pengaruh non-linear sentimen investor terhadap return pada

advertisement
JIM EKM. 02(3):193-205 (2017)
193
PENGARUH NON-LINEAR SENTIMEN INVESTOR
TERHADAP RETURN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
2014-2015
FADHLILLAH1, FAISAL2
1,2)
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala
e-mail: [email protected]
ABSTRACT
Recent literature in behavioral finance has contradicted efficient market theory.
Psychological biases which are influencing both the behavior of investor and return has
led to a strong debate among proponent of behavioral finance and neoclassical finance.
This study conduct panel with ordinary least square model to analyze the relationship
between investor sentiment on return during the research period. The study was
conducted on 59 companies manufactures industry listed on the Indonesia Stock
Exchange during the period 2014-2015. The result suggest that investor sentiment has
significant positive influence on return both short term (1 month) and long term (12
month).
Keyword : Return, Investor Sentiment, Behavioral Finance, Prospect Theory
PENDAHULUAN
Pada dasarnya tujuan berinvestasi untuk memperoleh keuntungan atau
menambah kekayaan. Investasi dipasar modal diperoleh dari dividen yang
diperoleh dari dividen yang dibagikan oleh perusaahaan yang mengeluarkan
saham dipasar modal, dividen dibagikan dalam jangka waktu panjang, adapun
keuntungan yang dapat diperoleh dala jangka pendek dengan kebijakan jual dan
beli saham, dengan demikian investor mendapatkan selisih dari jual maupun beli
sebagai return di pasar modal.
Return atau keuntungan di pasar pasar modal dipengaruhi oleh pergerakan
harga saham, selain keuntungan dari dividen yang dibagikan oleh perusahaan.
Harga saham di pasar modal di cerminkan oleh informasi yang sampaikan oleh
perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, hal ini sesuai dengan teori
pasar efisien yang digagas oleh Fama (1970). Fama (1970) menyatakan efisien
pada pasar modal sebagai kecepatan dan kelengkapan suatu harga sekuritas dalam
merespon informasi yang relevan di pasar modal.
Namun, kehadiran noise trader dipasar modal mampu mengubah harga
saham menjadi tidak wajar, dikarenakan noise trader tersebut melakukan
JIM EKM. 02(3):193-205 (2017)
194
transaksi di pasar modal dengan mengabaikan informasi fundamental suatu
perusahaan. noise trader melakukan transakasi berdasarkan psikologi si investor
tersebut, sehingga teori keuangan klasik tidak mampu menjelaskan kejadian
tersebut.
Dalam Nofsinger (2001) perilaku keuangan yaitu mempelajari bagaimana
manusia secara aktual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan (a financial
setting). Behaviour finance yang digagas oleh Kahneman dan Tversky (1979)
dalam teori prospeknya menjelaskan investor di pasar modal berprilaku tidak
rasional dalam memandang risiko. Disini investor melakukan investasi
berdasarkan opininya dan
kepercayaan masing-masing investor yang disebut
dengan sentimen investor.
Sentimen investor tersebut
merupakan pendapat,
pandangan, atau
kepercayaan investor terhadap kondisi pasar modal. Baker dan wugler (2006)
mengatakan sentimen investor tersebut prilaku investor yang kecendrungan akan
spekulasi dengan pengaruh psikologi seseorang. Maka pada kondisi tertentu
investor tidak rasional dalam menilai risiko dan return.
Fenomena yang terjadi di pasar modal Indonesia yang menjelaskan
sentimen investor di pasar modal Indonesia pada bulan September 2015, dimana
Indeks Harga saham gabungan menurun drastic di sebabkan oleh kondisi nilai
tukar rupiah yang anjlok. Pada kondisi ini menidikasikan adanya sentimen
investor pada trading volume IHSG. Menurut baker dan wugler (2006) sentimen
investor salah satunya bisa di proksikan dengan Market turnover, di hitung
dengan trading volume.
Peristiwa irrasional investor dapat diketahui dari transaksi investor dipasar
modal seperti yang terjadi pada 28 September 2015 ketika return hariannya 2,11% dengan turnover rate 0.00086, ketika 29 September 2015 sentimen
turnover rate meningkat menjadi 0.0011, artinya sentimen investor meningkat
33% dengan merealisasikan return perharinya 1,1%. Hal ini mengindikasikan
investor lebih optimis merealisaikan return dalam jangka pendek.
