BAB 2 LANDASAN TEORI

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan membahas teori dari Internet, Jaringan, Quality of
Experience (QoE), Mean Opinion Score (MOS), Quality Of Service (QoS) dan Web.
Teori – teori ini akan dijelaskan dengan urutan mulai dari Sejarah internet yang
mengembangkan aplikasi World Wide Web (WWW) ini menjadi konten yang
diminati semua pengguna internet dalam mengakses aplikasi tersebut, kedua hal ini
berkaitan erat dengan jaringan untuk terkoneksi terhadap media yang digunakan
adalah modem berfungsi untuk menghubungkan dan mentransimisikan sinyal analog
ke digital yang diteruskan kedalam jaringan internet gsm, karena pengguna internet
semakin meningkat sehingga kualitas serta kepuasan pelayanan terhadap pengguna
harus berbanding lurus. Hal ini disebut dengan QoS dan QoE yang mampu
mengukur, menganalisa jaringan dan mendapatkan penilaian terhadap suatu jaringan
dari sudut pandang pengguna khususnya di daerah jakarta barat dengan
menggunakan rumus statistik slovin sebagai penentuan sample dan
MOS agar
mendapatkan hasil secara Objective. Hal tersebut juga didukung oleh teori dari paper
A Generic Quantitative Relationship terutama tentang Full reference (FR) metrics,
No reference (NR) metrics dan Reduced reference (RR) metrics untuk mengetahui
metrik dari penelitian skripsi ini.
6
7
2.1.
Sejarah Internet
Berawal pada tahun 1957, melalui Advanced Research Projects Agency
(ARPA),
Amerika
Serikat
bertekad
mengembangkan
jaringan
komunikasi
terintegrasi yang saling menghubungkan komunitas sains dan keperluan militer. Hal
ini dilatar belakangi oleh terjadinya perang dingin antara Amerika Serikat dengan
Uni Soviet. Perkembangan besar internet pertama adalah penemuan terpenting
ARPA, yaitu packet switching pada tahun 1960. Packet switching memungkinkan
jaringan dapat digunakan secara bersamaan untuk melakukan banyak koneksi,
berbeda dengan jalur telepon yang memerlukan jalur khusus untuk melakukan
koneksi. Ketika ARPANET menjadi jaringan komputer nasional di Amerika Serikat
pada tahun 1969, packet switching digunakan secara menyeluruh sebagai metode
komunikasi menggantikan circuit switching yang digunakan pada sambungan
telepon publik.
Perkembangan besar Internet kedua yang dicatat pada sejarah internet adalah
pengembangan lapisan protokol jaringan yang terkenal, karena paling banyak
digunakan sekarang yaitu Transmission Control Protocol / Internet Protocol
(TCP/IP). Dengan protokol yang standar dan disepakati secara luas maka jaringan
lokal yang tersebar di berbagai tempat dapat saling terhubung membentuk jaringan
raksasa bahkan sekarang ini menjangkau seluruh dunia. Jaringan dengan
menggunakan protokol internet inilah yang sering disebut sebagai jaringan internet.
Jaringan ARPANET menjadi semakin besar sejak saat itu dan mulai dikelola
oleh pihak swasta pada tahun 1984, karena semakin banyak universitas tergabung
dan mulailah perusahaan komersial masuk. Protokol TCP/IP menjadi protokol umum
yang disepakati sehingga dapat saling berkomunikasi pada jaringan internet ini.
Perkembangan besar Internet ketiga adalah terbangunnya aplikasi World Wide Web
8
pada tahun 1990 oleh Tim Berners-Lee. Aplikasi World Wide Web (WWW) ini
menjadi konten yang dinanti semua pengguna internet. WWW membuat semua
pengguna dapat saling berbagi bermacam - macam aplikasi dan konten, serta saling
mengaitkan materi - materi yang tersebar di internet. Sejak saat itu pertumbuhan
pengguna internet meroket. (Internet, 2009)
2.2.
World Wide Web (WWW)
World Wide Web atau yang biasa kita singkat "Web", merupakan kumpulan
semua situs yang terhubung dengan Internet, termasuk client device (komputer dan
telepon genggam) yang mengakses konten sebuah web. Teknologi yang digunakan
dalam dunia web adalah (About.com) :
•
Hypertext Markup Language (HTML)
HTML adalah bahasa markup yang digunakan untuk membuat dokumen
hypertext yang portable. HTML adalah file text berformat ASCII dengan
tambahan kode-kode yang diikutkan (ditunjukkan dengan tag markup) untuk
menunjukkan format dan link-link hypertext. Format HTML digunakan
untuk dokumen di World Wide Web.
•
Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
Suatu protokol yang digunakan untuk mentransfer dokumen/halaman
dalam WWW (World Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu
pesan dapat diformat dan dikirimkan dari client ke server atau sebaliknya.
HTTP mengatur aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan web
browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP
ini. Pengembangan standar HTTP dilaksanakan oleh Konsorsium World
Wide Web (World Wide Web Consortium/W3C) dan juga Internet
9
Engineering Task Force (IETF), yang menghasilkan publikasi beberapa
dokumen Request for Comments (RFC), antara lain RFC 2616 yang
mendefinisikan tentang HTTP.
•
Web Server
Sebuah komputer (server) dan software yang menyimpan dan
mendistribusikan data komputer lainnya melalui jaringan.
•
Web Browser
Adalah software yang dijalankan pada komputer pemakai (client) yang
meminta informasi dari server web dan menampilkannya sesuai dengan data
itu sendiri.
2.3.
Homepage
Homepage merupakan halaman pembuka pada sebuah situs web yang
memiliki hubungan kehalaman lain. Halaman web dapat berupa grafis, suara, animasi
dan efek-efek lain sebagai tambahan teks. Sebuah halaman dapat dihubungkan
kehalaman lain untuk memberikan informasi tambahan yang diperlukan. Hubungan
antar halaman atau antar situs web dikenal dengan istilah hyperlink.
2.4.
Browser
Browser web digunakan untuk dapat mengakses web. Browser memiliki
jendela atau window yang dapat menampilkan halaman web, sekumpulan toolbar dan
menu yang memungkinkan pengguna untuk mengekplorasi atau menjelajah halaman
pada sebuah situs web.
10
2.5.
Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan Akses Internet Web
Berdasarkan (Rosidin, 2012), faktor-faktors yang mempengaruhi kecepatan
akses internet :
1. Menentukan kecepatan yang diberikan atau ditawarkan Internet Service
Provider (ISP)
2. Jenis koneksi internet
Berikut ini adalah beberapa jenis koneksi yang digunakan di Indonesia secara
umum :
•
Dial Up : Melalui sambungan telepon rumah dengan modem biasa.
•
ADSL : Melalui sambungan kabel telepon rumah dengan modem ADSL.
•
GPRS : Melalui mobile phone, mobile modem, modem GSM atau CDMA.
•
Wireless : Melalui jaringan wireless yang disediakan oleh ISP, koneksi ini
lebih cepat dari ADSL.
3. Jenis komputer yang digunakan
Spesifikasi komputer yang digunakan mempengaruhi kecepatan akses
internet.
4. Sistem komputer
Sistem komputer yang digunakan mempengaruhi kecepatan akses internet,
seperti sistem yang bersih dari virus, trojan, worm, dsb.
5. Aplikasi browser yang digunakan
Aplikasi browser untuk browsing juga berpengaruh terhadap kecepatan akses
internet. Contoh aplikasi : Intenet Explorer 8, Mozilla Firefox, Google
Chrome, Opera dsb.
6. Tempat tinggal pengguna.
7. Jenis modem yang digunakan.
11
2.6.
Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer softwere
dan perangkat jaringan lainnya yang saling berkerja bersama – sama untuk mencapai
suatu kinerja jaringan yang sama. Jaringan komputer dapat disebut juga himpunan
interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Tujuan dari jaringan komputer adalah
(Jonathan L. , 2006) :
•
Membagi sumber daya.
•
Akses informasi seperti, web browsing.
•
Komunikasi.
2.6.1. Jaringan Komunikasi Data
Dalam bentuk sederhana komunikasi data mengambil tempat antara
dua alat yang secara langsung dihubungkan oleh media komunikasi.
Penyambungan komputer kedalam jaringan komputer, haruslah memenuhi
beberapa kriteria berikut :
•
Peralatan komunikasi data letaknya berjauhan.
•
Ada banyak peralatan yang saling dihubungkan satu sama lain dan akan
terbentuk suatu untaian rangkaian yang komplex.
Pemecahan dari permasalah diatas adalah menghubungkan komputer pada
sebuah jaringan komunikasi. Ada dua kategori utama dalam jaringan
komunikasi yang di klasifikasikan sebagai Wide Area Network (WAN) dan
Local Area Network (LAN). (Jonathan L. , 2006)
2.7.
Jaringan Internet Global System For Mobile (GSM)
Global system for Mobbile atau GSM adalah generasi kedua dari standar
sistem seluler yang tengah dikembangkan untuk mengatasi problem fragmentasi
12
yang terjadi pada standar pertama di negara Eropa GSM adalah sistem standar seluler
pertama didunia yang menspesifikasikan digital modulation dan network level
architectures and service. Sebelum muncul standar GSM ini negara-negara di Eropa
menggunakan standar yang berbeda - beda , sehingga pada saat itu tidak
memungkinkan seorang pelanggan menggunakan single subscriber unit untuk
menjangkau seluruh benua Eropa. Pada awalnya sistem GSM ini dikembangkan
untuk melayani sistem seluler Eropa dan menjanjikan jangkauan network yang lebih
luas seperti halnya penggunaan ISDN. Pada perkembangaannya, sistem GSM ini
mengalami kemajuan pesat dan menjadi standar yang paling populer di seluruh dunia
untuk sistem seluler. Bahkan, pertumbuhannya diprediksikan akan mencapai 20
samapai 50 juta pelanggan pada tahun 2000. Penggunaan alokasi frekuensi 900 MHz
oleh GSM ini diambil berdasarkan rekomendasi Gropue Special Mobile (GSM)
cimitte yang merupakan salah satu grup kerja pada Confe'rence Europe'ene Postes
des Telecommunication (CEPT). Namun pada akhirnya untuk alasan marketing GSM
berubah namanya menjadi The Global System for Mobile Communication, sedangkan
standar teknisnya diambil dari European Technical Standards Institute (ETSI) GSM
pertama kali diperkenalakan di Eropa pada tahun 1991 kemudian pada akhir 1993 ,
beberapa negara non Amerika seperti Amerika Selatan , Asia dan Australia mulai
mengadopsi GSM yang akhirnya menghasilkan standar baru yang mirip yaitu DCS
1800, yang mendukung Personal Communiction Service (PCS) pada freuensi 1,8
Ghz sampai 2 Ghz.
2.7.1. Arsitektur GSM
Secara garis besar terdiri dari 4 subsistem yang terkoneksi dan
berinteraksi antar sistem dengan user melalui network interface, subsistem
tersebut adalah arsitektur jaringan GSM dan terdiri atas :
13
1. Mobile System
Merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk
melakukan pembicaraan. Terdiri atas Mobile Equipment dan Subscriber
Identity Module.
2. Base Station
Terdiri atas Base Station Controller dan Base Transceiver Station.
Dimana, fungsi dari BSS adalah mengontrol tiap – tiap BTS yang terhubung
kepada nya. Sedangkan fungsi dari BTS adalah untuk berhubungan langsung
dengan MS dan juga berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal.
3. Network Sub – system
Terdiri dari MSC, HLR, dan VLR. MSC atau Mobile Switching
Controller adalah inti dari jaringan GSM yang berfungsi untuk interkoneksi
jaringan, baik antara seluler maupun dengan jaringan PSTN. Home Location
Register atau HLR berfungsi untuk menyimpan semua data dari pelangga
secara permanen. Untuk VLR atau Visitor Location Register berfungsi untuk
data dan informasi pelanggan.
4. Operation and Support System
Merupakan subsistem dari jaringan GSM yang berfungsi sebagai
pusat pengendalian diataranya adalah fault management, configuration
managemen, dan inventory management.
14
2.7.2. Alokasi Frekuensi Operator GSM di Indonesia
Alokasi frekuensi GSM yang dipakai di Indonesia sama dengan yang
dipakai di sebagian besar dunia terutama Eropa yaitu pada pita 900 MHz,
yang dikenal sebagai GSM900, dan pada pita 1800 MHz, yang dikenal
sebagai GSM1800 atau Digital Communication System(DCS), seperti yang
ditunjukkan di Gambar 1 berikut:
Gambar 2.1 Alokasi frekuensi GSM yang dipakai di sebagian besar negara di dunia,
termasuk Indonesia.
