Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perseroan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan Perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan. Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang Perseroan serta lingkungan bisnis di mana Perseroan menjalankan kegiatan usaha. Perseroan tidak menjamin bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan. Laporan tahunan ini memuat kata “Kami”, “Perseroan”, dan “MDRN” yang didefinisikan sebagai PT Modern Internasional Tbk yang menjalankan bisnis dalam bidang Convenience Store, Medical, Teknologi Informasi, dan lainnya (seperti penyediaan plat, mesin CTP, mesin cetak digital, solusi cetak digital, solusi kreatif, dan telekomunikasi) melalui penyertaan pada Entitas Anak. Adakalanya kata “Perusahaan” juga digunakan atas dasar kemudahan untuk menyebut PT Modern Internasional Tbk secara umum. This annual report contains financial condition, operation results, projections, plans, strategies, policy, as well as the Company’s purpose, which is classified as forward-looking statements in the implementation of the applicable laws, excluding historical matters. Such forward-looking statements are subject to known and unknown risks (prospective), uncertainties, and other factors that could cause actual results to differ materially from expected results. Prospective statements in this annual report are prepared based on numerous assumptions concerning current conditions and future events of the Company and the business environment where the Company conducts business. The Company shall have no obligation to guarantee that the entire valid document presented will bring specific results as expected. This annual report contains the word “Company” and “MDRN”, hereinafter referred to PT Modern Internasional Tbk, as the company that runs business in Convenience Store,Medical,InformationTechnology,andothers(provisionofplate,CTP machines, digital printing machines, digital printing solutions, creative solutions, and telecommunications) through investment in Subsidiaries. The word “Perusahaan” is at times used to simply refer to PT Modern Internasional Tbk in general. Sanggahan & Batasan Tanggung Jawab disclaimer Daftar Isi Table of Content 01 Kilas Kinerja 2014 004 Flashback Performance of 2014 Analisis dan Pembahasan Manajemen 072 Management Discussion and Analysis Rekam Jejak Perusahaan 005 Tinjauan Umum Peristiwa Penting 2014 007 Tinjauan Industri Ikhtisar Data Keuangan Penting 008 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Grafik Ikhtisar Data Keuangan Penting 009 Uraian atas Kinerja Keuangan Perseroan 082 Grafik Ikhtisar Operasional 010 Ikhtisar Data Keuangan Penting Important Financial Highlights 082 010 Aset 083 Ekuitas 084 Arus Kas 085 Kemampuan Membayar Hutang Perseroan Solvency 086 Prospek Usaha Perseroan The Company’s Business Prospect Aspek Pemasaran Marketing Aspects Jaringan Pemasaran Marketing Network 088 Kebijakan dan Pembayaran Dividen Tunai Policies and Cash Dividend Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Use of Proceeds from Public Offering Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa (AFILIASI) Transaction Containing Conflict Of Interest And Transaction With Affiliate Parties 102 Milestone 2014 Event Highlights Financial Data Highlights Chart of Financial Data Highlights Chart of Operational Highligh ts Ikhtisar Saham Stock Highlights General Overview Industry Overview Operational Overview Per Business Sector Description on the Company’s Financial Performance Assets Equity Laporan Manajemen 012 Cash Flow Management Report Laporan Dewan Komisaris 013 Board of Commissioners Report Laporan Direksi Board of Directors Report Profil Perusahaan 017 024 Company Profile A. Sekilas Perusahaan 025 B. Riwayat Singkat Perusahaan 026 C. Bidang Usaha 030 D. Visi dan Misi 051 E. Struktur Organisasi 052 F. Profil Dewan Komisaris 053 G. Profil Direksi 055 H. Sumber Daya Manusia 057 Company In Brief Company Brief History Company’s Line of Business Company’s Vision and Mission Organization Structure Board of Commissioners Profile Board of Directors Profile Tata Kelola Perusahaan 073 074 076 092 101 103 103 107 Good Corporate Governance Dasar Penerapan Tata Kelola Perusahaan Human Resources I. Teknologi Informasi 065 J. Struktur Grup Perusahaan 066 K. Komposisi Pemegang Saham 066 L. Kronologis Saham 067 Laporan Keuangan M. Kronologis Pencatatan Efek 067 Financial Report Information Technology Company Group Structure Shareholders Composition Share Listing Chronology Securities Listing Chronology N. Nama dan Alamat Entitas Anak Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 107 Corporate Social Responsibility 068 Name and Address of Subsidiaries O. Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal – Entitas Induk 068 P. Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal – Entitas Anak 068 Q. Penghargaan dan Sertifikasi 069 Capital Market Supporting Institutions – Holding Company Capital Market Supporting Institutions – Subsidiaries Awards and Certifications 02 03 KILAS KINERJA 2014 Flashback Performance 2014 04 A. REKAM JEJAK PERUSAHAAN Company Milestone 1971 1988 1991 1992 1997 2006 2007 Didirikan dengan nama PT Modern Photo Film Company Pendirian Fuji Image Plaza sebagai jaringan ritel Fotografi di Indonesia Penawaran Umum Perdana Saham Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak memesan Efek Terlebih Dahulu Perubahan nama Perseroan menjadi PT Modern Photo Tbk. Penunjukkan sebagai distributor Tunggal RICOH untuk peralatan solusi dokumen dan fotokopi di Indonesia Penunjukkan sebagai Distributor Tunggal Shimadzu untuk produk perlengkapan medis. Perubahan nama Perseroan menjadi PT Modern Internasional Tbk. The Company was established using the name PT Modern Photo Film Company Fuji Imaze Plaza was established as a retail photography network in Indonesia Initial Public Offering Right Issue I with PreEmptive Right Company’s name changed into PT Modern Photo Tbk. Appointed as Sole Distributor for RICOH document solutions equipment and photocopy in Indonesia 05 Appointed as Shimadzu sole Distributor for medical equipments. Company’s name changed into PT Modern Internasional Tbk. 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Penandatanganan Letter of Intent Master Franchise gerai 7-Eleven di Dallas - Amerika Serikat Penandatanganan Master Franchise Agreement 7-Eleven di Tokyo - Jepang. Pembukaan gerai pertama 7-Eleven di Bulungan, Jakarta Selatan. Pembukaan gerai 7-Eleven ke - 21 Pembukaan gerai 7-Eleven ke - 57. Pembukaan gerai 7-Eleven ke - 100. Pembukaan PT Fresh Food Indonesia (FFI) tahap 2 The 21st 7-Eleven store opening Pembukaan PT FFI (Fresh Food Indonesia) Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Penandatanganan MOU untuk JV dengan Warabeya Nichiyo Co Ltd (Produsen & Supplier makanan segar untuk seluruh 7-Eleven Jepang) untuk pengembangan dan inovasi makanan segar 7-Eleven Indonesia Letter of Intent Master Franchise of 7-Eleven was signed at Dallas, United States of America Master Franchise Agreement of 7-Eleven was signed in Tokyo - Japan. The first 7-Eleven store opening at Bulungan, South Jakarta established The 57st 7-Eleven store opening PT FFI (Fresh Food Indonesia) The opening of The 100th 7-Eleven outlet Right Issue II with PreEmptive Right The soft opening of PT Fresh Food Indonesia (FFI) 2nd phase The Company signed MOU for JV with Warabeya Nichiyo Co Ltd (Producer & Supplier of fresh food for 7-Eleven outlets in Japan) for develop and innovation fresh food of 7-Eleven Indonesia 06 B. PERISTIWA PENTING 2014 Event Highlight 2014 30 April 2014 Kerjasama dengan UKM : Pelatihan, Pembinaan dan Penjualan produk UKM di outlet 7-Eleven Cooperation with SMEs (Small Medium Enterprises): Training, Selection and Development of SMEs products at 7-Eleven Store 17 Juni 2014 Juli 2014 PT Modern Putra Indonesia resmi berganti nama menjadi PT Modern Sevel Indonesia PT Modern Putra Indonesia officially renamed PT Modern Sevel Indonesia Pembukaan 7-Eleven di gedung BEJ sebagai 7-Eleven pertama di dalam gedung perkantoran The opening of 7-Eleven at Jakarta Stock Exchange Building as the first store opened in the office building 16 Sept 2014 Kerjasama Licensee (Produksi, Distribusi & Pemasaran dalam negeri) dengan Welch’s-Perusahaan Jus Anggur dari Amerika. Produksinya 100% menggunakan jus anggur Concorde yang baik untuk kesehatan jantung. Cooperation Licensee (Production, Distribution & Marketing) with Welch’s-Grape Juice Company of America. Production of 100% using Concorde grape juice which is good for heart health. 16 Oct 2014 Kerjasama strategis dengan CIMBPE untuk Penambahan Modal Perusahaan. Kerjasama ini diharapkan untuk memperkuat nilai merek 7-Eleven dan juga CIMB Group yang dapat dicapai melalui beragam inisiatif kerjasama. Strategic partnership with CIMBPE for capital increase This cooperation is expected to strengthen the brand awareness and values of both 7-Eleven as well as CIMB Group, which could be achieved via various joint-marketing and other collaboration initiatives 24 Des 2014 Pabrik makanan (PT Fresh Food Indonesia) tahap 2 di Jakarta Timur Soft Opening of Central Kitchen phase 2 (PT Fresh Food Indonesia phase 2) in East Jakarta 07 C. IKHTISAR DATA KEUANGAN Summary Financial Data NERACA & LABA RUGI Uraian 2014 2013 2012 1,437,940 1,273,490 1,009,310 896,933 733,001 898,946 Laba Bruto 585,055 492,369 370,233 288,023 229,619 196,642 Laba Operasi 150,428 116,167 121,599 102,283 80,221 38,566 39,621 50,146 55,726 56,716 41,977 12,024 4,574,697,999 4,158,816,363 4,158,816,363 639,817,902 639,817,902 639,817,902 Penjualan Laba Komprehensif Jumlah Saham - ditempatkan dan disetor penuh 2011 2010 2009 100 100 100 500 500 500 10 12 16 89 66 19 255,225 288,625 557,789 283,086 217,301 112,748 Total Aset 2,381,553 1,887,308 1,734,346 1,055,996 778,741 773,049 Total Liabilitas 1,034,436 855,576 747,456 633,475 410,252 443,549 Total Ekuitas 1,347,118 1,031,732 986,890 422,521 368,489 329,500 Nilai Nominal per Saham Laba Komprehensif per saham Modal Kerja Bersih Dalam jutaan Rupiah kecuali nilai nominal per saham dan laba (rugi) per saham dalam Rupiah penuh dan jumlah saham In millions of Rupiah except par value per share and earnings (loss) per share in the full amount and number of shares RASIO KEUANGAN Uraian 2014 2013 2012 2011 2010 2009 Rasio Laba Komprehensif terhadap Total Aset Return on Assets 1.7 2.7 3.2 5.4 5.4 1.6 Rasio Laba Komprehensif terhadap Total Ekuitas Return on Equity 2.9 4.9 5.6 13.4 11.4 3.6 Rasio Laba Komprehensif terhadap Penjualan Net Profit Margin 2.8 3.9 5.5 6.3 5.7 1.3 Rasio Laba Bruto terhadap Penjualan Gross Profit Margin 40.7 38.7 36.7 32.1 31.3 21.9 Rasio Laba Operasi terhadap Penjualan Operating Profit Margin 10.5 9.1 12.0 11.4 10.9 4.3 Rasio Lancar Current Ratio 144.4 162.9 230.3 175.2 177.3 128.7 Rasio Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas Total Liabilities to Total Equity Ratio 76.8 82.9 75.7 149.9 111.3 134.6 Rasio Total Liabilitas terhadap Total Aset Total Liabilities to Total Assets Ratio 43.4 45.3 43.1 60.0 52.7 57.4 08 D. GRAFIK IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Grafick Summary Financial Data Grafik Penjualan / Sales Chart Grafik Laba Bruto / Gross Profit Chart 1,600,000 1,400,000 700,000 1,200,000 600,000 1,000,000 500,000 800,000 400,000 600,000 300,000 400,000 200,000 200,000 100,000 Rp Rp 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2014 2010 2011 2012 2013 2014 Penjualan Laba Bruto Grafik Total Aset / Total Assets Chart Grafik Total Ekuitas / Total Equity Chart Sales Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah Gross Profit Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah 1,400,000 2,500,000 1,200,000 2,000,000 1,000,000 800,000 1,500,000 600,000 1,000,000 400,000 500,000 200,000 Rp Rp 2009 2010 Total Aset 2011 2012 2013 2014 Total Assets Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah 09 2009 2010 2011 Total Ekuitas 2012 2013 2014 Total Equity Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah E. GRAFIK IKHTISAR OPERASIONAL Grafick Summary Operational Pembukaan Gerai Baru 7-Eleven 7-Eleven New Store Opening. 200 180 160 140 120 Toko Baru / New Store 100 80 Total Toko / Total Store 60 40 20 0 2010 2011 2012 2013 2014 F. IKHTISAR SAHAM Stock Highlight 2014 2013 Periode Harga Saham Tertinggi (Rp) Harga Harga Volume Saham Penutupan Perdagangan Terendah (Rp) (Rp) Harga Saham Tertinggi (Rp) Harga Harga Volume Saham Penutupan Perdagangan Terendah (Rp) (Rp) Triwulan I 733 618 653 20.927.600 1.040 857 990 79.005.167 Triwulan II 698 630 673 22.268.000 1.037 940 957 41.003.500 Triwulan III 733 687 698 7.715.767 917 777 957 12.033.833 Triwulan IV 715 665 688 19.951.000 850 770 990 12.781.667 Saham kami ditutup pada harga Rp 675,- hingga akhir 2014. Sepanjang tahun 2014 ini , kami telah mencatat total transaksi sebesar 212,587,100 lembar saham dengan total nilai Rp 141,491,122,000. Our share closing price was Rp.675,- up to the end of 2014. Throughout 2014, we have recorded a total of transaction valued Rp.212.587.100 shares with total value of Rp141.491.122.000. 10 11 LAPORAN MANAJEMEN Report of Managements 12 A. LAPORAN DEWAN KOMISARIS Report of The Board of Commissioners Achmad Fauzi Hasan Komisaris Utama President Commissioner Kami memanjatkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Berkat-Nya, PT Modern Internasional Tbk dan Entitas Anaknya dapat melewati tahun 2014 dengan kinerja yang baik. Selanjutnya, izinkan kami untuk menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris terhadap operasional Perseroan yang dilakukan oleh Direksi. We extend our prayer and gratitude to The Almighty God for His blessing has delivered PT Modern Internasional Tbk to close the year 2014 with good performance. We are proud to present report on duties and responsibilities carried out by Board of Commissioners on the Company’s operations as performed by Board of Directors. Para Pemegang Saham yang Terhormat, Sepanjang tahun 2014, Perseroan berhasil mencatatkan aset sebesar Rp. 2.38 Triliun atau meningkat 26% dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp.1.89 Triliun. Raihan tersebut menjadi gambaran bahwa Perseroan sudah bekerja keras untuk mewujudkan setiap target bisnis yang ditetapkan. Dear Distinguished Shareholders, The Company succeeded in recording assets amounted to Rp. 2.38 Trillion, an increase by 26% compared with 2013 amounted to Rp.1.89 Trilion. This achievement reflected the Company’s effort in realizing all business targets. Perlambatan ekonomi dan naiknya inflasi serta suku bunga Bank Indonesia tak menghalangi niat Perseroan untuk meningkatkan kinerja pada 2014. Justru, hal tersebut menjadi motivasi bagi manajemen untuk melakukan inovasi baru dalam menjalankan roda Perseroan. Despite the slowing economy trend and rising BI rate, the Company remained robust and continued to enhance their performance in 2014. The challenges were the Company’s motivation to create new innovations for better business. Kinerja Perseroan 2014 Kami bersyukur bahwa Perseroan terus bertumbuh secara konsisten. Dalam penilaian kami, kinerja Perseroan sepanjang 2014 sangat baik dengan mencatatkan laba operasi sebesar Rp.150 Miliar, tumbuh 29,5% dari periode yang lalu. Ini membuktikan bahwa Direksi dan semua karyawan sudah bekerja maksimal. Company Performance in 2014 We are grateful on the consistent growth of the Company and have assessed the excellent performance through the recorded operating profit amounted to Rp.150 billion, an increase by 29,5% from the previous period. This achievement proved the maximum effort exerted by Board of Directors and the employees in line with the direction given by Board of Commissioners. Meski kondisi perekonomian Indonesia cenderung melambat dengan naiknya inflasi dan suku bunga acuan (BI Rate), namun Perseroan berhasil menjalankan roda bisnis Perusahaan dengan baik. Hasilnya, pada 2014 bisnis waralaba Gerai 7-Eleven berkembang sesuai yang diharapkan. Karenanya, kami mengarahkan kepada 13 The slowing economy trend of Indonesia could be traced to the rising BI Rate. Nevertheless, the Company managed to engage in its business and successfully developed 7-Eleven Outlet franchise in accordance with the plan. Based on the success of this sector, we planned to remain Perseroan untuk tetap fokus menggarap pasar bisnis waralaba 7- Eleven di tahun mendatang. focus in developing franchise business in the future. Selain 7-Eleven, kami juga mengarahkan agar Perseroan tetap mengembangkan bisnis industrial Imaging yang terutama segmen Solusi TI dibawah entitas anak PT Modern Data Solusi yang berfokus dalam menyediakan manajemen dokumen TI yang menyumbangkan kontribusi sebesar 8% dari total pendapatan, yang mengalami pertumbuhan sebesar 36% dari tahun sebelumnya. In addition to 7-Eleven, we also directed that Company still developing industrial business Imaging especially on IT Solution segment under PT Modern Data Solusi which contributed 8% from total revenue with growth of 36% compered with the last year revenue. Dalam hal tata kelola perusahaan yang baik (GCG), Perseroan memegang komitmen penuh untuk menerapkan GCG secara konsisten dan maksimal. Salah satu hal utama dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut penegakan prinsip TARIF dalam rangka melindungi kepentingan perusahaan dan pemegang saham. Dari waktu ke waktu, Perseroan terus meningkatkan dan menyempurnakan berbagai perangkat yang terkait dengan penerapan prinsip GCG dalam operasional Perseroan sehari-hari. In term of good corporate governance (GCG), the Company was highly committed to implement GCG in a consistent and maximum manner. The enforcement of TARIF principle was one of the main issues in good corporate governance, as the enforcement of such principle may protect the interests of both the company and the shareholders. The Company end eavoured to improve the tools related with GCG principles implementation within daily operations from time to time. Penilaian terhadap Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris Dewan Komisaris menilai bahwa komite di bawah Dewan Komisaris telah memberikan dukungan yang optimal, sehingga Dewan Komisaris dapat menjalankan tugas dan fungsi pengawasannya dengan baik. Komite Audit telah meninjau pengawasan internal, sistem dan prosedur audit sesuai dengan rencana audit tahunan. Komite Audit telah mengevaluasi laporan keuangan secara berkala, termasuk strategi bisnis dan praktikpraktik pengelolaan risiko yang dilakukan oleh manajemen Perseroan. Assessment on Committees Under Board of Commissioners Board of Commissioners was of the opinion that the committees under Board of Commissioners had exerted optimum support for Board of Commissioners to perform its duty and supervisory function. Furthermore, Audit Committee had evaluated financial statements in a periodical manner, including business strategy and risk management practices performed by the management. Begitu juga dengan Unit Internal Audit, Perseroan menilai sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. The Company had also assessed Internal Audit Unit and was satisfied with its excellent duty and responsibility implementation. Prospek Usaha ke Depan Walaupun kondisi perekonomian mengalami perlambatan tetapi sektor konsumsi domestik khususnya di sektor makanan dan minuman menunjukkan pertumbuhan yang baik. Potensi bisnis ritel modern di Indonesia dinilai masih cukup besar, terutama perdagangan ritel yang menjual fast moving consumer goods (FMCG). Future Business Outlook Domestic consumption sector, particularly food and beverage, reflects a stable improvement amid the slowing economy growth. Kami melihat potensi pasar di bisnis waralaba We are of the opinion that market potential for 7-Eleven 14 LAPORAN DEWAN KOMISARIS Report of the Board of Commissioners 7-Eleven masih sangat luas dan peluangnya terbuka lebar untuk kami tangkap. Dalam hal persaingan bisnis, dibandingkan dengan pesaing dalam bisnis sejenis, saat ini 7-Eleven muncul sebagai pemimpin dengan 190 gerai. Keunggulan tersebut semakin kuat dengan dukungan infrastruktur pendukung bisnis yang baik. Oleh karena itu, pengembangan 7-Eleven akan menjadi fokus utama di tahun mendatang dengan tetap konsisten untuk menjadi Fresh Food Store Destination di Indonesia. franchise business remains wide open for more opportunities to be gained. In terms of competition, 7-Eleven is at the leading position with 190 outlets compared with its competitors in similar field. The competitive advantage is further cemented with superior business supporting infrastructure. Based on this condition, 7-Eleven development will remain as our top piority in accordance with our commitment to become the Fresh Food Store Destination in Indonesia. Kami mendukung ekspansi pembukaan gerai baru di area baru dengan format gerai yang lebih kecil. Kami juga mendukung peningkatan-peningkatan lainnya yang akan meningkatkan performa Perseroan diantaranya pengembangan produk makanan segar, pembangunan infrastruktur Central Kitchen tahap 2 dan cetral Warehouse untuk menunjang keberadaan dan pengembangan 7-Eleven, mengembangkan pusat pelatihan sebagai sarana pendukung untuk rekrutmen dan pelatihan karyawan 7-Eleven, dan mengembangkan infrastruktur teknologi informasi guna mendukung pertumbuhan gerai 7-Eleven. We devote ourselves on the opening of new outlets in new area in the form of smaller shops as part of our expansion. We also support other development to improve the Company, such as establishing the infrastructure of Central Kitchen phase 2 and Central Warehouse to support the establishment and development of 7-Eleven, establishing training center as supporting facility for recruitment and employee training and developing information technology for outlet expansion and growth. Kami optimis dan percaya bahwa perencanaan bisnis yang telah disusun oleh manajemen pada tahun 2014 dapat dijalankan dengan baik, sehingga Perusahaan akan terus berkembang di masa mendatang. We truly believe in the thorough implementation of business planning conducted by the management in 2014 for our sustainable development in the future. Apresiasi Pada kesempatan yang baik ini, ijinkan kami untuk menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih atas kerja sama dan keberhasilan Direksi beserta seluruh jajarannya dalam meningkatkan kinerja Perseroan tahun buku 2014. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungan dan kerja samanya selama ini. Kami berharap pola kerja sama yang telah terjalin dengan baik ini dapat terus dipelihara dan ditingkatkan lagi demi kepentingan Perseroan pada tahun-tahun mendatang, dan tentunya terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Appreciation In this chance, we would like to congratulate and extend our gratitude to the Board of Directors and the management for the cooperation and success in improving the Company’s performance for fiscal year 2014, as well as our gratitude for the stakeholders for their supports and cooperation. We hope to continuously maintain and improve our partnership for future interests and positive contribution for the people and the nation. Jakarta, Mei 2014 Achmad Fauzi Hasan Presiden Komisaris / President Commissioner 15 DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Achmad Fauzi Hasan Komisaris Utama / President Commissioner Chao Shern Yuan Komisaris / Commissioner Anthony Chandra Komisaris Independen / Independent Commissioner 16 B. LAPORAN DEWAN DIREKSI Report of The Board of Directors Sungkono Honoris Direktur Utama President Director Para Pemegang Saham yang Terhormat, Tiada kata lain yang dapat lebih menggambarkan kegembiraan kami dalam memulai laporan ini selain mengucap Puji Syukur atas bimbingan dan kemudahan yang diberikan Tuhan YME kepada kami dalam menyajikan laporan ini. Dear Distinguished Shareholders, We begin by first extending our utmost gratitude to The Almighty God for His guidance and support to us in delivering this report. Fokus Pengembangan Gerai 7-Eleven Sepanjang 2014 Perseroan konsisten mengembangkan bisnis usaha seperti convenience store, medical system, Teknologi Informasi dan bisnis lainnya. Dari semuanya, pertumbuhan bisnis convenience store naik signifikan. Oleh karenanya, Perseroan terus melanjutkan fokus dalam pengembangan dan ekspansi bisnis 7-Eleven. Development Focus for 7-Eleven Outlets In 2014, the Company consistently developed its business on convenience store, medical system, Information Technology and other sectors, of which convenience store business experienced significant increase. As such, the Company would continue to remain focus in developing and expanding 7-Eleven business. Industri waralaba di Indonesia saat ini terus menunjukkan perkembangan signifikan. Hal itu terjadi karena pangsa pasar industri tersebut masih sangat luas, sementara porsi toko ritel modern di Indonesia saat ini masih sedikit. Di Jabodetabek, peluang untuk mengembangkan 7-Eleven masih terbuka lebar. Atas dasar itu, Perseroan memilih untuk kembali fokus mengembangkan Gerai 7-Eleven yang tahun ini sudah memasuki tahun pengembangan kelima. Selain berfokus sebagai Fresh Food Destination, pengembangan 7-Eleven juga dilakukan dengan lebih komprehensif melalui penyediaan layanan lengkapnyaman dan aman (convenient) seperti pemesanan taksi 24 jam, gerai ATM, jasa pengiriman dan penerimaan barang serta laundry service. Tak hanya itu, Gerai 7-Eleven saat ini juga menyajikan pelayanan jasa pihak ketiga seperti isi ulang pulsa dan penjualan tiket pesawat terbang, hotel, jasa pengiriman dan lainnya. 17 The current franchise industry in Indonesia continues to demonstrate significant development. The relatively small portion of retail shops in Indonesia opened up a wide opportunity for franchise industry. Based on such fact, the Company focuses on developing 7-Eleven Outlets, of which development has currently entered the fifth development year. In addition to becoming a Fresh Food Destination, 7-Eleven development is comprehensively performed through a convenient and complete services such as 24hour taxi reservation, ATM station, goods delivery and receipt and laundry service. Furthermore, the Outlet also provides third-party service such as mobile phone voucher top-up and airplane ticket sales, hotel booking , courier service and others. LAPORAN DEWAN DIREKSI Report of the Board of Directors Pertumbuhan Kinerja 2014 Sampai akhir tahun 2014 Perseroan menambah 40 outlet 7-Eleven baru, sehingga total menjadi 190 gerai. Selain itu Perseroan terus menambah dan mengembangkan infrastruktur pendukung bisnis 7-Eleven seperti Central Kitchen PT Fresh Food Indonesia tahap kedua, pengembangan Training Center, pengembangan IT dan Warehouse Logistic. Performance Growth in 2014 Up to the end of 2014, the Company had established 40 new 7-Eleven outlets, making up a total of 190 outlets. In addition, the Company expands and develop the supporting infrastructure for 7-Eleven such as Central Kitchen PT Fresh Food Indonesia second stage, Training Center development, IT development and Warehouse Logistics. Perseroan berhasil meningkatkan penjualan bersih pada 2014 menjadi Rp1,438 miliar, atau naik 12, 9 % dari tahun lalu sebesar Rp1, 273 miliar. The Company successfully raised net sales to Rp. 1.438 billion or by 12,9% in 2014 compared with Rp1,273 billion in the previous year. Kontribusi bisnis dari anak usaha – 7-Eleven – dari tahun ke tahun terus memperlihatkan grafik peningkatan. Tahun 2014, 7-Eleven mencatat kontribusi sebesar 68% dari total penjualan Perseroan atau sebesar Rp 972 miliar, mengalami kenaikan sebesar 25% dibanding dengan tahun 2013. Business contribution from 7-Eleven shows significant increase from year to year. In 2014, 68% revenue contribution to The Company came from 7-Eleven business at Rp 972 billion, showing revenue growth increase at 25% compare with 2013. Perseroan juga mendapatkan kontribusi dari entitas anak PT Modern Data Solusi yang berfokus dalam menyediakan solusi manajemen dokumen berbasis IT, security dan networking. Sepanjang 2014, Entitas Anak memberikan kontribusi sekitar 8% dengan pertumbuhan sebesar 36% dibanding tahun sebelumnya. Saat ini, PT Modern Data Solusi memfokuskan segmen pasarnya pada perkantoran modern (corporate) karena tingkat permintaan yang tinggi. The Company also receives contribution from PT Modern Data Solusi, a subsidiary which focuses on providing document management solution based on IT, security and networking; making Subsidiaries contributed 8% of total revenues gained in 2014 with growth of 36% compared with the previous year revenue. Currently, PT Modern Data Solusi concentrated its market segment on modern offices (corporate) due to high demands in this sector. Di tahun 2014 Perseroan juga mengembangkan bisnis divisi food dengan menjadi lisensi dari brand juice terkemuka di dunia yaitu Welch’s. Kerjasama ini akan memberikan sinergi positif untuk bisnis 7-Eleven. In 2014, the Company also developed food division by attaining license from Welch’s, a leading juice brand in the world. This cooperation will bring positive synergi for 7-Eleven business. Dengan makin berkembangnya bisnis Perseroan, di akhir tahun 2014, Perseroan melakukan aksi korporasi yaitu Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), dimana CIMBPE melakukan investasi sebesar Rp 286 milliar kedalam Perseroan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat struktur modal Perseroan dan sebagai tanda kepercayaan dan keyakinan investor terhadap masa depan Perseroan yang baik. With the growing business of the Company, towards the end of 2014, The Company executed a non pre-emptive corporate action in which CIMPE subscribed at the total value of IDR 286 billion investment into the Company. This has been done to strengthen the Company capital structures. This was also a positive sign of increasing trust and confidence from investor on the Company future prospect. 18 LAPORAN DEWAN DIREKSI Report of the Board of Directors 19 Tantangan dan Prospek Usaha ke Depan Pada 2014, Perseroan menghadapi tantangan dari kebijakan moneter yang dikeluarkan Pemerintah seperti likuiditas dan tingkat suku bunga. Kebijakan tersebut cukup memengaruhi kinerja Perseroan karena pertumbuhan bisnis 7-Eleven sebagian besar dibiayai dari pinjaman bank. Challenges and Future Business Outlook In 2014, the Company faced challenges in the form of monetary policy issued by the Government, such as liquidity and BI rate. The policy greatly affected the Company’s performance as 7-Eleven business growth mostly financed from bank loans. Menghadapi 2015, Perseroan akan terus mengembangkan bisnis 7-Eleven dengan menambah lebih banyak gerai serta membangun dan mengembangkan Perseroan-Perseroan baru untuk mendukung pengembangan bisnis 7-Eleven. Terutama yang menjadi fokus utama adalah pengembangan produk dan bisnis makanan dan minuman segar. In facing 2015, the Company will strive to cultivate 7-Eleven business by establishing more outlets, construct and develop new companies to support the development of this sector, with product development and fresh food and beverages as main focuses. Perseroan melihat tantangan di tahun 2015 bisa menjadi peluang besar yang menjanjikan potensi pendapatan besar. Karena itu, Perseroan akan menggarapnya dengan serius dengan menyiapkan strategi lebih baik lagi, dengan membangun dan menyelesaikan pilar-pilar infrastruktur seperti Central Warehouse, Central Kitchen, IT & System serta Recruitment dan Training Center. Dengan diselesaikanya Central Kitchen tahap 2 di akhir tahun 2014 ini, maka positioning 7-Eleven sebagai Fresh Food Destination akan semakin kuat dan siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat urban ini melalui penambahan penyediaan Fresh Food yang memberi lebih banyak pilihan, Higienis, Enak dan Cepat. Hal ini akan menjadi batu pijakan untuk Perseroan untuk mengembangkan bisnis 7-Eleven untuk terus menjadi yang terdepan di dunia persaingan Convenience Store. Nevertheless, the Company sees the challenges in 2015 as excellent opportunity to net a significantly high revenue. A whole-hearted engagement in the aforementioned sectors will be performed through better strategies, including constructing and completing infrastructure fundamentals such as Central Warehouse, Central Kitchen, IT & System and Recruitment and Training Center. With the completion of Central Kitchen stage 2 by the end of 2014, 7-Eleven’s position as Fresh Food Destination will befurther established and prepared to meet the demands of urban communities through additional provision of Fresh Food with more varieties, Hygienic, Delicious and Quick. These elements serve as stepping stones for developing 7-Eleven into becoming the leading business amid the tight competition of Convenience Store sector. Untuk Entitas Anak PT Modern Data Solusi, Perseroan akan meningkatkan fokus melalui peningkatan pelayanan distribusi ke seluruh wilayah Indonesia. In terms of PT Modern Data Solusi as Subsidiary, the Company will improve its concentration on increasing distribution service to all areas in Indonesia. Dengan langkah dan strategi yang sudah disiapkan tersebut, Perseroan optimis peluang usaha di tahun 2015 akan tetap menjanjikan. With the steps and strategies prepared above, the Company remains optimistic on welcoming bright promising outlook in 2015. LAPORAN DEWAN DIREKSI Report of the Board of Directors Penerapan Tata Kelola Perseroan Perseroan berkomitmen memastikan aktivitas pengelolaan bisnis dilakukan secara hati-hati dan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan terus berupaya menyempurnakan praktikpraktik GCG yang selama ini telah diterapkan. Good Corporate Governance Implementation The Company commits to ensure that business management is conducted in prudent manner based on Good Corporate Governance (GCG) principles and to improve the currently-implemented GCG practices. Perseroan telah memiliki Komite Audit yang melaksanakan fungsi Dewan Komisaris dalam memastikan kesesuaian prinsip-prinsip transparansi, tanggung jawab, akuntabilitas, kemandirian dan keadilan dalam perencanaan dan pelaksanaan operasional Perseroan termasuk pelaporan keuangan. Audit Committee is established to perform Board of Commissioners functions in ensuring the conformity of planning and implementing operational activities, including financial reporting, with the principles of transparency, responsibility, accountability, independency and fairness. Kami berkomitmen untuk memaksimalkan fungsi Komite Audit sehingga bisa meningkatkan kinerja Perseroan secara umum. Karena, kami percaya bahwa dengan melaksanakan fungsi pengawasan yang baik, semua unsur yang ada dalam Perseroan akan bekerja dengan baik. We commit to maximize Audit Committee function to raise the general performance of the Company. Thus, we believe in better performance of all units with implemented monitoring function. Komite Audit juga memberi arahan kepada Unit Internal Audit dalam melaksanakan program audit tahunan dan melakukan pemeriksaan khusus, evaluasi serta kegiatan non-program lainnya. Audit Committee also guides Internal Audit Unit to perform annual audit and special assessment, evaluation and other non-program activities. Apresiasi Pencapaian PT Modern Internasional Tbk bisa terwujud berkat kerja keras seluruh karyawan dan dukungan seluruh pemangku kepentingan. Kami meminta seluruh jajaran karyawan untuk terus bekerja keras, jujur dan terus mau belajar untuk selalu berkembanag. Manajemen akan terus mendukung bapak dan ibu sekalian. Appreciation The achievement of PT Modern Internasional Tbk can be realized through hard work of the employees and supports from the stakeholders. Therefore, we and the management hereby encourage all employees to maintain their effort, honesty and endless passion for learning and developing. Dalam kesempatan ini, perkenankanlah saya atas nama direksi untuk mengucapkan terima kasih atas kepercayaan mereka selama ini. Bersama mereka, kami akan terus berusaha untuk menggapai impian menjadi Perseroan yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat Indonesia. On behalf of Board of Directors, I would like to extend my gratitude for their trust. Together, we will strive to attain our vision to becoming a beneficial Company for Indonesia people. Salam, [Sungkono Honoris] Presiden Direktur / President Director 20 DEWAN DIREKSI Board of Directors 21 Sungkono Honoris Donny Sutanto / Bong Kon Bui Direktur Utama / President Director Direktur Keuangan / Finance Director Julius Wiliady Henri Honoris Direktur / Director Direktur / Director HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This page intentionally left blank 22 23 PROFIL PERUSAHAAN Co mp a ny Pro f ile 24 A. SEKILAS PERUSAHAAN Company in Brief Identitas Perusahaan Corporate Identity Nama Perusahaan PT Modern Internasional Tbk Bidang Usaha Perdagangan, perindustrian, percetakan, dan jasa Company Name Line of Business Pembentukan Establishment Trading, Industry, Printing and Services Didirikan pada tanggal 12 Mei 1971 dengan nama PT Modern Photo Film Company, pada 26 Mei 1997 diubah menjadi PT Modern Photo Tbk, Juni 2007 menjadi PT Modern Internasional Tbk. Established on May 12, 1971 under the name of PT Modern Photo Film Company, on May 26, 1997, and change into PT Modern Photo Tbk, June 2007 to PT Modern Internasional Tbk. Modal Dasar 1.200.000.000.000 Kepemilikan Asialink Electronics Pte Ltd - 1.172.187.010 lembar PT Inti Putramodern - 655.685.850 lembar CIMBGNT S/A CIMB Private Equity SDN BHD - 415.881.636 lembar Morgan Stanley & Co Intl Plc - IPB Client Account - 335.013.318 lembar Publik dibawah 5% - 1.995.930.185 lembar Autorized Capital Ownership Dasar Hukum Pendirian Legal Basis of Establishment Alamat Kantor Address 25 1,172,187,010 shares by Asialink Electronics Pte Ltd 655,685,850 shares by PT Inti Putramodern 415,881,636 shares CIMBGNT S/A CIMB Private Equity SDN BHD 335,013,318 shares by Morgan Stanley & Co Intl Plc - IPB Client Account Public under 5% 1,995,930,185 shares Akta Notaris Djojo Muljadi, S.H. No. 47 tanggal 12 Mei 1971 Notarial Deed of Djojo Muljadi, S.H. No. 47 dated May 12, 1971 PT Modern Internasional Tbk. Jl. Matraman Raya No. 12, Jakarta Timur 13150, Indonesia Telepon / Phone : +62 21 280 1000 Fax : +62 21 858 1620 e-Mail: [email protected] Website : www.moderninternasional.co.id B. RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN Company Brief History PT Modern Internasional Tbk resmi didirikan pada tanggal 12 Mei 1971 dan seiring perjalanannya Perusahaan telah beberapa kali bertransformasi nama dan mengalami perubahan Anggaran Dasar yang diberlakukan. Lahir dengan nama PT Modern Photo Film Company, Perusahaan pertama kali berganti nama menjadi PT Modern Photo Tbk pada tahun 1997. Namun, seiring dengan perubahan bisnis yang tidak hanya berskala nasional tetapi mulai merambah ke dunia internasional, nama PT Modern Photo Tbk berubah menjadi PT Modern Internasional Tbk. Tidak hanya mengubah nama Perusahaan, Perusahaan juga mengembangkan sayap usahanya dalam perdagangan beberapa produk di antaranya peralatan digital fotografi, produk peralatan percetakan untuk industri, dan peralatan medis serta graphic art. Sejak 1971, kami menjadi eksklusif distributor untuk seluruh produk Fujifilm Jepang dan 1.200 gerai Fuji di Indonesia. Pt Modern Internasional Tbk officially established in May 12, 1971 and throughout the years, the Company has changed its name as well as the Company’s applicable Articles of Association several times. Established as PT Modern Photo Film Company, the Company changed its name for the first time to PT Modern Photo Tbk in 1997. However, along with the dynamic changes in business world which was not only within national, but international scope, PT Modern Photo Tbk once again changed its name to PT Modern Internasional Tbk. Along with the change in Company name, the Company also started to expand its business in in trading several products including digital photography equipment, industrial printing equipment products, and medical devices as well as graphic art. Since 1971, we are the sole distributor for all products of Fujifilm Japan and 1.200 Fuji Image Plaza outlets in Indonesia. Perseroan melakukan bisnis secara terfokus dengan mengoptimalkan sumber daya dan dana sehingga modal yang disertakan tidak hanya untuk berbisnis pada bidang perdagangan dan perindustrian tetapi juga di berbagai bidang industri dan jasa lainnya, seperti bisnis ritel. Melalui entitas anak, PT Modern Putra Indonesia (MPI) yang melakukan perubahan nama perusahaan per tanggal 2 Juni 2014 dengan Akta No 01 menjadi PT Modern Sevel Indonesia (MSI), pada 7 November 2009 Perseroan mengembangkan jaringan bisnis di bidang Convenience Store melalui gerai waralaba 7-Eleven di Jakarta. Indonesia adalah negara ke-17 di dunia yang membuka bisnis waralaba 7-Eleven. MSI mempunyai misi untuk terus melebarkan usahanya ke beberapa provinsi besar di Indonesia dalam beberapa tahun mendatang, hanya saja untuk saat ini Perseroan masih memilih untuk memusatkan bisnisnya di Jakarta sebelum pada akhirnya merambah ke kota-kota lain. Hingga 31 Desember 2014, jumlah outlet 7-Eleven mencapai 190 gerai. Hingga saat ini sudah banyak bermunculan pelaku bisnis dalam bidang ritel mulai dari kelas mini market hingga hypermarket. Tidak hanya ritel lokal saja, ritel asing yang masuk melalui sistem kewaralabaan juga mulai bermunculan. Dapat dikatakan dunia bisnis ritel di Indonesia merupakan bisnis yang memiliki prospek dan peluang sangat menjanjikan untuk beberapa tahun mendatang. The Company does business focused by optimizing resources and funds so that the capital will not only be used to do business in the field of trade and industry, but also in many other fields of industry and services, such as retail business. Through its subsidiary, PT Modern Putra Indonesia (MPI) which changed the name of the Company as of June 2, 2014 by Deed No. 01 into PT Modern Sevel Indonesia (MSI), in November 7, 2009 the Company expand its business network in field of Convenience Store through 7-Eleven franchise in Jakarta. Indonesia is the 17th country in the world to open the 7-Eleven franchise. MSI has the mission to continuously expand its business to some major provinces in Indonesia for the upcoming years, however at the time, the Company still choose to concentrate its business in Jakarta before finally venturing into other cities. Until December 31, 2014, sum of 7-Eleven outlets reached 190 in total. There are many business players in retail business, starting from the mini market to hypermarkets. Local retail business also competes with foreign retail business through the franchise system. It can be said that the world of retail business in Indonesia is the type of business which has promising prospect and opportunity for the coming years in the future. 26 27 RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN Company Brief History Tahun Pengembangan “Fresh Food Destination” Perseroan melalui entitas anak PT Modern Sevel Indonesia (MSI) yang memfokuskan bisnisnya untuk retail 7-Eleven, mencanangkan tahun 2013 sebagai awal dimulainya Fresh Food Destination. Konsep tersebut adalah memposisikan Gerai 7-Eleven sebagai convenience store yang menyajikan makanan segar dengan kualitas terbaik, rasa yang enak, higienis dengan harga yang terjangkau. Moto untuk Makanan Segar yang ditawarkan di 7-Eleven ini adalah : Higienis, Enak , Cepat dimana penawaran makanan segar dengan menjunjung prinsip ini hanya bisa didapatkan hanya di 7-Eleven. Konsep tersebut membutuhkan dukungan sarana infrastruktur kuat berupa CDC (Central Warehouse dan Central Kitchen) dan IT System. Infrastruktur pendukung bisnis tersebut berperan penting dalam merealisasikan positioning 7-Eleven. Pada tahun 2014 Perseroan fokus membangun dan mengembangkan pabrik makanan tahap ke 2 yang pembangunannya dimulai pada awal 2013 dan selesai pada akhir 2014. Pabrik baru (central kitchen 2) tersebut bagi Perseroan menjadi sangat penting, karena Perseroan mencanangkan tahun 2015 sebagai tahun lepas landas untuk memperkuat dan merealisasikan positioning 7-Eleven sebagai Fresh Food Destination. The Company through its subsidiaries PT Modern Sevel indonesia (MSI) which focused its business to 7-Eleven retail, declared 2013 as the beginning of Fresh Food Destination. That concept positioned 7-Eleven as a convenience store that provides ready to eat fresh foods with high standard quality, delicious taste, hygienic with affordable price. Motto for fresh foods provided by 7-Eleven is : hygienic, delicious and fast, where fresh food offer with respect to such principles can only be obtained at 7-Eleven. The Concept requires support from strong infrastructure facilities in the form of CDC (Central Warehouse and Central Kitchen) and IT System. These infrastructures have important role in realizing the positioning of 7-Eleven. In 2014 the Company focused in building and developing a 2nd phase of central kitchen, which construction started in early 2013 and finished in late 2014. The new factory (Central Kitchen phase 2) become a great importance for the Company, as the Company declares 2015 as the year to realizing and strengthening 7-Eleven positioning as Fresh Food Destination. Untuk Warehouse Management & IT System, Perseroan melakukan: Terobosan System dengan Datria Voice untuk mempercepat flow proses di gudang. Pertama di Indonesia dan dapat memangkas biaya karyawan secara efektif; For Warehouse Management & IT System, the Company conducted: System break through with Datria Voice to accelerate flow process in the warehouse. The first in Indonesia and managed to cut labor cost effectively. Memiliki System Inventory / WMS system sendiri dan tidak bergantung pada Pihak ke-3; Owned Inventory System / WMS system, and not relying to 3rd party Kerjasama Distribusi dengan Iron Bird. Distribution Partner with Iron Bird 28 29 C. BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line Business STRATEGI 6R SEBAGAI LANDASAN DALAM MEMPERTAHANKAN DAN MENONJOLKAN POSISI PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI NASIONAL 6R Strategy as basis in maintaining and accentuating the position of company in national industry Seperti yang tercantum pada pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, bidang usaha yang dijalankan Perseroan mencakup bidang perdagangan, perindustrian, percetakan dan jasa yang fokusnya pada industri fotografi dan alat percetakan. Dalam industri fotografi, Perseroan tetap fokus memberikan layanan kebutuhan fotografi dan juga mengembangkan usaha di bidang industrial imaging yang mencakup peralatan medis, graphic art, dan solusi dokumen yang membawa sejumlah merek. As stated in the Company’s Articles of Association Article 3, the Company’s line of business covers trading, industry, printing, and service that focuses in photography, and printing equipment. In the photography industry, the Company remains focused to provide digital photographic needs and also develop business in the field of industrial imaging that includes medical equipment, graphic art, and document solutions that carry a number of brands. Untuk bisa terus mempertahankan dan menonjolkan posisinya dalam industri nasional dan sekaligus bisa memberi manfaat untuk para pelanggan, Perseroan menjalankan strategi 6R seperti berikut: • Repositioning Business; • Reinvent Business; • Reengineering Business Process; • Right Sizing; • Resources Allocations; • Restructure organisation. To be able to continue to maintain and accentuate its position in the national industry and provide benefits to its customers at once, the Company implemented a 6R strategy, described as follows: • Repositioning Business; • Reinvent Business; • Reengineering Business Process; • Right Sizing; • Resources Allocations; • Restructure organisation. Pada saat ini, fokus bisnis Perseroan dalam pengembangannyatidak lagi hanya berdasarkan merek yang diusung melainkan dari lini pembagian bisnis berdasarkan kategori segmen usahanya, di antaranya adalah: 1. Bisnis Convenience Store; 2. Bisnis Medical system; 3. Bisnis Teknologi Informasi; dan 4. Bisnis Lainnya (penyediaan plate, mesin CTP, mesin cetak digital, solusi cetak digital, solusi kreatif, dan telekomunikasi). As for now, the Company’s business focus on its development is no longer based solely on carried brand, but from line of business division that is based on its business segment category, among others are: 1. Convenience Store Business; 2. Medical System business; 3. Information Technology business; and 4. Other businesses (provision of plate, CTP machines, digital printing machines, digital printing solutions, creative solutions, and telecommunications). 30 BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business 31 Berikut adalah aktivitas bisnis Perseroan maupun Entitas Anak, berdasarkan kategori segmen usahanya: 1. Bidang Usaha Convenience Store Segmen Bisnis Retail Perseroan melalui entitas anak PT Modern Sevel Indonesia (MSI) adalah melalui bisnis pembangunan gerai-gerai baru Convenience Store 7-Eleven yang mempunyai fokus untuk menye diakan makanan segar siap saji yang higienis, enak dan cepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat urban di Indonesia. Here is the Company’s or its subsidiaries’ business activities, based on business segment category: 1. Convenience Store Segment The Company’s Retail Business Segment through subsidiaries PT Modern Sevel indonesia (MSI) is the construction of new 7-Eleven Convenience Store outlets business with focusing to provide ready to eat fresh food that are hygienic, delicious and fast to cater the needs of urban people in Indonesia. 2. Bidang Usaha Medical Segmen Medical Perseroan adalah bisnis penjualan peralatan pendukung industri kesehatan yang meliputi solusi alat-alat kesehatan seperti produk X-ray Film & Computed Radiography, X-ray Unit, Hologic Insight Surgical Mini C-Arm dan lainnya, termasuk didalamnya digital dental xray yang distributorshipnya baru diperoleh dari Sirona Dental Company asal Jerman 2. Medical System Segment The Company’s Medical Segment is the business which sells health industry equipment including health equipment solutions such as X-Ray film & Computed Radiography products, X-Ray unit, Hologic Insight Surgical Mini C-Arm and others, including digital dental x-ray which distributorship just acquired / recently from Sirona Dental Company 3. Bidang Usaha Solusi Teknologi Informasi Segmen ini melalui entitas anak PT Modern Data Solusi (MDS) fokus kepada pengembangan solusi Teknologi Informasi seperti solusi manajemen dokumen yang ramah lingkungan, dan solusi jaringan teknologi yang berbasis IT, security dan 3. Information Technology Solution Segment This segment through subsidiaries PT Modern Data Solusi (MDS) focus on Information Technology solution development such as environment-friendly document management solution, and IT, security, and networking based network technology solution. BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business networking. 4. Bidang Usaha Bisnid Digital Lainnya Segmen bisnis lainnya terdiri dari penyediaan plate, mesin CTP (Computer to Plate), dan mesin cetak digital untuk kebutuhan industri yang juga melayani solusi cetak digital dan solusi kreatif bagi pengguna langsung seperti Photobook. Dalam segmen ini juga terdapat bisnis telekomunikasi yang berfokus pada penjualan Voucher Isi Ulang telepon seluler. 4. Other Digital Business Segment Other business segment consists of plate provision, CTP Machine (Computer to Plate), and digital printing machine for industrial needs and also serve digital printing solution and creative solution for direct user such as Photobook. In this segment, there is also the telecommunication business which focus on cell phone recharge voucher sales. 5. Bidang Usaha Bisnis Packaged Food and Drink Divisi ini dimulai sejak 2014 memfokuskan diri di bagian distribusi dan produksi makanan dan minuman kemasan baik untuk lokal maupun impor brand. 5. Packaged Food and Drink Business Segment This division which was established since 2014 focuses in distribution and production of packaged foods and drinks for both local and foreign brand. Target dari divisi ini adalah melakukan produksi dalam negeri, dan melakukan distribusi dan pemasaran makanan dan minuman kemasan ke gerai–gerai ritel modern, termasuk didalamnya 7-Eleven. The target of this division is to conduct domestic production, and to distribute packaged foods and drinks to modern retail outlets, including 7-Eleven. Beberapa jenis produk yang telah dipasarkan diantaranya adalah jus buah dalam kemasan, jelly drinks, kopi dan teh kemasan , dan lain –lain. Some of the marketed products, among others are packaged fruit juice, jelly drinks, packaged coffee and tea, and others. 32 BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business 33 Pada September 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Welch Food Inc (Welch’s) – sebuah perusahaan minuman jus anggur asal Amerika Serikat berdiri sejak 140 tahun yang lalu untuk melakukan produksi dalam negeri, penjualan, distribusi dan pemasaran dengan Welch’s brand di Indonesia. In September 2014, the Company signed a contract with Welch Food Inc (Welch’s) – a 140 years old grape juice beverages Company from USA to carry out domestic production, sales, distribution, and marketing with Welch’s brand in Indonesia. Kerjasama ini dipercaya dapat memberikan sinergi positif terutama untuk bisnis 7-Eleven dalam menyediakan produk berkualitas dengan harga terjangkau bagi konsumen dengan memberikan fleksibilitas tinggi dalam hal inovasi dan differensiasi sekaligus margin yang lebih baik bagi bisnis 7-Eleven. This cooperation is believed to provide a positive synergy, especially for 7-Eleven business in providing quality products at affordable prices for consumers by providing high flexibility in terms of innovation and differentiation as well as better margins for 7-Eleven’s business Menurut data GAPMMI (Gabungan Pengusahan Makanan & Minuman Indonesia) dan ASRIM (Asosiasi Industri Minuman Ringan), total permintaan pasar untuk minuman jus sebesar 999 juta liter/ tahun dengan pertumbuhan sebesar 14% dalam 3 (tiga) tahun terakhir ini. Dalam waktu 3 (tiga) tahun kedepan, Perusahaan menargetkan Divisi ini untuk mencapai 1% market share yang akan memberikan kontribusi sekitar 10% dari total pendapatan perusahaan. According to data from GAPMMI (Indonesian Association of Food and Beverage Entrepreneurs) and ASRIM, total market demand for juice beverages is 999 million liter / year with growth of 14% in last 3(three) years. In the next 3 (three) years, the Company sets target for this Division to reach 1% market share which will contribute about 10% of the Company’s total revenue. BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business 1. PT MODERN SEVEL INDONESIA Bisnis Convenience Store 7-Eleven saat ini merupakan fokus bisnis utama yang dimiliki Perseroan melalui Entitas Anak, PT Modern Sevel Indonesia. Bisnis ini merupakan konsep gabungan antara restoran siap saji dan convenience store yang mengutamakan prinsip convenience (kenyamanan dan kemudahan) bagi pelanggannya. Konsep convenience yang ditawarkan adalah konsep kenyamanan total tanpa kompromi yang mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat kota Jakarta yang terkenal dengan perilaku gaya hidup yang urban, dengan tingkat kesibukan yang sangat tinggi, sehingga membutuhkan produk dan layanan yang dapat membantu meningkat kan kenyamanan dan kebutuhan hidup mereka. 7-Eleven Convenience Store Business is now a major business focus of the Company through the Subsidiary, PT Modern Sevel Indonesia. This business is a combination concept between quick service restaurant and convenience store that prioritizes on the principles of convenience (comfort and convenience) for its customer. The convenience concept offered is total convenience concept without any compromise that can accommodate the needs of Jakarta society with its urban lifestyle behavior and high level of activity resulting in need for products and services that can help improve the comfort and needs of their life. Untuk menjawab kebutuhan masyarakat tersebut, 7-Eleven berusaha memberikan solusi kenyamanan dengan mengambil positioning sebagai Fresh Food Destination Store dengan moto Higienis, Enak dan Cepat, dimana 7-Eleven secara konsisten melakukan inovasi dan berkomitmen untuk menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat urban sehari-hari dengan selalu menyediakan kebutuhan masyarakat akan makanan dan minuman segar dengan keunggulan: • Siap saji; • Memiliki kualitas yang baik; • Memiliki varian yang beragam; • Sehat dan terjamin, aman serta higienis; • Dikemas dalam kemasan yang nyaman dan praktis; To provide the needs of society, 7-Eleven strive to provide the best convenience solution by taking positioning as Fresh Food Destination Store with the motto: Hygienic, Delicious, and Fast, where 7-Eleven consistently innovates and committs in providing people needs of fresh food and fresh beverage with the following excellence: • • • • • Ready to Eat; Has a good quality; Has a diverse variants Healthy and safe to eat as well as hygienic Served in a convenient and practical packaging 34 BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business • Memberikan nilai yang baik dengan harga yang terjangkau; dan • Selalu siap tersedia selama 24 jam. Konsep ini kemudian menjadi awal bagi Perseroan untuk memulai bisnis ritel di Indonesia dengan menggunakan nama waralaba 7-Eleven. Dengan pematangan prinsip convenience dan memposisikan diri sebagai Fresh Food Destination Store,Perseroan telah dengan sukses mengakomodir kebutuhan masyarakat urban Jakarta dan akan terus meningkatkan usahanya untuk terus memberikan pelayanan dan produk-produk terbaik untuk melampaui kepuasan pelanggan. • Provide good value with affordable price; and • Available 24/7 This concept later became the foundation for the Company to start its retail business in Indonesia using the 7-Eleven franchise brands. With the positionin as Fresh Food Destination Store, the Company has successfully accommodate the needs of Jakarta urban society and will continue to improve their effort to provide best products and service to exceed customers satisfaction. VISI DAN MISI Vission and Mission isi ission Menjadi Convenience Store Terbaik di Indonesia. To be the best Convenience Store in Indonesia isi ission 35 Menciptakan Convenience Store yang dekat dengan customer dan memenuhi kebutuhan mereka. To create a Convenience Store that is near and able to fulfill the customer’s needs. BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business Budaya Perusahaan : Corporate Culture : Kepemimpinan yang melayani Servant Leadership Nilai dan Budaya Kerja : Work Values and Culture : Enterpreneur Servant Leadership yang meliputi: • Kemandirian, • Inisiatif, • Perbaikan, • Kehati-hatian, • Pengambil risiko, • Kreatif, • Kecepatan, • Integritas, • Fokus kepada pelanggan, • Akuntabilitas, • Pengenalan, • Keunggulan dalam eksekusi, • Berorientasi kepada orang, • Kerja sama. Entrepreneur Servant Leadership which include: • Independent • Initiative • Improvement • Prudence • Taking risk • Creative • Speed • Integrity • Customer focus • Accountability • Recognition • Excellent execution • People oriented • Team work 36 PT Modern Sevel Indonesia BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business Prinsip dan Pedoman dasar pengelolaan gerai 7-Eleven terdiri dari 5 (lima) bisnis fundamental, yaitu: 1. Kebersihan; 2. Cepat, pelayanan ramah; 3. Nilai; 4. Pilihan Produk; 5. Kualitas. Sebagai pelopor bisnis convenience store di Indonesia, 7-Eleven akan terus memperbaiki pelayanan kepada masyarakat sehingga tetap bisa menjadi bagian dari kehidupan komunitas setempat terutama komunitas urban di Jakarta dan sekitarnya dengan kebutuhan yang tinggi akan kemudahan dan kenyamanan. Hingga saat ini, 7-Eleven terus berupaya untuk mempertahankan penggunaan bahan dengan kualitas terbaik dalam setiap penyajian. Selain itu, 7-Eleven juga konsisten untuk memberi pelayanan terbaik kepada pelanggan dengan prinsip kecepatan, kenyamanan, keramahan layanan dan ketersediaan produk yang segar. 37 Basic principles and guidelines of 7-Eleven outlet management consists of 5(five) business fundamentals, namely: 1. Cleanliness 2. Fast & friendly service 3. Value 4. Assortment 5. Quality As a pioneer of the Convenience Store business in Indonesia, 7-Eleven will continue to improve its service to the community so that 7-Eleven can stay to be part of local community particularly urban communities in Jakarta and it’s surrounding areas with high need for convenience. Until now, 7-Eleven continuously strive to maintain the use of best quality ingredients in every products and services offered. In addition, 7-Eleven is also consistent to carry out the best of service for the customers with fast service the principles of convenience, hospitality and availability of fresh products. Konsep convenience store berusaha diterjemahkan setegas mungkin dalam berbagai cara seperti pemilihan lokasi gerai 7-Eleven yang berprinsip untuk mendekatkan kepada masyarakat. Prinsip tersebut membawa 7-Eleven masuk ke dalam kawasan permukiman dan area publik seperti stasiun kereta api, sekolah dan universitas, gedung-gedung apartemen, pusat perbelanjaan, perkantoran dan tempat-tempat lainnya. The convenience store concept is strictly translated in every way, therefore site selection of 7-Eleven outlets always uphold the principle to bring 7-Eleven closer to people. This principle has brought 7-Eleven to residential areas and public areas like train stations, schools and universities, apartments, shopping malls, office buildings, and other places. Prinsip lain yang selalu diterapkan 7-Eleven adalah pelayanan terbaik dari karyawan kepada konsumen yang menjadi pelanggan. Karyawan akan melayani dengan ramah, santun dan cepat, sehingga membuat perasaan konsumen merasa nyaman dan puas. Karyawan juga akan berusaha menerima informasi dalam bentuk apapun dari konsumen sehingga bisa Another principle which is always applied by 7-Eleven is the best service from employees to the customers. Our employee will serve with friendly polite attitude, in a timely manner so that the customers will feel comfortable and satisfy. Employees will try to receive any kind of information from the customers to get useful information to improve 7-Eleven’s service. PT Modern Sevel Indonesia BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business memberi masukan untuk peningkatan layanan 7-Eleven. Terakhir, bentuk pelayanan terbaik adalah memastikan produk yang disajikan masih segar, enak dan terjaga kebersihannya. For the last, the best kind of service is to make sure the products are presented in fresh, clean, and hygienic condition. Perseroan menyusun konsep retail 7-Eleven di Indonesiasebagai penggabungan antara konsep minimarket dan restoran siap saji. In establishing the 7-Eleven retail concept in Indonesia, The Company combines the concept of minimarket with QSR ( Quick Service Restaurant). Sebagian besar area 7-Eleven didedikasikan untuk program makanan dan minuman segar. Hal ini sejalan dengan kontribusi penjualan yang didapat dimana kontribusi makanan dan minuman segar mendominasi penjualan di 7-Eleven. 7-Eleven fokus dalam inovasi dan differensiasi makanan dan minuman segar dengan mengusung prinsip “Higienis, Enak & Cepat” dalam setiap produk penawarannya. 7-Eleven juga berkomitmen untuk memberi kemudahan kepada konsumen dalam mencari produk yang diinginkan melalui kemasan produk yang tepat dan memberikan kenyamanan. Most area of 7-Eleven are dedicated for fresh food and proprietary beverages programs. This focus is in line with the sales contribution where fresh food and proprietary beverages dominate the sales in 7-Eleven. 7-Eleven focuses on continues innovation and differentiation in providing fresh food and beverages that are “ Hygiene, Delicious and Fast”. 7-Eleven also commits to give convenience to customers through its product display and packaging. Selain fokus kepada makanan dan minuman segar yang “Higienis, Enak dan Cepat”, berbagai layanan terus ditambahkan dan ditingkatkan di dalam gerai-gerai 7-Eleven seperti free Wifi, pemesanan taxi Bluebird, ATM, jasa kurir pengiriman , jasa laundry dan berbagai layanan pembelian produk digital melalui digital kiosk. In addition, 7-Eleven also focuses on adding and improving services that enhance customers convenience. Such service includes free Wifi, Bluebird taxi ordering, ATM, courier service, laundry service and other digital products and services that can be purchased from Sevelin digital kiosk. 7-Eleven secara konsisten akan terus berusaha memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah. 7-Eleven will consistently focus to ever changing needs from its fulfill the customers. 38 BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business 5 PAKET UNGGULAN 7-Eleven TOP 5 BEST SELLER at 7-Eleven 39 BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business Highlight tahun ini adalah penyelesaian tahap dua dari Central Kitchen ( PT FFI tahap 2) di Desember 2014 yang diperlengkapi dengan teknologi dan mengikuti saran dari Warabeya Nichiyo Co Ltd - perusahaan asal Jepang yang merupakan ekslusif central kitchen dari 7-Eleven Jepang. Hal ini diyakini akan meningkatkan kualitas, kuantitas dan variant fresh food untuk dapat bersaing secara kompetitif dipasaran. Highlights of this year was the completion of phase two of the Central Kitchen (PT FFI phase 2) in December 2014 which also advised and equipped by Warabeya Nichiyo Co. Ltd technology - a Japanese based company which is the exclusive central kitchen of 7-Eleven Japan. This completion is also believed to improve quality, quantity, and variants of fresh foods to be able to compete competitively in the market. Di tahun ini , seperti tahun-tahun sebelumnya dimana bisnis 7-Eleven difokuskan kepada penjualan Fresh Food dan Proprietary Beverages, berbagai produk baru dikeluarkan untuk memenuhi berbagai pilihan selera konsumen dari segenap lapisan. This year, identical to previous years where 7-Eleven business is focused in fresh foods and drinks sale, new variant products were brought to meet the customer’s various taste from every level of society. Makanan & Minuman Segar Siap Saji Gerai 7-Eleven berinovasi dengan terus memperbarui varian makanan maupun minuman sesuai dengan kebutuhan yang juga berubah. Salah satu keunggulan Gerai 7-Eleven adalah tersedianya aneka varian makanan maupun minuman siap saji dan hanya tersedia di 7-Eleven antara lain: a. Aneka minuman panas dan dingin seperti aneka jenis kopi dan teh yang diseduh langsung, Slurpee, Gulp, es coklat dan aneka jus. b. Aneka roti dan donat termasuk kue. c. Big Bite Hot Dog. d. Berbagai aneka makanan seperti aneka paket nasi bento dengan lauk, pasta, lasagna, ayam goreng, chicken katsu, ebi katsu. e. Berbagai macam produk baru : - Premium produk Bento (Gyudon Ricebowl, Yakitori Fried Rice, Yakiniku Ricebowl, dan lain-lain). - Premium Bakery : Chocolate Puff Pastry, Choco Sand Cake Bread, Cheese Custard Pie, dan lain-lain - Nasi Tenggo, Pizza, Spicy Tuna Soft Bagel. f. 5 paket unggulan 7-Eleven adalah: “KOPDAR”, “PADUKA”, “PANASQU”, “DOREMI”, dan “BIG DEAL”. g. Memperkenalkan minuman dalam kemasan dengan menggunakan Private Label 7-Select: Vanilla Smooth Latte dan Green Tea Latte. Fresh Foods and Fresh Beverages 7-Eleven innovates by continuously updating variant of food and beverages in accordance with the society’s ever-changing needs. Strong convetitive advantage of 7-Eleven outlets are the availability of variant of fresh food and beverage which only available at 7-Eleven, among others: a. Various beverages such as various types of fresh coffee and tea, Slurpee, Gulp, iced chocolate, and juices. b. Various type of breads, donuts, and cakes. c. Big Bite Hot Dog. d. Various fresh foods such as bento rice with side dish, pasta, lasagna, fried chicken, chicken katsu, ebi katsu. e. New Product line: - Premium Bento products (Gyudon Ricebowl, Yakitori Fried Rice, Yakiniku Ricebowl, etc). - Premium Bakery : Chocolate Puff Pastry, Choco Sand Cake Bread, Cheese Custard Pie, ect. - Nasi Tenggo, Pizza, Spicy Tuna Soft Bagel. f. Top 5 best seller at 7-Eleven: “KOPDAR”, “PADUKA”, “PANASQU”, “DOREMI”, and “BIG DEAL”. g. Introduced bottled drink using 7-Select private label: Vanilla Smooth Latte and Green Tea Latte. 40 41 BIDANG USAHA PERUSAHAAN DIGITAL SRVICES Company’s Line of Business Layanan Sevelin Digital Kiosk • Pembayaran Listrik, Air & Gas • Pembelian pulsa telpon • Pembelian pulsa internet • Pembelian tiket kereta api • Pembelian tiket event seperti konser , event lari, seminar, etc • Pembelian tiket pesawat bekerja sama dengan Aerowisata • Pembelian paket-paket wisata • Pembelian software Windows • Pembelian Jasa Asuransi • dan lain-lain Sevelin Service in Digital Kiosk • Electricity, Water & Gas payment • Telephone credit purchase • Internet credit purchase • Train ticket purchase • Event ticket purchase, such as concert ticket, run event, seminar, etc. • Plane ticket purchase, in cooperation with Aerowisata • Tour packages purchase • Windows software purchase • Insurance purchase • etc Layanan 24 Jam untuk Kenyamanan Konsumen • ATM (Anjungan Tunai Mandiri) • Laundry • Jasa Layanan Kurir • Pemesanan taksi Bluebird (24 jam) • Jasa pelayanan Kurir (Courier Service) bekerjasama dengan NEX Logistic • Photo & Document Service Solution berupa cetak photo untuk ID, photo copy, cetak flyers dan sebagainya 24 Hours Service for Customer’s Convenience • ATM (Anjungan Tunai Mandiri) • Laundry • Blue Bird taxi reservation service(24 hours) • Courier service • Photo & Document service solution such as photo print for ID, photocopy, flyers, and so forth 42 BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business PT Fresh Food Indonesia 43 PT Fresh Food Indonesia adalah entitas anak dari Perseroan yang merupakan pabrik makanan yang memproduksi dan menyediakan produk-produk makanan segar yang dijual di gerai-gerai 7-Eleven. Dengan rampungnya pabrik makanan tahap dua ini, produksi makanan segar dapat mencapai 150.000 ribu unit/hari, terdiri dari berbagai macam varian roti dan makanan segar lainnya seperti Rice Bowl, Nasi Ayam dan Bento, berupa makanan olahan seperti nasi, daging, dan lain-lainnya. Kapasitas produksi pabrik selama 2014 dengan diselesaikannya tahap kedua pada Desember 2014 mampu memasok sampai total 500 gerai 7-Eleven. PT Fresh Food Indonesia is a Companys Subsidiaries which produces and provides products which are sold in 7-Eleven outlets. With the completion of this central kitchen phase 2, production can reached up to 150 thousand unit/day, consisting of bakery variants, like sweet bread and pastry and fresh processed food like rice, meat, in various Rice Bowl and Bento Box and others. With the completion of phase two in 2014, PT Fresh Food Indonesia now can supply a total of 500 7-Eleven outlets. Pabrik makanan tahap 2 ini sudah tidak menggunakan banyak unsur manual lagi dan banyak menggunakan mesin otomatis. Melalui pabrik baru tersebut, Perseroan membidik peningkatan jumlah produksi dan menambah produk baru makanan segar lebih banyak lagi. Sehingga, konsep fresh food destination bisa ditingkatkan lagi. This central kitchen phase 2 does not use many manual element, and switched to automated machinery instead. Through this new central kitchen extension, the Company aims for increase in number of production and provide more new fresh food products. Therefore, the fresh food destination concept can be improved even more. BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business Dalam saat bersamaan, kehadiran pabrik baru juga mampu meningkatkan item makanan atau minuman yang dijual di gerai dengan rencana produksi 200 – 300 item baru dalam jangka waktu 2-3 tahun ke depan unit yang ditingkatkan mencakup produk makanan premium seperti daging sapi ataupun seafood yang secara kontinu akan terus ditingkatkan hingga bisa menambah jumlah unit makanan segar di gerai 7-Eleven. At the same time, the presence of this new plant is also able to increase number food or beverage items sold in outlets with production plans of 200-300 new items within the next 2-3 years. Increased Item includes premium food products such as beef or seafood which will continuously be improved to add the number of Fresh Food items at 7-Eleven outlets. Dalam hal teknologi dan operasionalnya, Perseroan bekerja sama dengan Warabeya Nichiyo Co Ltd, produsen makanan olahan segar dari Jepang yang menjadi pemasok untuk makanan segar di seluruh Gerai 7-Eleven di Jepang. Melalui kerja sama tersebut, Perseroan fokus untuk meningkatkan kapasitas produksi lebih banyak, sehingga pelayanan kepada konsumen bisa lebih baik lagi. The Company cooperates with Warabeya Nichiyo Co Ltd in its technology and operational process. Warabeya is a manufacturer of fresh processed foods from Japan which is a supplier for fresh foods in all 7-Eleven outlets throughout Japan. Through this cooperation, the Company focuses to increase number of production capacity, to provide better service for the customers. Selain pabrik baru, Perseroan juga mengembangkan Central Warehouse untuk penataan manajemen gudang yang lebih baik. Other than new factory, the Company also develops Central Warehouse for better warehouse management structure. 44 BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business 5 Hektar area di Jakarta Timur - memberikan kemudahan dan kecepatan pengiriman Commissary Bakery Commissary and Distribution Center Informasi System dan Teknologi Information Systems and Technology Penggunaan teknologi mutakhir untuk mendukung operasional toko 7-Eleven 45 BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business PT Modern Internasional Bisnis lain Perseroan masih memberikan kontribusi yang positif mengingat Perseroan mendominasi produk-produk utama dari segmen usaha, antara lain; menjadi distributor tunggal produk-produk dengan merek seperti Fujifilm, Shimadzu dan Ricoh di Indonesia. Pada bidang bisnis Imaging, Perseroan dan Entitas Anak berfokus pada produk-produk yang mempunyai margin tinggi dengan tetap melakukan ekspansi dibidang medical imaging. Secara lebih terperinci, aktivitas-aktivitas yang ditempuh unit usaha Perseroan ini mencakup hal-hal sebagai berikut: The Company’s other business still contributed positively considering the Company dominate major products from business segment, among others; became the sole distributor of products with brands like Fujifilm, Shimadzu and Ricoh in Indonesia. In the field of Imaging business, the Company and its Subsidiary focuses on products that have high margin by keep in doing expansion in the field of medical imaging. In detail, the activities taken by the Company’s business units include the following: a. Bidang Usaha Medical Pertumbuhan perekonomian serta kelompok ekonomi menengah Indonesia memberikan dampak yang positif bagi pertumbuhan rumah sakit dan klinik baru serta perkembangan peningkatan prasarana fasilitas rumah sakit dan klinik yang sudah ada. Hal ini merupakan peluang bisnis bagi Perseroan sebagai penyedia sistem Fujifilm Computed Radiography (FCR), di mana penerapan sistem FCR mampu mengubah pelayanan radiologi konvensional menjadi digital sesuai dengan perkembangan teknologi digital di bidang kesehatan. a. Medical System Division Economic growth as well as Indonesian middle income groups provides a positive impact on the growth of new hospitals and clinics as well as the development & improvement of existing facility infrastructure inside hospitals and clinics. This is a business opportunity for the Company as a provider of Fujifilm Computed Radiography (FCR) system, where the implementation of FCR system is capable of changing the conventional radiology services to digital in accordance with the development of digital technology in the field of health. Di samping sebagai penyedia peralatan sistem FCR dengan kapasitas besar untuk rumah sakit serta peningkatan fasillitas kesehatan berkapasitas besar yang sudah ada, salah satu produk utama Perseroan adalah FCR Prima_T yang memiliki kemampuan memadai dan sesuai untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit dan klinik yang dalam skala menengah dan kecil. Other than as a provider of FCR system equipment with large capacity for hospitals as well as existing health facilities improvement. one of the Company’s main product is FCR_Prima_T which has the same capability and suitable for the needs of small to medium scale hospitals & clinics 46 BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business PT Modern Internasional Divisi ini juga telah melakukan penandatanganan MOU dengan Sirona Dental Company, brand terpercaya dan terkemuka dari Jerman, untuk melakukan kerjasama distribusi khusus untuk produk dental imaging yaitu Panoramic Chephalometri dan Dental X-ray. Perseroan merupakan distributor tunggal dari Sirona Dental Company untuk Imaging Product ini. Penjualannya akan ditargetkan kepada bagian radiologi rumah sakit, klinik, dan laboratorium baik swasta maupun pemerintah. This division has also signed a MoU with Sirona Dental Company, a reliable and reputable brand from Germany, to cooperate in a special distribution for dental imaging products namely Panoramic Chephalometri & Dental X-ray. The Company is the sole distributor of Sirona Dental Company for this Imaging Product. The sale will be targeted to the hospital radiology department, clinics, and private and government laboratories. Jenis produk yang dipasarkan oleh divisi medical system yaitu, a. Mobile X-ray; b. General X-ray; c. Fluoroscopy dan Angiography/Cath lab system dari Shimadzu Japan; d. Computed Radiography; e. Digital Radiography serta PACS (Picture Archiving & Communication System) dari Fujifilm Japan; f. Dental Imaging Digital 2D & 3D; g. X-ray Dental Unit; dan h. Digital sensor dari Sirona Germany. Types of product market by the medical system division, among others: a. Mobile X-ray b. General X-ray c. Fluoroscopy and Angiography/Cath lab system from Shimadzu Japan d. Computed Radiography e. Digital Radiography as well as PACS (Picture Ar chiving & Communication system) from Fujifilm Japan f. Digital Dental Imaging 2D & 3D g. X-ray Dental Unit, and h. Digital sensor from Sirona Germany Untuk mempertahankan posisi Perseroan di Medical Division, Perseroan akan tetap mempertahankan aktivitas-aktivitas yang selama ini telah dilakukan seperti : 1. Mencari principal-principal yang terkait dengan medical imaging di bidang radiologi guna melengkapi roduk-produk imaging yang sudah ada. 47 To maintain the Company’s position in Medical Division, the Company will continue to maintain the activities that has been carried out so far, such as: 1. Looking for principles related with medical imaging in the field of radiology to complement existing imaging products BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business PT Modern Internasional 2. Melakukan aktivitas pemasaran guna mendorong peningkatan perubahan penerapan teknoligi digital dalam bidang radiologi dengan produk produk ungulan digital seperti FCR (Fuji Computed Radiography) system, DR (Digital Radiography) system termasuk didalamnya digital dental imaging Sirona. 3. Intensif melakukan demo-on-site pada target prospek di rumah sakit atau klinik-klinik serta secara aktif berpartisipasi dalam pameran peralatan kesehatan baik ditingkat daerah maupun nasional terutama yang diselengarakan oleh PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) seperti Hospital Expo yang diselengarakan setiap tahun, PDSRI (Persatua Dokter Spesialis Radiologi Indonesia) pada kegiatan PIT (Pekan Ilmiah Tahunan), pertemuan organisasi PARI (Persatuan Ahli Radiografi Indonesia), serta organisasi atau perkumpulan bidang kesehatan terkait lainnya. 4. Mengadakan pameran dan open house secara rutin dengan menyediakan showroom serta unit demo yang memadai. 5. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia baik pada sales force maupun after sales service melalui pelatihan secara berkala dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. 2. Perform marketing activities in order to support the improvement of change in digital technology implementation in the field of radiology with featured digital products such as FCR (Fuji Com puted Radiography) system, DR (Digital Radiogra phy) system and also Sirona digital dental imaging. 3. Intensively perform on-site-demonstration on the prospect target at the hospital or clinics, as well as actively participate in the exhibition of medical equipment at both local and national level, especially one that is held by PERSI (Indonesian Hospital Association), like Hospital EXPO which is held once a year, PDSRI (Indonesian Radiology Specialist Association) on PIT (Annual Scientific Week), PARI (Indonesian Radiography Experts Association) meeting, and other related organization in the field of health. 4. Holding open house events and exhibitions regularly by providing showrooms and adequate demo units. 5. Increasing the capacity of human resources in both the sales force and after sales services through regular trainings in order to provide the best service to customers. 48 BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business 49 b. Divisi Bisnis Lainnya b. Other Business Division Divisi ini terdiri dari segmen Graphic Art yang berorientasi pada cost saving solution dalam bisnis pre-press printing untuk pelanggan-pelanggan yang bergerak di komersial printing, publishing printing dan packaging printing. Pada prinsipnya divisi Graphic Art memiliki “one stop solution printing” yang menyediakan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga bersaing di pasar. This division consists of Graphic Art BusinessSegment which focuses on cost-saving solution in pre-press printing for customers whose business is engage in commercial printing, publishing printing and packagin printing. In principle, this division has “one stop solution printing” which provide high quality product with competitive price in the market. Di dalam bisnis ini juga terdapat segmen Digital Photo Imaging dengan produk-produk yang dihasilkan sebagai berikut: a. Produk yang memberikan keuntungan yang tinggi seperti kanvas, photobook, dan lainnya sesuai kebutuhan pelanggan. b. Menyediakan jajaran produk solusi cetak photo digital print tanpa bahan kimia seperti Frontier S (DX100) yang ramah lingkungan, investasi yang terjangkau, perawatan yang mudah, dan mem butuhkan ruangan yang tidak besar sehingga dapat mengurangi biaya operasional pelanggan. c. Menyediakan jajaran produk Instax Camera dalam rangka memenuhi permintaan pasar, seperti Instax Mini 25s, Instax Mini 210, Instax Mini 7s Panda, Instax Mini Helo Kitty serta Instax 8s. Produk ini diminati oleh kalangan muda dan menjadi tren di Indonesia. d. Memberikan solusi cetak untuk pelanggan yang mempunyai kebutuhan cetak yang banyak dengan mesin cetak seri Frontier 5500R. e. Mengembangkan solusi cetakan untuk pasar studio, outlet dan acara spesial seperti acara ulang tahun, pernikahan, dan lainnya, dengan produk In this other business, there is also Digital Photo Imaging Segment, with the product line up as follows: a. Products which bring high profits, such as canvases, photobook, and others in accordance to the customers’ needs. b. Lineup of digital print solution without chemical, such as Frontier S ( DX100), which is environment-friendly, affordable for investments, easy to be maintained, and capable to reduce customer operational cost by consuming less space. c. Instax Camera line up to meet the market’s demands, such as Instax Mini 25s, Instax Mini 210, Instax Mini 7’s Panda, Instax Mini Hello Kitty, and Instax 8s. These products are popular among the youth and have become a trend in Indonesia. d. Printing Solution with printing machine series Frontier 550R for customers in need of large num ber of printing. e. Development of printing solution for market segment of studio, special outlet, and events such as birthday parties, wedding, and others, with BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business Quick Print Station ASK 300 yang menghasilkan photo print berkualitas. f. Pelayanan purna jual dengan menawarkan kontrak service dengan pelanggan yang bertujuan untuk memberikan kepastian pelayanan purna jual. g. Menyediakan produk-produk Digital Imaging lainnya, seperti Instax product. Quick Print Station ASK 300 product capable to produce high quality photo print. f. Focus in after sales service by offering service contract to the customers which aims to provide guarantee on after sales service. g. Provide other Digital Imaging products, such as Instax Products. Untuk mempertahankan posisi Perseroan di Graphic Art, Perseroan akan tetap mempertahankan aktivitasaktivitas yang selama ini telah dilakukan seperti : 1. Fokus pada cost saving solution untuk pelanggan melalui plate CTP dengan berbagai tingkat kualitas sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 2. 