Annual Report 2014 : The Beginning of Fresh

advertisement
Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil
operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perseroan,
yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan
Perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang
bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki
prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan
perkembangan aktual secara material berbeda dari yang
dilaporkan.
Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini
dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan
kondisi mendatang Perseroan serta lingkungan bisnis di mana
Perseroan menjalankan kegiatan usaha. Perseroan tidak menjamin
bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya
akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan. Laporan
tahunan ini memuat kata “Kami”, “Perseroan”, dan “MDRN”
yang didefinisikan sebagai PT Modern Internasional Tbk yang
menjalankan bisnis dalam bidang Convenience Store, Medical,
Teknologi Informasi, dan lainnya (seperti penyediaan plat, mesin
CTP, mesin cetak digital, solusi cetak digital, solusi kreatif, dan
telekomunikasi) melalui penyertaan pada Entitas Anak. Adakalanya
kata “Perusahaan” juga digunakan atas dasar kemudahan untuk
menyebut PT Modern Internasional Tbk secara umum.
This annual report contains financial condition, operation results,
projections, plans, strategies, policy, as well as the Company’s
purpose, which is classified as forward-looking statements in
the implementation of the applicable laws, excluding historical
matters. Such forward-looking statements are subject to known and
unknown risks (prospective), uncertainties, and other factors that
could cause actual results to differ materially from expected results.
Prospective statements in this annual report are prepared based on
numerous assumptions concerning current conditions and future
events of the Company and the business environment where the
Company conducts business. The Company shall have no obligation
to guarantee that the entire valid document presented will bring
specific results as expected. This annual report contains the
word “Company” and “MDRN”, hereinafter referred to PT Modern
Internasional Tbk, as the company that runs business in Convenience
Store,Medical,InformationTechnology,andothers(provisionofplate,CTP
machines, digital printing machines, digital printing solutions, creative
solutions, and telecommunications) through investment in Subsidiaries.
The word “Perusahaan” is at times used to simply refer to PT Modern
Internasional Tbk in general.
Sanggahan & Batasan
Tanggung Jawab
disclaimer
Daftar Isi
Table of Content
01
Kilas Kinerja 2014
004
Flashback Performance of 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen
072
Management Discussion and Analysis
Rekam Jejak Perusahaan
005
Tinjauan Umum
Peristiwa Penting 2014
007
Tinjauan Industri
Ikhtisar Data Keuangan Penting
008
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Grafik Ikhtisar Data Keuangan Penting
009
Uraian atas Kinerja Keuangan Perseroan
082
Grafik Ikhtisar Operasional
010
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Important Financial Highlights
082
010
Aset
083
Ekuitas
084
Arus Kas
085
Kemampuan Membayar Hutang
Perseroan
Solvency
086
Prospek Usaha Perseroan
The Company’s Business Prospect
Aspek Pemasaran
Marketing Aspects
Jaringan Pemasaran
Marketing Network
088
Kebijakan dan Pembayaran Dividen Tunai
Policies and Cash Dividend
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Use of Proceeds from Public Offering
Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan
Dan Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki
Hubungan Istimewa (AFILIASI)
Transaction Containing Conflict Of Interest And
Transaction With Affiliate Parties
102
Milestone
2014 Event Highlights
Financial Data Highlights
Chart of Financial Data Highlights
Chart of Operational Highligh ts
Ikhtisar Saham
Stock Highlights
General Overview
Industry Overview
Operational Overview Per Business Sector
Description on the Company’s Financial Performance
Assets
Equity
Laporan Manajemen
012
Cash Flow
Management Report
Laporan Dewan Komisaris
013
Board of Commissioners Report
Laporan Direksi
Board of Directors Report
Profil Perusahaan
017
024
Company Profile
A. Sekilas Perusahaan
025
B. Riwayat Singkat Perusahaan
026
C. Bidang Usaha
030
D. Visi dan Misi
051
E. Struktur Organisasi
052
F. Profil Dewan Komisaris
053
G. Profil Direksi
055
H. Sumber Daya Manusia
057
Company In Brief
Company Brief History
Company’s Line of Business
Company’s Vision and Mission
Organization Structure
Board of Commissioners Profile
Board of Directors Profile
Tata Kelola Perusahaan
073
074
076
092
101
103
103
107
Good Corporate Governance
Dasar Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Human Resources
I. Teknologi Informasi
065
J. Struktur Grup Perusahaan
066
K. Komposisi Pemegang Saham
066
L. Kronologis Saham
067
Laporan Keuangan
M. Kronologis Pencatatan Efek
067
Financial Report
Information Technology
Company Group Structure
Shareholders Composition
Share Listing Chronology
Securities Listing Chronology
N. Nama dan Alamat Entitas Anak
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
107
Corporate Social Responsibility
068
Name and Address of Subsidiaries
O. Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal
– Entitas Induk
068
P. Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal
– Entitas Anak
068
Q. Penghargaan dan Sertifikasi
069
Capital Market Supporting Institutions – Holding Company
Capital Market Supporting Institutions – Subsidiaries
Awards and Certifications
02
03
KILAS KINERJA
2014
Flashback Performance
2014
04
A. REKAM JEJAK PERUSAHAAN
Company Milestone
1971
1988
1991
1992
1997
2006
2007
Didirikan dengan
nama PT Modern
Photo Film Company
Pendirian Fuji Image
Plaza sebagai
jaringan ritel
Fotografi di
Indonesia
Penawaran Umum
Perdana Saham
Penawaran Umum
Terbatas I dengan
Hak memesan Efek
Terlebih Dahulu
Perubahan nama
Perseroan menjadi
PT Modern Photo
Tbk. Penunjukkan
sebagai distributor
Tunggal RICOH
untuk peralatan
solusi dokumen
dan fotokopi di
Indonesia
Penunjukkan
sebagai Distributor
Tunggal Shimadzu
untuk produk
perlengkapan medis.
Perubahan nama
Perseroan menjadi
PT Modern
Internasional Tbk.
The Company was
established using
the name PT Modern
Photo Film Company
Fuji Imaze Plaza was
established as a retail
photography network
in Indonesia
Initial Public Offering
Right Issue I with PreEmptive Right
Company’s name
changed into PT
Modern Photo Tbk.
Appointed as Sole
Distributor for RICOH
document solutions
equipment and photocopy in Indonesia
05
Appointed as
Shimadzu sole Distributor for medical
equipments.
Company’s name
changed into PT
Modern Internasional
Tbk.
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Penandatanganan
Letter of Intent
Master Franchise
gerai 7-Eleven di
Dallas - Amerika
Serikat
Penandatanganan
Master Franchise
Agreement 7-Eleven
di Tokyo - Jepang.
Pembukaan gerai
pertama 7-Eleven di
Bulungan, Jakarta
Selatan.
Pembukaan gerai
7-Eleven ke - 21
Pembukaan gerai
7-Eleven ke - 57.
Pembukaan gerai
7-Eleven ke - 100.
Pembukaan PT Fresh
Food Indonesia (FFI)
tahap 2
The 21st 7-Eleven
store opening
Pembukaan PT FFI
(Fresh Food
Indonesia)
Penawaran Umum
Terbatas II (PUT II)
dengan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu
Penandatanganan
MOU untuk JV
dengan Warabeya
Nichiyo Co Ltd
(Produsen & Supplier
makanan segar
untuk seluruh
7-Eleven Jepang)
untuk
pengembangan dan
inovasi makanan
segar 7-Eleven
Indonesia
Letter of Intent Master
Franchise of 7-Eleven
was signed at Dallas,
United States of
America
Master Franchise
Agreement of
7-Eleven was signed
in Tokyo - Japan.
The first 7-Eleven
store opening at
Bulungan, South
Jakarta
established The
57st 7-Eleven store
opening
PT FFI (Fresh Food
Indonesia)
The opening of The
100th 7-Eleven outlet
Right Issue II with PreEmptive Right
The soft opening of
PT Fresh Food
Indonesia (FFI)
2nd phase
The Company signed
MOU for JV with
Warabeya Nichiyo
Co Ltd (Producer &
Supplier of fresh food
for 7-Eleven outlets
in Japan) for develop
and innovation fresh
food of 7-Eleven
Indonesia
06
B. PERISTIWA PENTING 2014
Event Highlight 2014
30 April 2014
Kerjasama dengan UKM : Pelatihan, Pembinaan dan Penjualan
produk UKM di outlet 7-Eleven
Cooperation with SMEs (Small Medium Enterprises): Training,
Selection and Development of SMEs products at 7-Eleven Store
17 Juni 2014
Juli 2014
PT Modern Putra Indonesia resmi berganti nama menjadi
PT Modern Sevel Indonesia
PT Modern Putra Indonesia officially renamed PT Modern Sevel
Indonesia
Pembukaan 7-Eleven di gedung BEJ sebagai 7-Eleven pertama
di dalam gedung perkantoran
The opening of 7-Eleven at Jakarta Stock Exchange Building as the
first store opened in the office building
16 Sept 2014
Kerjasama Licensee (Produksi, Distribusi & Pemasaran dalam
negeri) dengan Welch’s-Perusahaan Jus Anggur dari Amerika.
Produksinya 100% menggunakan jus anggur Concorde yang
baik untuk kesehatan jantung.
Cooperation Licensee (Production, Distribution & Marketing) with
Welch’s-Grape Juice Company of America. Production of 100%
using Concorde grape juice which is good for heart health.
16 Oct 2014
Kerjasama strategis dengan CIMBPE untuk Penambahan
Modal Perusahaan. Kerjasama ini diharapkan untuk
memperkuat nilai merek 7-Eleven dan juga CIMB Group
yang dapat dicapai melalui beragam inisiatif kerjasama.
Strategic partnership with CIMBPE for capital increase This cooperation is expected to strengthen the brand awareness
and values of both 7-Eleven as well as CIMB Group, which
could be achieved via various joint-marketing and other
collaboration initiatives
24 Des 2014
Pabrik makanan (PT Fresh Food Indonesia) tahap 2 di Jakarta
Timur
Soft Opening of Central Kitchen phase 2 (PT Fresh Food Indonesia
phase 2) in East Jakarta
07
C. IKHTISAR DATA KEUANGAN
Summary Financial Data
NERACA & LABA RUGI
Uraian
2014
2013
2012
1,437,940
1,273,490
1,009,310
896,933
733,001
898,946
Laba Bruto
585,055
492,369
370,233
288,023
229,619
196,642
Laba Operasi
150,428
116,167
121,599
102,283
80,221
38,566
39,621
50,146
55,726
56,716
41,977
12,024
4,574,697,999 4,158,816,363 4,158,816,363
639,817,902
639,817,902
639,817,902
Penjualan
Laba Komprehensif
Jumlah Saham - ditempatkan
dan disetor penuh
2011
2010
2009
100
100
100
500
500
500
10
12
16
89
66
19
255,225
288,625
557,789
283,086
217,301
112,748
Total Aset
2,381,553
1,887,308
1,734,346
1,055,996
778,741
773,049
Total Liabilitas
1,034,436
855,576
747,456
633,475
410,252
443,549
Total Ekuitas
1,347,118
1,031,732
986,890
422,521
368,489
329,500
Nilai Nominal per Saham
Laba Komprehensif per
saham
Modal Kerja Bersih
Dalam jutaan Rupiah kecuali nilai nominal per saham dan laba (rugi) per saham dalam Rupiah penuh dan jumlah saham
In millions of Rupiah except par value per share and earnings (loss) per share in the full amount and number of shares
RASIO KEUANGAN
Uraian
2014
2013
2012
2011
2010
2009
Rasio Laba Komprehensif
terhadap Total Aset
Return on Assets
1.7
2.7
3.2
5.4
5.4
1.6
Rasio Laba Komprehensif
terhadap Total Ekuitas
Return on Equity
2.9
4.9
5.6
13.4
11.4
3.6
Rasio Laba Komprehensif
terhadap Penjualan
Net Profit Margin
2.8
3.9
5.5
6.3
5.7
1.3
Rasio Laba Bruto terhadap
Penjualan
Gross Profit Margin
40.7
38.7
36.7
32.1
31.3
21.9
Rasio Laba Operasi terhadap
Penjualan
Operating Profit Margin
10.5
9.1
12.0
11.4
10.9
4.3
Rasio Lancar
Current Ratio
144.4
162.9
230.3
175.2
177.3
128.7
Rasio Total Liabilitas terhadap
Total Ekuitas
Total Liabilities to Total
Equity Ratio
76.8
82.9
75.7
149.9
111.3
134.6
Rasio Total Liabilitas terhadap
Total Aset
Total Liabilities to Total Assets
Ratio
43.4
45.3
43.1
60.0
52.7
57.4
08
D. GRAFIK IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Grafick Summary Financial Data
Grafik Penjualan / Sales Chart
Grafik Laba Bruto / Gross Profit Chart
1,600,000
1,400,000
700,000
1,200,000
600,000
1,000,000
500,000
800,000
400,000
600,000
300,000
400,000
200,000
200,000
100,000
Rp
Rp
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2014
2010
2011
2012
2013
2014
Penjualan
Laba Bruto
Grafik Total Aset / Total Assets Chart
Grafik Total Ekuitas / Total Equity Chart
Sales
Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah
Gross Profit
Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah
1,400,000
2,500,000
1,200,000
2,000,000
1,000,000
800,000
1,500,000
600,000
1,000,000
400,000
500,000
200,000
Rp
Rp
2009
2010
Total Aset
2011
2012
2013
2014
Total Assets
Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah
09
2009
2010
2011
Total Ekuitas
2012
2013
2014
Total Equity
Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah
E. GRAFIK IKHTISAR OPERASIONAL
Grafick Summary Operational
Pembukaan Gerai Baru 7-Eleven
7-Eleven New Store Opening.
200
180
160
140
120
Toko Baru / New Store
100
80
Total Toko / Total Store
60
40
20
0
2010
2011
2012
2013
2014
F. IKHTISAR SAHAM
Stock Highlight
2014
2013
Periode
Harga
Saham
Tertinggi
(Rp)
Harga
Harga
Volume
Saham Penutupan
Perdagangan
Terendah
(Rp)
(Rp)
Harga
Saham
Tertinggi
(Rp)
Harga
Harga
Volume
Saham Penutupan
Perdagangan
Terendah
(Rp)
(Rp)
Triwulan I
733
618
653
20.927.600
1.040
857
990
79.005.167
Triwulan II
698
630
673
22.268.000
1.037
940
957
41.003.500
Triwulan III
733
687
698
7.715.767
917
777
957
12.033.833
Triwulan IV
715
665
688
19.951.000
850
770
990
12.781.667
Saham kami ditutup pada harga Rp 675,- hingga akhir 2014.
Sepanjang tahun 2014 ini , kami telah mencatat total transaksi
sebesar 212,587,100 lembar saham dengan total nilai
Rp 141,491,122,000.
Our share closing price was Rp.675,- up to the end of 2014.
Throughout 2014, we have recorded a total of transaction
valued Rp.212.587.100 shares with total value of Rp141.491.122.000.
10
11
LAPORAN
MANAJEMEN
Report of Managements
12
A. LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Report of The Board of Commissioners
Achmad Fauzi Hasan
Komisaris Utama
President Commissioner
Kami memanjatkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala Rahmat dan Berkat-Nya,
PT Modern Internasional Tbk dan Entitas Anaknya dapat
melewati tahun 2014 dengan kinerja yang baik.
Selanjutnya, izinkan kami untuk menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris terhadap operasional Perseroan
yang dilakukan oleh Direksi.
We extend our prayer and gratitude to The Almighty
God for His blessing has delivered PT Modern
Internasional Tbk to close the year 2014 with good
performance. We are proud to present report on duties
and responsibilities carried out by Board of
Commissioners on the Company’s operations as
performed by Board of Directors.
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Sepanjang tahun 2014, Perseroan
berhasil
mencatatkan aset sebesar Rp. 2.38 Triliun atau
meningkat 26% dibandingkan tahun 2013 yang
tercatat sebesar Rp.1.89 Triliun. Raihan tersebut menjadi
gambaran bahwa Perseroan sudah bekerja keras untuk
mewujudkan setiap target bisnis yang ditetapkan.
Dear Distinguished Shareholders,
The Company succeeded in recording assets amounted
to Rp. 2.38 Trillion, an increase by 26% compared
with 2013 amounted to Rp.1.89 Trilion. This achievement
reflected the Company’s effort in realizing all
business targets.
Perlambatan ekonomi dan naiknya inflasi serta suku
bunga Bank Indonesia tak menghalangi niat Perseroan
untuk meningkatkan kinerja pada 2014. Justru, hal
tersebut menjadi motivasi bagi manajemen untuk
melakukan inovasi baru dalam menjalankan roda
Perseroan.
Despite the slowing economy trend and rising BI rate,
the Company remained robust and continued to
enhance their performance in 2014. The challenges
were the Company’s motivation to create new
innovations for better business.
Kinerja Perseroan 2014
Kami bersyukur bahwa Perseroan terus bertumbuh
secara konsisten. Dalam penilaian kami, kinerja
Perseroan sepanjang 2014 sangat baik dengan
mencatatkan laba operasi sebesar Rp.150 Miliar, tumbuh
29,5% dari periode yang lalu. Ini membuktikan bahwa
Direksi dan semua karyawan sudah bekerja maksimal.
Company Performance in 2014
We are grateful on the consistent growth of the
Company and have assessed the excellent performance
through the recorded operating profit amounted to
Rp.150 billion, an increase by 29,5% from the previous
period. This achievement proved the maximum effort
exerted by Board of Directors and the employees in line
with the direction given by Board of Commissioners.
Meski kondisi perekonomian Indonesia cenderung
melambat dengan naiknya inflasi dan suku bunga acuan
(BI Rate), namun Perseroan berhasil menjalankan roda
bisnis Perusahaan dengan baik. Hasilnya, pada 2014
bisnis waralaba Gerai 7-Eleven berkembang sesuai yang
diharapkan. Karenanya, kami mengarahkan kepada
13
The slowing economy trend of Indonesia could be traced
to the rising BI Rate. Nevertheless, the Company managed
to engage in its business and successfully developed
7-Eleven Outlet franchise in accordance with the plan.
Based on the success of this sector, we planned to remain
Perseroan untuk tetap fokus menggarap pasar bisnis
waralaba 7- Eleven di tahun mendatang.
focus in developing franchise business in the future.
Selain 7-Eleven, kami juga mengarahkan agar
Perseroan tetap mengembangkan bisnis industrial
Imaging yang terutama segmen Solusi TI dibawah
entitas anak PT Modern Data Solusi yang berfokus
dalam menyediakan manajemen dokumen TI yang
menyumbangkan kontribusi sebesar 8% dari total
pendapatan, yang mengalami pertumbuhan sebesar
36% dari tahun sebelumnya.
In addition to 7-Eleven, we also directed that Company
still developing industrial business Imaging especially
on IT Solution segment under PT Modern Data Solusi
which contributed 8% from total revenue with
growth of 36% compered with the last year revenue.
Dalam hal tata kelola perusahaan yang baik (GCG),
Perseroan memegang komitmen penuh untuk
menerapkan GCG secara konsisten dan maksimal.
Salah satu hal utama dalam tata kelola perusahaan
adalah menyangkut penegakan prinsip TARIF dalam
rangka melindungi kepentingan perusahaan dan
pemegang saham. Dari waktu ke waktu, Perseroan
terus meningkatkan dan menyempurnakan berbagai
perangkat yang terkait dengan penerapan prinsip
GCG dalam operasional Perseroan sehari-hari.
In term of good corporate governance (GCG), the
Company was highly committed to implement GCG in
a consistent and maximum manner. The enforcement
of TARIF principle was one of the main issues in good
corporate governance, as the enforcement of such
principle may protect the interests of both the company
and the shareholders. The Company end eavoured to
improve the tools related with GCG principles
implementation within daily operations from time
to time.
Penilaian terhadap Komite-komite di Bawah Dewan
Komisaris
Dewan Komisaris menilai bahwa komite di bawah Dewan
Komisaris telah memberikan dukungan yang optimal,
sehingga Dewan Komisaris dapat menjalankan tugas
dan fungsi pengawasannya dengan baik. Komite Audit
telah meninjau pengawasan internal, sistem dan
prosedur audit sesuai dengan rencana audit tahunan.
Komite Audit telah mengevaluasi laporan keuangan
secara berkala, termasuk strategi bisnis dan praktikpraktik pengelolaan risiko yang dilakukan oleh
manajemen Perseroan.
Assessment on Committees Under Board of
Commissioners
Board of Commissioners was of the opinion that the
committees under Board of Commissioners had exerted
optimum support for Board of Commissioners to perform
its duty and supervisory function. Furthermore, Audit
Committee had evaluated financial statements in a
periodical manner, including business strategy and risk
management practices performed by the management.
Begitu juga dengan Unit Internal Audit, Perseroan
menilai sudah melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik.
The Company had also assessed Internal Audit
Unit and was satisfied with its excellent duty and
responsibility implementation.
Prospek Usaha ke Depan
Walaupun
kondisi
perekonomian
mengalami
perlambatan tetapi sektor konsumsi domestik
khususnya di sektor makanan dan minuman
menunjukkan pertumbuhan yang baik. Potensi bisnis
ritel modern di Indonesia dinilai masih cukup besar,
terutama perdagangan ritel yang menjual fast
moving consumer goods (FMCG).
Future Business Outlook
Domestic consumption sector, particularly food and
beverage, reflects a stable improvement amid the
slowing economy growth.
Kami melihat potensi pasar di bisnis waralaba
We are of the opinion that market potential for 7-Eleven
14
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Report of the Board of Commissioners
7-Eleven masih sangat luas dan peluangnya terbuka
lebar untuk kami tangkap. Dalam hal persaingan
bisnis, dibandingkan dengan pesaing dalam bisnis
sejenis,
saat
ini
7-Eleven
muncul
sebagai
pemimpin dengan 190 gerai. Keunggulan tersebut
semakin kuat dengan dukungan infrastruktur
pendukung bisnis yang baik. Oleh karena itu,
pengembangan 7-Eleven akan menjadi fokus utama
di tahun mendatang dengan tetap konsisten untuk
menjadi Fresh Food Store Destination di Indonesia.
franchise business remains wide open for more
opportunities to be gained. In terms of competition,
7-Eleven is at the leading position with 190 outlets
compared with its competitors in similar field.
The competitive advantage is further cemented with
superior business supporting infrastructure. Based on
this condition, 7-Eleven development will remain as
our top piority in accordance with our commitment to
become the Fresh Food Store Destination in Indonesia.
Kami mendukung ekspansi pembukaan gerai baru di
area baru dengan format gerai yang lebih kecil. Kami
juga mendukung peningkatan-peningkatan lainnya
yang akan meningkatkan performa Perseroan
diantaranya pengembangan produk makanan segar,
pembangunan infrastruktur Central Kitchen tahap 2
dan cetral Warehouse untuk menunjang keberadaan
dan pengembangan 7-Eleven, mengembangkan
pusat pelatihan sebagai sarana pendukung untuk
rekrutmen dan pelatihan karyawan 7-Eleven, dan
mengembangkan infrastruktur teknologi informasi
guna mendukung pertumbuhan gerai 7-Eleven.
We devote ourselves on the opening of new outlets in
new area in the form of smaller shops as part of our
expansion. We also support other development to improve
the Company, such as establishing the infrastructure of
Central Kitchen phase 2 and Central Warehouse to support
the establishment and development of 7-Eleven,
establishing training center as supporting facility for
recruitment and employee training and developing
information technology for outlet expansion and growth.
Kami optimis dan percaya bahwa perencanaan bisnis
yang telah disusun oleh manajemen pada tahun 2014
dapat dijalankan dengan baik, sehingga Perusahaan
akan terus berkembang di masa mendatang.
We truly believe in the thorough implementation of
business planning conducted by the management in 2014
for our sustainable development in the future.
Apresiasi
Pada kesempatan yang baik ini, ijinkan kami untuk
menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih atas
kerja sama dan keberhasilan Direksi beserta seluruh
jajarannya dalam meningkatkan kinerja Perseroan tahun
buku 2014. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan
kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungan
dan kerja samanya selama ini. Kami berharap pola kerja
sama yang telah terjalin dengan baik ini dapat terus
dipelihara dan ditingkatkan lagi demi kepentingan
Perseroan pada tahun-tahun mendatang, dan tentunya
terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,
bangsa dan negara Indonesia.
Appreciation
In this chance, we would like to congratulate and extend
our gratitude to the Board of Directors and the
management for the cooperation and success in
improving the Company’s performance for fiscal year
2014, as well as our gratitude for the stakeholders for
their supports and cooperation. We hope to continuously
maintain and improve our partnership for future
interests and positive contribution for the people and
the nation.
Jakarta, Mei 2014
Achmad Fauzi Hasan
Presiden Komisaris /
President Commissioner
15
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
Achmad Fauzi Hasan
Komisaris Utama / President Commissioner
Chao Shern Yuan
Komisaris / Commissioner
Anthony Chandra
Komisaris Independen /
Independent Commissioner
16
B. LAPORAN DEWAN DIREKSI
Report of The Board of Directors
Sungkono Honoris
Direktur Utama
President Director
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Tiada kata lain yang dapat lebih menggambarkan
kegembiraan kami dalam memulai laporan ini selain
mengucap Puji Syukur atas bimbingan dan kemudahan
yang diberikan Tuhan YME kepada kami dalam
menyajikan laporan ini.
Dear Distinguished Shareholders,
We begin by first extending our utmost gratitude
to The Almighty God for His guidance and support to us in
delivering this report.
Fokus Pengembangan Gerai 7-Eleven
Sepanjang 2014 Perseroan konsisten mengembangkan
bisnis usaha seperti convenience store, medical system,
Teknologi Informasi dan bisnis lainnya. Dari semuanya,
pertumbuhan bisnis convenience store naik signifikan.
Oleh karenanya, Perseroan terus melanjutkan fokus
dalam pengembangan dan ekspansi bisnis 7-Eleven.
Development Focus for 7-Eleven Outlets
In 2014, the Company consistently developed its
business on convenience store, medical system,
Information Technology and other sectors, of which
convenience store business experienced significant
increase. As such, the Company would continue to
remain focus in developing and expanding
7-Eleven business.
Industri waralaba di Indonesia saat ini terus
menunjukkan perkembangan signifikan. Hal itu terjadi
karena pangsa pasar industri tersebut masih sangat
luas, sementara porsi toko ritel modern di Indonesia
saat ini masih sedikit. Di Jabodetabek, peluang untuk
mengembangkan 7-Eleven masih terbuka lebar.
Atas dasar itu, Perseroan memilih untuk kembali
fokus mengembangkan Gerai 7-Eleven yang tahun ini
sudah memasuki tahun pengembangan kelima. Selain
berfokus
sebagai
Fresh
Food
Destination,
pengembangan 7-Eleven juga dilakukan dengan
lebih komprehensif melalui penyediaan layanan
lengkapnyaman dan aman (convenient) seperti
pemesanan taksi 24 jam, gerai ATM, jasa pengiriman
dan penerimaan barang serta laundry service. Tak hanya
itu, Gerai 7-Eleven saat ini juga menyajikan pelayanan
jasa pihak ketiga seperti isi ulang pulsa dan penjualan
tiket pesawat terbang, hotel, jasa pengiriman
dan lainnya.
17
The current franchise industry in Indonesia continues
to demonstrate significant development. The relatively
small portion of retail shops in Indonesia opened up a wide
opportunity for franchise industry.
Based on such fact, the Company focuses on developing 7-Eleven Outlets, of which development has currently
entered the fifth development year. In addition to
becoming a Fresh Food Destination, 7-Eleven
development is comprehensively performed through
a convenient and complete services such as 24hour taxi reservation, ATM station, goods delivery
and receipt and laundry service. Furthermore, the Outlet
also provides third-party service such as mobile phone
voucher top-up and airplane ticket sales, hotel booking ,
courier service and others.
LAPORAN DEWAN DIREKSI
Report of the Board of Directors
Pertumbuhan Kinerja 2014
Sampai akhir tahun 2014 Perseroan menambah 40
outlet 7-Eleven baru, sehingga total menjadi 190
gerai. Selain itu Perseroan terus menambah dan
mengembangkan infrastruktur pendukung bisnis
7-Eleven seperti Central Kitchen PT Fresh Food
Indonesia tahap kedua, pengembangan Training
Center, pengembangan IT dan Warehouse Logistic.
Performance Growth in 2014
Up to the end of 2014, the Company had established 40
new 7-Eleven outlets, making up a total of 190 outlets.
In addition, the Company expands and develop the
supporting infrastructure for 7-Eleven such as Central
Kitchen PT Fresh Food Indonesia second stage, Training
Center development, IT development and Warehouse
Logistics.
Perseroan berhasil meningkatkan penjualan bersih
pada 2014 menjadi Rp1,438 miliar, atau naik 12, 9 %
dari tahun lalu sebesar Rp1, 273 miliar.
The Company successfully raised net sales to
Rp. 1.438 billion or by 12,9% in 2014 compared
with Rp1,273 billion in the previous year.
Kontribusi bisnis dari anak usaha – 7-Eleven – dari tahun
ke tahun terus memperlihatkan grafik peningkatan.
Tahun 2014, 7-Eleven mencatat kontribusi sebesar
68% dari total penjualan Perseroan atau sebesar
Rp 972 miliar, mengalami kenaikan sebesar 25%
dibanding dengan tahun 2013.
Business contribution from 7-Eleven shows significant
increase from year to year. In 2014, 68% revenue
contribution to The Company came from 7-Eleven
business at Rp 972 billion, showing revenue growth
increase at 25% compare with 2013.
Perseroan juga mendapatkan kontribusi dari entitas
anak PT Modern Data Solusi yang berfokus dalam
menyediakan solusi manajemen dokumen berbasis
IT, security dan networking. Sepanjang 2014, Entitas
Anak memberikan kontribusi sekitar 8% dengan
pertumbuhan sebesar 36% dibanding tahun
sebelumnya. Saat ini, PT Modern Data Solusi
memfokuskan segmen pasarnya pada perkantoran
modern (corporate) karena tingkat permintaan yang
tinggi.
The Company also receives contribution from
PT Modern Data Solusi, a subsidiary which focuses on
providing document management solution based on IT,
security and networking; making Subsidiaries contributed
8% of total revenues gained in 2014 with growth of 36%
compared with the previous year revenue. Currently,
PT Modern Data Solusi concentrated its market segment
on modern offices (corporate) due to high demands in
this sector.
Di tahun 2014 Perseroan juga mengembangkan bisnis
divisi food dengan menjadi lisensi dari brand juice
terkemuka di dunia yaitu Welch’s. Kerjasama ini akan
memberikan sinergi positif untuk bisnis 7-Eleven.
In 2014, the Company also developed food division
by attaining license from Welch’s, a leading juice
brand in the world. This cooperation will bring positive
synergi for 7-Eleven business.
Dengan makin berkembangnya bisnis Perseroan, di
akhir tahun 2014, Perseroan melakukan aksi korporasi
yaitu Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (PMTHMETD), dimana CIMBPE
melakukan investasi sebesar Rp 286 milliar kedalam
Perseroan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat struktur
modal Perseroan dan sebagai tanda kepercayaan dan
keyakinan investor terhadap masa depan Perseroan
yang baik.
With the growing business of the Company, towards the
end of 2014, The Company executed a non pre-emptive
corporate action in which CIMPE subscribed at the total
value of IDR 286 billion investment into the Company.
This has been done to strengthen the Company capital
structures. This was also a positive sign of increasing trust
and confidence from investor on the Company future
prospect.
18
LAPORAN DEWAN DIREKSI
Report of the Board of Directors
19
Tantangan dan Prospek Usaha ke Depan
Pada 2014, Perseroan menghadapi tantangan dari
kebijakan moneter yang dikeluarkan Pemerintah
seperti likuiditas dan tingkat suku bunga. Kebijakan
tersebut cukup memengaruhi kinerja Perseroan
karena pertumbuhan bisnis 7-Eleven sebagian besar
dibiayai dari pinjaman bank.
Challenges and Future Business Outlook
In 2014, the Company faced challenges in the form of
monetary policy issued by the Government, such
as liquidity and BI rate. The policy greatly affected
the Company’s performance
as 7-Eleven business
growth mostly financed from bank loans.
Menghadapi 2015, Perseroan akan terus mengembangkan bisnis 7-Eleven dengan menambah lebih
banyak gerai serta membangun dan mengembangkan
Perseroan-Perseroan
baru
untuk
mendukung
pengembangan bisnis 7-Eleven. Terutama yang
menjadi fokus utama adalah pengembangan produk
dan bisnis makanan dan minuman segar.
In facing 2015, the Company will strive to cultivate
7-Eleven business by establishing more outlets, construct
and develop new companies to support the development
of this sector, with product development and fresh food
and beverages as main focuses.
Perseroan melihat tantangan di tahun 2015 bisa
menjadi peluang besar yang menjanjikan potensi
pendapatan besar. Karena itu, Perseroan akan
menggarapnya dengan serius dengan menyiapkan
strategi lebih baik lagi, dengan membangun dan
menyelesaikan pilar-pilar infrastruktur seperti Central
Warehouse, Central Kitchen, IT & System serta
Recruitment dan Training Center. Dengan diselesaikanya
Central Kitchen tahap 2 di akhir tahun 2014 ini, maka
positioning 7-Eleven sebagai Fresh Food Destination
akan semakin kuat dan siap untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat urban ini melalui penambahan
penyediaan Fresh Food yang memberi lebih banyak
pilihan, Higienis, Enak dan Cepat. Hal ini akan
menjadi batu pijakan untuk Perseroan untuk
mengembangkan bisnis 7-Eleven untuk terus menjadi
yang terdepan di dunia persaingan Convenience Store.
Nevertheless, the Company sees the challenges in 2015
as excellent opportunity to net a significantly high
revenue. A whole-hearted engagement in the
aforementioned sectors will be performed through
better strategies, including constructing and completing
infrastructure fundamentals such as Central Warehouse,
Central Kitchen, IT & System and Recruitment and
Training Center. With the completion of Central Kitchen
stage 2 by the end of 2014, 7-Eleven’s position as Fresh
Food Destination will befurther established and
prepared to meet the demands of urban communities
through additional provision of Fresh Food with more
varieties, Hygienic, Delicious and Quick. These elements
serve as stepping stones for developing 7-Eleven into
becoming the leading business amid the tight competition
of Convenience Store sector.
Untuk Entitas Anak PT Modern Data Solusi, Perseroan
akan meningkatkan fokus melalui peningkatan
pelayanan distribusi ke seluruh wilayah Indonesia.
In terms of PT Modern Data Solusi as Subsidiary, the
Company will improve its concentration on increasing
distribution service to all areas in Indonesia.
Dengan langkah dan strategi yang sudah disiapkan
tersebut, Perseroan optimis peluang usaha di tahun
2015 akan tetap menjanjikan.
With the steps and strategies prepared above, the
Company remains optimistic on welcoming bright
promising outlook in 2015.
LAPORAN DEWAN DIREKSI
Report of the Board of Directors
Penerapan Tata Kelola Perseroan
Perseroan
berkomitmen
memastikan
aktivitas
pengelolaan bisnis dilakukan secara hati-hati dan
berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
(GCG) dan terus berupaya menyempurnakan praktikpraktik GCG yang selama ini telah diterapkan.
Good Corporate Governance Implementation
The Company commits to ensure that business
management is conducted in prudent manner based
on Good Corporate Governance (GCG) principles and to
improve the currently-implemented GCG practices.
Perseroan telah memiliki Komite Audit yang
melaksanakan fungsi Dewan Komisaris dalam
memastikan kesesuaian prinsip-prinsip transparansi,
tanggung jawab, akuntabilitas, kemandirian dan
keadilan dalam perencanaan dan pelaksanaan
operasional Perseroan termasuk pelaporan keuangan.
Audit Committee is established to perform Board of
Commissioners functions in ensuring the conformity
of planning and implementing operational activities,
including financial reporting, with the principles of
transparency, responsibility, accountability, independency
and fairness.
Kami berkomitmen untuk memaksimalkan fungsi
Komite Audit sehingga bisa meningkatkan kinerja
Perseroan secara umum. Karena, kami percaya bahwa
dengan melaksanakan fungsi pengawasan yang
baik, semua unsur yang ada dalam Perseroan akan
bekerja dengan baik.
We commit to maximize Audit Committee function
to raise the general performance of the Company.
Thus, we believe in better performance of all units with
implemented monitoring function.
Komite Audit juga memberi arahan kepada Unit Internal
Audit dalam melaksanakan program audit tahunan
dan melakukan pemeriksaan khusus, evaluasi serta
kegiatan non-program lainnya.
Audit Committee also guides Internal Audit Unit to
perform annual audit and special assessment, evaluation
and other non-program activities.
Apresiasi
Pencapaian PT Modern Internasional Tbk bisa terwujud
berkat kerja keras seluruh karyawan dan dukungan
seluruh pemangku kepentingan. Kami meminta seluruh
jajaran karyawan untuk terus bekerja keras, jujur dan
terus mau belajar untuk selalu berkembanag.
Manajemen akan terus mendukung bapak dan ibu
sekalian.
Appreciation
The achievement of PT Modern Internasional Tbk can be
realized through hard work of the employees and supports
from the stakeholders. Therefore, we and the management
hereby encourage all employees to maintain their effort,
honesty and endless passion for learning and developing.
Dalam kesempatan ini, perkenankanlah saya atas
nama direksi untuk mengucapkan terima kasih atas
kepercayaan mereka selama ini. Bersama mereka, kami
akan terus berusaha untuk menggapai impian menjadi
Perseroan yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat
Indonesia.
On behalf of Board of Directors, I would like to extend
my gratitude for their trust. Together, we will strive
to attain our vision to becoming a beneficial Company
for Indonesia people.
Salam,
[Sungkono Honoris]
Presiden Direktur /
President Director
20
DEWAN DIREKSI
Board of Directors
21
Sungkono Honoris
Donny Sutanto / Bong Kon Bui
Direktur Utama / President Director
Direktur Keuangan / Finance Director
Julius Wiliady
Henri Honoris
Direktur / Director
Direktur / Director
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
This page intentionally left blank
22
23
PROFIL
PERUSAHAAN
Co mp a ny Pro f ile
24
A. SEKILAS PERUSAHAAN
Company in Brief
Identitas Perusahaan
Corporate Identity
Nama Perusahaan
PT Modern Internasional Tbk
Bidang Usaha
Perdagangan, perindustrian, percetakan, dan jasa
Company Name
Line of Business
Pembentukan
Establishment
Trading, Industry, Printing and Services
Didirikan pada tanggal 12 Mei 1971 dengan nama PT Modern Photo Film
Company, pada 26 Mei 1997 diubah menjadi PT Modern Photo Tbk, Juni
2007 menjadi PT Modern Internasional Tbk.
Established on May 12, 1971 under the name of PT Modern Photo Film Company, on May 26,
1997, and change into PT Modern Photo Tbk, June 2007 to PT Modern Internasional Tbk.
Modal Dasar
1.200.000.000.000
Kepemilikan
Asialink Electronics Pte Ltd - 1.172.187.010 lembar
PT Inti Putramodern - 655.685.850 lembar
CIMBGNT S/A CIMB Private Equity SDN BHD - 415.881.636 lembar
Morgan Stanley & Co Intl Plc - IPB Client Account - 335.013.318 lembar
Publik dibawah 5% - 1.995.930.185 lembar
Autorized Capital
Ownership
Dasar Hukum Pendirian
Legal Basis of Establishment
Alamat Kantor
Address
25
1,172,187,010 shares by Asialink Electronics Pte Ltd
655,685,850 shares by PT Inti Putramodern
415,881,636 shares CIMBGNT S/A CIMB Private Equity SDN BHD
335,013,318 shares by Morgan Stanley & Co Intl Plc - IPB Client Account
Public under 5% 1,995,930,185 shares
Akta Notaris Djojo Muljadi, S.H. No. 47 tanggal 12 Mei 1971
Notarial Deed of Djojo Muljadi, S.H. No. 47 dated May 12, 1971
PT Modern Internasional Tbk.
Jl. Matraman Raya No. 12, Jakarta Timur 13150, Indonesia
Telepon / Phone
: +62 21 280 1000
Fax
: +62 21 858 1620
e-Mail: [email protected]
Website
: www.moderninternasional.co.id
B. RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN
Company Brief History
PT Modern Internasional Tbk resmi didirikan pada
tanggal 12 Mei 1971 dan seiring perjalanannya
Perusahaan telah beberapa kali bertransformasi nama
dan mengalami perubahan Anggaran Dasar yang
diberlakukan. Lahir dengan nama PT Modern Photo
Film Company, Perusahaan pertama kali berganti
nama menjadi PT Modern Photo Tbk pada tahun
1997. Namun, seiring dengan perubahan bisnis yang
tidak hanya berskala nasional tetapi mulai merambah
ke dunia internasional, nama PT Modern Photo Tbk
berubah menjadi PT Modern Internasional Tbk. Tidak
hanya mengubah nama Perusahaan, Perusahaan juga
mengembangkan sayap usahanya dalam perdagangan
beberapa produk di antaranya peralatan digital fotografi,
produk peralatan percetakan untuk industri, dan
peralatan medis serta graphic art. Sejak 1971, kami
menjadi eksklusif distributor untuk seluruh produk
Fujifilm Jepang dan 1.200 gerai Fuji di Indonesia.
Pt Modern Internasional Tbk officially established
in May 12, 1971 and throughout the years, the
Company has changed its name as well as the
Company’s applicable Articles of Association several times.
Established as PT Modern Photo Film Company,
the Company changed its name for the first time to
PT Modern Photo Tbk in 1997. However, along with the
dynamic changes in business world which was not only
within national, but international scope, PT Modern
Photo Tbk once again changed its name to PT Modern
Internasional Tbk. Along with the change in Company
name, the Company also started to expand its
business in in trading several products including digital
photography
equipment,
industrial
printing
equipment products, and medical devices as
well as graphic art. Since 1971, we are the sole
distributor for all products of Fujifilm Japan and
1.200 Fuji Image Plaza outlets in Indonesia.
Perseroan melakukan bisnis secara terfokus dengan
mengoptimalkan sumber daya dan dana sehingga
modal yang disertakan tidak hanya untuk berbisnis
pada bidang perdagangan dan perindustrian tetapi
juga di berbagai bidang industri dan jasa lainnya, seperti
bisnis ritel. Melalui entitas anak, PT Modern Putra
Indonesia (MPI) yang melakukan perubahan nama
perusahaan per tanggal 2 Juni 2014 dengan Akta
No 01 menjadi PT Modern Sevel Indonesia (MSI),
pada 7 November 2009 Perseroan mengembangkan
jaringan bisnis di bidang Convenience Store melalui gerai
waralaba 7-Eleven di Jakarta. Indonesia adalah negara
ke-17 di dunia yang membuka bisnis waralaba 7-Eleven.
MSI mempunyai misi untuk terus melebarkan
usahanya ke beberapa provinsi besar di Indonesia
dalam beberapa tahun mendatang, hanya saja untuk
saat ini Perseroan masih memilih untuk memusatkan
bisnisnya di Jakarta sebelum pada akhirnya merambah
ke kota-kota lain. Hingga 31 Desember 2014, jumlah
outlet 7-Eleven mencapai 190 gerai. Hingga saat ini
sudah banyak bermunculan pelaku bisnis dalam
bidang ritel mulai dari kelas mini market hingga
hypermarket. Tidak hanya ritel lokal saja, ritel asing
yang masuk melalui sistem kewaralabaan juga mulai
bermunculan. Dapat dikatakan dunia bisnis ritel di
Indonesia merupakan bisnis yang memiliki prospek
dan peluang sangat menjanjikan untuk beberapa
tahun mendatang.
The Company does business focused by optimizing
resources and funds so that the capital will not only
be used to do business in the field of trade and industry,
but also in many other fields of industry and services,
such as retail business. Through its subsidiary, PT
Modern Putra Indonesia (MPI) which changed the
name of the Company as of June 2, 2014 by Deed
No. 01 into PT Modern Sevel Indonesia (MSI), in November 7, 2009 the Company expand its business
network in field of Convenience Store through 7-Eleven
franchise in Jakarta. Indonesia is the 17th country in the
world to open the 7-Eleven franchise. MSI has the mission to
continuously expand its business to some major provinces
in Indonesia for the upcoming years, however at the time,
the Company still choose to concentrate its business in
Jakarta before finally venturing into other cities. Until
December 31, 2014, sum of 7-Eleven outlets reached 190
in total. There are many business players in retail business,
starting from the mini market to hypermarkets. Local
retail business also competes with foreign retail business
through the franchise system. It can be said that the
world of retail business in Indonesia is the type of
business which has promising prospect and opportunity
for the coming years in the future.
26
27
RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN
Company Brief History
Tahun Pengembangan “Fresh Food Destination”
Perseroan melalui entitas anak PT Modern Sevel
Indonesia (MSI) yang memfokuskan bisnisnya untuk
retail 7-Eleven, mencanangkan tahun 2013 sebagai
awal dimulainya Fresh Food Destination. Konsep
tersebut adalah memposisikan Gerai 7-Eleven sebagai
convenience store yang menyajikan makanan
segar dengan kualitas terbaik, rasa yang enak, higienis
dengan harga yang terjangkau. Moto untuk Makanan
Segar yang ditawarkan di 7-Eleven ini adalah :
Higienis, Enak , Cepat dimana penawaran makanan
segar dengan menjunjung prinsip ini hanya bisa
didapatkan hanya di 7-Eleven. Konsep tersebut
membutuhkan dukungan sarana infrastruktur kuat
berupa CDC (Central Warehouse dan Central Kitchen)
dan IT System. Infrastruktur
pendukung bisnis
tersebut berperan penting dalam merealisasikan
positioning 7-Eleven. Pada tahun 2014 Perseroan fokus
membangun dan mengembangkan pabrik makanan
tahap ke 2 yang pembangunannya dimulai pada awal
2013 dan selesai pada akhir 2014. Pabrik baru
(central kitchen 2) tersebut bagi Perseroan menjadi
sangat penting, karena Perseroan mencanangkan
tahun 2015 sebagai tahun lepas landas untuk
memperkuat dan merealisasikan positioning 7-Eleven
sebagai Fresh Food Destination.
The Company through its subsidiaries PT Modern Sevel
indonesia (MSI) which focused its business to 7-Eleven
retail, declared 2013 as the beginning of Fresh Food
Destination. That concept positioned 7-Eleven as a
convenience store that provides ready to eat fresh foods
with high standard quality, delicious taste, hygienic
with affordable price. Motto for fresh foods provided
by 7-Eleven is : hygienic, delicious and fast, where fresh
food offer with respect to such principles can only be
obtained at 7-Eleven. The Concept requires support
from strong infrastructure facilities in the form of CDC
(Central Warehouse and Central Kitchen) and IT System.
These infrastructures have important role in
realizing the positioning of 7-Eleven. In 2014 the Company
focused in building and developing a 2nd phase of
central kitchen, which construction started in early 2013
and finished in late 2014. The new factory (Central Kitchen
phase 2) become a great importance for the Company, as
the Company declares 2015 as the year to realizing
and strengthening 7-Eleven positioning as Fresh Food
Destination.
Untuk Warehouse Management & IT System, Perseroan
melakukan:
Terobosan System dengan Datria Voice untuk
mempercepat flow proses di gudang. Pertama di
Indonesia dan dapat memangkas biaya karyawan
secara efektif;
For Warehouse Management & IT System, the Company
conducted:
System break through with Datria Voice to
accelerate flow process in the warehouse. The first
in Indonesia and managed to cut labor cost
effectively.
Memiliki System Inventory / WMS system sendiri
dan tidak bergantung pada Pihak ke-3;
Owned Inventory System / WMS system, and not
relying to 3rd party
Kerjasama Distribusi dengan Iron Bird.
Distribution Partner with Iron Bird
28
29
C. BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line Business
STRATEGI 6R SEBAGAI
LANDASAN DALAM MEMPERTAHANKAN
DAN MENONJOLKAN POSISI
PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI
NASIONAL
6R Strategy as
basis in maintaining and
accentuating the position of
company in national industry
Seperti yang tercantum pada pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan, bidang usaha yang dijalankan Perseroan
mencakup bidang perdagangan, perindustrian,
percetakan dan jasa yang fokusnya pada industri
fotografi dan alat percetakan. Dalam industri fotografi,
Perseroan tetap fokus memberikan layanan kebutuhan
fotografi dan juga mengembangkan usaha di bidang
industrial imaging yang mencakup peralatan medis,
graphic art, dan solusi dokumen yang membawa
sejumlah merek.
As stated in the Company’s Articles of Association Article
3, the Company’s line of business covers trading, industry,
printing, and service that focuses in photography, and
printing equipment. In the photography industry, the
Company remains focused to provide digital photographic
needs and also develop business in the field of industrial
imaging that includes medical equipment, graphic art,
and document solutions that carry a number of brands.
Untuk
bisa
terus
mempertahankan
dan
menonjolkan posisinya dalam industri nasional dan
sekaligus bisa memberi manfaat untuk para pelanggan,
Perseroan menjalankan strategi 6R seperti berikut:
• Repositioning Business;
• Reinvent Business;
• Reengineering Business Process;
• Right Sizing;
• Resources Allocations;
• Restructure organisation.
To be able to continue to maintain and accentuate its
position in the national industry and provide benefits to
its customers at once, the Company implemented a 6R
strategy, described as follows:
• Repositioning Business;
• Reinvent Business;
• Reengineering Business Process;
• Right Sizing;
• Resources Allocations;
• Restructure organisation.
Pada saat ini, fokus
bisnis Perseroan dalam
pengembangannyatidak lagi hanya berdasarkan merek
yang diusung melainkan dari lini pembagian bisnis
berdasarkan kategori segmen usahanya, di antaranya
adalah:
1. Bisnis Convenience Store;
2. Bisnis Medical system;
3. Bisnis Teknologi Informasi; dan
4. Bisnis Lainnya (penyediaan plate, mesin CTP, mesin
cetak digital, solusi cetak digital, solusi kreatif, dan
telekomunikasi).
As for now, the Company’s business focus on its
development is no longer based solely on carried brand,
but from line of business division that is based on its
business segment category, among others are:
1. Convenience Store Business;
2. Medical System business;
3. Information Technology business; and
4. Other businesses (provision of plate, CTP machines,
digital printing machines, digital printing
solutions, creative solutions, and
telecommunications).
30
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
31
Berikut adalah aktivitas bisnis Perseroan maupun
Entitas Anak, berdasarkan kategori segmen usahanya:
1. Bidang Usaha Convenience Store
Segmen Bisnis Retail Perseroan melalui entitas anak
PT Modern Sevel Indonesia (MSI) adalah melalui
bisnis pembangunan gerai-gerai baru Convenience
Store 7-Eleven yang mempunyai fokus untuk menye
diakan makanan segar siap saji yang higienis, enak
dan cepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
urban di Indonesia.
Here is the Company’s or its subsidiaries’ business activities,
based on business segment category:
1. Convenience Store Segment
The Company’s Retail Business Segment through
subsidiaries PT Modern Sevel indonesia (MSI) is the
construction of new 7-Eleven Convenience Store
outlets business with focusing to provide ready to eat
fresh food that are hygienic, delicious and fast to cater
the needs of urban people in Indonesia.
2. Bidang Usaha Medical
Segmen Medical Perseroan adalah bisnis penjualan
peralatan pendukung industri kesehatan yang
meliputi solusi alat-alat kesehatan seperti produk
X-ray Film & Computed Radiography, X-ray Unit,
Hologic Insight Surgical Mini C-Arm dan lainnya,
termasuk didalamnya digital dental xray yang
distributorshipnya baru diperoleh dari Sirona Dental
Company asal Jerman
2. Medical System Segment
The Company’s Medical Segment is the business
which sells health industry equipment including health
equipment solutions such as X-Ray film & Computed
Radiography products, X-Ray unit, Hologic Insight
Surgical Mini C-Arm and others, including digital
dental x-ray which distributorship just acquired /
recently
from
Sirona
Dental
Company
3. Bidang Usaha Solusi Teknologi Informasi
Segmen ini melalui entitas anak PT Modern Data
Solusi (MDS) fokus kepada pengembangan solusi
Teknologi Informasi seperti solusi manajemen
dokumen yang ramah lingkungan, dan solusi
jaringan teknologi yang berbasis IT, security dan
3. Information Technology Solution Segment
This segment through subsidiaries PT Modern Data
Solusi (MDS) focus on Information Technology
solution development such as environment-friendly
document management solution, and IT, security,
and networking based network technology solution.
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
networking.
4. Bidang Usaha Bisnid Digital Lainnya
Segmen bisnis lainnya terdiri dari penyediaan plate,
mesin CTP (Computer to Plate), dan mesin cetak
digital untuk kebutuhan industri yang juga melayani
solusi cetak digital dan solusi kreatif bagi pengguna
langsung seperti Photobook. Dalam segmen ini juga
terdapat bisnis telekomunikasi yang berfokus pada
penjualan Voucher Isi Ulang telepon seluler.
4. Other Digital Business Segment
Other business segment consists of plate provision,
CTP Machine (Computer to Plate), and digital
printing machine for industrial needs and also serve
digital printing solution and creative solution for
direct user such as Photobook. In this segment, there
is also the telecommunication business which focus
on cell phone recharge voucher sales.
5. Bidang Usaha Bisnis Packaged Food and Drink
Divisi ini dimulai sejak 2014 memfokuskan diri di
bagian distribusi dan produksi makanan dan
minuman kemasan baik untuk lokal maupun impor
brand.
5. Packaged Food and Drink Business Segment
This division which was established since 2014
focuses in distribution and production of packaged
foods and drinks for both local and foreign brand.
Target dari divisi ini adalah melakukan produksi
dalam negeri, dan melakukan distribusi dan
pemasaran makanan dan minuman kemasan ke
gerai–gerai ritel modern, termasuk didalamnya
7-Eleven.
The target of this division is to conduct domestic
production, and to distribute packaged foods and
drinks to modern retail outlets, including 7-Eleven.
Beberapa jenis produk yang telah dipasarkan
diantaranya adalah jus buah dalam kemasan,
jelly drinks, kopi dan teh kemasan , dan lain –lain.
Some of the marketed products, among others are
packaged fruit juice, jelly drinks, packaged coffee
and tea, and others.
32
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
33
Pada September 2014, Perusahaan menandatangani
perjanjian kerjasama dengan Welch Food Inc (Welch’s)
– sebuah perusahaan minuman jus anggur asal
Amerika Serikat berdiri sejak 140 tahun yang lalu untuk
melakukan produksi dalam negeri, penjualan, distribusi
dan pemasaran dengan Welch’s brand di Indonesia.
In September 2014, the Company signed a
contract with Welch Food Inc (Welch’s) – a 140 years old
grape juice beverages Company from USA to carry out
domestic
production,
sales,
distribution,
and
marketing with Welch’s brand in Indonesia.
Kerjasama ini dipercaya dapat memberikan
sinergi positif terutama untuk bisnis 7-Eleven dalam
menyediakan produk berkualitas dengan harga
terjangkau bagi konsumen dengan memberikan
fleksibilitas tinggi dalam hal inovasi dan differensiasi
sekaligus margin yang lebih baik bagi bisnis 7-Eleven.
This cooperation is believed to provide a positive synergy,
especially for 7-Eleven business in providing quality
products at affordable prices for consumers by providing
high flexibility in terms of innovation and
differentiation as well as better margins for
7-Eleven’s business
Menurut data GAPMMI (Gabungan Pengusahan
Makanan & Minuman Indonesia) dan ASRIM
(Asosiasi Industri Minuman Ringan), total permintaan
pasar untuk minuman jus sebesar 999 juta liter/
tahun dengan pertumbuhan sebesar 14% dalam 3 (tiga)
tahun terakhir ini. Dalam waktu 3 (tiga) tahun
kedepan, Perusahaan menargetkan Divisi ini untuk
mencapai 1% market share yang akan memberikan
kontribusi sekitar 10% dari total pendapatan perusahaan.
According to data from GAPMMI (Indonesian
Association of Food and Beverage Entrepreneurs) and
ASRIM, total market demand for juice beverages is 999
million liter / year with growth of 14% in last 3(three)
years. In the next 3 (three) years, the Company sets target for this Division to reach 1% market share which will
contribute about 10% of the Company’s total revenue.
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
1. PT MODERN SEVEL INDONESIA
Bisnis Convenience Store 7-Eleven saat ini merupakan
fokus bisnis utama yang dimiliki Perseroan melalui
Entitas Anak, PT Modern Sevel Indonesia. Bisnis
ini merupakan konsep gabungan antara restoran siap
saji dan convenience store yang mengutamakan
prinsip convenience (kenyamanan dan kemudahan)
bagi pelanggannya. Konsep convenience yang
ditawarkan adalah konsep kenyamanan total tanpa
kompromi yang mampu mengakomodir kebutuhan
masyarakat kota Jakarta yang terkenal dengan
perilaku gaya hidup yang urban, dengan tingkat
kesibukan yang sangat tinggi, sehingga membutuhkan
produk dan layanan yang dapat membantu meningkat
kan kenyamanan dan kebutuhan hidup mereka.
7-Eleven Convenience Store Business is now a major
business focus of the Company through the Subsidiary,
PT Modern Sevel Indonesia. This business is a
combination concept between quick service restaurant
and convenience store that prioritizes on the principles
of convenience (comfort and convenience) for its
customer. The convenience concept offered is total
convenience concept without any compromise that
can accommodate the needs of Jakarta society with
its urban lifestyle behavior and high level of activity
resulting in need for products and services that can
help improve the comfort and needs of their life.
Untuk menjawab kebutuhan masyarakat tersebut,
7-Eleven berusaha memberikan solusi kenyamanan
dengan mengambil positioning sebagai Fresh Food
Destination Store dengan moto Higienis, Enak
dan Cepat, dimana 7-Eleven secara konsisten
melakukan inovasi dan berkomitmen untuk menjadi
bagian dalam kehidupan masyarakat urban sehari-hari
dengan selalu menyediakan kebutuhan masyarakat
akan makanan dan minuman segar dengan keunggulan:
• Siap saji;
• Memiliki kualitas yang baik;
• Memiliki varian yang beragam;
• Sehat dan terjamin, aman serta higienis;
• Dikemas dalam kemasan yang nyaman dan praktis;
To provide the needs of society, 7-Eleven strive to provide
the best convenience solution by taking positioning as
Fresh Food Destination Store with the motto: Hygienic,
Delicious, and Fast, where 7-Eleven consistently innovates
and committs in providing people needs of fresh food and
fresh beverage with the following excellence:
•
•
•
•
•
Ready to Eat;
Has a good quality;
Has a diverse variants
Healthy and safe to eat as well as hygienic
Served in a convenient and practical packaging
34
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
• Memberikan nilai yang baik dengan harga yang
terjangkau; dan
• Selalu siap tersedia selama 24 jam.
Konsep ini kemudian menjadi awal bagi Perseroan
untuk memulai bisnis ritel di Indonesia dengan
menggunakan nama waralaba 7-Eleven. Dengan
pematangan prinsip convenience dan memposisikan
diri sebagai Fresh Food Destination Store,Perseroan
telah dengan sukses mengakomodir kebutuhan
masyarakat urban Jakarta dan akan terus meningkatkan
usahanya
untuk terus
memberikan pelayanan
dan produk-produk terbaik untuk melampaui kepuasan
pelanggan.
• Provide good value with affordable price; and
• Available 24/7
This concept later became the foundation for the
Company to start its retail business in Indonesia
using the 7-Eleven franchise brands. With the positionin
as Fresh Food Destination Store, the Company has
successfully accommodate the needs of Jakarta urban
society and will continue to improve their effort to provide
best products and service to exceed customers satisfaction.
VISI DAN MISI
Vission and Mission
isi
ission
Menjadi Convenience Store Terbaik di Indonesia.
To be the best Convenience Store in Indonesia
isi
ission
35
Menciptakan Convenience Store yang dekat dengan customer dan
memenuhi kebutuhan mereka.
To create a Convenience Store that is near and able to fulfill the customer’s
needs.
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
Budaya Perusahaan :
Corporate Culture :
Kepemimpinan yang melayani
Servant Leadership
Nilai dan Budaya Kerja :
Work Values and Culture :
Enterpreneur Servant Leadership yang meliputi:
• Kemandirian,
• Inisiatif,
• Perbaikan,
• Kehati-hatian,
• Pengambil risiko,
• Kreatif,
• Kecepatan,
• Integritas,
• Fokus kepada pelanggan,
• Akuntabilitas,
• Pengenalan,
• Keunggulan dalam eksekusi,
• Berorientasi kepada orang,
• Kerja sama.
Entrepreneur Servant Leadership which include:
• Independent
• Initiative
• Improvement
• Prudence
• Taking risk
• Creative
• Speed
• Integrity
• Customer focus
• Accountability
• Recognition
• Excellent execution
• People oriented
• Team work
36
PT Modern Sevel Indonesia
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
Prinsip dan Pedoman dasar pengelolaan gerai 7-Eleven
terdiri dari 5 (lima) bisnis fundamental, yaitu:
1. Kebersihan;
2. Cepat, pelayanan ramah;
3. Nilai;
4. Pilihan Produk;
5. Kualitas.
Sebagai pelopor bisnis convenience store di Indonesia,
7-Eleven akan terus memperbaiki pelayanan kepada
masyarakat sehingga tetap bisa menjadi bagian dari
kehidupan komunitas setempat terutama komunitas
urban di Jakarta dan sekitarnya dengan kebutuhan yang
tinggi akan kemudahan dan kenyamanan. Hingga saat
ini, 7-Eleven terus berupaya untuk mempertahankan
penggunaan bahan dengan kualitas terbaik dalam
setiap penyajian. Selain itu, 7-Eleven juga konsisten
untuk memberi pelayanan terbaik kepada pelanggan
dengan prinsip kecepatan, kenyamanan, keramahan
layanan dan ketersediaan produk yang segar.
37
Basic principles and guidelines of 7-Eleven outlet
management consists of 5(five) business fundamentals,
namely:
1. Cleanliness
2. Fast & friendly service
3. Value
4. Assortment
5. Quality
As a pioneer of the Convenience Store business in
Indonesia, 7-Eleven will continue to improve its service
to the community so that 7-Eleven can stay to be part of
local community particularly urban communities in
Jakarta and it’s surrounding areas with high need for
convenience. Until now, 7-Eleven continuously strive
to maintain the use of best quality ingredients in every
products and services offered. In addition, 7-Eleven is
also consistent to carry out the best of service for the
customers with fast service the principles of
convenience, hospitality and availability of fresh products.
Konsep convenience store berusaha diterjemahkan
setegas mungkin dalam berbagai cara seperti
pemilihan lokasi gerai 7-Eleven yang berprinsip
untuk mendekatkan kepada masyarakat. Prinsip
tersebut membawa 7-Eleven masuk ke dalam kawasan
permukiman dan area publik seperti stasiun kereta api,
sekolah dan universitas, gedung-gedung apartemen,
pusat perbelanjaan, perkantoran dan tempat-tempat
lainnya.
The convenience store concept is strictly translated in
every way, therefore site selection of 7-Eleven outlets
always uphold the principle to bring 7-Eleven closer to
people.
This principle has brought 7-Eleven to residential areas and
public areas like train stations, schools and universities,
apartments, shopping malls, office buildings,
and other places.
Prinsip lain yang selalu diterapkan 7-Eleven adalah
pelayanan terbaik dari karyawan kepada konsumen
yang menjadi pelanggan. Karyawan akan melayani
dengan ramah, santun dan cepat, sehingga membuat
perasaan konsumen merasa nyaman dan puas.
Karyawan juga akan berusaha menerima informasi
dalam bentuk apapun dari konsumen sehingga bisa
Another principle which is always applied by 7-Eleven
is the best service from employees to the customers.
Our employee will serve with friendly polite attitude,
in a timely manner so that the customers will feel
comfortable and satisfy. Employees will try to receive
any kind of information from the customers to get
useful information to improve 7-Eleven’s service.
PT Modern Sevel Indonesia
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
memberi masukan untuk peningkatan layanan
7-Eleven. Terakhir, bentuk pelayanan terbaik adalah
memastikan produk yang disajikan masih segar, enak
dan terjaga kebersihannya.
For the last, the best kind of service is to make sure the
products are presented in fresh, clean, and hygienic
condition.
Perseroan menyusun konsep retail 7-Eleven di
Indonesiasebagai penggabungan antara konsep
minimarket dan restoran siap saji.
In establishing the 7-Eleven retail concept in Indonesia,
The Company combines the concept of minimarket with
QSR ( Quick Service Restaurant).
Sebagian besar area 7-Eleven didedikasikan untuk
program makanan dan minuman segar. Hal ini sejalan
dengan kontribusi penjualan yang didapat dimana
kontribusi makanan dan minuman segar mendominasi
penjualan di 7-Eleven. 7-Eleven fokus dalam inovasi
dan differensiasi makanan dan minuman segar dengan
mengusung prinsip “Higienis, Enak & Cepat” dalam
setiap produk penawarannya. 7-Eleven juga berkomitmen
untuk memberi kemudahan kepada konsumen dalam
mencari produk yang diinginkan melalui kemasan
produk yang tepat dan memberikan kenyamanan.
Most area of 7-Eleven are dedicated for fresh food and
proprietary beverages programs. This focus is in line with
the sales contribution where fresh food and proprietary
beverages dominate the sales in 7-Eleven. 7-Eleven focuses
on continues innovation and differentiation in providing
fresh food and beverages that are “ Hygiene, Delicious
and Fast”. 7-Eleven also commits to give convenience to
customers through its product display and packaging.
Selain fokus kepada makanan dan minuman segar
yang “Higienis, Enak dan Cepat”, berbagai layanan terus
ditambahkan dan ditingkatkan di dalam gerai-gerai
7-Eleven seperti free Wifi, pemesanan taxi Bluebird,
ATM, jasa kurir pengiriman , jasa laundry dan berbagai
layanan pembelian produk digital melalui digital kiosk.
In addition, 7-Eleven also focuses on adding and improving
services that enhance customers convenience. Such service
includes free Wifi, Bluebird taxi ordering, ATM, courier
service, laundry service and other digital products and
services that can be purchased from Sevelin digital kiosk.
7-Eleven secara konsisten akan terus berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah.
7-Eleven will consistently focus to
ever
changing
needs
from
its
fulfill the
customers.
38
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
5 PAKET
UNGGULAN
7-Eleven
TOP 5
BEST SELLER
at
7-Eleven
39
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
Highlight tahun ini adalah penyelesaian
tahap dua dari Central Kitchen ( PT FFI
tahap 2) di Desember 2014 yang
diperlengkapi dengan teknologi dan
mengikuti saran dari Warabeya Nichiyo
Co Ltd - perusahaan asal Jepang yang
merupakan ekslusif central kitchen dari
7-Eleven Jepang. Hal ini diyakini akan
meningkatkan kualitas, kuantitas dan
variant fresh food untuk dapat bersaing
secara kompetitif dipasaran.
Highlights of this year was the completion of
phase two of the Central Kitchen
(PT FFI phase 2) in December 2014 which
also advised and equipped by Warabeya
Nichiyo Co. Ltd technology - a Japanese
based company which is the exclusive central
kitchen of 7-Eleven Japan. This completion
is also believed to improve quality, quantity,
and variants of fresh foods to be able to
compete competitively in the market.
Di tahun ini , seperti tahun-tahun sebelumnya dimana
bisnis 7-Eleven difokuskan kepada penjualan Fresh Food
dan Proprietary Beverages, berbagai produk baru
dikeluarkan untuk memenuhi berbagai pilihan selera
konsumen dari segenap lapisan.
This year, identical to previous years where 7-Eleven
business is focused in fresh foods and drinks sale, new
variant products were brought to meet the
customer’s various taste from every level of society.
Makanan & Minuman Segar Siap Saji
Gerai 7-Eleven berinovasi dengan terus memperbarui
varian makanan maupun minuman sesuai dengan
kebutuhan yang juga berubah. Salah satu keunggulan
Gerai 7-Eleven adalah tersedianya aneka varian makanan
maupun minuman siap saji dan hanya tersedia di
7-Eleven antara lain:
a. Aneka minuman panas dan dingin seperti aneka
jenis kopi dan teh yang diseduh langsung, Slurpee,
Gulp, es coklat dan aneka jus.
b. Aneka roti dan donat termasuk kue.
c. Big Bite Hot Dog.
d. Berbagai aneka makanan seperti aneka paket nasi
bento dengan lauk, pasta, lasagna, ayam goreng,
chicken katsu, ebi katsu.
e. Berbagai macam produk baru :
- Premium produk Bento (Gyudon Ricebowl, Yakitori
Fried Rice, Yakiniku Ricebowl, dan lain-lain).
- Premium Bakery : Chocolate Puff Pastry, Choco
Sand Cake Bread, Cheese Custard Pie, dan lain-lain
- Nasi Tenggo, Pizza, Spicy Tuna Soft Bagel.
f. 5 paket unggulan 7-Eleven adalah: “KOPDAR”,
“PADUKA”, “PANASQU”, “DOREMI”, dan
“BIG DEAL”.
g. Memperkenalkan minuman dalam kemasan
dengan menggunakan Private Label 7-Select:
Vanilla Smooth Latte dan Green Tea Latte.
Fresh Foods and Fresh Beverages
7-Eleven innovates by continuously updating variant
of food and beverages in accordance with the society’s
ever-changing needs. Strong convetitive advantage of
7-Eleven outlets are the availability of variant of fresh
food and beverage which only available at 7-Eleven,
among others:
a. Various beverages such as various
types of fresh coffee and tea, Slurpee, Gulp, iced
chocolate, and juices.
b. Various type of breads, donuts, and cakes.
c. Big Bite Hot Dog.
d. Various fresh foods such as bento rice with
side dish, pasta, lasagna, fried chicken, chicken
katsu, ebi katsu.
e. New Product line:
- Premium Bento products (Gyudon Ricebowl, Yakitori
Fried Rice, Yakiniku Ricebowl, etc).
- Premium Bakery : Chocolate Puff Pastry, Choco
Sand Cake Bread, Cheese Custard Pie, ect.
- Nasi Tenggo, Pizza, Spicy Tuna Soft Bagel.
f. Top 5 best seller at 7-Eleven: “KOPDAR”, “PADUKA”,
“PANASQU”, “DOREMI”, and “BIG DEAL”.
g. Introduced bottled drink using 7-Select private label:
Vanilla Smooth Latte and Green Tea Latte.
40
41
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
DIGITAL SRVICES
Company’s Line of Business
Layanan Sevelin Digital Kiosk
• Pembayaran Listrik, Air & Gas
• Pembelian pulsa telpon
• Pembelian pulsa internet
• Pembelian tiket kereta api
• Pembelian tiket event seperti konser ,
event lari, seminar, etc
• Pembelian tiket pesawat bekerja sama
dengan Aerowisata
• Pembelian paket-paket wisata
• Pembelian software Windows
• Pembelian Jasa Asuransi
• dan lain-lain
Sevelin Service in Digital Kiosk
• Electricity, Water & Gas payment
• Telephone credit purchase
• Internet credit purchase
• Train ticket purchase
• Event ticket purchase, such as concert
ticket, run event, seminar, etc.
• Plane ticket purchase, in cooperation with
Aerowisata
• Tour packages purchase
• Windows software purchase
• Insurance purchase
• etc
Layanan 24 Jam untuk Kenyamanan Konsumen
• ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
• Laundry
• Jasa Layanan Kurir
• Pemesanan taksi Bluebird (24 jam)
• Jasa pelayanan Kurir (Courier Service)
bekerjasama dengan NEX Logistic
• Photo & Document Service Solution
berupa cetak photo untuk ID, photo
copy, cetak flyers dan sebagainya
24 Hours Service for Customer’s Convenience
• ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
• Laundry
• Blue Bird taxi reservation service(24 hours)
• Courier service
• Photo & Document service solution such as
photo print for ID, photocopy, flyers, and so
forth
42
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
PT Fresh Food Indonesia
43
PT Fresh Food Indonesia adalah entitas anak dari
Perseroan yang merupakan pabrik makanan yang
memproduksi dan menyediakan produk-produk
makanan segar yang dijual di gerai-gerai 7-Eleven.
Dengan rampungnya pabrik makanan tahap dua ini,
produksi makanan segar dapat mencapai 150.000 ribu
unit/hari, terdiri dari berbagai macam varian roti dan
makanan segar lainnya seperti Rice Bowl, Nasi Ayam
dan Bento, berupa makanan olahan seperti nasi, daging,
dan lain-lainnya. Kapasitas produksi pabrik selama 2014
dengan diselesaikannya tahap kedua pada Desember
2014 mampu memasok sampai total 500 gerai 7-Eleven.
PT Fresh Food Indonesia is a Companys Subsidiaries
which produces and provides products which are sold in
7-Eleven outlets. With the completion of this central
kitchen phase 2, production can reached up to 150
thousand unit/day, consisting of bakery variants, like
sweet bread and pastry and fresh processed food like
rice, meat, in various Rice Bowl and Bento Box and others.
With the completion of phase two in 2014, PT Fresh Food
Indonesia now can supply a total of 500 7-Eleven outlets.
Pabrik makanan tahap 2 ini sudah tidak menggunakan
banyak unsur manual lagi dan banyak menggunakan
mesin otomatis. Melalui pabrik baru tersebut,
Perseroan membidik peningkatan jumlah produksi
dan menambah produk baru makanan segar lebih
banyak lagi. Sehingga, konsep fresh food destination bisa
ditingkatkan lagi.
This central kitchen phase 2 does not use many
manual element, and switched to automated machinery
instead. Through this new central kitchen extension, the
Company aims for increase in number of production and
provide more new fresh food products. Therefore, the fresh
food destination concept can be improved even more.
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
Dalam saat bersamaan, kehadiran pabrik baru juga
mampu meningkatkan item makanan atau minuman
yang dijual di gerai dengan rencana produksi 200 –
300 item baru dalam jangka waktu 2-3 tahun ke depan
unit yang ditingkatkan mencakup produk makanan
premium seperti daging sapi ataupun seafood yang
secara kontinu akan terus ditingkatkan hingga bisa
menambah jumlah unit makanan segar di gerai 7-Eleven.
At the same time, the presence of this new plant is also
able to increase number food or beverage items sold
in outlets with production plans of 200-300 new items
within the next 2-3 years. Increased Item includes
premium food products such as beef or seafood which
will continuously be improved to add the number
of Fresh Food items at 7-Eleven outlets.
Dalam hal teknologi dan operasionalnya, Perseroan
bekerja sama dengan Warabeya Nichiyo Co Ltd,
produsen makanan olahan segar dari Jepang
yang menjadi pemasok untuk makanan segar di
seluruh Gerai 7-Eleven di Jepang. Melalui kerja sama
tersebut, Perseroan fokus untuk meningkatkan
kapasitas produksi lebih banyak, sehingga pelayanan
kepada konsumen bisa lebih baik lagi.
The Company cooperates with Warabeya Nichiyo Co
Ltd in its technology and operational process. Warabeya
is a manufacturer of fresh processed foods from Japan
which is a supplier for fresh foods in all 7-Eleven outlets
throughout Japan. Through this cooperation, the
Company focuses to increase number of production
capacity, to provide better service for the customers.
Selain
pabrik
baru,
Perseroan
juga
mengembangkan Central Warehouse untuk penataan
manajemen
gudang
yang
lebih
baik.
Other than new factory, the Company also develops Central
Warehouse for better warehouse management structure.
44
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
5 Hektar area di Jakarta Timur - memberikan kemudahan
dan kecepatan pengiriman
Commissary
Bakery
Commissary and Distribution Center
Informasi System dan Teknologi
Information Systems and Technology
Penggunaan teknologi mutakhir untuk mendukung
operasional toko 7-Eleven
45
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
PT Modern Internasional
Bisnis lain Perseroan masih memberikan kontribusi
yang positif mengingat Perseroan mendominasi
produk-produk utama dari segmen usaha, antara
lain; menjadi distributor tunggal produk-produk
dengan merek seperti Fujifilm, Shimadzu dan Ricoh di
Indonesia. Pada bidang bisnis Imaging, Perseroan dan
Entitas Anak berfokus pada produk-produk yang
mempunyai margin tinggi dengan tetap melakukan
ekspansi dibidang medical imaging. Secara lebih
terperinci, aktivitas-aktivitas yang ditempuh unit usaha
Perseroan ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
The Company’s other business still contributed positively
considering the Company dominate major products
from business segment, among others; became the sole
distributor of products with brands like Fujifilm, Shimadzu
and Ricoh in Indonesia. In the field of Imaging business,
the Company and its Subsidiary focuses on products
that have high margin by keep in doing expansion in the
field of medical imaging. In detail, the activities taken
by the Company’s business units include the following:
a. Bidang Usaha Medical
Pertumbuhan
perekonomian
serta
kelompok
ekonomi menengah Indonesia memberikan dampak
yang positif bagi pertumbuhan rumah sakit dan klinik
baru serta perkembangan peningkatan prasarana
fasilitas rumah sakit dan klinik yang sudah ada. Hal ini
merupakan
peluang
bisnis
bagi
Perseroan
sebagai
penyedia sistem Fujifilm Computed
Radiography
(FCR),
di
mana
penerapan
sistem
FCR
mampu
mengubah
pelayanan
radiologi konvensional menjadi digital sesuai dengan
perkembangan teknologi digital di bidang kesehatan.
a. Medical System Division
Economic growth as well as Indonesian middle
income groups provides a positive impact on the growth
of new hospitals and clinics as well as the development
& improvement of existing facility infrastructure inside
hospitals and clinics. This is a business opportunity
for the Company as a provider of Fujifilm Computed
Radiography (FCR) system, where the implementation
of FCR system is capable of changing the conventional
radiology services to digital in accordance with the
development of digital technology in the field of health.
Di samping sebagai penyedia peralatan sistem FCR
dengan kapasitas besar untuk rumah sakit serta
peningkatan fasillitas kesehatan berkapasitas besar
yang sudah ada, salah satu produk utama Perseroan
adalah FCR Prima_T yang memiliki kemampuan
memadai dan sesuai untuk memenuhi kebutuhan
rumah sakit dan klinik yang dalam skala menengah
dan kecil.
Other than as a provider of FCR system equipment with
large capacity for hospitals as well as existing health
facilities improvement. one of the Company’s main
product
is
FCR_Prima_T
which
has
the
same capability and suitable for the needs
of small to medium scale hospitals & clinics
46
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
PT Modern Internasional
Divisi ini juga telah melakukan penandatanganan MOU
dengan Sirona Dental Company, brand terpercaya dan
terkemuka dari Jerman, untuk melakukan kerjasama
distribusi khusus untuk produk dental imaging yaitu
Panoramic Chephalometri dan Dental X-ray. Perseroan
merupakan distributor tunggal dari Sirona Dental
Company untuk Imaging Product ini. Penjualannya akan
ditargetkan kepada bagian radiologi rumah sakit, klinik,
dan laboratorium baik swasta maupun pemerintah.
This division has also signed a MoU with Sirona
Dental Company, a reliable and reputable brand from
Germany, to cooperate in a special distribution for dental
imaging products namely Panoramic Chephalometri &
Dental X-ray. The Company is the sole distributor of Sirona
Dental Company for this Imaging Product. The sale will be
targeted to the hospital radiology department,
clinics, and private and government laboratories.
Jenis produk yang dipasarkan oleh divisi medical
system yaitu,
a. Mobile X-ray;
b. General X-ray;
c. Fluoroscopy dan Angiography/Cath lab system
dari Shimadzu Japan;
d. Computed Radiography;
e. Digital Radiography serta PACS (Picture Archiving
& Communication System) dari Fujifilm Japan;
f. Dental Imaging Digital 2D & 3D;
g. X-ray Dental Unit; dan
h. Digital sensor dari Sirona Germany.
Types of product market by the medical system division,
among others:
a. Mobile X-ray
b. General X-ray
c. Fluoroscopy and Angiography/Cath lab system
from Shimadzu Japan
d. Computed Radiography
e. Digital Radiography as well as PACS (Picture Ar
chiving & Communication system) from Fujifilm
Japan
f. Digital Dental Imaging 2D & 3D
g. X-ray Dental Unit, and
h. Digital sensor from Sirona Germany
Untuk mempertahankan posisi Perseroan di Medical
Division, Perseroan akan tetap mempertahankan
aktivitas-aktivitas yang selama ini telah dilakukan
seperti :
1. Mencari principal-principal yang terkait dengan
medical imaging di bidang radiologi guna
melengkapi roduk-produk imaging yang sudah
ada.
47
To maintain the Company’s position in Medical
Division, the Company will continue to maintain the
activities that has been carried out so far, such as:
1. Looking for principles related with medical
imaging in the field of radiology to complement
existing imaging products
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
PT Modern Internasional
2. Melakukan aktivitas pemasaran guna mendorong
peningkatan perubahan penerapan teknoligi
digital dalam bidang radiologi dengan produk
produk ungulan digital seperti FCR (Fuji Computed
Radiography) system, DR (Digital Radiography)
system termasuk didalamnya digital dental
imaging Sirona.
3. Intensif melakukan demo-on-site pada target
prospek di rumah sakit atau klinik-klinik serta
secara aktif berpartisipasi dalam pameran
peralatan kesehatan baik ditingkat daerah
maupun nasional terutama yang diselengarakan
oleh PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh
Indonesia)
seperti
Hospital Expo
yang
diselengarakan setiap tahun, PDSRI (Persatua
Dokter Spesialis Radiologi Indonesia) pada
kegiatan PIT (Pekan Ilmiah Tahunan), pertemuan
organisasi PARI (Persatuan Ahli Radiografi
Indonesia), serta organisasi atau perkumpulan
bidang kesehatan terkait lainnya.
4. Mengadakan pameran dan open house secara
rutin dengan menyediakan showroom serta unit
demo yang memadai.
5. Meningkatkan
kemampuan
sumber
daya
manusia baik pada sales force maupun after sales
service melalui pelatihan secara berkala dalam
rangka memberikan pelayanan yang terbaik
kepada pelanggan.
2. Perform marketing activities in order to support
the improvement of change in digital technology
implementation in the field of radiology with
featured digital products such as FCR (Fuji Com
puted Radiography) system, DR (Digital Radiogra
phy) system and also Sirona digital dental
imaging.
3. Intensively perform on-site-demonstration on
the prospect target at the hospital or clinics, as
well as actively participate in the exhibition of
medical equipment at both local and national
level, especially one that is held by PERSI
(Indonesian Hospital Association), like Hospital
EXPO which is held once a year, PDSRI
(Indonesian Radiology Specialist Association) on
PIT (Annual Scientific Week), PARI (Indonesian
Radiography Experts Association) meeting, and
other related organization in the field of health.
4. Holding open house events and exhibitions
regularly by providing showrooms and adequate
demo units.
5. Increasing the capacity of human resources in
both the sales force and after sales services
through regular trainings in order to provide the
best service to customers.
48
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
49
b. Divisi Bisnis Lainnya
b. Other Business Division
Divisi ini terdiri dari segmen Graphic Art yang
berorientasi pada cost saving solution dalam bisnis
pre-press printing
untuk
pelanggan-pelanggan
yang bergerak di komersial printing, publishing
printing dan packaging printing. Pada prinsipnya
divisi Graphic Art memiliki “one stop solution printing”
yang menyediakan produk-produk berkualitas tinggi
dengan harga bersaing di pasar.
This division consists of Graphic Art BusinessSegment which
focuses on cost-saving solution in pre-press printing for
customers whose business is engage in commercial
printing, publishing printing and packagin printing.
In principle, this division has “one stop solution
printing” which provide high quality product
with competitive price in the market.
Di dalam bisnis ini juga terdapat segmen Digital
Photo Imaging dengan produk-produk yang dihasilkan
sebagai berikut:
a. Produk yang memberikan keuntungan yang
tinggi seperti kanvas, photobook, dan lainnya
sesuai kebutuhan pelanggan.
b. Menyediakan jajaran produk solusi cetak photo
digital print tanpa bahan kimia seperti Frontier S
(DX100) yang ramah lingkungan, investasi yang
terjangkau, perawatan yang mudah, dan mem
butuhkan ruangan yang tidak besar sehingga
dapat mengurangi biaya operasional pelanggan.
c. Menyediakan jajaran produk Instax Camera
dalam rangka memenuhi permintaan pasar,
seperti Instax Mini 25s, Instax Mini 210, Instax Mini
7s Panda, Instax Mini Helo Kitty serta Instax 8s.
Produk ini diminati oleh kalangan muda dan
menjadi tren di Indonesia.
d. Memberikan solusi cetak untuk pelanggan yang
mempunyai kebutuhan cetak yang banyak
dengan mesin cetak seri Frontier 5500R.
e. Mengembangkan solusi cetakan untuk pasar
studio, outlet dan acara spesial seperti acara ulang
tahun, pernikahan, dan lainnya, dengan produk
In this other business, there is also Digital Photo Imaging
Segment, with the product line up as follows:
a. Products which bring high profits, such as
canvases, photobook, and others in accordance to
the customers’ needs.
b. Lineup of digital print solution without
chemical, such as Frontier S ( DX100), which is
environment-friendly, affordable for investments,
easy to be maintained, and capable to reduce
customer operational cost by consuming less
space.
c. Instax Camera line up to meet the market’s
demands, such as Instax Mini 25s, Instax Mini
210, Instax Mini 7’s Panda, Instax Mini Hello Kitty,
and Instax 8s. These products are popular among
the youth and have become a trend in Indonesia.
d. Printing Solution with printing machine series
Frontier 550R for customers in need of large num
ber of printing.
e. Development of printing solution for market
segment of studio, special outlet, and events such
as birthday parties, wedding, and others, with
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
Quick Print Station ASK 300 yang menghasilkan
photo print berkualitas.
f. Pelayanan purna jual dengan menawarkan
kontrak service dengan pelanggan yang bertujuan
untuk memberikan kepastian pelayanan purna jual.
g. Menyediakan produk-produk Digital Imaging
lainnya, seperti Instax product.
Quick Print Station ASK 300 product capable to
produce high quality photo print.
f. Focus in after sales service by offering service
contract to the customers which aims to provide
guarantee on after sales service.
g. Provide other Digital Imaging products, such as
Instax Products.
Untuk mempertahankan posisi Perseroan di Graphic
Art, Perseroan akan tetap mempertahankan aktivitasaktivitas yang selama ini telah dilakukan seperti :
1. Fokus pada cost saving solution untuk pelanggan
melalui plate CTP dengan berbagai tingkat
kualitas sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
2. 2.Memasarkan produk yang meliputi:
a. Produk peralatan: Thermal Plate Recorder Luxel
Series, CTP Plate Processor Grafmac Series, Wide
Printer.
b. Produk bahan baku: CTP/CTCP Plate, Chemical
Plat Processor dan Tinta UV Sericol.
3. Melakukan presentasi dan demo produk, open
house dan mini roadshow di cabang-cabang
besar seperti Yogyakarta, Surabaya dan Makasar.
4. Berpartisipasi dalam pameran besar seperti FGD
(Forum Grafika Digital).
5. Mengembangkan solusi yang efisien dan efektif
dengan cara mengoptimalkan produksi dan
kualitas serta otomatisasi kontrol dari input
sampai dengan output (mesin, software, peralatan
kontrol dan consumable) sehingga dapat
menghasilkan output yang optimal dengan
kualitas yang baik.
To maintain its position in Graphic Art, the Company will
retain the activities that have been carried out such as:
1. Focus on cost saving solution for customers
through CTP plate with various levels of quality
according to customer requirements.
2. Market high quality product which include:
a. Equipment: Thermal Plate Recorder Luxel
Series, CTP Plate Processor Grafmac Series, Wide
format Aquity Digital LED printer dan Flatbed
Printer.
b. Consumable: CTP/CTCP Plate, Chemical
Plat Processor dan Tinta UV Sericol.