Investor dipasar modal adakalanya menahan keputusan transaksinya karena
tidak ingin mengalami kerugian, investor rela menanggung rugi secara terusmenerus hingga mendapatkan return yang diinginkan, hal ini tercermin dari
volume transaksi IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang terjadi pada
JIM EKM. 02(3):193-205 (2017)
195
tanggal 9 Oktober 2015 meningkat 70% dari tanggal 29 September 2015. Hal ini
mengindikasikan bahwa investor tidak merespon secara cepat sentimen investor
dalam realisasikan return, tetapi menunggu jangka waktu yang lebih panjang
untuk memperoleh return yang lebih tinggi.
Menurut Ni et al. (2015) yang meneliti pengaruh Sentimen Investor
terhadap return bulanan di Changhai Stock Exchange, dimana prilaku investor di
Pasar Modal China berpengaruh dengan faktor psikologi dalam kebijakan
berinvestasi. Adapun hasil penilitian oleh Ni et al. (2015) sentimen investor
berpengaruh positif dalam jangka pendek dan berpengaruh negative untuk jangka
panjang.
Dalam penelitian ini, perlu diteliti seberapa pengaruh Sentimen Investor
yang disebabkan oleh karakteristik berbasis perusahaan yang berbeda. Brown dan
Cliff (2005) mendukung pernyataan diatas bahwa Sentimen Investor berpengaruh
pada dimensi waktu yang bebeda, yaitu berpengaruh positif pada jangka pendek
dan berpengaruh negatif pada jangka panjang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ni et al. (2015) perusahaan
yang tergabung dalam Industri Manufaktur memiliki hubungan yang kuat antara
sentimen investor dengan return di Bursa Efek China. Di Bursa Efek Indonesia
Industri Manufaktur merupakan Industri yang memiliki perusahan terbanyak di
antara Industri lainnya, sehingga dapat mencerminkan Bursa Efek Indonesia.
Dari uraian di atas makan penulis tertarik untuk membuat suatu karya ilmiah
yang tuangkan dalam suatu bentuk karya ilmiah dengan judul “Pengaruh
Sentimen Investor Nonlinear terhadap Return Saham Bulanan pada Industri
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Return
Menurut Zubir (2011:4) return saham terdiri dari capital gain dan dividend
yield. Capital gain adalah selisih antara harga jual dan harga beli saham per
lembar dibagi dengan harga beli, dividend yield adalah dividen per lembar dibagi
dengan harga beli saham perlembar. Adapun rumus untuk pengukuran return
menurut Ross et al. (2003:238) adalah sebagi berikut:
R it 
Pt  Pt 1
Pt 1
JIM EKM. 02(3):193-205 (2017)
196
Keterangan:
Ri,t
= Return saham i pada waktu t.
Pt
= Harga pada waktu t.
Pt-1
= Harga sebelum watu t.
Sentimen Investor
Sentimen investor merupakan keyakinan investor terhadap arus kas
perusahaan di masa depan yang tidak didukung oleh informasi fundamental
(Morck et al., 1990, dan Baker dan Wurgler, 2007). Sentimen investor diukur
dengan NIPO (Number of IPO) yaitu jumlah perusaghaan yang mengeluarkan
saham di pasar primer pada tahun penelitian.
Beta
Beta merupakan risiko sistematis atau risiko pasar. Beta dihitung dengan market
return dikurangi risk free rate. Beta dapat diukur sebagai berikut:
𝛽 = (Rm − Rrf)
Nilai Pasar
Nilai pasar merupakan nilai sebuah perusahan di pasar modal. Nilai pasar dapat
diukur dengan:
Nilai pasar = Jumlah saham beredar X harga saham
Behavior Finance
Menurut Litner (1998), Behavior finance menjelaskan bagaimana manusia
menafsirkan dan bertindak berdasarkan informasi untuk membuat keputusan
investasi
Teori Prospek (Prospect Theory)
Mahastanti (2012) mengatakan bahwa Teori prospek menunjukkan orang
akan memiliki kecenderungan irasional untuk lebih enggan mempertaruhkan
keuntungan (gain) daripada kerugian (loss). Kahneman dan Tversky (1979) yang
menjelaskan bahwa fungsi nilai didefinisikan dalam bentuk gain dan loss. Fungsi
nilai menjelaskan bahwa dalam membuat keputusan individu cenderung risk
JIM EKM. 02(3):193-205 (2017)
197
averse ketika berada dalam domain laba (gain) dan risk seeking ketika berada
pada domain rugi (loss).
