4 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2015 sampai dengan Juli 2016. Bahan penelitian berupa tailing tambang emas berasal dari Desa Huta Bargot Julu, Kecamatan Huta bargot, Kabupaten Mandailing Natal. Penelitian dilakukan di rumah kaca dan Laboratorium Sentral Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, polybag berdiameter 20 x 30 cm, meteran untuk mengukur tinggi dan diameter tanaman dan sprayer untuk menyiram tanaman. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tailing yaitu limbah lumpur dari ayakan emas yang mengandung merkuri (Hg), kompos dari serasah sebagai campuran media tanam, top soil sebagai tambahan media tanam, tanaman kemenyan dan suren. Metode Penelitian Pengambilan Tailing Pada tailing tambang emas yaitu berasal dari pengambilan tailing pada pertambangan emas skala kecil (rakyat) yang ada di Desa Huta Bargot Julu, Kecamatan Huta bargot, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara. Tailing yang diambil merupakan tanah yang ada di bawah yang merupakan hasil dari pendulangan emas dengan menggunakan merkuri (Hg). Kemudian diambil sampel tailing secara acak dengan menggunakan cangkul yang kemudian dimasukkan ke dalam karung. Universitas Sumatera Utara 5 Persiapan Bahan Persiapan bahan tanaman dilakukan dengan mengambil tanaman dimana tanaman yang dipakai adalah tanaman yang berasal dari Aek Nauli dan Porsea. Tanaman kemenyan yang diambil merupakan hasil cabutan langsung dari pohon induk. Sementara untuk tanaman suren berasal dari penanaman yang ada di Porsea. Tanaman yang sudah diambil dikondisikan di dalam rumah kaca selama 2 (dua) minggu untuk menyesuaikan keadaan lingkungan yang dialami oleh tanaman. Pembuatan Media Tumbuh Pembuatan media tumbuh yaitu dengan menggunakan media tanam yang akan dipakai seperti tanah tambang, top soil, dan kompos yang digongseng terlebih dahulu secara terpisah agar media tanam steril dan terhindar dari jamur. Media tumbuh yang dibuat yaitu: • Tanah tambang 100% • Top soil 100% • Tanah tambang : kompos 1:1 • Tanah tambang : kompos 1:2 • Tanah tambang : top soil 1:1 Pembuatan media tumbuh dibuat dengan perbandingan volume. Universitas Sumatera Utara 6 Penanaman dan Pemeliharaan Penanaman dilakukan dengan cara memasukkan media tanam dan tanaman kedalam polybag yang berukuran 20 x 30cm. Ulangan dibuat sebanyak 3 kali dengan 3 treeplot. Tanaman yang sudah ditanam kemudian diberi label per polybag nya agar memudahkan dalam melakukan pengamatan. Setelah dilakukan penanaman, tanaman akan diletakkan di dalam rumah kaca. Pemeliharaan dilakukan dengan cara menyiram tanaman setiap sore hari sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman. Tanaman disiram dengan menggunakan gayung plastik pada bagian bawah dan pada bagian daunnya disiram menggunakan sprayer kecil agar daun tetap segar dan tidak layu. Parameter Pengamatan Parameter Pertumbuhan Tanaman a) Tinggi Tanaman (cm) Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal sampai titik tumbuh tertinggi dengan menggunakan benang dan penggaris. Pengamatan dilakukan setiap minggu selama 4 bulan. b) Diameter Tanaman (cm) Diameter tanaman diukur dengan menggunakan kalifer digital yang diambil pada suatu titik yang telah ditentukan sejak pertama kali yang kemudian diberi tanda. Pengamatan dilakukan setiap minggu selama 4 bulan. c) Rasio Panjang Pucuk dan Akar Universitas Sumatera Utara 7 Rasio panjang pucuk dan akar dihitung dengan membandingkan panjang pucuk dengan panjang akar. Pengukuran dilakukan setelah 4 bulan yaitu pada akhir pengamatan. d) Bobot Kering Batang dan Akar Tanaman dipisah antara batang dan akar. Dioven pada suhu 65-850C sampai berat tetap selama 48 jam. Ditimbang dengan timbangan digital dengan ketelitian 2 angka dibelakang koma dalam gram. e) Panjang Akar Primer Panjang akar primer dihitung dengan mengukur panjang akar dari pangkal sampai ujung akar dengan menggunakan benang dan penggaris. Pengukuran dilakukan setelah 4 bulan pada akhir pengamatan. Parameter Sifat Kimia Tanah Analisis sifat kimia tanah dilakukan di laboratorium sentral, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Pada tahap ini dilakukan pengujian Nitrogen (N), Posfor (P), Kalium (K), pH (H2O), Al-dd, Carbon (C), dan KTK yang terkandung di dalam tanah bekas tambang emas (tailing) sebagai media tanam. Analisis Data Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 (faktor), faktor pertama yaitu jenis tanaman (faktor A) dimana tanaman yang digunakan adalah kemenyan toba (Styrax sumatrana) dan suren (Toona sureni). Faktor kedua (faktor B) adalah faktor media tanam dengan perbandingan sebagai berikut: tanah tambang 100%, Universitas Sumatera Utara 8 top soil 100%, tanah tambang : kompos (1:1), tanah tambang : kompos (1:2), dan tanah tambang : top soil (1:1). Faktor kedua yaitu Perlakuan ini dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dan 3 tree plot. Model umum perancangan percobaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Yijk = μ + Ai + Bj + Abij + εijk Keterangan : Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan perlakuan ke-j dan ulangan ke-k μ = Nilai rataan umum Ai = Pengaruh faktor A pada taraf ke-i B =Pengaruh faktor B pada taraf ke-j εijk = Pengaruh galat pada faktor A taraf ke-i dan faktor B pada taraf ke-j dan ulangan ke-k Untuk melihat adanya pengaruh perlakuan terhadap respon maka dilakukan analisis keragaman dengan menggunakan uji F pada tingkat kepercayaan 95% (nyata). Kaidah keputusan yang harus diambil adalah sebgai berikut: 1. Jika F Hitung > F Tabel maka H1 diterima H0 ditolak 2. Jika F Hitung < F Tabel maka H1 ditolak H0 diterima Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan perlakuan yang berpengaruh nyata akan diuji dengan uji Duncan (DMRT). Universitas Sumatera Utara