ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP SIKAP PELANGGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA WETKLIN CLEANING SHOP Fristy Widya Novita, Muhadjir Nasir ABSTRAK Weklin Cleaning Shop merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pencucian dan perawatan pakaian/laundry. Penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian pada perusahaan berkenaan dengan kualitas pelayanan terhadap sikap pelanggan dan dampaknya pada loyalitas pelanggan pada Wetklin Cleaning Shop baik secara parsial maupun simultan. Penelitian menggunakan jenis penelitian asosiatif untuk mencari korelasi antar variabel. Tenik pengambilan data dilakukan dengan wawancara dengan menyebarkan kuesioner kepada pelanggan Wetklin Cleaning Shop dan di analisis dengan menggunakan skala likert. Time horizon yang digunakan adalah cross sectional. Dari data yang dikumpulkan kemudian diolah menggunakan pendekatan Path Analysis atau analisis jalur. Dari hasil analisis data diperoleh kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap sikap pelanggan, namun kualitas pelayanan tidak berpengaruh langsung terhadap loyalitas pelanggan tetapi berpengaruh melalui sikap pelanggan. Dari hasil analisis data juga diperoleh bahwa sikap pelanggan berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan dan kualitas pelayanan dan sikap pelanggan berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas pelanggan. Kata kunci :Kualitas pelayanan, sikap pelanggan, loyalitas pelanggan Working paper LATAR BELAKANG Salah satu perusahaan jasa yang terus menerus berkembang adalah dibidang pencucian dan perawatan pakaian/laundry. Industri laundry saat ini sedang berkembang dan semakin banyak di Indonesia baik laundry kiloan maupun laundry satuan. Mengingat pasarnya masih sangat terbuka, Selain mudah aplikasinya, modal yang diperlukan juga tidak begitu besar. Jika laundry modern menggunakan mesin laundry besar, sebaliknya laundry kiloan cukup memanfaatkan mesin cuci rumahan yang banyak di pasaran. Bersamaan dengan adanya perubahan lingkungan yang terjadi dan adanya perubahan perilaku manusia yang cenderung menyukai hal yang praktis dan hemat waktu, semakin mendorong bertambahnya permintaan akan kebutuhan pemakaian jasa laundry. Hal ini mendorong para pengusaha di bidang jasa laundry untuk menawarkan kelebihan-kelebihannya yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pengguna jasa laundry untuk pencucian dan perawatan pakaian. PT. Wetklin Indonesia merupakan perusahaan jasa yang bergerak dibidang pencucian dan perawatan pakaian/laundry. PT. Wetklin Indonesia merupakan pemilik brand jasa pencucian pakaian Wetklin Cleaning Shop. Wetklin cleaning shop merupakan perusahaan laundry yang menggunakan inovasi terbaru yaitu dengan proses wet cleaning, berbeda dengan perusahaan laundry lainnya yang menggunakan proses dry cleaning. Proses Wet Cleaning adalah inovasi terbaru proses pencucian & perawatan pakaian sebagai pengganti proses Dry Cleaning. System pencucian menggunakan mesin cuci dengan media air dan bahan aktif yang ramah terhadap lingkungan serta aman bagi kesehatan (tidak menimbulkan kanker, iritasi mata, kulit, hidung, dan tenggorokan serta aman bagi system syaraf fungsi hati dan ginjal). Wetklin Cleaning Shop dengan teknologi Wet Cleaning merupakan jasa laundry pertama yang mendapatkan sertifikasi Halal dan Lagoon Profesional Certificate di Indonesia dan juga diakui WOOLMARK (Professional Fabric care System) sebagai satu-satunya proses Wet Cleaning di dunia karena memenuhi semua kriteria yang di syaratkan Woolmark. Dengan didukung oleh staf dan operator yang sangat berpengalaman, jaminan kualitas pelayanan dan hasil pencucian terbaik Wetklin Celaning Shop mampu memberikan kualitas yang terbaik bagi pelanggannya. Intensitas persaingan yang semakin meningkat dalam industry jasa laundry menuntut perusahaan untuk merancang strategi bersaing dalam dunia bisnis. Salah satu persoalan dalam dunia bisnis yang perlu diperhatikan oleh hampir semua