Pull-up and pull-down resistor

advertisement
PULL-UP AND PULL-DOWN RESISTOR
Oleh kelompok 5:
PURWANDITA
SELINA AMELIA SAVITTRI
INDAH PERMATA SYAHNAN
ANASTASIA LEONITA SEMBIRING
MASMUR SIJABAT
AISYAH MEIROSI
RESISTOR
 Reistor ditemukan oleh ilmuwan fisika asal Jerman bernama Georg Simon Ohm.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor bersifat resitif dan
umumnya terbuat dari bahan karbon. Resistor biasanya di desain dengan
lambang R dan satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm yang
dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).
 Fungsi lain resistor adalah sebagai pembatas arus listrik, dapat dijadikan sebagai
pembagi dari tegangan listrik dan sebagai penurun dari tegangan arus listrik.
RESISTOR PULL-UP DAN PULL-DOWN
 Ketika menggunakan suatu switch, push button, sebagai data input ke microcontroller
terkadang terjadi masalah nilai tidak terbaca. Nilai input tersebut mengambang, float
state, antara high dan low. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat digunakan resistor
pull-up atau pull-down.
 Pada dasarnya baik resistor pull-up maupun pull-down, keduanya sama-sama berfungsi
untuk menghindari suatu node mengalami nilai yang mengambang, float, antara low dan
high.
 Kasus pertama, dimana sebuah switch yang satu node terhubung dengan sumber
tegangan dan satu node lainnya terhubung dengan pin input microcontroller akan
cenderung mengalami masalah kondisi float untuk keadaan low. Pada saat ditekan
microcontroller akan menerima data input bernilai high dari switch tersebut, akan tetapi
pada saat tidak ditekan nilainya undefined, cenderung float, antara low dengan high.
Kasus kedua, dimana sebuah switch yang satu node terhubung dengan ground dan satu
node lainnya terhubung dengan pin input microcontroller akan cenderung mengalami
masalah kondisi float untuk keadaan high. Pada saat ditekan microcontroller akan
menerima data input bernilai low dari switch tersebut, akan tetapi pada saat tidak ditekan
nilainya undefined, cenderung float, antara low dengan high.
PULL-UP RESISTOR
 Untuk kasus pertama, dimana nilai float terjadi pada kondisi high, perlu
digunakan resistor pull-up. Resistor pull-up akan membuat nilai float menjadi nilai
high. Dengan menambahkan sebuah resistor menuju sumber tegangan, yang
dirangkai paralel dengan jalur yang menuju input pin microcontroller.
Setelah menggunakan resistor pull-up, untuk kasus kedua, bila switch ditekan
akan memberikan data input bernilai logika low pada microcontroller. Sementara
pada saat tidak ditekan, nilai yang diterima microcontroller tidak lagi float,
melainkan telah bernilai high.
 Cocok digunakan untuk aplikasi dengan kondisi default switch (saat tidak ditekan)
bernilai high. Untuk external interrupt Arduino menggunakan switch dengan
resistor pull-up, disarankan menggunakan mode operasi interrupt FALLING.
Dimana interrupt akan dijalankan saat switch ditekan data input berubah dari
high menjadi low. Begitu switch tidak ditekan, akan bernilai high.
PULL-UP RESISTOR
 Pull-up resistor umum digunakan pada rangkaian digital.
Pada gambar rangkaian disamping posisi switch dan
resistor dipindah. Fungsi resistor sekarang adalah
sebagai pull-up resistor.
 Saat button tidak ditekan, input pin akan ditarik ke 5
volts. Ketika button ditekan, jalur dengan resistor yang
lebih rendah akan menghubungkan pin dengan ground.
Bila tanpa resistor antara 5 volt dan ground maka akan
terjadi short circuit (konslet) dan dapat merusak
rangkaian atau power suplly.
 Dengan memanfaatkan pull-up atau pull-down resistor,
kita dapat memastikan state pin hanya HIGH atau LOW.
PULL-DOWN RESISTOR
 Untuk kasus pertama, dimana nilai float terjadi pada kondisi low, perlu digunakan
resistor pull-down. Resistor pull-down akan membuat nilai float menjadi nilai low.
Dengan menambahkan sebuah resistor menuju ground, yang dirangkai paralel
dengan jalur yang menuju input pin microcontroller.
 Setelah menggunakan resistor pull-down, untuk kasus pertama, bila switch
ditekan akan memberikan data input bernilai logika high pada microcontroller.
