- Bank Andara

advertisement
ANDARA BARU ANDARA MAJU
New Andara, Moving Forward
2016
LAPORAN PUBLIKASI TAHUNAN
annual report
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
daftar isi
table of contents
04
04
06
06
07
08
09
12
Pengantar
Executive Summary
ANDARA BARU ANDARA MAJU
New Andara, Moving Forward
Ikhtisar Utama
Executive Highlights
Kinerja Utama
Performance Highlights
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Peristiwa Penting
Significant Events
Sambutan Dewan Komisaris
Message From The Board Of
Commissioners
Sambutan Dewan Direksi
Message From The Board Of Directors
15
Laporan Manajemen
Management Report
15
18
Rencana dan Strategi
Plan and Strategy
Sekilas Bank Andara
Bank Andara at a Glance
19
19
24
25
26
28
29
32
36
39
42
Profil Perusahaan
Company Profile
Jejak Langkah
Milestones
Visi & Misi
Vision & Mission
Nilai Nilai Dasar
Core Values
Struktur Organisasi
Organization Structure
Komposisi Kepemilikan Saham
Ownership Composition
Profil Pemegang Saham
Shareholders Profiles
Profil Dewan Komisaris
Board Of Commissioners Profiles
Profil Direksi
Board Of Directors Profiles
Produk dan Layanan
Product and Services
Jaringan Kantor
Office Network
43
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Makro Ekonomi dan Industri Perbankan
44 Tinjauan
Macro Economic and Banking Industry Review
Tinjauan Keuangan
46
Financial Review
Tinjauan Usaha
50
Business Review
Kinerja Kredit
50
Lending Performance
Special Asset Management
51
Kinerja Pendanaan
51
Funding Performance
Kinerja Layanan Andaralink
52
Andaralink Service Performance
Tinjauan Unit Pendukung
54
Supporting Units Review
Operasional dan Teknologi Informasi
54
Operations & Information Technology
Sumber Daya Manusia
55
Human Resources
Manajemen
Risiko
60
Risk Management
110
164
165
167
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Kode Etik
Code Of Ethics
Pengaduan Internal
Whistleblower
Pengaduan External
External Complaint Channel
168
Tanggung Jawab Perusahaan
Corporate Social Responsibility
175
Laporan Keuangan 2016 - Audit
2016 Financial Statements - Audited
Pengantar - Executive Summary
Andara Baru Andara Maju
New Andara, Moving Forward
4
“Andara Baru, Andara Maju” adalah tema laporan
tahunan 2016 Bank Andara. Tema ini menjadi tema
sentral Bank Andara, dalam tahun 2016 karena
perkembangan cepat bisnisnya bersama suntikan
permodalan dari pemegang saham baru. Hal ini
semakin meningkatkan rasa percaya diri bagi semua
jajaran dalam melakukan bisnis pada segmen BPR
dan Institusi Keuangan Mikro yang selama ini
menjadi kekuatan utama dan keahlian Bank Andara
yang kinerjanya telah teruji selama ini.
“Andara Baru, Andara Maju” (which means New
Andara, Moving Forward) is the theme for Bank
Andara is annual report in 2016. This has become
the central theme of Bank Andara. Phrase in
2016 due to strong business development and a
capital injection from new shareholder. This further
enhances the confidence of the Bank in doing
business in all its segments including serving Rural
Banks and Micro Finance Institutions which have
been the main strength and expertise of Bank
Andara, whose performance has been tested over
the years.
Selain mengusung semangat kebaruan, tema kali
ini juga mencerminkan semangat pencapaian dan
menjadi lebih maju, melakukan inisiatif-inisiatif yang
diperlukan dalam rangka melayani customer dan
stakeholder dengan lebih baik dari hari ke hari.
In addition to carrying the spirit of renewal, the
theme also reflects the spirit of achievement
and becoming more advanced in performing
the necessary initiatives to serve customers and
stakeholders better everyday.
Secara internal tema “Andara Baru, Andara Maju”
ini diterjemahkan dengan sikap pikir yang lebih
terbuka dan maju dalam berinovasi, berkolaborasi
untuk melakukan penyelarasan proses kerja
dan organisasi, serta melakukan peningkatan
kemampuan internal dalam memberikan layanan
yang lebih berorientasi pada pelanggan. Semangat
“Andara Baru, Andara Maju” ini direspon positif
oleh BPR dan Institusi Keuangan Mikro lain yang
menjadi tulang punggung utama bisnis Bank Andara
yang berpengaruh dan tercermin pada penguatan
trend bisnis Bank selama tahun 2016.
Internally, the “Andara Baru, Andara Maju” theme is
translated as opening minds, improving innovation,
collaborating in aligning the work process and
organization and increasing internal capacity to
deliver customer oriented services.
The spirit of “Andara Baru, Andara Maju” has
received a positive response from Rural Banks and
other Micro Finance Institutions, the backbone
of Bank Andara’s main business. This impact is
reflected in strengthening Bank business trends
during 2016.
Pada tahun 2016, Bank telah melakukan beberapa
inisiatif-inisiatif strategis dan mencapai tonggak
sejarah penting yang dapat disampaikan sebagai
berikut:
· Portfolio pinjaman dapat melampaui angka
psikologis sebesar 1 triliun rupiah. Dengan
kualitas portfolio pinjaman tetap terjaga
pada level yang baik.
In 2016, Bank has carried out several strategic
initiatives and reached important milestones as
mentioned below:
·
The Banks lending portfolio has broken
through a psychological barrier in reaching
1 trillion Rupiah. Portfolio quality continues
to be maintained at a good level.
·
Meningkatkan kemampuan permodalan
dengan penambahan modal dari APRO
Financial yang terealisasi pada bulan
November 2016 dengan suntikan modal
sebesar Rp450 miliar.
·
Increased in capital from APRO Financial
that has been realized on November 2016
with total capital injection amount of 450
billion Rupiah.
·
Bank telah membukukan laba positif pada
bulan Juli 2016, Pembukuan laba yang
lebih cepat ini terjadi karena dampak dari
kombinasi beberapa inisiatif strategis yaitu:
·
The Bank has booked a positive net profit
beginning in July 2016. The profit booked
on Bank Andara’s financial reports as a
result of several strategic initiatives, as
follows:
o Increase in lending productivity for
wholesale banking as a result of
Bank Andara’s strategy to focus on
rural bank with greater assets.
o Peningkatan produktifitas lending
pada segmen wholesales banking yang
sebagai akibat positif perubahan
strategi Bank Andara untuk lebih fokus
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
·
·
·
ke BPR dengan aset yang lebih besar.
o Upaya penurunan cost of fund Bank
Andara secara gradual sebagai langkah
pro-aktif untuk mendiversifikasi
portfolio funding.
o Peningkatan kualitas portfolio dengan
menjaga Non Performing Loan (NPL)
dibawah 2,2%.
o Optimasi dan effisiensi biaya, dengan
melakukan beberapa inisiatif untuk
melakukan penghematan biaya.
Inisiatif-inisiatif terkait pengelolaan risiko
sehingga profil risiko bank mengalami
perbaikan dari low-to-moderate menjadi low
risk.
Inisiatif terkait penggunaan AndaraLink
dengan meningkatkan kapabilitas
AndaraLink untuk dapat melayani Institusi
keuangan dengan model Grameen.
Inisiatif ini berkorelasi positif dengan
peningkatan transaksi AndaraLink sebesar
145% sehingga mencapai kisaran 500,000
transaksi perbulan pada akhir 2016.
Meningkatkan pembiayaan pertanian
terintegrasi dengan pola Rantai Nilai (Value
Chain) dengan berkoordinasi dengan
penyedia benih, penyuluh pertanian, offtaker, asuransi dan pemberdayaan finansial
petani. Pembiayaan ini menjangkau 805
petani, di kabupaten Bima dan Dompu.
Bank Andara percaya bahwa keberhasilan
pencapaian kinerja Bank di atas mencakup
keberhasilan pada (i) Pertumbuhan usaha, baik dari
sisi keuangan maupun operasional; (ii) Penerapan
menajemen risiko; (iii) Kepatuhan dan Tata Kelola
Perusahaan; (iv) Jangkauan pelayanan; dan (v)
Manfaat yang dinikmati melalui oleh masyarakat,
khususnya mitra nasabah.
o Decrease the cost of fund
gradually as the proactive way to
diversify the funding portfolio.
o Increase the portfolio quality by
maintaining Non Performing Loans
(NPL) below 2.2%
o Optimize cost efficiency through
several initiatives in cost saving
· Initiatives related to risk management led
the Bank’s risk profile to improve from
moderate risk to low moderate risk.
· Initiative related to Andara link application
by improving capability of the application
to serve Grameen-style (group-based)
financial institutions. This initiative has a
positive correlation with the increased in
the total number of transactions to 145%
or equivalent to 500,000 transactions per
month by the end of 2016.
· Intensify integrated agriculture financing
with value chain financing scheme
coordinated with seed provider, agriculture
instructor, off-taker, insurance and
empower the farmer with financial literacy.
This financing program has reached 805
farmers in Bima and Dompu district.
Bank Andara believes that the successfull
achievements in the Bank’s performance as
mentioned above also encompass success
in (i) growth of business both financially
and operationally; (ii) The application of risk
management; (iii) Compliance and corporate
governance; (iv) The range of service and; (v) The
benefit enjoyed by the community, especially our
partners
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
5
Ikhtisar Utama - Executive Highlights
Kinerja Utama
Performance Highlights
1.393,22
983.230
1.011,18
1.061,08
555.346
189.378
2014
2015
2016
Dalam milliar Rp
In billion Rp
Pencairan Kredit
Credit Disbursement
2014
2015
2016
Dalam milliar Rp
In billion Rp
Asset Bank
Bank Asset’s
763,74
746,99
1.035,55
6
678,10
698,52
698,63
2014
2015
2016
Dalam milliar Rp
In billion Rp
Dana Pihak Ketiga
Third party funds
2014
2015
2016
Dalam milliar Rp
In billion Rp
Jumlah Portofolio Kredit
Loans Portofolio
133,34
3.726
3.625
*
Melingkupi / Covers:
- Badan Usaha / Business entity
- Bank
- Channeling
- Koperasi / Cooperatives
- Multifinance
- Perorangan / Individuals
- SME
- Ventura
119,87
113,75
3.131
2014
2015
Pendapatan Bunga
Interest Income
2016
Dalam milliar Rp
In billion Rp
2014
2015
Jumlah Nasabah*
Total Customers
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
2016
Dalam volume
In volume
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Dalam miliar Rupiah
In billions of Rupiah
DATA KEUANGAN
2016
Jumlah Aset
Jumlah Penyaluran Kredit
Jumlah Simpanan Nasabah
Jumlah Simpanan dari Bank Lain
1.393,22
1.035,55
99,66
647,33
Jumlah Ekuitas
Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Pendapatan Bunga – Bersih
Pendapatan Operasional
Lainnya
Beban Operasional
Rugi Operasional
Rugi Sebelum Pajak
RASIO KEUANGAN (%)
2014
FINANCIAL DATA
1.061,08
698,52
124,60
639,13
1.011,18
678,10
109,22
589,41
Total Assets
Total Loans
Deposits from Customers
Deposits from Other Banks
590,01
119,87
(63,52)
56,34
151,22
177,11
Total Equity
113,75
(69,84)
43,91
133,34
(82,69)
50,65
Interest Income
Interest Expense
Net Interest Income
1,63
2,04
2,31
Other Operating Income
(77,47)*
(19,50)*
(19,42)*
(69,02)
(23,07)
(18,50)
(72,00)
(19,04)
(20,34)
Operating Expense
Operating Income
Income Before Tax
2016
Imbal Hasil Aset (ROA)
Imbal Hasil Ekuitas (ROE)
2015
2015
2014
FINANCIAL RATIOS (%)
(1,82)
(8,98)
(1,88)
(11,89)
(1,91)
(11,00)
Return on Assets (ROA)
Return on Equity (ROE)
Kredit yang Diberikan terhadap
DPK
390,12
126,51
133,52
Loans to Deposits Ratio (LDR)
Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum dengan
memperhitungkan risiko kredit
dan operasional
77,76
28,60
44,18
CAR with credit and operational risks
Rasio Kredit Bermasalah – Kotor
2,22
3,33
3,05
Non Performing Loan / Gross
Rasio Kredit Bermasalah –
Bersih
0,05
0,26
0,29
Non Performing Loan / Net
Marjin Pendapatan Bunga
Bersih
5,48
4,68
4,95
Net Interest Margin (NIM)
Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional
116,40*
115,54
142,12
Operating Expense to Operating
Income
LCR (Liquidity Coverage Ratio)
233.44
NA
NA
LCR (Liquidity Coverage Ratio)
* Termasuk biaya akuisisi
* Including acquisition costs
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
7
Ikhtisar Utama - Executive Highlights
Peristiwa Penting
Significant Events
2016
Penandatanganan LOI antara SAFIRA dan Bank Andara
Penandatanganan Letter of Intent antara SAFIRA
(Strengthening Agricultural Finance In Rural Areas) Project
dan Bank Andara dalam Kerjasama Pendampingan Teknis
untuk memperkuat institusi keuangan mikro (BPR) dalam
mendukung sektor pertanian.
Maret
March
Bank Andara Moved Head Office
March 14, 2016 Bank Andara Head Office officially moved
from Bapindo Plaza building to Sahid
Sudirman Center Lt. 56.
Kantor Pusat Bank Andara Pindah
Pada tanggal 14 Maret 2016 Kantor Pusat Bank Andara
resmi pindah dari gedung Plasa Bapindo ke Sahid
Sudirman Center Lt. 56.
PELATIHAN KARYAWAN PD BPR GARUT
14 & 15 April 2016 Bank Andara Cabang Jakarta
memberikan pelatihan gratis terhadap 65 karyawan PD
BPR Garut "Manajemen Resiko dan Study Kasus dibidang
Penyaluran Kredit di BPR".
8
PD BPR Bank Pasar Kab. Bangli meraih Top BUMD 2016
Nasional untuk kategori;
“Penggunaan & Penerapan Teknologi di Lingkungan Kerja
BPR”. Dengan nilai tertinggi untuk penerapan core di
operasional dan penggunaan layanan teknologi bagi
kolektor di lapangan dengan menggunakan layanan Solset
AndaraLink dari Bank Andara.
The signing of the LOI between SAFIRA and Bank Andara
The signing of the Letter of Intent between SAFIRA
(Strengthening Agricultural Finance In Rural Areas) Project
and Bank Andara in Technical Assistance Cooperation to
strengthen microfinance institutions (BPR) in support of the
agricultural sector.
April
April
Mei
May
EMPLOYEE TRAINING PD BPR Garut
4 & 15 April 2016 Jakarta branch of Bank Andara provides
free training to 65 employees PD BPR Garut "Risk Management and Lending Case Study field in BPR".
PD BPR Bank Pasar Kab. Bangli won the Top BUMD 2016
National for categories ;
"Use & Implementation of Technology in BPR Working
Environment". With the highest value for core applications
in operations and use of technology services for collectors
in the field using AndaraLink Solset service from Bank
Andara.
Bank Andara celebrates its 7th Anniversary
Bank Andara celebrated its seventh anniversary by inviting
its customers at the Intercontinental Hotel Jakarta.
Bank Andara merayakan Ulang Tahun Ke-7
Bank Andara merayakan Ulang Tahunnya yang ke -7 dengan
mengundang Nasabahnya di Hotel Intercontinental Jakarta.
Literasi Keuangan untuk nasabah
Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA) Cileungsi Bogor, Jawa
Barat pada tanggal 22 Juni 2016.
Juni
June
Financial Literacy Education for MFI clients
Cooperative Mitra Dhuafa (KOMIDA) Cileungsi Bogor, Jawa
Barat dated June 22 2016.
Pemindahan Kantor Cabang Surabaya
22 Agustus 2016 Bank Andara melakukan pemindahan
kantor cabangnya di Surabaya dari gedung Menara
Mandiri ke Darmo Square Jl. Raya Darmo, Surabaya.
Agst
Aug
Displacement of Surabaya Branch Office
August 22, 2016 Bank Andara has moved its branch office
in Surabaya from Menara Mandiri Building to
Darmo Square Jl. Raya Darmo, Surabaya.
Okt
Oct
Displacement of Semarang Branch Office
October 24, 2016 Bank Andara has moved its branch office
in Semarang from Suara Merdeka Building to
Jl. Gajah Mada Semarang.
Pemindahan Kantor Cabang Semarang
24 Oktober 2016 Bank Andara melakukan pemindahan
kantor cabangnya di Semarang dari gedung Suara
Merdeka ke Jl. Gajahmada
Semarang.
APRO Financial Co. Ltd telah resmi
mengakuisisi Bank Andara
18 November 2016, Bank Andara dan APRO Financial
Co. Ltd telah menandatangani akta akuisisi yang
menandai telah efektifnya akuisisi oleh APRO Financial
Co. Ltd. Transaksi akuisisi Bank Andara dilakukan melalui
pembelian saham baru Bank Andara sebesar 40% (empat
puluh persen) dengan nilai pembelian Rp450miliar.
Pemindahan Kantor Cabang Jakarta
21 November 2016 Bank Andara melakukan pemindahan
kantor cabangnya di Jakarta dari gedung Trihamas ke
Sahid Sudirman Center Lt. 56, Jakarta Pusat.
Nop
Nov
APRO Financial Co. Ltd. has officially acquired Bank
Andara
On November 18, 2016, Bank Andara and APRO Financial
Co. Ltd. signed a deed of acquisition that mark has been
effective acquisition by APRO Financial Co. Ltd. Transaction
acquisition of Bank Andara is done through the purchase of
new shares of Bank Andara by 40% (forty percent) with a
purchase value Rp450miliar.
Displacement of Jakarta Branch Office
November 21, 2016 Bank Andara has moved its branch
office in Jakarta from Trihamas Building to
Sahid Sudirman Center 56fl, Center Jakarta.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Ikhtisar Utama - Executive Highlights
Sambutan Dewan Komisaris
Message From The Board Of Commissioners
Stephen Mitchell
Presiden Komisaris
President Commissioner
Para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham
yang kami hormati,
Dear respected Stakeholders and Shareholders,
Pelemahan ekonomi global masih terus berlangsung
di tahun 2016. Tahun 2016 merupakan tahun
pemulihan pada lingkungan bisnis dan ekonomi
di Indonesia. Perekonomian Indonesia belum
sepenuhnya pulih, dan ekonomi Tiongkok juga
belum memenuhi ekspektasi pertumbuhan.
Tiongkok sebagai salah satu Negara tujuan
ekspor Indonesia masih melakukan konsolidasi
dan menyesuaikan sumber-sumber pertumbuhan
ekonominya. Hingga semester kedua tahun 2016,
pemerintah Indonesia terus mengeluarkan Paket
Kebijakan Ekonomi untuk memberikan stimulus
pertumbuhan ekonomi, mendorong realisasi
belanja modal, mempermudah usaha dan konsumsi
masyarakat.
Global economic slowdown is still continuing in
2016. Year of 2016 was a year of recovery in the
business and economic environment in Indonesia.
The Indonesian economy has not yet fully
recovered, and China’s economy has failed to meet
growth expectations. China as one of Indonesia’s
export destination countries still consolidating
and adjusting their sources of economic growth.
Until the end of second semester of 2016,
the Indonesian government still issued several
economic policy directives to stimulate to economic
growth, capital spending and market consumption.
Sepanjang tahun 2016, sektor perbankan
masih menghadapi tantangan yang sama yaitu
perlambatan pertumbuhan kredit, meningkatnya
kredit bermasalah dan makin ketatnya persaingan di
bidang pendanaan yang berakibat pada penurunan
marjin bunga bersih dan tingkat profitabilitas sektor
perbankan. Faktor-faktor ini berdampak langsung
pada bisnis Bank Andara, walaupun demikian
Bank Andara mampu tumbuh dengan cukup
menggembirakan.
Throughout 2016, the banking sector continued
to face same challenges including slow credit
growth, the increase of non-performing loans, and
increasing competition in funding which resulted
in decreased net interest margins and profitability.
These factors had a direct impact on Bank Andara’s
business plan achievement, nevertheless Bank
Andara was able to grow during the year.
KINERJA DAN REKOMENDASI
PERFORMANCE AND RECOMMENDATION
Dengan tetap mempertimbangkan prinsip
kehati-hatian, manajemen Bank menanggapi
tantangan ini dengan berusaha untuk meningkatkan
While carefully considering our prudential banking
principles, the Bank’s management responded to
these challenges by striving to improve productivity
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
9
10
produktivitas dan pertumbuhan pangsa pasar.
Secara bersamaan, Bank telah memperoleh investor
baru untuk memperkuat posisi permodalan Bank
dan memperluas bisnis ke lini segmen baru. APRO
Financial Co. Ltd. dari Korea Selatan sebagai
pemegang saham mayoritas, memiliki kesamaan visi
dengan para pemegang saham, untuk menjangkau
masyarakat yang kurang memiliki akses ke sektor
keuangan.
and growing market share. Simultaneously, the
Bank obtained a new investor to strengthen the
Bank’s capital position and expand into new
business lines. APRO Financial Co. Ltd. from Korea,
the controlling shareholder, shares the same vision
with its fellow shareholders, to reach those who
lack access to the financial sector.
Masuknya investor baru ini menandai perubahan
signifikan pada tingkat permodalan Bank dan
sekaligus meningkatkan kapasitas likuiditas Bank
dalam rangka mendukung target Rencana Bisnis
Bank (RBB) secara keseluruhan, termasuk upaya
melakukan diversifikasi penyediaan dana dalam
bentuk kredit kepada segmen nasabah selain
lembaga keuangan mikro. Dari sisi pendanaan,
upaya dilakukan dengan meningkatkan portofolio
nasabah di segmen retail, dan mendorong
pendapatan dari segmen fee-based bagi Bank.
The entry of a new investor marks a significant
change in the level of bank capital and liquidity
while enhancing the capacity of the Bank in support
of the Business Plan (RBB) as a whole. This includes
efforts to diversify lending by reaching customer
segments other than MFIs. On the funding side, we
are expanding our portfolio in the retail segment
and encouraging fee-based income for the Bank.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Dewan Komisaris menilai Manajemen Bank telah
melakukan penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang secara umum baik. Dewan Komisaris terus
melakukan fungsi pengawasan secara aktif terhadap
Bank. Kami melakukan pertemuan dengan Direksi
secara teratur dan memberikan rekomendasi yang
diperlukan. Kami berkomitmen untuk bekerjasama
aktif dengan manajemen guna membahas strategi
dan kinerja usaha Bank. Dalam menjalankan fungsi
pengawasan terhadap Bank, kami sepenuhnya
mendukung Komite Dewan Komisaris yang terdiri
dari Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite
Audit, dan Komite Pengawasan Risiko.
The Board of Commissioners is of the opinion that
good corporate governance has been applied by
the Management. The Board of Commissioners has
actively carried out its supervisory functions over
the Bank during the year. We convened with the
Board of Directors on a regular basis and provided
recommendations as needed. We are committed to
working with the management to accomplish the
Bank’s strategy and achieve business performance
objectives. In doing so, we fully support the
committees under the Board comprised of the
Remuneration and Nomination, Audit, and Risk
Oversight Committees.
Sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris
memandang bahwa seluruh komite telah
menunjukkan kinerja yang baik, meskipun masih
terdapat hal-hal yang bisa ditingkatkan. Secara
umum Dewan Komisaris berpendapat, dengan
tetap menjaga etika dan praktik-praktik usaha
dengan sebaik-baiknya, Bank perlu terus melakukan
peningkatan kualitas kepatuhan Bank terhadap
semua peraturan eksternal maupun internal yang
berlaku.
During 2016, The Board Of Commissioners
considered that all committees have shown
good performance, although there are some
aspects that can be improved. In general, the
Board of Commissioners is of the opinion that
while maintaining high standards of ethics and
best practices, we should continue to strive for
improvement in our compliance efforts.
Bank Andara didirikan dengan mengemban misi
sosial yang selalu menjadi bagian penting dari
perjalanan Bank dan tetap melanjutkan upayaupayanya di bidang tanggung jawab sosial. Pada
tahun 2016, Bank terus memberikan pelatihan
kepada mitra perbankan untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan mereka dalam bidang
usahanya masing-masing, serta edukasi literasi
keuangan kepada nasabah akhir.
Our social mission has always been an important
part of why Bank Andara was founded. In 2016,
the Bank continued to provide training to MFIs to
improve their knowledge and effectiveness in their
respective businesses as well as financial literacy
education to MFI end-clients.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
TINJAUAN KE DEPAN DAN APRESIASI
OUTLOOK AND ACKNOWLEDGEMENT
Ekonomi global di tahun 2017 diprediksi akan
lebih baik dari tahun lalu, tetapi secara umum
perekonomian global yang masih belum kuat
kembali akan menjadi tantangan bagi perbankan
Indonesia. Dalam jangka menengah, kami tetap
berkeyakinan bahwa perekonomian Indonesia akan
tetap tumbuh karena ditopang struktur ekonomi
yang lebih baik. Ekonomi Indonesia di tahun 2017
ini diprediksi akan tetap positif, tumbuh pada
kisaran 5,0% – 5,4%, lebih baik dari tahun 2016.
Dengan optimisme pertumbuhan ekonomi ini, Bank
harus cermat menyambut peluang untuk meraih
keuntungan.
The global economy in 2017 is predicted to be
better than last year, but in general, the global
economy still remains a challenge to Indonesian
banking. In the medium term, we remain convinced
that Indonesia’s economy will continue to grow
because of better economic structure. Indonesia
economy is expected to remain positive, forecasted
to grow in the range of 5.0% - 5.4%, slightly
better than in 2016. With this optimistic view
on economic growth, the Bank should carefully
embrace the opportunity is to increase earnings.
Tahun 2017 adalah tahun yang memberikan
tantangan dan sekaligus harapan bagi Bank
Andara. Masuknya APRO Financial Co. Ltd. telah
memberikan dana segar, membuka peluang
baru termasuk target market yang lebih luas
dan pertumbuhan secara non-organik serta
meningkatkan daya saing di industri perbankan
nasional. Dengan masuknya investor strategis,
Bank akan mendapatkan sinergi sehingga kinerja
Bank dapat lebih optimal. Seiring dengan harapan
perbaikan ekonomi nasional di tahun 2017,
didukung oleh sumber daya dari para pemegang
saham, Bank Andara yakin dapat meningkatkan
kinerja dan bertumbuh pesat.
2017 is a very challenging yet promising year
for Bank Andara. The coming of APRO Financial
Co. Ltd. has already provided fresh funds and
opened up new opportunities, including a wider
target market and non-organic growth, and has
increased Bank Andara’s competitiveness in the
national banking industry. New synergies will be
achieved given the strategic investor’s specialized
knowledge of the consumer finance market. With
the improvement of the national economy in
2017, coupled with the shareholder’s knowledge
and resources, Bank Andara believes that we can
improve performance and grow rapidly.
Atas nama Dewan Komisaris, perkenankan saya
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Para
Pemangku Kepentingan dan Para Pemegang Saham:
APRO Financial Co. Ltd., Mercy Corps, International
Finance Corporation, Developing World Markets,
KfW, Hivos-Triodos Fonds, dan Bapak I Wayan
Gatha atas kepercayaan dan komitmen yang
terus diberikan kepada Bank Andara. Kami juga
menyampaikan apresiasi kepada jajaran Direksi
dan seluruh pegawai atas dedikasi, kerja keras,
dan loyalitas yang diberikan kepada Bank. Terakhir,
penghargaan yang tulus kami sampaikan kepada
mitra BPR dan LKM yang telah berbagi misi dengan
Bank Andara dalam meningkatkan inklusi keuangan
di Indonesia.
On behalf of the Board of Commissioners, I
would like to thank the Stakeholders and the
Shareholders: APRO Financial Co. Ltd., Mercy
Corps, International Finance Corporation,
Developing World Markets, KfW, Hivos-Triodos
Fonds and Mr. I Wayan Gatha for their continuous
trust and commitment to Bank Andara. We also
extend our deep appreciation to Bank Andara’s
Directors and staff for their dedication, hard
work, and loyalty. Last but not least, our sincere
appreciation goes to all of our MFI and Cooperative
partners who have been sharing Bank Andara’s
mission in eradicating poverty and promoting
financial inclusion in Indonesia.
Hormat Kami,
Best Regards,
Stephen Mitchell
Presiden Komisaris
President Commissioner
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
11
Ikhtisar Utama - Executive Highlights
Sambutan Dewan Direksi
Message From The Board Of Directors
Darwin Wibowo
Direktur Utama
President Director
12
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan YME
karena atas berkah, karunia, dan rahmat-Nya kita
masih dapat melihat dan merasakan perlindunganNya bagi Bank Andara (Bank) untuk terus tumbuh
dan berkembang sehingga dapat tetap berkontribusi
dalam mendorong perekonomian Indonesia.
Praise to the Almighty for blessing, grace, and
mercy. With God protection, Bank Andara (Bank)
is able to continue growing and developing,
contributing to the Indonesian economy.
Pada Tahun 2016 perekonomian Indonesia
telah menunjukkan trend yang lebih kondusif
disbandingkan dengan tahun sebelumnya hal ini
terlihat dari beberapa indikator ekonomi seperti
peningkatan pertumbuhan ekonomi menjadi 5,02%
(yoy) dibandingkan dengan 4,88% pada tahun lalu,
tingkat inflasi yang terjaga pada kisaran 3%, dan
nilai tukar rupiah yang stabil pada kisaran Rp13.400
per USD. Optimisme dan trend positif pada tahun
2016 diharapkan akan masih terjaga pada tahun
2017, terutama dengan telah berjalannya proyekproyek Infrastruktur dan perbaikan iklim usaha
terutama di Jawa, Sumatera dan Kawasan Indonesia
Timur.
In 2016, the Indonesian economy demonstrated
more conducive trends compare to the previous
year, which can be seen from some economic
indicators such as the increase of economic growth
to 5,02% (yoy) compared to 4,88% previously,
inflation level maintained at 3%, and stable
exchange rate at Rp13,400 per USD. Optimism
and positive trends in 2016 are expected to be
maintained in 2017, especially with ongoing
infrastructure projects particularly in Java, Sumatra,
and Eastern Indonesia.
PENCAPAIAN KINERJA
Di tengah berkembangnya industri perbankan
Indonesia, tingkat persaingan dalam menghimpun
dana dari pihak ketiga maupun pemberian kredit
semakin ketat. Meskipun demikian Bank Andara
mampu mengalami peningkatan dalam kinerja, yang
merupakan buah dari penajaman beberapa strategi
bisnis yang telah dilakukan oleh Bank Andara dari
tahun 2015.
PERFORMANCE ACHIEVEMENTS
In the development of the Indonesia Banking
Industry, competition in obtaining third party
funds as well as credit is thightening. In the tight
and intense competition, Bank Andara was able to
improve its performance as a result of sharpening
some of its business strategies began in 2015.
Pencapaian yang baik ini merupakan hasil kerja
keras dan kedisiplinan dalam melakukan eksekusi
terhadap strategi yang telah dibuat.
This achievement is the result of hard work and
discipline in executing the Bank’s strategies.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Berikut ini adalah beberapa pencapaian Bank yang
diperoleh dengan melakukan eksekusi strategi
bisnis yang dijalankan oleh Bank.
· Asset Bank meningkat sebesar 31% menjadi
Rp1,393 triliun dibandingkan pada akhir tahun
2015.
· Portfolio pinjaman dapat melampaui angka
psikologis sebesar 1 triliun rupiah. Dengan
kualitas porfolio pinjaman tetap terjaga pada
NPL dibawah 2,3%.
· Kemampuan permodalan yang semakin
kuat dengan penambahan modal dari APRO
finansial yang terealisasi pada bulan November
2016 dengan suntikan modal sebesar Rp450
miliar.
· Bank telah membukukan laba positif pada
bulan Juni 2016, dimana pembukuan laba
yang lebih cepat ini terjadi karena dampak dari
kombinasi beberapa inisiatif strategis yaitu:
The following are some of the Bank’s achievements
in executing its business strategies.
·
Bank assets increased by 31% to Rp1,393
trillion compared to the end of 2015.
·
The loan portfolio has surpassed the
psychological is important figure of Rp1 trillion
and loan portfolio quality was maintained
below 2.3% NPL level.
Capital position is getting stronger with
additional capital injection from APRO
financial in November 2016 of Rp450 billion.
·
·
o Peningkatan produktifitas lending pada
segmen wholesales banking sebagai
akibat positif perubahan strategi Bank
Andara untuk lebih fokus ke BPR dengan
aset yang lebih besar.
o Upaya penurunan cost of fund Bank
Andara secara gradual sebagai langkah
proaktif untuk mendiversikasi portfolio
funding.
o Peningkatan kualitas portfolio dengan
menjaga rasio NPL 2,2%.
o Optimalisasi dan efisiensi biaya, dengan
melakukan beberapa inisiatif untuk
melakukan penghematan biaya.
·
·
·
The Bank has booked positive earnings
beginning in June 2016. the accelerated
earnings are the result of a combination of
impacts from several strategic initiatives, as
follows:
o Increased lending productivity in the
wholesale banking segment as a result of
Bank Andara’s strategic change to focus
more on BPRs with larger assets.
o Bank initiative to decrease cost of funds
gradually as a proactive effort to diversify
the funding portfolio.
o Improved portfolio quality by maintaining
NPL ratio 2.2%.
o Optimization and cost efficiency, by
performing several initiatives to achieve
cost savings.
Inisiatif-inisiatif terkait pengelolaan risiko
sehingga profil risiko bank mengalami
perbaikan dari “Moderate to Low-to-Moderate”.
Inisiatif terkait penggunaan AndaraLink dengan
meningkatkan kapabilitas AndaraLink untuk
dapat melayani Institusi keuangan dengan
model Grameen. Inisiatif ini berkorelasi positif
dengan peningkatan transaksi AndaraLink
sebesar 145% sehingga mencapai kisaran
500,000 transaksi perbulan pada akhir 2016.
·
Meningkatkan pembiayaan pertanian
terintegrasi dengan pola value chain dengan
berkoordinasi dengan penyedia benih,
penyuluh pertanian, off-taker, asuransi dan
pemberdayaan finansial petani. Pembiayaan
ini menjangkau 805 petani, di kabupaten Bima
dan Dompu.
·
·
Risk management initiatives to improve
Bank’s risk profile from “Moderate to Low-toModerate”.
Initiatives related to AndaraLink usage
including enhancing the application
capabilities to serve financial institutions
running the Grameen group lending model.
This initiative has led to the increasing
of AndaraLink transactions by 145% or
equivalent to 500,000 monthly transaction per
month by the end of 2016.
Intensify integrated agriculture financing with
value chain financing scheme in coordination
with seed providers, agricultural instructor, offtaker, insurance and empowering the farmer
with financial literacy. This financing program
has reached 805 farmers in Bima and Dompu
districts.
Dari sisi operasional, Bank masih prioritaskan
optimisasi jaringan usaha dengan tetap memiliki 4
cabang.
From the operational side, the Bank still prioritizes
business network optimization while maintaining 4
branches.
Rangkaian pencapaian di atas menunjukkan
kapabilitas Bank Andara sebagai Bank yang mampu
memperbaiki kinerja dengan tetap konsisten
terhadap bisnis UKM.
This series of achievements shows Bank Andara’s
capability of improving its performance while
remaining consistent in serving SMEs.
Strategi Bank
Secara umum Bank Andara tetap mempertahan
strategi utama sebagai pemain utama di segmen
Bank’s strategy
In general, Bank Andara still maintains its main
strategy as a major player in the BPR segment
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
13
14
BPR termasuk didalamnya Koperasi dan Modal
Ventura. Penajaman strategi dilakukan dengan
melakukan segmentasi customer dan fokus
beberapa segmen BPR yang dapat memberikan
kontribusi signifikan pada Bank Andara.
as well as for Companies Cooperatives and
Venture Capital. Bank sharpening the strategy by
segmenting the customer and focusing on several
segments of BPR that can contribute significantly to
Bank Andara.
Disamping strategi bertahan sebagai pemain utama
di segmen BPR, Bank Andara juga mengembangkan
segmen UKM dengan membuka lini bisnis SME dan
pembiayaan Multifinance yang telah dimulai pada
akhir 2015 dan diperbesar kapasitasnya pada tahun
2016.
In addition to its strategy as a major player in the
BPR segment, Bank Andara is also developing the
SME segment by opening its SME business line and
Multifinance financing which started in late 2015
and expanded in 2016.
Pengembangan segmen SME dan Multifinance ini
merupakan implementasi dari strategi diversifikasi
portfolio Bank, sehingga cakupan pelayanan Bank
Andara dapat menjadi lebih luas dan lebih lengkap.
The SME and Multifinance segment development
is an implementation of the Bank’s portfolio
diversification strategy, so that the coverage of
Bank Andara’s services can be broader and more
complete.
Menuju 2017
Tahun 2016 merupakan tahun yang bersejarah
bagi Bank Andara dimana Bank Andara telah mulai
melakukan turn around sesuai dengan semangat
“Andara Baru Andara Maju”. Semangat ini tercermin
dalam berbagai upaya perbaikan proses internal,
pelayanan yang lebih baik, sikap pikir yang terbuka
dalam berinovasi dan berkolaborasi. Semua ini
ditujukan untuk memberikan nilai lebih kepada
pelanggan dan seluruh stake holder Bank Andara.
Toward 2017
The year 2016 was a historic year for Bank
Andara, where the Bank has began to develop in
accordance with the spirit of “Andara Baru Andara
Maju”. This spirit is reflected in various internal
process improvement efforts, better service, and
an open mind set in innovating and collaborating.
All this is aimed to give more value to all customers
and stakeholders of Bank Andara.
Tahun 2017, merupakan tahun yang penuh dengan
tantangan, dimana manajemen dan seluruh
karyawan Bank Andara berkomitmen untuk
mempertahankan pencapaian positif pada tahun
2016 sehingga dapat membukukan pencapaian
laba dan peningkatan aset yang lebih besar disertai
dengan kualitas portfolio yang tetap terjaga baik.
The year 2017 is a challenging year in which the
management and employees of Bank Andara are
committed to maintaining the positive achievement
of 2016 so that can increase profits and assets with
portfolio quality that is well maintained.
Apresiasi
Mewakili seluruh anggota Direksi, izinkan saya
menutup laporan ini dengan menyampaikan
penghargaan sebesar-besarnya kepada para
pemegang saham, dewan komisaris, mitra usaha,
para konsultan, karyawan, dan seluruh masyarakat
atas kepercayaan yang diberikan. Dengan dukungan
komitmen dari seluruh pemangku kepentingan,
kami percaya bahwa Bank Andara dapat terus
berinovasi dan mencatatkan kinerja yang lebih baik
di tahun mendatang.
Appreciation
On behalf of all members of the Board of Directors,
I would like to close this report by conveying our
greatest appreciation to our shareholders, Board
of Commissioners, business partners, consultants,
employees and the whole community for the
trust given to Bank Andara. With the support and
commitment of all stakeholders, we believe that
Bank Andara can continue to innovate and achieve
a better performance in the coming year.
Hormat Kami,
Best Regards,
Darwin Wibowo
Direktur Utama
President Director
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Laporan Manajemen - Management Report
Rencana dan Strategi
Plan and Strategy
STRATEGI 2016
ARAH KEBIJAKAN BANK
STRATEGY 2016
BANK’S POLICY DIRECTION
Arah kebijakan Bank masih tetap dijaga sesuai
visi dan misi Bank Andara, namun dalam rangka
mendukung pertumbuhan bisnis, mengantisipasi
perubahan kondisi makro ekonomi, serta merespon
kebutuhan pasar, Bank melakukan penambahan
beberapa fitur produk dan diversifikasi bisnis
baik dari sisi aset maupun liabilitas. Sampai akhir
tahun 2016, sebagian besar portofolio Bank
tetap berupa portfolio IKM, terutama BPR, dan
sebagian kecil berupa portfolio segmen bisnis UKM
dan Multifinance yang telah mulai diluncurkan
tahun sebelumnya. Selain inisiatif diversifikasi
bisnis, Bank Andara juga melakukan penambahan
fitur skema penyaluran pinjaman dengan pola
Channeling untuk melengkapi pola penyaluran
kredit ke BPR dengan skema Linkage Executing
yang selama ini telah dijalankan oleh Bank Andara.
Bank Andara is policy and direction continues to
be managed in order to align with Bank Andara’s
vision and mission. However, in order to support
business growth and anticipate changes in
macroeconomic conditions while responding
to market needs, the Bank has implemented
some additional product features and business
diversification for both assets and liabilities. By the
end of 2016, Bank Andara’s portfolio mostly still
in MFI lending, especially BPRs. A small part of the
portfolio went to SME and Multifinance segments
which have been launched last year. Beside the
business diversification, Bank Andara is also adding
a new lending scheme Channeling, to complement
the lending scheme already done by Bank Andara
to BPRs which is the executing scheme.
Pada sisi liabilitas, Bank juga telah dan akan terus
membangun dan membina kerjasama dengan
bank umum lainnya untuk mendapatkan fasilitas
antar bank yang diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan kepada Bank; meningkatkan
pelayanan kepada nasabah individual dan non
individual dengan melakukan promosi dan
beberapa alternatif bentuk simpanan (tabungan).
In terms of liabilities, the Bank has and will
continue to build and foster cooperation with
other commercial banks to arrange interbank
facilities that are expected to increase trust in
the Bank; improve services to individual and nonindividual customers with promotions and some
alternative deposit (savings) types (asset side).
Untuk mendukung pengembangan bisnis yang
berkesinambungan, arah kebijakan Bank meliputi:
To support the sustainability of business
development, the Bank’s policy direction will
include:
1.
2.
3.
4.
Meneruskan dan mempertajam strategi
diversifikasi bisnis segmen UKM,
Multifinance, mulai menjajaki segmen Ritel,
serta mendukung program pemerintah pada
sektor pembiayaan pertanian bekerjasama
dengan lembaga keuangan mikro sebagai
mitra utama;
Terus melakukan beberapa alternatif
penghimpunan sumber dana baik dari DPK,
repo, maupun penempatan antar bank untuk
mengurangi ketergantungan dengan BPR;
Menjaga kualitas portofolio kredit;
Meningkatkan GCG dengan membangun
budaya kerja; budaya kepatuhan; memperkuat
kerangka manajemen risiko, termasuk
pengendalian internal (internal control) dan
audit internal; meningkatkan pengawasan
1.
2.
3.
4.
Continue and sharpen business diversification
to SME and Multifinance segment, start
to probe retail segment, and also support
government’s program in Agriculture financing
sector with joint- cooperation with micro
financial institutions as main partners;
Develop alternative sources of funds from
third party funding, repo, as well as inter-bank
placements to reduce dependence on BPRs;
Maintain the quality of the loan portfolio;
Improve Good Corporate Governance
by building a work culture; a culture
of compliance; strengthening the risk
management framework, including internal
control (internal control) and internal audit;
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
15
Direksi, Komisaris, serta komite-nya, termasuk
untuk memastikan transparansi dan akurasi
dalam pelaporan; memastikan kecukupan
kebijakan dan prosedur serta terpenuhinya
kepatuhan dan komitmen Bank;
5.
Meningkatkan kualitas dan kapabilitas sumber
daya manusia dengan memberikan pelatihan,
kesempatan rotasi, promosi dan melakukan
rekrutmen untuk tim bisnis pada segmen
baru;
6. Mengupayakan pertumbuhan bisnis organik
dan non organik;
7. Optimalisasi layanan yang memberikan nilai
tambah kepada institusi keuangan mikro
seperti Andaralink dan ABB (Andara Bersama
BPR);
8. Meningkat kemampuan permodalan dengan
penambahan modal dari APRO financial
yang terealisasi pada bulan November 2016
dengan suntikan modal sebesar Rp450 milyar.
16
and improving and increasing the supervision role by Directors, Commissioners and the
Committees, including to ensure policy and
procedure sufficiency also to ensure adequate
compliance as well as Bank adherence and
commitment;
5. Improve the quality and capabilities of human
resources by providing training, rotation
opportunities, promotion and business team
recruitment for new segments;
6. Promote organic and non-organic business
growth;
7. Optimize service which give added value to
MFIs, such as AndaraLink and ABB (Andara
Bersama BPR);
8. Strengthen the capital structure with
additional capital injection from APRO
financial which was done in November 2016
with Rp450 billion capital injection.
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2017
Bank secara berkelanjutan terus berupaya
mengembangkan dan melakukan percepatan
pertumbuhan portfolio kredit serta tetap menjaga
kualitas kredit yang baik. Fokus utama strategi dan
arah kebijakan Bank adalah:
· Mempertahankan posisi sebagai pemain utama
di pangsa pasar BPR yang menjadi segmen
andalan Bank Andara selama ini, dengan
melakukan segmenasi bisnis serta penajaman
kembali strategi bisnis BPR;
· Memperbaiki pola pemasaran dengan
melakukan pemercepatan proses pada
customer existing secara pro-aktif;
· Mempertajam jangkauan pelayanan ABB pada
daerah-daerah yang menjadi sasaran pasar
Bank Andara;
· Memperluas jangkauan dan pelayanan pada
segmen UKM dengan pembukaan layanan
operasional SME di beberapa cabang Bank
Andara;
· Melakukan peningkatan kapasitas layanan
Multifinance dengan melakukan penambahan
sumber daya manusia dan Infrastruktur;
· Mulai menjajaki dan membangun segmen
bisnis Retail baik pada bidang pendanaan dan
pembiayaan terutama sektor produktif;
· Memperkuat permodalan Bank dengan
melakukan injeksi modal dan penerbitan surat
berharga;
· Terus melakukan beberapa alternatif
penghimpunan sumber dana baik dari DPK,
repo, maupun penempatan antar bank untuk
mengurangi ketergantungan dengan BPR;
· Melakukan terobosan dalam upaya
peningkatan kemampuan pendanaan;
· Membangun kapasitas operasional dan
melakukan penambahan infrastruktur untuk
mendukung perkembangan bisnis Bank
Andara.
BANK POLICY & STRATEGY DIRECTION 2017
Bank will continuously work to develop and
accelerate credit portfolio growth and maintain
the portfolio quality. The main focus of the Bank
strategy and policy are:
Langkah-langkah strategi di atas pada dasarnya
merupakan kelanjutan yang berkesinambungan
dari kegiatan bisnis yang sudah dimulai pada tahun
The above Bank strategic initiatives are basically a
continuation of sustained business activity which
were begun in the previous years and consist of:
·
·
·
Maintain Bank’s position as main player in
BPR market segment which has been Bank
Andara’s over time, by improving business
segmentation and also sharpening BPR
business strategy;
Improve marketing approach through
proactive process acceleration for existing
customers;
Sharpen ABB’s service coverage in areas
become Bank Andara’s target market;
·
Expand service coverage on SME segment
through opening SME operations and services
in Bank Andara’s branches;
·
Increase Multifinance segment service
capacity with adding additional human
resources and infrastructure;
Start to probe and build retail business
segment in funding and also productive
lending;
Strengthen Bank’s capital with capital
injection and bond issue once;
·
·
·
·
·
Continue to develop alternatives for funding
from third party funds, repo, and interbank
placement to reduce Bank’s dependency on
BPRs;
Create a breakthrough in terms of increased
funding capability;
Build operational capacity and add
infrastructure to support Bank Andara’s
business development.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
tahun sebelumnya yang mencakup:
1. Strategi Permodalan;
2. Strategi bisnis;
3. Strategi pendanaan;
4. Strategi operasional.
Untuk mendukung pengembangan bisnis yang
berkesinambungan, arah kebijakan Bank akan
menekankan pada pengembangan sumber daya
manusia yang cukup handal. Selain itu, bank
akan terus melakukan perbaikan dalam bidang
pengelolaan risiko, tata kelola perusahaan yang
baik (good corporate governance – GCG), efisiensi
dan produktifitas untuk meningkatkan rentabilitas.
1.
2.
3.
4.
Capital Strategy;
Business Strategy;
Funding Strategy;
Operational Strategy.
To support the sustainability of business
development, the Bank’s policy direction will
emphasize human resources development.
In addition, the Bank will continue to make
improvements in the areas of risk management,
Good Corporate Governance (GCG), efficiency and
productivity to increase Bank’s profitability and
accountability.
17
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
18
Laporan Manajemen
Management Report
Sekilas Bank Andara
Bank Andara At A Glance
Didirikan pada tahun 1980 dengan nama Maskapai
Andil Indonesia Bank Pasar Seri Partha. Pada
tahun 1989 memperoleh izin sebagai bank umum
dan pada tahun 1997 berubah nama menjadi PT
Bank Sri Partha yang berfokus pada pembiayaan
bagi UMKM yang berada di Bali. Setelah diakuisisi
oleh sekelompok pemegang saham yang memiliki
reputasi internasional, baik di bidang sosial maupun
perbankan, pada tahun 2009 berubah nama
menjadi PT Bank Andara.
Founded in 1980 as Maskapai Andil Indonesia Bank
Pasar Seri Partha, the Bank received its license to
operate as a commercial bank in 1989. In 1997
it changed its name to PT Bank Sri Partha which
focused on providing financing for micro and small
medium enterprises in Bali. Following an acquisition
by a group of shareholders with international
reputation for their social and banking activities,
the bank’s name was changed to PT Bank Andara in
2009.
Para pemegang saham memiliki beberapa kesamaan
yang signifikan yang pada akhirnya mendasari
seluruh kegiatan usaha Bank. Kesamaan tersebut,
antara lain mendukung kegiatan pembangunan
masyarakat, berlatar belakang keuangan dan/
atau perbankan serta memiliki perhatian terhadap
pengembangan sektor ekonomi mikro di Indonesia.
Saat ini, pemegang saham Bank Andara terdiri dari
APRO Financial, Mercy Corps, DWM Fund S.C.ASICAV SIF, International Finance Corporation (IFC),
KfW, Hivos-Triodos Fund, dan I Wayan Gatha.
The shareholders also share some significant
common ground that serves as a foundation for the
Bank’s business, such as: active roles in promoting
community development, banking experience, and
concern for developing the micro economic sectors
in Indonesia. Today, Bank Andara shareholders
are comprised of APRO Financial, Mercy Corps,
DWM Fund S.C.A-SICAV SIF, International Finance
Corporation (IFC), KfW, Hivos-Triodos Fonds, and I
Wayan Gatha.
Hingga akhir tahun 2016, Bank Andara telah
menjalin kerjasama dengan lebih dari 593 mitra
lembaga keuangan di seluruh Indonesia dan
berencana untuk mencapai 1.200 LKM dalam
tiga tahun ke depan. Sebagai sebuah bank umum,
Bank Andara menyediakan produk simpanan,
produk kredit, dan layanan AndaraLink. LKM
yang bekerjasama dengan Bank Andara dapat
memperoleh akses permodalan dengan biaya
terjangkau yang dapat digunakan untuk mendukung
pertumbuhan usahanya serta usaha para nasabah
akhirnya.
As of December 31, 2016, Bank Andara has
established partnerships with more than 593
financial institution partners throughout Indonesia
and plans to reach 1,200 MFIs in the next three
years. As a licensed commercial bank, Bank Andara
provides a range of flexible and long-term financing
instruments as well as technology-based innovative
products. MFIs that have partnership with Bank
Andara have access to affordable, flexible and longterm sources of capital that can be used to support
their business growth as well as that of their clients.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Profil Perusahaan - Company Profile
Jejak Langkah
Milestones
Mercy Corps, IFC, HTF, dan Catholic
Organization for Relief and Development
Aid (Cordaid) mengakuisisi Bank Sri
Partha yang berkantor pusat di Bali.
Bank berubah nama menjadi PT Bank
Andara pada awal tahun 2009, dan
mulai beroperasi secara penuh dengan
fokus bisnis baru (wholesale banking)
pada bulan April 2009, dengan 88
LKM menjadi debitur di tahun pertama
dimana 37 diantaranya fokus pada
pengentasan kemiskinan.
2008
2009
Bank memfasilitasi pemeringkatan
eksternal secara gratis bagi 38 LKM
bekerjasama dengan Microfinance
Innovation Center for Resources and
Alternatives (MICRA) serta melakukan
riset pengembangan infrastruktur
kerangka teknologi yang dibiayai Bill
& Melinda Gates Foundation melalui
hibah kepada program MAXIS dari
Mercy Corps.
Mercy Corps, IFC, HTF, and
Catholic Organization for Relief and
Development Aid (Cordaid) acquired
Bank Sri Partha, headquartered in Bali,
Indonesia.
The Bank changed its name to Bank
Andara and commenced its full
operation as a wholesale bank in April
2009. During its first year of operation,
the Bank successfully acquired 88 MFI
borrowers, 37 of whom focused on
poverty eradication.
In collaboration with Microfinance
Innovation Center for Resources
and Alternatives (MICRA), the Bank
facilitated free external rating service
for 38 MFIs. The Bank also conducted
research on the development of
technology infrastructure platforms to
help MFIs. This research was funded
by Bill & Melinda Gates Foundation
through a grant extended to Mercy
Corps’ MAXIS program.
Bank mempelopori program manajemen
likuiditas secara kolektif (pooled
liquidity management) dengan LKM,
yang dikenal dengan nama Andara
Bersama BPR (ABB). Bank juga
menandatangani Nota Kesepahaman
dengan Perhimpunan Bank Perkreditan
Rakyat Indonesia (Perbarindo) daerah
Bali untuk pembentukan ABB Bali.
Bank Andara pioneered a pooled
liquidity management program for MFIs
known as Andara Bersama BPR (ABB).
The Bank also signed a Memorandum
of Understanding with Perhimpunan
Bank Perkreditan Rakyat Indonesia
(Perbarindo / Indonesian Association of
Rural Banks) of Bali region, to establish
ABB Bali.
Bank menandatangani perjanjian
implementasi ABB dengan Perbarindo
Jakarta dan perjanjian penjaminan
pinjaman dengan USAID.
The Bank signed the ABB
Implementation Agreement with
Perbarindo Jakarta and a loan guarantee
agreement with USAID.
KfW bergabung menjadi pemegang
saham Bank dengan kepemilikan
sebesar 13,73%.
2010
KfW became the Bank’s shareholder
with 13.73% ownership.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
19
DWM bergabung sebagai pemegang
saham Bank dengan kepemilikan
sebesar 17,89%
2011
Peluncuran layanan AndaraLink.
Relokasi kantor pusat dari Denpasar ke
Jakarta.
Bank Andara meraih keuntungan
bulanan untuk pertama kalinya di bulan
Juli 2012
Bank Andara membuka dua kantor
cabang di Semarang dan Surabaya yang
merupakan bentuk komitmen dalam
memperluas jangkauan layanan kepada
mitra dan calon mitra.
20
DWM became the Bank’s shareholder
with 17.89% ownership.
AndaraLink was launched.
2012
2013
Untuk kedua kalinya, Bank Andara
memperoleh fasilitas pinjaman dari
Standard Chartered Bank Indonesia.
Fasilitas pinjaman kali ini berjumlah
Rp57 miliar yang digunakan untuk
memperkuat pendanaan Bank dalam
membiayai sektor keuangan mikro.
Bank Andara relocated its headquarter
from Denpasar to Jakarta.
Bank Andara booked its first monthly
profit in July 2012.
Bank Andara opened two branches in
Semarang and Surabaya, representing
the Bank’s commitment to expanding its
service and outreach to partners as well
as potential partners.
Bank Andara received a loan facility
from Standard Chartered Bank
Indonesia for the second time. The
Rp57 billion loan increased the Bank’s
funding capacity to finance micro
finance sector.
Bank Andara menandatangani
Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit
secara Terintegrasi dengan PT Bahana
Artha Ventura (BAV). Melalui kerjasama
ini Bank bersinergi dengan perusahaan
modal ventura yang terafiliasi dengan
BAV dalam memberikan fasilitas yang
dibutuhkan.
Bank Andara signed an Integrated Loan
Facility Agreement with PT Bahana
Artha Ventura (BAV). Through this
agreement the Bank established a
synergy with BAV-affiliated venture
capital companies to facilitate lending.
Bank Andara memperkenalkan
pengiriman uang dari luar negeri melalui
fasilitas BNI Wesel PIN sebagai bagian
dari layanan AndaraLink
Bank Andara introduced remittances
from abroad through BNI Wesel PIN
facility as part of AndaraLink services.
Bank Andara membuka kantor cabang
baru di Jakarta sebagai komitmen
Bank untuk menjangkau dan melayani
nasabah dan masyarakat lebih cepat
dan lebih baik, serta sebagai bagian dari
strategi untuk meningkatkan penetrasi
pasar Bank.
2014
Bank Andara opened a new branch
office in Jakarta as part of the Bank’s
commitment to reaching and serving
customers and the public faster and
better, as well as part of its strategy to
increase the market penetration of the
Bank.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Bank Andara beserta mitra LKM
mengadakan program AndaraLink
Roadshow di beberapa daerah di
Sulawesi Selatan yaitu: Sengkang,
Belopa, Palopo, Masamba, Sidrap, Shiva,
dan Attapange.
2014
Bank Andara with MFI partners held
AndaraLink Roadshow program in areas
of South Sulawesi, including: Sengkang,
Belopa, Palopo, Masamba, Sidrap, Shiva,
and Attapange.
Bank Andara meluncurkan program
linkage dengan BPR melalui program
pembiayaan bersama, Andara
Pembiayaan Bersama, untuk lebih
mengembangkan produk kredit dan
meningkatkan pinjaman kepada usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Bank Andara launched a linkage
program with BPRs through a joint
financing program, Andara Pembiayaan
Bersama, to further develop credit
products and increase lending to
micro, small, and medium enterprises
(MSMEs).
Bank Andara beserta Mercy Corps
Indonesia dan Syngenta Indonesia
mengimplementasikan model
pembiayaan terintegrasi “Financial
Eco-System” dengan program perdana
memberikan pembiayaan untuk
pengembangan tanaman jagung di
Kabupaten Bima dan Dompu, Nusa
Tenggara Barat.
Bank Andara with Mercy Corps
Indonesia and Syngenta Indonesia
implemented an integrated financing
model "Financial Eco-System" with a
pilot program to provide funds for the
cultivation of corn crop in Bima and
Dompu, West Nusa Tenggara.
Bank Andara dan MercyCorps
melakukan kunjungan kerja dalam
rangka meninjau serapan dana Rp3,2
miliar yang telah disalurkan melalui
BPR Pesisir Akbar untuk program
pembiayaan tanaman jagung kepada
400 orang petani di Kabupaten Bima
dan Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Bank Andara and Mercy Corps
conducted an official visit in order to
review loans of Rp3.2 billion that have
been disbursed through the BPR Pesisir
Akbar for corn crop financing program
to 400 farmers in the district of Bima
and Dompu, West Nusa Tenggara.
2015
Bank Andara mengadakan program
kegiatan ‘AndaraSmart - Goes to
Korea’ tanggal 23-27 Februari 2015
ke Seoul, Korea Selatan. Diikuti oleh
18 peserta dari pimpinan/pejabat
BPR dan Koperasi yang mendapatkan
manfaat berupa pelatihan dari program
AndaraSmart, program spesial dari
Bank Andara untuk produk tabungan,
deposito, dan giro.
Bank Andara conducted ‘AndaraSmart Goes to Korea’ event program on 23-27
February 2015 to Seoul, South Korea.
Participants totaled 18 heads/officials
of Rural Banks (Bank Perkreditan Rakyat
/ BPR) and Cooperatives who received
training from AndaraSmart program,
a special program from Bank Andara
for savings, fund deposits, and current
accounts.
Bank Andara turut mendukung
program Literasi Keuangan seperti
yang telah disampaikan oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) agar pemanfaatan
layanan keuangan oleh masyarakat
yang masih sangat kurang ini dapat
ditingkatkan lagi dengan salah satu
solusinya melakukan edukasi ke
masyarakat. Literasi keuangan dilakukan
Cabang Bank Andara Jakarta, Semarang,
Surabaya, dan Denpasar.
Bank Andara also supported the
Financial Literacy program as
encouraged by the Indonesia Financial
Services Authority (Otoritas Jasa
Keuangan / OJK) so that use of financial
services by the public can be enhanced
with education. Financial literacy
programs were conducted by Bank
Andara's branches in Jakarta, Semarang,
Surabaya, and Denpasar.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
21
Bank Andara menandatangani
kerjasama dengan Aditama Finance,
perusahaan yang berpengalaman dalam
sewa pembiayaan (finance lease) dan
anjak piutang (factoring).
2015
Rencana penambahan modal Bank
Andara oleh APRO, selesai pada
November 2016.
Beginning Capital injection process
for Bank Andara by APRO, completed
November 2016.
Peningkatan volume transaksi
Andaralink Jumlah transaksi mencapai
lebih dari 200.000 transaksi per bulan
atau peningkatan lebih dari 140% dari
awal tahun 2015 dan device, dari 112
2014 menjadi 232 di 2015.
Penandatanganan Letter of Intent
antara SAFIRA (Strengthening
Agricultural Finance in Rural Areas)
Project dan Bank Andara dalam
Kerjasama Pendampingan Teknis
untuk memperkuat institusi keuangan
mikro (BPR) dalam mendukung sektor
pertanian.
22
Bank Andara mulai memberikan
penyaluran segmen UKM (SME).
Sejak Juli 2016 Bank telah berhasil
membukukan laba
Pada 26 Agustus 2016, Bank Andara
menandatangani kerjasama dengan
Asosiasi BPR Siaga Bencana (Absigab).
Bank Andara bertindak sebagai Bank
Penampung dana (pooling of funds)
yang bersumber dari simpanan anggota
ABSIGAB dan lembaga keuangan dan/
atau donor lainnya yang berkomitmen
dalam program ILFAD (Indonesia
Liquidity Facility After Disaster) di 11
provinsi yaitu; Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur,
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, dan Maluku.
Bank Andara signed an agreement
with Aditama Finance, a company
experienced in financial leasing and
factoring.
Increased transaction volume of
Andaralink and devices to more than
200,000 transactions per month or over
140% increase from beginning of 2015
and from 112 in 2014 to 232 devices in
2015.
2016
The signing of the Letter of Intent
between SAFIRA (Strengthening
Agricultural Finance In Rural Areas)
Project and Bank Andara in Technical
Assistance Cooperation to strengthen
microfinance institutions (BPR) in
support of the agricultural sector.
Bank Andara began to provide SME
segment distribution.
Since July 2016 the Bank has managed
to book a profit
On August 26, 2016, Bank Andar signed
an agreement with the Association of
Disaster Preparedness (Absigab). Bank
Andara acts as holder of Bank funds
(pooling of funds) originating from ABSIGAB members’ savings and financial
institutions and / or other donors who
are committed to the ILFAD (Indonesia
Liquidity Facility After Disaster) program
in 11 provinces namely; Aceh, North
Sumatra, West Sumatra, Jakarta, West
Java, Central Java, Yogyakarta, East
Java, West Nusa Tenggara, East Nusa
Tenggara and Maluku.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Bank Andara terus berkomitmen untuk
menindaklanjuti program Financial
Ecosystem untuk pembiayaan petani
Jagung yang perdana dilakukan pada
tahun 2014. Bank Andara bersama
Mercy Corps Indonesia, BPR Pesisir
Akbar dan PT Syngenta Indonesia
menggandeng stakeholder lain dalam
pembiayaan rantai nilai (Value Chain
Financing) kepada petani jagung di
NTB ini yaitu PT Asuransi Central Asia
untuk melindungi risiko akibat cuaca
(puting beliung dan kekeringan) serta PT
8Villages Indonesia sebagai penyedia
aplikasi kumpul data dan aplikasi sms
petani. Sejak diluncurkannya program
ini di tahun 2014 jumlah petani yang
dibiayai terus meningkat dari 198 petani
di tahun 2014; 640 petani di tahun
2015 dan 805 petani di tahun 2016.
Wilayah jangkauan program pun meluas
dari hanya 5 Kecamatan di Kabupaten
Bima dan Kabupaten Dompu meluas
sampai total 14 Kecamatan di
Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu,
Kabupaten Sumbawa dan Kota Bima.
Selama periode tersebut Bank Andara
telah mengucurkan pembiayaan sebesar
Rp3,2 Miliar di tahun 2014, Rp9.6 Miliar
di tahun 20115 dan Rp12.5 Miliar di
tahun 2016.
Pada tanggal 18 November 2016, Bank
Andara dan APRO Financial Co. Ltd
telah menandatangani akta akuisisi yang
menandai telah efektifnya akuisisi oleh
APRO Financial Co. Ltd.
2016
Bank Andara is continues to be
committed to continuing the Financial
Ecosystem Program to finance maize
farmers which began in 2014. Bank
Andara together with Mercy Corps
Indonesia, BPR Pesisir Akbar and PT
Syngenta Indonesia cooperatives with
other stakeholders in this model of
Value Chain Financing to maize farmers
in NTB, namely PT Asuransi Central
Asia to cover the risks from weather
(cyclones and drought) and PT 8villages Indonesia as a provider of application programs for gathering data and
applications for short message services
to the farmers. Since the launch of this
program in 2014, the number of farmers
financed increased from 198 farmers
in 2014; 640 farmers in 2015 and 805
farmers in 2016. The area served in this
program has grown from five districts in
Bima and Dompu extends up to a total
of 14 districts in Bima, Dompu,
Sumbawa and Bima City. During this
period, Bank Andara has disbursed
financing of Rp3,2 billion in 2014, Rp9,6
billion in 2015 and Rp12,5 billion in
2016 through the BPR Pesisir Akbar.
23
On November 18, 2016, Bank Andara
and APRO Financial Co. Ltd. signed
a deed of acquisition to mark the
effective acquisition by APRO Financial
Co. Ltd.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Profil Perusahaan - Company Profile
Visi & Misi
Vision & Mission
24
Visi
Misi
Sebagai katalisator untuk
menjangkau jutaan
penduduk Indonesia yang
kurang memiliki akses
kepada sektor keuangan
dengan cara menyediakan
produk dan jasa
keuangan inovatif baik
melalui lembaga
keuangan maupun
secara langsung.
Memberikan akses layanan
keuangan yang luas baik
secara langsung maupun
melalui lembaga keuangan
atau non lembaga
keuangan secara
berkesinambungan dan
bertanggung jawab.
To serve as
catalyst to reach
millions of
Indonesians
lacking access to
the financial
sector by
providing financial
products and
services through
financial institutions as well
as through direct means.
VISI
mISI
Provide access to
wide range of
financial
services directly
or through
financial or
non-financial
institutions in a
sustainable and
accountable
manner.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Nilai-Nilai Dasar
Core Values
DAPAT DIPERCAYA
Memiliki integritas, kredibilitas,
serta reputasi pribadi yang handal
dan terpercaya dengan
kepercayaan yang tinggi serta
citra diri yang sehat untuk
membantu pencapaian tujuan
organisasi secara objektif,
konsisten, dan transparan.
CEPAT TANGGAP
Bersikap responsif, tidak cepat
merasa puas, dan selalu
melakukan perbaikan di semua
lini pekerjaan, serta memandang
perubahan pasar dengan cara
pandang yang positif.
RESPONSIVE
Responsive, not easily satisfied,
and always striving to improve all
aspects of work while viewing
changing market circumstances
with a positive mindset.
TRUSTWORTHY
Possess integrity, credibility, and
personal reputation as reliable
and trustworthy, with high
self-confidence and healthy
self-image to assist in achieving
organizational goals in an
objective, consistent, and
transparent manner.
ADAPTIF
Mampu secara efektif
menyesuaikan diri dan mengatasi
keadaan dan kondisi yang terus
berubah untuk mencapai
keberhasilan melaksanakan tugas
yang ditetapkan serta mampu
menerima semua tanggung jawab
atas pengambilan suatu
keputusan.
KREATIF
Menciptakan ide, peluang,
perubahan, serta inovasi nyata
untuk kemajuan Bank Andara dan
memberikan solusi yang tepat
guna dan berhasil guna bagi
individu dan tim sehingga dapat
berkontribusi secara maksimal
untuk kepentingan mitra dengan
menggunakan sumber-sumber
yang tersedia sebaik mungkin.
ADAPTIVE
Able to adapt to changing
conditions effectively and to
complete tasks and responsibilities with a client-centric
approach.
CREATIVE
View ideas and challenges as
opportunities for Bank Andara’s
business development, by
providing effective solutions for
its partners by optimizing
available resources.
KOMPETEN
Memiliki kapasitas, keahlian,
motivasi, dan etos kerja yang tinggi
untuk bidang pekerjaan yang
sedang dikerjakan sekarang serta
untuk pengembangan karir di masa
depan dan secara konsisten
memberikan kontribusi yang
positif.
COMPETENT
Having the capacity, expertise,
motivation, and high
work ethic to conduct the tasks at
hand professionally, and with
attention to future career
development by continuously
making positive contributions.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
25
Profil Perusahaan - Company Profile
Struktur Organisasi
Organization Structure
BOARD OF
COMMISSIONERS
PRESIDENT
DIRECTOR
COMPLIANCE
DIRECTOR
TECHNOLOGY & OPERATIONAL
DIRECTOR
26
INTERNAL
AUDIT
SME BUSINESS
DIVISION
INTERNAL
AUDIT
SME
MARKETING
BUSINESS
DIVISION
LENDING
BPR & LKM
LENDING
NON BPR & NON LKM
TREASURY
DIVISION
FINANCE
DIVISION
BUSINESS
DEVELOPMENT
DIVISION
IT DIVISION
TREASURY
MIS
ACCOUNTING &
STRATEGIC
PLANNING
BUSINESS
DEVELOPMENT
IT
DEVELOPMENT
ASSET &
LIABILITY
MANAGEMENT
REGULATORY
REPORTING
FUNDING
FINANCIAL
INSTITUTION
SAM
BUSINESS
MIS
CORPORATE
COMMUNICATION
BRANCHES
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
IT
OPERATION
BOC COMMITTEE:
Risk Oversight Committee (ROC)
Audit Committee (AC)
Remuneration & Nomination Committee (REMCO)
BOD COMMITTEE:
Risk Management Committee (RMC)
Credit Committee
Assets and Liabilities Committee (ALCO)
Special Assets Management (SAM) Committee
Information and Technology (IT) Steering Committee
SECRETARY
COMPLIANCE
DIRECTOR
SECRETARY
SECRETARY
27
OPERATION
DIVISION
HR DIVISION
COMPLIANCE
DIV.
LEGAL &
COR.SEC
DIV.
RISK
MANAGEMENT
DIVISION
GENERAL
AFFAIR
HR
REGULATORY
COMPLIANCE
& AML-CTF
LEGAL
CREDIT RISK
CORPORATE
SECRETARY
OPERATIONAL RISK
& MONITORING
CENTRAL
OPERATIONS
INTERNAL
CONTROL
CUSTOMERS
CARE
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Profil Perusahaan - Company Profile
Profil Perusahaan - Company Profile
Komposisi Kepemilikan
Komposisi
KepemilikanSaham
Saham
Ownership Composition
Composition
Ownership
I Wayan Gatha
3.19%
11.94%
IFC
APRO
Financial Co. Ltd.
9.48%
KfW
28
40.00%
9.30%
Stichting Hivos
Triodos Fund
12.88%
DWM Funds
S.C.A - SICAV SIF
13.20%
Mercy Corps
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Profil Perusahaan - Company Profile
Profil Pemegang Saham
Shareholder Profiles
APRO Financial Co, LTD adalah perusahaan pembiayaan
dari Korea Selatan yang berfokus di sektor consumer loan.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1999 sebagai A & O
Financial dan diakuisisi oleh J & K Capital pada tahun 2004 dan
menjadi APLO FC Group. Kemudian berubah namanya menjadi
A & P Financial pada tahun 2007. Setelah itu A & P Financial
diperluas ke China dan Polandia dan selanjutnya menjadi APRO
Financial Co. Ltd di 2014.
APRO Financial Co., LTD is a finance companiy from South Korea that focuses on the consumer lending sector.
The Company was founded in 1999 as A&O Financial and was acquired by J&K Capital in 2004 to became
APLO FC Group. The company changed its name to A&P Financial in 2007. Afterwards, A&P Financial expanded to China and Poland and changed its name to APRO Financial Co. Ltd in 2014.
MERCY CORPS adalah sebuah lembaga Internasional nirlaba
Be the change
non-pemerintah yang didirikan tahun 1979 dan berkantor
pusat di Amerika Serikat. Sejak pendiriannya, lembaga ini telah
menyalurkan dana lebih dari USD3 miliar kepada 118 negara
dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan program pembangunan
Internasional. Dengan dukungan jaringan kerja di Amerika Utara
dan Eropa, seluruh program global Mercy Corps telah berhasil
mempekerjakan lebih dari 4.000 pegawai di seluruh dunia serta
mampu menjangkau lebih dari 25 juta penduduk yang tersebar
di lebih dari 40 negara. Mercy Corps memiliki pengalaman lebih
dari 20 tahun di bidang lembaga keuangan mikro berorientasi
komersial. Mercy Corps telah mengembangkan dan memberikan
dukungan bagi lembaga-lembaga keuangan mikro di 10 negara
berkembang di seluruh dunia.
MERCY CORPS Established in 1979, Mercy Corps is a non-profit international non-governmental
organization (INGO) headquartered in the United States which since its founding has provided over USD3
billion in international relief assistance and development programming to 118 countries around the world.
Supported by offices in North America and Europe, current global programs employ over 4,000 staff
worldwide and reach 25 million people in more than 40 countries. Mercy Corps has accumulated over
20 years of experience in the field of commercially-oriented microfinance. Mercy Corps has founded and
supported microfinance institutions in 10 developing countries around the world.
DWM FUND S.C.A - SICAV SIF adalah perusahaan
pengelolaan investasi dan bank investasi yang berfokus pada
investasi sosial secara positif dalam rangka mengembangkan
pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan dalam
skala global. Hingga akhir 2013, pengelolaan aset oleh DWM
telah mencapai USD650 juta. DWM telah melakukan investasi
di 140 lembaga keuangan mikro dilebih dari 40 negara
berkembang. DWM Fund S.C.A - SICAV SIF dikelola oleh DWM
Asset Management Company, LLC yang merupakan bagian dari
DWM.
DWM FUND S.C.A - SICAV SIF is an asset manager and investment bank dedicated to making socially positive
investments in order to promote sustainable economic and social development on a global scale. Overall,
DWM manages USD650 million (as of Dec 2013) of assets. DWM has financed more than 140 inclusive
financial institutions in more than 40 emerging market countries. DWM Fund S.C.A - SICAV SIF is managed by
DWM Asset Management, LLC, a part of DWM.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
29
IFC – INTERNATIONAL FINANCE CORPORATION
merupakan anggota World Bank Group dan merupakan sebuah
institusi pembangunan global terbesar yang menaruh perhatian
khusus bagi sektor swasta di negara-negara berkembang.
IFC didirikan tahun 1956 dan dimiliki oleh 184 negara anggota,
yang secara kolektif menentukan seluruh kebijakan yang
dijalankan oleh IFC. Keberadaan IFC di lebih dari 100 negara
berkembang telah banyak membantu perusahaan-perusahaan
dan lembaga-lembaga keuangan di negara-negara tersebut
dalam penciptaan lapangan pekerjaan, perolehan pendapatan
pajak, perbaikan tata kelola perusahaan, perbaikan lingkungan
dan memberikan kontribusi bagi masyarakat setempat.
Visi IFC adalah menciptakan kesempatan bagi seluruh
masyarakat untuk terlepas dari kemiskinan dan mencapai taraf
kehidupan yang lebih baik.
IFC – INTERNATIONAL FINANCE CORPORATION a member of the World Bank Group, is the
largest global development institution focused exclusively on the private sector in developing countries.
Established in 1956, IFC is owned by 184 member countries, a group that collectively determines IFC’s
policies. IFC’s work in more than 100 developing countries allows companies and financial institutions in
emerging markets to create jobs, generate tax revenues, improve corporate governance and environmental
performance, and contribute to their local communities.
IFC’s vision is that people should have the opportunity to escape poverty and improve their lives.
30
KfW adalah salah satu bank pembangunan terkemuka di dunia.
Dengan puluhan tahun pengalaman, KfW berkomitmen untuk
meningkatkan kondisi perekonomian, sosial, dan ekologi di
seluruh dunia mewakili Republik Federasi Jerman dan negaranegara federasi. Untuk melakukan hal ini, untuk tahun 2014 saja
disediakan dana mencapai EUR 74,1 miliar; dimana sebanyak
36% digunakan untuk melindungi lingkungan dan memerangi
perubahan iklim. KfW tidak memiliki cabang, tidak memiliki
simpanan nasabah, dan melakukan pembiayaan kembali atas
bisnis pinjamannya yang hampir seluruhnya dalam pasar modal
internasional. Pada 2014 itu dikumpulkan dana EUR 57,4 miliar
untuk tujuan ini.
Di Jerman, KfW Group berlokasi di kota Frankfurt, Berlin,
Bonn, dan Cologne. Jaringannya meliputi 80 kantor dan kantor
perwakilan di seluruh dunia. Dengan mandat dari pemerintah
federasi, KfW Development Bank membiayai proyek-proyek
pembangunan dalam wilayah bisnisnya di seluruh dunia.
KfW is one of the world’s leading development banks. With its decades of experience, KfW is committed
to improving economic, social, and ecological living conditions all around the world on behalf of the Federal
Republic of Germany and the federal states. To do this, it supplied funds totaling EUR 74.1 billion in 2014
alone; and of this, 36% went into measures for protecting the environment and combating climate change.
KfW does not have any branches and does not hold customer deposits. It refinances its lending business
almost entirely within the international capital markets. In 2014 it collected EUR 57.4 billion for this purpose.
In Germany, the KfW Group is located in Frankfurt, Berlin, Bonn, and Cologne. Its network includes 80 offices
and representations around the world. With a mandate from the federal government, the KfW Development
Bank business area finances development projects around the world.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
STICHTING HIVOS-TRIODOS FONDS Didirikan
tahun 1994, Stichting Hivos-Triodos Fonds (HTF) merupakan
badan usaha kerjasama Triodos Bank dan Hivos, Hivos
adalah sebuah badan pembangunan internasional berbasis
di bervisi kemanusiaan. Dalam kontribusi untuk menciptakan
dunia yang adil, bebas dan berkesinambungan, Hivos dapat
menyediakan kesempatan dan akses ke sumberdaya bagi
seluruh masyarakat. Jaringan Hivos tersebar di 27 negara
termasuk di Indonesia. Triodos Bank adalah salah satu perbankan
terkemuka yang sustainable dan dikenal memiliki pendekatan
yang inovatif dan transparan dalam bisnis perbankan. HTF
berfokus pada penyediaan akses terhadap layanan perbankan
bagi masyarakat berpenghasilan rendah di negara-negara
berkembang dengan tujuan untuk berkontribusi bagi inklusi
keuangan yang berkesinambungan. Inovasi HTF juga termasuk
mendalami peluang mensinergikan layanan keuangan, pertanian
berkelanjutan serta enerji terbarukan. HTF merupakan satu
diantara empat penyedia dana bagi keuangan mikro dan dibawah
pengelolaan Triodos Investment Management yang 100%
merupakan anak perusahaan Triodos Bank serta dikenal secara
global sebagai pelaku utama dalam investasi berdampak. Sejak
tahun 1994, total aset yang dikelola bagi sektor keuangan mikro
telah tumbuh menjadi EUR700 juta dan menempatkan Triodos
Investment Management sebagai pionir dan salah satu investor
utama pada industri ini.
STICHTING HIVOS-TRIODOS FONDS Established in 1994, Stichting Hivos-Triodos Fonds is a
joint initiative of Triodos Bank and Hivos. Hivos is an international development organisation based in the
Netherlands that is guided by humanist values. Together with local civil society organisations in developing
countries, Hivos wants to contribute to a free, fair and sustainable world. The Hivos network has spread
across 27 countries around the world and has a representative office in Indonesia. Triodos Bank is one of
the world’s leading sustainable banks and is well-known for its innovative and transparent approach to
banking. Hivos-Triodos Fonds focuses on providing access to financial services for low-income people in
emerging and developing countries in order to contribute to a sustainable and inclusive financial sector.
In the quest for innovation, Hivos-Triodos Fonds also looks at opportunities that tie together financial
services, sustainable food and agriculture and renewable energy. Hivos-Triodos Fonds is managed by Triodos
Investment Management, which is a wholly-owned subsidiary of Triodos Bank and one of the earliest investors
in microfinance. Since 1994, its assets under management in microfinance have grown to over EUR700 million
through a number of specialised funds, making Triodos Investment Management one of the leading investors
in the industry.
I WAYAN GATHA Sosok pengusaha swasta ini telah
I WAYAN GATHA
berkecimpung di dunia perbankan dengan spesifikasi
pembiayaan pada usaha-usaha mikro selama lebih dari 30
tahun. Beliau merupakan salah satu pendiri Bank Pasar Seri
Partha (BPSP) yang kemudian berubah menjadi Bank Sri Partha.
I Wayan Gatha bergabung dengan pemodal lain yang memiliki
visi sama untuk membantu mengentaskan kemiskinan dan
mengembangkan keuangan mikro di Indonesia.
I WAYAN GATHA is an entrepreneur who has been actively involved in the banking industry, particularly
in microfinance, for over 30 years. He was one of the founders of Bank Pasar Seri Partha (BPSP) which later
became Bank Sri Partha. He joined with other shareholders who also share a common vision to fight against
poverty and develop microfinance in Indonesia.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
31
Profil Perusahaan - Company Profile
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners Profiles
Stephen Mitchell
Presiden Komisaris
President Commissioner
Warga Negara Amerika, lahir di Amerika
Serikat pada tanggal 21 Oktober 1954.
Beliau adalah lulusan Brigham Young
University jurusan Ilmu Politik dan memperoleh gelar MBA, dengan spesialisasi di
bidang Finance dari University of California
at Irvine tahun 1982. Beliau juga memiliki
kualifikasi sebagai seorang Certified
Public Accountant dan Certified Treasury
Professional.
32
An American citizen, Mr. Mitchell was born in
the United States on October 21, 1954. He
obtained his Bachelor’s Degree at Brigham
Young University majoring in Political Science
and his MBA, specializing in Finance, from the
University of California at Irvine. He is also a
Certified Public Accountant and past Certified
Treasury Professional.
Mr. Mitchell has been the
Bank’s President
Commissioner since
December 16, 2008. He is
also the Vice President of
Financial Services and past
Chief Financial Officer of
Mercy Corps.
Menjabat sebagai
Komisaris Utama Bank
Andara sejak 16
Desember 2008. Beliau
adalah Vice President Financial Services yang
juga pernah menjabat
sebagai Chief Financial
Officer di Mercy Corps.
Beliau memiliki
pengalaman kerja di
bidang keuangan, baik
domestik maupun
internasional, selama
lebih dari 30 tahun.
Rekam jejak profesional
yang sangat ekstensif ini
termasuk bekerja di US Bank
dan Price Waterhouse
Coopers. Beliau pernah
menjabat sebagai Chairman dari
XacBank, salah satu lembaga
keuangan mikro komersial yang
sangat sukses di Asia. Beliau saat
ini adalah Chairman pada MiCRO,
perusahaan microinsurance inovatif yang melayani
wilayah regional Amerika Tengah.
Stephen Mitchell telah mengakhiri masa
jabatannya sebagai Komisaris Utama efektif per
tanggal 21 Februari 2017.
With over 30 years of
domestic and international
finance experience, Mr.
Mitchell has
extensive working
experience in financial and
accounting institutions,
including US Bank and Price
Waterhouse Coopers. He
had previously served as the
Chairman of XacBank, one
of Asia’s most successful
commercial microfinance
organizations. Mr. Mitchell
is currently the Chairman of
MiCRO, a highly innovative microinsurance company serving the Central America region.
Mr. Mitchell finished his tenure as President
Commissioner, effective per February 21st, 2017.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Daniel Faisal Iskandar
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia dan lahir di
Padang, Sumatera Barat tanggal 12 Mei
1959. Beliau memperoleh gelar
Bachelor of Business Administration di
bidang Keuangan & Bisnis
Internasional dari University of Hawaii at
Manoa, Honolulu, Hawaii, USA di tahun
1983 dan juga sempat mendalami Housing
Finance and ABS di the Wharton School of
Business, University of Pennsylvania, USA.
Beliau bergabung di Bank Andara
sejak Agustus 2011 sebagai
Anggota Komite Audit &
Komite Pemantau Risiko dan
efektif menjadi Komisaris
Independen pada 3 Maret
2015.
An Indonesian citizen, Mr. Iskandar was born in
Padang, Sumatera Barat on May 12, 1959. He
earned his Bachelor of Business
Administration in Finance and International
Business from University of Hawaii at Manoa,
Honolulu, Hawaii, USA in 1983. He also
studied Housing Finance and ABS at the
Wharton School of Business, University of
Pennsylvania, USA.
He joined Bank Andara beginning in August 2011 as a member of Audit & Risk Oversight
Committees and was
appointed as Independent
Commissioner effective
March 3, 2015.
Hingga sekarang beliau
masih tercatat sebagai
Dosen pengajar mata
kuliah Pasar Modal dan
Tata Kelola Perusahaan
pada program MBA di
Sekolah Bisnis dan
Manajemen ITB, Bandung.
Today, Mr. Iskandar is also
a Lecturer on
Capital Markets and
Good Corporate
Governance at the School
of Business and
Management of Bandung
Institute of Technology.
Beliau memiliki
pengalaman luas di bidang
perbankan dan pasar modal
selama hampir 30 tahun. Karir
profesional beliau dimulai pada
tahun 1985 sebagai Credit
Marketing Officer di The Chase
Manhattan Bank NA. Dalam
perjalanan karirnya, beliau pernah
menduduki beberapa posisi kunci
di tingkat manajemen senior,
Direksi dan Dewan Komisaris pada
beberapa perusahaan terkemuka
seperti PT Nomura Indonesia,
PT Barclays de Zoette Wedd Niaga Securities,
JAVATRADE INVESTA Pte. Ltd. di Singapura serta PT
Danareksa (Persero), PT Overseas Securities serta PT
Capital Turbine Indonesia.
His extensive banking and
capital market experience
has spanned nearly 30 years.
He started his career as a
Credit Marketing Officer at
the Chase Manhattan Bank
NA in 1985. Throughout his
career, he has held various
key positions at senior
management level in many
prominent companies,
including PT Nomura
Indonesia, PT Barclays de
Zoette Wedd Niaga Securities, JAVATRADE
INVESTA Pte. Ltd. Singapore and Jakarta, PT Danareksa (Persero), PT Overseas Securities and PT
Capital Turbine Indonesia.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
33
Crescentia Delima Kiswanti Soebardi
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Berkewarganegaraan Indonesia, lahir di
Tanjung Pinang pada tanggal 5 Mei 1955.
Beliau memperoleh gelar MBA dari the
University of Southern California dan
gelar Insinyur dari jurusan Teknologi
Industri, Institut Teknologi Bandung.
Beliau menjabat Komisaris
Independen Bank Andara sejak 22
Oktober 2010.
34
Perjalanan karir profesional beliau di
bidang perbankan selama lebih dari 20
tahun antara lain ditempuh di Citibank
N.A Jakarta dan ING Indonesia Bank. Beliau
juga pernah menjabat sebagai Chief
Executive Officer (1999-2006) pada
Bank Purba Danarta, sebuah bank
yang didirikan secara khusus
guna melayani pengusaha
mikro dan masyarakat
berpendapatan rendah.
An Indonesian citizen, Ms. Delima was born in
Tanjung Pinang on 5 May 1956. She earned
her MBA from the University of Southern
California and BSc degree in Industrial
Engineering from Bandung Institute of
Technology.
She was appointed as an Independent
Commissioner of the Bank on
22 October 2010.
Her 20 years of experience in banking
sector has brought her to assume some
strategic positions in Citibank N. A. Jakarta
and ING Indonesia Bank. She was the Chief
Executive Officer (1999-2006) of
Bank Purba Danarta, a bank
specifically established to
serve micro entrepreneurs
and low-income households sectors.
Sebelum bergabung
dengan Bank Andara,
beliau bekerja sebagai
seorang konsultan
keuangan mikro di
Jakarta, Denpasar,
Yogyakarta, Pontianak, Nias,
Aceh, dan Timor Timur. Salah
satu pengalaman beliau yang
signifikan lainnya adalah
mempersiapkan, mendirikan,
serta mendukung
beroperasinya BPR yang
pertama didirikan di Papua.
Prior to joining Bank
Andara, she worked as a
consultant in
microfinance among
others in Jakarta,
Denpasar, Yogyakarta,
Pontianak, Nias, Aceh,
and East Timor. Her consulting portfolio included
an assignment to prepare,
set up, and support the
operation of the first rural
bank (BPR) in Papua.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Hong Dall Kim
Komisaris Utama *
President Commissioner
Warga Negara Korea Selatan, lahir di Seoul
pada tanggal 30 Mei 1959,
memperoleh gelar sarjananya di Sogang
University tahun 1980.
A South Korean citizen, Hong Dall Kim was
born in Seoul on May 30, 1959, obtained his
degree at Sogang University in 1980.
Perjalanan karir beliau dibidang perbankan
dimulai sejak 1980 di the Bank of Korea
selama kurang lebih 20 tahun kemudian
dilanjutkan ke Woori Finance Holdings di
tahun 2001, terakhir menjabat sebagai President of Finance Research Institute. Sebelum
bergabung dengan Bank Andara
beliau merupakan Vice Chairman di APRO Financial Co. Ltd.
sejak 2014.
Mr. Kim’s career in the banking sector
began in 1980 at the Bank of Korea for 20
years and then proceeded to Woori Finance
Holdings in 2001, and more recently serving
as President of the Finance
Research Institute. Prior to joining
Bank Andara, he was Vice Chairman of APRO
Financial Co. Ltd. from 2014.
* Pertanggal 18 November
2016 Hong Dall Kim telah
diangkat RUPS sebagai
Komisaris Utama Bank
menggantikan Stephen
Mitchell, sedangkan untuk
efektifnya menunggu keputusan lulus Uji
Kemampuan dan
Kepatutan dari Otoritas
Jasa Keuangan. Saat
laporan ini dibuat sudah
ada keputusan OJK
tertanggal 14 Februari
2017, dan selanjutnya
terhitung sejak tanggal 21
Februari 2017 Hong Dall
Kim telah efektif menjabat
sebagai Komisaris Utama
Bank.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
* Dated November 18, 2016
Hong Dall Kim has been
appointed by AGMS as the
President
Commissioner of the Bank
to replace Stephen
Mitchell, while to be
effective pending by
decision of Fit and Proper
Test from the OJK. At the
time of this report, the
decision was made by OJK
dated February 14, 2017
and subsequently as of
February 21, 2017 Hong
Dall Kim has effectively
served as President
Commissioner of Bank.
35
Profil Perusahaan - Company Profile
Profil Dewan Direksi
Board of Directors Profiles
Darwin Wibowo
Direktur Utama
President Director
36
Bergabung sebagai Direktur Utama di
Bank Andara efektif pada 3 Maret 2015
dengan pengalaman lebih dari 17 tahun
di sektor keuangan yang meliputi
corporate banking, corporate finance,
restrukturisasi hutang, pasar modal, merger
& akuisisi, dan investasi ekuitas.
Memulai karir di Citibank
Indonesia untuk Global
Corporate & Investment Bank,
beliau juga pernah menjabat
sebagai Head, Corporate
Finance di grup perusahaan
terkemuka yang meliputi
wilayah Indonesia, Singapore,
China dan terakhir
menjabat sebagai Head,
Corporate Banking di Bank
International Indonesia.
Beliau adalah lulusan San
Diego State University,
Amerika Serikat dengan
gelar Master of Science in
Business Administration
- Finance dan Cum Laude
sebagai Bachelor of Science
- Marketing di San Francisco
State University, Amerika
Serikat.
Darwin Wibowo telah
mengundurkan diri dari
jabatan Direktur Utama efektif
per tanggal 9 Maret 2017
Mr. Darwin Wibowo joined as President
Director of Bank Andara effective March 3,
2015 with more than 17 years’ experience
in the financial sector including corporate
banking, corporate finance, debt restructuring,
capital markets, mergers and acquisitions,
and equity investments. Starting his
career at Citibank Indonesia for
Global Corporate & Investment
Banking, he also has served as
Head of Corporate Finance at
a leading group of companies
located throughout covers
the area of Indonesia, Singapore, and China and recently
served as Head, Corporate
Banking at Bank International
Indonesia.
He is a graduate of San Diego
State University, USA with a
Master of Science in Business
Administration - Finance and
Cum Laude as Bachelor of
Science - Marketing at San
Francisco State University, USA.
Darwin Wibowo has resigned
from his position as President Director, effective March 9th, 2017.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Efdinal Alamsyah
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Beliau memiliki pengalaman mengemban
tugas di pelbagai posisi selama lebih dari
25 tahun dalam industri perbankan
seperti di bidang hukum, kredit dan
restrukturisasi kredit, kepatuhan, proses
manajemen, branch expansion, sumber
daya manusia dan lain-lain. Beliau juga
pernah terlibat dalam proses merger,
akuisisi, dan restrukturisasi organisasi
pada bank-bank sebelumnya.
Efdinal Alamsyah has more tha 25 years’ of
experience in various positions in the
banking industry in fields such as law,
credit and loan restructuring, compliance,
process management, branch expansion,
human resources and others. He has also
been involved in mergers, acquisitions, and
organizational restructuring of banks.
Lulusan Universitas
Padjadjaran Bandung ini,
terakhir bertugas sebagai
Direktur Kepatuhan,
Manajemen Resiko, dan
Sumber Daya Manusia
pada Bank KEB Hana
Indonesia, dan
sebelumnya bekerja
pada beberapa bank
multinasional, antara
lain Bank of Tokyo
Mitsubishi UFJ (BTMU),
BNP Paribas, dan
Korea Exchange Bank.
Graduated from University of
Padjadjaran Bandung, he last
served as Director of
Compliance, Risk
Management, and Human
Resources at Bank KEB Hana
Indonesia, and previously
worked in several
multinational banks,
including Bank of Tokyo
Mitsubishi UFJ (BTMU),
BNP Paribas, and Korea
Exchange Bank,
He began serving as
Compliance Director of
Bank Andara in the last
week of August 2016
after receiving approval
from the Financial
Services Authority (OJK/
FSA).
Beliau mulai menjabat
sebagai Direktur
Kepatuhan Bank
Andara pada minggu
terakhir bulan Agustus 2016
setelah mendapat persetujuan
dari Otoritas Jasa Keuangan.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
37
Jongho Park
Direktur Bisnis*
Business Director
Lahir di Korea Selatan 25 Januari 1965,
beliau menempuh pendidikan sarjana
di Chung Ang University 1984, Seoul
Korea Selatan dan menyelesaikan gelar
Masternya di Purdue University
Indiana, Amerika serikat tahun 1990.
38
Berpengalaman di dunia perbankan dan
finansial 20 tahun lebih, beliau mengawali
karirnya di Ssang Young Securities Co. Ltd
pada tahun 1994, kemudian berlanjut
ke Samsung Life insurance di tahun
1995 dan LKFS Co. ditahun 2001
hingga 2003 sebagai Direktur.
Kemudian ditahun 2003 itu juga
beliau memulai karir
Perbankannya di Standard
Chartered Bank hingga tahun
2013 sebagai Vice Presiden di
tahun yang sama beliau
melanjutkan karir perbankannya
di Pepper Savings Bank sebagai
Direktur dan sebelum bergabung
dengan Bank Andara beliau
bergabung dengan APRO Service Group di anak
perusahaannya OK Savings
Bank dari tahun 2015.
* Per tanggal 18 November 2016
Jongho Park telah diangkat RUPS
sebagai Direktur Bank, sedangkan
untuk efektifnya menunggu
keputusan lulus Uji Kemampuan
dan Kepatutan dari Otoritas Jasa
Keuangan. Saat laporan ini dibuat
sudah ada keputusan OJK tertanggal
14 Februari 2017, dan selanjutnya
terhitung sejak tanggal 21 Februari
2017 Jongho Park telah efektif menjabat sebagai Direktur
Bank.
Born in South Korea on January 25, 1965,
Jongho Park was educated at Chung Ang
University Seoul, South Korea in 1984 and
completed his Master’s degree at Purdue
University, Indiana United States in 1990.
Experienced in the banking and financial
world for more than 20 years, he started his
career at Ssang Young Securities Co. Ltd. in
1994, then continued to Samsung Life
Insurance in 1995 and LKFS Co. in 2001
to 2003 as Director. Then in 2003 he
started his career in banking at
Standard Chartered Bank until
2013 as Vice President. In
the same year, he continued
his banking career in Pepper
Savings Bank as a Director.
and Prior to joining Bank
Andara, he joined APRO
Service Group in its
OK Savings Bank
subsidiary from 2015.
* Dated November 18, 2016 Jongho Park
has been appointed AGMS as Director of
the Bank, while to be effective, pending by
the decision Fit and Proper Test from the
OJK. At the time of this report, the decision
was made by OJK dated February 14, 2017
and subsequently since February 21, 2017
Jongho Park has been effective as Director of
Bank.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Profil Perusahaan - Company Profile
Produk dan Layanan
Product and Services
Pada tahun 2016, Bank Andara telah melakukan
diversifikasi produk dan layanan, dimana semula
berfokus pada segmen Wholesale Banking dan
mulai tahun 2016 pengembangan bisnis di segmen
SME dan Ritel juga telah dijajaki dan dijalankan
sebagai salah satu langkah strategis Bank Andara
dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar.
In 2016, Bank Andara has diversified its products
and services, which originally focused on Wholesale
Banking. Starting from 2016, the in SME and Retail
business segments also have been implemented
and explored as part of Bank Andara’s strategic
initiatives to fulfill market needs.
