EDISI AGUSTUS 2017 Pojok Kritis : Meng-Indonesiakan Orang Indonesia Peristiwa : Polemik Pembakaran 7 Sekolah Nasional : Menuntaskan Janji Kemerdekaan 2 LIPUTAN Peristiwa Polemik Pembakaran 7 SD di Palangka Raya P olda Kalimantan Tengah saat ini telah menangkap empat pelaku pembakaran sekolah dasar di Palangka Raya. Sebelumnya tiga pelaku pembakaran 7 SD negeri dan swasta telah ditahan polisi. Kepala Polda Kalimantan Tengah Brigjen Polisi Anang Revandoko menyatakan bahwa motif pembakaran hanya ekonomi dan tak terkait politik. Inisial keempat pelaku pembakaran sekolah dasar adalah SY(35) , DD (42), DY (42) dan NR (48). Mereka ditangkap tim dari Mabes Polri dan Polda Kalteng di sebuah rumah di Jalan Diponegoro, Palangka Raya. Polisi mengamankan 3 unit sepeda motor, jerigen bekas minyak tanah, dan uang Rp 5,5 juta. Mereka dikenakan pasal 187 KUHP ayat 1 dan 2 dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun. Tiga pelaku yang telah ditangkap adalah SRY dan FA alias OG yang diduga sebagai pelaku pembakaran 3 unit sekolah. Selain memeriksa 5 orang saksi, Kedua pelaku pembakaran ini mengaku telah membakar 3 buah sekolah yaitu SDN 4 Langkah, SD 1 Langkah dan SDN 5 Langkai l. Keduanya bekerja serabutan dan menggunakan sejumlah cara untuk membakar. Ada yang memakai kain busa yang diberi minyak tanah dan kemudian ditempatkan di ruang yang terbuat dari papan yang mudah terbakar. Cara lain yakni menggunakan bahan yang dikasih minyak dan menggunakan bambu untuk mendorongnya. Selain itu mereka juga menggunakan botol minuman energi (Kratingdaeng) isi minyak tanah dan dilempar ketempat yang mudah terbakar. Tak berselang lama polisi juga menangkap IG seorang koordinator wartawan yang diduga sebagai pemberi tugas pembakaran. Ketujuh SD yang dibakar itu terjadi pada kurun 21-29 Juli 2017. Pertama pada 21Juli 2017 sekitar pukul 13.00, SDN 4 Menteng yang berlokasi di Jalan MH. Thamrin terbakar. Kemudian diwaktu yang sama SDN 4 Langkai yang berlokasi di Jalan AIS. Nasution juga terbakar. Pada Sabtu, 22 Juli 2017 dini hari, giliran SDN 1 Langkai yang berlokasi di Jalan Wahidin Sudirohusodo Husono terbakar. Terpaut satu jam kemudian SDN 5 Langkai yang berlokasi sama juga turut terbakar. Selang sembilan hari kemudian , Sabtu, 29 Juli sekitar pukul 1815 kebakaran juga melanda rumah jasa di SDN 8 Palangka. Terakhir, Minggu dini hari, 30 Juli 2017, ada dua sekolah yakni SDN 1 Menteng dan SMK milik Yayasan ISEI di Jalan Yos Sudarso juga ludes terbakar. Proses Penangkapan Selain empat orang yang diamankan, polisi juga mengamankan sebuah jeriken, botol minuman 150 mililiter berbau bekas minyak tanah. Kemudian sejumlah berkas berupa buku yang berada di LIPUTAN kediaman Nora alias Ahmad Gajali serta pakaian organisasi diduga bertuliskan Gerdayak juga turut dibawa pihak kepolisian sebagai barang bukti. Pihaknya disuruh menyaksikan dan menandatangani sebuah surat serta menggeledah surat beberapa ruangan rumah milik pak Yansen Binti yang dihuni oleh Nora dan keluarganya. Selain Yanto, Resto Ketua RT 02/RW 02 yang tinggal di Jalan Rasak mengatakan hal yang sama. Ia menjelaskan dirinya juga diminta aparat kepolisian yang mengaku dari Mabes Polri serta kepolisian daerah setempat untuk menyaksikan penangkapan terhadap beberapa orang tersebut. Kejadiannya itu sekitar pukul 16.00 WIB. Di mana polisi mengamankan sebuah jeriken dan satu botol minuman bekas berisi minyak tanah. Saya juga disuruh mencium jeriken yang diduga bekas minyak tanah. Di lokasi yang sama, Sari istri dari Nora yang diamankan polisi juga bingung melihat aksi yang dilakukan kepolisian. Ia sempat beberapa kali menanyakan kepada petugas apa tujuan mereka menggeledah kediamannya yang berada di Jalan Diponegoro. Dampak Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Sahdin Hasan mengatakan terbakarnya 7 SD negeri di Palangka Raya dalam kurun sembilan hari membuat 700 siswa kehilangan tempat belajar. Untuk sementara anak didik kita pindahkan ke sejumlah sekolah yang ada di Palangka Raya sambil menunggu adanya perbaikan sekolah mereka yang terbakar. 3 Menyinggung kapan rencana akan kembali dibangun sekolah yang terbakar itu, dia mengatakan saat ini masih terus melakukan langkah koordinasi dengan sejumlah pihak. Untuk kebakaran yang di beberapa sekolah kita sudah laporkan kepada Kementerian Pendidikan dan kemarin tim mereka datang meninjau lokasi yang terbakar. Untuk solusi jangka pendek pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palangka Raya agar bisa dimasukkan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2018. Wali Kota Palangka Raya Riban Satia mengaku berat untuk membangun sekolah yang terbakar bila terus terjadi kebakaran. Kalau terus seperti ini (kebakaran) kita tidak mampu (bangun kembali sekolah yang terbakar). Dicontohkannya, untuk membangun SDN 1 Palangka Raya yang terbakar pekan lalu itu saja bila untuk rehabilitasi berat dibutuhkan dana Rp 2,3 miliar, bila hanya rehabilitasi ringan, diperlukan dana Rp 1,8 miliar. Kebakaran MAN di Sampit Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah, Brigjen Pol Anang Revandoko menegaskan kebakaran Sekolah Madrasah Aliah Negeri (MAN) Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur murni akibat korseleting listrik. Hal tersebut setelah tim Laboratorium Forensik (Labfor) Surabaya yang melakukan olah tempat kejadian perkara berhasil menyimpulkan penyebab kebakaran yang sempat di isukan ada kaitannya dengan kejadian di Palangka Raya. Ia meluruskan, isu teror pembakaran sekolah yang ada di Sampit itu sama sekali tidak benar. Bahkan jajaran polres setempat sudah menerima hasil olah TKP tim Labfor. Kendati sudah ditemukan penyebabnya, pihaknya juga waspada guna ada halhal serupa terjadi di kawasan setempat. Pemicunya diduga paku penjepit yang berkarat membuat kabel robek sehingga terjadi hubungan pendek arus listrik dan sambungan terputus. Saat saklar dihidupkan oleh penjaga malam, diduga muncul percikan api di bagian atap. Percikan itu memicu api dan membesar karena atap terbuat dari sirap, yakni kayu ulin yang mulai lapuk karena sudah berusia tua sehingga terbakar.