SALES : SALES PROMOTION RUANG LINGKUP SALES PROMOTION 1. Sales promotion meliputi bujukan memberikan dorongan lebih kepada konsumen agar membeli. Misalnya dengan memberikan potongan harga, kupon, atau bonus. 2. Sales promotion didesain untuk mempercepat proses penjualan dan memaksimalkan penjualan. Teknik sales promotion dapat memotivasi konsumen untuk membeli produk dengan kuantitas lebih banyak dan mempercepat siklus pembelian.3. Sales promotion dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu: • Consumer-oriented promotionAktifitas yang termasuk consumer-oriented promotion antara lain: menyediakan sample, kupon, undian, potongan harga, bonus, event pemasaran, dan lain-lain.• Trade-oriented promotionTrade-oriented promotion meliputi kompetisi penjual, penghargaan bagi penjual, pelatihan bagi penjual dan program-program lain yang diadakan untuk memotivasi distributor agar berusaha lebih baik untuk memasarkan produk kepada konsumen. PERAN SALES PROMOTION • Short-termismSales promotion merupakan alat promosi yang dibutuhkan karena dapat bekerja dengan cepat dan dapat memberikan dampak secara langsung. • Managerial Accountability Adanya peningkatan tekanan pada manajer pemasaran untuk bertanggung jawab akan pengeluaran mereka, kegiatan sales promotion akan mempermudah manajer pemasaran dalam menghitung segala pengeluaran, karena hasil dari aktivitas sales promotion dapat dihitung lebih cepat dan lebih mudah.• Brand performanceKemajuan teknologi memungkinkan penjual untuk menyampaikan daya guna merek atau produk yang dipromosikan dengan lebih efektif. • Brand expansionKeputusan yang harus dibuat oleh konsumen semakin meningkat karena kualitas dan jenis merek yang semakin meningkat pula. Sales promotion membuat para konsumen lebih mudah dalam menentukan keputusan.• Competition for shelf spaceSales promotion membantu para pengusaha pabrik untuk memenangkan shelf space dan membantu penjual menarik peningkatan kepadatan lalu lintas pertokoan dan penggunaan sumber penghasilan yang terbatas. TUJUAN SALES PROMOTION Tujuan sales promotion adalah untuk mempengaruhi pembeli agar mencoba menggunakan produk atau menganjurkan agar konsumen menggunakan produk secara rutin. Tujuan dasar dari dilakukannya sales promotion adalah untuk mendorong pembeli agar bertindak, memulai rangkaian perilaku yang mengakibatkan aktivitas pembelian. Tindakan ini terjadi pada tahap konatif dari rangkaian perilaku. Itu mengambarkan high involvement atau low involvement, dan menandakan proses kognitifJika tujuan pemasaran adalah untuk memperkenalkan produk baru atau bermaksud untuk memasuki pasar baru, maka tujuan berhubungan dengan keputusan low involvement dan proses mendorong konsumen baru untuk mencoba produk. Jika high involvement maka kegiatan sales promotion tidak dilakukan hingga tingkat yang pantas dari perkembangan sikap telah dilakukan melalui kegiatan periklanan dan public relations. Jika produk telah tersedia di pasar, maka tujuan dilakukannya sales promotion adalah adalah untuk mendorong peningkatan angka pembelian dan menarik konsumen dari produk pesaing. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengkonsumsian produk yang sudah ada atau mendorong pembeli baru untuk mencoba menggunakan produk.Loyalty Program Pertumbuhan loyalty programmes telah menjadi suatu pengembangan promosional yang penting di beberapa tahun terakhi inir. Ada suatu perkembangan pada loyalty cards, yang mencerminkan peningkatan atas pemelihara pelanggan yang secara konstan menemukan orang-orang baru. Apakah loyalty dikembangkan dengan memberi harapan kepada para pembeli untuk membuat pengulangan pembelian atau apakah rencana teknik promosi penjualan yang mendorong pola pembelian yang konsisten dan diperluas adalah suatu titik yang perlu untuk dibuat. Loyalty dalam suatu tingkatan dapat dilihat untuk menjadi peningkatan volume penjualan, loyalty mengembangkan perilaku pembeli. Tingkat tinggi pada pengulangan pembelian, tidaklah memerlukan suatu ukuran yang cukup; seperti mungkin ada sejumlah faktor situational yang menentukan perilaku pembelian, seperti ketersediaan merek.Pada tingkatan loyalty yang lain dapat ditandai sebagai suatu sikap disposisi. O’Malley (1998) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan menjadi suatu ukuran sebagai pengganti loyalty. Dia menunjukkan bahwa ada banyak bukti untuk menunjukkan bahwa banyak pelanggan membeli berbagai macam merek dan loyalty poligami itu. Pada semua tingkatan loyalty, ingatan pelanggan adalah yang paling utama bukan perilaku maupun ukuran sikap yang merupakan indikator yang cukup dari loyalty yang benar. O’Malley menyatakan bahwa suatu kombinasi dari keduanya menjadikan penggunaan lebih besar dan parameter yang kembar cenderung bersikap relatif ( tidak ada alternatif) dan bersifat melingdungi ( recency, frekwensi dan model moneter). Kebutuhan untuk mengembangkan perilaku dan sikap pantas berada di pusat loyalty programmer. Itu adalah tentang ketetapan dan menggunakan informasi itu, segmentasi kemahiran dan pengembangan tentang hubungan sesuai. Dalam rangka berubah sikap ini adalah diperlukan untuk menyajikan produk, sampai komunikasi sebagai merek tendensi untuk anjing kecil. Untuk membantu hal ini, bagian dari program acara komunikasi mencakup suatu on-pack promosi yang memberi harapan kepada para pembeli menulis harus berbuat suatu contoh cuma-cuma, dengan begitu dapat memperoleh akses ke nama mereka dan alamat. KEY MOTIVATION FOR LOYAL BEHAVIOURKonsep loyalty telah menarik banyak perhatian riset. Sebagian dari jenis loyalty yang semakin umum yang dapat diamati: Emotional Loyalty ini adalah suatu kebenaran format loyalty dan dikendalikan oleh pribadi dengan riil atau yang dirasa bernilai dan bermanfaat.Price Loyalty ini adalah jenis loyalty yang dikendalikan oleh perilaku ekonomi yang rasional dan motivasi yang utama adalah manajemen keuangan atau keperluan keuangan.Incentivised Loyalty ini mengacu pada para pembeli yang memilih-milih satupun merk yang disenangi yang ditunjukkan melalui perngulangan pengalaman nilai menjadi loyal. Monopoly Loyalty kelas dari loyalty ini muncul jika suatu konsumen tidak punya pilihan pembelian dalam kaitan dengan suatu monopoli nasional. ini, oleh karena itu, ini bukanlah suatu format loyalty yang sebenarnya.Inertia format loyalty yang terakhir ini muncul ketika seorang pembeli segan untuk berpindah merek dengan alasan apapun juga. Rencana loyalty telah didukung melalui penggunaan kartu pukulan. Para pemakai dihadiahi dengan poin-poin setiap kali terjadi suatu pembelian. Ini dikenal sebagai ‘ menunjuk program acara yang diakui’, dengan mana para pemakai setia bisa membangun poin yang diperlukan, yang sering disimpan pada suatu kartu, dan ‘yang diuangkan’ pada suatu tanggal untuk hadiah atau barang dagangan. Manfaat untuk perusahaan yang mendukung rencana tersebut adalah adanya penghargaan yang dijanjikan untuk memotivasi pelanggan agar lebih mengakui poin-poin dan dalam pelaksanaannya meningkatkan mereka untuk merubah biaya-biaya, yang secara efektif mengunci mereka ke dalam loyalty programme dan mencegah mereka dari gerakkan merek pesaing.Perkembangan teknologi terbaru berarti kartu cerdas yang dapat merekam sejumlah informasi yang sangat besar, yang mana diperbaharui setiap kali terjadi suatu pembelian. Jumlah potensi aplikasi untuk kartu cerdas adalah luar biasa. Bagaimanapun, seperti halnya kartu pukulan mengarahkan kelompok spesifik para pembeli agar dapat diharapkan untuk menjadi lebih efisien dan tepat dan akan lebih mudah untuk menjejaki individu target untuk aktivitas promosional masa depan. Kegunaan Strategis Sales Promotion • Sales promotion digunakan untuk meningkatkan tingkat penjualan jangka panjang. Dapat digunakan untuk mengenalkan produk baru, atau digunakan untuk mempertahankan sebuah keeksistansian sebuah produk.• Dapat digunakan untuk meningkatkan loyalitas konsumen.• Dapat meningkatkan pengkonsumsian produk yang sudah ada ataupun produk baru atau mendorong pembeli baik pembeli baru ataupun pembeli yang sudah loyakl untuk untuk menggunakan produk. Sales Promotion Berorientasi Konsumens Sasaran Sales Promotion Berorientasi Konsumen• Obtaining Trial and RepurchaseSatu dari pentingnya penggunaan teknik sales promotion adalah mendorong konsumen untuk mencoba produk atau jasa baru. Alat-alat sales promotion telah menjadi bagian penting dari strategi pengenalan suatu produk baru. Tingkat initial trial bisa ditingkatkan melalui teknik-teknik seperti sampling, couponing, and refund offers. Kesuksesan suatu produk baru tidak hanya tergantung pada initial trial tetapi juga mendorong persentase orang yang mencoba brand hingga membeli kembali produk tersebut kemudian membentuk pola pembelian yang berkelanjutan. • Increasing Consumption of an Established BrandSales promotion bisa menyebabkan beberapa perhatian baru pada suatu established brand untuk membantu meningkatkan penjualan atau menjaga market share dari para kompetitor. Marketer mencoba untuk meningkatkan penjualan dari sebuah establish brand melalui beberapa cara dan sales promotion bisa memainkan peranan penting di tiap-tiap cara tersebut. Suatu cara meningkatkan konsumsi atas produk adalah dengan mengidentifikasi kegunaan baru dari brand.Strategi lain yang bisa digunakan yaitu melalui promosi-promosi yang menarik minat baik nonuser suatu produk maupun pengguna produk dari brand competitor. Sales promotion bisa menarik nonuser dengan memberikan motivasi lebih untuk mencoba produk, tetapi strategi yang lebih umum supaya penjualan establish brand meningkat adalah menarik konsumen yang menggunakan brand competitor. Hal tersebut dapat ditempuh melalui cara-cara seperti kupon, bonus pack, atau premium offers. Selain itu, marketer juga bisa meraih pengguna brand competitor dengan sampling atau tipe-tipe lain program promosi.