BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya taraf kehidupan masyarakat pada saat sekarang ini, maka sedikit banyak mempengaruhi pola konsumsi dan cara mereka dalam memenuhi kebutuhan. Keadaan masyarakat saat ini dipengaruhi oleh aspirasi dan lingkungan mereka. Kebudayaan, sub kebudayaan, kelompok acuan dan kecenderungan gaya hidup dapat menyebabkan masyarakat mengubah keadaan sesuai yang mereka inginkan dalam pemenuhan kebutuhannya. Hal ini berdampak pada perkembangan dunia bisnis dewasa ini yang semakin kreatif dan inovatif. Sebagai salah satu bisnis usaha yang mengalami peningkatan cukup pesat dan mencerminkan gaya hidup modern adalah usaha dalam bidang penyajian makanan dan minuman seperti restoran, kafetaria, coffee shop, restoran yang tersedia di dalam hotel dan lain sebagainya, tidak telepas dari sejarah perkembangan budaya makan di luar rumah dan makin maraknya mobilisasi manusia melakukan aktivitasnya di luar rumah. Restoran kategori fastfood yang menyediakan menu utama ayam goreng dan burger, khususnya yang dikembangkan melalui sistem franchise memacu kondisi persaingan yang semakin ketat. Selain akibat masuknya merek baru, pemain-pemain lama juga terus melakukan perluasan jaringan pemasarannya. Apalagi kategori makanan pokok sehari-hari juga menghadapi subtitusi yang kuat 1 2 dan luas, baik dari menu dan merek. KFC merupakan restoran cepat saji franchise yang hak eksklusif waralabanya dipegang oleh PT. Fast Food Indonesia. KFC menjadi pemimpin pasar restoran cepat saji yang dominan di Indonesia selama 20 tahun sejak tahun 1979. Persaingan bisnis restoran dan rumah makan yang semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi pelaku usaha tersebut. Agar dapat memenangkan persaingan, mempertahankan pasar yang dimiliki dan merebut pasar yang sudah ada, perusahaan dituntut untuk mempunyai kemampuan mengadaptasi strategi usahanya dan lingkungan yang terus–menerus berubah dan berkembang. Setiap pelaku bisnis dituntut untuk mempunyai kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi, serta mampu memenuhi dan menanggapi setiap tuntutan pelanggan yang terus berubah. Banyak perusahaan harus menempatkan orientasi kepada kepuasan konsumen sebagai tujuan utama terlebih lagi jika pelanggan merasakan hubungan yang baik dengan perusahaan sehingga pelanggan sering mengkonsumsi produk tersebut. Persaingan restoran menu ayam dan daging ini tidak hanya antar pengusaha lokal saja, tetapi juga dari perusahaan asing dan tingkat persaingannya sangat ketat. Setiap perusahaan yang didirikan tentunya memiliki harapan bahwa dikemudian hari usahanya akan mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat, serta memperoleh keuntungan yang maksimal. Pada persaingan di era globalisasi seperti saat ini, penetapan harga yang kompetitif pada suatu produk merupakan hal yang semakin penting. Harga adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, 3 dimana perusahaan harus secara cermat dalam menetapkan harga pada setiap produknya, karena penetapan harga pada sebuah produk akan berdampak secara langsung atau berpengaruh terhadap tingkat permintaan produk tersebut. Bagi para konsumen, harga bukan hanya sekedar nilai tukar barang atau jasa, tetapi konsumen selalu mengharapkan adanya timbal balik yang sesuai antara manfaat produk yang akan mereka terima dengan pengorbanan yang mereka keluarkan. Perusahaan yang besar atau sudah mewaralabakan produk mereka kepada masyarakat atau disebut franchise akan menimbulkan efek perbedaan harga di setiap cabang. Perbedaan harga ini biasanya terjadi karena pajak tempat dan hal lain-lain yang berbeda-beda, hal ini terjadi disadari maupun tanpa di sadari oleh pelanggan. Harga yang berbeda ini menimbulkan persaingan pula antara cabang yang sama disetiap tempat. Menurut pemantawan saya perbedaan harga ini memang tidak terlalu besar biasanya berbeda antara Rp. 500 sampai Rp. 2000, apalagi jika ditempat-tempat yang memang ramai seperti mall, bandara, ataupun rest area. Penilaian