STUDI TENTANG TINDAK KEKERASAN PADAANAK (CHILD ABUSE) dan PENYESUAIANSOSIAL Oleh: Ratih Kusuma Putri ( 02810062 ) Psychology Dibuat: 2007-07-10 , dengan 3 file(s). Keywords: Tindak Kekerasan Anak (Child Abuse), Penyesuaian Sosial Anak sebagai generasi penerus tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sosialnya. Keluarga adalah lingkungan sosial pertama dan kemudian teman sebaya, sekolah, lingkungan tempat tinggal dan masyarakat luas merupakan tempat bagi anak untuk mengembangkan dirinya. Dalam hal ini orang tualah yang akan berperan di dalamnya. Namun sayangnya masih ada orang tua yang melakukan tindakan kekerasan terhadap anaknya. Tindak kekerasan tersebut membawa berbagai dampak yang salah satunya berpengaruh pada penyesuaian sosial anak terhadap lingkungannya dalam kehidupan sehari-hari. Penyesuaian sosial menjadi sangat penting karena merupakan bekal bagi anak untuk dapat hidup dengan nyaman dan bahagia dalam menjalani kehidupan dengan lingkungan di sekitarnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah empat orang siswa SDN Batu Mulia I, Panyipatan, Ta-La, Kal-Sel. Keempat Subyek tersebut diperoleh dengan cara melakukan wawancara pada para guru dan warga. Adapun teknik penggalian data yang digunakan adalah interview. Dan metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah pelaksanaan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk tindak kekerasan yang dialami keempat Subyek secara fisik: dipukul tangan, dipukul kayu, dicubit, dicakar, ditendang, disulut obat nyamuk bakar, dimasukkan dalam gentong, dikurung dalam rumah, dilempar sabit, disabet pisau, dijambak, didorong dan kepalanya dibentur-benturkan ke dinding. Kekerasan psikologis: dimarahi, dibentak, dicaci, direndahkan, diancam, dan disalahkan terus menerus. Kekerasan penelantaran: tidak diberi waktu untuk belajar, tidak diawasi, tidak diurus, tidak diberi makan dan akan diserahkan ke panti sosial. Akibatnya keempat Subyek mengalami luka bakar, luka goresan, memar, pegal, pusing, kesulitan belajar, cemas, melakukan tindak agresifitas, tidak percaya diri, menarik diri dari pergaulan, dijauhi dari pergaulan dan mengalami kesulitan melakukan penyesuaian sosial. Dari wawancara yang menggunakan empat indikator dapat ditarik kesimpulan bahwa keempat Subyek mengalami penyesuaian sosial yang buruk. Hal tersebut tampak dari kurangnya peran orang tua dalam mengarahkan pola tingkahlaku yang baik di rumah, Subyek tidak dapat mengaplikasikan perilaku model yang diidolakannya dalam kehidupan sehari-hari, motivasi Subyek cenderung tidak dapat diwujudkan karena ada batasan dari orang tua dan ada penolakan dari teman-teman sebayanya, serta tidak adanya kepuasan pribadi. Abstract Children as the next generation can not be separated from their social environment. Family is the first social environment and then peers, school, neighborhood and society at large is a place for children to develop themselves. In this case tualah people who will play a role in it. But unfortunately there are still parents who commit acts of violence against children. Acts of violence carries a wide impact, one of which affects the child's social adjustment to their environment in everyday life. Social adjustment becomes very important because it is a provision for the child to be able to live comfortably and happily in life with the surrounding environment. This research is a qualitative descriptive study. The subjects in this study were four students SDN Batu Mulia I, Panyipatan, Ta-La, Kal-cell. The four subjects are obtained by interviewing the teachers and citizens. The data mining technique used was interviews. And methods of data analysis used in this research is the implementation of data collection, data reduction, data presentation and draw conclusions. The results showed that the forms of violence experienced by four subjects physically: beaten hands, beaten wood, pinched, scratched, kicked, lit mosquito coil, inserted in the barrel, locked in the house, thrown crescent, disabet knife, dijambak, driven and rammed head-knock into the wall. Psychological violence: scolded, shouted at, abused, humiliated, threatened, and blamed continually. Violence neglect: not given time to learn, not supervised, are not taken care of, not being fed and will be handed over to social institutions. As a result, the four subjects suffered burns, cuts, bruises, aches, dizziness, difficulty learning, anxiety, conduct acts of aggression, not confidence, withdrawal from society, shunned from society and had difficulty adjusting socially. From the interviews that uses four indicators can be concluded that the four subjects experienced poor social adjustment. It is evident from the lack of parental role in directing the pattern of good behavior at home, subjects can not apply that model behavior diidolakannya in everyday life, motivated subjects tend not to be realized because there are restrictions from parents and some resistance from friends peers, and with no personal satisfaction.