Frekuensi downlink adalah frekuensi yang dipancarkan oleh BTS - BTS
untuk berkomunikasi dengan handphone - handphone pelanggan dan juga
menghasilkan apa yang disebut sebagai coverage footprint operator sedangkan
frekuensi uplink adalah frekuensi yang digunakan oleh handphone - handphone
pelanggan agar bisa terhubung ke jaringan. Untuk uplink, alokasi frekuensi GSM900
dari 890 MHz sampai 915 MHz sedangkan untuk downlink dari 935 sampai 960
MHz. Perhatikan, dalam frekuensi MHz, baik uplink maupun downlink memiliki
alokasi frekuensi yang berbeda, namun dengan penomoran kanal ARFCN keduanya
sama karena kedua - duanya adalah pasangan kanal dupleks yang dipisahkan selebar
15
45 MHz. Lebar pita spektrum GSM900 sendiri adalah 25 MHz dan penomoran kanal
ARFCN-nya dimulai dari 0 dan seterusnya dengan lebar pita per kanal GSM adalah
200 kHz (0.2 MHz) maka jumlah total kanal untuk GSM900 adalah 25/0.2 = 125
kanal. Namun tidak semua kanal ini dapat dipakai ada dua kanal yang harus
dikorbankan sebagai system guard band pada kedua ujung batas spektrum masingmasing yaitu ARFCN 0 di batas bawah dan ARFCN 125 untuk batas atas. Jadi
ARFCN efektif yang dipakai untuk GSM900 adalah ARFCN 1 sampai 124. Untuk
GSM1800 (DCS) alokasi frekuensi uplink-nya dari 1710 MHz-1785 MHz sedangkan
downlink dari 1805 MHz sampai 1880 MHz dimana alokasi frekuensi antara uplink
dan downlink terpisah selebar 95 MHz. Dengan demikian, berbeda dengan GSM900,
GSM1800 memiliki lebar pita kurang lebih 3 kali lebih lebar dibanding GSM900.
untuk GSM1800 penomoran kanal ARFCN-nya dimulai dari 511 dan berakhir 886
(375 kanal total, 3 kali lebih banyak dari GSM900) dimana 511 dikorbankan sebagai
system guard band pada ujung bawah dan 886 dipakai sebagai system guard band
pada ujung atas.
Di Indonesia, ada lima operator GSM (Telkomsel, Indosat, XL, Axis dan
Three) yang mengantongi ijin operasi. Alokasi frekuensinya ditunjukkan oleh
gambar 2 dan 3. Seperti yang ditunjukkan oleh gambar - gambar tersebut, hanya tiga
operator yang mendapat alokasi frekuensi untuk pita GSM900 sedangkan untuk pita
GSM1800 semua operator kebagian.
Gambar 2.2 Alokasi frekuensi pita GSM900 di Indonesia
16
Gambar 2.3 Alokasi frekuensi pita GSM1800 di Indonesia
Tabel 1 berikut menunjukkan total alokasi frekuensi yang dimiliki masing-masing
operator GSM di tanah air. Terlihat bahwa "Telkomsel" dan "Indosat" memiliki
jumlah frekuensi terbanyak sedangkan "Three" paling sedikit, dengan rasio 3:1.
Table 2.1 Tabel alokasi Frekuensi GSM di Indonesia
2.8.
Teknologi Code Division Multiple Access (CDMA)
Teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) adalah teknologi selular
digital yang menggunakan teknik spektrum sebar. CDMA tidak menggunakan sistem
yang saling bersaing seperti GSM (Global System for Mobile Communications) yang
menggunakan TDMA (Time Division Multiple Access), CDMA tidak menetapkan
frekuensi tertentu untuk setiap pengguna. Pada teknologi CDMA, setiap saluran
menggunakan spektrum penuh yang tersedia. Percakapan individu diberi kode
dengan urutan digital acak-lancung (pseudorandom).
Teknologi CDMA memanfaatkan tenaga prosesor komputer modern yang
memungkinkan untuk melakukan percakapan dalam salah satu kanal tertentu.
17
Teknologi CDMA menggunakan percakapan penyebaran ganda di sepanjang
spektrum dengan segmen yang luas sehingga teknologi CDMA disebut juga sebagai
Spread Spectrum Technology.
Pola kerja teknologi CDMA memastikan kualitas suara yang lebih baik, dan
terus diperluas oleh mikroprosesor yang ada didalam ponsel. Teknologi CDMA juga
menyediakan kapasitas suara dan komunikasi data, memungkinkan lebih banyak
pelanggan yang berhubungan pada waktu yang bersamaan. (Christianti, M. ,2006)
2.9.
Perbedaan GSM dan CDMA
Dari aspek teknologi baik GSM maupun CDMA merupakan standar
teknologi seluler digital, hanya bedanya GSM dikembangkan oleh Negara-negara
eropa dan bersifat "open source", sedangkan CDMA dari kubu Amerika dan Jepang.
Yang perlu diperhatikan bahwa teknologi GSM dan CDMA berasal dari jalur yang
berbeda, sehingga perkembangan ke generasi 2,5G dan 3G berikutnya akan berbeda
terus. Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interfensi dan sejumlah
pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spectrum frekuensi secara bersama
karena mempergunakan teknik pengkodean tertentu.
Ponsel CDMA ada dua jenis tanpa kartu sehingga nomer panggilnya harus
deprogram oleh petugas operatoryang bersangkutan, dan satu lagi ponsel CDMA
yang dilengkapi dengan RUIM (Removal User Identification Module) atau dalam
istilah GSM dikenal dengan SIM Card. Ada sejumlah kelebihan yang ditawarkan
CDMA. misalnya, komunikasi selular tidak lagi rawan radiasi, tidak lagi seperti
suara robot, tidak terputus-putus.
18
Gambar 2.4 Perbedaaan CDMA dan GSM
2.10. Perbedaan mendasar teknologi GSM dan CDMA
Perbedaan mendasar dari teknologi CDMA adalah sistem modulasinya.
Modulasi CDMA merupakan kombinasi FDMA (Frekuensi Division Multiple
Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access). Pada teknologi FDMA, 1 kanal
frekuensi melayani 1 sirkuit pada satu waktu, sedangkan pada TDMA, 1 kanal
frekuensi dipakai oleh beberapa pengguna dengan cara slot waktu yang berbeda.
