Kamis, 29 September 2016 ANDALKANLAH TUHAN

advertisement
REC
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu
Panggilan beribadah
Pengkhotbah
Votum
Pengkhotbah
Bacaan Bertanggapan
Pujian Pengakuan Dosa
Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi
Doa Pengakuan Dosa
Berita Anugerah
Petunjuk Hidup baru
Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom”
Pujian Syukur 1
Pujian Syukur 2
Pengakuan Iman
Pujian
Doa Firman Tuhan
Khotbah
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Jemaat
Liturgos
Liturgos
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Persembahan
Liturgos & Jemaat
Doa Persembahan & Doa Syafaat
Pengumuman & Seri Pembinaan
Doxology /
“Kami memuji Kebesaran-Mu”
Doa berkat
Amin / “Thank You Lord”
Theme Song “Jesus At The Center“
Petugas Doa
Pengkhotbah
Hamba Tuhan REC
GEMBALA SIDANG SENIOR
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Telp : 0815 5055 985
Email: [email protected]
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
GEMBALA BAVARIAN
Pdt. Reyco Wattimury, S.Th.
Telp.081-331515954
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A
Telp : 0812 3378 0070
Email: ev.yohanesdodik@gmail.
com
2
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
Eksposisi 1 Korintus 15:1-2
Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
P
emunculan kata “sekarang” dan
sapaan “saudara-saudara” di ayat
1 menandai sebuah topik yang baru.
Pembahasan tentang penggunaan
karunia-karunia rohani di pasal
12-14 sudah berakhir. Kini Paulus
sedang membicarakan tentang
kebangkitan, baik kebangkitan
Kristus yang terjadi lebih dari 2000
tahun yang lalu maupun kebangkitan
orang-orang percaya di akhir zaman.
Inti persoalan
Pembahasan tentang kebangkitan di
pasal 15 tidak dapat dilepaskan dari
sebuah persoalan yang muncul di
tengah jemaat Korintus pada waktu
itu. Ada di antara mereka yang
tidak percaya pada kebangkitan,
sebagaimana dikatakan dalam 15:12
“Jadi, bilamana kami beritakan,
bahwa Kristus dibangkitkan dari
antara orang mati, bagaimana
mungkin ada di antara kamu yang
mengatakan, bahwa tidak ada
3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ kebangkitan orang mati?”.
Permasalahan ini sangat
mungkin didorong oleh persentuhan
jemaat Korintus dengan pemikiranpemikiran tertentu dalam filsafat
Yunani-Romawi kuno. Di ayat 33
Paulus memberikan peringatan
sebagai berikut: “Janganlah kamu
sesat: Pergaulan yang buruk
merusakkan kebiasaan yang baik”.
Dari cara Paulus mengupas isu
ini di sepanjang pasal 15 kita
dapat menarik kesimpulan bahwa
kesalahan jemaat Korintus bukan
terletak pada penolakan mereka
terhadap
kehidupan
sesuah
kematian (life after death). Mereka
tetap mempercayai itu. Hanya
saja, mereka menganggap bahwa
kehidupan sesudah kematian tetap
dapat terjadi tanpa kebangkitan.
Roh atau jiwa manusia tetap ada
setelah kematian, terlepas dari ada
atau tidaknya kebangkitan orang
mati.
Kesesatan ini mungkin muncul dari
kerancuan pemikiran. Mereka sulit
membayangkan bagaimana tubuh
manusia yang bersifat jasmaniah
dan dapat binasa bisa berada di surga
dengan dimensinya yang rohaniah
dan kekal. Beberapa jemaat yang
terpengaruh dualisme Yunani –
yang material adalah jahat, yang
non-material adalah baik – mungkin
akan menghadapi kebingungan yang
lebih parah. Bagaimana bisa sesuatu
yang jahat (tubuh manusia yang
material) berada di suatu tempat
yang sempurna (dimensi spiritual)?
Dengan kata lain, persoalan mereka
terletak pada ketidakpahaman
tentang konsep kebangkitan tubuh.
Kebingungan ini tersirat jelas
dalam argumen antisipatif Paulus:
“Tetapi mungkin ada orang yang
bertanya: ‘Bagaimanakah orang
mati dibangkitkan? Dan dengan
tubuh apakah mereka akan datang
kembali?’”.
Persoalan ini jelas merupakan
sesuatu yang sangat serius.
Kebangkitan adalah landasan iman
Kristen. Jika kebangkitan ditolak,
pondasi kekristenan akan runtuh
(bdk. 15:13-19). Tanpa kebangkitan,
semua aktivitas Kristiani – iman,
pemberitaan injil, pengorbanan
dalam pelayanan - tidak akan
berguna sama sekali (15:29-32).
4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Bukan hanya tentang
kebangkitan,
tetapi
kebangkitan tubuh. Ini juga
merupakan doktrin penting dalam
kekristenan. Ini adalah karakteristik
kekristenan,
sebagaimana
diungkapkan dalam Pengakuan
Iman Rasuli “[Aku percaya]
kebangkitan tubuh dan hidup yang
kekal”.
Injil Yesus Kristus (ayat 1-2)
ia sengaja memulai pembahasan
tentang kebangkitan dengan konsep
yang sama-sama diyakini oleh dia
dan jemaat Korintus, yaitu Injil
Yesus Kristus.
Kata ganti penghubung “yang” yang
muncul beberapa kali dalam bagian
ini berfungsi untuk menerangkan
“injil”. Ada empat keterangan
penting tentang injil dalam bagian
ini.
Pertama, “yang kami beritakan
kepadamu” (ayat 1). Tambahan
ini tampaknya cukup ditekankan
oleh Paulus. Ia mengulang ide yang
sama di ayat 2 (“seperti yang telah
kuberitakan kepadamu”). Bahkan
di antara semua keterangan tentang
injil, hanya keterangan ini yang
pijakan mendapat pengulangan untuk
penekanan.
Pada bagian ini Paulus tidak
langsung memberikan jawaban
detil terhadap kebingungan jemaat
Korintus. Paulus lebih memilih
untuk membicarakan tentang injil.
Strategi seperti ini bukan hal asing
dalam tulisan-tulisan Paulus.
Paulus meletakkan
bersama (ayat 1-2a)
Semua perbincangan dan diskusi
seyogyanya dilakukan di atas pondasi
yang sama. Tanpa pijakan yang sama
(common ground), sebuah diskusi
akan berubah menjadi debat kusir
yang tak berfaedah. Hal ini sangat
dimengerti oleh Paulus, karena itu
5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Keterangan
tambahan
semacam ini memang
diperlukan karena kata euanggelion
(“injil”) pada waktu itu bisa merujuk
pada segala kabar baik, misalnya
kelahiran putera mahkota atau
kemenangan perang. Bahkan di
kalangan kekristenan sendiri istilah
euanggelion tidak selalu seragam.
Beberapa pengajar palsu telah
memberitakan injil yang lain, yang
sebenarnya bukanlah injil (Gal 1:69). Injil yang diberitakan oleh Paulus
kepada jemaat di Korintus adalah
Yesus Kristus yang disalibkan dan
dibangkitkan (15:3-5; bdk. 1:1-2:5).
Tanpa kematian dan kebangkitan
Yesus tidak mungkin ada injil yang
sejati.
Tambahan “yang kami beritakan
kepadamu”
juga
diperlukan
sebagai sebuah strategi persuasi.
Paulus ingin mengingatkan jemaat
Korintus tentang relasi mereka
dengan dirinya yang khusus. Sebagai
perintis jemaat di Korintus (Kis 18),
Paulus mendapat kesempatan untuk
menyampaikan injil kepada mereka
untuk pertama kalinya. Itulah
sebabnya ia berani berkata: “Sebab
sekalipun kamu mempunyai beribu-
ribu pendidik dalam Kristus, kamu
tidak mempunyai banyak bapa.
Karena akulah yang dalam Kristus
Yesus telah menjadi bapamu oleh
Injil yang kuberitakan kepadamu”
(4:15). Ikatan historis dan emosional
seperti ini kadangkala memiliki
kekuatan persuasif yang tidak boleh
diremehkan.
