PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG HASIL

advertisement
PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG HASIL SOSIOMETRI
ARTIKEL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
NONI. K
NPM. 10060162
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2014
PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG HASIL SOSIOMETRI
Oleh:
Noni. K
Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACK
This research was based on which is still the students who have the perception that there is no
benefit of sociometry . Therefore it necessary to do the research toward students perception about the
result of sociometry. The purpose of this study to determine: 1) Students perception about popular
students. 2) Students perceptions about unpopular students. 3) Students perceptions about click. This
research is about descriptive quantitative. The population of this study is class VIII.4 with 31 students.
The sample is using total sampling. The are tools used for site-data a survey from. As for the analysis of
data using the kriterium sturgess and techniques of percentage analysis. The result of this study revealed
that: 1) Students perception about popular students in the categories are very agree. 2) Students
perception about unpopular students in the are categories agree and fairly agree. 3) Students perception
about click in the are categories agree.
Key Word : Perception, result of sociometry, popular, unpopular, cliques
Pendahuluan
Bimbingan
dan
konseling
adalah
pelayanan bantuan bagi peserta didik, baik
secara perorangan maupun kelompok agar
mereka bisa mandiri dan berkembang secara
optimal, baik dalam bimbingan pribadi, sosial,
belajar maupun karir melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan
norma yang berlaku. Menurut Damin (2013:
145-146) bahwa:
Bimbingan dan konseling merupakan
upaya proaktif, sistemik dan sistematik
dalam memfasilitasi dan menginisiasi
peserta didik untuk mencapai tingkat
perkembangan
yang
optimal,
pengembangan prilaku yang efektif,
pengembangan
lingkungan
dan
peningkatan fungsi atau manfaat peserta
didik dalam lingkungannya.
Pelayanan bimbingan dan konseling
meliputi berbagai layanan dan kegiatan
pendukung yang semuanya itu hendaknya
dilakukan konselor, khususnya konselor yang
bekerja pada lembaga tertentu (misalnya
sekolah) dengan sejumlah warga lembaga yang
menjadi tanggung jawab penuh konselor
sebagai sasaran layanan.
Pelaksanaan berbagai layanan bimbingan
dan konseling perlu ditunjang oleh sejumlah
kegiatan pendukung, instrumentasi bimbingan
dan konseling dengan mempergunakan berbagai
teknis tes dan non-tes perlu dikembangkan oleh
konselor.
Penggunaan
setiap
instrumen
hendaknya disertai tindakan yang matang,
kemampuan dan ketepatan pengadministrasian
atau pengolahan dan penafsiran serta tanggung
jawab yang tinggi.
Salah satu kegiatan pendukung bimbingan
dan konseling adalah aplikasi instrumentasi.
Aplikasi instrumentasi merupakan kegiatan
menggunakan instrumen untuk mengungkapkan
kondisi sesuatu. Menurut Prayitno (2006: 2)
“Sosiometri merupakan teknik ukur hubungan
sosial antar individu yang tergolong non-tes”.
Dari pelaksanaan sosiometri terdapat hasil,
antara lain peserta didik yang populer, peserta
didik yang tidak populer dan peserta didik yang
klik.
Dalam kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan Bimbingan dan Konseling Sekolah
(PPLBKS) di SMP Negeri 35 Padang, peneliti
melaksanakan sosiometri pada tanggal 2
September 2013, dari hasil sosiometri tersebut
masih terlihat peserta didik yang tidak diterima
dalam suatu kelompok pertemanan, peserta
didik yang berpersepsi bahwa hasil sosiometri
tidak ada manfaatnya, peserta didik yang tidak
populer, peserta didik yang terasingkan dari
teman-temannya, peserta didik yang tidak
memiliki teman akrab, peserta didik yang
dikucilkan dalam pertemanan, guru BK
melaksanakan kegiatan sosiometri hanya untuk
mengetahui hubungan sosial peserta didik, guru
BK belum menindaklanjuti hasil sosiometri
dengan baik.
Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas
maka peneliti
merasa tertarik untuk
mengangkat sebuah judul penelitian tentang:
Persepsi Peserta Didik tentang Hasil Sosiometri
di Kelas VIII.4 SMP Negeri 35 Padang.
Untuk menindaklanjuti permasalahan di
atas perlu adanya rencana pemecahan masalah
dengan pelayanan konseling, antara lain:
1. Layanan informasi
Layanan informasi merupakan layanan
yang berisikan informasi-informasi yang
dapat
digunakan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengambilan
keputusan untuk kepentingan peserta didik,
pemecahan masalah, mencegah timbulnya
masalah, dan untuk mengembangkan dan
memelihara kemampuan yang dimiliki.
Guru BK memberi informasi tentang
karakteristik hasil sosiometri, yaitu peserta
didik yang populer, peserta didik yang tidak
populer dan peserta didik yang klik.
2. Layanan penguasaan konten
Konseling perorangan merupakan layanan
yang
memungkinkan
peserta
didik
mendapatkan
suatu
konten
atau
keterampilan. Dalam layanan ini guru BK
memberikan konten kepada peserta didik
bagaima cara mendapatkan status sosial
yang baik dan dapat menjadi peserta didik
yang populer sesuai dengan harapan.
3. Layanan konseling perorangan
Konseling perorangan merupakan layanan
yang
memungkinkan
peserta
didik
mendapatkan layanan secara perorangan
dengan guru BK dalam rangka pembahasan
dan pengentasan masalah pribadi peserta
didik. Dalam layanan ini memungkinkan
pemberian bantuan peserta didik yang
menyangkut permasalahan status sosial
peserta didik yang tidak sesuai dengan
harapan.
4. Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan
bimbingan
kelompok
ini
memungkinkan peserta didik secara
bersama-sama membahas pokok bahasan
tertentu untuk menunjang berbagai
pengetahuan, wawasan, pemahaman dan
melatih komunikasi mereka dengan
memanfaatkan
dinamika
kelompok.
Melalui layanan ini peserta didik secara
bersama-sama akan membahas satu topik
yang berhubungan dengan status sosial dari
hasil sosiometri.
5. Layanan Konseling Kelompok
Layanan
konseling
kelompok
memungkinkan peserta didik memiliki
kesempatan untuk membahas secara
bersama-sama mengenai permasalahan
yang dialami oleh masing-masing anggota
kelompok. Permasalahan yang dibahas
menyangkut hasil sosiometri yaitu peserta
didik populer, tidak populer dan klik.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan:
1. Persepsi peserta didik tentang peserta didik
yang populer dari hasil sosiometri.
2. Persepsi peserta didik tentang peserta didik
yang tidak populer dari hasil sosiometri.
3. Persepsi peserta didik tentang peserta didik
yang klik dari hasil sosiometri.
Menurut (Walgito, 2004:87-88) ”Persepsi
merupakan suatu proses yang didahului oleh
penginderaan,
yaitu
merupakan
proses
diterimanya stimulus oleh individu melalui alat
indra atau juga disebut proses sensoris”.
Peserta didik yang populer, popularitas
seorang anak ditentukan oleh berbagai kualitas
pribadi yang dimilikinya. Menurut Hartup
(Desmita, 2011: 226) bahwa “Peserta didik
yang populer adalah anak yang ramah, suka
bergaul, bersahabat, sangat peka secara sosial
dan sangat mudah bekerja sama dengan orang
lain”.
Peserta didik yang tidak populer atau
terisolir dapat dibedakan atas dua tipe, yaitu:
Menurut Waserman dan Putallaz (Desmita,
2011: 226) “Peserta didik yang ditolak
kemungkinan untuk memperlihatkan prilaku
agresif, hiperaktif, kurang perhatian atau
ketidakdewasaan, sehingga sering bermasalah
dalam prilaku dan akademis di sekolah”. Lebih
lanjut
Saefullah
(2012:
347-348)
mengemukakan bahwa secara umum anak yang
terasingkan, bereaksi dengan dua cara sebagai
berikut:
1) Menarik diri, biasanya mereka menarik diri
dari kontak dengan yang lain.