2.Memasarkan produk yang meliputi: a. Produk peralatan: Thermal Plate Recorder Luxel Series, CTP Plate Processor Grafmac Series, Wide Printer. b. Produk bahan baku: CTP/CTCP Plate, Chemical Plat Processor dan Tinta UV Sericol. 3. Melakukan presentasi dan demo produk, open house dan mini roadshow di cabang-cabang besar seperti Yogyakarta, Surabaya dan Makasar. 4. Berpartisipasi dalam pameran besar seperti FGD (Forum Grafika Digital). 5. Mengembangkan solusi yang efisien dan efektif dengan cara mengoptimalkan produksi dan kualitas serta otomatisasi kontrol dari input sampai dengan output (mesin, software, peralatan kontrol dan consumable) sehingga dapat menghasilkan output yang optimal dengan kualitas yang baik. To maintain its position in Graphic Art, the Company will retain the activities that have been carried out such as: 1. Focus on cost saving solution for customers through CTP plate with various levels of quality according to customer requirements. 2. Market high quality product which include: a. Equipment: Thermal Plate Recorder Luxel Series, CTP Plate Processor Grafmac Series, Wide format Aquity Digital LED printer dan Flatbed Printer. b. Consumable: CTP/CTCP Plate, Chemical Plat Processor dan Tinta UV Sericol. 3. 3.Conduct presentations and product demon strations, open houses and mini roadshow in large branches such as Yogyakarta, Surabaya and Makassar. 4. Participate in major exhibitions such as FGD (Digital Graphic Forum). 5. Develop an efficient and effective solution by optimizing the production and quality as well as automation control from the input to the output (engine, software, control equipment and consumables) so as to produce the optimum output with good quality. 50 PT Modern Data Solusi 50 Saat ini perkantoran modern sangat membutuhkan solusi untuk mengembangkan sistem IT yang tepat bagi pengembangan bisnis serta memiliki nilai efisien yang maksimal dalam hal pengaturan manajemen dokumen. Hal ini menjadi peluang bagi Perseroan untuk mengembangkan bisnis ke arah yang menguntungkan. PT Modern Data Solusi sebagai entitas anak kemudian didirikan untuk menjawab peluang bisnis tersebut. Hingga saat ini, PT Modern Data Solusi dikenal sebagai penyedia solusi manajemen dokumen yang berbasis IT, security dan networking terkemuka di Indonesia. Nowadays modern office desperately need a solution to develop appropriate IT systems for business development and has maximum efficiency value in terms of document management settings. This became an opportunity for the Company to develop the business into a profitable direction. PT Modern Data Solutions as a subsidiary subsequently established to answer these business opportunities. Until now, PT Modern Data Solutions is known as a famous solution provider of IT-based document management, security and networking in Indonesia. Entitas anak memiliki 3 Pilar Bisnis, antara lain: 1. Konsep berupa integrasi printing service yaitu, “Print On Demand” dengan menggunakan Mesin RICOH Pro C5100S. Produk ini memenuhi kebutuhan dalam proses pencetakan mulai dari cetak photo, brosur, menu baik dalam jumlah banyak maupun sedikit, yang dapat diakomodasi secara cepat, berkualtas dan dengan harga yang terjangkau. 2. Multi Function Product (MFP) dengan target perkantoran, jaringan Rumah Sakit, Jaringan perbankan, dengan menyediakan jasa document dan office solution, yaitu produk baik piranti keras (hardware) maupun piranti lunak (software). Piranti untuk office solution meliputi piranti lunak yang digunakan untuk Cost Recovery, Cost Accounting, Optical Character Recoqnition, Mobile Printing, Document Managemen System, FaxAdvance Management, Mobile Device Printing, dan lain sebagainya. 3. Produk-produk lainnya meliputi: GW + Keyboard Usage, USB Print & Scan, Tilt LCD (Disable Subsidiaries have 3 Pillars of Business, among others: 1. Integrated printing service, namely “Print On Demand”, with RICOH Pro C5100S machine. This product fulfils the need in printing process, from photo, brochure, and menu printing in large and small quantity and can be quickly accommodated with ensured quality and affordable price. 2. Multi Function Product (MFP) which targets offices, Hospital and Bank Offices Network, Bank Offices, Hospital Networks, and Banking Networks by providing document and office solution service in the form of both hardware and software products. Software products for office solution includes one used for Cost Recovery, Cost Accounting, Optical Character Recognition, Mobile Printing, Document Management System, Fax Advance Management, Mobile Device Printing, and others. 3. Other products such as: GW + Keyboard Usage, USB Print & Scan, Tilt LCD (Disable Support), SDCard Support for scanning & printing, Air Print, BIDANG USAHA PERUSAHAAN Company’s Line of Business Support), SD-Card Support untuk scan dan print, Air Print Direct Print Feature with iOS Device (iPad dan iPhone), IT Infrastructure & services, GSS New System, Graphic Ordering Tablet, dan Hand Held Terminal. Direct Print Feature with iOS Device (iPad & iPhone), IT Infrastructure & Services, GSS New System, Graphic Ordering Tablet, and Hand Held Terminal. Untuk mencapai target pada perkantoran modern (corporate) dan pengembangan sistem teknologi informasi (IT) 7-Eleven, Perseroan menyiapkan langkah-langkah berikut: To reach the target in a modern office (corporate) and the development of information technology systems (IT) 7-Eleven, the Company prepared the following steps: 1. Fokus distribusi melalui penjualan dan sewa untuk produk MFP ( Multi Function Printer) baik Color maupun B&W dengan kapasitas 20ppm – 55ppm dipasarkan sebagai solusi dari kebutuhan perkantoran modern, yang diantaranya adalah memberikan solusi Accounting Management, Document Management, Remote & Hotspot Printing. Selain itu di lini produk MFP ini juga difokuskan pengembangan MFP dengan meng gunakan OS Android. 2. Pengembangan lini bisnis produk MFP ini telah berhasil melakukan kontrak kerja sama dengan perusahaan–perusahaan yang baik yang mempunyai banyak cabang perkantoran yang terintegrasi antara satu dengan yang lainnya, diantaranya adalah Huawei Indonesia, Asuransi Jaya Proteksi, Wallstreet Indonesia, Jakarta MRT, AXA Insurance, Standard Chartered Bank, Nike Indonesia, PUSRI dan lain-lain. 3. Distribusi penjualan lini produk MFP ini ditarget kan sebanyak 1000 unit di 2014 atau 11,7 % dari total market share. 4. Dengan diluncurkannya konsep baru untuk integrasi printing service yaitu ”Print On Demand” (POD) dengan menggunakan mesin RICOH jenis Cherish, dimana dengan konsep ini segala jenis kebutuhan akan cetakan mulai dari cetak photo, brosur, menu baik dalam jumlah banyak maupun sedikit dapat diakomodasi secara cepat, berkualitas dan dengan harga yang terjangkau. Di tahun ini juga, lini produk POD ini juga terus dikembangkan dan difokuskan dengan menargetkan agen-agen photo maupun agenagen percetakan. Adapun target dari lini product POD ini ditargetkan sebanyak 42 unit di tahun 2014. 5. Dalam kegiatan pemasaran, Entitas Anak ini aktif melakukan pameran dan roadshow dari kantor ke kantor di Jakarta , maupun di kota-kota besar diluar Jakarta dan Jawa, seperti Yogyakarta, Surabaya, Bali, Makassar dan lainnya. Salah satu diantaranya adalah melakukan joint show dengan Uchida Post Press Corp Japan. 6. Penerapan Hybrid Technician, dimana teknisi Ricoh mempunyai kemampuan IT dan technical yang baik juga terus dikembangkan. Bekerja sama dengan partner 7-Eleven seperti NEC, NRI dalam rangka mengembangkan sistem IT terpadu untuk memenuhi kebutuhan ekspansi gerai 7-Eleven yang merupakan layanan baru di gerai-gerai 7-Eleven saat ini. 1. Focus of distribution through sales and leases for MFP products, both color or B&W with the capacity of 20ppm-55ppm marketed as the solution of modern office’s needs, which is to provide solution for Accounting Management, Document Management and Remote & Hotspot Printing. In addition, in this MFP Product line also focused on the development of MFP using Android OS. 2. The development of MFP Products business line has successfully made cooperation contracts with good companies that have many branch offices and fully integrated with each other, among others are Huawei Indonesia, Asuransi Jaya Proteksi, Wallstreet Indonesia, Jakarta MRT, AXA Insurance, Standard Chartered Bank, Nike Indonesia, PUSRI, and others. 3. Sales Distribution of this MFP Product line is targeted at 1.000 units in 2014 or 11.7% from total market share. 4. With the launch of new concept for integrated printing service “Print On Demand” (POD) by using the RICOH machine-type Cheris, where with this concept, all kind of needs of prints starting from photo printing, brochure, menu, either in large or small quantity can be accommodated quickly, in high quality, and at an affordable price. 5. In marketing activities, the Subsidiary is active in conducting exhibitions and roadshows fromoffice to office in Jakarta, as well as in major cities outside of Jakarta and Java, such as Yogyakarta, Surabaya, Bali, Makassar and others. One of them is by conducting a joint show with Uchida Post Press Corp Japan. 6. The implementation of Hybrid Technician, where the Ricoh technicians have good IT & Technical abilities and continues to be developed, cooperate with 7-Eleven’s partner such as NEC, NRI in order to develop integrated IT system to meet the needs in expansion of 7-Eleven outlets which is a new service in 7-Eleven outlets. 51 D. VISI DAN MISI Vission and Mission Visi: “Keep Fighting & Win” 51 Repositioning Business Re-positioning Business Mereposisi bisnis Perseroan untuk fokus pada bisnis ritel dan Industri Imaging. Repositioning the Company’s business to focus on retail business and Imaging Industry. Reinvent Business Re-invent Business Menata ulang strategi bisnis melalui direct distribtion system (sistem distribusi langsung) dan marketing strategy (strategi pemasaran). Reinventing business system through direct distribution system and marketing strategy Reengineering Business Process Business Process Re-engineering Melakukan perubahan sistem dan prosedur menjadi lebih singkat, cepat, tepat, agar keputusan dapat dijalankan dengan cepat dan efisien. Making changes to systems and procedures to be shorter, faster, accurate, so that decisions can be implemented quickly and efficiently. Right Sizing Right Sizing Menata ulang biaya-biaya Perseroan agar tepat dan sesuai dengan pemasukan, prioritas dan potensi bisnis Perseroan. Re arranging the Company’s business expenses to match its revenues, priorities, and business potentials. Resource Allocation Resource Allocation Menata ulang alokasi sumber daya (manusia, dana, dan waktu) untuk bisnis-bisnis dan unit usaha yang berpotensi untuk meningkatkan kinerja Perseroan. Re arranging resources allocation (human, fund, and time) for potential business units which can improve the Company’s performance. Restructure Organization Re-structure Organization Menata kembali struktur organisasi perusahaan, menempatkan sumber daya manusia yang tepat pada tempatnya dan dalam jumlah yang tepat sehingga struktur organisasi akan efisien dan non birokratik. Re arranging the organizational structure of the Company, placing human resources in the right place and at an adequate number, resulting in efficient and non-bureaucratic organization structure. E. STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure 52 F. PROFILE DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Profile Achmad Fauzi Hasan Komisaris Utama / President Commissioner Warga negara Indonesia, 62 tahun. Menjabat Komisaris Utama sejak 26 Juni 2007. Achmad Fauzi Hasan pernah menjabat sebagai Dewan Komisaris Independen Perseroan hingga 2012. Beliau mulai bergabung dalam kepengurusan Perseroan di tahun 1990 sebagai Direktur dan pada 2007 diangkat menjadi Dewan Komisaris Utama Perseroan. Sebelumnya pernah merintis karir dibidang manajemen Keuangan dan Akunting Bank Dagang Negara yang bertempat di Kantor Pusat Urusan Luar Negeri dari tahun 1974 hingga 1980. Beliau juga pernah mengemban tanggung jawab menjadi Cost Accountant di perusahaan Farmasi Nordmark, Werke Gmbh pada tahun 1980 hingga 1981, dilanjutkan pada tahun 1981 hingga 1982 menjabat sebagai Accountant di PT Broken Hill Pty Indonesia. Pria kelahiran Cirebon tahun 1953 ini juga pernah mengembangkan karirnya di PT Richardson – Vicks Indonesia pada tahun 1982 hingga 1988, menjabat sebagai Accounts Manager dan Finance Manager PT Bhumyamca Sekawan (Sime Darby Group Associate) pada tahun 1988 hingga 1990. Beliau meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi Perusahaan dari Universitas Krisnadwipayana ditahun 1980. Indonesian Citizen, age 62. Appointed as President Commissioner since June 26, 2007. Achmad Fauzi Hasan has served as the Company’s Independent Commissioner until 2012. He began to join the Company’s management in1990 as Director and in 2007 He was appointed as the Company’s President Commissioner. His previous career is in the field of Financial Management and Accounting of Bank Dagang Negara which is housed at the Head Office for Foreign Affairs from 1974 to 1980. He used to be Cost Accountant at Pharmaceutical Nordmark, Werke Gmbh in 1980 to 1981, continued in 1981 to 1982 as Accountant at PT Broken Hill Pty Indonesia. The man who was born in 1953 in Cirebon also began his career in Richardson – Vicks Indonesia in 1982 until 1988, he served as Accounts Manager and Finance Manager of PT Bhumyamca Sekawan (Sime Darby Group Associate), in 1988 - 1990. He pursued his Bachelor Degree of Corporate Economy from Krisnadwipayana University in 1980. 53 Chao Shern Yuan Komisaris / Commissioner Warga negara Singapura, 66 tahun. Chao Shern Yuan bergabung dengan Perseroan sejak 2005 sebagai Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha. Kemudian beliau diberikan tanggung jawab untuk menjadi Komisaris Perseroan pada 26 Juni 2007. Beliau pernah merintis karir sebagai Consumer Banking Executive di Industrial and Commercial Bank Singapura dari tahun 1969 hingga 1974, sebagai Asisten Manajer di Overseas Union Trust Singapura di tahun 1975. Pada tahun 1976 hingga 1978 juga pernah menjabat sebagai Staff Promosi Perdagangan, Departemen Perdagangan Singapura, dan pernah juga menjabat sebagai Sekretaris Komersial di Kedubes Singapura untuk Tokyo dan Jakarta selama 12 tahun yakni dari 1978 hingga 1990. Dari tahun 1990 hingga 2001 beliau menjabat sebagai Direktur PT Bali Permai International, kemudian di tahun 2001 hingga 2004 beliau mengemban jabatan yang sama di PT Indovikers Furnitama. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi Perusahaan dari University of Singapura di tahun 1975. A 66 years old Singaporean citizen. Chao Shern Yuan joined the Company in 2005 as Marketing and Business Development Director, then he was assigned to be the Company’s Commissioner on June 26, 2007. He started off his career as a Consumer Banking Executive in the Industrial and Commercial Bank of Singapore from 19691974, as the Assistant Manager at the Overseas Union Trust Singapore in 1975, as the staff for Trade Promotion for the Singapore Trade Affairs from 1976 to 1978, as the Commercial Secretary for the Singaporean Embassy in Tokyo and Jakarta from 1978 to 1990, as the Director of PT Bali Permai International from to 1990-2001, as the Director of PT Indovikers Furnitama from 2001 to 2004. He pursued his Bachelor Degree of Corporate Economy from University of Singapore in 1975. Anthony Chandra Komisaris Independen / Independent Commissioner Warga negara Indonesia, 52 tahun. Anthony Chandra menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 20 Juni 2012 setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT. Senatama Tunggal Persada di tahun 2003 serta Komisaris PT. Hasta Prima Industri pada tahun 2004. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Widya Mandala, Surabaya di tahun 1987. A 51 years old Indonesian citizen. Anthony Chandra is assigned as the Company’s Commissioner since June 20, 2012 after initially served as President Director of PT. Senatama PT. Hasta of Economy Tunggal Prima from Industri Persada in University in 2004. of He Widya 2003 and pursued Mandala, Commissioner his Bachelor Surabaya in in Degree 1987. 54 G. PROFILE DEWAN DIREKSI Board of Directors Profile Sungkono Honoris Direktur Utama / President Director Warga negara Indonesia, 64 tahun. Memulai jabatannya sebagai Direktur Perseroan sejak 26 Juni 2007. Kariernya di Perseroan dimulai dariManajer Pemasaran Perseroan (1971-1980), kemudian Direktur Pemasaran (1981-1987), serta Vice President Perseroan (1998-2004). Saat ini selain menjabat sebagai Komisaris Utama PT Modern Sevel Indonesia, juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Modern Internasional Tbk. A 64 years old Indonesian citizen. He was appointed as the Company’s Director since June 26, 2007. He pursued education from middle high up to university in Jakarta. In 1971 he finished his study at English Academy. His career in the Company started as the Company’s Marketing Manager (1971-1980), then as Marketing Director (1981-1987) as well as the Company’s Vice President (1998-2004). Right now, other than serving as President Director of PT Modern Putra Indonesia, he also serves as President Director at PT Modern Internasional Tbk. Henri Honoris Direktur / Director Warga negara Indonesia, 38 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 27 Mei 2005. Terakhir mengenyam pendidikan di Seattle University, USA dan meraih gelar MBA di bidang Marketing and Finance ditahun 1997. Memulai kariernya dari tahun 1998 sampai tahun 2000 di Fuji Photo Film New York USA sebagai Marketing Research Analyst. Kemudian bekerja di PT Modern Indo Lab sebagai Assistant Manager yang menangani Photo Studio. Pada tahun 2002-2003 bekerja di PT Modern Putra Indonesia sebagai Marketing Manager. Pada tahun 2003-2004 menjadi General Manager Operation di PT Modern Putra Indonesia. Kemudian pada tahun 2004-2005, menjabat sebagai General Manager Mobile Imaging Division di PT Modern Photo Tbk. Mulai bulan Januari 2005 menjabat sebagai Sales & Marketing Director di PT Modern Photo Tbk hingga tahun 2006. Kemudian menjabat sebagai Corporate Planning & Business Development Director. Dan tahun 2007 menjabat sebagai Direktur Sales & Marketing Perseroan. Menjabat sebagai Presiden Direktur PT Modern Sevel Indonesia, yang bergerak di bidang bisnis 7-Eleven pada tahun 2002-2004. A 38 years old Indonesian Citizen. Appointed as the Company’s Director since May 27, 2005. Last education in Seattle University, USA and earned his MBA in Marketing and Finance in 1997. He started his career in 1998 to 2000 at Fuji Photo Film New York USA as Marketing Research Analyst. After that he worked at PT Modern Indo Lab as Assistant Manager who handled Photo Studio. In 2002-2003 he worked at PT Modern Putra Indonesia as Marketing Manager. In 2003-2004 became General Manager Operation, and as General Manager Mobile Imaging Division at PT Modern Photo Tbk in 2004-2005. From January 2005, he served as Sales & Marketing Director at PT Modern Photo Tbk until 2006. Then he served as Corporate Planning & Business Development Director. In 2007 he served as the Company’s Sales & Marketing Director. Served as President Director at PT Modern Sevel Indonesia which operating in 7-Eleven business in 2002-2004. 55 PROFILE DEWAN DIREKSI Board of Directors Profile Donny Sutanto / Bong Kon Bui Direktur Keuangan / Finance Director Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Pendidikan terakhir S1 Akuntansi (1990). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun1991 sebagai Assistant Manager Finance, kemudian menjabat sebagai Finance Manager tahun 1995, Finance & Accounting General Manager pada tahun 2001- 2003. Pada tahun 2003- 2005 bekerja di PT Modern Putra Indonesia sebagai Finance &Accounting General Manager. Tahun 2006 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Modern Photo Tbk. Sejak 16 Juni 2006 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Modern Internasional Tbk. Indonesian Citizen, age 50. Received his Bachelor Degree in Accounting (1990). Joined the Company since 1991 as Assistant of Finance Manager, then appointed as Finance Manager in 1995, Finance & Accounting General Manager in 2001-2003, In 2003-2005 he joined PT Modern Putra Indonesia as Finance & Accounting General Manager. Served as Finance Director of PT Modern Photo Tbk in 2006, Since June 16, 2006 He served as Finance Director at PT Modern Internasional Tbk. Julius Wiliady Direktur / Director Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pontianak pada tanggal 11 Juni 1971, 44 tahun. Beliau meraih gelar Strata 1 dari Fakultas Pertanian Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah. Beliau mulai bergabung dengan PT Modern Internasional Tbk pada 2004 sebagai Sales Manager Medical X-Ray, kemudian tahun 2005 menjabat sebagai General Manager – Division Head Medical X-Ray, 2012 sebagai Head of Medical System Business & Development, 2013 menjabat sebagai Head of Sales & Operation Perseroan, dan di 2014 menjabat sebagai Sales & O peration Director PT Modern Internasional Tbk. Indonesian Citizen, born in Pontianak in June 11, 1971, age 44. He received his Bachelor Degree from Faculty of Agriculture, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Central Java. He joined PT Modern Internasional Tbk in 2004 as Medical X-Ray Sales Manager, then in 2005 served as General Manager – Head of Medical XRay Division, in 2012 served as Head of Medical System Business & Development, in 2013 served as the Company’s Head of Sales & Operation and in 2014 as a Sales & Operation Director of PT Modern Internasional Tbk 56 H. SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources 57 Melihat berkembangnya bisnis ritel yang semakin maju di Indonesia, Perseroan melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas Perseroan terutama kualitas pada Sumber Daya Manusia (SDM). Perseroan menyadari bahwa SDM merupakan aset tak ternilai yang menjadi faktor penentu keberhasilan maupun kemajuan usaha Perseroan. Berdasarkan fakta tersebut, maka peningkatan serta pengembangan SDM menjadi salah satu prioritas yang menjadi perhatian Perseroan. Hal tersebut dilakukan sebagai penunjang untuk meningkatkan kompetensi seluruh SDM. Perseroan melalui Human Capital Division berupaya untuk selalu menyetarakan kesempatan bagi seluruh karyawan dalam hal pelatihan maupun pengembangan. Melalui beberapa program pengembangan organisasi dan karyawan yang menitikberatkan pada usaha peningkatan kompetensi karyawan dan budaya kerja yang tinggi, diharapkan dapat mendorong kinerja Perseroan menjadi lebih maksimal. Seeing the development of fast-growing retail business in Indonesia, the company conducted several efforts to improve the Company’s quality, especially the Human Resources (HR) quality. The Company realizes that Human Resources is an invaluable asset and is the determining factor of the Company’s success and progress. Based on that fact, then improvement and development of the Human Resources became one of the top priorities for the Company. This is done as a support to improve the competence of all human resources. The Company through the Human Capital Division strives to always equalize opportunities for all employees in terms of training and development. Through several organizational and employees development program which are focused on efforts to improve the employees’ competencies and high work culture, it is expected to drive the Company’s performance to the maximum point. Selama tahun 2014 telah diadakan berbagai bidang pelatihan yang diberikan secara merata kepada seluruh karyawan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap kerja yang sesuai dengan visi dan misi Perseroan sebagai upaya menghasilkan performa kerja yang terbaik. Human Capital Division membagi beberapa pendekatan dalam implementasi kerjanya, yaitu: 1. Meningkatkan kualitas SDM Perseroan dengan memperkuat metode perekrutan dan seleksi yang didasarkan pada standar kompetensi yang telah ditetapkan. 2. Mengembangkan performance management system, melalui penyusunan, monitoring dan evaluasi keyperformance indicator (KPI), secara periodik diseluruh level karyawan. 3. Mengembangkan kemampuan pengetahuan, keahlian dan sikap dari karyawan melalui program pelatihan yang sesuai dengan arah dan tantangan bisnis saat ini dan dimasa yang akan datang. Throughout 2014, several training has been given equally to all employees, with purpose to improve the knowledge, skills and appropriate work attitude, in accordance with the Company’s vision and mission as an effort to produce the best work performance. Human Capital Division divides several approach in its work implementation, namely: 1. Improving the Company’s Human Resources quality with recruitment and selection based on standard of competencies that has been set. Mengacu kepada pendekatan tersebut, Human Capital Division menetapkan strategi kerja yang mencakup keseluruhan fungsi kerja didalam Perseroan. Adapun strategi khusus tersebut dijabarkan sebagai berikut: Referring to these approaches, Human Capital implemented work strategy that includes the entire work functions within the Company. The specific strategies are described as follows: 2. Developing performance management system through the preparation, monitoring, and evaluation of key performance indicator, periodically in all employee level. 3. Developing the capability of knowledge, skills, and attitudes of the employees from training programs, in accordance with the direction and challenges of today’s and future’s business. a. Melanjutkan program Desentralisasi Perekrutan Tenaga Kerja yang bertujuan untuk dapat mengurangi tingkat keluar masuk karyawan serta memperkuat pemberdayaan karyawan yang berasal dari lokasi terdekat. b. Pengembangan assessment center yang bermanfaat dalam menyeleksi talenta, baik yang berasal dari dalam maupun luar Perusahaan sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja dari karyawan. c. Melakukan kerjasama strategis dengan beberapa lembaga pemerintah, universitas serta sekolah menengah kejuruan di Jakarta. Realisasi yang telah dilakukan dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang andal serta mengem bangkan potensi pemimpin masa depan, Perseroan mengadakan kerjasama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan President University - Cikarang, pada tanggal 12 Juni 2013, perihal kerjasama dalam meningkatkan mutu kualitas Pendidikan Tinggi melalui Program Pemagangan, Perekrutan Alumni, dan Distribusi Pengetahuan. d. Mengembangkan Program Pengembangan Karir untuk mempersiapkan tenaga-tenaga ahli bagi perusahaan di saat ini dan yang akan datang, seperti Management Trainee Program, Cross Functional Development Program, Talent Mapping, Store Succession Plan for Store Operation dan lainnya. e. Melaksanakan Sistem Manajemen Kinerja melalui perencanaan, monitoring dan evaluasi Key Performance Indicator (KPI) yang sesuai dengan arah strategi Perseroan disetiap tingkat jabatan karyawan. f. Melakukan beberapa kegiatan penting lainnya seperti Survei Tingkat Kepuasan Karyawan dan menjalankan fungsi Perbaikan Proses Bisnis dalam penyusunan Kebijakan dan Prosedu Standar Operasional untuk semua unit kerja. a. Continuing the Decentralization Labor Recruit ment that aims to reduce the rate of employee turnover as well as to strengthen employee empowerment that comes from nearby location. Dalam mengemban fungsi sebagai penyedia pelatihan dan pengembangan, Human Capital Divisionmelalui Learning Execution Improvement Department telah mengimplementasikan program In carrying the function as training and development provider, Human Capital Division through the Learning Execution Improvement Department has implemented b. The development of assessment center which is useful in selecting talents, both from inside or out side of the Company, in accordance with the standards of competence which have been set so as to improve the quality of employees’ performance. c. Strategic cooperation with several government agencies, universities and vocational high schools in Jakarta. The realization that has been done in order to prepare a reliable human resources and develop potential future leaders, The Company entered into a collaboration through the signing of a Memorandum of Understanding (MoU) with the President University - Cikarang, on June 12, 2013, this cooperation is aiming to improve the quality of higher education through the Internship Program, Alumni Recruitment and Distribution of Knowledge. d. Developing Career Development Program to prepare experts for the Company, now or in the future, such as Management Trainee Program, Cross Functional Development Program, Talent Mapping, Store Succession Plan for Store Operation, and others. e. Conducting Performance Management System through preparation, monitoring, and evaluation of the Key Performance Indicator in accordance with the Company’s strategy direction in every employee level. f. Conducting several important activities such as Employee Satisfaction Level Survey and perform the function of Business Process Improvement in the arrangement of Policies and Standard Operational Procedure to all working units. 58 SUMBER DAYA MANUSIA sumber daya manusia Human Resources yang berfokus kepada pengembangan kompetensi karyawan, yaitu: a. Melaksanakan Program Sertifikasi Pelatihan (Training Certification Program) yang bertujuan sebagai standarisasi kompetensi/keahlian secara soft dan teknical mulai dari tingkat jabatan Marketing Manager, Field Consultant, Store Manager, Assistant Store Manager, Senior Sales Associate dan Sales Associate. b. Melaksanakan pelatihan GSS (Global Standard System) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas ordering, receiving dan pengelolaan write off, serta analisis kinerja toko secara efektif dan tepat. c. Pelatihan khusus lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan dari aspek tehnikal seperti M-Kios Training Project, Showcase TrainingProject, Retail Initiative Project dan 5F Refresh Training Program. d. Leadership Academy dilaksanakan untuk mengembangkan kemampuan soft skill pada level managerial dengan menggunakan metode classroom dan coaching, yang menggunakan beberapa modul seperti problem solving, leadership, communicationskill dan lainnya. 59 a program which focuses on the development of employees’ competencies, namely: a. Implementing Training Certification Program aimed as the standardization of competence/skills both soft and technical started from position level of Marketing Manager, Field Consultant, Store Manager, Assistant Store Manager, Senior Sales Associate and Sales Associate. b. Implementing GSS training (Global Standard System) which aims to improve employees’ skill to carry out the ordering task, receiving and managing write-offs, as well as analysis of store performance effectively and appropriately. c. Conducting other special trainings aimed to improve the employees’ performances from technical aspects like M-Kios Training Project, Showcase Training Project, Retail Initiative Project and 5F Refresh Training Program. d. Leadership Academy is conducted to develop soft skills at the level of managerial by using classroom and coaching methods which use several modules such as problem solving, leadership, communication skills and other. SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Secara berkesinambungan, Human Capital menyelenggarakan beberapa program khusus yang bertujuan meningkatkan tingkat interaksi antara karyawan dan Perseroan, diantaranya adalah: Penerapan Kompensasi & Benefit di tahun 2014 : Pemberian bantuan santunan bagi karyawan korban bencana banjir (termasuk karyawan korban bencana banjir bandang di Manado) pada Q1 tahun 2014. Melakukan penilaian terhadap kebijakan Kenaikan Gaji Masal bagi Karyawan yang mengalami promosi. Melakukan Penyesuaian & Sundulan Gaji Masal serta kenaikan Gaji Masal. Menyusun skema kompensasi bagi Management Trainee tahun 2014 (Future Leader Program). Menyusun skema kompensasi bagi Mentor MT Menyusun skema kompensasi bagi Field Consultant I, II & III. Melakukan ulasan terhadap perubahan skema C&B bagi karyawan yang dipromosi/mutasi/ demosi serta mengajukan proposal perubahannya. Negosiasi & Finalisasi Perjanjian dengan Payroll Provider baru (Bank CIMB Niaga & Bank Mandiri). Melakukan ulasan terhadap kebijakan pemberian tunjangan transportasi. Melakukan kenaikan bertahap terhadap besaran tunjangan transportasi pada Q2, Q3 & Q4 2014. Membantu proses klaim karyawan yang mengalami kecelakaan kerja (ke BPJS Ketenaga kerjaan). Merubah Payroll System karyawan Outlet 7-Eleven menjadi bulanan, efektif sejak bulan September 2014. Continuously, Human Capital organizes several special programs aimed at increasing the engagement level between employees and the Company, the programs are: Penerapan Personnel Administration di tahun 2014: Menyusun checklist kelengkapan data karyawan (level Managerial & Non Managerial) Konversi program JPK Jamsostek menjadi BPJS Kesehatan Berkoordinasi dengan Task Force Dept untuk menyiapkan plakat Store Manager Outlet 7-Eleven Melakukan setting system structure & approval di SunFish untuk pengajuan ijin & cuti Memperbaiki sistem pelaporan data Personnel Administration Implementation of Personnel Administration in 2014: Arrange the checklist of employee’s data completeness (Managerial level & Non-Managerial) Conversion of JPK Jamsostek program to BPJS Kesehatan Coordinating with Task Force Dept to prepare the placards for 7-Eleven Outlet Store Manager Setting the system structure & approval in SunFish to apply for permission and leave. Improve the system of Personnel Administration data reporting Program yang telah dilakukan untuk peningkatan kinerja dept : Membuat konsep program, juklak & budget program FunBike pada Q1 2014 Pemberian Employee Benefit Program (Car Ownership Program & Motorcycle Ownership Program) secara periodik Programs that have carried out to improve the dept performance : •Created program concept, guidelines and program budget for FunBike in Q1 2014 •Provision of Employee Benefit Program (Car Ownership Program & Motorcycle Ownership Program) periodically. Implementation of Compensation & Benefit in 2014: Giving out donations for flood victim employees (including employees of the flood disaster victims in Manado) in Q1 2014 Conduct a review on policy of Mass Salary Increase for Employees who get a promotion. Conduct adjustment & Mass Salary Increase Arrange a compensation scheme for 2014 Management Trainee (Future Leader Program) Arrange a compensation scheme for MT Mentor Arrange a compensation scheme for Field Consultant I, II & III Conduct a review on changes of the C&B scheme for employees who are promoted / mutated / demoted and also filed the proposal Negotiation and Finalization of Agreement with new Payroll Provider (Bank CIMB Niaga & Bank Mandiri) Conduct a review on policies about transportation allowance. Conduct a gradual increase in the amount of trans portation allowance in Q2, Q3, & Q4 2014 Help the claim process of employee who experienced accident (to the Employment Social Security Management Agency) Change the Payroll System of the 7-Eleven outlet’s employee to monthly, effective since September 2014 60 SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources 61 Mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Mandiri Tunas Finance untuk program COP & MOP Melakukan revisi terhadap kebijakan cuti karyawan (tahunan & 5 tahunan) Melakukan review kebijakan Asuransi Kesehatan (bagi karyawan level Managerial) serta melakukan survey terhadap peserta program Melakukan revisi program & meningkatkan plafond manfaat program Asuransi Kesehatan (bagi karyawan level Managerial) Entered into an agreement with PT. Mandiri Tunas Finance for the COP & MOP program Revised the employee leave policies (Annual & 5 year) Conducted a review on Health Insurance policies (for Managerial level employees) as well as con ducted survey to program participants. Conduct program revision & improved the benefit plafond of Health Insurance program (for Managerial level employees) Program Lainnya Bersamaan dengan kegiatan Donor Darah, pada Jumat, 14 November 2014 diadakan Bazaar produk kosmetik dari salah satu group perusahaan Modern, yaitu PT Multi Indocitra. Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia, PT Modern Internasional Tbk pada Jumat, 14 November 2014 menggelar kegiatan donor darah. Kegiatan Lari Sehat berhasil digelar PT Modern nternasional Tbk pada Minggu, 11 Mei 2014. Kegiatan tersebut berlangsung pada event Car Free Day (CFD) Jakarta di koridor Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin. Other Programs Along with the blood donation activity on Friday, November 14th, 2014 a Bazaar cosmetic product is also held by one of the Modern Company group, PT Multi Indocitra. Cooperating with Indonesian Red Cross, PT Modern Internasional Tbk held a blood donor activity on Friday, November 14, 2014. PT Modern Internasional Tbk successfully held Healthy Run activity on Sunday, May 11th, 2014. The event was held at the Car Free Day (CFD) event in Jakarta at the corridor of Sudirman Street and MH Thamrin Street. SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources •Seminar Kesehatan untuk karyawan digelar pada 9 Mei 2014. Kegiatan tersebut digelar setahun sekali dan menginjak gelaran ketiga. •Pada 12-13 Desember 2014 digelar kegiatan “Team Building & Gathering” di Hedama Camping Ground, Cibodas. Kegiatan yang dipandu trainers dari PT Sentra Daya Kreasi itu dihadiri 30 peserta. A health seminar for employees was held on May 9, 2014. The event was held once a year and already held thrice. On December 12-13, 2014, the “Team Building & Gathering” activity is held at Hedama Camping Ground, Cibodas. The activity which was guided by trainers from PT Sentra Daya Kreasi and was attended by 30 participants. Di masa mendatang, Perseroan menyusun skema Kompensasi & Benefit yang kompetitif, memperluas program retensi & program benefit karyawan serta memperkuat administrasi kepersonaliaan agar dapat menarik, mempertahankan dan membentuk karyawan yang solid dibawah naungan Modern Internasional Group. In the future, the Company compiled a competitive Compensation & Benefit scheme, expanding retention programs and employee benefit programs as well as strengthens human resource administration in order to attract, retain and form solid employees under the auspices of the Modern International Group. Selanjutnya dengan ketatnya persaingan bisnis ritel saat ini dan berkembangnya gerai 7-Eleven, maka Human Capital Division terus berupaya untuk mempersiapkan infrastruktur yang lebih kuat agar setiap karyawan dapat menunjukkan kinerja yang maksimal dalampencapaian visi dan misi Perseroan seperti pengembangan Human Resource System (HRIS) dan pendekatan pelatihan yang berbasis komputerisasi di setiap gerai secara berkelanjutan. Furthermore, with the intense competition in today’s retail business and the development of 7-Eleven outlets, the Human Capital continuously seeks to prepare a more robust infrastructure so that each employee can demonstrate maximum performance in achieving the Company’s vision and mission such as the development of Human Resource System (HRIS) and computerization based training approaches on each outlet on an ongoing basis. 62 SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources 63 Dalam bisnis 7-Eleven Perseroan akan terus melakukan penerimaan tenaga kerja baru baik dari karyawan yang bekerja di toko sampai dengan level manajerial. Perseroan juga mendukung pengembangan karyawan dengan jalan memberikan pelatihan-pelatihan yang terstruktur dan berkesinambungan, baik kepada karyawan baru maupun kepada karyawan lama sebagai upaya Perseroan membentuk Sumber Daya Manusia yang andal dalam bisnis 7-Eleven. In the 7-Eleven business, the Company will continue to receive new recruits, both from employees who worked at the store until the managerial level. The Company also supports employee development by providing a structured and sustainable training, both to new and old recruit as an effort to build excellent Human Resources in the 7-Eleven business. Selanjutnya dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang tangguh serta merekrut calon tenaga kerja yang andal, Perseroan melalui manajemen Human Capital melakukan serangkaian kegiatan maupun kerjasama, antara lain: 1. Kerjasama dengan Universitas-Universitas favorit seperti UI (Universitas Indonesia), Trisakti, Untar (Universitas Tarumanegara), dan President University untuk menemukan kandidat yang ingin melakukan pemagangan, penelitian maupun perekrutan calon pekerja Perseroan. 2. Melakukan Desentralisasi rekrutmen dan pelatihan, khususnya untuk wilayah Timur, Barat dan Selatan. 3. Pembentukan Retail Academy. Kegiatan ini didukung oleh pelayanan buruh yang bertujuan untuk menghasilkan sumber daya yang siap untuk bekerja. Furthermore, in order to prepare a strong human resources as well as recruiting reliable workers, the Company through Human Capital Management conducted a series of activities and cooperation, among others: 1. Cooperation with famous Universities such as UI (University of Indonesia), Trisakti, Untar (Tarumanagara University), and President University to find a candidate who wants to do an internship, research or recruitment of the Company’s prospective employees. 2. Conducted recruitment and training Decentralization, especially in Easter, Western, and Southern region. Total biaya yang telah dialokasikan Perseroan untuk menopang terselenggaranya berbagai pelatihan dan seminar bagi karyawan selama tahun 2014 adalah Rp. 8.137.099.694,- Total cost that has been allocated by the Company to support the implementation of various trainings and seminars for employees during 2014 was Rp. 8,137,099,694,- 3. The Establishment of Retail Academy. This activity is supported by labor ministry which aims to produce a human resource team that is ready to work. SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Komposisi Sumber Daya Manusia Human Resources Composition Usaha Perseroan yang kini kian berkembang, menyebabkan meningkatnya jumlah Sumber Daya Manusia. Pada tahun 2014, secara keseluruhan SDM Perseroan total berjumlah 2.507 orang. Komposisi karyawan berdasarkan masing-masin posisi/peringkat jabatan serta tingkat pendidikan di setiap entitas anak dijabarkan sebagai berikut: The Company’s business which is now growing has caused the increase in number of Human Resources. In 2014, the Company’s overall Human Resources are amounted to 2.507 people. Employee composition based on each position / work level as well as education level in each subsidiaries is described as follows: Berdasarkan Posisi/ Peringkat Jabatan: Based on Position / Rank Position: Berdasarkan Tingkat Pendidikan: Based on Level of Education: Berdasarkan Status Karyawan: Based on Employee Status: 64 I. TEKNOLOGI INFORMASI Information Technology 65 Pengembangan Teknologi Informasi Perseroan difokuskan untuk pengembangan bisnis 7-Eleven. Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi ini bekerja sama dengan perusahaan internasional asal Jepang dan USA, yaitu NEC, NRI dan PDI yang merupakan global partner dari 7-Eleven Inc International, dimana pengembangan sistem informasi untuk 7-Eleven di Indonesia mengambil basis yang sama dengan 7-Eleven di Amerika maupun di Jepang. The Company’s Information Technology Development is focused in the development of 7-Eleven business, this Improvement and Infrastructure Development of Information Technology is the result of cooperation with International Companies from Japan and USA, namely NEC, NRI, and PDI which is the global partner of 7-Eleven Inc International. Development for 7-Eleven Information System in Indonesia adapted the same functionality as 7-Eleven in USA and Japan. Penerapan Teknologi Informasi ini difokuskan untuk 7-Eleven outlet manajemen, menggunakan System GSS (Global Standard Solution) yang meliputi fungsi manajemen penjualan, ordering, product schematic, Information Analysis, dan lain-lain. This implementation of Information Technology is focused to 7-Eleven outlet management, using the GSS (Global Standard Solution) which include functions such as sales management, ordering, product schematic, Information Analysis, and others. Penerapan teknologi juga difokuskan dalam manajemen warehouse menggunakan sistem WMS Knigthed yang meliputi fungsi pengaturan stock, picking, staging and delivery dan Voice Datria System untuk melakukan product picking menggunakan teknologi suara untuk meminimalisir terjadinya error sekaligus meningkatkan effisiensi dalam penekanan biaya. Technology implementation is also focused in warehouse management using the WMS knighted system which include functions such as stock management, picking, staging and delivery, while Voice Datria System is use to conduct product picking using voice technology to minimize chances for error from happening and improve the efficiency in cost-saving at the same time. J. STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN Structure Group Company PT Asialink Electronics Pte Ltd 25.62% PT Inti Putra Modern CIMB Privat Equity Sdn Bhd 14.33% 9.09% Public Shareholder 50.96% PT Modern Internasional Tbk (Investment Holding & Industry Solution) 99.99% 99.99% 99.99% PT Modern Sevel Indonesia (Retail) PT Modern Pangan Industry (Food) PT Modern Data Solusi (IT Solution) 99.99% PT Swadaya Mitra Serasi 50% PT Fresh Food Indonesia A. KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Composition of Shareholders Sesuai dengan registrasi Biro Administrasi Efek Perusahaan, daftar pemegang saham Perseroan pada 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Asialink Electronics Pte Ltd In accordance with the registration Biro Administrasi Efek The company, a list of shareholders of the Company on December 31, 2014 are as follows: 1.172.187.010 lembar 25,62% PT Inti Putra Modern 655.685.850 lembar 14,33% CIMB Private Equity 415.881.636 lembar 9,09% Morgan Stanley & CO Itl PLC 335.013.318 lembar 7,32% 1.995.930.185 lembar 43,64% Public Shareholder 66 B. KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA Chronological Listing of Shares on the Stock Exchange Indonesia Tanggal Pencatatan/ Listing date Jenis Tindakan Korporasi/ Type of Corporate Action Perubahan Jumlah Saham/ Total Shares Change Total Jumlah Saham/ Total Shares Nama Bursa di mana Saham Perusahaan Dicatatkan/ Exchange Name where the Company’s shares are listed 16 Juli 1991/ Penawaran Umum Perdana Nominal Rp1.000/saham. Harga Penawaran Rp6.800/saham. 4.500.000 44.500.000 Bursa Efek Indonesia/ July 16, 1991 Indonesian Stock Exchange Initial Public Offering Nominal Rp1.000/Share.Offering Price Rp. 6.800/share 18 Agustus 1992/ August 18, 1992 Penawaran Umum Terbatas (PUT I) Nominal Rp1.000/ saham. Harga Penawaran Rp 8.250/saham . 8.893.980 53.353.980 Bursa Efek Indonesia/ Indonesian Stock Exchange Limited Public Offering Nominal Rp. 1.000/shares. Offering Price Penawaran Rp. 8.250/Shares 30 Maret 1994/ March 30, 1994 Saham Bonus: 3 saham bonus untuk setiap kepemilikan 2 saham. 80.030.970 133.384.950 Bursa Efek Indonesia/ Indonesian Stock Exchange Bonuses Shares: 3 bonuses shares for every 2 shares ownerships 22 September 1997/ September 22, 1997 Perubahan Nominal Saham dari Ro 1.000/saham menjadi Rp 500/saham (stock split) 133.384.950 266.769.900 Bursa Efek Indonesia/ Indonesian Stock Exchange Changes of Par Value from Rp1.000/shares to Rp500/shares (Stock Split) 12 Desember 2006/ December 12, 2006 3 Juli 2012/ July 3, 2012 Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih dahulu. 373.048.002 639.817.902 Bursa Efek Indonesia/ Indonesian Stock Exchange Issuing New Shares Without Preemptive Rights Perubahan Nominal saham dari Rp 1.000/saham menjadi Rp 500 saham (stock split) 639.817.902 3.199.089.510 Bursa Efek Indonesia/ Indonesian Stock Exchange Change for Par Value From Rp500/ share into and Rp100/share (Stock Split) 18 Oktober 2012/ October 18, 2012 Penambahan Umum Terbatas II Nominal Rp100/saham. 959.726.853 4.158.816.363 Bursa Efek Indonesia/ Indonesian Stock Exchange Limited Public Offering, Par Value Rp. 100/share Offered Price Rp550/ share 31 Oktober 2014/ October 31, 2014 Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih dahulu. Issuing New Shares Without Preemptive Rights 67 415.881.636 4.574.697.999 Bursa Efek Indonesia/ Indonesian Stock Exchange C. LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Supporting Professional Institute of Capital Markets Akuntan Publik / Public Accounting KAP Purwantono, Suherman & Surja Gedung Bursa Efek Indonesia Menara 2, Lantai 7 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Konsultan Hukum / Law Consultant Lasutlay & Pane Jl. Radio Dalam IV No 15 Kebayoran Baru Jakarta 12130 Indonesia Notaris / Notary Notaris FX. Budi Santoso Isbandi, S.H. Jl. Tanah Abang II 5 Petojo Selatan, Gambir Jakarta 10160 Biro Administrasi Efek PT EDI Indonesia Wisma SMR 10th & 3rd Floor Jl. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350 Telp: (021) 650 5829, (021) 652 1010, Faksimili: (021)650 5987 D. ENTITAS ANAK Subsidiary PT MODERN PUTRA INDONESIA Jl. Matraman Raya no. 12 Jakarta 13150 Indonesia Tel (021) 280 1000 Fax (021) 858 2347, 858 1620 PT MODERN DATA SOLUSI Jl. Matraman Raya No.12 Jakarta 13150 Indonesia Tel (021) 280 1000 Fax (021) 85901502 PT MODERN PHOTO INDUSTRY Kantor & Pabrik I [Office & Factory I] Jl. Raya Bekasi KM.25 Jakarta 13910 Indonesia Tel (021) 460 0446 Fax (021) 460 1114 PT FRESH FOOD INDONESIA Kantor & Pabrik I [Office & Factory I] Jl. Raya Bekasi KM.25 Jakarta 13910 Indonesia Tel (021) 460 0446 Fax (021) 460 1114 68 E. PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI Awards and Certifications Sepanjang 2014 Perseroan masih mempertahankan prestasi seperti tahun sebelumnya. Throughout 2014, the Company still manages to maintain achievements as good as the previous year. 69 HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This page intentionally left blank 70 71 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 72 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis 73 Tinjauan Umum Overview Perjalanan ekonomi Indonesia sepanjang 2014 mengalami pasang surut bersamaan dengan proses pergantian kepemimpinan. Kondisi tersebut berdampak langsung pada iklim investasi di Tanah Air. Banyak di antara para investor asing yang memilih untuk menunda rencana investasinya sebelum situasi politik dinilai cukup stabil. Kondisi tersebut ikut mempengaruhi pelemahan perekonomian nasional yang terjadi bersamaan dengan keluarnya kebijakan Pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM). Situasi tersebut ikut mendorong kenaikan inflasi pada 2014. Indonesia’s economic condition experienced ups and downs throughout 2014, along with the change in leadership. These conditions have a direct impact on the investment climate in the Country. Many foreign investors choose to delay their investment plan before the political situation is considered stable. This condition also affected the weakening of national economy which happened at the same time as the release of Government’s policy to reduce subsidy on fuel (BBM). The situation contributed to the rise ininflation in 2014. Terjadinya inflasi dapat memicu spekulasi pada berlebihnyalikuiditas di pasar dan meningkatkan harga-harga secara umum. Pengurangan subsidi BBM ini menimbulkan inflasi tahunan yang diperkirakan ada di kisaran 6% lebih. Bank Indonesia mengambil langkah untuk mengurangi dampak inflasi tersebut dengan menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 7,75%. Hal ini dilakukan karena biasanya kenaikan suku bunga acuan akan membuat permintaan barang dan jasa menurun, sehingga dampak inflasi dan defisit transaksi berjalan bisa dikurangi. Inflation can lead to speculation on excess liquidity in the market and increase prices in general. Reduction on fuel subsidy caused an annual inflation which is estimated to be in the range of 6% or more. The Central Bank of Indonesia took precaution steps to mitigate the effects of inflation by raising its benchmark interest rate (BI Rare) to 7.75%. This is done because usually, the benchmark interest rate hikes will decrease demand for goods and services, thus the impact of inflation and current account deficit could be reduced. Pelemahan perekonomian nasional juga terlihat pada pergerakan nilai mata uang rupiah yang melemah ke posisi Rp12.298 dan berdampak langsung pada peningkatan The weakening of national economy is also seen on the movement of Rupiah currency which is weakened to Rp12,298 and has a direct impact to the increase in biaya impor bahan baku. Kondisi itu memicu perubahan suku bunga perbankan ke posisi 1215% dan mengubah peta investasi di Tanah Air. Akan tetapi, Pemerintah dan Bank Indonesia telah mengambil upaya untuk menurunkan defisit transaksi berjalan agar mengarah ke arah yang lebih sehat dengan penetapan suku bunga yang tetap konsisten sehingga membuat angka inflasi tidak meningkat secara signifikan seperti tahun 2013. Pada 2014, dari data yang dirilis Bank Indonesia, inflasi tahunan mencapai 8,36%. the import cost of raw materials. The said condition triggered a fluctuation in bank interest rates to 12-15% and changed the map of investment in the Country. However, the Government and the Central Bank of Indonesia has put an effort to reduce the current account deficit which will lead to a healthier direction by setting interest rates which remains consistent so that the inflation rate does not hike significantly like in 2013. In 2014, based on the date released by the Central Bank of Indonesia, annual inflation reached 8.36%. Perekonomian global pun masih mengalami pelemahan dan belum pulih dari dampak krisis global. IMF melaporkan penurunan tersebut dipicu oleh rendahnya pergerakan ekonomi di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok, meskipun negara-negara tersebut memiliki suku bunga yang rendah. Even the Global economy is still weakened and has not recovered from the impact of global crisis. IMF reported that the decline is triggered by low economic movement in developed countries such as the United States, Japan, China, although these countries have low interest rates. Tinjauan Industri Industry Overview Industri waralaba di Indonesia sudah mulai ada pada tahun 1950-an sejak masuknya kendaraan bermotor berlisensi dari Jepang. Setelah itu, perkembangan waralaba semakin positif karena di era 1970-an sistem yang digunakan tidak hanya mencakup penyaluran, tapi juga termasuk produksi sendiri. Namun, saat itu perkembangannya masih belum signifikan karena kepastian hukum di Indonesia yang mengatur tentang bisnis waralaba masih belum jelas. Franchise industry in Indonesia has started to emerge in 1950s, since the entry of licensed motor vehicles from Japan. After that, franchise development became better, because in 1970s the system used is not solely about distribution, but also includes production. However, the development was still not significant, as the Law in Indonesia that regulates franchise business is still unclear Hingga akhirnya, pada 18 Juni 1997 Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah RI No.16 Tahun 1997 tentang Waralaba dan itu menjadi tonggak bersejarah bagi perkembangan industri waralaba. Tata aturan hukum tersebut kemudian diperbarui dengan keluarnya PP No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba yang mempertegas aturan bisnis tersebut. Until finally, on June 18, 1997 the Government issued Government regulation No.16 year 1997 regarding Franchise and it became the milestone for the development of the franchise industry. The rules and regulations then updated with the release of Government Laws No. 42 year 2007 regarding Franchise which emphasizes the business rules. Selain itu, Pemerintah juga memperkuat tata aturan hukum melalui peraturan perundang-undangan seperti Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba, Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba, Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten, Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek dan Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang. In addition, the Government also reinforce the rules & regulations through legislation such as the Decree of Minister of Industry and Trade No. 259 / MPP / Kep / 7/1997 July 30, 1997 regarding the Implementation Procedures For Franchise Business Registration, Regulation of the Minister of Industry and Trade No. 31 / M-DAG / PER / 8/2008 regarding the Implementation of the Franchise, Law No. 14 of 2001 regarding Patents, Law No. 15 of 2001 regarding Brands, Law No. 30 of 2000 regarding Trade Secrets. 74 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis 75 Keberadaan tata aturan hukum tersebut dewasa ini ikut memperkuat fondasi bisnis waralaba yang saat ini sudah meluas ke berbagai sektor, termasuk sektor jasa retail yang perkembangannya sangat pesat. Dalam sektor jasa retail, bisnis convenience store termasuk salah yang satu yang berkembang sangat pesat. The existence of the legal rules today, also contributed to strengthen the foundation of franchise business which already extends to various sector, including retail service which development is very rapid. Di Indonesia, bisnis convenience store menjadi bisnis paling mutakhir karena perkembangannya terjadi dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Merek global 7-Eleven menjadi pemain utama setelah membuka gerai yang pertama di Jakarta melalui lisensi yang dipegang PT Modern Internasional Tbk. In Indonesia, the convenience store business became the most up-to-date business because its development occurred within the last 5 years. 7-Eleven global brand became a major player after opening the first store in Jakarta through the license held by PT Modern Internasional Tbk. Sejak dibuka pertama kali, Gerai 7-Eleven berhasil menarik minat warga Jakarta dan sekitarnya, karena konsepnya baru dengan menawarkan kesegaran, keamanan dan kualitas dalam setiap sajian makanan.Itu menjadi keunggulan dalam bisnis convenience store. Higienis , Enak dan Cepat adalah moto dan layanan yang dijanjikan dalam setiap penawaran makanan segar 7-Eleven. Since opened for the first time, 7-Eleven outlet managed to catch people’s interest in Jakarta and surrounding areas, because of its new concept by offering freshness, safety and quality in every dish of food. It was an advantage in convenience store business. Hygienic, Delicious and Fast is the motto and services promised in every fresh food offered in 7-Eleven. Perkembangan positif tersebut terjadi karena masyarakat di Jakarta sudah lama merindukan pelayanan cepat dengan tetap mengedepankan kualitas dalam setiap produk. Selain itu, masyarakat juga menginginkan pelayanan yang ramah dengan dipadu kenyamanan tempat. Semua itu menjadi paket lengkap dalam bisnis convenience store yang dijalankan gerai 7-Eleven di Indonesia. These positive developments happened because people in Jakarta has long for a fast service while maintaining high quality in every product. In addition, people also want friendly service combined with comfortable place. All this becomes a complete package of the convenience store business run by 7-Eleven outlets in Indonesia. Peluang untuk terus mengembangkan bisnis waralaba convenience store masih sangat terbuka karena saat ini pasar yang sudah digarap baru sedikit, sementara ceruk pasarnya masih sangat luas. Peluang tersebut menjadi tantangan yang bisa dihadapi oleh peritel yang terjun di industri waralaba. Apalagi, setelah 7-Eleven sukses di Indonesia, peritel lain juga mulai terjun ke pasar yang sama. Opportunity to keep on developing the convenience store franchise business is still widely open. These opportunities can be a challenge faced by retailers who were involved in the franchise industry. Moreover, after 7-Eleven becomes successful in Indonesia, other retailers also began to plunge into the same market. Menurut Euromonitor, pesatnya perkembangan convenience store terjadi karena dalam gaya hidup modern sekarang, masyarakat dihadapkan pada kenyataan harus menghadapi dinamika kesibukan yang sangat tinggi dan serba cepat. Sehingga, pelayanan gerai convenience store sangat cocok dan tepat. Di luar itu, terungkap juga fakta bahwa dewasa ini populasi perempuan bekerja terus meningkat signifikan sehingga kebutuhan According to Euromonitor, the convenience store’s rapid development happened because in today modern lifestyle, society is faced to dynamics busyness which is very high & fast paced. Thus, services from convenience store outlet are very suitable and appropriate. In addition, the fact that today’s working women continues to increase significantly resulting in needs of ready to eat fresh food which is safe, delicious, in a good quality, and fastly served continues to grow, and it becomes a good opportunity for convenience ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis akan produk makanan segar yang aman, enak, berkualitas dan cepat saji semakin meningkat dan itu menjadi peluang bagus untuk pasar convenience store. store market. Selain fakta di atas, seiring dengan peningkatan GDP (GDP rata-rata Indonesia USD 3000 -3300) sesuai dengan data APRINDO, dimana keberadaan convenience store semakin berkembang seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat dan pilihan kebutuhan yang berubah. Tidak heran, selain untuk kebutuhan makan dan minum, convenience store saat ini berperan sebagai pusat gaya hidup masyarakat perkotaan di Indonesia. Other than facts above, along with the increase in GDP (Indonesian average GDP is USD 3.000-3.300) in accordance with APRINDO’s data, where the presenceof convenience store is growing in line with changes in people’s lifestyles and choices of needs. Un surprisingly, in addition to the need to eat and drink, convenience store currently serves as the center of urban lifestyle in Indonesia. Tinjauan Operasi Per-Segmen Usaha Operational Overview Per-Business Segment Berdasarkan laporan data keuangan pada akhir periode 2014, perolehan penjualan bersih Perseroan pada 2014 mencapai Rp1.437,9 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 12,9% bila dibanding dengan perolehan pada periode tahun 2013 sebesar Rp. 1.273,4 miliar. Penjualan dari bisnis jaringan Gerai 7-Eleven adalah kontributor Based on financial report by the end of 2014, the Company’s net revenue in 2014 reached Rp1,437.9 billion or experienced an increase amounted to 12.9% if compared to revenue in 2013 at Rp. 1,273.4 billion. Sales from the 7-Eleven network outlet business are the major contributor of such increase in revenue. Tabel Laporan Penjualan Per Segmen Usaha Periode 2014 Table Per Segment Sales Report Period 2014 Penjualan Bersih / Net Sales 2014 Penjualan / Sales 2013 Pertumbuhan / Growth 7-Eleven 971,7 778,3 24,85% Medical 144,3 146,8 -1,70% IT Solution 108,6 79,8 36,09% Others 213,3 268,5 -20,56% 1.437,9 1.273,4 12,91% Total Dalam miliar Rupiah / In billion Rupiah utama dari kenaikan tersebut. Pada 2014, bisnis 7-Eleven mampu membukukan penjualan sebesar Rp. 971,7 miliar atau memberikan kontribusi sebesar 68% dari penjualan konsolidasian. Hal ini tidak terlepas dari inovasi yang secara konsisten dan terus menerus difokuskan kepada makanan dan minuman segar. In 2014, 7-Eleven business managed to record sales of Rp. 971.7 billion or contributed around 68% from consolidated sales. This was obviously due to the consistent and incessant innovation made particularly for producing fresh food and beverage products. Kontribusi penjualan 7-Eleven terhadap Perseroan mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun ke tahun, yang mana hal ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk terus mengembangkan bisnis 7-Eleven. 7-Eleven sales contribution to the Company increased significantly from year to year, which is in line with our strategy to continue to develop the 7-Eleven business. 76 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis 77 Data penjualan Perseroan dan Entitas Anak bergerak dalam lima pilar bidang usaha yaitu retail melalui bisnis convenience store, bisnis medical, bisnis teknologi informasi, bisnis digital lainnya (Graphic Art, Digital Imaging & Telekomunikasi), dan Packaged food and drink dijelaskan sebagai berikut: 1. Bisnis Convenience Store (7-Eleven) Perlambatan ekonomi yang terjadi di Indonesia ikut memengaruhi kinerja bisnis gerai 7-Eleven sepanjang 2014. Pengaruh yang cukup terasa akibat perlambatan ekonomi pada 2014, adalah pergerakan mata uang rupiah, likuiditas, dan tingkat suku bunga. Perseroan merasakan dampaknya langsung, karena pembiayaan Perusahaan salah satunya melalui sektor perbankan. The Company and its Subsidiaries sales covers five business pillars i.e. Convenience Store, Medical Business, Information Technology Business, Other Digital Business (Graphic Art, Digital Imaging & Telecommunication), and Packaged Food and Drink, described as follows: 1. Convenience Store Business (7-Eleven) The economic slowdown that occurred in Indonesia also affected the business performance of 7-Eleven outlets along 2014. Considerable influence due to the economic slowdown in 2014 is the movement of the rupiah currency, liquidity, and interest rates. The Company felt the impact immediately, because one of the Company’s financing is through the banking sector. Namun demikian, Perseroan berusaha menghadapi tantangan tersebut dengan optimis dan positif. Karena, bisnis yang digeluti Perseroan di sektor ma kanan dan minuman diyakini akan berkembang lebih baik. Di samping itu, Perseroan berusaha mengantisipasi dampak buruk melalui penerapan strategi yang tepat. However, the Company strives to face these challenges with an optimistic and positive attitude. Because the Company’s business which is involved in the food and beverage sector is believed to develop even better. In addition, the Company strives to anticipate adverse impacts through the implementation of appropriate strategies. Dengan strategi yang pas melalui promosi paket – paket makanan dan minuman yang higienis, With appropriate strategy through promotion of hygienic, delicious, and fast foods and beverages, which ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis enak, cepat yang memberikan value yang baik bagi konsumen, Perseroan bisa melalui tantangan akibat perlambatan ekonomi dengan baik. Apalagi, industri makanan dan minuman selalu bertumbuh dengan cukup cepat dan berbanding lurus dengan mening katnya kesejahteraan masyarakat dan perubahan gaya hidup yang lebih convenience. gives a good value for consumers, the Company is able to go through challenges caused by the economy slowdown, surprisingly well. Moreover, the food and beverages industry continues to grow quite fast and in a line with the increasing public welfare and more convenience lifestyle. Perseroan melalui unit usaha 7-Eleven juga telah melakukan berbagai inovasi yang difokuskan untuk menyediakan makanan dan minuman segar yang kualitasnya baik, sehat, terjamin higienis, tersedia selama 24 jam dalam kemasan dan paket yang nyaman, memudahkan dan cepat, dan memberikan nilai yang baik bagi konsumen serta material yang ramah lingkungan. Through the 7-Eleven business unit, the Company has conducted many innovations, focused to provide fresh foods and drinks with good quality, healthy, hygienic, 24/7 available in convenience package, easy and fast, and able to provide good value to the customers as well as environment-friendly. Dalam strategi usahanya untuk memperkuat positioning 7-Eleven sebagai “Fresh Food Destination Store”, antara lain membangun perluasan sarana central kitchen tahap 2 untuk dapat menambah produksi produk makan segar baru sekaligus untuk mendukung kebutuhan order makanan segar untuk pembukaan gerai-geai baru 7-Eleven. Kini 7-Eleven telah menambah gerai baru hingga berjumlah total 190 gerai pada 31 Desember 2014. Inside its business strategy to strengthen 7-Eleven’s positioning as “Fresh Food Destination Store”, among others is to enlarge the facility called central kitchen phase 2 in order to increase production of new fresh food products and to support the needs of fresh food for the opening of new 7-Eleven Outlets. Currently 7-Eleven has added new outlets with total of 190 outlets by December 31, 2014. Sangat penting untuk mendukung ekpansi bisnis 7-Eleven ini adalah prasarana yang mendukung operasi gerai-gerai 7-Eleven. Pembangunan prasarana ini difokuskan sejak dimulainya bisnis 7-Eleven di tahun 2010. Adapun 3 pilar sarana yang sangat penting bagi perkembangan dan ekspansi bisnis 7-Eleven, yang sekaligus memberikan 7-Eleven differensisasi dan competitive advantage yang sangat kuat dibandingkan dengan kompetitor lainnya : 1. CDC (Combined Distribution Center) Merupakan gabungan antara Central Warehouse dan Central Kitchen yang terletak di satu area. Pada saat ini area yang digunakan berlokasi di Cakung Jakarta Timur dengan luas area sekitar 5 ha. Area ini sebelumnya merupakan pabrik pembuatan kamera dan kertas foto Fujifilm yang saat ini telah dikonversi menjadi CDC. 1. a. Central Warehouse Merupakan gudang persediaan stok kebutuhan outlet 7-Eleven. Semua kebutuhan order produk outlet 7-Eleven oleh vendorvendor pihak ketiga dikirimkan ke gudang ini untuk seterusnya didistribusikan ke setiap It is extremely important to expand 7-Eleven business by providing facilities which will support in operating 7-Eleven outlets. The Development of these facilities is focused since the beginning of 7-Eleven business back in 2010. Three crucial infrastuctures for the development and expansion of 7-Eleven business, which at the same time provided differentiation and strong competitive advantage compared to other competitors. Among others are: 1. CDC (Combined Distribution Center) CDC is defined as Central Warehouse and Central Kitchen combined, and located in a specific area. For now, this CDC facility is located in a 5 ha wide area in Cakung, East Jakarta. This area was used to be a factory which manufactured camera and Fujifilm photo paper which then converted to become CDC. 1. a. Central Warehouse A supply warehouse that stores anything the 7-Eleven outlet needs. All product order needed by 7-Eleven outlets are sent by 3rd party vendors to this warehouse to later be distributed to each outlet in accordance to what 78 outlet sesuai masing-masing kebutuhan gerai 7-Eleven. Gudang pusat ini dalam pengembangan teknologinya menggunakan system WMS dan Datria Voice Picking modul untuk meminimalisir kesalahan serta meningkatkan efektivitas dan efficiency operasi gudang dan logistik. Bekerja sama dengan Iron Bird sebagai penyedia trucking logistic untuk pen gantaran kegeraigerai 7-Eleven. 2. a. Central Kitchen Di bawah entitas anak PT Fresh Food Indo nesia, central kitchen merupakan pilar yang terpenting dalam produksi dan penyediaan makanan segar yang senantiasa dapat dijamin Higienis, Enak dan Cepat di seluruh gerai 7-Eleven, dimana penjualan Fresh Food meru pakan fokus utama di gerai 7-Eleven. High light penting di akhir tahun 2014 ini adalah dengan terselesaikannya central kitchen tahap 2 (dua) yang sekaligus mengikuti saran dan diperlengkapi dengan teknologi dari Warabeya Nichiyo Co Ltd – perusahaan asal Jepang untuk mensuplai makanan segar 7-Eleven Jepang. Dengan terselesaikannya central kitchen tahap 2 ini akan banyak produk makanan segar baru yang akan diluncurkan untuk menambah variasi dan pilihan konsumen yang diyakini akan memperkuat performa dan pertumbuhan bisnis 7-Eleven, sehingga positioning 7-Eleven as A Fresh Food Destination akan semakin kuat dan semakin siap dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah sekaligus semakin unggul dalam persaingan di pasar. 2. Teknologi Informasi Pilihan produk yang tepat, System Ordering yang lebih akurat, analisa kebutuhan konsumen yang lebih baik serta manajemen bisnis 7-Eleven secara keseluruhan hanya dapat dilakukan apabila ditunjang oleh sistem teknologi informasi yang tepat dan handal. Bekerja sama dengan NEC, NRI dan PDI yang merupakan global partner dari 7-Eleven Inc USA dan Seven & I Japan, penyediaan dan aplikasi teknologi GSS (Global Standard Solution) merupakan sistem yang handal untuk mendukung operasi bisnis 7-Eleven secara tepat. 79 they need. This Central Warehouse in its technology development uses WMS system and Datria Voice Picking module to minimize error and to improve the efficiency and effectiveness of logistic and warehouse operation. In cooperation with Iron Bird as the provider of trucking logistic to do delivery to all 7-Eleven outlets. 2. a. Central Kitchen Under the subsidiary of PT Fresh Food Indonesia, Central Kitchen is the most important pillar in production and provision of hygienic, delicious, and fast Fresh Foods in every 7-Eleven outlets, where the Fresh Food sales is the major focus of 7-Eleven outlets. Important highlight by the end of 2014 is the completion of central kitchen phase 2 (two) which is advised and equipped by Warabeya Nichiyo Co Ltd technology – a Central Kitchen Company from Japan which supplies fresh foods to 7-Eleven Japan. By the completio of Central Kitchen Phase 2, there will be many food products to be launched to add variety and customer’s choice which is believed will strengthen performance and development of 7-Eleven business, resulting in 7-Eleven positioning as A Fresh Food Destination will be stronger and ready to fulfill consumer’s ever-changing needs and to be ahead in the competition. 2. Information Technology Correct choice of products, accurate Ordering System, better customer’s needs analysis as well as 7-Eleven business management as whole is only possible if supported by proper and reliable information technology system. Partnership with NEC, NRI, and PDI which are global partners from 7-Eleven Inc USA and Seven & I Japan, provision and application of GSS (Global Standard Solution) Technology is an excellent system to support the operation of 7-Eleven business appropriately. 3. Pusat Pelatihan Sales Associate dan Store Manager merupakan bagian terpenting dalam pengoperasian gerai 7-Eleven setiap harinya. Dengan 5 (lima) Prinsip Dasar pengelolaan gerai : Pelayanan yang Baik dan ramah, pilihan variasi produk yang tepat, kualitas produk yang terjamin, nilai yang baik serta kebersihan yang selalu terjaga, hanya dapat ditangani oleh sumber daya manusia yang direkrut secara seksama dan terlatih dengan baik. Sistem pengelolaan outlet dengan penerapan “Retail Initiative”; manajemen “day by day, store by store dan item by item” untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan melampaui tingkat kepuasan konsumen senantiasa. Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia ini, Pusat Perekrutan dan Pelatihan terus dibangun dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan ekspansi gerai baru 7-Eleven. 3. Training Center Sales Associate and Store Manager is the most important part in operating 7-Eleven outlets. With 5 (five) Basic Principles of outlet management : Good and friendly service, correct product assortment, guaranteed product quality, good value, and maintained cleanliness, can only be handled by carefully recruited & well-trained Human Resources. Outlet management system with the implementation of “Retail Initiative”; management “day by day, store by store and item by item management” to fulfill customer’s ever changing needs and constantly exceed their expectation. To meet the needs of this human resources, Training & Recruitment Center continuously improved and developed to complete the needs of new 7-Eleven outlet expansion. Dalam segmen usaha ini, total penjualan anak perusahaan PT Modern Sevel Indonesia (7-Eleven) mengalami kenaikan menjadi Rp. 971,7 miliar atau naik 24,85% dibandingkan tahun lalu yang mencapai angka Rp. 778,3 miliar. In this business segment, total sales of subsidiary PT Modern Sevel Indonesia (7-Eleven) experienced an increase to Rp. 971.7 billion or up 24.85% compared to last year at Rp. 778.3 billion. 2. Bidang Usaha Medical Pada tahun 2014, bidang usaha Medical berkontribusi sebesar Rp. 144,3 miliar atau 10% dari total penjualan Perseroan. Segmen ini mengalami penurunan pendapatan sebesar 1,7% dari tahun sebelumnya. Dalam bidang usaha medical ini salah satu target terbesar adalah Rumah Sakit, baik milik swasta maupun pemerintah. Penurunan ini disebab kan oleh situasi politik 2014 dengan adanya pemilu legislatif dan pemilihan Presiden dimana beberapa proyek dan anggaran untuk kesehatan dan rumah sakit pemerintah diundur ke tahun berikutnya. 2. Medical Business Segment In 2014, Medical business segment contributed about Rp. 144.3 billion or 10% from Company’s total sale. This segment experienced decrease in total revenue amounted to 1.7% compared to last year. In this medical business area, one of the target are hospital both private or government hospital. This decreased is cost by polotical situation in 2014 with legislative and Presidential election in which several project and budget for health and government hospital was postponed to later year. 3. Bidang Usaha IT Solution Untuk realisasi tahun 2014, segmen bisnis lainnya yang berfokus pada pengembangan solusi teknologi informasi, memperoleh penjualan bersih sebesar Rp. 108,6 miliar atau berkontribusi sebesar 7,55% terhadap total pendapatan Perseroan. Segmen ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 36,09% dari tahun sebelumnya. 3. IT Solution Business Segment For 2014 realization, other business segment focused on the development of IT solution, obtained net sales amounted to Rp. 108.6 billion or contributed around 7.55% on the Company’s total revenue. This segment also experienced increased in revenue by 36.09% compared to previous year. 80 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis 81 4. Lain-lain Untuk realisasi tahun 2014, segmen bisnis lainnya yang berfokus pada penyediaan plate, mesin CTP (Computer to Plate), dan mesin cetak digital untuk kebutuhan industri, memperoleh penjualan bersih sebesar Rp. 213,3 miliar atau berkontribusi sebesar 14,83% terhadap total pendapatan Perseroan. Segmen ini juga mengalami penurunan pendapatan sebesar Rp. 55,2 miliar dari Rp. 268,5 miliar. 4. Others For 2014 realization, other business segment which is focused on plate provision, TP machine (Computer to Plate), and digital print machine forindustrial needs, acquired total net sales of Rp. 213.3 billion or contributed by 14.83% to the Company’s total revenue. This segment also experienced decrease in revenue amounted to Rp. 55.2 billion from Rp. 268.5 billion. 5. Makanan dan Minuman Dalam Kemasan Entitas Anak yang berdiri sejak 2014 ini memfokus kan diri di bagian distribusi dan produksi makanan dan minuman kemasan baik untuk lokal maupun impor brand. Target dari divisi ini adalah melakukan produksi dalam negeri, dan melakukan distribusi dan pemasaran makanan dan minuman kemasan ke gerai-gerai retail modern, termasuk di dalamnya 7-Eleven. 5. Packaged Food and Drink Subsidiary which has been established since 2014 focuses itself in the distribution and production of packaged foods and drinks both for local or imported brand. Target of this division is to execute domestic production, conduct distribution and marketing of packaged foods and drinks to modern retail outlets, including 7-Eleven. Beberapa jenis produk yang telah dipasarkan diantaranya adalah jus buah dalam kemasan, jelly drinks, kopi dan teh kemasan , dan lain–lain. Some of the marketed products are packaged fruit juice, jelly drinks, packaged coffee and tea, and others. Pada September 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Welch Food Inc (Welch’s) – sebuah perusahaan minuman jus anggur asal USA berdiri sejak 140 tahun yang lalu untuk melakukan produksi dalam negeri, penjualan, distribusi dan pemasaran dengan Welch’s brand di Indonesia. In September 2014, the Company signed a cooperation contract with Welch Food Inc (Welch’s) – a 140 years old grape juice beverages company from USA, to conduct domestic production, sales, distribution and marketing carrying the Welch’s brand in Indonesia. Kerjasama ini dipercaya dapat memberikan sinergi positif terutama untuk bisnis 7-Eleven dalam menyediakan produk berkualitas dengan harga terjangkau bagi konsumen dengan memberikan fleksibilitas tinggi dalam hal inovasi dan differensiasi sekaligus margin yang lebih baik bagi bisnis 7-Eleven. This cooperation is believed to provide positive synergy especially for the 7-Eleven business in providing quality products with affordable price for customers, by presenting high flexibility in terms of innovation and differentiation, and better margins for 7-Eleven’s business at the same time. ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis Uraian atas Kinerja Keuangan Perseroan Description on the Company’s Financial Performance Kinerja Perseroan tahun 2014 mengalami kenaikan/penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2013, pencapaian Earning Before Interest, Tax, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp. 261,8 miliar. Uraian kinerja keuangan berikut ini mengacu pada Laporan Keuangan Perseroan. Hasil audit yang dilakukanoleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sesuai laporannya tanggal 21 Maret 2014 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 yang disajikan dalam buku Laporan Tahunan. Laporan Keuangan ini disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Mata uang pelaporan keuangan adalah Rupiah. The Company’s performance in 2014 experienced a pretty significant increase/decrease compared to 2013, with the achievement of Earning Before Interest, Tax, Depreciation, and Amortization (EBITDA) amounted to Rp. 261.8 billion. This financial performance description refers to the Company’s Financial Statement. The results of Audit conducted by Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja in accordance to the report in March 31, 2004 for the year ended in December 31, 2014, which is presented inside the Annual Report. The financial statements are presented based on the Financial Accounting Standards applicable in Indonesia. The financial reporting currency is expressed in Rupiah. Ikhtisar Data Keuangan Penting Important Financial Highlights Uraian Aset Lancar 2014 Jumlah 2013 Naik (Turun) % 829.480.426.627 747.394.940.040 82.085.486.587 11% Aset Tidak Lancar 1.552.073.046.130 1.139.913.464.671 412.159.581.459 36% Total Aset 2.381.553.472.757 1.887.308.404.711 494.245.068.046 26% Liabilitas Jangka Pendek 574.255.937.351 458.769.566.711 115.486.370.640 25% Liabilitas Jangka Panjang 460.179.711.748 396.806.838.137 63.372.873.611 16% Total Liabilitas 1.034.435.649.099 855.576.404.848 178.859.244.251 21% Total Ekuitas 1.347.117.823.658 1.031.731.999.863 315.385.823.795 31% Penjualan Bersih 1.437.940.463.601 1.273.490.330.003 164.450.133.598 13% Laba Bruto 585.054.612.343 492.369.257.521 92.685.354.822 19% Laba Operasi 150.428.270.073 116.166.628.684 34.261.641.389 29% Laba Bersih 39.621.247.528 50.145.687.551 (10.524.440.023) -21% Laba Bersih Komprehensif 39.621.247.528 50.145.687.551 (10.524.440.023) -21% 82 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis Aset Tabel Aset / Asset Pada 2014, Perseroan mencatat total aset Perseroan sebesar Rp. 2.381,5 miliar dengan komposisi Aset Lancar sebesar Rp. 829,4 miliar, serta Aset Tidak Lancar sebesar Rp. 1.552 miliar. Total Aset meningkat sebesar Rp. 494,2 miliar atau sebesar 26,1% dibanding total aset 2013 sejumlah Rp1.887,3 miliar. In 2014, the Company recorded total assets of the Company amounted to Rp. 2,381.5billion with the composition of Current Asset amounted to Rp. 829.4 billion, and Non-Current Asset amounted to Rp. 1,552 billion. Total Assets increased by Rp. 494.2 billion or around 26.1% compared to total asset in 2013 at Rp.1,887.3 billion. Aset Lancar Pada 2014, aset lancar naik sebesar Rp. 82 miliar atau 11% menjadi sebesar Rp. 829,4 miliar dibanding 2013 yang tercatat sebesar Rp. 747,4 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh ekspansi bisnis 7-Eleven. Current Assets In 2014, current asset increased by Rp. 82 billion or 11% to Rp. 829.4 billion compared to 2013 which was amounted to Rp 747.4 billion. This increase was primarily caused by 7-Eleven business expansion. Aset Tidak Lancar Pada 2014, Aset Tidak Lancar naik menjadi Rp. 1.552 miliar dibandingkan dengan tahun lalu yaitu Rp1.139,9 miliar atau sebesar 36% yang disebabkan oleh investasi pengembangan dan ekspansi bisnis 7-Eleven. Non-Current Assets In 2014, Non-Current Assets increased to Rp. 1,552 billion compared to last year at Rp1,139.9 billion or at 36% which was caused by development investment and expansion of 7-Eleven business. / Asset Chart 2014 Keterangan / Description Presentase / Precentage (%) 829.480.426.627 747.394.940.040 11% Aset Tidak Lancar 1.552.073.046.130 1.139.913.464.671 36% Jumlah Total Aset 2.381.553.472.757 1.887.308.404.711 26% Aset Lancar 83 2013 Liabilitas Jangka Pendek Short-Term Liability Liabilitas jangka pendek pada 2014 naik sebesar Rp. 115,5 miliar atau sebesar 25% menjadi Rp. 574,2 miliar dibandingkan 2013 yang tercatat sebesar Rp. 458.7 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kebutuhan pendanaan bisnis 7-Eleven. Short-term liability in 2014 increased by Rp. 115.5 billion or at 25% to Rp. 574.2 billion compared to 2013, which was recorded at Rp. 458.7 billion. This increase was primarily caused by the funding needs for 7-Eleven business. Liabilitas Jangka Panjang Pada 2014, liabilitas jangka panjang naik sebesar Rp. 63,4 miliar atau sebesar 16% menjadi Rp. 460,2 dibandingkan 2013 yang tercatat sebesar Rp. 396.8 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kebutuhan modal pembangunan gerai 7-Eleven. Long-Term Liability In 2014, long-term liability increased by Rp. 63.4 billion or at 16% to Rp. 460.2 compared to 2013 which was recorded at Rp. 396.8 billion. This increase was primarily caused by capital needs of 7-Eleven new store expansion. ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis Total Liability Overall, total liability in 2014 increased by Rp. 178.8 billion or 21% to Rp. 1.034 billion compared to 2013 which was recorded at Rp. 855.6 billion. This increase in total liability was primarily caused by increasing of bank loan to support 7-Eleven business expansion. Total Liabilitas Secara keseluruhan, total liabilitas pada 2014 naik sebesar Rp. 178,8 miliar atau 21% menjadi Rp.1.034 miliar dibandingkan 2013 yang tercatat sebesar Rp. 855,6 miliar Peningkatan total liabilitas ini terutama disebabkan oleh meningkatnya pinjaman bank untuk mendukung pengembangan ekspansi bisnis 7-Eleven. Keterangan / Description 2014 2013 Presentase / Precentage (%) Jumlah Liabilitas Jangka Pendek/ Short Term Liabilities 574.255.937.351 458.769.566.711 25% Jumlah Liabilitas Jangka Panjang/ Long Term Liabilities 460.179.711.748 396.806.838.137 16% 1.034.435.649.099 855.576.404.848 21% Jumlah Liabilitas/ Total Liabilities Ekuitas Equity Ekuitas pada 2014 meningkat sebesar Rp. 315,4 miliar atau 30,5% menjadi Rp. 1.347,1 miliar dibandingkan 2013 yang tercatat sebesar Rp. 1.031,7 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya aksi korporasi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) serta adanya laba tahun ini yang dimasukan kedalam saldo laba yang ditahan. Equity in 2014 increased by Rp. 315.4 billion or 30.5% to Rp. 1,347.1 billion compared to 2013 which was recorded at Rp. 1,031.7 billion. This increase was primarily caused by non pre-emptive corporate action and earnings for this year was included into the balance of retained earnings. Laporan Laba Rugi Penjualan bersih pada 2014 meningkat sebesar Rp. 164,5 miliar atau sebesar 12,9% menjadi Rp. 1.437,9 miliar dibandingkan 2013 sebesar Rp. 1.273,4 miliar. Peningkatan pendapatan usaha ini terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan dari bisnis 7-Eleven dan bidang usaha IT Solution (RICOH) Income Report Net sales in 2014 increased by Rp. 164.5 billion or by 12.9% to Rp. 1,437.9 billion compared to 2013 at Rp. 1,273.4 billion. This increase in revenue was primarily caused by revenue growth of 7-Eleven business as well as IT Solution business segment (RICOH) 2013 Presentase / Precentage (%) 1.437.940.463.601 1.273.490.330.003 12,9 % Laba Bruto/ Gross Profit 585.054.612.343 492.369.257.521 18,8 % Laba Operasi / Income from Operation 150.428.270.073 116.166.628.684 29,5 % 39.621.247.528 50.145.687.551 -21,0% Keterangan / Description Penjualan Bersih / Net Sales Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan / Total Comprehensive Income for the year 2014 84 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis Untuk laba komprehensif 2014, terjadi penurunan sebesar Rp. 10,5 miliar atau turun sebesar 21% jika dibanding dengan tahun sebelumnya. Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan ini adalah kenaikan pembayaran pinjaman dan bunga pinjaman yang digunakan untuk ekspansi bisnis 7-Eleven. Arus Kas / Cash Flow Keterangan / Description Arus Kas dari Aktivitas Operasi 2014 2013 21.592.688.812 27.086.550.221 (527.943.537.347) (293.356.863.837) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 407.481.483.301 124.055.445.541 Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas (98.869.365.234) (142.214.868.075) Arus Kas dari Aktivitas Investasi 85 For 2014 comprehensive profit, we experienced a decrease of Rp. 10.5 billion or down by 21% if compared to the previous year. One of the factor that caused this decrease in profit was due to the increase of borrowing and cost of borrowing which was use for 7-Eleven expansion. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi pada 2014 adalah sebesar Rp. 21,6 miliar menurun dibandingkan Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi pada 2013 sebesar Rp. 27,0 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pembayaran beban bunga pinjaman. Cash Flow from Operating Activities Cash Flow obtained from Operating Activities in 2014 is Rp. 21.6 billion decreased if compared to Cash Flow obtained from 2013 Operating Activities at Rp. 27.0 billion. This decrease was primarily caused by increasing cost of borrowing. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi selama 2014 adalah sebesar Rp. 527,9 miliar, naik dibandingkan Arus Kas digunakan untuk Aktivitas Investasi pada 2013 sebesar Rp. 293,3 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kebutuhan investasi ekspansi bisnis 7-Eleven Cash Flow from Investing Activities Cash Flow used for Investing Activities throughout 2014 was Rp. 527.9 billion, increased if compared to Cash Flow used for Investing Activities in 2013 at Rp. 293.3 billion. This increase was primarily caused by increase of investment needs for 7-Eleven business expansion. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus Kas Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan pada 2014 adalah sebesar Rp. 407,5 miliar, naik dibandingkan Arus Kas digunakan untuk Aktivitas Pendanaan pada 2013 sebesar Rp. 124,0 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya aksi korporasi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) Cash Flow from Funding Activities Cash Flow used for Funding Activities in 2014 was Rp. 407.5 billion, increased if compared to Cash Flow used for Funding Activities in 2013 at Rp. 124.0 billion. Increase was primarily caused by non pre-emptive corporate action. ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis Kemampuan Membayar Hutang Perseroan Solvency Kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibannya ditunjukkan dengan menggunakan rasio likuiditas. Sedang untuk mengukur kemampuan memenuhi seluruh kewajibannya digunakan rasio solvabilitas yang pengukurannya melalui perbandingan seluruh kewajiban terhadao seluruh aset dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas. The Company’s ability to fulfill its liabilities is shown by using liquidity ratio. To measure the capacity of fulfilling its liabilities, solvency ratio is used by comparing debt ratio to total assets and debt ratio to equity. 1. Rasio Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan perusahaan memenuhi seluruh Liabilitas Jangka Pendek yang diukur dengan perbandingan antara Aset Lancar dengan total Liabilitas Jangka Pendek. Aset Lancar Perseroan tercatat sebesar Rp. 829,5 miliar naik sebesar 11% jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp. 747,4 miliar. Sedangkan Liabilitas Jangka Pendek Perseroan dan Entitas Anak tercatat sebesar Rp. 574,2 miliar yang meningkat sebesar Rp. 115,5 miliar dibanding dengan tahun sebelumnya. Rasio Likuiditas Perseroan per Desember 2014 tercatat sebesar144,4%. 1. Liquidity Ratio Liquidity is the Company’s capability to fulfill all ShortTerm Liabilities measured by comparing Current Asets with total Short-Term Liabilities. The Company’s Current Assets were recorded at Rp. 829.5 billion, increased by 11% if compared to 2013 at Rp747.4 billion. While the Company’s Long-Term Liabilities and Subsidiaries were recorded at Rp. 574.2 billion, increased by Rp115.5 billion. The Company’s Liquidity Ratio per December 2014 was recorded at 144.4%. Tabel Rasio Likuiditas Table of Liquidity Ratio Keterangan / Description 2014 2013 Aset Lancar / Current Assets 829.480.426.627 747.394.940.040 Liabilitas Jangka Pendek / Short Term Liabilities 574.255.937.351 458.769.566.711 144,4% 162,9% Rasio Likuiditas / Liquidity Ratio 2. Solvabilitas Solvabilitas merupakan kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang diukur dengan membandingkan jumlah Liabilitas Konsoli dasi terhadap jumlah Ekuitas Konsolidasi dan jumlah Liabilitas Konsolidasi terhadap jumlah Aset Konsolidasi. Tabel Rasio Solvabilitas terhadap Ekuitas Keterangan / Description 2. Solvency Solvency is the Company’s capability to fulfill its liabilities by comparing the ratio of total consolidated liabilities to total consolidated equity and total consolidated liabilities to total consoli dated assets. Table of Solvency Ratio on Equity 2014 2013 Total Liabilitas / Total Liabilities 1.034.435.649.099 855.576.404.848 Total Ekuitas / Total Equity 1.347.117.823.658 1.031.731.999.863 76,8% 82,9% Rasio Total Liabilitas Terhadap Total Ekuitas / Debt to Equity Ratio 86 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis Perbandingan antara total liabilitas dengan total aset Perseroan dan Entitas Anak per Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar 43,4% dan 45,3%. Sedangkan perbandingan antara total Liabilitas dengan total Ekuitas masing-masing adalah sebesar 76,8% dan 82,9%. Comparison of total liabilities with total assets of the Company and Subsidiaries per December 2014 and 2013 was 43.4% and 45.3%. While the comparison between total liabilities and total equity was 76.8% and 82.9%. Tabel Rasio Solvabilitas terhadap Aset Table of Solvency Ratio on Asset Keterangan / Description 2013 Total Liabilitas / Total Liabilities 1.034.435.649.099 855.576.404.848 Total Aset / Total Assets 2.381.553.472.757 1.887.308.404.711 43,4% 45,3% Rasio Total Liabilitas Terhadap Total Aset / Total Liabilities to Total Assets Ratio Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Permodalan Keterangan / Description Total Utang Berbunga Bank dan Pihak Ketiga Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Total Ekuitas 87 2014 Capital Structure and Management Policy on Capital Structure 2014 2013 827.120.880.230 690.623.695.778 1.339.623.358.790 1.023.938.870.862 7.494.464.868 7.793.129.001 1.347.117.823.658 1.031.731.999.863 Kebijakan manajemen atas struktur permodalan Management Policy on Capital Structure Adanya pengelolaan dan penyesuaian struktur permodalan yang menyesuaikan dengan perekonomian pada manajemen Perseroan bertujuan untuk menjaga ketersediaan sumber daya keuangan yang memadai untuk operasi, pengembangan bisnis, pertumbuhan Perseroan di masa mendatang. The management and adjustment of the capital structure that adapts to the economy on Company’s management aims to maintain the availability of financial resources for operations, business development, and the Company’s growth in the future. ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis Prospek Usaha Perseroan The Company’s Business Prospect Perlambatan ekonomi yang dialami Indonesia pada 2014 dirasakan semua sektor industri. Kondisi tersebut berdampak pada pertumbuhan perekonomian makro nasional yang berhenti di angka 5,02% pada 31 Desember 2014. Meski mengalami penurunan dibanding 2013 yang tumbuh di angka 5,7%, namun Perseroan tetap optimistis bisnis usaha yang dijalankan akan tetap berkembang dengan baik pada 2015. Economy slowdown experienced by Indonesia in 2014 also affected all industry sectors. These conditions have an impact on the growth of national macro economy which stopped at 5.02% in December 31, 2014. Despite the decrease compared to 2013 at 5.7%, the Company remains optimistic that the business will continue to grow well in2015. Optimisme Perseroan tersebut didasarkan pada fakta bahwa kondisi menengah terus bertumbuh di Indonesia dan itu memberi peluang besar bagi Perseroan untuk menggarapnya. Ditambah lagi, pendapatan per kapita penduduk Indonesia juga terus mengalami pertumbuhan dan cenderung stabil di angka USD3.500-an per orang. Dengan peningkatan seperti itu, Perseroan meyakini kebutuhan masyarakat terhadap makanan dan minuman cepat saji juga akan semakin tinggi. The Company’s optimism was based on the fact that the middle condition keeps on growing in Indonesia which provides a huge opportunity for the Company to work on it. Moreover, Indonesian citizen’s income per capita also grows and tend to be stable at USD3,500 per person. With such growth, the Company believes that people’s needs for fast food and drinks will increase as well. Melalui konsep convenience store yang disuguhkan, Perseroan diyakini mampu mengambil segmen pasar kelas menengah yang didominasi orang-orang muda dalam kategori consumer class. Dalam keseharian, mereka membutuhkan sajian yang dibuat cepat dengan harga terjangkau seperti yang ditawarkan gerai 7-Eleven yang juga menawarkan tambahan layanan standar dan kualitas tinggi, keamanan dan higienis yang terjamin, tersedia selama 24 jam, dalam kemasan yang praktis, mudah dan nyaman, serta keberadaan gerai yang telah menyebar di berbagai wilayah. Through the presented convenience store concept, the Company believed to be able to grab all middle class market segments which are dominated by young individuals inside the Consumer Class category. In their daily life, they need fast foods and drinks with affordable price such as what is offered in 7-Eleven outlets which also offers additional standard service and high quality, guaranteed safety and hygienic, available 24/7, packaged in a convenient pack, easy & comfortable, as well as the existence of our outlets in various places. Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), memasuki tahun 2015 industri ritel Indonesia optimis mampu tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2014. Karena, jumlah penduduk di Indonesia juga terus tumbuh dengan rata-rata pertumbuhan 9-10%. Dengan jumlah 247 juta penduduk sekarang saja, Aprindo melihat peluang convenience store untuk tumbuh subur sangat terbuka lebar. Aprindo mencontohkan, saat ini di Indonesia ketersediaan convenience store masih sangat sedikit dengan perbandingan 80-90 toko melayani satu juta penduduk. Sementara di Taiwan sudah dilayani 250-300 toko dan bahkan di Tiongkok sudah dilayani 800 toko. According to the Association of Indonesia Retailers (Aprindo), entering 2015, Indonesian retail business is optimistic to grow even better compared to 2014. Because, the number of people in Indonesia also continues to grow with an average growth of 9-10%. Even with current total of 247 million citizens, Aprindo sees the big, wide opportunity for convenience store to grow well. Aprindo pointed out that the current availability of convenience stores in Indonesia is still very little with the comparison of 80-90 stores to serve 1 million people. Meanwhile in Taiwan, they already have 250-300 stores, and 800 stores in China. 88 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis Fakta di atas ditambah dengan fakta bahwa pasar ritel modern hingga saat ini masih di bawah 20%, semakin menguatkan optimisme Perseroan menghadapi tahun 2015 dengan penuh harapan. Apalagi, dalam periode 2011-200, sales & profit Perseroan selalu tumbuh di angka rata-rata 30%. Pada tahun pertama berdiri, bisnis Perseroan masih terbagi rata antara Telekomunikasi, Digital Imaging, Ricoh, Medical, Graphic, dan 7-Eleven. Sementara, tahun 2014 bisnis Perseroan sudah bertransformasi jauh dengan penguasa utama adalah bisnis convenience store 7-Eleven yang menyumbang sales and profit hingga 68%. 89 The above facts plus the fact that current modern retail market is still below 20%, enhance the Company’s optimism even more to face 2015 with hopeful spirit. Moreover, within the 2011-2012 periods, the Company’s sales & profit continues to grow above average at 30%. In its first year of establishment, the Company’s business was still diversed equally between Telecommunication, Digital Imaging, Ricoh, Medical, Graphic, and 7-Eleven. However in 2014, the Company’s business has transformed further with the major business is 7-Eleven convenience store which contributed sales & profit up to 68%. ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis Optimisme Perseroan tersebut didasarkan pada fakta bahwa kondisi menengah terus bertumbuh di Indonesia dan itu memberi peluang besar bagi Perseroan untuk menggarapnya. Ditambah lagi, pendapatan per kapita penduduk Indonesia juga terus mengalami pertumbuhan dan cenderung stabil di angka USD3.500-an per orang. Dengan peningkatan seperti itu, Perseroan meyakini kebutuhan masyarakat terhadap makanan dan minuman cepat saji juga akan semakin tinggi. The Company’s optimism was based on the fact that the middle condition keeps on growing in Indonesia which provides a huge opportunity for the Company to work on it. Moreover, Indonesian citizen’s income per capita also grows and tend to be stable at USD3,500 per person. With such growth, the Company believes that people’s needs for fast food and drinks will increase as well. Melalui konsep convenience store yang disuguhkan, Perseroan diyakini mampu mengambil segmen pasar kelas menengah yang didominasi orang-orang muda dalam kategori consumer class. Dalam keseharian, mereka membutuhkan sajian yang dibuat cepat dengan harga terjangkau seperti yang ditawarkan gerai 7-Eleven yang juga menawarkan tambahan layanan standar dan kualitas tinggi, keamanan dan higienis yang terjamin, tersedia selama 24 jam, dalam kemasan yang praktis, mudah dan nyaman, serta keberadaan gerai yang telah menyebar di berbagai wilayah. Through the presented convenience store concept, the Company believed to be able to grab all middle class market segments which are dominated by young individuals inside the Consumer Class category. In their daily life, they need fast foods and drinks with affordable price such as what is offered in 7-Eleven outlets which also offers additional standard service and high quality, guaranteed safety and hygienic, available 24/7, packaged in a convenient pack, easy & comfortable, as well as the existence of our outlets in various places. Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), memasuki tahun 2015 industri ritel Indonesia optimis mampu tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2014. Karena, jumlah penduduk di Indonesia juga terus tumbuh dengan rata-rata pertumbuhan 9-10%. Dengan jumlah 247 juta penduduk sekarang saja, Aprindo melihat peluang convenience store untuk tumbuh subur sangat terbuka lebar. Aprindo mencontohkan, saat ini di Indonesia ketersediaan convenience store masih sangat sedikit dengan perbandingan 80-90 toko melayani satu juta penduduk. Sementara di Taiwan sudah dilayani 250-300 toko per 1 juta penduduk. According to the Association of Indonesia Retailers (Aprindo), entering 2015, Indonesian retail business is optimistic to grow even better compared to 2014. Because, the number of people in Indonesia also continues to grow with an average growth of 9-10%. Even with current total of 247 million citizens, Aprindo sees the big, wide opportunity for convenience store to grow well. Aprindo pointed out that the current availability of convenience stores in Indonesia is still very little with the comparison of 80-90 stores to serve 1 million people. Meanwhile in Taiwan, they already have 250-300 stores to serve 1 million people. Fakta di atas ditambah dengan fakta bahwa pasar ritel modern hingga saat ini masih di bawah 20%, semakin menguatkan optimisme Perseroan menghadapi tahun 2015 dengan penuh harapan. Apalagi, dalam periode 2011-200, sales & profit Perseroan selalu tumbuh di angka rata-rata 30%. Pada tahun pertama berdiri, bisnis Perseroan masih terbagi rata antara Telekomunikasi, Digital Imaging, Ricoh, Medical, Graphic, dan 7-Eleven. Sementara, tahun 2014 bisnis Perseroan sudah bertransformasi jauh dengan kontributor utama adalah bisnis convenience store 7-Eleven yang menyumbang pendapatan hingga 68%. The above facts plus the fact that current modern retail market is still below 20%, enhance the Company’s optimism even more to face 2015 with hopeful spirit. Moreover, within the 2011-2012 periods, the Company’s sales & profit continues to grow above average at 30%. In its first year of establishment, the Company’s business was still diversed equally between Telecommunication, Digital Imaging, Ricoh, Medical, Graphic, and 7-Eleven. However in 2014, the Company’s business has transformed further with the major business is 7-Eleven convenience store which contributed revenue up to 68%. 90 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis 91 Selain itu, Perseroan juga melakukan ekspansi dengan memperluas jaringan atas portofolio Produk yang dimiliki serta pemilihan lokasi yang strategis untuk memperluas jaringan. Adapun penentuan lokasi ini dimulai dengan memilih komunitas, keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar, stabilitas maupun persaingan serta iklim politik. Selain itu keberadaan infrastruktur yang kuat dan solid seperti cetral kitchen dan central warehouse yang terintegrasi, IT System yang terpadu serta Recruitment & Training Center, untuk menopang kelangsungan dan kelancaran operasi gerai 7-Eleven dirasakan sebagai salah satu kekuatan yang dimiliki untuk memenangkan persaingan yang ada. In addition, the Company also expanded its network on portfolio products, as well as strategic site selection to expand the network. Location selection started by selecting community, this decision is very dependent to potential economic growth in the surrounding area, as well as political climate. Other than that, the existence of strong infrastructure and solid like the Integrated Central Kitchen and Central Warehouse, Integrated IT System as well as Recruitment & Training Center, to uphold the continuance and smoothness of 7-Eleven outlets operation is considered to be one of the strength to win over the competition. Sedangkan dalam bisnis non-ritel Perseroan mempunyai divisi andalan yang berfokus pada bidang distribusi yaitu medical imaging dan IT Solution (RICOH). Produk-produk ini merupakan beberapa divisi Perseroan yang sedang berkembang dengan pesat yang ditopang pertumbuhan ekonomi & kelompok ekonomi menengah yang menciptakan kebutuhan dan kesadaran masyarakat akan tingkat kesehatan yang semakin tinggi. Dengan mengembangkan produk medical imaging, Perseroan menjadi distributor tunggal peralatan kesehatan brand principle dari FujiFilm & Shimadzu, Jepang, khususnya untuk sistem FCR (Fujifilm Computed Radiography) yang mampu memberikan pelayanan radiologi digital serta peralatan kesehatan lainnya yang mampu mengubah pelayanan Radiologi Digital sesuai dengan perkembangan teknologi digital di Bidang Kesehatan. As for the non-retail business, the Company has a leading division which focuses on the distribution aspect, namely: Medical Engineering, and IT Solution (RICOH). These products are some of the Company’s fast-growing divisions which are supported by the economic growth & middle class economic society that creates the public needs & awareness for higher level of health. By developing the Digital Imaging product, the Company became the sole distributor of medical equipment brand principle of FujiFilm & Shimadzu, Japan, especially for the FCR system (FujiFilm Computed Radiography) which capable of providing digital radiology service as well as other medical equipments which are capable of changing the Digital Radiology service in accordance with the development of Digital Technology in the medical field. Distribusi produk-produk Ricoh Multifunction Copier yang menawarkan Document Solution yang berbasis efisiensi masih akan berpeluang untuk mendapatkan pasar yang cukup signifikan mengingat banyak perusahaan mengeluarkan kebijakan untuk melakukan efisiensi biaya operasi kantor. Selain itu, produkproduk Perseroan lainnya masih terus memiliki prospek usaha yang baik dimasa depan. Distribution of Ricoh Multifunction Copier products which offers efficiency-based Document Solution still have an opportunity to obtain significant market share, considering many Companies issued a certain policy to conduct Operating Cost Efficiency in their office. In addition, other Company’s products still have good business prospect in the future. ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis Aspek Pemasaran Marketing Aspects Keberhasilan suatu perusahaan di pasar bisnis terletak pada kejelian mereka dalam menjalankan pemasaran produk yang dihasilkan. Dalam pemasaran, perusahaan dituntut untuk bisa memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen sehingga konsumen bisa mendapat kepuasan saat menggunakan produknya. Bagi Perseroan, aspek pemasaran menjadi sangat penting karena bisa membaca kemauan pasar secara khusus dan umum. The success of a Company in the business market lines within their carefulness in implementing the marketing of produced products. In the marketing field, the Company is expected to understand what is wanted & needed by the customers so that they can get satisfaction when using the product. For the Company, marketing aspect became very important because it can foresee what the market needs in specific and general terms. Industri convenience store dan digital imaging yang diusung Perseroan saat ini sangat dipengaruhi oleh situasi dan perkembangan pasar seperti gaya hidup dan kemajuan teknologi. Fakta tersebut menuntut Perseroan untuk selalu sigap melihat setiap peluang dalam kondisi terkini dan selalu merencanakan strategi pemasaran dengan tujuan untuk memenuhi kemauan pasar. Dengan demikian, target meraih laba Perseroan diharapkan bisa diwujudkan dengan nilai maksimal. This Convenience Store and Digital Imaging Industry carried by the Company affected by market situation and development such as lifestyle and technology. That fact drives the Company to be ready to see all opportunities in current condition and always plan a marketing strategy aimed to fulfill the market’s desire. Therefore, the target to reach Company’s profit is expected to be realized with maximum value. Strategi Pemasaran Marketing Strategy Tindakan-tindakan yang telah dan akan diambil oleh Perseroan dan Entitas Anak dalam menerapkan strategi pemasaran, adalah sebagai berikut: Actions that has been and will be taken by the Company and Subsidiary in implementing the market strategy, among others are: 1. PT MODERN SEVEL INDONESIA 1. PT MODERN SEVEL INDONESIA Bisnis Convenience Stores : 7-Eleven Sebagai pemimpin dalam industri convenience store di Tanah Air, 7-Eleven terus melakukan berbagai inovasi untuk tetap memberi pelayanan terbaik kepada pelanggan yang berasal dari semua segmen usia dari anak-anak, keluarga hingga kalangan profesional yang didominasi oleh kaum muda. Convenience Stores Business : 7-Eleven As the leader in the Nation’s convenience store business, 7-Eleven continues to do various innovations to provide best services to customers from every age segment, starting from kids, families, and professional groups which are dominated by young people. Untuk menjaga agar pelanggan tetap merasakan kenyamanan dan keramahan pelayanan dari setiap gerai 7-Eleven, Perseroan berkomitmen untuk terus memahami kebutuhan dari masyarakat dan memperbaharuinya secara berkesinambungan. Selain itu, Perseroan juga berkomitmen untuk menyediakan kebutuhan masyarakat sehari-hari akan makanan dan minuman segar siap saji dengan kualitas yang baik, sehat dan higienis, bervariasi, dengan harga terjangkau dan tersedia dalam 24 jam. Dari sisi pelayanan, Perseroan juga terus memperbarui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat saat berada di gerai 7-Eleven. Saat ini, fasilitas yang tersedia disetiap gerai 7-Eleven mencakup meja dan kursi, In order to keep customers to feel the comforts of convenience and hospitality service from every 7-Eleven outlet, the Company has committ to understand what people needs and update them continuously. Other than that, the Company also committed to provide people’s daily need for Fresh Ready to Eat Foods & Beverages with Good Quality, Healthy & hygienic, varies, with affordable price and available 24 hours. In terms of service, the Company continues to improve what people need when they are inside the 7-Eleven outlets. At the moment, available facilities in every 7-Eleven outlets include dining table and chairs, safe & adequate parking area, free WiFi, and accessible location. In the future,the Company will continue to add appropriate facilities in accordance 92 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis Pemenang Selfie Run 2014 93 Bursa Efek Jakarta lahan parkir yang aman dan memadai, internet gratis dan lokasi yang mudah dijangkau. Ke depan, Perseroan akan terus menambah fasilitas sesuai kebutuhan terkini dari para pelanggan. with customer’s currents needs. Di Tahun 2014, pembukaan gerai-gerai baru 7-Eleven juga difokuskan untuk pembukaan gerai-gerai yang lebih kecil (“Small Box Format”) dan banyak dibuka didalam gedung- gedung seperti Stasiun Kereta Api, Gedung Apartemen dan Perkantoran serta Mall. Hal ini dilakukan untuk semakin mendekatkan 7-Eleven kepada pusat- pusat aktivitas konsumen untuk memudahkan konsumen menjangkau 7-Eleven, sekaligus meningkatkan efektifitas dari performa 7-Eleven. In 2014, opening for new 7-Eleven outlets were focused to open smaller outlets (“Small Box Format”) and many outlets are opened in buildings such as Railway Stations, Apartments & Office Buildings, and Malls. This is done to bring 7-Eleven closer to customer’s center of activities to ease them in reaching 7-Eleven, and to improve 7-Eleven’s performance effectiveness at the same time. Untuk tetap menjadikan 7-Eleven sebagai “one stop daily convenience store destination”, ada 2014 Perseroan membuat strategi yang didasarkan pada visi dan misi Perusahaan, yaitu: 1. Food Store Destination Focus Menyediakan fresh makanan dan minuman segar yang higienis, enak, cepat dan memberikan nilai yang baik serta tersedia 24 jam. Inovasi dan differensiasi produk makanan dan minuman segar terus dilakukan secara cepat dan kontinyu untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah. Selain itu , untuk meningkatkan kunjungan konsumen ke gerai - gerai 7-Eleven, serta memberikan kenyamanan berbelanja dengan nilai yang baik bagi konsumen, Team Operation, Merchandising dan Marketing 7-Eleven terus membuat dan mengadakan paket-paket penawaran menarik seperti PADUKA (Paket Dua Katsu), Kopdar ( Kopi & Roti), Doremi (Udon, Gorengan & Minuman), serta acara – acara seperti Slurpee Dance, “Nobar” Piala Dunia 2014, Selfie Run. To maintain 7-Eleven’s position as the one stop daily convenience store destination, in 2014 the Company made some strategies based on the Company’s Vision and Mission, namely: 1. Food Store Destination Focus Provide fresh food and proprietary beverages which is hygienic, delicious, fast, presenting good value and available 24 hours. Innovation and differentiation of fresh food products and proprietary beverages continuously and quickly done to fulfill customer’s ever-changing needs. Other than that, to increase customer’s frequency to visit 7-Eleven outlets, as well as to provide the convenience of shopping with good values for customers, the team of Operation, Merchandising, and Marketing of 7-Eleven continues to create and organize interesting offers, such as PADUKA (Paket Dua Katsu), Kopdar (Kopi & Roti), Doremi (Udon, Gorengan & Minuman), as well as marketing events like Slurpee Dance, World Cup “Nobar”, Selfie Run. ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis Apartemen Green Bay Statsiun Gambir 2. Layanan “Everyday Convenience” Melalui penyediaan layanan yang fokus pada kenyamanan konsumen, gerai 7-Eleven juga melengkapi lini layanan meliputi Anjungan Tunai Mandiri (ATM), laundry service, courier service, pemesanan taksi 24 jam bersama BlueBird, dan Digital Kiosk Sevelin. Digital Kiosk Sevelin mulai diperkenalkan pada tahun 2013, dan menunjuk kan animo yang luar biasa dari konsumen. Melalui Digital Kiosk Sevelin konsumen dapat membeli berbagai produk digital yang bervariatif seperti “isi ulang pulsa seluler, isi ulang pulsa internet, pembayaran listrik, tiket event dan konser, asuransi, piranti lunak (Microsoft Office, Evernote), tiket pesawat, paket wisata, voucher hotel dan banyak lagi” 2. “Everyday Convenience” Services Through the provision of services which focused on customer convenience, 7-Eleven completes this category by cooperating with banks in providing ATM services inside 7-Eleven stores. Other services also include laundry service, courier service and Bluebird taxi order. In addition to that, 7-Eleven launchs Sevelin Digital Kiosk in 2013 and gains increasing popularity among customers. Through this Sevelin Digital Kiosk, customers can purchase variative of digital products, which includes ; prepaid topped up digital voucher for both mobile phone and internet, electricity payment, event and concert tickets, insurance, software ( Microsoft Office, Evernote), airline ticket, tour and holiday pacakage, hotel vouchers and others. 3. Ekspansi Konsentrasi Pasar Rencana ekspansi gerai 7-Eleven masih difokuskan untuk area Jakarta dan sekitarnya sampai terjadi kejenuhan pasar. Hal ini dilakukan untuk mencapai brand awareness yang lebih tinggi, memblokir kompetitor sekaligus meningkatkan effektivitas dan effisiensy yang lebih tinggi untuk infrastruktur yang sudah dibangun. Pada akhir Desember 2014, total gerai 7-Eleven mencapai 190 gerai dan masih di area Jakarta. Peluang untuk ekspansi gerai 7-Eleven untuk area Jabodetabek masih sangat luas. 3. Market Concentration Expansion Expansion plan for 7-Eleven outlets is still focused in Jakarta and surrounding areas until the market saturation. This is done to reach higher brand awareness, block our competitors, and increase higher effectiveness and efficiency for the existing infrastructure at the same time. By the end of 2014, total 7-Eleven outlets reached 190 in total and that solely in Jakarta. Opportunity to expand 7-Eleven outlets is wide open for Jabodetabek area. Pembukaan outlet juga disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Saat ini gerai 7-Eleven mempunyai 2 format , yaitu format besar yang biasanya berlokasi di tepi jalan-jalan utama yang strategis dan menyediakan area tempat makan dan parkir yang cukup luas. Outlet opening is also adapted to customers’ needs. Right now, 7-Eleven has 2 formats; one is the bigger format (Independent Store) which is usually located right beside a strategic boulevard and provides dining area and a large parking lot. 94 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis 95 Untuk membidik konsumen secara lebih dekat, 7-Eleven juga membuka gerai tipe “small box” yang banyak dibuka didalam gedung seperti stasiun kereta api, gedung apartemen dan per kantoran serta mall. To be closer to the customers, 7-Eleven also opened the “small box” type which is opened inside many buildings such as Train Station, Apartment & Office Building, and Mall. 4. Pengoperasian yang Unggul Fokus dalam mengembangkan bisnis dengan mengedepankan 5 Prinsip Fundamental ; Layanan yang sigap dan ramah, variasi dan pilihan produk yang tepat, kualitas yang baik , konsisten dan ter jaga, memberikan nilai yang baik untuk konsumen serta kebersihan yang selalu dijaga. Pengelolaan toko dengan system Retailer Initiative, dimana fokus kepada kebutuhan konsumen yang terus berganti dijadikan prioritas untuk terus dapat memenuhi kebutuhan mereka melampui tingkat kepuasan yang diharapkan. 4. Operational Excellence Focus in developing the business by prioritizing the 5 Fundamental Principles; swift & friendly service, variety of appropriate products, good quality, consistent and maintained, provide good value for the customer and maintained cleanliness. Outlet management with the retailer initiative system, where the focus to customer’s ever-changing needs has to be prioritized to continuously fulfill their needs exceeding their expected level of satisfaction 5. Infrastruktur Perseroan memfokuskan pembangunan pilar pilar infrastruktur untuk menunjang ekspansi bisnis 7-Eleven seperti central kitchen, Central WH, IT System & Training Center. Di akhir tahun 2014, central kitchen tahap 2 telah berhasil diselesaikan. Pembangunan central kitchen tahap 2 ini mengikuti saran dan diperlengkapi dengan teknologi dari Warabeya Nichiyo Co Ltd – perusa haan berbasis di Jepang yang merupakan ekslusif central kitchen dari 7-Eleven Jepang. Dengan terselesaikannya Central Kitchen tahap 2 ini maka inovasi, differensiasi dan peluncuran produkproduk makanan segar baru dapat dilakukan secara lebih cepat , kontinue dan konsisten dengan ragam variasi yang lebih banyak serta kualitas yang lebih baik yang akan menjadikan 7-Eleven menjadi terus yang terdepan didalam menghadapi persaingan. 5. Infrastructure The Company is focusing on the development infra structure pillars to support the expansion of 7-Eleven business such as Central Kitchen, Central Warehouse, IT system & Training center. By the end of 2014, Central Kitchen phase 2 is finished. The development of Central Kitchen phase 2 is also advised and equipped by Warabeya Nichiyo Co Ltd technology – a Japan based Company which is the exclusive Central Kitchen of 7-Eleven Japan. With the completion of this Central Kitchen Phase 2, then innovation, differentiation, and launching of new fresh food products can be done quickly, continuously, and consistent with number of varieties as well as better qualities which will make 7-Eleven to be ahead in the competition. 6. Proyek CSR Mendukung program pemerintah untuk berkontribusi pada komunitas dan lingkungan, Perseroan menggelar program corporate social responsibility (CSR) secara konsisten, berkala dan berkesinambungan yang difokuskan pada kegia tan penghijauan lingkungan dalam bentuk pen golahan limbah dari sisa makanan 7-Eleven 6. CSR Project Support the Government’s program and contributed to the community and development, the Company held the Corporate Social Responsibility (CSR) consistently, gradually, and continuously, focused to environmental greening activities in the form of waste recycling from leftover of 7-Eleven’s ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis menjadi makanan ternak dan pembinaan serta pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) melalui pelatihan UKM secara berkala dan penempatan produk UKM di gerai-gerai 7-Eleven. food to be cattle fodder and training and civilizing as well as empowerment of small and medium enterprises (UKM). Through gradual UKM training and UM’s product placement in 7-Eleven outlets. Untuk tahun 2014, Manajemen Perseroan dan Entitas Anak dengan dukungan dari 7-Eleven Inc, Amerika Serikat, akan fokus untuk mengembangkan strategi pemasaran 7-Eleven guna mempertahankan pertumbuhan jangka panjang Perseroan sebagai tempat tujuan “Fresh Food Destination Store” serta menetapkan strategi yang mengacu kepada percepatan pertumbuhan serta memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional. For 2014, the Company’s and Subsidiaries’ Management, with the support from 7-Eleven Inc, USA, will focus to improve 7-Eleven marketing strategy to maintain the Company’s Long-Term growth as the “Fresh Food Destination Store” as well as implementing strategies regarding accelerated growth and provide contribution to the National economic gwoth. 2. PT MODERN INTERNASIONAL 2. PT MODERN INTERNASIONAL A. Bidang Usaha Medical Pertumbuhan pasar alat-alat kesehatan terus meningkat sesuai peningkatan taraf hidup dan juga perkembangan teknologi di bidang kesehatan yang makin diperlukan. A. Medical Imaging System Growth of the medical equipments market continues to rise in correspondence with the increase in standard of living and also technology development in the medical field which is necessary. Modern Internasional terus meningkatkan penjualan alat-alat kesehatan, khususnya di bidang radiology diagnostik dengan makin gencar mempromosikan teknologi terkini yang terus dikembangkan oleh principal-principal-nya seperti Fujifilm – Shimadzu dan Sirona Imaging System. Modern Internasional continuously improve the medical equipment sales, especially in the field of radiology diagnostic by intensifies promotion of latest technology which is being developed by its principals such as FujiFilm – Shimadzu, and Sirona Imaging System Selain terus memasarkan Fuji Computed Radiography ( FCR ) system, Fujifilm juga mengembangkan Digital Radiography (DR) system untuk meningkatkan kualitas produk, layanan dan peningkatan pertumbuhan penjualan. Selain produk tersebut yang sudah banyak terjual, dari principal Fujifilm mulai dikembangkan dan dipasarkan juga peralatan Digital Mammography yang sangat diperlukan untuk deteksi kanker pada payudara dan penyakit payudara lainya pada bidang kesehatan wanita. Jika sebelumnya hanya Fuji Mammography type Amulet yang tersedia, pada saat ini telah dipasarkan type Inovality yang lebih canggih dengan dilengkapi biopsy dan tomography Other than continuously market the Fuji Computed Radiography (FCR) system, FujiFilm also developed the Digital Radiography (DR) system to improve the quality of product, service, and sales development. Apart from these products, from FujiFilm’s principal a Digital mammography device is started to be developed and brought to market. This device is really necessary to detect breast cancer and other breast diseases in the field of Woman’s Health. If there was only Fuji Mammography type amulet before, now the Inovality type, which is a better version, is now in the market. This machine is equipped with Biopsy and tomography to provide a faster and accurate diagnose. 96 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis sehingga memiliki kemampuan lebih cepat guna memberikan diagnosa yang lebih tepat. 97 Shimadzu Imaging system berkembang dengan teknologi digitalnya pada Mobile X-Ray – General X-Ray – Fluoroscopy system serta teknoligi Angiography / Cathlab. Shimadzu Imaging systems evolve with its digital technology in Mobile X-Ray - General X-Ray fluoroscopy system and Angiography Technology / Cathlab. Pada tahun ini Modern Internasional berhasil memasarkan Fluoroscopy Sonial G4 yang merupakan produk terbaru dengan kecanggihan terkini yang dilengkapi dengan Slot Radiography dan Thomosynthesis akan mampu memberikan gambaran radiography yang lebih jelas dibanding teknologi yang ada sebelumnya. In this year Modern Internasional managed to market the Fluoroscopy Sonial G4 which is the newest product with latest technology and equipped with Slot Radiography & Thomosynthesis and will be able to provide clearer radiography image compared to the previous technology. Sirona Dental Imaging system asal Jerman dengan peralatan dental imaging foto Panoramic dan Cephalometri dalam gambar 2D dan 3D, akan sangat membantu para dokter gigi umum maupun bermacam spesialis gigi sampai dengan implant. Sirona Dental Imaging system from Germany with dental imaging tools such as Photo Panoramic and Cephalometri in 2D & 3D image, will be very helpful for general dentist or Endodontists, even implant. Semua produk produk tersebut dipasarkan Modern Internasional dengan dukungan jaringan pemasaran dan service dari cabang cabang yang terdapat dikota kota besar Indonesia, sehingga lebih dekat dan lebih cepat dalam memberikan dukungan ke pelanggan- pelanggannya terutama dukungan teknisi-teknisi yang sudah terlatih dan siap dalam mendukung kebutuhan operasional Rumah Sakit atau Laboratorium Klinik. All these products are marketed by Modern Internasional with the support from Marketing Network & Service from branches located in major cities in Indonesia, making it faster and closer in providing support for its customers, especially with the help from trained technicians and ready to support Hospital / Clinic’s Operational. B. Divisi Bisnis Lainnya a. Divisi Graphic Art Tahun 2014, Divisi Graphic Art Perseroan berfokus kepada cost saving solution dalam bisnis pre-press printing untuk pelanggan – pelanggan yang bergerak di commercial printing, publishing printing dan packaging printing yang menyediakan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga bersaing di pasar. B. Other Business Divison a. Graphic Art Division In 2014, the Company’s Graphic Art Division focused in cost-saving solution in the pre-press printing business for customers who engaged in commercial printing, publishing printing, and packaging printing that provides high quality products with competitive price. Produk-produk divisi Graphic Art meliputi : a. Produk peralatan/equipment : Thermal Plate Recorder Luxel Series, CTP Plate Processor Grafmac Series, Wide Format Acuity Digital LED Printer dan Wide Format Acuity Digital Flatbed Printer. Products of Graphic Art Division includes: a. Equipment product: Thermal Plate Recorder Luxel Series, CTP Plate Processor Grafmac Series, Wide Format Acuity Digital LED Printer, and Wide Format Acuity Digital Flatbed Printer. ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis b. Produk bahan baku/consumable : CTP/CTCP plat, Chemical Plat Processor & Tinta UV Sericol b. Consumable product: CTP/CTCP plate, Chemical Plate Processor, and UV Sericol Ink Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Divisi Graphic Art, antara lain: 1. Presentasi dan Demo Produk 2. Open House 3. Mini Roadshow Marketing activities conducted by Graphic Art Division, among others: 1. Presentation and Product Demonstration 2. Open House 3. Mini Roadshow Kegiatan Pemasaran ini difokuskan di kota-kota cabang besar seperti Yogyakarta, Surabaya & Makasar. Marketing Activities is focused in Major branch cities such as: Yogyakarta, Surabaya, & Makasar. Tahun 2014, divisi ini akan terus mengembangkan apa yang sudah dijalankan di tahun 2013. Total solution provider menjadi satu tujuan yang tetap harus dicapai secara konsisten dan berkesinambungan, dengan dukungan principal yang kuat serta dengan kualitas produk yang terbaik dikelasnya. Divisi ini akan secara berkesinambungan melakukan serangkaian upaya pendekatan kepada pelanggan melalui pameranpameran, seperti all print, indographika serta mengadakan kegiatan Open House setiap bulan serta melakukan presentasi produk langsung kepada calon-calon pelanggan yang membutuhkan produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhannya. Divisi Graphic Art optimis akan mampu mengembangkan pasar yang ada ke arah yang lebih baik tahun 2014, melalui: - Fokus pada cost saving solution untuk pelanggan melalui plate CTP dengan berbagai tingkat kualitas sesuai dengan kebutuhan pelanggan . - Memasarkan produk LED 1600 yaitu UV large format digital printing yang menghasilkan produk akhir yang memiliki nilai diferensiasi yang tinggi. - Melakukan presentasi dan demo produk, open house dan mini roadshow di cabangcabang besar seperti Yogyakarta, Surabaya dan Makasar. - Berpartisipasi dalam pameran besar seperti FGD (Forum Grafika Digital). - Mengembangkan solusi yang efisien dan efektif dengan cara mengoptimalkan produksi dan kualitas serta otomatisasi kontrol dari input sampai dengan output In 2014, this division will continue to develop on what has been implemented in 2013. Total solution provider became one goal that has to be achieved consistently and continuously, with the support of a strong principal as well as best product quality in its class. This division will continuously carry out a series of attempts to approach customers through exhibition fairs such as all print, indographika and organize an Open House monthly to conduct product presentations directly right in front of the prospective customers who need quality products that match their needs. Graphic Art Division is optimistic to develop the existing market into a better direction in 2014, through: - Focus in cost saving solution for customers through CTP plate with various quality levels according to customer requirements. - Market the LED 1600 product, which is a UV Large format digital printing that produces final product with high differentiation value. - Conduct presentation and product demonstrations, open houses, and mini roadshow in large branches such as Yogyakarta, Surabaya, and Makassar. - Participate in large fair such as FGD (Digital Graphic Forum). - Develop an efficient and effective solution by optimizing production and quality as well as control automation from input to output (machine, Software, Control Equipment, and Consumables) so that it will produce an optimum & good quality output. 98 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis (mesin, software, peralatan kontrol dan consumable) sehingga dapat menghasilkan output yang optimal degan kualitas yang baik. b. Divisi Digital Imaging Fokus divisi ini adalah memelihara pasar yang masih ada dengan mempertahankan hubungan dengan para pelanggan besar , diantaranya melalui : 1. Melakukan berbagai promosi melalui media Web dan Sosial Media FB, Twitter serta Media Cetak seperti Tempo, Kompas, Pikiran Rakyat, Mom & Dad, In Style, Gadis Cosmo Girl dan Aneka Yes. 2. Mengembangkan inovasi dalam solusi cetakan untuk Photo Studio, Photobox, Special Gerai, dan Event (Event Wedding, Ulang Tahun, dan lainlain). 3. Fokus dalam layanan purna jual dengan menawarkan program kontrak servis yang bertujuan untuk memberikan kepastian pelayanan purna jual. 4. Berpartisipasi dalam event pameran dan mini road show di berbagai kota besar di Indonesia. c. Bisnis Telekomunikasi Divisi ini memfokuskan pada penjualan voucher isi ulang untuk nomor seluler dan dilakukan di seluruh jaringan gerai 7-Eleven dan toko foto yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam bisnis ini pengembangan penjualan dilakukan dalam produk e-reload melalui jaringan bank dan bekerja sama dengan berbagai operator seluler yang ada di Tanah Air. Perkembangan lini bisnis ini sepanjang 2014 memberi sum bangsih untuk pendapatan total Perseroan. Karenanya, pada 2015 Perseroan akan kembali menjalankan bisnis ini dan meningkatkannya melalui promosi, pelayanan maupun kualitas produk serta tetap menjualnya di seluruh jaringan gerai 7-Eleven dan toko foto. 99 (machines, software, and control equipment consumable) so that it can produce optimum with the best output quality. b. Digital Imaging Division Focus of this Division is to nurture the remaining market by maintaining relation with major customers, such as: 1. Conduct various promotions through Web media, Facebook, Twitter, and print media like Tempo, Kompas, Pikiran Rakyat, Mom & Dad, In Style, Gadis Cosmo Girl, and Aneka Yes. 2. Develop the innovation in print solution for Photo Studio, Photobox, Special Outlet, and Event (Event Wedding, Birthday, and others). 3. Focus in after-sales service by offering the service contract program which aims to provide certainty regarding the after-sales service. 4. Participate in show events and mini road show in major cities in Indonesia. c. Telecommunication Business This division focuses in prepaid phone card vouchers and conducted in every 7-Eleven outlet network and stores all around Indonesia. In this business, sales development is con ducted inside the e-reload product through the bank network and cooperates with various mobile operators in Indonesia. The develop ment of this line of business throughout 2014 contributed to the Company’s total revenue. Therefore, in 2015 the Company will re-operate this business while improving its performance at the same time through promotion, services, and product quality and to sell the product in every stores and 7-Eleven outlet networks. ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis 3. PT MODERN DATA SOLUSI 3. PT MODERN DATA SOLUSI Pada tahun 2014, Entitas Anak telah melakukan berbagai kegiatan serta pencapaian prestasi sesuai dengan keputusan serta pencanangan target yang telah ditetapkan untuk 2014. Adapun, pencapaian kerja yang sudah dilakukan pada 2014 adalah: 1) Pertumbuhan total pendapatan meningkat 35% dibanding tahun sebelumnya; 2) Usaha di PT Modern Data Solusi untuk 2014 dibanding dengan 2013 mengalami tantangan dari sisi market dan keadaan situasi politik di Indonesia; 3) Market mengalami penurunan dari sisi investasi untuk pengadaan baik MFP ataupun PP; 4) Untuk sisi document services aplikasi maupun jumlah TDV (Total Document Volume) tetap stabil dan kondusif; 5) Peluang perusahaan untuk menjual solusi MPS (Managed Print Services) di tahun 2014 mengalami peningkatan, market lebih mengerti dan membutuhkan solusi terintegrasi lebih dari sekedar printing / copying device; 6) Penjualan perangkat POD (Print on Demand) baik di customer photo (FDI – Fujifilm Digital Imaging) dan (GA – Graphic Arts) membukukan penjualan yang signifikan dibanding dengan tahun 2013. In 2014, Subsidiary has conducted various activities and accomplishments in line with the determined strategy and target for 2014. Some of this accomplishments, among others: Capaian yang diraih Entitas Anak bisa terjadi berkat strategi yang tepat. Strategi yang dikembangkan sepanjang 2014 adalah: 1) Harga jual produk dan solusi yang kompetitif 2) Demo on site untuk proses approach customer yang lebih agresif 3) Pameran dan open house untuk produk POD di seluruh cabang PT Modern Internasional 4) Road show ke potential customer dari manajemen kantor pusat 5) Sistem cara bayar untuk penjualan mesin MFP dan PP yang ber orientasi kepada daya beli pelanggan Accomplishments achieved by Subsidiary are due to appropriate strategies developed in 2014, namely: Sedangkan rencana Perseroan pada tahun 2015, PT Modern Data Solusi sebagai Entitas Anak Perseroan akan memfokuskan kepada empat hal berikut: 1. Produk, yaitu meluncurkan sejumlah produk baru: a. Peluncuran produk baru low end MFP BW : MP 2501 SP, MP 2001 SP, MP 2001 L b. Peluncuran produk baru low end MFP Color : MPC 2503 SP & MPC 2003 SP As for the Company’s plan in 2015, PT Modern Data Solusi as the Company’s Subsidiary will focus on 4 things: 1. Product, launching several new products: a. New product launching low end MFP BW : MP 2501 SP, MP 2001 SP, MP 2001 L b. New product launching low end MFP Color : MPC 2503 SP & MPC 2003 SP 1) Growth of total revenue increased by 35% compared to last year; 2) Business in PT Modern Data Solution in 2014 experienced challenges in terms of market and politic situation in Indonesia; 3) Market experienced a decline in terms of investment for the provision of MFP or PP; 4) For document services, application or total TDV (Total Document Volume) is stable and conducive; 5) Corporate opportunity to sell MPS (Managed Print Services) solution in 2014 experienced an increase, market understands and need integrated solution more than just printing / copying device. 6) Sales of POD (Print on Demand) Device, both in customer photo (FDI – FujiFilm Digital Imaging) and (GA – Graphic Arts) recorded a significant sales compared to 2013. 1) Competitive pricing and solution 2) On site demonstration for more aggressive customer approach 3) Exhibition and Open House for POD products in every branches of PT Modern Internasional. 4) Road show to potential customer from Head Of fice management. 5) Payment system for MFP & PP machine oriented to customer’s purchasing power 100 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis c. Peluncuran produk baru mid-end MFP BW : MP 3354 SP, MP 4054 SP d. Peluncuran produk baru mid-end PP Color : Pro C7100X & Pro C7110X e. Peluncuran produk baru A0 low-end WF Color : MPCW 2200 SP f. Peluncuran produk baru Latex WF Color : Pro L4160 2. Place, yaitu rencana Perseroan untuk melakukan ekspansi ke luar Jakarta dan fokus di Surabaya, Semarang, Denpasar, Makassar dan Balikpapan; 3. Price, yaitu harga bundling antara hardware dan software; dan 4. People, yaitu struktur manpower yang solid, lengkap dan berkompeten dari sisi Sales & Services. Dengan fokus ke empat hal di atas, Perseroan membidik target di 2015 seperti berikut ini: 1) Penjualan yang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan pada total pendapatan; 2) Disokong oleh tim yang lebih solid dan berkompeten diharapkan penjualan secara unit meningkat signifikan. 3) Penetrasi penjualan solusi akan lebih baik melihat market lebih sadar dan mengerti akan kebutuhan Print Management; 4) Didukung oleh produk baru dari departemen MFP untuk Segmen 1 (low end BW dan Color) penjualan in term of unit akan ter akselerasi; 5) Didukung oleh produk baru dari departemen PP untuk Mid-Size Production Printing, A0 CAD Technical & Map Drawing, dan Wide Format Latex Ink Printer maka line up produk akan lebih luas dan market yang bisa di dapatkan akan lebih banyak. 101 c. New product launching mide-end MFP BW : MP 3354 SP, MP 4054 SP d. New product launching mid-end PP Color : Pro C7100X & Pro C7110X e. New product launching A0 low-end WF Color : MPCW 2200 SP f. New product launching Latex WF Color : Pro L4160 2. Place, Company’s plan to conduct expansion outside of Jakarta and focus in Surabaya, Semarang, Denpasar, Makassar, and Balikpapan; 3. Price, bundling price between hardware and software; and 4. People, solid manpower structure, complete and competent in terms of sales and service. By focusing on four issues above, the Company aims at 2015 targets as follows: 1) Sales that shows significant growth in term of Total Revenue; 2) Supported by even more solid and competent team, sales are expected to increase significantly in term of unit; 3) Solution sales penetration will be better, knowing that the market is aware and understand the needs of Print Management; 4) Supported by new product from MFP department for segment 1 (low end BW and Color) sales in term of unit will be accelerated; 5) Supported by new product from PP department for Mid-Size Production Printing, A0 CAD Technical & Map Drawing, and Wide Format Latex Ink Printer then product line up will be more extensive and there will be more acquirable market; JARINGAN PEMASARAN MARKETING NETWORK Hingga 31 Desember 2014, jaringan pemasaran bagi produk-produk Modern Internasional telah menjangkau 16 kota di seluruh Indonesia, yaitu: Medan (Sumatra Utara), Palembang (Sumatera Selatan), Batam (Kepulauan Riau), Pontianak (Kalimantan Barat), Pekanbaru (Riau), Padang (Sumatera Barat), Bandar Lampung (Lampung), Jakarta, Semarang (Jawa Tengah), Bandung (Jawa Barat), Surabaya (Jawa Timur), Denpasar (Bali), Makassar (Sulawesi Selatan), dan Manado (Sulawesi Utara). Adapun daerah jaringan Until December 31, 2014, marketing network for Modern International products has reached 16 cities all over Indonesia, namely: Medan (North Sumatra), Palembang (South Sumatra), Batam (Kep. Riau), Pontianak (West Kalimantan), Pekanbaru(Riau), Padang(West Sumatra), Bandar Lampung(Lampung), Jakarta, Semarang(Central Java), Bandung (West Java), Surabaya (East Java), Denpasar (Bali), Makassar (South Sulawesi), and Manado (North Sulawesi). Marketing network region of the three business segments from the Company’s ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis pemasaran ketiga segmen bisnis non-ritel yang dimiliki Perseroan adalah sebagai berikut: Di Bidang Digital Imaging melalui toko retail fotografi dengan produk antara lain; Kamera (Instax & Digital), cetak photo, ID Photo, Bingkai Foto, Aksesories fotografi, studio foto, photo book), kini masih memiliki 1200 retail di seluruh Indonesia. Di Bidang Medical Business memiliki jaringan pemasaran, terdiri dari: Rumah Sakit (Pemerintah & Swasta), Klinik Gigi dan Kecantikan untuk Mesin & Peralatan Sirona . Di Bidang Graphic Art : perusahaan percetakan untuk koran dan majalah. Information Technology Segment ( Modern Data Solusi – MDS/RICOH) memiliki jaringan pemasaran, terdiri dari: Perkantoran, jaringan Rumah Sakit, Printing Shops, Jaringan Bank. Telecommunication Segment memiliki jaringan pemasaran yang difokuskan kepada gerai 7-Eleven. non-retail business is as follows: KEBIJAKAN DAN PEMBAYARAN DIVIDEN TUNAI POLICIES AND CASH DIVIDEND Kebijakan dividen dikaitkan dengan laba bersih setelah pajak direncanakan sebagai berikut: Dividend policy is associated with a net profit after tax was planned as follows : Dividen Tunai yang telah dibagikan selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut: The Cash Dividend paid in the last five years were as follows: Tahun Buku Tanggal Pembayaran In the field of Digital Imaging through retail photography stores with products as follows; Camera (Instax & Digital), photo print, Photo ID, Photo Frame, Photography accessories, Photo Studio, Photo book) currently there are 1200 retail stores all over Indonesia. In the field of Medical Business, the marketing network, among others: Hospitals (Government & Private), Dental and Beauty Clinics for Machines & Sirona equipments. In the field of Graphic Art: Printing Company for newspaper and magazine. Information Technology Segment (Modern Data Solusi – MDS/RICOH) have marketing network consists of: Office Buildings, Hospital Network, Printing Shops, Bank Network. Telecommunication segment have marketing network focused to 7-Eleven outlets. Dividen kas per saham Jumlah Dividen (miliar rupiah) 2014 Tidak ada pembagian dividen / No dividend distributed 2013 21 Agustus 2014 Rp. 2 Rp. 8.317 2012 14 Agustus 2013 Rp. 2 Rp. 8.317 2011 28 Januari 2013 Rp. 1,5 Rp. 6.398 2010 22 Juli 2011 Rp. 10 Rp. 6.398 2009 Tidak ada pembagian dividen / No dividend distributed *) Untuk kebutuhan modal kerja *) - *) *) For working capital needs 102 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Use of Proceeds from Public Offering Pada bulan Oktober 2014 , Perseroan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan menerbitkan saham baru sebanyak 415.881.636 lembar berhasil menghimpun dana sebesar Rp 286,9 miliar. Adapun penggunaan dana tersebut dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan serta pengembangan usaha Perseroan dan Entitas Anak, serta ekspansi pembukaan gerai baru 7-Eleven. In October 2014, the Company Issued new shares without preemptive rights by issuing a total of 451,881,636 shares and managed to get fund of Rp286.9 billion. Use of this funds will be allocated to strengthen the Company’s Capital Structure as well as the Company’s business development and expansion of new 7-Eleven outlet. TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (AFILIASI) TRANSACTION CONTAINING CONFLICT OF INTEREST AND TRANSACTION WITH AFFILIATE PARTIES Perseroan tidak memiliki transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan afiliasi. The Company do not have any transaction containing conflict of interest and transaction with affiliate parties. Perubahan Kebijakan Akuntansi Changes in Accounting Policies In 2014, the Company’s Accounting Policies do not experience any changes. Pada tahun 2014, kebijakan akuntansi Perseroan tidak mengalami perubahan kebijakan akuntansi. 103 ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion & Analysis HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This page intentionally left blank 104 105 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance 106 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Gambaran Umum Tata Kelola Perusahaan Overview of The Good Corporate Governance 107 Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik / Good Corporate Governance (GCG) menjadi bagian yang melekatdalam budaya kerja atau corporate culture PT Modern Internasional Tbk (Perseroan). GCG dalam penerapannya menjadi standar mekanisme sistem Perseroan yang sangat mempengaruhi pencapaian tujuan Perseroan, pembentukan serta pengembangan budaya kerja di lingkungan Perseroan. Tata kelola yang diterapkan oleh Perseroan juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat serta dalam tujuan pengelolaan Perusahaan. Implementation of a fine Good Corporate Governance (GCG) has become an inherent part in the corporate culture of PT Modern Internasional Tbk (Perseroan). GCG implementation has become the Company’s standard mechanism system which greatly affects the achievement of Company objectives, as well as establishment and development of work culture in the Company’s environment. Implemented governance by the Company also includes relation between stakeholders who are involved in the Company’s management purpose. Implementasi GCG yang dilakukan oleh Perseroan selalu dilakukan secara konsisten dan maksimal dalam seluruh tingkat organisasi dan dalam kegiatan usaha yang dijalankan untuk mencapai hasil yang terbaik. Hal ini juga merupakan wujud kepatuhan Perseroan terhadap Peraturan dan perundangundangan yang berlaku. Karena itu Perseroan menjamin penerapan GCG dilaksanakan di setiap unit bisnis yang mengacu pada perkembangan GCG terkini. GCG implementation conducted by the Company always done thoroughly and constantly in all organization level and in conducted business activities to obtain the best result. This is also one of the Company’s form of obedience to the applicable Laws and Regulations. Therefore, the Company guarantees that the implementation of GCG will be done in each business unit that refers to the latest GCG development. TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Implementasi GCG Perseroan mengacu pada prinsipprinsip GCG sebagai berikut: The implementation of GCG refers to the following principles: Keterbukaan Transparancy Yaitu prinsip keterbukaan yang dilaksanakan Perseroan dalam setiap proses pengambilan keputusan, penyusunan kebijakan dan dalam setiap penyampaian informasi tentang Perseroan. The principle of transparency conducted by the Company in each processes of decision making, policies arrangement and information delivery regarding the Company. Akuntabilitas Accountability Yaitu prinsip kejelasan fungsi yang menjunjung efektifitas dalam setiap elemen Perseroan yang bertanggung jawab pada fungsi masing-masing dan dijelaskan dalam bentuk laporan dan evaluasi. The principle of clarity of functions that supports the effectiveness of each Company’s elements and responsible to their own functions in the form of reports and evaluation. Tanggung jawab Responsibility Yaitu prinsip pertanggung jawaban dalam pengelolaan perusahaan terutama menyangkut kesesuainya terhadap etika usaha dan hukum yang berlaku serta prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. Principle of responsibility in Corporate management especially one which is related to its suitability to business ethics and applicable laws, as well as healthy Corporate management principle. Kemandirian Independency Yaitu prinsip pengelolaan perusahaan yang dilakukan secara profesional dan mandiri dengan menghindari benturan kepentingan serta pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang bertentangan dengan etika usaha dan hukum yang berlaku serta prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. Principle of corporate management, conducted in a professional and independence way by avoiding conflict of interest as well as influence or pressure from any parties with conflicting business ethics and applicable laws as well as healthy principles of Corporate governance. Kewajaran Fairness Yaitu prinsip perlakuan yang wajar dan proporsional dalam memenuhi hak-hak shareholders maupun stakeholders berdasarkan hukum dari peraturan perundang-undangan yang berlaku. Principle of fair and proportional treatment in fulfilling the rights of shareholders and stakeholders based on Law of applicable legislation. Untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas kepada publik, Perseroan selalu menerapkan prinsip GCG dengan maksimal dan memastikan struktur GCG berjalan dengan baik agar setiap organ bisa berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya. In order to maintain the transparency and accountability to the public, the Company always implements the principle of GCG thoroughly and ensures the structure runs well, thereby all instruments will perform according to their duty and function. 108 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Roadmap GCG GCG Roadmap Perseroan telah menetapkan arah implementasi GCG dalam bentuk roadmap guna memastikan GCG menjadi acuan dalam setiap aktivitas bisnis Perseroan. Tujuan akhir dari arah implementasi adalah dengan terwujudnya Perseroan menjadi salah satu warga korporasi yang baik (good corporate citizen). The Company has set the direction of GCG implementation in the form of a roadmap to ensure it will be a reference in each business activity of the Company. The ultimate goal of this implementation direction is the realization of the Company to be one of the good corporate citizen. Struktur Tata Kelola Governance Structure Struktur tata kelola perusahaan terdiri dari beberapa organ utama yang meliputi Rapat Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Sekretaris Perusahaan serta organ pendukung yang meliputi Komite Audit dan Audit Internal. Corporate governance structure consists of some major instruments, namely: General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors, Corporate Secretary, and supporting instruments such as Audit Committee and Internal Audit. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT DIREKSI SEKRETARIS PERUSAHAAN 109 INTERNAL AUDIT TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting Of Shareholders Berdasarkan Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memegang peranan sebagai organ tertinggi dalam struktur Perseroan. RUPS memiliki wewenang tertinggi yang tidak dimiliki oleh Dewan Direksi maupun Dewan Komisaris dalam batasan yang ditetapkan oleh UUPT maupun Anggaran Dasar. Setiap tahunnya RUPS diadakan oleh Direksi dan Dewan Komisaris sebagai pertanggung jawaban kepada seluruh Pemegang Saham. Salah satu wewenang RUPS adalah pemberian pertanggung jawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait pengelolaan Perseroan. Sedangkan RUPS Luar Biasa diselenggarakan setiap kali adanya keharusan Perseroan mengambil keputusan yang bersifat korporasi yang tidak menjadi wewenang Dewan Komisaris maupun Direksi. Based on Law No. 40/2007 regarding Limited Company (Company Law), General Meeting of Shareholders (GMS) plays an important role as the highest instrument within the Company’s structure. GMS has the highest authority which is not owned by the Board of Directors or Board of Commissioners within the limits set by the Company Law or the Articles of Association. GMS is held annually by the Board of Directors and Board of Commissioners as their responsibility to the entire Shareholders. One of the GMS authorities is the provision of accountability to Board of Commissioners and Board of Directors regarding Corporatemanagement. Whilst the Extraordinary GMS is held whenever there is a necessity for the Company to make a corporate decision which is outside the authority of Board of Commissioners and Board of Directors. Pada 2014, RUPS tahunan Perseroan telah diselenggarakanpada tanggal 21 Mei 2014, bertempat di Jakarta. Melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2014, telah diputuskan hal-hal sebagai berikut ini: 1) Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Direksi perseroan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan serta kegiatan utama Perseroan untuk tahun buku 2013 termasuk di dalamnya Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan. 2) Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Dengan disetujui dan disahkannya Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian tersebut, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 9 Ayat 5 Anggaran Dasar Perseroan, persetujuan dan pengesahan tersebut memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian. 3) Menyetujui penetapan penggunaan total laba komprehensif tahun 2013 yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebagai berikut: In 2014, the Company’s AGM has been held on May 21, 2014, and took place in Jakarta. Through the 2014 Annual General Meeting of Shareholders, the following decision has been made: 1) To receive and approve Board of Directors’ Annual Report regarding the condition and progress of the Company as well as the major activity for 2013 fiscal year includes the Supervisory Report of the Company’s Board of Commissioners. 2) To approve and authorize the Consolidated Financial Statements of the Company and Subsidiaries dated December 31, 2013 and for the year ended on December 31, 2013, which was audited by Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja with an unqualified opinion. By the approval and ratification of the Annual Report and Consolidated Financial Statement, then in compliance with the provision of Article 9 clause 5 of the Company’s Articles of Association, the approval and ratification gave full acquittal and responsibili ties release to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners on the management and supervision executed during the fiscal year as far as reflected actions in the Annual Report and Consolidated Financial Statement. 3) To approve the use of total comprehensive income during 2013 which can be distributed to the Owner of Parent Entity as follows: 110 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance 1. a. Membagikan sejumlah Rp8.317.632.726,sebagai dividen tunai, yang berarti sekitar 16,89% dari laba komprehensif tahun 2013 yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk. b. Atas dividen tunai tersebut di atas, Perseroan akan memotong pajak dividen sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku terjadap para pemegang saham. c. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menentukan dan melaksanakan jadwal dan tata cara pembagian dividen tunai tersebut di atas dan melakukan semua tindakan yang diperlukan. 2. Sisa laba komprehensif tahun 2013 yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp. 40.909.201.196,- dicatat untuk menambah jumlah saldo yang belum ditentukan penggunaannya dalam rangka mem perkuat struktur permodalan Perseroan. 4) Menyetujui untuk mengangkat kembali anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan termasuk Sdr. Julis Williady untuk jangka waktu terhitung sejak pengangkatannya oleh RUPS Tahunan ini (tahun 2014) sampai penutupan RUPS Tahunan tahun kelima berikutnya dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhenti kannya sewaktu-waktu. Adapun susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: b. The Company will deduct the cash dividend mentioned above, in accordance with the Laws on tax, applicable to all shareholders. c. Provide power and authority to the company’s Board of Directors to decide and implement the schedule & procedures for the distribution of cash dividend as mentioned above and to do all necessary actions. 2. The remaining 2013 comprehensive income which is attributable to the Owner of Parent Entity at Rp. 40.909.201.196,- is noted to add the amount of unappropriated balance in order to strengthen the Company’s capital structure. 4) To approve to reappoint members of the Board of Commissioners and Board of Directors including Mr. Julius Williady for a period commencing from his appointment by AGMS 2014 until the closing of 5th AGMS without the prejudice to GMS rights to dismiss them at anytime. The composition of Board of Commissioners and Board of Directors is as follows: Dewan Komisaris / Board Of Commissioners: Komsaris Utama / President of Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris Independen / Commissioner Independent : Achmad Fauzi Hasan : Chao Shern Yuan : Anthony Chandra Dewan Direksi / Boards of Directors: Direktur Utama / President Director Direktur / Director Direktur/Sekretaris Perusahaan / Director/Corporate Secretary Direktur Independen / Director Independent : Sungkono Honoris : Henri Honoris : Bong Kon Bui (Donny Sutanto) : Julius Williady Dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menotariilkan hasil keputusan tersebut dengan akta tersendiri serta melaporkannya ke pada pejabat/instansi yang berwenang. 5) Menyetujui untuk melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besarnya gaji dan tunjangan lain bagi anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2014. 111 1. a. Distribute a total of Rp8.317.632.726 as cash dividends, which means about 16.89% from 2013 comprehensive Income, attributable to the Owner of Parent Entity. And to provide power to the Company’s Board of Directors to notarize the decision’s result with separate deed as well as report it to the official / authorized agency. 5) To approve to bestow the authority to the Company’s Board of Commissioners to determine the amount of salary and other allowance for the members of Board of Commissioners and Board of Directors for the 2014 fiscal year. TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance 6) Menyetujui untuk mengangkat kembali Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebagai Akuntan Publik Perseroan dan Entitas Anaknya untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Entitas Anaknya untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan memberi wewenang penuh kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik serta persyaratan lain pengangkatannya. 