Perluasan segmen pasar ini membawa dampak
positif dimana kategori customer yang dapat
dilayani oleh bank menjadi lebih lengkap mulai dari:
BPR, Koperasi, Modal Ventura, dan Multifinance
yang dilayani oleh lini bisnis Wholesale Banking,
kemudian segmen pengusaha kecil dan menengah
(UKM) dilayani oleh lini bisnis SME, dan segmen
penabung ritel yang telah mulai dijajaki sebagai cikal
bakal lini bisnis Ritel.
Expansion of market segments brings positive
impact where customer categories served by the
bank become more complete: from rural banks,
cooperatives, Venture Capital, and Multifinance
which are served by Wholesale Banking business,
and small and medium enterprises (SMEs) segment
which is served by SME Banking business, and
retail saving segment which has been explored as a
forerunner to the Retail Banking business.
Untuk melayani segmen pasar yang menjadi target
market utama ini, Bank Andara juga berupaya untuk
menyempurnakan dan melengkapi produk dan
layanan sehingga dapat mendukung kebutuhan
pelanggan. Berikut ini adalah produk dan layanan
yang sekarang ini telah dapat dilayani oleh bank:
To serve the its main target markets, Bank Andara
also seeks to enhance and complement the
products and services in order to support customer
needs. Following are the products and services of
the bank:
Produk Pinjaman
Lending Products
Produk pinjaman merupakan produk unggulan Bank
Andara dan merupakan penopang utama dari
keseluruhan usaha yang dijalankan Bank. Saat ini
terdapat tiga produk kredit dengan skema
dan tujuan yang disesuaikan dengan kebutuhan
spesifik nasabah yaitu:
Lending products represent Bank Andara’s premium
product line and encompass the main pillar of the
Bank’s overall business. Currently, the Bank offers
three lending products that are designed to meet
the clients’ specific needs
1. Pinjaman Rekening Koran
Pinjaman modal kerja jangka pendek yang
dapat ditarik sewaktu-waktu secara berulang,
baik dengan penarikan sebagian atau
penarikan seluruh plafon pinjaman sesuai
kebutuhan debitur Bank.
2. Pinjaman Modal Kerja
Ditujukan bagi debitur yang membutuhkan
pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja.
kredit modal kerja ini umumnya disalurkan
pada debitur yang merupakan lembaga
keuangan (BPR, Modal Ventura, Koperasi
dan Multifinance) oleh lini bisnis Wholesale
Banking. Pinjaman modal kerja Bank Andara ini
kemudian digunakan oleh lembaga keuangan
untuk membiayai nasabah-nasabah mereka,
sehingga manfaat dan jangkauan produk
mencapai sasaran yang lebih luas sampai ke
pelosok. Hal ini sejalan dengan visi dan misi
1. Current Account
Short-term revolving working capital loans that
can be withdrawn at any time, either partially
or up to the loan credit limit as needed by the
borrower.
2. Working Capital Loan
Addressed to borrowers needing working
capital finance. The working capital loan is
normally distributed to financial institution
customers (Rural Bank’s, Cooperatives,
Venture Capital Companies and Multifinance)
by the Wholesale Banking business. Bank
Andara’s working capital loan is then used by
financial institutions to finance their clients,
so that the benefits and the range of products
reach a wider target group. This is in line with
the vision and mission of Bank Andara.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
39
Bank Andara.
3. Pinjaman Investasi
Pinjaman Investasi berupa fasilitas kredit
jangka menengah atau jangka panjang yang
diberikan untuk debitur Bank dalam rangka
pengadaan barang-barang modal beserta
jasa yang diperlukan untuk aktifitas usaha/
investasi, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi,
relokasi tempat dan lain-lain.
40
3. Investment Loan
Investment Loan is a medium to long term
loan provided to borrowers to procure
capital goods as well as services required for
business activities/investments, rehabilitation,
modernization, expansion, relocation and
others.
Tahun ini Bank Andara telah mengembangkan
bentuk penyaluran pinjaman dengan pola
Channeling serta mendesain ulang pola penyaluran
Joint Financing. Upaya pengembangan ini dilakukan
untuk memperkaya pola penyaluran pola Executing
yang selama ini telah dilakukan. Diharapkan
pengembangan ini membawa dampak yang positif
bagi customer Bank Andara, dimana mereka dapat
mempunyai pilihan yang lebih lengkap untuk
menentukan pola penyaluran yang paling sesuai
dengan kebutuhan.
This year, Bank Andara has developed Channeling
lending as well as redesigned Joint Financing
lending. The development effort was performed
to enrich the existing Executing structure that
had been implemented so far. This development is
expected to bring a positive impact for customers
of Bank Andara, where they can have a more
complete selection to use the loan type suitable to
their needs.
Produk Dana
Funding products
Bank Andara memiliki beberapa produk dana
yang ditujukan tidak hanya bagi segmen Institusi
Keuangan Mikro (IKM) namun juga bagi korporasi
maupun masyarakat umum. Produk tersebut
mencakup deposito, tabungan, dan giro. Namun
demikian penawaran produk dana kepada
masyarakat umum diatur sedemikian rupa sehingga
dapat terus menjaga semangat kemitraan dan
menghindari persaingan langsung dengan nasabah
utama IKM.
Bank Andara has funding products addressed not
only to Micro Finance Institutions, but also for
corporations and the individual customer. These
products include deposits, savings, and current
accounts. However, funding product offerings to
individual customers have been designed carefully
in order to maintain the spirit of partnership and
avoid direct competition with the Bank’s prime
customers, microfinance institutions.
1.Deposito
Deposito yang ditawarkan Bank terbagi atas
tiga segmen nasabah meliputi:
a. Deposito berjangka IKM, yakni deposito
berjangka untuk IKM agar nasabah dapat
melakukan pengelolaan likuiditas yang lebih
baik.
b. Deposito berjangka korporasi yakni
deposito berjangka yang ditujukan
bagi korporasi yang peduli terhadap
pengentasan kemiskinan melalui
pemberdayaan IKM.
c. Deposito berjangka individual yakni
deposito berjangka yang ditujukan bagi
individu.
2.Tabungan
Merupakan produk dana yang menjangkau
semua kalangan, aman dan fleksibel.
3.Giro
Merupakan produk dana yang relatif lebih
fleksibel untuk pengaturan likuiditas dan
transaksi.
Guna menunjang produk dana pihak ketiga
(DPK) secara berkesinambungan Bank Andara
melanjutkan program Andara SMART & Deposito
Berhadiah yang sudah diluncurkan pada tahun
2015. Program ini merupakan program Bank
1. Time Deposits
The Bank offers time deposits for three
customer segments:
a. MFI time deposit, dedicated to MFIs
so that they can have better liquidity
management.
b. Corporate time deposits, dedicated
to companies that share a common
commitment to alleviating poverty through
MFI empowerment.
c. Individual time deposits, dedicated for
individual customers.
2. Savings Account
Is a financing product that reaches all circles,
securely and flexibly.
3. Current Account
This product offers a relatively flexible scheme
for institutional liquidity and transaction
management.
To support the products of third party funds (DPK),
the Bank has developed programs with benefits,
Andara SMART & Deposit with Prizes, which was
launched in 2015. The Bank’s programs are offered
to customers (MFI, corporate and individual) to
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
yang ditawarkan kepada nasabah (IKM, korporasi
maupun individu) untuk menempatkan dana di
Bank Andara, yang mana dana akan di blokir selama
periode waktu tertentu dengan nilai tambah berupa
paket pelatihan dan reward.
place funds in the Bank. which will be blocked for a
certain period of time in return for added value in
the form of training and reward packages.
Layanan
Dalam rangka menunjang bisnis, Bank Andara
juga menyediakan berbagai layanan yang dapat
memberikan nilai tambah positif bagi customer
Bank Andara. Layanan bernilai tambah itu antara
lain adalah:
Services
In order to support the business, Bank Andara also
offers a range of services that can provide positive
value added to its customers. These added value
services are:
AndaraLink
Berbagai fitur Layanan AndaraLink dapat
dimanfaatkan oleh IKM untuk melengkapi
pelayanan terhadap kebutuhan nasabah dari
IKM. Adapun fitur yang terdapat dalam layanan
AndaraLink antara lain:
a. Fitur Transfer (remittance), dengan
menggunakan fitur ini di IKM kini bisa melayani
transfer uang bagi nasabahnya. Manfaat utama
dari fitur ini adalah memberikan peluang
kepada IKM untuk dapat bersaing dengan bank
umum.
b. Fitur Pembayaran (bill payment) dan Pembelian,
fitur ini memberikan kemudahan bagi nasabah
IKM untuk dapat melakukan pembayaran
tagihan bulanan mereka (telepon, PLN) di IKM
yang terdekat tanpa harus ke tempat lainnya
(one stop service). Sedangkan fitur pembelian
yang saat ini disediakan adalah fitur pembelian
pulsa handphone.
c. Fitur Solusi Setoran, fitur ini bisa dinikmati oleh
mitra lembaga keuangan dengan media smart
phone Android (untuk kolektor lapangan). Fitur
yang dapat dimanfaatkan untuk membantu
dan mempermudah kerja kolektor IKM dalam
mengumpulkan setoran kredit maupun setoran
tabungan dari nasabahnya. Dengan fitur
ini pencatatan manual yang dilakukan oleh
kolektor pada umumnya akan digantikan oleh
catatan online melalui media smartphone
Android dengan akses transaksi real time.
Keuntungan yang didapat dari fitur ini bagi
IKM salah satunya adalah memperkecil resiko
Fraud di lapangan oleh kolektor
AndaraLink
Various features of AndaraLink services can be
utilized by MFI partners to deliver services to MFI
customers. The features in AndaraLink services are:
Andara Bersama BPR (ABB)
ABB adalah suatu forum kebersamaan antara Bank
dengan beberapa BPR melalui Perbarindo setempat,
yang dibentuk untuk melakukan kegiatan bersama
dalam mengembangkan usaha BPR maupun
sumber dayanya agar BPR dapat berkembang
dengan lebih baik. Layanan ABB yang disepakati
saat ini diantaranya pembentukan pooling of funds,
penyediaan likuiditas mismatch, dan beberapa
bantuan teknis (technical assistance). Hingga saat
ini, ABB telah berada di Bali, Jakarta, dan Nusa
Tenggara Barat.
Andara Bersama BPR (ABB)
ABB serves as a forum for the Bank and a number
of Rural Banks through the local chapter of
Perbarindo (Rural Banks’ Association) with common
goals to develop Rural Banks’ business so they
can attain better growth. ABB services today are
comprised of pooling of funds, funding for liquidity
mismatch, and technical assistance. ABB now
operates in Bali, Jakarta, and West Nusa Tenggara
a. Remittance, using this feature, MFIs can serve
their customers for money transfer. The main
benefit is to provide an opportunity for MFIs
to compete with commercial banks on a level
playing field.
b. Bill Payment and Purchase, This feature allows
MFIs’ clients to make payment transactions for
their monthly bills (telephone and electricity)
at their nearest MFIs without having to go
to more distant places (one stop service).
Purchase features currently available consist of
telephone air time.
c. Deposit Solution, this feature can be enjoyed
by partner financial institution with Android
smart phones (for field collectors). Features
can be utilized to assist and facilitate MFI
collectors in collecting loan payments and
savings deposits from customers. This feature,
a manual recording of a loan installment
or a deposit which is usually done by a
collector was replaced with an online record
through android smart phone using real time
transaction. The other significant benefits of
this feature for MFIs is minimizing the risk of
fraud in the field by collectors
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
41
Profil Perusahaan - Company Profile
Jaringan Kantor
Office Network
KANTOR CABANG
BRANCH OFFICE
42
KANTOR PUSAT
HEAD OFFICE
Jakarta
Sahid Sudirman Center Lt. 56 Unit B
Jl. Jend. Sudirman No. 86
Jakarta Pusat 10220
Tel: +62 21 2788 9535
Faks: +62 21 2788 9533
Jakarta
Sahid Sudirman Center Lt. 56 Unit A
Jl. Jend. Sudirman No. 86
Jakarta Pusat 10220
Tel. +62 21 2788 9535
Faks. +62 21 2253 5403
Semarang
Jl. Gajahmada No. 166 G
Semarang Tengah,
Jawa Tengah 50135
Tel. +62 24 86041171
Faks. +62 24 86041271
Surabaya
Darmo Square Blok R-10
Jl. Raya Darmo No. 54-56
Surabaya Jawa Timur 60225
Tel. +62 31 995 31333
Faks. +62 31 995 31345
Denpasar
Jl. Hayam Wuruk No. 137
Denpasar 80237 Bali Indonesia
Tel: +62 361 227 721-4
Faks: +62 361 236 712
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
43
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Perbankan
Macro Economic and Banking Industry Review
44
Mengawali tahun 2016, Indonesia harus mampu
membangun optimisme untuk menghadapi setiap
situasi ekonomi, baik global maupun domestik.
Namun, kondisi ini harus tetap diwaspadai karena
mengingat kondisi ekonomi global yang lebih rentan
dengan krisis karena mudah berubah-ubah.
Building on 2016, Indonesia should be able to face
with increased optimism its economic situation,
both global and domestic. However, conditions
should still be watched because global economic
conditions are more vulnerable to crisis and are
easily changeable.
Berkaca dari tahun lalu, pengaruh terbesar bagi
ekonomi Indonesia di 2016 bisa jadi antara lain,
yaitu pertama perlambatan ekonomi Tiongkok dan
kedua masih rendahnya harga minyak. Sebagai
mitra dagang terbesar Indonesia, perlambatan di
Tiongkok berarti memberi pengaruh pada kegiatan
ekspor. Perlu dicatat, ekonomi dunia juga mendapat
pengaruh yang sama atas perlambatan ini. Melihat
hal ini, tentunya pola ekspor Indonesia pun harus
mulai diubah, dari barang mentah menjadi barang
jadi/ barang konsumsi.
Reflecting on last year, the highest impact on the
Indonesian economy in 2016 could be, among
others, the first slowdown in the Chinese economy
and still-low oil prices. As the largest trading
partner of Indonesia, deceleration in China has an
influence on export activity. It should be noted that
the world economy was also similary influenced by
this deceleration. Seeing this, of course, Indonesia’s
export patterns must begin to change, from raw
materials into finished goods / consumer goods.
Kebijakan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat
juga pasti berpengaruh pada kondisi ekonomi dalam
negeri, khususnya sektor keuangan. Hal ini tentunya
harus diantisipasi sehingga sektor keuangan
Indonesia tetap dalam kondisi stabil.
The interest rate policy of the Central Bank of the
United States affected the domestic economy,
especially the financial sector. This continue to
must be anticipated in order for the Indonesian
financial sector remains in a stable condition.
Mengawali tahun 2016, para pelaku ekonomi
Indonesia juga menunjukkan optimisme yang
sejalan dengan pemerintah. Mereka meyakini
bahwa perekonomian Indonesia tahun 2017 akan
lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
In 2016, Indonesian economic actors also indicated
optimism in line with the government furthermore,
they believe that the Indonesian economy will be
better in 2017 than the previous year.
Optimisme ini dapat terlihat dari beberapa leading
indicator, seperti business tendency index dan
This optimism can be seen from some of the
leading indicators, such as business tendency index
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
consumer confidence index, yang menunjukkan
perbaikan. 2017 ekonomi akan terus membaik.
Peran pemerintah sebagai agent of development
akan sangat menentukan di 2017.
and the consumer confidence index, which indicate
improvement and confidence that the economy
will continue to improve in 2017. The role of
government as an agent of development will also be
important in 2017.
Dunia usaha juga mulai merasakan optimisme di
2016. Karena dari paket kebijakan pemerintah
dan pencapaian-pencapaian yang ada, merasakan
bahwa 2016 ini jauh lebih baik dari 2015, yang
memang merupakan tahun yang penuh tantangan.
The business world also began to feel more
optimism in 2016. Influenced by a package of
government policies and accomplishments,
conditions were much better in 2016 than in 2015,
which was indeed a very challenging year.
Dengan optimisme ini, pertumbuhan 2016
diperkirakan akan lebih tinggi dari 5 persen, salah
satu perkembangan dari Kuartal III adalah mulai
stabilnya nilai rupiah, dan itu mendorong kembali
orang melakukan pengeluaran. Dengan ini, angka
konsumsi beranjak pulih, sehingga pertumbuhan
tahun 2016 diperkirakan akan lebih tinggi dari 5
persen.
With this optimism, growth in 2016 was higher
than 5 percent, and one of the developments
of the third quarter was to begin stabilizing the
rupiah, pushing expenditures. With this recovery
of consumption figures, growth in 2016 was higher
than 5 percent.
Di sisi lain, per akhir Desember 2016 NPL
perbankan mencapai level 2,93%. Jika merujuk pada
bulan sebelumnya, per November NPL perbankan
menyentuh angka 3,1%. Sementara, NPL di akhir
2015 masih terbilang stabil yakni di level 2,4%.
Adapun secara total kredit perbankan, di tahun
2016 tumbuh sekitar 7% hingga 8%.
On the other hand, at the end of December 2016,
Bank NPLs reached the level of 2.93%. When
referring to the previous month November NPLs
touched 3.1%. Meanwhile, NPLs stood at the end
of 2015 at the level of 2.4%. The total bank credit,
in 2016 grew by about 7% to 8%.
45
Mengawali tahun 2016, para pelaku
ekonomi Indonesia juga menunjukkan
optimisme yang sejalan dengan
pemerintah. Mereka meyakini bahwa
perekonomian Indonesia tahun 2016 akan
lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
In 2016, Indonesian economic actors also indicated
optimism in line with the government. They believed that
the Indonesian economy would be better in 2016 than the
previous year.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Keuangan
Financial Review
46
Pembahasan pada bagian ini didasarkan pada
laporan keuangan Bank untuk periode yang
berakhir pada 31 Desember 2016 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy
Siddharta & Tanzil (Kreston International) dengan
pendapat laporan keuangan Bank menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan dan hasil usaha serta arus kas untuk
tahun 2016 dan 2015, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The discussion in this section is based on the
Bank’s financial statements for the period ending
December 31, 2016, which was audited by the
Public Accounting Firm of Hendrawinata Eddy
Siddharta & Tanzil (Kreston International) with the
opinion that the Bank’s financial statements are
presented fairly, in all material respects, financial
position and operational results as well as cash
flows for 2016 and 2015, in accordance with
Indonesia’s Financial Accounting Standards.
A. LAPORAN POSISI KEUANGAN
A. STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
Aset
Di akhir tahun 2016, total aset Bank tercatat
meningkat sebesar 31,30% atau 332,14 miliar menjadi Rp1.393 Miliar terutama disebabkan oleh:
a. Peningkatan penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain Rp72,95 miliar
sebagai bagian dari manajemen likuiditas
Bank.
b. Penurunan pada surat berharga sebesar
Rp24,09 miliar, yang merupakan bagian dari
manajemen likuiditas Bank.
c. Peningkatan portofolio kredit sebesar
Rp337,03 miliar dibanding tahun
sebelumnya yang disebabkan oleh
penerapan strategi baru Bank dengan
penambahan segmen golongan nasabah.
d. Penurunan aset pajak tangguhan Rp1,37
miliar yang sebagian besar berasal dari
pajak tangguhan atas keuntungan yang
belum direalisasi atas perubahan nilai wajar
surat berharga tersedia untuk dijual.
e. Penurunan giro pada Bank Indonesia
dan giro pada Bank lain Rp54,08 miliar
yang merupakan bagian dari manajemen
likuiditas Bank.
f. Penurunan aset tetap Rp1,42 miliar
karena tidak ada penambahan asset yang
signifikan.
Asset
The Bank’s total assets at the end of 2016
increased by 31,30% or Rp332.14 billion reaching
Rp1,393 Billion this was mainly due to:
a. Increase of placement to Bank Indonesia
and other bank Rp72.95 billion mainly as
part of the Bank’s liquidity management.
Bank berusaha tetap menjaga keseimbangan antara
aset dan kewajiban secara hati-hati.
The Bank endeavored to maintain a careful balance
between assets and liabilities.
Liabilitas
Jumlah liabilitas Bank per 31 Desember 2016
mengalami penurunan sebesar 11,72% dari
Rp909,86 miliar pada akhir tahun 2015 menjadi
Rp803,22 miliar terutama disebabkan oleh:
a. Penurunan simpanan Dana Pihak Ketiga
Liabilities
The Bank’s total liabilities as of December 31, 2016
decreased by 11.72% from Rp909.86 billion at the
end of 2015 to Rp803.22 billion mainly due to:
a. Decreased third party funds by 20.02% or
b. Decrease of marketable securities Rp24.09
billion as part of the Bank’s liquidity
management.
c. Increase of lending portfolio by Rp337.03
billion over the previous period due to the
Bank’s new strategy implementation of
opening customer segments.
d. Decrease of Deferred Tax Asset Rp1.37
billion due to unrealized gain on change in
fair value of available for sale of marketable
securities.
e. Decrease of current account to Bank
Indonesia and other banks by Rp54.08
billion as part of the Bank’s liquidity
management.
f. Decrease of fixed assets of Rp1.42 billion,
there were no additional significant asset
purchases.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
20,02% dari Rp124,60 miliar menjadi
Rp99,66 miliar yang terdiri atas giro,
tabungan dan deposito, dimana penurunan
yang signifikan berasal dari deposito badan
usaha.
b. Penurunan kewajiban lainnya yang berasal
dari uang muka setoran modal dari investor
Rp45 miliar yang sebelumnya dicatat pada
akun rupa-rupa pasiva Bank direklasifikasi
ke penempatan modal.
c. Penurunan pinjaman jangka panjang
kepada pihak ketiga sebesar Rp44,08 miliar
atau 57,11% dari total pokok sehingga
saldo pinjaman pada akhir tahun menjadi
Rp33,11 miliar.
d. Peningkatan simpanan dari bank lain 1,28%
atau Rp8,20 miliar.
from Rp124.60 billion to Rp99.66
billion, consisting of current
accounts, savings, time deposits,
where the main decrease come from
institution deposits.
b. Decrease in other liabilities especially
from reclassification down payment
from investors of Rp45 billion
previously recorded in miscellaneous
liabilities of Bank subsequently
reclassified to equity.
c. Decreased of fund borrowing by
Rp44.08 billion or by 57.11% from
the principle. Total year end balance
was Rp33.11 billion.
d. Increased deposits from other bank
by 1.28% or Rp8.20 billion.
Ekuitas
Jumlah ekuitas Bank meningkat 290,16% dari
Rp151,23 miliar menjadi Rp590,01 miliar pada
tahun 2016. Peningkatan ini terutama disebabkan
oleh setoran modal dari APRO Financial Co.Ltd
sebesar Rp450 miliar.
Equity
The Bank’s total equity increased by
290.16%, from Rp151.23 billion to Rp590.01
billion by the end of 2016. This increase was
primarily due to the capital injection from
APRO Financial Co. Ltd amounted to Rp450
billion.
B. LABA RUGI KOMPREHENSIF
B. COMPREHENSIVE PROFIT AND LOSS
Pendapatan Operasional
Bank membukukan pendapatan bunga sebesar
Rp119,87 miliar di akhir tahun 2016, atau
meningkat sebesar 5,38% dibanding posisi per
31 Desember 2015 sebesar Rp113,75 miliar.
Pergerakan ini terutama berasal dari:
Operating Income
The Bank registered interest income of
Rp119.87 billion by the end of 2016, or an
increase of 5.38% compared to the position
as of December 31, 2015 amounting to
Rp113.75 billion. This increase was mainly
due to:
a. Increase of loan interest income by
Rp7.93 billion.
b. Increase of marketable securities
interest by Rp1.84 billion.
c. Decrease of interest income from
placement to BI and other banks of
Rp4.39 billion.
a. Peningkatan pendapatan bunga kredit
Rp7,93 miliar.
b. Peningkatan bunga atas surat berharga
Rp1,84 miliar
c. Penurunan pendapatan bunga atas
penempatan BI dan Bank lain Rp4,39 miliar
Beban Usaha
Secara keseluruhan pengelolaan beban usaha
di tahun 2016 membaik, tercatat lebih rendah
daripada tahun sebelumnya. Pada akhir 2016 beban
bunga Bank sebesar Rp63,52 miliar atau 9,05%
lebih rendah daripada tahun sebelumnya Rp69,84
miliar. Pergerakan ini komponen beban bunga Bank
di atas terutama berasal dari:
a. Penurunan jumlah bunga DPK (Dana
Pihak Ketiga) dari Rp56,68 miliar menjadi
Rp52,91 miliar.
b. Penurunan bunga dari pinjaman yang
diterima oleh Bank dari Rp6,66 miliar
menjadi Rp3,99 miliar.
Beban operasional selain bunga dan CKPN
Operating Expenses
Overall management of operating expenses
in 2016 improved and was markedly lower
than the previous year. At the end of 2016
the Bank’s interest expense was Rp63.52
billion or 9.05% lower than the previous
year’s figure of Rp69.84 billion. The
movement of the operating expense mainly
due to:
a. Decreased interest expense of third
party funds from Rp56.68 billion to
Rp52.91 billion.
b. Decreased interest expense from
fund borrowing from Rp6.66 billion
to Rp3.99 billion.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
47
48
meningkat sebesar 25,69%, menjadi Rp71,41 miliar
dibanding Rp56,81 miliar pada tahun sebelumnya.
Peningkatan ini merupakan dampak atas adanya
biaya akuisisi sebesar Rp10,08 miliar dan kenaikan
biaya tenaga kerja atas strukturisasi organisasi
Rp4,52 miliar.
Meanwhile, operating expenses other than interest
and loan loss reserves increased by 25.69%,
becoming Rp71.41 billion compared to Rp56.81
billion a year earlier. This increase shows the impact
of the acquisition cost of Rp10.08 billion and labor
cost increases of Rp4.52 billion due to organization
restructuring.
Beban Pencadangan Penurunan Nilai
Ditengah meningkatnya penyaluran kredit dan
pertumbuhan ekonomi yang masih melambat, Bank
berhasil menekan NPL dan meningkatkan kualitas
kredit, di tahun 2016 Bank Andara mencatat
penurunan beban CKPN atas aset keuangan dan
non keuangan menjadi sebesar Rp6,06 miliar, atau
50,35% lebih rendah dibanding tahun 2015 sebesar
Rp12,21 miliar. Bank terus berupaya melakukan
upaya penagihan dan pendekatan hukum terhadap
para debitur kredit bermasalah. Perhitungan
pencadangan ini merujuk pada penerapan
Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) No.
55 terkait Pembentukan Cadangan Kolektif dan
Individual.
Provisions for Impairment Losses
In the middle of the economic slowdown, the
Bank successfully increased the loan portfolio
and suppressed NPLs as a result of the increase
in credit quality. In 2016 Bank Andara was able
to maintain the quality of bank assets so the
provisions on financial and non-financial assets
decreased to Rp6.06 billion, or 50.35% lower than
2015’s Rp12.21 billion. The Bank continues to do
collection and litigation for the non performing
debtors. Loan provision calculations refer to
the relevant accounting standard, Statement of
Financial Accounting Standards (SFAS) No. 55 on
Collective and Individual Reserves.
C. LAPORAN ARUS KAS
Kas dan setara kas naik sebesar 9,01%, dari sebesar
Rp205,23 miliar di tahun 2015 menjadi sebesar
Rp223,73 miliar di tahun 2016. Hal ini terutama
dipengaruhi secara signifikan oleh kenaikan arus
kas dari aktivitas pendanaan yaitu tambahan modal
disetor sebesar Rp450 miliar.
C. CASH FLOW STATEMENT
Cash and cash equivalents increased by 9.01% from
Rp205.23 billion in 2015 to Rp223.73 billion in
2016. This position was significantly driven by the
increase in cash flows from funding i.e. additional
capital amounting to Rp450 billion.
D. PERMODALAN
Permodalan (modal disetor) mengalami perubahan
sejalan dengan terealisasinya akuisisi dan
penambahan modal dari APRO Financial Co.Ltd,
dimana per 31 Desember 2016 modal disetor
adalah sebesar Rp507,31 miliar.
D. CAPITAL
Capital (paid-up capital) changed in line with the
realization of the acquisition and capital injection
from APRO Financial Co. Ltd, thus as of December
31, 2016 the Bank’s paid-up capital was Rp507.31
billion.
E. TINGKAT KOLEKTIBILITAS KREDIT
Rasio kredit bermasalah/NPL gross mengalami
penurunan membaik menjadi 2,22% per 31
Desember 2016 dari rasio NPL per 31 Desember
2015 yang tercatat sebesar 3,33%.
E. COLLECTIBILITY OF LOANS
Ratio of Non-Performing Loans / gross NPLs
decreased to 2,22% per December 31, 2016 from
NPLs per December 31, 2015 recorded at 3,33%.
Bank terus berupaya menjaga kualitas aset,
terutama melalui upaya yang terus-menerus dalam
menerapkan prinsip kehati-hatian, memperkuat
manajemen risiko, memperbaiki sistem pengelolaan
kredit, serta pemantauan yang lebih ketat terhadap
debitur yang ada.
The Bank continues to maintain its asset quality
mainly by continuously striving to apply prudent
principles, strengthening risk management,
improving the loan management system, as well as
stringent monitoring on existing borrowers.
F. RASIO UTAMA
a. Rasio Kecukupan Modal (CAR)
Pada akhir 2016, CAR Bank, dengan
memperhitungkan risiko kredit dan risiko
operasional, tercatat sebesar 77,76% atau
jauh di atas persyaratan minimum untuk bank
dengan peringkat komposit risiko 2, yakni
minimal 9% sampai dengan kurang dari 10%.
F. MAIN RATIOS
a. Capital Adequacy Ratio (CAR)
The Bank’s CAR at the end of 2016, which
takes into account the credit risk and
operational risk, stood at 77,76% or well
above the minimum requirements for banks
with composite risk rating of 2, which is a
minimum of 9% up to less than 10%.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
b. Beban Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO)
Realisasi BOPO tahun 2016 tercatat sebesar
116,40% atau meningkat 0,86% dari periode
tahun sebelumnya dikarenakan biaya akuisisi
Rp10.08 miliar.
b. Operating Expenses Operating Income
(OEOI)
Actual OEOI in 2016 was registered at
116.40% an increase of 0.86% from the
previous period due to the onetime cost of
acquisition of Rp10.08 billion.
c. Margin Bunga Bersih (NIM)
Realisasi NIM tahun 2016 tercatat sebesar
5,48% atau lebih tinggi 0.80% dari periode
sebelumnya. Disebabkan oleh meningkatnya
penyaluran dana dalam bentuk kredit dan
turunnya biaya dana DPK pada tahun 2016.
c. Net Interest Margin (NIM)
Actual NIM in 2016 was registered at
5.48%, an increase of 0.80% from the
previous period, caused by increased loan
disbursement and lower cost of funds in
deposits in 2016.
d. Return on Asset (ROA)
ROA tahun 2016 membaik 0,07% menjadi
-1,82%. karena meningkatnya pendapatan
operasional Bank dan berkurangnya
pencadangan kerugian kredit.
d. Return on Assets (ROA)
ROA in 2016 was -1.82% or improved by
0.07%, due to increased Bank operating
income and reduced loan loss provisioning.
e. Return on Equity (ROE)
Realisasi ROE pada tahun 2016 membaik
2,91% menjadi -8,98%, berkurangnya
cadangan kerugian penurunan nilai, dan
meningkatnya pendapatan operasional.
e. Return on Equity (ROE)
Actual ROE in 2016 was -8.98% or
improved by 2.91%, due to reduction of
the impairment losses, and incremental of
operating income.
f. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Realisasi LDR (tidak temasuk kepada BPR)
meningkat 263,62% menjadi 390,12%. Hal
ini disebabkan karena pertumbuhan kredit
lebih cepat daripada pertumbuhan DPK.
f. Loan to Deposit Ratio (LDR)
The actual LDR in 2016 (excluding loans
to BPR) was 390.12% or an increase of
263.62%, due to higher growth of lending
portfolio than non-bank deposit growth.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
49
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Usaha
Business Review
Kinerja Kredit
Lending Performance
50
Hingga akhir periode 2016, Bank Andara melayani
debitur yang berada di wilayah Indonesia, atau 16
dari 34 propinsi yang ada di Indonesia dengan total
917 debitur Lembaga Keuangan dan perorangan,
yang terdiri dari BPR, Koperasi, Modal Ventura,
Multifinance, dan debitur UKM.
Through 2016, Bank Andara successfully served
borrowers in 16 of 34 provinces in Indonesia
with a total of 917 Financial Institution and
individual borrowers, which consisting of rural
banks, cooperatives, Venture Capital Companies,
Multifinance Companies, and SME borrowers.
Dengan total debitur Lembaga Keuangan dan UKM,
Bank Andara di tahun 2016 telah menyalurkan
kredit senilai lebih dari Rp983.2 miliar dengan total
baki debet sebesar Rp1.035 miliar.
With its total financial institution and SME
borrowers, Bank Andara in 2016 had disbursed
loans amounting more than Rp983.2 billion with a
total outstanding balance of Rp1,035 billion.
Bank pada tahun 2016 melanjutkan ekspansi
penyaluran kredit kepada segmen BPR dan
perusahaan pembiayaan dengan pola executing,
serta meningkatkan pengembangan program
pembiayaan untuk petani jagung di Nusa Tenggara
Barat,
In 2016, Bank continued to expand and extend
executing loan to BPR and multifinance companies
as well as enhancing corn farmers financing
program in Nusa Tenggara Barat.
Beberapa pola kerjasama baru telah mulai dirintis
pada tahun 2016 seperti : (i) penyaluran kredit
dengan pola channeling ; (ii) penyaluran kredit
kepada UKM, disamping upaya pengembangan
beberapa skema baru dengan tujuan mendorong
Lembaga Keuangan untuk dapat lebih berfokus
melayani UMKM yang sesuai dengan karakteristik
daerah masing-masing.
A number of business cooperation programs
were initiated in 2016 such as: (i) extending loans
with channeling scheme; (ii) lending to the retail
sector, in addition to development of several
new programs with the objective of encouraging
Financial Institutions to increasingly focus on
serving SMEs in accordance with the characteristics
of each respective area.
Pada tahun 2016, Bank telah memperluas pangsa
pasar Bank ke segmen perusahaan pembiayaan
dan segmen UKM untuk menjadi salah satu motor
penggerak pertumbuhan bisnis Bank. Beragam
proses persiapan untuk perluasan pangsa pasar
telah dilakukan dimulai dari persiapan infrastruktur,
sumber daya manusia, prosedur dan operasional.
Per akhir 2016 Bank Andara sukses melayani
debitur di segmen perusahaan pembiayaan dan
UKM yang berada di Jawa Barat dan DKI Jakarta.
dengan total limit kredit yang telah disediakan
mencapai lebih dari Rp163 Milyar.
In 2016, the Bank expanded its market reach to
multifinance companies and the SME segment to
become one of the new growth engines for the
Bank’s business. In preparation for this market
expansion, the Bank undertook an extensive
process of preparation beginning from the
preparation of infrastructure, human resources,
procedures and operations. By the end of 2016,
Bank Andara had succeeded in serving multifinance
companies and SME borrowers located in West
Java and DKI Jakarta and had provided more than
Rp163 Billions of credit facilities.
PERBAIKAN KUALITAS ASET
ASSET QUALITY IMPROVEMENT
Ekspansi kredit dilakukan dengan memperkuat
dan meningkatkan mitigasi risiko kredit agar tidak
menimbulkan kredit bermasalah di kemudian hari.
Sedangkan, proses pengambilan keputusan kredit
berdasarkan ‘four eyes principle’.
Credit expansion was conducted through
strengthening and improving credit risk mitigation
which helps prevent non-performing loans from
occurring in future. Meanwhile, the credit decisionmaking process was based on the ‘four eyes
principle’.
Disamping itu Bank juga melakukan peningkatan
kemampuan analisa kredit, mengoptimalkan
Aside from this, the Bank also improved credit
analysis capabilities, optimized monitoring and
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
monitoring, dan mengawasi pemenuhan covenant
maupun pembayaran angsuran serta melakukan
pembaharuan atas Watch List debitur secara
periodik. Upaya lain yang juga dilakukan adalah
penyempurnaan alat analisa berupa risk scoring dan
proses due diligence yang lebih ketat.
supervised compliance with loan covenants as well
as installment payments along with periodically
updating the borrower Watch List. Other efforts
also carried out included improving analytical
tools such as risk scoring and tightening the due
diligence process.
SPECIAL ASSET MANAGEMENT
KREDIT BERMASALAH
NON PERFORMING LOANS
Penanganan kredit bermasalah di Bank Andara
dilakukan oleh Departemen Special Asset
Management (SAM) yang berada di bawah
koordinasi Divisi Bisnis, dengan berpedoman pada
ketentuan-ketentuan yang berlaku dan sesuai
dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik
(good corporate governance).
Bank Andara’s Non Performing Loans are managed
by the Special Asset Management
(SAM) Department under the coordination of
the Business Division and operates based on the
prevailing rules and regulations and in accordance
with good corporate governance principles.
Pelaksanaan Early Warning System (EWS) lebih
dioptimalkan dalam bentuk penyusunan Watch
List dan tindak lanjutnya secara proaktif dan
berkesinambungan antara unit bisnis dan unit risiko.
Hal ini dilakukan agar penanganan dini debitur yang
berpotensi bermasalah dapat tetap menjadi kunci
keberhasilan Bank Andara untuk menjaga rasio
NPL-nya.
The implementation of an Early Warning System
(EWS) is optimally enhanced through the proactive
and continuous formulation of a Watch List
between business unit and risk unit. This is carried
out to ensure that the initial handling of potential
distressed borrowers continues to be the key to
success in maintaining Bank Andara’s NPL ratio.
PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT
CREDIT RECOVERY AND RESOLUTION
Pengelolaan kredit bermasalah ditempuh melalui
strategi penyelamatan dan penyelesaian kredit.
Strategi penyelamatan kredit dilakukan melalui
restrukturisasi terhadap debitur-debitur yang
masih mempunyai prospek usaha dan memenuhi
persyaratan lainnya yang ditetapkan Bank.
Sedangkan strategi penyelesaian kredit dilakukan
melalui penjualan agunan atau tindakan lain yang
ditetapkan oleh komite kredit (ditetapkan oleh
komite SAM terhitung mulai bulan September
2014), dan/atau tindakan hukum terhadap debiturdebitur yang masih mempunyai prospek usaha,
namun tidak kooperatif dalam upaya penyelesaian
kredit bermasalah.
Nonperforming loan management is carried out
through recovery and resolution strategies. Loan
recovery strategies are carried out by restructuring
the borrowers that still possess business prospects.
Meanwhile, loan resolution strategy is carried
out through the collateral disposal or other
action determined by credit committee (by SAM
committee starting from September 2014), and/
or legal action against borrowers that still possess
business prospects, but are uncooperative in loan
settlement.
Kinerja Pendanaan
Funding Performance
Sumber pendanaan Bank di tahun 2016 berasal
dari dana pihak ketiga (DPK) dan dana Bank
(deposit) yang meliputi produk giro, tabungan, dan
deposito berjangka. Sepanjang tahun ini, portofolio
DPK mengalami peningkatan. Adapun program
promosi Bank yang menunjang peningkatan
portofolio DPK tersebut antara lain:
The Bank’s source of funds in 2016 mainly derived
from bank deposit by third-party funds, consist
of current account, savings, and time deposit
products. Through 2016, third-party funds
outstanding of the Bank has increased. Bank
promotion programs to increase third-party funds
were as follows:
Andara SMART
Adalah program Bank yang ditawarkan kepada
nasabah (BPR/IKM maupun Retail) untuk
menempatkan dana di Bank, dimana dana akan di
blokir selama periode waktu tertentu dengan nilai
tambah berupa paket pelatihan. Tahun 2016 Bank
Andara mengirimkan 23 orang dari BPR dalam
Andara SMART
A fund placement program offer to customers
(BPR, Small & Medium Industry, and also retail) to
make placement in Bank with a certain time period,
and the customer receives training package as
additional benefit. In 2016, Bank Andara facilitated
23 BPR staff for training program combined
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
51
rangka pelatihan yang dikombinasikan dengan
paket perjalanan ke Vietnam. Program ini berhasil
mengumpulkan dana sebesar Rp22 Miliar.
Pada akhir tahun 2016 total DPK Bank Andara
telah mencapai Rp746,99 Miliar.
with travel package to Vietnam. This program
succeeded incollecting Rp22 Billion of funds.
At the end of 2016 total Bank Andara bank and
third party funds reached Rp746,99 Billion.
Dalam miliar Rupiah / in billions Rupiahs
Sumber Pendanaan
Desember 2016
Desember 2015
Funding Source
December 2016
December 2015
14,95
4,78
6,61
4,98
78,10
114,85
Deposito dari BPR dan bank lain
Deposit from Rural Bank and other Bank
647,33
639,13
Total Dana Pihak Ketiga
Total Third Party Funds
746,99
763,74
Total Pinjaman Pihak lain
Total Fund Borrowing
33,11
77,19
Total Sumber Pendanaan
Total Source of Fund
780,09
840,93
Giro
Currents Accounts
Tabungan
Savings
Deposito Non Bank
Non Bank Deposit
Kinerja Layanan Andaralink
52
Andaralink Service Performance
Sejak diluncurkan pada Oktober 2010, AndaraLink
sebagai layanan transaksi keuangan bagi mitra
Bank yaitu BPR dan Koperasi, telah mengalami
perkembangan yang pesat, baik dari segi jumlah
anggota, wilayah sebaran anggota, dan jumlah
transaksi.
Since it was launched in October 2010,
AndaraLink, a financial transaction service for the
Bank’s Rural Bank and Cooperative partners, has
experienced rapid growth in number of members,
member’s area coverage, and the number of
transactions.
Total transaksi AndaraLink mengalami peningkatan
yang sangat signifikan, dimana pada akhir
Desember 2016 tercatat 490,000 transaksi
yang dilakukan dalam satu bulan. Peningkatan
jumlah transaksi sebesar 145% dari periode yang
sama di tahun 2015 disebabkan oleh pemakaian
AndaraLink pada pada BPR-BPR yang menjalankan
bisnis Grameen.
AndaraLink’s total transactions have experienced
significant growth, where in the end of 2016,
490,000 transactions were recorded in one month.
The increase in the transaction number was
145% compared to last year and was caused by
utilization of AndaraLink by financial institutions
which run Grameen (group lending) business.
Proses penyempurnaan dan pengembangan
AndaraLink terus dilakukan. Fitur yang telah
ada diantaranya pembayaran tagihan, layanan
pengiriman uang (kirim tunai-ambil tunai) dan
kiriman tunai ke rekening di bank umum lain
melalui sistem RTGS/SKN Bank Indonesia, Solusi
Setoran yang berguna membantu mitra Bank dalam
menjalankan fungsi jemput antar setoran nasabah
mereka yang terkadang berada jauh dari lokasi
mitra tersebut.
The improvement and development process of
AndaraLink has been carried out continuously.
Existing features including bill payment, money
transfer services (send cash-receive cash), and
cash transfers to other bank’s accounts through
Bank Indonesia’s RTGS/SKN system, Deposit
Solution feature for Rural Banks and Cooperatives.
This feature is very useful as it helps Rural Banks
and Cooperatives to perform pick-up service
for customer’s deposits and payments that at
times may be distant from the Rural Bank and
Cooperative office.
Pada tahun 2016 Bank terus melakukan
terobosan dalam rangka meningkatkan jumlah
In 2016, the Bank made a breakthrough increasing
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
555.268
Pertumbuhan Transaksi Andaralink 2016
Andaralink Transaction Growth 2016
547.459
490.410
381.488
Dalam volume/ in volume
270.859
217.649
Jan
Jan
197.980
Feb
Feb
213.486
Mar
March
Apr
Apr
249.291
240.747
Mei
May
Juni
June
221.883
218.562
Juli
July
Agst
Aug
Sept
Sept
Okt
Oct
Nop
Nov
Des
Dec
Jenis Transaksi/ transaction types: Telkom, RTGS, SKN, Pulsa, Setoran Online
volume transaksi Andaralink setiap bulannya.
Selain melalui program transaksi optima juga
ditambahkan fitur solusi setoran yang dirancang
khusus untuk mendukung BPR yang menjalankan
model Grameen. Keberadaan program optima
dan penambahan fitur solusi setoran untuk model
Grameen ini cukup mampu meningkatkan jumlah
transaksi secara signifikan.
the number of AndaraLink transactions each
month. In addition to the Optima Transactions
program, there also has been added a deposit
solution feature, which was specially designed
to support institutions operating the in Grameen
(group lending) business model. This Optima
Transaction program and the new deposit
solution feature for Grameen business model has
been quite successfull in increasing number of
transactions significantly.
Untuk membantu pemasaran AndaraLink, Bank
terus memberikan pelatihan, branding beserta
pemasangan materi pemasaran, serta aktivitas
lainnya yang turut memberi dampak semakin
dikenalnya AndaraLink dan memberikan gambaran
luasnya jaringan AndaraLink di Indonesia. Yang
perlu digaris bawahi adalah AndaraLink ini
diposisikan sebagai peluang bisnis bagi LKM untuk
meningkatkan pendapatan bukan bunga yang
diharapkan akan meningkatkan bisnis LKM lebih
besar lagi.
To support the marketing of AndaraLink, the
Bank continues to provide training, branding,
along with marketing materials, as well as other
activities that contribute to a growing recognition
of AndaraLink and gives an overview on the extent
of AndaraLink’s network in Indonesia. The bottom
line is that AndaraLink is well-positioned to serve
as a business opportunity for MFIs to increase
non-interest income, which therefore will boost
their businesses eventually.
Sebagai layanan inovatif yang dikembangkan
oleh Bank bagi LKM sebagai nasabah, Bank terus
melakukan pengembangan internal AndaraLink
untuk semakin mempermudah LKM dalam
menggunakan AndaraLink, mempermudah
penambahan fitur-fitur baru, dan meningkatkan
keamanan AndaraLink.
As an innovative service developed by the Bank
for MFIs as customers, the Bank strives to make
internal service improvement that can facilitate
MFIs in more efficient ways, facilitate new
features, and create a more secure system in using
AndaraLink.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
53
Tinjauan Unit Pendukung
Supporting Units
Operasional dan Teknologi Informasi
Operation and Information Technology
54
OPERASIONAL
OPERATION
Dukungan operasional bagi institusi perbankan
merupakan aspek yang harus senantiasa
terselenggara secara aman, handal, dan efisien.
Untuk itu, penyempurnaan sistem operasional di
Bank tetap dilaksanakan dari waktu ke waktu dan
senantiasa ditingkatkan sehingga pelayanan Bank
dapat terselenggara dengan baik dan kepuasan
nasabah dan mitra dapat terjaga.
Operational support in the banking industry is
one of the instrumental aspects of banking that
needs to be managed in a secure, reliable, and
efficient manner. To that end, improvement in
the Bank’s operational systems must be carried
out over time so that the Bank can deliver
efficient banking services and maintain customer
and partner’s satisfaction.
Jaringan Kantor
Jaringan kantor Bank Andara berjumlah 4 kantor
cabang di kota Jakarta, Semarang, Surabaya, dan
Denpasar.
Office Network
Bank Andara office network consists of 4
branches in Jakarta, Semarang, Surabaya, and
Denpasar.
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
Pengembangan teknologi yang terpadu tetap
dilakukan secara konsisten oleh Bank pada tahun
2016. Tujuan pengembangan ini adalah agar
operasional dapat berjalan secara efisien dan efektif
sekaligus memberikan layanan keuangan yang lebih
luas bagi IKM dan nasabahnya.
The development of integrated technology has
been consistently conducted by the Bank in
2016. This development was intended to enable
operations to run efficiently and effectively to
provide broader financial services to MFIs and
their end clients.
Pengembangan Core Banking System dan aplikasi
pendukungnya meliputi channeling, perubahan
modul pelaporan Laporan Bank Umum (LBU),
perubahan modul pelaporan Laporan Harian Bank
Umum (LHBU) dan persiapan pelaporan Sistem
Informasi Layanan Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa
Keuangan.
The development of the Core Banking System
and its supporting applications includes
channeling, changes of Monthly Bank Reporting
(LBU) module, changes of Daily Bank Reporting
(LHBU) module and preparation of SLIK
reporting to Indonesia Financial Services
Authority.
Bank juga terus berupaya melakukan
pengembangan dan perbaikan AndaraLink untuk
semakin mempermudah IKM dalam menggunakan
AndaraLink, yaitu dengan penambahan fitur
Pengajuan Kredit Online dan fitur Solusi Setoran
Grup untuk IKM yang menggunakan model
grameen.
The Bank also continued to undertake the
development and improvement of AndaraLink
to make it easier for MFI, with the addition of
Online Credit Application feature and Deposit
Solution Group feature for institutions using the
Grameen model.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Strategi dan Tujuan Pengelolaan SDM
Strategy and Human Resource Management
Objectives
Sejalan dengan perkembangan bisnis Bank dan
untuk mendukung perkembangan bisnis tersebut,
serta untuk dapat meningkatkan produktifitas dan
kinerja Bank, Bank melakukan penyesuaian struktur
organisasi sebagaimana tergambar pada bagian
Profil Perusahaan mengenai Struktur Organisasi.
In line with the Bank’s business development and
to support the development of business, as well
as to improve the productivity and performance
of the Bank, the Bank adjusted the organizational
structure as reflected in the Company Profile
section on Organizational Structure.
Bank juga melakukan rekrutmen pada posisi front
liners dan pengembangan produk serta posisi
kritikal yang kosong. Per tanggal 31 Desember
2016, jumlah pegawai tetap dan pegawai kontrak
Bank sebanyak 143 orang, tenaga alih daya
sebanyak 31 orang dan jumlah tenaga kerja asing
sebanyak 1 orang yaitu Chief Risk Officer.
The Bank conducted recruitment for frontline
positions and product development as well as
critical positions due to resignation.
As of December 31, 2016, the number of
permanent employees and contract workers totaled
143 persons, outsourcing staff totaled 31 persons
and the number of foreign workers totaled 1 person
the Chief Risk Officer.
Selain itu, pelatihan pegawai menjadi strategi yang
diterapkan Bank untuk mencapai target bisnis Bank
dan meningkatkan produktifitas karyawan.
In addition, employee training became the strategy
of the Bank to achieve the Bank’s business target
and to improve employees’ productivity.
Pelatihan kepada pegawai di tahun 2016
diprioritaskan pada peningkatan kemampuan
analisa kredit dan kredit bermasalah, serta
manajemen risiko. Bank juga meningkatkan
kemampuan kepemimpinan, kemampuan
pemasaran, serta pelatihan untuk peningkatan soft
skill lainnya termasuk peningkatan kepercayaan
diri, negosiasi, dan motivasi. Sertifikasi manajemen
risiko dan sertifikasi kepatuhan tetap dilaksanakan
sesuai ketentuan yang berlaku.
Employee training in 2016 prioritized the
improvement of credit analysis skills and problem
loans, as well as risk management. The Bank also
worked to improve leadership skills, marketing
skills, as well as soft skills, including the increase
of self-confidence, negotiation, and motivation.
Certification of risk management and certification
of compliance continued to be implemented in
accordance with prevailing regulations.
Pelatihan dilakukan secara internal dan eksternal
sesuai dengan ketersediaan tenaga ahli pada bidang
yang dibutuhkan.
Training was carried out internally and externally
in accordance with the availability of experts in the
fields required.
Penerapan Azas Kesetaraan
Application of Principle of Equality
Dalam melakukan rekrutmen dan pemberian
remunerasi yang diberikan oleh Bank kepada
seluruh pegawai, Bank telah melakukan azas
kesetaraan dimana remunerasi pegawai diberikan
sesuai pangkat dan jabatan serta kinerja pegawai.
Hal ini dilakukan di bawah koordinasi Divisi Sumber
Daya Manusia yang mengkaji standar gaji dan
remunerasi pegawai. Keterlibatan Kepala Divisi
SDM dalam Komite Remunerasi dan Nominasi
juga dimaksudkan untuk memastikan penerapan
azas kesetaraan baik di tingkat Direksi, Dewan
Komisaris, maupun pegawai Bank.
In conducting recruitment and providing
remuneration to employees, the Bank followed
the principle of equality of remuneration awarded
according to rank and position as well as the
performance of employees. This is done under the
coordination of the Human Resources Division
which reviewing salaries and remuneration. The
Head of Human Resources Division involvement
in the Remuneration and Nomination Committee
was also intended to ensure the application of
the principle of equality at the level of the Board
of Directors, Board of Commissioners, and for
employees of the Bank.
Dalam melakukan rekrutmen, Bank juga tidak
melakukan perbedaan atas gender, status, usia,
suku, agama, dan ras. Rekrutmen dan remunerasi
didasarkan pada pengalaman, kapasitas, kredibilitas,
integritas, dan kinerja yang bersangkutan.
In recruitment, the Bank does not discriminate
on gender, status, age, ethnicity, religion, or race.
Recruitment and remuneration are based on
experience, capacity, credibility, integrity, and
relevant performance.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
55
Pengembangan Kompetensi dan Pelatihan SDM
Competency Development and HR Training
Per tanggal 31 Desember 2016, total biaya
pengembangan dan pendidikan SDM adalah
sebesar Rp976,820,580 atau 2,87% dari jumlah
total biaya tenaga kerja. Total biaya pengembangan
dan pendidikan SDM ini tidak mencapai 5% dari
total biaya tenaga kerja dikarenakan kondisi
keuangan Bank yang belum membaik.
As of December 31, 2016, the total cost of
human resources development and training was
Rp976.820.580 or 2.87 % of the total labor cost.
Total cost of human resources development and
education did not reach 5% of the total labor costs
due to the Bank’s financial condition.
Jumlah pelatihan yang telah diberikan sampai 31
Desember 2016 sebanyak 21 pelatihan dengan
materi pelatihan dalam bidang analisa kredit,
penanganan kredit bermasalah, pemasaran, Internal
Audit (SKAI), hukum, tresuri, informasi teknologi,
sertifikasi manajemen risiko dan kepatuhan kepada
65 pegawai dari berbagai unit kerja dan tingkatan
yang secara lengkap terlihat pada tabel Laporan
Pelatihan 2016.
The amount of training that was provided until
December 31, 2016 totaled 21 training courses
with materials in the areas of credit analysis,
handling problem loans, marketing, Internal Audit
(SKAI), legal, treasury, information technology,
risk management certification and compliance
to 65 employees from various work units and
organization levels, that can be seen at below table
of training report 2016.
Laporan Realisasi Pelatihan Tahun 2016/ 2016 Training Report
No.
56
Topics
Date
Location
Vendor
Types of
Training
January, 28
Hotel Sahid Jaya
OJK
Public
February, 3-5
Apartment
Batavia
Independent
Trainer (Wisnu
Basuki)
Inhouse
February, 18-19
Apartment
Batavia
Grande
Consulting
Inhouse
1
Socialization of Governance
Implementation in the granting of
remuneration for Banks
2
Asset Valuation
3
Preparation of Training Risk
Management Certification Level 1 by
LSPP
4
Preparation of Training Risk
Management Certification Level 2 by
LSPP
5
Preparation of Training Risk
Management Certification Level 1 by
LSPP
March, 17-18
Apartment
Batavia
Grande
Consulting
Inhouse
6
Identification of Suspicious
Transactions
March, 23-24
Griya Perbanas
FKDKP
Public
7
Indonesia Seminar Secretary Summit
2016
March, 31- April,
01
Hotel
Intercontinental
Sekretaris Pro
Public
8
Training of Bank Role in Preventing
Crime Banking Through an Integrated
Internal Control
April, 6-7
Hotel Santika
Premiere
FKDKP
Public
9
Preparation of Training Risk
Management Certification Level 4 by
BSMR
April, 8
KP Bank Andara
Talent Indonesia
Inhouse
10
Ethical Hacking & Perimeter Defense
Training
April, 11-15
KP Bank Andara
RootBrain
Inhouse
11
Refreshment of Risk Management
Level 2 and Level 3
April, 25
Hotel Sheraton
Gandaria City
BSMR
Public
12
Preparation of Training Risk
Management Certification Level 1 by
BSMR
April, 26-28
Apartment
Batavia
Talent Indonesia
Public
May, 24-26
Apartment
Batavia
Talent Indonesia
Public
July, 19-21
Apartment
Batavia
Talent Indonesia
Public
13
14
Preparation of Training Risk
Management Certification Level 2 by
BSMR
Preparation of Training Risk
Management Certification Level 1 by
BSMR
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
No.
Topics
Date
Location
Vendor
Types of
Training
15
Training of Brevet Tax C
Aug, 13-Oct, 29
Kampus FEB UI
Depok
Pusat
Pengembangan
Akuntansi FEB
UI
Public
16
Training of CPSAK Review
Aug, 27-Nov, 26
Kampus FEB UI
Salemba
Pusat
Pengembangan
Akuntansi FEB
UI
Public
17
Preparation of Training Risk
Management Certification Level 2 by
BSMR
September, 20-22
Apartment
Batavia
Talent Indonesia
Public
18
Identifikasi Transaksi Keuangan
Mencurigakan Batch 6
September, 21-22
Griya Perbanas
FKDKP
Public
19
Consolidation and National Meeting
on Promoting Role SPI BLU/BLUD
for improve corporate performance
as well as the establishment and
inauguration communication forum
SPI BLU/BLUD (FK-SPI)
October, 12-13
Hotel Nagoya
Plaza - Batam
Pusat Studi
Kebijakan
Nasional
Public
20
Preparation of Training Risk
Management Certification Level 5 by
BSMR
November, 17-18
KP Bank Andara
Talent Indonesia
Inhouse
21
Business Continuity Planning (BCP)
Foundation Training
December, 8-9
Intiland Tower
Buliding
Andalan
Teknologi
Informasi
Public
Kesejahteraan Pegawai
Employee welfare
Sejalan dengan perkembangan bisnis Bank dan
kondisi makro ekonomi Indonesia, Divisi SDM
senantiasa mengkaji remunerasi pegawai dari
waktu ke waktu dan mengajukan perubahan
yang dianggap perlu kepada Direksi dan Komite
Remunerasi dan Nominasi.
In line with the Bank’s business development
and Indonesian macro-economic conditions, the
Human Resources Division reviewed remuneration
from periodically and proposed changes deemed
necessary to the Board of Directors and the
Remuneration and Nomination Committee.
Sepanjang tahun 2016, Bank telah melakukan
perubahan pada gaji tenaga alih daya disesuaikan
dengan Upah Minimum Regional (UMR) setempat
serta memastikan rentang gaji pegawai tidak
berada di bawah UMR. Dalam menetapkan dan
memastikan gaji tenaga alih daya sesuai UMR,
Divisi SDM berkoodinasi dengan Divisi Operasional
(yang membawahi Departemen General Affair) dan
perusahaan tenaga alih daya.
In 2016, the Bank made changes of payroll of
outsourcing personnel tailored to the Regional
Minimum Wage (UMR) locally and ensuring
employees salary ranges were not below the
minimum wage. In establishing and ensuring
salaries for outsourcing personnel were in
accordance to the UMR, the Human Resources
Division coordinated with the Operations Division,
(which oversees the General Affairs Department)
and outsourcing company.
Atas dasar kinerja dan untuk meningkatkan
produktifitas pegawai, Bank melakukan
penyesuaian gaji, memberikan penghargaan kepada
pegawai yang memenuhi klasifikasi key talent dan
memiliki kinerja baik dalam bentuk retention bonus,
serta melakukan perubahan skema pemberian
insentif yang lebih menarik dan kompetitif bagi
tenaga pemasaran atas pencapaian target yang
diberikan.
On the basis of performance and to increase the
productivity of employees, the Bank adjusted
salaries, rewarded employees who met the
requirements for key talent and have performed
well in the form of retention bonuses, as well as
made changes to incentive schemes to be more
attractive and competitive for marketing personnel
who achieve the targets.
Asuransi Kesehatan dengan skema yang telah
berlaku selama ini terus diperpanjang. Demikian
pula dengan kepesertaan pegawai dalam program
Dana Pensiun yang bekerja sama dengan BNI Life.
The health insurance scheme that has been in
effect for this continued period was extended.
Similarly, the participation of employees in the
Pension Fund program in collaboration with BNI
Life.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
57
28
3
< 25
> 46
39
Usia
Age
14
41 - 45
26 - 30
26
32
31 - 35
36 - 40
58
Komposisi Pegawai/ Employee Composition
(Berdasarkan Pendidikan dan Usia)/ (by Education and Age)
3
10
SMA/
SMK
1
D2
9
D3
S2
119
S1
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Hubungan Industrial
Industrial relations
Bank sampai saat ini tidak memiliki Serikat Pekerja
(SP), namun demikian Bank senantiasa memastikan
terciptanya hubungan industrial yang harmonis
antara pengusaha dan pegawai.
The Bank does not have a Workers’ Unions (SP),
however, the Bank works to ensure harmonious
industrial relations between employer and
employees.
Peraturan Perusahaan (PP) yang telah terdaftar
di sejak tahun 2014 dan telah diperbarui pada
tahun 2016, kebijakan yang tersedia dan tetap
memperhatikan kondisi keuangan Bank, senantiasa
dipakai sebagai acuan dalam menjalankan hubungan
industrial tetap terjaga dengan baik.
Company Regulations (PP), which were registered
since 2014, and already renew at 2016 and the
policies in place taking into account the Bank’s
financial condition, are always used as a reference
in ensuring that industrial relations are maintained
properly.
Biaya SDM
HR costs
Pada 31 Desember 2016, total biaya tenaga kerja
sebesar Rp34.047.991.743 bertambah sebesar
Rp2.878.123.983 dari periode yang sama di tahun
sebelumnya.
On December 31, 2016, total labor costs were
Rp34,047,991,743 increased by Rp2,878,123,983
from the same period in the previous year.
Rekrutmen
Recruitment
Sepanjang tahun 2016, Bank telah merekrut
sebanyak 44 orang untuk mengisi posisi kosong.
Throughout 2016, the Bank recruited 44 people to
fill vacant positions.
Tingkat Turn Over Pegawai
Employee Turn Over Level
Sepanjang tahun 2016, tingkat perputaran pegawai
masuk dan keluar (turnover) mencapai 31,28% :
27,28%.
During 2016, the turnover rate of employees in and
out (turnover) reached 31.28% : 27.28%.
59
Turn Over Pegawai - Januari s/d Desember 2016
Employee Turn Over - January To December 2016
Period
Number
Employee
Resigned
Hired
Initial Number
139
January
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
December
TOTAL
Monthly Average
139
139
140
140
148
129
131
133
136
137
139
143
149
0
2
4
3
0
23
2
0
3
2
0
0
38
3
0
2
5
3
8
4
4
2
6
3
2
4
43
4
Employee
Resigned
Hired
0,00%
1,44%
2,88%
2,14%
0,00%
15,54%
1,55%
0,00%
2,26%
1,47%
0,00%
0,00%
27,28%
2,27%
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
0,00%
1,44%
3,60%
2,14%
5,71%
2,70%
3,10%
1,53%
4,51%
2,21%
1,46%
2,88%
31,28%
2,61%
Remarks
60
MANAJEMEN RISIKO
Risk Management
Pada periode 2016 ini Bank mampu mencapai
perbaikan yang signifikan dalam area manajemen
Risiko. Secara signifikan, Bank mampu memperbaiki
profil risiko Bank hampir di seluruh area, sehingga
nilai profil risiko secara komposit meningkat di
2016 dari “Moderat” ke “Low To Moderate” (sesuai
dengan sistem penilaian risiko untuk bank-bank di
Indonesia yang diatur dan diawasi oleh OJK ).
In 2016, Bank Andara achieved significant
improvements in the area of risk
​​
management.
Significantly, the Bank was able to improve
its risk profile almost across the board,
resulting in an improved composite risk score
in 2016from“Moderate”to“Low To Moderate”
(according to the system of risk scoring for banks in
Indonesia regulated and supervised by OJK).
Berdasarkan kebijakan manajemen risiko Bank
Andara, risiko (risk) diartikan sebagai “Potensi
terjadinya suatu peristiwa (event) yang dapat
menimbulkan kerugian. (Biasanya dari sisi financial
secara langsung atau tidak tidak langsung) dapat
terjadi pada Bank, pada nasabah bank atau pada
negara (Indonesia). Manajemen risiko adalah
proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
pengendalian risiko
Bank Andara’s risk management policy defines
risk as “the potential occurrence of an event
which causes loss.” This potential for loss (usually
financial, whether direct or indirectly) can originate
from the Bank, its customers, and/or the Indonesian
economy. Risk management is the process of
identifying, measuring, monitoring and controlling
risks.
Sepanjang tahun lalu, Bank Andara telah mampu
memperbaiki pengelolaan risiko yang melekat
pada strategi bisnis Bank dan secara bersamaan
memperbaiki pencapaian target bisnis dan tetap
mematuhi batasan risiko yang telah ditetapkan
oleh pemegang saham dan pengawas Bank.
Walaupun masih banyak hal yang harus dilakukan
perbaiki, manajemen bank berkomitmen untuk
tetap melanjutkan tren baru ini di tahun-tahun
mendatang
Over the past year, Bank Andara has been able to
improve their management of the risks inherent in
the Bank’s business strategy while also achieving
improved business results and complying with
the limits on Bank risk set by the owners and
supervisors. While much remains to be done, Bank
management look forward to continuing this new
trend in the years ahead.
EKSPOSUR RISIKO BANK ANDARA
Untuk Bank Andara, pada 2016 terdapat beberapa
eksposur risiko utama antara lain risiko kredit
khususnya yang bersumber dari tunggakan
pembayaran debitur, risiko pasar yang bersumber
dari kepemilikan SUN pada saat pasar menurun, dan
risiko stratejik yang bersumber dari a) jumlah modal
di atas wajib minimum tapi jauh di bawah jumlah
yang diinginkan oleh pengawas bank (Rp1triliun),
dan b) risiko kegagalan untuk mencapai target bisnis
yang ada di Rencana Bisnis Bank (RBB).
BANK ANDARA RISK EXPOSURE
For Bank Andara, the main areas of risk exposure
in 2016 were credit risk from non-repayment
of loans, market risk due to SUN holdings in a
declining market, and strategic risk driven mainly by
a) total capital level above the minimum statutory
level but significantly below the level preferred by
bank supervisors (Rp1bilion), and b) risk of failure
to achieve the key business targets of the Bank’s
business plan (RBB).
KERANGKA MANAJEMEN RISIKO
Kerangka Risiko Bank Andara terdiri dari tujuan,
strategi, infrastruktur, lingkungan dan proses yang
digunakan Bank untuk mengelola risiko. Tujuan
risiko Bank, strategi manajemen risiko secara
keseluruhan, dan infrastruktur manajemen risiko
(organisasi , Kebijakan dan Prosedur, Sumber Daya
Manusia, Permodalan, Sistem, dan Data ) dijelaskan
dalam paragraf di bawah ini.
RISK MANAGEMENT FRAMEWORK
Bank Andara’s Risk Framework is composed of the
objectives, strategy, infrastructure, environment
and process that the Bank uses to manage its risks.
The Bank’s risk objectives, overall risk management
strategy, and risk management infrastructure
(Organization, Policies and Procedures, Human
Resources, Capitalization and Systems and Data)
are described in the paragraphs below.
Manajemen dan pengawas Bank, dan khususnya
Dewan Direksi dan Komisaris, bertangung jawab
untuk memastikan bahwa lingkungan risiko Bank
dan proses, termasuk tata kelola, budaya risiko dan
komunikasi yang transparan, mengikuti proses yang
seharusnya.
It is the responsibility of the Bank’s management
and supervisors, and particularly its Boards of
Directors and Commissioners, to ensure that
the Bank’s risk environment and processes,
including governance, risk culture and transparent
communication, follow best practice.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
TUJUAN DAN STRATEGI MANAJEMEN RISIKO
BANK ANDARA
BANK ANDARA RISK MANAGEMENT
OBJECTIVES AND STRATEGY
Pada awal tahun 2016, tujuan risiko utama Bank
adalah untuk mendukung pencapaian tujuan
bisnis Bank dengan 1) Mengendalikan kerugian
karena risiko kredit 2) Memobilisasi dan mengelola
likuiditas untuk mendukung rencana pemberian
pinjaman Bank, dan 3) Menemukan tujuan strategi
utama dengan menarik kandidat investor untuk
memberikan tambahan modal kepada Bank dengan
tetap mempertahankan pemegang saham yang
sudah ada, disertai dengan memperluas pemberian
pinjaman kepada segment yang telah diketahui
(terutama kepada BPR) untuk meningkatkan total
portofolio Bank.
In 2016, the Bank’s main risk objectives were to
support the achievement of the Bank’s business
objectives by 1) Controlling losses due to credit
risk, 2) Mobilizing and managing adequate stable
liquidity to execute the Bank’s lending plan, and 3)
Meeting the main strategic objectives by attracting
a candidate investor to inject additional capital
into the Bank while retaining existing shareholders,
accompanied by expanding the Bank’s total loan
portfolio.
Strategi Bank untuk mengelola risiko kredit
difokuskan 1) Pada pengurangan eksposur untuk
koperasi simpan pinjam dan secara bersamaan
meningkatkan pinjaman ke BPR yang dirasakan
lebih aman, 2) Secara bertahap melakukan
diversifikasi portofolio kredit Bank dengan
memulai memberikan pinjaman kepada perusahaan
pembiayaan , dan 3) Memperkenalkan serangkaian
perbaikan teknis dalam analisis kredit, manajemen
hubungan, dan pemantauan
The Bank’s strategy for managing credit risk
centered on 1) Reducing its exposure to savings
and loan cooperatives while increasing (safer) BPR
lending, 2) Gradually diversifying the Bank’s loan
portfolio by lending to qualifying multifinance
companies and SMEs, and 3) Continuity to
introduce a series of technical improvements
in loan analysis, relationship management, and
monitoring.
Strategi Bank untuk mengelola risiko likuiditas
pada tahun 2016 difokuskan untuk menggiatkan
pendanaan dari deposito untuk memenuhi
kebutuhan bisnis. Bank juga menetapkan rencana
untuk mengurangi konsentrasi deposito dari
deposan terbesar dan mulai mendiversifikasikan
sumber pendanaan dari sektor BPR.
The Bank’s strategy for managing liquidity risk
in 2016 focused on mobilizing funding from
deposits to meet business needs. The Bank
also implemented a plan to reduce deposit
concentration from its largest depositors and began
diversifying sources of funding away from the BPR
sector.
Di tahun 2016, Bank akan melakukan strategi
yang komprehensif untuk memperbaiki profil risiko
strategis. Sedangkan upaya untuk melakukan
penambahan modal dengan cara menambahkan
pemegang saham baru (selesai kuartal IV tahun
2016) adalah salah satu usaha strategis yang
paling penting Bank. Bank juga bekerja keras
untuk memastikan bahwa posisi kosong di tingkat
manajemen, komite, dan dewan dipenuhi, serta
proses tata kelola korporasi mengikuti ketentuan
seharusnya.
In 2016, the Bank undertook a comprehensive
strategy for improving its strategic risk profile.
While the concerted effort to attract additional
capital by adding a new strategic shareholder
(completed in Q4 2016) was the Bank’s most
important strategic undertaking, it was by no means
the only one. The Bank also worked hard to ensure
that key vacancies at management, Committee
and Board levels were filled, and that governance
processes, particularly at the committee and Board
levels, followed sound practice.
INFRASTRUKTUR MANAJEMEN RISIKO
Struktur tata kelola dan pengawasan Bank terdiri
dari Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan KomiteKomite. Dewan Direksi bertanggung jawab untuk
menyusun kebijakan dan strategi risiko secara
tertulis menetapkan dan mengkinikan prosedur
dalam hal pelaksanaan kebijakan dan strategi
risiko Bank. Pelaksanaan pengawasan aktif juga
dilakukan baik langsung dan melalui forum Komite
Manajemen Risiko, Komite Kredit dan Komite
Asset & Liability (ALCO) serta IT Steering Committee
yang merupakan komite Direksi untuk memastikan
penerapan manajemen risiko yang efektif dan
menyeluruh.
RISK MANAGEMENT INFRASTRUCTURE
The governance and supervision structure of the
Bank is composed of the Board of Commissioners,
the Board of Directors, and Committees. The
Board of Directors is responsible for supervising
the development of written policies and strategies
as well as establishing and updating procedures
for implementing the risk policies and strategies of
the Bank. Active supervision is carried out both
directly and via the Risk Management Committee,
Credit Committee, Special Asset Management
Committee, Asset and Liability Committee (ALCO),
and the IT Steering Committee, which constitute
the Directors’ committees for ensuring that the
implementation of risk management is effective and
comprehensive.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
61
62
Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk
mempertimbangkan dan menyetujui kerangka
manajemen risiko dan kebijakan terkait. Komisaris
juga ditugaskan untuk melakukan evaluasi dan
berikan arahan atas pelaksanaan manajemen risiko
Bank melalui forum-forum Komite Pemantau Risiko,
Komite Audit dan Rapat Direksi dan Komisaris dan
dilakukan secara berkala.
The Board of Commissioners is responsible for
evaluating and approving the risk management
framework and related policies. Commissioners are
also tasked with evaluating and giving advice on
the Bank’s risk management implementation via the
Risk Oversight Committee, Audit Committee, and
Board of Commissioners’ meetings, which are held
regularly.
Dibawah struktur tata kelola dan pengawasan.
Penerapan manajemen risiko di BA terorganisir
dalam tiga “lini pertahanan” Bank.
Below this governance and supervisory structure,
the Bank’s risk management implementation is
organized into three (3) “lines of defense.”
Lini pertama terletak pada masing-masing unit
dimana setiap Risk Type Owner (RTO) dan setiap
orang di Bank bertanggung jawab atas pengelolaan
risiko sesuai jenis risiko dan tanggung jawabnya.
Untuk kepentingan ini maka pemantauan dan
pengendalian akan dilakukan oleh unit/RTO
masing-masing dengan menggunakan perangkat
yang telah ditetapkan dengan cara melakukan selfassessment atas jenis risiko yang ada di unitnya.
Hasil self-assessment ini harus dilaporkan ke Direksi
untuk pemenuhan tindak lanjut yang diperlukan
terutama untuk yang berisiko tinggi.
The first line is in each Unit, where every employee,
and particularly the Risk Type Owner, is responsible
for managing risks in accordance with the type of
risk and their responsibilities. In order to do this,
monitoring and control functions must be carried
out by each unit and RTO using tools which have
been established following self-assessment of
the risks present in the unit. The self-assessment
results must be reported to the Board of Directors
in order to ensure follow-up as needed, particularly
for high-risk findings.
Lini kedua adalah Pengendalian Intern (yang
merupakan suatu departemen dalam SKMR Bank)
dan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK). Pengendalian
Intern akan melakukan pengkajian atas selfassessment yang telah dilakukan RTO secara berkala
sesuai tingkat risikonya. Pengendalian Intern dan
SKK akan memberikan rekomendasi tindakan
yang harus dilakukan guna memastikan kepatuhan
terhadap ketentuan internal dan eksternal,
terutama jika ditemukan potensi pelanggaran
peraturan dan/atau ada jika ada tindakan yang perlu
dilakukan secara cepat untuk memperbaiki suatu
keadaan.
The second line of defense consists of the Internal
Control unit, organized as a department within
the Bank’s Risk Management Division, and the
Compliance unit, organized as a separate division.
Internal Control carries out evaluations of selfassessments made by the RTOs periodically, in
accordance with the level of risk. Internal Control
and the Compliance Division will recommend any
necessary steps in order to ensure compliance with
internal and external regulations, particularly if
there is potential for violation of regulations and/or
if there are steps which need to be taken quickly in
order to improve a situation.
SKMR juga merupakan bagian dari lini kedua dan
bertindak secara professional dan independent
untuk membantu penerapan kebijakan dan strategi
manajemen risiko Bank serta melakukan analisa
dan memberikan rekomendasi terutama kepada
Dewan Direksi dan Komite Pemantau Risiko dan
sampai masing-masing RTO Bank.
The Risk Management Division is also part of
the second line and acts professionally and
independently to assist in the implementation
of the Bank’s risk management policies and
strategies while carrying out analysis and preparing
recommendations, principally for the Board
of Directors Committees and Risk Oversight
Committee but also for each unit/RTO of the Bank
as needed.
Lini ketiga adalah Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)
yang akan melakukan audit berbasis risiko dengan
mempertimbangkan hasil self-assessment dan hasil
review Pengendalian Intern dan SKK. Metodologi
pelaksanaan audit oleh SKAI terus mengalami
perubahan dan perbaikan guna memastikan
pelaksanaan audit berdasarkan risiko berjalan
sesuai dengan tingkat risiko Bank dan peraturan
perundangan yang berlaku.
The third line of defense is the Internal Audit
Division (SKAI), which carries out risk-based
audits taking into account the results of risk selfassessments as well as reviews by Internal Control
and Compliance. The methodology used by SKAI
is being continuously improved to ensure that riskbased audits are conducted in accordance with the
level of risk to the Bank and the applicable laws and
regulations.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Untuk mengelola risiko kredit, kebijakan Bank untuk
mengurangi eksposur kepada koperasi yang berisiko
tinggi cukup efektif: pada akhir tahun 2016 ini,
eksposur koperasi yang tersisa (setelah dikurangi
provisi kerugian pinjaman perorangan dan cash
RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
To manage credit risk, the Bank’s policy of
systematically reducing exposure to high-risk
cooperatives was largely effective: by year’s
end 2016, the Bank’s remaining exposure to
cooperative Rp26 Billion (net of individual loan
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
collateral) Rp26Miliar, turun dari Rp32Miliar pada
akhir tahun 2015.
loss provisions and cash collateral), a significant
decrease from 2015’s total of Rp32 billion.
Diversifikasi portofolio sebagian berhasil, bank
mengembangkan pinjaman kepada perusahaan
pembiayaan dan pinjaman kepada sektor UMKM
pada 2016 ini.
Portfolio diversification was also successful, with
the bank developing lending to multifinance
companies as well as SME lending in 2016.
Pinjaman untuk BPR juga mengalami perkembangan
yang baik setelah periode yang sulit pada 2015.
Lending to BPRs also expanded relatively smoothly
2016 after struggling during for much of 2015.
Risiko likuiditas berhasil dikelola oleh Bank selama
tahun 2016, Bank berhasil menjaga likuiditas yang
stabil dan cukup untuk kebutuhan bisnis sepanjang
tahun. Kekuatan likuiditas Bank selama tahun
2016 merupakan pencapaian penting bagi Bank
dan memungkinkan untuk meningkatkan posisi
tawar maupun untuk mengurangi biaya deposito.
Bank juga secara signifikan mengurangi konsentrasi
deposit dari deposan terbesar sambil terus
mempertahankan cadangan likuiditas yang sehat.
Liquidity risk was successfully managed by the
Bank during 2016, with the Bank continuously
maintaining sufficient stable liquidity for business
needs throughout the year. The strength of Bank
liquidity throughout 2016allowed the bank it to
both improve its bargaining position and reduce
the cost of deposits. The Bank also significantly
reduced deposit concentration from its largest
depositors while continuing to maintain healthy
liquidity reserves.
Pada akhirnya upaya Bank untuk memulai
diversifikasi sumber pendanaan dari sumber nonBPR mulai membuahkan hasil ditengah kondisi
Bank yang belum memiliki manajer dan staff yang
memiliki pengalaman yang mencukupi.
However, the Bank’s efforts to diversify its sources
of funding to non-BPR sources were only partially
successful this was due mainly to lack of sufficient
experienced funding managers and officers.
Implementasi Bank terhadap rencana pengelolaan
risiko strategis sebagian besar berhasil. Hingga
akhir tahun, Bank dan para pemegang saham telah
membuat kemajuan substansial dengan adanya
penambahan modal yang besar dan pemegang
saham pengendali baru, proses ini selesai pada
kuartal 4/2016 Bank juga berhasil mengisi semua
kekosongan manajemen, Dewan Komisaris dan
Direksi, dan posisi kosong pada komite.
The Bank’s implementation of its plan to manage
strategic risk by bringing in both a substantial
capital addition and a new controlling shareholder
to the Bank was successfully completed in
Q4/2016 the bank also succeeded in filling all key
management, Board, and committee vacancies.
Risiko Utama di tahun 2017
Pada tahun 2017, Bank memperkirakan risiko
kredit akan terus menjadi risiko utama, terutama
disebabkan karena kondisi pergerakan ekonomi
makro yang relatif lambat dan pertumbuhan
kredit Bank pada segmen yang baru. Selain itu,
diversifikasi pertumbuhan portofolio kredit Bank,
terutama melalui perluasan pinjaman kepada
perusahaan pembiayaan dan UKM, yang seharusnya
mengurangi risiko bank secara keseluruhan dari
waktu ke waktu dapat memicu munculnya risiko
jangka pendek karena Bank baru berpengalaman
pada jenis debitur baru ini.
Main Risks in 2017
In 2017, the Bank expects credit risk to continue
to be a core risk, due both to continued relatively
slow macroeconomic conditions and growth in
exposure to relatively new lending segments.
The Bank’s growing diversification of its loan
portfolio, primarily via expansion of lending to
multifinance companies and SMEs, should reduce
the Bank’s overall risk over time but may cause
short-term additional risks as the Bank internalizes
knowledge and experience about these new types
of customers.
Pertumbuhan program Pemerintah berbasis subsidi
bunga (terutama melalui bank milik pemerintah)
mungkin atau akan berdampak kurang baik pada
BPR dan lembaga keuangan mikro lainnya, dalam
2017. Lembaga-lembaga ini tidak memiliki fasilitas
subsidi bunga ini harus mendapatkan pendapatan
untuk kelangsungan operasional mereka. Dampak
ini berpotensi memperlambat permintaan.
The growth of heavily-subsidized price competition
from politically-driven government programs may
adversely affect BPRs and other local microfinance
institutions in 2017. These institutions continue to
be unsubsidized and must earn a profit to survive.
Such adverse effects could include reduced
demand for borrowing as well as deterioration in
the repayment culture of certain classes of micro
borrowers.
Secara keseluruhan, Bank mengharapkan risiko
likuiditas, risiko pasar dan risiko stategis menurun di
tahun 2017sejalan dengan tambahan setoran modal
dari pemegang saham baru, penerapan strategi
Overall, the Bank expects liquidity, market and
strategic risks to decrease in 2017 as the Bank
deploys its new capital, and implements strategies
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
63
untuk mengurangi eksposur risiko pasar. Risiko
operasional yang berkaitan dengan kepegawaian
diharapkan menurun seiring keberhasilan Bank
untuk mempertahankan staf kunci di tahun 2017.
Manajemen Bank yakin bahwa terdapat potensi
pertumbuhan yang tinggi pada segmen kunci
pinjaman yang telah teridentifikasi.
Kecukupan Infrastruktur Manajemen Risiko Bank
Sampai akhir tahun 2016, analisa oleh Divisi
Manajemen Risiko Bank (SKMR) menunjukkan
bahwa Organisasi, Kebijakan dan Prosedur,
Sumber Daya Manusia, Permodalan, Dan Sistem
Bank telah memadai dalam pengelolaan risiko
yang terkait dengan pelaksanakan kegiatan usaha
Bank, dengan satu pengecualian utama, yaitu :
kurangnya kemampuan manajerial pengelolaan
pendanaan memberikan dampak yang kurang baik
secara berkelanjutan Bank dalam melaksanakan
strategi untuk diversifikasi sumber dana, namun
Bank mampu secara substansial mengurangi risiko
konsentrasi terhadap simpanan dari peminjam
terbesar. Dalam prakteknya, risiko konsentrasi yang
tersisa ini dimitigasi dengan mempertahankan lebih
tinggi aset likuid daripada sebelumnya.
64
Untuk mengatasi risiko yang muncul dan
memastikan bahwa pelaksanaan rencana bisnis
Bank berhasil, Bank berencana menetapkan
pinjaman yang lebih besar dalam kapasitas
penyaluran kreditnya di tahun 2017, meliputi
penambahan organisasinya, pembentukan staf,
kebijakan dan prosedur, demikian pula halnya
dengan sistem dan peralatan dalam rangka
meningkatkan kualitas dan kecepatan pengambilan
keputusan serta hubungan pelanggan. Hal ini tidak
hanya untuk ekspansi ke segmen baru, tetapi juga
untuk mengelola dan melayani bisnis klien yang
bernilai tinggi secara lebih efektif.
Penerapan Manajemen Risiko Untuk Setiap Jenis
Risiko
1. Risiko Kredit
Secara mendasar, risiko kredit adalah risiko
yang terjadi akibat terjadinya kegagalan
pihak lawan (counterparty) untuk memenuhi
kewajibannya (default). Payment default dalam
transaksi pemberian kredit di Bank terjadi
apabila debitur tetap tidak dapat membayar
kewajibannya baik pinjaman pokok maupun
bunganya setelah melewati jumlah hari
tertentu sesuai dengan perjanjian/ ketentuan
berlaku. Non-payment default terjadi ketika
covenant pinjaman selain dari jangka waktu
pembayaran telah dilanggar.
INFRASTRUKTUR/ORGANISASI
Dengan praktik terbaik pada kebijakan dan
industri, semua risiko yang teridentifikasi
ditugaskan ke RTO. Untuk risiko kredit,
unit bisnis Bank adalah RTO dan karena
itu utamanya bertanggung jawab atas
eksposur kredit Bank, bertindak sebagai lini
pertahanan pertama dalam mengelola risiko
kredit Bank. Dalam rangka melaksanakan
to reduce market risk exposure. Operational risk
related to staffing is expected to decrease modestly
as the Bank succeeds in retaining key staff modestly
in 2017
Bank management is convinced that there
continues to be high growth potential in the key
lending segments identified.
Adequacy of Bank Risk Management Infrastructure
As of end-2016, analysis by the Bank’s Risk
Management Division (SKMR) concluded that
the Bank’s Organization, Policies and Procedures,
Human Resources, Capital, and Bank system were
sufficient to manage the risks associated with
carrying out the business activities of the Bank,
with one key exception: lack of capable funding
managers continues to effect the Bank in carrying
out its strategy for diversifying sources of funds,
though the Bank has been able to substantially
reduce its concentration risk with respect to
deposits from its largest borrowers. In practice, this
remaining concentration risk has been mitigated by
maintaining higher levels of liquid assets than might
otherwise have been the case.
To address emerging risks and ensure that the
Bank’s business plan execution is successful, the
Bank is planning and executing a major increase
in its lending capacity in 2017, encompassing
additions to its organization, staff formation,
policies and procedures, and systems and tools in
order to improve decision quality and speed as well
as customer relationship quality. This is not only
to enable expansion into new segments but also to
manage and serve the business of the existing highvalue clients more effectively.
Risk Management Implementation by Risk Type
1. Credit Risk
At its core, credit risk is the risk of failure by
the counterparty to fulfill his/her obligations,
known as default. Payment default in Bank
loan transactions occurs when the Borrower is
unable to pay his/her obligations with respect
to either principal or interest on the due date
of the payment in accordance with the loan
agreement and applicable regulations. Nonpayment default occurs when loan covenants
other than those specifying payment are
violated.
INFRASTRUCTURE/ORGANIZATION
In accordance with industry best practice, all
identified risks are the responsibility of the
RTOs. For credit risk, the Bank’s Business
Division share the risk owners and are
therefore primarily responsible for the Bank’s
credit risk exposures, functioning as the first
line of defense in managing the Bank’s credit
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
tanggung jawabnya dengan benar, unit bisnis
menerapkan standar, proses, dan perangkat
yang ditetapkan untuk memandu analisa,
persetujuan, pemantauan, dan perbaikan/
recovery kredit.
risk. In order to correctly carry out their
responsibilities, the Business Divisions deploy
standards, processes and tools developed to
support analysis, approval, monitoring and
quality improvement / recovery of loans.
Dalam melaksanakan analisa kredit dan
mencapai keputusan kredit, Bank mengikuti
kebijakan, prosedur, dan batas kewenangan
memutus kredit. Komite kredit bertanggung
jawab khususnya untuk memutuskan
pemberian kredit dalam jumlah tertentu sesuai
kewenangan yang diberikan serta untuk
menetapkan kebijakan dan prosedur dalam
bidang perkreditan.
In carrying out credit analysis and reaching
lending decisions, the Bank follows the
relevant policies, procedures and approval
limits. The Credit Committee is responsible
for making credit decisions for loan exposures
above a specified level as well as for setting
credit policies and procedures.
Di Bank Andara, Departemen Credit Market
& Liquidity Risk (CMLR, dan Departemen
Loan Administration (di bawah Divisi
Operasional) berkerjasama dengan unitunit bisnis sebagai RTO untuk mengelola
risiko kredit. Departemen CMLR bertindak
sebagai mitra independen untuk unit bisnis
Bank dengan memberikan analisa yang tepat
waktu dan obyektif sebagai bagian penting
dari persetujuan Bank, pemantauan, dan
perbaikan/proses recovery. Departemen
CMLR merupakan bagian dari SKMR di bawah
supervisi Chief Risk Officer.
In the Bank, the Credit, Market and Liquidity
Risk Department and the Credit Administration
unit (within the Operations Division) work with
the business units to manage credit risk. The
CMLR Department acts as an independent
partner to the Business Division by providing
timely and objective reviews as a key part of
the Bank’s decision, monitoring, and recovery
processes. The CMLR Department is part of
the Risk Management Division under the Chief
Risk Officer.
Struktur ini akan mengalami perubahan
pada 2017 seiring dengan Bank yang akan
menyiapkan Divisi Baru yaitu Divisi Kredit
Review.
This structure will change in 2017 as the Bank
establishes a new Credit Review Division.
STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN
RISIKO KREDIT
Menurut sistem rating internal Bank Andara
(dan sesuai peraturan BI/OJK mengenai
manajemen risiko dan Tingkat Kesehatan
Bank), tingkat risiko inheren kredit berada
pada level Low To Moderate menurun dari
sebelumnya Moderate. NPL gross Bank berada
pada 2,22% pada 2016 menurun dari 3,33%
pada posisi Desember 2015 %).
CREDIT RISK MANAGEMENT STRATEGY
AND IMPLEMENTATION
Following Bank Andara’s internal rating
system (and in accordance with BI/OJK
regulations regarding risk management and
bank soundness), the Bank’s level of inherent
credit risk decreased from Moderate to Low
To Moderate. The Bank’s gross NPL level was
2.22%in December 2016, a decrease from
December 2015 at 3.33%
Pada 2016, strategi bank untuk mengelola
risiko kredit adalah:
- Tetap melaksanakan perbaikan dalam teknis
manajemen portofolio kredit termasuk
kualias analisa, kualitas pemantauan potensi
masalah melalui monitoring, serta watchlist;
In 2016, the Bank’s strategy to manage credit
risk was to:
- Continue to carry out technical
improvements in its credit portfolio
management in areas including analysis
quality, quality of monitoring, and the
watchlist;
- Decreasing exposure to cooperative. Up to
the end of 2016, the remaining cooperative
portfolio was Rp26Billion after subtracting
cash collateral and remaining specific loan
loss reserves;
- Improving reporting procedures and quality
and;
- Improving risk scoring for multifinance
(new segment), cooperatives, and venture
capital;
- Mengurangi eksposure ke portofolio
koperasi simpan pinjam. Sampai dengan
akhir tahun 2016 sisa portofolio lama ke
koperasi simpan pinjam sebesar Rp26 M
diluar jaminan tunai dan pencadangan;
- Melakukan penyempurnaan SOP dan
kualitas pelaporan;
- Bank telah melakukan penyempurnaan risk
scoring multifinance, koperasi, dan modal
ventura sebelum memulai memberi kredit
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
65
kepada multifinance (segmen baru);
66
Untuk tahun 2017 strategi bisnis Bank adalah
meningkatkan kontribusi dari segmen UKM,
membawa potensi untuk meningkatan tingkat
risiko kredit. Upaya yang akan dilakukan untuk
menghindari/mitigasi risiko tersebut adalah
antara lain membentuk divisi/team khusus
yang akan berfokus pada segmen UKM dan
perusahaan pembiayaan yang terdiri dari
relationship manager dan juga credit reviewer.
For 2017, the Bank’s business strategy is to
increase the business share of SMEs. Efforts
undertaken to reduce / mitigate this risk
include among others forming new divisions
and special teams to focus on the SME
and multifinance segments including both
Relationship Managers and Credit Reviewers.
PERKEMBANGAN KERANGKA DAN PROSES
MANAJEMEN RISIKO KREDIT
DEVELOPMENT OF THE CREDIT RISK
FRAMEWORK AND MANAGEMENT
PROCESS
With the implementation of more informative
reports and risk analysis, the Bank prioritized
improving processing, analysis, and loan
management. Specifically, the Bank has:
Dengan implementasi laporan dan analisis
risiko yang lebih dalam, Bank memprioritaskan
perbaikan proses, analisis, dan cara
pengelolaan yang lebih baik. Secara spesifik,
Bank telah:
· Melakukan beberapa perubahan analitis
secara keseluruhan;
· Memanfaatkan internal risk rating untuk
memperketat standar-standar untuk
menyetujui kredit kepada BPR dan lembaga
keuangan lain, termasuk memberikan
rekomendasi terkait standar suku bunga,
eksposur, dan jaminan berdasarkan Risk
Scoring untuk BPR;
· Meningkatkan frekuensi dan kualitas
inspeksi nasabah di lapangan;
· Pengembangan proses komite untuk
memantau portfolio dan memastikan
follow-up sesuai kondisinya.
· Carried out comprehensive analytical
improvements;
· Utilized internal risk ratings to tighten
loan approval standards for BPRs and
other financial institutions, including
recommendations related to interest rates,
exposure limits, and collateral based on risk
scoring;
· Increased frequency and quality of
customer inspections in the field and;
· Developed committee processes to monitor
the loan portfolio and ensure appropriate
follow-up on problem loans.
Kebijakan Pengelolaan Limit Risiko Kredit
Sampai dengan akhir 2016, Bank masih
memfokuskan penyaluran kreditnya kepada
lembaga keuangan (BPR dan non-bank),
sementara ini mencerminkan tingkat tertentu
dari konsentrasi risiko dalam beberapa kasus,
seharusnya tidak dapat disamakan dengan
konsentrasi kredit secara umumnya. Debitur
tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki
bisnis untuk memberikan pelayanan kepada
jutaan nasabah terutama UMKM dan rumah
tangga. Pembiayaan UMKM oleh lembaga
keuangan (BPR dan non BPR) juga tersebar
untuk sektor ekonomi seperti perdagangan,
industri, jasa, pertanian, dan lain-lain.
Credit Risk Limit Management Policy
Through the end of 2016, the Bank continued
to focus its lending on financial institutions
(BPRs and non-bank institutions). While
this continued to show a certain level of
risk concentration, it should not be equated
with overall concentration of risk. Borrowers
were distributed throughout Indonesia and in
turn did business with millions of customers,
primarily micro, small and medium enterprises
(MSMEs) as well as households. Financing
of MSMEs by borrower BPRs and non-bank
financial institutions was also spread across
economic sectors including trade, industry,
services, agriculture, and others.
Bank Andara memantau kualitas kredit
sebagai bagian dari identifikasi dini dari
memburuknya kredit. Pengelolaan risiko kredit
diantaranya dilakukan dengan pengelolaan
limit, sebagaimana tercantum dalam kebijakan
limit risiko kredit sebagai panduan yang
harus dilaksanakan oleh unit bisnis dalam
pengambilan keputusan pemberian kredit.
Kebijakan ini mengatur mengenai batas
maksimum internal untuk pemberian kredit
kepada LKM (bank atau non bank).
Bank Andara monitors credit quality as part of
its early identification of deteriorating credit.
Managing credit risk is carried out by, among
others, managing individuals credit limits as
stated in the credit risk limit policy as a guide
which must be carried out by the business
unit in reaching credit decisions. This policy
regulates the maximum internal limits in
making loans to MFI (bank or non-bank).
Kebijakan Limit Risiko Kredit di Bank Andara
dengan merujuk kepada:
Credit Risk Limit policy at Bank Andara
includes the following
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
1. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Internal ditetapkan sebesar:
a. Rp65Miliar untuk grup usaha;
b. Rp50Miliar untuk individu;
c. 10% dari modal untuk pihak terkait.
Pada tingkat LKM secara individual, dan
kelompok kepemilikan, Bank menerapkan
batas pinjaman yang lebih ketat dari yang
disyaratkan dalam peraturan BI/OJK.
1. Internal maximum size limits have been
determined as follows:
a. Rp65 Billion for groups;
b. Rp50 Billion for individuals; and
c. 10% of core capital for related party.
2. Konsentrasi Pemberian Kredit Secara
Geografis, dimana konsentrasi pada 1
propinsi maksimal sebesar 30% dari total
baki debet kredit BPR, Koperasi, dan Modal
Ventura (SME dan Perusahaan Pembiayaan
tidak masuk dalam total dimaksud).
For financial institutions, both individual
and group, the Bank implements limits
which are tighter than those specified in
BI/OJK’s regulations.
2. Geographic credit concentration, where
concentration in one province was limited
to a maximum of 30% of total outstanding
of BPR, Cooperative, and Venture Capital
(SME and other Finance Company
excluded from the total outstanding).
3. Ada perbedaan sistematis dalam risiko
kredit antara BPR dan non BPR, dimana
untuk BPR standar peraturan dan
pengawasan lebih efektif dan konsisten.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka
pemberian kredit kepada non BPR dibatasi,
untuk Koperasi maksimum sebesar 15%
dari total baki debet yang diberikan Bank,
untuk Multifinance maksimum 30% dari
total baki debet yang diberikan Bank.
Untuk pembiayaan segmen UKM dimana
Bank baru berpengalaman pada jenis
debitur tersebut, pemberian kredit
maksimal sebesar 20% dari total kredit yang
diberikan Bank.
3. There is systematic difference in credit
risk between BPRs and non-BPR financial
institutions, where BPR is high regulated
and monitored more effective and
consistent. Based on this condition,
granting of loans to non-bank financial
institutions was limited to a maximum of
15% of the Bank’s total credit outstanding
for Cooperative and maximum of 30%
of the Bank’s total credit outstanding for
Multi Finance Company.
