pengaruh pengetahuan dan motivasi terhadap sikap

advertisement
PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI
YANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SEBAGAI
UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI SMA NEGERI 1 MARBAU
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
TAHUN 2014
Rosiah Hasibuan1; Heru Santosa2; Yusniwarti Yusad2.
1
Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat USU
2
Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat USU
Abstract
Breast cancer is a malignant tumor which grows in the breast tissue. Nowadays, many
patients were found suffered breast cancer at an early age even in fourteen years old has suffered
this disease. One of the early detection methods of breast cancer is breast self-examination (BSE).
BSE is the most effective and efficient way to find breast cancer at an early stage.
This study is aimed to examine the effect of knowledge and motivation to the attitude of
girls who do breast self-examination (BSE) as an efforet early detection of breast cancer in SMA 1
Marbau of Labuhanbatu Utara district. The populations in this study were all girls who do the BSE
in SMA 1 Marbau with a total sample of 122 respondents. The analysis was used is path analysis
The results showed that the normality test of data, all data were normal distribution and
conformance test which used Amos software resulted Goodness of Fit models which fulfill the
criteria of fit model. In the hypothesis test resulted that the knowledge obtained significantly
influence to the motivations of girls who do BSE with probability value 0,012<0,05 and the
motivations significantly influence the attitudes of girls who do BSE with probability value
0,002<0,05 as well as a significant influent between the knowledge toward the girls’ attitudes who
do BSE with probability value 0,002<0,05. Furthermore, the results showed that there was the
influence of knowledge on the girls’ attitudes through girls’ motivations who do BSE in SMA
Negeri 1 Marbau.
As a suggestion to reader, the researcher recommend to the school to collaborate with the
public health center that would organize counseling activities of the BSE to students so that they
can do BSE routinely and regularly.
Keywords: Knowledge, Motivation, Attitude, Breast self-examination (BSE), Early detection of
Breast cancer
Pendahuluan
Kanker payudara adalah tumor ganas yang
tumbuh dijaringan payudara, yakni didalam
kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak
hingga jaringan ikat pada payudara (Saydam,
2012). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) mayoritas (69%) kematian akibat
kanker payudara terjadi dinegara berkembang.
Di Indonesia kanker payudara adalah jenis
kanker tertinggi pada pasien rawat inap maupun
rawat jalan dengan proporsi 28,7% (KemenKes,
2013).
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara pada tahun 2011 terdapat 103
kasus kanker payudara dan tahun 2012 angka
kejadian kanker payudara meningkat menjadi
431 kasus (Profil Kesehatan Dinkes Provsu,
2013)
Saat ini telah banyak ditemukan penderita
kanker payudara pada usia muda bahkan tidak
sedikit remaja putri usia empat belas tahun
menderita tumor dipayudaranya, dimana tumor
dapat berpotensi menjadi kanker bila tidak
terdeteksi lebih awal (Sutjipto dikutip oleh Lily,
2008).
Salah satu metode deteksi dini kanker
payudara pemeriksaan payudara sendiri
1
(SADARI). SADARI perlu dilakukan ketika
seorang wanita telah mencapai masa pubertas
dan mengalami perkembangan payudara.
SADARI merupakan metode yang paling efektif
dan efisien untuk menemukan kanker pada
stadium dini. Masalah utama pelaksanaan
SADARI sebagai metode deteksi dini kanker
payudara adalah ketidakteraturan dan jarang
sekali dilakukan dengan benar (Erniyati, 2006).