Pengaruh Sentimen Investor Terhadap Return
Penelitian ini merupakan pengujian pengaruh sentimen investor yang
berpengaruh secara tidak linear terhadap return yang didapatkan oleh investor.
Ketika sentimen investor menunjukkan negatif atau pesimis untuk melakukan
investasi, Investor yang mengindari risiko ketika berpeluang mendapatkan gain
maka akan segara merealisasi gain, investor tersebut takut mengalami kerugian
walaupun sebesar gain. Pada kondisi tersebut berpeluang mendapatkan return
lebih tinggi atau lebih rendah.
Ketika investor berpeluang mendapat loss, investor tersebut akan tetap
memegang saham tersebut. Investor mengambil risiko kerugian jika harga saham
tersebut terus mengalami penurunan, maka return yang diperoleh juga menurun.
Sehingga sentimen investor mempengaruhi return yang tidak linear, dimana pada
saat investor dalam domain gain sentimen investor berpengaruh positif,
sedangkan ketika investor dalam domain loss sentimen investor berpengaruh
negatif.
H1:
Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara sentimen investor dengan
return dalam jangka pendek (satu bulan) pada Industri Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode penelitian tahun 2014-2015.
H2:
Terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara sentimen investor terhadap
return dalam jangka panjang (12 bulan) pada Industri Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode penelitian tahun 2014-2015.
(X)
Sentimen Investor
(Y)
Return Saham
(Z)
Gambar 1. Model Kerangka Penelitian
JIM EKM. 02(3):193-205 (2017)
198
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan
metode purposive sampling, dimana peneliti memberikan kriteria tertentu dalam
penarikan sampel. Adapun kriteria-kriteria yang harus dipenuhi sampel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Industri Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.
2.
Perusahaan melaporkan laporan tahunan dan laporan keuangan selama
periode penelitian.
3.
Perusahaan dengan kategori besar menurut ukuran perusaan yang hitung
dengan kapitalisasi pasar.
Berdasarkan kriteria tersebut maka jumlah sampel yang memenuhi kriteria
poin 1 dan 2 yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebanyak 59
Perusahaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengujian Sentimen Investor
Berdasarkan output Eviews pada Tabel 2 menunjukkan nilai R square (R2)
adalah 0,1022. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya variasi variabel independen
dan variabel sentimen investor terhadap variabel dependen yaitu return yang
dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah sebesar 10,22% sedangkan
sisanya sebesar 89,78% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam model regresi.
Berdasarkan output Eviews pada Tabel 2 menunjukkan nilai R square (R2)
adalah 0,09795. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya variasi variabel independen
dan variabel sentimen investor terhadap variabel dependen yaitu return yang
dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah sebesar 9,7% sedangkan
sisanya sebesar 90,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan
dalam model regresi.
