PEMILIHAN JENIS POHON HUTAN UNTUK DITANAM Oleh

advertisement
PEMILIHAN JENIS POHON HUTAN UNTUK DITANAM
Oleh: SAMSUDI
Abstrak
Penanaman jenis pohon disuatu tempat perlu dilakukan dengan cermat agar
pertumbuhannya optimal. Setiap pohon memiliki persyaratan tumbuh yang berbedabeda, sehingga untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal pemilihan jenis menjadi
penting. Konsep umum dalam pemilihan jenis pohon adalah bagaimana menyamakan
antara persyaratan yang diperlukan untuk pertumbuhan pohon dengan ketersediaan
lingkungan tumbuhnya disamping cara penanganannya, misalnya berkaitan dengan
tujuan penanaman hingga penanggulangan terhadap hama dan penyakit.
Key word: Pemilihan jenis pohon
Latar belakang
Kalau kita akan merehabilitasi lahan yang rusak dan kritis umumnya kita akan
bertanya, apa pohon yang akan ditanam? Pertanyaan tersebut biasanya muncul karena
adanya keinginan menanam pohon
yang dapat tumbuh baik sehingga dapat
memperbaiki lingkungan dan dapat menghasilkan, baik kayu, buah ataupun yang
lainnya. Pohon akan tumbuh baik kalau terdapat kecocokan antara persyaratan
tumbuh yang diperlukan oleh tanaman/pohon dengan lingkungan tempat tumbuhnya.
Untuk skala yang besar seperti pada Hutan Tanaman Industri mungkin manipulasi
secara terbatas dilakukan, misalnya terhadap kekurangan hara tanah dilakukan
penambahan hara dengan pemupukan, lahan basah dilakukan pembuatan saluransaluran dan lain-lain. Dari segi biaya, teknologi maupun SDM bagi perusahaan besar
mungkin dapat dijangkau. Misalnya untuk mendatangkan benih dari jauh ataupun harga
yang tinggi dapat dijangkau. Walaupun demikian dalam jangka panjang bisa jadi
menghadapi kendala juga bila memang tidak sesuai, akhirnya biaya yang dikeluarkan
menjadi mahal. Oleh karena itu pemilihan jenis pohon yang akan ditanam menjadi
penting dipahami sehingga penghematandan peningkatan produktivitas dapat dicapai
secara optimal.
Langkah-langkah pemilihan/penentuan jenis
Dibawah ini disajikan
langkah-langkah dan
berbagai aspek yang penting
dipertimbangan dalam pemilihan jenis dalam penanaman pohon:
Tujuan
Penanaman:
Teknis,ekonomis,
sosial, lingkungan
Ketersediaan
Benih: Pengadaan,
Distribusi
Kecocokan dengan
kondisi lahan
Ketahanan
terhadap hama
dan penyakit
Jenis
Terpilih
Gambar: Langkah pemilihan jenis pohon
Dari gambar tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Aspek Tujuan penanam an :
Tujuan penanaman merupakan pertimbangan utama dan pertama dalam menentukan
jenis tanaman atau pohon yang akan ditanam disuatu wilayah. Tujuan tertentu
umumnya memerlukan persyaratan teknis, ekonomi, sosial maupun lingkungan.
Umumnya terdapat
beberapa jenis pohon atau bahkan banyak yang dirasa
cocok/potensial menjadi pilihan, misalnya lokasi penanaman di daerah Jawa Tengah
dengan tujuan kayu perkakas. Untuk di Jawa tengah ada beberapa jenis yang cocok
untuk kayu perkakas/pertukangan, sebut saja 5 jenis yang cukup potensial, yaitu:
Mahoni, Jati, Meranti, Sungkai dan suren.Tetapi untuk mendapatkan pilihan yang
benar-benar rasional perlu ada penapisan. Penanaman pohon untuk tujuan produksi
kayu pertukangan akan berbeda dengan tujuan untuk industri kertas karena umumnya
memerlukan persyaratan teknis dan ekonomi. Dari jenis-jenis yang potensial
tersebut perlu ditentukan satu atau lebih yang sekiranya paling menguntungkan dari
aspek teknis dan ekonomi. Namun demikian
kadang-kadang juga perlu ada
pertimbangan-pertimbangan sosial maupun lingkungan tertentu. Misalnya masyarakat
Jawa Tengah sangat menyukai Jenis jati dan Mahoni dan telah memiliki pengalaman
yang baik dalam menanam Jati dan Mahoni, sehingga Jati dan Mahoni menjadi
potensial pertama dan kedua. Sedang untuk Meranti, Sungkai dan Suren masyarakat
Jawa Tengah kurang mempunyai pengalaman menanam dan menggunakannya kecuali
Meranti.
