolio through: a. Controlling the LLL, by preparing and reviewing LLL report every month for management follow-up. b. Controlling the NPL, by preparing and reviewing Credit Monitoring Report every month for management followup. c. c. Proses pengajuan untuk pengecualian, dibahas dalam rapat Komite Kredit. 84 The process of filing for exceptions, to be discussed in meeting of the Credit Committee. The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai pemberian kredit yang mencakup prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, monitoring, dan restrukturisasi kredit. Dengan kebijakan kredit ini, diharapkan Bank dapat mempertahankan kualitas asetnya. Kebijakan tersebut mencakup analisa kredit, pemantauan berkala atas status dan kualitas kredit, diversifikasi portofolio, kecukupan jaminan serta pengendalian internal. Keputusan pemberian kredit dilakukan berdasarkan keputusan Komite Kredit mengenai kewenangan memutus kredit. Credit risk (continued) The Bank has written policies and guidelines regarding credit granting procedures that include credit analysis, credit approval, credit monitoring, and credit restructuring. With these credit policy, the Bank is expected to maintain its asset quality. The policy includes credit analysis, regular monitoring of the status and credit quality, portfolio diversification, as well as the adequacy of guarantee and internal controls. Lending decision is made based on Credit Committee's decision regarding the loan approval authority. Bank melakukan analisa terkait pemberian fasilitas kepada nasabah, mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain: The Bank analyzes the facility granting to customers, by considering various factors, such as: i. Penyaringan awal untuk memastikan bahwa calon debitur telah memenuhi minimum kualifikasi kredit; i. Initial screening to ensure that the prospective debtor fulfills the minimum credit qualification; ii. Analisa atas faktor-faktor non keuangan terkait dengan latar belakang pemegang saham, pendirian perusahaan, aktivitas dan karakteristik kegiatan bisnis debitur serta hubungan dengan debitur fasilitas berjalan di Bank dalam kerangka pematuhan BMPK; ii. Analysis of non financial factors such as the background of shareholders, company establishment, business activities and characteristics and relationship with Bank’s existing debtors in order to comply with the LLL; iii. Aspek keuangan mencakup profitabilitas debitur, kinerja optimasi laporan posisi keuangan, kinerja rasio-rasio keuangan dalam hal pergerakan dan pematuhannya terhadap ketentuan Bank Indonesia; iii. Financial aspects covering debtor’s profitability, optimation performance on statements of financial position, performance of financial ratios in terms of trend and compliance with Financial Services Authority’s Regulation; iv. Khusus untuk debitur atas fasilitas yang masih berjalan di Bank, juga dilakukan pemantauan dan evaluasi pemenuhan ketentuan di dalam perjanjian kredit. iv. Particularly for existing debtors, the Bank monitors and evaluates the compliance with credit covenants stated in the agreement. Oleh karena risiko kredit umumnya muncul sejak awal pemberian kredit sampai pada penutupan kredit, Bank menyadari pentingnya fungsi pemantauan dan pengawasan. Pengawasan terhadap setiap kredit yang diberikan dilakukan secara berkala oleh pejabat yang bertanggung jawab atas kredit tersebut. Since most credit risk in its loan portfolio is taken during the loan origination and continues to exist until the loan closing, the Bank realizes the importance of monitoring and supervision. All loans are monitored on a regular basis by the respective officer in-charge. Kebijakan kredit ditelaah dan disetujui secara berkala oleh Dewan Komisaris. Perubahan dapat dilakukan untuk mengantisipasi perubahan strategi bisnis Bank dan peraturan perbankan yang baru. The policy is reviewed and approved by the Board of Commissioners on a regular basis. The policy can be amended, whenever required, to incorporate changes in the Bank’s business strategy and new banking regulations. Berikut ini adalah rasio kredit bermasalah/non-performing loans (NPL) Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: The following are the non-performing loans (NPL) ratio of the Bank as of December 31, 2016 and 2015: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Rasio NPL - bruto Rasio NPL - bersih Rasio kualitas aset produktif 2,22% 0,05% 1,67% 3,33% 0,26% 2,53% 85 NPL ratio - gross NPL ratio - net Earnings asset quality ratio The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) (i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan kredit lainnya Credit risk (continued) (i) The maximum credit risk exposure without calculating the collateral and other credit Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk liabilitas kontinjensi, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus Bank bayarkan dalam hal timbul kewajiban atas instrumen yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah. For financial assets recognised on the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For contingent liabilities, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the instruments issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the unused credit facilities (committed) granted to customers. Eksposur risiko kredit terhadap aset pada laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Credit risk exposure to assets in the statements of financial position as of December 31, 2016 and 2015 is as follows: Keterangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah - bruto Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Eksposur maksimum/ Maximum exposure 2016 2015 17.570.229.065 46.097.270.183 8.546.588.128 1.042.370.779 224.292.047.095 118.337.800.001 1.035.552.382.760 1.387.771.188.763 (27.275.426.113) 1.360.495.762.650 Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Keterangan Penempatan pada bank lain Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Jumlah 151.341.755.039 142.429.516.904 698.521.139.279 1.055.959.910.470 (24.950.099.073) 1.031.009.811.397 17.340.000.000 17.750.000.000 150.911.893.546 168.251.893.546 73.099.423.966 90.849.423.966 86 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total - gross Allowance for impairment losses Total - net Credit risk exposure on the administrative accounts as of December 31, 2016 and 2015 is as follows: Eksposur maksimum/ Maximum exposure 2016 2015 Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset laporan posisi keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bersih seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan. Description Description Placements with other banks Unused loans commitments granted to customers Total The above table shows the maximum exposure to credit risk for the Bank as of December 31, 2016 and 2015 without calculating the collateral or other credit support. For the statement of financial position assets, the exposure is determined based on net carrying value as disclosed in the financial statements. The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit Manajemen yakin akan kemampuan Bank untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit yang berasal dari kredit yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut: RISK MANAGEMENT (continued) Credit risk (continued) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure Managements believes on the Bank's ability to control and maintain its credit risk exposure arising from loans based on the following: - Bank telah memiliki pedoman tertulis mengenai kebijakan dan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian kredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu pada kebijakan tersebut. - The Bank has written guidelines regarding credit policies and processes that cover all aspects of loans granted. Each granting of credit should always refer to such policy. - Bank telah memiliki sistem deteksi dini permasalahan melalui "early warning system" dan pemantauan yang disiplin. - The Bank has an early problem detection system through "early warning system" and disciplined monitoring. Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sejenis atau memiliki kegiatan usaha dalam wilayah geografis yang sama, atau memiliki karakteristik yang sejenis yang dapat menyebabkan kemampuan nasabah untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi ataupun kondisi lainnya. Credit concentration risk arises when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions. a) a) Sektor geografis Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Untuk tabel ini, Bank telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah geografis nasabah atau counterparty. 87 Geographical sectors The following tables break down Bank’s credit exposure at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorised by geographical area as of December 31, 2016 and 2015. For these tables, Bank has allocated exposures to regions based on the customer or counterparty geographical area. Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Giro pada Bank Indonesia 847.049.511 13.600.000.000 146.918.868.795 161.365.918.306 210.692.047.095 118.337.800.001 305.678.088.116 643.449.844.608 Bali/ Bali 195.321.268 8.546.588.128 D.K.I. Jakarta/ D.K.I. Jakarta 88 63.881.774.440 63.881.774.440 - - 142.488.179.649 142.488.179.649 - - 31 Desember 2016 / December 31, 2016 Jawa Tengah/ Jawa Timur/ Central Java East Java - - 376.585.471.760 376.585.471.760 Lain-lain/ Others a) Geographical sectors (continued) (27.275.426.113) 1.360.495.762.650 224.292.047.095 118.337.800.001 1.035.552.382.760 1.387.771.188.763 1.042.370.779 8.546.588.128 Jumlah/ Total (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) a) Sektor geografis (lanjutan) Credit risk (continued) 27. RISK MANAGEMENT (continued) Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total Allowance for impairment losses Total - net NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Risiko kredit (lanjutan) 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK ANDARA The original financial statements included herein are in the Indonesian language Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Giro pada Bank Indonesia 45.000.000.000 11.800.000.000 147.670.745.137 204.470.745.137 139.541.755.039 142.429.516.904 107.023.912.223 407.662.683.414 Bali/ Bali 1.097.270.183 17.570.229.065 D.K.I. Jakarta/ D.K.I. Jakarta 89 73.850.570.032 73.850.570.032 - - 141.042.541.996 141.042.541.996 - - 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Jawa Tengah/ Jawa Timur/ Central Java East Java - - 228.933.369.891 228.933.369.891 Lain-lain/ Others a) Geographical sectors (continued) (24.950.099.073) 1.031.009.811.397 151.341.755.039 142.429.516.904 698.521.139.279 1.055.959.910.470 46.097.270.183 17.570.229.065 Jumlah/ Total (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) a) Sektor geografis (lanjutan) Credit risk (continued) 27. RISK MANAGEMENT (continued) Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total Allowance for impairment losses Total - net NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Risiko kredit (lanjutan) 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK ANDARA The original financial statements included herein are in the Indonesian language Penempatan pada bank lain Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Jumlah Penempatan pada bank lain Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Jumlah 10.660.000.000 3.000.000.000 13.660.000.000 5.250.000.000 36.157.362.277 41.407.362.277 Bali/ Bali 18.000.000.000 30.640.000.000 51.914.222.693 56.614.222.693 D.K.I. Jakarta/ D.K.I. Jakarta 12.640.000.000 Bali/ Bali 4.700.000.000 D.K.I. Jakarta/ D.K.I. Jakarta 27.052.814.044 27.052.814.044 - 90 500.000.000 500.000.000 - 16.377.736.660 16.377.736.660 - 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Jawa Tengah/ Jawa Timur/ Central Java East Java - - 31 Desember 2016 / December 31, 2016 Jawa Tengah/ Jawa Timur/ Central Java East Java 17.064.325.029 18.904.325.029 1.840.000.000 Lain-lain/ Others 53.944.856.809 53.944.856.809 Lain-lain/ Others Placement with other banks Unused loans commitments granted 73.099.423.966 to customers Total 90.849.423.966 17.750.000.000 Jumlah/ Total Placement with other banks Unused loans commitments granted 150.911.893.546 to customers Total 168.251.893.546 17.340.000.000 Jumlah/ Total a) Geographical sectors (continued) Credit risk exposure on the administrative accounts by geography are as follows: (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) a) Sektor geografis (lanjutan) Eksposur risiko kredit atas rekening administratif berdasarkan letak geografis adalah sebagai berikut: Credit risk (continued) 27. RISK MANAGEMENT (continued) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Risiko kredit (lanjutan) 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK ANDARA The original financial statements included herein are in the Indonesian language Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah bersih Giro pada Bank Indonesia 188.500.000.000 646.770.017.970 836.312.388.749 35.792.047.095 118.337.800.001 162.676.435.224 1.042.370.779 Bank / Banks b) 91 - 131.990.387.173 131.990.387.173 - 256.791.977.617 - Perseorangan / Individuals - Lembaga keuangan bukan bank / Non-bank financial institutions (27.275.426.113) 1.360.495.762.650 224.292.047.095 118.337.800.001 1.035.552.382.760 1.387.771.188.763 1.042.370.779 8.546.588.128 Jumlah / Total Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total Allowance for impairment losses Total - net Industry sectors The following table describes the details of the Bank's credit exposure at the carrying amount (without calculating collateral or other credit support), which are categorized by industri sector. 31 Desember 2016 / December 31, 2016 - 8.546.588.128 Pemerintah (termasuk Bank Indonesia) / Government (including Bank Indonesia) b) Sektor industri Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri. (ii) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) Credit risk (continued) 27. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK ANDARA The original financial statements included herein are in the Indonesian language Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah bersih Giro pada Bank Indonesia Bank / Banks Industry sectors (continued) 46.097.270.183 133.350.000.000 48.144.426.604 540.886.996.976 768.478.693.763 17.991.755.039 94.285.090.300 129.847.074.404 - 92 - 20.996.766.236 20.996.766.236 - 136.637.376.067 - Perseorangan / Individuals - Lembaga keuangan bukan bank / Non-bank financial institutions 31 Desember 2015 / December 31, 2015 - 17.570.229.065 Pemerintah (termasuk Bank Indonesia) / Government (including Bank Indonesia) b) (24.950.099.073) 1.031.009.811.397 151.341.755.039 142.429.516.904 698.521.139.279 1.055.959.910.470 46.097.270.183 17.570.229.065 Jumlah / Total Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total Allowance for impairment losses Total - net (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) b) Sektor industri (lanjutan) Credit risk (continued) 27. RISK MANAGEMENT (continued) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Risiko kredit (lanjutan) 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK ANDARA The original financial statements included herein are in the Indonesian language The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) Eksposur risiko kredit atas rekening administratif berdasarkan sektor industri adalah sebagai berikut: Jumlah / Total - 17.340.000.000 - 17.340.000.000 17.488.001.598 17.488.001.598 91.712.699.574 109.052.699.574 41.711.192.374 41.711.192.374 150.911.893.546 168.251.893.546 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Lembaga keuangan bukan bank / Non-bank financial Bank / institutions Banks Perseorangan / Individuals Penempatan pada bank lain Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Jumlah Credit risk (continued) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) Credit risk exposure on the administrative accounts by industry sectors are as follows: 31 Desember 2016 / December 31, 2016 Lembaga keuangan bukan bank / Non-bank financial Bank / institutions Banks Perseorangan / Individuals Penempatan pada bank lain Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Jumlah RISK MANAGEMENT (continued) Placement with other banks Unused loans commitments granted to customers Total Jumlah / Total - 17.750.000.000 - 17.750.000.000 5.039.875.000 5.039.875.000 36.942.061.689 54.692.061.689 31.117.487.277 31.117.487.277 73.099.423.966 90.849.423.966 Placement with other banks Unused loans commitments granted to customers Total (iii) Evaluasi penurunan nilai Bank telah memiliki kebijakan yang telah diterapkan secara konsisten untuk pemeringkatan risiko atas portofolio aset keuangan. Sistem peringkat ini didukung oleh berbagai analisis keuangan, dikombinasikan dengan informasi pasar yang telah diolah guna pengukuran risiko pihak lawan. Semua peringkat risiko disesuaikan dengan berbagai kategori dan ditentukan sesuai dengan panduan peringkat Bank Indonesia. (iii) Impairment assessment The Bank has a policy that has been consistently applied for risk assessment of the financial asset portfolio. This rating system is supported by a variety of financial analyses, combined with market information that has been processed for the measurement of counterparty risk. All risk ratings are adjusted to the various categories and ranks as determined in accordance with the Bank Indonesia's rating guidance. Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuan kerugian penurunan nilai aset keuangan untuk tujuan akuntansi. Dengan demikian, kerugian hanya diakui jika terdapat bukti obyektif atas peristiwa kerugian spesifik. The Bank uses an incurred loss model for the recognition of impairment losses of financial assets for accounting purposes. These mean that losses can only be recognised when there is objective evidence of a specific loss event. The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 30 days or there are any known difficulties or non-compliance of the original terms of the contract. The Bank evaluates impairments assessment using two method, individual and collective impairment assessment (Note 2d). Pertimbangan utama dalam melakukan evaluasi penurunan nilai kredit yang diberikan khususnya pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan atau pelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal. Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dengan dua metode, yaitu evaluasi penurunan nilai secara individual dan kolektif (Catatan 2d). 93 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) (iii) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual untuk masing-masing kredit yang diberikan yang signifikan. Bank melakukan penilaian secara individual untuk kredit dengan plafon di atas Rp1.000.000.000. Credit risk (continued) (iii) Impairment assessment (continued) The Banks determines the allowances for impairment losses for each significant loans on an individual basis. The Bank assesses individually for loans with principal above Rp1,000,000,000. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai, antara lain kemampuan debitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat terjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya, termasuk klaim terhadap pihak asuransi, nilai agunan yang dapat direalisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas. Items considered when determining allowance for impairment losses include the sustainability of the debtors' business plan, its ability to improve performance once a financial difficulty has arisen, projected receipts and the expected payout should bankruptcy occur, the availability of other financial support, including claim for the insurance party, the realizability of collateral, and the timing of expected cash flows. Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan. Sedangkan evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yang tidak signifikan secara individual. The allowance for impairment losses is evaluated at each reporting date. The allowance for impairment losses is based on collective evaluation is made for the loans which are not individually significant. Berikut ini adalah risiko aset keuangan berdasarkan klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: Below are financial asset risks based on the allowance for impairment losses assessment classification as of December 31, 2016 and 2015: Tidak mengalami penurunan nilai / Not impaired Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 31 Desember 2016 / December 31, 2016 Mengalami penurunan nilai / Impaired Individual / Kolektif / Collective Individual Jumlah / Total 8.546.588.128 - - 8.546.588.128 1.042.370.779 - - 1.042.370.779 224.292.047.095 118.337.800.001 1.011.083.072.280 1.363.301.878.283 20.596.862.724 20.596.862.724 3.872.447.756 3.872.447.756 224.292.047.095 118.337.800.001 1.035.552.382.760 1.387.771.188.763 (4.187.146.581) 1.359.114.731.702 (19.448.091.776) 1.148.770.948 (3.640.187.756) 232.260.000 (27.275.426.113) 1.360.495.762.650 94 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total Allowance for impairment losses Total - net The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Credit risk (continued) (iii) Impairment assessment (continued) Risiko kredit (lanjutan) (iii) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) Tidak mengalami penurunan nilai / Not impaired Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih RISK MANAGEMENT (continued) 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Mengalami penurunan nilai / Impaired Kolektif / Individual / Collective Individual Jumlah / Total 17.570.229.065 - - 17.570.229.065 46.097.270.183 - - 46.097.270.183 151.341.755.039 142.429.516.904 668.580.067.447 1.026.018.838.638 23.872.548.999 23.872.548.999 6.068.522.833 6.068.522.833 151.341.755.039 142.429.516.904 698.521.139.279 1.055.959.910.470 (2.483.281.046) 1.023.535.557.592 (16.630.555.193) 7.241.993.806 (5.836.262.834) 232.259.999 (24.950.099.073) 1.031.009.811.397 95 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total Allowance for impairment losses Total - net The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. RISK MANAGEMENT (continued) 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) (iv) Tabel di bawah menunjukkan kualitas kredit per jenis instrumen keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (diluar cadangan kerugian penurunan nilai): Credit risk (continued) (iv) That table below shows credit quality per class of financial assets that are neither past due nor impaired (gross of allowance for impairment losses): 31 Desember 2016 / December 31, 2016 Belum jatuh tempo dan tidak Jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai/ tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami Neither past due nor impared Tingkat tinggi/ Tingkat standar/ penurunan nilai/ Past due but High grade Standard grade not impared Impaired Kredit yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan 8.546.588.128 - - - 8.546.588.128 1.042.370.664 115 - - 1.042.370.779 155.792.047.095 1.011.083.072.280 68.500.000.000 - - 24.469.310.480 224.292.047.095 1.035.552.382.760 Tersedia untuk dijual Surat-surat berharga Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 118.337.800.001 1.294.801.878.168 68.500.000.115 - 24.469.310.480 (4.187.146.581) 1.290.614.731.587 68.500.000.115 - (23.088.279.532) 1.381.030.948 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Belum jatuh tempo dan tidak Jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai/ tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami Neither past due nor impared Tingkat tinggi/ Tingkat standar/ penurunan nilai/ Past due but High grade Standard grade not impared Impaired Kredit yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan Jumlah/ Total - - - 17.570.229.065 1.097.270.183 45.000.000.000 - - 46.097.270.183 102.991.755.039 668.455.208.466 48.350.000.000 124.858.981 - 29.941.071.832 151.341.755.039 698.521.139.279 142.429.516.904 932.543.979.657 93.474.858.981 - 29.941.071.832 (2.399.794.175) 930.144.185.482 (83.486.871) 93.391.372.110 - (22.466.818.027) 7.474.253.805 96 Loans and receivables Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Available for sale Marketable securities 118.337.800.001 Total 1.387.771.188.763 Allowance for impairment losses (27.275.426.113) Total - net 1.360.495.762.650 17.570.229.065 Tersedia untuk dijual Surat-surat berharga Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Jumlah/ Total Loans and receivables Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Available for sale Marketable securities 142.429.516.904 Total 1.055.959.910.470 Allowance for impairment losses (24.950.099.073) Total - net 1.031.009.811.397 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. RISK MANAGEMENT (continued) Kualitas kredit didefinisikan sebagai berikut: (a) Tingkat tinggi - Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, yaitu giro atau penempatan pada institusi Pemerintah, transaksi dengan bank yang memiliki reputasi baik dengan tingkat kemungkinan gagal bayar atas kewajiban yang rendah. - The credit quality are defined as follows: (a) High grade - Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks which are current accounts or placements with the Government, transaction with reputable banks with low probability of insolvency. Kredit yang diberikan, bunga yang masih akan diterima dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang sangat baik, dan tidak pernah menunggak sepanjang waktu kredit; debitur dengan tingkat stabilitas dan keragaman yang tinggi; memiliki akses setiap saat untuk memperoleh pendanaan dalam jumlah besar dari pasar terbuka; memiliki kemampuan membayar yang kuat dan rasiorasio neraca yang konservatif. - (b) Tingkat standar - Giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, yaitu giro atau penempatan pada bank lokal yang tidak terdaftar di bursa. - (b) Kredit yang diberikan, bunga yang masih akan diterima dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang baik dan tidak pernah menunggak 90 hari atau lebih; memiliki akses terbatas ke pasar modal atau pasar keuangan lainnya; tingkat pendapatan dan kinerja keseluruhan tidak stabil; memiliki kemampuan membayar yang cukup. Loans, interest receivables and third party receivables are borrowers with very satisfactory track record of loan repayment and whose accounts did not trun past due during the term of the loan; borrowers with high degree of stability and diversity; has access to raise susbstantial amounts of funds through public market at any time; very strong debt service capacity and has conservative balance sheet ratios. Standard grade - Current accounts with other banks, placements with other banks which are current accounts or placements with the local banks not listed in the stock exchange. - Loans, interest receivables and third party receivables are borrowers who have and average track record of loan repayment and whose accounts did not turn past due for 90 days and over; smaller corporations with limited access to public capital market or to alternative financial market; volatility of earnings and overall performance; debt service capacity is adequate. (c) Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Eksposure dimana pihak ketiga yaitu debitur dalam tahap awal dari keterlambatan pembayaran dan telah gagal untuk melakukan pembayaran atau pembayaran tidak penuh, sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian kredit. Hal ini pada umumnya dimana suatu kredit telah lewat jatuh tempo sampai dengan 90 hari dan tidak terdapat indikasi penurunan nilai lainnya. (c) Past due but not impared Exposures which third party are borrowers is in the early stages of deliquency and has failed to make a payment, or partial payment, in accordance with the contractual terms of the loan agreement. This is typically where a loan is up to 90 days past due and there is no others indicators of impairment. (d) Mengalami penurunan nilai Eksposure telah mengalami penurunan nilai. Bank mempertimbangkan bahwa pihak ketiga yaitu debitur tidak mungkin membayar kewajiban kreditnya secara menyeluruh, atau pemulihannya akan bertumpu pada realisasi agunan apabila ada, atau debitur telah menunggak kewajiban kredit selama lebih dari 90 hari dan terdapat indikasi penurunan nilai. (d) Impaired Exposures have been assessed as impared. The Bank considers that either the third party are borrowers is unlikely to pay its credit obligation in full, or the recovery will be relied on realising collateral if held, or borrower has been past due more than 90 days and there are other indicators of impairment. 