For portfolio on SME segment which is
relatively new for the Bank, granting of
loans was limited to maximum of 20% of
the Bank’s total credit outstanding.
4. Risk Acceptance Criteria (RAC)
Setiap pengajuan proposal kredit harus
memenuhi ketentuan RAC dan kriteria
umum debitur, sebagai berikut:
a. Pemilik dan pengurus tidak termasuk
Daftar Hitam Nasional (DHN) dalam 2
tahun terakhir;
b. Pemilik dan pengurus tidak pernah
tercatat dengan kualitas kredit 5
(Macet) atau minimal tidak dalam
status “Dalam Perhatian Khusus” yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia dalam
6 bulan terakhir;
c. Pemilik dan pengurus tidak termasuk
dalam Daftar Hitam Bank Andara
(Debitur Kolektibilitas 5, write-off,
AYDA, Daftar Hitam grup usaha Bank
dan kriteria lainnya yang sejenis);
d. Kriteria Lembaga Keuangan (BPR dan
non-BPR)
i. Telah memiliki izin usaha sebagai
LKM dan telah melakukan
kegiatan usaha sesuai izin usaha
minimal selama 2 (dua) tahun,
dibuktikan dengan seluruh
dokumen legalitas dan perizinan
4. Risk Acceptance Criteria (RAC)
Each credit proposal submitted must fulfill
the requirements of the RAC and general
borrower criteria, as follows:
a. Owners and top management shall not
be included in the National Black-List
for the past two years.
b. Owners and top management never
been listed with credit collectability5
(bad debt) loans or at least not listed
in the “Special Mention” (arrears)
collectability by Bank Indonesia within
the past six months.
c. Owners and top management shall not
be listed in Bank Andara’s Black-List
(borrowers with collectability5, writeoff, repossessed assets, be a member
of a business group;
d. Financial Institution Criteria (BPR and
non-BPR)
i.Must have received a business
license as a financial institution and
have operated in accordance with
the license for a minimum of two
years, documented with all legal
and licensing documents from the
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
67
dari instansi yang berwenang;
ii.LKM telah memiliki laba pada
tahun berjalan, berdasarkan pada
laporan keuangan;
iii.CAR dan NPL, dimana batasan
rasio CAR dan NPL sesuai dengan
Program Produk Bank Andara;
iv.Telah memenuhi ketentuan
modal minimum, sesuai dengan
Peraturan OJK / Bank Indonesia
atau ketentuan perundangan yang
berlaku.
5. Tingkat toleransi maksimum untuk NPL
adalah sebagai berikut:
a. Untuk Jenis segmen maksimal 5%
dari total baki debet segmen yang
bersangkutan;
b. Untuk NPL 1 (satu) Provinsi maksimal
5% dari total baki debet provinsi yang
bersangkutan atau annual loss rate
diatas 3% untuk 1(satu) tahun terakhir.
68
Bila melampaui limit di atas, Bank harus
mengidentifikasi dan mengukur penyebab
utama untuk risiko-risiko tersebut dalam
rangka untuk melaksanakan langkahlangkah konkrit dengan tujuan mengurangi
atau memitigasi risiko yang melekat yang
telah teridentifikasi dan/atau mengurangi
eksposur Bank kepada segmen pasar yang
relevan.
appropriate authorities;
ii.Must be operating at a profit in
the current year, as shown in the
institution’s financial statements;
iii.CAR and NPL in accordance with
the Bank’s Risk Acceptance
Criteria as stated in Bank Andara’s
Product Program;
iv.Fulfills the relevant capital
requirements, in accordance with
the regulations of OJK/BI and
other relevant regulations.
5. Maximum tolerance levels for NPLs were
as follows:
a. By business segmentation type,
maximum 5% of total outstanding of
the related business segment;
b.By province (1 province), maximum
5% of total outstanding of the related
province or annual loss rate above 3%
for the past one year.
If these limits are exceeded, the Bank must
identify and measure the main cause of the
risks in order to establish concrete steps
with the objective of reducing or mitigating
risks already identified and/or reducing Bank
exposure to the relevant market segment.
Proses Pengukuran dan Pengendalian Risiko
Kredit
Pendekatan Bank untuk mengukur dan
mengendalikan risiko dimulai jauh sebelum
pinjaman diberikan. Dalam analisa pasar dan
segmentasi, pengembangan produk, standar
untuk konsentrasi pinjaman, dan kriteria
penerimaan, Bank Andara menempuh langkahlangkah untuk mengurangi dan mengukur
risiko.
Process of Measuring and Controlling Credit
Risk
Bank Andara is approaching to measure and
control risks begins long before the loan is given.
In analyzing the market and relevant segments,
product development, standards for loan
concentration, and acceptance criteria, Bank
Andara has executed steps toward reducing and
measuring risk.
Pada tingkat eksposur pelanggan tunggal,
Bank bekerja keras untuk memastikan
kekurangan atas proses due diligence yang
dilakukan untuk mengidentifikasi risiko utama
masing-masing Lembaga Keuangan Mikro.
Bank kemudian menggunakan perjanjian,
jaminan, dan upaya pengendalian risiko
lain untuk memastikan bahwa risiko kredit
tertentu dapat terjaga dalam batas yang dapat
diterima.
With respect to exposures to single parties,
the Bank works hard to ensure that each main
risk can be identified. The Bank then uses
the loan agreement, collateral, and other risk
control efforts to ensure that the loan can be
maintained within acceptable limits.
1. Risk Scoring, berfungsi sebagai alat untuk
melakukan penilaian debitur yang bertujuan
untuk mengetahui kondisi terbaru dari
debitur secara periodik. Hasil akhir risk
scoring terdiri dari 5 kriteria risiko yaitu:
very low risk, low risk, moderate risk, high risk,
dan very high risk. Rekomendasi standar
untuk suku bunga, nilai jaminan, jangka
1. Risk scoring functions as a tool for
evaluating the borrower with the objective
of periodically updating the Banks
understanding of the relative risk condition
of the borrower. Final results of risk scoring
consist of five categories, namely very low
risk, low risk, moderate risk, high risk, and
very high risk. Standard recommendations
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
waktu, dan total eksposur berdasarkan
kriteria risiko yang terukur.
for interest rates, collateral value, tenor, and
total exposure are based on the measured
risk criteria.
2. Social Environment Management Systems
(SEMS) merupakan suatu kerangka
yang mengintegrasikan risiko sosial dan
lingkungan yang dapat terjadi dalam
pemberian kredit dan penempatan dana.
Nilai hasil SEMS terdiri dari tiga kategori:
risiko tinggi, risiko sedang, dan risiko
rendah.
2. The Social Environment Management
Systems (SEMS) scorecard forms a
framework that integrates social and
environmental risks which can occur in giving
loans and making funds placements. The
SEMS scorecard results consist of three
categories: high risk, moderate risk, and low
risk (the standard for lending).
Pendekatan untuk Pembentukan Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
Approach to Setting the Reserve for Decreases
in Asset Value (CKPN)
Sesuai dengan peraturan BI/OJK, Bank
menentukan penyisihan kerugian penurunan
nilai didasarkan bukti penurunan nilai atas
aset keuangan secara individual dan kolektif.
Evaluasi penurunan nilai terhadap aset
keuangan yang memenui kriteria signifikan
secara individu dilakukan secara individu
(per nasabah). Semua aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai tetapi tidak
signifikan secara individual, maka dievaluasi
secara kolektif untuk menentukan penurunan
nilainya dengan mengelompokkan aset
keuangan tersebut berdasarkan karakteristik
risiko yang serupa.
In accordance with the relevant BI/OJK
regulations, the Bank determines impairment
loss based on the evidence of impairment on
financial assets individually and collectively.
Evaluation of impairment on financial assets
that meet the criteria for being individually
significant are carried out individually. All
financial assets that are impaired but are not
individually significant are evaluated collectively
to determine impairment by grouping the
financial assets based on similar credit
characteristics.
Dalam menentukan penurunan nilai secara
kolektif, Bank menggunakan model statisik
dari data historis atas kemungkinan gagal
bayar, saat pemulihan dan jumlah kerugian
yang terjadi, yang disesuaikan dengan
pertimbangan manajemen mengenai apakah
kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin
menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau
lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh data
historis dalam model statistik. Mengingat Bank
masih relatif baru dan terbatas dalam data
historis, model Bank menggunakan analisis
roll rate dengan periode observasi data tiga
tahun. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian,
dan saat pemulihan yang diharapkan di masa
mendatang secara berkala dibandingkan
dengan hasil aktual yang diperoleh untuk
memastikan bahwa model statistik
yang digunakan masih memadai. Dalam
menghitung CKPN kolektif, aset tertentu
diklasifikasikan sebagai aset yang telah
jatuh tempo (aset standar). Jika aset ini telah
diklasifikasikan dengan pokok atau bunga
yang jatuh tempo 180 atau lebih, maka akan
sepenuhnya dicadangkan hingga pada saatnya
dihapus bukukan.
In determining collective impairment, the Bank
uses a statistical model based on historical
data of the probability of default, the potential
for recovery and the amount of loss incurred,
adjusted for management’s judgment as to
whether the economic conditions and the
current credit environment may cause the actual
loss to be greater or smaller than that generated
by historical data in statistical models. Given
that the Bank is still relatively new and has
limited historical data, the Bank’s model uses
roll rate analysis with a data observation period
of three years. The level of default, loss rate,
and timing of the expected recovery/payments
in the future are adjusted based on actual
results obtained to ensure that the statistical
models used are appropriate. In calculating the
collective CKPN, certain assets are classified
as assets that have matured (standard assets).
If these assets have been classified as having
principal or interest overdue for 180 days or
more, they will be fully reserved until the time
the asset is written off.
Untuk perhitungan penurunan nilai secara
individual dilakukan berdasarkan perbedaan
nilai sekarang (present value) dari proyeksi
cash flow awal dengan proyeksi cash flow
berdasarkan rencana restrukturisasi kredit.
Asset impairment adalah penurunan nilai aset
karena nilai tercatat aset (carrying amount)
For the calculation of individual impairment, the
calculation is based on the difference between
the present-value of the initial projected cash
flow with the projected cash flow based on the
debt restructuring plan. Asset impairment is
impairment of assets due to the carrying value
of assets exceeding the present value of the
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
69
melebihi nilai yang akan dipulihkan (recoverable
amount) melalui penggunaan atau penjualan
aset.
recoverable amount through payments or sale of
assets.
Perhitungan ATMR dengan Pendekatan
Standar
Kebijakan penggunaan peringkat dalam
perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) untuk risiko kredit digunakan Bank
untuk mengukur tingkat kecukupan modal,
dimana metode yang digunakan adalah
pendekatan standar secara individual dari
OJK. Adapun pembobotan dalam perhitungan
ATMR kredit yang termasuk adalah:
Calculation of risk-weighted assets using the
standard method
Policies guiding the use of ratings in the
calculation of Risk Weighted Assets (RWA,
assets weighted for relative credit risk) are used
by the Bank to measure the level of capital
adequacy, wherein the method used is the
standard approach of OJK on an individual basis.
The weighting in the calculation of credit riskweighted assets include:
1.Tagihan kepada Pemerintah Indonesia
(termasuk penempatan pada BI): 0%;
2.Tagihan kepada entitas sektor publik
(termasuk Surat Utang Negara): 50% (tanpa
peringkat);
3.Tagihan kepada bank - tagihan jangka
pendek: 20% (tanpa peringkat);
4.Tagihan kepada bank - tagihan jangka
panjang: 50% (tanpa peringkat);
1. Claims on the Government of Indonesia
(including placement with BI): 0%;
2. Claims on public sector entities (including
Government-backed securities ): 50% (no
rating);
3. Claims on banks - short- term bills: 20% (no
rating);
4. Claims on banks - long -term bill: 50% (no
rating);
5. Credit employees / pensioners: 50%;
6. Claims to micro, small business and retail
portfolio: 75%.
5.Kredit pegawai/pensiunan: 50%;
6.Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil,
dan portofolio retail: 75%.
70
Selain pembobotan di atas, juga
memperhitungkan bagian yang dijamin
(pengakuan teknik mitigasi risiko kredit) untuk
memperoleh nilai ATMR setelah mitigasi risiko
kredit yang digunakan untuk perhitungan
kecukupan modal. Mayoritas tagihan Bank
saat ini adalah tagihan kepada BPR.
In addition to the above weighting, the
calculation also takes into account the
guaranteed portion of assets (recognition of
credit risk mitigation techniques/instruments)
to obtain the value of risk-weighted assets
after credit risk mitigation used for calculating
capital adequacy. The majority of Bank claims at
present are claims on BPRs.
Jenis Agunan Utama yang Diterima
Jenis utama dari jaminan diterima oleh Bank
untuk memitigasi risiko kredit biasanya
merupakan obyek yang dibiayai oleh Bank.
Selain itu, Bank dapat menerima jaminan lain
sebagai berikut:
1. Agunan tunai, antara lain terdiri dari:
deposito, tabungan, giro, setoran, agunan
tunai (margin deposit) dan sejenisnya yang
diterbitkan dan disimpan oleh Bank dalam
mata uang Rupiah;
2. Agunan non tunai, antara lain terdiri dari:
- Tanah dan bangunan;
- Kendaraan bermotor
- Piutang atau tagihan (receivables);
- Personal Guarantee, Corporate Guarantee.
Types of Collateral Accepted
The main types of collateral accepted by the
Bank to mitigate credit risk are in most cases
the object which was financed by the Bank. In
addition, the Bank may accept other collateral as
follows:
1. Cash Collateral - among others, consists
of: time deposits, savings, current accounts,
cash collateral margin deposit and the like are
recorded and stored by the Bank in Rupiah;
Sekuritisasi Aset
Bank termasuk dalam kategori Bank Umum
Kelompok Usaha 1 (BUKU-1), dan menurut
ketentuan BI tidak dapat melakukan
sekuritisasi aset. Sampai dengan akhir
tahun 2016, Bank Andara tidak melakukan
sekuritisasi aset. Oleh karena itu, Bank tidak
terkena risiko kredit yang terkait dengan
instrument keuangan ini.
Saat ini Bank juga tidak memiliki counterparty
2. Non-cash collateral, among others, consist of:
- Land and buildings;
- Vehicles;
- Accounts receivable or claims (receivables);
- Personal Guarantee, Corporate Guarantee.
Asset Securitization
The Bank is included in the category of
Commercial Bank Business Group 1 (BUKU 1), and according to BI/OJK provisions cannot
undertake securitization. As of the end of 2016,
Bank Andara did not undertake securitization.
The Bank was therefore not exposed to credit
risk associated with these financial instruments.
Similarly, the Bank was also not exposed to
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
dan settlement risk yang material
material counter party and settlement risk.
2. Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah risiko pada posisi
neraca dan rekening administratif termasuk
transaksi derivative, akibat perubahan secara
keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko
perubahan harga option.
2.Market Risk
Market risk is the risk in both on-balance sheet
and off-balance sheet positions, including
derivatives transactions, resulting from overall
changes in market conditions, including the risk
of changes in option prices.
Sebagai bank di BUKU 1, sampai dengan saat
ini, Bank tidak memiliki aset dan kewajiban
dalam kelompok rekening diperdagangkan
(trading book), demikian pula Bank tidak
memiliki aset dan kewajiban dalam valuta
asing, structured product, derivatif, dan ekuitas.
As a bank in BUKU 1, until now the Bank has
no assets and liabilities in the trading account
category (trading book), and the Bank has no
material assets or liabilities in foreign exchange,
structured products, derivatives, or equities.
Sesuai kategori Bank dan produk yang ada
hingga saat ini, risiko pasar yang dihadapi Bank
pada banking book yaitu Interest Rate Risk.
Risiko pasar lain milik Bank adalah unrealized
gain/loss dari rekening surat-surat berharga
jangka panjang tersedia untuk dijual (available
for sale), dimana pada semester II/2016
mengalami penurunan.
In accordance with the category of the Bank and
its products as they exist at present, most of the
market risk faced by the Bank is in the banking
book – that is, Interest Rate Risk. The other
main market risk of the Bank is the unrealized
gain / loss on long-term securities available
for sale. This condition means that the Bank is
exposed to the volatility of the bond market.
There will be a need for a strategy in the future
to minimize the risk of loss due to investment in
securities.
Divisi Manajemen Risiko bertanggung-jawab
dalam memonitor penggunaan limit risiko
pasar. Unit kerja bisnis berkewajiban mematuhi
limit risiko likuiditas, dan setiap pelampauan
limit harus dilaporkan dan dimintakan
persetujuan kepada ALCO.
Risk Management Division is responsible
for monitoring the use of market risk limits.
Business work units are required to comply
with liquidity risk limits, and any instance of
exceeding the limit must be reported and
approved according to procedures set by ALCO.
STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN
RISIKO PASAR
Pada 2016, strategi utama yang ditempuh oleh
Bank untuk mengurangi risiko pasar adalah
untuk mulai meningkatkan jumlah posisi
bank dalam aset yang likuid dan aman untuk
mengurangi spread negatif dari kepemilikan
tingkat likuiditas yang prudent baik kelebihan
dan menggunakan kelebihan likuiditas sebagai
leverage untuk mengurangi biaya dana dan
ketergantungan pada deposito biaya tinggi dan
jangka pendek yang mudah menguap (volatile).
Persentase ketergantungan Bank pada
deposan terbesar tidak mengalami perubahan
signifikan apabila dibandingkan posisi 2015.
Selama tahun ini, divisi Treasury Bank
memperkenalkan kebijakan, prosedur dan
strategi untuk penempatan pasar uang dan
aset likuid jangka pendek lainnya sebelum
pelaksanaan.
STRATEGY AND IMPLEMENTATION OF
MARKET RISK LIMITS
In 2016, the main strategy pursued by the Bank
for reducing market risk was to begin increasing
the the Bank’s holdings of safe, liquid assets
to reduce negative spreads from holdings of
prudential and excess liquidity while using
excess liquidity as leverage for reducing spreads
and dependence on high-cost and volatile
short-term time deposits. Bank dependency on
the largest depositors continued to decrease
in 2015. Over the course of the year, the
Bank’s Treasury Division introduced policies,
procedures and strategies for money market
placements and other short-term liquid assets
prior to implementation.
Tata Kelola dan Organisasi
Dalam rangka pengembangan organisasi
yang independen dan obyektif, pengelolaan
likuiditas dibagi 3 bagian yaitu: Front Office,
Middle Office, dan Back Office. Front Office
melakukan aktivitas bisnis dan berhubungan
dengan transaksi. Dalam melakukan
aktivitasnya, fungsi Front Office dijalankan oleh
Divisi Tresuri. Fungsi ini dibatasi dengan risk
tolerance yang ditetapkan oleh Bank.
Governance and Organization
In order to develop an independent and
objective organization, liquidity management
is divided into 3 parts: Front Office, Middle
Office and Back Office. Front Office conducts
business activities and is associated with the
transaction. In conducting its activities, Front
Office functions are carried out by the Treasury
Division. These functions are limited by the risk
tolerance set by the Bank.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
71
72
Pemantauan eksposur risiko dan kepatuhan
terhadap limit-limit risiko dilakukan oleh
SKMR. SKMR, melalui ALCO, juga mengajukan
usulan Risk Tolerance dan Risk Limit serta
melaporkan evaluasi portofolio yang dikelola
oleh Divisi Tresuri. Sedangkan untuk aktivitas
pembukuan dan settlement dilakukan oleh
Divisi Operasional sebagai Back Office.
Monitoring of risk exposures and compliance
with risk limits is done by the Risk Management
Division. Risk Management, through ALCO,
also proposes Risk Tolerance and Risk Limits
and makes reports evaluating the portfolio
managed by the Treasury Division. Accounting
and settlement activities are carried out by the
Operations Division functioning as Back Office.
Proses
Identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
pengendalian risiko pasar adalah tanggung
jawab terutama bagi unit bisnis. SKMR
bertanggung-jawab dalam memonitor
penggunaan limit risiko pasar. Unit kerja bisnis
berkewajiban mematuhi limit risiko likuiditas,
dan setiap pelampauan limit harus dilaporkan
dan dimintakan persetujuan kepada ALCO.
Process
Identification, measurement, monitoring
and control of market risk are the primary
responsibility of the business unit. Risk
Management Division is responsible for
monitoring the use of market risk limit. Business
work units are required to comply with limits set
on market risk, and any limit violations must be
reported to and approved by ALCO.
Stress test dilakukan untuk menguji ketahanan
modal dan likuiditas Bank terhadap kondisi
yang dapat merugikan Bank. Untuk kondisi
tersebut, stress test sesuai dengan skenario
Bank pada kasus dana keluar secara ekstrim
didasarkan distribusi perubahan dana di
Bank. Sedangkan untuk skenario kondisi
pasar memburuk, disesuaikan dengan
kondisi perekonomian dalam negeri dan/
atau perkembangan internasional, antara lain
didasarkan pada memburuknya kualitas kredit
untuk beberapa LKM, penarikan kelonggaran
tarik Bank secara bersamaan, dan perubahan
suku bunga pasar.
Stress tests are conducted to test the resilience
of capital and liquidity to conditions that can
harm the Bank. For these conditions, stress tests
follow scenarios of the Bank for extreme funds
outflow based on distributions of past changes
in deposits. As for the scenario of deteriorating
market conditions, this is adjusted according
to domestic and / or international economic
developments including, among others, the
deterioration of credit quality for some MFIs,
withdrawal of credit lines simultaneously by
Banks, and changes in market interest rates.
3. Risiko Operasional
Risiko Operasional adalah risiko akibat
ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya
proses internal, kesalahan manusia, kegagalan
atau tidak berfungsinya sistem, dan/atau
adanya kejadian-kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional Bank.
3. Operational Risk
Operational risk is the risk result resulting from
inadequate or failed internal processes, human
error, system failure or malfunction, and / or
the presence of external events affecting the
operations of the Bank.
STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN
RISIKO
Tingkat risiko operasional Bank pada akhir
2016 masih baik di level Low To Moderate. Hal
ini antara lain dipengaruhi oleh komitmen Bank
untuk memenuhi hasil pemeriksaan OJK secara
tepat waktu dan juga sistem Information and
Technology (IT) yang memadai untuk menunjang
kegiatan yang sesuai dengan karakteristik Bank
dan perbaikan yang terus diupayakan sehingga
sistem IT sudah berjalan normal, sementara
itu pengendalian risiko operasional itu sendiri
terus ditingkatkan dengan pelaksanaan Branch
Risk Management Committee (BRMC) dan Risk
Management Committee (RMC).
Beberapa penerapan manajemen risiko untuk
memitigasi Risiko Operasional pada periode
2016 antara lain:
- Pemenuhan posisi-posisi kosong pada
struktur organisasi Bank seperti Kepala
IMPLEMENTATION AND STRATEGIC RISK
MANAGEMENT
The level of operational risk in 2016 was still
good at the Low to Moderate level. This is
partly influenced by the Bank’s commitment
to meet OJK findings in a timely manner and
Technology (IT) systems which were adequate
to support activities that correspond to the
characteristics of the Bank. Improvements
which continued to be pursued so that the IT
system continues to run well, while operational
risk control continues to be enhanced by
the implementation of the Branch Risk
Management Committee (BRMC) and Risk
Management Committee meeting regularly.
Some of the applications of risk management to
mitigate operational risk in 2016 included:
– Filling vacant positions in the organizational
structure of the Bank for Head of
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
-
-
-
-
-
-
-
Divisi Kepatuhan dan Direktur Kepatuhan
(pengganti Direktur Kepatuhan yang
mengundurkan diri);
Pemenuhan sertifikasi manajemen risiko
yang disesuaikan dengan aset Bank
berdasarkan jenjang jabatan dan struktur
organisasi Bank;
Pembuatan aplikasi pendukung
operasional Bank dan ekspansi kredit
seperti pembuatan aplikasi upload
data debitur untuk skema channeling
dan aplikasi yang dapat menghitung
pemberian kredit secara grup untuk
menghitung batas maksimal pemberian
kredit bank setiap bulan;
Meningkatkan pengendalian risiko
operasional terus menerus ditingkatkan
kualitasnya dengan pelaksanaan Branch
Risk Management Committee (BRMC)
dan Risk Management Committee (RMC)
dengan materi yang lebih mendalam;
Penetapan standard penggunaan kamera
CCTV disetiap cabang sehingga Bank
dapat menyimpan data rekaman dalam
jangka waktu yang mencukupi;
Compliance Division, Compliance Director
(replace the previous compliance director);
– Meeting the required level of risk
management certification based on the
Bank’s assets and organizational structure;
– Developing supporting applications for
operational matters and for channeling
such as borrower up load application and
the application to count group lending in
order to comply with the legal lending limit
each month;
– Continuously enhancing operational risk
control by the implementation of the
Branch Risk Management Committee
(BRMC) and Risk Management Committee
(RMC) with more in-depth material and
agenda;
– Setting a standard for use of CCTV cameras
for each branch so that the Bank can store
the recorded data for a sufficient time
period;
Pemantauan pemenuhan penundaan
dokumen debitur secara aktif setiap
periode;
Pemantauan keluhan dan pengaduan
nasabah pengguna layanan Bank secara
khusus melalui customer care;
Penerapan prosedur penyimpanan
dokumen debitur secara konsisten
disetiap kantor cabang.
– Active monitoring of standard borrower
doc fulfillment for each period;
– Active monitoring of customer complaint
through customer care;
– Implementation of debtor document
storage procedures consistently at each
branch office.
Secara keseluruhan kualitas penerapan
manajemen risiko operasional Bank masih
harus ditingkatkan dimulai dari penyusunan
kerangka kerja manajemen risiko yang
lebih integratif dan meningkatkan sistem
pengendalian internal di semua tahapan
bisnis proses unit, peningkatan efisiensi kerja
dengan mengurangi pekerjaan yang dilakukan
secara manual, peningkatan kualitas SDM, dan
upaya pemenuhan SDM pada beberapa posisi
kosong.
Overall the quality of risk management of
Bank operations must still be raised starting
from the preparation of the risk management
framework that is better integrated and
improve internal controls at all stages of
the business process unit, increasing work
efficiency by reducing the amount of work
done manually, improving the quality of human
resources, and making special efforts to fill
some vacant positions.
Bank telah menerapkan sistem pengendalian
intern agar kualitas manajemen risiko
operasional Bank dapat terus diperbaiki
dari waktu ke waktu. Bank juga telah
memiliki sistem untuk menangani pelaporan
pelanggaran yang terjadi di intern Bank sebagai
salah satu pelaksanaan strategi anti fraud.
The Bank has implemented an internal
control system so that the quality of the
Bank’s operational risk management may
be improved over time. The Bank also has a
system for handling reports of violations as
part of the Bank’s internal anti-fraud strategy
implementation.
4. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko akibat
ketidakmampuan Bank untuk memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo dari sumber
pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid
berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa
mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan
Bank.
Risiko likuiditas Bank pada 2016 menjadi
4. Liquidity Risk
Liquidity risk is the risk due to the inability of
the Bank to meet its maturing obligations from
cash flow sources and / or from high-quality
liquid assets that can be pledged, without
disrupting the activities and financial condition
of the Bank.
The Bank’s liquidity risk at 2016 is better
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
73
lebih baik terutama terkait dengan efektifnya
setoran modal dari APRO sebagai pemegang
saham Bank Andara.
74
mainly due to the impact of the capital injection
from APRO as new shareholders of Bank
Andara.
STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN
RISIKO LIKUIDITAS
STRATEGY AND IMPLEMENTATION OF
LIQUIDITY RISK
Pengelolaan risiko likuiditas ini bertujuan untuk
meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan
Bank dalam memperoleh sumber pendanaan
arus kas dan membangun kekuatan
likuiditas struktural neraca Bank untuk
mendukung pertumbuhan jangka panjang
yang berkesinambungan. Pada tahun 2016,
Bank terus melakukan strategi agar tingkat
aset likuid dikelola di tingkat sangat aman
(zona Hijau) sambil ketergantungan terhadap
deposan inti mengalami penurunan secara
prosentase.
Liquidity risk management aims to minimize the
potential inability of the Bank to obtain funding
sources for cash flow and build strength in
the balance sheet of the Bank to support
sustainable long-term growth in funding and
liquidity. In 2016, the Bank continued to carry
out the strategy of managing the level of liquid
assets at a very safe level (green zone) while
decreasing dependence on core depositors as a
percentage of total deposits.
Peringkat risiko inheren likuiditas pada
2016 stabil di tingkat Low to Moderate, dan
ketergantungan pada deposan inti mulai
berkurang di triwulan IV/2016.
The Bank’s internal rating of inherent liquidity
risk in 2016 was stable at Low to Moderate,
and reliance on core depositors began to
decrease in the fourth quarter of 2016.
Sepanjang tahun 2016 konsentrasi 25
deposan inti terhadap total dana pihak ketiga
dan simpanan dari Bank lain menunjukkan
tren penurunan, hal ini memperlihatkan
kemampuan Bank dalam menghimpun
pendanaan semakin baik dibanding 2015.
Konsentrasi 25 deposan ini di 2016 terhadap
total dana yang dimiliki Bank rata-rata
berkisar di angka 47,6% dengan posisi
tertinggi mencapai 50% pada bulan Januari,
April, dan Agustus 2016. Posisi ini membaik
dibandingkan posisi 2015, dimana konsentrasi
25 deposan inti terhadap total pendanaan
berkisar 48,2% dengan posisi tertinggi
mencapai 53%.
Throughout 2016, the concentration of 25
core depositors to total deposits and deposits
from other banks show a downward trend,
demonstrating the Bank’s ability to improve
funds collection relative to 2015. The
concentration of 25 depositors throughout
2016 against the total funds at the Bank
averaged 47.6% with the highest position
on January, April and august 2016 reaching
50%. This position is an improvement when
compared to the position in 2015 in which the
concentration of 25 core depositors against the
Bank’s total funding have averaged 48.2%, with
the highest position at 53%.
Untuk dapat mengurangi ketergantungan
ini, maka Bank tetap fokus mencari
sumber pendanaan baru, terutama dengan
melakukan penetrasi segmen individu dengan
mengembangkan program yang memberikan
hadiah wisata baik keluar negeri ataupun
dalam negeri termasuk reward yang berlaku
untuk staf yang berhasil memasarkan produk
Bank.
To reduce this dependence, the Bank remains
focused on searching for new funding sources,
especially through the penetration of the
individual funding segment by developing
programs for Bank funding product as a
program offering overseas or domestic tours
as reward including rewards that apply to the
entire staff who success selling these funding
products.
Tata Kelola dan Organisasi
SKMR secara rutin melakukan analisis dan
siapkan laporan terhadap posisi likuiditas Bank,
selanjutnya menyampaikan hasil tersebut
secara berkala kepada Direksi, ALCO, Tresuri,
dan SKAI. Pada tahun 2016 rasio LCR telah
diimplementasikan oleh OJK dan Bank telah
memenuhi ketentuan terkait pelaporan dan
perhitungan rasio tersebut.
Berdasarkan perhitungan LCR pada triwulan
IV, rasio LCR Bank berada di atas syarat
minimum yang ditetapkan.
Governance and Organization
Risk Management Division routinely performs
analyses and prepares reports on the Bank’s
liquidity position, then submit the results of
regularly to the Board, ALCO Committee,
Treasury Division and Internal Audit
Division. By 2016 the ratio of LCR has been
implemented by OJK and the Bank has fulfilled
the terms of the reporting and calculation of
the ratio. Based on LCR calculations in the
fourth quarter, the Bank’s LCR ratio is above
the minimum requirement set.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Kebijakan dan Prosedur
Bank memiliki penetapan limit untuk risiko
likuiditas, meliputi:
a. Limit cadangan primer dan Giro Wajib
Minimum (GWM);
b. Limit Likuiditas Harian/Cadangan Sekunder;
Policies and Procedures
Bank has set limits for liquidity risk, including:
a.
b.
Limits for primary reserves and secondary
reserves;
Daily Liquidity Limit/ Secondary Reserves
Limit;
Depositors Concentration Limit;
c. Limit Konsentrasi Deposan;
c.
d. Limit Maturity Mismatch untuk Risiko
Likuiditas dan Risiko Pasar (Risiko Suku
Bunga);
e. Limit LCR (Liquidity Coverage Ratio) dan
NSFR (Net Stable Funding Ratio);
f. Stress test Risiko Likuiditas dan Risiko
Pasar.
d.
Limit on Maturity Mismatch for Liquidity
Risk and Market Risk (Interest Rate Risk);
e.
Limit on LCR (Liquidity Coverage Ratio)
and NSFR (Net Stable Funding Ratio);
Stress test for Liquidity Risk and Market
Risk.
f.
Proses
Ketentuan mengenai kepatuhan terhadap limit,
dilakukan oleh:
1. Untuk limit cadangan primer dan Giro Wajib
Minimum (GWM) dihitung secara bulanan
oleh Divisi Tresuri dan pemenuhannya akan
dipantau secara triwulanan oleh Divisi
Manajemen Risiko (RMD);
Process
Adherence to Limit policy:
2. Untuk limit Likuiditas Harian/Cadangan
Sekunder dihitung secara bulanan oleh
Divisi Tresuri dan pemenuhannya akan
dipantau secara triwulanan oleh Divisi
Manajemen Risiko (RMD).
Bank melalui ALCO akan menetapkan dan
memantau limit likuiditas harian. ALCO
bertanggung jawab untuk mengawasi
bahwa pengelolaan dana Bank oleh Divisi
Tresuri sesuai dengan limit ini;
2. Daily Liquidity / Secondary Reserves
are calculated on a monthly basis by the
Treasury Division and will be monitored
quarterly by the Risk Management
Division (RMD).
Bank through ALCO will set and monitor
daily liquidity limit. ALCO is responsible
for overseeing that the management of
the Bank’s funds by the Treasury Division
in accordance with this limit;
3. To limit the concentration of depositors,
Bank monitors and manages through
ALCO the concentration of one (1)
depositor, 5 (five) depositors and 25
(twenty five) depositors of the total
deposits and deposits from other banks;
4. To limit Maturity Mismatch for Liquidity
Risk and Market Risk (Interest Rate Risk)
Bank through ALCO establishes limits
on Maturity mismatch for liquidity risk
assuming certain rollover.
5. The limit for LCR (Liquidity Coverage
Ratio) and NSFR (Net Stable Funding
Ratio) are set minimum 100% (one
hundred percent);
6. Compliance with the limit of interbank
loans (interbank placements and
borrowing) is the responsibility of the
Treasury Division.
Daily liquidity level policy / secondary reserve
liquidity divided into four zones, the green
zone, yellow zone, orange zone and the red
zone.
3. Untuk limit Konsentrasi DeposanBank
melalui ALCO memantau dan mengelola
konsentrasi 1 (satu) deposan, 5 (lima)
deposan dan 25 (dua puluh lima) deposan
besar terhadap total DPK dan simpanan
dari Bank lain;
4. Bank melalui ALCO menetapkan limit
Maturity Mismatch untuk risiko likuiditas
dan risiko pasar (risiko suku bunga) dengan
asumsi rollover tertentu;
5. Limit LCR (Liquidity Coverage Ratio) dan
NSFR (Net Stable Funding Ratio) ditetapkan
minimum 100%;
6. Kepatuhan terhadap limit pinjaman antar
bank (interbank placements and borrowing)
merupakan tanggung jawab Divisi Tresuri.
Kebijakan tingkat likuiditas harian/cadangan
sekunder dikelompokkan dalam 4 zona
likuiditas, yaitu zona hijau, zona kuning, zona
oranye, dan zona merah.
1. To limit the primary backup and Statutory
Reserves (GWM) is calculated on a
monthly basis by the Treasury Division
and will be monitored quarterly by the
Risk Management Division (RMD);
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
75
Perangkat dan Metode
Penetapan empat zona likuiditas ini didasarkan
perubahan saldo dana Bank lain dan dana pihak
ketiga, dan tidak memitigasi secara penuh
risiko kekurangan dana yang berasal dari:
a) Net funds outflow dari deposan terbesar,
dan
b) Net cash outflow untuk kepentingan
operasional, termasuk angsuran untuk
hutang Bank.
76
Oleh karena itu, Bank menambah “buffer
volatilitas”pada setiap tingkat batas zona untuk
memitigasi dampak dari dua faktor dari saldo
cadangan didasarkan:
1) Cadangan untuk dana dari deposan inti
yang mungkin (dengan probabilitas yang
signifikan) akan ditarik sebagian atau
seluruhnya dalam waktu planning horizon
(< 60 hari) untuk proyeksi likuiditas
harian, dan;
2) Proyeksi Net Cash Outflow untuk
operasional sampai dengan 2 hari ke
depan.
Therefore, the Bank adds “buffer volatility” at
every level of the zone boundary to mitigate
the impact of the two factors of reserve
balances are based:
1) The reserves for funding of core
depositors who might (with significant
probability) will be withdrawn partially or
entirely within the planning horizon (<60
days) for daily liquidity projections, and
Limit likuiditas harian yang ditetapkan oleh
ALCO Bank harus secara minimum berada pada
zona kuning. Limit harian dibawah zona kuning
harus dengan persetujuan Dewan Direksi.
Sedangkan untuk limit intra-daily minimum
pada zona orange.
Daily liquidity limit set by ALCO Bank should
be at a minimum within the yellow zone. Daily
funding level below the yellow zone should
be authorized by the Board of Directors, while
for the intra-daily minimum limit, minimum
funding should not drop below orange zone.
Stress test Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas diukur dan dikelola dengan
pendekatan stress test dengan tujuan untuk
membantu bank dalam menilai, apakah Bank
memiliki sumber-sumber keuangan yang
memadai untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
potensional selama beberapa hari tertentu
dalam krisis likuiditas. Hasil stress test dalam
proyeksi 30 hari kerja kedepan menunjukkan
arus kas yang positif.
Liquidity Risk Stress test
Liquidity risk is measured and managed via
stress tests in order to assist banks in assessing
whether the Bank has financial resources
adequate to meet potential liquidity needs
a certain number of day in a liquidity crisis.
The stress test results with 30 working days
projection of future cash must show positive
results.
Contingency Funding Plan (CFP)
Rencana Kontijensi Pendanaan (Contingency
Funding Plan) merupakan salah satu komponen
kebijakan manajemen risiko likuiditas bank. CFP
adalah kompilasi dari kebijakan, prosedur dan
rencana tindakan yang diperlakukan sebagai
suatu panduan prosedural dan operasional
untuk menghindari/meminimalkan atau
mengelola adanya potensial ancaman dalam
pendanaan apabila perusahaan menurunkan
suatu krisis likuiditas. CFP di tetapkan dan dikaji
setiap tahun.
Contingency Funding Plan (CFP)
The Contingency Funding Plan is one
component of the bank’s liquidity risk
management policy. CFP is a compilation of
policies, procedures and action plans that
are treated as procedural and operational
guidelines to avoid, minimize or manage
any potential threat in funding if the Bank
encounter a liquidity crisis. CFP set and
reviewed annually.
5. Risiko Hukum
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan
hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
Tools and Methods
Determination of these four zones based on
balances change fund from other banks and
third-party funds, and does not fully mitigate
the risk of shortage of funds derived from:
a) Net outflow of depositors’ funds, the
largest, and
b) Net cash outflow for operational
purposes, including debt installments for
the Bank.
STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN
RISIKO HUKUM
Risiko hukum Bank pada Triwulan IV/2016,
2) Projected Net Cash Outflow for
operations up to 2 days ahead.
5. Legal Risk
Legal risk is the risk due to litigation and /
or weakness of the legal aspects of the Bank’s
activities.
RISK MANAGEMENT STRATEGIES AND
APPLICATION OF LAW
Legal risk of the Bank at the end Q4/ 2016 is
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
yaitu Low to Moderate. Sampai dengan hingga
akhir Triwulan IV/2016, Bank tidak mendapat
gugatan baik dari nasabah maupun rekanan.
low to moderate until the end of Q4/2016.The
Bank did not receive lawsuits from customers or
vendors.
Secara keseluruhan kualitas penerapan
Manajemen Risiko Hukum Bank berada
pada level Satisfactory. Bank telah mengkaji
serangkaian kebijakan dan prosedur guna
memitigasi Risiko Hukum. Meskipun demikian
kerangka manajemen risiko hukum dan
pelaksanaan manajemen risiko hukum akan
terus ditingkatkan.
Overall the quality of the implementation
of the Bank’s Legal Risk Management at the
level of Satisfactory. Bank has been reviewing
a set of policies and procedures to mitigate
legal risk. Despite this legal risk management
framework and the implementation of legal risk
management will continue to be improved.
6. Risiko Stratejik
Risiko stratejik adalah risiko akibat
ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau
pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta
kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis. Identifikasi risiko stratejik
dilakukan secara berkala sesuai dengan
pengalaman kerugian di masa lalu yang
disebabkan oleh risiko stratejik.
6. Strategic Risk
Strategic risk is the risk due to inaccuracy in
the decisions or implementation of strategic
decisions as well as the failure to anticipate
changes in the business environment.
Identification of strategic risks are conducted
regularly in accordance with past experience
losses due to strategic risk.
STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN
RISIKO STRATEJIK
Sampai dengan akhir tahun 2016, berdasarkan
kinerja selama Triwulan IV/2016 diluar
biaya terkait akuisisi Bank membukukan
keuntungan setiap bulan. Pada bulan Oktober,
Bank mencatat laba bersih sekitar Rp60juta,
pada bulan November Rp700juta (diluar
biaya akuisisi), dan Rp1,4Miliar pada bulan
Desember. Di bulan November 2016 Bank
mencatat kerugian sebesar Rp8.1Miliar
(termasuk Rp8,8Miliar biaya akuisisi terkait
success fee Danareksa dan biaya lawyer
Melli Darsa & Co). Pencairan kredit Bank
selama Triwulan IV/2016 menunjukkan trend
peningkatan setiap bulan, sejalan dengan
portofolio kredit yang meningkat sebesar
25,3% dibanding Triwulan III/2016, hal ini
memberikan dampak yang positif terhadap
pendapatan bunga Bank, selain itu Bank
juga telah membukukan laba bulanan selama
semester II/2016 kecuali untuk posisi
November 2016 yang disebabkan adanya
pembebanan biaya terkait akusisi APRO.
Pertumbuhan portofolio kredit yang disertai
dengan penurunan rasio NPL dari 3,82% di
Triwulan I/2016, 2,89% di Triwulan II/ 2016,
2,78% di Triwulan III/2016 menjadi 2,22%
di Triwulan IV/2016 menunjukkan kualitas
penerapan Manajemen Risiko yang baik.
Di sisi lain, Bank juga terus mengupayakan
keseimbangan komposisi portfolio pendanaan
dengan menitikberatkan pada target market
non BPR.
7. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Bank
tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundangan dan ketentuan yang
berlaku. Risiko inheren kepatuhan terdiri
STRATEGY AND IMPLEMENTATION OF
MANAGEMENT OF STRATEGIC RISK
Until the end of 2016, from performance
during Quarter IV / 2016 excluding the cost
related to the acquisition of Bank posted
a profit every month. In October, the Bank
recorded a net profit of about Rp60juta, in
November Rp700juta (excluding acquisition
costs), and Rp1.4Miliar in December. In
November 2016 the Bank recorded a loss of
Rp8.1Miliar(including related acquisition costs
Rp8.8Miliar Danareksa success fee and the
cost of lawyer Melli Darsa & Co. Disbursement
of loans for Quarter IV / 2016 showed an
increasing trend each month, in line with the
loan portfolio increasing by 25.3% compared to
Quarter III / 2016. This had a positive impact
on the interest income of the bank. In addition,
the Bank has recorded a monthly profit during
semester II / 2016 except for the position of
November 2016 due to the imposition of costs
related to the acquisition of APRO. The growth
of the loan portfolio accompanied a decline
in the NPL ratio of 3.82% in Quarter I / 2016,
2.89% in Quarter II / 2016, 2.78% in Quarter III
/ 2016 to become 2,22 % in Quarter IV / 2016
shows the quality of a good implementation of
Risk Management. At the same time, the Bank
also sought to balance of the funding portfolio
composition with emphasis on non BPR target
market.
7. Compliance Risk
Compliance risk is the risk that the Bank does
not comply with and / or implement laws and
regulations. Inherent risks of compliance consist
of quantitative and qualitative inherent risks.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
77
78
dari risiko inheren yang bersifat kuantitatif
dan risiko inheren yang bersifat kualitatif.
Risiko inheren yang bersifat kuantitatif
direpresentasikan melalui rasio-rasio BMPK,
GWM, dan tingkat kecukupan modal
berdasarkan risiko. Sedangkan risiko inheren
yang bersifat kualitatif direpresentasikan dalam
pelaksanaan GCG yang mencakup governance
structure, governance process, dan governance
outcome dari operasional Bank.
Inherent quantitative risk are represented by
LLL, reserve requirement and capital ratios
adequacy based on risk. The inherent risks
that are qualitative are represented in GCG
implementation including a governance
structure, governance processes, and
governance outcomes in Bank operations.
STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN
RISIKO KEPATUHAN
Hasil penilaian Bank terhadap peringkat
komposit Good Corporate Governance (GCG)
untuk tahun 2016 berada pada peringkat 3
(Cukup Baik). Aspek governance structure
pada umumnya telah menunjukan perbaikan,
kebijakan dan prosedur operasional telah dan
selalu dilakukan pengkinian sesuai ketentuan
perundangan yang berlaku. Komposisi Dewan
Komisaris, anggota komite dibawah Dewan
Komisaris telah lengkap dan dilengkapi dengan
keputusan direksi terhadap penetapan masingmasing anggota Komite. Walaupun pada
periode 2016 komposisi Direksi masih 2 orang
namun dengan adanya persetujuan OJK pada
14 Februari 2017 atas usulan penambahan
Direksi maka komposisi Direksi yang ada saat
ini dirasakan sudah mencukupi.
STRATEGY AND IMPLEMENTATION OF
COMPLIANCE RISK MANAGEMENT
The Bank’s internal rating of Good Corporate
Governance (GCG) for 2016 was level 3
(Moderate). Aspects of governance structures in
general have shown improvement; operational
policies and procedures have been and
continue to be updated in accordance with
the regulations. The composition of the Board
of Commissioners, and membership of the
Committees under the Board of Commissioners
have been completed and supported with
director’s decisions on member of the
Committees. Although the composition of the
Board of Directors in part of 2016 period was
2, with the approval of the OJK on February 14,
2017 of the proposed addition to the Board of
Directors the Board of Directors complement
was felt to be sufficient.
Sedangkan dalam aspek governance process
yang masih harus diperhatikan adalah tingkat
pemahaman dan kesadaran pengendalian
intern di setiap jenjang organisasi Bank yang
belum memadai dalam rangka mengendalikan
risiko terkait operasional kegiatan usaha Bank.
Meanwhile, aspects of the governance process
still requiring attention include understanding
and awareness of internal control at every level
of the Bank’s organization. At present, this
understanding is not adequate to consistently
manage all risks related to operational activities
of the Bank.
At the end of December 2016, the achievement
of compliance with APU/PPT debtor data
update reaches 100%, with new methods of
updating data by the Bank providing sufficient
help to achieve compliance, while the updating
of the data in the previous period only reached
around 70%. Banks also continues to improve
the operational side of the bank related to the
fulfillment of commitments to settle the findings
by OJK in accordance with the commitments
agreed between the bank and the OJK so that
by December 2016 the Bank could meet its
commitments to settle the findings of the OJK in
a timely manner.
Pada akhir Desember 2016, pencapaian
pemenuhan pengkinian data mencapai
100%, metode pengkinian data yang
dilakukan Bank cukup membantu pencapaian
pemenuhan pengkinian data yang pada
periode sebelumnya hanya mencapai 70%-an.
Bank juga terus melakukan perbaikan disisi
operasional Bank terutama terkait dengan
pemenuhan komitmen penyelesaian temuan
dari OJK sesuai dengan komitmen yang
disepakati antara bank dengan OJK sehingga
sampai dengan Desember 2016 Bank dapat
memenuhi komitmen penyelesaian temuan
dari OJK secara tepat waktu.
8. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko akibat
menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder
yang bersumber dari persepsi negatif terhadap
Bank.
9.
Reputation Risk
Reputation risk is the risk resulting from a
reduced level of stakeholder confidence that
comes from a negative perception of the Bank.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN
RISIKO REPUTASI
Bank terus melakukan pemantauan terhadap
segala macam pemberitaan yang berkaitan
dengan reputasi Bank. Upaya meminimalisasi
risiko reputasi yang terjadi, seperti
pemberitaan negatif terhadap Bank, dilakukan
dengan kebijakan dan prosedur mekanisme
pelaporan pengaduan nasabah dan juga
melalui laporan pemantauan pemberitaan/
publikasi Bank di media massa.
STRATEGY AND IMPLEMENTATION OF REPUTATION RISK MANAGEMENT
The Bank continues to conduct monitoring of
all kinds of news related to the bank’s
reputation. Efforts to minimize reputation risks
from events that occur, such as negative news
about the Bank, are carried out via policies and
procedures for customer complaints and
reporting mechanisms as well as through
monitoring news reports and publications
related to the Bank in the mass media.
79
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
PENGUNGKAPAN KUANTITATIF STRUKTUR PERMODALAN BANK UMUM
QUANTITIVE DISCLOSURE OF CAPITAL STRUCTURE
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
NO
Pos-pos
31-Dec-15
I Modal Inti Utama / Common Equity Tier 1(CET 1)
569.917
131.001
1.1
Modal disetor (Setelah dikurangi Treasury Stock) / Paid up Capital
507.308
-
1.2
Cadangan Tambahan Modal / Disclosed Reserves
1.2.1
Faktor Penambah / Additions 77.060
-
272.795
-
-
-
1.2.1.1
Pendapatan Komprehensif lainnya / The excess of Financial
statement translation
1.2.1.1.1
Selisih lebih penjabaran laporan keuangan / The
excess of Financial statement translation
-
-
1.2.1.1.2
Potensi keuntungan dari peningkatan nilai wajar
aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual
/ Potential gain from fair value change of available
for sale financial asset
-
-
1.2.1.1.3
Saldo surplus revaluasi aset tetap / Surplus of
premises and equipments revaluation
-
-
Cadangan tambahan modal lainnya (other disclosed reserves)
272.795 -
1.2.1.2.1
Agio
272.795
-
1.2.1.2.2
Cadangan Umum / General Reserves
-
-
80
31-Dec-16
1.2.1.2
1.2.1.2.3
Laba tahun-tahun lalu / Prior years net income
-
-
1.2.1.2.4
Laba tahun berjalan / Current year net income
-
-
1.2.1.2.5
Dana Setoran Modal / Advance Capital
-
-
1.2.1.2.6
Lainnya / Others
1.2.2
Faktor Pengurang / Deductions
-
-
195.735
-
3.860
-
1.2.2.1
Pendapatan Komprehensif lainnya / Other Comprehensive
Income
1.2.2.1.1
Selisih kurang penjabaran laporan keuangan / The
Shortage of financial statement translation
-
-
Potensi kerugian dari penurunan nilai wajar aset
keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual /
Potensial loss from fair value changes of available
for sale financial assets
3.860
-
191.875
-
1.2.2.1.2
1.2.2.2
Cadangan tambahan modal lainnya (other disclosed reserves)
1.2.2.2.1
Disagio
1.2.2.2.2
1.2.2.2.3
1.2.2.2.4
Rugi tahun-tahun lalu / Prior years net loss
Rugi tahun berjalan / Current year loss
Selisih kurang antara Penyisihan Penghapusan
Aset (PPA) dan cadangan kerugian penurunan nilai
(CKPN) atas aset produktif / Negative differences
between provision for asset write-off and provision
for impairment of earning assets
1.2.2.2.5
Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari
instrumen keuangan dalam Trading Book / Shorfall
between allowance for losses based on BI regulation
and impairment losses of trading financial assets
1.2.2.2.6
PPA aset non produktif yang wajib dibentuk /
Allowance for losses of non -financial assets
required
1.3
1.4
1.2.2.2.7
Lainnya / Others
Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan / Accounted NonControlling Interest
Faktor Pengurang Modal Inti Utama / Core Capital Deductions factors
1.4.1
Perhitungan pajak tangguhan / Calculation of Deffered Tax
1.4.2
Goodwill 1.4.3
1.4.4
1.4.5
Aset tidak berwujud lainnya / Other intangible assets
Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang / Equity
Participations calculated as deduction
Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi / Equity deficit on
insurance subsidiary
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
-
-
167.700
18.396
-
5.779
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14.451
11.867
-
-
-
2.584
-
-
-
-
-
NO
II II
31-Dec-16
31-Dec-15
1.4.6
Eksposur sekuritisasi / Securitization exposures
Pos-pos
-
-
1.4.7
Faktor Pengurang modal inti lainnya / Other core Capital Deduction Factor
-
-
-
-
-
-
Modal Inti Tambahan/Additional Tier 1 (AT-1)
-
-
2.1
Instrumen yang memenuhi persyaratan AT-1 / AT-1 Qualified Instrument
-
-
2.2
Agio / Disagio
-
-
2.3
Faktor pengurang modal inti tambahan / Additional Tier 1 Capital Deduction Factor
1.4.7.1
1.4.7.2
Penempatan dana pada instrumen AT1 dan /atau Tier 2 pada
bank lain / Placement on AT1 and/or Tier 2 instument in others
banks.
Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan
peralihan karena hukum . hibah. atau hibah wasiat / Cross
ownership in another entity acquired by transition because the
law. grants. or grants will
2.3.1
Penempatan dana pada instrument AT1 dan /atau Tier 2 pada bank lain /
Placement on AT1 and/or Tier 2 instument in other banks
2.3.2
Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan
karena hukum. hibah. atau hibah wasiat / Cross-ownershipin another entity
acquired by the transaction because the law. grants. or grants will
Modal Pelengkap (Tier 2) / Suplementary capital
-
-
-
-
-
-
7.963
4.555
1
Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan Tier 2 /
Equity instrument in form of shares or other form which qualified fo Tier 2 requirments
-
-
2
Agio/Disagio
-
-
-
-
4
Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1.25% ATMR Risiko Kredit)
/ General allowance on productive assets required (maximum 1.25% from RWA of Credit
Risk)
Faktor Pengurang Modal Pelengkap / Tier 2 capital deduction factors
-
-
4.1
Sinking Fund
-
-
4.2
Penempatan dana pada instrument Tier 2 pada bank lain / Placement on Tier 2
instruments in other bank
-
-
4.3
Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena
hukum. hibah. atau hibah wasiat / Cross-ownership in another entity acquired by the
transition because the law. grants. or grants will
-
-
577.880
135.556
3
TOTAL MODAL
Keterangan / Details
ASET TERTIMBANG MENURUT
RISIKO / RISK WEIGHTED
ASSETS
ATMR RISIKO KREDIT 3) /
RWA OF CREDIT RISK
31-Dec-16
31-Dec-15
RASIO KPMM
637,022
Keterangan / Details
364,425
27.64%
Rasio Tier 1 / Tier 1 ratio
76.69%
27.64%
1.07%
0.96%
77.76%
28.60%
ATMR RISIKO
OPERASIONAL / RWA OF
OPERATIONAL RISK
106,120
109,581
Rasio Tier 2 / Tier 2 ratio
TOTAL ATMR / RWA
TOTAL
743,142
474,006
Rasio total / Total ratio
10.00%
10.00%
RASIO KPMM SESUAI PROFIL
RISIKO / CAR RATIO BASED
ON THE RISK PROFILE
76.69%
ATMR RISIKO PASAR /
RWA OF MARKET RISK
-
31-Dec-15
Rasio CET1 / CET1 ratio
-
31-Dec-16
ALOKASI PEMENUHAN KPMM / ALLOCATION OF CAR
REQUIREMENT
PERSENTASE BUFFER YANG WAJIB DIPENUHI OLEH BANK
/ BANK PERCENTAGE OF REQUIRED BUFFER OF THE BANK
Dari CET1 / From CET1
9.00%
Capital Conservation Buffer
Dari AT1 / Form AT1
0.00%
Countercyclical Buffer
Dari Tier 2 / From Tier 2
1.00%
Capital Surcharge untuk D-SIB
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
0.00%
81
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH - BANK SECARA INDIVIDUAL
NET AMOUNT BASED ON GEOGRAPHY - BANK ONLY
Kategori Portofolio /
No.
Portfolio Category
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Public Sector
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/
Claims on Multilateral Development Bank and International Institution
4
Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Claims Secured by Residential Property
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Claims Secured by Commercial Real Estate
7
Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee Loan/Pension
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro. Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims
11
Aset Lainnya/ Other Assets
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure at Syariah Unit (if any)
Total
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SISA JANGKA WAKTU KONTRAK - BANK SECARA INDIVIDUAL
82
DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY CONTRACTUAL MATURITY - INDIVIDUAL BANK
31-Dec-16
No.
Kategori Portofolio/ Portfolio Category
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign
2
Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak/
Net Amount Based on Contractual Remaining Maturity
≤ 1 tahun
>1 thn s.d.
3 thn
>3 thn s.d.
5 thn
≤ 1 year
> 1 yrs to
3 yrs
> 3 yrs to
5 yrs
100.920
- -
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Public Sector
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/
Claims o Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank
262.885
339.629
229.861
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Claims Secured by Residential Property
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Claims Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee Loan/Pension
294
626
366
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on
Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio
58.116
13.110
55.071
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate
40.571
150.864
46.331
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims
-
-
-
11
Aset Lainnya/ Other Assets
-
-
-
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure at Syariah Unit (if any)
Total
-
-
-
462.785
504.229
331.629
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
Jakarta
31-Dec-16
31-Dec-15
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/
Net Amount Based on Geography
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/
Net Amount Based on Geography
Denpasar
Semarang
Surabaya
Total
Jakarta
Denpasar
Semarang
Surabaya
164.558
-
- - 164.558
-
-
-
-
-
-
-
478.486
183.943
-
-
-
Total
131.643
-
-
-
131.643
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
46.692
123.255
832.375
409.157
188.789
53.565
118.100
769.611
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.266
20
-
-
1.286
874
34
-
-
907
130.764
-
-
-
130.764
15.033
-
-
-
15.033
214.045
2.448
7.600
13.673
237.766
73.286
9.863
18.615
16.501
118.265
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7.162
2.016
1.244
1.603
12.025
5.776
1.433
443
670
8.322
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
996.280
188.427
55.536
138.530
1.378.774
635.768
200.119
72.623
135.271
1.043.781
83
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
31-Dec-15
Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak/
Net Amount Based on Contractual Remaining Maturity
> 5 thn
NonKontraktual
Jumlah
≤ 1 tahun
>1 thn s.d.
3 thn
>3 thn
s.d. 5
thn
> 5 thn
NonKontraktual
Jumlah
> 5 yrs
NonContractual
Total
≤ 1 year
> 1 yrs to
3 yrs
> 3 yrs
to 5 yrs
> 5 yrs
NonContractual
Total
63.638
-
164.558
35.562
-
-
96.081
-
131.643
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
832.375
337.545
359.049
73.017
-
-
769.611
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.286
166
742
-
-
-
907
4.467
-
130.764
12
261
14.760
-
-
15.033
-
-
237.766
21.454
91.117
5.694
-
-
118.265
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12.025
12.025
-
-
-
-
8.322
8.322
-
-
-
-
-
-
-
-
-
68.105
12.025
1.378.774
394.739
451.168
93.471
96.081
8.322
1.043.781
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIVIDUAL
NET AMOUNT BASED ON ECONOMIC SECTOR - BANK ONLY
Tagihan
Kepada
Pemerintah/
Claims on
Sovereign
Sektor Ekonomi/
Economy Sector
No.
Tagihan Kepada
Entitas Sektor
Publik/
Claims on
Sector Public
Tagihan Kepada
Bank Pembangunan
Multilateral dan
Lembaga Internasional/
Claims on Multilateral
Development Bank and
International Institution
Tagihan
Kepada
Bank/
Claims on
Bank
Kredit Beragun
Rumah Tinggal/
Claims on
Secured by
Residential
Property
31-Dec-16
1
Pertanian, perburuan dan
Kehutanan/ Agriculture, Hunting,
and Forestry
- -
-
-
-
2
Perikanan/ Fishery
-
-
-
-
-
3
Pertambangan dan Penggalian/
Mining and Excavation
-
-
-
-
-
4
Industri pengolahan/ Manufacturing
- -
-
-
-
5
Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas
and Water
-
-
-
-
-
6
Konstruksi/ Contruction
-
-
-
-
-
7
Perdagangan besar dan eceran/
Whosale and Retail Trading
- -
-
-
-
8
Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum/
Accommodation and Food Providers
-
-
-
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan
komunikasi/ Transportation,
Warehouse and Communication
-
-
-
-
-
10
Perantara keuangan/ Financial
Brokerage
164.558
-
-
832.375
11
Real estate, usaha persewaan
dan jasa perusahaan/ Real Estate,
Leasing and Corporate Services
- -
-
-
-
12
Administrasi Pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib/
Public Administration, Defense and
Compulsory Social Security
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan/ Education Services
-
-
-
-
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/
Health and Social Services
- -
-
-
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya/
Social Services, Social Culture,
Entertainment and Individual
Services
-
-
-
-
-
16
Jasa perorangan yang melayani
rumah tangga/ Individual Services
for Housing
-
-
-
-
-
17
Badan internasional dan badan
ekstra internasional lainnya/
International Agency and Other
International Extra Agency
- -
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas
batasannya/ Other Services
-
-
-
-
-
19
Bukan Lapangan Usaha/ Non
Business Activity
-
-
-
-
-
20
Lainnya/ Others
-
-
-
-
-
164.558
-
-
832.375
-
84
Total
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
Kredit Beragun
Properti
Komersial/
Claims Secured
by Commercial
Real Estate
Tagihan Kepada
Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel/
Claims on
Micro and Small
Enterprise and
Retail Portfolio
Kredit Pegawai/
Pensiunan /
Employee Loan/
Pension
Tagihan kepada
Korporasi/
Claims on
Corporate
Tagihan
yang Telah
Jatuh
Tempo/
Past Due
Claims
Eksposur di
Unit Usaha
Syariah
(apabila ada)/
Exposures at
Sharia Unit
(if any)
Aset
Lainnya/
Other
Assets
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.065
-
-
-
-
-
-
26.313
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9.770
-
-
-
-
-
-
43.086
-
-
-
-
-
-
3.718
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
85
-
-
-
237.766
-
-
-
-
-
12.392
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.448
-
-
-
-
-
1.286
27.197
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.775
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12.025
-
-
1.286
130.764
237.766
-
12.025
-
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Sektor Ekonomi/
Economy Sector
No.
Tagihan
Kepada
Pemerintah/
Claims on
Sovereign
Tagihan Kepada
Entitas Sektor
Publik/
Claims on
Sector Public
Tagihan Kepada
Bank Pembangunan
Multilateral dan
Lembaga Internasional/
Claims on Multilateral
Development Bank and
International Institution
Tagihan
Kepada
Bank/
Claims on
Bank
Kredit Beragun
Rumah Tinggal/
Claims on
Secured by
Residential
Property
31-Dec-15
86
1
Pertanian, perburuan dan
Kehutanan/ Agriculture, Hunting,
and Forestry
-
-
-
-
-
2
Perikanan/ Fishery
-
-
-
-
-
3
Pertambangan dan Penggalian/
Mining and Excavation
- -
-
-
-
4
Industri pengolahan/ Manufacturing
-
-
-
-
-
5
Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas
and Water
-
-
-
-
-
6
Konstruksi/ Contruction
- -
-
-
-
7
Perdagangan besar dan eceran/
Whosale and Retail Trading
-
-
-
-
-
8
Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum/
Accommodation and Food Providers
-
-
-
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan
komunikasi/ Transportation,
Warehouse and Communication
- -
-
-
-
10
Perantara keuangan/ Financial
Brokerage
131.643
-
-
769.611
11
Real estate, usaha persewaan
dan jasa perusahaan/ Real Estate,
Leasing and Corporate Services
-
-
-
-
-
12
Administrasi Pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib/
Public Administration, Defense and
Compulsory Social Security
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan/ Education Services
- -
-
-
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/
Health and Social Services
-
-
-
-
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya/
Social Services, Social Culture,
Entertainment and Individual
Services
-
-
-
-
-
16
Jasa perorangan yang melayani
rumah tangga/ Individual Services
for Housing
- -
-
-
-
17
Badan internasional dan badan
ekstra internasional lainnya/
International Agency and Other
International Extra Agency
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas
batasannya/ Other Services
- -
-
-
-
19
Bukan Lapangan Usaha/ Non
Business Activity
-
-
-
-
-
20
Lainnya/ Others
- -
-
-
-
131.643
-
-
769.611
-
Total
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
Kredit Beragun
Properti
Komersial/
Claims Secured
by Commercial
Real Estate
Tagihan Kepada
Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel/
Claims on
Micro and Small
Enterprise and
Retail Portfolio
Kredit Pegawai/
Pensiunan /
Employee Loan/
Pension
Tagihan kepada
Korporasi/
Claims on
Corporate
Tagihan
yang Telah
Jatuh
Tempo/
Past Due
Claims
Eksposur di
Unit Usaha
Syariah
(apabila ada)/
Exposures at
Sharia Unit
(if any)
Aset
Lainnya/
Other
Assets
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
118.265
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
907
15.033
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8.322
-
907
15.033
118.265
-
8.322
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
-
87
PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN WILAYAH - BANK SECARA INDIVIDUAL
INDIVIDUAL GROSS FINANCIAL ASSETS AND PROVISION BASED ON GEOGRAPHY
31-Dec-16
Keterangan/
Description
No.
Wilayah / Geography
Jakarta
1
Tagihan/ Gross Financial Assets
2
Denpasar
Semarang
1.001.623
193.010
67.165
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired )/ Impaired Assets
-
-
-
a. Belum jatuh tempo/ Current
-
-
-
b. Telah jatuh tempo/ Past Due
-
-
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual/ Individual Impairment
Provision
1.964
2.625
10.410
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif/ Portfolio Impairment
Provision
3.379
1.958
1.219
5
Tagihan yang dihapus buku/ Write Off Assets
5.886
18.736
4.431
PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIVIDUAL
GROSS FINANCIAL ASSETS AND PROVISION BASED ON ECONOMY SECTOR - BANK ONLY
Tagihan/
Gross
Financial
Asset
Sektor Ekonomi/
Economic Sector
No.
88
31-Dec-16 1
Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry
-
2
Perikanan / Fishery
-
3
Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Excavation
4
Industri pengolahan/ Manufacturing
5
Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas and Water
6
Konstruksi/ Construction
7
Perdagangan besar dan eceran/ Whosale and Retail Trading
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ Accomodation and Food Providers
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, Warehouse and Communication
10
Perantara keuangan/ Financial Brokerage
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Leasing and Corporate Services
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Public Administration, Defense,
Compulsory Social Security
-
13
Jasa pendidikan/ Education Services
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health and Social Services
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Social Services, Social Culture,
Entertainment and Industrial Services
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ Industrial Services for Housing
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International Agency and Other
International Extra Agency
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Other Services
19
Bukan Lapangan Usaha/ Non Business Activity
20
Lainnya/ Others
2.077
26.478
9.827
43.334
3.740
1.261.204
12.452
4.473
28.663
1.776
12.025
Total
1.406.049
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
31-Dec-15
Wilayah/ Geography
Surabaya
Total
Jakarta
Denpasar
Semarang
Surabaya
Total
144.251
1.406.049
639.961
206.552
80.119
142.099
1.068.731
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.449
19.448
2.036
2.595
6.298
5.702
16.631
1.272
7.827
2.152
3.839
1.199
1.130
8.320
4.157
33.210
5.288
16.893
4.431
2.904
29.516
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
Tagihan yang Mengalami
Penurunan Nilai/ Impaired Assets
Belum Jatuh
Tempo/
Current
Telah jatuh
tempo/Past
Due
Cadangan kerugian
penurunan nilai
(CKPN) Individual /
Individual
Impairement
Provision
Cadangan
kerugian
penurunan nilai
(CKPN) - Kolektif
/
Portfolio
Impairment
Provision
Tagihan yang
dihapus buku/
Write Off
Assets
89
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11.91
-
-
-
-
165.41
-
-
-
-
-
-
-
56.34
-
-
-
-
248.72
-
-
-
-
21.53
-
-
-
-
-
-
-
-
19.448
7.058
33.210
-
-
-
60
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
26
-
-
-
-
180
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19.448
7.827
33.210
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
No.
31-Dec-14
90
Tagihan/
Gross
Financial
Asset
Sektor Ekonomi/
Economic Sector
1
Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry
-
2
Perikanan / Fishery
-
3
Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Excavation
-
4
Industri pengolahan/ Manufacturing
-
5
Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas and Water
-
6
Konstruksi/ Construction
-
7
Perdagangan besar dan eceran/ Whosale and Retail Trading
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ Accomodation and Food Providers
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, Warehouse and Communication
-
10
Perantara keuangan/ Financial Brokerage
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Leasing and Corporate Services
-
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Public Administration, Defense,
Compulsory Social Security
-
13
Jasa pendidikan/ Education Services
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health and Social Services
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Social Services, Social Culture,
Entertainment and Industrial Services
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ Industrial Services for Housing
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International Agency and Other
International Extra Agency
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Other Services
19
Bukan Lapangan Usaha/ Non Business Activity
20
Lainnya/ Others
1.044.296
16.113
8.322
Total
1.068.731
PENGUNGKAPAN RINCIAN MUTASI CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI - BANK SECARA INDIVIDUAL
DETAIL OF IMPAIRMENT PROVISION MOVEMENT - BANK ONLY
Keterangan
No.
1
Saldo awal CKPN/ Beginning Balance of Impairment Provision
2
Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)/Charge/(Release) of Impairment Provision for the Current
Year (Net)
2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan/ Charge of Impairment Provision for the Current Year (Net)
2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan / Release of Impairment for the Current Year (Net)
3
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan/ Impairment Provision for Write
Off Current Year
4
Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan/ Charge/(Release) for the Current Year
Saldo akhir CKPN/ Ending Balance of Impairment Provision
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
Tagihan yang Mengalami
Penurunan Nilai/ Impaired Assets
Belum Jatuh
Tempo/
Current
Telah jatuh
tempo/Past
Due
Cadangan kerugian
penurunan nilai
(CKPN) Individual /
Individual
Impairement
Provision
Cadangan
kerugian
penurunan nilai
(CKPN) - Kolektif
/
Portfolio
Impairment
Provision
CKPN Individual/
Individual
Impairment
Provision
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16.458
8.296
29.516
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
173
23
-
-
-
-
-
-
-
-
16.631
8.320
29.516
31-Dec-15
CKPN Kolektif/
Portfolio
Impairment
Provision
-
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
31-Dec-16
Tagihan yang
dihapus buku/
Write Off
Assets
CKPN Individual/
Individual
Impairment
Provision
CKPN Kolektif/
Portfolio
Impairment
Provision
16.631
8.320
13.413
9.898
6.554
(492)
13.788
(1.579)
6.554
-
13.788
-
-
(492)
-
(1.579)
(3.736)
-
(10.571)
-
-
-
-
-
19.448
7.827
16.631
8.320
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
91
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN KATEGORI PORTOFOLIO DAN SKALA PERINGKAT BANK SECARA INDIVIDUAL
NET AMOUNT BASED ON PORTFOLIO CATEGORY AND RATING - BANK ONLY
Lembaga
Pemeringkat
No. 92
Peringkat Jangka panjang/ Long Term Rating
Standard and Poor’s
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d
BBB-
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d
BBB-
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d Aa3
A1 s.d A3
Baa1 s.d Baa3
PT. Fitch Ratings
Indonesia
AAA (idn)
AA+(idn) s.d
AA-(idn)
A+(idn) s.d.
A-(idn)
BBB+(idn) s.d
BBB-(idn)
PT ICRA Indonesia
[Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d
[Idr]AA-
[Idr]A+ s.d
[Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d
[Idr]BBB-
PT Pemeringkat
Efek Indonesia
idAAA
idAA+ s.d
idAA-
idA+ s.d
id A-
id BBB+ s.d id
BBB-
Kategori Portofolio/
Portfolio Category
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on
Sovereign
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/
Claims on Public Sector
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional/
Claims on Multilateral Development
Bank and International Institution
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Claims
Secured by Residential Property
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/
Claims Secured by Commercial Real
Estate
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee
Loan/Pension
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Kecil dan
Portofolio Ritel/ Claims on Micro and
Small Enterprise and Retail Portfolio
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claims on
Corporate
-
-
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past
Due Claims
-
-
-
-
11
Aset Lainnya/ Other Assets
-
-
-
-
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila
ada)/ Exposure at Syariah Unit (if any)
-
-
-
-
TOTAL
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
31 Desember 2015/ 31 December 2015
Tagihan Bersih/ Net Amount
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari
B-/ Below B-
A-1
A-2
A-3
Kurang
dari A-3/
Below A-3
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari
B-/Below B-
F1+ s.d F1
F2
F3
Kurang dari
F3/ Below
F3
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3
Kurang dari
B3/Below b3
P-1
P-2
P-3
Kurang dari
P-3/ Below
P-3
BB+(idn) s.d
BB-(idn)
B+(idn) s.d
B-(idn)
Kurang dari
B-(idn)/Below
b-(idn)
F1+(idn) s.d
F1(idn)
F2(idn)
F3(idn)
Kurang dari
F3(idn)/
Below
F3(idn)
[Idr]BB+ s.d
[Idr]BB-
[Idr]B+ s.d
[Idr]B-
Kurang dari
[Idr]B-/ Below
[idr]B-
[Idr]A1+ s.d
[Idr]A1
[Idr]A2+
s.d [Idr]
A2
[Idr]A3+
s.d [Idr] A3
Kurang
dari [Idr]
A3/ Below
(idr) A3
id BB+ s.d id
BB-
id B+ s.d
id B-
Kurang dari
idB-/Below
idB
idA1
idA2
idA3 s.d id
A4
Kurang
dari idA4/
Below idA4
Tanpa
Peringkat/
Unrated
Jumlah/
Total
-
-
-
-
-
-
-
164.558
164.558
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
832.375
832.375
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.286
1.286
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
237.766
237.766
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12.025
12.025
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.248.010
1.248.010
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
93
Lembaga
Pemeringkat
No. 94
Peringkat Jangka panjang/ Long Term Rating
Standard and Poor’s
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d
BBB-
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d
BBB-
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d Aa3
A1 s.d A3
Baa1 s.d Baa3
PT. Fitch Ratings
Indonesia
AAA (idn)
AA+(idn) s.d
AA-(idn)
A+(idn) s.d.
A-(idn)
BBB+(idn) s.d
BBB-(idn)
PT ICRA Indonesia
[Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d
[Idr]AA-
[Idr]A+ s.d
[Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d
[Idr]BBB-
PT Pemeringkat
Efek Indonesia
idAAA
idAA+ s.d
idAA-
idA+ s.d
id A-
id BBB+ s.d id
BBB-
Kategori Portofolio/
Portfolio Category
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on
Sovereign
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/
Claims on Public Sector
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional/
Claims on Multilateral Development
Bank and International Institution
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Claims
Secured by Residential Property
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/
Claims Secured by Commercial Real
Estate
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee
Loan/Pension
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Kecil dan
Portofolio Ritel/ Claims on Micro and
Small Enterprise and Retail Portfolio
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claims on
Corporate
-
-
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past
Due Claims
-
-
-
-
11
Aset Lainnya/ Other Assets
-
-
-
-
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila
ada)/ Exposure at Syariah Unit (if any)
-
-
-
-
TOTAL
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
31 Desember 2014/ 31 December 2014
Tagihan Bersih/ Net Amount
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari
B-/ Below B-
A-1
A-2
A-3
Kurang
dari A-3/
Below A-3
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari
B-/Below B-
F1+ s.d F1
F2
F3
Kurang dari
F3/ Below
F3
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3
Kurang dari
B3/Below b3
P-1
P-2
P-3
Kurang dari
P-3/ Below
P-3
F1+(idn) s.d
F1(idn)
F2(idn)
F3(idn)
Kurang dari
F3(idn)/
Below
F3(idn)
BB+(idn) s.d
BB-(idn)
B+(idn) s.d
B-(idn)
Kurang dari
B-(idn)/Below
b-(idn)
[Idr]BB+ s.d
[Idr]BB-
[Idr]B+ s.d
[Idr]B-
Kurang dari
[Idr]B-/ Below
[idr]B-
[Idr]A1+ s.d
[Idr]A1
[Idr]A2+
s.d [Idr]
A2
[Idr]A3+
s.d [Idr] A3
Kurang
dari [Idr]
A3/ Below
(idr) A3
id BB+ s.d id
BB-
id B+ s.d
id B-
Kurang dari
idB-/Below
idB
idA1
idA2
idA3 s.d id
A4
Kurang
dari idA4/
Below idA4
Tanpa
Peringkat/
Unrated
Jumlah/
Total
-
-
-
-
-
-
-
306.404
306.404
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
553.265
553.265
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.438
1.438
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
123.807
123.807
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10.258
10.258
-
-
-
-
-
-
-
-
-
995,172
995,172
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
95
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN BOBOT RISIKO SETELAH MEMPERHITUNGKAN DAMPAK
MITIGASI RISIKO KREDIT - BANK SECARA INDIVIDUAL
NET AMOUNT BASED ON PORTFOLIO RISK WEIGHTED AFTER CREDIT RISK MITIGATION - BANK ONLY
31 Desember 2016/ 31 December 2016
No.
Kategori Portofolio
Portfolio Category
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Net Amount after Credit Risk Mitigation
0%
A
Eksposur Neraca/ On Balance Sheet
1
Tagihan Kepada Pemerintah/
Claims on Sovereign
2
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
Lainnya/
Others
164.558
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik/ Claims on Public
Sector
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional/ Claims
on Multilateral Development
Bank and International
Institution
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Claims
On Bank
-
189.947
-
-
-
533.028
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah
Tinggal/Claims Secured by
Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti
Komersial/Claims Secured by
Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan /
Employee Loan/Pension
-
-
-
-
-
1.286
- -
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio
Ritel/ Claims on Micro and
Small Enterprise and Retail
Portfolio
-
-
-
-
-
-
128.764
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi/
Claims on Corporate
-
-
-
-
-
-
- 226.215
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh
Tempo/ Past Due Claims
-
-
-
-
-
-
- -
-
-
11
Aset Lainnya/ Other Assets
2.937
9.088
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah
(apabila ada)/ Exposure at
Syariah Unit (if any)
-
-
-
-
-
-
- -
-
-
167.495
189.947
-
-
-
534.314
128.764
235.303
-
-
96
Total Eksposur Neraca
Total on Balance Sheet
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif/ Liability exposure Commitments / Contingent on the Balance Sheet
1
Tagihan Kepada Pemerintah/
Claims on Sovereign
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik/ Claims on Public
Sector
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional/ Claims
on Multilateral Development
Bank and International
Institution
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Claims
On Bank
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah
Tinggal/Claims Secured by
Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti
Komersial/Claims Secured by
Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
31 Desember 2015/ 31 December 2015
ATMR
RWA
Beban
Modal
Capital
Charge
ATMR
RWA
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Net Amount after Credit Risk Mitigation
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
-
-
-
-
-
Beban
Modal
Capital
Charge
Lainnya/
Others
100%
150%
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
304.503
-
-
227.670
-
-
-
417.998
-
-
-
-
254.533
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
643
-
-
-
-
-
-
907
-
-
-
-
454
-
131.643
97
96.573
-
-
-
-
-
-
-
15.033
-
-
-
11.275
-
-
-
-
-
-
-
-
-
91.854
-
-
91.854
-
-
-
-
-
-
-
-
- -
-
-
-
-
-
9.088
-
2.012
-
-
-
-
-
-
6.310
-
-
6.310
-
-
-
-
-
-
-
-
- -
-
-
-
-
-
637.022
133.655
227.670
-
-
-
418.905
15.033
98.164
-
-
364.426
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
226.215
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
No.
31 Desember 2016/ 31 December 2016
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Net Amount after Credit Risk Mitigation
Kategori Portofolio
Portfolio Category
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
Lainnya/
Others
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif/ Liability exposure Commitments / Contingent on the Balance Sheet
7
Kredit Pegawai/Pensiunan /
Employee Loan/Pension
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio
Ritel/ Claims on Micro and
Small Enterprise and Retail
Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi/
Claims on Corporate
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh
Tempo/ Past Due Claims
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah
(apabila ada)/ Exposure at
Syariah Unit (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur TRA/ Total Off
Balance Sheet
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan / Counterparty Credit Risk
1
Tagihan Kepada Pemerintah/
Claims on Sovereign
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik/ Claims on Public
Sector
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional/ Claims
on Multilateral Development
Bank and International
Institution
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Claims
On Bank
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio
Ritel/ Claims on Micro and
Small Enterprise and Retail
Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi/
Claims on Corporate
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah
(apabila ada)/ Exposure at
Syariah Unit (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur
Counterparty Credit Risk
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
98
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
31 Desember 2015/ 31 December 2015
ATMR
RWA
Beban
Modal
Capital
Charge
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Net Amount after Credit Risk Mitigation
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
ATMR
RWA
100%
150%
Lainnya/
Others
Beban
Modal
Capital
Charge
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
99
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH DAN TEKNIK MITIGASI RISIKO KREDIT - BANK SECARA INDIVIDUAL
DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES AND CREDIT RISK MITIGATION TECHNIQUES - INDIVIDUAL BANK
31 Desember 2016/ 31 December 2016
No.
100
Kategori Portofolio
Portfolio Category
A
Eksposur Neraca/ On Balance Sheet
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign
2
Bagian Yang Dijamin Dengan/ Secured By
Tagihan
Bersih
Net
Amount
Agunan/
Collateral
Garansi/
Guarantee
Asuransi
Kredit
Credit
Insurance
Lainnya
Others
164.558
-
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on
Public Sector
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral
Development Bank and International Institution
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank
832.375
109.400
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Claims Secured by
Residential Property
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/Claims Secured by
Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee Loan/Pension
1.286
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise
and Retail Portfolio
130.764
-
-
-
-
237.766
11.551
-
-
-
-
-
-
-
-
12.025
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims
11
Aset Lainnya/ Other Assets
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/
Exposure at Syariah Unit (if any)
Total Eksposur Neraca/ Total on Balance Sheet
1.378.774
120.951
-
-
-
B
Eksposur Rekening Adminsitratif/ Off Balance Sheet
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on
Public Sector
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral
Development Bank and International Institution
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Claims Secured by
Residential Property
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/Claims Secured by
Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee Loan/Pension
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise
and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate
-
-
-
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims
-
-
-
-
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/
Exposure at Syariah Unit (if any)
-
-
-
-
-
Total Eksposur Rekening Administratif/ Total Off
Balance Sheet
-
-
-
-
-
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
31 Desember 2015/ 31 December 2015
Bagian
Yang Tidak
Dijamin
Unsecured
Bagian Yang Dijamin Dengan/ Secured By
Tagihan
Bersih
Net
Amount
Agunan/
Collateral
164.558
131.643
-
Garansi/
Guarantee
Asuransi
Kredit
Credit
Insurance
Bagian
Yang Tidak
Dijamin
Unsecured
Lainnya
Others
-
-
-
-
131.643
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
722.975
769.611
123.943
-
-
-
645.668
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.286
907
-
-
-
-
907
130.764
15.033
-
-
-
-
15.033
226.215
118.265
26.411
-
-
-
91.854
-
-
-
-
-
-
-
12.025
8.322
-
-
-
-
8.322
-
-
-
-
-
-
-
1.257.823
1.043.781
150.354
-
-
-
893.427
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
101
31 Desember 2016/ 31 December 2016
C
Tagihan
Bersih
Net
Amount
Kategori Portofolio
Portfolio Category
No.
Bagian Yang Dijamin Dengan/ Secured By
Asuransi
Lainnya
Kredit
Agunan/
Garansi/
Collateral
Guarantee
Credit
Others
Insurance
Eksposur Counterparty Credit Risk
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on
Public Sector
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral
Development Bank and International Institution
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise
and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi/ Claims on Corporate
-
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/
Exposure at Syariah Unit (if any)
-
-
-
-
-
Total Eksposure Counterparty Credit Risk
Total (A+B+C)
-
-
-
-
-
1.378.774
120.951
-
-
-
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR ASET DI NERACA
ASSET EXPOSURE ON BALANCE SHEET
102
Kategori Portofolio/ Portfolio Category
No
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Claims on Sovereign
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Public Sector
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral Development Bank
and International Institution
4
Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Claims Secured by Residential Property
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Claims Secured by Commercial Real Estate
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee Loan/Pension
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio
9
Tagihan Kepada Korporasi/ Claims on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims
11
Aset Lainnya/ Other Assets
JUMLAH/ TOTAL
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
31 Desember 2015/ 31 December 2015
Bagian
Yang Tidak
Dijamin
Unsecured
Tagihan
Bersih
Net
Amount
Bagian Yang Dijamin Dengan/ Secured By
Asuransi
Agunan/
Garansi/
Kredit
Lainnya
Credit
Others
Collateral
Guarantee
Insurance
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bagian
Yang Tidak
Dijamin
Unsecured
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.257.823
1.043.781
150.354
-
-
-
893.427
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
31 Desember 2016/ 31 December 2016
Tagihan Bersih
Net Amount
31 Desember 2015/ 31 December 2015
ATMR Sebelum MRK
RWA Before CRM
ATMR Setelah MRK
RWA After CRM
Tagihan Bersih
Net Amount
ATMR Sebelum MRK
RWA Before CRM
ATMR Setelah MRK
RWA After CRM
164.558
-
-
131.643
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
832.375
359.203
304.503
316.505
254.533
-
-
-
-
-
-
-
-
1.286
643
130.764
237.766
769.611
-
-
-
643
907
454
454
98.073
96.573
15.033
11.275
11.275
237.766
226.215
118.265
118.265
91.854
-
-
-
-
-
9.088
8.322
-
12.025
-
6.310
1.378.774
695.685
637.022
1.043.781
446.498
364.425
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
103
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR KEWAJIBAN KOMITMEN/KONTINJENSI PADA TRANSAKSI ADMINISTRATIF
EXPOSURE ON COMMITMMENT/CONTINGENT LIABILITIES IN OFF BALANCE SHEET
Kategori Portofolio/ Portfolio Category
No
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claims on Sovereign
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claims on Public Sector
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claims on Multilateral Development Bank and
International Institution
4
Tagihan Kepada Bank/ Claims On Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Claims Secured by Residential Property
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Claims Secured by Commercial Real Estate
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee Loan/Pension
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio
9
Tagihan Kepada Korporasi/ Claims on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Claims
TOTAL
PENGUNGKAPAN TOTAL PENGUKURAN RISIKO KREDIT
TOTAL CREDIT RISK
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
104
31 Desember 2016/
31 December 2016
31 Desember 2015/
31 December 2015
637.022
364.425
-
-
TOTAL ATM R RISIKO KREDIT
TOTAL RWA CREDIT RISK
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
TOTAL CAPITAL DEDUCATION FACTOR
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
31 Desember 2016/ 31 December 2016
31 Desember 2015/ 31 December 2015
ATMR
Sebelum MRK
RWA Before
CRM
ATMR Setelah
MRK
RWA After CRM
Tagihan
Bersih
Net Amount
ATMR Sebelum MRK
RWA Before CRM
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- - - - - - -
-
-
-
-
-
ATMR Setelah MRK
RWA After CRM
Tagihan Bersih
Net Amount
PENGUNGKAPAN KUANTITATIF RISIKO OPERASIONAL - BANK SECARA INDIVIDUAL
OPERATIONAL RISK UNDER BASIC INDICATOR APPROACH - BANK ONLY
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
31 Desember 2016/ 31 December 2016
No.
1
Pendekatan Yang
Digunakan
Approach
Pendapatan Bruto
(Rata-rata 3 tahun
terakhir)
Gross income
(Average of last 3
years)
Beban
Modal
Capital
Change
ATMR
RWA
31 Desember 2015/ 31 December 2015
Pendapatan Bruto
(Rata-rata 3 tahun
terakhir)
Gross income
(Average of last 3
years)
Beban
Modal
Capital
Change
ATMR
RWA
Pendekatan Indikator
Dasar/ Basic Indicator
Approach
56.597
8.490
106.120
58.443
8.766
109.581
Jumlah/ Total
56.597
8.490
106.120
58.443
8.766
109.581
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
105
PENGUNGKAPAN PROFIL MATURITAS RUPIAH - BANK SECARA INDIVIDUAL
MATURITY PROFILE RUPIAH-BANK ONLY
31 Desember 2016/ 31 December 2016
Jatuh Tempo/ Due Date
No.
Pos-pos/ Account
Saldo
Balance
> 1 bln s.d. 3 bln
> 1 month to 3
months
≤ 1 bulan
≤ 1 month
> 3 bln s.d. 6 bln
> 3 month to 6
months
NERACA/ BALANCE SHEET
I
Aset/ Assets
1
Kas/ Cash
2.937
2.937
-
-
2
Penempatan pada Bank Indonesia/
Placements with Bank Indonesia
44.339
44.339
-
-
3
Penempatan pada bank lain/ Placements
with Other Banks
189.542
175.842
9.900
3.800
4
Surat Berharga/ Securities
118.338
118.338
-
-
1.035.554
58.853
87.448
135.800
-
-
-
-
181
-
-
-
1.390.891
400.309
97.348
139.600
99.657
65.582
22.477
4.977
-
-
-
0
647.334
360.523
218.288
33.605
-
-
-
-
33.105
4
11.050
11.051
-
-
-
-
610.795
-
-
-
1.390.891
426.109
251.815
49.633
-
(25.800)
(154.467)
89.967
5
Kredit yang diberikan/ Loans
6
Tagihan lainnya/ Other Receivables
7
Lain- lain/ Others
Total Aset/ Total Assets
B.
106
A
Kewajiban/ Liabilities
1
Dana Pihak Ketiga/ Third-Party Funds
2
Kewajiban pada Bank Indonesia/
Liabilities to Bank Indonesia
3
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities to
Other Banks
4
Surat Berharga yang Diterbitkan/
Securities Issued
5
Pinjaman yang Diterima/ Fund
Borrowings
6
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
7
Lain- lain/ Others
Total Kewajiban/ Total Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/
Difference Between Assets and Liabilities on Balance
Sheet
II
REKENING ADM INISTRATIF/ OFF BALANCE SHEET
A.
Tagihan Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Receivable
1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Off
Balance Sheet
B.
1
Komitmen/ Commitment
2
-
-
-
-
3.584
-
-
-
3.584
-
-
-
150.912
150.912
-
-
Kontijensi/ Contingency
17.340
17.340
-
-
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Off
Balance Sheet Payable
168.252
168.252
-
-
Kewajiban Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Payable
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
31 Desember 2015/ 31 December 2015
Jatuh Tempo/ Due Date
> 6 bln s.d. 12 bln
> 6 month to 12
months
> 12 bulan
> 12 months
-
-
-
Saldo
Balance
≤ 1 bulan
≤ 1 month
> 1 bln s.d. 3 bln
> 1 month to 3
months
> 3 bln s.d. 6 bln
> 3 month to 6
months
> 6 bln s.d. 12 bln
> 6 month to 12
months
> 12 bulan
> 12 months
2.012
2.012
-
-
-
-
-
35.570
35.570
-
-
-
-
-
-
179.447
170.897
5.450
3.100
-
-
-
-
144.285
94.285
-
50.000
-
-
237.394
516.059
673.572
43.979
84.988
98.976
158.176
287.453
-
-
-
-
-
-
-
-
-
181
23.228
-
-
-
-
23.228
237.394
516.240
1.058.114
346.743
90.438
152.076
158.176
310.681
5.358
1.263
124.602
55.993
51.368
11.013
4.937
1.291
0
0
-
-
-
-
-
-
34.918
-
639.132
274.858
282.946
46.115
35.213
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11.000
-
77.190
10
11.060
11.066
22.120
32.934
-
-
-
-
-
-
-
-
-
610.795
217.190
-
-
-
-
217.190
51.276
612.058
1.058.114
330.861
345.374
68.194
62.270
251.415
186.118
(95.818)
-
15.882
(254.936)
83.882
95.906
59.266
-
-
2.388
-
-
-
-
2.388
-
3.584
2.388
-
-
-
-
2.388
-
3.584
4.776
-
-
-
-
4.776
-
-
80.599
80.599
-
-
-
-
-
-
17.750
-
-
-
-
17.750
-
-
98.349
80.599
-
-
-
17.750
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
107
31 Desember 2016/ 31 December 2016
No.
Pos-pos/ Account
Jatuh Tempo/ Due Date
Saldo
Balance
≤ 1 bulan
≤ 1 month
> 1 bln s.d. 3 bln
> 1 month to 3
months
> 3 bln s.d. 6 bln
> 3 month to 6
months
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening
Administratif/ Difference Between Off Balance Sheet
Receivable and Off Balance Sheet Payable
(164.668)
(168.252)
-
-
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference (IA-IB)+(IIA-IIB)
(164.668)
(194.052)
(154.467)
89.967
0
(194.052)
(348.519)
(258.552)
Selisih Kumulatif/ Cummulative Difference
108
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Dalam jutaan rupiah/ in milllion rupiah
31 Desember 2015/ 31 December 2015
Jatuh Tempo/ Due Date
> 6 bln s.d. 12 bln
> 6 month to 12
months
> 12 bulan
> 12 months
-
3.584
186.118
(72.434)
Saldo
Balance
≤ 1 bulan
≤ 1 month
> 1 bln s.d. 3 bln
> 1 month to 3
months
> 3 bln s.d. 6 bln
> 3 month to 6
months
> 6 bln s.d. 12 bln
> 6 month to 12
months
> 12 bulan
> 12 months
(93.573)
(80.599)
-
-
-
(12.974)
(92.234)
(93.573)
(64.717)
(254.936)
83.882
95.906
46.292
(164.668)
0
(64.717)
(319.653)
(235.771)
(139.865)
(93.573)
109
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Good corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
110
Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik
secara berkesinambungan merupakan inti dari
seluruh aspek pengelolaan perusahaan jasa
keuangan termasuk Bank Andara sebagai bank
umum yang memiliki fokus utama mengembangkan
kegiatan usaha keuangan mikro nasional baik secara
langsung maupun melalui perantaraan perusahaan
jasa keuangan mikro di seluruh Indonesia.
Implementation of good corporate governance on
an ongoing basis is the core of all aspects of the
management of financial services firms including
Bank Andara as a commercial bank that has a
primary focus to develop a national micro finance
business activities either directly or through the
intermediary of micro financial services company in
Indonesia.
Tata kelola perusahaan yang baik atau biasa
disebut sebagai Good Corporate Governance (GCG)
harus senantiasa berlandaskan pada 5 (lima)
prinsip dasar, yaitu Transparansi (Transparency),
Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban
(Responsibility), Independensi (Independency), dan
Kewajaran (Fairness).
Corporate governance or commonly referred to
as Good Corporate Governance (GCG) should
always be based on five (5) basic principles, namely
Transparency (Transparency), Accountability
(Accountability), Responsibility (CSR), Independence
(independency), and Fairness (Fairness) ,
Aspek Transparansi (Transparency) diterjemahkan
sebagai adanya keterbukaan dalam mengemukakan
informasi yang material dan relevan serta
keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dalam operasional Bank
Andara.
Aspects Transparency (Transparency) is translated
as openness in expressing their material and
relevant information and transparency in the
decision making process in the operations of Bank
Andara.
Aspek Akuntabilitas (Accountability) pada
operasional Bank Andara diwujudkan
melalui kejelasan fungsi dan pelaksanaan
pertanggungjawaban setiap organ dan seluruh
jenjang organisasi mulai dari Rapat Umum
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi sampai
dengan jenjang organisasi unit operasional di
Kantor Cabang sehingga pengelolaan Bank Andara
berjalan secara efektif.
Aspects of Accountability (Accountability) on
the operations of the Bank Andara is realized
through the clarity of the functions and the
implementation of the accountability of every
organ and all organizational levels ranging from
the General Meeting of Shareholders, the Board
of Commissioners, the Board of Directors up to
the level of organization units operating in branch
offices so that the management of Bank Andara run
effectively.
Aspek Pertanggungjawaban (Responsibility)
diwujudkan melalui kesesuaian pengelolaan
operasional Bank Andara dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip
pengelolaan bank umum yang sehat.
Aspects of Accountability (Responsibility) is realized
through the operational management of Bank
Andara conformity with the legislation in force and
the principle of sound management of public banks
Aspek Independensi (Independency) dalam
operasional Bank Andara diwujudkan melalui
pengelolaan bank secara profesional tanpa
pengaruh/tekanan dari pihak manapun.
Aspects of Independence (independency) in the
operations of Bank Andara is realized through the
professional management of the bank without the
influence / pressure from any party.
Sedangkan aspek Kewajaran (Fairness)
diterjemahkan sebagai terwujudnya keadilan dan
kesetaraan dalam pemenuhan hak-hak stakeholders
yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
While aspects of Fairness (Fairness) is translated
as the realization of justice and equality in the
fulfillment of the rights of stakeholders arising
under the agreement and the legislation in force.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Pelaksanaan tata kelola yang baik di Bank Andara
secara konsisten akan terus diimplementasikan dari
waktu ke waktu (continuous improvement) dalam
rangka memberikan hasil berupa sustainable value
yang akan meningkatkan kinerja Bank Andara
secara keseluruhan sehingga dapat mewujudkan
visi dan misi Bank Andara dan berkontribusi
pada pengembangan industri keuangan mikro di
Indonesia.
GCG implementation both at Bank Andara will
consistently continue to be implemented from
time to time (continuous improvement) in order
to result in sustainable value that will improve the
performance of Bank Andara as a whole so as to
realize the vision and mission of Bank Andara and
contribute to the development of the microfinance
industry in Indonesia.
Implementasi pelaksanaan tata kelola di Bank
Andara meliputi aspek Governance Structure,
Governance Process, dan Governance Outcome
yang merupakan satu rangkaian yang saling terkait
sehingga menjadi suatu siklus tata kelola yang
berkesinambungan.
