BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perubahan di segala bidang terus berkembang pesat, dan kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan itu, terutama dalam meningkatkan kualitas hidup kita baik sebagai individu, suatu kelompok atau sebagai bagian dari masyarakat, sehingga kita dapat bertahan dalam menghadapi setiap kendala untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Begitu juga dalam suatu perusahaan mengalami dampak dari perubahan-perubahan yang terjadi baik dari dalam perusahaan itu sendiri maupun dari luar. Oleh karena itu keberhasilan suatu perusahaan untuk mempertahankan keberadaannya di dunia bisnis, harus dapat beradaptasi dengan perubahan yang dihadapi sehingga tujuan yang telah ditetapkan berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Proses pencapaian tujuan itu tentunya tidak hanya ditentukan oleh besarnya dana operasi yang tersedia, canggihnya teknologi sarana ataupun prasarana yang dimiliki, tetapi juga tergantung pada aspek sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor terpenting dalam perusahaan karena manusia merupakan penggerak seluruh aktifitas di dalam perusahaan. Sebagai manusia, karyawan memiliki pikiran dan perasaan yang mempengaruhi jalannya kegiatan perusahaan. Namun semuanya itu harus didukung dengan pelatihan-pelatihan yang tepat guna bagi perusahaan. Pelatihan merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan atau sikap untuk meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan, pelatihan adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Kebutuhan akan pelatihan merupakan kesenjangan antara kebutuhan akan keterampilan serta pengetahuan yang tidak 1 2 terpisahkan dengan pekerjaan yang dimiliki oleh pekerja pada saat sedang berjalan. Kesenjangan ini harus dianalisis secara memadai guna menetapkan dengan tepat pelatihan apa yang diperlukan. Dalam mengadakan kegiatan pelatihan, perusahaan harus memperhatikan program-program pelatihan yang akan dibutuhkan oleh para tenaga kerja, sehingga pelatihan yang diadakan dapat memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan, dan juga agar dana dan waktu yang disediakan oleh perusahaan tidak merugikan pihak perusahaan atau para tenaga kerja itu sendiri. Oleh karena itu perusahaan harus benar-benar mengadakan pelatihan untuk para tenaga kerja yang tepat agar setelah mendapatkan pelatihan, mereka memahami tugas mereka masing-masing dan memiliki pengetahuan yang memadai tentang tugasnya, sehingga mereka mampu mengerjakan tanggung jawabnya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan. Pengadaan pelatihan tidak hanya bagi karyawan baru, tapi karyawan lama perlu juga mengikuti pelatihan berupa pengembangan wawasan dan pengetahuan yang akan mendukung karirnya dan juga untuk mempersiapkan dirinya ketika akan ditransfer atau menghadapi promosi untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. Pelatihan bukan merupakan suatu proses sesaat, tetapi seharusnya diadakan secara terus menerus karena setiap saat, masalah-masalah baru, prosedur-prosedur baru, peralatan, perkembangan teknologi, dan jabatan baru akan terus berkembang. Oleh karena itu manajemen sumber daya manusia harus terus mengembangkan dan merencanakan program pelatihan secara terus menerus dan disesuaikan dengan kebutuhan. Pelatihan memberikan peranan penting terhadap kemajuan kemampuan para karyawan yang akan dikembangkan serta dapat memberikan semangat serta membina karyawan agar mampu untuk bekerja mandiri juga dapat menumbuhkan kepercayaan diri karyawan sehingga prestasi kerjanya semakin meningkat. Prestasi kerja karyawan di dalam suatu perusahaan tidak selalu mengalami peningkatan yang stabil, terkadang prestasi kerja karyawan mengalami penurunan drastis. Hal ini disebabkan adanya beberapa faktor yang dapat menyebabkan 3 tingkat prestasi kerja karyawan menurun antara lain, tidak berjalannya program pelatihan karyawan yang hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan kepada metode-metode ilmiah serta berpedoman pada keterampilan yang dibutuhkan perusahaan saat ini maupun di masa depan. Saat ini baik pemerintah maupun swasta dalam rangka mengantisipasi penurunan kualitas sumber daya manusia, perlu mempersiapkan suatu program pelatihan yang diperuntukkan bagi karyawan. PT. Telekomunikasi Indonesia (PT Telkom) merupakan perusahaan yang berada dibawah pembinaan kementrian BUMN dan merupakan perusahaan yang telah go public yang usahanya bergerak di bidang pelayanan jasa telekomunikasi dan informasi, tidak dapat menghindar lagi dari perubahan bisnis yang semakin memungkinkan persaingan secara terbuka di dalam berbagai sektor ekonomi khususnya teknologi informasi. PT. TELKOM membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, karena selain teknologi yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan, manusia juga merupakan “intangible asset” yang memiliki