BAB II TINJAUAN UMUM II.1 Data Perusahaan Adapun identitas

advertisement
BAB II
TINJAUAN UMUM
II.1 Data Perusahaan
Adapun identitas perusahaan PT. Indesain Interspace Aestetika adalah sebagai
berikut:
•
Nama perusahaan
: PT. Indesain Interspace Aestetika
•
Bentuk perusahaan
: Perseroan Terbatas
•
Direktur
: Syarifah Farida Alaydores
•
Personal Assistant
: Dinda Yurie
•
Jumlah pegawai
: 6 orang
•
Alamat
: Jl. Barito II No.35, Jakarta Selatan
•
Phone
: 021 78547710
•
Fax
: 021 78547709
•
Email
: [email protected]
•
Akte pendirian
: No. AHU-0042347.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal
29 Mei 2008
•
N.P.W.P
: 01.355.729.3.017.000
•
S.I.U.J.K
: No. 1.900252.09.3171.1.00317
•
TDP
: No. 09.03.1.45.51930
•
SBU
: No. 0169/INKINDO/09/5/08
•
Jenis usaha
: Jasa perencana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
III.2 Profil Peerusahaan
In desain adalah pannggilan untuuk PT In Desain Intersppace Aestetiika
s
yangg bergarak dalam
d
bidanng tata ruangg atau diken
nal
Sebuah perusahaan swasta
nya
juga denggan nama Innterior Desiign, didirikaan pada tahuun 1990. Paada umumn
selain mencakup
m
D
Desain
Interior dan Furiture, meliputi ssebuah asp
pek
penunjang lainnya seperti
s
Arsiitek, Desain
n Grafis, Lanscape/perrtamanan dan
d
Mekanikaal Elektrikal. In Dessain diduku
ung oleh tenaga-tenag
t
ga ahli yaang
berpengalaman dan bersertifikat dalam bidang
b
interrior membuuat In Desaain
tampil buukan sebagaai wajah barru dalam bid
dang desainn interior.
III.3 Strukturr Organisaasi
Sttruktur orgaanisasi PT. Indesain Intterspace Aeestetika sebaagai berikutt:
Bagan 2.1 Sruktur Organisasi Pegawai PT
T. Indesain Interspace Aestetika
http://digilib.mercubuana.ac.id/
II.4 Job Description
Direktur , memiliki tugas:
a. Penanggung jawab tertinggi
b. Memimpin jalannya perusahaan
c. Mengawasi pekerjaan-pekerjaan yang sedang berjalan
d. Menentukan kebijakan perusahaan
Studio, memiliki tugas:
a. Interior Designer
•
Merancang layout dan interior
•
MendesainFurniture
•
Membuatgambarkerja.
•
Membuatgambar 3D
•
Menentukandanmembuatskemabahandan material
•
Mempresentasikandesain.
b. Junior Interior Designer
•
Membantu pekerjaan Interior designer
•
Menggantikan Interior designer bila designer tidak dapat hadir atau
mengerjakan pekerjaannya
Administrasi, memiliki tugas:
a. Finance
•
Menyediakandanauntukbiayaoperasionalperusahaandanproyek.
•
Merencanakandanmengendalikankeuangan
perusahaandenganmembuatproyeksikeuangan.
•
Mengaturutangpiutangperusahaan.
•
Membuat perhitunganRencanaAnggaranBiaya(RAB) sebuahproyek.
•
MembuatRencanaKerjadanSyarat (RKS) sebuahproyek.
b. HRD
http://digilib.mercubuana.ac.id/
•
Bertanggungjawabdalammemilihdanmembuatanalisabahandan
material terhadap material yang digunakandalamproyek.
•
Membuatjadwalpekerjaan di lapangan.
•
Membuatpembukuanpemasukandanpengeluaran.
•
Bertanggungjawabdalamhalpemesananbarang.
• Mencatatfaktur-fakturtransaksi.
c. Receptionist
•
Menerima tamu & telepon
II.5 Peranan Praktikan
Pada proyek Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang, praktikan ikut
serta dalam pengerjaan sebagai berikut :
a. Data Literatur
Praktikan di tugaskan untuk mencari data literatur tentang perbedaan baju
bodo suku makasar, bugis dan mandar.
Bagan 2.2 Lingkup Kebudayaan Sumatera Selatan
Pakaian adat baju Bodo suku Bugis, Makassar, dan Mandar dipakai pada
upacara-upacara adat. Bentuk dasar baju Bodo pada umumnya sama, yaitu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
persegi panjang, yang membedakan hanya panjang baju. Panjang baju
disesuaikan dengan tingkat umur pemakainya.
