BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Goa merupakan bentukan alami yang tidak biasa terlepas atau berdiri sendiri dari linkungannya. Menurut IUS (International Union of Speleology), cave atau goa yaitu setiap ruang bawah tanah yang berbentuk lorong-lorong yang dapat ditelusuri/ dimasuki manusia. Oleh karena itu caving adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia terhadap goa dan lingkungannya. Ada tiga istilah yang sering digunakan oleh para penelusur goa yaitu speleology (sering digunakan oleh orang Eropa), spelunking (oleh orang Amerika) dan caving (oleh orang Inggris). Namun di Indonesia istilah yang popular untuk sebutan penelusuran goa yaitu caving sedangkan orang yang berkecimpung dalamnya disebut caver [1]. Pada saat mengambil data tinggi atap goa, sering kali atap goa tidak bisa dijangkau karena terlalu tinggi. Untuk mengetahui berapa tinggi atap goa tersebut para caver menggunakan alat seperti : pita ukur untuk mengukur ketinggian goa; kompas untuk mengukur besarnya azimuth; dan clinometer untuk mengukur sudut kemiringan terhadap bidang datar [1]. Ada cara lain yaitu dengan mengambil sudut kemiringan atap goa dari satu titik tertentu. Sama seperti cara mengukur ketinggian suatu gedung dalam pengukuran menggunakan rumus Pythagoras dan fungsi trigonometri untuk menghitung tinggi atap goa tersebut. Pengolahan citra [13] merupakan proses pengolahan dan analisis citra yang banyak melibatkan persepsi visual. Proses ini mempunyai ciri data masukan dan informasi keluaran yang berbentuk citra. Istilah pengolahan citra digital secara umum didefinisikan sebagai pemrosesan citra dua dimensi dengan komputer. Teknologi pengolahan citra saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan akan terus berkembang. Teknologi pengolahan citra oleh komputer saat ini banyak digunakan pada berbagai bidang, seperti kedokteran, pertanian, biologi, geografi, dan lain-lain. Pekembangan alat portable dengan sistem operasi Android semakin terus berkembang karena sistemnya yang bertema Smart Phone yang bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan aplikasi yang 1 2 ditanamnya dan memudahkan para pengguna atau programmer untuk membuat aplikasi sendiri karena sifatnya yang open source, sehingga bisa membantu dalam proses penelitian, misalnya mengukur tinggi gua. Karena Android bisa di bawa kemana saja dan Android berfungsi sebagai alat multitasks. Untuk melakukan pengukuran ketinggian langit-langit goa, rentang alat yang dibutuhkan dapat mengukur ketinggian minimal 1,5 meter dan tinggi maksimal 30 meter dengan akurasi dan presisi alat sebesar 60% dan 5%. I.2 Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas maka permasalahan yang timbul adalah: 1. Bagaimana proses untuk mendapatkan ketinggian goa dengan dasar trigonometri ? 2. Bagaimana cara mengembangkan alat ukur ketinggian goa berbasis sensor visual pada perangkat Android menggunakan bahasa pemrograman Java (Eclipse ADT) yang telah terintegrasi dengan Android SDK dan pustaka OpenCV ? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah merancang bangun alat ukur tinggi goa berbasis sensor visual pada perangkat Android. I.4 Batasan Masalah Untuk memfokuskan bahasan penelitian maka diberi batasan masalah sebagai berikut: 1. Rancang bangun sensor visual dilakukan dengan algoritma pemrograman Java (Eclipse ADT) yang telah dintegrasikan dengan Android SDK yang mendukung proses pembuatan aplikasi dan pustaka OpenCV 2.4.9 yang mendukung proses pengolahan citra digital. 2. Rancang bangun sensor menggunakan sensor orientasi. 3. Pengukuran dan pengambilan data dilakukan pada kondisi pencahayaan tidak terkontrol. 3 I.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Bagi penulis, penelitian tugas akhir ini bermanfaat dalam pengembangan wawasan keilmuan dan menambah pengetahuan tentang pengolahan citra dan implementasinya, sitsem pemograman Android dan aplikasinya dalam bidang alat ukur tinggi goa. 2. Bagi pihak peneliti dan akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para caver, peneliti/ ilmuan, dan penambang mineral. Juga dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan sistem pengukuran bagi pihak–pihak yang membutuhkan suatu sistem pengukur ketinggian langit-langit goa, dan dapat dijadikan sebagai referensi dan acuan bagi penelitian selanjutnya untuk penyempurnaan hasil menjadi lebih baik 3. Bagi institusi, hasil penelitian tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk memperkaya khazanah keilmuan di Jurusan Teknik Fisik Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.