3. 3.Conduct presentations and product demon
strations, open houses and mini roadshow in large
branches such as Yogyakarta, Surabaya and
Makassar.
4. Participate in major exhibitions such as FGD
(Digital Graphic Forum).
5. Develop an efficient and effective solution by
optimizing the production and quality as well as
automation control from the input to the output
(engine, software, control equipment and
consumables) so as to produce the optimum
output with good quality.
50
PT Modern Data Solusi
50
Saat ini perkantoran modern sangat membutuhkan
solusi untuk mengembangkan sistem IT yang tepat
bagi pengembangan bisnis serta memiliki nilai efisien
yang maksimal dalam hal pengaturan manajemen
dokumen.
Hal
ini
menjadi
peluang
bagi
Perseroan untuk mengembangkan bisnis ke arah yang
menguntungkan. PT Modern Data Solusi sebagai
entitas anak kemudian didirikan untuk menjawab
peluang
bisnis
tersebut.
Hingga
saat
ini,
PT Modern Data Solusi dikenal sebagai penyedia solusi
manajemen
dokumen
yang
berbasis
IT,
security dan networking terkemuka di Indonesia.
Nowadays modern office desperately need a
solution to develop appropriate IT systems for business
development and has maximum efficiency value in terms
of document management settings. This became an
opportunity for the Company to develop the business
into a profitable direction. PT Modern Data Solutions as
a subsidiary subsequently established to answer these
business opportunities. Until now, PT Modern Data
Solutions is known as a famous solution
provider of IT-based document management, security
and networking in Indonesia.
Entitas anak memiliki 3 Pilar Bisnis, antara lain:
1. Konsep berupa integrasi printing service yaitu,
“Print On Demand” dengan menggunakan Mesin
RICOH Pro C5100S. Produk ini memenuhi
kebutuhan dalam proses pencetakan mulai dari
cetak photo, brosur, menu baik dalam jumlah
banyak
maupun
sedikit,
yang
dapat
diakomodasi
secara
cepat,
berkualtas
dan dengan harga yang terjangkau.
2. Multi Function Product (MFP) dengan target
perkantoran, jaringan Rumah Sakit, Jaringan
perbankan, dengan menyediakan jasa document
dan office solution, yaitu produk baik piranti keras
(hardware) maupun piranti lunak (software).
Piranti untuk office solution meliputi piranti lunak
yang digunakan untuk Cost Recovery, Cost
Accounting,
Optical
Character
Recoqnition,
Mobile Printing, Document Managemen System,
FaxAdvance Management, Mobile Device Printing,
dan lain sebagainya.
3. Produk-produk lainnya meliputi: GW + Keyboard
Usage, USB Print & Scan, Tilt LCD (Disable
Subsidiaries have 3 Pillars of Business, among others:
1. Integrated printing service, namely “Print On
Demand”, with RICOH Pro C5100S machine. This
product fulfils the need in printing process, from
photo, brochure, and menu printing in large and
small quantity and can be quickly accommodated
with ensured quality and affordable price.
2. Multi Function Product (MFP) which targets
offices, Hospital and Bank Offices Network, Bank
Offices, Hospital Networks, and Banking Networks
by providing document and office solution service
in the form of both hardware and software products.
Software products for office solution includes one
used for Cost Recovery, Cost Accounting, Optical Character Recognition, Mobile Printing, Document Management System, Fax Advance Management, Mobile
Device Printing, and others.
3. Other products such as: GW + Keyboard Usage,
USB Print & Scan, Tilt LCD (Disable Support), SDCard Support for scanning & printing, Air Print,
BIDANG USAHA PERUSAHAAN
Company’s Line of Business
Support), SD-Card Support untuk scan dan print,
Air Print Direct Print Feature with iOS Device (iPad
dan iPhone), IT Infrastructure & services, GSS New
System, Graphic Ordering Tablet, dan Hand Held
Terminal.
Direct Print Feature with iOS Device (iPad & iPhone),
IT Infrastructure & Services, GSS New System, Graphic
Ordering Tablet, and Hand Held Terminal.
Untuk mencapai target pada perkantoran modern
(corporate) dan pengembangan sistem teknologi
informasi (IT) 7-Eleven, Perseroan menyiapkan
langkah-langkah berikut:
To reach the target in a modern office (corporate) and
the development of information technology systems (IT)
7-Eleven, the Company prepared the following steps:
1. Fokus distribusi melalui penjualan dan sewa
untuk produk MFP ( Multi Function Printer) baik
Color maupun B&W dengan kapasitas 20ppm
– 55ppm dipasarkan sebagai solusi dari kebutuhan
perkantoran modern, yang diantaranya adalah
memberikan
solusi Accounting Management,
Document Management, Remote & Hotspot
Printing. Selain itu di lini produk MFP ini juga
difokuskan pengembangan MFP dengan meng
gunakan OS Android.
2. Pengembangan lini bisnis produk MFP ini telah
berhasil melakukan kontrak kerja sama dengan
perusahaan–perusahaan
yang
baik
yang
mempunyai banyak cabang perkantoran yang
terintegrasi antara satu dengan yang lainnya,
diantaranya adalah Huawei Indonesia, Asuransi
Jaya Proteksi, Wallstreet Indonesia, Jakarta MRT,
AXA Insurance, Standard Chartered Bank, Nike
Indonesia, PUSRI dan lain-lain.
3. Distribusi penjualan lini produk MFP ini ditarget
kan sebanyak 1000 unit di 2014 atau 11,7 % dari
total market share.
4. Dengan diluncurkannya konsep baru untuk
integrasi printing service yaitu ”Print On Demand”
(POD) dengan menggunakan mesin RICOH jenis
Cherish, dimana dengan konsep ini segala jenis
kebutuhan akan cetakan mulai dari cetak photo,
brosur, menu baik dalam jumlah banyak maupun
sedikit dapat diakomodasi secara cepat,
berkualitas
dan
dengan
harga
yang
terjangkau. Di tahun ini juga, lini produk POD ini
juga terus dikembangkan dan difokuskan dengan
menargetkan agen-agen photo maupun agenagen percetakan. Adapun target dari lini product
POD ini ditargetkan sebanyak 42 unit di tahun 2014.
5. Dalam kegiatan pemasaran, Entitas Anak ini aktif
melakukan pameran dan roadshow dari kantor
ke kantor di Jakarta , maupun di kota-kota besar
diluar Jakarta dan Jawa, seperti Yogyakarta,
Surabaya, Bali, Makassar dan lainnya. Salah satu
diantaranya adalah melakukan joint show dengan
Uchida Post Press Corp Japan.
6. Penerapan Hybrid Technician, dimana teknisi
Ricoh
mempunyai
kemampuan
IT
dan
technical yang baik juga terus dikembangkan.
Bekerja sama dengan partner 7-Eleven seperti
NEC, NRI dalam rangka mengembangkan sistem IT
terpadu untuk memenuhi kebutuhan ekspansi
gerai 7-Eleven yang merupakan layanan baru di
gerai-gerai 7-Eleven saat ini.
1. Focus of distribution through sales and leases for
MFP products, both color or B&W with the
capacity of 20ppm-55ppm marketed as the solution of
modern office’s needs, which is to provide solution for
Accounting Management, Document Management
and Remote & Hotspot Printing. In addition,
in this MFP Product line also focused on the
development of MFP using Android OS.
2. The development of MFP Products business line
has successfully made cooperation contracts with
good companies that have many branch offices and
fully integrated with each other, among others are
Huawei Indonesia, Asuransi Jaya Proteksi, Wallstreet
Indonesia, Jakarta MRT, AXA Insurance, Standard
Chartered Bank, Nike Indonesia, PUSRI, and others.
3. Sales Distribution of this MFP Product line is
targeted at 1.000 units in 2014 or 11.7% from total
market share.
4. With the launch of new concept for integrated
printing service “Print On Demand” (POD) by
using the RICOH machine-type Cheris, where with this
concept, all kind of needs of prints starting
from photo printing, brochure, menu, either in
large or small quantity can be accommodated
quickly, in high quality, and at an affordable price.
5. In marketing activities, the Subsidiary is active in
conducting exhibitions and roadshows fromoffice
to office in Jakarta, as well as in major cities outside
of Jakarta and Java, such as Yogyakarta, Surabaya,
Bali, Makassar and others. One of them is by
conducting a joint show with Uchida Post Press Corp
Japan.
6. The implementation of Hybrid Technician, where
the Ricoh technicians have good IT & Technical
abilities and continues to be developed,
cooperate with 7-Eleven’s partner such as NEC,
NRI in order to develop integrated IT system to
meet the needs in expansion of 7-Eleven outlets
which is a new service in 7-Eleven outlets.
51
D. VISI DAN MISI
Vission and Mission
Visi: “Keep Fighting & Win”
51
Repositioning Business
Re-positioning Business
Mereposisi bisnis Perseroan untuk fokus pada bisnis
ritel dan Industri Imaging.
Repositioning the Company’s business to focus on retail
business and Imaging Industry.
Reinvent Business
Re-invent Business
Menata ulang strategi bisnis melalui direct distribtion
system (sistem distribusi langsung) dan marketing
strategy (strategi pemasaran).
Reinventing business system through direct distribution
system and marketing strategy
Reengineering Business Process
Business Process Re-engineering
Melakukan perubahan sistem dan prosedur menjadi
lebih singkat, cepat, tepat, agar keputusan dapat
dijalankan dengan cepat dan efisien.
Making changes to systems and procedures to be shorter,
faster, accurate, so that decisions can be implemented
quickly and efficiently.
Right Sizing
Right Sizing
Menata ulang biaya-biaya Perseroan agar tepat dan
sesuai dengan pemasukan, prioritas dan potensi bisnis
Perseroan.
Re arranging the Company’s business expenses to match
its revenues, priorities, and business potentials.
Resource Allocation
Resource Allocation
Menata ulang alokasi sumber daya (manusia, dana, dan
waktu) untuk bisnis-bisnis dan unit usaha yang berpotensi untuk meningkatkan kinerja Perseroan.
Re arranging resources allocation (human, fund, and
time) for potential business units which can improve the
Company’s performance.
Restructure Organization
Re-structure Organization
Menata kembali struktur organisasi perusahaan, menempatkan sumber daya manusia yang tepat pada tempatnya dan dalam jumlah yang tepat sehingga struktur
organisasi akan efisien dan non birokratik.
Re arranging the organizational structure of the Company, placing human resources in the right place and at
an adequate number, resulting in efficient and
non-bureaucratic organization structure.
E. STRUKTUR ORGANISASI
Organization Structure
52
F. PROFILE DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners Profile
Achmad Fauzi Hasan
Komisaris Utama / President Commissioner
Warga negara Indonesia, 62 tahun. Menjabat Komisaris Utama sejak 26
Juni 2007. Achmad Fauzi Hasan pernah menjabat sebagai Dewan Komisaris
Independen Perseroan hingga 2012. Beliau mulai bergabung dalam kepengurusan
Perseroan di tahun 1990 sebagai Direktur dan pada 2007 diangkat menjadi Dewan
Komisaris Utama Perseroan. Sebelumnya pernah merintis karir dibidang
manajemen Keuangan dan Akunting Bank Dagang Negara yang bertempat
di Kantor Pusat Urusan Luar Negeri dari tahun 1974 hingga 1980. Beliau juga
pernah mengemban tanggung jawab menjadi Cost Accountant di perusahaan
Farmasi Nordmark, Werke Gmbh pada tahun 1980 hingga 1981, dilanjutkan pada
tahun 1981 hingga 1982 menjabat sebagai Accountant di PT Broken Hill Pty
Indonesia. Pria kelahiran Cirebon tahun 1953 ini juga pernah
mengembangkan karirnya di PT Richardson – Vicks Indonesia pada tahun
1982 hingga 1988, menjabat sebagai Accounts Manager dan Finance Manager
PT Bhumyamca Sekawan (Sime Darby Group Associate) pada
tahun 1988 hingga 1990. Beliau meraih gelar Sarjana di bidang
Ekonomi Perusahaan dari Universitas Krisnadwipayana ditahun 1980.
Indonesian Citizen, age 62. Appointed as President Commissioner since June
26, 2007. Achmad Fauzi Hasan has served as the Company’s Independent
Commissioner until 2012. He began to join the Company’s management in1990 as
Director and in 2007 He was appointed as the Company’s President
Commissioner. His previous career is in the field of Financial Management and
Accounting of Bank Dagang Negara which is housed at the Head
Office for Foreign Affairs from 1974 to 1980. He used to be Cost
Accountant at Pharmaceutical Nordmark, Werke Gmbh in 1980 to 1981,
continued in 1981 to 1982 as Accountant at PT Broken Hill Pty Indonesia.
The man who was born in 1953 in Cirebon also began his career in Richardson –
Vicks Indonesia in 1982 until 1988, he served as Accounts Manager and Finance
Manager of PT Bhumyamca Sekawan (Sime Darby Group Associate), in 1988 - 1990.
He pursued his Bachelor Degree of Corporate Economy from Krisnadwipayana
University in 1980.
53
Chao Shern Yuan
Komisaris / Commissioner
Warga negara Singapura, 66 tahun. Chao Shern Yuan bergabung dengan
Perseroan sejak 2005 sebagai Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha.
Kemudian beliau diberikan tanggung jawab untuk menjadi Komisaris Perseroan
pada 26 Juni 2007. Beliau pernah merintis karir sebagai Consumer Banking
Executive di Industrial and Commercial Bank Singapura dari tahun 1969 hingga
1974, sebagai Asisten Manajer di Overseas Union Trust Singapura di tahun 1975.
Pada tahun 1976 hingga 1978 juga pernah menjabat sebagai Staff Promosi
Perdagangan, Departemen Perdagangan Singapura, dan pernah juga menjabat
sebagai Sekretaris Komersial di Kedubes Singapura untuk Tokyo dan Jakarta
selama 12 tahun yakni dari 1978 hingga 1990. Dari tahun 1990 hingga 2001
beliau menjabat sebagai Direktur PT Bali Permai International, kemudian di
tahun 2001 hingga 2004 beliau mengemban jabatan yang sama di PT Indovikers
Furnitama. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi Perusahaan dari University of
Singapura di tahun 1975.
A 66 years old Singaporean citizen. Chao Shern Yuan joined the Company in 2005
as Marketing and Business Development Director, then he was assigned to be the
Company’s Commissioner on June 26, 2007. He started off his career as a Consumer
Banking Executive in the Industrial and Commercial Bank of Singapore from 19691974, as the Assistant Manager at the Overseas Union Trust Singapore in 1975, as
the staff for Trade Promotion for the Singapore Trade Affairs from 1976 to 1978, as
the Commercial Secretary for the Singaporean Embassy in Tokyo and Jakarta from
1978 to 1990, as the Director of PT Bali Permai International from to 1990-2001, as the
Director of PT Indovikers Furnitama from 2001 to 2004. He pursued his
Bachelor Degree of Corporate Economy from University of Singapore in 1975.
Anthony Chandra
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Warga negara Indonesia, 52 tahun. Anthony Chandra menjabat sebagai
Komisaris Perseroan sejak 20 Juni 2012 setelah sebelumnya menjabat sebagai
Direktur Utama PT. Senatama Tunggal Persada di tahun 2003 serta Komisaris
PT. Hasta Prima Industri pada tahun 2004. Beliau meraih gelar
Sarjana Ekonomi dari Universitas Widya Mandala, Surabaya di tahun 1987.
A 51 years old Indonesian citizen. Anthony Chandra is assigned as the Company’s
Commissioner since June 20, 2012 after initially served as President Director of
PT.
Senatama
PT.
Hasta
of
Economy
Tunggal
Prima
from
Industri
Persada
in
University
in
2004.
of
He
Widya
2003
and
pursued
Mandala,
Commissioner
his
Bachelor
Surabaya
in
in
Degree
1987.
54
G. PROFILE DEWAN DIREKSI
Board of Directors Profile
Sungkono Honoris
Direktur Utama / President Director
Warga negara Indonesia, 64 tahun. Memulai jabatannya sebagai Direktur
Perseroan sejak 26 Juni 2007. Kariernya di Perseroan dimulai dariManajer
Pemasaran
Perseroan
(1971-1980),
kemudian
Direktur
Pemasaran
(1981-1987), serta Vice President Perseroan (1998-2004). Saat ini selain menjabat
sebagai Komisaris Utama PT Modern Sevel Indonesia, juga menjabat
sebagai Direktur Utama PT Modern Internasional Tbk.
A 64 years old Indonesian citizen. He was appointed as the Company’s
Director since June 26, 2007. He pursued education from middle high up to
university in Jakarta. In 1971 he finished his study at English Academy. His
career in the Company started as the Company’s Marketing Manager (1971-1980),
then as Marketing Director (1981-1987) as well as the Company’s Vice President
(1998-2004). Right now, other than serving as President Director of PT Modern
Putra Indonesia, he also serves as President Director at PT Modern Internasional Tbk.
Henri Honoris
Direktur / Director
Warga negara Indonesia, 38 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 27 Mei 2005. Terakhir mengenyam pendidikan di Seattle
University, USA dan meraih gelar MBA di bidang Marketing and Finance
ditahun 1997. Memulai kariernya dari tahun 1998 sampai tahun 2000 di Fuji
Photo Film New York USA sebagai Marketing Research Analyst. Kemudian
bekerja di PT Modern Indo Lab sebagai Assistant Manager yang
menangani Photo Studio. Pada tahun 2002-2003 bekerja di PT
Modern Putra Indonesia sebagai Marketing Manager. Pada tahun
2003-2004 menjadi General Manager Operation di PT Modern Putra
Indonesia. Kemudian pada tahun 2004-2005, menjabat sebagai General
Manager Mobile Imaging Division di PT Modern Photo Tbk. Mulai bulan
Januari 2005 menjabat sebagai Sales & Marketing Director di PT Modern
Photo Tbk hingga tahun 2006. Kemudian menjabat sebagai Corporate
Planning & Business Development Director. Dan tahun 2007 menjabat
sebagai Direktur Sales & Marketing Perseroan. Menjabat sebagai Presiden
Direktur PT Modern Sevel Indonesia, yang bergerak di bidang
bisnis 7-Eleven pada tahun 2002-2004.
A 38 years old Indonesian Citizen. Appointed as the Company’s Director since
May 27, 2005. Last education in Seattle University, USA and earned his MBA in
Marketing and Finance in 1997. He started his career in 1998 to 2000 at Fuji
Photo Film New York USA as Marketing Research Analyst. After that he worked
at PT Modern Indo Lab as Assistant Manager who handled Photo Studio. In
2002-2003 he worked at PT Modern Putra Indonesia as Marketing Manager.
In 2003-2004 became General Manager Operation, and as General Manager
Mobile Imaging Division at PT Modern Photo Tbk in 2004-2005. From January
2005, he served as Sales & Marketing Director at PT Modern Photo Tbk until
2006. Then he served as Corporate Planning & Business Development Director.
In 2007 he served as the Company’s Sales & Marketing Director.
Served as President Director at PT Modern Sevel Indonesia which operating in
7-Eleven business in 2002-2004.
55
PROFILE DEWAN DIREKSI
Board of Directors Profile
Donny Sutanto / Bong Kon Bui
Direktur Keuangan / Finance Director
Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Pendidikan terakhir S1 Akuntansi (1990).
Bergabung dengan Perseroan sejak tahun1991 sebagai Assistant Manager
Finance, kemudian menjabat sebagai Finance Manager tahun 1995, Finance &
Accounting General Manager pada tahun 2001- 2003. Pada tahun 2003- 2005
bekerja di PT Modern Putra Indonesia sebagai Finance &Accounting General Manager. Tahun 2006 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Modern
Photo Tbk. Sejak 16 Juni 2006 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Modern
Internasional Tbk.
Indonesian Citizen, age 50. Received his Bachelor Degree in Accounting (1990). Joined
the Company since 1991 as Assistant of Finance Manager, then appointed as Finance
Manager in 1995, Finance & Accounting General Manager in 2001-2003, In 2003-2005
he joined PT Modern Putra Indonesia as Finance & Accounting General Manager.
Served as Finance Director of PT Modern Photo Tbk in 2006, Since June 16, 2006 He
served as Finance Director at PT Modern Internasional Tbk.
Julius Wiliady
Direktur / Director
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pontianak pada tanggal 11 Juni 1971,
44 tahun. Beliau meraih gelar Strata 1 dari Fakultas Pertanian Universitas
Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah. Beliau mulai bergabung dengan
PT Modern Internasional Tbk pada 2004 sebagai Sales Manager
Medical X-Ray, kemudian tahun 2005 menjabat sebagai General Manager –
Division Head Medical X-Ray, 2012 sebagai Head of Medical System
Business & Development, 2013 menjabat sebagai Head of Sales & Operation
Perseroan, dan di 2014 menjabat sebagai Sales & O peration Director
PT Modern Internasional Tbk.
Indonesian Citizen, born in Pontianak in June 11, 1971, age 44. He received his
Bachelor Degree from Faculty of Agriculture, Universitas Kristen Satya Wacana,
Salatiga, Central Java. He joined PT Modern Internasional Tbk in 2004 as Medical
X-Ray Sales Manager, then in 2005 served as General Manager – Head of Medical XRay Division, in 2012 served as Head of Medical System Business & Development, in
2013 served as the Company’s Head of Sales & Operation and in 2014 as a Sales &
Operation Director of PT Modern Internasional Tbk
56
H. SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
57
Melihat berkembangnya bisnis ritel yang semakin maju
di Indonesia, Perseroan melakukan beberapa upaya
untuk meningkatkan kualitas Perseroan terutama
kualitas pada Sumber Daya Manusia (SDM). Perseroan
menyadari bahwa SDM merupakan aset tak ternilai
yang menjadi faktor penentu keberhasilan maupun
kemajuan usaha Perseroan. Berdasarkan fakta tersebut,
maka peningkatan serta pengembangan SDM menjadi
salah satu prioritas yang menjadi perhatian Perseroan.
Hal tersebut dilakukan sebagai penunjang untuk
meningkatkan kompetensi seluruh SDM. Perseroan
melalui Human Capital Division berupaya untuk selalu
menyetarakan kesempatan bagi seluruh karyawan
dalam hal pelatihan maupun pengembangan. Melalui
beberapa program pengembangan organisasi dan
karyawan yang menitikberatkan pada usaha
peningkatan kompetensi karyawan dan budaya
kerja yang tinggi, diharapkan dapat mendorong kinerja
Perseroan menjadi lebih maksimal.
Seeing the development of fast-growing retail business
in Indonesia, the company conducted several efforts to
improve the Company’s quality, especially the
Human Resources (HR) quality. The Company realizes that
Human Resources is an invaluable asset and is the
determining factor of the Company’s success and
progress. Based on that fact, then improvement and
development of the Human Resources became one of
the top priorities for the Company. This is done as a
support to improve the competence of all human
resources. The Company through the Human Capital
Division strives to always equalize opportunities
for all employees in terms of training and development.
Through several organizational and employees
development program which are focused on
efforts to improve the employees’ competencies
and high work culture, it is expected to drive the
Company’s performance to the maximum point.
Selama tahun 2014 telah diadakan berbagai bidang
pelatihan yang diberikan secara merata kepada seluruh
karyawan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap kerja yang sesuai dengan visi dan
misi Perseroan sebagai upaya menghasilkan performa
kerja yang terbaik. Human Capital Division membagi
beberapa pendekatan dalam implementasi kerjanya,
yaitu:
1. Meningkatkan kualitas SDM Perseroan dengan
memperkuat metode perekrutan dan seleksi
yang didasarkan pada standar kompetensi yang
telah ditetapkan.
2. Mengembangkan
performance management
system, melalui penyusunan, monitoring dan
evaluasi keyperformance indicator (KPI), secara
periodik diseluruh level karyawan.
3. Mengembangkan kemampuan pengetahuan,
keahlian dan sikap dari karyawan melalui program
pelatihan yang sesuai dengan arah dan tantangan
bisnis saat ini dan dimasa yang akan datang.
Throughout 2014, several training has been given
equally to all employees, with purpose to improve the
knowledge, skills and appropriate work attitude, in
accordance with the Company’s vision and
mission as an effort to produce the best work
performance. Human Capital Division divides
several approach in its work implementation,
namely:
1. Improving the Company’s Human Resources
quality with recruitment and selection based on
standard of competencies that has been set.
Mengacu kepada pendekatan tersebut, Human
Capital Division menetapkan strategi kerja yang
mencakup keseluruhan fungsi kerja didalam Perseroan.
Adapun strategi khusus tersebut dijabarkan
sebagai berikut:
Referring to these approaches, Human Capital
implemented work strategy that includes the
entire work functions within the Company. The specific
strategies are described as follows:
2. Developing performance management system
through the preparation, monitoring, and
evaluation of key performance indicator,
periodically in all employee level.
3. Developing the capability of knowledge, skills,
and attitudes of the employees from training
programs, in accordance with the direction and
challenges of today’s and future’s business.
a. Melanjutkan program Desentralisasi Perekrutan
Tenaga Kerja yang bertujuan untuk dapat
mengurangi tingkat keluar masuk karyawan serta
memperkuat pemberdayaan karyawan yang
berasal dari lokasi terdekat.
b. Pengembangan
assessment
center
yang
bermanfaat dalam menyeleksi talenta, baik yang
berasal dari dalam maupun luar Perusahaan
sesuai dengan standar kompetensi yang telah
ditentukan sehingga dapat meningkatkan
kualitas kinerja dari karyawan.
c. Melakukan
kerjasama
strategis
dengan
beberapa lembaga pemerintah, universitas
serta sekolah menengah kejuruan di Jakarta.
Realisasi yang telah dilakukan dalam rangka
mempersiapkan sumber daya manusia yang andal
serta mengem bangkan potensi pemimpin masa
depan, Perseroan mengadakan kerjasama melalui
penandatanganan Memorandum of Understanding
(MoU) dengan President University - Cikarang,
pada
tanggal
12
Juni
2013,
perihal
kerjasama dalam meningkatkan mutu kualitas
Pendidikan Tinggi melalui Program Pemagangan,
Perekrutan Alumni, dan Distribusi Pengetahuan.
d. Mengembangkan
Program
Pengembangan
Karir untuk mempersiapkan tenaga-tenaga ahli
bagi perusahaan di saat ini dan yang akan datang,
seperti Management Trainee Program, Cross
Functional Development Program, Talent Mapping,
Store Succession Plan for Store Operation dan lainnya.
e. Melaksanakan Sistem Manajemen Kinerja
melalui perencanaan, monitoring dan evaluasi Key
Performance Indicator (KPI) yang sesuai dengan
arah strategi Perseroan disetiap tingkat jabatan
karyawan.
f. Melakukan beberapa kegiatan penting lainnya
seperti Survei Tingkat Kepuasan Karyawan dan
menjalankan fungsi Perbaikan Proses Bisnis
dalam penyusunan Kebijakan dan Prosedu
Standar Operasional untuk semua unit kerja.
a. Continuing the Decentralization Labor Recruit
ment that aims to reduce the rate of employee
turnover as well as to strengthen employee
empowerment that comes from nearby location.
Dalam mengemban fungsi sebagai penyedia
pelatihan dan pengembangan, Human Capital
Divisionmelalui Learning Execution Improvement
Department telah mengimplementasikan program
In carrying the function as training and development
provider, Human Capital Division through the Learning
Execution Improvement Department has implemented
b. The development of assessment center which is
useful in selecting talents, both from inside or out
side of the Company, in accordance with the
standards of competence which have been set so
as to improve the quality of employees’
performance.
c. Strategic cooperation with several government
agencies, universities and vocational high schools
in Jakarta. The realization that has been done in
order to prepare a reliable human resources and
develop potential future leaders, The Company
entered into a collaboration through the signing
of a Memorandum of Understanding (MoU) with
the President University - Cikarang, on June 12,
2013, this cooperation is aiming to improve the
quality of higher education through the
Internship Program, Alumni Recruitment and
Distribution of Knowledge.
d. Developing Career Development Program to
prepare experts for the Company, now or in the
future, such as Management Trainee Program,
Cross Functional Development Program, Talent
Mapping, Store Succession Plan for Store
Operation, and others.
e. Conducting Performance Management System
through preparation, monitoring, and evaluation
of the Key Performance Indicator in accordance
with the Company’s strategy direction in every
employee level.
f. Conducting several important activities such as
Employee Satisfaction Level Survey and perform
the function of Business Process Improvement in
the arrangement of Policies and Standard
Operational Procedure to all working units.
58
SUMBER DAYA MANUSIA
sumber daya manusia
Human Resources
yang berfokus kepada pengembangan kompetensi
karyawan, yaitu:
a. Melaksanakan Program Sertifikasi Pelatihan
(Training Certification Program) yang bertujuan
sebagai standarisasi kompetensi/keahlian secara
soft dan teknical mulai dari tingkat jabatan
Marketing Manager, Field Consultant, Store
Manager, Assistant Store Manager, Senior Sales
Associate dan Sales Associate.
b. Melaksanakan pelatihan GSS (Global Standard
System) yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan karyawan dalam melaksanakan
tugas ordering, receiving dan pengelolaan write
off, serta analisis kinerja toko secara efektif dan
tepat.
c. Pelatihan khusus lainnya yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja karyawan dari aspek
tehnikal seperti M-Kios Training Project, Showcase
TrainingProject, Retail Initiative Project dan 5F
Refresh Training Program.
d. Leadership
Academy
dilaksanakan
untuk
mengembangkan kemampuan soft skill pada
level managerial dengan menggunakan metode
classroom dan coaching, yang menggunakan
beberapa modul seperti problem solving,
leadership, communicationskill dan lainnya.
59
a program which focuses on the development of
employees’ competencies, namely:
a. Implementing Training Certification Program
aimed as the standardization of competence/skills
both soft and technical started from position level
of Marketing Manager, Field Consultant, Store
Manager, Assistant Store Manager, Senior Sales
Associate and Sales Associate.
b. Implementing GSS training (Global Standard
System) which aims to improve employees’ skill
to carry out the ordering task, receiving and
managing write-offs, as well as analysis of store
performance effectively and appropriately.
c. Conducting other special trainings aimed to
improve the employees’ performances from
technical aspects like M-Kios Training Project,
Showcase Training Project, Retail Initiative Project
and 5F Refresh Training Program.
d. Leadership Academy is conducted to develop soft
skills at the level of managerial by using classroom
and coaching methods which use several modules
such
as
problem
solving,
leadership,
communication skills and other.
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
Secara
berkesinambungan,
Human
Capital
menyelenggarakan beberapa program khusus yang
bertujuan meningkatkan tingkat interaksi antara
karyawan dan Perseroan, diantaranya adalah:
Penerapan Kompensasi & Benefit di tahun 2014 :
Pemberian bantuan santunan bagi karyawan
korban bencana banjir (termasuk karyawan
korban bencana banjir bandang di Manado)
pada Q1 tahun 2014.
Melakukan
penilaian
terhadap
kebijakan
Kenaikan Gaji Masal bagi Karyawan yang
mengalami promosi.
Melakukan Penyesuaian & Sundulan Gaji Masal
serta kenaikan Gaji Masal.
Menyusun skema kompensasi bagi Management
Trainee tahun 2014 (Future Leader Program).
Menyusun skema kompensasi bagi Mentor MT
Menyusun skema kompensasi bagi Field
Consultant I, II & III.
Melakukan ulasan terhadap perubahan skema
C&B bagi karyawan yang dipromosi/mutasi/
demosi serta mengajukan proposal perubahannya.
Negosiasi & Finalisasi Perjanjian dengan Payroll
Provider baru (Bank CIMB Niaga & Bank Mandiri).
Melakukan ulasan terhadap kebijakan pemberian
tunjangan transportasi.
Melakukan kenaikan bertahap terhadap besaran
tunjangan transportasi pada Q2, Q3 & Q4 2014.
Membantu proses klaim karyawan yang
mengalami kecelakaan kerja (ke BPJS Ketenaga
kerjaan).
Merubah Payroll System karyawan Outlet 7-Eleven
menjadi bulanan, efektif sejak bulan September
2014.
Continuously, Human Capital organizes several special
programs aimed at increasing the engagement level
between employees and the Company, the programs are:
Penerapan Personnel Administration di tahun 2014:
Menyusun checklist kelengkapan data karyawan
(level Managerial & Non Managerial)
Konversi program JPK Jamsostek menjadi BPJS
Kesehatan
Berkoordinasi dengan Task Force Dept untuk
menyiapkan plakat Store Manager Outlet 7-Eleven
Melakukan setting system structure & approval di
SunFish untuk pengajuan ijin & cuti
Memperbaiki sistem pelaporan data Personnel
Administration
Implementation of Personnel Administration in 2014:
Arrange the checklist of employee’s data
completeness (Managerial level & Non-Managerial)
Conversion of JPK Jamsostek program to BPJS
Kesehatan
Coordinating with Task Force Dept to prepare the
placards for 7-Eleven Outlet Store Manager
Setting the system structure & approval in SunFish
to apply for permission and leave.
Improve the system of Personnel Administration
data reporting
Program yang telah dilakukan untuk peningkatan
kinerja dept :
Membuat konsep program, juklak & budget
program FunBike pada Q1 2014
Pemberian Employee Benefit Program (Car
Ownership Program & Motorcycle Ownership
Program) secara periodik
Programs that have carried out to improve the dept
performance :
•Created program concept, guidelines and program
budget for FunBike in Q1 2014
•Provision of Employee Benefit Program (Car
Ownership Program & Motorcycle Ownership
Program) periodically.
Implementation of Compensation & Benefit in 2014:
Giving out donations for flood victim employees
(including employees of the flood disaster victims
in Manado) in Q1 2014
Conduct a review on policy of Mass Salary Increase
for Employees who get a promotion.
Conduct adjustment & Mass Salary Increase
Arrange a compensation scheme for 2014
Management Trainee (Future Leader Program)
Arrange a compensation scheme for MT Mentor
Arrange a compensation scheme for Field
Consultant I, II & III
Conduct a review on changes of the C&B scheme
for employees who are promoted / mutated /
demoted and also filed the proposal
Negotiation and Finalization of Agreement with
new Payroll Provider (Bank CIMB Niaga & Bank
Mandiri)
Conduct a review on policies about transportation
allowance.
Conduct a gradual increase in the amount of trans
portation allowance in Q2, Q3, & Q4 2014
Help the claim process of employee who experienced accident (to the Employment Social Security
Management Agency)
Change the Payroll System of the 7-Eleven outlet’s
employee to monthly, effective since September
2014
60
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
61
Mengadakan perjanjian kerjasama dengan
PT Mandiri Tunas Finance untuk program COP &
MOP
Melakukan revisi terhadap kebijakan cuti
karyawan (tahunan & 5 tahunan)
Melakukan review kebijakan Asuransi Kesehatan
(bagi karyawan level Managerial) serta melakukan
survey terhadap peserta program
Melakukan revisi program & meningkatkan
plafond manfaat program Asuransi Kesehatan
(bagi karyawan level Managerial)
Entered into an agreement with PT. Mandiri Tunas
Finance for the COP & MOP program
Revised the employee leave policies (Annual & 5 year)
Conducted a review on Health Insurance policies
(for Managerial level employees) as well as con
ducted survey to program participants.
Conduct program revision & improved the benefit
plafond of Health Insurance program (for
Managerial level employees)
Program Lainnya
Bersamaan dengan kegiatan Donor Darah, pada
Jumat, 14 November 2014 diadakan Bazaar produk
kosmetik dari salah satu group perusahaan
Modern, yaitu PT Multi Indocitra.
Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia,
PT Modern Internasional Tbk pada Jumat, 14
November 2014 menggelar kegiatan donor darah.
Kegiatan Lari Sehat berhasil digelar PT Modern
nternasional Tbk pada Minggu, 11 Mei 2014.
Kegiatan tersebut berlangsung pada event
Car Free Day (CFD) Jakarta di koridor Jalan
Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin.
Other Programs
Along with the blood donation activity on Friday,
November 14th, 2014 a Bazaar cosmetic product is
also held by one of the Modern Company group,
PT Multi Indocitra.
Cooperating with Indonesian Red Cross, PT Modern
Internasional Tbk held a blood donor activity on
Friday, November 14, 2014.
PT Modern Internasional Tbk successfully held
Healthy Run activity on Sunday, May 11th, 2014.
The event was held at the Car Free Day (CFD) event
in Jakarta at the corridor of Sudirman Street and MH
Thamrin Street.
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
•Seminar Kesehatan untuk karyawan digelar pada 9
Mei 2014. Kegiatan tersebut digelar setahun sekali
dan menginjak gelaran ketiga.
•Pada 12-13 Desember 2014 digelar kegiatan
“Team Building & Gathering” di Hedama Camping
Ground, Cibodas. Kegiatan yang dipandu trainers
dari PT Sentra Daya Kreasi itu dihadiri 30 peserta.
A health seminar for employees was held on May 9,
2014. The event was held once a year and already
held thrice.
On December 12-13, 2014, the “Team Building &
Gathering” activity is held at Hedama Camping
Ground, Cibodas. The activity which was guided by
trainers from PT Sentra Daya Kreasi and was
attended by 30 participants.
Di masa mendatang, Perseroan menyusun skema
Kompensasi & Benefit yang kompetitif, memperluas
program retensi & program benefit karyawan serta
memperkuat administrasi kepersonaliaan agar
dapat menarik, mempertahankan dan membentuk
karyawan yang solid dibawah naungan Modern
Internasional Group.
In the future, the Company compiled a competitive
Compensation & Benefit scheme, expanding retention
programs and employee benefit programs as well as
strengthens human resource administration in order to
attract, retain and form solid employees under the
auspices of the Modern International Group.
Selanjutnya dengan ketatnya persaingan bisnis
ritel saat ini dan berkembangnya gerai 7-Eleven, maka
Human Capital Division terus berupaya untuk
mempersiapkan infrastruktur yang lebih kuat agar
setiap karyawan dapat menunjukkan kinerja yang
maksimal
dalampencapaian
visi
dan
misi
Perseroan
seperti
pengembangan
Human
Resource System (HRIS) dan pendekatan pelatihan yang
berbasis komputerisasi di setiap gerai secara
berkelanjutan.
Furthermore, with the intense competition in today’s
retail business and the development of 7-Eleven outlets,
the Human Capital continuously seeks to prepare a
more robust infrastructure so that each employee can
demonstrate maximum performance in achieving the
Company’s vision and mission such as the development
of Human Resource System (HRIS) and computerization
based training approaches on each outlet on an ongoing
basis.
62
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
63
Dalam bisnis 7-Eleven Perseroan akan terus melakukan
penerimaan tenaga kerja baru baik dari karyawan yang
bekerja di toko sampai dengan level manajerial.
Perseroan
juga
mendukung
pengembangan
karyawan dengan jalan memberikan pelatihan-pelatihan
yang terstruktur dan berkesinambungan, baik kepada
karyawan baru maupun kepada karyawan lama sebagai
upaya Perseroan membentuk Sumber Daya Manusia
yang andal dalam bisnis 7-Eleven.
In the 7-Eleven business, the Company will continue to
receive new recruits, both from employees who worked
at the store until the managerial level. The Company also
supports employee development by providing
a structured and sustainable training, both to
new and old recruit as an effort to build excellent
Human Resources in the 7-Eleven business.
Selanjutnya dalam rangka mempersiapkan sumber
daya manusia yang tangguh serta merekrut
calon tenaga kerja yang andal, Perseroan melalui
manajemen Human Capital melakukan serangkaian
kegiatan maupun kerjasama, antara lain:
1. Kerjasama dengan Universitas-Universitas favorit
seperti UI (Universitas Indonesia), Trisakti, Untar
(Universitas Tarumanegara),
dan
President
University untuk menemukan kandidat yang ingin
melakukan pemagangan, penelitian maupun
perekrutan calon pekerja Perseroan.
2. Melakukan
Desentralisasi
rekrutmen
dan
pelatihan, khususnya untuk wilayah Timur, Barat
dan Selatan.
3. Pembentukan Retail Academy. Kegiatan ini
didukung oleh pelayanan buruh yang bertujuan
untuk menghasilkan sumber daya yang siap untuk
bekerja.
Furthermore, in order to prepare a strong human
resources as well as recruiting reliable workers,
the Company through Human Capital Management
conducted a series of activities and cooperation,
among others:
1. Cooperation with famous Universities such as UI
(University
of
Indonesia),
Trisakti,
Untar
(Tarumanagara University), and President University
to find a candidate who wants to do an internship,
research or recruitment of the Company’s prospective
employees.
2. Conducted recruitment and training Decentralization,
especially in Easter, Western, and Southern region.
Total biaya yang telah dialokasikan Perseroan untuk
menopang terselenggaranya berbagai pelatihan dan
seminar bagi karyawan selama tahun 2014 adalah
Rp. 8.137.099.694,-
Total cost that has been allocated by the Company to
support the implementation of various trainings and
seminars
for
employees
during
2014
was
Rp. 8,137,099,694,-
3. The Establishment of Retail Academy. This activity
is supported by labor ministry which aims to
produce a human resource team that is ready to work.
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
Komposisi Sumber Daya Manusia
Human Resources Composition
Usaha Perseroan yang kini kian berkembang,
menyebabkan meningkatnya jumlah Sumber Daya
Manusia. Pada tahun 2014, secara keseluruhan
SDM Perseroan total berjumlah 2.507 orang.
Komposisi karyawan berdasarkan masing-masin
posisi/peringkat jabatan serta tingkat pendidikan
di setiap entitas anak dijabarkan sebagai berikut:
The Company’s business which is now growing has
caused the increase in number of Human Resources.
In 2014, the Company’s overall Human Resources are
amounted to 2.507 people. Employee composition
based on each position / work level as well as
education level in each subsidiaries is described
as follows:
Berdasarkan Posisi/ Peringkat Jabatan:
Based on Position / Rank Position:
Berdasarkan Tingkat Pendidikan:
Based on Level of Education:
Berdasarkan Status Karyawan:
Based on Employee Status:
64
I. TEKNOLOGI INFORMASI
Information Technology
65
Pengembangan Teknologi Informasi Perseroan
difokuskan untuk pengembangan bisnis 7-Eleven.
Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur
Teknologi Informasi ini bekerja sama dengan
perusahaan internasional asal Jepang dan USA, yaitu
NEC, NRI dan PDI yang merupakan global partner dari
7-Eleven Inc International, dimana pengembangan
sistem informasi untuk 7-Eleven di Indonesia
mengambil basis yang sama dengan 7-Eleven di
Amerika maupun di Jepang.
The Company’s Information Technology Development
is focused in the development of 7-Eleven business,
this Improvement and Infrastructure Development of
Information Technology is the result of cooperation
with International Companies from Japan and USA,
namely NEC, NRI, and PDI which is the global partner
of 7-Eleven Inc International. Development for 7-Eleven
Information System in Indonesia adapted the same
functionality as 7-Eleven in USA and Japan.
Penerapan Teknologi Informasi ini difokuskan untuk
7-Eleven outlet manajemen, menggunakan System GSS
(Global Standard Solution) yang meliputi fungsi
manajemen
penjualan,
ordering,
product
schematic, Information Analysis, dan lain-lain.
This implementation of Information Technology is focused
to 7-Eleven outlet management, using the GSS
(Global Standard Solution) which include functions
such as sales management, ordering, product
schematic, Information Analysis, and others.
Penerapan teknologi juga difokuskan dalam
manajemen warehouse menggunakan sistem WMS
Knigthed yang meliputi fungsi pengaturan stock,
picking, staging and delivery dan Voice Datria System
untuk melakukan product picking menggunakan
teknologi suara untuk meminimalisir terjadinya error
sekaligus meningkatkan effisiensi dalam penekanan
biaya.
Technology implementation is also focused in
warehouse management using the WMS knighted
system which include functions such as stock management,
picking, staging and delivery, while Voice Datria System
is use to conduct product picking using voice technology
to minimize chances for error from happening and
improve the efficiency in cost-saving at the same time.
J. STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN
Structure Group Company
PT Asialink
Electronics Pte Ltd
25.62%
PT Inti Putra Modern
CIMB Privat Equity
Sdn Bhd
14.33%
9.09%
Public Shareholder
50.96%
PT Modern Internasional Tbk
(Investment Holding & Industry Solution)
99.99%
99.99%
99.99%
PT Modern Sevel
Indonesia (Retail)
PT Modern Pangan
Industry (Food)
PT Modern Data
Solusi (IT Solution)
99.99%
PT Swadaya Mitra
Serasi
50%
PT Fresh Food
Indonesia
A. KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
Composition of Shareholders
Sesuai dengan registrasi Biro Administrasi Efek
Perusahaan, daftar pemegang saham Perseroan pada
31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Asialink Electronics Pte Ltd
In accordance with the registration Biro Administrasi Efek
The company, a list of shareholders of the Company on
December 31, 2014 are as follows:
1.172.187.010 lembar
25,62%
PT Inti Putra Modern
655.685.850 lembar
14,33%
CIMB Private Equity
415.881.636 lembar
9,09%
Morgan Stanley & CO Itl PLC
335.013.318 lembar
7,32%
1.995.930.185 lembar
43,64%
Public Shareholder
66
B. KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
Chronological Listing of Shares on the Stock Exchange Indonesia
Tanggal
Pencatatan/
Listing date
Jenis Tindakan
Korporasi/
Type of Corporate
Action
Perubahan
Jumlah Saham/
Total Shares
Change
Total Jumlah
Saham/
Total Shares
Nama Bursa di mana
Saham Perusahaan
Dicatatkan/
Exchange Name where
the Company’s shares
are listed
16 Juli 1991/
Penawaran Umum Perdana
Nominal Rp1.000/saham. Harga
Penawaran Rp6.800/saham.
4.500.000
44.500.000
Bursa Efek Indonesia/
July 16, 1991
Indonesian Stock Exchange
Initial Public Offering Nominal
Rp1.000/Share.Offering Price Rp.
6.800/share
18 Agustus 1992/
August 18, 1992
Penawaran Umum Terbatas
(PUT I) Nominal Rp1.000/
saham. Harga Penawaran Rp
8.250/saham .
8.893.980
53.353.980
Bursa Efek Indonesia/
Indonesian Stock Exchange
Limited Public Offering
Nominal Rp. 1.000/shares.
Offering Price Penawaran
Rp. 8.250/Shares
30 Maret 1994/
March 30, 1994
Saham Bonus: 3 saham bonus
untuk setiap kepemilikan 2
saham.
80.030.970
133.384.950
Bursa Efek Indonesia/
Indonesian Stock Exchange
Bonuses Shares: 3
bonuses shares for every 2 shares
ownerships
22 September
1997/
September 22, 1997
Perubahan Nominal Saham dari
Ro 1.000/saham menjadi Rp
500/saham (stock split)
133.384.950
266.769.900
Bursa Efek Indonesia/
Indonesian Stock Exchange
Changes of Par Value from
Rp1.000/shares to
Rp500/shares (Stock Split)
12 Desember
2006/
December 12, 2006
3 Juli 2012/
July 3, 2012
Penambahan Modal Tanpa Hak
Memesan Efek Terlebih dahulu.
373.048.002
639.817.902
Bursa Efek Indonesia/
Indonesian Stock Exchange
Issuing New Shares Without
Preemptive Rights
Perubahan Nominal saham dari
Rp 1.000/saham menjadi Rp
500 saham (stock split)
639.817.902
3.199.089.510
Bursa Efek Indonesia/
Indonesian Stock Exchange
Change for Par Value From Rp500/
share into
and Rp100/share
(Stock Split)
18 Oktober 2012/
October 18, 2012
Penambahan Umum Terbatas II
Nominal Rp100/saham.
959.726.853
4.158.816.363
Bursa Efek Indonesia/
Indonesian Stock Exchange
Limited Public Offering, Par Value
Rp. 100/share Offered Price Rp550/
share
31 Oktober 2014/
October 31, 2014
Penambahan Modal Tanpa Hak
Memesan Efek Terlebih dahulu.
Issuing New Shares
Without
Preemptive Rights
67
415.881.636
4.574.697.999
Bursa Efek Indonesia/
Indonesian Stock Exchange
C. LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Supporting Professional Institute of Capital Markets
Akuntan Publik / Public Accounting
KAP Purwantono, Suherman & Surja
Gedung Bursa Efek Indonesia
Menara 2, Lantai 7
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Konsultan Hukum / Law Consultant
Lasutlay & Pane
Jl. Radio Dalam IV No 15
Kebayoran Baru Jakarta 12130 Indonesia
Notaris / Notary
Notaris FX. Budi Santoso Isbandi, S.H.
Jl. Tanah Abang II 5
Petojo Selatan, Gambir Jakarta 10160
Biro Administrasi Efek
PT EDI Indonesia
Wisma SMR 10th & 3rd Floor
Jl. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350
Telp: (021) 650 5829, (021) 652 1010,
Faksimili: (021)650 5987
D. ENTITAS ANAK
Subsidiary
PT MODERN PUTRA INDONESIA
Jl. Matraman Raya no. 12
Jakarta 13150 Indonesia
Tel (021) 280 1000
Fax (021) 858 2347, 858 1620
PT MODERN DATA SOLUSI
Jl. Matraman Raya No.12
Jakarta 13150 Indonesia
Tel (021) 280 1000
Fax (021) 85901502
PT MODERN PHOTO INDUSTRY
Kantor & Pabrik I [Office & Factory I]
Jl. Raya Bekasi KM.25
Jakarta 13910 Indonesia
Tel (021) 460 0446
Fax (021) 460 1114
PT FRESH FOOD INDONESIA
Kantor & Pabrik I [Office & Factory I]
Jl. Raya Bekasi KM.25
Jakarta 13910 Indonesia
Tel (021) 460 0446
Fax (021) 460 1114
68
E. PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
Awards and Certifications
Sepanjang 2014 Perseroan masih mempertahankan prestasi seperti tahun sebelumnya.
Throughout 2014, the Company still manages to maintain achievements as good as the previous year.
69
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
This page intentionally left blank
70
71
ANALISIS &
PEMBAHASAN
MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION
AND ANALYSIS
72
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
73
Tinjauan Umum
Overview
Perjalanan ekonomi Indonesia sepanjang 2014
mengalami pasang surut bersamaan dengan proses
pergantian kepemimpinan. Kondisi tersebut berdampak
langsung pada iklim investasi di Tanah Air. Banyak di
antara para investor asing yang memilih untuk menunda
rencana investasinya sebelum situasi politik dinilai
cukup stabil. Kondisi tersebut ikut mempengaruhi
pelemahan perekonomian nasional yang terjadi
bersamaan dengan keluarnya kebijakan Pemerintah
untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Situasi tersebut ikut mendorong kenaikan inflasi
pada 2014.
Indonesia’s economic condition experienced ups and downs
throughout 2014, along with the change in leadership.
These conditions have a direct impact on the investment
climate in the Country. Many foreign investors choose to
delay their investment plan before the political situation
is considered stable. This condition also affected
the weakening of national economy which happened
at the same time as the release of Government’s policy to
reduce subsidy on fuel (BBM). The situation
contributed to the rise ininflation in 2014.
Terjadinya inflasi dapat memicu spekulasi pada
berlebihnyalikuiditas di pasar dan meningkatkan
harga-harga secara umum. Pengurangan subsidi BBM
ini menimbulkan inflasi tahunan yang diperkirakan
ada di kisaran 6% lebih. Bank Indonesia mengambil
langkah untuk mengurangi dampak inflasi tersebut
dengan menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi
7,75%. Hal ini dilakukan karena biasanya kenaikan
suku bunga acuan akan membuat permintaan barang
dan jasa menurun, sehingga dampak inflasi dan
defisit transaksi berjalan bisa dikurangi.
Inflation can lead to speculation on excess liquidity in the
market and increase prices in general. Reduction on fuel
subsidy caused an annual inflation which is estimated to be
in the range of 6% or more. The Central Bank of Indonesia
took precaution steps to mitigate the effects of inflation by
raising its benchmark interest rate (BI Rare) to 7.75%. This is
done because usually, the benchmark interest rate hikes will
decrease demand for goods and services, thus the impact
of inflation and current account deficit could be reduced.
Pelemahan perekonomian nasional juga terlihat pada
pergerakan nilai mata uang rupiah yang melemah ke posisi
Rp12.298 dan berdampak langsung pada peningkatan
The weakening of national economy is also seen on
the movement of Rupiah currency which is weakened
to Rp12,298 and has a direct impact to the increase in
biaya impor bahan baku. Kondisi itu memicu
perubahan suku bunga perbankan ke posisi 1215% dan mengubah peta investasi di Tanah Air.
Akan tetapi, Pemerintah dan Bank Indonesia telah
mengambil upaya untuk menurunkan defisit transaksi
berjalan agar mengarah ke arah yang lebih sehat dengan
penetapan suku bunga yang tetap konsisten sehingga
membuat angka inflasi tidak meningkat secara signifikan
seperti tahun 2013. Pada 2014, dari data yang dirilis
Bank Indonesia, inflasi tahunan mencapai 8,36%.
the import cost of raw materials. The said condition
triggered a fluctuation in bank interest rates to 12-15%
and changed the map of investment in the Country.
However, the Government and the Central Bank of
Indonesia has put an effort to reduce the current account
deficit which will lead to a healthier direction by setting
interest rates which remains consistent so that the
inflation rate does not hike significantly like in 2013. In
2014, based on the date released by the Central Bank of
Indonesia, annual inflation reached 8.36%.
Perekonomian global pun masih mengalami
pelemahan dan belum pulih dari dampak krisis global.
IMF melaporkan penurunan tersebut dipicu oleh
rendahnya pergerakan ekonomi di negara-negara
maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok,
meskipun negara-negara tersebut memiliki suku
bunga yang rendah.
Even the Global economy is still weakened and has not
recovered from the impact of global crisis. IMF reported
that the decline is triggered by low economic movement
in developed countries such as the United States, Japan,
China, although these countries have low interest rates.
Tinjauan Industri
Industry Overview
Industri waralaba di Indonesia sudah mulai ada pada
tahun 1950-an sejak masuknya kendaraan bermotor
berlisensi dari Jepang. Setelah itu, perkembangan
waralaba semakin positif karena di era 1970-an sistem
yang digunakan tidak hanya mencakup penyaluran,
tapi juga termasuk produksi sendiri. Namun, saat itu
perkembangannya masih belum signifikan karena
kepastian hukum di Indonesia yang mengatur
tentang bisnis waralaba masih belum jelas.
Franchise industry in Indonesia has started to emerge
in 1950s, since the entry of licensed motor vehicles from
Japan. After that, franchise development became better,
because in 1970s the system used is not solely about
distribution, but also includes production. However,
the development was still not significant, as the Law in
Indonesia that regulates franchise business is still unclear
Hingga akhirnya, pada 18 Juni 1997 Pemerintah
menerbitkan Peraturan Pemerintah RI No.16 Tahun
1997 tentang Waralaba dan itu menjadi tonggak
bersejarah bagi perkembangan industri waralaba. Tata
aturan hukum tersebut kemudian diperbarui dengan
keluarnya PP No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba yang
mempertegas aturan bisnis tersebut.
Until finally, on June 18, 1997 the Government issued
Government regulation No.16 year 1997 regarding
Franchise and it became the milestone for the
development of the franchise industry. The rules
and regulations then updated with the release of
Government Laws No. 42 year 2007 regarding
Franchise which emphasizes the business rules.
Selain itu, Pemerintah juga memperkuat tata aturan
hukum melalui peraturan perundang-undangan seperti
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang
Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran
Usaha Waralaba, Peraturan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang
Penyelenggaraan Waralaba, Undang-undang No. 14
Tahun 2001 tentang Paten, Undang-undang No. 15 Tahun
2001 tentang Merek dan Undang-undang No. 30
Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
In addition, the Government also reinforce the rules &
regulations through legislation such as the Decree of
Minister of Industry and Trade No. 259 / MPP / Kep /
7/1997 July 30, 1997 regarding the Implementation
Procedures For Franchise Business Registration,
Regulation of the Minister of Industry and Trade No. 31
/ M-DAG / PER / 8/2008 regarding the Implementation
of the Franchise, Law No. 14 of 2001 regarding
Patents, Law No. 15 of 2001 regarding Brands,
Law No. 30 of 2000 regarding Trade Secrets.
74
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
75
Keberadaan tata aturan hukum tersebut dewasa ini
ikut memperkuat fondasi bisnis waralaba yang saat ini
sudah meluas ke berbagai sektor, termasuk sektor jasa
retail yang perkembangannya sangat pesat. Dalam
sektor jasa retail, bisnis convenience store termasuk
salah yang satu yang berkembang sangat pesat.
The existence of the legal rules today, also contributed
to strengthen the foundation of franchise business
which already extends to various sector, including
retail service which development is very rapid.
Di Indonesia, bisnis convenience store menjadi bisnis
paling mutakhir karena perkembangannya terjadi
dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Merek
global 7-Eleven menjadi pemain utama setelah
membuka gerai yang pertama di Jakarta melalui
lisensi yang dipegang PT Modern Internasional Tbk.
In Indonesia, the convenience store business became
the most up-to-date business because its development
occurred within the last 5 years. 7-Eleven global
brand became a major player after opening the
first store in Jakarta through the license held by
PT Modern Internasional Tbk.
Sejak dibuka pertama kali, Gerai 7-Eleven berhasil
menarik minat warga Jakarta dan sekitarnya, karena
konsepnya baru dengan menawarkan kesegaran,
keamanan dan kualitas
dalam setiap sajian
makanan.Itu menjadi keunggulan dalam bisnis
convenience store. Higienis , Enak dan Cepat adalah
moto dan layanan yang dijanjikan dalam setiap
penawaran makanan segar 7-Eleven.
Since opened for the first time, 7-Eleven outlet managed
to catch people’s interest in Jakarta and surrounding
areas, because of its new concept by offering freshness,
safety and quality in every dish of food. It was an
advantage in convenience store business. Hygienic,
Delicious and Fast is the motto and services promised
in every fresh food offered in 7-Eleven.
Perkembangan positif tersebut terjadi karena
masyarakat di Jakarta sudah lama merindukan
pelayanan cepat dengan tetap mengedepankan
kualitas dalam setiap produk. Selain itu, masyarakat
juga menginginkan pelayanan yang ramah dengan
dipadu kenyamanan tempat. Semua itu menjadi
paket lengkap dalam bisnis convenience store yang
dijalankan gerai 7-Eleven di Indonesia.
These positive developments happened because people
in Jakarta has long for a fast service while maintaining
high quality in every product. In addition, people also
want friendly service combined with comfortable place.
All this becomes a complete package of the convenience
store business run by 7-Eleven outlets in Indonesia.
Peluang untuk terus mengembangkan bisnis waralaba
convenience store masih sangat terbuka karena saat ini
pasar yang sudah digarap baru sedikit, sementara ceruk
pasarnya masih sangat luas. Peluang tersebut menjadi
tantangan yang bisa dihadapi oleh peritel yang terjun
di industri waralaba. Apalagi, setelah 7-Eleven sukses di
Indonesia, peritel lain juga mulai terjun ke pasar
yang sama.
Opportunity to keep on developing the convenience
store franchise business is still widely open.
These opportunities can be a challenge faced by retailers
who were involved in the franchise industry. Moreover,
after 7-Eleven becomes successful in Indonesia, other
retailers also began to plunge into the same market.
Menurut Euromonitor, pesatnya perkembangan
convenience store terjadi karena dalam gaya hidup
modern sekarang, masyarakat dihadapkan pada
kenyataan harus menghadapi dinamika kesibukan
yang sangat tinggi dan serba cepat. Sehingga,
pelayanan gerai convenience store sangat cocok
dan tepat. Di luar itu, terungkap juga fakta
bahwa dewasa ini populasi perempuan bekerja
terus meningkat signifikan sehingga kebutuhan
According to Euromonitor, the convenience store’s rapid
development happened because in today modern lifestyle,
society is faced to dynamics busyness which is very high
& fast paced. Thus, services from convenience store outlet
are very suitable and appropriate. In addition, the fact that
today’s working women continues to increase significantly
resulting in needs of ready to eat fresh food which is safe,
delicious, in a good quality, and fastly served continues to
grow, and it becomes a good opportunity for convenience
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
akan produk makanan segar yang aman, enak,
berkualitas dan cepat saji semakin meningkat
dan itu menjadi peluang bagus untuk pasar
convenience store.
store market.
Selain fakta di atas, seiring dengan peningkatan GDP
(GDP rata-rata Indonesia USD 3000 -3300) sesuai
dengan data APRINDO,
dimana keberadaan
convenience store semakin
berkembang
seiring
dengan perubahan gaya hidup masyarakat dan
pilihan kebutuhan yang berubah. Tidak heran,
selain untuk kebutuhan makan dan minum, convenience
store saat ini berperan sebagai pusat gaya hidup
masyarakat perkotaan di Indonesia.
Other than facts above, along with the increase in
GDP (Indonesian average GDP is USD 3.000-3.300)
in accordance with APRINDO’s data, where the
presenceof convenience store is growing in line with
changes in people’s lifestyles and choices of needs.
Un surprisingly, in addition to the need to eat
and drink, convenience store currently serves
as the center of urban lifestyle in Indonesia.
Tinjauan Operasi Per-Segmen Usaha
Operational Overview Per-Business Segment
Berdasarkan laporan data keuangan pada akhir periode
2014, perolehan penjualan bersih Perseroan pada 2014
mencapai Rp1.437,9 miliar atau mengalami peningkatan
sebesar 12,9% bila dibanding dengan perolehan pada
periode tahun 2013 sebesar Rp. 1.273,4 miliar. Penjualan
dari bisnis jaringan Gerai 7-Eleven adalah kontributor
Based on financial report by the end of 2014,
the Company’s net revenue in 2014 reached Rp1,437.9
billion or experienced an increase amounted to 12.9%
if compared to revenue in 2013 at Rp. 1,273.4 billion.
Sales from the 7-Eleven network outlet business
are the major contributor of such increase in revenue.
Tabel Laporan Penjualan Per Segmen Usaha Periode 2014
Table Per Segment Sales Report Period 2014
Penjualan Bersih /
Net Sales
2014
Penjualan / Sales
2013
Pertumbuhan / Growth
7-Eleven
971,7
778,3
24,85%
Medical
144,3
146,8
-1,70%
IT Solution
108,6
79,8
36,09%
Others
213,3
268,5
-20,56%
1.437,9
1.273,4
12,91%
Total
Dalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
utama dari kenaikan tersebut. Pada 2014, bisnis
7-Eleven mampu membukukan penjualan sebesar
Rp. 971,7 miliar atau memberikan kontribusi sebesar
68% dari penjualan konsolidasian. Hal ini tidak terlepas
dari inovasi yang secara konsisten dan terus menerus
difokuskan kepada makanan dan minuman segar.
In 2014, 7-Eleven business managed to record sales
of Rp. 971.7 billion or contributed around 68% from
consolidated sales. This was obviously due to the consistent
and incessant innovation made particularly for
producing fresh food and beverage products.
Kontribusi penjualan 7-Eleven terhadap Perseroan
mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun ke
tahun, yang mana hal ini sejalan dengan strategi
Perseroan untuk terus mengembangkan bisnis
7-Eleven.
7-Eleven sales contribution to the Company increased
significantly from year to year, which is in line with our
strategy to continue to develop the 7-Eleven business.
76
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
77
Data penjualan Perseroan dan Entitas Anak bergerak
dalam lima pilar bidang usaha yaitu retail melalui
bisnis convenience store, bisnis medical, bisnis
teknologi informasi, bisnis digital lainnya (Graphic
Art, Digital Imaging & Telekomunikasi), dan Packaged
food and drink dijelaskan sebagai berikut:
1. Bisnis Convenience Store (7-Eleven)
Perlambatan ekonomi yang terjadi di Indonesia ikut
memengaruhi kinerja bisnis gerai 7-Eleven
sepanjang 2014. Pengaruh yang cukup terasa akibat
perlambatan ekonomi pada 2014, adalah
pergerakan mata uang rupiah, likuiditas, dan tingkat
suku bunga. Perseroan merasakan dampaknya
langsung, karena pembiayaan Perusahaan salah
satunya melalui sektor perbankan.
The Company and its Subsidiaries sales covers five
business pillars i.e. Convenience Store, Medical
Business, Information Technology Business, Other
Digital Business (Graphic Art, Digital Imaging &
Telecommunication), and Packaged Food and Drink,
described as follows:
1. Convenience Store Business (7-Eleven)
The economic slowdown that occurred in Indonesia
also affected the business performance of 7-Eleven
outlets along 2014. Considerable influence due to
the economic slowdown in 2014 is the movement of
the rupiah currency, liquidity, and interest rates. The
Company felt the impact immediately, because one of
the Company’s financing is through the banking sector.
Namun demikian, Perseroan berusaha menghadapi
tantangan tersebut dengan optimis dan positif.
Karena, bisnis yang digeluti Perseroan di sektor ma
kanan dan minuman diyakini akan berkembang
lebih baik. Di samping itu, Perseroan berusaha
mengantisipasi dampak buruk melalui penerapan
strategi yang tepat.
However, the Company strives to face these challenges
with an optimistic and positive attitude. Because the
Company’s business which is involved in the food and
beverage sector is believed to develop even better. In
addition, the Company strives to anticipate adverse
impacts through the implementation of appropriate
strategies.
Dengan strategi yang pas melalui promosi paket –
paket makanan
dan minuman yang higienis,
With appropriate strategy through promotion of
hygienic, delicious, and fast foods and beverages, which
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
enak, cepat yang memberikan value yang baik bagi
konsumen, Perseroan bisa melalui tantangan akibat
perlambatan ekonomi dengan baik. Apalagi, industri
makanan dan minuman selalu bertumbuh dengan
cukup cepat dan berbanding lurus dengan mening
katnya kesejahteraan masyarakat dan perubahan
gaya hidup yang lebih convenience.
gives a good value for consumers, the Company is
able to go through challenges caused by the economy
slowdown, surprisingly well. Moreover, the food and
beverages industry continues to grow quite fast and in
a line with the increasing public welfare and more
convenience lifestyle.
Perseroan melalui unit usaha 7-Eleven juga telah
melakukan berbagai inovasi yang difokuskan untuk
menyediakan makanan dan minuman segar yang
kualitasnya baik, sehat, terjamin higienis, tersedia
selama 24 jam dalam kemasan dan paket yang
nyaman, memudahkan dan cepat, dan memberikan
nilai yang baik bagi konsumen serta material yang
ramah lingkungan.
Through the 7-Eleven business unit, the Company has
conducted many innovations, focused to provide fresh
foods and drinks with good quality, healthy, hygienic,
24/7 available in convenience package, easy and fast,
and able to provide good value to the customers as well
as environment-friendly.
Dalam strategi usahanya untuk memperkuat
positioning 7-Eleven sebagai “Fresh Food Destination
Store”, antara lain membangun perluasan sarana
central kitchen tahap 2 untuk dapat menambah
produksi produk makan segar baru sekaligus untuk
mendukung kebutuhan order makanan segar untuk
pembukaan gerai-geai baru 7-Eleven. Kini 7-Eleven
telah menambah gerai baru hingga berjumlah
total 190 gerai pada 31 Desember 2014.
Inside its business strategy to strengthen 7-Eleven’s
positioning as “Fresh Food Destination Store”, among
others is to enlarge the facility called central kitchen
phase 2 in order to increase production of new fresh
food products and to support the needs of fresh food
for the opening of new 7-Eleven Outlets. Currently
7-Eleven has added new outlets with total of 190
outlets by December 31, 2014.
Sangat penting untuk mendukung ekpansi bisnis
7-Eleven ini adalah prasarana yang mendukung
operasi
gerai-gerai
7-Eleven.
Pembangunan
prasarana ini difokuskan sejak dimulainya bisnis
7-Eleven di tahun 2010. Adapun 3 pilar sarana yang
sangat penting bagi perkembangan dan ekspansi
bisnis 7-Eleven, yang sekaligus memberikan 7-Eleven
differensisasi dan competitive advantage yang sangat
kuat dibandingkan dengan kompetitor lainnya :
1. CDC (Combined Distribution Center)
Merupakan gabungan antara Central Warehouse
dan Central Kitchen yang terletak di satu area.
Pada saat ini area yang digunakan berlokasi di
Cakung Jakarta Timur dengan luas area sekitar
5 ha. Area ini sebelumnya merupakan pabrik
pembuatan kamera dan kertas foto Fujifilm yang
saat ini telah dikonversi menjadi CDC.
1. a. Central Warehouse
Merupakan gudang persediaan stok
kebutuhan outlet 7-Eleven. Semua kebutuhan
order produk outlet 7-Eleven oleh vendorvendor pihak ketiga dikirimkan ke gudang
ini untuk seterusnya didistribusikan ke setiap
It is extremely important to expand 7-Eleven business
by providing facilities which will support in operating
7-Eleven outlets. The Development of these facilities
is focused since the beginning of 7-Eleven business
back in 2010. Three crucial infrastuctures for the
development and expansion of 7-Eleven business,
which at the same time provided differentiation and
strong competitive advantage compared to other
competitors. Among others are:
1. CDC (Combined Distribution Center)
CDC is defined as Central Warehouse and Central
Kitchen combined, and located in a specific area.
For now, this CDC facility is located in a 5 ha wide
area in Cakung, East Jakarta. This area was used to
be a factory which manufactured camera and
Fujifilm photo paper which then converted to
become CDC.
1. a. Central Warehouse
A supply warehouse that stores anything the
7-Eleven outlet needs. All product order needed
by 7-Eleven outlets are sent by 3rd party
vendors to this warehouse to later be
distributed to each outlet in accordance to what
78
outlet sesuai masing-masing kebutuhan
gerai 7-Eleven. Gudang pusat ini dalam
pengembangan teknologinya menggunakan
system WMS dan Datria Voice Picking
modul untuk meminimalisir kesalahan serta
meningkatkan efektivitas dan efficiency
operasi gudang dan logistik. Bekerja sama
dengan Iron Bird sebagai penyedia
trucking logistic untuk pen gantaran kegeraigerai 7-Eleven.
2. a. Central Kitchen
Di bawah entitas anak PT Fresh Food Indo
nesia, central kitchen merupakan pilar yang
terpenting dalam produksi dan penyediaan
makanan segar yang senantiasa dapat dijamin
Higienis, Enak dan Cepat di seluruh gerai
7-Eleven, dimana penjualan Fresh Food meru
pakan fokus utama di gerai 7-Eleven. High
light penting di akhir tahun 2014 ini adalah
dengan terselesaikannya central kitchen
tahap 2 (dua) yang sekaligus mengikuti saran
dan diperlengkapi dengan teknologi dari
Warabeya Nichiyo Co Ltd – perusahaan asal
Jepang untuk mensuplai makanan segar
7-Eleven Jepang. Dengan terselesaikannya
central kitchen tahap 2 ini akan banyak
produk makanan segar baru yang akan
diluncurkan untuk menambah variasi
dan pilihan konsumen yang diyakini akan
memperkuat performa dan pertumbuhan
bisnis 7-Eleven, sehingga positioning 7-Eleven
as A Fresh Food Destination akan semakin kuat
dan semakin siap dalam memenuhi kebutuhan
konsumen yang terus berubah sekaligus
semakin unggul dalam persaingan di pasar.
2. Teknologi Informasi
Pilihan produk yang tepat, System Ordering yang
lebih akurat, analisa kebutuhan konsumen yang
lebih baik serta manajemen bisnis 7-Eleven secara
keseluruhan hanya dapat dilakukan apabila
ditunjang oleh sistem teknologi informasi yang
tepat dan handal. Bekerja sama dengan NEC, NRI
dan PDI yang merupakan global partner dari
7-Eleven Inc USA dan Seven & I Japan, penyediaan
dan aplikasi teknologi GSS (Global Standard
Solution) merupakan sistem yang handal untuk
mendukung operasi bisnis 7-Eleven secara tepat.
79
they need. This Central Warehouse
in its technology development uses WMS
system and Datria Voice Picking module
to minimize error and to improve
the efficiency and effectiveness of logistic
and warehouse operation. In cooperation
with Iron Bird as the provider of trucking
logistic to do delivery to all 7-Eleven outlets.
2. a. Central Kitchen
Under the subsidiary of PT Fresh Food Indonesia,
Central Kitchen is the most important pillar in
production and provision of hygienic, delicious,
and fast Fresh Foods in every 7-Eleven outlets,
where the Fresh Food sales is the major focus
of 7-Eleven outlets. Important highlight by the
end of 2014 is the completion of central kitchen
phase 2 (two) which is advised and equipped by
Warabeya Nichiyo Co Ltd technology – a Central
Kitchen Company from Japan which supplies
fresh foods to 7-Eleven Japan. By the completio
of Central Kitchen Phase 2, there will be many
food products to be launched to add variety
and customer’s choice which is believed will
strengthen performance and development
of 7-Eleven business, resulting in 7-Eleven
positioning as A Fresh Food Destination
will be stronger and ready to fulfill
consumer’s ever-changing needs and to be
ahead in the competition.
2. Information Technology
Correct choice of products, accurate Ordering
System, better customer’s needs analysis as well as
7-Eleven business management as whole is only
possible if supported by proper and reliable
information technology system. Partnership with
NEC, NRI, and PDI which are global partners
from 7-Eleven Inc USA and Seven & I Japan,
provision and application of GSS (Global Standard
Solution) Technology is an excellent system to
support the operation of 7-Eleven business
appropriately.
3. Pusat Pelatihan
Sales Associate dan Store Manager merupakan
bagian terpenting dalam pengoperasian gerai
7-Eleven setiap harinya. Dengan 5 (lima) Prinsip
Dasar pengelolaan gerai : Pelayanan yang Baik
dan ramah, pilihan variasi produk yang tepat,
kualitas produk yang terjamin, nilai yang baik
serta kebersihan yang selalu terjaga, hanya dapat
ditangani oleh sumber daya manusia yang
direkrut secara seksama dan terlatih dengan baik.
Sistem pengelolaan outlet dengan penerapan
“Retail Initiative”; manajemen “day by day, store by
store dan item by item” untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dan melampaui tingkat
kepuasan
konsumen
senantiasa.
Untuk
memenuhi kebutuhan sumber daya manusia
ini, Pusat Perekrutan dan Pelatihan terus dibangun
dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
ekspansi gerai baru 7-Eleven.
3. Training Center
Sales Associate and Store Manager is the most
important part in operating 7-Eleven outlets. With
5 (five) Basic Principles of outlet management :
Good and friendly service, correct product
assortment, guaranteed product quality, good
value, and maintained cleanliness, can only be
handled by carefully recruited & well-trained
Human Resources. Outlet management system
with the implementation of “Retail Initiative”;
management “day by day, store by store and item
by item management” to fulfill customer’s ever
changing needs and constantly exceed their
expectation. To meet the needs of this human
resources, Training & Recruitment Center
continuously improved and developed to complete
the needs of new 7-Eleven outlet expansion.
Dalam segmen usaha ini, total penjualan anak
perusahaan PT Modern Sevel Indonesia (7-Eleven)
mengalami kenaikan menjadi Rp. 971,7 miliar
atau naik 24,85% dibandingkan tahun lalu yang
mencapai angka Rp. 778,3 miliar.
In this business segment, total sales of subsidiary
PT Modern Sevel Indonesia (7-Eleven) experienced
an increase to Rp. 971.7 billion or up 24.85%
compared to last year at Rp. 778.3 billion.
2. Bidang Usaha Medical
Pada tahun 2014, bidang usaha Medical berkontribusi
sebesar Rp. 144,3 miliar atau 10% dari total
penjualan Perseroan. Segmen ini mengalami
penurunan pendapatan sebesar 1,7% dari tahun
sebelumnya. Dalam bidang usaha medical ini salah
satu target terbesar adalah Rumah Sakit, baik milik
swasta maupun pemerintah. Penurunan ini disebab
kan oleh situasi politik 2014 dengan adanya pemilu
legislatif dan pemilihan Presiden dimana beberapa
proyek dan anggaran untuk kesehatan dan rumah
sakit pemerintah diundur ke tahun berikutnya.
2. Medical Business Segment
In 2014, Medical business segment contributed
about Rp. 144.3 billion or 10% from Company’s total
sale. This segment experienced decrease in total
revenue amounted to 1.7% compared to last year.
In this medical business area, one of the target are
hospital both private or government hospital. This
decreased is cost by polotical situation in 2014 with
legislative and Presidential election in which several
project and budget for health and government hospital
was postponed to later year.
3. Bidang Usaha IT Solution
Untuk realisasi tahun 2014, segmen bisnis lainnya
yang berfokus pada pengembangan solusi teknologi
informasi, memperoleh penjualan bersih sebesar
Rp. 108,6 miliar atau berkontribusi sebesar 7,55%
terhadap total pendapatan Perseroan. Segmen
ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 36,09%
dari tahun sebelumnya.
3. IT Solution Business Segment
For 2014 realization, other business segment focused
on the development of IT solution, obtained net
sales amounted to Rp. 108.6 billion or contributed
around 7.55% on the Company’s total revenue.
This segment also experienced increased in revenue by
36.09% compared to previous year.
80
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
81
4. Lain-lain
Untuk realisasi tahun 2014, segmen bisnis lainnya
yang berfokus pada penyediaan plate, mesin CTP
(Computer to Plate), dan mesin cetak digital untuk
kebutuhan industri, memperoleh penjualan bersih
sebesar Rp. 213,3 miliar atau berkontribusi sebesar
14,83% terhadap total pendapatan Perseroan.
Segmen ini juga mengalami penurunan pendapatan
sebesar Rp. 55,2 miliar dari Rp. 268,5 miliar.
4. Others
For 2014 realization, other business segment which is
focused on plate provision, TP machine (Computer to
Plate), and digital print machine forindustrial
needs, acquired total net sales of Rp. 213.3 billion or
contributed by 14.83% to the Company’s total revenue.
This segment also experienced decrease in revenue
amounted to Rp. 55.2 billion from Rp. 268.5 billion.
5. Makanan dan Minuman Dalam Kemasan
Entitas Anak yang berdiri sejak 2014 ini memfokus
kan diri di bagian distribusi dan produksi makanan
dan minuman kemasan baik untuk lokal maupun
impor brand. Target dari divisi ini adalah melakukan
produksi dalam negeri, dan melakukan distribusi dan
pemasaran makanan dan minuman kemasan ke
gerai-gerai retail modern, termasuk di dalamnya
7-Eleven.
5. Packaged Food and Drink
Subsidiary which has been established since 2014
focuses itself in the distribution and production of
packaged foods and drinks both for local or imported
brand. Target of this division is to execute domestic
production, conduct distribution and marketing
of packaged foods and drinks to modern retail outlets,
including 7-Eleven.
Beberapa jenis produk yang telah dipasarkan
diantaranya adalah jus buah dalam kemasan, jelly
drinks, kopi dan teh kemasan , dan lain–lain.
Some of the marketed products are packaged fruit
juice, jelly drinks, packaged coffee and tea, and others.
Pada September 2014, Perusahaan menandatangani
perjanjian kerja sama dengan Welch Food Inc
(Welch’s) – sebuah perusahaan minuman jus anggur
asal USA berdiri sejak 140 tahun yang lalu untuk
melakukan produksi dalam negeri, penjualan,
distribusi dan pemasaran dengan Welch’s brand di
Indonesia.
In September 2014, the Company signed a cooperation
contract with Welch Food Inc (Welch’s) – a 140 years old
grape juice beverages company from USA, to conduct
domestic production, sales, distribution and marketing
carrying the Welch’s brand in Indonesia.
Kerjasama ini dipercaya dapat memberikan sinergi
positif terutama untuk bisnis 7-Eleven dalam
menyediakan produk berkualitas dengan harga
terjangkau bagi konsumen dengan memberikan
fleksibilitas tinggi dalam hal inovasi dan
differensiasi sekaligus margin yang lebih baik bagi
bisnis 7-Eleven.
This cooperation is believed to provide positive synergy
especially for the 7-Eleven business in providing quality
products with affordable price for customers, by
presenting high flexibility in terms of innovation and
differentiation, and better margins for 7-Eleven’s
business at the same time.
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
Uraian atas Kinerja Keuangan
Perseroan
Description on the Company’s
Financial Performance
Kinerja Perseroan tahun 2014 mengalami kenaikan/penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2013,
pencapaian Earning Before Interest, Tax, Depreciation,
and Amortization (EBITDA) sebesar Rp. 261,8 miliar.
Uraian kinerja keuangan berikut ini mengacu pada
Laporan Keuangan Perseroan. Hasil audit yang
dilakukanoleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Suherman & Surja sesuai laporannya tanggal 21 Maret
2014 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2014 yang disajikan dalam buku Laporan Tahunan.
Laporan Keuangan ini disajikan berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Mata
uang pelaporan keuangan adalah Rupiah.
The Company’s performance in 2014 experienced a pretty
significant increase/decrease compared to 2013, with the
achievement of Earning Before Interest, Tax, Depreciation,
and Amortization (EBITDA) amounted to Rp. 261.8 billion.
This financial performance description refers to
the Company’s Financial Statement. The results of Audit
conducted by Public Accountant Purwantono,
Suherman & Surja in accordance to the report in March
31, 2004 for the year ended in December 31, 2014, which
is presented inside the Annual Report. The financial
statements are presented based on the Financial
Accounting Standards applicable in Indonesia.
The financial reporting currency is expressed in Rupiah.
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Important Financial Highlights
Uraian
Aset Lancar
2014
Jumlah
2013
Naik (Turun)
%
829.480.426.627
747.394.940.040
82.085.486.587
11%
Aset Tidak Lancar
1.552.073.046.130
1.139.913.464.671
412.159.581.459
36%
Total Aset
2.381.553.472.757
1.887.308.404.711
494.245.068.046
26%
Liabilitas Jangka Pendek
574.255.937.351
458.769.566.711
115.486.370.640
25%
Liabilitas Jangka Panjang
460.179.711.748
396.806.838.137
63.372.873.611
16%
Total Liabilitas
1.034.435.649.099
855.576.404.848
178.859.244.251
21%
Total Ekuitas
1.347.117.823.658
1.031.731.999.863
315.385.823.795
31%
Penjualan Bersih
1.437.940.463.601
1.273.490.330.003
164.450.133.598
13%
Laba Bruto
585.054.612.343
492.369.257.521
92.685.354.822
19%
Laba Operasi
150.428.270.073
116.166.628.684
34.261.641.389
29%
Laba Bersih
39.621.247.528
50.145.687.551
(10.524.440.023)
-21%
Laba Bersih Komprehensif
39.621.247.528
50.145.687.551
(10.524.440.023)
-21%
82
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
Aset
Tabel Aset
/ Asset
Pada 2014, Perseroan mencatat total aset
Perseroan sebesar Rp. 2.381,5 miliar dengan komposisi
Aset Lancar sebesar Rp. 829,4 miliar, serta Aset Tidak
Lancar sebesar Rp. 1.552 miliar. Total Aset
meningkat sebesar Rp. 494,2 miliar atau sebesar 26,1%
dibanding total aset 2013 sejumlah Rp1.887,3 miliar.
In 2014, the Company recorded total assets of
the Company amounted to Rp. 2,381.5billion with the
composition of Current Asset amounted to Rp. 829.4
billion, and Non-Current Asset amounted to Rp. 1,552
billion. Total Assets increased by Rp. 494.2 billion or around
26.1% compared to total asset in 2013 at Rp.1,887.3 billion.
Aset Lancar
Pada 2014, aset lancar naik sebesar Rp. 82 miliar atau
11% menjadi sebesar Rp. 829,4 miliar dibanding 2013
yang tercatat sebesar Rp. 747,4 miliar. Kenaikan ini
terutama disebabkan oleh ekspansi bisnis 7-Eleven.
Current Assets
In 2014, current asset increased by Rp. 82 billion or
11% to Rp. 829.4 billion compared to 2013 which
was amounted to Rp 747.4 billion. This increase was
primarily caused by 7-Eleven business expansion.
Aset Tidak Lancar
Pada 2014, Aset Tidak Lancar naik menjadi Rp. 1.552
miliar dibandingkan dengan tahun lalu yaitu Rp1.139,9
miliar atau sebesar 36% yang disebabkan oleh
investasi pengembangan dan ekspansi bisnis 7-Eleven.
Non-Current Assets
In 2014, Non-Current Assets increased to Rp. 1,552
billion compared to last year at Rp1,139.9 billion or at 36% which was caused by development
investment and expansion of 7-Eleven business.
/ Asset Chart
2014
Keterangan / Description
Presentase / Precentage (%)
829.480.426.627
747.394.940.040
11%
Aset Tidak Lancar
1.552.073.046.130
1.139.913.464.671
36%
Jumlah Total Aset
2.381.553.472.757
1.887.308.404.711
26%
Aset Lancar
83
2013
Liabilitas Jangka Pendek
Short-Term Liability
Liabilitas jangka pendek pada 2014 naik sebesar
Rp. 115,5 miliar atau sebesar 25% menjadi Rp. 574,2
miliar dibandingkan 2013 yang tercatat sebesar
Rp. 458.7 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan
oleh kebutuhan pendanaan bisnis 7-Eleven.
Short-term liability in 2014 increased by Rp. 115.5
billion or at 25% to Rp. 574.2 billion compared to 2013,
which was recorded at Rp. 458.7 billion. This increase was
primarily caused by the funding needs for 7-Eleven
business.
Liabilitas Jangka Panjang
Pada 2014, liabilitas jangka panjang naik sebesar
Rp. 63,4 miliar atau sebesar 16% menjadi Rp. 460,2
dibandingkan 2013 yang tercatat sebesar Rp. 396.8
miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh
kebutuhan modal pembangunan gerai 7-Eleven.
Long-Term Liability
In 2014, long-term liability increased by Rp. 63.4
billion or at 16% to Rp. 460.2 compared to 2013 which was
recorded at Rp. 396.8 billion. This increase was primarily
caused by capital needs of 7-Eleven new store expansion.
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
Total Liability
Overall, total liability in 2014 increased by Rp. 178.8 billion
or 21% to Rp. 1.034 billion compared to 2013 which was
recorded at Rp. 855.6 billion. This increase in total
liability was primarily caused by increasing of bank loan
to support 7-Eleven business expansion.
Total Liabilitas
Secara keseluruhan, total liabilitas pada 2014 naik
sebesar Rp. 178,8 miliar atau 21% menjadi Rp.1.034
miliar dibandingkan 2013 yang tercatat sebesar Rp.
855,6 miliar Peningkatan total liabilitas ini terutama
disebabkan oleh meningkatnya pinjaman bank untuk
mendukung pengembangan ekspansi bisnis 7-Eleven.
Keterangan / Description
2014
2013
Presentase / Precentage (%)
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek/
Short Term Liabilities
574.255.937.351
458.769.566.711
25%
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang/
Long Term Liabilities
460.179.711.748
396.806.838.137
16%
1.034.435.649.099
855.576.404.848
21%
Jumlah Liabilitas/ Total Liabilities
Ekuitas
Equity
Ekuitas pada 2014 meningkat sebesar Rp. 315,4
miliar atau 30,5% menjadi Rp. 1.347,1 miliar
dibandingkan
2013
yang
tercatat
sebesar
Rp. 1.031,7 miliar. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh adanya aksi korporasi Penambahan
Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(PMTHMETD) serta adanya laba tahun ini yang
dimasukan kedalam saldo laba yang ditahan.
Equity in 2014 increased by Rp. 315.4 billion or 30.5% to
Rp. 1,347.1 billion compared to 2013 which was recorded
at Rp. 1,031.7 billion. This increase was primarily caused
by non pre-emptive corporate action and earnings for this
year was included into the balance of retained earnings.