(tribun/dtk) 4 KABAR KALTENG HUT RI Ke-72 Syukur Kemerdekaan RI, TNI dan Umat Lintas Agama Doa Bersama J ajaran Korem 102/Panju Panjung bersama dengan ribuan masyarakat seluruh lintas agama melaksanakan kegiatan acara doa bersama yang dilasanakan secara serentak pada pukul 17:00 WIB, Kamis (17/08) dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-72, Indonesia lebih kasih sayang. Kegiatan ini dilaksanakan juga dilaksanakan sebagai bentuk ucapan rasa syukur atas karunia dan nikmat kemerdekaan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, dan juga menjadikan bangsa Indonesia selama 72 tahun hingga saat ini sebagai bangsa yang kokoh, adil, makmur dan sejahtera. Kegiatan dilaksanakan di seluruh tempat ibadah masing-masing. Adapun lokasi yang dipusatkan seperti Mesjid Nurul Islam Jl.A.Yani, GKE Maranatha Jl.Diponegoro, Gereja YHS Jl.RTS Milono, Gereka Barigas Jl.Rajawali, Gereja Katedral Jl.Tijilik Riwut km.1, Pura Patimaha Jl.Kinibalu dan Balai Kaharingan Jl.Pemuda Kota Palangka Raya. Pelaksanaan berlangsung dengan hikmat, dimana seluruh elemen masyarakat yang ada memanjatkan do’a syukur berdasarkan keyakinan dan kepercayaannya masing-masing, tentu dengan niat dan satu tujuan agar Negara Indonesia menjadi negara yang dipenuhi rasa kasih sayang, kokoh, adil, makmur dan sejahtera. Kasrem102/Panju Panjung, Letkol Kav. Enda Mora Harahap ketika menghadiri kegiatan do’a bersama di Mesjid Nurul Islam menyampaikan ucapan terimakasih atas doa yang tulus ikhlas dari semua umat lintas agama di seluruh Indonesia dan khususnya di Kalteng. Memaknai Kemerdekaan yang telah kita nikmati bersama selama 72 tahun hingga hari ini, selayaknyalah kita bersyukur, tidak hanya kita telah dikaruniai Kemerdekaan, tapi juga kita dilahirkan sebagai bangsa patriot petarung dan sekaligus bangsa pemenang. Atas karunia inilah lanjutnya lagi, sekali pun harus dicapai melalui perjuangan darah dan air mata segenap anak bangsa untuk meraih Kemerdekaan. Melalui perjuangan anak bangsa yang percaya kepada kemampuan sendiri, dengan senjata apa adanya seraya menggelorakan semangat gotong royong. Sehingga energi sosial tersebut katanya lebih dalam lagi, bisa muncul karena mobilisasi kekuatan umat, santri, dan pemuda, serta segenap komponen oleh bangsa oleh para tokoh agama, ulama, kyai, habib, pendeta, pastor, inandita, biksu, dan tokoh nasionalis. Merebut Kemerdekaan, para tokoh bangsa utamanya para tokoh agama, saat itu mampu menjadikan pilihan “Merdeka atau Mati” sebagai senjata pemungkas untuk mendobrak belenggu penjajahan dan meraih kemerdekaan. Hal ini adalah salah satu pengaruh yang menjadikan Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat di tanah air Indonesia. Kalimat ‘Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan Dengan Didorongkan oleh Keinginan Luhur’ sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 mengandung arti, Kemerdekaan Indonesia dicapai Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa sehingga kita wajib bersyukur atas nikmat Kemerdekaan ini. Berdasarkan pantauan di lapangan, hadir pada acara doa bersama antara di Mesjid Nurul Islam antara lain, Danrem 102/Pjg yang diwakili Kasrem 102/Pjg, Kapolda Kalteng diwakili oleh Dirlantas dan Direskrim Polda Kalteng, Imam besar Masjid Nurul Islam KH. Anwar Isa, Lc., Para Perwira Jajaran Korem 102/Pjg, Anggota Jajaran Korem 102/Pjg, Anggota Polri serta undangan lainnya sekira 1.400 orang.(menaranews) KABAR KALTENG 5 HUT RI Ke-72 Meski Hujan, Upacara HUT RI Tetap Hikmad omentum upacara bendera peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 Republik Indonesia yang dilaksanakan di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah di bawah guyuran hujan yang mulai turun sejak pagi. M Dia pun mengapresiasi seluruh peserta yang mana meski selama pelaksanaan upacara berlangsung Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah ini diguyur hujan, tetapi peserta dan petugas tetap dapat melaksanakan upacara sampai usai. Wali Kota Palangka Raya, Dr HM Riban Satia selaku pembina upacara bendera tingkat pemerintah kota yang dilaksanakan di halaman kantor wali kota setempat pada Kamis pagi menyampaikan sejumlah hal yang harus menjadi perhatian bersama. Pantauan di lapangan selama pelaksanaan upacara pengibaran bendera yang berlangsung sekira satu jam ini hujan terus mengguyur. Pertama sebagai bangsa yang besar dengan keberagaman maka kita tidak boleh terprovokasi dengan berbagai isu yang dapat memecah belah kesatuan dan persatuan berbangsan dan bernegara. Selanjutnya, Riban juga mengajak peserta upacara dan warganya agar menjadi contoh pelaksanaan toleransi falsafah “Huma Betang” yang sesuai semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. seluruh mampu sesuai dengan Wali Kota “Kota Cantik” Palangka Raya dua periode ini pun mengajak seluruh elemen masyarakat terlibat aktif dalam pembangunan sehingga mampu meneruskan semangat dan citacita para pahlawan dan pendiri bangsa. Jangan sampai momentum ini hanya sekedar acara seremonial belaka. Mari tingkatkan persatuan dan kesatuan serta mengamalkan Pancasila dalam setiap sendi kehidupan. Tak hanya dari unsur pemerintah kota, tetapi TNI dan Polri serta sejumlah siswa tingkat SD dan SMP yang bersiap di lapangan terlibat tetap tegar meski sejak sebelum pelaksanaan upacara dimulai hujan telah membuat seragam peserta dan petugas upacara basah kuyup. Namun tampak juga sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) peserta upacara menggunakan payung untuk menghindari guyuran hujan yang turun. Sejumlah tamu undangan juga nampak duduk dan menyaksikan pelaksanaan upacara dari tempat yang telah disiapkan. Sementara itu, pada upacara pengibaran bendera yang dimulai sekira pukul 07.20-08.31 WIB tersebut, pembawa baki bernama Skandi Navia siswi SMAN 2 Palangka Raya. Sementara untuk pembentang bernama Muamar, yang ditengah Satria dan penarik atau pengerek bendera bernama Okta yang mana mereka berasal dari MAN Model dan SMA 2 Muhammadiyah Palangka Raya. (antara) 6 NASIONAL T MENUNTASKAN JAN ahun 2017 ini Indonesia genap memperingati kemerdekaannya yang ke-72 tahun. Dalam usia yang bisa dibilang cukup panjang tersebut, Indonesia telah berhasil melalui pasang surut gejolak politik dan tetap eksis hingga hari ini. Apakah sesungguhnya yang mendasari gagasan Indonesia tetap hidup dan bertahan cukup lama? Sesungguhnya ada banyak faktor yang memberi kehidupan dan napas tahan lama terhadap kepercayaan akan eksistensi Indonesia. Namun, dalam karya monumentalnya The Idea of Indonesia (2009), R.E. Elson menjawab bahwa kesadaran di antara banyak orang Indonesia sendirilah, terpupuk sejak awal abad ke-20, yang meyakini bahwa negarabangsa yang sedang terbentuk itu sebenarnya adalah negara mereka dan mereka sendirilah yang berhak untuk mengelolanya. Kesadaran ini pertama kali datang dan dibentuk oleh pengalaman bersama berada dalam penindasan kolonialisme Belanda. Pertumbuhan kesadaran tersebut sebagian besarnya dipengaruhi oleh semakin banyaknya elite terdidik Indonesia yang mengenyam pendidikan Eropa. Pendidikan Barat – meskipun awalnya diterima dengan curiga– memberi alat analitis untuk membentuk kembali kesadaran pribumi yang baru serta sarana menghadapi dan