Kedua, “yang kamu terima” (ayat
1). Bentuk Kata “menerima”
(paralambanō) dalam konteks ini
lebih mengarah pada penerimaan
sebuah tradisi atau ajaran yang
diturunkan. Kata yang sama muncul
di ayat 3 “Sebab yang sangat penting
telah kusampaikan kepadamu, yaitu
apa yang telah kuterima sendiri”.
Di pasal 11:23 kata kerja yang sama
juga digunakan pada saat Paulus
menyinggung
tentang
tradisi
perjamuan terakhir Yesus bersama
dengan murid-murid-Nya (11:23a
“Sebab apa yang telah kuteruskan
kepadamu, telah aku terima dari
Tuhan”). Maksud Paulus, injil yang
diterima oleh jemaat Korintus
adalah hasil dari sebuah mata rantai
tradisi yang bisa dipercayai. Injil
bukan ajaran baru yang asing. Injil
bersumber dari Tuhan Yesus sendiri.
6
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
Di tengah zaman yang
cenderung mengikuti tren (trendy),
kekayaan warisan tradisi Kristiani
seringkali diabaikan. Kita terlalu
cepat bergairah terhadap hal-hal
baru yang belum tentu benar dan
teruji. Sudah waktunya gereja-gereja
belajar sejarah dan Alkitab secara
lebih seksama supaya bisa memilih
dan memilah tradisi-tradisi yang
ada. Apa yang baik dan bersumber
dari ajaran Yesus dan para rasul
sepatutnya dipertahankan dan
diperjelas revelansinya bagi zaman
sekarang.
Ketiga, “yang di dalamnya kamu
berdiri” (ayat 1). Tidak seperti
kata kerja “beritakan” dan “terima”
yang berbentuk lampau (sejajar
dengan past tense), kata “berdiri”
di sini menggunakan bentuk perfek
(hestēkate), yang menyiratkan
sebuah tindakan yang terjadi pada
masa lampau namun akibatnya
masih ada. Artinya, siapa saja yang
pernah mempercayai injil yang
benar dengan cara yang benar pasti
akan tetap berdiri sampai kapan
pun juga. Godaan dan pencobaan
pasti datang, tetapi ketahanan
dan kekuatan dari Tuhan akan
mengalahkan semuanya itu.
Keempat, “yang olehnya kamu
diselamatkan” (ayat 2a). Bentuk
kekinian
pada
kata
kerja
“diselamatkan” (sōzesthe) berfungsi
untuk
menekankan
realita
keselamatan. Orang-orang percaya
sudah menikmati keselamatan itu
sekarang. Kita tidak perlu menunggu
nanti di akhir zaman. Kita sudah
mencicipinya, tetapi nanti akan
menikmati seutuhnya di kekekalan.
Ini semua bisa terjadi karena
“injil adalah kekuatan Allah yang
menyelamatkan” (Rm 1:16). Tidak
ada jalan keselamatan yang lain di
luar injil Yesus Kristus (Yoh 14:6;
Kis 4:12). Tidak ada yang perlu
ditambahkan pada injil supaya kita
diselamatkan. Kita diselamatkan
hanya oleh injil melalui iman, bukan
melalui perbuatan baik. Kebaikan
kita adalah bukti, bukan syarat
keselamatan; ucapan syukur atas
apa yang Kristus perbuat bagi kita,
bukan upaya kita untuk mendapat
belas kasihan-Nya.
7
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Paulus memberikan peringatan (ayat 2b)
Pijakan bersama di dalam injil tidak serta-merta berarti bahwa semua
orang yang mengaku diri sebagai orang Kristen akan menikmati kebaikan
injil tanpa terkecuali. Tidak semua orang mempercayai injil yang benar.
Kalau pun mereka mempercayainya, belum tentu mereka mempercayai
dengan cara yang benar. Berita injil harus benar, demikian pula dengan
sikap kita dalam merespons injil itu. Itulah yang diajarkan Paulus di ayat
2b.
Kita perlu memegang teguh injil yang benar. Terjemahan “teguh berpegang”
(katechō) adalah pilihan yang baik sekali. Ini bukan hanya sekadar percaya.
Ini bukan sekadar setuju. Ini merupakan pegangan hidup kita.
Bentuk kekinian (katechete) menyiratkan konsistensi. Kita harus terusmenerus memegang erat pengakuan iman kita. Ini bukan tentang
antusiasme sesaat, bukan pula fanatisme spontan tanpa pertimbangan.
Hal ini tentu saja tidak berarti pengabaian terhadap peranan anugerah
Allah dalam keselamatan kita. Allah tetap akan menjaga keselamatan
kita, namun hal itu dilakukan-Nya dengan cara memampukan kita untuk
terus-menerus berpegang teguh. Teguran, nasihat, dan pengajaran akan
diberikan Allah kepada kita sehingga kita terus-menerus diingatkan dan
didorong untuk memegang injil dengan kuat.
Tanpa injil yang benar, tanpa sikap yang benar terhadap injil, maka
iman kita akan menjadi sia-sia (ayat 2c). Apa yang diyakini dahulu tidak
akan bermanfaat apa-apa jika tidak disertai pemahaman yang benar dan
keteguhan hati untuk berpaut pada injil. Soli Deo Gloria.
8
e
MAGZ
Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G
POKOK DOA SYAFAAT
1. Doakan untuk Jawa Barat yang dilanda banjir bandang.
• Doakan agar pemerintah dapat menangani persoalan ini
dengan baik
• Doakan untuk keluarga yang kehilangan anggota keluarganya
karena bencana ini, kiranya dikuatkan
2. Doakan untuk anak-anak remaja dan pemuda yang studi di
luar kota atau luar negeri.
•Kiranya Tuhan memberikan hikmat di dalam proses adaptasi
dan proses belajar.
•Kiranya dapat menemukan komunitas Kristen yang sehat agar
tetap bertumbuh
•Kiranya Tuhan menjaga dan memelihara mereka dari semua
pergaulan yang buruk.
9
e
K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
KATEKISMUS WESTMINSTER
Pertanyaan 82:
Apa itu persekutuan dalam kemuliaan dengan Kristus yang dinikmati
anggota-anggota Gereja yang tidak kelihatan dalam kehidupan ini?
Jawaban :
Dalam kehidupan ini, anggota-anggota Gereja yang tidak kelihatan
dikaruniai buah-buah sulung kemuliaan bersama Kristus, karena mereka
itu anggota Dia yang adalah Kepala mereka, sehingga dalam Dia mereka
mendapat bagian dalam kemuliaan yang Dia miliki sepenuhnya. Sebagai
panjarnya, mereka menikmati kesadaran akan kasih Allah terhadap
dirinya, damai dalam hati, sukacita oleh Roh Kudus, dan pengharapan
akan menerima kemuliaan. Sebaliknya, bagi orang- orang jahat kesadaran
akan murka Allah yang melakukan pembalasan, kegelisahan hati nurani,
dan dugaan yang penuh takut akan hukuman merupakan permulaan
siksaan yang akan mereka derita kelak.
a. Efe 2:5. b. Rom 5:5 bersama 2Ko 1:22. c. Rom 5:1-2; 14:17. d. Kej 4:13;
Mat 27:4; Ibr 10:27; Rom 2:9; Mar 9:44.
10
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
Apa yang anda harapkan?
Menebus Realitas Pernikahan | Sebuah Kisah Cinta
T
ed berpikir dia siap, rela, dan
menunggu untuk mengasihi
Katie, dan karenanya dia begitu
bergairah untuk menikah. Orangorang di sekitar mereka menasihati
agar tidak terburu-buru, tetapi Ted
tidak ingin menunggu, dan begitu
pula dengan Katie. Mereka berdua
yakin mereka sudah siap.
Ted bergumul dengan cara Katie
yang selalu ingin tahu apa pun dan
menolak untuk mengakui bahwa
Katie salah, bahkan ketika sudah
jelas dia bersalah.