perusahaan yaitu mengenai kualitas, baik kualitas produk maupun kualitas pelayanan. Bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Persaingan bisnis dewasa ini tidak hanya bertumpu pada kualitas produk, melainkan lebih pada kualitas pelayanan, yang lebih mendorong pelanggan untuk kembali membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Loyalitas pelanggan tidak hanya ditentukan oleh kualitas pelayanan, tetapi juga oleh sikap pelanggan. Untuk meningkatkan permintaan akan produk dan jasa, perusahaan harus terus menerus mempelajari sikap pelanggan yang setiap saat dapat berubah seiring dengan perubahan lingkungan dan sekitarnya. Working paper Sebagaimana yang dikutip dalam Suh & Pendersen (2010:81) dalam jurnalnya yang berjudul Participants’ Service Quality Perceptions of Fantasy Sports Websites: The Relationship Between Service Quality, Customer Satisfaction, Attitude, and Actual Usage menyatakan bahwa kualitas pelayanan memberikan pengaruh langsung terhadap sikap konsumen. Semakin tinggi kualitas pelayanan akan mendorong sikap konsumen yang semakin meningkat. Berdasarkan beberapa hal di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan melakukan analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap sikap pelanggan dan dampaknya terhadap loyalitas pelanggan pada Wetklin Cleaning Shop. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap sikap pelanggan pada Wetklin Cleaning Shop. (T-1) 2. Untuk mengetahui pegaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan pada Wetklin Cleaning Shop. (T-2) 3. Untuk mengetahui pengaruh sikap pelanggan terhadap loyalitas pelanggan pada Wetklin Cleaning Shop. (T-3) 4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas pelayanan dan sikap pelanggan terhadap loyalitas pelanggan pada Wetklin Cleaning Shop. (T-4) PENELITIAN TERDAHULU Sebagaimana yang dikutip dalam Suh & Padersen (2010:81) dalam jurnalnya yang berjudul Participants’ Service Quality Perceptions of Fantasy Sports Websites: The Relationship Between Service Quality, Customer Satisfaction, Attitude, and Actual Usage menyatakan bahwa penelitian sebelumnya menggunakan variabel satisfaction dan attitude sebagai variabel mediasi menghubungkan service quality dan penggunaan aktual sebuah situs olahraga. beberapa peneliti menunjukan bahwa service quality memberikan pengaruh langsung terhadap customer attitude yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara service quality dengan pembentukan customer attitude yang positif. semakin tinggi kualitas pelyananan akan mendorong sikap konsumen semakin meningkat. Dalam Jurnal Service Quality, and Customer Satisfaction: Direct and Indirect Effects in a B2B Customer Loyalty Framework oleh penelitian Dr. Kun-His Liao, menjelaskan bahwa kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan dari industri baja B2B secara langsung berkaitan dengan loyalitas pelanggan dan kualitas layanan memiliki pengaruh tidak langsung terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan. Working paper METODE PENELITIAN Tujuan Penelitian T-1 T-2 T-3 T-4 DESAIN PENELITIAN Jenis Penelitian Metode Unit Analisis Penelitian Asosiatif Survey Individu Pelanggan Asosiatif Survey Individu Pelanggan Asosiatif Survey Individu Pelanggan Asosiatif Survey Individu Pelanggan Time Horizon Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Operasional Variabel 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel Bebas (Independent Variabel) adalah variabel stimulus, atau predictor, atau variabel antecedent yang sering juga disebut peubah bebas. Peubah bebas ini adalah merupakan peubah yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan terhadap peubah tak bebas. Atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi peubah tak bebas (variabel dependent). 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel Terikat ( Dependent Variabel ) adalah Variabel dependent, dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai peubah tak bebas, variabel output, criteria, atau konsekuen. Variabel ini sering disebut sebagai peubah tak bebas, atau variabel terikat. Variable terikat atau peubah tak bebas ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable sebab atau peubah bebas. 