Pada CDMA beberapa pengguna bisa dilayani pada waktu bersamaan dan frekuensi
yang sama, dimana pembedaan satu dengan lainnya ada pada sistem coding-nya,
sehingga penggunaan spektrum frekuensinya teknologi CDMA sangat efisien.
Kelebihan yang ditawarkan CDMA antara lain kualitas suara dan data, harga atau
tarif yang lebih murah, investasi yang lebih kecil, dan keamanan dalam
berkomunikasi (tidak mudah disadap). Teknologi GSM dengan GPRS-nya akan
terlibas dengan kontent pada CDMA karena keterbatasan akan lebar data dan aplikasi
multimedia pada teknologi GSM.
19
Kelebihan teknologi berbasis GSM diindonesia adalah coverage yanga luas dan
roaming jelajah yang sangat luas baik dalam negeri bahkan seluruh dunia, sedangkan
CDMA dengan telkomflexi masih sangat terbatas. (Setiawan, D. ,2003)
2.11. Modem
Modem merupakan penggabungan dari dua suku kata yaitu modulator dan
demodulator. Modulator adalah merubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa
(carrier) kemudian dikirimkan. Sedangkan demodulator bertugas untuk memisahkan
sinyal informasi yang berisi data atau pesan dari sinyal pembawa yang diterima
sehingga informasi dapat diterima dengan baik. secara umum modem dikenal sebagai
perangkat keras yang digunakan untuk komunikasi pada komputer. Data dari
komputer yang berbentuk sinyal digital ditransmisikan menjadi sinyal analog dan
sebaliknya. (W.Purbo. , 2009)
Dalam perkembangannya, kecepatan transfer data melalui jalur telepon
dengan sinyal analog dianggap tidak dapat memenuhi keinginan pengguna internet
yang membutuhkan transfer data yang cepat. Hal ini disebabkan karena sinyal analog
yang merambat melalui kabel telepon banyak mendapat gangguan (noise) dari
lingkungan. Selain itu sinyal analog yang membawa data ini telah diset pada
frekuensi tertentu untuk menghindari interferensi dengan gelombang yang membawa
sinyal suara. Akibatnya kecepatan transmisi data internet tidak dapat ditingkatkan
lagi. Untuk mengatasi kelemahan ini, para ahli mengembangkan cara mentransfer
data dalam bentuk digital dan mencoba menggunakan jalur komunikasi lain sebagai
sarana transfer data.
20
Gambar 2.5 Akses internet melalui jaringan telepon dengan bantuan modem.
Oleh karenanya, saat ini ada berbagai macam modem, sesuai dengan
teknologi dan jalur komunikasi data yang digunakan. Secara singkat, modem dapat
dibedakan berdasarkan penempatannya dan teknologi atau jenis koneksinya, yaitu
sebagai berikut.
2.11.1. Jenis Modem Berdasarkan Penempatannya
Berdasarkan cara penempatan atau penyambungannya dengan
komputer, modem dibedakan menjadi dua jenis yaitu modem eksternal dan
modem internal. Modem eksternal diletakkan di luar case (wadah) komputer
dan disambungkan melalui port khusus, misalnya USB. Sedangkan modem
internal dipasang di dalam komputer melalui slot tertentu di motherboard,
misalnya PCI, PCI Express, ISA, AMR, atau CNR. Pemasangan modem
eksternal lebih praktis dibandingkan modem internal, karena tinggal
menyambungkan ke port yang sesuai, tanpa perlu membuka wadah komputer.
Dengan demikian modem ini mudah dipindahkan dari satu komputer ke
komputer lain bila diperlukan. Penggunaan modem eksternal juga lebih aman
apabila jalur komunikasi tersambar petir, karena yang mengalami kerusakan
hanya modem. Jika menggunakan modem internal, kerusakan dapat terjadi
21
pada modem beserta komponen komputer yang lain. Sayangnya harga
modem eksternal lebih mahal dibandingkan modem internal.
(a) Modem Internal
(b) Modem Eksternal
Gambar 2.6 Jenis Modem berdasarkan Penempatannya
Berikut beberapa jenis modem :
1. Modem Kabel
Modem yang menerima dan mengirim data internet yang melalui jaringan
TV Kabel. Data yang diterima dan dikirim juga berupa data digital dengan kecepatan
setara modem DSL.
2. Modem Analog
Modem yang dapat menerima data dalam bentuk sinyal analog
melalui suatu jaringan transmisi data dan mengubahnya menjadi data digital
untuk dikirimkan ke komputer, atau sebaliknya. Modem ini digunakan untuk
koneksi dial up lewat jaringan telepon, sehingga juga disebut modem dial up.
Modem analog tersedia dalam berbagai kecepatan, misalnya 14,4 kbps, 28,8
kbps dan 56 kbps dengan berbagai merek.
3. Modem Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL)
Kecepatan unduh atau downstream lebih cepat daripada unggah atau
upstream, Modem DSL (Digital Subscriber Line), yaitu modem untuk menerima dan
mengirimkan data dengan teknologi DSL melalui suatu jaringan terdedikasi
(dedicated line - jaringan khusus yang terus-menerus tersedia untuk keperluan
internet, yang secara fisik dapat menggunakan kabel telepon). Dalam teknologi ini
22
data yang diterima/dikirim modem DSL berupa data digital, sehingga akses internet
lebih cepat dibandingkan dengan modem analog. SSL (Symmetric Digital Subscriber
Line, kecepatan downstream sama dengan kecepatan upstream).
4. Modem GSM
yaitu modem wireless mobile yang bekerja pada jalur komunikasi telepon
genggam GSM. Modem ini mendukung layanan GPRS/EDGE atau layanan 3G.
Contohnya berupa modem GSM USB atau dapat menggunakan telepon genggam
GSM yang mendukung teknologi GPRS/EDGE atau 3G.
5. Modem CDMA
yaitu modem dial up wireless yang bekerja dengan teknologi CDMA (Code
Division Multiple Access), misalnya modem CDMA USB atau dapat pula
menggunakan telepon genggam CDMA. (W.Purbo. , 2009)
Modem ADSL
Modem Kabel
Modem CDMA
Modem GSM
Gambar 2.7 Berbagai Jenis Modem Berdasarkan Teknologinya.
