iv PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA

advertisement
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA YANG TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN
KERJA AKIBAT KECELAKAAN KERJA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 13
TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN
ABSTRAK
SEPTIAN BAGJA WIJAYA
110111100016
Fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) menyebabkan pekerja menjadi seorang
pengangguran. Akibat dari adanya fenomena tersebut mempunyai dampak meningkatnya
tingkat kemiskinan dan menurunkan kesejahteraan di Indonesia. Salah satu permasalahan
PHK yang terjadi di Indonesia ialah PHK diakibatkan pekerja yang mengalami kecelakaan
kerja sehingga menyebabkan cacat tetap sehingga timbul perselisihan PHK, seperti kasus
yang terjadi antara perselisihan PHK antara PT. PKSS dengan pekerjanya. Permasalahan
yang diangkat dalam penulisan ini ialah perlindungan hukum terhadap pekerja yang
diberhentikan/PHK akibat kecelakaan kerja dan tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh
pekerja ketika terjadi PHK akibat kecelakaan kerja. Tujuan utama yang hendak dicapai
dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap pekerja yang
diberhentikan/PHK akibat kecelakaan kerja dan untuk mengetahui bagaimana tindakan
yang dapat dilakukan oleh pekerja ketika terjadi PHK akibat kecelakaan kerja.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu bertujuan untuk memperoleh gambaran
menyeluruh dan sistematis terhadap norma hukum, asas hukum, dan pengertian hukum
dalam suatu hukum positif. Pendekatan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah
yuridis normatif, yaitu menitikberatkan pada studi dokumen untuk mempelajari data
sekunder yang terkumpul berupa bahan-bahan yang ada kaitannya dengan permasalahan
hukum yang diteliti.
Hasil penelitian yang didapatkan dalam penelitian ini ialah PHK yang dilakukan oleh
perusahaan terhadap pekerjanya yang mengalami cacat tetap akibat kecelakaan kerja
tidak seharusnya dilakukan karena bertentangan dengan ketentuan yang telah di atur oleh
Undang-Undang. Maka pekerja seharusnya mendapatkan perlindungan hukum tekait hakhaknya ketika mengalami kecelakaan kerja melalui Jamsostek. oleh karena itu perusahaan
harus bertanggung jawab penuh dalam hal terjadi kecelakaan kerja yang dialami oleh
pekerjanya sebagaimana diatur dalam Pasal 9 Ayat (1) Huruf a, PP Nomor 84 Tahun 2013
Tentang Perubahan Kesembilan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993
Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Selain itu dalam
penyelesaian perselisihan yang terjadi antara pekerja dengan perusahaan harus dilakukan
perundingan sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2004
Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.
iv
Download