Laporan Laba Rugi
Penjualan bersih pada 2014 meningkat sebesar
Rp. 164,5 miliar atau sebesar 12,9% menjadi
Rp. 1.437,9 miliar dibandingkan 2013 sebesar
Rp. 1.273,4 miliar. Peningkatan pendapatan usaha ini
terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan dari
bisnis 7-Eleven dan bidang usaha IT Solution (RICOH)
Income Report
Net sales in 2014 increased by Rp. 164.5 billion or
by 12.9% to Rp. 1,437.9 billion compared to 2013
at Rp. 1,273.4 billion. This increase in revenue was
primarily caused by revenue growth of 7-Eleven
business as well as IT Solution business segment (RICOH)
2013
Presentase / Precentage (%)
1.437.940.463.601
1.273.490.330.003
12,9 %
Laba Bruto/ Gross Profit
585.054.612.343
492.369.257.521
18,8 %
Laba Operasi / Income from Operation
150.428.270.073
116.166.628.684
29,5 %
39.621.247.528
50.145.687.551
-21,0%
Keterangan / Description
Penjualan Bersih / Net Sales
Total Laba Komprehensif Tahun
Berjalan / Total Comprehensive Income for the year
2014
84
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
Untuk laba komprehensif 2014, terjadi penurunan
sebesar Rp. 10,5 miliar atau turun sebesar 21% jika
dibanding dengan tahun sebelumnya. Salah satu
faktor yang menyebabkan penurunan ini adalah
kenaikan pembayaran pinjaman dan bunga pinjaman
yang digunakan untuk ekspansi bisnis 7-Eleven.
Arus Kas
/ Cash Flow
Keterangan / Description
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
2014
2013
21.592.688.812
27.086.550.221
(527.943.537.347)
(293.356.863.837)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
407.481.483.301
124.055.445.541
Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas
(98.869.365.234)
(142.214.868.075)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
85
For 2014 comprehensive profit, we experienced a
decrease of Rp. 10.5 billion or down by 21% if compared
to the previous year. One of the factor that caused this
decrease in profit was due to the increase of borrowing and
cost of borrowing which was use for 7-Eleven expansion.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi pada
2014 adalah sebesar Rp. 21,6 miliar menurun
dibandingkan Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi
pada 2013 sebesar Rp. 27,0 miliar. Penurunan ini
terutama disebabkan oleh peningkatan pembayaran
beban bunga pinjaman.
Cash Flow from Operating Activities
Cash Flow obtained from Operating Activities in 2014
is Rp. 21.6 billion decreased if compared to Cash Flow
obtained from 2013 Operating Activities at Rp. 27.0
billion. This decrease was primarily caused by increasing
cost of borrowing.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi selama
2014 adalah sebesar Rp. 527,9 miliar, naik
dibandingkan Arus Kas digunakan untuk Aktivitas
Investasi pada 2013 sebesar Rp. 293,3 miliar. Kenaikan ini
terutama disebabkan oleh kenaikan kebutuhan investasi
ekspansi bisnis 7-Eleven
Cash Flow from Investing Activities
Cash Flow used for Investing Activities throughout 2014
was Rp. 527.9 billion, increased if compared to Cash
Flow used for Investing Activities in 2013 at Rp. 293.3
billion. This increase was primarily caused by increase
of investment needs for 7-Eleven business expansion.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus Kas Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan pada
2014 adalah sebesar Rp. 407,5 miliar, naik dibandingkan
Arus Kas digunakan untuk Aktivitas Pendanaan pada
2013 sebesar Rp. 124,0 miliar. Kenaikan ini terutama
disebabkan oleh adanya aksi korporasi Penambahan
Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(PMTHMETD)
Cash Flow from Funding Activities
Cash Flow used for Funding Activities in 2014 was
Rp. 407.5 billion, increased if compared to Cash Flow
used for Funding Activities in 2013 at Rp. 124.0 billion.
Increase was primarily caused by non pre-emptive
corporate action.
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
Kemampuan Membayar Hutang
Perseroan
Solvency
Kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibannya
ditunjukkan dengan menggunakan rasio likuiditas.
Sedang untuk mengukur kemampuan memenuhi
seluruh kewajibannya digunakan rasio solvabilitas
yang pengukurannya melalui perbandingan seluruh
kewajiban terhadao seluruh aset dan perbandingan
seluruh kewajiban terhadap ekuitas.
The Company’s ability to fulfill its liabilities is shown by
using liquidity ratio. To measure the capacity of fulfilling
its liabilities, solvency ratio is used by comparing debt ratio
to total assets and debt ratio to equity.
1. Rasio Likuiditas
Likuiditas
adalah
kemampuan
perusahaan
memenuhi seluruh Liabilitas Jangka Pendek yang
diukur dengan perbandingan antara Aset Lancar
dengan total Liabilitas Jangka Pendek. Aset Lancar
Perseroan tercatat sebesar Rp. 829,5 miliar naik
sebesar 11% jika dibandingkan dengan tahun 2013
sebesar Rp. 747,4 miliar. Sedangkan Liabilitas Jangka
Pendek Perseroan dan Entitas Anak tercatat sebesar
Rp. 574,2 miliar yang meningkat sebesar Rp. 115,5
miliar dibanding dengan tahun sebelumnya. Rasio
Likuiditas Perseroan per Desember 2014 tercatat
sebesar144,4%.
1. Liquidity Ratio
Liquidity is the Company’s capability to fulfill all ShortTerm Liabilities measured by comparing Current
Asets with total Short-Term Liabilities. The Company’s
Current Assets were recorded at Rp. 829.5 billion,
increased by 11% if compared to 2013 at Rp747.4
billion. While the Company’s Long-Term Liabilities
and Subsidiaries were recorded at Rp. 574.2 billion,
increased by Rp115.5 billion. The Company’s Liquidity
Ratio per December 2014 was recorded at 144.4%.
Tabel Rasio Likuiditas
Table of Liquidity Ratio
Keterangan / Description
2014
2013
Aset Lancar / Current Assets
829.480.426.627
747.394.940.040
Liabilitas Jangka Pendek / Short Term Liabilities
574.255.937.351
458.769.566.711
144,4%
162,9%
Rasio Likuiditas / Liquidity Ratio
2. Solvabilitas
Solvabilitas merupakan kemampuan Perseroan
dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang diukur
dengan membandingkan jumlah Liabilitas Konsoli
dasi terhadap jumlah Ekuitas Konsolidasi dan jumlah
Liabilitas Konsolidasi terhadap jumlah Aset
Konsolidasi.
Tabel Rasio Solvabilitas terhadap Ekuitas
Keterangan / Description
2. Solvency
Solvency is the Company’s capability to fulfill its
liabilities by comparing the ratio of total
consolidated liabilities to total consolidated equity
and total consolidated liabilities to total consoli
dated assets.
Table of Solvency Ratio on Equity
2014
2013
Total Liabilitas / Total Liabilities
1.034.435.649.099
855.576.404.848
Total Ekuitas / Total Equity
1.347.117.823.658
1.031.731.999.863
76,8%
82,9%
Rasio Total Liabilitas Terhadap Total Ekuitas /
Debt to Equity Ratio
86
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
Perbandingan antara total liabilitas dengan total
aset Perseroan dan Entitas Anak per Desember 2014
dan 2013 masing-masing adalah sebesar 43,4% dan
45,3%. Sedangkan perbandingan antara total
Liabilitas dengan total Ekuitas masing-masing
adalah
sebesar
76,8%
dan
82,9%.
Comparison of total liabilities with total assets of
the Company and Subsidiaries per December 2014
and 2013 was 43.4% and 45.3%. While
the comparison between total liabilities and total
equity
was
76.8%
and
82.9%.
Tabel Rasio Solvabilitas terhadap Aset
Table of Solvency Ratio on Asset
Keterangan / Description
2013
Total Liabilitas / Total Liabilities
1.034.435.649.099
855.576.404.848
Total Aset / Total Assets
2.381.553.472.757
1.887.308.404.711
43,4%
45,3%
Rasio Total Liabilitas Terhadap Total Aset /
Total Liabilities to Total Assets Ratio
Struktur Permodalan dan Kebijakan
Manajemen atas Struktur Permodalan
Keterangan / Description
Total Utang Berbunga Bank dan Pihak Ketiga
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Total Ekuitas
87
2014
Capital Structure and Management Policy on Capital
Structure
2014
2013
827.120.880.230
690.623.695.778
1.339.623.358.790
1.023.938.870.862
7.494.464.868
7.793.129.001
1.347.117.823.658
1.031.731.999.863
Kebijakan manajemen atas struktur permodalan
Management Policy on Capital Structure
Adanya pengelolaan dan penyesuaian struktur
permodalan yang menyesuaikan dengan perekonomian
pada manajemen Perseroan bertujuan untuk menjaga
ketersediaan sumber daya keuangan yang memadai
untuk operasi, pengembangan bisnis, pertumbuhan
Perseroan di masa mendatang.
The management and adjustment of the capital structure
that adapts to the economy on Company’s management
aims to maintain the availability of financial resources
for operations, business development, and the Company’s
growth in the future.
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
Prospek Usaha Perseroan
The Company’s Business Prospect
Perlambatan ekonomi yang dialami Indonesia pada
2014 dirasakan semua sektor industri. Kondisi tersebut
berdampak pada pertumbuhan perekonomian makro
nasional yang berhenti di angka 5,02% pada 31
Desember 2014. Meski mengalami penurunan
dibanding 2013 yang tumbuh di angka 5,7%, namun
Perseroan tetap optimistis bisnis usaha yang dijalankan
akan tetap berkembang dengan baik pada 2015.
Economy slowdown experienced by Indonesia in 2014
also affected all industry sectors. These conditions have
an impact on the growth of national macro economy
which stopped at 5.02% in December 31, 2014. Despite the
decrease compared to 2013 at 5.7%, the Company remains
optimistic that the business will continue to grow well
in2015.
Optimisme Perseroan tersebut didasarkan pada fakta
bahwa kondisi menengah terus bertumbuh di Indonesia
dan itu memberi peluang besar bagi Perseroan untuk
menggarapnya. Ditambah lagi, pendapatan per kapita
penduduk
Indonesia
juga
terus
mengalami
pertumbuhan dan cenderung stabil di angka
USD3.500-an per orang. Dengan peningkatan
seperti
itu,
Perseroan
meyakini
kebutuhan
masyarakat terhadap makanan dan minuman
cepat saji juga akan semakin tinggi.
The Company’s optimism was based on the fact that the
middle condition keeps on growing in Indonesia which
provides a huge opportunity for the Company to work
on it. Moreover, Indonesian citizen’s income per capita
also grows and tend to be stable at USD3,500 per person.
With such growth, the Company believes that people’s
needs for fast food and drinks will increase as well.
Melalui konsep convenience store yang disuguhkan,
Perseroan diyakini mampu mengambil segmen pasar
kelas menengah yang didominasi orang-orang muda
dalam kategori consumer class. Dalam keseharian,
mereka membutuhkan sajian yang dibuat cepat
dengan harga terjangkau seperti yang ditawarkan
gerai 7-Eleven yang juga menawarkan tambahan
layanan standar dan kualitas tinggi, keamanan dan
higienis yang terjamin, tersedia selama 24 jam, dalam
kemasan yang praktis, mudah dan nyaman, serta
keberadaan gerai yang telah menyebar di berbagai
wilayah.
Through the presented convenience store concept, the
Company believed to be able to grab all middle class
market segments which are dominated by young
individuals inside the Consumer Class category. In their
daily life, they need fast foods and drinks with affordable
price such as what is offered in 7-Eleven outlets which
also offers additional standard service and high quality,
guaranteed safety and hygienic, available 24/7, packaged
in a convenient pack, easy & comfortable, as well as
the existence of our outlets in various places.
Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo),
memasuki tahun 2015 industri ritel Indonesia optimis
mampu tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2014.
Karena, jumlah penduduk di Indonesia juga terus
tumbuh dengan rata-rata pertumbuhan 9-10%.
Dengan jumlah 247 juta penduduk sekarang saja,
Aprindo melihat peluang convenience store untuk
tumbuh subur sangat terbuka lebar. Aprindo
mencontohkan, saat ini di Indonesia ketersediaan
convenience store masih sangat sedikit dengan
perbandingan 80-90 toko melayani satu juta
penduduk. Sementara di Taiwan sudah dilayani 250-300
toko dan bahkan di Tiongkok sudah dilayani 800 toko.
According to the Association of Indonesia Retailers
(Aprindo), entering 2015, Indonesian retail business is
optimistic to grow even better compared to 2014.
Because, the number of people in Indonesia also continues
to grow with an average growth of 9-10%. Even with current
total of 247 million citizens, Aprindo sees the big, wide
opportunity for convenience store to grow well. Aprindo
pointed out that the current availability of convenience
stores in Indonesia is still very little with the comparison of
80-90 stores to serve 1 million people. Meanwhile in Taiwan,
they already have 250-300 stores, and 800 stores in China.
88
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
Fakta di atas ditambah dengan fakta bahwa pasar ritel
modern hingga saat ini masih di bawah 20%, semakin
menguatkan optimisme Perseroan menghadapi tahun
2015 dengan penuh harapan. Apalagi, dalam periode
2011-200, sales & profit Perseroan selalu tumbuh di angka
rata-rata 30%. Pada tahun pertama berdiri, bisnis
Perseroan masih terbagi rata antara Telekomunikasi,
Digital Imaging, Ricoh, Medical, Graphic, dan 7-Eleven.
Sementara, tahun 2014 bisnis Perseroan sudah
bertransformasi jauh dengan penguasa utama
adalah bisnis convenience store 7-Eleven yang
menyumbang sales and profit hingga 68%.
89
The above facts plus the fact that current modern retail
market is still below 20%, enhance the Company’s optimism
even more to face 2015 with hopeful spirit. Moreover,
within the 2011-2012 periods, the Company’s sales &
profit continues to grow above average at 30%. In its
first year of establishment, the Company’s business
was still diversed equally between Telecommunication,
Digital Imaging, Ricoh, Medical, Graphic, and 7-Eleven.
However in 2014, the Company’s business has transformed
further with the major business is 7-Eleven convenience
store which contributed sales & profit up to 68%.
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
Optimisme Perseroan tersebut didasarkan pada fakta
bahwa kondisi menengah terus bertumbuh di Indonesia
dan itu memberi peluang besar bagi Perseroan untuk
menggarapnya. Ditambah lagi, pendapatan per kapita
penduduk
Indonesia
juga
terus
mengalami
pertumbuhan dan cenderung stabil di angka
USD3.500-an per orang. Dengan peningkatan
seperti
itu,
Perseroan
meyakini
kebutuhan
masyarakat terhadap makanan dan minuman
cepat saji juga akan semakin tinggi.
The Company’s optimism was based on the fact that the
middle condition keeps on growing in Indonesia which
provides a huge opportunity for the Company to work
on it. Moreover, Indonesian citizen’s income per capita
also grows and tend to be stable at USD3,500 per person.
With such growth, the Company believes that people’s
needs for fast food and drinks will increase as well.
Melalui konsep convenience store yang disuguhkan,
Perseroan diyakini mampu mengambil segmen pasar
kelas menengah yang didominasi orang-orang muda
dalam kategori consumer class. Dalam keseharian,
mereka membutuhkan sajian yang dibuat cepat
dengan harga terjangkau seperti yang ditawarkan
gerai 7-Eleven yang juga menawarkan tambahan
layanan standar dan kualitas tinggi, keamanan dan
higienis yang terjamin, tersedia selama 24 jam, dalam
kemasan yang praktis, mudah dan nyaman, serta
keberadaan gerai yang telah menyebar di berbagai
wilayah.
Through the presented convenience store concept, the
Company believed to be able to grab all middle class
market segments which are dominated by young
individuals inside the Consumer Class category. In their
daily life, they need fast foods and drinks with affordable
price such as what is offered in 7-Eleven outlets which
also offers additional standard service and high quality,
guaranteed safety and hygienic, available 24/7, packaged
in a convenient pack, easy & comfortable, as well as
the existence of our outlets in various places.
Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo),
memasuki tahun 2015 industri ritel Indonesia optimis
mampu tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2014.
Karena, jumlah penduduk di Indonesia juga terus
tumbuh dengan rata-rata pertumbuhan 9-10%.
Dengan jumlah 247 juta penduduk sekarang saja,
Aprindo melihat peluang convenience store untuk
tumbuh subur sangat terbuka lebar. Aprindo
mencontohkan, saat ini di Indonesia ketersediaan
convenience store masih sangat sedikit dengan
perbandingan 80-90 toko melayani satu juta
penduduk. Sementara di Taiwan sudah dilayani 250-300
toko per 1 juta penduduk.
According to the Association of Indonesia Retailers
(Aprindo), entering 2015, Indonesian retail business is
optimistic to grow even better compared to 2014.
Because, the number of people in Indonesia also continues
to grow with an average growth of 9-10%. Even with current
total of 247 million citizens, Aprindo sees the big, wide
opportunity for convenience store to grow well. Aprindo
pointed out that the current availability of convenience
stores in Indonesia is still very little with the comparison of
80-90 stores to serve 1 million people. Meanwhile in Taiwan,
they already have 250-300 stores to serve 1 million people.
Fakta di atas ditambah dengan fakta bahwa pasar ritel
modern hingga saat ini masih di bawah 20%, semakin
menguatkan optimisme Perseroan menghadapi tahun
2015 dengan penuh harapan. Apalagi, dalam periode
2011-200, sales & profit Perseroan selalu tumbuh di angka
rata-rata 30%. Pada tahun pertama berdiri, bisnis
Perseroan masih terbagi rata antara Telekomunikasi,
Digital Imaging, Ricoh, Medical, Graphic, dan 7-Eleven.
Sementara, tahun 2014 bisnis Perseroan sudah
bertransformasi jauh dengan kontributor utama
adalah bisnis convenience store 7-Eleven yang
menyumbang pendapatan hingga 68%.
The above facts plus the fact that current modern retail
market is still below 20%, enhance the Company’s optimism
even more to face 2015 with hopeful spirit. Moreover,
within the 2011-2012 periods, the Company’s sales &
profit continues to grow above average at 30%. In its
first year of establishment, the Company’s business
was still diversed equally between Telecommunication,
Digital Imaging, Ricoh, Medical, Graphic, and 7-Eleven.
However in 2014, the Company’s business has transformed
further with the major business is 7-Eleven convenience
store which contributed revenue up to 68%.
90
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
91
Selain itu, Perseroan juga melakukan ekspansi dengan
memperluas jaringan atas portofolio Produk yang
dimiliki serta pemilihan lokasi yang strategis untuk
memperluas jaringan. Adapun penentuan lokasi ini
dimulai dengan memilih komunitas, keputusan ini
sangat bergantung pada potensi pertumbuhan
ekonomi di daerah sekitar, stabilitas maupun
persaingan serta iklim politik. Selain itu keberadaan
infrastruktur yang kuat dan solid seperti cetral kitchen
dan central warehouse yang terintegrasi, IT System
yang terpadu serta Recruitment & Training Center,
untuk menopang kelangsungan dan kelancaran
operasi gerai 7-Eleven dirasakan sebagai salah
satu kekuatan yang dimiliki untuk memenangkan
persaingan yang ada.
In addition, the Company also expanded its network on
portfolio products, as well as strategic site selection to
expand the network. Location selection started by
selecting community, this decision is very dependent to
potential economic growth in the surrounding area, as
well as political climate. Other than that, the existence of
strong infrastructure and solid like the Integrated Central
Kitchen and Central Warehouse, Integrated IT System
as well as Recruitment & Training Center, to uphold
the continuance and smoothness of 7-Eleven outlets
operation is considered to be one of the strength to win
over the competition.
Sedangkan dalam bisnis non-ritel Perseroan
mempunyai divisi andalan yang berfokus pada bidang
distribusi yaitu medical imaging dan IT Solution (RICOH).
Produk-produk ini merupakan beberapa divisi
Perseroan yang sedang berkembang dengan pesat
yang ditopang pertumbuhan ekonomi & kelompok
ekonomi menengah yang menciptakan kebutuhan
dan kesadaran masyarakat akan tingkat kesehatan
yang semakin tinggi. Dengan mengembangkan
produk medical imaging, Perseroan menjadi distributor
tunggal peralatan kesehatan brand principle dari
FujiFilm & Shimadzu, Jepang, khususnya untuk sistem
FCR (Fujifilm Computed Radiography) yang mampu
memberikan pelayanan radiologi digital serta peralatan
kesehatan lainnya yang mampu mengubah
pelayanan
Radiologi Digital sesuai
dengan
perkembangan teknologi digital di Bidang Kesehatan.
As for the non-retail business, the Company has a
leading division which focuses on the distribution aspect,
namely: Medical Engineering, and IT Solution (RICOH).
These products are some of the Company’s fast-growing
divisions which are supported by the economic growth
& middle class economic society that creates the public
needs & awareness for higher level of health. By
developing the Digital Imaging product, the Company
became the sole distributor of medical equipment brand
principle of FujiFilm & Shimadzu, Japan, especially for
the FCR system (FujiFilm Computed Radiography) which
capable of providing digital radiology service as well as
other medical equipments which are capable of changing
the Digital Radiology service in accordance with the
development of Digital Technology in the medical field.
Distribusi produk-produk Ricoh Multifunction Copier
yang menawarkan Document Solution yang berbasis
efisiensi masih akan berpeluang untuk mendapatkan
pasar yang cukup signifikan mengingat banyak
perusahaan mengeluarkan kebijakan untuk melakukan
efisiensi biaya operasi kantor. Selain itu, produkproduk Perseroan lainnya masih terus memiliki
prospek usaha yang baik dimasa depan.
Distribution of Ricoh Multifunction Copier products
which offers efficiency-based Document Solution still
have an opportunity to obtain significant market share,
considering many Companies issued a certain policy
to conduct Operating Cost Efficiency in their office. In
addition, other Company’s products still have good
business prospect in the future.
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
Aspek Pemasaran
Marketing Aspects
Keberhasilan suatu perusahaan di pasar bisnis terletak
pada kejelian mereka dalam menjalankan pemasaran
produk yang dihasilkan. Dalam pemasaran, perusahaan
dituntut untuk bisa memahami apa yang diinginkan
dan dibutuhkan oleh konsumen sehingga konsumen
bisa mendapat kepuasan saat menggunakan
produknya. Bagi Perseroan, aspek pemasaran
menjadi sangat penting karena bisa membaca kemauan
pasar secara khusus dan umum.
The success of a Company in the business market
lines within their carefulness in implementing the
marketing of produced products. In the marketing field,
the Company is expected to understand what is wanted &
needed by the customers so that they can get satisfaction
when using the product. For the Company, marketing
aspect became very important because it can foresee
what the market needs in specific and general terms.
Industri convenience store dan digital imaging yang
diusung Perseroan saat ini sangat dipengaruhi oleh
situasi dan perkembangan pasar seperti gaya hidup
dan kemajuan teknologi. Fakta tersebut menuntut
Perseroan untuk selalu sigap melihat setiap peluang
dalam kondisi terkini dan selalu merencanakan strategi
pemasaran dengan tujuan untuk memenuhi kemauan
pasar. Dengan demikian, target meraih laba Perseroan
diharapkan bisa diwujudkan dengan nilai maksimal.
This Convenience Store and Digital Imaging Industry
carried by the Company affected by market situation and
development such as lifestyle and technology.
That fact drives the Company to be ready to see all
opportunities in current condition and always plan a
marketing strategy aimed to fulfill the market’s desire.
Therefore, the target to reach Company’s profit
is expected to be realized with maximum value.
Strategi Pemasaran
Marketing Strategy
Tindakan-tindakan yang telah dan akan diambil
oleh Perseroan dan Entitas Anak dalam menerapkan
strategi pemasaran, adalah sebagai berikut:
Actions that has been and will be taken by the Company
and Subsidiary in implementing the market strategy,
among others are:
1. PT MODERN SEVEL INDONESIA
1. PT MODERN SEVEL INDONESIA
Bisnis Convenience Stores : 7-Eleven
Sebagai pemimpin dalam industri convenience store
di Tanah Air, 7-Eleven terus melakukan berbagai
inovasi untuk tetap memberi pelayanan terbaik kepada
pelanggan yang berasal dari semua segmen
usia dari anak-anak, keluarga hingga kalangan
profesional yang didominasi oleh kaum muda.
Convenience Stores Business : 7-Eleven
As the leader in the Nation’s convenience store business,
7-Eleven continues to do various innovations
to provide best services to customers from every age
segment, starting from kids, families, and professional
groups which are dominated by young people.
Untuk menjaga agar pelanggan tetap merasakan
kenyamanan dan keramahan pelayanan dari setiap
gerai 7-Eleven, Perseroan berkomitmen untuk
terus memahami kebutuhan dari masyarakat dan
memperbaharuinya secara berkesinambungan.
Selain itu, Perseroan juga berkomitmen untuk
menyediakan kebutuhan masyarakat sehari-hari
akan makanan dan minuman segar siap saji dengan
kualitas yang baik, sehat dan higienis, bervariasi,
dengan harga terjangkau dan tersedia dalam
24 jam. Dari sisi pelayanan, Perseroan juga terus
memperbarui apa yang menjadi kebutuhan
masyarakat saat berada di gerai 7-Eleven.
Saat ini, fasilitas yang tersedia disetiap gerai
7-Eleven
mencakup
meja
dan
kursi,
In order to keep customers to feel the comforts of
convenience and hospitality service from every 7-Eleven
outlet, the Company has committ to understand
what people needs and update them continuously.
Other than that, the Company also committed to
provide people’s daily need for Fresh Ready to Eat Foods
& Beverages with Good Quality, Healthy & hygienic,
varies, with affordable price and available 24 hours. In
terms of service, the Company continues to improve
what people need when they are inside the 7-Eleven
outlets. At the moment, available facilities in every
7-Eleven outlets include dining table and chairs, safe
& adequate parking area, free WiFi, and accessible
location. In the future,the Company will continue
to add appropriate facilities in accordance
92
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
Pemenang Selfie Run 2014
93
Bursa Efek Jakarta
lahan parkir yang aman dan memadai, internet gratis
dan lokasi yang mudah dijangkau. Ke depan,
Perseroan akan terus menambah fasilitas sesuai
kebutuhan terkini dari para pelanggan.
with customer’s currents needs.
Di Tahun 2014, pembukaan gerai-gerai baru
7-Eleven juga difokuskan untuk pembukaan
gerai-gerai yang lebih kecil (“Small Box Format”) dan
banyak dibuka didalam gedung- gedung seperti
Stasiun Kereta Api, Gedung Apartemen dan
Perkantoran serta Mall. Hal ini dilakukan untuk
semakin mendekatkan 7-Eleven kepada pusat- pusat
aktivitas konsumen untuk memudahkan konsumen
menjangkau 7-Eleven, sekaligus meningkatkan
efektifitas dari performa 7-Eleven.
In 2014, opening for new 7-Eleven outlets were focused
to open smaller outlets (“Small Box Format”) and many
outlets are opened in buildings such as Railway
Stations, Apartments & Office Buildings, and Malls.
This is done to bring 7-Eleven closer to customer’s
center of activities to ease them in reaching 7-Eleven,
and to improve 7-Eleven’s performance effectiveness
at the same time.
Untuk tetap menjadikan 7-Eleven sebagai “one
stop daily convenience store destination”, ada 2014
Perseroan membuat strategi yang didasarkan
pada visi dan misi Perusahaan, yaitu:
1. Food Store Destination Focus
Menyediakan fresh makanan dan minuman segar
yang higienis, enak, cepat dan memberikan nilai
yang baik serta tersedia 24 jam. Inovasi dan
differensiasi produk makanan dan minuman segar
terus dilakukan secara cepat dan kontinyu untuk
memenuhi kebutuhan konsumen yang terus
berubah. Selain itu , untuk meningkatkan kunjungan
konsumen ke gerai - gerai 7-Eleven, serta
memberikan kenyamanan berbelanja dengan nilai
yang baik bagi konsumen, Team
Operation,
Merchandising dan Marketing 7-Eleven terus
membuat
dan
mengadakan
paket-paket
penawaran menarik seperti PADUKA (Paket Dua
Katsu), Kopdar ( Kopi & Roti), Doremi (Udon,
Gorengan & Minuman), serta acara – acara seperti
Slurpee Dance, “Nobar” Piala Dunia 2014, Selfie Run.
To maintain 7-Eleven’s position as the one stop daily
convenience store destination, in 2014 the Company
made some strategies based on the Company’s Vision
and Mission, namely:
1. Food Store Destination Focus
Provide fresh food and proprietary beverages which
is hygienic, delicious, fast, presenting good value and
available 24 hours. Innovation and differentiation of
fresh food products and proprietary beverages
continuously and quickly done to fulfill customer’s
ever-changing needs. Other than that, to increase
customer’s frequency to visit 7-Eleven outlets, as well
as to provide the convenience of shopping with good
values for customers, the team of Operation,
Merchandising, and Marketing of 7-Eleven continues
to create and organize interesting offers, such as
PADUKA (Paket Dua Katsu), Kopdar (Kopi & Roti),
Doremi (Udon, Gorengan & Minuman), as well as
marketing events like Slurpee Dance, World Cup
“Nobar”, Selfie Run.
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
Apartemen Green Bay
Statsiun Gambir
2. Layanan “Everyday Convenience”
Melalui penyediaan layanan yang fokus pada
kenyamanan konsumen, gerai 7-Eleven juga
melengkapi lini layanan meliputi Anjungan Tunai
Mandiri (ATM), laundry service, courier service,
pemesanan taksi 24 jam bersama BlueBird, dan
Digital Kiosk Sevelin. Digital Kiosk Sevelin mulai
diperkenalkan pada tahun 2013, dan menunjuk
kan animo yang luar biasa dari konsumen. Melalui
Digital Kiosk Sevelin konsumen dapat membeli
berbagai produk digital yang bervariatif seperti
“isi ulang pulsa seluler, isi ulang pulsa internet,
pembayaran listrik, tiket event dan konser,
asuransi, piranti lunak (Microsoft Office, Evernote),
tiket pesawat, paket wisata, voucher hotel dan
banyak lagi”
2. “Everyday Convenience” Services
Through the provision of services which focused
on customer convenience, 7-Eleven completes this
category by cooperating with banks in providing
ATM services inside 7-Eleven stores. Other services
also include laundry service, courier service and
Bluebird taxi order. In addition to that, 7-Eleven
launchs Sevelin Digital Kiosk in 2013 and gains
increasing popularity among customers. Through
this Sevelin Digital Kiosk, customers can purchase
variative of digital products, which includes ; prepaid
topped up digital voucher for both mobile phone
and internet, electricity payment, event and concert
tickets, insurance, software ( Microsoft Office,
Evernote), airline ticket, tour and holiday pacakage,
hotel vouchers and others.
3. Ekspansi Konsentrasi Pasar
Rencana ekspansi gerai 7-Eleven masih difokuskan
untuk area Jakarta dan sekitarnya sampai terjadi
kejenuhan pasar. Hal ini dilakukan untuk
mencapai brand awareness yang lebih tinggi,
memblokir kompetitor sekaligus meningkatkan
effektivitas dan effisiensy yang lebih tinggi untuk
infrastruktur yang sudah dibangun. Pada akhir
Desember 2014, total gerai 7-Eleven mencapai
190 gerai dan masih di area Jakarta. Peluang
untuk ekspansi gerai 7-Eleven untuk
area
Jabodetabek masih sangat luas.
3. Market Concentration Expansion
Expansion plan for 7-Eleven outlets is still focused
in Jakarta and surrounding areas until the market
saturation. This is done to reach higher brand
awareness, block our competitors, and increase
higher effectiveness and efficiency for the
existing infrastructure at the same time. By the end
of 2014, total 7-Eleven outlets reached 190 in total
and that solely in Jakarta. Opportunity to expand
7-Eleven outlets is wide open for Jabodetabek area.
Pembukaan outlet juga disesuaikan dengan
kebutuhan konsumen. Saat ini gerai 7-Eleven
mempunyai 2 format , yaitu format besar yang
biasanya berlokasi di tepi jalan-jalan utama yang
strategis dan menyediakan area tempat makan
dan parkir yang cukup luas.
Outlet opening is also adapted to customers’ needs.
Right now, 7-Eleven has 2 formats; one is the bigger
format (Independent Store) which is usually located
right beside a strategic boulevard and provides
dining area and a large parking lot.
94
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
95
Untuk membidik konsumen secara lebih dekat,
7-Eleven juga membuka gerai tipe “small box”
yang banyak dibuka didalam gedung seperti
stasiun kereta api, gedung apartemen dan per
kantoran serta mall.
To be closer to the customers, 7-Eleven also opened
the “small box” type which is opened inside many
buildings such as Train Station, Apartment & Office
Building, and Mall.
4. Pengoperasian yang Unggul
Fokus dalam mengembangkan bisnis dengan
mengedepankan 5 Prinsip Fundamental ; Layanan
yang sigap dan ramah, variasi dan pilihan produk
yang tepat, kualitas yang baik , konsisten dan ter
jaga, memberikan nilai yang baik untuk konsumen
serta kebersihan yang selalu dijaga. Pengelolaan
toko dengan system Retailer Initiative, dimana
fokus kepada kebutuhan konsumen yang terus
berganti dijadikan prioritas untuk terus dapat
memenuhi kebutuhan mereka melampui tingkat
kepuasan yang diharapkan.
4. Operational Excellence
Focus in developing the business by prioritizing the 5
Fundamental Principles; swift & friendly service,
variety of appropriate products, good quality,
consistent and maintained, provide good value
for the customer and maintained cleanliness. Outlet
management with the retailer initiative system,
where the focus to customer’s ever-changing needs
has to be prioritized to continuously fulfill their needs
exceeding their expected level of satisfaction
5. Infrastruktur
Perseroan memfokuskan pembangunan pilar
pilar infrastruktur untuk menunjang ekspansi
bisnis 7-Eleven seperti central kitchen, Central
WH, IT System & Training Center. Di akhir tahun
2014, central kitchen tahap 2 telah berhasil
diselesaikan. Pembangunan central kitchen tahap
2 ini mengikuti saran dan diperlengkapi dengan
teknologi dari Warabeya Nichiyo Co Ltd – perusa
haan berbasis di Jepang yang merupakan ekslusif
central kitchen dari 7-Eleven Jepang. Dengan
terselesaikannya Central Kitchen tahap 2 ini maka
inovasi, differensiasi dan peluncuran produkproduk makanan segar baru dapat dilakukan
secara lebih cepat , kontinue dan konsisten
dengan ragam variasi yang lebih banyak serta
kualitas yang lebih baik yang akan menjadikan
7-Eleven menjadi terus yang terdepan didalam
menghadapi persaingan.
5. Infrastructure
The Company is focusing on the development infra
structure pillars to support the expansion of 7-Eleven
business such as Central Kitchen, Central Warehouse,
IT system & Training center. By the end of 2014,
Central Kitchen phase 2 is finished. The development
of Central Kitchen phase 2 is also advised and
equipped by Warabeya Nichiyo Co Ltd technology – a
Japan based Company which is the exclusive Central
Kitchen of 7-Eleven Japan. With the completion
of this Central Kitchen Phase 2, then innovation,
differentiation, and launching of new fresh food
products can be done quickly, continuously, and
consistent with number of varieties as well as better
qualities which will make 7-Eleven to be ahead in the
competition.
6. Proyek CSR
Mendukung
program
pemerintah
untuk
berkontribusi pada komunitas dan lingkungan,
Perseroan menggelar program corporate social
responsibility (CSR) secara konsisten, berkala dan
berkesinambungan yang difokuskan pada kegia
tan penghijauan lingkungan dalam bentuk pen
golahan limbah dari sisa makanan 7-Eleven
6. CSR Project
Support the Government’s program and contributed
to the community and development, the Company
held the Corporate Social Responsibility (CSR)
consistently, gradually, and continuously, focused to
environmental greening activities in the form of
waste recycling from leftover of 7-Eleven’s
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
menjadi makanan ternak dan pembinaan serta
pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM)
melalui pelatihan UKM secara berkala dan
penempatan produk UKM di gerai-gerai 7-Eleven.
food to be cattle fodder and training and civilizing
as well as empowerment of small and medium
enterprises (UKM). Through gradual UKM training
and UM’s product placement in 7-Eleven outlets.
Untuk tahun 2014, Manajemen Perseroan dan Entitas
Anak dengan dukungan dari 7-Eleven Inc, Amerika
Serikat, akan fokus untuk mengembangkan strategi
pemasaran 7-Eleven guna mempertahankan
pertumbuhan jangka panjang Perseroan sebagai
tempat tujuan “Fresh Food Destination Store” serta
menetapkan strategi yang mengacu kepada
percepatan pertumbuhan serta memberikan
kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
For 2014, the Company’s and Subsidiaries’
Management, with the support from 7-Eleven Inc,
USA, will focus to improve 7-Eleven marketing strategy
to maintain the Company’s Long-Term growth as the
“Fresh Food Destination Store” as well as implementing
strategies regarding accelerated growth and provide
contribution to the National economic gwoth.
2. PT MODERN INTERNASIONAL
2. PT MODERN INTERNASIONAL
A. Bidang Usaha Medical
Pertumbuhan pasar alat-alat kesehatan terus
meningkat sesuai peningkatan taraf hidup dan
juga perkembangan teknologi di bidang
kesehatan yang makin diperlukan.
A. Medical Imaging System
Growth of the medical equipments market continues
to rise in correspondence with the increase in
standard of living and also technology development
in the medical field which is necessary.
Modern Internasional terus meningkatkan
penjualan alat-alat kesehatan, khususnya di
bidang radiology diagnostik dengan makin
gencar mempromosikan teknologi terkini yang
terus dikembangkan oleh principal-principal-nya
seperti Fujifilm – Shimadzu dan Sirona Imaging
System.
Modern Internasional continuously improve the
medical equipment sales, especially in the field of
radiology diagnostic by intensifies promotion of
latest technology which is being developed by its
principals such as FujiFilm – Shimadzu, and Sirona
Imaging System
Selain terus memasarkan Fuji Computed
Radiography ( FCR ) system, Fujifilm juga
mengembangkan Digital Radiography (DR)
system untuk meningkatkan kualitas produk,
layanan
dan
peningkatan
pertumbuhan
penjualan. Selain produk tersebut yang sudah
banyak terjual, dari principal Fujifilm mulai
dikembangkan dan dipasarkan juga peralatan
Digital Mammography yang sangat diperlukan
untuk deteksi kanker pada payudara dan penyakit
payudara lainya pada bidang kesehatan wanita.
Jika sebelumnya hanya
Fuji Mammography
type Amulet yang tersedia, pada saat ini telah
dipasarkan type Inovality yang lebih canggih
dengan dilengkapi biopsy dan tomography
Other than continuously market the Fuji Computed
Radiography (FCR) system, FujiFilm also developed
the Digital Radiography (DR) system to improve the
quality of product, service, and sales development.
Apart from these products, from FujiFilm’s principal a
Digital mammography device is started to be
developed and brought to market. This device is
really necessary to detect breast cancer and other
breast diseases in the field of Woman’s Health. If
there was only Fuji Mammography type amulet
before, now the Inovality type, which is a better
version, is now in the market. This machine
is equipped with Biopsy and tomography
to provide a faster and accurate diagnose.
96
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
sehingga memiliki kemampuan lebih cepat guna
memberikan diagnosa yang lebih tepat.
97
Shimadzu Imaging system berkembang dengan
teknologi digitalnya pada Mobile X-Ray – General
X-Ray – Fluoroscopy system serta teknoligi
Angiography / Cathlab.
Shimadzu Imaging systems evolve with its digital
technology in Mobile X-Ray - General X-Ray fluoroscopy system and Angiography Technology
/ Cathlab.
Pada tahun ini Modern Internasional berhasil
memasarkan Fluoroscopy Sonial G4 yang
merupakan produk terbaru dengan kecanggihan
terkini yang dilengkapi dengan Slot Radiography
dan Thomosynthesis akan mampu memberikan
gambaran radiography yang lebih jelas dibanding
teknologi yang ada sebelumnya.
In this year Modern Internasional managed to
market the Fluoroscopy Sonial G4 which is
the newest product with latest technology and
equipped with Slot Radiography & Thomosynthesis
and will be able to provide clearer radiography
image compared to the previous technology.
Sirona Dental Imaging system asal Jerman dengan
peralatan dental imaging foto Panoramic dan
Cephalometri dalam gambar 2D dan 3D, akan
sangat membantu para dokter gigi umum
maupun bermacam spesialis gigi sampai dengan
implant.
Sirona Dental Imaging system from Germany with
dental imaging tools such as Photo Panoramic and
Cephalometri in 2D & 3D image, will be very helpful
for general dentist or Endodontists, even implant.
Semua produk produk tersebut dipasarkan
Modern Internasional dengan dukungan jaringan
pemasaran dan service dari cabang cabang yang
terdapat dikota kota besar Indonesia, sehingga
lebih dekat dan lebih cepat dalam memberikan
dukungan ke pelanggan- pelanggannya terutama
dukungan teknisi-teknisi yang sudah terlatih dan
siap dalam mendukung kebutuhan operasional
Rumah Sakit atau Laboratorium Klinik.
All these products are marketed by Modern
Internasional with the support from Marketing
Network & Service from branches located in major
cities in Indonesia, making it faster and closer in
providing support for its customers, especially
with the help from trained technicians and ready
to support Hospital / Clinic’s Operational.
B. Divisi Bisnis Lainnya
a. Divisi Graphic Art
Tahun 2014, Divisi Graphic Art Perseroan
berfokus kepada cost saving solution dalam
bisnis pre-press printing untuk pelanggan –
pelanggan yang bergerak di commercial
printing, publishing printing dan packaging
printing yang menyediakan produk-produk
berkualitas tinggi dengan harga bersaing di
pasar.
B. Other Business Divison
a. Graphic Art Division
In 2014, the Company’s Graphic Art Division
focused in cost-saving solution in the pre-press
printing business for customers who engaged
in commercial printing, publishing printing,
and packaging printing that provides high
quality products with competitive price.
Produk-produk divisi Graphic Art meliputi :
a. Produk peralatan/equipment : Thermal Plate
Recorder Luxel Series, CTP Plate Processor
Grafmac Series, Wide Format Acuity Digital
LED Printer dan Wide Format Acuity Digital
Flatbed Printer.
Products of Graphic Art Division includes:
a. Equipment product: Thermal Plate Recorder
Luxel Series, CTP Plate Processor Grafmac
Series, Wide Format Acuity Digital LED Printer,
and Wide Format Acuity Digital Flatbed
Printer.
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
b. Produk bahan baku/consumable : CTP/CTCP
plat, Chemical Plat Processor & Tinta UV
Sericol
b. Consumable product: CTP/CTCP plate,
Chemical Plate Processor, and UV Sericol Ink
Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Divisi
Graphic Art, antara lain:
1. Presentasi dan Demo Produk
2. Open House
3. Mini Roadshow
Marketing activities conducted by Graphic Art
Division, among others:
1. Presentation and Product Demonstration
2. Open House
3. Mini Roadshow
Kegiatan Pemasaran ini difokuskan di kota-kota
cabang besar seperti Yogyakarta, Surabaya
& Makasar.
Marketing Activities is focused in Major branch
cities such as: Yogyakarta, Surabaya, & Makasar.
Tahun 2014, divisi ini akan terus mengembangkan
apa yang sudah dijalankan di tahun 2013. Total
solution provider menjadi satu tujuan yang
tetap harus dicapai secara konsisten dan
berkesinambungan, dengan dukungan principal
yang kuat serta dengan kualitas produk yang
terbaik dikelasnya. Divisi ini akan secara
berkesinambungan melakukan serangkaian
upaya pendekatan kepada pelanggan melalui
pameranpameran, seperti all print, indographika
serta mengadakan kegiatan Open House setiap
bulan serta melakukan presentasi produk
langsung kepada calon-calon pelanggan yang
membutuhkan produk berkualitas yang sesuai
dengan kebutuhannya. Divisi Graphic Art optimis
akan mampu mengembangkan pasar yang ada
ke arah yang lebih baik tahun 2014, melalui:
- Fokus pada cost saving solution untuk
pelanggan melalui plate CTP dengan
berbagai tingkat kualitas sesuai dengan
kebutuhan pelanggan .
- Memasarkan produk LED 1600 yaitu UV
large format digital printing
yang
menghasilkan produk akhir yang memiliki
nilai diferensiasi yang tinggi.
- Melakukan presentasi dan demo produk,
open house dan mini roadshow di cabangcabang besar seperti Yogyakarta, Surabaya
dan Makasar.
- Berpartisipasi dalam pameran besar
seperti FGD (Forum Grafika Digital).
- Mengembangkan solusi yang efisien dan
efektif dengan cara mengoptimalkan
produksi dan kualitas serta otomatisasi
kontrol dari input sampai dengan output
In 2014, this division will continue to develop on
what has been implemented in 2013. Total
solution provider became one goal that has to
be achieved consistently and continuously, with
the support of a strong principal as well as best
product quality in its class. This division will
continuously carry out a series of attempts to
approach customers through exhibition fairs such
as all print, indographika and organize an Open
House monthly to conduct product presentations
directly right in front of the prospective customers
who need quality products that match their
needs. Graphic Art Division is optimistic to
develop the existing market into a better direction
in 2014, through:
- Focus in cost saving solution for customers
through CTP plate with various quality levels
according to customer requirements.
- Market the LED 1600 product, which is a UV
Large format digital printing that produces
final product with high differentiation value.
- Conduct
presentation
and
product
demonstrations, open houses, and mini
roadshow in large branches such as
Yogyakarta, Surabaya, and Makassar.
- Participate in large fair such as FGD (Digital
Graphic Forum).
- Develop an efficient and effective solution by
optimizing production and quality as well as
control automation from input to output
(machine, Software, Control Equipment, and
Consumables) so that it will produce an
optimum & good quality output.
98
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
(mesin, software, peralatan kontrol dan
consumable) sehingga dapat menghasilkan
output yang optimal degan kualitas
yang baik.
b. Divisi Digital Imaging
Fokus divisi ini adalah memelihara pasar yang
masih
ada
dengan
mempertahankan
hubungan dengan para pelanggan besar ,
diantaranya melalui :
1. Melakukan berbagai promosi melalui
media Web dan Sosial Media FB, Twitter
serta Media Cetak seperti Tempo, Kompas,
Pikiran Rakyat, Mom & Dad, In Style, Gadis
Cosmo Girl dan Aneka Yes.
2. Mengembangkan inovasi dalam solusi
cetakan untuk Photo Studio, Photobox,
Special Gerai, dan Event (Event Wedding,
Ulang Tahun, dan lainlain).
3. Fokus dalam layanan purna jual dengan
menawarkan program kontrak servis yang
bertujuan untuk memberikan kepastian
pelayanan purna jual.
4. Berpartisipasi dalam event pameran dan
mini road show di berbagai kota besar di
Indonesia.
c. Bisnis Telekomunikasi
Divisi ini memfokuskan pada penjualan voucher
isi ulang untuk nomor seluler dan dilakukan
di seluruh jaringan gerai 7-Eleven dan toko
foto yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam
bisnis ini pengembangan penjualan dilakukan
dalam produk e-reload melalui jaringan bank
dan bekerja sama dengan berbagai operator
seluler yang ada di Tanah Air. Perkembangan
lini bisnis ini sepanjang 2014 memberi sum
bangsih untuk pendapatan total Perseroan.
Karenanya, pada 2015 Perseroan akan kembali
menjalankan bisnis ini dan meningkatkannya
melalui promosi, pelayanan maupun kualitas
produk serta tetap menjualnya di seluruh
jaringan gerai 7-Eleven dan toko foto.
99
(machines, software, and control equipment
consumable) so that it can produce optimum
with the best output quality.
b. Digital Imaging Division
Focus of this Division is to nurture the remaining
market by maintaining relation with major
customers, such as:
1. Conduct various promotions through Web
media, Facebook, Twitter, and print media
like Tempo, Kompas, Pikiran Rakyat, Mom &
Dad, In Style, Gadis Cosmo Girl, and Aneka
Yes.
2. Develop the innovation in print solution for
Photo Studio, Photobox, Special Outlet, and
Event (Event Wedding, Birthday, and others).
3. Focus in after-sales service by offering the
service contract program which aims to
provide certainty regarding the after-sales
service.
4. Participate in show events and mini road
show in major cities in Indonesia.
c. Telecommunication Business
This division focuses in prepaid phone card
vouchers and conducted in every 7-Eleven
outlet network and stores all around Indonesia.
In this business, sales development is con
ducted inside the e-reload product through
the bank network and cooperates with various
mobile operators in Indonesia. The develop
ment of this line of business throughout 2014
contributed to the Company’s total revenue.
Therefore, in 2015 the Company will re-operate
this business while improving its performance
at the same time through promotion, services,
and product quality and to sell the product in
every stores and 7-Eleven outlet networks.
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
3. PT MODERN DATA SOLUSI
3. PT MODERN DATA SOLUSI
Pada tahun 2014, Entitas Anak telah melakukan
berbagai kegiatan serta pencapaian prestasi sesuai
dengan keputusan serta pencanangan target yang
telah ditetapkan untuk 2014. Adapun, pencapaian
kerja yang sudah dilakukan pada 2014 adalah:
1) Pertumbuhan total pendapatan meningkat
35% dibanding tahun sebelumnya;
2) Usaha di PT Modern Data Solusi untuk 2014
dibanding dengan 2013 mengalami tantangan
dari sisi market dan keadaan situasi politik di
Indonesia;
3) Market mengalami penurunan dari sisi investasi
untuk pengadaan baik MFP ataupun PP;
4) Untuk sisi document services aplikasi maupun
jumlah TDV (Total Document Volume) tetap stabil
dan kondusif;
5) Peluang perusahaan untuk menjual solusi MPS
(Managed Print Services) di tahun 2014
mengalami peningkatan, market lebih mengerti
dan membutuhkan solusi terintegrasi lebih dari
sekedar printing / copying device;
6) Penjualan perangkat POD (Print on Demand)
baik di customer photo (FDI – Fujifilm Digital
Imaging) dan (GA – Graphic Arts) membukukan
penjualan yang signifikan dibanding dengan
tahun 2013.
In 2014, Subsidiary has conducted various activities
and accomplishments in line with the determined
strategy and target for 2014. Some of this
accomplishments, among others:
Capaian yang diraih Entitas Anak bisa terjadi berkat
strategi yang tepat. Strategi yang dikembangkan
sepanjang 2014 adalah:
1) Harga jual produk dan solusi yang kompetitif
2) Demo on site untuk proses approach customer
yang lebih agresif
3) Pameran dan open house untuk produk POD di
seluruh cabang PT Modern Internasional
4) Road show ke potential customer dari
manajemen kantor pusat
5) Sistem cara bayar untuk penjualan mesin MFP
dan PP yang ber orientasi kepada daya beli
pelanggan
Accomplishments achieved by Subsidiary are due to
appropriate strategies developed in 2014, namely:
Sedangkan rencana Perseroan pada tahun 2015,
PT Modern Data Solusi sebagai Entitas Anak Perseroan
akan memfokuskan kepada empat hal berikut:
1. Produk, yaitu meluncurkan sejumlah produk
baru:
a. Peluncuran produk baru low end MFP BW : MP
2501 SP, MP 2001 SP, MP 2001 L
b. Peluncuran produk baru low end MFP Color :
MPC 2503 SP & MPC 2003 SP
As for the Company’s plan in 2015, PT Modern Data
Solusi as the Company’s Subsidiary will focus on
4 things:
1. Product, launching several new products:
a. New product launching low end MFP BW : MP
2501 SP, MP 2001 SP, MP 2001 L
b. New product launching low end MFP Color :
MPC 2503 SP & MPC 2003 SP
1) Growth of total revenue increased by 35%
compared to last year;
2) Business in PT Modern Data Solution in 2014
experienced challenges in terms of market and
politic situation in Indonesia;
3) Market experienced a decline in terms of
investment for the provision of MFP or PP;
4) For document services, application or total TDV
(Total Document Volume) is stable and conducive;
5) Corporate opportunity to sell MPS (Managed
Print Services) solution in 2014 experienced an
increase, market understands and need integrated
solution more than just printing / copying device.
6) Sales of POD (Print on Demand) Device, both
in customer photo (FDI – FujiFilm Digital Imaging)
and (GA – Graphic Arts) recorded a significant
sales compared to 2013.
1) Competitive pricing and solution
2) On site demonstration for more aggressive
customer approach
3) Exhibition and Open House for POD products in
every branches of PT Modern Internasional.
4) Road show to potential customer from Head Of
fice management.
5) Payment system for MFP & PP machine oriented
to customer’s purchasing power
100
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
c. Peluncuran produk baru mid-end MFP BW : MP
3354 SP, MP 4054 SP
d. Peluncuran produk baru mid-end PP Color : Pro
C7100X & Pro C7110X
e. Peluncuran produk baru A0 low-end WF Color :
MPCW 2200 SP
f. Peluncuran produk baru Latex WF Color :
Pro L4160
2. Place, yaitu rencana Perseroan untuk melakukan
ekspansi ke luar Jakarta dan fokus di Surabaya,
Semarang, Denpasar, Makassar dan Balikpapan;
3. Price, yaitu harga bundling antara hardware dan
software; dan
4. People, yaitu struktur manpower yang solid,
lengkap dan berkompeten dari sisi Sales &
Services.
Dengan fokus ke empat hal di atas, Perseroan
membidik target di 2015 seperti berikut ini:
1) Penjualan yang menunjukkan pertumbuhan
yang signifikan pada total pendapatan;
2) Disokong oleh tim yang lebih solid dan
berkompeten diharapkan penjualan secara unit
meningkat signifikan.
3) Penetrasi penjualan solusi akan lebih baik
melihat market lebih sadar dan mengerti akan
kebutuhan Print Management;
4) Didukung oleh produk baru dari departemen
MFP untuk Segmen 1 (low end BW dan Color)
penjualan in term of unit akan ter akselerasi;
5) Didukung oleh produk baru dari departemen
PP untuk Mid-Size Production Printing, A0 CAD
Technical & Map Drawing, dan Wide Format Latex
Ink Printer maka line up produk akan lebih luas
dan market yang bisa di dapatkan akan lebih
banyak.
101
c. New product launching mide-end MFP BW : MP
3354 SP, MP 4054 SP
d. New product launching mid-end PP Color : Pro
C7100X & Pro C7110X
e. New product launching A0 low-end WF Color :
MPCW 2200 SP
f. New product launching Latex WF Color : Pro
L4160
2. Place, Company’s plan to conduct expansion
outside of Jakarta and focus in Surabaya,
Semarang, Denpasar, Makassar, and Balikpapan;
3. Price, bundling price between hardware and
software; and
4. People, solid manpower structure, complete and
competent in terms of sales and service.
By focusing on four issues above, the Company aims at
2015 targets as follows:
1) Sales that shows significant growth in term of
Total Revenue;
2) Supported by even more solid and competent team,
sales are expected to increase significantly in term
of unit;
3) Solution sales penetration will be better, knowing
that the market is aware and understand the needs
of Print Management;
4) Supported by new product from MFP department
for segment 1 (low end BW and Color) sales in term
of unit will be accelerated;
5) Supported by new product from PP department
for Mid-Size Production Printing, A0 CAD Technical
& Map Drawing, and Wide Format Latex Ink Printer
then product line up will be more extensive and
there will be more acquirable market;
JARINGAN PEMASARAN
MARKETING NETWORK
Hingga 31 Desember 2014, jaringan pemasaran
bagi produk-produk Modern Internasional telah
menjangkau 16 kota di seluruh Indonesia, yaitu: Medan
(Sumatra Utara), Palembang (Sumatera Selatan),
Batam (Kepulauan Riau), Pontianak (Kalimantan Barat),
Pekanbaru (Riau), Padang (Sumatera Barat), Bandar
Lampung (Lampung), Jakarta, Semarang (Jawa
Tengah), Bandung (Jawa Barat), Surabaya (Jawa Timur),
Denpasar (Bali), Makassar (Sulawesi Selatan), dan
Manado (Sulawesi Utara). Adapun daerah jaringan
Until December 31, 2014, marketing network for
Modern International products has reached 16 cities all over
Indonesia, namely: Medan (North Sumatra), Palembang
(South Sumatra), Batam (Kep. Riau), Pontianak
(West Kalimantan), Pekanbaru(Riau), Padang(West
Sumatra), Bandar Lampung(Lampung), Jakarta,
Semarang(Central Java), Bandung (West Java), Surabaya
(East Java), Denpasar (Bali), Makassar (South Sulawesi),
and Manado (North Sulawesi). Marketing network region
of the three business segments from the Company’s
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
pemasaran ketiga segmen bisnis non-ritel yang dimiliki
Perseroan adalah sebagai berikut:
Di Bidang Digital Imaging melalui toko retail
fotografi dengan produk antara lain; Kamera
(Instax & Digital), cetak photo, ID Photo, Bingkai
Foto, Aksesories fotografi, studio foto, photo book),
kini masih memiliki 1200 retail di seluruh
Indonesia.
Di Bidang Medical Business memiliki jaringan
pemasaran, terdiri dari: Rumah Sakit (Pemerintah
& Swasta), Klinik Gigi dan Kecantikan untuk Mesin
& Peralatan Sirona .
Di Bidang Graphic Art : perusahaan percetakan
untuk koran dan majalah.
Information Technology Segment ( Modern Data
Solusi – MDS/RICOH) memiliki jaringan pemasaran,
terdiri dari: Perkantoran, jaringan Rumah Sakit,
Printing Shops, Jaringan Bank.
Telecommunication Segment memiliki jaringan
pemasaran yang difokuskan kepada gerai 7-Eleven.
non-retail business is as follows:
KEBIJAKAN DAN PEMBAYARAN DIVIDEN TUNAI
POLICIES AND CASH DIVIDEND
Kebijakan dividen dikaitkan dengan laba bersih setelah
pajak direncanakan sebagai berikut:
Dividend policy is associated with a net profit after tax
was planned as follows :
Dividen Tunai yang telah dibagikan selama 5 (lima)
tahun terakhir adalah sebagai berikut:
The Cash Dividend paid in the last five years were as
follows:
Tahun Buku Tanggal Pembayaran
In the field of Digital Imaging through retail
photography stores with products as follows;
Camera (Instax & Digital), photo print, Photo ID,
Photo Frame, Photography accessories, Photo
Studio, Photo book) currently there are 1200 retail
stores all over Indonesia.
In the field of Medical Business, the marketing
network, among others: Hospitals (Government
& Private), Dental and Beauty Clinics for Machines &
Sirona equipments.
In the field of Graphic Art: Printing Company for
newspaper and magazine.
Information Technology Segment (Modern Data
Solusi – MDS/RICOH) have marketing network
consists of: Office Buildings, Hospital Network,
Printing Shops, Bank Network.
Telecommunication segment have marketing network
focused to 7-Eleven outlets.
Dividen kas per saham
Jumlah Dividen (miliar rupiah)
2014
Tidak ada pembagian dividen /
No dividend distributed
2013
21 Agustus 2014
Rp. 2
Rp. 8.317
2012
14 Agustus 2013
Rp. 2
Rp. 8.317
2011
28 Januari 2013
Rp. 1,5
Rp. 6.398
2010
22 Juli 2011
Rp. 10
Rp. 6.398
2009
Tidak ada pembagian dividen /
No dividend distributed
*) Untuk kebutuhan modal kerja
*)
-
*)
*) For working capital needs
102
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum
Use of Proceeds from Public Offering
Pada bulan Oktober 2014 , Perseroan melakukan
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (PMTHMETD) dengan menerbitkan saham
baru sebanyak 415.881.636 lembar berhasil menghimpun
dana sebesar Rp 286,9 miliar. Adapun penggunaan
dana tersebut dialokasikan untuk memperkuat struktur
permodalan
Perseroan
serta
pengembangan
usaha Perseroan dan Entitas Anak, serta ekspansi
pembukaan gerai baru 7-Eleven.
In October 2014, the Company Issued new shares without
preemptive rights by issuing a total of 451,881,636 shares
and managed to get fund of Rp286.9 billion. Use of this
funds will be allocated to strengthen the Company’s
Capital Structure as well as the Company’s business
development and expansion of new 7-Eleven outlet.
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN
KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN
PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA
(AFILIASI)
TRANSACTION CONTAINING CONFLICT OF
INTEREST AND TRANSACTION WITH AFFILIATE
PARTIES
Perseroan tidak memiliki transaksi yang mengandung
benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak
yang memiliki hubungan afiliasi.
The Company do not have any transaction containing
conflict of interest and transaction with affiliate parties.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes in Accounting Policies
In 2014, the Company’s Accounting Policies do not
experience any changes.
Pada tahun 2014, kebijakan akuntansi Perseroan tidak
mengalami perubahan kebijakan akuntansi.
103
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
This page intentionally left blank
104
105
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
106
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Gambaran Umum Tata Kelola Perusahaan
Overview of The Good Corporate Governance
107
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik / Good
Corporate Governance (GCG) menjadi bagian yang
melekatdalam budaya kerja atau corporate culture
PT Modern Internasional Tbk (Perseroan). GCG dalam
penerapannya menjadi standar mekanisme sistem
Perseroan yang sangat mempengaruhi pencapaian
tujuan Perseroan, pembentukan serta pengembangan
budaya kerja di lingkungan Perseroan. Tata kelola yang
diterapkan oleh Perseroan juga mencakup hubungan
antara para pemangku kepentingan (stakeholder) yang
terlibat serta dalam tujuan pengelolaan Perusahaan.
Implementation of a fine Good Corporate Governance
(GCG) has become an inherent part in the corporate culture
of PT Modern Internasional Tbk (Perseroan). GCG
implementation has become the Company’s standard
mechanism system which greatly affects the achievement
of Company objectives, as well as establishment and
development of work culture in the Company’s
environment. Implemented governance by the Company
also includes relation between stakeholders who are
involved in the Company’s management purpose.
Implementasi GCG yang dilakukan oleh Perseroan
selalu dilakukan secara konsisten dan maksimal
dalam seluruh tingkat organisasi dan dalam kegiatan
usaha yang dijalankan untuk mencapai hasil yang
terbaik. Hal ini juga merupakan wujud kepatuhan
Perseroan terhadap Peraturan dan perundangundangan yang berlaku. Karena itu Perseroan menjamin
penerapan GCG dilaksanakan di setiap unit bisnis
yang mengacu pada perkembangan GCG terkini.
GCG implementation conducted by the Company always
done thoroughly and constantly in all organization level
and in conducted business activities to obtain the best
result. This is also one of the Company’s form of obedience
to the applicable Laws and Regulations. Therefore, the
Company guarantees that the implementation of GCG will
be done in each business unit that refers to the latest GCG
development.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Implementasi GCG Perseroan mengacu pada prinsipprinsip GCG sebagai berikut:
The implementation of GCG refers to the following
principles:
Keterbukaan
Transparancy
Yaitu prinsip keterbukaan yang dilaksanakan
Perseroan dalam setiap proses pengambilan
keputusan, penyusunan kebijakan dan dalam setiap
penyampaian informasi tentang Perseroan.
The principle of transparency conducted by the
Company in each processes of decision making, policies
arrangement and information delivery regarding
the Company.
Akuntabilitas
Accountability
Yaitu prinsip kejelasan fungsi yang menjunjung
efektifitas dalam setiap elemen Perseroan yang
bertanggung jawab pada fungsi masing-masing dan
dijelaskan dalam bentuk laporan dan evaluasi.
The principle of clarity of functions that supports
the effectiveness of each Company’s elements and
responsible to their own functions in the form of
reports and evaluation.
Tanggung jawab
Responsibility
Yaitu prinsip pertanggung jawaban dalam pengelolaan
perusahaan terutama menyangkut kesesuainya
terhadap etika usaha dan hukum yang berlaku serta
prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
Principle of responsibility in Corporate management
especially one which is related to its suitability
to business ethics and applicable laws, as well
as
healthy
Corporate
management
principle.
Kemandirian
Independency
Yaitu prinsip pengelolaan perusahaan yang dilakukan
secara profesional dan mandiri dengan menghindari
benturan kepentingan serta pengaruh atau tekanan
dari pihak manapun yang bertentangan dengan
etika usaha dan hukum yang berlaku serta prinsip
pengelolaan perusahaan yang sehat.
Principle of corporate management, conducted in a
professional and independence way by avoiding conflict
of interest as well as influence or pressure from any parties
with conflicting business ethics and applicable laws
as well as healthy principles of Corporate governance.
Kewajaran
Fairness
Yaitu prinsip perlakuan yang wajar dan proporsional
dalam memenuhi hak-hak shareholders maupun
stakeholders berdasarkan hukum dari peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Principle of fair and proportional treatment in fulfilling
the rights of shareholders and stakeholders based
on Law of applicable legislation.
Untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas kepada
publik, Perseroan selalu menerapkan prinsip GCG
dengan maksimal dan memastikan struktur GCG
berjalan dengan baik agar setiap organ bisa
berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
In order to maintain the transparency and accountability
to the public, the Company always implements
the principle of GCG thoroughly and ensures the
structure runs well, thereby all instruments will
perform according to their duty and function.
108
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Roadmap GCG
GCG Roadmap
Perseroan telah menetapkan arah implementasi GCG
dalam bentuk roadmap guna memastikan GCG menjadi
acuan dalam setiap aktivitas bisnis Perseroan.
Tujuan akhir dari arah implementasi adalah dengan
terwujudnya Perseroan menjadi salah satu warga
korporasi yang baik (good corporate citizen).
The Company has set the direction of GCG
implementation in the form of a roadmap to ensure it
will be a reference in each business activity of the Company. The ultimate goal of this implementation direction
is the realization of the Company to be one of the good
corporate
citizen.
Struktur Tata Kelola
Governance Structure
Struktur tata kelola perusahaan terdiri dari beberapa
organ utama yang meliputi Rapat Pemegang Saham,
Dewan Komisaris, Direksi, Sekretaris Perusahaan
serta organ pendukung yang meliputi Komite Audit
dan Audit Internal.
Corporate governance structure consists of some major
instruments, namely: General Meeting of Shareholders,
Board of Commissioners, Board of Directors,
Corporate Secretary, and supporting instruments
such as Audit Committee and Internal Audit.
RAPAT UMUM
PEMEGANG SAHAM
DEWAN KOMISARIS
KOMITE AUDIT
DIREKSI
SEKRETARIS
PERUSAHAAN
109
INTERNAL AUDIT
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting Of Shareholders
Berdasarkan Undang-Undang No. 40/2007 tentang
Perseroan Terbatas (UUPT), Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) memegang peranan sebagai organ
tertinggi dalam struktur Perseroan. RUPS memiliki
wewenang tertinggi yang tidak dimiliki oleh Dewan
Direksi maupun Dewan Komisaris dalam batasan yang
ditetapkan oleh UUPT maupun Anggaran Dasar. Setiap
tahunnya RUPS diadakan oleh Direksi dan Dewan
Komisaris sebagai pertanggung jawaban kepada seluruh
Pemegang Saham. Salah satu wewenang RUPS
adalah pemberian pertanggung jawaban Dewan
Komisaris dan Direksi terkait pengelolaan Perseroan.
Sedangkan RUPS Luar Biasa diselenggarakan setiap
kali adanya keharusan Perseroan mengambil keputusan
yang bersifat korporasi yang tidak menjadi wewenang
Dewan Komisaris maupun Direksi.
Based on Law No. 40/2007 regarding Limited Company
(Company Law), General Meeting of Shareholders (GMS)
plays an important role as the highest instrument within
the Company’s structure. GMS has the highest authority
which is not owned by the Board of Directors or Board
of Commissioners within the limits set by the Company
Law or the Articles of Association. GMS is held annually
by the Board of Directors and Board of Commissioners
as their responsibility to the entire Shareholders. One of
the GMS authorities is the provision of accountability
to Board of Commissioners and Board of Directors
regarding Corporatemanagement. Whilst the Extraordinary
GMS is held whenever there is a necessity for the Company
to make a corporate decision which is outside the authority
of Board of Commissioners and Board of Directors.
Pada 2014, RUPS tahunan Perseroan telah
diselenggarakanpada tanggal 21 Mei 2014, bertempat
di Jakarta. Melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan 2014, telah diputuskan hal-hal sebagai
berikut ini:
1) Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan
Direksi perseroan mengenai keadaan dan jalannya
Perseroan serta kegiatan utama Perseroan untuk
tahun buku 2013 termasuk di dalamnya Laporan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan.
2) Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya
tanggal 31 Desember 2013 dan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013,
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Suherman & Surja, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Dengan disetujui
dan disahkannya Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan Konsolidasian tersebut, maka sesuai
dengan ketentuan Pasal 9 Ayat 5 Anggaran Dasar
Perseroan, persetujuan dan pengesahan tersebut
memberikan pelunasan dan pembebasan
tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas
pengurusan dan pengawasan yang telah
dijalankan selama tahun buku yang sejauh
tindakan tersebut tercermin dalam Laporan
tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian.
3) Menyetujui penetapan penggunaan total laba
komprehensif
tahun
2013
yang
dapat
diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebagai
berikut:
In 2014, the Company’s AGM has been held on
May 21, 2014, and took place in Jakarta. Through
the 2014 Annual General Meeting of Shareholders,
the following decision has been made:
1) To receive and approve Board of Directors’ Annual
Report regarding the condition and progress of the
Company as well as the major activity for 2013 fiscal
year includes the Supervisory Report of the
Company’s Board of Commissioners.
2) To approve and authorize the Consolidated
Financial Statements of the Company and
Subsidiaries dated December 31, 2013 and for
the year ended on December 31, 2013, which was
audited by Public Accountant Purwantono,
Suherman & Surja with an unqualified opinion.
By the approval and ratification of the Annual Report
and Consolidated Financial Statement, then in
compliance with the provision of Article 9 clause 5 of
the Company’s Articles of Association, the approval
and ratification gave full acquittal and responsibili
ties release to the Company’s Board of Directors and
Board of Commissioners on the management and
supervision executed during the fiscal year as far as
reflected actions in the Annual Report and
Consolidated Financial Statement.
3) To approve the use of total comprehensive income
during 2013 which can be distributed to the Owner of
Parent Entity as follows:
110
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
1. a. Membagikan sejumlah Rp8.317.632.726,sebagai dividen tunai, yang berarti sekitar
16,89% dari laba komprehensif tahun 2013
yang dapat diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk.
b. Atas dividen tunai tersebut di atas,
Perseroan akan memotong pajak dividen
sesuai dengan peraturan perpajakan yang
berlaku terjadap para pemegang saham.
c. Memberikan kuasa dan wewenang kepada
Direksi Perseroan untuk menentukan dan
melaksanakan jadwal dan tata cara
pembagian dividen tunai tersebut di atas dan
melakukan semua tindakan yang diperlukan.
2. Sisa laba komprehensif tahun 2013 yang dapat
diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
sebesar Rp. 40.909.201.196,- dicatat untuk
menambah jumlah saldo yang belum ditentukan
penggunaannya dalam rangka mem perkuat
struktur permodalan Perseroan.
4) Menyetujui untuk mengangkat kembali anggota
Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan
termasuk Sdr. Julis Williady untuk jangka waktu
terhitung sejak pengangkatannya oleh RUPS
Tahunan ini (tahun 2014) sampai penutupan
RUPS Tahunan tahun kelima berikutnya dengan
tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhenti
kannya sewaktu-waktu.
Adapun susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan adalah sebagai berikut:
b. The Company will deduct the cash dividend
mentioned above, in accordance with the Laws
on tax, applicable to all shareholders.
c. Provide power and authority to the company’s
Board of Directors to decide and implement the
schedule & procedures for the distribution of
cash dividend as mentioned above and to do
all necessary actions.
2. The remaining 2013 comprehensive income which
is attributable to the Owner of Parent Entity at
Rp. 40.909.201.196,- is noted to add the amount of
unappropriated balance in order to strengthen
the Company’s capital structure.
4) To approve to reappoint members of the Board of
Commissioners and Board of Directors including
Mr. Julius Williady for a period commencing from his
appointment by AGMS 2014 until the closing of 5th
AGMS without the prejudice to GMS rights to dismiss
them at anytime.
The composition of Board of Commissioners and
Board of Directors is as follows:
Dewan Komisaris / Board Of Commissioners:
Komsaris Utama / President of Commissioner
Komisaris / Commissioner
Komisaris Independen / Commissioner Independent
: Achmad Fauzi Hasan
: Chao Shern Yuan
: Anthony Chandra
Dewan Direksi / Boards of Directors:
Direktur Utama / President Director
Direktur / Director
Direktur/Sekretaris Perusahaan / Director/Corporate Secretary
Direktur Independen / Director Independent
: Sungkono Honoris
: Henri Honoris
: Bong Kon Bui (Donny Sutanto)
: Julius Williady
Dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan
untuk menotariilkan hasil keputusan tersebut
dengan akta tersendiri serta melaporkannya ke
pada pejabat/instansi yang berwenang.
5) Menyetujui untuk melimpahkan wewenang
kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk
menetapkan besarnya gaji dan tunjangan lain
bagi anggota Dewan Komisaris dan anggota
Direksi Perseroan untuk tahun buku 2014.
111
1. a. Distribute a total of Rp8.317.632.726 as
cash dividends, which means about 16.89%
from 2013 comprehensive Income, attributable
to the Owner of Parent Entity.
And to provide power to the Company’s Board
of Directors to notarize the decision’s result
with separate deed as well as report it to the official /
authorized agency.
5) To approve to bestow the authority to the
Company’s Board of Commissioners to determine
the amount of salary and other allowance for the
members of Board of Commissioners and Board of
Directors for the 2014 fiscal year.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
6) Menyetujui untuk mengangkat kembali Kantor
Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja
sebagai Akuntan Publik Perseroan dan Entitas
Anaknya untuk mengaudit Laporan Keuangan
Perseroan dan Entitas Anaknya untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
dan memberi wewenang penuh kepada Direksi
Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium
Akuntan
Publik
serta
persyaratan
lain
pengangkatannya.
6) To approve the reappointing of Purwantono,
Suherman & Surja as the Public Accountant for
the Company and its Subsidiary to audit the
Company’s and the Subsidiaries’ Financial
Statements for the fiscal year ended on December 31,
2014 and provide full authority to the Board of
Directors to determine the number of honorarium
Public Accountant as well as the requirement and
appointment.
Di tahun 2014, Perseroan menggelar RUPS Luar
Biasa dua kali pada 21 Mei dan 10 Juli 2014.
Berikut hasilnya:
In 2014, the Company held Extraordinary GMS
twice in May 21, and July 10, 2014. The results are
as follows:
RUPSLB 21 Mei 2014
EXTRAORDINARY GMS May 21, 2014
Menyetujui penjaminan aset Perseroan dengan nilai
lebih 50% dari kekayaan bersih Perseroan dan memberi
wewenang penuh kepada Direksi Perseroan untuk
melakukan semua tindakan yang dianggap perlu
sehubungan dengan penjaminan tersebut.
Approved the Company’s assets guarantee with value
of more than 50% of the Company’s net worth to the Board
of Directors to conduct all necessary actions related
to the guarantee.
RUPSLB 10 Juli 2014
EXTRAORDINARY GMS July 10, 2014
Menerima dan menyetujui atas rencana Perseroan
untuk melakukan penerbitan saham baru tanpa Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHETD) sejumlah
sebanyak-banyaknya 415.881.636 (empat ratus lima
beals juta delapan ratus delapan puluh satu ribu enam
ratus tiga puluh enam) Saham Baru atau 10% (sepuluh
persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh
Perseroan dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah)
per saham (“Saham Baru”) dengan asumsi harga
pelaksanaan PMTHMETD ini adalah sekurang-kurangnya
Rp. 657 (enam ratus lima puluh tujuh Rupiah) setiap
saham, sehingga jumlah dana yang diperoleh
Perseroan dari PMTHMETD sekurang-kurangnya
Rp273.234.234.852 (dua ratus tujuh puluh tiga milyar
dua ratus tiga puluh empat juta dua ratus tiga puluh
empat ribu delapan ratus lima puluh dua Rupiah); dan
memberi wewenang penuh kepada Direksi Perseroan
untuk melakukan semua tindakan yang dianggap perlu
sehubungan dengan PMTHMETD satu dan lain termasuk
pemberian kuasa untuk menyatakan dalam akta notaris
tersendiri mengenai kepastian jumlah saham
dalam rangka PMTHMETD dan peningkatan modal
Accepted and Approved the Company’s plan to conduct
Issuance of New Shares Without Preemptive Rights
(PMTHETD) maximum amounted to 415.881.636 (four
hundred fifteen million eight hundred eighty one thousand
six hundred thirty six) New Shares or 10% (ten percent) of the
Company’s Issued and Fully Paid-In Capital with nominal
value Rp100 (one hundred Rupiah) per shares (“New
Shares”) with assumption that this PMTHMETD exercise
price is at least Rp657 (six hundred fifty seven Rupiah) per
share, so that the amount of funds obtained by the Company
from PMTHMETD at least Rp273.234.234.852 (two hundred
seventy three billion two hundred thirty four million
two hundred thirty four thousand eight hundred
fifty two Rupiah); and provide full authority to the Company’s
Board of Directors to conduct all actions considered
as necessary related to PMTHMETD one or another
includes granting authority to declare a separate
deed regarding certainty of the number of shares and the
increase of issued and fully paid Capital of the Company
after PMTHMETD completed with the names of the
Company’s Shareholders recorded/ noted inside the
Company’s List of Shareholders, and the Company has
112
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
113
ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah
PMTHMETD selesai dilaksanakan dengan namanama pemegang Saham Perseroan tercatat dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan dan Perseroan telah
mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek
Indonesia.
noted all its shares in Indonesian Stock Exchange.
Adapun hasil pelaksanaan Penerbitan Saham Baru tanpa
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ( PMTHMETD) yang
dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2014 sesuai
dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa Perseroan yang dilaksanakan pada tanggal
10 Juli 2014 yang telah menyetujui Penambahan
Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(PMTHMETD) sesuai dengan Peraturan Bapepam - LK
No. IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep -429/
BL/2009, tanggal 9 Desember 2009 sebagaimana telah
diuraikan dalam Iklan Keterbukaan Informasi tanggal 25
Juni 2014 dan Informasi Tambahan Atas Keterbukaan
Informasi tanggal 8 Juli 2014 di harian Investor Daily
dan Media Indonesia, adalah sebagai berikut :
The result of Issuance of New Shares Without Pre-emptive
Rights conducted on October 31, 2014, pursuant to
the Verdict of Extraordinary General Meeting of
Shareholders conducted on July 10, 2014 which has
approved the Issuance of New Shares Without
Pre-emptive Rights and in accordance with Bapepam
Laws – LK No. IX.D.4 regarding Issuance of New Shares
Without Pre-emptive Rights, Appendix Decision of the
Chairman of Bapepam and LK No.Kep-429/BL/2009,
dated December 9, 2009 as described in the Advertising
Disclosure of Information dated June 25, 2014 and
Additional Information on Disclosure of Information
dated July 8, 2014 in Investor Daily & Media
Indonesia daily newspaper, is as follows :
Jumlah Saham Baru yang telah diterbitkan /
Total of Issued New Shares
415.881.636 saham/
415.881.626 shares
Harga Nominal Per Saham /
Nominal Value Per Share
Rp. 100 /
Rp. 100
Harga Pelaksanaan PMTHMETD /
Exercise price of PMTHMETD
Rp. 690 /
Rp. 690
Nama Pemegang Saham/
Name of Shareholders
CIMB Private Equity Sdn Bhd /
CIMB Private Equity Sdn Bhd
Jumlah Saham Ditempatkan Perseroan sebelum
PMTHMETD
4.158.816.363 saham /
Total of Issued Shares by the Company before
PMTHMETD
4.158.816.323 shares
Jumlah Saham Ditempatkan Perseroan setelah
PMTHMETD
4.574.697.999 saham /
Total of Issued Shares by the Company after
PMTHMETD
4.574.697.999 shares
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Tugas dan Tanggung jawab
Peran Dewan Komisaris dalam Perseroan sangat penting
karena bertugas mengawasi pelaksanaan semua tugas
dan tanggung jawab Direksi dalam mengurus Perseroan.
Sesuai Anggaran Dasar, Dewan Komisaris terdiri dari
tiga orang anggota termasuk di dalamnya seorang
Komisaris Utama dan seorang Komisaris Independen.
Kedudukan Komisaris Independen bersifat independen,
yang berarti dia bukan bagian dari Perseroan maupun
pemegang saham. Meski demikian, kehadiran Komisaris
Independen diperlukan karena pengalamannnya
dalam bidang yang sama bisa bermanfaat untuk
Perseroan. Komisaris Independen ini memiliki fungsi
penting dan tidak memiliki conflict of interest.
Duty and Responsibility
Board of Commissioners’ role within the Company is
really important, for they are the one supervising the
implementation of all Board of Directors’ duties and
responsibilitiesin managing the Company. Pursuant to the
Articles of Association, Board of Commissioners consists of
three members, including a President Commissioner and
Independent Commissioner. The position of Independent
Commissioner is independent, which means that he is not a
part of the Company or Shareholders. However, the existence
of Independent Commissioner is necessary because of his
experience in the same field might be useful for the Company.
The Independent Commissioner have an important
function and does not have any conflict of interest.
Paparan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris yang tercantum dalam Anggaran Dasar
Perseroan di antaranya adalah,
Bertindak sebagai pengawas atas pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Direksi dalam
menjalankan kepengurusan Perseroan.
Memberi masukan dan saran kepada Direksi
termasuk mengenai rencana pengembangan
Perseroan.
Mengawasi kebijakan manajemen Perseroan
termasuk rencana pengembangan Perseroan,
rencana bisnis, Rencana Anggaran Tahunan selain
melakukan
tugas-tugas
lain
sebagaimana
ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan.
Melakukan hal-hal lain seperti yang diatur oleh
Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan RUPS.
Bertindak sewaktu-waktu untuk kepentingan dan
usaha Perseroan dan bertanggung jawab kepada
Rapat Umum Pemegang Saham.
Mengawasi penerapan prinsip-prinsip GCG agar
dijalankan secara optimal oleh seluruh organ
Perseroan.
Memantau efektifitas implementasi GCG yang
dijalankan dan melakukan penyesuaian jika
diperlukan.
Apabila perlu, Dewan Komisaris dapat memberi
masukan terhadap praktik pelaksanaan GCG dalam
tubuh Perseroan.
Menjaga arus Pengungkapan informasi kepada
pemegang saham dan publik.
Meneliti dan menelaahlaporan keuangan serta
memberikan arahan baik melalui konfirmasi
Explanation of the Board of Commissioners’ duties and
responsibilities as stated in the Company’s Article of
Association are as follows,
Acted as the supervisor over the implementation
of Board of Directors’ duties and responsibilities in
managing the Company.
Provide suggestion and advice to the Board of
Directors regarding the Company’s development plan.
Supervise the Company’s management policy
including the Company’s development plan, business
plan and Annual Budget Plan apart from other duties as
specified in the Annual General Meeting of Shareholders.
Conduct other things as regulated in the Company’s
Article of Association and the outcome of GMS
Acted for the Company’s interest and business & be
responsible to the General Meeting of Shareholders.
Supervise the implementation of GCG principles in
order to be executed in an optimum way by the
entire instruments of the Company.
Oversee the effectiveness of GCG implementation
execution and conduct an adjustment if considered
as necessary.
If considered necessary, Board of Commissioners
may provide suggestion to the practice of GCG
within the Company.
Maintain the flow of information Disclosure to the
Shareholders and public.
Research and review the financial statements as
well as provide guidance in form of confirmation or
114
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
115
maupun koreksi bagi penyempurnaan laporan
keuangan.
Mengawasi kinerja operasional setelah menelaah
laporan harian, mingguan, serta bulanan.
correction for the perfection of financial statement.
Supervise the operational performance after reviewing
daily, weekly, and monthly report.
Dalam perjalanannya, Dewan Komisaris Perseroan telah
menjalankan tanggung jawabnya dengan baik sesuai
dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku melalui serangkaian rapat
yang dijadikan sarana pengawasan terhadap
pengelolaan Perseroan oleh Direksi.
During his tenure, the Company’s Board of Commissioners
have done their responsibilities well in accordance
with the Article of Association and applicable rules and
regulations through a series of meetings which were
used as means of supervision over the Company’s
management by Board of Directors.
Berdasarkan pasal 14 dan 17 Anggaran Dasar
Perseroan,anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu
5 (lima) tahun. Maka melalui hasil Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan yang diselenggarakan
pada Kamis, 25 Juni 2009 yang dinyatakan kembali
dalam Akta Pernyataan KeputusanRapat PT Modern
Internasional Tbk No. 21 tanggal 25 Juni 2009,
yang dibuat dihadapan Wahyu Nurani, SH.,
Notaris di Jakarta, menetapkan susunan Dewan
Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
Pursuant to article 14 and 17 of the Company’s Article of
Association, members of Board of Directors and Board
of Commissioners are appointed by GMS for 5(five) years
period. Therefore, through the outcome of Company’s
General Meeting of Shareholders held on Thursday, June
25, 2009 which was re-stated in the Deed of Resolution
from PT Modern Internasional Tbk No. 21 dated June
25, 2009, made in the presence of Wahyu Nurani, SH.,
a Notary in Jakarta, set the composition of the Company’s
Board of Commissioners as follows:
Remunerasi Dewan Komisaris
Jumlah besaran remunerasi Anggota Dewan Komisaris
ditetapkan dalam RUPS yang terdiri dari honorarium,
bonus dan tunjangan. Jumlah remunerasi tersebut telah
disetujui dan disahkan dalam RUPSTahunan pada tanggal
21 Mei 2014 yang memutuskan untuk melimpahkan
wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan
untuk menetapkan besaran gaji dan tunjangan
lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan untuk tahun buku 2014, dengan total
remunerasi untuk seluruh anggota Dewan Komisaris
adalah sebesar Rp. 3.622.423.411 yang pengalokasian
nya didasarkan pada keputusan Rapat Dewan
Komisaris.
Remuneration of the Board of Commissioners
Total Remuneration of the Board of Commissioners is set out
in the GMS, consists of honorarium, bonuses and allowances.
The amount of remuneration has been approved
and legalized in the AGM on May 21, 2014 which decided
to bestow the authority to the Board of Commissioners
to determine the amount of salary and other allowances
for members of the company’s Board of Commissioners
and Board of Directors for 2014 fiscal year, with total
remuneration for the entire member of Board of
Commissionersat Rp. 3,622,423,411 which allocation is
based on the outcome of Board of Commissioners’ meeting.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Program Pelatihan
Training Programs
Sepanjang 2014, Perseroan terus meningkatkan
implementasi dari program pelatihan yang telah digelar
pada tahun sebelumnya. Implementasi tersebut untuk
meningkatkan kompetensi serta kinerja kinerja Dewan
Komisaris. Selain itu, Perseroan telah menyusun
rencana program pengembangan Dewan Komisaris
dan Direksi untuk tahun mendatang khususnya
berkenaan peningkatan efektifitas fungsi Dewan
Komisaris dan Direksi.
Throughout 2014, the Company continues to improve the
implementation of training programs which has been held
in the previous year. That implementation aims to improve
the competence and performance of Board of
Commissioners. In addition, the Company has arranged
a development plan program for the Board of
Commissioners and Board of Directors for the upcoming
year, especially regarding the increase of function
effectiveness of the Board of Commissioners and
Board of Directors.
Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris mengadakan rapat paling tidak
sebanyak empat kali. Sepanjang tahun 2014, Dewan
Komisaris Perseroan telah melakukan rapat sebanyak 4
(empat) kali, disamping pertemuan-pertemuan lainnya
yang diadakan jika dipandang perlu atau melakukan
persetujuan-persetujuan lain yang bersifat tertulis.