JIM EKM. 02(3):193-205 (2017)
199
Tabel 2. Hasil Pengujian Model Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Dependent Variable: RETURN
Method: Panel Least Squares
Date: 06/14/17 Time: 13:42
Sample: 2014M01 2015M12
Periods included: 24
Cross-sections included: 59
Total panel (unbalanced) observations: 1386
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
NIPO
SIZE
BETA
-0.009755
0.001953
4.76E-11
-0.001697
0.001940
0.000801
1.99E-11
0.001037
-5.028156
2.437352
2.393823
-1.636995
0.0000
0.0149
0.0168
0.1019
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.102218
0.080890
0.049441
3.378229
2203.011
4.760514
0.002629
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
-0.005741
0.049642
-3.173176
-3.158071
-3.167527
2.079049
Dependent Variable: RETURN
Method: Panel Least Squares
Date: 06/22/17 Time: 03:55
Sample: 2014 2015
Periods included: 2
Cross-sections included: 59
Total panel (balanced) observations: 118
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
NIPO
SIZE
BETA
-0.051962
0.002589
-4.12E-17
-0.024840
0.020180
0.000999
5.46E-17
0.020727
-2.574850
2.592036
-0.753804
-1.198405
0.0113
0.0108
0.4525
0.2332
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.097959
0.074222
0.040842
0.190160
211.9691
4.126710
0.008086
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
-0.006695
0.042448
-3.524900
-3.430978
-3.486765
2.015490
JIM EKM. 02(3):193-205 (2017)
200
Pengujian hipotesis (Uji t Statistik)
Berdasarkan Tabel 3 tersebut, tampak bahwa variabel sentimen investor
memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu return, dengan
tingkat signifikasi sebesar 0,0149. Hal ini dikarenakan nilai signifikansinya lebih
kecil daripada tingkat signifikansi 5% (α = 0,05). Berdasarkan pengujian model
diatas maka hasil analisis pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen (return ) dapat disimpulkan bahwa variabel sentimen investor memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return.
Berdasarkan Tabel 3 tersebut, tampak bahwa variabel sentimen investor
memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu return, dengan
tingkat signifikasi sebesar 0,0108. Hal ini dikarenakan nilai signifikansinya lebih
kecil daripada tingkat signifikansi 5% (α = 0,05). Berdasarkan pengujian model
diatas maka hasil analisis pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen (return ) dapat disimpulkan bahwa variabel sentimen investor memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Uji T Variabel Independen Pada Model Jangka
Pendek dan Jangka Panjang
Dependent Variable: RETURN
Method: Panel Least Squares
Date: 06/14/17 Time: 13:42
Sample: 2014M01 2015M12
Periods included: 24
Cross-sections included: 59
Total panel (unbalanced) observations: 1386
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
NIPO
SIZE
BETA
-0.009755
0.001953
4.76E-11
-0.001697
0.001940
0.000801
1.99E-11
0.001037
-5.028156
2.437352
2.393823
-1.636995
0.0000
0.0149
0.0168
0.1019
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.102218
0.080890
0.049441
3.378229
2203.011
4.760514
0.002629
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
-0.005741
0.049642
-3.173176
-3.158071
-3.167527
2.079049
JIM EKM. 02(3):193-205 (2017)
201
Dependent Variable: RETURN
Method: Panel Least Squares
Date: 06/22/17 Time: 03:55
Sample: 2014 2015
Periods included: 2
Cross-sections included: 59
Total panel (balanced) observations: 118
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
NIPO
SIZE
BETA
-0.051962
0.002589
-4.12E-17
-0.024840
0.020180
0.000999
5.46E-17
0.020727
-2.574850
2.592036
-0.753804
-1.198405
0.0113
0.0108
0.4525
0.2332
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.097959
0.074222
0.040842
0.190160
211.9691
4.126710
0.008086
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
-0.006695
0.042448
-3.524900
-3.430978
-3.486765
2.015490
Pembahasan
Pengujian return pada perusahaan industri manufaktur di Bursa Efek
Indonesia dengan sentimen investor sebagai varaiabel independen, pengujian pada
penelitian ini dilakukan dengan pengujian non-linear yaitu pengaruh jangka
pendek dan jangka panjang. Pengujian jangka pendek (satu bulan) dan jangka
panjang (12 bulan) sama-sama berpengaruh positif dan signifikan. Indikatur
adanya sentimen investor di Pasar Modal Indonesia adalah number of IPO.
Pada pengujian jangka pendek sentimen investor menujukkan koefisien
positif dan signifikan (sig < 0,05) terhadap return pada perusahaan manufaktur
yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2015. Tanda positif pada
koefisien regresi menjukkan bahwa investor merespon dengan melakukan
transaksi di pasar modal mengikuti perubahan sentimen investor.
Koefisien positif dan signifikan dari sentimen investor pada jangka pendek
terhadap return tidak menyimpang dari dugaan awal bahwa dalam jangka pendek
sentimen investor akan mempengaruhi secara positif. Dampak dari pengaruh
positif dan signifikan disebabkan oleh investor mengikuti keadaan pasar yang di
cerminkan oleh sentimen investor, sehingga informasi yang didapatkan investor
akan berpengaruh terhadap aksi di pasar modal.