3. Variabel Antara (Intervening Variable) Variabel Antara ( Intervening Variabel ) adalah peubah yang secara teoritis mempengaruhi (memperlemah dan memperkuat) hubungan antara variabel independent (peubah bebas) dengan variable dependent (peubah terikat), akan tetapi tidak dapat diamati dan diukur secara matematis. • Kualitas Pelayanan Indikator : 1. Tangibles (bukti nyata), yaitu meliputi bukti fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. Pentingnya dimensi tangibles ini akan menumbuhkan image penyedia jasa, terutama bagi konsumen baru dalam mengevaluasi kualitas jasa. Working paper 2. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan secara tepat waktu. Pentingnya dimensi ini adalah kepuasan konsumen akan menurun bila jasa yang diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Jadi, komponen atau unsur dimensi reliability ini merupakan kemampuan perusahaan dalam menyampaikan jasa secara tepat dan pembebanan biaya secara tepat. 3. Responsiveness (daya tangkap), yaitu kemampuan perusahaan, yang dilakukan langsung oleh karyawan untuk memberikan pelayanan dengan cepat dan tanggap. Dimensi ini menekankan pada perhatian dan kecepatan karyawan yang terlibat untuk menanggapi perminaan, pertanyaan, dan keluhan konsumen. 4. Assurance (jaminan), yaitu mencakup pengetahuan dan perilaku employee untuk membangun kepercayaan dan keyakinan pada diri konsumen dalam mengkonsumsi jasa yang ditawarkan. Perusahaan membangun kepercayaan dan kesetiaan konsumen melalui karyawan yang terlibat langsung menangani konsumen. 5. Empathy (empati), yaitu kemampuan perusahaan yang dilakukan secara langsung oleh karyawan untuk memberikan perhatian kepada konsumen secara individu, termasuk juga kepekaan akan kebutuhan konsumen. Komunikasi merupakan kemampuan melakukan untuk menyampaikan informasi kepada konsumen atau memperoleh masukan dari konsumen dan pemahaman merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. • Sikap Pelanggan Indikator : 1. Komponen Kognitif, merupakan komponen sikap yang terdiri atas pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang mengenai objek sikap. Pengetahuan itu terdiri atas kesadaran subjek atau keberadaan objek sikap, keyakinan subjek terhadap atribut objek sikap, dan pendapat subjek terhadap kepentingan atau manfaat relative dari tiap atribut yang terdapat pada objek sikap. 2. Komponen Afektif, merupakan perasaan menyeluruh dari subjek terhadap objek sikap. Komponen ini ditunjukkan oleh perasaan suka atau tidak suka, senang atau tidak senang, mendukung atau tidak mendukung dari subjek terhadap objek sikapnya. 3. Komponen Konatif, disebut juga komponen keperilakuan atau tindakan. Komponen ini merupakan kecendrungan seseorang untuk menunjukkan perilaku actual tertentu terhadap objek sikapnya.. adakalanya kecendrungan itu disebut sebagai intense, yaitu niat seseorang untuk melakukan sesuatu sehubungan dengan objek sikapnya. Ketiga komponen sikap diatas terorganisasi menjadi satu kesatuan, walaupun tidak harus selalu konsisten satu sama lain. • Loyalitas Pelanggan Indikator : 1. Melakukan pembelian berulang secara teratur, yaitu pelanggan yang melakukan pembelian suatu produk sebanyak dua kali atau lebih (repeat). Working paper 2. Membeli antar lini produk dan jasa, adalah membeli semua barang atau jasa yang ditawarkan dan mereka butuhkan. Kemudian membelinya secara teratur dan berkala, hubungan dengan jenis pelanggan ini sudah kuat dan berlangsung lama, yang membuat mereka tidak terpengaruh oleh produk pesaing lainnya (reward). 3. Mereferensikan kepada orang lain produk yang telah di gunakannya secara berkala kepada orang-orang disekitarnya atau merekomendasikan perusahaan tersebut kepada orang lain, sehingga secara tidak langsung mereka telah melakukan pemasaran untuk perusahaan dan membawa konsumen untuk perusahaan (referral). 4. Menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing, maksudnya tidak mudah terpengaruh untuk tertarik dengan produk barang atau jasa lainnya (retention). Jenis dan Sumber Data Data Kuantitatif bersifat terstruktur atau berpola sehingga ragam data yang diperoleh dari sumbernya (responden yang ditanyai atau obyek yang diamati) cenderung memiliki pola yang lebih mudah dibaca oleh peneliti. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data berpola yang dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner. Data Primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data ini tidak tersedia karena memang belum ada riset sejenis yang pernah dilakukan atau karena hasil riset sejenis yang telah kadaluarsa. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data primer dengan menggunakan metode kuisioner yaitu membagikan daftar pertanyaan yang dibuat untuk mewakili indicator masing-masing variabel kepada responden. Data Sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Ini mengandung arti bahwa periset sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut ke pihak lain yang sudah ada penelitiannya. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa data dari perusahaan seperti data penjualan produk dan data nasabah. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data internal dan data eksternal yang diperoleh dari perusahaan seperti data jumlah pelanggan. Dan data eksternal adalah data yang didapat diluar perusahaan seperti hasil penelitian sebelumnya yang diteliti oleh pihak lain. Metode Pengumpulan Data 1) Studi Kepustakaan (Library Research) Melakukan penelitian dari buku-buku literatur resmi yang ada, sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam menjalankan penelitian ini. Penelusuran juga dilakukan melalui website-website di internet. 2) Riset lapangan (Field Research) Penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian. Dapat dilakukan dengan teknik : a) Kuesioner (angket) Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner penelitian ini merupakan sekumpulan daftar pertanyaan yang ditujukan khususnya kepada sampel responden Working paper pengguna jasa Wetklin Cleaning Shop mengenai kualitas pelayanan terhadap sikap pelanggan dan dampaknya pada loyalitas pelanggan Wetklin Cleaning Shop. b) Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Wawancara ini dilakukan kepada pihak Wetklin Cleaning Shop yang menjelaskan tentang kualitas pelayanan, sikap pelanggan dan loyalitas pelanggan Wetklin Cleaning Shop. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sample dan jenis sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling, yaitu cara pengambilan sampel dimana sample dipilih secara langsung dari populasi dengan peluang setiap anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel sama besar. Penelitian ini menggunakan 100 responden. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Path Analysis. Data yang diperoleh dengan menggunakan SPSS (Statiscal Program for Social Science) versi 17.0 untuk Windows. Akan tetapi sebelum masuk pada uji validitas dan reliabilitas, data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner harus di transformasikan terlebih dahulu menjadi data dalam skala interval (mempunyai jarak antar datanya), dimana akan diubah menjadi interval menggunakan program MSI (Method Succesivie Interval) Path Analysis Model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variable terikat (endogen). Model struktural yaitu bila setiap variabel endogen (Y) secara unik keadaannya ditentukan variabel eksogen (X). Diagram jalur berikut menunjukkan struktur hubungan kausal antar variabel. Persamaan structural untuk diagram jalur yaitu : Y = ߩyx1 X1 + ߩyx2 X2 + ߩyx3 X3 + ߝ1 Z = ߩzx1 X1 + ߩzx3 X2 + ߩzy X3 + ߝ2 Working paper HASIL DAN IMPLIKASI PENELITIAN Pengaruh Kausal Pengaruh Variabel Koefisien Jalur Langsung Tidak Langsung Melalui Y Total Pengaruh Bersama X terhadap Y 0.315 0.315 - 0.315 - X terhadap Z Y terhadap Z ε1 ε2 