Rapat Dewan Komisaris dilakukan ditempat kegiatan
usaha di wilayah Republik Indonesia. Sedangkan risalah
rapat dibuat dan ditandatangani seluruh anggota
sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan
berfungsi sebagai bukti sah sebuah keputusan
telah diambil dalam rapat tersebut.
Board of Commissioners Meetings
Board of Commissioners held meetings at least 4
times. Throughout 2014, the Company’s Board of
Commissioners has conducted meetings for 4 (four) times,
in addition to other meetings held if deemed necessary
or to perform other written agreements. The Board of
Commissioners’ meetings are held in the place of business
activities within Republic of Indonesia. Whilst the
minutes of meetings are made and signed by the entire
member in accordance with the Company’s Article
of Association and serves as a valid proof that a decision
has been taken in the meeting.
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran dalam Rapat
Meeting Frequency and Attendance
Melalui
mekanisme
rapat
Dewan
Komisaris
Perseroan sepanjang tahun 2014, persentase
kehadiran setiapanggota Dewan Komisaris dipaparkan
sebagai berikut:
Through the mechanism of meetings of the Company’s
Board of Commissioners in 2014, attendance
percentage from each member of the Board of
Commissioners is presented as follows:
Pertemuan Dewan Komisaris dilaksanakan setiap
tiga bulan atau sebanyak 4 (empat) kali selama tahun
2014. Rapat tersebut lebih difokuskan kepada proses
penilaian maupun pembahasan performa Direksi pada
kuartal sebelumnya. Beberapa keputusan pentingpun
telah telah dibuat sebagai hasil pembahasan rapat
yang berkaitan atas tindakan korporasi tertentu. Dalam
pengambilan keputusan anggota Dewan Komisaris,
Komisaris Independen selalu menempatkan diri
sebagai wakil dari pemegang saham minoritas.
The Board of Commissioners meeting is conducted once in
every 3 months or 4 (four) times during 2014. This meeting
is focused to the assessment process or evaluation of the
Board of Director’s performance in the previous quarter.
Some important decisions have also been made as an
outcome of the meeting discussion, related to certain
corporate action. In a decision-making process
by the Board of Commissioners, the Independent
Commissioner always positions himself as the
representative from minor Shareholders.
116
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
117
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Ruang Lingkup Dan Tanggung Jawab
Scope and Responsibilities
Direksi merupakan organ Perseroan yang memegang
tanggung jawab penuh atas kepengurusan Perseroan
untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta
bertindak mewakili Perseroan baik di dalam maupun
di luar sesuai dengan ketentuan aturan dasar. Direksi
terdiri dari seorang Presiden Direktur dan tiga orang
Direktur atau lebih. Mekanisme pengangkatannya
adalah melalui Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan hingga ditutupnya pada tahun yang ke-3.
Board of Directors is one of the Company’s instrument
that holds full responsibility over the management for
the Company’s interest and objectives, and act on behalf
of the Company both inside and outside in accordance
with the provisions of the basic rules. Board of Directors
consists of one President Director and 3 or more
Directors. The Appointment mechanism is through
the Annual General Meeting of Shareholders
until the closing of the 3rd year.
Tanggung jawab dan wewenang setiap anggota
Direksi adalah:
Melaksanakan tugas serta mengambil keputusan
sesuai dengan pembagian dan wewenang yang
telah ditetapkan bagi masing-masing anggota.
Namun pelaksanaan tugas setiap anggota Direksi
menjadi tanggung jawab bersama.
Setiap anggota Direksi memiliki pegangan berupa
buku panduan yang memuat hal-hal terperinci
mengenai tugas dan tanggung jawabnya.
Sedangkan penjabaran peran dan tanggung jawab
Direksi dituangkan dalam Anggaran Dasar beserta
penjabaran operasional strategi yang telah
ditetapkan.
Jajaran Direksi mengemban peranan strategis
korporasi.
Dalam segi wewenang, Direksi menjadi pihak yang
berhak mewakili Perseroan dalam menangani
hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan
maupun perkara yang berkenaan dengan
Perseroan yang bersifat mengikat Perseroan
dengan pihak di dalam maupun di luar Perseroan.
Direksi berwenang mengambil tindakan yang
berkaitan dengan manajemen yang ruang
lingkupnya dibatasi oleh Anggaran Dasar
Perseroan.
Memimpin dan memastikan sasaran Perseroan
tercapai berdasarkan kepada maksud dan tujuan,
visi dan misi serta Rencana Jangka Panjang yang
bersumber dari hasil RUPS.
Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
seluruh operasional Perseroan.
Bertugas memastikan terlaksananya seluruh
aktivitas operasional yang berlandaskan prinsipprinsip GCG.
Responsibilities and authority of each member of
the Board of Directors are :
Carry out tasks and make decisions in accordance
with the distribution and authorities which has been
set for each member. However the execution of tasks
of each member of the Board of Directors is a shared
responsibility.
Each member of the Board of Directors has a
guidance in form of a guidebook which contains
a detailed information regarding their tasks and
responsibilities. Whilst the elaboration of the Board
of Directors’ roles and responsibilities are set forth
in the Articles of Association with description
of operational strategy which has been set.
Board of Directors carries the role as corporate
strategic.
In terms of authority, the Board of Directors is a party
that is entitled to represent the Company in handling
matters related to problems and cases which has
something to do with the Company and binds it with
parties inside or outside the Company.
Board of Directors is authorized to conduct an act
related to the management which scope is limited by
the Company’s Articles of Association.
Lead and ensure to reach the Company’s target based
on the purpose and objectives, vision and mission, as
well as Long-Term Plan which is the outcome of GMS.
Fully responsible to the execution of all corporate
operation.
In charge to ensure the implementation of the entire
operational activities based on the principles of GCG.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Sedangkan tugas setiap komponen Direksi,
yang sesuai dengan aturan Anggaran Dasar, dijelaskan
sebagai berikut:
Duties of each component of the Board of Directors,
pursuant with the rules of the Articles of Association,
described as follows:
Direktur Utama
Direktur utama bertugas memimpin kegiatan Direksi, melakukan
koordinasi keseluruhan kegiatan Perseroan,menetapkan kebijakan
visi dan misi Perseroan, serta melakukan pengembangan bisnis.
President Director
President Director is in charge of leading the Board of Directors’
activities, coordinate with all company’s activities, set the policy on
the Company’s vision and mission, as well as conducting business
development.
Direktur Bisnis dan Operasional
Direktur operasional Perseroan bertugas sebagai koordinator
dan pelaksana kegiatan bisnis Perseroan serta mengawasi dan
mendampingi pelaksanaan fungsi operasional Perseroan di seluruh
bidang usaha.
Business and Operational Director
The Company’s Operational Director served as coordinator and
implementer of the Company’s business activities as well as
supervising and assisting the implementation of operational
functions of the Company in all areas of business.
Direktur Keuangan
Direktur keuangan memiliki lingkup tugas dan kerja di bidang
koordinasi administrasi dan keuangan serta pengawasan serta
pengendalian Entitas Anak Perseroan. Dalam setiap tahunnya,
Direksi mengadakan rapat paling tidak satu kali dalam sebulan
maupun waktu yang tidak ditentukan yang bersifat insidental bila
dipandang perlu maupun mendesak. Informasi mengenai jadwal dan agenda rapat diinformasikan kepada setiap anggotayang
pelaksanaannya bertempat di wilayah Perseroan maupun di tempat
usaha Perseroan. Risalah rapat Direksi yang berfungsi sebagai
bukti sah pengambilan keputusan dibuat oleh salah satu peserta
yang hadir yang ditunjuk oleh Ketua Rapat, yang sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Financial Director
Finance Director has the scope of duty and work in the field of
administration coordination and finance as well as supervision
and control over the Subsidiaries. Each year, the Board of Directors
held a meeting at least once a month or in any unspecified time that
is deemed necessary and urgent. Information regarding schedule
and agenda of the meeting is informed to each member which the
implementation took place within the Company’s environment or
at the Company’s business location. Board of Directors’ Minutes of
meeting which functioned as valid proof of decision making
is made by one of the participant that is appointed by the Chairman,
pursuant to the Company’s Articles of Association.
118
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Berdasarkan RUPS yang diselenggarakan pada
21 Mei 2014, dan dinyatakan kembali dalam
Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Modern
Internasional Tbk No. 54 pada 21 Mei 2014, memutuskan
susunan Direksi sebagai berikut:
119
Based on GMS held on May 21, 2014 and restated
in deed of resolutions PT Modern Internasional Tbk
No. 54 dated May 21, 2014, decided the composition
of Board of Directors is as follows:
Direktur Utama
/ Managing Director
Sungkono Honoris
Direktur
/ Director
Henri Honoris
Direktur
/ Director
Julius Williady
Direktur Keuangan
/ Director of Finance
Bong Kon Bui (Donny Sutanto)
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
2014
Implementation of Board of Directors’ Duties and
Responsibilities 2014
Pada tahun 2014, Direksi telah mampu menjalankan
seluruh tanggung jawab pengelolaan Perseroan
berdasarkan amanat RUPS dan Anggaran Dasar
Perseroan. Direksi secara ketat terus melakukan
evaluasi dan pengawasan terhadap seluruh kinerja
Perseroan melalui rapat Direksi serta pengawasan
secara langsung terhadap seluruh bidang usaha.
In 2014, Board of Directors has been able to carry out all
of the Company’s management responsibilities based
on the mandate of GMS and the Company’s Articles of
Association. Board of Directors strictly continues to
evaluate and supervise the Company’s overall
performance through the meeting of Board of Directors
as well as direct supervising on all line of business.
Frekuensi Pertemuan
Sepanjang tahun 2014, Rapat Dewan Direksi telah
dilaksanakan sebanyak 12 kali Dengan kehadiran
setiap anggota seperti dalam tabel, disamping
diadakannya pertemuan-pertemuan lainnya serta
melalui persetujuan tertulis secara sirkular.
Meeting Frequency
Throughout 2014, Board of Directors’ Meeting has
been held 12 times with member’s attendance
as shown in the table, apart from other meetings
as well as through written consent circularly.
Nama
Jabatan
Sungkono Honoris
Direktur Utama
Frekuensi Rapat Kehadiran
12
10
Prosentase Kehadiran
80%
Henri Honoris
Direktur
12
12
100%
Julius Williady
Direktur
12
10
80%
Bong Kon Bui (Donny Sutanto)
Direktur Keuangan
12
12
100%
Program Pengembangan
Development Program
Guna meningkatkan kinerja serta performa Direksi,
pada 2014 Perseroan melakukan upaya pengembangan
kompetensi Direksi yaitu melalui keikutsertaan baik dalam
pelatihan-pelatihan berkelanjutan, maupun melakukan
kunjungan ke luar negeri untuk menghadiri pameran,
workshop, kongres serta konferensi. Berikut adalah
program pengembangan yang diikuti Direksi Perseroan
selama tahun 2014:
In order to improve the performance of the Board of
Directors, in 2014, the Company made efforts to develop
the Board of Directors’ competencies through participation
in both sustainable trainings and overseas visit to attend
exhibitions, workshops, congresses, and conferences.
Development programs attended by the Company’s
Board of Directors in 2014 is shown below:
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Program Pengembangan
Development Program
Selain Direksi, upaya pengembangan kompetensi bagi
para Division Head juga dilakukan dengan diberikan
pelatihan-pelatihan.
Berikut
adalah
program
pengembangan yang diikuti oleh Division Head
selama tahun 2014 :
Other than Board of Directors, efforts to develop the
competencies for the Division Heads also performed
through given trainings. Below is the development
programs attended by the Division Head in 2014:
Peserta
Program
Pengembangan
Penyelenggara
Design
Training
Thinking
Tanadi Santoso
Business English
AIM Consultant
Feasibility Study
The Right Way of
Doing Powerful
Marketing Research
Analisis Keuangan
Proxsis
2 Desember 2013
s/d 12 Februari 2014
12 Februari 2014
Frontier
20 November 2014
Spectra Center
13 November 2014
Peserta Yang Mengikuti
Yanti Mety
Dany Kunarta
Insan Kamil
Fasla Sembiring
Budiasto Kusuma
Dwisunu Irwanto
Vriska V. Lahama
8-10 September
2014
Darwis Kartawidjaja
Bambang Supriyanto
Laurentius Linggodigdo
Bernhard Harisson
Yanti Mety
Vriska V. Lahama
Budiasto Kusuma
Chandra Wijaya
220
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Pelatihan lain yang diadakan untuk manajer ke bawah
antara lain:
Other trainings which were organized for manager level
and below are:
Modern Sevel Indonesia
Training
Jumlah Peserta
Business English
16
Comprehensive Managerial Skill & Leadership Training
1
Dasat - Dasar Audit Internal
1
Design Thinking
22
Effective Time Management & Delegation
1
Feasibility Study
1
Financial for Non-Finance
28
Great Leaders, Great Teams, Great Results
1
Internal Audit ISO 2000
1
Professional Director Program
1
The Right Way of Doing Powerful Marketing Research
2
Training Administration & Secretary Professional
9
Training Analisis Keuangan
1
Grand Total
85
Modern Internasional
Training
Jumlah Peserta
Certified Job Analyst dan Job Evaluation Specialist Program
1
Design Thinking
8
FLEXAVISION F3 Service
1
Medical
2
PPH 21
1
Professional Director Program
2
Strategi Penyesuaian Upah Karyawan 2014
2
Training Administration & Secretary Professional
8
Training Analisis Keuangan
1
Who Moved My Cheese
10
Workshop Pasar Modal
1
Grand Total
37
Modern Data Solusi
Training
121
Jumlah Peserta
Achievement Motivation
19
Design Thinking
1
Extreme Productivity Leadership
1
PPH 21
1
Training CCNA & Sertifikasi Cisco
2
Training PPBG
10
Who Moved My Cheese
36
Grand Total
70
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
KEBIJAKAN REMUNERASI DIREKSI
POLICY ON REMUNERATION OF THE BOARD OF
DIRECTORS
Komponen Remunerasi serta jumlah nominal
perkomponen berupa tunjangan dan gaji bagi setiap
anggota Direksi ditetapkan dalam RUPS Perseroan.
Pada 2014, penetapan besaran remunerasi Direksi
diwenangkan kepada Dewan Komisaris. Adapun,
total remunerasi seluruh anggota Direksi selama
tahun 2014 adalah sebesar Rp. 10.266.823.250
Remuneration Component as well as total nominal
per-component in the form of allowances and salary
for every member of the Board of Directors is set on
the Company’s GMS. In 2014, determination of Board of
Directors’ remuneration is authorized to the Board of
Commissioners. Total remuneration of all member of
the Board of Directors for 2014 is Rp. 10,266,823,250
TABEL HUBUNGAN AFILIASI ANTARA ANGGOTA DIREKSI,
DEWAN KOMISARIS SERTA PEMEGANG SAHAM
TABLE OF AFFILIATE RELATIONSHIP BETWEEN BOARD OF DIRECTORS,
BOARD OF COMMISSIONERS, AND SHAREHOLDERS
D : Direktur / Director
DU : Direktur Utama / Managing Director
PD : Presiden Direktur / President Director
K : Komisaris / Commissioner
MSI: Modern Sevel Indonesia
MPI : Modern Photo Industry
MDS : Modern Data Solusi
SMS : Swadaya Mitra Serasi
FFI : Fresh Food Indonesia
122
TATA KELOLA PERUSAHAAN
AUDITCOM M I T T E E
Good Corporate Governance
123
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Menurut Keputusan Ketua BAPEPAM, Kep-29/PM/2004
pada tanggal 24 September 2004, setiap perusahaan
yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta diwajibkan
memiliki Komite Audit. Keberadaan komite audit
sangat signifikan khususnya mencegah terjadinya kasus
penyelewengan keuangan dalam tubuh perseroan.
Namun tidak hanya membentuk sebuah komite,
independensi dari komite audit ini juga mutlak diperlukan.
According to the verdict of BAPEPAM’s Chairman,
Kep-29/PM/2004 dated September 24, 2004; every Company
listed on the Jakarta Stock Exchange is required
to have an Audit Committee. The existence of audit
committee is really significant especially to prevent
cases such as financial fraud within the Company.
However, not only to form a committee, Independency
of this audit committee is absolutely necessary.
Bagi Perseroan, keberadaan Komite Audit sangat
penting karena itu berkaitan dengan pengawasan
kinerja. Perseroan akan terus memaksimalkan
keberadaan Komite Audit sejak saat ini hingga masa
mendatang. Pengembangan Komite Audit akan terus
dilakukan hingga mencapai kondisi ideal yang nyaman
dan sejahtera. Perseroan yakin, dengan memaksimalkan
Komite Audit, kinerja internal Perusahaan bisa
ditingkatkan sesuai harapan. Adapun, secara khusus
yang akan ditingkatkan adalah struktur organisasi
Perusahaan dan karyawan Perusahaan.
For the Company, the existence of Audit Committee is
very important as it is related to performance supervision.
The Company will continue to maximize the existence
of Audit Committee from now until the future.
Development of Audit Committee continuously done
to the point it reaches an ideal condition as well as
comfortable and prosperous. The Company believes,
by maximizing the Audit Committee, Company’s internal
performance can be improved to meet the expectation.
Especially the Company’s organization structure
and Corporate people.
Oleh karena itu, Perseroan menetapkan Komisaris
Independen sebagai Ketua Komite Audit untuk
memelihara independensi serta menyertakan salah
satu Anggota Komite Audit yang memiliki kompetensi
di bidang Akuntansi. Komite Audit beranggotakan tiga
orang, serta memberi laporan langsung kepada Dewan
Komisaris. Anggota Komite ditunjuk oleh Dewan
Komisaris dan bertugas selama 2 (dua) tahun.
Therefore, the Company appointed an Independent
Commissioner as the Chairman of Audit Committee to
maintain the independency as well as to include one of
the Member of Audit Committee with competency in
Accounting. Audit Committee consists of three person,
as well as to provide report directly to the Board of
Commissioners. Member of the Committee is appointed
by Board of Commissioners and will serve for 2 (two)
years.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Berdasarkan Surat Keputusan secara Sirkulasi Rapat
Dewan Komisaris berdasar SK/001/MI-DEKOM/2010
tentang Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite
Audit PT Modern Internasional, Tbk tanggal 22 Juni
2010, Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai
Peraturan No. IX.I.5. dengan susunan sebagai berikut:
Based on Circular Decree of Board of Commissioners’
meeting SK /001/MI-DEKOM/2010 regarding Appointment
of Chairman and Member of the Audit Committee of
PT Modern International, Tbk on June 22, 2010, the
Company has established a Audit Committee in accordance
to Law No. IX.I.5 with the following arrangement:
Ketua Komite Audit - Anthony Chandra
Lahir di Makasar, 02 Februari 1963 (52 tahun), menjabat
sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak 20
Juni 2012 setelah sebelumnya pada 2003 menjabat
sebagai Direktur Utama PT Senatama Tunggal Persada
serta Komisaris PT Hasta Prima Industri pada 2004.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Widya Mandala, Surabaya di tahun 1987 dan menjabat
Komite Audit Perseroan sejak 2012.
Chairman of Audit Committee – Anthony Chandra
Born in Makassar, February 2, 1963 (Age 52), served as
the Company’s Independent Commissioner since June
20, 2013, after previously in 2003 served as President
Director at PT Senatama Tunggal Persada as well as
Commissioner at PT Hasta Prima Industri in 2004.
Received his Bachelor Degree of Economy from Widya
Mandala University, Surabaya in 1987 and served as the
Company’s Audic Committee since 2012.
Anggota Komite Audit – Tirto Nadi
Lahir di Jakarta, 1 Maret 1978 (36 tahun), meraih
gelar Diploma di Politeknik UI di bidang Administrasi
Niaga pada 1998. Pernah menjabat sebagai Internal
Auditor Perseroan (2010 – 2013), Head Internal Audit
MPRI (2012 – 2013). Menjadi anggota Komite Audit
sejak November 2013.
Member of the Audit Committee – Tirto Nadi
Born in Jakarta, March 1, 1978 (Age 36), received his Diploma Degree at Polytechnic UI in the field of business
administration in 1998. He has served as the Company’s
Internal Auditor (2010-2013), MPRI Head Internal Audit
(2012-2013). Became the member of Audit Committee
since November 2013.
Anggota Komite Audit – Izudin
Lahir di Jakarta, 06 Juni 1970 (45 tahun), meraih
gelar Sarjana di bidang Akuntansi pada 1995 dari
STIE YAI. Pernah menjabat sebagai Internal Auditor
Perseroan (2002-2004), Kepala Administrasi Cabang
Jakarta Perseroan (2004-2006). Menjadi Anggota Komite
Audit sejak tahun 2006.
Member of the Audit Committee – Izudin
Born in Jakarta, June 6, 1970 (Age 45), received Bachelor
Degree of Accounting in 1995 from STIE YAI. He has
served as the Company’s Internal Auditor (2002-2004),
Company’s Head of Administration – Jakarta Branch
(2004-2006). Became a member of Audit Committee
since 2006.
PELAKSANAAN 2014
IMPLEMENTATION OF 2014
Aktivitas di Tahun 2014
Dalam menjalankan aktifitasnya Komite Audit memiliki
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Meeting rutin sebulan sekali dengan Internal
Audit untuk menelaah temuan - temuan dan
memberikan rekomendasi terhadap hasil temuan
kepada Dewan Komisaris.
2) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan
yang dikeluarkan perusahaan seperti laporan
keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait
dengan informasi keuangan.
3) Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan lainnya
yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
Melakukan review atas pelaksanaan pemeriksaan
4) oleh Auditor Internal dan pelaksanaan tindak lanjut
oleh Direksi atas temuan Audit Internal.
5) Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan
Activities in 2014
In executing its activities, Audit Committee has the
following duties and responsibilities:
1) Regular meeting once a month with Internal Audit
to review the findings and provide Recommendation
on the findings to the Board of Commissioners.
2) Review the financial information issued by the
Company such as financial statement, projection,
and other reports related to financial information.
3) Review the Company’s compliance to other
legislation related to the Company’s activity.
4) Review the implementation of inspection by
Internal Auditor and follow-up implementation
by the Board of Directors on the findings from
Internal Audit.
5) Review the complaint related to accounting
process and financial reporting, and risk
management issuers and Public Companies.
124
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
proses akuntansi dan pelaporan keuangan, dan
manajemen resiko Emiten dan Perusahaan Publik.
6) Melakukan penelaahan terhadap aktifitas
pelaksanaan manajemen resiko yang dilakukan
oleh Direksi.
7) Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang
didasarkan pada indepedensi, ruang lingkup
penugasan, dan fee untuk disampaikan kepada
Rapat Umum Pemegang Saham.
8) Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris,
terkait dengan potensi adanya benturan
kepentingan.
125
6) Review the activities over risk management
implementation which was conducted by
the Board of Directors.
7) Provide
Recommendations
to
Board
of
Commissioners regarding appointment of an
Accountant which is based on independency, scope
of assignment, and the fee to be submitted to the
General Meeting of Shareholders.
8) Provide recommendations to the Board of
Commissioners, regarding the potential of a conflict
of interest.
Hasil di Tahun 2014
1) Komite Audit memberikan rekomendasi terhadap
temuan - temuan Audit Internal atas pemeriksaan
yang dilakukan baik pada unit usaha Pusat,
maupun unit usaha yang ada di cabang - cabang
sehingga SOP yang ada dapat diterapkan untuk
kinerja perseroan yang lebih baik sesuai dengan
Good Corporate Governance.
2) Mengulas laporan keuangan selama tahun 2014
secara periodik baik laporan keuangan terpusat
maupun konsolidasi cabang - cabang.
3) Membuat laporan kepada Dewan Komisaris per
tiga bulan atas kegiatan yang dilakukan komite
Audit.
4) Merekomendasikan penunjukan Eksternal Audit
yang digunakan perusahaan untuk menjaga
independensi atas laporan keuangan yang
dikeluarkan.
5) Mengulas masukan-masukan dari Eksternal Audit
dan merekomendasikan ke Dewan Komisaris.
Results in 2014
1) Audit Committee provide recommendations on
the Internal Audit’s findings over the inspection
both in Central business unit, or branches business
unit so that the existing SOP can be applied for
the Company’s better performance in accordance
with Good Corporate Governance.
Frekuensi Meeting 2014
1) Komite audit mengadakan rapat sebanyak 12x
selama setahun dan ini sudah memenuhi
ketentuan yang di tetapkan dalam Anggaran
Dasar.
2) Rapat Komite Audit dihadiri oleh lebih dari
separuh jumlah anggota.
3) Keputusan rapat audit diambil berdasarkan
musyawarah untuk mufakat.
4) Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam
risalah rapat, termasuk apabila terdapat
perbedaan pendapat (dissenting opinions), yang
ditandatangani oleh seluruh anggota Komite
Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan
Komisaris.
Meeting Frequency 2014
1) Audit Committee held meetings 12 times a year
and this is already fulfill the determined provision
set within the Articles of Association.
2) Review the financial statements during 2014
periodically, both the centralized financial statement
and consolidation of branches.
3) Make a report to the Board of Commissioners
quarterly on the activities carried out by the Audit
Committee
4) Recommend an appointment of External Audit
which will be used by the Company to maintain
the independence of issued financial statements.
5) Review the advice/suggestions from External Audit
and recommend it to the Board of Commissioners.
2) Audit Committee’s meetings are attended by more
than half of the members.
3) The decision of Audit meeting is taken based on
deliberation.
4) Every Audit Committee’s meetings are stated in
the minutes of meetings, including if there is
dissenting opinions, which was signed by all members
of Audit Committee who attended the meeting and
submitted to the Board of Commissioners.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Rencana kerja dan perbaikan di 2014
1) Jadwal kerja Komite Audit dibuat dan dilaksanakan
untuk satu periode selama 12 bulan.
2) Komite Audit mereviu apabila ada hal - hal yang
sifatnya penting menjadi prioritas untuk diperbaiki,
atau dijalankan oleh Perseroan.
3) Temuan-temuan Internal Audit yang berhubungan
dengan pelanggaran SOP dicarikan solusi dan
dilakukan perbaikan agar tidak terulang kembali
di kemudian hari.
4) Melakukan pengawasan terhadap pengendalian
internal dan Eksternal yang berpotensi dapat
merugikan perusahaan.
5) Melakukan identifikasi atas kemungkinan resiko
yang akan dihadapi oleh perusahaan, dan berusaha
melakukan proteksi untuk menghindari kerugian
perusahaan yang lebih besar.
(Pengelolaan Manajemen Resiko).
Work Plan and Improvement in 2014
1) Audit Committee’s Work Schedule is made and
implemented for one period of 12 months.
2) Audit Committee will conduct a review if there are
important things which will be a priority to be
repaired, or executed by the Company.
3) Internal Audit’s findings which are related to SOP
violation will be given a solution and repaired so
that it will not happen again in the future.
Rapat Komite Audit
Pada 2014, Komite Audit telah menggelar rapat
sebanyak12 kali. Pembahasan sepanjang 2014 adalah
sebagai berikut:
Audit Committee Meetings
In 2014, the Audit Committee held meetings for 12 times.
Discussion along 2014 are as follows:
Frekuensi Pertemuan
Tingkat kehadiran Anggota Komite Audit dapat
dilihat melalui tabel berikut:
Meeting Frequency
Attendance rate of the Member of Audit Committee can
be seen through the following table:
4) Conduct supervision on internal and external
control which is potential to cause loss for the Company.
5) Identify the possibility of risk which will be faced
by the Company, and try to do protection in order
to avoid bigger loss of the Company
(Risk Management)
Nama
Jabatan
Anthony Chandra
Komisaris
12 kali
100%
Tirto Nadi
Anggota
12 kali
100%
Izudin
Anggota
12 kali
100%
Komite Audit telah menelaah Laporan Tahunan Perseroan,
yang hasilnya adalah sebagai berikut:
1) Dari hasil review atas laporan tahunan perseroan
tidak ditemukan adanya pelanggaran yang signifikan
atas laporan yang sudah dibuat.
Independensi Komite Audit
Anggota Komite Audit merupakan seorang yang
memilikiintegritas tinggi, kemampuan, pengetahuan
dan pengalaman yang memadai, pengetahuan yang
cukup untuk membaca dan memahami laporan
keuangan. Untuk menjaga independensi dalam
pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Audit Perseroan
adalah anggota yang tidak memiliki saham baik
langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau
Perusahaan Publik, hubungan keluarga karena
perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua,
baik secara horizontal maupun vertikal dengan
Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama
Emiten atau Perusahaan Publik.
Kehadiran
Prosentase Kehadiran
Audit Committee has reviewed the Company’s Annual Report,
with the following result:
1) From the review result of the Company’s Annual Report,
no significant violation is found of the report that has
been made.
Independence of Audit Committee
Member of Audit Committee is someone with high
integrity, skills, knowledge & adequate experience, and
adequate knowledge to read and understand financial
statements. In order to maintain the independency in
carrying out its duties, member of the Company’s Audit
Committee is someone with no shares both directly and
indirectly to the Issuers or Public Companies, family
relationship by marriage and descendant to the second
degree, both horizontally or vertically with the Board
of Commissioners, Board of Directors, or Major
Shareholders of the Issuer or Public Companies.
126
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
127
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perseroan memiliki peran sebagai pengelola
sekaligus penyimpan informasi bagi stakeholders.
Selain itu, Sekretaris Perseroan merupakan elemen
yang bertugas mengelola dokumen Perseroan seperti
Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, risalah RUPS,
risalah Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi,serta
Perseroan telah menjalankan peraturan yang berlaku,
khususnya yang berkaitan dengan keterbukaan
informasi material yang berhubungan dengan
Perseroan yang perlu diketahui oleh khalayak.
Selain itu, Sekretaris Perseroan juga bertugas menjadi
penghubung bagi Perseroan dengan pihak luar serta
sebaliknya. Secara spesifik, berikut adalah uraian
pelaksanaan tugas Sekretaris Perseroan:
Menjadi pihak yang menjaga kepatuhan Perseroan
terhadap Undang-undang Perseroan Terbatas,
Anggaran Dasar, ketentuan Pasar Modal dan
peraturan lain yang terkait. Kepatuhan kepada
perundang-undangan
dilakukan
melalui
monitoring kepada seluruh aspek perijinan dan
kewajibankewajiban
yang
harus
dipenuhi
Perseroan.
Menjalin komunikasi yang terbuka secara berkala
dengan pemerintah dan para pemain di pasar
modal yaitu Bapepam, LK dan Bursa Efek
Indonesia, serta bertanggung jawa atas hal-hal
yang terkait dengan persoalan tata kelola
perusahaan, tindakan korporasi serta transaksi
materiil.
Bertugas menyediakan informasi terkini secara
akurat mengenai Perseroan kepada para
pemegang saham, media, investor, analis, dan
masyarakat umum secara rutin.
Bertugas mengorganisir pelaksanaan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) Perseroan, Rapat Direksi,
Rapat Komisaris, serta melakukan penelaahan dari
aspek legal atas dokumen transaksi Perseroan.
Sekretaris Perseroan telah memenuhi syarat yang
ditetapkan menurut peraturan Bapepam no IX.I.4
tentang Pembentukan Sekretaris Perseroan. Saat ini,
jabatan tersebut dipegang oleh Bong Kon Bui (Donny
Sutanto). Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana di
bidang Akuntansi dari STIE Jakarta pada 1990. Pernah
menjabat sebagai Assistant Manager Keuangan Perseroan
(1991-1995), Manager Keuangan Perseroan (1995-2003),
General Manager Keuangan dan Akuntansi Perseroan
(2003) serta menjabat sebagai General Manager
Keuangan dan Akuntansi PT Modern Putra Indonesia
(2003-2005) dan menjadi Direktur Perseroan sejak 2006.
Corporate Secretary plays the roles as manager as well
as information keeper for Stakeholders. In addition,
Corporate Secretary is an element whose duty is to
manage the Company’s documents such as List of
Shareholders, Special List, GMS minutes of meeting,
Board of Commissioners and Board of Directors Meetings,
and the Company has been running the applicable
regulations, especially one that is related to material
information disclosure that is related to the Company
which should be known by the public. In addition,
Corporate Secretary is also in charge to be the bridge
between the Company and outsiders and vice versa.
Specifically, here is the description of Corporate
Secretary’s duties:
Becoming a party that can maintain the Company’s
compliance to the Law of Limited Liability Company,
Articles of Association, Capital Market Provision,
and other related regulations. Compliance to the
legislation is conducted by monitoring to all aspects
of licensing and liability obligations to be fulfilled
Company.
Establish open communication periodically with
the government and the players in capital markets
namely; Bapepam, LK and Indonesian Stock
Exchange, as well as being responsible on matters
related to the issue of corporate governance,
corporate actions and material transactions.
Responsible to provide accurate latest information
about the Company to the shareholders, media,
investors, analysts, and public on a regular basis.
In charge of organizing the implementation of
the Company’s General Meeting of Shareholders
(GMS), the Board of Directors Meeting, the Board
of Commissioners meeting, as well as conduct a
review from legal aspects over the Company’s
transaction documents.
The Corporate Secretary has met the requirements set by
Bapepam Law no IX.I.4 on the Formation of Corporate
Secretary. Currently, this position is held by Bong Kon Bui
(Donny Sutanto). He completed Bachelor in Accounting
from STIE Jakarta in 1990. He had served as the Assistant
of Finance Manager (1991-1995), Company’s Finance
Manager (1995-2003), General Manager of Finance and
Accounting of the Company (2003) as well as General
Manager of Finance and Accounting of PT Modern Putra
Indonesia (2003-2006) and became the Company’s
Director in 2006.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Sepanjang tahun 2014, Sekretaris Perseroan telah
melaksanakan tugasnya sebagai berikut:
Throughout 2014, Corporate Secretary has executed
his duties as follows:
Secara berkala mengikuti Conference untuk bertemu
dan menyampaikan informasi terkini secara akurat
mengenai Perseroan kepada para pemegang
saham, media investor, analis dan masyarakat
umum secara rutin, di antaranya :
- Public Expose 2014;
- CIMB 8th Annual Indonesia Conference 21 – 22
August , Bali, Indonesia;
- Macquarie ASEAN Conference 2014, Singapore:
26-28 August;
- Dan lain-lain.
Periodically following the Conference to meet and
accurately convey the latest information regarding
the Company to the shareholders, media, investors,
analysts and public on a regular basis, including:
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Sistem manajemen risiko yang dibangun oleh
Perseroan adalah sebagai bentuk keseriusan komitmen
Perseroan untuk mengintegrasikan proses perencanaan
strategis usaha dengan kegiatan pelaksanaan usaha.
Hingga saat ini, Perseroan telah memiliki struktur
anajemenrisiko yang cukup mapan, yang terimplementasi
dan terus dikaji secara berkala oleh Direksi.
Struktur tersebut menjadi standar prosedur dalam
mengatur manajemen risiko, prosedur pengendalian
internal serta prosedur penyampaian informasi. Struktur
ini dirancang untuk melindungi elemen Perseroan
berupa aset maupun Sumber Daya Manusia
Perseroan agar seminim mungkin dapat terhindar
dari risiko yang dapat membahayakan.
Risk management system developed by the Company is s
serious form of the Company’s commitment to integrate
business strategic planning process with the
implementation of business activity. Until now,
The Company already had a risk management structure
that is fairly well established, which were implemented
and continues to be reviewed regularly by the Board of
Directors. The structure became standard procedure in
regulating risk management, internal control procedures
as well as information delivery procedures. This structure
is designed to protect the elements of the Company in
form of the Company’s assets and Human Resources
so as little as possible can avoid any endangering risks
Beberapa risiko Perusahaan yang telah dihadapi oleh
Perseroan selama tahun pelaporan adalah sebagai
berikut:
1. Perseroan menghadapi persaingan usaha
yang kompetitif sepanjang 2014 sehingga
mengakibatkan munculnya risiko tertundanya
pencapaian target dan pelanggan yang non aktif.
Risiko tersebut dihadapi baik oleh Perseroan
maupun Entitas Anak.
2. 2.Risiko pembatalan kontrak atau distribusi
menjadi salah satu risiko yang dihadapi karena
Perseroan adalah distributor tunggal dari
beberapa
perusahaan/prinsipal
terkemuka.
Selain itu, risiko pembatalan lisensi juga harus
dihadapi karena Entitas Anak bergerak dalam bidang
waralaba convenience store 7-Eleven. Dua risiko
tersebut bisa memengaruhi keberlangsungan
Perseroan dan Entitas Anak.
Some of the Corporate risks that the Company has
faced during the fiscal year are as follows:
- Public Expose 2014;
- CIMB 8th Annual Indonesia Conference 21 – 22
August, Bali, Indonesia;
- Macquarie ASEAN Conference 2014, Singapore: 26-28
August;
- And others.
1. The Company faces competitive competition
throughout 2014, resulting in the emergence of
the risk of delay in target achievement and
non-active customers. Such risks faced well by
the Company or the Subsidiary.
2. The risk of contract cancellation or distribution
became one of the risks faced as the Company is the
sole distributor of some companies / leading
principals. In addition, the risk of cancellation of a
license must also be addressed because of the
Subsidiary is engaged in the 7-Eleven convenience
store franchise. Two of these risks could affect the
sustainability of the Company and its Subsidiaries.
128
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
129
3. Instabilitas ekonomi dunia menjadi salah satu
risiko yang harus dihadapi oleh Perseroan, karena
instabilitas bisa memicu terjadinya fluktuasi mata
uang regional maupun global dan itu ikut
memicu pelemahan perekonomian dunia dan
nasional.
4. Risiko lain yang muncul adalah terkait kebijakan
dari Pemerintah seperti pelarangan impor,
kebijakan pengenaan tarif bea masuk dan/atau
pajak lainnya atas produk yang diimpor/dijual
oleh Perseroan dan Entitas Anak.
5. Perseroan
harus
menghadapi
pesatnya
perkembangan teknologi dan digital serta harus
bisa menyesuaikan diri dengan cepat terhadap
perkembangan tersebut. Karena, jika tidak, itu
menjadi risiko serius yang harus dihadapi Perseroan.
6. Risiko lain yang harus dihadapi adalah kegiatan
usaha dan perolehan laba Entitas Anak. Jika
penurunan pendapatan turun dari Entitas Anak,
maka itu akan berdampak negatif bagi
pendapatan dan kinerja Perseroan.
7. Perseroan harus menghadapi risiko gangguan
pasokan produk dari pemasok. Jika itu terjadi,
maka risiko keterlambatan produk sampai ke
konsumen bisa terjadi dan itu akan berdampak
negatif bagi Perseroan karena ada risiko
pelanggan yang akan beralih.
3. Instability of the global economy became one of
the risks faced by the Company, because of the
instability may lead to fluctuations in regional and
global currency and it would trigger the weakening
of global and national economy.
Melihat berbagai risiko yang dihadapi Perseroan diatas,
sistem Manajemen Risiko Perseroan menjalankan
perannya dalam mengidentifikasi kemungkinan adanya
potensi risiko yang akan muncul beserta tingkat akibat
yang ditimbulkan. Perseroan kemudian menelaah sistem
pengendalian internal untuk mengendalikan risiko
tersebut serta menindaklanjuti secara efisien risiko yang
sudah muncul serta meningkatkan sistem pengendalian
yang dirasakan harus lebih efektif dijalankan. Manajemen
risiko yang Perseroan terapkan adalah sebagai berikut:
Looking at the various risks faced by the Company above,
Corporate Risk Management system performed its role
in identifying the possibility of potential risk which will
appear along with the level of the impact. The Company
then examine the internal control system to control
these risks and efficiently follow-up the risks that have
emerged as well as to improve the control system which
is needed to be more effective in running its function. Risk
management that the Company implemented are
as follows:
1. Manajemen Risiko Persaingan Usaha
Baik Perseroan maupun Entitas Anak akan
berfokus kepada kebutuhan konsumen. Oleh
karena itu, Perseroan akan menjual produk atau
layanan yang dapat selalu memberikan nilai lebih,
senantiasa mempunyai keunikan and differensiasi
tersendiri yang dibutuhkan oleh konsumen
dibandingkan dengan produk kompetitor yang
ada dilapangan, serta selalu mencari inovasi –
inovasi produk dan layanan baru dalam rangka
meningkatkan penjualan dan keuntungan bagi
Perseroan. Kebijakan ini juga dilakukan melalui
1. Risk Management of Business Competition
Both the Company and its Subsidiaries will focus to
customer’s needs. Therefore, the Company will
always sell products or service that could give
additional value, have its own uniqueness and
differentiation that is needed by customers compared
to competitor’s products in the field, as well as
continuously seek innovations of new product and
services in order to improve sales and profit. This
policy is also done through the cooperation with
third party, and internally focused by building the
business-supporting
infrastructures
needed
4. Another risk that arises is related to the policy of
the Government such as import ban, policy on
imposition of tariffs and / or other taxes on imported
products / sold by the Company and the Subsidiary.
5. The Company must face the rapid development of
technology and digital and must be able to adapt
quickly to these developments. Because, if not, it
becomes a serious risk that must be faced by the
Company.
6. Another risk that must be faced is the business
activity and profitability of Subsidiary. If the decrease
in revenues fell from Subsidiary, then it will negatively
impact the Company’s earnings and performance.
7. The Company must face the risk of disruptions of
supply products from the supplier. If that happens,
then the risk of products delayed to the customer
may occur and it will have a negative impact for
the Company because of there is a risk that
customers will switch.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
kerja sama dengan pihak ketiga, dan difokuskan
secara internal dengan membangun pilar–pilar
infrastruktur pendukung bisnis yang diperlukan
terutama untuk bisnis utama entitas anak yaitu
7-Eleven, diantaranya :
- Central Kitchen
- Central Warehouse dan Logistic Supply Chain
- Informasi Teknology
- Recrutiment dan Training Center
- Serta terus berupaya melaksanakan
kebijakan ini secara konsisten.
2. Manajemen Risiko Gangguan Pasokan.
Hal ini dapat diantisipasi dengan pembangunan
infrastruktur logistik dan distribusi yang baik
seperti pembangunan Combined Distribution
Center (CDC) yang sedang dilakukan Perseroan,
yaitu Central Warehouse yang menampung dan
mendistribusikan stok yang dibutuhkan toko
serta Central Kitchen yang memproduksi makanan
segar yang merupakan fokus penjualan pada
retail 7-Eleven, dimana di tahun 2014 ini, tahap
kedua pembangunan Central Kitchen ini telah
berhasil diselesaikan dan dibuka pada bulan
Desember 2014. Dengan dibukanya Central
Kitchen tahap 2 ini, yang juga merupakan hasil
kerja sama dengan Warabeya Nichiyo Co Ltd
yang merupakan eksklusif central kitchen yang
memproduksi makanan segar untuk 7-Eleven
Jepang,
diharapakan
dapat
menunjang
kebutuhan outlet 7-Eleven sampai sekitar 500
outlet, sekaligus diharapkan untuk meningkatkan
makanan segara di 7-Eleven dari segi kualitas,
kuantitas dan variasi. Selain itu, Perseroan juga
melakukan kerjasama dengan berbagai pihak
supplier melalui kontrak kerja sama pemasokan
untuk menjamin pasokan yang konsisten.
3. Manajemen Risiko Kegagalan dalam
Pengembangan Usaha.
Pengembangan usaha bergantung dari beberapa
faktor, yaitu:
1. Kemampuan finansial Perseroan.
2. Eksekusi operasi yang tepat dan handal di
lapangan.
3. Tersedianya lokasi yang strategis.
Untuk mengantisipasi berbagai faktor ini,
Perseroan dan Entitas Anak secara konsisten:
Menjaga hubungan yang baik dengan
lembaga keuangan dalam rangka memperoleh
fasilitas pendanaan, yang efektif bagi
Perseroan;
especially for the Subsidiary’s main business, namely
7-eleven, among others:
- Central Kitchen
- Central Warehouse & Logistic Supply Chain
- Information Technology
- Recruitment & Training Center
- Continues to implement the policy constantly
2. Risk Management of Supply Disruption
It can be anticipated with the development of
logistic infrastructure and good distribution such as
the construction of Combined Distribution Center
(CDC) which is being conducted by the Company,
namely; Central Warehouse which accommodate
and distribute fresh foods which is the focus in
7-Eleven retail sales, where in 2014, the second phase
of construction of this Central Kitchen has been
successfully completed and opened in Dec 2014.
With the opening of the Central Kitchen Phase 2,
which is also advised and equipped by technology
of Warabeya Nichiyo Co. Ltd. - the exclusive central
kitchen that produces fresh food for 7-Eleven Japan,
is expected to support the needs of 7-Eleven outlets
to about 500 outlets, and expected to improve the
fresh foods at 7-Eleven in terms of quality, quantity
and variety. In addition, the Company is also
working with various suppliers through a contract
of supply cooperation to ensure a consistent supply.
3. Risk Management of Failure in Business
Development
Business development depends on several factors,
namely :
1. The Company’s financial ability.
2. Execution of proper and excellent operation
in the field.
3. The availability of strategic location.
To anticipate these factors, the Company and its
Subsidiaries consistently:
Maintain good relation with financial institutes
in order to obtain financing facilities, which is
effective for the Company;
130
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Secara berkala melakukan pelatihan dan
review pelaksanaan tugas dan eksekusi di
lapangan yang dikaitkan dengan sistem
reward dan punishment untuk karyawan yang
berada pada jenjang yang terbawah hingga
tingkat manajerial
Membentuk tim pencarian lokasi yang andal.
4. Manajemen Risiko Kegagalan dalam
Pengembangan Usaha.
Perjanjian Waralaba yang diberikan oleh 7-Eleven
Inc adalah dengan masa waralaba sepanjang 20
tahun Plus perpanjanagn 10 tahun. Selain itu ,
Perseroan dan Entitas Anak berusaha menjalin
hubungan yang baik dengan pemberi Waralaba
dengan cara selalu melaksanakan apa yang telah
disepakati bersama pada perjanjian waralaba.
Setiap tahun dilakukan evaluasi pelaksanaan
perjanjian waralaba dengan memperhatikan
kondisiperekonomian yang terjadi pada tahun
tersebut. Dengan itu, risiko tidak diperpanjangnya
perjanjian dapat diantisipasi.
5. Manajemen Risiko Kegagalan dalam
Pengembangan Usaha.
Dalammelakukan kerjasama sewa dengan pihak
ketiga, Perseroan dan Entitas Anak selalu
melakukann perjanjian sewa dengan jangka
waktu minimal lima tahun dengan opsi untuk
memperpanjang masa sewa selama 5 (lima) tahun
lagi dengan bataskenaikan biaya sewa sebanyakbanyaknya 25% daribiaya sewa sebelumnya.
Dengan opsi ini, Perseroandan Entitas Anak dapat
meminimalisir risiko tidak diperpanjangnya masa
sewa terkait pengelolaan gerai “7-Eleven”.
5. Manajemen Risiko Kegagalan dalam
Pengembangan Usaha.
Perseroan dan Entitas Anak berupaya terus
membangun pusat distribusi terpadu yang
tersebar di berbagai daerah di Jakarta untuk
melakukan perekrutan sampai dengan pelatihan
semua calon karyawan demi peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Di samping itu, Perseroan
maupun
Entitas
Anak
secara
berkala
mengirimkankaryawannya ke luar negeri untuk
mendapatkan
pelatihan
sesuai
dengan
keahliannya masing-masing. Suasana kerja yang
dibuat sekondusif mungkin diciptakan sebagai
upaya Perseroan mendorong kreatifitas dan
partisipasi bagi semua karyawan.
Dalam pelaksanaan manajemen risiko Perseroan
selama 2014, Perseroan telah berupaya secara ketat
131
Periodically conduct training and review of task
implementation and its execution in the field
associated with reward and punishment system
for employees within the lowest level to
managerial level.
Establish a reliable location search team.
4. Risk Management of Non-extended Franchise
and License Agreement.
Franchise Agreement give n by 7-Eleven Inc is 20
years plus 10 years extension. Other than that, the
Company and Subsidiary tries to maintain a good
relationship with Franchise provider by always
carrying out what has been agreed in the franchise
agreement. Each year, evaluation on the
implementation of franchise agreement is carried
out by paying attention to the occurring economic
conditions at the year. With that, risk of non-extended
agreement can be anticipated.
5. Risk Management of Non-Extended Related to
Lease Period of 7-Eleven Outlet.
In carrying out lease cooperation with third party,
the Company and the Subsidiary always do a lease
agreement with 5 years period in minimum and with
an option to extend the lease for another 5 (five) years
with maximum increase on rent at 25% from the
previous rental fee. With this option, the Company
and Subsidiary can minimize the risk of nonextended lease agreement of 7-Eleven outlets.
6. Risk Management of Human Resources.
The Company and its Subsidiaries seek to continue
to build an integrated distribution centers scattered
in various areas in Jakarta to conduct recruitment
and training of all prospective employees in order
to improve the quality of human resources. In ad
dition, the Company or the Subsidiary regularly send
employees abroad for training in accordance with
their respective expertise. Working atmosphere is
made as conducive as possible as the Company’s
efforts to encourage creativity and participation
of all employees.
In the implementation of the Company’s Risk
Management throughout 2014, The Company has sought
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
menerapkan sistem manajemen risiko secara terpadu.
Hasilnya keefektifan dalam meminimalisasi risiko dapat
terlaksana dengan baik. Dari hasil ini, kami menyimpul
kan bahwa Perseroan maupun Entitas Anak telah
berhasil menjalankan manajemen risiko dan telah
mampu menerapkan sistem pengendalian selama
kurun waktu pembahasan.
to strictly implement an integrated risk management
system. The result, effectiveness in minimizing the risk can
be done well. From these results, we conclude that the
Company and its Subsidiaries have successfully run the risk
management and control system for a period of discussion.
UNIT AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT UNIT
Unit Audit Internal berfungsi memberikan keyakinan
dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif
dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan
memperbaik
operasional
Perseroan,
melalui
pendekatan sistematis, dengan cara mengevaluasi
dan meningkatan efektifitas manajemen risiko,
pengendalian dan proses tata kelola perusahaan.
Internal Audit Unit provides assurance and consulting
function that is independent and objective with the
aim to improve and refine the value of the Company’s
operations through a systematic approach, by evaluating
and improving the effectiveness of risk management,
control and corporate governance.
Unit Audit Internal bekerja berdasarkan Standar
Profesional Internal Audit dan Kode Etik Internal
Audit, yang merupakan pedoman dalam mengatur
struktur dan kedudukan, tugas dan tanggung jawab,
wewenang, kode etik serta hubungan kerja dengan
pihak terkait. Berikut adalah Kode Etik Audit Internal:
Internal Audit Unit works by the Professional
Standards of Internal Audit and Internal Audit Code
of Ethics, which is a guideline to regulate the structure
and position, duties and responsibilities, authorities,
code of ethics and working relationships with related
parties. Here are the Internal Audit Code:
Integritas
Integrity
Obyektifitas
Objectivity
Kerahasiaan
Secrecy
Kompetensi
Competence
Seorang Audit Internal memegang prinsip kejujuran
dan tanggung jawab, mematuhi peraturan serta
berkontribusi terhadap tujuan Perseroan
An Internal Audit holds the principle of honesty and
responsibility, comply with regulations as well as
contribute to the objectives of the Company
Menilai secara professional dan tidak diijinkan
menerima apapun yang dapat mempengaruhi
penilaian profesional
Assess professionally and not allowed accept anything
that may affect professional judgment
Menjaga kerahasiaan dan berhati-hati dalam
menggunakan dan mengolah informasi atau data
yang diperoleh dalam bekerja
Maintain confidentiality and careful in use and process
information or data obtained in the works
Audit Internal hanya bertugas di bidang atau jasa
dimana mempunyai ilmu, keterampilan dan
pengalaman yang sesuai serta melakukan jasa
audit internal yang mengacu kepada peraturan
auditing yang berlaku
Internal Audit is only served in the field or services which
have the knowledge, skills and experience as well as
the conduct of internal audit services which refer to
the regulations applicable auditing
Struktur, Kedudukan dan Pertanggung Jawaban
Unit Audit Internal
Structure, Position, and Responsibilities of Internal
Audit Unit
Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang kepala Unit
Audit Internal, yang diangkat dan diberhentikan oleh
Dewan Komisaris. Perseroan menunjuk Makmuri sebagai
Kepala Unit Audit Internal. Dalam menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya, unit ini memiliki dua
orang anggota auditor. Pengangkatan Unit Audit
Internal ini sesuai dengan Peraturan No IX.1.7.
Internal Audit Unit is lead by the Chairman of Internal
Audit Unit, who was appointed and dismissed by the
Board of Commissioners. The Company appointed
Makmuri as the Chairman of Internal Audit Unit.
In running his duties and responsibilities, this unit
has 2 auditor members. Appointment of this Internal
Audit Unit is in accordance with Law No IX.1.7.
132
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
133
Unit Audit Internal dalam struktur Perseroan berada
di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Utama serta berkoordinasi dengan Komite
Audit secara berkala. Kedudukan Unit Audit Internal
berada pada tingkat serendah-rendahnya atau setara
dengan tingkat tertinggi dalam organisasi di luar
tingkat Direktorat.
Internal Audit Unit, in the Company structure is positioned
under and directly responsible to the Managing Director
and coordinates with the Audit Committee on a regular
basis. Internal Audit Unit’s position is at the level as low
as or equivalent to the highest level in the Organization
outside directorate level.
Dalam unit ini, anggotanya berasal dari pribadi
yang memiliki disiplin ilmu Akuntansi dan memiliki
kemampuan dalam bidang audit keuangan.
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal :
1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit
Internal tahunan Perseroan serta mengelola
aktivitas audit secara keseluruhan berdasarkan
rencana audit korporat.
2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengen
dalian internal dan sistem manajemen risiko
sesuai dengan kebijakan Perseroan.
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas
efisiensi dan efektifitas dibidang keuangan,
akuntansi, operasional, sumber daya manusia,
pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan
yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.
Mengidentifikasi
kemungkinan
adanya
pengembangan kebijakan dan melaksanakan
standar audit yang sesuai dengan tata kelola
perusahaan yang baik.
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang
obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada
semua tingkat manajemen.
5. Membuat laporan hasil audit internal setiap
tiga bulan dan menyampaikan laporan audit
internal termasuk temuan dan rekomendasi
kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
6. Memantau, menganalisis dan melaporkan
pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah
disarankan.
7. Bekerja sama dengan Komite Audit dan
membangun kemitraan dengan auditor eksternal
dan pihak terkait lainnya.
8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu
kegiatan Audit Internal yang dilakukannya.
9. Melakukan
pemeriksaan
khusus
apabila
diperlukan.
In this unit, its member comes from the person who has
the discipline of accounting and ability in the field of
financial audit.
Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit :
1. Arranging and conducting the Company’s Annual
Internal Audit Planning and managing audit
activities in a whole based on the corporate audit
plan.
2. Examining and evaluating the implementation of
internal control and risk management system based
on the Company’s policy.
3. Conducting investigation and assessment on the
efficiency and effectiveness in finance, accounting,
operations, human resources, marketing, information technology and activities examined in all level
of management. Identifying possibility of policy
development and conducting audit standard in line
with good corporate governance.
4. Providing advices for repairment and objective
information on the activities checked in all level of
management.
5. Making a report of internal audit results every three
months and presenting the internal audit report
including findings and recommendation to
President Director and Board of Commissioners.
6. Supervising, analyzing and reporting the
implementation of follow up towards repairmen
suggested.
7. Cooperating with Audit Committee and building
partnership with external audit and other related
parties.
8. Arranging program to evaluate the Internal Audit
activities conducted.
9. Conducting special investigation if necessary.
Dari hasil pengawasan sepanjang tahun 2014, laporan
Audit Internal menunjukkan tidak ada informasi
maupun fakta material yang mengandung informasi
yang tidak benar.
From the supervisory in 2014, the Internal Audit report
shows no information or material fact containing
incorrect information.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
AKUNTAN PERSEROAN
CORPORATE ACCOUNTANT
Berdasarkan hasil RUPS 2014, Perseroan kembali
mempercayakan Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Suherman & Surja (Ernst & Young) sebagai Akuntan
Publik Perseroan dan Entitas Anak untuk mengaudit
Laporan Keuangan hingga akhir tahun buku 31
Desember 2014 dan telah melakukan tugas audit
dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Akuntan
Perseroan melakukan audit laporan keuangan
Perseroan sebanyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
dan tidak melakukan jasa lain.
Based on the results of the GMS in 2014, the Company
continues to trust Purwantono, Suherman & Surja (Ernst
& Young) as a Public Accountant of the Company and its
Subsidiaries to audit the financial statements until the end
of the fiscal year December 31, 2014 and has conducted
auditing duties with fair opinion without exception.
Corporate accountant has audited the financial
statements of the Company 1 (one) time in a year and
did not perform other services.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL CONTROL SYSTEM
Salah satu tugas pokok manajemen Perseroan adalah
mengelola dan mengamankan nilai investasi dan
kekayaan Perseroan. Sistem pengendalian internal
yang andal sangat dibutuhkan untuk membantu
tugas tersebut. Perseroan telah menyusun dan memiliki
Sistem Pengendalian Internal berupa serangkaian
kebijakan dan prosedur standar dalam menjalankan
setiap kebijakan operasionalnya serta sistem informasi
dan pelaporan untuk menunjang pengambilan
keputusan Manajemen.
One of the main tasks of Company’s management is to
manage and secure the Company’s investment value and
worth. Internal Control System is really needed to help
such task. The Company has developed and owned the
internal control system in the form of a series of policies
and standard procedures in conducting any operational
policies as well as information and reporting
systems to support management decision making.
Sistem ini terus mengalami penyempurnaan dan hingga
saat ini dinilai cukup efektif untuk mengendalikan dan
meminimalkan risiko yang ada. Setiap bulan, Direksi
memantau pengendalian operasional Perseroan
sebagai sarana pengendalian dan juga berfungsi sebagai
“alat peringatan dini” (early warning signal) sehingga
langkah antisipasi (counter actions) dapat segera diambil.
Namun demikian, Perseroan juga menyadari bahwa
hal ini tidak menjamin tidak adanya tindakan
penyelewengan atau tidak ada risiko sama sekali.
This system continues to experience improvements and
to this day is effective to control and minimize risks. Every
month, the Board of Directors monitor the operational
control of the Company as a means of control and also
serves as an “early warning signal” so as a counter actions
can be taken. However, the Company is also aware that
this does not guarantee the absence of fraud action or no
risk at all.
Dalam setiap rapat, isu-isu yang berkaitan dengan
operasional Perseroan dibahas dan didiskusikan oleh
setiap anggota Direksi untuk ditentukan kebijakan
terbaik terkait hal tersebut, termasuk masalah
keuangan atau operasional Perseroan. Dengan
demikian, setiap ada masalah ataupun isu akan segera
diselesaikan dengan bijak.
In each meeting, issues related to the Company’s
operations are discussed by each member of the
Board of Directors to determine the best policies related
to it, including financial problems or operations of
the Company. Thus, whenever there is a problem or issue,
it will be resolved wisely.
Adapun, upaya yang sudah diterapkan Perseroan
dalam sistem pengendalian internal adalah:
1. Pengendalian melalui pembentukan tanggung
jawab. Melalui pengendalian ini, masing-masing
individu
dalam
Perseroan
mendapatkan
Efforts put by the Company in the internal control
systems are:
1. Control through the establishment of responsibility.
Through this control, each individual in the
Company is responsible in accordance with
134
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
2.
3.
4.
5.
135
tanggung jawab yang harus diemban sesuai
dengan deskripsi kerja di bagian terkait.
Sehingga, jika terjadi permasalahan, Perseroan
langsung meminta pertanggungjawaban dari
individu tersebut.
Pengendalian dalam prosedur dokumentasi.
Melalui pengendalian ini, Perseroan dilatih untuk
disiplin mendokumentasikan setiap transaksi
yang terjadi. Teknis pengendalian ini adalah
dengan memberi nomor dan penghitungan
dokumen. Sistem ini bisa mencegah terjadi
pencatatan ganda atau lebih dan bahkan tidak
tercatat sama sekali.
Pengendalian fisik, mekanik dan elektronik.
Pengendalian ini bertujuan mengamankan aset,
meningkatkan
keakuratan
dan
kejujuran
pencatatan akuntansi. Seperti dalam penyimpanan
kas, kas disimpan di tempat yang aman dan
brankas bank, membatasi akses ke tempat
penyimpanan, dan meninggunakan daftar kas.
Pengendalian
sumber
daya
manusia.
Pengendalian
ini
dilakukan
dengan
memberlakukan seleksi ketat bagi calon
karyawan.
Prosesnya
dilakukan
dengan
memeriksa dokumen secara detil oleh bagian HRD, sehingga ke depannya risiko
penyelewengan dari calon karyawan tersebut
bisa dicegah.
Pengendalian sistem informasi. Pengendalian ini
dilakukan dengan cara memverifikasi data
pencatatan informasi dalam Perseroan secara
berkala. Dengan cara ini, setiap karyawan
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan
akurasi data terkini yang dibutuhkan. Dengan
demikan, Perseroan bisa mendapatkan perbandingan catatan yang akurat dan sama terkait aset
yang dimiliki. Salah satu contohnya, bendahara
Perseroan secara berkala memeriksa cek dan
faktur serta merekonsiliasi laporan bank.
Pengawasan
tersebut
diperkuat
dengan
pengawasan dari auditor eksternal.
the job description in the relevant section.
So that, in case of problems, the Company may
ask the individual directly for their responsibility.
2. Control of the documentation procedure. Through
this control, the Company trained to discipline the
documenting of each transaction. This technical
control is done by giving numbers and counting
documents. This system can prevent any double
counting or more and even not recorded at all.
3. Control of physical, mechanical, and electronic. This
control is intended to secure the assets, improve
accuracy and honesty of accounting recording.
As in the cash deposit, cash is stored in a safe place
or bank safe, restricting access to the storage and
use the cash register.
4. Control of Human Resources. This control is done by
imposing a strict selection for prospective employees. The process is done by checking the document in
detail by the HRD, so that in the future, risk of
misappropriation from prospective employees can
be prevented.
5. Control of Information System. This control is
done by recording the data to verify the data of
information recording within the Company
periodically. With this method, each employee have
their own responsibility to provide latest accurate
data. Therefore, the Company can obtain an
accurate record comparison and similar related to
owned assets. For example, the Company’s treasurer
periodically checks cheques and invoice as well as
reconcile bank statements. Surveillance is reinforced
by the surveillance of the internal auditor.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
KEPATUHAN PAJAK
TAX COMPLIANCE
Sebagai bentuk penerapan GCG yang meliputi asas
transparansi, Perseroan secara terbuka menyediakan
segala bentuk informasi bagi para pemegang saham
dan pemegang kepentingan. Dengan transparansi dan
keterbukaan tersebut, maka pihak di luar Perseroan
dapat mengakses informasi penting Perseroan, termasuk
informasi informasi perpajakan. Hal ini juga dilakukan
untuk menghindari munculnya risiko yang dapat
merugikan Perseroan. Perseroan senantiasa patuh
dan taat pada peraturan dan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku.
As a form of GCG implementation that includes
transparency, the Company publicly provides all form
of information for Shareholders and Stakeholders. With
the Transparency and openness, parties outside of
the Company can access important information of
the Company, including information on tax. It is also
done to avoid risks that could harm the Company,
Company continues to comply with and obey
the applicable rules and regulations on tax.
KASUS LITIGASI DAN PERKARA PENTING
LITIGATION AND IMPORTANT CASE
Sepanjang tahun pelaporan, Perseroan tidak
menghadapi perkara penting baik pidana maupun
perdata.
Along the reporting year, the Company did
not face any criminal and civil important case.
AKSES INFORMASI DAN DATA
ACCESS OF INFORMATION AND DATA
Sebagai bentuk keterbukaan dan kemudahan dalam
mengakses informasi Perusahaan kepada seluruh
pelanggan, pemegang saham, dan masyarakat,
PT Modern Internasional Tbk menerima pertanyaan,
saran, kritik maupun permintaan informasi dengan
melayangkan permohonan tertulis ke kantor pusat
dan ditujukan kepada Sekretaris Perusahaan melalui
alamat:
As a form of transparency and ease to access the
Company’s information to all customers shareholders,
and public, PT Modern Internasional Tbk receive any kind
of questions, advices, critics, or request for information
by submitting a written request to the head office and
addressed to the Corporate Secretary through:
PT Modern Internasional Tbk
Jl. Matraman Raya 12, Jakarta Timur, 13150, Indonesia
Telepon : (+62 21) 2801000
Fax
: (+62 21) 8581620
Email : [email protected]
Website : www.moderninternasional.co.id
136
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
137
KODE ETIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN
CODE OF CONDUCT AND CORPORATE CULTURE
Perseroan telah menetapkan pedoman standar
perilaku dalam melaksanakan kegiatan usaha.
Penerapan Pedoman tersebut bertujuan untuk
mengidentifikasi kebijakan-kebijakan serta pemikiran
sebagai bantuan panduan dalam bertindak dan
pengambilan keputusan. Kode etik yang diberlakukan
dalam Perusahaan berlaku bagi Dewan Komisaris,
Direksi dan segenap karyawan yang berada dalam
lingkungan Perusahaan dan unit operasional yang
dimiliki oleh PT Modern Internasional Tbk.
The Company has set the guidance for standard
behavior in conducting business. The implementation
of said Guidelines aims to identify the policies
as well as thought as help guide in action and
decision-making. Code of Conduct which applied
within the Company is also applied to the Board of
Commissioners, Board of Directors, and the entire
employees within the Corporate environment and
operational unit owned by PT Modern Internasional Tbk.
Dalam mengupayakan satu mekanisme budaya kerja
yang berkualitas, Perseroan memiliki budaya etik
yang diberlakukan bagi seluruh tingkat organisasi.
Budaya etik ini menjadi budaya kerja perusahaan yang
implementasinya diberlakukan secara ketat karena
Perseroan terus berjuang meningkatkan performa
kerja Perseroan. Adapun budaya kerja yang diterapkan
adalah “Servant Leadership” Budaya kerja ini bertujuan
agar setiap individu terutama individu dengan
tingkatan jabatan yang lebih tinggi, dapat selalu
memberikan contoh perlakuan dan pelayanan yang
baik terhadap semua hubungan yang bersangkutan.
In seeking for a quality work culture mechanism
the Company has a ethical culture that apply to all levels
of the organization. This cultural ethics became
the Company’s work culture which implementation is
rigorously enforced as the Company continues to strive
to improve the Company’s work performance. This
implemented work culture is “Servant Leadership”
This work culture is intended so that each individuals,
especially one with higher position can always give a good
example of service and treatments to all relevant
relationship.
Dalam pelaksanaan Kode Etik Perseroan tahun 2014,
aturan ketenagakerjaan Perseroan telah dapat berjalan
dengan cukup baik. Melalui budaya kerja yang diatur
Perseroan, para karyawan dapat bekerja dengan sistem
kerja yang mendukung kinerja maksimal seluruh
karyawan sekaligus membuat seluruh jajaran karyawan
dapat berinovasi melalui divisi kerja masing-masing.
In the implementation of Company’s Code of Conducts
in 2014, Corporate employment rules had run quite well.
Through the work culture which was set by the Company,
employees can work with working system that supports
maximum performance of all employees and make
all employees can innovate through the work of each
division.
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Pada tahun 2014, Perseroan belum memiliki
whistleblowing system, namun Perseroan memiliki
kepedulian tinggi terhadap praktik GCG serta tetap
berupaya menyelidiki dan menindaklanjuti setiap
kejadian atau peristiwa yang mengandung unsur
kejanggalan melalui Internal Audit Perseroan. Saat ini,
Perseroan sedang melakukan percepatan dalam
pembentukan Whistleblowing System untuk diterapkan
pada masa mendatang.
In 2014, the Company does not yet have the whistleblowing system, but the Company has a high awareness
of corporate governance practices and keeps trying to
investigate and follow up on any events that contain
elements of irregularities through the Internal Audit.
Currently, the Company is conducting acceleration
in the formation of Whistleblowing System to be
implemented in the future.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
INFORMASI SANKSI ADMINISTRATIF
INFORMATION OF ADMINISTRATIVE SANCTIONS
Pada 2014, Perseroan tidak memiliki sanksi administratif
yang dikenakan kepada Perseroan, sehingga tidak dapat
menyajikan informasi terkait pembahasan hal ini.
In 2014, the Company does not have administrative
sanctions imposed on the Company, and therefore
cannot provide information related to this discussion.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Sebagai Perseroan yang berorientasi kepada
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,
PT Modern Internasional Tbk mewujudkan kepedulian
sosialnya melalui berbagai program Corporate Social
Responsibility(CSR). Program yang diselenggarakan ini
bertujuan menyeimbangkan aktivitas bisnis dengan
tanggung jawab Perseroan disektor sosial. Perseroan
terbeban memberikan manfaat bagi kehidupan sosial
kemasyarakatan yang membutuhkan dalam rangka
turut serta mensejahterakan kehidupan bangsa melalui
program Tanggung Jawab yang Perseroan adakan
setiap tahunnya.
As a company oriented to the development and welfare
of the people of Indonesia, PT Modern Internasional Tbk
realizing social concerns through various Corporate Social
Responsibility (CSR).
This programs aims to balance the business activity
with Corporate responsibility in social sector. The
Company is burdened to provide benefits of social
life for communities in need in order to participate in
the welfare of the nation through the Responsibility
Program which held annually by the Company.
Selama 2014, Perseroan melalui Tim Tanggung Jawab
Sosial berperan aktif dalam berbagai program kegiatan
sebagai berikut:
1. CSR Down Syndrom
Charity 7-ELEVEN dengan PT. Indofood bertema
sharing of joy bersama anak-anak Ikatan Sindroma
Down Indonesia (ISDI) 12 april 2014 di 7-eleven
Sunter warehouse.
2. Sekolah Kami
Salah satu program CSR nya adalah menggunakan
/membeli produk-produk seperti hand soap,
pembersih lantai, dan sabun cuci piring buatan
anak-anak binaan sekolah kami dan di gunakan di
semua lantai kantor PT. Modern Sevel indonesia di
Matraman.
Mengadakan kegiatan Buka Puasa bersama
dengan anak-anak sekolah kami di bulan
Ramadhan 2014 Dengan bingkisan buka puasa
produk F&B dari 7-eleven.
Pembelian sabun setiap bulan.
3. Yayasan Kurnia
Bekerja sama dengan PT Bluebird Group
Along 2014, the Company actively participate through
the Social Responsibility Team in various programs of
activities such as:
1. CSR Down Syndrom
Charity 7-Eleven with PT Indofood with the theme
“Sharing of Joy” with children from “Ikatan Sindroma
Down Indonesia (ISDI)” on April 12, 2014 at 7-Eleven
Sunter warehouse.
2. Sekolah Kami
One of its CSR programs in using / buy products
such as hand soap, floor cleaner and dish soap which was
made by children in Sekolah Kami and being used in all
office level of PT Modern Sevel Indonesia in Matraman.
Conducted the Open Fasting with children from
Sekolah Kami in Ramadhan 2014 with open fasting
parcel of F&B products from 7-Eleven.
Purchasing the soap every month.
3. Yayasan Kurnia
Cooperate with PT Bluebird Group to build shelters
138
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
139
membangun rumah singgah sebagai tempat
tinggal dan tempat belajar untuk anak-anak jalanan
dan anak-anak tidak mampu yang putus sekolah.
Syukuran Rumah singgah Yayasan Kurnia pada
31 Mei 2014.
Acara Buka Puasa bersama di bulan Ramadhan
2014.
Sumbangan komputer untuk fasilitas belajar.
as a residence and a place for learning for homeless
kids and kids who can’t afford school.
4. Smesco
Mengadakan pelatihan UKM untuk UMKM Binaan
Smesco dan LLPKUKM yg produknya sudah di jual
di Outlet 7-eleven.
Pelatihan
UKM
pertama
dengan
modul
Kewirausahaan pada bulan 29-30 April 2014.
Pelatihan UKM yg kedua dengan Modul Barcode,
Packaging & konsistensi produk pada tanggal
30 September 2014.
Penyediaan jalur distribusi untuk penjualan
produk UKM.
4. Smesco
Providing UKM training for UMKM Smesco and LLP
KUKM which products have been sold at 7-Eleven
Outlets.
First UKM training with Entrepreneurship module
on April 29-30, 2014.
Second UKM training without Barcode Module,
Packaging & product consistency on September 30,
2014.
Provision of distribution line for UKM product sales.
5. Update progress pembinaan WO depok
7-eleven Memberikan Mesin baru untuk
pembuatan pelet dari sampah makanan.
Melakukan pemantauan produksi, pendapatan
dan sales.
5. Progress update of WO development Depok
7-Eleven give new machine for the production of pellets
from junk food.
Conduct supervision on production, revenue, and
sales.
Celebration of Yayasan Kurnia’s Shelter on May 31,
2014.
Open Fasting event in Ramadhan 2014
Computer Donation for studying facility
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
BIDANG SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
SOCIAL AND COMMUNITY FIELD
Perseroan meyakini bahwa kesejahteraan serta
pengembangan komunitas adalah bagian dari
keberhasilan Perseroan. Maka sebagai upaya Perseroan
memberikan kontribusi kepada kehidupan sosial
masyarakat, Perseroan menyelenggarakan serangkaian
program, antara lain:
The Company believes that the welfare and
development of the community is part of the Company’s
success. Then as the Company’s efforts to contribute
to the social life of the community, the Company conducted
a series of programs, among others:
1. Sevel Siaga Banjir.
2. 2Memberikan bantuan kepada korban banjir
berupa evakuasi (perahu karet) dan sumbangan
sembako kepada korban banjir.
3. 3.Buka puasa bersama dengan polisi dan anak
yatim piatu.
1. Sevel Flood Alert.
2. Provide assistance to flood victims in the form of
evacuation (rubber boats) and groceries for flood
victims.
3. Open Fasting together with Police and orphans.
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
ENVIRONMENTAL FIELD
Perseroan memiliki komitmen yang tinggi untuk
ikut serta menjaga kelestarian lingkungan.
Hal ini diwujudkan melalui kegiatan, antara lain:
The Company has a strong commitment to participate in
protecting the environment.
This is realized through activity such as:
Program Peduli Lingkungan :
a. Penggunaan material plastik dan kemasan yang
dapat didaur ulang.
b. Program pengolahan limbah organik 7-Eleven
menjadi makanan ternak yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan bekerja sama dengan
pemilik usaha kecil menengah, dengan cara
memberikan limbah organik kepada pemilik
usaha untuk kemudian diolah menjadi pelet
(makanan untuk ikan ternak). Setelah menjadi
pelet, Perseroan membeli hasil produksi tersebut
dan memberikan hasil penjualannya kepada
pemilik usaha yang bersangkutan. Dengan
demikian limbah organik 7-Eleven tidak
mencemari
lingkungan
sekaligus
dapat
membantu usaha kecil menengah produsen pelet.
Perseroan terbeban ikut serta dalam proses
keseluruhanuntuk membangun UKM yang kuat.
c. Pada 2014, Perseroan menyumbangkan mesin
pengolahan pelet untuk UKM senilai kurang lebih
Rp. 250 juta. Melalui mesin tersebut, kapasitas
pengolahan limbah makanan yang dijadikan
pelet akan semakin besar dan juga semakin
efektif serta efisien dalam pengerjaannya,
sehingga bisa menampung limbah makanan dari
toko 7-Eleven yang terus berkembang.
Environmental Care Program :
a. The use of plastic material and packaging that can
be recycled.
b. Organic waste treatment program for 7-Eleven
waste to become fodder is done continuously and
sustainably by cooperating with small and medium
business owners, by providing organic waste to be
processed into pellets (food for fish).
After becoming pellets, the Company purchased it
and give the sales result to the related business
owner. Thus organic waste of 7-Eleven does not
pollute the environment and can help small and
medium
businesses
pellet
manufacturer.
The Company is burdened to participate in the
process of building a strong UKM.
c. In 2014, the Company donated pellet producing
machine to UKM, worth around Rp250 million.
Through this machine, production capacity of pellets
made from food waste will be bigger and more
effective as well as efficient in the process, so that it
stores which constantly grows.
140
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
141
TANGGUNG JAWAB KETENAGAKERJAAN,
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
RESPONSIBILITIES OF EMPLOYMENT, HEALTH,
AND SAFETY.
Perseroan percaya bahwa Sumber Daya Manusia
merupakan aset tak ternilai bagi Perseroan. Oleh
karena itu, Modern Internasional terus mengupayakan
peningkatan Sumber Daya Manusia dan berorientasi
kepada peningkatan kesejahteraan karyawan Perseroan
yang mengacu kepada peraturan ketenagakerjaan.
Wujud nyata Perseroan adalah melalui pemenuhan
kewajiban pemberian upah minimum Provinsi/Regional.
The Company believes that Human Resources is an
invaluableasset for the Company. Therefore, Modern
Internasional continuesly strive to increase the Human
Resources and oriented to the welfare improvement of
the Company’s employees which were referred to the
labor laws. The Company’s real action is through the
provision of minimum wage per Province/Regional.
Perseroan telah memenuhi ketentuan Peraturan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta no. 123 Tahun 2013
tertanggal 1 November 2013 tentang Upah Minimum
Provinsi (UMP) tahun 2014, termasuk pemberlak
uan semua peraturan ketenagakerjaan yang sifatnya
normative. Peninjuan terhadap gaji juga dilakukan
minimal sekali setahun berdasarkan keputusan Direksi
dan memberlakukan penyesuaian besaran gaji dan
upah sejalan dengan tingkat kinerja karyawan. Sistem
pengupahan perseroan selalu mengacu kepada prinsip
dasar pengupahan yang sifatnya komparatif secara
internal dan eksternal dengan industri yang sama.
The Company has complied with Governor regulation of
DKI Jakarta No. 123 year 2013, dated November 1, 2013
on Provincial Minimum Wage (UMP) 2014, including
the implementation of all labor laws that are normative.
An overview of the salary is also done at least once a
year based on the decision of the Board of Directors and
conducted adjustment on wage and salary, in line with
the employee’s performance. The company wage system
always refers to the basic principles of comparative
wage internally and externally with the same industry.
Dengan berjalannya sistem upah, tugas dan kewajiban
Perseroan dalam memberikan kesejahteraan kepada
karyawan sudah berhasil dilaksanakan. Namun
Perseroanakan terus meningkatkannya dengan tetap
mengacu pada aturan operasional Pengelolaan Sumber
Daya Manusia yang mencakup penerapan prinsip
kesetaeraan gender, pelatihan dan pengembangan
kompetensi, jenjang karir, penyediaan paket remunerasi
berdasarkan kompetensi dan kinerja, serta peningkatan
tingkat kesehatan karyawan dengan berbagai macam
program kesehatan seperti golf, fitness, Gym, futsal,
badminton serta jalan sehat dan diimbangi dengan
kegiatan kerohanian sebagai fungsi keseimbangan
untuk karyawan sebagainya.
With the implementation of wage system, Company’s
duties and obligations in providing welfare to
the employee has been successfully implemented. However
the Company will continues to improve it by still referring
to operational rules of Human Resources Management
which includes the implementation of gender equality,
competencies training & development, career path,
provision of remuneration package based on competencies
and performance, as well as improvement of employee’s
health such as golf, fitness, gym, futsal, badminton as well
as healthy walk and balanced with religious activities.
Untuk meningkatkan motivasi kerja, Perseroan juga
akan terus meningkatkan kesejahteraan karyawan
dengan menyediakan tunjangan dan fasilitas yang
meliputi tunjangan Hari Raya, penghargaan bagi
karyawan yang berprestasi berupa bonus, komisi dan
insentif, jaminan hari tua, asuransi kesehatan melalui
Manulife, MOP, COP, beasiswa, house ownership
program serta jaminan kecelakaan kerja.
To increase work motivation, the Company will
continuously improve employee’s welfare by the provision
of religious holiday allowances, award s for excellent
employee in form of bonus, commission, incentive,
pension plan, health insurance through Manulife,
MOP, COP, scholarship, house ownership program as
well as accident insurance.
Program–program penghargaan dan retensi diatas
bertujuan untuk mendukung program peningkatan
mutu sumber daya manusia, melalui evaluasi dan
Award programs and retention above aims to support
the quality improvement of Human Resource, through
evaluation and periodical supervision on one’s
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
pemantauan berkala
terhadap kinerja individu
dengan sistem KPI (Key Index Performance)
yang dilakukan secara ketat dan berkelanjutan.
performance through the KPI system (Key Index
Performance) which is done strictly and continuously.
TANGGUNG JAWAB TERHADAP PELANGGAN
RESPONSIBILITY TO CUSTOMERS
Perseroan terus berupaya meningkatkan layanan
terhadap pelanggan melalui pemberian infomasi
yang bisa diakses oleh masyarakat melalui website
resmi Perseroan di www.moderninternasional.co.id.
Masyarakat bisa mengakses informasi keuangan
Perseroan seperti Laporan Auditor Independen,
Laporan Tahunan dan sebagainya dari website.
The Company continues to improve its service to customers
through the provision of information that can be
accessed by the public from the Company’s official website
at www.moderinternasional.co.id. Public can access the
Company’s financial statement such as Independent
Auditor Report, Annual Report, and so forth from the website,
Selain itu, masyarakat juga bisa mengakses melalui
akun sosial media di Twitter, Facebook, Instagram
dengan id: @7ElevenID dan Youtobe dengan id:
@7ElevenIndonesia. Melalui sosmed, Perseroan bisa
berkomunikasi langsung dengan pelanggan dan
sekaligus
mendapat
masukan
dari
mereka.
In addition, public can also access through social media
such as Twitter, Facebook, Instragram with id: @7ElevenID
and Youtube with id: @7ElevenIndonesia. Through the
social media, the Company can communicate directly with
customers and obtain their suggestions at the same time.
Lebih detil, masyarakat bisa mengakses informasi
dengan mengirimkan pertanyaan, saran, kritik
atau permintaan informasi melalui tertulis dan
dikirim ke kantor pusat di Jalan Matraman Raya
No 12 Jakarta 13150 dan melalui website resmi
yang ditujukan untuk Sekretaris Perusahaan.
Specifically, public can access information by sending
questions, advices, critics, or information request,
through written letter and send it to the Head Office at
Jl. Matraman Raya No. 12 Jakarta 13150 and through
the official website, addressed to the Corporate Secretary.
Di luar itu, Perseroan juga konsisten memberikan
pelayanan terbaik kepada pelanggan dengan
menggelar berbagai program kegiatan sebagai wujud
kontribusi Perseroan dalam bidang kemanusiaan
maupun kesehatan.
Beyond that, the Company also constantly provide the
best service for the customers by organizing various
activity programs as a form of the Company’s
contribution in the field of humanitarian and health.
TANGGUNG JAWAB HUKUM PERSEROAN
CORPORATE LEGAL RESPONSIBILITY
Dalam melaksanakan tanggung jawab ini, khususnya
dalam kewajiban pajak, Perseroan, Entitas Anak
dan seluruh Mitra senantiasa berusaha menaatinya
sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Perseroan juga berusaha memenuhi kewajiban
administrasisebagai badan usaha sesuai dengan waktu
yang ditentukan. Kewajiban ini diupayakan terus
dilaporkan secara berkala dan ketat sebagai bukti
pemenuhan tanggung jawab Perseroan terhadap
Negara.
In carrying out this responsibility, especially in the tax
liability, the Company, Subsidiaries and all Partners
always strive to obey it in accordance with the applicable
Law. The Company is also trying to fulfill administrative
obligations as a business entity in accordance with the
specified time. This obligation continuously sought to be
reported periodically and strictly as proof of compliance
with the Company’s responsibility towards the Nation.
142
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
This page intentionally left blank
143
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Anggota
Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014
PT Modern Internasional Tbk.
Statement of Members of Board of Commissioners and Members Board of
Directors on the Responsibility for the 2014 Annual Report of PT Modern
Internasional Tbk.
Kami yang bertanda tagan dibawah ini menyatakan
bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Modern Internasional Tbk. tahun 2014 telah dimuat
secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas
kebenaran ini laporan tahunan dan laporan keuangan
perusahan.
We, the undersigned, testify that all information in the
Annual Report of PT Modern Internasional Tbk. for
2014 is presented in its entirety and we are fully
responsible for the correctness of the contents in the
Annual Report and Financial Report of the Company.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is hereby made in all truthfulness.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Chao Shern Yuan
Achmad Fauzi Hasan
Commissioner
President Commissioner
Komisaris
Komisaris Utama
Anthony Chandra
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Dewan Direksi
Board of Directors
Sungkono Honoris
Direktur Utama
President Director
Henri Honoris
Julius Williady
Donny Sutanto
Director
Director
Director
Direktur
Direktur
Direktur
144
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
This page intentionally left blank
LAPORAN KEUANGAN
Financial Report
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
This page intentionally left blank
PT Modern Internasional Tbk
dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries
Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
beserta laporan auditor independen/
Consolidated financial statements
as of December 31, 2014 and for the year then ended
with independent auditors’ report
Purwantono, Suherman & Surja
PT Modern Internasional Tbk
dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries
Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
beserta laporan auditor independen/
Consolidated financial statements
as of December 31, 2014 and for the year then ended
with independent auditors’ report
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2014
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/
Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ........................
1-3
................. Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba-Rugi Komprehensif Konsolidasian ............
4
....... Consolidated Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .....................
5
................ Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian .....................................