Pengetahuan seseorang tentang suatu obyek
mengandung 2 aspek yaitu aspek positif dan
negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan
menumbuhkan dorongan/motivasi dan sikap
seseorang
terhadap
obyek
tertentu
(Notoatmodjo, 2007), dengan mempelajari
motivasi maka dapat diprediksi perilaku
seseorang. Jika seseorang sudah memiliki
motivasi yang kuat untuk melakukan perilaku
kesehatan maka perilakunya menjadi konsisten
dan dapat diramalkan
Berdasarkan survei pendahuluan yang
dilakukan peneliti melalui wawancara mengenai
kanker payudara dan pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) kepada 10 siswi yang
bersekolah di SMA Negeri 1 Marbau, diperoleh
hasil bahwa 7 orang siswi memiliki
pengetahuan yang baik tentang SADARI dan
kanker payudara, 2 orang memiliki pengetahuan
yang cukup serta 1 orang tidak mengetahui
tentang SADARI dan kanker payudara,
sedangkan tindakan SADARI hanya 2 orang
yang melakukan dengan frekuensi yang tidak
teratur.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh
Pengetahuan dan Motivasi Terhadap Sikap
Remaja Putri Yang Melakukan Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) Sebagai Upaya
Deteksi Dini Kanker Payudara Di SMA Negeri
1 Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun
2014
Penelitian secara umum bertujuan untuk
melihat besarnya pengaruh pengetahuan dan
motivasi terhadap sikap remaja putri yang
melakukan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) sebagai upaya deteksi dini kanker
payudara di SMA Negeri 1 Marbau Kabupaten
Labuhanbatu Utara tahun 2014. Dan secara
khusus
untuk
mengetahui
pengaruh
pengetahuan terhadap motivasi remaja putri
yang melakukan SADARI sebagai upaya
deteksi dini kanker payudara di SMA Negeri 1
Marbau,
untuk
mengetahui
pengaruh
pengetahuan terhadap sikap remaja putri yang
melakukan SADARI sebagai upaya deteksi dini
kanker payudara di SMA Negeri 1 Marbau
tahun 2014 dan untuk mengetahui pengaruh
motivasi terhadap sikap remaja putri yang
melakukan SADARI sebagai upaya deteksi dini
kanker payudara di SMA Negeri 1 Marbau
tahun 2014.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan masukan bagi SMA Negeri
1 Marbau agar kiranya dalam memberikan
edukasi tidak hanya ilmu pendidikan namun
juga ilmu kesehatan, dan sebagai tambahan
pengetahuan dan wawasan bagi siswi SMA
Negeri 1 Marbau serta sebagai bahan referensi
atau bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang
ingin melanjutkan penelitian yang berkaitan
dengan penelitian ini.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian causal komparatif. Teknik analisis
data menggunakan analisis jalur (Path
Analysis). Lokasi penelitian dilakukan diSMA
Negeri 1 Marbau Kabupaten Labuhanbatu
Utara, yang dilakukan pada bulan Mei tahun
2014. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh remaja putri yang melakukan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang
berjumlah 122 orang. Sampel dalam penelitian
adalah seluruh populasi dijadikan sampel yakni
remaja putri yang melakukan SADARI yang
berusia 15-18 tahun yang merupakan siswi
SMA Negeri 1 Marbau kelas X dan XI
sebanyak 122 orang. Data yang dikumpulkan
adalah data primer yaitu data yang diperoleh
melalui wawancara dengan menggunakan
kuesioner dan data sekunder adalah data yang
diperoleh dari tata usaha yakni berupa absensi
dan rekapitulasi data siswa-siswi SMA Negeri 1
Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara serta
informasi dari para pengajar di sekolah tersebut.
2
Hasil dan Pembahasan
Distribusi frekuensi umur, agama, dan
sumber informasi dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Umur, Agama
dan Sumber Informasi
Variabel
Umur
15 tahun
16 tahun
17 tahun
18 tahun
Jumlah
f
%
10
60
46
6
122
8,2
49,2
37,7
4,9
100,0
Agama
Islam
Kristen
Jumlah
113
9
122
92,6
7,4
100,0
Sumber Informasi
Media Elektronik
Media Cetak
Internet
Orang Tua
Teman
Jumlah
40
14
50
10
8
122
32,8
11,5
41,0
8,2
6,5
100,0
kesimpulan bahwa data berdistribusi secara
normal.