6) To approve the reappointing of Purwantono, Suherman & Surja as the Public Accountant for the Company and its Subsidiary to audit the Company’s and the Subsidiaries’ Financial Statements for the fiscal year ended on December 31, 2014 and provide full authority to the Board of Directors to determine the number of honorarium Public Accountant as well as the requirement and appointment. Di tahun 2014, Perseroan menggelar RUPS Luar Biasa dua kali pada 21 Mei dan 10 Juli 2014. Berikut hasilnya: In 2014, the Company held Extraordinary GMS twice in May 21, and July 10, 2014. The results are as follows: RUPSLB 21 Mei 2014 EXTRAORDINARY GMS May 21, 2014 Menyetujui penjaminan aset Perseroan dengan nilai lebih 50% dari kekayaan bersih Perseroan dan memberi wewenang penuh kepada Direksi Perseroan untuk melakukan semua tindakan yang dianggap perlu sehubungan dengan penjaminan tersebut. Approved the Company’s assets guarantee with value of more than 50% of the Company’s net worth to the Board of Directors to conduct all necessary actions related to the guarantee. RUPSLB 10 Juli 2014 EXTRAORDINARY GMS July 10, 2014 Menerima dan menyetujui atas rencana Perseroan untuk melakukan penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHETD) sejumlah sebanyak-banyaknya 415.881.636 (empat ratus lima beals juta delapan ratus delapan puluh satu ribu enam ratus tiga puluh enam) Saham Baru atau 10% (sepuluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham (“Saham Baru”) dengan asumsi harga pelaksanaan PMTHMETD ini adalah sekurang-kurangnya Rp. 657 (enam ratus lima puluh tujuh Rupiah) setiap saham, sehingga jumlah dana yang diperoleh Perseroan dari PMTHMETD sekurang-kurangnya Rp273.234.234.852 (dua ratus tujuh puluh tiga milyar dua ratus tiga puluh empat juta dua ratus tiga puluh empat ribu delapan ratus lima puluh dua Rupiah); dan memberi wewenang penuh kepada Direksi Perseroan untuk melakukan semua tindakan yang dianggap perlu sehubungan dengan PMTHMETD satu dan lain termasuk pemberian kuasa untuk menyatakan dalam akta notaris tersendiri mengenai kepastian jumlah saham dalam rangka PMTHMETD dan peningkatan modal Accepted and Approved the Company’s plan to conduct Issuance of New Shares Without Preemptive Rights (PMTHETD) maximum amounted to 415.881.636 (four hundred fifteen million eight hundred eighty one thousand six hundred thirty six) New Shares or 10% (ten percent) of the Company’s Issued and Fully Paid-In Capital with nominal value Rp100 (one hundred Rupiah) per shares (“New Shares”) with assumption that this PMTHMETD exercise price is at least Rp657 (six hundred fifty seven Rupiah) per share, so that the amount of funds obtained by the Company from PMTHMETD at least Rp273.234.234.852 (two hundred seventy three billion two hundred thirty four million two hundred thirty four thousand eight hundred fifty two Rupiah); and provide full authority to the Company’s Board of Directors to conduct all actions considered as necessary related to PMTHMETD one or another includes granting authority to declare a separate deed regarding certainty of the number of shares and the increase of issued and fully paid Capital of the Company after PMTHMETD completed with the names of the Company’s Shareholders recorded/ noted inside the Company’s List of Shareholders, and the Company has 112 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance 113 ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PMTHMETD selesai dilaksanakan dengan namanama pemegang Saham Perseroan tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan dan Perseroan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia. noted all its shares in Indonesian Stock Exchange. Adapun hasil pelaksanaan Penerbitan Saham Baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ( PMTHMETD) yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2014 sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2014 yang telah menyetujui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sesuai dengan Peraturan Bapepam - LK No. IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep -429/ BL/2009, tanggal 9 Desember 2009 sebagaimana telah diuraikan dalam Iklan Keterbukaan Informasi tanggal 25 Juni 2014 dan Informasi Tambahan Atas Keterbukaan Informasi tanggal 8 Juli 2014 di harian Investor Daily dan Media Indonesia, adalah sebagai berikut : The result of Issuance of New Shares Without Pre-emptive Rights conducted on October 31, 2014, pursuant to the Verdict of Extraordinary General Meeting of Shareholders conducted on July 10, 2014 which has approved the Issuance of New Shares Without Pre-emptive Rights and in accordance with Bapepam Laws – LK No. IX.D.4 regarding Issuance of New Shares Without Pre-emptive Rights, Appendix Decision of the Chairman of Bapepam and LK No.Kep-429/BL/2009, dated December 9, 2009 as described in the Advertising Disclosure of Information dated June 25, 2014 and Additional Information on Disclosure of Information dated July 8, 2014 in Investor Daily & Media Indonesia daily newspaper, is as follows : Jumlah Saham Baru yang telah diterbitkan / Total of Issued New Shares 415.881.636 saham/ 415.881.626 shares Harga Nominal Per Saham / Nominal Value Per Share Rp. 100 / Rp. 100 Harga Pelaksanaan PMTHMETD / Exercise price of PMTHMETD Rp. 690 / Rp. 690 Nama Pemegang Saham/ Name of Shareholders CIMB Private Equity Sdn Bhd / CIMB Private Equity Sdn Bhd Jumlah Saham Ditempatkan Perseroan sebelum PMTHMETD 4.158.816.363 saham / Total of Issued Shares by the Company before PMTHMETD 4.158.816.323 shares Jumlah Saham Ditempatkan Perseroan setelah PMTHMETD 4.574.697.999 saham / Total of Issued Shares by the Company after PMTHMETD 4.574.697.999 shares TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS Tugas dan Tanggung jawab Peran Dewan Komisaris dalam Perseroan sangat penting karena bertugas mengawasi pelaksanaan semua tugas dan tanggung jawab Direksi dalam mengurus Perseroan. Sesuai Anggaran Dasar, Dewan Komisaris terdiri dari tiga orang anggota termasuk di dalamnya seorang Komisaris Utama dan seorang Komisaris Independen. Kedudukan Komisaris Independen bersifat independen, yang berarti dia bukan bagian dari Perseroan maupun pemegang saham. Meski demikian, kehadiran Komisaris Independen diperlukan karena pengalamannnya dalam bidang yang sama bisa bermanfaat untuk Perseroan. Komisaris Independen ini memiliki fungsi penting dan tidak memiliki conflict of interest. Duty and Responsibility Board of Commissioners’ role within the Company is really important, for they are the one supervising the implementation of all Board of Directors’ duties and responsibilitiesin managing the Company. Pursuant to the Articles of Association, Board of Commissioners consists of three members, including a President Commissioner and Independent Commissioner. The position of Independent Commissioner is independent, which means that he is not a part of the Company or Shareholders. However, the existence of Independent Commissioner is necessary because of his experience in the same field might be useful for the Company. The Independent Commissioner have an important function and does not have any conflict of interest. Paparan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan di antaranya adalah, Bertindak sebagai pengawas atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan. Memberi masukan dan saran kepada Direksi termasuk mengenai rencana pengembangan Perseroan. Mengawasi kebijakan manajemen Perseroan termasuk rencana pengembangan Perseroan, rencana bisnis, Rencana Anggaran Tahunan selain melakukan tugas-tugas lain sebagaimana ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Melakukan hal-hal lain seperti yang diatur oleh Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan RUPS. Bertindak sewaktu-waktu untuk kepentingan dan usaha Perseroan dan bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Mengawasi penerapan prinsip-prinsip GCG agar dijalankan secara optimal oleh seluruh organ Perseroan. Memantau efektifitas implementasi GCG yang dijalankan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Apabila perlu, Dewan Komisaris dapat memberi masukan terhadap praktik pelaksanaan GCG dalam tubuh Perseroan. Menjaga arus Pengungkapan informasi kepada pemegang saham dan publik. Meneliti dan menelaahlaporan keuangan serta memberikan arahan baik melalui konfirmasi Explanation of the Board of Commissioners’ duties and responsibilities as stated in the Company’s Article of Association are as follows, Acted as the supervisor over the implementation of Board of Directors’ duties and responsibilities in managing the Company. Provide suggestion and advice to the Board of Directors regarding the Company’s development plan. Supervise the Company’s management policy including the Company’s development plan, business plan and Annual Budget Plan apart from other duties as specified in the Annual General Meeting of Shareholders. Conduct other things as regulated in the Company’s Article of Association and the outcome of GMS Acted for the Company’s interest and business & be responsible to the General Meeting of Shareholders. Supervise the implementation of GCG principles in order to be executed in an optimum way by the entire instruments of the Company. Oversee the effectiveness of GCG implementation execution and conduct an adjustment if considered as necessary. If considered necessary, Board of Commissioners may provide suggestion to the practice of GCG within the Company. Maintain the flow of information Disclosure to the Shareholders and public. Research and review the financial statements as well as provide guidance in form of confirmation or 114 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance 115 maupun koreksi bagi penyempurnaan laporan keuangan. Mengawasi kinerja operasional setelah menelaah laporan harian, mingguan, serta bulanan. correction for the perfection of financial statement. Supervise the operational performance after reviewing daily, weekly, and monthly report. Dalam perjalanannya, Dewan Komisaris Perseroan telah menjalankan tanggung jawabnya dengan baik sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku melalui serangkaian rapat yang dijadikan sarana pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan oleh Direksi. During his tenure, the Company’s Board of Commissioners have done their responsibilities well in accordance with the Article of Association and applicable rules and regulations through a series of meetings which were used as means of supervision over the Company’s management by Board of Directors. Berdasarkan pasal 14 dan 17 Anggaran Dasar Perseroan,anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Maka melalui hasil Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diselenggarakan pada Kamis, 25 Juni 2009 yang dinyatakan kembali dalam Akta Pernyataan KeputusanRapat PT Modern Internasional Tbk No. 21 tanggal 25 Juni 2009, yang dibuat dihadapan Wahyu Nurani, SH., Notaris di Jakarta, menetapkan susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Pursuant to article 14 and 17 of the Company’s Article of Association, members of Board of Directors and Board of Commissioners are appointed by GMS for 5(five) years period. Therefore, through the outcome of Company’s General Meeting of Shareholders held on Thursday, June 25, 2009 which was re-stated in the Deed of Resolution from PT Modern Internasional Tbk No. 21 dated June 25, 2009, made in the presence of Wahyu Nurani, SH., a Notary in Jakarta, set the composition of the Company’s Board of Commissioners as follows: Remunerasi Dewan Komisaris Jumlah besaran remunerasi Anggota Dewan Komisaris ditetapkan dalam RUPS yang terdiri dari honorarium, bonus dan tunjangan. Jumlah remunerasi tersebut telah disetujui dan disahkan dalam RUPSTahunan pada tanggal 21 Mei 2014 yang memutuskan untuk melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besaran gaji dan tunjangan lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun buku 2014, dengan total remunerasi untuk seluruh anggota Dewan Komisaris adalah sebesar Rp. 3.622.423.411 yang pengalokasian nya didasarkan pada keputusan Rapat Dewan Komisaris. Remuneration of the Board of Commissioners Total Remuneration of the Board of Commissioners is set out in the GMS, consists of honorarium, bonuses and allowances. The amount of remuneration has been approved and legalized in the AGM on May 21, 2014 which decided to bestow the authority to the Board of Commissioners to determine the amount of salary and other allowances for members of the company’s Board of Commissioners and Board of Directors for 2014 fiscal year, with total remuneration for the entire member of Board of Commissionersat Rp. 3,622,423,411 which allocation is based on the outcome of Board of Commissioners’ meeting. TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Program Pelatihan Training Programs Sepanjang 2014, Perseroan terus meningkatkan implementasi dari program pelatihan yang telah digelar pada tahun sebelumnya. Implementasi tersebut untuk meningkatkan kompetensi serta kinerja kinerja Dewan Komisaris. Selain itu, Perseroan telah menyusun rencana program pengembangan Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun mendatang khususnya berkenaan peningkatan efektifitas fungsi Dewan Komisaris dan Direksi. Throughout 2014, the Company continues to improve the implementation of training programs which has been held in the previous year. That implementation aims to improve the competence and performance of Board of Commissioners. In addition, the Company has arranged a development plan program for the Board of Commissioners and Board of Directors for the upcoming year, especially regarding the increase of function effectiveness of the Board of Commissioners and Board of Directors. Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris mengadakan rapat paling tidak sebanyak empat kali. Sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris Perseroan telah melakukan rapat sebanyak 4 (empat) kali, disamping pertemuan-pertemuan lainnya yang diadakan jika dipandang perlu atau melakukan persetujuan-persetujuan lain yang bersifat tertulis. Rapat Dewan Komisaris dilakukan ditempat kegiatan usaha di wilayah Republik Indonesia. Sedangkan risalah rapat dibuat dan ditandatangani seluruh anggota sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan berfungsi sebagai bukti sah sebuah keputusan telah diambil dalam rapat tersebut. Board of Commissioners Meetings Board of Commissioners held meetings at least 4 times. Throughout 2014, the Company’s Board of Commissioners has conducted meetings for 4 (four) times, in addition to other meetings held if deemed necessary or to perform other written agreements. The Board of Commissioners’ meetings are held in the place of business activities within Republic of Indonesia. Whilst the minutes of meetings are made and signed by the entire member in accordance with the Company’s Article of Association and serves as a valid proof that a decision has been taken in the meeting. Frekuensi dan Tingkat Kehadiran dalam Rapat Meeting Frequency and Attendance Melalui mekanisme rapat Dewan Komisaris Perseroan sepanjang tahun 2014, persentase kehadiran setiapanggota Dewan Komisaris dipaparkan sebagai berikut: Through the mechanism of meetings of the Company’s Board of Commissioners in 2014, attendance percentage from each member of the Board of Commissioners is presented as follows: Pertemuan Dewan Komisaris dilaksanakan setiap tiga bulan atau sebanyak 4 (empat) kali selama tahun 2014. Rapat tersebut lebih difokuskan kepada proses penilaian maupun pembahasan performa Direksi pada kuartal sebelumnya. Beberapa keputusan pentingpun telah telah dibuat sebagai hasil pembahasan rapat yang berkaitan atas tindakan korporasi tertentu. Dalam pengambilan keputusan anggota Dewan Komisaris, Komisaris Independen selalu menempatkan diri sebagai wakil dari pemegang saham minoritas. The Board of Commissioners meeting is conducted once in every 3 months or 4 (four) times during 2014. This meeting is focused to the assessment process or evaluation of the Board of Director’s performance in the previous quarter. Some important decisions have also been made as an outcome of the meeting discussion, related to certain corporate action. In a decision-making process by the Board of Commissioners, the Independent Commissioner always positions himself as the representative from minor Shareholders. 116 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance 117 DIREKSI BOARD OF DIRECTORS Ruang Lingkup Dan Tanggung Jawab Scope and Responsibilities Direksi merupakan organ Perseroan yang memegang tanggung jawab penuh atas kepengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta bertindak mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar sesuai dengan ketentuan aturan dasar. Direksi terdiri dari seorang Presiden Direktur dan tiga orang Direktur atau lebih. Mekanisme pengangkatannya adalah melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan hingga ditutupnya pada tahun yang ke-3. Board of Directors is one of the Company’s instrument that holds full responsibility over the management for the Company’s interest and objectives, and act on behalf of the Company both inside and outside in accordance with the provisions of the basic rules. Board of Directors consists of one President Director and 3 or more Directors. The Appointment mechanism is through the Annual General Meeting of Shareholders until the closing of the 3rd year. Tanggung jawab dan wewenang setiap anggota Direksi adalah: Melaksanakan tugas serta mengambil keputusan sesuai dengan pembagian dan wewenang yang telah ditetapkan bagi masing-masing anggota. Namun pelaksanaan tugas setiap anggota Direksi menjadi tanggung jawab bersama. Setiap anggota Direksi memiliki pegangan berupa buku panduan yang memuat hal-hal terperinci mengenai tugas dan tanggung jawabnya. Sedangkan penjabaran peran dan tanggung jawab Direksi dituangkan dalam Anggaran Dasar beserta penjabaran operasional strategi yang telah ditetapkan. Jajaran Direksi mengemban peranan strategis korporasi. Dalam segi wewenang, Direksi menjadi pihak yang berhak mewakili Perseroan dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan maupun perkara yang berkenaan dengan Perseroan yang bersifat mengikat Perseroan dengan pihak di dalam maupun di luar Perseroan. Direksi berwenang mengambil tindakan yang berkaitan dengan manajemen yang ruang lingkupnya dibatasi oleh Anggaran Dasar Perseroan. Memimpin dan memastikan sasaran Perseroan tercapai berdasarkan kepada maksud dan tujuan, visi dan misi serta Rencana Jangka Panjang yang bersumber dari hasil RUPS. Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan seluruh operasional Perseroan. Bertugas memastikan terlaksananya seluruh aktivitas operasional yang berlandaskan prinsipprinsip GCG. Responsibilities and authority of each member of the Board of Directors are : Carry out tasks and make decisions in accordance with the distribution and authorities which has been set for each member. However the execution of tasks of each member of the Board of Directors is a shared responsibility. Each member of the Board of Directors has a guidance in form of a guidebook which contains a detailed information regarding their tasks and responsibilities. Whilst the elaboration of the Board of Directors’ roles and responsibilities are set forth in the Articles of Association with description of operational strategy which has been set. Board of Directors carries the role as corporate strategic. In terms of authority, the Board of Directors is a party that is entitled to represent the Company in handling matters related to problems and cases which has something to do with the Company and binds it with parties inside or outside the Company. Board of Directors is authorized to conduct an act related to the management which scope is limited by the Company’s Articles of Association. Lead and ensure to reach the Company’s target based on the purpose and objectives, vision and mission, as well as Long-Term Plan which is the outcome of GMS. Fully responsible to the execution of all corporate operation. In charge to ensure the implementation of the entire operational activities based on the principles of GCG. TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Sedangkan tugas setiap komponen Direksi, yang sesuai dengan aturan Anggaran Dasar, dijelaskan sebagai berikut: Duties of each component of the Board of Directors, pursuant with the rules of the Articles of Association, described as follows: Direktur Utama Direktur utama bertugas memimpin kegiatan Direksi, melakukan koordinasi keseluruhan kegiatan Perseroan,menetapkan kebijakan visi dan misi Perseroan, serta melakukan pengembangan bisnis. President Director President Director is in charge of leading the Board of Directors’ activities, coordinate with all company’s activities, set the policy on the Company’s vision and mission, as well as conducting business development. Direktur Bisnis dan Operasional Direktur operasional Perseroan bertugas sebagai koordinator dan pelaksana kegiatan bisnis Perseroan serta mengawasi dan mendampingi pelaksanaan fungsi operasional Perseroan di seluruh bidang usaha. Business and Operational Director The Company’s Operational Director served as coordinator and implementer of the Company’s business activities as well as supervising and assisting the implementation of operational functions of the Company in all areas of business. Direktur Keuangan Direktur keuangan memiliki lingkup tugas dan kerja di bidang koordinasi administrasi dan keuangan serta pengawasan serta pengendalian Entitas Anak Perseroan. Dalam setiap tahunnya, Direksi mengadakan rapat paling tidak satu kali dalam sebulan maupun waktu yang tidak ditentukan yang bersifat insidental bila dipandang perlu maupun mendesak. Informasi mengenai jadwal dan agenda rapat diinformasikan kepada setiap anggotayang pelaksanaannya bertempat di wilayah Perseroan maupun di tempat usaha Perseroan. Risalah rapat Direksi yang berfungsi sebagai bukti sah pengambilan keputusan dibuat oleh salah satu peserta yang hadir yang ditunjuk oleh Ketua Rapat, yang sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Financial Director Finance Director has the scope of duty and work in the field of administration coordination and finance as well as supervision and control over the Subsidiaries. Each year, the Board of Directors held a meeting at least once a month or in any unspecified time that is deemed necessary and urgent. Information regarding schedule and agenda of the meeting is informed to each member which the implementation took place within the Company’s environment or at the Company’s business location. Board of Directors’ Minutes of meeting which functioned as valid proof of decision making is made by one of the participant that is appointed by the Chairman, pursuant to the Company’s Articles of Association. 118 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Berdasarkan RUPS yang diselenggarakan pada 21 Mei 2014, dan dinyatakan kembali dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Modern Internasional Tbk No. 54 pada 21 Mei 2014, memutuskan susunan Direksi sebagai berikut: 119 Based on GMS held on May 21, 2014 and restated in deed of resolutions PT Modern Internasional Tbk No. 54 dated May 21, 2014, decided the composition of Board of Directors is as follows: Direktur Utama / Managing Director Sungkono Honoris Direktur / Director Henri Honoris Direktur / Director Julius Williady Direktur Keuangan / Director of Finance Bong Kon Bui (Donny Sutanto) Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 2014 Implementation of Board of Directors’ Duties and Responsibilities 2014 Pada tahun 2014, Direksi telah mampu menjalankan seluruh tanggung jawab pengelolaan Perseroan berdasarkan amanat RUPS dan Anggaran Dasar Perseroan. Direksi secara ketat terus melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap seluruh kinerja Perseroan melalui rapat Direksi serta pengawasan secara langsung terhadap seluruh bidang usaha. In 2014, Board of Directors has been able to carry out all of the Company’s management responsibilities based on the mandate of GMS and the Company’s Articles of Association. Board of Directors strictly continues to evaluate and supervise the Company’s overall performance through the meeting of Board of Directors as well as direct supervising on all line of business. Frekuensi Pertemuan Sepanjang tahun 2014, Rapat Dewan Direksi telah dilaksanakan sebanyak 12 kali Dengan kehadiran setiap anggota seperti dalam tabel, disamping diadakannya pertemuan-pertemuan lainnya serta melalui persetujuan tertulis secara sirkular. Meeting Frequency Throughout 2014, Board of Directors’ Meeting has been held 12 times with member’s attendance as shown in the table, apart from other meetings as well as through written consent circularly. Nama Jabatan Sungkono Honoris Direktur Utama Frekuensi Rapat Kehadiran 12 10 Prosentase Kehadiran 80% Henri Honoris Direktur 12 12 100% Julius Williady Direktur 12 10 80% Bong Kon Bui (Donny Sutanto) Direktur Keuangan 12 12 100% Program Pengembangan Development Program Guna meningkatkan kinerja serta performa Direksi, pada 2014 Perseroan melakukan upaya pengembangan kompetensi Direksi yaitu melalui keikutsertaan baik dalam pelatihan-pelatihan berkelanjutan, maupun melakukan kunjungan ke luar negeri untuk menghadiri pameran, workshop, kongres serta konferensi. Berikut adalah program pengembangan yang diikuti Direksi Perseroan selama tahun 2014: In order to improve the performance of the Board of Directors, in 2014, the Company made efforts to develop the Board of Directors’ competencies through participation in both sustainable trainings and overseas visit to attend exhibitions, workshops, congresses, and conferences. Development programs attended by the Company’s Board of Directors in 2014 is shown below: TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Program Pengembangan Development Program Selain Direksi, upaya pengembangan kompetensi bagi para Division Head juga dilakukan dengan diberikan pelatihan-pelatihan. Berikut adalah program pengembangan yang diikuti oleh Division Head selama tahun 2014 : Other than Board of Directors, efforts to develop the competencies for the Division Heads also performed through given trainings. Below is the development programs attended by the Division Head in 2014: Peserta Program Pengembangan Penyelenggara Design Training Thinking Tanadi Santoso Business English AIM Consultant Feasibility Study The Right Way of Doing Powerful Marketing Research Analisis Keuangan Proxsis 2 Desember 2013 s/d 12 Februari 2014 12 Februari 2014 Frontier 20 November 2014 Spectra Center 13 November 2014 Peserta Yang Mengikuti Yanti Mety Dany Kunarta Insan Kamil Fasla Sembiring Budiasto Kusuma Dwisunu Irwanto Vriska V. Lahama 8-10 September 2014 Darwis Kartawidjaja Bambang Supriyanto Laurentius Linggodigdo Bernhard Harisson Yanti Mety Vriska V. Lahama Budiasto Kusuma Chandra Wijaya 220 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Pelatihan lain yang diadakan untuk manajer ke bawah antara lain: Other trainings which were organized for manager level and below are: Modern Sevel Indonesia Training Jumlah Peserta Business English 16 Comprehensive Managerial Skill & Leadership Training 1 Dasat - Dasar Audit Internal 1 Design Thinking 22 Effective Time Management & Delegation 1 Feasibility Study 1 Financial for Non-Finance 28 Great Leaders, Great Teams, Great Results 1 Internal Audit ISO 2000 1 Professional Director Program 1 The Right Way of Doing Powerful Marketing Research 2 Training Administration & Secretary Professional 9 Training Analisis Keuangan 1 Grand Total 85 Modern Internasional Training Jumlah Peserta Certified Job Analyst dan Job Evaluation Specialist Program 1 Design Thinking 8 FLEXAVISION F3 Service 1 Medical 2 PPH 21 1 Professional Director Program 2 Strategi Penyesuaian Upah Karyawan 2014 2 Training Administration & Secretary Professional 8 Training Analisis Keuangan 1 Who Moved My Cheese 10 Workshop Pasar Modal 1 Grand Total 37 Modern Data Solusi Training 121 Jumlah Peserta Achievement Motivation 19 Design Thinking 1 Extreme Productivity Leadership 1 PPH 21 1 Training CCNA & Sertifikasi Cisco 2 Training PPBG 10 Who Moved My Cheese 36 Grand Total 70 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance KEBIJAKAN REMUNERASI DIREKSI POLICY ON REMUNERATION OF THE BOARD OF DIRECTORS Komponen Remunerasi serta jumlah nominal perkomponen berupa tunjangan dan gaji bagi setiap anggota Direksi ditetapkan dalam RUPS Perseroan. Pada 2014, penetapan besaran remunerasi Direksi diwenangkan kepada Dewan Komisaris. Adapun, total remunerasi seluruh anggota Direksi selama tahun 2014 adalah sebesar Rp. 10.266.823.250 Remuneration Component as well as total nominal per-component in the form of allowances and salary for every member of the Board of Directors is set on the Company’s GMS. In 2014, determination of Board of Directors’ remuneration is authorized to the Board of Commissioners. Total remuneration of all member of the Board of Directors for 2014 is Rp. 10,266,823,250 TABEL HUBUNGAN AFILIASI ANTARA ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS SERTA PEMEGANG SAHAM TABLE OF AFFILIATE RELATIONSHIP BETWEEN BOARD OF DIRECTORS, BOARD OF COMMISSIONERS, AND SHAREHOLDERS D : Direktur / Director DU : Direktur Utama / Managing Director PD : Presiden Direktur / President Director K : Komisaris / Commissioner MSI: Modern Sevel Indonesia MPI : Modern Photo Industry MDS : Modern Data Solusi SMS : Swadaya Mitra Serasi FFI : Fresh Food Indonesia 122 TATA KELOLA PERUSAHAAN AUDITCOM M I T T E E Good Corporate Governance 123 KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE Menurut Keputusan Ketua BAPEPAM, Kep-29/PM/2004 pada tanggal 24 September 2004, setiap perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta diwajibkan memiliki Komite Audit. Keberadaan komite audit sangat signifikan khususnya mencegah terjadinya kasus penyelewengan keuangan dalam tubuh perseroan. Namun tidak hanya membentuk sebuah komite, independensi dari komite audit ini juga mutlak diperlukan. According to the verdict of BAPEPAM’s Chairman, Kep-29/PM/2004 dated September 24, 2004; every Company listed on the Jakarta Stock Exchange is required to have an Audit Committee. The existence of audit committee is really significant especially to prevent cases such as financial fraud within the Company. However, not only to form a committee, Independency of this audit committee is absolutely necessary. Bagi Perseroan, keberadaan Komite Audit sangat penting karena itu berkaitan dengan pengawasan kinerja. Perseroan akan terus memaksimalkan keberadaan Komite Audit sejak saat ini hingga masa mendatang. Pengembangan Komite Audit akan terus dilakukan hingga mencapai kondisi ideal yang nyaman dan sejahtera. Perseroan yakin, dengan memaksimalkan Komite Audit, kinerja internal Perusahaan bisa ditingkatkan sesuai harapan. Adapun, secara khusus yang akan ditingkatkan adalah struktur organisasi Perusahaan dan karyawan Perusahaan. For the Company, the existence of Audit Committee is very important as it is related to performance supervision. The Company will continue to maximize the existence of Audit Committee from now until the future. Development of Audit Committee continuously done to the point it reaches an ideal condition as well as comfortable and prosperous. The Company believes, by maximizing the Audit Committee, Company’s internal performance can be improved to meet the expectation. Especially the Company’s organization structure and Corporate people. Oleh karena itu, Perseroan menetapkan Komisaris Independen sebagai Ketua Komite Audit untuk memelihara independensi serta menyertakan salah satu Anggota Komite Audit yang memiliki kompetensi di bidang Akuntansi. Komite Audit beranggotakan tiga orang, serta memberi laporan langsung kepada Dewan Komisaris. Anggota Komite ditunjuk oleh Dewan Komisaris dan bertugas selama 2 (dua) tahun. Therefore, the Company appointed an Independent Commissioner as the Chairman of Audit Committee to maintain the independency as well as to include one of the Member of Audit Committee with competency in Accounting. Audit Committee consists of three person, as well as to provide report directly to the Board of Commissioners. Member of the Committee is appointed by Board of Commissioners and will serve for 2 (two) years. TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Berdasarkan Surat Keputusan secara Sirkulasi Rapat Dewan Komisaris berdasar SK/001/MI-DEKOM/2010 tentang Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Audit PT Modern Internasional, Tbk tanggal 22 Juni 2010, Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai Peraturan No. IX.I.5. dengan susunan sebagai berikut: Based on Circular Decree of Board of Commissioners’ meeting SK /001/MI-DEKOM/2010 regarding Appointment of Chairman and Member of the Audit Committee of PT Modern International, Tbk on June 22, 2010, the Company has established a Audit Committee in accordance to Law No. IX.I.5 with the following arrangement: Ketua Komite Audit - Anthony Chandra Lahir di Makasar, 02 Februari 1963 (52 tahun), menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak 20 Juni 2012 setelah sebelumnya pada 2003 menjabat sebagai Direktur Utama PT Senatama Tunggal Persada serta Komisaris PT Hasta Prima Industri pada 2004. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Widya Mandala, Surabaya di tahun 1987 dan menjabat Komite Audit Perseroan sejak 2012. Chairman of Audit Committee – Anthony Chandra Born in Makassar, February 2, 1963 (Age 52), served as the Company’s Independent Commissioner since June 20, 2013, after previously in 2003 served as President Director at PT Senatama Tunggal Persada as well as Commissioner at PT Hasta Prima Industri in 2004. Received his Bachelor Degree of Economy from Widya Mandala University, Surabaya in 1987 and served as the Company’s Audic Committee since 2012. Anggota Komite Audit – Tirto Nadi Lahir di Jakarta, 1 Maret 1978 (36 tahun), meraih gelar Diploma di Politeknik UI di bidang Administrasi Niaga pada 1998. Pernah menjabat sebagai Internal Auditor Perseroan (2010 – 2013), Head Internal Audit MPRI (2012 – 2013). Menjadi anggota Komite Audit sejak November 2013. Member of the Audit Committee – Tirto Nadi Born in Jakarta, March 1, 1978 (Age 36), received his Diploma Degree at Polytechnic UI in the field of business administration in 1998. He has served as the Company’s Internal Auditor (2010-2013), MPRI Head Internal Audit (2012-2013). Became the member of Audit Committee since November 2013. Anggota Komite Audit – Izudin Lahir di Jakarta, 06 Juni 1970 (45 tahun), meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi pada 1995 dari STIE YAI. Pernah menjabat sebagai Internal Auditor Perseroan (2002-2004), Kepala Administrasi Cabang Jakarta Perseroan (2004-2006). Menjadi Anggota Komite Audit sejak tahun 2006. Member of the Audit Committee – Izudin Born in Jakarta, June 6, 1970 (Age 45), received Bachelor Degree of Accounting in 1995 from STIE YAI. He has served as the Company’s Internal Auditor (2002-2004), Company’s Head of Administration – Jakarta Branch (2004-2006). Became a member of Audit Committee since 2006. PELAKSANAAN 2014 IMPLEMENTATION OF 2014 Aktivitas di Tahun 2014 Dalam menjalankan aktifitasnya Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1) Meeting rutin sebulan sekali dengan Internal Audit untuk menelaah temuan - temuan dan memberikan rekomendasi terhadap hasil temuan kepada Dewan Komisaris. 2) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan. 3) Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. Melakukan review atas pelaksanaan pemeriksaan 4) oleh Auditor Internal dan pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan Audit Internal. 5) Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan Activities in 2014 In executing its activities, Audit Committee has the following duties and responsibilities: 1) Regular meeting once a month with Internal Audit to review the findings and provide Recommendation on the findings to the Board of Commissioners. 2) Review the financial information issued by the Company such as financial statement, projection, and other reports related to financial information. 3) Review the Company’s compliance to other legislation related to the Company’s activity. 4) Review the implementation of inspection by Internal Auditor and follow-up implementation by the Board of Directors on the findings from Internal Audit. 5) Review the complaint related to accounting process and financial reporting, and risk management issuers and Public Companies. 124 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance proses akuntansi dan pelaporan keuangan, dan manajemen resiko Emiten dan Perusahaan Publik. 6) Melakukan penelaahan terhadap aktifitas pelaksanaan manajemen resiko yang dilakukan oleh Direksi. 7) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada indepedensi, ruang lingkup penugasan, dan fee untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 8) Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris, terkait dengan potensi adanya benturan kepentingan. 125 6) Review the activities over risk management implementation which was conducted by the Board of Directors. 7) Provide Recommendations to Board of Commissioners regarding appointment of an Accountant which is based on independency, scope of assignment, and the fee to be submitted to the General Meeting of Shareholders. 8) Provide recommendations to the Board of Commissioners, regarding the potential of a conflict of interest. Hasil di Tahun 2014 1) Komite Audit memberikan rekomendasi terhadap temuan - temuan Audit Internal atas pemeriksaan yang dilakukan baik pada unit usaha Pusat, maupun unit usaha yang ada di cabang - cabang sehingga SOP yang ada dapat diterapkan untuk kinerja perseroan yang lebih baik sesuai dengan Good Corporate Governance. 2) Mengulas laporan keuangan selama tahun 2014 secara periodik baik laporan keuangan terpusat maupun konsolidasi cabang - cabang. 3) Membuat laporan kepada Dewan Komisaris per tiga bulan atas kegiatan yang dilakukan komite Audit. 4) Merekomendasikan penunjukan Eksternal Audit yang digunakan perusahaan untuk menjaga independensi atas laporan keuangan yang dikeluarkan. 5) Mengulas masukan-masukan dari Eksternal Audit dan merekomendasikan ke Dewan Komisaris. Results in 2014 1) Audit Committee provide recommendations on the Internal Audit’s findings over the inspection both in Central business unit, or branches business unit so that the existing SOP can be applied for the Company’s better performance in accordance with Good Corporate Governance. Frekuensi Meeting 2014 1) Komite audit mengadakan rapat sebanyak 12x selama setahun dan ini sudah memenuhi ketentuan yang di tetapkan dalam Anggaran Dasar. 2) Rapat Komite Audit dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah anggota. 3) Keputusan rapat audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. 4) Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat, termasuk apabila terdapat perbedaan pendapat (dissenting opinions), yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris. Meeting Frequency 2014 1) Audit Committee held meetings 12 times a year and this is already fulfill the determined provision set within the Articles of Association. 2) Review the financial statements during 2014 periodically, both the centralized financial statement and consolidation of branches. 3) Make a report to the Board of Commissioners quarterly on the activities carried out by the Audit Committee 4) Recommend an appointment of External Audit which will be used by the Company to maintain the independence of issued financial statements. 5) Review the advice/suggestions from External Audit and recommend it to the Board of Commissioners. 2) Audit Committee’s meetings are attended by more than half of the members. 3) The decision of Audit meeting is taken based on deliberation. 4) Every Audit Committee’s meetings are stated in the minutes of meetings, including if there is dissenting opinions, which was signed by all members of Audit Committee who attended the meeting and submitted to the Board of Commissioners. TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Rencana kerja dan perbaikan di 2014 1) Jadwal kerja Komite Audit dibuat dan dilaksanakan untuk satu periode selama 12 bulan. 2) Komite Audit mereviu apabila ada hal - hal yang sifatnya penting menjadi prioritas untuk diperbaiki, atau dijalankan oleh Perseroan. 3) Temuan-temuan Internal Audit yang berhubungan dengan pelanggaran SOP dicarikan solusi dan dilakukan perbaikan agar tidak terulang kembali di kemudian hari. 4) Melakukan pengawasan terhadap pengendalian internal dan Eksternal yang berpotensi dapat merugikan perusahaan. 5) Melakukan identifikasi atas kemungkinan resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan, dan berusaha melakukan proteksi untuk menghindari kerugian perusahaan yang lebih besar. (Pengelolaan Manajemen Resiko). Work Plan and Improvement in 2014 1) Audit Committee’s Work Schedule is made and implemented for one period of 12 months. 2) Audit Committee will conduct a review if there are important things which will be a priority to be repaired, or executed by the Company. 3) Internal Audit’s findings which are related to SOP violation will be given a solution and repaired so that it will not happen again in the future. Rapat Komite Audit Pada 2014, Komite Audit telah menggelar rapat sebanyak12 kali. Pembahasan sepanjang 2014 adalah sebagai berikut: Audit Committee Meetings In 2014, the Audit Committee held meetings for 12 times. Discussion along 2014 are as follows: Frekuensi Pertemuan Tingkat kehadiran Anggota Komite Audit dapat dilihat melalui tabel berikut: Meeting Frequency Attendance rate of the Member of Audit Committee can be seen through the following table: 4) Conduct supervision on internal and external control which is potential to cause loss for the Company. 5) Identify the possibility of risk which will be faced by the Company, and try to do protection in order to avoid bigger loss of the Company (Risk Management) Nama Jabatan Anthony Chandra Komisaris 12 kali 100% Tirto Nadi Anggota 12 kali 100% Izudin Anggota 12 kali 100% Komite Audit telah menelaah Laporan Tahunan Perseroan, yang hasilnya adalah sebagai berikut: 1) Dari hasil review atas laporan tahunan perseroan tidak ditemukan adanya pelanggaran yang signifikan atas laporan yang sudah dibuat. Independensi Komite Audit Anggota Komite Audit merupakan seorang yang memilikiintegritas tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai, pengetahuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan. Untuk menjaga independensi dalam pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Audit Perseroan adalah anggota yang tidak memiliki saham baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik, hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal dengan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik. Kehadiran Prosentase Kehadiran Audit Committee has reviewed the Company’s Annual Report, with the following result: 1) From the review result of the Company’s Annual Report, no significant violation is found of the report that has been made. Independence of Audit Committee Member of Audit Committee is someone with high integrity, skills, knowledge & adequate experience, and adequate knowledge to read and understand financial statements. In order to maintain the independency in carrying out its duties, member of the Company’s Audit Committee is someone with no shares both directly and indirectly to the Issuers or Public Companies, family relationship by marriage and descendant to the second degree, both horizontally or vertically with the Board of Commissioners, Board of Directors, or Major Shareholders of the Issuer or Public Companies. 126 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance 127 SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY Sekretaris Perseroan memiliki peran sebagai pengelola sekaligus penyimpan informasi bagi stakeholders. Selain itu, Sekretaris Perseroan merupakan elemen yang bertugas mengelola dokumen Perseroan seperti Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, risalah RUPS, risalah Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi,serta Perseroan telah menjalankan peraturan yang berlaku, khususnya yang berkaitan dengan keterbukaan informasi material yang berhubungan dengan Perseroan yang perlu diketahui oleh khalayak. Selain itu, Sekretaris Perseroan juga bertugas menjadi penghubung bagi Perseroan dengan pihak luar serta sebaliknya. Secara spesifik, berikut adalah uraian pelaksanaan tugas Sekretaris Perseroan: Menjadi pihak yang menjaga kepatuhan Perseroan terhadap Undang-undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar, ketentuan Pasar Modal dan peraturan lain yang terkait. Kepatuhan kepada perundang-undangan dilakukan melalui monitoring kepada seluruh aspek perijinan dan kewajibankewajiban yang harus dipenuhi Perseroan. Menjalin komunikasi yang terbuka secara berkala dengan pemerintah dan para pemain di pasar modal yaitu Bapepam, LK dan Bursa Efek Indonesia, serta bertanggung jawa atas hal-hal yang terkait dengan persoalan tata kelola perusahaan, tindakan korporasi serta transaksi materiil. Bertugas menyediakan informasi terkini secara akurat mengenai Perseroan kepada para pemegang saham, media, investor, analis, dan masyarakat umum secara rutin. Bertugas mengorganisir pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan, Rapat Direksi, Rapat Komisaris, serta melakukan penelaahan dari aspek legal atas dokumen transaksi Perseroan. Sekretaris Perseroan telah memenuhi syarat yang ditetapkan menurut peraturan Bapepam no IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perseroan. Saat ini, jabatan tersebut dipegang oleh Bong Kon Bui (Donny Sutanto). Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana di bidang Akuntansi dari STIE Jakarta pada 1990. Pernah menjabat sebagai Assistant Manager Keuangan Perseroan (1991-1995), Manager Keuangan Perseroan (1995-2003), General Manager Keuangan dan Akuntansi Perseroan (2003) serta menjabat sebagai General Manager Keuangan dan Akuntansi PT Modern Putra Indonesia (2003-2005) dan menjadi Direktur Perseroan sejak 2006. Corporate Secretary plays the roles as manager as well as information keeper for Stakeholders. In addition, Corporate Secretary is an element whose duty is to manage the Company’s documents such as List of Shareholders, Special List, GMS minutes of meeting, Board of Commissioners and Board of Directors Meetings, and the Company has been running the applicable regulations, especially one that is related to material information disclosure that is related to the Company which should be known by the public. In addition, Corporate Secretary is also in charge to be the bridge between the Company and outsiders and vice versa. Specifically, here is the description of Corporate Secretary’s duties: Becoming a party that can maintain the Company’s compliance to the Law of Limited Liability Company, Articles of Association, Capital Market Provision, and other related regulations. Compliance to the legislation is conducted by monitoring to all aspects of licensing and liability obligations to be fulfilled Company. Establish open communication periodically with the government and the players in capital markets namely; Bapepam, LK and Indonesian Stock Exchange, as well as being responsible on matters related to the issue of corporate governance, corporate actions and material transactions. Responsible to provide accurate latest information about the Company to the shareholders, media, investors, analysts, and public on a regular basis. In charge of organizing the implementation of the Company’s General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Directors Meeting, the Board of Commissioners meeting, as well as conduct a review from legal aspects over the Company’s transaction documents. The Corporate Secretary has met the requirements set by Bapepam Law no IX.I.4 on the Formation of Corporate Secretary. Currently, this position is held by Bong Kon Bui (Donny Sutanto). He completed Bachelor in Accounting from STIE Jakarta in 1990. He had served as the Assistant of Finance Manager (1991-1995), Company’s Finance Manager (1995-2003), General Manager of Finance and Accounting of the Company (2003) as well as General Manager of Finance and Accounting of PT Modern Putra Indonesia (2003-2006) and became the Company’s Director in 2006. TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Sepanjang tahun 2014, Sekretaris Perseroan telah melaksanakan tugasnya sebagai berikut: Throughout 2014, Corporate Secretary has executed his duties as follows: Secara berkala mengikuti Conference untuk bertemu dan menyampaikan informasi terkini secara akurat mengenai Perseroan kepada para pemegang saham, media investor, analis dan masyarakat umum secara rutin, di antaranya : - Public Expose 2014; - CIMB 8th Annual Indonesia Conference 21 – 22 August , Bali, Indonesia; - Macquarie ASEAN Conference 2014, Singapore: 26-28 August; - Dan lain-lain. Periodically following the Conference to meet and accurately convey the latest information regarding the Company to the shareholders, media, investors, analysts and public on a regular basis, including: MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT Sistem manajemen risiko yang dibangun oleh Perseroan adalah sebagai bentuk keseriusan komitmen Perseroan untuk mengintegrasikan proses perencanaan strategis usaha dengan kegiatan pelaksanaan usaha. Hingga saat ini, Perseroan telah memiliki struktur anajemenrisiko yang cukup mapan, yang terimplementasi dan terus dikaji secara berkala oleh Direksi. Struktur tersebut menjadi standar prosedur dalam mengatur manajemen risiko, prosedur pengendalian internal serta prosedur penyampaian informasi. Struktur ini dirancang untuk melindungi elemen Perseroan berupa aset maupun Sumber Daya Manusia Perseroan agar seminim mungkin dapat terhindar dari risiko yang dapat membahayakan. Risk management system developed by the Company is s serious form of the Company’s commitment to integrate business strategic planning process with the implementation of business activity. Until now, The Company already had a risk management structure that is fairly well established, which were implemented and continues to be reviewed regularly by the Board of Directors. The structure became standard procedure in regulating risk management, internal control procedures as well as information delivery procedures. This structure is designed to protect the elements of the Company in form of the Company’s assets and Human Resources so as little as possible can avoid any endangering risks Beberapa risiko Perusahaan yang telah dihadapi oleh Perseroan selama tahun pelaporan adalah sebagai berikut: 1. Perseroan menghadapi persaingan usaha yang kompetitif sepanjang 2014 sehingga mengakibatkan munculnya risiko tertundanya pencapaian target dan pelanggan yang non aktif. Risiko tersebut dihadapi baik oleh Perseroan maupun Entitas Anak. 2. 2.Risiko pembatalan kontrak atau distribusi menjadi salah satu risiko yang dihadapi karena Perseroan adalah distributor tunggal dari beberapa perusahaan/prinsipal terkemuka. Selain itu, risiko pembatalan lisensi juga harus dihadapi karena Entitas Anak bergerak dalam bidang waralaba convenience store 7-Eleven. Dua risiko tersebut bisa memengaruhi keberlangsungan Perseroan dan Entitas Anak. Some of the Corporate risks that the Company has faced during the fiscal year are as follows: - Public Expose 2014; - CIMB 8th Annual Indonesia Conference 21 – 22 August, Bali, Indonesia; - Macquarie ASEAN Conference 2014, Singapore: 26-28 August; - And others. 1. The Company faces competitive competition throughout 2014, resulting in the emergence of the risk of delay in target achievement and non-active customers. Such risks faced well by the Company or the Subsidiary. 2. The risk of contract cancellation or distribution became one of the risks faced as the Company is the sole distributor of some companies / leading principals. In addition, the risk of cancellation of a license must also be addressed because of the Subsidiary is engaged in the 7-Eleven convenience store franchise. Two of these risks could affect the sustainability of the Company and its Subsidiaries. 128 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance 129 3. Instabilitas ekonomi dunia menjadi salah satu risiko yang harus dihadapi oleh Perseroan, karena instabilitas bisa memicu terjadinya fluktuasi mata uang regional maupun global dan itu ikut memicu pelemahan perekonomian dunia dan nasional. 4. Risiko lain yang muncul adalah terkait kebijakan dari Pemerintah seperti pelarangan impor, kebijakan pengenaan tarif bea masuk dan/atau pajak lainnya atas produk yang diimpor/dijual oleh Perseroan dan Entitas Anak. 5. Perseroan harus menghadapi pesatnya perkembangan teknologi dan digital serta harus bisa menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perkembangan tersebut. Karena, jika tidak, itu menjadi risiko serius yang harus dihadapi Perseroan. 6. Risiko lain yang harus dihadapi adalah kegiatan usaha dan perolehan laba Entitas Anak. Jika penurunan pendapatan turun dari Entitas Anak, maka itu akan berdampak negatif bagi pendapatan dan kinerja Perseroan. 7. Perseroan harus menghadapi risiko gangguan pasokan produk dari pemasok. Jika itu terjadi, maka risiko keterlambatan produk sampai ke konsumen bisa terjadi dan itu akan berdampak negatif bagi Perseroan karena ada risiko pelanggan yang akan beralih. 3. Instability of the global economy became one of the risks faced by the Company, because of the instability may lead to fluctuations in regional and global currency and it would trigger the weakening of global and national economy. Melihat berbagai risiko yang dihadapi Perseroan diatas, sistem Manajemen Risiko Perseroan menjalankan perannya dalam mengidentifikasi kemungkinan adanya potensi risiko yang akan muncul beserta tingkat akibat yang ditimbulkan. Perseroan kemudian menelaah sistem pengendalian internal untuk mengendalikan risiko tersebut serta menindaklanjuti secara efisien risiko yang sudah muncul serta meningkatkan sistem pengendalian yang dirasakan harus lebih efektif dijalankan. Manajemen risiko yang Perseroan terapkan adalah sebagai berikut: Looking at the various risks faced by the Company above, Corporate Risk Management system performed its role in identifying the possibility of potential risk which will appear along with the level of the impact. The Company then examine the internal control system to control these risks and efficiently follow-up the risks that have emerged as well as to improve the control system which is needed to be more effective in running its function. Risk management that the Company implemented are as follows: 1. Manajemen Risiko Persaingan Usaha Baik Perseroan maupun Entitas Anak akan berfokus kepada kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, Perseroan akan menjual produk atau layanan yang dapat selalu memberikan nilai lebih, senantiasa mempunyai keunikan and differensiasi tersendiri yang dibutuhkan oleh konsumen dibandingkan dengan produk kompetitor yang ada dilapangan, serta selalu mencari inovasi – inovasi produk dan layanan baru dalam rangka meningkatkan penjualan dan keuntungan bagi Perseroan. Kebijakan ini juga dilakukan melalui 1. Risk Management of Business Competition Both the Company and its Subsidiaries will focus to customer’s needs. Therefore, the Company will always sell products or service that could give additional value, have its own uniqueness and differentiation that is needed by customers compared to competitor’s products in the field, as well as continuously seek innovations of new product and services in order to improve sales and profit. This policy is also done through the cooperation with third party, and internally focused by building the business-supporting infrastructures needed 4. Another risk that arises is related to the policy of the Government such as import ban, policy on imposition of tariffs and / or other taxes on imported products / sold by the Company and the Subsidiary. 5. The Company must face the rapid development of technology and digital and must be able to adapt quickly to these developments. Because, if not, it becomes a serious risk that must be faced by the Company. 6. Another risk that must be faced is the business activity and profitability of Subsidiary. If the decrease in revenues fell from Subsidiary, then it will negatively impact the Company’s earnings and performance. 7. The Company must face the risk of disruptions of supply products from the supplier. If that happens, then the risk of products delayed to the customer may occur and it will have a negative impact for the Company because of there is a risk that customers will switch. TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance kerja sama dengan pihak ketiga, dan difokuskan secara internal dengan membangun pilar–pilar infrastruktur pendukung bisnis yang diperlukan terutama untuk bisnis utama entitas anak yaitu 7-Eleven, diantaranya : - Central Kitchen - Central Warehouse dan Logistic Supply Chain - Informasi Teknology - Recrutiment dan Training Center - Serta terus berupaya melaksanakan kebijakan ini secara konsisten. 2. Manajemen Risiko Gangguan Pasokan. Hal ini dapat diantisipasi dengan pembangunan infrastruktur logistik dan distribusi yang baik seperti pembangunan Combined Distribution Center (CDC) yang sedang dilakukan Perseroan, yaitu Central Warehouse yang menampung dan mendistribusikan stok yang dibutuhkan toko serta Central Kitchen yang memproduksi makanan segar yang merupakan fokus penjualan pada retail 7-Eleven, dimana di tahun 2014 ini, tahap kedua pembangunan Central Kitchen ini telah berhasil diselesaikan dan dibuka pada bulan Desember 2014. Dengan dibukanya Central Kitchen tahap 2 ini, yang juga merupakan hasil kerja sama dengan Warabeya Nichiyo Co Ltd yang merupakan eksklusif central kitchen yang memproduksi makanan segar untuk 7-Eleven Jepang, diharapakan dapat menunjang kebutuhan outlet 7-Eleven sampai sekitar 500 outlet, sekaligus diharapkan untuk meningkatkan makanan segara di 7-Eleven dari segi kualitas, kuantitas dan variasi. Selain itu, Perseroan juga melakukan kerjasama dengan berbagai pihak supplier melalui kontrak kerja sama pemasokan untuk menjamin pasokan yang konsisten. 3. Manajemen Risiko Kegagalan dalam Pengembangan Usaha. Pengembangan usaha bergantung dari beberapa faktor, yaitu: 1. Kemampuan finansial Perseroan. 2. Eksekusi operasi yang tepat dan handal di lapangan. 3. Tersedianya lokasi yang strategis. Untuk mengantisipasi berbagai faktor ini, Perseroan dan Entitas Anak secara konsisten: Menjaga hubungan yang baik dengan lembaga keuangan dalam rangka memperoleh fasilitas pendanaan, yang efektif bagi Perseroan; especially for the Subsidiary’s main business, namely 7-eleven, among others: - Central Kitchen - Central Warehouse & Logistic Supply Chain - Information Technology - Recruitment & Training Center - Continues to implement the policy constantly 2. Risk Management of Supply Disruption It can be anticipated with the development of logistic infrastructure and good distribution such as the construction of Combined Distribution Center (CDC) which is being conducted by the Company, namely; Central Warehouse which accommodate and distribute fresh foods which is the focus in 7-Eleven retail sales, where in 2014, the second phase of construction of this Central Kitchen has been successfully completed and opened in Dec 2014. With the opening of the Central Kitchen Phase 2, which is also advised and equipped by technology of Warabeya Nichiyo Co. Ltd. - the exclusive central kitchen that produces fresh food for 7-Eleven Japan, is expected to support the needs of 7-Eleven outlets to about 500 outlets, and expected to improve the fresh foods at 7-Eleven in terms of quality, quantity and variety. In addition, the Company is also working with various suppliers through a contract of supply cooperation to ensure a consistent supply. 3. Risk Management of Failure in Business Development Business development depends on several factors, namely : 1. The Company’s financial ability. 2. Execution of proper and excellent operation in the field. 3. The availability of strategic location. To anticipate these factors, the Company and its Subsidiaries consistently: Maintain good relation with financial institutes in order to obtain financing facilities, which is effective for the Company; 130 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Secara berkala melakukan pelatihan dan review pelaksanaan tugas dan eksekusi di lapangan yang dikaitkan dengan sistem reward dan punishment untuk karyawan yang berada pada jenjang yang terbawah hingga tingkat manajerial Membentuk tim pencarian lokasi yang andal. 4. Manajemen Risiko Kegagalan dalam Pengembangan Usaha. Perjanjian Waralaba yang diberikan oleh 7-Eleven Inc adalah dengan masa waralaba sepanjang 20 tahun Plus perpanjanagn 10 tahun. Selain itu , Perseroan dan Entitas Anak berusaha menjalin hubungan yang baik dengan pemberi Waralaba dengan cara selalu melaksanakan apa yang telah disepakati bersama pada perjanjian waralaba. Setiap tahun dilakukan evaluasi pelaksanaan perjanjian waralaba dengan memperhatikan kondisiperekonomian yang terjadi pada tahun tersebut. Dengan itu, risiko tidak diperpanjangnya perjanjian dapat diantisipasi. 5. Manajemen Risiko Kegagalan dalam Pengembangan Usaha. Dalammelakukan kerjasama sewa dengan pihak ketiga, Perseroan dan Entitas Anak selalu melakukann perjanjian sewa dengan jangka waktu minimal lima tahun dengan opsi untuk memperpanjang masa sewa selama 5 (lima) tahun lagi dengan bataskenaikan biaya sewa sebanyakbanyaknya 25% daribiaya sewa sebelumnya. Dengan opsi ini, Perseroandan Entitas Anak dapat meminimalisir risiko tidak diperpanjangnya masa sewa terkait pengelolaan gerai “7-Eleven”. 5. Manajemen Risiko Kegagalan dalam Pengembangan Usaha. Perseroan dan Entitas Anak berupaya terus membangun pusat distribusi terpadu yang tersebar di berbagai daerah di Jakarta untuk melakukan perekrutan sampai dengan pelatihan semua calon karyawan demi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Di samping itu, Perseroan maupun Entitas Anak secara berkala mengirimkankaryawannya ke luar negeri untuk mendapatkan pelatihan sesuai dengan keahliannya masing-masing. Suasana kerja yang dibuat sekondusif mungkin diciptakan sebagai upaya Perseroan mendorong kreatifitas dan partisipasi bagi semua karyawan. Dalam pelaksanaan manajemen risiko Perseroan selama 2014, Perseroan telah berupaya secara ketat 131 Periodically conduct training and review of task implementation and its execution in the field associated with reward and punishment system for employees within the lowest level to managerial level. Establish a reliable location search team. 4. Risk Management of Non-extended Franchise and License Agreement. Franchise Agreement give n by 7-Eleven Inc is 20 years plus 10 years extension. Other than that, the Company and Subsidiary tries to maintain a good relationship with Franchise provider by always carrying out what has been agreed in the franchise agreement. Each year, evaluation on the implementation of franchise agreement is carried out by paying attention to the occurring economic conditions at the year. With that, risk of non-extended agreement can be anticipated. 5. Risk Management of Non-Extended Related to Lease Period of 7-Eleven Outlet. In carrying out lease cooperation with third party, the Company and the Subsidiary always do a lease agreement with 5 years period in minimum and with an option to extend the lease for another 5 (five) years with maximum increase on rent at 25% from the previous rental fee. With this option, the Company and Subsidiary can minimize the risk of nonextended lease agreement of 7-Eleven outlets. 6. Risk Management of Human Resources. The Company and its Subsidiaries seek to continue to build an integrated distribution centers scattered in various areas in Jakarta to conduct recruitment and training of all prospective employees in order to improve the quality of human resources. In ad dition, the Company or the Subsidiary regularly send employees abroad for training in accordance with their respective expertise. Working atmosphere is made as conducive as possible as the Company’s efforts to encourage creativity and participation of all employees. In the implementation of the Company’s Risk Management throughout 2014, The Company has sought TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance menerapkan sistem manajemen risiko secara terpadu. Hasilnya keefektifan dalam meminimalisasi risiko dapat terlaksana dengan baik. Dari hasil ini, kami menyimpul kan bahwa Perseroan maupun Entitas Anak telah berhasil menjalankan manajemen risiko dan telah mampu menerapkan sistem pengendalian selama kurun waktu pembahasan. to strictly implement an integrated risk management system. The result, effectiveness in minimizing the risk can be done well. From these results, we conclude that the Company and its Subsidiaries have successfully run the risk management and control system for a period of discussion. UNIT AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT UNIT Unit Audit Internal berfungsi memberikan keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaik operasional Perseroan, melalui pendekatan sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatan efektifitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Internal Audit Unit provides assurance and consulting function that is independent and objective with the aim to improve and refine the value of the Company’s operations through a systematic approach, by evaluating and improving the effectiveness of risk management, control and corporate governance. Unit Audit Internal bekerja berdasarkan Standar Profesional Internal Audit dan Kode Etik Internal Audit, yang merupakan pedoman dalam mengatur struktur dan kedudukan, tugas dan tanggung jawab, wewenang, kode etik serta hubungan kerja dengan pihak terkait. Berikut adalah Kode Etik Audit Internal: Internal Audit Unit works by the Professional Standards of Internal Audit and Internal Audit Code of Ethics, which is a guideline to regulate the structure and position, duties and responsibilities, authorities, code of ethics and working relationships with related parties. Here are the Internal Audit Code: Integritas Integrity Obyektifitas Objectivity Kerahasiaan Secrecy Kompetensi Competence Seorang Audit Internal memegang prinsip kejujuran dan tanggung jawab, mematuhi peraturan serta berkontribusi terhadap tujuan Perseroan An Internal Audit holds the principle of honesty and responsibility, comply with regulations as well as contribute to the objectives of the Company Menilai secara professional dan tidak diijinkan menerima apapun yang dapat mempengaruhi penilaian profesional Assess professionally and not allowed accept anything that may affect professional judgment Menjaga kerahasiaan dan berhati-hati dalam menggunakan dan mengolah informasi atau data yang diperoleh dalam bekerja Maintain confidentiality and careful in use and process information or data obtained in the works Audit Internal hanya bertugas di bidang atau jasa dimana mempunyai ilmu, keterampilan dan pengalaman yang sesuai serta melakukan jasa audit internal yang mengacu kepada peraturan auditing yang berlaku Internal Audit is only served in the field or services which have the knowledge, skills and experience as well as the conduct of internal audit services which refer to the regulations applicable auditing Struktur, Kedudukan dan Pertanggung Jawaban Unit Audit Internal Structure, Position, and Responsibilities of Internal Audit Unit Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang kepala Unit Audit Internal, yang diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris. Perseroan menunjuk Makmuri sebagai Kepala Unit Audit Internal. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, unit ini memiliki dua orang anggota auditor. Pengangkatan Unit Audit Internal ini sesuai dengan Peraturan No IX.1.7. Internal Audit Unit is lead by the Chairman of Internal Audit Unit, who was appointed and dismissed by the Board of Commissioners. The Company appointed Makmuri as the Chairman of Internal Audit Unit. In running his duties and responsibilities, this unit has 2 auditor members. Appointment of this Internal Audit Unit is in accordance with Law No IX.1.7. 132 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance 133 Unit Audit Internal dalam struktur Perseroan berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama serta berkoordinasi dengan Komite Audit secara berkala. Kedudukan Unit Audit Internal berada pada tingkat serendah-rendahnya atau setara dengan tingkat tertinggi dalam organisasi di luar tingkat Direktorat. Internal Audit Unit, in the Company structure is positioned under and directly responsible to the Managing Director and coordinates with the Audit Committee on a regular basis. Internal Audit Unit’s position is at the level as low as or equivalent to the highest level in the Organization outside directorate level. Dalam unit ini, anggotanya berasal dari pribadi yang memiliki disiplin ilmu Akuntansi dan memiliki kemampuan dalam bidang audit keuangan. Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal : 1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan Perseroan serta mengelola aktivitas audit secara keseluruhan berdasarkan rencana audit korporat. 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengen dalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan. 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas dibidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. Mengidentifikasi kemungkinan adanya pengembangan kebijakan dan melaksanakan standar audit yang sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik. 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 5. Membuat laporan hasil audit internal setiap tiga bulan dan menyampaikan laporan audit internal termasuk temuan dan rekomendasi kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. 6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. 7. Bekerja sama dengan Komite Audit dan membangun kemitraan dengan auditor eksternal dan pihak terkait lainnya. 8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Audit Internal yang dilakukannya. 9. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. In this unit, its member comes from the person who has the discipline of accounting and ability in the field of financial audit. Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit : 1. Arranging and conducting the Company’s Annual Internal Audit Planning and managing audit activities in a whole based on the corporate audit plan. 2. Examining and evaluating the implementation of internal control and risk management system based on the Company’s policy. 3. Conducting investigation and assessment on the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and activities examined in all level of management. Identifying possibility of policy development and conducting audit standard in line with good corporate governance. 4. Providing advices for repairment and objective information on the activities checked in all level of management. 5. Making a report of internal audit results every three months and presenting the internal audit report including findings and recommendation to President Director and Board of Commissioners. 6. Supervising, analyzing and reporting the implementation of follow up towards repairmen suggested. 7. Cooperating with Audit Committee and building partnership with external audit and other related parties. 8. Arranging program to evaluate the Internal Audit activities conducted. 9. Conducting special investigation if necessary. Dari hasil pengawasan sepanjang tahun 2014, laporan Audit Internal menunjukkan tidak ada informasi maupun fakta material yang mengandung informasi yang tidak benar. From the supervisory in 2014, the Internal Audit report shows no information or material fact containing incorrect information. TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance AKUNTAN PERSEROAN CORPORATE ACCOUNTANT Berdasarkan hasil RUPS 2014, Perseroan kembali mempercayakan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) sebagai Akuntan Publik Perseroan dan Entitas Anak untuk mengaudit Laporan Keuangan hingga akhir tahun buku 31 Desember 2014 dan telah melakukan tugas audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Akuntan Perseroan melakukan audit laporan keuangan Perseroan sebanyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan tidak melakukan jasa lain. Based on the results of the GMS in 2014, the Company continues to trust Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) as a Public Accountant of the Company and its Subsidiaries to audit the financial statements until the end of the fiscal year December 31, 2014 and has conducted auditing duties with fair opinion without exception. Corporate accountant has audited the financial statements of the Company 1 (one) time in a year and did not perform other services. SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL INTERNAL CONTROL SYSTEM Salah satu tugas pokok manajemen Perseroan adalah mengelola dan mengamankan nilai investasi dan kekayaan Perseroan. Sistem pengendalian internal yang andal sangat dibutuhkan untuk membantu tugas tersebut. Perseroan telah menyusun dan memiliki Sistem Pengendalian Internal berupa serangkaian kebijakan dan prosedur standar dalam menjalankan setiap kebijakan operasionalnya serta sistem informasi dan pelaporan untuk menunjang pengambilan keputusan Manajemen. One of the main tasks of Company’s management is to manage and secure the Company’s investment value and worth. Internal Control System is really needed to help such task. The Company has developed and owned the internal control system in the form of a series of policies and standard procedures in conducting any operational policies as well as information and reporting systems to support management decision making. Sistem ini terus mengalami penyempurnaan dan hingga saat ini dinilai cukup efektif untuk mengendalikan dan meminimalkan risiko yang ada. Setiap bulan, Direksi memantau pengendalian operasional Perseroan sebagai sarana pengendalian dan juga berfungsi sebagai “alat peringatan dini” (early warning signal) sehingga langkah antisipasi (counter actions) dapat segera diambil. Namun demikian, Perseroan juga menyadari bahwa hal ini tidak menjamin tidak adanya tindakan penyelewengan atau tidak ada risiko sama sekali. This system continues to experience improvements and to this day is effective to control and minimize risks. Every month, the Board of Directors monitor the operational control of the Company as a means of control and also serves as an “early warning signal” so as a counter actions can be taken. However, the Company is also aware that this does not guarantee the absence of fraud action or no risk at all. Dalam setiap rapat, isu-isu yang berkaitan dengan operasional Perseroan dibahas dan didiskusikan oleh setiap anggota Direksi untuk ditentukan kebijakan terbaik terkait hal tersebut, termasuk masalah keuangan atau operasional Perseroan. Dengan demikian, setiap ada masalah ataupun isu akan segera diselesaikan dengan bijak. In each meeting, issues related to the Company’s operations are discussed by each member of the Board of Directors to determine the best policies related to it, including financial problems or operations of the Company. Thus, whenever there is a problem or issue, it will be resolved wisely. Adapun, upaya yang sudah diterapkan Perseroan dalam sistem pengendalian internal adalah: 1. Pengendalian melalui pembentukan tanggung jawab. Melalui pengendalian ini, masing-masing individu dalam Perseroan mendapatkan Efforts put by the Company in the internal control systems are: 1. Control through the establishment of responsibility. Through this control, each individual in the Company is responsible in accordance with 134 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance 2. 3. 4. 5. 135 tanggung jawab yang harus diemban sesuai dengan deskripsi kerja di bagian terkait. Sehingga, jika terjadi permasalahan, Perseroan langsung meminta pertanggungjawaban dari individu tersebut. Pengendalian dalam prosedur dokumentasi. Melalui pengendalian ini, Perseroan dilatih untuk disiplin mendokumentasikan setiap transaksi yang terjadi. Teknis pengendalian ini adalah dengan memberi nomor dan penghitungan dokumen. Sistem ini bisa mencegah terjadi pencatatan ganda atau lebih dan bahkan tidak tercatat sama sekali. Pengendalian fisik, mekanik dan elektronik. Pengendalian ini bertujuan mengamankan aset, meningkatkan keakuratan dan kejujuran pencatatan akuntansi. Seperti dalam penyimpanan kas, kas disimpan di tempat yang aman dan brankas bank, membatasi akses ke tempat penyimpanan, dan meninggunakan daftar kas. Pengendalian sumber daya manusia. Pengendalian ini dilakukan dengan memberlakukan seleksi ketat bagi calon karyawan. Prosesnya dilakukan dengan memeriksa dokumen secara detil oleh bagian HRD, sehingga ke depannya risiko penyelewengan dari calon karyawan tersebut bisa dicegah. Pengendalian sistem informasi. Pengendalian ini dilakukan dengan cara memverifikasi data pencatatan informasi dalam Perseroan secara berkala. Dengan cara ini, setiap karyawan mempunyai tanggung jawab untuk memberikan akurasi data terkini yang dibutuhkan. Dengan demikan, Perseroan bisa mendapatkan perbandingan catatan yang akurat dan sama terkait aset yang dimiliki. Salah satu contohnya, bendahara Perseroan secara berkala memeriksa cek dan faktur serta merekonsiliasi laporan bank. Pengawasan tersebut diperkuat dengan pengawasan dari auditor eksternal. the job description in the relevant section. So that, in case of problems, the Company may ask the individual directly for their responsibility. 2. Control of the documentation procedure. Through this control, the Company trained to discipline the documenting of each transaction. This technical control is done by giving numbers and counting documents. This system can prevent any double counting or more and even not recorded at all. 3. Control of physical, mechanical, and electronic. This control is intended to secure the assets, improve accuracy and honesty of accounting recording. As in the cash deposit, cash is stored in a safe place or bank safe, restricting access to the storage and use the cash register. 4. Control of Human Resources. This control is done by imposing a strict selection for prospective employees. The process is done by checking the document in detail by the HRD, so that in the future, risk of misappropriation from prospective employees can be prevented. 5. Control of Information System. This control is done by recording the data to verify the data of information recording within the Company periodically. With this method, each employee have their own responsibility to provide latest accurate data. Therefore, the Company can obtain an accurate record comparison and similar related to owned assets. For example, the Company’s treasurer periodically checks cheques and invoice as well as reconcile bank statements. Surveillance is reinforced by the surveillance of the internal auditor. TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance KEPATUHAN PAJAK TAX COMPLIANCE Sebagai bentuk penerapan GCG yang meliputi asas transparansi, Perseroan secara terbuka menyediakan segala bentuk informasi bagi para pemegang saham dan pemegang kepentingan. Dengan transparansi dan keterbukaan tersebut, maka pihak di luar Perseroan dapat mengakses informasi penting Perseroan, termasuk informasi informasi perpajakan. Hal ini juga dilakukan untuk menghindari munculnya risiko yang dapat merugikan Perseroan. Perseroan senantiasa patuh dan taat pada peraturan dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. As a form of GCG implementation that includes transparency, the Company publicly provides all form of information for Shareholders and Stakeholders. With the Transparency and openness, parties outside of the Company can access important information of the Company, including information on tax. It is also done to avoid risks that could harm the Company, Company continues to comply with and obey the applicable rules and regulations on tax. KASUS LITIGASI DAN PERKARA PENTING LITIGATION AND IMPORTANT CASE Sepanjang tahun pelaporan, Perseroan tidak menghadapi perkara penting baik pidana maupun perdata. Along the reporting year, the Company did not face any criminal and civil important case. AKSES INFORMASI DAN DATA ACCESS OF INFORMATION AND DATA Sebagai bentuk keterbukaan dan kemudahan dalam mengakses informasi Perusahaan kepada seluruh pelanggan, pemegang saham, dan masyarakat, PT Modern Internasional Tbk menerima pertanyaan, saran, kritik maupun permintaan informasi dengan melayangkan permohonan tertulis ke kantor pusat dan ditujukan kepada Sekretaris Perusahaan melalui alamat: As a form of transparency and ease to access the Company’s information to all customers shareholders, and public, PT Modern Internasional Tbk receive any kind of questions, advices, critics, or request for information by submitting a written request to the head office and addressed to the Corporate Secretary through: PT Modern Internasional Tbk Jl. Matraman Raya 12, Jakarta Timur, 13150, Indonesia Telepon : (+62 21) 2801000 Fax : (+62 21) 8581620 Email : [email protected] Website : www.moderninternasional.co.id 136 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance 137 KODE ETIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN CODE OF CONDUCT AND CORPORATE CULTURE Perseroan telah menetapkan pedoman standar perilaku dalam melaksanakan kegiatan usaha. Penerapan Pedoman tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi kebijakan-kebijakan serta pemikiran sebagai bantuan panduan dalam bertindak dan pengambilan keputusan. Kode etik yang diberlakukan dalam Perusahaan berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi dan segenap karyawan yang berada dalam lingkungan Perusahaan dan unit operasional yang dimiliki oleh PT Modern Internasional Tbk. The Company has set the guidance for standard behavior in conducting business. The implementation of said Guidelines aims to identify the policies as well as thought as help guide in action and decision-making. Code of Conduct which applied within the Company is also applied to the Board of Commissioners, Board of Directors, and the entire employees within the Corporate environment and operational unit owned by PT Modern Internasional Tbk. Dalam mengupayakan satu mekanisme budaya kerja yang berkualitas, Perseroan memiliki budaya etik yang diberlakukan bagi seluruh tingkat organisasi. Budaya etik ini menjadi budaya kerja perusahaan yang implementasinya diberlakukan secara ketat karena Perseroan terus berjuang meningkatkan performa kerja Perseroan. Adapun budaya kerja yang diterapkan adalah “Servant Leadership” Budaya kerja ini bertujuan agar setiap individu terutama individu dengan tingkatan jabatan yang lebih tinggi, dapat selalu memberikan contoh perlakuan dan pelayanan yang baik terhadap semua hubungan yang bersangkutan. In seeking for a quality work culture mechanism the Company has a ethical culture that apply to all levels of the organization. This cultural ethics became the Company’s work culture which implementation is rigorously enforced as the Company continues to strive to improve the Company’s work performance. This implemented work culture is “Servant Leadership” This work culture is intended so that each individuals, especially one with higher position can always give a good example of service and treatments to all relevant relationship. Dalam pelaksanaan Kode Etik Perseroan tahun 2014, aturan ketenagakerjaan Perseroan telah dapat berjalan dengan cukup baik. Melalui budaya kerja yang diatur Perseroan, para karyawan dapat bekerja dengan sistem kerja yang mendukung kinerja maksimal seluruh karyawan sekaligus membuat seluruh jajaran karyawan dapat berinovasi melalui divisi kerja masing-masing. In the implementation of Company’s Code of Conducts in 2014, Corporate employment rules had run quite well. Through the work culture which was set by the Company, employees can work with working system that supports maximum performance of all employees and make all employees can innovate through the work of each division. SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN WHISTLEBLOWING SYSTEM Pada tahun 2014, Perseroan belum memiliki whistleblowing system, namun Perseroan memiliki kepedulian tinggi terhadap praktik GCG serta tetap berupaya menyelidiki dan menindaklanjuti setiap kejadian atau peristiwa yang mengandung unsur kejanggalan melalui Internal Audit Perseroan. Saat ini, Perseroan sedang melakukan percepatan dalam pembentukan Whistleblowing System untuk diterapkan pada masa mendatang. In 2014, the Company does not yet have the whistleblowing system, but the Company has a high awareness of corporate governance practices and keeps trying to investigate and follow up on any events that contain elements of irregularities through the Internal Audit. Currently, the Company is conducting acceleration in the formation of Whistleblowing System to be implemented in the future. TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance INFORMASI SANKSI ADMINISTRATIF INFORMATION OF ADMINISTRATIVE SANCTIONS Pada 2014, Perseroan tidak memiliki sanksi administratif yang dikenakan kepada Perseroan, sehingga tidak dapat menyajikan informasi terkait pembahasan hal ini. In 2014, the Company does not have administrative sanctions imposed on the Company, and therefore cannot provide information related to this discussion. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Sebagai Perseroan yang berorientasi kepada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, PT Modern Internasional Tbk mewujudkan kepedulian sosialnya melalui berbagai program Corporate Social Responsibility(CSR). Program yang diselenggarakan ini bertujuan menyeimbangkan aktivitas bisnis dengan tanggung jawab Perseroan disektor sosial. Perseroan terbeban memberikan manfaat bagi kehidupan sosial kemasyarakatan yang membutuhkan dalam rangka turut serta mensejahterakan kehidupan bangsa melalui program Tanggung Jawab yang Perseroan adakan setiap tahunnya. As a company oriented to the development and welfare of the people of Indonesia, PT Modern Internasional Tbk realizing social concerns through various Corporate Social Responsibility (CSR). This programs aims to balance the business activity with Corporate responsibility in social sector. The Company is burdened to provide benefits of social life for communities in need in order to participate in the welfare of the nation through the Responsibility Program which held annually by the Company. Selama 2014, Perseroan melalui Tim Tanggung Jawab Sosial berperan aktif dalam berbagai program kegiatan sebagai berikut: 1. CSR Down Syndrom Charity 7-ELEVEN dengan PT. Indofood bertema sharing of joy bersama anak-anak Ikatan Sindroma Down Indonesia (ISDI) 12 april 2014 di 7-eleven Sunter warehouse. 2. Sekolah Kami Salah satu program CSR nya adalah menggunakan /membeli produk-produk seperti hand soap, pembersih lantai, dan sabun cuci piring buatan anak-anak binaan sekolah kami dan di gunakan di semua lantai kantor PT. Modern Sevel indonesia di Matraman. Mengadakan kegiatan Buka Puasa bersama dengan anak-anak sekolah kami di bulan Ramadhan 2014 Dengan bingkisan buka puasa produk F&B dari 7-eleven. Pembelian sabun setiap bulan. 