ABSTRAK Perum Pegadaian merupakan salah satu badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti yang dimaksud dalam Pasal 1150 sampai dengan 1160 KUHPerdata dan PP RI. No. 103 Tahun 2000 Tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian. Gadai menurut Pasal 1150 KUHPerdata adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang-orang berpiutang lainnya; dengan kekecualian biaya untuk melelang barang tesebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus didahulukan. Dalam Pasal 1157 KUHPerdata ini adanya keharusan pihak kreditur untuk menjaga dan merawat barang jaminan milik kreditur dengan sebaik-baiknya. Dalam praktek di Perum Pegadaian bahwa barang gadai yang di jaminkan oleh debitur kurang mendapat perawatan dari kreditur sebagai penerima gadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketentuan perjanjian gadai di Perum Pegadaian Bandung, sudah sesuai dengan ketentuan BUKU KUHPerdata, apakah sudah ada perlindungan hukum yang memadai bagi debitur sebagai pemberi gadai dalam perjanjian gadai atas jaminan benda bergerak kendaraan beroda empat dalam perjanjian gadai, Bagaimana tata cara atau prosedur perjanjian gadai atas benda bergerak kendaraan beroda empat, bagaimana tata cara atau prosedur perjanjian gadai atas benda bergerak kendaraan beroda empat Metoda yang dipergunakan dalam penelitian ini dengan spesifikasi penelitian deskriptif analisis, pendekatan yuridis normatif dan metoda analisis data dengan pendekatan analisis normatif kualitatif. Adapun hasil dari penelitian dapat penulis simpulkan yaitu : ketentuan perjanjian gadai atas benda bergerak kendaraan beroda empat di Perum Pegadaian Bandung, sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu ketentuan Pasal 1150, Pasal 1157, Pasal 1313, Pasal 1320, dan Pasal 1338 KUHPerdata dan PP RI. No. 103 tahun 2000 tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian. Perlindungan Hukum yang diberikan oleh Perum Pegadaian terhadap barang jaminan debitur, diatur di dalam perjanjian pemberian kredit dengan jaminan barang bergerak yang dimuat dalam Pasal 4 Surat Bukti Kredit (SBK) dan Pasal 1157 KUHPerdata bahwa perlindungan hukum timbul apabila terjadi karena adanya kelalaian dari pihak Perum Pegadaian. Prosedur atau tata cara dalam perjanjian gadai di Perum Pegadaian terdiri dari lima tahap yaitu : tahap pertama : terjadi di Perum Pegadaian untuk melakukan perjanjian pinjam uang dengan jaminan yaitu benda bergerak kendaraan beroda empat, tahap kedua : terjadi di bagian penaksir, tahap ketiga : bagian penaksir akan menaksir nilai barang jaminan yang dijadikan jaminan utang, tahap keempat : terjadi di bagian kasir bahwa setelah nilai taksiran ditetapkan, kasir menentukan jumlah pinjaman beserta sewa modal (bunga) yang dikenakan, tahap kelima : terjadi di bagian administrasi. vi