2.12. Statistik Probabilitas
Kata stattistik dikaitkan dengan kata "staat" (bahasa jerman yang artinya
negara) atau statista (bahasa italia artinya negarawan). Kata statistik pertama kali
diperkenalkan oleh Gottingen Ashewall dan kata statistika digunakan oleh
Zimmerman yang dipopulerkan oleh Sir John Sinclair dalam bukunya berjudul
Statistica Account of Scotland. Munculnya statistika sebagai ilmu statistik didahului
23
oleh percobaan - percobaan matematika berdasarkan interpertasi hitung peluang
(probability). (R. Lungan. , 2006)
2.12.1. Arti dan Lingkup
Statistika dikenal secara luas sebagai salah satu ilmu yang
mempelajari teknik – teknik pengambilan kesimpulan terhadap suatu masalah
dengan menggunakan sebagian keterangan kuantitatif dari masalah tersebut.
Cakupan statistika sebagai alat pengambilan kesimpulan yang paling ampuh
meliputi :
1.
Bahasan mengenai tata cara pengumpulan data melalui percobaan
observasi, survei untuk tujuan tertentu.
2.
Analisa data, data disarikan sedemikian rupa sehingga mudah
diinterpertasikan dan disimpulkan.
3.
Bahasan mengenai tatacara menyimpulkan dan menginterpretasi data,
termasuk
tatacara
pengukuran
tingkat
kepercayaan
terhadap
kesimpulan dan keputusan yang akan diambil. (R. Lungan. , 2006)
Dilihat dari segi cakupannya, statistika dibedakan atas :
1.
Statistika Deskritif. Statistika Deskritif mempersoalkan tentang
tatacara pengumpulan, analisa dan penyajian data.
2.
Statistika Inferensia mempersoalkan tentang tatacara pengambilan
kesimpulan atau keputusan dan termasuk pengukuran keandalan dari
kesimpulan atau keputusan. (R. Lungan. , 2006)
2.12.2. Populasi dan Sample
Populasi adalah himpunan semua unsur atau uniit pengamatan dari
masalah yang dihadapi atau dipelajari. Berdasarkan penentuan sumber data,
populasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu "Populasi Terbatas" (populasi yang
24
memiliki sumber data yang jelas batas - batasnya secara kuantitatif) dan
"Populasi Tak Terhingga" (populasi yang memiliki sumber data yang tidak
dapat ditentukan batas - batasnya secara kuantitatif dan hanya dapat
dijelaskan secara kualitatif).
Dilihat dari kompleksitas obyek populasi, maka populasi dapat
dibedakan menjadi "Populasi Homogen" (keseluruhan individu yang menjadi
anggota populasi memiliki sifat - sifat yang relatif sama antara yang satu
dengan yang lain dan mempunyai ciri tidak terdapat perbedaan hasil tes dari
jumlah tes populasi yang berbeda) dan "Populasi Heterogen" (keseluruhan
individu anggota populasi relatif mempunyai sifat – sifat individu dan sifat sifat tersebut yang membedakan antara individu anggota populasi yang satu
dengan yang lain).
Sampel merupakan himpunan bagian dari populasi yang digunakan
untuk menerangkan ciri-ciri populasi induknya. (R. Lungan. , 2006)
2.12.3. Simpangan Baku
Ragam adalah rata-rata jumlah kuadrat simpangan data dari pusatnya.
Simpangan Baku adalah akar positif dari ragam. Ragam dibedakan atas
ragam populasi dan ragam sampel. (ilmustatistik.com, 2008)
Ragam
=
Simpangan baku =
2.12.4. Korelasi
Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu
teknik pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association). Korelasi
25
bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel dengan
skala-skala tertentu. Diantara sekian banyak teknik-teknik pengukuran
asosiasi, terdapat dua teknik korelasi yang populer, yaitu "Korelasi Pearson
Product Momen"t dan "Korelasi Rank Spearman". Data "Pearson" harus
berskala interval atau rasio, sedangkan data "Spearman" menggunakan skala
ordinal.
Korelasi mempunyai karakteristik-karakteristik diantaranya:
•
Kisaran (range) korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1. Korelasi dapat
positif dan dapat pula negatif.
•
Korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak ada hubungan antara dua
variabel.
•
Korelasi sama dengan + 1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan
linier sempurna (membentuk garis lurus) positif. Korelasi sempurna
seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y juga naik.
•
Korelasi sama dengan -1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan
linier sempurna (membentuk garis lurus) negatif. Korelasi sempurna
seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y turun (dan
sebaliknya). (Sarwono)
Tabel 2.2 Interval Korelasi
26
2.13. Konsep Rumus Slovin
Dalam banyak buku yang mencantumkan rumus untuk menentukan ukuran
sampel yang dibuat Slovin, khususnya dalam buku-buku metodologi penelitian,
Persamaan yang dirumuskan oleh Slovin (Steph Ellen, eHow Blog, 2010; dengan
rujukan Principles and Methods of Research; Ariola et al. (eds.); 2006) sebagai
berikut :
n = Number of samples (jumlah sampel)
N = Total population (jumlah seluruh anggota populasi)
e = Error tolerance (toleransi terjadinya galat; taraf signifikansi; untuk sosial dan
pendidikan lazimnya 0,05) –> (^2 = pangkat dua)
Rumus Slovin ini tentu mempersyaratkan anggota populasi (populasi) itu
diketahui jumlahnya (simbolnya N). Jika populasi tidak diketahui jumlah anggotanya
(populasi tak terhingga), maka rumus ini tak bisa digunakan. Jika populasinya tak
jelas (tidak diketahui keberadaannya). Teknik sampling yang digunakan teknik yang
bersifat random (“probability sampling”). Asumsi tingkat keandalan 95%, karena
menggunakan a=0,05, sehingga diperoleh nilai Z=1,96 yang kemudian dibulatkan
menjadi Z=2. Asumsi keragaman populasi yang dimasukan dalam perhitungan
adalah P (1-P), dimana P=0,5. Error tolerance (e) didasarkan atas pertimbangan
peneliti.
Contoh :
N = 1000
Taraf Signifikansi = 5%
maka :
= 1000 / (1 + 1000 x 0,052) = 286 orang.
27
Penentuan ukuran sampel dengan memakai rumus Slovin dapat digunakan
untuk penelitian yang bertujuan mengukur proporsi populasi. Rumus Slovin
mengasumsikan tingkat keandalan 95%. Slovin memakai pendekatan distribusi
normal. Asumsi keragaman populasi yang dimasukan dalam perhitungan adalah P(1P), dimana P=0,5, baik dalam Rumus Slovin. Slovin masih memberi kebebasan
untuk menentukan nilai batas kesalahan atau galat pendugaan. (Setiawan. N, 2007)
2.14.