Baju Bodo (baju pendek) adalah penamaan Makassar, dalam bahasa Bugis
disebut Waju Ponco.Pengertian dari baju pendek adalah lengan baju yang
setali dengan bagian badan dan berlengan pendek, pada bawah lengan
biasanya dililit dengan sima taiya, sehingga membentuk lengan baju yang
berkembang.
Untuk lebih jelasnya deskripsi bentuk pakaian adat baju Bodo suku Bugis,
Makassar, dan Mandar dapat dilihat pada Tabel berikut:
NO.
1.
SUKU
BUGIS
DESKRIPSI BUSANA
•
•
•
•
Hiasan kepala yaitu: Sanggul
dan tusuk sanggul, sanggul
letaknya agak di bawah dihiasi
dengan kuntum bunga-bunga.
Memakai bando berbentuk
setengah lingkaran
Perhiasan dari kepingankepingan emas yang dicetak
seperti: Anting panjang
(bangkarak), kalung berantai
(geno ma'bule), gelang
lebarnya kira-kira 13 cm,
gelang pangkal lengan (sima
taiya), dan peniti (pattoddo).
Baju Bodo tipis terbuat dari
bahan serat nenas. Warna dan
panjang baju Bodo sesuai
dengan status sosial yang
memakai.
Sarung sutera yang lebar
berwarna terang atau cerah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
MAKASSAR
•
•
•
•
3.
MANDAR
•
•
•
Hiasan kepala yaitu: Sanggul
berhiaskan bunga (pinang
goyang).
Perhiasan terdiri dari: Anting
panjang (bangkarak), kalung
berantai (geno ma`bule),
kalung panjang (rantekote), dan
kalung besar (geno sibatu).
Pada pangkal lengan memakai
simataiya, memakai gelang
banyak (pattepok).
Baju Bodo berbentuk segi
empat, pada sisi baju dijahit,
bagian atas dilubangi untuk
memasukkan kepala sebagai
leher baju.
Sarung (lipa garusuk) terbuat
dari benang tenun atau sutera
(lipa sabbe). Warna dasar
sarung Makassar adalah hitam,
coklat tua, atau biru tua,
dengan hiasan motif kecil-kecil
yang disebut corak caddi.
Untuk hiasan kepala, sanggul
letaknya agak rendah dihiasi
tusuk sanggul emas dan
kembang goyang. Bagian
pelipis kanan diselipkan
rangkaian kembang goyang.
Sederet bunga serampa dan
bunga seruni menghiasi seputar
sanggul.
Perhiasan yaitu: Kalung emas
panjang, giwang (liontin),
gelang besar masing-masing
lima buah di tangan kanan-kiri,
memakai ikat pinggang.
Baju Bodo berlengan tiga
perempat, terbuat dari serat
nenas/sutera yang tidak tembus
pandang, pinggirnya dihiasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dengan mata uang emas.
Panjang baju sebatas panggul
atau melewati panggul. garisgarisnya. Menggunakan alas
kaki berupa selop atau sepatu
pantovel berwarna hitam.
Tabel 2.1 Baju Adat Sumatera Selatan
Analisa Komparatif Baju Bodo
TEMUAN
PERSAMAAN
PERBEDAAN
SUKU
MAKASAR
SUKU
BUGIS
•
•
•
Bahan baju
•
dari serat
nenas
Baju Bodo
dipasangkan
•
dengan sarung
Baju Bodo
dilengkapi
dengan
•
aksesoris
Panjang
lengan
diatas
siku
Bahan
baju tipis
(tembus
pandang)
Panjang
baju
sesuai
status
pemakai
•
•
Warna dasar
hitam, coklat
tua, biru tua
Motif kecilkecil dapat
berupa motif
bunga atau
kotak-kotak
kecil disebut
corak caddi
Tabel 2.2 Analisa Komparatif Baju Bodo
http://digilib.mercubuana.ac.id/
SUKU
MANDA
R
•
•
•
Panjang
lengan
tiga
perempat
Bahan
baju tebal
(tidak
tembus
pandang)
Panjang
baju
sebatas
panggul
Analisa Komparatif Corak Sarung
TEMUAN
PERSAM
AAN
PERBEDAAN
SUKU BUGIS
•
•
Bahan
•
dari serat
sutera
•
atau
tenunan
Sarung
berukuran
lebar
sehingga
mudah
dibentuk
Warna terang
•
atau cerah
Motif garisgaris besar dan •
kotak- kotak
SUKU
MAKASAR
Warna dasar
hitam, coklat
tua, biru tua
Motif kecilkecil dapat
berupa motif
bunga atau
kotak- kotak
kecil disebut
corak caddi
SUKU
MANDAR
•
•
Warna
dasar hitam
atau putih
Motif
kotakkotak
(kotakkotak besar
atau kecil),
pada garisgaris
sarung
dihiasi
warna emas
atau perak
Tabel 2.3 Analisa Komparatif Corak Sarung
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Analisa Komparatif Perlengkapan dan Aksesoris
TEMUAN
PERSAMAAN
SUKU
BUGIS
•
•
•
Perhiasan terdiri
•
dari serabut emas
dan kepingankepingan emas yang
dicetak
Menggunakan
asesoris kalung,
•
gelang,
antin/liontin.