Sementara pada saat tidak ditekan, nilai yang diterima microcontroller tidak lagi
float, melainkan telah bernilai low.
 Cocok digunakan untuk aplikasi dengan kondisi default switch (saat tidak ditekan)
bernilai low. Untuk external interrupt Arduino menggunakan switch dengan
resistor pull-down, disarankan menggunakan mode operasi interrupt RISING.
Dimana interrupt akan dijalankan saat switch ditekan data input berubah dari low
menjadi high. Begitu switch tidak ditekan, akan bernilai low.
PULL-DOWN RESISTOR
 Pada gambar disamping, menunjukkan skema PullDown Resistor. Jika button ditekan, maka arus akan
mengalir dari input pin akan terhubung ke resistor 100
ohm ke 5V. Ketika button tidak ditekan, arus akan
terhubung ke resistor 100 KOhm dan ditarik (pulled) ke
ground.
 Bila Input tidak dihubungkan dengan pull-down resistor
maka arus akan floating diantara 0-5 Volt dan pin tidak
akan terhubung kemana-mana. Karena rangkaian diatas
menggunakan Pull-Down resistor, maka input akan
dalam 2 state, 0 (bila button tidak ditekan, arus akan
ditarik ke ground) atau 5 volts (ketika button ditekan).
Dengan demikian kita bisa memastikan bahwa voltage
adalah 0 atau 5, bukan angka diantaranya.
NILAI RESISTOR
 Yang harus diperhatikan adalah besar dari nilai resistor. Sesuai dengan hukum
ohm
 I =V / R
 Nilai resitor akan menentukan besarnya arus yang mengalir. Disini yang harus
diperhatikan adalah arus input IC yang diperkenankan sehingga IC dapat
mendeteksi input.
 Biasa yang digunakan adalah 10 K atau 47 K.
PENGHEMATAN DAYA
 Pemilihan pull up atau pun pull down resistor merupakan kebebasan bagi para engineer.
Didasarkan dari fungsi kebutuhan, hemat dll.
 Pada IC TTL yang secara default menghasilkan logic satu jika dipasang resistro pull down
maka input IC dapat menjadi sumber tegangan dan mengalirkannya ke ground. Hal ini
menyebabkan rangkaian ic dapat menjadi panas walaupun kita tidak ada proses yang
berjalan. Apabila kita memakai pull up resistor maka di ujung ujung resitor akan mendapat
logika 1. sehingga tidak terdapat perbedaan tegangan. Arus pun tidak dapat mengalir dari
input ke VCC.
 Pada IC CMOS. Secara umum inputbernilai tegangan 0. jadi jika diberi pull up maka kita
mengijinkan arus untuk masuk ke input. Walaupun IC tersebut tidak digunakan.
hal ini akan sangat membantu jika mengunakan sumber yang berasal dari batere.
 Perancangan menggunakan IC akan banyak digunakan pada praktikum sistem digital,
aplikasi mikroprosesor dll.
KESIMPULAN
 Baik resistor pull-up maupun pull-down, keduanya sama-sama
digunakan untuk mencegah terjadinya nilai float, undefined
state, yang akan diolah untuk data input microcontroller.
Perbedaan keduanya lebih pada aplikasi yang digunakan.
Resistor pull-up digunakan untuk mencegah nilai float pada
kondisi high dengan menambahkan sebuah resistor pada jalur
sumber tegangan dan paralel dengan jalur input ke
microcontroller. Sedangkan resistor pull-down digunakan untuk
mencegah nilai float pada kondisi low dengan menambahkan
sebuah resistor pada alur ke ground dan paralel dengan jalur
input ke microcontroller.
SUMBER
 http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2016/02/IrinResistorPullUpdanPullDown.pdf
 http://analyseameter.com/wp-content/uploads/2016/04/resistor-symbol.jpg
 http://lang8088.blogspot.co.id/2014/12/mengenal-perbedaan-resistor-pull-up.html
 http://arduino-elektro-robotik.blogspot.co.id/2014/02/rangkaian-pull-up-and-pull-downresistor.html
 http://3.bp.blogspot.com/VoCMerwtO1w/UwiiC_rp3nI/AAAAAAAAC2s/ZKIyfEeB38M/s1600/pull-up-resistor.jpg
 http://2.bp.blogspot.com/-7cd8q5BAbkc/UwihkQYJ7FI/AAAAAAAAC2k/abPZeVsuCI/s1600/pulldown-resistor.jpg
 http://amigoarbanes.blogspot.co.id/2012/02/pull-up-dan-pull-down-resistor.html
Download