• Defending Current CustomersDengan semakin banyaknya brand-brand baru yang memasuki pasar setiap hari dan para competitor yang mencoba meraih konsumen lewat iklan yang agresif dan usaha sales promotion, banyak perusahaan mengarahkan program sales promotion kepada konsumen-konsumen yang telah ada dan mempertahankan pangsa pasar mereka.Hal yang bisa dilakukan untuk mempertahankan konsumen yang sudah ada adalah memenuhi mereka dengan produk-produk serta membawa konsumen keluar dari pasar pada waktu-waktu tertentu. Misalnya memberikan harga promosi atau kupon bonus pembelian atas suatu produk. • Targeting a Specific Market SegmentBanyak perusahaan menfokuskan usaha marketing mereka pada segmen pasar yang spesifik dan selalu mencari jalan demi meraih target audience mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan alat-alat sales promotion dan mengarahkan program-program sales promotion pada status kelompok-kelompok pengguna secara spesifik. • Enhancing Integrated Marketing Communication and Building Brand Equity Tujuan akhir sales promotion berorientasi konsumen adalah meningkatkan usaha-usaha IMC untuk brand atau perusahaan. Membangun brand equity dan image biasanya dilakukan melalui iklan. Tetapi, teknik sales promotion seperti kontes dan premium offers sering digunakan untuk mengambarkan perhatian kepada iklan, meningkatkan keterlibatan dengan pesandan produk/jasa, serta membantu membangun hubungan dengan konsumen. Sales Promotion Berorientasi Perdagangan 1. Objectives of trade oriented sales promotionA. Obtain distribution for new productsPromosi perdagangan biasanya digunakan untuk mendorong retailer memberikan rak/tempat bagi produk baru. Industri-industri menyadari bahwa rak yang tersedia di supermarket, toko obat, dan retail outlet jumlahnya terbatas. Sehingga mereka menyediakan retailers dengan financial insentif untuk stok produk-produk baru.B. Maintain trade support for established brandsPromosi perdagangan sering didesain untuk memelihara distribusi dan mendukung perdagangan untuk berdirinya merek. Merek pada tahap dewasa oleh siklus produknya rentan kehilangan grosir dan eceran distribusi, khususnya jika mereka tidak dibedakan dari competitor produk baru. C. Encourage retailers to display established brandsTujuan lain dari promosi berorientasikan perdagangan adalah mendorong retailers untuk memajang dan mempromosikan sebuah merek. Pedagang mengakui bahwa banyak tujuan pembelian dibuat pada saat menampilkan promosi dengan cara yang istimewa dari penjualan. Tujuan yang penting adalah mempertahankan retail store display dari sebuah produk dari raknya yang biasanya.D. Build retails inventoriesIndustri-industri biasanya menggunakan promosi perdagangan untuk membangun inventarisasi tingkat pengecer atau jaringan anggota yang lain.2. Types of trade oriented promotionsA. Contests and incentivesIndustri-industri biasa menumbuhkan persaingan atau program insentif special untuk lebih menstimulasi upaya penjualan dan mendukung management reseller atau personal seles. Persaingan atau program insensif dapat diarahkan ke manager yang bekerja untuk sebuah grosir atau distributor sebaik menyimpan atau department manager pada tingkat retail. Industri sering mensponsori kontes untuk reseller dan menggunakan hadiah seperti perjalanan atau barang berharga sebagai imbalan untuk memenuhi kuota penjualan atau tujuantujuan lain.B. Trade allowances• Buying allowancesPembelian tunjangan adalah kesepakatan atau diskon yang ditawarkan kepada pedagang dalam bentuk pengurangan harga pada barang yang dipesan selama periode yang tetap.Contohnya adalah gratis 1 untuk setiap 10 kali pembelian.• Promotional allowancesSuatu bentuk promosi dimana industri-industri produk memberikan pengurangan harga untuk retailers dan wholesalers yang membeli produk industry tersebut. • Slotting allowancesSuatu bentuk promosi dimana bila retailers mengadakan event atau kegiatan yang berhubungan dengan suatu produk industry maka industry yang bersangkutan akan memberikan pengurangan harga.C. Display and point of purchase materialsDisplay POP (Point of Purchase) merupakan alat yang penting dalam promosi karena dapat membantu industri untuk lebih efektif dalam menunjukkan produk-produknya. Berdasarkan fakta sebuah studi, keputusan membeli yang dilakukan oleh 2 dari 3 konsumer terjadi pada saat berada di retail store.D. Sales training programsSuatu program dimana retailers dan wholesellers memberi pelatihan pada resellers untuk meningkatkan penjualan, yaitu dengan memberikan informasi seputar kegunaan, keuntungan dan manfaat dari suatu produk.E. Trade showsAktivitas promosi penting yang ditargetkan untuk resellers adalah trade shows yaitu sebuah forum dimana industry-industri dapat mendisplay produk mereka sehingga dekat dengan konsumen.F. Cooperative Advertising1. Horizontal cooperative advertisingIklan yang disponsori oleh suatu kelompok retailers atau organisasi lain penyedia produk atau jasa utuk pasar.2. Ingredient sponsored cooperative advertising Dukungan oleh industri raw materials ; hal itu bertujuan untuk mempertahankan produk yang sudah ada yang termasuk material company.3. Vertical cooperative advertisingIndustry membayar porsi iklan yang dilakukan oleh retailers untuk mempromosikan produk industrri. Teknik-Teknik Sales Promotion 1. SALES PROMOTIONS : MANUFACTURERS TO RESELLERS– Buying allowanceDalam pembelian tertentu yang berlangsung pada waktu tertentu, biasanya reseller akan mendapatkan potongan harga sebesar x% dari harga sebenarnya. Dampaknya adalah peningkatan dari pesanan rata-rata, mendorong toko baru untuk mencoba produk dari perusahaan, atau menstimulasi pemesanan berikutnya. – Count and recount allowanceAdanya allowance apabila produk perusahaan dipajang di toko dalam periode waktu tertentu. Proses matematikanya adalah sebagai berikut: Opening stock+purchases-closing stock=stock entitled to receive the agreed allowance Tujuan dari allowance tipe ini adalah mencegah toko kehabisan stok atas produk perusahaan, terutama dalam masa promosi.– Buy-back allowanceAllowance tipe ini meneruskan count and recount allowance, dimana pembelian setelah coun and recount alowance akan mendapatkan bonus u ntuk mendorong pihak toko membeli lagi produk perusahaan, bukan produk kompetitor.– Merchandise allowanceTipe sales promosi yang ini adalah menyediakan hadiah kepada reseller apabila reseller membeli produk perusahaan dalam ukuran tertentu. Bagi perusahaan, keuntungannya adalah biaya administrasi dan transportasi rendah karena menyatu dengan pesanan produk. Sementara bagi reseller, mereka bisa mendapat keuntungan di atas rata-rata dengan barang-barang gratis . – Advertising allowanceAdvertising allowance bisa terjadi apabila reseller bisa menunjukkan bahwa mereka bisa melakukan promotional campaign yang melibatkan produk perusahaan. Persentase allowance akan diberikan dalam pembelian produk perusahaan dalam jangka waktu tertentu.a. Vertical advertising Dalam vertical advertising, perusahaan mau berkontribusi dalam promosi pihak reseller.b. Horizontal advertisingDalam horizontal advertising, kompetitor ikut bergabung untuk mempromosikan the product class dan dengan begitu dapat menstimulasi permintaan utama.Keuntungan advertising allowance bagi perusahaan adalah perusahaan bisa membeli lebih banyak space atau waktu karena iklannya bersifat lokal, bukan nasional. Juga bisa memacu reseller baru untuk menjadi distributor jika tujuannya untuk trial.• HostagingAdalah kondisi dimana reseller memiliki kekuasaan di atas perusahaan untuk memaksa perusahaan membuat trade promotion dalam waktu yang berkesinambungan. Strategi untuk menghi ndari hostaging adalah mengurangi frekuensi kesepakatan dagang, mengalihkan biaya yang digunakan dalam perdagangan pada iklan atau promosi, , dan memfokuskan diri pada differentiating merek dengan harga yang murah.• Other forms of sales promotions aimed at resellerMisalnya dealer contest yang bisa mengarahkan pada peningkatan penggunaan produk perusahaan, dan lain-lain. 2. SALES PROMOTIONS : RESELLERS TO CONSUMERSPromosi yang dilakukan reseller atas produk perusahaan biasanya meningkatkan jumlah pembeli baru dan hanya mempengaruhi sedikit pembeli lama.3. SALES PROMOTIONS : MANUFACTURERS TO CONSUMERS• Methods for encouraging new users to try a product– Sampling Merupakan miniatur produk yang dibagikan secara gratis yang ditujukan untuk meraih pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama. Sample bisa berupa demonstrasi atau trial size pack yang dibagikan dalam periode waktu tertentu.