3. Yayasan Kurnia Bekerja sama dengan PT Bluebird Group Along 2014, the Company actively participate through the Social Responsibility Team in various programs of activities such as: 1. CSR Down Syndrom Charity 7-Eleven with PT Indofood with the theme “Sharing of Joy” with children from “Ikatan Sindroma Down Indonesia (ISDI)” on April 12, 2014 at 7-Eleven Sunter warehouse. 2. Sekolah Kami One of its CSR programs in using / buy products such as hand soap, floor cleaner and dish soap which was made by children in Sekolah Kami and being used in all office level of PT Modern Sevel Indonesia in Matraman. Conducted the Open Fasting with children from Sekolah Kami in Ramadhan 2014 with open fasting parcel of F&B products from 7-Eleven. Purchasing the soap every month. 3. Yayasan Kurnia Cooperate with PT Bluebird Group to build shelters 138 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance 139 membangun rumah singgah sebagai tempat tinggal dan tempat belajar untuk anak-anak jalanan dan anak-anak tidak mampu yang putus sekolah. Syukuran Rumah singgah Yayasan Kurnia pada 31 Mei 2014. Acara Buka Puasa bersama di bulan Ramadhan 2014. Sumbangan komputer untuk fasilitas belajar. as a residence and a place for learning for homeless kids and kids who can’t afford school. 4. Smesco Mengadakan pelatihan UKM untuk UMKM Binaan Smesco dan LLPKUKM yg produknya sudah di jual di Outlet 7-eleven. Pelatihan UKM pertama dengan modul Kewirausahaan pada bulan 29-30 April 2014. Pelatihan UKM yg kedua dengan Modul Barcode, Packaging & konsistensi produk pada tanggal 30 September 2014. Penyediaan jalur distribusi untuk penjualan produk UKM. 4. Smesco Providing UKM training for UMKM Smesco and LLP KUKM which products have been sold at 7-Eleven Outlets. First UKM training with Entrepreneurship module on April 29-30, 2014. Second UKM training without Barcode Module, Packaging & product consistency on September 30, 2014. Provision of distribution line for UKM product sales. 5. Update progress pembinaan WO depok 7-eleven Memberikan Mesin baru untuk pembuatan pelet dari sampah makanan. Melakukan pemantauan produksi, pendapatan dan sales. 5. Progress update of WO development Depok 7-Eleven give new machine for the production of pellets from junk food. Conduct supervision on production, revenue, and sales. Celebration of Yayasan Kurnia’s Shelter on May 31, 2014. Open Fasting event in Ramadhan 2014 Computer Donation for studying facility TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance BIDANG SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN SOCIAL AND COMMUNITY FIELD Perseroan meyakini bahwa kesejahteraan serta pengembangan komunitas adalah bagian dari keberhasilan Perseroan. Maka sebagai upaya Perseroan memberikan kontribusi kepada kehidupan sosial masyarakat, Perseroan menyelenggarakan serangkaian program, antara lain: The Company believes that the welfare and development of the community is part of the Company’s success. Then as the Company’s efforts to contribute to the social life of the community, the Company conducted a series of programs, among others: 1. Sevel Siaga Banjir. 2. 2Memberikan bantuan kepada korban banjir berupa evakuasi (perahu karet) dan sumbangan sembako kepada korban banjir. 3. 3.Buka puasa bersama dengan polisi dan anak yatim piatu. 1. Sevel Flood Alert. 2. Provide assistance to flood victims in the form of evacuation (rubber boats) and groceries for flood victims. 3. Open Fasting together with Police and orphans. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP ENVIRONMENTAL FIELD Perseroan memiliki komitmen yang tinggi untuk ikut serta menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan, antara lain: The Company has a strong commitment to participate in protecting the environment. This is realized through activity such as: Program Peduli Lingkungan : a. Penggunaan material plastik dan kemasan yang dapat didaur ulang. b. Program pengolahan limbah organik 7-Eleven menjadi makanan ternak yang dilakukan secara berkesinambungan dengan bekerja sama dengan pemilik usaha kecil menengah, dengan cara memberikan limbah organik kepada pemilik usaha untuk kemudian diolah menjadi pelet (makanan untuk ikan ternak). Setelah menjadi pelet, Perseroan membeli hasil produksi tersebut dan memberikan hasil penjualannya kepada pemilik usaha yang bersangkutan. Dengan demikian limbah organik 7-Eleven tidak mencemari lingkungan sekaligus dapat membantu usaha kecil menengah produsen pelet. Perseroan terbeban ikut serta dalam proses keseluruhanuntuk membangun UKM yang kuat. c. Pada 2014, Perseroan menyumbangkan mesin pengolahan pelet untuk UKM senilai kurang lebih Rp. 250 juta. Melalui mesin tersebut, kapasitas pengolahan limbah makanan yang dijadikan pelet akan semakin besar dan juga semakin efektif serta efisien dalam pengerjaannya, sehingga bisa menampung limbah makanan dari toko 7-Eleven yang terus berkembang. Environmental Care Program : a. The use of plastic material and packaging that can be recycled. b. Organic waste treatment program for 7-Eleven waste to become fodder is done continuously and sustainably by cooperating with small and medium business owners, by providing organic waste to be processed into pellets (food for fish). After becoming pellets, the Company purchased it and give the sales result to the related business owner. Thus organic waste of 7-Eleven does not pollute the environment and can help small and medium businesses pellet manufacturer. The Company is burdened to participate in the process of building a strong UKM. c. In 2014, the Company donated pellet producing machine to UKM, worth around Rp250 million. Through this machine, production capacity of pellets made from food waste will be bigger and more effective as well as efficient in the process, so that it stores which constantly grows. 140 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance 141 TANGGUNG JAWAB KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RESPONSIBILITIES OF EMPLOYMENT, HEALTH, AND SAFETY. Perseroan percaya bahwa Sumber Daya Manusia merupakan aset tak ternilai bagi Perseroan. Oleh karena itu, Modern Internasional terus mengupayakan peningkatan Sumber Daya Manusia dan berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan karyawan Perseroan yang mengacu kepada peraturan ketenagakerjaan. Wujud nyata Perseroan adalah melalui pemenuhan kewajiban pemberian upah minimum Provinsi/Regional. The Company believes that Human Resources is an invaluableasset for the Company. Therefore, Modern Internasional continuesly strive to increase the Human Resources and oriented to the welfare improvement of the Company’s employees which were referred to the labor laws. The Company’s real action is through the provision of minimum wage per Province/Regional. Perseroan telah memenuhi ketentuan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta no. 123 Tahun 2013 tertanggal 1 November 2013 tentang Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2014, termasuk pemberlak uan semua peraturan ketenagakerjaan yang sifatnya normative. Peninjuan terhadap gaji juga dilakukan minimal sekali setahun berdasarkan keputusan Direksi dan memberlakukan penyesuaian besaran gaji dan upah sejalan dengan tingkat kinerja karyawan. Sistem pengupahan perseroan selalu mengacu kepada prinsip dasar pengupahan yang sifatnya komparatif secara internal dan eksternal dengan industri yang sama. The Company has complied with Governor regulation of DKI Jakarta No. 123 year 2013, dated November 1, 2013 on Provincial Minimum Wage (UMP) 2014, including the implementation of all labor laws that are normative. An overview of the salary is also done at least once a year based on the decision of the Board of Directors and conducted adjustment on wage and salary, in line with the employee’s performance. The company wage system always refers to the basic principles of comparative wage internally and externally with the same industry. Dengan berjalannya sistem upah, tugas dan kewajiban Perseroan dalam memberikan kesejahteraan kepada karyawan sudah berhasil dilaksanakan. Namun Perseroanakan terus meningkatkannya dengan tetap mengacu pada aturan operasional Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang mencakup penerapan prinsip kesetaeraan gender, pelatihan dan pengembangan kompetensi, jenjang karir, penyediaan paket remunerasi berdasarkan kompetensi dan kinerja, serta peningkatan tingkat kesehatan karyawan dengan berbagai macam program kesehatan seperti golf, fitness, Gym, futsal, badminton serta jalan sehat dan diimbangi dengan kegiatan kerohanian sebagai fungsi keseimbangan untuk karyawan sebagainya. With the implementation of wage system, Company’s duties and obligations in providing welfare to the employee has been successfully implemented. However the Company will continues to improve it by still referring to operational rules of Human Resources Management which includes the implementation of gender equality, competencies training & development, career path, provision of remuneration package based on competencies and performance, as well as improvement of employee’s health such as golf, fitness, gym, futsal, badminton as well as healthy walk and balanced with religious activities. Untuk meningkatkan motivasi kerja, Perseroan juga akan terus meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan menyediakan tunjangan dan fasilitas yang meliputi tunjangan Hari Raya, penghargaan bagi karyawan yang berprestasi berupa bonus, komisi dan insentif, jaminan hari tua, asuransi kesehatan melalui Manulife, MOP, COP, beasiswa, house ownership program serta jaminan kecelakaan kerja. To increase work motivation, the Company will continuously improve employee’s welfare by the provision of religious holiday allowances, award s for excellent employee in form of bonus, commission, incentive, pension plan, health insurance through Manulife, MOP, COP, scholarship, house ownership program as well as accident insurance. Program–program penghargaan dan retensi diatas bertujuan untuk mendukung program peningkatan mutu sumber daya manusia, melalui evaluasi dan Award programs and retention above aims to support the quality improvement of Human Resource, through evaluation and periodical supervision on one’s TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance pemantauan berkala terhadap kinerja individu dengan sistem KPI (Key Index Performance) yang dilakukan secara ketat dan berkelanjutan. performance through the KPI system (Key Index Performance) which is done strictly and continuously. TANGGUNG JAWAB TERHADAP PELANGGAN RESPONSIBILITY TO CUSTOMERS Perseroan terus berupaya meningkatkan layanan terhadap pelanggan melalui pemberian infomasi yang bisa diakses oleh masyarakat melalui website resmi Perseroan di www.moderninternasional.co.id. Masyarakat bisa mengakses informasi keuangan Perseroan seperti Laporan Auditor Independen, Laporan Tahunan dan sebagainya dari website. The Company continues to improve its service to customers through the provision of information that can be accessed by the public from the Company’s official website at www.moderinternasional.co.id. Public can access the Company’s financial statement such as Independent Auditor Report, Annual Report, and so forth from the website, Selain itu, masyarakat juga bisa mengakses melalui akun sosial media di Twitter, Facebook, Instagram dengan id: @7ElevenID dan Youtobe dengan id: @7ElevenIndonesia. Melalui sosmed, Perseroan bisa berkomunikasi langsung dengan pelanggan dan sekaligus mendapat masukan dari mereka. In addition, public can also access through social media such as Twitter, Facebook, Instragram with id: @7ElevenID and Youtube with id: @7ElevenIndonesia. Through the social media, the Company can communicate directly with customers and obtain their suggestions at the same time. Lebih detil, masyarakat bisa mengakses informasi dengan mengirimkan pertanyaan, saran, kritik atau permintaan informasi melalui tertulis dan dikirim ke kantor pusat di Jalan Matraman Raya No 12 Jakarta 13150 dan melalui website resmi yang ditujukan untuk Sekretaris Perusahaan. Specifically, public can access information by sending questions, advices, critics, or information request, through written letter and send it to the Head Office at Jl. Matraman Raya No. 12 Jakarta 13150 and through the official website, addressed to the Corporate Secretary. Di luar itu, Perseroan juga konsisten memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dengan menggelar berbagai program kegiatan sebagai wujud kontribusi Perseroan dalam bidang kemanusiaan maupun kesehatan. Beyond that, the Company also constantly provide the best service for the customers by organizing various activity programs as a form of the Company’s contribution in the field of humanitarian and health. TANGGUNG JAWAB HUKUM PERSEROAN CORPORATE LEGAL RESPONSIBILITY Dalam melaksanakan tanggung jawab ini, khususnya dalam kewajiban pajak, Perseroan, Entitas Anak dan seluruh Mitra senantiasa berusaha menaatinya sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Perseroan juga berusaha memenuhi kewajiban administrasisebagai badan usaha sesuai dengan waktu yang ditentukan. Kewajiban ini diupayakan terus dilaporkan secara berkala dan ketat sebagai bukti pemenuhan tanggung jawab Perseroan terhadap Negara. In carrying out this responsibility, especially in the tax liability, the Company, Subsidiaries and all Partners always strive to obey it in accordance with the applicable Law. The Company is also trying to fulfill administrative obligations as a business entity in accordance with the specified time. This obligation continuously sought to be reported periodically and strictly as proof of compliance with the Company’s responsibility towards the Nation. 142 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This page intentionally left blank 143 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014 PT Modern Internasional Tbk. Statement of Members of Board of Commissioners and Members Board of Directors on the Responsibility for the 2014 Annual Report of PT Modern Internasional Tbk. Kami yang bertanda tagan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Modern Internasional Tbk. tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran ini laporan tahunan dan laporan keuangan perusahan. We, the undersigned, testify that all information in the Annual Report of PT Modern Internasional Tbk. for 2014 is presented in its entirety and we are fully responsible for the correctness of the contents in the Annual Report and Financial Report of the Company. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. This statement is hereby made in all truthfulness. Dewan Komisaris Board of Commissioners Chao Shern Yuan Achmad Fauzi Hasan Commissioner President Commissioner Komisaris Komisaris Utama Anthony Chandra Komisaris Independen Independent Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Sungkono Honoris Direktur Utama President Director Henri Honoris Julius Williady Donny Sutanto Director Director Director Direktur Direktur Direktur 144 HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This page intentionally left blank LAPORAN KEUANGAN Financial Report HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This page intentionally left blank PT Modern Internasional Tbk dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended with independent auditors’ report Purwantono, Suherman & Surja PT Modern Internasional Tbk dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended with independent auditors’ report The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ........................ 1-3 ................. Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba-Rugi Komprehensif Konsolidasian ............ 4 ....... Consolidated Statement of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ..................... 5 ................ Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian ..................................... 6-7 .......................... Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian .............. 8-132 ............. Notes to the Consolidated Financial Statements *************************** The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember/ December 31,2014 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 31 Desember/ December 31, 2013 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Pihak berelasi Piutang lain-lain, neto 1.114.333.950 61.126.649.786 Persediaan, neto Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Uang muka pembelian persediaan Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual 248.523.134.866 54.653.472.872 85.422.547.177 2c,2q,4 36,37,38 2q,6,36,37 2q,5,36,37 2q,2r,3,7,16 21,36,37,38 2d,2q,2r 7,8,36,37 2q,2r,5,9,36 2e,3,10 16,21 2k,20 2f,11 121.717.934.733 13 75.085.548.216 20.224.360.734 2s,14 20.224.360.734 Inventories, net Prepaid taxes Prepaid expenses Advances for purchases of inventories Non-current assets held for sale 747.394.940.040 Total Current Assets 17.573.247.237 NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets, net Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaannya Deposito berjangka Piutang usaha, neto Pihak ketiga Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan, neto Aset tetap, neto Uang muka pembelian aset tetap Estimasi tagihan pajak penghasilan Sewa dibayar di muka jangka panjang Beban tangguhan, neto Beban renovasi bangunan sewa, neto Setoran jaminan Aset lain-lain 34.981.750.922 14.745.987.801 50.000.000.000 136.970.253.786 829.480.426.627 16.090.519.146 133.627.074.869 12.314.427.767 109.632.125.751 Cash and cash equivalents Restricted cash Time deposits Trade receivables, net Third parties 790.302.714 63.213.133.791 Related parties Other receivables, net 207.543.806.548 49.071.256.258 75.892.903.392 2k,3,20 2g,3 14,16,21 668.346.753.738 63.850.534.997 14 42.256.609.720 7.281.895.971 20 7.617.399.328 1.055.682.520.057 119.843.821.105 57.756.278.686 226.160.697.581 4.860.686.741 546.091.846 2f,2g,11 2n,3,15 2o,3,12 37 2q,36 114.802.110.854 60.016.706.971 Fixed assets, net Advances for purchase of fixed assets Estimated claims for tax refund 222.309.971.169 2.796.909.685 4.193.755.969 Prepaid long-term rent Deferred charges, net Renovation cost of rented buildings,net Security deposits Other assets Total Aset Tidak Lancar 1.552.073.046.130 1.139.913.464.671 Total Non-Current Assets TOTAL ASET 2.381.553.472.757 1.887.308.404.711 TOTAL ASSETS Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 1 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember/ December 31,2014 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 31 Desember/ December 31, 2013 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES 69.299.086.235 93.181.851 14.759.227.385 2q,16 36,37,38 2q,17,36,37 38 2d,2q 2q,18,36,37 5.236.434.887 73.052.076.055 17.025.909.930 1.040.810.600 19 2k,20 2q,14,36,37 2q,8,36,37 2.761.643.800 30.171.988.492 16.334.008.507 - 145.836.112.413 13.751.195.908 973.546.062 2q,36,37 21,38 2g,2q,14 2g,2q,14 114.933.132.794 12.687.225.913 1.347.182.439 Short-term bank loans Trade payables Third parties Related party Accrued expenses Short-term employee benefits liability Taxes payable Other payables Due to a related party Current maturities of long-term debts Bank loans Obligations under finance lease Consumer finance 458.769.566.711 Total Current Liabilities Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang pajak Utang lain-lain Utang pihak berelasi Bagian utang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman bank Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen 233.188.356.025 Total Liabilitas Jangka Pendek 574.255.937.351 LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan, neto Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Utang jangka panjang, setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman bank Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS 190.020.460.605 81.610.490.958 759.458.592 8.143.974.611 2.517.911.926 2k,20 1.640.347.110 24.290.130.000 2l,3,26 23.530.797.000 NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities, net Long-term employee benefits liabilities 421.838.044.369 10.795.873.060 737.752.393 2q,36,37 21,38 2g,2q,14 2g,2q,14 351.964.311.742 19.008.151.711 663.230.574 Long-term debts, net of current maturities Bank loans Obligations under finance lease Consumer finance 460.179.711.748 396.806.838.137 Total Non-Current Liabilities 1.034.435.649.099 855.576.404.848 TOTAL LIABILITIES Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 2 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember/ December 31,2014 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 31 Desember/ December 31, 2013 LIABILITAS DAN EKUITAS (lanjutan) LIABILITIES AND EQUITY (continued) EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 12.000.000.000 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.574.697.999 saham tanggal 31 Desember 2014 dan 4.158.816.363 saham tanggal 31 Desember 2013 Tambahan modal disetor Saldo laba Cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya EQUITY Equity attributable to owners of the parent entity 457.469.799.900 671.395.823.551 1b,23 1b,24 415.881.636.300 429.329.387.229 Share capital - Rp100 par value per share Authorized - 12,000,000,000 Issued and fully paid 4,574,697,999 shares as of December 31, 2014 and 4,158,816,363 shares as of December 31, 2013 Additional paid-in capital Retained earnings Appropriated for general reserve 5.000.000.000 5.000.000.000 205.757.735.339 173.727.847.333 Total Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali 1.339.623.358.790 7.494.464.868 1.023.938.870.862 7.793.129.001 Total Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Non-controlling Interests TOTAL EKUITAS 1.347.117.823.658 1.031.731.999.863 TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 2.381.553.472.757 1.887.308.404.711 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 2b,22 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. Unappropriated The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 3 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For the year ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 PENDAPATAN BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO Beban penjualan Beban umum dan administrasi 1.437.940.463.601 (852.885.851.258) (385.844.863.991) (80.924.936.237) 34.320.528.793 Beban operasi lain (2.177.070.835) LABA OPERASI 150.428.270.073 Pendapatan keuangan Beban keuangan 1.318.712.401 (90.756.579.199) BEBAN PAJAK, NETO LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 2d,2j,2r, 8,27,34 1.273.490.330.003 2j,28,34 2j,2r,29,34 2j,2r,29 34,35 1c,2j,2r 2s,30,34 2j,2r 31,34 SALES (781.121.072.482) COST OF SALES 492.369.257.521 GROSS PROFIT (327.694.680.652) (66.100.399.536) 33.290.716.026 (15.698.264.675) 116.166.628.684 2r,32,34 2r,33,34 7.388.612.881 (58.507.328.569) 2k,20,34 (14.902.225.445) 60.990.403.275 (21.369.155.747) 65.047.912.996 Selling expenses General and administrative expenses Other operating income Other operating expenses INCOME FROM OPERATIONS Finance income Finance expense INCOME BEFORE TAX EXPENSE TAX EXPENSE, NET 39.621.247.528 50.145.687.551 INCOME FOR THE YEAR - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME 39.621.247.528 50.145.687.551 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR 49.226.833.922 918.853.629 Income for the year/ Total comprehensive income for the year attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interest 50.145.687.551 TOTAL 12 BASIC EARNINGS PER SHARE FROM INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO THE EQUITY HOLDERS OF THE PARENT ENTITY Laba tahun berjalan/ Total laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali 40.347.520.732 (726.273.204) TOTAL 39.621.247.528 LABA TAHUN BERJALAN PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 2013 585.054.612.343 Pendapatan operasi lain LABA SEBELUM BEBAN PAJAK Catatan/ Notes 10 2b,22 2m,39 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 4 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the year ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Catatan/ Notes Saldo tanggal 31 Desember 2012 Pembagian dividen 25 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Share Capital Issued and Fully Paid Saldo Laba/ Retained Earnings Ditentukan Untuk Cadangan Umum/ Belum Ditentukan Appropriated for Penggunaannya/ General Reserve Unappropriated Tambahan Modal Disetor Neto/ Additional Paid-in Capital 415.881.636.300 429.329.387.229 5.000.000.000 - - - 132.818.646.137 (8.317.632.726) Total Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Total Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Kepentingan Non-pengendali/ Non-controlling Interests 983.029.669.666 (8.317.632.726) Total Ekuitas/ Total Equity 3.860.822.378 - 986.890.492.044 (8.317.632.726) Balance as of December 31, 2012 Distribution of dividends Setoran modal dari kepentingan non-pengendali - - - - - 3.013.452.994 3.013.452.994 Capital contribution from non-controlling interest Total laba komprehensif tahun berjalan - - - 49.226.833.922 49.226.833.922 918.853.629 50.145.687.551 Total comprehensive income for the year 415.881.636.300 429.329.387.229 5.000.000.000 173.727.847.333 1.023.938.870.862 7.793.129.001 1.031.731.999.863 Balance as of December 31, 2013 Penerbitan saham baru Saldo tanggal 31 Desember 2013 2i,23 41.588.163.600 245.370.165.240 - - 286.958.328.840 - 286.958.328.840 Issuance of new shares Biaya emisi saham 2i,24 - Pembagian dividen 25 - - - Setoran modal dari kepentingan non pengendali - - - - - 427.609.071 427.609.071 Capital contribution from non-controlling interest Total laba komprehensif tahun berjalan - - - 40.347.520.732 40.347.520.732 (726.273.204) 39.621.247.528 Total comprehensive income for the year 457.469.799.900 671.395.823.551 5.000.000.000 205.757.735.339 1.339.623.358.790 7.494.464.868 1.347.117.823.658 Balance as of December 31, 2014 Saldo tanggal 31 Desember 2014 (3.303.728.918) - (8.317.632.726) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. (3.303.728.918) - (3.303.728.918) Shares issuance cost (8.317.632.726) - (8.317.632.726) Distribution of dividends The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 5 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the year ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran untuk/kepada: Pemasok Beban operasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Kas diperoleh dari (digunakan untuk) operasi Penerimaan dari: Sewa Bunga Pembayaran untuk: Bunga Pajak Lain-lain Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi Catatan/ Notes 1.411.280.431.586 2013 1.289.462.803.141 (953.036.564.396) (186.954.335.792) (824.790.602.351) (254.953.897.003) (169.596.023.874) (151.974.386.780) 101.693.507.524 57.743.917.007 23.387.865.976 1.190.843.549 27.004.208.618 7.388.612.881 (91.278.127.571) (12.560.793.227) (840.607.439) (51.778.623.998) (11.103.256.645) (2.168.307.642) 21.592.688.812 27.086.550.221 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pencairan (penambahan) deposito berjangka Penambahan kas yang dibatasi penggunaannya Pembayaran uang muka pembelian aset tetap Penambahan beban renovasi bangunan sewa Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Cash generated from (used for) operations Cash receipts from: Rental Interest Cash payments for: Interest Taxes Others Net Cash Flows Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES 180.000.000 (435.639.359.332) 14 14 633.491.453 (356.510.066.603) (50.000.000.000) 5 124.000.000.000 Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets Maturity of (placement in) time deposits (2.431.560.034) (12.314.427.767) (36.201.891.569) (21.213.808.745) (3.850.726.412) (27.952.052.175) Placement in restricted cash Payments of advance for purchase of fixed assets Additions to renovation cost of rented buildings (527.943.537.347) (293.356.863.837) Net Cash Flows Used in Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang 483.352.240.905 Pembayaran pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang (338.758.043.378) Pembayaran dividen (8.317.632.726) Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran utang pembiayaan konsumen Penerimaan dari penerbitan saham baru Pembayaran biaya emisi saham Perolehan (pembayaran) utang pihak berelasi CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments for/to: Suppliers Operating expenses Salaries, wages and employees’ benefits 336.055.419.690 25 (175.446.504.079) (14.715.811.745) (14.599.360.752) (17.191.639.539) (1.760.714.558) (3.646.018.786) 286.958.328.840 (434.145.630) 1.040.810.600 23,24 24 8 407.481.483.301 (1.000.000.000) 124.055.445.541 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term and long-term bank loans Payments of short-term and long-term bank loans Payments of dividends Payments of obligations under finance lease Payments of consumer finance payable Proceeds from issuance of new shares Payments of share issuance cost Proceeds from (payment of) due to a related party Net Cash Flows Provided by Financing Activities The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 6 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the year ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 Catatan/ Notes 2013 PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS (98.869.365.234) (142.214.868.075) NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 133.627.074.869 273.070.448.763 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR 224.041.287 2.771.494.181 Net effect of changes in exchange rate on cash and cash equivalent 133.627.074.869 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR Dampak neto perubahan nilai tukar atas kas dan setara kas KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 34.981.750.922 4 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 7 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) UMUM a. 1. Pendirian Perusahaan GENERAL a. Establishment of the Company PT Modern Internasional Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 12 Mei 1971 berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, S.H., No. 47. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/205/2 tanggal 23 Agustus 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99 tanggal 12 Desember 1972. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris FX. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 57 tanggal 29 Oktober 2014 terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Akta ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU07910.40.21.2014 tanggal 29 Oktober 2014. PT Modern Internasional Tbk (the “Company”) was established on May 12, 1971 based on the Notarial Deed No. 47 of Djojo Muljadi, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. Y.A.5/205/2 dated August 23, 1972, and was published in the State Gazette No. 99 dated December 12, 1972. The Articles of Association has been amended several times, the last amendment was executed under Notarial Deed No. 57 dated October 29, 2014 by FX. Budi Santoso Isbandi, S.H., regarding the increase of the Company’s issued and paid-up capital. The Notarial Deed was received and recorded by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU07910.40.21.2014 dated October 29, 2014. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi operasi di bidang perdagangan dan perindustrian, khususnya di bidang industri colour processing, bahanbahan fotografi, alat-alat percetakan dan perdagangan pada umumnya. Saat ini operasi Perusahaan meliputi usaha-usaha di bidang perdagangan produk industrial imaging seperti peralatan medis, graphic art, dan solusi dokumen dengan mengusung beberapa merk. According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises trading and industry, especially in colour processing industry, photographic materials, printing equipment and general trading. Currently the Company’s activity comprises trading of industrial imaging product such as medical equipment, graphic art and document solution by carrying various brands. Perusahaan berkedudukan di Jalan Matraman Raya No. 12, Jakarta dan cabang-cabangnya berlokasi di Balikpapan, Bandung, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Lampung, Makassar, Manado, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang dan Surabaya. The Company is domiciled at Jalan Matraman Raya No. 12, Jakarta and its branches are located in Balikpapan, Bandung, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Lampung, Makassar, Manado, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang and Surabaya. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1971. The Company started operations in 1971. Perusahaan tidak memiliki Entitas Induk dan Entitas Induk Terakhir karena tidak terdapat entitas yang memiliki pengendalian signifikan atas Perusahaan (Catatan 23). The Company has no Parent Entity and Ultimate Parent Entity as there is no entity which has significant control on the Company (Note 23). 8 its commercial The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) UMUM (lanjutan) b. 1. Penawaran umum dan tindakan Perusahaan yang mempengaruhi modal saham ditempatkan dan disetor penuh GENERAL (continued) b. Public offerings and corporate actions affecting issued and fully paid share capital Pada tanggal 11 Juni 1991, Perseroan memperoleh surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-834/PM/1991 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 4.500.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham di Bursa Efek Indonesia. On June 11, 1991, the Company received the effective statement from the Indonesian Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. S-834/PM/1991 for the Initial Public Stock Offering of its 4,500,000 shares with a par value amounting to Rp1,000 per share at Indonesia Stock Exchange. Pada tanggal 23 Juni 1992, Perusahaan memperoleh surat dari BAPEPAM No. S-1007/PM/1992 mengenai pemberitahuan tanggal efektif pernyataan pendaftaran Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 8.853.980 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama dimana setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) saham lama dapat membeli 1 (satu) saham baru dengan harga Rp8.250. On June 23, 1992, the Company received a letter from BAPEPAM No. S-1007/PM/1992 regarding the effective date of registration statement for the Limited Public Offering (rights issue) which was offered to the existing shareholders a total of 8,853,980 new shares with a par value of Rp1,000 per share wherein an ownership of five (5) existing shares was entitled to the purchase of one (1) new share at the price amounting to Rp8,250 per share. Pada tanggal 18 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh surat dari BAPEPAM-LK No. S-12241/NL/2012 mengenai pemberitahuan tanggal efektif pernyataan pendaftaran Penawaran Umum Terbatas dengan HMETD sejumlah 959.726.853 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama dimana setiap pemegang saham yang memiliki 100 (seratus) saham lama dapat membeli 30 (tiga puluh) saham baru dengan harga Rp550 per saham. On October 18, 2012, the Company received a letter from BAPEPAM-LK No. S-12241/NL/2012 regarding the effective date of the registration statement for the Limited Public Offering (right issue) which was offered to the existing shareholders a total of 959,726,853 new shares with a par amounting to Rp100 per share wherein an ownership of one hundred (100) existing shares was entitled to the purchase of thirty (30) new shares at the price amounting to Rp550 per share. Efektif tanggal 31 Oktober 2014, Perusahaan melakukan penerbitan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sejumlah 415.881.636 lembar saham sebagaimana diatur oleh Peraturan Nomor IX.D4 yang diterbitkan oleh Otorisas Jasa Keuangan (OJK) (Catatan 23). Effective on October 31, 2014, the Company issued 415,881,636 shares without preemptive rights as regulated in Regulation Number IX.D4 issued by Financial Services Authority (OJK) (Note 23). 9 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) UMUM (lanjutan) b. 1. Penawaran umum dan tindakan Perusahaan yang mempengaruhi modal saham ditempatkan dan disetor penuh (lanjutan) GENERAL (continued) b. The Company’s corporate actions affecting issued and fully paid share capital from the date of its initial public offering up to December 31, 2014, are as follows: Tindakan Perusahaan yang mempengaruhi modal saham ditempatkan dan disetor penuh sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Tanggal/Date 16 Juli 1991/ July 16, 1991 16 Juli 1991/ July 16, 1991 26 Juni 1992/ June 26, 1992 26 Juni 1992/ June 26, 1992 Tindakan Perusahaan/ Nature of Corporate Actions Penawaran umum perdana sejumlah 4.500.000 saham./ Initial public offering of 4,500,000 shares. Pencatatan saham sejumlah 5.500.000 saham./ Company Listing of 5,500,000 shares. 10.000.000 1.000 Pencatatan saham sejumlah 34.120.000 saham./ Company Listing of 34,120,000 shares. 44.120.000 1.000 44.500.000 1.000 53.353.980 1.000 133.384.950 1.000 266.769.900 500 639.817.902 500 3.199.089.510 100 Penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu sejumlah 959.726.853 saham Limited Public Offering (rights issue) of 959,726,853 shares. 4.158.816.363 100 Penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sejumlah 415.881.636 saham Issuance of 415,881,636 shares without preemptive rights. 4.574.697.999 100 Penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sejumlah 380.000 saham./ Issuance of new shares without preemptive rights of 380,000 shares. 30 Maret 1994/ Saham bonus: 3 saham bonus untuk setiap kepemilikan 2 saham./ Bonus shares: 3 bonus shares for ownership of 2 shares. September 22, 1997 18 Desember 2006/ December 18, 2006 30 Mei 2012/ May 30, 2012 18 Oktober 2012/ October 18, 2012 31 Oktober 2014/ October 31, 2014 Nilai Nominal per Saham/ Par Value per Share 1.000 Penawaran umum terbatas 8.853.980 saham./ Limited public offering of 8,853,980 shares. 22 September 1997/ Jumlah Saham Ditempatkan Dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued And Fully Paid 4.500.000 18 Agustus 1992/ August 18, 1992 March 30, 1994 Public offerings and corporate actions affecting issued and fully paid share capital (continued) Perubahan nominal saham dari Rp1.000 per saham menjadi Rp500 per saham (pemecahan saham)./ Change in par value from Rp1,000/share into Rp500/share (stock split). Penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sejumlah 373.048.002 saham./ Issuiance of new shares without preemptive rights of 373,048,002 shares. Perubahan nominal saham dari Rp500 per saham menjadi Rp100 per saham (pemecahan saham)./ Change in par value from Rp500/share into Rp100/share (stock split). All of the Company’s shares are listed on the Indonesia Stock Exchange. Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia. 10 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) UMUM (lanjutan) c. 1. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak c. The Company’s and Subsidiaries’ Structure The percentage of ownership of the Company, either directly or indirectly, and total assets of the Subsidiaries are as follows: Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset Entitas Anak adalah sebagai berikut: Entitas Anak/ Subsidiaries Lokasi/ Domicile GENERAL (continued) Kegiatan Pokok/ Principal Activities Tahun Mulai Operasi Komersial/ Year of Commercial Operations Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership Total Aset sebelum Eliminasi/ Total Assets before Elimination 2014 2013 123.003.954.810 Kepemilikan langsung/ Direct ownership: PT Modern Pangan Indonesia (MPI) Jakarta/ Jakarta Perdagangan makanan dan minuman/ Trading in food and beverages 1990 99,99 142.369.721.485 PT Modern Sevel Indonesia (MSI) (dahulu PT Modern Putraindonesia)/ PT Modern Sevel Indonesia (MSI) (formerly PT Modern Putraindonesia) Jakarta/ Jakarta Usaha bidang perdagangan terutama dalam perdagangan impor/ekspor, toko serba ada, dan supermarket (Gerai 7-eleven)/ General trading, mainly import/ export trading, department stores and supermarket operation (7-eleven Outlet) 1993 99,99 1.491.063.154.157 PT Modern Data Solusi (MDS) Jakarta/ Jakarta Usaha bidang perdagangan dan jasa, khususnya di bidang jasa yang meliputi alat fotografi/ sinematografi, alat rumah tangga/ barang elektronik, alat teknik/ mekanikal/elektrikal/mesin fotokopi dan suku cadangnya/ Trading and service, especially in photography equipment/ cinematography, home appliances/electronic equipment, engineering equipment/ mechanical/electronics/photocopy machine and its spareparts. 1990 99,99 150.951.111.921 113.119.270.212 PT Swadaya Mitra Serasi (SMS) Jakarta/ Jakarta Sewa dan beli/ Hire and purchase 2010 99,83 8.948.021.151 8.939.902.674 Kepemilikan tidak langsung melalui MPI/Indirect ownership through MPI: PT Fresh Food Indonesia (FFI) 1) Jakarta/ Jakarta Industri dan perdagangan khususnya industri makanan terutama kue dan roti, perdagangan ekspor, impor, distributor dan pemasok makanan atau makanan siap saji/Industrial and trading especially food, particularly in cake and bread, export, import, distribution and supplier of food or fast food. 2011 50,00 60.208.024.026 39.191.736.985 1) 1.083.001.880.198 FFI dikonsolidasi dari sudut pandang kemampuan MPI untuk mengatur aktivitas keuangan dan operasional dari Entitas Anak tersebut. FFI didirikan untuk mendukung aktivitas dari gerai 7-Eleven/FFI is consolidated in view of MPI’s ability to control the financial and operational activities of this Subsidiary. FFI was established to support the activities of 7-Eleven outlet stores. 11 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) UMUM (lanjutan) d. 1. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan GENERAL (continued) d. The members of the Company’s Board of Commissioners and Directors (key management) as of December 31, 2014 are as follows: Susunan Dewan Komisaris dan Direksi (manajemen kunci) Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama (Independen) Komisaris (Independen) Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Penjualan dan Pemasaran Direktur Operasional Direktur Keuangan : : : Achmad Fauzi Hasan Anthony Chandra Chao Shern Yuan : : : Board of Commissioners President Commissioner (Independent) Commissioner (Independent) Commissioner : Sungkono Honoris : Directors President Director : : : Henri Honoris Julius Willady Bong Kon Bui (Donny Sutanto) : : : Sales and Marketing Director Operational Director Finance Director The members of the Company’s Board of Commissioners and Directors (key management) as of December 31, 2013 are as follows: Susunan Dewan Komisaris dan Direksi (manajemen kunci) Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama (Independen) Komisaris (Independen) Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Penjualan dan Pemasaran Direktur Operasional Direktur Keuangan Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees : : : Achmad Fauzi Hasan Anthony Chandra Chao Shern Yuan : : : Board of Commissioners President Commissioner (Independent) Commissioner (Independent) Commissioner : Sungkono Honoris : Directors President Director : : : Henri Honoris Lim Djwe Khian Bong Kon Bui (Donny Sutanto) : : : Sales and Marketing Director Operational Director Finance Director The members of the Company’s Committee are as follows: Susunan anggota Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Audit 31 Desember/December 31, 2014 Komite Audit Ketua Anggota Anggota : : : 2013 Anthony Chandra Tirto Nadi Izudin Achmad Fauzi Hasan Eka Darmawan Izudin : : : Audit Committee Chairman Member Member Perusahaan telah menunjuk Bong Kon Bui (Donny Sutanto) sebagai Sekretaris Perusahaan. The Company appointed Bong Kon Bui (Donny Sutanto) as the Corporate Secretary. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan dan Entitas Anak (secara bersama-sama disebut sebagai “Kelompok Usaha”) memiliki masing-masing 493 dan 593 karyawan tetap (tidak diaudit). As of December 31, 2014 and 2013, the Company and its Subsidiaries (collectively referred to as the “Group”) have a total of 493 and 593 permanent employees (unaudited), respectively. 12 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) UMUM (lanjutan) d. 1. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan (lanjutan) GENERAL (continued) d. The Company has internal audit as required by Regulations No. IX.I.7 and had internal audit charter as required by Regulations No. IX.I.7. The head of the Internal Audit unit of the Company as at December 31, 2014 and 2013, is Makmuri and Tirtonadi. Perusahaan memiliki unit audit internal yang disyaratkan oleh Peraturan No. IX.I.7 dan telah memiliki Piagam Unit Audit Internal sebagaimana disyaratkan oleh Peraturan No. IX.I.7. Ketua unit audit internal Perusahaan per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah Makmuri dan Tirtonadi. e. Penyelesaian Konsolidasian Laporan Keuangan e. IKHTISAR SIGNIFIKAN a. KEBIJAKAN Completion of the Consolidated Financial Statements The accompanying consolidated financial statements were completed and authorized for issue by the Company’s Directors on March 30, 2015. Laporan keuangan konsolidasian ini telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Maret 2015. 2. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued) AKUNTANSI 2. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan pernyataan kepatuhan SUMMARY POLICIES a. OF SIGNIFICANT ACCOUNTING Basis of preparation of the consolidated financial statements and statement of compliance Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan Nomor VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulation Number VIII.G.7 on the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Financial Services Authority (“OJK”). Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, dan konsep biaya historis, kecuali untuk akun-akun tertentu seperti yang dinyatakan dalam masing-masing catatan atas laporan keuangan konsolidasian. The basis of measurement used in the preparation of the consolidated financial statements is accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows, and the historical cost basis of accounting, except for certain accounts as stated in the relevant notes to the consolidated financial statements. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statement of cash flows, is prepared using the direct method, by presenting cash receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. 13 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan pernyataan kepatuhan (lanjutan) a. ACCOUNTING Basis of preparation of the consolidated financial statements and statements of compliance (continued) The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Group. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha. b. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitasentitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Company and its Subsidiaries mentioned in Note 1c, in which the Company has (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%. Laporan keuangan (konsolidasian) Entitasentitas Anak disusun untuk periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten. The (consolidated) financial statements of the Subsidiaries are prepared for the same reporting period as the Company, using consistent accounting policies. Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar perusahaan yang signifikan, dan laba atau rugi hasil transaksi dari intraKelompok Usaha yang belum direalisasi telah dieliminasi. All significant intra and inter-group balances, transactions, income and expenses, and unrealized profits and losses resulting from intra-group transactions have been eliminated. Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal pada saat entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki, secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah hak suara entitas. Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date when such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting right of an entity. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is: (a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; (a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; (b) kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; (b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; 14 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING b. Principles of consolidation (continued) (c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau (c) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity by that board or body; or (d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. (d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity by that board or body. Kerugian entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Losses of non-wholly owned subsidiary are attributed to Non-Controlling Interest (NCI) even if such losses resulted in a deficit balance for the NCI. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha: i. menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; ii. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; iii. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; iv. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; v. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; vi. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan labarugi komprehensif konsolidasian; dan vii. mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laba rugi atau ke saldo laba. If it loses control over a subsidiary, the Group: i. derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; ii. derecognizes the carrying amount of any NCI; iii. derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang diatribusikan pada kepentingan ekuitas yang tidak dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. NCI represents the portion of profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented respectively in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent. iv. recognizes the fair consideration received; v. recognizes the fair investment retained; value of the value of any vi. recognizes any surplus or deficit in consolidated statements of comprehensive income; and vii. reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings. 15 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Setara kas SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c. Cash equivalents Time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral to loans and other borrowings are classified as “Cash Equivalents”. Cash which is restricted in use for short-term loans is presented as “Restricted Cash” as part of current assets in the consolidated statements of financial position. Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas liabilitas dan pinjaman lainnya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Kas yang telah ditentukan penggunaannya untuk pinjaman jangka pendek disajikan sebagai “Kas Yang Dibatasi Penggunaannya” sebagai bagian dari aset lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian. d. ACCOUNTING Transaksi dengan pihak berelasi d. Transactions with related parties Dalam menjalankan aktivitasnya, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak berelasi. During its activities, the Group entered into transactions with its related parties. Kriteria pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) adalah sebagai berikut: The criteria of a related party in accordance with PSAK No. 7 (Revised 2010) are as follows: a. a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Kelompok Usaha jika orang tersebut: i. ii. iii. b. i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Kelompok Usaha; Memiliki pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau Personel manajemen kunci Kelompok Usaha atau entitas induk Kelompok Usaha. ii. Has control or joint control over the Group; ii. Has significant influence over the Group; or iii. Is a member of the key management personnel of the Group or of a parent of the Group. Suatu entitas berelasi dengan Kelompok Usaha jika memenuhi salah satu hal berikut: i. A person or a close member of that person’s family is related to the Group if that person: c. b. An entity related to the Group if it meets one of the following: i. Entitas adalah anggota dari Kelompok Usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Kelompok Usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); ii. 16 The entity is a member of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); One entity is an associate or joint venture of the other (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member); The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d. with related parties Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Kelompok Usaha atau entitas terkait dengan Kelompok Usaha. Jika Kelompok Usaha adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Kelompok Usaha; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). iii. Both entities are joint ventures of the same third party. iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements. Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Transactions with related parties are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transaction between unrelated parties. iii. e. Transactions (continued) ACCOUNTING v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group. If the Group is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Group; vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). Persediaan e. Inventories Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value, wherein the cost is determined by the moving-average method, except for retail inventory. Allowance for inventory obsolescence and decline in the value of inventories are provided based on a review of the condition of inventories at the end of the year to reduce the carrying value of inventories to its net realizable value. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto dimana biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak, kecuali untuk persediaan yang dijual secara eceran. Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto. 17 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Persediaan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Biaya dibayar di muka f. Prepaid expenses Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited. Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing biaya. g. Inventories (continued) The cost of the retail inventories is determined using the retail inventory method by reducing the sales value of the inventory by the appropriate percentage of gross margin. For a retail department which sells different types of product, an average percentage is used. Biaya persediaan eceran ditentukan menggunakan metode eceran dengan mengurangi harga jual persediaan dengan persentase margin bruto yang sesuai. Untuk setiap departemen penjualan eceran yang menjual kelompok barang yang berbeda, digunakan persentase rata-rata. f. ACCOUNTING Aset tetap g. Fixed assets Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba rugi pada saat terjadinya. Fixed assets, except land are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred. Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis sebagai berikut: Depreciation of an asset begins when it is available for use and is computed using the straight-line method based on its estimated useful life as follows: Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan inventaris kantor Alat-alat pengangkutan 2 - 20 4 - 10 4-5 4-5 18 Buildings and improvements Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Transportation equipment The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Aset tetap (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g. ACCOUNTING Fixed assets (continued) Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan, karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Land is stated at the acquisition cost and not depreciated as the management is of the opinion that it is possible that the titles to land rights can be renewed/extended upon expiration. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai bagian dari aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah. The legal cost of land rights is initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and is not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal cost of land rights is recognized as intangible assets and is amortized over the shorter of the rights’ legal life and land’s economic life. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui sebagai laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is directly recognized in profit or loss in the year the asset is derecognized. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan ditelaah kembali, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end. · · Aset tetap dalam pembangunan Construction in progress Construction in progress is stated at cost. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the assets are ready for their intended use. Aset tetap dalam pembangunan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. 19 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Aset tetap (lanjutan) · SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g. Fixed assets (continued) · Sewa ACCOUNTING Leases Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa, adalah berdasarkan substansi dari perjanjian tersebut pada penetapan awal. Perjanjian dievaluasi apakah pemenuhannya tergantung kepada penggunaan aset atau aset-aset tertentu secara spesifik atau perjanjian mengalihkan hak untuk menggunakan aset atau aset-aset, walaupun hak tersebut tidak secara eksplisit disebutkan dalam perjanjian. The determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date. The arrangement is assessed for whether fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets or the arrangement conveys a right to use the asset or assets, even if that right is not explicitly specified in an arrangement. Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee Finance Lease - as Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi tahun berjalan. A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Minimum lease payments are proportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance charges are charged directly to the current year profit or loss. 20 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Aset tetap (lanjutan) · SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g. Fixed assets (continued) · Sewa (lanjutan) ACCOUNTING Leases (continued) Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee (lanjutan) Finance Lease - as Lessee (continued) Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewa pembiayaan disusutkan selama masa penggunaan aset yang di estimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Kelompok Usaha akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewa pembiayaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa pembiayaan atau masa sewa. Selisih lebih yang timbul dari transaksi jual dan sewabalik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa. If there is reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease, lease assets are depreciated over the estimate period of the use of assets based on useful life of assets, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term, the leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term. Any excess of sales proceeds over the carrying amount of an asset in a sale-and-leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term. Sewa Operasi - sebagai Lessee Operating Lease - as Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban pada operasi dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa. A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in operations on a straight-line method over the lease term. Sewa Operasi - sebagai Lessor Operating Lease - as Lessor Sewa dimana Kelompok Usaha tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Leases where the Group does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases. 21 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Penurunan nilai aset non-keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h. ACCOUNTING Impairment of non-financial assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, atau pada saat pengujian penurunan nilai aset yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. At the end of reporting periods, the Group assesses whether there is an indication that an asset may be impaired. If such indication exists, or when the asset impairment testing of intangible assets with unlimited useful lives, or goodwill acquired in a business combination is needed, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, dan ditentukan untuk aset individual kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s fair value or Cash Generating Unit (“CGU”)’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. If the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba-rugi komprehensif sebagai “Rugi Penurunan Nilai” bagian dari beban umum dan administrasi. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Impairment losses on continuing operations are recognized in the statement of comprehensive income as “Provision for impairment Losses” under general and administrative expenses. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. 22 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h. Penurunan (lanjutan) nilai aset PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. non-keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h. Impairment (continued) of ACCOUNTING non-financial assets Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan tersebut digabungkan dengan penilaian atau indikator nilai wajar lainnya. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, the Group uses an appropriate valuation model to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. Kelompok Usaha melakukan penilaian pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. The Group assesses at each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. 23 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Biaya emisi saham SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i. Share issuance cost Share issuance cost are presented as a deduction from the additional paid-in capital account. Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dalam akun tambahan modal disetor. j. ACCOUNTING Pengakuan pendapatan dan beban j. Revenue and expense recognition Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima dikurangi diskon, rabat dan tidak termasuk pajak pertambahan nilai (PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui. Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received deducted by discounts, rebates and excluding sales taxes (VAT). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized. Penjualan Barang dan Jasa Sale of Goods and Services Pendapatan dari penjualan lokal dan jasa perbaikan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan atau pada saat jasa perbaikan telah selesai. Pendapatan dari jasa lainnya diakui pada saat jasa telah dilaksanakan. Pendapatan dari penjualan gerai 7-Eleven diakui berdasarkan penerimaan tunai yang dicatat oleh cash register. Revenues from domestic sales and repairs services are recognized when goods are delivered to customers or when the repairs have been completed. Revenue from other services are recognized when the services have been rendered. Revenue from 7-Eleven outlets’ sales is recognized based on cash receipts by cash register. Pendapatan Sewa Rental Income Pendapatan sewa diakui dengan metode garis lurus selama masa sewa. Rental income is recognized on a straight-line method over the lease terms. Pendapatan/Beban Bunga Interest Income/Expense Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (”SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the Effective Interest Rate (“EIR”) method, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability. 24 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j. k. Pengakuan (lanjutan) pendapatan PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI dan 2. beban SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j. Revenue and (continued) Beban Expense Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). Expenses are (accrual basis). Perpajakan k. expense recognized ACCOUNTING recognition when incurred Taxation Pajak Kini Current Tax Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan. Income tax expense represents corporate income tax and deferred tax. Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan dan lalu diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Current income tax assets and liabilities for the current and prior year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as the reporting dates. Pajak penghasilan kini diakui dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak yang berkaitan dengan item yang diakui di luar laba rugi, baik pada pendapatan komprehensif lain atau langsung pada ekuitas. Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi di mana peraturan pajak terkait menjadi subyek interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan. Current income taxes are recognized in the consolidated statement of comprehensive income, except to the extent that the tax relates to items recognized outside profit or loss, either in other comprehensive income or directly in equity. Management periodically evaluates positions taken in the tax returns with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions when appropriate. Bunga dan penalti atas pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari pendapatan atau beban operasi lain karena dianggap bukan merupakan bagian dari beban pajak penghasilan. Interests and penalties are presented as part of other operating income or expenses are not considered as part of the income tax expense. 25 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Perpajakan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. ACCOUNTING Taxation (continued) Pajak Tangguhan Deferred Tax Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan. Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak, kecuali bagi liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari: i. pengakuan awal goodwill; ii. atau pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang: (ii.1) bukan transaksi kombinasi bisnis, dan (ii.2) pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan penghasilan kena pajak/rugi pajak. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except for the deferred tax liability arising from: i. the initial recognition of goodwill; ii. or of an asset or liability in a transaction that is: (ii.1) not a business combination and (ii.2) at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable income or loss. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Kelompok Usaha mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya. The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan diberlakukan pada saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply when the asset is realized or the liability is settled based on the tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date. 26 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k. l. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Perpajakan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. ACCOUNTING Taxation (continued) Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued) Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau kelompok usaha yang bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto. Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis. Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) kecuali: „ PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan. Revenue, expenses and assets are recognized net of the amount of value added tax (“VAT”) except: „ where the VAT incurred on a purchase of assets or services is not recoverable from the taxation authority, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense item as applicable. Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada, kantor pajak termasuk sebagai bagian dari piutang atau utang pada laporan posisi keuangan konsolidasian. The net amount of VAT recoverable from, or payable to, the taxation authorities is included as part of receivables or payables in the consolidated statement of financial position. Imbalan kerja l. Employee benefits Kelompok Usaha mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (”UU No. 13“) dan perhitungan estimasi liabilitas untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. The Group recognized a provision for postemployment benefits in accordance with the Labor Law No. 13 Year 2003 (Law) dated March 25, 2003 and the calculation of estimated liability for employee benefits is determined using the “Projected Unit Credit” method. Penyisihan beban jasa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk beban jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. 27 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Imbalan kerja (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. m. Laba per saham o. Employee benefits (continued) Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefit obligations at that date. The actuarial gains or losses in excess of the 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. n. ACCOUNTING m. Earnings per share Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Basic earnings per share amounts are computed by dividing income for the year attributable to owners of the parent entity by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian. The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2014 and 2013 and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statement of comprehensive income. Beban tangguhan n. Deferred charges Akun ini merupakan beban-beban yang timbul sehubungan dengan beban waralaba awal (initial franchise fee), beban sehubungan dengan akuisisi dan pengembangan gerai 7-Eleven dan program komputer. This account represents expenses incurred in connection with initial franchise fee, costs related to the acquisition and development of 7-Eleven outlets and computer program. Beban tangguhan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan masa manfaatnya selama 4 - 20 tahun. Deferred charges are amortized using the straight-line method, over the estimated beneficial periods of 4 - 20 years. Beban renovasi bangunan sewa o. Renovation cost of rented buildings This account represent the costs incurred relating to the construction of interior and other improvements of rented buildings, which are being amortized over 10-20 years using the straight-line method. Akun ini merupakan beban-beban yang timbul sehubungan dengan pembuatan interior dan lain-lain atas bangunan yang disewa serta diamortisasi selama 10-20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). 28 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing p. Foreign balances currency ACCOUNTING transactions and Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional Kelompok Usaha berdasarkan rata-rata kurs jual dan kurs beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Transactions involving foreign currencies are translated to functional currency at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the end of reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to the Group’s functional currency based on the average of selling and buying exchange rates published by Bank Indonesia at the last banking transaction date for the year. The resulting gains or losses are credited or charged to the operations of the current year. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: The exchange rates used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows: 2014 Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Singapura Euro q. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) 2013 12.440 104,25 9.422 15.133 Instrumen keuangan i. 12.189 116,17 9.628 16.821 q. Aset keuangan United States Dollar Japanese Yen Singapore Dollar Euro Financial instruments i. Financial assets Pengakuan Awal Initial Recognition Aset keuangan diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan. Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments or available-for-sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year-end. 29 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Instrumen keuangan (lanjutan) i. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. Aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued) Pengakuan Awal (lanjutan) Initial Recognition (continued) Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial assets are recognized initially at fair value plus, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/reguler) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Kelompok Usaha berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commit to purchase or sell the assets. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Perusahaan tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dan aset keuangan tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. The Company has no held-to-maturity investments, financial assets at fair value through profit and loss and available for sale financial assets as of December 31, 2014 and 2013. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui sebagai laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi. After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the EIR method, and gains and losses are recognized as profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. 30 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Instrumen keuangan (lanjutan) i. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. Aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued) Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when: i. i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or ii. Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. ii. The Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) substantially transferred all the risks and rewards of the asset, or (b) neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control over the asset. Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, maka Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan asset. Jika Kelompok Usaha tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. When the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or have entered into a pass-through arrangement, it evaluates if and to what extent it has retained the risks and rewards of ownership. When it have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control over the asset, the asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset. 31 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Instrumen keuangan (lanjutan) i. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. Aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued) Penghentian pengakuan aset keuangan (lanjutan) Derecognition (continued) Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba rugi. On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed, and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in the shareholders’ equity, should be recognized in profit or loss. Penurunan nilai dari aset keuangan Impairment of financial assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. At end of each reporting period, the Group assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. 32 of financial assets The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Instrumen keuangan (lanjutan) i. q. Aset keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan) nilai dari aset SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued) Impairment of financial assets (continued) keuangan Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial instrument and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether there is any objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment. 33 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Instrumen keuangan (lanjutan) i. q. Aset keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan) nilai dari aset SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued) Impairment of financial assets (continued) keuangan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan and receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui sebagai laba rugi. Penghasilan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan SBE awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Kelompok Usaha. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original EIR of the asset. Loans and receivable, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group. 34 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Instrumen keuangan (lanjutan) i. ii. q. Aset keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan) nilai dari aset SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued) Impairment of financial assets (continued) keuangan Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. If in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The recovery should not lead to the carrying amount of the asset exceeds its amortized cost that would have been determined if had no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui sebagai laba rugi. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui sebagai laba rugi. The amount of reversal is recognized in profit or loss. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities Pengakuan awal Initial recognition Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, atau instrumen yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs. 35 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial instruments (continued) ii. Financial liabilities (continued) Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued) Pada akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. At end of reporting date, the Group has no financial liabilities other than those classified as financial liabilities at amortized cost. Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, utang pihak berelasi, beban akrual dan pinjaman bank jangka panjang dan utang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan. The Group’s financial liabilities include short-term bank loans, trade payables, other payables, due to a related party, accrued expenses and long-term debtsbank loan and consumer finance and finance lease. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the EIR method. Laba atau rugi diakui sebagai laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. Gains or losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process. iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. 36 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. iv. Nilai wajar instrumen keuangan Financial instruments (continued) iv. Fair value of financial instruments The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models. Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. r. ACCOUNTING Informasi segmen r. Segment information For management purposes, the Group’s business is divided into five operating segments based on product which are independently managed by the respective segment managers responsible for the performance of the respective segments under their charge. The segment managers report directly to the management who regularly review the segment results in order to allocate resources to the segments and to assess the segment performance. Additional disclosures on each of these segments are shown in Note 34, including the factors used to identify the reportable segments and the measurement basis of segment information. Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagi menjadi lima segmen operasi berdasarkan produk yang dikelola secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen Perusahaan yang secara teratur mengkaji laba segmen sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke masingmasing segmen dan untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan pada masing-masing segmen terdapat dalam Catatan 34, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen. 37 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) s. t. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s. ACCOUNTING Non-current assets held for sale Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dinilai dengan nilai terendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Aset tidak lancar dan kelompok lepasan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian selanjutnya. Dalam hal ini, aset harus berada dalam keadaan dapat dijual dengan syarat-syarat yang biasa dan umum diperlukan dalam penjualannya harus sangat mungkin terjadi. Non-current assets held for sale are measured at the lower of their carrying amount and fair value less costs to sell. Non-current assets and disposal groups are classified as held for sale if their carrying amounts will be recovered principally through a sale transaction rather than through continuing use. In this case, the assets must be in salable condition with the usual terms and commonly required in sales should be very possible. Manajemen harus berkomitmen terhadap penjualan aset, yang diharapkan untuk memenuhi syarat pengakuan sebagai penjualan dalam satu tahun dari tanggal klasifikasi. Management must be committed to the sale of assets, which should be expected to qualify for recognition as a completed sale within one year from the date of classification. Standar Akuntansi yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif t. The following are several published accounting standards by DSAK that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for 2014 consolidated financial statements: Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh DSAK yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2014: • PSAK No. Keuangan 1: Penyajian Accounting Standards that Have Been Issued But Not Yet Effective • Laporan PSAK No. 1: StatementPresentation Financial The revision to PSAK 1 introduce a grouping of items presented in other comprehensive income. Items that will be reclassified (“recycled”) to profit or loss at a future point in time, such as net loss or gain on available-for-sale financial assets, have to be presented separately from items that will not be reclassified, such as revaluation of land and buildings. The revised PSAK No. 1 will be effective January 1, 2015. Revisi terhadap PSAK 1 memperkenalkan pengelompokan pos-pos yang disajikan pada pendapatan komprehensif lain. Pospos yang akan direklasifikasi (“didaurulang”) ke laba rugi pada periode mendatang, seperti laba atau rugi atas aset keuangan tersedia untuk dijual, harus disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi, seperti revaluasi tanah dan bangunan. Revisi PSAK No. 1 ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. 38 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) t. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Standar Akuntansi yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan) • SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t. Accounting Standards that Have Been Issued But Not Yet Effective (continued) • PSAK No. 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri, yang berlaku efektif 1 Januari 2015. • PSAK No. 