6-7
.......................... Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian .............. 8-132 ............. Notes to the Consolidated Financial Statements
***************************
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember/
December 31,2014
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION
As of December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
31 Desember/
December 31, 2013
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS
Pihak berelasi
Piutang lain-lain, neto
1.114.333.950
61.126.649.786
Persediaan, neto
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Uang muka pembelian
persediaan
Aset tidak lancar yang
dimiliki untuk dijual
248.523.134.866
54.653.472.872
85.422.547.177
2c,2q,4
36,37,38
2q,6,36,37
2q,5,36,37
2q,2r,3,7,16
21,36,37,38
2d,2q,2r
7,8,36,37
2q,2r,5,9,36
2e,3,10
16,21
2k,20
2f,11
121.717.934.733
13
75.085.548.216
20.224.360.734
2s,14
20.224.360.734
Inventories, net
Prepaid taxes
Prepaid expenses
Advances for purchases of
inventories
Non-current assets
held for sale
747.394.940.040
Total Current Assets
17.573.247.237
NON-CURRENT ASSETS
Deferred tax assets, net
Kas dan setara kas
Kas yang dibatasi penggunaannya
Deposito berjangka
Piutang usaha, neto
Pihak ketiga
Total Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan, neto
Aset tetap, neto
Uang muka pembelian aset tetap
Estimasi tagihan pajak
penghasilan
Sewa dibayar di muka
jangka panjang
Beban tangguhan, neto
Beban renovasi bangunan
sewa, neto
Setoran jaminan
Aset lain-lain
34.981.750.922
14.745.987.801
50.000.000.000
136.970.253.786
829.480.426.627
16.090.519.146
133.627.074.869
12.314.427.767
109.632.125.751
Cash and cash equivalents
Restricted cash
Time deposits
Trade receivables, net
Third parties
790.302.714
63.213.133.791
Related parties
Other receivables, net
207.543.806.548
49.071.256.258
75.892.903.392
2k,3,20
2g,3
14,16,21
668.346.753.738
63.850.534.997
14
42.256.609.720
7.281.895.971
20
7.617.399.328
1.055.682.520.057
119.843.821.105
57.756.278.686
226.160.697.581
4.860.686.741
546.091.846
2f,2g,11
2n,3,15
2o,3,12
37
2q,36
114.802.110.854
60.016.706.971
Fixed assets, net
Advances for purchase
of fixed assets
Estimated claims
for tax refund
222.309.971.169
2.796.909.685
4.193.755.969
Prepaid long-term rent
Deferred charges, net
Renovation cost of
rented buildings,net
Security deposits
Other assets
Total Aset Tidak Lancar
1.552.073.046.130
1.139.913.464.671
Total Non-Current Assets
TOTAL ASET
2.381.553.472.757
1.887.308.404.711
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember/
December 31,2014
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION (continued)
As of December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
31 Desember/
December 31, 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK
CURRENT LIABILITIES
69.299.086.235
93.181.851
14.759.227.385
2q,16
36,37,38
2q,17,36,37
38
2d,2q
2q,18,36,37
5.236.434.887
73.052.076.055
17.025.909.930
1.040.810.600
19
2k,20
2q,14,36,37
2q,8,36,37
2.761.643.800
30.171.988.492
16.334.008.507
-
145.836.112.413
13.751.195.908
973.546.062
2q,36,37
21,38
2g,2q,14
2g,2q,14
114.933.132.794
12.687.225.913
1.347.182.439
Short-term bank loans
Trade payables
Third parties
Related party
Accrued expenses
Short-term employee benefits
liability
Taxes payable
Other payables
Due to a related party
Current maturities of
long-term debts
Bank loans
Obligations under finance lease
Consumer finance
458.769.566.711
Total Current Liabilities
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Beban akrual
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek
Utang pajak
Utang lain-lain
Utang pihak berelasi
Bagian utang jangka panjang jatuh
tempo dalam satu tahun
Pinjaman bank
Sewa pembiayaan
Pembiayaan konsumen
233.188.356.025
Total Liabilitas Jangka Pendek
574.255.937.351
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas pajak tangguhan, neto
Liabilitas imbalan kerja
jangka panjang
Utang jangka panjang, setelah
dikurangi bagian jatuh tempo
dalam satu tahun
Pinjaman bank
Sewa pembiayaan
Pembiayaan konsumen
Total Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS
190.020.460.605
81.610.490.958
759.458.592
8.143.974.611
2.517.911.926
2k,20
1.640.347.110
24.290.130.000
2l,3,26
23.530.797.000
NON-CURRENT LIABILITIES
Deferred tax liabilities, net
Long-term employee benefits
liabilities
421.838.044.369
10.795.873.060
737.752.393
2q,36,37
21,38
2g,2q,14
2g,2q,14
351.964.311.742
19.008.151.711
663.230.574
Long-term debts, net of current
maturities
Bank loans
Obligations under finance lease
Consumer finance
460.179.711.748
396.806.838.137
Total Non-Current Liabilities
1.034.435.649.099
855.576.404.848
TOTAL LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember/
December 31,2014
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION (continued)
As of December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
31 Desember/
December 31, 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
(lanjutan)
LIABILITIES AND EQUITY
(continued)
EKUITAS
Ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada pemilik
entitas induk
Modal saham - nilai nominal
Rp100 per saham
Modal dasar - 12.000.000.000
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 4.574.697.999 saham
tanggal 31 Desember 2014
dan 4.158.816.363
saham tanggal
31 Desember 2013
Tambahan modal disetor
Saldo laba
Cadangan umum
Belum ditentukan
penggunaannya
EQUITY
Equity attributable to
owners of the
parent entity
457.469.799.900
671.395.823.551
1b,23
1b,24
415.881.636.300
429.329.387.229
Share capital - Rp100 par value
per share
Authorized - 12,000,000,000
Issued and fully paid 4,574,697,999 shares as of
December 31, 2014
and 4,158,816,363 shares
as of December 31, 2013
Additional paid-in capital
Retained earnings
Appropriated for general reserve
5.000.000.000
5.000.000.000
205.757.735.339
173.727.847.333
Total Ekuitas Yang Dapat
Diatribusikan Kepada
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan non-pengendali
1.339.623.358.790
7.494.464.868
1.023.938.870.862
7.793.129.001
Total Equity Attributable to
Owners of the Parent Entity
Non-controlling Interests
TOTAL EKUITAS
1.347.117.823.658
1.031.731.999.863
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS
DAN EKUITAS
2.381.553.472.757
1.887.308.404.711
TOTAL LIABILITIES
AND EQUITY
2b,22
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
Unappropriated
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.
3
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
CONSOLIDATED STATEMENT OF
COMPREHENSIVE INCOME
For the year ended
December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31,
2014
PENDAPATAN
BEBAN POKOK
PENJUALAN
LABA BRUTO
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
1.437.940.463.601
(852.885.851.258)
(385.844.863.991)
(80.924.936.237)
34.320.528.793
Beban operasi lain
(2.177.070.835)
LABA OPERASI
150.428.270.073
Pendapatan keuangan
Beban keuangan
1.318.712.401
(90.756.579.199)
BEBAN PAJAK, NETO
LABA TAHUN BERJALAN
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
LAIN
TOTAL LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
2d,2j,2r,
8,27,34
1.273.490.330.003
2j,28,34
2j,2r,29,34
2j,2r,29
34,35
1c,2j,2r
2s,30,34
2j,2r
31,34
SALES
(781.121.072.482)
COST OF SALES
492.369.257.521
GROSS PROFIT
(327.694.680.652)
(66.100.399.536)
33.290.716.026
(15.698.264.675)
116.166.628.684
2r,32,34
2r,33,34
7.388.612.881
(58.507.328.569)
2k,20,34
(14.902.225.445)
60.990.403.275
(21.369.155.747)
65.047.912.996
Selling expenses
General and administrative
expenses
Other operating income
Other operating expenses
INCOME FROM OPERATIONS
Finance income
Finance expense
INCOME BEFORE TAX EXPENSE
TAX EXPENSE, NET
39.621.247.528
50.145.687.551
INCOME FOR THE YEAR
-
-
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME
39.621.247.528
50.145.687.551
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME FOR THE YEAR
49.226.833.922
918.853.629
Income for the year/
Total comprehensive income for
the year attributable to:
Owners of the parent entity
Non-controlling interest
50.145.687.551
TOTAL
12
BASIC EARNINGS PER SHARE
FROM INCOME FOR THE YEAR
ATTRIBUTABLE TO THE EQUITY
HOLDERS OF THE PARENT ENTITY
Laba tahun berjalan/
Total laba komprehensif
tahun berjalan yang
dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
40.347.520.732
(726.273.204)
TOTAL
39.621.247.528
LABA TAHUN BERJALAN
PER SAHAM DASAR
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2013
585.054.612.343
Pendapatan operasi lain
LABA SEBELUM BEBAN
PAJAK
Catatan/
Notes
10
2b,22
2m,39
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
For the year ended
December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/
Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
Catatan/
Notes
Saldo tanggal 31 Desember 2012
Pembagian dividen
25
Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Penuh/
Share Capital
Issued and
Fully Paid
Saldo Laba/
Retained Earnings
Ditentukan
Untuk Cadangan
Umum/
Belum Ditentukan
Appropriated for
Penggunaannya/
General Reserve
Unappropriated
Tambahan Modal
Disetor Neto/
Additional
Paid-in
Capital
415.881.636.300
429.329.387.229
5.000.000.000
-
-
-
132.818.646.137
(8.317.632.726)
Total Ekuitas
Yang Dapat
Diatribusikan
Kepada Pemilik
Entitas Induk/
Total Equity
Attributable to
Owners of the
Parent Entity
Kepentingan
Non-pengendali/
Non-controlling
Interests
983.029.669.666
(8.317.632.726)
Total Ekuitas/
Total Equity
3.860.822.378
-
986.890.492.044
(8.317.632.726)
Balance as of December 31, 2012
Distribution of dividends
Setoran modal dari kepentingan non-pengendali
-
-
-
-
-
3.013.452.994
3.013.452.994
Capital contribution from non-controlling interest
Total laba komprehensif tahun berjalan
-
-
-
49.226.833.922
49.226.833.922
918.853.629
50.145.687.551
Total comprehensive income for the year
415.881.636.300
429.329.387.229
5.000.000.000
173.727.847.333
1.023.938.870.862
7.793.129.001
1.031.731.999.863
Balance as of December 31, 2013
Penerbitan saham baru
Saldo tanggal 31 Desember 2013
2i,23
41.588.163.600
245.370.165.240
-
-
286.958.328.840
-
286.958.328.840
Issuance of new shares
Biaya emisi saham
2i,24
-
Pembagian dividen
25
-
-
-
Setoran modal dari kepentingan non pengendali
-
-
-
-
-
427.609.071
427.609.071
Capital contribution from non-controlling interest
Total laba komprehensif tahun berjalan
-
-
-
40.347.520.732
40.347.520.732
(726.273.204)
39.621.247.528
Total comprehensive income for the year
457.469.799.900
671.395.823.551
5.000.000.000
205.757.735.339
1.339.623.358.790
7.494.464.868
1.347.117.823.658
Balance as of December 31, 2014
Saldo tanggal 31 Desember 2014
(3.303.728.918)
-
(8.317.632.726)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
(3.303.728.918)
-
(3.303.728.918)
Shares issuance cost
(8.317.632.726)
-
(8.317.632.726)
Distribution of dividends
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of
these consolidated financial statements taken as a whole.
5
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
CONSOLIDATED STATEMENT OF
CASH FLOWS
For the year ended
December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31,
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran untuk/kepada:
Pemasok
Beban operasi
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
Kas diperoleh dari (digunakan untuk)
operasi
Penerimaan dari:
Sewa
Bunga
Pembayaran untuk:
Bunga
Pajak
Lain-lain
Arus Kas Neto Diperoleh dari
Aktivitas Operasi
Catatan/
Notes
1.411.280.431.586
2013
1.289.462.803.141
(953.036.564.396)
(186.954.335.792)
(824.790.602.351)
(254.953.897.003)
(169.596.023.874)
(151.974.386.780)
101.693.507.524
57.743.917.007
23.387.865.976
1.190.843.549
27.004.208.618
7.388.612.881
(91.278.127.571)
(12.560.793.227)
(840.607.439)
(51.778.623.998)
(11.103.256.645)
(2.168.307.642)
21.592.688.812
27.086.550.221
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
Pencairan (penambahan) deposito
berjangka
Penambahan kas yang
dibatasi penggunaannya
Pembayaran uang muka
pembelian aset tetap
Penambahan beban renovasi
bangunan sewa
Arus Kas Neto Digunakan
untuk Aktivitas Investasi
Arus Kas Neto Diperoleh dari
Aktivitas Pendanaan
Cash generated from
(used for) operations
Cash receipts from:
Rental
Interest
Cash payments for:
Interest
Taxes
Others
Net Cash Flows Provided
by Operating Activities
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
180.000.000
(435.639.359.332)
14
14
633.491.453
(356.510.066.603)
(50.000.000.000)
5
124.000.000.000
Proceeds from sale of fixed assets
Acquisitions of fixed assets
Maturity of (placement in)
time deposits
(2.431.560.034)
(12.314.427.767)
(36.201.891.569)
(21.213.808.745)
(3.850.726.412)
(27.952.052.175)
Placement in restricted cash
Payments of advance for purchase
of fixed assets
Additions to renovation cost
of rented buildings
(527.943.537.347)
(293.356.863.837)
Net Cash Flows Used in
Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Perolehan pinjaman bank
jangka pendek dan jangka panjang 483.352.240.905
Pembayaran pinjaman bank jangka
pendek dan jangka panjang
(338.758.043.378)
Pembayaran dividen
(8.317.632.726)
Pembayaran utang sewa pembiayaan
Pembayaran utang pembiayaan
konsumen
Penerimaan dari penerbitan
saham baru
Pembayaran biaya emisi saham
Perolehan (pembayaran)
utang pihak berelasi
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
Receipts from customers
Payments for/to:
Suppliers
Operating expenses
Salaries, wages and
employees’ benefits
336.055.419.690
25
(175.446.504.079)
(14.715.811.745)
(14.599.360.752)
(17.191.639.539)
(1.760.714.558)
(3.646.018.786)
286.958.328.840
(434.145.630)
1.040.810.600
23,24
24
8
407.481.483.301
(1.000.000.000)
124.055.445.541
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from short-term
and long-term bank loans
Payments of short-term
and long-term bank loans
Payments of dividends
Payments of obligations under
finance lease
Payments of consumer
finance payable
Proceeds from
issuance of new shares
Payments of share issuance cost
Proceeds from (payment of)
due to a related party
Net Cash Flows Provided by
Financing Activities
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.
6
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
CONSOLIDATED STATEMENT OF
CASH FLOWS (continued)
For the year ended
December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31,
2014
Catatan/
Notes
2013
PENURUNAN NETO
KAS DAN SETARA KAS
(98.869.365.234)
(142.214.868.075)
NET DECREASE IN
CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS
AWAL TAHUN
133.627.074.869
273.070.448.763
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT BEGINNING OF YEAR
224.041.287
2.771.494.181
Net effect of changes in exchange
rate on cash and cash equivalent
133.627.074.869
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF YEAR
Dampak neto perubahan nilai tukar
atas kas dan setara kas
KAS DAN SETARA KAS
AKHIR TAHUN
34.981.750.922
4
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.
7
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL
a.
Establishment of the Company
PT Modern Internasional Tbk (“Perusahaan”)
didirikan pada tanggal 12 Mei 1971
berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, S.H.,
No. 47. Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan
No. Y.A.5/205/2 tanggal 23 Agustus 1972
serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99
tanggal 12 Desember 1972. Anggaran Dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan Akta Notaris FX.
Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 57 tanggal
29 Oktober 2014 terkait dengan peningkatan
modal ditempatkan dan disetor Perusahaan.
Akta ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU07910.40.21.2014 tanggal 29 Oktober 2014.
PT Modern Internasional Tbk (the “Company”)
was established on May 12, 1971 based on
the Notarial Deed No. 47 of Djojo Muljadi, S.H.
The deed of establishment was approved by
the Ministry of Justice in its Decision Letter
No. Y.A.5/205/2 dated August 23, 1972, and
was published in the State Gazette No. 99
dated December 12, 1972. The Articles of
Association has been amended several times,
the last amendment was executed under
Notarial Deed No. 57 dated October 29, 2014
by FX. Budi Santoso Isbandi, S.H., regarding
the increase of the Company’s issued and
paid-up capital. The Notarial Deed was
received and recorded by the Ministry of Laws
and Human Rights of the Republic of
Indonesia in its Decision Letter No. AHU07910.40.21.2014 dated October 29, 2014.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan,
ruang
lingkup
kegiatan
Perusahaan meliputi operasi di bidang
perdagangan dan perindustrian, khususnya di
bidang industri colour processing, bahanbahan fotografi, alat-alat percetakan dan
perdagangan pada umumnya. Saat ini operasi
Perusahaan meliputi usaha-usaha di bidang
perdagangan produk industrial imaging seperti
peralatan medis, graphic art, dan solusi
dokumen dengan mengusung beberapa merk.
According to Article 3 of the Company’s
Articles of Association, the scope of activities
of the Company comprises trading and
industry, especially in colour processing
industry, photographic materials, printing
equipment and general trading. Currently the
Company’s activity comprises trading of
industrial imaging product such as medical
equipment, graphic art and document solution
by carrying various brands.
Perusahaan berkedudukan di Jalan Matraman
Raya No. 12, Jakarta dan cabang-cabangnya
berlokasi
di
Balikpapan,
Bandung,
Banjarmasin, Batam, Denpasar, Lampung,
Makassar,
Manado,
Medan,
Padang,
Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang
dan Surabaya.
The Company is domiciled at Jalan Matraman
Raya No. 12, Jakarta and its branches are
located in Balikpapan, Bandung, Banjarmasin,
Batam, Denpasar, Lampung, Makassar,
Manado,
Medan,
Padang,
Palembang,
Pekanbaru,
Pontianak,
Semarang
and
Surabaya.
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya
pada tahun 1971.
The Company started
operations in 1971.
Perusahaan tidak memiliki Entitas Induk dan
Entitas Induk Terakhir karena tidak terdapat
entitas yang memiliki pengendalian signifikan
atas Perusahaan (Catatan 23).
The Company has no Parent Entity and
Ultimate Parent Entity as there is no entity
which has significant control on the Company
(Note 23).
8
its
commercial
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
b.
1.
Penawaran
umum
dan
tindakan
Perusahaan yang mempengaruhi modal
saham ditempatkan dan disetor penuh
GENERAL (continued)
b.
Public offerings and corporate actions
affecting issued and fully paid share capital
Pada tanggal 11 Juni 1991, Perseroan
memperoleh surat pernyataan efektif dari
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
No.
S-834/PM/1991
untuk
melakukan
Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak
4.500.000 saham dengan nilai nominal
Rp1.000 per saham di Bursa Efek Indonesia.
On June 11, 1991, the Company received the
effective statement from the Indonesian
Capital
Market
Supervisory
Agency
(BAPEPAM) No. S-834/PM/1991 for the Initial
Public Stock Offering of its 4,500,000 shares
with a par value amounting to Rp1,000 per
share at Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 23 Juni 1992, Perusahaan
memperoleh
surat
dari
BAPEPAM
No.
S-1007/PM/1992
mengenai
pemberitahuan tanggal efektif pernyataan
pendaftaran Penawaran Umum Terbatas
dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) sejumlah 8.853.980 saham dengan
nilai nominal Rp1.000 per saham yang
ditawarkan kepada para pemegang saham
lama dimana setiap pemegang saham yang
memiliki 5 (lima) saham lama dapat membeli
1 (satu) saham baru dengan harga Rp8.250.
On June 23, 1992, the Company received a
letter from BAPEPAM No. S-1007/PM/1992
regarding the effective date of registration
statement for the Limited Public Offering
(rights issue) which was offered to the existing
shareholders a total of 8,853,980 new shares
with a par value of Rp1,000 per share wherein
an ownership of five (5) existing shares was
entitled to the purchase of one (1) new share
at the price amounting to Rp8,250 per share.
Pada tanggal 18 Oktober 2012, Perusahaan
memperoleh
surat
dari
BAPEPAM-LK
No.
S-12241/NL/2012
mengenai
pemberitahuan tanggal efektif pernyataan
pendaftaran Penawaran Umum Terbatas
dengan HMETD sejumlah 959.726.853 saham
dengan nilai nominal Rp100 per saham yang
ditawarkan kepada para pemegang saham
lama dimana setiap pemegang saham yang
memiliki 100 (seratus) saham lama dapat
membeli 30 (tiga puluh) saham baru dengan
harga Rp550 per saham.
On October 18, 2012, the Company received a
letter
from
BAPEPAM-LK
No. S-12241/NL/2012 regarding the effective
date of the registration statement for the
Limited Public Offering (right issue) which was
offered to the existing shareholders a total of
959,726,853 new shares with a par amounting
to Rp100 per share wherein an ownership of
one hundred (100) existing shares was entitled
to the purchase of thirty (30) new shares at the
price amounting to Rp550 per share.
Efektif tanggal 31 Oktober 2014, Perusahaan
melakukan penerbitan saham tanpa hak
memesan efek terlebih dahulu sejumlah
415.881.636 lembar saham sebagaimana
diatur oleh Peraturan Nomor IX.D4 yang
diterbitkan oleh Otorisas Jasa Keuangan
(OJK) (Catatan 23).
Effective on October 31, 2014, the Company
issued 415,881,636 shares without preemptive
rights as regulated in Regulation Number
IX.D4 issued by Financial Services Authority
(OJK) (Note 23).
9
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
b.
1.
Penawaran
umum
dan
tindakan
Perusahaan yang mempengaruhi modal
saham ditempatkan dan disetor penuh
(lanjutan)
GENERAL (continued)
b.
The Company’s corporate actions affecting
issued and fully paid share capital from the
date of its initial public offering up to
December 31, 2014, are as follows:
Tindakan Perusahaan yang mempengaruhi
modal saham ditempatkan dan disetor penuh
sejak tanggal penawaran umum perdana
sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
adalah sebagai berikut:
Tanggal/Date
16 Juli 1991/
July 16, 1991
16 Juli 1991/
July 16, 1991
26 Juni 1992/
June 26, 1992
26 Juni 1992/
June 26, 1992
Tindakan Perusahaan/
Nature of Corporate Actions
Penawaran umum perdana sejumlah 4.500.000
saham./
Initial public offering of 4,500,000 shares.
Pencatatan saham sejumlah 5.500.000
saham./
Company Listing of 5,500,000 shares.
10.000.000
1.000
Pencatatan saham sejumlah 34.120.000
saham./
Company Listing of 34,120,000 shares.
44.120.000
1.000
44.500.000
1.000
53.353.980
1.000
133.384.950
1.000
266.769.900
500
639.817.902
500
3.199.089.510
100
Penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek
terlebih dahulu sejumlah 959.726.853 saham
Limited Public Offering (rights issue) of 959,726,853 shares.
4.158.816.363
100
Penambahan modal tanpa hak memesan efek
terlebih dahulu sejumlah 415.881.636 saham
Issuance of 415,881,636 shares without preemptive rights.
4.574.697.999
100
Penambahan modal tanpa hak memesan efek
terlebih dahulu sejumlah 380.000 saham./
Issuance of new shares without preemptive rights of
380,000 shares.
30 Maret 1994/
Saham bonus: 3 saham bonus untuk setiap kepemilikan
2 saham./
Bonus shares: 3 bonus shares for ownership of 2 shares.
September 22, 1997
18 Desember 2006/
December 18, 2006
30 Mei 2012/
May 30, 2012
18 Oktober 2012/
October 18, 2012
31 Oktober 2014/
October 31, 2014
Nilai Nominal
per Saham/
Par Value
per Share
1.000
Penawaran umum terbatas 8.853.980 saham./
Limited public offering of 8,853,980 shares.
22 September 1997/
Jumlah Saham
Ditempatkan Dan
Disetor Penuh/
Number of
Shares Issued
And Fully Paid
4.500.000
18 Agustus 1992/
August 18, 1992
March 30, 1994
Public offerings and corporate actions
affecting issued and fully paid share capital
(continued)
Perubahan nominal saham dari Rp1.000 per
saham menjadi Rp500 per saham (pemecahan saham)./
Change in par value from Rp1,000/share into
Rp500/share (stock split).
Penambahan modal tanpa hak memesan efek
terlebih dahulu sejumlah 373.048.002 saham./
Issuiance of new shares without preemptive rights of
373,048,002 shares.
Perubahan nominal saham dari Rp500 per saham menjadi
Rp100 per saham (pemecahan saham)./
Change in par value from Rp500/share into Rp100/share
(stock split).
All of the Company’s shares are listed on the
Indonesia Stock Exchange.
Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa
Efek Indonesia.
10
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
c.
1.
Struktur Perusahaan dan Entitas Anak
c. The Company’s and Subsidiaries’ Structure
The percentage of ownership of the Company,
either directly or indirectly, and total assets of
the Subsidiaries are as follows:
Persentase kepemilikan Perusahaan, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dan
total aset Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Entitas Anak/
Subsidiaries
Lokasi/
Domicile
GENERAL (continued)
Kegiatan Pokok/
Principal Activities
Tahun
Mulai
Operasi
Komersial/
Year of
Commercial
Operations
Persentase
Pemilikan/
Percentage
of Ownership
Total Aset sebelum Eliminasi/
Total Assets before Elimination
2014
2013
123.003.954.810
Kepemilikan langsung/
Direct ownership:
PT Modern Pangan
Indonesia (MPI)
Jakarta/
Jakarta
Perdagangan makanan dan minuman/
Trading in food and beverages
1990
99,99
142.369.721.485
PT Modern Sevel
Indonesia (MSI)
(dahulu PT Modern
Putraindonesia)/
PT Modern Sevel
Indonesia (MSI)
(formerly PT Modern
Putraindonesia)
Jakarta/
Jakarta
Usaha bidang perdagangan
terutama dalam perdagangan
impor/ekspor, toko serba ada,
dan supermarket (Gerai 7-eleven)/
General trading, mainly import/
export trading, department stores
and supermarket operation
(7-eleven Outlet)
1993
99,99
1.491.063.154.157
PT Modern Data
Solusi (MDS)
Jakarta/
Jakarta
Usaha bidang perdagangan dan
jasa, khususnya di bidang jasa
yang meliputi alat fotografi/
sinematografi, alat rumah tangga/
barang elektronik, alat teknik/
mekanikal/elektrikal/mesin
fotokopi dan suku cadangnya/
Trading and service, especially
in photography equipment/
cinematography, home
appliances/electronic equipment,
engineering equipment/
mechanical/electronics/photocopy
machine and its spareparts.
1990
99,99
150.951.111.921
113.119.270.212
PT Swadaya Mitra
Serasi (SMS)
Jakarta/
Jakarta
Sewa dan beli/
Hire and purchase
2010
99,83
8.948.021.151
8.939.902.674
Kepemilikan tidak langsung
melalui MPI/Indirect
ownership through MPI:
PT Fresh Food
Indonesia (FFI) 1)
Jakarta/
Jakarta
Industri dan perdagangan
khususnya industri makanan
terutama kue dan roti,
perdagangan ekspor, impor,
distributor dan pemasok
makanan atau makanan
siap saji/Industrial and trading
especially food, particularly
in cake and bread, export,
import, distribution and supplier
of food or fast food.
2011
50,00
60.208.024.026
39.191.736.985
1)
1.083.001.880.198
FFI dikonsolidasi dari sudut pandang kemampuan MPI untuk mengatur aktivitas keuangan dan operasional dari Entitas Anak tersebut. FFI didirikan untuk mendukung aktivitas dari gerai
7-Eleven/FFI is consolidated in view of MPI’s ability to control the financial and operational activities of this Subsidiary. FFI was established to support the activities of 7-Eleven outlet stores.
11
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit
serta Karyawan
GENERAL (continued)
d.
The members of the Company’s Board of
Commissioners
and
Directors
(key
management) as of December 31, 2014 are as
follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
(manajemen kunci) Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama (Independen)
Komisaris (Independen)
Komisaris
Direksi
Direktur Utama
Direktur Penjualan dan
Pemasaran
Direktur Operasional
Direktur Keuangan
:
:
:
Achmad Fauzi Hasan
Anthony Chandra
Chao Shern Yuan
:
:
:
Board of Commissioners
President Commissioner (Independent)
Commissioner (Independent)
Commissioner
:
Sungkono Honoris
:
Directors
President Director
:
:
:
Henri Honoris
Julius Willady
Bong Kon Bui (Donny Sutanto)
:
:
:
Sales and Marketing Director
Operational Director
Finance Director
The members of the Company’s Board of
Commissioners
and
Directors
(key
management) as of December 31, 2013 are as
follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
(manajemen kunci) Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama (Independen)
Komisaris (Independen)
Komisaris
Direksi
Direktur Utama
Direktur Penjualan dan
Pemasaran
Direktur Operasional
Direktur Keuangan
Board of Commissioners, Directors, Audit
Committee and Employees
:
:
:
Achmad Fauzi Hasan
Anthony Chandra
Chao Shern Yuan
:
:
:
Board of Commissioners
President Commissioner (Independent)
Commissioner (Independent)
Commissioner
:
Sungkono Honoris
:
Directors
President Director
:
:
:
Henri Honoris
Lim Djwe Khian
Bong Kon Bui (Donny Sutanto)
:
:
:
Sales and Marketing Director
Operational Director
Finance Director
The members of the Company’s
Committee are as follows:
Susunan anggota Komite Audit Perusahaan
adalah sebagai berikut:
Audit
31 Desember/December 31,
2014
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
:
:
:
2013
Anthony Chandra
Tirto Nadi
Izudin
Achmad Fauzi Hasan
Eka Darmawan
Izudin
:
:
:
Audit Committee
Chairman
Member
Member
Perusahaan telah menunjuk Bong Kon Bui
(Donny
Sutanto)
sebagai
Sekretaris
Perusahaan.
The Company appointed Bong Kon Bui
(Donny Sutanto) as the Corporate Secretary.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Perusahaan dan Entitas Anak (secara
bersama-sama disebut sebagai “Kelompok
Usaha”) memiliki masing-masing 493 dan 593
karyawan tetap (tidak diaudit).
As of December 31, 2014 and 2013, the
Company and its Subsidiaries (collectively
referred to as the “Group”) have a total of 493
and 593 permanent employees (unaudited),
respectively.
12
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit
serta Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued)
d.
The Company has internal audit as required by
Regulations No. IX.I.7 and had internal audit
charter as required by Regulations No. IX.I.7.
The head of the Internal Audit unit of the
Company as at December 31, 2014 and 2013,
is Makmuri and Tirtonadi.
Perusahaan memiliki unit audit internal yang
disyaratkan oleh Peraturan No. IX.I.7 dan telah
memiliki
Piagam
Unit
Audit
Internal
sebagaimana disyaratkan oleh Peraturan
No. IX.I.7.
Ketua
unit
audit
internal
Perusahaan per tanggal 31 Desember 2014
dan 2013 masing-masing adalah Makmuri dan
Tirtonadi.
e.
Penyelesaian
Konsolidasian
Laporan
Keuangan
e.
IKHTISAR
SIGNIFIKAN
a.
KEBIJAKAN
Completion of the Consolidated Financial
Statements
The accompanying consolidated financial
statements were completed and authorized for
issue by the Company’s Directors on
March 30, 2015.
Laporan keuangan konsolidasian ini telah
diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh
Direksi
Perusahaan
pada
tanggal
30 Maret 2015.
2.
Board of Commissioners, Directors, Audit
Committee and Employees (continued)
AKUNTANSI
2.
Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian dan pernyataan kepatuhan
SUMMARY
POLICIES
a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated
financial statements and statement of
compliance
Laporan
keuangan
konsolidasian
telah
disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang
mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”)
dan Peraturan Nomor VIII.G.7 tentang
Pedoman Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
The consolidated financial statements have
been prepared in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standards (“SAK”), which
comprise the Statements and Interpretations
issued by the Board of Financial Accounting
Standards of the Indonesian Institute of
Accountants (“DSAK”) and the Regulation
Number VIII.G.7 on the Guidelines on
Financial
Statement
Presentation
and
Disclosures issued by Financial Services
Authority (“OJK”).
Dasar pengukuran laporan keuangan ini
adalah konsep akrual, kecuali untuk laporan
arus kas konsolidasian, dan konsep biaya
historis, kecuali untuk akun-akun tertentu
seperti yang dinyatakan dalam masing-masing
catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
The basis of measurement used in the
preparation of the consolidated financial
statements is accrual basis, except for the
consolidated statement of cash flows, and the
historical cost basis of accounting, except for
certain accounts as stated in the relevant
notes to the consolidated financial statements.
Laporan arus kas konsolidasian disusun
dengan menggunakan metode langsung yang
menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas
dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows, is
prepared using the direct method, by
presenting cash receipts and disbursements of
cash and cash equivalents classified into
operating, investing and financing activities.
13
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
a.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian dan pernyataan kepatuhan
(lanjutan)
a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated
financial statements and statements of
compliance (continued)
The presentation currency used in the
preparation of the consolidated financial
statements is the Indonesian Rupiah, which is
the functional currency of the Group.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian
ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang
fungsional Kelompok Usaha.
b.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Prinsip-prinsip konsolidasian
b. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi
laporan keuangan Perusahaan dan Entitasentitas Anak seperti yang disebutkan pada
Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan
(secara langsung atau tidak langsung) dengan
kepemilikan saham lebih dari 50%.
The
consolidated
financial
statements
comprise the financial statements of the
Company and its Subsidiaries mentioned in
Note 1c, in which the Company has (directly or
indirectly) equity ownership of more than 50%.
Laporan keuangan (konsolidasian) Entitasentitas Anak disusun untuk periode pelaporan
yang
sama
dengan
Perusahaan,
menggunakan kebijakan akuntansi yang
konsisten.
The (consolidated) financial statements of the
Subsidiaries are prepared for the same
reporting period as the Company, using
consistent accounting policies.
Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan
dan beban antar perusahaan yang signifikan,
dan laba atau rugi hasil transaksi dari intraKelompok Usaha yang belum direalisasi telah
dieliminasi.
All significant intra and inter-group balances,
transactions, income and expenses, and
unrealized profits and losses resulting from
intra-group transactions have been eliminated.
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara
penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal
Kelompok Usaha memperoleh pengendalian,
sampai dengan tanggal pada saat entitas
induk kehilangan pengendalian. Pengendalian
dianggap ada ketika Perusahaan memiliki,
secara langsung atau tidak langsung melalui
Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah hak
suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the
date of acquisitions, being the date on which
the Group obtained control, and continue to be
consolidated until the date when such control
ceases. Control is presumed to exist if the
Company owns, directly or indirectly through
Subsidiaries, more than half of the voting right
of an entity.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk
memiliki setengah atau kurang kekuasaan
suara suatu entitas jika terdapat:
Control also exists when the parent owns half
or less of the voting power of an entity when
there is:
(a) kekuasaan yang melebihi setengah hak
suara sesuai perjanjian dengan investor
lain;
(a) power over more than half of the voting
rights by virtue of an agreement with other
investors;
(b) kekuasaan yang mengatur kebijakan
keuangan
dan
operasional
entitas
berdasarkan
anggaran
dasar
atau
perjanjian;
(b) power to govern the financial and
operating policies of the entity under a
statute or an agreement;
14
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
b.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of consolidation (continued)
(c) kekuasaan
untuk
menunjuk
atau
mengganti sebagian besar direksi atau
organ pengatur setara dan mengendalikan
entitas melalui direksi atau organ tersebut;
atau
(c) power to appoint or remove the majority of
the members of the board of directors or
equivalent governing body and control of
the entity by that board or body; or
(d) kekuasaan untuk memberikan suara
mayoritas pada rapat dewan direksi atau
organ pengatur setara dan mengendalikan
entitas melalui direksi atau organ tersebut.
(d) power to cast the majority of votes at
meetings of the board of directors or
equivalent governing body and control of
the entity by that board or body.
Kerugian entitas anak yang tidak dimiliki
secara
penuh
diatribusikan
kepada
Kepentingan Non Pengendali (KNP) bahkan
jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai
saldo defisit.
Losses of non-wholly owned subsidiary are
attributed to Non-Controlling Interest (NCI)
even if such losses resulted in a deficit
balance for the NCI.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu
entitas anak, maka Kelompok Usaha:
i. menghentikan pengakuan aset (termasuk
goodwill) dan liabilitas entitas anak;
ii. menghentikan pengakuan jumlah tercatat
setiap KNP;
iii. menghentikan
pengakuan
akumulasi
selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas,
bila ada;
iv. mengakui nilai wajar pembayaran yang
diterima;
v. mengakui setiap sisa investasi pada nilai
wajarnya;
vi. mengakui
setiap
perbedaan
yang
dihasilkan sebagai keuntungan atau
kerugian
dalam
laporan
labarugi
komprehensif konsolidasian; dan
vii. mereklasifikasi bagian entitas induk atas
komponen yang sebelumnya diakui
sebagai pendapatan komprehensif lain ke
laba rugi atau ke saldo laba.
If it loses control over a subsidiary, the Group:
i. derecognizes the assets (including
goodwill) and liabilities of the subsidiary;
ii. derecognizes the carrying amount of any
NCI;
iii. derecognizes the cumulative translation
differences, recorded in equity, if any;
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi
dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang
diatribusikan pada kepentingan ekuitas yang
tidak dimiliki secara langsung maupun tidak
langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba-rugi
komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas
pada laporan posisi keuangan konsolidasian,
terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of profit or loss and
net assets of the Subsidiaries attributable to
equity interests that are not owned directly or
indirectly by the Company, which are
presented respectively in the consolidated
statement of comprehensive income and
under the equity section of the consolidated
statement of financial position, separately from
the corresponding portion attributable to the
owners of the parent.
iv. recognizes the fair
consideration received;
v. recognizes the fair
investment retained;
value
of
the
value
of
any
vi. recognizes any surplus or deficit in
consolidated
statements
of
comprehensive income; and
vii. reclassifies the parent’s share of
components previously recognized in
other comprehensive income to profit or
loss or retained earnings.
15
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Setara kas
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
c.
Cash equivalents
Time deposits with maturity periods of three
months or less at the time of placement and
not pledged as collateral to loans and other
borrowings
are
classified
as
“Cash
Equivalents”. Cash which is restricted in use
for short-term loans is presented as
“Restricted Cash” as part of current assets in
the consolidated statements of financial
position.
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga
bulan atau kurang pada saat penempatan dan
tidak digunakan sebagai jaminan atas liabilitas
dan pinjaman lainnya diklasifikasikan sebagai
“Setara Kas”. Kas yang telah ditentukan
penggunaannya untuk pinjaman jangka
pendek disajikan sebagai “Kas Yang Dibatasi
Penggunaannya” sebagai bagian dari aset
lancar pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
d.
ACCOUNTING
Transaksi dengan pihak berelasi
d.
Transactions with related parties
Dalam menjalankan aktivitasnya, Kelompok
Usaha melakukan transaksi dengan pihak
berelasi.
During its activities, the Group entered into
transactions with its related parties.
Kriteria pihak berelasi sesuai dengan
PSAK No. 7 (Revisi 2010) adalah sebagai
berikut:
The criteria of a related party in accordance
with PSAK No. 7 (Revised 2010) are as
follows:
a.
a.
Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan Kelompok
Usaha jika orang tersebut:
i.
ii.
iii.
b.
i.
Memiliki
pengendalian
atau
pengendalian
bersama
atas
Kelompok Usaha;
Memiliki pengaruh signifikan atas
Kelompok Usaha; atau
Personel manajemen kunci Kelompok
Usaha atau entitas induk Kelompok
Usaha.
ii.
Has control or joint control over the
Group;
ii.
Has significant influence over the
Group; or
iii. Is a member of the key management
personnel of the Group or of a parent
of the Group.
Suatu entitas berelasi dengan Kelompok
Usaha jika memenuhi salah satu hal
berikut:
i.
A person or a close member of that
person’s family is related to the Group if
that person:
c.
b. An entity related to the Group if it meets
one of the following:
i.
Entitas adalah anggota dari Kelompok
Usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak
berikutnya terkait dengan entitas lain);
Satu entitas adalah entitas asosiasi
atau ventura bersama dari entitas lain
(atau entitas asosiasi atau ventura
bersama yang merupakan anggota
suatu Kelompok Usaha, yang mana
entitas
lain
tersebut
adalah
anggotanya);
ii.
16
The entity is a member of the same
group (which means that each parent,
subsidiary and fellow subsidiary is
related to the others);
One entity is an associate or joint
venture of the other (or an associate
or joint venture of a member of a
group of which the other entity is a
member);
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
d.
with
related
parties
Kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama
dari entitas ketiga dan entitas yang
lain adalah entitas asosiasi dari
entitas ketiga;
v. Entitas
tersebut
adalah
suatu
program imbalan pasca kerja untuk
imbalan kerja dari Kelompok Usaha
atau entitas terkait dengan Kelompok
Usaha. Jika Kelompok Usaha adalah
entitas
yang
menyelenggarakan
program tersebut, maka entitas
sponsor
juga
berelasi
dengan
Kelompok Usaha;
vi. Entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang
yang diidentifikasi dalam huruf (a);
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf
(a) (i) memiliki pengaruh signifikan
atas entitas atau personil manajemen
kunci entitas (atau entitas induk dari
entitas).
iii. Both entities are joint ventures of the
same third party.
iv. One entity is a joint venture of a third
entity and the other entity is an
associate of the third entity;
Seluruh transaksi dan saldo yang material
dengan pihak berelasi diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasian
yang relevan.
All significant transactions and balances with
related parties are disclosed in the relevant
notes to the consolidated financial statements.
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan
berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh
kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama
dengan transaksi lain yang dilakukan dengan
pihak-pihak yang tidak berelasi.
Transactions with related parties are made
based on terms agreed by the parties, which
may not be the same as those of the
transaction between unrelated parties.
iii.
e.
Transactions
(continued)
ACCOUNTING
v.
The entity is a post-employment
benefit plan for the benefit of
employees of either the Group or an
entity related to the Group. If the
Group is itself such a plan, the
sponsoring employers are also
related to the Group;
vi. The entity is controlled or jointly
controlled by a person identified in
(a);
vii. A person identified in (a) (i) has
significant influence over the entity or
is a member of the key management
personnel of the entity (or of a parent
of the entity).
Persediaan
e.
Inventories
Inventories are valued at the lower of cost or
net realizable value, wherein the cost is
determined by the moving-average method,
except for retail inventory. Allowance for
inventory obsolescence and decline in the
value of inventories are provided based on a
review of the condition of inventories at the
end of the year to reduce the carrying value of
inventories to its net realizable value.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang
lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi neto dimana biaya perolehan
ditentukan dengan metode rata-rata bergerak,
kecuali untuk persediaan yang dijual secara
eceran. Penyisihan persediaan usang dan
penurunan
nilai
persediaan
ditentukan
berdasarkan penelaahan terhadap keadaan
persediaan
pada
akhir
tahun
untuk
mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai
realisasi neto.
17
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Persediaan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Biaya dibayar di muka
f.
Prepaid expenses
Prepaid expenses are charged to operations
over the periods benefited.
Biaya dibayar di muka dibebankan pada
operasi selama masa manfaat masing-masing
biaya.
g.
Inventories (continued)
The cost of the retail inventories is determined
using the retail inventory method by reducing
the sales value of the inventory by the
appropriate percentage of gross margin. For a
retail department which sells different types of
product, an average percentage is used.
Biaya
persediaan
eceran
ditentukan
menggunakan
metode
eceran
dengan
mengurangi harga jual persediaan dengan
persentase margin bruto yang sesuai. Untuk
setiap departemen penjualan eceran yang
menjual kelompok barang yang berbeda,
digunakan persentase rata-rata.
f.
ACCOUNTING
Aset tetap
g.
Fixed assets
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar
biaya
perolehan
dikurangi
akumulasi
penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya
perolehan termasuk biaya penggantian bagian
aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika
memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya,
pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan,
biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah
tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai
suatu penggantian jika memenuhi kriteria
pengakuan. Semua biaya perbaikan dan
pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan diakui sebagai laba rugi pada saat
terjadinya.
Fixed assets, except land are stated at cost
less accumulated depreciation and impairment
losses. Such cost includes the cost of
replacing part of the fixed assets when that
cost is incurred, if the recognition criteria are
met. Likewise, when a major inspection is
performed, its cost is recognized in the
carrying amount of the fixed assets as a
replacement if the recognition criteria are
satisfied. All other repairs and maintenance
costs that do not meet the recognition criteria
are recognized in profit or loss as incurred.
Penyusutan aset dimulai pada saat aset
tersebut siap untuk digunakan dan dihitung
dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis
sebagai berikut:
Depreciation of an asset begins when it is
available for use and is computed using the
straight-line method based on its estimated
useful life as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan dan inventaris kantor
Alat-alat pengangkutan
2 - 20
4 - 10
4-5
4-5
18
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Office equipment, furniture and fixtures
Transportation equipment
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
g.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
g.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Tanah
dinyatakan
berdasarkan
biaya
perolehan dan tidak disusutkan, karena
manajemen berpendapat bahwa kemungkinan
besar hak atas tanah tersebut dapat
diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh
tempo.
Land is stated at the acquisition cost and not
depreciated as the management is of the
opinion that it is possible that the titles to land
rights can be renewed/extended upon
expiration.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika
tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai
bagian dari biaya perolehan tanah pada akun
“Aset
Tetap”
dan
tidak
diamortisasi.
Sementara
biaya
pengurusan
atas
perpanjangan atau pembaruan legal hak atas
tanah diakui sebagai bagian dari aset tak
berwujud dan diamortisasi sepanjang mana
yang lebih pendek antara umur hukum hak
dan umur ekonomis tanah.
The legal cost of land rights is initially are
recognized as part of the cost of the land
under the “Fixed Assets” account and is not
amortized. Meanwhile the extension or the
legal renewal cost of land rights is recognized
as intangible assets and is amortized over the
shorter of the rights’ legal life and land’s
economic life.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat
tidak ada manfaat masa depan yang
diharapkan
dari
penggunaan
atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai
perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan
dan jumlah tercatat dari aset) diakui sebagai
laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan
pengakuannya.
The carrying amount of an item of fixed assets
is derecognized upon disposal or when no
future economic benefits are expected from its
use or disposal. Any gain or loss arising on
derecognition of the asset (calculated as the
difference between the net disposal proceeds
and the carrying amount of the asset) is
directly recognized in profit or loss in the year
the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,
masa manfaat dan metode penyusutan
ditelaah kembali, dan jika sesuai dengan
keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The assets’ residual values, useful lives and
methods of depreciation are reviewed, and
adjusted prospectively if appropriate, at each
financial year end.
·
·
Aset tetap dalam pembangunan
Construction in progress
Construction in progress is stated at cost.
The accumulated costs will be reclassified
to the appropriate fixed assets account
when the construction is completed and
the assets are ready for their intended
use.
Aset
tetap
dalam
pembangunan
dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Akumulasi
biaya
perolehan
akan
dipindahkan ke masing-masing akun aset
tetap yang bersangkutan pada saat aset
tersebut selesai dikerjakan dan siap
digunakan.
19
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
g.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Aset tetap (lanjutan)
·
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
g.
Fixed assets (continued)
·
Sewa
ACCOUNTING
Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian
merupakan, atau mengandung, sewa,
adalah berdasarkan substansi dari
perjanjian tersebut pada penetapan awal.
Perjanjian
dievaluasi
apakah
pemenuhannya
tergantung
kepada
penggunaan aset atau aset-aset tertentu
secara
spesifik
atau
perjanjian
mengalihkan hak untuk menggunakan
aset atau aset-aset, walaupun hak
tersebut tidak secara eksplisit disebutkan
dalam perjanjian.
The determination of whether an
arrangement is, or contains, a lease is
based on the substance of the
arrangement at the inception date. The
arrangement is assessed for whether
fulfillment of the arrangement is
dependent on the use of a specific asset
or assets or the arrangement conveys a
right to use the asset or assets, even if
that right is not explicitly specified in an
arrangement.
Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee
Finance Lease - as Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan
jika
sewa
tersebut
mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut
dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset
sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini
dari pembayaran sewa minimum, jika nilai
kini lebih rendah dari nilai wajar.
Pembayaran sewa minimum dipisahkan
antara bagian yang merupakan beban
keuangan dan bagian yang merupakan
pelunasan liabilitas, sedemikian rupa
sehingga menghasilkan suatu tingkat suku
bunga periodik yang konstan atas saldo
liabilitas. Beban keuangan dibebankan
langsung ke operasi tahun berjalan.
A lease is classified as a finance lease if it
transfers substantially all the risks and
rewards incidental to ownership of the
leased assets. Such leases are capitalized
at the inception of the lease at the fair
value of the leased property or, if lower, at
the present value of minimum lease
payments. Minimum lease payments are
proportioned between the finance charges
and reduction of the lease liability so as to
achieve a constant rate of interest on the
remaining balance of liability. Finance
charges are charged directly to the current
year profit or loss.
20
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
g.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Aset tetap (lanjutan)
·
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
g.
Fixed assets (continued)
·
Sewa (lanjutan)
ACCOUNTING
Leases (continued)
Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee
(lanjutan)
Finance Lease - as Lessee (continued)
Jika terdapat kepastian yang memadai
bahwa lessee akan mendapatkan hak
kepemilikan pada akhir masa sewa, aset
sewa pembiayaan disusutkan selama
masa penggunaan aset yang di estimasi
berdasarkan umur manfaat aset tersebut.
Jika tidak terdapat kepastian yang
memadai bahwa Kelompok Usaha akan
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir
masa sewa, maka aset sewa pembiayaan
disusutkan selama periode yang lebih
pendek antara umur manfaat aset sewa
pembiayaan atau masa sewa. Selisih lebih
yang timbul dari transaksi jual dan sewabalik
kembali
ditangguhkan
dan
diamortisasi selama sisa masa sewa.
If there is reasonable certainty that the
lessee will obtain ownership by the end of
the lease, lease assets are depreciated
over the estimate period of the use of
assets based on useful life of assets, if
there is no reasonable certainty that the
Group will obtain ownership by the end of
the lease term, the leased assets are
depreciated over the shorter of the
estimated useful life of the asset or the
lease term. Any excess of sales proceeds
over the carrying amount of an asset
in a sale-and-leaseback transaction is
deferred and amortized over the lease
term.
Sewa Operasi - sebagai Lessee
Operating Lease - as Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
operasi jika sewa tidak mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset. Dengan demikian, pembayaran
sewa diakui sebagai beban pada operasi
dengan metode garis lurus (straight-line
method) selama masa sewa.
A lease is classified as an operating lease
if it does not transfer substantially all the
risks and rewards incidental to ownership
of the leased asset. Accordingly, the
related lease payments are recognized in
operations on a straight-line method over
the lease term.
Sewa Operasi - sebagai Lessor
Operating Lease - as Lessor
Sewa dimana Kelompok Usaha tidak
mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai
sewa operasi.
Leases where the Group does not transfer
substantially all the risks and rewards of
ownership of the asset are classified as
operating leases.
21
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
h.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Penurunan nilai aset non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.
ACCOUNTING
Impairment of non-financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan,
Kelompok Usaha menilai apakah terdapat
indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai.
Jika terdapat indikasi tersebut, atau pada saat
pengujian penurunan nilai aset yaitu aset tak
berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas,
atau goodwill yang diperoleh dalam suatu
kombinasi bisnis diperlukan, maka Kelompok
Usaha membuat estimasi formal jumlah
terpulihkan aset tersebut.
At the end of reporting periods, the Group
assesses whether there is an indication that
an asset may be impaired. If such indication
exists, or when the asset impairment testing of
intangible assets with unlimited useful lives, or
goodwill acquired in a business combination is
needed, the Group makes an estimate of the
asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset
individual adalah jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas
(“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan
nilai pakainya, dan ditentukan untuk aset
individual kecuali aset tersebut tidak
menghasilkan arus kas masuk yang sebagian
besar independen dari aset atau kelompok
aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar
daripada nilai terpulihkannya, maka aset
tersebut
dipertimbangkan
mengalami
penurunan nilai dan nilai tercatat aset
diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai
terpulihkannya.
An asset’s recoverable amount is the higher of
an asset’s fair value or Cash Generating Unit
(“CGU”)’s fair value less costs to sell and its
value in use, and is determined for an
individual asset, unless the asset does not
generate cash inflows that are largely
independent of those from other assets or
groups of assets. If the carrying amount of an
asset exceeds its recoverable amount, the
asset is considered impaired and is written
down to its recoverable amount.
Rugi penurunan nilai dari operasi yang
berkelanjutan diakui pada laporan laba-rugi
komprehensif sebagai “Rugi Penurunan Nilai”
bagian dari beban umum dan administrasi.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus
kas masa depan neto didiskontokan ke nilai
kini dengan menggunakan tingkat diskonto
sebelum
pajak
yang
menggambarkan
penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan
risiko spesifik atas aset.
Impairment losses on continuing operations
are recognized in the statement of
comprehensive income as “Provision for
impairment Losses” under general and
administrative expenses. In assessing the
value in use, the estimated net future cash
flows are discounted to their present value
using a pre-tax discount rate that reflects
current market assessments of the time value
of money and the risks specific to the asset.
22
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
h.
Penurunan
(lanjutan)
nilai
aset
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.
Impairment
(continued)
of
ACCOUNTING
non-financial
assets
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual, digunakan harga penawaran
pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat
transaksi
tersebut,
Kelompok
Usaha
menggunakan model penilaian yang sesuai
untuk
menentukan
nilai
wajar
aset.
Perhitungan tersebut digabungkan dengan
penilaian atau indikator nilai wajar lainnya.
In determining fair value less costs to sell,
recent market transactions are taken into
account, if available. If no such transactions
can be identified, the Group uses an
appropriate valuation model to determine the
fair value of the assets. These calculations are
corroborated by valuation multiples or other
available fair value indicators.
Kelompok Usaha melakukan penilaian pada
setiap akhir periode pelaporan apakah
terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai
yang telah diakui dalam periode sebelumnya
untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada
lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi
dimaksud
ditemukan,
maka
entitas
mengestimasi
jumlah
terpulihkan
aset
tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah
diakui dalam periode sebelumnya untuk aset
selain goodwill dibalik hanya jika terdapat
perubahan asumsi-asumsi yang digunakan
untuk menentukan jumlah terpulihkan aset
tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir
diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset
dinaikkan
ke
jumlah
terpulihkannya.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah
tercatat
aset
tidak
melebihi
jumlah
terpulihkannya maupun jumlah tercatat,
setelah dikurangi penyusutan, seandainya
tidak ada rugi penurunan nilai yang telah
diakui untuk aset tersebut pada tahun
sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai
diakui dalam laporan laba-rugi komprehensif
konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut,
penyusutan aset tersebut disesuaikan di
periode mendatang untuk mengalokasikan
jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi
nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya.
The Group assesses at each reporting period
as to whether there is any indication that
previously recognized impairment losses
recognized for an asset other than goodwill
may no longer exist or may have decreased. If
such indication exists, the recoverable amount
is estimated. A previously recognized
impairment loss for an asset other than
goodwill is reversed only if there has been a
change in the assumptions used to determine
the asset’s recoverable amount since the last
impairment loss was recognized. If that is the
case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount. The
reversal is limited so that the carrying amount
of the assets does not exceed its recoverable
amount, nor exceed the carrying amount that
would have been determined, net of
depreciation, had no impairment loss been
recognized for the asset in prior years.
Reversal of an impairment loss is recognized
in
the
consolidated
statements
of
comprehensive income. After such a reversal,
the depreciation charge on the said asset is
adjusted in future periods to allocate the
asset’s revised carrying amount, less any
residual value, on a systematic basis over its
remaining useful life.
23
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Biaya emisi saham
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
i.
Share issuance cost
Share issuance cost are presented as a
deduction from the additional paid-in capital
account.
Biaya emisi saham disajikan sebagai
pengurang dalam akun tambahan modal
disetor.
j.
ACCOUNTING
Pengakuan pendapatan dan beban
j.
Revenue and expense recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan
manfaat ekonomi akan diperoleh oleh
Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur
secara handal. Pendapatan diukur pada nilai
wajar imbalan yang diterima dikurangi diskon,
rabat dan tidak termasuk pajak pertambahan
nilai (PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus
dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
Revenue is recognized to the extent that it is
probable that the economic benefits will flow to
the Group and the revenue can be reliably
measured. Revenue is measured at the fair
value of the consideration received deducted
by discounts, rebates and excluding sales
taxes (VAT). The following specific recognition
criteria must also be met before revenue is
recognized.
Penjualan Barang dan Jasa
Sale of Goods and Services
Pendapatan dari penjualan lokal dan jasa
perbaikan diakui pada saat penyerahan
barang kepada pelanggan atau pada saat jasa
perbaikan telah selesai. Pendapatan dari jasa
lainnya diakui pada saat jasa telah
dilaksanakan. Pendapatan dari penjualan
gerai 7-Eleven diakui berdasarkan penerimaan
tunai yang dicatat oleh cash register.
Revenues from domestic sales and repairs
services are recognized when goods are
delivered to customers or when the repairs
have been completed. Revenue from other
services are recognized when the services
have been rendered. Revenue from 7-Eleven
outlets’ sales is recognized based on cash
receipts by cash register.
Pendapatan Sewa
Rental Income
Pendapatan sewa diakui dengan metode garis
lurus selama masa sewa.
Rental income is recognized on a straight-line
method over the lease terms.
Pendapatan/Beban Bunga
Interest Income/Expense
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur
pada
biaya
perolehan
diamortisasi,
pendapatan atau beban bunga dicatat dengan
menggunakan metode Suku Bunga Efektif
(”SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa yang akan datang
selama perkiraan umur dari instrumen
keuangan, atau jika lebih tepat, selama
periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat
neto dari aset keuangan atau liabilitas
keuangan.
For all financial instruments measured at
amortized cost, interest income or expense is
recorded using the Effective Interest Rate
(“EIR”) method, which is the rate that exactly
discounts the estimated future cash payments
or receipts through the expected life of the
financial instrument or a shorter period, where
appropriate, to the net carrying amount of the
financial asset or liability.
24
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
j.
k.
Pengakuan
(lanjutan)
pendapatan
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
dan
2.
beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
Revenue
and
(continued)
Beban
Expense
Beban diakui pada saat terjadinya (asas
akrual).
Expenses are
(accrual basis).
Perpajakan
k.
expense
recognized
ACCOUNTING
recognition
when
incurred
Taxation
Pajak Kini
Current Tax
Beban pajak penghasilan merupakan jumlah
dari pajak penghasilan badan yang terutang
saat ini dan pajak tangguhan.
Income tax expense represents corporate
income tax and deferred tax.
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun
berjalan dan lalu diukur sebesar jumlah yang
diharapkan dapat direstitusi dari atau
dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif
pajak dan peraturan pajak yang digunakan
untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang
telah berlaku atau secara substantif telah
berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for
the current and prior year are measured at the
amount expected to be recovered from or paid
to the tax authority. The tax rates and tax laws
used to compute the amount are those that
have been enacted or substantively enacted
as the reporting dates.
Pajak penghasilan kini diakui dalam laporan
laba-rugi komprehensif konsolidasian, kecuali
pajak yang berkaitan dengan item yang diakui
di luar laba rugi, baik pada pendapatan
komprehensif lain atau langsung pada ekuitas.
Manajemen secara periodik melakukan
evaluasi atas posisi yang diambil dalam
pelaporan pajak sehubungan dengan situasi di
mana peraturan pajak terkait menjadi subyek
interpretasi dan menetapkan provisi bila
diperlukan.
Current income taxes are recognized in the
consolidated statement of comprehensive
income, except to the extent that the tax
relates to items recognized outside profit or
loss, either in other comprehensive income or
directly in equity. Management periodically
evaluates positions taken in the tax returns
with respect to situations in which applicable
tax regulations are subject to interpretation
and establishes provisions when appropriate.
Bunga dan penalti atas pajak penghasilan
disajikan sebagai bagian dari pendapatan atau
beban operasi lain karena dianggap bukan
merupakan bagian dari beban pajak
penghasilan.
Interests and penalties are presented as part
of other operating income or expenses are not
considered as part of the income tax expense.
25
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
k.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
k.
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan
metode liabilitas atas perbedaan temporer
pada tanggal pelaporan antara dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah
tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan
pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability
method on temporary differences at the
reporting date between the tax bases of
assets and liabilities and their carrying
amounts for financial reporting purposes at the
reporting date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak, kecuali bagi
liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari:
i.
pengakuan awal goodwill;
ii.
atau pada saat pengakuan awal aset atau
liabilitas dari transaksi yang: (ii.1) bukan
transaksi kombinasi bisnis, dan (ii.2) pada
waktu transaksi tidak mempengaruhi laba
akuntansi
dan
penghasilan
kena
pajak/rugi pajak.
Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences, except for the
deferred tax liability arising from:
i. the initial recognition of goodwill;
ii. or of an asset or liability in a transaction
that is: (ii.1) not a business combination
and (ii.2) at the time of the transaction,
affects neither the accounting profit nor
taxable income or loss.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah
pada setiap tanggal pelaporan dan nilai
tercatat aset pajak tangguhan tersebut
diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak
memadai untuk mengkompensasi sebagian
atau semua manfaat aset pajak tangguhan.
Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok
Usaha menilai kembali aset pajak tangguhan
yang tidak diakui. Kelompok Usaha mengakui
aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak
diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba
fiskal pada masa yang akan datang akan
tersedia untuk pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax asset is
reviewed at each reporting date and reduced
to the extent that it is no longer probable that
sufficient taxable profit will be available to
allow all or part of the benefit of that deferred
tax asset to be utilized. Unrecognized deferred
tax assets are reassessed at each reporting
date and are recognized to the extent that it
has become probable that future taxable profit
will allow the deferred tax assets to be
recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur
berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan
diberlakukan pada saat aset direalisasikan
atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif
pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku
atau yang telah secara substantif berlaku pada
tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are
measured at the tax rates that are expected to
apply when the asset is realized or the liability
is settled based on the tax rates and tax laws
that have been enacted or substantively
enacted as at the reporting date.
26
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
k.
l.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
k.
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
Deferred Tax (continued)
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak
tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak
secara hukum untuk melakukan saling hapus
atas aset pajak kini terhadap liabilitas pajak
kini atau aset dan liabilitas pajak tangguhan
pada entitas yang sama, atau kelompok usaha
yang bermaksud untuk menyelesaikan aset
dan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities
are offset when a legally enforceable right
exists to offset current tax assets against
current tax liabilities, or the deferred tax assets
and deferred tax liabilities relate to the same
taxable entity, or the group intends to settle its
current assets and liabilities on a net basis.
Pajak Pertambahan Nilai
Value Added Tax
Pendapatan, beban-beban dan aset-aset
diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan
Nilai (“PPN”) kecuali:
„ PPN yang muncul dari pembelian aset atau
jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh
kantor pajak, yang dalam hal ini PPN diakui
sebagai bagian dari biaya perolehan aset
atau sebagai bagian dari item beban-beban
yang diterapkan.
Revenue, expenses and assets are recognized
net of the amount of value added tax (“VAT”)
except:
„ where the VAT incurred on a purchase of
assets or services is not recoverable from
the taxation authority, in which case the
VAT is recognized as part of the cost of
acquisition of the asset or as part of the
expense item as applicable.
Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau
terutang kepada, kantor pajak termasuk
sebagai bagian dari piutang atau utang pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.
The net amount of VAT recoverable from, or
payable to, the taxation authorities is included
as part of receivables or payables in the
consolidated statement of financial position.
Imbalan kerja
l.
Employee benefits
Kelompok Usaha mengakui penyisihan
imbalan kerja karyawan yang tidak didanai
berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun
2003 tanggal 25 Maret 2003 (”UU No. 13“)
dan perhitungan estimasi liabilitas untuk
imbalan kerja karyawan ditentukan dengan
menggunakan metode aktuarial “Projected
Unit Credit”.
The Group recognized a provision for postemployment benefits in accordance with the
Labor Law No. 13 Year 2003 (Law) dated
March 25, 2003 and the calculation of
estimated liability for employee benefits is
determined using the “Projected Unit Credit”
method.
Penyisihan beban jasa lalu ditangguhkan dan
diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata
yang diharapkan dari karyawan yang
memenuhi syarat tersebut. Selain itu,
penyisihan untuk beban jasa kini dibebankan
langsung pada operasi tahun berjalan.
Provisions made pertaining to past service
costs are deferred and amortized over the
expected average remaining service years of
the qualified employees. On the other hand,
provisions for current service costs are directly
charged to operations of the current year.
27
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
l.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
l.
m. Laba per saham
o.
Employee benefits (continued)
Actuarial gains or losses arising from
experience adjustments and changes in
actuarial assumptions are recognized as
income or expense when the net cumulative
unrecognized actuarial gains or losses at the
end of the previous reporting period exceed
10% of the present value of the defined benefit
obligations at that date. The actuarial gains or
losses in excess of the 10% threshold are
recognized on a straight-line method over the
expected average remaining service years of
the qualified employees.
Keuntungan atau kerugian aktuarial yang
timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam
asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai
pendapatan atau beban apabila akumulasi
keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang
belum diakui pada akhir periode pelaporan
sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini
kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian aktuarial yang
melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar
metode garis lurus selama rata-rata sisa masa
kerja karyawan yang diharapkan.
n.
ACCOUNTING
m. Earnings per share
Laba per saham dasar dihitung dengan
membagi laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham
yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share amounts are
computed by dividing income for the year
attributable to owners of the parent entity by
the weighted average number of ordinary
shares outstanding during the year.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi
saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan oleh
karenanya, laba per saham dilusian tidak
dihitung dan disajikan pada laporan laba-rugi
komprehensif konsolidasian.
The Company has no outstanding dilutive
potential
ordinary
shares
as
of
December 31, 2014 and 2013 and
accordingly, no diluted earnings per share is
calculated and presented in the consolidated
statement of comprehensive income.
Beban tangguhan
n.
Deferred charges
Akun ini merupakan beban-beban yang timbul
sehubungan dengan beban waralaba awal
(initial franchise fee), beban sehubungan
dengan akuisisi dan pengembangan gerai
7-Eleven dan program komputer.
This account represents expenses incurred in
connection with initial franchise fee, costs
related to the acquisition and development of
7-Eleven outlets and computer program.
Beban
tangguhan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line
method) sesuai dengan masa manfaatnya
selama 4 - 20 tahun.
Deferred charges are amortized using the
straight-line method, over the estimated
beneficial periods of 4 - 20 years.
Beban renovasi bangunan sewa
o.
Renovation cost of rented buildings
This account represent the costs incurred
relating to the construction of interior and other
improvements of rented buildings, which are
being amortized over 10-20 years using the
straight-line method.
Akun ini merupakan beban-beban yang timbul
sehubungan dengan pembuatan interior dan
lain-lain atas bangunan yang disewa serta
diamortisasi selama 10-20 tahun dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line
method).
28
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
p.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Transaksi dan saldo dalam mata uang
asing
p.
Foreign
balances
currency
ACCOUNTING
transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat
dalam mata uang fungsional berdasarkan kurs
yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
Pada akhir periode pelaporan, aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam mata uang fungsional
Kelompok Usaha berdasarkan rata-rata kurs
jual dan kurs beli yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia pada tanggal terakhir transaksi
perbankan pada tahun tersebut. Laba atau
rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau
dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are
translated to functional currency at the rates of
exchange prevailing at the time the
transactions are made. At the end of reporting
period, monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are
translated to the Group’s functional currency
based on the average of selling and buying
exchange rates published by Bank Indonesia
at the last banking transaction date for the
year. The resulting gains or losses are
credited or charged to the operations of the
current year.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
adalah sebagai berikut:
The exchange rates used to translate the
monetary assets and liabilities denominated in
foreign currencies are as follows:
2014
Dolar Amerika Serikat
Yen Jepang
Dolar Singapura
Euro
q.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
2013
12.440
104,25
9.422
15.133
Instrumen keuangan
i.
12.189
116,17
9.628
16.821
q.
Aset keuangan
United States Dollar
Japanese Yen
Singapore Dollar
Euro
Financial instruments
i.
Financial assets
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
salah satu dari aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba atau rugi,
pinjaman yang diberikan dan piutang,
investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau
aset keuangan tersedia untuk dijual.
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi
aset keuangan setelah pengakuan awal
dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan
melakukan evaluasi pada setiap akhir
tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK
No. 55 (Revised 2011) are classified as
financial assets at fair value through profit
or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments or available-for-sale
financial assets. The Group determines
the classification of its financial assets
after initial recognition and, where allowed
and
appropriate,
re-evaluates
this
designation at each financial year-end.
29
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
i.
Financial assets (continued)
Pengakuan Awal (lanjutan)
Initial Recognition (continued)
Aset keuangan pada awalnya diukur pada
nilai wajar dan dalam hal aset keuangan
yang tidak diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, ditambah dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.
Financial assets are recognized initially at
fair value plus, and in the case of financial
assets not at fair value through profit or
loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan
yang mensyaratkan penyerahan aset
dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh
peraturan atau kebiasaan yang berlaku di
pasar (pembelian yang lazim/reguler)
diakui pada tanggal perdagangan, yaitu
tanggal Kelompok Usaha berkomitmen
untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that
require delivery of assets within a time
frame established by regulation or
convention in the market place (regular
way trades) are recognized on the trade
date, i.e., the date that the Group commit
to purchase or sell the assets.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Perusahaan tidak memiliki investasi yang
dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi, dan aset keuangan tersedia untuk
dijual pada tanggal 31 Desember 2014
dan 2013.
The Company has no held-to-maturity
investments, financial assets at fair value
through profit and loss and available for
sale financial assets as of December 31,
2014 and 2013.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan
tersebut dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan
metode SBE, dan keuntungan dan
kerugian terkait diakui sebagai laba rugi
pada saat pinjaman yang diberikan dan
piutang dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, demikian juga
melalui proses amortisasi.
After initial measurement, such financial
assets are carried at amortized cost using
the EIR method, and gains and losses are
recognized as profit or loss when the
loans and receivables are derecognized or
impaired, as well as through the
amortization process.
30
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
i.
Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Aset keuangan, atau, bila dapat
diterapkan untuk bagian dari aset
keuangan atau bagian dari kelompok aset
keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or where applicable, a
part of a financial asset or part of a group
of similar financial assets, is derecognized
when:
i.
i.
hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir; atau
the contractual rights to receive cash
flows from the asset have expired; or
ii. Kelompok Usaha mentransfer hak
untuk menerima arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut atau
menanggung liabilitas untuk membayar
arus kas yang diterima tersebut tanpa
penundaan yang signifikan kepada
pihak
ketiga
melalui
suatu
kesepakatan penyerahan dan (a)
secara
substansial
mentransfer
seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan tersebut,
atau (b) secara substansial tidak
mentransfer dan tidak memiliki seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan
aset keuangan tersebut, namun telah
mentransfer pengendalian atas aset
keuangan tersebut.
ii. The Group has transferred its rights to
receive cash flows from the asset or
has assumed an obligation to pay the
received cash flows in full without
material delay to a third party under a
“pass-through”
arrangement;
and
either (a) substantially transferred all
the risks and rewards of the asset, or
(b) neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards
of the asset, but has transferred control
over the asset.
Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak
untuk menerima arus kas yang berasal
dari aset keuangan atau mengadakan
kesepakatan
penyerahan,
maka
Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh
mana tetap memiliki risiko dan manfaat
atas kepemilikan asset. Jika Kelompok
Usaha tidak mentransfer maupun tidak
memiliki secara substansial seluruh risiko
dan manfaat atas aset keuangan tersebut
dan juga tidak mentransfer pengendalian
atas aset keuangan tersebut, maka suatu
aset keuangan baru diakui oleh Kelompok
Usaha sebesar keterlibatannya yang
berkelanjutan dengan aset keuangan
tersebut.
When the Group has transferred its rights
to receive cash flows from an asset or
have entered into a pass-through
arrangement, it evaluates if and to what
extent it has retained the risks and
rewards of ownership. When it have
neither
transferred
nor
retained
substantially all the risks and rewards of
the asset nor transferred control over the
asset, the asset is recognized to the
extent
of
the
Group
continuing
involvement in the asset.
31
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
i.
Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan
(lanjutan)
Derecognition
(continued)
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk
pemberian jaminan atas aset yang
ditransfer diukur sebesar jumlah terendah
antara nilai aset yang ditransfer dan nilai
maksimal dari pembayaran yang diterima
yang mungkin harus dibayar kembali oleh
Kelompok Usaha.
Continuing involvement that takes the
form of a guarantee over the transferred
asset, is measured at the lower of the
original carrying amount of the asset and
the maximum amount of consideration
that the Group could be required to repay.
Pada saat penghentian pengakuan atas
aset keuangan secara keseluruhan, maka
selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari
(i) pembayaran yang diterima, termasuk
aset baru yang diperoleh dikurangi
dengan liabilitas baru yang ditanggung;
dan (ii) keuntungan atau kerugian
kumulatif yang telah diakui secara
langsung dalam ekuitas, harus diakui
sebagai laba rugi.
On derecognition of a financial asset in its
entirety, the difference between the
carrying amount and the sum of (i) the
consideration received, including any new
assets obtained less any new liabilities
assumed, and (ii) any cumulative gain or
loss which had been recognized in the
shareholders’
equity,
should
be
recognized in profit or loss.
Penurunan nilai dari aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan,
Kelompok Usaha mengevaluasi apakah
terdapat bukti yang obyektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai. Penurunan
nilai atas aset keuangan atau kelompok
aset keuangan dianggap telah terjadi, jika
dan hanya jika, terdapat bukti yang
obyektif
mengenai
penurunan
nilai
tersebut sebagai akibat dari salah satu
atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan awal aset tersebut (peristiwa
yang merugikan), dan peristiwa yang
merugikan tersebut berdampak pada
estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
yang dapat diestimasi secara handal.
At end of each reporting period, the Group
assesses whether there is any objective
evidence that a financial asset or a group
of financial assets is impaired. A financial
asset or a group of financial assets is
deemed to be impaired if, and only if,
there is objective evidence of impairment
as a result of one or more events that has
occurred after the initial recognition of the
asset (an incurred ‘loss event’) and that
loss event has an impact on the estimated
future cash flows of the financial asset or
the group of financial assets that can be
reliably estimated.
32
of
financial
assets
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
i.
q.
Aset keuangan (lanjutan)
Penurunan
(lanjutan)
nilai
dari
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
i.
Financial assets (continued)
Impairment of financial assets (continued)
keuangan
Bukti penurunan nilai dapat meliputi
indikasi pihak peminjam atau kelompok
pihak peminjam mengalami kesulitan
keuangan signifikan, wanprestasi atau
tunggakan pembayaran bunga atau
pokok, terdapat kemungkinan bahwa
pihak peminjam akan dinyatakan pailit
atau melakukan reorganisasi keuangan
lainnya dan pada saat data yang dapat
diobservasi
mengindikasikan
adanya
penurunan yang dapat diukur atas
estimasi arus kas masa datang, seperti
meningkatnya tunggakan atau kondisi
ekonomi
yang
berkorelasi
dengan
wanprestasi.
Evidence of impairment may include
indications that the debtors or a group of
debtors
is
experiencing
significant
financial difficulty, default or delinquency
in interest or principal payments, the
probability that they will enter bankruptcy
or other financial instrument and where
observable data indicate that there is a
measurable decrease in the estimated
future cash flows, such as changes in
arrears or economic conditions that
correlate with defaults.
Untuk pinjaman yang diberikan dan
piutang yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, Kelompok Usaha pertama
kali menentukan apakah terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai secara
individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual, atau secara
kolektif untuk aset keuangan yang
jumlahnya
tidak
signifikan
secara
individual.
For loans and receivables carried at
amortized cost, the Group first assesses
whether there is any objective evidence of
impairment exists individually for financial
assets that are individually significant, or
collectively for financial assets that are not
individually significant.
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak
terdapat
bukti
obyektif
mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, terlepas aset
keuangan tersebut signifikan atau tidak,
maka aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang sejenis dan
menilai penurunan nilai kelompok tersebut
secara kolektif. Aset yang penurunan
nilainya dinilai secara individual, dan untuk
itu kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam
penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective
evidence of impairment exists for an
individually assessed financial asset,
whether significant or not, the asset is
included in a group of financial assets with
similar credit risk characteristics and
collectively assessed them for impairment.
Assets that are individually assessed for
impairment and for which an impairment
loss is, or continues to be recognized, are
not included in a collective assessment of
impairment.
33
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
i.
q.
Aset keuangan (lanjutan)
Penurunan
(lanjutan)
nilai
dari
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
i.
Financial assets (continued)
Impairment of financial assets (continued)
keuangan
Jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jumlah kerugian tersebut diukur sebagai
selisih antara nilai tercatat aset dengan
nilai kini estimasi arus kas masa datang
(tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit
masa datang yang belum terjadi). Nilai kini
estimasi arus kas masa datang didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal
dari aset keuangan tersebut. Jika
pinjaman yang diberikan dan piutang
memiliki suku bunga variabel, tingkat
diskonto yang digunakan untuk mengukur
setiap kerugian penurunan nilai adalah
suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an
impairment loss has occurred, the amount
of the loss is measured as the difference
between the asset’s carrying amount and
the present value of estimated future cash
flows (excluding future expected credit
losses that have not yet been incurred).
The present value of the estimated future
cash flows is discounted at the financial
asset’s original effective interest rate. If a
loan and receivable has a variable interest
rate, the discount rate for measuring
impairment loss is the current effective
interest rate.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi
melalui penggunaan akun penyisihan dan
jumlah kerugian tersebut diakui sebagai
laba rugi. Penghasilan bunga tetap diakui
berdasarkan nilai tercatat yang telah
dikurangi, berdasarkan SBE awal aset
keuangan tersebut. Pinjaman yang
diberikan dan piutang, bersama-sama
dengan
penyisihan
terkait,
akan
dihapuskan pada saat tidak terdapat
kemungkinan
yang
realistis
atas
pemulihan di masa mendatang dan
seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi
atau telah dialihkan kepada Kelompok
Usaha.
The carrying amount of the asset is
reduced through the use of an allowance
account and the amount of the loss is
recognized in profit or loss. Interest
income continues to be accrued on the
reduced carrying amount based on the
original EIR of the asset. Loans and
receivable, together with the associated
allowance, are written off when there is no
realistic prospect of future recovery and all
collateral, if any, has been realized or has
been transferred to the Group.
34
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
i.
ii.
q.
Aset keuangan (lanjutan)
Penurunan
(lanjutan)
nilai
dari
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
i.
Financial assets (continued)
Impairment of financial assets (continued)
keuangan
Jika, pada periode berikutnya, nilai
estimasi kerugian penurunan nilai aset
keuangan bertambah atau berkurang
karena suatu peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai diakui, maka
kerugian
penurunan
nilai
yang
sebelumnya
diakui
ditambah
atau
dikurangi
(dipulihkan)
dengan
menyesuaikan
akun
penyisihan.
Pemulihan
tersebut
tidak
boleh
mengakibatkan
nilai
tercatat
aset
keuangan melebihi biaya perolehan
diamortisasi
yang
seharusnya
jika
penurunan nilai tidak diakui pada tanggal
pemulihan dilakukan.
If in a subsequent period, the amount of
the estimated impairment loss increases
or decreases because of an event
occurring after the impairment was
recognized, the previously recognized
impairment loss is increased or reduced
(reversed) by adjusting the allowance
account. The recovery should not lead to
the carrying amount of the asset exceeds
its amortized cost that would have been
determined if had no impairment loss
been recognized for the asset at the
reversal date.
Jumlah pemulihan aset keuangan diakui
sebagai laba rugi. Jika penghapusan
kemudian dipulihkan, maka pemulihan
tersebut diakui sebagai laba rugi.
The amount of reversal is recognized in
profit or loss. If a future write-off is later
recovered, the recovery is recognized in
profit or loss.
Liabilitas keuangan
ii.
Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas
keuangan
diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi, atau instrumen
yang ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai dalam lindung nilai yang
efektif. Kelompok Usaha menentukan
klasifikasi liabilitas keuangan pada saat
pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as
financial liabilities at fair value through
profit or loss, financial liabilities at
amortized cost, or as derivatives
designated as hedging instruments in an
effective hedge, as appropriate. The
Group determines the classification of its
financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan
diukur pada nilai wajar dan, dalam hal
liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi, termasuk
biaya biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially
at fair value and, in the case of financial
liabilities at amortized cost, inclusive of
directly attributable transaction costs.
35
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.
ii. Liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
ii.
Financial liabilities (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Pada akhir periode pelaporan, Kelompok
Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan
selain yang diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi.
At end of reporting date, the Group has no
financial liabilities other than those
classified as financial liabilities at
amortized cost.
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha
meliputi pinjaman bank jangka pendek,
utang usaha, utang lain-lain, utang pihak
berelasi, beban akrual dan pinjaman bank
jangka panjang dan utang pembiayaan
konsumen dan sewa pembiayaan.
The Group’s financial liabilities include
short-term bank loans, trade payables,
other payables, due to a related party,
accrued expenses and long-term debtsbank loan and consumer finance and
finance lease.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, utang dan
pinjaman diukur pada biaya perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan
metode SBE.
After initial recognition, interest-bearing
loans and borrowings are subsequently
measured at amortized cost using the EIR
method.
Laba atau rugi diakui sebagai laba rugi
ketika liabilitas
tersebut dihentikan
pengakuannya serta melalui proses
amortisasinya.
Gains or losses are recognized in profit or
loss when the liabilities are derecognized
as well as through the amortization
process.
iii. Saling hapus instrumen keuangan
iii. Offsetting of financial instruments
Financial assets and financial liabilities are
offset and the net amount reported in the
consolidated statement of financial
position if, and only if, there is a currently
enforceable legal right to offset the
recognized amounts and there is an
intention to settle on a net basis, or to
realize the assets and settle the liabilities
simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
saling hapus dan nilai netonya disajikan
dalam
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian jika, dan hanya jika,
terdapat hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah
yang telah diakui dari aset keuangan dan
liabilitas keuangan tersebut dan terdapat
intensi untuk menyelesaikan dengan
menggunakan dasar neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara bersamaan.
36
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.
iv. Nilai wajar instrumen keuangan
Financial instruments (continued)
iv. Fair value of financial instruments
The fair value of financial instruments that
are actively traded in organized financial
markets is determined by reference to
quoted market bid prices at the close of
business at the end of the reporting
period. For financial instruments where
there is no active market, fair value is
determined using valuation techniques.
Such techniques may include using recent
arm’s-length
market
transactions,
reference to the current fair value of
another instrument that is substantially the
same, discounted cash flow analysis, or
other valuation models.
Nilai wajar instrumen keuangan yang
secara aktif diperdagangkan di pasar
keuangan ditentukan dengan mengacu
pada kuotasi harga pasar yang berlaku
pada penutupan pasar pada akhir periode
pelaporan. Untuk instrumen keuangan
yang tidak diperdagangkan di pasar aktif,
nilai
wajar
ditentukan
dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik
penilaian tersebut meliputi penggunaan
transaksi pasar terkini yang dilakukan
secara
wajar
(arm’s-length
market
transactions), referensi atas nilai wajar
terkini dari instrumen lain yang secara
substansial sama, analisis arus kas yang
didiskonto, atau model penilaian lainnya.
r.
ACCOUNTING
Informasi segmen
r.
Segment information
For management purposes, the Group’s
business is divided into five operating
segments based on product which are
independently managed by the respective
segment managers responsible for the
performance of the respective segments under
their charge. The segment managers report
directly to the management who regularly
review the segment results in order to allocate
resources to the segments and to assess the
segment performance. Additional disclosures
on each of these segments are shown in
Note 34, including the factors used to identify
the
reportable
segments
and
the
measurement basis of segment information.
Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha
dibagi menjadi
lima
segmen operasi
berdasarkan produk yang dikelola secara
independen oleh masing-masing pengelola
segmen yang bertanggung jawab atas kinerja
dari masing-masing segmen. Para pengelola
segmen melaporkan secara langsung kepada
manajemen Perusahaan yang secara teratur
mengkaji laba segmen sebagai dasar untuk
mengalokasikan sumber daya ke masingmasing segmen dan untuk menilai kinerja
segmen. Pengungkapan tambahan pada
masing-masing segmen terdapat dalam
Catatan 34, termasuk faktor yang digunakan
untuk
mengidentifikasi
segmen
yang
dilaporkan dan dasar pengukuran informasi
segmen.
37
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
s.
t.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
s.
ACCOUNTING
Non-current assets held for sale
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual
dinilai dengan nilai terendah antara jumlah
tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya
untuk menjual. Aset tidak lancar dan kelompok
lepasan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan
terutama melalui transaksi penjualan daripada
melalui pemakaian selanjutnya. Dalam hal ini,
aset harus berada dalam keadaan dapat dijual
dengan syarat-syarat yang biasa dan umum
diperlukan dalam penjualannya harus sangat
mungkin terjadi.
Non-current assets held for sale are measured
at the lower of their carrying amount and fair
value less costs to sell. Non-current assets
and disposal groups are classified as held for
sale if their carrying amounts will be recovered
principally through a sale transaction rather
than through continuing use. In this case, the
assets must be in salable condition with the
usual terms and commonly required in sales
should be very possible.
Manajemen harus berkomitmen terhadap
penjualan aset, yang diharapkan untuk
memenuhi
syarat
pengakuan
sebagai
penjualan dalam satu tahun dari tanggal
klasifikasi.
Management must be committed to the sale of
assets, which should be expected to qualify for
recognition as a completed sale within one
year from the date of classification.
Standar Akuntansi yang Telah Diterbitkan
Namun Belum Berlaku Efektif
t.
The following are several published accounting
standards by DSAK that are considered
relevant to the financial reporting of the Group
but not yet effective for 2014 consolidated
financial statements:
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi
yang telah diterbitkan oleh DSAK yang
dipandang relevan terhadap pelaporan
keuangan Kelompok Usaha namun belum
berlaku efektif untuk laporan keuangan
konsolidasian tahun 2014:
•
PSAK No.
Keuangan
1:
Penyajian
Accounting Standards that Have Been
Issued But Not Yet Effective
•
Laporan
PSAK
No.
1:
StatementPresentation
Financial
The revision to PSAK 1 introduce a
grouping of items presented in other
comprehensive income. Items that will be
reclassified (“recycled”) to profit or loss at
a future point in time, such as net loss or
gain on available-for-sale financial assets,
have to be presented separately from
items that will not be reclassified, such as
revaluation of land and buildings. The
revised PSAK No. 1 will be effective
January 1, 2015.
Revisi terhadap PSAK 1 memperkenalkan
pengelompokan pos-pos yang disajikan
pada pendapatan komprehensif lain.
Pospos yang akan direklasifikasi (“didaurulang”) ke laba rugi pada periode
mendatang, seperti laba atau rugi atas
aset keuangan tersedia untuk dijual, harus
disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak
akan direklasifikasi, seperti revaluasi
tanah dan bangunan. Revisi PSAK No. 1
ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari
2015.
38
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
t.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Standar Akuntansi yang Telah Diterbitkan
Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan)
•
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
t.
Accounting Standards that Have Been
Issued But Not Yet Effective (continued)
•
PSAK No. 4 (2013): Laporan Keuangan
Tersendiri, yang berlaku efektif 1 Januari
2015.
•
PSAK No. 15: Investasi pada Entitas
Asosiasi dan Ventura Bersama
•
PSAK No. 15: Investments in Associates
and Joint Ventures
The revised PSAK describes the
application of the equity method to
investments in joint ventures and
associates. The revised PSAK No. 15 will
be effective January 1, 2015.
PSAK revisi ini mengatur penerapan
metode ekuitas pada investasi ventura
bersama dan juga entitas asosiasi. Revisi
PSAK No. 15 ini akan berlaku efektif
tanggal 1 Januari 2015.
•
PSAK No. 4 (2013): Separate Financial
Statements, effective January 1, 2015.
This PSAK prescribes only the accounting
requirements when a parent entity
prepares separate financial statements as
additional information. Accounting for
consolidated financial statements is
determined in PSAK No. 65.
PSAK ini hanya mengatur persyaratan
akuntansi ketika entitas induk menyajikan
laporan keuangan tersendiri sebagai
informasi
tambahan.
Pengaturan
akuntansi
untuk
laporan keuangan
konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65.
•
ACCOUNTING
•
PSAK No. 24: Imbalan Kerja
PSAK No. 24: Employee Benefits
PSAK No. 24 yang direvisi mensyaratkan:
(a) seluruh biaya jasa lalu diakui pada
yang
lebih
awal
antara
amandemen/kurtailmen
terjadi
dan
pengakuan biaya restrukturisasi atau
terminasi terkait diakui, dan
The revised PSAK No. 24 requires: (a) all
past service costs to be recognized at the
earlier
of
when
the
amendment/curtailment occurs or when
the related restructuring or termination
costs are recognized,and
(b) keuntungan atau kerugian aktuaria
pada program imbalan pasti langsung
diakui pada pendapatan komprehensif
lain.
(b) actuarial gains or losses in defined
benefit plan are recognized immediately in
other comprehensive income.
•
PSAK No. 46: Pajak Penghasilan
PSAK No. 46: Income Taxes
The revised PSAK prescribes the
accounting treatment for income taxes.
The principal issues in accounting
treatment for income taxes are how to
account for the current and future tax
consequences of: (a) the future recovery
(settlement) of the carrying amount of
assets (liabilities) recognized in an entity’s
statement of financial position; and (b)
transactions and another events in the
curent period which recognized in an
entity’s financial statement. This PSAK
also deals with the recognition of deferred
tax assets arise from unused tax loss or
unused tax credits, the presentation of
PSAK revisi ini mengatur perlakuan
akuntansi untuk pajak penghasilan. Isu
utama dalam perlakuan akuntansi untuk
pajak penghasilan adalah bagaimana
menghitung konsekuensi pajak kini dan
masa depan untuk: (a) pemulihan
(penyelesaian) masa depan jumlah
tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam
laporan posisi keuangan entitas; dan (b)
transaksi dan peristiwa lain pada periode
berjalan yang diakui dalam laporan
keuangan entitas. PSAK ini juga mengatur
pengakuan aset pajak tangguhan yang
timbul dari rugi pajak belum dikompensasi
atau kredit pajak belum dimanfaatkan,
39
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
t.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Standar Akuntansi yang Telah Diterbitkan
Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan)
•
PSAK No.
