sales promotion

advertisement
SALES :
SALES PROMOTION
RUANG LINGKUP SALES PROMOTION
1. Sales promotion meliputi bujukan memberikan dorongan lebih
kepada konsumen agar membeli. Misalnya dengan memberikan
potongan harga, kupon, atau bonus. 2. Sales promotion didesain
untuk mempercepat proses penjualan dan memaksimalkan
penjualan. Teknik sales promotion dapat memotivasi konsumen
untuk membeli produk dengan kuantitas lebih banyak dan
mempercepat siklus pembelian.3. Sales promotion dapat dibagi
menjadi dua kategori, yaitu:
• Consumer-oriented promotionAktifitas
yang termasuk consumer-oriented promotion antara lain:
menyediakan sample, kupon, undian, potongan harga, bonus, event
pemasaran, dan lain-lain.• Trade-oriented promotionTrade-oriented
promotion meliputi kompetisi penjual, penghargaan bagi penjual,
pelatihan bagi penjual dan program-program lain yang diadakan
untuk memotivasi distributor agar berusaha lebih baik untuk
memasarkan produk kepada konsumen.
PERAN SALES PROMOTION
• Short-termismSales promotion merupakan alat promosi yang
dibutuhkan karena dapat bekerja dengan cepat dan dapat
memberikan dampak secara langsung. • Managerial Accountability
Adanya peningkatan tekanan pada manajer pemasaran untuk
bertanggung jawab akan pengeluaran mereka, kegiatan sales
promotion akan mempermudah manajer pemasaran dalam
menghitung segala pengeluaran, karena hasil dari aktivitas sales
promotion dapat dihitung lebih cepat dan lebih mudah.• Brand
performanceKemajuan teknologi memungkinkan penjual untuk
menyampaikan daya guna merek atau produk yang dipromosikan
dengan lebih efektif. • Brand expansionKeputusan yang harus dibuat
oleh konsumen semakin meningkat karena kualitas dan jenis merek
yang semakin meningkat pula. Sales promotion membuat para
konsumen lebih mudah dalam menentukan keputusan.• Competition
for shelf spaceSales promotion membantu para pengusaha pabrik
untuk memenangkan shelf space dan membantu penjual menarik
peningkatan kepadatan lalu lintas pertokoan dan penggunaan
sumber penghasilan yang terbatas.
TUJUAN SALES PROMOTION
Tujuan sales promotion adalah untuk mempengaruhi pembeli agar
mencoba menggunakan produk atau menganjurkan agar konsumen
menggunakan produk secara rutin. Tujuan dasar dari dilakukannya
sales promotion adalah untuk mendorong pembeli agar bertindak,
memulai rangkaian perilaku yang mengakibatkan aktivitas
pembelian. Tindakan ini terjadi pada tahap konatif dari rangkaian
perilaku. Itu mengambarkan high involvement atau low
involvement, dan menandakan proses kognitifJika tujuan pemasaran
adalah untuk memperkenalkan produk baru atau bermaksud untuk
memasuki pasar baru, maka tujuan berhubungan dengan keputusan
low involvement dan proses mendorong konsumen baru untuk
mencoba produk. Jika high involvement maka kegiatan sales
promotion tidak dilakukan hingga tingkat yang pantas dari
perkembangan sikap telah dilakukan melalui kegiatan periklanan
dan public relations. Jika produk telah tersedia di pasar, maka
tujuan dilakukannya sales promotion adalah adalah untuk
mendorong peningkatan angka pembelian dan menarik konsumen
dari produk pesaing. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
pengkonsumsian produk yang sudah ada atau mendorong pembeli
baru untuk mencoba menggunakan produk.Loyalty Program
Pertumbuhan loyalty programmes telah menjadi suatu
pengembangan promosional yang penting di beberapa tahun terakhi
inir. Ada suatu perkembangan pada loyalty cards, yang
mencerminkan peningkatan atas pemelihara pelanggan yang secara
konstan menemukan orang-orang baru. Apakah loyalty
dikembangkan dengan memberi harapan kepada para pembeli
untuk membuat pengulangan pembelian atau apakah rencana
teknik promosi penjualan yang mendorong pola pembelian yang
konsisten dan diperluas adalah suatu titik yang perlu untuk dibuat.
Loyalty dalam suatu tingkatan dapat dilihat untuk menjadi
peningkatan volume penjualan, loyalty mengembangkan perilaku
pembeli. Tingkat tinggi pada pengulangan pembelian, tidaklah
memerlukan suatu ukuran yang cukup; seperti mungkin ada
sejumlah faktor situational yang menentukan perilaku pembelian,
seperti ketersediaan merek.Pada tingkatan loyalty yang lain dapat
ditandai sebagai suatu sikap disposisi. O’Malley (1998) menyatakan
bahwa kepuasan pelanggan menjadi suatu ukuran sebagai
pengganti loyalty. Dia menunjukkan bahwa ada banyak bukti untuk
menunjukkan bahwa banyak pelanggan membeli berbagai macam
merek dan loyalty poligami itu. Pada semua tingkatan loyalty,
ingatan pelanggan adalah yang paling utama bukan perilaku
maupun ukuran sikap yang merupakan indikator yang cukup dari
loyalty yang benar. O’Malley menyatakan bahwa suatu kombinasi
dari keduanya menjadikan penggunaan lebih besar dan parameter
yang kembar cenderung bersikap relatif ( tidak ada alternatif) dan
bersifat melingdungi ( recency, frekwensi dan model moneter).
Kebutuhan untuk mengembangkan perilaku dan sikap pantas
berada di pusat loyalty programmer. Itu adalah tentang ketetapan
dan menggunakan informasi itu, segmentasi kemahiran dan
pengembangan tentang hubungan sesuai. Dalam rangka berubah
sikap ini adalah diperlukan untuk menyajikan produk, sampai
komunikasi sebagai merek tendensi untuk anjing kecil. Untuk
membantu hal ini, bagian dari program acara komunikasi mencakup
suatu on-pack promosi yang memberi harapan kepada para pembeli
menulis harus berbuat suatu contoh cuma-cuma, dengan begitu
dapat memperoleh akses ke nama mereka dan alamat.
KEY MOTIVATION FOR LOYAL BEHAVIOURKonsep loyalty telah
menarik banyak perhatian riset. Sebagian dari jenis loyalty yang
semakin umum yang dapat diamati:
Emotional Loyalty ini adalah
suatu kebenaran format loyalty dan dikendalikan oleh pribadi
dengan riil atau yang dirasa bernilai dan bermanfaat.Price Loyalty ini
adalah jenis loyalty yang dikendalikan oleh perilaku ekonomi yang
rasional dan motivasi yang utama adalah manajemen keuangan
atau keperluan keuangan.Incentivised Loyalty ini mengacu pada
para pembeli yang memilih-milih satupun merk yang disenangi yang
ditunjukkan melalui perngulangan pengalaman nilai menjadi loyal.
Monopoly Loyalty kelas dari loyalty ini muncul jika suatu konsumen
tidak punya pilihan pembelian dalam kaitan dengan suatu monopoli
nasional. ini, oleh karena itu, ini bukanlah suatu format loyalty yang
sebenarnya.Inertia format loyalty yang terakhir ini muncul ketika
seorang pembeli segan untuk berpindah merek dengan alasan
apapun juga.
Rencana loyalty telah didukung melalui penggunaan kartu pukulan.
Para pemakai dihadiahi dengan poin-poin setiap kali terjadi suatu
pembelian. Ini dikenal sebagai ‘ menunjuk program acara yang
diakui’, dengan mana para pemakai setia bisa membangun poin
yang diperlukan, yang sering disimpan pada suatu kartu, dan ‘yang
diuangkan’ pada suatu tanggal untuk hadiah atau barang dagangan.
Manfaat untuk perusahaan yang mendukung rencana tersebut
adalah adanya penghargaan yang dijanjikan untuk memotivasi
pelanggan agar lebih mengakui poin-poin dan dalam
pelaksanaannya meningkatkan mereka untuk merubah biaya-biaya,
yang secara efektif mengunci mereka ke dalam loyalty programme
dan mencegah mereka dari gerakkan merek pesaing.Perkembangan
teknologi terbaru berarti kartu cerdas yang dapat merekam
sejumlah informasi yang sangat besar, yang mana diperbaharui
setiap kali terjadi suatu pembelian. Jumlah potensi aplikasi untuk
kartu cerdas adalah luar biasa. Bagaimanapun, seperti halnya kartu
pukulan mengarahkan kelompok spesifik para pembeli agar dapat
diharapkan untuk menjadi lebih efisien dan tepat dan akan lebih
mudah untuk menjejaki individu target untuk aktivitas promosional
masa depan.
Kegunaan Strategis Sales Promotion
• Sales promotion digunakan untuk meningkatkan tingkat penjualan
jangka panjang. Dapat digunakan untuk mengenalkan produk baru,
atau digunakan untuk mempertahankan sebuah keeksistansian
sebuah produk.• Dapat digunakan untuk meningkatkan loyalitas
konsumen.• Dapat meningkatkan pengkonsumsian produk yang
sudah ada ataupun produk baru atau mendorong pembeli baik
pembeli baru ataupun pembeli yang sudah loyakl untuk untuk
menggunakan produk.
Sales Promotion Berorientasi Konsumens
Sasaran Sales Promotion Berorientasi Konsumen• Obtaining Trial
and RepurchaseSatu dari pentingnya penggunaan teknik sales
promotion adalah mendorong konsumen untuk mencoba produk
atau jasa baru. Alat-alat sales promotion telah menjadi bagian
penting dari strategi pengenalan suatu produk baru. Tingkat initial
trial bisa ditingkatkan melalui teknik-teknik seperti sampling,
couponing, and refund offers. Kesuksesan suatu produk baru tidak
hanya tergantung pada initial trial tetapi juga mendorong
persentase orang yang mencoba brand hingga membeli kembali
produk tersebut kemudian membentuk pola pembelian yang
berkelanjutan.