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama • PSAK No. 15: Investments in Associates and Joint Ventures The revised PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures and associates. The revised PSAK No. 15 will be effective January 1, 2015. PSAK revisi ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi. Revisi PSAK No. 15 ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. • PSAK No. 4 (2013): Separate Financial Statements, effective January 1, 2015. This PSAK prescribes only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is determined in PSAK No. 65. PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65. • ACCOUNTING • PSAK No. 24: Imbalan Kerja PSAK No. 24: Employee Benefits PSAK No. 24 yang direvisi mensyaratkan: (a) seluruh biaya jasa lalu diakui pada yang lebih awal antara amandemen/kurtailmen terjadi dan pengakuan biaya restrukturisasi atau terminasi terkait diakui, dan The revised PSAK No. 24 requires: (a) all past service costs to be recognized at the earlier of when the amendment/curtailment occurs or when the related restructuring or termination costs are recognized,and (b) keuntungan atau kerugian aktuaria pada program imbalan pasti langsung diakui pada pendapatan komprehensif lain. (b) actuarial gains or losses in defined benefit plan are recognized immediately in other comprehensive income. • PSAK No. 46: Pajak Penghasilan PSAK No. 46: Income Taxes The revised PSAK prescribes the accounting treatment for income taxes. The principal issues in accounting treatment for income taxes are how to account for the current and future tax consequences of: (a) the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) recognized in an entity’s statement of financial position; and (b) transactions and another events in the curent period which recognized in an entity’s financial statement. This PSAK also deals with the recognition of deferred tax assets arise from unused tax loss or unused tax credits, the presentation of PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan. Isu utama dalam perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan adalah bagaimana menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk: (a) pemulihan (penyelesaian) masa depan jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan entitas; dan (b) transaksi dan peristiwa lain pada periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan entitas. PSAK ini juga mengatur pengakuan aset pajak tangguhan yang timbul dari rugi pajak belum dikompensasi atau kredit pajak belum dimanfaatkan, 39 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) t. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Standar Akuntansi yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan) • PSAK No. (lanjutan) 46: Pajak SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t. Accounting Standards that Have Been Issued But Not Yet Effective (continued) • Penghasilan • PSAK No. 48: Penurunan Nilai Aset PSAK No. Penyajian 50: Instrumen PSAK No. 48: Impairment of Assets The revised PSAK No. 48 prescribes measurement of fair value less costs of disposal in reference to the fair value hierarchy in PSAK No. 68: Fair Value Measurement, and also requires additional disclosures for each individual asset or cash generating unit, for which the impairment loss has been recognized or reversed during the reporting period. The revised PSAK No. 48 is applied prospectively, cannot be adopted early, and will be effective January 1, 2015. Revisi PSAK No. 48 mengatur pengukuran nilai wajar dikurangi biaya pelepasan mengacu pada hirarki nilai wajar dalam PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, dan juga memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang kerugian penurunan nilainya telah diakui atau dibalik selama periode pelaporan. Revisi PSAK No. 48 ini berlaku prospektif, tidak mengijinkan penerapan dini, dan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. • PSAK No. 46: Income Taxes (continued) unused tax credits, the presentation of income taxes in the financial statements and the disclosure of information relating to income taxes. Revised PSAK No. 46 will be effective January 1, 2015. penyajian pajak penghasilan dalam laporan keuangan, dan pengungkapan informasi yang terkait dengan pajak penghasilan. Revisi PSAK No. 46 ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. • ACCOUNTING • Keuangan: PSAK No. 50: Financial Instruments: Presentation The revised PSAK defines the fair value as provided in PSAK No. 68: Fair Value Measurement, which is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. Furthermore, the revised PSAK also establishes principles for the criteria of legally enforceable right to set off, and criteria to realize assets and settle liabilities in net amount or simultaneously. The revised PSAK will be effective January 1, 2015. Revisi PSAK ini mengikuti definisi nilai wajar dalam PSAK No. 68 Pengukuran Nilai Wajar, yaitu harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Selain itu, revisi PSAK ini juga memberikan pedoman aplikasi atas kriteria saling hapus yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus, serta kriteria untuk merealisasikan asset dan menyelesaikan liabilitas secara neto atau bersamaan. Revisi PSAK ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. 40 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) t. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Standar Akuntansi yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan) • PSAK No. 55: Instrumen Pengakuan dan Pengukuran SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t. Accounting Standards that Have Been Issued But Not Yet Effective (continued) • Keuangan: PSAK No. 60: Pengungkapan Instrumen • Keuangan: PSAK No. 60: Financial Instruments: Disclosures The revised PSAK No. 60 sets forth disclosures and fair value hierarchy in accordance with PSAK No. 68: Fair Value Measurement. The revised PSAK also requires entities that fulfill the criteria for presentation to offset as stated in PSAK No. 50, or entities that comply to the enforceable master netting arrangement or similar arrangement, shall disclose quantitative and qualitative information. The revised PSAK will be effective January 1, 2015. Revisi PSAK No. 60 mengatur pengungkapan dan hirarki nilai wajar yang mengacu pada PSAK No. 68 Pengukuran Nilai Wajar. Revisi PSAK ini juga mengatur bahwa entitas yang memenuhi persyaratan penyajian saling hapus dalam PSAK No. 50 atau entitas yang tunduk pada perjanjian induk untuk penyelesaian secara neto (enforceable master netting arrangement) atau perjanjian serupa, harus mengungkapkan informasi kuantitatif dan kualitatif. Revisi PSAK ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. • PSAK No. 55: Financial Instruments: Recognition and Measurement The revised PSAK establishes disclosures for fair value measurement of financial assets or financial liabilities in accordance with PSAK No. 68: Fair Value Measurement. The revised PSAK also sets forth judgments of fair value measurement, valuation techniques of financial instruments in non-active markets, and inputs for the valuation techniques of financial instruments’ fair value in accordance with PSAK No. 68. The revised PSAK will be effective January 1, 2015. Revisi PSAK ini menetapkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan sesuai PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar. Revisi PSAK ini juga mengatur pertimbangan pengukuran nilai wajar, teknik penilaian nilai wajar instrumen keuangan pada pasar tidak aktif, dan input dalam teknik penilaian nilai wajar instrumen keuangan yang mengacu pada PSAK No. 68. Revisi PSAK ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. • ACCOUNTING • PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasian dan PSAK No. 4: Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 65: Consolidated Financial Statements and PSAK No. 4: Separate Financial Statements PSAK No. 65 replaces the portion of PSAK No. 4: Consolidated and Separate Financial Statements that addresses the accounting for consolidated financial statements. PSAK No. 65 establishes a single control model that applies to all entities including special purpose entities. The changes introduced by PSAK No. 65 required management to exercise significant judgment to determine which entities are controlled and therefore are PSAK No. 65 mengganti sebagian dari PSAK No. 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Terpisah yang mengatur akuntansi bagi laporan keuangan konsolidasian. PSAK No. 65 menetapkan model kendali tunggal bagi semua entitas termasuk entitas bertujuan khusus. Perubahan yang diperkenalkan oleh PSAK No. 65 mengharuskan manajemen untuk melakukan pertimbangan signifikan dalam 41 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) t. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI 2. Standar Akuntansi yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan) • SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t. Accounting Standards that Have Been Issued But Not Yet Effective (continued) • PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasian dan PSAK No. 4: Laporan Keuangan Tersendiri (lanjutan) • PSAK No. 66: Pengaturan Bersama PSAK No. 66: Joint Arrangements PSAK No. 66 replaces PSAK No. 22: Interests in Joint Ventures, and provides definition of joint control and also changes the accounting for joint arrangements by moving from three categories under PSAK No. 22 to the following two categories, joint operation, where the joint operator is to recognize all of its assets, liabilities, revenues and expenses, including its relative share of jointly controlled assets, liabilities, revenue and expenses, and joint venture, which is to be accounted for using the equity method. PSAK No. 66 will be effective January 1,2015. PSAK No. 66 menggantikan PSAK No. 22: Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, dan memberikan definisi dari pengendalian bersama dan perubahan bagi akuntansi untuk pengaturan bersama dengan memindahkan dari tiga kategori dalam PSAK No. 22 menjadi dua kategori berikut, operasi bersama, dimana pengoperasi bersama harus mengakui seluruh aset, liabilitas, pendapatan dan biaya, termasuk bagian relatif atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dikendalikan bersama, dan ventura bersama, yang dicatat menggunakan metode ekuitas. PSAK No. 66 akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. • PSAK No. 65: Consolidated Financial Statements and PSAK No. 4: Separate Financial Statements (continued) required to be consolidated by a parent, compared with the requirements that were in PSAK No. 4. PSAK No. 65 and the revised PSAK No. 4 will be effective January 1, 2015. menentukan entitas yang dikendalikan dan karenanya harus dikonsolidasikan oleh entitas induk, dibandingkan dengan persyaratan yang sebelumnya disyaratkan dalam PSAK No. 4. PSAK No. 65 dan revisi atas PSAK No. 4 akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. • ACCOUNTING • PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK No. 67: Disclosure of Interests in Other Entities PSAK No. 67 sets out the requirements for disclosures relating to an entity’s interests in subsidiaries, joint arrangements, associates and structured entities. The requirements in PSAK No. 67 are more comprehensive than the previously existing disclosure requirements for subsidiaries. For example, when a subsidiary is controlled with less than a majority of voting rights. While the Group has subsidiaries with material noncontrolling interests, there are no unconsolidated structured entities. PSAK No. 67 will be effective January 1, 2015. PSAK No. 67 menetapkan persyaratan bagi pengungkapan atas kepentingan suatu entitas dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi dan entitas terstruktur. Persyaratan dalam PSAK No. 67 lebih komprehensif daripada persyaratan pengungkapan atas entitas anak yang sebelumnya ditetapkan. Sebagai contoh, ketika entitas anak dikendalikan tanpa mayoritas hak suara. Walaupun Kelompok Usaha memiliki entitas anak dengan kepentingan nonpengendali yang material, tidak terdapat entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasikan. PSAK No. 67 akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. 42 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) t. AKUNTANSI 2. Standar Akuntansi yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan) • 3. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t. Accounting Standards that Have Been Issued But Not Yet Effective (continued) • PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar ACCOUNTING PSAK No. 68: Fair Value Measurement PSAK No. 68 menetapkan sumber panduan tunggal bagi semua pengukuran nilai wajar. PSAK 68 tidak merubah kapan suatu entitas diharuskan menggunakan nilai wajar, namun lebih kepada memberikan panduan bagaimana mengukur nilai wajar pada saat nilai wajar disyaratkan atau diijinkan. PSAK No. 68 juga mensyaratkan pengungkapan yang komprehensif atas nilai wajar. PSAK 68 akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK No. 68 establishes a single sourceof guidance for all fair value measurements. It does not change when an entity is required to use fair value, but rather provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted. PSAK No. 68 also requires comprehensive disclosures on fair values. PSAK No. 68 will be effective January 1, 2015. Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasiannya. The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya. The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates, and assumptions that effect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contigent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could results in outcomes that may require material adjustments to the carrying amounts of the assets and liabilities affected in future periods. Pertimbangan Judgments Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: 43 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued) Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha - Evaluasi Individual Allowance for Impairment Losses Receivables - Individual Assessment Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7. The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment on trade receivables. Further details are disclosed in Note 7. Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency Mata uang fungsional dari Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang diberikan. The functional currency of the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and expenses from sale of goods and services rendered. Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasari yang relevan, mata uang fungsional dan penyajian Kelompok Usaha adalah Indonesia Rupiah. Based on the economic substance of the relevant underlying circumstances, the functional and presentation currency of the Group is the Indonesian Rupiah. Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur. 44 on Trade The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha - Evaluasi Kolektif Allowance for Impairment Losses Receivables - Collective Assessment Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due. Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut. Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group. Imbalan Kerja Employee Benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 26. The determination of the Group’s employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in profit or loss as and when they occurred. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated employee benefits liabilities and net employee benefits expense. Further details are disclosed in Note 26. 45 on Trade The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimates and Assumptions (continued) Beban Beban Depreciation of Fixed Assets, Amortization of Renovation Costs of Rented Buildings and Deferred Charges Biaya perolehan aset tetap, beban renovasi bangunan sewa dan beban ditangguhkan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap, beban renovasi bangunan sewa dan beban ditangguhkan antara 3 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12, 14 dan 15. The costs of fixed assets, renovation costs of rented building and deferred changes are depreciated or amortized on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciations or amortization charges could be revised. Further details are disclosed in Notes 12, 14 and 15. Pajak Penghasilan Income Tax Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan, Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi“. Kelompok Usaha membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui. Significant estimate is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Asset”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized. Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Signifiant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. Penyusutan Aset Tetap, Amortisasi Renovasi Bangunan Sewa dan Ditangguhkan 46 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. 4. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Penyisihan Persediaan Usang dan Penurunan Nilai Allowance for Inventory Obsolescence and Decline in Value Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10. Allowance for inventory obsolescence and decline in value is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Further details are disclosed in Note 10. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of: Kas dan setara kas terdiri dari: 31 Desember/ December 31, 2014 Kas - Rupiah Bank Pihak ketiga Rekening Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank Cabang Jakarta PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank BukopinTbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia 2013 11.917.282.757 11.048.598.781 14.785.563.813 3.832.692.485 5.618.166.626 5.094.984.575 1.677.528.523 3.467.558.829 717.630.000 707.133.196 191.429.957 365.526.950 210.826.311 133.415.045 5.769.055 122.949.244 14.952.533 7.166.027 - 14.445.589 7.340.744 11.632.569 7.037.538 7.349.950 8.339.950 - 21.234.034 620.220.582 110.952.360 59.590.959 34.224.829 14.448.438 1.065.852.478 11.933.031 84.621.889 34.337.743 9.643.693 7.877.879 114.785.763 47 Cash on hand - Rupiah Cash in banks Third parties Rupiah accounts PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank Jakarta Branch PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk United States Dollar accounts PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) Cash and cash equivalents consist of: (continued) Kas dan setara kas terdiri dari: (lanjutan) 31 Desember/ December 31, 2014 Rekening Dolar Singapura PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Total kas dan bank 430.214 1.442.325.471 1.025.381 Singapore Dollar accounts PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Sinarmas Tbk 34.981.750.922 28.627.074.869 Total cash on hand and in banks Deposito berjangka - Rupiah Pihak ketiga PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 90.000.000.000 15.000.000.000 Time deposits - Rupiah Third parties PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total deposito berjangka - 105.000.000.000 Total time deposits 34.981.750.922 133.627.074.869 Total cash and cash equivalents 4,00% - 7,25% Interest rates per annum on time depositRupiah Total kas dan setara kas Tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka Rupiah 5. 2013 - Kelompok Usaha tidak memiliki relasi, sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), dengan bank di mana kas dan setara kas ditempatkan. The Group does not have a related relationship as defined under PSAK No. 7 (Revised 2010), with the banks where cash and cash equivalents are placed. Pendapatan bunga yang akan diterima dari deposito berjangka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp69.041.096 dan dicatat sebagai bagian dari “Piutang lain-lain lain-lain" pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Accrued interest income on time deposits for the year ended December 31, 2013 amounting to Rp69,041,096 is recorded as part of “Other receivable - others” in the consolidated statement of financial position. DEPOSITO BERJANGKA 5. TIME DEPOSITS Time deposits consist of: Deposito berjangka terdiri dari: 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Deposito berjangka - Rupiah Pihak ketiga PT Bank Mayapada Internasional Tbk 50.000.000.000 - Time deposits - Rupiah Third parties PT Bank Mayapada Internasional Tbk Total deposito berjangka 50.000.000.000 - Total time deposits Interest rate per annum on time deposits is 9% in 2014. Tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka tersebut adalah sebesar 9% pada tahun 2014. 48 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. 6. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) 5. Deposito berjangka terdiri dari: (lanjutan) Time deposits consist of: (continued) Pendapatan bunga yang akan diterima dari deposito berjangka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp127.868.852 dan dicatat sebagai bagian dari “Piutang lain-lain" pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Accrued interest income from the time deposits for the year ended December 31, 2014 amounting to Rp127,868,852 is recorded as part of “Other receivable” in the consolidated statement of financial position. KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 6. RESTRICTED CASH The restricted cash in PT Bank CIMB Niaga Tbk amounting to Rp14,745,987,801 and Rp12,314,427,767 as of December 31, 2014 and 2013, respectively, is related to the loan obtained by the Company and MSI from PT Bank CIMB Niaga Tbk (Notes 16 and 21). Kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp14.745.987.801 dan Rp12.314.427.767 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah terkait dengan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan MSI dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 16 dan 21). 7. TIME DEPOSITS (continued) PIUTANG USAHA 7. TRADE RECEIVABLES This account represents receivables arising from sale of merchandise and services, repairs and assembling services to: Akun ini merupakan piutang yang timbul dari penjualan barang dagangan dan jasa, jasa perbaikan dan perakitan kepada: 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Pihak ketiga Dalam Rupiah Dalam Dolar AS 142.291.385.614 2.683.034.943 112.294.159.384 2.628.902.189 Third parties In Rupiah In US Dollar Sub-total 144.974.420.557 114.923.061.573 Sub-total 1.484.368.950 1.160.337.714 Related parties In Rupiah (Note 8) 146.458.789.507 116.083.399.287 Total Pihak berelasi Dalam Rupiah (Catatan 8) Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Pihak ketiga Pihak berelasi Neto (8.004.166.771) (370.035.000) 138.084.587.736 49 (5.290.935.822) (370.035.000) 110.422.428.465 Less allowance for impairment losses Third parties Related parties Net The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PIUTANG USAHA (lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (continued) The details of aging of trade receivables - third parties are as follows: Rincian umur piutang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 90 hari 91 - 120 hari 121 - 365 hari lebih dari 365 hari 100.135.969.393 67.999.746.636 13.693.498.518 7.481.607.675 3.129.040.045 10.383.417.611 10.150.887.315 16.694.676.388 5.602.584.263 5.836.931.035 9.232.603.737 9.556.519.514 Total Penyisihan kerugian penurunan nilai 144.974.420.557 (8.004.166.771) 114.923.061.573 (5.290.935.822) Neto 136.970.253.786 109.632.125.751 Current Past due 1 - 30 days 31 - 90 days 91 - 120 days 121 - 365 days more than 365 days Total Allowance for impairment losses Net The changes in the allowance for impairment losses on trade receivables - third parties are as follows: Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2014 8. 2013 Saldo awal Penyisihan penurunan nilai selama tahun berjalan 5.290.935.822 4.007.942.133 Beginning balance 2.713.230.949 1.282.993.689 Provision during the year Saldo akhir 8.004.166.771 5.290.935.822 Ending balance Berdasarkan hasil penelaahan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Based on the assessment at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses from non-collection of the trade receivables. Berdasarkan akta fidusia, piutang usaha sebesar Rp323.000.000.000, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Permata Tbk dan PT Bank BNI (Persero) Tbk (Catatan 16 dan 21). Based on fiduciary guarantee, trade receivables amounting to Rp323,000,000,000 are used as collateral for the short-term and long-term bank loans from PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Permata Tbk and PT Bank BNI (Persero) Tbk (Notes 16 and 21). TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI 8. TRANSACTIONS AND RELATED PARTIES BALANCES WITH The Group in its regular conduct of business is engaged in transactions with related parties principally consisting of sales and purchases which are made at agreed prices. Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi usaha dengan pihak berelasi, terutama yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan pembelian berdasarkan pada tingkat harga yang disepakati. 50 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) 8. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued) Summary of related parties, nature of the relationship and types of transactions are as follows: Ringkasan pihak berelasi, sifat hubungan dan jenis transaksinya adalah sebagai berikut: Perusahaan/ Company WITH Sifat Hubungan/ Nature of Relationships Transaksi/Nature of Transaction PT Fajarina Unggul Industry (Fajarina) Dikendalikan bersama oleh pemegang saham individu/ Jointly controlled by individual shareholders Penjualan dan pembelian barang dagangan dan bahan pembantu/ Sales and purchases of merchandise and supplies Sungkono Honoris Direktur Utama Perusahaan/ President Director of the Company Jaminan pribadi pinjaman bank Kelompok Usaha/ Personal guarantee of the Group’s bank loan Henri Honoris Direktur Penjualan dan Pemasaran/ Sales and Marketing Director of the Company Jaminan pribadi pinjaman bank Kelompok Usaha/ Personal guarantee of the Group’s bank loan PT Kho Boga Utama (KBU) Entitas anak dari KBF/ Subsidiary of KBF Penjualan produk sampingan/ Sales of by products PT Kho Boga Food (KBF) Pemegang saham FFI/ Shareholder of FFI Pinjaman sementara kepada FFI/ Temporary loan to FFI Transaksi-transaksi signifikan berelasi adalah sebagai berikut: dengan Significant transactions with related parties are as follows: pihak Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Penjualan Produk Sampingan (Catatan 27) KBU Persentase terhadap total penjualan konsolidasian a. 2014 2013 294.573.850 518.228.630 By-Product Sales (Note 27) KBU 0,02% 0,04% Percentage to total consolidated sales a. Rincian saldo piutang yang timbul dari transaksi penjualan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: The balances of accounts with related parties resulting from trade transactions are as follows: 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Piutang usaha (Catatan 7) KBU Fajarina 1.015.618.706 468.750.244 691.587.470 468.750.244 Total Penyisihan kerugian penurunan nilai 1.484.368.950 (370.035.000) 1.160.337.714 (370.035.000) Piutang usaha pihak berelasi, neto 1.114.333.950 790.302.714 Trade receivablesrelated parties, net 0,04% 0,04% Percentage to total consolidated assets Persentase terhadap total aset konsolidasian 51 Trade receivables (Note 7) KBU Fajarina Total Allowance for impairment losses The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) 8. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued) WITH b. FFI memiliki transaksi dengan pihak berelasi di luar kegiatan usaha yang merupakan pinjaman sementara dari KBF. Pinjaman sementara tersebut tidak dikenakan bunga dan tanpa jadwal pengembalian yang pasti. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo utang kepada pihak berelasi sebesar Rp1.040.810.600 dan Rpnil disajikan sebagai “Utang Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. b. FFI has a non-trade transaction with a related party which represents temporary loan from KBF. This temporary loan is non-interest bearing and without fixed term of repayment. As of December 31, 2014 and 2013, due to a related party amounting to Rp1,040,810,600 and Rpnil is presented as “Due to a Related Party” in the consolidated statement of financial position. c. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, beberapa fasilitas pinjaman bank dijamin dengan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris (Direktur Utama) dan Henri Honoris (Direktur Penjualan dan Pemasaran) (Catatan 16 dan 21). c. As of December 31, 2014 and 2013, several bank loan facilities are secured by a personal guarantee of Sungkono Honoris (President Director) and Henri Honoris (Sales and Marketing Director) (Notes 16 and 21). d. Gaji dan tunjangan lainnya yang diperuntukkan bagi manajemen kunci yang terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut: d. Salaries and allowances incurred for the Group’s key management, consisting of the Board of Commissioners and Directors for the years ended December 31, 2014 and 2013 (unaudited) are as follows: 31 Desember/ December 31, 2014 9. 2013 Imbalan kerja jangka pendek Dewan Komisaris Direksi 3.622.423.411 10.266.823.250 4.212.476.354 10.162.388.044 Short-term employee benefits Board of Commissioners Directors Total 13.889.246.661 14.374.864.398 Total PIUTANG LAIN-LAIN 9. OTHER RECEIVABLES This account consists of receivables from third parties denominated in rupiah as follows: Akun ini terdiri dari piutang pihak ketiga dalam mata uang rupiah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2014 Pihak ketiga PT Honoris Industry PT Hasta Prima Industry First Modern Ltd. PT Kartika Naya PT Graha Sarana Duta PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) PT Birotika Semesta PT Cipta Cahaya Sarana MG International Co. Ltd. PT Grita Artha Kreamindo 2013 36.269.012.337 12.788.193.390 2.987.736.992 1.876.789.614 1.700.248.014 1.380.000.000 799.778.623 747.252.340 688.805.905 573.174.797 52 36.263.187.445 12.677.849.063 2.987.736.992 2.028.432.912 688.805.905 - Third parties PT Honoris Industry PT Hasta Prima Industry First Modern Ltd. PT Kartika Naya PT Graha Sarana Duta PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) PT Birotika Semesta PT Cipta Cahaya Sarana MG International Co. Ltd. PT Grita Artha Kreamindo The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 9. OTHER RECEIVABLES (continued) This account consists of receivables from third parties denominated in rupiah as follows: (continued) Akun ini terdiri dari piutang pihak ketiga dalam mata uang rupiah sebagai berikut: (lanjutan) 31 Desember/ December 31, 2014 Pendapatan bunga deposito yang masih harus diterima PT Bank Mayapada Internasional Tbk Sewa ATM 7-eleven PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Negara PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk Lain-lain (di bawah Rp500.000.000) 2013 127.868.852 69.041.096 2.191.750.000 933.760.000 870.325.000 486.750.000 752.229.546 181.225.000 544.287.500 300.000.000 94.399.996 47.335.000 4.928.959.109 391.212.500 4.368.000.000 3.103.705.452 257.350.000 754.387.500 54.325.000 6.674.149.057 Total Penyisihan kerugian penurunan nilai 69.849.677.469 (8.723.027.683) 71.738.387.468 (8.525.253.677) Piutang lain-lain, neto 61.126.649.786 63.213.133.791 Accrued interest income on time deposits PT Bank Mayapada Internasional Tbk ATM Rent 7-eleven PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Negara PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk Others (below Rp500.000.000) Total Allowance for impairment losses Other receivables, net The changes in the allowance for impairment losses are as follows: Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Saldo awal Penyisihan (pembalikan) selama tahun berjalan 8.525.253.677 Saldo akhir 8.723.027.683 197.774.006 8.559.630.515 (34.376.838) 8.525.253.677 Beginning balance Provision (reversal) during the year Ending balance Berdasarkan hasil penelaahan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut. Based on the assessment at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses from non-collection of the receivables. Berdasarkan surat keterangan tanggal 30 Desember 2014 dari PT Honoris Industry (HI), HI berkomitmen untuk menyelesaikan piutang tersebut setelah dilakukan perhitungan atas pemakaian tanah dan fasilitas milik HI oleh Perusahaan untuk proyek pembangunan Central Distribution Center (CDC) dan gudang yang merupakan penunjang kegiatan 7-Eleven. Based on the letter dated December 30, 2014 from PT Honoris Industry (HI), HI is committed to settle the receivable after calculating the value of the use of land and building by the Company owned by HI for the development project of Central Distribution Center (CDC) and warehouse to support the activities of 7-Eleven. 53 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 9. OTHER RECEIVABLES (continued) Completion of the construction of the CDC and the warehouse is expected to be completed in July 2015, so that the settlement of the remaining receivable balance between HI and the Company can be executed in November 2015 (Note 14). Penyelesaian pembangunan CDC dan gudang tersebut diharapkan akan selesai pada bulan Juli 2015, sehingga dapat dilakukan perhitungan penyelesaian dari saldo piutang yang tersisa antara HI dan Perusahaan dengan jadwal penyelesaian paling lambat November 2015 (Catatan 14). 10. PERSEDIAAN 10. INVENTORIES Inventories consist of: Persediaan terdiri dari: 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Manufaktur Bahan baku Bahan pembantu 2.522.042.959 821.245.967 2.243.289.614 592.665.562 Manufacturing Raw materials Sub-materials Total manufaktur 3.343.288.926 2.835.955.176 Total manufacturing 80.623.151.958 64.982.852.278 46.353.135.912 71.061.041.898 32.835.275.944 28.486.896.142 25.467.870.190 9.349.191.364 40.685.175.211 21.279.112.283 17.632.052.562 9.411.108.886 Trading Convenience store 7-Eleven products Photographic products Industrial products Printing Medical Photocopy products Others Total perdagangan 241.745.237.876 206.421.626.751 Total trading Sub-total Persediaan dalam perjalanan 245.088.526.802 5.128.664.112 209.257.581.927 419.164.754 Sub-total Inventories in transit Sub-total Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai 250.217.190.914 209.676.746.681 Sub-total Allowance for inventory obsolescence and decline in value Persediaan, neto 248.523.134.866 Perdagangan Produk 7-Eleven Produk fotografi Produk industrial - Alat percetakan - Alat kesehatan Produk fotokopi Lain-lain (1.694.056.048) (1.821.971.686) 207.543.806.548 Inventories, net The changes in the allowance for inventory obsolescence and decline in value are as follows: Perubahan penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Saldo awal Pembalikan selama tahun berjalan 1.821.971.686 Saldo akhir 1.694.056.048 (127.915.638) 1.821.971.686 Beginning balance - Reversal during the year 1.821.971.686 Ending balance Based on a review of the market prices at the subsequent date of reporting and physical conditions of the inventories, management believes that the above allowance is adequate to cover any possible losses from obsolescence and decline in market values of inventories. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga pasar setelah tanggal pelaporan dan kondisi fisik dari persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari keusangan dan penurunan nilai pasar persediaan. 54 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. PERSEDIAAN (lanjutan) 10. INVENTORIES (continued) Berdasarkan akta fidusia, persediaan sebesar Rp240.300.000.000, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan panjang dari PT Bank Sinarmas Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk dan PT Bank BNI (Persero) Tbk (Catatan 16 dan 21). Based on fiduciary guarantee, inventories amounting to Rp240,300,000,000 are used as collateral for short-term and long-term bank loan from PT Bank Sinarmas Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk and PT Bank BNI (Persero) Tbk (Notes 16 and 21). Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan Kelompok Usaha dengan nilai tercatat sebesar Rp248.523.134.866 telah diasuransikan kepada pihak ketiga yaitu PT Chartis Insurance Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, PT Zurich Insurance Indonesia, PT China Taiping Insurance, PT Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan total nilai keseluruhan pertanggungan sebesar Rp192.075.451.764, yang menurut pendapat manajemen Kelompok Usaha, jumlah tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang ditanggungkan. As of December 31, 2014, the Group’s inventories with carrying amount of Rp248,523,134,866 are insured by third parties such as PT Chartis Insurance Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, PT Zurich Insurance Indonesia, PT China Taiping Insurance, PT Asuransi Rama Satria Wibawa against fire and other risks under certain blanket policies with a total aggregate coverage amounting to Rp192,075,451,764, which in the opinion of the Group’s management, such amount is sufficient to cover possible losses on inventories insured. 11. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 11. PREPAID EXPENSES Prepaid expenses consist of: Biaya dibayar di muka terdiri dari: 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Aset Lancar Sewa dibayar di muka Lain-lain 48.265.776.551 37.156.770.626 39.928.731.840 35.964.171.552 Sub-total 85.422.547.177 75.892.903.392 Aset Tidak Lancar Sewa di bayar di muka jangka panjang 119.843.821.105 114.802.110.854 Total 205.266.368.282 190.695.014.246 Current Assets Prepaid rent Others Sub-total Non-Current Assets Long-term prepaid rent Total Prepaid rent pertains to the space rental for 7-Eleven outlet stores. Sewa dibayar di muka merupakan sewa tempat untuk gerai 7-Eleven. 55 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. BEBAN RENOVASI BANGUNAN SEWA 12. RENOVATION COST OF RENTED BUILDINGS Renovation cost of rented buildings consist of: Beban renovasi bangunan sewa terdiri dari: 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Biaya perolehan Akumulasi amortisasi (Catatan 29) 300.584.378.114 (74.423.680.533) 269.417.707.897 (47.107.736.728) Neto 226.160.697.581 222.309.971.169 Net The renovation cost of 7-Eleven outlet stores is recorded as “Renovation Cost of Rented Buildings” in the consolidated statement of financial positions. Biaya renovasi gerai 7-Eleven tersebut dicatat sebagai “Beban Renovasi Bangunan Sewa” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. 13. UANG MUKA PEMBELIAN PERSEDIAAN 13. ADVANCES INVENTORIES FOR PURCHASES OF This account represents advances for purchases of merchandise inventory amounting to Rp121,717,934,733 and Rp75,085,548,216 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Akun ini terdiri dari uang muka pembelian barang dagangan masing-masing sebesar Rp121.717.934.733 dan Rp75.085.548.216 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. 14. ASET TETAP 14. FIXED ASSETS Fixed assets consist of: Aset tetap terdiri dari: 31 Desember 2014 Cost Accumulated amortization (Note 29) Saldo Awal/ Beginning Balances Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo Akhir/ Ending Balances December 31, 2014 Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan inventaris kantor Alat-alat pengangkutan 143.283.623.697 44.056.367.556 105.979.657.182 450.718.222.943 20.018.219.125 158.940.000 1.915.221.440 32.770.930.813 65.295.706.641 1.664.600.000 491.574.934 185.223.886 445.488.636 - 143.442.563.697 45.971.588.996 138.259.013.061 515.828.705.698 21.237.330.489 Total 764.056.090.503 101.805.398.894 1.122.287.456 - 864.739.201.941 Total Construction In Progress Buildings and improvements Machinery and equipment Office equipment. furniture and fixtures Aset Dalam Pembangunan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan inventaris kantor Total Aset Sewa Pembiayaan Mesin dan peralatan Peralatan dan inventaris kantor Total 162.986.021.408 20.207.912.067 31.542.660.054 295.007.003.073 30.832.030.184 24.064.493.473 - 42.713.353.337 (4.157.208.706) (39.558.271.886) 500.706.377.818 46.882.733.545 16.048.881.641 214.736.593.529 29.278.870.601 43.078.686.807 349.903.526.730 - (1.002.127.255) 563.637.993.004 7.451.052.097 - - 72.357.557.408 7.451.052.097 - 1.051.150.241.440 459.159.977.721 1.122.287.456 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan inventaris kantor Alat-alat pengangkutan 36.080.091.429 66.288.531.290 252.809.630.537 15.496.587.454 1.555.028.628 29.666.179.428 28.382.960.052 2.476.838.721 491.574.934 183.629.036 445.488.636 Total 370.674.840.710 62.081.006.829 1.120.692.606 Total Biaya Perolehan 56 - 36.729.922.698 43.078.686.807 Carrying Value Direct Ownership Land Buildings and improvements Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Transportation equipment Total Finance Leases Asset Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures 79.808.609.505 Total 1.508.185.804.450 Total Carrying Value - 37.635.120.057 95.463.135.784 281.008.961.553 17.527.937.539 Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and improvements Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Transportation equipment - 431.635.154.933 Total (1.002.127.255) The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. ASET TETAP (lanjutan) 14. FIXED ASSETS (continued) Fixed assets consist of: (continued) Aset tetap terdiri dari: (lanjutan) 31 Desember 2014 (lanjutan) Saldo Awal/ Beginning Balances Aset Sewa Pembiayaan Mesin dan peralatan Peralatan dan inventaris kantor Total 7.135.708.551 4.992.938.441 Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions 7.621.825.515 1.117.656.953 Reklasifikasi/ Reclassifications - - Saldo Akhir/ Ending Balances 14.757.534.066 6.110.595.394 December 31, 2014 (continued) Finance Leases Asset Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures 12.128.646.992 8.739.482.468 - - 20.868.129.460 Total Total Akumulasi Penyusutan 382.803.487.702 70.820.489.297 1.120.692.606 - 452.503.284.393 Total Accumulated Depreciation Nilai Tercatat Neto 668.346.753.738 1.055.682.520.057 Net Carrying Value Saldo Akhir/ Ending Balances December 31, 2013 31 Desember 2013 Saldo Awal/ Beginning Balances Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassifications Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan inventaris kantor Alat-alat pengangkutan 63.063.995.757 44.016.767.556 81.687.091.072 378.195.232.154 19.597.007.839 80.219.627.940 22.426.418.035 84.183.990.868 1.316.012.500 211.090.910 11.661.000.079 894.801.214 39.600.000 2.077.238.985 - 143.283.623.697 44.056.367.556 105.979.657.182 450.718.222.943 20.018.219.125 Total 586.560.094.378 188.146.049.343 12.766.892.203 2.116.838.985 764.056.090.503 Total 162.986.021.408 20.207.912.067 31.542.660.054 Construction In Progress Buildings and improvements Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Aset Dalam Pembangunan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan inventaris kantor Total Aset Sewa Pembiayaan Mesin dan peralatan Peralatan dan inventaris kantor Total 305.100.000 20.207.912.067 26.671.403.187 162.720.521.408 6.948.495.852 - (39.600.000) (2.077.238.985) 47.184.415.254 169.669.017.260 - 26.661.420.893 16.685.703.066 2.617.449.708 26.392.983.741 - - (2.116.838.985) 214.736.593.529 29.278.870.601 43.078.686.807 Carrying Value Direct Ownership Land Buildings and improvements Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Transportation equipment Total Finance Leases Asset Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures 43.347.123.959 29.010.433.449 - - 72.357.557.408 Total Total Biaya Perolehan 677.091.633.591 386.825.500.052 12.766.892.203 - 1.051.150.241.440 Total Carrying Value Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan inventaris kantor Alat-alat pengangkutan 33.600.308.866 58.187.809.192 216.861.624.106 14.333.588.032 2.479.782.563 8.296.388.765 47.422.244.297 2.057.800.636 195.666.667 11.474.237.866 894.801.214 - 36.080.091.429 66.288.531.290 252.809.630.537 15.496.587.454 Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and improvements Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Transportation equipment Total 322.983.330.196 60.256.216.261 12.564.705.747 - 370.674.840.710 Total 5.885.939.846 4.266.754.463 1.249.768.705 726.183.978 - - 7.135.708.551 4.992.938.441 Finance Leases Asset Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Aset Sewa Pembiayaan Mesin dan peralatan Peralatan dan inventaris kantor Total 10.152.694.309 1.975.952.683 - - 12.128.646.992 Total Total Akumulasi Penyusutan 333.136.024.505 62.232.168.944 12.564.705.747 - 382.803.487.702 Total Accumulated Depreciation Nilai Tercatat Neto 343.955.609.086 668.346.753.738 Net Carrying Value Additions to fixed assets consist of: Penambahan aset tetap terdiri dari: 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Pembelian Reklasifikasi dari uang muka aset tetap Perolehan melalui: Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen 435.639.359.332 356.510.066.603 14.607.966.292 - 7.451.052.097 1.461.600.000 29.010.433.449 1.305.000.000 Purchases Reclassification from advance for purchase of machinery Additional from: Assets under finance lease Consumer finance Total 459.159.977.721 386.825.500.052 Total 57 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. ASET TETAP (lanjutan) 14. FIXED ASSETS (continued) The deductions from fixed assets include the sale of the following: Pengurangan aset tetap termasuk penjualan aset tetap sebagai berikut: 31 Desember 2014/December 31, 2014 Harga Jual Neto/ Net Selling Price Nilai Buku/ Book Value Laba (Rugi) Pelepasan Aset Tetap/ Gain (loss) on Disposal of Fixed Assets Pemilikan langsung Peralatan dan inventaris kantor Alat-alat pengangkutan 180.000.000 1.594.850 - (1.594.850) 180.000.000 Total 180.000.000 1.594.850 178.405.150 Direct ownership Office equipment. furniture and fixtures Transportation equipment Total 31 Desember 2013/December 31, 2013 Harga Jual Neto/ Net Selling Price Nilai Buku/ Book Value Laba (Rugi) Pelepasan Aset Tetap/ Gain (loss) on Disposal of Fixed Assets Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan inventaris kantor Alat-alat pengangkutan 529.622.727 6.345.454 97.523.272 15.424.243 186.761.560 - 514.198.484 (180.416.106) 97.523.272 Total 633.491.453 202.185.803 431.305.650 Direct ownership Machinery and equipment Office equipment. furniture and fixtures Transportation equipment Total In 2011, MPI reclassified machinery and equipment not used in operation with cost and accumulated depreciation amounting to Rp145,406,290,967 and Rp125,181,930,233 respectively to “Non-Current Assets Held for Sale”. These assets are intended for purchased by a third party with selling price amounting to US$2,234,984 or equivalent with Rp20,224,360,734. As of December 31, 2014 and 2013, the Company has received deposit for the above transaction amounting to Rp16,016,997,348 and Rp15,557,549,850, respectively or by 79% and 77% from book value of the assets, respectively and is recorded as part of “Other Payables” in the consolidated statement of financial position. Management believes that sale transaction will be completed in 2015 upon completion of the required documentation. Pada tahun 2011, MPI mereklasifikasi mesin-mesin dan peralatan yang tidak digunakan dalam operasi dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp145.406.290.967 dan Rp125.181.930.233 ke “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual”. Aset tersebut akan dibeli oleh pihak ketiga dengan harga penjualan sebesar AS$2.234.984 atau setara dengan Rp20.224.360.734. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan telah menerima deposit atas penjualan aset tetap tersebut masing-masing sebesar Rp16.016.997.348 dan Rp15.557.549.850 atau sebesar masing-masing 79% dan 77% dari nilai aset dan dicatat sebagai bagian dari “Utang Lainlain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Manajemen berkeyakinan bahwa transaksi penjualan ini akan selesai di tahun 2015 pada saat penyelesaian atas dokumen yang diperlukan. 58 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. ASET TETAP (lanjutan) Pembebanan penyusutan sebagai berikut: 14. FIXED ASSETS (continued) aset tetap Depreciation of fixed assets charged to operations is as follows: adalah Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 2013 Aset tetap Beban pabrikasi Beban operasi (Catatan 29) 1.794.670.220 69.025.819.077 2.937.349.953 59.294.818.991 Fixed assets Factory overhead Operating expenses (Note 29) Total 70.820.489.297 62.232.168.944 Total Pada tahun 2014, MDS mereklasifikasi aset tetap dalam pembangunan terkait dengan pemindahbukuan aset tersebut ke piutang usaha pihak ketiga. Transaksi reklasifikasi ini dicatat pada ‘Transaksi Non Kas’ (Catatan 40). In 2014, MDS has reclassified construction in progress to trade receivables from third parties. These reclassifications are disclosed in ‘Non Cash Transactions’ (Note 40). Tanah atas nama Kelompok Usaha merupakan Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai dengan tanggal 29 Desember 2029 dan manajemen berpendapat hak tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo. Land under the name of the Group consists of Right to Use (Hak Guna Bangunan) and will expire on various dates up to December 29, 2029 and, in management’s opinion, can be renewed at the expiry dates. Berdasarkan penilaian manajemen Kelompok Usaha, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Based on the assessment of the management of the Group, there are no events or changes in circumstances that indicate any impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2014 and 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap Kelompok Usaha dengan nilai tercatat Rp961.488.674.120 diasuransikan kepada pihak ketiga yaitu PT Chartis Insurance Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, PT Zurich Insurance Indonesia, PT China Taiping Insurance, PT Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu masing-masing dengan total nilai keseluruhan pertanggungan sebesar Rp543.833.913.087, yang menurut pendapat manajemen Kelompok Usaha, jumlah tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. As of December 31, 2014, the Group’s fixed assets with carrying amount of Rp961,488,674,120 are covered by insurance by third parties such as PT Chartis Insurance Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, PT Zurich Insurance Indonesia, PT China Taiping Insurance, PT Asuransi Rama Satria Wibawa against fire and other risks under certain blanket policies with a total aggregate coverage amounting to Rp543,833,913,087, which in the opinion of the Group’s management, such amount is sufficient to cover possible losses on assets insured. Berdasarkan surat hak tanggungan atas tanah dan bangunan sebesar Rp666.599.153.000, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan panjang dari PT Bank Sinarmas Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk dan PT Bank BNI (Persero) Tbk (Catatan 16 dan 21). Based on first mortgage letter land and building amounting to Rp666,599,153,000 are used as collateral for short-term and long-term bank loans from PT Bank Sinarmas Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk and PT Bank BNI (Persero) Tbk (Notes 16 and 21). 59 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. ASET TETAP (lanjutan) 14. FIXED ASSETS (continue part ofd) Berdasarkan akta fidusia, mesin dan peralatan sebesar Rp497.008.956.765, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan panjang dari PT Bank Sinarmas Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk dan PT Bank BNI (Persero) Tbk (Catatan 16 dan 21). Based on fiduciary guarantee, machineries and equipment amounting to Rp497,008,956,765 are used as collateral for short-term and long-term bank loans from PT Bank Sinarmas Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk and PT Bank BNI (Persero) Tbk (Notes 16 and 21). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki uang muka atas pembelian aset tetap masing-masing sebesar Rp63.850.534.997 dan Rp42.256.609.720 yang dicatat sebagai bagian dari aset tidak lancar, “Uang muka pembelian aset tetap” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. As of December 31, 2014 and 2013, the Company made an advance payment for purchase of machineries from third parties amounting to Rp63,850,534,997 and Rp42,256,609,720, respectively, which is presented as part of noncurrent assets, “Advances for purchase of fixed assets” in the consolidated statement of financial position. Perusahaan, MDS dan MSI mengadakan perjanjian sewa pembiayaan untuk mesin dan peralatan dengan berbagai jangka waktu yang akan berakhir pada berbagai tanggal di tahun 2014 sampai dengan 2017. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: The Company, MDS and MSI have finance lease commitments covering certain machinery and equipment with several lease terms and expiring on different dates in 2014 up to 2017. The future minimum lease payments required under the lease agreements are as follows: 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Tahun Years 2014 2015 2016 2017 16.097.508.958 11.542.988.225 171.843.000 16.987.312.007 13.529.351.863 7.087.184.349 - 2014 2015 2016 2017 Total Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo 27.812.340.183 37.603.848.219 Total (3.265.271.215) (5.908.470.595) 24.547.068.968 31.695.377.624 (13.751.195.908) (12.687.225.913) 10.795.873.060 19.008.151.711 Utang sewa pembiayaan Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang 60 Less amount applicable to interest Obligations under finance lease Less current maturities Long-term portion The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. ASET TETAP (lanjutan) 14. FIXED ASSETS (continue part ofd) The Company has consumer finance agreement covering certain transportation equipment with several payment terms and expiring on different dates in 2014 up to 2017. The future minimum installments payments required under the lease agreements are as follows: Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen untuk alat-alat pengangkutan dengan berbagai jangka waktu pembayaran yang akan berakhir pada berbagai tanggal di tahun 2014 sampai dengan 2017. Pembayaran angsuran minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2014 Tahun 2014 2015 2016 2017 2013 1.096.310.701 620.122.803 175.622.902 1.463.836.677 585.601.232 109.368.000 - Years 2014 2015 2016 2017 Total Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo 1.892.056.406 2.158.805.909 Total Utang pembiayaan konsumen Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun 1.711.298.455 (180.757.951) (973.546.062) Bagian jangka panjang 737.752.393 (148.392.896) 2.010.413.013 (1.347.182.439) 663.230.574 Less amount applicable to interest Consumer finance Less current maturities Long-term portion The details and estimated percentage of completion of construction in progress are as follows: Rincian dan estimasi persentase penyelesaian fisik aset tetap dalam pembangunan adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014/December 31, 2014 Nilai Tercatat/ Carrying Amount Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan inventaris kantor 500.706.377.818 46.882.733.545 16.048.881.641 Total 563.637.993.004 Estimasi Penyelesaian/ Estimated Completion % 77% 80% 90% Desember 2015/December 2015 Juni 2015/June 2015 Juni 2015/June 2015 Buildings and improvements Machinery and equipment Office equipment. furniture Total 31 Desember 2013/December 31, 2013 Nilai Tercatat/ Carrying Amount Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan inventaris kantor 162.986.021.408 20.207.912.067 31.542.660.054 Total 214.736.593.529 Estimasi Penyelesaian/ Estimated Completion % 50% 60% 75% Desember 2015/December 2015 Juni 2014/June 2014 Juni 2014/June 2014 Buildings and improvements Machinery and equipment Office equipment. furniture Total Bangunan dan prasarana terutama merupakan proyek pembangunan Central Distribution Center (CDC) dan gudang. Buildings and improvements represent mainly construction of Central Distribution Center (CDC) and warehouse projects. Tanah dan bangunan yang dimiliki oleh PT Honoris Industry (HI), yang digunakan untuk proyek CDC dan gudang akan disaling-hapuskan dengan piutang lain-lain dari HI (Catatan 9). Land and buildings owned by PT Honoris Industry (HI) which will be used for the Companys’ CDC and warehouse project will be offset against other receivable from HI (Note 9). 61 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. BEBAN TANGGUHAN 15. DEFERRED CHARGES Details of deferred charges are as follows: Rincian beban tangguhan adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2014 Beban sehubungan dengan akuisisi dan pengembangan gerai 7-Eleven Program komputer Beban waralaba awal Sub-total Akumulasi amortisasi (Catatan 29) Neto 2013 45.062.293.659 28.437.856.746 17.013.897.407 36.803.045.514 25.664.864.348 17.013.897.407 Cost related to the acquisition and development of 7- Eleven outlets Computer program Initial franchise fee 90.514.047.812 (32.757.769.126) 79.481.807.269 (19.465.100.298) Sub-total Accumulated amortization (Note 29) 57.756.278.686 60.016.706.971 16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK Pinjaman bank pinjaman dari: jangka pendek Net 16. SHORT-TERM BANK LOANS Short-term bank loans consist of: merupakan 31 Desember/ December 31, 2014 Pihak ketiga Rupiah Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Sinarmas Tbk 91.780.857.587 15.000.000.000 60.539.276.124 14.915.725.806 50.945.514.674 29.865.000.000 19.906.259.175 14.270.724.589 11.420.000.000 2.362.793.551 90.033.413.334 10.749.251.790 11.420.000.000 233.188.356.025 190.020.460.605 Entitas Anak PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank BNI (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total 2013 Third parties Rupiah The Company PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Sinarmas Tbk The Subsidiaries PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank BNI (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total Perusahaan The Company PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB) PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB) Fasilitas Pinjaman Tetap Fixed Loan Facility Pada tanggal 7 Oktober 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Bank CIMB atas fasilitas pinjaman tetap dengan nilai maksimum sebesar Rp145.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan. Pinjaman tersebut digunakan sebagai jaminan pembayaran atas Letters of Credit Perusahaan yang masih memiliki saldo (one shoot transaction), untuk impor bahan baku, barang dagangan, On October 7, 2010, the Company entered into a loan agreement with Bank CIMB for fixed loan facility with a maximum amount of Rp145,000,000,000 and with repayment term of 12 (twelve) months. This loan will be used as guarantee for the payment of the Company’s Letters of Credit which is still outstanding (one shoot transaction), to import raw materials, goods for sales, photocopy machines inventory, 62 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Perusahaan (lanjutan) PT Bank (lanjutan) CIMB Niaga The Company (continued) Tbk (Bank CIMB) PT Bank CIMB (continued) Niaga Tbk (Bank CIMB) Fasilitas Pinjaman Tetap (lanjutan) Fixed Loan Facility (continued) persediaan mesin fotokopi dan barang lainnya yang bukan barang modal, dan untuk pelunasan utang sight L/C dari bank ICBC yang diterbitkan sebelum penandatanganan perjanjian, serta digunakan untuk pembelian bahan baku dan barang dagangan lokal. and other goods which are not part of capital goods, and for the settlement sight L/C from ICBC which is released before the signing off of the agreement and also used for the purchase of local raw materials and goods. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain: kewajiban menjaga Rasio Debt Service Coverage (DSCR) sebesar minimal 2 kali. Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan peringkat pertama atas tanah dan bangunan sebesar 125% dari total fasilitas, jaminan fidusia atas piutang usaha dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris (Catatan 8). The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others: responsibility to maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR) with a minimum ratio of 2. This facility is secured by first ranking security on land and building amounting to 125% of the total facility, fiduciary trade receivables and personal guarantee by Sungkono Honoris (Note 8). Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada bank apabila akan melakukan tindakan membayar dividen kepada Pemegang Saham dan mendapatkan pinjaman dari bank lain. The Company should give prior written notification to the Bank if it will distribute dividends to the Shareholders and obtain loan from another bank. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau mengalihkan hak kekayaan atau aset kecuali dalam rangka operasional sehari-hari, menjaminkan langsung maupun tidak langsung kepada pihak ketiga lainnya, membuat perjanjian yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha Perusahaan, menjaminkan kepada pihak ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali dan manajemen puncak, mengubah jenis atau skala usaha dan operasi, melakukan investasi baru dan mengajukan moratorium. Without the written approval from the bank, the Company is not allowed, among others: sell or transfer its rights or assets, except for daily operations, pledged directly or indirectly to any other third party, enter into any agreement which will endanger the Company’s going concern, use the excess funds outside the core business, undertake any merger, acquisition, or transfer of ownership and management control, change the nature or scope of the business and operations, undertake any new investment and propose moratorium. 63 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Perusahaan (lanjutan) PT Bank (lanjutan) CIMB Niaga The Company (continued) Tbk (Bank CIMB) PT Bank CIMB (continued) Niaga Tbk (Bank CIMB) Fasilitas Pinjaman Tetap (lanjutan) Fixed Loan Facility (continued) Pada tanggal 16 Juli 2014, Perusahaan mendapatkan tambahan jumlah fasilitas kredit menjadi Rp200.000.000.000. On July 16, 2014, the Company obtained an additional credit facility with a maximum amount of Rp200,000,000,000 Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas persediaan MSI sebesar Rp90.000.000.000, fidusia mesin dan peralatan MSI sebesar Rp60.000.000.000, hak tanggungan dari beberapa bidang tanah, fidusia piutang usaha milik MSI dengan nilai penjaminan Rp80.500.000.000, fidusia piutang milik Perusahaan dengan nilai penjaminan Rp160.000.000.000, jaminan perorangan dari Sungkono Honoris dan Henri Honoris, dan fidusia atas persediaan Perusahaan sebesar Rp60.000.000.000. Atas tambahan fasilitas ini, Perusahaan wajib menjaga Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimal 1,25 kali dan Interest Service Coverage Ration (ISCR) minimal 1,25 kali. This facility secured with MSI’s inventories amounting to Rp90,000,000,000, fiduciary of MSI’s machinery and equipment amounting to Rp60,000,000,000, certain parcel of land, fiduciary of MSI’s trade receivables with guarantee value amounting to Rp80,500,000,000, fiduciary of the Company’s trade receivables with guarantee value amounting to Rp160,000,000,000, personal guarantee from Sungkono Honoris and Henri Honoris, and fiduciary of the Company’s inventories amounting to Rp60,000,000,000. Upon the addition of this facility, the Company has to maintain debt service coverage ratio with a minimum ratio of 1.25 times and interest service coverage ratio with a minimum ratio of 1.25 times. Fasilitas ini memiliki syarat berupa penempatan kas yang dibatasi penggunaannya pada rekening Bank CIMB (Catatan 6). This facility has covenant in the form of restricted cash placement in Bank CIMB account. (Note 6) Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,00% sampai dengan bulan Juli 2014 dan 12,25% dimulai dari bulan Desember 2014 sampai dengan jatuh temponya. The facility bears annual interest rate at 12.00% until July 2014 and 12.25% starting on December 2014 until its maturity date. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali yang terakhir diperpanjang sampai dengan tanggal 17 Oktober 2015. This agreement has been extended several times and the latest will expire until October 17, 2015. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo pinjaman atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp91.780.857.587 dan Rp60.539.276.124. As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding balance under this facility amounted to Rp91,780,857,587 and Rp60,539,276,124, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, the Company has complied with all loan covenants given by the bank. 64 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Perusahaan (lanjutan) The Company (continued) PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas) PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas) Demand loan Demand loan Pada tanggal 20 Juli 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit yang digunakan untuk modal kerja 7-Eleven dengan jumlah maksimum dana yang disediakan sebesar Rp15.000.000.000 dari Bank Sinarmas. Jangka waktu pinjaman adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pencairan kredit awal dan telah diperpanjang beberapa kali sampai dengan tanggal 20 Juli 2015. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 14,00% per tahun. Sejak 10 Maret 2014, suku bunga yang dikenakan untuk fasilitas ini adalah sebesar 17,00% per tahun. Provisi fasilitas tersebut sebesar 1,00% dari nilai plafon. On July 20, 2011, the Company obtained a credit facility for the working capital for 7-Eleven with maximum available fund amounting to Rp15,000,000,000 from Bank Sinarmas. The term of the facility is 12 (twelve) months starting from the initial withdrawal and has been extended several times, the latest amendment is until July 20, 2015. Since March 10, 2014, this facility bears interest rate at 17.00% per annum. Provision fee of this facility is 1.00% of the facility limit. Pinjaman ini dijamin dengan seluruh peralatan dan persediaan barang gerai 7-Eleven yang dibiayai oleh Bank Sinarmas, hak tangungan dari beberapa tanah dan jaminan perorangan dari Sungkono Honoris dan Henri Honoris. Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada bank apabila akan melakukan tindakan merubah anggaran dasar atau susunan pengurus, melakukan penambahan pinjaman dari kreditur lain, melakukan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau mengikatkan diri sebagai penjamin. This facility is secured by all the 7-Eleven store equipment and inventories which is financed by Bank Sinarmas, certain parcel of land and personal guarantee from Sungkono Honoris and Henri Honoris. The Company should give prior written notification to the Bank if it will change the articles of association or change the composition of management, obtain additional loan from other creditor, pay dividends, and give any guarantees. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 14,00% sampai dengan bulan Januari 2014, 15,00% sampai dengan Februari 2014, dan 17,00% dimulai dari bulan Maret 2014 sampai dengan jatuh temponya. The facility bears annual interest rates at 14.00% until January 2014, 15.00% until February 2014, and 17.00% starting on March 2014 until its maturity date. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo pinjaman atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp15.000.000.000 dan Rp14.915.725.806. As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding balance under this facility amounted to Rp15,000,000,000 and Rp14,915,725,806, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, the Company has complied with all loan covenants given by the bank. 65 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MSI Subsidiary - MSI Bank CIMB Bank CIMB Fasilitas Pinjaman Rekening Koran I & II Overdraft Facility I & II Pada tanggal 11 Januari 2012, MSI memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran I dan II yang bersifat berulang (revolving) dari Bank CIMB dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp10.000.000.000 dan Rp10.000.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk modal kerja, pembelian persediaan, dan pembiayaan aktivitas operasional untuk gerai 7-Eleven. On January 11, 2012, MSI obtained a revolving overdraft facility I and II, from Bank CIMB with a maximum amount of Rp10,000,000,000 and Rp10,000,000,000, respectively. These facilities are used for working capital, purchase, and operational activity funding of 7-Eleven outlets’ inventories. Fasilitas ini beberapa kali diperpanjang, perpanjangan yg terakhir diperoleh pada tanggal 22 Oktober 2014, dimana tanggal jatuh tempo untuk fasilitas ini diperpanjang sampai dengan tanggal 20 Juli 2015. This facility has been extended several times, the latest extension was obtained on October 22, 2014, where the maturity date for this facility was extended until July 20, 2015. Fasilitas ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari fasilitas pinjaman investasi dari bank yang sama (Catatan 21). These facilities are integral with the investment facilities obtained from the same bank (Note 21). Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga Debt Service Coverage Ratio (DSCR) sebesar minimal 1,25 kali dan Current Ratio minimal 1 kali. The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others responsibility to maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 1.25 times and Current Ratio minimum 1 time. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, total saldo fasilitas pinjaman rekening koran I dan II sebesar Rp12.948.760.510 dan Rp15.877.608.670. As of December 31, 2014 and 2013, the total balance of the overdraft facility I and II amounted to Rp12,948,760,510 and Rp15,877,608,670, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, MSI has complied with all loan covenants given by the bank. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Fasilitas Kredit Modal Kerja Working Capital Loan Facility Pada tanggal 21 September 2011, MSI memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri yang digunakan untuk tambahan modal kegiatan operasional gerai 7-Eleven dan pengalihan kredit investasi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) dengan jumlah maksimum sebesar Rp11.500.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 10,75% dan beban provisi sebesar 0,50% per tahun dari plafon. On September 21, 2011, MSI obtained a working capital loan facility from Bank Mandiri, which will be used as additional capital for 7-Eleven’s outlets operations and credit transfer of investment credit from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) with a maximum amount of Rp11,500,000,000 and bears annual interest rate at 10.75% and provision fee of 0.50% per annum of plafond. 66 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak – MSI (lanjutan) Subsidiary – MSI (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (continued) Fasilitas Kredit Modal Kerja (lanjutan) Working Capital Loan Facility (continued) Fasilitas ini bersifat berulang (revolving) dan dijamin dengan hak tanggungan dari beberapa bidang tanah dan bangunan, mesin dan peralatan dan persediaan yang dimiliki oleh Perusahaan serta jaminan pribadi atas nama Sungkono Honoris dan Henri Honoris (Catatan 14). Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 21 September 2013. Pada tanggal 17 September 2013, MSI mengadakan perubahan perjanjian dimana suku bunga tahunan menjadi 11,25% dan tanggal jatuh tempo diperpanjang sampai dengan 20 Maret 2015. This facility is revolving and is secured by certain building and parcel of land, machinery and equipment and inventories owned by the Company and personal guarantee by Sungkono Honoris and Henri Honoris (Note 14). This facility is valid until September 21, 2013. On September 17, 2013, MSI had made an amendment to the credit agreement whereby the annual interest rate became 11.25% and the maturity date was extended to March 20, 2015. Pada tanggal 10 Maret 2015, MSI mengadakan perubahan perjanjian dimana MSI mendapatkan tambahan jumlah fasilitas kredit menjadi Rp20.000.000.000 dan suku bunga tahunan menjadi 11 % dan tanggal jatuh tempo diperpanjang sampai dengan 20 Maret 2016. On March 10, 2015, MSI had made an amendment to the credit agreement whereby MSI obtained an additional maximum amount of credit facility to be Rp20,000,000,000 and the annual interest rate became 11% and the maturity date was extended to March 20, 2016. Fasilitas ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari fasilitas pinjaman investasi dari bank yang sama (Catatan 21). These facilities are integral with the investment facilities obtained from the same bank (Note 21). Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga Debt to Equity Ratio (DER) sebesar maksimal 300%. The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others, responsibility to maintain a Debt to Equity Ratio (DER) at maximum of 300%. MSI wajib memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada bank apabila akan melakukan tindakan membayar dividen kepada pemegang saham dan mendapatkan pinjaman dari bank lain. MSI should give prior written notification to the Bank if it will distribute dividends to the shareholders and obtain loan from another bank. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MSI tidak diperbolehkan, antara lain: membuat perjanjian utang dari lembaga keuangan lain (kecuali kepada kreditur yang telah ada sebelumnya, cukup pemberitahuan tertulis kepada bank), melakukan merger, akuisisi dan menjual aset tertentu MSI (kecuali penjualan aset sampai dengan Rp2.000.000.000). MSI diperkenankan untuk mengubah anggaran dasar dan susunan pengurus, pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dengan melakukan pemberitahuan tertulis kepada bank. Without the written approval of the bank, MSI is not allowed, among others: create any indebtedness from other financial institutions (except for existing creditors, a written notice to the bank is needed), undertake any merger, acquisition and sell certain assets (except for the sale of assets up to Rp2,000,000,000). MSI is allowed to change the Articles of Association and change the composition of management, shareholders and shareholding composition with written notice to the bank. 67 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak – MSI (lanjutan) Subsidiary – MSI (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (continued) Fasilitas Kredit Modal Kerja (lanjutan) Working Capital Loan Facility (continued) Tidak terdapat pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013. There is no loan payment for the years ended December 31, 2014 and 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp11.420.000.000 dan Rp11.420.000.000. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of the working capital facility amounted to Rp11,420,000,000 and Rp11,420,000,000, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, MSI has complied with all loan covenants given by the bank. Bank Sinarmas Bank Sinarmas Fasilitas Rekening Koran Overdraft Facility Pada tanggal 31 Agustus 2010, MSI memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari Bank Sinarmas dengan jumlah maksimum Rp2.500.000.000, yang digunakan untuk kegiatan operasional harian gerai 7-Eleven. Jangka waktu fasilitas pinjaman rekening koran adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pencairan. Untuk fasilitas-fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 13% per tahun. Sejak Desember 2013, suku bunga yang dikenakan untuk fasilitasfasilitas ini adalah sebesar 17% per tahun. On August 31, 2010, MSI obtained an overdraft facility from Bank Sinarmas with maximum amount of Rp2,500,000,000, which are used for daily operational activity of 7-Eleven outlets. The term of the overdraft facility is twelve (12) months starting from the initial withdrawal. These facilities bear interest at 13% per annum. Since December 2013, these facilities bear interest at 17% per annum. Pada tanggal 12 November 2013, MSI mengadakan perubahan perjanjian kredit dimana MSI memperpanjang jangka waktu fasilitas pinjaman. Atas fasilitas pinjaman rekening koran tanggal jatuh tempo diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Agustus 2015. On November 12, 2013, MSI had an amendment to the credit agreement, whereby MSI extended the maturity date of the loan facilities. For the overdraft facility, the maturity date was extended to August 31, 2015. Fasilitas ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari fasilitas pinjaman berjangka dari bank yang sama (Catatan 21). This facility is integral with the term loan facilities obtained from the same bank (Note 21). 68 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak – MSI (lanjutan) Subsidiary – MSI (continued) Bank Sinarmas (lanjutan) Bank Sinarmas (continued) Fasilitas Rekening Koran (lanjutan) Overdraft Facility (continued) Jumlah pembayaran fasilitas pinjaman rekening koran yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp2.362.793.551 dan Rpnil. Total loan payments for overdraft facility for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp2,362,793,551 and Rpnil, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo utang atas fasilitas pinjaman rekening koran adalah masing-masing sebesar Rpnil dan Rp2.362.793.551. As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding balance of overdraft facility amounted to Rpnil and Rp2,362,793,551, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, MSI has complied with all loan covenants given by the bank. Pada bulan Januari 2015, fasilitas pinjaman dari Bank Sinarmas milik Perusahaan, MSI, dan FFI telah dilunasi melalui fasilitas pinjaman dari Standard Chartered Bank, Singapore (SCB). In January 2015, loan facilities from Bank Sinarmas of the Company, MSI, and FFI have been repaid using the facilites from Standard Chartered Bank, Singapore (SCB). Fasilitas Demand Loan Demand Loan Facility Pada tanggal 12 November 2013, MSI memperoleh fasilitas demand loan I dari Bank Sinarmas dengan jumlah maksimum Rp30.000.000.000, yang digunakan untuk penambahan stock barang yang dikarenakan penambahan jumlah outlet dan persiapan menjelang lebaran. Jangka waktu fasilitas demand loan I adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pencairan dan akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2015. Untuk fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 17% per tahun. On November 2013, MSI obtained demand loan I facility from Bank Sinarmas with maximum amount of Rp30,000,000,000, which is used to increase the stock of goods due to increasing number of outlets and preparation ahead of Moslem holiday. The term of term loan I facility is twelve (12) months starting from the initial withdrawal and will expire on August 31, 2015. These facility bear interest at 17% per annum. Pada tanggal 12 November 2013, MSI memperoleh fasilitas demand loan II dari Bank Sinarmas dengan jumlah maksimum Rp20.000.000.000, yang digunakan untuk refinancing dalam rangka renovasi outlet 7-Eleven. Jangka waktu fasilitas demand loan II adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pencairan dan akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2015. Untuk fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 17% per tahun. On November 2013, MSI obtained demand loan II facility from Bank Sinarmas with maximum amount of Rp20,000,000,000, which is used for refinancing the renovation of 7-Eleven outlet. The term of term loan II facility is twelve (12) months starting from the initial withdrawal and will expire on August 31, 2015. This facility bears interest at 17% per annum. Fasilitas ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari fasilitas pinjaman berjangka dari bank yang sama (Catatan 21). These facilities are integral with the term loan facilities obtained from the same bank (Note 21). 69 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak – MSI (lanjutan) PT Bank (lanjutan) Sinarmas Tbk Subsidiary – MSI (continued) (Bank PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas) (continued) Sinarmas) Fasilitas Demand Loan (lanjutan) Demand Loan Facility (continued) Fasilitas-fasilitas ini dijamin dengan seluruh peralatan dan seluruh persediaan barang gerai 7-Eleven yang dibiayai oleh Bank Sinarmas (Catatan 10 dan 14). Pinjaman ini juga dijamin dengan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris. These facilities are secured by all the 7-Eleven outlets equipment and all inventories which are financed by Bank Sinarmas (Notes 10 and 14). These loan facilities are also secured with Personal Guarantee from Sungkono Honoris. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain tanpa pemberitahuan tertulis kepada bank, MSI tidak diperkenankan untuk merubah anggaran dasar dan susunan pengurus dan melakukan penambahan pinjaman dari kreditur lain. The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others without the written notice to the bank, MSI is not allowed to change its articles of association or change the composition of management and obtain additional loan from other creditors. Tidak ada pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. There’s no loan payments for the year ended December 31, 2014. Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo utang atas fasilitas demand loan adalah sebesar Rp49.958.997.776. As of December 31, 2014, the outstanding balance of demand loan facilities amounted to Rp49,958,997,776. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, MSI has complied with all loan covenants given by the bank. Pada bulan Januari 2015, fasilitas pinjaman dari Bank Sinarmas milik Perusahaan, MSI, dan FFI telah dilunasi melalui fasilitas pinjaman dari Standard Chartered Bank, Singapore (SCB). In January 2015, loan facilities from Bank Sinarmas of the Company, MSI, and FFI have been repaid using facilites from Standard Chartered Bank, Singapore (SCB). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank BNI) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank BNI) Fasilitas Kredit Modal Kerja R/C Terbatas Limited R/C Working Capital Facility Pada tanggal 24 September 2014, MSI memperoleh fasilitas kredit modal kerja R/C terbatas dari Bank BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.000.000.000, yang digunakan untuk tambahan modal kerja gerai 7-Eleven. Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dan akan berakhir pada tanggal 24 September 2015. Untuk fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 14,25% per tahun. On September 24, 2014, MSI obtained a limited R/C working capital facility from Bank BNI with maximum amount of Rp30,000,000,000, which is used for additional working capital of 7-Eleven outlets. The term of the facility is twelve (12) months since the agreement is signed and will expire on September 24, 2015. This facility bears interest at 14.25% per annum. 70 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak – MSI (lanjutan) Subsidiary – MSI (continued) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank BNI) (lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank BNI) (continued) Fasilitas Kredit (lanjutan) Limited R/C (continued) Modal Kerja R/C Terbatas Working Capital Facility Fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan dari beberapa bidang tanah dan bangunan, mesin dan peralatan dan persediaan yang dimiliki oleh MSI serta jaminan pribadi atas nama Henri Honoris (Catatan 10 dan 14). This facility is secured by certain building and parcel of land, machinery and equipment and inventories owned by MSI and personal guarantee by Henri Honoris (Notes 10 and 14). Fasilitas ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari fasilitas pinjaman investasi dari bank yang sama (Catatan 21). This facility is integral with the investment facilities obtained from the same bank (Note 21). Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga Current Ratio minimal sebesar 1 kali, DER maksimal sebesar 2,5 kali dan DSCR minimal sebesar 100%. The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others: responsibility to maintain Current Ratio at a minimum ratio of 1, DER at a maximum ratio of 2.5 and DSCR at a minimum ratio of 100%. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MSI tidak diperbolehkan, antara lain: membuat perjanjian utang dari lembaga keuangan lain (kecuali kepada kreditur yang telah ada sebelumnya, cukup pemberitahuan tertulis kepada bank), melakukan merger, akuisisi dan menjual aset tertentu MSI, mengubah anggaran dasar dan susunan pengurus, pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dengan melakukan pemberitahuan tertulis kepada bank. Without the written approval of the bank, MSI is not allowed, among others: create any indebtedness from other financial institutions (except for existing creditors, a written notice to the bank is required), undertake any merger, acquisition and sell certain assets, change the articles of association and change the composition of management, shareholders and shareholding composition with written notice to the bank. Tidak terdapat pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013. There is no loan payment for the years ended December 31, 2014 and 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp29.865.000.000 dan Rpnil. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of the working capital facility amounted to Rp29,865,000,000 and Rpnil, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, MSI has complied with all loan covenants given by the bank. 71 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak – MSI (lanjutan) Subsidiary – MSI (continued) Standard Chartered Bank, Singapore (SCB) Standard Chartered Bank, Singapore (SCB) Pada tanggal 18 Desember 2014, MSI memperoleh fasilitas kredit dari SCB, cabang Singapura sebesar AS$20.000.000. Fasilitas kredit ini terdiri dari 2 fasilitas, yaitu: fasilitas pinjaman berulang (revolving) dan fasilitas term loan. On December 18, 2014, the Company obtained credit facility from SCB, Singapore branch amounting to US$20,000,000. The credit facility consists of 2 credit facilities, which are a revolving loan and a term loan. Jumlah kredit maksimum untuk fasilitas pinjaman berulang (revolving) sebesar AS$15.000.000. Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal mulai penggunaan fasilitas. The maximum credit amount for revolving loan facility amounting to US$15,000,000. The term of this facility is 12 (twelve) months from the first utilization date. Pinjaman tersebut digunakan untuk, antara lain: a. Pembiayaan kembali fasilitas pinjaman Perusahaan, MSI, dan FFI, yang diperoleh dari PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas). b. Pembayaran semua biaya dan fee transaksi. c. Pembiayaan atas pengeluaran modal, modal kerja, dan pengeluaran umum. The loan will be used for, among others: a. For the refinancing of loan facilities of the Company, MSI, and FFI obtained from PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas). b. Payment of all transaction expenses and fees. c. Funding its capital expenditure, working capital, and general expenses. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga Debt Service Coverage Ratio (DSCR) sebesar minimal 1,25 kali, Debt to Equity Ratio (DER) sebesar maksimal 4 kali dan Leverage Ratio sebesar maksimal 4 kali. The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others responsibility to maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 1.25 times, Debt to Equity Ratio (DER) maximum 4 times, and Leverage Ratio maximum 4 times. Fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan dari beberapa bidang tanah dan bangunan yang dimiliki oleh Perusahaan. This facility is secured by certain building and parcel of land owned by the Company. Tidak terdapat saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014. There are no balance of the loan as of December 31, 2014. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, MSI has complied with all loan covenants given by the bank. Pada bulan Januari 2015, fasilitas pinjaman dari Bank Sinarmas milik Perusahaan, MSI, dan FFI telah dilunasi melalui fasilitas ini. In January 2015, loan facilities from Bank Sinarmas of the Company, MSI, and FFI has been repaid using this facility. 72 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MDS Subsidiary - MDS PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) Pada tanggal 5 Agustus 2011, MDS memperoleh Fasilitas Kredit dari Bank Permata dalam bentuk Fasilitas Post Import Financing (‘’Fasilitas PIF’’) dan Fasilitas Term-Loan (‘’Fasilitas TL’’) dimana baik Fasilitas PIF maupun Fasilitas TL dapat dipergunakan untuk Fasilitas Sight Letters of Credit (‘’Fasilitas SLC’’). Fasilitas tersebut digunakan masing-masing untuk membiayai modal kerja MDS untuk pembelian persediaan antara lain mesin Multi Function Product (MFP) Ricoh, tinta dan suku cadang MFP Ricoh dan membiayai investasi pada proyek penyewaan MDS. On August 5, 2011, MDS obtained credit facilities from Bank Permata in the form of Post Import Financing Facility (‘’PIF Facility’’) and Term Loan Facility (‘’TL Facility’’) whereby both PIF Facility and TL Facility can be used for Sight Letter of Credit Facility (‘’SLC Facility’’). These facilities were used to finance MDS’s working capital for purchase of inventory such as Multi Function Product (MFP) Ricoh, toner and MFP Ricoh’s spareparts and to finance the investment in MDS’s rental project. Jumlah maksimum masing-masing fasilitas adalah sebesar AS$450.000 dan AS$1.050.000 dengan maksimum penggunaan Fasilitas SLC masingmasing tidak boleh lebih dari Rp3.000.000.000 dan Rp7.000.000.000. Fasilitas tersebut digunakan masing-masing untuk membiayai modal kerja MDS untuk pembelian persediaan antara lain mesin Multi Function Product (MFP) merk Ricoh, tinta dan suku cadang MFP Ricoh dan membiayai investasi pada proyek penyewaan MDS untuk pembelian mesin MFP merk Ricoh. Each facility has maximum amount of US$450,000 and US$1,050,000, respectively, with the maximum use of SLC Facility up to Rp3,000,000,000 and Rp7,000,000,000, respectively. These facilities were used to finance MDS’ working capital for purchase of inventory such as Multi Function Product (MFP) Ricoh machine, toner and MFP Ricoh’s spareparts and to finance investment in MDS rental project to purchase MFP Ricoh machine. Pada tanggal 6 Desember 2012, MDS menandatangani perjanjian kredit untuk perpanjangan dan penambahan nilai fasilitas PIF menjadi sebesar AS$2.500.000, dengan penggunaan fasilitas SLC tidak boleh lebih dari Rp15.000.000.000. Pada tanggal 23 Desember 2013, MDS menandatangani perjanjian dimana fasilitas PIF diperpanjang dan mendapat penambahan nilai fasilitas menjadi sebesar Rp20.000.000.000. MDS juga mendapatkan fasilitas tambahan berupa “Forex Line” dengan batas maksimum sebesar AS$250.000 yang akan digunakan untuk kebutuhan transaksi mata uang asing. On December 6, 2012, MDS entered into a loan agreement for extension and increase of the PIF facility amount to US$2,500,000, with the maximum use of SLC facility not exceeding Rp15,000,000,000. On December 23, 2013, MDS entered into an agreement whereby the PIF facility is extended and received an increase in facility amount to Rp20,000,000,000. MDS also received additional facility in the form of Forex Line with maximum amount of US$250,000, which will be used for foreign exchange transaction needs. Pada tanggal 9 Juni 2014, MDS menandatangani perjanjian dimana fasilitas PIF diperpanjang dan mendapat penambahan nilai fasilitas menjadi sebesar Rp30.000.000.000 dengan penggunaan fasilitas SLC tidak boleh lebih dari AS$3.500.000. MDS juga mendapatkan fasilitas tambahan berupa PIF-2 dengan penggunaan fasilitas batas maksimum sebesar Rp10.000.000.000 dengan penggunaan fasilitas SLC tidak boleh lebih dari AS$1.000.000 yang akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja pembelian inventory berupa mesin Production Printing. On June 9, 2014, MDS entered into an agreement whereby the PIF facility is extended and received an increase in facility amount to Rp30,000,000,000, with the maximum use of SLC facility not exceeding US$3,500,000. MDS also received additional facility in form of PIF-2 with maximum facility amount of Rp10,000,000,000 with the maximum use of SLC facility not exceeding US$1,000,000 which will be used for working capital inventory purchase of Production Printing machine purpose. 73 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MDS (lanjutan) Subsidiary - MDS (continued) PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) (lanjutan) PT Bank Permata (continued) Tbk (Bank Permata) Fasilitas SLC tersebut dapat digunakan oleh Perusahaan dengan memberikan surat pernyataan bahwa fasilitas dapat digunakan oleh MDS, dan MDS bersedia menanggung kewajiban yang timbul. SLC facility can be used by Company by providing statement letter that states the facility can be used by MDS, and MDS is willing to bear the liabilities which will arise. Jangka waktu fasilitas ini adalah sampai dengan 11 Agustus 2015. The maturity of this facility is until August 11, 2015. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,50% pada tahun 2014 dan 11,75% pada tahun 2013 serta dijamin dengan jaminan berupa tanah atas nama Perusahaan, jaminan perusahaan dari Perusahaan, hak milik secara fidusia atas persediaan barang, jaminan fidusia atas piutang usaha dan mesin yang dibiayai oleh Fasilitas Term Loan 1 (Catatan 10 dan 14). The facility bears annual interest at rates 12.50% in 2014 and 11.75% in 2013 and is secured by land in the name of the Company, corporate guarantee from the Company, fiduciary transfer of rights over inventories, fiduciary transfer of trade receivables and machinery financed by Term Loan 1 Facility (Notes 10 and 14). Tanpa persetujuan tertulis dari Bank Permata, MDS tidak diperbolehkan, antara lain: melakukan pembayaran dividen, perubahan komposisi pemegang saham dan manajemen, memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan nonbank lainnya dan memberikan pinjaman kepada perusahaan lain, baik anak perusahaan, perusahaan afiliasi maupun pihak ketiga. Without the written approval of Bank Permata, MDS cannot, among others: make dividend payment, change the composition of shareholders and management, obtain loans from banks or other financial non-bank institutions and give loans to other companies, whether subsidiaries, affiliated companies or third parties. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas ini adalah sebesar Rp14.270.724.589 dan Rp10.749.251.790. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of this facility amounted to Rp14,270,724,589 and Rp10,749,251,790, respectively. Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp39.940.888.725 dan Rp4.879.122.099. Total loan payments December 31, 2014 to Rp39,940,888,725 respectively. for the years ended and 2013 amounted and Rp4,879,122,099, Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MDS telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, MDS has complied with all loan covenants given by the bank. Entitas Anak - FFI Subsidiary - FFI Bank CIMB Bank CIMB On July 8, 2011, FFI obtained a supplier financing facilitiy from Bank CIMB with a maximum amount of Rp3,500,000,000, which will be used as working capital financing, based on the supplier's underlying transaction. The loan bears interest at 12% per annum. Pada tanggal 8 Juli 2011, FFI memperoleh fasilitas supplier financing dari Bank CIMB dengan nilai maksimum Rp3.500.000.000, yang digunakan untuk pembiayaan modal kerja, berdasarkan supplier’s underlying transaction. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 12% per tahun. 74 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - FFI (lanjutan) Subsidiary – FFI (continued) Bank CIMB (lanjutan) Bank CIMB (continued) Pada tanggal 27 Juli 2012, FFI memperoleh perpanjangan fasilitas supplier financing dari Bank CIMB dengan penambahan nilai maksimum menjadi Rp7.000.000.000, yang digunakan untuk pembiayaan piutang FFI ke MSI. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 12% per tahun. On July 27, 2012, FFI obtained an extension of supplier financing facilitiy from Bank CIMB with additional maximum amount up to Rp7,000,000,000, which will be used as funding for the receivable to MSI. The loan bears interest at 12% per annum. Jangka waktu fasilitas supplier financing adalah sampai dengan 29 Juli 2014. The maturity term of the supplier financing facility is until July 29, 2014. Pada tanggal 22 Juli 2014, FFI memperoleh perpanjangan fasilitas supplier financing dari Bank CIMB sampai dengan 21 Juli 2015. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 13,75% per tahun. On July 22, 2014, FFI obtained an extension of supplier financing facilitiy from Bank CIMB up to July 21, 2015. The loan bears interest at 13.75% per annum. Perjanjian tersebut dijamin dengan: a. Jaminan fidusia atas piutang usaha FFI dari MSI (Catatan 7). b. Jaminan perusahaan dari MSI (Catatan 8). The agreement was secured by: a. Fiduciary guarantee of FFI’s trade receivables from MSI (Note 7). b. Corporate Guarantee from MSI (Note 8). Tanpa persetujuan tertulis dari bank, FFI tidak diperbolehkan, antara lain: melakukan merger dan akuisisi, memperoleh tambahan fasilitas dari lembaga keuangan lainnya, melakukan pembayaran bunga dan/atau pelunasan pinjaman kepada pemegang saham dan pihak berelasi kecuali dalam rangka operasional, menjual seluruh atau sebagian aset-aset, merubah kegiatan usaha, mengikatkan diri sebagai penjamin, memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali karyawan dan melunasi pinjaman pemegang saham yang disubordinasikan. Without the written approval of the bank, FFI cannot, among others: undertake any merger and acquisition, obtain additional facilities from other financial institution, make interest payment and/or loan payments to shareholders and related parties except for operational purposes, sell all or certain assets, change its business activities, give any guarantees, grant loan to other parties except its employee and fully paid shareholders’ loan that is subordinated. Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp39.061.403.000 dan Rp47.201.301.188. Total loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp39,061,403,000 and Rp47,201,301,188 respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas supplier financing adalah sebesar Rp6.957.498.665 dan Rp4.156.907.998. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of the supplier financing facility amounted to Rp6,957,498,665 and Rp4,156,907,998, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, FFI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, FFI has complied with all loan covenants given by the bank. 75 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak – FFI (lanjutan) Subsidiary – FFI (continued) Bank Sinarmas Bank Sinarmas Pada tanggal 21 Agustus 2014, FFI memperoleh fasilitas demand loan yang akan digunakan untuk modal kerja untuk pembelian persediaan dengan jumlah maksimum dana yang disediakan sebesar Rp1.000.000.000 dari Bank Sinarmas. Jangka waktu pinjaman adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Agustus 2015. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 17% per tahun. Provisi fasilitas tersebut sebesar 1% dari nilai plafon. On August 21, 2014, FFI obtained a demand loan facility which will be used for its working capital for the purchase of inventories with maximum available fund amounting to Rp1,000,000,000 from Bank Sinarmas. The term of the facility is 12 (twelve) months from the agreement date and will mature on August 2, 2015. The loan bears interest rate at 17% per annum. Provision fee of this facility is 1% of plafond. Perjanjian tersebut dijamin dengan: a. Mesin dan peralatan yang dibeli melalui pembiayaan Bank Sinarmas dengan nilai jaminan minimal Rp40.000.000.000 (Catatan 14) b. Stok barang dengan nilai minimal sebesar 120% dari plafond atau outstanding fasilitas Demand Loan (Catatan 10) c. Jaminan pribadi dari Henri Honoris. The agreement was secured by: a. Machinery and equipment which were purchased through Bank Sinarmas financing with a minimum amount of Rp40,000,000,000. (Note 14) b. Inventory with a minimum amount of 120% from platfond or outstanding facility of Demand Loan (Note 10) c. Personal Guarantee by Henri Honoris. Tidak ada pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. There’s no loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo pinjaman atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp986.516.898 dan Rpnil. As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding balance under this facility amounted to Rp986,516,898 and Rpnil, respectively. 17. UTANG USAHA 17. TRADE PAYABLES This account represents payable to foreign and local suppliers for purchase transactions of merchandise as follows: Akun ini merupakan utang kepada pemasok luar negeri dan lokal untuk transaksi pembelian barang dagangan dengan rincian sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2014 Pihak ketiga Dalam Rupiah Dalam Dolar AS Dalam Euro Dalam Dolar Singapura Dalam Yen Jepang Sub-total Pihak berelasi Dalam Rupiah Total utang usaha 2013 Third parties In Rupiah In US Dollar In Euro In Singapore Dollar In Japanese Yen 51.710.488.508 17.367.142.126 176.281.106 32.977.385 12.197.110 73.524.200.009 7.782.299.860 93.331.741 142.994.907 67.664.441 69.299.086.235 81.610.490.958 93.181.851 759.458.592 Related parties In Rupiah 69.392.268.086 82.369.949.550 Total accounts payable 76 Sub-total The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. UTANG USAHA (lanjutan) 17. TRADE PAYABLES (continued) Akun-akun tersebut di atas merupakan utang dari pembelian barang dagangan toko 7-Eleven produk industrial, mesin fotokopi, mesin pos NEC, bahan pangan, bahan pembungkus, kamera digital, film, medis, graphic art, mesin fotografi, dan lain-lain. The above accounts represent liabilities for purchases of 7-Eleven’s store merchandise, industrial products, photocopy machineries, post machine NEC, groceries, wrapper, digital camera, film, medical, graphic art, photography machineries and others. Analisa umur utang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut: The aging schedule of trade payables - third parties is as follows: 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari lebih dari 90 hari 5.398.298.232 2.416.346.971 44.780.106.242 3.041.207.614 1.377.611.300 14.701.862.847 10.263.517.326 26.079.333.610 27.563.794.136 15.287.498.915 Current Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days more than 90 days Total 69.299.086.235 81.610.490.958 Total The Group has not provided any guarantee or collateral for these payables. Kelompok Usaha tidak memberikan garansi atau jaminan atas utang tersebut. 18. BEBAN AKRUAL 18. ACCRUED EXPENSES Accrued expenses consist of: Beban akrual terdiri dari: 31 Desember/ December 31, 2014 Bunga Ekspedisi Biaya emisi saham Lain-lain Total 19. LIABILITAS PENDEK IMBALAN KERJA 2013 3.028.748.933 1.062.476.930 2.869.583.288 7.798.418.234 2.900.707.036 1.838.185.413 3.405.082.162 Interest Expedition Share issuance cost Others 14.759.227.385 8.143.974.611 Total JANGKA 19. SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY Liabilitas imbalan kerja jangka pendek merupakan saldo atas gaji dan tunjangan yang masih harus dibayarkan masing-masing sebesar Rp5.236.434.887 dan Rp2.761.643.800 masingmasing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. As of December 31, 2014 and 2013, short-term employee benefits liability consists of accrued expenses on salaries and allowances amounting to Rp5,236,434,887 and Rp2,761,643,800, respectively. 77 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. PERPAJAKAN a. 20. TAXATION a. Pajak dibayar di muka terdiri dari: Prepaid taxes consist of: 31 Desember/ December 31, 2014 b. 2013 Pajak pertambahan nilai Pasal 23 54.637.240.904 16.231.968 49.054.926.109 16.330.149 Value-added tax Article 23 Total 54.653.472.872 49.071.256.258 Total b. Utang pajak terdiri dari: Taxes payable consist of: 31 Desember/ December 31, 2014 c. 2013 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pasal 4 (2) Pajak hotel dan restoran Pajak pertambahan nilai 18.593.485.053 24.091.526.318 6.348.809.301 1.923.602.019 2.491.219.213 160.786.628 7.155.236.148 12.287.411.375 8.125.607.751 15.785.217.769 1.417.104.505 829.064.195 975.353.395 123.251.047 1.138.808.956 1.777.580.874 Income taxes Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Article 4 (2) Hotel and restaurant tax Value-added tax Total 73.052.076.055 30.171.988.492 Total c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: A reconciliation between income before tax expense as shown in the consolidated statement of comprehensive income, and estimated taxable income is as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Laba sebelum beban pajak Laba sebelum beban pajak Entitas Anak Eliminasi transaksi yang berhubungan dengan Entitas Anak Laba sebelum beban pajak Perusahaan 2013 60.990.403.275 65.047.912.996 726.262.935 854.566.873 Income before tax expense Income before tax expense of Subsidiaries Elimination relating to transactions with Subsidiaries (15.657.146.016) (17.451.475.737) 46.059.520.194 48.451.004.132 Income before tax expense of the Company Beda temporer Penyisihan imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Pembalikan persediaan usang Penyusutan Rugi penjualan aset tetap Sewa pembiayaan 2.579.534.311 (127.837.362) 3.477.558.090 2.618.712.341 1.207.467.411 6.645.922.578 (566.110.106) (2.890.156.501) Beda temporer - neto 8.388.056.380 5.240.807.382 (159.911.000) 78 843.684.000 Temporary differences Provision for employee benefits Provision for impairment losses on trade receivables Reversal for inventory obsolescence Depreciation Loss on sale of fixed assets Finance lease Temporary differences - net The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. PERPAJAKAN (lanjutan) c. 20. TAXATION (continued) c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: (lanjutan) A reconciliation between income before tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and estimated taxable income is as follows: (continued) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Beda tetap Penghapusan piutang usaha Sumbangan dan representasi Denda pajak Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final Sewa Bunga Beda tetap - neto 2013 522.183.228 5.056.956.512 617.335.427 532.719.029 2.146.101.130 518.306.354 490.494.258 (1.603.333.333) (1.164.298.947) (2.506.776.383) (7.350.254.008) Permanent differences Write-off of trade receivables Donations and representations Tax penalties Salaries, wages and employee benefits Income already subjected to final tax Rent Interest 3.329.813.814 (6.070.380.547) Permanent differences - net Estimasi laba kena pajak 57.777.390.388 47.621.430.967 Estimated taxable income Estimasi laba kena pajak (dibulatkan) 57.777.390.000 47.621.430.000 Estimated taxable income (rounded-off) Beban pajak kini - Perusahaan 14.444.347.500 9.524.286.000 Current tax expense - the Company Pembayaran pajak penghasilan di muka Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 7.144.563.606 55.050.200 5.952.678.750 7.789.198.574 92.733.444 3.394.448.829 Prepayment of income taxes Article 22 Article 23 Article 25 13.152.292.556 11.276.380.847 Sub-total Sub-total Estimasi utang pajak penghasilan badan Perusahaan Entitas anak 1.292.054.944 1.199.164.269 975.353.395 Estimated corporate income tax payables The Company Subsidiaries Total 2.491.219.213 975.353.395 Total Estimasi tagihan pajak Perusahaan Entitas anak (1.440.832.114) (1.752.094.847) (264.334.130) Estimated claims for tax refund The Company Subsidiaries Total (1.440.832.114) (2.016.428.977) Total Up to the date of completion of these consolidated financial statements, the Company has not yet reported its 2014 (Annual Tax) SPT Corporate Income Tax to the Tax Office. However, the Company will submit 2014 SPT to the Tax Office in accordance with 2014 estimated taxable income as stated above. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum melaporkan SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) Pajak Penghasilan (PPh) Badan tahun 2014 kepada kantor pajak. Namun SPT tahun 2014 akan dilaporkan Perusahaan kepada kantor pajak sesuai dengan estimasi laba kena pajak tahun 2014 di atas. 79 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) There was a difference between the estimated claims for tax refund of the Company, which was reported to the tax office with Annual Corporate Income Tax Return (SPT) for fiscal year 2013 amounting to Rp2,381,071,500. This estimated claims for tax refund are directly charged to current year profit or loss and recorded as part of “Tax Expense” in the consolidated statement of comprehensive income. Terdapat selisih antara estimasi tagihan pajak penghasilan Perusahaan dengan yang dilaporkan ke kantor pajak pada Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Badan untuk tahun pajak 2013 sebesar Rp2.381.071.500. Estimasi tagihan pajak penghasilan ini dibebankan langsung ke dalam laba rugi tahun berjalan dan dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Pajak” pada laporan laba-rugi komprehensif. d. d. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Income Tax (Expense) Benefit Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Beban pajak penghasilan kini Perusahaan Entitas anak Penyesuaian atas pajak penghasilan badan yang berasal dari tahun lalu Perusahaan Entitas anak Manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak Beban pajak, neto e. 2013 1.723.887.531 (4.084.679.438) 1.310.201.846 (5.368.230.547) Income tax expense - current The Company Subsidiaries Adjustments in respect of corporate income tax of the previous years The Company Subsidiaries Deferred tax benefit (expense) Company Subsidiaries (21.369.155.747) (14.902.225.445) Taxable expense, net (14.444.347.500) (2.182.944.840) (9.524.286.000) (1.319.910.744) (2.381.071.500) - Perhitungan estimasi tagihan penghasilan adalah sebagai berikut: - e. pajak The current estimated claims for tax refund are as follows: 31 Desember/ December 31, 2014 Estimasi tagihan pajak penghasilan Saldo awal 2013 7.617.399.328 5.600.970.351 Estimated claims for tax refund Beginning balance - Receipts/write-off of estimated claims for tax refund The Company Subsidiaries Penerimaan/penghapusan tagihan pajak penghasilan Perusahaan Entitas anak (1.752.094.847) (24.240.624) Penambahan tagihan pajak penghasilan Perusahaan Entitas anak 1.440.832.114 1.752.094.847 264.334.130 Additions to claims for tax refund Company Subsidiaries Total estimasi tagihan pajak penghasilan 7.281.895.971 7.617.399.328 Total estimated claims for tax refund 80 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. PERPAJAKAN (lanjutan) f. 20. TAXATION (continued) f. Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: The computation of deferred tax benefit (expense) is as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan Penyesuaian pajak tangguhan atas aset tetap dan aset sewa pembiayaan Pengaruh beda temporer pada tarif pajak yang berlaku Penyusutan Pembalikan persediaan usang Penyisihan imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Sewa pembiayaan Sub-total Entitas Anak Penyesuaian pajak tangguhan atas aset tetap dan aset sewa pembiayaan Penyusutan Liabilitas imbalan kerja Pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai Transaksi sewa pembiayaan Rugi fiskal Sewa dibayar di muka g. 2013 (373.126.564) 869.389.523 - 1.519.953.118 (31.959.341) (39.977.750) 210.921.000 644.883.578 654.678.085 301.866.853 (722.539.125) 1.723.887.531 123.975.380 (5.686.326.271) 57.452.750 6.275.839 1.310.201.846 (6.756.303.530) 328.465.000 7.233.317 Deferred tax benefit (expense) The Company Adjustments in respect of deferred income tax on fixed assets and leased assets Temporary differences at applicable tax rate Depreciation Reversal for inventory obsolescence Provision from employee benefits liability Provision for impairment losses on trade receivables Finance lease Sub-total Subsidiaries Adjustments in respect of deferred income tax on fixed assets and leased assets Depreciation Employee benefits liability Provision for impairment losses 9.607.857 1.404.335.007 - (414.244.271) 1.659.565.162 (192.946.225) Sub-total (4.084.679.438) (5.368.230.547) Sub-total Total (2.360.791.907) (4.058.028.701) Total g. Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: Leased assets Fiscal loss Prepaid rent The tax effects of temporary differences between commercial and tax reporting are as follows: 31 Desember/ December 31, 2014 Perusahaan Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Piutang usaha dan piutang lain-lain Persediaan Aset tetap Liabilitas pajak tangguhan Aset sewa pembiayaan Sub-total aset pajak tangguhan Perusahaan 2013 3.333.176.000 3.373.153.750 3.344.198.694 394.471.305 1.215.600.771 2.699.315.116 426.430.646 719.337.812 (822.473.363) 7.464.973.407 81 (1.477.151.448) 5.741.085.876 The Company Deferred tax assets Employee benefits liability Accounts receivable trade and others Inventories Fixed assets Deferred tax liabilities Leased assets Sub-total of deferred tax asset of the Company The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. PERPAJAKAN (lanjutan) g. 20. TAXATION (continued) g. Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: (lanjutan) The tax effects of temporary differences between commercial and tax reporting are as follows: (continued) 31 Desember/ December 31, 2014 Entitas anak Aset pajak tangguhan, neto Sub-total aset pajak tangguhan, neto 2013 8.625.545.739 11.832.161.361 Subsidiaries Deferred tax assets, net 16.090.519.146 17.573.247.237 Sub-total of deferred tax assets, net Entitas Anak Liabilitas pajak tangguhan, neto Subsidiaries (2.517.911.926) (1.640.347.110) Deferred tax liabilities, net Sub-total liabilitas pajak tangguhan, neto (2.517.911.926) (1.640.347.110) Sub-total of deferred tax liabilities, net For purposes of presentation in the consolidated statement of financial position, the asset or liability classification of the deferred tax effect of each of the above temporary differences is determined based on the net deferred tax position (net assets or net liabilities) on per entity basis. Untuk penyajian dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau liabilitas pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer di atas ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan neto (aset neto atau liabilitas neto) setiap entitas. h. h. Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak dengan beban pajak menurut laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: The reconciliation between tax expense calculated using the applicable tax rates based on existing tax regulation to the income before tax expense and tax expense as shown in the consolidated statement of comprehensive income is as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 2013 Laba sebelum beban pajak Eliminasi laba rugi 60.990.403.275 726.262.935 65.047.912.996 854.566.873 Income before tax expense Elimination of revenues and expenses Laba sebelum beban pajak setelah eliminasi 61.716.666.210 65.902.479.869 Income before tax expense after elimination (15.429.166.552) (16.475.619.967) (1.482.878.889) 1.135.768.398 (1.826.887.622) - (1.943.445.618) 2.381.071.742 Beban pajak dengan tarif pajak 25% Pengaruh pajak atas beda tetap Perusahaan dan Entitas Anak Rugi fiskal yang tidak diakui pada Entitas Anak Dampak perubahan tarif pajak Penyesuaian atas pajak penghasilan badan yang berasal dari tahun lalu (2.381.071.500) 82 - Tax expense computed using rate of 25% Tax effect of the Company and Subsidiaries permanent differences Unrecognized tax loss in Subsidiaries Effect of changes in tax rate Adjustments in respect of corporate income tax of the previous years The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. PERPAJAKAN (lanjutan) h. 20. TAXATION (continued) h. Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak dengan beban pajak menurut laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: (lanjutan) The reconciliation between tax expense calculated by applying the applicable tax rates based on existing tax regulation to the income before tax expense and tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income is as follows: (continued) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Penyesuaian pajak tangguhan atas aset tetap dan aset sewa pembiayaan Beban pajak - neto menurut laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian 2013 (249.151.184) (21.369.155.747) - Adjustments in respect of deferred income tax on fixed assets and leased assets (14.902.225.445) Tax expense - net per consolidated statement of comprehensive income Pada tahun 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan tahun pajak tahun 2012 dan 2011 dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp533.722.259 dan Rp1.880.385.153 yang telah dibayar pada bulan Juni dan November 2014. In 2014, the Company received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) of Corporate tax for fiscal year 2012 and 2011 with amount to be paid amounting to Rp533,722,259 and Rp1,880,385,153, respectively, which were already fully paid in June and November 2014, respectively. Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menandatangani PP 81/2007 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”. PP 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan (“PPh”) sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi PPh sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di bursa efek di Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masingmasing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling sedikit enam bulan jangka waktu satu tahun pajak. On December 28, 2007, the President of the Republic of Indonesia signed PP 81/2007 regarding the “Reduction of Income Tax Rate on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies”. PP 81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can avail the reduced income tax rate, i.e., 5% lower than the highest income tax rate under Article 17 paragraph 1(b) of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesian stock exchange, whose shares owned by the public is 40% or more of the total paid-up shares, and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of six months in one fiscal year. 83 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) Perusahaan menerapkan penurunan tarif pajak tersebut dalam perhitungan beban PPh badan tahun 2013 seperti diungkapkan di atas karena telah memenuhi seluruh persyaratan di dalamnya. Dengan demikian, sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku, Perusahaan menggunakan tarif pajak penghasilan tunggal sebesar 20%. The Company applies the said reduction of tax rates in the computation of corporate income tax in 2013 as disclosed above since it has fulfilled all the requirements set forth therein. Thus, in accordance with the authoritative tax regulations, the Company applied a single tax rate of 20%. Aset dan liabilitas pajak tangguhan mencakup konsekuensi pajak di masa mendatang sehubungan dengan perbedaan antara dasar laporan komersial dan fiskal dari aset dan liabilitas serta pemanfaatan dari akumulasi rugi fiskal neto yang dapat digunakan berdasarkan rencana kerja Kelompok Usaha. Aset pajak tangguhan diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak pada masa yang akan datang dapat menyebabkan aset pajak tangguhan dipulihkan. Deferred tax assets and liabilities cover the future tax consequences attributable to differences between the financial and fiscal reporting bases of assets and liabilities, and the benefits from accumulated net fiscal loss carryforward based on the Group management’s plan. Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered. 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG 21. LONG-TERM BANK LOANS Long-term bank loans from banks consist of: Pinjaman bank jangka panjang terdiri dari: 31 Desember/ December 31, 2014 Pihak ketiga Perusahaan PT Bank Sinarmas Tbk Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas Tbk (Catatan 16) PT Bank Permata Tbk PT Bank BNI Tbk PT Bank Mayapada Tbk Total Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang 2013 18.555.840.409 36.292.900.356 Third party The Company PT Bank Sinarmas Tbk 240.073.516.069 179.499.288.923 62.764.108.944 45.248.343.883 19.610.000.000 1.923.058.554 148.256.916.563 187.627.790.743 63.131.785.001 31.588.051.873 - The Subsidiaries PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas Tbk (Note 16) PT Bank Permata Tbk PT Bank BNI Tbk PT Bank Mayapada Tbk 567.674.156.782 466.897.444.536 Total (145.836.112.413) (114.933.132.794) 421.838.044.369 351.964.311.742 84 Less current maturities Long-term portion The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Perusahaan (lanjutan) PT Bank Sinarmas (lanjutan) The Company (continued) Tbk (Bank Sinarmas) PT Bank Sinarmas (continued) Perusahaan The Company Bank Sinarmas Bank Sinarmas a. a. b. Term loan 1 Tbk (Bank Sinarmas) Term loan 1 Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 20 Juli 2011, Bank Sinarmas setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit yang digunakan untuk mengambil alih pinjaman Fuji Regional Service (Singapura) Pte. Ltd. Dengan jumlah maksimum sebesar AS$2.500.000. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga per tahun 8%, biaya provisi 1% dari plafon. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa tanah dan bangunan berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan dan pihak berelasi dan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris dan Henri Honoris (Catatan 8). Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 20 Juli 2015. Based on the Credit Agreement dated July 20, 2011, Bank Sinarmas agreed to provide a Credit Facility that was used as refinancing of loan facility obtained from Fuji regional Service (Singapore) Pte. Ltd with a maximum available fund amounting to US$2,500,000. This loan bears interest rate at 8% per annum, provision fee of 1% of plafond. This loan is secured by some parcel of land, building located in Jakarta owned by Company and related party, personal guarantee of Sungkono Honoris and Henri Honoris (Note 8). This agreement was extended until July 20, 2015. Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp6.515.287.927 dan Rp6.973.803.631. Total loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp6,515,287,927 and Rp6,973,803,631, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo pinjaman atas fasilitas ini adalah masingmasing sebesar AS$nil dan AS$534.522 atau setara dengan Rpnil dan Rp6.515.287.928. As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding balance under this facility amounted to US$nil and US$534,522 or equivalent to Rpnil and Rp6,515,287,928, respectively. b. Term loan 2 Term loan 2 Based on the Credit Agreement dated July 20, 2011, Bank Sinarmas agreed to provide a Credit Facility which will be used to import raw materials, goods for sales, photocopy machines inventory, and other goods which are not part of capital goods and can be converted into Letters of Credit Line with maximum amount of US$2,500,000 with repayment term of twelve (12) months for the Letters of Credit and forty two (42) months for the short-term loan. This loans will mature on May 11, 2015. The interest rate is 8.00% per annum, provision fee is 1.00% fixed from total facility and opening fee of Letters of Credit of 0.125% from issued amount. Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 20 Juli 2011, Bank Sinarmas setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit yang digunakan untuk impor bahan baku, barang dagangan, persediaan mesin fotokopi dan barang lainnya yang bukan barang modal dan dapat dikonversikan menjadi fasilitas Letters of Credit Line dengan plafon sebesar AS$2.500.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan untuk Letters of Credit dan 42 (empat puluh dua) bulan untuk pinjaman berjangka. Pinjaman ini berlaku sampai dengan 11 Mei 2015. Suku bunga sebesar 8,00% per tahun, biaya provisi sebesar 1,00% dari jumlah fasilitas yang diberikan dan biaya pembukaan Letters of Credit sebesar 0,125% dari nilai Letters of Credit yang diterbitkan. 85 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Perusahaan (lanjutan) The Company (continued) Bank Sinarmas (lanjutan) Bank Sinarmas (continued) b. b. Term loan 2 (continued) c. Term loan 2 (lanjutan) Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp3.639.766.009 dan Rp3.042.110.947. Total loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp3,639,766,009 and Rp3,042,110,947, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo pinjaman atas fasilitas ini adalah masingmasing sebesar AS$30.392 dan AS$329.628 atau setara dengan Rp378.071.877 dan Rp4.017.837.886. As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding balance under this facility amounted to US$30,392 and US$329,628 or equivalent to Rp378,071,877 and Rp4,017,837,886, respectively. Jumlah pembayaran pinjaman untuk fasilitas Letter of Credit yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp1.932.880.782 dan Rp4.510.175.487. Total Letter of Credit loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp1,932,880,782 and Rp4,510,175,487, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo pinjaman atas fasilitas Letter of Credit adalah sebesar Rp400.071.147 dan Rp2.332.951.928. As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding balance under this Letter of Credit facility amounted to Rp400,071,147 and Rp2,332,951,928. Term loan 3 c. Term loan 3 Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 20 Juli 2011, Bank Sinarmas setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit yang digunakan untuk kebutuhan investasi dengan plafon sebesar Rp37.500.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 60 (enam puluh) bulan. Pinjaman ini berlaku sampai dengan 23 November 2017. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 14% per tahun dan biaya provisi atas fasilitas ini sebesar 1% dari plafon. Based on the Credit Agreement dated July 20, 2011, Bank Sinarmas agreed to provide a Credit Facility which will be used for investment purposes with a maximum amount of Rp37,500,000,000 with a period payment term sixty (60) months. This loan will mature on November 23, 2017. The loan bears interest rate of 14% per annum and provision fee of this facility is 1% of plafond. Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp5.367.571.667 dan Rp27.767.168.816. Total loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp5,367,571,667 and Rp27,767,168,816, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo pinjaman atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rpnil dan Rp5.367.571.667. As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding balance under this facility amounted to Rpnil and Rp5,367,571,667, respectively. 86 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Perusahaan (lanjutan) The Company (continued) Bank Sinarmas (lanjutan) Bank Sinarmas (continued) c. c. Term loan 3 (continued) Term loan 3 (lanjutan) Based on Credit Agreement dated November 11, 2013, this facility has been transferred to MSI. Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit tanggal 11 November 2013, fasilitas ini telah dialihkan kepada MSI. d. Term loan 4 d. Term loan 4 Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 8 April 2013, Bank Sinarmas setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit yang digunakan untuk pembiayaan renovasi bagunan yang disewakan kepada FFI dengan plafon sebesar Rp20.500.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 60 (enam puluh) bulan. Pinjaman ini berlaku sampai dengan 23 April 2018. Based on the Credit Agreement dated April 8, 2013, Bank Sinarmas agreed to provide a Credit Facility which will be used for financing building renovation which was leased out to FFI with a maximum amount of Rp20,500,000,000 with a payment term of sixty (60) months. This loan will mature on April 23, 2018. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 14,00% sampai dengan bulan Januari 2014, 15,00% sampai dengan Februari 2014, dan 17,00% dimulai dari bulan Maret 2014 sampai dengan jatuh temponya. The facility bears annual interest rates at 14.00% until January 2014, 15.00% until February 2014, and 17.00% starting on March 2014 until its maturity date. Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp2.530.911.080 dan Rpnil. Total loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp2,530,911,080 and Rpnil, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo pinjaman atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp17.777.697.385 dan Rp18.059.250.947. As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding balance under this facility amounted to Rp17,777,697,385 and Rp18,059,250,947, respectively. Seluruh fasilitas pinjaman ini dijamin dengan seluruh mesin yang diimpor dan seluruh peralatan dan persediaan barang gerai 7-Eleven yang dibiayai oleh Bank Sinarmas. All loan facilities are secured by all imported machinery and all 7-Eleven store equipment and inventories which were financed by Bank Sinarmas. Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada bank apabila Perusahaan akan merubah anggaran dasar dan susunan pengurus, melakukan penambahan pinjaman dari kreditur lain, melakukan pembayaran dividen kepada pemegang saham dan mengikatkan diri sebagai penjamin. The Company should give a prior written notification to the Bank if the Company will change the articles of association or change the composition of management, obtain additional loan from other creditor, pay dividends and give any guarantees. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, the Company has complied with all loan covenants given by the bank. 87 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Perusahaan (lanjutan) The Company (continued) Bank CIMB Bank CIMB Fasilitas Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik Ijarah Muntahiya Bittamlik Financing Facility Pada tanggal 14 November 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Bank CIMB atas fasilitas pembiayaan ijarah muntahiya bittamlik dengan nilai maksimum sebesar Rp22.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 48 (empat puluh delapan) bulan. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pembelian peralatan medis, mesin grafis dan perlengkapan terkait lainnya, serta digunakan untuk melunasi Letter of Credit milik Perusahaan di Bank CIMB. On November 14, 2014, the Company entered into a loan agreement with Bank CIMB for ijarah muntahiya bittamlik financing facility with a maximum amount of Rp22,000,000,000 and with repayment term of 48 (forty-eight) months. This loan will be used for the purchase of medical equipment, graphic art machines and other related equipment, and also for the settlement of the Company’s Letter of Credit on Bank CIMB. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain: kewajiban menjaga Rasio Debt Service Coverage (DSCR) dan Rasio Interest Service Coverage Ratio (ISCR) sebesar minimal 1,25 kali. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa tanah dan bangunan berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan, jaminan fidusia atas piutang usaha, persediaan, mesin dan peralatan, dan jaminan pribadi oleh Sungkono Honoris dan Henri Honoris. The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others: responsibility to maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR) and Interest Service Coverage Ratio (ISCR) at a minimum ratio of 1.25 times. This loan is secured by some parcel of land, building located in Jakarta owned by the Company, fiduciary trade receivable, inventories, machine and equipment, and personal guarantee by Sungkono Honoris and Henri Honoris. Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada bank apabila akan mendapatkan pinjaman dari bank lain. The Company should give prior written notification to the Bank if it will obtain loan from another bank. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau mengalihkan hak kekayaan atau aset kecuali dalam rangka operasional sehari-hari, menjaminkan langsung maupun tidak langsung kepada pihak ketiga lainnya, membuat perjanjian yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha Perusahaan, menjaminkan kepada pihak ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali dan manajemen puncak, mengubah jenis atau skala usaha dan operasi, melakukan investasi baru dan mengajukan moratorium. Without the written approval from the bank, the Company is not allowed, among others: sell or transfer its rights or assets, except for daily operations, pledged directly or indirectly to any other third party, enter into any agreement which will endanger the Company’s going concern, use the excess funds outside the core business, undertake any merger, acquisition, or transfer of ownership and management control, change the nature or scope of the business and operations, undertake any new investment and propose moratorium. Fasilitas ini dikenakan biaya rental tahunan sebesar 12,50%. Provisi fasilitas tersebut sebesar 0,25% dari nilai plafon. The facility bears annual rental fee at rates 12.50%. Provision fee of this facility is 0.25% of plafond. 88 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Perusahaan (lanjutan) The Company (continued) Bank CIMB (lanjutan) Bank CIMB (continued) Fasilitas Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik (lanjutan) Ijarah Muntahiya Bittamlik Financing Facility (continued) Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo fasilitas ini adalah sebesar Rpnil dan tidak ada pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. As of December 31, 2014, the balance of this facility amounted to Rpnil and there’s no loan payments for the year ended December 31, 2014. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, the Company has complied with all loan covenants given by the bank. Entitas Anak – MSI Subsidiary - MSI Bank Mandiri Bank Mandiri Pada tanggal 21 September 2011, MSI memperoleh beberapa fasilitas kredit dari Bank Mandiri sebagai berikut: On September 21, 2011, MSI obtained several loan facilities from Bank Mandiri as follows: a. a. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus Specific Transaction Loan Facility Pinjaman Transaksi Khusus memiliki jumlah maksimum sebesar Rp100.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 10,75% dan beban provisi sebesar 0,50% per tahun dari plafon. Pada tanggal 26 September 2013, MSI kembali memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 11,75% dan beban provisi sebesar 0,25% per tahun dari plafon. Fasilitas ini digunakan untuk pembangunan gerai-gerai 7Eleven. Specific Transaction Loan facility has maximum amount of Rp100,000,000,000 and bears annual interest rate at 10.75% and provision fee of 0.50% per annum of plafond. On September 26, 2013, MSI obtained additional Specific Transaction Loan facility with maximum amount of Rp100,000,000,000 and bears annual interest rates at 11.75% and provision fee of 0.25% per annum of plafond. This facility is used for 7-Eleven outlets establishment. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan pribadi Sungkono Honoris dan Henri Honoris, bangunan gedung hasil renovasi dan mesin serta peralatan pada 28 gerai 7-Eleven yang dibiayai oleh Bank Mandiri, tanah dan bangunan tertentu yang dikaitkan untuk seluruh fasilitas dari Bank Mandiri (Catatan 14). Jangka waktu fasilitas ini ditetapkan 72 (tujuh puluh dua) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dengan 12 (dua belas) bulan masa tenggang. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 April 2020. This facility is secured by personal guarantee from Sungkono Honoris and Henri Honoris, building and machinery and equipment in all 28 7-Eleven outlets financed by Bank Mandiri, certain parcel of land and building, which are jointly collateralized for all facilities from Bank Mandiri (Note 14). The term of Fixed Loan Facility is determined to be 72 (seventy two) months since the agreement is signed with 12 (twelve) months grace period.This loan facility will mature on April 27, 2020. 89 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MSI (lanjutan) Subsidiary - MSI (continued) Bank Mandiri (lanjutan) Bank Mandiri (continued) a. b. Fasilitas Pinjaman (lanjutan) Transaksi Khusus a. Specific Transaction (continued) Loan Facility Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga Debt to Equity Ratio (DER) sebesar maksimal 300%. The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others responsibility to maintain Debt to Equity Ratio (DER) maximum 300%. Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp14.000.000.000 dan Rp9.000.000.000. Total loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp14,000,000,000 and Rp9,000,000,000, respectively. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, total saldo fasilitas pinjaman transaksi khusus masing-masing adalah sebesar Rp172.480.133.520 dan Rp168.792.178.974. As of December 31, 2014 and 2013, the total balance of the specific transaction loan facility amounted to Rp172,480,133,520 and Rp168,792,178,974, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, MSI has complied with all loan covenants given by the bank. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI telah mematuhi persyaratan-persyaratan yang berhubungan dengan laporan keuangan. As of December 31, 2014 and 2013, MSI has complied with loan covenants related to financial statements. Fasilitas Kredit Investasi Tranche 1 (KI 1) b. Investment Credit Facility Tranche 1 (KI 1) Fasilitas KI 1 digunakan untuk melunasi fasilitas kredit investasi di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp13.050.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 10,75% dan beban provisi sebesar 0,50% per tahun dari plafon. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 17 Maret 2015. Facility of KI 1 is used to fully pay the credit investment facility in PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk amounting to Rp13,050,000,000. This facility bears annual interest rate at 10.75% and provision fee of 0.50% per annum of plafond. This facility is valid until March 17, 2015. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga Debt to Equity Ratio (DER) sebesar maksimal 300%. The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others responsibility to maintain Debt to Equity Ratio (DER) maximum 300%. Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp3.900.000.000 dan Rp3.600.000.000. Total loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp3,900,000,000 and Rp3,600,000,000, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas KI 1 masing-masing adalah sebesar Rp1.606.571.149 dan Rp5.487.164.143. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of the KI 1 amounted to Rp1,606,571,149 and Rp5,487,164,143, respectively. 90 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MSI (lanjutan) Subsidiary - MSI (continued) Bank Mandiri (lanjutan) Bank Mandiri (continued) b. b. c. Fasilitas Kredit Investasi Tranche 1 (KI 1) (lanjutan) Investment Credit Facility Tranche 1 (KI 1) (continued) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI telah mematuhi persyaratan-persyaratan yang berhubungan dengan laporan keuangan. As of December 31, 2014 and 2013, MSI has complied with loan covenants related to financial statements. Pada bulan Maret 2015, MSI telah melunasi fasilitas pinjaman ini. On March 2015, MSI has fully paid this loan facility. Fasilitas Kredit Investasi Tranche 2 (KI 2) c. Investment Credit Facility Tranche 2 (KI 2) Fasilitas KI 2 digunakan untuk pelunasan fasilitas kredit di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan pembiayaan 10 gerai 7 Eleven dengan jumlah maksimum sebesar Rp21.950.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 10,75% dan beban provisi sebesar 0,50% per tahun dari plafon. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 17 Maret 2015. Facility of KI 2 is used to fully pay the credit facility in PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and to finance 10 7 - Eleven outlets with maximum amount of Rp21,950,000,000. This facility bears annual interest rate at 10.75% and provision fee of 0.50% per annum of plafond. This facility is valid until March 17, 2015. Fasilitas KI 1 dan 2 dijamin dengan hak tanggungan dari beberapa bidang tanah dan bangunan yang dimiliki oleh Perusahaan, mesin dan peralatan yang dimiliki oleh Perusahaan serta jaminan pribadi dari Sungkono Honoris dan Henri Honoris (Catatan 8 dan 14). Facility KI 1 and 2 are secured by certain building and parcel of land owned by the Company, machine and equipment owned by the Company and personal guarantee from Sungkono Honoris and Henri Honoris (Notes 8 and 14). Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga DER maksimal 300% (tiga ratus persen) selama jangka waktu kredit. The loan agreement imposes restrictions and covenants, among responsibility to maintain DER maximum of three hundred percent during the credit period. Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp8.000.000.000 dan Rp6.000.000.000. Total loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp8,000,000,000 and Rp6,000,000,000, respectively. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas kredit investasi tranche 2 adalah masing-masing sebesar Rp5.412.584.254 dan Rp13.348.447.627. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of the KI 2 facility amounted to Rp5,412,584,254 and Rp13,348,447,627, respectively. 91 several others: with a (300%) The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MSI (lanjutan) Subsidiary - MSI (continued) Bank Mandiri (lanjutan) Bank Mandiri (continued) c. c. Fasilitas Kredit Investasi Tranche 2 (KI 2) (lanjutan) Investment Credit Facility Tranche 2 (KI 2) (continued) Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MSI tidak diperbolehkan, antara lain: membuat perjanjian utang dari lembaga keuangan lain (kecuali kepada kreditur yang telah ada sebelumnya, cukup pemberitahuan tertulis kepada bank), melakukan merger, akuisisi dan menjual aset tertentu MSI (kecuali penjualan aset sampai dengan Rp2.000.000.000). MSI diperkenankan untuk mengubah Anggaran Dasar dan susunan pengurus, pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dengan melakukan pemberitahuan tertulis kepada bank. Without the written approval of the bank, MSI is not allowed, among others: create any indebtedness from other financial institutions (except for existing creditor, only written notice to the bank), undertake any merger, acquisition and sell certain assets (except the sale of assets up to Rp2,000,000,000). MSI is allowed to change the Articles of Association and change the composition of management, shareholders and shareholding composition with written notice to the bank. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, MSI has complied with all loan covenants given by the bank. Pada bulan Maret 2015, MSI telah melunasi fasilitas pinjaman ini. On March 2015, MSI has fully paid this loan facility. Bank Sinarmas Bank Sinarmas Fasilitas Pinjaman Berjangka I Term Loan Facility I Pada tanggal 31 Agustus 2010, MSI memperoleh fasilitas pinjaman berjangka I dari Bank Sinarmas dengan jumlah maksimum sebesar Rp47.500.000.000, yang digunakan untuk investasi dan modal kerja gerai 7-Eleven. Jangka waktu fasilitas pinjaman berjangka adalah 60 (enam puluh) bulan sejak tanggal pencairan dan akan berakhir pada tanggal 19 Agustus 2016. Untuk fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 13% per tahun. Sejak Desember 2013, suku bunga yang dikenakan untuk fasilitas ini adalah sebesar 17% per tahun. On August 31, 2010, MSI obtained a term loan facility I from Bank Sinarmas with maximum amount of Rp47,500,000,000, which are used for investment and working capital of 7-Eleven outlets. The term of term loan facility is 60 (sixty) months starting from the initial withdrawal and will expire on August 19, 2016. This facility bears interest at 13% per annum. Since December 2013, this facility bears interest at 17% per annum. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, MSI has complied with all loan covenants given by the bank. 92 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MSI (lanjutan) Subsidiary - MSI (continued) Bank Sinarmas (lanjutan) Bank Sinarmas (continued) Fasilitas Pinjaman Berjangka II Term Loan Facility II Pada tanggal 11 November 2013, MSI mengadakan perubahan perjanjian kredit dimana MSI memperoleh tambahan fasilitas pinjaman berjangka II dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.686.754.491. Jangka waktu fasilitas pinjaman berjangka adalah 60 (enam puluh) bulan sejak tanggal pencairan dan akan berakhir pada tanggal 23 November 2017. Untuk fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 13% per tahun. Sejak Desember 2013, suku bunga yang dikenakan untuk fasilitas ini adalah sebesar 17% per tahun. On November 11, 2013, MSI had an amendment to the credit agreement, which MSI obtained additional term loan facility II with maximum amount of Rp30,686,754,491. The term of term loan facility is 60 (sixty) months starting from the initial withdrawal and will expire on November 23, 2017. This facility bears interest at 13% per annum. Since December 2013, this facility bears interest at 17% per annum. Penambahan fasilitas pinjaman berjangka II merupakan pemindahan fasilitas pinjaman investasi dari Bank Sinarmas dengan total saldo sebesar Rp30.376.780.373 dengan tujuan pembukaan 9 (sembilan) gerai 7-Eleven yang sebelumnya dibiayai melalui fasilitas kredit Perusahaan. Additional term loan facility II was a term loan facility that has been transferred from Bank Sinarmas amounting to Rp30,376,780,373 which is used for to finance the establishment of 9 (nine) 7-Eleven outlets that previously financed by loan facilities of the Company. Pinjaman ini dijamin dengan seluruh peralatan dan seluruh persediaan barang gerai 7-Eleven yang dibiayai oleh Bank Sinarmas (Catatan 10 dan 14). Pinjaman ini juga dijamin dengan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris. These facilities are secured by all the 7-Eleven outlets equipment and all inventories which are financed by Bank Sinarmas (Notes 10 and 14). These loan facilities are also secured with Personal Guarantee from Sungkono Honoris. Tanpa pemberitahuan tertulis kepada bank, MSI tidak diperbolehkan untuk merubah anggaran dasar dan susunan pengurus dan melakukan penambahan pinjaman dari kreditur lain. Without the written notice to the bank, MSI is not allowed to change the articles of association or change the composition of management and create any loan to another creditor. Jumlah pembayaran fasilitas pinjaman berjangka yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp18.101.154.971 dan Rp10.744.347.998. Total loan payments for term loan facilities for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp18,101,154,971 and Rp10,744,347,998, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo utang atas fasilitas pinjaman berjangka adalah masing-masing sebesar Rp40.411.066.285 dan Rp54.142.267.312. As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding balance of term loan facility amounted to Rp40,411,066,285 and Rp54,142,267,312, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, MSI has complied with all loan covenants given by the bank. Pada bulan Januari 2015, fasilitas pinjaman dari Bank Sinarmas milik Perusahaan, MSI, dan FFI telah dilunasi melalui fasilitas pinjaman dari Standard Chartered Bank, Singapore (SCB). In January 2015, loan facilities from Bank Sinarmas of the Company, MSI, and FFI has been repaid using facilites from Standard Chartered Bank, Singapore (SCB). 93 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MSI (lanjutan) Subsidiary - MSI (continued) Bank BNI Bank BNI Fasilitas Kredit Modal Kerja Aflopend Aflopend Working Capital Facility Pada tanggal 24 September 2014, MSI memperoleh fasilitas kredit modal kerja aflopend dari Bank BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000.000.000, yang digunakan untuk pembiayaan 11 (sebelas) gerai 7-Eleven. Jangka waktu fasilitas ini adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dan akan berakhir pada tanggal 23 September 2017. Untuk fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 12,5% per tahun dimulai dari 10 Desember 2014. On September 24, 2014, MSI obtained a aflopend working capital facility from Bank BNI with maximum amount of Rp20,000,000,000, which are used for financing of 7-Eleven outlets. The term of the overdraft facility is thirty six (36) months since the agreement is signed and will expire on September 23, 2017. This facility bears interest at 12. 5% per annum starting on December 10, 2014. Fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan dari beberapa bidang tanah dan bangunan, mesin dan peralatan dan persediaan yang dimiliki oleh MSI serta jaminan pribadi atas nama Henri Honoris (Catatan 8). This facility is secured by certain building and parcel of land, machinery and equipment and inventories owned by MSI and personal guarantee from Henri Honoris (Note 8). Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga Current Ratio minimal sebesar 1 kali, DER maksimal sebesar 2,5 kali dan DSCR minimal sebesar 100%. The loan agreements imposes several restrictions and covenants, among others: responsibility to maintain Current Ratio minimum ratio of 1, DER at a maximum ratio of 2.5 times and DSCR minimum 100%. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MSI tidak diperbolehkan, antara lain: membuat perjanjian utang dari lembaga keuangan lain (kecuali kepada kreditur yang telah ada sebelumnya, cukup pemberitahuan tertulis kepada bank), melakukan merger, akuisisi dan menjual aset tertentu MSI, mengubah anggaran dasar dan susunan pengurus, pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dengan melakukan pemberitahuan tertulis kepada bank. Without the written approval of the bank, MSI is not allowed, among others: create any indebtedness from other financial institutions (except for existing creditor, only written notice to the bank), undertake any merger, acquisition and sell certain assets, change the articles of association and change the composition of management, shareholders and shareholding composition with written notice to the bank. Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp300.000.000 dan Rpnil. Total loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp300,000,000 and Rpnil, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp19.610.000.000 dan Rpnil. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of the working capital facility amounted to Rp19,610,000,000 and Rpnil, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, MSI has complied with all loan covenants given by the bank. 94 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MSI (lanjutan) Subsidiary - MSI (continued) Bank CIMB Bank CIMB a. a. Fasilitas Pinjaman Investasi 1 Investment Credit Facility 1 Pada tanggal 7 Oktober 2010, MSI memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari Bank CIMB dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 11% dengan waktu tenggang selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir pada tanggal 1 Januari 2015. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan 20 gerai 7-Eleven. On October 7, 2010, MSI obtained a investment loan facility from Bank CIMB with a maximum amount of Rp50,000,000,000 and bears annual interest rates of 11% with grace period of 12 (twelve) months after the agreement was signed and will expire on January 1, 2015. This facility is used to finance the establishment of 20 7-Eleven outlets. Pada tanggal 5 Juli 2012, fasilitas ini dikonversi menjadi Pinjaman Transaksi Khusus Murabahah I (PTK Murabahah I) dengan jumlah maksimum sebesar Rp45.995.217.580 dan dikenakan 11%. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2015. Pada tanggal 5 Januari 2015, fasilitas pinjaman ini telah dilunasi oleh MSI. On July 5, 2012, this facility was converted to Murabahah Specific Transaction Loan I (PTK Murabahah I) with a maximum amount of Rp45,995,217,580 and bears annual interest rates of 11%. This facility will be matured on January 5, 2015. On January 5, 2015, this loan facility has been fully paid by MSI. Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp25.833.334.000 dan Rp12.583.341.000. Total loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp25,833,334,000 and Rp12,583,341,000, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas pinjaman investasi adalah masing-masing sebesar Rp2.857.118.694 dan Rp28.675.038.782. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of the supplier financing facility amounted to Rp2,857,118,694 and Rp28,675,038,782, respectively. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MSI tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau mengalihkan hak kekayaan atau aset kecuali dalam rangka operasional sehari-hari, menjaminkan langsung maupun tidak langsung kepada pihak ketiga lainnya, membuat perjanjian yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha MSI, menjaminkan kepada pihak ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali dan manajemen puncak, mengubah jenis atau skala usaha dan operasi, melakukan investasi baru dan mengajukan moratorium. Without the written approval from the bank, MSI is not allowed, among others: sell or transfer its rights or assets, except for daily operations, pledged directly or indirectly to any other third party, enter into any agreement which will endanger MSI’s going concern, use the excess funds outside the core business, undertake any merger, acquisition, or transfer of ownership and management control, change the nature or scope of the business and operations, undertake any new investment and propose moratorium. Fasilitas ini memiliki syarat berupa penempatan kas yang dibatasi penggunaannya pada rekening PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 6). This facility has covenant in the form of restricted cash placement in PT Bank CIMB Niaga Tbk account (Note 6). 95 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MSI (lanjutan) Subsidiary - MSI (continued) Bank CIMB (lanjutan) Bank CIMB (continued) b. b. c. Fasilitas Pinjaman Investasi 2 Investment Credit Facility 2 Pada tanggal 11 Januari 2013, MSI mengadakan perubahan perjanjian kredit dan mendapatkan fasilitas pinjaman investasi II yang digunakan untuk pembiayaan pembangunan 20 gerai 7-Eleven dengan jumlah maksimum sebesar Rp80.000.000.000. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar 11% dengan waktu tenggang selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir pada tanggal 25 Januari 2017. On January 11, 2013, MSI had an amendment to the credit agreement and obtained investment loan facility II which is used to finance the establishment of 20 7Eleven outlets with a maximum amount of Rp80,000,000,000. This facility bears annual interest rates of 11% with grace period of 12 (twelve) months after the agreement was signed and will expire on January 25, 2017. Fasilitas ini memiliki syarat berupa penempatan kas yang dibatasi penggunaannya pada rekening PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 6). This facility has covenant in the form of restricted cash placement in PT Bank CIMB Niaga Tbk. account (Note 6). Pada tanggal 17 Oktober 2013, fasilitas ini dikonversi menjadi Pinjaman Transaksi Khusus Murabahah II (PTK Murabahah II) dengan jumlah maksimum sebesar Rp63.409.999.992 dan dikenakan 12%. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 25 Januari 2017. On October 17, 2013, this facility was converted to Murabahah Specific Transaction Loan II (PTK Murabahah II) with a maximum amount of Rp63,409,999,992 and bears annual interest rates of 12%. This facility will mature on January 25, 2017. Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp14.583.333.326 dan Rp13.166.666.674. Total loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp14,583,333,326 and Rp13,166,666,674, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas pinjaman investasi 2 adalah sebesar Rp52.106.811.690 dan Rp66.514.037.701. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of the investment credit facility 2 amounted to Rp52,106,811,690 and Rp66,514,037,701, respectively. Fasilitas Pinjaman Investasi 3 c. Investment Credit Facility 3 On October 17, 2013, MSI obtained a investment loan facility from Bank CIMB with a maximum amount of Rp100,000,000,000 and bears annual interest rates of 11.50% with grace period of 12 (twelve) months after the agreement was signed and will expire on November 7, 2018.This facility is used to finance the establishment of 7-Eleven outlets. Pada tanggal 17 Oktober 2013, MSI memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari Bank CIMB dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 11,50% dengan waktu tenggang selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir pada tanggal 7 November 2018. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan gerai 7-Eleven. 96 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MSI (lanjutan) Subsidiary - MSI (continued) Bank CIMB (lanjutan) Bank CIMB (continued) c. c. d. Fasilitas Pinjaman Investasi 3 (lanjutan) Investment Credit Facility 3 (continued) Fasilitas ini memiliki syarat berupa penempatan kas yang dibatasi penggunaannya pada rekening PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 6). This facility has covenant in the form of restricted cash placement in PT Bank CIMB Niaga Tbk. account (Note 6). Pada tanggal 14 November 2014, fasilitas ini dikonversi menjadi Pinjaman Transaksi Khusus Murabahah III (PTK Murabahah III) dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000.000.000 dan dikenakan 12.50%. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 25 Januari 2017. On November 14, 2014, this facility was converted to Murabahah Specific Transaction Loan III (PTK Murabahah III) with a maximum amount of Rp100,000,000,000 and bears annual interest rates of 12.50%. This facility will mature on January 25, 2017. Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp1.500.000.000 dan Rpnil. Total loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp1,500,000,000 and Rpnil, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas pinjaman investasi 3 adalah masing-masing sebesar Rp98.152.580.058 dan Rp53.067.840.080. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of the supplier financing facility 3 amounted to Rp98,152,580,058 and Rp53,067,840,080, respectively. Fasilitas Pinjaman Investasi 4 d. Investment Credit Facility 4 Pada tanggal 14 November 2014, MSI memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari Bank CIMB dengan jumlah maksimum sebesar Rp150.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 12,50% dengan waktu tenggang selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir pada tanggal 30 November 2020. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan investasi untuk gerai 7-Eleven. On November 14, 2014, MSI obtained an investment loan facility from Bank CIMB with a maximum amount of Rp150,000,000,000 and bears annual interest rates of 12.50% with grace period of 12 (twelve) months after the agreement was signed and will expire on November 30, 2020.This facility is used to finance the capital expenditure of 7-Eleven outlets. Tidak ada pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. There’ were loan payments for the year ended December 31, 2014. Pada tanggal 31 Desember 2014 saldo fasilitas pinjaman investasi 4 adalah sebesar Rp18.596.801.600. As of December 31, 2014, the balance of the supplier financing facility 4 amounted to Rp18,596,801,600. 97 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MSI (lanjutan) Subsidiary - MSI (continued) Bank CIMB (lanjutan) Bank CIMB (continued) e. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus e. Specific Transaction Loan Facility Pada tanggal 16 Juli 2012, MSI memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari Bank CIMB dengan jumlah maksimum Rp70.000.000.000 yang digunakan untuk pembelian persediaan outlet 7-Eleven. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 11% dan biaya komisi fasilitas sebesar 1% flat dari jumlah fasilitas PTK. Jangka waktu fasilitas kredit adalah 12 (dua belas) bulan sampai dengan tanggal 16 Juli 2013. Pada tanggal 10 Januari 2013, tanggal jatuh tempo diperpanjang sampai dengan tanggal 20 Juli 2014. On July 16, 2012, MSI obtained a Specific Transaction Loan (PTK) facility from Bank CIMB, with maximum amount of Rp70,000,000,000 which will be used to purchase inventory outlets 7-Eleven’s. The loan bears annual interest rate at 11% and facility commission of 1% flat of the total PTK facility. Facility loan term is 12 (twelve) months until July 16, 2013. On January 10, 2013, the facility term was extended until July 20, 2014. Pada tanggal 3 Juni 2014, MSI mengkonversi fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari Bank CIMB menjadi fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II (PTK II) dengan sistem angsuran. Jumlah maksimum fasilitas ini sebesar Rp70.000.000.000. Pinjaman ini dikenangan bunga tahunan sebesar 12,25% dimulai dari 1 Desember 2014. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2019. On June 3, 2014, MSI converted Specific Transaction Loan (PTK) facility from Bank CIMB to Specific Transaction Loan II (PTK II) with installment system. Maximum amount of this facility amounted to Rp70,000,000,000. The loan bears annual interest rates at 12.25% starting from December 1, 2014. This facility will mature on October 31, 2019. Pada tanggal 31 Desember 2014 saldo fasilitas PTK sebesar Rp68.360.204.027, dan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp69.998.896.666 yang dicatat sebagai bagian “Pinjaman bank jangka pendek” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. As of December 31, 2014 balance of PTK facility amounted to Rp68,360,204,027, and as of December 31, 2013 amounted to Rp69.998.896.666 which was recorded as part of “Short-term bank loans” in the consolidated statements of financial position. Fasilitas-fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan atas tanah dan bangunan, persediaan dari gerai toko 7-Eleven serta mesin dan peralatan-nya, yang semuanya dibiayai oleh Bank CIMB, piutang usaha dari MSI, kas yang dibatasi penggunaannya serta jaminan pribadi atas nama Sungkono Honoris dan Henri Honoris (Catatan 6, 7, 8, 10 dan 14). These facilities are secured by mortgages on land and buildings, inventories from 7-Eleven outlets including machine and equipment, which were all funded by Bank CIMB, trade receivable from the MSI, restricted cash and a personal guarantee from Sungkono Honoris and Henri Honoris (Notes 6, 7, 8, 10 and 14). Perjanjian-perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga Current Ratio minimal 1 kali dan DSCR sebesar minimal 1,25 kali. The loan agreements impose several restrictions and covenants, among others responsibility to maintain Current Ratio minimum 1 time and DSCR minimum 1.25 times. 98 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MSI (lanjutan) Subsidiary - MSI (continued) Bank CIMB (lanjutan) Bank CIMB (continued) Seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Bank CIMB, termasuk fasilitas pinjaman rekening koran I, II dan PTK (Catatan 16), dijamin dengan hak tanggungan pertama beberapa bidang tanah, bangunan dan pabrik dengan total nilai sebesar 125% dari nilai fasilitas, fidusia mesin, peralatan dan persediaan gerai 7-Eleven yang dibiayai kreditur, piutang usaha dari Perusahaan dan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris dan Henri Honoris (Catatan 7, 8, 10 dan 14). All loan facilities obtained from Bank CIMB, including overdraft facilities I, II and PTK (Note 16), is secured by first mortgage on land, building and factory amounting to 125% of the facility, fiduciary of machinery and equipment of 7-Eleven financed by the creditor, trade receivables from PT Modern Internasional Tbk and personal guarantee from Sungkono Honoris and Henri Hononis (Notes 7, 8, 10 and 14). Seluruh jaminan-jaminan tersebut diikat secara cross collateralized terhadap fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank CIMB kepada Perusahaan. All these covenants are cross collateralized to the credit facility granted by Bank CIMB to the Company. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga Current Ratio minimal 1 kali, DSCR sebesar minimal 1,25 kali. The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others: responsibility to maintain Current Ratio at a minimum ratio of 1 times, DSCR at a minimum ratio of 1.25 times. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MSI tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau mengalihkan hak, kekayaan atau aset kecuali dalam rangka operasional sehari-hari, membuat perjanjian yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha MSI, menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali dan manajemen puncak, mengubah jenis usaha, melakukan investasi baru dan mengajukan moratorium. Without the written approval of the bank, MSI cannot, among others: sell or transfer its rights, properties or assets, except for daily operations, enter into any agreement which will endanger MSI’s going concern, use the excess funds outside the core business, undertake any merger, acquisition, or transfer of ownership and management control, change the nature or scope of the business and operations, undertake any new investment and propose moratorium. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, MSI has complied with all loan covenants given by the bank. 99 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MSI (lanjutan) Subsidiary - MSI (continued) PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Bank Mayapada) PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Bank Mayapada) Fasilitas Pinjaman Angsuran Tetap Fixed Installment Loan Facility Pada tanggal 17 Juni 2014, MSI memperoleh fasilitas pinjaman angsuran tetap dari Bank Mayapada dengan jumlah maksimum sebesar Rp2.000.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 3 September 2019. Untuk fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 16,50% per tahun. On June 17, 2014, MSI obtained a fixed installment loan facility from Bank Mayapada with maximum amount of Rp2,000,000,000. This facility will expire on September 3, 2019. This facility bears interest at 16.50% per annum. Fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan dari beberapa bidang tanah dan bangunan yang dimiliki oleh MSI. This facility is secured by certain building and parcel of land owned by MSI. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MSI tidak diperbolehkan, antara lain: membuat perjanjian utang dari lembaga keuangan lain (kecuali kepada kreditur yang telah ada sebelumnya, cukup pemberitahuan tertulis kepada bank), melakukan merger, akuisisi dan menjual aset tertentu MSI, mengubah anggaran dasar dan susunan pengurus, pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham, penyertaan atau investasi pada MSI lain, pembagian dividen, dan penghentian usaha dengan melakukan pemberitahuan tertulis kepada bank. Without the written approval of the bank, MSI is not allowed, among others: create any indebtedness from other financial institutions (except for existing creditor, only written notice to the bank), undertake any merger, acquisition and sell certain assets, change the articles of association and change the composition of management, shareholders and shareholding composition, invests in other companies, dividend payment, and business termination with written notice to the bank. Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp300.000.000. Total loan payments for the year ended December 31, 2014 amounted to Rp300,000,000. Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo fasilitas pinjaman tetap sebesar Rp1.923.058.554. As of December 31, 2014, the balance of the fixed loan facility amounted to Rp1,923,058,554. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, MSI has complied with all loan covenants given by the bank. SCB SCB Pada tanggal 18 Desember 2014, MSI memperoleh fasilitas kredit dari SCB, cabang Singapura sebesar AS$20.000.000. Fasilitas kredit ini terdiri dari 2 fasilitas, yaitu: fasilitas pinjaman berulang (revolving) dan fasilitas term loan. On December 18, 2014, the Company obtained credit facility from SCB, Singapore branch amounting to US$20,000,000. The credit facility consists of 2 credit facilities, such as: a revolving loan and a term loan. 100 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MSI (lanjutan) Subsidiary - MSI (continued) SCB (lanjutan) SCB (continued) Jumlah kredit maksimum untuk fasilitas term loan sebesar AS$5.000.000. Jangka waktu fasilitas ini adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal mulai penggunaan fasilitas. Maximum credit amount for term loan facility amounted to US$5,000,000. The term of this facility is 36 (thirty six) months from the first utilization date. Pinjaman tersebut digunakan untuk, antara lain: a. Pembiayaan kembali fasilitas pinjaman Perusahaan, MSI, dan FFI, yang diperoleh dari PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas). b. Pembayaran semua biaya dan fee transaksi. c. Pembiayaan atas pengeluaran modal, modal kerja, dan pengeluaran umum. The loan will be used for, among others: a. For the refinancing of loan facilities of the Company, MSI, and FFI obtained from PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas). b. Payment of all transaction expenses and fees. c. Funding its capital expenditure, working capital, and general expenses. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga Debt Service Coverage Ratio (DSCR) sebesar minimal 1,25 kali, Debt to Equity Ratio (DER) sebesar maksimal 4 kali dan Leverage Ratio sebesar maksimal 4 kali. The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others responsibility to maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 1.25 times, Debt to Equity Ratio (DER) maximum 4 times, and Leverage Ratio maximum 4 times. Fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan dari beberapa bidang tanah dan bangunan yang dimiliki oleh MSI. This facility is secured by certain building and parcel of land owned by MSI. Tidak terdapat saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014. There is no balance of the loan as of December 31, 2014. As of December 31, 2014 and 2013, MSI has complied with all loan covenants given by the bank. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. Pada bulan Januari 2015, fasilitas pinjaman dari Bank Sinarmas milik Perusahaan, MSI, dan FFI telah dilunasi melalui fasilitas ini. In January 2015, loan facilities from Bank Sinarmas of the Company, MSI, and FFI have been repaid using this facility. Entitas Anak - MDS Subsidiary - MDS Bank Permata Bank Permata Fasilitas Term Loan Term Loan Facility Pada tanggal 5 Agustus 2011, MDS memperoleh Fasilitas Kredit dari Bank Permata dalam bentuk Fasilitas Term Loan (Fasilitas TL). On August 5, 2011, MDS obtained credit facilities from Bank Permata in the form of Term Loan (TL Facility). 101 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MDS (lanjutan) Subsidiary – MDS (continued) Bank Permata (lanjutan) Bank Permata (continued) Fasilitas Term Loan (lanjutan) Term Loan Facility (continued) Fasilitas ini memiliki jumlah maksimum sebesar AS$1.050.000 dengan maksimum penggunaan Fasilitas SLC tidak boleh lebih dari Rp7.000.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai investasi pada proyek penyewaan MDS pada mesin Multi Function Product (MFP) Ricoh. This facility has maximum amount of US$1,050,000, with the maximum use of SLC Facility should not exceed Rp7,000,000,000. This facility was used for finance investment in MDS’s rental project Multi Function Product (MFP) Ricoh. Pada tanggal 6 Desember 2012, menandatangani perjanjian kredit penambahan fasilitas TL 1, 2 dan 3. MDS untuk On December 6, 2012, MDS entered into a loan agreement for additional TL facility 1, 2 and 3. Pada tanggal 23 Desember 2013, menandatangani perjanjian kredit penambahan fasilitas Forex Line. MDS untuk On December 23, 2013, MDS entered into a loan agreement for additional Forex Line facility. 1. 1. Term loan 1 Term loan 1 Bank Permata setuju untuk memberikan Fasilitas Term Loan 1 (TL 1) dengan jumlah limit pinjaman sebesar Rp23.000.000.000 yang digunakan untuk membiayai investasi MDS pada proyek penyewaan mesin Multi Function Product (MFP) Ricoh. Jangka waktu Fasilitas TL1 yang diberikan adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan, dimana jangka waktu tersebut belum termasuk masa tenggang dengan jangka waktu maksimum 3 (tiga) bulan sejak tanggal pencairan Fasilitas TL 1. Jangka waktu penarikan atas Fasilitas TL 1 adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan. Pinjaman ini dijamin dengan mesin yang dibiayai oleh fasilitas TL 1. Bank Permata agreed to provide Facility Term Loan 1 (TL 1) with a loan amount limit of Rp23,000,000,000 which will be used to finance MDS’s investment in rental projects on machine Multi Function Product (MFP) Ricoh. Facilities TL 1 period is 36 (thirty six) months from the date of disbursement, which term does not include a grace period of a maximum period of 3 (three) months from the date of disbursement of the facility. The availability of the Facility TL 1 is 12 (twelve) months from the date of signing. This loan is secured by machine facility funded by TL 1. Pada tanggal 9 Juni 2014, MDS menandatangani perjanjian kredit untuk memperpanjang jangka waktu penarikan 12 (dua belas bulan) sejak tanggal penandatanganan dan menambah jumlah nilai pinjaman sebesar Rp48.000.000.000 untuk fasilitas Term Loan 1. On June 9, 2014, MDS entered into a credit agreement to extend the period of withdrawal of 12 (twelve months) from the signing date and increase the total loan amount of Rp48.000.000.000 for Term Loan 1 facility. 102 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MDS (lanjutan) Subsidiary – MDS (continued) Bank Permata (lanjutan) Bank Permata (continued) Fasilitas Term Loan (lanjutan) Term Loan Facility (continued) 1. 1. Term loan 1 (continued) Term loan 1 (lanjutan) Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,50% pada tahun 2014 dan 11,75% pada tahun 2013 serta dijamin dengan jaminan berupa tanah atas nama Perusahaan, jaminan perusahaan dari Perusahaan, hak milik secara fidusia atas persediaan barang, jaminan fidusia atas piutang usaha dan mesin yang dibiayai oleh Fasilitas Term Loan 1 (Catatan 7, 10 dan 14). The facility bears annual interest at rates 12.50% in 2014 and 11.75% in 2013 and is secured by land in the name of the Company, corporate guarantee from Company, fiduciary transfer of rights over inventories, fiduciary transfer of trade receivables and machinery financed by Term Loan 1 Facility (Notes 7, 10 and 14). Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp8.179.812.694 dan Rp1.318.144.851. Total loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp8,179,812,694 and Rp1,318,144,85, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas pinjaman investasi adalah masing-masing sebesar Rp22.763.479.419 dan Rp16.167.948.892 As of December 31, 2014 and 2013, the balance of the supplier financing facility amounted to Rp22,763,479,419 and Rp16,167,948,892, respectively. 2. 2. Term loan 2 Term loan 2 On December 6, 2012, Permata Bank agreed to provide Facility Term Loan 2 (TL 2) with a limit of loan amount of Rp10,000,000,000 which is used to take over the debt financing used to finance MDS' investment in rental projects on machine Multi Function Product (MFP) Ricoh. Facilities period given TL 2 is 36 (thirty six) months from the date of disbursement of facilities TL 2. This loan is secured by machine facility funded by TL 2. Pada tanggal 6 Desember 2012, Bank Permata setuju untuk memberikan Fasilitas Term Loan 2 (TL 2) dengan jumlah limit pinjaman sebesar Rp10.000.000.000 yang digunakan untuk mengambil alih utang pembiayaan yang digunakan untuk membiayai investasi pada proyek penyewaan MDS pada mesin Multi Function Product (MFP) Ricoh. Jangka waktu Fasilitas TL 2 yang diberikan adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan Fasilitas TL 2. Pinjaman ini dijamin dengan mesin yang dibiayai oleh fasilitas TL 2. 103 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MDS (lanjutan) Subsidiary – MDS (continued) Bank Permata (lanjutan) Bank Permata (continued) Fasilitas Term Loan (lanjutan) Term Loan Facility (continued) 2. 2. Term loan 2 (lanjutan) Term loan 2 (continued) Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,50% pada tahun 2014 dan 11,75% pada tahun 2013 serta dijamin dengan jaminan berupa tanah atas nama Perusahaan, jaminan perusahaan dari Perusahaan, hak milik secara fidusia atas persediaan barang, jaminan fidusia atas piutang usaha dan mesin yang dibiayai oleh Fasilitas Term Loan 1 (Catatan 7, 10 dan 14). The facility bears annual interest at rates 12.50% in 2014 and 11.75% in 2013 and is secured by land in the name of Company, corporate guarantee from Company, fiduciary transfer of rights over inventories, fiduciary transfer of trade receivables and machinery financed by Term Loan 1 Facility (Notes 7, 10 and 14). Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp2.554.244.967 dan Rp2.382.682.614. Total loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp2,554,244,967 and Rp2,382,682,614, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas pinjaman investasi adalah masing-masing sebesar Rp888.162.619 dan Rp2.699.702.667 As of December 31, 2014 and 2013, the balance of the supplier financing facility amounted to Rp888,162,619 and Rp2,699,702,667, respectively. 3. Term loan 3 3. Term loan 3 Bank Permata agreed to provide Facility Term Loan 3 (TL 3) with total limit of Rp30,000,000,000 to be used to finance the purchase of IT equipment, software and IT licenses 7-Eleven. Facility period for TL 3 is 36 (thirty six) months from the date of disbursement, which term does not include a grace period of a maximum period of 2 (two) months from the date of disbursement of the facility. The availability of the Facility TL is 12 (twelve) months from the date of signing. This loan is secured by machine facility funded by TL 3. Bank Permata setuju untuk memberikan Fasilitas Term Loan 3 (TL 3) dengan jumlah limit pinjaman sebesar Rp30.000.000.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian peralatan IT, software dan lisensi IT 7-Eleven. Jangka waktu Fasilitas TL 3 yang diberikan adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan, dimana jangka waktu tersebut belum termasuk masa tenggang dengan jangka waktu maksimum 2 (dua) bulan sejak tanggal pencairan Fasilitas TL 3. Jangka waktu penarikan atas Fasilitas TL adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan. Pinjaman ini dijamin dengan mesin yang dibiayai oleh fasilitas TL 3. 104 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MDS (lanjutan) Subsidiary – MDS (continued) Bank Permata (lanjutan) Bank Permata (continued) Fasilitas Term Loan (lanjutan) Term Loan Facility (continued) 3. 3. Term loan 3 (continued) Term loan 3 (lanjutan) Pada tanggal 9 Juni 2014, MDS menandatangani perjanjian kredit untuk memperpanjang jangka waktu penarikan 12 (dua belas bulan) sejak tanggal penandatanganan sampai dengan 10 Juni 2015 untuk fasilitas Term Loan 3. On June 9, 2014, MDS entered into a credit agreement to extend the period of withdrawal of 12 (twelve months) from the signing date to June 10, 2015 for Term Loan 3 facility. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,50% pada tahun 2014 dan 11,75% pada tahun 2013 serta dijamin dengan jaminan berupa tanah atas nama Perusahaan, jaminan perusahaan dari Perusahaan, hak milik secara fidusia atas persediaan barang, jaminan fidusia atas piutang usaha dan mesin yang dibiayai oleh Fasilitas Term Loan 1 (Catatan 7, 10 dan 14). The facility bears annual interest at rates 12.50% in 2014 and 11.75% in 2013 and is secured by land in the name of Company, corporate guarantee from Company, fiduciary transfer of rights over inventories, fiduciary transfer of trade receivables and machinery financed by Term Loan 1 Facility (Notes 7, 10 and 14). Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp5.841.721.756 dan Rp2.419.967.078. Total loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp5,841,721,756 and Rp2,419,967,078, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas pinjaman investasi adalah masing-masing sebesar Rp21.596.701.845 dan Rp12.720.400.314. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of the supplier financing facility amounted to Rp21,596,701,845 and Rp12,720,400,314, respectively. The entire facilities are being secured by machinery financed by each facility, it is also secured by: a. Land with right to use the building (‘’HGB’’) in the name of the Company, located in Denpasar, Bali. b. Fiduciary rights transfer of inventories with guarantee value amounting to Rp3,000,000,000. c. Machinery funded by this facility. d. Fiduciary transfer of trade receivables. e. Corporate guarantee from the Company. Seluruh fasilitas Pinjaman ini dijamin dengan mesin yang dibiayai oleh tiap fasilitas juga dijamin dengan: a. Tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (‘’HGB’’) atas nama Perusahaan, yang terletak di Denpasar, Bali. b. Jaminan berupa penyerahan hak milik secara fidusia atas persediaan barang dengan nilai penjaminan sebesar Rp3.000.000.000. c. Mesin yang dibiayai oleh fasilitas ini. d. Jaminan fidusia atas piutang usaha. e. Pemberian Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee) dari Perusahaan. 105 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - MDS (lanjutan) Subsidiary – MDS (continued) Bank Permata (lanjutan) Bank Permata (continued) Fasilitas Term Loan (lanjutan) Term Loan Facility (continued) Tanpa persetujuan tertulis dari Bank Permata, MDS tidak diperbolehkan, antara lain: melakukan pembayaran dividen, perubahan komposisi pemegang saham dan manajemen, memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan nonbank lainnya dan memberikan pinjaman kepada perusahaan lain, baik anak perusahaan, perusahaan afiliasi maupun pihak ketiga. Without the written approval of Bank Permata, MDS is not allowed, among others: make dividend payment, change the composition of shareholders and management, obtain loans from banks or other financial non-bank institutions and give loans to other companies, whether subsidiaries, affiliated companies or third parties. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MDS telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, MDS has complied with all loan covenants given by the bank. Entitas Anak - FFI Subsidiary - FFI Bank Sinarmas Bank Sinarmas Pada tanggal 1 Agustus 2013, FFI memperoleh fasilitas Term loan dari Bank Sinarmas dengan nilai maksimum Rp30.000.000.000. Term Loan digunakan untuk pembiayaan investasi sebesar Rp.30.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 13% per tahun. On August 1, 2013, FFI obtained a Term Loan facilitiy from Bank Sinarmas with a maximum amount of Rp30,000,000,000. Term Loan will be used as investment financing amounting to Rp30,000,000,000. The loan bears interest at 13% per annum. Perjanjian tersebut dijamin dengan: a. Jaminan fidusia atas mesin yang dibeli dari fasilitas pinjaman dari Bank Sinarmas. b. Jaminan pribadi dari Henri Honoris. The agreement was secured by: a. Fiduciary guarantee of the machinery which bought from loan facility from Bank Sinarmas. b. Personal Guarantee from Henri Honoris. Pada tanggal 21 Agustus 2014, FFI memperoleh perpanjangan fasilitas Term loan dari Bank Sinarmas nilai maksimum Rp30.000.000.000, yang digunakan untuk pembiayaan investasi. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 17% per tahun. On August 21, 2014, FFI obtained an extension of Term Loan facilitiy from Bank Sinarmas with a maximum amount of Rp30,000,000,000, which will be used as investment financing. The loan bears interest at 17% per annum. 106 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Anak - FFI (lanjutan) Subsidiary - FFI (continued) Bank Sinarmas (lanjutan) Bank Sinarmas (continued) Jangka waktu fasilitas Term Loan dari Bank Sinarmas adalah 48 (empat puluh delapan) bulan sejak berakhirnya masa tenggang (Grace Period sampai dengan 17 Oktober 2014) . The term of Term Loan facilitiy from Bank Sinarmas is forty eight (48) months from the end of grace period (Grace Period until October 17, 2014). Perjanjian tersebut dijamin dengan: a. Mesin dan peralatan yang dibeli melalui pembiayaan Bank Sinarmas dengan nilai jaminan minimal Rp40.000.000.000 (Catatan 14) b. Stok barang dengan nilai minimal sebesar 120% dari plafond atau outstanding fasilitas Demand Loan (Catatan 10) c. Jaminan pribadi dari Henri Honoris. The agreement was secured by: a. Machinery and equipment which were purchase through of Sinarmas financing with minimal amount Rp40,000,000,000. (Note 14) b. Inventory stock with minimal amount of 120% from platfond or outstanding facility of Demand Loan (Note 10) c. Personal Guarantee from Henri Honoris. Tanpa persetujuan tertulis dari Bank Sinarmas, FFI tidak diperbolehkan, antara lain: melakukan pembayaran deviden kepada pemegang saham, melakukan penambahan fasilitas pinjaman dari instutusi keuangan lainnya, melakukan penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh. Without the written approval of Bank Sinarmas, FFI cannot, among others: make divident payments for shareholders, obtain additional loan facilities from other financial institution decrease issued and fully paid capital. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas pinjaman adalah masingmasing sebesar Rp22.353.042.659 dan Rp8.989.517.688. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of the supplier financing facility amounted to Rp22,353,042,659 and Rp8,989,517,688, respectively. Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp690.461.250 dan Rpnil. Total loan payments for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp690,461,250 and Rpnil respectively. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, FFI telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan oleh bank. As of December 31, 2014 and 2013, FFI has complied with all loan covenants given by the bank. 107 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. KEPENTINGAN NON PENGENDALI 22. NON-CONTROLLING INTERESTS This account represents the non-controlling interests in the net assets and income (loss) of the Subsidiaries as follows: Akun ini merupakan kepentingan non pengendali pada aset neto dan laba (rugi) entitas anak sebagai berikut: 31 Desember 2014/December 31, 2014 Saldo/Balance 1 Januari 2014/ January 1, 2014 Modal Saham/ Share Capital Bagian Atas Laba (Rugi) Tahun Berjalan/ Equity in Current Net Earnings (Losses) Saldo/Balance 31 Desember 2014/ December 31, 2014 FFI SMS PT Honoris Industry 7.778.194.086 14.932.998 1.917 427.609.071 - (726.284.193) 10.961 28 7.479.518.964 14.943.959 1.945 FFI SMS Honoris Industry Total 7.793.129.001 427.609.071 (726.273.204) 7.494.464.868 Total 31 Desember 2013/December 31, 2013 Saldo/Balance 1 Januari 2013/ January 1, 2013 Modal Saham/ Share Capital Bagian Atas Laba (Rugi) Tahun Berjalan/ Equity in Current Net Earnings (Losses) Saldo/Balance 31 Desember 2013/ December 31, 2013 FFI SMS PT Honoris Industry 3.845.860.327 14.960.178 1.873 3.013.452.994 - 918.880.765 (27.180) 44 7.778.194.086 14.932.998 1.917 FFI SMS PT Honoris Industry Total 3.860.822.378 3.013.452.994 918.853.629 7.793.129.001 Total 23. MODAL SAHAM 23. SHARE CAPITAL The details of the Company’s shareholders based on the report prepared by PT EDI Indonesia, the Securities Administration Agency, as of December 31, 2014 are as follows: Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid Asialink Electronics Pte., Ltd. PT Inti PutraModern CIMB Private Equity SDN BHD (Slurpee) Morgan Stanley & Co Intl PLC-IPB Client Account Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Total Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership Jumlah/ Amount Shareholders 1.240.087.010 655.685.850 415.881.636 27,11% 14,33% 9,09% 124.008.701.000 65.568.585.000 41.588.163.600 335.013.318 7,32% 33.501.331.800 Asialink Electronics Pte., Ltd. PT Inti PutraModern CIMB Private Equity SDN BHD (Slurpee) Morgan Stanley & Co Intl PLC-IPB Client Account 1.928.030.185 42,15% 192.803.018.500 Public (each below 5%) 4.574.697.999 100,00% 457.469.799.900 Total 108 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. MODAL SAHAM (lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (continued) The details of the Company’s shareholders based on the report prepared by PT EDI Indonesia, the as of Securities Administration Agency, December 31, 2013 are as follows: Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership Jumlah/ Amount Shareholders Asialink Electronics Pte., Ltd. PT Inti PutraModern Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 1.173.590.010 669.931.250 28,22% 16,11% 117.359.001.000 66.993.125.000 Asialink Electronics Pte., Ltd. PT Inti PutraModern 2.315.295.103 55,67% 231.529.510.300 Public (each below 5%) Total 4.158.816.363 100,00% 415.881.636.300 Total Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 29 Oktober 2014 yang diaktakan dengan akta No. 57, Notaris F.X Budi Santoso Isbandi S.H., pemegang saham telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan menjadi Rp457.469.799.900 dari semula Rp415.881.636.300 melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-07910.40.21.2014 tanggal 29 Oktober 2014. Based on the result of Extraordinary General Meeting of the Shareholders, dated October 29, 2014, which was executed under Notarial Deed No. 57 by F.X. Budi Santoso Isbandi S.H., the shareholders approved the increase in issued and fully paid shares to Rp457,469,799,900 from Rp415,881,636,300 through issuance of shares without preemptive rights. The amendment of the Company’s Articles of Association was received and recorded by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-07910.40.21.2014 dated October 29, 2014. Pada tanggal 31 Desember 2014, saham Perusahaan yang dimiliki Direksi adalah sebagai berikut: As of December 31, 2014, the Company’s shares owned by Directors are as follows: Pemegang Saham Jumlah Saham/ Number of shares Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership Jumlah/ Amount Shareholders Direksi Henri Honoris Bong Kon Bui (Donny Sutanto) 75.000.000 2.500 1,64% 0,00% 7.500.000.000 250.000 Directors Henri Honoris Bong Kon Bui (Donny Sutanto) Total 75.002.500 1,64% 7.500.250.000 Total Pengelolaan Modal Capital Management Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan terpeliharanya debt to equity ratio yang dipersyaratkan oleh pihak kreditur. The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that debt to equity ratios are maintained as required by creditors. 109 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. MODAL SAHAM (lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (continued) Pengelolaan Modal (lanjutan) Capital Management (continued) Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian. The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the periods presented. Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. The Company’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to financing at a reasonable cost. 24. TAMBAHAN MODAL DISETOR 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL This account consist of: Rincian akun ini terdiri dari: 2014 2013 Saldo awal Tambahan modal disetor (Catatan 1) Biaya emisi saham 429.329.387.229 245.370.165.240 (3.303.728.918) 429.329.387.229 - Beginning balance Additional paid-in capital (Note 1) Share issuance cost Total, neto 671.395.823.551 429.329.387.229 Total, net The excess of cash received from the issuance of shares, over the total nominal value of the shares and the excess of total theoretical value over total nominal value of the shares distributed as stock dividends is presented as additional paid in capital. Selisih lebih kas yang diterima dari penerbitan saham atas jumlah nilai nominal saham dan selisih lebih harga teoritis atas jumlah nilai nominal saham yang didistribusikan sebagai dividen saham disajikan sebagai tambahan modal disetor. 110 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 25. DIVIDEN 25. DIVIDENDS Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 21 Mei 2014 yang diaktakan dengan akta No.52 oleh Notaris F.X Budi Santoso Isbandi S.H., pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp8.317.632.726. Based on the result of Annual General Meeting of the Shareholders, dated May 21, 2014, which was executed under Notarial Deed No.52 by F.X. Budi Santoso Isbandi S.H., the shareholders approved the distribution of cash dividends amounting to Rp8,317,632,726. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 20 Juni 2013 yang diaktakan dengan akta No.105 oleh Notaris F.X Budi Santoso Isbandi S.H., pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp8.317.632.726. Based on the result of Annual General Meeting of the Shareholders, dated June 20, 2013, which was executed under Notarial Deed No.105 by F.X. Budi Santoso Isbandi S.H., the shareholders approved the distribution of cash dividends amounting to Rp8,317,632,726. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo utang atas dividen tersebut telah dibayar. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of dividends payable was is fully paid. 26. LIABILITAS PANJANG IMBALAN KERJA JANGKA 26. LONG-TERM LIABILITIES EMPLOYEE BENEFITS The following summarizes the components of net employee benefits expense recognized in the consolidated statement of comprehensive income and the amounts recognized in the consolidated statement of financial position for the employee benefits liability as determined by an independent actuary’ Biro Pusat Aktuaria’ for the years ended December 31, 2014 and 2013 in its reports dated February 9, 2015 and March 13, 204, respectively, using the “Projected Unit Credit” method with the following assumption: Berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan kerja neto yang diakui pada laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian dan liabilitas atas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian yang dihitung oleh aktuaris independen, Biro Pusat Aktuaria, untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan laporannya masing-masing tanggal 9 Februari 2015 dan 13 Maret 2014 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2014 Tingkat diskonto Tabel mortalita Kenaikan gaji dan upah Tingkat sakit atau cacat Tingkat pengunduran diri Usia pensiun 2013 7,9% TMII 2011 8,00% 10% dari tingkat mortalita/ 10% from mortality rate 10% di usia 30 tahun menurun secara proporsional hingga 0% di usia 52 tahun/ 10% for employee at age of 30 years and reducing linearly until 0% at age of 52 years 55 tahun/55 years old 111 8,7% TMI 2011 8,00% 10% dari tingkat mortalita/ 10% from mortality rate 10% di usia 30 tahun menurun secara proporsional hingga 0% di usia 52 tahun/ 10% for employee at age of 30 years and reducing linearly until 0% at age of 52 years 55 tahun/55 years old Discount Rate Mortality Table Expected rate of annual salary increase Disability rate Early retirement rate Pension age The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan) a. KERJA PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) JANGKA 26. LONG-TERM EMPLOYEE LIABILITIES (continued) Beban imbalan kerja - neto (dibulatkan) a. BENEFITS Net employee benefits expense (rounded-off) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Beban jasa kini Beban bunga Keuntungan aktuaria Kurtailmen dan penyelesaian Amortisasi atas beban jasa lalu yang belum diakui Kerugian kurtailmen dan penyelesaian 2.658.958.000 2.931.548.000 (1.012.482.000) 2.504.501.000 2.281.692.000 (654.491.000) 2.484.678.000 1.441.359.000 447.441.000 447.441.000 (5.691.760.000) (2.644.568.000) 1.818.383.000 3.375.934.000 Total b. 2013 Nilai kini liabilitas imbalan (dibulatkan) b. Current service cost Interest cost Actuarial gain Curtailment and settlement Amortization of past service cost - non vested Loss on curtailment and settlement Total Present value (rounded-off) of benefit obligation 31 Desember/ December 31, 2014 c. 2013 Nilai kini liabilitas imbalan awal tahun Beban jasa kini Beban bunga Pembayaran manfaat Kurtailmen Keuntungan (kerugian) aktuaria 33.695.954.000 2.658.958.000 2.931.548.000 (1.059.050.000) (5.691.760.000) 2.675.432.000 38.028.191.000 2.504.501.000 2.281.692.000 (1.218.390.000) (2.644.568.000) (5.255.472.000) Nilai kini liabilitas imbalan akhir tahun 35.211.082.000 33.695.954.000 c. Mutasi liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut (dibulatkan): Present value of benefit obligation at the beginning of the year Current service cost Interest cost Benefit payment Curtailment Actuarial gains (losses) Present value of benefit obligation at the end of the year Movements in the long-term employee benefits liabilities for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows (rounded-off): 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Saldo awal Beban imbalan kerja - neto Pembayaran manfaat/ kontribusi 23.530.797.000 1.818.383.000 21.373.253.000 3.375.934.000 Beginning balance Net employee benefits expense (1.059.050.000) (1.218.390.000) Benefits payments/contributions Total 24.290.130.000 23.530.797.000 Total 112 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan) d. KERJA PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) JANGKA 26. LONG-TERM EMPLOYEE LIABILITIES (continued) d. Amounts for the current and previous four periods are as follows : Jumlah untuk tahun berjalan dan empat periode sebelumnya adalah sebagai berikut : 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja Penyesuaian liabilitas program BENEFITS 31 Desember 2013/ December 31, 2013 31 Desember 2012/ December 31, 2012 31 Desember 2011/ December 31, 2011 31 Desember 2010/ December 31, 2010 (35.211.082.000) (33.695.954.000) (38.028.191.000) (26.767.664.000) (22.490.768.000) (141.728.000) (3.248.120.767) 952.405.241 (850.807.188) 1.880.724.645 Present value of benefit obligation Experience adjustments on liability Kelompok Usaha mencatat liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp24.290.130.000 (31 Desember 2013: Rp23.530.797.000), yang disajikan sebagai “Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. The Group recorded employee benefits liability as of December 31, 2014 amounting to Rp24,290,130,000 (December 31, 2013: Rp23,530,797,000) and is presented as “LongTerm Employee Benefits Liabilities“ in the consolidated statement of financial position. Beban penyisihan imbalan pasca-kerja yang dibebankan selama tahun berjalan adalah masingmasing sebesar Rp1.818.383.000 dan Rp3.375.934.000 pada tahun 2014 dan 2013, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Operasi - Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan” di laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 29). The related provision charged to the consolidated statement of comprehensive income amounting to Rp1,818,383,000 and Rp3,375,934,000 in 2014 and 2013, respectively, are presented as part of “Operating Expenses - Salaries, wages and employees’ benefits” in the consolidated statement of comprehensive income (Note 29). 27. PENDAPATAN NETO 27. NET SALES Sales represent revenues following sources: Penjualan merupakan pendapatan yang diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut: derived from the Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Pihak ketiga Barang dagangan dan jasa Produk 7-Eleven Produk industrial - Alat kesehatan - Alat percetakan - Jasa Produk fotokopi Produk fotografi Lain-lain Total 2013 971.771.192.538 776.554.235.096 144.310.209.626 72.984.315.224 58.036.200.072 110.174.888.733 63.032.578.374 17.631.079.034 146.791.815.231 61.416.732.870 11.142.151.268 87.868.869.968 169.554.000.212 20.162.525.358 Third parties Merchandise and services Convenience store 7-Eleven products Industrial products Medical Printing Services Photocopy products Photographic products Others 1.437.940.463.601 1.273.490.330.003 Total All of the above sales are local sales. Seluruh penjualan di atas adalah penjualan lokal. 113 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. PENDAPATAN NETO (lanjutan) 27. NET SALES (continued) yang neto yang 2014 There are no sales to a particular party that exceeds 10% of the total consolidated net sales for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively. Penjualan ke pihak berelasi masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp294.573.850 dan Rp518.228.630 (Catatan 8). Sale to related parties for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp294,573,850 and Rp518,228,630, respectively (Note 8). Tidak terdapat penjualan kepada suatu pihak mencapai 10% dari total penjualan konsolidasian masing-masing untuk tahun berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember dan 2013. 28. BEBAN POKOK PENJUALAN 28. COST OF SALES The details of cost of sales are as follows: Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Manufaktur Pemakaian bahan baku Upah buruh langsung Beban pabrikasi 2013 35.013.153.377 10.283.024.806 16.850.891.366 31.435.263.198 8.953.613.088 8.241.676.319 62.147.069.549 48.630.552.605 Manufacturing Raw materials used Direct labor Factory overhead Total beban produksi Perdagangan Persediaan barang jadi (Catatan 10) Awal tahun Pembelian barang jadi Akhir tahun 206.421.626.751 826.062.392.834 (241.745.237.876) 242.833.362.839 696.078.783.789 (206.421.626.751) Total manufacturing cost Trading Finished goods (Note 10) At beginning of year Purchases finished goods Ending balance Beban pokok penjualan perdagangan 790.738.781.709 732.490.519.877 Cost of sales-trading Total Beban Pokok Penjualan 852.885.851.258 781.121.072.482 Total Cost of Sales Tidak terdapat pembelian dari suatu pihak mencapai 10% dari total penjualan konsolidasian masing-masing untuk tahun berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember dan 2013. There are no purchases from a particular party that exceeds 10% of the total consolidated net sales for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively. yang neto yang 2014 114 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. BEBAN OPERASI 29. OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows: Rincian beban operasi adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Beban penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Sewa Penyusutan (Catatan 14) Amortisasi beban renovasi bangunan sewa (Catatan 12) Listrik, air, telepon dan faksimili Amortisasi beban tangguhan (Catatan 15) Pengepakan dan pengiriman Royalti (Catatan 35) Iklan, pameran dan promosi Pemeliharaan dan perbaikan Biaya bank Penghapusan persediaan Beban teknologi informasi Perjalanan dan transportasi Beban kantor Komisi penjualan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Total Beban Penjualan Beban umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 14) Pajak dan perizinan Listrik, air, telepon dan faksimili Jasa keamanan dan kebersihan Pemeliharaan dan perbaikan Beban kantor Biaya bank Konsultan Sewa Perjalanan dan transportasi Komunikasi Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha (Catatan 7) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Total Beban Umum dan Administrasi 2013 144.592.666.356 64.039.752.527 58.865.882.894 125.821.923.410 49.455.944.363 50.900.773.312 27.315.943.805 23.677.024.226 24.200.703.315 20.313.625.759 13.292.668.828 3.386.224.778 9.330.718.217 10.084.114.534 10.319.205.116 6.463.426.983 6.532.408.646 5.743.455.728 5.391.003.842 6.435.057.618 4.784.744.654 4.516.399.020 2.409.836.884 1.006.398.531 6.439.289.700 4.535.042.296 1.913.946.945 6.802.958.328 3.553.203.518 3.300.295.261 1.713.591.673 1.594.731.991 4.000.998.348 805.583.237 Selling expenses Salaries, wages and employees' benefits Rental Depreciation (Note 14) Renovation cost of rented buildings amortization (Note 12) Electricity, water, telephone and facsimile Deferred charges amortization (Note 15) Packaging and shipping Royalty (Note 35) Advertising, exhibitions and promotion Repairs and maintenance Bank charges Write-off of inventories Information and technology Travelling and transportation Office expense Sales commission Others (each below Rp500 million) 385.844.863.991 327.694.680.652 Total Selling Expenses 31.386.731.989 10.159.936.183 9.810.873.066 30.705.548.482 8.394.045.679 6.297.565.218 5.927.474.242 3.315.520.682 3.278.176.916 2.847.567.765 1.572.055.669 1.532.318.957 1.409.679.584 1.170.477.121 980.851.524 4.764.349.937 2.140.369.343 3.309.109.151 2.314.096.349 446.498.318 1.196.854.403 800.705.248 717.750.964 1.022.026.633 2.713.230.949 1.282.993.689 4.820.041.590 2.708.486.122 General and adminstrative expenses Salaries, wages and employees’ benefits Depreciation (Note 14) Taxes and licenses Electricity, water, telephone and facsimile Security and cleaning service Repairs and maintenance Office expense Bank charges Consultant fee Rental expense Traveling and transportation Communication Provision for impairment losses trade receivables (Note 7) Others (each below Rp1 billion) 80.924.936.237 66.100.399.536 Total General and Administrative Expenses 115 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 30. PENDAPATAN OPERASI LAIN 30. OTHER OPERATING INCOME The details of other operating income are as follows: Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 2013 Penghasilan sewa Laba penjualan aset tetap (Catatan 14) Laba neto selisih kurs atas aktivitas operasi Pendapatan voucher Lain-lain 23.387.865.976 178.405.150 27.004.208.618 431.305.650 1.646.996.064 1.519.054.487 7.588.207.116 586.161.657 2.107.179.303 3.161.860.798 Rental income Gain on sale of fixed assets (Note 14) Net gain on foreign exchange due to operating activities Voucher income Others Total 34.320.528.793 33.290.716.026 Total 31. BEBAN OPERASI LAIN 31. OTHER OPERATING EXPENSES The details of other operating expenses are as follows: Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 2013 Rugi neto selisih kurs atas aktivitas operasi Denda pajak 1.336.463.396 840.607.439 13.529.957.033 2.168.307.642 Net loss on foreign exchange due to operating activites Tax penalty Total 2.177.070.835 15.698.264.675 Total 32. PENDAPATAN KEUANGAN 32. FINANCE INCOME The details of finance income are as follows: Rincian pendapatan keuangan adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 Penghasilan bunga 2013 1.318.712.401 116 7.388.612.881 Interest income The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 33. BEBAN KEUANGAN 33. FINANCE EXPENSE The details of finance expense are as follows: Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 2013 Beban bunga dari: Pinjaman bank Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen 86.593.480.660 4.054.329.597 108.768.942 55.943.962.149 2.256.701.092 306.665.328 Interest expenses in: Bank loans Obligations under finance lease Consumer finance Total 90.756.579.199 58.507.328.569 Total 34. INFORMASI SEGMEN 34. SEGMENT INFORMATION Informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya. The following segment information is reported based on the information used by management in evaluating the performance of each business segment and determining the allocation of resources. Segmen Usaha Business Segment Kegiatan Kelompok Usaha dikelompokkan dalam divisi usaha yang terdiri dari produk-produk fotografi, telekomunikasi (kartu telepon), produk industrial, 7-Eleven dan lain-lain. The Group classify its activities into business divisions consisting of photographic products, telecommunication (phone card), industrial products, 7-Eleven and others. Informasi segmen usaha Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: Information about the Group’s business segment is as follows: 31 Desember 2014 Produk 7-Eleven/ 7-Eleven products Pendapatan Penjualan 1.032.892.027.738 December 31, 2014 Produk industrial/ Industrial products Produk Fotokopi/ Photocopy products Produk fotografi/ Photographic products 308.659.862.404 127.828.627.517 133.985.582.160 Eliminasi (61.120.835.200) (33.329.137.482) (17.653.738.784) (70.953.003.786) Penjualan. neto 971.771.192.538 275.330.724.922 110.174.888.733 63.032.578.374 Hasil (Beban) yang Tidak dapat dialokasikan Hasil Segmen Beban Penjualan Lain-lain/ Others 23.141.412.743 (5.510.333.709) 17.631.079.034 Total/ Total 1.626.507.512.562 Revenue Sales (188.567.048.961) Elimination 1.437.940.463.601 Net sales (2.177.070.835) (21.369.155.747) Unallocated Income (Expenses) Segment Income Selling Expenses General and Administrative Expenses Finance Expense Finance Income Other Operating Income Other Operating Expenses Tax Expense. Net 39.621.247.528 Income for the year 585.054.612.343 (385.844.863.991) Beban Umum dan Administrasi Beban Keuangan Pendapatan Keuangan Pendapatan Operasi Lain Beban Operasi Lain Beban Pajak. Neto (80.924.936.237) (90.756.579.199) 1.318.712.401 34.320.528.793 Laba tahun berjalan 117 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 34. SEGMENT INFORMATION (continued) Segmen Usaha (lanjutan) Business Segment (continued) Informasi segmen usaha Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: (lanjutan) Information about the Group’s business segment is as follows: (continued) 31 Desember 2014 (lanjutan) Produk 7-Eleven/ 7-Eleven products Aset dan Liabilitas Aset Segmen 1.634.382.138.584 December 31, 2014 (continued) Produk industrial/ Industrial products Produk Fotokopi/ Photocopy products Produk fotografi/ Photographic products 124.869.394.153 148.320.773.115 109.947.262.150 Lain-lain/ Others 56.540.841.624 Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan Total/ Total 2.074.060.409.626 Assets and Liabilities Segment Assets 307.493.063.131 Unallocated Assets Total Aset 2.381.553.472.757 Total Assets Total Liabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan 1.034.435.649.099 Unallocated Liabilities 459.159.977.721 Other Segment Information Capital expenditure 70.820.489.297 Depreciation Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal Penyusutan 31 Desember 2013 Produk 7-Eleven/ 7-Eleven products Pendapatan Penjualan 835.144.668.223 December 31, 2013 Produk industrial/ Industrial products Produk Fotokopi/ Photocopy products Produk fotografi/ Photographic products 259.562.567.369 104.744.714.132 Lain-lain/ Others 198.421.647.436 44.827.099.122 Total/ Total 1.442.700.696.282 Revenue Sales Eliminasi (58.590.433.127) (40.211.868.000) (16.875.844.164) (28.867.647.224) (24.664.573.764) (169.210.366.279) Elimination Penjualan. neto 776.554.235.096 219.350.699.369 169.554.000.212 20.162.525.358 1.273.490.330.003 Net sales 87.868.869.968 Hasil (Beban) yang Tidak dapat dialokasikan Hasil Segmen Beban Penjualan 492.369.257.521 (327.694.680.652) Beban Umum dan Administrasi Beban Keuangan Pendapatan Keuangan Pendapatan Operasi Lain Beban Operasi Lain Beban Pajak. Neto (66.100.399.536) (58.507.328.569) 7.388.612.881 33.290.716.026 (15.698.264.675) (14.902.225.445) Laba tahun berjalan Aset dan Liabilitas Aset Segmen 1.203.574.699.634 115.669.377.051 112.703.384.374 105.104.869.676 Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan 19.441.622.586 Unallocated Income (Expenses) Segment Income Selling Expenses General and Administrative Expenses Finance Expense Finance Income Other Operating Income Other Operating Expenses Tax Expense. Net 50.145.687.551 Income for the year 1.556.493.953.321 Assets and Liabilities Segment Assets 330.814.451.390 Unallocated Assets 1.887.308.404.711 Total Assets Total Liabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan 855.576.404.848 Unallocated Liabilities Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal 175.831.285.307 Other Segment Information Capital expenditure 62.232.168.944 Depreciation Total Aset Penyusutan 118 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 34. SEGMENT INFORMATION (continued) Segmen Geografis Geographical Segment Segmen geografis ditentukan berdasarkan lokasi aset atau operasi Perusahaan, yakni Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, Pulau Bali, Pulau Batam dan lainnya. Geographical segment which is determined based on the asset location or the Group’s operations, namely Java Island, Sumatera Island, Sulawesi Island, Kalimantan Island, Bali Island, Batam Island and others. Informasi berdasarkan geografis adalah sebagai berikut: Information based on geographical locations is as follows: 31 Desember 2014 Produk 7-Eleven/ 7-Eleven products December 31, 2014 Produk industrial/ Industrial products Produk Fotokopi/ Photocopy products Produk fotografi/ Photographic products Lain-lain/ Others Total/ Total Penjualan Sales Pulau Jawa Bali Batam Sumatera Kalimantan Sulawesi 1.032.892.027.738 - 173.315.988.931 118.308.227.686 2.782.456.726 2.565.102.474 1.241.619.917 20.007.721.925 10.469.870.095 8.160.884.699 - 110.656.711.782 3.593.641.260 27.174.096.268 12.189.923.578 5.082.383.730 11.998.780.454 Total 81.194.175.605 1.454.032.493 1.752.196.448 276.739.593 518.341.732 872.589.428 1.516.367.131.742 7.830.130.479 32.733.015.107 32.474.385.096 16.070.595.557 21.032.254.581 Island Java Bali Batam Sumatera Kalimantan Sulawesi 1.032.892.027.738 217.302.024.850 119.549.847.603 170.695.537.072 86.068.075.299 1.626.507.512.562 Total Eliminasi (61.120.835.200) (57.238.216.180) (2.461.321.367) (31.373.262.667) (36.373.413.547) (188.567.048.961) Elimination Penjualan. neto 971.771.192.538 160.063.808.670 117.088.526.236 139.322.274.405 49.694.661.752 1.437.940.463.601 Net sales Aset Pulau Jawa Bali Batam Sumatera Kalimantan Sulawesi Assets 1.634.382.138.584 - 107.912.466.941 148.320.773.115 1.613.536.380 1.952.996.760 5.294.690.507 6.705.341.059 1.390.362.506 - 103.820.121.199 652.870.965 499.575.249 1.974.280.200 709.367.847 2.291.046.690 55.988.800.176 144.876.699 35.633.063 14.642.160 276.523.529 80.365.997 1.634.382.138.584 124.869.394.153 148.320.773.115 109.947.262.150 56.540.841.624 Aset yang tidak dapat dialokasikan Total Aset 119 2.050.424.300.015 2.411.284.044 2.488.205.072 7.283.612.867 7.691.232.435 3.761.775.193 Island Java Bali Batam Sumatera Kalimantan Sulawesi 2.074.060.409.626 307.493.063.131 Unallocated assets 2.381.553.472.757 Total Assets The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 34. SEGMENT INFORMATION (continued) Segmen Geografis (lanjutan) Geographical Segment (continued) 31 Desember 2013 Produk 7-Eleven/ 7-Eleven products December 31, 2013 Produk industrial/ Industrial products Produk Fotokopi/ Photocopy products Produk fotografi/ Photographic products Lain-lain/ Others Total/ Total Penjualan Sales Pulau Jawa Bali Batam Sumatera Kalimantan Sulawesi 836.768.737.376 - 161.790.798.124 2.808.723.274 850.887.646 24.971.049.661 8.296.907.136 9.597.322.260 79.506.283.552 309.679.733 - 115.161.583.578 3.617.360.316 67.438.677.214 13.062.347.455 6.491.354.282 16.341.468.700 80.952.125.545 4.656.211.212 6.180.766.314 2.605.554.214 435.368.390 857.490.300 1.274.179.528.175 11.082.294.802 74.780.010.907 40.638.951.330 15.223.629.808 26.796.281.260 Island Java Bali Batam Sumatera Kalimantan Sulawesi Total 836.768.737.376 208.315.688.101 79.815.963.285 222.112.791.545 95.687.515.975 1.442.700.696.282 Total (28.867.647.224) (44.015.666.495) (169.210.366.279) Elimination 193.245.144.321 51.671.849.480 1.273.490.330.003 Net sales Eliminasi (58.590.433.127) Penjualan. neto 778.178.304.249 (16.875.844.163 ) (20.860.775.270) 191.439.843.938 58.955.188.015 Aset Assets Pulau Jawa Bali Batam Sumatera Kalimantan Sulawesi 1.203.574.699.634 - 100.525.422.581 112.703.384.374 315.446.723 513.771.889 8.621.823.623 3.567.871.476 2.125.040.759 - 93.127.833.987 1.192.672.533 1.411.439.545 2.492.712.658 2.017.601.195 4.862.609.758 19.199.908.761 11.313.339 224.829.789 3.169.099 2.401.598 1.203.574.699.634 115.669.377.051 112.703.384.374 105.104.869.676 19.441.622.586 Aset yang tidak dapat dialokasikan Total Aset 35. PERJANJIAN-PERJANJIAN IKATAN PENTING DAN 35. SIGNIFICANT COMMITMENTS Perusahaan The Company a. a. Sejak tahun 1971, Perusahaan mengadakan perjanjian distributor dengan Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang (Fuji), dimana Perusahaan sebagai distributor tunggal Fuji di Indonesia diberikan hak untuk menjual, memasarkan atau mendistribusikan dan melakukan jasa perbaikan atas peralatan fotografi, produk peka cahaya lainnya dan produk-produk lain dari Fuji. Fuji juga memberikan wewenang dan izin kepada Perusahaan untuk menggunakan semua merek dagang terdaftar yang sekarang atau di kemudian hari dimiliki oleh Fuji. 120 1.529.131.249.337 1.508.119.256 1.936.524.773 11.339.366.070 5.588.641.770 6.990.052.115 Island Java Bali Batam Sumatera Kalimantan Sulawesi 1.556.493.953.321 330.814.451.390 Unallocated assets 1.887.308.404.711 Total Assets AGREEMENTS AND Since 1971, the Company has entered into a distributorship agreement with Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan (Fuji), whereby the Company as the sole distributor of Fuji in Indonesia has been granted the rights to sell, market or otherwise distribute and do repair services on photographic equipment, other light sensitive products and other products of Fuji. Fuji also authorizes and permits the Company to use any and all registered trademarks now or hereafter owned by Fuji. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. PERJANJIAN-PERJANJIAN IKATAN (lanjutan) PENTING PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) DAN 35. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued) Perusahaan (lanjutan) AND The Company (continued) Under the agreement, in the event that there is any substantial change in the management or ownership of the Company, it shall promptly notify Fuji. In such case, Fuji shall immediately terminate the distribution agreement by giving a written notice to the Company within three (3) months from the date Fuji becomes aware of such change. This agreement is effective from the signing date of the agreement and has no expiry date, unless terminated by both parties. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan apabila terdapat perubahan manajemen atau kepemilikan Perusahaan yang signifikan, harus segera diberitahukan kepada Fuji. Dalam hal tersebut, Fuji akan segera mengakhiri perjanjian tersebut dengan mengirimkan pemberitahuan secara tertulis kepada Perusahaan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak Fuji mengetahui perubahan tersebut. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak perjanjian ditanda tangani dan tidak mempunyai batas waktu, kecuali saat kedua pihak sepakat mengakhiri perjanjian. b. Pada tanggal 1 Mei 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan Shimadzu (Asia Pacific) Pte. Ltd., Singapura (Shimadzu) dimana Shimadzu menunjuk Perusahaan sebagai distributor eksklusif atas produknya di Indonesia. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak perjanjian ditanda tangani dan tidak mempunyai batas waktu, kecuali saat kedua pihak sepakat mengakhiri perjanjian. b. On May 1, 2012, the Company entered into a distributorship agreement Shimadzu (Asia Pacific) Pte. Ltd., Singapore (Shimadzu), whereby Shimadzu appoints the Company as its exclusive distributor of Shimadzu’s products in Indonesia. This agreement is effective from the signing date of the agreement and has no expiry date, unless terminated by both parties. c. Pada tanggal 20 Januari 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian dengan East Genius Limited, Hongkong, dimana Perusahaan menyetujui untuk membeli produk sebesar AS$3.500.000 setiap bulannya. Uang muka pembelian persediaan dengan East Genius Limited pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar AS$9.249.152 dan AS$4.767.823 atau setara dengan Rp119.017.934.733 dan Rp58.115.000.000 (Catatan 13). c. On January 20, 2012, the Company entered into a purchase agreement with East Genius Limited, Hongkong, whereby the Company agreed to purchase products amounting to US$3,500,000 each month. Advances for the purchase of inventory with East Genius Limited as of December 31, 2014 and 2013 amounted to US$9,429,152 and US$4,767,823 or equivalent with Rp119,017,934,733 and Rp58,115,000,000, respectively (Note 13). Entitas Anak - MSI Subsidiary - MSI a. a. Pada tanggal 3 Oktober 2008, MSI, telah menandatangani “Master Franchise Agreement” dengan 7-Eleven, Inc. suatu perusahaan yang mengoperasikan, mengusahakan wara laba atau memberikan lisensi kepada hampir 36.000 outlet “convenience retailer store” di 15 negara, yang berbasis di Dallas, Texas, Amerika Serikat. 121 On October 3, 2008, MSI has signed a “Master Franchise Agreement” with 7-Eleven, Inc. a corporation that operates, manages franchise or gives license to almost 36,000 “convenience retailer store” outlets in 15 countries, based in Dallas, Texas, USA. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. PERJANJIAN-PERJANJIAN IKATAN (lanjutan) PENTING PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) DAN 35. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued) Entitas Anak - MSI (lanjutan) b. AND Subsidiary - MSI (continued) Merujuk pada Peraturan Nomor X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996, pada tanggal 15 April 2009 Perusahaan telah memberitahukan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bahwa MSI telah menandatangani “Master Franchise Agreement” dengan 7-Eleven, Inc. In compliance with Regulation No. X.K.1 the Capital Market Supervisory Agency Decision Letter No. Kep-86/PM/1996 dated January 24, 1996, on April 15, 2009, the Company has informed the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAMLK) that MSI has signed a “Master Franchise Agreement” with 7-Eleven, Inc. MSI memperoleh hak dan lisensi untuk mengembangkan dan mengoperasikan gerai merek “7-Eleven” di pulau Jawa, Indonesia, untuk masa dua puluh (20) tahun dan masa perpanjangan sepuluh (10) tahun. MSI obtained the rights and license to develop and operate “7-Eleven” brand outlets in Java island, Indonesia for 20 (twenty) years period and extension period for 10 (ten) years. Hak dan lisensi untuk mengembangkan dan mengoperasikan outlet tersebut direpresentasikan sebagai bagian dari Biaya tangguhan, “Beban Tangguhan – Beban Waralaba Awal” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Rights and license to develop and operate those store outlets is presented as part of deferred charges, “Deferred Charges – Initial Franchise Fee” on the Company’s consolidated statement of financial position. b. Pada tanggal 5 Oktober 2009, MSI mengadakan perjanjian waralaba dengan 7-Eleven, Inc. Berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut, 7-Eleven, Inc., memberikan hak kepada MSI untuk menggunakan sistemnya dalam persiapan, pemasaran dan penjualan produk, logo dan merek. MSI harus membayar biaya waralaba awal sebesar AS$1.500.000 yang telah dilunasi dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Tangguhan - Beban Waralaba Awal”. On October 5, 2009, MSI entered into a franchise agreement with 7-Eleven, Inc. In accordance with the terms and conditions of the agreement, 7-Eleven, Inc., granted MSI the right to use its system in preparing, marketing and selling products, logo and brands. MSI has to pay an initial franchise fee amounting to US$1,500,000 which was fully paid and presented under “Deferred Charges - Initial Franchise Fee”. MSI is also required to pay continuing sales income royalty fee at a certain percentage. Based on the above agreement, royalty and initial franchise cost will be amortized starting January 1, 2010. Royalty charged to operations amounted to Rp9,330,718,217 and Rp6,463,426,983 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively and are presented as part of “Operating Expenses - Royalty” in the consolidated statement of comprehensive income (Note 29). The agreement will expire in 20 years since the effective date and can be renewed. Selain itu, MSI juga diharuskan membayar beban waralaba dengan nilai persentase tertentu. Berdasarkan perjanjian tersebut, royalti dan beban waralaba awal mulai diamortisasi sejak 1 Januari 2010. Royalti yang dibebankan pada operasi sebesar Rp9.330.718.217 dan Rp6.463.426.983 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Operasi - Royalti” pada laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 29). Perjanjian ini akan berakhir dalam 20 tahun sejak tanggal efektif dan dapat diperpanjang. 122 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. PERJANJIAN-PERJANJIAN IKATAN (lanjutan) PENTING PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) DAN 35. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued) Entitas Anak - MSI (lanjutan) Subsidiary - MSI (continued) c. c. Pada tanggal 28 Juli 2009, MSI dan PT DHL Excel Supply Chain Indonesia (DHL) mengadakan perjanjian dimana DHL menyediakan jasa distribusi tertentu dan jasa logistik lainnya kepada MSI. Ruang lingkup layanan termasuk mempersiapkan gudang penyimpanan yang berlokasi di gudang penyimpanan milik MSI, menangani distribusi produk di gudang penyimpanan yang baru dari pemasok, pengaturan gudang dan penyesuaian sistem manajemen gudang. MSI dikenakan persentase tertentu dari penjualan 7-Eleven atas jasa tersebut. Perjanjian ini berlaku untuk 7 tahun. On July 28, 2009, MSI and PT DHL Excel Supply Chain Indonesia (DHL) entered into an agreement where DHL provides certain warehousing distribution and other logistics services to MSI. The scope of the service includes set up a warehouse located to the Company’s warehouse facility, handle products in the new distribution center from suppliers, warehouse and domestic transportation setup for Jabodetabek area for all 7-Eleven outlets and customization to warehouse management system. MSI is charged for the service certain percentage of 7-Eleven sales. This agreement is valid for 7 years. In September 2014, MSI and DHL terminated the above agreement. Pada bulan September 2014, MSI dan DHL mengakhiri perjanjian di atas. d. AND d. Pada tanggal 1 November 2012, MSI dan PT Iron Bird (IB) mengadakan perjanjian dimana IB menyediakan jasa pengangkutan produk ke toko-toko 7-eleven kepada MSI. MSI dikenakan tarif atas setiap pengiriman ditambah dengan biaya asuransi. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Oktober 2016. On November 1, 2012, MSI and PT Iron Bird (IB) entered into an agreement where IB provides product transportation to 7-eleven stores for MSI. MSI is charged for tariff of each delivery plus insurance expense. This agreement is valid until October 31, 2014. Entitas Anak - MDS Subsidiary – MDS Efektif tanggal 1 April 2012, MDS mengadakan perjanjian distribusi dengan Ricoh Asia Pacific Operations Limited (Ricoh), dimana Ricoh menunjuk MDS sebagai distributor non-eksklusif atas produknya di Indonesia. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak perjanjian ditanda tangani dan tidak mempunyai batas waktu, kecuali saat kedua pihak sepakat mengakhiri perjanjian. Effective on April 1, 2012, MDS entered into a distributorship agreement with Ricoh Asia Pacific Operations Limited (Ricoh), whereby Ricoh appoints MDS as its non-exclusive distributor of Ricoh’s products in Indonesia. This agreement is effective from the signing date of the agreement and has no expiry date, unless terminated by both parties. 123 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 36. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 36. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The following table presents the carrying amount and estimated fair value of the Group’s financial instruments as of December 31, 2014 and 2013: Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: 31 Desember/ December 31, 2014 Nilai Tercatat/ Carrying Value 2013 Nilai Wajar/ Fair Value Nilai Tercatat/ Carrying Value Nilai Wajar/ Fair Value Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset lancar Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaanya Deposito berjangka Piutang usaha - Pihak ketiga, neto - Pihak berelasi, neto Piutang lain-lain, neto Aset tidak lancar Setoran jaminan Total Aset Keuangan Loans and receivables 34.981.750.922 14.745.987.801 50.000.000.000 34.981.750.922 14.745.987.801 50.000.000.000 133.627.074.869 12.314.427.767 - 133.627.074.869 12.314.427.767 - 136.970.253.786 1.114.333.950 61.126.649.786 136.970.253.786 1.114.333.950 61.126.649.786 109.632.125.751 790.302.714 63.213.133.791 109.632.125.751 790.302.714 63.213.133.791 Current assets Cash and cash equivalents Restricted cash Time deposits Trade receivables, net Third partiest Related partiest Other receivables, net 4.860.686.741 4.860.686.741 2.796.909.685 2.796.909.685 Non-current assets Security deposits 303.799.662.986 303.799.662.986 322.373.974.577 322.373.974.577 Total Financial Assets Liabilitas Keuangan Financial Liability Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar/ biaya perolehan yang diamortisasi Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha - Pihak ketiga - Pihak berelasi Beban akrual Utang lain-lain Utang pihak berelasi Utang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun: Pinjaman bank Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Liabilities at fair value or amortized cost 233.188.356.025 233.188.356.025 190.020.460.605 190.020.460.605 69.299.086.235 93.181.851 14.759.227.385 17.025.909.930 1.133.992.451 69.299.086.235 93.181.851 14.759.227.385 17.025.909.930 1.133.992.451 81.610.490.958 759.458.592 8.143.974.611 16.334.008.507 - 81.610.490.958 759.458.592 8.143.974.611 16.334.008.507 - Current liabilities Short-term bank loans Trade payables Third parties Related parties Accrued Expense Other payable Due to a related party 145.836.112.413 13.751.195.908 973.546.062 145.836.112.413 13.751.195.908 973.546.062 114.933.132.794 12.687.225.913 1.347.182.439 114.933.132.794 12.687.225.913 1.347.182.439 Current maturities of long term debts: Bank loan Obligations under finance lease Consumer finance Liabilitas jangka panjang Utang jangka panjang, setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun: Pinjaman bank Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Non-current liabilities 421.838.044.369 10.795.873.060 737.752.393 421.838.044.369 10.795.873.060 737.752.393 351.964.311.742 19.008.151.711 663.230.574 351.964.311.742 19.008.151.711 663.230.574 Long-term debts, net of current maturities: Bank loan Obligations under finance lease Consumer finance Total Liabilitas Keuangan 929.432.278.082 929.432.278.082 797.471.628.446 797.471.628.446 Total Financial Liability Financial instruments presented in the consolidated statement of financial position are carried at amortized cost, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. Further explanations are provided in the following paragraphs. Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar atau pada biaya perolehan diamortisasi, atau disajikan sebesar jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut. 124 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 36. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 36. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lainlain, setoran jaminan, pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, utang pihak berelasi, beban akrual dan utang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek. Management has determined that the carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, time deposits, trade receivables, other receivables, security deposits, short-term loans, trade payables, other payables, due to related party, accrued expenses and current maturities of long term debts reasonably approximate their fair values due to their short-term in nature. Nilai tercatat dari utang jangka panjang dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena menggunakan suku bunga yang sama dengan bunga pasar. The carrying amounts of long-term debts with float interest rates approximate their fair values as they use market interest rate. Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi Financial instruments carried at fair value or amortized cost Utang jangka panjang disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga pinjaman pasar saat itu bagi pinjaman yang serupa. Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang kurang lebih sebesar nilai tercatatnya karena dinilai secara terus menerus. Long-term debts are carried at amortized cost using effective interest rate, and the discount rates used are the current market lending rates for similar types of lending. The fair values for longterm debts approximate their carrying values as these are repriced frequently. Instrumen keuangan yang dicatat dengan nilai selain nilai wajarnya Financial instruments carried at amounts other than fair values Untuk instrumen keuangan lainnya yang tidak dikuotasi di harga pasar dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal tanpa menimbulkan biaya yang berlebihan, dicatat berdasarkan nilai nominal dikurangi penurunan nilai. Adalah tidak praktis untuk memperkirakan nilai wajar dari deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dan aset lain-lain yang terdiri dari uang jaminan pada berbagai pihak dikarenakan tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang tetap meskipun tidak diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. For the other financial instruments that are not quoted in the market and their fair value can not be reliably measured without incurring excessive cost are recorded based on nominal value less impairment. It’s not practical to estimate the fair value or restricted time deposits and other assets consisting of cash guarantee to the various parties since they have no fixed repayment period and these are not expected to be completed within 12 (twelve) months after the reporting date. 125 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. KEBIJAKAN DAN RISIKO KEUANGAN TUJUAN PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) MANAJEMEN 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, utang pihak berelasi, beban akrual, pinjaman bank jangka panjang, sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk operasi Kelompok Usaha. Kelompok Usaha juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain dan setoran jaminan yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya. The financial liabilities of the Group consist of short-term bank loans, trade payables, other payables, due to a related party, accrued expenses, long-term bank loans, obligation under fincance lease and consumer finance. The main purpose of these financial liabilities is for the operations of the Group. The Group also has various financial assets such as cash and cash equivalents, time deposits, trade receivables, other receivables and security deposits which arise directly from operations. Kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya. The Group’s policy is that no hedging in financial instruments shall be undertaken. Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi Kelompok Usaha menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini. The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, credit risk and liquidity risk. The Group’ Board of Directors reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below. a) a) Risiko suku bunga Interest rate risk Risiko suku bunga atas nilai wajar atau arus kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo pinjaman Kelompok Usaha yang dikenakan suku bunga mengambang. Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group is exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to their shortterm and long-term bank loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the floating interest rate loans of the Group. Kebijakan Kelompok Usaha terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola beban bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan variabel. Kelompok Usaha mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari pinjaman bank sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan harganya pada suku bunga tetap atau mengambang. The Group‘s policies relating to interest rate risk are to manage interest cost through a mix of fixed and variable rate debts. The Group’s evaluate the fixed to floating ratio of its shortterm bank loans and long-term loans in line with movements of relevant interest rates in the financial markets. Based on management’s assessment, new financing will be priced either on a fixed or floating rate basis. 126 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) MANAJEMEN 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko suku bunga (lanjutan) a) At December 31, 2014, based on a sensitivity analysis, had the interest rates of short-term and long-term bank loans been 50 basis points higher/lower (2013: 50 basis points higher/lower), with all other variables held constant, income before tax expense for the year ended December 31, 2014 would have been Rp3,763,864,867 lower/higher (2013: Rp3,269,011,441 lower/higher), mainly as a result of higher/lower interest charges on floating rate short-term and long-term bank loans. Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan analisa sensitivitas, jika tingkat suku bunga pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin (2013: lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin), dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum beban pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp3.763.864.867 (2013: lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp3.269.011.441), terutama akibat beban bunga pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang dengan tingkat bunga mengambang yang lebih tinggi/lebih rendah. b) Interest rate risk (continued) Risiko mata uang b) Foreign exchange risk Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Kelompok Usaha terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing dan pinjaman bank dalam mata uang asing. Foreign exchange risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from trade payables on purchases in foreign currency and bank loans in foreign currency. Apabila terjadi penurunan/penguatan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2014, maka utang dalam mata uang asing akan meningkat/berkurang dalam mata uang Rupiah. If there is weakening/strengthening of Rupiah exchange rate as at Desember 31, 2014, payable in foreign currency will increase/decrease in Rupiah term. Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. The Group does not have a formal hedging policy for foreign currency exposures. Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan analisa sensitivitas, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah/menguat sebesar 8% (2013: melemah/menguat sebesar 8%), dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum beban pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp359.908.199 (2013: lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp72.439.463), terutama sebagai akibat dari kerugian/keuntungan selisih kurs atas penjabaran kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga, setoran jaminan, utang usaha pihak ketiga dan utang jangka panjang dalam Dolar AS. At December 31, 2014, based on a sensitivity analysis, had the exchange rate of Rupiah against the US Dollar depreciated/appreciated by 8% (2013: depreciated/appreciated by 8%), with all other variables held constant, income before tax expense for the year ended December 31, 2014 would have been Rp359.908.199 lower/higher (2013: Rp72,439,463 lower/higher), mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables third parties, security deposits, trade payables third parties and long-term loans denominated in US Dollar. 127 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) MANAJEMEN 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko kredit c) Credit risk Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak plain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Credit risk is the risk that one party of financial instruments will fail to fullfill its obligations and will result in a loss to other party. The credit risk faced by the Group arises from the credit given to the customers. Kelompok Usaha melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. The Group transaction only with recognized and creditworthy third parties. It is the Group’ policy that all customers who wish to deal on credit terms are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. There is no significant concentration of credit risk. Analisa umur piutang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade receivables - third parties are as follows: 31 Desember/ December 31, 2014 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 90 hari 91 - 120 hari 121 - 365 hari lebih dari 365 hari 2013 100.135.969.393 67.999.746.636 13.693.498.518 7.481.607.675 3.129.040.045 10.383.417.611 10.150.887.315 16.694.676.388 5.602.584.263 5.836.931.035 9.232.603.737 9.556.519.514 Total Penyisihan kerugian penurunan nilai 144.974.420.557 (8.004.166.771) 114.923.061.573 (5.290.935.822) Neto 136.970.253.786 109.632.125.751 Current Past due 1 - 30 days 31 - 90 days 91 - 120 days 121 - 365 days more than 365 days Total Allowance for impairment losses Net With respect to credit risk arising from other financial assets, which comprise cash and cash equivalents, time deposits and restricted cash, the Group’s exposure to credit risk arises from default of the counterparty. The Group has a policy to place the investments in banks with a high credit ratings. The maximum exposure to credit risk is equal to the carrying amounts as disclosed in Notes 4, 5 and 6. Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, deposito berjangka dan kas yang dibatasi penggunaannya, risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha timbul karena wanprestasi dari counterparty. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4, 5 dan 6. 128 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) MANAJEMEN 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko likuiditas d) Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Kelompok Usaha menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek. The liquidity risk is defined as a risk when the cash flow position of the Group indicate that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditure. Kebutuhan likuiditas Kelompok Usaha secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai aktivitas bisnis Kelompok Usaha. The Group’s liquidity requirements arise from general funding of Group’s business activities. Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok Usaha memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Kelompok Usaha dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Kelompok Usaha juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. In managing of liquidity risk, the Group monitors and maintains a level of cash on hand and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Group also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including their long-term loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan pinjaman pihak berelasi. Kelompok Usaha menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko likuiditas dengan menjaga saldo kas yang cukup. These activities may include bank loans and due to related party. The Group adopts prudent liquidity risk management by maintaining sufficient cash balances. Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2014. The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities as of December 31, 2014. Di bawah 1 tahun/Within 1 year Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Utang pihak berelasi Beban akrual Utang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun: Pinjaman bank Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Liabilitas jangka panjang Pinjaman bank Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Total Liquidity risk 1-2 tahun/ 1-2 years Di atas 5 tahun/Over 5 years 3-5 tahun/ 3-5 years Total/ Total Nilai wajar 31 Desember 2014/ Fair value December 31, 2014 Current liabilities 233.188.356.025 69.392.268.086 17.025.909.930 1.133.992.451 14.759.227.385 - - - 233.188.356.025 69.392.268.086 17.025.909.930 1.133.992.451 14.759.227.385 233.188.356.025 69.392.268.086 17.025.909.930 1.133.992.451 14.759.227.385 Short-term bank loans Trade payables Other payables Due to a related party Accrued expenses 145.836.112.413 - - - 145.836.112.413 145.836.112.413 13.751.195.908 - - - 13.751.195.908 13.751.195.908 Current maturities of long term debts: Bank loans Obligation under finance lease 973.546.062 - - - 973.546.062 973.546.062 496.060.608.260 421.838.044.369 421.838.044.369 - 10.795.873.060 737.752.393 10.795.873.060 737.752.393 Consumer finance Non-current liabilities Bank loans Obligations under finance lease Consumer finance 181.000.821.280 174.613.678.616 77.757.169.926 929.432.278.082 929.432.278.082 Total 169.792.730.318 174.288.144.125 77.757.169.926 10.633.501.225 574.589.737 162.371.835 163.162.656 129 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) MANAJEMEN 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) d) Risiko likuiditas (lanjutan) d) The tables below show the remaining contractual maturities of financial liabilities based on undiscounted cash flows as of December 31, 2014. Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada undiscounted cash flows pada tanggal 31 Desember 2014. Di bawah 1 tahun/Within 1 year Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Utang pihak berelasi Beban akrual Utang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun: Pinjaman bank Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Liabilitas jangka panjang Pinjaman bank Di atas 5 tahun/Over 5 years 3-5 tahun/ 3-5 years Total/ Total Nilai wajar 31 Desember 2014/ Fair value December 31, 2014 Current liabilities 233.188.356.025 69.392.268.086 17.025.909.930 1.133.992.451 14.759.227.385 - - - 233.188.356.025 69.392.268.086 17.025.909.930 1.133.992.451 14.759.227.385 233.188.356.025 69.392.268.086 17.025.909.930 1.133.992.451 14.759.227.385 Short-term bank loans Trade payables Other payables Due to a related party Accrued expenses Current maturities of long term debts: Bank loans Obligation under finance lease 145.836.112.413 - - - 145.836.112.413 145.836.112.413 13.751.195.908 - - - 13.751.195.908 13.751.195.908 973.546.062 - - - 973.546.062 973.546.062 184.708.513.810 187.590.708.503 79.351.992.100 451.651.214.413 451.651.214.413 - 11.714.831.225 795.745.703 11.714.831.225 795.745.703 Consumer finance Non-current liabilities Bank loans Obligations under finance lease Consumer finance 196.876.244.936 187.933.554.305 79.351.992.100 960.222.399.601 960.222.399.601 Total - Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Total 1-2 tahun/ 1-2 years Liquidity risk (continued) 496.060.608.260 38. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING 11.542.988.225 624.742.901 171.843.000 171.002.802 MONETER DALAM 38. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Pada tanggal 31 Desember 2014, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: As of December 31, 2014, the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows: Mata Uang Asing/Foreign Currencies 31 Desember 2014 (Tanggal Laporan Posisi Keuangan)/ December 31, 2014 (Consolidated Statement of Financial Position Date) Aset Moneter Kas dan setara kas Dalam Dolar AS Dalam Dolar Singapura Piutang usaha Dalam Dolar AS Monetary Assets 68.112 46 847.315.047 430.214 215.678 2.683.034.943 Cash and cash equivalents In US Dollars In Singapore Dollars Trade receivables In US Dollars 3.530.780.204 Total Monetary Assets in Foreign Currencies Total Aset Moneter Dalam Mata Uang Asing 130 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) 38. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued) Pada tanggal 31 Desember 2014, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: (lanjutan) As of December 31, 2014, the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows: (continued) Mata Uang Asing/Foreign Currencies 31 Desember 2014 (Tanggal Laporan Posisi Keuangan)/ December 31, 2014 (Consolidated Statement of Financial Position Date) Liabilitas Moneter Pinjaman bank jangka pendek Dalam Dolar AS Utang usaha Dalam Dolar AS Dalam Euro Dalam Dolar Singapura Dalam Yen Jepang Pinjaman bank jangka panjang Dalam Dolar AS Monetary Liabilities 32.160 400.071.146 1.396.073 11.649 3.500 117.280 17.367.142.126 176.281.106 32.977.385 12.197.110 30.392 378.071.877 Total Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing 18.366.740.750 Liabilitas Moneter Neto Dalam Mata Uang Asing (14.835.960.546) 39. LABA PER SAHAM Short-term bank loans In US Dollars Trade payables In US Dollars In Euro In Singapore Dollars In JapaneseYen Long-term bank loans In US Dollars Total Monetary Liabilities in Foreign Currencies Net Monetary Liabilities in Foreign Currencies 39. EARNINGS PER SHARE Earnings per share is calculated by dividing income for the year attributable to the owners of the parent entity by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year. Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun bersangkutan. 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Laba per saham: Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 40.347.520.732 Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar - dasar 4.225.943.420 Laba per saham - dasar (dalam satuan rupiah) 10 49.226.833.922 4.158.816.363 12 Earnings per share: Income for the year attributable to the owners of the parent entity Weighted average number of shares outstanding - basic Earnings per share - basic (full Rupiah) Diluted earnings per share is the same as the basic Earnings per share since the Company does not have potential dilutive securities. Laba per saham dilusian adalah sama dengan Laba perusahaan dasar karena Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi dilusian. 131 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk dan Entitas Anaknya CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk and Its Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. TRANSAKSI NON KAS 40. NON-CASH TRANSACTIONS Non-cash transactions consist of: Transaksi non kas terdiri dari: 31 Desember/ December 31,2014 Perolehan aset tetap melalui utang sewa pembiayaan Perolehan aset tetap melalui utang pembiayaan konsumen Pemindahbukuan aset tetap menjadi piutang usaha Reklasifikasi uang muka pembelian mesin ke aset dalam penyelesaian 7.451.052.097 Catatan/ Notes 31 Desember/ December 31, 2013 14 29.010.433.449 Acquisition of fixed assets through finance lease 1.461.600.000 14 1.305.000.000 Acquisition of fixed assets through consumer finance payable (1.002.127.255) 14 - Transfer of fixed assets to trade receivables - Reclassification of the advance for purchase of machinery to construction in progress 14.607.966.292 14 132