Matakuliah Tahun : F0262/Penganggaran :2005 PERENCANAAN & PENGENDALIAN ARUS KAS Pertemuan ke-13 1 PERENCANAAN KAS • Anggaran Kas menunjukkan Rencana Arus Kas Masuk (cash inflows) dan Arus Kas Keluar (cash outflows) dan posisi akhir pada setiap periode • Kebanyakan perusahaan-2 menyusun rencana arus kas jk. panjang maupun jk. pendek (1 tahun rencana laba) • Pada dasarnya Anggaran Kas terdiri dari 2 bagian, yaitu Rencana Penerimaan Kas (arus kas masuk) dan Rencana Pengelu- aran (arus kas keluar) • Rencana arus kas masuk dan keluar menunjukkan perlunya kemungkinan pembelanjaan jika terjadi defisit kas dan perlu perencanaan investasi jika terjadi kelebihan kas • Anggaran kas memiliki hubungan erat secara langsung dengan anggaran-2 lain, misalnya rencana penjualan, ang -garan Piutang & Biaya dan Anggaran Pengeluaran Modal 2 Tujuan utama Anggaran Kas, adalah : 1. Menunjukkan kemungkinan posisi kas sebagai akibat dari operasi perusahaan 2. Identifikasi kemungkinan kekurangan atau kelebihan kas 3. Menentukan perlunya pembelanjaan atau tersedianya kas yang menganggur untuk investasi 4. Mengkoordinasikan kas dengan jumlah modal kerja, penjualan, investasi dan utang 5. Menentukan dasar yang sehat untuk pengendalian posisi kas secara terus menerus Penyusunan Anggaran Kas menjadi tanggungjawab Bagian Keuangan. Karena penyusunan anggaran ini berdasarkan anggaran-2 lain, maka Bagian Keuangan harus bekerja sama dengan manajer-2 lain karena keputusan -2 mereka langsung berpengaruh terhadap arus kas perusahaan. Penyusunan anggaran kas harus realisitis dan harus ada keseimbangan antara tersedianya kas dengan kegiatan-2 yang memerlukan kas 3 DIMENSI WAKTU P & P KAS Biasanya Perencanaan & Pengendalian Kas meliputi 3 di – mensi waktu, yaitu Anggaran Kas Jangka Panjang, Anggaran Kas Jk. Pendek dan Anggaran Kas untuk Operasional Anggaran Kas Jangka Panjang : Sesuai dengan dimensi waktu dari pengeluaran modal dan Rencana Laba Strategis Jangka Panjang. Estimasi penerimaan kas (terutama dari penjualan barang atau jasa dan pinjaman ) dan estimasi pengeluaran kas (terutama untuk biaya-2, pengeluaran modal dan pembayaran utang) me rupakan dasar yang sehat untuk keputusan-2 yang menyang kut keuangan, untuk penggunaan kas dan untuk kredit jangka panjang 4 Anggaran Kas Jangka Pendek : Sesuai dengan Rencana Laba taktis jangka pendek. Anggaran Kas jangka pendek memerlukan rencana atau estimasi kas masuk dan kas keluar yang rinci yang secara langsung berkaitan dengan rencana laba tahunan; misalnya estimasi penerimaan kas dari penjualan dan estimasi pengeluaran kas untuk membayar pembelian mesin-mesin dan peralatan baru Anggaran Kas untuk Operasional : Digunakan oleh perusahaan terutama untuk perencanaan & pengendalian aliran kas masuk dan keluar berdasarkan kegiatan sehari-hari (day-to-day operation) Tujuan utama anggaran ini adalah untuk pengendalian kas yang dinamis atas posisi kas dalam rangka meminimalkan biaya bunga dan opportunity cost karena kas yang menganggur 5 PENDEKATAN PENYUSUNAN ANGGARAN KAS Ada 2 pendekatan yang dapat digunakan dalam menyusunan Anggaran Kas, yaitu : 1. Pendekatan Penerimaan & Pengeluaran Kas (cash receipt and disbursements approach) • Sumber-sumber penerimaan kas muncul dari transaksi-2 seperti penjualan tunai, penerimaan piutang dan piutang wesel, bunga yang diterima dari investasi, penjualan aktiva tetap dan penghasilam lain-lain • Pengeluaran kas muncul dari berbagai pembayaran tunai, misal pembelian bahan baku, upah langsung, biaya-2 tunai (excl. penyusutan ) pembelian aktiva tetap untuk periode ybs. pajak dan pembay.dividen. 