– CouponAdalah voucher atau sertifikat yang membuat konsumen dapat membeli produk perusahaan dengan harga yang lebih murah dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah mendorong masyarakat untuk mencoba produk baru dan mempertahankan kestabilan penjualan. Ada tiga cara pendistribusian kupon : a. Consumer direct distribution Kupon dikirim melalui pos atau dari pintu ke pintu.b. Media direct distributionMerupakan penyisipan kupon dalam media massa dengan berbagai cara, misalnya free standing insert (memisahkan lembaran yang berisi sejumlah kupon berbeda-beda), on-page coupon (disisipkan dengan iklan), pop up (kupon di print pada kartu dan disisipkan pada majalah), dan tips in (kupon dilem pada cover majalah)c. Package direct distributionKupon disisipkan dalam produk yang akan dijual, dengan tujuan meminimalisir biaya distribusi.• Consumer deals– Price offAdalah pemotongan harga secara langsung yang penawarannya tampak jelas dalam kemasan atau display.– Bonus packsBonus packs menawarkan produk yang lebih banyak dalam harga yang sama dengan biasanya. – Bonus packsRefund dan rebate digunakan untuk membuat konsumen mengirimkan bukti pembelian dan mereka akan mendapatkan pengembalian sejumlah uang (cash refund). Sangat efektif untuk meningkatkan trial pada produk baru.• Methods for encouraging increased consumption-usage– PremiumAdalah merchandise yang ditawarkan dengan gratis atau dengan harga murah apabila kita membeli produk tertentu. Premium digunakan untuk meningkatkan penjualan dengan menarik pembeli untuk membeli ulang produk perusahaan, menstimulasi dorongan untuk membeli, mendorong konsumen untuk berganti merk,dan membatasi ruang gerak kompetitor.a. Direct premiumMensyaratkan konsumen untuk hanya membeli produk dan mereka akan mendapatkan merchandise secara gratis.b. Self-liquidating Mensyaratkan konsumen untuk ikut berkontribusi dalam membiayai merchandise yang mereka dapatkan, namun dengan harga di bawah harga yang sebenarnya.– Contest and sweepstakesContest adalah bentuk sales promotion dimana customer berkompetisi untuk memenangkan hadiah atau uang berdasarkan kemampuan mereka. Tipe ini membutuhkan bukti pembelian dan pemenang ditentukan dengan beberapa kriteria. Sementara sweepstakes adalah sales promotion dimana pemenang ditentukan dengan undian dan bukti pembelian tidak dibutuhkan. 4. SALES PROMOTIONS : THE SALES FORCE• ContestMemotivasi para pihak yang terlibat di dalamnya untuk berkompetisi dengan tujuan meningkatkan keuntungan perusahaan.• Sales meeting Merupakan bentuk usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk memberikan informasi mengenai produk pada sales force, bisa berupa sales training dan sebagainya.5. Other sales promotion aids Brosur adalah bentuk sales promotion yang digunakan untuk memandu konsumen, reseller, dan sales force mengenai produk perusahaan.Sales literature adalah bentuk sales promotion yang digunakan untuk menumbuhkan kesadaran mengenai the potential needs juga berguna untuk menjelaskan produk secara teknis dan kompleks. —— Subkultur dapat diartikan sebagai sebuah perbedaan yang terlihat dan dapat diidentifikasi di dalam sebuah masyarakat yang besar. Subkultur Nasional Konsumen merasa bangga dengan bahasa dan adat leluhurnya, yang dimanifestasikan dengan konsumsi makanan etnik, pulang kampung, dan konsumsi pakaian, musik etnik. Di Amerika salah satu contohnya adalah masyarakat HispanicAmericans, yang terdiri dari Mexican, Puerto Rican, dan Cuban. Mereka banyak terkonsentrasi di beberapa negara bagian tertentu di Amerika. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa brand preferences masyarakat Hispanic dan NonHispanic ternyata sangat berbeda. Maka dari itu beberapa iklan produk yang digemari masyarakat Hispanic, biasanya akan dikemas dengan bahasa dan model yang dekat dengan budaya masyarakat Hispanic. Subkultur KeagamaanPerilaku konsumen juga dipengaruhi oleh kepercayaan agamanya, sehingga beberapa produsen mengasosiasikan produk mereka dengan simbol-simbol dan perayaan suatu agama. Selain itu agama juga banyak menentukan proses pengambilan keputusan pembelian dalam keluarga. Penelitian menunjukkan bahwa dalam keluarga Katolik keputusan paling banyak ditentukan oleh suami. Subkultur Geografi dan Regional Seseorang yang di negara bagian berbeda, biasanya akan di identifikasi dengan ciri-ciri fisik dan perilaku tertentu (contoh: Amerika). Dan di setiap negara bagian berbeda, memiliki cita rasa dan kegemaran yang berbeda terhadap suatu benda, misalnya selera makanan, pakaian, dan lain sebagainya, sehingga marketer bisa dengan mudah menembak kelompok masyarakat dengan produk mereka yang spesifik. Subkultur RasRas yang banyak dijumpai di Amerika, terdiri dari white, black, Asian, dan American Indian. Masing-masing ras memiliki gaya hidup dan gaya konsumsi yang berbeda.Black, (12% di Amerika) mulai muncul masyarakat kulit hitam dengan kelas ekonomi menengah keatas yang jumlahnya semakin meningkat. Masyarakat kulit hitam kelas menengah biasanya memiliki perilaku yang hampir sama dengan masyarakat kulit putih kelas menengah. Tapi, konsumsi merek mereka berbeda, terutama masyarakat kulit hitam kelas bawah yang pendidikan rendah. Maka itu, beberapa produk diiklankan di media-media yang khusus untuk masyarakat kulit hitam.Asian-Americans, termasuk masyarakat yang tumbuh paling pesat di Amerika, dari segi jumlah dan ekonomi, maka mereka merupakan sasaran empuk pemasar di Amerika.Subkultur UsiaDi bagi menjadi dua kategori yaitu Babyboomers, dan Elderly. Babyboomers atau Yuppies/Young Upwardly Mobile Professionals berusia 25-45 tahun, konsumsinya sangat tinggi, mereka banyak membeli untuk keperluan pribadi. Kelompok ini dibagi menjadi dua kategori lagi, yaitu young babyboomers (25-29 tahun), yang biasnya masih tinggal dengan orang tua dan older babyboomers (30-45 tahun), yang biasanya sudah menikah dan hidup mandiri. Yuppies sejauh ini adalah yang paling dicari dalam subgrup baby bloomers. Meskipun hanya 5% dari populasi, namun mereka memiliki penghasilan yang baik, berpendidikan tinggi, dan berada dalam jenjang karir yang menjanjikan. Kalau membahas pada pembelanjaan mereka, maka mereka suka berbelanja produk dari brand-brand ternama.Lain lagi dengan elderly. Orangtua biasanya memiliki persepsi yang berbeda soal umur . Ada empat persepsi berbeda mengenai umur a. Feel age : mereka merasa setua apab. Look age : bagaimana mereka terlihatc. Do-age : seberapa terlibat mereka pada kelompok berusia tertentud. Interest age : seberapa sama ketertarikan mereka dengan kelompok berusia tertentu Bagi marketer, ini menggarisbawahi bahwa lebih baik memiliki persepsi berbeda soal umur ketika berhadapan dengan konsumen yang dewasaBiasanya marketer menghindari kelompok berusia tua, tapi sekarang mereka menjadi ingin tahu lebih jauh tentang kelompok yang satu ini. Mereka biasanya tertarik pada orang tua yang memiliki kelebihan dibanding orang tua yang lainnya (misalnya yang aktif atau lulusan sarjana)Kelompok orang tua ternyata tidak homogen. Mereka lebih terdiversifikasi dalam ketertarikan, opini, dan perbuatan. Karenanya, mereka masih terbagi lagi menjadi beberapa grup, misalnya young old (65-74 tahun), the old (75-84 tahun), dan old old (85 ke atas). Dengan membuat target market yang spesifik, maka marketer akan mendapat insight konsumen yang relevan.Perilaku belanja orangtua antara lain : suka membayar dengan uang cash, memakai kupon, menghindari kartu kredit, menyiapkan shopping list, dan membandingkan toko yang satu dengan toko yang lainDalam berkomunikasi dengan orangtua, marketer seharusnya berhati-hati agar tidak mempermalukan konsumennya. Selain itu, mereka juga harus-harus berhati-hati dalam beriklan, karena orangtua menganggap diri mereka dipotret negatif dalam iklan. Orangtua biasanya menghabiskan waktu mereka dengan menonton TV dan membaca koran. Subkultur SeksMasyarakat telah menentukan peran dan ciri tertentu bagi laki-laki dan perempuan. Meskipun belakangan peran dan ciri tersebut tidak lagi diasosiasikan secara kuat pada masing-masing gender, namun banyak iklan masih terpengaruh oleh peran yang berhubungan dengan identitas seksual dan selera konsumen masih dipengaruhi oleh faktor-faktor peran gendernya.Dalam masyarakat, masih sering dijumpai produk yang diasosiasikan dengan gender tertentu. Meskipun produk male only atau female only telah kabur, namun laki-laki dan perempuan masih sering mengasosiasikan produk dengan gender. Karena itu, marketer bukan hanya mempertimbangan jenis kelamin target market, melainkan juga persepsi jenis kelamin tersebut dalam iklan-iklan mereka• Wanita BekerjaWanita yang bekerja telah menarik perhatian marketer, terutama wanita bekerja yang telah menikah. Mereka beranggapan bahwa istri yang bekerja adalah target market berjumlah besar dan terus berkembang, dan mereka perlu dibedakan dengan wanita yang hanya menjadi ibu rumah tangga. Wanita muda yang bekerja dan punya anak adalah segmen yang berkembang paling cepat. Secara umum, perempuan telah dibedakan menjadi beberapa