menguasai modernitas (Elson, 2009). Langkah revolusioner pertama dalam menerjemahkan rasa kesatuan pribumi sekepulauan Indonesia digagas secara berani dan brilian oleh Tjipto Mangoenkoesoemo, Soewardi Soeryaningrat, dan Douwes Dekker. Mereka yang tergabung dalam Indische Partij, dengan terpengaruh wacana modernitas, mengatakan bahwa Indonesia adalah kesatuan yang bukan diikat oleh sentiman primordial dan keterikatan agama, melainkan rasa kesamaan pengalaman dan solidaritas khusus yang mengalir darinya. Dalam pidatonya mengenai Pancasila, tanggal 1 Juni 1945, Sukarno menyatakan bahwa Indonesia Merdeka berdiri bukan untuk suatu golongan tertentu. Bukan untuk memberi kekuasaan pada golongan bangsawan, golongan Islam, ataupun golongan etnis tertentu. Menurut Sukarno, Indonesia harus dijadikan rumah bersama, kebangsaan Indonesia, yang dibangun atas dasar “semua untuk semua”. Tugas kemerdekaan adalah mewujudkan negara yang dapat mengakomodasi gagasan seperti itu, dan mampu menjalankan fungsi untuk mewujudkannya. Namun, menjalankan tugas itu tidaklah mudah. Ini adalah pekerjaan besar yang sulit, melelahkan, panjang, dan bahkan belum tuntas hingga hari ini. Menuntaskan Janji Dalam Pembukaan UUD 1945 tugas Kemerdekaan itu disebutkan. Bahwa rumah besar bernama Indonesia yang didirikan atas dasar ‘semua untuk semua’ itu harus mampu “melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan sosial, dan mencerdaskan kehidupan berbangsa”. Tugas utama yang berkaitan dengan melindungi segenap bangsa Indonesia erat kaitannya dengan bagaimana cara mengelola keberagaman Indonesia. Problem ini adalah masalah klasik yang terus menghantui eksistensi Indonesia. Sejak 1950-an, pendirian negara Islam, pemberontakan daerah, dan kekerasan berbasis SARA telah mengancam masa depan Indonesia. Hingga kini problem besar itu belum juga tuntas. Keinginan sekelompok organisasi NASIONAL 7 NJI KEMERDEKAAN pembangunan “revolusi hijau” daripada “revolusi biru”, mengedepankan kekuatan Angkatan Darat daripada Angkatan laut, serta mengesampingkan kekayaan berlimpah sumber daya kelautannya (Fau, 2017). Laut telah lama menghilang dari pikiran pemerintah pusat dipengaruhi oleh imaji kekuasaan Jawa Soeharto yang menganggap bahwa laut tidaklah penting, dan bukanlah hal yang aneh jika Soeharto menghapus portofolio Kementerian Maritim yang pernah dibentuk Sukarno. Barulah Joko Widodo (Jokowi) presiden pertama Indonesia yang secara terang-terangan merumuskan doktrin kelautannya (Witular, 2014). Di bawah kepemimpinan Jokowi, pemerintah berambisi untuk menjadi produsen perikanan nomor satu dunia di atas Tiongkok. Pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal mulai dilakukan. Konsep tol laut diintensifkan untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di seluruh Indonesia agar suplai logistik lebih merata. Islam, seperti ISIS dan HTI, untuk mendirikan negara Islam masih ada. Kekerasan terhadap agama dan etnis minoritas pun masih saja terus berlangsung. Kasus penistaan agama Ahok merupakan salah satu contoh jelas bagaimana kita masih kesulitan untuk membela gagasan keindonesiaan yang majemuk. Biarpun ada kesepakatan akan pentingnya Bangsa Indonesia dan keberagaman, masih ada kebingungan dalam diri kita sendiri bagaimana menangani keberagaman tersebut. Inilah mungkin kegagalan kita menangkap betapa modern gagasan Indonesia sebenarnya. Selanjutnya, problem besar kita adalah mengenai pembangunan dan bagaimana mengelola Tanah Air demi memajukan kesejahteraan sosial. Secara geografis Indonesia ditakdirkan sebagai negara maritim. Wilayah lautannya total 5,8 juta km2, dan terletak di persilangan antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, antara benua Asia dan Australia. Namun, kenyataannya pemerintah Indonesia telah lama mengabaikan takdir ini. Selama kurang lebih 50 tahun pemerintah pusat telah memunggungi laut; cenderung membangun sarana perhubungan darat daripada sarana pelabuhan, Di samping sektor kelautan, pertanahan adalah sektor yang belum terurus dengan baik. Dalam Pasal 33 UUD 1945 disebutkan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara untuk memakmurkan rakyat. Namun, sampai saat ini banyak sekali ditemui konsesi pertambangan, kehutanan, dan perkebunan yang malahan berdiri merebut dan mencemari tanah penghidupan milik rakyat. Kunci untuk merawat kebangsaan Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan sosial adalah dengan mencerdaskan kehidupan bangsanya melalui pembangunan manusia. Untuk mempersiapkan generasi muda yang berkualitas di masa depan, pemerataan pendidikan menjangkau daerah-daerah pinggiran harus mendapatkan prioritas. Investasi pendidikan secara jangka panjang harus dibangun agar manusia Indonesia bisa membangun negara lebih baik lagi, dan menghadapi tantangan global yang lebih berat lagi di masa depan.(dtk) Wildan Sena Utama peneliti sejarah, alumnus Pascasarjana Leiden University, Belanda. Akan menerbitkan buku mengenai Konferensi Asia-Afrika 8 POJOK KRITIS M enyadari pentingnya eksistensi pluralisme di tengah masyarakat Indonesia yang beragam, sejatinya pluralisme harus dilihat sebagai ekspresi politik persahabatan (politic of friendship), bukan sebagai persaingan sosial. Kadangkala konflik muncul disebabkan egosentris dari setiap kelompok. Yang mana setiap kelompok merasa memegang kebenarannya masingmasing. Apalagi Indonesia sebagai kesatuan regional memang mencakup suatu kompleksitas yang terdiri dari komunitas-komunitas etnik, di dalamnya memuat satuan-satuan kultural yang komprehensif meliputi unsur linguistik, sistem kekerabatan, hukum adat, foklor, adat istiadat, sistem kepercayaan, dan sebagainya. Perbedaan itu, sebenarnya sudah terbungkus dalam satu konsep “Bhinneka Tunggal Ika” (Berbeda-beda tetap satu jua)—Yaitu sebuah prinsip nasionalisme yang berpacu pada kesatuan atau unity. Prinsip kesatuan seharusnya dengan sadar dan tulus berlaku toleransi dan apresiasi terhadap setiap perbedaan yang ada, terutama dari kelompok-kelompok lain yang dicerminkan melalui pandangan dan gaya hidup yang berbeda dengan kita (mungkin kita bisa berkaca pada sejarah sumpah pemuda). Sumpah itu menghantarkan bangsa Indonesia dalam gerbang perdamaian dan persatuan seluruh pemuda Indonesia. Mereka bersama-sama melantunkan ikrar untuk menyatakan bahwa kami adalah Indonesia yang satu, walaupun secara etnisitas mereka berbeda. Secara struktural, sistem politik yang diskriminatif di banyak Negara, termasuk di Indonesia, telah mengkotakkotakkan manusia berdasarkan golongan etnis, agama, dan atau kelas sosialnya, lalu menyalahkan api konflik dan perang di antara berbagai kelompok tersebut. Secara kultural, agen-agen