Ternyata, tidak lama setelah
pernikahan Ted mulai bingung
oleh kecenderungan Katie yang
terus menguntit dan membereskan
apa pun yang sudah dia kerjakan.
APA SEBENARNYA KASIH
ITU?
Masalahnya, tidak seorang pun dari
mereka tahu apa itu kasih dan apa
yang dikerjakan oleh kasih.
1 Yohanes 4 memberi definisi terbaik
dari kasih. Kasih dari pengorbanan
11
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
Kristus merupakan definisi
ultimat dari apa itu kasih
dan apa yang dikerjakan oleh kasih.
Jadi, apakah kasih dalam bentuk
salib? Kasih adalah kerelaan
mengorbankan diri untuk kebaikan
orang lain yang tidak memerlukan
balasan atau orang yang dikasihi
layak dikasihi.
Kasih
adalah
kerelaan
mengorbankan diri untuk kebaikan
orang lain yang tidak memerlukan
balasan. Kasih bukanlah negosiasi
untuk kebaikan timbal balik. Kasih
sejati tidak dimotivasi oleh hasil
investasi. Kasih sejati didorong oleh
kebaikan yang akan dihasilkan di
dalam hidup orang yang dikasihi.
Kasih itu rela. Jika Anda memaksakan
seseorang untuk mengasihi, pada
dasarnya orang ini tidak mengasihi.
Kasih itu rela mengorbankan diri.
Kasih memanggil Anda untuk
bertindak ketika Anda hanya ingin
menunggu dan menunggu ketika
Anda sungguh ingin bertindak.
Kasih senantiasa memerlukan
pengorbanan pribadi. Kasih berarti
memberikan hidup Anda.
Kasih
adalah
kerelaan
mengorbankan diri untuk kebaikan
orang lain yang tidak memerlukan
balasan atau orang yang dikasihi
layak dikasihi. Jika Anda hanya
ingin mengasihi orang yang layak
dikasihi, berarti Anda dimotivasi
oleh kasih untuk diri Anda sendiri.
Kasih melakukan pekerjaannya yang
terbaik, sekalipun kepada orang
Kasih
adalah
kerelaan
mengorbankan diri untuk kebaikan
orang lain. Kasih menderita ketika
orang yang dikasihi menderita. Kasih
menginginkan yang terbaik bagi
orang yang dikasihi dan berusaha
memberikannya.
12
e
MAGZ
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
yang tidak layak sekalipun.
Bagaimana saya bisa
mendapatkan kasih seperti ini?
“Kita mengasihi, karena Allah
lebih dahulu mengasihi kita” (1Yoh
4:19). Kasih sejati tidak bertumbuh
dengan cara yang terbaik dari tanah
kewajiban. Kasih sejati bertumbuh
dari tanah yang mengandung zat
rasa syukur.
kasih Anda terhadap suami atau
istri Anda.
Kasih berarti bersedia memiliki
hidup yang rumit karena kebutuhan
dan pergumulan suami atau istri
Anda dengan sabar dan tanpa
kemarahan.
Kasih berarti secara aktif memerangi
godaan untuk menghakimi pasangan
Ketika saya bangun tidur di pagi Anda, sambil mencari cara untuk
hari dan – walaupun tagihan- mendukung dan memuji.
tagihan saya belum terbayar, dan
pekerjaan rumah perlu dikerjakan, Kasih berarti komitmen sehari-hari
dan anak-anak saya membuat untuk melawan saat-saat konflik
kacau, dan suami atau istri saya yang tidak perlu yang muncul dari
kurang sempurna – saya dipenuhi tanggapan terhadap pelanggaran
rasa syukur bahwa kasih yang telah kecil.
mengubah saya dan hidup saya
selamanya telah dicurahkan kepada Kasih berarti dengan penuh kasih
saya, bahwa saya didorong untuk mau didekati secara jujur dan
mencari kesempatan untuk menjadi rendah hati ketika kesalahpahaman
alat dari kasih semacam itu di dalam terjadi, dan lebih berkomitmen
hidup orang yang Allah sudah kepada kesatuan dan kasih daripada
berikan kepada saya sebagai teman berusaha untuk menjadi benar.
seumur hidup saya.
KASIH
PERNIKAHAN Kasih berarti komitmen sehari-hari
untuk mengakui dosa, kelemahan,
DALAM PERBUATAN
Gunakan kata-kata ini sebagai dan kegagalan Anda dan menolak
cermin untuk menguji kualitas godaan untuk melempar kesalahan.
13
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Kasih berarti menjadi
rela, ketika ditentang oleh
pasangan Anda, untuk menguji hati
Anda daripada membangkitkan
pembelaan diri atau mengalihkan
fokus.
pada kewajiban sampai masalahnya
terselesaikan atau sampai kalian
sepakat pada sebuah strategi atau
respon.
Kasih
selalu
rela
meminta
pengampunan
dan
selalu
berkomitmen untuk memberikan
pengampunan ketika diminta.
Pengampunan
merupakan
panggilan yang penting.
Kasih merupakan komitmen seharihari untuk bertumbuh dalam kasih
sehingga kasih yang Anda tawarkan
kepada suami atau istri Anda
bertambah semakin altruis, dewasa,
dan sabar.
Kasih mengenali nilai yang berharga
dari kepercayaan dalam pernikahan
Kasih berarti tidak ingin melakukan dan setia kepada janji-janji dan dapat
apa yang salah ketika Anda dipercaya dalam perkataan Anda.
diperlakukan tidak adil tetapi Kasih berbicara dengan baik
berupaya untuk mengatasi kejahatan dan lemah lembut, bahkan saat
dengan kebaikan.
pertengkaran, dan menolak untuk
menyerang karakter atau pemikiran
Kasih berarti menjadi murid yang pasangan Anda.
baik bagi pasangan Anda, mencari
kebutuhan-kebutuhan fisik, emosi, Kasih tidak rela untuk menyanjung,
dan spiritual pasangan sehingga berbohong, memanipulasi, atau
dalam cara tertentu Anda dapat menipu dengan cara apa pun
menghilangkan beban, mendukung untuk membuat pasangan Anda
dia, atau terus mendorong dia.
memberikan apa yang Anda
Kasih berarti rela menginvestasikan inginkan atau melakukan sesuatu
waktu yang diperlukan untuk sesuai keinginan Anda.
membahas, menguji, dan mengerti Kasih tidak rela untuk meminta
masalah-masalah yang kalian pasangan Anda menjadi sumber
hadapi sebagai pasangan, tetap setia bagi identitas, arti dan tujuan, atau
14
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ kesejahteraan Anda.
Kasih
merupakan
kerelaan untuk memiliki waktu
senggang yang lebih sedikit, kurang
tidur, dan jadwal yang lebih sibuk
untuk dapat setia kepada panggilan
Allah dan mengerjakannya sebagai
suami atau istri.
Kasih berarti komitmen untuk
menolak insting yang egois, dan
berusaha sebaik-baiknya untuk
mendahulukan kesatuan yang nyata,
pengertian fungsional, dan kasih
yang aktif dalam pernikahan Anda.
Kasih tetap setia kepada komitmen
Anda
untuk
memperlakukan
pasangan
Anda
dengan
penghargaan, rasa hormat, dan
anugerah, bahkan ketika dia tidak
terlihat layak.
Kasih berarti rela memberikan
pengorbanan
secara
teratur
dan berharga bagi kepentingan
pernikahan Anda tanpa meminta
balasan apapun untuk membuat
pasangan Anda merasa berutang.
Kasih berarti tidak rela untuk
membuat keputusan atau pilihan
pribadi yang akan merusak
pernikahan Anda, menyakiti suami
atau istri Anda, atau melemahkan
ikatan kepercayaan di antara kalian.
Kasih menolak untuk berpusat
kepada diri, melainkan mencari
cara-cara khusus untuk melayani,
mendukung, dan mendorong,
bahkan ketika Anda sedang sibuk
atau lelah.