K etersediaan benih:
Dari jenis-jenis tanaman potensial kadang-kadang teknik pembiakannya masih
belum dikuasai dengan baik secara generatif maupun vegetatif. Bila kondisinya seperti
itu maka perlu dipilih satu atau beberapa jenis yang potensial. Kadang-kadang
terdapat jenis pohon yang bijinya besar sehingga dalam transportasi/distribusinya
mengalami hambatan bila ditanam pada tempat yang jauh dan dalam jumlah
keperluan yang banyak. Menanam jenis seperti ini mengakibatkan biaya yang tinggi.
Oleh karena itu hal tersebut harus dipertimbangkan. Dari penapisan pertama untuk
daerah Jawa Tengah telah dipilih jenis yang potensial adalah Jati dan Mahoni.
Keduanya pada dasarnya tidak masalah terhadap pengadaan benihnya. Benih dapat
disediakan di Jawa Tengah maupun dari Jawa Timur yang transportasinya mudah. Hal
yang perlu mendapat perhatian adalah Mahoni bijinya sangat cepat turun daya
kecambahnya sehingga penyemaiannya harus segera dilakukan pada saat panen buah
terjadi yaitu pada bulan Juli- Sepetember. Hal ini tidak masalah karena penanaman
bulan Desember- Januari bibit umur 3-5 bulan cukup memadai.
K etahanan terhadap ham a dan penyak it:
Walaupun jenis yang dipilih ( Jati dan Mahoni) sudah sesuai tujuan dan tersedia
benihnya tetapi kadang-kadang sangat mudah diserang hama atau penyakit
sehingga untuk ditanam dalam jumlah banyak dalam sistem monokultur sangat
peka (Departemen Kehutanan Republik Indonesia, not date). Jenis seperti ini
sebaiknya dihindari, sehingga perlu alternatif ke jenis potensial yang lain. Jenis Mahoni
sangat rentan dengan penyakit mati pucu sebagai akibat serangan serangga jenis
Hypsiphylla. Hama ini sering mengakibatkan pohon mahoni bercabang-cabang dan atau
tumbuh bengkok sehingga kualitas kayunya rendah dan kecepatan tumbuhnya agak
terganggu. Berbeda denagan Jati yang telah lama menjadi tanaman asli atau substitusi
diJawa tengah yang memiliki daya tahan terhadap hama dan penyakit cukup baik.
Dengan demikian dari penapisan ini Jati merupakan pilihan untuk ditanam.
K ecocok an dengan k ondisi lahan:
Setiap jenis tanaman memerlukan tempat tumbuh yang berbeda. Oleh karena itu
pemilihan jenis harus sesuai dengan kondisi lahan yang akan ditanami agar dapat
tumbuh dengan maksimal. Persyaratan tempat tumbuh tersebut terutama: iklim, jenis
tanah, kesuburan tanah, pH tanah dan ketinggian tempat. Kalau direncanakan lebih
dari satu jenis tanaman atau dicampur ada yang harus diperhatikan lagi yaitu;
kebutuhan cahaya tidak sama (toleran dan intoleran) dan jenis perakaran tidak sama
(perakaran dangkal dan perakaran dalam). Hal ini penting agar tidak bersaing dalam
pertumbuhannya. Kesuburan tanah dan pH pada batas tertentu mungklin dapat
diperbaiki, tetapi bila perbedaannya jauh dari persyaratan yang diperlukan oleh jenis
pohon yang akan ditanam maka konskwensinya menjadi mahal untuk perbaikannya.
Lokasi penanaman di Jawa Tengah tersebut kebetulan pada daerah bagian selatan
yang ketinggiannya berkisar 100 meter hingga 300 meter dari muka laut dengan
kondisi tanah sedikit berkapur, curah hujan antara 1.500 -2000 mm per tahun dengan
kesuburan tanah yang cukup sehingga Jati dapat merupakan jenis terpilih.
Uraian tentang pemilihan jenis pohon yang dilengkapi dengan con toh kasus di daerah
Jawa Tengah tersebut diatas kiranya dapat memberikan pemahaman baik kepada
rimbawan maupun masyarakat pada umumnya bagaimana cara memilih jenis pohon
untuk ditanam.
Uraian diatas juga memberikan kesimpulan bahwa dalam memilih jenis pohon yang
akan ditanam dapat dilakukan penapisan secara bertahap dan pada jensi yang lolos
penapisan tersebut akan menjadi terpilih.
Daftar Pustaka
Samsudi dan teti Suhaeti ........ 2010. Modul Rehabilitasi Hutan dan Perhutanan Sosial.
Departemen Kehutanan. Pusat Diklat Kehutanan.
Departemen Kehutanan Republik Indonesia, not date. Hand Book of Indonesian
Forestry. Koperasi Karyawan Departemen Kehutanan RI.
Download