BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ATV (All Terrain Vehicle) ATV (All Terrain Vehicle) adalah sebuah kendaraan dengan penggerak mesin menggunakan motor bakar sehingga menghasilkan tenaga kemudian diteruskan melalui Transmisi penerus untuk meneruskan tenaga mesin ke roda . ATV (All Terrain Vehicle) merupakan perpaduan antara motor roda dua dan mobil yang keduanya memiliki kelebihan masing-masing pada saat melintas di medan sulit. Manusia selalu merancang sesuatu untuk mempermudah dalam mencapai tujuan yang mereka inginkan. Karakteristik yang paling mendasar pada manusia adalah membuat fungsi perlatan yang telah ada menjadi lebih luas lagi untuk mencapai hal yang diinginkan. Dan pada saat tujuan itu terhambat akibat peralatan yang ada kurang mendukung, maka perbaikan fungsi peralatan dibuat menjadi lebih baik atau dibuat peralatan yang baru. Atas dasar kompleknya tujuan yang ingin dicapai maka manusia dituntut untuk selalu berkreasi dan terus merancang sesuatu yang baru atau merobah sesuatu yang lama menjadi lebih berfungsi lagi. Laporan Tugas Akhir 6 2.2 Merancang Merancang adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan mengubah suatu yang lama menjadi lebih baik atau membuat sesuatu yang baru. Dalam proses merancang ini tidak ada sesuatu ketentuan yang baku yang harus diikuti oleh setiap perancang. Setiap perancang akan memiliki prosesnya sendiri untuk mencapai tujuan. Namun secara umum proses perancangan dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini. Gambar 2.1: Diagram alir perancangan secara umum (Sumber: http://yefrichan.wordpress.com) Dari banyak metode perancangan yang dikeluarkan oleh para perancang, maka proses yang selalu ada pada setiap metode perancangan dan bisa dikatakan proses yang umum yang dilakukan yaitu : 1. Menyelidiki alternatif sistem yang bisa memenuhi spesifikasi yang diinginkan 2. Menformulasikan model matematika dari konsep sistem yang terbaik Laporan Tugas Akhir 7 3. Menjelaskan spesifikasi komponen untuk membuat komponen subsistem 4. Memilih material yang akan digunakan dalam pembuatan komponen. Tahap-tahap proses perancangan Untuk menerangkan proses perancangan lebih lanjut, maka diperlukan beberapa proses untuk mencapai tujuan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini : 1. Mengetahui kebutuhan 2. Mendefenisikan masalah 3. Mengumpulkan informasi 4. Membuat konsep 5. Evaluasi 6. Menyampaikan hasil rancangan 2.3 Metode perancangan model Pahl dan Beitz Dalam proses perancangan banyak sekali model perancangan yang diajukan oleh para perancang, tetapi kebanyakan model yang lebih rumit sering mengaburkan tujuan utama dari perancangan dengan mencampurkan antara ditail dari berbagai masalah dan aktivitas dalam melakukan pekerjaan rancangan. Salah satu model yang telah disempurnakan dikemukakan oleh Pahl dan Beitz. Laporan Tugas Akhir 8 Model Pahl dan Beitz bedasarkan pada tahap-tahap perhitungan sebagai berikut : 1. Klarifikasi dari masalah, mengumpulkan informasi tentang kebutuhan untuk diwujudkan dalam produk akhir dan juga mengumpulkan informasi tentang batasan masalah. 2. Membuat konsep perancangan, menetapkan fungsi struktur, penelitian untuk pemecahan masalah yang sesuai, penggabungan kedalam beberapa konsep.. 