Implementation of GCG in Bank Andara include
aspects of Governance Structure, Governance
Process and Outcome Governance which is a series
of interrelated so that it becomes a continuous
cycle of GCG.
Governance Structure
Pemenuhan jumlah dan komposisi
Dewan Komisaris, Direksi, komitekomite dibawah Dewan Komisaris
dan Direksi
Fulfilling the number and
composition for the Board of
Commissioners, Board of Directors,
and committees under the Board
of Commissioners and Board of
Directors.
Pemenuhan kebijakan, prosedur,
dan sistem operasional dan
non operasional dengan
memperhatikan pengelolaan risiko.
Fulfilling operational and nonoperational policy, procedures, and
systems by taking into account risk
management.
Pemenuhan struktur organisasi
dan sumber daya dengan
memperhatikan aspek kepatuhan
(compliance) dan pengendalian
internal yang efektif.
Fulfilling the organizational
structure and human resources by
taking into account compliance
aspects and effective internal
control.
Governance Process
Governance Outcome
Implementasi aspek GCG dalam
setiap kegiatan usaha dan pada
setiap jenjang organisasi.
Pencapaian target operasional dan
non operasional sesuai rencana
bisnis.
Implementing GCG aspects
in every business activity and
throughout every level of the
organization.
Achieving operational and nonoperational targets in accordance
with the business plan.
Pemantauan kepatuhan dan
pengendalian internal secara
berkesinambungan.
Continuously monitoring
compliance and internal control.
Pelaksanaan strategi anti-fraud dan
whistle-blowing system.
Implementing strategy for antifraud and whistle blowing system.
Evaluasi pencapaian target bisnis
dari waktu ke waktu dan strategi
untuk memperbaiki pencapaian
target berikutnya.
Evaluating achievement of
business targets periodically to
improve achievement of the next
targets.
Sustainable value bagi stakeholders.
Sustainable value for stakeholders.
Pelaksanaan kebijakan, prosedur,
dan sistem operasional dan non
operasional secara konsisten dan
bertanggungjawab.
Consistently and responsibly
implementing operational and nonoperational policies, procedures,
and systems.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
111
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN BANK ANDARA
CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE IN BANK ANDARA
TRANSPARANSI
AKUNTABILITAS
TRANSPARENCY
ACCOUNTABILITY
PERTANGGUNG
JAWABAN
INDEPENDENSI
KEWAJARAN
INDEPENDENCE
FAIRNESS
RESPONSIBILITY
ORGAN UTAMA
MAIN BODIES
RUPS
SHAREHOLDERS GENERAL
MEETING
112
Check & Balance
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
ORGAN PENDUKUNG
SUPPORTING BODIES
CORPORATE SECRETARY
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT COMMITTEE
KOMITE PEMANTAUAN RISIKO
RISK OVERSIGHT COMMITTEE
ASSET & LIABILITY COMMITTEE
ASSET & LIABILITY COMMITTEE
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI
REMUNERATION & NOMINATION COMMITTEE
KOMITE KREDIT
CREDIT COMMITTEE
KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY COMMITTEE
KOMITE SPESIAL ASET MANAJEMEN
SPECIAL ASSET MANAGEMENT COMMITTEE
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETING OF THE SHAREHOLDERS
Selama periode tahun 2016 Bank Andara telah
menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal
20 April 2016.
During the period 2016 Bank Andara has organized
a one (1) General Meeting of Shareholders (AGM)
on April 20, 2016.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank
tanggal 20 April 2016 mengagendakan dan
memutuskan:
General Meeting of Shareholders of Bank dated 20
April 2016 agenda and decide:
No.
1
2
Agenda RUPS Tahunan
Agenda Annual GMS
Persetujuan atas laporan tahunan dan laporan
keuangan Perseroan yang telah diaudit untuk
Tahun Buku 2015, oleh karenanya memberikan
pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge)
kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
dari segala tanggung jawab sehubungan dengan
tindakan pengurusan dan pengawasan selama
Tahun Buku 2015.
Menyetujui laporan tahunan dan laporan
keuangan Perseroan yang telah di audit untuk
Tahun Buku 2015, oleh karenanya memberikan
pembebasan dan pelunasan (acquit et de
charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan dari segala tanggung jawab
sehubungan dengan tindakan pengurusan dan
pengawasan selama Tahun Buku 2015.
Approval of the annual report and the Company’s
financial statements have been audited for the year
2015, thus giving release and discharge (acquit et
de charge) to the Board of Directors and Board of
Commissioners from any liability in connection with
the acts of management and supervision during the
Fiscal Year 2015.
Approve the annual report and the Company’s
financial statements are audited for the year
2015, thus giving release and discharge (acquit
et de charge) to the Board of Directors and
Board of Commissioners from any liability in
connection with the acts of management and
supervision during the Fiscal Year 2015.
Pendelegasian penetapan remunerasi atau
honorarium Direksi dan tunjangan lainnya untuk
tahun 2016 kepada Dewan Komisaris.
Menyetujui untuk mendelegasikan penetapan
remunerasi atau honorarium Direksi dan
tunjangan lainnya untuk tahun 2016 kepada
Dewan Komisaris.
Delegation of the Board of Directors remuneration
or honorarium and other allowances for 2016 to
the Board of Commissioners.
3
Keputusan RUPS Tahunan
Decision of Annual GMS
Approve to delegate the Board of Directors
remuneration or honorarium and other
allowances for 2016 to the Board of
Commissioners.
Persetujuan untuk menunjuk Kantor Akuntan
Publik Hendrawinata Eddy Sidharta & Tanzil
(anggota Kreston International) sebagai
Auditor Perseroan untuk Tahun Buku 2016 dan
mendelegasikan penentuan remunerasi untuk
Auditor kepada Direksi.
Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan
Publik Hendrawinata Eddy Sidharta & Tanzil
(anggota Kreston International) sebagai
Auditor Perseroan untuk Tahun Buku 2016 dan
mendelegasikan penentuan remunerasi untuk
Auditor kepada Direksi.
Approval to appoint Public Accountant
Hendrawinata Eddy Sidharta & Tanzil (member
of Kreston International) as auditor of the
Company for the year 2016 and to delegate the
determination of the remuneration for the auditor
to the Board of Director.
Approve the appointment of Public Accounting
Hendrawinata Eddy Sidharta & Tanzil (member
of Kreston International) as auditor of the
Company for the year 2016 and to delegate
the determination of the remuneration for the
auditor to the Board of Director.
Selanjutnya pemegang saham Bank Andara melalui
mekanisme pengambilan keputusan di luar Rapat
Umum Pemegang Saham, atau melalui Keputusan
Sirkuler Pemegang Saham (unanimous written
Furthermore, shareholders of Bank Andara through
the mechanism of decision making outside the
General Meeting of Shareholders, or through the
Shareholders Circular Decision (unanimous written
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
113
resolution of the shareholders), sebagai berikut:
1. Keputusan Sirkuler yang terakhir
ditandatangani oleh pemegang saham pada
tanggal 15 Januari 2016:
resolution of the shareholders), as follows:
1. Circular of the last decree signed by the
shareholders on January 15, 2016:
Menyetujui untuk mengangkat kembali
Irianto Kusumadjaja sebagai Direktur Bank
terhitung sejak 15 Januari 2016, untuk
masa jabatan selama 6 (enam) bulan hingga
15 Juli 2016.
2. Keputusan Sirkuler yang terakhir
ditandatangani oleh pemegang saham pada
tanggal 18 Maret 2016:
Menyetujui untuk mengangkat kembali
Stephen Mitchell sebagai Komisaris Utama
Bank untuk masa jabatan selama 6 (enam)
bulan terhitung terhitung sejak 19 Maret
2016 sampai dengan 19 September 2016.
3. Keputusan Sirkuler yang terakhir
ditandatangani oleh pemegang saham pada
tanggal 18 April 2016:
114
Menyetujui pemindahan kedudukan
Bank, dari Jakarta Selatan ke Jakarta
Pusat, dengan demikian menyetujui untuk
mengubah Pasal 1 Ayat 1 Anggaran Dasar
Bank.
4. Keputusan Sirkuler yang terakhir
ditandatangani oleh pemegang saham pada
tanggal 28 Juni 2016:
Menyetujui perubahan Rencana Bisnis
Bank untuk tahun 2016-2018.
Agreed to reappoint irianto Kusumadjaja
as Director of the Bank since January 15,
2016, for a term of six (6) months up to
July 15th, 2016.
2. Circular Resolution signed by the
shareholders on March 18, 2016:
Agreed to reappoint Stephen Mitchell as
Commissioner of Bank for a term of six (6)
months commencing from March 19, 2016
until 19 September 2016.
3. Circular Decision signed by the
shareholders on 18 April 2016:
Bank’s consent to the transfer position,
from South Jakarta to Jakarta, thus agreed
to amend Article 1 Paragraph 1 of the
Articles of Association of the Bank.
4. Circular Decision signed by the
shareholders on June 28, 2016:
Approved the change of Bank’s business
plan for the years 2016-2018.
5. Keputusan Sirkuler yang terakhir
ditandatangani oleh pemegang saham pada
tanggal 14 Juli 2016:
a. Menyetujui pengangkatan Efdinal
Alamsyah sebagai Direktur Bank
berdasarkan rekomendasi REMCO
tanggal 6 Juni 2016 dengan ketentuan
pengangkatan tersebut tunduk pada
hasil uji kemampuan dan kepatutan
yang akan diselenggarakan oleh
Otoritas Jasa Keuangan.
b. Menyetujui untuk mengangkat
kembali Irianto Kusumadjaja sebagai
Direktur Bank terhitung sejak 15 Juli
2016 hingga Efdinal Alamsyah telah
memperoleh persetujuan dari Otoritas
Jasa Keuangan sebagai Direktur Bank.
5. Circular decree signed by the shareholders
on July 14, 2016:
6. Keputusan Sirkuler yang terakhir
ditandatangani oleh pemegang saham pada
tanggal 16 September 2016:
a. Menyetujui untuk memperpanjang
6. Circular decree signed by the shareholders
on 16 September 2016:
a. Approved the appointment of Efdinal
Alamsyah as Director of the Bank on
the recommendation of REMCO dated
June 6, 2016 with the removal of the
provision is subject to the results of the
fit and proper test to be held by the
Financial Services Authority.
b. Agreed to reappoint irianto
Kusumadjaja as Director of the Bank
since July 15, 2016 until Efdinal
Alamsyah has received approval from
the Financial Services Authority as a
Director of the Bank.
a. Agreed to extend the tenure of
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
masa jabatan Stephen Mitchell sebagai
Komisaris Utama Bank sampai dengan
Komisaris Utama yang diajukan oleh
pemegang saham pengendali yang baru
efektif menjabat atau sampai dengan
tanggal 18 September 2017, mana
yang lebih dahulu terjadi.
b. Menyetujui untuk memperpanjang
masa jabatan Crescentia Delima
Kiswanti Soebardi selaku Komisaris
Independen Bank untuk 1 (satu) tahun
mulai dari 22 Oktober 2016 hingga 21
Oktober 2017 atau jangka waktu yang
lebih singkat sebagaimana ditentukan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
c. Menyetujui untuk memperpanjang
masa jabatan Daniel Faisal Iskandar
selaku Komisaris Independen Bank
untuk 1 (satu) tahun mulai dari 2
Desember 2016 hingga 1 Desember
2017 atau jangka waktu yang lebih
singkat sebagaimana ditentukan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
7. Keputusan Sirkuler yang terakhir
ditandatangani oleh pemegang saham pada
tanggal 8 November 2016:
a. Menyetujui APRO Financial Co. Ltd.
(“APRO”) sebagai pemegang saham
Bank yang baru.
b. Menegaskan kembali keputusan
menaikkan modal dasar Bank
dari Rp500.000.000.000 (lima
ratus miliar Rupiah) menjadi
Rp2.000.000.000.000 (dua triliun
Rupiah) yang terbagi menjadi
1.999.999 (satu juta sembilan ratus
sembilan puluh sembilan ribu sembilan
ratus sembilan puluh sembilan) lembar
saham Seri A dan 1 (satu) lembar
saham Seri B dengan nominal masingmasing saham sebesar Rp1.000.000
(satu juta Rupiah).
c. Menyetujui untuk mengubah
klasifikasi saham Bank dari pemisahan
saham seri A dan seri B menjadi
klasifikasi secara umum sebagai saham
biasa, dan selanjutnya, mengakui
bahwa modal dasar Bank terdiri
2.000.000 lembar saham biasa, yang
masing-masing lembar saham memiliki
nilai nominal Rp1.000.000 (satu juta
Rupiah).
d. Menyetujui untuk memberikan
kewenangan kepada Direksi Bank
untuk menarik seluruh surat saham
yang ada dan mengganti dengan surat
saham yang baru.
e. Menyetujui peningkatan modal
ditempatkan dan disetor Bank dari
Stephen Mitchell as President of the
Bank until the Commissioner proposed
by the new controlling shareholder
effectively served or until September
18, 2017, whichever occurs earlier.
b. Agreed to extend the tenure of
Crescentia Delima Kiswanti Soebardi
as Independent Commissioner of Bank
for 1 (one) year starting from October
22, 2016 until October 21, 2017 or
a shorter time period as specified in
the General Meeting of Shareholders
(AGM).
c. Agreed to extend the term of office
Daniel Faisal Iskandar as Independent
Commissioner of Bank for 1 (one) year
starting from December 2, 2016 to
December 1, 2017 or a shorter time
period as specified in the General
Meeting of Shareholders (AGM).
7. Circular decree signed by the shareholders
on November 8, 2016:
a. Approve APRO Financial Co. Ltd.
(“APRO”) as a shareholder of the new
bank.
b. Reaffirming the Bank’s decision to
increase the authorized capital of
Rp500,000,000,000 (five hundred
billion Rupiah) to Rp2,000,000,000,000
(two trillion Rupiah), divided into
1,999,999 (one million nine hundred
ninety-nine thousand nine hundred
ninety nine ) Series A shares and one
(1) Series B shares with a nominal value
of each share amounted to 1,000,000
(one million Rupiah).
c. Agreed to change the classification of
the shares of Bank of splitting shares of
series A and series B into the general
classification as common shares, and
furthermore, acknowledges that the
Bank’s authorized capital consists of
2,000,000 ordinary shares, each share
having a nominal value of 1,000,000
(one million rupiah).
d. Agreed to give authority to the Board
of Directors of the Bank to withdraw all
existing share certificates and replace
with a new share certificate.
e. Approved the capital increase of the
Bank’s issued and paid
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
115
f.
g.
h.
116
i.
Rp304.385.000.000,00 (tiga ratus
empat miliar tiga ratus delapan
puluh lima juta Rupiah) menjadi
Rp507.308.000.000,00 (lima ratus
tujuh miliar tiga ratus delapan juta
Rupiah).
Menegaskan kembali keputusan untuk
menyetujui penerbitan 202.923 (dua
ratus dua ribu sembilan ratus dua
puluh tiga) lembar saham baru di Bank
dengan harga pengambilan bagian per
lembar saham yakni Rp2.217.589,923
(dua juta dua ratus tujuh belas ribu
lima ratus delapan puluh sembilan
koma sembilan dua tiga Rupiah).
Menegaskan kembali keputusan untuk
mengesampingkan hak-hak Para
Pemegang Saham untuk memperoleh
penawaran terlebih dahulu
sebagaimana diatur dalam Pasal 43
ayat (1) Undang-Undang No. 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas
dan Pasal 4 ayat (3) Anggaran Dasar
Bank sehubungan dengan penerbitan
202.923 (dua ratus dua ribu sembilan
ratus dua puluh tiga) lembar saham
baru di Bank yang akan diambil bagian
oleh APRO.
Mengakui pengambilan bagian
202.923 (dua ratus dua ribu
sembilan ratus dua puluh tiga)
lembar saham baru di Bank oleh
APRO dengan jumlah keseluruhan
harga pengambilan bagian sebesar
Rp450.000.000.000 (empat ratus lima
puluh miliar Rupiah).
Perubahan Pasal 4 ayat (1) dan (2)
Anggaran Dasar Bank, menjadi :
1) Pasal 4 ayat (1)
Modal dasar Perseroan berjumlah
Rp2.000.000.000.000 (dua triliun
Rupiah) terbagi atas 2.000.000
(dua juta) saham biasa, masingmasing saham bernilai nominal
Rp1.000.000 (satu juta Rupiah).
2) Pasal 4 ayat (2)
Dari modal dasar tersebut di atas,
telah ditempatkan dan disetor
penuh sebesar 25,36% (dua puluh
lima koma tiga enam persen) atau
sejumlah 507.308 (lima ratus tujuh
ribu tiga ratus delapan) saham,
dengan nilai nominal keseluruhan
sebesar Rp507.308.000.000 (lima
ratus tujuh miliar tiga ratus delapan
juta Rupiah) oleh para pemegang
saham yang telah mengambil
bagian saham dengan rincian serta
nilai nominal saham yang akan
Rp304,385,000,000.00 (three hundred
and four billion three hundred
and eighty five million Rupiah) to
Rp507,308,000,000,00 (five hundred
and seventy billion three hundred eight
million Rupiah).
f. Reaffirming the decision to approve
the issuance of 202,923 (two hundred
and two thousand nine hundred and
twenty-three) new shares in the Bank
at a price per share taking part namely
Rp2,217,589,923 (two million two
hundred seventeen thousand five
hundred and eighty-nine point nine
two three Rupiah).
g. Reaffirming the decision to waive the
rights of Shareholders to acquire deals
in advance as stipulated in Article 43
paragraph (1) of Law No. 40 of 2007 on
Limited Liability Companies and Article
4, paragraph (3) of the Articles of
Association of Bank in connection with
the issuance of 202,923 (two hundred
and two thousand nine hundred and
twenty-three) new shares in the bank
which will be subscribed by APRO.
h. Acknowledges taking part 202,923
(two hundred and two thousand nine
hundred and twenty-three) new shares
in the Bank by APRO with a total price
of taking part of Rp450,000,000,000
(four hundred and fifty billion Rupiah).
i.
Amendment of Article 4 paragraph (1)
and (2) Articles of Association of the
Bank, be:
1) Article 4 paragraph (1)
Company’s authorized capital
amounts to Rp2,000,000,000,000
(two trillion Rupiah) divided into
2,000,000 (two million) ordinary
shares, each share having a
nominal value 1,000,000 (one
million Rupiah).
2) Article 4 (2)
From the capital basis of the above,
have been issued and fully paid
amounted to 25.36% (twentyfive point three six percent) or
number 507,308 (five hundred
seven thousand three hundred
eight) shares, with a face value
of Rp507,308,000,000 (five
hundred and seven billion three
hundred eight million Rupiah) by
shareholders who have taken part
in shares with the details as well as
the nominal value of shares to be
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
j.
disebutkan pada akhir akta ini.
Menyetujui perubahan komposisi
pemegang saham Bank menjadi
sebagai berikut:
j.
mentioned at the end of this deed.
Approved changes in the composition
of the Bank’s shareholders is as follows:
Jumlah Saham /
Number of Shares
Presentase (%)
Percentage
APRO Financial Co. Ltd.
202,923
40.00%
Mercy Corps
66,986
13.20%
DWM Funds S.C.A - SICAV SIF
65,345
12.88%
Stichting Hivos Triodos Fund
47,204
9.30%
KfW
48,118
9.48%
International Finance Corporation
60,572
11.94%
I Wayan Gatha
16,160
3.19%
507,308
100%
Nama / Name
Jumlah / Total
k. Menyetujui perubahan-perubahan
ketentuan-ketentuan lainnya yang
relevan dalam Anggaran Dasar
Bank untuk menyesuaikan dengan
Keputusan Sirkuler dan ketentuan
dalam Perjanjian Pemegang Saham
Yang Diubah dan Dinyatakan Kembali
oleh dan antara Para Pemegang
Saham, Bank, dan APRO selaku
pemegang saham baru Bank.
l. Menyetujui untuk mengangkat Hong
Dall Kim sebagai Komisaris Utama dan
Jongho Park sebagai Direktur Bank,
dimana masing-masing pengangkatan
tersebut tunduk pada hasil uji
kemampuan dan kepatutan yang akan
diselenggarakan oleh Otoritas Jasa
Keuangan.
m. Menyetujui remunerasi atau
honorarium dan benefit lain bagi
Dewan Komisaris untuk tahun buku
2016.
n. Menyetujui perubahan komposisi
Direksi and Dewan Komisaris Bank
menjadi sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur k. Approve the changes to other
provisions that are relevant in
the Bank’s Articles of Association
to conform to the provisions of
the Resolution the Circular and
Shareholders Agreement Modified and
Indicated Back by and between the
Shareholders, the Bank, and APRO as
new shareholders of the Bank.
l.
Approve to appoint Kim Hong Dall
as Commissioner and Jongho Park
as Director of the Bank, where each
appointment is subject to the results
of the fit and proper test to be held by
the Financial Services Authority.
m. Approve the remuneration or
honorarium and other benefits for
the Board of Commissioners for the
financial year 2016.
n. Approve changes to the composition
of the Board of Directors and Board of
Commissioners is as follows:
: Darwin Wibowo
: Jongho Park*)
: Efdinal Alamsyah
Directors
President Director : Darwin Wibowo
Director
: Jongho Park*)
Director : Efdinal Alamsyah
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Hong Dall Kim *)
Komisaris
: Daniel Faisal
Iskandar
Komisaris
: Crescentia
Delima Kiswanti
Soebardi
Board of Commissioner
President Comm. : Hong Dall Kim *)
Commissioner
: Daniel Faisal
Iskandar
Commissioner
: Crescentia
Delima Kiswanti
Soebardi
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
117
*) dengan ketentuan pengangkatan
tunduk pada hasil uji kemampuan dan
kepatutan yang diselenggarakan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
8. Keputusan Sirkuler yang terakhir
ditandatangani oleh pemegang saham pada
tanggal 23 November 2016:
Menyetujui Rencana Bisnis Bank untuk
tahun 2017-2019.
*) subject to the result of fit and proper
test by Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
8. Circular decision signed by the
shareholders on November 23, 2016:
Approve the Bank’s business plan for
the years 2017-2019.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUN
2015 DAN REALISASINYA
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS 2015
AND REALIZATION
Hasil keputusan RUPS Tahunan dan RUPS Luar
Biasa tahun 2015 dan realisasinya sebagai berikut:
The result of the Annual General Meeting and
Extraordinary General Meeting 2015 and its
realization as follows :
Realisasi
Realization
Keterangan
Remarks
1
Menyetujui laporan tahunan dan laporan keuangan Perseroan yang
telah di audit untuk Tahun Buku 2014.
Approve the annual report and the Company’s financial statements are
audited for the year 2014.
Terealisasi
Realized
-
2
Menyetujui pemberian pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge)
kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas seluruh kewajiban
terkait dengan pengurusan dan pengawasan selama tahun buku 2014,
sepanjang kewajiban terkait dengan pengurusan dan pengawasan
tersebut tercermin pada laporan tahunan dan laporan keuangan yang
telah diaudit.
Approved the provision of release and discharge (acquit et de charge)
to the Board of Directors and Board of Commissioners for all liabilities
related to the management and supervision during the financial year
2014, all the obligations associated with the administration and
supervision are reflected in the annual report and audited financial
statements.
Terealisasi
Realized
-
3
Menyetujui penetapan remunerasi atau honorarium dan tunjangan lain
bagi Dewan Komisaris untuk tahun 2015 tanpa adanya peningkatan
(sama seperti tahun 2014).
To approve the remuneration or honorarium and other allowances for
the Board of Commissioners for 2015 without any increase (same as
2014).
Terealisasi
Realized
-
4
Menyetujui pemberian delegasi untuk menentukan remunerasi atau
honorarium dan tunjangan lain Direksi untuk tahun 2015 kepada
Dewan Komisaris.
Approved a delegation to determine the remuneration or honorarium
and other allowances of Directors for the year 2015 to the Board of
Commissioners.
Terealisasi
Realized
-
5
Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy
Sidharta & Tanzil (anggota Kreston International) sebagai Auditor
Perseroan untuk Tahun Buku 2015 dan mendelegasikan penentuan
remunerasi untuk Auditor kepada Direksi.
Approved the appointment of Public Accounting Hendrawinata Eddy
Sidharta & Tanzil (member of Kreston International) as auditor of the
Company for the year 2015 and to delegate the determination of the
remuneration for the auditor to the Board of Director.
Terealisasi
Realized
Ditandatanganinya
perjanjian dengan
Kantor Akuntan Publik
pada 10 Juli 2015.
Signing of an
agreement with a
public accounting firm
on July 10, 2015.
No.
Keputusan RUPS Tahunan/Luar Biasa
Result of AGMS/EGMS
RUPS Tahunan tanggal 5 Mei 2015 / AGMS 5 May 2015
118
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONER
Sesuai ketentuan perundang-undangan Bank
Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku
khususnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata
Kelola Bagi Bank Umum, dan Surat Edaran Bank
Indonesia No.15/15/DPNP tanggal 29 April 2013
perihal pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi Bank Umum, jumlah anggota Dewan Komisaris
paling kurang 3 (tiga) orang dan paling banyak sama
dengan jumlah anggota Direksi.
In accordance statutory provisions of Bank
Indonesia/Financial Services Authority, which
applies particularly to the Financial Services
Authority Regulation No.55/POJK.03/2016
concerning Governance Implementation for
Commercial Banks and Bank Indonesia Circular
Letter No.15/ 15/DPNP April 29 2013 concerning
the implementation of Good Corporate Governance
for Banks, the number of members of the Board
of Commissioners at least 3 (three) and at most
equal to the number of members of the Board of
Directors.
Jumlah anggota Dewan Komisaris Bank adalah 3
(tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris
Utama dan 2 (dua) orang Komisaris Independen,
sehingga komposisi anggota Dewan Komisaris Bank
per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Number of members of the Board of
Commissioners is three (3) persons consisting of
1 (one) Commissioner and 2 (two) Independent
Commissioners, so that the composition of the
members of the Board of Commissioners of Bank
per December 31, 2016 is as follows:
1.
2.
3.
Komisaris Utama :
Stephen Mitchell *)
Komisaris Independen :
Daniel Faisal Iskandar
Komisaris Independen :
Crescentia Delima Kiswanti Soebardi
1.
2.
3.
President Comm. :
Stephen Mitchell *)
Independent Commissioner :
Daniel Faisal Iskandar
Independent Commissioner :
Crescentia Delima Kiswanti Soebardi
*) Pertanggal 18 November 2016 Hong Dall Kim
telah diangkat RUPS sebagai Komisaris Utama
Bank menggantikan Stephen Mitchell, sedangkan
untuk efektifnya menunggu keputusan lulus
Uji Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas
Jasa Keuangan. Hong Dall Kim adalah Pejabat
Eksekutif APRO Financial.Co.Ltd. Saat laporan
ini dibuat sudah ada keputusan OJK No.SR-24/
PB.12/2017 tertanggal 14 Februari 2017
perihal Penyampaian Salinan Keputusan atas
Pengangkatan Komisaris Utama dan Anggota
Direksi PT. Bank Andara, dan selanjutnya
berdasarkan surat Bank kepada OJK No.023/
BA-03/II/2017 tertanggal 21 Februari 2017
dinyatakan bahwa terhitung sejak tanggal 21
Februari 2017 Hong Dall Kim telah efektif
menjabat sebagai Komisaris Utama Bank.
*) As of 18 November 2016 Hong Dall Kim has
been appointed as Commissioner of Bank AGM
replaces Stephen Mitchell, while effective pending
Fit and Proper Test Test graduated from the
Financial Services Authority. Kim Hong Dall is
Financial.Co.Ltd APRO Executive Officer. Time
of this report has been no decision No.SR OJK24 / PB.12 / 2017 dated February 14, 2017
concerning the Submission Copies of decision
on appointment of Chairman and Members of
the Board of Directors of PT. Bank Andara, and
subsequently by the Bank to OJK letter No.023 /
BA-03 / II / 2017 dated February 21, 2017 stated
that since the date of February 21, 2017 Kim
Hong Dall has effectively served as Commissioner
Bank.
Penggantian dan/atau pengangkatan anggota
Dewan Komisaris Bank telah sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia/
Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku, yaitu
dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite
Remunerasi dan Nominasi dan seluruh anggota
Dewan Komisaris Bank tidak memiliki rangkap
jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi,
atau pejabat eksekutif pada lebih dari 1 (satu)
lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan.
Replacement and / or removal of members of the
Board of Commissioners in accordance with the
statutory provisions of Bank Indonesia / Financial
Services Authority in force, namely by taking into
account the recommendations of the Remuneration
and Nomination Committee and the Board of
Commissioners Bank does not have a dual position
as a member of the Board of Commissioners, Board
of Directors , or the executive officers on more
than one (1) institution / company is not a financial
institution.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
119
A. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Dewan Komisaris bank
umum sebagaimana diatur pada ketentuan
perundang-undangan Bank Indonesia/Otoritas
Jasa Keuangan di atas, Dewan Komisaris
memiliki Piagam Dewan Komisaris (Board of
Commissioners Charter) yang mengatur tugas
dan kewajiban Dewan Komisaris serta tata
tertib penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris,
antara lain mengatur hal-hal berikut ini:
120
1. Dewan Komisaris harus mengalokasikan
waktu yang cukup untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya secara efektif.
2. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa
Direksi telah menindaklanjuti temuan
audit dan rekomendasi dari satuan kerja
audit internal Bank, auditor eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil
pengawasan otoritas lain.
3. Dewan Komisaris wajib melakukan tugas
dan kewajiban sebagaimana diamanatkan
oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan Anggaran Dasar Bank.
4. Dewan Komisaris wajib melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Direksi serta
memberikan saran kepada Direksi.
5. Dewan Komisaris melalui Komite
Remunerasi dan Nominasi wajib melakukan
kajian terhadap kebijakan remunerasi
Dewan Komisaris dan Direksi sebelum
memberikan rekomendasi kepada Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS).
6. Dewan Komisaris memberikan persetujuan
terhadap kebijakan manajemen risiko
termasuk strategi dan kerangka manajemen
risiko yang ditetapkan sesuai dengan
tingkat risiko yang diambil (risk appetite)
dan toleransi risiko (risk tolerance).
7. Dewan Komisaris mengevaluasi kebijakan
manajemen risiko dan stategi manajemen
risiko secara berkala, dalam pelaksanaannya
dilakukan melalui rapat bersama Direksi
dan pihak independen dalam Komite
Pemantau Risiko.
8. Dewan Komisaris mengevaluasi
pertanggung jawaban Direksi atas
pelaksanaan kebijakan manajemen risiko
secara berkala melalui rapat bersama
Dewan Komisaris dan Direksi maupun
melalui rapat Komite Pemantau Risiko.
9. Dewan Komisaris wajib mengawasi dan
memberikan nasihat kepada Direksi agar
A. Role and Responsibilities of Board of
Commissioner
In the framework of implementation of
the tasks and responsibilities of the Board
of Commissioners of commercial banks as
stipulated in the laws and regulations of Bank
Indonesia / Financial Services Authority in the
above, the Board has a charter BOC (Board
of Commissioners Charter) which governs
the duties and obligations of the Board
of Commissioners as well as the order of
implementation board meetings, among others,
the following matters:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
The Board of Commissioners must allocate
sufficient time to carry out its duties and
responsibilities effectively.
The Board of Commissioners shall ensure that the Board of Directors has followed up on audit findings and recommendations of the internal audit unit Bank, external auditors, monitoring reports from Bank Indonesia and / or other authorities.
The Board of Commissioners must perform their duties and obligations as mandated by the legislation in force and the Articles
of Association of the Bank.
The Board of Commissioners shall
supervise the performance of duties and
responsibilities of the Board of Directors
as well as providing advice to the Board of
Directors.
The Board of Commissioners through the
Remuneration and Nomination Committee
shall conduct a study of the remuneration
policy of the Board of Commissioners and
Directors before giving a recommendation
to the General Meeting of Shareholders
(AGM).
The Board of Commissioners approves the risk management policy including strategies
and risk management framework
established in accordance with the level of
risk taking (risk appetite) and risk tolerance.
7.
8.
9.
The Board of Commissioners to evaluate
the risk management policies and risk
management strategies on a regular basis,
in practice through joint meeting of the
Board of Directors and independent parties
in the Risk Oversight Committee.
Board of Commissioners to evaluate
the accountability of Directors on the
implementation of risk management
policies on a regular basis through a joint
meeting of the Board of Commissioners
and Directors as well as through the Risk
Oversight Committee meeting.
The Board of Commissioners must oversee
and provide advice to the Board of
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
menetapkan sistem pengendalian internal
yang efektif.
10. Dewan Komisaris wajib menjalankan prinsip
transparansi sebagai salah satu prinsip
dalam Good Corporate Governance (GCG),
yaitu keterbukaan dalam mengemukakan
informasi yang material dan relevan serta
keterbukaan dalam proses pengambilan
keputusan.
11. Dewan Komisaris wajib senantiasa menjaga
kerahasiaan informasi milik Bank yang
diperolehnya sewaktu menjabat sebagai
anggota Dewan Komisaris sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
12. Dewan Komisaris wajib melakukan
pengawasan aktif terhadap penerapan
program anti pencucian uang dan
pencegahan pendanaan terorisme.
13. Dewan Komisaris wajib memastikan
terselenggaranya pelaksanaan tata kelola
dalam segala kegiatan usaha Bank pada
setiap tingkatan atau jenjang organisasi.
14. Dewan Komisaris wajib melakukan
pengawasan aktif terhadap kecukupan
modal Bank.
15. Dewan Komisaris memberikan pendapat
dan persetujuan mengenai Rencana Jangka
Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan serta rencana strategis lain yang
disiapkan Direksi.
16. Dewan Komisaris wajib memberikan
persetujuan atas kebijakan dan prosedur
tertulis Bank mengenai Aset Produktif
dalam bentuk surat berharga dan
penempatan.
17. Dewan Komisaris wajib memberikan
persetujuan atas kebijakan dan prosedur
tertulis Bank mengenai restrukturisasi
kredit.
18. Dewan Komisaris wajib memberikan
persetujuan atas kebijakan dan prosedur
tertulis Bank mengenai hapus buku dan
hapus tagih.
19. Dewan Komisaris memberikan persetujuan
untuk penyediaan dana kepada pihak
terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku.
20. Dewan Komisaris memberikan pendapat
dan persetujuan atas Laporan Tahunan
Bank dan Laporan Keuangan Publikasi
Triwulanan.
21. Dewan Komisaris menyetujui kebijakan
kegiatan Penyertaan Modal dan Penyertaan
Modal Sementara.
22. Dewan Komisaris mengawasi pelaksanaan
kebijakan kegiatan Penyertaan Modal dan
Penyertaan Modal Sementara.
23. Dewan Komisaris wajib melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan
Directors in order to establish an
effective internal control system.
10. The Board of Commissioners must follow
the principle of transparency as one of
the principles in Good Corporate
Governance (GCG), which is openness
in expressing their material and relevant
information as well as transparency in the
decision making process.
11. The Board of Commissioners shall always
keep confidential information obtained
by the Bank when served as a member of
the Board of Commissioners in accordance
with the provisions of applicable law.
12. The Board of Commissioners must perform
active monitoring of the implementation
of anti-money laundering and combating
the financing of terrorism.
13. The Board of Commissioners shall ensure
the implementation of governance in all
business activities of the Bank at every
level of organization.
14. The Board of Commissioners must perform
active monitoring of the adequacy of the
Bank’s capital.
15. The Board of Commissioners to give an
opinion and approval of the Long-Term
Plan, the Annual Work Plan and Budget
as well as other strategic plan prepared by
the Board of Directors.
16. The Board of Commissioners must approve
the written policies and procedures
regarding the Bank’s earning assets in
securities and placements.
17. The Board of Commissioners must approve
the written policies and procedures
regarding the Bank’s credit restructuring.
18. The Board of Commissioners must approve
the written policies and procedures
regarding the Bank to remove the book and
remove receivable.
19. The Board of Commissioners gave approval
for the provision of funds to related parties
as stipulated in applicable legislation.
20. The Board of Commissioners to give
opinion and approved the Annual Report of
Bank and Financial Report Quarterly.
21. The Board of Commissioners approves
the policies and activities of the Equity
Participation Equity meantime.
22. The Board of Commissioners overseeing
policy implementation activities
Equity Participation and Temporary Equity
Participation.
23. The Board of Commissioners shall
supervise the implementation of
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
121
Fungsi Kepatuhan, dengan mengevaluasi
pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank paling
kurang 2 (dua) kali dalam satu tahun, dan
memberikan saran-saran dalam rangka
meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan Bank.
24. Dewan Komisaris wajib melaporkan segera
kepada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) apabila terjadi gejala menurunnya
kinerja Bank dengan disertai saran
mengenai langkah perbaikan yang harus
ditempuh.
25. Dewan Komisaris wajib memberitahukan
kepada Bank Indonesia dan/atau Otoritas
Jasa Keuangan paling lambat 7 (tujuh) hari
kerja sejak ditemukannya pelanggaran
peraturan perundang-undangan di bidang
keuangan dan perbankan, dan keadaan
atau perkiraan keadaan yang dapat
membahayakan kelangsungan usaha Bank.
24. The Board of Commissioners shall
report immediately to the General
Meeting of Shareholders (AGM) in the
event of symptoms reduced performance
of the Bank, accompanied by suggestions
on corrective measures to be taken.
25. The Board of Commissioners shall notify
Bank Indonesia and / or the Financial
Services Authority no later than seven (7)
working days after the discovery of
violations of legislation in the field of
finance and banking, and state or state
estimates that could jeopardize the Bank’s
business
Pada periode tahun 2016 Dewan Komisaris
Bank telah menyelenggarakan 5 (lima) kali
rapat Dewan Komisaris (Board of Commissioners
Meeting).
In the period of 2016 BOC of the Bank has
organized a five (5) meetings of the Board of
Commissioners.
Berikut ini perincian penyelenggaraan rapat
Dewan Komisaris Bank tahun 2016:
Here are the details of the meetings the Board
of Commissioners in 2016:
No.
1
the compliance function, to evaluate the
implementation of Bank Compliance
Function at least 2 (two) times a year, and
provide suggestions in order to improve the
quality of Bank Compliance Function.
B. Board of Commissioner Meeting
B. Rapat Dewan Komisaris
122
Tanggal
Date
25 Januari 2016
January, 26
2016
Agenda/Keputusan/Rekomendasi
Agenda/Decision/Recomm
1. Laporan Komite Audit.
Report of the Audit Committee.
2. Laporan Komite Pemantau Risiko.
Risk Monitoring Committee Report.
3. Kondisi Makro Ekonomi.
Macroeconomic Conditions.
4. Performa Bank, termasuk RBB 2016-2018.
The performance of the Bank, including RBB
2016-2018.
5. Update mengenai SDM.
Update on HR.
6. Update mengenai Kepatuhan.
Update on Compliance
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Peserta Rapat
Attendees
1. Stephen Mitchell
2. Daniel Faisal Iskandar
3. Crescentia Delima
Kiswanti
Tanggal
Date
Agenda/Keputusan/Rekomendasi
Agenda/Decision/Recomm
2
29 Maret 2016
March, 29 2016
1. Laporan Komite Audit.
Report of the Audit Committee.
2. Kondisi Makro Ekonomi.
Macroeconomic Conditions.
3. Performa Bank.
Performance Bank.
7. Update mengenai SDM.
Update on HR.
4. Update mengenai Kepatuhan.
Update on Compliance.
5. Rekomendasi Dewan Komisaris atas penunjukan
KAP HEST.
Recommendation The Board of Commissioners
for the appointment of KAP Hest.
3
9 Juni 2016
June, 9 2016
No.
4
4 Oktober 2016
October, 4 2016
5
31 Oktober
2016
October, 31
2016
1. Pembahasan Revisi RBB di bulan Juni 2016.
Revised Discussion RBB in June, 2016.
2. Pembahasan struktur organisasi baru.
Discussion of the new organizational structure.
Peserta Rapat
Attendees
1. Stephen Mitchell
2. Daniel Faisal Iskandar
3. Crescentia Delima
Kiswanti
1. Daniel Faisal Iskandar
2. Crescentia Delima
Kiswanti
1. Perkembangan penambahan modal.
The development of the capital increase.
2. Laporan Komite Audit.
Report of the Audit Committee.
3. Laporan Komite Pemantau Risiko.
Report of the Risk Oversight Committee.
4. Kondisi Makro Ekonomi.
Macroeconomic Conditions.
5. Performa Bank.
Performance Bank.
6. Update mengenai SDM.
Update on HR.
7. Update mengenai Kepatuhan.
Update on Compliance.
1. Stephen Mitchell
2. Daniel Faisal Iskandar
3. Crescentia Delima
Kiswanti
1. Pembahasan RBB 2017-2019.
Discussion on RBB 2017-2019.
1. Daniel Faisal Iskandar
2. Crescentia Delima
Kiswanti
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
123
C. Rekomendasi Dewan Komisaris dan
Realisasinya
No.
1
2
124
Rekomendasi Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioner Recommendation
C. Board of Commissioner Recommendation and
its Realization
Realisasi
Accomplishment
Keterangan
Notes
Penunjukan Kantor Akuntan Publik
Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil
(anggota dari Kreston International)
sebagai auditor eksternal untuk
melakukan Audit terhadap Bank untuk
Tahun Buku 2016.
Terealisasi
Appointment of Public Accounting
Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil
(member of Kreston International) as an
external auditor to conduct audit of the
Bank for the year 2016
Achieved
Pemegang saham menyetujui
penunjukan Kantor Akuntan Publik
Hendrawinata Eddy Siddharta
& Tanzil (anggota dari Kreston
International) sebagai auditor
eksternal untuk melakukan Audit
terhadap Bank untuk Tahun Buku
2016.
The shareholders approved the
appointment of Public Accounting
Hendrawinata Eddy Siddharta
& Tanzil (member of Kreston
International) as an external auditor
to conduct audit of the Bank for the
year 2016.
Penunjukan Kantor Akuntan Publik
Veda Praxis Konsultan sebagai auditor
eksternal untuk Audit IT tahun 2016.
Terealisasi
Ditandatanganinya perjanjian
dengan Kantor Akuntan Publik pada
8 November 2016.
Appointment of Consultant Veda Praxis as
the external auditor for 2016 IT Audit.
Achieved
Signing of an agreement with
the Public Accounting Firm on 8
November 2016.
DIREKSI
BOARD OF DIRECTOR
Sesuai ketentuan perundang-undangan Bank
Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku
khususnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata
Kelola Bagi Bank Umum, dan Surat Edaran Otoritas
Jasa Keuangan No.13/SEOJK.03/2017 tentang
Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, jumlah
anggota Direksi paling kurang 3 (tiga) orang yang
dipimpin oleh Direktur Utama yang merupakan
pihak yang independen terhadap pemegang saham
pengendali dan seluruh anggota Direksi wajib
berdomisili di Indonesia.
In accordance with the statutory provisions of
Bank Indonesia / Financial Services Authority,
which applies particularly to the Financial Services
Authority Regulation No.55 / POJK.03 / 2016
concerning Governance Implementation for
Commercial Banks and Financial Services Authority
Circular No.13 / SEOJK.03 / 2017 concerning
Governance Implementation for Commercial Banks,
the number of members of the Board of Directors
at least 3 (three) people, led by managing director
who is a party independent of the controlling
shareholders and the Board of Directors must be
domiciled in Indonesia.
Pada periode tahun 2016 terdapat perubahan
komposisi anggota Direksi Bank, dimana per tanggal
31 Desember 2016 komposisi Direksi Bank adalah
sebagai berikut:
1. Direktur Utama
: Darwin Wibowo
2. Direktur Kepatuhan : Efdinal Alamsyah
3. Direktur
: Jongho Park*)
In the period of 2016 there were changes in the
composition of members of Board of Directors
of the Bank, which as of December 31, 2016 the
composition of the Board of Directors of the Bank
are as follows:
1. Director: Darwin Wibowo
2. The Director of Compliance: Efdinal Alamsyah
3. Director: Jongho Park *)
*) Pertanggal 18 November 2016 Jongho Park telah
diangkat RUPS sebagai Direktur Bank, sedangkan
*) As of 18 November 2016 AGMS, Jongho Park has
been appointed as Director of the Bank, while effective
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
untuk efektifnya menunggu keputusan lulus Uji
Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa
Keuangan. Saat laporan ini dibuat sudah ada
keputusan OJK No.SR-24/PB.12/2017 tertanggal
14 Februari 2017 perihal Penyampaian Salinan
Keputusan atas Pengangkatan Komisaris Utama dan
Anggota Direksi PT. Bank Andara, dan selanjutnya
berdasarkan surat Bank kepada OJK No.023/BA-03/
II/2017 tertanggal 21 Februari 2017 dinyatakan
bahwa terhitung sejak tanggal 21 Februari 2017
Jongho Park telah efektif menjabat sebagai Direktur
Bank.
pending Fit and Proper Test Test graduated from the
Financial Services Authority. Time of this report has
been no decision No.SR FSA-24 / PB.12 / 2017 dated
February 14, 2017 concerning the Submission Copies
of decision on appointment of Chairman and Members
of the Board of Directors of PT. Bank Andara, and
subsequently by the Bank to the OJK letter No.023
/ BA-03 / II / 2017 dated February 21, 2017 stated
that since the date of February 21, 2017 Jongho Park
has effectively served as a Director of the Bank.
Sebagaimana pengaturan pada anggota Dewan
Komisaris maka Bank melalui Piagam Direksi
telah mengatur bahwa penggantian dan/atau
pengangkatan anggota Direksi oleh Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) dilakukan dengan
memperhatikan rekomendasi dari Komite
Remunerasi dan Nominasi Bank.
As the settings of the Board of Commissioners,
Bank through the Charter of Directors has ruled
that the replacement and / or removal of members
of the Board of Directors by the General Meeting
of Shareholders (AGM) is done with regard to
the recommendation of the Remuneration and
Nomination Committee of the Bank.
Sesuai ketentuan perundang-undangan Bank
Indonesia yang berlaku, seluruh anggota Direksi
Bank tidak memiliki rangkap jabatan sebagai
anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pejabat
eksekutif pada bank, perusahaan dan/atau lembaga
lain.
Corresponding to statutory provisions by Bank
Indonesia, all members of the Board of Directors
does not have a dual position as a member of the
Board of Commissioners, Board of Directors or
executive officers of banks, companies and / or
other institutions.
A. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
A. Role and Responsibilities of Board of Director
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Direksi bank umum sebagaimana diatur
pada ketentuan perundang-undangan Bank
Indonesia di atas, Direksi memiliki Piagam
Direksi (Board of Directors Charter) yang
mengatur tugas dan kewajiban Direksi serta
tata tertib penyelenggaraan rapat Direksi,
antara lain mengatur hal-hal berikut ini:
1. Direksi wajib melaksanakan kepengurusan
Bank dengan itikad baik dan penuh
tanggung jawab.
2. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab
penuh secara pribadi atas kerugian Bank
apabila yang bersangkutan bersalah atau
lalai/tidak menjalankan tugasnya dengan
itikad baik dan penuh tanggung jawab.
3. Direksi dalam melakukan tindakan tertentu
wajib memperoleh persetujuan dari Dewan
Komisaris, yaitu meliputi:
a. Penentuan kebijakan usaha dan
menentukan rencana usaha dan
anggaran tahunan, termasuk rencana
yang mempengaruhi kelangsungan
usaha.
b. Penentuan kebijakan yang menurut
peraturan perundang-undangan yang
berlaku wajib disetujui oleh Dewan
Komisaris.
In the framework of the implementation of
the tasks and responsibilities of the Board of
Directors of commercial banks as stipulated
in the statutory provisions of Bank Indonesia
above, the Board of Directors has a Charter of
Directors (Board of Directors Charter) which
governs the duties and obligations of the
Board of Directors as well as the order of the
meetings of Directors, among other matters set
the following:
1. The Board of Directors shall carry out the
management of the Bank in good faith and
responsibly.
2. Each member of the Board of Directors
personally take full responsibility for any
losses if the relevant Bank at fault or
negligent / do not carry out their duties in
good faith and full responsibility.
3. Board of Directors in performing certain
actions required to obtain approval from
the Board of Commissioners, which
includes:
a. Determination of business policies
and determine the business plan and
annual budget, including plans that
affect business continuity.
b. The determination of the policy
according to the legislation in force
shall be approved by the Board of
Commissioners.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
125
4.
126
5.
6.
7.
8.
c. Penyediaan dana kepada pihak terkait
Bank.
d. Membuka dan menutup kantor Bank.
e. Menandatangani perjanjian untuk
pengalihan atau pengambil alihan atau
pemberian hak kekayaan intelektual
atau menandatangani perjanjian untuk
jasa konsultasi, yang per kejadian,
nilai transaksi atau total biaya yang
dibayarkan melebihi 10% (sepuluh
persen) dari jumlah yang setara dengan
modal Bank dikurangi jumlah kerugian
berdasarkan laporan keuangan terakhir
yang diaudit.
c.
f. Persetujuan terhadap transaksi yang
wajar (selain dari pembiayaan atau
pemberian pinjaman yang dilarang)
dengan Pemegang Saham, anggota
Dewan Komisaris, Direksi, atau
karyawan Bank.
g. Persetujuan terhadap rencana manfaat
untuk memberikan pembiayaan
yang umumnya diberikan kepada
karyawan untuk tujuan tertentu
seperti pendidikan, perumahan, atau
transportasi.
Direksi wajib mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada pemegang
saham melalui Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).
Direksi wajib menyusun Rencana Bisnis
Bank.
Direksi wajib melaksanakan Rencana Bisnis
Bank secara efektif.
Direksi wajib mengkomunikasikan Rencana
Bisnis Bank kepada pemegang saham Bank
dan seluruh jenjang organisasi yang ada
pada Bank.
Direksi bertanggung jawab terhadap
Laporan Realisasi Rencana Bisnis Bank.
f.
9. Direksi wajib melakukan pengawasan aktif
terhadap penerapan manajemen risiko
Bank.
10. Direksi wajib menyusun kebijakan dan
strategi manajemen risiko secara tertulis
dan komprehensif.
11. Direksi bertanggung jawab atas
pelaksanaan kebijakan manajemen risiko
dan eksposur risiko yang diambil oleh Bank
secara keseluruhan.
12. Direksi wajib mengevaluasi dan
memutuskan transaksi yang memerlukan
persetujuan Direksi.
13. Direksi wajib mengembangkan budaya
manajemen risiko pada seluruh jenjang
organisasi.
14. Direksi wajib memastikan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia yang
terkait dengan manajemen risiko.
d.
e.
g.
Provision of funds to related parties of
the Bank.
Opening and closing the offices of the
Bank.
Signed an agreement for the transfer
or takeover or administration of
intellectual property rights or to sign
an agreement for consulting services,
which are per event, the value of
the transaction or the total fees paid
exceeds 10% (ten percent) of the
equivalent amount of capital Bank
reduced the amount of damages
based on financial statements the last
audited.
Approval of the transaction
are reasonable (apart from the
financing or lending prohibited)
by the Shareholders, the Board of
Commissioners, Board of Directors or
employees of the Bank.
Approval of the benefit plan to provide
financing that is generally given to
employees for specific purposes
such as education, housing, or
transportation.
4. The Board of Directors shall account
for the performance of its duties to
shareholders by the General Meeting of
Shareholders (AGM).
5. The Board of Directors shall prepare the
Bank’s Business Plan.
6. The Board of Directors shall execute the
Bank’s business plan effectively.
7. The Board of Directors shall communicate
the Bank’s Business Plan to the
shareholders of the Bank and throughout
the organization that existed at the Bank.
8. The Board of Directors is responsible
for the Bank’s Business Plan Realization
Report.
9. The Board of Directors shall perform active
monitoring of the implementation of risk
management.
10. The Board of Directors shall prepare
policies and risk management strategies in
writing and comprehensive.
11. The Board of Directors is responsible for
the implementation of risk management
policies and risk exposures taken by the
Bank as a whole.
12. The Board of Directors shall evaluate and
decide which transactions require the
approval of the Board of Directors.
13. The Board of Directors shall develop a risk
management culture at all levels of the
organization.
14. The Board of Directors shall ensure the
improvement of the competence of human
resources related to risk management.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
15. Direksi wajib memastikan bahwa fungsi
manajemen risiko telah beroperasi secara
independen.
16. Direksi wajib melaksanakan kaji ulang
secara berkala untuk memastikan
keakuratan metodologi penilaian risiko,
kecukupan implementasi sistem informasi
manajemen, dan ketepatan kebijakan,
prosedur dan penetapan limit risiko.
17. Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip
tata kelola dalam setiap kegiatan usaha
Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi.
18. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit
dan rekomendasi dari satuan kerja audit
intern Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan
Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan
otoritas lain.
19. Direksi bertanggung jawab menciptakan
dan memelihara sistem pengendalian intern
yang efektif serta memastikan bahwa
sistem tersebut berjalan secara aman dan
sehat sesuai tujuan pengendalian intern
yang ditetapkan Bank.
20. Direktur Kepatuhan atau direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan wajib
berperan aktif dalam mencegah adanya
penyimpangan yang dilakukan oleh
manajemen dalam menetapkan kebijakan
berkaitan dengan prinsip kehati-hatian.
21. Direksi wajib mengungkapkan kepada
pegawai kebijakan Bank yang bersifat
strategis di bidang kepegawaian.
22. Direksi wajib menyediakan data dan
informasi yang akurat, relevan dan tepat
waktu kepada Dewan Komisaris.
23. Direksi wajib menjaga kerahasiaan
informasi milik Bank yang diperolehnya
sewaktu menjabat sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
24. Direksi wajib menjalankan prinsip
transparansi sebagai salah satu prinsip
dalam tata kelola, yaitu keterbukaan dalam
mengemukakan informasi yang material
dan relevan serta keterbukaan dalam
proses pengambilan keputusan.
25. Direksi wajib menilai, memantau dan
mengambil langkah-langkah yang
diperlukan agar kualitas aset senantiasa
baik.
26. Direksi wajib menyetujui prosedur tertulis
mengenai aset produktif dalam bentuk
surat berharga.
27. Direksi wajib menyetujui prosedur tertulis
mengenai aset produktif dalam bentuk
penempatan.
28. Direksi wajib menyetujui penetapan
15. The Board of Directors shall ensure that
the risk management functions operate
independently.
16. The Board of Directors shall carry out the
review on a regular basis to ensure the
accuracy of risk assessment methodology,
the adequacy of the implementation of
management information systems, and the
appropriateness of the policy, procedures
and risk limits.
17. The Board of Directors shall implement
the principles of governance in all business
activities of the Bank at all levels of the
organization.
18. The Board of Directors shall follow up
on audit findings and recommendations
from the internal audit unit of the Internal
Audit Unit (SKAI) Bank, external auditors,
monitoring reports from Bank Indonesia
and / or other authorities.
19. Directors is responsible for creating and
maintaining an effective internal control
system and ensure that the system runs
safely and healthy appropriate internal
control objectives established by the Bank.
20. The Director of Compliance or director
in charge of compliance shall play an
active role in preventing any irregularities
committed by management in setting policy
with regard to the precautionary principle.
21. The Board of Directors must disclose to
employees of the Bank strategic policy in
the field of personnel
22. The Board of Directors is obliged to
provide the data and information that is
accurate, relevant and timely to the Board
of Commissioners.
23. The Board of Directors shall maintain
the confidentiality of proprietary
information obtained while serving the
Bank in accordance with the provisions of
applicable law
24. The Board of Directors shall follow the
principle of transparency as one of the
principles in the governance, ie openness
in expressing their material and relevant
information as well as transparency in the
decision making process.
25. The Board of Directors shall assess,
monitor and take the necessary steps so
that the asset quality is always good.
26. The Board of Directors must approve
the written procedures regarding the
productive assets in the form of securities.
27. The Board of Directors shall approve
the written procedures regarding the
productive assets in the form of placement.
28. The Board of Directors must approve the
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
127
property terbengkalai.
29. Direksi wajib menyetujui prosedur tertulis
mengenai restrukturisasi kredit.
30. Direksi wajib menyetujui prosedur tertulis
mengenai hapus buku dan hapus tagih.
128
31. Direksi bertanggung jawab atas
pelaksanaan kebijakan dan prosedur
transparansi informasi mengenai produk
dan aktivitas Bank dan penggunaan data
pribadi nasabah.
32. Direksi bertanggung jawab untuk
memelihara tingkat kesehatan Bank
serta mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk memelihara dan/atau
meningkatkan Tingkat Kesehatan Bank.
33. Direksi wajib memberikan persetujuan atas
hasil self assessment Tingkat Kesehatan
Bank dan wajib menyampaikannya kepada
Dewan Komisaris.
34. Direksi wajib menyampaikan action
plan kepada Bank Indonesia, apabila
berdasarkan hasil penilaian Tingkat
Kesehatan Bank yang dilakukan oleh Bank
Indonesia dan/atau hasil self assessment
oleh Bank terdapat:
a. Faktor Tingkat Kesehatan Bank yang
ditetapkan dengan peringkat 4 atau
peringkat 5;
b. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan
Bank yang ditetapkan dengan peringkat
4 atau peringkat 5; dan/atau
c. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan
Bank yang ditetapkan dengan peringkat
3, namun terdapat permasalahan
signifikan yang perlu diatasi agar tidak
menganggu kelangsungan usaha Bank.
35. Direksi wajib menjalankan tugas dan
kewajiban lain yang diamanatkan oleh
RUPS, anggaran dasar Bank dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
36. Direksi wajib terlibat langsung dalam
perumusan kebijakan kegiatan penyertaan
modal dan penyertaan modal sementara.
37. Direksi wajib membina hubungan baik dan
sejauh mungkin menghindari perselisihan
dengan seluruh stakeholders Bank.
38. Direksi wajib memastikan Bank memiliki
kebijakan dan prosedur program Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU dan PPT)
39. Direksi mengusulkan kebijakan dan
prosedur tertulis Program APU dan PPT
kepada Dewan Komisaris.
40. Direksi memastikan penerapan Program
APU dan PPT dilaksanakan sesuai dengan
kebijakan dan prosedur tertulis yang telah
ditetapkan.
establishment of an abandoned property.
29. The Board of Directors must approve
the written procedures regarding loan
restructuring.
30. The Board of Directors shall approve a
written procedure to remove the book and
remove the bill.
31. The Board of Directors is responsible
for the implementation of policies and
procedures transparency of information
about products and activities of the Bank
and the use of personal data of customers.
32. The Board of Directors is responsible for
maintaining the soundness of the Bank and
take the steps necessary to maintain and /
or increase in the Bank.
33. The Board of Directors shall approve
the results of the self-assessment of the
Bank and shall submit it to the Board of
Commissioners.
34. The Board of Directors must submit an
action plan to Bank Indonesia, if based on
the results of the Bank Rating conducted
by Bank Indonesia and / or the results of
self-assessment by the Bank are:
a. Factors of the Bank assigned to a rating
of 4 or 5 rating;
b. Composite Rating Bank Soundness
defined by a rating of 4 or 5 rating; and
/ or
c. Composite Rating Bank Soundness
set with a rating of 3, but there are
significant problems that need to be
addressed so as not to disturb the
continuity of the Bank’s business.
35. The Board of Directors shall perform the
duties and other obligations mandated
by the AGM, the Bank’s articles and
regulations in force.
36. The Board of Directors shall be directly
involved in policy formulation activities of
equity and temporary equity participation.
37. The Board of Directors shall establish a
good relationship and as far as possible to
avoid conflict with all stakeholders of the
Bank.
38. The Board of Directors shall ensure the
Bank has policies and procedures for the
Anti-Money Laundering and Combating the
Financing of Terrorism (AML and CFT)
39. The Board of Directors proposes written
policies and procedures for APU and PPT
Program to the Board of Commissioners.
40. The Board of Directors ensures the
implementation of APU and PPT Program
is implemented in accordance with written
policies and procedures that have been
established.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
41. Direksi memastikan bahwa satuan kerja
yang melaksanakan kebijakan dan prosedur
Program APU dan PPT terpisah dari satuan
kerja yang mengawasi penerapannya.
42. Direksi membentuk unit kerja khusus
yang melaksanakan Program APU dan
PPT dan/atau menunjuk pejabat yang
bertanggungjawab terhadap Program APU
dan PPT di Kantor Pusat.
43. Direksi melakukan pengawasan atas
kepatuhan satuan kerja dalam menerapkan
Program APU dan PPT.
44. Direksi memastikan bahwa Kantor Cabang
dan Kantor Cabang Pembantu Bank
memiliki karyawan yang menjalankan
fungsi unit kerja khusus atau pejabat yang
melaksanakan Program APU dan PPT.
45. Direksi memastikan bahwa kebijakan dan
prosedur tertulis mengenai Program APU
dan PPT sejalan dengan perubahan dan
pengembangan produk, jasa, dan teknologi
informasi Bank serta sesuai dengan
perkembangan modus pencucian uang atau
pendanaan terorisme.
46. Direksi memastikan bahwa seluruh
karyawan Bank, khusus karyawan dari unit
kerja yang berhubungan dengan nasabah
dan karyawan baru telah mengikuti
pelatihan yang berkaitan dengan Program
APU dan PPT secara berkala.
B. Rapat Direksi
B. Board of Director
Pada periode tahun 2016 Direksi Bank telah
menyelenggarakan 14 (empat belas) rapat
Direksi (Board of Directors Meeting) dengan
perincian kehadiran setiap anggota Direksi
sebagai berikut:
No.
In the period 2016 Board of Directors of the
Bank held 14 (fourteen) meeting of the Board
of Directors (Board of Directors Meeting) with
the details of attendance of each member of
the Board of Directors as follows:
Kehadiran Anggota Direksi
Attendances of Members of the BOD
Tanggal
Darwin Wibowo
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
41. The Board of Directors ensures that the
work units to implement policies and
procedures for APU and PPT program
is separate from the working unit that
oversees its implementation.
42. The Board of Directors formed a special
unit to implement the AML and CFT
Program and / or appoint an officer
responsible for AML and CFT Program at
Headquarters.
43. The Board of Directors shall supervise
the compliance of the work force in
implementing APU and PPT Program.
44. The Board of Directors ensures that the
Branch Office and Branch Office have
employees that perform the function of a
special unit or official who implement AML
and CFT Program.
45. The Board of Directors ensure that the
written policies and procedures regarding
AML and CFT Program in line with the
changes and development of products,
services, and information technology as
well as the Bank in accordance with the
development mode of money laundering or
terrorist financing.
46. The Board of Directors ensures that
all employees of the Bank, specifically
employees of the work unit dealing with
customers and new employees have
attended training related to AML and CFT
Program regularly.
5 Januari 2016
1 Februari 2016
10 Maret 2016
31 Maret 2016
11 April 2016
12 April 2016
12 Mei 2016
9 Juni 2016
11 Juli 2016
22 Agustus 2016
26 September 2016
31 Oktober 2016
22 November 2016
19 Desember 2016
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
Irianto
Kusumadjaja*)
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
Chisca
Mirawati**)
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
-
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Efdinal
Alamsyah***)
ü
ü
ü
ü
ü
129
*) Effectively stopped from PT. Bank Andara per
September 1, 2016.
**) effectively stopped from PT. Bank Andara
per June 17, 2016.
***) effectively served as Director of
Compliance as of August 19, 2016.
*) efektif berhenti dari PT. Bank Andara per
tanggal 1 September 2016.
**)
efektif berhenti dari PT. Bank Andara per
tanggal 17 Juni 2016.
***) efektif menjabat Direktur Kepatuhan per
tanggal 19 Agustus 2016.
KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONER COMMITTEES
Sesuai ketentuan perundang-undangan Bank
Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku
khususnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata
Kelola Bagi Bank Umum, dan Surat Edaran Otoritas
Jasa Keuangan No.13/SEOJK.03/2017 tentang
Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, yaitu
dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, telah
dibentuk komite-komite Dewan Komisaris yang
terdiri atas Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Corresponding to statutory provisions of Bank
Indonesia / Financial Services Authority, which
applies particularly to the Financial Services
Authority Regulation No.55 / POJK.03 / 2016
concerning Governance Implementation for
Commercial Banks and Financial Services Authority
Circular No.13 / SEOJK.03 / 2017 on Governance
implementation for Commercial Banks, namely
in order to support the effectiveness of the
implementation of the tasks and responsibilities
of the Board of Commissioners, have formed
committees consisting of Board of Commissioners
of the Audit Committee, Risk Monitoring
Committee and Remuneration and Nomination
Committee
A. Audit Committee
A. Komite Audit
130
Komite Audit Bank memiliki struktur
keanggotaan sebagai berikut:
1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
1. Chairman
2. Members
3. Members
4. Members
4. Anggota
: Komisaris Independen
: Komisaris Independen
: Pihak Independen yang
memiliki keahlian di
bidang hukum atau
perbankan
: Pihak Independen yang
memiliki keahlian di
bidang keuangan atau
akuntansi
Per 31 Desember 2016 struktur keanggotaan
Komite Audit Bank terdiri atas:
1. Ketua
: Crescentia Delima
Kiswanti (C.D. Kiswanti),
Komisaris Independen
2. Anggota
: Daniel Faisal Iskandar
(D.F. Iskandar), Komisaris
Independen
3. Anggota
: Tony Indartono (T.
Indartono), Pihak
Independen yang
memiliki keahlian bidang
hukum atau perbankan.
4. Anggota
: Michael Hoetabarat,
Pihak Independen
yang memiliki keahlian
bidang keuangan atau
akuntansi.
Audit Committee has the following membership
structure:
: Independent Commissioner
: Independent Commissioner
: Independent Party who
have expertise in law or
banking
: Independent Party with
expertise in finance or
accounting
As of December 31, 2016 the membership
structure of the Bank’s Audit Committee
consists of:
1. Chairman
: Crescentia Delima Kiswanti (C.D. Kiswanti),
Independent Commissioner
2. Members
: Daniel Faisal Iskandar
(Iskandar D.F.), Independent
Commissioner
3. Members
: Tony Indartono (T.
Indartono), an independent
party with expertise in law
or banking.
4. Members
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
: Michael Hoetabarat,
independent party with
expertise in finance or
accounting
Anggota Komite Audit Bank memiliki
independensi dalam menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya, dan tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan
keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi
dan/atau pemegang saham pengendali atau
hubungan lain yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit telah
ditetapkan dalam Piagam Komite Audit yang
disusun berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku yang meliputi antara
lain:
1. Memberikan pendapat kepada Dewan
Komisaris terhadap laporan atau hal-hal
yang disampaikan oleh Direksi kepada
Dewan Komisaris, mengidentifikasi halhal yang memerlukan perhatian Dewan
Komisaris, dan melaksanakan tugastugas lain yang berkaitan dengan Dewan
Komisaris.
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi
atas perencanaan dan pelaksnaan audit
serta pemantauan atas tindak lanjut hasil
audit dalam rangka menilai kecukupan
pengendalian intern termasuk kecukupan
proses pelaporan keuangan.
3. Melakukan penelaahan atas keataatan
perusahaan terhadap perundang-undangan
lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
perseroan.
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap pelaksanaan tugas Satuan Kerja
Audit Intern (SKAI).
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap kesesuaian pelaksanaan audit
oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar
audit yang berlaku.
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap kesesuaian laporan keuangan
dengan standar akuntansi yang berlaku.
7. Melakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh
Direksi atas hasil temuan SKAI, akuntan
publik, dan hasil pengawasan Bank
Indonesia atau otoritas pengawasan
lainnya.
8. Memberikan rekomendasi mengenai
penunjukan akuntan publik dan Kantor
Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris
untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham.
9. Melakukan penelaahan dan menyampaikan
hasilnya kepada Dewan Komisaris atas
laporan pengaduan yang terkait dengan
perseroan.
10. Menelaah laporan penerapan tata kelola
perseroan.
11. Menyampaikan laporan atas aktivitasnya
Member of Audit Committee of Bank
independence in carrying out its duties and
responsibilities, and do not have the financial,
management, share ownership and / or family
relationship with the Board of Commissioners,
Directors and / or the controlling shareholders
or other relationship which could affect its
ability to act independently.
The duties and responsibilities of the Audit
Committee have been set out in the Audit
Committee Charter which is based on
legislation in force which include among others:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Giving opinions to the Board of
Commissioners on reports or matters
submitted by the Board of Directors to
the Board, to identify issues that require
the attention of the Board of
Commissioners, and carry out other tasks
related to the BOC.
Monitoring and evaluation of the planning
and pelaksnaan audits and monitoring of the follow-up results of the audit in
order to assess the adequacy of internal
controls, including the adequacy of the
financial reporting process.
Reviewing company compliance against
other legislation relating to the activities of
the company.
Monitor and evaluate the performance of
duties Internal Audit Unit (SKAI).
Monitoring and evaluation of the
appropriateness of the audit by Public
Accountant with applicable auditing
standards.
Monitoring and evaluation of the suitability
of the financial statements with the
applicable accounting standards.
Monitoring and evaluation of the
implementation of the follow-up by the
Board of Directors on the findings of the
Internal Audit Unit, CPAs, and the results
of Bank Indonesia’s supervision or other
supervisory authorities.
Provide recommendations regarding the
appointment of public accountants
and public accounting firm to the Board of
Commissioners to be submitted to the
General Meeting of Shareholders.
To review and communicate the results
to the Board of Commissioners on reports
or complaints related to the company.
10. Review the implementation report the
company’s governance.
11. Delivering a report on its activities to the
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
131
kepada Dewan Komisaris secara berkala
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3
(tiga) bulan.
12. Membuat laporan tahunan pelaksanaan
kegiatan Komite Audit kepada Dewan
Komisaris.
13. Membuat laporan kepada Dewan Komisaris
atas setiap penugasan lain yang diberikan
oleh Dewan Komisaris.
Berdasarkan Piagam Komite Audit
telah ditetapkan pengaturan mengenai
penyelenggaraan pertemuan (rapat) Komite
Audit sebagai berikut:
132
1. Pertemuan (rapat) Komite Audit
diselenggarakan sekurang-kurangnya 4
(empat) kali dalam periode 1 (satu) tahun,
dan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja
sebelum rapat Komite Audit diadakan
seluruh materi rapat yang dipersiapkan
oleh Ketua Komite Audit dan/atau anggota
Komite Audit telah didistribusikan kepada
anggota Komite Audit.
2. Pertemuan (rapat) Komite Audit hanya
dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh
paling kurang 51% (lima puluh satu
persen) dari jumlah anggota termasuk
seorang Komisaris Independen dan Pihak
Independen, dan dapat mengundang
Direksi Bank atau pihak lain yang dianggap
perlu oleh Komite Audit.
3. Keputusan pertemuan (rapat) Komite
Audit dilakukan berdasarkan musyawarah
mufakat, kecual dalam hal tidak terjadi
musyawarah mufakat maka pengambilan
keputusan dilakuan berdasarkan suara
terbanyak.
4. Hasil pertemuan (rapat) Komite Audit wajib
dituangkan dalam keputusan rapat yang
ditandatangani oleh Ketua Komite Audit
dan sekurang-kurangnya 1 (satu) Pihak
Independen.
5. Risalah pertemuan (rapat) Komite Audit
yang ditandatangani oleh seluruh anggota
Komite Audit yang menghadiri rapat wajib
ditatausahakan oleh Komite Audit, dan
selanjutnya diedarkan kepada seluruh
anggota Komite Audit serta disampaikan
kepada Dewan Komisaris.
6. Perbedaan pendapat (dissenting opinion)
yang terjadi dalam pertemuan (rapat)
Komite Audit wajib dicantumkan secara
jelas dalam risalah rapat beserta alasan
perbedaan pendapat tersebut.
Board on a regular basis at least 1 (one)
times in three (3) months.
12. Make annual report the activities
of the Audit Committee to the Board of
Commissioners.
13. Make a report to the Board on any
other assignments given by the Board of
Commissioners.
Based on the Audit Committee Charter has
been established arrangements regarding the
organization of meetings (meetings) Audit
Committee as follows:
1.
2.
3.
Meetings (meetings) Audit Committee held
at least four (4) times in a period of one (1)
year, and no later than two (2) working
days before the meeting of the Audit
Committee meetings were held throughout
the material prepared by the Chairman of
the Audit Committee and / or member of
the Audit Committee have been distributed
to members of the Audit Committee.
Meetings (meetings) Audit Committee
can only be implemented if attended by at
least 51% (fifty one percent) of the
members including an Independent
Commissioner and Independent Parties,
and may invite the Board of Directors of
the Bank or other parties deemed
necessary by the Audit Committee.
The decision of meeting (meetings) Audit
Committee is based on consensus, kecual
in terms of consensus does not happen
then the decision was done by majority
vote.
4.
5.
6.
The results of the meeting (meetings)
Audit Committee meetings shall be set
out in a decision signed by the Chairman
of the Audit Committee and at least 1 (one)
Independent Party.
The minutes of meetings (meetings) Audit
Committee, signed by all members
attending the Audit Committee meetings
shall be administered by the Audit
Committee, and subsequently circulated
to all members of the Audit Committee and
submitted to the Board of Commissioners.
Differences of opinion (dissenting opinion)
that occurs in the meeting (meetings)
Audit Committee must be clearly stated in
the minutes of the meeting and the reasons
for such dissent.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
No.
Tanggal
Date
Kehadiran Anggota Komite Audit
Audit Committee Member presence
C.D. Kiswanti
D.F. Iskandar
T. Indartono
Michael Hoetabarat
1
25 Januari 2016
January, 25 2016
ü
ü
ü
ü
2
22 Maret 2016
March, 22 2016
ü
ü*)
ü
ü
3
22 Maret 2016**)
March, 22 2016
ü
-
ü
ü
4
8 September 2017
September, 8 2016
ü
ü
ü
ü
*) teleconference
**) Rapat Komite Audit dengan KAP HEST, khusus
membahas temuan audit KAP HEST dan draft
audited financial report
*) teleconference
**) Audit Committee Meeting with Hest KAP, KAP
special discuss audit findings and draft audited
financial report
Program Kerja Komite Audit periode tahun
2016 dan realisasinya:
Audit Committee Work Program 2016 and the
realization:
133
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Program Kerja Komite Audit periode tahun 2015 dan realisasinya:
Program of the Audit Committee in 2015 and realization period:
No.
1
Program Kerja Komite Audit
Audit Committee Work Program
Melakukan pemantauan dan evaluasi atas
perencanaan pelaksanaan audit serta
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit
(SKAI, KAP, dan OJK)
Realisasi
Achieved
Keterangan
Remarks
Terealisasi
Komite Audit telah melakukan
pemantauan dan evaluasi atas
Perencanaan Pelaksanaan Audit serta
Tindak Lanjut yaitu;
Perencanaan Audit:
Rencana Audit 2016 telah dibahas
pada Rapat Komite Audit tgl. 25
Januari 2016.
Pelaksanaan dan Tindak Lanjut Audit:
Hasil Pelaksanaan audit telah
dicantumkan dan dibahas pada Rapat
Komite Audit tanggal:
- 22 Maret 2016 mengenai
hasil audit operasional Cabang
Denpasar, Tresuri, IT Tahunan, dan
audit laporan keuangan oleh KAP
HES&T.
- 8 September 2016 mengenai hasil
audit operasional Cabang Jakarta,
SKMR.
134
Monitoring and evaluation of the
implementation of audit planning and
monitoring of follow-up results of the audit
(SKAI, KAP, and OJK).
Achieved
The Audit Committee has conducted
monitoring and evaluation of Planning
and Follow-Up Audit are:
Audit Planning:
Audit Plan 2016 was discussed at the
meeting of the Audit Committee of
date. January 25, 2016.
Implementation and Follow-up Audit:
Results the audit has included and
discussed in the Audit Committee
Meeting date:
- March 22, 2016 regarding the
results of operational audits
London Branch, Treasury, IT Annual
and financial reports audited by
KAP HES & T.
- 8 September 2016 regarding the
results of operational audits Jakarta
Branch, SKMR
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
No.
2
3
Program Kerja Komite Audit
Audit Committee Work Program
Realisasi
Achieved
Keterangan
Remarks
Melakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap kesesuaian pelaksanaan audit oleh
KAP dan laporan keuangan dengan standard
akuntansi yang berlaku.
Terealisasi
Rapat Komite Audit tanggal 22 Maret
2016:
Monitoring and evaluation of the suitability
of the audit by the firm and the financial
statements with the applicable accounting
standards
Achieved
1. Komite Audit secara aktif
membahas dan merekomendasikan hal-hal terkait hasil
audit tahunan KAP seperti
klasifikasi asset tetap, monitoring
penempatan giro pada bank lain,
kesalahan administratif karena
pencatatan manual, selisih
saldo nominative dengan GL,
penghapusbukuan kredit, CKPN
penempatan.
2. Komite Audit memberikan
persetujuannya atas draft
Laporan Keuangan yang telah
diaudit oleh KAP.
Audit Committee Meeting on 22
March 2016:
1. The Audit Committee is actively
discussing and giving advice
related matters such as the
results of the annual audit
KAP fixed asset classification,
monitoring placements with
other banks, administrative errors
due to manual recording, with
the balance due nominative GLoff loans, CKPN placement.
2. The Audit Committee gives its
approval of the draft Financial
Statements audited by KAP.
Melakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap pelaksanaan tugas Satuan Kerja
Audit Intern (SKAI).
Terealisasi
Komite Audit telah melakukan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
tugas SKAI melalui : Rapat Komite
Audit tersebut diatas ( = jawaban No.1
Pelaksanaan dan Tindak Lanjut Audit)
Monitoring and evaluation of the
implementation of the tasks of the Internal
Audit Unit (SKAI).
Achieved
Audit Committee has the task of
monitoring and evaluating the
implementation of the Internal Audit
Unit through: Meetings of the Audit
Committee mentioned above (=
answer 1 Implementation and Followup Audit)
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
135
No.
4
Program Kerja Komite Audit
Audit Committee Work Program
Memberikan rekomendasi mengenai
penunjukan akuntan publik dan Kantor
Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris
untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham.
Provide recommendations regarding the
appointment of public accountants and
public accounting firm to the Board of
Commissioners to be submitted to the
General Meeting of Shareholders.
136
B. Komite Pemantau Risiko
Realisasi
Achieved
Terealisasi
Achieved
Keterangan
Remarks
a. Penunjukan KAP untuk audit
Laporan Keuangan:
Rapat Komite Audit tgl. 22
Maret 2016, yaitu Komite audit
menyetujui untuk menunjuk
kembali mengajukan KAP HEST
(Kreston International) kepada
Dewan Komisaris sebagai auditor
eksternal Bank untuk tahun buku
2016, untuk kemudian diajukan
ke RUPS untuk memperoleh
persetujuan.
b. Penunjukan KAP untuk audit IT
Tahunan:
Komite Audit telah
merekomendasikan penunjukan
KAP Veda Praxis Konsultan untuk
melakukan audit IT Tahunan.
a. Appointment of KAP to audit the
Financial Statements:
Audit Committee Meeting date.
March 22, 2016, the Audit
Committee agreed to reappoint
the firm filed Hest (Kreston
International) to BOC as the
external auditor of Bank for
the financial year 2016 and
subsequently submitted to the
AGM for approval.
b. Appointment of KAP’s annual IT
audit:
The Audit Committee has
recommended the appointment
of Veda Praxis Consulting Firm to
conduct an audit of the Annual IT.
B. Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko Bank memiliki struktur
keanggotaan sebagai berikut:
Bank Risk Monitoring Committee has the
following membership structure:
1.
2.
3.
4.
1. Chairman: Independent Commissioner
2. Members: Independent Commissioner
3. Members: President Commissioner
4. Members: Independent Party who have
expertise in law or banking
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
5. Anggota
: Komisaris Independen
: Komisaris Independen
: Komisaris Utama
: Pihak Independen yang
memiliki keahlian di
bidang hukum atau
perbankan
: Pihak Independen yang
memiliki keahlian di
bidang keuangan atau
akuntansi
5. Members: Independent Party with expertise
in finance or accounting
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Per 31 Desember 2016 struktur keanggotaan
Komite Pemantau Risiko Bank terdiri atas:
As of December 31, 2016 the structure of
Bank Risk Monitoring Committee membership
consists of:
1. Ketua
: Daniel Faisal Iskandar
(D.F. Iskandar), Komisaris
Independen
1. Chairman
2. Members
: Daniel Faisal Iskandar
(Iskandar D.F.),
Independent
Commissioner
: Stephen Mitchell (S.
Mitchell), Commissioner
3. Members
4. Members
5. Members
: Crescentia Delima
Kiswanti (C.D. Kiswanti), Independent
Commissioner
: Tony Indartono (T.
Indartono), an
independent party with
expertise in law or
banking
: Michael Hoetabarat,
independent party with expertise in finance or
accounting
2. Anggota : Stephen Mitchell (S.
Mitchell), Komisaris
Utama
3. Anggota
: Crescentia Delima
Kiswanti (C.D. Kiswanti),
Komisaris Independen
4. Anggota
5. Anggota
: Tony Indartono (T.
Indartono), Pihak
Independen yang
memiliki keahlian bidang
hukum atau perbankan
: Michael Hoetabarat,
Pihak Independen yang
memiliki keahlian bidang
keuangan atau akuntansi
Anggota Komite Pemantau Risiko Bank
memiliki independensi dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya, dan tidak
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan
keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi
dan/atau pemegang saham pengendali atau
hubungan lain yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
Risk Monitoring Committee of Bank
independence in carrying out its duties and
responsibilities, and do not have the financial,
management, share ownership and / or family
relationship with the Board of Commissioners,
Directors and / or the controlling shareholders
or other relationship which could affect its
ability to act independently.
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau
Risiko telah ditetapkan dalam Piagam Komite
Pemantau Risiko yang disusun berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
yang meliputi antara lain:
Duties and responsibilities of the Risk
Oversight Committee has been established in
the Charter of the Risk Oversight Committee
which is based on legislation in force which
include among others:
1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris atas hasil evaluasi tentang
kesesuaian antara kebijakan manajemen
risiko Bank dengan pelaksanaannya.
1. Provide recommendations to the Board
on the results of the evaluation of
the compatibility between the Bank’s
risk management policies and their
implementation.
2. Provide recommendations to the Board
on the results of the monitoring and
evaluation of the implementation of the
Risk Management Committee and Risk
Management Unit.
3. Provide recommendations to the Board
on risk management policies, including
strategies and risk management framework
established in accordance with the level
of risk to be taken (risk appetite) and risk
tolerance (risk tolerance) Bank.
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris atas hasil pemantauan dan
evaluasi tentang pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja
Manajemen Risiko Bank.
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris tentang kebijakan manajemen
risiko termasuk strategi dan kerangka
manajemen risiko yang ditetapkan sesuai
dengan tingkat risiko yang akan diambil
(risk appetite) dan toleransi risiko (risk
tolerance) Bank.
4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan manajemen risiko dan strategi
manajemen risiko paling kurang satu kali
4. Monitor and evaluate the implementation
of risk management policies and risk
management strategies at least once a year
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
137
dalam satu tahun atau dalam frekuensi yang
lebih sering dalam hal terdapat perubahan
faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
usaha Bank secara signifikan.
5. Memantau dan mengevaluasi
pertanggungjawaban Direksi dan
memberikan arahan perbaikan atas
pelaksanaan kebijakan manajemen
risiko secara berkala. Evaluasi dilakukan
dalam rangka memastikan bahwa Direksi
mengelola aktivitas dan risiko Bank secara
efektif.
or in a greater frequency in the event of
changes in the factors affecting the Bank’s
business activities significantly.
6. Menyampaikan laporan kepada Dewan
Komisaris dengan tembusan kepada Direksi
Bank secara berkala.
6. Delivering a report to the Board with a
copy to the Board of Directors on a regular
basis.
5. Monitor and evaluate the accountability
of the Board of Directors and will provide
guidance on the implementation of the
improvement of risk management policies
periodically. The evaluation was done in
order to ensure that the Board of Directors
to manage the activities and the Bank’s risk
effectively.
Berdasarkan Piagam Komite Pemantau
Risiko ditetapkan pengaturan mengenai
penyelenggaraan pertemuan (rapat) Komite
Pemantau Risiko sebagai berikut:
Risk Oversight Committee Charter set out
arrangements regarding the organization of
meetings (meetings) Risk Monitoring Committee
as follows:
1. Rapat Komite Pemantau Risiko
diselenggarakan sekurang-kurangnya 2
(dua) kali dalam periode 1 (satu) tahun atau
sesuai dengan kebutuhan Bank.
2. Rapat Komite Pemantau Risiko hanya dapat
dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling
kurang 51% (lima puluh satu persen) dari
jumlah anggota Komite Pemantau Risiko
termasuk seorang Komisaris Independen
dan seorang Pihak Independen.
3. Keputusan rapat Komite Pemantau Risiko
dilakukan berdasarkan musyawarah
mufakat, dan dalam hal tidak terjadi
musyawarah mufakat maka keputusan
diambil berdasarkan suara terbanyak.
4. Peserta rapat Komite Pemantau Risiko
dapat menyatakan pendapat yang berbeda
(dissenting in part) atau sama dengan hasil
keputusan rapat untuk alasan yang berbeda
(concurring in part).
5. Setiap perbedaan pendapat dalam rapat
Komite Pemantau Risiko harus ditulis
dengan jelas dalam risalah rapat beserta
alasannya.
6. Hasil rapat Komite Pemantau Risiko harus
didokumentasikan dengan baik dalam
bentuk risalah rapat.
138
1. Risk Monitoring Committee Meeting held
at least two (2) times in a period of one (1)
year or according to their needs.
2. Risk Monitoring Committee Meetings can
only be held if attended by at least 51%
(fifty one percent) of the members of the
Risk Monitoring Committee, including
an independent commissioner and an
independent party.
3. Risk Monitoring Committee meetings
Decisions made by consensus, and
the consensus is not the case then the
decisions are taken by majority vote.
4. Risk Monitoring Committee Meeting
participants can express a different opinion
(dissenting in part) or equal to the decision
of the meeting for different reasons
(concurring in part).
5. Any differences of opinion in the Risk
Monitoring Committee meetings must be
clearly stated in the minutes of the meeting
and why.
6. The results of the Risk Oversight
Committee meeting should be well
documented in the form of minutes of
meeting.
Kehadiran Anggota Komite Pemantau Risiko
No.
Risk Oversight Committee
Tanggal
Date
C.D.
Kiswanti
D.F. Iskandar
S Mitchell
T. Indartono
Michael
Hoetabarat
25 Januari 2016
ü
ü
ü
ü
ü
2
29 Maret 2016
ü
ü
ü
ü
ü
3
4 Oktober 2016
ü
ü
ü
ü
ü
4
23 November 2016
ü
ü
-
ü
ü
1
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Program Kerja Komite Pemantau Risiko periode
tahun 2016 dan realisasinya:
No.
1
Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Work Program Remuneration and Nomination
Committee
Merekomendasikan tambahan manfaat bagi
pegawai (Governance Outcome)
Recommend additional benefits for employees
(Governance Outcome).
Work Plan of Risk Oversight Committee year
2016 and its realization:
Realisasi
Achieved
Terealisasi
Achieved
Keterangan
Remarks
Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal
29 Maret 2016, berdasarkan Rapat
Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal
25 Januari 2016, merekomendasikan
tambahan manfaat bagi pegawai dari total
kompensasi 13 kali gaji menjadi 14 kali gaji
dalam setahun.
Remuneration and Nomination Committee
dated March 29, 2016, based on the
Remuneration and Nomination Committee
Meeting dated January 25, 2016,
recommending additional benefits to
employees of a total of 13 times the salary
compensation to 14 times the salary of the
year.
139
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
No.
2
Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Work Program Remuneration and Nomination
Committee
Merekomendasikan pengangkatan kembali Dewan
Komisaris Bank (Governance Structure)
Realisasi
Achieved
Terealisasi
Keterangan
Remarks
Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal
11 Maret 2016 merekomendasikan
pengangkatan kembali Stephen Mitchell
sebagai Komisaris Utama selama 6 (enam)
bulan sampai tanggal 19 Maret 2016.
Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal
16 September 2016 merekomendasikan
pengangkatan kembali Stephen Mitchell
sebagai komisaris utama selama 1 (satu)
tahun sampai tanggal 18 september 2017.
Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal
16 September 2016 merekomendasikan
pengangkatan kembali Daniel Iskandar
sebagai komisaris independen selama 1
(satu) tahun sampai tanggal 1 Desember
2017
Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal
16 September 2016 merekomendasikan
pengangkatan kembali Delima Kiswanti
sebagai komisaris Independen selama 1
(satu) tahun sampai tanggal 21 Oktober
2017.
Recommend reappointment BOC Bank
(Governance Structure).
Achieved
140
Remuneration and Nomination Committee
dated March 11, 2016 recommending
the reappointment of Stephen Mitchell as
President for six (6) months to March 19,
2016.
Remuneration and Nomination Committee
dated 16 September 2016 recommending
the reappointment of Stephen Mitchell as
chief commissioner for 1 (one) year until
18th September 2017.
Remuneration and Nomination Committee
dated 16 September 2016 recommending
the reappointment of Daniel Iskandar as an
independent commissioner for 1 (one) year
to date December 1, 2017
Remuneration and Nomination Committee
dated 16 September 2016 recommending
the appointment again of a commissioner
Delima Kiswanti Independent for 1 (one)
year to date October 21, 2017.
3
Merekomendasikan penunjukkan Komisaris
utama dan Direktur Bisnis yang baru (Governance
Structure).
Terealisasi
Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 2
Desember 2016 merekomendasikan untuk
menunjuk Hong Dall Kim sebagai Komisaris
Utama dan Jongho Park sebagai Direktur
Bisnis.
Recommend the appointment of Chairman and
Director of Business (Governance Structure).
Achieved
Remuneration and Nomination Committee
recommends dated December 2, 2016 to
appoint Kim Hong Dall as Commissioner
and Jongho Park as Director of Business.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
No.
4
Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Work Program Remuneration and Nomination
Committee
Realisasi
Achieved
Keterangan
Remarks
Merekomendasikan penunjukkan Direktur
Kepatuhan yang baru (Governance Structure).
Terealisasi
Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 6
Juni 2016 merekemendasikan penunjukan
dan remunerasi Direktur Kepatuhan
Bank Andara yang baru atas nama Efdinal
Alamsyah.
Recommend the appointment of a new Director of
Compliance (Governance Structure)
Achieved
Remuneration and Nomination Committee
dated June 6, 2016 giving recommendation
the appointment and remuneration of the
Compliance Director of Bank Andara, Mr.
Efdinal Alamsyah.
C. Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi Bank
memiliki struktur keanggotaan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Daya Manusia
: Komisaris Independen
: Komisaris Independen
: Komisaris Utama
: Kepala Divisi Sumber
Per 31 Desember 2016 struktur keanggotaan
Komite Remunerasi dan Nominasi Bank terdiri
atas:
C. Remuneration and Nomination
Remuneration and Nomination Committee of
The Bank has a membership structure as
follows:
1. Chairman: Independent Commissioner
2. Members: Independent Commissioner
3. Members: President Commissioner
4. Members: Head of Human Resources
Division.
As of December 31, 2016 the membership
structure of the Remuneration and Nomination
Committee of the Bank consists of:
1. Ketua
: Daniel Faisal Iskandar
(D.F. Iskandar), Komisaris Independen
2. Anggota
: Crescentia Delima
Kiswanti (C.D. Kiswanti), Komisaris
Independen
3. Anggota
: Stephen Mitchell (S
Mitchell), Komisaris Utama
4. Anggota
: Leny Darsojo, Kepala
Divisi Sumber Daya Manusia*)
*) efektif menjabat sebagai Human Resources
Divison Head per tanggal 14 November 2016,
menggantikan Gede Ari Wibawa Sedana yang
sudah tidak bekerja di Bank Andara per tanggal 1
Agustus 2016.
1. Chairman: Daniel Faisal Iskandar (Iskandar
D.F.), Independent Commissioner
2. Members: Crescentia Delima Kiswanti (C.D.
Kiswanti), Independent Commissioner
3. Members: Stephen Mitchell (S Mitchell),
Commissioner
4. Members: Leny Darsojo, Head of Human
Resources Division *)
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Bank memiliki independensi dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya, dan tidak
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan
keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi
dan/atau pemegang saham pengendali atau
hubungan lain yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
Committee Member of the Remuneration
and Nomination Bank independence in carrying
out its duties and responsibilities, and do not
have the financial, management, share
ownership and / or family relationship with the
Board of Commissioners, Directors and / or the
controlling shareholders or other relationship
which could affect its ability to act
independent.
Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi
dan Nominasi telah ditetapkan dalam Piagam
Komite Remunerasi dan Nominasi yang disusun
berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku yang meliputi antara lain:
Duties and responsibilities of the Remuneration
and Nomination Committee have been set out
in the Remuneration and Nomination
Committee Charter which is based on
legislation in force which include among others:
*) Effectively served as the Head of Human
Resources Division by 14 November 2016
replacing Ari Gede Sedana Wibawa that has not
worked in Bank Andara per August 1, 2016.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
141
1. Mempersiapkan, melaksanakan dan
menganalisa kriteria dan prosedur nominasi
bagi calon Komisaris dan Direksi Bank.
2. Mengidentifikasi calon anggota Direksi,
baik dari dalam maupun luar, dan
calon Komisaris yang memenuhi syarat
dicalonkan/ditunjuk sebagai anggota
Direksi atau Dewan Komisaris Bank.
3. Membantu Dewan Komisaris dalam
mengusulkan sistem remunerasi yang
sesuai untuk anggota Dewan Komisaris dan
anggota Direksi Bank.
4. Mempersiapkan konsep dan analisis
yang berkaitan dengan fungsi Komite
Remunerasi dan Nominasi Bank.
5. Membantu Dewan Komisaris dalam
memberikan rekomendasi tentang jumlah
anggota Dewan Komisaris dan anggota
Direksi Bank.
142
6. Mengadministrasikan data calon anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris
Bank.
7. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi
selaras dengan kinerja keuangan dan
pencadangan sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang
berlaku, kinerja individu, peer bank,
pertimbangan strategi jangka panjang Bank,
dan hasil evaluasi kebijakan remunerasi
Bank.
8. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Kebijakan remunerasi anggota Dewan
Komisaris dan anggota Direksi untuk
disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham.
b. Remunerasi kebijakan pejabat eksekutif
dan karyawan untuk disampaikan
kepada Direksi.
c. Mempersiapkan dan memberikan
rekomendasi mengenai sistem
dan prosedur pemilihan dan/atau
menggantikan anggota Dewan
Komisaris dan anggota Direksi kepada
Dewan Komisaris untuk disampaikan
kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
d. Menyerahkan rekomendasi mengenai
calon anggota Dewan Komisaris
dan/atau anggota Direksi untuk
disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham.
e. Memberikan rekomendasi mengenai
Pihak Independen yang akan ditunjuk
dan diangkat menjadi anggota komitekomite Dewan Komisaris Bank.
1. Prepare, implement and analyze the
criteria and procedures for the nomination
of candidates for Commissioners and
Directors of the Bank.
2. Identify prospective members of the Board
of Directors, both from inside and outside,
and qualified candidate Commissioners
nominated / appointed as a member
of the Board of Directors or Board of
Commissioners.
3. To assist the Board in proposing
appropriate remuneration system for the
members of the Board of Commissioners
and members of the Board of Directors of
the Bank.
4. Preparing the concept and analysis relating
to the functions of the Remuneration and
Nomination Committee of the Bank
5. To assist the Board in providing
recommendations on the number of
members of the Board of Commissioners
and members of the Board of Directors of
the Bank.
6. Administer Data candidates for the Board
and the Board of Commissioners.
7. Ensure that the remuneration policy in
line with the financial performance and
backup as stipulated in the laws and
regulations applicable, the performance of
the individual, peer banks, consideration
of the long-term strategy of the Bank,
and the results of evaluation of the Bank’s
remuneration policy.
8. Provide recommendations to the Board
regarding the following matters:
a. The remuneration policy the Board of
Commissioners and members of the
Board of Directors to be submitted to
the General Meeting of Shareholders.
b. Remuneration policy for executive
officers and employees submitted to
the Board of Directors.
c. Prepare and provide recommendations
on systems and procedures and /
or replace members of the Board of
Commissioners and members of the
Board of Directors to the Board of
Commissioners to be submitted to the
General Meeting of Shareholders.
d. Submit recommendations on
prospective members of the Board
of Commissioners and / or members
of the Board of Directors to be
submitted to the General Meeting of
Shareholders.
e. Provide recommendations on the
Independent Party to be designated
and appointed as a member
of committees of the Board of
Commissioners of Bank.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Berdasarkan Piagam Komite Remunerasi
dan Nominasi telah ditetapkan pengaturan
mengenai penyelenggaraan pertemuan (rapat)
Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai
berikut:
Based on the Remuneration and Nomination
Committee Charter has been established
arrangements regarding the organization
of meetings Remuneration and Nomination
Committee as follows:
1. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
diselenggarakan sekurang-kurangnya 2
(dua) kali dalam periode 1 (satu) tahun, atau
sesuai dengan kebutuhan Bank.
2. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
hanya dapat diselenggarakan apabila
dihadiri oleh tidak kurang dari 51% (lima
puluh satu persen) dari jumlah anggota
dan mencakup Komisaris Independen dan
Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank.
3. Keputusan rapat Komite Remunerasi dan
Nominasi diambil secara bulat, dan apabila
tidak memungkinkan maka pengambilan
keputusan dilakukan melalui suara
terbanyak.
1. The Remuneration and Nomination
Committee Meeting held at least two
(2) times in a period of one (1) year, or
according to the Bank’s needs.
2. Remuneration and Nomination Committee
Meetings can only be held if attended by
not less than 51% (fifty one percent) of
the members and includes an Independent
Commissioner and Head of Human
Resources Division of the Bank.
3. Decision of the Remuneration and
Nomination Committee meetings are taken
unanimously, and if not possible then the
decision made by a majority vote.