segmen : a. Stay at home wives (28%)b. Plan to work housewives (13%)c. Just a job working women (37%)d. Carier oriented working woman (22%)Dalam perilaku konsumennya, wanita bekerja lebih sedikit shopping, namun seorang yang loyal terhadap brand dan toko. Mereka suka berbelanja saat malam atau weekend. Mereka juga sering mengeluh tentang role overload.Salah satu penelitian menunjukkan bahwa homemaker advertisement lebih menarik pada kelompok little-desire-to-work, sementara career ads lebih menarik bagi kelompok high-desire-to-work. Karenanya, marketer kini menarget lebih spesifik pada wanita yang berorientasi pada karir. Interaksi SubkulturalPerlu diingat bahwa konsumen kadang merupakan bagian dari beberapa subkultur berbeda, sehingga marketer harus mengerti bagaimana subkultur yang berbeda ini berinteraksi. Iklan promosi seharusnya tidak dibatasi hanya kepada satu subkultur saja. —— KONSEP MEREK Merek dapat diartikan sebagai sebuah nama yang mewakili produk secara keseluruhan. Baik produk itu sendiri, jasa yang diberikan produk tersebut, perusahaan yang memproduksi, dan hal-hal terkait lainnya. Semua itu merupakan suatu kesatuan yang diwakili oleh sebuah simbol yang bernama merek. Merek yang melabeli sebuah produk dan sebagai wakil dari sesuatu yang dipasarkan menjadi penanda bagi sebuah produk sekaligus pembeda dengan produk-produk lainnya. Merek sendiri berfungsi sebagai value indicator yaitu menggambarkan seberapa kokoh value atau nilai yang ditawarkan kepada pelanggan. Jadi, merek menggambarkan nilai yang ditawarkan dan mempunyai peranan penting bagi konsumen dalam menetapkan pilihannya. Oleh karena itu, persaingan merek saat ini begitu dominan. Merek dianggap sebagai aset perusahaan yang paling berharga. Merek mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi jalannya sebuah industri, apapun bentuknya. Merek mempunyai berbagai peran, diantaranya adalah: – Merek yang sukses dapat menjadi penghambat munculnya merek-merek baru yang mewakili produk-produk dari pesaing– Menjadi pembeda dengan produk lainnya.– Sebagai alat bagi perusahaan untuk mencapai nilai ekonomis. Contoh : Nokia, Sony Ericsson, Motorola, dan lain-lain. KONSEP EKUITAS MEREK Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada perusahaan dan para pelanggan perusahaan. (David A. Aaker, 1997) Teori-teori Tentang Ekuitas MerekSecara umum menurut Farquhar perspektif nilai ekuitas merek dapat dilihat dari 3 sudut pandang, yaitu : 1. Perspektif perusahaan (firm’s perspective)2. Perspektif perdagangan (trade’s persepective)3. Perspektif konsumen secara individual (individual consumer’s perspective)Menurut Farquhar, terdapat tiga cara untuk memperoleh ekuitas merek, yaitu dengan cara membangun (built it), meminjam (borrow it), dan membelinya (buy it),Dalam membangun sebuah merek yang kuat menurut Farquhar ada tiga elemen yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. A Positive Brand EvaluationAgar sebuah merek mendapatkan positive evaluation dalam benak konsumen, sebuah perusahaan harus mempunyai sebuah produk yang berkualitas.2. An Accessible Brand Attitude Accessible brand attitude menunjukkan seberapa cepat sebuah individu dapat menyimpan merek dalam ingatannya.3. A consistent brand image. Sedangkan Kevin Lane Keller memperkenalkan konsep brand equity yang berdasarkan pada pelanggan (customer based brand equity), yang berartipengetahuan akan merek (brand knowledge) yang dimiliki pelangganmembutuhkan tanggapan pemasaran yang berbeda-beda untuk membangun suatu merek. Brand knowledge menurut Keller dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Brand awareness Brand awareness adalah kemampuan dari konsumen untuk mengidentifikasi merek dalam kondisi yang berbeda-beda, yang terdiri dari brand recognition dan brand recall.2. Brand image.. Brand image adalah persepsi dari konsumen akan sebuah merek yang muncul (reflected) dari asosiasi suatu merek yang ada diingatan konsumen. Ekuitas merek dapat dikelompokkan dalam empat kategori yang meliputi: 1. Kesadaran merek (brand awareness)Kesadaran merek (brand awareness) menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.2. Asosiasi merek (brand association)Asosiasi merek (brand association) menunjukkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, selebritis (spoke person) dan lainlain.3. Persepsi kualitas (Perceived quality)mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhankualitas/keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan.4. Loyalitas merek (brand loyalty)Loyalitas merek (Brand loyalty) mencerminkan tingkatketerikatan konsumen dengan suatu merek produk Teori dari Aaker ini akan dibahas lebih dalam lagi pada bagian selanjutnya, sebagai landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini (Durianto,dkk,2001: 4). Aaker dan Keller adalah peneliti yang paling popular yang meneliti bidang ini dan mereka berdua mempunyai pandangan mengenai konsep brand equity yang terkenal dan digunakan secara luas. Keduanya memiliki sudut pandang yang sama yaitu berorientasi pada konsumen dan menitik beratkan pada kepentingan dari brand awareness dan brand association. Konsep brand equity dari Aaker memiliki kelebihan karena didalamnya juga membahas akan aspek perceivedquality dan meskipun Aaker tidak membahas brand attitude sebagai dimensibrand equity seperti Farquhar, tetapi Aaker menggunakan konsep yang sangat mirip yang dinamakan brand loyalty. Loyalitas disini pada akhirnya menunjukkan perilaku yang sangat kuat (Sanna,2003: 15). Seperti yang dijelaskan pada awal, dalam penelitian ini tidak mengukur brand equity secara eksak, karena itu memahami komponen brand equity yang dikembangkan Aaker akan sangat membantu dan akan dibahas lebih dalam pada bagian selanjutnya dalam penelitian ini. Kategori Ekuitas Merek Aset dan liabilitas yang mendasari ekuitas merek berhubungan dengannama atau sebuah simbol sehingga jika dilakukan perubahan terhadap nama dan simbol merek, beberapa atau semua aset dan liabilitas yang menjadi dasar ekuitas merek akan berubah pula. (Durianto,dkk, 2001: 4). Aset dan liabilities yang menjadi dasar ekuitas merek tersebut dapat dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu : (Aaker,1997: 23).1. Loyalitas merek (brand loyalty)2. Kesadaran merek (brand awareness)3. Kesan kualitas (perceived quality)4. Asosiasi merek (brand association)5. Aset-aset merek lainnya Keempat elemen ekuitas merek diluar aset-aset merek lainnya dikenaldengan elemen-elemen utama dari ekuitas merek, elemen ekuitas merek yangkelima secara langsung akan dipengaruhi oleh kualitas dari empat elemen utamatersebut. • Aset-aset dalam ekuitas merek ini dapat membantu pelanggan dalam menafsirkan, memproses dan menyimpan informasi yang terkait dengan produk dan merek tersebut• Ekuitas merek dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam penggunaan atau kedekatan, asosiasi dengan berbagai karateristik merek• Kesan kualitas dan asosiasi merek dapat menguatkan konsumen dengan pengalaman menggunakannya. Selanjutnya ekuitas merek juga mampu memberikan nilai pada perusahaan, karena (Aaker, 1997: 26): 1. Ekuitas merek yang kuat dapat mempertinggi keberhasilan program dalam memikat konsumen baru atau merangkul kembali konsumen lama. Promosi yang dilakukan juga akan lebih efektif jika merek sudah dikenal, ekuitas merek juga dapat menghilangkan keraguan konsumen terhadap kualitas merek2. Empat dimensi ekuitas merek yaitu kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan aset merek lainnya dapat mempengaruhi alasan pembelian konsumen dan mempengaruhi kepuasan konsumen dengan kata lain dapat menguatkan loyalitas pada merek. Bahkan seandainya keempat dimensi tersebut diatas tidak penting dalam proses pemilihan merek, loyalitas merek tetap dapat mengurangi rangsangan untuk mencoba merek-merek lain. Loyalitas merek yang dimiliki juga merupakan hal penting dalam merespon inovasi yang dilakukan para pesaing.3. Ekuitas merek yang kuat memungkinkan perusahaan memperoleh margin yang lebih tinggi dengan menetapkan harga premium (premium price), dan mengurangi ketergantungan pada promosi yang membutuhkan biayayang besar tersebut, sehingga dapat diperoleh laba yang tinggi.4. Ekuitas merek yang kuat juga dapat digunakan sebagai dasar untuk pertumbuhan dan perluasan merek kepada produk lainnya atau menciptakan bidang bisnis baru yang terkait yang biayanya akan jauh lebih mahal untuk dimasuki tanpa merek yang memiliki ekuitas merek tersebut.5. Ekuitas merek yang kuat juga dapat meningkatkan penjualan karena mampu menciptakan loyalitas pada saluran distribusi, supermarket/took dan pengecer lainnya tidak akan ragu bahkan mencari produk yang memiliki ekuitas merek yang tinggi untuk dijual kepada konsumen, sehingga dapat memperbesar volume penjualan produk tersebut.6. Aset-aset ekuitas merek juga dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan dengan memanfaatkan celah-celah yang tidak dimiliki pesaing, yang menghadirkan rintangan nyata terhadap competitor. MENINGKATKAN EKUITAS MEREK Ekuitas merek tergantung pada upaya membangun merek (branbuilding effort) yang dilakukan. Dan nilai ekuitas ini akan berubahubah naik atau turun