97 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Bank dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan liabilitas keuangan yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Kebijakan likuiditas Bank ditujukan untuk memastikan bahwa kebutuhan dana dapat dipenuhi, baik untuk membayar deposito pada saat jatuh tempo atau memenuhi fasilitas kredit yang belum digunakan. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara berkesinambungan. Pengelolaan dan pemantauan posisi likuiditas Bank berada dalam tanggung jawab Divisi Treasury . Liquidity risk Liquidity risk is a risk caused among others by the inability of the Bank to meet its obligation associated with financial liabilities at due date and close the position in the market. The Bank's liquidity policies are aimed at ensuring that fund requirement can be fulfilled, either to pay deposits at maturity or to fulfill additional loans on request. Liquidity risk is the most important risk to a commercial bank and as such needs to be managed on an on-going basis. Maintaining and monitoring the Bank's liquidity position is the responsibility of the Treasury Division. Bank mengelola risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Risiko likuiditas diukur dan dipantau secara harian berdasarkan kerangka kerja limit risiko likuiditas. Kerangka kerja digunakan untuk mengelola situasi likuiditas Bank pada kondisi normal (business-as-usual) dan kejadian kondisi stres. Rencana pendanaan darurat likuiditas (liquidity contingency plan) telah disusun untuk mempersiapkan Bank jika terjadi krisis likuiditas. The Bank manages liquidity risk through liquidity gap analysis and liquidity ratios. Liquidity risk is measured and monitored on a daily basis based on liquidity risk limit framework. The framework manages the liquidity situation of the Bank under both a business-as-usual and stress event. Liquidity contingency plan is in place to prepare the Bank in the case of a liquidity crisis. Sumber dana dan waktu jatuh tempo deposito dikelola untuk menghindari adanya dana yang idle dan menentukan jumlah serta instrumen aset likuid yang tepat untuk menjamin tingkat likuiditas yang terkendali secara terus menerus. Sources of funds and maturity dates of deposits are managed to avoid idle funds and determine the appropriate liquidity level and liquid asset instrument to ensure a sustainable liquidity level. Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank dihitung berdasarkan sisa periode jatuh tempo kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan: The following table illustrates the maturity profile analysis of the Bank's assets and liabilities according to their remaining maturity period at the statements of financial position date: 98 (27.275.426.113) 1.393.224.564.320 4.207.773.739 11.866.556.326 6.996.331.051 23.070.661.116 224.292.047.095 118.337.800.001 1.035.552.382.760 4.207.773.739 11.866.556.326 13.717.573.055 1.420.499.990.433 Penyisihan kerugian penurunan nilai - 1.042.370.779 Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain - 8.546.588.128 Giro pada Bank Indonesia - 2.936.898.550 Nilai tercatat/ Carrying value Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity Aset Kas Risiko likuiditas (lanjutan) 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 210.592.047.095 8.362.811.571 5.785.607.904 237.266.324.027 1.042.370.779 8.546.588.128 2.936.898.550 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month - - - 99 9.900.000.000 56.240.800.001 8.801.029.470 935.634.100 75.877.463.571 > 1-3 bulan/ > 1-3 months - - - 3.800.000.000 54.224.103.328 58.024.103.328 > 3-6 bulan/ > 3-6 months 31 Desember 2016 / December 31, 2016 Liquidity risk (continued) - - - 107.503.661.627 107.503.661.627 > 6-12 bulan/ > 6-12 months 27. RISK MANAGEMENT (continued) PT BANK ANDARA 62.097.000.000 856.660.776.764 918.757.776.764 - - - Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years Allowance for impairment losses Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Fixed assets - net Deferred tax assets - net Other assets NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) The original financial statements included herein are in the Indonesian language Perbedaan jatuh tempo Posisi neto setelah penyisihan kerugian penurunan nilai Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Utang pajak Liabilitas lain-lain Risiko likuiditas (lanjutan) 590.005.182.033 149.999 99.656.187.230 647.332.183.087 33.106.032.841 519.544.302 22.605.284.828 803.219.382.287 617.280.608.146 Nilai tercatat/ Carrying value 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21.559.255.762 176.725.608.341 10.225.529.336 208.510.393.439 (185.439.732.323) Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity 149.999 39.162.196.895 183.796.574.746 519.544.302 5.250.785.881 228.729.251.823 8.537.072.204 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month 100 30.611.805.054 227.537.500.000 258.149.305.054 (182.271.841.483) > 1-3 bulan/ > 1-3 months 6.380.129.519 24.755.000.000 31.135.129.519 26.888.973.809 > 3-6 bulan/ > 3-6 months 31 Desember 2016 / December 31, 2016 Liquidity risk (continued) 1.942.800.000 34.517.500.000 33.106.032.841 1.521.375.000 71.087.707.841 36.415.953.786 > 6-12 bulan/ > 6-12 months 27. RISK MANAGEMENT (continued) PT BANK ANDARA 5.607.594.611 5.607.594.611 913.150.182.153 - Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years Maturity gap Net position, net of allowance for impairment losses Liabilities Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Taxes payable Other liabilities NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) The original financial statements included herein are in the Indonesian language (24.950.099.073) 1.061.084.430.153 5.622.971.013 13.239.629.731 3.078.910.299 21.941.511.043 151.341.755.039 142.429.516.904 698.521.139.279 5.622.971.013 13.239.629.731 9.199.607.012 1.086.034.529.226 Penyisihan kerugian penurunan nilai - 46.097.270.183 Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain - - 17.570.229.065 2.012.411.000 Nilai tercatat/ Carrying value Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity Giro pada Bank Indonesia Aset Kas Risiko likuiditas (lanjutan) 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 142.791.755.039 7.055.583.915 4.429.510.713 219.956.759.915 46.097.270.183 17.570.229.065 2.012.411.000 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month - - - 101 5.450.000.000 20.881.891.292 1.691.186.000 28.023.077.292 > 1-3 bulan/ > 1-3 months - - - 3.100.000.000 37.339.362.741 40.439.362.741 > 3-6 bulan/ > 3-6 months 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Liquidity risk (continued) - - - 48.144.426.604 76.995.681.062 125.140.107.666 > 6-12 bulan/ > 6-12 months 27. RISK MANAGEMENT (continued) PT BANK ANDARA 94.285.090.300 556.248.620.269 650.533.710.569 - - - Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years Allowance for impairment losses Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Fixed assets - net Deferred tax assets - net Other assets NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) The original financial statements included herein are in the Indonesian language Perbedaan jatuh tempo Posisi neto setelah penyisihan kerugian penurunan nilai Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Utang pajak Liabilitas lain-lain Risiko likuiditas (lanjutan) 151.222.529.231 150.000 124.603.610.901 639.131.415.924 77.188.728.318 543.040.908 68.394.954.871 909.861.900.922 176.172.628.304 Nilai tercatat/ Carrying value 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.757.207.241 136.503.360.366 9.099.998.616 155.360.566.223 (133.419.055.180) Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity 150.000 47.829.365.335 144.355.000.001 543.040.908 6.294.838.449 199.022.394.693 20.934.365.222 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month 102 51.299.738.325 282.495.555.557 333.795.293.882 (305.772.216.590) > 1-3 bulan/ > 1-3 