• Increasing Consumption of an Established BrandSales promotion
bisa menyebabkan beberapa perhatian baru pada suatu established
brand untuk membantu meningkatkan penjualan atau menjaga
market share dari para kompetitor. Marketer mencoba untuk
meningkatkan penjualan dari sebuah establish brand melalui
beberapa cara dan sales promotion bisa memainkan peranan
penting di tiap-tiap cara tersebut. Suatu cara meningkatkan
konsumsi atas produk adalah dengan mengidentifikasi kegunaan
baru dari brand.Strategi lain yang bisa digunakan yaitu melalui
promosi-promosi yang menarik minat baik nonuser suatu produk
maupun pengguna produk dari brand competitor. Sales promotion
bisa menarik nonuser dengan memberikan motivasi lebih untuk
mencoba produk, tetapi strategi yang lebih umum supaya penjualan
establish brand meningkat adalah menarik konsumen yang
menggunakan brand competitor. Hal tersebut dapat ditempuh
melalui cara-cara seperti kupon, bonus pack, atau premium offers.
Selain itu, marketer juga bisa meraih pengguna brand competitor
dengan sampling atau tipe-tipe lain program promosi.• Defending
Current CustomersDengan semakin banyaknya brand-brand baru
yang memasuki pasar setiap hari dan para competitor yang
mencoba meraih konsumen lewat iklan yang agresif dan usaha sales
promotion, banyak perusahaan mengarahkan program sales
promotion kepada konsumen-konsumen yang telah ada dan
mempertahankan pangsa pasar mereka.Hal yang bisa dilakukan
untuk mempertahankan konsumen yang sudah ada adalah
memenuhi mereka dengan produk-produk serta membawa
konsumen keluar dari pasar pada waktu-waktu tertentu. Misalnya
memberikan harga promosi atau kupon bonus pembelian atas suatu
produk.
• Targeting a Specific Market SegmentBanyak perusahaan
menfokuskan usaha marketing mereka pada segmen pasar yang
spesifik dan selalu mencari jalan demi meraih target audience
mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan alat-alat sales
promotion dan mengarahkan program-program sales promotion
pada status kelompok-kelompok pengguna secara spesifik.
• Enhancing Integrated Marketing Communication and Building
Brand Equity Tujuan akhir sales promotion berorientasi konsumen
adalah meningkatkan usaha-usaha IMC untuk brand atau
perusahaan. Membangun brand equity dan image biasanya
dilakukan melalui iklan. Tetapi, teknik sales promotion seperti
kontes dan premium offers sering digunakan untuk mengambarkan
perhatian kepada iklan, meningkatkan keterlibatan dengan
pesandan produk/jasa, serta membantu membangun hubungan
dengan konsumen.
Sales Promotion Berorientasi Perdagangan
1. Objectives of trade oriented sales promotionA. Obtain distribution
for new productsPromosi perdagangan biasanya digunakan untuk
mendorong retailer memberikan rak/tempat bagi produk baru.
Industri-industri menyadari bahwa rak yang tersedia di
supermarket, toko obat, dan retail outlet jumlahnya terbatas.
Sehingga mereka menyediakan retailers dengan financial insentif
untuk stok produk-produk baru.B. Maintain trade support for
established brandsPromosi perdagangan sering didesain untuk
memelihara distribusi dan mendukung perdagangan untuk
berdirinya merek. Merek pada tahap dewasa oleh siklus produknya
rentan kehilangan grosir dan eceran distribusi, khususnya jika
mereka tidak dibedakan dari competitor produk baru.
C. Encourage retailers to display established brandsTujuan lain dari
promosi berorientasikan perdagangan adalah mendorong retailers
untuk memajang dan mempromosikan sebuah merek. Pedagang
mengakui bahwa banyak tujuan pembelian dibuat pada saat
menampilkan promosi dengan cara yang istimewa dari penjualan.
Tujuan yang penting adalah mempertahankan retail store display
dari sebuah produk dari raknya yang biasanya.D. Build retails
inventoriesIndustri-industri biasanya menggunakan promosi
perdagangan untuk membangun inventarisasi tingkat pengecer atau
jaringan anggota yang lain.2. Types of trade oriented promotionsA.
Contests and incentivesIndustri-industri biasa menumbuhkan
persaingan atau program insentif special untuk lebih menstimulasi
upaya penjualan dan mendukung management reseller atau
personal seles. Persaingan atau program insensif dapat diarahkan
ke manager yang bekerja untuk sebuah grosir atau distributor
sebaik menyimpan atau department manager pada tingkat retail.
Industri sering mensponsori kontes untuk reseller dan
menggunakan hadiah seperti perjalanan atau barang berharga
sebagai imbalan untuk memenuhi kuota penjualan atau tujuantujuan lain.B. Trade allowances• Buying allowancesPembelian
tunjangan adalah kesepakatan atau diskon yang ditawarkan kepada
pedagang dalam bentuk pengurangan harga pada barang yang
dipesan selama periode yang tetap.Contohnya adalah gratis 1 untuk
setiap 10 kali pembelian.• Promotional allowancesSuatu bentuk
promosi dimana industri-industri produk memberikan pengurangan
harga untuk retailers dan wholesalers yang membeli produk
industry tersebut.
• Slotting allowancesSuatu bentuk promosi dimana bila retailers
mengadakan event atau kegiatan yang berhubungan dengan suatu
produk industry maka industry yang bersangkutan akan
memberikan pengurangan harga.C. Display and point of purchase
materialsDisplay POP (Point of Purchase) merupakan alat yang
penting dalam promosi karena dapat membantu industri untuk lebih
efektif dalam menunjukkan produk-produknya. Berdasarkan fakta
sebuah studi, keputusan membeli yang dilakukan oleh 2 dari 3
konsumer terjadi pada saat berada di retail store.D. Sales training
programsSuatu program dimana retailers dan wholesellers memberi
pelatihan pada resellers untuk meningkatkan penjualan, yaitu
dengan memberikan informasi seputar kegunaan, keuntungan dan
manfaat dari suatu produk.E. Trade showsAktivitas promosi penting
yang ditargetkan untuk resellers adalah trade shows yaitu sebuah
forum dimana industry-industri dapat mendisplay produk mereka
sehingga dekat dengan konsumen.F. Cooperative Advertising1.
Horizontal cooperative advertisingIklan yang disponsori oleh suatu
kelompok retailers atau organisasi lain penyedia produk atau jasa
utuk pasar.2. Ingredient sponsored cooperative advertising
Dukungan oleh industri raw materials ; hal itu bertujuan untuk
mempertahankan produk yang sudah ada yang termasuk material
company.3. Vertical cooperative advertisingIndustry membayar porsi
iklan yang dilakukan oleh retailers untuk mempromosikan produk
industrri.
Teknik-Teknik Sales Promotion
1. SALES PROMOTIONS :
MANUFACTURERS TO RESELLERS– Buying
allowanceDalam pembelian tertentu yang berlangsung pada waktu
tertentu, biasanya reseller akan mendapatkan potongan harga
sebesar x% dari harga sebenarnya. Dampaknya adalah peningkatan
dari pesanan rata-rata, mendorong toko baru untuk mencoba
produk dari perusahaan, atau menstimulasi pemesanan berikutnya.
– Count and recount allowanceAdanya allowance apabila produk
perusahaan dipajang di toko dalam periode waktu tertentu. Proses
matematikanya adalah sebagai berikut:
Opening stock+purchases-closing stock=stock entitled to receive
the agreed allowance
Tujuan dari allowance tipe ini adalah mencegah toko kehabisan stok
atas produk perusahaan, terutama dalam masa promosi.– Buy-back
allowanceAllowance tipe ini meneruskan count and recount
allowance, dimana pembelian setelah coun and recount alowance
akan mendapatkan bonus u ntuk mendorong pihak toko membeli
lagi produk perusahaan, bukan produk kompetitor.– Merchandise
allowanceTipe sales promosi yang ini adalah menyediakan hadiah
kepada reseller apabila reseller membeli produk perusahaan dalam
ukuran tertentu. Bagi perusahaan, keuntungannya adalah biaya
administrasi dan transportasi rendah karena menyatu dengan
pesanan produk. Sementara bagi reseller, mereka bisa mendapat
keuntungan di atas rata-rata dengan barang-barang gratis .
– Advertising allowanceAdvertising allowance bisa terjadi apabila
reseller bisa menunjukkan bahwa mereka bisa melakukan
promotional campaign yang melibatkan produk perusahaan.
Persentase allowance akan diberikan dalam pembelian produk
perusahaan dalam jangka waktu tertentu.a. Vertical advertising
Dalam vertical advertising, perusahaan mau berkontribusi dalam
promosi pihak reseller.b. Horizontal advertisingDalam horizontal
advertising, kompetitor ikut bergabung untuk mempromosikan the
product class dan dengan begitu dapat menstimulasi permintaan
utama.Keuntungan advertising allowance bagi perusahaan adalah
perusahaan bisa membeli lebih banyak space atau waktu karena
iklannya bersifat lokal, bukan nasional. Juga bisa memacu reseller
baru untuk menjadi distributor jika tujuannya untuk trial.•
HostagingAdalah kondisi dimana reseller memiliki kekuasaan di atas
perusahaan untuk memaksa perusahaan membuat trade promotion
dalam waktu yang berkesinambungan. Strategi untuk menghi ndari
hostaging adalah mengurangi frekuensi kesepakatan dagang,
mengalihkan biaya yang digunakan dalam perdagangan pada iklan
atau promosi, , dan memfokuskan diri pada differentiating merek
dengan harga yang murah.• Other forms of sales promotions aimed
at resellerMisalnya dealer contest yang bisa mengarahkan pada
peningkatan penggunaan produk perusahaan, dan lain-lain.
2. SALES PROMOTIONS :
RESELLERS TO CONSUMERSPromosi yang
dilakukan reseller atas produk perusahaan biasanya meningkatkan
jumlah pembeli baru dan hanya mempengaruhi sedikit pembeli
lama.3. SALES PROMOTIONS :
MANUFACTURERS TO CONSUMERS•
Methods for encouraging new users to try a product– Sampling
Merupakan miniatur produk yang dibagikan secara gratis yang
ditujukan untuk meraih pelanggan baru dan mempertahankan
pelanggan lama. Sample bisa berupa demonstrasi atau trial size
pack yang dibagikan dalam periode waktu tertentu.– CouponAdalah
voucher atau sertifikat yang membuat konsumen dapat membeli
produk perusahaan dengan harga yang lebih murah dalam jangka
waktu tertentu. Tujuannya adalah mendorong masyarakat untuk
mencoba produk baru dan mempertahankan kestabilan penjualan.