Bagian kepala
memakai sanggul.
•
•
•
•
Aksesoris
berupa
kalung
berantai
(geno
ma’bule)
Memakai
sejumlah
gelang,
pada atas
dan
bawahnya
menggunak
a n gelang
besar
Anting
panjang
(bangkarak)
Memakai
sima taiya
pada
pangkal
lengan
Tidak
memakai
tali
pinggang
Perhiasan
di kepala
disebut
bando,
sanggul
letaknya
agak di
bawah
dihiasi
•
•
•
•
•
•
PERBEDAAN
SUKU
MAKASAR
Aksesoris
berupa kalung
berantai (geno
ma’bule),
kalung panjang
(rantekote),
dan kalung
besar (geno
sibatu)
Aksesoris
anting
(bangkarak)
Gelang lebar
kira-kira 13 cm
bagian atas dan
bawah
memakai
gelang
(pattepo)
Memakai sima
taiya pada
pangkal lengan
Tidak
memakai tali
pinggang
Sanggul
berhiaskan
bunga (pinang
goyang)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
•
•
•
•
•
•
SUKU
MANDAR
Aksesoris
berupa kalung
emas
berjuntai
panjang, ada
juga yang
memakai
kalung
berantai.
Memakai
anting atau
giwang besar.
Memakai
gelang besar,
masingmasing 5
buah di
tangan kanankiri.
Pangkal
lengan dilipit
lalu di
rompok
sehingga
membentuk
gelembung.
Memakai
pending dari
logam
berwarna
emas
Sanggul
letaknya
agak rendah
dihiasi tusuk
sanggul
emas dan
kembang
dengaan
kuntuum
bungaa dan
tusukk
sangggul
ggoyang
• B
Bagian
ppelipis
kkanan
ddiselipkan
rrangkaian
kkembang
ggoyang
• S
Sederet
bbunga
sserampa dan
n
bbunga serun
ni
ddi seputar
ssanggul
Tabel 2.4 Analisa
A
Kom
mparatif Perrlengkapan dan Aksesooris
b..
Gambaar Kerja Meeeting Point
Praktikkan ditugaskkan oleh peerusahaan untuk
u
mem
mbuat gambaar kerja tiaang
konsesii dengan menggunaka
m
an Auto CAD,
C
sebelumnya praaktikan diberi
pengaraaham dan gambar-gam
mbar conto
oh dari proyyek serupa yang pernah
dikerjakkan sebelum
mnya oleh PT,.Indesain
P
n Interspacee Aestetika.
Gambarr 2.1 Meetin
ng Point
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Data Category & Luas
Praktikan membuat daftar tentang category, sales right dan luasan area
konsesi, juga memperbaiki data-data yang telah berubah karena adanya
tahap revisi sebelumnya dan membuat note apa saja yang masih harus
dipebaiki lagi.
II.5.1 Kedudukan dan Tugas
Dalam praktek kerja profesi kedudukan praktikan adalah sebagai asisten desain
interior, yaitu :
a. Praktikan bertugas dan berperan sebagai pembantu utama desainer.
b. Praktikan mempunyai status sebagai pekerja magang pada perusahaan
secara resminya.
c. Kedudukan para mahasiswa kerja profesi pada perusahaan PT. Indesain
Interspace Aestetika adalah sebagai mahasiswa yang sedang melakukan
praktek kerja profesi/magang yang berperan sebagai interior designer .
d. Praktikan juga berperan sebagai asisten merencana, yang bertugas
merancang interior ruang dan furniture
Praktikan mulai resmi diizinkan menjalankan praktek kerja profesi sejak
tanggal 13 Februari 2014. Jam kerja ditetapkan untuk praktikan adalah :
Hari : Senin s/d Jumat : 09.00 – 17.00
a. Izin khusus : praktikan diberikan izin khusus jika mempunyai masalah
yang bersangkutan dengan perkuliahan. Perkuliahan diberi dispensasi
untuk masuk kerja selama setengah hari atau tidak masuk kerja
sehubungan dengan jadwal kuliah yang padat.
