Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 1, Januari 2016 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI MENGENAL PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP INVESTIGATION Setiyanto SDN 01 Yosorejo Kec. Siwalan Kab. Pekalongan Abstrak Dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil ulangan harian siswa kelas IV SDN 01 Yosorejo dalam materi pokok mengenai perkembangan teknologi, ternyata masih banyak siswa yang mengalami kesulitan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Desain penelitian ini terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan tes, mengadakan pengamatan dan wawancara. Sedangkan, analisis data meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kemampuan siswa mengenal perkembangan teknologi melalui pembelajaran aktif Tipe Group Investigation mengalami peningkatan terhadap ketuntasan belajar siswa. Rata-rata, tes tiap siklusnya mengalami peningkatan. Hasil kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan observer selama pembelajaran pada siklus I. Secara klasikal, tingkat keaktifan siswa dalam kelas masih dalam kategori cukup aktif. Untuk itulah, perlu diaktifkan lagi pada siklus selanjutnya. Pada siklus II, secara klasikal tingkat keaktifan siswa dalam kelas sudah dalam kategori aktif bahkan ada yang tergolong sangat aktif. © 2016 Dinamika Kata Kunci: Group Investigation, Hasil Belajar, Pembelajaran Aktif PENDAHULUAN Keterampilan guru dalam mengelola kelas, memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Guru dituntut harus pintar dan kreatif dalam menciptakan suasana kelas yang aktif, kondusif, dan menyenangkan. Sehingga, memotivasi mereka untuk belajar lebih giat lagi. Guru harus bisa dan biasa menggunakan alat bantu (alat peraga) untuk mempermudah penyampaian materi pelajaran yang akan diajarkan menggunakan multi mengajar yang banyak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Misalnya, metode ceramah yang dikombinasikan dengan tanya jawab, diskusi kelompok, kerja kelompok, pemecahan masalah (problem solving), karya wisata, dan tugas mandiri. Siswa kelas IV SDN 01 Yosorejo mengalami kesulitan dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas IV semester 2 pada Materi Pembelajaran Mengenal Perkembangan Teknologi, hal ini terlihat dari hasil prestasi rata-rata kelasnya hanya 62 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 64. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa hal, seperti sebagian siswa yang PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI MENGENAL PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP INVESTIGATION Riharno 33 kurang tertarik terhadap IPS, sehingga mereka menjadi malas dan kurang bergairah untuk mempelajarinya. Oleh karena itu, guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangkitkan motivasi belajar siswa yakni dengan mencoba berbagai teknik dan alat bantu untuk dapat mencapai tujuan belajar tuntas sesuai dengan tuntutan kurikulum melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan pembelajaran aktif tipe investigation. Dengan alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengubah sistem pembelajaran IPS pada Materi Mengenal Perkembangan Teknologi dengan menggunakan pembelajaran aktif tipe group investigation. Berdasarkan sebab-sebab kekurangefektifan pembelajaran di atas, untuk membantu siswa agar menguasai materi dengan baik, penulis merumuskan masalah perbaikan: Apakah penggunaan metode pembelajaran aktif tipe group investigation dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa? Apakah penggunaan metode pembelajaran tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar? Apakah penggunaan metode pembelajaran tipe group investigation dapat meningkatkan aktivitas guru pada pembelajaran IPS Materi Mengenal Perkembangan Teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode pembelajaran aktif tipe group investigation dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa, mengetahui apakah penggunaan metode pembelajaran aktif tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar, mengetahui apakah penggunaan metode pembelajaran tipe group investigation meningkatkan aktivitas guru pada pembelajaran IPS Materi Mengenal Perkembangan Teknologi pada siswa kelas IV semester II, Sekolah Dasar Negeri 01 Yosorejo. Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah. Bagi guru, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan pengajar dalam memilih media dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan pengajaran, sehingga dapat membantu guru untuk mengkondisikan kelas guna mencapai ketuntasan dalam belajar. Bagi siswa, penelitian ini sangat bermanfaat bagi sebagian siswa yang kurang tertarik pada pelajaran IPS, agar dapat lebih menyenangi dan lebih tertarik pada mata pelajaran IPS. Sehingga, akan meningkatkan keaktifan belajar dan pada akhirnya prestasi belajarnya pun meningkat, khususnya pada Materi Mengenal Perkembangan Teknologi. Bagi sekolah, penelitian ini dapat menjadi model untuk memecahkan masalah rendahnya prestasi belajar dan daya tarik siswa terhadap Materi Mengenal Perkembangan Teknologi pada mata pelajaran IPS yakni dengan menggunakan alat/media pembelajaran yang sesuai, dan penerapan model pembelajaran aktif tipe group investigation. METODE PENELITIAN Subyek