Ada tiga cara pendistribusian kupon :
a. Consumer direct distribution
Kupon dikirim melalui pos atau dari pintu ke pintu.b. Media direct
distributionMerupakan penyisipan kupon dalam media massa
dengan berbagai cara, misalnya free standing insert (memisahkan
lembaran yang berisi sejumlah kupon berbeda-beda), on-page
coupon (disisipkan dengan iklan), pop up (kupon di print pada kartu
dan disisipkan pada majalah), dan tips in (kupon dilem pada cover
majalah)c. Package direct distributionKupon disisipkan dalam
produk yang akan dijual, dengan tujuan meminimalisir biaya
distribusi.• Consumer deals– Price offAdalah pemotongan harga
secara langsung yang penawarannya tampak jelas dalam kemasan
atau display.– Bonus packsBonus packs menawarkan produk yang
lebih banyak dalam harga yang sama dengan biasanya.
– Bonus packsRefund dan rebate digunakan untuk membuat
konsumen mengirimkan bukti pembelian dan mereka akan
mendapatkan pengembalian sejumlah uang (cash refund). Sangat
efektif untuk meningkatkan trial pada produk baru.• Methods for
encouraging increased consumption-usage– PremiumAdalah
merchandise yang ditawarkan dengan gratis atau dengan harga
murah apabila kita membeli produk tertentu. Premium digunakan
untuk meningkatkan penjualan dengan menarik pembeli untuk
membeli ulang produk perusahaan, menstimulasi dorongan untuk
membeli, mendorong konsumen untuk berganti merk,dan
membatasi ruang gerak kompetitor.a. Direct premiumMensyaratkan
konsumen untuk hanya membeli produk dan mereka akan
mendapatkan merchandise secara gratis.b. Self-liquidating
Mensyaratkan konsumen untuk ikut berkontribusi dalam membiayai
merchandise yang mereka dapatkan, namun dengan harga di bawah
harga yang sebenarnya.– Contest and sweepstakesContest adalah
bentuk sales promotion dimana customer berkompetisi untuk
memenangkan hadiah atau uang berdasarkan kemampuan mereka.
Tipe ini membutuhkan bukti pembelian dan pemenang ditentukan
dengan beberapa kriteria. Sementara sweepstakes adalah sales
promotion dimana pemenang ditentukan dengan undian dan bukti
pembelian tidak dibutuhkan.
4. SALES PROMOTIONS :
THE SALES FORCE• ContestMemotivasi
para pihak yang terlibat di dalamnya untuk berkompetisi dengan
tujuan meningkatkan keuntungan perusahaan.• Sales meeting
Merupakan bentuk usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk
memberikan informasi mengenai produk pada sales force, bisa
berupa sales training dan sebagainya.5. Other sales promotion aids
Brosur adalah bentuk sales promotion yang digunakan untuk
memandu konsumen, reseller, dan sales force mengenai produk
perusahaan.Sales literature adalah bentuk sales promotion yang
digunakan untuk menumbuhkan kesadaran mengenai the potential
needs juga berguna untuk menjelaskan produk secara teknis dan
kompleks.
——
Subkultur dapat diartikan sebagai sebuah perbedaan yang terlihat
dan dapat diidentifikasi di dalam sebuah masyarakat yang besar.
Subkultur Nasional Konsumen merasa bangga dengan bahasa dan
adat leluhurnya, yang dimanifestasikan dengan konsumsi makanan
etnik, pulang kampung, dan konsumsi pakaian, musik etnik.
Di Amerika salah satu contohnya adalah masyarakat HispanicAmericans, yang terdiri dari Mexican, Puerto Rican, dan Cuban.
Mereka banyak terkonsentrasi di beberapa negara bagian tertentu di
Amerika. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa brand
preferences masyarakat Hispanic dan NonHispanic ternyata sangat
berbeda. Maka dari itu beberapa iklan produk yang digemari
masyarakat Hispanic, biasanya akan dikemas dengan bahasa dan
model yang dekat dengan budaya masyarakat Hispanic.
Subkultur KeagamaanPerilaku konsumen juga dipengaruhi oleh
kepercayaan agamanya, sehingga beberapa produsen
mengasosiasikan produk mereka dengan simbol-simbol dan
perayaan suatu agama. Selain itu agama juga banyak menentukan
proses pengambilan keputusan pembelian dalam keluarga.
Penelitian menunjukkan bahwa dalam keluarga Katolik keputusan
paling banyak ditentukan oleh suami.
Subkultur Geografi dan Regional Seseorang yang di negara bagian
berbeda, biasanya akan di identifikasi dengan ciri-ciri fisik dan
perilaku tertentu (contoh:
Amerika). Dan di setiap negara bagian
berbeda, memiliki cita rasa dan kegemaran yang berbeda terhadap
suatu benda, misalnya selera makanan, pakaian, dan lain
sebagainya, sehingga marketer bisa dengan mudah menembak
kelompok masyarakat dengan produk mereka yang spesifik.
Subkultur RasRas yang banyak dijumpai di Amerika, terdiri dari
white, black, Asian, dan American Indian. Masing-masing ras
memiliki gaya hidup dan gaya konsumsi yang berbeda.Black, (12%
di Amerika) mulai muncul masyarakat kulit hitam dengan kelas
ekonomi menengah keatas yang jumlahnya semakin meningkat.
Masyarakat kulit hitam kelas menengah biasanya memiliki perilaku
yang hampir sama dengan masyarakat kulit putih kelas menengah.
Tapi, konsumsi merek mereka berbeda, terutama masyarakat kulit
hitam kelas bawah yang pendidikan rendah. Maka itu, beberapa
produk diiklankan di media-media yang khusus untuk masyarakat
kulit hitam.Asian-Americans, termasuk masyarakat yang tumbuh
paling pesat di Amerika, dari segi jumlah dan ekonomi, maka
mereka merupakan sasaran empuk pemasar di Amerika.Subkultur
UsiaDi bagi menjadi dua kategori yaitu Babyboomers, dan Elderly.
Babyboomers atau Yuppies/Young Upwardly Mobile Professionals
berusia 25-45 tahun, konsumsinya sangat tinggi, mereka banyak
membeli untuk keperluan pribadi. Kelompok ini dibagi menjadi dua
kategori lagi, yaitu young babyboomers (25-29 tahun), yang
biasnya masih tinggal dengan orang tua dan older babyboomers
(30-45 tahun), yang biasanya sudah menikah dan hidup mandiri.
Yuppies sejauh ini adalah yang paling dicari dalam subgrup baby
bloomers. Meskipun hanya 5% dari populasi, namun mereka
memiliki penghasilan yang baik, berpendidikan tinggi, dan berada
dalam jenjang karir yang menjanjikan. Kalau membahas pada
pembelanjaan mereka, maka mereka suka berbelanja produk dari
brand-brand ternama.Lain lagi dengan elderly. Orangtua biasanya
memiliki persepsi yang berbeda soal umur . Ada empat persepsi
berbeda mengenai umur a. Feel age :
mereka merasa setua apab.
Look age :
bagaimana mereka terlihatc. Do-age :
seberapa terlibat
mereka pada kelompok berusia tertentud. Interest age :
seberapa
sama ketertarikan mereka dengan kelompok berusia tertentu
Bagi marketer, ini menggarisbawahi bahwa lebih baik memiliki
persepsi berbeda soal umur ketika berhadapan dengan konsumen
yang dewasaBiasanya marketer menghindari kelompok berusia tua,
tapi sekarang mereka menjadi ingin tahu lebih jauh tentang
kelompok yang satu ini. Mereka biasanya tertarik pada orang tua
yang memiliki kelebihan dibanding orang tua yang lainnya (misalnya
yang aktif atau lulusan sarjana)Kelompok orang tua ternyata tidak
homogen. Mereka lebih terdiversifikasi dalam ketertarikan, opini,
dan perbuatan. Karenanya, mereka masih terbagi lagi menjadi
beberapa grup, misalnya young old (65-74 tahun), the old (75-84
tahun), dan old old (85 ke atas). Dengan membuat target market
yang spesifik, maka marketer akan mendapat insight konsumen
yang relevan.Perilaku belanja orangtua antara lain :
suka membayar
dengan uang cash, memakai kupon, menghindari kartu kredit,
menyiapkan shopping list, dan membandingkan toko yang satu
dengan toko yang lainDalam berkomunikasi dengan orangtua,
marketer seharusnya berhati-hati agar tidak mempermalukan
konsumennya. Selain itu, mereka juga harus-harus berhati-hati
dalam beriklan, karena orangtua menganggap diri mereka dipotret
negatif dalam iklan. Orangtua biasanya menghabiskan waktu
mereka dengan menonton TV dan membaca koran.
Subkultur SeksMasyarakat telah menentukan peran dan ciri tertentu
bagi laki-laki dan perempuan. Meskipun belakangan peran dan ciri
tersebut tidak lagi diasosiasikan secara kuat pada masing-masing
gender, namun banyak iklan masih terpengaruh oleh peran yang
berhubungan dengan identitas seksual dan selera konsumen masih
dipengaruhi oleh faktor-faktor peran gendernya.Dalam masyarakat,
masih sering dijumpai produk yang diasosiasikan dengan gender
tertentu. Meskipun produk male only atau female only telah kabur,
namun laki-laki dan perempuan masih sering mengasosiasikan
produk dengan gender. Karena itu, marketer bukan hanya
mempertimbangan jenis kelamin target market, melainkan juga
persepsi jenis kelamin tersebut dalam iklan-iklan mereka• Wanita
BekerjaWanita yang bekerja telah menarik perhatian marketer,
terutama wanita bekerja yang telah menikah. Mereka beranggapan
bahwa istri yang bekerja adalah target market berjumlah besar dan
terus berkembang, dan mereka perlu dibedakan dengan wanita
yang hanya menjadi ibu rumah tangga. Wanita muda yang bekerja
dan punya anak adalah segmen yang berkembang paling cepat.