Adapun tugas-tugas praktikan sebagai asisten desainer antara lain:
a. Membantu desainer dalam proses mencari data-data proyek.
b. Membantu desainer dalam proses meng-konsep suatu proyek.
c. Membantu desainer dalam mencari ide-ide dalam proses perancangan
d. Membantu desainer dalam pembuatan image proyek (gambar kerja autoced dan
gambar presentasi 3D) sesuai dengan area/ruang yang ditentukan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
e. Memberi masukan ide-ide dalam pemecahan masalah.
II.5.2 Keikutsertaan Praktikan dalam Kerja Profesi
Keikutsertaan pratikan dalam kerja profesi adalah membuat layout,
membuat gambar kerja (potongan bangunan, mebel, dan lain-lain), survey
lapangan dan memilih bahan material.Posisi praktikan berada dibawah tanggung
jawab langsung dari Desainer.Secara struktur organisasi peserta kerja praktek
dibawah posisi desainer.Pekerjaan yang diterima adalah pekerjaan yang langsung
diberikan oleh Desainer atau staf studio management.
Pekerjaan yang diberikan kepada peserta kerja praktek sebelumnya juga
didiskusikan terlebih dahulu Managing director dan disesuaikan dengan ruang
lingkup pekerjaan peserta kerja parktek. Hasil pekerjaan yang telah diselesaikan
oleh praktikan kemudian dilaporkan kepada desainer untuk kemudian diperiksan
dan direvisi jika mengalami perubahan.Di PT. Indesain Interspace Aestetika
praktikan diberikan kebebasan dalam menentukan desain selama masih sesuai
dengan kebutuhan dari klien.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
II.6 Daftar proyek yang Dikerjakan PT. Indesain Interspace Aestetika
Berikut ini merupakan daftar sebagian proyek yang pernah di tangani oleh
PT.Indesain Interspace Aestetika:
No
1
Jenis
Proyek
Commercial
Proyek
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Office ARCO Indonesia
Asuransi Asoka Mas
Dymar Jaya Indonesia
Exatama Mediasindo
Gatary Air Service Hudbay Oil
(Malacca Strait) Ltd
Indo Houten Tama
Kwartadaya Dirganusa
Luas Muara Abadi
Meta Epsi Drilling Company
(MEDCO)
Nycomed Amersham
Permata Hijau Selaras
Promociti Citibank
Sanwa BRI-Finance
Satria Balitama
Qantas Airlines
Saudi Arabian Airlines
Surya Mas Penanjung
Tambang Batubara Bukit Asam
Tensia Manufacturing Indonesia
Van Der Horst Tbk
Associated Press
Suprayogi & Partner At Law
BP Indonesia
Trans Energy International
Rabithah Alawiyah
Indomining
Hydro
IMT
PT Pos Indonesia. Bank DKI Dana
Pensiun
AWE (North West Natuna) Exhibition Asahimas – Nikko Hotel
Freeport – Hotel Sheraton P2W
DKI – JHCC
Indesain (Desain.ID) – JCC -Bank
Bank DKI
Bank BHS
Bank Arta Prima
Bank Metropolitan
Bank Artha Graha
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Image
2
Retail
3
Residential
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
4
Hospitality
•
•
•
•
•
•
•
•
Bank BNI 46
Rumah makan Ayam Goreng
Priangan
Apartemen MA – Kemayoran
Rumah Tinggal Kel Bp. Helmi –
Kemang Timur
Rumah Tinggal Bp. Achmad –
Kemang Timur
Rumah Tinggal Bp. Said – Kemang
Rumah Tinggal Bp. Budiman
Parhusip – Pejaten Barat
Rumah Tinggal Bp. Amri – BSD
Rumah Tinggal Ibu Tiur –
Karawaci
Rumah Tinggal Bp. John Kurtz –
Kebayoran
Rumah Tinggal Bp. Yunus – Deplu
Rumah Tinggal Bp. Hakim –
Bintaro
Rumah Tinggal Bp. Ngurah –
Tanah Kusir
Rumah Dinas Bank BNI 46 –
Gandaria
Kamar Mandi Apartemen
Mampang Arkadia – Buncit
Rumah DInas Bank BTN –
Kuningan
Kamar Anak – Rumah Ibu Harsiwi
Giriloka BSD
Restaurant Pendopo Kuningan
Topaz Music Lounge
Saung Pasundan
Kantin – Setneg
Toko Souvenir Istana untuk Rakyat
Marina Biztro – Menara BRI
Restaurant China – Ruko Pondok
Indah -Hotel Hotel Travellers
Sentani – Papua
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Educational
•
•
•
•
•
•
•
•
6
Health Care
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
7
Institutional
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Lembaga Komputer Indonesia
Amerika
Pusat Kesehatan Mahasiswa
Dormitory – Universitas Indonesia
Pustaka Afaf
Sekolah Al-Falah
The British Institute (TBI )–
Setiabudi Building