sosialisasi utama seperti keluarga dan lembaga pendidikan tampaknya tidak berhasil menanamkan sikap toleran-inklusif, gagal menumbuhkan kemampuan menyelesaikan konflik secara damai (nonviolent conflict resolution), dan tidak mampu mengajarkan hidup bersama secara harmonis dalam masyarakat plural. Hal yang sama terjadi pada prasangka etnis yang mempunyai interplay. Pelajaran sejarah, IPS, dan PPKN yang mengacu pada kurikulum yang etnosentris juga turut memperkuat anggapan kaprah bahwa budaya “kami” adalah adiluhung dan mulia, sedangkan budaya “mereka” lebih rendah atau dekaden. Meng-Indonesiakan Oleh : Aswab Mahasin (Ketua Pusat Kajian Alam mementingkan lagi perkembangan emosional, perkembangan spiritual yang cerdas, dan perkembangan sosial yang cerdas (Segala sesuatunya diukur dari tingkatan nilai). Seharusnya, dalam sebuah ruang lingkup pendidikan—selain cerdas intelektual, selain cerdas spiritual, harus didukung dengan kecerdesan-kecerdasan lainnya. Keseimbangan mental menjadi tolok ukur suksesnya sebuah pendidikan. Karena pengetahuan saja tidak cukup untuk membuat orang menjadi baik, dan agama juga tidak cukup membuat orang bisa sadar sosial. Dalam ranah sosial ada hukum pergaulannya sendiri. Ketika pendidikan mengedepankan empat bentuk kecerdasaan (cerdas intelektual, cerdas spiritual, cerdas sosial, dan cerdas emosional) tidak menutup kemungkinan makna pluralitas akan lebih dihayati oleh kebanyakan orang. Memang, Indonesia tidak menganut faham relativisme moral, tapi sistem pendidikan seperti ini tidak menutup kemungkinan semuanya akan terjadi. Pada akhirnya, setiap orang/ kelompok akan memegang kebenarannya masing-masing. Di sinilah akan terjadi kehancuran sosial, orang tidak akan lagi menghormati perbedaan. Titik temu perbedaan Ketika perbedaan tidak lagi dihormati, otomatis konflik akan lahir sebelum takdirnya. Tidak sedikit yang menuding penyebab utama terjadinya konflik sosial itu diawali dari arogansi keyakinan, agama dituding sebagai dalang. Di Indonesia sering kali nampak dipermukaan sentimen-sentimen keagamaan yang berujung pada permusuhan. Seperti: penyerangan markas ahmadiyah, penghancuran makam Ndoro Purbo (keluarga Keraton Ngayogyakarto), pengeboman gereja-gereja, pengeboman di bali, dan sebagainya (contoh tersebut didasari atas suatu keyakinan tertentu). Sikap semacam ini tidak menyentuh pada makna pluralitas yang sesungguhnya. Semestinya, sistem pendidikan harus mengedepankan sikap moral yang objektif, tidak memberikan pengajaran yang sinis bagi para pelajarnya. Kesalahan dari pendidikan di Indonesia tidak lain lebih Di Indonesia, sudah mulai berkembang beberapa kelompok mengedepankan perkembangan intelektualitas saja, tidak yang menyatakan, banyak budaya-budaya lokal yang dianggap POJOK KRITIS n Orang Indonesia m Darul Insan Yogyakarta menyimpang, dan harus dihancurkan rutinitasnya. Kondisi tersebut sedikit demi sedikit menggerus budaya-budaya Indonesia, anggapannya agama tidak bisa disandingkan dengan budaya. Sedangkan, pemahaman lebih luas—agama adalah bagian dari sebuah kebudayaan. Jadi bagaimana pun kita tidak bisa memisahkan agama dari rutinitas budaya— budaya bagian dari sejarah agama-agama. Memang, tidak ada orang yang menyangkal apabila dikatakan bahwa konflik antaragama disebabkan karena bibit konflik itu memang sudah ada dalam gen manusia. Lebih masuk akal apabila konflik itu berakar pada kebudayaan pada umumnya dan tradisi lisan khususnya. Tradisi Perang Salib menonjolkan sikap pertentangan antara bangsa Eropa dan umat Islam di Timur Tengah dan daerah Magrib. Waktu bangsa Portugis muncul di kawasan Nusantara, mereka telah disambut dengan sikap bermusuhan. Bila kita amati gejolak-gejolak yang belum lama berselang meletus, pada umumnya dapat disimpulkan bahwa faktor agama bukan kausalitas pokok (kadang kala agama hanya dijadikan sebagai kedok untuk tindakan anarki dan penghancuran budaya). Tindakan-tindakan tersebut sering sekali berupa gerakan politik, kultural, dan ekonomi. Ada yang menggalangkannya sebagai bentuk gerakan protes (karena ketidakadilan), dan ada juga atas unsur kesengajaan untuk menghancurkan kerukunan bangsa (di mana pihak lain menunggangi kepentingan ini). Yang paling berbahaya adalah ketika provokator sudah bermain-main—pelaku provokasi sangat suka sekali memancing dalam air keruh. Pelaku ini bisa muncul dari kalangan manapun, terutama gerakan politik. Dalam hal ini, yang diperlukan hanya pemimpin yang mempunyai kebijaksanaan sejati, bukan pemimpin yang cuma mementingkan karir politiknya saja. Apalagi budaya politik yang berkembang saat ini atau masa reformasi—adalah budaya politik yang lebih berorientasi pada kekuasaan yang berkembang di kalangan elit politik. Budaya seperti itu telah membuat struktur politik demokrasi 9 tidak dapat berjalan dengan baik. Walaupun struktur dan fungsi-fungsi sistem politik Indonesia mengalami perubahan dari era yang satu ke era selanjutnya, namun tidak pada budaya politiknya. Reformasi pada tahun 1998 telah memberikan sumbangan bagi berkembangnya budaya poltik partisipan, namun kuatnya budaya politik patrimonial dan otoriterianisme politik yang masih berkembang di kalangan elit politik dan penyelenggara pemerintahan sedikit menghambat laju perubahan budaya politik itu sendiri. Walaupun rakyat mulai peduli dengan input-input politik, akan tetapi tidak diimbangi dengan para elit politik karena mereka masih memiliki mentalitas budaya politik sebelumnya. Sehingga budaya politik yang berkembang cenderung merupakan budaya politik subjek-partisipan. Ternyata reformasi masih belum cukup untuk mengembalikan mental bijak bangsa kita ini. Oleh karena itu, sepertinya gerakan nasional harus dibulatkan pada proses sosial-politik yang berorientasi kepada pembentukan Negara-kebangsaan yang merdeka, demokratis, serta berbentuk Negara kesatuan. Dengan demikian, sadar atau tidak, kaum protagonis nasionalisme telah menemukan modus yang tepat dalam beradaptasi dengan perkembangan tekhnologi khususnya dan modernisasi pada umumnya. Dua peristiwa penting dalam perkembangan kultur politik Indonesia ialah, pertama, seluruh pergerakan nasional merupakan manifestasi etos bangsa Indonesia yang menjiwai potensi bangsa memperjuangkan kemerdekaannya. Kedua, dengan manifesto politik tahun 1925, perhimpunan Indonesia berhasil mendeklarasikan konsep Negara-nasion seperti apa yang terwujud sekarang ini, Republik Indonesia. Intinya, baik pluralisasi tradisional maupun pluralisasi modern dapat diimbangi oleh ideologi nasionalisme lewat revolusi integratif. Proses melembagakan nasionalisme telah menciptakan Negara-nasion. Implikasi logisnya ialah bahwa Negara-kebangsaan