Secara umum, perempuan telah dibedakan menjadi beberapa
segmen :
a. Stay at home wives (28%)b. Plan to work housewives
(13%)c. Just a job working women (37%)d. Carier oriented working
woman (22%)Dalam perilaku konsumennya, wanita bekerja lebih
sedikit shopping, namun seorang yang loyal terhadap brand dan
toko. Mereka suka berbelanja saat malam atau weekend. Mereka
juga sering mengeluh tentang role overload.Salah satu penelitian
menunjukkan bahwa homemaker advertisement lebih menarik pada
kelompok little-desire-to-work, sementara career ads lebih menarik
bagi kelompok high-desire-to-work. Karenanya, marketer kini
menarget lebih spesifik pada wanita yang berorientasi pada karir.
Interaksi SubkulturalPerlu diingat bahwa konsumen kadang
merupakan bagian dari beberapa subkultur berbeda, sehingga
marketer harus mengerti bagaimana subkultur yang berbeda ini
berinteraksi. Iklan promosi seharusnya tidak dibatasi hanya kepada
satu subkultur saja.
——
KONSEP MEREK
Merek dapat diartikan sebagai sebuah nama yang mewakili produk
secara keseluruhan. Baik produk itu sendiri, jasa yang diberikan
produk tersebut, perusahaan yang memproduksi, dan hal-hal terkait
lainnya. Semua itu merupakan suatu kesatuan yang diwakili oleh
sebuah simbol yang bernama merek.
Merek yang melabeli sebuah produk dan sebagai wakil dari sesuatu
yang dipasarkan menjadi penanda bagi sebuah produk sekaligus
pembeda dengan produk-produk lainnya. Merek sendiri berfungsi
sebagai value indicator yaitu menggambarkan seberapa kokoh value
atau nilai yang ditawarkan kepada pelanggan. Jadi, merek
menggambarkan nilai yang ditawarkan dan mempunyai peranan
penting bagi konsumen dalam menetapkan pilihannya. Oleh karena
itu, persaingan merek saat ini begitu dominan. Merek dianggap
sebagai aset perusahaan yang paling berharga. Merek mempunyai
kontribusi yang sangat penting bagi jalannya sebuah industri,
apapun bentuknya. Merek mempunyai berbagai peran, diantaranya
adalah:
– Merek yang sukses dapat menjadi penghambat munculnya
merek-merek baru yang mewakili produk-produk dari pesaing–
Menjadi pembeda dengan produk lainnya.– Sebagai alat bagi
perusahaan untuk mencapai nilai ekonomis.
Contoh :
Nokia, Sony Ericsson, Motorola, dan lain-lain.
KONSEP EKUITAS MEREK
Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang
berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang
menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang
atau jasa kepada perusahaan dan para pelanggan perusahaan.
(David A. Aaker, 1997)
Teori-teori Tentang Ekuitas MerekSecara umum menurut Farquhar
perspektif nilai ekuitas merek dapat dilihat dari 3 sudut pandang,
yaitu :
1. Perspektif perusahaan (firm’s perspective)2. Perspektif
perdagangan (trade’s persepective)3. Perspektif konsumen secara
individual (individual consumer’s perspective)Menurut Farquhar,
terdapat tiga cara untuk memperoleh ekuitas merek, yaitu dengan
cara membangun (built it), meminjam (borrow it), dan membelinya
(buy it),Dalam membangun sebuah merek yang kuat menurut
Farquhar ada tiga elemen yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. A
Positive Brand EvaluationAgar sebuah merek mendapatkan positive
evaluation dalam benak konsumen, sebuah perusahaan harus
mempunyai sebuah produk yang berkualitas.2. An Accessible Brand
Attitude Accessible brand attitude menunjukkan seberapa cepat
sebuah individu dapat menyimpan merek dalam ingatannya.3. A
consistent brand image.
Sedangkan Kevin Lane Keller memperkenalkan konsep brand equity
yang berdasarkan pada pelanggan (customer based brand equity),
yang berartipengetahuan akan merek (brand knowledge) yang
dimiliki pelangganmembutuhkan tanggapan pemasaran yang
berbeda-beda untuk membangun suatu merek. Brand knowledge
menurut Keller dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Brand awareness
Brand awareness adalah kemampuan dari konsumen untuk
mengidentifikasi merek dalam kondisi yang berbeda-beda, yang
terdiri dari brand recognition dan brand recall.2. Brand image..
Brand image adalah persepsi dari konsumen akan sebuah merek
yang muncul (reflected) dari asosiasi suatu merek yang ada
diingatan konsumen.
Ekuitas merek dapat dikelompokkan dalam empat kategori yang
meliputi:
1. Kesadaran merek (brand awareness)Kesadaran merek
(brand awareness) menunjukkan kesanggupan seorang calon
pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu
merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.2. Asosiasi
merek (brand association)Asosiasi merek (brand association)
menunjukkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan
tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat,
atribut produk, geografis, harga, selebritis (spoke person) dan lainlain.3. Persepsi kualitas (Perceived quality)mencerminkan persepsi
pelanggan terhadap keseluruhankualitas/keunggulan suatu produk
atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan.4.
Loyalitas merek (brand loyalty)Loyalitas merek (Brand loyalty)
mencerminkan tingkatketerikatan konsumen dengan suatu merek
produk Teori dari Aaker ini akan dibahas lebih dalam lagi pada
bagian selanjutnya, sebagai landasan teori yang dipakai dalam
penelitian ini (Durianto,dkk,2001:
4).
Aaker dan Keller adalah peneliti yang paling popular yang meneliti
bidang ini dan mereka berdua mempunyai pandangan mengenai
konsep brand equity yang terkenal dan digunakan secara luas.
Keduanya memiliki sudut pandang yang sama yaitu berorientasi
pada konsumen dan menitik beratkan pada kepentingan dari brand
awareness dan brand association. Konsep brand equity dari Aaker
memiliki kelebihan karena didalamnya juga membahas akan aspek
perceivedquality dan meskipun Aaker tidak membahas brand
attitude sebagai dimensibrand equity seperti Farquhar, tetapi Aaker
menggunakan konsep yang sangat mirip yang dinamakan brand
loyalty. Loyalitas disini pada akhirnya menunjukkan perilaku yang
sangat kuat (Sanna,2003:
15). Seperti yang dijelaskan pada awal,
dalam penelitian ini tidak mengukur brand equity secara eksak,
karena itu memahami komponen brand equity yang dikembangkan
Aaker akan sangat membantu dan akan dibahas lebih dalam pada
bagian selanjutnya dalam penelitian ini.
Kategori Ekuitas Merek
Aset dan liabilitas yang mendasari ekuitas merek berhubungan
dengannama atau sebuah simbol sehingga jika dilakukan perubahan
terhadap nama dan simbol merek, beberapa atau semua aset dan
liabilitas yang menjadi dasar ekuitas merek akan berubah pula.
(Durianto,dkk, 2001:
4). Aset dan liabilities yang menjadi dasar
ekuitas merek tersebut dapat dikelompokkan menjadi lima kategori
yaitu :
(Aaker,1997:
23).1. Loyalitas merek (brand loyalty)2.
Kesadaran merek (brand awareness)3. Kesan kualitas (perceived
quality)4. Asosiasi merek (brand association)5. Aset-aset merek
lainnya
Keempat elemen ekuitas merek diluar aset-aset merek lainnya
dikenaldengan elemen-elemen utama dari ekuitas merek, elemen
ekuitas merek yangkelima secara langsung akan dipengaruhi oleh
kualitas dari empat elemen utamatersebut.
• Aset-aset dalam ekuitas merek ini dapat membantu pelanggan
dalam menafsirkan, memproses dan menyimpan informasi yang
terkait dengan produk dan merek tersebut• Ekuitas merek dapat
mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam pengambilan
keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam
penggunaan atau kedekatan, asosiasi dengan berbagai karateristik
merek• Kesan kualitas dan asosiasi merek dapat menguatkan
konsumen dengan pengalaman menggunakannya.
Selanjutnya ekuitas merek juga mampu memberikan nilai pada
perusahaan, karena (Aaker, 1997:
26):
1. Ekuitas merek yang kuat
dapat mempertinggi keberhasilan program dalam memikat
konsumen baru atau merangkul kembali konsumen lama. Promosi
yang dilakukan juga akan lebih efektif jika merek sudah dikenal,
ekuitas merek juga dapat menghilangkan keraguan konsumen
terhadap kualitas merek2. Empat dimensi ekuitas merek yaitu
kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan aset merek
lainnya dapat mempengaruhi alasan pembelian konsumen dan
mempengaruhi kepuasan konsumen dengan kata lain dapat
menguatkan loyalitas pada merek. Bahkan seandainya keempat
dimensi tersebut diatas tidak penting dalam proses pemilihan
merek, loyalitas merek tetap dapat mengurangi rangsangan untuk
mencoba merek-merek lain. Loyalitas merek yang dimiliki juga
merupakan hal penting dalam merespon inovasi yang dilakukan
para pesaing.3. Ekuitas merek yang kuat memungkinkan
perusahaan memperoleh margin yang lebih tinggi dengan
menetapkan harga premium (premium price), dan mengurangi
ketergantungan pada promosi yang membutuhkan biayayang besar
tersebut, sehingga dapat diperoleh laba yang tinggi.4. Ekuitas
merek yang kuat juga dapat digunakan sebagai dasar untuk
pertumbuhan dan perluasan merek kepada produk lainnya atau
menciptakan bidang bisnis baru yang terkait yang biayanya akan
jauh lebih mahal untuk dimasuki tanpa merek yang memiliki ekuitas
merek tersebut.5. Ekuitas merek yang kuat juga dapat
meningkatkan penjualan karena mampu menciptakan loyalitas pada
saluran distribusi, supermarket/took dan pengecer lainnya tidak
akan ragu bahkan mencari produk yang memiliki ekuitas merek
yang tinggi untuk dijual kepada konsumen, sehingga dapat
memperbesar volume penjualan produk tersebut.6. Aset-aset
ekuitas merek juga dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi
perusahaan dengan memanfaatkan celah-celah yang tidak dimiliki
pesaing, yang menghadirkan rintangan nyata terhadap competitor.
MENINGKATKAN EKUITAS MEREK
Ekuitas merek tergantung pada upaya membangun merek (branbuilding effort) yang dilakukan. Dan nilai ekuitas ini akan berubahubah naik atau turun tergantung pada upaya yang dilakukan.