JIM EKM. 02(3):193-205 (2017)
202
Disamping investor mengikuti pergerakan pasar, faktor fisikologi juga
berperan penting terhadap pengambilan keputasan investor (Shefrin, 2000). Teori
prospek yang digagas oleh Kahneman dan tversky (1979) mengatakan investor
akan menghindari risiko dalam keadaan gain (untung), dampaknya bagi investor
mengalami return yang positif segera merespon sentimen investor dengan
merealisasikan return atau membeli saham.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ni et al., (2015) yang
menemukan bukti signifikan dari pengaruh sentimen investor terhadap return pada
emerging market atau pasar modal Negara berkembang yaitu di Pasar Modal
China. Hal tersebut disebabkan oleh kepercayaan investor yang di pengaruhi oleh
kondisi psikologi berdampak pada kegiatan transaksi investor di pasar modal.
Indonesia termasuk salah satu emerging market dimana hal tersebut bisa menjadi
salah satu faktor terjadinya pengaruh dari sentimen investor terhadap pengambilan
keputusan transaksi di pasar modal sehingga juga mempengaruhi return yang
didapatkan oleh investor pada perusahaan industri manufaktur.
Pada pengujian sentimen investor jangka panjang menunjukkan pengaruh
positif dan signifikan (sig<0,05) terhadap return pada perusahaan industry
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2015. Tanda
positif pada koefisien regresi menunjukkan bahwa sentimen investor sama seperti
halnya dengan pengujian jangka pendek bepengaruh positif yang mengindikasikan
investor mengikuti dari informasi dari pasar dalam mengambil keputusan
transaksi di pasar modal.
Koefisien positif dan signifikan dari sentimen investor pada jangka panjang
terhadap return tidak sesuai dengan asumsi awal bahwa sentimen investor
bepengaruh negative atau dengan kata lain sentimen investor akan mengikuti
perubahan yang berlawanan terhadap return dalam jangka panjang (Ni et al.,
2015).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian fitrahadi (2012) meneliti
tentang analisi pendekatan perilaku keuangan menggunakan variabel sentimen
invetor terhadap harga saham perusahaan, pada penelitian tersebut peneliti
menjadikan sampel penelitian pada perusahaan Non-keuangan sebanyak 51
perusahaandi Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian 2006 hingga 2010.
Fitrahadi (2012) menemukan bahwa sentimen investor berpengaruh positif
JIM EKM. 02(3):193-205 (2017)
203
terhadap harga saham. Fitrahadi (2012) menngunakan proksi market turnover
untuk mengukur tingkat sentimen investor, dari hasil penelitian tersebut
mengindikasikan bahwa investor dalam menilai harga juga memperhatikan tingkat
likuiditas pasar modal secara keseluruhan.
Chen et al. (2013) meneliti pengaruh yang asimetri antara sentimen investor
terhadap return saham. Chen et al. (2013) meneliti di 11 negara asia termasuk
Indonesia, masa penelitian antara tahun 1996 sampai tahun 2010. Chen et al.
(2013) juga menemukan sentimen investor berpengaruh positif terhdap return
dengan sentimen global optimis menjadikan return overvalue dan ketika sentimen
global pesimis menjadikan return undervalue. Hasil tersebut mengindikasikan
adanya asimetris pada investor di Pasar Modal China bahwa adanya perbedaan
pengaruh pada optimis dan pesimis sentimen terhadap return, hal ini juga sesuai
dengan prospek teori dimana investor berpeda pandangan dalam berhadapan
dengan loss dan gain.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada pengujian jangka pendek (satu
bulan) variabel independen sentimen investor berpengaruh positif dan
signifikan (<0,05) terhadap variabel dependen return perusahaan industry
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 20142015.
2.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada pengujian jangka panjang (12
bulan) variabel independen sentimen investor berpengaruh positif dan
signifikan (<0,05) terhadap variabel dependen return perusahaan industry
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 20142015.
3.