itu perlu dipertahankan dan diusahakan kesinambungannya, tidak hanya dengan nasionalisme selaku etos kehidupan bangsa Indonesia. Ini berarti bahwa kebudyaan nasion perlu melandasi modernisasi kehidupan bangsa lebih lanjut, yang selanjutnya baik fisik maupun sosial—perlu dijiwai oleh ideologi kebangsaan. Indonesia sudah kehilangan ke Indonesiaannya. Dimensi kemanusiaan di Indonesia secara sosioculturalspiritual sudah luntur oleh hempasan kebencian. Maka dari itu, mengIndonesiakan Indonesia menjadi wacana utama dan agenda terpenting untuk mengembalikaan “Indonesia kita”, supaya Indonesia kembali kepada identitas kebhinekaannya. “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Mengenal Potensi Wisata WISATA 10 Air Terjun Riam Kendong, Barito Timur Selain air terjun, disana juga menyediakan air panas. Hal ini yang bisa menjadi destinasi wisata alami yang mampu memikiat wisatawan. Informasi dihimpun, masyarakat sendiri telah mengetahui lokasinya, namun masih sedikit. Banyaknya warga yang melakukan foto sendiri (selfi) membuat lokasi ini mulai diperbincangkan. Mulai naturalnya hingga belum pernah tersentuh moderenisasi pembangunan dan menyimpan eksotisme yang tersembunyi. A ir terjun riam Kendong yang terletak di Desa Batuah, Kecamatan Raren Batuah, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah dicanangkan pemerintah setempat sebagai obyek wisata alami dan akan dikembangkan menjadi destinasi wisata. Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas menyatakan bahwa dari hasil peninjauan, Air Terjun Riam Kendong memiliki potensi sebagai tempat wisata yang bisa dikembangkan. Ini sudah kita canangkan pengembangannya dan menjadi prioritas. Salah satu warga kecamatan Dusun Tengah, Ronny mengatakan, untuk menempuh ke lokasi tersebut sekitar 1 jam dari Ibukota Kecamatan Dusun Tengah atau 2 jam dari Ibukota Kabupaten Barito Timur. Jarak dari Tamiang Layang mencapai 73 km. Untuk menuju lokasi memang susah, terlebih lagi di musim penghujan yang membuat jalan ke lokasi becek. Pencinta motor trail itu suka datang bersama temannya, jika sampai disana bisa membuat lelah terbayarkan dengan rasa senang melihat arus dan riak air serta panorama hutan tropis yang belum tersentuh manusia. (antara Objek Wisata Bukit Batu Jadi Unggulan Kabupaten Katingan O byek wisata Bukit Batu, yang merupakan tempat pertapaan Tjilik Tiwut, pahlawan Nasional di Kelurahan Kasongan Lama Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan sejauh ini menjadi andalan pemertintah daerah. Demikian dikatakan Sekda Nikodemus saat apel gabungan ASN di halaman kantor bupati setempat, Senin (27/2/2017). Pihaknya menyatakan bahwa obyek wisata yang menjadi unggulan bidang pariwisata Kabupaten Katingan adalah, obyek wisata Bukit Batu. Menurutnya, pada tahun 2016 lalu jumlah pengunjung obyek wisata Bukit Batu ini sebanyak 32.405 orang. Untuk mendukung keberadaan obyek wisata Bukit Batu ini telah dilakukan upaya penataan fasilitas sarana dan prasarana pada tahun 2016, seperti rehab panggung pertunjukan, penataan halaman depan panggung, pembuatan tangganaik ke lokasi pendopo, dan pembuatan lampu taman. Terkait obyek wisata ini, Nikodemus juga mengatakan setiap tahun pemda selalu menyelenggarakan festival budaya Penyang Hinje Simpei. Ini dilakukan untuk melestarikan dan memperkenalkan seni budaya adat Dayak kepada masyarakat luas khususnya Kabupaten Katingan. Lainnya upacara tiwah massal juga dilaksanakan setiap tahun. Dan pada tahun 2016 lalu dilaksanakan di Desa Tumbang Manggo Kecamatan Sanaman Mantikei. Tiwah massal dilaksanakan sebagai upaya pelestarian seni, budaya dan tradisi warisan leluhur yang turun temurun dilaksanakan masyarakat Dayak. (bn) TEKNO 11 Tips Tekno Alasan Smartphone Rp 2-5 Juta Laku di Indonesia F irma riset International Data Corporation ( IDC) melansir laporan pengiriman smartphone di Indonesia untuk kuartal-II tahun 2017. Dalam laporan, IDC mengungkapkan bahwa smartphone di kategori midrange atau kelas menengah tumbuh signifikan di kuartal tersebut. Yang dimaksud smartphone midrange oleh IDC adalah perangkat dengan harga jual antara 200 dollar AS (Rp 2,6 juta) hingga 400 dollar AS (Rp 5,5 juta). Peningkatan pengiriman smartphone midrange di kuartal-II 2017 tercatat mencapai 28 persen, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dari pangsa pasar 13 persen di tahun lalu. Hal ini merefleksikan perubahan dalam kebutuhan konsumen untuk beralih ke perangkat dengan spesifikasi yang lebih baik untuk menyokong pengalaman hiburan, produktifitas, dan mobile gaming. “Selama beberapa tahun terakhir, berbagai vendor smartphone terus fokus dalam memenuhi regulasi TKDN, dan sekarang sebagian besar dari mereka sudah memenuhi regulasi tersebut, sehingga mereka dapat mengalihkan sumber dananya untuk berupaya melengkapi fitur dan nilai dari produk mereka,” ujar Risky Febrian, Associate Market Analyst, IDC Indonesia, dalam keterangan pers yang KompasTekno terima, Jumat (18/8/2017). “Top vendor smartphone telah meningkatkan persaingan ke level yang lebih tinggi dengan menawarkan fitur-fitur terbaru seperti resolusi kamera yang lebih tinggi, sensor sidik jari, kapasitas penyimpanan dan memori yang lebih tinggi pada harga yang terjangkau. Dan hal tersebut diikuti dengan ekspansi dari layanan purna-jual mereka, yang pada akhirnya menyulitkan vendor yang lebih kecil untuk bersaing,” tambah Risky. Selain fitur dan spesifikasi, smartphone midrange mengalami peningkatan karena ada banyak perusahaan finansial yang menawarkan jasa kredit. Layanan seperti Homecredit, Aeon Credit, Kredivo, dan Akulaku membantu konsumen yang tidak memiliki kartu kredit untuk membayar dengan metode cicilan yang secara finansial lebih ringan. Lantas, siapa yang merajai pasar smartphone Tanah Air pada kuartal-II 2017? Hasil riset IDC mencatat, Samsung masih menguasai pasar ponsel pintar di Indonesia. Posisi berikutnya diisi oleh Oppo, Advan, Asus, dan Xiaomi. Terdapat 7,9 juta smartphone yang dikirim sepanjang kuartal-II 2017 di Indonesia. Jumlah tersebut melambangkan pertumbuhan tipis, yakni sebesar 1 persen untuk year-overyear dan 9 persen untuk quarter-over-quarter.