Dari beberapa uji kesesuaian model
diperoleh bahwa pengujian goodness of fit
model berdasarkan chi Square menunjukkan
nilai p 0,000 < 0,05 dan RMSEA (Root Mean
Square Error of Approximation) 0,265 > 0,08
yang berarti bahwa data tidak memenuhi
kriteria berdasarkan chi Square dan RMSEA
sehingga data disebut sebagai model yang
kurang baik. Namun jika ditinjau dari indikator
lain yakni GFI 1,000 dan CFI 1,000 maka
model persamaan stuktural ini masih memenuhi
Goodness of Fit Model
Hasil analisis berdasarkan GFI dan CFI
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3 Model Fit Summary
Model
GFI
CFI
Default model
1.000
1.000
Saturated model
1.000
1.000
Independence model
.854
.000
Berdasarkan tabel 3 diatas indeks
keselarasan (GFI) dan indeks kecocokan
komparatif (CFI) memiliki nilai 1 yang berarti
menunjukkan bahwa model memiliki kecocokan
yang sangat tinggi dan baik
Setelah uji kesesuaian model selanjutnya
dilakukan uji hipotesis penelitian yakni dengan
melakukan analisis berdasarkan nilai estimasi
dan probabilitas.
Hasil analisis dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4. Regression Weights (Group Number
1-Default Model)
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa
responden terbanyak pada umur 16 tahun yaitu
berjumlah 60 orang (49,2%), mayoritas
responden beragama islam yakni sebanyak 113
orang (92,6%), dan sebagian besar responden
menggunakan internet dalam mencari informasi
kesehatan sebesar 41,0% disusul oleh media
elektronik sebesar 32,8%..
Hasil analisis menggunakan AMOS yakni
uji normalitas data dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 2 Uji Distribusi Normalitas Data
Variable
Pengetahuan
Motivasi
Sikap
Multivariate
Skew
c.r.
-1.184
-.486
.376
-5.338
-2.190
1.695
kurtosi
s
2.519
.093
-.072
2.440
Estimates (Group number 1 - Default model)
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default
model)
c.r.
5.679
.211
-.162
2.460
Motivasi
Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa cr
kurtosis univariat yang paling kecil adalah 0,162 dan cr kurtosis multivariate adalah 2,460
yang berarti berada pada interval -2,58 s/d 2,58
sebagaimana dipersyaratkan sebagai cr kurtosis
untuk distribusi data yang normal pada tingkat
signifikansi 1%, sehingga dapat diambil
Sikap
Sikap
3
<-<-<--
S.E.
C.R.
P
Pengetahuan
Esti
mate
.457
.181
2.526
.012
Pengetahuan
.578
.185
3.125
.002
Motivasi
.275
.091
3.035
.002
SMA Negeri 1 Marbau dengan nilai P sebesar
0,002 < 0,05 dan estimasi koefisien regresi
sebesar 0,275. Berdasarkan Standardized
Regression Weights motivasi berpengaruh
terhadap sikap sebesar 0,258. Hal ini berarti
korelasi variabel motivasi dengan sikap cukup
kuat dan searah. Hal tersebut dapat dilihat dari
nilai estimasi variabel motivasi terhadap sikap
sebesar 0,258 yang berada pada interval >0.25 0,5 (cukup kuat dan searah). Dengan demikian
motivasi memberikan kenaikan kontribusi ratarata sebesar 25,8% terhadap sikap, sedangkan
pengaruh sebesar 74,2% disebabkan oleh
variabel-variabel lain diluar variabel motivasi.
3. Pengujian Hipotesis III
H1 : Ada pengaruh pengetahuan terhadap
sikap remaja putri yang melakukan
pemeriksaan
payudara
sendiri
(SADARI)
Pengetahuan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap sikap remaja putri yang
melakukan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI). Hal ini dapat kita lihat nilai
probabilitas (P) sebesar 0,002 < 0,05 dan nilai
estimasi koefisien regresi sebesar 0,578.
Sedangkan
nilai
estimasi
berdasarkan
Standardized Regression Weights sebesar 0,266.
Hal tersebut menunjukkan bahwa korelasi
pengetahuan terhadap sikap cukup kuat dan
searah yang artinya semakin tinggi pengetahuan
yang dimiliki remaja putri mengenai SADARI
maka akan semakin baik pula sikap remaja putri
dalam melakukan SADARI. Dengan demikian
pengetahuan memiliki pengaruh sebesar 26,6%
terhadap sikap remaja putri yang melakukan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
sedangkan pengaruh sebesar 73,4% disebabkan
oleh variabel lain.