Kasih berarti setiap hari mengaku
kepada diri Anda, pasangan Anda,
dan Allah bahwa Anda tidak mempu
mengasihi dengan cara ini tanpa
anugerah Allah.
Jangan
biarkan
penyesalan
melumpuhkan
Anda.
Jangan
biarkan kegagalan di masa lalu
merampas Anda dari pengharapan
masa depan. Anda tidak memiliki
apa yang dibutuhkan, tetapi Dia
beserta Anda, di dalam Anda, dan
untuk Anda. Berjalanlah maju dalam
pengharapan dan keberanian, dan
komitmenkan diri Anda untuk kasih
dalam bentuk salib, mengetahui
bahwa anugerah-Nya benar-benar
memiliki kuasa untuk membuat
Anda siap, rela, dan berharap.
Ringkasan Bagian Komitmen 4, Bab
12, dari buku:What Did You Expect?
Redeeming the Realities of Marriage
– Paul David Tripp~ bersambung ~
15
e
Ap ak ah Pen gg u n aan Al at Ko n t r as e p s i M e n yalahi Alki tab?|#Q and A
MAGZ
Apakah Penggunaan Alat Kontrasepsi
Menyalahi Alkitab?
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
(Lanjutan tgl 18 September 2016)
K
eempat, penggunaan alat
kontrasepsi kuno dikecam oleh
Alkitab. Salah satu perbuatan daging
di Galatia 5:19-20 yang disebutkan
Paulus adalah “sihir” (pharmakeia).
Dari kata ini kita mendapatkan
istilah modern “farmasi,” yang
berhubungan dengan obat-obatan.
Dosa pharmakeia ini dianggap
sangat berhubungan erat dengan
dosa seksual dan penyembahan
berhala (lihat urutan pemunculan di
Galatia 5:19-20). Maksudnya, para
pelacur bakti di kuil-kuil berhala
seringkali menyediakan seks bebas
sebagai bagian dari ritual. Nah,
untuk menghindari kehamilan, para
perempuan tersebut menggunakan
jasa para tukang sihir (tabib
alternatif) yang menggunakan
mantera atau benda-benda tertentu
sebagai alat pencegahan kehamilan
atau pengguguran kandungan.
Dosa yang sama juga disinggung di
16
e
MAGZ
Ap ak ah Pen gg u n aan Al at Ko n t r as e p s i M e n yalahi Alki tab?|#Q and A
Wahyu 9:21. Dosa ini juga
dikaitkan dengan dosa
seksual. Arti pharmakeia seperti ini
juga diteguhkan dalam tulisan kuno,
baik dari kalangan kekristenan
maupun literatur umum.
dan homoseksualitas.
Apakah semua argumen di atas sudah
memadai untuk menolak segala
bentuk pencegahan kehamilan?
Penyelidikan yang lebih teliti dan
mendalam tampaknya mengarah
Kelima, para pemimpin Kristen pada kesimpulan yang sedikit
di abad permulaan menentang berbeda.
penggunaan alat kontrasepsi. John
Crysostom, Jerome, dan Agustinus Sehubungan dengan argumen
adalah beberapa bapa gereja ternama #1 tentang pelanggaran terhadap
yang mengambil sikap negatif alam, kita perlu mengkaji ulang
terhadap pencegahan kehamilan. apa yang dimaksud dengan
Bukan tanpa alasan apabila mereka “alamiah”. Saya setuju bahwa organ
kelamin dan reproduksi manusia
menolak praktik ini.
memang berkaitan erat. OrganKeenam, keberadaan alat kontrasepsi organ itu diciptakan secara berbeda
telah memicu beragam dosa seksual. antara laki-laki dan perempuan
Kehamilan akibat seks bebas dan untuk memungkinkan terjadinya
penyebaran penyakit kelamin dapat kehamilan.
dicegah melalui alat kontrasepsi
tertentu, sehingga membuka ruang Walaupun demikian, pengertian
yang lebih lebar untuk kehancuran “alamiah” tidak sesederhana itu. Saya
seksual
masyarakat
modern. sendiri sejak dahulu memilih untuk
Penggunaan alat kontrasepsi juga mendefinisikan “alamiah” dalam arti
berpotensi memberikan dukungan “sesuai dengan tujuan penciptaan.”
bahwa seks bisa dinikmati tanpa Jika pengertian ini yang dianut, kita
prokreasi, sehingga dapat mengarah perlu mendekati Kejadian 1-2 sekali
pada segala bentuk pemuasan lagi untuk mendapatkan gambaran
seksual seperti masturbasi (onani) yang lebih besar dan tepat. Dalam
17
e
Ap ak ah Pen gg u n aan Al at Ko n t r as e p s i M e n yalahi Alki tab?|#Q and A
MAGZ
konteks penciptaan, seks maupun prokreasi bukanlah tujuan.
Keduanya sama-sama instrumen untuk merealisasikan rencana
Allah, yaitu menguasai bumi bagi kemuliaan-Nya (Kejadian 1:26 “supaya
manusia berkuasa….”). Seks memungkin terjadinya prokreasi.
Prokreasi memungkinkan pertambahan dan persebaran umat manusia
ke seluruh bumi, sehingga mereka pada akhirnya dapat menguasai bumi
(Kejadian 1:28). Penguasaan bumi bagi kemuliaan Allah merupakan
tujuan tertinggi bagi umat manusia dalam kisah penciptaan.
Poin di atas membawa kita pada pemikiran selanjutnya. Jika penguasaan
bumi merupakan tujuan, segala sesuatu yang menghambat hal itu perlu
untuk ditentang dan segala sesuatu yang bermanfaat bagi tujuan itu perlu
untuk didukung. Nah, bagaimana dengan perkembangbiakan manusia?
Apakah pada dirinya sendiri hal ini selalu baik? Apakah jumlah keturunan
yang banyak pada dirinya sendiri selalu lebih baik? Tentu saja tidak. Jika
suami-isteri Kristen memiliki kapasitas untuk membesarkan anak-anak
dengan baik, pasangan itu seyogyanya memiliki banyak keturunan. Anakanak mereka akan memiliki dampak yang besar bagi dunia. Namun,
apabila suami-isteri tidak mampu membesarkan anak-anak dengan baik
dalam jumlah yang banyak, mereka sebaiknya menggunakan akal budi
Kristiani mereka agar mengetahui kehendak Allah sehubungan dengan
jumlah anak yang perlu mereka miliki dan asuh (Roma 12:2).
Bersambung………..
18
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
P E NE B U S A N TE R B ATA S
(Lanjutan tgl 18 September2016)
(sambungan)
ini juga tidak menyetujui pandangan
Augustinianisme karena pandangan
Augustinianisme
menyatakan
Pandangan-pandangan yang bahwa manusia itu rusak total,
tidak dapat melakukan sedikitpun
keliru
kebaikan tanpa karya Roh Kudus
yang tidak dapat ditolak.
2. Semi-Pelagianisme
Diantara
Calvinisme
dan
Pelagianisme, ada pandangan Semi- Semi-Pelagianisme menghendaki
pelagianisme atau Arminianisme. suatu kompromi dari kedua
Pandangan
tidak
menyetujui pandangan tersebut. Pandangan
Pelagianisme karena Pelagianisme ini mengajarkan bahwa manusia
kebaikan
sampai
menyatakan bahwa manusia dapat mempunyai
tertentu,
mempunyai
menjadi orang tak berdosa tanpa tingkat
untuk
percaya
pertolongan Roh Kudus. Pandangan kemampuan
19
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ kepada Kristus. Memang,
menurut
pandangan
ini, manusia tidak dapat
percaya tanpa bantuan dari Allah:
manusia memerlukan pertolongan
dari Roh Kudus. Tetapi, kaum SemiPelagian, Katolikdan Arminian
mengatakan, Allah memberikan
iman kepada manusia bukan dengan
cara yang tidak dapat ditolak. Kata
kuncinya adalah “kerja sama.” Allah
mengerjakan apa yang menjadi
bagian manusia. Keduanya bekerja
bersama.