peran penting dalam operasi perusahaan. PT. TELKOM dituntut untuk lebih memperhatikan aspek sumber daya manusia yang dimilikinya agar dapat tercipta karyawan yang profesional, tangguh, cekatan, cerdas, dan berpandangan ke depan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Kepala Bagian DCS Area Bandung Barat Divisi Customer Service PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung, Bapak Koko menyatakan bahwa PT. TELKOM Area Bandung Barat sering sekali mengadakan pelatihan untuk para karyawannya, baik karyawan baru maupun karyawan lama. Namun pada kenyataannya, bila dilihat dari segi prestasi kerja para karyawan PT. TELKOM, Tbk belum mencapai hasil yang maksimal bagi pihak perusahaan, diantaranya dikarenakan oleh prestasi kerja karyawannya yang belum stabil, turunnya produktivitas karyawan, masih adanya karyawan yang belum mencapai target kerja, dan tingkat labour turnover yang cukup tinggi. 4 Menurut Pangki Y Asikin (2012) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara pelatihan dengan prestasi kerja. Penelitian di Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) PT. INTI (Persero), juga menurut Henry Cuntawa (2012) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara pelaksanaan pelatihan dengan prestasi kerja pada PT. Mulyo Rejeki Jaya Abadi. Berdasarkan fenomena dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada DCS Area Bandung Barat Divisi Customer Service PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung “. 1.2 Identifikasi Masalah Tujuan dari suatu perusahaan tidak akan dapat tercapai tanpa adanya karyawan yang memiliki ketarampilan yang memadai, sehingga para karyawan dapat mencapai tujuannya dengan lebih mudah. Terkadang keterampilan karyawan yang dimiliki belumlah maksimal sehingga diperlukan adanya pelatihan yang tepat. Pemberian pelatihan oleh perusahaan bagi karyawannya diharapkan dapat menggali potensi dan keterampilan yang dimiliki si karyawan tersebut secara maksimal. Disamping itu, dengan adanya pelatihan diharapkan dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan. Dengan prestasi kerja yang baik maka dapat berdampak baik pula bagi tercapainya tujuan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka identifikasi masalah yang dikemukakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana program pelatihan yang dilaksanakan Pada DCS Area Bandung Barat Divisi Customer Service PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung 2. Bagaimana prestasi kerja karyawan Pada DCS Area Bandung Barat Divisi Customer Service PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung 3. Seberapa besar pengaruh program pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan Pada DCS Area Bandung Barat Divisi Customer Service PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung 5 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang relevan, kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan. Selain itu penelitian ini dilakukan untuk melengkapi bahan karya tulis berupa skripsi, yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh Ujian Sarjana Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama. Sedang tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui program pelatihan karyawan Pada DCS Area Bandung Barat Divisi Customer Service PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung 2. Untuk mengetahui prestasi kerja karyawan Pada DCS Area Bandung Barat Divisi Customer Service PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh program pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan pada Pada DCS Area Bandung Barat Divisi Customer Service PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung 1.4 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat dan informasi penting baik secara langsung maupun tidak langsung bagi : 1. Perusahaan ; sebagai bahan masukan untuk mengetahui sampai sejauh mana manfaat dari program pelatihan yang dilaksanakan dengan membandingkan pada saat karyawan sebelum mendapatkan pelatihan dengan sesudahnya, dan dari perbandingan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan saran-saran yang dapat menunjang peningkatan prestasi kerja karyawan. 2. Penulis ; dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan antara hasil yang penulis peroleh dengan kenyataan yang terjadi dalam dunia kerja, dan diharapkan menambah pengetahuan yang lebih luas dalam rangka mendalami ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia terutama dalam hal pelatihan karyawan. 6 3. Pihak lain ; diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi yang bermanfaat. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan Pada DCS Area Bandung Barat Divisi Customer Service PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung yang berkedudukan di Jalan Wahinin No. 5 Bandung. Waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari 2013 sampai dengan selesai.