2) Perilaku antisosial, biasanya mereka sulit
untuk diatur padahal anak lainnya tidak suka
dengan perilakunya.
Menurut Santrock (2007: 226) “Klik dapat
terbentuk karena remaja terlibat dalam aktivitas
yang sama. Beberapa klik juga terbentuk karena
pertemanan,
beberapa
remaja
mungkin
membentuk sebuah klik karena mereka telah
menghabiskan waktu bersama dan saling
menyukai”.
Metodologi Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada
semester I tahun pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini dimulai dari tahap persiapan
hingga tahap akhir. Pelaksanaan penelitian ini
berlokasi di SMP Negeri 35 Padang. Jalan
Seberang Palinggam Kecamatan Padang
Selatan. Populasi dalam penelitian adalah
seluruh peserta didik kelas VIII.4 SMP Negeri
35 Padang yang berjumlah 31 orang.
Pengambilan sampel menggunakan teknik total
sampling. Alat yang digunakan untuk
pengumpulan data berupa angket. Sedangkan
untuk analisis data menggunakan kriterium
sturgess dan teknik analisis persentase.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1.
2.
Persepsi Peserta Didik tentang Peserta
Didik yang Populer
Secara umum gambaran persepsi
peserta didik tentang peserta didik yang
populer dari hasil sosiometri di kelas VIII.4
SMP Negeri 35 Padang berada pada
kategori sangat setuju dengan jumlah
persentase 64,51% sebanyak 20 orang. Hal
ini mengungkapkan bahwa sebagian besar
peserta didik kelas VIII.4 di SMP Negeri
35 Padang berpersepsi sangat setuju tentang
peserta didik yang populer dari hasil
sosiometri.
Berdasarkan hal tersebut, menurut
Hartup (Desmita 2011: 226) “Peserta didik
yang populer adalah anak yang ramah, suka
bergaul, bersahabat, sangat peka secara
sosial dan sangat mudah bekerja sama
dengan orang lain”. Peserta didik yang
populer memiliki kemampuan yang baik
dalam menjalin komunikasi dan hubungan
sosial dengan teman-temannya, sehingga
peserta didik yang populer banyak
mempunyai teman dan disenangi oleh
semua teman dalam bergaul. Dari hasil
penelitian ini berarti sebagian besar peserta
didik kelas VIII.4 SMP Negeri 35 Padang
sangat setuju dengan persepsi bahwa
peserta didik yang populer itu cenderung
berperilaku positif, seperti: ramah, suka
bergaul, bersahabat dan sangat peka secara
sosial dan sangat mudah bekerja sama
dengan orang lain. Oleh karena itu,
berhubungan dengan persepsi dan hasil
temuan terungkap bahwa peserta didik yang
berperilaku
ramah,
suka
bergaul,
bersahabat, dan sangat peka secara sosial
dan sangat mudah bekerja sama dengan
orang lain adalah peserta didik yang
populer. Peserta didik yang lain mengerti
tentang karakteristik peserta didik yang
populer, mengenai hal tersebut diharapkan
peserta didik termotivasi untuk menjadi
peserta didik yang populer agar disenangi
oleh banyak teman.
Persepsi Peserta Didik Tentang Peserta
Didik yang Tidak Populer
3.
Secara umum gambaran persepsi
peserta didik tentang peserta didik yang
tidak populer dari hasil sosiometri di kelas
VIII.4 SMP Negeri 35 Padang berada pada
kategori kurang setuju dengan jumlah
persentase
yaitu 48,39% sebanyak 15
orang dan berada pada kategori cukup
setuju dengan jumlah persentase 48,39%
sebanyak 15 0rang.
Berdasarkan hal tersebut peserta didik
yang tidak populer dapat dibedakan
menjadi 2 tipe yaitu peserta didik yang
ditolak dan peserta didik yang diabaikan,
menurut Waserman dan Putallaz (Desmita,
2011:226) “Peserta didik yang ditolak
kemungkinan
untuk
memperlihatkan
perilaku
agresif,
hiperaktif,
kurang
perhatian atau ketidakdewasaan, sehingga
sering bermasalah dalam perilaku dan
akademis di sekolah”. Lebih lanjut
Saefullah (2012: 347-348) mengemukakan
bahwa “Secara umum anak yang
terasingkan, bereaksi dengan dua cara yaitu
menarik diri dan perilaku anti sosial”.