Ada seorang penginjil yang menganut
pandangan ini berkata: “ada satu
bagian dari kehidupan Anda dimana
Allah tidak akan pernah campur
tangan didalamnya, yaitu kehendak
Anda. Allah tak akan pernah
membuat Anda menjadi percaya.
Itu adalah bagian anda. Hanya anda
yang dapat melakukannya.”
Ada juga yang menulis: “kita harus
menolak pandangan bahwa Allah
melahirkan kembali seseorang
sebelum orang itu mengakui
dosa-dosanya, bertobat, berubah,
dan percaya. Pandangan bahwa
Allah
melahirkan
kembali
seseorang
sebelum
peristiwaperistiwa tersebut mengartikan
bahwa Allah secara semena-mena
menentukan keselamatan atau
kebinasaan seseorang menurut
kerelaan-Nya
atau
kehendakNya yang berdaulat..... baik Allah
maupun orang lain tidak dapat
mengubah kita bila kita tidak mau
berubah.” Menurutnya, pertamatama seseorang harus bertobat dan
percaya, dan setelah itu, barulah
Allah melahirkan kembali.
Mari kita kembali kepada pertanyaan
pada bagian awal bab ini: Mengapa
dalam situasi yang sama ada orang
yang percaya kepada Kristus dan ada
orang lain yang menolak kristus?
Ada dua jawaban: karena kehendak
manusia atau karena kehendak
Allah. Kaum Arminian, SemiPeligian, dan Pelagian berpendapat
bahwa perbedaan antara kedua
orang tersebut terletak pada
kehendak mereka masing-masing.
Allah menyatakan Injil yang sama
kepada mereka yang menolak dan
kepada mereka yang menerima.
Allah datang dengan pemberitaan
Firman, mengaruniakan Kristus,
menawarkan keselamatan. Tetapi
20
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ Allah tidak menyebabkan
seseorang menjadi percaya.
Orang itu sendiri yang
menjadi faktor penentu utama. Bila
ia tidak menerima Kristus, maka
Allah tidak dapat berbuat apa-apa
mengenai hal itu.
karena keputusan orang tersebut.
Tapi menurut kaum Calvinis, yang
membuat keputusan adalah Allah.
Menurut pandangan yang pertama,
iman adalah hadiah manusia kepada
Allah; yang kedua berpendapat
bahwa iman adalah pemberian
Allah kepada manusia. Disini kita
melihat dua jawaban yang saling
bertentangan terhadap pertanyaan
mengapa ada orang yang menolak
Injil dan ada yang menerimanya.
Sebalinya,
kaum
Calvinis
menyatakan bahwa perbedaannya
terletak pada Allah, bukan pada
manusia. Pada orang pertama,
Roh Kudus tidak bekerja untuk
menyelamatkan dia. Sehingga, Bersambung………
karena orang itu telah mati secara Sumber: Lima Pokok Calvinisme
rohani, ia tidak mungkin dapat oleh H. Palmer
menjadi percaya, meskipun ia
telah berulang kali mendengar
pemberitaan
Firman
atau
membacanya sendiri didalam
Alkitab. Pada orang yang lain, Roh
Kudus bekerja secara tidak dapat
ditolak, melahirkan kembali orang
itu sehingga ia mengerti dengan
jelas bahwa ia adalah orang berdosa
dan memerlukan Allah, dan karena
itu dia mau percaya dan mau
diselamatkan.
Jadi, menurut kaum Arminian,
penyebab seseorang menerima Injil
dan yang lain menolaknya adalah
21
e
Tam an E den | #D OYO U K N OW
MAGZ
TAMAN EDEN (Kejadian 2:8)
(Lanjutan tgl 18 September 2016)
P
etunjuk yang lebih pasti kita
dapatkan dari penyebutan dua
sungai di Kejadian 2:14, yaitu Tigris
(hiddeqel) dan Efrat (perath), karena
kedua sungai ini memang masih
ada di daerah Mesopotamia kuno
(sekarang perbatasan timur negara
Turki modern). Penjelasan tentang
Sungai Tigris yang mengalir di
sebelah timur Asyur (Kej 2:14) juga
turut memberi kepastian bahwa
dua sungai ini terletak di daerah
Mesopotamia.
Bagaimana dengan dua sungai yang
lain? Alkitab menjelaskan bahwa
Sungai Gihon mengaliri seluruh
tanah Kush. Karena tanah Kush
dalam Alkitab sering merujuk pada
tanah orang Etiopia yang terletak di
sebelah utara dan timur Mesir, maka
posisi Sungai Gihon kemungkinan
besar terletak di daerah Etiopia
(Kej 10:6-8; Est 1:1; 8:9; Yes 11:1;
Zef 3:10; ). Jika ini benar, Sungai
Gihon kemungkinan besar identik
dengan Sungai Nil di Mesir.
Dugaan ini bisa saja benar, karena
Septuaginta (LXX) menerjemahkan
“Nil” di Yeremia 2:18 dengan geon.
22
e
Tam an E den | #D OYO U K N OW
MAGZ
Apakah terjemahan ini
mengindikasikan bahwa
orang-orang sebelum abad ke-1
M memahami Sungai Nil identik
dengan Sungai Gihon? Mungkin
saja, tetapi kita tidak bisa yakin
sepenuhnya.
Berkaitan dengan Sungai Pison (Kej
2:11), kita mendapatkan tambahan
informasi bahwa sungai ini mengalir
di tanah Hawila. Menurut data
Alkitab yang lain, Hawila terletak di
daerah Arabia. Daerah ini menjadi
salah satu batasan dari tempat
tinggal keturunan Ismael (Kej
25:18). Saul pernah mengalahkan
bangsa Amalek dan menangkap
rajanya, yaitu Raja Agag, di daerah
ini (1Sam 15:7).
Berdasarkan semua data yang ada
di atas, para ahli mencoba menduga
posisi persis dari Taman Eden. Salah
satu pandangan yang sekarang cukup
populer adalah yang menempatkan
Taman Eden di dekat Teluk Persia.
Berdasarkan posisi geografis bumi
sekarang ini, di Teluk Persialah tiga
sungai yang telah kita bahas bertemu.
Seandainya Sungai Pison adalah
Teluk Persia itu sendiri, maka kita
akan mendapatkan semua sungai di
Kejadian 2:10-14 bertemu jadi satu
di daerah ini. Untuk mendukung
dugaan ini, ahli yang lain mengutip
mitos Mesopotamia kuno yang
mengajarkan bahwa tanah Dilmun
(Bahrain) di sebelah utara teluk
sering disebut sebagai Firdaus,
tanah kesuburan dan kekekalan. Di
daerah ini telah dikuburkan banyak
orang dari daerah-daerah yang lain,
dengan harapan mayat-mayat itu
bisa mendapatkan kekekalan.
Walaupun pandangan di atas
tampak meyakinkan, kita masih
belum bisa menerima dengan
kepastian yang penuh. Pandangan
di atas menggambarkan keempat
sungai di Kejadian 2:10-14 mengalir
dan bertemu menuju Taman Eden.
Gambaran ini tentu saja bertentangan
dengan Kejadian 2:10 “ada suatu
sungai mengalir dari Eden...dan
dari situ sungai itu terbagi menjadi
empat cabang”. Karena setiap sungai
pasti bermuara ke laut, Taman Eden
tampaknya tidak mungkin terletak
di dekat teluk, karena awal dari
keempat sungai itu ada di Taman
Eden.
23
e
Tam an E den | #D OYO U K N OW
MAGZ
Apakah Taman Eden memang diciptakan secara unik, di mana
semua sungai justru berawal dari taman ini (bukan sebaliknya)?
Apakah keunikan ini menggambarkan ide bahwa Taman Eden merupakan
sumber kehidupan (orang kuno sering mengidentikkan sungai dengan
sumber kehidupan)? Sekali lagi, kita tidak bisa tahu dengan pasti.