3. Pengujutan rancangan, dimulai dari konsep, para perancang membuat keluaran dan bentuk serta membuat produk atau sistem dengan pertimbangan teknik dan ekonomi 5. Rincian rancangan, penyusunan bentuk, dimensi dan sifat-sifat umum dari setiap komponen akhir yang berisi spesifikasi material, kelayakan teknik dan ekonomi. Pemeriksaan kembali semua gambar dan dokumen produksi yang telah dihasilkan. Laporan Tugas Akhir 9 Berikut ini adalah diagram alir dari model proses perancangan menurut pahl dan beitz. Gambar 2.2: Diagram: Proses perancangan menurut Phal dan Beitz (Sumber : Engineering Desaign : A Systematic Approach.) Laporan Tugas Akhir 10 2.4 Transmisi Transmisi merupakan komponen mesin yang penting untuk menghubungkan antara mesin penggerak dengan yang digerakan. Sebagai contoh pada kendaraan bermotor, antara mesin dengan poros penerus dipasang transmisi. Fungsi pemasangan transmisi tersebut adalah untuk meneruskan putaran dan daya mesin. Disamping fungsi tersebut, transmisi sebagai pengontrol putaran sehingga kendaran bermotor dapat dijalankan dengan mudah pada variasi kecepatan. Contoh lain pada instalasi pompa dengan penggerak motor bakar (diesel atau bensin) atau yang digerakan dengan motor listrik, pemasangan transmisi sangat penting disamping sebagai penerus daya, dengan pemasangan transmisi, putaran pompa dapat divariasi untuk pengaturan kapasitas aliran. Contohnya adalah pada instalasi kompresor dengan penggerak motor listrik dengan atau tanpa pemasangan transmisi. Dengan pemasangan transmisi sebagai pengatur putaran, nilai ekonomis konstruksinya jika dibandingkan dengan pengatur putaran menggunakan pengubah frekuensi adalah lebih besar. Dengan kata lain untuk tujuan yang sama harga kontruksi transmisi lebih murah. Dari contoh-contoh tersebut secara umum transmisi berfungsi mengubah jumlah putaran dan momen putaran mesin daya dan mengatur keduanya untuk kebutuhan kerja mesin. Laporan Tugas Akhir 11 2.5 Jenis- Jenis Transmisi Penerus Daya ke Roda 2.5.1 Poros Propeller Propeller Shaft yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk meneruskan putaran dan daya mesin dari transmisi ke differensial dengan variasi perubahan sudut yang selalu terjadi pada poros tersebut saat memindahkan putaran dan daya. Pada kendaraan tipe FR (front engine rear drive) dan FWD/AWD (four wheel drive), untuk memindahkan tenaga mesin dari transmisi ke differential, diperlukan propeller shaft atau sering juga disebut sebagai drive shaft. Panjang pendeknya propeller shaft tergantung dari panjang kendaraan. Pada kendaraan yang panjang, propeller dibagi menjadi beberapa bagian untuk menjamin supaya tetap dapat bekerja dengan baik. Suspensi kendaraan mengakibatkan posisi differential selalu berubah-ubah terhadap transmisi, sehingga propeller harus dapat menyesuaikan perubahan sudut dan perubahan jarak, agar tetap mampu meneruskan putaran dengan lancar. Mekanisme atau komponen tersebut adalah universal joint atau sering disebut Ujoint. Laporan Tugas Akhir 12 Gambar 2.3 : Propeller shaft (Sumber 1: djblackersz.blogspot.com/.../transmisi-padamesin ) 2.5.2 Rantai & Sprocket Rantai berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan 2 buah gear agar dapat menyalurkan daya putar dari gear yang satu ke gear yang lain. Jenisjenis dari rantai ada yang berbentuk rantai rol tunggal, rantai rol ganda, dan rantai gigi. Jenis rantai yang digunakan pada perancangan ini adalah rantai rol dimana rantai ini terdiri dari pena, bus, rol, dan plat mata rantai. Transmisi jenis ini sangat cocok dipakai untuk menghubungkan dua poros mesin yang sejajar, mudah dipasang dan dibongkar. Tetapi dibandingkan dengan transmisi roda gigi, transmisi rantai memiliki elemen kontruksinya banyak. Laporan Tugas Akhir 13 Gambar 2.4 : Rantai & Sprocket (Sumber2: djblackersz.blogspot.com/.../transmisi-padamesin ) 2.5.3 Sabuk V- Belt Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampung trapesium. Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk V dibelitkan pada alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelit akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relative rendah. Hal ini merupakan salah satu keunggulan dari sabuk-V jika dibandingkan dengan sabuk rata. Gambar 2.5 : Transmisi Sabuk (Sumber 3: djblackersz.blogspot.com/.../transmisi-padamesin ) Laporan Tugas Akhir 14 2.6 Komponen Pendukung Transmisi Penerus Daya ke Roda 2.6.1 Poros Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir setiap mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Fungsi utama dalam tranmisi seperti itu dipegang oleh poros 1. Macam-macam poros Poros untuk meneruskam daya diklasifikasikan menurut pembebanannya sebagai berikut: 1. Poros transmisi Poros semacam ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi puli sabuk atau sprocket rantai, dan lain-lain. 2. Spindel Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran, disebut sepindel. Syarat yang harus di penuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukuranya harus teliti. 3. Gandar Poros seperti yang di pasng di antara roda – roda kereta barang, dimana tidak mendapat beban puntir, bahkan kadang – kadang tidak boleh berputar, disebut gandar. Gandar ini hanya mendapat beban Laporan Tugas Akhir 15 lentur, kecuali jika digerakan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga. Menurut bentuk poros dapat digolongkan atas poros lurus umum, poros engkol sebagai poros utama dari mesin torak, dan lainlain. Poros luwes untuk tranmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah, dan lain-lain. Contoh gambar poros adalah gambar 2.6 Gambar 2.6: Poros. 2. Hal-hal penting dalam Perencanaan poros Hal-hal penting dalam merencanakan sebuah poros sebagai berikut ini perlu diperhatikan : (Sularso, 1994) 1. Kekuatan poros Suatu poros transmisi dapat mengalami suatu beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lentur seperti telah diutarakan di atas. Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti poros baling- baling kapal atau turbin. Laporan Tugas Akhir 16 Kelelahan, tumbukan atau pengaruh kosentrasi tegangan bila diameter poros diperkecil (poros bertangga ) atau bila poros mempunyai alur pasak, harus diperhatikan. Sebuah poros harus di rencanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban- benam di atas. 2. Kekakuan poros Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntiran terlalu besar akan mengakibatkan ketidak telitian atau getaran dan suara. Disamping kekuatan poros, kekakuanya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut. 3. Putaran kritis Bila putaran suatu mesin dinaikan maka suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor torak, motor listrik , dan lain-lain. Juga dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian bagian lainya. Jika mungkin, poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya. 4. Korosi Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk poros propeller dan pompa bila terjadi dengan kontak dengan fluida yang korosif. Demikian juga yang terancam kavitasi, dan poros- Laporan Tugas Akhir 17 poros mesin yang sering berhenti lama. Sampai dengan batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlidungan terhadap korosi. 2.6.2 Bantalan Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau geraan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan panjang umur. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh system akan menurun atau tidak dapat bekerja secara semestinya. Jadi bantalan dalam permesinan dapat disamakan perannya dengan pondasi pada gedung. Dalam memilih bantalan yang digunakan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Tinggi rendahnya putaran poros 2. Jenis bahan yang digunakan 3. Besar kecilnya beban yang dikenakan 4. Kemudahan perawatan 2.6.3 Mur dan Baut Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting dalam suatu rangkaian mesin. Untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan pada mesin, Laporan Tugas Akhir 18 pemilihan mur dan baut sebagai pengikat harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan beban yang diterimanya. Pada mesin, mur dan baut digunakan untuk mengikat beberapa komponen, antara lain : 1. Pengikat pada bantalan 2. Pengikat