Peserta didik yang tidak populer
cenderung berperilaku negatif yang tidak
disenangi oleh orang lain sehingga mereka
megalami penolakan dan pengabaian dalam
lingkungan sosial, mereka juga memiliki
kemampuan sosial yang rendah dan
mengalami kesulitan dalam beradaptasi
dengan teman-teman. Peserta didik yang
tidak populer itu cenderung berperilaku
negatif, seperti: perilaku agresif, hiperaktif,
kurang perhatian atau ketidakdewasaan,
sering bermasalah dalam perilaku dan
akademis di sekolah, menarik diri dan
berperilaku antisosial, namun perlu
diketahui bahwa tidak semua peserta didik
yang tidak populer berperilaku negatif.
Sementara itu, berdasarkan persepsi dan
hasil penelitian terungkap bahwasanya
sebagian besar peserta didik kelas VIII.4
SMP Negeri 35 Padang beranggapan
kurang setuju dan cukup setuju kalau
peserta didik yang berperilaku angresif,
hiperaktif,
kurang
perhatian
atau
ketidakdewasaan, sering bermasalah dalam
perilaku dan akademis di sekolah, menarik
diri dan berperilaku antisosial merupakan
peserta didik yang tidak populer.
Karakteristik ini memang dipahami oleh
peserta didik yang lain, berhubungan
dengan temuan penelitian diharapkan agar
peserta didik tidak tertarik untuk menjadi
peserta didik yang tidak populer.
Persepsi Peserta Didik tentang Peserta
Didik yang Klik
Secara umum gambaran persepsi
peserta didik tentang peserta didik yang
klik dari hasil sosiometri di kelas VIII.4
SMP Negeri 35 Padang berada pada
kategori setuju dengan jumlah persentase
58,06% sebanyak 18 orang. Hal ini
mengungkapkan bahwa sebagian besar
peserta didik kelas VIII.4 di SMP Negeri
35 Padang berpersepsi setuju tentang
peserta didik yang klik dari hasil
sosiometri.
Berdasarkan hal tersebut, Peserta didik
yang klik merupakan peserta didik yang
saling memilih. Menurut Santrock (2007:
226) “Klik adalah kelompok kecil yang
berkisar antara 2 hingga sekitar 12 individu
dan rata-rata sekitar 5 hingga 6 individu”.
Anggota klik biasanya memiliki kelamin
yang sama dan usia yang kira-kira sama.
Klik dapat terbentuk karena remaja terlibat
dalam aktivitas yang sama. Beberapa klik
juga
terbentuk
karena
pertemanan,
beberapa remaja mungkin membentuk
sebuah klik karena mereka telah
menghabiskan waktu bersama dan saling
menyukai. Hal-hal yang dilakukan remaja
dalam klik, antara lain: berbagi ide,
berkumpul bersama dan sering membentuk
identitas in-group dimana mereka percaya
bahwa klik mereka lebih baik daripada klik
lain.
Peserta didik yang klik lebih suka
hidup
berkelompok,
mereka sering
melakukan segala sesuatu secara bersama,
mereka juga terlihat kompak dan memiliki
hubungan yang erat dalam pertemanan.
Mereka saling peduli antara satu dengan
yang lain sehingga terjalin hubungan yang
akrab. Dari hasil penelitian ini berarti
sebagian besar peserta didik kelas VIII.4
SMP Negeri 35 Padang setuju dengan
persepsi bahwa peserta didik yang klik itu
lebih suka hidup berkelompok dengan
menjalin hubungan yang akrab, seperti:
menghabiskan waktu bersama dan saling
menyukai. Berdasarkan hal itu, mengenai
persepsi dan hasil penelitian terlihat bahwa
peserta didik yang suka menghabiskan
waktu bersama dan saling menyukai ialah
peserta didik yang klik. Ciri-ciri dari
peserta didik yang klik tersebut diketahui
oleh peserta didik yang lain, untuk itu
hendaknya peserta didik mempunyai teman
akrab yang memiliki satu tujuan, saling
menemukan kecocokan dan kenyamanan.