No.
Tanggal
1
2
D.F. Iskandar
S Mitchell
C.D. Kiswanti
G.A. Wibawa*)
25 Januari 2016
January, 25 2016
ü
ü
ü
ü
1 Juli 2016
July, 1 2016
-
ü**)
ü
ü
*) efektif sudah tidak bekerja di Bank Andara per
tanggal 1 Agustus 2016, dan digantikan oleh
Leny Darsojo (efektif menjabat sebagai Human
Resources Divison Head per tanggal 14 November
2016).
**) teleconference
*) resigned per August 1, 2016 and replaced by
Leny Darsojo (effectively served as Division Head
of Human Resources as at 14 November 2016).
**) teleconference
Program Kerja Komite Remunerasi dan
Nominasi periode tahun 2016 dan realisasinya:
Work Program of Remuneration and
Nomination Committee in 2016 and the
realization:
No.
1
Kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Presence of Remuneration and Nomination committee member
Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Work Program Remuneration and Nomination
Committee
Realisasi
Achieved
Keterangan
Remarks
Merekomendasikan tambahan manfaat bagi
pegawai (Governance Outcome)
Terealisasi
Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal
29 Maret 2016, berdasarkan Rapat Komite
Remunerasi dan Nominasi tanggal 25
Januari 2016, merekomendasikan tambahan
manfaat bagi pegawai dari total kompensasi
13 kali gaji menjadi 14 kali gaji dalam
setahun.
Recommend additional benefits for employees
(Governance Outcome).
Achieved
Remuneration and Nomination Committee
dated March 29, 2016, based on the
Remuneration and Nomination Committee
Meeting dated January 25, 2016,
recommending additional benefits to
employees of a total of 13 times the salary
compensation to 14 times the salary of the
year.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
143
No.
2
Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Work Program Remuneration and Nomination
Committee
Realisasi
Achieved
Merekomendasikan pengangkatan kembali Dewan
Komisaris Bank (Governance Structure)
Terealisasi
Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal
11 Maret 2016 merekomendasikan
pengangkatan kembali Stephen Mitchell
sebagai Komisaris Utama selama 6 (enam)
bulan sampai tanggal 19 Maret 2016.
Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal
16 September 2016 merekomendasikan
pengangkatan kembali Stephen Mitchell
sebagai komisaris utama selama 1 (satu)
tahun sampai tanggal 18 september 2017.
Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal
16 September 2016 merekomendasikan
pengangkatan kembali Daniel Iskandar
sebagai komisaris independen selama 1
(satu) tahun sampai tanggal 1 Desember
2017
Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal
16 September 2016 merekomendasikan
pengangkatan kembali Delima Kiswanti
sebagai komisaris Independen selama 1
(satu) tahun sampai tanggal 21 Oktober
2017.
Recommend reappointment BOC Bank
(Governance Structure).
Achieved
Remuneration and Nomination Committee
dated March 11, 2016 recommending
the reappointment of Stephen Mitchell as
President for six (6) months to March 19,
2016.
Remuneration and Nomination Committee
dated 16 September 2016 recommending
the reappointment of Stephen Mitchell as
chief commissioner for 1 (one) year until
18th September 2017.
Remuneration and Nomination Committee
dated 16 September 2016 recommending
the reappointment of Daniel Iskandar as an
independent commissioner for 1 (one) year
to date December 1, 2017
Remuneration and Nomination Committee
dated 16 September 2016 recommending
the appointment again of a commissioner
Delima Kiswanti Independent for 1 (one)
year to date October 21, 2017.
Merekomendasikan penunjukkan Komisaris
utama dan Direktur Bisnis yang baru (Governance
Structure).
Terealisasi
Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 2
Desember 2016 merekomendasikan untuk
menunjuk Hong Dall Kim sebagai Komisaris
Utama dan Jongho Park sebagai Direktur
Bisnis.
Recommend the appointment of Chairman and
Director of Business (Governance Structure).
Achieved
Remuneration and Nomination Committee
recommends dated December 2, 2016 to
appoint Kim Hong Dall as Commissioner
and Jongho Park as Director of Business.
Merekomendasikan penunjukkan Direktur
Kepatuhan yang baru (Governance Structure).
Terealisasi
Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 6
Juni 2016 merekemendasikan penunjukan
dan remunerasi Direktur Kepatuhan Bank
Andara yang baru atas nama Efdinal
Alamsyah.
Recommend the appointment of a new Director
of Compliance (Governance Structure)
Achieved
Remuneration and Nomination Committee
dated June 6, 2016 giving recommendation
the appointment and remuneration of the
Compliance Director of Bank Andara, Mr.
Efdinal Alamsyah.
144
3
4
Keterangan
Remarks
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT
INTERN DAN AUDIT EKSTERN
COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT, AND
EXTERNAL AUDIT FUNCTION
A. Fungsi Kepatuhan
A. Compliance Function
Selama periode tahun 2016 Bank telah
memenuhi seluruh ketentuan perundangundangan Bank Indonesia yang berlaku serta
ketentuan-ketentuan lainnya yang diterbitkan
oleh otoritas yang berwenang. Demikian pula
dengan pemenuhan komitmen Bank kepada
Otoritas Jasa Keuangan selama periode tahun
2015 telah diselesaikan sepenuhnya.
During the period of 2016 the Bank has
complied with all statutory provisions
applicable Bank Indonesia and other provisions
issued by the competent authority. Similarly,
the commitments of the Bank to the Financial
Services Authority for the period of 2015 has
been solved completely.
Tingkat kepatuhan Bank terhadap ketentuan
perundang-undangan yang berlaku secara terus
menerus ditingkatkan dari waktu ke waktu, baik
melalui pengkinian dan peningkatan kualitas
kebijakan dan prosedur operasional Bank sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku
dan disesuaikan dengan karakteristik dan
model bisnis Bank, serta melalui pemantauan
pelaksanaan setiap kebijakan dan prosedur
yang berlaku oleh setiap satuan kerja Bank.
The level of compliance of the Bank of the
statutory provisions in force continuously
increased from time to time, either by
updating and improving the quality of policies
and procedures of the Bank’s operations in
accordance with the legislation in force and
adapted to the characteristics and business
model of the Bank, as well as through the
monitoring of the implementation of the any
policies and procedures that apply to each
business unit of the Bank.
Kode Etik Kepatuhan Bank:
Code Compliance:
Prinsip 1, Menjunjung tinggi integritas
(integrity).
Principle 1, Uphold the integrity (integrity).
Prinsip 2, Melaksanakan tugas dengan baik,
teliti, dan bertanggung jawab, baik kepada
rekan kerja maupun nasabah dan rekanan (care
and diligence).
Principle 2, Carry out tasks well, conscientious,
and responsible, both to colleagues and
customers and partners (care and diligence).
Prinsip 3, Melakukan pengelolaan dan
pengendalian terhadap setiap kegiatan usaha/
aktivitas dengan efektif (management and
control).
Principle 3 Managing and control of any
business activity / activities effectively
(management and control).
Prinsip 4, Memperhatikan ketentuan kewajaran
dan standar yang berlaku di lingkungan usaha
(market conduct).
Principle 4, noting the provisions of the fairness
and standards in the business environment
(market conduct).
Prinsip 5, Memberikan layanan yang wajar
kepada nasabah dan rekanan, termasuk
pemberian informasi yang dibutuhkan dan
dalam berkomunikasi dengan nasabah, sesuai
ketentuan yang berlaku (fair treatment).
Principle 5, Giving reasonable service to
customers and partners, including the provision
of necessary information and in communicating
with customers, according to applicable
regulations (fair treatment).
Prinsip 6, Mengelola konflik kepentingan
dengan baik, antara Bank dengan nasabah dan/
atau rekanan dan antara nasabah dan/atau
rekanan satu dengan yang lain (manage conflict
of interest).
Principle 6, Managing conflicts of interest well,
between the Bank and its customers and / or
partners and between the customer and / or
partner with one another (manage conflict of
interest).
Prinsip 7, Memberikan informasi secara lengkap
dan melaksanakan setiap komitmen Bank
kepada otoritas pengawas dengan baik (open
and co-operative to regulators).
Principle 7 Provide complete information and
carry out any commitment by the Bank to the
supervisory authority as well (open and cooperative to regulators).
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
145
B. Internal Audit Function
B. Fungsi Audit Intern
In the framework of the internal audit function
Internal Audit Unit (SKAI) has compiled audit
work plan during the period 2016 to consider
the level of risk faced by the Bank appropriate
business models and the development
of business environment and economic
environment by focusing inspection on the field
of credit and risk management of credit and
liquidity risk management.
Dalam rangka pelaksanaan fungsi audit
intern Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) telah
menyusun rencana kerja audit selama periode
tahun 2016 dengan memperhatikan tingkat
risiko yang dihadapi Bank sesuai model bisnis
dan perkembangan lingkungan bisnis dan
lingkungan ekonomi dengan fokus pemeriksaan
pada bidang perkreditan dan penerapan
manajemen risiko kredit dan manajemen risiko
likuiditas.
In the execution of Internal Audit has been
able to complete all phases of the audit
process in an effective and has recommended
to the unit responsible for the problems
found in the inspection process. Further to
these recommendations have been acted
upon in order to improve the quality of credit
management and implementation of the Bank’s
overall risk management.
Dalam pelaksanaannya SKAI telah dapat
menyelesaikan seluruh tahapan proses
audit secara efektif dan telah memberikan
rekomendasi kepada satuan kerja yang
bertanggung jawab terhadap permasalahan
yang ditemukan dalam proses pemeriksaan.
Selanjutnya terhadap rekomendasi tersebut
telah ditindaklanjuti guna meningkatkan
kualitas pengelolaan perkreditan dan penerapan
manajemen risiko Bank secara keseluruhan.
The following is the work plan and the
realization of audits conducted by the Internal
Audit Unit during the period 2016:
Berikut ini adalah rencana kerja dan realisasi
audit yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit
Intern selama periode tahun 2016:
RENCANA AUDIT TAHUN 2016
2016 AUDIT PLAN
146
PERIODE
SATUAN KERJA/
OBJEK AUDIT
WORK UNIT /
OBJECT AUDIT
REALISASI AUDIT TAHUN 2016
2016 AUDIT ACCOMPLISHMENT
LOKASI
LOCATION
PERIODE
LOKASI
LOCATION
STATUS
KETERANGAN
REMARKS
Kantor Pusat
dan Cabang
Head Office
and branches
Terealisir
Achieved
-
Kantor Pusat
dan Cabang
Head Office
and branches
Terealisir
Achieved
SEMESTER I/2016
Januari
Februari
Kantor Pusat
dan Cabang
Head Office
and branches
SKNBI
Kantor Pusat
dan Cabang
Head Office
and branches
BIRTGS
January
Februari
April
SKMR
a.Branch Monitoring
b.Credit,Market Liq.
Risk
c.Operational Risk
d.Internal Control
Kantor Pusat
Head office
Juni
Mei
Operasional,
Cab Surabaya
Operational, Surabaya
Branch
Cabang
Branch
Juni
Operasional
Cab. Jakarta
Operational, Jakarta
Branch
Cabang
Branch
-
Kantor Pusat
Terealisir
Achieved
-
Juni
Cabang
Branch
Terealisir
Achieved
-
Mei
Cabang
Branch
Terealisir
Achieved
-
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
RENCANA AUDIT TAHUN 2016
2016 AUDIT PLAN
PERIODE
SATUAN KERJA/
OBJEK AUDIT
WORK UNIT /
OBJECT AUDIT
REALISASI AUDIT TAHUN 2016
2016 AUDIT ACCOMPLISHMENT
LOKASI
LOCATION
PERIODE
LOKASI
LOCATION
STATUS
KETERANGAN
REMARKS
Cabang
Branch
Terealisir
Achieved
-
-
SEMESTER II/2016
Operasional Cab.
Denpasar
Operational,
Denpasar Branch
Cabang
Branch
Operasional & Kredit
Cab. Semarang
Operational & Credit
Semarang Branch
Cabang
Branch
Desember
Cabang
Branch
Terealisir
Achieved
Oktober
APUPPT
Kantor Pusat
dan Cabang
Head Office
and branches
Desember
Kantor Pusat
dan Cabang
Head Office
and branches
Terealisir
Achieved
-
November
Audit TI
Kantor Pusat
Head office
Desember
Kantor Pusat
Head office
Terealisir
Achieved
-
Agustus
September
C. Fungsi Audit Ekstern
November
C. External Audit function
Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) perseroan pada tanggal 20 April
2016 telah ditunjuk Kantor Akuntan Publik
Hendrawinata Eddy Sidharta & Tanzil (anggota
Kreston International) untuk melakukan audit
dan menerbitkan laporan audit atas laporan
keuangan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2016 berdasarkan
Perjanjian Kerja No.101/0715/HEST tanggal 10
Maret 2016.
Following the decision of the General Meeting
of Shareholders (AGMs) of the company on
20 April 2016 has been appointed Public
Accounting Firm Hendrawinata Eddy Sidharta
& Tanzil (member of Kreston International) to
conduct audits and issue audit reports on the
financial statements for the fiscal year ended
December 31, 2016 Employment Agreement
by 101/0715 / Hest March 10, 2016.
Auditor ekstern yang telah ditunjuk saat ini
masih dalam proses pemeriksaan laporan
keuangan untuk tahun buku yang berakhir
tanggal 31 Desember 2016. Pada akhirnya
auditor ekstern wajib menyampaikan hasil
pemeriksaan dan Management Letter kepada
Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan,
dan dalam pelaksanaan tugasnya tetap
memperhatikan dan memenuhi ketentuan
kerahasiaan Bank sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998.
External auditor who has been appointed at this
time still in the process of examination of the
financial statements for the fiscal year ended
December 31, 2016. At the end of the external
auditor is required to submit the results of the
examination and the Management Letter to
Bank Indonesia / Financial Services Authority,
and in the execution of his duties due regard
to and comply Bank secrecy provisions as
stipulated in Law No. 7 of 1992 concerning
Banking as amended by Act No. 10 of 1998.
Hasil pemeriksaan dan Management Letter dari
auditor ekstern akan di tindaklanjuti Direksi
disertai dengan perbaikan yang diperlukan, dan
pemenuhannya akan dipantau dan dilaporkan
oleh Satuan Kerja Audit Intern dan dilaporkan
kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan
dan Komite Audit Bank.
The results of the examination and the
Management Letter of the external auditor will
follow up the Board of Directors accompanied
by the necessary improvements, and
compliance will be monitored and reported by
the Internal Audit Unit and reported to Bank
Indonesia / Financial Services Authority and the
Audit Committee.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
147
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN SISTEM
PENGENDALIAN INTERN
RISK MANAGEMENT AND INTERNAL CONTROL
IMPLEMENTATION
A. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan
Direksi
A. Active Supervision by Board of Director and
Board of Commissioner
1. Menyetujui kebijakan manajemen risiko
termasuk strategi dan kerangka manajemen
risiko yang ditetapkan sesuai dengan
tingkat risiko yang diambil Bank (risk
appetite) dan tingkat toleransi risiko yang
dapat diterima Bank (risk tolerance).
2. Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko
dan strategi manajemen risiko secara
berkala, dalam pelaksanaannya dilakukan
melalui rapat bersama Direksi dan Pihak
Independen dalam Komite Pemantau
Risiko.
3. Mengevaluasi pertanggung jawaban Direksi
atas pelaksanaan kebijakan manajemen
risiko secara berkala melalui rapat bersama
Dewan Komisaris dan Direksi maupun
melalui rapat Komite Pemantau Risiko
Bank.
Duties and responsibilities of the Board in
relation active supervision in the framework of
the implementation of risk management
include:
1. To approve the risk management policies,
including strategies and risk management
framework established in accordance with
the level of risk taken by the Bank (risk
appetite) and the level of acceptable risk
tolerance Bank (risk tolerance).
2. Evaluate the risk management policies
and risk management strategies on a
regular basis, in practice through joint
meeting of the Board of Directors and the
Independent Party in the Risk Oversight
Committee.
3. Evaluate the accountability of Directors on
the implementation of risk management
policies on a regular basis through a joint
meeting of the Board of Commissioners
and Directors as well as through the Bank
Risk Monitoring Committee meeting.
Tugas dan tanggung jawab Direksi terkait
pengawasan aktif dalam rangka penerapan
manajemen risiko meliputi:
Duties and responsibilities related to
active surveillance in the framework of the
implementation of risk management include:
1. Menyusun kebijakan manajemen risiko
termasuk strategi dan kerangka manajemen
risiko secara tertulis dan komprehensif
termasuk menetapkan limit risiko
yang dapat diterima oleh Bank secara
keseluruhan dan/atau per jenis risiko dari
8 (delapan) jenis risiko yang dihadapi bank
umum, dengan memperhatikan tingkat
risiko yang diambil (risk appetite) dan
toleransi risiko yang dapat diterima (risk
tolerance) terhadap modal Bank.
2. Menyusun, menetapkan, dan mengkinikan
prosedur dan tool yang diperlukan untuk
mengidentifikasi, mengukur, memantau,
dan mengendalikan risiko yang dihadapi
Bank.
3. Menyusun dan menetapkan mekanisme
persetujuan terhadap transaksi keuangan
yang akan dilakukan Bank, termasuk dalam
hal terdapat transaksi keuangan yang
melampaui limit dan kewenangan pemutus
untuk setiap jenjang organisasi Bank.
4. Mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan,
strategi, dan kerangka manajemen risiko
secara berkala dengan memperhatikan
perubahan faktor-faktor yang
mempengaruhi kegiatan usaha, eksposur
risiko, dan/atau profil risiko Bank secara
1. Develop a risk management policy
including strategies and risk management
framework includes a comprehensive
written and establishes risk limits
acceptable to the Bank as a whole and /
or per type of risk than eight (8) types of
risks faced by commercial banks, taking
into account the level of risk taken (risk
appetite) and acceptable risk tolerance (risk
tolerance) of the Bank’s capital.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
terkait pengawasan aktif dalam rangka
penerapan manajemen risiko meliputi:
148
2. Develop, establish and update the
procedures and tools needed to identify,
measure, monitor, and control the risks
faced by the Bank.
3. Develop and establish the mechanism of
approval of the financial transactions that
will be conducted by the Bank, including
in the event of financial transactions that
exceed limits and authority for each level of
organization of the Bank.
4. Evaluate and update the policy, strategy,
and risk management framework on
a regular basis by taking into account
changes in the factors that affect our
business, risk exposure, and / or the Bank’s
risk profile significantly.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
signifikan.
5. Memastikan seluruh risiko yang bersifat
material dan dampak yang ditimbulkannya
telah dimitigasi dan dilaporakan kepada
Dewan Komisaris secara berkala melalui
Komite Pemantau Risiko Bank.
6. Memastikan bahwa fungsi manajemen
risiko telah diterapkan secara independen
yang dicerminkan dengan adanya
pemisahan fungsi antara Satuan Kerja
Manajemen Risiko (SKMR) dengan satuan
kerja yang melakukan dan menyelesaikan
transaksi keuangan Bank.
7. Memastikan pelaksanaan langkahlangkah perbaikan atas permasalahan atau
penyimpangan dalam kegiatan operasional
Bank yang telah menjadi temuan Satuan
Kerja Audit Intern Bank.
B. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan
Limit
5. Ensure that all the risks that are material
and the impact has been mitigated and
dilaporakan to the Board on a regular
basis through the Bank Risk Monitoring
Committee.
6. Ensure that the risk management function
has been implemented independently
reflected by the separation of functions
between the Risk Management Unit
(SKMR) with a working unit conducting and
completing financial transactions of the
Bank.
7. Ensuring the implementation of remedial
measures for problems or irregularities in
the operations of the Bank which has been
the findings of the Internal Audit Unit Bank.
B. Policies, Procedures and Limit
Satuan Kerja Manajemen Risiko secara berkala
sesuai dengan perkembangan kegiatan
usaha Bank dan/atau perubahan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku melakukan
kaji ulang dalam rangka mengkinikan kebijakan,
prosedur dan tingkat limit yang telah ditetapkan
sebagai referensi satuan kerja operasional
Bank. Kaji ulang dan pengkinian kebijakan dan
prosedur juga dilakukan terhadap kebijakan
dan prosedur yang digunakan oleh satuan
kerja non operasional (supporting units), dan
kesemuanya diikuti dengan proses diseminasi
dan/atau sosialisasi kepada seluruh karyawan
yang terkait dengan operasionalisasi kebijakan
dan prosedur serta limit risiko yang telah
ditetapkan.
Risk Management Unit regularly in line with
the development of business activities of the
Bank and / or changes in laws and regulations
conduct a review in order to update the
policies, procedures and limit levels established
as reference by operational unit of the
Bank. Reviewing and updating policies and
procedures are also performed on the policies
and procedures used by the working unit nonoperational (supporting units), and all of them
was followed by the dissemination and / or
dissemination to all employees associated with
the operational policies and procedures and
risk limits that have been set.
Tingkat limit risiko yang telah ditetapkan
disesuaikan dengan model dan karakteristik
bisnis Bank yang berfokus pada penyaluran
dana kepada lembaga keuangan mikro dan
Bank Perkreditan Rakyat melalui skema
linkage program. Tingkat limit risiko yang telah
ditetapkan adalah limit risiko terkait risiko
kredit dan risiko likuiditas Bank.
Level of a predetermined risk limits adjusted to
the model and the characteristics of the Bank’s
business that focuses on the distribution of
funds to MFIs and Rural Bank through scheme
of linkage program. Level of a predetermined
risk limit is the limit of risk related to credit risk
and liquidity risk of the Bank.
C. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran,
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko serta
Sistem Informasi Manajemen Risiko
Dalam rangka pengembangan budaya
manajemen risiko khususnya dalam hal
kecukupan identifikasi risiko yang diikuti
dengan pengukuran, pemantauan dan
pengendaliannya, Divisi Manajemen Risiko
bertanggung jawab mengkoordinasikan proses
identifikasi risiko dan pelaporannya kepada
Komite Manajemen Risiko (Risk Management
Committee) Bank melalui media Rapat Komite
C. Sufficiency Identification Process,
Measurement, Monitoring and Risk Control
and Risk Management Information System
In order to develop a culture of risk
management, especially in terms of adequacy
of risk identification followed by measurement,
monitoring and control, the Risk Management
Division responsible for coordinating the
process of risk identification and reporting to
the Risk Management Committee Bank through
the media Risk Management Committee
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
149
150
Manajemen Risiko yang diselenggarakan secara
berkala 1 (satu) kali dalam periode 1 (satu)
bulan.
Meeting held regularly intervals of 1 (one) time
within a period of one (1) month.
Proses identifikasi risiko dan pemantauannya
melibatkan Departemen Internal Control yang
dalam pelaksanaannya berkerjasama dengan
Divisi Kepatuhan (second line of defense) dan
Satuan Kerja Audit Intern (third line of defense).
Risk identification and monitoring process
involving the Department of Internal Control
in its implementation in collaboration with the
Compliance Division (second line of defense) and
Internal Audit (third line of defense).
Departemen Internal Control dari waktu ke
waktu melakukan pemantauan terhadap risikorisiko yang telah diidentifikasi dari masingmasing risk taking unit (satuan kerja operasional
dan/atau satuan kerja non operasional) serta
memberikan rekomendasi untuk perbaikan
proses pengendalian risiko dan pelaporannya
kepada Divisi Manajemen Risiko.
Department of Internal Control from time
to time will monitor the risks that have been
identified in each risk-taking unit (operating
unit and / or working unit non-operational) and
provide recommendations for improvement of
the risk management process and reporting to
the Risk Management Division.
Dalam hal risiko yang diidentifikasi merupakan
risiko kepatuhan, maka Departemen Internal
Control akan berkoordinasi dengan Divisi
Kepatuhan guna menentukan langkahlangkah pemantauan dan pengendalian yang
dapat direkomendasikan kepada satuan
kerja operasional dan/atau satuan kerja non
operasional.
In the case of identified risk is the risk of
compliance, the Internal Control Department
will coordinate with the Compliance Division to
determine the steps of monitoring and control
that can be recommended to the operating unit
and / or the non-operational working unit.
Koordinasi antara Departemen Internal Control
dan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) juga
dilakukan dalam hal satuan kerja operasional
dan/atau satuan kerja non operasional telah
menyelesaikan seluruh rekomendasi untuk
perbaikan pengendalian risiko yang telah
diidentifikasi untuk masing-masing risk taking
unit, sebagai bagian dari perencanaan kerja
audit intern oleh SKAI.
Coordination between the Internal Control
Department and Internal Audit Unit (SKAI)
is also done in terms of operational unit and
/ or non operation unit has completed all
recommendations for improvement of risk
control have been identified for each risktaking unit, as part of planning internal audit by
the Internal Audit Unit.
D. Sistem Pengendalian Intern yang Menyeluruh
D. Comprehensive Internal Control System
Bank dalam menerapkan proses manajemen
risiko melibatkan seluruh jenjang organisasi
mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat
Eksekutif sampai dengan unit kerja di Kantor
Cabang. Dalam hal ini Bank menerapkan
pendekatan first line of defense, second line
of defense, dan third line of defense, sebagai
berikut:
Bank in implementing the risk management
process involving all levels of the organization
from the Board of Commissioners, Board of
Directors, Executive Officer to the unit at the
branch office. In this case the Bank will apply
a first line of defense, second line of defense, and
the third line of defense, as follows:
1. First line of defense adalah satuan kerja
operasional dan satuan kerja non
operasional yang langsung (risk taking
units) merupakan unit yang melaksanakan
aktivitas bisnis (operasional) dan aktivitas
pendukung (non operasional) dengan
cakupan meliputi 8 (delapan) jenis risiko
yang dimiliki Bank.
1. First line of defense is the operational unit
and non-operational working units directly
(risk-taking units) are units that carry
out business activities (operational) and
support activities (non-operational) with
scope includes eight (8) types of risk of the
Bank,
2. Second line of defense adalah satuan kerja
Bank yang bertanggung jawab untuk
memastikan kesesuaian operasional Bank
2. Second line of defense is the unit of the
Bank which is responsible for ensuring
compliance with the provisions of the
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku termasuk kesesuaian dengan
ketentuan internal Bank, yang meliputi
Divisi Kepatuhan dan Departemen Internal
Control.
3. Third line of defense adalah Satuan Kerja
Audit Intern (SKAI) yang bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa
keseluruhan operasional Bank telah sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku serta sejalan dengan visi,
misi dan Rencana Bisnis Bank yang telah
disetujui oleh Dewan Komisaris.
Bank’s operations applicable law, including
compliance with the internal regulations of
the Bank, which includes the Compliance
Division and Internal Control Department.
3. Third line of defense is the Internal Audit
Unit (SKAI) which is responsible for
ensuring that the overall operations of
the Bank in line with the provisions of the
applicable law and in line with the vision,
mission and Business Plan that has been
approved by the Board of Commissioners.
Sistem Pengendalian Intern yang Menyeluruh
Comprehensive Internal Control System
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Risk Type Owner
Unit Bisnis
Business Unit
151
Divisi Manajemen
Risiko
Risk Management
Division
Unit Operasional
Operational Unit
Unit Internal Kontrol
Internal Control Unit
Fungsi Support
Support Function
Divisi Kepatuhan
Compliance Division
1st Line of defense
2nd Line of defense
Regulator
SKAI
Audit Eksternal
External Audit
3rd Line of defense
Komunikasi Reguler/eskalasi/validasi
Regular Communication/escalation/validation
Koreksi
Correction
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT
DAN PENYEDIAAN DANA BESAR
PROVISION OF FUNDS TO RELATED PARTIES
AND PROVISION OF FUNDS
Total penyediaan dana kepada Pihak Terkait (related
party) dan penyediaan dana besar (large exposure)
per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Total provision of funds to Related Parties and large
exposures as of December 31, 2016 are as follows:
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
No.
1
2
152
Penyediaan Dana
Provision of Funds
Jumlah / Amount
Debitur/
Debtor
Nominal (jutaan Rupiah)
Nominal (in Million Rupiah)
7
546*)
a. Individu / Individual
15
365.410
b. Grup / Group
11
117.027
Kepada Pihak Terkait
To Related Party
Kepada Debitur Inti:
To Core Debtor:
*) termasuk penyediaan dana kepada Pejabat Eksekutif
dalam rangka kesejahteraan sumber daya manusia
*) Including the provision of funds to the Executive
Officer in order to welfare human resources
RENCANA STRATEGIS BANK
BANK STRATEGIC PLAN
A. Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan)
A. Long Term Plan (Corporate Plan)
Sehubungan dengan telah resminya akuisisi
Bank oleh APRO Financial Co.Ltd selaku
pemegang saham pengendali yang baru pada
tanggal 18 November 2016, maka langkah
korporasi berikutnya adalah melakukan merger
dengan bank kedua yang di targetkan akan
selesai pada triwulan IV 2017. Oleh karena
itu Bank belum menyusun kembali rencana
jangka panjang Bank (Corporate Plan). Saat ini
Bank tetap melanjutkan kegiatan usahanya
dalam rangka mewujudkan visi dan misi
pendirian Bank yaitu memberikan akses layanan
keuangan yang luas baik secara langsung
maupun melalui lembaga keuangan atau non
lembaga keuangan secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab.
B. Rencana Jangka Menengah dan Pendek
(Business Plan)
In order with the formal acquisition of the
Bank by APRO Financial Co.Ltd as the new
controlling shareholder on November 18, 2016,
the corporation next step is to merge with the
second bank which is targeted to be completed
in the fourth quarter of 2017. Therefore, the
Bank has not yet prepared Bank long-term plan
(Corporate Plan). Currently the Bank continued
its business activities in order to realize the
vision and mission of the establishment of the
Bank that provide broad access of financial
services both directly and through financial
institutions or non-financial institutions
sustainably and responsibly.
B. Medium and Short Term Plan (Business Plan)
Setelah selesainya proses akuisisi Bank oleh
APRO Financial Co.Ltd, Bank akan melakukan
konsolidasi menyeluruh dalam rangka
melakukan perbaikan kinerja keuangan dan
pengelolaan aset dan kewajiban Bank, termasuk
dalam hal ini pelaksanaan aksi korporasi
berikutnya berupa merger dengan bank kedua,
yang saat ini sedang dalam proses pengajuan
izin akuisisi oleh bank kedua kepada Otoritas
Jasa Keuangan.
Following the completion of the acquisition of
the Bank by APRO Financial Co.Ltd, the Bank
will conduct a thorough consolidation in order
to perform improved financial performance
and management of assets and liabilities of the
Bank, including in this case the next corporate
action in the form of merger with the second
bank, which is currently in the process of
submission of permit acquisition by the second
bank to the Financial Services Authority.
Dalam jangka pendek fokus operasional Bank
adalah meningkatkan kualitas portofolio
penyaluran dana dalam bentuk kredit yang
diberikan sekaligus meningkatkan efisiensi
operasional Bank melalui serangkaian program
efisiensi baik dari aspek alur kerja maupun
dari biaya operasional secara keseluruhan.
Hal tersebut diwujudkan antara lain melalui
pengembangan kegiatan usaha penyediaan
In the short term the Bank’s operational focus
is to improve the quality of the portfolio
distribution of funds in the form of loans
while increasing operational efficiencies Bank
through a series of efficiency programs both
from the aspect of workflow and overall
operating costs. This is manifested, among
others through the development of business
activities of provision of funds to customers of
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
dana kepada nasabah usaha mikro, kecil,
dan menengah (UMKM) dan pengembangan
kegiatan usaha pengelolaan surat berharga baik
dalam rangka meningkatkan pendapatan Bank
maupun dalam rangka menunjang pengelolaan
likuiditas Bank.
micro, small, and medium enterprises (SMEs)
and business development activities securities
management both in order to increase the
Bank’s income and in order to support the
liquidity management of the Bank.
Dalam jangka menengah ditargetkan Bank telah
mencapai kondisi sehat dan memiliki kualitas
portofolio kredit yang diberikan yang sehat,
serta telah dapat mewujudkan alur kerja yang
efisien dan efektif baik pada risk taking unit
(satuan kerja operasional dan/atau satuan kerja
non operasional) maupun pada satuan kerja
yang bertanggung jawab untuk melakukan
pengawasan (Divisi Manajemen Risiko, Divisi
Kepatuhan, dan Satuan Kerja Audit Intern).
In the medium term the Bank has been
targetted to achieve a healthy condition and
has a healthy quality portfolio of loans, and
has been able to realize workflow efficiently
and effectively both in the risk-taking unit
(operating unit and / or working unit nonoperational) and the working unit which is
responsible for monitoring (Risk Management
Division, Compliance Division and the Internal
Audit Unit).
TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN
NON KEUANGAN BANK
TRANSPARENCY OF FINANCIAL CONDITION
AND NON BANK FINANCIAL
Seluruh aspek yang terkait dengan transparansi
kondisi keuangan dan non keuangan Bank telah
diungkapkan dalam laporan-laporan yang telah
diterbitkan Bank terkait dengan penyampaian
laporan keuangan Bank dan laporan lainnya, baik
laporan tahunan, laporan triwulanan, dan laporan
bulanan kepada otoritas pengawasan dan pihakpihak yang berkepentingan lainnya (stakeholders)
Bank.
All aspects related to the transparency of financial
and non financial bank has disclosed in the reports
that have been issued by the Bank associated
with the delivery of the financial statements of
the Bank and other reports, both annual reports,
quarterly reports and monthly reports to regulatory
authorities and other parties Bank’s stakeholders.
INFORMASI TERKAIT PENERAPAN TATA KELOLA
INFORMATION RELATED TO APPLICATION OF
CORPORATE GOVERNANCE
Selama periode tahun 2016 tidak terdapat
intervensi dari pemegang saham Bank terhadap
operasional dan kewenangan Dewan Komisaris dan
Direksi dalam melakukan tugas dan tanggung jawab
melakukan pengelolaan terhadap Bank berdasarkan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian pula tidak terdapat perselisihan internal
yang terjadi yang mempengaruhi operasional Bank
baik di kantor cabang maupun di kantor pusat Bank.
During the period 2016 there was no intervention
from the Bank’s shareholders for the operation and
the authority of the Board of Commissioners and
Board of Directors in performing the duties and
responsibilities management of the Bank based on
the provisions of the applicable law. Similarly, there
are no internal disputes that occur that affect the
Bank’s operations both in the branches and in the
head office of the Bank.
Selama periode tahun 2016 tidak terdapat
permasalahan yang timbul yang terkait dengan
kebijakan remunerasi yang dijalankan Bank.
During the period of 2016 there are not any
problems that arise related to the Bank’s
remuneration policy.
KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN
KOMISARIS DAN DIREKSI
SHARE OWNERSHIP OF THE BOARD OF
COMMISSIONERS AND DIRECTORS
Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris
dan Direksi Bank yang mencapai 5% (lima persen)
atau lebih dari modal disetor pada Bank, bank lain,
lembaga keuangan bukan bank, dan perusahaan
lainnya yang berkedudukan di dalam negeri maupun
di luar negeri per 31 Desember 2016 adalah
sebagai berikut:
Share ownership Board of Commissioners and
Board of Directors of the Bank, which reached 5%
(five percent) or more of the paid up capital of the
Bank, other banks, non bank financial institutions,
and other companies domiciled in the country and
abroad as of December 31, 2016 is as following:
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
153
Nama
Name
154
Kepemilikan
Ownership
Jabatan
Title
Status
Jenis
Type
Jumlah (%)
Percentage (%)
Keterangan
Notes
Stephen Mitchell
Komisaris Utama
President Commissioner
-
-
-
-
Crescentia D
Kiswanti
Komisaris Independen
Independent Commissioner
-
-
-
-
Daniel F Iskandar
Komisaris Independen
Independent Commissioner
-
-
-
-
Darwin Wibowo
Direktur Utama
President Director
-
-
-
-
Irianto Kusumadjaja
Direktur*) / Director
-
-
-
-
Chisca Mirawati
Direktur**) / Director
-
-
-
-
Efdinal Alamsyah
Direktur***) / Director
*) efektif berhenti dari PT. Bank Andara per tanggal
01 September 2016.
**) efektif berhenti dari PT. Bank Andara per tanggal
17 Juni 2016.
***) efektif menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di
Bank Andara per tanggal 19 Agustus 2016.
*) Effectively resign from PT. Bank Andara on 01
September, 2016.
**) Effectively resign from PT. Bank Andara on June
17, 2016.
***) Effectively served as Director of Compliance at
Bank Andara on August 19, 2016.
HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN
KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI DENGAN ANGGOTA DEWAN
KOMISARIS LAINNYA, DIREKSI LAINNYA DAN/
ATAU PEMEGANG SAHAM PENGENDALI BANK
FINANCIAL RELATIONS AND FAMILY MEMBERS
OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND
DIRECTORS WITH OTHER MEMBERS OF THE
BOARD OF COMMISSIONERS, DIRECTORS AND
/ OR CONTROLLING SHAREHOLDERS OF THE
BANK
Tidak terdapat hubungan keuangan dan hubungan
keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi
dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi
lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali
Bank.
There is no financial relationship and family
relations between Board of Commissioners and
Board of Directors with members of the Board of
Commissioners, Directors and / or shareholders of
the Bank.
Hubungan Keluarga Dengan
Financial Relation with
Nama
Name
Dewan
Komisaris
BOC
Direksi
BOD
Hubungan Keluarga Dengan
Family Relation with
Pemegang
Saham
Pengendali
Controlling
Shareholders
Dewan
Komisaris
BOC
Direksi
BOD
Pemegang
Saham
Pengendali
Controlling
Shareholders
Ya
Yes
Tidak
No
Ya
Yes
Tidak
No
Ya
Yes
Tidak
No
Ya
Yes
Tidak
No
Ya
Yes
Tidak
No
Ya
Yes
Tidak
No
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
Dewan Komisaris /
Board of Commisioners
Stephen Mitchell
Crescentia Delima
Kiswanti
Daniel Faisal Iskandar
Direksi /
Board of Directors
Darwin Wibowo
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
Irianto Kusumadjaja*)
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
Chisca Mirawati**)
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
-
ü
Efdinal Alamsyah***)
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
*) efektif berhenti dari PT. Bank Andara per tanggal
01 September 2016.
**) efektif berhenti dari PT. Bank Andara per tanggal
17 Juni 2016.
***) efektif menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di
Bank Andara per tanggal 19 Agustus 2016.
*) Effectively resign from PT. Bank Andara on
September 1, 2016.
**) Effectively resign from PT. Bank Andara on June
17, 2016.
***) Effectively served as Director of Compliance at
Bank Andara on August 19, 2016.
KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
REMUNERATION POLICY AND OTHER
FACILITIES FOR BOARD OF COMMISSIONERS
AND DIRECTORS
A. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain
Dewan Komisaris
A. Remuneration Policy and Other Facilities for
BOC
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun
Total Received within 1 Year
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Remuneration Type and Other Facilities
Orang
Number
Jutaan Rupiah
Million Rupiah
3*)
910
a.Dapat dimiliki / Obtainable
-
-
b.Tidak dapat dimiliki / Not Obtainable
-
-
3
910
1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam
bentuk non natura) / Remuneration (salary, bonus, routine allowances,
tantiem, and other facilities in the form of non-natura)
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi
kesehatan dan sebagainya) yang: / Other facilities in the form of natural
(housing, transportation, health insurance and others) that are:
Total
*)
Komisaris Utama a.n Stephen Mitchell tidak
mendapatkan remunerasi dari Bank
B. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain
Direksi
*)
President Commissioner a.n Stephen Mitchell
did not receive remuneration from the Bank
B. Remuneration Policy and Other Facility for
BOD
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun
Total Received within 1 Year
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Remuneration Type and Other Facility
1.
Orang
Numbers
Jutaan Rupiah
Million Rupiah
4*)
6.036
a.Dapat dimiliki / Obtainable
-
-
b.Tidak dapat dimiliki / Not Obtainable
3
97
3
6.133
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam
bentuk non natura) / Remuneration (salary, bonus, routine allowances,
tantiem, and other facilities in the form of non-natura)
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi
kesehatan dan sebagainya) yang: / Other facilities in the form of natural
(housing, transportation, health insurance and others) that are:
Total
*) Termasuk Irianto Kusumadjaja yang sudah
berhenti dari PT Bank Andara per tanggal
01 September 2016, Chisca Mirawati yang
sudah berhenti dari PT Bank Andara per
tanggal 17 Juni 2016, dan Efdinal Alamsyah
yang efektif menjabat sebagai Direktur
Kepatuhan di PT. Bank Andara per tanggal 19
Agustus 2016.
*)
Including Irianto Kusumadjaja who retired from PT Bank Andara on September 1,
2016, Chisca Mirawati who retired from
PT Bank Andara on June 17, 2016,
and Efdinal Alamsyah served as Director of
Compliance at PT. Bank Andara on August
19, 2016.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
155
C. The number of Members of the Board of
Commissioners and Directors Receive
Remuneration Package Within one (1) Year,
Grouped as Income Levels
C. Jumlah Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
yang Menerima Paket Remunerasi Dalam 1
(satu) Tahun Dikelompokkan Sesuai Tingkat
Penghasilan
Jumlah Direksi
Total Directors
Jumlah Komisaris
Total Commissioners
Di atas Rp2 miliar / Above Rp2 billion
1
-
Di atas R1 miliar s.d. Rp2 miliar / Above Rp 1 Billion to Rp 2 billion
2
-
Di atas Rp500 juta s.d. Rp1 miliar /
Above Rp 500 million to Rp 1 billion
-
-
Rp500 juta ke bawah / Up to Rp 500 million
-
2
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun*)
Total Remuneration per Person within 1 Year*)
*) Received in cash
*) yang diterima secara tunai
SHARES OPTION
SHARES OPTION
Sampai dengan akhir tahun 2016 Bank tidak
memiliki kebijakan terkait pemberian shares option
kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat
eksekutif Bank.
Until the end of 2016, the Bank does not have
a policy regarding shares option to the Board of
Commissioners, Directors and executive officers of
the Bank.
Keterangan/Nama
Note/Name
156
Dewan
Komisaris
Board of
Commissioners
Direksi
Board of
Directors
Pejabat
Eksekutif
Executives
Jumlah Saham
Yg Dimiliki
(lembar saham)
Total Number of
Shares Owned
(shares)
Jumlah Opsi /
Option Amount
Yg
Diberikan
(lembar
saham)
Offered
(shares)
Yg Telah
Dieksekusi
(lembar
saham)
Exercised
(shares)
Harga
Opsi
(Rupiah)
Option
Price
(Rupiah)
Jangka
Waktu
Time
frame
Stephen Mitchell
-
-
-
-
-
Crescentia Delima Kiswanti
-
-
-
-
-
Daniel Faisal Iskandar
-
-
-
-
-
Darwin Wibowo
-
-
-
-
-
Irianto Kusumadjaja*)
-
-
-
-
-
Chisca Mirawati**)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bungkus Hatha Yogi******)
Suharjo
-
-
-
-
-
Soedin Karunia
-
-
-
-
-
Antonius Herdaru Danurdoro
-
-
-
-
-
Raden Musya Muhamad Ismail
-
-
-
-
-
Efdinal Alamsyah***)
Benny Tjandraputra
Deasy Wulaningsih
Don E Johnston Junior
Is Muliawati
Evira Tanuwidjaya
Leody
Gede Ari Wibawa S.P****)
Leny Darsojo*****)
Esmeralda
Iwan Kusuma Herlambang
Liliwati
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
*) efektif sudah tidak bekerja di Bank Andara per
tanggal 01 September 2016
*) efektif sudah tidak bekerja di Bank Andara per
tanggal 17 Juni 2016
***) efektif menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di
Bank Andara per tanggal 19 Agustus 2016
****) efektif sudah tidak bekerja di Bank Andara per
tanggal 01 Agustus 2016
*****) efektif menjabat sebagai Human Resources
Divison Head per tanggal 14 November 2016
******) efektif menjabat sebagai Compliance Divison
Head per tanggal 03 Oktober 2016
*) Effectively resign from Bank Andara on
September 1, 2016
**) Effectively resign from Bank Andara on June 17,
2016
***) Effectively served as Director of Compliance at
Bank Andara on August 19, 2016
****) Effectively resign from Bank Andara on August
1, 2016
*****) Effectively served as Head of Human
Resources Division on November 14, 2016
******) Effectively served as Head of Compliance
Division on October 3, 2016
RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH
HIGHEST AND LOWEST SALARY RATIO
Keterangan/Jabatan
Description/Position
Tertinggi
Highest
Terendah
Lowest
Pegawai/ Employee
22
1
Direksi/ Board of Directors
1,6
1
1
1
Tertinggi
Highest
Tertinggi
Lowest
1,7
1
Komisaris/ Board of Commissioners
Keterangan/Jabatan
Description/Position
Direksi – Pegawai/ Directors – Employees
FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS
Nama/ Name
Stephen Mitchell
Crescentia Delima Kiswanti
Daniel Faisal Iskandar
BOC MEETING FREQUENCY
Jumlah Rapat Yg
Diselenggarakan
Number of Meetings
Convened
Jumlah Rapat Yg
Dihadiri
Number of Meetings
Attended
% Kehadiran
% Attendance
5
5
5
3
5
5
60%
100%
100%
FREKUENSI RAPAT DIREKSI
Nama/ Name
Darwin Wibowo
Irianto Kusumadjaja*)
Chisca Mirawati**)
Efdinal Alamsyah**)
BOD MEETING FREQUENCY
Jumlah Rapat Yg
Diselenggarakan
Number of Meetings
Convened
Jumlah Rapat Yg Dihadiri
Number of Meetings
Attended
% Kehadiran
% Attendance
14
10****)
8*****)
5******)
14
10
7
5
100%
100%
87.50%
100%
*) efektif sudah tidak bekerja di Bank Andara per
tanggal 01 September 2016
**) efektif sudah tidak bekerja di Bank Andara per
tanggal 17 Juni 2016
***) efektif menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di
Bank Andara per tanggal 19 Agustus 2016
****) Jumlah rapat yang diselenggarakan selama masa
jabatan Irianto Kusumadjaja
*****) Jumlah rapat yang diselenggarakan selama masa
jabatan Chisca Mirawati
******) Jumlah rapat yang diselenggarakan selama
masa jabatan Efdinal Alamsyah
*) Effectively resign from Bank Andara on
September 1, 2016
**) Effectively resign from Bank Andara on June 17,
2016
***) Effectively served as Director of Compliance at
Bank Andara on August 19, 2016
****) The number of meetings held during length of
service of Irianto Kusumadjaja
*****) The number of meetings held during length of
service of Chisca Mirawati
******) The number of meetings held during length
of service of Efdinal Alamsyah
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
157
JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL
FRAUD)
Internal Fraud Dalam 1 Tahun
Internal Fraud Within 1 Year
NUMBER OF INTERNAL FRAUD
Anggota Dewan
Komisaris dan Anggota
Direksi
Members of the Board
of Commissioners and
Members of the Board
of Directors
Pegawai Tetap
Permanent Employees
Tahun
Sebelumnya
Previous Year
Tahun
Berjalan
Current
Year
Tahun
Sebelumnya
Previous
Year
Tahun
Berjalan
Current
Year
Tahun
Sebelumnya
Previous
Year
Tahun
Berjalan
Current
Year
Total Fraud/ Total Fraud
-
-
-
-
-
-
Telah diselesaikan/ Completed
settlement
-
-
-
-
-
-
Dalam proses penyelesaian internal
Bank/ In the process of internal
settlement by the Bank
-
-
-
-
-
-
Belum diupayakan penyelesaian
To be settled
-
-
-
-
-
-
Telah ditindaklanjuti melalui proses
hukum/ Pursued legal process
-
-
-
-
-
-
PERMASALAHAN HUKUM
LEGAL ISSUES
Jumlah Kasus/ Number of Cases
Permasalahan Hukum/ Legal Issues
158
Pegawai Tidak Tetap
Non-Permanent
Employees
Perdata/ Civil
Pidana/ Criminal
Telah mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap/
Granted judicial decision
Dalam proses penyelesaian/ In settlement process
-
-
1
-
Total
1
-
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN
KEPENTINGAN
No.
-
Nama dan Jabatan Pihak
Yang Memiliki Benturan
Kepentingan
Name and Position of Those
with Conflict of Interest
-
TRANSACTIONS OF THE CONFLICT OF
INTEREST
Nama dan Jabatan
Pengambil Keputusan
Name and Position of
the Decision maker
Jenis Transaksi
Type of
Transaction
-
-
Nilai Transaksi
(jutaan Rupiah)
Value of
Transaction
(millions Rupiah)
-
Keterangan*)
Notes*)
-
*) Tidak sesuai sistem dan prosedur yang berlaku
*) Not comply with systems and procedures
BUY BACK SHARES DAN/ATAU BUY BACK
OBLIGASI BANK
BUY BACK SHARES AND/OR BUY BACK BONDS
Selama periode tahun 2016 tidak terdapat
pembelian kembali saham dan/atau pembelian
kembali obligasi yang diterbitkan Bank.
During the period of 2016 there were no share
repurchases and / or repurchase of bonds issued by
the Bank.
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL
DAN/ATAU KEGIATAN POLITIK
FUNDING FOR SOCIAL AND / OR POLITICAL
ACTIVITY
Selama periode tahun 2016 Bank tidak memberikan
dana untuk kegiatan sosial dan/atau kegiatan
politik.
During the period of 2016, the Bank does not
provide funding for social activities and / or
political activities
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
THE REPORT OF SELF ASSESSMENT ON GCG IMPLEMENTATION
HASIL PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PENERAPAN TATA KELOLA
SELF ASSESSMENT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
Peringkat
Ranked
Individu
Individual
Konsolidasi
Consolidation
Definisi Peringkat
Definition Rating
Manajemen Bank telah melakukan penerapan tata kelola yang
secara umum CUKUP BAIK. Hal ini tercermin dari pemenuhan
yang cukup memadai atas prinsip-prinsip tata kelola. Terdapat
kelemahan dalam penerapan prinsip tata kelola, akan tetapi secara
umum kelemahan tersebut telah menjadi perhatian yang cukup dari
manajemen Bank.
3
Bank management has made the implementation of good corporate
governance in general “FAIR”. This is reflected in an adequate
fulfillment of the principles of good corporate governance.
There are weaknesses in the implementation of Good Corporate
Governance, but in general these weaknesses has received
adequate attention from the management of the Bank.
-
-
Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank,
melindungi kepentingan stakeholders, dan
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan serta nilai-nilai etika
yang berlaku umum pada industri perbankan,
maka pelaksanaan kegiatan usaha Bank wajib
berpedoman pada prinsip tata kelola, yaitu
transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
independensi, dan kewajaran.
In order to improve the Bank’s performance,
protect the interests of stakeholders, and improve
compliance with legislation and regulations, and
ethical values generally accepted in the banking
industry, the implementation of the Bank’s
business activities shall be guided by the principles
of corporate governance, namely transparency,
accountability, responsibility, independence, and
fairness.
Berikut ringkasan hasil analisis penerapan tata
kelola Bank yang mencakup 11 (sebelas) faktor
penilaian penerapan tata kelola sebagai berikut:
Here’s a summary of the results of the analysis of
the implementation of GCG Bank which includes 11
(eleven) Factor Assessment Implementation of GCG
as follows:
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris telah melaksanakan seluruh
tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Sampai dengan akhir tahun
2016 jumlah anggota Dewan Komisaris
adalah 3 (tiga) orang terdiri dari 1 (satu) orang
Presiden Komisaris dan 2 (dua) orang Komisaris
Independen.
1. Duties and Responsibilities of the Board of
Commissioners
BOC has been performing all the duties and
responsibilities as stipulated in the legislation
in force. As of the end of 2016 the number
of members of the Board of Directors are 3
(three) persons consisting of 1 (one) President
Commissioner and 2 (two) Independent
Commissioners.
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Direksi
Direksi telah melaksanakan tugas dan
tanggung jawab sesuai bidang tugas masingmasing.
2. Duties and Responsibilities of Directors
The Board of Directors has duties and
responsibilities according to their respective
tasks.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
159
160
3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
Komposisi komite telah lengkap dan
pelaksanaan tugas komite telah berjalan
sebagaimana diatur dalam ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Completion and Implementation Committee’s
tasks
The composition of the committee has been
complete and the implementation of the task
committee has been running as stipulated in
the applicable legislation.
4. Penanganan Benturan Kepentingan
Secara keseluruhan tidak terdapat
permasalahan dalam penanganan benturan
kepentingan pada Bank. Kebijakan dan
prosedur penanganan benturan kepentingan
yang telah disusun sebelumnya tidak
mengalami perubahan dan dilaksanakan oleh
seluruh pegawai Bank.
4. Handling of Conflict of Interest
Overall there are no problems in the handling
of conflicts of interest in the Bank. Policies and
procedures for handling conflicts of interest
that had been developed previously has not
changed and implemented by all employees of
the Bank.
5. Penerapan Fungsi Kepatuhan
Satuan Kerja Kepatuhan telah melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya untuk
memastikan dipatuhinya peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang
diimplementasikan antara lain dengan
melakukan review terhadap kebijakan dan
prosedur operasional Bank, termasuk dalam
kaitannya dengan pelaksanaan Penerapan
Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).
5. Implementation of Compliance Function
Compliance Unit has been carrying out
its duties and responsibilities to ensure
compliance with the legislation in force is
implemented among others by conducting
a review of operational policies and
procedures Bank, including in relation to the
implementation of the Implementation of
Anti-Money Laundering and Combating the
Financing of Terrorism (AML and CFT).
6. Penerapan Fungsi Audit Intern
Pada periode tahun 2016 Satuan Kerja Audit
Intern telah memiliki struktur yang lengkap
sesuai rencana bisnis Bank, yaitu terdiri dari
seorang Kepala SKAI dan 2 (dua) orang staf
auditor. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) telah
melaksanakan audit sesuai dengan rencana
kerja audit tahun 2016.
6. Implementation of Internal Audit Function
In the period 2016 Internal Audit Unit has
had a complete structure appropriate Bank’s
business plan, which consists of a Head
of Internal Audit and two (2) members of
staff auditors. Internal Audit Unit (SKAI)
has conducted an audit in accordance with
auditing work plan 2016.
7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern
Auditor ekstern yang telah ditunjuk dan
disetujui oleh pemegang saham telah memulai
tugasnya untuk melakukan assessment
terhadap Bank dan mengumpulkan dokumendokumen Bank untuk keperluan pemeriksaan
dan analisis penyusunan laporan keuangan
Bank. Untuk audit IT Tahunan 2016 telah
selesai dilaksanakan dan dilaporkan kepada
OJK sebagai bagian dari Laporan Pokok-pokok
Hasil Audit Intern Semester II/2016.
7. Implementation of External Audit Function
External auditor who has been appointed and
approved by the shareholders has started
its duty to conduct an assessment of the
Bank and the Bank collecting documents for
inspection and analysis of financial statements
Bank. For the 2016 Annual IT audit has been
completed and reported to the FSA as part of
the Report of the Principles of Internal Audit
results for Semester II / 2016.
8. Penerapan Manajemen Risiko Termasuk
Sistem Pengendalian Intern
Penerapan Manajemen Risiko khususnya
risiko kredit terus menerus ditingkatkan,
termasuk perbaikan dalam berbagai aspek
antara lain limit risiko, pelaporan, watchlist,
dan pemenuhan kepatuhan debitur. Dengan
rencana perkembangan segmen pasar, maka
persiapan perangkat pemberian kredit untuk
segmen tertentu perlu diselesaikan.
8. Implementation of Risk Management
including Internal Control System
Implementation of Risk Management in
particular credit risk is constantly being
upgraded, including improvements in various
aspects such as risk limits, reporting, watchlist,
and compliance fulfillment of the debtor.
With the planned development of the market
segments, the preparation of the loan to a
particular segment need to be resolved.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait
(Related Party) dan Penyediaan Dana Besar
(Large Exposure)
Terhadap penyediaan dana dalam jumlah besar
telah dilakukan pengelolaan yang baik dengan
memperhatikan Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK) internal Bank yang lebih ketat
dibandingkan ketentuan perundang-undangan
Bank Indonesia yang berlaku. Tidak terdapat
permasalahan terkait penyediaan dana kepada
pihak terkait Bank.
9. Provision of Funds To Related Parties and the
Provision of Large Exposure
On the provision of large amounts of funds
have done a good management with regard
Lending Limit (LLL) internal Bank is more
stringent than the statutory provisions
applicable Bank Indonesia. There are no
problems related to the provision of funds to
related parties of the Bank.
10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non
Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan Tata
Kelola dan Pelaporan Internal
Transparansi kondisi keuangan dan non
keuangan Bank telah dilakukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku,
demikian pula dengan pelaporan penerapan
tata kelola baik secara internal maupun
eksternal kepada OJK, Bank Indonesia, dan
pihak-pihak lain sesuai ketentuan perundangan
yang berlaku.
10. Transparency of Financial and Non-Financial,
GCG Implementation and Internal Reporting
Transparency of financial and non-financial
condition of the Bank have been conducted
in accordance with the legislation in force, as
well as the implementation of GCG reporting
both internally and externally to the FSA, Bank
Indonesia, and other parties in accordance
with applicable laws.
11. Rencana Strategis Bank
Bank telah menyusun dan menyampaikan
Rencana Bisnis Bank tahun 2017-2019 yang
telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan telah
dikomunikasikan kepada pemegang saham dan
seluruh jenjang organisasi Bank. Pada tahun
2016 terdapat pengembangan pada model
kegiatan usaha Bank yaitu pengembangan
UKM (SME) dan lembaga pembiayaan. Bank
juga memperluas program channeling dan
melakukan penjajakan di segmen retail. Pada
semester II/2016 penambahan modal Bank
telah selesai dilakukan dengan cara akuisisi
Bank oleh APRO Financial Co.Ltd sebesar
40% (empat puluh persen). Rencana korporasi
berikutnya adalah melakukan merger dengan
bank kedua yang tentunya akan mempengaruhi
rencana strategis Bank ke depannya. Rencana
korporasi Bank akan disusun setelah proses
merger dengan bank kedua selesai dilakukan.
11. Strategic Plan Bank
The Bank has prepared and delivered in
2017-2019 Business Plan which has been
approved by the Board of Commissioners and
has been communicated to the shareholders
and all organizational levels of the Bank. In
2016 there were development models Bank’s
business activity is the development of SMEs
(SME) and financial institutions. Bank also
expanded channeling program and make
an assessment in the retail segment. In the
second semester / 2016 Bank capital increase
has been completed by way of the acquisition
of the Bank by APRO Financial Co. Ltd by 40%
(forty percent). The next corporate plan is to
merge the two banks, which would certainly
affect the Bank’s future strategic plans. Bank
corporate plan will be prepared after the
merger of the two banks completed.
Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/
indikator penilaian tersebut di atas, disimpulkan
bahwa:
A. Governance Structure
- Faktor-faktor positif aspek governance
structure Bank adalah kebijakan dan
prosedur operasional telah dan selalu
dilakukan pengkinian sesuai ketentuan
perundangan. Komposisi Dewan
Komisaris telah lengkap, komposisi
anggota Komite dibawah Dewan
Komisaris telah lengkap dengan adanya
keputusan Direksi terhadap penetapan
anggota Komite dibawah Dewan
Based on the analysis of all the criteria /
assessment indicators mentioned above, it was
concluded that:
A. Governance Structure
- Positive factors aspects Bank governance
structure is operational policies and
procedures have been and always do the
update in accordance with applicable
laws. Composition of the Board of
Commissioners has been complete,
the composition of the members of
the Committee under the Board of
Commissioners has been complete with
the decision of the Board of Directors of
the determination of members of
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
161
162
Komisaris.
-
Faktor-faktor negatif aspek governance
structure Bank adalah komposisi
Direksi yang masih belum sesuai
dengan penerapan tata kelola. Irianto
Kusumadjaja telah efektif berhenti
sebagai Direktur Teknologi dan
Operasional pada tanggal 1 September
2016, dengan demikian komposisi
jumlah anggota Direksi kurang dari 3
orang. Akan tetapi tanggal 14 November
2016 berdasarkan keputusan RUPS
telah ditunjuk Sdr. Jongho Park sebagai
Direktur, dan hanya menunggu Uji
Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas
Jasa Keuangan.
-
the Committee under the Board of
Commissioners.
Negative factors of the Bank’s
governance structure are the composition
of the Board of Directors that is not yet
in line with the implementation of good
governance. Irianto Kusumadjaja has
effectively ceased to be the Director
of Technology and Operations on
September 1, 2016, thus the composition
of the number of members of the Board
of Directors is less than 3 persons.
However, on November 14, 2016 based
on the resolution of the GMS has been
appointed by Mr. Jongho Park as Director,
and is just waiting for the Test of Ability
and Competence from the Financial
Services Authority.
B. Governance Process
- Faktor-faktor positif aspek governance
process Bank adalah adanya upaya dari
seluruh jenjang organisasi Bank mulai
dari Dewan Komisaris, komite-komite,
Direksi dan seluruh karyawan Bank
untuk melaksanakan kebijakan dan
prosedur yang berlaku serta melakukan
proses pengkinian dan kaji ulang secara
berkelanjutan sesuai perkembangan
kegiatan usaha dan kompleksitas kegiatan
operasional Bank.
- Faktor-faktor negatif aspek governance
process Bank adalah tingkat pemahaman
dan kesadaran pengendalian intern di
setiap jenjang organisasi Bank masih perlu
ditingkatkan dalam rangka mengendalikan
risiko terkait operasional kegiatan usaha
Bank.
B. Governance Process
- Positive factors aspects Bank governance
process is the efforts of all organizational
levels ranging from BOC Bank,
committees, Board of Directors and all
employees of the Bank to implement
policies and procedures as well as the
process of updating and reviewing on an
ongoing basis with the development of
business activities and complexity of the
operations of the Bank.
- Negative factors aspects Bank
governance process is the level of
understanding and awareness of internal
control at every level of organization
Bank still needs to be improved in order
to control the risks related to operational
activities of the Bank’s business.
C. Governance Outcome
- Faktor-faktor positif aspek governance
outcome Bank adalah ketersediaan,
kelengkapan, dan ketepatan waktu serta
akurasi data dan/atau informasi terkait
transparansi kondisi keuangan Bank yang
disampaikan kepada stakeholder’s sesuai
ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
- Faktor-faktor negatif aspek governance
outcome Bank adalah masih terdapat
denda/sanksi dari regulator, akan tetapi
hal ini terjadi karena human error dan
bukan pelanggaran yang disengaja, dan
selanjutnya hal ini akan menjadi perhatian
Bank agar kedepannya tidak lagi terjadi
denda/sanksi dari regulator.
C. Governance Outcome
- Positive factors aspects Bank governance
outcome is availability, completeness, and
timeliness and accuracy of data and / or
information related to the transparency
of the financial condition of the Bank
submitted to stakeholders in accordance
with the applicable legislation.
- Negative factors aspects Bank
governance outcome is there are fines
/ penalties from regulators, but this
happens because of human error and not
a deliberate offense, and then it will be
the attention of the Bank to the future
no longer occurs fines / sanctions from,
regulators.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
ACTION PLAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
BERDASARKAN HASIL PENILAIAN SENDIRI GCG TAHUN 2015
ACTION PLAN ON THE GCG IMPLEMENTATION BASED ON 2015 GCG SELF ASSESSMENT RESULT
Faktor Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola
Factors Assessment Implementation of GCG
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Dewan Komisaris
Board of Commissioner Duties and
Responsibilities Implementation
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Direksi
Board of Director Duties and
Responsibilities Implementation
Target Waktu
Penyelesaian
Target
Completion Time
Triwulan II/2017
Quarter II/2017
Action Plan
·
Governance Structure
Kaji ulang Pedoman dan tata
tertib kerja Dewan Komisaris Bank
sebagaimana tercantum dalam
Piagam Dewan Komisaris yang
terakhir diubah dan disetujui oleh
Dewan Komisaris Bank tanggal 23
Mei 2014.
·
Governance Process
Evaluasi pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan paling kurang 2 (dua)
kali dalam satu tahun oleh Dewan
Komisaris.
·
Governance Structure
Reviewing Board of Commissioner
Charter last amended on 23 May
2014.
·
Governance Process
Evaluation of Compliance Function
implementation at least 2 (two)
times a year by the Board of
Commissioners.
Triwulan II/2017
Governance Structure
· Pemenuhan komposisi Direksi
menjadi 3 (tiga) orang.
· Kaji ulang Pedoman dan tata tertib
kerja Direksi Bank sebagaimana
tercantum dalam Piagam Direksi
yang terakhir diubah pada tanggal
25 April 2014.
Quarter II/2017
Governance Structure
· Fulfillment of the composition of
the Board of Directors to 3 (three)
persons.
· Review of the Bank Direction’s
Code of Conduct and Code of
Conduct as set forth in the Board
of Directors Charter last amended
on 25 April 2014.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
163
Tata Kelola Perusahaan
Good corporate Governance
Kode Etik
Code of Ethics
164
Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Pegawai
Bank Andara wajib mematuhi dan melaksanakan
Kode Etik Kepatuhan Perusahaan yang meliputi 7
(tujuh) prinsip sebagai berikut:
Board of Commissioners, Board of Directors and
Employees of Bank Andara shall abide by and
implement the Company’s Code of Compliance
Ethics, including 7 (seven) principles as follows:
Prinsip 1, Menjunjung tinggi integritas (integrity).
Principle 1, Upholding high integrity (integrity).
Prinsip 2, Melaksanakan tugas dengan baik,
teliti, dan bertanggung jawab, baik
kepada rekan kerja maupun nasabah
dan rekanan (care and diligence).
Principle 2, Effectively implementing tasks
thoroughly and responsibly, both for
colleagues, customers and partners
(care and diligence).
Prinsip 3, Melakukan pengelolaan dan
pengendalian terhadap setiap kegiatan
usaha/aktivitas dengan efektif
(management and control).
Principle 3, Effectively managing and controlling
every activity/business activity
(management and control).
Prinsip 4, Memperhatikan ketentuan kewajaran
dan standar yang berlaku di lingkungan
usaha (market conduct).
Principle 4, Adopting prevailing standards
and regulations on fairness within the
working environment (market conduct).
Prinsip 5, Memberikan layanan yang wajar
kepada nasabah dan rekanan, termasuk
pemberian informasi yang dibutuhkan
dan dalam berkomunikasi dengan
nasabah, sesuai ketentuan yang
berlaku (fair treatment).
Principle 5, Providing fair services to customers
and partners alike, which includes
providing the required information and
communicating with employees in
accordance with prevailing rules and
regulations (fair treatment).
Prinsip 6, Mengelola konflik kepentingan dengan
baik, antara Bank dengan nasabah
dan/atau rekanan dan antara nasabah
dan/atau rekanan satu dengan yang lain
(manage conflict of interest).
Principle 6, Effectively managing conflict of interest
between the Bank and customers and/
or partners and between customers
and/or among partners (manage
conflict of interest).
Prinsip 7, Memberikan informasi secara lengkap
dan melaksanakan setiap komitmen
Bank kepada otoritas pengawas dengan
baik (open and co-operative to
regulators).
Principle 7, Providing full information and fulfill
each of the Bank’s commitment to the
regulators (open and co-operative to
regulators).
Setiap pihak yang terbukti melakukan pelanggaran
terhadap Kode Etik ini akan dikenakan sanksi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Employees who are found violating Codes of
Ethics will be punished in accordance with the
prevailing regulations.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Good corporate Governance
Pengaduan Internal
Whistleblower
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Whistleblower
Bank Andara memiliki komitmen untuk menjalankan
perusahaan secara profesional dan berlandaskan
pada perilaku perusahaan yang sesuai dengan
nilai budaya integritas. Karenanya, Bank
senantiasa mendorong partisipasi pegawai Bank
untuk memanfaatkan jalur komunikasi internal
dalam pelaporan akan adanya pelanggaran atau
potensi suatu pelanggaran, termasuk fraud di
lingkungan Bank serta mempertimbangkan secara
seksama sebelum memutuskan untuk melakukan
pemanfaatan jalur eksternal.
Violation Reporting System
Untuk mewujudkan hal-hal tersebut di atas, Bank
menyediakan sarana pelaporan pelanggaran yang
bersifat rahasia, yaitu melalui Sistem Pelaporan
Pelanggaran (“SPP”). Laporan yang dapat
disampaikan melalui SPP adalah sebagai berikut:
To achieve this, the Bank provides a mechanism to
report violations confidentially, specifically through
the Violation Reporting System (SPP). The types of
violation that can be reported through the SPP are
as follows:
a. Pelanggaran terhadap ketentuan good
governance;
b. Pelanggaran terhadap Kode Etik Bank;
c. Penyalahgunaan wewenang atau jabatan
untuk kepentingan pribadi dan/atau golongan
atau kelompok;
d. Pelanggaran terhadap prinsip standar
akuntansi perbankan Indonesia yang berlaku;
e. Penyalahgunaan sumberdaya;
f. Pelecehan, tindakan pelanggaran norma
masyarakat atau nilai sosial yang berlaku;
g. Tindakan pelanggaran yang bersifat SARA;
h. Penyalahgunaan wewenang, penggunaan
yang tidak berdasarkan otorisasi, dan/
atau penyalahgunaan aset tetap, mesin, dan
inventaris atau peralatan kantor;
i. Penyalahgunaan catatan atau pembukuan
administrasi kantor;
j. Tindakan yang membahayakan keselamatan
kerja;
k. Tindakan pelanggaran lainnya yang dapat
menimbulkan kerugian keuangan ataupun
non-keuangan; dan/atau
l. Fraud.
Pelaporan pelanggaran melalui SPP dapat dilakukan
melalui: Email, [email protected] Tel.
021-5260707, eks. 2911/1003
Untuk mempermudah dan mempercepat proses
tindak lanjut bagi Pelapor dengan menggunakan
mekanisme langsung, berikut adalah hal-hal yang
harus dipenuhi oleh Pelapor dalam menyampaikan
laporannya:
Bank Andara is committed to operating
professionally with codes of conduct that are
in accordance with the Bank’s cultural value
of integrity. Therefore, the Bank constantly
encourages its employees to make active use of
the internal communication lines to report any
violation or potential violation, including fraud, and
to carefully consider the need and circumstances
when deciding whether to utilize external lines.
a. Violation of good governance provisions;
b. Violation of the Bank’s Code of Ethics;
c. Abuse of authority or position for personal
gain and/or class or group;
d. Violations of the prevailing principles of
Indonesian banking accounting standards;
e. Resource abuse;
f. Harassment, violations of prevailing societal
norms or values;
g. Violations attributed to ethnic, religious, or
racial discrimination;
h. Authority abuse, unauthorized use and/or
abuse Bank’s fixed assets, machinery, and
office inventory or equipment;
i. Abuse of office administration or bookkeeping
records;
j.
Harmful actions that pose threat to work
safety;
k. Other violations that can lead to financial or
non- financial loss; and/or
l. Fraud.
Violations can reported through the SPP via: Email,
[email protected] Tel. 021-5260707,
ext. 2911/1003
To simplify and accelerate the follow up process for
the Whistleblower through a direct mechanism, the
following must be fulfilled by the Whistleblower
upon submitting a report:
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
165
a. Menyediakan informasi mengenai identitas diri
Pelapor
· Nama Pelapor. Laporan yang tidak
menyebutkan nama Pelapor tidak dapat
ditindaklanjuti karena dapat menghambat
proses pembuktian dan proses
penyelidikan, jika diperlukan.
· Nomor telpon atau alamat email yang dapat
dihubungi.
b. Harus memberikan informasi indikasi awal
yang dapat dipertanggungjawabkan, meliputi:
· Masalah yang dilaporkan
· Pihak yang terlibat
· Waktu terjadinya
· Bagaimana hal tersebut terjadi
· Dokumen pendukung dan/atau bukti
lainnya (jika ada)
Setiap Pelapor dugaan Pelanggaran wajib untuk
dirahasiakan identitas dirinya maupun segala
sesuatu terkait dengan pelaporan tersebut
sebagai bentuk perlindungan kepada Pelapor
guna memberikan rasa aman, terutama apabila
terkait ancaman atau tindakan yang didapat akibat
pelaporan dugaan Pelanggaran.
Strategi Bank untuk memprioritisaskan integritas
adalah sebagai berikut:
166
a. Providing information of the Whistleblower’s
identity
· Name of the Whistleblower. Reports
that do not mention the name of the
Whistleblower will not be followed up as
it may hinder the evidence findings and
investigation process, when needed.
· Telephone number or email address that
can be contacted.
b. Early indicative information that can be
accounted for must be provided, including:
·Issue
· Involved parties
· Time
· How the issue happened
· Supporting documents and/or other proof
(if any)
The identity of each Whistleblower of a suspected
violation must be kept confidential so as to protect
the Whistleblower and to provide a sense of
security, particularly when threats may arise as a
result of this suspected violation reports.
The Bank’s strategy for promoting integrity includes
the following:
1. Menerapkan budaya kerja Bank secara konsisten khususnya pelaksanaan nilai budaya integritas.
Consistently applying the Bank’s work culture, especially in regards to implementing the value of
integrity culture.
2. Memperkuat lingkungan pengawasan (upaya preventif) dan mendorong komunikasi yang terbuka
dan transparan serta pelaporan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian finansial
termasuk hal-hal yang dapat merusak reputasi dan citra Bank dalam rangka menjaga serta
melindungi aset/kepentingan Bank;
Strengthening supervisory environment (preventive efforts) and promoting open and transparent
communications as well as reporting matters that can lead to financial loss, including matters that
can potentially damage the Bank’s reputation and image in order to maintain and to protect the
Bank’s assets/interests;
3. Membantu dan mempermudah manajemen untuk mengantisipasi potensi atau dugaan
pelanggaran dan/atau menangani secara cepat dan efektif pelanggaran yang terjadi di lingkungan
Bank sekaligus memberdayakan serta mengoptimalkan penyelesaian secara internal Bank sebelum
dilakukannya penyelesaian secara eksternal, termasuk melalui jalur hukum bila dianggap perlu;
Assisting and enhancing management’s ability to anticipate potential or suspected violations and/
or to address violations that occur within the Bank in a prompt and effective manner, as well
as empowering and optimizing internal settlement within the Bank prior to pursuing external
settlement, including legal settlement if necessary;
4. Menjaga reputasi Bank serta meningkatkan kepedulian Pegawai.
Maintaining the Bank’s reputation and enhancing employee awareness.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Good corporate Governance
Pengaduan Eksternal
External Complaint Channel
Untuk memberikan layanan yang terbaik, Bank
Andara menyediakan sarana pengaduan melalui:
1. Website: www.bankandara.co.id dengan
memilih menu “Hubungi Kami”.
2. Melalui email di alamat: customercare@
bankandara.co.id
3. Menghubungi Customer Care di nomor
telepon: 021-27889530.
4. Menghubungi Customer Service Cabang.
The followings are media that can be used for those
who wish to send their complaints through:
1. Website www.bankandara.co.id, by selecting
‘Contact’ menu.
2. Email at the address: customercare@
bankandara.co.id
3. Contact Customer Care at 021-27889530.
4. Visit Customer Service at Bank’s branches.
Disamping itu, Bank Andara juga dapat menerima
masukan melalui:
For feedback or input, they can be conveyed by:
1. Surat resmi ditujukan kepada Bank Andara.
2. Telepon.
3. Kolom Surat Pembaca di Media Massa.
1. Official letter addressed to Bank Andara.
2. Telephone.
3. Reader’s Letters on mass media.
Untuk informasi data Perusahaan lain secara terinci
dapat diakses melalui:
1. Website Perusahaan: www.bankandara.co.id
2. Kantor Cabang Bank Andara.
3. Laporan Triwulan, Laporan Kinerja Sosial,
Laporan Tahunan.
4. Media Massa.
To access corporate data and information can be
obtained through:
1. Company Website: www.bankandara.co.id
2. Branch office of Bank Andara.
3. Quarterly Report, Social Performance Report,
Annual Report.
4. Mass Media.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
167
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
168
Melaksanakan undang-undang Perusahaan
Terbatas, khususnya mengenai tanggung jawab
sosial/Corporate Social Responsibility (CSR),
selama tahun 2016, Bank telah melakukan
beberapa kegiatan CSR yang dikelompokkan sesuai
kepentingan pemangku kepentingan, yakni:
1. Tanggung jawab lingkungan hidup;
2. Tanggung jawab praktik ketenagakerjaan;
3. Tanggung jawab pengembangan sosial
kemasyarakatan;
4. Tanggung jawab produk.
Complying with the Law on Limited Company,
pertaining to Corporate Social Responsibility
(CSR) in particular, in 2016 the Bank conducted its
CSR activities that are grouped by stakeholders’
interests:
TANGGUNG JAWAB LINGKUNGAN HIDUP
ENVIRONMENT RESPONSIBILITY
Bank percaya bahwa pelestarian alam dan
lingkungan hidup merupakan tanggung berjawab
seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat
umum dan juga para pelaku usaha. Untuk itu,
Bank seoptimal mungkin ikut berpartisipasi
untuk melaksanakan upaya-upaya yang akan
meningkatkan kualitas alam dan lingkungan
hidup, minimal di lingkungan tempat dimana Bank
beroperasi. Kegiatan Bank di bidang pelestarian
alam dan lingkungan hidup dilakukan di internal
Bank dengan Smart Spending Policy, suatu kebijakan
Bank yang mendorong setiap pegawai untuk
melakukan penghematan di segala lini kegiatan
tanpa mengurangi kualitas pekerjaan masingmasing. Setiap pengeluaran biaya operasional perlu
direncanakan dengan matang dan dikaji ulang agar
manfaat yang dihasilkan dapat optimal.Kegiatan
ini meliputi efisiensi di beberapa bidang, yakni
penggunaan listrik secara terkontrol, penghematan
konsumsi perlengkapan kantor (office supplies), serta
mengurangi efisiensi perjalanan dinas.
The Bank believes that nature and environment
preservation is the responsibility of all stakeholders,
including government, public and corporates.
The Bank, therefore, strive its best to participate
in improving the quality of nature and the
environment, at least in the area where the
Bank operates. The Bank’s activity in nature and
environment preservation initiative is through:
Smart Spending Policy, a policy that encourages
Bank’s employees to save resources without
reducing work quality. Every operational cost has to
be well planned and reviewed for optimum benefit.
Saving activities include efficiency in several
aspects, such as electricity and office supplies
consumption, as well as business travel efficiency.
TANGGUNG JAWAB PRAKTIK
KETENAGAKERJAAN
EMPLOYMENT PRACTICE RESPONSIBILITY
Kesetaraan Kerja dan Kesejahteraan
Bank telah melakukan azas kesetaraan dimana
remunerasi pegawai diberikan sesuai pangkat dan
jabatan serta kinerja pegawai. Hal ini dilakukan
di bawah koordinasi Divisi Sumber Daya Manusia
yang mengkaji standar gaji dan remunerasi pegawai.
Keterlibatan Kepala Divisi SDM dalam Komite
Remunerasi dan Nominasi juga dimaksudkan untuk
memastikan penerapan azas kesetaraan baik di
tingkat Direksi, Dewan Komisaris, maupun pegawai
Bank. Bank senantiasa mengkaji remunerasi
pegawai dari waktu ke waktu dan mengajukan
Employment Equality and Benefit
The Bank has implemented the principle of equality
in which remuneration was given in accordance
with employees’ rank, position, and performance.
This has been carried out by the HR Division by
reviewing the salaries and remuneration of all
employees. HR Division Head’s involvement in the
Remuneration and Nomination Committee was
also intended to ensure the implementation of
the principle of equality at the level of the Bank’s
Board of Directors, Board of Commissioners, and
employees. The Bank constantly and regularly
1. Environment responsibility;
2. Employment practice liability;
3. Community development responsibility;
4. Product responsibility.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
perubahan yang dianggap perlu kepada Direksi dan
Komite Remunerasi dan Nominasi.
reviewed remuneration, and proposed changes
deemed necessary to the Board of Directors and
the Remuneration and Nomination Committee.
Pengembangan Kompetensi Dan Pelatihan SDM
Bank juga terus memberikan pelatihan guna
meningkatkan kemampuan masing-masing pegawai
terutama di bidang analisa kredit, manajemen risiko,
kepatuhan, dan pengelolaan kredit bermasalah.
Pelatihan juga diberikan dalam bidang tresuri,
teknologi dan informasi, operasional dan bidang
SDM.
HR Competency Development and Training
The Bank also continued to provide training
to improve the competency of each employee,
especially in the areas of credit analysis, risk
management, compliance, non-performing loan
management, treasury, information technology,
operations, and human resources.
TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN SOSIAL
KEMASYARAKATAN
Tanggung jawab Bank terhadap pengembangan
sosial kemasyarakatan dilakukan dengan peran
aktif Bank dalam penyelenggaraan berbagai
pelatihan bagi LKM mitra, nasabah LKM mitra serta
masyarakat lingkungan sekitannya. Kegiatan ini
ditujukan untuk memperoleh pengetahuan lebih
yang dapat meningkatkan kompetensi, kapasitas
dan daya saing para peserta pelatihan.
COMMUNITY DEVELOPMENT RESPONSIBILITY
a. Pelatihan Bagi LKM
Di tahun 2016, Bank telah menyelenggarakan
pelatihan yang ditujukan bagi Direksi, Komisaris
LKM, serta pegawai lainnya. Pelatihan tersebut
adalah:
a. Trainings for MFI
In 2016, the Bank held trainings for MFI’s
Board of Directors, Board of Commissioners
and employees. The trainings are:
-
Pelatihan “Manajemen Resiko dan Study
Kasus dibidang Penyaluran Kredit di BPR” di
PD BPR Garut tanggal 14 dan 15 April 2016
b. Pelatihan Nasabah LKM
Di tahun 2016, Bank juga menyelenggarakan
Edukasi Literasi Keuangan untuk nasabah LKM
mitra Bank di:
-
Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA) Cileungsi
Bogor, Jawa Barat pada tanggal 22 Juni
2016.
The Bank’s responsibility for community
development has been actively conducted. It was
carried out through its active role in organizing
various trainings for MFI’s partners, end-clients as
well as other members of the nearby community.
This activity is aimed at providing more knowledge
that can increase competency, capacity and
competitiveness of the trainees.
-
Training “Risk Management and Lending
Case Study field in BPR” at PD BPR Garut
b. Training for MFI’s End Clients
In 2014, The Bank also held Financial Literacy
Education for MFI clients in the Bank partners:
-
Cooperative Mitra Dhuafa (KOMIDA)
Cileungsi Bogor, Jawa Barat dated June 22
2016.
Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk memahami
pengetahuan serta keterampilan dalam
mengelola sumber daya keuangan untuk
mencapai kesejahteraan.
The goal of the training was to enhance the
public’s ability to understand the knowledge
and skills in managing financial resources to
prosper.
Hal ini sejalan dengan misi sosial Bank dalam
meningkatkan kapasitas segmen masyarakat
yang kurang atau belum terjangkau oleh
pelayanan keuangan formal agar memiliki
pengetahuan pengelolaan keuangan.
This initiative represents the Bank’s social
mission to increase community capacity that
is un - or under-served by formal financial
services so that they can possess financial
management knowledge.
TANGGUNG JAWAB PRODUK
PRODUCT RESPONSIBILITY
Untuk menjaga kepercayaan masyarakat, terutama
para nasabahnya, Bank selalu menempatkan para
nasabah sebagai prioritas utama serta memastikan
bahwa seluruh produk (portofolio) dan layanan yang
To maintain public trust, particularly from the
customer, the Bank always put them as top priority
and ensures that the entire products (portfolio) and
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
169
ditawarkan telah sesuai dengan norma-norma dan
peraturan perundang-undangan.
services being offered are in compliance with the
prevailing norms and laws.
Sepanjang tahun 2016, Bank telah mengambil
kebijakan dan langkah tanggung jawab produk
dengan: Menjaga Kualitas Produk – Portofolio.
Bank senantiasa berupaya memastikan bahwa
setiap produk dan layanan dapat memberikan
manfaat dan kegunaan yang optimal bagi para
nasabah. Bank juga selalu memastikan agar para
nasabah telah memahami dan mengerti kelebihan
produk dan layanan Bank Andara, sesuai dengan
kebutuhan nasabah.
Throughout 2016, the Bank had taken policy and
product responsibility by: Maintaining Product
Quality – Portfolio. The Bank strives to ensure
that every product and service can provide
optimum benefit to the customer. The Bank will
always ensure that the customer understand the
advantages of Bank Andara’s products and services
that can meet their needs.
Untuk itu, Bank telah menetapkan kriteria
pengkajian produk dan layanan yang ditawarkan
kepada nasabah, sebagai berikut:
The Bank, therefore, had set these following criteria
for the assessment on products and services
offered to customers:
1. Manfaat produk dan layanan yang
ditawarkan kepada nasabah harus jelas;
170
2. Biaya administrasi yang dikenakan untuk
penggunaan produk dan layanan harus
transparan;
3. Nomor telepon atau alamat email staf
pelayanan nasabah harus tercantum jelas
untuk mengakomodasi pengajuan keluhan
atau pertanyaan jika diperlukan;
4. Produk dan layanan yang ditawarkan telah
mendapat persetujuan Bank Indonesia.
1. The benefits of the products and services
offered to the customer must be clearly
defined;
2. The administration fee to be charged for
using the product and service must be
transparent;
3. The phone number or email address of
customer service staff must be clearly
stated to accommodate any complaints or
questions;
4. The offered products and services must
have attained prior approval from Bank
Indonesia.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Press Release
Bank Andara Selenggarakan Rapat Anggota Tahunan Andara Bersama BPR (ABB)
Wilayah Bali – Tahun Buku 2015
Denpasar – Bank Andara pada hari Kamis, 24 Maret 2016 menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan
Andara Bersama BPR (ABB) Tahun Buku 2015 untuk wilayah Bali di Hotel Sanur Paradise, Denpasar-Bali.
Rapat Anggota Tahunan (RAT) ABB Wilayah Bali kali ini masuk tahun ke-7 sejak didirikan di tahun 2009.
ABB merupakan komunitas dan bentuk kepedulian Bank Andara yang telah menjalankan fungsi APEX Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) di beberapa wilayah. Terutama dalam kegiatannya untuk: membantu BPR dalam
pemenuhan likuiditas dari pengelolaan dana idle; melakukan kerjasama pembiayaan atau linkage
program; memberikan bantuan teknis berupa pengembangan teknologi informasi, pengembangan produk,
pelatihan, dan jasa sistem pembayaran; serta memfasilitasi BPR dalam mencari sumber-sumber dana lain.
Hingga akhir tahun 2015, BPR-BPR anggota ABB di seluruh wilayah Bali sudah mencapai 117 anggota.
Menyikapi kondisi mikro dan makro perekonomian Indonesia di tahun 2016 serta tantangan dari internal
lembaga keuangan itu sendiri, sudah selayaknya lembaga keuangan memperkuat stakeholdernya baik itu
pemegang saham selaku pemodal, Manajemen dan Karyawannya selaku pengelola maupun para nasabah
yang menggunakan layanan perbankan. Andara Bersama BPR yang merupakan wadah kerjasama antara
Bank Andara dengan anggota Perbarindo Bali sudah sepatutnya memperhatikan seluruh stakeholder agar
bisnis perbankan khususnya BPR tetap tumbuh, berkembang dan menguntungkan. Untuk itu diperlukan
sinergi yang kuat dalam sebuah komunitas sehingga dapat melihat Business opportunity yang dapat
membantu peningkatan profit Bank. Pada tahun 2016 ABB Bali akan terus berupaya menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung kinerja BPR, diantaranya adalah :
1.
2.
3.
Peningkatan kompetensi sumber daya BPR melalui pelatihan maupun workshop.
Peningkatan penggunakan jaringan AndaraLink yang sudah di set up di seluruh Anggota ABB
untuk membantu BPR dalam mendapatkan fee based income, efisiensi waktu dan mitigasi fraud
bagi para kolektor serta tambahan layanan (fitur Billpayment dan Remmittance) kepada nasabah
BPR.
Menyelenggarakan kegiatan kebersamaan guna memperkuat jalinan kerjasama antar BPR
maupun antar individu pengelola BPR.
Dalam RAT ABB ini seluruh anggota menerima laporan pertanggungjawaban diantaranya:
1. Jumlah deposito anggota ABB yang telah terkumpul dan pengelolaannya;
2. Fasilitas linkage yang diberikan Bank Andara lebih dari 53 BPR Anggota ABB dengan total plafon
mencapai sebesar Rp259,8 miliar. Pada tahun 2015.
3. Pemanfaatan jaringan AndaraLink yang membantu BPR dalam menghasilkan fee based income.
Upaya-upaya pengembangan yang terus dilakukan ABB diharapkan turut memperkuat eksistensi BPR
dalam memajukan industrinya bersama Bank Andara sebagai mitra strategis bagi BPR di Bali dalam
memperkuat struktur pendanaan untuk bersama memberdayakan UMKM. Dengan semakin kokohnya
eksistensi ABB di 3 (tiga) wilayah di Indonesia (Bali, Jakarta dan Nusa Tenggara Barat) maka semakin
memperkuat komitmen Bank Andara dalam meningkatkan inklusi keuangan dengan memberikan layanan
perbankan yang berkesinambungan, inovatif dan mudah diakses bagi masyarakat melalui kerjasama
dengan BPR.
- SELESAI –
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:
PT Bank Andara
Mirza Indramawan (Corporate Communication)
Email: [email protected]
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
171
Press Release
Bank Andara Rayakan Ulang Tahun ke-7 Bersama Nasabah
Bank Andara pada tanggal 20 April 2016 telah menginjak usia yang ke-7 dalam memberikan pelayanan
perbankan dan mewujudkan inklusi keuangan kepada masyarakat luas di Indonesia melalui kemitraan
dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Institusi Keuangan Mikro (IKM), Usaha Kecil dan Menengah
UKM), dan lembaga pembiayaan lainnya.
172
Sebagai wujud rasa syukur dan apresiasi Bank Andara hingga pada hari ulang tahun (HUT) yang ke-7 ini
tetap maju menjalankan roda bisnis perbankan dan untuk tetap menjalin hubungan baik dengan para
Mitra BPR dan IKM diselenggarakan “Gathering HUT Bank Andara ke-7” di kota-kota dimana kantor
Bank Andara berada, yaitu di Jakarta, Denpasar, Surabaya, dan Semarang. Adapun tujuan dari kegiatan
acara tersebut adalah selain untuk menyambut hari jadi Bank Andara, juga untuk terus meningkatkan
jalinan kerjasama dengan nasabah eksisting serta mencari potensi nasabah baru untuk bisnis Bank
Andara kedepan, selain itu juga untuk meningkatkan brand awareness Bank Andara. Dalam perayaan
ini, Bank Andara mengundang Mitra BPR dan LKM serta seluruh pegawai Bank Andara untuk bersamasama dengan suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan dalam acara gathering. Selain pemutaran
video mengenai manfaat dari AndaraLink yang dapat memfasilitasi layanan perbankan di daerah
pedesaan terpencil, salah satu acara utama dalam gathering ini adalah pemberian penghargaan
Andara Award yang dianugerahkan kepada BPR dan LKM yang terbaik dalam tiga kategori, yakni:
Lending, Funding, dan AndaraLink, selama periode Semester 2 tahun 2015. Direncanakan setelah
setiap semester kedepannya Andara Award tetap akan diselenggarakan sebagai apresiasi Bank Andara
kepada Mitra BPR dan LKM.
Dengan acara gathering dan pemberian penghargaan Andara Award ini, Bank Andara berkomitmen
untuk tetap menjalin kerjasama dan kemitraan yang baik dengan BPR dan IKM dalam bersama
meningkatkan inklusi keuangan dengan memberikan layanan perbankan yang berkesinambungan,
inovatif dan mudah diakses bagi masyarakat luas di Indonesia.
- SELESAI –
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:
PT Bank Andara
Mirza Indramawan (Corporate Communication)
Email: [email protected]
CATATAN EDITOR:
Mengenai Bank Andara
Bank Andara didirikan pada tahun 2009 oleh pemegang saham yang dikenal memiliki komitmen yang kuat untuk
mengembangkan sektor ekonomi mikro di Indonesia dalam rangka pengentasan kemiskinan. Saat ini pemegang saham Bank
adalah: Mercy Corps, International Finance Corporation (IFC), KfW, Hivos-Triodos Fund (HTF), Developing World Market Fund
S.C.A – SICAV SIF (DWM), dan I Wayan Gatha. Bank Andara telah menjalin kerja sama dengan hampir 800 lembaga keuangan
mikro (LKM) dan telah menjangkau 1,2 juta masyarakat di seluruh Indonesia. Bank Andara berencana untuk mencapai 1.200 LKM
dalam tiga tahun ke depan. Sebagai sebuah bank umum, Bank Andara menyediakan beragam instrumen pembiayaan yang dapat
disesuikan dengan kebutuhan mitra serta memberikan layanan jasa pembayaran berbasis teknologi – AndaraLink yang mudah
dijangkau oleh masyarakat luas. Mitra LKM yang menjadi nasabah Bank, akan memperoleh akses pendanaan untuk mendukung
pertumbuhan yang berkesinambungan. Model bisnis Bank Andara memberikan perputaran pendanaan yang lebih efisien dan
mekanisme yang lebih baik untuk penyaluran produk dan jasa perbankan yang berkesinambungan, inovatif, dan mudah diakses
bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia melalui LKM. Pada akhirnya, hal ini akan membantu mendorong
pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.bankandara.co.id.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Press Release
APRO Financial Co. Ltd telah resmi mengakuisisi Bank Andara
Pada tanggal 18 November 2016, Bank Andara dan APRO Financial Co. Ltd telah menandatangani
akta akuisisi yang menandai telah efektifnya akuisisi oleh APRO Financial Co. Ltd. Transaksi akuisisi
Bank Andara dilakukan melalui pembelian saham baru Bank Andara sebesar 40% (empat puluh
persen) dengan nilai pembelian Rp450miliar. APRO Financial Co. Ltd adalah institusi keuangan
besar dari Korea Selatan, yang baru pertama kali berinvestasi di Indonesia. Dengan masuknya
APRO Financial Co. Ltd di Bank Andara menunjukkan minat yang tinggi dari investor untuk
melakukan investasi di Bank Andara.
Dengan demikian Bank Andara telah didukung oleh berbagai investor dari berbagai negara. Saat ini
pemegang saham Bank Andara adalah APRO Financial Co.Ltd, Mercy Corps, IFC, Stichting Hivos
Triodos Fund, KfW, DWM, dan Bapak I Wayan Gatha. Dengan dukungan modal dan komitmen yang
tinggi dari pemegang saham, Bank Andara akan memperkuat posisi dan melakukan ekspansi bisnis
di tahun mendatang.
Jakarta, 21 November 2016
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:
PT Bank Andara
Mirza Indramawan (Corporate Communication)
Email: [email protected]
CATATAN EDITOR:
Mengenai Bank Andara
Bank Andara didirikan pada tahun 2009 oleh pemegang saham yang dikenal memiliki komitmen yang kuat untuk
mengembangkan sektor ekonomi mikro di Indonesia dalam rangka pengentasan kemiskinan. Saat ini pemegang saham Bank
adalah: APRO Financial, Mercy Corps, International Finance Corporation (IFC), KfW, Hivos-Triodos Fund (HTF), Developing
World Market Fund S.C.A – SICAV SIF (DWM), dan I Wayan Gatha. Bank Andara telah menjalin kerja sama dengan lebih dari
700 lembaga keuangan mikro (LKM) dan telah menjangkau 1,2 juta masyarakat di seluruh Indonesia. Bank Andara
berencana untuk mencapai 1.200 LKM dalam tiga tahun ke depan. Sebagai sebuah bank umum, Bank Andara menyediakan
beragam instrumen pembiayaan yang dapat disesuikan dengan kebutuhan mitra serta memberikan layanan jasa
pembayaran berbasis teknologi – AndaraLink yang mudah dijangkau oleh masyarakat luas. Mitra LKM yang menjadi
nasabah Bank, akan memperoleh akses pendanaan untuk mendukung pertumbuhan yang berkesinambungan. Model bisnis
Bank Andara memberikan perputaran pendanaan yang lebih efisien dan mekanisme yang lebih baik untuk penyaluran
produk dan jasa perbankan yang berkesinambungan, inovatif, dan mudah diakses bagi masyarakat berpenghasilan rendah
di Indonesia melalui LKM. Pada akhirnya, hal ini akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi
kemiskinan. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.bankandara.co.id.
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
173
TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2016
PT BANK ANDARA
Kami yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa:
1.
2.
Kami bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Tahunan Tahun 2016
PT Bank Andara.
Semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Andara tahun 2016 telah dibuat secara lengkap
kebenaran isi Laporan Tahunan Bank.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 25 April 2016.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
STEPHEN MITCHELL CRESCENTIA DELIMA KISWANTI SOEBARDI
Presiden Komisaris Komisaris
President CommissionerCommissioner
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
DARWIN WIBOWOJONGHO PARK*EFDINAL ALAMSYAH
Direktur Direktur Direktur
Director Director Director
*Diangkat melalui RUPS Bank Andara tanggal 14 November 2016.
* Appointed by the AGM of Bank Andara dated November 14, 2016.
LAPORAN KEUANGAN 2016-AUDIT
2016 FINANCIAL STATEMENTS-AUDITED
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
175
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
Laporan Keuangan dan
Laporan Auditor Independen/
Financial Statements and
Independent Auditors’ Report
PT BANK ANDARA
31 Desember 2016/
December 31, 2016
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Page
Surat Pernyataan Direksi
Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Keuangan
Laporan Posisi Keuangan
Financial Statements
1-2
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif Lain
3
Statements of Profit or Loss and
Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
5-6
7-113
Statements of Cash Flows
Notes to the Financial Statement
Nv/z*^rk*nt*:n
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS' STATEMENT
TENTANG
TANGGUNG JAWAB ATAS LAFORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2OI6 DAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANCGAL TERSEBUT
THE RESPONSIBILITY FOR THE FINANCIAL
STATEMENI:S AS OF DECEMBER 31.20]6AND
REGARDING
FOR THE YE}IR THEN ENDEI)
Pf
PT BANK ANDARA
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
l.