(lanjutan)
46:
Pajak
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
t.
Accounting Standards that Have Been
Issued But Not Yet Effective (continued)
•
Penghasilan
•
PSAK No. 48: Penurunan Nilai Aset
PSAK No.
Penyajian
50:
Instrumen
PSAK No. 48: Impairment of Assets
The revised PSAK No. 48 prescribes
measurement of fair value less costs of
disposal in reference to the fair value
hierarchy in PSAK No. 68: Fair Value
Measurement, and also requires additional
disclosures for each individual asset or
cash generating unit, for which the
impairment loss has been recognized or
reversed during the reporting period. The
revised PSAK No. 48 is applied
prospectively, cannot be adopted early,
and will be effective January 1, 2015.
Revisi PSAK No. 48 mengatur pengukuran
nilai wajar dikurangi biaya pelepasan
mengacu pada hirarki nilai wajar dalam
PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar,
dan
juga
memberikan
tambahan
persyaratan pengungkapan untuk setiap
aset individual atau unit penghasil kas
yang kerugian penurunan nilainya telah
diakui atau dibalik selama periode
pelaporan. Revisi PSAK No. 48 ini berlaku
prospektif, tidak mengijinkan penerapan
dini, dan berlaku efektif tanggal 1 Januari
2015.
•
PSAK No. 46: Income Taxes (continued)
unused tax credits, the presentation of
income taxes in the financial statements
and the disclosure of information relating
to income taxes. Revised PSAK No. 46
will be effective January 1, 2015.
penyajian pajak penghasilan dalam
laporan keuangan, dan pengungkapan
informasi yang terkait dengan pajak
penghasilan. Revisi PSAK No. 46 ini akan
berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
•
ACCOUNTING
•
Keuangan:
PSAK No. 50: Financial Instruments:
Presentation
The revised PSAK defines the fair value
as provided in PSAK No. 68: Fair Value
Measurement, which is the price that
would be received to sell an asset or paid
to transfer a liability in an orderly
transaction between market participants at
the measurement date. Furthermore, the
revised PSAK also establishes principles
for the criteria of legally enforceable right
to set off, and criteria to realize assets and
settle liabilities in net amount or
simultaneously. The revised PSAK will be
effective January 1, 2015.
Revisi PSAK ini mengikuti definisi nilai
wajar dalam PSAK No. 68 Pengukuran
Nilai Wajar, yaitu harga yang akan
diterima untuk menjual suatu aset atau
harga
yang
akan
dibayar
untuk
mengalihkan
suatu
liabilitas
dalam
transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran. Selain itu, revisi
PSAK ini juga memberikan pedoman
aplikasi atas kriteria saling hapus yang
dapat dipaksakan secara hukum untuk
melakukan saling hapus, serta kriteria
untuk
merealisasikan
asset
dan
menyelesaikan liabilitas secara neto atau
bersamaan. Revisi PSAK ini akan berlaku
efektif tanggal 1 Januari 2015.
40
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
t.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Standar Akuntansi yang Telah Diterbitkan
Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan)
•
PSAK No. 55: Instrumen
Pengakuan dan Pengukuran
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
t.
Accounting Standards that Have Been
Issued But Not Yet Effective (continued)
•
Keuangan:
PSAK No. 60:
Pengungkapan
Instrumen
•
Keuangan:
PSAK No. 60: Financial Instruments:
Disclosures
The revised PSAK No. 60 sets forth
disclosures and fair value hierarchy in
accordance with PSAK No. 68: Fair Value
Measurement. The revised PSAK also
requires entities that fulfill the criteria for
presentation to offset as stated in PSAK
No. 50, or entities that comply to the
enforceable master netting arrangement
or similar arrangement, shall disclose
quantitative and qualitative information.
The revised PSAK will be effective
January 1, 2015.
Revisi
PSAK
No.
60
mengatur
pengungkapan dan hirarki nilai wajar yang
mengacu pada PSAK No. 68 Pengukuran
Nilai Wajar. Revisi PSAK ini juga
mengatur bahwa entitas yang memenuhi
persyaratan penyajian saling hapus dalam
PSAK No. 50 atau entitas yang tunduk
pada perjanjian induk untuk penyelesaian
secara neto (enforceable master netting
arrangement) atau perjanjian serupa,
harus
mengungkapkan
informasi
kuantitatif dan kualitatif. Revisi PSAK ini
akan berlaku efektif tanggal 1 Januari
2015.
•
PSAK No. 55: Financial Instruments:
Recognition and Measurement
The revised PSAK establishes disclosures
for fair value measurement of financial
assets or financial liabilities in accordance
with PSAK No. 68: Fair Value
Measurement. The revised PSAK also
sets forth judgments of fair value
measurement, valuation techniques of
financial
instruments
in
non-active
markets, and inputs for the valuation
techniques of financial instruments’ fair
value in accordance with PSAK No. 68.
The revised PSAK will be effective
January 1, 2015.
Revisi
PSAK
ini
menetapkan
pengungkapan atas pengukuran nilai
wajar aset keuangan atau liabilitas
keuangan sesuai
PSAK
No.
68:
Pengukuran Nilai Wajar. Revisi PSAK ini
juga mengatur pertimbangan pengukuran
nilai wajar, teknik penilaian nilai wajar
instrumen keuangan pada pasar tidak
aktif, dan input dalam teknik penilaian nilai
wajar instrumen keuangan yang mengacu
pada PSAK No. 68. Revisi PSAK ini akan
berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
•
ACCOUNTING
•
PSAK No. 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian dan PSAK No. 4: Laporan
Keuangan Tersendiri
PSAK No. 65: Consolidated Financial
Statements and PSAK No. 4: Separate
Financial Statements
PSAK No. 65 replaces the portion of
PSAK No. 4: Consolidated and Separate
Financial Statements that addresses the
accounting for consolidated financial
statements. PSAK No. 65 establishes a
single control model that applies to all
entities including special purpose entities.
The changes introduced by PSAK No. 65
required
management
to
exercise
significant judgment to determine which
entities are controlled and therefore are
PSAK No. 65 mengganti sebagian dari
PSAK No. 4: Laporan Keuangan
Konsolidasian
dan
Terpisah
yang
mengatur
akuntansi
bagi
laporan
keuangan konsolidasian. PSAK No. 65
menetapkan model kendali tunggal bagi
semua entitas termasuk entitas bertujuan
khusus. Perubahan yang diperkenalkan
oleh PSAK No. 65 mengharuskan
manajemen
untuk
melakukan
pertimbangan
signifikan
dalam
41
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
t.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Standar Akuntansi yang Telah Diterbitkan
Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan)
•
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
t.
Accounting Standards that Have Been
Issued But Not Yet Effective (continued)
•
PSAK No. 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian dan PSAK No. 4: Laporan
Keuangan Tersendiri (lanjutan)
•
PSAK No. 66: Pengaturan Bersama
PSAK No. 66: Joint Arrangements
PSAK No. 66 replaces PSAK No. 22:
Interests in Joint Ventures, and provides
definition of joint control and also changes
the accounting for joint arrangements by
moving from three categories under PSAK
No. 22 to the following two categories,
joint operation, where the joint operator is
to recognize all of its assets, liabilities,
revenues and expenses, including its
relative share of jointly controlled assets,
liabilities, revenue and expenses, and joint
venture, which is to be accounted for
using the equity method. PSAK No. 66 will
be effective January 1,2015.
PSAK No. 66 menggantikan PSAK No. 22:
Bagian
Partisipasi
dalam
Ventura
Bersama, dan memberikan definisi dari
pengendalian bersama dan perubahan
bagi akuntansi untuk pengaturan bersama
dengan memindahkan dari tiga kategori
dalam PSAK No. 22 menjadi dua kategori
berikut,
operasi
bersama,
dimana
pengoperasi bersama harus mengakui
seluruh aset, liabilitas, pendapatan dan
biaya, termasuk bagian relatif atas aset,
liabilitas, pendapatan dan beban yang
dikendalikan bersama, dan ventura
bersama, yang dicatat menggunakan
metode ekuitas. PSAK No. 66 akan
berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
•
PSAK No. 65: Consolidated Financial
Statements and PSAK No. 4: Separate
Financial Statements (continued)
required to be consolidated by a parent,
compared with the requirements that were
in PSAK No. 4. PSAK No. 65 and the
revised PSAK No. 4 will be effective
January 1, 2015.
menentukan entitas yang dikendalikan
dan karenanya harus dikonsolidasikan
oleh entitas induk, dibandingkan dengan
persyaratan yang sebelumnya disyaratkan
dalam PSAK No. 4. PSAK No. 65 dan
revisi atas PSAK No. 4 akan berlaku
efektif tanggal 1 Januari 2015.
•
ACCOUNTING
•
PSAK
No.
67:
Pengungkapan
Kepentingan dalam Entitas Lain
PSAK No. 67: Disclosure of Interests in
Other Entities
PSAK No. 67 sets out the requirements
for disclosures relating to an entity’s
interests
in
subsidiaries,
joint
arrangements, associates and structured
entities. The requirements in PSAK No. 67
are more comprehensive than the
previously
existing
disclosure
requirements
for
subsidiaries.
For
example, when a subsidiary is controlled
with less than a majority of voting rights.
While the Group has subsidiaries with
material noncontrolling interests, there are
no unconsolidated structured entities.
PSAK No. 67 will be effective January 1,
2015.
PSAK No. 67 menetapkan persyaratan
bagi pengungkapan atas kepentingan
suatu entitas dalam entitas anak,
pengaturan bersama, entitas asosiasi dan
entitas terstruktur. Persyaratan dalam
PSAK No. 67 lebih komprehensif daripada
persyaratan pengungkapan atas entitas
anak yang sebelumnya ditetapkan.
Sebagai contoh, ketika entitas anak
dikendalikan tanpa mayoritas hak suara.
Walaupun Kelompok Usaha memiliki
entitas
anak
dengan
kepentingan
nonpengendali yang material, tidak
terdapat entitas terstruktur yang tidak
dikonsolidasikan. PSAK No. 67 akan
berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
42
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
t.
AKUNTANSI
2.
Standar Akuntansi yang Telah Diterbitkan
Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan)
•
3.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
t.
Accounting Standards that Have Been
Issued But Not Yet Effective (continued)
•
PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar
ACCOUNTING
PSAK No. 68: Fair Value Measurement
PSAK No. 68 menetapkan sumber
panduan tunggal bagi semua pengukuran
nilai wajar. PSAK 68 tidak merubah kapan
suatu entitas diharuskan menggunakan
nilai
wajar,
namun
lebih
kepada
memberikan
panduan
bagaimana
mengukur nilai wajar pada saat nilai wajar
disyaratkan atau diijinkan. PSAK No. 68
juga mensyaratkan pengungkapan yang
komprehensif atas nilai wajar. PSAK 68
akan berlaku efektif tanggal 1 Januari
2015.
PSAK No. 68 establishes a single
sourceof guidance for all fair value
measurements. It does not change when
an entity is required to use fair value, but
rather provides guidance on how to
measure fair value when fair value is
required or permitted. PSAK No. 68 also
requires comprehensive disclosures on
fair values. PSAK No. 68 will be effective
January 1, 2015.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi
dampak dari standar akuntansi tersebut dan
belum menentukan dampaknya terhadap
laporan keuangan konsolidasiannya.
The Group is presently evaluating and has not
yet determined the effects of these accounting
standards on its consolidated financial
statements.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk
membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan
pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir
periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai
asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset
dan liabilitas yang terpengaruh pada periode
pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s consolidated
financial statements requires management to make
judgments, estimates, and assumptions that effect
the reported amounts of revenues, expenses,
assets and liabilities, and the disclosure of
contigent liabilities, at the end of the reporting
period. Uncertainty about these assumptions and
estimates could results in outcomes that may
require material adjustments to the carrying
amounts of the assets and liabilities affected in
future periods.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen
dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling
signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management
in the process of applying the Group’s accounting
policies that have the most significant effects on
the amounts recognized in the consolidated
financial statements:
43
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER
(lanjutan)
ESTIMASI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3. SOURCE OF
(continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang
Usaha - Evaluasi Individual
Allowance for Impairment Losses
Receivables - Individual Assessment
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika
terdapat informasi bahwa pelanggan yang
bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban
keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok
Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan
situasi yang tersedia, termasuk namun tidak
terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dari pelanggan
berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan
faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat
penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan
guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan
dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan
spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika
tambahan informasi yang diterima mempengaruhi
jumlah penyisihan penurunan nilai atas piutang
usaha. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam
Catatan 7.
The Group evaluates specific accounts where it
has information that certain customers are unable
to meet their financial obligations. In these cases,
the Group uses judgment, based on the best
available facts and circumstances, including but
not limited to, the length of its relationship with the
customer and the customer’s current credit status
based on third party credit reports and known
market factors, to record specific provisions for
customers against amounts due to reduce its
receivable amounts that the Group expects to
collect. These specific provisions are re-evaluated
and adjusted as additional information received
affects the amounts of allowance for impairment on
trade receivables. Further details are disclosed in
Note 7.
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari Kelompok Usaha adalah
mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana
entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata
uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban
dari penjualan barang dan jasa yang diberikan.
The functional currency of the Group is the
currency of the primary economic environment in
which each entity operates. It is the currency that
mainly influences the revenue and expenses from
sale of goods and services rendered.
Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi
mendasari yang relevan, mata uang fungsional dan
penyajian Kelompok Usaha adalah Indonesia
Rupiah.
Based on the economic substance of the relevant
underlying circumstances, the functional and
presentation currency of the Group is the
Indonesian Rupiah.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama
estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi
penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat
aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya,
diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha
mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter
yang tersedia pada saat laporan keuangan
konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi
mengenai perkembangan masa depan, mungkin
berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar
kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat
terjadinya.
The key assumptions concerning the future and
other key sources of estimation uncertainty at the
reporting date that have a significant risk of causing
a material adjustment to the carrying amounts of
assets and liabilities within the next financial year
are disclosed below. The Group based its
assumptions and estimates on parameters
available when the consolidated financial
statements were prepared. Existing circumstances
and assumptions about future developments, may
change due to market changes or circumstances
arising beyond the control of the Group. Such
changes are reflected in the assumptions as they
occur.
44
on
Trade
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER
(lanjutan)
ESTIMASI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3. SOURCE OF
(continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang
Usaha - Evaluasi Kolektif
Allowance for Impairment Losses
Receivables - Collective Assessment
Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak
terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada
evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang
nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha
menyertakannya dalam kelompok piutang usaha
dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya
dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan
nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi
estimasi arus kas masa depan atas kelompok
piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi
bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah
terutang.
If the Group determines that no objective evidence
of impairment exists for an individually assessed
trade receivables, whether significant or not, it
includes the asset in a group of financial assets
with similar credit risk characteristics and
collectively assesses them for impairment. The
characteristics chosen are relevant to the
estimation of future cash flows for groups of such
trade receivables by being indicative of the
customers’ ability to pay all amounts due.
Arus kas masa depan pada kelompok piutang
usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk
penurunan
nilai
diestimasi
berdasarkan
pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha
dengan karakteristik risiko kredit yang serupa
dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.
Future cash flows in a group of trade receivables
that are collectively evaluated for impairment are
estimated on the basis of historical loss experience
for the trade receivables with credit risk
characteristics similar to those in the group.
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha
bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan
oleh aktuaris independen dalam menghitung
jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk
antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji
tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan
tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan
tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari
asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung
diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya.
Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa
asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,
perbedaan signifikan pada hasil aktual atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang
ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi
secara material liabilitas diestimasi atas imbalan
kerja dan imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 26.
The determination of the Group’s employee
benefits liabilities is dependent on its selection of
certain assumptions used by the independent
actuaries in calculating such amounts. Those
assumptions include among others, discount rates,
annual salary increase rate, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and
mortality rate. Actual results that differ from the
Group’s assumptions are recognized immediately
in profit or loss as and when they occurred. While
the Group believes that its assumptions are
reasonable and appropriate, significant differences
in the Group’s actual experiences or significant
changes in the Group’s assumptions may
materially affect its estimated employee benefits
liabilities and net employee benefits expense.
Further details are disclosed in Note 26.
45
on
Trade
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER
(lanjutan)
ESTIMASI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3. SOURCE OF
(continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimates and Assumptions (continued)
Beban
Beban
Depreciation of Fixed Assets, Amortization of
Renovation Costs of Rented Buildings and
Deferred Charges
Biaya perolehan aset tetap, beban renovasi
bangunan sewa dan beban ditangguhkan
disusutkan dengan menggunakan metode garis
lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa
manfaat ekonomis aset tetap, beban renovasi
bangunan sewa dan beban ditangguhkan antara 3
sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang
secara umum diharapkan dalam industri dimana
Kelompok
Usaha
menjalankan
bisnisnya.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan
teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat
ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya
penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan
12, 14 dan 15.
The costs of fixed assets, renovation costs of
rented building and deferred changes are
depreciated or amortized on a straight-line method
over their estimated useful lives. Management
estimates the useful lives of these fixed assets to
be within 3 to 20 years. These are common life
expectancies applied in the industries where the
Group conducts its businesses. Changes in the
expected level of usage and technological
development could impact the economic useful
lives and the residual values of these assets, and
therefore future depreciations or amortization
charges could be revised. Further details are
disclosed in Notes 12, 14 and 15.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan
provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan
pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang
kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui
liabilitas
atas
pajak
penghasilan
badan
berdasarkan estimasi apakah akan terdapat
tambahan pajak penghasilan badan, Kelompok
Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang
akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah
cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK
No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset
Kontijensi“. Kelompok Usaha membuat analisa
untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak
penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak
untuk manfaat pajak yang belum diakui harus
diakui.
Significant estimate is involved in determining
provision for corporate income tax. There are
certain transactions and computation for which the
ultimate tax determination is uncertain during the
ordinary course of business. The Group recognizes
liabilities for expected corporate income tax issues
based on estimates of whether additional corporate
income tax will be due, the Group applies similar
considerations as it would use in determining the
amount of a provision to be recognized in
accordance with PSAK No. 57, “Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent Asset”. The
Group makes an analysis of all tax positions
related to income taxes to determine if a tax liability
for unrecognized tax benefit should be recognized.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal
yang
belum
digunakan
sepanjang
besar
kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak
akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat
digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen
disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak
tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat
penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak
dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused
tax losses to the extent that it is probable that
taxable profit will be available against which the
losses can be utilized. Signifiant management
estimates are required to determine the amount of
deferred tax assets that can be recognized, based
upon the likely timing and the level of future taxable
profits together with future tax planning strategies.
Penyusutan Aset Tetap, Amortisasi
Renovasi
Bangunan
Sewa
dan
Ditangguhkan
46
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
4.
SUMBER
(lanjutan)
ESTIMASI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3. SOURCE OF
(continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyisihan Persediaan Usang dan Penurunan Nilai
Allowance for Inventory Obsolescence and Decline
in Value
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan
persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan
situasi yang tersedia, termasuk namun tidak
terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang
dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk
penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang
mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan
lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.
Allowance for inventory obsolescence and decline
in value is estimated based on available facts and
circumstances, including but not limited to, the
inventories’ own physical conditions, their market
selling prices, estimated costs of completion and
estimated costs to be incurred for their sales. The
provisions are re-evaluated and adjusted as
additional information received affects the amount
estimated. Further details are disclosed in Note 10.
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari:
31 Desember/ December 31,
2014
Kas - Rupiah
Bank
Pihak ketiga
Rekening Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
Standard Chartered Bank
Cabang Jakarta
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mayapada
Internasional Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank BukopinTbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Industrial and Commercial
Bank of China (ICBC) Indonesia
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
Rekening Dolar Amerika Serikat
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ
PT Bank Industrial and Commercial
Bank of China (ICBC) Indonesia
2013
11.917.282.757
11.048.598.781
14.785.563.813
3.832.692.485
5.618.166.626
5.094.984.575
1.677.528.523
3.467.558.829
717.630.000
707.133.196
191.429.957
365.526.950
210.826.311
133.415.045
5.769.055
122.949.244
14.952.533
7.166.027
-
14.445.589
7.340.744
11.632.569
7.037.538
7.349.950
8.339.950
-
21.234.034
620.220.582
110.952.360
59.590.959
34.224.829
14.448.438
1.065.852.478
11.933.031
84.621.889
34.337.743
9.643.693
7.877.879
114.785.763
47
Cash on hand - Rupiah
Cash in banks
Third parties
Rupiah accounts
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
Standard Chartered Bank
Jakarta Branch
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mayapada
Internasional Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Industrial and Commercial
Bank of China (ICBC) Indonesia
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
United States Dollar accounts
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ
PT Bank Industrial and Commercial
Bank of China (ICBC) Indonesia
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Cash and cash equivalents consist of: (continued)
Kas dan setara kas terdiri dari: (lanjutan)
31 Desember/ December 31,
2014
Rekening Dolar Singapura
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
Total kas dan bank
430.214
1.442.325.471
1.025.381
Singapore Dollar accounts
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
34.981.750.922
28.627.074.869
Total cash on hand and in banks
Deposito berjangka - Rupiah
Pihak ketiga
PT Bank Mayapada
Internasional Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
-
90.000.000.000
15.000.000.000
Time deposits - Rupiah
Third parties
PT Bank Mayapada
Internasional Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Total deposito berjangka
-
105.000.000.000
Total time deposits
34.981.750.922
133.627.074.869
Total cash and cash equivalents
4,00% - 7,25%
Interest rates per annum
on time depositRupiah
Total kas dan setara kas
Tingkat suku bunga tahunan
deposito berjangka
Rupiah
5.
2013
-
Kelompok
Usaha
tidak
memiliki
relasi,
sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK No. 7
(Revisi 2010), dengan bank di mana kas dan setara
kas ditempatkan.
The Group does not have a related relationship as
defined under PSAK No. 7 (Revised 2010), with the
banks where cash and cash equivalents are
placed.
Pendapatan bunga yang akan diterima dari
deposito berjangka untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp69.041.096
dan dicatat sebagai bagian dari “Piutang lain-lain lain-lain"
pada
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian.
Accrued interest income on time deposits for the
year ended December 31, 2013 amounting to
Rp69,041,096 is recorded as part of “Other
receivable - others” in the consolidated statement
of financial position.
DEPOSITO BERJANGKA
5.
TIME DEPOSITS
Time deposits consist of:
Deposito berjangka terdiri dari:
31 Desember/ December 31,
2014
2013
Deposito berjangka - Rupiah
Pihak ketiga
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
50.000.000.000
-
Time deposits - Rupiah
Third parties
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Total deposito berjangka
50.000.000.000
-
Total time deposits
Interest rate per annum on time deposits is 9% in
2014.
Tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka
tersebut adalah sebesar 9% pada tahun 2014.
48
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
6.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
5.
Deposito berjangka terdiri dari: (lanjutan)
Time deposits consist of: (continued)
Pendapatan bunga yang akan diterima dari
deposito berjangka untuk tahun yang berakhir pada
tanggal
31
Desember
2014
sebesar
Rp127.868.852 dan dicatat sebagai bagian dari
“Piutang lain-lain" pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Accrued interest income from the time deposits for
the year ended December 31, 2014 amounting to
Rp127,868,852 is recorded as part of “Other
receivable” in the consolidated statement of
financial position.
KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
6.
RESTRICTED CASH
The restricted cash in PT Bank CIMB Niaga Tbk
amounting
to
Rp14,745,987,801
and
Rp12,314,427,767 as of December 31, 2014 and
2013, respectively, is related to the loan obtained
by the Company and MSI from PT Bank CIMB
Niaga Tbk (Notes 16 and 21).
Kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank
CIMB Niaga Tbk sebesar Rp14.745.987.801 dan
Rp12.314.427.767 masing-masing pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013, adalah terkait
dengan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan
MSI dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 16
dan 21).
7.
TIME DEPOSITS (continued)
PIUTANG USAHA
7.
TRADE RECEIVABLES
This account represents receivables arising from
sale of merchandise and services, repairs and
assembling services to:
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari
penjualan barang dagangan dan jasa, jasa
perbaikan dan perakitan kepada:
31 Desember/ December 31,
2014
2013
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
Dalam Dolar AS
142.291.385.614
2.683.034.943
112.294.159.384
2.628.902.189
Third parties
In Rupiah
In US Dollar
Sub-total
144.974.420.557
114.923.061.573
Sub-total
1.484.368.950
1.160.337.714
Related parties
In Rupiah (Note 8)
146.458.789.507
116.083.399.287
Total
Pihak berelasi
Dalam Rupiah (Catatan 8)
Total
Dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Neto
(8.004.166.771)
(370.035.000)
138.084.587.736
49
(5.290.935.822)
(370.035.000)
110.422.428.465
Less allowance for impairment losses
Third parties
Related parties
Net
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
7.
TRADE RECEIVABLES (continued)
The details of aging of trade receivables - third
parties are as follows:
Rincian umur piutang usaha - pihak ketiga adalah
sebagai berikut:
31 Desember/ December 31,
2014
2013
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo
1 - 30 hari
31 - 90 hari
91 - 120 hari
121 - 365 hari
lebih dari 365 hari
100.135.969.393
67.999.746.636
13.693.498.518
7.481.607.675
3.129.040.045
10.383.417.611
10.150.887.315
16.694.676.388
5.602.584.263
5.836.931.035
9.232.603.737
9.556.519.514
Total
Penyisihan kerugian penurunan nilai
144.974.420.557
(8.004.166.771)
114.923.061.573
(5.290.935.822)
Neto
136.970.253.786
109.632.125.751
Current
Past due
1 - 30 days
31 - 90 days
91 - 120 days
121 - 365 days
more than 365 days
Total
Allowance for impairment losses
Net
The changes in the allowance for impairment
losses on trade receivables - third parties are as
follows:
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai
atas piutang usaha - pihak ketiga adalah sebagai
berikut:
31 Desember/ December 31,
2014
8.
2013
Saldo awal
Penyisihan penurunan nilai selama
tahun berjalan
5.290.935.822
4.007.942.133
Beginning balance
2.713.230.949
1.282.993.689
Provision during the year
Saldo akhir
8.004.166.771
5.290.935.822
Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan pada akhir tahun,
manajemen berpendapat bahwa penyisihan
penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian atas tidak
tertagihnya piutang usaha.
Based on the assessment at the end of the year,
management is of the opinion that the allowance
for impairment losses is sufficient to cover possible
losses from non-collection of the trade receivables.
Berdasarkan akta fidusia, piutang usaha sebesar
Rp323.000.000.000, digunakan sebagai jaminan
atas pinjaman bank jangka pendek dan jangka
panjang dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank
Permata Tbk dan PT Bank BNI (Persero) Tbk
(Catatan 16 dan 21).
Based on fiduciary guarantee, trade receivables
amounting to Rp323,000,000,000 are used as
collateral for the short-term and long-term bank
loans from PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank
Permata Tbk and PT Bank BNI (Persero) Tbk
(Notes 16 and 21).
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK
BERELASI
8.
TRANSACTIONS
AND
RELATED PARTIES
BALANCES
WITH
The Group in its regular conduct of business is
engaged in transactions with related parties
principally consisting of sales and purchases which
are made at agreed prices.
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha
melakukan transaksi usaha dengan pihak berelasi,
terutama yang berhubungan dengan transaksi
penjualan dan pembelian berdasarkan pada tingkat
harga yang disepakati.
50
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK
BERELASI (lanjutan)
8.
TRANSACTIONS
AND
BALANCES
RELATED PARTIES (continued)
Summary of related parties, nature of the
relationship and types of transactions are as
follows:
Ringkasan pihak berelasi, sifat hubungan dan jenis
transaksinya adalah sebagai berikut:
Perusahaan/
Company
WITH
Sifat Hubungan/
Nature of Relationships
Transaksi/Nature of Transaction
PT Fajarina Unggul Industry (Fajarina)
Dikendalikan bersama oleh pemegang saham individu/
Jointly controlled by individual shareholders
Penjualan dan pembelian barang dagangan dan
bahan pembantu/
Sales and purchases of merchandise and supplies
Sungkono Honoris
Direktur Utama Perusahaan/
President Director of the Company
Jaminan pribadi pinjaman bank Kelompok Usaha/
Personal guarantee of the Group’s bank loan
Henri Honoris
Direktur Penjualan dan Pemasaran/
Sales and Marketing Director of the Company
Jaminan pribadi pinjaman bank Kelompok Usaha/
Personal guarantee of the Group’s bank loan
PT Kho Boga Utama (KBU)
Entitas anak dari KBF/
Subsidiary of KBF
Penjualan produk sampingan/
Sales of by products
PT Kho Boga Food (KBF)
Pemegang saham FFI/
Shareholder of FFI
Pinjaman sementara kepada FFI/
Temporary loan to FFI
Transaksi-transaksi signifikan
berelasi adalah sebagai berikut:
dengan
Significant transactions with related parties are as
follows:
pihak
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/ Year Ended December 31,
Penjualan Produk Sampingan (Catatan 27)
KBU
Persentase terhadap total
penjualan konsolidasian
a.
2014
2013
294.573.850
518.228.630
By-Product Sales (Note 27)
KBU
0,02%
0,04%
Percentage to total consolidated sales
a.
Rincian saldo piutang yang timbul dari
transaksi penjualan dengan pihak berelasi
adalah sebagai berikut:
The balances of accounts with related parties
resulting from trade transactions are as
follows:
31 Desember/ December 31,
2014
2013
Piutang usaha (Catatan 7)
KBU
Fajarina
1.015.618.706
468.750.244
691.587.470
468.750.244
Total
Penyisihan kerugian penurunan nilai
1.484.368.950
(370.035.000)
1.160.337.714
(370.035.000)
Piutang usaha
pihak berelasi, neto
1.114.333.950
790.302.714
Trade receivablesrelated parties, net
0,04%
0,04%
Percentage to total consolidated assets
Persentase terhadap total aset
konsolidasian
51
Trade receivables (Note 7)
KBU
Fajarina
Total
Allowance for impairment losses
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK
BERELASI (lanjutan)
8.
TRANSACTIONS
AND
BALANCES
RELATED PARTIES (continued)
WITH
b.
FFI memiliki transaksi dengan pihak berelasi di
luar kegiatan usaha yang merupakan pinjaman
sementara dari KBF. Pinjaman sementara
tersebut tidak dikenakan bunga dan tanpa
jadwal pengembalian yang pasti. Pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013, saldo utang
kepada
pihak
berelasi
sebesar
Rp1.040.810.600 dan Rpnil disajikan sebagai
“Utang Pihak Berelasi” pada laporan posisi
keuangan konsolidasian.
b.
FFI has a non-trade transaction with a related
party which represents temporary loan from
KBF. This temporary loan is non-interest
bearing and without fixed term of repayment.
As of December 31, 2014 and 2013, due to a
related party amounting to Rp1,040,810,600
and Rpnil is presented as “Due to a Related
Party” in the consolidated statement of
financial position.
c.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, beberapa fasilitas pinjaman bank dijamin
dengan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris
(Direktur Utama) dan Henri Honoris (Direktur
Penjualan dan Pemasaran) (Catatan 16
dan 21).
c.
As of December 31, 2014 and 2013, several
bank loan facilities are secured by a personal
guarantee of Sungkono Honoris (President
Director) and Henri Honoris (Sales and
Marketing Director) (Notes 16 and 21).
d.
Gaji dan tunjangan lainnya yang diperuntukkan
bagi manajemen kunci yang terdiri dari Dewan
Komisaris dan Direksi Kelompok Usaha untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 (tidak diaudit)
adalah sebagai berikut:
d.
Salaries and allowances incurred for the
Group’s key management, consisting of the
Board of Commissioners and Directors for the
years ended December 31, 2014 and 2013
(unaudited) are as follows:
31 Desember/ December 31,
2014
9.
2013
Imbalan kerja jangka pendek
Dewan Komisaris
Direksi
3.622.423.411
10.266.823.250
4.212.476.354
10.162.388.044
Short-term employee benefits
Board of Commissioners
Directors
Total
13.889.246.661
14.374.864.398
Total
PIUTANG LAIN-LAIN
9.
OTHER RECEIVABLES
This account consists of receivables from third
parties denominated in rupiah as follows:
Akun ini terdiri dari piutang pihak ketiga dalam
mata uang rupiah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31,
2014
Pihak ketiga
PT Honoris Industry
PT Hasta Prima Industry
First Modern Ltd.
PT Kartika Naya
PT Graha Sarana Duta
PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel)
PT Birotika Semesta
PT Cipta Cahaya Sarana
MG International Co. Ltd.
PT Grita Artha Kreamindo
2013
36.269.012.337
12.788.193.390
2.987.736.992
1.876.789.614
1.700.248.014
1.380.000.000
799.778.623
747.252.340
688.805.905
573.174.797
52
36.263.187.445
12.677.849.063
2.987.736.992
2.028.432.912
688.805.905
-
Third parties
PT Honoris Industry
PT Hasta Prima Industry
First Modern Ltd.
PT Kartika Naya
PT Graha Sarana Duta
PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel)
PT Birotika Semesta
PT Cipta Cahaya Sarana
MG International Co. Ltd.
PT Grita Artha Kreamindo
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
9.
OTHER RECEIVABLES (continued)
This account consists of receivables from third
parties denominated in rupiah as follows:
(continued)
Akun ini terdiri dari piutang pihak ketiga dalam
mata uang rupiah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember/ December 31,
2014
Pendapatan bunga deposito
yang masih harus diterima
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Sewa ATM 7-eleven
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Panin Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Tabungan Negara
PT Bank Muamalat Indonesia
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Lain-lain (di bawah Rp500.000.000)
2013
127.868.852
69.041.096
2.191.750.000
933.760.000
870.325.000
486.750.000
752.229.546
181.225.000
544.287.500
300.000.000
94.399.996
47.335.000
4.928.959.109
391.212.500
4.368.000.000
3.103.705.452
257.350.000
754.387.500
54.325.000
6.674.149.057
Total
Penyisihan kerugian penurunan nilai
69.849.677.469
(8.723.027.683)
71.738.387.468
(8.525.253.677)
Piutang lain-lain, neto
61.126.649.786
63.213.133.791
Accrued interest income
on time deposits
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
ATM Rent 7-eleven
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Panin Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Tabungan Negara
PT Bank Muamalat Indonesia
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Others (below Rp500.000.000)
Total
Allowance for impairment losses
Other receivables, net
The changes in the allowance for impairment
losses are as follows:
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31,
2014
2013
Saldo awal
Penyisihan (pembalikan) selama
tahun berjalan
8.525.253.677
Saldo akhir
8.723.027.683
197.774.006
8.559.630.515
(34.376.838)
8.525.253.677
Beginning balance
Provision (reversal) during the year
Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan pada akhir tahun,
manajemen berpendapat bahwa penyisihan
kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas
tidak tertagihnya piutang tersebut.
Based on the assessment at the end of the year,
management is of the opinion that the allowance
for impairment losses is sufficient to cover possible
losses from non-collection of the receivables.
Berdasarkan surat keterangan tanggal 30
Desember 2014 dari PT Honoris Industry (HI), HI
berkomitmen
untuk
menyelesaikan
piutang
tersebut setelah dilakukan perhitungan atas
pemakaian tanah dan fasilitas milik HI oleh
Perusahaan untuk proyek pembangunan Central
Distribution Center (CDC) dan gudang yang
merupakan penunjang kegiatan 7-Eleven.
Based on the letter dated December 30, 2014 from
PT Honoris Industry (HI), HI is committed to settle
the receivable after calculating the value of the use
of land and building by the Company owned by HI
for the development project of Central Distribution
Center (CDC) and warehouse to support the
activities of 7-Eleven.
53
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
9.
OTHER RECEIVABLES (continued)
Completion of the construction of the CDC and the
warehouse is expected to be completed in July
2015, so that the settlement of the remaining
receivable balance between HI and the Company
can be executed in November 2015 (Note 14).
Penyelesaian pembangunan CDC dan gudang
tersebut diharapkan akan selesai pada bulan Juli
2015, sehingga dapat dilakukan perhitungan
penyelesaian dari saldo piutang yang tersisa antara
HI dan Perusahaan dengan jadwal penyelesaian
paling lambat November 2015 (Catatan 14).
10. PERSEDIAAN
10. INVENTORIES
Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari:
31 Desember/ December 31,
2014
2013
Manufaktur
Bahan baku
Bahan pembantu
2.522.042.959
821.245.967
2.243.289.614
592.665.562
Manufacturing
Raw materials
Sub-materials
Total manufaktur
3.343.288.926
2.835.955.176
Total manufacturing
80.623.151.958
64.982.852.278
46.353.135.912
71.061.041.898
32.835.275.944
28.486.896.142
25.467.870.190
9.349.191.364
40.685.175.211
21.279.112.283
17.632.052.562
9.411.108.886
Trading
Convenience store 7-Eleven products
Photographic products
Industrial products
Printing Medical Photocopy products
Others
Total perdagangan
241.745.237.876
206.421.626.751
Total trading
Sub-total
Persediaan dalam perjalanan
245.088.526.802
5.128.664.112
209.257.581.927
419.164.754
Sub-total
Inventories in transit
Sub-total
Penyisihan persediaan usang
dan penurunan nilai
250.217.190.914
209.676.746.681
Sub-total
Allowance for inventory
obsolescence and decline in value
Persediaan, neto
248.523.134.866
Perdagangan
Produk 7-Eleven
Produk fotografi
Produk industrial
- Alat percetakan
- Alat kesehatan
Produk fotokopi
Lain-lain
(1.694.056.048)
(1.821.971.686)
207.543.806.548
Inventories, net
The changes in the allowance for inventory
obsolescence and decline in value are as follows:
Perubahan penyisihan persediaan usang dan
penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31,
2014
2013
Saldo awal
Pembalikan selama
tahun berjalan
1.821.971.686
Saldo akhir
1.694.056.048
(127.915.638)
1.821.971.686
Beginning balance
-
Reversal during the year
1.821.971.686
Ending balance
Based on a review of the market prices at the
subsequent date of reporting and physical
conditions of the inventories, management believes
that the above allowance is adequate to cover any
possible losses from obsolescence and decline in
market values of inventories.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga
pasar setelah tanggal pelaporan dan kondisi fisik
dari persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa
penyisihan tersebut di atas cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian dari keusangan dan
penurunan nilai pasar persediaan.
54
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERSEDIAAN (lanjutan)
10. INVENTORIES (continued)
Berdasarkan akta fidusia, persediaan sebesar
Rp240.300.000.000, digunakan sebagai jaminan
atas pinjaman bank jangka pendek dan panjang
dari PT Bank Sinarmas Tbk, PT Bank CIMB Niaga
Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank
Permata Tbk dan PT Bank BNI (Persero) Tbk
(Catatan 16 dan 21).
Based on fiduciary guarantee, inventories
amounting to Rp240,300,000,000 are used as
collateral for short-term and long-term bank loan
from PT Bank Sinarmas Tbk, PT Bank CIMB Niaga
Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank
Permata Tbk and PT Bank BNI (Persero) Tbk
(Notes 16 and 21).
Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan
Kelompok Usaha dengan nilai tercatat sebesar
Rp248.523.134.866 telah diasuransikan kepada
pihak ketiga yaitu PT Chartis Insurance Indonesia,
PT Asuransi MSIG Indonesia, PT Zurich Insurance
Indonesia,
PT
China
Taiping
Insurance,
PT Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap risiko
kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu
paket polis tertentu dengan total nilai keseluruhan
pertanggungan sebesar Rp192.075.451.764, yang
menurut pendapat manajemen Kelompok Usaha,
jumlah
tersebut
cukup
untuk
menutupi
kemungkinan kerugian atas persediaan yang
ditanggungkan.
As of December 31, 2014, the Group’s inventories
with carrying amount of Rp248,523,134,866 are
insured by third parties such as PT Chartis
Insurance Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia,
PT Zurich Insurance Indonesia, PT China Taiping
Insurance, PT Asuransi Rama Satria Wibawa
against fire and other risks under certain blanket
policies with a total aggregate coverage amounting
to Rp192,075,451,764, which in the opinion of the
Group’s management, such amount is sufficient to
cover possible losses on inventories insured.
11. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
11. PREPAID EXPENSES
Prepaid expenses consist of:
Biaya dibayar di muka terdiri dari:
31 Desember/ December 31,
2014
2013
Aset Lancar
Sewa dibayar di muka
Lain-lain
48.265.776.551
37.156.770.626
39.928.731.840
35.964.171.552
Sub-total
85.422.547.177
75.892.903.392
Aset Tidak Lancar
Sewa di bayar di muka
jangka panjang
119.843.821.105
114.802.110.854
Total
205.266.368.282
190.695.014.246
Current Assets
Prepaid rent
Others
Sub-total
Non-Current Assets
Long-term prepaid rent
Total
Prepaid rent pertains to the space rental for
7-Eleven outlet stores.
Sewa dibayar di muka merupakan sewa tempat
untuk gerai 7-Eleven.
55
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. BEBAN RENOVASI BANGUNAN SEWA
12. RENOVATION COST OF RENTED BUILDINGS
Renovation cost of rented buildings consist of:
Beban renovasi bangunan sewa terdiri dari:
31 Desember/ December 31,
2014
2013
Biaya perolehan
Akumulasi amortisasi (Catatan 29)
300.584.378.114
(74.423.680.533)
269.417.707.897
(47.107.736.728)
Neto
226.160.697.581
222.309.971.169
Net
The renovation cost of 7-Eleven outlet stores is
recorded as “Renovation Cost of Rented Buildings”
in the consolidated statement of financial positions.
Biaya renovasi gerai 7-Eleven tersebut dicatat
sebagai “Beban Renovasi Bangunan Sewa” pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.
13. UANG MUKA PEMBELIAN PERSEDIAAN
13. ADVANCES
INVENTORIES
FOR
PURCHASES
OF
This account represents advances for purchases of
merchandise
inventory
amounting
to
Rp121,717,934,733 and Rp75,085,548,216 as of
December 31, 2014 and 2013, respectively.
Akun ini terdiri dari uang muka pembelian barang
dagangan
masing-masing
sebesar
Rp121.717.934.733
dan
Rp75.085.548.216
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014
dan 2013.
14. ASET TETAP
14. FIXED ASSETS
Fixed assets consist of:
Aset tetap terdiri dari:
31 Desember 2014
Cost
Accumulated amortization (Note 29)
Saldo Awal/
Beginning
Balances
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending
Balances
December 31, 2014
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan dan inventaris kantor
Alat-alat pengangkutan
143.283.623.697
44.056.367.556
105.979.657.182
450.718.222.943
20.018.219.125
158.940.000
1.915.221.440
32.770.930.813
65.295.706.641
1.664.600.000
491.574.934
185.223.886
445.488.636
-
143.442.563.697
45.971.588.996
138.259.013.061
515.828.705.698
21.237.330.489
Total
764.056.090.503
101.805.398.894
1.122.287.456
-
864.739.201.941
Total
Construction In Progress
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Office equipment. furniture and fixtures
Aset Dalam Pembangunan
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan dan inventaris kantor
Total
Aset Sewa Pembiayaan
Mesin dan peralatan
Peralatan dan inventaris kantor
Total
162.986.021.408
20.207.912.067
31.542.660.054
295.007.003.073
30.832.030.184
24.064.493.473
-
42.713.353.337
(4.157.208.706)
(39.558.271.886)
500.706.377.818
46.882.733.545
16.048.881.641
214.736.593.529
29.278.870.601
43.078.686.807
349.903.526.730
-
(1.002.127.255)
563.637.993.004
7.451.052.097
-
-
72.357.557.408
7.451.052.097
-
1.051.150.241.440
459.159.977.721
1.122.287.456
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan dan inventaris kantor
Alat-alat pengangkutan
36.080.091.429
66.288.531.290
252.809.630.537
15.496.587.454
1.555.028.628
29.666.179.428
28.382.960.052
2.476.838.721
491.574.934
183.629.036
445.488.636
Total
370.674.840.710
62.081.006.829
1.120.692.606
Total Biaya Perolehan
56
-
36.729.922.698
43.078.686.807
Carrying Value
Direct Ownership
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Office equipment, furniture and fixtures
Transportation equipment
Total
Finance Leases Asset
Machinery and equipment
Office equipment, furniture and fixtures
79.808.609.505
Total
1.508.185.804.450
Total Carrying Value
-
37.635.120.057
95.463.135.784
281.008.961.553
17.527.937.539
Accumulated Depreciation
Direct Ownership
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Office equipment, furniture and fixtures
Transportation equipment
-
431.635.154.933
Total
(1.002.127.255)
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TETAP (lanjutan)
14. FIXED ASSETS (continued)
Fixed assets consist of: (continued)
Aset tetap terdiri dari: (lanjutan)
31 Desember 2014 (lanjutan)
Saldo Awal/
Beginning
Balances
Aset Sewa Pembiayaan
Mesin dan peralatan
Peralatan dan inventaris kantor
Total
7.135.708.551
4.992.938.441
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
7.621.825.515
1.117.656.953
Reklasifikasi/
Reclassifications
-
-
Saldo Akhir/
Ending
Balances
14.757.534.066
6.110.595.394
December 31, 2014 (continued)
Finance Leases Asset
Machinery and equipment
Office equipment, furniture and fixtures
12.128.646.992
8.739.482.468
-
-
20.868.129.460
Total
Total Akumulasi Penyusutan
382.803.487.702
70.820.489.297
1.120.692.606
-
452.503.284.393
Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat Neto
668.346.753.738
1.055.682.520.057
Net Carrying Value
Saldo Akhir/
Ending
Balances
December 31, 2013
31 Desember 2013
Saldo Awal/
Beginning
Balances
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan dan inventaris kantor
Alat-alat pengangkutan
63.063.995.757
44.016.767.556
81.687.091.072
378.195.232.154
19.597.007.839
80.219.627.940
22.426.418.035
84.183.990.868
1.316.012.500
211.090.910
11.661.000.079
894.801.214
39.600.000
2.077.238.985
-
143.283.623.697
44.056.367.556
105.979.657.182
450.718.222.943
20.018.219.125
Total
586.560.094.378
188.146.049.343
12.766.892.203
2.116.838.985
764.056.090.503
Total
162.986.021.408
20.207.912.067
31.542.660.054
Construction In Progress
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Office equipment, furniture and fixtures
Aset Dalam Pembangunan
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan dan inventaris kantor
Total
Aset Sewa Pembiayaan
Mesin dan peralatan
Peralatan dan inventaris kantor
Total
305.100.000
20.207.912.067
26.671.403.187
162.720.521.408
6.948.495.852
-
(39.600.000)
(2.077.238.985)
47.184.415.254
169.669.017.260
-
26.661.420.893
16.685.703.066
2.617.449.708
26.392.983.741
-
-
(2.116.838.985)
214.736.593.529
29.278.870.601
43.078.686.807
Carrying Value
Direct Ownership
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Office equipment, furniture and fixtures
Transportation equipment
Total
Finance Leases Asset
Machinery and equipment
Office equipment, furniture and fixtures
43.347.123.959
29.010.433.449
-
-
72.357.557.408
Total
Total Biaya Perolehan
677.091.633.591
386.825.500.052
12.766.892.203
-
1.051.150.241.440
Total Carrying Value
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan dan inventaris kantor
Alat-alat pengangkutan
33.600.308.866
58.187.809.192
216.861.624.106
14.333.588.032
2.479.782.563
8.296.388.765
47.422.244.297
2.057.800.636
195.666.667
11.474.237.866
894.801.214
-
36.080.091.429
66.288.531.290
252.809.630.537
15.496.587.454
Accumulated Depreciation
Direct Ownership
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Office equipment, furniture and fixtures
Transportation equipment
Total
322.983.330.196
60.256.216.261
12.564.705.747
-
370.674.840.710
Total
5.885.939.846
4.266.754.463
1.249.768.705
726.183.978
-
-
7.135.708.551
4.992.938.441
Finance Leases Asset
Machinery and equipment
Office equipment, furniture and fixtures
Aset Sewa Pembiayaan
Mesin dan peralatan
Peralatan dan inventaris kantor
Total
10.152.694.309
1.975.952.683
-
-
12.128.646.992
Total
Total Akumulasi Penyusutan
333.136.024.505
62.232.168.944
12.564.705.747
-
382.803.487.702
Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat Neto
343.955.609.086
668.346.753.738
Net Carrying Value
Additions to fixed assets consist of:
Penambahan aset tetap terdiri dari:
31 Desember/ December 31,
2014
2013
Pembelian
Reklasifikasi dari uang muka
aset tetap
Perolehan melalui:
Sewa pembiayaan
Pembiayaan konsumen
435.639.359.332
356.510.066.603
14.607.966.292
-
7.451.052.097
1.461.600.000
29.010.433.449
1.305.000.000
Purchases
Reclassification from advance for
purchase of machinery
Additional from:
Assets under finance lease
Consumer finance
Total
459.159.977.721
386.825.500.052
Total
57
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TETAP (lanjutan)
14. FIXED ASSETS (continued)
The deductions from fixed assets include the sale
of the following:
Pengurangan aset tetap termasuk penjualan aset
tetap sebagai berikut:
31 Desember 2014/December 31, 2014
Harga Jual Neto/
Net
Selling Price
Nilai Buku/
Book Value
Laba (Rugi)
Pelepasan
Aset Tetap/
Gain (loss)
on Disposal of
Fixed Assets
Pemilikan langsung
Peralatan dan inventaris kantor
Alat-alat pengangkutan
180.000.000
1.594.850
-
(1.594.850)
180.000.000
Total
180.000.000
1.594.850
178.405.150
Direct ownership
Office equipment. furniture and fixtures
Transportation equipment
Total
31 Desember 2013/December 31, 2013
Harga Jual Neto/
Net
Selling Price
Nilai Buku/
Book Value
Laba (Rugi)
Pelepasan
Aset Tetap/
Gain (loss)
on Disposal of
Fixed Assets
Pemilikan langsung
Mesin dan peralatan
Peralatan dan inventaris kantor
Alat-alat pengangkutan
529.622.727
6.345.454
97.523.272
15.424.243
186.761.560
-
514.198.484
(180.416.106)
97.523.272
Total
633.491.453
202.185.803
431.305.650
Direct ownership
Machinery and equipment
Office equipment. furniture and fixtures
Transportation equipment
Total
In 2011, MPI reclassified machinery and equipment
not used in operation with cost and accumulated
depreciation amounting to Rp145,406,290,967 and
Rp125,181,930,233 respectively to “Non-Current
Assets Held for Sale”. These assets are intended
for purchased by a third party with selling price
amounting to US$2,234,984 or equivalent with
Rp20,224,360,734. As of December 31, 2014 and
2013, the Company has received deposit for the
above transaction amounting to Rp16,016,997,348
and Rp15,557,549,850, respectively or by 79% and
77% from book value of the assets, respectively
and is recorded as part of “Other Payables” in the
consolidated statement of financial position.
Management believes that sale transaction will be
completed in 2015 upon completion of the required
documentation.
Pada tahun 2011, MPI mereklasifikasi mesin-mesin
dan peralatan yang tidak digunakan dalam operasi
dengan
biaya
perolehan
dan
akumulasi
penyusutan
masing-masing
sebesar
Rp145.406.290.967 dan Rp125.181.930.233 ke
“Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual”. Aset
tersebut akan dibeli oleh pihak ketiga dengan
harga penjualan sebesar AS$2.234.984 atau
setara dengan Rp20.224.360.734. Pada tanggal 31
Desember 2014 dan 2013, Perusahaan telah
menerima deposit atas penjualan aset tetap
tersebut
masing-masing
sebesar
Rp16.016.997.348 dan Rp15.557.549.850 atau
sebesar masing-masing 79% dan 77% dari nilai
aset dan dicatat sebagai bagian dari “Utang Lainlain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Manajemen
berkeyakinan
bahwa
transaksi
penjualan ini akan selesai di tahun 2015 pada saat
penyelesaian atas dokumen yang diperlukan.
58
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TETAP (lanjutan)
Pembebanan penyusutan
sebagai berikut:
14. FIXED ASSETS (continued)
aset
tetap
Depreciation of fixed assets charged to operations
is as follows:
adalah
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
2013
Aset tetap
Beban pabrikasi
Beban operasi (Catatan 29)
1.794.670.220
69.025.819.077
2.937.349.953
59.294.818.991
Fixed assets
Factory overhead
Operating expenses (Note 29)
Total
70.820.489.297
62.232.168.944
Total
Pada tahun 2014, MDS mereklasifikasi aset tetap
dalam
pembangunan
terkait
dengan
pemindahbukuan aset tersebut ke piutang usaha
pihak ketiga. Transaksi reklasifikasi ini dicatat pada
‘Transaksi Non Kas’ (Catatan 40).
In 2014, MDS has reclassified construction in
progress to trade receivables from third parties.
These reclassifications are disclosed in ‘Non Cash
Transactions’ (Note 40).
Tanah atas nama Kelompok Usaha merupakan
Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo pada
berbagai tanggal sampai dengan tanggal
29 Desember 2029 dan manajemen berpendapat
hak tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh
tempo.
Land under the name of the Group consists of
Right to Use (Hak Guna Bangunan) and will expire
on various dates up to December 29, 2029 and, in
management’s opinion, can be renewed at the
expiry dates.
Berdasarkan penilaian manajemen Kelompok
Usaha,
tidak
ada
kejadian-kejadian
atau
perubahan-perubahan
keadaan
yang
mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan
2013.
Based on the assessment of the management of
the Group, there are no events or changes in
circumstances that indicate any impairment in the
value of fixed assets as of December 31, 2014 and
2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap
Kelompok
Usaha
dengan
nilai
tercatat
Rp961.488.674.120 diasuransikan kepada pihak
ketiga yaitu PT Chartis Insurance Indonesia,
PT Asuransi MSIG Indonesia, PT Zurich Insurance
Indonesia,
PT
China
Taiping
Insurance,
PT Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap risiko
kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu
paket polis tertentu masing-masing dengan total
nilai
keseluruhan
pertanggungan
sebesar
Rp543.833.913.087, yang menurut pendapat
manajemen Kelompok Usaha, jumlah tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas
aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2014, the Group’s fixed assets
with carrying amount of Rp961,488,674,120 are
covered by insurance by third parties such as
PT Chartis Insurance Indonesia, PT Asuransi
MSIG Indonesia, PT Zurich Insurance Indonesia,
PT China Taiping Insurance, PT Asuransi Rama
Satria Wibawa against fire and other risks under
certain blanket policies with a total aggregate
coverage amounting to Rp543,833,913,087, which
in the opinion of the Group’s management, such
amount is sufficient to cover possible losses on
assets insured.
Berdasarkan surat hak tanggungan atas tanah dan
bangunan sebesar Rp666.599.153.000, digunakan
sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka
pendek dan panjang dari PT Bank Sinarmas Tbk,
PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk dan PT Bank
BNI (Persero) Tbk (Catatan 16 dan 21).
Based on first mortgage letter land and building
amounting to Rp666,599,153,000 are used as
collateral for short-term and long-term bank loans
from PT Bank Sinarmas Tbk, PT Bank CIMB Niaga
Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank
Permata Tbk and PT Bank BNI (Persero) Tbk
(Notes 16 and 21).
59
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TETAP (lanjutan)
14. FIXED ASSETS (continue part ofd)
Berdasarkan akta fidusia, mesin dan peralatan
sebesar Rp497.008.956.765, digunakan sebagai
jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan
panjang dari PT Bank Sinarmas Tbk, PT Bank
CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
PT Bank Permata Tbk dan PT Bank BNI (Persero)
Tbk (Catatan 16 dan 21).
Based on fiduciary guarantee, machineries and
equipment amounting to Rp497,008,956,765 are
used as collateral for short-term and long-term
bank loans from PT Bank Sinarmas Tbk, PT Bank
CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
PT Bank Permata Tbk and PT Bank BNI (Persero)
Tbk (Notes 16 and 21).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Perusahaan memiliki uang muka atas pembelian
aset
tetap
masing-masing
sebesar
Rp63.850.534.997 dan Rp42.256.609.720 yang
dicatat sebagai bagian dari aset tidak lancar, “Uang
muka pembelian aset tetap” pada laporan posisi
keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company
made an advance payment for purchase of
machineries from third parties amounting to
Rp63,850,534,997
and Rp42,256,609,720,
respectively, which is presented as part of noncurrent assets, “Advances for purchase of fixed
assets” in the consolidated statement of financial
position.
Perusahaan, MDS dan MSI mengadakan perjanjian
sewa pembiayaan untuk mesin dan peralatan
dengan berbagai jangka waktu yang akan berakhir
pada berbagai tanggal di tahun 2014 sampai
dengan 2017. Pembayaran sewa minimum di masa
yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut
adalah sebagai berikut:
The Company, MDS and MSI have finance lease
commitments covering certain machinery and
equipment with several lease terms and expiring on
different dates in 2014 up to 2017. The future
minimum lease payments required under the lease
agreements are as follows:
31 Desember/ December 31,
2014
2013
Tahun
Years
2014
2015
2016
2017
16.097.508.958
11.542.988.225
171.843.000
16.987.312.007
13.529.351.863
7.087.184.349
-
2014
2015
2016
2017
Total
Dikurangi bunga yang
belum jatuh tempo
27.812.340.183
37.603.848.219
Total
(3.265.271.215)
(5.908.470.595)
24.547.068.968
31.695.377.624
(13.751.195.908)
(12.687.225.913)
10.795.873.060
19.008.151.711
Utang sewa pembiayaan
Dikurangi bagian jatuh tempo
dalam satu tahun
Bagian jangka panjang
60
Less amount applicable to interest
Obligations under finance lease
Less current maturities
Long-term portion
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TETAP (lanjutan)
14. FIXED ASSETS (continue part ofd)
The Company has consumer finance agreement
covering certain transportation equipment with
several payment terms and expiring on different
dates in 2014 up to 2017. The future minimum
installments payments required under the lease
agreements are as follows:
Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan
konsumen untuk alat-alat pengangkutan dengan
berbagai jangka waktu pembayaran yang akan
berakhir pada berbagai tanggal di tahun 2014
sampai dengan 2017. Pembayaran angsuran
minimum di masa yang akan datang berdasarkan
perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31,
2014
Tahun
2014
2015
2016
2017
2013
1.096.310.701
620.122.803
175.622.902
1.463.836.677
585.601.232
109.368.000
-
Years
2014
2015
2016
2017
Total
Dikurangi bunga yang
belum jatuh tempo
1.892.056.406
2.158.805.909
Total
Utang pembiayaan konsumen
Dikurangi bagian jatuh
tempo dalam satu tahun
1.711.298.455
(180.757.951)
(973.546.062)
Bagian jangka panjang
737.752.393
(148.392.896)
2.010.413.013
(1.347.182.439)
663.230.574
Less amount applicable to interest
Consumer finance
Less current maturities
Long-term portion
The details and estimated percentage of
completion of construction in progress are as
follows:
Rincian dan estimasi persentase penyelesaian fisik
aset tetap dalam pembangunan adalah sebagai
berikut:
31 Desember 2014/December 31, 2014
Nilai Tercatat/
Carrying Amount
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan dan inventaris kantor
500.706.377.818
46.882.733.545
16.048.881.641
Total
563.637.993.004
Estimasi Penyelesaian/
Estimated Completion
%
77%
80%
90%
Desember 2015/December 2015
Juni 2015/June 2015
Juni 2015/June 2015
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Office equipment. furniture
Total
31 Desember 2013/December 31, 2013
Nilai Tercatat/
Carrying Amount
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan dan inventaris kantor
162.986.021.408
20.207.912.067
31.542.660.054
Total
214.736.593.529
Estimasi Penyelesaian/
Estimated Completion
%
50%
60%
75%
Desember 2015/December 2015
Juni 2014/June 2014
Juni 2014/June 2014
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Office equipment. furniture
Total
Bangunan dan prasarana terutama merupakan
proyek pembangunan Central Distribution Center
(CDC) dan gudang.
Buildings and improvements represent mainly
construction of Central Distribution Center (CDC)
and warehouse projects.
Tanah dan bangunan yang dimiliki oleh PT Honoris
Industry (HI), yang digunakan untuk proyek CDC
dan gudang akan disaling-hapuskan dengan
piutang lain-lain dari HI (Catatan 9).
Land and buildings owned by PT Honoris Industry
(HI) which will be used for the Companys’ CDC and
warehouse project will be offset against other
receivable from HI (Note 9).
61
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. BEBAN TANGGUHAN
15. DEFERRED CHARGES
Details of deferred charges are as follows:
Rincian beban tangguhan adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31,
2014
Beban sehubungan dengan akuisisi
dan pengembangan gerai 7-Eleven
Program komputer
Beban waralaba awal
Sub-total
Akumulasi amortisasi (Catatan 29)
Neto
2013
45.062.293.659
28.437.856.746
17.013.897.407
36.803.045.514
25.664.864.348
17.013.897.407
Cost related to the acquisition and
development of 7- Eleven outlets
Computer program
Initial franchise fee
90.514.047.812
(32.757.769.126)
79.481.807.269
(19.465.100.298)
Sub-total
Accumulated amortization (Note 29)
57.756.278.686
60.016.706.971
16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
Pinjaman bank
pinjaman dari:
jangka
pendek
Net
16. SHORT-TERM BANK LOANS
Short-term bank loans consist of:
merupakan
31 Desember/ December 31,
2014
Pihak ketiga
Rupiah
Perusahaan
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
91.780.857.587
15.000.000.000
60.539.276.124
14.915.725.806
50.945.514.674
29.865.000.000
19.906.259.175
14.270.724.589
11.420.000.000
2.362.793.551
90.033.413.334
10.749.251.790
11.420.000.000
233.188.356.025
190.020.460.605
Entitas Anak
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank BNI (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Total
2013
Third parties
Rupiah
The Company
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
The Subsidiaries
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank BNI (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Total
Perusahaan
The Company
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB)
Fasilitas Pinjaman Tetap
Fixed Loan Facility
Pada tanggal 7 Oktober 2010, Perusahaan
menandatangani perjanjian kredit dengan Bank
CIMB atas fasilitas pinjaman tetap dengan nilai
maksimum sebesar Rp145.000.000.000 dengan
jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan.
Pinjaman tersebut digunakan sebagai jaminan
pembayaran atas Letters of Credit Perusahaan
yang masih memiliki saldo (one shoot transaction),
untuk impor bahan baku, barang dagangan,
On October 7, 2010, the Company entered into a
loan agreement with Bank CIMB for fixed loan
facility
with
a
maximum
amount
of
Rp145,000,000,000 and with repayment term of 12
(twelve) months. This loan will be used as
guarantee for the payment of the Company’s
Letters of Credit which is still outstanding (one
shoot transaction), to import raw materials, goods
for sales, photocopy machines inventory,
62
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
PT Bank
(lanjutan)
CIMB
Niaga
The Company (continued)
Tbk
(Bank
CIMB)
PT Bank CIMB
(continued)
Niaga
Tbk
(Bank
CIMB)
Fasilitas Pinjaman Tetap (lanjutan)
Fixed Loan Facility (continued)
persediaan mesin fotokopi dan barang lainnya
yang bukan barang modal, dan untuk pelunasan
utang sight L/C dari bank ICBC yang diterbitkan
sebelum penandatanganan perjanjian, serta
digunakan untuk pembelian bahan baku dan
barang dagangan lokal.
and other goods which are not part of capital
goods, and for the settlement sight L/C from ICBC
which is released before the signing off of the
agreement and also used for the purchase of local
raw materials and goods.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat
dan ikatan, antara lain: kewajiban menjaga Rasio
Debt Service Coverage (DSCR) sebesar minimal
2 kali. Pinjaman ini dijamin dengan hak
tanggungan peringkat pertama atas tanah dan
bangunan sebesar 125% dari total fasilitas,
jaminan fidusia atas piutang usaha dan dijamin
dengan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris
(Catatan 8).
The loan agreement imposes several restrictions
and covenants, among others: responsibility to
maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR)
with a minimum ratio of 2. This facility is secured by
first ranking security on land and building
amounting to 125% of the total facility, fiduciary
trade receivables and personal guarantee by
Sungkono Honoris (Note 8).
Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis
terlebih dahulu kepada bank apabila akan
melakukan tindakan membayar dividen kepada
Pemegang Saham dan mendapatkan pinjaman
dari bank lain.
The Company should give prior written notification
to the Bank if it will distribute dividends to the
Shareholders and obtain loan from another bank.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan
tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau
mengalihkan hak kekayaan atau aset kecuali
dalam
rangka
operasional
sehari-hari,
menjaminkan langsung maupun tidak langsung
kepada pihak ketiga lainnya, membuat perjanjian
yang berpotensi membahayakan kelangsungan
usaha Perusahaan, menjaminkan kepada pihak
ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana
untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger,
akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali
dan manajemen puncak, mengubah jenis atau
skala usaha dan operasi, melakukan investasi baru
dan mengajukan moratorium.
Without the written approval from the bank, the
Company is not allowed, among others: sell or
transfer its rights or assets, except for daily
operations, pledged directly or indirectly to any
other third party, enter into any agreement which
will endanger the Company’s going concern, use
the excess funds outside the core business,
undertake any merger, acquisition, or transfer of
ownership and management control, change the
nature or scope of the business and operations,
undertake any new investment and propose
moratorium.
63
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
PT Bank
(lanjutan)
CIMB
Niaga
The Company (continued)
Tbk
(Bank
CIMB)
PT Bank CIMB
(continued)
Niaga
Tbk
(Bank
CIMB)
Fasilitas Pinjaman Tetap (lanjutan)
Fixed Loan Facility (continued)
Pada tanggal 16 Juli 2014, Perusahaan
mendapatkan tambahan jumlah fasilitas kredit
menjadi Rp200.000.000.000.
On July 16, 2014, the Company obtained an
additional credit facility with a maximum amount of
Rp200,000,000,000
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas
persediaan MSI sebesar Rp90.000.000.000,
fidusia mesin dan peralatan MSI sebesar
Rp60.000.000.000, hak tanggungan dari beberapa
bidang tanah, fidusia piutang usaha milik MSI
dengan nilai penjaminan Rp80.500.000.000,
fidusia piutang milik Perusahaan dengan nilai
penjaminan
Rp160.000.000.000,
jaminan
perorangan dari Sungkono Honoris dan Henri
Honoris, dan fidusia atas persediaan Perusahaan
sebesar Rp60.000.000.000. Atas tambahan
fasilitas ini, Perusahaan wajib menjaga Debt
Service Coverage Ratio (DSCR) minimal 1,25 kali
dan Interest Service Coverage Ration (ISCR)
minimal 1,25 kali.
This facility secured with MSI’s inventories
amounting to Rp90,000,000,000, fiduciary of MSI’s
machinery
and
equipment
amounting
to
Rp60,000,000,000, certain parcel of land, fiduciary
of MSI’s trade receivables with guarantee value
amounting to Rp80,500,000,000, fiduciary of the
Company’s trade receivables with guarantee value
amounting to Rp160,000,000,000, personal
guarantee from Sungkono Honoris and Henri
Honoris,
and fiduciary of the Company’s
inventories amounting to Rp60,000,000,000. Upon
the addition of this facility, the Company has to
maintain debt service coverage ratio with a
minimum ratio of 1.25 times and interest service
coverage ratio with a minimum ratio of 1.25 times.
Fasilitas ini memiliki syarat berupa penempatan kas
yang dibatasi penggunaannya pada rekening Bank
CIMB (Catatan 6).
This facility has covenant in the form of restricted
cash placement in Bank CIMB account. (Note 6)
Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan
sebesar 12,00% sampai dengan bulan Juli 2014
dan 12,25% dimulai dari bulan Desember 2014
sampai dengan jatuh temponya.
The facility bears annual interest rate at 12.00%
until July 2014 and 12.25% starting on December
2014 until its maturity date.
Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali
yang terakhir diperpanjang sampai dengan tanggal
17 Oktober 2015.
This agreement has been extended several times
and the latest will expire until October 17, 2015.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, saldo pinjaman atas fasilitas ini adalah
masing-masing sebesar Rp91.780.857.587 dan
Rp60.539.276.124.
As of December 31, 2014 and 2013, the
outstanding balance under this facility amounted
to Rp91,780,857,587 and Rp60,539,276,124,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan
yang diberikan oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company
has complied with all loan covenants given by the
bank.
64
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas)
PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas)
Demand loan
Demand loan
Pada tanggal 20 Juli 2011, Perusahaan
memperoleh fasilitas kredit yang digunakan untuk
modal kerja 7-Eleven dengan jumlah maksimum
dana yang disediakan sebesar Rp15.000.000.000
dari Bank Sinarmas. Jangka waktu pinjaman
adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pencairan kredit awal dan telah diperpanjang
beberapa kali sampai dengan tanggal 20 Juli 2015.
Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar
14,00% per tahun. Sejak 10 Maret 2014, suku
bunga yang dikenakan untuk fasilitas ini adalah
sebesar 17,00% per tahun. Provisi fasilitas tersebut
sebesar 1,00% dari nilai plafon.
On July 20, 2011, the Company obtained a credit
facility for the working capital for 7-Eleven with
maximum
available
fund
amounting
to
Rp15,000,000,000 from Bank Sinarmas. The term
of the facility is 12 (twelve) months starting from
the initial withdrawal and has been extended
several times, the latest amendment is until July
20, 2015. Since March 10, 2014, this facility bears
interest rate at 17.00% per annum. Provision fee
of this facility is 1.00% of the facility limit.
Pinjaman ini dijamin dengan seluruh peralatan
dan persediaan barang gerai 7-Eleven yang
dibiayai oleh Bank Sinarmas, hak tangungan dari
beberapa tanah dan jaminan perorangan dari
Sungkono Honoris dan Henri Honoris. Perusahaan
wajib memberitahukan secara tertulis terlebih
dahulu kepada bank apabila akan melakukan
tindakan merubah anggaran dasar atau susunan
pengurus, melakukan penambahan pinjaman dari
kreditur lain, melakukan pembayaran dividen
kepada pemegang saham atau mengikatkan diri
sebagai penjamin.
This facility is secured by all the 7-Eleven store
equipment and inventories which is financed by
Bank Sinarmas, certain parcel of land and
personal guarantee from Sungkono Honoris and
Henri Honoris. The Company should give prior
written notification to the Bank if it will change the
articles of association or change the composition
of management, obtain additional loan from other
creditor, pay dividends, and give any guarantees.
Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan
sebesar 14,00% sampai dengan bulan Januari
2014, 15,00% sampai dengan Februari 2014, dan
17,00% dimulai dari bulan Maret 2014 sampai
dengan jatuh temponya.
The facility bears annual interest rates at 14.00%
until January 2014, 15.00% until February 2014,
and 17.00% starting on March 2014 until its
maturity date.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo
pinjaman atas fasilitas ini adalah masing-masing
sebesar Rp15.000.000.000 dan Rp14.915.725.806.
As of December 31, 2014 and 2013, the
outstanding balance under this facility amounted
to Rp15,000,000,000 and Rp14,915,725,806,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan
yang diberikan oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company
has complied with all loan covenants given by the
bank.
65
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MSI
Subsidiary - MSI
Bank CIMB
Bank CIMB
Fasilitas Pinjaman Rekening Koran I & II
Overdraft Facility I & II
Pada tanggal 11 Januari 2012, MSI memperoleh
fasilitas pinjaman rekening koran I dan II yang
bersifat berulang (revolving) dari Bank CIMB dengan
jumlah
maksimum
masing-masing
sebesar
Rp10.000.000.000 dan Rp10.000.000.000. Fasilitas
tersebut digunakan untuk modal kerja, pembelian
persediaan, dan pembiayaan aktivitas operasional
untuk gerai 7-Eleven.
On January 11, 2012, MSI obtained a revolving
overdraft facility I and II, from Bank CIMB with a
maximum amount of Rp10,000,000,000 and
Rp10,000,000,000, respectively. These facilities
are used for working capital, purchase, and
operational activity funding of 7-Eleven outlets’
inventories.
Fasilitas
ini
beberapa
kali
diperpanjang,
perpanjangan yg terakhir diperoleh pada tanggal
22 Oktober 2014, dimana tanggal jatuh tempo untuk
fasilitas ini diperpanjang sampai dengan tanggal
20 Juli 2015.
This facility has been extended several times, the
latest extension was obtained on October 22,
2014, where the maturity date for this facility was
extended until July 20, 2015.
Fasilitas ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari fasilitas pinjaman investasi dari
bank yang sama (Catatan 21).
These facilities are integral with the investment
facilities obtained from the same bank (Note 21).
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan
ikatan, antara lain kewajiban menjaga Debt Service
Coverage Ratio (DSCR) sebesar minimal 1,25 kali
dan Current Ratio minimal 1 kali.
The loan agreement imposes several restrictions
and covenants, among others responsibility to
maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR)
minimum 1.25 times and Current Ratio minimum 1
time.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, total
saldo fasilitas pinjaman rekening koran I dan II
sebesar Rp12.948.760.510 dan Rp15.877.608.670.
As of December 31, 2014 and 2013, the total
balance of the overdraft facility I and II amounted
to Rp12,948,760,510 and Rp15,877,608,670,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI
telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan
oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, MSI has
complied with all loan covenants given by the
bank.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Fasilitas Kredit Modal Kerja
Working Capital Loan Facility
Pada tanggal 21 September 2011, MSI memperoleh
fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri yang
digunakan untuk tambahan modal kegiatan
operasional gerai 7-Eleven dan pengalihan kredit
investasi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk (Bank BRI) dengan jumlah maksimum sebesar
Rp11.500.000.000 dan dikenakan bunga tahunan
sebesar 10,75% dan beban provisi sebesar 0,50%
per tahun dari plafon.
On September 21, 2011, MSI obtained a working
capital loan facility from Bank Mandiri, which will
be used as additional capital for 7-Eleven’s outlets
operations and credit transfer of investment credit
from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(Bank BRI) with a maximum amount of
Rp11,500,000,000 and bears annual interest rate
at 10.75% and provision fee of 0.50% per annum
of plafond.
66
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak – MSI (lanjutan)
Subsidiary – MSI (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
(lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
(continued)
Fasilitas Kredit Modal Kerja (lanjutan)
Working Capital Loan Facility (continued)
Fasilitas ini bersifat berulang (revolving) dan dijamin
dengan hak tanggungan dari beberapa bidang tanah
dan bangunan, mesin dan peralatan dan persediaan
yang dimiliki oleh Perusahaan serta jaminan pribadi
atas nama Sungkono Honoris dan Henri Honoris
(Catatan 14). Fasilitas ini berlaku sampai dengan
tanggal 21 September 2013. Pada tanggal 17
September 2013, MSI mengadakan perubahan
perjanjian dimana suku bunga tahunan menjadi
11,25% dan tanggal jatuh tempo diperpanjang
sampai dengan 20 Maret 2015.
This facility is revolving and is secured by certain
building and parcel of land, machinery and
equipment and inventories owned by the Company
and personal guarantee by Sungkono Honoris and
Henri Honoris (Note 14). This facility is valid until
September 21, 2013. On September 17, 2013,
MSI had made an amendment to the credit
agreement whereby the annual interest rate
became 11.25% and the maturity date was
extended to March 20, 2015.
Pada tanggal 10 Maret 2015, MSI mengadakan
perubahan perjanjian dimana MSI mendapatkan
tambahan
jumlah
fasilitas
kredit
menjadi
Rp20.000.000.000 dan
suku bunga tahunan
menjadi 11 % dan tanggal jatuh tempo diperpanjang
sampai dengan 20 Maret 2016.
On March 10, 2015, MSI had made an
amendment to the credit agreement whereby MSI
obtained an additional maximum amount of credit
facility to be Rp20,000,000,000 and the annual
interest rate became 11% and the maturity date
was extended to March 20, 2016.
Fasilitas ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari fasilitas pinjaman investasi dari bank
yang sama (Catatan 21).
These facilities are integral with the investment
facilities obtained from the same bank (Note 21).
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan
ikatan, antara lain kewajiban menjaga Debt to Equity
Ratio (DER) sebesar maksimal 300%.
The loan agreement imposes several restrictions
and covenants, among others, responsibility to
maintain a Debt to Equity Ratio (DER) at
maximum of 300%.
MSI wajib memberitahukan secara tertulis terlebih
dahulu kepada bank apabila akan melakukan
tindakan membayar dividen kepada pemegang
saham dan mendapatkan pinjaman dari bank lain.
MSI should give prior written notification to the
Bank if it will distribute dividends to the
shareholders and obtain loan from another bank.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MSI tidak
diperbolehkan, antara lain: membuat perjanjian
utang dari lembaga keuangan lain (kecuali kepada
kreditur yang telah ada sebelumnya, cukup
pemberitahuan tertulis kepada bank), melakukan
merger, akuisisi dan menjual aset tertentu MSI
(kecuali
penjualan
aset
sampai
dengan
Rp2.000.000.000). MSI diperkenankan untuk
mengubah anggaran dasar dan susunan pengurus,
pemegang saham serta komposisi kepemilikan
saham dengan melakukan pemberitahuan tertulis
kepada bank.
Without the written approval of the bank, MSI is
not allowed, among others: create any
indebtedness from other financial institutions
(except for existing creditors, a written notice to
the bank is needed), undertake any merger,
acquisition and sell certain assets (except for the
sale of assets up to Rp2,000,000,000). MSI is
allowed to change the Articles of Association and
change the composition of management,
shareholders and shareholding composition with
written notice to the bank.
67
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak – MSI (lanjutan)
Subsidiary – MSI (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
(lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
(continued)
Fasilitas Kredit Modal Kerja (lanjutan)
Working Capital Loan Facility (continued)
Tidak terdapat pembayaran pinjaman yang
dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
There is no loan payment for the years ended
December 31, 2014 and 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo
fasilitas
kredit
modal
kerja
sebesar
Rp11.420.000.000 dan Rp11.420.000.000.
As of December 31, 2014 and 2013, the balance
of the working capital facility amounted to
Rp11,420,000,000
and
Rp11,420,000,000,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI
telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan
oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, MSI has
complied with all loan covenants given by the
bank.
Bank Sinarmas
Bank Sinarmas
Fasilitas Rekening Koran
Overdraft Facility
Pada tanggal 31 Agustus 2010, MSI memperoleh
fasilitas pinjaman rekening koran dari Bank Sinarmas
dengan jumlah maksimum Rp2.500.000.000, yang
digunakan untuk kegiatan operasional harian gerai
7-Eleven. Jangka waktu fasilitas pinjaman rekening
koran adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pencairan. Untuk fasilitas-fasilitas ini dikenakan suku
bunga sebesar 13% per tahun. Sejak Desember
2013, suku bunga yang dikenakan untuk fasilitasfasilitas ini adalah sebesar 17% per tahun.
On August 31, 2010, MSI obtained an overdraft
facility from Bank Sinarmas with maximum amount
of Rp2,500,000,000, which are used for daily
operational activity of 7-Eleven outlets. The term
of the overdraft facility is twelve (12) months
starting from the initial withdrawal. These facilities
bear interest at 13% per annum. Since December
2013, these facilities bear interest at 17% per
annum.
Pada tanggal 12 November 2013, MSI mengadakan
perubahan
perjanjian
kredit
dimana
MSI
memperpanjang jangka waktu fasilitas pinjaman.
Atas fasilitas pinjaman rekening koran tanggal jatuh
tempo diperpanjang sampai dengan tanggal
31 Agustus 2015.
On November 12, 2013, MSI had an amendment
to the credit agreement, whereby MSI extended
the maturity date of the loan facilities. For the
overdraft facility, the maturity date was extended
to August 31, 2015.
Fasilitas ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari fasilitas pinjaman berjangka dari
bank yang sama (Catatan 21).
This facility is integral with the term loan facilities
obtained from the same bank (Note 21).
68
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak – MSI (lanjutan)
Subsidiary – MSI (continued)
Bank Sinarmas (lanjutan)
Bank Sinarmas (continued)
Fasilitas Rekening Koran (lanjutan)
Overdraft Facility (continued)
Jumlah pembayaran fasilitas pinjaman rekening
koran yang dilakukan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
masing-masing sebesar Rp2.362.793.551 dan Rpnil.
Total loan payments for overdraft facility for the
years ended December 31, 2014 and 2013
amounted to Rp2,362,793,551 and Rpnil,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo
utang atas fasilitas pinjaman rekening koran adalah
masing-masing
sebesar
Rpnil
dan
Rp2.362.793.551.
As of December 31, 2014 and 2013, the
outstanding balance of overdraft facility amounted
to Rpnil and Rp2,362,793,551, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI
telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan
oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, MSI has
complied with all loan covenants given by the
bank.
Pada bulan Januari 2015, fasilitas pinjaman dari
Bank Sinarmas milik Perusahaan, MSI, dan FFI
telah dilunasi melalui fasilitas pinjaman dari
Standard Chartered Bank, Singapore (SCB).
In January 2015, loan facilities from Bank
Sinarmas of the Company, MSI, and FFI have
been repaid using the facilites from Standard
Chartered Bank, Singapore (SCB).
Fasilitas Demand Loan
Demand Loan Facility
Pada tanggal 12 November 2013, MSI memperoleh
fasilitas demand loan I dari Bank Sinarmas dengan
jumlah
maksimum
Rp30.000.000.000,
yang
digunakan untuk penambahan stock barang yang
dikarenakan penambahan jumlah outlet dan
persiapan menjelang lebaran. Jangka waktu fasilitas
demand loan I adalah 12 (dua belas) bulan sejak
tanggal pencairan dan akan berakhir pada tanggal 31
Agustus 2015. Untuk fasilitas ini dikenakan suku
bunga sebesar 17% per tahun.
On November 2013, MSI obtained demand loan I
facility from Bank Sinarmas with
maximum
amount of Rp30,000,000,000, which is used to
increase the stock of goods due to increasing
number of outlets and preparation ahead of
Moslem holiday. The term of term loan I facility is
twelve (12) months starting from the initial
withdrawal and will expire on August 31, 2015.
These facility bear interest at 17% per annum.
Pada tanggal 12 November 2013, MSI memperoleh
fasilitas demand loan II dari Bank Sinarmas dengan
jumlah
maksimum
Rp20.000.000.000,
yang
digunakan untuk refinancing dalam rangka renovasi
outlet 7-Eleven. Jangka waktu fasilitas demand loan
II adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pencairan dan akan berakhir pada tanggal
31 Agustus 2015. Untuk fasilitas ini dikenakan suku
bunga sebesar 17% per tahun.
On November 2013, MSI obtained demand loan II
facility from Bank Sinarmas with maximum amount
of Rp20,000,000,000, which is used for
refinancing the renovation of 7-Eleven outlet. The
term of term loan II facility is twelve (12) months
starting from the initial withdrawal and will expire
on August 31, 2015. This facility bears interest at
17% per annum.
Fasilitas ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari fasilitas pinjaman berjangka dari
bank yang sama (Catatan 21).
These facilities are integral with the term loan
facilities obtained from the same bank (Note 21).
69
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak – MSI (lanjutan)
PT Bank
(lanjutan)
Sinarmas
Tbk
Subsidiary – MSI (continued)
(Bank
PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas)
(continued)
Sinarmas)
Fasilitas Demand Loan (lanjutan)
Demand Loan Facility (continued)
Fasilitas-fasilitas ini dijamin dengan seluruh
peralatan
dan seluruh persediaan barang gerai
7-Eleven yang dibiayai oleh Bank Sinarmas
(Catatan 10 dan 14). Pinjaman ini juga dijamin
dengan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris.
These facilities are secured by all the
7-Eleven outlets equipment and all inventories
which are financed by Bank Sinarmas (Notes 10
and 14). These loan facilities are also secured with
Personal Guarantee from Sungkono Honoris.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan
ikatan, antara lain tanpa pemberitahuan tertulis
kepada bank, MSI tidak diperkenankan untuk
merubah anggaran dasar dan susunan pengurus
dan melakukan penambahan pinjaman dari kreditur
lain.
The loan agreement imposes several restrictions
and covenants, among others without the written
notice to the bank, MSI is not allowed to change
its articles of association or change the
composition of management and obtain additional
loan from other creditors.
Tidak ada pembayaran pinjaman yang dilakukan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014.
There’s no loan payments for the year ended
December 31, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo utang atas
fasilitas
demand
loan
adalah
sebesar
Rp49.958.997.776.
As of December 31, 2014, the outstanding
balance of demand loan facilities amounted to
Rp49,958,997,776.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI
telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan
oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, MSI has
complied with all loan covenants given by the
bank.
Pada bulan Januari 2015, fasilitas pinjaman dari
Bank Sinarmas milik Perusahaan, MSI, dan FFI
telah dilunasi melalui fasilitas pinjaman dari
Standard Chartered Bank, Singapore (SCB).
In January 2015, loan facilities from Bank
Sinarmas of the Company, MSI, and FFI have
been repaid using facilites from Standard
Chartered Bank, Singapore (SCB).
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank
BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank
BNI)
Fasilitas Kredit Modal Kerja R/C Terbatas
Limited R/C Working Capital Facility
Pada tanggal 24 September 2014, MSI memperoleh
fasilitas kredit modal kerja R/C terbatas dari Bank
BNI
dengan
jumlah
maksimum
sebesar
Rp30.000.000.000, yang digunakan untuk tambahan
modal kerja gerai 7-Eleven. Jangka waktu fasilitas ini
adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian
kredit ditandatangani dan akan berakhir pada
tanggal 24 September 2015. Untuk fasilitas ini
dikenakan suku bunga sebesar 14,25% per tahun.
On September 24, 2014, MSI obtained a limited
R/C working capital facility from Bank BNI with
maximum amount of Rp30,000,000,000, which is
used for additional working capital of 7-Eleven
outlets. The term of the facility is twelve (12)
months since the agreement is signed and will
expire on September 24, 2015. This facility bears
interest at 14.25% per annum.
70
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak – MSI (lanjutan)
Subsidiary – MSI (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank
BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank
BNI) (continued)
Fasilitas Kredit
(lanjutan)
Limited
R/C
(continued)
Modal
Kerja
R/C
Terbatas
Working
Capital
Facility
Fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan dari
beberapa bidang tanah dan bangunan, mesin dan
peralatan dan persediaan yang dimiliki oleh MSI
serta jaminan pribadi atas nama Henri Honoris
(Catatan 10 dan 14).
This facility is secured by certain building and
parcel of land, machinery and equipment and
inventories owned by MSI and personal guarantee
by Henri Honoris (Notes 10 and 14).
Fasilitas ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari fasilitas pinjaman investasi dari
bank yang sama (Catatan 21).
This facility is integral with the investment facilities
obtained from the same bank (Note 21).
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan
ikatan, antara lain kewajiban menjaga Current Ratio
minimal sebesar 1 kali, DER maksimal sebesar 2,5
kali dan DSCR minimal sebesar 100%.
The loan agreement imposes several restrictions
and covenants, among others: responsibility to
maintain Current Ratio at a minimum ratio of 1,
DER at a maximum ratio of 2.5 and DSCR at a
minimum ratio of 100%.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MSI tidak
diperbolehkan, antara lain: membuat perjanjian
utang dari lembaga keuangan lain (kecuali kepada
kreditur yang telah ada sebelumnya, cukup
pemberitahuan tertulis kepada bank), melakukan
merger, akuisisi dan menjual aset tertentu MSI,
mengubah anggaran dasar dan susunan pengurus,
pemegang saham serta komposisi kepemilikan
saham dengan melakukan pemberitahuan tertulis
kepada bank.
