UU Pengampunan Pajak Cederai Rasa Keadilan

advertisement
Buruh:
UU Pengampunan Pajak Cederai Rasa Keadilan
Kamis, 30 Juni 2016, 13:20 WIB
Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Hazliansyah
ROL/Fian Firatmaja
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/06/30/o9kmyz280-buruh-uu-pengampunan-pajak-cederai-rasa-keadilan
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal (tengah)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kaum buruh menilai Undang-Undang Pengampunan
Pajak (Tax Amnesty) telah mencederai rasa keadilan kaum buruh. Di sisi lain, UU
tersebut dipandang telah melanggar hukum.
"Pemerintah telah menggadaikan hukum demi mengejar uang," kata Presiden Konfederasi
Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal lewat pesan singkatnya, Kamis (30/6).
KSPI dan Rumah Rakyat Indonesia (RRI) pun akan mengajukan judicial review ke
Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap UU tersebut. Dalamjudicial review yang rencananya
dilakukan akhir Juli, buruh akan meminta hakim MK membatalkan dan menyatakan tidak
berlakunya dua UU sekaligus yang saling berkaitan yaitu UU Tax Amnesty dan UU
APBN-P 2016.
"Khususnya menghapuskan klausul dana Rp 165 triliun yang berasal dari denda dana
repatriasi dan deklarasi pajak tersebut," ujarnya.
Iqbal menyebut judicial review terhadap kedua UU ke MK akan diiringi aksi-aksi buruh
demi menegakkan rasa keadilan, persamaan, dan kemanusiaan.
Ada beberapa alasan KSPI menolak UU Tax Amnesty. Pertama, UU Tax Amnesty tidak
1
menjamin meningkatnya pemasukan pajak yang saat ini minus. Buruh tidak percaya target
Rp 165 triliun akan tercapai.
Kedua, repatriasi dana yang datang dari luar negeri pun belum bisa dihitung besarannya.
Seharusnya, kata Iqbal, pemerintah membuatbase on data yang benar dan tepat,
bukannya berasumsi. Ketiga, UU Tax Amnesty hanya akan menguntungkan bagi
pengemplang pajak, pengemplang dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), serta
dana-dana ilegal dan haram.
Keempat, pengalaman di beberapa negara seperti Italia yang pernah menerapkan UU Tax
Amnesty pada 2001. Mereka memang mampu menarik dana sekitar 60 miliar euro, namun
sayangnya dana tersebut keluar kembali setelah pemiliknya memperoleh pengampunan
pajak.
Kelima, persoalan Tax Amnesty adalah persoalan ketaatan hukum sehingga jangan
dibarter. Keenam, para buruh dan pengusaha kecil saja dikenakan pajak, tidak pernah
ada pengampunan bahkan nilai penghasilan tidak kena pajak (PTKP) buruh masih rendah.
2
Download