X dan Y 0.315 0.861 0.949 0.508 - 0.315 0.861 - 0.861 - 0.271 0.861 - 0.748 Setelah hasil kuesioner selesai dianalisa, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa (berdasarkan Tabel 4.49) : 1) Variable kualitas pelayanan berkontribusi secara signifikan terhadap sikap pelanggan pada Wetklin cleaning shop. Besarnya pengaruh penerapan kualitas pelayanan terhadap sikap konsumen yaitu sebesar 0.315. Selain itu variable kualitas pelayanan dengan sikap pelanggan termasuk dalam kategori rendah dan searah. Hal tersebut berarti jika nilai variable kualitas pelayanan meningkat, maka nilai variable sikap pelanggan juga meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variable kualitas pelayanan menurun, maka nilai variable sikap pelanggan juga akan menurun. 2) Kualitas pelayanan tidak berkontribusi secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada Wetklin cleaning shop. Besarnya pengaruh tidak langsung antara Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan yaitu sebesar 0.271. Selain itu kualitas pelayanan dengan loyalitas pelanggan termasuk dalam kategori sangat rendah dan searah. Hal tersebut berarti jika nilai variable kualitas pelayanan meningkat, maka nilai variable sikap konsumen juga meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variable kualitas pelayanan menurun, maka nilai variable loyalitas pelanggan juga akan menurun. 3) Sikap pelanggan berkontribusi secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada Wetklin cleaning shop. Besarnya pengaruh penerapan sikap pelanggan terhadap loyalitas pelanggan yaitu sebesar 0.861. Selain itu sikap pelanggan dengan loyalitas pelanggan termasuk dalam kategori sangat kuat dan searah. Hal tersebut berarti jika nilai variable sikap pelanggan meningkat, maka nilai variable loyalitas pelanggan juga meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variable sikap pelanggan menurun, maka nilai variable loyalitas pelanggan juga akan menurun. 4) Kualitas pelayanan dan sikap pelanggan berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada Wetklin cleaning shop. Besarnya pengaruh penerapan kualitas pelayanan terhadap sikap pelanggan yaitu sebesar 0.748. Selain itu Working paper kualitas pelayanan dan sikap pelanggan dengan loyalitas pelanggan termasuk dalam kategori sangat kuat dan searah. Hal ini berarti jika nilai variable kualitas pelayanan dan sikap pelanggan meningkat, maka nilai variable loyalitas pelanggan juga meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variable kualitas pelayanan dan sikap pelanggan menurun, makan nilai variable loyalitas pelanggan juga akan menurun. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Kualitas Pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap Sikap Pelanggan Wetklin Cleaning Shop. 2. Kualitas pelayanan tidak berpengaruh secara langsung terhadap Loyalitas Pelanggan, namun berpengaruh secara tidak langsung melalui sikap pelanggan Wetklin Cleaning Shop. 3. Sikap pelanggan berkontribusi secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan Wetklin Cleaning Shop. 4. Kualitas pelayanan dan sikap pelanggan berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap loaylitas pelanggan Wetklin Cleaning Shop. Saran 1. Perusahaan sebaiknya dapat memberikan pelatihan-pelatihan kepada karyawan mengenai bagaimana cara dalam menanggapi keinginan pelanggan. Perusahaan dapat memberikan pelatihan kepada karyawan dalam hal menangani pelanggan sehingga pelanggan merasa senang dan puas, selain itu juga dapat dilakukan dengan memberikan buku pedoman kepada karyawan mengenai hal-hal apa saja yag perlu dilakukan untuk melayani konsumen secara baik dan benar. 2. Perusahaan harus lebih meningkatkan promosi mengenai Wetklin Cleaning Shop mengenai jasa yang ditawarkan sehingga wetklin cleaning shop dapat dikenal luas oleh masyarakat. Bentuk promosi dapat dilakukan dengan cara memasang iklan di media cetak seperti majalah dan Koran, ikut serta dalam acara atau event mengenai pencucian atau laundry. Working paper