Makalah Seminar Kerja Praktek RECORDING JARINGAN FEEDER FIBER OPTIK PT TELKOM SEMARANG (PEMBUATAN PETA SKEMA FEEDER UTILITAS) DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI AUTOCAD Pinkan Dyah Bathari (21060110120051), Sukiswo, ST. MT 196907141997021001 Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 746055 [email protected] ABSTRAK Permintaan akan sarana telekomunikasi di era modern ini merupakan kebutuhan mendasar yang bukan hanya sajian layanan dengan harga bersaing, namun juga berkualitas. Bertambahnya permintaan konsumen terhadap layanan yang ditawarkan haruslah berbanding lurus dengan peningkatan kualitas insfratruktur yang disediakan. Untuk memaksimalkan kualitas infrastruktur yang telah disediakan PT. Telkom melakukan sistem recording dimana sistem ini bertujuan untuk mempermudah dalam lokalisir gangguan yang terjadi. Adapun teknologi yang dipakai juga beragam. Salah satunya menggunakan aplikasi AutoCAD untuk membuat peta skema. Dimana peta skema ini menunjukkan keadaan yang sesuai dengan keadaan lapangan. Peta skema ini berisi gambar letak dan lokasi kabel fiber optik, manhole, Optical Distribution Cabinet, Rumah Kabel, dll. Sehingga mempermudah PT. Telkom untuk merencanakan pembangunan jaringan fiber optik khususnya wilayah Semarang. Kata Kunci : Recording, AutoCAD, Fiber Optik 1. 1.1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permintaan akan sarana telekomunikasi di era modern ini merupakan kebutuhan mendasar yang bukan hanya sajian layanan dengan harga bersaing, namun juga berkualitas. Bertambahnya permintaan konsumen terhadap layanan yang ditawarkan haruslah berbanding lurus dengan peningkatan kualitas insfratruktur yang disediakan. Perusahaan Perseroan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia selalu berusaha menyediakan layanan terbaik untuk pelanggannya. Dengan berkembangnya industri teknologi dan jasa telekomunikasi PT. Telkom berusaha menyediakan jaringan dengan hasil yang baik bagi para pelanggannya, salah satu contohnya dengan menggunakan jaringan Fiber Optik. Dimana fiber optik ini memiliki kualitas yang lebih baik daripada menggunakan kabel tembaga yang sebelumnya marak digunaka oleh para penyedia jasa telekomunikasi. Tentunya dengan adanya pengadaan jaringan fiber optik ini, PT. Telkom dituntut selalu menjaga baik performa dari jaringan tersebut. Maka PT. Telkom membutuhkan suatu proses yang disebut proses recording, dimana proses recording merupakan proses dokumentasi yang lengkap dapat menghemat waktu dan kebutuhan material lain yang dibutuhkan pada saat perbaikan jaringan serat optic, selain itu proses dokumentasi yang telah dilengkapi dengan data pengujian yang dilakukan dapat mempermudah jika terjadi troubleshooting pada jaringan serat optic yang telah kita buat. Proses recording ini juga memiliki beberapa tujuan lain antaranya mempermudah perhitungan aset yang dimiliki oleh PT. Telkom, membantu frontliner dalam melayani pelanggan, membantu mempermudah lokalisir gangguan, membantu dalam orientasi mobilisasi atau pengenalan wilayah, dan membantu dalam perencanaan penambahan jaringan baru. Proses – proses dari pengembangan teknologi ini dapat menjadi solusi dan dasar pemikiran yang paling tepat saat ini penyusun dalam pembuatan laporan ini dengan judul “RECORDING JARINGAN FEEDER FIBER OPTIK PT TELKOM SEMARANG (PEMBUATAN PETA SKEMA FEEDER UTILITAS) DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI AUTOCAD” Tujuan Tujuan dari Kerja Praktek di Divisi Access Regional IV PT. TELKOM Semarang adalah : a. Memahami konsep recording secara mendasar. b. Mengetahui teknik gambar dasar untuk menggambar peta skema dengan aplikasi AutoCAD c. Mengetahui simbol-simbol dalam peta skema jaringan feeder fiber optik PT. Telkom Semarang serat optik dari tekanan luar. Ada 3 jenis coating yang digunakan, yaitu : primer, sekunder, dan pembungkus pelindung. 