Upaya-upaya meningkatkan ekuitas merek merupakan hal yang
penting. Karena ekuitas merek yang tinggi tidak terjadi dengan
sendirinya. Melainkan dapat ditingkatkan dengan cara-cara tertentu.
Cara untuk meningkatkan ekuitas merek dapat dilakukan dengan
memilih nama atau logo identitas merek yang baik. Selain itu bisa
juga melalui program pemasaran dan komunikasi pemasaran. Usaha
komunikasi pemasaran yang efektif dan konsisten sangat
dibutuhkan untuk membangun dan mempertahankan ekuitas
merek. Merek produk yang memilik ekuitas yang tinggi adalah
produk yang memiliki kualitas tinggi dan merepresentasikan nilai
yang baik. Semakin tinggi ekuitas merek, akan semakin tinggi pula
value yang akan diberikan merek tersebut kepada konsumen.
Apabila ekuitas merek meningkat, maka akan menumbuhkan
loyalitas konsumen pada produk atau merek tersebut.
CO-BRANDING DAN INGREDIENT BRANDING
Co-Branding merupakan bentuk aliansi dua atau tiga merek dalam
suatu kemitraan yang secara potensial dapat meningkatkan ekuitas
merek masing-masing, termasuk profitabilitas mereka. Persyaratan
yang paling penting bagi kesuksesan co-branding adalah adanya
“kesesuaian yang logis” (logical fit) antara kedua merek, sehingga
merek yang telah beraliansi dapat memaksimalkan kekuatan tiaptiap merek dan meminimumkan kelemahannya.Misalnya, cobranding yang terjadi antara brand Happy Meal dari McDonald
dengan brand Disney. Happy Meal merupakan lini produk McDonald
yang ditargetkan untuk anak-anak dan Disney merupakan produsen
film, karakter dan media hiburan lain yang memiliki target utama
yang sama. McDonald berhak menggunakan karakter mainan dari
film Disney untuk meningkatkan daya tarik dari produk mereka dan
Disney memperoleh keuntungan berupa promosi film mereka yang
baru. Ingredient branding adalah jenis khusus dari aliansi antar
merek. Penggunaan merek ingredient memiliki keuntungan dan
kerugian bagi merek utama. Keuntungan penggunaan merek
ingredient adalah mampu meningkatkan ekuitas dari merek utama.
Misalnya, rokok Malboro yang kini menggandeng Sampoerna untuk
memasarkan produknya di Indonesia. Hal ini terlihat dari iklan
Malboro yang mencantumkan kalimat:
Rokok yang dibuat dengan
cengkeh asli Indonesia.Sebaliknya, ingredient branding pun memiliki
kelemahan yaitu risiko bagi merek utama hanya dianggap sebagai
barang komoditas. Hal ini mungkin saja terjadi bila ekuitas merek
ingredient amat besar sehingga mengalahkan merek utama.
MENYUSUN KONSEP MEREK
Komunikasi pemasaran memiliki peran kunci dalam membentuk
citra merek dan dalam meningkatkan penjualan sebuah merek.
Ketatnya situasi persaingan usaha, perkembangan teknologi, dan
perubahan perilaku konsumen membuat pemasar harus
menerapkan komunikasi pemasaran terpadu. Strategi penempatan
merek adalah salah satu strategi dalam komunikasi pemasaran
terpadu. Strategi ini dinilai lebih efektif dibandingkan strategi
komunikasi iklan melalui media televisi. Konsep strategi
penempatan merek sudah ada sejak lama dan terus berkembang
seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Dengan
mempelajari, memahami dan mengimplementasikan strategi
tersebut, perusahaan dapat memaksimalkan sumber daya yang
dimilikinya untuk mencapai tujuan komunikasi pemasaran secara
efektif dan efisien.Brand-concept management adalah upaya untuk
meningkatkan ekuitas dan loyalitas konsumen yang berkelanjutan.
Dimana manajemen konsep merek ini dapat didefinisikan sebagai
proses perencanaan, implementasi, dan pengendalian suatu konsep
merek sepanjang masa hidup merek tersebut. Menyusun suatu
konsep atau arti merek yang spesifik dapat dicapai melalui
pemenuhan salah satu dati tiga kategori kebutuhan konsumen,
yaitu kebutuhan fungsional, kebutuhan simbolik, atau experiential.
Konsumen mempunyai kebutuhan, sedangkan merek mepunyai
atribut dan cirri yang dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan
tersebut. Oleh karena itu, manfaat merek adalah kemampuannya
dalam memuaskan kebutuhan konsumen.Manajemen konsep merek
yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan fungsional (functional
needs) berusaha untuk menyediakan solusi bagi masalah-masalah
konsumsi atau potensi permasalahan yang dapat dihadapi oleh
konsumen. Pemenuhan kebutuhan fungsional adalah bentuk yang
paling nyata dari manajemen konsep merek. Secara berkala,
pemasar consumer goods juga berusaha untuk memenuhi
kebutuhan konsumen akan kenyamanan, keamanan, kesehatan,
kebersihan, dan lain-lain. Keseluruhan itu merupakan kebuthan
fungsional yang dapat dipenuhi oleh manfaat merek. Contohnya,
pada iklan obat nyamuk elektrik. Iklan tersebut adalah suatu alat
pemenuhan kebutuhan konsumen untuk membunuh nyamuk dan
dapat memberikan kenyamanan dengan tidak adanya asap yang
menganggu tidur. Dapat menjaga kesehatan saat tidur, karena tidak
ada asap yang menganggu pernapasan..Pemenuhan kebutuhan
simbolis (symbolic needs) diarahkan pada keinginan konsumen
dalam upaya memperbaiki diri, dihargai sebagai anggota dari suatu
kelompok, afiliasi, dan rasa memiliki. Manajemen konsep merek
yang ditujukan bagi pemenuhan kebutuhan simbolis ini berupaya
mengasosiasikan kegunaan merek dengan kelompok, peran, atau
citra diri yang diinginkan. Contohnya dapat kita lihat pada iklan
rokok. Pada iklan rokok, penyajian iklan dan merek yang
disuguhkan membuat konsumen tahu bahwa rokok hanya
dikhususkan bagi kaum pria saja. Menunjukan bahwa lelaki yang
mengkonsumsi rokok terlihat keren dan gentle.Pemenuhan
kebutuhan experiential (experiential needs) merupakan representasi
dari keinginan mereka akan produk yang dapat memberikan rasa
senang, keanekaragaman, dan stimulasi kognitif. Manajemen
konsep merek ini diarahkan pada kebutuhan experiential
mempromosikan merek sebagai sesuatu yang istimewa dan
mempunyai cita rasa yang tinggi atau kaya dengan potensi stimulais
kognitif. Dapat kita lihat pada iklan shampoo Sunsilk. Dalam iklan
shampoo Sunsilk, Ariel terlihat sangat terpesona pada keindahan
rambut wanita yang menggunakan shampoo Sunsilk. Hal ini
menunjukkan bahwa Sunsilk memiliki kemampuan untuk
menciptakan rambut yang indah dan halus, sehingga jika ada
wanita yang mengkonsumsi shampoo Sunsilk rambut mereka juga
tampak indah mempesona.
PENAMAAN MEREK
Nama merek sangat penting karena nama merek yang
mengaktifkan sebuah citra dalam pikiran masyarakat. Nama merek
dapat membangkitkan perasaan berupa kepercayaan, keyakinan,
keamanan, kekuatan, keawetan, kecepatan, status, dan asosiasi
lainyang diinginkan.Pengaruh nama merek:
1. Mempengaruhi
kecepatan konsumen menyadari suatu merek2. Mempengaruhi citra
merek sehingga 3. Memainkan peran penting dalam pembentukan
ekuitas merek.
Langkah-langkah penamaan merek1. Menetapkan spesifikasi tujuan
nama merekMengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan dicapai dan
memeperhatikan penyeleksian suatu nama yanga akan sukses
melekatkan merek pada khalayak, mampu menciptakan citra yang
baik dan membedakan dengan merek yang lain.2. Menciptakan
kandidat nama-nama merekMenggunakan kemampuan berpikir
kreatif dan curah pendapat.3. Mengevaluasi kandidat nama-nama
merekNama-nama yang telah muncul dievaluasi dengan kriteria,
seperti relevansinya dengan produk, daya pikat, dan daya tarik.4.
Memilih satu nama merekMenyeleksi satu nama final dari beberapa
pilihan nama yang telah ditentukan.5. Mendaftarkan merek dagang
Mengajukan pendaftaran merek dagang.
Syarat nama merek yang bagus:
– Membedakan suatu merek dari
penawaran kompetitif.– Mendeskripsikan merek beserta
atribut/manfaatnya.– Mencapai kecocokan dengan citra merek yang
diinginkan, serta dengan desain produk dan kemasannya.–
Gampang diingat dan mudah diucapkan.– Beberapa pengecualian
bagi ”aturan-aturan”.
——
Ngomongin soal branding, sebenarnya apa yang ingin kita
branding?
Produk? Benar tapi kurang tepat karena ada begitu banyak roduk
yang beredar di pasaran. Contohnya coklat. Ada banyak perusahaan
yang melemparkan coklatnya ke pasaran. Untuk membedakannya
mereka memberikan nama dagang pada si coklat. Nama dagang/
merek inilah yang akan di branding oleh perusahaan.
Shimp (1997) dalam bukunya Advertising,
Promotion,
and Supplemental Aspects of Integrated
Marketing Communications mengatakan bahwa
komunikasi pemasaran (iklan dan promosi) merupakan faktor yang
sangat penting untuk membangun merek yang positif. Karena
memiliki kaitan yang sangat erat dengan aspek finansial maka
kemudian istilah merek ini disebut dengan brand equity.
Brand Equity
Adalah seperangkat aset dan keterpercayaan merek yang terkait
dengan sebuah merek (dapat berupa nama dan atau simbol), yang
mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh
sebuah produk atau jasa, baik bagi pemasar/perusahaan maupun
pelanggan. Hal ini dapat diketahui dari respon konsumen terhadap
merek. Respon inilah yang akan mempengaruhi posisi serta tingkat
penjualan. Respon yang baik dari konsumen menandakan bahwa
merek tersebut telah mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
Kepercayaan inilah yang mendorong konsumen untuk loyal pada
merek. Dikemudian hari jika merek ini mengeluarkan produk lain,
konsumen akan mempertimbangkan untuk membelinya.