konsumen terhadap harga dari suatu produk sangat mempengaruhi minat beli mereka pada produk tersebut dan meningkatkan kepuasan bagi pelanggan, oleh sebab itu penetapan harga yang tepat dan kompetitif pada sebuah produk perlu mendapat perhatian yang besar dari perusahaan. Dengan kondisi persaingan yang semakin ketat antar perusahaan sejenis, setiap perusahaan harus mampu berlomba untuk memperluas pasarnya. Harapan perusahaan dari perluasan pasar yang dilakukan secara langsung adalah untuk 4 meningkatkan penjualan yang secara tidak langsung perusahaan akan memiliki lebih banyak konsumen. Loyalitas Pelanggan merupakan hal yang terpenting dalam kegiatan suatu usaha. Dengan adanya tingkat loyalitas konsumen yang tinggi, maka konsumen akan melakukan pembelian secara terus – menerus dan membawa dampak yang menguntungkan bagi perusahaan. Membangun loyalitas pelanggan lebih mudah dan membutuhkan biaya yang lebih sedikit dibandingkan dengan mencari pelanggan baru yang membutuhkan dana lebih besar. Loyalitas pelanggan dapat diraih dengan pelayanan yang memuaskan sesuai dengan harapan konsumen atau bahkan melebihi dari harapan konsumen. Oleh sebab itu, loyalitas konsumen harus disertai dengan kepuasan konsumen. Faktor–faktor di atas sangat memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan, faktor tersebut mendorong pelanggan menjalin hubungan yang kuat dengan perusahaan. Sementara perusahaan memiliki kesempatan untuk mengetahui lebih baik kebutuhan dan harapan pelanggan. Imbalan dari loyalitas bersifat jangka panjang dan kumulatif jadi semakin lama loyalitas seorang konsumen, semakin besar laba yang dapat diperoleh perusahaan dari seorang konsumen. Loyalitas pelanggan dapat diraih dengan pelayanan yang memuaskan sesuai dengan harapan konsumen atau bahkan melebihi dari harapan konsumen. Oleh sebab itu, loyalitas konsumen harus disertai dengan kepuasan konsumen. 5 Dengan penjelasan serta acuan tulisan diatas, penulis berinisiatif untuk melalukan penelitian dengan judul : “PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BISNIS WARALABA MAKANAN CEPAT SAJI KFC CABANG CITRA 2”. 1.2 Rumusan Masalah Mengacu pada penjelasan latar belakang serta identifikasi masalah yang tertulis sebelumnya, peneliti mengambil rumusan masalah yang diteliti sebagai berikut: 1. Apakah persepsi harga dan kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen KFC cabang Citra 2? 2. Apakah persepsi harga berpengaruh terhadap loyalitas konsumen KFC cabang Citra 2? 3. Apakah kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen KFC Cabang Citra 2? 6 1.3 Batasan Masalah Karena keterbatasan waktu serta biaya dalam melalukan penelitian, penulis berinisiatif membuat batasan masalah. Adapun batasan masalah yang diteliti adalah para konsumen KFC cabang Citra 2. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sebuah arahan yang menjadi pedoman pada setiap penelitian untuk menemukan jawaban atas permasalahan penelitian yang dirumuskan. Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Menganalisis pengaruh persepsi harga dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen 2. Menganalisis pengaruh persepsi harga terhadap kepuasan konsumen 3. Menganalisis pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang terkandung di dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagi Penulis Untuk menambah wawasan dalam bidang pemasaran dan menciptakan pengetahuan dalam bisnis waralaba serta memberikan harga yang sesuai guna mencapai kepuasan konsumen dan membentuk loyalitas konsumen. 7 2. Bagi Perusahaan Sebagai masukan ataupun rekomendasi yang bisa dipertimbangkan untuk pengembangan citra merek sebagai acuan memperkenalkan perusahaan/perawalaba kepada masyarakat. 3. Bagi Pembaca dan Peneliti Yang Akan Datang Sebagai bahan kajian mengenai pemasaran produk barang ataupun jasa serta menjadi jembatan ataupun referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai persepsi harga dan kepuasan konsumen berpengaruh loyalitas konsumen.