Jubillee School, Diklat – Setneg,
Training Centre - Otto Multi Artha
University Kristen Indonesia
Klinik dan Apotik Pondok Bambu
Klinik Mata Mayestik
Laboratorium Anti Doping
PT Kemang Medical Service
Rumah Sakit Mata Cut Mutiah
Rumah Sakit Neurology Cut
Mutiah
Yayasan Kanker Indonesia Cabang
DKI Jaya
Klinik Sekretariat Negara
Ruang VVIP Rumah Sakit Pusat
Angkatan Darat
Klinik Rabithah
Ruang Sidang DPRD Jakarta
KTLN – Setneg
Anggaran – Setneg
Sekretariat Kabinet
Perpustakaan – Setneg
Ombudsmen RI
Unit Kerja Presiden Pengelolaan
Program dan Reformasi
Ruang Kerja Menteri dan
pendukung – Setneg
Ruang Pengendali Operasional –
Setneg
Ruang Kerja Setkab – Setneg
Tabel 2.5Data Proyek PT. Indesain Interspace Aestetika
http://digilib.mercubuana.ac.id/
II.7 Manajemen Proyek
Manajemen proyek merupakan proses terpadu dimana individu-individu
sebagai bagiann dari perusahaan atau organisasi dilibatkan untuk memelihara,
mengembangkan, mengendalikan, dan menjalankan program-program, yang
kesemuanya diarahkkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung
terus-menerus seiring dengan berjalannya waktu.
Manajemen proyek di PT. Indesain Interspace Aestetika bertujuan untuk
mencapai hasil yang optimal, baik dalam pemakaian waktu, kualitas dan
biaya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dalam pelaksanaan proyek,
terdapat fungsi manajemen proyek yang meliputi:
Berikut ini adalah rancangan sistem proyek secara sistematis
a. Tahap untuk menentukan personil yang akan diberi tanggung jawab
menangani proyek. Penanggung jawab utama adalah pimpinan
perusahaan dan penanganan praktis yang diserahkan kepada personil
perancangan yang ditunjuk
b. Tahap pengumpulan dan pengolahan data
1) Survey lapangan
2) Besar dan lingkup yang akan ditangani
3) Keinginan serta tujuan dari klien (owner) sehubungan
dengan renovasi dan pembangunan tersebut
4) Biaya/fee yang tersedia/direncanakan
5) Data/kondisi fisik dari gedung yang ada, jika bangunan yang
akan direnovasi tersebut telah tersedia
6) Program ruang, kebutuhan ruang yang diperlukan klien pada
proyek tersebut sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya
II.7.1 Pengetahuan tentang divisi perencanaan
Divisi perencanaan memiliki tugas berupa pengerjaan proyek sebelum
pelaksanaan. Kegiatan divisi perencanaan meliputi semua pekerjaan mulai dari
proyek pertama kali didapat, survey, proses, dan perkembangan desain, pemilihan
material sampai output gambar kerja untuk perealisasian proyek.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ada beberapa tahap dalam proses perencanaan sebuah proyek yaitu :
1. Tahap Perencanaan Awal
2. Tahap Perkembangan
3. Tahap Pelaksanaan
4. Proses Proyek
5. Prosedur Administrasi Proyek
6. Prosedur Penyerahan Pekerjaan
7. Masa Pemeliharaan
II.7.2Tahap Perencanaan
1) Tahap konsep desain, bersumber dari:
a) Pihak pemberi tugas / klien
b) Pihak konsultan perencana sendiri
c) Gabungan
2) Tahap sketsa desain
a) Grouping, zoning, dan blocking
b) Pola sirkulasi manusia dan barang
c) Program ruang
3) Tahap penyempurnaan desain
a) Denah / layout furniture
b) Ceiling plan
c) Tampak dan potongan
d) Perspektif
II.7.3Tahap Perkembangan
a) Tahap perencanaan layout ruang
b) Tahap perencanaan furniture
c) Tahap perencanaan mekanikal dan elektrikal
d) Menilai prestasi kerja tiap karyawan dan menetapkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
II.7.4Tahap Pelaksanaan
a.
Penyusunan Jadwal Perencanaan (Manning Schedule)
Untuk melaksanaakan pekerjaan detail engineering design (DED) interior
terminal ini, maka design-builder harus mengusulkan jadwal penugasan
personil dengan membuat maining schedule.
b.
Survey Lapangan
1)
Pengukuran Ulang
Pengukuran ulang dilakukan sebagai upaya pemuktahiran dimensi/kondisi
objek fisik di lapangan yang akan dilakukan pengembangan interior. Datadata yang didapat di lapangan akan menjadi penting untuk menentukan
dimensi yang akurat pada pekerjaan pembuatan gambar for construction
selanjutnya.