pada dudukan motor listrik 3. Pengikat pada puli Gambar 2.7: Macam-macam Mur dan Baut. (Sumber 4: Sularso, 1994 : 293-295) Untuk menentukan jenis dan ukuran mur dan baut, harus memperhatikan berbagai faktor seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, cara kerja mesin, kekuatan bahan, dan lain sebagainya. Adapun gaya-gaya yang bekerja pada baut dapat berupa : Laporan Tugas Akhir 19 1. Beban statis aksial murn 2. Beban aksial bersama beban punter 3. Beban geser 2.7 Torsi kemampuan mesin untuk melakukan kerja, jadi torsi adalah suatu energi. Besaran torsi adalah besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi yang dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya. Adapun perumusan dari torsi adalah sebagai berikut. Apabila suatu benda berputar dan mempunyai besar gaya sentrifugal sebesar F, benda berputar pada porosnya dengan jari-jari sebesar b, dengan data tersebut torsinya adalah: T = F x b (N.m) dimana: T = Torsi benda berputar (N.m) F = adalah gaya sentrifugal dari benda yang berputar (N) b= adalah jarak benda ke pusat rotasi (m) (Sumber 5: taufiqurrokhman.wordpress.com) Karena adanya torsi inilah yang menyebabkan benda berputar terhadap porosnya, dan benda akan berhenti apabila ada usaha melawan torsi dengan besar sama dengan arah yang berlawanan. Laporan Tugas Akhir 20 Gambar 2.8: Arah Torsi (Sumber 6: taufiqurrokhman.wordpress.com) Pada motor bakar untuk mengetahui daya poros harus diketahui dulu torsinya. Pengukuran torsi pada poros motor bakar menggunakan alat yang dinamakan Dinamometer. Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan memberi beban yang berlawanan terhadap arah putaran sampai putaran mendekati 0 rpm, Beban ini nilainya adalah sama dengan torsi poros. Dapat dilihat dari gambar diatas adalah prinsip dasar dari dinamometer. Dari gambar diatas dapat dilihat pengukuran torsi pada poros ( rotor) dengan prinsip pengereman dengan stator yang dikenai beban sebesar w. Mesin dinyalakan kemudian pada poros disambungkan dengan dinamometer. Untuk megukur torsi mesin pada poros mesin diberi rem yang disambungkan dengan w pengereman atau pembebanan. Pembebanan diteruskan sampai poros mesin hampir berhenti berputar. Beban maksimum yang terbaca adalah gaya pengereman yang besarnya sama dengan gaya putar poros mesin F. Dari definisi disebutkan Laporan Tugas Akhir 21 bahwa perkalian antara gaya dengan jaraknnya adalah sebuah torsi, dengan difinisi tersebut Tosi pada poros dapat diketahui dengan rumus: T = w x b (Nm) dengan T = adalah torsi mesin (Nm) w = adalah beban (N) b= adalah jarak pembebanan dengan pusat perputaran (m) (Sumber 7: taufiqurrokhman.wordpress.com) Ingat w (beban/berat) disini kita bedakan dengan massa (m), kalau massa satuan kg, adapun beban disini adalah gaya berat dengan satuan N yang diturunkan dari W=mg Pada mesin sebenarnya pembebanan adalah komponen-komponen mesin sendiri yaitu asesoris mesin ( pompa air, pompa pelumas, kipas radiator), generator listrik (pengisian aki, listrik penerangan, penyalan busi), gesekan mesin dan komponen lainnya. Dari perhitungan torsi diatas dapat diketahui jumlah energi yang dihasikan mesin pada poros. Jumlah energi yang dihasikan mesin setiap waktunya adalah yang disebut dengan daya mesin. Kalau energi yang diukur pada poros mesin dayanya disebut daya poros. Laporan Tugas Akhir 22 2.8. Daya Mesin (Power) Sedangkan power yang dihitung dengan satuan kW (kilo Watts) atau Horse Power (HP) mempunyai hubungan erat dengan torque. Power dirumuskan sbb : Power = torque x angular speed. Rumus diatas adalah rumus dasarnya, pada engine maka rumusnya menjadi : Power = torque x 2 phi x rotational speed (RPM). Untuk mengukur Power (kW) adalah sbb : Power (kW) = torque (Nm) x 2 phi x rotational speed (RPM) / 6000 6000 dapat diartikan adalah 1 menit = 60 