1.2 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penulisan laporan kerja praktek ini agar penulis terarah, penulis membatasi kajian mengenai masalah yang dibahas yakni meliputi peta skema jaringan feeder serat optik PT. Telkom Semarang menggunakan aplikasi AutoCAD. 2 Fiber Optik 2.1 Teori Dasar Serat Optik Serat optik merupakan suatu bumbung gelombang yang berisi bahan dielektrik dengan indeks bias tertentu yang dapat digunakan untuk merambatkan energi cahaya. Sebelum serat optik ditemukan, media transmisi yang digunakan adalah kabel tembaga, kabel coaxial, atau bumbung gelombang tembaga. Komunikasi dilakukan dengan perambatan sinyal elektris melalui media kabel tembaga atau bumbung gelombang. Pada komunikasi yang menggunakan serat optik sebagai media transmisinya, sinyal cahaya/optik digunakan sebagai pengganti sinyal elektris. Meskipun terdapat perbedaan sinyal optik dengan sinyal elektris, namun keduanya termasuk dalam kategori gelombang elektromagnetik. 2.2 Komposisi Serat Optik Secara umum, komposisi kabel serat optik terdiri dari tiga elemen dasar yaitu: • Inti serat optik (Core) Elemen pertama dari serat optik merupakan konduktor yang disebut inti. Inti mempunyai diameter antara 5 µm sampai dengan 200 µm. Diameter inti merupakan hal yang penting, karena menentukan karakteristik serat. Inti serat optik dibuat dari material kristal tinggi yang bebas air. Pada bagian ini lah pengiriman sinar dilakukan. • Selubung (Cladding) Elemen kedua dari serat optik adalah selubung yang dilapiskan pada inti. Selubung inti juga dibuat dari gelas tapi indeks biasnya berbeda dengan indeks bias inti agar memungkinkan terjadinya pemantulan total dari berkas cahaya yang merambat di inti.Pembungkus (Coating) Sekeliling inti dan selubung dibalut dengan “plastik coating” yang berfungsi melindungi 3. Recording Jaringan Fiber Optik PT. TELKOM Semarang 3.1 Proses Recording Proses recording (dokumentasi) rencana jaringan serat optic merupakan bagian yang penting dalam sebuah jaringan serat optic. Proses dokumentasi yang lengkap dapat menghemat waktu dan kebutuhan material lain yang dibutuhkan pada saat perbaikan jaringan serat optic, selain itu proses dokumentasi yang telah dilengkapi dengan data pengujian yang dilakukan dapat mempermudah jika terjadi troubleshooting pada jaringan serat optic yang telah kita buat. Data yang harus ada dalam dokumentasi perencanaan kabel serat optic adalah : a. Kabel : perusahaan, tipe serat optic, panjang kabel b. Titik terminasi dan splicing sepanjang kabel serat optic yang digunakan c. Fiber : tipe dan ukuran fiber, proses spilicing dan besarnya loss d.Konektor : tipe konektor, besarnya loss konektor e. Lintasan : dimana lintasan yang melewati setiap kabel. Data – data yang telah dibuat harus disimpan dalam sebuah database yang mengandung informasi komponen, konektor dan data uji yang telah dilakukan dengan menggunakan OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) , dimana merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu serat optik pada domain waktu. Penyimpanan perencanaan kabel yang baik dapat digunakan untuk berbagai keperluan adapun beberapa hal yang merupakan bagian dari perencanaan jaringan serat optic yang harus didokumentasikan adalah : a. Gambar dari layout jaringan serat optic b. Estimasi jumlah komponen yang digunakan c. Proses instalasi jaringan serat optic d. Pengujian dari perencanaan serat optic e. Troubleshooting f. Dokumentasi layout jaringan serat optic untuk kepuasan konsumen. 