bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan tatanan tektonik yang
strategis. Indonesia berada di pertemuan 3 lempeng utama, yaitu Lempeng IndoAustralia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Secara umum tatanan tektonik
Indonesia terbagi atas Busur Sunda (Barat dan Timur) dan Busur Banda.
Pulau Jawa termasuk ke dalam bagian Busur Sunda bagian Timur. Batas
antarlempeng berupa penunjaman Lempeng Indo-Australia ke Lempeng Eurasia
yang menyebabkan timbulnya gunung-gunung api yang membentuk kelurusan di
Pulau Jawa. Selain itu pergerakan lempeng tektonik dengan kecepatan sekitar 80
mm/tahun ke arah Utara (Van Bemmelen, 1949) menimbulkan struktur-struktur
patahan di wilayah Pulau Jawa dan memiliki kemungkinan potensi bencana
gempabumi.
Struktur
patahan
banyak
berkontribusi
dalam
kejadian-kejadian
gempabumi, salah satunya patahan Cimandiri sebagai sesar aktif yang telah
menjadi sumber beberapa kejadian gempa di Jawa Barat (Supartoyo, 2014).
Supartoyo (2014) menuliskan beberapa kejadian gempa merusak akibat aktivitas
patahan Cimandiri diantaranya gempa Pelabuhan Ratu (1973), gempa Sukabumi
(1900, 1982, 2000), gempa Jampang Kulon (2006), serta gempa Rajamandala
(1910). Hingga sekarang belum diketahui pasti karakter patahan ini dan ada
beberapa pendapat tentang pola pergeserannya. Perdebatan di antara peneliti juga
tentang kemenerusan dan segmentasi patahan ini.
Kajian bawah permukaan belum banyak dilakukan untuk mengetahui
kemenerusan patahan ini secara mendalam, sehingga perlu dilakukan studi
Geofisika untuk memperkuat interpretasi tentang karakteristiknya. Dari penelitian
ini, informasi sebaran nilai tahanan jenis bawah permukaan diharapkan mampu
berperan sebagai data bawah permukaan yang mampu mendefinisikan keberadaan
dan memberikan gambaran pola patahan.
1
2
I.2.
Batasan Masalah
 Data yang digunakan adalah data audio magnetotelluric (AMT) milik
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang diambil di daerah
Cibeber, Cianjur, Jawa Barat (42 titik pengukuran dalam 2 lintasan berarah
Barat Laut-Tenggara).
 Identifikasi keberadaan patahan dilakukan berdasarkan analisis data AMT
dan dukungan data geologi dari penelitian sebelumnya.
I.3.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui sebaran nilai resistivitas bawah permukaan bawah
permukaan dari hasil pengolahan dan pemodelan 2D data AMT.
2. Mengetahui kemenerusan patahan Cimandiri dan karakteristiknya di
Kabupaten Cianjur.
I.4.
Waktu dan Lokasi Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah Patahan Cimandiri yang diperkirakan
menerus hingga Cianjur. Daerah penelitian berada di daerah Cibeber, Kabupaten
Cianjur, Provinsi Jawa Barat (Gambar 1.1).
Dari data yang diambil di lokasi tersebut, dilakukan pengolahan dan
analisis pada:
Waktu
: 7 Maret 2016 – 22 April 2016
Tempat
: Laboratory for Earth Hazard, Pusat Penelitian Geoteknologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bandung, Jawa Barat.
3
Gambar 1.1. Lokasi Penelitian
Download