Prihatiningtyas TR (C14052554)

advertisement
RINGKASAN
PRIHATININGTYAS TUWUH ROZAQIMAH. Uji Aktivitas Promoter
Melalui Injeksi Secara Intramuskular pada Ikan Mas Cyprinus carpio. Dibimbing
oleh SRI NURYATI dan ALIMUDDIN.
Ikan mas Cyprinus carpio merupakan jenis ikan konsumsi air tawar yang
sangat populer di Indonesia, khususnya Jawa Barat. Terjadinya wabah koi
herpesvirus (KHV) pada budidaya ikan mas dan koi di Indonesia telah
mengakibatkan kematian massal. Salah satu langkah pencegahan yang bisa
dilakukan adalah dengan vaksinasi menggunakan vaksin DNA. Vaksin DNA
adalah vaksin yang berbentuk plasmid DNA yang mengandung sisipan gen
imunogenik, misalnya glikoprotein, yang diapit oleh sebuah promoter dan
terminator/poliadenilasi. Promoter adalah bagian dari DNA yang merupakan
tempat RNA polimerase menempel dan menginisiasi transkripsi, menentukan
waktu, tingkat dan tempat ekspresi gen. Dengan demikian, tingkat ekspresi gen
imunogenik yang digunakan sebagai vaksin sangat ditentukan oleh promoter yang
mengendalikannya. Pada penelitian ini, sebagai langkah awal pengembangan
vaksin DNA, dilakukan pengujian aktivitas promoter heat shock, keratin dan βaktin pada ikan mas yang diinjeksi dengan plasmid yang mengandung gen GFP.
Aktivitas promoter tersebut diketahui dengan menganalisis ekspresi gen GFP
menggunakan metode PCR dengan cDNA cetakan yang telah disintesis dari
mRNA hasil ekstraksi dari beberapa organ dan dengan menggunakan mikroskop
fluoresensi.
Hasil PCR dengan cetakan cDNA setelah 24 jam dan 1 minggu injeksi
menunjukkan bahwa gen GFP terekspresi pada jaringan ginjal, insang, limpa, dan
otot yang diperlihatkan dengan keberadaan pita DNA yang sejajar dengan pita
DNA kontrol positif. Tingkat ekspresi gen GFP berbeda antara 24 jam dan 1
minggu pasca injeksi (p.i). Pada 24 jam p.i, gen GFP diekspresikan pada semua
jaringan dengan menggunakan heat shock-GFP, keratin-GFP, dan β-aktin-GFP,
yang ditandai dengan adanya pita DNA produk PCR. Ekspresi gen GFP yang
lebih tinggi terdapat pada jaringan otot dibandingkan jaringan lainnya untuk
perlakuan keratin-GFP dan β-aktin-GFP. Pada 1 minggu p.i, ekspresi gen GFP
menurun yang ditandai dengan intensitas/ketebalan pita DNA produk PCR
menurun pada beberapa jaringan. Dengan menggunakan mikroskop fluoresensi,
ekspresi gen GFP mulai muncul 8 jam p.i. Ekspresi GFP terdapat pada jaringan
ginjal, insang, limpa, dan otot hasil injeksi dengan ketiga konstruksi yang diuji.
Tingkat ekspresi GFP setelah 24 jam injeksi mengalami peningkatan bila
dibandingkan setelah 8 jam injeksi. Ekspresi GFP mulai melemah ketika 1
minggu p.i. Pengamatan GFP menggunakan mikroskop fluoresensi dilakukan
hingga 2 bulan dan diperoleh hasil bahwa ekspresi pada beberapa jaringan
semakin melemah, tetapi masih ditemukan pendaran kurang terang pada jaringan
otot untuk semua promoter yang diuji. Promoter heat shock, keratin, dan β-aktin
bersifat aktif pada ikan mas Cyprinus carpio. Berdasarkan tingkat dan lama waktu
ekspresi gen, diduga bahwa promoter keratin lebih baik dalam mengendalikan gen
imunogenik dalam pencegahan infeksi virus KHV pada ikan mas.
Download