4.2 Alur Updating Skema Acces Di bawah ini merupakan alur updating skema access datanya : START SUMBER DATA : 1. Hasil Pembangunan (JT) 2. Hasil Survey ( GPS ) Gambar 2 Tampilan layar utama aplikasi AutoCAD 2010 CROSS CHECK 1. Data SISKA 2. Skema 3. DP LIST UPDATING SKEMA OK FOLDER UPLOAD SELESAI SERVER PLANT RECORD Gambar 1 Alur Updating Skema Akses 4. Menggambar Peta Skema dengan Aplikasi AutoCAD 4.1. AutoCAD AutoCAD merupakan suatu program desain dengan bantuan komputer yang sangat canggih. Program ini dibuat oleh Autodesk Corporation pada tahun 1982 dan mengalami perkembangan yang fenomenal serta mempunyai andil besar dalam perkembangan industri manufacturing dewasa ini. Dengan kehandalannya AutoCAD telah melakukan otomatisasi gambar, menggantikan fungsi manual selama ini mendominasi pekerjaan di segala bidang. Kompatibilitasnya yang tinggi memungkinkan gambar-gambar AutoCAD dapat diterima oleh hampir semua alat percetakan. AutoCAD memiliki fasilitas yang sangat komplit untuk membuat gambar dua dimensi dan tiga dimensi. Kecanggihan ini telah membawa AutoCAD menjadi program desain terpopuler dibanding program-program sejenis TOMBOL-TOMBOL FUNGSI: F1 : menampilkan Help (penjelasan) atas perintah yang berjalan F2 : memasuki layar text / layar grafis F3 : menampilkan menu Object Snap F4 : mengkalirasikan TABLET apabila kita menyalin gambar dengan Digitizer F5 : memindahkan sumbu isometrik aktif yaitu berturut-turut Left, Top dan Right F6 : menghidupkan/ mematikan koordinat pada baris status F7 : menghidupkan/ mematikan grid pada layar F8 : menghidupkan/ mematikan Ortho F9 : menghidupkan/ mematikan Snap F10 : menghidupkan/ mematikan menu Tablet 4.2. Teknik Dasar Menggambar Peta Skema dengan Aplikasi AutoCAD Adapun teknik gambar dasar pada aplikasi AutoCAD yang harus dikuasai dalam menggambar peta skema antara lain: 1. Line (membuat garis) 2. Circle (membuat lingkaran) 3. Move (memindahkan obyek) 4. Rotate (memutar obyek) 5. Trim (memotong obyek dengan 6. 7. 8. 9. batas obyek lain yang bersinggungan) Extend (memperluas obyek dengan batas obyek lain yang tidak bersinggungan tapi searah dengan obyek tersebut) Break (mematahkan sebuah garis) Fillet (mempertemukan dua buah garis dengan membentuk busur pada titik pertemuan Object Snap (berfungsi untuk menentukan letak dari obyek yang kita gambar/ edit menuju obyek lain dengan mengacu pada posisi gambar tersebut akan ditempatkan secara akurat) 10. Offset (menduplikasi sebuah obyek dengan pembesaran tertentu) 11. Erase (menghapus obyek) pembuatan blok (CREATE) kemudian disisipkan (INSERT) pada AutoCAD 4.3 Recording Jaringan Feeder Fiber Optik PT. Telkom Semarang 4.3.1 STO (Sentral Telepon Otomat) Sentral Telepon adalah pusat penghubung antara telepon satu ke telepon lainnya. Sedangkan Sentral Telepon Otomat adalah Sentral Telepon yang peralatannya tidak perlu oleh operator namun dalam proses penyambungan percakapan berlangsung secara otomatis yang digerakkan oleh sentral telepon si pemanggil itu sendiri. Pada skema jaringan feeder FO PT Telkom Semarang STO disimbolkan dengan gambar sebagai berikut Gambar 4 Pembuatan notasi kabel pada AutoCAD Gambar 5 Penyisipan notasi kabel pada AutoCAD 4.3.3 Gambar 3 Simbol STO pada peta skema jaringan feeder FO PT Telkom Semarang Telkom wilayah semarang sendiri memiliki banyak STO, diantaranya STO Semarang Tugu, STO Genuk, STO Banyumanik, STO Johar, STO Candi, STO Pahlawan, STO Majapahit dan lain lain. 4.3.2 Kabel Fiber Optik Kabel