6 • Pada pendapata ini semua pos yang besifat accrual harus dijabarkan terlebih dahulu kedalam cash bacis . • Pendekatan ini mudah digunakan jika perusahaan telah membuat laba komprehensif karena semua data telah tersedia scara rinci. • Pendekatan ini berguna untuk menyusun Anggaran Aliran Kas jangka pendek. 7 2. Pendekatan Akuntansi Keuangan (Financial Accounting atau Income Statement approach) • Pendekatan ini, banyak digunakan oleh perusahaan, terutama untuk penyusunan Anggaran Kasa Jangka Panjang. • Pendekatan ini, tidak memerlukan data yang rinci • Pendekatan ini, penyusunan aliran kas mulai dari Laporan Laba/Rugi, kemudian laporan tersebut disesuaikan dengan cara mengubah dari accrual basis menjadi cash basis • Berikut ini merupakan contoh penyusunan Anggaran Kas dengan pendekatan akuntansi keuangan 8 PT.Tawon Jakarta Anggaran Arus Kas Jangka Panjang Komponen Arus Kas Tahun ini 2005 Posisi Kas awal (1.000) Aliran Kas masuk : Laba setelah pajak 400 Penyesuaian : PH. & Amortisasi 700 Kenaikan modal kerja (10) Laba bersih (cash basis) 460 Sumber-2 kas lain : Penjualan saham 100 Utang jk. Panjang 80 Penjualan Akt. Tetap 30 Jumlah Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar : Sinking fund 20 Pembayaran dividen 40 Pembay. Utang jk.panjang 550 Pembelian aktiva tetap 150 Jumlah Arus Kas Keluar Posisi Kas Akhir Proyeksi Tahun yad 2006 2007 2008 160 670 760 70 9 PT.Tawon Jakarta Proyeksi L/R dan Arus Kas Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006 Proyeksi R/L 120% Kap. 80% Kap. 90% Kap. 100% Kap. 110% Kap. Rp % Penjualan Biaya-2 Variabel : Bahan baku T.K Langsung Overhead pabrik Biaya Distribusi Biay aAdm.Umum Jumlah Biaya Variabel Laba Kontribusi Biaya Tetap : Overhead pabrik Distribusi Administrasi Umum Jumlah Biaya Tetap Laba Operasi P a j a k Laba Bersih 8.000 Rp. % 9.000 Rp. % Rp. % R p. % 10.000 (100) 11.000 12.000 7.000 (70) 3.000 (30) 2.500 (25) 500 (5 ) 250 (2,5) 250 (2,5) 10 120% Proyeksi Arus Kas Kap. 80% Kap. 90% Kap. 100% Kap. 110% Kap. Rp % Saldo Kas Awal Sumber-2 Kas : Laba Bersih Penyesuaian : - PH & Amortisasi - Penurunan Persediaan - Kenaikan Uang muka - Kenaikan Piutang Laba bersih (cash basis) Pinjaman Jumlah Arus Kas Masuk Tersedia Kas Kebutuhan Kas : - Dividen - Penur. Utang jk.panjang - Kenaikan Aktiva Tetap Jumlah Kebutuhan Kas Saldo Kas Akhir Rp. % Rp. % Rp. % R p. % 40 250 100 12 ( 5) ( 7) 350 100 450 490 40 30 300 370 120 11 PENGENDALIAN POSISI KAS • Bagian keuangan bertanggungjawab atas pengendalian posisi kas • Realisasi penerimaan dan pengeluaran kas biasanya berbeda dengan rencana seperti yang ditunjukkan dalam rencana laba. Perbedaan ini dapat dise - babkan oleh : 1. Perubahan variabel-2 yg mempengaruhi kas, misal tingkat pajak 2. Kejadian-2 yang mendadak dan tidak diharapkan yang mempengaruhi operasi perusahaan , atau 3. Kurang pengendalian kas 12 • Sistem pengendalian kas yang efektif sangat penting mengingat akibat-2 potensial yang mungkin terjadi • Jika perusahaan menghadapi situasi yang bisa menyebabkan kesulitan kas, manajemen dapat