Perhitungan Pengaruh terdiri atas pengaruh
langsung, pengaruh tidak langsung dan
pengaruh total.
Pengaruh langsung pengetahuan dan
motivasi terhadap sikap remaja putri yang
melakukan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) dapat dilihat pada tabel 7 :
Tabel 5. Standardized Regression Weights
(Group Number 1 – Default Model)
Estimate
Motivasi <--- Pengetahuan
.224
Sikap
<--- Pengetahuan
.266
Sikap
<--- Motivasi
.258
Tabel 6. Pengujian Hipotesis Penelitian
Berdasarkan Probabilitas
Hipotesis
P
Estimasi
Keterangan
0,012
0,457
Signifikan
Motivasi terhadap Sikap
0,002
0,275
Signifikan
Pengetahuan
0,002
0,578
Signifikan
Pengetahuan terhadap
Motivasi
terhadap
Sikap
1. Pengujian Hipotesis I
H1 : Ada pengaruh pengetahuan terhadap
motivasi remaja putri yang melakukan
pemeriksaan
payudara
sendiri
(SADARI)
Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan
pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap
motivasi. Hal ini ditandai dengan nilai P
(Probabilitas) sebesar 0,012 < 0,05. Pengaruh
positif
pengetahuan
terhadap
motivasi
ditunjukkan dari estimasi koefisien regresi yakni
sebesar 0,457, namun korelasi pengetahuan
terhadap motivasi dapat dilihat pada tabel 4.7
yaitu pada tabel
Standardized Regression
Weights sebesar 0,224 yang berarti bahwa
pengetahuan dan motivasi memiliki hubungan
yang sangat lemah dan searah. Hal ini terlihat
dari nilai estimasi variabel pengetahuan
terhadap motivasi yakni 0,224 yang berada pada
interval 0-0,25 (korelasi sangat lemah). Dengan
demikian pengetahuan berpengaruh terhadap
motivasi sebesar 22,4%, sedangkan pengaruh
sebesar 77,6% disebabkan oleh variabelvariabel lain diluar variabel pengetahuan.
2. Pengujian Hipotesis II
H1 : Ada pengaruh motivasi terhadap sikap
remaja
putri
yang
melakukan
pemeriksaan
payudara
sendiri
(SADARI)
Motivasi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap sikap remaja putri yang melakukan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di
4
Tabel 7 Standardized Direct Effects (Group
Number 1 – Default Model)
Motivasi
Sikap
Pengetahuan
.224
.266
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
1. Pada uji normalitas diperoleh bahwa data
berdistribusi secara normal dan pada uji
kesesuaian model diperoleh hasil goodness
of fit yakni menghasilkan model yang
sesuai dan cocok.
2. Pada uji hipotesis diperoleh hasil bahwa
ada pengaruh pengetahuan terhadap
motivasi remaja putri yang melakukan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
sebagai upaya deteksi dini kanker payudara
di SMA Negeri 1 Marbau tahun 2014
namun korelasi variabel pengetahuan
dengan sikap terlihat sangat lemah.
3. Pada uji hipotesis diperoleh hasil bahwa
motivasi berpengaruh secara signifikan
terhadap sikap remaja putri yang
melakukan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) sebagai upaya deteksi dini
kanker payudara di SMA Negeri 1 Marbau
tahun 2014 dan motivasi memiliki
pengaruh yang cukup kuat dan searah
terhadap sikap remaja putri yang
melakukan SADARI.
4. Pada uji hipotesis diperoleh hasil bahwa
ada pengaruh pengetahuan terhadap sikap
remaja putri yang melakukan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) sebagai upaya
deteksi dini kanker payudara di SMA
Negeri 1 Marbau tahun 2014 dan besarnya
korelasi pengetahuan terhadap sikap
menunjukkan hal yang positif yakni cukup
kuat dan searah.