months 10.926.500.000 42.215.000.000 53.141.500.000 (12.702.137.259) > 3-6 bulan/ > 3-6 months 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Liquidity risk (continued) 4.790.800.000 33.562.500.000 46.176.348.524 84.529.648.524 40.610.459.142 > 6-12 bulan/ > 6-12 months 27. RISK MANAGEMENT (continued) PT BANK ANDARA 77.188.728.318 6.823.769.282 84.012.497.600 566.521.212.969 Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years Maturity gap Net position, net of allowance for impairment losses Liabilities Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Taxes payable Other liabilities NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) The original financial statements included herein are in the Indonesian language The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) Risiko pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Yang dimaksud dengan faktor pasar adalah suku bunga dan nilai tukar. Market risk Market risk is the risk arising from movement in market variables in portfolios held by the Bank that could incur losses for the Bank (adverse movement). Market variables are defined as interest rates and exchange rates. Bank melakukan pengukuran risiko suku bunga dengan menggunakan metodologi yang dapat mengidentifikasi risiko suku bunga dari portofolio aset dan liabilitas yang sensitif terhadap perubahan suku bunga serta menentukan besaran risiko terhadap Bank. The Bank performs interest rate risk measurement by utillizing a methodology which can identify the risk of the interest rate on the assets portfolio and liabilities that are sensitive to interest rate fluctuation and determine the risk exposure of the Bank. Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkat bunga per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: The table below summarizes the range of interest rates per annum for significant assets and liabilities for the years ended December 31, 2016 and 2015: 31 Desember/December 31, 2015 2016 Aset Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Liabilitas Simpanan dari nasabah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Pinjaman yang diterima 4,00% - 8,75% 8,38% - 9,00% 7,50% - 19,24% 5,50% - 10,00% 6,12% - 10,00% 8,50% - 20,00% 0,00% - 5,00% 0,00% - 6,00% 5,00% - 8,50% 0,00% - 2,00% 0,00% - 3,00% 4,00% - 9,75% 0,00% - 7,00% 0,00% - 6,00% 3,50% - 8,75% 7,10% 0,00% - 4,00% 0,00% - 4,00% 4,00% - 9,70% 7,10% Asset Placement with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Liabilities Deposits from customers Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits from other banks Current accounts Savings deposits Time deposits Borrowings Risiko pasar terdapat pada aktivitas fungsional Bank dan kegiatan treasuri. Aktivitas ini mencakup penempatan dalam bentuk surat berharga dan pasar uang serta penyediaan dana (pinjaman dan bentuk sejenis lainnya). Market risk exists in both bankwide and treasury activities. These activities include placement in securities and money market and provisions of funds (loans and other similar forms). Pemantauan atas eksposur Bank terhadap risiko pasar dilakukan oleh Asset and Liability Committee (ALCO) yang melakukan pengelolaan aset dan liabilitas (ALMA). Tujuan dari manajemen risiko pasar adalah untuk mengelola dan melakukan kontrol atas eksposur risiko pasar dalam parameter yang dapat diterima, serta memaksimalkan tingkat pengembalian atas risiko. Monitoring of the Bank's exposure to market risk is performed by the Asset and Liability Committee (ALCO) which manages the assets and liabilities (ALMA). The objective of market risk management is to manage and control market risk exposures within acceptable parameters, while optimizing the return on risk. Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga (gross) (tidak diaudit): The following table summarizes the Bank's exposure to the interest rate risk (gross) (unaudited): 103 Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Jumlah liabilitas keuangan Jumlah gap repricing suku bunga Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah aset keuangan Aset keuangan Giro pada Bank Indonesia Risiko pasar (lanjutan) 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) - - - 198.284.864.103 845.242.262.542 - 1.033.938.167.738 1.043.527.126.645 176.725.608.341 - - - - - 21.559.255.762 - - - - - - - - - - - Bunga mengambang/ Floating rate Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan tapi 3 bulan tapi 1 tahun tapi tidak lebih tidak lebih tidak lebih dari 3 bulan/ dari 1 tahun/ dari 2 tahun/ More than More than More than 1 month but 3 months but 1 year but not more than not more than not more than 3 months 1 year 2 years 1.042.370.779 8.546.588.128 1 bulan atau kurang/ Less than 1 month CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - - - - - - - - - Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years - - - - - - - - - - 104 (12.342.734.645) 222.958.771.641 183.796.574.746 39.162.196.895 23.989.901 210.616.036.996 - 210.592.047.095 1 bulan atau kurang/ Less than 1 month - - (248.247.159.749) 258.149.305.054 227.537.500.000 30.611.805.054 2.145.305 9.902.145.305 - (40.374.585.051) 33.106.032.841 100.701.462.360 59.272.500.000 8.322.929.519 286.077.308 60.326.877.309 56.240.800.001 3.800.000.000 - - Bunga tetap/ Fixed rate Lebih dari 3 bulan tapi tidak lebih dari 1 tahun/ More than 3 months but not more than 1 year 9.900.000.000 Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 3 bulan/ More than 1 month but not more than 3 months 31 Desember 2016 / December 31, 2016 Market risk (continued) 27. RISK MANAGEMENT (continued) PT BANK ANDARA - - - - 649.342.917 - - - 649.342.917 649.342.917 Lebih dari 1 tahun tapi tidak lebih dari 2 tahun/ More than 1 year but not more than 2 years - - - 62.749.659.591 - - - 652.659.591 62.749.659.591 62.097.000.000 Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years 607.676.785.605 33.106.032.841 780.094.403.158 647.332.183.087 99.656.187.230 1.035.552.382.760 1.387.771.188.763 118.337.800.001 224.292.047.095 1.042.370.779 8.546.588.128 Jumlah/ Total Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Total financial liabilities Total gap repricing interest rate Financial assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total financial assets NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) The original financial statements included herein are in the Indonesian language Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Jumlah liabilitas keuangan Jumlah gap repricing suku bunga Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah aset keuangan Aset keuangan Giro pada Bank Indonesia Risiko pasar (lanjutan) 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) - - - 146.260.567.607 614.738.356.982 - 697.331.425.341 760.998.924.589 136.503.360.366 - - - - - 9.757.207.241 - - - - - - - - - - - Bunga mengambang/ Floating rate Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan tapi 3 bulan tapi 1 tahun tapi tidak lebih tidak lebih tidak lebih dari 3 bulan/ dari 1 tahun/ dari 2 tahun/ More than More than More than 1 month but 3 months but 1 year but not more than not more than not more than 3 months 1 year 2 years 46.097.270.183 17.570.229.065 1 bulan atau kurang/ Less than 1 month CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - - - - - - - - - Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years - - - - - - - - - - 105 (49.392.610.297) 192.184.365.336 144.355.000.001 47.829.365.335 142.791.755.039 - 142.791.755.039 1 bulan atau kurang/ Less than 1 month - - (328.315.500.799) 333.795.293.882 282.495.555.557 51.299.738.325 29.793.083 5.479.793.083 - (40.099.131.991) 91.494.800.000 75.777.500.000 15.717.300.000 151.241.405 51.395.668.009 48.144.426.604 3.100.000.000 - - Bunga tetap/ Fixed rate Lebih dari 3 bulan tapi tidak lebih dari 1 tahun/ More than 3 months but not more than 1 year 5.450.000.000 Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 3 bulan/ More than 1 month but not more than 3 months 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Market risk (continued) 27. RISK MANAGEMENT (continued) PT BANK ANDARA - - - - (76.213.902.153) 77.188.728.318 77.188.728.318 - - 974.826.165 974.826.165 Lebih dari 1 tahun tapi tidak lebih dari 2 tahun/ More than 1 year but not more than 2 years - - - 94.318.943.585 - - - 33.853.285 94.318.943.585 94.285.090.300 Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years 215.036.155.327 77.188.728.318 840.923.755.143 639.131.415.924 124.603.610.901 698.521.139.279 1.055.959.910.470 142.429.516.904 151.341.755.039 46.097.270.183 17.570.229.065 Jumlah/ Total Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Total financial liabilities Total gap repricing interest rate Financial assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total financial assets NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) The original financial statements included herein are in the Indonesian language The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) Risiko pasar (lanjutan) Analisis sensitivitas untuk beberapa faktor pasar menunjukkan bagaimana laba rugi dan ekuitas dapat dipengaruhi oleh perubahan dari beberapa faktor risiko sesuai dengan tabel di bawah