V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan 1. Metode peramalan yang paling baik pada kegiatan Peramalan data penjualan Industri Tahu Susu Lembang, yaitu metode Single Exponential Smoothing with Trend (SEST) untuk produk Tahu Goreng dan metode Holt’ Winter Addictive (HWA) untuk produk Takus Kotak dan Takus Panjang. Metode ini dipilih karena memiliki nilai MAD terkecil dibandingkan dengan metode peramalan yang lain berdasarkan evaluasi performansi metode peramalan. 2. Kombinasi jumlah produk yang harus diproduksi untuk 6 (enam) bulan periode ke depan (Januari - Juni 2015) dari hasil optimasi perencanaan produksi agregat dengan metode Linear Programming adalah untuk Tahu Goreng yaitu 149.986 potong selama 6 bulan periode tersebut. Untuk Takus Kotak dari bulan Januari – Juni 2015 secara berurutan yaitu 112.648 potong; 150.429 potong; 149.085 potong; 142.789 potong; 183.022 potong; dan 194.193 potong. Sedangkan untuk Takus Panjang dari bulan Januari – Juni 2015 secara berurutan yaitu 117.745 potong; 174.946 potong; 170.066 potong; 163.449 potong; 214.066 potong; dan 222.912 potong; 3. Perencanaan produksi agregat di Industri Tahu Susu Lembang dengan metode simpleks telah menghasilkan solusi optimal. Solusi tersebut mampu menjawab permasalahan industri yaitu menentukan kombinasi jumlah produksi optimal serta dapat mencapai potensi keuntungan yang maksimal pada kegiatan produksi selama periode Januari – Juni 2015. 92 5.2. Saran Sebaiknya Industri Tahu Susu Lembang dalam melakukan perencanaan produksi perlu mempertimbangkan metode pemodelan matematika dalam kegiatannya, hal ini tentu akan memberikan dampak positif dalam kegiatan perencanaan produksi jika dibandingkan dengan perencanaan produksi yang berdasarkan atas intuisi semata. Industri juga dapat menggabungkan dua metode dalam perencanaan produksi yaitu dengan metode pendekatan intuitif (intuisi) serta metode pendekatan matematika untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini tentunya untuk dapat mencapai tujuan perusahaan, yaitu untuk mendapatkan potensi keuntungan yang maksimal dari kegiatan produksi di Industri Tahu Susu Lembang. 93