Fiber Optik yang ada pada rute skema primer (feeder) jaringan FO PT Telkom Semarang terdiri dari KUFO (Kabel Udara Fiber Optik) dan KDFO (Kabel Duct Fiber Optik) Kabel fiber optik pada peta skema PT. Telkom disimbolkan dengan garis (line) dan warna kabel pada peta skema menunjukkan tahun pemasangan fiber optik. Misal : warna ungu pada kabel menunjukkan bahwa kabel tersebut dibuat pada tahun 2009. Teknik penggambaran tersebut telah dimudahkan dengan menu garis (LINE) dan untuk pembuatan notasi kabel sendiri telah dimudahkan dengan Optical Distribution Cabinet (ODC) Optical Distribution Cabinet (ODC) adalah suatu ruang yang berbentuk kotak atau kubah (dome) yang terbuat dari material khusus yang berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik singlemode, yang dapat berisi connector, splicing, maupun splitter dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif (PON), untuk hubungan telekomunikasi. Pada peta skema jaringan feeder FO PT Telkom Semarang, ODC (Optical Distribution Cabinet) disimbolkan dengan gambar sebagai berikut pintu) dan banyaknya kabel primer sejumlah 600 dan banyaknya kabel sekunder sejumlah 280. Gambar 6 Simbol ODC pada peta skema jaringan feeder FO PT Telkom Pada peta skema jaringan feeder FO PT Telkom Semarang, terdapat simbol ODC yang dilengkapi dengan wilayah tempat ODC tersebut berada di semarang, seperti Muradi, Krapyak, Fatmawati, Jrakah dan lain-lain. Dan disambungkan dengan berbagai kabel FO (duct atau udara) yang warnanya berdasar tahun pemasangannya. 4.3.5 Manhole Manhole adalah konstruksi bangunan di bawah tanah yang dipergunakan untuk menempatkan peralatan jaringan kabel dan memberikan jalan serta ruangan kepada petugas untuk melaksanakan pemasangan dan pemeliharaan dari peralatan tersebut. Pada peta skema Jaringan Fiber Optik PT. Telkom, manhole fiber optik disimbolkan dengan gambar sebagai berikut 4.3.4 Rumah Kabel Fiber Optik Rumah kabel adalah bagian yang terpenting dalam jaringan kabel telepon antara pesawat pelanggan dengan sentral yang terpasang di pinggir jalan, trotoar sehingga tidak mengganggu lalu lintas kendaraan. Penempatan rumah kabel biasa dijumpai di pinggir jalan yang ketinggian rumah kabel tersebut 50 cm di atas permukaan tanah. Rumah kabel adalah sebagai tempat untuk memecahkan sambungan menjadi ratusan pair pada kabel pelanggan. Rumah kabel berasal dari kata rumah dan kabel adalah rumah yang memiliki bentuk berukuran kecil sebagai tempat pendistribusian kabel telepon atau kabel listrik. Pada peta skema jaringan feeder FO PT Telkom Semarang, Rumah Kabel Fiber Optik disimbolkan dengan gambar sebagai berikut Gambar 7 Simbol Rumah Kabel pada peta skema jaringan feeder FO PT Telkom Pada peta skema jaringan feeder FO PT Telkom Semarang, terdapat simbol Rumah Kabel yang dilengkapi dengan kapasitas pair, di bawahnya terdapat simbol banyaknya kabel primer dan sekunder. Pada gambar di atas mengartikan bahwa RAB berkapasitas 2400 (dua Gambar 8 Simbol manhole pada peta skema jaringan feeder FO PT Telkom Pada peta skema jaringan feeder FO PT Telkom Semarang, terdapat simbol manhole yang disimbolkan dengan kotak berwarna kuning yang dilengkapi dengan type manhole, di bawahnya terdapat simbol letak manhole berada, dan urutan manhole ke berapa. Pada gambar di atas berarti ada 2 manhole dengan type manhole HIS5 dan berada di Majapahit Rute ke 9 urutan ke 5 dan urutan ke 6. Sedangkan ukuran dari manhole ke manhole lain disimbolkan dengan angka yang tertera diantara manhole. Angka 199.5 menunjukkan Manhole MJT 09/06 terletak 199.5 meter dari MJT 09/05 4.3.6 BTS (Base Transceiver Station) BTS (Base Transceiver