Nama
We, the
Darwin Wibowo
Sahid Sudirman Center
undersigned:
Da
Lt.
56
Unit A-8. Jl. Jend. Sudirman
Kav 86 Jakarta Pusat
Alamatdomisili
BANK ANDAM
Wce
,in Wibou'o
Sahid Sudirnan Cente, sdh
address
Floot Unit A-8. Jl.
JeruL
Pluit PermaiVII/s,
Sudtunan Kar 86 Jakarta Pusat
Pluit Permai Y /5,
RTo06/RW004,
Kel. Pluit,Kec. Penjaringan,
Kel. Pl it, Kec. Penjaringan,
RT.006/RW004,
DKI Jakarta
Nomor telepon
Jabatan
Nama
(02r) 27889535
Direktur Utama
TitIE
Efdinal Alamsyah ,
Sahid Sudinnan Cent€r Lt. 56
Ofrce ad&ess
(02r) 27889535
Unit A-B. Jl. Jend.
Efdinal Alamsrah
Sahid Sudbman Center Lt. 56
Unit A-8. Jl. Jend Sudirnan
Kar 86 Jakota Pusat.
Jl. Alananda Raya Blok HB/29,
Sudirman
Kav 86 Jakarta Pusat.
Alamatdomisili
Jl.
Alamanda
.
Raya
Blok
HB/29, RT 009/ RW 002,
RT 009/ RW 002,
Kel. Pesonssrahan,
Kec. Pesanggrahan,
Kel. Pesanggrahan,
Kec Pesanggrahan,
Jakarta Selatan.
L
Nomortelepon
(021) 27889535
Jabatan
Direktu Kepaohan
Kami bertanggung jawab atas penyusunan
dan
1.
l,aporan keuangan PT Bank Andara telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia;
3. a.
b.
Semua informasi dalam laporan keuangan PT
Bank Andam telah dimual secam lengkap dan
benar;
Laporan keuangan
PT Bank Andara
We are rcspotaible fot the prcparction and
fnancal statenents of PT Bank
presentation of
penyajian laporan keuangan PT Bank Andam;
2.
(021) 27889535
Conpliance Dircctor
Title
tidak
m€ngandung informasi atau fakta material yang
tidak benar, dan tidak menghilangkan infornasi
atau falla material;
2.
of PT Batik Andara
have
been prcparcd and presented in accordance
Indonesian Financial Accounling Slanda.ds;
i,ilh
The Jiaancial stateneds
3. a. A
inlomotion in the Jinancial statenents of PT
Bank Andara have been disclosed in a conplete
b.
tuthf l namet;
fnancial state ents of PT Bahk Andarc do
nol contaid any ihcorrect irrbmatioh or naterial
focts, nor do they onit any infomation ol
and
The
naterial facts;
P$at
U.rAB
rGutor
Sahid Sud rman Center Lt. 56
Jl..lend. sudiman Kav. a6
Jakarta Pusat 10220 Indonesia
Telp: +62 21 27aa 9535 Faks: +62 2127Aa 9533
Andara
v4 Bank
Moving Mi.robankih9 Forw.rd
4.
Karni bertanggung jawab atas sistem pengendalian
intemal dalarn PT Bank Andara-
Demikian pemyataan ini dibuat dengan sebenamya.
4.
We arc responsible
controt gstem.
for PT Bank
Andaru internal
mis statenent has been made butlduly
Atas nama dan mewakili Dieksi / For and on behatf ofthe Boad ofDirectors
Iakana" a
Marct2tl7 / March8,20t7
Darwin Wibowo *)
Direktu Utarna./
*) Mengwdwkan
d
i tahggal 22 Februafi 2017 dan akan efektifsetuai keputusan RUqS.
l(.ftor Cabint
Sahid
sudiman Center Lt. 56 Unit B
J€ndenl Sudiman No. 86,
Jakarta Puet 10220, Indonesia
Tefp. +62 21 27889535 Fakr +62 2127449533
Sahid Sudinn:n Center LL 56 Unit B
ll. Jender:l Sudiman No.86,
Jl.
leln:
Jakarta Pusat 10220, Indon€sia
+62 ?1 27449535 Fakt +52 27 27449533
NENDRAWINATA
{DDY SIDDHARTA
A TANZIL
KRESTON
A
doba idwo*
d
idep.ndeir amurt ig
nns
Registered Pub ic Accountants
License No. 820/KM.V2014
No.072l04/ARY/lll/17
Laporan Auditor Ind€perden
I
Pemee.ang Saham, Dewan Komisads dan Direksi
The Shareholdes,
telah mengaDdit laporan
Kmi
keuangan
PT Banft Andan ("Bank") terlmpir, yang lerdni dari laporan
posisi keuegan angaal 3 I Desember 20 I 6, serla laporu laba
rugi dan pen8hasilan komprehensif lain, lapo.an perubahan
okuitd dan lnpo.an dus kas untuk 1aiun yang beEkhir pada
D€sember 2016, dan sualu ikhlisd kebijakan
bngSal
3l
akuntansi signifikan dan
Tatrsg"ns
j.wb
isfomasi penjelasan lainnla.
ata!
Rqo.l
Boadt ofConnissione$
penvusunan dan
penyajia' wajft laporan keuansan ini sesuai dengan Standar
AkDnbnsi Keuangan di tndonesi4 dan atas pengendalian
int.mnl ymg dianggap perlu oleh manajemen untuk
memungkinkan penyusDnan laponn k€uangan vm8 bebas daJi
kesalahan penyajian malerial, baik yans disebabkan oleh
ond
Dir.clors
We hate au.lte.t the occonparyinA f@nci^l staten hts of
PT Bdnk Andara (the Baak ),ehichcotuptise th. statenenl
of lnanciol position 6 ol Decehbet 3t 2016 aad the
eatenent oJ Proltt u lost an.! othq comprchc4'ire in one
statenent of .hanses in equity, dn l statenent of c6h Jlo, fu
the the lear ende.l Decenbet 31.2016, anl o stnhory oJ
signi"tcant ac.othting policies da.1 ather explanato,!
Management's rcsponsibilit!
man.j€men ltas lspor.n keMrgin
Manajemc' bedanesung jawab
lepmde^t Au.Iitors'
lot
,he
Jinahcial statemetls
k
rcsponsible for the prepantion otu[ lan
ahcial statenents i, accotddn'e vith
presentation oI s"ch
onesia, fiaah.ia! Ac.ounting Standat ls dnd lor su'h
Managenedt
f
I
6
no4dgenent deternines 4 recessory to
erabte the preparction oI frMncial statenehts thot dre Fee
Jroh haterial nisstotehen' vhether .tue to Jiatd or eftor'
itue
aL
contfol
kecurangan mauPun kesalahan.
TrDgetrng jilvab Auditor
Auditots' rcspodbilitf
Taneeung jawab kami adalah untuk menyalakan suat'r opitr
Ot
al6
tapomn keuatgan
ini berddarkan audil kani'
Kami
melaksanakan audn kani berdasa*an Stande Audit yanS
dtelapkan oleh ltsti|ut Alonlan Publik lndonesia srmdd
trsebut menglaruskan kami untuk mematuhi kelenfuan elrka
seda merencanakan dd melaksanakan audil unlDk
m€mperoleh teyakinan memadai lenleg apakah lapomn
keuangan &6ebut bebas dari kesalahan penvajian material
Suatu audil melibatkat pelaksanan prosedur unluk
memperoleh bDkti audil lentdg angka-dgka dan
pensungtapan dalarn laporm keuansan Prosedur vdg dipilih
berSantung pada penimbangan audilor. lemasuk penilaian
ata. fiiko kesalahan penyajian male al dalam lapomn
keuangan. baik fanS disebabkan oleh kecumngan naupun
kesalahan. Dalam rnelakukan penilaian dsiko teBebut auditor
mempenimbangkan penS€ndalid intemal vdg releld
densan penyusunan dan penyajid wajar laporan keuangan
enrir6 unluk
merancanS p'oJedur audn
vrng
repar se'uai
dengan kondisiny4 lelapi bukan untuk lujDan menvatakan
opini al6 keefektilitasan pengendalian intemal entir's Suatu
audil jugd nencatDp pengevaluasian atas ketepaLn kebijaran
akunlansi yang djgunakan dd kesajamn estimasi akunlansi
yang dibual oleh mmajemei, seda pengevaluasnn atd
rcsponsibilitf is to ap/ess an opinion on stch Jitunciat
smtenenx bded on ov audit l\e condtcted oo ou'lit in
dccodahce with Standards on As.liting establhhed bf the
lnda6ian Institute of Cenilied PubLic Accorntonts Those
stohdods requne that ve codpl! vith ethicot rcqurehents
and plan atul
peforh th. adit b obtain rcasohable
asstrunce about whethet su.h trnanciol statenents are Jree
Iron hateria I hisstate ne nt
An atdit inrolves pefoming procedutes to obtnin a"'!il
anotnts and disclosures in the lihancigt
stdlehen5 me pracedures seLeded depen.l on thq auditad
jsdghert, ihcludi\s the ossessment oJ the zskt oJ materiat
nisstatenent oI the liidnciol sbtenents vhether .lue to .ltuutl
those sk asessnen3 the audito6
or etrot. In
^1king
ca8ider ihtemal co\trol rclenit to the entil!\ preparclion
and loit presentation of the fhah.ial statenents in order to
desi?n oudit prcceddres that arc apprcPidt' in th'
but not io, thc putpos? ol e\pr.sstks ai
opinion @ the elfect efles olthe entitt's intetnol 'ontrol An
audit oka ircludes .Mluating the apprcptiotehess af
accounti|s Palicies used dhn the reNotubleness oJ
accosntinS estinates 4a.le w nanaaeheht 6 'eu as
ewl@tiag the owrd Peseitation oI the lno4cial stot.8ehk
evidence obout the
penyajian lapora' keuanean seca$ keseluruhan
Ji Mayjend
ssckoio
Da
mo
Pa
*
r
srok
rr
/ 19
s
udbaF
€022
5
hd
on
eea
www.kreston-indonesia.co.id
63 1€47 .
E
mar hesi3uG baya@t'6to Nndones a co.id
{
I
NENDRAWINATA
TDDY SIDDHARTA
ATANZIL
KRESTON
Helamar
2
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kmi peroleh adatah
cukup dan tepal unluk menyediakan sualu basis bagi opjni
we believ that the au.lit eridence
s"lficieat on.l opplopriote to ptoride
ve hare abbired is
a basb lot ou drdit
Opini
M€nurut opini kani. lapore keuangan terlampir menyajikan
wajtr dalam seDua hal yang naleriat. poshi teudsan
PT Bdk Andam tanggal 3l Desernber 2016, sena kinerja
keuangu dan rus kasnya untuk taiun yang berrlhir pada
Ih out opiaiu. the acconpaariae fMncial stateneats prevkl
retpects. the lnanciol posnion of
PT Eahk Andota as af Decenbet 31. 20t6. and us [email protected]
pe{athotue ad cashllo|/s lol the yeor eaded Decehber 31.
2016, in a.cordance vith lndohesian Finaacial Accouhtins
fai4,, ia all nateridt
secara
langgal
ll
Desenber 2016. sesuai dengan Shndar Akunlansi
Keudgan dilndonesia.
Hf,NDR{WINATA
SIDDHARTA & TANZIL
Accou
n tr
nt L ic e Le No.]1.P.03 54
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/
December 31,
2016
31 Desember/
December 31,
2015
ASET
Kas
ASSETS
2c, 4
2.936.898.550
2.012.411.000
Cash
Giro pada Bank Indonesia
2c, 2d, 2e, 5
8.546.588.128
17.570.229.065
Current accounts with
Bank Indonesia
Giro pada bank lain
2c, 2d, 2e, 6
1.042.370.779
46.097.270.183
Current accounts with
other banks
2c, 2d, 2f, 7
224.292.047.095
151.341.755.039
(70.300.000)
224.221.747.095
(50.730.000)
151.291.025.039
118.337.800.001
142.429.516.904
546.339.823
1.035.006.042.937
(27.205.126.113)
1.008.347.256.647
259.763.855
698.261.375.424
(24.899.369.073)
673.621.770.206
33.048.005.984
(28.840.232.245)
4.207.773.739
33.621.599.250
(27.998.628.237)
5.622.971.013
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Dikurangi: penyisihan
kerugian penurunan nilai
Surat-surat berharga
2c, 2d, 2g, 8
2c, 2d, 2h, 2w, 9, 25
Kredit yang diberikan
Pihak yang berelasi
Pihak ketiga
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Less: allowance
for impairment losses
Marketable securities
Loans
Related parties
Third parties
Allowance for impairment losses
Aset tetap
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
2i, 2j, 10
Aset pajak tangguhan - bersih
2u, 15d
11.866.556.326
13.239.629.731
Deferred tax assets - net
2c, 2j, 2k, 2t, 11
13.717.573.055
9.199.607.012
Other assets - net
1.393.224.564.320
1.061.084.430.153
Aset lain-lain - bersih
JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
1
Fixed assets
Cost
Accumulated depreciation
TOTAL ASSETS
The accompanying notes to the financial statements
form an integral part of these financial statements as a whole
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/
December 31,
2016
31 Desember/
December 31,
2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas segera
2c, 2l
149.999
150.000
2.501.960.360
97.154.226.870
99.656.187.230
1.930.592.312
122.673.018.589
124.603.610.901
Liabilities immediately payable
Simpanan dari nasabah
Pihak yang berelasi
Pihak ketiga
2c, 2m, 2w, 12, 25
Simpanan dari bank lain
2c, 2n, 13
647.332.183.087
639.131.415.924
Deposits from other banks
Pinjaman yang diterima
2c, 2o, 14
33.106.032.841
77.188.728.318
Borrowings
519.544.302
543.040.908
Taxes payable
22.605.284.828
68.394.954.871
Other liabilities
803.219.382.287
909.861.900.922
TOTAL LIABILITIES
Utang pajak
Liabilitas lain-lain
2u, 15a
2c, 2v, 16, 24
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp1.000.000 (nilai penuh)
per saham
Modal dasar - 2.000.000 saham
(2015: 500.000) saham
Modal ditempatkan dan
disetor penuh - 507.308 saham
(2015: 304.385) saham
EQUITY
2p, 17
Agio saham
Kerugian yang belum
direalisasi atas perubahan
nilai wajar aset keuangan yang
tersedia untuk dijual - setelah
pajak tangguhan
Deposits from customers
Related parties
Third parties
2g
Kerugian pengukuran
kembali program manfaat pasti setelah pajak tangguhan
Defisit
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
507.308.000.000
304.385.000.000
Share capital par value of Rp1,000,000
(full amount) per share
Authorized capital - 2,000,000 shares
(2015: 500,000) shares
issued and fully paid-up
capital - 507,308 shares
(2015: 304,385) shares
272.794.664.688
25.717.664.688
Additional paid-in capital
(11.157.442.621)
Unrealized loss on changes in
fair value of available-for-sale
financial assets - net of
deferred tax
(141.231.226)
(22.924.955)
Loss remeasurement of
defined benefit pension plans net of deferred tax
(186.096.063.036)
(167.699.767.881)
Deficit
(3.860.188.393)
590.005.182.033
1.393.224.564.320
-
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
151.222.529.231
1.061.084.430.153
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
-
The accompanying notes to the financial statements
form an integral part of these financial statements as a whole
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
LAPORAN LABA RUGI
DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
PENDAPATAN DAN BEBAN
OPERASIONAL
Pendapatan bunga
Beban bunga
Pendapatan bunga - bersih
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS
AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember/
For the year ended December 31,
2015
2016
2r, 2s, 2w, 18, 25
2r, 2s, 2w, 19, 25
Pendapatan operasional lainnya
Penyisihan kerugian
penurunan nilai atas aset keuangan
dan non-keuangan
Beban operasional lainnya
Umum dan administrasi
Tenaga kerja
Jumlah beban operasional lainnya
RUGI OPERASIONAL
1.626.837.623
113.750.234.817
(69.842.122.876)
43.908.111.941
2.043.093.098
Other operating income
2d, 20
(6.061.646.595)
(12.209.274.229)
Provision for impairment
losses on financial and
non-financial assets
21
2w, 22, 25
(32.028.605.298)
(39.379.892.363)
(71.408.497.661)
(19.501.014.994)
(22.591.897.156)
(34.219.844.549)
(56.811.741.705)
(23.069.810.895)
Other operating expenses
General and administrative
Personnel
Total other operating expenses
OPERATING LOSS
JUMLAH PENDAPATAN
NON-OPERASIONAL - BERSIH
84.810.592
RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK
PENGHASILAN
MANFAAT PAJAK
PENGHASILAN - BERSIH
119.865.030.695
(63.522.739.056)
56.342.291.639
OPERATING INCOME AND
EXPENSES
Interest income
Interest expense
Interest income - net
(19.416.204.402)
4.571.614.510
(18.498.196.385)
2u, 15b
1.019.909.247
RUGI TAHUN BERJALAN
714.350.460
TOTAL NON-OPERATING
INCOME - NET
LOSS BEFORE INCOME TAX
EXPENSE
INCOME TAX BENEFIT
- NET
(17.783.845.925)
LOSS FOR THE YEAR
786.402.789
(196.600.697)
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME
Items that will not be
reclassified to profit or loss
Gain (loss) remeasurement of defined
benefit pension plans
Related income tax
9.729.672.304
(2.432.418.076)
(11.596.130.265)
2.899.032.567
Items that will be
reclassified to profit or loss
Unrealized losses on
available for sale
investment securities
Related income tax
JUMLAH PENGHASILAN (BEBAN)
KOMPREHENSIF LAIN - BERSIH
7.178.947.957
(8.107.295.606)
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME (EXPENSES) - NET
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF RUGI TAHUN BERJALAN
(11.217.347.198)
(25.891.141.531)
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME - LOSS FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN
Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan (kerugian) pengukuran
kembali program manfaat pasti
Pajak penghasilan terkait
Pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi
Laba (rugi) yang belum direalisasi
atas efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual
Pajak penghasilan terkait
(18.396.295.155)
15d
15d
(157.741.695)
39.435.424
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes to the financial statements
form an integral part of these financial statements as a whole
3
272.794.664.688
507.308.000.000
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
247.077.000.000
202.923.000.000
Tambahan modal disetor
Rugi komprehensif tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2016
25.717.664.688
304.385.000.000
Rugi komprehensif tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2015
25.717.664.688
304.385.000.000
Modal saham/
Share capital
Modal
disetor lainnya/
Other
paid-in capital
Saldo 31 Desember 2014
Catatan/
Notes
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4
7.297.254.228
(3.860.188.393)
-
(8.697.097.698)
(11.157.442.621)
(2.460.344.923)
(118.306.271)
(141.231.226)
-
589.802.092
(22.924.955)
(612.727.047)
Rugi yang belum
Keuntungan
direalisasi atas efek
(kerugian)
dalam kelompok
pengukuran kembali
tersedia untuk dijual program manfaat pasti setelah pajak tangguhan/ setelah pajak tangguhan/
Unrealized losses on
Gain (loss) remeasurement
available for sale
of defined benefit
investment securities pension plans net of deferred tax
net of deferred tax
PT BANK ANDARA
(18.396.295.155)
(186.096.063.036)
-
(17.783.845.925)
(167.699.767.881)
(149.915.921.956)
Defisit/
Deficit
Additional paid-in capital
Comprehensive loss for the year
Balance as of December 31, 2016
Comprehensive loss for the year
Balance as of December 31, 2015
Balance as of December 31, 2014
The accompanying notes to the financial statements
form an integral part of these financial statements as a whole
(11.217.347.198)
590.005.182.033
450.000.000.000
(25.891.141.531)
151.222.529.231
177.113.670.762
Jumlah ekuitas/
Total equity
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
LAPORAN ARUS KAS
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan bunga, provisi dan komisi
Pembayaran bunga, provisi dan komisi
Penerimaan dari pendapatan operasional lainnya
Pembayaran gaji dan imbalan kerja
Pembayaran beban umum dan administrasi
Penerimaan dari pendapatan
(pembayaran beban) non operasional - bersih
Arus kas sebelum perubahan
aset dan liabilitas operasi
Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi:
Penempatan pada bank lain
Kredit yang diberikan
Aset lain-lain
Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi:
Liabilitas segera
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank lain
Utang pajak
Liabilitas lain-lain
Arus kas bersih diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
10
Pembelian aset tetap
Hasil penjualan aset tetap
Investasi dalam surat berharga yang
tersedia untuk dijual
Arus kas bersih diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Tambahan modal disetor
Pembayaran atas pinjaman yang diterima
Arus kas bersih diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas pendanaan
Kenaikan (penurunan) bersih
kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal tahun
Kas dan setara kas pada akhir tahun
STATEMENTS OF CASH FLOWS
Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember/
For the year ended December 31,
2016
2015
120.628.252.241
(64.718.522.790)
1.626.837.623
(37.554.803.330)
(32.111.858.876)
2.209.167
(12.127.885.965)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Interest, fees and commissions received
Interest, fees and commissions paid
Other operating income received
Salaries and employee benefit paid
General and administrative expenses paid
Non operating income
4.613.346.675
received (expenses paid) - net
Cash received before changes in
5.367.109.113
operating assets and liabilities
119.097.399.626
(70.368.567.663)
2.043.093.098
(32.384.506.899)
(17.633.655.724)
(1.300.000.000)
(340.767.563.036)
33.880.419
3.610.000.000
(30.994.503.714)
(193.078.948)
(1)
(24.947.423.671)
8.200.767.163
(44.166.709.042)
(41.385)
15.387.706.471
49.717.104.642
(88.607.905)
37.332.725.748
(415.074.934.133)
80.138.414.022
(1.706.459.812)
90.676.293
29.269.360.338
27.653.576.819
Decrease (increase) in operating assets:
Placements with other banks
Loans
Other assets
Increase (decrease) in operating liabilities:
Liabilities immediately payable
Deposits from customers
Deposits from other banks
Taxes payable
Other liabilities
Net cash provided by (used in)
operating activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Acquisitions of fixed assets
Proceeds from sale of fixed assets
investment in marketable
(57.553.431.934)
securities - available-for-sale
Net cash provided by (used in)
(58.276.977.425)
investing activities
(884.545.491)
161.000.000
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
450.000.000.000
(44.082.695.477)
(27.202.186.665)
405.917.304.523
(27.202.186.665)
18.495.947.209
(5.340.750.068)
205.229.910.248
223.725.857.457
5
210.570.660.316
205.229.910.248
Payment of borrowings
Net cash provided by (used in)
financing activities
Net increase (decrease)
in cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents at
beginning of year
Cash and cash equivalents at end of year
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
LAPORAN ARUS KAS
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
Kas dan setara kas pada akhir
tahun terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - jangka waktu
jatuh tempo tiga bulan atau
kurang sejak tanggal perolehan
Jumlah kas dan setara kas
STATEMENTS OF CASH FLOWS
Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember/
For the year ended December 31,
2016
2015
4
5
6
2.936.898.550
8.546.588.128
1.042.370.779
2.012.411.000
17.570.229.065
46.097.270.183
7
211.200.000.000
223.725.857.457
139.550.000.000
205.229.910.248
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Cash and cash equivalents at
end of the year consisted of:
Cash
Current accounts with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks - maturing
three months or less since
the acquisition date
Total cash and cash equivalents
The accompanying notes to the financial statements
form an integral part of these financial statements as a whole
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. INFORMASI UMUM
1. GENERAL INFORMATION
a. Pendirian dan informasi umum
PT Bank Andara ("Bank") didirikan berdasarkan akta
notaris No.309 tanggal 19 Agustus 1969 dari Notaris Amir
Sjarifuddin. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No.Y.A. 5/88/1 tanggal 30 April 1980.
a. Establishment and general information
PT Bank Andara (the "Bank") was established by notarial deed
No.309 dated August 19, 1969 of Notary Amir Sjarifuddin. The
notarial deed was approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia in his Decision Letter No.Y.A. 5/88/1
dated April 30, 1980.
Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No.618/KMK/013/1989 tanggal 6 Juni 1989.
The Bank obtained its operating license in general banking
from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in
Decision Letter No.618/KMK/013/1989 dated June 6, 1989.
Seperti dituangkan dalam akta notaris No.133 tanggal 13
Agustus 2008 dari Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn., Bank
mengubah namanya menjadi PT Bank Andara. Perubahan
nama ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No.AHU-74062.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 Oktober
2008. Bank Indonesia memberikan persetujuan perubahan
penggunaan izin usaha atas nama PT Bank Sri Partha
menjadi PT Bank Andara pada 30 Januari 2009.
As stated in notarial deed No.133 dated August 13, 2008 of
Notary Sutjipto, S.H., M.Kn., the Bank has changed its name
into PT Bank Andara. The change of name has been approved
by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of
Indonesia
through
his
Decision
Letter
No.AHU74062.AH.01.02.Year 2008 dated October 15, 2008. Bank
Indonesia approved the change of business license on behalf of
PT Bank Sri Partha into PT Bank Andara on January 30, 2009.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali
perubahan, yang terakhir melalui akta notaris No.24
tertanggal 14 November 2016 dari Notaris Jose Dima Satria,
S.H., M.Kn. Mengenai perubahan Anggaran Dasar Bank.
Perubahan ini telah memperoleh penerimaan pemberitahuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No.AHU-0021801.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal
14 November 2016.
The Bank's Articles of Association have been amended several
times, the lates amendment was by notarial deed No.24 dated
November 14, 2016 of Notary Jose Dima Satria, S.H., M.Kn.
Regarding the change in Bank's Articles of Association. This
amendment has obtained acknowledgement from Minister of
Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No.AHU0021801.AH.01.02.Tahun 2016 dated November 14, 2016.
b. Maksud dan tujuan
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup
kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum
perbankan sesuai dengan Undang-undang dan peraturan
yang berlaku.
b. Purpose and objectives
According to article 3 of the Bank’s Articles of Association, the
scope of activities of the Bank is to engage in general banking
in accordance with prevailling laws and regulations.
c.
Jaringan kantor
Kantor Pusat bank berlokasi di Sahid Sudirman Center
Lantai 56, Unit A-B, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 86,
Jakarta Pusat 10220. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015, Bank memiliki 4 cabang.
c. Office network
The Bank's head office is located at Sahid Sudirman Center
Lantai 56, Unit A-B, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 86, Jakarta
Pusat 10220. As of December 31, 2016 and 2015, the Bank has
4 branches.
d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan karyawan
d. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit
Committee and employees
As of December 31, 2016 and 2015, the members of the Bank's
Boards of Commissioners and Board of Directors are as
follows:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, susunan Dewan
Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GENERAL INFORMATION (continued)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2016
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direksi
Direktur Utama
Direktur Kepatuhan
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
J. Stephen Mitchell
Daniel F. Iskandar
Crescentia Delima Kiswanti S.
Board of Directors
President Director
Compliance Director
Darwin Wibowo
Efdinal Alamsyah *)
Crescentia Delima Kiswanti S.
Daniel F. Iskandar
Tony Indartono
Michael Hoetabarat
*)
Board of Commissioners
President Commissioner
Independent Commissioners
Independent Commissioners
Audit Committee
Chairman
Member
Member
Member
*)
sejak tanggal 19 Agustus 2016 telah efektif menjadi
Direktur Kepatuhan.
as of August 19, 2016 has effectively become Compliance
Director.
31 Desember/December 31, 2015
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direksi
Direktur Utama
Direktur Teknologi Informasi dan
Operasional
Direktur Kepatuhan
J. Stephen Mitchell
Daniel F. Iskandar
Crescentia Delima Kiswanti S.
Darwin Wibowo
Irianto Kusumadjaja ***)
Chisca Mirawati **)
Board of Commissioners
President Commissioner
Independent Commissioners
Independent Commissioners
Board of Directors
President Director
Information Technology and Operations
Directors
Compliance Director
Audit Committee
Crescentia Delima Kiswanti S.
Chairman
Daniel F. Iskandar
Member
Tony Indartono
Member
Member
Michael Hoetabarat *)
*)
*)
sejak tanggal 4 Agustus 2015 telah efektif menjadi
as of August 4, 2015 has effectively become a member of the
anggota Komite Audit.
Audit Committee.
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
**)
telah berakhir masa jabatannya efektif tanggal 17 Juni
2016.
**)
***)
telah berakhir masa jabatannya efektif tanggal 1
September 2016.
***)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank memiliki
karyawan masing-masing sebanyak 143 dan 140 orang
(tidak diaudit).
As of December 31, 2016 and 2015, the Bank has 143 and 140
employees, respectively (unaudited).
8
has ended her term effectively on June 17, 2016.
has ended his term effectively on September 1, 2016.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan)
e.
1. GENERAL INFORMATION (continued)
e. Completion date of the financial statements
The management of the Bank is responsible for the preparation
of these financial statements which were completed and
authorised for issuance by the Board of Directors on March 8,
2017.
Tanggal penyelesaian laporan keuangan
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan
laporan keuangan ini yang diselesaikan dan diotorisasi untuk
diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 8 Maret 2017.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan secara
konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies that are consistently applied in
the preparation of the financial statements for the years ended
December 31, 2016 and 2015 are as follows:
a. Dasar penyusunan laporan keuangan dan pernyataan
kepatuhan
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang
diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) dan Pedoman Akuntansi
Perbankan Indonesia (PAPI) 2008 yang diterbitkan atas
kerjasama IAI dengan Bank Indonesia.
a. Basis of preparation of the financial statements and statement
of compliance
The financial statements have been prepared in accordance
with the Indonesian Financial Accounting Standards (SAK)
which comprised of the Statements of Financial Accounting
Standards (PSAK) and Interpretation of the Financial
Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial
Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of
Accountants (DSAK-IAI) and the Accounting Guidelines for
Indonesian Banking (PAPI) 2008 issued by Bank Indonesia in
cooperation with IAI.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual,
kecuali laporan arus kas, dengan menggunakan konsep biaya
historis, kecuali untuk beberapa akun yang dinilai
menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan
pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut.
The financial statements have been prepared on the accrual
basis, except for the statements of cash flows, using the
historical cost convention, except for certain accounts which
are valued on other measurement bases as described in the
accounting policies for such accounts.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode
langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan
laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada
Bank Indonesia, giro pada bank lain dan investasi jangka
pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga
bulan atau kurang sepanjang tidak digunakan sebagai
jaminan atas pinjaman atau dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared usingthe direct
method and areclassified into cash flows on the basis of
operating, investing and financing activities. For the purpose of
the statements of cash flows, cash and cash equivalents include
cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts
with other banks and other short-term highly liquid investments
with original maturities of three months or less, as long as they
are not being pledged as collateral for borrowings or restricted.
Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan
laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata
uang fungsional Bank.
The presentation currency used in the preparation of the
financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah), which
is the functional currency of the Bank.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
dan
b. Changes to the statements of financial accounting standard
and interpretations of the statements of financial accounting
standard
Pada tanggal 1 Januari 2016, Bank menerapkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK") baru dan revisi yang
efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan
akuntansi telah dibuat seperti diisyaratkan, sesuai dengan
ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan
interpretasi. Penerapan standar dan interpretasi baru atau
revisi, yang relevan dengan operasi Bank, adalah sebagai
berikut:
On January 1, 2016, the Bank adopted new and revised
Statements of Financial Accounting Standards ("PSAK") and
Interpretations of Financial Accounting Standards ("ISAK")
that are mandatory for application from the date. Changes to
the Bank accounting policies have been made as required, in
accordance with the transitional provisions in the respective
standards and interpretations. The adoption of the new or
revised standards and interpretations, which are relevant to the
Bank operations, are as follows:
-
Amandemen PSAK 16: "Aset Tetap tentang Klarifikasi
Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi", memberikan tambahan penjelasan tentang
indikasi perkiraan keusangan teknis atau komersial
suatu aset. Amandemen PSAK 16 ini juga
mengklarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan
yang berdasarkan pada pendapatan adalah kurang
tepat.
-
Amendment of PSAK 16: "Fixed Assets on Clarification
of the Accepted Method for Depreciation and
Amortisation", added explanation for indication of
technical or commercial obsolescence of an asset.
Amendment PSAK 16 clarified that depreciation using
income cash flow method is no longer viable.
-
Amandemen PSAK 19: "Aset Takberwujud tentang
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi", mengklarifikasi prinsip yang terdapat
dalam PSAK 16 dan PSAK 19 bahwa pendapatan
mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang
dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset
tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik
dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai
kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan
aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah
tidak tepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi
yang sangat terbatas untuk amortisasi aset
takberwujud.
-
Amendment of PSAK 19: "Intangible Assets on
Clarification of the Accepted Method for Depreciation
and Amortisation", clarify the principle in PSAK 16 and
PSAK 19 that the revenue reflects a pattern of economic
benefits that are generated from operating a business (of
which the asset is part) rather than the economic benefits
that are consumed through use of the asset. As a result, a
revenue-based method cannot be used to depreciate the
fixed assets and may only be used in very limited
circumstances to amortise intangible assets.
-
Amandemen PSAK 24: "Imbalan Kerja tentang
Program
Imbalan
Pasti:
Iuran
Pekerja",
menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran
dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung
pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang
dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji.
-
Amendment of PSAK 24: "Employee Benefits on a
Defined Benefit Program: Worker Contribution" simplify
the accounting method for defined contribution plans for
workers nor third parties that does not rely on the total
number of dedication years, for instance contribution
plans that is measured using percentage of salary.
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
standar
akuntansi
keuangan
b. Perubahan
interpretasi atas standar akuntansi keuangan
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
standar
akuntansi
keuangan
dan
b. Perubahan
interpretasi atas standar akuntansi keuangan (lanjutan)
b. Changes to the statements of financial accounting standard
and interpretations of the statements of financial accounting
standard (continued)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
-
ISAK 30: "Pungutan", merupakan interpretasi atas
PSAK 57: "Provisi, Libilitas Kontinjensi dan Aset
Kontinjensi" yang mengklarifikasi akuntansi liabilitas
untuk membayar pungutan, selain daripada pajak
penghasilan yang berada dalam ruang lingkup PSAK
46: "Pajak Penghasilan" serta denda lain atas
pelanggaran perundang-undangan, kepada Pemerintah.
-
ISAK 30: "Fees", is an interpretation of PSAK 57:
"Provisions, Contingent Liabilities and Contingent
Assets" that clarify accounting liability to pay fees, in
addition to income tax that is covered in PSAK 46:
"Income Tax" along with other fine for violating the
regulation of the government.
-
PSAK 5 (penyesuaian 2015): "Segmen Operasi",
menambahkan pengungkapan deskripsi singkat segmen
operasi yang telah digabungkan dan indikator
ekonomik memiliki karakteristik yang serupa.
-
PSAK 5 (adjustment 2015): "Operating Segments" Added
short disclosure on combined operating segment and
economic indicators that similar characteristics.
-
PSAK 7 (penyesuaian 2015): "Pengungkapan Pihakpihak Berelasi", menambahkan persyaratan pihakpihak berelesi dan mengklarifikasi pengungkapan
imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen.
-
PSAK 7 (adjustment 2015): "Related Party Disclosure",
added requirements and clarify disclosure for payables
that are given by the management.
-
PSAK 13 (penyesuaian 2015): "Properti Investasi",
menjelaskan tambahan jasa PSAK 13 membedakan
antara properti investasi dan properti yang digunakan
sendiri. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa PSAK
22, dan bukan penjelasan tambahan jasa PSAK 13,
digunakan untuk menentukan apakah transaksi tersebut
adalah pembelian aset atau kombinasi bisnis.
-
PSAK 13 (adjustment 2015): "Property Investment",
explain of ancillary services in PSAK 13 differentiates
between investment property and owner-occupied
property. The improvement clarifies that PSAK 22, and
not the description of ancillary services in PSAK 13, is
used to determined if the transaction is the purchase of an
asset or business combination.
-
PSAK 16 (penyesuaian 2015): "Aset Tetap",
memberikan klarifikasi pada paragraf 35 terkait model
revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model
revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada
jumlah revaluasiannya.
-
PSAK 16 (adjustment 2015): "Fixed Assets", have
clarified in paragraph 35 relating revaluation model, that
when an entity uses revaluation model, carrying amount
of assets are presented in the revaluated value.
-
PSAK 19 (penyesuaian 2015): "Aset Takberwujud",
mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19
aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar
yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto
maupun neto. Akumulasi penyusutan atau amortisasi
adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dengan
jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset
tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
-
PSAK 19 (adjustment 2015): "Intangible Assets", clarifies
that in PSAK 16 and PSAK 19 that the asset may be
revalued by reference to observable data on either the
gross or the net carrying amount. In addition, the
accumulated depreciation or amortisation is the
difference between the gross and carrying amount of the
asset. Carrying amounts of the asset is restated by
revaluated amounts.
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
standar
akuntansi
keuangan
dan
b. Perubahan
interpretasi atas standar akuntansi keuangan (lanjutan)
b. Changes to the statements of financial accounting standard
and interpretations of the statements of financial accounting
standard (continued)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
AKUNTANSI
-
PSAK 22 (penyesuaian 2015): "Kombinasi Bisnis",
mengklarifikasi: (i) Pengaturan bersama, tidak hanya
ventura bersama, adalah di luar dari ruang lingkup
PSAK 22, pengecualian ruang lingkup ini diterapkan
untuk akuntansi dalam laporan keuangan pengaturan
bersama itu sendiri; (ii) Seluruh imbalan kontinjensi
yang timbul dari kombinasi bisnis dan tidak
diklasifikasi sebagai ekuitas diukur pada nilai wajar
dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi
terlepas apakah itu termasuk dalam ruang lingkup
PSAK 55.
-
PSAK 22 (adjustment 2015): "Business Combinations",
clarifies: (i) Joint arrangements, not just joint ventures,
are outside the scope of PSAK 22, this scope exception
applies only to the accounting in the financial statements
of the joint arrangement itself; (ii) All contingent
consideration arrangements arising from a business
combination that not classified as equity should be
measured at fair value through profit or loss whether or
not they fall within the scope of PSAK 55.
-
PSAK 25 (penyesuaian 2015): "Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan",
memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf
27 tentang keterbatasan penerapan retrospektif.
-
PSAK 25 (adjustment 2015): "Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates and Errors", given
editorial correction to PSAK 25 paragraph 27 about
limitation in applying retrospective.
-
PSAK 53 (penyesuaian 2015): "Pembayaran Berbasis
Saham", mengklarifikasi definisi kondisi vesting dan
secara terpisah mendefinisikan kondisi kinerja dan
kondisi jasa.
-
PSAK 53 (adjustment 2015): "Share-Based Payment",
clarify definition of vesting conditions and separately
define performance and service condition.
-
PSAK 68 (penyesuaian 2015): "Pengukuran Nilai
Wajar",
mengklarifikasi
bahwa
pengecualian
portofolio, yang memperkenankan entitas mengukur
nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas
keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak
(termasuk kontrak non-keuangan) dalam ruang lingkup
PSAK 55.
-
PSAK 68 (adjustment 2015): "Fair Value Measurement",
clarified that portfolio exception, for companies that
allow fair value measurement of financial asset or
financial liability group as net value, is to be applied for
the whole contract (including non-financial contract) in
the scope of PSAK 55.
Tidak terdapat dampak yang material atas standar dan
interpretasi yang berlaku efektif pada 1 Januari 2016
terhadap laporan keuangan Bank.
There is no material impact upon the standards and
interpretations which became effective on January 1, 2016 to
the financial statements of the Bank.
Aset dan liabilitas keuangan
Bank menerapkan PSAK 50 (revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, PSAK 60 (revisi
2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” dan PSAK
68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
c. Financial assets and liabilities
Bank adopted PSAK 50 (revised 2014), “Financial Instruments:
Presentation”, PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments:
Recognition and Measurement”, PSAK 60 (revised 2014),
“Financial Instruments: Disclosures” and PSAK 68, “Fair
Value Measurement”.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai
wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan
(dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal
liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau
diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi
atau harga pasar yang berlaku.
Financial instruments are recognized initially at fair value,
which is the fair value of the consideration given (in case of an
asset) or received (in case of a liability). The fair value of cash
delivered or received is determined by reference to the
transaction price or other market prices.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka
nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung
berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau
penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan
menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk
instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau
hampir sama.
c. Financial assets and liabilities (continued)
If such market prices are not reliably determinable, the fair
value of cash delivered or received is estimated as the sum of
all future cash payments or receipts, discounted using the
prevailing market rates of interest for similar instruments with
similar maturities.
Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk
instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi.
The initial measurement of financial instruments, except for
financial instruments at fair value through profit or loss
(FVPL), includes transaction costs.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset
keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut
adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak
memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya
transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen
menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly
attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of
financial liability and they are incremental costs that would not
have been incurred if the instrument had not been acquired or
issued. Such transaction costs are amortised over the terms of
the instruments based on the effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif (“EIR”) adalah metode yang
digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi
dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode
untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga
selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga
yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur
instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode
yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih
dari instrumen keuangan.
Effective interest rate (“EIR”) method is a method of
calculating the amortised cost of a financial asset or a financial
liability and allocating the interest income or expense over the
relevant period by using an interest rate that exactly discounts
estimated future cash payments or receipts through the expected
life of the instrument, or if more appropriate, a shorter period to
the net carrying amount of the financial instruments.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank
mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh
persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut,
tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan,
namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang
dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari EIR.
When calculating the effective interest, the Bank estimates
future cash flows considering all contractual terms of the
financial instruments excluding future credit losses and includes
all commission and other form paid or received that are an
integral part of the EIR.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
AKUNTANSI
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(i) Klasifikasi
Bank
mengklasifikasikan
aset
keuangannya
berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat
pengakuan awal:
c. Financial assets and liabilities (continued)
(i)
Classification
The Bank classifies its financial assets in the following
categories at initial recognition:
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
AKUNTANSI
-
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua)
sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan
demikian pada saat pengakuan awal dan aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok
yang diperdagangkan;
- Financial assets at fair value through profit or loss
(FVPL), which have 2 (two) sub-classifications, i.e.
financial assets designated as such upon initial
recognition and financial assets held-for-trading;
-
Kredit yang diberikan dan piutang;
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo;
Investasi tersedia untuk dijual.
- Loans and receivables;
- Held-to-maturity (HTM) investments;
- Available-for-sale (AFS) investments.
Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar
aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets
with fixed or determinable payments that are not quoted
in an active market, other than:
-
yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera
dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat
pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi;
- those that the Bank intends to sell immediately or in
the short term, which are classified as held-fortrading, and those that the Bank upon initial
recognition designates as at FVPL;
-
yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam
kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau
dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh
kembali investasi awal secara substansial kecuali
yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit
yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan
dalam kelompok tersedia untuk dijual.
- those that upon initial recognition are designated as
AFS investments; or
- those for which the Bank may not recover substantially
all of its initial investment, other than because of loans
and receivables deterioration, which are classified as
AFS.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan
dimana Bank mempunyai intensi positif dan
kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk
periode yang tidak dapat ditentukan tidak
dikategorikan dalam klasifikasi ini.
HTM investments consist of non-derivative financial
assets with fixed or determinable payments and fixed
maturity that the Bank has the positive intention and
ability to hold to maturity. Investments intended to be
held for an undetermined period are not included in this
classification.
-
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(i) Klasifikasi (lanjutan)
Investasi tersedia untuk dijual terdiri dari aset
keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai
tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan
sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain.
Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk
dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba
atau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas
sampai dengan investasi dihentikan pengakuannya atau
sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan
nilai dimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya
dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan
laba rugi.
c. Financial assets and liabilities (continued)
(i)
Classification (continued)
The AFS investments consist of non-derivative financial
assets that are designated as AFS or are not classified in
one of the other categories of financial assets. After initial
recognition, AFS investments are measured at fair value
with gains or losses being recognised as part of equity
until the investment is derecognised or until the
investment is determined to be impaired at which time the
cumulative gain or loss previously reported in equity is
included in profit or loss.
Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari
nilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia
dijual dan dilaporkan pada laporan laba rugi.
The effective yield and (where applicable) results of
foreign exchange restatement for AFS investments are
reported in profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori
sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
- Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu
liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada
saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang
telah
diklasifikasikan
dalam
kelompok
diperdagangkan;
Financial liabilities are classified into the following
categories at initial recognition:
- Financial liabilities at FVPL, which have 2 (two) subclassifications, i.e. financial liabilities designated as
such upon initial recognition and financial liabilities
classified as held-for-trading;
-
- Other financial liabilities.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
AKUNTANSI
Liabilitas keuangan lainnya.
Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas
keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau
ditentukan sebagai nilai wajar melalui laporan laba
rugi saat pengakuan liabilitas.
Other financial liabilities pertain to financial liabilities
that are not held for trading nor designated as at FVPL
upon recognition of the liability.
Kelompok aset dan liabilitas yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset dan
liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan
yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat,
atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen
keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk
memperoleh laba jangka pendek atau position taking.
The sub-classification of financial assets and liabilities at
FVPL consists of financial assets and liabilities held for
trading which the Bank acquires or incurs principally for
the purpose of selling or repurchasing in the near term,
or holds as part of a portfolio that is managed together
for short-term profit or position taking.
Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok ini,
kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai efektif. Aset dan liabilitas dalam
kelompok ini dicatat pada nilai wajar dalam laporan
posisi keuangan dengan keuntungan atau kerugian
diakui pada laporan laba rugi.
Derivatives are also categorised under this subclassification unless they are designated as effective
hedging instruments. Assets and liabilities classified
under this category are carried at fair value in the
statements of financial position, with any gains or losses
being recognised in profit or loss.
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(i) Klasifikasi (lanjutan)
Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke
dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari
informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari
instrumen keuangan tersebut masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Klasifikasi ini
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
c. Financial assets and liabilities (continued)
(i)
Classification (continued)
As of December 31, 2016 and 2015, the Bank classifies
the financial instruments into classes that reflects the
nature of information and take into account the
characteristic of those financial instruments. The
classification can be seen in the table below:
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
Instrumen
Keuangan/
Financial
AKUNTANSI
Kategori yang didefinisikan oleh
PSAK 55 (revisi 2014)/
Category as defined by
PSAK 55 (revised 2014)
Kredit yang diberikan dan piutang/
Loans and receivables
Aset keuangan/
Financial assets
Klasifikasi/
Classification
Kas/Cash
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain/
Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/
Placements with Bank Indonesia and other banks
Kredit yang diberikan/Loans
Aset lain-lain/Other assets
Dimiliki hingga jatuh tempo/held to maturity Surat-surat berharga/Marketable securities
Aset keuangan tersedia untuk dijual/
Available-for-sale financial assets
Liabilitas
keuangan/
Financial
liabilities
Surat-surat berharga/Marketable securities
Liabilitas segera/Liabilities immediately payable
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers
Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks
Pinjaman yang diterima/Borrowings
Liabilitas lain-lain/Other liabilities
Liabilitas keuangan lainnya/
Other financial liabilities
(ii) Pengakuan awal
a. Pembelian atau penjualan aset keuangan
berdasarkan
kontrak
yang
mensyaratkan
penyerahan aset dalam kurun waktu yang
umumnya ditetapkan dengan peraturan atau
kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian atau
penjualan reguler) diakui pada tanggal perdagangan
atau tanggal penyelesaian, yaitu tanggal Bank
berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
(ii)
Initial recognition
a. Purchase or sale of a financial asset under a contract
whose terms require delivery of the asset within the
time frame established generally by regulation or
convention in the marketplace (regular way purchases
or sale) is recognised on the trade date or settlement
date, i.e., the date that the Bank commits to purchase
or sell the assets.
b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada
awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset
keuangan atau liabilitas keuangan tidak
diklasifikasikan sebagai pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.
b. Financial assets and financial liabilities are initially
recognised at fair value. For those financial assets or
financial liabilities not classified as at FVPL, the fair
value is added with directly attributable transaction
costs.
Bank, pada saat pengakuan awal, dapat menetapkan
aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu sebagai
nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar).
Opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi
ketetapan sebagai berikut:
The Bank, upon initial recognition, may designate certain
financial assets and liabilities, at FVPL (fair value
option). The fair value option is only applied when the
following conditions are met:
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(ii) Pengakuan awal (lanjutan)
- penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi
secara
signifikan
atau
mengeliminasi
ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan
(accounting mismatch) yang dapat timbul; atau
c. Financial assets and liabilities (continued)
(ii) Initial recognition (continued)
- the application of the fair value option significantly
reduces or eliminates an accounting mismatch that
would otherwise arise; or
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
AKUNTANSI
-
aset keuangan dan liabilitas keuangan merupakan
bagian dari portofolio instrumen keuangan yang
tertentu kelola dan kinerjanya dievaluasi
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen
risiko
atau
strategi
investasi
yang
didokumentasikan
dan
dilaporkan
kepada
manajemen kunci; atau
- the financial assets and liabilities are part of a
portfolio of identified financial instruments that are
managed and its performance is evaluated on a fair
value basis, in accordance with a documented risk
management or investment strategyand reported to key
management personnel; or
-
aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri dari
kontrak utama dan derivatif melekat yang harus
dipisahkan.
- the financial assets and liabilities consist of a host
contract and an embedded derivative that must be
bifurcated.
(iii) Pengukuran setelah pengakuan awal
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual
dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada
nilai wajarnya.
(iii) Subsequent measurement
AFS financial assets and financial assets and liabilities
measured at FVPL are subsequently measured at fair
value.
Kredit yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki
hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables, HTM investments and other
financial liabilities are measured at amortised cost using
the effective interest method.
(iv) Pengukuran nilai wajar
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur
(orderly transaction) antara pelaku pasar (market
participant) pada tanggal pengukuran di pasar utama,
di pasar yang paling menguntungkan dimana Bank
memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar
liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.
(iv)
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen
keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di
pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar
dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas
terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai
untuk menyediakan informasi penentuan harga secara
berkelanjutan.
Fair value measurement
Fair value is the price that would be received to sell an
asset or paid to transfer a liability in an orderly
transaction between market participants at the
measurement date in the principal or, in its absence, the
most advantageous market to which the Bank has access
at that date. The fair value of a liability reflects its nonperformance risk.
When available, the Bank measures the fair value of a
financial instrument using the quoted price in an active
market for that instrument. A market is regarded as active
if transactions for the asset or liability take place with
sufficient frequency and volume to provide pricing
information on an ongoing basis.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(iv) Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Bank
menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan
penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan
dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat
diobservasi.
c. Financial assets and liabilities (continued)
(iv) Fair value measurement (continued)
If there is no quoted price in an active market, then the
Bank uses valuation techniques that maximise the use of
relevant observable inputs and minimise the use of
unobservable inputs.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
(v)
AKUNTANSI
Pengukuran biaya diamortisasi
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau
liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau
liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan
awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau
dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan
metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih
antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan
dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai
yang tidak dapat ditagih.
(v)
Amortised cost measurement
The amortised cost of a financial asset or liability is the
amount at which the financial asset or liability is
measured at initial recognition minus principal
repayments, plus or minus the cumulative amortisation
using the effective interest method of any difference
between the initial amount and the maturity amount, and
minus any reduction for impairment or uncollectibility.
(vi) Pengakuan pendapatan dan beban
a. Pendapatan dan beban bunga atas aset tersedia
untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas
keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi, diakui pada laporan laba rugi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
(vi)
Income and expense recognition
a. Interest income and expense on AFS assets and
financial assets and liabilities measured at amortised
cost, are recognised in profit or loss using the effective
interest method.
b. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar atas aset keuangan dan
liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
diakui pada laporan laba rugi.
b. Gains and losses arising from changes in the fair
value of the financial assets and liabilities classified as
at FVPL shall be recognised in profit or loss.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk
dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali
untuk kerugian penurunan nilai, dan keuntungan
atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai
aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.
Gains and losses arising from changes in the fair
value of AFS financial assets shall be recognised
directly in equity, except for impairment losses and
foreign exchange gains or losses, until the financial
asset is derecognised.
Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya,
keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba
rugi.
When a financial asset is derecognised, the cumulative
gains or losses previously recognised in equity are
recognised in profit or loss.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
c. Financial assets and liabilities (continued)
(vi) Income and expense recognition (continued)
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(vi) Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)
Untuk aset keuangan dan kewajiban keuangan yang
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, keuntungan
atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset
keuangan atau kewajiban keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan
melalui proses amortisasi.
For financial assets and financial liabilities carried ar
amortised cost, the gains and losses shall be recognised
in profit or loss when the financial asset or financial
liability is derecognised or impaired, and through the
amortisation process.
(vii) Reklasifikasi aset keuangan
(vii) Reclassification of financial assets
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi
instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki
atau diterbitkan.
The Bank is not allowed to reclassify any financial
instrument out of or into the FVPL category while it is
held or issued.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual
karena perubahan intensi atau kemampuan, diukur
kembali pada nilai wajarnya. Keuntungan atau
kerugian diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali
untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau
kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset
keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.
Reclassification of financial assets from HTM category to
AFS category as a result of a change in intention or
ability, shall be remeasured at fair value. The gains or
losses shall be recognised directly in equity, except for
impairment losses and foreign exchange gains or losses,
until the financial assets are derecognised.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan
sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika
dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua)
tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi
investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam yang lebih
dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo
(lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan
dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh
tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Bank cannot classify any financial assets as HTM
investments, if the Bank has, during the current financial
year or during the 2 (two) preceding financial years, sold
or reclassified more than an insignificant amount of HTM
investments before maturity (more than insignificant in
relation to the total amount of HTM investments) other
than sales or reclassifications that:
a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati
jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di
mana perubahan suku bunga tidak akan
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar
aset keuangan tersebut;
a. are so close to maturity or the financial asset’s
repurchase date that changes in the market rate of
interest would not have a significant effect on the
financial asset’s fair value;
b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara
substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan
tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah
memperoleh pelunasan dipercepat; atau
b. occur after the Bank has collected substantially all of
the financial asset’s original principal through
scheduled payments or prepayments; or
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(vii) Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan)
c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar
kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat
diantisipasi secara wajar oleh Bank.
c. Financial assets and liabilities (continued)
(vii) Reclassification of financial assets (continued)
c. are attributable to an isolated event that is beyond the
Bank’s control, is non-recurring and could not have
been reasonably anticipated by the Bank.
(viii) Saling hapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling
hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki
hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan
adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara bersamaan, yang mendekati nilai
wajar dari pembayaran yang ditransfer untuk
memperoleh aset.
(viii) Offsetting
Financial assets and liabilities are offset and the net
amount is presented in the statements of financial position
if, and only if, the Bank has a currently enforceable legal
right to offset the recognised amounts and intends either
to settle on a net basis or to realise the asset and settle the
liability simultaneously, which approximates the fair
value of the consideration transferred to acquire the
asset.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih
hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only
when permitted by the accounting standards.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
AKUNTANSI
(ix) Penghentian pengakuan
a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika:
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari
aset keuangan tersebut berakhir; atau
Bank telah mentransfer haknya untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset
tersebut atau menanggung liabilitas untuk
membayarkan arus kas yang diterima tersebut
secara penuh tanpa penundaan berarti kepada
pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan;
atau
-
(ix)
antara (a) Bank telah mentransfer secara
substansial seluruh risiko dan manfaat atas
aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun
tidak memiliki secara substansial seluruh risiko
dan manfaat atas aset, tetapi telah mentransfer
pengendalian atas aset.
Derecognition
a. Financial assets are derecognised when:
the contractual rights to the cash flows from the
financial assets have expired; or
the Bank has transferred the financial assets and
its contractual rights to receive the cash flows or
if the contractual rights were retained by the
Bank but assumes a contractual obligation to pay
the received cash flow in full without material
delay to a third party under a ‘pass through’
arrangement; or
-
Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima
arus kas dari aset atau telah memasuki kesepakatan
pelepasan dan tidak mentransfer serta tidak
mempertahankan secara substansial seluruh risiko
dan manfaat atas aset atau tidak mentransfer
kendali atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan
Bank yang berkelanjutan atas aset tersebut.
either (a) the Bank has transferred substantially
all the risks and rewards of the asset, or (b) the
Bank has neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards of the
asset, but has transferred the control of the asset.
When the Bank has transferred its rights to receive
cash flows from an asset or has entered into a 'pass
through' arrangement and has neither transferred nor
retained substantially all the risks and rewards of the
asset nor transferred control of the asset, the asset is
recognised to the extent of the Bank’s continuing
involvement in the asset.
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
c. Financial assets and liabilities (continued)
(ix) Derecognition (continued)
a. Financial assets are derecognised when: (continued)
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(ix) Penghentian pengakuan (lanjutan)
a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika:
(lanjutan)
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak
terdapat prospek yang realistis mengenai
pengembalian kredit dalam waktu dekat atau
hubungan normal antara Bank dan debitur telah
berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi
dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan
kerugian penurunan nilai.
Loans are written-off when there is no realistic
prospect of collection in the near future or the normal
relationship between the Bank and the borrowers has
ceased to exist. When a loan is deemed uncollectible, it
is written-off against the related allowance for
impairment losses.
b. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika
liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan
atau dibatalkan atau kadaluarsa.
b. Financial liabilities are derecognised when the
obligations specified in the contract are discharged,
cancelled or have expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada
digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman
yang sama pada keadaan yang secara substansial
berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada
yang secara substansial telah diubah, maka
pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan
sebagai penghentian liabilitas awal dan pengakuan
liabilitas baru. Selisih antara nilai tercatat liabilitas
keuangan yang berakhir atau yang ditransfer,
dengan jumlah yang dibayarkan, termasuk aset nonkas yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung,
diakui dalam laporan laba rugi.
Where an existing financial liability is replaced by
another from the same lender on substantially
different terms, or the terms of an existing financial
liability are substantially modified, such an exchange
or modification is treated as a derecognition of the
original liability and the recognition of a new
financial liability. The difference between the carrying
amount of the extinguished or transferred financial
liability and the consideration paid, including any noncash assets transferred or liabilities assumed, shall be
recognised in profit or loss.
d. Identification and measurement of impairment on financial
assets
Impairment of financial assets
At each statement of financial position date, the Bank assesses
whether there is objective evidence that the financial assets not
carried at FVPL are impaired. Financial assets are impaired
when there is objective evidence that a loss event has occurred
after the initial recognition of the asset, and that the loss event
has an impact on the future cash flows of the asset that can be
estimated reliably.
d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset
keuangan
Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank
mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset
keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan
mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan
bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah
pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut
berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan
yang dapat diestimasi secara handal.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset
keuangan (lanjutan)
d. Identification and measurement of impairment on financial
assets (continued)
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti
obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut:
(i) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit
atau pihak peminjam;
(ii) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi
atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
(iii) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau
hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang
dialami pihak peminjam, memberikan keringanan
(konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin
diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami
kesulitan tersebut;
The criteria used by the Bank to determine objective evidence of
impairment are as follows:
(i) significant financial difficulties experienced by the issuer
or debtor;
(ii) breach of contract, like defaults or deferred principal or
interest payments;
(iii) the creditor, for economic or legal reasons in connection
with the financial difficulties experienced by the debtor,
provides relief (concession) to the debtor that may not be
given if the debtor does not have such difficulties;
(iv) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan
dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan lainnya;
(iv) there is a possibility that the debtor will declare
bankruptcy or perform other financial reorganisations;
(v) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat
kesulitan keuangan; atau
(vi) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya
penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas
masa datang dari kelompok aset keuangan sejak
pengakuan
awal
aset
dimaksud,
meskipun
penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset
keuangan secara individual dalam kelompok aset
tersebut, termasuk:
(v) the loss of an active market on financial assets as the
result of financial difficulties; or
(vi) observable data has indicated that there is measurable
decrease in the estimated future cash flows of the
financial assets since the initial recognition of the assets,
although the decrease cannot be identified to the
individual financial assets in the portfolio, including:
- memburuknya status pembayaran pihak peminjam
dalam kelompok tersebut; dan
- kondisi ekonomi nasional atau lokal yang
berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam
kelompok tersebut.
- deterioration of the payment status of the debtor in the
portfolio; and
- national or local economic conditions related to the
default on assets in the portfolio.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan
teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen
untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya,
periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) dan 12 (dua belas)
bulan dan untuk kasus tertentu diperlukan periode yang
lebih lama.
The estimation of period between the occurrence of events and
identification of loss are determined by management for every
identified portfolio. Generally, that period varies between 3
(three) and 12 (twelve) months and for specific cases, it needs
longer period.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset
keuangan (lanjutan)
d. Identification and measurement of impairment on financial
assets (continued)
Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas
aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara
individual atau secara kolektif untuk aset keuangan yang
tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan
tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas
aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset
keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank
memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan
yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan
menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individu, dan
untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui,
tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara
kolektif.
The Bank first assesses whether an objective evidence of
impairment exists individually for financial assets that are
individually significant, individually or collectively for financial
assets that are not individually significant. If the Bank
determines that no objective evidence of impairment exists for
an individually assessed financial asset, whether significant or
not, it includes the asset in a group of financial assets with
similar credit risk characteristics and collectively assesses them
for impairment. Assets that are individually assessed for
impairment and for which an impairment loss is or continues to
be recognised are not included in a collective assessment of
impairment.
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan
nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria
di bawah ini:
The Bank determines that loans should be evaluated
individually for impairment if one of the following criteria is
met:
(i) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan
dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai;
(ii) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual
memiliki nilai signifikan.
(i) Loans which individually have significant value and
objective evidence of impairment;
(ii) Restructured loans which individually have significant
value.
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan
nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di
bawah ini:
The Bank determines loans to be evaluated for impairment
through collective evaluation if one of the following criteria is
met:
(i) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan
namun tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai;
(ii) Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak
signifikan;
(iii) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual
memiliki nilai tidak signifikan.
(i) Loans which individually have significant value but there
is no objective evidence of impairment;
(ii) Loans which individually have insignificant value;
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
(iii) Restructured loans which individually have insignificant
value.
Penghitungan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset
keuangan yang dinilai secara kolektif berdasarkan
pengalaman kerugian yang lalu (historical loss experience).
Historical loss experience disesuaikan menggunakan dasar
data yang dapat diobservasi untuk mencerminkan efek dari
kondisi saat ini terhadap Bank dan menghilangkan efek dari
masa lalu yang sudah tidak berlaku saat ini. Aset keuangan
dikelompokan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang
sama antara lain dengan mempertimbangkan segmentasi
kredit dan tunggakan debitur.
The calculation of allowance for impairment losses on financial
assets are collectively evaluated on the basis of historical loss
experience. Historical loss experience is adjusted on the basis of
current observable data to reflect the effects of current
conditions affecting the Bank and to remove the effects of
conditions in the historical period that do not currently exist.
Financial assets are grouped on the basis of similar credit risk
characteristics by considering the credit segmentation and past
due status of the debtors, among others.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset
keuangan (lanjutan)
d. Identification and measurement of impairment on financial
assets (continued)
Bank menggunakan roll rate analysis method , untuk
menilai penyisihan kerugian penurunan nilai aset. Bank
menggunakan data historis selama 3 (tiga) tahun dalam
menghitung Probability of Default (PD) dan Loss Given
Default (LGD).
The Bank uses roll rate analysis method to assess the allowance
for impairment losses. Bank uses historical data for 3 (three)
years in calculating the Probability of Default (PD) and Loss
Given Default (LGD).
Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus
kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi
berikut:
The Bank uses the fair value of collateral as the basis for future
cash flow if one of the following conditions is met:
(i) Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika
pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan;
(ii) Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi
dan didukung dengan perjanjian legal pengikatan
agunan.
(i) Loans are collateral dependent, i.e. if the source of loans
repayment is only from the collateral;
(ii) Foreclosure of collateral is most likely to occur and
supported by legally binding collateral agreement.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat
pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih
antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi
arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku
bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
Impairment losses on financial assets carried at amortised cost
are measured as the difference between the carrying amount of
the financial assets and present value of estimated future cash
flows discounted at the financial assets' original effective
interest rate.
Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau
investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang
atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami
kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan
suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum
persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or HTM investment are
renegotiated or otherwise modified because of financial
difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured
using the original effective interest rate before the modification
of terms.
Jika kredit yang diberikan, piutang atau investasi yang
dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel,
maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur
setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif
yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
If a loan, receivable or HTM investment has a variable interest
rate, the discount rate used to measure the impairmentloss is the
current effective interest rate specified in the contract.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset
keuangan (lanjutan)
Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan
nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan
menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi, dimana
perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang
atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial
asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari
pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk
memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah
pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
Kerugian penurunan nilai yang terjadi diakui dalam laporan
laba rugi dan dicatat pada akun "Penyisihan kerugian
penurunan nilai" sebagai pengurang terhadap aset keuangan
yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.
d. Identification and measurement of impairment on financial
assets (continued)
As a practical guidance, the Bank can measure the impairment
based on the instrument's fair value by using observable market
price, where the calculation of present value of the estimated
future cash flows of collateralised financial asset reflects the
generated cash flow from the foreclosure of collateral net of
costs to acquire and sell the collateral, regardless of whether or
not foreclosure is probable. Impairment losses are recognised
in profit or loss and reflected in an "Allowance for impairment
losses" account as a deduction from financial assets carried at
amortised cost.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan
nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan
secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat
kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai
yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara
langsung, atau dengan menyesuaikan akun cadangan.
Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat
aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi
sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal
pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan
diakui pada laporan laba rugi pada periode berjalan.
If, in a subsequent period, the amount of impairment loss
decreases and the decrease can be related objectively to an
event that occured after the impairment was recognised (i.e.
improvement in the debtor’s or issuer’s credit rating), the
impairment loss that was previously recognised has to be
reversed either directly or by adjusting the allowance account.
The reversal should not result in a carrying amount of the
financial asset that exceeds what the amortised cost would have
been had the impairment not been recognised at the date the
impairment is reversed. The reversal amount is recognised in
the current profit or loss.
Kerugian penurunan nilai atas surat berharga yang tersedia
untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian
kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas
ke dalam laporan laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang
dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi
merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi
pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini,
dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang
sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi.
Impairment losses on AFS marketable securities are recognised
by transferring the cumulative loss that has been recognised
directly in equity to profit or loss. The cumulative loss that has
been removed from equity and recognised in profit or loss is the
difference between the acquisition cost (net of any principal
repayment and amortisation) and the current fair value, less
any impairment loss on that financial asset previously
recognised in profit or loss.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset
keuangan (lanjutan)
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang
yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual
meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif
dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan kerugian nilai pada laporan laba rugi, maka
kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan
diakui pada periode terjadinya.
d. Identification and measurement of impairment on financial
assets (continued)
If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument
classified as AFS securities increases and the increase can be
objectively related to an event occurring after the impairment
loss was recognised in the profit or loss, the impairment loss is
reversed and recognised in the period it occurred.
Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami
penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang
digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam
pengukuran kerugian penurunan nilai.
Interest income on the impaired financial assets continues to be
recognised using the original rate of interest used to discount
the future cash flows for the purpose of measuring the
impairment loss.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang
telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan
dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan
nilai. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah
dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai
pendapatan operasional selain bunga.
The recoveries of written-off financial assets in the current
period are credited by adjusting the allowance for impairment
losses accounts. Recoveries of written-off loans from previous
period are recorded as operational income other than interest
income.
Penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi
Sesuai
dengan
Surat
Bank
Indonesia
(BI)
No.13/658/DPNP/DPnP (SE-BI) tanggal 23 Desember
2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk
penyisihan penghapusan atas aset non-produktif dan
transaksi rekening administrasi (komitmen dan kontinjensi),
namun Bank tetap harus menghitung penyisihan kerugian
penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang
berlaku.
Impairment of commitments and contingencies
In
accordance
with
Bank
Indonesia
Letter
No.13/658/DPNP/DPnP (SE-BI) dated December 23, 2011,
Bank is not required to provide an allowance for impairment
losses on non-productive assets and administrative account
transactions (commitments and contingencies), but the Bank
should still calculate the allowance for impairment losses in
accordance with the applicable accounting standards.
Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain
terdiri dari bank garansi dan fasilitas kredit yang belum
digunakan.
Commitments and contingencies of off-balance-sheet
transactions include bank guarantees and unused loans
facilities.
Perubahan metode penentuan penyisihan kerugian
penurunan nilai di atas merupakan perubahan kebijakan
akuntansi yang seharusnya diterapkan secara retrospektif
dengan melakukan penyajian kembali laba rugi
komprehensif tahun-tahun sebelumnya. Namun karena
dampak dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak
material terhadap laba rugi tahun-tahun sebelumnya, maka
tidak dilakukan penyajian kembali dan dampak perubahan
tersebut diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
The above changes on the determination of allowance for
impairment losses represent changes in accounting policy
which should generally be applied retrospectively requiring
restatements of prior years’ comprehensive income. However,
as the impact of the change in respect of prior years’ results is
not material, no restatements were made and the impact of the
change is charged to the current period's profit or loss.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset
keuangan (lanjutan)
Penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi (lanjutan)
Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu
kepada PSAK 57 (revisi 2009): “Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” dan PSAK 48 (revisi
2014): “Penurunan Nilai Aset”.
d. Identification and measurement of impairment on financial
assets (continued)
Impairment of commitments and contingencies (continued)
The calculation for allowance for impairment losses is
conducted according to PSAK 57 (revised 2009): “Provision,
Contingent Liabilities and Contingent Assets” and PSAK 48
(revised 2014): “Impairment of Assets”.
Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif
disajikan sebagai estimasi kerugian atas komitmen dan
kontinjensi pada laporan posisi keuangan.
Estimated losses from off-balance-sheet transactions are
presented as estimated losses on commitments and
contingencies on the statements of financial position.
Penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai dari
taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif
dicatat dalam periode dimana penyesuaian tersebut diketahui
atau dapat ditaksir secara wajar. Penyesuaian ini termasuk
penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai aset
produktif dan penambahan taksiran kerugian atas transaksi
rekening administratif, maupun pemulihan aset yang telah
dihapusbukukan sebelumnya.
Adjustments to the allowance for impairment losses from the
estimated losses from administrative accounts transaction are
reported in the period such adjusments become known or can
be reasonably estimated. These adjustments include additional
allowance for impairment losses from productive assets and
additional estimated losses from administrative accounts
transactions, as well as recoveries of previously written-off
assets.
Transaksi komitmen dan kontinjensi dihapusbukukan dari
penyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat
bahwa transaksi komitmen dan kontinjensi tersebut tidak
dapat tertagih lagi.
The commitment and contingent transactions written-off are
charged to the allowance for impairment losses when
management believes that they are definitely uncollectible.
e.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar
biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan
nilai.
e. Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are
stated at amortised cost using the effective interest method less
allowance for impairment losses.
f.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), deposito
berjangka dan call money .
f. Placements with Bank Indonesia and other banks
Placements with Bank Indonesia and other banks consist of
Fasilitas Simpanan Bank Indonresia (FASBI), time deposits and
call money.
Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo
penempatan dikurangi dengan diskonto yang belum
diamortisasi.
Placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding
balances net of unamortised discount.
Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar biaya
perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga
efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
Placements with other banks are stated at amortised cost using
the effective interest method less allowance for impairment
losses.
g. Surat-surat berharga
Surat-surat berharga yang dimiliki terdiri dari Obligasi
Pemerintah dan Negotiable Certificate of Deposit.
g. Marketable securities
Marketable securities consist of Government Bonds and
Negotiable Certificate of Deposit.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
g. Surat-surat berharga (lanjutan)
Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam
kelompok tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai
wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
akibat perubahan nilai wajar, setelah dikurangi pajak, diakui
pada penghasilan komprehensif lain dan dicatat sebagai
komponen ekuitas. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat
dari surat-surat berharga diakui sebagai keuntungan atau
kerugian pada tahun dimana surat-surat berharga tersebut
dijual. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari
surat-surat berharga tersedia untuk dijual tersebut, setelah
dikurangi pajak, yang disajikan dalam ekuitas diakui sebagai
pendapatan atau beban pada tahun terjadi realisasi.
Penurunan permanen atas nilai surat-surat berharga tersedia
untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
g. Marketable securities (continued)
Marketable securities classified as available-for-sale are stated
at fair value. Unrealised gains or losses from changes in fair
value, net of tax, are recognised in other comprehensive income
and presented in the equity section. The difference between the
selling price and the carrying value of the marketable securities
is recognised as gain or losses in the year when realised. The
unrealised gains or losses, net of tax, of the available-for-sale
marketable securities presented in equity are recognised as
income or expense in the year when realised. Any permanent
decline in the value of available-for-sale marketable securities
is recognised in the current year's statements of income.
Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
Premium or discount is amortised using effective interest rate
method.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat
bukti obyektif penurunan nilai. Penyisihan kerugian
penurunan nilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagai
penambah/pengurang terhadap surat-surat berharga.
The allowance for impairment losses is provided if there is an
objective evidence of impairment. The allowance for
impairment losses and changes in fair value are presented as
additions to/deductions from the outstanding balance of
marketable securities.
h. Kredit yang diberikan
Kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif,
dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai.
Biaya
perolehan
diamortisasi
dihitung
dengan
memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan
biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan
laba rugi. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika
terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
h. Loans
Loans are measured at amortised cost using the effective
interest method, less allowance for impairment losses.
Amortised cost is calculated by taking into account any discount
or premium on acquisition and transaction costs that are an
integral part of effective interest rate. The amortisation is
recognised in profit or loss. Allowance for impairment losses is
provided if there is an objective evidence of impairment.
Restrukturisasi kredit yang diberikan
Setelah syarat dan ketentuan kredit direnegosiasi, penurunan
nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal
yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit
tersebut tidak lagi dianggap menunggak. Manajemen akan
melakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasi
secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua
kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan
terjadi. Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif
akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti
evaluasi penurunan nilai atas kredit.
Loan restructuring
After the terms of loans have been renegotiated, any impairment
is measured using the original effective interest rate as
calculated before the modification of terms and the loan is no
longer considered past due. Management continuously reviews
renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that
future payments are likely to occur. The loans continue to be
subject to an individual or collective impairment assessment,
following the impairment assessment of loans.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
h. Kredit yang diberikan (lanjutan)
Restrukturisasi kredit yang diberikan (lanjutan)
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang
berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui
bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah
ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk
penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun
pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan
yang tercatat sebelum restrukturisasi.
h. Loans (continued)
Loan restructuring (continued)
Losses on loan restructuring in respect of modification of the
terms of the loans are recognised only if the cash value of total
future cash receipts specified in the new terms of the loans,
including both receipts designated as interest and those
designated as loan principal, are less than the recorded
amounts of loans before restructuring.
Kredit yang dihapus buku
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat
prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau
hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir.
Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan
mendebet penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan
kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan, pada
periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun
penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali
atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada
periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional
selain bunga.
Loans written-off
Loans are written-off when there is no realistic prospect of
collection or when the Bank’s normal relationship with the
borrowers has ceased to exist. When loans are deemed
uncollectible, they are written-off against the related allowance
for impairment losses. The recoveries of written-off loans, in
current period is credited by adjusting the allowance for
impairment losses accounts. Recoveries of written-off loans
from previous period are recorded as operational incomes other
than interest income.
Aset tetap dan penyusutan
Bank menerapkan PSAK 16 (penyesuaian 2014), "Aset
Tetap". Penyesuaian PSAK ini juga mengatur akuntansi
tanah dan sekaligus mencabut PSAK 47, "Akuntansi
Tanah".
i. Fixed assets and depreciation
The Bank implemented PSAK 16 (improvement 2014), "Fixed
Assets". This improvement PSAK also prescribes the accounting
for land and therefore, it revoked PSAK 47, "Accounting for
Land".
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan awal aset tetap
meliputi biaya konstruksi atau harga pembelian dan setiap
biaya diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke
kondisi kerjanya dan lokasi untuk digunakan. Tanah
dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated
depreciation and impairment losses (if any). The initial cost of
the fixed assets consists of its construction cost or purchase
price and any directly attributable costs of bringing the asset to
its working condition and location for its intended use. Land is
stated at historical cost and is not depreciated.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan
dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap”. Akumulasi
biaya perolehan meliputi biaya konstruksi dan biaya
langsung lainnya. Aset dalam penyelesaian tidak disusutkan
dan hanya akan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap
yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan
dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Assets under construction are stated at cost and are presented
as part of “Fixed Assets”. The accumulated costs include cost
of construction and other direct costs. Assets under construction
are not depreciated and they will only be reclassified to the
appropriate fixed asset account when the construction is
completed and the constructed asset is ready for its intended
use.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.
AKUNTANSI
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
Aset tetap dan penyusutan (lanjutan)
Pengakuan penyusutan dimulai ketika aset tersebut ada di
lokasi dan kondisinya dan dapat dioperasikan sebagaimana
yang dimaksud oleh manajemen. Penyusutan dihitung
dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan umur
manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
i. Fixed assets and depreciation (continued)
Recognition of depreciation commences when an asset is in its
location and condition and capable of being operated in the
manner intended by management. Depreciation is computed
using the straight-line method, based on the estimated useful
lives of the fixed assets as follows:
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.
Renovasi gedung yang disewa
Kendaraan bermotor
Perlengkapan kantor
j.
AKUNTANSI
Tarif penyusutan/
Depreciaton rates
Masa manfaat/
Useful life
50% - 20%
25% - 12,5%
25% - 12,5%
2 - 5 tahun/years
4 - 8 tahun/years
4 - 8 tahun/years
Leasehold improvements
Vehicles
Office equipment
Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi
itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset
tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria
pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang
tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan
laba rugi pada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku,
nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah
kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara
prospektif.
When a significant inspection of the asset is performed, the cost
of inspection is capitalised as part of the replacement cost of the
asset’s carrying amount, if the criteria for recognition are met.
All maintenance and repair costs which do not fulfill the
capitalisation criteria, are recognised in profit or loss upon
occurrence. At each financial year end, the assets’ residual
values, useful lives and methods of depreciation are reviewed,
and adjusted prospectively as appropriate.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada
saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset
(dihitung dari selisih antara jumlah neto hasil pelepasan dan
jumlah tercatat dari aset) diakui dalam laporan laba rugi
pada tahun yang sama ketika aset tersebut dihentikan
pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognised upon disposal or when
no future economic benefits are expected from its use or
disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the
asset (calculated as the difference between the net disposal
proceeds and the carrying amount of the asset) is recognised in
profit or loss in the year the asset is derecognised.
j. Impairment of non-financial assets
The carrying values of non-financial assets are reviewed for
impairment whenever events or changes in circumstances
indicate that the carrying amount of an asset may not be
recoverable. If such indication exists and where the carrying
amount of an asset exceeds the estimated recoverable amount,
the assets or cash-generating units are written down to their
recoverable amount. The estimated recoverable amount of an
asset is the higher of an asset's fair value and value-in-use. The
fair value is the amount obtainable from the sale of an asset in
an arm's length transaction less costs of disposal while value-inuse is the present value of estimated future cash flows expected
to arise from the continuing use of an asset and from its
disposal at the end of its useful life. For an asset that does not
generate largely independent cash inflows, the recoverable
amount is determined for the cash-generating unit to which the
asset belongs. Impairment losses are recognised in profit or
loss.
Penurunan aset non-keuangan
Nilai tercatat aset non-keuangan ditelaah untuk penurunan
nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan bahwa nilai tercatat suatu aset tidak dapat
dipulihkan. Jika ada indikasi seperti itu dan nilai tercatat
suatu aset melebihi taksiran jumlah terpulihkan, aset atau
unit penghasil kas diturunkan nilainya ke jumlah
terpulihkan. Taksiran jumlah terpulihkan aset adalah yang
lebih tinggi dari nilai wajar aset dan nilai pakai. Nilai wajar
adalah nilai yang diperoleh dari penjualan aset dalam
transaksi yang wajar dikurangi biaya penjualan sedangkan
nilai pakai adalah nilai kini dari estimasi arus kas masa
mendatang yang diharapkan muncul dari penggunaan aset
secara terus menerus dan dari penjualannya pada akhir masa
pakainya. Untuk aset yang tidak menghasilkan arus kas
masuk independen yang besar, jumlah terpulihkan
ditentukan untuk unit penghasil kas terkait aset tersebut.
Rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi.
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
Penurunan aset non-keuangan (lanjutan)
Dalam membuat taksiran nilai pakai, estimasi arus kas masa
mendatang didiskontokan ke nilai sekarang dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang
mencerminkan penilaian pasar saat ini dari nilai waktu dari
uang dan risiko spesifik untuk aset.
j. Impairment of non-financial assets (continued)
In assessing value-in-use, the estimated future cash flows are
discounted to their present value using a pre-tax discount rate
that reflects current market assessments of the time value of
money and the risks specific to the asset.
Untuk aset non-keuangan tidak termasuk aset takberwujud
dengan masa manfaat tidak terbatas, penilaian dilakukan
pada setiap tanggal pelaporan, apakah ada indikasi bahwa
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui mungkin
tidak lagi ada atau mungkin telah menurun. Jika indikasi
tersebut terjadi, jumlah terpulihkan diperkirakan. Rugi
penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik hanya jika
telah terjadi perubahan dalam estimasi yang digunakan
untuk menentukan jumlah terpulihkan aset sejak rugi
penurunan nilai terakhir diakui. Jika ini kasusnya, jumlah
tercatat aset meningkat menjadi jumlah terpulihkan tersebut.
Jumlah peningkatan tersebut tidak dapat melebihi nilai
tercatat yang telah ditentukan, setelah dikurangi penyusutan
atau amortisasi, sehingga seolah-olah kerugian penurunan
nilai yang diakui untuk aset tahun-tahun sebelumnya tidak
pernah terjadi.
For non-financial assets excluding intangible assets with
indefinite useful life, an assessment is made at each reporting
date as to whether there is any indication that previously
recognised impairment losses may no longer exist or may have
decreased. If such indication exists, the recoverable amount is
estimated. A previously recognised impairment loss is reversed
only if there has been a change in the estimates used to
determine the asset's recoverable amount since the last
impairment loss was recognised. If that is the case, the carrying
amount of the asset is increased to its recoverable amount.
That increased amount cannot exceed the carrying amount that
would have been determined, net of depreciation or
amortisation, had no impairment loss been recognised for the
asset in prior years.
Pembalikan tersebut diakui dalam laporan laba rugi kecuali
aset dicatat pada nilai revaluasi, yang mana pembalikan
diperlakukan sebagai peningkatan revaluasi. Setelah
pembalikan itu, beban penyusutan atau amortisasi
disesuaikan dalam tahun-tahun mendatang untuk
mengalokasikan jumlah revisi nilai tercatat aset, dikurangi
nilai sisa, secara sistematis atas sisa manfaatnya.
Such reversal is recognised in profit or loss unless the asset is
carried at revalued amount, in which case the reversal is
treated as a revaluation increase. After such a reversal, the
depreciation or amortisation expense is adjusted in future years
to allocate the asset's revised carrying amount, less any residual
value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Aset takberwujud dengan masa manfaat tidak terbatas diuji
untuk penurunan nilai setiap tahun baik secara individu
maupun di tingkat unit penghasil kas mana yang sesuai dan
ketika keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatat
mungkin mengalami penurunan nilai.
Intangible assets with indefinite useful lives are tested for
impairment annually either individually or at the cash
generating unit level as appropriate and when circumstances
indicate that the carrying value may be impaired.
k. Aset lain-lain
Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga, biaya dibayar di
muka, tunjangan karyawan terkait program kepemilikan
kendaraan, setoran jaminan dan lain-lain.
k. Other assets
Other assets consist of interest recevables, prepaid expenses,
car ownership program, security deposits and others.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat
masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis
lurus (straight-line method).
Prepaid expenses are amortised over their beneficial periods
using the straight-line method.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
j.
AKUNTANSI
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
Liabilitas segera
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus
segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak
atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan
untuk itu. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
l. Liabilities immediately payable
Liabilities immediately payable represent obligations to third
parties based on contract or order by those having authority
that have to be settled immediately. Liabilities immediately
payable are measured at their amortised cost using effective
interest method.
m. Simpanan nasabah
Simpanan nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh
masyarakat kepada Bank
berdasarkan perjanjian
penyimpanan dana. Termasuk dalam akun ini adalah giro,
tabungan, deposito berjangka dan bentuk lain yang
dipersamakan dengan itu.
n. Deposits from customers
Deposits from customers are the funds placed by customers
(excluding banks) with the Bank based on fund deposit
agreements. Included in this account are current accounts,
saving accounts, time deposits and other forms which are
similar.
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan
sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara
pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah
pembayaran lainnya.
Current accounts represent customers' funds which can be used
as payment instruments, and which can be withdrawn by the
depositors at any time through check writing, or transfers
between accounts using bilyet giro and other orders of payment
or transfer.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati.
Saving accounts represent customers' funds, which can only be
withdrawn by the depositors under certain conditions.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank.
Time deposits represent customers' funds, which can only be
withdrawn by the depositors at specific maturities.
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada
nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi
dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau
premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan
biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari suku bunga efektif.
Deposits from customers are classified as liabilities measured at
amortised cost, which are initially recognised at fair value and
subsequently measured at amortised cost using the effective
interest method. Amortised cost is calculated by taking into
account any discount or premium related to the initial
recognition of the deposits from customers and transaction
costs that are an integral part of the effective interest rate.
n. Simpanan dari bank lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank
lain dalam bentuk tabungan, giro dan deposito berjangka
dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian.
n. Deposits from other banks
Deposits from other banks represent liabilities to other banks,
in the form of savings deposits, current accounts and time
deposits with maturities based on contracts.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
l.
AKUNTANSI
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
n. Simpanan dari bank lain (lanjutan)
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada
awalnya diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya
perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan
adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal
simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
n. Deposits from other banks (continued)
Deposits from other banks are classified as liabilities measured
at amortised cost, which are initially recognised at fair value
and are subsequently measured at amortised cost using the
effective interest method. Amortised cost is calculated by taking
into account any discount or premium related to the initial
recognition of deposits from other banks and transaction costs
that are an integral part of the effective interest rate.
o. Pinjaman yang diterima
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari
Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia dengan
kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan
perjanjian pinjaman.
o. Borrowings
Borrowings are funds received from the Government of the
Republic of Indonesia and Bank Indonesia with payment
obligation based on borrowing agreements.
Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada
awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian
dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan
diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya
diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal
pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Borrowings are classified as liabilities measured at amortised
cost which are initially recognised at fair value and
subsequently measured at amortised cost using the effective
interest method. Amortised cost is calculated by taking into
account any discount or premium related to the initial
recognition of borrowings and transaction costs that are an
integral part of the effective interest rate.
p. Modal saham
Modal saham diukur dengan nilai nominal untuk seluruh
saham yang diterbitkan dan diklasifikasikan sebagai bagian
dari "Ekuitas". Biaya tambahan yang terkait langsung
dengan penerbitan saham baru dikurangkan terhadap modal
saham.
p. Share capital
Share capital is measured at par value for all shares issued and
is classified as part of "Equity". Incremental costs directly
attributable to the issuance of new shares are deducted against
share capital.
q. Saldo laba
Saldo laba merupakan saldo kumulatif laba atau rugi bersih,
distribusi dividen, penyesuaian periode sebelumnya, efek
dari perubahan kebijakan akuntansi dan penyesuaian modal
lainnya.
q. Retained earnings
Retained earnings represent the cumulative balance of net
income or loss, dividend distributions, prior period adjustments,
effects of changes in accounting policy and other capital
adjustments.
r.
r. Interest income and expense recognition
Interest income is recognised to the extent that it is probable
that the economic benefits will flow to the Bank and the income
can be reliably measured. Interest expenses are recognised in
conformity with its benefits in the current operations (accrual
basis).
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
Pengakuan pendapatan dan beban bunga
Pendapatan bunga diakui apabila besar kemungkinan
manfaat ekonomi akan mengalir kepada Bank dan
pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Beban
bunga diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang
bersangkutan (accrual basis).
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
Pengakuan pendapatan dan beban bunga (lanjutan)
Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi
menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga
efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang
selama masa perkiraan umur dari aset keuangan atau
liabiltas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode
yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset
keuangan atau liabilitas keuangan.
r. Interest income and expense recognition (continued)
Interest income and expenses are recognised in profit or loss
using the effective interest method. The effective interest rate is
the rate that exactly discounts the estimated future cash
payments and receipts through the expected life of the financial
assets or liability (or, where appropriate, a shorter period) to
the carrying amount of the financial assets or liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank
mengestimasikan arus kas di masa datang dengan
mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam
instrumen
keuangan
tersebut,
tetapi
tidak
mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
Perhitungan ini mencakup seluruh imbalan/provisi dan
bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya
transaksi meliputi biaya tambahan yang dapat diatribusikan
secara langsung untuk perolehan aset keuangan atau
penerbitan liabilitas keuangan.
When calculating the effective interest rate, the Bank estimates
future cash flows considering all contractual terms of the
financial instrument but not future credit losses. This
calculation includes all remuneration/fees and points paid or
received that are an integral part of the effective interest rate.
Transactions costs include incremental costs that are directly
attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of
a financial liability.
Bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, surat berharga
yang tersedia untuk dijual yang dihitung menggunakan suku
bunga efektif.
Interest on financial assets and liabilities at amortised cost,
AFS financial assets are calculated on an effective interest
basis.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa
telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan
nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya
diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan
untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung
kerugian penurunan nilai.
If a financial asset or group of similar financial assets' value
has diminished as a result of impairment losses, interest income
subsequently obtained is recognised based on the effective
interest rate used to discount future cash flows in calculating
impairment losses.
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunga telah
lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang
pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum
diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan
nilai. Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan
dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit
yang mengalami penurunan nilai.
Loans whose principal or interest has been past due for 90 days
or more, or where reasonable doubt exists as to the timely
collection, are generally classified as impaired loans. Interest
accrued but not yet collected is reversed when a loan is
classified as impaired loan.
Pendapatan dan beban provisi dan komisi
Pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan
liabilitas keuangan yang merupakan bagian dari suku bunga
efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif.
Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset
atau liabilitas keuangan, atau selama periode risiko.
s. Fees and commission income and expense
Fees and commissions income and expense of financial assets
and liabilities, which are an integral part of the effective
interest rate are being taken into account in calculating the
effective interest rate. These income and expense are amortised
during the life of financial assets or liabilities or during the
period of the risk.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
r.
s.
AKUNTANSI
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
Pendapatan dan beban provisi dan komisi (lanjutan)
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan
perkreditan dan atau jangka waktu perkreditan, atau
jumlahnya tidak material diakui sebagai pendapatan atau
beban pada saat terjadinya transaksi.
s. Fees and commission income and expense (continued)
Commissions and fees not related to lending activities or loan
periods, or not material are recognised as revenues and
expenses at the time the transactions occur.
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan dengan kredit
diakui sebagai bagian dari pendapatan bunga.
Fees and commission income related to lending activities are
recognised as part of interest income.
Sewa
Bank mengklasfikasikan sewa berdasarkan sejauh mana
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset
sewaan berada lessor atau lessee, dan pada substansi
transaksi daripada bentuk kontraknya.
t. Lease
The Bank classifies leases based on the extent to which risks
and rewards incidental to the ownership of a leased asset are
vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the
transaction rather than the form of the contract.
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian
sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan
atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah
pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu
aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk
menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset.
The determination of whether an arrangement is, or contains a
lease is based on the substance of the arrangement at the
inception date and whether the fulfillment of the arrangement is
dependent on the use of a specific asset and the arrangement
conveys a right to use the asset. Leases that transfer to the
lessee substantially all of the risks and rewards incidental to
ownership of the leased item are classified as finance leases.
Leases which do not transfer to the lessee substantially all of the
risks and rewards incidental to ownership of the leased item are
classified as operating leases.
Dalam sewa operasi, Bank mengakui pembayaran sewa
sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis)
selama masa sewa.
Under an operating lease, the Bank recognises lease payment
as an expense on a straight-line basis over the lease term.
u. Perpajakan
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak
yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada
tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat
aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh
perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan,
kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah
langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
u. Taxation
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been
enacted or substantively enacted at statements of financial
position date. Changes in the carrying amount of deferred tax
assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to
current year operations, except to the extent that they relate to
items previously charged or credited to equity.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan
liabilitas untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan
pajaknya diakui sebagai pendapatan pajak tangguhan
dengan metode liabilitas (liability method). Tarif pajak yang
berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
Deferred income tax is provided, using the liability method, for
temporary differences arising between the tax bases of assets
and liabilities and their carrying values for financial reporting
purposes. The effective tax rate is used to determine deferred
tax.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
s.
t.
AKUNTANSI
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
u. Perpajakan (lanjutan)
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan
bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan
memadai untuk dapat dikompensasi dengan aset pajak
tangguhan yang diakui tersebut.
u. Taxation (continued)
A deferred tax asset is recognised to the extent that it is
probable that future taxable profits will be available against
which the deferred tax asset can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat
diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan
permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan
atau banding sudah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an
assessment is received or, if objected or appealed against, when
the results of the objection or appeal has been determined.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena
pajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif
pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income
for the year and computed using prevailing tax rates.
Bank menerapkan PSAK 46 (revisi 2014), yang
mengharuskan Bank untuk memperhitungkan konsekuensi
pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa
depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas)
yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksitransaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam periode
berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.
Bank applied PSAK 46 (revised 2014), which requires the Bank
to account for the current and future tax consequences of the
future recovery (settlement) of the carrying amount of assets
(liabilities) that are recognised in the statements of financial
position; and transactions and other events of the current
period that are recognised in the financial statements.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
v. Employee benefits
Employment Termination Benefts and Pension Obligation
v. Imbalan kerja
Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja dan Liabilitas
Pensiun
Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika
karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun
normal. Bank mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja
ketika Bank menunjukkan komitmennya untuk memutuskan
kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana
formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk
dibatalkan. Biaya pemutusan kontrak kerja diakui pada
periode ketika Bank telah menunjukkan komitmennya untuk
mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang
ditanggung oleh program.
Empoyment termination benefits are payable whenever an
employee's employment is terminated before the normal
retirement date. The Bank recognizes termination benefits when
it is demonstrably committed to terminate the employment of
current employees according to a detailed formal plan and the
possibility to withdraw the plan is low. Termination costs are
recognized in the period when the Bank is demontrably
commited to make a significant reduction in the number of
employees covered by a plan.
Bank mengakui penyisihan imbalan kerja berdasarkan
Undang-undang No. 13/2003. Penyisihan tersebut diakui
berdasarkan perhitungan aktuaris. Metode perhitungan
aktuaria yang digunakan aktuaris adalah metode Projected
Unit Credit.
The Bank recognizes provisions for employee service
entitlements in accordance with Labor Law No. 13/2003. The
provisions are recognized using actuarial calculation. The
method used by the actuary for actuarial calculation is the
Projected Unit Credited.
Liabilitas imbalan pasti yang diakui dalam laporan posisi
keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada
tanggal laporan posisi keuangan disesuaikan dengan
keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang
belum diakui.
The liability recognised in the statement of financial position in
respect of a defined pension benefit plan is the present value of
the defined benefit obligation at the statement of financial
position date adjusted for unrecognised actuarial gains or
losses an past service costs.
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
v. Imbalan kerja (lanjutan)
Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja dan Liabilitas
Pensiun (lanjutan)
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan
mendiskontokan arus kas estimasi menggunakan tingkat
bunga Obligasi Pemerintah (dengan pertimbangan saat ini
tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporasi berkualitas
tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang
imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang
kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo liabilitas
pensiun yang bersangkutan.
v. Employee benefits (continued)
Employment Termination Benefts and Pension Obligation
(continued)
The present value of the defined benefit obligation is determined
by discounting the estimated future cash outflows using interest
rates of Government Bonds (considering currently there is no
deep market for high quality corporate bonds) that are
denominated in the currency in which the benefit will be paid,
and that have terms to maturity approximating the terms of the
related pension liability.
Pengukuran kembali dapat timbul dari perubahan pada
asumsi-asumsi aktuarial yang dibebankan atau dikreditkan
ke ekuitas di penghasilan komprehensif lain dan disajikan
bagian dari penghasilan komprehensif lain di ekuitas.
Remeasurement arising from experience adjustments and
changes in actuarial assumptions are charged or credited to
equity in other comprehensive income and presented as part of
other comprehensive income in equity.
Biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
Past service costs are recognised immediately in the statement
of profit or loss and other comprehensive income.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
w. Transactions with related parties
The Bank enters into transactions with related parties. In these
financial statements, the term related parties are defined under
PSAK 7 (revised 2010) on “Related Party Disclosures”.
w. Transaksi dengan pihak berelasi
Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi.
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai
dengan PSAK 7 (revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika:
(i) Suatu pihak yang secara langsung, atau tidak langsung
yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (a)
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di
bawah pengendalian bersama, dengan Bank; (b)
memiliki pengaruh signifikan atas Bank; atau (c)
memiliki pengendalian bersama atas Bank;
The Bank considers the following as its related parties:
(i) a person who, directly or indirectly through one or more
intermediaries, (a) controls, or is controlled by, or under
common control with the Bank, (b) has significant
influence over the Bank or (c) has joint control over the
Bank;
(ii) suatu pihak yang berada dalam kelompok usaha yang
sama dengan Bank;
(iii) suatu pihak yang merupakan ventura bersama di mana
Bank sebagai venturer;
(iv) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen
kunci Bank;
(v) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari
individu yang diuraikan dalam butir (i) atau (iv);
(vi) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan,
dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh
beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung,
individu seperti diuraikan dalam butir (iv) atau (v);
(ii) an entity which is a member of the same group as the
Bank;
(iii) an entity which is a joint venture of a third party in which
the Bank has ventured in;
(iv) a member of key management personnel of the Bank;
(vii) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca-kerja
untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas terkait
Bank.