Namun peserta didik yang klik harus
memperluas hubungan sosial dengan
peserta didik yang lain dan tidak bersikap
tertutup dengan teman yang lain agar bisa
bersosialisasi dengan semua teman.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan analisis data dan pembahasan
maka dapat diambil kesimpulan mengenai
persepsi peserta didik tentang hasil sosiometri di
kelas VIII.4 SMP Negeri 35 Padang dilihat dari:
1. Persepsi peserta didik tentang peserta didik
yang populer secara umum berada pada
kategori sangat setuju. Terlihat dari segi
ramah, bersahabat dan sangat peka secara
sosial dan sangat mudah bekerja sama
dengan orang lain.
2. Persepsi peserta didik tentang peserta didik
yang tidak populer secara umum berada
pada kategori kurang setuju dan cukup
setuju. Terlihat dari segi kurang perhatian
atau ketidakdewasaan, sering bermasalah
dalam perilaku dan akademis di sekolah,
menarik diri dan perilaku anti sosial.
3. Persepsi peserta didik tentang peserta didik
yang klik secara umum berada pada kategori
setuju. Terlihat dari segi menghabiskan
waktu bersama dan saling menyukai.
Berdasarkan kesimpulan di atas maka
peneliti ingin mengajukan saran kepada:
1. Peserta didik
Diharapkan kepada peserta didik, dengan
mengetahui karakteristik peserta didik
yang populer, tidak populer dan klik.
Peserta didik dapat menentukan dan
memilih status sosial sesuai dengan yang
diharapkan dan diterima oleh orang lain
dalam
lingkungan
sosial.
Karena
penerimaan, penolakan dan status sosial
sangat berpengaruh besar terhadap
perkembangan sosial peserta didik.
2. Guru BK
Diharapkan kepada guru BK agar dapat
memberikan layanan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik tentang status
sosial yang harus mereka miliki sehingga
disenangi banyak teman dan status sosial
yang harus mereka hindari agar tidak
dijauhi oleh banyak teman serta sebagai
masukan
untuk
meningkatkan
keprofesionalan guru BK di sekolah.
3. Kepala Sekolah
Diharapkan kepada Kepala sekolah dan
personil sekolah lainnya dapat lebih
meningkatkan pemahaman tentang status
sosial peserta didik agar tidak terjadi
kesalahpahaman dalam berpersepsi tentang
peserta
didik
sehingga
dapat
menciptakankan hubungan yang baik dan
4.
5.
harmonis antara kepala sekolah dan
personil sekolah dengan peserta didik.
Pengelola Program Studi Bimbingan dan
Konseling
Diharapkan kepada pengelola program
studi bimbingan dan konseling agar dapat
dijadikan masukan dalam meningkatkan
mutu pendidikan untuk mengaplikasikan
ilmu di lapangan dan sebagai masukan
dalam mengembangkan mata kuliah yang
berhubungan
dengan
pelaksanaan
bimbingan dan konseling khususnya
mengenai sosiometri sebagai salah satu alat
pengumpul
data
dalam
kegiatan
pendukung.
Peneliti Selanjutnya
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya
agar dapat dijadikan pedoman untuk
melakukan penelitian yang berkaitan
dengan sosiometri pada aspek yang lain.
Kepustakaan
Damin,
Sudarwan. 2013. Perkembangan
Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.
Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan
Peserta Didik. Bandung: Rosda.
Prayitno. 2006. P1-P6. Padang: FIP UNP.
Saefullah. 2012. Psikologi Perkembangan dan
Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Santrock, Jhon W. 2007. Perkembangan Anak
(Edisi Kesebelas Jilid 2). Jakarta:
Erlangga.
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi
Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Download