Apa yang kita bisa simpulkan dari semua penyelidikan yang rumit di atas?
Kita tidak tahu dengan pasti di mana Taman Eden dahulu berada. Sejauh
data yang kita miliki dan bisa tafsirkan dengan tingkat kepastian yang
cukup besar, kita harus berpuas diri dengan “kepastian” bahwa Taman
Eden terletak di daerah Mesopotamia kuno.
Bersambung……...
NK_P
24
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
KONVERSI
(Lanjutan tgl 18 September 2016)
KONVERSI DAN ROH KUDUS
Dan konversi menjelaskan (bahkan
dalam Perjanjian Baru) apa yang
kita lakukan, baik ketika kita
sendiri berbalik kepada Kristus dan
ketika mendorong orang lain untuk
berbalik kepada Kristus. Maka
dikatakan dalam Kisah Para Rasul,
orang-orang “berbalik kepada
Tuhan” (mis. 9:35; 11:21), dan
Yesus sendiri pernah bicara tentang
kebutuhan kita untuk “berbalik”
dan merendahkan diri kita seperti
anak kecil, jika kita ingin masuk ke
dalam Kerajaan Allah (Mat 18:34).
Yohanes Pembaptis juga “membuat
banyak orang Israel berbalik kepada
Tuhan,” (Lukas 1:16), sementara
rasul Paulus membuat banyak
orang bukan Yahudi “berbalik dari
kegelapan kepada terang; dari kuasa
Iblis kepada Allah,” ( Kis 26:17-18;
bdk ay 20 dan Yak 5: 19-20). Namun
25
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
semua Bahasa mengenai kegiatan manusia ini bisa sangat
menyesatkan jika pada akhirnya misi dipahami sebagai karya
manusia dan konversi sebagai penciptaan dari manusia.
Namun kesan inilah yang sering kita berikan. Dalam zaman yang pragmatis
ini, gereja mudah untuk tergelincir ke dalam cara pandang dunia dan
berasumsi bahwa kunci dari keberhasilan penginjilan adalah efisiensi
usaha. Jadi kita merasa perlu menerbitkan manual yang berisi instruksi
tentang cara-cara belajar sendiri penginjilan dan menyempurnakan
metodologi gereja kita. Tetapi saya perlu mengingatkan bahwa saya
sendiri percaya efisiensi dan tidak menemukan ada alasan mengapa orang
Kristen harus meninggalkan efisiensi! Namun pada saat yang sama, kita
tidak boleh menurunkan derajat penginjilan kepada sekedar teknik yang
perlu dipelajari atau rumus yang harus dihafal.
Berlawanan dengan kecenderungan yang sombong dari jaman modern yang
mengandalkan diri, kebergantungan penuh kerendahan hati para rasul dan
kuasa Roh Kudus, menunjukkan suatu keberanian dan justru melegakan.
Mereka percaya, bahwa manusia sudah mati karena pelanggaran dan dosa,
buta terhadap kebenaran rohani dan budak dosa. Akibatnya, kita tidak
bisa “berbalik” sendiri atau menyelamatkan diri sendiri. Demikian juga
tidak ada manusia yang bisa “membalikkan” atau menyelamatkan kita.
Hanya Roh Kudus yang bisa membuka mata kita, menerangi kegelapan
dan membebaskan kita dari perbudakan, membalikkan kita kepada Allah
dan membawa kita keluar dari kematian kepada hidup. Pertobatan dan
iman, jelas dinyatakan dalam Perjanjian Baru sebagai tugas manusia (Kis
2:38;16:31; 17:30), tetapi seperti yang telah kita lihat, pertobatan dan
iman juga merupakan karunia Allah, (Kis 11:18; Ef 2:8; Fil 1:29). Dan
meskipun antinomy ini membingungkan, namun perlu ditegaskan dalam
dunia yang berpusat pada Allah, sehingga kita bisa merendahkan diri di
hadapan Allah.
26
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
Kita semua biasa mendengar perkembangan dari teknik
psikologi modern dalam iklan (baik terang-terangan ataupun
tersirat), dalam propaganda pemerintah, dalam usaha yang secara sengaja
untuk menimbulkan gejolak massa dan dalam serangan jahat terhadap
kepribadian manusia yang disebut dengan “cuci otak.” Namun sebagai
orang Kristen kita perlu yakin seyakin-yakinnya bahwa penginjilan sangat
jauh berbeda dari kegiatan seperti itu. Kita tidak boleh memaksa orang
supaya masuk ke dalam kerajaan Allah. Usaha seperti itu merupakan
penghinaan terhadap harkat dan martabat manusia dan sejenis kudeta
yang berdosa terhadap hak preogatif Roh Kudus.
Bersambung.......
27
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN
Senin, 26 September 2016
HIDUP ADALAH PEPERANGAN
(Bacaan: Roma 1:16-17)
Tidak sedikit orang berkata bahwa hidup cuma satu kali, itu sebabnya
bersenang-senaglah dan nikmatilah, karena jika hidup itu berakhir
sia-sialah semua pencapaian kita. Bagi orang-orang yang demikian
kehidupan adalah tidak bedanya dengan sebuah pesta yang harus
dinikmati. Namun bukan demikian dengan kehidupan Kristen.
Kehidupan Kristen bukanlah sebuah pesta atau permainan, tetapi
adalah suatu medan pertempuran. Orang yang berada di dalam medan
tempur harus memiliki pegangan senjata yang dapat diandalkan.
Tidak sedikit orang Kristen yang melupakan fakta ini, sehingga mereka
tidak memiliki keyakinan kuat terhadap kebenaran Injil. Orang-orang
yang demikian akan bimbang dan terpengaruh berbagai macam angin
pengajaran yang menyesatkan. Itu sebabnya tidak heran ketika masalah
atau kesulitan datang, mereka tidak lagi datang kepada Tuhan tetapi lebih
mencari pertolongan atau nasihat kepada dukun. Ingatlah bahwa kehidupan ini adalah peperangan. kita harus berpegang
teguh pada Injil sebagai senjata kita. ketika kita mengabaikan fakta ini,
maka jangan kaget ketika kita tersadar, kita telah sangat tidak berdaya
karena telah kalah. Peperangan yang kita hadapi tidaklah mudah,
gunakanlah senjata Roh untuk melawannya, yaitu Injil Kristus Yesus. Kita
harus seperti Paulus yang yakin akan kebenaran dan kuasa Injil sehingga
dia sanggup berkata, “...aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam
Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang
yang percaya,” (Roma 1:16).
28
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Selasa, 27 September 2016
DITAMBATKAN PADA YANG KEKAL
(Bacaan: Amsal 23:17-18)
Bila hati kita, kita tambatkan pada perkara-perkara duniawi yang sementara
ini, maka kita bisa menjadi iri terhadap orang jahat yang kelihatan makmur,
bahkan kita bisa tergoda untuk meniru cara hidup orang-orang jahat itu.
Supaya bisa menang terhadap godaan tersebut, kita harus mengarahkan
hati dan mata kita kepada hal-hal yang kekal.
Orang-orang percaya harus senantiasa mengingat bahwa ada harta
yang lebih bernilai dibandingkan harta yang ada di dunia ini. Harta itu
disediakan bagi mereka yang takut akan Tuhan. Harta di bumi bisa dicuri,
bisa hilang, bisa rusak, tetapi harta yang disiapkan bagi orang-orang yang
takut akan Tuhan bersifat kekal, tidak dapat dicuri atau merosot nilainya.
Tentu harta di bumi boleh dicari, tetapi harus dengan cara dan pemahaman
yang benar. Harta di bumi harus dicari dengan bekerja keras (Amsal 24:3034), bukan dengan cara-cara yang merugikan orang lain. Di samping itu,
harta di bumi harus dicari bukan untuk ditimbun, melainkan agar kita
tidak menjadi beban bagi orang lain, bahkan agar kita bisa menjadi berkat
bagi orang lain dan bagi pekerjaan Tuhan.