ini. Secara umum, sensitivitas diestimasi dengan membandingkan suatu nilai awal ke nilai tertentu setelah perubahan tertentu dari faktor pasar, dengan mengasumsikan seluruh variabel lainnya tetap. Sensitivitas atas laporan laba rugi merupakan efek atas perubahan estimasi suku bunga atas laba rugi untuk suatu periode, berdasarkan nilai suku bunga mengambang atas aset dan liabilitas yang diperdagangkan dan tidak diperdagangkan yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2015. Analisis sensitivitas atas laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dihitung dengan menilai kembali perubahan estimasi suku bunga tetap atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2015. Jumlah sensitivitas atas laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain didasarkan pada asumsi bahwa terdapat perubahan paralel dalam kurva penghasilan. Market risk (continued) Sensitivity analysis for several market factors showing how profit or loss and equity could be affected by changes in the relevant risk factor are in the following tables below. In general, sensitivity is estimated by comparing an initial value to the value derived after a specified change in the market factor, assuming all other variables are constant. The sensitivity of the statement of income is the effect of the assumed changes in interest rates on the profit or loss for a period, based on the floating rate trading and non-trading financial assets and liabilities held by the Bank as of December 31, 2015. The sensitivity of the statement of profit or loss and other comprehensive income is calculated by revaluing fixed rate available-for-sale financial assets, as of December 31, 2015 for the effects of the assumed changes in interests rates. The total sensitivity of the statement of profit or loss and other comprehensive incomeis based on the assumption that there are parallel shifts in the yield curve. Tabel di bawah ini menunjukkan sensitivitas dari laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Bank terhadap kemungkinan perubahan wajar atas suku bunga untuk aset dan liabilitas keuangan dengan suku bunga tetap pada tanggal 31 Desember 2016: The table below shows the sensitivity of the Bank's statement of profit or loss and other comprehensive income on a reasonable possible changes of interest rates for financial assets and liabilities with fixed interest rates on December 31, 2016: 31 Desember 2016 / December 31, 2016 Dampak ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain/ Impact to statement of profit or loss and other comprehensive Perubahan income basis point/ (dalam jutaan Rupiah/ Change in in million Rupiah) basis point 5.443 (5.443) +1,00% -1,00% Risiko operasional Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian‐kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Operational risk Operational risk is the risk due to the inadequacy and/or failed internal processes, human error, system failure, and/or the presence of external events affecting the operations of the Bank. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk Bank, dari mulai Kantor Pusat sampai seluruh jaringan kantor. Kegagalan mengelola risiko operasional dapat menyebabkan kerugian finansial, keselamatan karyawan dan reputasi Bank. This type of risk is inherent in every business processes, operational activities, systems and products of Bank, from Head Office Units to overall office network. Failure to manage operational risks correctly could lead to financial losses, employee safety and reputation of the Bank. 106 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) Risiko operasional (lanjutan) Untuk mengawasi risiko operasional yang mungkin terjadi, Bank telah mengembangkan suatu sistem dengan menggunakan metodologi pengukuran sendiri (self assessment) yang dilakukan oleh masing-masing risk owner, sehingga dapat dibentuk suatu peta risiko yang mungkin terjadi di setiap unit kerja. Operational risk (continued) To monitor the possible occurrence of operational risk, the Bank has developed a self-assessment methodology system to be performed by each risk owner, which enables the Bank to develop a risk mapping system that could potentially be implemented at each work unit. Dengan peta risiko, risiko operasional dapat diukur (high, medium atau low), sehingga manajemen dapat melakukan pengendalian terhadap dampak risiko yang timbul. Untuk mengalokasikan kebutuhan modal untuk mengukur risiko operasional, sesuai dengan Basel Committee on Banking Supervision, serta roadmap implementasi Basel II di Indonesia, pertama kali Bank akan menggunakan metodologi pendekatan Basic Indicator dan saat ini masih melakukan pengumpulan data risiko yang akan digunakan dalam aplikasi metodologi Advanced Measurement Approach. With this risk mapping, operational risks can be measured accurately (as being high, medium or low), and enables the management to control any arising risk impact. To allocate capital requirements in measuring operational risk, in accordance with the Basel Committee on Banking Supervision and also the roadmap of Basel II implementation in Indonesia, the Bank will use the Basic Indicator approach and currently is collecting data which will be used in the application of the Advanced Measurement Approach methodology. Risiko hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis dalam bisnis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang sempurna. Legal risk Legal risk is the risk raised by weakness in juridicial aspects of the business, which could be caused by legal claims, nonexistence of supported regulation or weaknesses in agreements, such a unfulfilled terms and conditions in contracts and binding collateral which is not complete. Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum. Legal risks are managed by ensuring that all activities and business relationships between the Bank and third parties are based on rules and conditions that are capable of protecting the Bank's interests from a legal perspective. Risiko reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Reputation risk Reputational risk is the risk that is caused by negative publicity related to the business activity of the Bank or negative perception of the Bank. Bank mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian antara aktivitas kegiatan usaha Bank bersama-sama dengan aktivitas lain sehingga reputasi Bank tetap terjaga. The Bank manages its reputational risk by ensuring that its business activities are in conformity with its other activities, so as to maintain the Bank's reputation. Risiko strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis yaitu visi Bank, rencana strategis, perubahan kepemilikan dan peluncuran produk baru. Strategic risk Strategic risk is the risk that is caused by inappropriate determination and implementation of the Bank strategy, inappropriate business decisions or being unresponsive to external changes. Here are the factors that influence the strategic risk that the Bank's vision, strategic plan, changes in ownership and new product launches. 107 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. 27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) Risiko strategis (lanjutan) Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan setiap kebijakan strategis secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komite-Komite yang telah dibentuk. Strategic risk (continued) The Bank manages strategic risk through a consideration of, and decision making process regarding every strategic policy in a collective and comprehensive manner performed by the established Bank's Directors and Committees. Risiko kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Compliance risk Compliance risk is the risk caused by non-compliance with or non-application of prevailing regulations. Bank mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan penelaahan secara komprehensif untuk memastikan kesesuaian kebijakan standar operasi dan prosedur serta pengembangan produk baru dengan peraturan eksternal. The Bank manages its compliance risk by performing comprehensive review to ensure that Bank's Standard Operating Procedures and new product development conform with external regulations. Satuan Kerja Kepatuhan juga telah melaksanakan pengkajian sistem dan prosedur dan memberikan saran dan/atau pendapat dalam rangka mencegah pengambilan keputusan yang menyimpang terhadap peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Di samping itu, Bank juga melakukan: The Compliance Unit has also performed assessment systems and procedures and provide advice and/or opinions in order to prevent that deviate to other applicable regulations. Furthermore, the Bank has also performed the following: - - monitoring of the implementation of prudential principles, including the obligation to meet the minimum capital requirement maximum legal lending limit, etc; - compliance reporting both for internal and external parties purposes. - pemantauan prinsip kehati-hatian, di antaranya yang menyangkut kewajiban pemenuhan modal minimum, batas maksimum pemberian kredit, Giro Wajib Minimum dan lainlain; pelaporan tugas kepatuhan baik untuk kepentingan internal maupun kepada pihak eksternal yang berwenang. 