Mean Opinion Score (MOS)
Secara harafiah definisi “MOS – Mean Opinion Score” berdasarkan (ITU. G,
2003) adalah nilai skalar yang telah ditetapkan pada subjek yang diteliti sebagai
opini performa dari sistem tranmisi telepon yang digunakan untuk percakapan atau
untuk mendengarkan materi yang dibicarakan. Terlepas dari penilaian secara
subjektif penggunaan penilaian MOS juga digunakan untuk penilaian model secara
objektif (objective models) atau penilaian perencanaan model jaringan (network
planning models).
Penilaian MOS menggunakan rating nilai 1 hingga 5, dimana rating “1”
merupakan “buruk” dan rating “5” merupakan “sempurna”. (microsoft, 2007)
Tabel 2.3 Penilaian MOS
MOS
Quality
5
Sempurna
4
Baik
3
Biasa
2
Jelek
1
Buruk
Rumus MOS berdasarkan (ITU-T,2005) seri G.1030 untuk mendapatkan
nilai QoE adalah:
28
MOS =
Min = Waktu tercepat
Max = Waktu terlama
Session Time = Total waktu pengaksesan website
2.15. Quality of Service (QoS)
Menurut (Wijnants, Agten, Quax, & Lamotte, 2009), pengertian QoS adalah
sebuah metode pengukuran terhadap kesempurnaan teknologi yang menunjukkan
kemampuan dari sistem untuk menjamin sebuah performa pada tingkat tertentu dapat
tercapai. Dalam pengertian quality secara umum menurut (Lakhtaria, 2010) adalah
dua pendekatan untuk menentukan, mengukut dan menilai keberhasilan dalam
memenuhi sebuah kebutuhan atau sebuah pola yang diinginkan. Untuk pengukuran
performa pada jaringan komputer dikenal sebagai quality of sevice (QoS).
2.15.1. Karakteristik dan Mekanisme QoS
Tujuan QoS adalah menyediakan pengiriman layanan kepada aplikasi
yang membutuhkan dengan menjamin bandwidth yang memadai, pengaturan
latency dan jitter, dan mengurangi data loss. (Microsoft, 2003)
Karakteristik jaringan yang diatur melalui QoS adalah :
•
Delay
adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah paket data terhitung dari
saat
pengiriman
oleh
receiver.(Vina.R. , 2006)
transmitter
sampai
saat
diterima
oleh
29
•
Packet loss
adalah banyaknya paket yang hilang selama proses transmisi ke
tujuan. Paket hilang terjadi ketika satu atau lebih paket data yang
melewati suatu jaringan gagal mencapai tujuannya. Beberapa penyebab
terjadinya packet loss :
1. Congestion, disebabkan karena terjadinya antrian yang berlebihan
dalam jaringan.
2. Node yang bekerja melebihi kapasitas buffer
3. Memory yang terbatas pada node
4. Policing atau kontrol terhadap jaringan untuk memastikan bahwa
jumlah trafik yang mengalir sesuai dengan besarnya bandwidth. Jika
besarnya trafik yang mengalir di dalam jaringan melebihi kapasitas
bandwidth yang ada maka policing control akan membuang kelebihan
trafik yang ada. (Haidar.R. , 2010)
•
Jitter
adalah variasi delay, yaitu perbedaan selang waktu kedatangan antar
paket di terminal tujuan. Jitter dipengaruhi oleh variasi beban trafik dan
besarnya tumbukan antar paket (congestion) yang ada dalam jaringan.
Semakin besar beban trafik di dalam jaringan akan menyebabkan
semakin besar pula peluang terjadinya congestion dengan demikian nilai
jitter-nya akan semakin besar.
•
Troughput
: jumlah bit atau paket dari suatu unit data yang
diterima dengan benar oleh receiver.
•
Bandwidth
: besaran trafik yang melalui jaringan computer.
•
Latency
: delay transmisi data dari sumber hingga tujuan.
30
•
Reliability
: presentase dari paket yang terbuang oleh sebuah
Router. (Vina.R. , 2006)
Internet Engineering Task Force (IETF) mendefinisikan 2 (dua)
model untuk QoS pada jaringan konputer berbasis IP (IP-based), yaitu
Integrated Services (Intserv) dan Differentiated Services (Diffserv). Kedua
model tersebut mencakup beberapa kategori dari mekanisme yang
menyediakan perlakukan istimewa untuk menentukan traffic. Ketegori umum
dalam mekanisme QoS adalah :
•
Kontrol Admin
Menentukan aplikasi mana dan user yang berhak untuk mengakses
sumber daya jaringan komputer. Mekanisme ini menentukan bagaimana,
kapan dan oleh siapa sumberdaya jaringan komputer pada segment
jaringan dapat digunakan.
•
Kontrol Traffic
Melakukan regulasi arus data dengan pengklasifikasian dan
penandaan
paket
berdasarkan
prioritas
dengan
shaping
traffic
(pembatasan rate of flow). (Haidar.R. , 2010)
2.15.2. Kegunaan dan Keuntungan dari QoS
Kegunaan dan Keuntungan dari QoS menurut (Microsoft, 2003)
adalah :
•
Memberikan kontrol administrator untuk sumberdaya jaringan komputer
dan mengizinkan untuk mengatur jaringan komputer melalui pandangan
bisnis ketimbang hanya pandangan teknikal.
31
•
Menjamin sensitifitas waktu dan mission - critical aplikasi untuk
mendapatkan sumberdaya yang dibutuhkan, ketika aplikasi yang lain
mengakses jaringan.
•
Meningkatkan pengalaman pengguna (user experience).
•
Mengurangi biaya dengan menggunakan sumberdaya yang ada secara
efisien.
2.15.3. Penyebab Buruk QoS
Terdapat
beberapa
faktor
penganggu
dalam
jaringan
yang
menyebabkan turunnya nilai QoS, yaitu :
1.
Redaman, yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak pada
media transmisi. Setiap media transmisi memiliki redaman yang
berbeda-beda, tergantung dari bahan yang digunakan. Untuk
mengatasi hal ini, perlu digunakan repeater sebagai penguat sinyal.