Menurut Soehadi (2005), kekuatan suatu merek (brand equity)
dapat diukur berdasarkan 7 indikator, yaitu:
1. Leadership:
kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun
atribut non-harga.2. Stability:
kemampuan untuk mempertahankan
loyalitas pelanggan.3. Market:
kekuatan merek untuk
meningkatkan kinerja toko atau distributor.4. Internationality:
kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya atau masuk
ke negara atau daerah lain.5. Trend:
merek menjadi semakin
penting dalam industri.6. Support:
besarnya dana yang dikeluarkan
untuk mengkomunikasikan merek.7. Protection:
merek tersebut
mempunyai legalitas (p. 147).
Menurut Susanto dan Wijanarko (2004) yang mengadaptasi teori
Aaker, brand equity dapat dikelompokkan ke dalam 5 kategori:
a.
Brand awarenessAdalah tingkat pengetahuan pelanggan untuk
mengenali dan mengingat kembali sebuah brand serta dapat
membedakannya dari brand lain. Ada 4 tingkatan brand awareness
dalam benak konsumen :
1. Unaware of brand (tidak menyadari merek)Merupakan tingkat
yang paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana
konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.2. Brand
recognition (pengenalan merek)Tingkat minimal dari kesadaran
merek. Hal ini penting pada saat seorang pembeli memilih suatu
merek pada saat melakukan pembelian.3. Brand recall (pengingatan
kembali terhadap merek)Pengingatan kembali terhadap merek
didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merek
tertentu dalam suatu kelas produk. Iistilah lainnya adalah
pengingatan kembali tanpa bantuan. Karena berbeda dari tugas
pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan
merek tersebut.4. Top of mind (puncak pikiran)Apabila seseorang
ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan
orang tersebut dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek
yang paling banyak disebutkan pertama kali merupakan puncak
pikiran. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek utama
dari berbagai merek yang ada di dalam benak konsumen. Hal ini
terjadi karena produsen mampu menanamkan kepercayaan pada
konsumen dalam bentuk iklan yang di lemparkan pada produsen
secara terus menerus dan kontinyu.
4 indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
konsumen aware terhadap sebuah brand antara lain:
1. Recall yaitu
seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya merek apa
saja yang diingat.2. Recognition yaitu seberapa jauh konsumen
dapat mengenali merek tersebut termasuk dalam kategori tertentu.
3. Purchase yaitu seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu
merek ke dalam alternatif pilihan ketika akan membeli
produk/layanan.4. Consumption yaitu seberapa jauh konsumen
masih mengingat suatu merek ketika sedang menggunakan
produk/layanan pesaing.
Brand awareness tidak dapat dipisahkan dengan teori keputusan
pembelian. Teori AICDA (attention, interest, convince, desire,
action) adalah suatu proses psikologis yang dilalui oleh Konsumen
atau pembeli sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk.
Prosesnya yang diawali dengan tahap :
Menaruh Perhatian (Attention) adalah tahapan dimana
konsumen sadar dan menaruh perhatian akan keberadaan
produk kita. Tahapan ini adalah yang paling rendah serta kecil
kemungkinan konsumen untuk membeli sebuah produk jika
masih dalam tahap ini, tetapi ini adalah langkah awal seorang
konsumen untuk melanjutkan ke keputusan pembelian
berikutnya. Cara yang bisa dilakukan produsen adalah buat
calon konsumen kita tahu akan keberadaan produk melalui
promosi menggunakan iklan cetak, radio, TV, atau jaringan
personal lainnya.
1. Tahap
Ketertarikan (Interest). Pada tahap ini sudah
adaketertarikan dalam benak konsumen untuk membeli
produk namun kemungkinannya masih kecil, karena
ketertarikan itu tidak hanya kepada satu produk saja. Ada
beberapa pilihan produk yang membuat konsumen tertarik
untuk membeli. Jadi yang perlu produsen lakukan adalah
tahapan lebih dalam memberikan informasi produk,
membujuk dan mampu memberikan alasan kenapa konsumen
harus membeli produk yg kita tawarkan. Ajak mereka untuk
ikut mencoba produk yang ditawarkan.
2. Tahap
3. Tahap
meyakinkan dan menyeleksi (Convince) adalah tahapan
penyeleksian alternatif pilihan-pilihan produk oleh konsumen
menjadi lebih sedikit. Konsumen mempertimbangkan dari
segi kebutuhannya, harga, keunggulan, dan alasan-alasan lain
yang membuat beberapa produk tereleminasi dari pilihannya.
Hasil yang didapat berupa pilihan-pilihan yang paling cocok
dengannya. Karena pada tahap ini yang lebih memegang
kuasa adalah konsumen maka produsen tidak mampu berbuat
banyak untuk menangani tahap yang satu ini.
Berhasrat/Berniat ( Desire ) Pada tahap ini biasanya
konsumen sudah berhasrat dan condong menentukan pilihan
terhadap satu produk dari pilihan lain yang ada. Di tahap ini
seorang konsumen akan lebih banyak mencari tahu dan
bertanya kepada produsen mengenai produk yang paling
cocok. Di tingkat ini presentase konsumen untuk membeli
sudah hampir 100 persen. Bagi produsen memberikan
penawaran yang tidak dapat ditolak si kosumen, adalah cara
4. Tahap
yang efektif dimana supaya timbul keinginan dan hasrat
konsumen untuk membeli produk kita.
Memutuskan untuk aksi beli ( Action ), tahapan terakhir
dimana si konsumen mengambil tindakan untuk mulai
membeli produk kita sekarang.
5. Tahap
b. Perceived qualityDidefinisikan sebagai persepsi pelanggan
terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau
jasa yang diinginkan oleh konsumen. Hal ini berkaitan dengan
image brand di mata publik, pengalaman si konsumen dengan
brand, opini yang dibentuk oleh media, serta dorongan orang lain.
c. Brand associationAdalah sesuatu yang berkaitan dengan ingatan
mengenai sebuah produk.Asosiasi ini tidak hanya eksis, namun juga
memiliki suatu tingkat kekuatan.Keterikatan pada suatu merek
akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau
penampakan untuk mengkomunikasikannya.d. Brand loyalty
Merupakan ukuran kesetiaan seorang pelanggan pada sebuah
merek. Loyalitas memiliki tingkatan sebagaimana dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
1. Tingkat loyalitas yang paling dasar
adalah pembeli tidak loyal atau sama sekali tidak tertarik pada
merek-merek apapun yang ditawarkan. Dengan demikian, merek
memainkan peran yang kecil dalam keputusan pembelian. Pada
umumnya, jenis konsumen seperti ini suka berpindah-pindah
merek atau disebut tipe konsumen switcher atau price buyer
(konsumen lebih memperhatikan harga di dalam melakukan
pembelian).2. Tingkat kedua adalah para pembeli merasa puas
dengan produk yang digunakan, atau minimal tidak mengalami
kekecewaan. Pada dasarnya, tidak terdapat dimensi ketidakpuasan
yang cukup memadai untuk mendorong suatu perubahan, terutama
apabila pergantian ke merek lain memerlukan suatu tambahan
biaya. Para pembeli tipe ini dapat disebut pembeli tipe kebiasaan
(habitual buyer).3. Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas,
namun memikul biaya peralihan (switching cost), baik dalam
waktu, uang atau resiko sehubungan dengan upaya untuk
melakukan pergantian ke merek lain. Kelompok ini biasanya
disebut dengan konsumen loyal yang merasakan adanya suatu
pengorbanan apabila melakukan penggantian ke merek lain. Para
pembeli tipe ini disebut satisfied buyer.4. Tingkat keempat adalah
konsumen benar-benar menyukai merek tersebut.Pilihan
konsumen terhadap suatu merek dilandasi pada suatu asosiasi,
seperti simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakannya,
atau kesan kualitas yang tinggi. Para pembeli pada tingkat ini
disebut sahabat merek, karena terdapat perasaan emosional dalam
menyukai merek.5. Tingkat teratas adalah para pelanggan yang
setia. Para pelanggan mempunyai suatu kebanggaan dalam
menemukan atau menjadi pengguna suatu merek. Merek tersebut
sangat penting bagi pelanggan baik dari segi fungsinya, maupun
sebagai ekspresi mengenai siapa pelanggan sebenarnya(commited
buyers).
Brand Extension
Atau Brand stretching adalah sebuah strategi pasar yang digunakan
perusahaan untuk memperkenalkan produk baru dengan nama
merek yang sama namun dalam kategori produk yang berbeda. Hal
ini dilakukan untuk mendongkrak pembelian dengan cara
mendompleng merek induk yang sudah terlebih dahulu dikenal.
Produsen mengincar brand awareness konsumen agar produk baru
cepat dikenal. Produk baru ini disebut spin off.
Ada beberapa macan tipe brand extension seperti :
1. Co-Branding
Co-Branding merupakan bentuk aliansi dua atau tiga merek dalam
suatu kemitraan yang secara potensial dapat meningkatkan ekuitas
merek masing-masing, termasuk profitabilitas mereka. Persyaratan
yang paling penting bagi kesuksesan co-branding adalah adanya
“kesesuaian yang logis” (logical fit) antara kedua merek, sehingga
merek yang telah beraliansi dapat memaksimalkan kekuatan tiaptiap merek dan meminimumkan kelemahannya.Beberapa contoh
bentuk Co-baranding adalah :
– Ingredients Co-Branding, mencakup pembentukan ekuitas merek
untuk bahan, atau bagian yang terkandung dalam masing-masing
produk yang bersifat melengkapi satu sama lain. Contohnya Betty
Crocker’s brownie mix includes Hershey’s chocolate syrup.
Ingredient branding pun memiliki kelemahan yaitu risiko bagi
merek utama hanya dianggap sebagai barang komoditas. Hal ini
mungkin saja terjadi bila ekuitas merek ingredient amat besar
sehingga mengalahkan merek utama.