(vii) an entity which is a post-employment benefit plan for the
benefit of employees of either the Bank or an entity
related to the Bank.
(v) a close family member of the person described in clause
(i) or (iv);
(vi) an entity that is controlled, jointly controlled or
significantly influenced, directly or indirectly by the
person described in clause (iv) or (v);
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
w. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang
disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan
tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh
transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak
berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam catatan
atas laporan keuangan (Catatan 25).
w. Transactions with related parties (continued)
Transactions with related parties are made on terms agreed by
both parties, where such requirements may not be the same as
other transactions undertaken with third parties. Material
transactions and balances with related parties are disclosed in
the notes to the financial statements and the relevant details
have been presented in note of the financial statements (Note
25).
x. Provisi
Provisi diakui jika Bank memiliki kewajiban kini (baik
bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat
peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian
kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal
mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
x. Provisions
Provisions are recognised when the Bank has a present
obligation (legal or constructive) where, as a result of a past
event, it is probable that an outflow of resources embodying
economic benefits will be required to settle the obligation and
reliable estimate can be made of the amount of obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan
disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang
paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk
menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi,
maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to
reflect the current best estimate. If it is no longer probable that
an outflow of resources embodying economic benefits will be
required to settle the obligation, the provision is reversed.
y. Liabilitas dan aset kontinjensi
Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan
tetapi diungkapkan kecuali jika kemungkinan terjadi kecil.
Aset kontinjensi tidak diakui namun diungkapkan dalam
laporan keuangan ketika adanya kemungkinan untuk
mendapatkan manfaat ekonomi.
y. Contingent liabilities and assets
Contingent liabilities are not recognised in the financial
statements but are disclosed unless the possibility of an outflow
of resources embodying economic benefits is remote.
Contingent assets are not recognised but are disclosed in the
financial statement when an inflow of economic benefits are
probable.
z.
z. Events after the reporting period
Any post-year-end event that provides additional information
about the Bank’s financial position (adjusting event) is reflected
in the financial statements. Post-year-end events that are not
adjusting events, if any, are disclosed when material to the
financial statements.
KEBIJAKAN
2. IKHTISAR
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
Peristiwa setelah periode pelaporan
Setiap peristiwa setelah akhir tahun yang menyebabkan
tambahan informasi mengenai posisi keuangan Bank
(adjusting event ) akan disesuaikan dalam laporan keuangan.
Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan merupakan
adjusting events , jika ada, akan diungkapkan ketika
memiliki dampak material terhadap laporan keuangan.
PERTIMBANGAN
3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGEMENTS
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia dibutuhkan estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi:
- nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas
aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan,
- jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
The preparation of financial statements in conformity with
Financial Accounting Standards in Indonesia requires the use of
estimates and assumptions that effects:
- the reported amounts of assets and liabilities, and disclosure of
contingent assets and liabilities at the date of the financial
statements,
- the reported amounts of revenues and expenses during the
reporting period.
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN
AKUNTANSI YANG PENTING
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGEMENTS (continued)
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik
manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul
mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management's best
knowledge of current events and activities, actual results may differ
from those estimates.
Pertimbangan profesional dan estimasi signifikan dalam
menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan adalah
sebagai berikut:
The most significant uses of the judgement and estimates in
determining the amounts recognised in the financial statements are
follows:
Usaha yang berkelanjutan
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan
Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan
berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk
melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu,
manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material
yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap
kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas
dasar usaha yang berkelanjutan.
Going concern
The Bank's management has made an assessment of the Bank's
ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank
has the resources to continue in business for the foreseeable future.
Futhermore, the management is not aware of any material
uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank's ability
to continue as a going concern. Therefore, the financial statements
continue to be prepared on the going concern basis.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu
sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan
mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55
(revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan
liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
seperti diungkapkan pada Catatan 2c.
Classification financial asset and liabilities
The Bank determine the classifications of certain assets and
liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if
they meet the definition set forth in PSAK 55 (revised 2014).
Accordingly, the financial assets and financial liabilities are
accounted for in accordance with the accounting policies disclosed
in Note 2c.
Nilai wajar atas instrumen keuangan
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang
tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar
aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian
termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input)
untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati
sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa
diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen
diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut
mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti
tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.
Fair value of financial instruments
Where the fair values of financial assets and financial liabilities
recorded on statements of financial position cannot be derived from
active markets, they are determined using a variety of valuation
techniques that include the use of mathematical models. The inputs
to these models are derived from observable market data where
possible, but where observable market data are not available,
judgment is required to establish fair values. The judgments include
considerations of liquidity and model inputs such as prepayment
rates and default rate assumptions.
Bank menampilkan nilai wajar atas instrumen keuangan
berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut:
- Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan harga kuotasian (tidak
disesuaikan) dalam pasar aktif;
- Tingkat 2 - nilai wajar yang menggunakan input selain
harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat
diobservasi, baik secara langsung (misalnya harga) atau
secara tidak langsung (misalnya diperoleh dari harga); dan
- Tingkat 3 - nilai wajar yang menggunakan input yang
bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input
yang tidak dapat diobservasi).
The Bank presents the fair value of financial instruments based on
the following fair value hierarchy:
- Level 1 - the fair value is based quoted prices (unadjusted) in
active markets;
- Level 2 - the fair value uses inputs other than quoted prices
included within Level 1 that are observable, either directly (ie
as prices) or indirectly (i.e, derived from prices); and
- Level 3 - the fair value uses inputs that are not based on
observable market data (unobservable inputs).
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGEMENTS (continued)
Klasifikasi pada investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Bank mengklasifikasikan aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah
ditetapkan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
Klasifikasi memerlukan pertimbangan signifikan untuk memiliki
investasi tersebut sampai dengan jatuh tempo. Dalam membuat
pertimbangan ini, Bank mengevaluasi intensi dan kemampuan
untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo.
Classification to held-to-maturity investments
The Bank classifies non-derivative financial assets with fixed and
determinable payments and fixed maturity as held-to-maturity
investments. This classification requires significant judgment to
hold such investments to maturity. In making this judgment, the
Bank evaluates its intention and ability to hold such investments to
maturity.
Aset keuangan tanpa harga kuotasi dalam pasar aktif
Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi,
yaitu antara lain, apakah aset memiliki harga kuotasi atau tidak
dalam pasar aktif. Termasuk dalam evaluasi apakah aset
keuangan memiliki kuotasi pasar dalam pasar aktif adalah
penentuan apakah harga yang dikuotasikan tersedia sewaktuwaktu dan apakah harga tersebut merepresentasikan transaksi
pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.
Financial assets not quoted in an active market
The Bank classifies financial assets by evaluating, among others,
whether the asset is quoted or not in an active market. Included in
the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active
market is the determination on whether quoted prices are readily
and regularly available and whether those prices represent actual
and regularly occurring market transactions in an arm’s length
basis.
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang
Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang produktif
secara kolektif dan individual untuk setiap tanggal laporan posisi
keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat
dalam laporan laba rugi. Secara khusus, justifikasi oleh
manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus
kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai.
Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang
situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan.
Impairment losses on loans and receivables
The Bank reviews its loans and receivables collectively and
individually at each statements of financial position date to assess
whether an impairment loss should be recorded in profit or loss. In
particular, judgment by management is required in the estimation
of the amount and timing of future cash flows when determining the
impairment loss. In estimating these cash flows, the Bank makes
judgments about the borrower’s financial situation and the net
realisable value of collateral.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif tersebut,
kredit dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko
kredit, dimana arus kas kontraktual masa datang diestimasi
berdasarkan kerugian historis kelompok kredit yang pernah
dialami selama lima tahun terakhir. Kerugian historis tersebut
kemudian disesuaikan untuk mencerminkan kondisi saat ini.
Metode estimasi yang digunakan dalam perhitungan penurunan
nilai secara kolektif adalah metode statistik (statistical model
analysis method) , yaitu roll rate analysis method untuk
menentukan tingkat Probability of Default (PD) dan Loss Given
Default (LGD) karena angka persentase antar segmentasi lebih
tertib, teratur, serta halus dan tetap memperhitungkan data hapus
buku. Selanjutnya, hasil tingkat persentase PD dan LGD
digunakan sebagai dasar estimasi penurunan nilai atas kredit
secara kolektif. Sedangkan evaluasi penurunan nilai secara
individual dilakukan dengan menghitung nilai kini atas arus kas
masa datang dibandingkan dengan nilai tercatat.
For the evaluation objective of impairment losses collectively, loans
are classified by similar characteristics of credit risk, where the
contractual future cash flows are estimated based on historical loss
loan group, which experienced during last five years. The historical
losses are assessed to reflect current conditions. Estimation method
used in the calculation of impairment losses collectively is
statistical model analysis method, which is roll rate analysis
method to generate Probability of Default (PD) and Loss Given
Default (LGD) because inter segment percentage value are more
organize, smooth and still calculating loans write-off data.
Furthermore, the result of percentage rate of PD and LGD is used
as basic estimate impairment losses collectively on loans. While the
evaluation of impairment losses individually is valued by
calculating the present value of future cash flows compared with
the carrying amount.
40
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGEMENTS (continued)
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang (lanjutan)
Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang
sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, yang
tercermin dalam perubahan penyisihan penurunan nilai tersebut
di masa mendatang.
Impairment losses on loans and receivables (continued)
These estimates are based in assumptions about a number of
factors and actual results may differ, as reflected in changes in the
allowance for impairment in the future.
Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual
Bank menelaah efek hutang yang diklasifikasikan sebagai
tersedia untuk dijual pada setiap tanggal laporan posisi keuangan
untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian
tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang
diterapkan pada penilaian individual pada kredit yang diberikan.
Impairment of available-for-sale investments
The Bank reviews its debt securities classified as available-for-sale
investments at each statement of financial position dates to assess
whether they is an impairment in value. This requires similar
judgment as applied to the individual assessment of loans.
Nilai tercatat untuk aset keuangan tersedia untuk dijual yang
dimiliki Bank diungkapkan pada Catatan 8.
The carrying value of the Bank's available-for-sale financial assets
is disclosed in Note 8.
Umur ekonomis aset tetap
Bank memperkirakan masa manfaat aset tetap berdasarkan
periode dimana aset diharapkan akan tersedia untuk digunakan.
Masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau secara berkala dan
diperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbeda dari perkiraan
sebelumnya, karena kerusakan secara fisik dan teknis, atau
keusangan secara komersial dan legal atau batasan lainnya atas
penggunaan aset tersebut. Selain hal tersebut, estimasi masa
manfaat dari aset tetap didasarkan pada penilaian secara kolektif
dengan menggunakan praktik industri, teknik evaluasi internal
dan pengalaman dengan aset serupa. Tetap dimungkinkan,
bagaimanapun, bahwa hasil masa depan dapat secara material
dipengaruhi oleh perubahan estimasi yang disebabkan oleh
perubahan faktor-faktor tersebut di atas. Jumlah dan saat
pencatatan biaya untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh
perubahan dari faktor dan keadaan saat pencatatan. Pengurangan
taksiran masa manfaat dari aset tetap akan meningkatkan beban
operasional yang diakui.
Useful life of fixed assets
The Bank estimate the useful lives of fixed assets based on the
period over which the assets are expected to be available for use.
The estimated useful lives of fixed assets are reviewed periodically
and are updated if expectations differ from previous estimates due
to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence
and legal or other limits on the use of the assets. In addition,
estimation of the useful lives of fixed assets is based on collective
assessment of industry practice, internal technical evaluation and
experience with similar assets. It is possible, however, that future
results of operations could be materially affected by changes in
estimates brought about by changes in factors mentioned above.
The amounts and timing of recorded expenses for any period would
be affected by changes in these factors and circumstances. A
reduction in the estimated useful lives of fixed assets would increase
the recorded operating expenses.
Penurunan nilai aset non keuangan
Bank mengevaluasi penurunan nilai aset apabila terdapat
kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa
nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor
penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
Impairment of non-financial assets
The Bank assess impairment on assets whenever events or changes
in circumstances indicate that the carrying amount of an assets may
not be recoverable. The factors that which could trigger an
inpairment review include the following:
(i) Kinerja yang rendah secara signifikan jika dibandingkan
dengan ekspektasi dari hasil operasi historis maupun
proyeksi hasil operasi di masa yang akan datang;
(i) Significant underperformance relative to expected historical or
projected future operating results;
(ii) Perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau
strategi bisnis secara keseluruhan; dan
(iii) Tren negatif industri dan ekonomi signifikan.
(ii) Siginificant changes in the manner of use of the acquired assets
or the strategy for overall business; and
(iii) Significant negative industry or economic trends.
41
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Modal dasarsaham
17.929.169
- 20.000.000
seri A
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGEMENTS (continued)
Penurunan nilai aset non keuangan (lanjutan)
Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat
aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan
adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual dengan nilai pakai aset (unit penghasil kas).
Jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika
tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang mana aset
tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut.
Impairment of non-financial assets (continued)
The Bank recognize an impairment loss whenever the carrying
amount of an assets exceeds its recoverable amount. The
recoverable amount is the higher of an assets (or Cash Generating
Unit's) fair value less costs to sell and its value in use. Recoverable
amounts are estimated for individual assets or, if it is not possible,
for the Cash Generating Unit to which the asset belongs.
Pengakuan pajak tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal dan
perbedaan temporer sampai pada batas adanya kemungkinan
bahwa keuntungan yang dikenai pajak akan tersedia dimana
kerugian dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen yang
signifikan juga diperlukan untuk menentukan jumlah dari aset
pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu yang
mungkin terjadi dan tingkatan dari keuntungan yang dikenakan
pajak di masa yang akan datang bersama dengan strategi
perencanaan pajak di masa yang akan datang.
Recognition of deferred taxes
Deferred tax assets are recognised for all unused tax losses and
temporary differences to the extent that it is probable that taxable
profit will be available against which the losses can be utilised.
Significant management judgment is required to determine the
amount of deferred tax assets that can be recognised, based upon
the likely timing and level of future taxable profits together with
future tax planning strategies.
Nilai sekarang dari kewajiban pensiun
Biaya untuk imbalan pasca-kerja ditentukan menggunakan
penilaian aktuaria. Penilaian aktuarial melibatkan pembuatan
asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari
aset yang diharapkan, peningkatan gaji di masa depan, tingkat
kematian dan peningkatan jumlah pensiun di masa depan.
Karena sifat jangka panjang rencana-rencana ini, estimasi
memiliki ketidakpastian yang signifikan.
Present value of retirement obligation
The cost of post employment benefits is determined using actuarial
valuations. The actuarial valuation involves making assumptions
about discount rates, expected rates of return on assets, future
salary increases, mortality rates and future pension increases. Due
to the long term nature of these plans, such estimates are subject to
significant uncertainty.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS
4. CASH
Kas yang dimiliki seluruhnya dalam mata uang Rupiah. Pada
tanggal 31 Desember 2016, Bank memiliki kas sebesar
Rp2.936.898.550 (2015: Rp2.012.411.000).
5. GIRO PADA BANK INDONESIA
Cash on hand is all in Rupiah currency. As of December 31,
2016, the Bank has cash amounting to Rp2,936,898,550 (2015:
Rp2,012,411,000).
5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
Giro pada Bank Indonesia seluruhnya dalam mata uang Rupiah.
Saldo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebagai berikut:
Current accounts with Bank Indonesia are denominated in
Rupiah. The balance as of December 31, 2016 and 2015 are as
follows:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Rupiah
8.546.588.128
17.570.229.065
Rupiah
Bank dipersyaratkan untuk memiliki GWM dalam mata uang
Rupiah dalam kegiatannya sebagai bank umum. GWM disimpan
dalam bentuk giro pada Bank Indonesia.
The Bank is required to maintain statutory reserves in Rupiah
currency in its activities as a commercial. These statutory
reserves are deposited in the form of current accounts with Bank
Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Giro Wajib Minimum
(GWM) Bank telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No.15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang telah diubah
dengan PBI No.17/12/PBI/2015 tanggal 1 Desember 2015 yang
kemudian diubah dengan PBI No.18/3/PBI/2016 tanggal 10 Maret
2016 tentang Perubahan atas No.15/15/PBI/2013 tentang Giro
Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia (BI) dalam
Rupiah dan valuta asing yang masing-masing sebesar:
As of 31 December 2016 and 2015, the Bank’s Minimum
Statutory Reserve complies with Bank Indonesia (BI) Regulation
No.15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 which has been
amended with BI Regulation No.17/12/PBI/2015 dated
December 1, 2015 which have been further amended with PBI
No.18/3/PBI/2016 dated March 10, 2016 regarding the changes
of BI regulation No.15/15/PBI/2013 concerning Minimum
Statutory Reserve of Commercial Banks with BI in Rupiah and
foreign currency which are as follows:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Rupiah
- GWM Primer
- GWM Sekunder
6,50%
4,00%
7,50%
4,00%
GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara
oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank
Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum
yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara
(SUN) dan/atau kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari
GWM Utama yang dipelihara di Bank Indonesia.
43
Rupiah
Primary Minimum Statutory Reserve Secondary Minimum Statutory Reserve -
The Primary Statutory Reserves is a minimum reserves that
should be maintained by Bank in the current account with Bank
Indonesia, while Secondary Statutory Reserves is a minimum
reserves that should be maintained by Bank which comprises of
Bank Indonesia Certificates, Governance Debenture Debt (SUN)
and/or excess reserve of Bank current accounts from The
Primary Statutory Reserves that should be maintained in Bank
Indonesia.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. GIRO PADA BANK LAIN
6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
Tidak terdapat giro pada bank lain pada pihak berelasi.
a.
There was no current accounts with oher banks with related
party.
a.
By counterparty bank
Berdasarkan nama bank
31 Desember/December 31,
2015
2016
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
Standard Chartered bank
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank KEB Hana Indonesia
Jumlah
823.258.083
90.828.046
88.831.167
23.791.428
13.466.116
2.195.824
115
1.042.370.779
484.434.425
252.507.464
295.703.622
63.503.233
1.121.439
45.000.000.000
46.097.270.183
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
Standard Chartered bank
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank KEB Hana Indonesia
Total
b.
Berdasarkan kolektibilitas
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua giro pada
bank lain diklasifikasikan lancar.
b.
By collectibility
All current accounts with other banks are classified as
current as of December 31, 2016 and 2015.
c.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
c.
Average interest rate per annum
31 Desember/December 31,
2015
2016
Rupiah
d.
1,28%
Rupiah
2,08%
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, giro pada bank
lain tidak mengalami kerugian penurunan nilai. Manajemen
berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian
penurunan nilai yang perlu diakui.
d.
Movements in the allowance for impairment losses
As of December 31, 2016 and 2015, current accounts with
other banks are not impaired. Management believes that
there was no allowance for impairment losses to be
recognised.
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER
LAIN
BANKS
Tidak terdapat penempatan pada bank lain pada pihak berelasi.
There was no placements with other banks with related party.
a.
a.
Berdasarkan jenis dan nama bank
By type and counterparty bank
31 Desember/December 31,
2015
2016
Deposit facility
Bank Indonesia, bersih setelah dikurangi
bunga yang ditangguhkan sebesar
Rp7.952.905 (2015 : Rp8.244.961)
Interbank call money
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Dinar Indonesia Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
35.792.047.095
17.991.755.039
50.000.000.000
50.000.000.000
50.000.000.000
20.000.000.000
170.000.000.000
35.000.000.000
10.000.000.000
10.000.000.000
40.000.000.000
25.000.000.000
120.000.000.000
44
Deposit facility
Bank Indonesia
net of unearned interest amounted
Rp7,952,905 (2015 : Rp8,244,961)
Interbank call money
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Dinar Indonesia Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER
LAIN (lanjutan)
BANKS (continued)
a.
Berdasarkan jenis dan nama bank (lanjutan)
Penempatan dalam deposito berjangka
Bank Perkreditan Rakyat
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
b.
Berdasarkan jangka waktu
< 1 bulan
> 1 bulan - 3 bulan
> 3 bulan - 6 bulan
Jumlah
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
c.
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
< 1 bulan
> 1 bulan - 3 bulan
> 3 bulan - 6 bulan
Jumlah
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
By type and counterparty bank (continued)
a.
31 Desember/December 31,
2015
2016
18.500.000.000
(70.300.000)
18.429.700.000
224.221.747.095
206.292.047.095
4.900.000.000
13.100.000.000
224.292.047.095
(70.300.000)
224.221.747.095
Total - net
137.991.755.039
1.550.000.000
11.800.000.000
151.341.755.039
(50.730.000)
151.291.025.039
< 1 month
> 1 month - 3 months
> 3 months - 6 months
Total
Allowance for impairment losses
Total - net
By remaining period to maturity
c.
31 Desember/December 31,
2015
2016
210.592.047.095
9.900.000.000
3.800.000.000
224.292.047.095
(70.300.000)
224.221.747.095
Berdasarkan kolektibilitas
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua
penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
diklasifikasikan lancar.
e.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
f.
Placements in time deposits
Rural Banks
Allowance for impairment losses
By maturity
b.
31 Desember/December 31,
2015
2016
d.
Deposit facility
Interbank call money
Deposito berjangka
13.350.000.000
(50.730.000)
13.299.270.000
151.291.025.039
142.791.755.039
5.450.000.000
3.100.000.000
151.341.755.039
(50.730.000)
151.291.025.039
d.
< 1 month
> 1 month - 3 months
> 3 months - 6 months
Total
Allowance for impairment losses
Total - net
By collectibility
All placements with Bank Indonesia and other banks are
classified as current as of December 31, 2016 and 2015.
Average interest rate per annum
e.
31 Desember/December 31,
2015
2016
5,23%
5,05%
8,84%
5,63%
4,30%
9,67%
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai penempatan
pada bank lain adalah sebagai berikut:
f.
Deposit facility
Interbank call money
Time deposit
Movements in the allowance for impairment losses
The movements of the allowance for impairment losses for
placements with other banks are as follows:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Saldo awal tahun
Penyisihan (pemulihan) selama
tahun berjalan (Catatan 20)
Saldo akhir tahun
50.730.000
90.542.936
19.570.000
70.300.000
(39.812.936)
50.730.000
45
Balance at beginning of year
Provision (reversal) during the year
(Note 20)
Balance at end of year
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER
LAIN (lanjutan)
BANKS (continued)
f.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai
(lanjutan)
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian
penurunan nilai yang dibentuk telah memadai per tanggal 31
Desember 2016 dan 2015.
f.
Movements in the allowance for impairment losses
(continued)
Management believes that the allowance for impairment
losses is adequately provided as of December 31, 2016 and
2015.
8. MARKETABLE SECURITIES
8. SURAT-SURAT BERHARGA
Tidak terdapat surat-surat berharga pada pihak berelasi.
a. Berdasarkan jenis
There was no marketable securities with related party.
a.
By type
31 Desember/December 31,
2015
2016
Dimiliki hingga jatuh tempo
Negotiable certificate of deposit
Diskonto yang belum
diamortisasi
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
Tersedia untuk dijual
Obligasi pemerintah
Nilai nominal
Premi yang belum diamortisasi
Nilai bersih
Rugi yang belum
direalisasi - bersih
Jumlah tersedia untuk dijual
Jumlah surat-surat berharga
b.
-
50.000.000.000
-
(1.855.573.396)
48.144.426.604
116.000.000.000
7.484.717.859
123.484.717.859
101.941.000.000
7.220.680.462
109.161.680.462
(5.146.917.858)
118.337.800.001
118.337.800.001
(14.876.590.162)
94.285.090.300
142.429.516.904
b.
Berdasarkan jangka waktu
Held-to-maturity
Negotiable certificate of deposit
Unamortized discount
Total held-to-maturity
Available-for-sale
Government bonds
Par value
Unamortized premium
Net value
Unrealized loss - net
Total available-for-sale
Total marketable securities
By maturity
31 Desember/December 31,
2015
2016
< 1 tahun
> 10 tahun
c.
56.240.800.001
62.097.000.000
118.337.800.001
-
48.144.426.604
94.285.090.300
142.429.516.904
-
c.
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
< 1 year
> 10 years
By remaining period to maturity
31 Desember/December 31,
2015
2016
> 3 bulan - 1 tahun
> 10 tahun
Jumlah
56.240.800.001
62.097.000.000
118.337.800.001
48.144.426.604
94.285.090.300
142.429.516.904
-
-
46
> 3 months - 1 year
> 10 years
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. MARKETABLE SECURITIES (continued)
8. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan)
d.
d.
Perubahan rugi yang belum direalisasi
Perubahan rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai
wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual selama periode 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The movement of unrealized loss
The movement of unrealized loss from the change in fair
value of available for sale marketable securities during
periods December 31, 2016 and 2015 was as follows:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Saldo awal
Penambahan rugi
yang belum direalisasi
selama periode berjalan
Jumlah sebelum
pajak tangguhan
Pajak tangguhan
Saldo akhir - bersih
e.
(14.876.590.162)
(3.280.459.897)
9.729.672.304
(11.596.130.265)
Beginning balance
Addition of
unrealized loss
during the period
(5.146.917.858)
1.286.729.465
(3.860.188.393)
(14.876.590.162)
3.719.147.541
(11.157.442.621)
Total before deferred tax
Deferred tax
Ending balance - net
e.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
Average interest rate per annum
31 Desember/December 31,
2015
2016
Surat-surat berharga
f.
8,03%
f.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, surat-surat
berharga tidak mengalami kerugian penurunan nilai.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan
kerugian penurunan nilai yang perlu diakui.
9. KREDIT YANG DIBERIKAN
a.
Marketable securities
7,61%
9.
Berdasarkan jenis dan kualitas kredit
Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kredit yang
mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan
nilai.
Movements in the allowance for impairment losses
As of December 31, 2016 and 2015, marketable securities
are not impaired. Management believes that there was no
allowance for impairment losses to be recognised.
LOANS
a.
By type and loans quality
Loans quality based on impaired and not impaired loans.
Tidak31 Desember/December 31, 2016
mengalami
Mengalami
Jumlah/
penurunan nilai/ penurunan nilai/
Total
Not impaired
Impaired
Pihak berelasi
Karyawan
546.339.823
546.339.823
-
47
546.339.823
546.339.823
Related parties
Employees
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
a.
9. LOANS (continued)
Berdasarkan jenis dan kualitas kredit (lanjutan)
a.
By type and loans quality (continued)
31 Desember/December 31, 2016
Tidak mengalami
Mengalami
Jumlah/
penurunan nilai/
penurunan nilai/
Total
Not impaired
Impaired
Pihak ketiga
Modal kerja
Konsumsi
Karyawan
Jumlah
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Jumlah - bersih
963.381.824.102
19.170.107.507
27.984.800.848
1.010.536.732.457
1.011.083.072.280
24.454.753.512
14.556.968
24.469.310.480
24.469.310.480
987.836.577.614
19.170.107.507
27.999.357.816
1.035.006.042.937
1.035.552.382.760
(4.116.846.581)
1.006.966.225.699
(23.088.279.532)
1.381.030.948
(27.205.126.113)
1.008.347.256.647
Third parties
Working capital
Consumer
Employees
Total
Allowance for
impairment losses
Total - net
31 Desember/December 31, 2015
Pihak berelasi
Karyawan
Pihak ketiga
Modal kerja
Konsumsi
Karyawan
Jumlah
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Jumlah - bersih
Tidak mengalami
penurunan nilai/
Mengalami
penurunan nilai/
Not impaired
Impaired
Jumlah/
Total
259.763.855
259.763.855
-
259.763.855
259.763.855
667.404.910.477
296.353.265
619.039.850
668.320.303.592
668.580.067.447
29.926.514.864
14.556.968
29.941.071.832
29.941.071.832
697.331.425.341
310.910.233
619.039.850
698.261.375.424
698.521.139.279
(2.432.551.046)
666.147.516.401
(22.466.818.027)
7.474.253.805
(24.899.369.073)
673.621.770.206
48
Related parties
Employees
Third parties
Working capital
Consumer
Employees
Total
Allowance for
impairment losses
Total - net
Pihak ketiga
Modal kerja
Konsumsi
Karyawan
Jumlah
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
Pihak berelasi
Karyawan
964.874.706.083
19.170.107.507
27.984.800.848
1.012.575.954.261
(4.776.648.616)
1.007.799.305.645
546.339.823
Lancar/
Current
-
-
Dalam
perhatian khusus/
Special mention
49
-
-
3.371.343.138
3.371.343.138
(3.371.343.138)
-
-
-
19.590.528.393
14.556.968
19.605.085.361
(19.057.134.359)
547.951.002
Macet/
Loss
987.836.577.614
19.170.107.507
27.999.357.816
1.035.552.382.760
(27.205.126.113)
1.008.347.256.647
546.339.823
Jumlah/
Total
Third parties
Working capital
Consumer
Employees
Total
Allowance for impairment losses
Total - net
Related parties
Employees
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
a. By type and loans quality (continued)
Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation.
9. LOANS (continued)
31 Desember/December 31, 2016
Kurang
Diragukan/
lancar/
Doubtful
Substandard
a. Berdasarkan jenis dan kualitas kredit (lanjutan)
Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia.
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK ANDARA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Pihak ketiga
Modal kerja
Konsumsi
Karyawan
Jumlah
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
Pihak berelasi
Karyawan
672.352.493.961
296.353.265
619.039.850
673.527.650.931
(2.791.918.532)
670.735.732.399
259.763.855
Lancar/
Current
1.750.032.584
1.750.032.584
(681.300.143)
1.068.732.441
-
Dalam
perhatian khusus/
Special mention
50
5.178.263.002
5.178.263.002
(3.755.974.408)
1.422.288.594
-
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
-
-
-
18.050.635.794
14.556.968
18.065.192.762
(17.670.175.990)
395.016.772
Macet/
Loss
697.331.425.341
310.910.233
619.039.850
698.521.139.279
(24.899.369.073)
673.621.770.206
259.763.855
Jumlah/
Total
Third parties
Working capital
Consumer
Employees
Total
Allowance for impairment losses
Total - net
Related parties
Employees
a. By type and loans quality (continued)
Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation (continued)
9. LOANS (continued)
31 Desember/December 31, 2015
Kurang
Diragukan/
lancar/
Doubtful
Substandard
a. Berdasarkan jenis dan kualitas kredit (lanjutan)
Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia (lanjutan)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK ANDARA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
b.
9.
LOANS (continued)
Berdasarkan sektor ekonomi
Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan sektor
ekonomi dan kredit yang mengalami penurunan nilai dan
tidak mengalami penurunan nilai.
b.
By economic sectors
Loans quality based on economic sectors and impaired and not
impaired loans.
31 Desember/December 31, 2016
Tidak mengalami
Mengalami
Jumlah/
penurunan nilai/ penurunan nilai/
Total
Not impaired
Impaired
Perantara keuangan
Industri pengolahan
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya
Lain-lain
Jumlah
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Jumlah - bersih
879.107.242.076
10.272.938.348
24.454.753.512
-
4.427.743.144
117.275.148.712
1.011.083.072.280
14.556.968
24.469.310.480
(4.116.846.581)
1.006.966.225.699
(23.088.279.532)
1.381.030.948
Financial intermediary
Manufacturing
Services in social, art culture, recreation
4.427.743.144 and other individual services
Others
117.289.705.680
Total
1.035.552.382.760
Allowance for
(27.205.126.113)
impairment losses
1.008.347.256.647
Total - net
903.561.995.588
10.272.938.348
31 Desember/December 31, 2015
Tidak mengalami
Mengalami
Jumlah/
penurunan nilai/ penurunan nilai/
Total
Not impaired
Impaired
Perantara keuangan
Lain-lain
Jumlah
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Jumlah - bersih
647.597.858.179
20.982.209.268
668.580.067.447
29.926.514.864
14.556.968
29.941.071.832
677.524.373.043
20.996.766.236
698.521.139.279
(2.432.551.046)
666.147.516.401
(22.466.818.027)
7.474.253.805
-
(24.899.369.073)
673.621.770.206
-
51
-
Financial intermediary
Other
Total
Allowance for
impairment losses
Total - net
Perantara keuangan
Lain-lain
Jumlah
Penyisihan kerugian penurunan
nilai
Jumlah - bersih
Perantara keuangan
Industri pengolahan
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya
Lain-lain
Jumlah
Penyisihan kerugian penurunan
nilai
Jumlah - bersih
1.750.032.584
1.750.032.584
(681.300.143)
1.068.732.441
652.545.441.663
20.982.209.268
673.527.650.931
(2.791.918.532)
670.735.732.399
Dalam
perhatian khusus/
Special mention
-
(4.776.648.616)
1.007.799.305.645
-
Lancar/
Current
-
4.427.743.144
117.275.148.712
1.012.575.954.261
-
-
880.600.124.057
10.272.938.348
Lancar/
Current
Dalam
perhatian khusus/
Special mention
-
52
(3.755.974.408)
1.422.288.594
5.178.263.002
5.178.263.002
-
-
(3.371.343.138)
-
3.371.343.138
3.371.343.138
-
31 Desember/December 31, 2015
Kurang
Diragukan/
lancar/
Doubtful
Substandard
-
-
-
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(17.670.175.990)
395.016.772
18.050.635.794
14.556.968
18.065.192.762
Macet/
Loss
(19.057.134.359)
547.951.002
-
14.556.968
19.605.085.361
19.590.528.393
-
Macet/
Loss
(24.899.369.073)
673.621.770.206
677.524.373.043
20.996.766.236
698.521.139.279
Jumlah/
Total
-
Financial intermediary
Others
Total
Allowance for impairment
losses
Total - net
Financial intermediary
Manufacturing
Services in social, art culture, recreation
4.427.743.144
and other individual services
117.289.705.680
Others
Total
1.035.552.382.760
Allowance for impairment
(27.205.126.113)
losses
Total - net
1.008.347.256.647
903.561.995.588
10.272.938.348
Jumlah/
Total
b. By economic sectors (continued)
Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation.
9. LOANS (continued)
31 Desember/December 31, 2016
Kurang
Diragukan/
lancar/
Doubtful
Substandard
b. Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan)
Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia.
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK ANDARA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
c.
9.
Berdasarkan jangka waktu kredit
Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit
sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu
yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai
berikut:
LOANS (continued)
c.
Berdasarkan jangka waktu:
By term of loans
Classification of loans according to term of loan
agreements and remaining periods from statements of
financial position date to maturity dates are as
follows:
By maturity:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahun
Lebih dari 2 tahun sampai 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
126.739.456.959
50.038.236.644
854.262.894.485
4.511.794.672
1.035.552.382.760
(27.205.126.113)
1.008.347.256.647
49.846.889.688
11.010.670.217
637.603.122.694
60.456.680
698.521.139.279
(24.899.369.073)
673.621.770.206
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
1 year or less
More than 1 year to 2 years
More than 2 years to 5 years
More than 5 years
Total
Allowance for impairment losses
Total - net
By remaining period to maturity:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahun
Lebih dari 2 tahun sampai 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
d.
188.611.325.836
239.112.051.312
603.352.107.542
4.476.898.070
1.035.552.382.760
(27.205.126.113)
1.008.347.256.647
154.544.964.115
141.228.213.377
402.747.961.787
698.521.139.279
(24.899.369.073)
673.621.770.206
d.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
1 year or less
More than 1 year to 2 years
More than 2 years to 5 years
More than 5 years
Total
Allowance for impairment losses
Total - net
Average interest rate per annum
31 Desember/December 31,
2015
2016
Kredit yang diberikan
e.
12,83%
13,81%
e.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai
Loans
Movements in the allowance for impairment losses
31 Desember/December 31,
2015
2016
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun berjalan
Penghapusbukuan
Saldo akhir tahun
24.899.369.073
6.042.076.595
(3.736.319.555)
27.205.126.113
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan
kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk
menutup kemungkinan terjadinya kerugian atas tidak tertagihnya
kredit yang diberikan.
53
23.220.828.872
12.249.087.165
(10.570.546.964)
24.899.369.073
Balance at beginning of year
Provision during the year
Write-off
Balance at end of year
Management believes that the allowance for
impairment losses is adequate to cover the possible
losses of uncollectible loans.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
f.
9.
LOANS (continued)
f.
Perubahan kredit yang dihapus buku
Movements in loans written-off
31 Desember/December 31,
2015
2016
Saldo awal tahun
Penerimaan kembali kredit yang
telah dihapusbuku
Penghapusbukuan kredit selama
tahun berjalan
Penghapustagihan kredit selama
tahun berjalan
Saldo akhir tahun
g.
27.490.984.412
(2.189.028)
17.200.246.163
(175.325.591)
3.736.319.555
10.570.546.964
(42.137.513)
31.182.977.426
(104.483.124)
27.490.984.412
Kredit yang diberikan kepada karyawan
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank terdiri dari kredit
yang ditujukan untuk pembelian kendaraan, rumah dan
keperluan lainnya dan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap
bulan selama jangka waktu dan suku bunga berikut:
g.
Balance at beginning of year
Recoveries from written-off loans
Written-off during the year
Claims written-off during the year
Balance at end of year
Employee loans
The loans to the Bank's employees consist of loan
which are intended for acquisitions of vehicles, houses
and other personal purposes and are repayable
through monthly payroll deduction within term and
interest rates as follow:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Jangka waktu
Suku bunga
12-60 bulan/months 12-24 bulan/months
5.00% - 19.24%
6,50%
Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak berelasi pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp546.339.823 dan Rp259.763.855, diberikan kepada pejabat
eksekutif dan diklasifikasikan lancar.
h.
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang
diberikan
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat
pemberian kredit yang tidak memenuhi ketentuan Batas
Maksimum Pemberian Kredit (“BMPK”) Bank Indonesia.
Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan
hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito
berjangka, dan agunan lain yang diterima. Jumlah deposito
berjangka dan deposito berjangka dari bank lain yang dijadikan
agunan kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 masing-masing sebesar Rp137.002.500.000 dan
Rp146.605.055.557 (Catatan 12d dan 13d).
54
Term of loans
Interest rates
Loans to related parties as of December 31, 2016 and
2015
amounted
to
Rp546,339,823
and
Rp259,763,855, respectively which are given to
executive officers and are classified as current.
h.
Other information related to loans
As of December 31, 2016 and 2015, there are no
loans granted which do not comply with the Legal
Lending Limit ("LLL") requirements of Bank
Indonesia.
Loans are generally collateralized by registered
mortgages, power of attorney to mortgage or sell,
time deposits, and by other guarantees. The time
deposits and time deposits from other banks which
pledged for loans as of December 31, 2016 and 2015
amounted
to
Rp137,002,500,000
and
Rp146,605,055,557, respectively (Notes 12d and 13d).
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. FIXED ASSETS
10. ASET TETAP
1 Januari/
January 1
31 Desember/December 31 , 2016
Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassification
31 Desember/
December 31
Biaya perolehan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan kantor
Renovasi gedung yang disewa
Aset dalam penyelesaian
Jumlah
752.454.714
27.860.504.071
4.854.640.465
154.000.000
33.621.599.250
1.706.459.812
1.706.459.812
98.000.000
179.492.128
2.002.560.950
2.280.053.078
-
Vehicles
654.454.714
Office equipment
29.387.471.755
2.852.079.515 Leasehold improvements
154.000.000 Construction in progress
Total
33.048.005.984
Akumulasi penyusutan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan kantor
Renovasi gedung yang disewa
Jumlah
Nilai buku
671.210.328
22.643.267.149
4.684.150.760
27.998.628.237
5.622.971.013
40.909.928
2.902.965.471
169.706.819
3.113.582.218
97.999.987
172.200.142
2.001.778.081
2.271.978.210
-
614.120.269
25.374.032.478
2.852.079.498
28.840.232.245
4.207.773.739
Cost
1 Januari/
January 1
31 Desember/December 31 , 2015
Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassification
Biaya perolehan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan kantor
Renovasi gedung yang disewa
Aset dalam penyelesaian
Jumlah
968.514.714
28.956.853.428
5.178.315.935
840.621.120
35.944.305.197
884.545.491
884.545.491
216.060.000
2.667.515.968
323.675.470
3.207.251.438
Akumulasi penyusutan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan kantor
Renovasi gedung yang disewa
Jumlah
Nilai buku
846.360.395
20.897.021.597
4.167.613.990
25.910.995.982
10.033.309.215
40.909.930
4.381.858.083
669.383.515
5.092.151.528
216.059.997
2.635.612.531
152.846.745
3.004.519.273
Accumulated depreciation
Vehicles
Office equipment
Leasehold improvements
Total
Book value
31 Desember/
December 31
Cost
686.621.120
(686.621.120)
-
-
Vehicles
752.454.714
Office equipment
27.860.504.071
4.854.640.465 Leasehold improvements
154.000.000 Construction in progress
Total
33.621.599.250
671.210.328
22.643.267.149
4.684.150.760
27.998.628.237
5.622.971.013
Accumulated depreciation
Vehicles
Office equipment
Leasehold improvements
Total
Book value
Bank berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap
sebagaimana dimaksud dalam PSAK 48 (Revisi 2014) selama tahun
berjalan.
Bank believes that there is no impairment in the value of fixed assets owned
by the Bank during the year as meant in PSAK 48 (Revised 2014).
Kendaraan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan
2015 diasuransikan terhadap risiko gempa bumi, banjir dan risiko
lainnya kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Jasa
Raharja Putera dan PT Asuransi Wahana Tata dengan jumlah
pertanggungan masing-masing sebesar Rp411.000.000 dan
Rp314.000.000. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Jasa
Raharja Putera dan PT Asuransi Wahana Tata bukan pihak yang
mempunyai relasi dengan Bank. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan
terjadi kerugian.
Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur ekonomis, metode
penyusutan dan nilai residu aset tetap pada tanggal 31 Desember
2016.
Vehicles for years ended December 31, 2016 and 2015 are insured against
earthquake, flood, and other risk to PT Asuransi Allianz Utama Indonesia,
PT Jasa Raharja Putera and PT Asuransi Wahana Tata with a total
coverage of each amounted Rp411,000,000 and Rp314,000,000. PT
Asuransi Allianz Utama Indonesia PT Jasa Raharja Putera and PT
Asuransi Wahana Tata do not have a related with Bank. Management
believes that the coverage is adequate to cover probable losses.
Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015.
There are no fixed assets pledged by the Bank as of December 31, 2016
and 2015.
Management has reassessed the estimated useful lives, residual values and
depreciation method of fixed assets as at December 31, 2016.
55
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET LAIN-LAIN
11.
OTHER ASSETS
31 Desember/December 31,
2015
2016
Bunga yang masih akan diterima
Biaya dibayar di muka
Setoran jaminan
Tunjangan karyawan terkait
program kepemilikan kendaraan
Lain-lain
Jumlah
5.785.607.904
6.149.562.986
935.634.100
4.429.510.713
2.953.813.715
1.691.186.000
Interests receivable
Prepaid expenses
Security deposits
31.250.014
815.518.051
13.717.573.055
93.750.010
31.346.574
9.199.607.012
Car Ownership Program
Others
Total
12. SIMPANAN DARI NASABAH
a.
12.
DEPOSITS FROM CUSTOMERS
a.
Berdasarkan jenis
By type
31 Desember/December 31,
2015
2016
Pihak berelasi
Tabungan
Deposito berjangka
Pihak ketiga
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Jumlah
b.
198.641.809
2.303.318.551
2.501.960.360
67.288.465
1.863.303.847
1.930.592.312
14.946.105.998
6.414.507.955
75.793.612.917
97.154.226.870
99.656.187.230
4.782.130.351
4.907.788.425
112.983.099.813
122.673.018.589
124.603.610.901
b.
Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu
Berdasarkan jangka waktu:
Related parties
Savings deposits
Time deposits
Third parties
Current accounts
Savings deposits
Time deposits
Total
Details of time deposits by term
By maturity:
31 Desember/December 31,
2015
2016
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Jumlah
32.576.815.334
30.621.086.615
7.660.429.519
7.238.600.000
78.096.931.468
-
56
29.537.957.457
63.963.647.198
11.664.199.005
9.680.600.000
114.846.403.660
-
1 month
3 months
6 months
12 months
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan)
b.
12.
DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
b.
Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu
(lanjutan)
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
Details of time deposits by term (continued)
By remaining period to maturity:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan
Lebih dari 1 - 3 bulan
Lebih dari 3 - 6 bulan
Lebih dari 6 - 12 bulan
Jumlah
39.162.196.895
30.611.805.054
6.380.129.519
1.942.800.000
78.096.931.468
47.829.365.335
51.299.738.325
10.926.500.000
4.790.800.000
114.846.403.660
-
c.
1 month or less
More than 1 - 3 months
More than 3 - 6 months
More than 6 - 12 months
Total
-
c.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
Average interest rate per annum
31 Desember/December 31,
2015
2016
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
d.
4,81%
2,10%
8,05%
2,66%
2,48%
8,74%
d.
Informasi lain
Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan atas
kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 adalah masing-masing sebesar Rp14.150.000.000 dan
Rp20.492.000.000 (Catatan 9h).
13. SIMPANAN DARI BANK LAIN
13.
Seluruh simpanan dari bank lain adalah dalam mata uang Rupiah
dan dengan pihak ketiga yang terdiri atas:
a. Berdasarkan jenis
Current accounts
Savings deposits
Time deposits
Other information
Time deposits blocked and pledged as loans collateral as
of December 31, 2016 and 2015 were Rp14,150,000,000
and Rp20,492,000,000 respectively (Note 9h).
DEPOSITS FROM OTHER BANKS
All deposits from other banks are in Rupiah and with third
parties which comprise of:
a.
By type
31 Desember/December 31,
2015
2016
Pihak ketiga
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Jumlah
144.717.964.214
32.007.644.127
470.606.574.746
647.332.183.087
57
133.880.127.232
2.623.233.134
502.628.055.558
639.131.415.924
Third parties
Current accounts
Saving accounts
Time deposits
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan)
b.
13.
DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)
b.
Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu
Berdasarkan jangka waktu:
Details of time deposits by term
By maturity:
31 Desember/December 31,
2015
2016
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Lebih dari 12 bulan
Jumlah
141.636.574.746
222.242.500.000
47.820.000.000
58.907.500.000
470.606.574.746
1 month
3 months
6 months
12 months
More than 12 months
Total
107.425.000.001
291.445.555.557
36.980.000.000
64.777.500.000
2.000.000.000
502.628.055.558
-
-
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
By remaining period to maturity:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan
Lebih dari 1 - 3 bulan
Lebih dari 3 - 6 bulan
Lebih dari 6 - 12 bulan
Jumlah
183.796.574.746
227.537.500.000
24.755.000.000
34.517.500.000
470.606.574.746
144.355.000.001
282.495.555.557
42.215.000.000
33.562.500.000
502.628.055.558
c.
c.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
1 month or less
More than 1 - 3 months
More than 3 - 6 months
More than 6 - 12 months
Total
Average interest rate per annum
31 Desember/December 31,
2015
2016
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
d.
3,03%
3,60%
7,91%
2,96%
2,80%
8,84%
Informasi lain
Saldo deposito berjangka yang diblokir atau dijadikan jaminan
kredit per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
Rp122.852.500.000 dan Rp126.113.055.557 (Catatan 9h).
58
d.
Current accounts
Saving accounts
Time deposits
Other information
Time deposits blocked or pledged for loans as of
December 31, 2016 and 2015 is amounting to
Rp122,852,500,000 and Rp126,113,055,557, respectively
(Note 9h).
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN YANG DITERIMA
14.
BORROWINGS
31 Desember/December 31,
2015
2016
Pihak ketiga
Citibank N.A., Cabang Jakarta
33.106.032.841
33.106.032.841
77.188.728.318
77.188.728.318
Third parties
Citibank N.A., Cabang Jakarta
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 27.
Information on maturities is disclosed in Note 27.
Citibank N.A., Cabang Jakarta
Citibank N.A., Jakarta Branch
Pada tahun 2012, Bank memperoleh fasilitas term loan dari Citibank
N.A., Cabang Jakarta dengan plafon maksimum sejumlah Rupiah
ekuivalen sebesar USD18.500.000. Pinjaman terdiri dari dua tahap,
yaitu:
In 2012, the Bank obtained a term borrowing facility with
maximum plafond in Rupiah equivalent to USD18,500,000
from Citibank N.A., Jakarta Branch. The fund borrowings
consist of two tranches:
a. Tahap I sebesar ekuivalen USD9.250.000
b. Tahap II sebesar ekuivalen USD9.250.000
a.
b.
Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2017 dan
dikenakan tingkat suku bunga sebesar 7% per tahun yang
dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran cicilan pokok
pinjaman secara merata dilakukan setelah masuk tahun ketiga
(2015).
This borrowing will be matured on August 15, 2017 and bears
interest at a rate of 7% per annum which shall be paid every
3 (three)months. The repayment of borrowing principal will be
made after entering the third year (2015).
Pada tanggal 23 Juli 2012, ditandatangani Standby Letter of Credit
Arrangement Agreement antara Bank, Citibank N.A., dan Overseas
Private Investment Corporation (OPIC). Berdasarkan perjanjian ini
OPIC akan mengatur penerbitan Standby Letter of Credit hingga
jumlah total USD21.500.000 dengan periode komitmen 12 (dua
belas) bulan sejak perjanjian ditandatangani. Atas perjanjian
tersebut sampai dengan saat ini telah dilakukan 4 (empat) kali
perubahan, yaitu dengan Amendment No.1 tertanggal 24 Juli 2012,
Amendment No.2 tertanggal 1 Agustus 2012, Amendment No.3
tertanggal 15 Agustus 2012, Amendment No.4 tertanggal 5 Februari
2013 dan Amandment No.5 tertanggal 18 Juli 2013.
On July 23, 2012, there was Standby Letter of Credit
Arrangement Agreement signed between the Bank, Citibank
N.A., and Overseas Private Investment Corporation (OPIC).
Based on this agreement, OPIC will arrange the issuance of
Standby Letter of Credit up to the total amount of
USD21,500,000 with commitment period of 12 (twelve) months
from the signing date. The agreement has been amended 4
(four) times by the Amendment No.1 dated July 24, 2012,
Amendment No.2 dated August 1, 2012, Amendment No.3
dated August 15, 2012, Amendment No.4 dated February 5,
2013 and Amendment No.5 dated July 18, 2013.
Struktur pinjaman ini dijamin dengan Standby Letter of Credit dari
Overseas Private Investment Corporation (OPIC) yang diterbitkan
Citibank N.A., New York.
This borrowing’s structure is secured by Standby Letter of
Credit by Overseas Private Investment Corporation (OPIC)
which was issued by Citibank N.A., New York.
SBLC yang diterbitkan sebesar USD21.500.000 untuk menjamin
pinjaman yang diterima sebesar USD18.500.000. Karena Bank
bukan bank devisa, pinjaman tersebut diterima dalam Rupiah dari
Citibank N.A., Cabang Jakarta.
SBLC issued amounted to USD21,500,000 to guarantee
borrowings amounted to USD18,500,000. Since the Bank is
not a foreign bank, the fund borrowings is received in Rupiah
from Citibank N.A., Jakarta Branch.
59
Tranche I is equivalent to USD9,250,000
Tranche II is equivalent to USD9,250,000
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
14.
BORROWINGS (continued)
Citibank N.A., Cabang Jakarta (lanjutan)
Atas SBLC yang diterbitkan, Bank dikenakan biaya premi asuransi
setiap 3 bulan oleh OPIC, sebesar 2,5% per tahun dari jumlah ratarata kredit yang diberikan.
Citibank N.A., Jakarta Branch (continued)
For the issued SBLC, the Bank is charged by insurance
premium every 3 months by OPIC, at 2.5% per annum of the
average of loans disbursed.
Selama pinjaman belum dilunasi, Bank tidak diperkenankan antara
lain, melakukan:
a. Tanpa persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman, Bank tidak
boleh bergabung atau melebur dengan atau mengambilalih
seluruh atau sebagian besar dari aset atau modal saham dari
perusahaan lain apapun, atau menjual, menyewakan,
mentransfer atau dengan cara lain melepaskan seluruh atau
setiap bagian yang signifikan (lebih dari 50%) dari harta
kekayaan atau asetnya selain dalam kegiatan usahanya seharihari.
During the period that the borrowing is still outstanding, the
Bank is not allowed to have:
a.
The Bank shall not, without the prior written consent of
the Bank, merge or consolidate with or acquire all or a
substantial part of the assets or capital stock of any other
company or sell, lease, transfer or otherwise dispose of
all or any significant portion (more than 50%) of its
property or assets other than in the ordinary course of
business.
b.
Tanpa persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman, Bank tidak
boleh membuat dan membiarkan adanya hak tanggungan
dan/atau bentuk penggadaian lainnya, dengan beberapa
pengecualian.
b.
The Bank shall not, without prior written consent from
the lender, to create and suffer to exist any mortgage and
other liens, with some exceptions.
c.
Tanpa persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman, bank tidak
boleh melakukan transaksi di luar transaksi komersial biasa,
atau melakukan transaksi dengan individu atau entitas yang
mewajibkan membayar lebih dari kewajaran.
c.
d.
Bank tidak boleh, tanpa persetujuan terlebih dahulu dari
pemberi pinjaman, yang sebelum persetujuan tertulis tersebut
tidak akan diberikan, dikenakan atau membiarkan adanya
pinjaman tambahan kecuali utang yang terjadi dalam kegiatan
bisnis dan jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau membuat
pinjaman atau uang muka kredit kepada setiap orang atau
badan dalam kegiatan usaha normal.
d.
The Bank shall not, without the prior written consent of
the lender, enter into any transaction with any person or
entity other than in the ordinary course of of business or
ordinary commercial terms and at arm’s length, nor
enter into any transaction with any person or entity in
which it would be obligated to pay more than the
ordinary arm’s length commercial price for any
purchase.
The Bank shall not, without the prior written consent of
the lender, which prior written consent shall not be
unreasonably withheld, incur or suffer to exist any
additional indebtedness except indebtedness incured in
the ordinary course of business and maturing within one
year nor make any loan or advance any credit to any
person or entity in the ordinary course of business.
e.
Bank tidak akan mengubah struktur modal atau mengubah atau
mengizinkan Akta Pendirian dan Anggaran Dasar harus diubah
kecuali untuk meningkatkan modal dari laba ditahan atau
tambahan modal dari pemegang saham yang ada, dan Bank
harus memastikan bahwa, tanpa persetujuan tertulis dari
Citibank N.A., tidak ada perubahan dalam kepemilikan dan
tidak ada perubahan materi dalam pengelolaannya.
e.
The Bank shall not change its capital structure or
otherwise amend or permit its Deed of Establishment and
Article of Association to be amended except to increase
its capital from retained earnings or new subscription
from existing shareholders, and the Bank shall ensure
that, without the prior written consent from Citibank
N.A., there is no change in the ownership and no
material change in its management.
f.
Bank tidak boleh mendistribusikan atau membayar, dividen
atau mendistribusikan keuntungan sehubungan dengan modal
atau melakukan distribusi laba kepada pemegang saham dalam
jumlah minimal agregat lebih dari 15% dari laba bersih Bank
setelah pajak dari tahun fiskal sebelumnya.
f.
Bank shall not distribute or pay, dividends or any other
distributions of profits with respect to any shares of
capital stock or make income distribution to its
shareholders in an aggregate minimum amount of more
than 15% of net income after tax of the Bank on the
preceding fiscal year.
60
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN
a.
15.
TAXATION
a.
Utang pajak
Taxes payable
31 Desember/December 31,
2015
2016
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 26
Pajak penghasilan pasal 4 (2)
Pajak pertambahan nilai
Jumlah
b.
403.330.104
5.637.024
110.556.709
20.465
519.544.302
168.312.460
6.712.094
105.696.559
262.287.875
31.920
543.040.908
b.
Manfaat pajak penghasilan
Income tax article 21
Income tax article 23
Income tax article 26
Income tax article 4 (2)
Value added tax
Total
Income tax benefit
31 Desember/December 31,
2015
2016
Tangguhan
c.
1.019.909.247
Pajak kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti yang
disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan taksiran
penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
714.350.460
c.
Deferred
Current tax
The reconciliation between income before tax expense, as
shown in the statements of comprehensive income and
estimated taxable income for the years ended December
31, 2016 and 2015 are as follows:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Rugi sebelum pajak menurut
laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain
Perbedaan temporer
Penyisihan kerugian penurunan
nilai atas aset keuangan
- kredit yang diberikan
Penyisihan kerugian penurunan
nilai atas aset keuangan
- penempatan pada bank lain
Penyusutan aset tetap
Penyisihan imbalan kerja karyawan
Jumlah perbedaan temporer
Perbedaan tetap
Biaya kesejahteraan karyawan
Biaya sumbangan
Lain-lain
Jumlah perbedaan tetap
Rugi fiskal
(19.416.204.402)
(18.498.196.385)
Loss before tax per statements of
profit or loss and other
comprehensive income
Temporary differences
(21.882.321.420)
646.659.007
19.570.000
933.566.693
145.635.125
(20.783.549.602)
(39.812.936)
702.087.266
2.037.845.853
3.346.779.190
Provision for impairment losses
on financial assets - loans
Provision for impairment losses
on financial assets
- placement with other banks
Depreciation of fixed assets
Provision for employee benefit
Total temporary differences
1.089.637.453
26.087.400
141.452.124
1.257.176.977
(38.942.577.027)
1.769.462.918
32.877.350
264.883.441
2.067.223.709
(13.084.193.486)
Permanent differences
Benefit in kind
Donations
Others
Total permanent differences
Tax loss
61
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
Pajak kini (lanjutan)
Akumulasi rugi fiskal
Tahun 2016
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
Tahun 2012
Tahun 2011
Akumulasi rugi fiskal
15.
TAXATION (continued)
c.
Current tax (continued)
31 Desember/December 31,
2015
2016
(38.942.577.027)
(13.084.193.486)
(2.071.596.447)
(11.922.318.840)
(2.079.390.435)
(68.100.076.235)
62
(13.084.193.486)
(2.071.596.447)
(11.922.318.840)
(2.079.390.435)
(19.635.354.240)
(48.792.853.448)
Accumulated tax losses:
Year 2016
Year 2015
Year 2014
Year 2013
Year 2012
Year 2011
Accumulated tax losses
Aset pajak tangguhan
Penyisihan kerugian penurunan nilai
- Kredit yang diberikan
- Penempatan pada bank lain
Akumulasi rugi fiskal
Penyusutan aset tetap
Estimasi liabilitas
imbalan pasca kerja
Kerugian yang belum direalisasi
atas perubahan nilai wajar keuangan
yang tersedia untuk dijual
Jumlah
d. Aset Pajak tangguhan - neto
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39.435.424
(2.432.418.076)
(2.392.982.652)
2.703.926.064
3.719.147.541
13.239.629.731
63
-
(173.079.029)
12.682.500
7.289.374.803
(312.422.148)
1 Januari/
January
1.019.909.247
36.408.781
(5.470.580.355)
4.892.500
6.215.796.648
233.391.673
31 Desember 2016 / December 31 , 2016
Diakui pada
penghasilan
komprehensif lain
Diakui pada
(ekuitas)/Recognize
laporan laba rugi
in other
/Recognize in
comprehensive
statements of
income (equity)
profit of loss
d. Deferred tax assets - net
15. TAXATION (continued)
PT BANK ANDARA
1.286.729.465
11.866.556.326
2.779.770.269
(5.643.659.384)
17.575.000
13.505.171.451
(79.030.475)
31 Desember/
December
Deferred tax assets
Allowance for impairment losses on:
Loans Placement with other banks Accumulated tax losses
Depreciation of fixed assets
Estimated post-employment
benefit liabilities
Unrealised losses on changes in
fair value of available-for-sale
financial assets
Total
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
509.461.463
714.350.460
(196.600.697)
2.899.032.567
2.702.431.870
2.391.065.298
820.114.974
9.822.847.401
64
3.719.147.541
13.239.629.731
2.703.926.064
(173.079.029)
12.682.500
7.289.374.803
(312.422.148)
31 Desember/
December
Deferred tax assets
Allowance for impairment losses on:
Loans Placement with other banks Accumulated tax losses
Depreciation of fixed assets
Estimated post-employment
benefit liabilities
Unrealised losses on changes in
fair value of available-for-sale
financial assets
Total
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Management believes that deferred tax assets resulting from temporary differences and
accumulated tax losses can be realized in the future periods.
161.664.752
(9.953.234)
(122.344.338)
175.521.817
-
(334.743.781)
22.635.734
7.411.719.141
(487.943.965)
1 Januari/
January
31 Desember 2015 / December 31 , 2015
Diakui pada
penghasilan
komprehensif lain
Diakui pada
(ekuitas)/Recognize
laporan laba rugi
in other
/Recognize in
comprehensive
statements of
income (equity)
profit of loss
d. Deferred tax assets - net (continued)
15. TAXATION (continued)
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer dan
akumulasi rugi fiskal diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang.
Aset pajak tangguhan
Penyisihan kerugian penurunan nilai
- Kredit yang diberikan
- Penempatan pada bank lain
Akumulasi rugi fiskal
Penyusutan aset tetap
Estimasi liabilitas
imbalan pasca kerja
Kerugian yang belum direalisasi
atas perubahan nilai wajar keuangan
yang tersedia untuk dijual
Jumlah
d. Aset Pajak tangguhan - neto (lanjutan)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK ANDARA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
e.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15.
TAXATION (continued)
e.
Surat ketetapan pajak
Pada tanggal 26 April 2010, Bank menerima Surat Ketetapan
Pajak dari KPP Madya untuk semua jenis pajak untuk tahun
pajak 2008. Surat Ketetapan Pajak tersebut menyatakan
kurang bayar pajak untuk pajak penghasilan badan, pasal
4(2), dan pasal 23 masing-masing sebesar Rp5.676.378.903,
Rp2.514.780.600 dan Rp822.316.525 (termasuk denda dan
bunga). Bank telah melakukan pembayaran cicilan Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) sebesar
Rp3.748.000.000. Bank tidak menyetujui sebagian besar
hasil keputusan di dalam Surat Ketetapan Pajak tersebut dan
telah menyampaikan 3 (tiga) Surat Keberatan pada tanggal
19 Juli2010 kepada Kantor Pajak Wilayah. Cicilan SKPKB
yang telah dibayarkan tersebut disajikan sebagai pajak
dibayar dimuka.
Tax assessment letter
On April 26, 2010, the Bank received Tax Assessments
Letters from KPP Madya for all taxes for fiscal year 2008.
The Tax Assessments Letters reflected underpayments of
corporate income tax and withholding tax article 4(2) and
23
of
Rp5,676,378,903,
Rp2,514,780,600
and
Rp822,316,525 (including penalties and interests),
respectively. The Bank has paid installment of the
Assessment of Tax Underpayment (SKPKB) amounting to
Rp3,748,000,000. The Bank disputes most of the items
contained in this SKPKB and already filed 3 (three)
Objection Letters on July 19, 2010 to District Tax Office.
The installment of SKPKB has been presented as prepaid
tax.
Pada tanggal 5 Januari 2011, Bank menerima surat
keputusan keberatan dari Kantor Pajak Wilayah untuk
SKPKB pajak penghasilan badan, pajak penghasilan pasal
4(2) dan pajak penghasilan pasal 23 masing-masing sebesar
Rp4.643.015.440, Rp519.645.378 dan Rp341.559.145,
dimana Kantor Pajak Wilayah menolak keberatan yang
diajukan oleh Bank. Untuk pajak penghasilan pasal 4(2),
Bank telah menerima keputusan keberatan yang dikeluarkan
oleh Kantor Pajak Wilayah sebesar Rp519.645.378. Oleh
karena itu, Bank membebankan pajak dibayar dimuka
sebesar Rp502.000.000 dan membebankan tambahan
pembayaran sebesar Rp17.645.378 dalam laporan laba rugi
komprehensif tahun 2011.
On January 5, 2011, the Bank received decission letter of
objection from District Tax Office for corporate income
tax, withholding income tax article 4(2) and withholding
income tax article 23 amounting to Rp4,643,015,440,
Rp519,645,378 and Rp341,559,145, respectively. For
withholding income tax article 4(2), the Bank accepted the
decision on objection issued by District Tax Office
amounting to Rp519,645,378. Consequently, the Bank
charged the prepaid tax of Rp502,000,000 and additional
payment of Rp17,645,378 was charged to 2011 statement
of comprehensive income.
Pada tanggal 3 Oktober 2011, Bank mengajukan banding
kepada Pengadilan Pajak di Jakarta atas surat keputusan
yang diterbitkan Kantor Pajak Wilayah atas SKPKB pajak
penghasilan
badan
melalui
surat
Bank
No.731/BA/X.07/Dpr/2011.
On October 3, 2011, the Bank appealed to Tax Court in
Jakarta regarding the Decision Letter issued by District
Tax Office regarding the Underpayment Tax Assessment
Letter of corporate income tax and through the Bank’s
letter No.731/BA/X.07/Dpr/2011.
Pada tanggal 7 Oktober 2011, Bank mengajukan banding
kepada Pengadilan Pajak di Jakarta atas surat keputusan
yang diterbitkan Kantor Pajak Wilayah atas SKPKB pajak
penghasilan
pasal
23
melalui
surat
Bank
No.735/BA/X.07/Dpr/2011.
On October 7, 2011, the Bank appealed to Tax Court in
Jakarta regarding the decision letter issued by District Tax
Office regarding the Underpayment Tax Assessment of
withholding income tax article 23 through the Bank’s letter
No.735/BA/X.07/Dpr/2011.
65
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
e.
15.
TAXATION (continued)
e.
Surat ketetapan pajak (lanjutan)
Pada tanggal 30 Januari 2013, Pengadilan Pajak di Jakarta
telah
mengeluarkan
Putusan
Pengadilan
Pajak
No.Put.43007/PP/M.V/15/2013
dan
No.Put.43006/PP/M.V/15/2013 mengenai banding Pajak
Penghasilan pasal 23 dan pajak penghasilan badan yang
diajukan dengan menyatakan menerima banding Pemohon
banding dan mengubah Keputusan Direktur Jenderal Pajak
No.KEP-764/WPJ.17/BD.06/2011
dan
No.KEP763/WPJ.17/BD.06/2011, sehingga jumlah yang masih harus
dibayar atas pajak penghasilan pasal 23 adalah sebesar Rp
160.400.410 dan lebih bayar atas pajak penghasilan badan
sebesar Rp626.166.961. Pada tanggal 1 April 2013, Bank
telah menerima pengembalian pajak penghasilan badan dan
pajak penghasilan pasal 23 masing-masing sebesar
Rp3.760.640.911 dan Rp85.599.590.
Tax assessment letter (continued)
On January 30, 2013, the Tax Court in Jakarta had issued
Tax Court Decision No.Put.43007/PP/M.V/15/2013 and
No.Put.43006/PP/MV/15/2013 regarding the appeal of
withholding income tax article 23 and corporate income
tax, accepting all appeals and change the decision of the
Director
General
of
Taxes
No.KEP764/WPJ.17/BD.06/2011
and
No.KEP763/WPJ.17/BD.06/2011. Income tax article 23 amounted
to Rp160,400,410 and overpayment for corporate income
tax amounted to Rp626,166,961. On April 1, 2013, the
Bank had received repayment of corporate income tax and
withholding income tax article 23 amounted to
Rp3,760,640,911 and Rp85,599,590, respectively.
Pada tanggal 4 Maret 2013, Pengadilan Pajak telah
mengeluarkan Putusan Pengadilan Pajak atas revisi
keputusan
banding
sebelumnya
dengan
No.Put.43006.R/PP/M.V/15/2013
dan
No.Put.43007.R/PP/M.V/15/2013, dimana jumlah yang
masih harus dibayar atas pajak penghasilan pasal 23 adalah
sebesar Rp265.520.850 dan lebih bayar atas pajak
penghasilan pajak badan yang lebih bayar adalah sebesar
Rp626.166.961.
Sebagai
akibatnya,
Bank
harus
mengembalikan restitusi sebesar Rp85.599.590 dan
membayar kekurangan pajak penghasilan pasal 23 sebesar
Rp19.520.850.
On March 4, 2013, the Tax Court had issued the Tax Court
Decision on the revision of the previous appeal decision
No.Put.43006.R/PP/M.V/15/2013
and
No.Put.43007.R/PP/MV/15/2013, where the amount still to
be paid on income tax article 23 amounted to
Rp265,520,850 and overpayment for corporate income tax
amounted to Rp626,166,961. As a result, the Bank has to
return tax refund amounted to Rp85,599,590 and to repay
the underpayment of withholding income tax article 23
amounting to Rp19,520,850.
Atas Memori Peninjauan Kembali No.S-3652/PJ.07/2013
tanggal 29 Mei 2013 dan No.S-3697/PJ.07/2013 tanggal 31
Mei 2013 yang diajukan oleh Direktorat Jenderal Pajak, pada
tanggal 22 Januari 2014, Pengadilan Pajak mengeluarkan
Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan
Penyerahan Memori Peninjauan Kembali No.MPK1225/SP.52/ I/2014 dan No.MPK-1226/SP.52/I/2014.
Masing-masing terkait atas perkara Putusan Pengadilan
Pajak No.Put.43007/PP/M.V/15/2013 tanggal 30 Januari
2013 yang telah dibetulkan dengan Putusan Pengadilan
Pajak No.Put43007.R/PP/M.V/15/2013 tanggal 4 Maret
2013
dan
Putusan
Pengadilan
Pajak
No.Put.43006/PP/M.V/15/2013 tanggal 30 Januari 2013
yang telah dibetulkan dengan Putusan Pengadilan Pajak
No.Put.43006.R/PP/M.V/15/2013 tanggal 4 Maret 2013.
Atas pemberitahuan ini, Bank telah mengeluarkan Kontra
Memori (Jawaban) Peninjauan Kembali No.049/BA02/II/2014 dan No.050/BA-02/II/2014 pada tanggal 19
Februari 2014.
Regarding to the Judicial Review Memory No.S3652/PJ.07/2013 dated May 29, 2013 and No.S3697/PJ.07/ 2013 dated May 31, 2013 which has been
filed by the Directorate General of Taxes, on January 22,
2014, the Tax Court has issued Notification of Application
for Judicial Review and Submission Judicial Review
Memory No.MPK-1225/SP.52/I/2014 and No.MPK1226/SP.52/I/2014 respectively regarding the Tax Court
Decision No.Put.43007/PP/M.V/15/2013 dated January
30, 2013 which has been revised by the Tax Court
Decision No.Put43007.R/PP/M.V/15/2013 dated March 4,
2013
and
the
Tax
Court
Decision
No.Put.43006/PP/M.V/15/2013 dated January 30, 2013
which has been revised by the Tax Court Decision
No.Put43006.R/PP/M.V/15/2013 dated March 4, 2013.
For this notification, the Bank has issued a Contra
Memory (Answer) Judicial Review No.049/BA-02/II/2014
dan No.050/BA-02/II/2014 dated February 19, 2014.
66
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
e.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15.
TAXATION (continued)
e.
Surat ketetapan pajak (lanjutan)
Pada tanggal 23 April 2015, Bank menerima Surat Ketetapan
Pajak dari KPP Madya atas pemeriksaan semua jenis pajak
untuk tahun pajak 2011. Surat Ketetapan Pajak tersebut
menyatakan kurang bayar pajak untuk pajak pertambahan
nilai (PPN), pajak penghasilan pasal 4(2), pasal 23 dan pasal
26
masing-masing
sebesar
Rp1.213.742.588,
Rp2.250.187.898, Rp52.912.999 dan Rp682.324.348
(termasuk denda dan bunga). Bank telah melakukan
pembayaran Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
sebesar Rp4.199.167.833.
Tax assessment letter (continued)
On April 23, 2015, the Bank received Tax Assessments
Letters from KPP Madya on the examination for all taxes
for fiscal year 2011. The Tax Assessments Letters reflected
underpayments of value added tax (VAT), withholding tax
article 4(2), 23 and 26 amounted Rp1,213,742,588,
Rp2,250,187,898, Rp52,912,999 and Rp682,324,348
(including penalties and interests), respectively. The Bank
has paid the Assessment of Tax Underpayment (SKPKB)
amounting to Rp4,199,167,833.
Pada tanggal 10 Juli 2015, Bank mengajukan keberatan atas
Surat
Ketetapan
Pajak
Kurang
Bayar
No.00048/240/11/904/15 tanggal 23 April 2015 Masa Pajak
Agustus 2011. Pada tanggal 28 Juni 2016, Direktur Jenderal
Pajak berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak
No:KEP/00012/KEB/WPJ.17/2016
tentang
Keberatan
Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
mengabulkan seluruh permohonan keberatan wajib pajak
dalam suratnya No.086/BA-01/VII/2015 tanggal 10 Juli
2015 dan mengurangkan jumlah pajak yang masih harus
dibayar dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang bayar
No.00048/240/11/904/15 tanggal 23 April 2015 Masa Pajak
Agustus 2011 sehingga terdapat kelebihan bayar sebesar
Rp273.800.000.
Pada tanggal 26 Juli 2016, Bank mengajukan permohonan
pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi atas surat
tagihan pajak PPh pasal 26 No.00010/104/13/012/16 tanggal
6 April 2016 Masa/Tahun Pajak Januari/2013 dan
No.00001/104/16/012/16 tanggal 6 April 2016 Masa/Tahun
Pajak Maret/2016.
On July 10, 2015, the Bank filed an objection to tax
underpayment assessment letter No.00048/240/11/904/15
dated 23 April 2015 Tax Period August 2011. On June 28,
2016, the Director General of Taxation by Decree of the
Director
General
of
Taxes
No:KEP/00012/KEB/WPJ.17/2016 regarding taxpayer
objections of tax underpayment assessment letter fulfill all
taxpayer objections requests in the letter No.086/BA01/VII/2015 dated July 10, 2015 and deduct the amount of
tax payables in tax underpayment assessment letter
No.00048/240/11/904/15 dated 23 April 2015 Tax Period
August 2011 so that there is overpayment amounted
Rp273,800,000.
Pada tanggal 26 Juli 2016, Bank melakukan permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran pajak atas SKPKB
No.00048/2401/11/904/15 Masa Pajak Agustus 2011
sebesar Rp273.800.000. Berdasarkan surat permohonan
tersebut Pihak KPP Madya kemudian melakukan pengecekan
terhadap seluruh utang pajak Bank sebelum dilakukan
pembayaran. Berdasarkan sistem KPP Madya, terdapat utang
pajak/STP di cabang Jakarta sebesar Rp276.105.875 atas
pengajuan permohonan pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi atas surat tagihan pajak PPh pasal 26
No.00010/104/13/012/16 tanggal 6 April 2016 Masa/Tahun
Pajak Januari/2013 tanggal 26 Juli 2016. Dikarenakan
keputusan pengajuan permohonan tersebut belum keluar
sehingga kelebihan pajak dikompensasikan dengan Surat
Tagihan Pajak cabang Jakarta, sehingga pengembalian
kelebihan pajak menjadi nihil.
On July 26, 2016, the Bank performed request for return of
the tax overpayment on tax underpayment assessment letter
No.00048/2401/11/904/15 Tax Period August 2011
amounted Rp273,800,000. Based on request letter, the tax
service office then checked all tax payables of the Bank
before making payment. Based on tax service office system,
there is tax payables/tax assessment letter in Jakarta
branch amounted Rp276,105,875 on request for deduction
or elimination of administrative sanction on tax assessment
letter income tax article 26 No.00010/104/13/012/16 dated
6 April 2016 Period/Year Taxes January/2013 dated July
26, 2016. Due to the decision that the submission has not
been come out so that the overpayment is compensated
with tax collection letter Jakarta branch, so the return of
the overpayment become nil.
On July 26, 2016, the Bank filed request for deduction or
elimination of administrative sanction on tax collection
letter income tax article 26 No.00010/104/13/012/16 dated
6 April 2016 Period/Fiscal Year January/2013 and
No.00001/104/16/012/16 dated 6 April 2016 Period/Fiscal
Year March/2016.
67
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15.
TAXATION (continued)
e.
Surat ketetapan pajak (lanjutan)
Pada tanggal 23 Januari 2017, permohonan pengurangan
atau penghapusan sanksi administrasi atas surat tagihan
pajak tersebut dikabulkan seluruhnya oleh Direktur Jenderal
pajak
berdasarkan
surat
keputusan
No.KEP00146/NKEB/WPJ.30/2017
dan
No.KEP00147/NKEB/WPJ.30/2017 tentang penghapusan sanksi
administrasi atas surat tagihan pajak karena permohonan
wajib pajak masing-masing sebesar Rp276.105.875 dan
Rp73.770.050. Dengan dikabulkannya permohonan tersebut,
Bank menjadi lebih bayar sebesar Rp273.800.000. Bank
berencana untuk mengajukan permohonan pengembalian
kelebihan pajak tersebut.
e.
Tax assessment letter (continued)
On January 23, 2017, request for deduction or elimination
of administrative sanction on the tax collection letter is
fulfilled entirely by the Director General of taxes under the
decree No.KEP-00146/NKEB/WPJ.30/2017 and No.KEP00147/NKEB/WPJ. 30/2017 regarding the elimination of
administrative sanction on the tax collection letter for the
taxpayer's request amounted Rp276,105,875 and
Rp73,770,050, respectively. With the fulfilling of the
request, Bank has overpayment amounted Rp273,800,000.
The bank plans to request for refund of the tax
overpayment.
f.
Administrasi
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No.28
Tahun 2007 tentang “Perubahan Ketiga atas Undang-undang
No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan” yang berlaku mulai tahun 2008, Direktorat
Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan dan mengubah
liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal
terutangnya pajak.
f.
Administration
Based on Law of the Republic of Indonesia No.28 Year
2007 regarding “Third Amendment of Law No.6 Year
1983 regarding General Rules and Procedures of
Taxation” which are applicable starting 2008, the
Directorate General of Tax (“DGT”) may assess or amend
taxes within five years from the date the tax becomes due.
16. LIABILITAS LAIN-LAIN
16.
OTHER LIABILITIES
31 Desember/December 31,
2015
2016
Imbalan kerja karyawan (Catatan 24)
Bunga yang masih harus dibayar
Jasa tenaga ahli
Pelatihan karyawan
Setoran modal
Insentif jangka panjang
Lain-lain
Jumlah
5.607.594.611
5.250.785.881
1.121.375.000
400.000.000
10.225.529.336
22.605.284.828
6.489.879.866
6.294.838.449
1.124.287.000
52.061.524
45.000.000.000
333.889.416
9.099.998.616
68.394.954.871
Insentif jangka panjang merupakan insentif kepada Direksi dan
karyawan kunci yang akan dibayarkan dalam jangka waktu
tertentu bergantung pada pencapaian kinerja keuangan tertentu.
17. MODAL SAHAM
Employee benefit (Note 24)
Interest payables
Professional fees
Employee training
Paid-up capital
Long term incentives
Others
Total
Long term incentives represents accrued incentive for Directors
and key executive officers which will be paid after certain period
of time depending the achievement of financial performance
target.
17.
Berdasarkan akta No.24 tanggal 14 November 2016 dari Notaris
Jose Dima Satria, S.H.,Mkn notaris di Jakarta, modal dasar Bank
sebesar Rp2.000.000.000.000 terbagi atas 2.000.000 lembar
saham dengan nominal masing-masing sebesar Rp1.000.000 per
lembar saham. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan
disetor penuh sebanyak 507.308 lembar saham senilai
Rp507.308.000.000. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui
Surat Keputusan No.AHU-0021801.AH.01.02.Tahun 2016
tanggal 18 November 2016.
CAPITAL STOCK
Based on deed No.24 dated November 124, 2016, as stated in
notarial deed of Jose Dima Satria, S.H.,Mkn notary in Jakarta,
the
Bank's
authorized
capital
is
amounted
to
Rp2,000,000,000,000 which is divided into 2,000,000 shares
with a par value per share of Rp1,000,000. The authorized
capital of issued and fully paid share capital amount is 507,308
per share as many Rp507,308,000,000. This amendment to the
articles of association was approved by the Minister of Law and
Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision
Letter No.AHU-0021801.AH.01.02.Tahun 2016 dated November
18, 2016.
68
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
17. CAPITAL STOCK (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015, Modal dasar Bank sebesar
Rp500.000.000.000 terbagi atas 499.999 lembar saham seri A
dan 1 lembar saham seri B dengan nominal masing-masing
sebesar Rp1.000.000 per lembar saham. Dari modal dasar tersebut
telah ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 304.385 lembar
saham senilai Rp304.385.000.000.
As of December 31, 2015, The Bank's authorized capital is
amounted to Rp 500,000,000,000 which is divided into 499,999
shares series A and 1 share serie B with a par value per share of
Rp1,000,000. The authorized capital of issued and fully paid
share capital amount is 304,385 per share as many
Rp304,385,000,000.
2016
Jumlah lembar
saham/
Number of
shares
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Nilai nominal/
Par value
Jumlah nilai saham/
Amount of share
1.000.000
1.000.000
2.000.000.000.000
507.308.000.000
2.000.000
507.308
Authorised capital
Issued and fully paid capital
2015
Jumlah lembar
saham/
Number of
shares
Modal dasar
Saham seri A
Saham seri B
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Saham seri A
Saham seri B
Nilai nominal/
Par value
Jumlah nilai saham/
Amount of share
499.999
1
500.000
1.000.000
1.000.000
499.999.000.000
1.000.000
500.000.000.000
304.384
1
304.385
1.000.000
1.000.000
304.384.000.000
1.000.000
304.385.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, susunan pemegang saham
adalah sebagai berikut:
Authorised capital
Share serie A
Share serie B
Issued and fully paid capital
Share serie A
Share serie B
As of December 31, 2016 and 2015, the composition of the
shareholders is as follows:
2016
Pemegang Saham
APRO Financial Co., Ltd,
Korea Selatan
Mercy Corps, Amerika Serikat
International Finance
Corporation, Amerika Serikat
Stichting Hivos - Triodos Fund.
Belanda
KfW. Jerman
I Wayan Gatha
DWM Funds S.C.A - SICAV SIF.,
Luxembourg
Jumlah
Jumlah lembar
saham/
Number of
shares
Persentase
kepemilikan/
Percentage of
ownership
202.923
40,00
66.986
13,20
60.572
11,94
47.204
48.118
16.160
9,30
9,48
3,19
65.345
507.308
12,88
100,00
69
Jumlah modal
disetor/
Total paid-in
capital
Shareholders
APRO Financial Co., Ltd,
South Korea
Mercy Corps,
66.986.000.000
United States of America
International Finance
Corporation,
60.572.000.000
United Stated of America
Stichting Hivos - Triodos Fund
47.204.000.000
Netherlands
48.118.000.000
KfW. Germany
16.160.000.000
I Wayan Gatha
DWM Funds S.C.A - SICAV SIF.,
65.345.000.000
Luxembourg
Total
507.308.000.000
202.923.000.000
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
17. CAPITAL STOCK (continued)
Berdasarkan akta No.24 tanggal 14 November 2016 dari Notaris
Jose Dima Satria, S.H.,Mkn notaris di Jakarta, telah disetujui
peningkatan
modal
ditempatkan
dan
disetor
dari
Rp304.385.000.000 menjadi Rp507.308.000.000.
Based on deed No.24 dated November 14, 2016, as stated in
notarial deed of Jose Dima Satria, S.H.,Mkn notary in Jakarta,
has been agreed the increase of issued and paid-up capital from
Rp304,385,000,000 become Rp507,308,000,000.
Modal disetor Bank telah dicatat dalam administrasi Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) berdasarkan surat No.S-88/PB.32/2016 tanggal
6 Desember 2016.
Paid-in capital of the Bank has been recorded in the
administration of the Financial Services Authority (OJK)
through letter No.S-88/PB.32/2016 dated December 6, 2016.
2015
Pemegang Saham
Jumlah lembar
saham/
Number of
shares
Persentase
kepemilikan/
Percentage of
ownership
Saham seri A:
Mercy Corps, Amerika Serikat
International Finance
Corporation, Amerika Serikat
Stichting Hivos - Triodos Fund.
Belanda
KfW. Jerman
I Wayan Gatha
DWM Funds S.C.A - SICAV SIF.,
Luxembourg
Jumlah modal
disetor/
Total paid-in
capital
Shareholders
66.985
22,00
60.572
19,90
47.204
48.118
16.160
15,51
15,81
5,31
65.345
21,47
Share serie A:
Mercy Corps,
66.985.000.000
United States of America
International Finance
Corporation,
60.572.000.000
United Stated of America
Stichting Hivos - Triodos Fund
47.204.000.000
Netherlands
48.118.000.000
KfW. Germany
16.160.000.000
I Wayan Gatha
DWM Funds S.C.A - SICAV SIF.,
65.345.000.000
Luxembourg
1
0,00
1.000.000
Share serie B:
Mercy Corps,
United States of America
304.385
100,00
304.385.000.000
Total
Saham seri B:
Mercy Corps, Amerika Serikat
Jumlah
18. PENDAPATAN BUNGA
18.
INTEREST INCOME
31 Desember/December 31,
2015
2016
Kredit yang diberikan
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Surat-surat berharga
Provisi dan komisi kredit yang diberikan
Jumlah
97.927.176.378
89.999.530.650
7.921.188.225
9.727.068.861
115.575.433.464
4.289.597.231
119.865.030.695
12.313.590.841
8.130.592.635
110.443.714.126
3.306.520.691
113.750.234.817
Jumlah pendapatan bunga kepada pihak berelasi pada tahun 2016
dan 2015 masing-masing sebesar Rp61.959.555 dan
Rp18.531.964 (Catatan 25).
Loans
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Fees and commissions of loans
Total
Total interest income to related parties for the year ended 2016
and 2015 amounted to Rp61,959,555 and Rp18,531,964 (Note
25).
70
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. BEBAN BUNGA
19.
INTEREST EXPENSES
31 Desember/December 31,
2015
2016
Simpanan dari nasabah
Tabungan
Giro
Deposito berjangka
Deposito on call
Simpanan dari bank lain
Tabungan
Giro
Deposito berjangka
Deposito on call
Interbank call money
Repo
Pinjaman yang diterima
Premi penjaminan simpanan (Catatan 29)
Jumlah
320.675.204
335.825.649
7.659.214.837
342.686
337.829.194
203.488.185
8.628.289.853
2.903.024
890.751.669
2.578.013.274
40.402.121.432
25.991.783
401.694.445
293.457.759
9.169.621.525
1.445.028.793
63.522.739.056
370.510.198
1.840.514.703
45.146.732.907
136.332.594
10.613.889
11.889.458.079
1.275.450.250
69.842.122.876
Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi pada tahun 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp51.898.267 dan Rp75.489.368
(Catatan 25).
20. PEMULIHAN (PENYISIHAN) KERUGIAN PENURUNAN
NILAI ATAS ASET KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
Deposits from customers
Savings
Current accounts
Time deposits
Deposits on call
Deposits from other banks
Savings
Current accounts
Time deposits
Deposits on call
Interbank call money
Repo
Borrowings
Premium of deposit guarantee (Note 29)
Total
Total interest expense to related parties for the year ended 2016
and 2015 amounted to Rp51,898,267 and Rp75,489,368 (Note
25).
20.
REVERSAL (ALLOWANCE) FOR IMPAIRMENT LOSSES
ON FINANCIAL AND NON-FINANCIAL ASSETS
31 Desember/December 31,
2015
2016
Aset keuangan
Penempatan pada bank lain (Catatan 7)
Kredit yang diberikan (Catatan 9)
Jumlah
39.812.936
(12.249.087.165)
(12.209.274.229)
(19.570.000)
(6.042.076.595)
(6.061.646.595)
21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
21.
Financial Assets
Placement with other banks (Note 7)
Loans (Note 9)
Total
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
31 Desember/December 31,
2015
2016
Fee tenaga ahli
Sewa
Perbaikan dan pemeliharaan
Penyusutan aset tetap (Catatan 10)
Alih daya
Internet
Telepon, listrik dan air
Pendidikan dan pelatihan
Premi asuransi
Perjalanan dinas
Promosi dan iklan
Barang cetakan dan perlengkapan kantor
Transportasi
Representasi Direksi
Lain-lain
Jumlah
9.807.359.364
5.194.376.927
3.560.779.328
3.113.582.218
2.037.420.312
1.767.333.074
1.005.371.066
976.820.580
911.333.441
833.642.291
723.941.353
606.168.351
472.652.267
55.219.602
962.605.124
32.028.605.298
1.062.722.225
5.177.598.477
3.010.008.464
5.092.151.528
1.458.983.079
1.142.098.174
849.650.882
425.202.883
971.350.847
956.665.785
827.907.385
644.892.749
349.494.559
45.112.594
578.057.525
22.591.897.156
Professional fees
Rent
Repairs and maintenance
Depreciation of fixed assets (Note 10)
Outsourcing
Internet
Telephone, electricity and water
Education and training
Insurance premium
Business travel
Promotion and advertising
Printing and office supplies
Transportation
Directors representation
Others
Total
Pada tahun 2016, Bank melakukan pembayaran fund raising In 2016, the Bank made payments for fund raising success fee, notary
success fee , fee notaris dan lawyer berkaitan dengan pencarian and lawyer fees related to investor prospecting amounted
investor sebesar Rp9.699.416.989.
Rp9,699,416,989.
71
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN TENAGA KERJA
22.
PERSONNEL EXPENSES
31 Desember/December 31,
2015
2016
Gaji dan tunjangan lainnya
Imbalan kerja karyawan (Catatan 24)
Tunjangan kesehatan
Bonus
Tunjangan hari raya
Pesangon atas merger
Insentif jangka panjang
Lain-lain
Jumlah
30.912.038.160
1.824.941.619
1.167.262.982
1.398.000.000
1.430.000.000
1.222.433.336
1.425.216.266
39.379.892.363
26.407.949.642
1.974.251.174
1.080.566.527
1.800.000.000
1.100.000.000
1.317.085.950
539.991.256
34.219.844.549
Salaries and other allowances
Employee benefits (Note 24)
Medical benefit
Bonus
Holiday allowance
Severance pay of merger
Long-term incentives
Others
Total
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan The total remuneration which is given to the Board of Commissioner
Direksi Bank pada tahun 2016 sebesar Rp6.972.260.980 (2015: and Directors for the year ended 2016 amounted to Rp6,972,260,980
Rp8.464.486.023).
(2015: Rp8,464,486,023).
23. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
23.
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
31 Desember/December 31,
2015
2016
KOMITMEN
Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit yang diberikan
yang belum digunakan
Jumlah liabilitas komitmen
JUMLAH KOMITMEN - BERSIH
COMMITMENTS
Commitment liabilities
(150.911.893.546)
(150.911.893.546)
(150.911.893.546)
(73.099.423.966)
(73.099.423.966)
(73.099.423.966)
Unused loan facilities
Total commitment liabilities
TOTAL COMMITMENTS - NET
KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Kredit hapusbuku
Jumlah tagihan kontinjensi
Liabilitas kontinjensi
Penempatan pada bank lain
Jumlah liabilitas kontinjensi
JUMLAH KONTINJENSI - BERSIH
CONTINGENCIES
3.583.800.254
31.182.977.426
34.766.777.680
2.348.573.392
27.490.984.412
29.839.557.804
(17.340.000.000)
(17.340.000.000)
17.426.777.680
(17.750.000.000)
(17.750.000.000)
12.089.557.804
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
24.
Contingent receivables
Past due interest receivables
Loan write-off
Total contingent receivables
Contingent liabilities
Placement with other banks
Total contingent liabilities
TOTAL CONTINGENCIES - NET
EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES
Program imbalan pasca kerja
Estimasi liabilitas imbalan pasca kerja tersebut telah dihitung
sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003.
Post employment benefit
The estimated post employment benefit liability has been
calculated based on Labor Law No.13/2003
Perhitungan aktuaria atas imbalan pasca kerja telah dihitung oleh
aktuaris independen, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dalam
laporannya tertanggal 24 Februari 2017 dan 10 Februari 2016
dengan menggunakan metode Projected Unit Credit serta
mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The actuarial valuation of post employment benefits has been
calculated by an independent actuary, PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo in its report dated February 24, 2017 and
February 10, 2016 with use calculated method Projected Unit
Credit also considers assumptions are as follows:
72
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
24.
Program imbalan pasca kerja (lanjutan)
EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Post employment benefit (continued)
31 Desember/December 31,
2015
2016
Asumsi Ekonomi
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Asumsi lainnya
Umur pensiun normal
Tingkat kematian
Tingkat kecacatan
Tingkat
pengunduran diri
8,10% per tahun/8.10% per annum
7,50% per tahun/7.50% per annum
55 tahun/55 years of age
8,90% per tahun/8.90% per annum
7,50% per tahun/7.50% per annum
55 tahun/55 years of age
Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI 3)/ Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI 3)/
Indonesian Mortality Table 3 2011 (TMI 3) Indonesian Mortality Table 3 2011 (TMI 3)
5% dari TMI 3 2011/5% of TMI 3 2011 5% dari TMI 3 2011/5% of TMI 3 2011
12,00% sampai dengan usia 40 tahun
yang menurun secara linier sampai dengan
0% pada usia 55 tahun/
12% up to employee’s age of 40 and
reducing linearly up to 0% at age 55
12,00% sampai dengan usia 40 tahun
yang menurun secara linier sampai dengan
0% pada usia 55 tahun/
12% up to employee’s age of 40 and
reducing linearly up to 0% at age 55
Economic assumptions
Discount rate
Salary increase rate
Other assumptions
Normal retirement age
Mortality rate
Disability rate
Resignation rate
Bagian dari beban imbalan pasca kerja yang dicatat pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan estimasi
liabilitas imbalan pasca kerja yang dicatat pada laporan posisi
keuangan adalah sebagai berikut:
The components of employee benefit expense recognized in the
statement of profit or loss and other comprehensive income and
amounts recognized in the statements of financial position for
estimated post employment benefits liabilities are as follows:
a.
a.
Biaya imbalan pasca kerja yang dibebankan pada laporan
laba rugi adalah sebagai berikut:
Employee benefit expense recognized in the statements of
profit or loss, are as follows:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biaya jasa lalu
Pembayaran imbalan - excess payment
Biaya yang dibebankan
pada laporan laba rugi
b.
1.477.240.162
325.138.835
(1.261.077.555)
1.283.640.177
1.532.958.880
327.354.857
-
1.824.941.619
1.860.313.737
Mutasi atas nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja masingmasing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
b.
Current service cost
Interest cost
Past service cost
Benefit paid in period - excess payment
Expense recognized in
profit or loss
Movements in the present value of the post employment
benefit liability for the dated December 31, 2016 and 2015
are as follows:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
awal tahun
Biaya jasa kini
Biaya jasa lalu
Biaya bunga
Provisi pembayaran imbalan
- excess payment
dipindahkan
5.149.104.500
1.477.240.162
(1.261.077.555)
325.138.835
4.305.192.287
1.532.958.880
327.354.857
(1.283.640.177)
4.406.765.765
6.165.506.024
73
Present value of defined benefit liability
at beginning of year
Current service cost
Past service cost
Interest cost
Provision for benefit paid in period
excess payment brought forward
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
24.
Program imbalan pasca kerja (lanjutan)
EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Post employment benefit (continued)
31 Desember/December 31,
2015
2016
pindahan
Pembayaran imbalan kerja
Pembayaran imbalan - excess payment
(Keuntungan) kerugian
aktuaria - asumsi
(Keuntungan) kerugian
aktuaria - kewajiban
Nilai kini liabilitas
manfaat pasti
c.
4.406.765.765
(240.553.026)
1.283.640.177
6.165.506.024
(135.474.307)
-
carried forward
Actual benefit paid
Benefit paid in period - excess payment
239.997.626
(251.400.747)
Actuarial (gain) loss - assumption
(82.255.931)
(629.526.470)
Actuarial (gain) loss - liabilities
Present value of defined
benefit liability
5.607.594.611
5.149.104.500
Mutasi estimasi liabilitas imbalan pasca kerja karyawan
selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
c.
Movements in the estimated post employment benefits
liability during the years ended December 31, 2016 and
2015 are as follows:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Saldo awal
Beban tahun berjalan
Pembayaran imbalan
Pembayaran imbalan - excess payment
Beban (pendapatan) yang diakui
dalam pendapatan komprehensif lain
Saldo akhir
d.
5.149.104.500
1.824.941.619
(240.553.026)
(1.283.640.177)
4.305.192.287
1.860.313.737
(135.474.307)
-
157.741.695
5.607.594.611
(880.927.217)
5.149.104.500
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasca kerja
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
d.
Beginning balance
Expenses for the year
Actual benefit payment
Benefit paid in period - excess payment
Expense (income) recognized
in other comprehensive income
Ending balance
Remeasurement of defined benefit liabilty (assets) for the
dated December 31, 2016 and 2015 are as follows:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Saldo awal
(Keuntungan) kerugian aktuaria
Jumlah pengukuran kembali atas
liabilitas (aset) imbalan pasti
(324.417.558)
157.741.695
556.509.659
(880.927.217)
(166.675.863)
(324.417.558)
Program imbalan golden handshake
Perhitungan aktuaria atas imbalan golden handshake telah
dihitung oleh aktuaris independen, PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo dalam laporannya tertanggal 24 Februari 2017
dan 10 Februari 2016 dengan menggunakan metode Projected
Unit Credit serta mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai
berikut:
Balance at beginning of the year
Actuarial (gains) losses
The remeasurement of defined
benefit liability (assets)
Golden handshake benefits
The actuarial valuation of golden handshake benefits has been
calculated by an independent actuary, PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo in its report dated February 24, 2017 and
February 10, 2016 with use calculated method Projected Unit
Credit also considers assumptions are as follows:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Asumsi Ekonomi
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
- 7,09% per tahun/7.09% per annum
- 7,50% per tahun/7.50% per annum
74
Economic assumptions
Discount rate
Salary increase rate
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
24.
EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Program imbalan golden handshake (lanjutan)
Golden handshake benefits (continued)
a. Biaya imbalan golden handshake yang dibebankan pada
a.