28. MANAJEMEN MODAL 28. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan OJK yang berlaku dalam hal ini modal yang diwajibkan regulator. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial. 108 CAPITAL MANAGEMENT Financial Services Authority (OJK) sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing Financial Services Authority regulation in respect of regulatory capital. The Bank's approach to capital management is driven by bank's strategic and organizational requirements, taking into account regulatory, economic and commercial environment. The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) 28. CAPITAL MANAGEMENT (continued) Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan OJK No.34/POJK.03/2016, dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisa dalam dua tier sebagai berikut: The Bank calculates its capital requirements in accordance with Financial Services Authority regulation No.34/POJK.03/2016, where the regulatory capital is analyzed into two tiers as follows: - Modal inti (tier 1), yang terdiri dari modal inti utama dan modal inti tambahan. Modal inti utama antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, laba tahun-tahun lalu dan periode/tahun berjalan (100%), penghasilan komprehensif lain berupa potensi keuntungan/kerugian yang berasal dari perubahan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual, selisih kurang dari penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia dan cadangan kerugian penurunan nilai asset produktif yang diperbolehkan. Aset pajak tangguhan, aset takberwujud (termasuk goodwill ) dan penyertaan (100%) merupakan faktor pengurang modal inti utama. Modal inti tambahan antara lain terdiri dari saham preferen, surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi dimana ketiganya bersifat non kumulatif setelah dikurangi pembelian kembali. - Tier 1 capital, which consists of core and additional core capital. Core capital includes issued and fully paidup capital, additional paid-in capital, general reserve, specific reserve, retained earnings and profit for the period/year (100%), other comprehensive income deriving from potential gain/loss from the changes in fair value of financial assets classified as available-forsale, shortfall between allowable amount of allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia guideline and allowance for impairment losses on productive assets. Deferred tax assets, intangible assets (including goodwill) and share investments (100%) are deducted from core capital. Additional core capital includes non-cumulative preference shares, subordinated securities and subordinated debts net of buyback portion. - Modal pelengkap (tier 2) antara lain meliputi surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi serta penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia. - Supplementary capital (tier 2), which includes subordinated securities and subordin ated debts and allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia guideline. Beberapa batasan berlaku untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator, antara lain Bank wajib menyediakan modal inti (tier 1) paling rendah sebesar 6% dari ATMR dan modal inti utama (Common Equity tier 1) paling rendah sebesar 4,5% dari ATMR, baik secara individual maupun secara konsolidasi dengan entitas anak. Various limits have been set to elements of the regulatory capital, such as Banks are required to provide core capital (tier 1) at a minimum of 6% from Risk Weighted Assets and Common Equity tier 1 at a minimum of 4.5% from Risk Weighted Assets, both individually and consolidated level with subsidiary. - Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, cadangan umum, saldo laba dan laba periode berjalan. - Tier 1 capital, which includes issued and fully paid share capital, general reserve, retained earnings and profit for the period. - Modal tier 2, meliputi penyisihan kerugian penurunan nilai yang diperbolehkan. - Tier 2 capital, which includes the eligible amount of allowance for impairment losses. Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang memenuhi kriteria modal tier 3 sesuai dengan peraturan OJK yang berlaku. The Bank does not have any other supplementary capital which meets the criteria of tier 3 capital under prevailing Financial Services Authority regulation. Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan telah dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1; 100 persen laba periode berjalan sebelum pajak tangguhan dapat diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan jumlah penyisihan kolektif penurunan nilai yang boleh dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2. Various limits are applied to elements of the regulatory capital. The effect of deferred taxation has been excluded in determining the amount of retained earnings for tier 1 capital; 100 percent of the profit for the period before deferred taxation being included in tier 1 capital; and qualifying tier 2 capital cannot exceed tier 1 capital. There is also a restriction on the amount of collective impairment allowances that may be included as part of tier 2 capital. 109 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) 28. CAPITAL MANAGEMENT (continued) Aset Tertimbang Menurut Risiko ("ATMR") Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang mencerminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur, yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan OJK, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR Bank. The Bank's risk weighted assets ("ATMR") are determined according to spesified requirements that seek to reflect the varying levels of risk attached to assets and exposures not recognised in the statement of financial position. Based on Financial Serives Auhority regulations, the Bank needs to take into consideration its credit risk , market risk and operational risk in measuring the ATMR. Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungankeuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat. The Bank's policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of business. The impact of the level of capital on shareholders' return is also recognised and the Banks also recognize the need to maintain a balance between the higher return that might be possible with greater gearing and the advantages and security level afforded by a strong capital position. Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai peraturan OJK yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The Bank's regulatory capital position under prevailing Financial Services Authority regulation as of December 31, 2016 and 2015 was as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2016 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Modal inti (tier 1) Modal inti utama (CET 1) Modal inti tambahan (AT 1) Modal pelengkap (tier 2) Jumlah modal 569.918 569.918 7.963 577.880 131.001 131.001 4.555 135.556 Aset Tertimbang Menurut Risiko Risiko kredit Risiko operasional Total Aset Tertimbang Menurut Risiko 637.022 106.120 743.142 364.425 109.581 474.006 Rasio kecukupan modal Rasio CET 1 Rasio tier 1 Rasio tier 2 Rasio modal terhadap ATMR Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan Tier 1 capital Common core capital (CET 1) Additional core capital (AT 1) Supplementary capital (tier 2) Total capital Risk Weighted Asset Credit risk Operational risk Total Risk Weighted Asset 76,69% 76,69% 1,07% 77,76% 27,64% 27,64% 0,96% 28,60% Capital Adequacy Ratio CET 1 Ratio Tier 1 Ratio Tier 2 Ratio Ratio of capital to ATMR 9% - 10% 10% - 11% Required Minimum Capital Adequacy Ratio 110 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) 28. CAPITAL MANAGEMENT (continued) Bank tidak melakukan perhitungan rasio KPMM dengan memperhitungkan perubahan risiko pasar, karena sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan, jumlah aset Bank masih kurang dari Rp10 triliun dan posisi efek-efek dalam trading book masih kurang dari Rp20 miliar. Hal ini sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.34/POJK.03/2016 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. The Bank did not perform calculation of the CAR with market risk charge because, until the statements of financial position, the Bank's total assets are less than Rp10 trilion and the Bank's marketable securities position in the trading book is less than Rp20 bilion. This is already in line with Financial Services Authority regulation No.34/POJK.03/2016 regarding the minimum capital requirement for commercial banks. Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, bank wajib menyediakan modal minimum sesuai dengan profil risikonya yang ditetapkan dengan skema berikut ini: In accordance with Financial Services Authority regulation No.34/POJK.03/2016 dated September 22, 2016 regarding Minimum Capital Requirement for Commercial Banks, a bank is required to provide a minimum capital based on its risk profile as stipulated under the following schemes: a. a. For banks with risk profile rating 1 (one), the minimum capital requirement is 8% of Risk Weighted Asset; b. For banks with risk profile rating 2 (two), the minimum capital requirement is 9% to less than 10% of Risk Weighted Asset; For banks with risk profile rating 3 (three), the minimum capital requirement is 10% to less than 11% of Risk Weighted Asset; For banks with risk profile rating 4 (four) or 5 (five), the minimum capital requirement is 11% to 14% of Risk Weighted Asset. b. c. d. Untuk profil risiko peringkat 1 (satu), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 8% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko; Untuk profil risiko peringkat 2 (dua), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 9% sampai dengan kurang dari 10% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko; Untuk profil risiko peringkat 3 (tiga), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 10% sampai dengan kurang dari 11% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko; Untuk profil risiko peringkat 4 (empat) atau 5 (lima), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 11% sampai dengan 14% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko. c. d. Otoritas Jasa Keuangan berwenang menetapkan modal minimum lebih besar dari modal minimum dalam hal Bank Indonesia menilai suatu bank menghadapi potensi kerugian yang membutuhkan modal lebih besar. Financial Services Authority is authorised to stipulate minimum capital greater than minimum capital in terms of Bank Indonesia assesses a bank as facing potential losses which requires a larger capital. Berdasarkan self-assessment Bank, profil risiko Bank dinilai berada pada peringkat 2. Oleh karena itu, Bank berkewajiban untuk memenuhi modal minimum sebesar 9% sampai dengan kurang dari 10%. Pada tanggal 31 Desember 2016, Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank berada pada level di atas modal minimum yang diwajibkan tersebut, yaitu sebesar 77,76%. Based on its self-assessment, the Bank risk profile is assessed to be in rating 2. Therefore, the Bank is required to provide a minimum capital of 9% until less than 10% . As of December 31, 2016, the Bank Capital Adequate Ratio was 77.76%, which was higher than the required minimum provision of capital. 111 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP PEMBAYARAN BANK UMUM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) KEWAJIBAN 29. GOVERNMENT GUARANTEES ON THE OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.15 tahun 2004 tentang pengakhiran tugas dan pembubaran Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), dinyatakan dalam pasal 8 bahwa dengan diakhirinya tugas dan dibubarkannya BPPN, Program Penjaminan Pemerintah terhadap kewajiban pembayaran bank umum yang semula dilakukan oleh BPPN berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.26 tahun 1998 dan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.27 tahun 1998, selanjutnya dilaksanakan oleh Menteri Keuangan melalui Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah (UP3) sebagaimana diatur oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia No.17 tahun 2004, yang diatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri Keuangan No.84/KMK.06/2004 tanggal 27 Februari 2004 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.179/KMK.017/2000 tentang Syarat, Tatacara dan Ketentuan Pelaksanaan Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum. Based on Article 8 of the Decision No.15 year 2004 of the President of the Republic of Indonesia regrading the termination of the role and winding-up of the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA), the Government Guarantee Program on the obligations of domestic banks, which was originally handled by IBRA based on the Decisions of the President of the Republic of Indonesia No.26 year 1998 and No.27 year 1998, shall be handled by the Ministry of Finance, specifically by the Goverment Guarantee Implemantation Unit (Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah/UP3) as provided in the Decision of the President of the Republic of Indonesia No.17 year 2004, which was futher regulated by the Decision No.84/KMK.06/2004 dated February 27, 2004 of the Ministry of Finance regarding the Amandement of Decision No.179/KMK.017/2000 of the MInistry of Finance of the Term, Implementing Guidelines and Conditions of the Goverment Guarantee on the obligations of commercial banks. Program Penjaminan Pemerintah melalui UP3 telah berakhir pada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan dan Pembayaran Premi Program Penjaminan Terhadap Pembayaran Bank Umum untuk periode 1 Juli sampai 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3, Pemerintah telah membentuk Lembaga Independen yaitu Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No.3 (Perppu No. 3/2008) tanggal 13 Oktober 2008, LPS dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. The Guarantee Program by the Goverment through UP3 ended on September 22, 2005, as stated in Regulation No.68/PMK.05/2005 dated August 10, 2005 of the Ministry of Finance concerning the Calculation and Payment of Premium on Guarantee Program from Commercial Banks for the period July 1 to September 21, 2005. To replace UP3, the Goverment was formed an independent institution there is the Indonesia Deposit Insurance Corporation (Lembaga Penjaminan Simpanan/LPS). Based on Law No.24 dated September 22, 2004, which was effective on September 22, 2005 and subsequently amended by the Government Regulation-in-Lieuof Law No.3 (Perppu No.3/2008) dated October 13, 2008, LPS was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, the amount of such guarantee is subject to change if the situation complies with certain valid criteria. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 6,25% pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: 7,50%). Based on Government Regulation No.66 year 2008 dated October 13, 2008 regarding the Amount of Deposit Guarantee by the Indonesia Deposit Insurance Corporation, the amount of deposit covered by LPS is up to Rp2,000,000,000 per depositor per bank. Customer deposits are covered only if the rate of interest is equal to or below 6.25% as of December 31, 2015 (2014: 7.50%). Pada tanggal 13 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia telah mengesahkan Perppu No.3/2008 menjadi Undang-Undang. On January 13, 2009, the Government of the Republic of Indonesia stipulated Perppu No.3/2008 to become a law. 112 The original financial statements included herein are in the Indonesian language PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) KEWAJIBAN 29. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut. Beban premi penjamin selama tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp1.445.028.793 dan Rp1.275.450.250 (Catatan 19). GOVERNMENT GUARANTEES ON THE OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS (continued) On December 31, 2016 and 2015, the Bank is a participant of the guarantee program. Deposit guarantee premium in 2016 and 2015 amounted to Rp1,445,028,793 dan Rp1,275,450,250, respectively (Note 19). 30. NEW PROSPECTIVE ACCOUNTING STANDARDS 30. STANDAR AKUNTANSI BARU Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) yang relevan untuk Bank, berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017: The following summarizes the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) which were issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK IAI) and are relevant to the Bank, effective on or after January 1, 2017: - Amandemen PSAK 1: "Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan", memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan. Amandemen PSAK 1 ini juga mengakibatkan amandemen terhadap PSAK (consequential amandment) sebagai berikut: PSAK 3: "Laporan Keuangan Interim", PSAK 5: "Segmen Operasi", PSAK 60: "Instrumen Keuangan: Pengungkapan", dan PSAK 62: "Kontrak Asuransi". - Amendment of PSAK 1: "Presentation of Financial Statements on Disclosure Initiative", have given clarification regarding materiality, hieracchy flexibility, systematic notes for financial statements and identification of significant accounting policy. Amendment PSAK 1 have impact other PSAK (consequential amendment)such as: PSAK 3: "Interim Financial Reporting", PSAK 5: "Operating Segments", PSAK 60: "Financial Instruments: Disclosures", and PSAK 62: "Insurance Contract". - ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: "Properti Investasi", membahas definisi yang digunakan untuk Bangunan dalam properti investasi. - ISAK 31: Interpretation of Scope PSAK 13: "Property Investment", addresses the definition used for Building under the investment property. Saat ini Bank sedang mengevaluasi dan belum menetapkan dampak dari penerapan standar amandemen, penyesuaian dan intepretasi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank. 113 The Bank is currently evaluating the above standards and has not yet determined the impact of these amendments, adjustments and interpretations standard on the financial statement of the Bank. HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK ANDARA BARU ANDARA MAJU New Andara, Moving Forward 178 2016 LAPORAN PUBLIKASI TAHUNAN annual report image cover by Hulv850627 from freepik.com Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report