-Same company Co-Branding, dimana sebuah perusahaan dengan
lebih dari satu produk mempromosikan merek mereka masingmasing secara bersamaan. Contohnya Kraft Lunchables and Oscar
Mayer meats
-Joint venture Co-Branding, adalah kerja sama antara dua
perusahaan yang memiliki target market yang sama untuk
mengeluarkan sebuah produk. Contohnya Citibank menawarkan
sebuah kartu kredit dimana jika memiliki kartu kredit tersebut
maka secara otomatis pemegang telah menjadi anggota British
Airways Executive Club.
-Multiple Sponsor Co-Branding, melibatkan dua atau lebih
perusahaan untuk membentuk sebuah aliansi dalam bidang
teknologi, promosi, dan penjualan. Contohnya kerjasama antara
Citibank/American Airlines/Visa credit card partnership.
2. Aliansi Strategis
adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk
mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi
bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan masing-masing organisasi
secara independen. Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada
rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi
bukanlah pesaing langsung, namun memiliki kesamaan produk
atau layanan yang ditujukan untuk target yang sama.
Ada empat tipe aliansi strategi, yaitu joint venture, equity strategic
alliance, non-equity strategic alliance, dan global strategic alliances.
1. Joint
venture adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih
perusahaan menciptakan perusahaan yang independen dan
legal untuk saling berbagi sumber daya dan akapabilitas untuk
mengembangkan keunggulan bersaing.
2. Equity
strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua
atau lebih perusahaan memiliki persentase kepemilikan yang
dapat berbeda dalam perusahaan yang dibentuk bersama
namun mengkombinasikan semua sumber daya dan
kapabilitas untuk mengembangkan keunggulan bersaing.
3. Nonequity
strategic alliance adalah aliansi strategis dimana
dua atau lebih perusahaan memiliki hubungan kontraktual
untuk menggunakan sebagian sumber daya dan kapabilitas
unik untuk mengembangkan keunggulan bersaing.
4. Global
Strategic Alliances adalah kerjasama secara
partnerships antara dua atau lebih perusahaan lintas negara
dan lintas industri. Terkadang alinasi ini dibentuk antara
korporasi (atau beberapa korporasi) dengan pemerintah asing.
3. Franchise Brand
Franchise sendiri berasal dari bahasa latin yakni francorum rex
yang artinya “bebas dari ikatan”, yang mengacu pada kebebasan
untuk memiliki hak usaha. Pengertian Franchising (Pewaralabaan)
adalah penjualan paket usaha komprehensif dan siap pakai yang
mencakup merek dagang, material dan pengolaan manajemen.
Dalam praktek pelaksanaannya, dapat dijumpai beberapa tipe
franchising, yaitu :
1. trade
name franchising
dalam tipe ini franchisee memperoleh hak untuk memproduksi,
sebagai contoh, PT. Great River memiliki hak untuk memproduksi
pakaian dalam Triumph dengan lisensi dari jerman.
2. Product
distribution franchising
Dalam tipe ini, franchisee memperoleh hak untuk distribusi di
wilayah tertentu, misalnya soft drink, cosmetics.
3. pure
franchising/ bisiness format
dalam tipe ini franchisee memperoleh hak sepenuhnya, mulai dari
trademark, penjualan, peralatan, metode operasi, strategi
pemasaran, bantuan manajemen dan teknik, pengendalian kualitas,
dan lain-lain. Contohnya adalah restaurant, fash food, pendidikan,
dan konsultan.
Penggunaan brand extension dimaksudkan untuk menekan biaya
promosi untuk produk baru. Karena bukan rahasia umum lagi
bahwa biaya branding itu sangat fantastis jumlahnya bahkan bagi
pemain besar sekalipun. Selain itu membutuhkan waktu yang tidak
sebentar agar sebuah merek menjadi top of mind dalam benak
konsumen.
Brand Architecture
Arsitektur brand; hirarki atau tata urutan beberapa brand yan
mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya; seringkali diawali
dengan masterbrand, kemudian dijelaskan hubungannya dengan
sub-brand, dan co branding.
Beberapa skenario arsitektur brand:
1.
Monolithic brand
Skenario brand yang menggunakan satu brand tunggal dalam setiap
produknya. Brand dipakai di semua lini produk dan jasa.
Konsumen diharapkan mempunyai satu gambaran yang jelas
tentang perusahaan ini, dan membuat keputusan pembelian karena
loyalitas atau kepercayaan terhadap brand ini. Brand extension
biasanya dinangun lewat general description. Kadang sering juga
disebut Standalone atau Freestanding Brand.
2.
Pluralistic Brand/Branded/Freestanding Brand
Skenario brand yang menggunakan banyak brand dalam setiap lini
produk dan jasa. Setiap brand disesuaikan dengan pasar sasaran
yang spesifik. Biasanya nama dari parent brand atau masterbrand
tidak terlihat, atau hanya diketahui dikalangan investor.
3.
Sub-brand atau subsidiary
Skenario sebuah brand yang menggunakan masterbrand
digabungkan dengan brand lainnya yang berfungsi dengan nama
atau jenis produk dan jasa.
4.
Endorsed Brand
Adalah skenario brand dimana terjadi sinergi pemasaran antara
nama produk/divisi dengan brand utaanya. Sub-brand didukung
penuh oleh kredibilitas masterbrand-nya.
Brand Association
Perasaan, kepercayaan, dan pengetahuan konsumen (pelanggan)
mengenai sebuah brand. Hubungan ini didapat dari pengalaman
konsumen dengan brand tersebut. Ketiga hal tersebut diatas harus
tetap konsisten dengan brand positioning dan keunikanya. Proses
asosiasi ini bisa disandingkan dengan tokoh, karakter, sifat, atau
sikap tertentu.
Brand Positioning
Ada beberapa pengertian yang berkaitan dengan konsep
positioning:
1.
Keunikan posisi yang diadopsi oleh brand dalam lingkungan
yang kompetitif untuk menjamin agar konsumen dalam pasar
sasaran dapat mengenal brand tersebut dinanding brand yang
lainnnya. Positioning melibatkan setiap elemen dalam bauran
pemasaran yang ditetapkan.
2.
Merupakan ide yang berbeda dan selalu diingat di dalam
brand, di mna ide tersebut diharapkan selalu berada dalam benak
pelanggan/calon konsumen
3.
Adalah janji yang diperoleh berupa pengalaman setiap hari,
baik besar maupun kecil; melalui pesan, produk/jasa. Apabila
dilakukan dengan baik, positioning menciptakan hubungan
emosional antara brand dengan pelanggan.
Brand Attribute
Keunikan sebuah produk, jasa, perusahaan(brand), di mana
seorang pelanggan yang potensial akan menyeleksi dan
menggunakannya dalam mengambil keputusan terhadap manfaat
yang diperolehnya.
Brand Building
Proses yang sistematik dalam memahami dan mengelola
persepsi/pengalaman yang dimiliki pelanggan dengan brand
tertentu, dalam rangka menciptakan nilai tambah brand tersebut di
tengah berbagai alternatif yang kompetitif.
Brand Experience
Interaksi masyarakat/konsumen dengan brand. Bebrapa interaksi
dapat dipantau; sperti lingkungan ritel, periklanan, produk/jasa,
situs, dsb. Beberapa interaksi lainnya tidak dapat dipantau; seperti
komentar jurnalistik dan (promosi) dari mulut ke mulut (buzz);
brand yang kuat akan timbul dari pengalaman yang konsisten (yang
merupakan gabungan bentuk yang jelas dan unik secara
keseluruhan pengalaman brand). Brand experience juga merupakan
keseluruhan interaksi yang dimiliki masyarakat dengan prosuk, jasa
atau organisasi.
——
Pengertian Internet Marketing (E-Marketing)
Pengertian Internet Marketing secara garis besar adalah
melakukan suatu tindakan pemasaran produk atau suatu jasa
yang di pasarkan melalui media internet (online). Dalam
Pengertian Internet Marketing di sebut juga e-marketing atau epemasaran (electronic) dan tidak jauh berbeda dengan
pemasaran secara offline. Internet Marketing (emarketing)
adalah dari proses dan promosi dalam orgaminisasi yang
menggunakan media online.” (Wikipedia)
Itulah definisi Wikipedia, yang sering dijadikan rujukan otoritatif
bagi para netter. Melanjutkan definisi itu, wikipedia menuliskan
bahwa metode di dalam emarketing termasuk: search engine
marketing, display advertising, e-mail marketing, affiliate
marketing, interactive advertising and viral marketing. Definisi
itu sangat cocok untuk perusahaan yang berbasis dunia nyata
(brick and mortar business) yang menjadikan Internet hanya
sebagai sebuah media. Sebagai “sarana baru” atau “pasar
baru”, Internet hanya menjadi bagian kecil dari sebuah upaya
marketing perusahaan yang jangkauannya sangat luas. Dalam
pengertian ini, emarketing mungkin sangat dekat dengan
fungsi promosi dan penjualan (sales) di dalam pengertian
marketing tradisional.
Tetapi
bagi
perusahaan-perusahaan
yang
beroperasi
sepenuhnya di Internet (pasar, produk, layanan, interaksi,
transaksi), seperti perusahaan mesin pencari (search engine),
layanan hosting, social networking, dan sebagainya, pengertian
emarketing tersebut terlalu sempit. Bahkan, untuk sebuah situs
pribadi atau blog yang sepenuhnya hidup di dunia virtual,
kebutuhan akan emarketing jauh lebih luas daripada sekedar
promosi dan penjualan. Untuk perusahaan-perusahaan yang
hidup di sepenuhnya di Internet, pengertian marketing yang
umum mungkin lebih tepat. Meminjam kembali definisi dari
Wikipedia, “Marketing is the process of identifying the
consumers’ wants and needs and making the product to satisfy
these.” Di dalamnya, ada aspek strategis, ada aspek teknis.
Rasanya pengertian itu lebih pas. Supaya emarketing tidak
hanya berkisar pada SEO, emai marketing, affiliate marketing
yang merupakan satu bagian dari sebuah aktivitas marketing
yang komprehensif.
E-Marketing (Electronic Marketing) : Definisi dan
Manfaat.
Pengertian tentang E-Marketing menurut Armstrong dan Kottler
(2004:74) adalah yang bisa diartikan sebagai berikut: EMarketing adalah sisi pemasaran dari E-Commerce, yang terdiri
dari kerja dari perusahaanuntuk mengkomunikasikan sesuatu,
mempromosikan, dan menjual barang dan jasa melalui internet.