detik, dan untuk mendapatkan kw = 1000 watt. sedangkan untuk mengukur Power (HP) adalah sbb : Power (HP) = torque (lbs. ft) x rotational speed (RPM) / 5252 Pada motor bakar, daya dihasilkan dari proses pembakaran didalam silinder dan biasanya disebut dengan daya indiaktor. Daya tersebut dikenakan pada torak yang bekerja bolak balik didalam silinder mesin. Jadi didalam silinder mesin, terjadi perubahan energi dari energi kimia bahan bakar dengan proses pembakaran menjadi energi mekanik pada torak. Daya indikator adalah merupakan sumber tenaga persatuan waktu operasi mesin untuk Laporan Tugas Akhir 23 mengatasi semua beban mesin. Mesin selama bekerja mempunyai komponenkomponen yang saling berkaitan satu dengan lainnya membentuk kesatuan yang kompak. Komponen-komponen mesin juga merupakan beban yang harus diatasi daya indikator. Sebagai contoh pompa air untuk sistim pendingin, pompa pelumas untuk sistem pelumasan, kipas radiator, dan lain lain, komponen ini biasa disebut asesoris mesin. Asesoris ini dianggap parasit bagi mesin karena mengambil daya dari daya indikator. Disamping komponen-komponen mesin yang menjadi beban, kerugian karena gesekan antar komponen pada mesin juga merupakan parasit bagi mesin, dengan alasan yang sama dengan asesoris mesin yaitu mengambil daya indikator. Seperti pada gambar diatas terlihat bahwa daya untuk meggerakan asesoris dan untuk mengatsi gesekan adalah 5% bagian. Untuk lebih mudah pemahaman dibawah ini dalah perumusan dari masing masing daya. Satuan daya menggunakan HP( hourse power ) N = N − N + N ( HP) dengan Ne = adalah daya efektif atau daya poros ( HP) Ni = adalah daya indikator ( HP) Ng = adalah kerugian daya gesek ( HP) Na = adalah kerugian daya asesoris ( HP) Laporan Tugas Akhir 24 2.9. GAYA Gaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan percepatan dan perubahan bentuk suatu benda. • Gaya dilambangkan dengan F. • Satuan gaya adalah Newton atau dyne. • 1 Newton = 1 kg m/s2 • 1 dyne = 1 gr cm/s2 • 1 Newton = 105 dyne. Rumus: F=mxa Keterangan: • F = gaya (Newton atau dyne) • m = massa (dalam kilogram atau gram) • a = percepatan (m/s2 atau cm/s2) (Sumber : http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Fisika /Materi:Gaya_dan_tekanan) Contoh: • Berat pada sebuah benda adalah 8 kg. Jika percepatan yang diberikan oleh benda tersebut adalah 5 m/s2, berapakah gaya yang diberikan? Penyelesaian : Fxa =8x5 = 40 Newton. Laporan Tugas Akhir 25 2.9.1 Perpaduan gaya yang segaris Gaya searah Gaya merupakan besaran vektor, yaitu besaran yang mempunyai nilai dan mempunyai arah. Apabila pada sebuah benda bekerja 2 buah gaya atau lebih yang segaris kerja maka rumusnya adalah: Rumus: = + Tekanan adalah gaya per satuan luas. • Tekanan dilambangkan dengan P (Pressure). • Satuan dari tekanan bermacam-macam, diantaranya Pascal, Bar, Torr, atm, N/m 2, dan cmHg. • 1 atm = 76 cmHg = 101.000 Pa • 1 N/m 2 = 1 Pa (Sumber : http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Fisika /Materi:Gaya_dan_tekanan) Gaya atau kekuatan mempunyai besar dan arah. Untuk mempelajarinya kita lukiskan gaya itu sebagai sepotong garis lurus yang berujung tanda panah dan kita sebut vektor. Panjangnya melukiskan besar gaya, sedang tanda panah menunjukan arah kerja gaya. Jika gaya bekerja pada suatu benda, tempat berpegangnya disebut titik pegang. Garis yang ditarik melalui titik pegang ini arahnya sama dengan arah kerja gaya dan disebut garis kerja gaya itu. Dengan demikian, vektor itu digambar sejajar dengan garis kerja ini. Semua gaya yang garis kerjanya terletak pada suatu bidang datar dinamai gaya koplanar. Semua gaya yang garis kerjanya berpotong pada suatu titik disebut gaya kongkuren (bertitik pegang tunggal). Jika garis lurus berbagi gaya itu terletak pada suatu garis lurus, gaya disebut gaya kolinear. Laporan Tugas Akhir 26