Golden handshake benefit expense recognized in the
laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
statements of profit or loss, are as follows:
31 Desember/December 31,
2015
2016
357.713.670
Biaya jasa kini
Current service cost
60.679.276
Biaya bunga
Interest cost
(304.455.509)
Biaya jasa lalu
Past service cost
Expense recognized in
Biaya yang dibebankan
113.937.437
pada laporan laba rugi
profit or loss
b.
Mutasi atas nilai kini liabilitas imbalan golden handshake
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
b.
Movements in the present value of the golden handshake
benefit liability for the dated December 31, 2016 and 2015
are as follows:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
awal tahun
Biaya jasa kini
Biaya jasa lalu
Biaya bunga
Pembayaran imbalan kerja
Kerugian aktuaria - liabilitas
Nilai kini liabilitas
manfaat pasti
c.
1.340.775.366
(1.340.775.366)
-
1.132.313.501
357.713.670
(304.455.509)
60.679.276
94.524.428
-
1.340.775.366
Mutasi estimasi liabilitas imbalan golden handshake selama
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 adalah sebagai berikut:
c.
Present value of defined benefit liability
at beginning of year
Current service cost
Past service cost
Interest cost
Actual benefit paid
Actuarial loss - liabilities
Present value of defined
benefit liability
Movements in the golden handshake benefits liability
during the years ended December 31, 2016 and 2015 are
as follows:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Saldo awal
Beban tahun berjalan
Pembayaran imbalan
Beban yang diakui dalam
penghasilan komprehensif lain
Saldo akhir
d.
1.340.775.366
(1.340.775.366)
1.132.313.501
113.937.437
-
-
94.524.428
1.340.775.366
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan golden
handshake masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 adalah sebagai berikut:
d.
Beginning balance
Expense for the year
Actual benefit payment
Expense recognized in
other comprehensive income
Ending balance
Remeasurement of golden handshake benefit liabilty for
the dated December 31, 2016 and 2015 are as follows:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Saldo awal
Kerugian aktuaria
Jumlah pengukuran kembali atas
liabilitas imbalan pasti
354.984.165
-
260.459.737
94.524.428
354.984.165
354.984.165
75
Balance at beginning of the year
Actuarial losses
The remeasurement of defined
benefit liability
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI
25.
Dalam kegiatan normal usaha, Bank melakukan transaksi dengan
pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau
kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah
dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati
bersama.
RELATED PARTY TRANSACTIONS
In the normal course of business, Bank enters into certain
transactions with parties which are related to the management
and/or owned by the same ultimate shareholder. All transactions
with related parties have met the agreed terms and conditions.
Berikut ini adalah pihak-pihak berelasi Bank, sifat hubungan dan
The related parties, nature of relationship and nature of
sifat dari transaksi:
transactions are described as follows:
Pihak berelasi/
Sifat hubungan/
Sifat dari transaksi/
Related parties
Nature of relationship
Nature of transaction
Direktur, pejabat eksekutif dan
keluarga pejabat eksekutif/
Directors, executive officers and
executive officer's family
Manajemen kunci/key management
Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksitransaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksitransaksi pada saldo tersebut meliputi:
a. Kredit yang diberikan/Loans
b. Simpanan tabungan/Savings deposits
c. Simpanan deposito berjangka/Time
deposits
d. Pendapatan bunga/Interest income
e. Beban bunga/Interest expenses
f. Beban tenaga kerja/Personnel expenses
In the normal course of business, the Bank entered into certain
transactions with related parties. These transactions and
balances include the following:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Aset
Kredit yang diberikan
Karyawan kunci (Catatan 9g)
Jumlah
Persentase terhadap jumlah aset
Liabilitas (Catatan 12a)
Simpanan dari nasabah
Tabungan
Deposito berjangka
Jumlah
Persentase terhadap jumlah liabilitas
Pendapatan bunga (Catatan 18)
Kredit yang diberikan
Persentase terhadap jumlah
pendapatan bunga
Beban bunga (Catatan 19)
Simpanan dari nasabah
Persentase terhadap jumlah
beban bunga
546.339.823
546.339.823
259.763.855
259.763.855
0,04%
0,02%
198.641.809
2.303.318.551
2.501.960.360
67.288.465
1.863.303.847
1.930.592.312
0,31%
0,21%
61.959.555
18.531.964
0,05%
0,02%
51.898.267
75.489.368
0,04%
0,07%
76
Asset
Loans
Executive officers (Note 9g)
Total
Percentage to total assets
Liabilities (Note 12a)
Deposits from customers
Savings deposits
Time deposits
Total
Percentage to total liabilities
Interest income (Note 18)
Loans
Percentage to total
interest income
Interest expenses (Note 19)
Deposits from customers
Percentage to total
interest income
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)25.
RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
31 Desember/December 31,
2015
2016
Personnel expenses
Compensation of Board of commioners, Management
and Executive Bank Officers:
910.000.000
Board of commissioners
7.554.486.023
Directors
169.032.258
Independent parties
6.529.833.714
Executive officers
Total
15.163.351.995
Beban tenaga kerja
Kompensasi kepada Dewan komisaris, Manajemen
dan Penjabat Eksekutif Bank:
910.000.000
Dewan komisaris
6.062.260.980
Direksi
240.000.000
Pihak independen
9.530.460.271
Pejabat eksekutif
16.742.721.251
Jumlah
Persentase terhadap jumlah
42,52%
beban tenaga kerja
26. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
44,31%
26.
Percentage of total personnel expenses
FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Sebagian besar instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan
disajikan menggunakan nilai wajar. Berikut ini adalah
perbandingan antara nilai tercatat, seperti yang dilaporkan pada
laporan posisi keuangan dan nilai wajarnya.
A significant number of financial instruments are carried at fair
value in the statements of financial position. Below is the
comparison of the carrying amounts, as reported on the
statements of financial position, and its fair value.
Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah dialokasikan
berdasarkan klasifikasinya. Kebijakan akuntansi penting pada
Catatan 2c menjelaskan bagaimana setiap kategori aset keuangan
dan liabilitas keuangan diukur dan bagaimana pendapatan dan
beban, termasuk keuntungan dan kerugian atas nilai wajar
(perubahan nilai wajar instrumen keuangan) diakui.
In the following table, financial instruments have been allocated
based on their classification. The significant accounting
recognised policies in Note 2c describe how the categories of the
financial assets and financial liabilities are measured and how
income and expenses, including fair value gains and losses
(changes in fair value of financial instruments) are recognised.
Pengelompokan aset keuangan telah diklasifikasikan menjadi aset
keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, kredit yang diberikan dan
piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Liabilitas
keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi.
Financial assets classes have been allocated into held-tomaturity, loans and receivables and available-for-sale financial
assets. In other hand, financial liabilities has been classified as
amortized cost.
Nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan adalah
berdasarkan informasi yang tersedia dan belum diperbaharui
untuk merefleksikan perubahaan keadaan pasar setelah tanggal
laporan posisi keuangan.
The fair value are based on relevant information available as at
the statements of financial position date and have not been
updated to reflect changes in market condition after the
statements of financial position date.
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari
aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015.
The table below presents the carrying amount and fair values of
the financial assets and liabilities as at December 31, 2016 and
2015.
77
118.337.800.001
118.337.800.001
224.221.747.095
1.008.347.256.647
1.245.094.861.199
-
-
1.042.370.779
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Surat-surat berharga
Kredit yang diberikan
-
-
8.546.588.128
Giro pada Bank Indonesia
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank lain
Pinjaman yang diterima
Liabilitas lain-lain
-
2.936.898.550
78
149.999
99.656.187.230
647.332.183.087
33.106.032.841
5.250.785.881
785.345.339.038
-
-
-
-
149.999
99.656.187.230
647.332.183.087
33.106.032.841
5.250.785.881
785.345.339.038
224.221.747.095
118.337.800.001
1.008.347.256.647
1.363.432.661.200
1.042.370.779
8.546.588.128
2.936.898.550
149.999
99.656.187.230
647.332.183.087
33.106.032.841
5.250.785.881
785.345.339.038
224.221.747.095
170.399.922.000
1.008.347.256.647
1.415.494.783.199
1.042.370.779
8.546.588.128
2.936.898.550
Jumlah
nilai wajar/
Total fair
value
Liabilities immediately payable
Deposits from customers
Deposits from other banks
Borrowings
Other liabilities
Assets
Cash
Current accounts with Bank
Indonesia
Current accounts with other
banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Loans
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
31 Desember 2016/December 31, 2016
Liabilitas
keuangan
Tersedia
diamortisasi/
Jumlah
untuk dijual/
nilai tercatat/
Financial
Available
liabilities at
Total carrying
for sale
amortized cost
amount
Aset
Kas
Kredit yang
diberikan dan
piutang/
Loans and
receivables
26. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK ANDARA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
142.429.516.904
142.429.516.904
151.291.025.039
673.621.770.206
890.592.705.493
-
-
46.097.270.183
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Surat-surat berharga
Kredit yang diberikan
-
-
17.570.229.065
Giro pada Bank Indonesia
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank lain
Pinjaman yang diterima
Liabilitas lain-lain
-
79
150.000
124.603.610.901
639.131.415.924
77.188.728.318
6.294.838.449
847.218.743.592
-
-
-
-
150.000
124.603.610.901
639.131.415.924
77.188.728.318
6.294.838.449
847.218.743.592
151.291.025.039
142.429.516.904
673.621.770.206
1.033.022.222.397
46.097.270.183
17.570.229.065
2.012.411.000
150.000
124.603.610.901
639.131.415.924
77.188.728.318
6.294.838.449
847.218.743.592
151.291.025.039
142.429.516.904
673.621.770.206
1.033.022.222.397
46.097.270.183
17.570.229.065
2.012.411.000
Jumlah
nilai wajar/
Total fair
value
Liabilities immediately payable
Deposits from customers
Deposits from other banks
Borrowings
Other liabilities
Assets
Cash
Current accounts with Bank
Indonesia
Current accounts with other
banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Loans
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
31 Desember 2015/December 31, 2015
Liabilitas
keuangan
Tersedia
diamortisasi/
Jumlah
untuk dijual/
nilai tercatat/
Financial
Available
liabilities at
Total carrying
for sale
amortized cost
amount
2.012.411.000
Aset
Kas
Kredit yang
diberikan dan
piutang/
Loans and
receivables
26. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK ANDARA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26.
26. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar
adalah sebagai berikut:
The following methods and assumptions are used to estimate the
fair values:
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan, kecuali efekefek dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diterima,
mendekati nilai tercatatnya karena mempunyai jangka waktu
tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut dan/atau
suku bunganya sering ditinjau ulang.
The fair value of financial assets and liabilities, except for heldto-maturity marketable securities and borrowings, approximated
to the carrying amount largely due to short-term maturities of
these instruments and/or repricing frequently.
Nilai wajar pinjaman yang diterima dinilai menggunakan diskonto
arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015.
The fair value of borrowing are determined by discounting cash
flows using market interest rate as of December 31, 2016 and
2015.
Nilai wajar investasi dalam saham dinilai sebesar biaya
perolehannya karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara
handal.
The fair value of investments in shares is carried at cost due to
its fair value cannot be reliably measured.
27. MANAJEMEN RISIKO
27.
RISK MANAGEMENT
Penerapan manajemen risiko di Bank mengacu pada Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.18/POJK.03/2016 tanggal 16
Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum.
Implementation of risk management in Bank is in accordance
with the Financial Services Authority Regulation (POJK)
No.18/POJK.03/2016 dated March 16, 2016 regarding
Application of Risk Management for Commercial Banks.
Pengelolaan risiko tidak hanya terbatas pada pemantauan,
pelaporan dan evaluasi terhadap risiko-risiko yang terjadi, namun
juga mendeteksi dan mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin
terjadi. Komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitas
Pengelolaan risiko diwujudkan melalui penyusunan Kebijakan
Manajemen Risiko yang mencakup kebijakan dan prosedur
mengenai:
Risk management is not merely related to monitoring, reporting,
and evaluating the risks, but also detecting and to anticipate the
possible risks. Management's commitment to enhance the quality
of risk management is implemented by formulating the Risk
Management Policies which shall cover the policies and
procedures as follows:
- Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;
-
- Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit;
-
- Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
pengendalian risiko serta sistem informasi Manajemen
Risiko; dan
-
- Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
-
Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (Divisi
Manajemen Risiko) untuk mengidentifikasi, mengukur,
memonitor, dan membuat rekomendasi berdasarkan risiko yang
berhubungan dengan kebijakan dan standar untuk mengelola dan
mengendalikan risiko yang teridentifikasi.
80
Active supervision by the Board of Commissioner and
Board of Directors;
Adequacy of policies, procedures, and establishment of
limits;
Adequacy of processes of identification, measurement,
monitoring, and control of risks and the Risk Management
information system; and
Comprehensive internal control system.
The Bank has established a Risk Management Unit (Risk
Management Division) to identify, to measure, to monitor, and to
make recommendations based on the risk related to the policies
and standards to manage and control the identified risks.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
27.
RISK MANAGEMENT (continued)
Bank juga terus berupaya menyempurnakan seluruh ketentuan
internal terkait pengelolaan risiko, baik dari sisi kebijakan,
pedoman, prosedur maupun pemanfaatan teknologi informasi.
The Bank continuously improves all internal policies related to
risk management, including policies, standard operation,
procedures, and information technology utilization.
Sesuai dengan kompleksitas usahanya, Bank telah mengelola 8
(delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko
pasar, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko
strategis dan risiko kepatuhan.
In accordance with the complexity of business, the Bank
manages eight risks, namely credit risk, liquidity risk, market
risk, operational risk, compliance risk, legal risk, strategic risk
and reputation risk.
Setiap triwulan, Bank telah menyusun profil risiko yang secara
garis besar dapat mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki oleh
Bank.
Each quarter, the Bank prepares its global risk profile , which
reflects the Bank's level of risk.
Kerangka manajemen risiko
Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan pengawasan dari
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Pemantau Risiko. Komite
Pemantau Risiko merupakan pengawas risiko tertinggi di Dewan
Komisaris. Komite Pemantau Risiko tersebut menyetujui dan
memonitor pelaksanaan kerangka dan kebijakan manajemen risiko
Bank. Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas
efektifitas penerapan Manajemen Risiko di Bank telah memadai
sesuai dengan karakteristik, kompleksitas, dan Profil Risiko Bank.
Salah satu wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris
adalah mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas
pelaksanaan kerangka Manajemen Risiko secara berkala dan
mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan
arahan perbaikan atas pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko
secara berkala. Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Direksi dan
bertanggungjawab untuk mengelola risiko yang ada di Bank.
Risk management framework
The organization of the Bank’s risk management involves
oversight from the Board of Commissioners, the Board of
Directors, and the Risk Oversight Committee. The Risk Oversight
Committee is the highest risk authority at the Board of
Commissioners level. The Risk Oversight Committee approves
and monitors the implementation of the risk management
framework and policies of the Bank. The Board of
Commissioners and Board of Directors is responsible for the
effective implementation of Risk Management at Bank has
adequate according to the characteristics, complexity, and risk
profile. One authority and responsibility of the Board of
Commissioners is to evaluate the accountability of Directors on
the implementation of the risk management framework on a
regular basis and evaluate the accountability of the Board of
Directors and will provide guidance on the implementation of
the improvements periodically Risk Management Policy. The
Risk Oversight Committee is established by the Board of
Directors and is responsible for managing risk of the Bank.
Kebijakan manajemen risiko Bank ditetapkan untuk
mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi
Bank, untuk menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang
sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap
batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen
risiko ditelaah secara berkala untuk mencerminkan perubahan
dalam kondisi pasar, produk, dan jasa yang ditawarkan. Bank,
melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, berusaha
untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan
konstruktif, dimana semua karyawan memahami tugas dan
kewajiban mereka.
The Bank’s risk management policies are established to identify
and analyze the risks faced by the Bank, to set appropriate risk
limits and controls, and to monitor risks and adherence to limits
determined. Risk management policies and systems are reviewed
regularly to reflect changes in market conditions, products and
services offered. The Bank, through its training and management
standards and procedures, aims to develop a disciplined and
constructive control environment, in which all employees
understand their roles and obligations.
81
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27.
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan)
Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk memantau
kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan
untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang
terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank. Dalam
menjalankan fungsinya, Komite Audit dibantu oleh Satuan Kerja
Audit Intern. Satuan Kerja Audit Intern secara berkala maupun
sesuai kebutuhan, menelaah pengendalian dan prosedur
manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit
Bank.
Risk management framework (continued)
The Bank’s Audit Committee is responsible for monitoring
compliance with the Bank’s risk management policies and
procedures, and for reviewing the adequacy of the risk
management framework in relation to the risks faced by the
Bank. The Bank’s Audit Committee is assisted in these functions
by Internal Audit Division. The Internal Audit Division
undertakes both regular and ad-hoc reviews of risk management
controls and procedures, the results of which are reported to the
Bank’s Audit Committee.
Komite Pemantau Risiko mengawasi perkembangan kebijakan
menajemen risiko dan menilai penerapannya. Komite juga
memberikan nasihat mengenai strategi manajemen risiko yang
harus digunakan oleh Bank. Dalam melaksanakan fungsi
pengawasan, Komite Pemantau Risiko akan melakukan
pengawasan dan evaluasi kinerja Komite Manajemen Risiko yang
diketuai oleh Direktur Utama Bank.
The Risk Oversight Committee supervises the development of risk
management policies and assesses implementation. The
Committee also provides advice on the risk management strategy
to be employed by the Bank. In conducting its oversight role, the
Risk Oversight Committee also monitors and evaluates the
performance of the Risk Management Committee chaired by the
President Director of the Bank.
Risiko kredit
Sehubungan dengan ketentuan Bank Indonesia terkait penerapan
manajemen risiko, Bank menyusun laporan profil risiko
triwulanan secara self assessment . Dari hasil self assessment ,
profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Bank Indonesia
hingga posisi Desember 2016 menyatakan bahwa predikat risiko
Bank secara keseluruhan berada pada tingkat risiko komposit low
to moderate .
Credit risk
In relation to the implementation of risk management as
required by Bank Indonesia, the Bank prepares a quarterly risk
profile report on self assessment basis. Based on the self
assessment results, the quarterly risk profile report submitted to
Bank Indonesia up to December 2016 provided the Bank’s
overall risk profile is at the low to moderate composite risk level.
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak
lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Bank memantau
kualitas kredit sebagai bagian dari identifikasi dini dari
memburuknya kredit. Pengelolaan risiko kredit diantaranya
dilakukan dengan pengelolaan limit, sebagaimana tercantum dalam
kebiljakan limit risiko kredit sebagai panduan yang harus
dilaksanakan oleh unit bisnis sebagai pedoman dalam pengambilan
keputusan pemberian kredit. Kebijakan ini mengatur mengenai
batas maksimum internal untuk pemberian kredit kepada LKM
(bank atau non-bank).
Credit risk is the risk due to failure of the debtor and/or other
parties to fulfill obligations to the Bank. The Bank monitors
credit quality as part of the early identification of deteriorating
credits. Credit risk management is done by the management of
such limits, as set out in the limit credit risk policy as a guidance
for the business unit in making lending decisions. This policy
governs the internal maximum limit for lending to MFIs (banks
or non - banks).
Kebijakan Limit Risiko Kredit Bank merujuk kepada:
Limit Credit Risk Policy of the Bank is referenced to:
1.
1.
Internal LLL set at:
a.
Related parties 10% of the capital
b.
Third parties related individual amounted Rp50
Billion
c.
Third parties related group amounted Rp65 Billion
2.
Concentration of Credit Geographically, in which the
maximum concentration in province was 30% of the total
credit given, calculated on the outstanding loans to BPRs.
BMPK Internal ditetapkan sebesar:
a. Pihak terkait 10% dari modal
b. Pihak tidak terkait individu sebesar Rp50 Miliar
c.
2.
Pihak tidak terkait grup sebesar Rp65 Miliar
Konsentrasi Pemberian Kredit Secara Geografis, dimana
konsentrasi pada 1 propinsi maksimal sebesar 30% dari total
keseluruhan kredit yang diberikan, dihitung dari baki debet
kredit yang diberikan ke BPR.
82
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27.
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko kredit (lanjutan)
3. Risk Acceptance Criteria (RAC)
Setiap pengajuan proposal kredit harus memenuhi ketentuan
RAC dan kriteria umum debitur, sebagai berikut:
a) Untuk lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank
dan pengurus tidak termasuk Daftar Hitam Nasional
(DHN) dalam 2 tahun terakhir.
4.
RISK MANAGEMENT (continued)
Credit risk (continued)
3.
Risk Acceptance Criteria (RAC)
Each loan proposals must comply with the RAC and the
general criteria of the debtor , as follows :
a)
For financial institutions, both banks and non banks and trustees excluding National Black List (
NBL) in the last 2 years.
b)
Untuk lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank
dan pengurus tidak pernah tercatat dengan kualitas kredit
5 (Macet) dan tidak dalam status “Dalam Perhatian
Khusus” yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dalam 6
bulan terakhir.
b)
For financial institutions, both banks and non banks and managers/supervisors were never
recorded with the credit quality 5 (Loss) and not in a
"Special Mention" issued by Bank Indonesia in the
last 6 months.
c)
Untuk lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank
dan pengurus tidak termasuk dalam Daftar Hitam Bank
Andara (Debitur Kolektibilitas 5, write-off, AYDA,
Daftar Hitam grup usaha Bank dan kriteria lainnya yang
sejenis).
c)
For financial institutions, both banks and non banks and managers/supervisors are not included in
the Black List of Bank Andara (Debtor Collectible 5,
write-off, foreclosed assets, the group Black List of
the Bank and similar criteria).
d)
Kriteria keuangan
i. Telah memiliki izin usaha sebagai LKM dan telah
melakukan kegiatan usaha sesuai izin usaha minimal
selama 2 (dua) tahun, dibuktikan dengan seluruh
dokumen legalitas dan perizinan dari instansi yang
berwenang.
d)
Financial Criteria
i. Has had a business license as MFI and has
conducted business activity on the business
license for a minimum of 2 (two) years,
evidenced by the entire legal documents and
licenses from the relevant authorities.
ii. LKM telah memiliki laba pada tahun berjalan,
berdasarkan pada laporan keuangan.
iii. CAR dan NPL, dimana batasan rasio CAR dan NPL
sesuai dengan Program Produk Bank Andara.
ii.
iv. Telah memenuhi ketentuan modal minimum, sesuai
dengan Peraturan Bank Indonesia atau ketentuan
perundangan yang berlaku.
iv. Has met the minimum capital requirement, in
accordance with Bank Indonesia Regulation or
the provisions of existing law.
Kriteria Penerimaan
a) Faktor SEMS
Faktor SEMS, merupakan suatu kerangka yang
mengintegrasikan risiko sosial dan lingkungan yang
dapat terjadi dalam pemberian kredit dan penempatan
dana. Penyediaan dana kepada LKM berdasarkan tingkat
risiko sebagai berikut: risiko tinggi; risiko sedang; dan
risiko rendah.
b)
Risk Scoring
Risk Scoring terdiri dari 5 (lima) kategori: very low risk,
low risk, moderate risk, high risk dan very high risk .
Calon debitur yang mendapatkan kriteria high risk dan
very high risk maka proses kredit tidak dapat
dilanjutkan, dan apabila debitur eksisting mendapatkan
skor tersebut maka Bank wajib membuat action plan
atau kegiatan mitigasi yang ditujukan untuk menekan
potensi kerugian Bank.
83
MFI has had a profit in the current year, based
on the financial statements.
iii. CAR and NPL, which limits the CAR and NPL
ratio in accordance with the Bank Andara
Product Program.
4.
Acceptance Criteria
SEMS Factor
a)
SEMS factor, is a framework that integrates social
and environmental risks that may occur in the
provision of credit and placement. Provision of funds
to MFIs based on the level of risk as follows: high
risk; moderate risk; and low risk.
b)
Risk Scoring
Risk Scoring consists of 5 (five) categories: very low
risk, low risk, moderate risk, high risk and very high
risk. Criteria of borrowers who get very high risk
and high risk, the credit process can not continue,
and if the existing debtor get the scores, the Bank
shall make the action plan or mitigation activities
aimed at minimizing the potential loss of the Bank.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27.
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
5. Penempatan dana pada bank lain
Penempatan dana pada bank lain berupa giro, deposito atau
penempatan dana lainnya yang sejenis per counterparty
sesuai BMPK internal yang ditetapkan bank, baik untuk 1
(satu) obligor atau grup.
Credit risk (continued)
5.
Placements with other banks
Placements with other banks in the form of demand
deposits, time deposits or other similar fund placement per
counterparty according to the bank's internal LLL for 1
(one) obligor or group.
6.
6.
Fokus kepada Sektor Jasa Keuangan
Terdapat perbedaan dalam risiko strategis antara BPR dan
non-BPR, dimana untuk BPR standar peraturan dan
pengawasan lebih efektif dan konsisten. Berdasarkan kondisi
tersebut, maka konsentrasi pemberian kredit Bank per jenis
debitur ditetapkan sebagai berikut:
a.
Unt
b.
Unt
c.
Unt
Untuk Perusahaan pembiayaan maksimal 30% dari total
kredit yang diberikan Bank.
Untuk UKM maksimal 20% dari total kredit yang
diberikan Bank.
Untuk Koperasi maksimal 15% dari total kredit yang
diberikan Bank.
Focus on the Financial Services Sector
There is a difference in strategic risk between BPR and
non - BPR, where for BPRs regulatory standards and
supervision are more effective and consistent. Under these
conditions, the Bank's credit concentration per type of
debtor is determined as follows:
a.
Unt
b.
Unt
c.
Unt
For the finance company a maximum of 30% of total
bank loans.
For SMEs maximum of 20% of total bank loans.
For Cooperatives maximum of 15% of total bank
loans.
Toleransi dan evaluasi terhadap penyaluran dana dengan
maksimum rasio kredit bermasalah (NPL) berdasarkan:
Tolerance and evaluation of the distribution of funds to the
maximum ratio of nonperforming loans (NPL) based on:
a.
Jenis segmen
Rasio NPL berdasarkan jenis segmen (BPR, Koperasi, Modal
Ventura, Perusahaan Pembiayaan, UKM): maksimal rasio
NPL untuk 1 jenis segmen adalah 5% dari total baki debet
segmen yang bersangkutan.
a.
Type of segment
NPL ratio based on the type of segments (rural banks,
cooperatives, venture capital, finance companies, SMEs): a
maximum ratio of NPL to 1 segment type is 5% of the total
outstanding balance relevant segment.
b.
Per Propinsi
Rasio NPL per Propinsi : maksimal rasio NPL untuk 1
propinsi adalah 5% dari total baki debet propinsi yang
bersangkutan atau annual loss rate di atas 3% untuk 1 tahun
terakhir.
b.
Per province
NPL ratio per province: NPL ratio for 1 province is 5% of
the total outstanding balance of relevant province or
annual loss rate above 3% for the last 1 year.
Bila melampaui limit diatas, Bank harus mengidentifikasi dan
mengukur penyebab utama untuk risiko-risiko tersebut dalam
rangka untuk melaksanakan langkah-langkah konkrit dengan
tujuan mengurangi atau memitigasi risiko yang melekat yang telah
teridentifikasi dan atau mengurangi eksposur Bank kepada LKM.
When the limit above is exceeded, the Bank should identify and
quantify the major causes for such risks in order to implement
concrete measures to reduce or mitigate the inherent risks that
have been identified and or to reduce Bank exposure to MFIs.
Pengendalian terhadap portofolio kredit melalui:
a. Pengendalian untuk BMPK, dengan dibuat dan direviunya
laporan BMPK setiap bulan sebagai tindak lanjut manajemen.
b. Pengendalian untuk NPL, dengan dibuat dan direviunya
Laporan Pemantauan Kredit setiap bulan sebagai tindak
lanjut manajemen.
Control of the loan portfolio through:
a.
Controlling the LLL, by preparing and reviewing LLL
report every month for management follow-up.
b.
Controlling the NPL, by preparing and reviewing Credit
Monitoring Report every month for management followup.
c.
c.
Proses pengajuan untuk pengecualian, dibahas dalam rapat
Komite Kredit.
84
The process of filing for exceptions, to be discussed in
meeting of the Credit Committee.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27.
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai
pemberian kredit yang mencakup prosedur analisa kredit,
persetujuan kredit, monitoring, dan restrukturisasi kredit.
Dengan kebijakan kredit ini, diharapkan Bank dapat
mempertahankan kualitas asetnya. Kebijakan tersebut
mencakup analisa kredit, pemantauan berkala atas status dan
kualitas kredit, diversifikasi portofolio, kecukupan jaminan
serta pengendalian internal. Keputusan pemberian kredit
dilakukan berdasarkan keputusan Komite Kredit mengenai
kewenangan memutus kredit.
Credit risk (continued)
The Bank has written policies and guidelines regarding
credit granting procedures that include credit analysis,
credit approval, credit monitoring, and credit
restructuring. With these credit policy, the Bank is expected
to maintain its asset quality. The policy includes credit
analysis, regular monitoring of the status and credit
quality, portfolio diversification, as well as the adequacy of
guarantee and internal controls. Lending decision is made
based on Credit Committee's decision regarding the loan
approval authority.
Bank melakukan analisa terkait pemberian fasilitas kepada
nasabah, mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain:
The Bank analyzes the facility granting to customers, by
considering various factors, such as:
i.
Penyaringan awal untuk memastikan bahwa calon debitur
telah memenuhi minimum kualifikasi kredit;
i.
Initial screening to ensure that the prospective debtor
fulfills the minimum credit qualification;
ii.
Analisa atas faktor-faktor non keuangan terkait dengan latar
belakang pemegang saham, pendirian perusahaan, aktivitas
dan karakteristik kegiatan bisnis debitur serta hubungan
dengan debitur fasilitas berjalan di Bank dalam kerangka
pematuhan BMPK;
ii.
Analysis of non financial factors such as the background of
shareholders, company establishment, business activities
and characteristics and relationship with Bank’s existing
debtors in order to comply with the LLL;
iii. Aspek keuangan mencakup profitabilitas debitur, kinerja
optimasi laporan posisi keuangan, kinerja rasio-rasio
keuangan dalam hal pergerakan dan pematuhannya terhadap
ketentuan Bank Indonesia;
iii.
Financial aspects covering debtor’s profitability,
optimation performance on statements of financial
position, performance of financial ratios in terms of trend
and compliance with Financial Services Authority’s
Regulation;
iv. Khusus untuk debitur atas fasilitas yang masih berjalan di
Bank, juga dilakukan pemantauan dan evaluasi pemenuhan
ketentuan di dalam perjanjian kredit.
iv.
Particularly for existing debtors, the Bank monitors and
evaluates the compliance with credit covenants stated in
the agreement.
Oleh karena risiko kredit umumnya muncul sejak awal pemberian
kredit sampai pada penutupan kredit, Bank menyadari pentingnya
fungsi pemantauan dan pengawasan. Pengawasan terhadap setiap
kredit yang diberikan dilakukan secara berkala oleh pejabat yang
bertanggung jawab atas kredit tersebut.
Since most credit risk in its loan portfolio is taken during the
loan origination and continues to exist until the loan closing, the
Bank realizes the importance of monitoring and supervision. All
loans are monitored on a regular basis by the respective officer
in-charge.
Kebijakan kredit ditelaah dan disetujui secara berkala oleh Dewan
Komisaris. Perubahan dapat dilakukan untuk mengantisipasi
perubahan strategi bisnis Bank dan peraturan perbankan yang
baru.
The policy is reviewed and approved by the Board of
Commissioners on a regular basis. The policy can be amended,
whenever required, to incorporate changes in the Bank’s
business strategy and new banking regulations.
Berikut ini adalah rasio kredit bermasalah/non-performing loans
(NPL) Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
The following are the non-performing loans (NPL) ratio of the
Bank as of December 31, 2016 and 2015:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Rasio NPL - bruto
Rasio NPL - bersih
Rasio kualitas aset produktif
2,22%
0,05%
1,67%
3,33%
0,26%
2,53%
85
NPL ratio - gross
NPL ratio - net
Earnings asset quality ratio
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27.
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan
agunan dan kredit lainnya
Credit risk (continued)
(i) The maximum credit risk exposure without calculating the
collateral and other credit
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan,
eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai
tercatatnya. Untuk liabilitas kontinjensi, eksposur maksimum
terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus
Bank bayarkan dalam hal timbul kewajiban atas instrumen
yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur
maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar jumlah
fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit
yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.
For financial assets recognised on the statement of
financial position, the maximum exposure to credit risk
equals their carrying amount. For contingent liabilities,
the maximum exposure to credit risk is the maximum
amount that the Bank would have to pay if the obligations
of the instruments issued are called upon. For credit
commitments, the maximum exposure to credit risk is the
full amount of the unused credit facilities (committed)
granted to customers.
Eksposur risiko kredit terhadap aset pada laporan posisi
keuangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
Credit risk exposure to assets in the statements of financial
position as of December 31, 2016 and 2015 is as follows:
Keterangan
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Surat-surat berharga
Kredit yang diberikan
Jumlah - bruto
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
2016
2015
17.570.229.065
46.097.270.183
8.546.588.128
1.042.370.779
224.292.047.095
118.337.800.001
1.035.552.382.760
1.387.771.188.763
(27.275.426.113)
1.360.495.762.650
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Keterangan
Penempatan pada bank lain
Fasilitas kredit kepada
debitur yang belum digunakan
Jumlah
151.341.755.039
142.429.516.904
698.521.139.279
1.055.959.910.470
(24.950.099.073)
1.031.009.811.397
17.340.000.000
17.750.000.000
150.911.893.546
168.251.893.546
73.099.423.966
90.849.423.966
86
Current accounts with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Loans
Total - gross
Allowance for impairment losses
Total - net
Credit risk exposure on the administrative accounts as of
December 31, 2016 and 2015 is as follows:
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
2016
2015
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko
kredit bagi Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit
lainnya. Untuk aset laporan posisi keuangan, eksposur di atas
ditentukan berdasarkan nilai tercatat bersih seperti yang
diungkapkan pada laporan keuangan.
Description
Description
Placements with other banks
Unused loans commitments
granted to customers
Total
The above table shows the maximum exposure to credit
risk for the Bank as of December 31, 2016 and 2015
without calculating the collateral or other credit support.
For the statement of financial position assets, the exposure
is determined based on net carrying value as disclosed in
the financial statements.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27.
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko
kredit
Manajemen yakin akan kemampuan Bank untuk
mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit yang
berasal dari kredit yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai
berikut:
RISK MANAGEMENT (continued)
Credit risk (continued)
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk
exposure
Managements believes on the Bank's ability to control and
maintain its credit risk exposure arising from loans based
on the following:
-
Bank telah memiliki pedoman tertulis mengenai
kebijakan dan proses kredit yang mencakup seluruh
aspek pemberian kredit yang dilakukan. Setiap
pemberian kredit harus senantiasa mengacu pada
kebijakan tersebut.
-
The Bank has written guidelines regarding credit
policies and processes that cover all aspects of loans
granted. Each granting of credit should always refer
to such policy.
-
Bank telah memiliki sistem deteksi dini permasalahan
melalui "early warning system" dan pemantauan yang
disiplin.
-
The Bank has an early problem detection system
through "early warning system" and disciplined
monitoring.
Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah pelanggan
bergerak dalam aktivitas usaha yang sejenis atau memiliki
kegiatan usaha dalam wilayah geografis yang sama, atau
memiliki karakteristik yang sejenis yang dapat menyebabkan
kemampuan
nasabah
untuk
memenuhi
kewajiban
kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan
kondisi ekonomi ataupun kondisi lainnya.
Credit concentration risk arises when a number of
customers are engaged in similar business activities or
activities within the same geographic region, or when they
have similar characteristics that would cause their ability
to meet contractual obligations to be similarly affected by
changes in economic or other conditions.
a)
a)
Sektor geografis
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit
Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungan agunan
atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan
berdasarkan area geografis pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015. Untuk tabel ini, Bank telah
mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah
geografis nasabah atau counterparty.
87
Geographical sectors
The following tables break down Bank’s credit
exposure at their carrying amounts (without taking
into account any collateral held or other credit
support), as categorised by geographical area as of
December 31, 2016 and 2015. For these tables, Bank
has allocated exposures to regions based on the
customer or counterparty geographical area.
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Surat-surat berharga
Kredit yang diberikan
Jumlah
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Jumlah - bersih
Giro pada Bank
Indonesia
847.049.511
13.600.000.000
146.918.868.795
161.365.918.306
210.692.047.095
118.337.800.001
305.678.088.116
643.449.844.608
Bali/
Bali
195.321.268
8.546.588.128
D.K.I. Jakarta/
D.K.I. Jakarta
88
63.881.774.440
63.881.774.440
-
-
142.488.179.649
142.488.179.649
-
-
31 Desember 2016 / December 31, 2016
Jawa Tengah/
Jawa Timur/
Central Java
East Java
-
-
376.585.471.760
376.585.471.760
Lain-lain/
Others
a) Geographical sectors (continued)
(27.275.426.113)
1.360.495.762.650
224.292.047.095
118.337.800.001
1.035.552.382.760
1.387.771.188.763
1.042.370.779
8.546.588.128
Jumlah/
Total
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
a) Sektor geografis (lanjutan)
Credit risk (continued)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Loans
Total
Allowance for
impairment losses
Total - net
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Risiko kredit (lanjutan)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK ANDARA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Surat-surat berharga
Kredit yang diberikan
Jumlah
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Jumlah - bersih
Giro pada Bank
Indonesia
45.000.000.000
11.800.000.000
147.670.745.137
204.470.745.137
139.541.755.039
142.429.516.904
107.023.912.223
407.662.683.414
Bali/
Bali
1.097.270.183
17.570.229.065
D.K.I. Jakarta/
D.K.I. Jakarta
89
73.850.570.032
73.850.570.032
-
-
141.042.541.996
141.042.541.996
-
-
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Jawa Tengah/
Jawa Timur/
Central Java
East Java
-
-
228.933.369.891
228.933.369.891
Lain-lain/
Others
a) Geographical sectors (continued)
(24.950.099.073)
1.031.009.811.397
151.341.755.039
142.429.516.904
698.521.139.279
1.055.959.910.470
46.097.270.183
17.570.229.065
Jumlah/
Total
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
a) Sektor geografis (lanjutan)
Credit risk (continued)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Loans
Total
Allowance for
impairment losses
Total - net
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Risiko kredit (lanjutan)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK ANDARA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Penempatan pada bank lain
Fasilitas kredit kepada
debitur yang belum
digunakan
Jumlah
Penempatan pada bank lain
Fasilitas kredit kepada
debitur yang belum
digunakan
Jumlah
10.660.000.000
3.000.000.000
13.660.000.000
5.250.000.000
36.157.362.277
41.407.362.277
Bali/
Bali
18.000.000.000
30.640.000.000
51.914.222.693
56.614.222.693
D.K.I. Jakarta/
D.K.I. Jakarta
12.640.000.000
Bali/
Bali
4.700.000.000
D.K.I. Jakarta/
D.K.I. Jakarta
27.052.814.044
27.052.814.044
-
90
500.000.000
500.000.000
-
16.377.736.660
16.377.736.660
-
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Jawa Tengah/
Jawa Timur/
Central Java
East Java
-
-
31 Desember 2016 / December 31, 2016
Jawa Tengah/
Jawa Timur/
Central Java
East Java
17.064.325.029
18.904.325.029
1.840.000.000
Lain-lain/
Others
53.944.856.809
53.944.856.809
Lain-lain/
Others
Placement with other banks
Unused loans
commitments granted
73.099.423.966
to customers
Total
90.849.423.966
17.750.000.000
Jumlah/
Total
Placement with other banks
Unused loans
commitments granted
150.911.893.546
to customers
Total
168.251.893.546
17.340.000.000
Jumlah/
Total
a) Geographical sectors (continued)
Credit risk exposure on the administrative accounts by geography are as
follows:
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
a) Sektor geografis (lanjutan)
Eksposur risiko kredit atas rekening administratif berdasarkan letak geografis
adalah sebagai berikut:
Credit risk (continued)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Risiko kredit (lanjutan)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK ANDARA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Surat-surat berharga
Kredit yang diberikan
Jumlah
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Jumlah bersih
Giro pada Bank
Indonesia
188.500.000.000
646.770.017.970
836.312.388.749
35.792.047.095
118.337.800.001
162.676.435.224
1.042.370.779
Bank /
Banks
b)
91
-
131.990.387.173
131.990.387.173
-
256.791.977.617
-
Perseorangan /
Individuals
-
Lembaga keuangan
bukan bank /
Non-bank financial
institutions
(27.275.426.113)
1.360.495.762.650
224.292.047.095
118.337.800.001
1.035.552.382.760
1.387.771.188.763
1.042.370.779
8.546.588.128
Jumlah /
Total
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Loans
Total
Allowance for
impairment losses
Total - net
Industry sectors
The following table describes the details of the Bank's credit exposure at the carrying
amount (without calculating collateral or other credit support), which are categorized
by industri sector.
31 Desember 2016 / December 31, 2016
-
8.546.588.128
Pemerintah
(termasuk
Bank Indonesia) /
Government
(including Bank
Indonesia)
b) Sektor industri
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa
memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan
sektor industri.
(ii)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)
Credit risk (continued)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK ANDARA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Surat-surat berharga
Kredit yang diberikan
Jumlah
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Jumlah bersih
Giro pada Bank
Indonesia
Bank /
Banks
Industry sectors (continued)
46.097.270.183
133.350.000.000
48.144.426.604
540.886.996.976
768.478.693.763
17.991.755.039
94.285.090.300
129.847.074.404
-
92
-
20.996.766.236
20.996.766.236
-
136.637.376.067
-
Perseorangan /
Individuals
-
Lembaga keuangan
bukan bank /
Non-bank financial
institutions
31 Desember 2015 / December 31, 2015
-
17.570.229.065
Pemerintah
(termasuk
Bank Indonesia) /
Government
(including Bank
Indonesia)
b)
(24.950.099.073)
1.031.009.811.397
151.341.755.039
142.429.516.904
698.521.139.279
1.055.959.910.470
46.097.270.183
17.570.229.065
Jumlah /
Total
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Loans
Total
Allowance for
impairment losses
Total - net
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
b) Sektor industri (lanjutan)
Credit risk (continued)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Risiko kredit (lanjutan)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK ANDARA
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27.
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit
(lanjutan)
Eksposur risiko kredit atas rekening administratif berdasarkan
sektor industri adalah sebagai berikut:
Jumlah /
Total
-
17.340.000.000
-
17.340.000.000
17.488.001.598
17.488.001.598
91.712.699.574
109.052.699.574
41.711.192.374
41.711.192.374
150.911.893.546
168.251.893.546
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Lembaga keuangan
bukan bank /
Non-bank
financial
Bank /
institutions
Banks
Perseorangan /
Individuals
Penempatan pada
bank lain
Fasilitas kredit kepada
debitur yang belum
digunakan
Jumlah
Credit risk (continued)
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk
exposure (continued)
Credit risk exposure on the administrative accounts by
industry sectors are as follows:
31 Desember 2016 / December 31, 2016
Lembaga keuangan
bukan bank /
Non-bank
financial
Bank /
institutions
Banks
Perseorangan /
Individuals
Penempatan pada
bank lain
Fasilitas kredit kepada
debitur yang belum
digunakan
Jumlah
RISK MANAGEMENT (continued)
Placement with
other banks
Unused loans commitments
granted to customers
Total
Jumlah /
Total
-
17.750.000.000
-
17.750.000.000
5.039.875.000
5.039.875.000
36.942.061.689
54.692.061.689
31.117.487.277
31.117.487.277
73.099.423.966
90.849.423.966
Placement with
other banks
Unused loans commitments
granted to customers
Total
(iii) Evaluasi penurunan nilai
Bank telah memiliki kebijakan yang telah diterapkan secara
konsisten untuk pemeringkatan risiko atas portofolio aset
keuangan. Sistem peringkat ini didukung oleh berbagai analisis
keuangan, dikombinasikan dengan informasi pasar yang telah
diolah guna pengukuran risiko pihak lawan. Semua peringkat
risiko disesuaikan dengan berbagai kategori dan ditentukan
sesuai dengan panduan peringkat Bank Indonesia.
(iii) Impairment assessment
The Bank has a policy that has been consistently applied
for risk assessment of the financial asset portfolio. This
rating system is supported by a variety of financial
analyses, combined with market information that has
been processed for the measurement of counterparty
risk. All risk ratings are adjusted to the various
categories and ranks as determined in accordance with
the Bank Indonesia's rating guidance.
Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuan
kerugian penurunan nilai aset keuangan untuk tujuan akuntansi.
Dengan demikian, kerugian hanya diakui jika terdapat bukti
obyektif atas peristiwa kerugian spesifik.
The Bank uses an incurred loss model for the
recognition of impairment losses of financial assets for
accounting purposes. These mean that losses can only be
recognised when there is objective evidence of a specific
loss event.
The main considerations for the loan impairment
assessment include whether any payments of principal or
interest are overdue by more than 30 days or there are
any known difficulties or non-compliance of the original
terms of the contract. The Bank evaluates impairments
assessment using two method, individual and collective
impairment assessment (Note 2d).
Pertimbangan utama dalam melakukan evaluasi penurunan nilai
kredit yang diberikan khususnya pembayaran pokok atau bunga
yang jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan atau
pelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal.
Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dengan dua metode,
yaitu evaluasi penurunan nilai secara individual dan kolektif
(Catatan 2d).
93
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27.
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
(iii) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai secara
individual untuk masing-masing kredit yang diberikan yang
signifikan. Bank melakukan penilaian secara individual untuk
kredit dengan plafon di atas Rp1.000.000.000.
Credit risk (continued)
(iii) Impairment assessment (continued)
The Banks determines the allowances for impairment
losses for each significant loans on an individual basis.
The Bank assesses individually for loans with principal
above Rp1,000,000,000.
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah
penyisihan kerugian penurunan nilai, antara lain kemampuan
debitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitan
keuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat
terjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya,
termasuk klaim terhadap pihak asuransi, nilai agunan yang
dapat direalisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus
kas.
Items considered when determining allowance for
impairment losses include the sustainability of the
debtors' business plan, its ability to improve
performance once a financial difficulty has arisen,
projected receipts and the expected payout should
bankruptcy occur, the availability of other financial
support, including claim for the insurance party, the
realizability of collateral, and the timing of expected
cash flows.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal
pelaporan. Sedangkan evaluasi penyisihan kerugian penurunan
nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yang
tidak signifikan secara individual.
The allowance for impairment losses is evaluated at
each reporting date. The allowance for impairment
losses is based on collective evaluation is made for the
loans which are not individually significant.
Berikut ini adalah risiko aset keuangan berdasarkan klasifikasi
evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015:
Below are financial asset risks based on the allowance
for impairment losses assessment classification as of
December 31, 2016 and 2015:
Tidak mengalami
penurunan nilai /
Not impaired
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Surat-surat berharga
Kredit yang diberikan
Jumlah
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Jumlah - bersih
31 Desember 2016 / December 31, 2016
Mengalami penurunan nilai / Impaired
Individual /
Kolektif /
Collective
Individual
Jumlah / Total
8.546.588.128
-
-
8.546.588.128
1.042.370.779
-
-
1.042.370.779
224.292.047.095
118.337.800.001
1.011.083.072.280
1.363.301.878.283
20.596.862.724
20.596.862.724
3.872.447.756
3.872.447.756
224.292.047.095
118.337.800.001
1.035.552.382.760
1.387.771.188.763
(4.187.146.581)
1.359.114.731.702
(19.448.091.776)
1.148.770.948
(3.640.187.756)
232.260.000
(27.275.426.113)
1.360.495.762.650
94
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Loans
Total
Allowance for
impairment losses
Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27.
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Credit risk (continued)
(iii) Impairment assessment (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
(iii) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
Tidak mengalami
penurunan nilai /
Not impaired
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Surat-surat berharga
Kredit yang diberikan
Jumlah
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Jumlah - bersih
RISK MANAGEMENT (continued)
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Mengalami penurunan nilai / Impaired
Kolektif /
Individual /
Collective
Individual
Jumlah / Total
17.570.229.065
-
-
17.570.229.065
46.097.270.183
-
-
46.097.270.183
151.341.755.039
142.429.516.904
668.580.067.447
1.026.018.838.638
23.872.548.999
23.872.548.999
6.068.522.833
6.068.522.833
151.341.755.039
142.429.516.904
698.521.139.279
1.055.959.910.470
(2.483.281.046)
1.023.535.557.592
(16.630.555.193)
7.241.993.806
(5.836.262.834)
232.259.999
(24.950.099.073)
1.031.009.811.397
95
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Loans
Total
Allowance for
impairment losses
Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko kredit (lanjutan)
(iv) Tabel di bawah menunjukkan kualitas kredit per jenis
instrumen keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak
mengalami penurunan nilai (diluar cadangan kerugian
penurunan nilai):
Credit risk (continued)
(iv) That table below shows credit quality per class of financial assets that
are neither past due nor impaired (gross of allowance for impairment
losses):
31 Desember 2016 / December 31, 2016
Belum jatuh tempo dan tidak
Jatuh tempo dan
mengalami penurunan nilai/
tidak mengalami
penurunan nilai/
Mengalami
Neither past due nor impared
Tingkat tinggi/
Tingkat standar/
penurunan nilai/
Past due but
High grade
Standard grade
not impared
Impaired
Kredit yang diberikan
dan piutang
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Kredit yang diberikan
8.546.588.128
-
-
-
8.546.588.128
1.042.370.664
115
-
-
1.042.370.779
155.792.047.095
1.011.083.072.280
68.500.000.000
-
-
24.469.310.480
224.292.047.095
1.035.552.382.760
Tersedia untuk dijual
Surat-surat berharga
Jumlah
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Jumlah - bersih
118.337.800.001
1.294.801.878.168
68.500.000.115
-
24.469.310.480
(4.187.146.581)
1.290.614.731.587
68.500.000.115
-
(23.088.279.532)
1.381.030.948
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Belum jatuh tempo dan tidak
Jatuh tempo dan
mengalami penurunan nilai/
tidak mengalami
penurunan nilai/
Mengalami
Neither past due nor impared
Tingkat tinggi/
Tingkat standar/
penurunan nilai/
Past due but
High grade
Standard grade
not impared
Impaired
Kredit yang diberikan
dan piutang
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Kredit yang diberikan
Jumlah/
Total
-
-
-
17.570.229.065
1.097.270.183
45.000.000.000
-
-
46.097.270.183
102.991.755.039
668.455.208.466
48.350.000.000
124.858.981
-
29.941.071.832
151.341.755.039
698.521.139.279
142.429.516.904
932.543.979.657
93.474.858.981
-
29.941.071.832
(2.399.794.175)
930.144.185.482
(83.486.871)
93.391.372.110
-
(22.466.818.027)
7.474.253.805
96
Loans and receivables
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Loans
Available for sale
Marketable
securities
118.337.800.001
Total
1.387.771.188.763
Allowance for impairment
losses
(27.275.426.113)
Total - net
1.360.495.762.650
17.570.229.065
Tersedia untuk dijual
Surat-surat berharga
Jumlah
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Jumlah - bersih
Jumlah/
Total
Loans and receivables
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Loans
Available for sale
Marketable
securities
142.429.516.904
Total
1.055.959.910.470
Allowance for impairment
losses
(24.950.099.073)
Total - net
1.031.009.811.397
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Kualitas kredit didefinisikan sebagai berikut:
(a) Tingkat tinggi
- Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain,
penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, yaitu
giro atau penempatan pada institusi Pemerintah,
transaksi dengan bank yang memiliki reputasi baik
dengan tingkat kemungkinan gagal bayar atas
kewajiban yang rendah.
-
The credit quality are defined as follows:
(a)
High grade
- Current accounts with Bank Indonesia, current accounts
with other banks, placements with Bank Indonesia and
other banks which are current accounts or placements
with the Government, transaction with reputable banks
with low probability of insolvency.
Kredit yang diberikan, bunga yang masih akan
diterima dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur
dengan riwayat pembayaran yang sangat baik, dan
tidak pernah menunggak sepanjang waktu kredit;
debitur dengan tingkat stabilitas dan keragaman yang
tinggi; memiliki akses setiap saat untuk memperoleh
pendanaan dalam jumlah besar dari pasar terbuka;
memiliki kemampuan membayar yang kuat dan rasiorasio neraca yang konservatif.
-
(b) Tingkat standar
- Giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, yaitu
giro atau penempatan pada bank lokal yang tidak
terdaftar di bursa.
-
(b)
Kredit yang diberikan, bunga yang masih akan
diterima dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur
dengan riwayat pembayaran yang baik dan tidak
pernah menunggak 90 hari atau lebih; memiliki akses
terbatas ke pasar modal atau pasar keuangan lainnya;
tingkat pendapatan dan kinerja keseluruhan tidak
stabil; memiliki kemampuan membayar yang cukup.
Loans, interest receivables and third party receivables
are borrowers with very satisfactory track record of loan
repayment and whose accounts did not trun past due
during the term of the loan; borrowers with high degree
of stability and diversity; has access to raise susbstantial
amounts of funds through public market at any time; very
strong debt service capacity and has conservative
balance sheet ratios.
Standard grade
- Current accounts with other banks, placements with other
banks which are current accounts or placements with the
local banks not listed in the stock exchange.
-
Loans, interest receivables and third party receivables
are borrowers who have and average track record of
loan repayment and whose accounts did not turn past due
for 90 days and over; smaller corporations with limited
access to public capital market or to alternative financial
market; volatility of earnings and overall performance;
debt service capacity is adequate.
(c) Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
Eksposure dimana pihak ketiga yaitu debitur dalam tahap
awal dari keterlambatan pembayaran dan telah gagal untuk
melakukan pembayaran atau pembayaran tidak penuh,
sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian
kredit. Hal ini pada umumnya dimana suatu kredit telah
lewat jatuh tempo sampai dengan 90 hari dan tidak
terdapat indikasi penurunan nilai lainnya.
(c)
Past due but not impared
Exposures which third party are borrowers is in the early
stages of deliquency and has failed to make a payment, or
partial payment, in accordance with the contractual terms of
the loan agreement. This is typically where a loan is up to 90
days past due and there is no others indicators of
impairment.
(d) Mengalami penurunan nilai
Eksposure telah mengalami penurunan nilai. Bank
mempertimbangkan bahwa pihak ketiga yaitu debitur
tidak mungkin membayar kewajiban kreditnya secara
menyeluruh, atau pemulihannya akan bertumpu pada
realisasi agunan apabila ada, atau debitur telah menunggak
kewajiban kredit selama lebih dari 90 hari dan terdapat
indikasi penurunan nilai.
(d)
Impaired
Exposures have been assessed as impared. The Bank
considers that either the third party are borrowers is unlikely
to pay its credit obligation in full, or the recovery will be
relied on realising collateral if held, or borrower has been
past due more than 90 days and there are other indicators of
impairment.
97
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27.
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh
ketidakmampuan Bank dalam memenuhi kewajiban yang terkait
dengan liabilitas keuangan yang telah jatuh tempo dan menutup
posisi di pasar. Kebijakan likuiditas Bank ditujukan untuk
memastikan bahwa kebutuhan dana dapat dipenuhi, baik untuk
membayar deposito pada saat jatuh tempo atau memenuhi fasilitas
kredit yang belum digunakan. Risiko likuiditas merupakan risiko
yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara
berkesinambungan. Pengelolaan dan pemantauan posisi likuiditas
Bank berada dalam tanggung jawab Divisi Treasury .
Liquidity risk
Liquidity risk is a risk caused among others by the inability of
the Bank to meet its obligation associated with financial
liabilities at due date and close the position in the market. The
Bank's liquidity policies are aimed at ensuring that fund
requirement can be fulfilled, either to pay deposits at maturity
or to fulfill additional loans on request. Liquidity risk is the
most important risk to a commercial bank and as such needs
to be managed on an on-going basis. Maintaining and
monitoring the Bank's liquidity position is the responsibility of
the Treasury Division.
Bank mengelola risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh
tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Risiko likuiditas diukur
dan dipantau secara harian berdasarkan kerangka kerja limit risiko
likuiditas. Kerangka kerja digunakan untuk mengelola situasi
likuiditas Bank pada kondisi normal (business-as-usual) dan
kejadian kondisi stres. Rencana pendanaan darurat likuiditas
(liquidity contingency plan) telah disusun untuk mempersiapkan
Bank jika terjadi krisis likuiditas.
The Bank manages liquidity risk through liquidity gap analysis
and liquidity ratios. Liquidity risk is measured and monitored
on a daily basis based on liquidity risk limit framework. The
framework manages the liquidity situation of the Bank under
both a business-as-usual and stress event. Liquidity
contingency plan is in place to prepare the Bank in the case of
a liquidity crisis.
Sumber dana dan waktu jatuh tempo deposito dikelola untuk
menghindari adanya dana yang idle dan menentukan jumlah serta
instrumen aset likuid yang tepat untuk menjamin tingkat likuiditas
yang terkendali secara terus menerus.
Sources of funds and maturity dates of deposits are managed
to avoid idle funds and determine the appropriate liquidity
level and liquid asset instrument to ensure a sustainable
liquidity level.
Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan
liabilitas Bank dihitung berdasarkan sisa periode jatuh tempo
kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan:
The following table illustrates the maturity profile analysis of
the Bank's assets and liabilities according to their remaining
maturity period at the statements of financial position date:
98
(27.275.426.113)
1.393.224.564.320
4.207.773.739
11.866.556.326
6.996.331.051
23.070.661.116
224.292.047.095
118.337.800.001
1.035.552.382.760
4.207.773.739
11.866.556.326
13.717.573.055
1.420.499.990.433
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
-
1.042.370.779
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Surat-surat berharga
Kredit yang diberikan
Aset tetap - bersih
Aset pajak tangguhan - bersih
Aset lain-lain
-
8.546.588.128
Giro pada Bank Indonesia
-
2.936.898.550
Nilai tercatat/
Carrying value
Tidak mempunyai
tanggal jatuh
tempo kontraktual/
No contractual
maturity
Aset
Kas
Risiko likuiditas (lanjutan)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
210.592.047.095
8.362.811.571
5.785.607.904
237.266.324.027
1.042.370.779
8.546.588.128
2.936.898.550
Sampai dengan
1 bulan/ Up to
1 month
-
-
-
99
9.900.000.000
56.240.800.001
8.801.029.470
935.634.100
75.877.463.571
> 1-3 bulan/
> 1-3 months
-
-
-
3.800.000.000
54.224.103.328
58.024.103.328
> 3-6 bulan/
> 3-6 months
31 Desember 2016 / December 31, 2016
Liquidity risk (continued)
-
-
-
107.503.661.627
107.503.661.627
> 6-12 bulan/
> 6-12 months
27. RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK ANDARA
62.097.000.000
856.660.776.764
918.757.776.764
-
-
-
Lebih dari 1 tahun/
More than 1 years
Allowance for
impairment losses
Assets
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with Bank
Indonesia and other banks
Marketable securities
Loans
Fixed assets - net
Deferred tax assets - net
Other assets
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Perbedaan jatuh tempo
Posisi neto setelah
penyisihan kerugian
penurunan nilai
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank lain
Pinjaman yang diterima
Utang pajak
Liabilitas lain-lain
Risiko likuiditas (lanjutan)
590.005.182.033
149.999
99.656.187.230
647.332.183.087
33.106.032.841
519.544.302
22.605.284.828
803.219.382.287
617.280.608.146
Nilai tercatat/
Carrying value
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.559.255.762
176.725.608.341
10.225.529.336
208.510.393.439
(185.439.732.323)
Tidak mempunyai
tanggal jatuh
tempo kontraktual/
No contractual
maturity
149.999
39.162.196.895
183.796.574.746
519.544.302
5.250.785.881
228.729.251.823
8.537.072.204
Sampai dengan
1 bulan/ Up to
1 month
100
30.611.805.054
227.537.500.000
258.149.305.054
(182.271.841.483)
> 1-3 bulan/
> 1-3 months
6.380.129.519
24.755.000.000
31.135.129.519
26.888.973.809
> 3-6 bulan/
> 3-6 months
31 Desember 2016 / December 31, 2016
Liquidity risk (continued)
1.942.800.000
34.517.500.000
33.106.032.841
1.521.375.000
71.087.707.841
36.415.953.786
> 6-12 bulan/
> 6-12 months
27. RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK ANDARA
5.607.594.611
5.607.594.611
913.150.182.153
-
Lebih dari 1 tahun/
More than 1 years
Maturity gap
Net position, net of
allowance for
impairment losses
Liabilities
Liabilities immediately payable
Deposits from customers
Deposits from other banks
Borrowings
Taxes payable
Other liabilities
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
(24.950.099.073)
1.061.084.430.153
5.622.971.013
13.239.629.731
3.078.910.299
21.941.511.043
151.341.755.039
142.429.516.904
698.521.139.279
5.622.971.013
13.239.629.731
9.199.607.012
1.086.034.529.226
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
-
46.097.270.183
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Surat-surat berharga
Kredit yang diberikan
Aset tetap - bersih
Aset pajak tangguhan - bersih
Aset lain-lain
-
-
17.570.229.065
2.012.411.000
Nilai tercatat/
Carrying value
Tidak mempunyai
tanggal jatuh
tempo kontraktual/
No contractual
maturity
Giro pada Bank Indonesia
Aset
Kas
Risiko likuiditas (lanjutan)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
142.791.755.039
7.055.583.915
4.429.510.713
219.956.759.915
46.097.270.183
17.570.229.065
2.012.411.000
Sampai dengan
1 bulan/ Up to
1 month
-
-
-
101
5.450.000.000
20.881.891.292
1.691.186.000
28.023.077.292
> 1-3 bulan/
> 1-3 months
-
-
-
3.100.000.000
37.339.362.741
40.439.362.741
> 3-6 bulan/
> 3-6 months
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Liquidity risk (continued)
-
-
-
48.144.426.604
76.995.681.062
125.140.107.666
> 6-12 bulan/
> 6-12 months
27. RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK ANDARA
94.285.090.300
556.248.620.269
650.533.710.569
-
-
-
Lebih dari 1 tahun/
More than 1 years
Allowance for
impairment losses
Assets
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with Bank
Indonesia and other banks
Marketable securities
Loans
Fixed assets - net
Deferred tax assets - net
Other assets
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Perbedaan jatuh tempo
Posisi neto setelah
penyisihan kerugian
penurunan nilai
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank lain
Pinjaman yang diterima
Utang pajak
Liabilitas lain-lain
Risiko likuiditas (lanjutan)
151.222.529.231
150.000
124.603.610.901
639.131.415.924
77.188.728.318
543.040.908
68.394.954.871
909.861.900.922
176.172.628.304
Nilai tercatat/
Carrying value
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.757.207.241
136.503.360.366
9.099.998.616
155.360.566.223
(133.419.055.180)
Tidak mempunyai
tanggal jatuh
tempo kontraktual/
No contractual
maturity
150.000
47.829.365.335
144.355.000.001
543.040.908
6.294.838.449
199.022.394.693
20.934.365.222
Sampai dengan
1 bulan/ Up to
1 month
102
51.299.738.325
282.495.555.557
333.795.293.882
(305.772.216.590)
> 1-3 bulan/
> 1-3 months
10.926.500.000
42.215.000.000
53.141.500.000
(12.702.137.259)
> 3-6 bulan/
> 3-6 months
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Liquidity risk (continued)
4.790.800.000
33.562.500.000
46.176.348.524
84.529.648.524
40.610.459.142
> 6-12 bulan/
> 6-12 months
27. RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK ANDARA
77.188.728.318
6.823.769.282
84.012.497.600
566.521.212.969
Lebih dari 1 tahun/
More than 1 years
Maturity gap
Net position, net of
allowance for
impairment losses
Liabilities
Liabilities immediately payable
Deposits from customers
Deposits from other banks
Borrowings
Taxes payable
Other liabilities
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27.
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar
Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya
pergerakan faktor pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank,
yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Yang dimaksud
dengan faktor pasar adalah suku bunga dan nilai tukar.
Market risk
Market risk is the risk arising from movement in market
variables in portfolios held by the Bank that could incur losses
for the Bank (adverse movement). Market variables are
defined as interest rates and exchange rates.
Bank melakukan pengukuran risiko suku bunga dengan
menggunakan metodologi yang dapat mengidentifikasi risiko suku
bunga dari portofolio aset dan liabilitas yang sensitif terhadap
perubahan suku bunga serta menentukan besaran risiko terhadap
Bank.
The Bank performs interest rate risk measurement by utillizing
a methodology which can identify the risk of the interest rate
on the assets portfolio and liabilities that are sensitive to
interest rate fluctuation and determine the risk exposure of the
Bank.
Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkat bunga per tahun untuk
aset dan liabilitas yang signifikan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
The table below summarizes the range of interest rates per
annum for significant assets and liabilities for the years ended
December 31, 2016 and 2015:
31 Desember/December 31,
2015
2016
Aset
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Surat-surat berharga
Kredit yang diberikan
Liabilitas
Simpanan dari nasabah
- Giro
- Tabungan
- Deposito berjangka
Simpanan dari bank lain
- Giro
- Tabungan
- Deposito berjangka
Pinjaman yang diterima
4,00% - 8,75%
8,38% - 9,00%
7,50% - 19,24%
5,50% - 10,00%
6,12% - 10,00%
8,50% - 20,00%
0,00% - 5,00%
0,00% - 6,00%
5,00% - 8,50%
0,00% - 2,00%
0,00% - 3,00%
4,00% - 9,75%
0,00% - 7,00%
0,00% - 6,00%
3,50% - 8,75%
7,10%
0,00% - 4,00%
0,00% - 4,00%
4,00% - 9,70%
7,10%
Asset
Placement with Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Loans
Liabilities
Deposits from customers
Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits from other banks
Current accounts Savings deposits Time deposits Borrowings
Risiko pasar terdapat pada aktivitas fungsional Bank dan kegiatan
treasuri. Aktivitas ini mencakup penempatan dalam bentuk surat
berharga dan pasar uang serta penyediaan dana (pinjaman dan
bentuk sejenis lainnya).
Market risk exists in both bankwide and treasury activities.
These activities include placement in securities and money
market and provisions of funds (loans and other similar
forms).
Pemantauan atas eksposur Bank terhadap risiko pasar dilakukan oleh
Asset and Liability Committee (ALCO) yang melakukan pengelolaan
aset dan liabilitas (ALMA). Tujuan dari manajemen risiko pasar
adalah untuk mengelola dan melakukan kontrol atas eksposur risiko
pasar dalam parameter yang dapat diterima, serta memaksimalkan
tingkat pengembalian atas risiko.
Monitoring of the Bank's exposure to market risk is performed
by the Asset and Liability Committee (ALCO) which manages
the assets and liabilities (ALMA). The objective of market risk
management is to manage and control market risk exposures
within acceptable parameters, while optimizing the return on
risk.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko
tingkat suku bunga (gross) (tidak diaudit):
The following table summarizes the Bank's exposure to the
interest rate risk (gross) (unaudited):
103
Liabilitas keuangan
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank lain
Pinjaman yang diterima
Jumlah liabilitas keuangan
Jumlah gap repricing
suku bunga
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Surat-surat berharga
Kredit yang diberikan
Jumlah aset keuangan
Aset keuangan
Giro pada Bank
Indonesia
Risiko pasar (lanjutan)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
-
-
-
198.284.864.103
845.242.262.542
-
1.033.938.167.738
1.043.527.126.645
176.725.608.341
-
-
-
-
-
21.559.255.762
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bunga mengambang/ Floating rate
Lebih dari
Lebih dari
Lebih dari
1 bulan tapi
3 bulan tapi
1 tahun tapi
tidak lebih
tidak lebih
tidak lebih
dari 3 bulan/
dari 1 tahun/
dari 2 tahun/
More than
More than
More than
1 month but
3 months but
1 year but
not more than
not more than
not more than
3 months
1 year
2 years
1.042.370.779
8.546.588.128
1 bulan atau
kurang/
Less than
1 month
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Lebih dari
2 tahun/
More than
2 years
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
104
(12.342.734.645)
222.958.771.641
183.796.574.746
39.162.196.895
23.989.901
210.616.036.996
-
210.592.047.095
1 bulan atau
kurang/
Less than
1 month
-
-
(248.247.159.749)
258.149.305.054
227.537.500.000
30.611.805.054
2.145.305
9.902.145.305
-
(40.374.585.051)
33.106.032.841
100.701.462.360
59.272.500.000
8.322.929.519
286.077.308
60.326.877.309
56.240.800.001
3.800.000.000
-
-
Bunga tetap/ Fixed rate
Lebih dari
3 bulan tapi
tidak lebih
dari 1 tahun/
More than
3 months but
not more than
1 year
9.900.000.000
Lebih dari
1 bulan tapi
tidak lebih
dari 3 bulan/
More than
1 month but
not more than
3 months
31 Desember 2016 / December 31, 2016
Market risk (continued)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK ANDARA
-
-
-
-
649.342.917
-
-
-
649.342.917
649.342.917
Lebih dari
1 tahun tapi
tidak lebih
dari 2 tahun/
More than
1 year but
not more than
2 years
-
-
-
62.749.659.591
-
-
-
652.659.591
62.749.659.591
62.097.000.000
Lebih dari
2 tahun/
More than
2 years
607.676.785.605
33.106.032.841
780.094.403.158
647.332.183.087
99.656.187.230
1.035.552.382.760
1.387.771.188.763
118.337.800.001
224.292.047.095
1.042.370.779
8.546.588.128
Jumlah/
Total
Financial liabilities
Deposits from customers
Deposits from other banks
Borrowings
Total financial liabilities
Total gap repricing
interest rate
Financial assets
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Loans
Total financial assets
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Liabilitas keuangan
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank lain
Pinjaman yang diterima
Jumlah liabilitas keuangan
Jumlah gap repricing
suku bunga
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Surat-surat berharga
Kredit yang diberikan
Jumlah aset keuangan
Aset keuangan
Giro pada Bank
Indonesia
Risiko pasar (lanjutan)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
-
-
-
146.260.567.607
614.738.356.982
-
697.331.425.341
760.998.924.589
136.503.360.366
-
-
-
-
-
9.757.207.241
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bunga mengambang/ Floating rate
Lebih dari
Lebih dari
Lebih dari
1 bulan tapi
3 bulan tapi
1 tahun tapi
tidak lebih
tidak lebih
tidak lebih
dari 3 bulan/
dari 1 tahun/
dari 2 tahun/
More than
More than
More than
1 month but
3 months but
1 year but
not more than
not more than
not more than
3 months
1 year
2 years
46.097.270.183
17.570.229.065
1 bulan atau
kurang/
Less than
1 month
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Lebih dari
2 tahun/
More than
2 years
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
105
(49.392.610.297)
192.184.365.336
144.355.000.001
47.829.365.335
142.791.755.039
-
142.791.755.039
1 bulan atau
kurang/
Less than
1 month
-
-
(328.315.500.799)
333.795.293.882
282.495.555.557
51.299.738.325
29.793.083
5.479.793.083
-
(40.099.131.991)
91.494.800.000
75.777.500.000
15.717.300.000
151.241.405
51.395.668.009
48.144.426.604
3.100.000.000
-
-
Bunga tetap/ Fixed rate
Lebih dari
3 bulan tapi
tidak lebih
dari 1 tahun/
More than
3 months but
not more than
1 year
5.450.000.000
Lebih dari
1 bulan tapi
tidak lebih
dari 3 bulan/
More than
1 month but
not more than
3 months
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Market risk (continued)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK ANDARA
-
-
-
-
(76.213.902.153)
77.188.728.318
77.188.728.318
-
-
974.826.165
974.826.165
Lebih dari
1 tahun tapi
tidak lebih
dari 2 tahun/
More than
1 year but
not more than
2 years
-
-
-
94.318.943.585
-
-
-
33.853.285
94.318.943.585
94.285.090.300
Lebih dari
2 tahun/
More than
2 years
215.036.155.327
77.188.728.318
840.923.755.143
639.131.415.924
124.603.610.901
698.521.139.279
1.055.959.910.470
142.429.516.904
151.341.755.039
46.097.270.183
17.570.229.065
Jumlah/
Total
Financial liabilities
Deposits from customers
Deposits from other banks
Borrowings
Total financial liabilities
Total gap repricing
interest rate
Financial assets
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Loans
Total financial assets
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27.
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Analisis sensitivitas untuk beberapa faktor pasar menunjukkan
bagaimana laba rugi dan ekuitas dapat dipengaruhi oleh perubahan
dari beberapa faktor risiko sesuai dengan tabel di bawah ini. Secara
umum, sensitivitas diestimasi dengan membandingkan suatu nilai
awal ke nilai tertentu setelah perubahan tertentu dari faktor pasar,
dengan mengasumsikan seluruh variabel lainnya tetap. Sensitivitas
atas laporan laba rugi merupakan efek atas perubahan estimasi suku
bunga atas laba rugi untuk suatu periode, berdasarkan nilai suku
bunga mengambang atas aset dan liabilitas yang diperdagangkan dan
tidak diperdagangkan yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember
2015. Analisis sensitivitas atas laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dihitung dengan menilai kembali perubahan
estimasi suku bunga tetap atas aset keuangan yang tersedia untuk
dijual pada tanggal 31 Desember 2015. Jumlah sensitivitas atas
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain didasarkan
pada asumsi bahwa terdapat perubahan paralel dalam kurva
penghasilan.
Market risk (continued)
Sensitivity analysis for several market factors showing how
profit or loss and equity could be affected by changes in the
relevant risk factor are in the following tables below. In
general, sensitivity is estimated by comparing an initial value
to the value derived after a specified change in the market
factor, assuming all other variables are constant. The
sensitivity of the statement of income is the effect of the
assumed changes in interest rates on the profit or loss for a
period, based on the floating rate trading and non-trading
financial assets and liabilities held by the Bank as of
December 31, 2015. The sensitivity of the statement of profit
or loss and other comprehensive income is calculated by
revaluing fixed rate available-for-sale financial assets, as of
December 31, 2015 for the effects of the assumed changes in
interests rates. The total sensitivity of the statement of profit or
loss and other comprehensive incomeis based on the
assumption that there are parallel shifts in the yield curve.
Tabel di bawah ini menunjukkan sensitivitas dari laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain Bank terhadap kemungkinan
perubahan wajar atas suku bunga untuk aset dan liabilitas keuangan
dengan suku bunga tetap pada tanggal 31 Desember 2016:
The table below shows the sensitivity of the Bank's statement
of profit or loss and other comprehensive income on a
reasonable possible changes of interest rates for financial
assets and liabilities with fixed interest rates on December 31,
2016:
31 Desember 2016 / December 31, 2016
Dampak ke
laporan laba rugi
dan penghasilan
komprehensif lain/
Impact to statement
of profit or loss and
other comprehensive
Perubahan
income
basis point/
(dalam jutaan Rupiah/
Change in
in million Rupiah)
basis point
5.443
(5.443)
+1,00%
-1,00%
Risiko operasional
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau
tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan
sistem, dan/atau adanya kejadian‐kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk
Operational risk is the risk due to the inadequacy and/or failed
internal processes, human error, system failure, and/or the
presence of external events affecting the operations of the
Bank.
Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional,
sistem dan produk Bank, dari mulai Kantor Pusat sampai seluruh
jaringan kantor. Kegagalan mengelola risiko operasional dapat
menyebabkan kerugian finansial, keselamatan karyawan dan reputasi
Bank.
This type of risk is inherent in every business processes,
operational activities, systems and products of Bank, from
Head Office Units to overall office network. Failure to manage
operational risks correctly could lead to financial losses,
employee safety and reputation of the Bank.
106
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27.
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko operasional (lanjutan)
Untuk mengawasi risiko operasional yang mungkin terjadi, Bank
telah mengembangkan suatu sistem dengan menggunakan
metodologi pengukuran sendiri (self assessment) yang dilakukan
oleh masing-masing risk owner, sehingga dapat dibentuk suatu peta
risiko yang mungkin terjadi di setiap unit kerja.
Operational risk (continued)
To monitor the possible occurrence of operational risk, the
Bank has developed a self-assessment methodology system to
be performed by each risk owner, which enables the Bank to
develop a risk mapping system that could potentially be
implemented at each work unit.
Dengan peta risiko, risiko operasional dapat diukur (high, medium
atau low), sehingga manajemen dapat melakukan pengendalian
terhadap dampak risiko yang timbul. Untuk mengalokasikan
kebutuhan modal untuk mengukur risiko operasional, sesuai dengan
Basel Committee on Banking Supervision, serta roadmap
implementasi Basel II di Indonesia, pertama kali Bank akan
menggunakan metodologi pendekatan Basic Indicator dan saat ini
masih melakukan pengumpulan data risiko yang akan digunakan
dalam aplikasi metodologi Advanced Measurement Approach.
With this risk mapping, operational risks can be measured
accurately (as being high, medium or low), and enables the
management to control any arising risk impact. To allocate
capital requirements in measuring operational risk, in
accordance with the Basel Committee on Banking Supervision
and also the roadmap of Basel II implementation in Indonesia,
the Bank will use the Basic Indicator approach and currently
is collecting data which will be used in the application of the
Advanced Measurement Approach methodology.
Risiko hukum
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan
aspek yuridis dalam bisnis, yang antara lain disebabkan adanya
tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang
mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya
syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang sempurna.
Legal risk
Legal risk is the risk raised by weakness in juridicial aspects of
the business, which could be caused by legal claims, nonexistence of supported regulation or weaknesses in
agreements, such a unfulfilled terms and conditions in
contracts and binding collateral which is not complete.
Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas
dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan
pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan
Bank dari segi hukum.
Legal risks are managed by ensuring that all activities and
business relationships between the Bank and third parties are
based on rules and conditions that are capable of protecting
the Bank's interests from a legal perspective.
Risiko reputasi
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh
adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank
atau persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation risk
Reputational risk is the risk that is caused by negative
publicity related to the business activity of the Bank or
negative perception of the Bank.
Bank mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian
antara aktivitas kegiatan usaha Bank bersama-sama dengan aktivitas
lain sehingga reputasi Bank tetap terjaga.
The Bank manages its reputational risk by ensuring that its
business activities are in conformity with its other activities, so
as to maintain the Bank's reputation.
Risiko strategis
Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya
penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat,
pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang
responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis yaitu visi Bank,
rencana strategis, perubahan kepemilikan dan peluncuran produk
baru.
Strategic risk
Strategic risk is the risk that is caused by inappropriate
determination and implementation of the Bank strategy,
inappropriate business decisions or being unresponsive to
external changes. Here are the factors that influence the
strategic risk that the Bank's vision, strategic plan, changes in
ownership and new product launches.
107
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27.
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko strategis (lanjutan)
Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan
pengambilan keputusan setiap kebijakan strategis secara kolektif dan
komprehensif oleh Direksi dan Komite-Komite yang telah dibentuk.
Strategic risk (continued)
The Bank manages strategic risk through a consideration of,
and decision making process regarding every strategic policy
in a collective and comprehensive manner performed by the
established Bank's Directors and Committees.
Risiko kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak
mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan
dan ketentuan lain yang berlaku.
Compliance risk
Compliance risk is the risk caused by non-compliance with or
non-application of prevailing regulations.
Bank mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan penelaahan
secara komprehensif untuk memastikan kesesuaian kebijakan standar
operasi dan prosedur serta pengembangan produk baru dengan
peraturan eksternal.
The Bank manages its compliance risk by performing
comprehensive review to ensure that Bank's Standard
Operating Procedures and new product development conform
with external regulations.
Satuan Kerja Kepatuhan juga telah melaksanakan pengkajian sistem
dan prosedur dan memberikan saran dan/atau pendapat dalam rangka
mencegah pengambilan keputusan yang menyimpang terhadap
peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Di samping itu,
Bank juga melakukan:
The Compliance Unit has also performed assessment systems
and procedures and provide advice and/or opinions in order
to prevent that deviate to other applicable regulations.
Furthermore, the Bank has also performed the following:
-
-
monitoring of the implementation of prudential
principles, including the obligation to meet the minimum
capital requirement maximum legal lending limit, etc;
-
compliance reporting both for internal and external
parties purposes.
-
pemantauan prinsip kehati-hatian, di antaranya yang
menyangkut kewajiban pemenuhan modal minimum, batas
maksimum pemberian kredit, Giro Wajib Minimum dan lainlain;
pelaporan tugas kepatuhan baik untuk kepentingan internal
maupun kepada pihak eksternal yang berwenang.
28. MANAJEMEN MODAL
28.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menentukan dan mengawasi
kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan
OJK yang berlaku dalam hal ini modal yang diwajibkan regulator.
Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh
strategi dan persyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan
peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial.
108
CAPITAL MANAGEMENT
Financial Services Authority (OJK) sets and monitors capital
requirements for the Bank. The Bank is required to comply
with prevailing Financial Services Authority regulation in
respect of regulatory capital. The Bank's approach to capital
management is driven by bank's strategic and organizational
requirements, taking into account regulatory, economic and
commercial environment.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
28.
CAPITAL MANAGEMENT (continued)
Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan OJK
No.34/POJK.03/2016, dimana modal yang diwajibkan regulator
dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:
The Bank calculates its capital requirements in accordance
with
Financial
Services
Authority
regulation
No.34/POJK.03/2016, where the regulatory capital is
analyzed into two tiers as follows:
-
Modal inti (tier 1), yang terdiri dari modal inti utama dan
modal inti tambahan. Modal inti utama antara lain meliputi
modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor,
cadangan umum, laba tahun-tahun lalu dan periode/tahun
berjalan (100%), penghasilan komprehensif lain berupa potensi
keuntungan/kerugian yang berasal dari perubahan nilai wajar
aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual, selisih
kurang dari penyisihan penghapusan aset produktif sesuai
ketentuan Bank Indonesia dan cadangan kerugian penurunan
nilai asset produktif yang diperbolehkan. Aset pajak tangguhan,
aset takberwujud (termasuk goodwill ) dan penyertaan (100%)
merupakan faktor pengurang modal inti utama. Modal inti
tambahan antara lain terdiri dari saham preferen, surat berharga
subordinasi dan pinjaman subordinasi dimana ketiganya
bersifat non kumulatif setelah dikurangi pembelian kembali.
-
Tier 1 capital, which consists of core and additional
core capital. Core capital includes issued and fully paidup capital, additional paid-in capital, general reserve,
specific reserve, retained earnings and profit for the
period/year (100%), other comprehensive income
deriving from potential gain/loss from the changes in
fair value of financial assets classified as available-forsale, shortfall between allowable amount of allowance
for uncollectible account on productive assets according
to Bank Indonesia guideline and allowance for
impairment losses on productive assets. Deferred tax
assets, intangible assets (including goodwill) and share
investments (100%) are deducted from core capital.
Additional core capital includes non-cumulative
preference shares, subordinated securities and
subordinated debts net of buyback portion.
-
Modal pelengkap (tier 2) antara lain meliputi surat berharga
subordinasi dan pinjaman subordinasi serta penyisihan
penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia.
-
Supplementary capital (tier 2), which includes
subordinated securities and subordin ated debts and
allowance for uncollectible account on productive assets
according to Bank Indonesia guideline.
Beberapa batasan berlaku untuk bagian-bagian modal yang
diwajibkan oleh regulator, antara lain Bank wajib menyediakan
modal inti (tier 1) paling rendah sebesar 6% dari ATMR dan modal
inti utama (Common Equity tier 1) paling rendah sebesar 4,5% dari
ATMR, baik secara individual maupun secara konsolidasi dengan
entitas anak.
Various limits have been set to elements of the regulatory
capital, such as Banks are required to provide core capital
(tier 1) at a minimum of 6% from Risk Weighted Assets and
Common Equity tier 1 at a minimum of 4.5% from Risk
Weighted Assets, both individually and consolidated level with
subsidiary.
-
Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh,
cadangan umum, saldo laba dan laba periode berjalan.
-
Tier 1 capital, which includes issued and fully paid share
capital, general reserve, retained earnings and profit for
the period.
-
Modal tier 2, meliputi penyisihan kerugian penurunan nilai
yang diperbolehkan.
-
Tier 2 capital, which includes the eligible amount of
allowance for impairment losses.
Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang memenuhi kriteria
modal tier 3 sesuai dengan peraturan OJK yang berlaku.
The Bank does not have any other supplementary capital
which meets the criteria of tier 3 capital under prevailing
Financial Services Authority regulation.
Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian modal yang
diwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan telah
dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier
1; 100 persen laba periode berjalan sebelum pajak tangguhan dapat
diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal tier 2 tidak boleh
melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan jumlah penyisihan
kolektif penurunan nilai yang boleh dimasukkan sebagai bagian dari
modal tier 2.
Various limits are applied to elements of the regulatory
capital. The effect of deferred taxation has been excluded in
determining the amount of retained earnings for tier 1 capital;
100 percent of the profit for the period before deferred
taxation being included in tier 1 capital; and qualifying tier 2
capital cannot exceed tier 1 capital. There is also a restriction
on the amount of collective impairment allowances that may
be included as part of tier 2 capital.
109
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
28.
CAPITAL MANAGEMENT (continued)
Aset Tertimbang Menurut Risiko ("ATMR") Bank ditentukan
berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang mencerminkan
berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur,
yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan
peraturan OJK, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko
kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR
Bank.
The Bank's risk weighted assets ("ATMR") are determined
according to spesified requirements that seek to reflect the
varying levels of risk attached to assets and exposures not
recognised in the statement of financial position. Based on
Financial Serives Auhority regulations, the Bank needs to take
into consideration its credit risk , market risk and operational
risk in measuring the ATMR.
Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga
kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk
mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh
tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham
juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga
keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang
dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungankeuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal
yang kuat.
The Bank's policy is to maintain a strong capital base so as to
maintain investor, creditor and market confidence and to
sustain future development of business. The impact of the level
of capital on shareholders' return is also recognised and the
Banks also recognize the need to maintain a balance between
the higher return that might be possible with greater gearing
and the advantages and security level afforded by a strong
capital position.
Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai peraturan OJK
yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
The Bank's regulatory capital position under prevailing
Financial Services Authority regulation as of December 31,
2016 and 2015 was as follows:
31 Desember/December 31,
2015
2016
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Modal inti (tier 1)
Modal inti utama (CET 1)
Modal inti tambahan (AT 1)
Modal pelengkap (tier 2)
Jumlah modal
569.918
569.918
7.963
577.880
131.001
131.001
4.555
135.556
Aset Tertimbang Menurut Risiko
Risiko kredit
Risiko operasional
Total Aset Tertimbang Menurut Risiko
637.022
106.120
743.142
364.425
109.581
474.006
Rasio kecukupan modal
Rasio CET 1
Rasio tier 1
Rasio tier 2
Rasio modal terhadap ATMR
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum yang diwajibkan
Tier 1 capital
Common core capital (CET 1)
Additional core capital (AT 1)
Supplementary capital (tier 2)
Total capital
Risk Weighted Asset
Credit risk
Operational risk
Total Risk Weighted Asset
76,69%
76,69%
1,07%
77,76%
27,64%
27,64%
0,96%
28,60%
Capital Adequacy Ratio
CET 1 Ratio
Tier 1 Ratio
Tier 2 Ratio
Ratio of capital to ATMR
9% - 10%
10% - 11%
Required Minimum Capital Adequacy Ratio
110
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
28.
CAPITAL MANAGEMENT (continued)
Bank tidak melakukan perhitungan rasio KPMM dengan
memperhitungkan perubahan risiko pasar, karena sampai dengan
tanggal laporan posisi keuangan, jumlah aset Bank masih kurang
dari Rp10 triliun dan posisi efek-efek dalam trading book masih
kurang dari Rp20 miliar. Hal ini sesuai dengan peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No.34/POJK.03/2016 mengenai Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.
The Bank did not perform calculation of the CAR with market
risk charge because, until the statements of financial position,
the Bank's total assets are less than Rp10 trilion and the
Bank's marketable securities position in the trading book is
less than Rp20 bilion. This is already in line with Financial
Services Authority regulation No.34/POJK.03/2016 regarding
the minimum capital requirement for commercial banks.
Sesuai
dengan
peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan
No.34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016 mengenai
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, bank wajib
menyediakan modal minimum sesuai dengan profil risikonya yang
ditetapkan dengan skema berikut ini:
In accordance with Financial Services Authority regulation
No.34/POJK.03/2016 dated September 22, 2016 regarding
Minimum Capital Requirement for Commercial Banks, a bank
is required to provide a minimum capital based on its risk
profile as stipulated under the following schemes:
a.
a.
For banks with risk profile rating 1 (one), the minimum
capital requirement is 8% of Risk Weighted Asset;
b.
For banks with risk profile rating 2 (two), the minimum
capital requirement is 9% to less than 10% of Risk
Weighted Asset;
For banks with risk profile rating 3 (three), the minimum
capital requirement is 10% to less than 11% of Risk
Weighted Asset;
For banks with risk profile rating 4 (four) or 5 (five), the
minimum capital requirement is 11% to 14% of Risk
Weighted Asset.
b.
c.
d.
Untuk profil risiko peringkat 1 (satu), modal minimum terendah
yang wajib dimiliki adalah 8% dari Aset Tertimbang Menurut
Risiko;
Untuk profil risiko peringkat 2 (dua), modal minimum terendah
yang wajib dimiliki adalah 9% sampai dengan kurang dari 10%
dari Aset Tertimbang Menurut Risiko;
Untuk profil risiko peringkat 3 (tiga), modal minimum terendah
yang wajib dimiliki adalah 10% sampai dengan kurang dari
11% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko;
Untuk profil risiko peringkat 4 (empat) atau 5 (lima), modal
minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 11% sampai
dengan 14% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko.
c.
d.
Otoritas Jasa Keuangan berwenang menetapkan modal minimum
lebih besar dari modal minimum dalam hal Bank Indonesia menilai
suatu bank menghadapi potensi kerugian yang membutuhkan modal
lebih besar.
Financial Services Authority is authorised to stipulate
minimum capital greater than minimum capital in terms of
Bank Indonesia assesses a bank as facing potential losses
which requires a larger capital.
Berdasarkan self-assessment Bank, profil risiko Bank dinilai berada
pada peringkat 2. Oleh karena itu, Bank berkewajiban untuk
memenuhi modal minimum sebesar 9% sampai dengan kurang dari
10%. Pada tanggal 31 Desember 2016, Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum Bank berada pada level di atas modal minimum
yang diwajibkan tersebut, yaitu sebesar 77,76%.
Based on its self-assessment, the Bank risk profile is assessed
to be in rating 2. Therefore, the Bank is required to provide a
minimum capital of 9% until less than 10% . As of December
31, 2016, the Bank Capital Adequate Ratio was 77.76%,
which was higher than the required minimum provision of
capital.
111
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP
PEMBAYARAN BANK UMUM
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KEWAJIBAN 29.
GOVERNMENT GUARANTEES ON THE OBLIGATIONS
OF COMMERCIAL BANKS
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.15 tahun
2004 tentang pengakhiran tugas dan pembubaran Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN), dinyatakan dalam pasal 8 bahwa
dengan diakhirinya tugas dan dibubarkannya BPPN, Program
Penjaminan Pemerintah terhadap kewajiban pembayaran bank
umum yang semula dilakukan oleh BPPN berdasarkan Keputusan
Presiden Republik Indonesia No.26 tahun 1998 dan Keputusan
Presiden Republik Indonesia No.27 tahun 1998, selanjutnya
dilaksanakan oleh Menteri Keuangan melalui Unit Pelaksanaan
Penjaminan Pemerintah (UP3) sebagaimana diatur oleh Keputusan
Presiden Republik Indonesia No.17 tahun 2004, yang diatur lebih
lanjut dengan Keputusan Menteri Keuangan No.84/KMK.06/2004
tanggal 27 Februari 2004 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No.179/KMK.017/2000 tentang
Syarat, Tatacara dan Ketentuan Pelaksanaan Jaminan Pemerintah
terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum.
Based on Article 8 of the Decision No.15 year 2004 of the
President of the Republic of Indonesia regrading the
termination of the role and winding-up of the Indonesian Bank
Restructuring Agency (IBRA), the Government Guarantee
Program on the obligations of domestic banks, which was
originally handled by IBRA based on the Decisions of the
President of the Republic of Indonesia No.26 year 1998 and
No.27 year 1998, shall be handled by the Ministry of Finance,
specifically by the Goverment Guarantee Implemantation Unit
(Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah/UP3) as provided
in the Decision of the President of the Republic of Indonesia
No.17 year 2004, which was futher regulated by the Decision
No.84/KMK.06/2004 dated February 27, 2004 of the Ministry
of Finance regarding the Amandement of Decision
No.179/KMK.017/2000 of the MInistry of Finance of the
Term, Implementing Guidelines and Conditions of the
Goverment Guarantee on the obligations of commercial
banks.
Program Penjaminan Pemerintah melalui UP3 telah berakhir pada
tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam
Peraturan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
No.68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan
dan Pembayaran Premi Program Penjaminan Terhadap Pembayaran
Bank Umum untuk periode 1 Juli sampai 21 September 2005.
Sebagai pengganti UP3, Pemerintah telah membentuk Lembaga
Independen yaitu Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).
Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22 September 2004
yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana
diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Republik Indonesia No.3 (Perppu No. 3/2008) tanggal 13 Oktober
2008, LPS dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank
umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran
nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang
berlaku.
The Guarantee Program by the Goverment through UP3
ended on September 22, 2005, as stated in Regulation
No.68/PMK.05/2005 dated August 10, 2005 of the Ministry of
Finance concerning the Calculation and Payment of Premium
on Guarantee Program from Commercial Banks for the period
July 1 to September 21, 2005. To replace UP3, the Goverment
was formed an independent institution there is the Indonesia
Deposit Insurance Corporation (Lembaga Penjaminan
Simpanan/LPS). Based on Law No.24 dated September 22,
2004, which was effective on September 22, 2005 and
subsequently amended by the Government Regulation-in-Lieuof Law No.3 (Perppu No.3/2008) dated October 13, 2008, LPS
was formed to guarantee certain liabilities of commercial
banks under the applicable guarantee program, the amount of
such guarantee is subject to change if the situation complies
with certain valid criteria.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun
2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan
yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, jumlah simpanan yang
dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000.000.000
untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika
suku bunganya sama dengan atau dibawah 6,25% pada tanggal 31
Desember 2015 (2014: 7,50%).
Based on Government Regulation No.66 year 2008 dated
October 13, 2008 regarding the Amount of Deposit Guarantee
by the Indonesia Deposit Insurance Corporation, the amount
of deposit covered by LPS is up to Rp2,000,000,000 per
depositor per bank. Customer deposits are covered only if the
rate of interest is equal to or below 6.25% as of December 31,
2015 (2014: 7.50%).
Pada tanggal 13 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia telah
mengesahkan Perppu No.3/2008 menjadi Undang-Undang.
On January 13, 2009, the Government of the Republic of
Indonesia stipulated Perppu No.3/2008 to become a law.
112
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP
PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for
The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KEWAJIBAN 29.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank adalah peserta dari
program penjaminan tersebut. Beban premi penjamin selama tahun
2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp1.445.028.793 dan
Rp1.275.450.250 (Catatan 19).
GOVERNMENT GUARANTEES ON THE OBLIGATIONS
OF COMMERCIAL BANKS (continued)
On December 31, 2016 and 2015, the Bank is a participant of
the guarantee program. Deposit guarantee premium in 2016
and
2015
amounted
to
Rp1,445,028,793
dan
Rp1,275,450,250, respectively (Note 19).
30. NEW PROSPECTIVE ACCOUNTING STANDARDS
30. STANDAR AKUNTANSI BARU
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang
diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK IAI) yang relevan untuk Bank, berlaku
efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017:
The following summarizes the Statement of Financial
Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial
Accounting Standards (ISAK) which were issued by the
Financial Accounting Standards Board of the Indonesian
Institute of Accountants (DSAK IAI) and are relevant to the
Bank, effective on or after January 1, 2017:
- Amandemen PSAK 1: "Penyajian Laporan Keuangan tentang
Prakarsa Pengungkapan", memberikan klarifikasi terkait
penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan
sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian
kebijakan akuntansi signifikan. Amandemen PSAK 1 ini juga
mengakibatkan amandemen terhadap PSAK (consequential
amandment) sebagai berikut: PSAK 3: "Laporan Keuangan
Interim", PSAK 5: "Segmen Operasi", PSAK 60: "Instrumen
Keuangan: Pengungkapan", dan PSAK 62: "Kontrak Asuransi".
-
Amendment of PSAK 1: "Presentation of Financial
Statements on Disclosure Initiative", have given
clarification regarding materiality, hieracchy flexibility,
systematic notes for financial statements and
identification of significant accounting policy.
Amendment PSAK 1 have impact other PSAK
(consequential amendment)such as: PSAK 3: "Interim
Financial Reporting", PSAK 5: "Operating Segments",
PSAK 60: "Financial Instruments: Disclosures", and
PSAK 62: "Insurance Contract".
- ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: "Properti
Investasi", membahas definisi yang digunakan untuk Bangunan
dalam properti investasi.
-
ISAK 31: Interpretation of Scope PSAK 13: "Property
Investment", addresses the definition used for Building
under the investment property.
Saat ini Bank sedang mengevaluasi dan belum menetapkan dampak
dari penerapan standar amandemen, penyesuaian dan intepretasi
tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank.
113
The Bank is currently evaluating the above standards and has
not yet determined the impact of these amendments,
adjustments and interpretations standard on the financial
statement of the Bank.
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
ANDARA BARU ANDARA MAJU
New Andara, Moving Forward
178
2016
LAPORAN PUBLIKASI TAHUNAN
annual report
image cover by Hulv850627 from freepik.com
Laporan Publikasi Tahunan 2016 Annual Report
Download