2)
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk mendapatkan data teknis lainnya
yang berkaitan dengan kondisi fisik elemen lainnya menyangkut spesifikasi
peralatan operasional yang digunakan, spesifikasi peralatan mekanikal,
elektrikal & elektronikal maupun sistem/pola fisik arsitektural yang sudah
ada (pola lantai/pola plafond/wiring diagram/dsb)
3)
Konsultasi & Koordinasi
a) Design-builder perlu melakukan konsultasi/koordinasi dan mendiskusikan
rencana/konsep
desain
dengan
pemberi
tugas/kontraktor/sub-
kontraktor/suplier lain yang terlibat dalam proyek pengembangan terminal
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang di lapangan untuk
menyusun sinkronisasi program konstruksi/network planning dengan cara
membuat usulam/sketsa dilengkapi catatan-catatan dan apabila diperlukan
membuat tanda di lapangan berupa marking lokasi serta dilengkapi
membuat foto-foto penting dan identitasnya masing-masing yang akan
dioptimalkan pada proses selanjutnya.
b) Design-builder harus memeriksa kebenaran informasi yang didapat dalam
pelaksanaan
tugasnya,
baik
yang
berasal
dari
pemberi
tugas/konstraktor/sub-kotraktor/suplier di lapangan di lapangan, maupun
yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanansebagai akibat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dari
kesalahan
informasi
menjadi
tanggung
jawab
design-buider
sepenuhnya.
4)
Biaya Survey
a) Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan survey lapangan sepenuhnya
menjadi tanggung jawab design-builder dan telah diperhitungkan di dalam
penawaran
b) Kegiatan survey lapangan dibuktikan dengan laporan survey yang memuat
data/catatan/sketsa/foto kondisi lapangan
c.
Pembuatan Detail Engineering Design
1)
Jangka Waktu Pelaksanaan
Dalam melaksanakan tugas, design-builder harus selalu memperhitungkan
bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat. Jangka waktu
pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen perencanaan dalam
bentuk gambar for construction untuk siap dibangun harus disesuaikan
dengan total jangka waktu pelaksanaan pekerjaan design and build interior
terminal Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang adalah 180
(seratus delapan puluh) hari kalender yang disediakan pemberi tugas sejak
dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja.
2)
Produk Perencanaan
Produk yang harus dihasilkan dalam proses perencanaan adalah gambar for
construction yang merupakan penyempurnaan/perencanaan teknis terinci
dari dari pra-design yang telah disampaikan pada saat proses design contest
sebelumnya.
3)
Presentasi dan Diskusi
Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang
diminta, design-builder harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan
pemberi tugas. Presentasi dan diskusi dengan Tim Teknis PT. Angkasa Pura
II (Persero) dilakukan dalam upaya penyempurnaan pelaporan pekerjaan
dari proses pra-desain yang telah dilakukan agar hasilnya sesuai dengan
yang diharapkan serta tidak bertentangan dengan peraturan, pedoman,
kriteria dan standar yang berlaku
http://digilib.mercubuana.ac.id/
d.
Pembuatan Spesifikasi Teknis
1)
Umum
Agar pekerjaan fisik dapat dilakukan dengan kualitas yang baik, maka
design-builder harus membuat spesifikasi teknik yang memuat beberapa hal
yaitu :
a) Detail spesifikasi dan kualitas material yang digunakan
b) Penjelasan atas masing-masing pekerjaan seperti gambar kerja, data
pabrikan, mock-up/sample dsb.
c) Referensi dan standar-standar yang digunakan sebagai referensi
2)
Dokumen
Dokumen berupa buku spesifikasi teknis yang telah disetujui oleh pemberi
tugas.
e.
Pembuatan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKST)
Design-builder memiliki tanggung jawab untuk membuat rencana kerja dan
syarat-syarat teknis (RKST) pekerjaan yang memberikan beberapa
penjelasan yang terdiri dari :
1)
Umum
Penjelasan
umum
masing-masing
pekerjaan
meliputi
pemenuhan
peraturan, keterkaitan dengan pekerjaan lain, persyaratan umum material
yang digunakan serta metode pelaksanaan pekerjaan untuk masing-masing
uraian metode pelaksanaan pekerjaan meliputi penjelasan secara detail yang
menggambarkan efektifitas penggunaan sistem/teknologi, peralatan dan
pendayagunaan tenaga kerja maupun efisian waktu pelaksanaan dan
penggunaan material.