Pada daerah frekuensi tinggi biasanya mengalami redaman lebih
tinggi dibandingkan pada daerah frekuensi rendah.
2.
Distorsi, yaitu fenomena yang disebabkan bervariasi kecepatan
propagasi karena perbedaan bandwidth. Untuk itu, dalam komunikasi
dibutuhkan
bandwidth
transmisi
yang
memadai
dalam
mengakomodasi adanya spektrum sinyal. Dianjurkan digunakan
pemakaian bandwidth yang sama, sehingga distorsi dapat dikurangi.
3.
Noise ini sangat berbahaya, karena jika terlalu besar akan dapat
mengubah data asli yang dikirimkan.
Jenis – jenis noise dalam jaringan :
a.
Thermal Noise
• Terjadi pada media transmisi bila suhu diatas suhu mutlak (0° K).
32
• Akibat
pergerakan
elektron
secara
random
dan
memiliki
karakteristik energi terdistribusi sama.
• Menjadi faktor yang menentukan batas bawah sensitifitas sistem
penerima.
b.
Intermodulation Noise
• Terjadi karena ketidak linieran komponen transmitter dan receiver.
• Sinyal output merupakan penjumlahan dan perbedaan dari sinyal
input.
• Sistem diharapkan linier sehingga sinyal output sama dengan sinyal
input.
c.
•
Impulse noise
Pulsa-pulsa iregular atau spikes, durasi pendek, Amplituda tinggi
dan pengaruh kecil pada komunikasi telepon analog pengaruh
besar pada komunikasi data.
4. Crosstalk
Gandengan yang tidak diinginkan antara lintasan sinyal dan media
metal (twisted pair & coaxial).
Penyebab : Gandengan elektris dan Pengendalian respon frekuensi
buruk.
Contoh : ketika telponan, kita mendengarkan percakapan lain.
5. Echo
Terjadi ketika sinyal yang dikirim oleh transmitter kembali (feedback)
kepadanya. (Haidar.R. , 2010)
33
2.16. Quality of Experience (QoE)
Untuk pengertian QoE berdasarkan (Lakhtaria, 2010) adalah pengukuran
performa jaringan komputer dari sisi pandangan pengguna, kepuasan rata - rata
pengguna dan kemampuan untuk menjawab harapan pengguna. QoE adalah praktek
memahami seberapa baik dan populer aktivitas internet bekerja dari sudut pandang
pelanggan, kemudian menggunakan informasi tersebut untuk memberikan layanan
yang memenuhi persyaratan secara efisien. (John Evans. , 2011)
Sifat penggukuran QoS merupakan pengukuran yang bersifat objektif dengan
memenuhi keberhasilan memberikan performa jaringan komputer pada tingkat
tertentu. Pengukuran QoE sendiri bersifat subjektif, pengukuran dari awal hingga
akhir dan melibatkan manusia dengan kriteria tertentu berdasarkan deskripstif indeks
dari performa yang ada.
Berikut syarat untuk berhasil melakukan pengukuran QoE
1.
Komprehensif Key Performance Indicator
(KPI) pengumpulan data
kebutuhan individu teknis performa metrik (data) harus dikumpulkan dari
komputer pengguna atau smartphone.
2.
Analisis bisnis data perlu di analisa dalam format yang membawa manfaat
jelas untuk pembuat keputusan.
3.
Efisiensi data dengan volume besar yang dikumpulkan perlu dianalisa dengan
cepat dalam urutan waktu yang tepat sehingga keputusan bisnis dapat dibuat.
Topik lainnya termasuk cara untuk menguji QoE, yang dapat memperoleh
manfaat dari kecerdasan yang dikumpulkan pertimbangan untuk merangkul
kualitas pengalaman pengukuran sepanjang penyedia layanan organisasi.
(Harold Batteram. , 2010)
Daerah yang perlu dipertimbangkan ketika mengukur QoE :
34
1.
Mengukur pada Perangkat Pelanggan
QoE harus diukur pada titik akhir pengiriman pengguna yang biasanya
menggunakan sebuah aplikasi pengujian tertanam. Manfaat lebih lanjut
menggunakan sebuah aplikasi pengujian tertanam adalah bahwa hal itu dapat
skala praktis dan cepat di seluruh basis pelanggan keseluruhan.
2.
Uji Aplikasi sebagai Pengalaman Utuh
Kualitas script tes pengalaman melampaui pengukuran teknis individu
untuk analisis Key Performance Indicator
(KPI) yang mempengaruhi
aplikasi. Misalnya, untuk mengukur seberapa baik karya video streaming,
metrik seperti packet loss, latency dan jitter yang subjektif tertimbang melalui
algoritma kualitas video untuk menentukan efek gabungan mereka
pengalaman pelanggan yang sebenarnya.
3.
Real Life Traffic
Jenis lalu lintas yang digunakan saat pengujian kualitas pengalaman
perlu wakil dari aplikasi sedang dianalisis. Misalnya, analisis kinerja VoIP
tidak dapat diambil dari umum TCP lalu lintas, umumnya digunakan untuk
tes kecepatan. VoIP menggunakan UDP lalu lintas sehingga pemahaman
yang kualitas memerlukan penggunaan lalu lintas ini khas selama tes.
Sementara VoIP hanya membutuhkan sangat rendah bandwidth (kecepatan),
UDP lalu lintas dapat mencekik oleh beberapa ISP. Lebih lanjut ketika
menganalisis layanan tertentu seperti iPlayer BBC, Skype atau World of
Warcraft, tanda tangan lalu lintas harus mewakili layanan tersebut dan kinerja
perlu dianggap berada di bawah beban kondisi kehidupan nyata. Sebuah
pengukuran ping sederhana tidak konklusif menentukan apakah permainan
on-line yang spesifik bekerja dengan baik untuk pelanggan.
35
4.
Fleksibel dan Skala Besar Deployment
Operator perlu memiliki fleksibilitas untuk peluncuran keluar
pengukuran kualitas pengalaman teknologi untuk kelompok-kelompok
tertentu atau individu, seperti yang dipersyaratkan. Idealnya ribuan pelanggan
dimonitor secara terus menerus untuk memahami tren dan proaktif mengelola
pengalaman melalui analisis demografi. Sebuah panel digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengkategorikan jenis pengguna dan menangani
masalah umum untuk semua. (Bilgeham Eman. , 2008)
Manfaat efektif pengukuran QoE meliputi :
1.