tergantung pada upaya yang dilakukan. Upaya-upaya meningkatkan ekuitas merek merupakan hal yang penting. Karena ekuitas merek yang tinggi tidak terjadi dengan sendirinya. Melainkan dapat ditingkatkan dengan cara-cara tertentu. Cara untuk meningkatkan ekuitas merek dapat dilakukan dengan memilih nama atau logo identitas merek yang baik. Selain itu bisa juga melalui program pemasaran dan komunikasi pemasaran. Usaha komunikasi pemasaran yang efektif dan konsisten sangat dibutuhkan untuk membangun dan mempertahankan ekuitas merek. Merek produk yang memilik ekuitas yang tinggi adalah produk yang memiliki kualitas tinggi dan merepresentasikan nilai yang baik. Semakin tinggi ekuitas merek, akan semakin tinggi pula value yang akan diberikan merek tersebut kepada konsumen. Apabila ekuitas merek meningkat, maka akan menumbuhkan loyalitas konsumen pada produk atau merek tersebut. CO-BRANDING DAN INGREDIENT BRANDING Co-Branding merupakan bentuk aliansi dua atau tiga merek dalam suatu kemitraan yang secara potensial dapat meningkatkan ekuitas merek masing-masing, termasuk profitabilitas mereka. Persyaratan yang paling penting bagi kesuksesan co-branding adalah adanya “kesesuaian yang logis” (logical fit) antara kedua merek, sehingga merek yang telah beraliansi dapat memaksimalkan kekuatan tiaptiap merek dan meminimumkan kelemahannya.Misalnya, cobranding yang terjadi antara brand Happy Meal dari McDonald dengan brand Disney. Happy Meal merupakan lini produk McDonald yang ditargetkan untuk anak-anak dan Disney merupakan produsen film, karakter dan media hiburan lain yang memiliki target utama yang sama. McDonald berhak menggunakan karakter mainan dari film Disney untuk meningkatkan daya tarik dari produk mereka dan Disney memperoleh keuntungan berupa promosi film mereka yang baru. Ingredient branding adalah jenis khusus dari aliansi antar merek. Penggunaan merek ingredient memiliki keuntungan dan kerugian bagi merek utama. Keuntungan penggunaan merek ingredient adalah mampu meningkatkan ekuitas dari merek utama. Misalnya, rokok Malboro yang kini menggandeng Sampoerna untuk memasarkan produknya di Indonesia. Hal ini terlihat dari iklan Malboro yang mencantumkan kalimat: Rokok yang dibuat dengan cengkeh asli Indonesia.Sebaliknya, ingredient branding pun memiliki kelemahan yaitu risiko bagi merek utama hanya dianggap sebagai barang komoditas. Hal ini mungkin saja terjadi bila ekuitas merek ingredient amat besar sehingga mengalahkan merek utama. MENYUSUN KONSEP MEREK Komunikasi pemasaran memiliki peran kunci dalam membentuk citra merek dan dalam meningkatkan penjualan sebuah merek. Ketatnya situasi persaingan usaha, perkembangan teknologi, dan perubahan perilaku konsumen membuat pemasar harus menerapkan komunikasi pemasaran terpadu. Strategi penempatan merek adalah salah satu strategi dalam komunikasi pemasaran terpadu. Strategi ini dinilai lebih efektif dibandingkan strategi komunikasi iklan melalui media televisi. Konsep strategi penempatan merek sudah ada sejak lama dan terus berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Dengan mempelajari, memahami dan mengimplementasikan strategi tersebut, perusahaan dapat memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan komunikasi pemasaran secara efektif dan efisien.Brand-concept management adalah upaya untuk meningkatkan ekuitas dan loyalitas konsumen yang berkelanjutan. Dimana manajemen konsep merek ini dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, implementasi, dan pengendalian suatu konsep merek sepanjang masa hidup merek tersebut. Menyusun suatu konsep atau arti merek yang spesifik dapat dicapai melalui pemenuhan salah satu dati tiga kategori kebutuhan konsumen, yaitu kebutuhan fungsional, kebutuhan simbolik, atau experiential. Konsumen mempunyai kebutuhan, sedangkan merek mepunyai atribut dan cirri yang dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, manfaat merek adalah kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan konsumen.Manajemen konsep merek yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan fungsional (functional needs) berusaha untuk menyediakan solusi bagi masalah-masalah konsumsi atau potensi permasalahan yang dapat dihadapi oleh konsumen. Pemenuhan kebutuhan fungsional adalah bentuk yang paling nyata dari manajemen konsep merek. Secara berkala, pemasar consumer goods juga berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan kenyamanan, keamanan, kesehatan, kebersihan, dan lain-lain. Keseluruhan itu merupakan kebuthan fungsional yang dapat dipenuhi oleh manfaat merek. Contohnya, pada iklan obat nyamuk elektrik. Iklan tersebut adalah suatu alat pemenuhan kebutuhan konsumen untuk membunuh nyamuk dan dapat memberikan kenyamanan dengan tidak adanya asap yang menganggu tidur. Dapat menjaga kesehatan saat tidur, karena tidak ada asap yang menganggu pernapasan..Pemenuhan kebutuhan simbolis (symbolic needs) diarahkan pada keinginan konsumen dalam upaya memperbaiki diri, dihargai sebagai anggota dari suatu kelompok, afiliasi, dan rasa memiliki. Manajemen konsep merek yang ditujukan bagi pemenuhan kebutuhan simbolis ini berupaya mengasosiasikan kegunaan merek dengan kelompok, peran, atau citra diri yang diinginkan. Contohnya dapat kita lihat pada iklan rokok. Pada iklan rokok, penyajian iklan dan merek yang disuguhkan membuat konsumen tahu bahwa rokok hanya dikhususkan bagi kaum pria saja. Menunjukan bahwa lelaki yang mengkonsumsi rokok terlihat keren dan gentle.Pemenuhan kebutuhan experiential (experiential needs) merupakan representasi dari keinginan mereka akan produk yang dapat memberikan rasa senang, keanekaragaman, dan stimulasi kognitif. Manajemen konsep merek ini diarahkan pada kebutuhan experiential mempromosikan merek sebagai sesuatu yang istimewa dan mempunyai cita rasa yang tinggi atau kaya dengan potensi stimulais kognitif. Dapat kita lihat pada iklan shampoo Sunsilk. Dalam iklan shampoo Sunsilk, Ariel terlihat sangat terpesona pada keindahan rambut wanita yang menggunakan shampoo Sunsilk. Hal ini menunjukkan bahwa Sunsilk memiliki kemampuan untuk menciptakan rambut yang indah dan halus, sehingga jika ada wanita yang mengkonsumsi shampoo Sunsilk rambut mereka juga tampak indah mempesona. PENAMAAN MEREK Nama merek sangat penting karena nama merek yang mengaktifkan sebuah citra dalam pikiran masyarakat. Nama merek dapat membangkitkan perasaan berupa kepercayaan, keyakinan, keamanan, kekuatan, keawetan, kecepatan, status, dan asosiasi lainyang diinginkan.Pengaruh nama merek: 1. Mempengaruhi kecepatan konsumen menyadari suatu merek2. Mempengaruhi citra merek sehingga 3. Memainkan peran penting dalam pembentukan ekuitas merek. Langkah-langkah penamaan merek1. Menetapkan spesifikasi tujuan nama merekMengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan dicapai dan memeperhatikan penyeleksian suatu nama yanga akan sukses melekatkan merek pada khalayak, mampu menciptakan citra yang baik dan membedakan dengan merek yang lain.2. Menciptakan kandidat nama-nama merekMenggunakan kemampuan berpikir kreatif dan curah pendapat.3. Mengevaluasi kandidat nama-nama merekNama-nama yang telah muncul dievaluasi dengan kriteria, seperti relevansinya dengan produk, daya pikat, dan daya tarik.4. Memilih satu nama merekMenyeleksi satu nama final dari beberapa pilihan nama yang telah ditentukan.5. Mendaftarkan merek dagang Mengajukan pendaftaran merek dagang. Syarat nama merek yang bagus: – Membedakan suatu merek dari penawaran kompetitif.– Mendeskripsikan merek beserta atribut/manfaatnya.– Mencapai kecocokan dengan citra merek yang diinginkan, serta dengan desain produk dan kemasannya.– Gampang diingat dan mudah diucapkan.– Beberapa pengecualian bagi ”aturan-aturan”. —— Ngomongin soal branding, sebenarnya apa yang ingin kita branding? Produk? Benar tapi kurang tepat karena ada begitu banyak roduk yang beredar di pasaran. Contohnya coklat. Ada banyak perusahaan yang melemparkan coklatnya ke pasaran. Untuk membedakannya mereka memberikan nama dagang pada si coklat. Nama dagang/ merek inilah yang akan di branding oleh perusahaan. Shimp (1997) dalam bukunya Advertising, Promotion, and Supplemental Aspects of Integrated Marketing Communications mengatakan bahwa komunikasi pemasaran (iklan dan promosi) merupakan faktor yang sangat penting untuk membangun merek yang positif. Karena memiliki kaitan yang sangat erat dengan aspek finansial maka kemudian istilah merek ini disebut dengan brand equity. Brand Equity Adalah seperangkat aset dan keterpercayaan merek yang terkait dengan sebuah merek (dapat berupa nama dan atau simbol), yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa, baik bagi pemasar/perusahaan maupun pelanggan. Hal ini dapat diketahui dari respon konsumen terhadap merek. Respon inilah yang akan mempengaruhi posisi serta tingkat penjualan. Respon yang baik dari konsumen menandakan bahwa merek tersebut telah mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Kepercayaan inilah yang mendorong konsumen untuk loyal pada merek. Dikemudian hari jika merek ini mengeluarkan produk lain, konsumen akan mempertimbangkan untuk membelinya. Menurut Soehadi (2005), kekuatan suatu merek (brand equity) dapat diukur berdasarkan 7 indikator, yaitu: 1. Leadership: kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun atribut non-harga.2. Stability: kemampuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.3. Market: kekuatan merek untuk meningkatkan kinerja toko atau distributor.4. Internationality: kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya atau masuk ke negara atau daerah lain.5. Trend: merek menjadi semakin penting dalam industri.6. Support: besarnya dana yang dikeluarkan untuk mengkomunikasikan merek.7. Protection: merek tersebut mempunyai legalitas (p. 147). Menurut Susanto dan Wijanarko (2004) yang mengadaptasi teori Aaker, brand equity dapat dikelompokkan ke dalam 5 kategori: a. Brand awarenessAdalah tingkat pengetahuan pelanggan untuk mengenali dan mengingat kembali sebuah brand serta dapat membedakannya dari brand lain. Ada 4 tingkatan brand awareness dalam benak konsumen : 1. Unaware of brand (tidak menyadari merek)Merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.2. Brand recognition (pengenalan merek)Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat seorang pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan pembelian.3. Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek)Pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk. Iistilah lainnya adalah pengingatan kembali tanpa bantuan. Karena berbeda dari tugas pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan merek tersebut.4. Top of mind (puncak pikiran)Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan orang tersebut dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek yang paling banyak disebutkan pertama kali merupakan puncak pikiran. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada di dalam benak konsumen. Hal ini terjadi karena produsen mampu menanamkan kepercayaan pada konsumen dalam bentuk iklan yang di lemparkan pada produsen secara terus menerus dan kontinyu. 4 indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh konsumen aware terhadap sebuah brand antara lain: 1. Recall yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya merek apa saja yang diingat.2. Recognition yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek tersebut termasuk dalam kategori tertentu. 3. Purchase yaitu seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu merek ke dalam alternatif pilihan ketika akan membeli produk/layanan.4. Consumption yaitu seberapa jauh konsumen masih mengingat suatu merek ketika sedang menggunakan produk/layanan pesaing. Brand awareness tidak dapat dipisahkan dengan teori keputusan pembelian. Teori AICDA (attention, interest, convince, desire, action) adalah suatu proses psikologis yang dilalui oleh Konsumen atau pembeli sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk. Prosesnya yang diawali dengan tahap : Menaruh Perhatian (Attention) adalah tahapan dimana konsumen sadar dan menaruh perhatian akan keberadaan produk kita. Tahapan ini adalah yang paling rendah serta kecil kemungkinan konsumen untuk membeli sebuah produk jika masih dalam tahap ini, tetapi ini adalah langkah awal seorang konsumen untuk melanjutkan ke keputusan pembelian berikutnya. Cara yang bisa dilakukan produsen adalah buat calon konsumen kita tahu akan keberadaan produk melalui promosi menggunakan iklan cetak, radio, TV, atau jaringan personal lainnya. 1. Tahap Ketertarikan (Interest). Pada tahap ini sudah adaketertarikan dalam benak konsumen untuk membeli produk namun kemungkinannya masih kecil, karena ketertarikan itu tidak hanya kepada satu produk saja. Ada beberapa pilihan produk yang membuat konsumen tertarik untuk membeli. Jadi yang perlu produsen lakukan adalah tahapan lebih dalam memberikan informasi produk, membujuk dan mampu memberikan alasan kenapa konsumen harus membeli produk yg kita tawarkan. Ajak mereka untuk ikut mencoba produk yang ditawarkan. 2. Tahap 3. Tahap meyakinkan dan menyeleksi (Convince) adalah tahapan penyeleksian alternatif pilihan-pilihan produk oleh konsumen menjadi lebih sedikit. Konsumen mempertimbangkan dari segi kebutuhannya, harga, keunggulan, dan alasan-alasan lain yang membuat beberapa produk tereleminasi dari pilihannya. Hasil yang didapat berupa pilihan-pilihan yang paling cocok dengannya. Karena pada tahap ini yang lebih memegang kuasa adalah konsumen maka produsen tidak mampu berbuat banyak untuk menangani tahap yang satu ini. Berhasrat/Berniat ( Desire ) Pada tahap ini biasanya konsumen sudah berhasrat dan condong menentukan pilihan terhadap satu produk dari pilihan lain yang ada. Di tahap ini seorang konsumen akan lebih banyak mencari tahu dan bertanya kepada produsen mengenai produk yang paling cocok. Di tingkat ini presentase konsumen untuk membeli sudah hampir 100 persen. Bagi produsen memberikan penawaran yang tidak dapat ditolak si kosumen, adalah cara 4. Tahap yang efektif dimana supaya timbul keinginan dan hasrat konsumen untuk membeli produk kita. Memutuskan untuk aksi beli ( Action ), tahapan terakhir dimana si konsumen mengambil tindakan untuk mulai membeli produk kita sekarang. 5. Tahap b. Perceived qualityDidefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen. Hal ini berkaitan dengan image brand di mata publik, pengalaman si konsumen dengan brand, opini yang dibentuk oleh media, serta dorongan orang lain. c. Brand associationAdalah sesuatu yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah produk.Asosiasi ini tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan.Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya.d. Brand loyalty Merupakan ukuran kesetiaan seorang pelanggan pada sebuah merek. Loyalitas memiliki tingkatan sebagaimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 1. Tingkat loyalitas yang paling dasar adalah pembeli tidak loyal atau sama sekali tidak tertarik pada merek-merek apapun yang ditawarkan. Dengan demikian, merek memainkan peran yang kecil dalam keputusan pembelian. Pada umumnya, jenis konsumen seperti ini suka berpindah-pindah merek atau disebut tipe konsumen switcher atau price buyer (konsumen lebih memperhatikan harga di dalam melakukan pembelian).2. Tingkat kedua adalah para pembeli merasa puas dengan produk yang digunakan, atau minimal tidak mengalami kekecewaan. Pada dasarnya, tidak terdapat dimensi ketidakpuasan yang cukup memadai untuk mendorong suatu perubahan, terutama apabila pergantian ke merek lain memerlukan suatu tambahan biaya. Para pembeli tipe ini dapat disebut pembeli tipe kebiasaan (habitual buyer).3. Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, namun memikul biaya peralihan (switching cost), baik dalam waktu, uang atau resiko sehubungan dengan upaya untuk melakukan pergantian ke merek lain. Kelompok ini biasanya disebut dengan konsumen loyal yang merasakan adanya suatu pengorbanan apabila melakukan penggantian ke merek lain. Para pembeli tipe ini disebut satisfied buyer.4. Tingkat keempat adalah konsumen benar-benar menyukai merek tersebut.Pilihan konsumen terhadap suatu merek dilandasi pada suatu asosiasi, seperti simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakannya, atau kesan kualitas yang tinggi. Para pembeli pada tingkat ini disebut sahabat merek, karena terdapat perasaan emosional dalam menyukai merek.5. Tingkat teratas adalah para pelanggan yang setia. Para pelanggan mempunyai suatu kebanggaan dalam menemukan atau menjadi pengguna suatu merek. Merek tersebut sangat penting bagi pelanggan baik dari segi fungsinya, maupun sebagai ekspresi mengenai siapa pelanggan sebenarnya(commited buyers). Brand Extension Atau Brand stretching adalah sebuah strategi pasar yang digunakan perusahaan untuk memperkenalkan produk baru dengan nama merek yang sama namun dalam kategori produk yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak pembelian dengan cara mendompleng merek induk yang sudah terlebih dahulu dikenal. Produsen mengincar brand awareness konsumen agar produk baru cepat dikenal. Produk baru ini disebut spin off. Ada beberapa macan tipe brand extension seperti : 1. Co-Branding Co-Branding merupakan bentuk aliansi dua atau tiga merek dalam suatu kemitraan yang secara potensial dapat meningkatkan ekuitas merek masing-masing, termasuk profitabilitas mereka. Persyaratan yang paling penting bagi kesuksesan co-branding adalah adanya “kesesuaian yang logis” (logical fit) antara kedua merek, sehingga merek yang telah beraliansi dapat memaksimalkan kekuatan tiaptiap merek dan meminimumkan kelemahannya.Beberapa contoh bentuk Co-baranding adalah : – Ingredients Co-Branding, mencakup pembentukan ekuitas merek untuk bahan, atau bagian yang terkandung dalam masing-masing produk yang bersifat melengkapi satu sama lain. Contohnya Betty Crocker’s brownie mix includes Hershey’s chocolate syrup. Ingredient branding pun memiliki kelemahan yaitu risiko bagi merek utama hanya dianggap sebagai barang komoditas. Hal ini mungkin saja terjadi bila ekuitas merek ingredient amat besar sehingga mengalahkan merek utama. -Same company Co-Branding, dimana sebuah perusahaan dengan lebih dari satu produk mempromosikan merek mereka masingmasing secara bersamaan. Contohnya Kraft Lunchables and Oscar Mayer meats -Joint venture Co-Branding, adalah kerja sama antara dua perusahaan yang memiliki target market yang sama untuk mengeluarkan sebuah produk. Contohnya Citibank menawarkan sebuah kartu kredit dimana jika memiliki kartu kredit tersebut maka secara otomatis pemegang telah menjadi anggota British Airways Executive Club. -Multiple Sponsor Co-Branding, melibatkan dua atau lebih perusahaan untuk membentuk sebuah aliansi dalam bidang teknologi, promosi, dan penjualan. Contohnya kerjasama antara Citibank/American Airlines/Visa credit card partnership. 