Penelitian tentang return yang dipengaruhi sentimen investor di Bursa Efek
Indonesia memberikan hasil yang berbeda dengan temuan Ni et al., (2015)
di China. Di Indonesia terbukti terdapat pengaruh sentimen investor
terhadap return dalam jangka pendek (satu bulan), dan tidak berpengaruh
negative pada jangka panjang, sehingga pada penelitian ini tidak terjadi
JIM EKM. 02(3):193-205 (2017)
204
pengaruh non-linear pada variabel sentimen investor terhadap return pada
perusahaan industry manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode penelitian
2014-2015.
4.
Hal ini berarti bahwa penelitian ini sejalan dengan penelitian jangka pendek
yang dilakukan Mei-Chan (2010), kemudian untuk pengujian pengaruh
jangka panjang sejalan fitrahadi (2012) dan Chen et al. (2013) yang mana
keduanya menguji sentimen investor pada jangka waktu satu tahun.
5.
Investor di Pasar Modal Indonesia terbukti tidak abnormal dalam
mempertimbangkan risiko seperti yang dijelas dalam Teori Prospek yang
gagas oleh Kahneman dan Tversky (1979) yang menghindari risiko dalam
keadaan gain (untung) dan berani mengambil dalam keadaan loss (rugi)
untuk mengindari kerugian. Hal ini dibuktikan dengan sentiemen investor
berpengaruh dalam jangka pendek dan jangka panjang, implikasinya
investor di pasar modal mengikuti sentimen investor dalam jangka pendek
dan jangka panjang.
REFERENSI
Baker, M., & J. Wurgler (2006) Investor Sentiment and the Cross-Section of
Stock Returns. Jurnal of Finance. Vol. 61 (4), 1645–1680
Baker, M., & J. Wugler (2007) Investor Sentimen in the Stock Market. J. of Econ.
Pers, Vol. 21 (2), 129-131
Barberis, N., A. Shleifer., & R. Vishny (1998) A Model of Investor Sentiment. J.
Financ. Econ. Vol. 49 (3), 307–343
Brown, G.W., & M.T. Cliff (2004) Investor Sentiment and the Near-Term Stock
Market. J. Empir. Finance, Vol. 11(1), 1–27
Brown, G.W., & M.T. Cliff (2005) Investor Sentiment and Asset Valuation. J.
Bus, Vol. 78(2), 405–407
Fama, E.F (1970) Efficient Capital Markets: A Review of Theory and Empirical
Work. J. Finan, Vol. 25(2), 383–417
Chen, P.C.L (2013) Asymmetric Effects of Investor Sentiment on Industry Stock
Returns: Panel Data Evidence. J.Emerg. Mark. Rev, Vol. 14, 35–54
De Long, J.B., A. Shleifer., & L.H. Summers (1990) Noise Trader Risk in
Financial Markets. J. Polit. Econ, Vol. 98 (4), 703–738
JIM EKM. 02(3):193-205 (2017)
205
Fama, E.F., & K.R. French (1992) The Cross-Section Of Expected Stock Returns.
J. Financ, Vol. 47, 427–465.
Jones, Charles P (2000) Invesment: Analysis and Management. 11th Ed. New
York: John Willey & Sons
Kahneman, D., & A. Tversky (1979) Prospect Theory: An Analysis of Decision
under Risk. J. Econometrica, Vol. 47 (2), 263–291
Lintner, G (1998) Behavioral Finance: Why Investors Make Bad Decisions. The
Planner, Vol. 13 (1), 7–8
Nosfinger, J (2001) The Impact of Public Information on Investor, Jurnal of
Banking and finance. Vol. 25 (7), 1339-1366
Ni, Zhonk-xi., Da-C Zhong Wang., & Wen-Jun Xue (2015) Investor Sentiment
and Its Nonlinear Effect on Stock Returns. Economic Modelling Jurnal,
Vol. 50, 266-274
Ross, A Stephen. Westerfield, Randolph W. Jordan, Bradford D (2003)
Fundamentals of Corporate Finance. Sixth edition. New York: Mc GrawHill.
Samsul, Mohammad (2006) Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Surabaya:
Erlangga.
Sekaran, Uma (2007) Metodologi Penelitian untuk Bisnis jilid I. Jakarta: Salemba
Empat
Suprano, Johanes (2010) Statistik Pasar Modal dan Perbankan, Edisi Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta
Zubir, Zalmi (2011) Manajemen Portofolio. Salemba Empat: Jakarta.
Download