2)
Khusus
Penjelasan khusus masing-masing pekerjaan meliputi pola penyediaan
tenaga kerja, bahan-bahan, intstalasi peralatan lengkap sebagaimana
diperlihatkan, disyaratkan atau sebagaimana diperlukan, tanggung jawab
pelaksana konstruksi atas instalasi yang terpasang, ukuran-ukuran (dimensi),
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kemungkinan resiko yang muncul akibat persyaratan yang harus dipenuhi
seperti test material, approval warna, mock-up dsb.
3)
Ruang Lingkup Pekerjaan
Penjelasan ruang lingkup masing-masing pekerjaan meliputi seluruh subpekerjaan yang harus dilakukan baik yang bersifat konstruksi, perbaikan,
pemeliharan serta pelaporan yang disyaratkan
4)
Referensi dan Standar-Standar Yang Harus Di Penuhi
a) Administrasi
Penjelasan atas persyaratan administrasi yang harus dipenuhi atas masingmasing jenis pekerjaan seperti gambar kerja, data pabrikan, mockup/sample, persetujuan pemberi tugas dsb.
b) Dokumen
Dokumen berupa Buku Rencana & Syarat-Syarat (RKST) yang telah
disetujui oleh pemberi tugas.
f.
Penyusunan Laporan Akhir
Laporan akhir merupakan hasil dari keseluruhan rangkaian kegiatan
perencaanaan
yang
dilakukan
sejak
proses
pra-desain,
design-
develompment hingga detial engineering design. Kelengkapan dari akhir
sendiri terdiri atas:
1)
Buku Laporan Akhir
2)
Ringkasan Laporan Akhir (Exe-cutive Summary)
3)
Album 3D/Art Impression
II.7.5Proses Mendapatkan Proyek
Proses untuk mendapatkan sebuah proyek ada 2 cara yang umumnya ditempuh
oleh sebuah perusahaan konsultan interior, yaitu :
1. Melalui Proses Tender
Dalam proses ini diperlukan proses sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Proses perkenalan, yaitu apabila seorang atau sekelompok desainer
mengetahui adanya tender, maka mereka akan mengirimkan company
profile dan surat perkenalan ke calon klien, agar klien mengetahui tentang
perusahaan tersebut. ( Company profile dilampirkan ).
b. Undangan tender, yaitu bila sebuah konsultan interior mendapat undangan
yang berisi bahwa desainer diharapkan hadir dalam diskusi awal untuk
tender sebuah proyek. Undangan ini akan diberikan kepada 2-5 konsultan
interior lainnya.
c. Diskusi awal adalah sebuah proses tender dimana klien mendiskusikan
kapan rapat aan wising dilaksanakan dan siapa-siapa saja peserta tender.
Peserta dari diskusiini tidak harus seluruh peserta tender.
d. Rapat Aan Wizing adalah rapat penjelasan yang dilakukan oleh klien untuk
menjelaskan tender yang dilaksanakan, syarat-syarat, serta apa saja
keperluan dari perusahaan tersebut. Rapat ini dihadiri oleh seluruh peserta
tender dan wajib dihadiri, karena apabila yang tidak hadir dianggap gugur
dari tender tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berikut adalah gambar Bagan Pelaksanaan Tender :
Proses perkenalan
Mendapat undangan tender
Diskusi awal
Rapat Aan wizing
Presentasi Klarifikasi Pemberitahuan pemenang
Surat Perintah Kerja
Proses kerja
Bagan 2.3 Pelaksanaan Tender
e. Presentasi desain adalah kesempatan yang diberikan kepada konsultan
interior untuk mempresentasikan desain yang telah dibuat dan rencana
anggaran biaya yang akan dikeluarkan, dalam presentasi ini disertakan
layout, contoh bahan yang direncanakan dipakai.
f. Klarifikasi adalah proses dibicarakan sebuah proyek yang dilakukan oleh
klien. Pada saat klarifikasi ini, akan ditentukan pemenang dari tender
tersebut. Kemudian akan dibicarakan mengenai desain yang dibuat oleh
konsultan interior, kwalitas akan dibicarakan mengenai desain yang dibuat
oleh konsultan interior, kwalitas bahan yang ditawarkan, serta
perbandingan harga.
g. Pemberitahuan pemenang tender, yaitu pemberitahuan secara tertulis dari
klien terhadap konsultan interior pemenang proyek.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
h. SPK ( Surat Perintah Kerja ) adalah surat yang berisi perintah kerja kepada
konsultan interior. Isinya juga mencakup pasal-pasal perjanjian pada
pekerjaan proyek.
i. Proses kerja adalah proses sesaat setelah SPK diturunkan dan desainer
memulai pekerjaan dalam mendesain.
