01 COVER

advertisement
ABSTRAK
Perum Pegadaian merupakan salah satu badan usaha di Indonesia yang secara
resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa
pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai
seperti yang dimaksud dalam Pasal 1150 sampai dengan 1160 KUHPerdata dan PP
RI. No. 103 Tahun 2000 Tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian. Gadai
menurut Pasal 1150 KUHPerdata adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang
atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau
oleh seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada si
berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan
daripada orang-orang berpiutang lainnya; dengan kekecualian biaya untuk melelang
barang tesebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah
barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus didahulukan. Dalam Pasal 1157
KUHPerdata ini adanya keharusan pihak kreditur untuk menjaga dan merawat barang
jaminan milik kreditur dengan sebaik-baiknya. Dalam praktek di Perum Pegadaian
bahwa barang gadai yang di jaminkan oleh debitur kurang mendapat perawatan dari
kreditur sebagai penerima gadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketentuan
perjanjian gadai di Perum Pegadaian Bandung, sudah sesuai dengan ketentuan BUKU
KUHPerdata, apakah sudah ada perlindungan hukum yang memadai bagi debitur
sebagai pemberi gadai dalam perjanjian gadai atas jaminan benda bergerak kendaraan
beroda empat dalam perjanjian gadai, Bagaimana tata cara atau prosedur perjanjian
gadai atas benda bergerak kendaraan beroda empat, bagaimana tata cara atau
prosedur perjanjian gadai atas benda bergerak kendaraan beroda empat
Metoda yang dipergunakan dalam penelitian ini dengan spesifikasi penelitian
deskriptif analisis, pendekatan yuridis normatif dan metoda analisis data dengan
pendekatan analisis normatif kualitatif.
Adapun hasil dari penelitian dapat penulis simpulkan yaitu : ketentuan
perjanjian gadai atas benda bergerak kendaraan beroda empat di Perum Pegadaian
Bandung, sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu ketentuan Pasal 1150,
Pasal 1157, Pasal 1313, Pasal 1320, dan Pasal 1338 KUHPerdata dan PP RI. No. 103
tahun 2000 tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian. Perlindungan Hukum
yang diberikan oleh Perum Pegadaian terhadap barang jaminan debitur, diatur di
dalam perjanjian pemberian kredit dengan jaminan barang bergerak yang dimuat
dalam Pasal 4 Surat Bukti Kredit (SBK) dan Pasal 1157 KUHPerdata bahwa
perlindungan hukum timbul apabila terjadi karena adanya kelalaian dari pihak Perum
Pegadaian. Prosedur atau tata cara dalam perjanjian gadai di Perum Pegadaian terdiri
dari lima tahap yaitu : tahap pertama : terjadi di Perum Pegadaian untuk melakukan
perjanjian pinjam uang dengan jaminan yaitu benda bergerak kendaraan beroda
empat, tahap kedua : terjadi di bagian penaksir, tahap ketiga : bagian penaksir akan
menaksir nilai barang jaminan yang dijadikan jaminan utang, tahap keempat : terjadi
di bagian kasir bahwa setelah nilai taksiran ditetapkan, kasir menentukan jumlah
pinjaman beserta sewa modal (bunga) yang dikenakan, tahap kelima : terjadi di
bagian administrasi.
vi
Download