Station) berfungsi menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan jaringan menuju jaringan lain. Satu cakupan pancaran BTS dapat disebut Cell. Komunikasi seluler adalah komunikasi modern yang mendukung mobilitas yang tinggi. Dari beberapa BTS kemudian dikontrol oleh satu Base Station Controller (BSC) yang terhubungkan dengan koneksi microwave ataupun serat optik. Pada peta skema Jaringan Fiber Optik PT. Telkom, BTS disimbolkan dengan gambar sebagai berikut Gambar 9 Simbol BTS PT Telkom Pada peta skema jaringan FO PT Telkom, keterangan BTS dilengkapi dengan wilayah BTS tersebut berada 4.3.7 Titik Sambung Kabel Udara Fiber Optik Pada skema jaringan feeder FO PT Telkom Semarang, titik sambung kabel udara fiber optik disimbolkan dengan gambar sebagai berikut Gambar 10 Simbol titik sambung kabel udara fiber optik pada peta skema jaringan FO PT Telkom Pada peta skema jaringan FO PT Telkom, terdapat simbol titik sambung kabel udara fiber optik yang berbentuk lingkaran. Gambar di atas menunjukkan bahwa ada 5 buah kabel udara fiber optik pada titik sambung tersebut Untuk kabel yang tidak bersambungan disimbolkan dengan gambar di bawah ini 1. Fiber Optik merupakan media yang fleksibel dibanding media kabel tembaga, selain kabel ini yang tahan terhadap panas, ukuran kecil dan ringan, kelebihan lainnya yaitu tahan terhadap interfensi dari frekuensi – frekuensi liar yang ada di sepanjang jalur instalasi. 2. PT. Telkom sudah memanfaatkan media fiber optik sebagai pengganti kabel tembaga. Hampir seluruh jaringan primer di wilayah semarang menggunakan media fiber optik. 3. Proses recording yang lengkap dapat menghemat waktu dan kebutuhan material lain yang dibutuhkan pada saat perbaikan jaringan serat optic, selain itu proses recording yang telah dilengkapi dengan data pengujian yang dilakukan dapat mempermudah jika terjadi gangguan pada jaringan serat optic yang telah kita buat. 4. PT. Telkom menggunakan aplikasi AutoCAD untuk menggambar peta skema jaringan primer fiber optik, dari STO hingga rumah kabel, dan memiliki standarisasi, serta simbol-simbol untuk menggambar. 5. Simbol-simbol pada peta skema jaringan feeder fiber optik PT Telkom Semarang antara lain STO, ODC, Rumah Kabel, Manhole, kabel yang warnanya sesuai dengan tahun pemasangan, BTS dan lain-lain yang sudah sesuai dengan standarisasi PT. Telkom. 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Prahasta, Eddy. 2004. Sistem Informasi Geografis. Bandung : Informatika [2] Rasikun .2009. Cara Singkat Kuasai Auto-CAD Untuk Pemula [3] Wikipedia. 2010. http://www.wikipedia.com [4] Yuliana, Mike. 2011. Bagian-Bagian Rumah Kabel, Surabaya : PENSITS bersambungan [5] Suyono. 2008. http://blogsuyono.blogspot.com/2008/0 7/odc-optical-distribution cabinet.html Pada gambar di atas menunjukkan bahwa ada 3 kabel yang tidak bersambungan. Warna kabel menunjukkan tahun pemasangan. [6] IT. Telkom. 2013. http://hbl.blog.ittelkom.ac.id/blog/2013/02/ DKOSTRUKSI-KABEL-OPTIK.pdf 5. [7] PT Telekomunikasi, Tbk. http://www.telkom.co.id/en Gambar 11 Simbol untuk kabel yang tidak KESIMPULAN Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama melakukan Kerja Praktek pada PT Telekomunikasi Indonesia, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : BIODATA Pinkan Dyah Bathari (21060110120051). Lahir di Bandung, 18 Desember 1993. Telah menempuh pendidikan di SDN 1 Kutosari, SMPN 1 Sleman, dan SMAN 8 Yogyakarta. Dan saat ini tercatat sebagai mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro, angkatan 2010, konsentrasi Telekomunikasi. Menyetujui Dosen Pembimbing Sukiswo, ST, MT NIP 196907141997021001