Proses tender adalah proses mendapat proyek apabila klien memanggil 2
sampai 5 perusahaan lalu mereka masing-masing diwajibkan membuat desain
tentang keperluan calon klien beserta harga yang ditawarkan. Desain dan
harga yang paling sesuai dengan keinginan klien akan menjadi pemenang
tender. Tender ini biasanya diadakan antara perusahaan-perusahaan yang
memiliki kualitas yang sama, dan kreadibilitas yang setara. Sehingga
persaingan diantara mereka seimbang dan mudah dalam memutuskan
pemenang tender.
Hasil penilaian dari tender tersebut sepenuhnya menjadi wewenang klien
dan tidak dapat diganggu gugat serta tidak aka nada tawar menawar dalam
bentuk apapun. Biasanya pada awal akan diadakan tender, klien akan
diadakan tender, klien akan mengadakan rapat penjelasan proyek kepada para
desainer untuk memberikan gambaran proyek yang akan dikerjakan.
Kemudian desainer akan memberikan desain dan pengajuan biaya.
2. Proses penunjukan
Proses Penunjukan adalah proses dimana proyek didapat langsung
dari klien ke sebuah perusahaan tanpa harus bersaing dengan perusahaan lain.
Tahap awal proses penunjukan, desainer akan dihubungi langsung oleh calon
klien dan membicarakan tentang keinginan klien tentang kebutuhan untuk
mendesain sebuah proyek. Selanjutnya desainer akan dating ke tempat klien
dan mencari data tentang kebutuhan klien tersebut, dan kemudian desainer
mendesain sesuai dengan keinginan dan keperluan klien.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
II.7.6 Proses Penyerahan Pekerjaan
Tahap awal yang dilakukan oleh desain ketika akan mengikuti tender
desain adalah mengerjakan gambar kerja sesuai dengan persyaratan mengikuti
tender. Pada tahap ini desainer dan tim akan berdiskusi dan menentukan desain
hingga material bahan dan warna untuk diajukan kepada perusahaan sesuai
dengan permintaan perusahaan. Saat mengikuti tender desainer dan tim akan
mempresentasikan hasil desain yang dibuat kepada client. Pada saat tim desain
mendapatkan tender untuk mengerjakan sebuah proyek hal utama yang dilakukan
adalah mendiskusikan proses desain dengan client, manajemen gedung, konsultan
ME (Mechanical & Electrical), manajemen proyek dan kontraktor interior yang
terlibat dalam proyek ini.
Selanjutnya adalah melakukan survey, dokumentasi dan pengumpulan data
mengenai perusahaan bersangkutan serta menyiapkan rancangan desain yang
diperbaharui setelah proses tender.
Setelah berjalannya proses pengerjaan proyek, selanjutnya akan diadakan
meeting dengan client untuk mempresentasikan layout, skema bahan dan warna
serta furnitur yang telah didesain yang nantinya akan digunakan di kantor
tersebut.
Seiring berjalannya proyek akan ada beberapa perubahan rancangan lay
out yang sesuai dengan permintaan klien, masukan dari konsultan ME dan
manajemen gedung untuk kemudian disetujui oleh klien.
Setelah lay out disetujui oleh klien, baru kemudian dibuat gambar kerja
dan detail furniturnya secara menyeluruh.
Pada saat memasuki tahap konstruksi, bukan berati semua rancangan telah
lengkap disetujui, tetapi hanya pada ruangan-ruangan umum yang tidak
memerlukan desain khusus yang telah disetujui sesuai dengan urutan pengerjaan
konstruksi yang telah disusun oleh manajemen proyek.Sedangkan untuk
rancangan ruang khusus dilakukan bersamaan dengan konstruksi tahap awal, dan
presentasi-presentasi juga tetap berlangsung pada saat konstruksi tahap awal.
Seluruh pekerjaan desain akan dikontrol langsung oleh manajer proyek.
Manajer proyek akan mengatur waktu untuk penyelesaian proyek. Pelaksanaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
akan dilakukan oleh site supervisor dan akan memberi laporan harian kepada
manajer proyek.
II.7.7 Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan adalah masa saat proyek selesai dikerjakan dan telah
diperiksa oleh klien, dengan waktu yang terbatas sesuai dengan yang telah
disepakati dalam SPK ( Surat Perintah Kerja ).
Masa
pemeliharaan
umumnya
berlaku
90
hari
kalender.Masa
pemeliharaan terhitung dari tanggal penyerahan proyek antara konsultan dengan
klien.Apabila kerusakan bukan dari pihak konsultan maka dianggap tidak
termasuk dalam masa pemeliharaan. Apabila terjadi kekurangan, kerusakan dan
pelaksanaan yang tidak sesuai dengan kesepakatan, maka akan diperinci oleh
klien di dalam daftar kerusakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download