Without the written approval of the bank, MSI is
not allowed, among others: create any
indebtedness from other financial institutions
(except for existing creditors, a written notice to
the bank is required), undertake any merger,
acquisition and sell certain assets, change the
articles of association and change the
composition of management, shareholders and
shareholding composition with written notice to
the bank.
Tidak terdapat pembayaran pinjaman yang
dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
There is no loan payment for the years ended
December 31, 2014 and 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo
fasilitas
kredit
modal
kerja
sebesar
Rp29.865.000.000 dan Rpnil.
As of December 31, 2014 and 2013, the balance
of the working capital facility amounted to
Rp29,865,000,000 and Rpnil, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI
telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan
oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, MSI has
complied with all loan covenants given by the
bank.
71
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak – MSI (lanjutan)
Subsidiary – MSI (continued)
Standard Chartered Bank, Singapore (SCB)
Standard Chartered Bank, Singapore (SCB)
Pada tanggal 18 Desember 2014, MSI memperoleh
fasilitas kredit dari SCB, cabang Singapura sebesar
AS$20.000.000. Fasilitas kredit ini terdiri dari 2
fasilitas, yaitu: fasilitas pinjaman berulang
(revolving) dan fasilitas term loan.
On December 18, 2014, the Company obtained
credit facility from SCB, Singapore branch
amounting to US$20,000,000. The credit facility
consists of 2 credit facilities, which are a revolving
loan and a term loan.
Jumlah kredit maksimum untuk fasilitas pinjaman
berulang (revolving) sebesar AS$15.000.000.
Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 (dua belas)
bulan sejak tanggal mulai penggunaan fasilitas.
The maximum credit amount for revolving loan
facility amounting to US$15,000,000. The term of
this facility is 12 (twelve) months from the first
utilization date.
Pinjaman tersebut digunakan untuk, antara lain:
a. Pembiayaan
kembali
fasilitas
pinjaman
Perusahaan, MSI, dan FFI, yang diperoleh dari
PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas).
b. Pembayaran semua biaya dan fee transaksi.
c. Pembiayaan atas pengeluaran modal, modal
kerja, dan pengeluaran umum.
The loan will be used for, among others:
a. For the refinancing of loan facilities of the
Company, MSI, and FFI obtained from
PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas).
b. Payment of all transaction expenses and fees.
c. Funding its capital expenditure, working
capital, and general expenses.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat
dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga Debt
Service Coverage Ratio (DSCR) sebesar minimal
1,25 kali, Debt to Equity Ratio (DER) sebesar
maksimal 4 kali dan Leverage Ratio sebesar
maksimal 4 kali.
The loan agreement imposes several restrictions
and covenants, among others responsibility to
maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR)
minimum 1.25 times, Debt to Equity Ratio (DER)
maximum 4 times, and Leverage Ratio maximum 4
times.
Fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan dari
beberapa bidang tanah dan bangunan yang dimiliki
oleh Perusahaan.
This facility is secured by certain building and
parcel of land owned by the Company.
Tidak terdapat saldo pinjaman pada tanggal
31 Desember 2014.
There are no balance of the loan as of December
31, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI
telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan
oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, MSI has
complied with all loan covenants given by the
bank.
Pada bulan Januari 2015, fasilitas pinjaman dari
Bank Sinarmas milik Perusahaan, MSI, dan FFI
telah dilunasi melalui fasilitas ini.
In January 2015, loan facilities from Bank Sinarmas
of the Company, MSI, and FFI has been repaid
using this facility.
72
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MDS
Subsidiary - MDS
PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)
PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)
Pada tanggal 5 Agustus 2011, MDS memperoleh
Fasilitas Kredit dari Bank Permata dalam bentuk
Fasilitas Post Import Financing (‘’Fasilitas PIF’’)
dan Fasilitas Term-Loan (‘’Fasilitas TL’’) dimana
baik Fasilitas PIF maupun Fasilitas TL dapat
dipergunakan untuk Fasilitas Sight Letters of Credit
(‘’Fasilitas SLC’’). Fasilitas tersebut digunakan
masing-masing untuk membiayai modal kerja MDS
untuk pembelian persediaan antara lain mesin Multi
Function Product (MFP) Ricoh, tinta dan suku
cadang MFP Ricoh dan membiayai investasi pada
proyek penyewaan MDS.
On August 5, 2011, MDS obtained credit facilities
from Bank Permata in the form of Post Import
Financing Facility (‘’PIF Facility’’) and Term Loan
Facility (‘’TL Facility’’) whereby both PIF Facility
and TL Facility can be used for Sight Letter of
Credit Facility (‘’SLC Facility’’). These facilities
were used to finance MDS’s working capital for
purchase of inventory such as Multi Function
Product (MFP) Ricoh, toner and MFP Ricoh’s
spareparts and to finance the investment in MDS’s
rental project.
Jumlah maksimum masing-masing fasilitas adalah
sebesar AS$450.000 dan AS$1.050.000 dengan
maksimum penggunaan Fasilitas SLC masingmasing tidak boleh lebih dari Rp3.000.000.000 dan
Rp7.000.000.000. Fasilitas tersebut digunakan
masing-masing untuk membiayai modal kerja MDS
untuk pembelian persediaan antara lain mesin Multi
Function Product (MFP) merk Ricoh, tinta dan suku
cadang MFP Ricoh dan membiayai investasi pada
proyek penyewaan MDS untuk pembelian mesin
MFP merk Ricoh.
Each facility has maximum amount of
US$450,000 and US$1,050,000, respectively,
with the maximum use of SLC Facility up to
Rp3,000,000,000
and
Rp7,000,000,000,
respectively. These facilities were used to finance
MDS’ working capital for purchase of inventory
such as Multi Function Product (MFP) Ricoh
machine, toner and MFP Ricoh’s spareparts and
to finance investment in MDS rental project to
purchase MFP Ricoh machine.
Pada
tanggal
6
Desember
2012,
MDS
menandatangani
perjanjian
kredit
untuk
perpanjangan dan penambahan nilai fasilitas PIF
menjadi
sebesar
AS$2.500.000,
dengan
penggunaan fasilitas SLC tidak boleh lebih dari
Rp15.000.000.000. Pada tanggal 23 Desember
2013, MDS menandatangani perjanjian dimana
fasilitas
PIF
diperpanjang
dan
mendapat
penambahan nilai fasilitas menjadi sebesar
Rp20.000.000.000. MDS juga mendapatkan fasilitas
tambahan berupa “Forex Line” dengan batas
maksimum sebesar AS$250.000 yang akan
digunakan untuk kebutuhan transaksi mata uang
asing.
On December 6, 2012, MDS entered into a loan
agreement for extension and increase of the PIF
facility amount to US$2,500,000, with the
maximum use of SLC facility not exceeding
Rp15,000,000,000. On December 23, 2013, MDS
entered into an agreement whereby the PIF
facility is extended and received an increase in
facility amount to Rp20,000,000,000. MDS also
received additional facility in the form of Forex
Line with maximum amount of US$250,000, which
will be used for foreign exchange transaction
needs.
Pada tanggal 9 Juni 2014, MDS menandatangani
perjanjian dimana fasilitas PIF diperpanjang dan
mendapat penambahan nilai fasilitas menjadi
sebesar Rp30.000.000.000 dengan penggunaan
fasilitas SLC tidak boleh lebih dari AS$3.500.000.
MDS juga mendapatkan fasilitas tambahan berupa
PIF-2 dengan penggunaan fasilitas batas maksimum
sebesar Rp10.000.000.000 dengan penggunaan
fasilitas SLC tidak boleh lebih dari AS$1.000.000
yang akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja
pembelian inventory berupa mesin Production
Printing.
On June 9, 2014, MDS entered into an agreement
whereby the PIF facility is extended and received
an
increase
in
facility
amount
to
Rp30,000,000,000, with the maximum use of SLC
facility not exceeding US$3,500,000. MDS also
received additional facility in form of PIF-2 with
maximum facility amount of Rp10,000,000,000
with the maximum use of SLC facility not
exceeding US$1,000,000 which will be used for
working capital inventory purchase of Production
Printing machine purpose.
73
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MDS (lanjutan)
Subsidiary - MDS (continued)
PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) (lanjutan)
PT Bank Permata
(continued)
Tbk
(Bank
Permata)
Fasilitas SLC tersebut dapat digunakan oleh
Perusahaan dengan memberikan surat pernyataan
bahwa fasilitas dapat digunakan oleh MDS, dan
MDS bersedia menanggung kewajiban yang timbul.
SLC facility can be used by Company by providing
statement letter that states the facility can be used
by MDS, and MDS is willing to bear the liabilities
which will arise.
Jangka waktu fasilitas ini adalah sampai dengan
11 Agustus 2015.
The maturity of this facility is until August 11,
2015.
Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan
sebesar 12,50% pada tahun 2014 dan
11,75% pada tahun 2013 serta dijamin dengan
jaminan berupa tanah atas nama Perusahaan,
jaminan perusahaan dari Perusahaan, hak milik
secara fidusia atas persediaan barang, jaminan
fidusia atas piutang usaha dan mesin yang dibiayai
oleh Fasilitas Term Loan 1 (Catatan 10 dan 14).
The facility bears annual interest at rates
12.50% in 2014 and 11.75% in 2013 and is
secured by land in the name of the Company,
corporate guarantee from the Company, fiduciary
transfer of rights over inventories, fiduciary transfer
of trade receivables and machinery financed by
Term Loan 1 Facility (Notes 10 and 14).
Tanpa persetujuan tertulis dari Bank Permata,
MDS tidak diperbolehkan, antara lain: melakukan
pembayaran dividen, perubahan komposisi
pemegang saham dan manajemen, memperoleh
pinjaman dari bank atau lembaga keuangan nonbank lainnya dan memberikan pinjaman kepada
perusahaan lain, baik anak perusahaan,
perusahaan afiliasi maupun pihak ketiga.
Without the written approval of Bank Permata,
MDS cannot, among others: make dividend
payment, change the composition of shareholders
and management, obtain loans from banks or
other financial non-bank institutions and give loans
to other companies, whether subsidiaries, affiliated
companies or third parties.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo
fasilitas ini adalah sebesar Rp14.270.724.589 dan
Rp10.749.251.790.
As of December 31, 2014 and 2013, the balance of
this facility amounted to Rp14,270,724,589 and
Rp10,749,251,790, respectively.
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
sebesar Rp39.940.888.725 dan Rp4.879.122.099.
Total loan payments
December 31, 2014
to Rp39,940,888,725
respectively.
for the years ended
and 2013 amounted
and Rp4,879,122,099,
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MDS
telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan
oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, MDS has
complied with all loan covenants given by the
bank.
Entitas Anak - FFI
Subsidiary - FFI
Bank CIMB
Bank CIMB
On July 8, 2011, FFI obtained a supplier financing
facilitiy from Bank CIMB with a maximum amount
of Rp3,500,000,000, which will be used as
working capital financing, based on the supplier's
underlying transaction. The loan bears interest at
12% per annum.
Pada tanggal 8 Juli 2011, FFI memperoleh fasilitas
supplier financing dari Bank CIMB dengan nilai
maksimum Rp3.500.000.000, yang digunakan untuk
pembiayaan modal kerja, berdasarkan supplier’s
underlying transaction. Pinjaman ini dikenakan
tingkat bunga sebesar 12% per tahun.
74
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16.
SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - FFI (lanjutan)
Subsidiary – FFI (continued)
Bank CIMB (lanjutan)
Bank CIMB (continued)
Pada tanggal 27 Juli 2012, FFI memperoleh
perpanjangan fasilitas supplier financing dari Bank
CIMB dengan penambahan nilai maksimum menjadi
Rp7.000.000.000,
yang
digunakan
untuk
pembiayaan piutang FFI ke MSI. Pinjaman ini
dikenakan tingkat bunga sebesar 12% per tahun.
On July 27, 2012, FFI obtained an extension of
supplier financing facilitiy from Bank CIMB with
additional
maximum
amount
up
to
Rp7,000,000,000, which will be used as funding
for the receivable to MSI. The loan bears interest
at 12% per annum.
Jangka waktu fasilitas supplier financing adalah
sampai dengan 29 Juli 2014.
The maturity term of the supplier financing facility
is until July 29, 2014.
Pada tanggal 22 Juli 2014, FFI memperoleh
perpanjangan fasilitas supplier financing dari Bank
CIMB sampai dengan 21 Juli 2015. Pinjaman ini
dikenakan tingkat bunga sebesar 13,75% per tahun.
On July 22, 2014, FFI obtained an extension of
supplier financing facilitiy from Bank CIMB up to
July 21, 2015. The loan bears interest at 13.75%
per annum.
Perjanjian tersebut dijamin dengan:
a. Jaminan fidusia atas piutang usaha FFI dari MSI
(Catatan 7).
b. Jaminan perusahaan dari MSI (Catatan 8).
The agreement was secured by:
a. Fiduciary guarantee of FFI’s trade receivables
from MSI (Note 7).
b. Corporate Guarantee from MSI (Note 8).
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, FFI tidak
diperbolehkan, antara lain: melakukan merger dan
akuisisi, memperoleh tambahan fasilitas dari
lembaga keuangan lainnya, melakukan pembayaran
bunga dan/atau pelunasan pinjaman kepada
pemegang saham dan pihak berelasi kecuali dalam
rangka operasional, menjual seluruh atau sebagian
aset-aset, merubah kegiatan usaha, mengikatkan
diri sebagai penjamin, memberikan pinjaman kepada
pihak lain kecuali karyawan dan melunasi pinjaman
pemegang saham yang disubordinasikan.
Without the written approval of the bank, FFI
cannot, among others: undertake any merger and
acquisition, obtain additional facilities from other
financial institution, make interest payment and/or
loan payments to shareholders and related parties
except for operational purposes, sell all or certain
assets, change its business activities, give any
guarantees, grant loan to other parties except its
employee and fully paid shareholders’ loan that is
subordinated.
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk
tahun
yang
berakhir
pada
tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
sebesar Rp39.061.403.000 dan Rp47.201.301.188.
Total loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp39,061,403,000
and
Rp47,201,301,188
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo
fasilitas
supplier
financing
adalah sebesar
Rp6.957.498.665 dan Rp4.156.907.998.
As of December 31, 2014 and 2013, the balance
of the supplier financing facility amounted to
Rp6,957,498,665
and
Rp4,156,907,998,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, FFI
telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan
oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, FFI has
complied with all loan covenants given by the
bank.
75
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak – FFI (lanjutan)
Subsidiary – FFI (continued)
Bank Sinarmas
Bank Sinarmas
Pada tanggal 21 Agustus 2014, FFI memperoleh
fasilitas demand loan yang akan digunakan untuk
modal kerja untuk pembelian persediaan dengan
jumlah maksimum dana yang disediakan sebesar
Rp1.000.000.000 dari Bank Sinarmas. Jangka
waktu pinjaman adalah 12 (dua belas) bulan sejak
tanggal perjanjian dan akan jatuh tempo pada
tanggal 2 Agustus 2015. Pinjaman ini dikenakan
tingkat bunga sebesar 17% per tahun. Provisi
fasilitas tersebut sebesar 1% dari nilai plafon.
On August 21, 2014, FFI obtained a demand loan
facility which will be used for its working capital for
the purchase of inventories with maximum
available fund amounting to Rp1,000,000,000 from
Bank Sinarmas. The term of the facility is 12
(twelve) months from the agreement date and will
mature on August 2, 2015. The loan bears interest
rate at 17% per annum. Provision fee of this facility
is 1% of plafond.
Perjanjian tersebut dijamin dengan:
a. Mesin dan peralatan yang dibeli melalui
pembiayaan Bank Sinarmas dengan nilai
jaminan
minimal
Rp40.000.000.000
(Catatan 14)
b. Stok barang dengan nilai minimal sebesar
120% dari plafond atau outstanding fasilitas
Demand Loan (Catatan 10)
c. Jaminan pribadi dari Henri Honoris.
The agreement was secured by:
a. Machinery and equipment which were
purchased through Bank Sinarmas financing
with a minimum amount of Rp40,000,000,000.
(Note 14)
b. Inventory with a minimum amount of 120%
from platfond or outstanding facility of Demand
Loan (Note 10)
c. Personal Guarantee by Henri Honoris.
Tidak ada pembayaran pinjaman yang dilakukan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014 dan 2013.
There’s no loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo
pinjaman atas fasilitas ini adalah masing-masing
sebesar Rp986.516.898 dan Rpnil.
As of December 31, 2014 and 2013, the
outstanding balance under this facility amounted to
Rp986,516,898 and Rpnil, respectively.
17. UTANG USAHA
17. TRADE PAYABLES
This account represents payable to foreign and
local suppliers for purchase transactions
of
merchandise as follows:
Akun ini merupakan utang kepada pemasok luar
negeri dan lokal untuk transaksi pembelian barang
dagangan dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember/ December 31,
2014
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
Dalam Dolar AS
Dalam Euro
Dalam Dolar Singapura
Dalam Yen Jepang
Sub-total
Pihak berelasi
Dalam Rupiah
Total utang usaha
2013
Third parties
In Rupiah
In US Dollar
In Euro
In Singapore Dollar
In Japanese Yen
51.710.488.508
17.367.142.126
176.281.106
32.977.385
12.197.110
73.524.200.009
7.782.299.860
93.331.741
142.994.907
67.664.441
69.299.086.235
81.610.490.958
93.181.851
759.458.592
Related parties
In Rupiah
69.392.268.086
82.369.949.550
Total accounts payable
76
Sub-total
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. UTANG USAHA (lanjutan)
17. TRADE PAYABLES (continued)
Akun-akun tersebut di atas merupakan utang dari
pembelian barang dagangan toko 7-Eleven produk
industrial, mesin fotokopi, mesin pos NEC, bahan
pangan, bahan pembungkus, kamera digital, film,
medis, graphic art, mesin fotografi, dan lain-lain.
The above accounts represent liabilities for
purchases of 7-Eleven’s store merchandise,
industrial products, photocopy machineries, post
machine NEC, groceries, wrapper, digital camera,
film, medical, graphic art, photography machineries
and others.
Analisa umur utang usaha - pihak ketiga adalah
sebagai berikut:
The aging schedule of trade payables - third parties
is as follows:
31 Desember/ December 31,
2014
2013
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
lebih dari 90 hari
5.398.298.232
2.416.346.971
44.780.106.242
3.041.207.614
1.377.611.300
14.701.862.847
10.263.517.326
26.079.333.610
27.563.794.136
15.287.498.915
Current
Past due
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
more than 90 days
Total
69.299.086.235
81.610.490.958
Total
The Group has not provided any guarantee or
collateral for these payables.
Kelompok Usaha tidak memberikan garansi atau
jaminan atas utang tersebut.
18. BEBAN AKRUAL
18. ACCRUED EXPENSES
Accrued expenses consist of:
Beban akrual terdiri dari:
31 Desember/ December 31,
2014
Bunga
Ekspedisi
Biaya emisi saham
Lain-lain
Total
19. LIABILITAS
PENDEK
IMBALAN
KERJA
2013
3.028.748.933
1.062.476.930
2.869.583.288
7.798.418.234
2.900.707.036
1.838.185.413
3.405.082.162
Interest
Expedition
Share issuance cost
Others
14.759.227.385
8.143.974.611
Total
JANGKA
19. SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek merupakan
saldo atas gaji dan tunjangan yang masih harus
dibayarkan
masing-masing
sebesar
Rp5.236.434.887 dan Rp2.761.643.800 masingmasing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014
dan 2013.
As of December 31, 2014 and 2013, short-term
employee benefits liability consists of accrued
expenses on salaries and allowances amounting
to
Rp5,236,434,887
and
Rp2,761,643,800,
respectively.
77
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN
a.
20. TAXATION
a.
Pajak dibayar di muka terdiri dari:
Prepaid taxes consist of:
31 Desember/ December 31,
2014
b.
2013
Pajak pertambahan nilai
Pasal 23
54.637.240.904
16.231.968
49.054.926.109
16.330.149
Value-added tax
Article 23
Total
54.653.472.872
49.071.256.258
Total
b.
Utang pajak terdiri dari:
Taxes payable consist of:
31 Desember/ December 31,
2014
c.
2013
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29
Pasal 4 (2)
Pajak hotel dan restoran
Pajak pertambahan nilai
18.593.485.053
24.091.526.318
6.348.809.301
1.923.602.019
2.491.219.213
160.786.628
7.155.236.148
12.287.411.375
8.125.607.751
15.785.217.769
1.417.104.505
829.064.195
975.353.395
123.251.047
1.138.808.956
1.777.580.874
Income taxes
Article 21
Article 23
Article 25
Article 26
Article 29
Article 4 (2)
Hotel and restaurant tax
Value-added tax
Total
73.052.076.055
30.171.988.492
Total
c.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak
seperti yang disajikan dalam laporan laba-rugi
komprehensif konsolidasian dengan taksiran
penghasilan kena pajak adalah sebagai
berikut:
A reconciliation between income before tax
expense as shown in the consolidated
statement of comprehensive income, and
estimated taxable income is as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
Laba sebelum beban pajak
Laba sebelum beban pajak
Entitas Anak
Eliminasi transaksi yang
berhubungan dengan
Entitas Anak
Laba sebelum
beban pajak Perusahaan
2013
60.990.403.275
65.047.912.996
726.262.935
854.566.873
Income before tax expense
Income before tax expense
of Subsidiaries
Elimination relating
to transactions with
Subsidiaries
(15.657.146.016)
(17.451.475.737)
46.059.520.194
48.451.004.132
Income before tax expense
of the Company
Beda temporer
Penyisihan imbalan kerja
Penyisihan penurunan
nilai piutang usaha
Pembalikan persediaan usang
Penyusutan
Rugi penjualan aset tetap
Sewa pembiayaan
2.579.534.311
(127.837.362)
3.477.558.090
2.618.712.341
1.207.467.411
6.645.922.578
(566.110.106)
(2.890.156.501)
Beda temporer - neto
8.388.056.380
5.240.807.382
(159.911.000)
78
843.684.000
Temporary differences
Provision for employee benefits
Provision for impairment
losses on trade receivables
Reversal for inventory obsolescence
Depreciation
Loss on sale of fixed assets
Finance lease
Temporary differences - net
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
20. TAXATION (continued)
c.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak
seperti yang disajikan dalam laporan laba-rugi
komprehensif konsolidasian dengan taksiran
penghasilan kena pajak adalah sebagai
berikut: (lanjutan)
A reconciliation between income before tax
expense as shown in the consolidated
statements of comprehensive income, and
estimated taxable income is as follows:
(continued)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
Beda tetap
Penghapusan piutang usaha
Sumbangan dan representasi
Denda pajak
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
Penghasilan yang telah dikenakan
pajak penghasilan final
Sewa
Bunga
Beda tetap - neto
2013
522.183.228
5.056.956.512
617.335.427
532.719.029
2.146.101.130
518.306.354
490.494.258
(1.603.333.333)
(1.164.298.947)
(2.506.776.383)
(7.350.254.008)
Permanent differences
Write-off of trade receivables
Donations and representations
Tax penalties
Salaries, wages and
employee benefits
Income already subjected
to final tax
Rent
Interest
3.329.813.814
(6.070.380.547)
Permanent differences - net
Estimasi laba kena pajak
57.777.390.388
47.621.430.967
Estimated taxable income
Estimasi laba kena pajak
(dibulatkan)
57.777.390.000
47.621.430.000
Estimated taxable
income (rounded-off)
Beban pajak kini - Perusahaan
14.444.347.500
9.524.286.000
Current tax expense - the Company
Pembayaran pajak penghasilan
di muka
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
7.144.563.606
55.050.200
5.952.678.750
7.789.198.574
92.733.444
3.394.448.829
Prepayment of income taxes
Article 22
Article 23
Article 25
13.152.292.556
11.276.380.847
Sub-total
Sub-total
Estimasi utang pajak penghasilan
badan
Perusahaan
Entitas anak
1.292.054.944
1.199.164.269
975.353.395
Estimated corporate income tax
payables
The Company
Subsidiaries
Total
2.491.219.213
975.353.395
Total
Estimasi tagihan pajak
Perusahaan
Entitas anak
(1.440.832.114)
(1.752.094.847)
(264.334.130)
Estimated claims for tax refund
The Company
Subsidiaries
Total
(1.440.832.114)
(2.016.428.977)
Total
Up to the date of completion of these
consolidated
financial
statements,
the
Company has not yet reported its 2014
(Annual Tax) SPT Corporate Income Tax to
the Tax Office. However, the Company will
submit 2014 SPT to the Tax Office in
accordance with 2014 estimated taxable
income as stated above.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasian, Perusahaan belum
melaporkan SPT (Surat Pemberitahuan
Tahunan) Pajak Penghasilan (PPh) Badan
tahun 2014 kepada kantor pajak. Namun SPT
tahun 2014 akan dilaporkan Perusahaan
kepada kantor pajak sesuai dengan estimasi
laba kena pajak tahun 2014 di atas.
79
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20. TAXATION (continued)
There was a difference between the estimated
claims for tax refund of the Company, which
was reported to the tax office with Annual
Corporate Income Tax Return (SPT) for fiscal
year 2013 amounting to Rp2,381,071,500. This
estimated claims for tax refund are directly
charged to current year profit or loss and
recorded as part of “Tax Expense” in the
consolidated statement of comprehensive
income.
Terdapat selisih antara estimasi tagihan pajak
penghasilan
Perusahaan
dengan
yang
dilaporkan ke kantor pajak pada Surat
Pemberitahuan Pajak (SPT) Tahunan Pajak
Penghasilan (PPh) Badan untuk tahun pajak
2013 sebesar Rp2.381.071.500. Estimasi
tagihan pajak penghasilan ini dibebankan
langsung ke dalam laba rugi tahun berjalan
dan dicatat sebagai bagian dari akun “Beban
Pajak” pada laporan laba-rugi komprehensif.
d.
d.
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
Income Tax (Expense) Benefit
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
Beban pajak penghasilan kini
Perusahaan
Entitas anak
Penyesuaian atas pajak penghasilan
badan yang berasal dari tahun lalu
Perusahaan
Entitas anak
Manfaat (beban) pajak tangguhan
Perusahaan
Entitas anak
Beban pajak, neto
e.
2013
1.723.887.531
(4.084.679.438)
1.310.201.846
(5.368.230.547)
Income tax expense - current
The Company
Subsidiaries
Adjustments in respect of corporate
income tax of the previous years
The Company
Subsidiaries
Deferred tax benefit (expense)
Company
Subsidiaries
(21.369.155.747)
(14.902.225.445)
Taxable expense, net
(14.444.347.500)
(2.182.944.840)
(9.524.286.000)
(1.319.910.744)
(2.381.071.500)
-
Perhitungan
estimasi
tagihan
penghasilan adalah sebagai berikut:
-
e.
pajak
The current estimated claims for tax refund are
as follows:
31 Desember/ December 31,
2014
Estimasi tagihan pajak
penghasilan
Saldo awal
2013
7.617.399.328
5.600.970.351
Estimated claims for tax refund
Beginning balance
-
Receipts/write-off of estimated
claims for tax refund
The Company
Subsidiaries
Penerimaan/penghapusan
tagihan pajak penghasilan
Perusahaan
Entitas anak
(1.752.094.847)
(24.240.624)
Penambahan tagihan pajak
penghasilan
Perusahaan
Entitas anak
1.440.832.114
1.752.094.847
264.334.130
Additions to claims for tax refund
Company
Subsidiaries
Total estimasi tagihan
pajak penghasilan
7.281.895.971
7.617.399.328
Total estimated claims for
tax refund
80
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
f.
20. TAXATION (continued)
f.
Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan
adalah sebagai berikut:
The computation of deferred tax benefit
(expense) is as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
Manfaat (beban) pajak tangguhan
Perusahaan
Penyesuaian pajak tangguhan
atas aset tetap dan
aset sewa pembiayaan
Pengaruh beda temporer
pada tarif pajak
yang berlaku
Penyusutan
Pembalikan
persediaan usang
Penyisihan imbalan kerja
Penyisihan penurunan
nilai piutang usaha
Sewa pembiayaan
Sub-total
Entitas Anak
Penyesuaian pajak tangguhan
atas aset tetap dan
aset sewa pembiayaan
Penyusutan
Liabilitas imbalan kerja
Pembentukan penyisihan
kerugian penurunan nilai
Transaksi sewa
pembiayaan
Rugi fiskal
Sewa dibayar di muka
g.
2013
(373.126.564)
869.389.523
-
1.519.953.118
(31.959.341)
(39.977.750)
210.921.000
644.883.578
654.678.085
301.866.853
(722.539.125)
1.723.887.531
123.975.380
(5.686.326.271)
57.452.750
6.275.839
1.310.201.846
(6.756.303.530)
328.465.000
7.233.317
Deferred tax benefit (expense)
The Company
Adjustments in respect of
deferred income tax on fixed
assets and leased assets
Temporary differences
at applicable tax rate
Depreciation
Reversal for
inventory obsolescence
Provision from employee benefits liability
Provision for impairment losses on
trade receivables
Finance lease
Sub-total
Subsidiaries
Adjustments in respect of
deferred income tax on fixed
assets and leased assets
Depreciation
Employee benefits liability
Provision for impairment losses
9.607.857
1.404.335.007
-
(414.244.271)
1.659.565.162
(192.946.225)
Sub-total
(4.084.679.438)
(5.368.230.547)
Sub-total
Total
(2.360.791.907)
(4.058.028.701)
Total
g.
Pengaruh pajak tangguhan atas beda
temporer antara pelaporan komersial dan
pajak adalah sebagai berikut:
Leased assets
Fiscal loss
Prepaid rent
The tax effects of temporary differences
between commercial and tax reporting are as
follows:
31 Desember/ December 31,
2014
Perusahaan
Aset pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja
Piutang usaha dan
piutang lain-lain
Persediaan
Aset tetap
Liabilitas pajak tangguhan
Aset sewa pembiayaan
Sub-total aset pajak
tangguhan Perusahaan
2013
3.333.176.000
3.373.153.750
3.344.198.694
394.471.305
1.215.600.771
2.699.315.116
426.430.646
719.337.812
(822.473.363)
7.464.973.407
81
(1.477.151.448)
5.741.085.876
The Company
Deferred tax assets
Employee benefits liability
Accounts receivable trade and others
Inventories
Fixed assets
Deferred tax liabilities
Leased assets
Sub-total of deferred tax asset
of the Company
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
g.
20. TAXATION (continued)
g.
Pengaruh pajak tangguhan atas beda
temporer antara pelaporan komersial dan
pajak adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The tax effects of temporary differences
between commercial and tax reporting are as
follows: (continued)
31 Desember/ December 31,
2014
Entitas anak
Aset pajak tangguhan, neto
Sub-total aset pajak
tangguhan, neto
2013
8.625.545.739
11.832.161.361
Subsidiaries
Deferred tax assets, net
16.090.519.146
17.573.247.237
Sub-total of deferred tax
assets, net
Entitas Anak
Liabilitas pajak tangguhan,
neto
Subsidiaries
(2.517.911.926)
(1.640.347.110)
Deferred tax liabilities, net
Sub-total liabilitas pajak
tangguhan, neto
(2.517.911.926)
(1.640.347.110)
Sub-total of deferred tax
liabilities, net
For purposes of presentation in the
consolidated statement of financial position,
the asset or liability classification of the
deferred tax effect of each of the above
temporary differences is determined based on
the net deferred tax position (net assets or net
liabilities) on per entity basis.
Untuk penyajian dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau
liabilitas pajak tangguhan untuk setiap
perbedaan temporer di atas ditentukan
berdasarkan posisi pajak tangguhan neto (aset
neto atau liabilitas neto) setiap entitas.
h.
h.
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku atas laba
sebelum beban pajak dengan beban pajak
menurut laporan laba-rugi komprehensif
konsolidasian adalah sebagai berikut:
The reconciliation between tax expense
calculated using the applicable tax rates based
on existing tax regulation to the income before
tax expense and tax expense as shown in the
consolidated statement of comprehensive
income is as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
2013
Laba sebelum beban pajak
Eliminasi laba rugi
60.990.403.275
726.262.935
65.047.912.996
854.566.873
Income before tax expense
Elimination of revenues and expenses
Laba sebelum beban pajak
setelah eliminasi
61.716.666.210
65.902.479.869
Income before tax expense
after elimination
(15.429.166.552)
(16.475.619.967)
(1.482.878.889)
1.135.768.398
(1.826.887.622)
-
(1.943.445.618)
2.381.071.742
Beban pajak dengan tarif pajak 25%
Pengaruh pajak atas beda tetap
Perusahaan dan Entitas Anak
Rugi fiskal yang tidak diakui
pada Entitas Anak
Dampak perubahan tarif pajak
Penyesuaian atas pajak penghasilan
badan yang berasal dari tahun lalu
(2.381.071.500)
82
-
Tax expense computed using rate of 25%
Tax effect of the Company and
Subsidiaries permanent differences
Unrecognized tax loss
in Subsidiaries
Effect of changes in tax rate
Adjustments in respect of corporate
income tax of the previous years
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
h.
20. TAXATION (continued)
h.
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku atas laba
sebelum beban pajak dengan beban pajak
menurut laporan laba-rugi komprehensif
konsolidasian
adalah
sebagai
berikut:
(lanjutan)
The reconciliation between tax expense
calculated by applying the applicable tax rates
based on existing tax regulation to the income
before tax expense and tax expense as shown
in
the
consolidated
statements
of
comprehensive income is as follows:
(continued)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
Penyesuaian pajak tangguhan
atas aset tetap dan
aset sewa pembiayaan
Beban pajak - neto
menurut laporan laba-rugi
komprehensif konsolidasian
2013
(249.151.184)
(21.369.155.747)
-
Adjustments in respect of deferred
income tax on fixed assets
and leased assets
(14.902.225.445)
Tax expense - net per
consolidated statement of
comprehensive income
Pada tahun 2014, Perusahaan menerima
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
Pajak Penghasilan Badan tahun pajak tahun
2012 dan 2011 dengan jumlah yang masih
harus dibayar sebesar Rp533.722.259 dan
Rp1.880.385.153 yang telah dibayar pada
bulan Juni dan November 2014.
In 2014, the Company received Underpayment
Tax Assessment Letter (SKPKB) of Corporate
tax for fiscal year 2012 and 2011 with amount
to be paid amounting to Rp533,722,259 and
Rp1,880,385,153, respectively, which were
already fully paid in June and November 2014,
respectively.
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden
Republik Indonesia menandatangani PP
81/2007 tentang “Penurunan Tarif Pajak
Penghasilan Bagi Wajib Pajak Dalam Negeri
yang
Berbentuk
Perseroan
Terbuka”.
PP 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka
dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh
penurunan tarif Pajak Penghasilan (“PPh”)
sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi
PPh sebagaimana diatur dalam Pasal 17
ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan,
dengan memenuhi kriteria yang ditentukan,
yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat
ekuitas lainnya tercatat di bursa efek di
Indonesia yang jumlah kepemilikan saham
publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan
saham yang disetor dan saham tersebut
dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masingmasing pihak hanya boleh memiliki saham
kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang
disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud
harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam
waktu paling sedikit enam bulan jangka waktu
satu tahun pajak.
On December 28, 2007, the President of the
Republic of Indonesia signed PP 81/2007
regarding the “Reduction of Income Tax Rate
on Resident Corporate Taxpayers in the Form
of Publicly-listed Companies”. PP 81/2007
provides
that
resident
publicly-listed
companies in Indonesia can avail the reduced
income tax rate, i.e., 5% lower than the highest
income tax rate under Article 17 paragraph
1(b) of the Income Tax Law, provided they
meet the prescribed criteria, i.e., companies
whose shares or other equity instruments are
listed in the Indonesian stock exchange,
whose shares owned by the public is 40% or
more of the total paid-up shares, and such
shares are owned by at least 300 parties, each
party owning less than 5% of the total paid up
shares. These requirements should be fulfilled
by the publicly-listed companies for a period of
six months in one fiscal year.
83
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20. TAXATION (continued)
Perusahaan menerapkan penurunan tarif
pajak tersebut dalam perhitungan beban PPh
badan tahun 2013 seperti diungkapkan di atas
karena telah memenuhi seluruh persyaratan di
dalamnya. Dengan demikian, sesuai dengan
peraturan
perpajakan
yang
berlaku,
Perusahaan
menggunakan
tarif
pajak
penghasilan tunggal sebesar 20%.
The Company applies the said reduction of tax
rates in the computation of corporate income
tax in 2013 as disclosed above since it has
fulfilled all the requirements set forth therein.
Thus, in accordance with the authoritative tax
regulations, the Company applied a single tax
rate of 20%.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan mencakup
konsekuensi pajak di masa mendatang
sehubungan dengan perbedaan antara dasar
laporan komersial dan fiskal dari aset dan
liabilitas serta pemanfaatan dari akumulasi rugi
fiskal neto yang dapat digunakan berdasarkan
rencana kerja Kelompok Usaha. Aset pajak
tangguhan
diakui
sepanjang
besar
kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak
pada masa yang akan datang dapat
menyebabkan
aset
pajak
tangguhan
dipulihkan.
Deferred tax assets and liabilities cover the
future tax consequences attributable to
differences between the financial and fiscal
reporting bases of assets and liabilities, and
the benefits from accumulated net fiscal loss
carryforward
based
on
the
Group
management’s plan. Deferred tax assets are
recognized to the extent that it is probable that
future taxable profit will allow the deferred tax
assets to be recovered.
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG
21. LONG-TERM BANK LOANS
Long-term bank loans from banks consist of:
Pinjaman bank jangka panjang terdiri dari:
31 Desember/ December 31,
2014
Pihak ketiga
Perusahaan
PT Bank Sinarmas Tbk
Entitas Anak
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk (Catatan 16)
PT Bank Permata Tbk
PT Bank BNI Tbk
PT Bank Mayapada Tbk
Total
Dikurangi bagian jatuh tempo
dalam satu tahun
Bagian jangka panjang
2013
18.555.840.409
36.292.900.356
Third party
The Company
PT Bank Sinarmas Tbk
240.073.516.069
179.499.288.923
62.764.108.944
45.248.343.883
19.610.000.000
1.923.058.554
148.256.916.563
187.627.790.743
63.131.785.001
31.588.051.873
-
The Subsidiaries
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk (Note 16)
PT Bank Permata Tbk
PT Bank BNI Tbk
PT Bank Mayapada Tbk
567.674.156.782
466.897.444.536
Total
(145.836.112.413)
(114.933.132.794)
421.838.044.369
351.964.311.742
84
Less current maturities
Long-term portion
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
PT Bank Sinarmas
(lanjutan)
The Company (continued)
Tbk
(Bank
Sinarmas)
PT Bank Sinarmas
(continued)
Perusahaan
The Company
Bank Sinarmas
Bank Sinarmas
a.
a.
b.
Term loan 1
Tbk
(Bank
Sinarmas)
Term loan 1
Berdasarkan
Perjanjian
Kredit
tanggal
20 Juli 2011, Bank Sinarmas setuju untuk
memberikan Fasilitas Kredit yang digunakan
untuk mengambil alih pinjaman Fuji Regional
Service (Singapura) Pte. Ltd. Dengan jumlah
maksimum sebesar AS$2.500.000. Pinjaman
tersebut dikenakan suku bunga per tahun 8%,
biaya provisi 1% dari plafon. Pinjaman ini
dijamin dengan beberapa tanah dan bangunan
berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan
dan pihak berelasi dan jaminan pribadi dari
Sungkono Honoris dan Henri Honoris (Catatan
8). Pinjaman ini telah diperpanjang sampai
dengan 20 Juli 2015.
Based on the Credit Agreement dated
July 20, 2011, Bank Sinarmas agreed to
provide a Credit Facility that was used as
refinancing of loan facility obtained from Fuji
regional Service (Singapore) Pte. Ltd with a
maximum available fund amounting to
US$2,500,000. This loan bears interest rate at
8% per annum, provision fee of 1% of plafond.
This loan is secured by some parcel of land,
building located in Jakarta owned by Company
and related party, personal guarantee of
Sungkono Honoris and Henri Honoris (Note 8).
This agreement was extended until July 20,
2015.
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan
untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing
sebesar
Rp6.515.287.927
dan
Rp6.973.803.631.
Total loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp6,515,287,927
and
Rp6,973,803,631,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
saldo pinjaman atas fasilitas ini adalah masingmasing sebesar AS$nil dan AS$534.522 atau
setara dengan Rpnil dan Rp6.515.287.928.
As of December 31, 2014 and 2013, the
outstanding balance under this facility
amounted to US$nil and US$534,522 or
equivalent to Rpnil and Rp6,515,287,928,
respectively.
b.
Term loan 2
Term loan 2
Based on the Credit Agreement dated
July 20, 2011, Bank Sinarmas agreed to
provide a Credit Facility which will be used to
import raw materials, goods for sales,
photocopy machines inventory, and other
goods which are not part of capital goods and
can be converted into Letters of Credit Line
with maximum amount of US$2,500,000 with
repayment term of twelve (12) months for the
Letters of Credit and forty two (42) months for
the short-term loan. This loans will mature on
May 11, 2015. The interest rate is 8.00% per
annum, provision fee is 1.00% fixed from total
facility and opening fee of Letters of Credit of
0.125% from issued amount.
Berdasarkan
Perjanjian
Kredit
tanggal
20 Juli 2011, Bank Sinarmas setuju untuk
memberikan Fasilitas Kredit yang digunakan
untuk impor bahan baku, barang dagangan,
persediaan mesin fotokopi dan barang lainnya
yang bukan barang modal dan dapat
dikonversikan menjadi fasilitas Letters of Credit
Line dengan plafon sebesar AS$2.500.000
dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua
belas) bulan untuk Letters of Credit dan 42
(empat puluh dua) bulan untuk pinjaman
berjangka. Pinjaman ini berlaku sampai
dengan 11 Mei 2015. Suku bunga sebesar
8,00% per tahun, biaya provisi sebesar 1,00%
dari jumlah fasilitas yang diberikan dan biaya
pembukaan Letters of Credit sebesar 0,125%
dari nilai Letters of Credit yang diterbitkan.
85
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Bank Sinarmas (lanjutan)
Bank Sinarmas (continued)
b.
b. Term loan 2 (continued)
c.
Term loan 2 (lanjutan)
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
sebesar
Rp3.639.766.009
dan
Rp3.042.110.947.
Total loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp3,639,766,009
and
Rp3,042,110,947,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
saldo pinjaman atas fasilitas ini adalah masingmasing sebesar AS$30.392 dan AS$329.628
atau setara dengan Rp378.071.877 dan
Rp4.017.837.886.
As of December 31, 2014 and 2013, the
outstanding balance under this facility
amounted to US$30,392 and US$329,628 or
equivalent
to
Rp378,071,877
and
Rp4,017,837,886, respectively.
Jumlah pembayaran pinjaman untuk fasilitas
Letter of Credit yang dilakukan untuk tahun
yang
berakhir
pada
tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
sebesar
Rp1.932.880.782
dan
Rp4.510.175.487.
Total Letter of Credit loan payments for the
years ended December 31, 2014 and 2013
amounted
to
Rp1,932,880,782
and
Rp4,510,175,487, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
saldo pinjaman atas fasilitas Letter of Credit
adalah
sebesar
Rp400.071.147
dan
Rp2.332.951.928.
As of December 31, 2014 and 2013, the
outstanding balance under this Letter of Credit
facility amounted to Rp400,071,147 and
Rp2,332,951,928.
Term loan 3
c.
Term loan 3
Berdasarkan
Perjanjian
Kredit
tanggal
20 Juli 2011, Bank Sinarmas setuju untuk
memberikan Fasilitas Kredit yang digunakan
untuk kebutuhan investasi dengan plafon
sebesar Rp37.500.000.000 dengan jangka
waktu pembayaran 60 (enam puluh) bulan.
Pinjaman ini berlaku sampai dengan
23 November
2017.
Pinjaman
tersebut
dikenakan bunga sebesar 14% per tahun dan
biaya provisi atas fasilitas ini sebesar 1% dari
plafon.
Based on the Credit Agreement dated
July 20, 2011, Bank Sinarmas agreed to
provide a Credit Facility which will be used for
investment purposes with a maximum amount
of Rp37,500,000,000 with a period payment
term sixty (60) months. This loan will mature
on November 23, 2017. The loan bears
interest rate of 14% per annum and provision
fee of this facility is 1% of plafond.
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan
untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing
sebesar
Rp5.367.571.667
dan
Rp27.767.168.816.
Total loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp5,367,571,667
and
Rp27,767,168,816,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
saldo
pinjaman
atas
fasilitas
ini
adalah masing-masing sebesar Rpnil dan
Rp5.367.571.667.
As of December 31, 2014 and 2013, the
outstanding balance under this facility
amounted to Rpnil and Rp5,367,571,667,
respectively.
86
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Bank Sinarmas (lanjutan)
Bank Sinarmas (continued)
c.
c. Term loan 3 (continued)
Term loan 3 (lanjutan)
Based
on
Credit
Agreement
dated
November 11, 2013, this facility has been
transferred to MSI.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit tanggal
11 November 2013, fasilitas ini telah dialihkan
kepada MSI.
d.
Term loan 4
d.
Term loan 4
Berdasarkan
Perjanjian
Kredit
tanggal
8 April 2013, Bank Sinarmas setuju untuk
memberikan Fasilitas Kredit yang digunakan
untuk pembiayaan renovasi bagunan yang
disewakan kepada FFI dengan plafon sebesar
Rp20.500.000.000 dengan jangka waktu
pembayaran 60 (enam puluh) bulan. Pinjaman
ini berlaku sampai dengan 23 April 2018.
Based on the Credit Agreement dated
April 8, 2013, Bank Sinarmas agreed to
provide a Credit Facility which will be used for
financing building renovation which was leased
out to FFI with a maximum amount of
Rp20,500,000,000 with a payment term of
sixty (60) months. This loan will mature on
April 23, 2018.
Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan
sebesar 14,00% sampai dengan bulan Januari
2014, 15,00% sampai dengan Februari 2014,
dan 17,00% dimulai dari bulan Maret 2014
sampai dengan jatuh temponya.
The facility bears annual interest rates at
14.00% until January 2014, 15.00% until
February 2014, and 17.00% starting on March
2014 until its maturity date.
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan
untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp2.530.911.080 dan Rpnil.
Total loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp2,530,911,080 and Rpnil, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
saldo
pinjaman
atas
fasilitas
ini
adalah
masing-masing
sebesar
Rp17.777.697.385 dan Rp18.059.250.947.
As of December 31, 2014 and 2013, the
outstanding balance under this facility
amounted
to
Rp17,777,697,385
and
Rp18,059,250,947, respectively.
Seluruh fasilitas pinjaman ini dijamin dengan seluruh
mesin yang diimpor dan seluruh peralatan dan
persediaan barang gerai 7-Eleven yang dibiayai oleh
Bank Sinarmas.
All loan facilities are secured by all imported
machinery and all 7-Eleven store equipment and
inventories which were financed by Bank
Sinarmas.
Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis
terlebih dahulu kepada bank apabila Perusahaan
akan merubah anggaran dasar dan susunan
pengurus, melakukan penambahan pinjaman dari
kreditur lain, melakukan pembayaran dividen kepada
pemegang saham dan mengikatkan diri sebagai
penjamin.
The Company should give a prior written
notification to the Bank if the Company will change
the articles of association or change the
composition of management, obtain additional loan
from other creditor, pay dividends and give any
guarantees.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan
yang diberikan oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company
has complied with all loan covenants given by the
bank.
87
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Bank CIMB
Bank CIMB
Fasilitas Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik
Ijarah Muntahiya Bittamlik Financing Facility
Pada tanggal 14 November 2014, Perusahaan
menandatangani perjanjian kredit dengan Bank
CIMB atas fasilitas pembiayaan ijarah muntahiya
bittamlik dengan nilai maksimum sebesar
Rp22.000.000.000
dengan
jangka
waktu
pembayaran 48 (empat puluh delapan) bulan.
Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai
pembelian peralatan medis, mesin grafis dan
perlengkapan terkait lainnya, serta digunakan
untuk melunasi Letter of Credit milik Perusahaan di
Bank CIMB.
On November 14, 2014, the Company entered into
a loan agreement with Bank CIMB for ijarah
muntahiya bittamlik financing facility with a
maximum amount of Rp22,000,000,000 and with
repayment term of 48 (forty-eight) months. This
loan will be used for the purchase of medical
equipment, graphic art machines and other related
equipment, and also for the settlement of the
Company’s Letter of Credit on Bank CIMB.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat
dan ikatan, antara lain: kewajiban menjaga Rasio
Debt Service Coverage (DSCR) dan Rasio Interest
Service Coverage Ratio (ISCR) sebesar minimal
1,25 kali. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa
tanah dan bangunan berlokasi di Jakarta yang
dimiliki Perusahaan, jaminan fidusia atas piutang
usaha, persediaan, mesin dan peralatan, dan
jaminan pribadi oleh Sungkono Honoris dan Henri
Honoris.
The loan agreement imposes several restrictions
and covenants, among others: responsibility to
maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR) and
Interest Service Coverage Ratio (ISCR) at a
minimum ratio of 1.25 times. This loan is secured
by some parcel of land, building located in Jakarta
owned by the Company, fiduciary trade receivable,
inventories, machine and equipment, and personal
guarantee by Sungkono Honoris and Henri
Honoris.
Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis
terlebih dahulu kepada bank apabila akan
mendapatkan pinjaman dari bank lain.
The Company should give prior written notification
to the Bank if it will obtain loan from another bank.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan
tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau
mengalihkan hak kekayaan atau aset kecuali
dalam
rangka
operasional
sehari-hari,
menjaminkan langsung maupun tidak langsung
kepada pihak ketiga lainnya, membuat perjanjian
yang berpotensi membahayakan kelangsungan
usaha Perusahaan, menjaminkan kepada pihak
ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana
untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger,
akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali
dan manajemen puncak, mengubah jenis atau
skala usaha dan operasi, melakukan investasi baru
dan mengajukan moratorium.
Without the written approval from the bank, the
Company is not allowed, among others: sell or
transfer its rights or assets, except for daily
operations, pledged directly or indirectly to any
other third party, enter into any agreement which
will endanger the Company’s going concern, use
the excess funds outside the core business,
undertake any merger, acquisition, or transfer of
ownership and management control, change the
nature or scope of the business and operations,
undertake any new investment and propose
moratorium.
Fasilitas ini dikenakan biaya rental tahunan sebesar
12,50%. Provisi fasilitas tersebut sebesar 0,25% dari
nilai plafon.
The facility bears annual rental fee at rates
12.50%. Provision fee of this facility is 0.25% of
plafond.
88
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Bank CIMB (lanjutan)
Bank CIMB (continued)
Fasilitas Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik
(lanjutan)
Ijarah Muntahiya Bittamlik Financing Facility
(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo fasilitas ini
adalah sebesar Rpnil dan tidak ada pembayaran
pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014.
As of December 31, 2014, the balance of this facility
amounted to Rpnil and there’s no loan payments for
the year ended December 31, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan
yang diberikan oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company
has complied with all loan covenants given by the
bank.
Entitas Anak – MSI
Subsidiary - MSI
Bank Mandiri
Bank Mandiri
Pada tanggal 21 September 2011, MSI memperoleh
beberapa fasilitas kredit dari Bank Mandiri sebagai
berikut:
On September 21, 2011, MSI obtained several
loan facilities from Bank Mandiri as follows:
a.
a.
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus
Specific Transaction Loan Facility
Pinjaman Transaksi Khusus memiliki jumlah
maksimum sebesar Rp100.000.000.000 dan
dikenakan bunga tahunan sebesar 10,75% dan
beban provisi sebesar 0,50% per tahun dari
plafon. Pada tanggal 26 September 2013, MSI
kembali
memperoleh
tambahan
fasilitas
Pinjaman Transaksi Khusus dari Bank Mandiri
dengan
jumlah
maksimum
sebesar
Rp100.000.000.000 dan dikenakan bunga
tahunan sebesar 11,75% dan beban provisi
sebesar 0,25% per tahun dari plafon. Fasilitas ini
digunakan untuk pembangunan gerai-gerai 7Eleven.
Specific Transaction Loan facility has
maximum amount of Rp100,000,000,000 and
bears annual interest rate at 10.75% and
provision fee of 0.50% per annum of plafond.
On September 26, 2013, MSI obtained
additional Specific Transaction Loan facility
with maximum amount of Rp100,000,000,000
and bears annual interest rates at 11.75%
and provision fee of 0.25% per annum of
plafond. This facility is used for 7-Eleven
outlets establishment.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan pribadi
Sungkono Honoris dan Henri Honoris,
bangunan gedung hasil renovasi dan mesin
serta peralatan pada 28 gerai 7-Eleven yang
dibiayai oleh Bank Mandiri, tanah dan bangunan
tertentu yang dikaitkan untuk seluruh fasilitas
dari Bank Mandiri (Catatan 14). Jangka waktu
fasilitas ini ditetapkan 72 (tujuh puluh dua) bulan
sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani
dengan 12 (dua belas) bulan masa tenggang.
Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada
tanggal 27 April 2020.
This facility is secured by personal guarantee
from Sungkono Honoris and Henri Honoris,
building and machinery and equipment in all
28 7-Eleven outlets financed by Bank Mandiri,
certain parcel of land and building, which are
jointly collateralized for all facilities from Bank
Mandiri (Note 14). The term of Fixed Loan
Facility is determined to be 72 (seventy two)
months since the agreement is signed with 12
(twelve) months grace period.This loan facility
will mature on April 27, 2020.
89
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MSI (lanjutan)
Subsidiary - MSI (continued)
Bank Mandiri (lanjutan)
Bank Mandiri (continued)
a.
b.
Fasilitas
Pinjaman
(lanjutan)
Transaksi
Khusus
a.
Specific
Transaction
(continued)
Loan
Facility
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat
dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga Debt
to Equity Ratio (DER) sebesar maksimal 300%.
The loan agreement imposes several
restrictions and covenants, among others
responsibility to maintain Debt to Equity Ratio
(DER) maximum 300%.
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
sebesar
Rp14.000.000.000
dan
Rp9.000.000.000.
Total loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp14,000,000,000 and Rp9,000,000,000,
respectively.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, total saldo fasilitas pinjaman transaksi
khusus
masing-masing
adalah
sebesar
Rp172.480.133.520 dan Rp168.792.178.974.
As of December 31, 2014 and 2013, the total
balance of the specific transaction loan facility
amounted
to
Rp172,480,133,520
and
Rp168,792,178,974, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang
diberikan oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, MSI has
complied with all loan covenants given by the
bank.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
MSI telah mematuhi persyaratan-persyaratan
yang berhubungan dengan laporan keuangan.
As of December 31, 2014 and 2013, MSI has
complied with loan covenants related to
financial statements.
Fasilitas Kredit Investasi Tranche 1 (KI 1)
b.
Investment Credit Facility Tranche 1 (KI 1)
Fasilitas KI 1 digunakan untuk melunasi fasilitas
kredit investasi di PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk sebesar Rp13.050.000.000.
Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan
sebesar 10,75% dan beban provisi sebesar
0,50% per tahun dari plafon. Fasilitas ini berlaku
sampai dengan tanggal 17 Maret 2015.
Facility of KI 1 is used to fully pay the credit
investment facility in PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk amounting to
Rp13,050,000,000. This facility bears annual
interest rate at 10.75% and provision fee of
0.50% per annum of plafond. This facility is
valid until March 17, 2015.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat
dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga Debt
to Equity Ratio (DER) sebesar maksimal 300%.
The loan agreement imposes several
restrictions and covenants, among others
responsibility to maintain Debt to Equity Ratio
(DER) maximum 300%.
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
sebesar
Rp3.900.000.000
dan
Rp3.600.000.000.
Total loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp3,900,000,000 and Rp3,600,000,000,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
saldo fasilitas KI 1 masing-masing adalah
sebesar
Rp1.606.571.149
dan
Rp5.487.164.143.
As of December 31, 2014 and 2013, the
balance of the KI 1 amounted to
Rp1,606,571,149
and
Rp5,487,164,143,
respectively.
90
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MSI (lanjutan)
Subsidiary - MSI (continued)
Bank Mandiri (lanjutan)
Bank Mandiri (continued)
b.
b.
c.
Fasilitas Kredit Investasi Tranche 1 (KI 1)
(lanjutan)
Investment Credit Facility Tranche 1 (KI 1)
(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
MSI telah mematuhi persyaratan-persyaratan
yang berhubungan dengan laporan keuangan.
As of December 31, 2014 and 2013, MSI has
complied with loan covenants related to
financial statements.
Pada bulan Maret 2015, MSI telah melunasi
fasilitas pinjaman ini.
On March 2015, MSI has fully paid this loan
facility.
Fasilitas Kredit Investasi Tranche 2 (KI 2)
c.
Investment Credit Facility Tranche 2 (KI 2)
Fasilitas KI 2 digunakan untuk pelunasan
fasilitas kredit di PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk dan pembiayaan 10 gerai 7 Eleven dengan jumlah maksimum sebesar
Rp21.950.000.000.
Pinjaman
tersebut
dikenakan bunga tahunan sebesar 10,75% dan
beban provisi sebesar 0,50% per tahun dari
plafon. Fasilitas ini berlaku sampai dengan
tanggal 17 Maret 2015.
Facility of KI 2 is used to fully pay the credit
facility in PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk and to finance 10 7 - Eleven
outlets
with
maximum
amount
of
Rp21,950,000,000. This facility bears annual
interest rate at 10.75% and provision fee of
0.50% per annum of plafond. This facility is
valid until March 17, 2015.
Fasilitas KI 1 dan 2 dijamin dengan hak
tanggungan dari beberapa bidang tanah dan
bangunan yang dimiliki oleh Perusahaan, mesin
dan peralatan yang dimiliki oleh Perusahaan
serta jaminan pribadi dari Sungkono Honoris
dan Henri Honoris (Catatan 8 dan 14).
Facility KI 1 and 2 are secured by certain
building and parcel of land owned by the
Company, machine and equipment owned by
the Company and personal guarantee from
Sungkono Honoris and Henri Honoris
(Notes 8 and 14).
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa
syarat dan ikatan tertentu, antara lain:
kewajiban menjaga DER maksimal 300% (tiga
ratus persen) selama jangka waktu kredit.
The loan agreement imposes
restrictions and covenants, among
responsibility to maintain DER
maximum of three hundred percent
during the credit period.
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
sebesar
Rp8.000.000.000
dan
Rp6.000.000.000.
Total loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp8,000,000,000 and
Rp6,000,000,000,
respectively.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, saldo fasilitas kredit investasi tranche 2
adalah
masing-masing
sebesar
Rp5.412.584.254 dan Rp13.348.447.627.
As of December 31, 2014 and 2013, the
balance of the KI 2 facility amounted to
Rp5,412,584,254 and Rp13,348,447,627,
respectively.
91
several
others:
with a
(300%)
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MSI (lanjutan)
Subsidiary - MSI (continued)
Bank Mandiri (lanjutan)
Bank Mandiri (continued)
c.
c.
Fasilitas Kredit Investasi Tranche 2 (KI 2)
(lanjutan)
Investment Credit Facility Tranche 2 (KI 2)
(continued)
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MSI tidak
diperbolehkan, antara lain: membuat perjanjian
utang dari lembaga keuangan lain (kecuali
kepada kreditur yang telah ada sebelumnya,
cukup pemberitahuan tertulis kepada bank),
melakukan merger, akuisisi dan menjual aset
tertentu MSI (kecuali penjualan aset sampai
dengan Rp2.000.000.000). MSI diperkenankan
untuk mengubah Anggaran Dasar dan susunan
pengurus, pemegang saham serta komposisi
kepemilikan
saham
dengan
melakukan
pemberitahuan tertulis kepada bank.
Without the written approval of the bank, MSI
is not allowed, among others: create any
indebtedness from other financial institutions
(except for existing creditor, only written
notice to the bank), undertake any merger,
acquisition and sell certain assets (except the
sale of assets up to Rp2,000,000,000). MSI is
allowed to change the Articles of Association
and change the composition of management,
shareholders and shareholding composition
with written notice to the bank.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
MSI telah mematuhi seluruh persyaratan yang
diberikan oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, MSI has
complied with all loan covenants given by the
bank.
Pada bulan Maret 2015, MSI telah melunasi
fasilitas pinjaman ini.
On March 2015, MSI has fully paid this loan
facility.
Bank Sinarmas
Bank Sinarmas
Fasilitas Pinjaman Berjangka I
Term Loan Facility I
Pada tanggal 31 Agustus 2010, MSI memperoleh
fasilitas pinjaman berjangka I dari Bank Sinarmas
dengan
jumlah
maksimum
sebesar
Rp47.500.000.000, yang digunakan untuk investasi
dan modal kerja gerai 7-Eleven. Jangka waktu
fasilitas pinjaman berjangka adalah 60 (enam puluh)
bulan sejak tanggal pencairan dan akan berakhir
pada tanggal 19 Agustus 2016. Untuk fasilitas ini
dikenakan suku bunga sebesar 13% per tahun.
Sejak Desember 2013, suku bunga yang dikenakan
untuk fasilitas ini adalah sebesar 17% per tahun.
On August 31, 2010, MSI obtained a term loan
facility I from Bank Sinarmas with maximum
amount of Rp47,500,000,000, which are used for
investment and working capital of 7-Eleven
outlets. The term of term loan facility is 60 (sixty)
months starting from the initial withdrawal and will
expire on August 19, 2016. This facility bears
interest at 13% per annum. Since December
2013, this facility bears interest at 17% per
annum.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI
telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan
oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, MSI has
complied with all loan covenants given by the
bank.
92
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MSI (lanjutan)
Subsidiary - MSI (continued)
Bank Sinarmas (lanjutan)
Bank Sinarmas (continued)
Fasilitas Pinjaman Berjangka II
Term Loan Facility II
Pada tanggal 11 November 2013, MSI mengadakan
perubahan
perjanjian
kredit
dimana
MSI
memperoleh tambahan fasilitas pinjaman berjangka
II
dengan
jumlah
maksimum
sebesar
Rp30.686.754.491. Jangka waktu fasilitas pinjaman
berjangka adalah 60 (enam puluh) bulan sejak
tanggal pencairan dan akan berakhir pada tanggal
23 November 2017. Untuk fasilitas ini dikenakan
suku bunga sebesar 13% per tahun. Sejak
Desember 2013, suku bunga yang dikenakan untuk
fasilitas ini adalah sebesar 17% per tahun.
On November 11, 2013, MSI had an amendment
to the credit agreement, which MSI obtained
additional term loan facility II with maximum
amount of Rp30,686,754,491. The term of term
loan facility is 60 (sixty) months starting from the
initial withdrawal and will expire on November 23,
2017. This facility bears interest at 13% per
annum. Since December 2013, this facility bears
interest at 17% per annum.
Penambahan fasilitas pinjaman berjangka II
merupakan pemindahan fasilitas pinjaman investasi
dari Bank Sinarmas dengan total saldo sebesar
Rp30.376.780.373 dengan tujuan pembukaan
9 (sembilan) gerai 7-Eleven yang sebelumnya
dibiayai melalui fasilitas kredit Perusahaan.
Additional term loan facility II was a term loan
facility that has been transferred from Bank
Sinarmas amounting to Rp30,376,780,373 which
is used for to finance the establishment of
9 (nine) 7-Eleven outlets that previously financed
by loan facilities of the Company.
Pinjaman ini dijamin dengan seluruh peralatan dan
seluruh persediaan barang gerai 7-Eleven yang
dibiayai oleh Bank Sinarmas (Catatan 10 dan 14).
Pinjaman ini juga dijamin dengan jaminan pribadi
dari Sungkono Honoris.
These facilities are secured by all the
7-Eleven outlets equipment and all inventories
which are financed by Bank Sinarmas (Notes 10
and 14). These loan facilities are also secured
with Personal Guarantee from Sungkono Honoris.
Tanpa pemberitahuan tertulis kepada bank, MSI
tidak diperbolehkan untuk merubah anggaran dasar
dan susunan pengurus dan melakukan penambahan
pinjaman dari kreditur lain.
Without the written notice to the bank, MSI is not
allowed to change the articles of association or
change the composition of management and
create any loan to another creditor.
Jumlah pembayaran fasilitas pinjaman berjangka
yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
masing-masing sebesar Rp18.101.154.971 dan
Rp10.744.347.998.
Total loan payments for term loan facilities for the
years ended December 31, 2014 and 2013
amounted
to
Rp18,101,154,971
and
Rp10,744,347,998, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo
utang atas fasilitas pinjaman berjangka adalah
masing-masing sebesar Rp40.411.066.285 dan
Rp54.142.267.312.
As of December 31, 2014 and 2013, the
outstanding balance of term loan facility
amounted
to
Rp40,411,066,285
and
Rp54,142,267,312, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI
telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan
oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, MSI has
complied with all loan covenants given by the
bank.
Pada bulan Januari 2015, fasilitas pinjaman dari
Bank Sinarmas milik Perusahaan, MSI, dan FFI
telah dilunasi melalui fasilitas pinjaman dari
Standard Chartered Bank, Singapore (SCB).
In January 2015, loan facilities from Bank
Sinarmas of the Company, MSI, and FFI has been
repaid using facilites from Standard Chartered
Bank, Singapore (SCB).
93
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MSI (lanjutan)
Subsidiary - MSI (continued)
Bank BNI
Bank BNI
Fasilitas Kredit Modal Kerja Aflopend
Aflopend Working Capital Facility
Pada tanggal 24 September 2014, MSI memperoleh
fasilitas kredit modal kerja aflopend dari Bank BNI
dengan
jumlah
maksimum
sebesar
Rp20.000.000.000,
yang
digunakan
untuk
pembiayaan 11 (sebelas) gerai 7-Eleven. Jangka
waktu fasilitas ini adalah 36 (tiga puluh enam) bulan
sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dan
akan berakhir pada tanggal 23 September 2017.
Untuk fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar
12,5% per tahun dimulai dari 10 Desember 2014.
On September 24, 2014, MSI obtained a aflopend
working capital facility from Bank BNI with
maximum amount of Rp20,000,000,000, which
are used for financing of 7-Eleven outlets. The
term of the overdraft facility is thirty six (36)
months since the agreement is signed and will
expire on September 23, 2017. This facility bears
interest at 12. 5% per annum starting on
December 10, 2014.
Fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan dari
beberapa bidang tanah dan bangunan, mesin dan
peralatan dan persediaan yang dimiliki oleh MSI
serta jaminan pribadi atas nama Henri Honoris
(Catatan 8).
This facility is secured by certain building and
parcel of land, machinery and equipment and
inventories owned by MSI and personal guarantee
from Henri Honoris (Note 8).
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan
ikatan, antara lain kewajiban menjaga Current Ratio
minimal sebesar 1 kali, DER maksimal sebesar 2,5
kali dan DSCR minimal sebesar 100%.
The loan agreements imposes several restrictions
and covenants, among others: responsibility to
maintain Current Ratio minimum ratio of 1, DER
at a maximum ratio of 2.5 times and DSCR
minimum 100%.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MSI tidak
diperbolehkan, antara lain: membuat perjanjian
utang dari lembaga keuangan lain (kecuali kepada
kreditur yang telah ada sebelumnya, cukup
pemberitahuan tertulis kepada bank), melakukan
merger, akuisisi dan menjual aset tertentu MSI,
mengubah anggaran dasar dan susunan pengurus,
pemegang saham serta komposisi kepemilikan
saham dengan melakukan pemberitahuan tertulis
kepada bank.
Without the written approval of the bank, MSI is
not allowed, among others: create any
indebtedness from other financial institutions
(except for existing creditor, only written notice to
the bank), undertake any merger, acquisition and
sell certain assets, change the articles of
association and change the composition of
management, shareholders and shareholding
composition with written notice to the bank.
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk
tahun
yang
berakhir
pada
tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
sebesar Rp300.000.000 dan Rpnil.
Total loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp300,000,000 and Rpnil, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo
fasilitas
kredit
modal
kerja
sebesar
Rp19.610.000.000 dan Rpnil.
As of December 31, 2014 and 2013, the balance
of the working capital facility amounted to
Rp19,610,000,000 and Rpnil, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI
telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan
oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, MSI has
complied with all loan covenants given by the
bank.
94
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MSI (lanjutan)
Subsidiary - MSI (continued)
Bank CIMB
Bank CIMB
a.
a.
Fasilitas Pinjaman Investasi 1
Investment Credit Facility 1
Pada tanggal 7 Oktober 2010, MSI memperoleh
fasilitas pinjaman investasi dari Bank CIMB
dengan
jumlah
maksimum
sebesar
Rp50.000.000.000 dan dikenakan bunga
tahunan sebesar 11% dengan waktu tenggang
selama
12
(dua
belas)
bulan
sejak
ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir
pada tanggal 1 Januari 2015. Fasilitas ini
digunakan untuk pembiayaan pembangunan 20
gerai 7-Eleven.
On October 7, 2010, MSI obtained a
investment loan facility from Bank CIMB with
a maximum amount of Rp50,000,000,000
and bears annual interest rates of 11% with
grace period of 12 (twelve) months after the
agreement was signed and will expire on
January 1, 2015. This facility is used to
finance the establishment of 20 7-Eleven
outlets.
Pada tanggal 5 Juli 2012, fasilitas ini dikonversi
menjadi Pinjaman Transaksi Khusus Murabahah
I (PTK Murabahah I) dengan jumlah maksimum
sebesar Rp45.995.217.580 dan dikenakan 11%.
Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal
5 Januari 2015. Pada tanggal 5 Januari 2015,
fasilitas pinjaman ini telah dilunasi oleh MSI.
On July 5, 2012, this facility was converted to
Murabahah Specific Transaction Loan I (PTK
Murabahah I) with a maximum amount of
Rp45,995,217,580 and bears annual interest
rates of 11%. This facility will be matured on
January 5, 2015. On January 5, 2015, this
loan facility has been fully paid by MSI.
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
sebesar
Rp25.833.334.000
dan
Rp12.583.341.000.
Total loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp25,833,334,000 and Rp12,583,341,000,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
saldo fasilitas pinjaman investasi adalah
masing-masing sebesar Rp2.857.118.694 dan
Rp28.675.038.782.
As of December 31, 2014 and 2013, the
balance of the supplier financing facility
amounted
to
Rp2,857,118,694
and
Rp28,675,038,782, respectively.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MSI tidak
diperbolehkan, antara lain: menjual atau
mengalihkan hak kekayaan atau aset kecuali
dalam
rangka
operasional
sehari-hari,
menjaminkan langsung maupun tidak langsung
kepada pihak ketiga lainnya, membuat
perjanjian yang berpotensi membahayakan
kelangsungan usaha MSI, menjaminkan kepada
pihak ketiga lainnya, menggunakan kelebihan
dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan
merger, akuisisi ataupun perpindahan saham
pengendali dan manajemen puncak, mengubah
jenis atau skala usaha dan operasi, melakukan
investasi baru dan mengajukan moratorium.
Without the written approval from the bank,
MSI is not allowed, among others: sell or
transfer its rights or assets, except for daily
operations, pledged directly or indirectly to
any other third party, enter into any
agreement which will endanger MSI’s going
concern, use the excess funds outside the
core business, undertake any merger,
acquisition, or transfer of ownership and
management control, change the nature or
scope of the business and operations,
undertake any new investment and propose
moratorium.
Fasilitas
ini
memiliki
syarat
berupa
penempatan
kas
yang
dibatasi
penggunaannya pada rekening PT Bank CIMB
Niaga Tbk (Catatan 6).
This facility has covenant in the form of
restricted cash placement in PT Bank CIMB
Niaga Tbk account (Note 6).
95
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MSI (lanjutan)
Subsidiary - MSI (continued)
Bank CIMB (lanjutan)
Bank CIMB (continued)
b.
b.
c.
Fasilitas Pinjaman Investasi 2
Investment Credit Facility 2
Pada tanggal 11 Januari 2013, MSI
mengadakan perubahan perjanjian kredit dan
mendapatkan fasilitas pinjaman investasi II
yang
digunakan
untuk
pembiayaan
pembangunan 20 gerai 7-Eleven dengan jumlah
maksimum
sebesar
Rp80.000.000.000.
Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar
11% dengan waktu tenggang selama 12 (dua
belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian
dan akan berakhir pada tanggal 25 Januari
2017.
On January 11, 2013, MSI had an
amendment to the credit agreement and
obtained investment loan facility II which is
used to finance the establishment of 20 7Eleven outlets with a maximum amount of
Rp80,000,000,000. This facility bears annual
interest rates of 11% with grace period of 12
(twelve) months after the agreement was
signed and will expire on January 25, 2017.
Fasilitas
ini
memiliki
syarat
berupa
penempatan
kas
yang
dibatasi
penggunaannya pada rekening PT Bank CIMB
Niaga Tbk (Catatan 6).
This facility has covenant in the form of
restricted cash placement in PT Bank CIMB
Niaga Tbk. account (Note 6).
Pada tanggal 17 Oktober 2013, fasilitas ini
dikonversi menjadi Pinjaman Transaksi Khusus
Murabahah II (PTK Murabahah II) dengan
jumlah maksimum sebesar Rp63.409.999.992
dan dikenakan 12%. Fasilitas ini akan jatuh
tempo pada tanggal 25 Januari 2017.
On October 17, 2013, this facility was
converted to Murabahah Specific Transaction
Loan II (PTK Murabahah II) with a maximum
amount of Rp63,409,999,992 and bears
annual interest rates of 12%. This facility will
mature on January 25, 2017.
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan
untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp14.583.333.326
dan
Rp13.166.666.674.
Total loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp14,583,333,326 and Rp13,166,666,674,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
saldo fasilitas pinjaman investasi 2 adalah
sebesar
Rp52.106.811.690
dan
Rp66.514.037.701.
As of December 31, 2014 and 2013, the
balance of the investment credit facility 2
amounted
to
Rp52,106,811,690
and
Rp66,514,037,701, respectively.
Fasilitas Pinjaman Investasi 3
c.
Investment Credit Facility 3
On October 17, 2013, MSI obtained a
investment loan facility from Bank CIMB with
a maximum amount of Rp100,000,000,000
and bears annual interest rates of 11.50%
with grace period of 12 (twelve) months after
the agreement was signed and will expire on
November 7, 2018.This facility is used to
finance the establishment of 7-Eleven outlets.
Pada tanggal 17 Oktober 2013, MSI
memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari
Bank CIMB dengan jumlah maksimum sebesar
Rp100.000.000.000 dan dikenakan bunga
tahunan sebesar 11,50% dengan waktu
tenggang selama 12 (dua belas) bulan sejak
ditandatanganinya
perjanjian
dan
akan
berakhir pada tanggal 7 November 2018.
Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan
pembangunan gerai 7-Eleven.
96
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MSI (lanjutan)
Subsidiary - MSI (continued)
Bank CIMB (lanjutan)
Bank CIMB (continued)
c.
c.
d.
Fasilitas Pinjaman Investasi 3 (lanjutan)
Investment Credit Facility 3 (continued)
Fasilitas
ini
memiliki
syarat
berupa
penempatan
kas
yang
dibatasi
penggunaannya pada rekening PT Bank CIMB
Niaga Tbk (Catatan 6).
This facility has covenant in the form of
restricted cash placement in PT Bank CIMB
Niaga Tbk. account (Note 6).
Pada tanggal 14 November 2014, fasilitas ini
dikonversi menjadi Pinjaman Transaksi
Khusus Murabahah III (PTK Murabahah III)
dengan
jumlah
maksimum
sebesar
Rp100.000.000.000 dan dikenakan 12.50%.
Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 25
Januari 2017.
On November 14, 2014, this facility was
converted to Murabahah Specific Transaction
Loan III (PTK Murabahah III) with a maximum
amount of Rp100,000,000,000 and bears
annual interest rates of 12.50%. This facility
will mature on January 25, 2017.
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan
untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp1.500.000.000 dan Rpnil.
Total loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp1,500,000,000 and Rpnil, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, saldo fasilitas pinjaman investasi 3 adalah
masing-masing sebesar Rp98.152.580.058 dan
Rp53.067.840.080.
As of December 31, 2014 and 2013, the
balance of the supplier financing facility 3
amounted
to
Rp98,152,580,058
and
Rp53,067,840,080, respectively.
Fasilitas Pinjaman Investasi 4
d.
Investment Credit Facility 4
Pada tanggal 14 November 2014, MSI
memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari
Bank CIMB dengan jumlah maksimum sebesar
Rp150.000.000.000 dan dikenakan bunga
tahunan sebesar 12,50% dengan waktu
tenggang selama 12 (dua belas) bulan sejak
ditandatanganinya
perjanjian
dan
akan
berakhir pada tanggal 30 November 2020.
Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan
investasi untuk gerai 7-Eleven.
On November 14, 2014, MSI obtained an
investment loan facility from Bank CIMB with
a maximum amount of Rp150,000,000,000
and bears annual interest rates of 12.50%
with grace period of 12 (twelve) months after
the agreement was signed and will expire on
November 30, 2020.This facility is used to
finance the capital expenditure of 7-Eleven
outlets.
Tidak ada pembayaran pinjaman yang
dilakukan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014.
There’ were loan payments for the year ended
December 31, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2014 saldo fasilitas
pinjaman
investasi
4
adalah
sebesar
Rp18.596.801.600.
As of December 31, 2014, the balance of the
supplier financing facility 4 amounted to
Rp18,596,801,600.
97
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MSI (lanjutan)
Subsidiary - MSI (continued)
Bank CIMB (lanjutan)
Bank CIMB (continued)
e.
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus
e.
Specific Transaction Loan Facility
Pada tanggal 16 Juli 2012, MSI memperoleh
fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari
Bank CIMB dengan jumlah maksimum
Rp70.000.000.000 yang digunakan untuk
pembelian
persediaan
outlet
7-Eleven.
Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar
11% dan biaya komisi fasilitas sebesar 1% flat
dari jumlah fasilitas PTK. Jangka waktu fasilitas
kredit adalah 12 (dua belas) bulan sampai
dengan tanggal 16 Juli 2013. Pada tanggal 10
Januari 2013, tanggal jatuh tempo diperpanjang
sampai dengan tanggal 20 Juli 2014.
On July 16, 2012, MSI obtained a Specific
Transaction Loan (PTK) facility from Bank
CIMB,
with
maximum
amount
of
Rp70,000,000,000 which will be used to
purchase inventory outlets 7-Eleven’s. The
loan bears annual interest rate at 11% and
facility commission of 1% flat of the total PTK
facility. Facility loan term is 12 (twelve)
months until July 16, 2013. On January 10,
2013, the facility term was extended until
July 20, 2014.
Pada tanggal 3 Juni 2014, MSI mengkonversi
fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari
Bank CIMB menjadi fasilitas Pinjaman
Transaksi Khusus II (PTK II) dengan sistem
angsuran. Jumlah maksimum fasilitas ini
sebesar Rp70.000.000.000. Pinjaman ini
dikenangan bunga tahunan sebesar 12,25%
dimulai dari 1 Desember 2014. Fasilitas ini
akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober
2019.
On June 3, 2014, MSI converted Specific
Transaction Loan (PTK) facility from Bank
CIMB to Specific Transaction Loan II (PTK II)
with installment system. Maximum amount of
this facility amounted to Rp70,000,000,000.
The loan bears annual interest rates at
12.25% starting from December 1, 2014.
This facility will mature on October 31, 2019.
Pada tanggal 31 Desember 2014 saldo fasilitas
PTK sebesar Rp68.360.204.027, dan pada
tanggal
31
Desember
2013
sebesar
Rp69.998.896.666 yang dicatat sebagai bagian
“Pinjaman bank jangka pendek” pada laporan
posisi keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2014 balance of PTK
facility amounted to Rp68,360,204,027, and
as of December 31, 2013 amounted to
Rp69.998.896.666 which was recorded as
part of “Short-term bank loans” in the
consolidated statements of financial position.
Fasilitas-fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan
atas tanah dan bangunan, persediaan dari gerai toko
7-Eleven serta mesin dan peralatan-nya, yang
semuanya dibiayai oleh Bank CIMB, piutang usaha
dari MSI, kas yang dibatasi penggunaannya serta
jaminan pribadi atas nama Sungkono Honoris dan
Henri Honoris (Catatan 6, 7, 8, 10 dan 14).
These facilities are secured by mortgages on land
and buildings, inventories from 7-Eleven outlets
including machine and equipment, which were all
funded by Bank CIMB, trade receivable from the
MSI, restricted cash and a personal guarantee
from Sungkono Honoris and Henri Honoris (Notes
6, 7, 8, 10 and 14).
Perjanjian-perjanjian pinjaman ini memuat beberapa
syarat dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga
Current Ratio minimal 1 kali dan DSCR sebesar
minimal 1,25 kali.
The loan agreements impose several restrictions
and covenants, among others responsibility to
maintain Current Ratio minimum 1 time and DSCR
minimum 1.25 times.
98
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MSI (lanjutan)
Subsidiary - MSI (continued)
Bank CIMB (lanjutan)
Bank CIMB (continued)
Seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Bank
CIMB, termasuk fasilitas pinjaman rekening
koran I, II dan PTK (Catatan 16), dijamin dengan
hak tanggungan pertama beberapa bidang tanah,
bangunan dan pabrik dengan total nilai sebesar
125% dari nilai fasilitas, fidusia mesin, peralatan
dan persediaan gerai 7-Eleven yang dibiayai
kreditur, piutang usaha dari Perusahaan dan
jaminan pribadi dari Sungkono Honoris dan Henri
Honoris (Catatan 7, 8, 10 dan 14).
All loan facilities obtained from Bank CIMB,
including overdraft facilities I, II and PTK (Note 16),
is secured by first mortgage on land, building and
factory amounting to 125% of the facility, fiduciary
of machinery and equipment of 7-Eleven financed
by the creditor, trade receivables from PT Modern
Internasional Tbk and personal guarantee from
Sungkono Honoris and Henri Hononis (Notes 7, 8,
10 and 14).
Seluruh jaminan-jaminan tersebut diikat secara
cross collateralized terhadap fasilitas kredit yang
diberikan oleh Bank CIMB kepada Perusahaan.
All these covenants are cross collateralized to the
credit facility granted by Bank CIMB to the
Company.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat
dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga
Current Ratio minimal 1 kali, DSCR sebesar minimal
1,25 kali.
The loan agreement imposes several restrictions
and covenants, among others: responsibility to
maintain Current Ratio at a minimum ratio of 1
times, DSCR at a minimum ratio of 1.25 times.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MSI tidak
diperbolehkan,
antara
lain:
menjual
atau
mengalihkan hak, kekayaan atau aset kecuali dalam
rangka operasional sehari-hari, membuat perjanjian
yang berpotensi membahayakan kelangsungan
usaha MSI, menggunakan kelebihan dana untuk
usaha di luar bisnis inti, melakukan merger, akuisisi
ataupun perpindahan saham pengendali dan
manajemen puncak, mengubah jenis usaha,
melakukan investasi baru dan mengajukan
moratorium.
Without the written approval of the bank, MSI
cannot, among others: sell or transfer its rights,
properties or assets, except for daily operations,
enter into any agreement which will endanger
MSI’s going concern, use the excess funds outside
the core business, undertake any merger,
acquisition, or transfer of ownership and
management control, change the nature or scope
of the business and operations, undertake any new
investment and propose moratorium.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI
telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan
oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, MSI has
complied with all loan covenants given by the
bank.
99
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MSI (lanjutan)
Subsidiary - MSI (continued)
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Bank
Mayapada)
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Bank
Mayapada)
Fasilitas Pinjaman Angsuran Tetap
Fixed Installment Loan Facility
Pada tanggal 17 Juni 2014, MSI memperoleh
fasilitas pinjaman angsuran tetap dari Bank
Mayapada dengan jumlah maksimum sebesar
Rp2.000.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada
tanggal 3 September 2019. Untuk fasilitas ini
dikenakan suku bunga sebesar 16,50% per tahun.
On June 17, 2014, MSI obtained a fixed
installment loan facility from Bank Mayapada with
maximum amount of Rp2,000,000,000. This
facility will expire on September 3, 2019. This
facility bears interest at 16.50% per annum.
Fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan dari
beberapa bidang tanah dan bangunan yang dimiliki
oleh MSI.
This facility is secured by certain building and
parcel of land owned by MSI.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MSI tidak
diperbolehkan, antara lain: membuat perjanjian
utang dari lembaga keuangan lain (kecuali kepada
kreditur yang telah ada sebelumnya, cukup
pemberitahuan tertulis kepada bank), melakukan
merger, akuisisi dan menjual aset tertentu MSI,
mengubah anggaran dasar dan susunan pengurus,
pemegang saham serta komposisi kepemilikan
saham, penyertaan atau investasi pada MSI lain,
pembagian dividen, dan penghentian usaha dengan
melakukan pemberitahuan tertulis kepada bank.
Without the written approval of the bank, MSI is
not allowed, among others: create any
indebtedness from other financial institutions
(except for existing creditor, only written notice to
the bank), undertake any merger, acquisition and
sell certain assets, change the articles of
association and change the composition of
management, shareholders and shareholding
composition, invests in other companies, dividend
payment, and business termination with written
notice to the bank.
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 sebesar Rp300.000.000.
Total loan payments for the year ended
December 31, 2014 amounted to Rp300,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo fasilitas
pinjaman tetap sebesar Rp1.923.058.554.
As of December 31, 2014, the balance of the
fixed loan facility amounted to Rp1,923,058,554.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI
telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan
oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, MSI has
complied with all loan covenants given by the
bank.
SCB
SCB
Pada tanggal 18 Desember 2014, MSI memperoleh
fasilitas kredit dari SCB, cabang Singapura sebesar
AS$20.000.000. Fasilitas kredit ini terdiri dari 2
fasilitas, yaitu: fasilitas pinjaman berulang
(revolving) dan fasilitas term loan.
On December 18, 2014, the Company obtained
credit facility from SCB, Singapore branch
amounting to US$20,000,000. The credit facility
consists of 2 credit facilities, such as: a revolving
loan and a term loan.
100
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MSI (lanjutan)
Subsidiary - MSI (continued)
SCB (lanjutan)
SCB (continued)
Jumlah kredit maksimum untuk fasilitas term loan
sebesar AS$5.000.000. Jangka waktu fasilitas ini
adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal
mulai penggunaan fasilitas.
Maximum credit amount for term loan facility
amounted to US$5,000,000. The term of this facility
is 36 (thirty six) months from the first utilization date.
Pinjaman tersebut digunakan untuk, antara lain:
a. Pembiayaan
kembali
fasilitas
pinjaman
Perusahaan, MSI, dan FFI, yang diperoleh dari
PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas).
b. Pembayaran semua biaya dan fee transaksi.
c. Pembiayaan atas pengeluaran modal, modal
kerja, dan pengeluaran umum.
The loan will be used for, among others:
a. For the refinancing of loan facilities of the
Company, MSI, and FFI obtained from PT
Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas).
b. Payment of all transaction expenses and fees.
c. Funding its capital expenditure, working
capital, and general expenses.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat
dan ikatan, antara lain kewajiban menjaga Debt
Service Coverage Ratio (DSCR) sebesar minimal
1,25 kali, Debt to Equity Ratio (DER) sebesar
maksimal 4 kali dan Leverage Ratio sebesar
maksimal 4 kali.
