54 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Berdasarkan karakteristik anatominya, kayu yang dapat merambatkan gelombang bunyi yang cepat adalah yang memiliki struktur sel homogen, berserat panjang, memiliki porositas dan permeabilitas dinding sel kecil, sudut mikrofibril kecil (arah serat semakin sejajar), dan daerah kristalit besar. 2. Karakteristik komponen kimia kayu yang dapat merambatkan gelombang bunyi secara cepat adalah yang memiliki kadar selulosa tinggi, hemiselulosa rendah dan lignin rendah. Zat ekstraktif tidak memberikan pengaruh yang besar karena bersifat non struktural. 3. Nilai sound damping pada hardwood lebih tinggi dibandingkan softwood, diduga karena adanya sel pembuluh dan parenkim yang bisa meredam suara. 4. Jenis sonokeling memiliki nilai kecepatan gelombang ultrasonik yang tinggi dibandingkan dengan jenis hardwood lainnya dikarenakan jumlah rata-rata pembuluh per mm²nya yang paling jarang dan sudut mikrofibrilnya yang paling kecil dibandingkan jenis hardwood lainnya. 5. Nilai kecepatan gelombang pada arah radial lebih besar dibandingkan dengan nilai arah tangensial karena susunan sel jari-jari pada arah radial memotong sumbu memanjang tapi searah jaringan radial sehingga gelombang merambat lebih cepat. Sedangkan arah tangensial memiliki susunan jari-jari memanjang vertikal dan tersusun jarang-jarang sehingga gelombang merambat lebih lambat. 6. Berdasarkan parameter akustik, karakteristik anatomi dan karakteristik komponen kimianya, jenis merkusii; insularis; sonokeling; dan mahoni lebih cocok digunakan untuk alat musik, sedangkan untuk mangium dan kayu afrika diduga lebih cocok digunakan sebagai peredam suara. 55 5. 2. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai sifat akustik kayu berdasarkan bagian kayu (kayu gubal-teras, kayu awal-akhir, pangkaltengah-ujung pohon) 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan sifat dasar kayu dengan sifat akustik pada jenis kayu Indonesia (lokal) lainnya yang berpotensi digunakan sebagai bahan akustik yang baik.