Menurut American Marketing Association yang dikutip oleh
Kleindl dan Burrow (2005) marketing adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan dari ide atau pemikiran konsep,
harga, promosi dan distribusi. Marketing dapat diartikan lebih
sederhana yakni pembangunan dan pemeliharaan hubungan
yang saling memuaskan antara perusahaan dan konsumen.
Saat ini marketing telah berkembang seiring dengan
perkembangan teknologi. Aktivitas marketing menjadi lebih
luas dengan adanya internet. Penggunaan internet dan fasilitas
yang ada di dalam internet untuk melakukan aktivitas
marketing dikenal sebagai e-marketing (Kleindl dan Burrow,
2005).
Menurut Boone dan Kurtz (2005) e-marketing adalah salah satu
komponen dalam e-commerce dengan kepentingan khusus oleh
marketer, yakni strategi proses pembuatan, pendistribusian,
promosi, dan penetapan harga barang dan jasa kepada pangsa
pasar internet atau melalui peralatan digital lain. Sedangkan
menurut Strauss dan Frost (2001) e-marketing adalah
penggunaan data dan aplikasi elektronik untuk perencanaan
dan pelaksanaan konsep, distribusi, promosi, dan penetapan
harga untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan
individu dan organisasi.
Keuntungan yang dapat diberikan dengan adanya penggunaan
E-marketing ini bagi perusahaan menurut Jamal (1996:18)
yaitu:
1. Mampu menjangkau berbagai konsumen dalam suatu
lingkungan yang belum dipenuhi oleh pesaing.
2. Target
adalah konsumen yang telah terbagi ke dalam
kelompok dan mengembangkan dialog berkelanjutan.
3. Transaksi binis secara elektronik dan dengan biaya yang
rendah. E-mail dan data files dapat dipindahkan kepada
konsumen yang terpilih atau semua konsumen dalam
hitungan detik.
4. Jalur proses penjualan langsung dari produsen ke pengguna
tanpa harus melewati jalur distribusi klasik.
5. Dapat menambahkan produk untuk dipasarkan secara cepat
dan melakukan perubahan dalam rencana penjualan
dengan sangat cepat.
6. Dapat
melacak kegiatan penjualan yang sudah terjadi,
langkah-langkahnya dan hasil yang didapat.
7. Dapat mengawasi pesaing.
8. Menciptakan dialog antara perusahaan dengan konsumen.
9. Dapat
mendistribusikan program dan informasi
produk melalui E-mail atau file transfer.
eMarketing: definisi dan strategi.
Apa itu www eMarketing?
tentang
World Wide Web (www) telah menyediakan roda besar di
bidang perniagaan bagi banyak perusahaan. Melalui media
tersebut, para pemain bisnis mendapatkan menfaat kecepatan,
efisiensi, dan efektivitas pengeluaran dari penggunaan website
untuk mendapatkan kembali keuntungan investasi dari
periklanan dan promosi yang tidak didapatkan dalam promosi
media tradisional.
Beberapa
bentuk
aktivitas
eMarketing
yaitu
iklan
banner/tombol dan link-link website, email marketing dan
newsletter, afiliasi marketing, klasifikasi produk online, dan
pemanfatan mesin pencari. Bentuk-bentuk aktivitas tersebut
dapat mewakili keseluruhan kegiatan marketing perusahaan
dengan mengarahkan calon konsumen mengunjungi sebuah
website penjualan online yang dimiliki perusahaan tersebut
untuk meningkatkan statistik kunjungan dan penjualan.
Apa saja Manfaat Bisnis www eMarketing?
Beberapa manfaat yang diperoleh dari eMarketing antara lain:
a. Branding.
Produk, layanan, logo-logo perusahaan, dan penawaran dapat
ditampilkan secara visual, bahkan saat ini semakin marak
dengan audio dan video streaming yang terpasang melalui
media internet.
b. Direct Response (respon langsung).
eMarketing menawarkan kecepatan. User dapat merespon
dengan mudah dan cepat. Tentu hal ini mengantarkan pebisnis
dalam mendapatkan hasil dengan segera dari kegiatan usaha
promosi dan iklan melalui internet.
c. Targeting (penentuan target pasar).
Dengan teknologi yang digunakan (seperti rss, milis, forum,
maupun kode-kode website tertentu) dapat mentarget
pengguna atau calon konsumen.
d. Tracking (pelacakan).
Elemen yang paling kuat dari eMarketing ialah, hampir apa saja
bisa dilacak dan bisa dilihat secara instan. Ini berarti, jika ada
sesuatu dalam sistem yang tidak bekerja, anda bisa
mengatasinya.
e. Return on Investment (kembali modal).
Karena kekuatan tracking yang begitu bagus, anda bisa
memastikan bahwa modal anda dapat kembali. Dengan dapat
menentukan seberapa banyak orang yang melakukan klik
terhadap banner iklan atau link email, para pemilik usaha dapat
mengkalkulasi kembalinya modal investasi dengan mudah.
f. Inexpensive (tidak mahal).
eMarketing, terutama email dan membeli keywords (kata kunci)
pada mesin pencari internet adalah relatif murah, bahkan bisa
dikatakan sangat murah. Biaya email biasanya sudah
tergabung dengan biaya koneksi kepada Penyedia Jasa Layanan
Internet (Internet Service Provider) yang masuk dalam
layanannya. Pembelian keyword dapat dilakukan kepada
perusahaan search engine seperti Google dan Yahoo.
Apa saja Tipe www eMarketing yang Digunakan?
Pemasaran secara online (eMarketing) dapat dikategorikan
dalam beberapa elemen yang tertulis dalam poin-poin di bawah
ini. Setiap metode mempunyai tujuan yang spesifik dan
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebelum
anda melakukan investasi eMarketing, pastikan anda
menggunakan elemen yang tepat.
Banner Advertisement (iklan melalui banner).
Iklan melalui banner adalah file grafis (biasanya berukuran 468
x 60 pixels) yang dipasangkan pada website penyedia iklan.
Iklan banner digunakan untuk mengarahkan pengunjung ke
halaman website anda dan tentu saja harus disajikan
semenarik mungkin untuk memancing calon pembeli membeli
produk anda.
Sponsorship.
Anda bisa melakukan kegiatan tersebut untuk memancing
calon pembeli, sama dengan tujuan poin sebelumnya.
Classified Listings (daftar produk terklasifikasi).
Seperti pada klasifikasi di surat kabar, klasifikasi online
merupakan cara yang sangat baik memasang bisnis anda di
depan orang-orang yang siap untuk membeli produk anda.
Kekuatan dari klasifikasi online daripada klasifikasi offline ialah,
user dapat mencari produk dengan cepat melalui form
pencarian yang sudah terindeks dalam basis data. Tidak hanya
itu,
ada
juga
fitur
pelelangan
online,
seperti
di
http://www.ebay.com.
Email Marketing (pemasaran melalui email).
Email marketing dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
1. Cara pertama, dengan meletakkan iklan atau sebuah pesan di
dalam email newsletter orang lain. Contoh : ketika anda
menerima sebuah newsletter dari perusahaan online A,
terdapat pesan pengiklan, semacam banner. Ini adalah
cara dahsyat untuk mentarget calon pembeli anda.
2. Cara kedua, dengan secara langsung mendistribusikan email
anda kepada calon customer, yaitu berupa email
penawaran biasa maupun dalam bentuk newsletter.
Sampaikan informasi tentang produk yang ditawarkan
tanpa kesan paksaan, sehingga calon konsumen dapat
melakukan keputusan yang terbaik terhadap produk anda.
3. Cara
ketiga, yaitu dengan menyediakan fasilitas email
subsriber pada situs anda. Jika pengunjung situs
melakukan pendaftaran email subsriber melalui situs
anda, maka setiap kali anda melakukan update atau
posting artikel maupun produk di website tersebut, maka
pendaftar tersebut akan mendapat email notifikasi dan isi
dari apa yang anda update. Anda dapat menggunakan
RSS feed burner.
Partnership / Affiliate Marketing (pemasaran metode
afiliasi).
Para pengiklan yang menjual produknya secara online dapat
membangun jaringan afiliasi, yaitu melibatkan orang lain dalam
penjualan produk. Contoh website yang menerapkan sistem
afiliasi ini adalah http://www.amazon.com.
Search Engine Marketing (pemasaran menggunakan
mesin pencari).
Banyak pengguna internet mencari informasi melalui search
engine seperti Google dan Yahoo. Kebanyakan orang yang tidak
tahu di mana harus mencari dan mendapatkan informasi
mereka mencarinya di situs mesin pencari tersebut. Oleh
karena itu, jika perusahaan anda belum dikenali publik atau
bahkan sudah dikenali banyak orang, cara paling dahsyat yang
anda lakukan adalah mendapatkan situs anda terdaftar dan
terlampir di mesin-mesin pencari tersebut. Sangat penting bagi
anda untuk memastikan bahwa situs anda terdaftar dan
terlampir dalam mesin pencari terkenal seperti yang tersebut di
atas. Banyak cara yang dapat dilakukan agar website anda
terindeks pada mesin pencari tersebut yang dikenal dengan
Search Engine Optimization.
Social Networking (metode pemasarang menggunakan
situs jejaring sosial).
Beberapa situs social networking seperti Facebook, Friendster,
Twitter, MySpace, Linkedln, dan MeetUp dapat anda gunakan
sebagai senjata eMarketing anda. Beberapa situs social
network yang mengijinkan menyertakan audio atau video klip
antara
lain:
www.YouTube.com,
www.Vsocial.com,
www.MySpace.com,
www.Grouper.com.
Facebook
dan
Friendster juga menyediakan fasilitas embed audio dan video.
Menggunakan situs jejaring sosial merupakan cara efektif untuk
mendemonstrasikan kemampuan pengetahuan dan komunikasi
anda. Banyak sekali situs jejaring sosial yang menyediakan
kesempatan untuk berkolaborasi dengan orang lain dan saling
memberi komentar. Namun hati-hati, jangan menulis sesuatu
yang tidak menyenangkan hati, karena hal tersebut dapat
menjadi boomerang dan menjatuhkan reputasi anda.
Download