The loan agreement imposes several restrictions
and covenants, among others responsibility to
maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR)
minimum 1.25 times, Debt to Equity Ratio (DER)
maximum 4 times, and Leverage Ratio maximum 4
times.
Fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan dari
beberapa bidang tanah dan bangunan yang dimiliki
oleh MSI.
This facility is secured by certain building and
parcel of land owned by MSI.
Tidak terdapat saldo pinjaman pada tanggal 31
Desember 2014.
There is no balance of the loan as of December 31,
2014.
As of December 31, 2014 and 2013, MSI has
complied with all loan covenants given by the
bank.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MSI
telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan
oleh bank.
Pada bulan Januari 2015, fasilitas pinjaman dari
Bank Sinarmas milik Perusahaan, MSI, dan FFI
telah dilunasi melalui fasilitas ini.
In January 2015, loan facilities from Bank Sinarmas
of the Company, MSI, and FFI have been repaid
using this facility.
Entitas Anak - MDS
Subsidiary - MDS
Bank Permata
Bank Permata
Fasilitas Term Loan
Term Loan Facility
Pada tanggal 5 Agustus 2011, MDS memperoleh
Fasilitas Kredit dari Bank Permata dalam bentuk
Fasilitas Term Loan (Fasilitas TL).
On August 5, 2011, MDS obtained credit facilities
from Bank Permata in the form of Term Loan (TL
Facility).
101
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MDS (lanjutan)
Subsidiary – MDS (continued)
Bank Permata (lanjutan)
Bank Permata (continued)
Fasilitas Term Loan (lanjutan)
Term Loan Facility (continued)
Fasilitas ini memiliki jumlah maksimum sebesar
AS$1.050.000 dengan maksimum penggunaan
Fasilitas
SLC
tidak
boleh
lebih
dari
Rp7.000.000.000. Fasilitas tersebut digunakan
untuk
membiayai
investasi
pada
proyek
penyewaan MDS pada mesin Multi Function
Product (MFP) Ricoh.
This
facility
has
maximum
amount
of
US$1,050,000, with the maximum use of SLC
Facility should not exceed Rp7,000,000,000. This
facility was used for finance investment in MDS’s
rental project Multi Function Product (MFP) Ricoh.
Pada tanggal 6 Desember 2012,
menandatangani
perjanjian
kredit
penambahan fasilitas TL 1, 2 dan 3.
MDS
untuk
On December 6, 2012, MDS entered into a loan
agreement for additional TL facility 1, 2 and 3.
Pada tanggal 23 Desember 2013,
menandatangani
perjanjian
kredit
penambahan fasilitas Forex Line.
MDS
untuk
On December 23, 2013, MDS entered into a loan
agreement for additional Forex Line facility.
1.
1.
Term loan 1
Term loan 1
Bank Permata setuju untuk memberikan
Fasilitas Term Loan 1 (TL 1) dengan jumlah
limit pinjaman sebesar Rp23.000.000.000 yang
digunakan untuk membiayai investasi MDS
pada proyek penyewaan mesin Multi Function
Product (MFP) Ricoh. Jangka waktu Fasilitas
TL1 yang diberikan adalah 36 (tiga puluh
enam) bulan sejak tanggal pencairan, dimana
jangka waktu tersebut belum termasuk masa
tenggang dengan jangka waktu maksimum 3
(tiga) bulan sejak tanggal pencairan Fasilitas
TL 1. Jangka waktu penarikan atas Fasilitas TL
1 adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
penandatanganan. Pinjaman ini dijamin
dengan mesin yang dibiayai oleh fasilitas TL 1.
Bank Permata agreed to provide Facility Term
Loan 1 (TL 1) with a loan amount limit of
Rp23,000,000,000 which will be used to
finance MDS’s investment in rental projects on
machine Multi Function Product (MFP) Ricoh.
Facilities
TL
1
period
is
36
(thirty six) months from the date of
disbursement, which term does not include a
grace period of a maximum period of 3 (three)
months from the date of disbursement of the
facility. The availability of the Facility TL 1 is 12
(twelve) months from the date of signing. This
loan is secured by machine facility funded by
TL 1.
Pada
tanggal
9
Juni
2014,
MDS
menandatangani perjanjian kredit untuk
memperpanjang jangka waktu penarikan 12
(dua
belas
bulan)
sejak
tanggal
penandatanganan dan menambah jumlah nilai
pinjaman sebesar Rp48.000.000.000 untuk
fasilitas Term Loan 1.
On June 9, 2014, MDS entered into a credit
agreement to extend the period of withdrawal
of 12 (twelve months) from the signing date
and increase the total loan amount of
Rp48.000.000.000 for Term Loan 1 facility.
102
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MDS (lanjutan)
Subsidiary – MDS (continued)
Bank Permata (lanjutan)
Bank Permata (continued)
Fasilitas Term Loan (lanjutan)
Term Loan Facility (continued)
1.
1. Term loan 1 (continued)
Term loan 1 (lanjutan)
Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan
sebesar 12,50% pada tahun 2014 dan
11,75% pada tahun 2013 serta dijamin dengan
jaminan berupa tanah atas nama Perusahaan,
jaminan perusahaan dari Perusahaan, hak
milik secara fidusia atas persediaan barang,
jaminan fidusia atas piutang usaha dan mesin
yang dibiayai oleh Fasilitas Term Loan 1
(Catatan 7, 10 dan 14).
The facility bears annual interest at rates
12.50% in 2014 and 11.75% in 2013 and is
secured by land in the name of the Company,
corporate guarantee from Company, fiduciary
transfer of rights over inventories, fiduciary
transfer of trade receivables and machinery
financed by Term Loan 1 Facility (Notes 7, 10
and 14).
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan
untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing
sebesar
Rp8.179.812.694
dan
Rp1.318.144.851.
Total loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp8,179,812,694
and
Rp1,318,144,85,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, saldo fasilitas pinjaman investasi
adalah
masing-masing
sebesar
Rp22.763.479.419 dan Rp16.167.948.892
As of December 31, 2014 and 2013, the
balance of the supplier financing facility
amounted
to
Rp22,763,479,419
and
Rp16,167,948,892, respectively.
2.
2. Term loan 2
Term loan 2
On December 6, 2012, Permata Bank agreed
to provide Facility Term Loan 2 (TL 2) with a
limit of loan amount of Rp10,000,000,000
which is used to take over the debt financing
used to finance MDS' investment in rental
projects on machine Multi Function Product
(MFP) Ricoh. Facilities period given TL 2 is
36 (thirty six) months from the date of
disbursement of facilities TL 2. This loan is
secured by machine facility funded by TL 2.
Pada tanggal 6 Desember 2012, Bank
Permata setuju untuk memberikan Fasilitas
Term Loan 2 (TL 2) dengan jumlah limit
pinjaman sebesar Rp10.000.000.000 yang
digunakan untuk mengambil alih utang
pembiayaan
yang
digunakan
untuk
membiayai investasi pada proyek penyewaan
MDS pada mesin Multi Function Product
(MFP) Ricoh. Jangka waktu Fasilitas TL 2
yang diberikan adalah 36 (tiga puluh enam)
bulan sejak tanggal pencairan Fasilitas TL 2.
Pinjaman ini dijamin dengan mesin yang
dibiayai oleh fasilitas TL 2.
103
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MDS (lanjutan)
Subsidiary – MDS (continued)
Bank Permata (lanjutan)
Bank Permata (continued)
Fasilitas Term Loan (lanjutan)
Term Loan Facility (continued)
2.
2.
Term loan 2 (lanjutan)
Term loan 2 (continued)
Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan
sebesar 12,50% pada tahun 2014 dan
11,75% pada tahun 2013 serta dijamin dengan
jaminan berupa tanah atas nama Perusahaan,
jaminan perusahaan dari Perusahaan, hak
milik secara fidusia atas persediaan barang,
jaminan fidusia atas piutang usaha dan mesin
yang dibiayai oleh Fasilitas Term Loan 1
(Catatan 7, 10 dan 14).
The facility bears annual interest at rates
12.50% in 2014 and 11.75% in 2013 and is
secured by land in the name of Company,
corporate guarantee from Company, fiduciary
transfer of rights over inventories, fiduciary
transfer of trade receivables and machinery
financed by Term Loan 1 Facility (Notes 7, 10
and 14).
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan
untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing
sebesar
Rp2.554.244.967
dan
Rp2.382.682.614.
Total loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp2,554,244,967
and
Rp2,382,682,614,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, saldo fasilitas pinjaman investasi adalah
masing-masing sebesar Rp888.162.619 dan
Rp2.699.702.667
As of December 31, 2014 and 2013, the
balance of the supplier financing facility
amounted
to
Rp888,162,619
and
Rp2,699,702,667, respectively.
3. Term loan 3
3.
Term loan 3
Bank Permata agreed to provide Facility Term
Loan 3 (TL 3) with total limit of
Rp30,000,000,000 to be used to finance the
purchase of IT equipment, software and IT
licenses 7-Eleven. Facility period for TL 3 is 36
(thirty six) months from the date of
disbursement, which term does not include a
grace period of a maximum period of 2 (two)
months from the date of disbursement of the
facility. The availability of the Facility TL is 12
(twelve) months from the date of signing. This
loan is secured by machine facility funded by
TL 3.
Bank Permata setuju untuk memberikan
Fasilitas Term Loan 3 (TL 3) dengan jumlah
limit pinjaman sebesar Rp30.000.000.000 yang
digunakan untuk membiayai pembelian
peralatan IT, software dan lisensi IT 7-Eleven.
Jangka waktu Fasilitas TL 3 yang diberikan
adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak
tanggal pencairan, dimana jangka waktu
tersebut belum termasuk masa tenggang
dengan jangka waktu maksimum 2 (dua) bulan
sejak tanggal pencairan Fasilitas TL 3. Jangka
waktu penarikan atas Fasilitas TL adalah 12
(dua
belas)
bulan
sejak
tanggal
penandatanganan. Pinjaman ini dijamin
dengan mesin yang dibiayai oleh fasilitas TL 3.
104
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MDS (lanjutan)
Subsidiary – MDS (continued)
Bank Permata (lanjutan)
Bank Permata (continued)
Fasilitas Term Loan (lanjutan)
Term Loan Facility (continued)
3.
3. Term loan 3 (continued)
Term loan 3 (lanjutan)
Pada
tanggal
9
Juni
2014,
MDS
menandatangani perjanjian kredit untuk
memperpanjang jangka waktu penarikan 12
(dua
belas
bulan)
sejak
tanggal
penandatanganan sampai dengan 10 Juni
2015 untuk fasilitas Term Loan 3.
On June 9, 2014, MDS entered into a credit
agreement to extend the period of withdrawal
of 12 (twelve months) from the signing date to
June 10, 2015 for Term Loan 3 facility.
Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan
sebesar 12,50% pada tahun 2014 dan
11,75% pada tahun 2013 serta dijamin
dengan jaminan berupa tanah atas nama
Perusahaan,
jaminan perusahaan dari
Perusahaan, hak milik secara fidusia atas
persediaan barang, jaminan fidusia atas
piutang usaha dan mesin yang dibiayai oleh
Fasilitas Term Loan 1 (Catatan 7, 10 dan 14).
The facility bears annual interest at rates
12.50% in 2014 and 11.75% in 2013 and is
secured by land in the name of Company,
corporate guarantee from Company, fiduciary
transfer of rights over inventories, fiduciary
transfer of trade receivables and machinery
financed by Term Loan 1 Facility (Notes 7, 10
and 14).
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan
untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing
sebesar
Rp5.841.721.756
dan
Rp2.419.967.078.
Total loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp5,841,721,756
and
Rp2,419,967,078,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, saldo fasilitas pinjaman investasi adalah
masing-masing sebesar Rp21.596.701.845 dan
Rp12.720.400.314.
As of December 31, 2014 and 2013, the
balance of the supplier financing facility
amounted
to
Rp21,596,701,845
and
Rp12,720,400,314, respectively.
The entire facilities are being secured by
machinery financed by each facility, it is also
secured by:
a.
Land with right to use the building (‘’HGB’’) in
the name of the Company, located in
Denpasar, Bali.
b.
Fiduciary rights transfer of inventories with
guarantee
value
amounting
to
Rp3,000,000,000.
c.
Machinery funded by this facility.
d.
Fiduciary transfer of trade receivables.
e.
Corporate guarantee from the Company.
Seluruh fasilitas Pinjaman ini dijamin dengan
mesin yang dibiayai oleh tiap fasilitas juga dijamin
dengan:
a. Tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan
(‘’HGB’’) atas nama Perusahaan, yang terletak
di Denpasar, Bali.
b. Jaminan berupa penyerahan hak milik secara
fidusia atas persediaan barang dengan nilai
penjaminan sebesar Rp3.000.000.000.
c. Mesin yang dibiayai oleh fasilitas ini.
d. Jaminan fidusia atas piutang usaha.
e. Pemberian Jaminan Perusahaan (Corporate
Guarantee) dari Perusahaan.
105
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - MDS (lanjutan)
Subsidiary – MDS (continued)
Bank Permata (lanjutan)
Bank Permata (continued)
Fasilitas Term Loan (lanjutan)
Term Loan Facility (continued)
Tanpa persetujuan tertulis dari Bank Permata,
MDS tidak diperbolehkan, antara lain: melakukan
pembayaran dividen, perubahan komposisi
pemegang saham dan manajemen, memperoleh
pinjaman dari bank atau lembaga keuangan nonbank lainnya dan memberikan pinjaman kepada
perusahaan lain, baik
anak
perusahaan,
perusahaan afiliasi maupun pihak ketiga.
Without the written approval of Bank Permata,
MDS is not allowed, among others: make dividend
payment, change the composition of shareholders
and management, obtain loans from banks or
other financial non-bank institutions and give loans
to other companies, whether subsidiaries, affiliated
companies or third parties.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, MDS
telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan
oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, MDS has
complied with all loan covenants given by the
bank.
Entitas Anak - FFI
Subsidiary - FFI
Bank Sinarmas
Bank Sinarmas
Pada tanggal 1 Agustus 2013, FFI memperoleh
fasilitas Term loan dari Bank Sinarmas dengan nilai
maksimum
Rp30.000.000.000.
Term
Loan
digunakan untuk pembiayaan investasi sebesar
Rp.30.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat
bunga sebesar 13% per tahun.
On August 1, 2013, FFI obtained a Term Loan
facilitiy from Bank Sinarmas with a maximum
amount of Rp30,000,000,000. Term Loan will be
used as investment financing amounting to
Rp30,000,000,000. The loan bears interest at
13% per annum.
Perjanjian tersebut dijamin dengan:
a. Jaminan fidusia atas mesin yang dibeli dari
fasilitas pinjaman dari Bank Sinarmas.
b. Jaminan pribadi dari Henri Honoris.
The agreement was secured by:
a. Fiduciary guarantee of the machinery which
bought from loan facility from Bank Sinarmas.
b. Personal Guarantee from Henri Honoris.
Pada tanggal 21 Agustus 2014, FFI memperoleh
perpanjangan fasilitas Term loan dari Bank
Sinarmas nilai maksimum Rp30.000.000.000, yang
digunakan untuk pembiayaan investasi. Pinjaman ini
dikenakan tingkat bunga sebesar 17% per tahun.
On August 21, 2014, FFI obtained an extension of
Term Loan facilitiy from Bank Sinarmas with a
maximum amount of Rp30,000,000,000, which
will be used as investment financing. The loan
bears interest at 17% per annum.
106
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Anak - FFI (lanjutan)
Subsidiary - FFI (continued)
Bank Sinarmas (lanjutan)
Bank Sinarmas (continued)
Jangka waktu fasilitas Term Loan dari Bank
Sinarmas adalah 48 (empat puluh delapan) bulan
sejak berakhirnya masa tenggang (Grace Period
sampai dengan 17 Oktober 2014) .
The term of Term Loan facilitiy from Bank
Sinarmas is forty eight (48) months from the end
of grace period (Grace Period until October 17,
2014).
Perjanjian tersebut dijamin dengan:
a. Mesin dan peralatan yang dibeli melalui
pembiayaan Bank Sinarmas dengan nilai
jaminan
minimal
Rp40.000.000.000
(Catatan 14)
b. Stok barang dengan nilai minimal sebesar
120% dari plafond atau outstanding fasilitas
Demand Loan (Catatan 10)
c. Jaminan pribadi dari Henri Honoris.
The agreement was secured by:
a. Machinery and equipment which were
purchase through of Sinarmas financing with
minimal amount Rp40,000,000,000. (Note 14)
b. Inventory stock with minimal amount of 120%
from platfond or outstanding facility of
Demand Loan (Note 10)
c. Personal Guarantee from Henri Honoris.
Tanpa persetujuan tertulis dari Bank Sinarmas, FFI
tidak diperbolehkan, antara lain: melakukan
pembayaran deviden kepada pemegang saham,
melakukan penambahan fasilitas pinjaman dari
instutusi keuangan lainnya, melakukan penurunan
modal ditempatkan dan disetor penuh.
Without the written approval of Bank Sinarmas,
FFI cannot, among others: make divident
payments for shareholders, obtain additional loan
facilities from other financial institution decrease
issued and fully paid capital.
Pada
tanggal
31
Desember
2014
dan
2013, saldo fasilitas pinjaman adalah masingmasing
sebesar
Rp22.353.042.659
dan
Rp8.989.517.688.
As of December 31, 2014 and 2013, the balance of
the supplier financing facility amounted to
Rp22,353,042,659
and
Rp8,989,517,688,
respectively.
Jumlah pembayaran pinjaman yang dilakukan untuk
tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
sebesar Rp690.461.250 dan Rpnil.
Total loan payments for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp690,461,250 and Rpnil respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, FFI
telah mematuhi seluruh persyaratan yang diberikan
oleh bank.
As of December 31, 2014 and 2013, FFI has
complied with all loan covenants given by the
bank.
107
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
22. NON-CONTROLLING INTERESTS
This account represents the non-controlling
interests in the net assets and income (loss) of the
Subsidiaries as follows:
Akun ini merupakan kepentingan non pengendali
pada aset neto dan laba (rugi) entitas anak sebagai
berikut:
31 Desember 2014/December 31, 2014
Saldo/Balance
1 Januari 2014/
January 1, 2014
Modal Saham/
Share Capital
Bagian Atas
Laba (Rugi)
Tahun Berjalan/
Equity in
Current Net
Earnings (Losses)
Saldo/Balance
31 Desember 2014/
December 31, 2014
FFI
SMS
PT Honoris Industry
7.778.194.086
14.932.998
1.917
427.609.071
-
(726.284.193)
10.961
28
7.479.518.964
14.943.959
1.945
FFI
SMS
Honoris Industry
Total
7.793.129.001
427.609.071
(726.273.204)
7.494.464.868
Total
31 Desember 2013/December 31, 2013
Saldo/Balance
1 Januari 2013/
January 1, 2013
Modal Saham/
Share Capital
Bagian Atas
Laba (Rugi)
Tahun Berjalan/
Equity in
Current Net
Earnings (Losses)
Saldo/Balance
31 Desember 2013/
December 31, 2013
FFI
SMS
PT Honoris Industry
3.845.860.327
14.960.178
1.873
3.013.452.994
-
918.880.765
(27.180)
44
7.778.194.086
14.932.998
1.917
FFI
SMS
PT Honoris Industry
Total
3.860.822.378
3.013.452.994
918.853.629
7.793.129.001
Total
23. MODAL SAHAM
23. SHARE CAPITAL
The details of the Company’s shareholders based
on the report prepared by PT EDI Indonesia, the
Securities
Administration
Agency,
as
of
December 31, 2014 are as follows:
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan catatan
yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro
Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor Penuh/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid
Asialink Electronics Pte., Ltd.
PT Inti PutraModern
CIMB Private Equity SDN BHD (Slurpee)
Morgan Stanley & Co Intl PLC-IPB
Client Account
Masyarakat (masing-masing
di bawah 5%)
Total
Persentase
Pemilikan/
Percentage of
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
1.240.087.010
655.685.850
415.881.636
27,11%
14,33%
9,09%
124.008.701.000
65.568.585.000
41.588.163.600
335.013.318
7,32%
33.501.331.800
Asialink Electronics Pte., Ltd.
PT Inti PutraModern
CIMB Private Equity SDN BHD (Slurpee)
Morgan Stanley & Co Intl PLC-IPB
Client Account
1.928.030.185
42,15%
192.803.018.500
Public (each below 5%)
4.574.697.999
100,00%
457.469.799.900
Total
108
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. MODAL SAHAM (lanjutan)
23. SHARE CAPITAL (continued)
The details of the Company’s shareholders based
on the report prepared by PT EDI Indonesia, the
as
of
Securities
Administration
Agency,
December 31, 2013 are as follows:
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2013 berdasarkan catatan
yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro
Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor Penuh/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid
Persentase
Pemilikan/
Percentage of
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
Asialink Electronics Pte., Ltd.
PT Inti PutraModern
Masyarakat (masing-masing
di bawah 5%)
1.173.590.010
669.931.250
28,22%
16,11%
117.359.001.000
66.993.125.000
Asialink Electronics Pte., Ltd.
PT Inti PutraModern
2.315.295.103
55,67%
231.529.510.300
Public (each below 5%)
Total
4.158.816.363
100,00%
415.881.636.300
Total
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa pada tanggal 29 Oktober 2014 yang
diaktakan dengan akta No. 57, Notaris F.X Budi
Santoso Isbandi S.H., pemegang saham telah
menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan
disetor
penuh
Perusahaan
menjadi
Rp457.469.799.900
dari
semula
Rp415.881.636.300 melalui penambahan modal
tanpa hak memesan efek terlebih dahulu.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan ini telah
diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat
No. AHU-07910.40.21.2014 tanggal 29 Oktober
2014.
Based on the result of Extraordinary General
Meeting of the Shareholders, dated October 29,
2014, which was executed under Notarial Deed No.
57 by F.X. Budi Santoso Isbandi S.H., the
shareholders approved the increase in issued and
fully paid shares to Rp457,469,799,900 from
Rp415,881,636,300 through issuance of shares
without preemptive rights. The amendment of the
Company’s Articles of Association was received
and recorded by the Minister of Laws and Human
Rights of the Republic of Indonesia in its letter No.
AHU-07910.40.21.2014 dated October 29, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2014, saham
Perusahaan yang dimiliki Direksi adalah sebagai
berikut:
As of December 31, 2014, the Company’s shares
owned by Directors are as follows:
Pemegang Saham
Jumlah Saham/
Number of shares
Persentase
Pemilikan/
Percentage of
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
Direksi
Henri Honoris
Bong Kon Bui (Donny Sutanto)
75.000.000
2.500
1,64%
0,00%
7.500.000.000
250.000
Directors
Henri Honoris
Bong Kon Bui (Donny Sutanto)
Total
75.002.500
1,64%
7.500.250.000
Total
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan
adalah untuk memastikan terpeliharanya debt to
equity ratio yang dipersyaratkan oleh pihak
kreditur.
The primary objective of the Company’s capital
management is to ensure that debt to equity ratios
are maintained as required by creditors.
109
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. MODAL SAHAM (lanjutan)
23. SHARE CAPITAL (continued)
Pengelolaan Modal (lanjutan)
Capital Management (continued)
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan
melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan
kondisi
ekonomi.
Untuk
memelihara
dan
menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan
dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada
pemegang saham, menerbitkan saham baru atau
mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.
Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan
maupun proses selama periode penyajian.
The Company manages its capital structure and
makes adjustments to it, in light of changes in
economic conditions. To maintain or adjust the
capital structure, the Company may adjust the
dividend payment to shareholders, issue new
shares or raise debt financing. No changes were
made in the objectives, policies or processes
during the periods presented.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan
struktur
permodalan
yang
sehat
untuk
mengamankan akses terhadap pendanaan pada
biaya yang wajar.
The Company’s policy is to maintain a healthy
capital structure in order to secure access to
financing at a reasonable cost.
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR
24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
This account consist of:
Rincian akun ini terdiri dari:
2014
2013
Saldo awal
Tambahan modal disetor (Catatan 1)
Biaya emisi saham
429.329.387.229
245.370.165.240
(3.303.728.918)
429.329.387.229
-
Beginning balance
Additional paid-in capital (Note 1)
Share issuance cost
Total, neto
671.395.823.551
429.329.387.229
Total, net
The excess of cash received from the issuance of
shares, over the total nominal value of the shares
and the excess of total theoretical value over total
nominal value of the shares distributed as stock
dividends is presented as additional paid in capital.
Selisih lebih kas yang diterima dari penerbitan
saham atas jumlah nilai nominal saham dan selisih
lebih harga teoritis atas jumlah nilai nominal saham
yang didistribusikan sebagai dividen saham
disajikan sebagai tambahan modal disetor.
110
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. DIVIDEN
25. DIVIDENDS
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan pada tanggal 21 Mei 2014 yang diaktakan
dengan akta No.52 oleh Notaris F.X Budi Santoso
Isbandi S.H., pemegang saham menyetujui untuk
membagikan
dividen
tunai
sebesar
Rp8.317.632.726.
Based on the result of Annual General Meeting of
the Shareholders, dated May 21, 2014, which was
executed under Notarial Deed No.52 by F.X. Budi
Santoso Isbandi S.H., the shareholders approved
the distribution of cash dividends amounting to
Rp8,317,632,726.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan pada tanggal 20 Juni 2013 yang
diaktakan dengan akta No.105 oleh Notaris F.X
Budi Santoso Isbandi S.H., pemegang saham
menyetujui untuk membagikan dividen tunai
sebesar Rp8.317.632.726.
Based on the result of Annual General Meeting of
the Shareholders, dated June 20, 2013, which was
executed under Notarial Deed No.105 by F.X. Budi
Santoso Isbandi S.H., the shareholders approved
the distribution of cash dividends amounting to
Rp8,317,632,726.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo
utang atas dividen tersebut telah dibayar.
As of December 31, 2014 and 2013, the balance of
dividends payable was is fully paid.
26. LIABILITAS
PANJANG
IMBALAN
KERJA
JANGKA
26. LONG-TERM
LIABILITIES
EMPLOYEE
BENEFITS
The following summarizes the components of net
employee benefits expense recognized in the
consolidated statement of comprehensive income
and the amounts recognized in the consolidated
statement of financial position for the employee
benefits liability as determined by an independent
actuary’ Biro Pusat Aktuaria’ for the years ended
December 31, 2014 and 2013 in its reports dated
February 9, 2015 and March 13, 204, respectively,
using the “Projected Unit Credit” method with the
following assumption:
Berikut ini merupakan rangkuman komponen
beban imbalan kerja neto yang diakui pada laporan
laba-rugi komprehensif konsolidasian dan liabilitas
atas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi
keuangan konsolidasian yang dihitung oleh
aktuaris independen, Biro Pusat Aktuaria, untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan
laporannya masing-masing tanggal 9 Februari
2015 dan 13 Maret 2014 dengan menggunakan
metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi
sebagai berikut:
31 Desember/ December 31,
2014
Tingkat diskonto
Tabel mortalita
Kenaikan gaji dan upah
Tingkat sakit atau cacat
Tingkat pengunduran diri
Usia pensiun
2013
7,9%
TMII 2011
8,00%
10% dari tingkat
mortalita/ 10% from
mortality rate
10% di usia 30 tahun
menurun secara
proporsional hingga
0% di usia 52 tahun/
10% for employee
at age of 30 years
and reducing linearly
until 0%
at age of 52 years
55 tahun/55 years old
111
8,7%
TMI 2011
8,00%
10% dari tingkat
mortalita/ 10% from
mortality rate
10% di usia 30 tahun
menurun secara
proporsional hingga
0% di usia 52 tahun/
10% for employee
at age of 30 years
and reducing linearly
until 0%
at age of 52 years
55 tahun/55 years old
Discount Rate
Mortality Table
Expected rate of annual salary increase
Disability rate
Early retirement rate
Pension age
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. LIABILITAS
IMBALAN
PANJANG (lanjutan)
a.
KERJA
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
JANGKA
26. LONG-TERM
EMPLOYEE
LIABILITIES (continued)
Beban imbalan kerja - neto (dibulatkan)
a.
BENEFITS
Net employee benefits expense (rounded-off)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
Beban jasa kini
Beban bunga
Keuntungan aktuaria
Kurtailmen dan
penyelesaian
Amortisasi atas beban jasa
lalu yang belum diakui
Kerugian kurtailmen
dan penyelesaian
2.658.958.000
2.931.548.000
(1.012.482.000)
2.504.501.000
2.281.692.000
(654.491.000)
2.484.678.000
1.441.359.000
447.441.000
447.441.000
(5.691.760.000)
(2.644.568.000)
1.818.383.000
3.375.934.000
Total
b.
2013
Nilai kini liabilitas imbalan (dibulatkan)
b.
Current service cost
Interest cost
Actuarial gain
Curtailment and settlement
Amortization of past service
cost - non vested
Loss on curtailment
and settlement
Total
Present
value
(rounded-off)
of
benefit
obligation
31 Desember/ December 31,
2014
c.
2013
Nilai kini liabilitas
imbalan awal tahun
Beban jasa kini
Beban bunga
Pembayaran manfaat
Kurtailmen
Keuntungan (kerugian) aktuaria
33.695.954.000
2.658.958.000
2.931.548.000
(1.059.050.000)
(5.691.760.000)
2.675.432.000
38.028.191.000
2.504.501.000
2.281.692.000
(1.218.390.000)
(2.644.568.000)
(5.255.472.000)
Nilai kini liabilitas imbalan
akhir tahun
35.211.082.000
33.695.954.000
c.
Mutasi liabilitas imbalan kerja untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 adalah
sebagai berikut (dibulatkan):
Present value of benefit obligation
at the beginning of the year
Current service cost
Interest cost
Benefit payment
Curtailment
Actuarial gains (losses)
Present value of benefit obligation
at the end of the year
Movements in the long-term employee benefits
liabilities for the years ended December 31, 2014
and 2013 are as follows (rounded-off):
31 Desember/ December 31,
2014
2013
Saldo awal
Beban imbalan kerja - neto
Pembayaran manfaat/
kontribusi
23.530.797.000
1.818.383.000
21.373.253.000
3.375.934.000
Beginning balance
Net employee benefits expense
(1.059.050.000)
(1.218.390.000)
Benefits payments/contributions
Total
24.290.130.000
23.530.797.000
Total
112
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. LIABILITAS
IMBALAN
PANJANG (lanjutan)
d.
KERJA
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
JANGKA
26. LONG-TERM
EMPLOYEE
LIABILITIES (continued)
d. Amounts for the current and previous four
periods are as follows :
Jumlah untuk tahun berjalan dan empat
periode sebelumnya adalah sebagai
berikut :
31 Desember
2014/
December 31,
2014
Nilai kini liabilitas imbalan
pasca kerja
Penyesuaian liabilitas
program
BENEFITS
31 Desember
2013/
December 31,
2013
31 Desember
2012/
December 31,
2012
31 Desember
2011/
December 31,
2011
31 Desember
2010/
December 31,
2010
(35.211.082.000)
(33.695.954.000)
(38.028.191.000)
(26.767.664.000)
(22.490.768.000)
(141.728.000)
(3.248.120.767)
952.405.241
(850.807.188)
1.880.724.645
Present value of benefit obligation
Experience adjustments on liability
Kelompok Usaha mencatat liabilitas imbalan kerja
pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar
Rp24.290.130.000
(31
Desember
2013:
Rp23.530.797.000), yang disajikan sebagai
“Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang” pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Group recorded employee benefits liability as
of
December
31,
2014
amounting
to
Rp24,290,130,000
(December
31,
2013:
Rp23,530,797,000) and is presented as “LongTerm Employee Benefits Liabilities“ in the
consolidated statement of financial position.
Beban penyisihan imbalan pasca-kerja yang
dibebankan selama tahun berjalan adalah masingmasing
sebesar
Rp1.818.383.000
dan
Rp3.375.934.000 pada tahun 2014 dan 2013, yang
disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Operasi
- Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan” di
laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian
(Catatan 29).
The related provision charged to the consolidated
statement of comprehensive income amounting to
Rp1,818,383,000 and Rp3,375,934,000 in 2014
and 2013, respectively, are presented as part of
“Operating Expenses - Salaries, wages and
employees’ benefits” in the consolidated statement
of comprehensive income (Note 29).
27. PENDAPATAN NETO
27. NET SALES
Sales represent revenues
following sources:
Penjualan merupakan pendapatan yang diperoleh
dari sumber-sumber sebagai berikut:
derived
from
the
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
Pihak ketiga
Barang dagangan dan jasa
Produk 7-Eleven
Produk industrial
- Alat kesehatan
- Alat percetakan
- Jasa
Produk fotokopi
Produk fotografi
Lain-lain
Total
2013
971.771.192.538
776.554.235.096
144.310.209.626
72.984.315.224
58.036.200.072
110.174.888.733
63.032.578.374
17.631.079.034
146.791.815.231
61.416.732.870
11.142.151.268
87.868.869.968
169.554.000.212
20.162.525.358
Third parties
Merchandise and services
Convenience store 7-Eleven products
Industrial products
Medical Printing Services Photocopy products
Photographic products
Others
1.437.940.463.601
1.273.490.330.003
Total
All of the above sales are local sales.
Seluruh penjualan di atas adalah penjualan lokal.
113
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. PENDAPATAN NETO (lanjutan)
27. NET SALES (continued)
yang
neto
yang
2014
There are no sales to a particular party that
exceeds 10% of the total consolidated net sales for
the years ended December 31, 2014 and 2013,
respectively.
Penjualan ke pihak berelasi masing-masing untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar
Rp294.573.850 dan Rp518.228.630 (Catatan 8).
Sale to related parties for the years ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp294,573,850 and Rp518,228,630, respectively
(Note 8).
Tidak terdapat penjualan kepada suatu pihak
mencapai 10% dari total penjualan
konsolidasian masing-masing untuk tahun
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
dan 2013.
28. BEBAN POKOK PENJUALAN
28. COST OF SALES
The details of cost of sales are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai
berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
Manufaktur
Pemakaian bahan baku
Upah buruh langsung
Beban pabrikasi
2013
35.013.153.377
10.283.024.806
16.850.891.366
31.435.263.198
8.953.613.088
8.241.676.319
62.147.069.549
48.630.552.605
Manufacturing
Raw materials used
Direct labor
Factory overhead
Total beban produksi
Perdagangan
Persediaan barang jadi (Catatan 10)
Awal tahun
Pembelian barang jadi
Akhir tahun
206.421.626.751
826.062.392.834
(241.745.237.876)
242.833.362.839
696.078.783.789
(206.421.626.751)
Total manufacturing cost
Trading
Finished goods (Note 10)
At beginning of year
Purchases finished goods
Ending balance
Beban pokok penjualan perdagangan
790.738.781.709
732.490.519.877
Cost of sales-trading
Total Beban Pokok Penjualan
852.885.851.258
781.121.072.482
Total Cost of Sales
Tidak terdapat pembelian dari suatu pihak
mencapai 10% dari total penjualan
konsolidasian masing-masing untuk tahun
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
dan 2013.
There are no purchases from a particular party that
exceeds 10% of the total consolidated net sales for
the years ended December 31, 2014 and 2013,
respectively.
yang
neto
yang
2014
114
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. BEBAN OPERASI
29. OPERATING EXPENSES
The details of operating expenses are as follows:
Rincian beban operasi adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
Beban penjualan
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
Sewa
Penyusutan (Catatan 14)
Amortisasi beban renovasi
bangunan sewa (Catatan 12)
Listrik, air, telepon
dan faksimili
Amortisasi beban
tangguhan (Catatan 15)
Pengepakan dan pengiriman
Royalti (Catatan 35)
Iklan, pameran
dan promosi
Pemeliharaan dan perbaikan
Biaya bank
Penghapusan persediaan
Beban teknologi informasi
Perjalanan dan transportasi
Beban kantor
Komisi penjualan
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp500 juta)
Total Beban Penjualan
Beban umum dan administrasi
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
Penyusutan (Catatan 14)
Pajak dan perizinan
Listrik, air, telepon
dan faksimili
Jasa keamanan dan kebersihan
Pemeliharaan dan perbaikan
Beban kantor
Biaya bank
Konsultan
Sewa
Perjalanan dan transportasi
Komunikasi
Penyisihan kerugian penurunan nilai
piutang usaha (Catatan 7)
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1 miliar)
Total Beban Umum dan
Administrasi
2013
144.592.666.356
64.039.752.527
58.865.882.894
125.821.923.410
49.455.944.363
50.900.773.312
27.315.943.805
23.677.024.226
24.200.703.315
20.313.625.759
13.292.668.828
3.386.224.778
9.330.718.217
10.084.114.534
10.319.205.116
6.463.426.983
6.532.408.646
5.743.455.728
5.391.003.842
6.435.057.618
4.784.744.654
4.516.399.020
2.409.836.884
1.006.398.531
6.439.289.700
4.535.042.296
1.913.946.945
6.802.958.328
3.553.203.518
3.300.295.261
1.713.591.673
1.594.731.991
4.000.998.348
805.583.237
Selling expenses
Salaries, wages and employees'
benefits
Rental
Depreciation (Note 14)
Renovation cost of rented buildings
amortization (Note 12)
Electricity, water, telephone
and facsimile
Deferred charges
amortization (Note 15)
Packaging and shipping
Royalty (Note 35)
Advertising, exhibitions and
promotion
Repairs and maintenance
Bank charges
Write-off of inventories
Information and technology
Travelling and transportation
Office expense
Sales commission
Others (each
below Rp500 million)
385.844.863.991
327.694.680.652
Total Selling Expenses
31.386.731.989
10.159.936.183
9.810.873.066
30.705.548.482
8.394.045.679
6.297.565.218
5.927.474.242
3.315.520.682
3.278.176.916
2.847.567.765
1.572.055.669
1.532.318.957
1.409.679.584
1.170.477.121
980.851.524
4.764.349.937
2.140.369.343
3.309.109.151
2.314.096.349
446.498.318
1.196.854.403
800.705.248
717.750.964
1.022.026.633
2.713.230.949
1.282.993.689
4.820.041.590
2.708.486.122
General and adminstrative expenses
Salaries, wages and employees’
benefits
Depreciation (Note 14)
Taxes and licenses
Electricity, water, telephone
and facsimile
Security and cleaning service
Repairs and maintenance
Office expense
Bank charges
Consultant fee
Rental expense
Traveling and transportation
Communication
Provision for impairment losses
trade receivables (Note 7)
Others
(each below Rp1 billion)
80.924.936.237
66.100.399.536
Total General and Administrative
Expenses
115
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. PENDAPATAN OPERASI LAIN
30. OTHER OPERATING INCOME
The details of other operating income are as
follows:
Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai
berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
2013
Penghasilan sewa
Laba penjualan aset tetap (Catatan 14)
Laba neto selisih kurs atas
aktivitas operasi
Pendapatan voucher
Lain-lain
23.387.865.976
178.405.150
27.004.208.618
431.305.650
1.646.996.064
1.519.054.487
7.588.207.116
586.161.657
2.107.179.303
3.161.860.798
Rental income
Gain on sale of fixed assets (Note 14)
Net gain on foreign exchange
due to operating activities
Voucher income
Others
Total
34.320.528.793
33.290.716.026
Total
31. BEBAN OPERASI LAIN
31. OTHER OPERATING EXPENSES
The details of other operating expenses are as
follows:
Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
2013
Rugi neto selisih kurs atas
aktivitas operasi
Denda pajak
1.336.463.396
840.607.439
13.529.957.033
2.168.307.642
Net loss on foreign exchange
due to operating activites
Tax penalty
Total
2.177.070.835
15.698.264.675
Total
32. PENDAPATAN KEUANGAN
32. FINANCE INCOME
The details of finance income are as follows:
Rincian pendapatan keuangan adalah sebagai
berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
Penghasilan bunga
2013
1.318.712.401
116
7.388.612.881
Interest income
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. BEBAN KEUANGAN
33. FINANCE EXPENSE
The details of finance expense are as follows:
Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
2013
Beban bunga dari:
Pinjaman bank
Sewa pembiayaan
Pembiayaan konsumen
86.593.480.660
4.054.329.597
108.768.942
55.943.962.149
2.256.701.092
306.665.328
Interest expenses in:
Bank loans
Obligations under finance lease
Consumer finance
Total
90.756.579.199
58.507.328.569
Total
34. INFORMASI SEGMEN
34. SEGMENT INFORMATION
Informasi
segmen
berikut
ini
dilaporkan
berdasarkan informasi yang digunakan oleh
manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap
segmen dan menentukan alokasi sumber daya.
The following segment information is reported
based on the information used by management in
evaluating the performance of each business
segment and determining the allocation of
resources.
Segmen Usaha
Business Segment
Kegiatan Kelompok Usaha dikelompokkan dalam
divisi usaha yang terdiri dari produk-produk
fotografi, telekomunikasi (kartu telepon), produk
industrial, 7-Eleven dan lain-lain.
The Group classify its activities into business
divisions consisting of photographic products,
telecommunication
(phone
card),
industrial
products, 7-Eleven and others.
Informasi segmen usaha Kelompok Usaha adalah
sebagai berikut:
Information about the Group’s business segment is
as follows:
31 Desember 2014
Produk
7-Eleven/
7-Eleven
products
Pendapatan
Penjualan
1.032.892.027.738
December 31, 2014
Produk
industrial/
Industrial
products
Produk
Fotokopi/
Photocopy
products
Produk
fotografi/
Photographic
products
308.659.862.404 127.828.627.517
133.985.582.160
Eliminasi
(61.120.835.200)
(33.329.137.482) (17.653.738.784)
(70.953.003.786)
Penjualan. neto
971.771.192.538
275.330.724.922 110.174.888.733
63.032.578.374
Hasil (Beban) yang
Tidak dapat dialokasikan
Hasil Segmen
Beban Penjualan
Lain-lain/
Others
23.141.412.743
(5.510.333.709)
17.631.079.034
Total/
Total
1.626.507.512.562
Revenue
Sales
(188.567.048.961)
Elimination
1.437.940.463.601
Net sales
(2.177.070.835)
(21.369.155.747)
Unallocated Income
(Expenses)
Segment Income
Selling Expenses
General and
Administrative
Expenses
Finance Expense
Finance Income
Other Operating
Income
Other Operating
Expenses
Tax Expense. Net
39.621.247.528
Income for the year
585.054.612.343
(385.844.863.991)
Beban Umum dan
Administrasi
Beban Keuangan
Pendapatan Keuangan
Pendapatan
Operasi Lain
Beban
Operasi Lain
Beban Pajak. Neto
(80.924.936.237)
(90.756.579.199)
1.318.712.401
34.320.528.793
Laba tahun berjalan
117
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
34. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Usaha (lanjutan)
Business Segment (continued)
Informasi segmen usaha Kelompok Usaha adalah
sebagai berikut: (lanjutan)
Information about the Group’s business segment is
as follows: (continued)
31 Desember 2014 (lanjutan)
Produk
7-Eleven/
7-Eleven
products
Aset dan Liabilitas
Aset Segmen
1.634.382.138.584
December 31, 2014 (continued)
Produk
industrial/
Industrial
products
Produk
Fotokopi/
Photocopy
products
Produk
fotografi/
Photographic
products
124.869.394.153 148.320.773.115
109.947.262.150
Lain-lain/
Others
56.540.841.624
Aset yang Tidak
Dapat Dialokasikan
Total/
Total
2.074.060.409.626
Assets and Liabilities
Segment Assets
307.493.063.131
Unallocated Assets
Total Aset
2.381.553.472.757
Total Assets
Total Liabilitas yang
Tidak Dapat
Dialokasikan
1.034.435.649.099
Unallocated
Liabilities
459.159.977.721
Other Segment
Information
Capital expenditure
70.820.489.297
Depreciation
Informasi Segmen
Lainnya
Pengeluaran modal
Penyusutan
31 Desember 2013
Produk
7-Eleven/
7-Eleven
products
Pendapatan
Penjualan
835.144.668.223
December 31, 2013
Produk
industrial/
Industrial
products
Produk
Fotokopi/
Photocopy
products
Produk
fotografi/
Photographic
products
259.562.567.369 104.744.714.132
Lain-lain/
Others
198.421.647.436
44.827.099.122
Total/
Total
1.442.700.696.282
Revenue
Sales
Eliminasi
(58.590.433.127)
(40.211.868.000) (16.875.844.164)
(28.867.647.224)
(24.664.573.764)
(169.210.366.279)
Elimination
Penjualan. neto
776.554.235.096
219.350.699.369
169.554.000.212
20.162.525.358
1.273.490.330.003
Net sales
87.868.869.968
Hasil (Beban) yang
Tidak dapat dialokasikan
Hasil Segmen
Beban Penjualan
492.369.257.521
(327.694.680.652)
Beban Umum dan
Administrasi
Beban Keuangan
Pendapatan Keuangan
Pendapatan
Operasi Lain
Beban
Operasi Lain
Beban Pajak. Neto
(66.100.399.536)
(58.507.328.569)
7.388.612.881
33.290.716.026
(15.698.264.675)
(14.902.225.445)
Laba tahun berjalan
Aset dan Liabilitas
Aset Segmen
1.203.574.699.634
115.669.377.051 112.703.384.374
105.104.869.676
Aset yang Tidak
Dapat Dialokasikan
19.441.622.586
Unallocated Income
(Expenses)
Segment Income
Selling Expenses
General and
Administrative
Expenses
Finance Expense
Finance Income
Other Operating
Income
Other Operating
Expenses
Tax Expense. Net
50.145.687.551
Income for the year
1.556.493.953.321
Assets and Liabilities
Segment Assets
330.814.451.390
Unallocated Assets
1.887.308.404.711
Total Assets
Total Liabilitas yang
Tidak Dapat
Dialokasikan
855.576.404.848
Unallocated
Liabilities
Informasi Segmen
Lainnya
Pengeluaran modal
175.831.285.307
Other Segment
Information
Capital expenditure
62.232.168.944
Depreciation
Total Aset
Penyusutan
118
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
34. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Geografis
Geographical Segment
Segmen geografis ditentukan berdasarkan lokasi
aset atau operasi Perusahaan, yakni Pulau Jawa,
Pulau
Sumatera,
Pulau
Sulawesi,
Pulau
Kalimantan, Pulau Bali, Pulau Batam dan lainnya.
Geographical segment which is determined based
on the asset location or the Group’s operations,
namely Java Island, Sumatera Island, Sulawesi
Island, Kalimantan Island, Bali Island, Batam Island
and others.
Informasi berdasarkan geografis adalah sebagai
berikut:
Information based on geographical locations is as
follows:
31 Desember 2014
Produk
7-Eleven/
7-Eleven
products
December 31, 2014
Produk
industrial/
Industrial
products
Produk
Fotokopi/
Photocopy
products
Produk
fotografi/
Photographic
products
Lain-lain/
Others
Total/
Total
Penjualan
Sales
Pulau
Jawa
Bali
Batam
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
1.032.892.027.738
-
173.315.988.931 118.308.227.686
2.782.456.726
2.565.102.474
1.241.619.917
20.007.721.925
10.469.870.095
8.160.884.699
-
110.656.711.782
3.593.641.260
27.174.096.268
12.189.923.578
5.082.383.730
11.998.780.454
Total
81.194.175.605
1.454.032.493
1.752.196.448
276.739.593
518.341.732
872.589.428
1.516.367.131.742
7.830.130.479
32.733.015.107
32.474.385.096
16.070.595.557
21.032.254.581
Island
Java
Bali
Batam
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
1.032.892.027.738
217.302.024.850 119.549.847.603
170.695.537.072
86.068.075.299
1.626.507.512.562
Total
Eliminasi
(61.120.835.200)
(57.238.216.180) (2.461.321.367)
(31.373.262.667)
(36.373.413.547)
(188.567.048.961)
Elimination
Penjualan. neto
971.771.192.538
160.063.808.670 117.088.526.236
139.322.274.405
49.694.661.752
1.437.940.463.601
Net sales
Aset
Pulau
Jawa
Bali
Batam
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
Assets
1.634.382.138.584
-
107.912.466.941 148.320.773.115
1.613.536.380
1.952.996.760
5.294.690.507
6.705.341.059
1.390.362.506
-
103.820.121.199
652.870.965
499.575.249
1.974.280.200
709.367.847
2.291.046.690
55.988.800.176
144.876.699
35.633.063
14.642.160
276.523.529
80.365.997
1.634.382.138.584
124.869.394.153 148.320.773.115
109.947.262.150
56.540.841.624
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Total Aset
119
2.050.424.300.015
2.411.284.044
2.488.205.072
7.283.612.867
7.691.232.435
3.761.775.193
Island
Java
Bali
Batam
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
2.074.060.409.626
307.493.063.131
Unallocated
assets
2.381.553.472.757
Total Assets
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
34. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Geografis (lanjutan)
Geographical Segment (continued)
31 Desember 2013
Produk
7-Eleven/
7-Eleven
products
December 31, 2013
Produk
industrial/
Industrial
products
Produk
Fotokopi/
Photocopy
products
Produk
fotografi/
Photographic
products
Lain-lain/
Others
Total/
Total
Penjualan
Sales
Pulau
Jawa
Bali
Batam
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
836.768.737.376
-
161.790.798.124
2.808.723.274
850.887.646
24.971.049.661
8.296.907.136
9.597.322.260
79.506.283.552
309.679.733
-
115.161.583.578
3.617.360.316
67.438.677.214
13.062.347.455
6.491.354.282
16.341.468.700
80.952.125.545
4.656.211.212
6.180.766.314
2.605.554.214
435.368.390
857.490.300
1.274.179.528.175
11.082.294.802
74.780.010.907
40.638.951.330
15.223.629.808
26.796.281.260
Island
Java
Bali
Batam
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
Total
836.768.737.376
208.315.688.101
79.815.963.285
222.112.791.545
95.687.515.975
1.442.700.696.282
Total
(28.867.647.224)
(44.015.666.495)
(169.210.366.279)
Elimination
193.245.144.321
51.671.849.480
1.273.490.330.003
Net sales
Eliminasi
(58.590.433.127)
Penjualan. neto
778.178.304.249
(16.875.844.163 ) (20.860.775.270)
191.439.843.938
58.955.188.015
Aset
Assets
Pulau
Jawa
Bali
Batam
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
1.203.574.699.634
-
100.525.422.581 112.703.384.374
315.446.723
513.771.889
8.621.823.623
3.567.871.476
2.125.040.759
-
93.127.833.987
1.192.672.533
1.411.439.545
2.492.712.658
2.017.601.195
4.862.609.758
19.199.908.761
11.313.339
224.829.789
3.169.099
2.401.598
1.203.574.699.634
115.669.377.051 112.703.384.374
105.104.869.676
19.441.622.586
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Total Aset
35. PERJANJIAN-PERJANJIAN
IKATAN
PENTING
DAN
35. SIGNIFICANT
COMMITMENTS
Perusahaan
The Company
a.
a.
Sejak tahun 1971, Perusahaan mengadakan
perjanjian distributor dengan Fuji Photo Film
Co., Ltd., Jepang (Fuji), dimana Perusahaan
sebagai distributor tunggal Fuji di Indonesia
diberikan hak untuk menjual, memasarkan
atau mendistribusikan dan melakukan jasa
perbaikan atas peralatan fotografi, produk
peka cahaya lainnya dan produk-produk lain
dari Fuji. Fuji juga memberikan wewenang dan
izin kepada Perusahaan untuk menggunakan
semua merek dagang terdaftar yang sekarang
atau di kemudian hari dimiliki oleh Fuji.
120
1.529.131.249.337
1.508.119.256
1.936.524.773
11.339.366.070
5.588.641.770
6.990.052.115
Island
Java
Bali
Batam
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
1.556.493.953.321
330.814.451.390
Unallocated
assets
1.887.308.404.711
Total Assets
AGREEMENTS
AND
Since 1971, the Company has entered into a
distributorship agreement with Fuji Photo Film
Co., Ltd., Japan (Fuji), whereby the Company
as the sole distributor of Fuji in Indonesia has
been granted the rights to sell, market or
otherwise distribute and do repair services on
photographic equipment, other light sensitive
products and other products of Fuji. Fuji also
authorizes and permits the Company to use
any and all registered trademarks now or
hereafter owned by Fuji.
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. PERJANJIAN-PERJANJIAN
IKATAN (lanjutan)
PENTING
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
35. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
AND
The Company (continued)
Under the agreement, in the event that there is
any substantial change in the management or
ownership of the Company, it shall promptly
notify Fuji. In such case, Fuji shall immediately
terminate the distribution agreement by giving
a written notice to the Company within three
(3) months from the date Fuji becomes aware
of such change. This agreement is effective
from the signing date of the agreement and
has no expiry date, unless terminated by both
parties.
Dalam perjanjian tersebut, disebutkan apabila
terdapat
perubahan
manajemen
atau
kepemilikan Perusahaan yang signifikan,
harus segera diberitahukan kepada Fuji.
Dalam hal tersebut, Fuji akan segera
mengakhiri
perjanjian
tersebut
dengan
mengirimkan pemberitahuan secara tertulis
kepada Perusahaan dalam jangka waktu
3 (tiga) bulan sejak Fuji mengetahui
perubahan tersebut. Perjanjian kerjasama ini
berlaku sejak perjanjian ditanda tangani dan
tidak mempunyai batas waktu, kecuali saat
kedua pihak sepakat mengakhiri perjanjian.
b.
Pada tanggal 1 Mei 2012, Perusahaan
mengadakan perjanjian distribusi dengan
Shimadzu (Asia Pacific) Pte. Ltd., Singapura
(Shimadzu) dimana Shimadzu menunjuk
Perusahaan sebagai distributor eksklusif atas
produknya di Indonesia. Perjanjian kerjasama
ini berlaku sejak perjanjian ditanda tangani
dan tidak mempunyai batas waktu, kecuali
saat kedua pihak sepakat mengakhiri
perjanjian.
b.
On May 1, 2012, the Company entered into a
distributorship agreement Shimadzu (Asia
Pacific) Pte. Ltd., Singapore (Shimadzu),
whereby Shimadzu appoints the Company as
its exclusive distributor of Shimadzu’s
products in Indonesia. This agreement is
effective from the signing date of the
agreement and has no expiry date, unless
terminated by both parties.
c.
Pada tanggal 20 Januari 2012, Perusahaan
mengadakan perjanjian pembelian dengan East
Genius Limited, Hongkong, dimana Perusahaan
menyetujui untuk membeli produk sebesar
AS$3.500.000 setiap bulannya. Uang muka
pembelian persediaan dengan East Genius
Limited pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013 adalah sebesar AS$9.249.152 dan
AS$4.767.823
atau
setara
dengan
Rp119.017.934.733 dan Rp58.115.000.000
(Catatan 13).
c.
On January 20, 2012, the Company entered
into a purchase agreement with East Genius
Limited, Hongkong, whereby the Company
agreed to purchase products amounting to
US$3,500,000 each month. Advances for the
purchase of inventory with East Genius
Limited as of December 31, 2014 and 2013
amounted
to
US$9,429,152
and
US$4,767,823
or
equivalent
with
Rp119,017,934,733 and Rp58,115,000,000,
respectively (Note 13).
Entitas Anak - MSI
Subsidiary - MSI
a.
a.
Pada tanggal 3 Oktober 2008, MSI, telah
menandatangani
“Master
Franchise
Agreement” dengan 7-Eleven, Inc. suatu
perusahaan
yang
mengoperasikan,
mengusahakan wara laba atau memberikan
lisensi
kepada
hampir
36.000
outlet
“convenience retailer store” di 15 negara, yang
berbasis di Dallas, Texas, Amerika Serikat.
121
On October 3, 2008, MSI has signed a “Master
Franchise Agreement” with 7-Eleven, Inc. a
corporation that operates, manages franchise
or gives license to almost 36,000 “convenience
retailer store” outlets in 15 countries, based in
Dallas, Texas, USA.
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. PERJANJIAN-PERJANJIAN
IKATAN (lanjutan)
PENTING
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
35. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)
Entitas Anak - MSI (lanjutan)
b.
AND
Subsidiary - MSI (continued)
Merujuk pada Peraturan Nomor X.K.1
Lampiran
Keputusan
Ketua
Bapepam
No. Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996,
pada tanggal 15 April 2009 Perusahaan telah
memberitahukan kepada Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK)
bahwa
MSI
telah
menandatangani
“Master
Franchise
Agreement” dengan 7-Eleven, Inc.
In compliance with Regulation No. X.K.1 the
Capital Market Supervisory Agency Decision
Letter No. Kep-86/PM/1996 dated January 24,
1996, on April 15, 2009, the Company has
informed the Capital Market and Financial
Institution Supervisory Agency (BAPEPAMLK) that MSI has signed a “Master Franchise
Agreement” with 7-Eleven, Inc.
MSI memperoleh hak dan lisensi untuk
mengembangkan dan mengoperasikan gerai
merek “7-Eleven” di pulau Jawa, Indonesia,
untuk masa dua puluh (20) tahun dan masa
perpanjangan sepuluh (10) tahun.
MSI obtained the rights and license to develop
and operate “7-Eleven” brand outlets in Java
island, Indonesia for 20 (twenty) years period
and extension period for 10 (ten) years.
Hak dan lisensi untuk mengembangkan
dan
mengoperasikan
outlet
tersebut
direpresentasikan sebagai bagian dari Biaya
tangguhan, “Beban Tangguhan – Beban
Waralaba Awal” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Rights and license to develop and operate
those store outlets is presented as part of
deferred charges, “Deferred Charges – Initial
Franchise
Fee”
on
the
Company’s
consolidated statement of financial position.
b.
Pada tanggal 5 Oktober 2009, MSI
mengadakan perjanjian waralaba dengan
7-Eleven, Inc. Berdasarkan ketentuan yang
berlaku
dalam
perjanjian
tersebut,
7-Eleven, Inc., memberikan hak kepada MSI
untuk
menggunakan
sistemnya
dalam
persiapan, pemasaran dan penjualan produk,
logo dan merek. MSI harus membayar biaya
waralaba awal sebesar AS$1.500.000 yang
telah dilunasi dan disajikan sebagai bagian
dari “Beban Tangguhan - Beban Waralaba
Awal”.
On October 5, 2009, MSI entered into a
franchise agreement with 7-Eleven, Inc. In
accordance with the terms and conditions of
the agreement, 7-Eleven, Inc., granted MSI the
right to use its system in preparing, marketing
and selling products, logo and brands. MSI
has to pay an initial franchise fee amounting to
US$1,500,000 which was fully paid and
presented under “Deferred Charges - Initial
Franchise Fee”.
MSI is also required to pay continuing sales
income royalty fee at a certain percentage.
Based on the above agreement, royalty and
initial franchise cost will be amortized starting
January 1, 2010. Royalty charged to
operations amounted to Rp9,330,718,217 and
Rp6,463,426,983 for the years ended
December 31, 2014 and 2013, respectively
and are presented as part of “Operating
Expenses - Royalty” in the consolidated
statement of comprehensive income (Note 29).
The agreement will expire in 20 years since
the effective date and can be renewed.
Selain itu, MSI juga diharuskan membayar
beban waralaba dengan nilai persentase
tertentu. Berdasarkan perjanjian tersebut,
royalti dan beban waralaba awal mulai
diamortisasi sejak 1 Januari 2010. Royalti yang
dibebankan
pada
operasi
sebesar
Rp9.330.718.217
dan
Rp6.463.426.983 masing-masing untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Desember 2014 dan 2013, dan dicatat sebagai
bagian dari “Beban Operasi - Royalti” pada
laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian
(Catatan 29). Perjanjian ini akan berakhir dalam
20 tahun sejak tanggal efektif dan dapat
diperpanjang.
122
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. PERJANJIAN-PERJANJIAN
IKATAN (lanjutan)
PENTING
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
35. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)
Entitas Anak - MSI (lanjutan)
Subsidiary - MSI (continued)
c.
c.
Pada tanggal 28 Juli 2009, MSI dan PT DHL
Excel Supply Chain Indonesia (DHL)
mengadakan
perjanjian
dimana
DHL
menyediakan jasa distribusi tertentu dan jasa
logistik lainnya kepada MSI. Ruang lingkup
layanan termasuk mempersiapkan gudang
penyimpanan yang berlokasi di gudang
penyimpanan milik MSI, menangani distribusi
produk di gudang penyimpanan yang baru dari
pemasok,
pengaturan
gudang
dan
penyesuaian sistem manajemen gudang. MSI
dikenakan persentase tertentu dari penjualan
7-Eleven atas jasa tersebut. Perjanjian ini
berlaku untuk 7 tahun.
On July 28, 2009, MSI and PT DHL Excel
Supply Chain Indonesia (DHL) entered into an
agreement where DHL provides certain
warehousing distribution and other logistics
services to MSI. The scope of the service
includes set up a warehouse located to the
Company’s
warehouse
facility,
handle
products in the new distribution center from
suppliers,
warehouse
and
domestic
transportation setup for Jabodetabek area for
all 7-Eleven outlets and customization to
warehouse management system. MSI is
charged for the service certain percentage of
7-Eleven sales. This agreement is valid for 7
years.
In September 2014, MSI and DHL terminated
the above agreement.
Pada bulan September 2014, MSI dan DHL
mengakhiri perjanjian di atas.
d.
AND
d.
Pada tanggal 1 November 2012, MSI dan PT
Iron Bird (IB) mengadakan perjanjian dimana
IB menyediakan jasa pengangkutan produk ke
toko-toko 7-eleven kepada MSI. MSI
dikenakan tarif atas setiap pengiriman
ditambah dengan biaya asuransi. Perjanjian ini
berlaku
sampai
dengan
tanggal
31 Oktober 2016.
On November 1, 2012, MSI and PT Iron Bird
(IB) entered into an agreement where IB
provides product transportation to 7-eleven
stores for MSI. MSI is charged for tariff of each
delivery plus insurance expense. This
agreement is valid until October 31, 2014.
Entitas Anak - MDS
Subsidiary – MDS
Efektif tanggal 1 April 2012, MDS mengadakan
perjanjian distribusi dengan Ricoh Asia Pacific
Operations Limited (Ricoh), dimana Ricoh
menunjuk MDS sebagai distributor non-eksklusif
atas produknya di Indonesia. Perjanjian kerjasama
ini berlaku sejak perjanjian ditanda tangani dan
tidak mempunyai batas waktu, kecuali saat kedua
pihak sepakat mengakhiri perjanjian.
Effective on April 1, 2012, MDS entered into a
distributorship agreement with Ricoh Asia Pacific
Operations Limited (Ricoh), whereby Ricoh
appoints MDS as its non-exclusive distributor of
Ricoh’s products in Indonesia. This agreement is
effective from the signing date of the agreement
and has no expiry date, unless terminated by both
parties.
123
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
36. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
The following table presents the carrying amount
and estimated fair value of the Group’s financial
instruments as of December 31, 2014 and 2013:
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi
nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok
Usaha pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
31 Desember/ December 31,
2014
Nilai Tercatat/
Carrying
Value
2013
Nilai Wajar/
Fair Value
Nilai Tercatat/
Carrying
Value
Nilai Wajar/
Fair Value
Aset Keuangan
Financial Assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset lancar
Kas dan setara kas
Kas yang dibatasi penggunaanya
Deposito berjangka
Piutang usaha
- Pihak ketiga, neto
- Pihak berelasi, neto
Piutang lain-lain, neto
Aset tidak lancar
Setoran jaminan
Total Aset Keuangan
Loans and receivables
34.981.750.922
14.745.987.801
50.000.000.000
34.981.750.922
14.745.987.801
50.000.000.000
133.627.074.869
12.314.427.767
-
133.627.074.869
12.314.427.767
-
136.970.253.786
1.114.333.950
61.126.649.786
136.970.253.786
1.114.333.950
61.126.649.786
109.632.125.751
790.302.714
63.213.133.791
109.632.125.751
790.302.714
63.213.133.791
Current assets
Cash and cash equivalents
Restricted cash
Time deposits
Trade receivables, net
Third partiest Related partiest Other receivables, net
4.860.686.741
4.860.686.741
2.796.909.685
2.796.909.685
Non-current assets
Security deposits
303.799.662.986
303.799.662.986
322.373.974.577
322.373.974.577
Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan
Financial Liability
Liabilitas yang dicatat
sebesar nilai wajar/
biaya perolehan yang
diamortisasi
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha
- Pihak ketiga
- Pihak berelasi
Beban akrual
Utang lain-lain
Utang pihak berelasi
Utang jangka panjang jatuh tempo
dalam satu tahun:
Pinjaman bank
Sewa pembiayaan
Pembiayaan konsumen
Liabilities at fair value or
amortized cost
233.188.356.025
233.188.356.025
190.020.460.605
190.020.460.605
69.299.086.235
93.181.851
14.759.227.385
17.025.909.930
1.133.992.451
69.299.086.235
93.181.851
14.759.227.385
17.025.909.930
1.133.992.451
81.610.490.958
759.458.592
8.143.974.611
16.334.008.507
-
81.610.490.958
759.458.592
8.143.974.611
16.334.008.507
-
Current liabilities
Short-term bank loans
Trade payables
Third parties Related parties Accrued Expense
Other payable
Due to a related party
145.836.112.413
13.751.195.908
973.546.062
145.836.112.413
13.751.195.908
973.546.062
114.933.132.794
12.687.225.913
1.347.182.439
114.933.132.794
12.687.225.913
1.347.182.439
Current maturities of long term debts:
Bank loan
Obligations under finance lease
Consumer finance
Liabilitas jangka panjang
Utang jangka panjang, setelah
dikurangi bagian jatuh tempo
dalam satu tahun:
Pinjaman bank
Sewa pembiayaan
Pembiayaan konsumen
Non-current liabilities
421.838.044.369
10.795.873.060
737.752.393
421.838.044.369
10.795.873.060
737.752.393
351.964.311.742
19.008.151.711
663.230.574
351.964.311.742
19.008.151.711
663.230.574
Long-term debts, net of current
maturities:
Bank loan
Obligations under finance lease
Consumer finance
Total Liabilitas Keuangan
929.432.278.082
929.432.278.082
797.471.628.446
797.471.628.446
Total Financial Liability
Financial instruments presented in the consolidated
statement of financial position are carried at
amortized cost, otherwise, they are presented at
carrying amounts as either these are reasonable
approximation of fair values or their fair values
cannot be reliably measured. Further explanations
are provided in the following paragraphs.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat
sebesar nilai wajar atau pada biaya perolehan
diamortisasi, atau disajikan sebesar jumlah tercatat
baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih
sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya
tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih
lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut.
124
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
(lanjutan)
36. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(continued)
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang
kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments with carrying amounts
that approximate their fair values
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat
(berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas,
deposito berjangka, piutang usaha, piutang lainlain, setoran jaminan, pinjaman jangka pendek,
utang usaha, utang lain-lain, utang pihak berelasi,
beban akrual dan utang jangka panjang jatuh
tempo dalam satu tahun kurang lebih sebesar nilai
wajarnya karena instrumen keuangan tersebut
berjangka pendek.
Management has determined that the carrying
amounts (based on notional amounts) of cash and
cash equivalents, time deposits, trade receivables,
other receivables, security deposits, short-term
loans, trade payables, other payables, due to
related party, accrued expenses and current
maturities of long term debts reasonably
approximate their fair values due to their short-term
in nature.
Nilai tercatat dari utang jangka panjang dengan
suku bunga mengambang kurang lebih sebesar
nilai wajarnya karena menggunakan suku bunga
yang sama dengan bunga pasar.
The carrying amounts of long-term debts with float
interest rates approximate their fair values as they
use market interest rate.
Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai
wajar atau biaya perolehan diamortisasi
Financial instruments carried at fair value or
amortized cost
Utang jangka panjang disajikan pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif, dan tingkat diskonto
yang digunakan mengacu kepada suku bunga
pinjaman pasar saat itu bagi pinjaman yang
serupa. Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang
kurang lebih sebesar nilai tercatatnya karena dinilai
secara terus menerus.
Long-term debts are carried at amortized cost
using effective interest rate, and the discount rates
used are the current market lending rates for
similar types of lending. The fair values for longterm debts approximate their carrying values as
these are repriced frequently.
Instrumen keuangan yang dicatat dengan nilai
selain nilai wajarnya
Financial instruments carried at amounts other
than fair values
Untuk instrumen keuangan lainnya yang tidak
dikuotasi di harga pasar dan nilai wajarnya tidak
dapat diukur secara handal tanpa menimbulkan
biaya yang berlebihan, dicatat berdasarkan nilai
nominal dikurangi penurunan nilai. Adalah tidak
praktis untuk memperkirakan nilai wajar dari
deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
dan aset lain-lain yang terdiri dari uang jaminan
pada berbagai pihak dikarenakan tidak memiliki
jangka waktu pembayaran yang tetap meskipun
tidak diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu
12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
For the other financial instruments that are not
quoted in the market and their fair value can not be
reliably measured without incurring excessive cost
are recorded based on nominal value less
impairment. It’s not practical to estimate the fair
value or restricted time deposits and other assets
consisting of cash guarantee to the various parties
since they have no fixed repayment period and
these are not expected to be completed within 12
(twelve) months after the reporting date.
125
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. KEBIJAKAN DAN
RISIKO KEUANGAN
TUJUAN
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi
pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang
lain-lain, utang pihak berelasi, beban akrual,
pinjaman bank jangka panjang, sewa pembiayaan
dan pembiayaan konsumen. Tujuan utama dari
liabilitas keuangan ini adalah untuk operasi
Kelompok
Usaha.
Kelompok
Usaha
juga
mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas
dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha,
piutang lain-lain dan setoran jaminan yang
dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
The financial liabilities of the Group consist of
short-term bank loans, trade payables, other
payables, due to a related party, accrued
expenses, long-term bank loans, obligation under
fincance lease and consumer finance. The main
purpose of these financial liabilities is for the
operations of the Group. The Group also has
various financial assets such as cash and cash
equivalents, time deposits, trade receivables, other
receivables and security deposits which arise
directly from operations.
Kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak
melakukan
lindung
nilai
atas
instrumen
keuangannya.
The Group’s policy is that no hedging in financial
instruments shall be undertaken.
Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok
Usaha adalah risiko suku bunga, risiko mata uang,
risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi Kelompok
Usaha menelaah dan menyetujui kebijakan untuk
mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah
ini.
The main risks arising from the Group’s financial
instruments are interest rate risk, foreign currency
risk, credit risk and liquidity risk. The Group’ Board
of Directors reviews and approves the policies for
managing these risks which are summarized
below.
a)
a)
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Risiko suku bunga atas nilai wajar atau arus
kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus
kas masa datang dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan
suku bunga pasar. Eksposur Kelompok Usaha
terhadap risiko perubahan suku bunga pasar
terutama terkait dengan pinjaman bank jangka
pendek dan pinjaman jangka panjangnya.
Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya
atas pinjaman baru dan bunga atas saldo
pinjaman Kelompok Usaha yang dikenakan
suku bunga mengambang.
Fair value and cash flow interest rate risk is
the risk that the fair value or future cash flows
of a financial instrument will fluctuate because
of changes in market interest rates. The Group
is exposed to the risk of changes in market
interest rates relating primarily to their shortterm and long-term bank loans. Interest rate
fluctuations influence the cost of new loans
and the interest on the floating interest rate
loans of the Group.
Kebijakan Kelompok Usaha terkait dengan
risiko suku bunga adalah dengan mengelola
beban bunga melalui kombinasi pinjaman
dengan suku bunga tetap dan variabel.
Kelompok Usaha mengevaluasi perbandingan
suku bunga tetap terhadap suku bunga
mengambang dari pinjaman bank sejalan
dengan perubahan suku bunga yang relevan di
pasar
uang.
Berdasarkan
penilaian
manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan
harganya pada suku bunga tetap atau
mengambang.
The Group‘s policies relating to interest rate
risk are to manage interest cost through a mix
of fixed and variable rate debts. The Group’s
evaluate the fixed to floating ratio of its shortterm bank loans and long-term loans in line
with movements of relevant interest rates in
the
financial
markets.
Based
on
management’s assessment, new financing will
be priced either on a fixed or floating rate
basis.
126
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
a)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
Risiko suku bunga (lanjutan)
a)
At December 31, 2014, based on a sensitivity
analysis, had the interest rates of short-term
and long-term bank loans been 50 basis points
higher/lower
(2013:
50
basis
points
higher/lower), with all other variables held
constant, income before tax expense for the
year ended December 31, 2014 would have
been Rp3,763,864,867 lower/higher (2013:
Rp3,269,011,441 lower/higher), mainly as a
result of higher/lower interest charges on
floating rate short-term and long-term bank
loans.
Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan
analisa sensitivitas, jika tingkat suku bunga
pinjaman bank jangka pendek dan jangka
panjang lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin
(2013: lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin),
dengan seluruh variabel-variabel lain tidak
berubah, maka laba sebelum beban pajak
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 akan lebih rendah/lebih
tinggi sebesar Rp3.763.864.867 (2013: lebih
rendah/lebih tinggi sebesar Rp3.269.011.441),
terutama akibat beban bunga pinjaman bank
jangka pendek dan jangka panjang dengan
tingkat bunga mengambang yang lebih
tinggi/lebih rendah.
b)
Interest rate risk (continued)
Risiko mata uang
b)
Foreign exchange risk
Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai
wajar atau arus kas masa datang dari suatu
instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat
perubahan nilai tukar mata uang asing.
Eksposur Kelompok Usaha terhadap fluktuasi
nilai tukar terutama berasal dari utang usaha
dari pembelian dalam mata uang asing dan
pinjaman bank dalam mata uang asing.
Foreign exchange risk is the risk that the fair
value or future cash flows of a financial
instrument will fluctuate because of changes in
foreign exchange rates. The Group’s exposure
to exchange rate fluctuations results primarily
from trade payables on purchases in foreign
currency and bank loans in foreign currency.
Apabila terjadi penurunan/penguatan nilai tukar
mata uang Rupiah terhadap mata uang asing
yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2014,
maka utang dalam mata uang asing akan
meningkat/berkurang dalam mata uang
Rupiah.
If there is weakening/strengthening of Rupiah
exchange rate as at Desember 31, 2014,
payable
in
foreign
currency
will
increase/decrease in Rupiah term.
Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan
formal lindung nilai transaksi dalam mata uang
asing.
The Group does not have a formal hedging
policy for foreign currency exposures.
Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan
analisa sensitivitas, jika nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar AS melemah/menguat sebesar
8% (2013: melemah/menguat sebesar 8%),
dengan seluruh variabel-variabel lain tidak
berubah, maka laba sebelum beban pajak
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 akan lebih rendah/lebih
tinggi sebesar Rp359.908.199 (2013: lebih
rendah/lebih tinggi sebesar Rp72.439.463),
terutama
sebagai
akibat
dari
kerugian/keuntungan
selisih
kurs
atas
penjabaran kas dan setara kas, piutang usaha
pihak ketiga, setoran jaminan, utang usaha
pihak ketiga dan utang jangka panjang dalam
Dolar AS.
At December 31, 2014, based on a sensitivity
analysis, had the exchange rate of Rupiah
against the US Dollar depreciated/appreciated
by 8% (2013: depreciated/appreciated by 8%),
with all other variables held constant, income
before tax expense for the year ended
December 31, 2014 would have been
Rp359.908.199
lower/higher
(2013:
Rp72,439,463 lower/higher), mainly as a result
of foreign exchange losses/gains on the
translation of cash and cash equivalents, trade
receivables third parties, security deposits,
trade payables third parties and long-term
loans denominated in US Dollar.
127
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
Risiko kredit
c)
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu
pihak atas instrumen keuangan akan gagal
memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan
pihak plain mengalami kerugian keuangan.
Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha
berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan.
Credit risk is the risk that one party of financial
instruments will fail to fullfill its obligations and
will result in a loss to other party. The credit
risk faced by the Group arises from the credit
given to the customers.
Kelompok Usaha melakukan hubungan usaha
hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan
kredibel. Kelompok Usaha memiliki kebijakan
untuk semua pelanggan yang akan melakukan
perdagangan secara kredit harus melalui
prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan,
jumlah piutang dipantau secara terus menerus
untuk mengurangi risiko piutang yang tidak
tertagih. Tidak ada risiko kredit yang terpusat
secara signifikan.
The Group transaction only with recognized
and creditworthy third parties. It is the Group’
policy that all customers who wish to deal on
credit terms are subject to credit verification
procedures. In addition, receivable balances
are monitored on an ongoing basis to reduce
the exposure to bad debts. There is no
significant concentration of credit risk.
Analisa umur piutang usaha - pihak ketiga
adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables - third
parties are as follows:
31 Desember/ December 31,
2014
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo
1 - 30 hari
31 - 90 hari
91 - 120 hari
121 - 365 hari
lebih dari 365 hari
2013
100.135.969.393
67.999.746.636
13.693.498.518
7.481.607.675
3.129.040.045
10.383.417.611
10.150.887.315
16.694.676.388
5.602.584.263
5.836.931.035
9.232.603.737
9.556.519.514
Total
Penyisihan kerugian penurunan nilai
144.974.420.557
(8.004.166.771)
114.923.061.573
(5.290.935.822)
Neto
136.970.253.786
109.632.125.751
Current
Past due
1 - 30 days
31 - 90 days
91 - 120 days
121 - 365 days
more than 365 days
Total
Allowance for impairment losses
Net
With respect to credit risk arising from other
financial assets, which comprise cash and
cash equivalents, time deposits and restricted
cash, the Group’s exposure to credit risk arises
from default of the counterparty. The Group
has a policy to place the investments in banks
with a high credit ratings. The maximum
exposure to credit risk is equal to the carrying
amounts as disclosed in Notes 4, 5 and 6.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul
dari aset keuangan lainnya yang mencakup
kas dan setara kas, deposito berjangka dan
kas yang dibatasi penggunaannya, risiko kredit
yang dihadapi Kelompok Usaha timbul karena
wanprestasi dari counterparty. Kelompok
Usaha memiliki kebijakan untuk hanya
menempatkan investasinya pada bank-bank
dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai
maksimal eksposur adalah sebesar nilai
tercatat sebagaimana diungkapkan pada
Catatan 4, 5 dan 6.
128
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
d)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
Risiko likuiditas
d)
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko
saat posisi arus kas Kelompok Usaha
menunjukkan bahwa pendapatan jangka
pendek tidak cukup menutupi pengeluaran
jangka pendek.
The liquidity risk is defined as a risk when the
cash flow position of the Group indicate that
the short-term revenue is not enough to cover
the short-term expenditure.
Kebutuhan likuiditas Kelompok Usaha secara
historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai
aktivitas bisnis Kelompok Usaha.
The Group’s liquidity requirements arise from
general funding of Group’s business activities.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok
Usaha memantau dan menjaga tingkat kas dan
setara kas yang dianggap memadai untuk
membiayai operasional Kelompok Usaha dan
untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus
kas. Kelompok Usaha juga secara rutin
mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas
aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman
jangka panjang mereka, dan terus menelaah
kondisi pasar keuangan untuk memelihara
fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga
ketersediaan komitmen fasilitas kredit.
In managing of liquidity risk, the Group
monitors and maintains a level of cash on
hand and cash equivalents deemed adequate
to finance the Group’ operations and to
mitigate the effects of fluctuation in cash flows.
The Group also regularly evaluates the
projected and actual cash flows, including their
long-term
loan maturity
profiles, and
continuously assess conditions in the financial
markets to maintain flexibility in funding by
keeping committed credit facilities available.
Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan
pinjaman pihak berelasi. Kelompok Usaha
menerapkan prinsip kehati-hatian dalam
mengelola risiko likuiditas dengan menjaga
saldo kas yang cukup.
These activities may include bank loans and
due to related party. The Group adopts
prudent liquidity risk management by
maintaining sufficient cash balances.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh
tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha
pada tanggal 31 Desember 2014.
The table below summarizes the maturity
profile of the Group’s financial liabilities as of
December 31, 2014.
Di bawah 1
tahun/Within
1 year
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman bank
jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Utang pihak berelasi
Beban akrual
Utang jangka panjang
jatuh tempo dalam
satu tahun:
Pinjaman bank
Sewa pembiayaan
Pembiayaan
konsumen
Liabilitas jangka panjang
Pinjaman bank
Sewa pembiayaan
Pembiayaan konsumen
Total
Liquidity risk
1-2 tahun/
1-2 years
Di atas 5
tahun/Over
5 years
3-5 tahun/
3-5 years
Total/
Total
Nilai wajar
31 Desember 2014/
Fair value
December 31, 2014
Current liabilities
233.188.356.025
69.392.268.086
17.025.909.930
1.133.992.451
14.759.227.385
-
-
-
233.188.356.025
69.392.268.086
17.025.909.930
1.133.992.451
14.759.227.385
233.188.356.025
69.392.268.086
17.025.909.930
1.133.992.451
14.759.227.385
Short-term bank loans
Trade payables
Other payables
Due to a related party
Accrued expenses
145.836.112.413
-
-
-
145.836.112.413
145.836.112.413
13.751.195.908
-
-
-
13.751.195.908
13.751.195.908
Current maturities
of long term debts:
Bank loans
Obligation under finance
lease
973.546.062
-
-
-
973.546.062
973.546.062
496.060.608.260
421.838.044.369
421.838.044.369
-
10.795.873.060
737.752.393
10.795.873.060
737.752.393
Consumer finance
Non-current liabilities
Bank loans
Obligations under finance
lease
Consumer finance
181.000.821.280 174.613.678.616 77.757.169.926
929.432.278.082
929.432.278.082
Total
169.792.730.318 174.288.144.125 77.757.169.926
10.633.501.225
574.589.737
162.371.835
163.162.656
129
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
d) Risiko likuiditas (lanjutan)
d)
The tables below show the remaining
contractual maturities of financial liabilities
based on undiscounted cash flows as of
December 31, 2014.
Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh
tempo kontraktual dari liabilitas keuangan
berdasarkan pada undiscounted cash flows
pada tanggal 31 Desember 2014.
Di bawah 1
tahun/Within
1 year
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman bank
jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Utang pihak berelasi
Beban akrual
Utang jangka panjang
jatuh tempo dalam
satu tahun:
Pinjaman bank
Sewa pembiayaan
Pembiayaan
konsumen
Liabilitas jangka panjang
Pinjaman bank
Di atas 5
tahun/Over
5 years
3-5 tahun/
3-5 years
Total/
Total
Nilai wajar
31 Desember 2014/
Fair value
December 31, 2014
Current liabilities
233.188.356.025
69.392.268.086
17.025.909.930
1.133.992.451
14.759.227.385
-
-
-
233.188.356.025
69.392.268.086
17.025.909.930
1.133.992.451
14.759.227.385
233.188.356.025
69.392.268.086
17.025.909.930
1.133.992.451
14.759.227.385
Short-term bank loans
Trade payables
Other payables
Due to a related party
Accrued expenses
Current maturities
of long term debts:
Bank loans
Obligation under finance
lease
145.836.112.413
-
-
-
145.836.112.413
145.836.112.413
13.751.195.908
-
-
-
13.751.195.908
13.751.195.908
973.546.062
-
-
-
973.546.062
973.546.062
184.708.513.810 187.590.708.503 79.351.992.100
451.651.214.413
451.651.214.413
-
11.714.831.225
795.745.703
11.714.831.225
795.745.703
Consumer finance
Non-current liabilities
Bank loans
Obligations under finance
lease
Consumer finance
196.876.244.936 187.933.554.305 79.351.992.100
960.222.399.601
960.222.399.601
Total
-
Sewa pembiayaan
Pembiayaan konsumen
Total
1-2 tahun/
1-2 years
Liquidity risk (continued)
496.060.608.260
38. ASET DAN LIABILITAS
MATA UANG ASING
11.542.988.225
624.742.901
171.843.000
171.002.802
MONETER DALAM
38. MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2014, Kelompok Usaha
memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2014, the Group has monetary
assets and liabilities denominated in foreign
currencies, as follows:
Mata Uang
Asing/Foreign
Currencies
31 Desember 2014
(Tanggal Laporan
Posisi Keuangan)/
December 31, 2014
(Consolidated
Statement of
Financial Position
Date)
Aset Moneter
Kas dan setara kas
Dalam Dolar AS
Dalam Dolar Singapura
Piutang usaha
Dalam Dolar AS
Monetary Assets
68.112
46
847.315.047
430.214
215.678
2.683.034.943
Cash and cash equivalents
In US Dollars
In Singapore Dollars
Trade receivables
In US Dollars
3.530.780.204
Total Monetary Assets in Foreign
Currencies
Total Aset Moneter Dalam
Mata Uang Asing
130
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM
MATA UANG ASING (lanjutan)
38. MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, Kelompok Usaha
memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing sebagai berikut: (lanjutan)
As of December 31, 2014, the Group has monetary
assets and liabilities denominated in foreign
currencies, as follows: (continued)
Mata Uang
Asing/Foreign
Currencies
31 Desember 2014
(Tanggal Laporan
Posisi Keuangan)/
December 31, 2014
(Consolidated
Statement of
Financial Position
Date)
Liabilitas Moneter
Pinjaman bank jangka pendek
Dalam Dolar AS
Utang usaha
Dalam Dolar AS
Dalam Euro
Dalam Dolar Singapura
Dalam Yen Jepang
Pinjaman bank jangka panjang
Dalam Dolar AS
Monetary Liabilities
32.160
400.071.146
1.396.073
11.649
3.500
117.280
17.367.142.126
176.281.106
32.977.385
12.197.110
30.392
378.071.877
Total Liabilitas Moneter Dalam
Mata Uang Asing
18.366.740.750
Liabilitas Moneter Neto Dalam
Mata Uang Asing
(14.835.960.546)
39. LABA PER SAHAM
Short-term bank loans
In US Dollars
Trade payables
In US Dollars
In Euro
In Singapore Dollars
In JapaneseYen
Long-term bank loans
In US Dollars
Total Monetary Liabilities
in Foreign Currencies
Net Monetary Liabilities
in Foreign Currencies
39. EARNINGS PER SHARE
Earnings per share is calculated by dividing income
for the year attributable to the owners of the parent
entity by the weighted average number of ordinary
shares outstanding during the year.
Laba per saham dihitung dengan membagi laba
tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar pada tahun
bersangkutan.
31 Desember/ December 31,
2014
2013
Laba per saham:
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
40.347.520.732
Rata-rata tertimbang jumlah
saham yang beredar - dasar
4.225.943.420
Laba per saham - dasar
(dalam satuan rupiah)
10
49.226.833.922
4.158.816.363
12
Earnings per share:
Income for the year attributable
to the owners of the parent entity
Weighted average number of
shares outstanding - basic
Earnings per share - basic
(full Rupiah)
Diluted earnings per share is the same as the basic
Earnings per share since the Company does not
have potential dilutive securities.
Laba per saham dilusian adalah sama dengan
Laba perusahaan dasar karena Perusahaan tidak
memiliki efek berpotensi dilusian.
131
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
dan Entitas Anaknya
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
and Its Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the year then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. TRANSAKSI NON KAS
40. NON-CASH TRANSACTIONS
Non-cash transactions consist of:
Transaksi non kas terdiri dari:
31 Desember/
December 31,2014
Perolehan aset tetap melalui
utang sewa pembiayaan
Perolehan aset tetap melalui
utang pembiayaan konsumen
Pemindahbukuan aset tetap
menjadi piutang usaha
Reklasifikasi uang muka
pembelian mesin
ke aset dalam penyelesaian
7.451.052.097
Catatan/
Notes
31 Desember/
December 31, 2013
14
29.010.433.449
Acquisition of fixed assets
through finance lease
1.461.600.000
14
1.305.000.000
Acquisition of
fixed assets through
consumer finance payable
(1.002.127.255)
14
-
Transfer of fixed assets
to trade receivables
-
Reclassification of the
advance for purchase of
machinery to construction
in progress
14.607.966.292
14
132
Download