(kompas) Xiaomi Siapkan Ponsel Murah Android One Google dikabarkan bekerja sama dengan Xiaomi untuk merilis lini ponsel murah Google, Android One teranyar. Hal ini dianggap merupakan strategi yang pas, mengingat keduanya punya kesamaan visi dan bisa sama-sama menguntungkan. Xiaomi fokus pada perangkat-perangkat murah, sama seperti tujuan diinisiasinya proyek Android One. Dalam hal ini Google diuntungkan sebab Xiaomi sudah punya rekam jejak bisnis yang baik di negara berkembang. Sementara itu keuntungan bagi Xiaomi adalah mendapatkan sistem operasi Android murni yang lebih mumpuni. Tak perlu ada software pendukung MIUI yang kerap menambah fragmentasi dalam penjajalan smartphone. (Baca: Android Makin Sumpek, Samsung Biangnya) Menurut selentingan rumor, perangkat Xiaomi dengan Android One bakal dinamai “Xiaomi A1” atau “Xiaomi Tissot”. Prosesornya digadang-gadang menggunakan Snapdragon 625. Sumber dalam memprediksi perangkat Xiaomi dengan Android One bakal dihargai pada kisaran 250 dollar AS atau setara Rp 3,3 jutaan. Adapun dua negara yang disebut-sebut bakal kebagian perangkat tersebut pertama kali adalah Indonesia dan India, sebagaimana dilaporkan XDA Developers dan dihimpun KompasTekno, Senin (21/8/2017). Berbagai informasi awal ini belum mendapat konfirmasi resmi dari Xiaomi maupun Google. Karenanya, belum ada yang bisa memastikan keabsahannya. Diketahui, Android One merupakan proyek yang diluncurkan Google pada 2014 lalu. Menyasar negara-negara berkembang semacam India dan Indonesia, Android One diharapkan meningkatkan penetrasi pengguna smartphone di dunia. Android One disajikan dengan harga murah yang menyesuaikan dengan daya beli pasar low-end. Meski demikian, proyek ini tak seindah harapannya. Xiaomi mendominasi pasar India melalui lini Mi 3 dan Redmi Note 4 ketika Android One masuk. Alhasil, Android One tak mampu bersaing dan terseok-seok menghadapi persaingan. Jika benar Android One meminang Xiaomi, akankah antusiasme masyarakat di negara-negara berkembang positif? Kita lihat saja.(kompas) LIFESTYLE 7 Buah-Buahan Yang Baik Untuk Kesehatan Jantung 12 radang sendi, mencegah penyakit stroke, menjaga stamina dan mengontrol kadar gula darah. Kelengkeng Buah yang bentuknya mirip dengan buah duku ini ternyata memiliki banyak kandungan vitamin dan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Klengkeng mengandung Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B3, Vitamin C, kalsium, zat besi, fosfor, asam tartik dan masih banyak lagi. Selain zat-zat penting yang terkandung didalamnya, buah ini juga membantu kerja jantung kita dan bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Kiwi Z aman sekarang penyakit jantung sudah tidak mengenal usia, tidak sedikit orang berusia muda yang mengidap penyakit jantung. Penyakit ini tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan merokok, banyak faktor-faktor lain yang menyebabkan penyakit jantung, misalnya pola hidup yang buruk seperti kurang berolahraga, sering mengkonsumsi makanan berlemak dan jarang mengkonsumsi buahbuahan. Untuk mencegahnya, yuk intip tujuh jenis buah-buahan yang bermanfaat untuk kesehatan jantung kita. Alpukat Buah ini kaya akan manfaat bagi tubuh kita, selain itu juga dapat melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit, salah satunya penyakit jantung. Buah alpukat mengandung Vitamin A, Vitamin B, Vitamin E, zat besi, kalium, dan asam solfat. Selain itu mengkonsumsi buah alpukat secara rutin dapat menurunkan kadar kolesterol dan mencegah kanker, loh. Jeruk Mencegah penyakit jantung juga bisa dengan mengkonsumsi buah jeruk, guys. Buah yang mengandung Vitamin A, folat, Vitamin B1, antioksidan flavanoid ini juga bisa meminimalisir resiko terkena Buah yang satu ini dapat mencegah serangan jantung dan bisa menurunkan resiko diabetes, lho. Di dalam buah kiwi terkandung Vitamin A, Vitamin K, Vitamin E, Vitamin B Kompleks, serta kaya akan serat pangan dan juga mengandung Vitamin C yang tinggi. Kurma Mengkonsumsi buah kurma selain untuk menambah energi ternyata juga bisa membantu untuk menjaga kesehatan jantung kita. Buah ini mengandung banyak nutrisi dan magnesium. Disamping itu, terdapat Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Kalsium, Sodium, fosfor dan senyawa antioksidan. Lemon Buah yang rasanya asam ini juga memiliki manfaat yang sama dengan buah kiwi, yaitu mencegah serangan jantung. Buah lemon kaya akan kandungan Vitamin C, Vitamin B6, zat besi, potassium, dan masih banyak lagi. Nah, selain mencegah serangan jantung buah lemon juga dapat mencegah kanker, mengatasi radang sendi dan juga mendetoksifikasi racun di dalam tubuh. Melon Buah melon mengandung Vitamin C, Vitamin A, karbohidrat, protein dan lemak. Disamping itu buah ini kaya akan kandungan adenosine yang dapat membantu mengehentikan pengumpulan sel darah yang mengakibatkan serangan jantung dan stroke. (lifestyle-indonesia.com) LIFESTYLE 13 Tren Tips Berbusana Untuk Wanita yang Disukai Pria T ampil cantik di depan pria, terlebih pria yang spesial di hati adalah impian semua wanita. Salah satu yang dapat menunjang kecantikan itu sendiri adalah busana atau pakaian. Benda yang satu ini memiliki dampak yang sangat besar terhadap penampilan seseorang. Terutama wanita. Seiring perkembangan zaman, busana bukan lagi sebagai benda yang berfungsi untuk menutupi dan melindungi bagian tubuh kita. Tapi juga sudah menjadi sebuah gaya hidup yang seringkali dijadikan alat untuk memberikan kesan yang ditampilkan dari orang yang memakainya. Untuk kalian para wanita yang penasaran, seperti apa sih gaya berbusana wanita yang disukai para pria? Berikut tips berbusana untuk wanita yang disukai para pria. pemakaman dengan menggunakan busana warna warni dan meriah seperti busana yang digunakan untuk pesta pernikahan? Gak lucu kan pastinya? Simple dan Rapih Memiliki Style Fashion Sendiri Pada dasarnya, pria adalah makhluk yang menyukai kesederhanaan atau simple alias gak ribet. Bagi mereka, tidak jadi masalah kalau para wanita hanya menggunakan sebuah kaos dan celana jeans yang simple karena bagi mereka, wanita yang menggunakan kaos dan celana jeans yang rapih itu terlihat lebih baik ketimbang busana yang terlalu ribet apalagi gak rapih. Wanita yang memiliki style fashionnya sendiri biasanya adalah para wanita yang memiliki karakter kuat. Tentu saja hal ini dapat membuat para pria penasaran dengan kalian. jadi, jangan ragu untuk memiliki gaya fashion kamu sendiri. tidak harus selalu mengikuti trend. terkadang, menjadi unik dan berbeda sendiri pasti lebih terasa menyenangkan bukan? Sekaligus bisa membuat para pria penasaran, seperti apakah kalian itu? mereka pasti bertanyatanya. Menggunakan Pakaian yang Cocok Dengan Bentuk Tubuhnya Seringkali para wanita melupakan hal penting yang satu ini. menggunakan busana yang sesuai dengan bentuk tubuhnya. padahal, dengan menggunakan busana yang sesuai bentuk tubuhnya meski busana tersebut sedang tidak menjadi trend, para wanita akan terlihat lebih cantik dan memberikan kesan yang lebih baik dibandingkan menggunakan busana yang sedang menjadi trend.tapi busana tersebut tidak sesuai dengan bentuk tubuhnya. Gunaka Busana yang Sesuai dengan