2. Aliansi Strategis adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan masing-masing organisasi secara independen. Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung, namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target yang sama. Ada empat tipe aliansi strategi, yaitu joint venture, equity strategic alliance, non-equity strategic alliance, dan global strategic alliances. 1. Joint venture adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan menciptakan perusahaan yang independen dan legal untuk saling berbagi sumber daya dan akapabilitas untuk mengembangkan keunggulan bersaing. 2. Equity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan memiliki persentase kepemilikan yang dapat berbeda dalam perusahaan yang dibentuk bersama namun mengkombinasikan semua sumber daya dan kapabilitas untuk mengembangkan keunggulan bersaing. 3. Nonequity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan memiliki hubungan kontraktual untuk menggunakan sebagian sumber daya dan kapabilitas unik untuk mengembangkan keunggulan bersaing. 4. Global Strategic Alliances adalah kerjasama secara partnerships antara dua atau lebih perusahaan lintas negara dan lintas industri. Terkadang alinasi ini dibentuk antara korporasi (atau beberapa korporasi) dengan pemerintah asing. 3. Franchise Brand Franchise sendiri berasal dari bahasa latin yakni francorum rex yang artinya “bebas dari ikatan”, yang mengacu pada kebebasan untuk memiliki hak usaha. Pengertian Franchising (Pewaralabaan) adalah penjualan paket usaha komprehensif dan siap pakai yang mencakup merek dagang, material dan pengolaan manajemen. Dalam praktek pelaksanaannya, dapat dijumpai beberapa tipe franchising, yaitu : 1. trade name franchising dalam tipe ini franchisee memperoleh hak untuk memproduksi, sebagai contoh, PT. Great River memiliki hak untuk memproduksi pakaian dalam Triumph dengan lisensi dari jerman. 2. Product distribution franchising Dalam tipe ini, franchisee memperoleh hak untuk distribusi di wilayah tertentu, misalnya soft drink, cosmetics. 3. pure franchising/ bisiness format dalam tipe ini franchisee memperoleh hak sepenuhnya, mulai dari trademark, penjualan, peralatan, metode operasi, strategi pemasaran, bantuan manajemen dan teknik, pengendalian kualitas, dan lain-lain. Contohnya adalah restaurant, fash food, pendidikan, dan konsultan. Penggunaan brand extension dimaksudkan untuk menekan biaya promosi untuk produk baru. Karena bukan rahasia umum lagi bahwa biaya branding itu sangat fantastis jumlahnya bahkan bagi pemain besar sekalipun. Selain itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar agar sebuah merek menjadi top of mind dalam benak konsumen. Brand Architecture Arsitektur brand; hirarki atau tata urutan beberapa brand yan mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya; seringkali diawali dengan masterbrand, kemudian dijelaskan hubungannya dengan sub-brand, dan co branding. Beberapa skenario arsitektur brand: 1. Monolithic brand Skenario brand yang menggunakan satu brand tunggal dalam setiap produknya. Brand dipakai di semua lini produk dan jasa. Konsumen diharapkan mempunyai satu gambaran yang jelas tentang perusahaan ini, dan membuat keputusan pembelian karena loyalitas atau kepercayaan terhadap brand ini. Brand extension biasanya dinangun lewat general description. Kadang sering juga disebut Standalone atau Freestanding Brand. 2. Pluralistic Brand/Branded/Freestanding Brand Skenario brand yang menggunakan banyak brand dalam setiap lini produk dan jasa. Setiap brand disesuaikan dengan pasar sasaran yang spesifik. Biasanya nama dari parent brand atau masterbrand tidak terlihat, atau hanya diketahui dikalangan investor. 3. Sub-brand atau subsidiary Skenario sebuah brand yang menggunakan masterbrand digabungkan dengan brand lainnya yang berfungsi dengan nama atau jenis produk dan jasa. 4. Endorsed Brand Adalah skenario brand dimana terjadi sinergi pemasaran antara nama produk/divisi dengan brand utaanya. Sub-brand didukung penuh oleh kredibilitas masterbrand-nya. Brand Association Perasaan, kepercayaan, dan pengetahuan konsumen (pelanggan) mengenai sebuah brand. Hubungan ini didapat dari pengalaman konsumen dengan brand tersebut. Ketiga hal tersebut diatas harus tetap konsisten dengan brand positioning dan keunikanya. Proses asosiasi ini bisa disandingkan dengan tokoh, karakter, sifat, atau sikap tertentu. Brand Positioning Ada beberapa pengertian yang berkaitan dengan konsep positioning: 1. Keunikan posisi yang diadopsi oleh brand dalam lingkungan yang kompetitif untuk menjamin agar konsumen dalam pasar sasaran dapat mengenal brand tersebut dinanding brand yang lainnnya. Positioning melibatkan setiap elemen dalam bauran pemasaran yang ditetapkan. 2. Merupakan ide yang berbeda dan selalu diingat di dalam brand, di mna ide tersebut diharapkan selalu berada dalam benak pelanggan/calon konsumen 3. Adalah janji yang diperoleh berupa pengalaman setiap hari, baik besar maupun kecil; melalui pesan, produk/jasa. Apabila dilakukan dengan baik, positioning menciptakan hubungan emosional antara brand dengan pelanggan. Brand Attribute Keunikan sebuah produk, jasa, perusahaan(brand), di mana seorang pelanggan yang potensial akan menyeleksi dan menggunakannya dalam mengambil keputusan terhadap manfaat yang diperolehnya. Brand Building Proses yang sistematik dalam memahami dan mengelola persepsi/pengalaman yang dimiliki pelanggan dengan brand tertentu, dalam rangka menciptakan nilai tambah brand tersebut di tengah berbagai alternatif yang kompetitif. Brand Experience Interaksi masyarakat/konsumen dengan brand. Bebrapa interaksi dapat dipantau; sperti lingkungan ritel, periklanan, produk/jasa, situs, dsb. Beberapa interaksi lainnya tidak dapat dipantau; seperti komentar jurnalistik dan (promosi) dari mulut ke mulut (buzz); brand yang kuat akan timbul dari pengalaman yang konsisten (yang merupakan gabungan bentuk yang jelas dan unik secara keseluruhan pengalaman brand). Brand experience juga merupakan keseluruhan interaksi yang dimiliki masyarakat dengan prosuk, jasa atau organisasi. —— Pengertian Internet Marketing (E-Marketing) Pengertian Internet Marketing secara garis besar adalah melakukan suatu tindakan pemasaran produk atau suatu jasa yang di pasarkan melalui media internet (online). Dalam Pengertian Internet Marketing di sebut juga e-marketing atau epemasaran (electronic) dan tidak jauh berbeda dengan pemasaran secara offline. Internet Marketing (emarketing) adalah dari proses dan promosi dalam orgaminisasi yang menggunakan media online.” (Wikipedia) Itulah definisi Wikipedia, yang sering dijadikan rujukan otoritatif bagi para netter. Melanjutkan definisi itu, wikipedia menuliskan bahwa metode di dalam emarketing termasuk: search engine marketing, display advertising, e-mail marketing, affiliate marketing, interactive advertising and viral marketing. Definisi itu sangat cocok untuk perusahaan yang berbasis dunia nyata (brick and mortar business) yang menjadikan Internet hanya sebagai sebuah media. Sebagai “sarana baru” atau “pasar baru”, Internet hanya menjadi bagian kecil dari sebuah upaya marketing perusahaan yang jangkauannya sangat luas. Dalam pengertian ini, emarketing mungkin sangat dekat dengan fungsi promosi dan penjualan (sales) di dalam pengertian marketing tradisional. Tetapi bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi sepenuhnya di Internet (pasar, produk, layanan, interaksi, transaksi), seperti perusahaan mesin pencari (search engine), layanan hosting, social networking, dan sebagainya, pengertian emarketing tersebut terlalu sempit. Bahkan, untuk sebuah situs pribadi atau blog yang sepenuhnya hidup di dunia virtual, kebutuhan akan emarketing jauh lebih luas daripada sekedar promosi dan penjualan. Untuk perusahaan-perusahaan yang hidup di sepenuhnya di Internet, pengertian marketing yang umum mungkin lebih tepat. Meminjam kembali definisi dari Wikipedia, “Marketing is the process of identifying the consumers’ wants and needs and making the product to satisfy these.” Di dalamnya, ada aspek strategis, ada aspek teknis. Rasanya pengertian itu lebih pas. Supaya emarketing tidak hanya berkisar pada SEO, emai marketing, affiliate marketing yang merupakan satu bagian dari sebuah aktivitas marketing yang komprehensif. E-Marketing (Electronic Marketing) : Definisi dan Manfaat. Pengertian tentang E-Marketing menurut Armstrong dan Kottler (2004:74) adalah yang bisa diartikan sebagai berikut: EMarketing adalah sisi pemasaran dari E-Commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaanuntuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa melalui internet. Menurut American Marketing Association yang dikutip oleh Kleindl dan Burrow (2005) marketing adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari ide atau pemikiran konsep, harga, promosi dan distribusi. Marketing dapat diartikan lebih sederhana yakni pembangunan dan pemeliharaan hubungan yang saling memuaskan antara perusahaan dan konsumen. Saat ini marketing telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Aktivitas marketing menjadi lebih luas dengan adanya internet. Penggunaan internet dan fasilitas yang ada di dalam internet untuk melakukan aktivitas marketing dikenal sebagai e-marketing (Kleindl dan Burrow, 2005). Menurut Boone dan Kurtz (2005) e-marketing adalah salah satu komponen dalam e-commerce dengan kepentingan khusus oleh marketer, yakni strategi proses pembuatan, pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang dan jasa kepada pangsa pasar internet atau melalui peralatan digital lain. Sedangkan menurut Strauss dan Frost (2001) e-marketing adalah penggunaan data dan aplikasi elektronik untuk perencanaan dan pelaksanaan konsep, distribusi, promosi, dan penetapan harga untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi. Keuntungan yang dapat diberikan dengan adanya penggunaan E-marketing ini bagi perusahaan menurut Jamal (1996:18) yaitu: 1. Mampu menjangkau berbagai konsumen dalam suatu lingkungan yang belum dipenuhi oleh pesaing. 2. Target adalah konsumen yang telah terbagi ke dalam kelompok dan mengembangkan dialog berkelanjutan. 3. Transaksi binis secara elektronik dan dengan biaya yang rendah. E-mail dan data files dapat dipindahkan kepada konsumen yang terpilih atau semua konsumen dalam hitungan detik. 4. Jalur proses penjualan langsung dari produsen ke pengguna tanpa harus melewati jalur distribusi klasik. 5. Dapat menambahkan produk untuk dipasarkan secara cepat dan melakukan perubahan dalam rencana penjualan dengan sangat cepat. 6. Dapat melacak kegiatan penjualan yang sudah terjadi, langkah-langkahnya dan hasil yang didapat. 7. Dapat mengawasi pesaing. 8. Menciptakan dialog antara perusahaan dengan konsumen. 9. Dapat mendistribusikan program dan informasi produk melalui E-mail atau file transfer. eMarketing: definisi dan strategi. Apa itu www eMarketing? tentang World Wide Web (www) telah menyediakan roda besar di bidang perniagaan bagi banyak perusahaan. Melalui media tersebut, para pemain bisnis mendapatkan menfaat kecepatan, efisiensi, dan efektivitas pengeluaran dari penggunaan website untuk mendapatkan kembali keuntungan investasi dari periklanan dan promosi yang tidak didapatkan dalam promosi media tradisional. Beberapa bentuk aktivitas eMarketing yaitu iklan banner/tombol dan link-link website, email marketing dan newsletter, afiliasi marketing, klasifikasi produk online, dan pemanfatan mesin pencari. Bentuk-bentuk aktivitas tersebut dapat mewakili keseluruhan kegiatan marketing perusahaan dengan mengarahkan calon konsumen mengunjungi sebuah website penjualan online yang dimiliki perusahaan tersebut untuk meningkatkan statistik kunjungan dan penjualan. Apa saja Manfaat Bisnis www eMarketing? Beberapa manfaat yang diperoleh dari eMarketing antara lain: a. Branding. Produk, layanan, logo-logo perusahaan, dan penawaran dapat ditampilkan secara visual, bahkan saat ini semakin marak dengan audio dan video streaming yang terpasang melalui media internet. b. Direct Response (respon langsung). eMarketing menawarkan kecepatan. User dapat merespon dengan mudah dan cepat. Tentu hal ini mengantarkan pebisnis dalam mendapatkan hasil dengan segera dari kegiatan usaha promosi dan iklan melalui internet. c. Targeting (penentuan target pasar). Dengan teknologi yang digunakan (seperti rss, milis, forum, maupun kode-kode website tertentu) dapat mentarget pengguna atau calon konsumen. d. Tracking (pelacakan). Elemen yang paling kuat dari eMarketing ialah, hampir apa saja bisa dilacak dan bisa dilihat secara instan. Ini berarti, jika ada sesuatu dalam sistem yang tidak bekerja, anda bisa mengatasinya. e. Return on Investment (kembali modal). Karena kekuatan tracking yang begitu bagus, anda bisa memastikan bahwa modal anda dapat kembali. Dengan dapat menentukan seberapa banyak orang yang melakukan klik terhadap banner iklan atau link email, para pemilik usaha dapat mengkalkulasi kembalinya modal investasi dengan mudah. f. Inexpensive (tidak mahal). eMarketing, terutama email dan membeli keywords (kata kunci) pada mesin pencari internet adalah relatif murah, bahkan bisa dikatakan sangat murah. Biaya email biasanya sudah tergabung dengan biaya koneksi kepada Penyedia Jasa Layanan Internet (Internet Service Provider) yang masuk dalam layanannya. Pembelian keyword dapat dilakukan kepada perusahaan search engine seperti Google dan Yahoo. Apa saja Tipe www eMarketing yang Digunakan? Pemasaran secara online (eMarketing) dapat dikategorikan dalam beberapa elemen yang tertulis dalam poin-poin di bawah ini. Setiap metode mempunyai tujuan yang spesifik dan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebelum anda melakukan investasi eMarketing, pastikan anda menggunakan elemen yang tepat. Banner Advertisement (iklan melalui banner). Iklan melalui banner adalah file grafis (biasanya berukuran 468 x 60 pixels) yang dipasangkan pada website penyedia iklan. Iklan banner digunakan untuk mengarahkan pengunjung ke halaman website anda dan tentu saja harus disajikan semenarik mungkin untuk memancing calon pembeli membeli produk anda. Sponsorship. Anda bisa melakukan kegiatan tersebut untuk memancing calon pembeli, sama dengan tujuan poin sebelumnya. Classified Listings (daftar produk terklasifikasi). Seperti pada klasifikasi di surat kabar, klasifikasi online merupakan cara yang sangat baik memasang bisnis anda di depan orang-orang yang siap untuk membeli produk anda. Kekuatan dari klasifikasi online daripada klasifikasi offline ialah, user dapat mencari produk dengan cepat melalui form pencarian yang sudah terindeks dalam basis data. Tidak hanya itu, ada juga fitur pelelangan online, seperti di http://www.ebay.com. Email Marketing (pemasaran melalui email). Email marketing dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu: 1. Cara pertama, dengan meletakkan iklan atau sebuah pesan di dalam email newsletter orang lain. Contoh : ketika anda menerima sebuah newsletter dari perusahaan online A, terdapat pesan pengiklan, semacam banner. Ini adalah cara dahsyat untuk mentarget calon pembeli anda. 2. Cara kedua, dengan secara langsung mendistribusikan email anda kepada calon customer, yaitu berupa email penawaran biasa maupun dalam bentuk newsletter. Sampaikan informasi tentang produk yang ditawarkan tanpa kesan paksaan, sehingga calon konsumen dapat melakukan keputusan yang terbaik terhadap produk anda. 3. Cara ketiga, yaitu dengan menyediakan fasilitas email subsriber pada situs anda. Jika pengunjung situs melakukan pendaftaran email subsriber melalui situs anda, maka setiap kali anda melakukan update atau posting artikel maupun produk di website tersebut, maka pendaftar tersebut akan mendapat email notifikasi dan isi dari apa yang anda update. Anda dapat menggunakan RSS feed burner. Partnership / Affiliate Marketing (pemasaran metode afiliasi). Para pengiklan yang menjual produknya secara online dapat membangun jaringan afiliasi, yaitu melibatkan orang lain dalam penjualan produk. Contoh website yang menerapkan sistem afiliasi ini adalah http://www.amazon.com. Search Engine Marketing (pemasaran menggunakan mesin pencari). Banyak pengguna internet mencari informasi melalui search engine seperti Google dan Yahoo. Kebanyakan orang yang tidak tahu di mana harus mencari dan mendapatkan informasi mereka mencarinya di situs mesin pencari tersebut. Oleh karena itu, jika perusahaan anda belum dikenali publik atau bahkan sudah dikenali banyak orang, cara paling dahsyat yang anda lakukan adalah mendapatkan situs anda terdaftar dan terlampir di mesin-mesin pencari tersebut. Sangat penting bagi anda untuk memastikan bahwa situs anda terdaftar dan terlampir dalam mesin pencari terkenal seperti yang tersebut di atas. Banyak cara yang dapat dilakukan agar website anda terindeks pada mesin pencari tersebut yang dikenal dengan Search Engine Optimization. Social Networking (metode pemasarang menggunakan situs jejaring sosial). Beberapa situs social networking seperti Facebook, Friendster, Twitter, MySpace, Linkedln, dan MeetUp dapat anda gunakan sebagai senjata eMarketing anda. Beberapa situs social network yang mengijinkan menyertakan audio atau video klip antara lain: www.YouTube.com, www.Vsocial.com, www.MySpace.com, www.Grouper.com. Facebook dan Friendster juga menyediakan fasilitas embed audio dan video. Menggunakan situs jejaring sosial merupakan cara efektif untuk mendemonstrasikan kemampuan pengetahuan dan komunikasi anda. Banyak sekali situs jejaring sosial yang menyediakan kesempatan untuk berkolaborasi dengan orang lain dan saling memberi komentar. Namun hati-hati, jangan menulis sesuatu yang tidak menyenangkan hati, karena hal tersebut dapat menjadi boomerang dan menjatuhkan reputasi anda.