5. Pengaruh tidak langsung pengetahuan
terhadap sikap melalui motivasi remaja
putri yang melakukan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) adalah sebesar
0,058. Hal ini menunjukkan hanya 5,8%
kontribusi tidak langsung pengetahuan
terhadap sikap remaja putri yang
melakukan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI)
6. Pengaruh total melalui uji analisis
menggunakan software AMOS diperoleh
hasil sebesar 0,324. Hal ini berarti bahwa
pengaruh keseluruhan antara pengetahuan
terhadap sikap remaja putri yang
melakukan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) sebesar 32,4%.
Motivasi
.000
.258
1. Pengaruh langsung pengetahuan terhadap
motivasi sebesar 0,224 yang berarti
pengetahuan memberikan kontribusi rata-rata
sebesar 22,4% terhadap motivasi remaja putri
dalam melakukan SADARI.
2. Pengaruh langsung motivasi terhadap sikap
sebesar 0,258. Hal ini menunjukkan pengaruh
motivasi terhadap sikap remaja putri dalam
melakukan SADARI sebesar 25,8%.
3. Pengaruh langsung pengetahuan terhadap
sikap sebesar 0,266 yang artinya pengetahuan
berpengaruh langsung terhadap sikap sebesar
26,6%.
Tabel 8 Standardized Indirect Effects (Group
Number 1 – Default Model)
Motivasi
Sikap
Pengetahuan
.000
.058
Motivasi
.000
.000
Dari tabel 8 diatas dapat dilihat pengaruh
tidak langsung yang merupakan perkalian antara
pengaruh langsung pengetahuan terhadap
motivasi dengan pengaruh langsung motivasi
terhadap sikap yaitu (0,224 x 0,258) = 0,058
Tabel 9 Standardized Total Effects (group
Number 1 – Default Model)
Motivasi
Sikap
Pengetahuan
.224
.324
Motivasi
.000
.258
Dari tabel 9 diatas dapat dilihat pengaruh
total yang merupakan hasil penjumlahan
pengaruh langsung dan tidak langsung yaitu
0,266 + 0,058 = 0,324
5
Saran
Kepada pihak sekolah khususnya team
pengajar SMA Negeri 1 Marbau agar kiranya
dapat menambahkan kegiatan ekstrakulikuler
mengenai kesehatan kedalam kurikulum baru
dan diharapkan dalam kegiatan ekstrakulikuler
tersebut terdapat pendidikan dan pelatihan
khususnya
mengenai
SADARI
dengan
menggunakan alat peraga yang sebaiknya
dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 kali dalam
sebulan.
Kepada team pengurus dan pengendali
program usaha kesehatan sekolah (UKS),
sebaiknya lebih aktif dalam mencari informasi
kesehatan khususnya mengenai kesehatan
reproduksi
remaja
dan
tidak
hanya
memfokuskan pada tanaman herbal saja.
Kepada petugas kesehatan di puskesmas
sebaiknya lebih giat dalam menggalakkan
program kesehatan reproduksi remaja disetiap
sekolah serta aktif dalam memberikan
penyuluhan khususnya mengenai SADARI dan
kepada remaja putri yang belum pernah
melakukan SADARI agar kiranya lebih
meningkatkan keinginan dan kemauan untuk
melakukan SADARI dan bagi responden
sebaiknya lebih rutin melakukan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) dengan prosedur
yang baik dan benar.
Daftar Pustaka
1. Saydam, Syafni, G. 2012. Waspadai
Penyakit Reproduksi Anda!!! Dan berbagi
Masalah Seks dari A-Z. Pustaka Reka
Cipta: Jakarta
2. Ditjen PP & PL Kemenkes RI, 2008.
Pedoman Teknis Pengendalian Kanker
Payudara dan Kanker Leher Rahim.
3. Profil Kesehatan Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara, 2013.
4. Lily. (2012). Hati-Hati ABG Rentan
Terkena
Kanker
Payudara.
http://www.Rileks.com,
diakses
27
Oktober 2013
5. Erniyati, Seni Artika S. 2006. Perilaku
SADARI Wanita Pedesaan dan Wanita
Perkotaan. Abstrak. PSIK FK USU
6. Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta:
Jakarta
6
Download