Kegiatannya Menggunakan busana yang sesuai dengan kegiatan ataupun acara yang tengah kamu ikuti, menjadi daya tarik sendiri untuk para pria. Pasalnya, dengan begitu kamu dapat memberikan kesan bahwa kamu adalah wanita yang mudah untuk menyesuaikan diri. Kebayang gak sih? Kalau kamu menghadiri acara Percaya Diri Ini dia yang paling penting, rasa percaya diri. Buat para pria, mereka tidak terlalu peduli dengan busana apa yang kamu gunakan. Tapi, bagaimanakah kamu membawakan kesan yang ada pada busana yang tengah digunakan. Rasa percaya diri menjadi faktor penting dalam hal ini. jadi, gunakanlah busana yang bisa membangkitkan rasa percaya dirimu ya. Itulah beberapa tips berbusana untuk wanita yang disukai para pria. Meski setiap pria memiliki penilaian tersendiri tentang busana wanita seperti apakah yang mereka sukai ketika dikenakan oleh para wanita, atau bisa dikatakan sebagai penilaian subjektif. Namun, 5 tips terssebut dijamin bisa membantu kalian yang ingin tampil cantik di depan para pria. (lifestyleindonesia.com) INTERNASIONAL 14 Ketegangan Antar Negara Amerika Serikat vs Korea Utara K etegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda menurun. Hal tersebut salah satunya tergambarkan dari pernyataan seorang diplomat Korut, Ju Yong Chol, di depan forum Konferensi Perlucutan Senjata yang digelar di Jenewa, Swiss, pada Selasa (22/8) waktu setempat. Dalam kesempatan yang disponsori oleh PBB tersebut, Ju menegaskan bahwa langkah-langkah yang diambil DPRK (singkatan nama resmi Korut) untuk memperkuat nuklirnya dan mengembangkan roket-roket antarbenua merupakan opsi yang dibenarkan dan sah untuk pertahanan diri dalam menghadapi ancaman-ancaman yang begitu jelas dan nyata. Ju juga menambahkan, selama kebijakan permusuhan dan ancaman-ancaman nuklir AS tetap tak berubah, DPRK tak akan pernah membawa kekuatan nuklir pertahanan dirinya ke meja perundingan. Pernyataan Ju tersebut disampaikan setelah Robert Wood, utusan AS dalam Konferensi Perlucutan Senjata, menyampaikan pandangan pemerintah AS dalam kesempatan yang sama. Robert menyatakan bahwa prioritas utama Presiden Amerika Serikat Donald Trump adalah melindungi AS dan sekutu-sekutunya dari ancaman Korut yang meningkat. Amerika pun ditegaskan siap menggunakan semua kemampuan yang dimiliki mengingat Rudal balistik dan program senjata Korut mendatangkan ancaman hebat bagi seluruh dunia. Ketegangan di Semenanjung Korea memang meningkat sejak Korut dua kali menggelar uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Juli lalu. Korut mengklaim rudalrudal tersebut bisa menjangkau wilayah AS. Situasi memanas setelah Trump mengancam Korut akan menghadapi “api dan kemarahan” jika terus mengancam AS. Korut pun balas mengancam akan melakukan serangan rudal ke Guam. Namun demikian, ancaman Korut untuk menyerang Guam tidak jadi direalisasikan, mengingat Kim Jong-Un pada 15 Agustus 2017 silam memutuskan untuk menunda peluncuran rudal-rudal balistik ke wilayah AS di Pasifik tersebut. Keputusan Kim Jong Un untuk tidak menyerang Guam sedikitnya menelurkan situasi yang positif. Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan, pemerintah AS masih tetap berminat untuk melakukan dialog dengan pemerintah Korut. Meski demikian, cara-cara dialog tersebut sangat bergantung pada komitmen dan itikad baik Korut untuk meredakan ketegangan yang ada. Namun demikian, meski ketegangan di Semenanjung Korea tidak menunjukkan tanda-tanda untuk mereda, sejumlah pengamat politik internasional pada umumnya masih berpandangangan “optimis” dan meyakini bahwa tidak akan terjadi perang antara AS dan Korut. Andrej Lankov, salah seorang akademisi di Univesitas Kookmin Seoul misalnya, mengatakan bahwa perang di semenanjung Korea tidak menguntungkan bagi kepentingan siapapun. Tujuan utama rezim Korut, khususnya dalam aspek pengembangan senjata nuklir, adalah demi mempertahankan kedaulatannya dari rongrongan negara-negara asing. Ditambah lagi, perang dengan AS dinilai rezim Korut sebagai sesuatu yang akan sangat membahayakan. Adapun dari kacamata AS, serangan ke Korut akan memaksa rezim tersebut untuk melancarkan balasan terhadap sekutu AS, Korea Selatan dan Jepang. Tentu saja, hal ini akan mengakibatkan hilangnya nyawa secara besar-besaran, termasuk kematian ribuan orang Amerika - tentara dan warga sipil. Selain itu, Washington juga tidak mau mengambil risiko diluncurkannya rudal-rudal nuklir ke daratan AS. Kolumnis New York Times Max Fisher pun menguatkan pendapat Lankov. Menurut Fisher, berbagai ketegangan pada saat ini masih berupa retorika belaka, bukan sikap nyata. Hal ini mengingat yang paling menentukan dalam hubungan internasional bukan komentar dari seorang pemimpin, melainkan sinyal-sinyal tentang kebijakan diplomatik. Terlebih lagi, setelah dua uji coba rudal balistik antar benua Korea Utara pada bulan Juli, AS kembali ke taktik yang sudah terpercaya - menekan Pyongyang melalui sanksi-sanksi Dewan Keamanan PBB. Mantan Asisten Menlu AS PJ Crowley juga memberikan pendapat yang senada. Crowley menjelaskan bahwa AS dan Korea Utara sempat mendekati situasi konflik bersenjata pada tahun 1994 ketika Pyongyang menolak untuk mengizinkan pemeriksa internasional masuk ke fasilitas nuklirnya. Diplomasi kemudian mengatasi konflik tersebut. Selama bertahun-tahun, Korea Utara telah secara teratur melontarkan ancaman terhadap AS, Jepang dan Korea Selatan. Mereka sering sesumbar untuk menjadikan Seoul sebagai ‘lautan api.’ Dan retorika Trump juga bukannya tidak muncul sebelumnya dari seorang presiden AS. Perbedaan kali ini, lanjutnya, adalah bahwa presiden AS tampaknya mengisyaratkan bahwa dia akan melakukan tindakan pencegahan. Retorika semacam ini, yang tidak dapat diprediksi sekaligus yang berasal dari Gedung Putih, tidak biasa dan memang membuat orangorang khawatir. Namun demikian, Korea Selatan sebagai sekutu AS yang akan paling banyak mendapat kerugian dari konfrontasi dengan Korea Utara pun tidak nampak terlalu khawatir.