Retensi pelanggan melalui peningkatan kepuasan dengan layanan.
2.
Peningkatan mengambil-up konsumen dari baru discretional - menghabiskan
layanan seperti pay-per media.
3.
Mengurangi biaya operasional melalui keluhan pelanggan dikurangi.
4.
Efisiensi dalam kapasitas perencanaan melalui peningkatan pengetahuan.
(Epitiro. , 2000)
Gambar 2.8 QoE Metrics reliability and quality
36
2.17. Perbandingan dan korelasi QoS - QoE
Gambar 2.9 Hubungan antara QoE dan QoS
Konsep kualitas layanan (QoS) telah diperpanjang dengan konsep baru
kualitas pengalaman (QoE), sebagai yang pertama hanya berfokus pada kinerja
jaringan (misalnya packet loss, delay dan jitter) tanpa link langsung ke kualitas yang
dirasakan, sedangkan QoE mencerminkan pengalaman keseluruhan konsumen
mengakses dan menggunakan layanan yang disediakan. QoE tergantung pada
konteks (Melibatkan pertimbangan tentang kualitas multimedia subjektif dan harapan
pengguna berdasarkan pada biaya yang mereka bayarkan untuk layanan, pada lokasi
mereka, pada jenis layanan, pada kenyamanan menggunakan layanan, dll). Evaluasi
QoE subjektif memakan waktu, mahal, dan tidak cocok untuk digunakan dalam
adaptasi loop tertutup, maka ada permintaan untuk QoE objektif evaluasi dan control,
tujuannya bukan subjektif, evaluasi QoE memungkinkan pengguna desain sentris
sistem multimedia, termasuk sistem nirkabel didasarkan pada standar saat ini, seperti
WiMAX dan LTE 3GPP, melalui penggunaan optimal yang tersedia sumber daya
berdasarkan indeks utilitas tujuan tersebut. (IneQuest)
37
Gambar 2.10 Gambar Model QoS dan QoE
2.18. Klasifikasi Metrik Hubungan QoS - QoE
Kendali referensi (Full Reference/FR) metrik : Kedua referensi dan hasil
yang tersedia memungkinkan untuk mendapatkan hasil yang subjektif dan objektif
membandingkan gambar, video, saat download (pada aplikasi), paket sisa (pada
tingkat jaringan), dan sebagainya. Konkretnya, ini berarti ekstraksi, evaluasi, dan
perbandingan QoE dan parameter QoS pada setiap tingkatan secara offline, yang
paling menarik untuk menurunkan QoE - QoS hubungan. Sebuah contoh yang
menonjol dari suatu metrik FR adalah PESQ. Tidak ada referensi (No Reference/NR)
metrik: Informasi Kualitas harus di ekstrak dari hasilnya, acuan tidak tersedia. Ini
adalah situasi online khas dengan fokus hanya pada yang dihasilkan kualitas yang
dirasakan oleh pengguna akhir (dievaluasi melalui pengamatan dan pertanyaan) atau
perwakilannya (algoritma). Dikonteks jaringan, metrik NR biasanya kurang
membedakan antara masalah kualitas yang berasal dari referensi dan gangguan
jaringan. Hal ini adalah halangan untuk menurunkan hubungan QoE - QoS yang
bertujuan untuk menangkap dampak dari jaringan. Di sisi lain, pengguna – (Reduced
Reference/RR) metrik : digunakan untuk referensi dan hasil, set parameter yang
sama. Misalnya, QoE pada tingkat aplikasi dapat digambarkan oleh gambar kualitas
metrik hybrid (HIQM) dan QoS pada tingkat jaringan dapat diwakili oleh variasi
38
throughput. Parameter seperti itu sering memiliki akar dalam FR penelitian sebagai
sarana merangkum dan menafsirkan hasil. Namun, karena mereka mewakili
parameter kunci QoE dan QoS, mereka dapat diterapkan dalam intern secara online
skenario dengan mengirimkan parameter keantara
sumber dan kemudian
membandingkan mereka dalam rangka untuk mengetahui klasifikasi metrik. (Fiedler.
M. , 2010)
2.19. SpeedTest Tools
SpeedTest merupakan sebuah plugin pada browser chrome, dimana berfungsi
sebagai alat bantu untuk mengukur secara akurat kecepatan navigasi dan waktu
sebuah website ketika diakses dengan menggunakan JavaScript API. Objek variabel
yang digunakan oleh plugin ini adalah "navigation" dan "timing". (Samdutton)
2.20. ITU-T G.1030
ITU-T G.1030 merupakan sebuah jurnal yang dikeluarkan oleh sebuah
organisasi international ITU (International Telecommunication Union) dari sektor
divisi "Telecommunication” dengan seri jurnal "G - Transmission systems and
media, digital systems and networks". Jurnal ITU-T G.1030 bertemakan "Estimating
end-to-end performance in IP Networks for data application" yang diterbitkan secara
resmi pada November 2005.
Jurnal ITU-T G.1030 menjelaskan akan sebuah kerangka kerja guna untuk
mendapatkan performa jaringan IP, estimasi performa dari aplikasi pengguna dan
menerapkan model persepsi untuk mengukur kepuasan user dengan performa end-toend. (ITU-T G.1030, 2005)
39
2.21. User Experience
Berdasarkan (Roto, 2006), definisi user experience merupakan sebuah hasil
dari aksi motivasi dalam konteks tertentu. Pengalaman user yang sebelumnya, akan
mempengaruhi harapan pengalaman user kedepannya, dan pengalaman yang
dirasakan sekarang akan menjadikan pengalaman tambahan dan perubahan akan
harapan kedepannya.
2.22. Aspek-aspek Mobile User Experience
Berdasarkan (Roto, 2006), aspek-aspek yang mempengaruhi mobile user
experience adalah:
•
User
Kebutuhan, tujuan, tasks, interpretasi terhadap dunia, konteks budaya,
karateristik pribadi, kemampuan, teknik berinteraksi.
•
Ruang gerak (task space)
Bagaimana pengguna melalukan multitasking, interruptions.
•
Kontent fisik (physical content)
•
Kontent sosial (social content)
•
Kontent teknologi (technological content)
Mengenai pengetahuan dan penggalaman user terhadap teknologi.
•
Kerahasiaan (privasi)
•
Device
Spesifikasi kemampuan perangkat yang digunakan.
•
Koneksi
Download