penelitian ini adalah 25 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Alasan penulis menggunakan Kelas IV, karena nilai prestasi belajar rendah, siswa kurang termotivasi untuk belajar dan kurang memahami konsep dalam mata pelajaran IPS Materi Mengenal Perkembangan Teknologi. Dengan penelitian ini, hasilnya dapat sebagai umpan balik dalam mengajar. Proses Siklus 1 a. Perencanaan Guru dalam hal ini mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran IPS Materi Mengenal Perkembangan Teknologi. Disisi lain, peneliti meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan perbaikan pembelajaran, mempersiapkan perangkat observasi yang sesuai dengan pembelajaran, meminta bantuan/kesediaan rekan sejawat untuk menjadi observer dalam 34 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6. No. 1, Januari. (2016) pengumpulan data, menyamakan persepsi guru dan pengamat membicarakan aspek-aspek perbaikan yang perlu diperhatikan dan cara pengisian lembar observasi dan lembar penilaian. b. Pelaksanaan Tindakan Pada pembelajaran siklus I, peneliti dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Langkah awal, dalam pelaksanaan tindakan guru memasuki ruang kelas dengan segala kelengkapan pembelajaran dan segera memulai atau membuka pembelajaran. Dalam tahap Pra Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), terlebih dahulu peneliti melakukan: menyiapkan alat-alat pelajaran, mengatur tempat duduk siswa, mengabsen siswa dan mengondisikan siswa agar siap menerima materi pelajaran. Dalam tahap kegiatan awal penelitian, dilakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang materi pelajaran yang lalu, menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran. Pada tahap kegiatan inti pembelajaran, terdiri dari kegiatan berikut, meliputi : guru memberikan 5 pertanyaan sebagai penjajagan pemahaman penguasaan materi pelajaran sebelumnya sebagai dasar pembelajaran selanjutnya, guru menyajikan pokok bahasan dan menjelaskan dengan menggunakan peta wilayah, siswa menyelesaikan soal tes, kemudian dibahas secara klasikal. Setelah itu, secara acak siswa diminta untuk menyelesaikan soal latihan secara bergiliran di papan tulis. Dengan metode demonstrasi, guru bersama siswa menggunakan kembali penyelesaian soal latihan, dilanjut pemaparan mengenai aturan perbedaan waktu yang berlaku seluruh dunia. Pada tahap kegiatan akhir pembelajaran, dilaksanakan kegiatan : siswa mengerjakan tes, guru menilai hasil tes, guru menganalisis hasil tes. c. Pengamatan Pengumpulan data menggunakan cara tes dan non tes. Cara tes digunakan untuk mengetahui apakah anak mampu menyerap materi yang telah diikuti selama pembelajaran. Pengumpulan data non tes dilakukan melalui observasi atau pengamatan dan wawancara. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana kondisi kelas pada saat belajar mengajar berlangsung. Oleh peneliti,Lembar observasi berfungsi untuk mengamati aktifitas dan minat belajar siswa yang terdiri dari kesiapan anak menerima pelajaran dan kondisi anak pada proses pembelajaran. Cara mengisi lembar observasi adalah dengan memberi tanda √ (ceklist) pada masing-masing aspek yang diteliti. Di samping pengamatan di atas, guru perlu mengadakan wawancara dengan siswa untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperlukan dalam penyusunan laporan. Wawancara dilakukan secara individu maupun secara klasikal. d. Refleksi Bagian akhir dari suatu siklus pembelajaran adalah melakukan kegiatan refleksi. Dari hasil observasi maupun kegiatan lain dalam siklus I, dijadikan pedoman untuk melangkah pada kegiatan selanjutnya. Hasil wawancara dari siswa maupun guru kelas juga dijadikan bahan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Dari kegiatan siklus I, hasilnya dapat digunakan untuk menentukan langkah tindakan berikutnya. Guru harus mampu menambah aktifitas yang kurang, gairah belajar yang pasif agar menjadi lebih baik. Sehingga, pada siklus berikutnya dapat disempurnakan melalui kegiatan pembelajaran selanjutnya. Proses Siklus 2 a. Perencanaan Pada tahap perencanaan dalam siklus II ini, dipersiapkan pembelajaran yang telah diperbaiki dan disempurnakan. Dalam tahap ini kekurangan yang terjadi pada siklus I diperbaiki. Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan adalah membuat perbaikan RPP dengan materi sama seperti PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI MENGENAL PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP INVESTIGATION Riharno 35 siklus I, menyiapkan lembar observasi, wawancara dan jurnal, menyiapkan perangkat tes, menyiapkan alat peraga dan sumber bahan ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus II tindakan yang dilakukan hampir sama, hanya saja kekurangan-kekurangan pada saat dilakukan siklus I diperbaiki dengan lebih meningkatkan pendekatan-pendekatan. c. Pengamatan Pada siklus II ini, berlangsungnya semua proses pembelajaran siswa tetap diamati. Pengamatan yang dilakukan masih sama seperti pada siklus I, yaitu difokuskan pada keseriusan siswa dalam pembelajaran Mengenal Perkembangan Teknologi. Kemajuan-kemajuan yang dicapai dan kelemahan-kelemahan yang muncul juga dijadikan pusat sasaran dalam observasi. d. Refleksi Refleksi ini digunakan untuk mengetahui keefektifan penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran Mengenal Perkembangan Teknologi dan mengetahui perubahan perilaku siswa setelah pembelajaran. Sesuai dengan landasan teori, maka dalam Penelitian Tindakan Kelas ini diajukan hipotesis sebagai berikut: penggunaan pembelajaran aktif tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar belajar siswa dalam pembelajaran Mengenal Perkembangan Teknologi dan penggunaan pembelajaran aktif tipe group investigation dapat meningkatkan aktivitas guru siswa dalam pembelajaran Mengenal Perkembangan Teknologi pada Kelas IV semester 2, SDN 01 Yosorejo. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Hasil refleksi pada siklus I dikatakan, bahwa lebih dari sebagian siswa (52%) belum menguasai Materi Mengenal Perkembangan Teknologi atau belum mencapai kriteria ketuntasan. Atau dengan kata lain, 48% siswa belum mencapai kriteria ketuntasan. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian target masih jauh dari tuntutan kurikulum yaitu 75% siswa telah tuntas belajar. Sedangkan, amanat dari kurikulum pada Materi Mengenal Perkembangan Teknologi yakni diharapkan siswa dapat mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Jadi, semua siswa harus menguasai materi tersebut yang dibuktikan dari perolehan nilai tes ulangan harian. Dilihat dari rata-rata kelas, prestasi belajar siswa hanya 65 sedangkan indikator capaian yang ditargetkan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah 70. Ketidakberhasailan ini tentu disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari siswa, guru, maupun sarana pendukung lainnya. Untuk itulah perlu diadakan tindakan perbaikan pada siklus kedua berikutnya. Siklus II Hasil refleksi pada siklus II menunjukan, bahwa prestasi belajar anak mengalami peningkatan secara signifikan dalam belajar Materi Mengenal Perkembangan Teknologi. Skor rata-rata kelas semula hanya 65, sekarang telah mencapai 71. Selain itu, ketuntasan belajar pada siklus II ini telah mencapai 93% dari seluruh jumlah siswa. Hal ini sudah memenuhi tuntutan sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menargetkan 75% lebih siswa telah tuntas belajar. Untuk itu dirasa tidak perlu lagi dilakukan pengulangan pembelajaran pada siklus berikutnya. Berikut ini adalah hasil peningkatan pada persentase jumlah siswa yang telah memenuhi kriteria ketuntasan pada tabel di bawah ini : 36 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6. No. 1, Januari. (2016) Tabel 1. Tabel Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Tipe Group Investigation Rata-rata Siklus I Siklus II Kriteria Ketuntasan 65 71 70 Persentase 48% 93% 75% Sedangkan untuk gambaran lebih jelas mengenai peningkatan yang terjadi pada kegiatan tindakan siklus, dapat dilihat melalui grafik batang di bawah ini : 100 93% 90 80 70 60 50 71 65 48% rata-rata persentase 40 30 20 10 0 siklus I siklus II Gambar 1. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Tipe Group Investigation SIMPULAN Dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa, penerapan metode pembelajaran aktif tipe group investigation dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa, penerapan metode pembelajaran aktif tipe group investigation juga dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini terlihat dari prestasi belajar siswa yang mengalami peningkatan secara signifikan yakni dari 62 menjadi 65 dan meningkat kembali menjadi 71. Selain itu, ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan dari 30% meningkat 48% kemudian menjadi 93% dari keseluruhan jumlah siswa. Dengan kata lain, penerapan metode pembelajaran aktif tipe group investigation dapat meningkatkan aktifitas guru pada pembelajaran IPS terhadap Materi Mengenal Perkembangan Teknologi. Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, peneliti memberikan beberapa saran, sebagai berikut : 1. Kepada guru, penerapan model pembelajaran aktif tipe group investigation yang disertai penggunaan media pembelajaran, layak digunakan. Kemudian, penggunakan media dalam proses pembelajaran sangat disarankan untuk membangkitkan motivasi siswa. 2. Kepada Kepala Sekolah, diharapkan dapat memantau dan membimbing guru dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas. 3. Untuk wali siswa, diharapkan dapat bekerjasama dengan guru dalam memotivasi siswa untuk belajar lebih giat. PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI MENGENAL PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP INVESTIGATION Riharno 37 4. Untuk pejabat pemerintah, diharapkan dapat memberikan kesempatan dan memfasilitasi guru dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. DAFTAR PUSTAKA Ali, M. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Ilmu Pendidikan Praktis. Bandung : PT. Imperial Bhakti Utama. Hisnu, P. dan Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta : CV Pelajar Pantai Utara. Hollinggsworth, P. & G. Lewis. 2008. Pembelajaran Aktif Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas. Jakarta : PT Indeks. Ischak, dkk. 2005. Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Marglies, N., C. Valenza. 2008. Pemikiran Visual Alat Untuk Memetakan Ide. Jakarta : PT Indeks. Winataputra US, dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta : Universitas Terbuka. 38 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6. No. 1, Januari. (2016)