(med) INTERNASIONAL 15 Asia Tenggara Marawi Menjadi Bukti ASEAN Tidak Aman Lagi Dari Terorisme D imulai sejak 23 Mei 2017, pertempuran di Marawi Filipina hingga kini belum usai. Menurut data Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) per 3 Agustus, jumlah korban sipil yang tewas di tangan teroris sebanyak 45 jiwa. Sejumlah bangunan pun rusak akibat serangan para militan Maute yang terkait dengan ISIS tersebut. Ratusan ribu warga di kota tersebut pun melarikan diri dan mencari tempat-tempat yang aman. Beberapa hari yang lalu, Jaksa Agung Australia George Brandis mengatakan, semakin hilangnya wilayah ISIS di Timur Tengah dan adanya ancaman seiring kepulangan militan asing ke kawasan, termasuk Indonesia. Militanmilitan yang telah kembali dari zona konflik tersebut kemudian akan memiliki kemampuan dan kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan kekerasan dan menimbulkan ancaman serius di kawasan ASEAN dan Australia. Selain itu, ditambahkan George, ISIS telah mendeklarasikan keinginan untuk mendirikan negara khilafah regional dan situasi yang berkembang sekarang di bagian selatan Filipina merupakan kekhawatiran yang besar. Senada dengan George Brandis, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P. Marsudi menyatakan bahwa apa yang terjadi di Marawi merupakan sebuah peringatan mulai terjadinya regionalisasi dari pengaruh ISIS di kawasan. Dengan adanya hal tersebut, Retno mengatakan bahwa yang saat ini perlu ditekankan adalah soal perang melawan terorisme atau biasa disebut dengan counter-terrorism. Perang melawan terorisme tersebut berupa optimalisasi konvensi ASEAN tentang terorisme, dan juga melakukan kerja sama dengan Mitra Wicara mengenai terorisme. Dengan demkian, fokus langkahnya lebih ke konteks bagaimana ASEAN bekerja sama dengan Mitra Wicaranya memperkuat kerja sama untuk counter-terorism sehingga apa yang terjadi di Marawi, tidak akan terulang lagi. Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha juga menyampaikan pendapat yang serupa. Menurut perempuan pertama yang menjabat sebagai Menlu Korsel itu, masalah yang kita hadapi saat ini jauh lebih kompleks dan lebih saling terhubung dibanding sebelumnya. Salah satu persoalan yang diangkatnya adalah soal terorisme. Kang menegaskan, terorisme tidak mengenal batas dan secara langsung mengancam keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Bahkan, ASEAN dapat dikatakan tidak lagi kebal terhadap serangan teroris. Hal tersebut terlihat salah satunya dari Bukti baru-baru ini yang memperlihatkan bahwa militan yang didukung ISIS, mengepung Mindanao di Filipina. 6 Negara Sepakat Keroyok Basis ISIS Asia Tenggara Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, Pemerintah Indonesia bersama lima negara yaitu Australia, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Selandia Baru sepakat untuk mengantisipasi konflik bersenjata yang terjadi di Marawi, Filipina. Dikhawatirkan, konflik itu bias meluas ke nagaranegara tetangga Filipina. Kesepakatan itu dicapai dalam Sub-Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters and Cross Border Terrorism (SRM FTF-CBT) di Manado pada Sabtu (29/7/2017) lalu. Wiranto menuturkan, gejolak di Marawi, jika tidak diantisipasi, berpotensi menyebar ke wilayah Indonesia. Hal tersebut mengingat lokasi Marawi berdekatan dengan perbatasan Indonesia. Pihaknya telah mengajak teman-teman dari Australia, New Zealand, Malaysia, Filipina, Brunai Darussalam, untuk bersama-sama keroyok basis ISIS baru di Asia Tenggara, di Marawi, Filipina Selatan. Ajakan tersebut untuk membantu Filipina supaya selesai, kalau tidak, nantinya bisa merambat ke Indonesia. Mantan Menhankam/Pangab itu menjelaskan, dalam pertemuan multilateral tersebut disepakati lima hal. Pertama, pembentukan forum tentang FTF dalam rangka memperkuat kerja sama berbagi informasi dan kerja sama antara penegak hukum dan badan intelijen. Kedua, dorongan kerja sama di antara enam negara dan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang memberikan layanan media sosial, video file sharing dan messaging. Ketiga, studi komparatif hukum terkait terorisme yang berlaku di masing-masing negara. Keempat, penguatan kerja sama antara lembaga untuk penanggulangan kegiatan pendanaan kegiatan terorisme. Terakhir, peningkatan kerja sama di antara badan imigrasi dalam rangka pengawasan perbatasan terpadu. (med) SPORTS 16 SEA Games 2017 Peluang Timnas U-22 ke Semifinal Masih Terbuka P eluang timnas Indonesia U-22 di babak penyisihan Grup B SEA Games 2017 secara matematis masih terbuka. Pasalnya, pada laga terakhir pasukan Luis Milla akan berhadapan dengan Kamboja di Shah Alam Stadium, Shah Alam, Kamis (24/8/2017). Sementara itu, secara keseluruhan posisi kontingen Indonesia turun ke posisi kelima dalam perolehan medali sementara SEA Games 2017. Hingga (22/8/2017) pukul 23.00 WIB, Indonesia sudah 47 medali dengan rincian 11 emas, 14 perak, dan 22 perunggu. Pada pertandingan terakhir melawan Vietnam di Stadion MP Selayang, Selangor, Selasa (22/8) malam. Timnas Indonesia berhasil memetik satu poin setelah menahan imbang lawannya tanpa gol. Pada Selasa (22/8/2017), kontingen Merah Putih mendapatkan tambahan emas dari cabang wushu dan panahan. Di cabang wushu emas dipersembahkan Juwita Niza Wasni yang turun di nomor Nandao dan Nan Gun. Sedangkan Riau Ega Agatha/Diananda Choirunisa menambah pundi medali emas setelah memenangi duel final nomor mixed team recurve. Tambahan satu poin membuat posisi timnas Indonesia di klasemen sementara penyisihan Grup B SEA Games turun ke urutan ketiga dengan raihan 8 poin. Sementara Thailand bergeser ke peringkat 2 setelah menang atas Filipina dengan skor telak 2-0. Vietnam dan Thailand sama-sama mengumpulkan 10 poin. Namun Vietnam masih bertahan di puncak klasemen sementara Grup B lantaran unggul selisih gol. Artinya, timnas Indonesia masih punya kans untuk melaju ke semifinal jika mereka menang melawan Kamboja setidaknya 5 gol tanpa balas. Saat ini Indonesia (4) kalah agretivitas gol dari Thailand (6) dan Vietnam (10). Jika mereka gagal mencetak banyak gol di pertandingan melawan Kamboja mimpi Garuda Muda tampil di semifinal SEA Games 2017 bakal berantakan. Terlepas dari hal itu, Milla punya pandangan sendiri terkait peluang timnas Indonesia U-22. Pelatih asal Spanyol ini menuturkan setiap pertandingan adalah final bagi Indonesia dan dalam kompetisi ini tidak ada waktu untuk recovery. Maksudnya, melawan Kamboja bakal dijadikannya sebagai pertandingan final. Satu emas lainnya datang dari cabang atletik. Hendro sukses mengalahkan dua atlet tuan rumah Malaysia Lo Choon Sieng (perak) dan M. Khairil Harith H (perunggu) setelah mencetak waktu 1 jam 32 menit dan 11 detik di nomor 20.000 meter. Sumbangan medali emas untuk kontingen Indonesia disumbangkan cabang menembak. M Naufal yang turun di nomor 10m Air Rifle menjadi pemenang setelah mengumpulkan angka 245.4. “Selamattt yaa..Naufal Mahardika di usia ke-16 raih emas cabang menembak 10 m Air Rifle #Ayo Indonesia,” tulis Imam Nahrawi di media sosial twitter (@imam_nahrawi) Sementara itu Malaysia makin tak terbendung. Tuan rumah pelaksanaan pesta olahraga bangsa se-Asia Tenggara sejauh ini telah mengoleksi 93 medali dengan rincian 40 emas, 31 perak dan 22 perunggu. Sedangkan Singapura, Vietnam, dan Thailand mengekor di urutan kedua hingga keempat.