menghindari/ mengurangi situasi terburuk dengan cara : 1. Meningkatkan usaha pengumpulan piutang 2. Mengurangi biaya-biaya kas 3. Menunda pengeluaran modal 4. Menunda pembayaran utang 5. Mengurangi Persediaan, dan 6. Mengubah waktu operasi yang mempengaruhi kas 13 Dengan asumsi bahwa perencanaan telah dilaksanakan dengan efektif, maka selanjutnya pengendalian kas sebaiknya dilakukan dengan dua prosedur sebagai berikut : Evaluasi terus menerus (continuous evalution) • Evaluasi dilakukan secara terus menerus dan memperhitungkan kemungkinan posisi kas dimasa yad. Hal ini meliputi evaluasi periodik dan laporan rutin, biasanya bulanan, dan estima- si posisi kas yad. (periode sisa) 14 Pengendalian Kas dengan Catatan Data Harian atau Mingguan • Sebenarnya catatan harian atau mingguan adalah untuk meminimalkan biaya bunga serta mempertahankan jumlah kas yang cukup. Biasanya, cara ini digunakan oleh perusahaan yang me miliki permintaan kas sangat tidak teratur (berfluktuasi) atau perusahaan yang memiliki banyak cabang dengan aliran kas yang besar. • Dengan laporan harian, perusahaan yang memiliki banyak ca- bang dapat memindahkan saldo kas dari cabang satu ke cabang lain yang memerlukan kas tanpa harus mengeluarkan bunga 15 Rencana Penjualan CV. Orange Garden selama 5 bulan pertama tahun 2005 sbb. : Januari : 10.800 unit – Pebruari : 15.600 unit – Maret : 12.200 unit – April : 10.400 unit dan Mei : 9.800 unit Pada tgl. 1 Januari 2005 diperkirakan perusahaan akan memiliki persediaan barang jadi sebesar 7.200 unit dan Persediaan pada akhir April 2005 diperkirakan sebanyak 3.600 unit Setiap unit barang jadi akan membutuhkan 4 unit material A dengan harga Rp 25,- dan 5 unit material B dengan harga Rp. 15,per unit. Perusahaan menginginkan persediaan akhir material setiap bulannya sebanyak 1,5 kali kebutuhah material bulan berikutnya. Dengan data diatas anda diminta untuk : a. Menyusun Anggaran barang yang harus diproduksi bulan Januari s/d April 2005 b. Menyusun Anggaran Kebutuhan Bahan Baku terperinci bulan Januari s/d Maret 2005 16 CV. Orange Garden Anggaran Produksi Januari – April 2005 Januari Pebruari Maret Penjualan 10.800 15.600 12.200 Persediaan Akhir 6.300 5.400 4.500 Jumlah 17.100 21.000 16.700 Persediaan Awal 7.200 6.300 5.400 Produksi 9.900 14.700 11.300 April 10.400 3.600 14.000 4.500 9.500 CV. Orange Garden Anggaran Kebutuhan Material Januari – April 2005 Bulan Produksi Material A Material B SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan Januari 9.900 4 39.600 5 49.500 Pebruari 14.700 58.800 73.500 Maret 11.300 45.200 56.500 April 9.500 38.000 47.500 Jumlah 45.400 181.600 227.000 17 CV. Orange Garden Anggaran Pembelian Material A Januari – Maret 2005 Bulan Kebutuh. Pers.Akhir Jumlah Pers.Awal Pembel Nilai Pembel. Januari 39.600 Pebruari 58.800 Maret 45.200 April 38.000 Jumlah 181.600 88.200 67.800 57.000 127.800 126.600 102.200 0 127.800 88.200 38.400 67.800 34.400 57.000 Rp 3.195.000 960.000 860.000 0 Rp 5.015.000 CV. Orange Garden Anggaran Pembelian Material B Januari – Maret 2005 Bulan Kebutuh. Pers.Akhir Jumlah Pers.Awal Pembel Nilai Pembel. Januari 49.500 Pebruari 73.500 Maret 56.500 April 47.500 Jumlah 227.000 110.250 159.700 84.750 158.250 71.250 127.750 0 159.700 110.250 48.000 84.750 43.000 71.250 Rp 2.396.250 720.000 645.000 0 Rp 3.761.250 18