29
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Rabu, 28 September 2016
RAHASIA KEHIDUPAN
(Bacaan: Amsal 7:1-3)
Ketika mata kita kemasukan sebuah benda, tidak mungkin kita akan
menunda-nunda waktu untuk mengeluarkan benda tersebut. Kita akan
menjaga dan memelihara mata kita dengan sangat baik. Demikianlah
seharusnya kita memperlakukan perintah dan ajaran Tuhan, seperti yang
diperintahkan di dalam ayat 2 “Berpeganglah pada perintahku, dan engkau
akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu”.
Orang yang memelihara perintah Allah di dalam hidupnya artinya orang
yang selalu berkaca pada Firman Tuhan di dalam setiap langkah hidupnya.
Dia tidak akan membiarkan kotoran dari berbagai macam kejahatan
mampir apalagi bercokol di dalam pikirannya, hatinya atau hidupnya.
Tuhan juga memerintahkan untuk menambatkannya pada jari kita. Ini
berarti bahwa kita harus membiarkan FirmanNya melekat dalam hidup
kita, dan tidak terlepas dari kehidupan kita. Firman Tuhan tidak lagi
menjadi sesuatu yang asing, namun telah menjiwai hidup kita begitu rupa.
Sudahkah saudara berpegang dan menyimpan Firman Tuhan seperti biji
matamu? dan menambatkan-Nya pada jarimu serta menuliskan-Nya pada
loh hatimu? Janji yang diberikan bagi orang-orang yang memelihara Firman
Tuhan adalah “ia akan hidup”. Sebagian orang mungkin merasa konyol
dengan kehidupan yang digambarkan oleh pengamsal. Namun, hidup
yang sesungguhnya hanya dimiliki oleh orang yang tahu memperlakukan
Firman Tuhan.
30
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Kamis, 29 September 2016
ANDALKANLAH TUHAN
(Bacaan: Mazmur 146)
Seseorang datang kepada kami untuk meminta bantuan pinjaman sejumlah.
Mereka memiliki hutang yang sangat banyak. Setelah berbincang, akhirnya
kami tahu penyebabnya. Mereka adalah orang yang sangat mudah mencari
pertolongan kepada siapapun yang mereka temui setiap kali mereka
mengalami kesulitan keuangan. Itulah yang menyebabkan mereka terlilit
hutang dengan jumlah yang fantastis. Dengan mengandalkan manusia
akan membuat kita menjauh dari Tuhan. Orang yang jauh dari Tuhan
hanya akan membuat hidupnya semakin rumit.
Hanya iman kepada Tuhan yang bisa membawa kita untuk semakin
berharap dan mengandalkan Tuhan. Kehidupan yang mengandalkan
Tuhan akan tahu kapan waktunya menahan diri, kapan waktunya untuk
mengendalikan keinginan, atau kapan waktunya harus berbagi dengan
orang lain. Orang yang mengandalkan Tuhan akan menyelesaikan setiap
persoalan yang dia hadapi dengan setia mengikuti perintah dan petunjuk
Tuhan.
Mengapa di dalam kesulitan seringkali kita mencari dan mengandalkan
manusia? karena kita merasa bahwa Tuhan terlalu lambat menjawab doa
kita. Kita harus meyakini bahwa Tuhanlah yang berkuasa atas seluruh
semesta alam dan segala isinya dan sangat mudah bagi-Nya untuk
menolong kita. Itu sebabnya berharaplah kepada-Nya dan janganlah
berharap kepada manusia.
31
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Jumat, 30 September 2016
JANGAN TERKECOH
(Bacaan: Galatia 1:6-7)
Hawilton dan Keyla berada dalam perselisihan yang ruwet. Sejak pacaran
hingga pernikahan pada tahun ke-10, Hawilton mengaku bahwa hanya
Keyla satu-satunya wanita yang ada di hatinya, yang ia inginkan dan yang
ia cintai, tidak ada yang lain. Dan pengakuan ini cukup bagi Keyla untuk
merasa ia begitu dicintai oleh suaminya. Namun kali ini kepercayaan Keyla
diuji dengan sebuah berita bahwa Hawilton kencan buta dengan seorang
bawahannya. Berita ini diterima dan ditanggapi dengan begitu cepat oleh
Keyla hingga akhirnya terjadi sebuah konflik yang besar. Yang membuat
Hawilton kecewa dan merasa heran adalah karena istrinya lebih percaya
sebuah berita yang kebenarannya tidak teruji. Kabar yang sampai ke telinga
Keyla berhasil memutarbalikkan kepercayaannya kepada suaminya.
Konflik seperti ini kerap kali terjadi dalam sebuah relasi, baik dalam
rumah tangga, gereja, dan masyarakat. Tidak jarang kita berjumpa dengan
orang-orang yang suka memutarbalikkan sebuah fakta demi kepentingan
dan tujuan tertentu. Namun, yang paling mengherankan lagi sebenarnya
bukan karena banyaknya orang yang seringkali memutarbalikkan fakta,
tapi respon yang kita berikan untuk percaya kepada fakta yang sedang
dibalikkan oleh oknum tertentu. Itu sebabnya, Paulus pun merasa heran
dengan kehidupan jemaat Galatia yang dengan cepat berbalik dan percaya
kepada berita yang lain di luar Injil Allah. Kasih karunia Kristus yang
telah memanggil jemaat Galatia masuk dalam persekutuan dengan anakNya dengan begitu lekas mereka tinggalkan (âyat 6). Mereka berbalik
kepada pengarajaran baru yang sebenarnya bukan injil Kristus. Maka,
Paulus mengingatkan jemaat begitu rupa bahwa hanya ada satu Injil, yaitu
Injil Yesus Kristus yang diberitakan oleh Paulus, satu-satunya yang dapat
dipercaya, bukan injil yang lain.
32
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ Ada banyak ajaran palsu yang beredar hari ini, semuanya
mencoba membawa kita keluar dari Injil yang sebenarnya,
namun, hendaklah kita berpegang teguh pada satu kebenaran yaitu Injil
Yesus Kristus.
33
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Sabtu, 1 Oktober 2016
JANGAN SOMBONG
(Bacaan: Filipi 2:5-11)
Hal yang cenderung membuat orang jatuh pada kesombongan biasanya
karena ia merasa memiliki kepandaian, jabatan, kekayaan, kekuasaan,
kesempurnaan penampilan, keahlian dan lainnya. Kesombongan adalah
menganggap diri lebih dari orang lain. Sehingga orang yang sombong
sangat sulit memandang dan mau bergaul dengan orang yang ada
dibawahnya. Setiap orang punya kecenderungan untuk sombong. Lalu
bagaimana seharusnya sikap orang percaya?
Paulus dengan tegas mengingatkan jemaat Filipi akan kecenderungan
hati manusia yang sombong. Bahaya sikap hati yang sombong ini serius.
Itu sebabnya Firman Tuhan mengajak kita supaya menaruh pikiran dan
perasaan dalam Kristus Yesus (ayat 5). Artinya semua yang muncul dalam
pikiran dan perasaan kita harus ditimbang dengan neraca Firman Tuhan.
Jika ditimbang dengan neraca kemanusiaan, pikiran dan perasaan, maka
kita adalah orang-orang yang kerap kali jatuh dalam bahaya yang serius
ini, yaitu kesombongan. Jika kita menimbang segala yang kita pikirkan
dan rasakan berdasarkan Firman Tuhan, maka kita akan dibawa untuk
memandang Pribadi yang luar biasa rendah hati dan taat, yaitu Kristus
yang dari kemuliaan turun menjangkau kita yang hina, yang berdosa.
Dalam ketaatan, terbukti Dia taat bahkan sampai mati di salib. Kristus
adalah teladan agung yang harus kita tiru dan yang kepada-Nya hati,
pikiran dan perasaan kita harus tunduk.
Saudara, adakah kita telah menjadi seorang Kristen yang sombong, yang
menganggap diri dan segala yang kita punya lebih dari orang lain? Jika kita
menemukan hal ini dalam diri kita, maka segeralah berkaca dari Kristus
yang taat dan rendah hati.
34
e
P E N G UM UM AN
MAGZ
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal
Pukul
Keterangan
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt.
Senin, 26 September 2016 23.00 Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio
Bahtera Yudha , 96,4 FM
STAR : FORMASI SPIRITUAL 2
Selasa, 27 September 2016 18.30
Oleh: Yakub Tri Handoko, Th.M.
Rabu, 28 September 2016 19.00 Latihan Musik KU 3
HUT: Sdri. Selvina R Wayne
Kamis, 29 September
06.00 Doa Pagi
2016
19.00 Latihan Musik KU 1 dan KU 2
HUT: Sdr. Sonny F Toni
Jumat, 30 September 2016
HUT: Anak Lovenia Ribby Arthur
HUT: Sdri. Michelle Bella Angelina
Sabtu, 1 Oktober 2016
06.00 Doa Pemuridan
18.30 Persekutuan Pemuda
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt.
22.00 Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM
Sakramen Perjamuan Kudus KU 1,
Minggu, 2 Oktober 2016
2 dan 3
HUT: Ibu Hanna
HUT: Ibu Megawati G
Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua,
dan jemaat mengucapkan, “Selamat bertambah usia, kiranya kasih
karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta semakin
mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada Tuhan dan
sesama.”
35
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 25 September 2016
Penatalayanan
Ibadah
Remaja
(Pk. 09.30
WIB)
Ibadah
Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah
Umum II
(Pk. 09.30)
Ibadah
Umum
III
(Pk. 17.00)
Pengkhotbah
Ev. Heri
Kristanto
Liturgos
Sdri.
Fancy
Ev. Yohanes
Dodik
Iswanto
Ibu Wilis
Ibu Ike
Sdr. Ishak
Sdr. Rio
Sdr. Willy
Sdr.
Michael
Pelayan
LCD
Sdr. Evan
Sdr. Daniel
Sdri.
Melissa
Sdri. Zizi
Sdri.
Eveelyn
Sdr. James
Ibu Nunuk
Ibu Fenissa
Ibu Herlin
Sdr.
Andreas P
Ibu Lusiana
Ibu
Christiana
Ibu Vonny
Ibu Christy
Sdr. Kevin
Die
Bp. Donny
Sdr. Nobel
Sdr. Yono
Bp. Eliazar
Doa Syafaat
Petugas
Minggu Ini
Singer
(Pk. 09.30)
Sdr.
Andreas
Ibu Fenissa
Pdt. Novida
Lassa, M.Th.
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Pelayan
Musik
Doa
Persembahan
(07.00)
E k s p o s i s i 1 Ko r i n t u s
Tema
Penyambut
Jemaat
Cab. Ba- Cab. Bavarvarian
ian
Ibu Christy
Ev. Heri
Ibu
Christiana
Ibu Santi
Sdri. Risty
Bp.
Budiono
Sdri. Risty
Ibu
Luciana
Sdr. Yefta
Sdri. Jane
Sdr. Ishak
Sdr. Haryadi
Sdr. Amir
Sdr. Willy
Sdr. Hizkia
Sdri. Wella
Sdri. Nini
Sdri. Lina
Sdri. Olin
Sdri. Clara
Ibu
Luciana
Sdr. Yefta
Sdri. Nini
Sdri. Clara
Sdri.
Victoria
Sdri.
Eunice
Sdri. Lina
Sdr. Oka
Ibu Carla
Ev. Dodik
Sdri. Helen
Sdr. Haris
36
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 2 Oktober 2016
Penatalayanan
Ibadah
Remaja
(Pk. 09.30
WIB)
Ibadah
Umum I
(Pk. 07.00)
Pengkhotbah
Pdt. Novida
Lassa, M.Th
Liturgos
(Pk. 17.00)
Bp. Eliazar
Sdr. Ikhsan
Gabung
Ibadah
Um u m
Ibu Ike
TEAM
Sdr. Lutfi
Sdr. Evan
Sdr. Randy
Ibu Enggal
Wulih
Ibu Naomi
Ibu Vena
Sdr. Basti
Sdri.
Eveelyn
Sdri. Dewi
Sdr. Arka
Sdri. Zizi
Sdri.
Karina
Sdri. Erista
Sdr.
Sebastian
Doa Syafaat
Doa
Persembahan
Cab. Ba- Cab. Bavarvarian
ian
(07.00)
(Pk. 09.30)
Pdt. Reyco
Wattimury,
S.Th.
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Bp. Agus SW
Pelayan
Musik
Penyambut
Jemaat
(Pk. 09.30)
Ibadah
Umum
III
Ja n g a n B e r c e r a i ( M a t i u s 5 : 3 1 - 3 2 )
Tema
Pelayan
LCD
Ibadah
Umum II
Ibu Vena
Ev. Heri
Ibu Mei
Petugas
Minggu Ini
Ev. Heri
Bp. Willy
TW
Ev. Dodik
Singer
Ibu Santi
Sdr.
Andreas
Sdr. Edo A
Ibu Dinna
Sdri. Novia
Sdri. Risty
Ibu Wilis
Sdri. Maria
Sdri. Jane
Sdr. Ishak
Sdr. Haryadi
Sdr. Amir
Sdr. Vino
Sdr. Hizkia
Sdri. Marlin
Sdr. Andi
Sdri.
Eunice
Sdr. Efraim
Sdri. Stevani
Ibu Wilis
Sdri. Maria
Sdr. Andi
Sdr. Efraim
Sdri. Lina
Sdri.
Virgin
Sdr. Esau
Sdri.
Christine
37
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
SEKOLAH MINGGU
MAGZ
25 September 2016
2 Oktober 2016
Liturgis
Kak Evelyn
Kak Debby
Pelayan Musik
Kak Tika
Kak Tika & Kak Budi S
Doa Pra/Pasca SM
Kak Budi
Kak Dessy
Tema
Lydia menjadi percaya
Kepala penjara Filipi menjadi
percaya
Sion
Kak Budi
Kak Budi
Getsemani
Kak Suani
Kak Venna
Yerusalem
Kak Venna
Kak Mei
Nazareth
Kak Evelyn
Kak Debby
Betlehem
Kak Santi
Kak Kezia
Penatalayanan
(Pk. 09.30 WIB)
(Pk. 09.30 WIB)
IBADAH PEMUDA
Keterangan
Sabtu, 24 September
2016
Sabtu, 1 Oktober
2016
Tema
KTB: Di manakah Allah?
Allah seperti apakah
Dia?
Pengkhotbah
Pdt. Novida
Pdt. Novida
Litrugos
Sdri. Lia
Sdri. Clara
Pelayan Musik
TEAM
TEAM
Pelayan LCD
Sdri. Christine
Sdri. Marlin
Penyambut Jemaat
Sdr. Benzam
Sdr. Anel
Sdr. Yando
Sdri. Diana
Petugas Doa
Sdri. Stefani
Sdri. Stefani
Singer
Sdri. Olin
Sdr. Efraim
Sdri. Abigail
Sdr. Andrew
(Pk. 18.30 WIB)
(Pk. 18.30 WIB)
38
e
Data Keh adir an Je m aat
DATA KEHADIRAN JEMAAT
MAGZ
Ibadah
Hari/Tanggal
Jumlah Jemaat
Keterangan
Umum 1
Minggu, 18 Sep 2016
46 orang
Umum 2
Minggu, 18 Sep 2016
75 orang
Umum 3
Minggu, 18 Sep 2016
46 orang
Remaja
Minggu, 18 Sep 2016
15 orang
Pemuda
Minggu, 18 Sep 2016
33 orang
Cab. Bavarian KU 1
Minggu, 18 Sep 2016
21 orang
SM : -
Cab. Bavarian KU 2
Minggu, 18 Sep 2016
75 orang
SM : 2
POS Batam
Minggu, 18 Sep 2016
16 orang
SM: 50 orang
Remaja: 39 orang
SM: 36 orang
39
Download